“Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati...

82
STUDI KUALITAS HADIS TENTANG KEMISKINAN ITU MENDEKATI KEKAFIRAN ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Oleh: AMILUDDIN BIN YUSOF NIM: 106034003747 PROGRAM STUDI TAFSIR-HADIS FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H./2008 M.

Transcript of “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati...

Page 1: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

STUDI KUALITAS HADIS TENTANG KEMISKINAN ITU MENDEKATI KEKAFIRAN

( Telaah Kritis Sanad dan Matan )

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:

AMILUDDIN BIN YUSOF NIM: 106034003747

PROGRAM STUDI TAFSIR-HADIS FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H./2008 M.

Page 2: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

STUDI KUALITAS HADIS TENTANG KEMISKINAN ITU MENDEKATI KEKAFIRAN

( Telaah Kritis Sanad dan Matan )

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:

AMILUDDIN BIN YUSOF NIM: 106034003747

Di bawah Bimbingan:

Drs. BUSTAMIN, M.Si NIP: 150 289 320

PROGRAM STUDI TAFSIR-HADIS FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H./2008 M.

Page 3: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “STUDI KUALITAS HADIS TENTANG

KEMISKINAN ITU MENDEKATI KEKAFIRAN (TELAAH KRITIS

SANAD DAN MATAN)”. Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tanggal 18 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Theologi Islam ( S.Th.I ) pada Program Studi

Tafsir Hadis.

Jakarta, 18 Juni 2008..

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Agus Darmaji M.Fils Dra. Jauharotul Jamilah, M.Si. NIP. 150262447 NIP. 150282401

Anggota,

Dr. Atiyatul Ulya, M.A. Drs. Maulana, M.A. NIP. 150277328 NIP: 150293221

Drs. Bustamin, M.Si. NIP. 150289320

Page 4: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji

syukur penulis panjatkan kehadrat Allah swt, atas segala nikmat dan

karunia-Nya, Salawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada

pembawa risalah Allah, Nabi Muhammad saw, serta keluarga, sahabat, dan

orang-orang yang memelihara dan mengikuti sunnahnya.

Syukur kepada Allah swt, karena memberi kesempatan kepada

penulis untuk menyusun skripsi ini dalam rangka menyelesaikan studi di

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini,

masih banyak kekurangan dan kelemahan yang dimiliki penulis. Namun

berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak, akhirnya penulisan skripsi

ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih secara

khusus yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan Dr. M. Amin Nurdin, M.A, Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat.

2. Drs. Bustamin, M.Si, selaku ketua Jurusan Tafsir Hadis, Drs. Edwin

Syarif, M.A., selaku Sekretaris Jurusan Tafsir Hadis.

3. Drs. Bustamin, M.Si, selaku Pembimbing, yang banyak memberikan

tunjuk ajar kepada penulis.

Page 5: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

4. Pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

FUF, UIN Syarif Hidayatullah dan Perpustakaan Umum Islam Imam

Jama.

5. Ayahanda Yusof bin Muhammad dan Bonda Halimah binti Embong

serta keluarga yang banyak membantu dan memberikan dorongan,

mengajarku arti kehidupan, hormatku untuk mereka yang tulus hati

mendidik dan mendukungku untuk mencapai insân kâmil.

6. Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub. MA, selaku MUI serta Guru besar

Maahad Darus Sunnah, yang banyak memberikan kepadaku petunjuk

tentang hadis.

7. Dato’ Tuan Guru Hj Harun Taib selaku pengerusi Ahli Majlis

Mesyuarat KUDQI & Ahli Majlis Mesyuarat KUDQI.

8. Ust Mahmood Sulaiman selaku Rektor KUDQI, Ust Soud Said, YB. Ust

Mohd Nor, Ust Kamaruzzaman, Ust Asmadi, Ust Jihadi, Ust Nik, Ust

Razki, Ust Wan Awang, Ustzh Rohayati, Ustzh Yazidah, semua ustaz-

ustaz dan staf-staf KUDQI serta Ustaz-ustaz di Maahad Darul Qur’an

Rusila Marang yang telah memberikan tunjuk ajar dan dokongan

sehingga Berjaya menyelesaikan S1 di UIN Jakarta, jasa kalian

amatlah dikenang.

9. Teman-teman UIN dikasihi yang seangkatan di kosan Pisangan Barat

Jakarta, ahli usrah EX-KUDQI. Harun, Mustafa, Baihaki, Ust Hadi,

Faizal, Khairi, Mawardi, Baha, Azrin dan akhawat: Salwa, Wahida,

Page 6: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Masyitah, Hajar, Siti Hajar, Nurul Syazwani, Anis, Halimah. Dan tidak

lupa Bidin dan Amin, teman-teman dari Indonesia, Lokman, Musyin,

faris, Ong dan Ibu, anak-anak Pesantren Darus Sunnah, Ust Mat, Ust

Ali, teman-teman seangkatan 2003/2004 UTH, Jeni, Bagas, Irawan, Oji,

Titin dll, terima kasih atas kebersamaaannya selama penulis belajar di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Teman-teman di KUDQI selama enam semester, serta teman-teman di

Mesir, Syria, Uk, pengalaman manis bersama kalian tidak dapat

dilupakan.

Akhirnya penulis pun menyedari dengan wawasan keilmuan penulis yang

masih sedikit, referensi dan rujukan-rujukan lain yang belum terbaca, menjadikan

penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, Namun, penulis telah berupaya

menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuan penulis sebagai manusia. Oleh karena itu penulis meminta saran

dan kritik yang membangun dari pembaca sebagai bahan perbaikan

penulisan ini.

Semoga skripsi ini bermaanfaat buat sekelian pembaca, semoga setiap

bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SAW.

Kepada Allah jualah penulis memohon, semoga jasa baik yang kalian

sumbangkan menjadi amal sâleh dan mendapat balasan yang lebih baik dari

Allah SWT. Amin.

Jakarta, 19 Mei 2008

Penulis

Page 7: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

DAFTAR ISI LAMPIRAN

PENGESAHAN…………………………………………………….....i

KATA

PENGANTAR……………………………………………………………….ii

PEDOMAN

TRANSLITERASI…………………………………………………….v

DAFTAR

ISI………………………………………………………………………..vii

BAB I

PENDAHULUAN……………………………………………………1

A. Latar Belakang

Masalah………………………………………….1

B. Pembatasan dan Perumusan

Masalah……………………….......8

C. Tujuan dan Manfaat

Penelitian……………………………….....8

D. Studi

Perpustakaan………………………………………………..9

E. Metodologi

Penelitian…………………………………………...10

F. Sistematika

Penulisan…………………………………………...10

Page 8: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUALITAS HADIS

DAN TEKS HADIS KEMISKINAN ITU MENDEKATI

KEKAFIRAN……………………………………………………

….12

A. Pengertian Sahih, Hasan,

Da’if…………………………………....12

B. Hukum Beramal Dengan Hadis

Da’if…………………………14

C. Teks Hadis dan

Terjemahannya………………………………..16

D. Kegiatan Takhrij al-

Hadits……………………………………..21

BAB III ANALISA KANDUNGAN HADIS…………………………….....24

A. Penelitian Kualitas

Hadis……………………………………… 24

1. Kritik Sanad Hadis……………………………………….

…23

2. Kritik Matan

Hadis………………………………………….56

Page 9: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

B. Pendapat Para

‘Ulama’………………………………………...62

C. Analisa…………………………………………………………..

.63

BAB IV

PENUTUP…………………………………………………………..66

A.

Kesimpulan……………………………………………………..

.66

B. Saran-saran………………………………………………….

…..67

DAFTAR

PUSTAKA……………………………………………………………....68

LAMPIRAN SKEMA

HADIS.…………………………………….........................72

Page 10: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kajian tentang hadis merupakan salah satu kajian terpenting dalam

agama Islam, ini karena hadis merupakan sumber hukum yang kedua setelah

al-Qur’an. Sejak lama kaum muslimin telah mengenal dan sudah menjadi

aksioma pengetahuan warisan mereka bahwa sunnah merupakan sumber

tasyri’ Islam kedua.1

Cukup banyak ayat al-Qur’an yang memerintahkan orang-orang yang

beriman untuk patuh dan mengikuti petunjuk-petunjuk Nabi Muhammad,

utusan Allah swt. Sebagian dari ayat-ayat al-Qur’an itu adalah sebagai

berikut, surah al-Hasyr/59: 7 berikut:

“Apa yang diberikan oleh Rasul kepadamu, maka hendaklah kamu menerimanya, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka hendaklah kamu meninggalkannya. ”

Menurut iman al-Qurtubi di dalam tafsirnya, bahwa. Ayat tersebut

memberi petujuk secara umum, yakni bahwa semua perintah dan larangan yang

berasal dari Nabi Muhammad saw, wajib di patuhi oleh orang-orang yang

1Yusuf Al-Qardawi, Al-Sunnah Masdaran li al-Ma’rifah Wa al-Hadarah, terj.

Abad Badruzzaan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001), h. 1.

Page 11: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

beriman.2 Dengan demikian, kewajiban patuh kepada Rasulullah saw merupakan

konsekuensi logis dari keimanan seseorang, sebagaimana yang disebut di dalam

al-Qur’an surah Ali Imran/3: 32 berikut:

“Katakanlah, “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; Apabila engkau berpaling, maka (ketahuilah bahwa) sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir. ”

Dalam surah al-Nisa’/4: 80 berikut:

“ Barang siapa yang mematuhi Rasul itu, maka sungguh orang itu telah mematuhi Allah. ”

Dalam surah al-Ahzab/33: 21 berikut:

⌧ ☺

⌧ ⌧

⌧ “ Sungguh telah ada pada diri Rasulullah keteladanan yang baik bagimu, (yakni) bagi orang yang mengharap (akan rahmat) Allah, (meyakini akan kedatangan) hari kiamat, dan banyak menyebut (dan ingat akan) Allah. ”

2 Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farah Al-Qurtubi, al-

Jami’ li Ahkam al-Qur’an, vol. XVII, ( kairo: Dar al-Kitab al-‘Arabi, 1967), h. 17

Page 12: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Ayat-ayat tersebut memberi petunjuk bahwa patuh kepada Nabi berarti

patuh kepada Allah. Nabi Muhammad adalah teladan hidup bagi orang-orang

yang beriman. Bagi mereka yang sempat bertemu langsung dengan Rasulullah,

maka cara meneladani Rasulullah dapat mereka lakukan secara langsung,

sedangkan bagi mereka yang tidak sezaman dengan Rasulullah adalah dengan

mempelajari, memahami, dan mengikuti berbagai petunjuk yang termuat dalam

sunnah atau Hadis beliau.

Dengan petunjuk ayat-ayat di atas maka jelaslah bahwa hadis atau

sunnah Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam, di samping al-

Qur’an. Orang yang menolak hadis sebagai salah satu sumber hukum Islam

berarti orang itu menolak petunjuk al-Qur’an.3

Ilmu Hadis merupakan medium paling optimal untuk mempercepat

proses pendekatan diri kepada Allah swt. Mengingat bahwa ilmu ini

merupakan sarana untuk mengenal lebih jauh tata cara hidup manusia

agung, Muhammad saw, secara detail.

Ketika kita mengkaji ilmu hadis atau lebih popular dengan ilmu

mustalah al-hadits, kita akan mendapati bahwa bagian terpenting yang

menjadi obyek kajian dalam disiplin ini adalah meneliti otentisitas suatu

Hadis. Karenanya, dalam sudut pandang ini secara praktis ilmu hadis

sesungguhnya sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad saw masih hidup.

Tentu saja cakupan kajiannya masih sangat terbatas, karena semuanya masih

3M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi (Jakarta: PT Bulan

Bintang, 2007), h. 9.

Page 13: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

dapat dengan mudah bertemu langsung kepada Rasulullah saw untuk

dilakukan cek dan riceknya.

Salah satu contoh pengecekan berita yang bersumber dari Nabi ini

adalah apa yang dilakukan oleh Umar bin al-Khatab. Suatu malam ketika

beliau sedang memikirkan kemungkinan pasukan Kerajaan Ghassan akan

menyerbu umat Islam di Madinah, tiba-tiba ada seorang tetangganya

mengetuk pintu dan memanggil namanya dengan lantang. Orang ini

kemudian menyampaikan sebuah berita yang membuat Umar terkejut dan

merasa keheranan. Tetangganya itu memberitakan bahwa Nabi saw telah

menceraikan isteri-isterinya.

Kekagetan Sayidina Umar itu bukan lantaran salah seorang dari isteri

Nabi saw itu adalah puterinya sendiri, Hafsah, melainkan ‘Umar merasa ada

yang janggal dari berita tetangganya itu, karena menurutnya mungkinkah

Nabi saw melakukan hal itu? Untuk meyakinkan kebenaran berita itu, esok

harinya pagi-pagi sekali ‘Umar menghadapi Nabi Muhammad saw, dan

bertanya kepada beliau, tentang validitas berita yang diterimanya itu. “Apakah

anda telah menceraikan isteri-isteri anda?” sambil menegakkan kepalanya dan

memandangi Umar, Nabi menjawab, “Tidak.” Begitulah, akhirnya Umar

mengetahui bahwa Nabi Muhammad saw, hanya bersumpah untuk tidak

mengumpuli isteri-isterinya selama satu bulan,4 ternyata Nabi saw tidak ada

niat sedikit pun untuk menceraikan isteri-isterinya itu.

4 Ali Mustafa Yaqub, Kritik Hadis (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004), h. 1-2.

Page 14: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Kejadian itu memperlihatkan betapa otentisitas suatu berita dari Nabi

saw dapat dengan mudah dilakukan cek dan ricek secara langsung. Karena

Nabi saw saat itu masih hidup. Berbeda dengan perkembangan berikutnya,

setelah Nabi saw wafat, ilmu Hadis mengalami perkembangan baru. Dengan

semakin jauhnya umat Islam dari masa Nabi saw muncullah kemudian ilmu

yang secara khusus meneliti para pembawa atau periwayat Hadis,

sebagaimana yang dituturkan oleh Muhammad bin Sirin (w.110 H),5 sesudah

terjadi fitnah (perpecahan dalam tubuh umat Islam menyusul wafatnya

khalifah Utsman bin Affan, 36 H). Umat Islam saat itu, apabila mendengar

suatu hadis, akan selalu menanyakan dari siapakah hadis itu diperoleh?

Apabila Hadis itu diperoleh dari orang-orang penyebar bid’ah, maka hadis

itu ditolak. Tetapi sebaliknya, apabila Hadis itu diterima dari orang-orang

Ahlus-Sunnah, maka hadis itu diterima sebagai hujjah dalam agama Islam.

Lebih-lebih lagi sejak terbunuhnya al-Husein bin Ali (61 H), menyusul

timbulnya kelompok-kelompok politik dalam Islam, pemalsu hadis kian

menjadi-jadi. Karena untuk memperoleh legitimasi, masing-masing kelompok

perlu dalil-dalil pendukung yang berupa hadis dari Nabi Muhammad saw.

Apabila hadis yang dicarikan itu tidak ditemukan maka mereka berani

mengatakan Nabi saw bersabda, sementara Nabi Muhammad saw, tidak

pernah mengatakan hal itu.6

5 Seorang tabi’in pertama, ahli fiqh yang zuhud dan tekun beridah. Ibnu Sirin

lahir dua tahun menjelang masa pemerintahan Utsman dan wafat pada tahun 110 H. Ia sempat bertemu dengan 30 sahabat. Sila lihat Subhi Al-Salih, ‘Ulum al-Hadits Wa Mustalah, terj. Tim Firdaus, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), h. 351.

6 Yaqub, Kritik Hadis, h. 82.

Page 15: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Berdasarkan data sejarah yang ada pemalsu hadis bukan sahaja

dikalangan orang Islam, bahkan terjadi dikalangan orang-orang non-Islam,

terjadi hal itu karena mereka didorong oleh keinginan untuk meruntuhkan

Islam dari dalam. Orang-orang Islam tertentu membuat Hadis palsu karena

mereka didorong oleh berbagai tujuan, ada yang bersifat duniawi, ada yang

bersifat agamawi, seperti; (1) membela kepentingan politik; (2) membela aliran

teologi; (3) membela mazhab fiqh; (4) memikat hati orang yang mendengar kisah-

kisahnya; (5) menjadikan orang lain lebih zahid; (6) menjadikan orang lain rajin

mengamalkan ibadah tertentu; (7) menerangkan keutamaan surat al-Qur’an

tertentu; (8) memperoleh perhatian dan pujian oleh penguasa; (9) mendapat

hadiah uang dari orang yang mengembirakan hatinya; (10) memberi pengobatan

kepada seseorang dengan cara memakan makanan tertentu; (11) menerangkan

keutamaan suku bangsa tertentu.7

Jumlah hadis palsu tidak sedikit. Seseorang pemalsu hadis ada yang

mengaku, bahwa mereka telah membuat 4.000 hadis palsu. Ada pemalsu

yang lain mengaku bila dia ingin memperkuat pendapatnya, maka dia

membuat hadis palsu. Malahan ada yang diberi upah sebesar satu dirham saja

untuk membuat 50 hadis palsu.8 Inilah kondisi yang berlaku setelah ilmu

hadis mengalami perkembangan baru setelah wafatnya Nabi Muhammad saw.

Untuk menyelamatkan hadis Nabi di tengah-tengah berkecamuknya

pembuatan hadis palsu, maka ulama hadis menyusun berbagai kaidah ilmu

7M. Syuhudi Ismail, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis, Telaah Kritis Dan Tinjauan

Dengan Pendekatan Ilmu Sejarah (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h. 111-112. 8Ismail, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis, h. 113.

Page 16: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

penelitian hadis. Kaidah-kaidah yang disusun tujuan utamanya adalah untuk

penelitian kesahihan sanad dan matan, khususnya ilmu hadis yang sangat

penting kedudukannya dalam upaya penelitian sanad hadis di antaranya ialah

‘ilmu al- rijâl al-Hâdits, ilmu al-jarh wa al-ta’dil dan ilmu al-Takhrij al- hadits.9

Dari fenomena-fenomena yang berlaku di atas, maka penulis merasa

tertarik untuk meneliti hadis Rasulullah saw. Penulis akan membahas sebuah

hadis dengan menggunakan metode takhrij al-hadits, diiringi dengan buku-

buku yang akan menjadi rujukan pen-takhrij-an, guna memudahkan dalam

pencarian hadisnya. Adapun hadis yang akan dijadikan pembahasan oleh

penulis adalah hadis yang menerangkan seputar masalah kemiskinan itu

mendekati kekafiran.

Adapun hadis yang berkenaan dengan masalah tersebut adalah :

)ردق البلغ ي أندسح الادآا ورف آنوك ي أنرقلف اادآ(

“Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mengalahkan takdir. ”

Hadis tersebut di atas tidak asing lagi cukup dikenal dikalangan

masyarakat Islam secara umum, khususnya di Malaysia. Sering disampaikan

9 Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, h. 39. 10 Abu Bakar Ahmad bin Husin Al-Baihaqi, Syu’ba al-Iman, vol. 5 (Beirut: Dar al-

Kitab al-Ilmiah, 1990), h. 267. No hadis. 6612. Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah al-Ishfahâni, Hilyah al-Auliya’, vol. 3 (Beirut: Dar al-kitab al-Arabi, 1405), h. 53. Muhamad bi Salamah bin Ja’far Abu Abdullah Al-Qada’ie, Musnad al-Syihab, vol. 1 (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1986), h. 342. No hadis. 586. Abdullah bin ‘Adi Abdullah bin Muhamad Abu Ahmad al-Jarjani, Al-Kamil fi Duafa’ al-Rijâl, vol. 7 (Beirut: Dar al-Fikr, 1988), h. 237. Abu Ja’far Muhamad bin ‘Amru bin Musa Al-Uqaili, Duafa’ al-Kabir, vol. 1 (Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiah, 1984), h. 254 dan vol. 4, h. 206. Abu Qasim Sulaiman bin Ahmad Al-Tabârâni, Mu’jam al-Ausat, vol. 4 (al-Kaherah: Dar al-Hadits), h. 403. Abu Bakar Abdullah bin Muhamad Ibn Abi Syaibah, Musannaf, vol. 6 (Beirut: Dar al-Fikr), h. 251.

Page 17: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

pada kuliah maghrib atau subuh oleh para muballigh di berbagai masjid.

Penyampaian hadis terbatas pada kandungannya saja tanpa memaparkan

kualitas hadis, apakah sahih, Hasan maupun da’if. Sedangkan tidak semua

masyarakat umum tahu bagaimana sebaiknya menerima hadis yang belum

diketahui statusnya. Sehingga, masyarakat mengira hadis tersebut kualitas

sahih dan benar-benar dari Rasulullah saw. Dengan fenomena inilah

menandakan bahwa keterbatasan kajian hadis di Malaysia.

Permasalahan inilah yang ingin penulis angkat dalam judul skripsi

ini, di mana penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih

dalam hadis tersebut, yang dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul

“Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati Kekafiran”

(Telaah Kritis Sanad dan Matan Hadis).

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam skripsi ini, penulis menemukan banyak permasalahan yang

berkaitan dengan hadis yang penulis teliti ini. Di antaranya, mengenai hadis

tersebut populer di masyarakat.

Dari permasalahan yang melatarbelakangi pembahasan ini, maka

penulis membatasi penelitian berkenaan dengan masalah topik hadis ini,

yaitu meneliti dari segi sanad dan matan.

Dari pembatasan masalah tersebut, penulis dapat merumuskan

masalah yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut;

Page 18: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Bagaimana kualitas hadis kemiskinan itu mendekati kekafiran? Bolehkah

hadis ini dijadikan sebagai hujjah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah;

1. Mengetahui otentitas, kualitas dan kandungan pokok hadis

kemiskinan itu mendekati kekafiran dengan cara men-takhrij,

sehingga ada kejelasan kedudukan hadis tersebut apakah sahih, hasan,

da’if.

2. Sumbangan ilmiah dalam memperkayakan khazanah kepustakaan

Islam, khususnya dalam bidang hadis.

3. Sebagai tugas akhir, guna memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam

bidang Tafsir Hadis di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta.

D. Studi Perpustakaan

Dalam kajian studi perpustakaan ini penulis berusaha mendata dan

membaca kitab-kitab dan buku yang membahas tema yang berkaitan dengan

topik yang penulis angkat, antaranya:

1. “Maqasid al-Hasanah fi Bayan Min al-Âhadits al-Musytahirah ‘Ala

al-Sunnah” karya Imam al-Hafidz Syamsuddin Abi al-Khair

Muhammad bin Abdurrahman al-Syakhawi. Kitab ini memaparkan

Page 19: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

matan hadis dan rawi yang bermasalah dengan menyimpulkan hasil

penelitian.

2. “Hadis hadis bermasalah” karya Ali Mustafa Yaqub. Buku ini

hampir sama perbahasannya di dalam kitab Maqasid al-Hasanah,

dengan menyebutkan rawi yang bermasalah dan analisa kandungan

hadis.

Dari kitab dan buku yang telah dibahas di atas, dapat

disimpulkan bahwa secara umum pembahasan tentang “Kemiskinan

itu Mendekati Kekafiran” yang telah diteliti di atas terdapat perbedaan

dengan penelitian penulis, di mana penulis meneliti hadis ini dengan

men-takhrij semua hadis yang berkaitan dengan pembahasan di dalam

kitab-kitab mukharrij al-hadits, dengan melakukan kritik sanad dan

matan kesemua jalur hadis, agar lebih jelas di mana kecacatan yang

terdapat pada hadis ini, dengan disertakan pandangan ulama’ tentang

hadis yang bersangkutan.

E. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

yaitu, pengumpulan data melalui metode library research (penelitian

kepustakaan) dengan merujuk kepada sumber primer yang diketahui dari

kitab hadis seperti Syu’ba al-Iman, Musnad al-Syihab, Hilyah al-Auliya’,

Mu’jam al-Tabarâni, Musannaf Ibn Abi Syaibah, Al-Kamil fi Dua’fa’ al-Rijal,

Dua’fa’ al-Kabir. Sedangkan data sekunder merupakan sumber pendukung

Page 20: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

yang masih ada relevansinya dengan pembahasan skripsi ini. Dalam hal ini

sumber skundernya adalah hadis-hadis bermasalah karya Ali Mustafa Yaqub,

metodologi penelitian hadis karya M. Syuhudi Ismail, dll.

Dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, penulis mengunakan

metode deskriptif analitis, yaitu melalui pengumpulan data dan pendapat

para ulama muhadditsin, kemudian dijadikan sebagai kesimpulan penelitian.

Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis mengacu kepada kepada buku

“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh CeQDA, 2007. Cetakan II.

D. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab terdiri dari sub-

sub bab. Adapun secara sistematis penulisannya adalah sebagai berikut;

Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi dari uraian singkat

mengenai materi yang akan dibahas, di dalamnya mencakup: latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

studi perpustakaan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua merupakan bab yang menjelaskan gambaran umum tentang

kualitas hadis dan teks hadis kemiskinan mendekati kekafiran, dengan

pengertian sahih, hasan, da’if. Serta beberapa pembagian hadis dan bagaimana

hukum beramal dengan hadis da’if.

Bab ketiga memaparkan analisa kandungan hadis. Pada bab ini diuraikan

tentang penelitian kualitas hadis yang meliputi kritik sanad dan matan hadis

Page 21: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

serta pandangan ‘ulama’ seputar hadis ini, adakah boleh dijadikan hujjah

atau tidak? Serta analisa hadis.

Bab keempat merupakan penutup dari skripsi ini, berisikan tentang

kesimpulan dan jawaban dari yang ada pada pembahasan dan perumusan

masalah seluruh pembahasan, serta saran-saran yang dapat disampaikan oleh

penulis dalam penyusunan skripsi.

Page 22: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUALITAS HADIS

DAN TEKS HADIS KEMISKINAN ITU MENDEKATI KEKAFIRAN

A. Pengertian Sahih, Hasan, Da’if

1. Hadis Sahih

Ibn Sâlah telah mendefinisikan hadis sahih dengan lengkap

mencakupi sanad dan matan, dengan definisi inilah banyak ulama’

hadis setelahnya mengunakan definisi ini, di antara definisi itu ialah;

لدعال لقنب هادنسإ لصتي يذال دنسمال ثيدحال وهف : حيحصال ثيدالح امأ 11 اللعم الو ااذش نوكي الو اههتنم لىإ طابالض لدعال نع طابالض

“Hadis sahih adalah hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh periwayat yang adil dan dabit dari rawi yang adil dan dabit sampai akhir sanadnya, tidak terdapat kejanggalan (syaz) dan cacat (‘illat). ”

2. Al-Hadits al-Sahih Lighairihi

Al-Hādits al-sahih lighairihi adalah al-hadits al-hasan lidzatihi yang

diriwayatkan dari jalur lain yang semisal, atau yang lebih kuat. Dinamakan

dengan al-hadits al-sahih li ghairihi karena kesahihannya tidak berasal

dari sanadnya itu sendiri, melainkan berasal dari jalur lain yang turut

bergabung.12

3. Hadis Hasan

11 Abu ‘Amr ‘Usmân bin ‘Abdurrahmân Ibn Sâlah, Muqaddimah Ibn Sâlah

(Beirut: Dar al-Kutub al-‘ilmiyah, 1984), h. 8. 12 Mahmud Tahhân, al-Taisir Mustalah al-Hadits (Beirut: Dar al-Fikr), h. 42.

Page 23: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Hadis hasan ialah hadis yang sanadnya bersambung oleh periwayat yang

adil namun tidak terlalu kuat ingatannya, dan terhindar dari kejanggalan (syaz)

dan cacat (illat).13

4. Al-Hadits al-Hasan Lighairihi

Al-Hadits al-hasan lighairihi merupakan hadis da’if yang memiliki

beberapa jalur (sanad) dan sebab keda’ifannya bukan karena perawinya

fasik atau dusta.

Berdasarkan definisi tersebut menunjukkan bahwa hadis da’if itu

kemudian meningkat derajatnya menjadi hasan lighairihi karena dua hal;

a. Jika hadis tersebut diriwayatkan melalui jalur lain atau lebih, asalkan jalur

lain itu semisal atau lebih kuat.

b. Penyebab keda’ifannya bisa karena buruk hafalan perawinya, sanadnya

terputus, atau perawinya tidak dikenal.14

Hukum hadis hasan ialah bisa dijadikan hujjah (argumen),

sebagaimana hadis sahih, meskipun dari segi kekuatannya berbeda. Seluruh

fuqaha’ menjadikannya sebagai hujjah dan mengamalkannya,15 begitu juga al-

hadits al-hasan lighairihi bisa diterima dan dapat dijadikan sebagai hujjah.16

5. Hadis Da’if

13Subhi Al-Sâlih, ‘ Ulum al-Hadits Wa Mustalah, terj. Tim Firdaus, ( Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2002), h. 151. 14Tahhân, al-Taisir Mustalâh al-Hadits, h. 43. 15 Tahhan, al-Taisir Mustalah al-Hadits, h. 39. 16 Tahhan, al-Taisir Mustalah al-Hadits, h. 43.

Page 24: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Hadis da’if ialah hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat bisa

diterima, mayoritas ulama’ menyatakan: Hadis da’if yaitu hadis yang

tidak memenuhi syarat-syarat sahih ataupun syarat-syarat hasan.17

Hadis da’if memiliki jenis yang amat beragam sesuai dengan berat

ringannya kadar keda’ifan periwayatannya. Ada yang sangat da’if, ada

yang munkar, dan yang paling rendah adalah Maudu’.18

Diantara tingkatan hadis da’if paling buruk sebagaimana yang disebut

oleh al-Hâfidz Ibn Hajar al-‘Asqalâni adalah hadits maudu’ (palsu),

kemudian hadits matruk, hadits munkar, hadits mu’allal, hadits mudraj,

hadits maqlub, setelah itu hadits mudtarib.19

B. Hukum Beramal Dengan Hadis Da’if

Terdapat beberapa pendapat dikalangan ‘ulama’ tentang hukum

beramal dengan Hadits Da’if dan penggunaan Hadits Da’if .

1. Hadis Da’if tidak bisa diamalkan, baik mengenai fadâ’il maupun

ahkam. Pendapat ini diceritakan oleh Ibn Sayyidinnas dari Yahya bin

Ma’in. Dan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibn al-Arabi, Imam

Bukhâri, Imam Muslim dan Ibn Hazm.20 Diantara tokoh masa kini

yaitu: Ahmad Muhammad Syakir dan Nasiruddin al-Al-bani.21

17 Muhammad ‘Ajaj Al-Khatib, Usul Al-Hadits, terj. Qodirun dan Musyafiq

(Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h. 304. 18 Tahhan, al-Taisir Mustalah al-Hadits, h. 53. 19Tahhan, al-Taisir Mustalah al-Hadits, h. 80. 20 Al-Khatib, Ushul Al-Hadits, h. 315. 21 Yusuf al-Qardawi, Kaifa Nata’ammal Ma’a al-Sunnah al-Nabawiyyah,

terj. Muhammad al-Baqir, (Bandung: Karisma, 1995), h. 72.

Page 25: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

2. Diriwayatkan dari Imam Ahmad, Abdurrahman bin Mahdi dan

Abdullah bin Mubarak katanya: “Apabila kami meriwayatkan tentang

halal dan haram, kami memperketatkannya. Kalau kami meriwayatkan

tentang keutamaan-keutamaan dan semisalnya kami mempermudahkan.22

Dr. Yusuf al-Qardawi berkomentar tentang maksud mempermudahkan

adalah dengan mengunakan hadis-hadis hasan yang tidak mencapai

derajat sahih. Sebab istilah-istilah yang membedakan antara sahih dan

hasan belum begitu jelas dan mapan pada masa mereka, bahkan

sebagian besar ulama’-ulama’ dahulu tidak memberikan predikat

sesuatu hadis kecuali dengan keterangan sahih dan hasan.

Ibn Taimiyyah dan Ibn Qayyim pernah juga berpendapat dalam

hal ini, mereka menafsirkan ucapan imam Ahmad bahwa “ia lebih

suka mengutamakan hadis da’if daripada ra’yu atau qiyas”. Yang

dimaksud dengan hadis da’if olehnya adalah hadis hasan, sebab seperti

telah diketahui, Imam Tirmidzi yang telah memperkenalkan istilah

hasan.23

3. Mayoritas ‘ulama lebih menyukai mengamalkan hadis da’if dalam

perkara fadâ’il al-a‘mal, itu pun harus memenuhi tiga syarat seperti

yang telah dikemukakan oleh Ibn Hajar al-‘Asqalâni;

a) Hadisnya tidak terlalu da’if.

b) Hadisnya termasuk di dalam cakupan pokok-pokok hadits ma’mul

(bisa diamalkan).

22 Al-Sâlih, Membahas Ilmu-ilmu Hadis, h. 196. 23 al-Qardawi, Kaifa Nata’ammal Ma’a al-Sunnah al-Nabawiyyah, h. 73

Page 26: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

c) Tatkala mengamalkannya tidak dii’tiqadkan mengenai kepastiannya,

hanya sekadar kehati-hatian saja.24

Penulis lebih cenderung kepada pendapat ketiga, yaitu pendapat mayoritas

ulama’ yang mengamalkan hadis da’if dalam fadâ’il al-a‘mal dengan

memenuhi syarat-syarat di atas.

C. Teks Hadits dan Terjemahannya

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari kitab Kanzul-‘Ummal fi

Sunan al-Aqwal wal al-Af’âl karya al-‘Allâmah Ala’uddin ‘Ali al-Muttaqi ibn

Hisyâm ad-Din al-Hindi al-Burhān al-Fawri, Kasyfu al-Khuffa’ Wa Mazilu al-

Ilbas karya Ismail bin Muhammad al-‘Ajluni al-Jarrahi, al-Jami’ al-Saghir fi

Ahâdits al-Basyir al-Nazir karya al-Imam Jalaluddin Abdurahmân bin Abi Bakar

al-Suyuti, Al-Maqâsid al-Hasanah fi Bayan Katsir Mina al-Ahâdits al-Masyhurah

‘Ala al-Sunnah karya Hâfidz Syamsuddin Abi al-Khair Muhammad bin Abdul

Rahman al-Syakhawi terdapat 7 kitab yang megeluarkan hadis ini.

1) Syu’ba al-Imân, didapat 1 riwayat,yaitu:

دمحا أ نانطق النيسح الن بدمح مرك بوبا أن أهيق الفراه طوبا أنربخأ -1 اججح الن عانيفر سآذ : ال قفسو ين بدمحا م نيمل السفسو ينب لوس رالق : ال قكال من بسن أن عيشقا الرديز ين عةصافر فنبي انعي

ملس وهيلعى اهللا ل صاهللا 25 ردق البلغ ين أدسح الادآا ورف آنوك ين أرقف الادآ

24Tahhân, al-Taisir Mustalah al-Hadits, h. 54. 25 Abu Bakar Ahmad bin Husin Al-Baihaqi, Syu’ba al-Imâm, vol. 5 (Beirut:

Dar al-Kitab al-Ilmiah, 1990), h. 267. No hadis: 6612.

Page 27: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

“Memberitahukan kepada kami Abu Tâhir al-Faqih,memberitahu kepada kami Abu Bakar Muhammad bin Husin al-Qattân, memberitahu kepada kami Ahmad bin Yusuf al-Silmi, memberitahu kepada kami Muhammad bin Yusuf, katanya, telah disebut Sufyân dari al-Hajjaj yakni Ibn al-Farafisah dari Yazid al-Raqâsyi dari Anas bin Malik katanya; Bersabda Rasulullah saw : “Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mengalahkan takdir. ”

2) Musnad Al-Syihab, didapati dua macam riwayat;

يانندي الصفسو ين بمياهربا إن ثيانلو الخمياهرب إن ب اهللاةبا هنربخأ -1 ليب النماص عوبا أن ث اهللادب عن بمياهربا إن ثيليقو العرم عن بدمحا منث

ةصافر فن باجج حن عيرو الثو هانيفا سن ثيانبي الشدلخ من باكحالض ادآ :ملس وهيلعى اهللا ل ص اهللالوس رال قال قسن أن عياشق الرديز ينع ردق البلغ ين أدسح الادآا ورف آنوك ين أرقفال

“Memberitahu kepada kami Hibbatullah bin Ibrahim al-Khaulani, memberitahu kepada kami Ibrahim bin Yusuf al-Saidanani, memberitahu kepada kami Muhammad bin ‘Amru al-‘Uqaili, memberitahu kepada kami Ibrahim bin Abdullah, memberitahu kepada kami Abu ‘Asim al-Nabil al-Dahak bin Makhlad al-Syaibāni, memberitahu kepada kami Sufyan al-Tsauri dari Hajjaj bin Farafisah, dari Yazid al-Raqâsyi, dari Anas katanya. Bersabda Rasulullah saw: “Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mengalahkan takdir. ”

بوقعو يبا أن, اندب عن بنيس الحن بنسح الديع سوبا أنأ, اهللاةبا هنأو 2- ا ن, ماص عوبا أن, اهللادب عن بمياهربا إن, اددغب بيوح الندمح أن بدمحم -يب الننأ, كلا من بسن أنع, ياشقر الديز ينع, -يروي الثنع ي-انيفس , ال ق-ملس وهيل عى اهللالص 26 ردق البلغ ين أدسح الادآا ورف آنوك ين أرقف الادآ

“Memberitahu kepada kami Hibbatullah, memberitahu kepada kami Abu Sa’id

al-Hasan bin al-Husin bin ‘Abdan, memberitahu kepada kami Abu Ya’qub Muhammad bin Ahmad al-Nahwi di Baghdad, memberitahu kepada kami Ibrahim bin Abdullah, memberitahu kepada kami Abu ‘Asim, memberitahu kepada kami Sufyan yakni al-Tsauri, dari Yazid al-Raqâsyi, dari Anas bin Malik, bahwa Nabi saw bersabda: “Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mengalahkan takdir. ”

3) Hilyah al-Auliya’, didapati dua macam riwayat;

26Muhamad bi Salamah bin Ja’far Abu Abdullah Al-Qada’ie, Musnad al-Syihab, vol. 1 (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1986), h. 342. No hadis. 586.

Page 28: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

ال قيشم الكلس موبا أنا ثال قيابط الخقوارف ونس الحن ببيبا حنثدح -1 نبي انع ياجج الحن عيرو الثانيفا سن ثال قليب النماص عوبا أنث اهللالوس رال قال قهنالى عع ت اهللايض رسن أن عديز ين عةصافرف

:ملس وهيل عى اهللالص ردق البلغ ين أدسح الادآا ورف آنوك ين أرقف الادآ

“Menceritakan kepada kami Habib bin al-Hasan dan Fâruk al-Khattâbi kedua-duanya berkata, memberitahu kepada kami Abu Muslim al-Kasysyi katanya, memberitahu kepada kami Abu ‘Asim al-Nabil katanya, memberitahu kepada kami Sufyan al-Tsauri dari al-Hajjâj yakni Ibn Farâfisah dari Yazid al-Raqâsyi dari Anas ra katanya, bersabda Rasulullah saw: “ Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mengalahkan takdir. ”

ن ببيسا المن ثيام السدمح أن باسبا العن ثاني حن بدمح موبا أنثدح -2 ن عياشق الرديز ين عاجج حن عانيفا سن ثاطبس أن بفسوا ين ثحاضو نوك ين أرق الفادآ ملس وهيل عى اهللال ص اهللالوس رال قال قكال من بسنأ 27 رد الققب سنوك ين أدسح الادآا ورفآ

“Menceritakan kepada kami Abu Muhammad bin Hayyan, memberitahu kepada kami al-‘Abbas bin Ahmad al-Sâmi, memberitahu kepada kami al-Musayyab bin Wâdih, memberitahu kepada kami Yusuf bin Asbât, memberitahu kepada kami Sufyân dari Hajjâj dari Yazid al-Raqâsyi dari Anas bin Mâlik katanya, bersabda Rasulullah saw: “Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mendahului takdir. ”

4) Al-Kâmil fi Du’afâ’ al-Rijâl.

ى يحا ينث,احض ون ب اهللادبا عنث: اال قداع صنابا ويرآ زن بماسا القنث -1 الق: ال قسن انع,ياشق الرديز ينع,اشمعأل انع,انيف سنع, انم ينب رق الفانآو,رد القبلغ ين أدسح الادآ, ملس وهيل عى اهللال ص اهللالوسر 28 ارف آونك ينأ

“Memberitahu kepada kami al-Qâsim bin Zakaria dan Ibn Sâ’id kedua-dua

berkata, memberitahu kepada kami Abdullah bin Wâdih, memberitahu kepada kami Yahya bin Yamân, dari Sufyân, dari al-‘Amasy, dari Yazid al-Raqâsyi, dari Anas katanya, bersabda Rasulullah saw: “ Kedengkian itu hampir mendahului takdir dan adalah kefakiran itu hampir menjadi kekafiran. ”

27 Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah al-Ishfahâni Abu Nu’aim al-Ishfahani,

Hilyah al-Auliya’, vol. 3 (Beirut: Dar al-kitab al-Arabi, 1405), h. 53. 28 Ibn ‘Adi, Al-Kamil fi Duafa’ al-Rijâl, vol. 7 (Beirut: Dar al-Fikr, 1988), h. 237.

Page 29: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

5) Al-Duafâ’ al-Kabîr, didapati tiga macam riwayat;

ن برمتعملا انثدح:الق,اججا حنثدح: ال ق اهللادب عن بمياهرب ااهنثدح -1 كال من بسن أنع,ياشق الرديز ينع,رذن الموب انيسا حنثدح:ال قنميلس بلغ ين أدسح الادآ: ملس وهيل عى اهللالص اهللالوس رالق: قال:الق ارف آنوك تن اةاقف التادآو,ردالق

“Menceritakan kepada kami Ibrahim bin Abdullah katanya, menceritakan

kepada kami Hajjâj katanya, menceritakan kepada kami al-Mu’tamir bin Sulaiman katanya, menceritakan kepada kami Husin Abu al-Munzir, dari Yazid al-Raqâsyi, dari Anas bin Mâlik katanya, bersabda Rasulullah saw : “ Kedengkian itu hampir mendahului takdir dan kefakiran itu hampir menjadi kekafiran.”

ال قال قابط الخن برم عن عبهو ن بدي زن عشمع األنع -2 ن أدسح الادآا ورف آنوك ين أرقف الادآ ملس وهيل عى اهللال ص اهللالوسر ردق البلغي

“Dari al-‘Amasy, dari Zaid bin Wahab, dari ‘Umar bin al-Khattâb katanya,

bersabda Rasulullah saw : “ Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mengalahkan takdir.”

انيفا سنثد حال قماص عوبا أنثد حال ق اهللادب عن بمياهرب إاهنثدح -3 هيل عى اهللال ص اهللالوس رال قال قسن أن عياشق الرديز ين عاجج حنع ملسو 29 ردق البلغ ين أدسح الادآا ورف آنوك ين أرقف الادآ

“Menceritakan kepada kami Ibrahim bin Abdullah katanya, menceritakan kepada kami Abu ‘Asim katanya, menceritakan kepada kami Sufyan, dari Hajjâj, dari Yazid al-Raqâsyi, dari Anas katanya,bersabda Rasulullah saw : “ Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mengalahkan takdir. ”

6) Al-Mu’jam al-Ausat.

ديم الحدب عن برم عن بدمح من بدمحي أنثد حال قديع سن بيلا عنثدح -1 ن عسنو ينى بسيا ع نال قيبال الكانمث عنو برمي عنثد حال قباتالك ال قملس وهيل عى اهللال صيبن الن عكال من بسن أن عيمي التانميلس

ارف آنوك تةاج الحتادآ ورد الققبس يدسح الادآ 30

29Abu Ja’far Muhamad bin ‘Amru bin Musa Al-Uqaili, Duafa’ al-Kabir, vol. 1 (Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiah, 1984), h. 254 dan vol. 4, h. 206.

Page 30: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

“Menceritakan kepada kami ‘Ali bin Sa’id katanya, menceritakan kepadaku

Ahmad bin Muhammad bin ‘Umar bin Abdul Hamid al-Katib katanya, menceritakan kepadaku ‘Amru bin ‘Usman al-Kilâbi katanya. memberitahu kepada kami ‘Isa bin Yunus dari Sulaiman al-Taimi dari Anas bin Mâlik dari Nabi saw bersabda: Kedengkian itu hampir mendahului takdir dan kebutuhan itu hampir menjadi kekafiran.”

7) Musannaf Ibn Abi Syaibah;

ال قال قنس الحن عياشق الرديز ين عشمعأل ان عةياوع موبا أنثدح -1 اهللالوسر 31 ارف آنوك تن أةاق الفتادآ وردالق بلغ ين أدسح الادآ

“Menceritakan kepada kami Abu Muawiyah, dari al-‘Amasy dari Yazid al-

Raqâsyi, dari al-Hasan katanya, bersabda Rasulullah saw : kedengkian itu hampir mengalahkan takdir dan Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran. ”

D. Kegiatan Takhrij Hadits

Dalam penelitian hadis ini, untuk mempermudahkan penelitian dalam

mencari dan mengetahui kejelasan hadis beserta sumber-sumbernya, ada

beberapa metode takhrij yang digunakan yaitu, metode takhrij al- Hadỉts bi

al-Lafzi min awwal al-Matan 32 ( penulusuran hadis melalui kata pertama

dari matan) dan mengunakan metode Takhrij dengan jalan mengetahui topik

hadis. Untuk kepentingan takhrij al-Hadits yang disebutkan pertama, penulis

merujuk kepada kitab al-Jami’ al-Saghỉr fi Ahâdỉts al-Basyir al-Nadzir karya

Jalaluddin ‘Abdurrahmân Ibn Abi Bakar a-Suyûti, Kasyfu Khuffa’ Wa Mazilu

30 Abu Qasim Sulaiman bin Ahmad Al-Tabârâni, Mu’jam al-Ausat, vol. 4 (al-

Kaherah: Dar al-Hadits), h. 403. 31 Abu Bakar Abdullah bin Muhamad Ibn Abi Syaibah, Musannaf, vol. 6

(Beirut: Dar al-Fikr), h. 251.

32 Mahmud Al-Tahhan, Usul al-Takhrij Wa Dirâsat al-Asânîd, terj. Agil Husin al-Munawar dan Masykur Hakim, (Semarang: Dina Utama, 1995), h. 55.

Page 31: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

al-Ilbas karya Ismail bin Muhammad al-‘Ajluni al-Jarrahi dan Al-Maqâsid al-

Hasanah fi Bayan Katsir Min al-Ahâdits al-Masyhurah ‘Ala al-Sunnah karya

Hâfidz Syamsuuddin Abi al-Khair Muhammad bin Abdul Rahmân al-Syakhawi.

Untuk kepentingan takhrij hadỉts dengan metode kedua, penulis merujuk

kepada kitab Kanzul-‘Ummal fi Sunan al-Aqwal wal al-Afal karya al-‘Allāmah

Ala’uddin ‘Ali al-Muttaqi ibn Hisyâm ad-Din al-Hindi al-Burhān al-Fawri.

Dari teks hadis yang dikutip di atas, bila ditempuh dengan metode

takhrij al-Hadỉts bi al-Lafzi min awwal al-Matan ( penulusuran hadits melalui

kata pertama dari matan) yang dapat ditelusuri adalah: آاد. Adapun informasi

yang disajikan oleh kitab al-Jami’ al-Saghir adalah sebagai berikut:

)٤( رد الققب سنوك ين أدسح الادآو, ارف آنوك ين أرق الفاد آ-٦١٩٩ 33 ألبي نعيم في الحلية عن أنس) حل ()٤(

Selanjutnya penulis merujuk kepada kitab Kasyfu al-Khuffa’ Wa Mazilu

al-Ilbas, diantara yang disajikan adalah seperti berikut:

.رواه الطبراني عن أنس وسيأتي قريبا ) رد القبلغ ين أدسح الادآ ( – ١٩١٧

رواه أحمد بن منيع عن الحسن أو أنس ) ا رفآ نوك ين أرق الفادآ ( – ١٩١٩وهو عند أبي نعيم في الحلية وابن , مرفوع بزيادة وآاد الحسد أن يسبق القدر

السكن في مصنفه والبيهقى في الشعب وابن عدى في الكامل عن الحسن بال 34 .شك

33 Jalaluddin ‘Abdurrahmân Ibn Abi Bakar a-Suyûti, al-Jami’ al-

Saghir, vol. 2 (Beirut: Dar al-Fikr, 1981), h. 266. 34 Ismāil bin Muhammad al-‘Ajluni al-Jarrahi, Kasyfu al-Khuffa’ Wa Mazilu al-

Ilbas, vol. 2 ( Beirut: Muassasah Manahil al-‘Irfan), h. 108.

Page 32: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Selanjutnya penulis merujuk lagi kepada kitab Al-Maqâsid al-Hasanah.

Diantara informasi yang disajikan adalah seperti berikut:

أحمد بن منيع من طريق يزيد , ا رف آنوك ين أرق الفادآ: حديث – ���, الرقاشى عن الحسن أن أنس به مرفوعا بزيادة وآاد الحسد أن يسبق القدر

في سننه وأبي على بن السكن وهو عند أبي نعيم في الحلية وأبي مسلم الكشيفي مصنفه والبيهقى في الشعب وابن عدى في الكامل من طريق يزيد عن أنس

35 .بال شك

Kemudian bila ditempuh metode kedua Takhrij dengan jalan

mengetahui topik hadis yaitu (الفقر) dengan menggunakan kitab Kanzul-

‘Ummal, diantara data yang tercantum dalam kitab tersebut adalah sebagai

berikut:

)الفقر االضطراري( )1()حل عن أنس ( رد الققبس ينوك ين أدسح الادآاورف آنوك ين أرق الفاد آ- �����

)���/�( أورده العجلونى في آشف الخفأ )1(

ورواه الطبراني بسند فيه ضعيف عن أنس , في سنده يزيد الرقاشي ضعيف : وقال 36 ص.مرفوعا

Berikut paparan hadis-hadis yang disebut dalam kamus hadis diatas,

semuanya sudah penulis sebutkan dengan sanad yang lengkap pada bagian (C :

Teks hadits dan terjemahannya ).

35Syamsuddin Abi al-Khair Muhammad bin Abdul Rahman Al-Syakhawi, al-Maqasid al-Hasanah (Beirut: Dar al-Hijrah, 1986), h. 311

36 Ala’uddin ‘Ali al-Muttaqi ibn Hisyâm ad-Din al-Hindi al-Burhān al-

Fawri, Kanzul ‘Ummal fi Sunan al-aqwal wal af-‘al, vol. 6 (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1989), h. 492.

Page 33: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

BAB III

ANALISA KANDUNGAN HADIS

A. Penelitian Kualitas Hadis

1. Kritik Sanad Hadỉs

Dari data-data yang ada dalam paparan terdahulu, hadis yang menjadi

obyek penelitian ini adalah hadis termuat dalam kitab Syu’ba al-Imân,

Musnad al-Syihâb, Hilyah al-Auliya’, Mu’jam al-Ausat, musannaf Ibn Abi

Syaibah, Du’afâ’ al-Kabîr, al-Kamil fi Du’afâ’ al-Rijâl tersebut.

Langkah-langkah metodologis kegiatan penelitian sanad Hadỉts ada

tiga, yaitu: (1) Melakukan kegiatan al-I’tibar yaitu penulis merujuk kepada

kitab kamus hadis yang memuatkan pelbagai jalur periwayatannya. (2)

Meneliti pribadi periwayat dengan metode periwayatannya, penulis merujuk

kepada kitab-kitab al-Rijâl al-Hadỉts dan al-Jarh wa al-Ta’dil. (3)

Menyimpulkan hasil penelitian sanad, yaitu penulis berpedomankan kepada

kitab syarah hadis yang berkaitan dengan hadis tersebut. Sedangkan yang

menjadi unsur-unsur acuan utama yang harus dipenuhi oleh suatu sanad

yang berkualitas sahih adalah sanad dalam keadaan muttasil (bersambung),

seluruh periwayat bersifat tsiqah, terhindar dari syaz dan ‘illat.

Dalam penelitian sanad ini, penulis berusaha mengikuti ketiga langkah

metodologis penelitian sanad dan kaidah-kaidah kesahihan sanad tersebut.

Page 34: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

a. Melakukan al-I’tibar

Kegiatan al-I’tibar dilakukan untuk memperlihatkan dengan jelas

seluruh jalur sanad hadỉts seluruhnya dilihat dari ada atau tidak adanya

pendukung berupa periwayat yang berstatus muttabi’ atau syahid. 37 Hadis

yang penulis teliti ini terdapat syawahid dari kalangan sahabat, yaitu Anas,

‘Umar al-Khattâb. Melalui jalur Anas terdapat rawi bernama Yazid al-

Raqâsyi dan ‘Amru bin ‘Utsmân al-Kilâbi kedua mereka ini adalah munkar

al-hadỉts. Kemudian jalur ‘Umar tidak lengkap, hanya tiga orang perawi saja,

karena itu al-‘Uqaili menyebut di dalam kitabnya Du’afâ’ al-Kabir. Jadi

kedua jalur ini tidak dapat dijadikan pendukung bagi menguatkan hadis ini.

Sila rujuk pada halaman 55.

Oleh karena itu, untuk mempermudah proses kegiatan al-I’tibar,

penulis akan membuat skema untuk seluruh sanad bagi hadis yang menjadi

obyek penelitian.

b. Meneliti peribadi periwayat dan persambungan sanad

Periwayat hadis harus memiliki dua syarat, yaitu ‘adil dan dabit.

Kriteria periwayat ‘adil adalah beragama Islam, mukallaf, melaksanakan

ketentuan agama ( menjaga adab-adab syara’) dan memelihara muru’ah (tata

nilai yang berlaku di masyarakat). Sedangkan kriteria periwayat dabit adalah

37 Muttabi’, biasa juga disebut tabi’ dengan jamak tawabi’, iaitu

periwayat yang berstatus pendukung pada riwayat yang bukan sahabat Nabi. Syahid; dalam istilah ilmu hadits biasa diberi kata jamak dengan syawahid, ialah periwayat yang berstatus pendukung yang berkedudukan sebagai sahabat Nabi. sila lihat M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, (Jakarta: Bulan bintang, 2007), h. 49-50.

Page 35: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

kuat ingatan dan hafalan, tidak pelupa dan memelihara hadis, baik yang

tertulis maupun yang tidak tertulis (dabit al-Kitâb) 38

Dalam kegiatan penelitian kualitas sanad ini, penulis akan menulis

nama-nama periwayat hadis dari periwayat pertama sampai periwayat

terakhir, dan kemudian penilaian ‘ulama’ kritikus hadis.

A. Urutan nama-nama periwayat hadits dari mukharrij al-Baihaqî.

(1): ‘Anas bin Mâlik. (2) Yazid al-Raqasyi. (3) al-Hajjâj yakni Ibn Farâfisah.

(4) Sufyân. (5) Muhammad bin Yusuf. (6) Ahmad bin Yusuf al-Silami. (7)

Abu Bakar Muhammad bin al-Husin al-Qattân. (8) Abu Tâhir al-Faqih.

1) Abu Tâhir al-Faqîh

Nama Abu Tâhir al-Faqîh, penulis tidak ketemu dalam ktab rijâl al-

hadỉts atau buku-buku yang memuat biografi dan riwayat hidup

periwayat hadis. Karena mungkin keterbatasan kitab-kitab yang

menulis riwayat hidup dari nama-nama sanad yang diteliti.

2) Abu Bakar Muhammad bin al-Husin al-Qattân

a) Nama lengkapnya: Abu Bakar Muhammad bin al-Husin bin al-Hasan

bin al-Khalil, al-Naisaburi al-Qattân.

b) Gurunya yaitu Ahmad bin Yusuf dan lain-lain. Muridnya Abu Tâhir

bin Mahmisy.

c) Wafat pada tahun 332 H, Seorang syeikh ‘Alim al-Sâlih, memiliki

musnad al-Khurâsan.

38 Bustamin dan M. Isa H. A. Salam, metodologi kritik hadis (Jakarta:

Rajawali pers, 2004), h. 43.

Page 36: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Menurut Abu Abdullah bin Hakim: Tidak sâhih bagiku sesuatupun

darinya.39

e) Kesimpulanya: Da’if

3) Ahmad bin Yusuf al-Silami

a) Nama lengkapnya: Ahmad bin Yusuf bin Khalid bin Salim bin

Dzawiyah al-Adzdi al-Mahlabi, Abu Hasan al-Naisaburi, dikenali

dengan Hamdan al-Silami.

b) Guru dan muridnya dalam periwayatan hadis: Beliau meriwayatkan

hadis dari Muhammad bin Yusuf al-Faryabi dan lain-lain. Adapun

yang meriwayatkan hadis dari beliau adalah : Muslim, Abu Daud, al-

Nasa’i, Ibn Majah, Muhammad bin Husin bin Hasan al-Qattân dan lain-

lain.

c) Kelahiran dan kewafatannya: Beliau dilahirkan pada tahun 184 H, dan

wafat pada tahun 264 H.

d) Pendapat para ‘ulama’ tentang dirinya:

1) Al-Nasa’i: Laitsa bihi ba’sa

2) Al-Daruqutni: Tsiqah nabîl 40

3) Ibn Hajar: Hâfidz Tsiqah 41

4) Ibn Hibban: al-Tsiqat 42

e) Kesimpulan: Tsiqah

39 Abu Abdullah Muhamad ibn Ahmad ibn ‘Utsman Adz-Dzahabi, Siyar

A’lam al-Nubala’, vol. 15 (Beirut: Muassasah al-Risalah), h. 318. 40 Jamal al-Din Abi al-Hajjaj Yusuf Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 1 (Beirut:

Muassasah al-Risalah, 1980), h. 522. 41 Ibn Hajar al-Asqalâni, Taqrib al-Tahdzib, vol. 1 (Syria: Dar al-Rasyid,

1986), h. 86 42Abu Hatim Muhamad Ibn Hibban ibn Ahmad al-Tamimi al-Busti, al-

Tsiqat, vol. 8 (Beirut: Dar al-Fikr, 1975), h. 47.

Page 37: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

4) Muhammad bin Yusuf

a) Nama lengkapnya: Muhammad bin Yusuf bin Waqid bin ‘Utsman al-

Dâbi

b) Guru dan muridnya dalam periwayatan hadis: Beliau meriwayatkan

hadis dari Sufyân al-Tsauri dan lain-lain. Yang meriwayatkan hadis

dari beliau adalah : Ahmad bin Yusuf al-Silami al-Naisaburi dan lain-

lain.

c) Kelahiran dan kewafatannya: Beliau lahir pada tahun 120 H, dan

wafat pada tahun 212 H.

d) Pendapat para ‘ulama’ tentang dirinya:

1) Al-Nasa’i: Tsiqah

2) Yahya bin Yaman berkata, aku bertanya Abi dari faryabi

berkata: Sadûq Tsiqah.43

3) Ibn Hajar: Tsiqah Fâdil.

e) Kesimpulan: Penulis menyimpulkan bahwa Muhammad bin Yusuf

adalah Tsiqah.

5) Sufyân al-Tsauri

Nama lengkapnya: Sufyân bin Sa’id bin Masruk al-Tsauri Abu

Abdullah al-Kufi

b) Guru dan Muridnya dalam periwayatan hadis : Gurunya sangat ramai

dalam periwayatan hadis, diantara salah seorang yang ramai itu ialah:

43 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 27, h. 52.

Page 38: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Hajjâj bin Farâfisah al-Bahili al-Basri al-‘Abid. Adapun muridnya pun

sangat ramai, diantara yang ramai itu ialah: Abu ‘Asim al-Dâhak bin

Makhlad, Muhammad bin Yusuf al-Faryabi, Yusuf bin Asbat, Yahya

bin Yaman.44

c) Kelahiran dan kewafatannya: Beliau dilahirkan pada tahun 77 H di

kufah pada masa pemerintahan khalifah Sulaiman Abdul Malik. Abu

Nu’im berkata Sufyân keluar dari kufah pada tahu 155 H, dan tidak

pernah kembali. Kewafatannya: Menurut pendapat yang benar, Sufyân

meninggal pada bulan Sya’ban tahun 161 H.45

d) Pendapat para ‘ulama’ tentang dirinya:

1) Ibn al-Mubarak: Aku tidak mengetahui diatas bumi ini ada orang

yang lebih alim dari Sufyân.

2) Syu’bah, Sufyân bin ‘Uyainah, Abu ‘Asim al-Nabil, Yahya bin

Mai’in dan lain-lain : Sufyan adalah amỉrul mukminin dalam

hadis.46

3) Ibn Hajar: Tsiqah hâfidz Faqih ‘Abid Imam Hujjah 47

e) Kesimpulan: Tsiqah.

6) Al-Hajjâj (yakni Ibn Farâfisah)

a) Nama lengkapnya: Hajjâj bin Farafisah al-Bahili al-Basri al-‘Abid

b) Guru dan Muridnya dalam periwayatan hadis : Beliau meriwayatkan

hadis dari Ayub al-Sakhtiyani, Daud al-Wiraq, Abdullah bin Rasyid,

44 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 11, h. 154. 45Syeikh Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf (terjemahan) (Jakarta:

Pustaka al-Kautsar, 2006), h. 230. 46 Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, h. 215. 47 Al-Asqalâni, Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 244.

Page 39: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

‘Ata’ bin Abi Rabah, ‘Qil bin Khalid al-Aili, Muhammad bin Sirin,

Yahya bin Abi Katsir, Abi Salamah bin Abdurrahman, Yazid al-Raqasyi,

Abi ‘Imran al-Jauni, Abi Ma’syar al-Tamimi, Adapun muridnya dalam

periwayatan hadis adalah: Ibrahim bin Ismail al-Sai’, Ibrahim bin

Tahman, al-Aghlab bin Tamim, al-Harits bin ‘Abid, Hasan bin Habib,

Hafs bin ‘Umar, Sufyan al-Tsauri, al-Sabah bin Sahal, Abdullah bin

Syudzab, ‘Ali bin Bakar al-Masisi, ‘Amru bin Mansur, Muhammad bin

Abdullah, Muhammad bin ‘Ubaidillah, Muhammad bin Matraf, Mu’tamir

bin Sulaiman, Yusuf bin Ya’qub al-Dabi’i.

c) Pendapat ‘Ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Yahya bin Ma’in: La ba’sa bih

2) Abu Zur’ah: Laisa bi Qawwi

3) Abu Hatim: Syeikh Sâlih yang kuat ibadat48

4) Ibn Hibban: al-Tsiqat 49

5) Ibn Hajar al-‘Asqālani: Sadûq 50

d) Kesimpulan: Penulis tidak ketemu tanggal lahir dan wafat dan negeri

ziarahannya, tetapi kesimpulan yang dapat penulis sajikan tentang

kredibilitasnya adalah La ba’sa bih.

7) Yazid bin Aban al-Raqâsyi

48Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 5, h. 447. 49 Al-Busti, Al-Tsiqat, vol. 6, h. 203. 50Al-Asqalâni , Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 53.

Page 40: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

a) Nama lengkapnya : Yazid bin Aban al-Raqâsyi Abu ‘Amru al-Basri al-

Qas

b) Guru dan Murid dalam periwayatan hadis : Beliau meriwayatkan

hadis dari ayahnya Aban al-Raqâsyi, Anas bin Mâlik, Hasan al-Basri,

Ghanim bin Qis, Abi Hakam al-Bajli, Qis bin ‘Ibayah. Adapun

muridnya dalam periwayatan hadis adalah: Anaknya ‘Abd al-Nur, Ibn

Akhihi al-Fadâl bin ‘Isa bin Aban, Qatadah, Ibn Munkadir, Abu al-

Zinad, Safwan bin Salim, al-A’masy, Sâlih bin Kaisan, al-Rabi’ bin

Sabih, al-Rahil bin Mu’awiyah, Ismail bin Muslim al-Makki, ‘Amru

bin al-Fadki, ‘Abdullah bin Mughafal al-Basri, Musa bin ‘Ubaidah al-

Rabdzi, Darasat bin Ziyad, Yahya bin Katsir, Abu Nadar, Husin bin

Waqid al-Maruzi, Mu’tamir bin Sulaiman.

c) Kewafatan: Para ‘Ulama’ kritikus tidak menyatakan secara pasti

tanggal kewafatannya, hanya diantara 110 H hingga 120 H.51

Muhammad bin Sa’ad berkata Yazid pada Tabaqat ketiga daripada

ahli Basrah.

d) Pendapat ‘Ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Yahya bin Ma’in : Da’if, Yahya menyebut di tempat lain, dia

seorang lelaki Salih dan laitsa hadỉtsihi bi Syai’

2) Ya’qub bin Sufyan: Da’if

3) Abu Hatim : Da’if

4) Ahmad bin Hambal: Munkar al-Hadỉts

51 Ibn Hajar Al-Asqalâni, Tahdzib al-Tahdzib, vol. 11 (Beirut: Dar al-Fikr,

1984), h. 27.

Page 41: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

5) Al-Nasa’, al-Hakim, Abu Ahmad : Matruk al-Hadỉts

6) al-Daruqutni dan al-Barqani : Da’if

7) Syu’bah : Lebih baik saya berzina daripada meriwayatkan hadis

dari Yazid al-Raqâsyi52

e) Kesimpulan: Setelah penulis meneliti pandangan ‘ulama’ kritikus

hadis tentang Yazid, penulis menyimpulkan bahwa Yazid adalah

termasuk dikalangan periwayat Da’if Jiddan .

8) Anas bin Mâlik

a) Nama lengkapnya : Anas bin Mâlik al-Nadir bin Damdam bin Zaid bin

Hiram bin Jundub bin ‘Amir bin Ghanam bin ‘Adi bin al-Najjar al-Ansâri

al-Najjari abu Hamzah al-Madani.

b) Guru dan Muridnya dalam periwayatan hadis : Beliau meriwayatkan

hadis dari Nabi saw, Ubai bin Ka’ab, Asid bin Hadir, Tsabit bin Qis bin

Syimasy, Jarir bin Abdullah al-Bajli, Zaid bin Arqam, Zaid bin Tsabit,

Abi Talhah, Zaid bin Sahl al-Ansâri, Salman al-Farisî, Ubadah bin Sâmit,

Abdullah bin Rawahah, Abdullah bin Abbas, Abu Bakar al-Siddỉq

Abdullah bin ‘Usman, Abi Musa Abdullah bin Qis al-Qaisi, Abdullah bin

Mas’ud, Abdurrahman bin ‘auf, ‘Utban bin Mâlik, ‘Usman bin ‘Affan,

‘Umar bin Khattâb, Malik bin Sa’sa’ah, Mahmud bin al-Rabi’, Muadz bin

Jabal, Abi Asid al-Sa’adi, Abi Dzar al-Ghifari, Abi Qatadah al-Ansari, Abi

Hurairah, Fatimah al-Zahra’ binti Rasulullah saw, Ummu al-Fadal

Lubabah binti al-Harits al-Hilaliah, Ummu Aiman, Ummu Hiram binti

52 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 32, h. 64.

Page 42: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Mulhan, Ibunya Ummu Sulaim binti Mulhan. Adapun muridnya dalam

periwayatan hadis sangat ramai, diantara murid-muridnya adalah

Sulaiman bin Tarkhan al-Taimi dan Yazid bin Abana al-Raqâsyi.53

c) Anas bin Mâlik adalah urutan ketiga dari Sahabat yang banyak

meriwayatkan Hadis. Ada 2286 hadits yang ia riwayatkan.54

Anas adalah Khadam (pembantu) Rasulullah ketika berusia sepuluh

tahun, Ibunya Ummu Sulaim, Ayahnya bernama Malik bin al-Nadir dan

rentetan nasabnya bertemu dengan Ibn Adi bin al-Najjar.

Anas tidak ikut berperang dalam peperangan badar akbar, karena

pada waktu itu usianya masih sangat muda, tetapi banyak mengikuti

peperangan lainnya sesudah itu. Pada waktu Abu Bakar meminta

pendapat ‘Umar mengenai mengangkatan Anas menjadi pengawai di

Bahrain, ‘Umar memujinya: “Dia adalah anak muda yang cerdas

boleh membaca dan menulis”. Ia terkenal dengan wara’ dan taqwa

karena pergaulannya yang lama dengan Rasulullah s.a.w. Pada hari-

hari terakhir masa kehidupanya, Anas berpindah ke Basrah. Ia wafat

pada tahun 93 H, adalah Sahabat terakhir meninggal di Basrah,

usianya melampaui seratus tahun. Pada hari wafatnya, Muwarriq

berkata: “ Telah hilang separuh ilmu, Jika ada seseorang yang suka

memperturutkan kesenangannya bila berselisih dengan kami, kami

53 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 3, h. 353. 54 Subhi Al-Salih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis (terjemahan) (Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2002), h. 336.

Page 43: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

berkata kepadanya : Marilah mengadap orang yang pernah

mendengar dari Nabi s.a.w.”55

Kesimpulan hadis di atas adalah da’if.

B. Urutan nama-nama periwayat menurut mukharrij al-Qadâ’i didalam

kitabnya musnad al-Syihab, didapati dua jalur, jalur yang pertama ialah:

(1) Anas bin Mâlik, (2) Yazid al-Raqâsyi, (3) Hajâj bin Farâfisah, (4) Sufyân

al-Tsauri, (5) Abu ‘Asim al-Nabil al-Dahak bin Makhlad al-Syaibani, (6)

Ibrahim bin Abdullah, (7) Muhammad bin ‘Amru al-‘Uqaili, (8) Ibrahim bin

Yusuf al-Saidanani, (9) Hibbatullah bin Ibrahim al-Khaulani.

1) Hibbatullah bin Ibrahim al-Khaulani

Penulis tidak ketemu periwayat bernama Hibbatullah bin Ibrahim al-

Khaulani di dalam kitab-kitab yang memuatkan biografi para

periwayat

2) Ibrahim bin Yusuf al-Saidanani

Penulis tidak ketemu juga periwayat bernama Ibrahim bin Yusuf al-

Saidanani di dalam kitab-kitab yang memuatkan biografi para

periwayat.

3) Muhammad bin ‘Amru al-‘Uqaili

55 Al-Salih, Membahas Ilmu-Ilmu Hadis, H. 336.

Page 44: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

a) Nama lengkapnya: Abu Ja’far, Muhammad bin ‘Amru bin Musa bin

Hammad, al-‘Uqaili al-Hijâzi. Pengarang kitab al-Dua’fâ’ al-Kabir.

b) Wafat pada tahun 322 H.

c) Menurut Al-Qadi Abu Hasan bin al-Qattân al-fâsi: Tsiqah, ‘Alim al-

Hadỉts.56

d) Kesimpulannya: Tsiqah

4) Ibrahim bin Abdullah

a) Nama lengkapnya: Ibrahim bin Abdullah bin Yazid

b) Gurunya; Salah satu gurunya yaitu Aba ‘Asim. Penulis tidak ketemu

nama al-‘Uqaili sebagai muridnya.

c) Kewafatannya: Beliau wafat pada tahun 267 H.

d) Pendapat ‘Ulama’ kritikus hadis tentang dirinya;

1) Al-Sa’di: Imam, Hâfidz, Tsiqah

2) Al-Hakim: Muhaddits kabir 57

e) Kesimpulan: Tsiqah

5) Abu ‘Asim al-Nabil al-Dahak bin Makhlad al-Syaibani

a) Nama lengkapnya: al-Dahak bin Makhlad bin al-Dahak bin Muslim bin

al-Dahak al-Syaibani Abu ‘Asim al-Nabil al-Basri

b) Guru dan muridnya dalam periwayatan hadis; Guru beliau sangat

ramai, salah satunya ialah Sufyan al-Tsauri. Tentang muridnya, penulis

tidak ketemu nama Ibrahim bin Abdullah sebagai muridnya, tetapi

56 Adz-Dzahabi, Siyar A’lam al-Nubala’, vol. 15, h. 238. 57 Adz-Dzahabi, Siyar A’lam al-Nubala’, vol. 13, h. 44.

Page 45: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

beliau adalah rawi hadis Imam al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, al-

Tirmidzi, al-Nasa’I, Ibn Majah.

c) Kelahiran dan kewafatannya: Berbeda pendapat dikalangan ulama’

tentang tahun kelahiran dan kewafatannya, dilahirkan pada tahun 121

H/122 H. Dan wafat pada tahun 211/212/213/214 H.

d) Pendapat ‘Ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Yahya bin Ma’in: Tsiqah

2) Ahmad bin Abdullah al-Ajali: Tsiqah

3) Abu Hatim : Sadûq 58

4) Ibn Hajar : Tsiqah tsubut 59

5) Ibn Hibban : Tsiqah 60

e) Kesimpulan : Penulis menyimpulkan Abu ‘Asim al-Nabil adalah tsiqah.

6) Sufyan al-Tsauri

Sudah disebut pada halaman 28

7) Hajjaj bin Farafisah

Sudah disebut pada halaman 29

8) Yazid bin al-Raqasyi

Sudah disebut pada halaman 30

9) Anas bin Malik

Sudah disebut pada halaman 32

58 Al-Mizzi, Tahdzib al-kamal, vol. 13, h. 281. 59Al-Asqalâni , Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 280. 60 Al-Busti, al-Tsiqat, vol. 6, h. 483.

Page 46: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Kesimpulan hadis di atas adalah da’if.

C. Jalur yang kedua menurut mukharrij al-Qada’i:

1) Anas bin Mâlik, (2) Yazid al-Raqâsyi, (3) Sufyân al-Tsauri, (4) Abu

‘Asim, (5) Ibrahim bin Abdullah, (6) Abu Ya’qub Muhammad bin Ahmad

al-Nahwi, (7) Abu Sa’id al-Hasan bin al-Husin bin ‘Abdan, (8)

Hibbatullah.

1) Hibbatullah

Sudah disebut pada halaman 34

2) Abu Sa’id al-Hasan bin al-Husin bin ‘Abdan

Biografi Abu Sa’id al-Hasan bin al-Husin bin ‘Abdan, penulis tidak

ketemu biografinya dalam kitab-kitab rijâl al-Hadits.

3) Abu Ya’qub Muhammad bin Ahmad al-Nahwi

Penulis tidak ketemu juga periwayat bernama Abu Ya’qub

Muhammad bin Ahmad al-Nahwi di dalam kitab-kitab yang

memuatkan biografi para periwayat.

4) Ibrahim bin Abdullah

Sudah disebut pada halaman 35

5) Abu ‘Asim

Sudah disebut pada halaman 35

6) Sufyan al-Tsauri

Page 47: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Sudah disebut pada halaman 28

7) Yazid al-Raqasyi

Sudah disebut pada halaman 30

8) Anas bin Malik

Sudah disebut pada halaman 32

Kesimpulan hadis di atas adalah da’if.

D. Urutan nama-nama periwayat menurut mukharrij Abu Nu’aim Ahmad

bin Abdullah al-Asfahâni dalam kitabnya Hilyah al-Auliya’. Terdapat

dua jalur, jalur yang pertama yaitu:

1) Anas bin Mâlik, (2) Yazid al-Raqâsyi, (3) Al-Hajâj Ibn Farâfisah, (4)

Sufyân al-Tsauri, (5) Abu ‘Asim al-Nabil, (6) Abu Muslim al-Kasysyi, (7)

Faruk al-Khattâbi dan Habib bin al-Hasan.

1)

i. Habib bin al-Hasan

a) Nama lengkapnya: Habib bin al-Hasan al-Qazar Abu Qasim

b) Guru dan muridnya dalam periwayatan hadis, Beliau mendengar

dari Aba Muslim al-Kaji dan Jama’ah, adapun yang meriwayatkan

hadis dari beliau adalah, al-Jamami, Abu Nu’aim dan Jama’ah.

Beliau wafat pada tahun 359 H.

c) Pandangan ulama’ tentang dirinya:

1) Al-Barqani: Da’if

Page 48: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

2) Abu Nu’aim, al-Khatib, Abi Fauras: Tsiqah 61

d) Kesimpulan: Penulis menyimpulkan bahwa Habib bin al-Hasan

adalah Tsiqah.

ii. Faruk al-Khattâbi

Penulis tidak ketemu periwayat bernama Faruk al-Khattâbi didalam

kitab rijâl al-Hadits.

2) Abu Muslim al-Kasysyi

Penulis tidak ketemu periwayat bernama Abu Muslim al-Kasysyi

didalam kitab rijâl al-Hadỉts.

3) Abu ‘Asim al-Nabil

Sudah disebut pada halaman 35

4) Sufyan al-Tsauri

Sudah disebut pada halaman 28

5) Al-Hajaj ibn Farafisah

Sudah disebut pada halaman 29

6) Yazid al-Raqasyi

Sudah disebut pada halaman 31

7) Anas bin Malik

Sudah disebut pada halaman 32

Kesimpulan hadis di atas adalah da’if

E. Jalur yang kedua menurut Abu Nu’aim al-Asfahâni.

61 Ibn Hajar Al-Asqalâni, Lisan al-Mizan, vol. 2 (Beirut: Muassasah al-

Matbu’ah, 1980), h. 170.

Page 49: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

(1) Anas bin Mâlik, (2) Yazid al-Raqâsyi, (3) Hajâj, (4) Sufyân, (5) Yusuf

bin Asbat, (6) al-Musayib bin Wadih, (7) al-‘Abbas bin Ahmad al-Sami,

(8) Abu Muhammad bin Hayan.

1) Abu Muhammad bin Hayan

Penulis tidak ketemu periwayat bernama Abu Muhammad bin Hayan

didalam kitab rijâl al-Hadỉts.

2) Al-‘Abbas bin Ahmad al-Sami

Penulis tidak ketemu periwayat bernama Al-‘Abas bin Ahmad al-Sami

didalam kitab rijâl al-Hadỉts.

3) Al-Musayyib bin Wadih

a) Nama lengkapnya: Al-Musayyib bin Wadih al-Sulami al-

Tulumannasi al-Hamsi

b) Guru dan muridnya dalam periwayatan hadis; Beliau meriwayatkan

hadis dari Ibn Mubarak, Ismail bin ‘Iyasy. Muridnya ialah; Abu

Hatim, Ibn Abi Daud, Abu ‘Urwabah dan yang lain.

c) Beliau wafat pada akhir tahun 246 H.

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya;

1) Abu Hatim : sadûq banyak kesalahan

2) Al-Nasa’I : Riwayatnya hasan 62

3) Ibn Hibban : al-Tsiqah 63

4) Ibn ‘Adi : La ba’sa bihi 64

62 Al-Asqalâni, Lisan al-Mizan, vol. 6, h. 40. 63 Al-Busti, al-Tsiqat, vol. 9, h. 204.

Page 50: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

e) Kesinpulan: Laba’sa

4) Yusuf bin Asbât

a) Nama lengkapnya: Yusuf bin Asbât bin Wasil al-Syaibani al-Kufi.

b) Wafat pada tahun 195 H.

c) Beliau meriwayatkan hadis dari ‘Amir bin Syuraih dan Sufyan al-

Tsauri, yang meriwayatkan hadis dari beliau adalah; Abu Ahwas,

Mahmud bin Musa, Musayyib bin Wadih, Abdullah bin Habib al-

Antâki.

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya;

1) Yahya bin Ma’in: Tsiqah

2) Al-‘Ajali : Ahli hadis 65

3. Ibn Hibban : al-Tsiqah

4. Abu Hatim: Tidak berhujjah dengannya 66

e) Kesimpulan: Yusuf bin Asbât adalah tsiqah

5) Sufyân al-Tsauri

Sudah disebut pada halaman 28

6) Hajâj ibn Farâfisah

Sudah disebut pada halaman 29

7) Yazid al-Raqâsyi

Sudah disebut pada halaman 30

64 Ibn ‘Adi, Al-Kamil fi al-Duafa’ al-Rijal, vol. 6, h. 389. 65 Al-Asqalâni, Tahdzib al-tahdzib, vol. 11, h. 358. 66Al-Asqalâni , Lisan al-Mizan, vol. 6, h. 316.

Page 51: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

8) Anas bin Malik

Sudah disebut pada halaman 32

Kesimpulan hadis di atas adalah da’if.

F. Urutan nama-nama periwayat menurut mukharrij al-Tabarâni didalam

kitabnya al-Mu’jam al-Ausat, didapati satu jalur, yaitu:

(1) Anas bin Mâlik, (2) Sulaiman al-Taimi, (3) ‘Isa bin Yunus, (4) ‘Amru

bin ‘Utsman al-Kalabī, (5) Ahmad bin Muhammad bin ‘Umar bin Abdul

Hamid al-Katib, (6) ‘Ali bin Sa’id.

1) ‘Ali bin Sa’id

Penulis tidak ketemu periwayat bernama ‘Ali bin Sa’id didalam kitab

rijâl al-Hadỉts.

2) Ahmad bin ‘Umar bin Abdul Hamid al-Katib

Penulis tidak ketemu periwayat bernama Ahmad bin ‘Umar bin

Abdul Hamid al-Katib didalam kitab rijâl al-Hadỉts.

3) ‘Amru bin ‘Utsman al-Kilâbỉ

a) Nama lengkapnya: ‘Amru bin ‘Utsman bin Siyar al-Kilâbỉ abu

‘Umar

b) Guru dan Muridnya: Salah seorang gurunya ialah ‘Isa bin Yunus.

Penulis tidak ketemu nama Ahmad bin Muhammad bin ‘Amru

sebagai muridnya.

c) Kewafatannya: Beliau wafat pada tahun 219H/217H

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya;

1) Al-Nasa’i dan al-Azdi: Matruk hadỉts 67

67 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 22, h. 147.

Page 52: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

2) Ibn Hajar : Da’if 68

3) Adz-Dzahabi: Layyin dan ditinggalkan oleh al-Nasa’i 69

4) Ibn Hibban: al-Tsiqat 70

e) Kesimpulan: Penulis menyimpulkan bahawa ‘Amru bin Utsman al-

Kilâbỉ adalah Matruk hadits.

4) ‘Isa bin Yunus

a) Nama lengkapnya: ‘Isa bin Yunus bin Abi Ishaq al-Syabi’i, Abu

‘Amru

b) Guru dan muridnya: Penulis tidak ketemu nama gurunya Sulaiman

al-Taimi dan muridnya ‘Amru bin ‘Utsman al-Kilâbỉ.

c) Kewafatannya: Wafat pada tahun 180H/181H/187H

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya;

1) Ibn al-Madini: Tsiqah ma’mun

2) Yahya bin Ma’in: Tsiqah tsiqah 71

3) Ibn Hajar: Tsiqah ma’mun 72

e) Kesimpulan: Tsiqah

5) Sulaiman al-Taimi

68Al-Asqalâni , Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 424. 69 Abu ‘Abdullah Muhamad ibn Ahmad ibn ‘Utsman Adz-Dzahabi, Al-

Kâsyif, vol. 1 (Jeddah: Dar al-Qiblah al-Tsaqafah al-Islamiyyah, 1992), h. 83. 70 Al-Busti, Al-Tsiqat, vol. 8, h. 483. 71 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 23, h. 62. 72Al-Asqalâni , Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 441.

Page 53: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

a) Nama lengkapnya: Sulaiman bin Tarkhan al-Taimi, Abu Mu’tamir al-

Basri.

b) Guru dan muridnya: Beliau meriwayatkan hadis dari Anas bin

Mâlik, dan yang meriwayatkan hadis darinya yaitu ‘Isa bin

Yunus.

c) Kelahiran dan kewafatannya: Dilahirkan pada tahun 46 H, dan

wafat di Basrah bulan Dzul Ka’edah pada tahun 143 H.

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Abdullah bin Ahmad bin Hambal dari ayahnya: Tsiqah

2) Yahya bin Ma’in dan al-Nasa’i: Tsiqah 73

3) Ibn Hajar: Tsiqah 74

4) Ibn Hibban: al-Tsiqat 75

e) Kesimpulan: Tsiqah

6) Anas bin Malik

Sudah disebut pada halaman 30

Kesimpulan hadis di atas adalah da’if.

G Urutan nama-nama periwayat menurut mukharrij Ibn Abi Syaibah dalam

kitabnya al-Musannaf.

(1) Al-Hasan, (2) Yazid al-Raqâsyi, (3) Al-‘Amasy, (4) Abu Muawiyyah.

73 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 12, h. 5. 74 Al-Asqalâni, Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 252. 75 Al-Busti, al-Tsiqat, vol. 4, h. 300.

Page 54: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

1) Abu Muawiyyah

a) Nama lengkapnya: Muhammad bin Khazim Al-Tamimi Al-Sa’di,

Abu Muawiyah al-Darir al-Kufi

b) Guru dan muridnya: Salah seorang gurunya ialah Sulaiman al-

‘Amasy. Muridnya ialah: Abdulah bin Muhammad Ibn Syaibah.

c) Dilahirkan pada tahun 213 H. Wafat pada Tahun 294/295 H

d) Pandangan ulama’ Kritikus hadis tentang dirinya:

1) Al-Nasa’i dan Al-‘Ajili: Tsiqah

2) Ibn Kharasy: Sadûq, pada riwayat al-‘Amasy tsiqah, pada

selainnya al-Idtirab.

3) Ibn Hibban: al-Tsiqat, dan katanya lagi, adalah hâfidz

muttaqanan akan tetapi seorang Murjiah yang buruk.76

4) Ibn Hajar menyebut didalam kitabnya Tabaqat al-Mudallisin77

5) Ibn Hajar: Tsiqah, hâfidz pada hadis al-A’masy78

6) Yahya bin Ma’in: Tsubut pada hadis ‘Amasy79

e) Kesimpulan: Tsiqah

2) Al-‘Amasy

76 Al-Mizzi, Tahzib al-Kamal, vol. 25, h. 123. 77 Ibn Hajar Al-Asqalâni, Tabaqat al-Mudallisin, vol. 1 (‘Uman: Maktabah

al-Manar, 1986), h. 36. 78 Al-Asqalâni, Lisan al-Mizan, vol. 7, h. 483. Dan Tahzib al-Tahzib, vol. 9, h.

139. 79 Adz-Dzhabi, Al-Kâsyif, vol. 2, h. 167.

Page 55: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

a) Nama lengkapnya: Sulaiman bin Mihran al-Asadi al-Kahili, maula

Abu Muhammad al-Kufi al-‘Amasy

b) Guru dan muridnya: Gurunya yaitu Yazid al-Raqâsyi dan Zahid bin

Wahab. Muridnya yaitu, Abu Muawiyyah (Muhammad bin Khazim).

c) Kelahiran dan kewafatan: Dilahirkan pada tahun 61H, dan wafat pada

tahun 147/148H.

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Yahya bin Ma’in: Tsiqah

2) Al-Nasa’i: Tsiqah tsubut 80

3) Ibn Hajar: Tsiqah hâfidz 81

e) Kesimpulan: Tsiqah

3) Yazid al-Raqâsyi

Sudah disebut pada halaman 30

4) Al-Hasan

a) Nama lengkapnya: Al-Hasan bin Abi al-Hasan al-Basri al-Ansâri

b) Guru dan muridnya: Gurunya terlalu ramai dikalangan sahabat

yang masyhur. Adapun salah seorang muridnya adalah Yazid al-

Raqâsyi.

c) Kewafatannya: Wafat pada tahun 110 H, Seorang tabi’in

pertengahan82

d) Pandangan ulama’ tentang dirinya:

1) Ibn Hibban: al-Tsiqah 83

80 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 12, h. 76. 81 Al-Asqalâni, Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 254. 82 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 6, h. 95. 83 Al-Busti, Al-Tsiqat, vol. 4, h. 122.

Page 56: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

2) Ibn Hajar: Tsiqah, Faqỉh masyhur, banyak mursal dan tadlis 84.

3) Adz-Dzahabi: Dia adalah seorang yang banyak kebaikannya

dan baik pula tabiatnya, dia pelapor dibidang hadis, balaghah,

Al-Qur’an dan tafsir serta cabang-cabang ilmu lain, dia juga

imam bagi para mujtahid.85

4) Al-‘Ajali: Tabi’i tsiqah, lelaki yang sâleh, ahli Hadis

5) Al-Daruqutni: Mursal, padanya da’if 86

6) Al-Bukhari: Tsiqah 87

e) Kesimpulannya: Tsiqah

Kesimpulan hadis di atas adalah da’if jiddan karena kecacatan seorang rawi

Yazid al-Raqâsyi, dan riwayat hadis ini adalah secara mursal, karena tidak

terdapat nama sahabat.

H. Urutan nama-nama periwayat menurut mukharrij al-‘Uqaili di dalam

kitabnya al-Du’afâ’ al-Kabîr. Terdapat tiga jalur, jalur yang pertama

Yaitu:

(1) Anas bin Mâlik, (2) Yazid al-Raqâsyi, (3) Husin Abu al-Munzir, (4) Al-

Mu’tamir bin Sulaiman, (5) Hajâj, (6) Ibrahim bin Abdullah.

1) Ibrahim bin Abdullah

Sudah disebut pada halaman 35

84Al-Asqalâni , Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 160. 85 Farid, 60 Biografi Ulama’ Salaf, h. 114. 86Al-Asqalâni , Tahdzib al-Tahdzib, vol. 2, h. 235. 87 Muhamad bin Ismail bin Ibrahim Abu Abdullah Al-Bukhari, Târikh al-Kabîr,

vol. 2 (Beirut: Dar al-Fikr), h. 289.

Page 57: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

2) Hajaj bin al-Manhal

a) Nama lengkapnya: Hajâj bin al-Manhal al-Anmati Abu Muhammad

al-Salmi

b) Gurunya yaitu, Sulaiman bin Mu’tamir.

c) Wafat pada tahun 216/217H

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Ahmad bin Hambal: Tsiqah

2) Abu Hatim: Tsiqah fâdil

3) Al-‘Ajili dan Al-Nasa’i: Tsiqah 88

e) Ksimpulan: Tsiqah

3) Mu’tamir bin Sulaiman

a) Nama lengkapnya: Mu’tamir bin Sulaiman bin Tarkhan al-Taimi, Abu

Muhammad al-Basri.

b) Muridnya yaitu: Hajâj bin al-Manhal. Penulis tidak ketemu nama

Husin Abu Munzir sebagai gurunya.

c) Dilahirkan pada tahun 106 H dan wafat pada tahun 187 H di

Basrah.

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Yahya bin Ma’in: Tsiqah

2) Abi Hatim: Tsiqah Sadûq 89

e) Kesimpulan: Tsiqah

88 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 5, h. 457. 89Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 28, h. 250.

Page 58: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

4) Al-Husin bin al-Munzir

a) Nama lengkapnya: Al-Husin bin al-Munzir, Abu Munzir al-Basri

b) Gurunya Yazid al-Raqâsyi. Muridnya al-Mu’tamir bin Sulaiman

c) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Ibn Hibban: al-Tsiqat 90

2) Dari imam al-Bukhari: Riwayatnya tidak sahih 91

3) Ibn Hajar: Majhul 92

d) Kesimpulan: Majhul

5) Yazid al-Raqâsyi

Sudah disebut pada halaman 30

6) Anas bin Malik

Sudah disebut pada halaman 32

Kesimpulan hadis di atas adalah da’if.

I. Jalur yang kedua menurut mukharrij al-‘Uqaili.

(1). ‘Umar bin al-Khattâb, (2) Zahid bin Wahab, (3) al-‘Amasy.

1) Al-‘Amasy

Sudah disebut pada halaman 45

2) Zahid bin Wahab

90 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 6, h. 481. 91 Al-Asqalâni. Tahdzib al-Tahdzib, vol. 2, h. 319. 92 Al-Asqalâni. Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 168.

Page 59: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

a) Nama lengkapnya: Zahid bin Wahab al-Jahni, Abu Sulaiman al-Kufi

b) Seorang tabi’in yang besar, ramai gurunya dikalangan para

sahabat, salah seorang darinya yaitu Amirul Mukminin ‘Umar bin al-

Khattâb. Adapun salah seorang muridnya yaitu: Sulaiman al-

‘Amasy.

c) Wafat setelah tahun 80 H, ada pendapat yang mengatakan 96 H.

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Yahya bin Ma’in: Tsiqah 93

2) Ibn Hajar: Tsiqah 94

e) Kesimpulan: Tsiqah.

3) ‘Umar bin al-Khattâb

a) Nama lengkapnya: ‘Umar bin al-Khatab bin Nufai bin Abd ‘Azi bin

Ziyah bin Abdullah bin Qirat bin Razah bin ‘Adi al-Qarsyi al-‘adawi,

Abu Hafs

b) Seorang sahabat Nabi saw. Beliau berguru dengan Abu Bakar al-

Siddỉq, Ubai bin Ka’ab. Salah seorang muridnya yaitu Zahid bin

Wahab.95

c) Amirul Mukminin r.a setelah Abu Bakar, pada tahun 13 H, Beliau

wafat pada tahun 23 H, di Madinah.96

Kesimpulan hadis di atas: Ketiga perawinya adalah tsiqah, tapi dari segi

kesambungan sanadnya tidak dipertanggungjawabkan, karena perbedaan

93 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 10, h. 111. 94 Al-Asqalâni, Lisan al-Mizan , vol. 7, h. 224. 95 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 21, h. 316. 96 Ibn Hajar Al-Asqalâni, Al-Isabah fi Tamyiz al-Sahabah, vol. 7 (Beirut: Dar

al-Jil, 1991), h. 92.

Page 60: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

waktu Al-A’masy dengan mukharrij-nya sangat jauh. Maka sanad hadis di

atas adalah da’if.

J. Jalur yang ketiga menurut mukharrij al-‘Uqaili

(1), Anas bin Mâlik, (2) Yazid al-Raqasyi, (3) Hajjâj, (4) Sufyân, (5) Abu

‘Asim, (6) Ibrahim bin Abdullah.

1) Ibrahim bin Abdullah

Sudah disebut pada halaman 35

2) Abu ‘Asim al-Nabil

Sudah disebut pada halaman 35

3) Sufyan al-Tsauri

Sudah disebut pada halaman 28

4) Hajjaj (Ibn Firâfisah)

Sudah disebut pada halaman 29

5) Yazid al-Raqâsyi

Sudah disebut pada halaman 30

6) Anas bin Mâlik

Sudah disbut pada halaman 32

Kesimpulan hadis di atas adalah da’if.

K. Urutan nama-nama periwayat menurut mukharrij Ibn ‘Adi dalam kitabnya

al-Kâmil al-Du’āfa’ al-Rijâl

Page 61: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

(1), Anas bin Mâlik, (2) Yazid al-Raqâsyi, (3) al-‘Amasy, (4) Sufyân, (5)

Yahya bin Yaman, (6) Abdullah bin Wadah, (7) Al-Qasim bin Zakaria dan

Ibn Sa’id.

1)

i. Al-Qasim bin Zakaria

Penulis tidak ketemu biografi Al-Qasim bin Zakaria di dalam kitab

rijâl al-Hadỉts.

ii. Ibn Sa’id

a) Nama lengkapnya: Yahya bin Muhammad bin Sa’id bin Katib, maula

Abu Ja’far al-mansur.

b) Dilahirkan pada tahun 228H,

c) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Adz-Dzahabi: Hâfidz tsiqah 97

2) Khatib al-Baghdādi: Hâfidz 98

d) Kesimpulan: Tsiqah

2) Abdullah bin Wadah

a) Nama lengkapnya: Abdullah bin Wadah bin Sa’id

b) Salah seorang seorang gurunya yaitu Yahya bin Yaman.

c) Wafat pada tahun 250 H

97 Abu ‘Abdullah Muhamad ibn Ahmad ibn ‘Utsman Adz-Dzahabi, Tazkirah

al-Huffaz, vol. 2, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah), h. 776. 98Ahmad bin ‘Ali Abu Bakar Khatib al-Baghdadi, Tarikh Baghdad, vol. 14

(Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah), h. 231.

Page 62: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Ibn Hibban: al-Tsiqah 99

2) Ibn Hajar: Maqbul 100

3) Adz-Dzahabi: Tsiqah 101

e) Kesimpulan: Tsiqah

3) Yahya bin Yaman

a) Nama lengkapnya: Yahya bin Yaman al-‘Ajali, Abu Zakaria al-Kufi

b) Gurunya yaitu Sufyân al-Tsauri dan muridnya Abdullah bin

Wadah.

c) Beliau wafat pada tahun 189 H

d) Pandangan ulama’ kritikus hadis tentang dirinya:

1) Ahmad bin Hanbal: Laitsa bi Hujjah

2) Yahya bin Ma’in: Laitsa yatsbutu. Ditempat lain Sadûq, ditempat

lain Laita bihi ba’sa

3) Al-Nasa’i: Laitsa bi Qawwi

4) Ali al-Madini: Sadûq

5) Ibn Hibban: al-Tsiqah 102

6) Ibn Hajar : Sadûq, ahli ibadat, banyak buat kesalahan103

7) Adz-Dzahabi: Sadûq 104

8) Ibn ‘Adi: Da’if, laitsa bi hujjah 105

99Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 16, h. 266. 100 Al-Asqalâni, Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 328. 101 Adz-Dzahabi, al-Kâsyif, vol. 1, h. 606. 102 Al-Mizzi, Tahdzib al-Kamal, vol. 32, h. 55. 103Al-Asqalâni , Taqrib al-Tahdzib, vol. 1, h. 598. 104 Adz-Dzahabi, al-Kâsyif, vol. 2, h. 379.

Page 63: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

e) Kesimpulan: Sadûq

4) Sufyan al-Tsauri

Sudah disebut pada halaman 28

5) Al-‘Amasy

Sudah disebut pada halaman 45

6) Yazid al-Raqasyi

Sudah disebut pada halaman 30

7) Anas bin Malik

Sudah disebut pada halaman 32

Kesimpulan hadis di atas adalah dai’f.

Setelah penelitian sanad hadis dari sebelas jalur ini dilakukan yang

mukharrij-nya ada tujuh, yaitu al-Baihaqi, al-Qadâ’i, Abu Nu’aim, al-Tabarâni,

Ibn Abi Syaibah, al-‘Uqaili, Ibn ‘Adi. Kesebelas jalur ini terdapat dua

periwayat berifat da’if Jiddan, yaitu Yazid al-Raqâsyi dan ‘Amru bin

Utsman al-Kilâbi, satu bersifat majhul, yaitu al-Husin bin al-Munzir dan

sebelas periwayat lain tidak dapat dilacak identitasnya. Enam mukharrij

diatas, kecuali al-Tabarâni, terdapat periwayat bernama Yazid al-Raqâsyi. Dan

menurut jalur al-Tabarâni terdapat periwayat bernama ‘Amru bin Utsman al-

Kilâbi. Iman Ibn Syaibah meriwayatkan hadis ini dengan sanad mursal

hanya sampai kepada Al-Hasan al-Basri, tanpa menyebut sahabat. Kemudian

terdapat pada jalur kedua mukharrij al-‘Uqaili, hanya tiga periwayat sahaja,

walaupun ketiga-tiga periwayat itu adalah tsiqah, namun ke-muttasil-annya

105 Abu Ahmad ‘Abdullah Ibn ‘Adi Al-Jarjani, al-Kamil al-Du’afâ’ al-Rijâl, vol. 7, h. 237.

Page 64: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

tidak dipertanggungjawabkan karena jarak masa dengan mukharrij amat jauh

bedanya. Dan al-‘Uqaili telah meletakkan hadis ini dalam kitabnya al-

Du’āfa’ al-Kabir, menandakan bahwa jalur ini termasuk da’if. Dengan

demikian, dapat ditarik kesimpulan sebagai brikut:

1. Dari segi kualitas peribadi dan kapasitas intelektual para

periwayatnya, terlihat bahwa kesemua jalur sanad hadis ini terdapat

periwayat bernama Yazid al-Raqâsyi dan ‘Amru bin ‘Utsman al-Kilâbi

yang ulama’ kritikus hadis menilainya keda’ifan yang amat parah

yaitu munkar dan matruk.

2. Dari segi ke-muttasil-an sanad , diketahui bahwa sanad hadỉs ini

adalah terputus.

3. Menurut disiplin ilmu hadis, hadis yang diriwayatkan dengan sanad

yang da’if apabila terdapat sanad lain yang sama-sama da’ifnya,

maka hadis tersebut dapat meningkat kualitasnya menjadi al-hadỉts

al-hasan li ghairihi, dengan cacatan keda’ifan hadis itu bukan karena

periwayatnya seorang fasiq (pelaku maksiat) dan pendusta. Hadis

kemiskinan di atas memang diriwayatkan dengan berbagai sanad.

Namun semua sanad itu menyatu pada rawi Yazid al-Raqâsyi dan

‘Amru bin ‘Utsman al-Kilâbi tadi, Ia dituduh dusta dalam

meriwayatkan hadis tersebut. Karenanya hadis tersebut tidak dapat

terangkat kualitasnya menjadi al-hadỉts al- hasan li ghairihi. 106

106 Ali Mustafa Yaqub, Hadis-hadis Bermasalah ( Jakarta: Pustaka Firdaus,

2004 ), h. 18.

Page 65: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

2. Kritik Matan Hadỉs

Penelitian sanad dan matan memiliki kedudukan yang sama penting,

meskipun dalam prakteknya penelitian sanad didahului atas penelitian matan.

Karena menurut ulama’ hadis, sebuah hadis barulah dinyatakan berkualitas

sahih apabila sanad dan matannya sama-sama berkualitas sahih.107 Sedangkan

yang menjadi unsur utama yang harus dipenuhi oleh suatu matan yang

berkualita sahih adalah terhindar dari syaz (kejanggalan) dan ‘illat (cacat).

Penulis akan mengunakan penelitian ini dengan metode penelitian matan

hadis dari metode-metode matan hadis yang ada. Adapun langkah-langkah

metodologis kegiatan penelitian matan hadis yang penulis gunakan yakni: (1)

meneliti matan dengan melihat kualitas sanadnya. (2) memeliti matan yang

semakna. Dan (3) meneliti kandungan matan hadis.108

(1) Meneliti matan dengan melihat kualitas sanad hadis

Dari hasil penelitian sanad yang telah dilakukan terlebih dahulu,

bahwasanya dari seluruh jalur yang penulis teliti ini dari ketujuh mukharrij

semuanya dalam keadaan terputus antara guru dan muridnya, dan terdapat

periwayat yang bersifat da’if jiddan, maka sanad hadis ini berkualitas da’if

jiddan.

(2) Meneliti matan yang semakna

107 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadits Nabi (Jakarta: Bulan

Bintang, 2007), h. 115. 108Ismail, Metodologi Penelitian Hadits Nabi, h. 113.

Page 66: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

i) Meneliti susunan lafal matan yang semakna

Susunan matan dari sebelas hadis yang telah penulis kutip di atas

memiliki persamaan makna. Perbedaan lafaz memang ada, tetapi tidak

menjadikan perbedaan makna. Hal itu menunjukkan bahwa hadis yang

telah diteliti diriwayatkan secara makna.

Adapun perbedaan lafaz yang dimaksudkan adalah:

109 رد القبلغ ين أدسح الادآا ورف آنوك ين أرق الفادآ -١

110 رد الققب سنوك ين أدسح الادآا ورف آنوك ين أرق الفادآ -٢

111 ارف آنوك ين أرق الفانآو,رد القبلغ ين أدسح الادآ -٣

112 ارف آنوك تن أةاق الفتادآ ورد القبلغ ين أدسح الادآ -٤

113 ارف آنوك تةاج الحتادآ ورد الققبس يدسح الادآ -٥

Dari seluruh lima matan yang ada ini, terdapat perbedaan lafaz

matan, yaitu, matan yang pertama diakhirnya mengunakan kalimat يغلب القدر ,

dan lafaz matan yang kedua diakhirnya mengunakan kalimat يكون سبق القدر ,

tidak mengunakan kalimat يغلب القدر . Kemudian lafaz matan yang ketiga

keempat dan kelima terbalik (maqlub) dengan matan pertama dan kedua, dan

terdapat perbedaan lafaz matan keempat dan kelima dengan riwayat lain,

yaitu dengan mengunakan kalimat وآادت الفاقة أن تكون آفرا bagi riwayat Ibn Abi

109Al-Baihaqi, Syu’ba al-Imam, vol. 5, h. 267. Al-Qada’i, Musnad al-Syihab, vol. 1, h. 342. Abu Nu’aim al-Ishfahâni, Hilyah al-Auliya’, vol. 3, h. 53. Al-Uqaili, Du’afâ’ al-Kabir, vol. 1, h. 254 dan vol. 4, h. 206.

110 al-Ishfahani, Hilyah al-Auliya’, Vol. 3, h. 53. 111 Ibn ‘Adi, Al-Kamil fi Du’afâ’ al-Rijâl, vol. 7, h. 237. 112 Ibn Abi Syaibah, Musannaf, vol. 6, h. 251. Al-Uqaili, Duafâ’ al-Kabir, vol.

1, h. 254. 113 Al-Tabarāni, Mu’jam al-Ausat, vol. 4, h. 403.

Page 67: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Syaibah, dan al-Tabarâni mengunakan kalimat وآادت الحاجة تكون آفرا bagi

mengantikan dengan kalimat الفقر .

Apabila ditempuh metode muqaranat terhadap perbedaan lafaz matan

yang semakna masih dapat ditoleransikan, karena perbedaannya tidak

menjejaskan makna.

ii) Meneliti lafal hadis versi lain yang semakna

Ada sebuah do’a Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Imam al-Nasa’i

dan Ibn Hibban dalam kitab sahihnya, dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa

Nabi bersabda:

114 معن الق انلدعيو لجر القف رقفالو رفكال نم كب ذوعأ ينإ مهالل

“ Wahai Allah, saya mohon perlindungan kepadamu dari kefaqiran dan kekafiran”. Kemudian ada seorang bertanya, “Apakah dua hal itu setara?”. Nabi menjawab: Ya.

Hadis ini dijadikan syahid (penguat) oleh imam al-Zarkasyi bagi

menguatkan hadis kemiskinan di atas. Alasannya, Nabi saw telah

menyetarakan antara dua hal tersebut, yaitu kemiskinan atau kefaqiran

dengan kekafiran. Menurut ulama’, hadis kedua ini kualitas sanadnya

adalah sahih. Dengan demikian, menurut al-Zarkasyi, hadis kemiskinan

itu mendekati kekafiran diatas dapat meningkat kualitasnya sehingga

menjadi al-hadits al-hasan lighairih. Benarkah demikian?.

Hadis yang diriwayatkan oleh al-Nasa’i dan Ibn Hibban di atas

memang sahih, tetapi tidak dengan sendirinya ia dapat meningkat

114 Ahmad bin Syuaib Abu Abdu al-Rahman Al-Nasa’i, Sunan al-

Nasa’i (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 2005), h. 870. No Hadis; 5495. Abu Hatim Muhamad Ibn Hibban al-Busti, Sahih Ibn Hibban, vol. 3 (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1993), h. 302.

Page 68: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

kelemahan hadis di atas. Masalahnya, konotasi antara hadis kemiskinan

di atas dengan hadis riwayat al-Nasa’i dan Ibn Hibban ini berbeda.

Dalam hadis kemiskinan di atas konotasinya adalah kefaqiran itu hampir

sama dengan kekafiran. Sedangkan konotasi hadis al-Nasa’i dan Ibn

Hibban adalah Nabi meminta perlindungan kepada Allah dari kefaqiran

dan kekafiran. Penyebutan secara bersama dalam do’a Nabi tidak berarti

sama nilainya. Memang keduanya setara, dalam arti keduanya adalah hal-

hal dimana Nabi saw minta perlindungan kepada Allah dari hal-hal

tersebut.115

Dalam hadis sahih yang lain, Nabi berdo’a:

ةلالذو ةليعالو ةلفغالو ةوسقال نم كب ذوعأو لسكالو زجعال نم كب ذوعأ ينإ مالله

نم كب ذوعأو اءيالرو ةعمسالو اقفالنو اققشالو قوسفال نم كب ذوعأو ةنكسمالو

116 امقساأل يءسو امذالجو صرالبو نونجالو مكالبو ممصلا

“ Wahai Allah. Aku minta perlindunganMu dari kelemahan, kemalasan,

ketakutan, kebakhilan, ketuaan, sifat keras kepala, kelupaan, ketergantungan, kehinaan, dan kemiskinan. Dan aku minta perlindungan-Mu dari kefaqiran, kekafiran, kefasikan (suka berbuat maksiat), perpecahan, kemunafiqan, sikap mencari popularitas (sum’ah dan riya’) dan aku minta perlindunganMu dari penyakit tuli, bisu, gila, lepra, belang, dan penyakit-penyakit buruk lainnya”.

Dengan demikian dapatlah diperiksa bahwa, tentu semua yang

diminta perlindungan oleh Nabi saw itu setara. Tetapi apakah kebakhilan

setara dengan kekafiran? Apakah lupa juga setara dengan kekafiran?

Apabila pendapat al-Zarkasyi itu diterapkan pada hadis do’a Nabi itu,

115 Yaqub, Hadis-Hadis Bermasalah, h. 19. 116 Sulaiman bin Ahmad bin Ayub Abu Qasim Al-Tabarâni, Mu’jam

al-saghir, vol. 1 (Beirut: al-Maktab al-Islami, 1985), h. 198.

Page 69: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

tentulah setiap orang yang lupa atau berpenyakit lepra dan sebagainya

sudah dapat dinilai sebagai kafir, karena Nabi saw menyebutkan hal itu

secara bersamaan dalam satu do’a.

Oleh karena itu, pendapat al-Zarkasyi tadi tidak dapat diterapkan

begitu saja. Dan ini berarti bahwa hadis kemiskinan mendekati kekafiran

di atas tetap pada posisinya semula sebagai hadis (matruk) bahkan palsu

(maudu’).117

(3) Meneliti kandungan matan hadỉs

Para ulama’ telah meletakkan berbagai pendekatan penelitian matan

hadis dengan mengunakan pendekatan bahasa, karena bahasa arab yang

digunakan oleh Nabi dalam menyampaikan berbagai hadis selalu dalam

susunan yang baik dan benar. Penggunaan pendekatan bahasa dalam

penelitian matan akan sangat membantu terhadap kegiatan penelitian yang

berhubungan dengan kandungan petunjuk dari matan hadis yang bersakutan,

disamping dengan mengunakan pendekatan rasio, sejarah dan prinsip-prinsip

pokok dari ajaran Islam.118

Dari segi redaksionalnya hadis di atas dipermasalahkan oleh al-

‘Askari menuturkan bahwa dalam kaidah bahasa arab tidak pernah

digunakan kata آاد (yang berarti: hampir-hampir) bersamaan dengan kalimat

Al-Qur’an juga tidak pernah memakai kata-kata yang menggabungkan . ان

antara آاد dengan ان. Demikian dengan bahasa arab yang fasih (mengikut

kaidah). 119

117Yaqub, Hadis-Hadis Bermasalah, h. 20. 118Ismail, Metodologi Penelitian Hadits Nabi, h. 25. 119Syakhawi, Maqâsid al-Hasanah ( Beirut: Dar al-Hijrah),h. 311.

Page 70: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Diantara kriteria kesahihan matan hadis, menurut para muhadditsin

cukup beragam. Salah satu versi yang dikemukakan oleh al-Khatib al-

Baghdâdi (w.463 H/1072 M) bahwa suatu matan hadis dapat dinyatakan

maqbul (diterima) apabila memenuhi unsur-unsur berikut:

1. Tidak bertentangan dengan akal yang sehat;

2. Tidak bertentangan dengan hukum al-Qur’an yang telah muhkam;

3. Tidak bertentangan dengan hadis yang mutawatir;

4. Tidak bertentangan dengan amalan yang telah menjadi kesepakatan

ulama’ masa lalu (ulama’ salaf)

5. Tidak bertentangan dengan dalil yang telah pasti; dan

6. Tidak bertentangan dengan hadis ahad yang kualitas kesahihannya

lebih kuat.120

Dengan demikian dapatlah diketahui bahwa matan yang sahih

mestilah mengikuti kriteria-kriteria di atas untuk dijadikan sebagai hujjah.

Bagi matan yang sanadnya sangat da’if tidak perlu diteliti sebab hasilnya

tidak akan memberi manfaat bagi ke-hujjah-an hadis yang bersangkutan.121

Maka demikian hadis di atas kualitas sanadnya sangat da’if, bahkan

kualitas matannya dipermasalahkan oleh al-Askari 122 karena tidak mengikut

kaidah bahasa arab. Jadi hadis ini da’if pada sanad dan matan bahkan tidak

dapat diamalkan, meskipin sekadar untuk mendorong amal-amal kebajikan

(fadâ’il al-a’mal). Karena keda’ifannya sangat parah.

120 Bustamin dan M. Isa A. Salam, Metodologi Kritik Hadits (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2004), h. 62-63. 121Ismail, Metodologi Penelitian Hadis, h. 115. 122 Syamsuddin Abi muhamad bin Abd Rahman al-Syakhawi, al-Maqâsid

al-Hasanah (Beirut: Dar al-Hijrah), h. 311

Page 71: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

B. Pendapat Para ‘Ulama’ Ada beberapa pendapat seputar hadis kemiskinan itu mendekati

kekafiran. Menurut Imam Abi al-‘Ula Muhammad Abdurrahman Ibn Abd

Rahim al-Mubarakfuri (w 1353 H) hadis ini da’if jiddan. Syaikhul Islam Ibn

Taimiyyah mengatakan hadis ini kadzab (dusta), tidak diketahui pada sesuatu

kitab dikalangan orang Islam yang meriwayatkannya.123

Menurut Ibn Jauzi , hadis ini tidak sahih,124 dan Muhammad

Nasaruddin al-Albani mengatakan hadis ini da’if. 125

Demikianlah pendapat dikalangan para ‘ulama’ berhubung dengan

hadis yang penulis teliti ini.

C. Analisa

Hadis yang berkait dengan Nabi saw berdo’a kepada Allah swt agar

dilindungi dari kemiskinan dan kefaqiran adalah benar dan sahih. Tetapi hal

itu tidak berarti bahwa orang-orang miskin atau faqir itu nilainya buruk

disisi Allah, karena dalam hadis riwayat al-Tirmidzi yang kualitas sahih,

Nabi mengatakan orang-orang faqir itu memasuki syurga lebih dahulu

daripada orang-orang kaya dengan jarak lima ratus tahun.126 Hadis ini

menunjukkan bahwa orang-orang faqir itu memiliki nilai lebih berbanding

dengan orang kaya, meskipun kedua-duanya sama-sama masuk syurga. Nilai

lebih ini terjadi karena adanya dua kemungkinan.

123Abi ‘Ula Muhammad Abdurrahman Ibn Abd Rahim Al-Mubarakfuri,

Tuhfatu al-Ahwazi, Syarah Jami’ al-Tirmidzi, vol. 7 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah), h. 17.

124Abdu Al-Rahman bin ‘Ali bin Jauzi, al-‘Ilal al-Mutanâhiyah Fi al-Ahâdits al-Wahiyyah, vol. 2 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah), h. 805.

125 Mohammad Nasiruddin Al-Albani, Da’if al-Jami’ al-Saghir wa Ziyadatuhu (Beirut: Al-Maktab al-Islami), h. 605.

126 Muhamad bin ‘Isa Abu ‘Isa Al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 2003), h. 562, no hadis: 2351.

Page 72: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

1. Ibarat orang yang mau keluar Negari (overseas) ia tidak membawa

barang apa pun kecuali dirinya sendiri, ia tentu tidak memerlukan

banyak pemeriksaan. Berbeda dengan orang kaya yang membawa

barang-barang banyak. Begitu pula dengan orang faqir tadi masuk

syurga, ia tidak diperiksa lama karena tidak memiliki apa-apa. Lain

halnya dengan orang kaya dimana kekayaannya harus diperiksa satu

persatu. Maka wajarlah apabila orang miskin sudah menikmati

keindahan syurga, sementara orang kaya masih tertahan di pos

pemeriksaan.

2. Kelebihan itu tentunya apabila orang faqir tadi mampu menyikap

kefakiran atau kemiskinannya itu secara benar dan tepat. Misalnya ia

menerima dengan ikhlas dan sabar atas kemiskinannya itu, meskipun

ia telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengetaskan dirinya dari

kubangan kemiskinan, Sebab secara naluri, tidak ada manusia yang

mau mencari, apalagi menyenangi kemiskinan. Al-Qur’an menegaskan

bahwa manusia itu mencintai harta, sebagaimana disebut di dalam surah

al-‘Adiyât/100: 8.

“ Dan Sesungguhnya ia melampau sangat sayangkan harta (secara tamak

haloba). ”

Di dalam surah yang lain pula, yaitu surah al-Duha/93: 8.

⌧ ⌧

“Dan didapatinya Engkau miskin, lalu ia memberikan kekayaan. ”

Page 73: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Namun apabila upaya untuk membebaskan diri dari kemiskinan tidak

berhasil, dan ia menerima dengan sabar atas keadaan itu, maka itulah salah

satu nilai lebih baik bagi orang miskin.127

Barangkali semua orang tidak mau menjadi miskin. Semuanya

berusaha untuk mengelak diri dari kemiskinan. Tetapi Allah maha berkuasa

yang memiliki kehendak. Dan ternyata penghuni dunia ini tidak dapat

terlepas dari kaya dan miskin, ada sebagian yang kaya dan ada sebagian

yang miskin, semua ini adalah sunnah (peraturan) Allah terhadap manusia

yang tinggal di dunia yang sementara ini. Apabila penghuni bumi ini kaya

semua, dunia ini akan hancur, karena tidak ada manusia yang mau bekerja

kasar, Kita akan sulit membangun rumah, tidak ada orang yang mau

membajak sawah, tidak ada yang mau bekerja di pabrik dan sebagainya.

Demikian pula jika dunia ini dihuni oleh orang yang miskin semua,

dunia juga akan hancur. Semua orang menjadi kuli dan bekerja kasar.

Siapakah yang mau menggaji mereka. Karenanya di situlah letaknya keadilan

dan kebijaksanaan Allah. Dibuatnya penghuni dunia ini ada yang kaya dan

ada yang miskin, agar mereka hidup secara harmonis dengan saling tolong-

menolong. Karena sesungguhnya orang kaya pun tidak dapat menjadi kaya

tanpa bantuan orang miskin. Demikian pula yang miskin tidak dapat hidup

layak kecuali juga bekerja sama dengan orang kaya. 128

127 Yaqub, Hadis-Hadis Bermasalah, h. 21. 128 Yaqub, Hadis-hadis bermasalah, h. 23.

Page 74: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan dan membahas beberapa masalah

mengenai hadis kemiskinan itu mendekati kekafiran, ada beberapa hal

penting yang bisa dijadikan kesimpulan, yaitu:

1. Hadis yang diteliti, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi, al-

Tābarâni, al-Qadâ’i, Abu Nu’aim, Ibn Abi Syaibah, Ibn ‘Adi, al-‘Uqaili.

Ketujuh mukharrij ini mengeluarkan hadis ini dalam kitab mereka,

kesemuanya adalah sebelas jalur periwayatan hadis secara makna,

selain tidak memenuhi unsur-unsur kaidah kesahihan sanad yang

meliputi: rawi yang tsiqah (‘adil dan dabit), di antaranya yaitu Yazid

al-Raqâsyi dan ‘Amru bin Utsman al-Kilâbi yang dinyatakan oleh

‘Ulama’ kritikus hadis sebagai munkar al-Hadits (seorang pelaku

maksiat) dan matruk al-Hadits (tertuduh dusta ketika meriwayatkan

hadis), dan tidak memenuhi unsur-unsur kesambungan sanad, juga

tidak memenuhi kedua unsur kesahihan matan yaitu, terhindar dari

syaz (kejanggalan) dan terhindar dari ‘llat (cacat), sehingga hadis

tersebut dinyatakan sebagai hadis yang berkualitas maudu’ (palsu).

2. Berdasarkan kualitas sanad dan matan, hadis ini berkualitas maudu’

(palsu). Maka dengan demikian hadis yang penulis teliti ini tidak

dapat dijadikan sebagai hujjah (dalil agama), meskipun untuk

mendorong amal-amal kebajikan (fadā’il al-a’mal).

B. Saran-saran

Page 75: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Sejalan dengan beberapa hal yang penulis bahas dalam skripsi ini,

maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Hendaklah kaum muslimin khususnya mahasiswa sebagai insan

akademis dapat memahami secara mendalam aspek-aspek keilmuan yang

berhubung dengan sumber Islam, terutamanya al-Qur’an dan hadis.

2. Dalam melakukan kritik hadis, seorang peneliti perlu memperhatikan

kaedah kesahihan hadis secara mendalam dengan merujuk kepada metode

yang telah dibuat oleh para ulama’ hadis, sehingga gambaran kesahihan

hadis menjadi cukup jelas dan benar-benar memenuhi kriteria kesahihan

hadis.

Kepada Allah swt penulis berharap agar penelitian ini menjadi setitik

sumber pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis dan bagi kaum muslimin

pada umumnya.

Demikianlah, akhirnya dengan bimbingan Allah swt selesai sudah

skripsi ini, penulis mohon maaf andainya ada kesilapan dalam penulisan ini.

Apabila kajian penulis ini benar maka hal itu datang dari taufiq Allah swt dan

bimbingan Rasul-Nya. Tetapi apabila kajian ini salah maka ia berasal dari

diri penulis dan setan. Wassalam.

Page 76: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

DAFTAR PUSTAKA

Al-Albani, Mohammad Nasiruddin. Da’if al-Jami’ al-Saghir wa Ziyadatuhu, Beirut: Al-Maktab al-Islami.

Al-‘Asqalâni, Ibn Hajar, Lisan al-Mizan, Beirut: Muassasah al-‘Alami li Matbuah,

1986, cetakan ke 3. _______, Tahdzib at-Tahdzib, Beirut: Dar al-Fikr, 1984, cetakan ke 1. _______, Taqrib al-Tahdzib, Syria: Dar al-Rasyid, 1986, cetakan ke 1. _______, Tabaqat al-Mudallisin, ‘Uman: Maktabah al-Manar. 1986, cetakan 1. _______, Al-Isabah fi Tamyiz al-Sahabah , Beirut: Dar al-Jil, 1991, cetakan 1. Al-Baghdadi, Ahmad bin ‘Ali Abu Bakar al-Khatib, Tarikh Baghdad, Beirut: Dar

al-Kutub al-Ilmiah. Al-Baihaqi, Abu Bakar Ahmad bin Husin, Syu’ba al-Iman, Beirut: Dar al-Kutub

al-Ilmiah, 1990, cetakan 1 Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim, Târikh al-Kabîr, Beirut: Dar al-

Fikr. Bustamin, dan Salam,M. Isa H. A. Metodologi Kritik Hadis, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004, Cetakan I.

Al-Busti, Abu Hatim Muhammad Ibn Hibban Ibn Ahmad al-Tamimi, Sahih Ibn Hibban, Beirut: Muassasah al-Risalah, 1993, cetakan ke 2

_______, al-Tsiqat, Beirut: Dar al-Fikr, 1975, cetakan 1. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, PT Syaamil Cipta

Media.

Farid, Syeikh Ahmad, 60 Biografi Ulama Salaf (terjemahan), Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2006, cetakan 1.

Al-Hindi, ‘Ali bin Hisam al-Din Al-Muttaqa, Kanzul ‘Umal fi Sunan al-Aqwal

wal Af-Al, Beirut, Muassasah al-Risalah, 1989.

Page 77: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Ibn Abi Syaibah, Abu Bakar Abdullah bin Muhamad, Musannaf, Beirut: Dar al-Fikr, jilid ke 6.

Ibn Jauzi, Abdu al-Rahman bin ‘Ali, al-‘Ilal al-Mutanahiyah Fi al-Ahâdits al-

Wahiyyah, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1982, cetakan 1

Ibn Salah, Abu ‘Amr ‘Usman bin ‘Abdurrahman, Muqaddimah Ibn Sâlah, Beirut: Dar al-Kutub al-‘ilmiyah, 1984, cetakan 1.

Al-Ishfahani, Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah, Hilyah al-Auliya’ wa Tabaqat

al-Asfiya’, Dar al-kitab al-Arabi-Beirut, 1984, cetakan ke 4.

Ismail, M. Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Jakarta: PT Bulan

Bintang, 2007, cetakan ke 2. _______, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis,Telaah Kritis Dan Tinjauan Dengan

Pendekatan Ilmu Sejarah, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, cetakan ke 3. Al-Jarjani, Abu Ahmad ‘Abdullah Ibn ‘Adi, Al-Kamil fi Duafa’ al-Rijal, Beirut:

Dar al-Fikr, 1988, cetakan ke-3

Al-Jarrahi, Ismāil bin Muhammad al-‘Ajluni, Kasyfu Khuffa’ Wa Mazilu al-Ilbas Beirut: Muassasah Manahil al-‘Irfan, jilid ke 2.

Al-Khatib, Muhammad ‘Ajaj, Usul Al-Hadits, terj. Qodirun dan Musyafiq

(Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007). Al-Minawi, Muhammad Abdul Ra’uf, Faid al-Qadir, Beirut: Dar al-Kutub al-

Ilmiyah, Jilid VI. Al-Mizzi, Jamal al-Din Abi al-Hajjaj Yusuf, Tahzib al-Kamal fi Asma’I ar-

Rijal, Beirut: Muassasah al-Risalah, 1980, cetakan 1.

Al-Mubarakfuri, Abi ‘Ula Muhammad Abdurrahman Ibn Abd Rahim. Tuhfatu al-

Ahwazi,Syarah Jami’ al-Tirmidzi, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, jilid 7. Al-Nasa’i, Ahmad bin Syuaib Abu Abdu al-Rahman, Sunan al-Nasa’i, Beirut:

Dar al-Kutub al-Ilmiah, 2005, cetakan ke 2 Nasuhi, Hamid, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Skripsi, Tesis dan

Desertasi, Jakarta: Ceqda, 2007, Cetakan ke II

Page 78: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

Al-Qadâ’i, Muhammad bin Salamah bin Ja’far Abu Abdullah, Musnad al-Syihab, Beirut: Muassasah al-Risalah, 1986, jilid

Al-Qardâwi. Yusuf, Sunnah, Ilmu Pengetahuan Dan Peradaban, Yogyakarta: PT

Tiara Wacana, 2001, cetakan 1. _______, Kaifa Nata’amal Ma’a Sunnah Al-Nabawiyyah, terj. Muhammad Baqir,

Bandung: Karisma, 1995. Al-Qurtubi, Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farah al-

Jami’ li Ahkam al-Qur’an, Cairo: Dar al-Kitab al-‘Arabi, 1967, juz XVII. Al-Razi, Abu Muhammad ‘Abdu al-Rahman ibn Abi Hatim Muhammad ibn Idris

ibn Mundzir al-Tamimi al-Hinzili, al-Jarh wa at-Ta’dil, Beirut: Dar Ihya at-Turasi al-‘Arabi, 1952, Cetakan 1.

Sahliono, Biografi dan Tingkatan Perawi Hadis, Jakarta: Pustaka Panjimas,

2000, cetakan I Al-Salih, Subhi. ‘Ulum al-Hadits Wa Mustalah, terj. Tim Pustaka Firdaus,

Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002, cetakan ke 5.

Al-Suyûti, Jalaluddin Abdurahmân bin Abi Bakar, al-Jami’ al-Saghir, Beirut: Dar al-Fikr, 1981, jilid ke 2.

Al-Syakhawi, Syamsuddin Abi al-Khair Muhammad bin Abdul Rahman, al-

Maqasid al-Hasanah, Beirut: Dar al-Hijrah, 1986. Al-Tabarâni, Abu Qasim Sulaiman bin Ahmad Mu’jam al-Ausat, Al-Kaherah: Dar

al-Hadits, juz ke 4 _______, Mu’jam al-saghir, Beirut: al-Maktab al-Islami, 1985, cetakan 1 Tahhan, Mahmud, Taisir Mustalah al-Hadits , Beirut: Dar al-Fikr. _______, Usul al-Takhrij wa Dirâsat al-Asânid, terj. Agil Husin al-Munawar dan

Masykur Hakim, Semarang: Dina Utama, 1995, cetakan 1

Al-Tirmidzi, Muhammad bin ‘Isa Abu ‘Isa, Sunan al-Tirmidzi , Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, 2003, cetakan 1

Al-‘Uqaili, Abu Ja’far Muhamad bin ‘Amru bin Musa, Duafa’ al-Kabir, Beirut:

Dar al-Kutb al-Ilmiah, 1984, cetakan 1 Yaqub, Ali Mustafa, Kritik Hadis, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004, cetakan ke 4.

Page 79: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

_______, Hadis-hadis Bermasalah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2006, cetakan ke 4. Adz-Dzahabi, Abu Abdullah Muhamad ibn Ahmad ibn ‘Utsman, Mizan al-

I’tidal, Beirut: Dar al-Ma’rifah, t.th. _______, ,Al-Kâsyif, Jeddah: Dar al-Qiblah al-Tsaqafah al-Islamiyyah, 1992,

cetakan 1 _______, Tazkirah al-Huffaz, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiah, t.th. _______, Siyar A’lam al-Nubala’ , Beirut: Muassasah al-Risalah, 1983.

Page 80: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

PEDOMAN TRANSLITERASI a. Padanan Aksara

Huruf Arab

Huruf Latin Keterangan

tidak dilambangkan ا b be ب t te ت ts te dan es ث j je ج h ha dengan garis di bawah ح kh ka dan ha خ d de د dz de dan zet ذ r er ر z zet ز s es س sy es dan ye ش s es dengan garis di bawah ص d de dengan garis di bawah ض t te dengan garis di bawah ط z zet dengan garis di bawah ظ koma terbalik diatas hadap kanan ‘ ع gh ge dan ha غ f ef ف q ki ق k ka ك l el ل m em م n en ن w we و h ha هـ apostrof ` ء y ye ي

b. Vokal

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

a fathah i kasra

Page 81: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

u dammah Adapun Vokal Rangkap

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ai a dan i ي au a dan u و

c. Vokal Panjang

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

â a dengan topi di atas ــا î i dengan topi di atas ــــــي

ــــــوـ û u dengan topi di atas d. Kata Sandang

Kata sandang yang dalam Bahasa Arab dilambangkan dengan huruf )ال( , dialih-aksarakan menjadi huruf “l” (el), baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah. Contoh الشمسية = al-syamsiyyah, القمرية = al-qamariyyah. e. Tasydîd

Dalam alih-aksara, tasydîd dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda tasydîd itu. Tetapi hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tasydîd itu terletak setelah kata sandang yang diikuti huruf-huruf samsiyyah. f. Ta Marbûtah

Jika ta marbûtah terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/. begitu juga jika ta marbûtah tersebut diikuti kata sifat (na‘t). Namun jika ta marbûtah diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/.

g. Huruf Kapital

Huruf kapital digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika nama didahulukan oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya . Contoh البخار = al-Bukhâri.

Page 82: “Studi Kualitas Hadis Tentang Kemiskinan Itu Mendekati ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ( Telaah Kritis Sanad dan Matan ) Skripsi ... ustaz dan staf-staf

انس بن مالك

يزيد الرقاشي

الحجاج ابن فرافصة األعمش

سفيان الثوري

ابو عاصم

عبد اهللا هيم بن

قدرآاد الفقر أن يكون آفرا وآاد الحسد أن يسبق ال: قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم

العقيلي ب

بة اهللا

قضاعي

ابراهيم بن يوسف

أبو مسلم

حبيب فاروق

أبو نعيم

يوسف بن اسباط

بن واضحالمسيب

بن احمدالعباس

ابو محمد

محمد بن يوسف

ابن يوسف

ابو بكر محمد

ابو طاهر

البيهقي

يحي بن يمان

عبد اهللا واضح

صاعد القاسم

ابن عدي

ابو معاوية

ابن ابي شيبة

عمر الخطاب

الحسن البصري

زيد بن وهب

حدثنا

أخبرنا

ثنا

ثنا

ثنا

ثنا

نا ثنا

نا

نا

نا

عن

ثنا حدثنا

ثنا

ثنا

ثنا

عن

أخبرنا

أنا

ا

ذآر

ثنا

ثنا

ثنا

عن

حدثنا

عن

عن

عن

عن

عن

LAMPIRAN: Skema Hadis

عن

عن

عن

عن

عن

عن

عن

عن عن عن

عن عن

عن عن

عن عن

عن عن عن عن عن

ثنا

ثنا