STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH...

121
STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH MTS NEGERI 26 KEPULAUAN SERIBU DAN SMP NEGERI 241 JAKARTA PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN (SNP) 008:2011 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Pada Jurusan Ilmu Perpustakaan oleh SUKARNO KURNIAWAN NIM. 1110025000059 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2017 M

Transcript of STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH...

Page 1: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH MTS

NEGERI 26 KEPULAUAN SERIBU DAN SMP NEGERI 241 JAKARTA

PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU BERDASARKAN STANDAR

NASIONAL PERPUSTAKAAN (SNP) 008:2011

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Pada Jurusan Ilmu Perpustakaan

oleh

SUKARNO KURNIAWAN NIM. 1110025000059

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2017 M

Page 2: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

Lembar Pengesahan Bimbingan Skripsi

STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH MTS

NEGERI26 KEPULAUAN SERIBU DAN SMP NEGERI 24I JAKARTA

PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU BERDASARKAN STANDAR

NASIONAL PERPUSTAKAAN (SNP) 008:2011

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Strata Satu (S1)Pada Jurusaq Ilmu Perpustakaan

Oleh:

Sukarno KurniawanNIM: 1110025000059

Pembimbing,

WPunski Purnomo. MLIS

NIP. 19641215 199903 1 005

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAANFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAI{JAKARTA 1437 H I 2OI7 M

Page 3: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

Nama

NIM

Judul Skripsi

1. Ketua Sidang

2. Sekretaris Sidang

3. Pembimbing

4. Penguji I

Pungki Purnomo. MLISNrP. 196412t5 199903 1

Mukmin Suprayoei. M.SiNIP. 19620301 199903 1

Pungki Purnomo. MLISNIP. 19641215 199903 |

Nurvudi. MLISNIP. 19670912199903 |

Mukmin Suprayogi. M.SiNrP. 19620301 199903 r

LEMBAR

PENGESAHAN PANITIA UJIAII SKRIPSI

Sukarno Kurniawan

I I 10025000059

Studi Komparatif Kinerja Perpustakaan Sekolah MTs Negeri

26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241lakarta Pulau

Tidung Kepulauan Seribu Berdasarkan Standar Nasional

Perpustakaan ($NP) 008:201 I

Jum'at, 11 Agustus 2017Tanggal Ujian

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tirn Penguji sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (Sl) pada Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

I akarta, I 2 Septemb er 20t7

Tanda Tangan Tanggal

l6/2.Y?/to

005

001

005

/%:ory

1p7),>tz-/ry /

^tF/ut+..3 t

5. Penguji II

,r

Page 4: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Jakarta, Indonesia Telp. (021) 7443329, Fax. (021) 7493364

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Sukarno Kurniawan

N I M : 1110025000059

Program Studi : Ilmu Perpustakaan

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggungjawab saya.

Jakarta, Juli 2017

SUKARNO KURNIAWAN

Page 5: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

ABSTRAK

Sukarno Kurniawan (1110025000059). Studi Komparatif Kinerja Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta Pulau Tidung Kepulauan Seribu Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011. Dibawah bimbingan Pungki Purnomo, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Skripsi ini membahas tentang Studi Komparatif Kinerja Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepuluan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta Pulau Tidung Kepulauan Seribu Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian pengelolaan di perpustakaan sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011 dan untuk mengetahui program jangka panjang pengelolaan di perpustakaan sekolah Mts Negeri 26 Kepulauan Seibu dan SMP Negeri 241 Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam mengumpulkan data dilakukan observasi, wawancara, data isian, dan studi dokumen. Kemudian data dianalisis dengan metode deskriptif naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pencapaian pengelolaan di kedua perpustakaan belum sesuai dengan standar yang ada. Peneliti menyimpulkan bahwa beberapa aspek kondisi perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011, yaitu dari beberapa aspek seperti buku teks, buku panduan, gedung perpustakaan, tenaga perpustakaan (hanya terdapat 1 orang) dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan dalam aspek program jangka panjang kedua perpustakaan sudah memiliki kebijakan masing-masing, program yang ada memiliki potensi yang besar untuk berkembang kedepannya. Penelliti menyarankan agar pihak sekolah lebih memberikan perhatian yang maksimal terhadap perpustakaan terutama pada aspek-aspek yang belum terpenuhi oleh perpustakaan berdasarkan ketentuan yang ada pada SNP 008:2011 seperti: buku teks, buku panduan, tenaga perpustakaan, gedung perpustakaan, serta anggaran perpustakaaan.

Kata Kunci: Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, SNP 008:2011

i

Page 6: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji dan syukur penulis kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik,

dan hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Studi Komparatif Kinerja Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta Pulau Tidung Kepulauan Seribu

Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011”. Penulisan skripsi ini

guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berbagai kendala yang telah dihadapi penulis selama proses penyelesaian

skripsi sehingga penulis mendapat bantuan dari banyak pihak yang mendukung

secara moril, materil, waktu maupun tenaga. Penulis menyadari betul kekurangan dan

kelemahan penulis dalam masa penyusunan skripsi ini. Maka, penulis mengucapkan

terima kasih yang terutama dan yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua

Bapak (Alm) dan Mama serta ke Lima kakak saya (Halimah, Heni Yusdiarsih,

Achmad Fatoni (Alm), Heru Andiansyah, Hani Mudawaroh) yang sangat sabar dan

tidak pernah lupa memanjatkan do’a kepada Allah SWT, serta memberi dorongan

semangat.

Skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak yang meluangkan

waktu dan memberi ilmu dalam membantu penulis. Pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

ii

Page 7: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Sekaligus selaku dosen pembimbing penulis yang membantu, mengarahkan, dan

menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah mencurahkan

ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.

6. Pihak MTs Negeri 26 dan SMP Negeri 241, khususnya kepada Kepala Sekolah

MTs Negeri 26 dan SMP Negeri 241 yang telah bersedia memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. Bapak Mawardi S.Pd

selaku Kepala Perpustakaan MTs Negeri 26 dan ibu Rice Damayanti S.Pd SMP

Negeri 241yang telah memberi banyak bantuan dan informasi yang penulis

butuhkan selama penelitian berlangsung.

7. Terima kasih kepada seluruh rakyat pulau tidung yang selalu memberi semangat

dan motivasi khusus kepada penulis.

8. Seluruh teman-teman di Jurusan Ilmu Perpustakaan dari kelas B dan teman-teman

lain diantaranya Fheby Azom Ar-Rafiqie, Triyona Febri Guwantoro, Moh. Rifki

Muzaki, Eko Raharjo, Joese Putra Yuda, Bayu Asmara, Egi Al-maroghi, Kibar

Sumanja, Arief Dwi Hermawan, Ari Pratama Putra, Aldri Sulaiman, Luki

Budiawan, Rizki Ahmad Ghazali, Firly Hidayat, Rizky Alphiral, Muhammad

iii

Page 8: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

Agustina, Fajar Alamsyah, Laga Al-ahli, Widad Inayati, dan Masih banyak lagi

sebenarnya tapi saya lupa untuk menulisnya. Terima kasih untuk do’a, semangat,

kebaikan dan bantuan kalian selama proses penyelesaian skripsi ini.

9. Dan, beberapa pihak baik teman maupun saudara yang terlewatkan atau tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan semua

kebaikan serta do’a yang sudah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun, dengan harapan dapat mencapai hasil yang lebih sempurna dan untuk

pengembangan diri penulis selanjutnya.

Akhir kata penulis memanjatkan do’a semoga Allah SWT memberikan

balasan yang setimpal pada semua pihak atas dukungan dan bantuannya. Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi

para pembacanya, khususnya bagi dunia perpustakaan di masa sekarang dan masa

yang akan datang.

Aamiin Yaa robbal’alamiin

Jakarta, 17 Juli 2017

Sukarno Kurniawan

iv

Page 9: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii DAFTAR BAGAN .......................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 8 D. Sistematika Penulisan ................................................................ 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Sekolah ................................................................. 11 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ........................................ 11 2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ............................ 12 3. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah .......................... 16 4. Kendala-kendala dalam Pengeloalaan

Perpustakaan Sekolah ........................................................... 17

B. Kinerja Perpustakaan ................................................................. 18

C. Standar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah ............................... 19 1. Pengertian Standar ............................................................... 19 2. Fungsi Standar dalam Pengelolaan

Perpustakaan Sekolah ........................................................... 20 3. Standar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah ......................... 21

a. Standar Internasional Perpustakaan Sekolah ................. 21 b. Standar Nasional Perpustakaan ...................................... 26

D. Penelitian Relevan ...................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................. 43 B. Sumber Data ................................................................................ 44 C. Pemilihan Informan ..................................................................... 45 D. Teknik Pengumpalan Data .......................................................... 47

v

Page 10: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

E. Teknik Analisis Data ................................................................... 48 F. Jadwal Penelitian ......................................................................... 49 G. Instrumen Penelitian.................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian ............................................................... 50 1. Profil Perpustakaan .............................................................. 50

a. Profil Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu .................................. 50

b. Profil Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta ................................................. 50

2. Visi dan Misi ........................................................................ 51 a. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu .................................. 51 b. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah

SMP Negeri 241 Jakarta ................................................. 51 3. Struktur Perpustakaan ..................................................... 52

a. Struktur Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu .................................. 52

b. Struktur Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta ................................................. 52

4. Koleksi Perpustakaan ........................................................... 53 a. Koleksi Perpustakaan Sekolah

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu .................................. 53 b. Koleksi Perpustakaan Sekolah

SMP Negeri 241 Jakarta ................................................. 53 5. Layanan Perpustakaan .......................................................... 53

a. Layanan Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu .................................. 53

b. Layanan Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta ................................................. 54

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan................................................ 56 1. Tingkat Pencapaian Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan

Standar Nasional Perpustakaan 008:2011 di Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta ....................................................... 56 a. Koleksi Perpustakaan

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta ................................................. 56

b. Tenaga Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta ................................................. 63

vi

Page 11: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

c. Sarana dan Prasarana Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta .......................... 65

d. Anggaran Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta .......................... 67

e. Layanan Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta .......................... 69

2. Program Jangka Panjang Pengelolaan Perpustakaan di Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta ....................................................... 73 a. Program Jangka Panjang

Pengelolaan Koleksi Perpustakaan ................................ 74 b. Program Jangka Panjang

Pengelolaan Tenaga Perpustakaan ................................. 77 c. Program Jangka Panjang

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan ........... 79 d. Program Jangka Panjang

Pengelolaan Anggaran Perpustakaan ............................. 81 e. Program Jangka Panjang

Pengelolaan Layanan Perpustakaan ............................... 83 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 85 B. Saran .................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

vii

Page 12: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Rasio Koleksi Perpustakaan SNI dan SNP ................................ 29 2. Tabel 2 Kualifikasi SDM Perpustakaan dalam SNI dan SNP ................. 32 3. Tabel 3 Daftar Nama Informan Penelitian .............................................. 46 4. Tabel 4 Jumlah Koleksi Perpustakaan

MTs N 26 Kep. Seribu dan SMP N 241 Jakarta ........................ 57 5. Tabel 5 Tingkat Pencapaian Koleksi Perpustakaan

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu .............................................. 60 6. Tabel 6 Tingkat Pencapaian Koleksi Perpustakaan

SMP Negeri 241 Jakarta ............................................................. 61 7. Tabel 7 Keadaan SDM Perpustakaan

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta ............................................................. 64

8. Tabel 8 Sarana dan Prasarana Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu .............................................. 66

9. Tabel 9 Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta ............................................................. 67

viii

Page 13: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 2.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah ............................ 16 2. Bagan 4.2 Struktur Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu ..... 52 3. Bagan 4.3 Struktur Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta .................... 52

ix

Page 14: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan merupakan bagian dari kebutuhan yang harus dipenuhi di

dalam kehidupan, terutama dalam masyarakat pelajar, untuk menunjang aktivitas

akademik. Namun kita juga harus menyadari bahwa sebagian masyarakat pelajar

belum memfungsikan perpustakaan secara utuh. Oleh karena itu, perpustakaan

mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan pemustaka terutama

untuk menunjang kegiatan akademik di suatu sekolah.

Dalam Undang-Undang No. 43 tahun 2007 dijelaskan bahwa

perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau

karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi

kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pemustaka.1 Sulistyo Basuki dalam bukunya memaparkan tentang definisi

perpustakaan sebagai berikut: Perpustakaan merupakan salah satu sarana

pendidikan yang strategis yang ikut menentukan mutu hasil pendidikan, yang

menjadi sumber belajar dan sebagai prasyarat dari proses pembelajaran di

sekolah.2

1 “Undang-Undang No.43 Pasal 1 Ayat 1,” 2007. 2 Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 50.

1

Page 15: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

2

Perpustakaan merupakan unit pelayanan di dalam lembaga yang

kehadirannya hanya dapat dibenarkan jika mampu membantu pencapaian

pengembangan tujuan-tujuan sekolah yang bersangkutan. Penekanan tujuan

keberadaan perpustakaan sekolah adalah pada aspek edukatif dan rekreatif.3

Secara umum perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi akan sangat

bermanfaat apabila perpustakaan tersebut dapat menyediakan informasi dengan

mudah dan cepat. Hal ini dapat terwujud apabila pengelolaan perpustakaan

tersebut didukung oleh sarana dan prasarana, dana dan sumber daya yang sesuai

dengan bidangnya sehingga mampu mengelola perpustakaan sekolah dengan baik.

Pengelolaan perpustakaan adalah suatu kegiatan dalam rangka

mempersiapkan bahan pustaka dengan suatu sistem, agar mudah dan cepat dalam

mencari bahan pustaka yang diperlukan.4 Pengelolaan perpustakaan merupakan

titik sentral kegiatan perpustakaan sekolah dan harus dilakukan oleh petugas

perpustakaan. Pengelolaan akan menentukan sejauh mana perpustakaan sekolah

dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif di

sekolah.

Perpustakaan sekolah mempunyai tugas pokok membantu proses belajar

mengajar siswa dan guru dengan menyediakan bahan-bahan pustaka yang sesuai

dengan kurikulum serta ilmu tambahan/penunjang lainnya. Hal tersebut akan

membuat proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik.

3 Syihabuddin Qalyubi, dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2007), h. 8.

4 Budi Waluyo, “Fungsi Dan Peranan Perepustakaan,” n.d., http://www.lib.itb.ac.id/-Mahmudin/maeri-depag07/rencana/file/pdf diakses 21 Mei 2017.

Page 16: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

3

Kenyataanya keberadaan perpustakaan belum begitu mendapat perhatian yang

serius. Peran dan fungsi perpustakaan sekolah juga belum nampak secara nyata,

padahal jika perpustakaan sekolah dikelola dengan baik akan memberikan

manfaat yang besar bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar

siswa dan guru di sekolah.

Ibrahim Bafadal memberikan penjelasan secara rinci tentang manfaat

keberadaan sarana perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah memiliki manfaat:

(1) menumbuhkan kecintaan murid-murid terhadap budaya membaca, (2)

memperkaya pengalaman belajar murid-murid, (3) menanamkan kebiasaan

belajar mandiri, (4) mempercepat proses penguasaan tekhnik membaca, (5)

membantu perkembangan kecakapan berbahasa, (6) melatih murid-murid kearah

tanggung jawab, (7) memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-

tugas sekolah, (8) membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran,

serta (9) membantu guru-guru, murid-murid dan anggota staf sekolah dalam

mengikuti perkembangan pengetahuan teknologi.5

Berdasarkan pendapat Ibrahim Bafadal diatas, manfaat perpustakaan

sekolah sangat penting, sebab siswa Sekolah Menengah Pertama biasanya sudah

lebih mengerti arti pentingnya kebutuhan atau manfaat adanya perpustakaan

sekolah. Untuk itu dengan adanya manfaat yang besar akan pentingnya

perpustakaan di sekolah, maka pihak sekolah harusnya lebih memaksimalkan

pengelolaan perpustakaan, sehingga peran perpustakaan sekolah tidak hanya

5 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 5-6.

Page 17: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

4

menjadi pelengkap saja tetapi berperan penting dalam proses pembelajaran di

sekolah.

Perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam komponen

pendidikan. Hal ini dikarenakan keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari

lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan

mempunyai fungsi sebagai penunjang belajar siswa maupun guru demi

tercapainya tujuan pendidikan, dan juga berperan sebagai sarana penunjang

tercapainya target kurikulum pendidikan di sekolah tersebut. Perpustakaan

sekolah merupakan sub sistem program pendidikan yang akan berpengaruh

terhadap program pendidikan secara menyeluruh.

Keberhasilan dan kelayakan suatu perpustakaan sekolah tentunya tidak

luput dari beberapa ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sebagai suatu syarat

berdirinya perpustakan sekolah. Standar yang harus dipenuhi oleh perpustakaan

sekolah ialah sebagaimana tertera dalam UU No 43 Tahun 2007, yang kemudian

diatur secara rinci tentang teknis pelaksanaannya pada Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008:2011 yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia. Beberapa ketentuan tersebut diantaranya:

1. Standar Koleksi Perpustakaan

2. Standar Sarana Dan Prasarana Perpustakaan

3. Standar Pelayanan Perpustakaan

4. Standar Tenaga Perpustakaan

5. Standar Anggaran Perpustakaan

6. Standar Layanan Perpustakaan

Page 18: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

5

7. Standar Pengelohan Bahan Pustaka.6

Namun pada realitanya, perpustakaan sekolah yang ada di Indonesia

masih sangat jauh dari standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti yang

dituangkan dalam Undang-Undang No.43 tahun 2007 maupun Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008:2011 yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia, yang mana perpustakaan sekolah seharusnya memenuhi

ketentuan-ketentuan yang telah diatur, seperti: standar koleksi, sarana prasarana,

layanan, tenaga, penyelenggaraan, pengelolaan, pengorganisasian bahan

perpustakaan, anggaran, perawatan, dan kerjasama antar perpustakaan. Standar

ini berlaku pada perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

baiknegeri maupun swasta.7 Maka dari itu, perpustakaan sekolah harus

menerapkan standar dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah untuk

meningkatkan mutu layanan perpustakaan.

Dalam hal ini, standar akan menjadi acauan atau pedoman bagi

perpustakaan sekolah dalam menentukan kebijakan, pengolahan koleksi,

pengembangan layanan, tenaga kerja, serta sarana dan prasarana. Oleh karena itu,

keberadaan perpustakaan sekolah tidak hanya dijadikan sebagi simbol untuk

mendongkrak akreditas sekolah maupun sebagai tempat yang berisi tumpukan

buku-buku saja.

Pengelolaan perpustakaan akan berhasil sesuai dengan tujuan tergantung

pada petugas perpustakaannya. Oleh sebab itu, perpustakaan sekolah harus

6 “Undang-Undang No. 43 Pasal 11,” 2007. 7 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 36.

Page 19: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

6

dikelola orang-orang yang mampu mengelola perpustakaan sekolah. Dengan kata

lain petugas perpustakaan sekolah harus mampu mengelola perpustakaan sekolah.

Namun sayang, petugas perpustakaan yang ada di MTS Negeri 26 dan SMP

Negeri 241 Pulau Tidung hanya berjumlah satu orang, sehingga banyak tugas-

tugas yang belum dikerjakan.

Perpustakaan sekolah menyediakan buku-buku, koleksi yang lengkap

menjadi sangat penting bagi guru dan siswa dalam hubungannya dengan

keperluan peningkatan kegiatan belajar dan mengajar. Khususnya bagi siswa,

perpustakaan menjadi sangat penting karena dapat membantu siswa untuk aktif

mencari sendiri bahan apa yang harus dipelajarinya.

Hal ini lah yang kemudian menjadi titik awal dari sebuah persepsi bahwa

pengelolaan perpustakaan adalah suatu hal yang mudah dan tidak memerlukan

pedoman atau standar dan tanpa melibatkan pustakawan dalam pengelolaannya.

Padahal, proses manajemen disebuah perpustakaan sama rumitnya dengan proses

manajemen dibidang lainnya, maka dianggap perlu bahwa sebuah perpustakaan

harus dikelola oleh tenaga ahli dibidangnya, dan salah satu faktor penting dalam

menjalankan kegiatan perpustakaan adalah kemampuan dan loyalitas para

pengelola perpustakaan itu sendiri.

Hal ini lah yang penulis temukan di lapangan, lebih tepatnya di Sekolah

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung,

Kepulauan Seribu. Selama melakukan observasi awal, penulis menemukan

beberapa kekurangan-kekurangan dalam penyelenggaraan pengelolaan

perpustakaan yang dilaksanakan di perpustakaan sekolah. Beberapa standar

Page 20: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

7

tersebut, misalnya: standar sumber daya (anggaran, lokasi dan ruangan, sarana

dan prasarana), standar ketenagaan (staff) yang hanya 1 orang, dan program

kegiatan belum terlaksana dengan baik.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul “Studi Komparatif Kinerja

Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri

241 Jakarta Pulau Tidung Kepulauan Seribu Berdasarkan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008:2011”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

a. Tingkat Pencapaian Pengelolaan di perpustakaan sekolah MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung, Kepulauan

Seribu, berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011

b. Program jangka panjang pengelolaan di perpustakaan sekolah MTs Negeri

26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung,

Kepulauan Seribu.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana tingkat pencapaian Pengelolaan di perpustakaan sekolah MTs

Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung,

Kepulauan Seribu, berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

008:2011?

Page 21: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

8

b. Bagaimana program jangka panjang pengelolaan di perpustakaan sekolah

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau

Tidung, Kepulauan Seribu?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Mengacu pada pembatasan dan perumusan di atas maka penelitian ini

bertujuan:

a. Untuk mengetahui tentang tingkat pencapaian Pengelolaan di

perpustakaan sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP

Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, berdasarkan

Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011.

b. Untuk mengetahui program jangka panjang pengelolaan di

perpustakaan sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP

Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan teoritis dan

memperkaya khazanah ilmu penegtahuan serta mendorong peneliti

lain untuk menelliti permasalahan sejenis dengan variabel-variabel

lain.

Page 22: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

9

b. Manfaat Praktis

1) Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan bagi

Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241

Jakarta, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu dalam mengaplikasikan

Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008: 2011 di perpustakaan.

2) Untuk memberikan wawasan serta pengembangan konstribusi

pemikiran bagi Perpustakaan MTS Negeri 26 Pulau Tidung dan

SMP Negeri 241 Jakarta dalam meningkatkan kualitas

perpustakaan.

c. Manfaat Akademis

Memenuhi persyaratan dalam meraih gelar kesarjanaan studi Strata

Satu (S1) Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan.

D. Sistematatika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini secara keseluruhan, maka

diperlukan suatu sestematika penulisan. Adapun sistematika yang dimaksud

adalah seperti yang akan diuraikan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Merupakan pendahuluan skripsi ini, dimana bab ini memuat landasan

umum yang diperlukan dalam proses penelitian, dan pembahasan.

Landasan tersebut dituangkan dalam latar belakang masalah, alasan

pemilihan judul, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

Page 23: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

10

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang konsep perpustakaan

secara umum. Kemudian penulis membahas tentang kinerja

pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008: 2011 dan standar-standar pengelolaan

perpustakaan lainnya.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis dan

pendekatan penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, jadwal penelitian, dan

instrumen penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab ini penulis memaparkan tentang hasil penelitian dan

pembahasan yang telah dilakukan berkaitan tentang penilaian

perpustakaan sekolah pada Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

dan SMP Negeri 241 Jakarta berdasarkan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008: 2011.

Bab V Penutup

Merupakan bab terakhir atau penutup yang membahas mengenai

kesimpulan dan saran-saran.

Page 24: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan merupakan bagian dari kebutuhan yang harus dipenuhi di

dalam kehidupan, terutama dalam masyarakat pelajar, untuk menunjang aktivitas

akademik. Namun kita juga harus menyadari bahwa sebagian masyarakat pelajar

belum memfungsikan perpustakaan secara utuh. Oleh karena itu, perpustakaan

mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan pemustaka terutama

untuk menunjang kegiatan akademik di suatu sekolah.

Dalam Undang-Undang No. 43 tahun 2007 dijelaskan bahwa

perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau

karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi

kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pemustaka.1 Sulistyo Basuki dalam bukunya memaparkan tentang definisi

perpustakaan sebagai berikut: Perpustakaan merupakan salah satu sarana

pendidikan yang strategis yang ikut menentukan mutu hasil pendidikan, yang

menjadi sumber belajar dan sebagai prasyarat dari proses pembelajaran di

sekolah.2

1 “Undang-Undang No.43 Pasal 1 Ayat 1,” 2007. 2 Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 50.

1

Page 25: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

2

Perpustakaan merupakan unit pelayanan di dalam lembaga yang

kehadirannya hanya dapat dibenarkan jika mampu membantu pencapaian

pengembangan tujuan-tujuan sekolah yang bersangkutan. Penekanan tujuan

keberadaan perpustakaan sekolah adalah pada aspek edukatif dan rekreatif.3

Secara umum perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi akan sangat

bermanfaat apabila perpustakaan tersebut dapat menyediakan informasi dengan

mudah dan cepat. Hal ini dapat terwujud apabila pengelolaan perpustakaan

tersebut didukung oleh sarana dan prasarana, dana dan sumber daya yang sesuai

dengan bidangnya sehingga mampu mengelola perpustakaan sekolah dengan baik.

Pengelolaan perpustakaan adalah suatu kegiatan dalam rangka

mempersiapkan bahan pustaka dengan suatu sistem, agar mudah dan cepat dalam

mencari bahan pustaka yang diperlukan.4 Pengelolaan perpustakaan merupakan

titik sentral kegiatan perpustakaan sekolah dan harus dilakukan oleh petugas

perpustakaan. Pengelolaan akan menentukan sejauh mana perpustakaan sekolah

dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif di

sekolah.

Perpustakaan sekolah mempunyai tugas pokok membantu proses belajar

mengajar siswa dan guru dengan menyediakan bahan-bahan pustaka yang sesuai

dengan kurikulum serta ilmu tambahan/penunjang lainnya. Hal tersebut akan

membuat proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik.

3 Syihabuddin Qalyubi, dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2007), h. 8.

4 Budi Waluyo, “Fungsi Dan Peranan Perepustakaan,” n.d., http://www.lib.itb.ac.id/-Mahmudin/maeri-depag07/rencana/file/pdf diakses 21 Mei 2017.

Page 26: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

3

Kenyataanya keberadaan perpustakaan belum begitu mendapat perhatian yang

serius. Peran dan fungsi perpustakaan sekolah juga belum nampak secara nyata,

padahal jika perpustakaan sekolah dikelola dengan baik akan memberikan

manfaat yang besar bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar

siswa dan guru di sekolah.

Ibrahim Bafadal memberikan penjelasan secara rinci tentang manfaat

keberadaan sarana perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah memiliki manfaat:

(1) menumbuhkan kecintaan murid-murid terhadap budaya membaca, (2)

memperkaya pengalaman belajar murid-murid, (3) menanamkan kebiasaan

belajar mandiri, (4) mempercepat proses penguasaan tekhnik membaca, (5)

membantu perkembangan kecakapan berbahasa, (6) melatih murid-murid kearah

tanggung jawab, (7) memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-

tugas sekolah, (8) membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran,

serta (9) membantu guru-guru, murid-murid dan anggota staf sekolah dalam

mengikuti perkembangan pengetahuan teknologi.5

Berdasarkan pendapat Ibrahim Bafadal diatas, manfaat perpustakaan

sekolah sangat penting, sebab siswa Sekolah Menengah Pertama biasanya sudah

lebih mengerti arti pentingnya kebutuhan atau manfaat adanya perpustakaan

sekolah. Untuk itu dengan adanya manfaat yang besar akan pentingnya

perpustakaan di sekolah, maka pihak sekolah harusnya lebih memaksimalkan

pengelolaan perpustakaan, sehingga peran perpustakaan sekolah tidak hanya

5 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 5-6.

Page 27: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

4

menjadi pelengkap saja tetapi berperan penting dalam proses pembelajaran di

sekolah.

Perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam komponen

pendidikan. Hal ini dikarenakan keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari

lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan

mempunyai fungsi sebagai penunjang belajar siswa maupun guru demi

tercapainya tujuan pendidikan, dan juga berperan sebagai sarana penunjang

tercapainya target kurikulum pendidikan di sekolah tersebut. Perpustakaan

sekolah merupakan sub sistem program pendidikan yang akan berpengaruh

terhadap program pendidikan secara menyeluruh.

Keberhasilan dan kelayakan suatu perpustakaan sekolah tentunya tidak

luput dari beberapa ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sebagai suatu syarat

berdirinya perpustakan sekolah. Standar yang harus dipenuhi oleh perpustakaan

sekolah ialah sebagaimana tertera dalam UU No 43 Tahun 2007, yang kemudian

diatur secara rinci tentang teknis pelaksanaannya pada Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008:2011 yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia. Beberapa ketentuan tersebut diantaranya:

1. Standar Koleksi Perpustakaan

2. Standar Sarana Dan Prasarana Perpustakaan

3. Standar Pelayanan Perpustakaan

4. Standar Tenaga Perpustakaan

5. Standar Anggaran Perpustakaan

6. Standar Layanan Perpustakaan

Page 28: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

5

7. Standar Pengelohan Bahan Pustaka.6

Namun pada realitanya, perpustakaan sekolah yang ada di Indonesia

masih sangat jauh dari standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti yang

dituangkan dalam Undang-Undang No.43 tahun 2007 maupun Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008:2011 yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia, yang mana perpustakaan sekolah seharusnya memenuhi

ketentuan-ketentuan yang telah diatur, seperti: standar koleksi, sarana prasarana,

layanan, tenaga, penyelenggaraan, pengelolaan, pengorganisasian bahan

perpustakaan, anggaran, perawatan, dan kerjasama antar perpustakaan. Standar

ini berlaku pada perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

baiknegeri maupun swasta.7 Maka dari itu, perpustakaan sekolah harus

menerapkan standar dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah untuk

meningkatkan mutu layanan perpustakaan.

Dalam hal ini, standar akan menjadi acauan atau pedoman bagi

perpustakaan sekolah dalam menentukan kebijakan, pengolahan koleksi,

pengembangan layanan, tenaga kerja, serta sarana dan prasarana. Oleh karena itu,

keberadaan perpustakaan sekolah tidak hanya dijadikan sebagi simbol untuk

mendongkrak akreditas sekolah maupun sebagai tempat yang berisi tumpukan

buku-buku saja.

Pengelolaan perpustakaan akan berhasil sesuai dengan tujuan tergantung

pada petugas perpustakaannya. Oleh sebab itu, perpustakaan sekolah harus

6 “Undang-Undang No. 43 Pasal 11,” 2007. 7 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 36.

Page 29: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

6

dikelola orang-orang yang mampu mengelola perpustakaan sekolah. Dengan kata

lain petugas perpustakaan sekolah harus mampu mengelola perpustakaan sekolah.

Namun sayang, petugas perpustakaan yang ada di MTS Negeri 26 dan SMP

Negeri 241 Pulau Tidung hanya berjumlah satu orang, sehingga banyak tugas-

tugas yang belum dikerjakan.

Perpustakaan sekolah menyediakan buku-buku, koleksi yang lengkap

menjadi sangat penting bagi guru dan siswa dalam hubungannya dengan

keperluan peningkatan kegiatan belajar dan mengajar. Khususnya bagi siswa,

perpustakaan menjadi sangat penting karena dapat membantu siswa untuk aktif

mencari sendiri bahan apa yang harus dipelajarinya.

Hal ini lah yang kemudian menjadi titik awal dari sebuah persepsi bahwa

pengelolaan perpustakaan adalah suatu hal yang mudah dan tidak memerlukan

pedoman atau standar dan tanpa melibatkan pustakawan dalam pengelolaannya.

Padahal, proses manajemen disebuah perpustakaan sama rumitnya dengan proses

manajemen dibidang lainnya, maka dianggap perlu bahwa sebuah perpustakaan

harus dikelola oleh tenaga ahli dibidangnya, dan salah satu faktor penting dalam

menjalankan kegiatan perpustakaan adalah kemampuan dan loyalitas para

pengelola perpustakaan itu sendiri.

Hal ini lah yang penulis temukan di lapangan, lebih tepatnya di Sekolah

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung,

Kepulauan Seribu. Selama melakukan observasi awal, penulis menemukan

beberapa kekurangan-kekurangan dalam penyelenggaraan pengelolaan

perpustakaan yang dilaksanakan di perpustakaan sekolah. Beberapa standar

Page 30: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

7

tersebut, misalnya: standar sumber daya (anggaran, lokasi dan ruangan, sarana

dan prasarana), standar ketenagaan (staff) yang hanya 1 orang, dan program

kegiatan belum terlaksana dengan baik.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul “Studi Komparatif Kinerja

Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri

241 Jakarta Pulau Tidung Kepulauan Seribu Berdasarkan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008:2011”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

a. Tingkat Pencapaian Pengelolaan di perpustakaan sekolah MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung, Kepulauan

Seribu, berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011

b. Program jangka panjang pengelolaan di perpustakaan sekolah MTs Negeri

26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung,

Kepulauan Seribu.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana tingkat pencapaian Pengelolaan di perpustakaan sekolah MTs

Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung,

Kepulauan Seribu, berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

008:2011?

Page 31: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

8

b. Bagaimana program jangka panjang pengelolaan di perpustakaan sekolah

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, Pulau

Tidung, Kepulauan Seribu?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Mengacu pada pembatasan dan perumusan di atas maka penelitian ini

bertujuan:

a. Untuk mengetahui tentang tingkat pencapaian Pengelolaan di

perpustakaan sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP

Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, berdasarkan

Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011.

b. Untuk mengetahui program jangka panjang pengelolaan di

perpustakaan sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP

Negeri 241 Jakarta, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan teoritis dan

memperkaya khazanah ilmu penegtahuan serta mendorong peneliti

lain untuk menelliti permasalahan sejenis dengan variabel-variabel

lain.

Page 32: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

9

b. Manfaat Praktis

1) Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan bagi

Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241

Jakarta, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu dalam mengaplikasikan

Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008: 2011 di perpustakaan.

2) Untuk memberikan wawasan serta pengembangan konstribusi

pemikiran bagi Perpustakaan MTS Negeri 26 Pulau Tidung dan

SMP Negeri 241 Jakarta dalam meningkatkan kualitas

perpustakaan.

c. Manfaat Akademis

Memenuhi persyaratan dalam meraih gelar kesarjanaan studi Strata

Satu (S1) Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan.

D. Sistematatika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini secara keseluruhan, maka

diperlukan suatu sestematika penulisan. Adapun sistematika yang dimaksud

adalah seperti yang akan diuraikan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Merupakan pendahuluan skripsi ini, dimana bab ini memuat landasan

umum yang diperlukan dalam proses penelitian, dan pembahasan.

Landasan tersebut dituangkan dalam latar belakang masalah, alasan

pemilihan judul, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

Page 33: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

10

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang konsep perpustakaan

secara umum. Kemudian penulis membahas tentang kinerja

pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008: 2011 dan standar-standar pengelolaan

perpustakaan lainnya.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis dan

pendekatan penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, jadwal penelitian, dan

instrumen penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab ini penulis memaparkan tentang hasil penelitian dan

pembahasan yang telah dilakukan berkaitan tentang penilaian

perpustakaan sekolah pada Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

dan SMP Negeri 241 Jakarta berdasarkan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008: 2011.

Bab V Penutup

Merupakan bab terakhir atau penutup yang membahas mengenai

kesimpulan dan saran-saran.

Page 34: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori yang ditemukan dalam

literatur untuk menjelaskan tentang permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini yakni yang berkaitan dengan perpustakaan sekolah, kinerja

perpustakaan, standar pengelolaaan perpustakaan sekolah, serta penelitian

yang relevan/terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

A. Perpustakaan Sekolah

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Sulistyo Basuki, mendefinisikan, “Perpustakaan sekolah

merupakan perpustakaan yang tergabung dalam sebuah sekolah, dikelola

sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama

membantu sekolah dalam mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan

pendidikan pada umumnya.”9 Sedangkan, Sutarno berpendapat bahwa,

“Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas

penyelenggaraaan pendidikan, sehingga setiap sekolah semestinya

memilikik perpustakaan yang memadai.”10

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada

lembaga pendidikan sekolah, yang merupakan bagian integral dari sekolah

9 Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 50. 10 Sutarno, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 39.

11

Page 35: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

12

yang bersangkutan, dan merupakan sumber belajar untuk mendukung

tercapainya tujuan pendidikan di sekolah yang bersangkutan.11

Dalam Undang-Undang No. 43 tahun 2007, perpustakaan sekolah

diartikan, “Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang

memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar

Nasional Pendidikan”.12

Dari paparan teori tentang perpustakaan sekolah diatas, penulis

menyimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah organisasi

dengan struktur dan manajemen yang jelas dan menjadi sarana penunjang

dalam proses pelaksanaan pendidikan di sekolah. Dengan kata lain, tanpa

adanya perpustakaan di suatu sekolah, maka roda pendidikan akan

terhambat.

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah pada hakikatnya mempunyai tujuan dan

fungsi yang sesuai dengan visi dan misi dari lembaga/instansi tempat

perpustakaan tersebut bernaung.

Tujuan perpustakaan sekolah juga dikemukakan oleh Mudhoffir

yang menyatakan bahwa, “Perpustakaan sekolah mempunyai tujuan

umum, yaitu untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi kegiatan belajar

mengajar melalui pengembangan sistem instruksional. Hal ini

dilaksanakan dengan menyediakan berbagai pilihan untuk menunjang

kegiatan belajar mengajar di kelas dan untuk mendorong penggunaan cara-

11 Muniarty, Manajemen Dan Organisasi Perpustakaan Sekolah (Medan: Universitas Sumatera Utara, 2006), h. 7. 12 “Undang-Undang No.43 Pasal 23 Ayat 1,” 2007.

Page 36: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

13

cara yang baru yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program

akademis dan kewajiban-kewajiban instruksional yang direncanakan”.13

Dalam Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011, dinyatakan

bahwa tujuan dari perpustakaan sekolah adalah: “Perpustakaan sekolah

menengah pertama/madrasah tsanawiyah bertujuan mengembangkan dan

meningkatkan minat baca, Iiterasi informasi, bakat dan kecerdasan

(intelektual, emosional dan spiritual) peserta didik, pendidik dan tenaga

kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional

melalui penyediaan sumber belajar”.14

Perpustakaan Sekolah dalam perannya di dunia pendidikan

mempunyai fungsi sebagai :

a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti

tercantum dalam kurikulum sekolah.

b. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa

mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.

c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi

waktu luang (buku-buku hiburan).

d. Pusat Belajar Mandiri bagi siswa.15

Sebagai sumber belajar, perpustakaan sekolah mempunyai peran

dalam menunjang keberhasilan pendidikan siswa. Adapun fungsi-

fungsinya sebagai berikut:

a. Sebagai pusat belajar mengajar sesuai dengan kurikulum sekolah,

13 Modhoffir, Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar (Bandung: Remaja Karya, 1996), h. 12. 14 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan. 15 Pri, Utami ; Nst., Bakhtaruddin, “Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan” 1, no. 1 (2012): 270–273.

Page 37: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

14

b. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas

pengetahuannya,

c. Mengembangkan kemampuan dan kebiasaan membaca yang

menuju kebiasaan belajar mandiri,

d. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat, dan

kegemaran

e. Membiasakan anak untukmencari informasidi perpustakaan

f. Sebagai tempat memperoleh bahan rekreasi sehat melalui buku-

buku bacaan fiksi, komik, surat kabar, atau majalah.16

Beberapa aspek lain yang harus menjadi acuan dalam

penyelenggaraan perpustakaan sekolah agar tercipta perpustakaan yang

berstandar nasional, antara lain:

1. Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang

memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan

Standar Nasional Pendidikan.

2. Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki

koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks

wajib pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah

yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik.

3. Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengembangkan koleksi lain yang mendukung pelaksanaan

kurikulum pendidikan.

16 Laksmi, Tamara, Ari Imansyah, Manajemen Lembaga Informasi: Teori Dan Praktik (Jakarta: Penaku, 2011), h. 57.

Page 38: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

15

4. Perpustakaan sekolah/madrasah melayani peserta didik di

lingkungan satuan pendidikan yang bersangkutan.

5. Perpustakaan sekolah/madrasah mengembangkan layanan

perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5% dari

anggaran belanja operasional sekolah/madrasah atau belanja

barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk

pengembangan perpustakaan.17

Pendapat lain akan fungsi sebuah perpustakaan sekolah tertuang

dalam SNP 008:2011 dinyatakan bahwa: “Perpustakaan sekolah/madrasah

memiliki fungsi sebagai: pusat sumber belajar, pusat kegiatan literasi

informasi, pusat penelitian, pusat kegiatan baca membaca,tempat kegiatan

kreatif, imajinatif, inspiratif dan menyenangkan.”18

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis ingin menyimpulkan

bahwa perpustakaan sekolah mempunyai tujuan dan fungsi yang sangat

mulia, diataranya: mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadi salah satu

sarana dalam proses berjalannya roda pendiddikan, terutama di bangsa kita

sendiri. Dengan adanya perpustakaan diharapkan siswa dapat belajar

secara mandiri dan mampu untuk mengembangkan kreativitasnya diluar

dari prose pembelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas.

3. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah

17 “Undang-Undang No.43 Pasal 23,” 2007. 18 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 31.

Page 39: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

16

Struktur organisasi pada suatu perpustakaan mempunyai peran

penting dalam proses melakukan kegiatan yang ada pada suatu

perpustakaan, struktur organisasi berfungsi sebagai jalur koordinasi antara

para pelaku perpustakaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang ada.

Sebagaimana diatur dalam Standar Nasional Perpustakaan 008:2011,

struktur organisasi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

a. Struktur organisasi perpustakaan sekolah mencakup Kepala

Perpustakaan, layanan pemustaka dan layanan teknis (pengadaan,

pengolahan), layanan teknologi informasi dan komunikasi.

b. Struktur perpustakaan sekolah langsung di bawah kepala sekolah.

c. Struktur organisasi perpustakaan sekolah sebagai berikut:19

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah

Bentuk atau format struktur organisasi diatas mempunyai

kesamaan bentuk dengan yang diatur dalam Standar Nasional Indonesia

7329:2009. Hal ini dikarenakan SNP 008:2011 merupakan pengembangan

dari SNI 7329:2009.

19 Ibid. h. 41

Kepala Sekolah

Kepala Perpustakaan

Layanan Pembaca

Layanan Teknis

Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK)

Page 40: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

17

4. Kendala-Kendala dalam Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

Pada umumnya, perpustakaan sekolah di Indonesia masih

mengalami berbagai hambatan, sehingga belum bisa berjalan sebagaimana

mestinya. Hambatan tersebut berasal dari dua aspek, pertama adalah aspek

struktural, dalam arti perpustakaan sekolah kurang memperoleh perhatian

dari pihak manajemen sekolah. Kedua adalah aspek teknis, artinya

keberadaan perpustakaan sekolah belum memperhatikan aspek-aspek

bersifat teknis yang sangat dibutuhkan oleh perpustakaan sekolah seperti

tenaga, dana, serta sarana dan prasarana.

Berikut ini beberapa kendala yang dialami sekolah dalam

melaksanakan pengolahan perpustakaan sekolah sebagai berikut:

a. Minimnya dana oprasional untuk perpustakaan sekolah

b. Terbatasnya sumber daya manusia yang mampu mengolah

perpustakaan sekolah

c. Kepedulian pihak menejemen sekolah terhadap pengembangan

perpustakaan yang masih rendah

d. Terbatasnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk

menunjang keberadaan perpustakaan sekolah

e. Kebijakan pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan

Nasional tentang perpustakaaan sekolah belum menjadi titik

perhatian. Perpustakaan sekolah masih dianggap sebagai sarana

pelengkap.

Page 41: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

18

f. Belum diaturnya atau sulit diaturnya dalam kurikulum tentang jam

khusus siswa dalam pemenfaatan perpustakaan.20

Dari uraian aspek-aspek di atas, penulis mengungkapkan bahwa

kendala-kendala yang sangat mempengaruhi proses manajemen dalam

suatu perpustakaan sekolah adalah perhatian para pemangku kebijakan

akan fungsi perpustakaan, ketersediaan sumber daya manusia yang

berkompetensi ilmu perpustakaan, dan keterlibatan pemerintah dalam

penekanan akan pentingnya suatu perpustakaan pada suatu lembaga

pendidikan.

B. Kinerja Perpustakaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja adalah sesuatu yang

dicapai.21 Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.22

Sedangkan, menurut Veizal Rivai, kinerja merupakan perilaku yang

nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan

oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.23

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja dalam

sebuah organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan

20 Widiasa, I Ketut, Manajemen Perpustakaan Sekolah (Malang: Perpustakaan Universitas Negeri Malang, 2007), h. 13. 21 Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa” (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 560. 22 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan (Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2000), h. 67. 23 Veizal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004), h. 309.

Page 42: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

19

organisasi yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dalam pengelolaan

perpustakaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting, karena kinerja

dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilah dalam mencapai tujuan

perpustakaan.

Perpustakaan dituntut untuk memberikan kinerja yang optimal guna

memenuhi kebutuhan penggunanya. Dengan penilaian kinerja maka dapat

diketahui sejauhmana tingkat pencapaian perpustakaan terhadap standar

perpustakaan yang ada.

C. Standar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

1. Pengertian Standar

Pengetian satandar sebagimana dijelaskan dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) memberi arti sebagai berikut: “standar sebagai

1) ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan; 2) ukuran atau tingkat

biaya hidup; 3) sesuatu yang dianggap tetap nilainya sehingga dapat

dipakai sebagai ukuran nilai (harga); 4) baku.”24

Berkaitan dengan definisi standar, pendapat lain tentang hal

ini dijelaskan sebagai berikut: “Standar adalah spesifikasi teknis atau

sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun

berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan

syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,

perkembangan imu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman

24 Depdiknas, “Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa” (Jakarta: Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 1375.

Page 43: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

20

perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh

manfaat yang sebesar-besarnya.25

Selanjutnya, pada definisi lain dikemukakan bahwa: “Standar

merupakan aturan-aturan formal yang dapat diaplikasikan pada semua

sector meliputi istilah-istilah, definisi-definisi dan simbol-simbol

spesifikasi.”26

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa standar adalah

suatu ukuran atau patokan yang telah dibakukan oleh lembaga tertentu

dengan berdasarkan syarat-syarat tertentu.

2. Fungsi Standar dalam Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

Dilihat dari definisi yang telah diuraikan diatas, fungsi dari standar

itu sendiri adalah untuk mengukur keberhasilan dan meningkatkan kinerja

dalam menghasilkan produk-produk yang ingin dihasilkan.27 Berdasarkan

dari beberapa definisi tentang standar di atas, penulis menyimpulkan

beberapa fungsi standar dalam pengelolaan perpustakaan sekolah sebagai

berikut ini:

a. Standar akan menjadi acuan dalam proses pengelolaan

perpustakaan, khususnya perpustakaan sekolah

b. Standar akan mempermudah para pelaku perpustakaan dalam

melakukan kegiatan-kegiatan disuatu perpustakaan

c. Standar akan menciptakan suatu keseragaman, bentuk, proses, dan

sajian dari pengelolaan perpustakaan sekolah.

25 “Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 Tentang Standarisasi Nasional,” n.d. 26 Abdul Rahman Saleh, Pengantar Kepustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2009), h. 11. 27 Ibid h. 12.

Page 44: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

21

3. Standar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

a. Standar Internasional Perpustakaan Sekolah

Standar Internasional perpustakaan merupakan standar yang dibuat

atau dirumuskan oleh lembaga/instansi internasional, dalam hal ini adalah

lembaga yang berkecimpung dalam dunia perpustakaan. Ada beberapa

lembaga-lembaga dunia yang mengeluarkan beberapa standar/manifesto

yang berkaitan dengan penyelenggaraan perpustakaan pada tingkat

sekolah, diataranya adalah IFLA dan SLA.

IFLA (International Federation of Library and Institution) adalah

lembaga Internasional yang bergerak dalam bidang perpustakaan. IFLA

sendiri berada dalam pengawasan dari salah satu lembaga dunia yakni

UNESCO. IFLA didirikan di Endinburgh, Skotlandia pada tahun

1927. IFLA didirikan atas kesepakatan 14 negara Eropa dan Amerika

Serikat. Salah satu manifesto yang dikeluarkan IFLA ialah tentang

pengelolaan perpustakaan sekolah, Manifesto tersebut dikeluarkan pada

tahun 2000 yang kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam

penyelenggaraan perpustakaan sekolah di berbagai negara di dunia,

termasuk Indonesia. Selain itu standar internasional lainnya yang menjadi

pedoman dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah SLA

(School Library Association) adalah sebuah organisasi independen yang

didirikan pada tahun 1937 bertujuan untuk mempromosikan

pengembangan perpustakaan sekolah di Australia.

Page 45: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

22

Standar yang dikeluarkan oleh IFLA dan SLA tersebut membahas

tentang aspek-aspek dalam pengelolaan sebuah perpustakaan sekolah,

seperti berikut ini:

1) Standar Koleksi

Dalam manifesto IFLA hendaknya sebuah perpustakaan

memiliki koleksi sebagaimana dinyatakan seperti berikut ini:

“Koleksi sumber daya buku yang sesuai hendaknya

menyediakan sepuluh buku permurid. Sekolah terkecil

hendaknya memiliki paling sedikit 2.500 judul materi

perpustakaan yang relevan dan mutakhir agar stok buku

berimbang untuk semua umur, kemampuan dan latar belakang.

Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku

nonfiksi yang berkaitan dengan kurikulum. Perpustakaan

sekolah hendaknya memiliki koleksi untuk keperluan hiburan

seperti novel populer, musik, dolanan, komputer, kaset video,

disk laser video, majalah dan poster.”28

Sedangkan dalam School Library Association (SLA)

direkomendasikan bahwa, “perpustakaan sekolah harus

mempunyai koleksi 10 item per murid, dalam proposi 50 %

fiksi dan 50 % non fiksi. Sedangkan untuk terbitan berkala

terdiri dari jurnal, majalah, koran, yang tersimpan dalam bentuk

hardcopy atau online”.29

28 IFLA/UNESCO, “School Library Guidelines,” IFLA/UNESCO, 2004, 13. 29 School Library Association, “Standar for Secondary School Libraries,” SLA, 2011, 6.

Page 46: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

23

Dengan keterangan tersebut dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa koleksi sebuah perpustakaan sekolah harus

mempunyai koleksi yang telah ditentukan jika perpustakaan

tersebut ingin menjadi perpustakaan baik dan mampu

memberikan kepuasan terhadap pemustakanya.

2) Sarana dan Prasarana

Pembangunan lokasi sebuah perpustakaan harus

memenuhi kriteria-kriteria dan pertimbangan aksesabilitas dan

kenyaman bagi para pemustakanya. IFLA dalam hal ini

berpendapat bahwa: “Lokasi dan ruang perpustakaan harus

mempertimbangkan aspek-aspek berikut, seperti: lokasi

tersentral, akses dan kedekatan, faktor kebisingan, pencahayaan

yang cukup, suhu ruangan (22 derajat celcius) dengan

kelembaban cukup (40% - 60%), ukuran ruang, dan

fleksibilitas”.30

Sedangkan dalam SLA untuk sarana dan prasarana

diungkapkan sebagai berikut: “Ruangan pengelola

perpustakaan dan staf dibagi menjadi area studi, tempat duduk,

tempat kerja, dan penelitian. Perpustakaan harus menyediakan

area untuk promosi buku dan materi lainnya”.31

3) Tenaga/Sumber Daya Manusia

Aspek lain yang sangat mempunyai peran penting

dalam sebuah perpustakaan ialah para pelaku perpustakaan itu

30 IFLA/UNESCO, “School Library Guidelines. 10” 31 School Library Association, “Standar for Secondary School Libraries. 5”

Page 47: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

24

sendiri, atau yang sering disebut pustakawan dan asisten

pustakawan seperti yang ditetapkan dalam Manifesto IFLA

berikut ini: “IFLA membagi tenaga perpustakaan menjadi 2

bagian, yaitu pustakawan dan asisten pustakawan. Pustakawan

berperan memberikan sumbangan pada misi dan tujuan sekolah

termasuk prosedur evaluasi dan mengembangkan serta

melaksanakan misi dan tujuan perpustakaan sekolah.

Sedangkan asisten pustakawan harus memiliki ketrampilan

dasar kepustakawanan. Bila belum memiliki ketrampilan dasar

kepustakawanan, maka perpustakaan sekolah akan

memberikannya.”32

Sedangkan dalam ketentuan SLA, tenaga kerja

perpustakaan sekolah dikemukakan sebagi berikut:

“Perpustakaan sekolah idealnya harus dikelola oleh orang

terlatih berpengalaman, profesional dan berkualitas. Untuk

sekolah yang lebih dari 1000 siswa harus mempunyai sumber

daya manusia minimal mempunyai pustakawan, asisten

pustakawan, dan bagian administrasi.”33

4) Anggaran

Membahas tentang anggaran, IFLA mengungkapkan

bahwa: “Sebagai ketentuan umum, anggaran material

perpustakaan sekolah paling sedikit adalah 5% untuk biaya per

murid dalam sistem persekolahan, tidak termasuk untuk belanja

32 IFLA/UNESCO, “School Library Guidelines. 14-15” 33 School Library Association, “Standar for Secondary School Libraries. 3”

Page 48: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

25

gaji dan upah, pengeluaran pendidikan khusus, anggaran

transportasi serta perbaikan gedung dan sarana lain”.34

Sedangkan dalam SLA untuk anggaran perpustakaan

sekolah dipaparkan sebagai berikut: “SLA merekomendasikan

acuan anggaran yang disesuaikan dengan jumlah atau keadaan

pengguna. Anggaran ini dialokasikan untuk koleksi buku.

Selain angka diatas harus ada tambahan anggaran yang

dialokasikan untuk berlangganan sumber daya digital dan

online.”35

Pada standar IFLA dan SLA diatas, penulis hanya membahas dari

beberapa aspek saja, hal ini disesuaikan dengan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008:2011 yang menjadi acuan dalam penelitian ini.

b. Standar Nasional Perpustakaan

Pengelolaan perpustakaan sekolah di Indonesia diatur dalam

standar yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

(PNRI) yang tertuang dalam Standar Nasional Perpustakaan 008:2011.

Penerbitan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011 oleh PNRI ini

sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 43 tahu 2007 tentang

perpustakaan seperti berikut: “Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang melaksanakan tugas

pemerintahan dalam bidang perpustakaan, bertugas menetapkan kebijakan

34 IFLA/UNESCO, “School Library Guidelines. 9” 35 School Library Association, “Standar for Secondary School Libraries. 7”

Page 49: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

26

nasional, kebijakan umum dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan,

melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi dan koordinasi

terhadap pengelolaan perpustakaan, membina kerjasama dalam

pengelolaan berbagai jenis perpustakaan, dan mengembangkan standar

nasional perpustakaan.”36

Hal ini lah yang mendasari PNRI menerbitkan Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008:2011 yang dirumuskan pada tanggal 10-12

November 2011 di Bogor, telah membahas dan menyepakati 4 (empat)

Standar Nasional Perpustakaan yaitu standar Perpustakaan Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, standar Perpustakaan Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah, standar Perpustakaan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah, dan standar Perpustakaan Perguruan Tinggi.

Selain dari Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011,

terdapat standar lain yang dikenal dengan nama Standar Nasional

Indonesia (SNI) 7329:2009. Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329:2009

diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN), standar ini juga

dimaksudkan untuk menyediakan acuan tentang manjemen perpustakaan

yang berlaku pada perpustakaan sekolah baik negeri maupun swasta yang

meliputi pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Standar ini dibahas dan disepakati secara konsensus oleh Panitia

Teknis 01-01 Perpustakaan dan Kepustakaan pada tanggal 23 Pebruari

2009 di Jakarta dan telah mendapatkan tanggapan dan masukan dari

Masyarakat Standarisasi Indonesia (MASTAN).

36 “UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN Pasal 21 Ayat 1 Dan 2,” Perpustakaan Nasional RI, accessed June 15, 2017, http://www.perpusnas.go.id/law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-tentang-perpustakaan/.

Page 50: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

27

Standar yang dikeluarkan oleh SNI 7329:2009 dan SNP 008:2011,

membahas tentang aspek-aspek dalam pengelolaan sebuah perpustakaan,

tidak terkecuali perpustakaan sekolah. Aspek-aspek yang menjadi

pembahasan dalam kedua standar tersebut diantaranya ialah sebagai

berikut:

1) Standar Koleksi

Koleksi dalam sebuah perpustakaan menjadi fokus

utama sebagi syarat berdirinya perpustakaan, jumlah koleksi

yang memadai dan mencukupi akan memberikan suatu

kepuasan pada diri untuk setiap pemustaka yang datang.

Berkaitan dengan koleksi, Standar Nasional Indonesia (SNI)

7329:2009 menyatakan bahwa koleksi yang harus dipenuhi

dalam penyelenggaraan perpustakaan pada tingkat Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah adalah seperti

berikut ini: “Perpustakaan menyediakan buku pelajaran

pelengkap, buku bacaan yang terdiri dari 60% buku nonfiksi

dan 40% buku fiksi, materi perpustakaan referensi, seperti:

kamus, ensiklopedi, sumber biografi, atlas, peta, bola dunia,

serta buku telepon, koleksi terbitan berkala dengan ketentuan

minimal melanggan satu judul majalah dan stu judul surat

kabar. Sedangkan dalam pengembangan perpustakaan, koleksi

diarahkan pada rasio satu murid sepuluh judul buku dan

Page 51: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

28

melakukan penambahan koleksi pertahun sekurang kurangnya

10% dari jumlah koleksi yang ada.”37

Sedangkan ketentuan yang diatur dalam (SNP)

008:2011, dinyatakan bahwa aspek-aspek koleksi yang harus

dipenuhi dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah

setingkat SMP/MTs adalah sebagai berikut: “Perpustakaan

memperkaya koleksi dan menyediakan bahan perpustakaan

dalam berbagai bentuk sekurang-kuranya: buku teks (1 eks. per

mata pelajaran per peserta didik), buku panduan (1 eks. per

mata pelajaran per guru bidang studi), buku pengayaan (70%

non fiksi dan 30% fiksi), terbitan berkala (minimal melanggan

dua majlah dan dua surat kabar), koleksi referensi (kamus,

ensiklopedi, buku statistik, buku telepon, peraturan perundang-

undangan, atlas, peta, biografi tokoh, dan kitab suci).

Sedangkan dalam hal penambahan koleksi, perpustakaan

minimal menambah koleksi sebanyak 1000 judul = 10%, 1500

judul = 8%, 2000 judul dst. = 6% pada setiap tahunnya.38

Secara lebih jelas standar yang berkaitan dengan koleksi

yang harus dipenuhi oleh perpustakaan setingkat SMP/MTs,

dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 1 Rasio Koleksi Perpustakaan dalam SNI dan SNP

No. Koleksi Koleksi SNI SNP

1. Buku teks Diarahkan pada 1

37 Badan Standardisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Badan Standardisasi Nasional, 2009), h. 10. 38 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan. h. 37.

Page 52: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

29

rasio satu murid sepuluh judul

buku

eks./matpel/peserta didik

2. Buku Panduan

Tidak disebutkan rasionya 1 eks/matpel/guru

3. Buku Pengayaan

Dengan perbandingan

60% nonfiksi dan 40% fiksi

Dengan perbandingan 70% non fiksi dan 30%

fiksi. Dengan ketentuan 3-6

rombel = 1.000 judul, 7-12 rombel = 1500 judul, 13-18

rombel = 2000 judul, 29-24 rombel

= 2500 judul.

4. Terbitan Berkala

Minimal melanggan satu

judul majalah dan satu judul surat

kabar

Minimal melanggan 2 judul majalah dan 2 judul surat kabar.

5. Koleksi Referensi

Meliputi kamus, ensiklopedi, buku

statistik, buku telepon, peraturan

perundang-undangan, atlas,

peta, biografi tokoh, kitab suci.

Meliputi kamus, ensiklopedi, buku

statistik, buku telepon, peraturan

perundang-undangan, atlas,

peta, biografi tokoh, kitab suci

6. Penambahan Koleksi

Minimal menambah

koleksi sebanyak 10% dari jumlah koleksi yang ada.

Perpustakaan menambah koleksi (1000 judul = 10%, 1500 judul = 8%, 2000 judul dst. =

6%

2) Standar Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor

penting dalam proses penyelenggaraan perpustakaan sekolah.

Dalam SNI 7329:2009, berkaitan dengan SDM perpustakaan,

terbagi menjadi dua kategori yaitu, kepala perpustakaan dan

tenaga perpustakaan. Berkaitan dengan kualifikasi pendidikan

Page 53: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

30

kepala perpustakaan, SNI mengungkapkan bahwa: “Kualifikasi

kepala perpustakaan adalah tenaga perpustakaan sekolah atau

tenaga kependidikan dengan pendidikan minimal diploma dua

di bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau diploma dua

bidang lain yang sudah memperoleh sertifikat pendidikan di

bidang ilmu perpustakan dan informasi dari lembaga

pendidikan yang terakreditasi.

Sedangkan untuk kualifikasi pendidikan tenaga

perpustakaan, “Tenaga perpustakaan sekolah dengan

pendidikan minimal pendidikan menengah serta memperoleh

pelatihan kepustakawan dari lembaga pendidikan dan pelatihan

yang terakreditasi. Tenaga perpustakaan sekolah termasuk

tenaga teknis.”39

Dalam SNP 008:2011, untuk hal yang berhubungan

dengan SDM juga terbagi menjadi dua, yaitu kepala dan tenaga

perpustakaan.

Kepala perpustakaan sekolah harus mempunyai

kualifikasi minimal diploma dua sebagaimana dijelaskan

berikut ini: “Kualifikasi kepala perpustakaan adalah tenaga

perpustakaan sekolah atau tenaga kependidikan dengan

pendidikan minimal diploma dua di bidang ilmu perpustakaan

dan informasi atau diploma dua bidang lain yang sudah

memperoleh sertifikat pendidikan di bidang ilmu perpustakan

39 Badan Standardisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Sekolah. h. 11.

Page 54: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

31

dan informasi dari lembaga pendidikan yang terakreditasi.

Sedangkan tenaga perpustakaan, “Kualifikasi tenaga

perpustakaan sekolah minimal diploma dua di bidang ilmu

perpustakaan.”40

Berdasarkan pemaparan diatas, untuk lebih

memperjelas, maka penulis menyajikannnya dalam bentuk

tabel seperti berikut ini:

Tabel 2 Kualifikasi SDM Perpustakaan dalam SNI dan SNP

No. Katagori SDM SNI SNP

1. Kepala Perpustakaan

Kualifikasi Pendidikan

Minimal Diploma dua

Ilmu Perpustakaan dan Informasi atau Diploma Dua bidang

lain dan memperoleh

sertifikat pendidikan di bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Minimal Diploma dua

Ilmu Perpustakaan

dan Informasi

atau Diploma

Dua bidang lain dan

memperoleh sertifikat

pendidikan di bidang

Ilmu Perpustakaan

dan Informasi

2. Tenaga Perpustakaan

Kualifikasi Pendidikan

Minimal Pendidikan Menengah

serta memperoleh

pelatihan kepustakaan dari lembaga pendidikan

Kualifikasi teaga

perpustakaan sekolah minimal Diploma Dua di

bidang Ilmu Perpustakaan

40 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan. h. 40-41.

Page 55: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

32

dan pelatihan yang

terakreditasi

3) Standar Sarana dan Prasarana

Selanjutnya, berkaitan dengan standar sarana dan

prasarana sebagai sarana pendukung kegiatan di perpustakaan

sekolah, SNI 008:2009 menyatakan bahwa sarana dan

prasarana yang harus dipenuhi oleh sebuah perpustakaan

sekolah adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini:

“Perpustakaan menyediakan sekurang-kurangnya rak buku,

lemari katalog, meja dan kursi baca, meja dan kursi kerja, meja

sirkulasi, mesin tik/perangkat komputer dan papan

pengumuman/pameran.”41

Sedangkan ketentuan tentang sarana dan prasarana pada

SNP 008:2011 dinyatakan sebagai berikut: “Perpustakaan

menyediakan sarana perpustakaan sekurang-kurangnya

meliputi: rak buku (10 buah), rak majalah (1 buah), rak surat

kabar (1 buah), meja baca (10 buah), kursi baca (20 buah),

kursi kerja (3 buah), meja kerja (3 buah), lemari katalog (1

buah), papan pengumuman (1 buah), meja sirkulasi (1 buah),

majalah dinding (1 buah), rak buku referensi (1 buah),

perangkat komputer dan mejanya untuk keperluan administrasi

(1 buah), perangkat komputer, meja dan fasilitas akses internet

untuk keperluan pemustaka (1 buah), perangkat komputer, meja

41 Badan Standardisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Sekolah. h. 13.

Page 56: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

33

dan fasilitas katalog publik online untuk keperluan pemustaka

(1 buah), TV (1 buah), pemutar VCD/DVD (1 buah), tempat

sampah (3 buah), jam dinding (2 buah).42

Dalam SNI 7329:2009 dinyatakan juga tentang luas

bangunan/gedung perpustakaan dan pembagian area

perpustakaan, seperti berikut ini: “Perpustakaan menyediakan

ruang yang cukup untuk koleksi, staf dan penggunanya.

Perpustakaan menyediakan ruang dengan luas sekurang-

kurangnya untuk SMP/MTS 126 m2. Yang terbagi menjadi

Area koleksi seluas 45% dari ruang yang tersedia, area baca

seluas 25% dari ruang yang tersedia, area staf perpustakaan

seluas 15% dari ruang yang tersedia, dan area lain-lain seluas

15% terdiri dari ruang yang tersedia.”43

Sedangkan pada ketentuan SNP 008:2011 dinyatkan

bahwa luas gedung untuk perpustakaan sekolah adalah:

“Perpustakaan menyediakan gedung/ruang yang cukup untuk

koleksi, staf dan pemustakanya dengan ketentuan bila 3 sampai

6 rombongan belajar seluas 112 m2, 7 sampai 12 rombongan

belajar seluas 168 m2, 13 sampai 18 rombongan belajar seluas

224 m2, 19 sampai 24 rombongan belajar seluas 280 m2. Lebar

minimal ruang perpustakaan 5 m2. Gedung/ruang perpustakaan

42 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan. h. 39. 43 Badan Standardisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Sekolah. h. 13.

Page 57: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

34

sekurang-kurangnya meliputi: area koleksi, area baca, area

kerja, area multimedia.44

4) Standar Anggaran

Anggaran merupakan aspek penting dalam

penyelenggaraan perpustakaan sekolah, dengan adanya

anggaran proses pengembangan perpustakaan akan berjalan

secara maksimal. Berkaitan dengan jumlah anggaran yang

harus dikeluarkan oleh perpustakaan sekolah pada setiap

tahunnya dalam upaya pengembangan mutu perpustakaan, SNI

dan SNP menerbitkan ketentuan yang berlaku menyeluruh

untuk semua pustakaan dalam skala nasional, tidak

terkecuali untuk tingkat sekolah menengah pertama baik negeri

maupun swasta yang ada di Indonesia.

Menurut ketentuan dalam SNI, anggaran yang harus

dikeluarkan oleh perpustakaan sekolah menengah pertama pada

setiap tahunnya adalah, “Sekolah menjamin tersedianya

anggaran perpustakaan setiap tahun sekurang-kurangnya 5%

dari total anggaran sekolah di luar belanja pegawai dan

pemeliharaan serta perawatan gedung.”45

Sedangkan dalam ketentuan yang berlaku pada SNP

disebutkan bahwa anggaran yang harus dikeluarkan oleh

sekolah pada setiap tahunnya adalah sebagai berikut:

“Sekolah/madrasah menjamin tersedianya anggaran

44 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan. h. 38. 45 Badan Standardisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Sekolah. h. 13.

Page 58: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

35

perpustakaan setiap tahun sekurang-kurangnya 5% dari total

anggaran sekolah di luar belanja pegawai dan pemeliharaan

serta perawatan gedung. Sumber anggaran perpustakaan

sekolah/madrasah berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) atau yayasan dan atau donasi yang

tidak mengikat, termasuk dana dari tanggung jawab sosial

korporasi.”46

5) Standar Pengorganisasian Koleksi

Dalam proses penyelenggaraan perpustakaan sekolah,

salah satu kegiatan yang paling penting adalah proses

pengorganisasian koleksi. Dengan optimalnya kegiatan

pengorganisasian koleksi di perpustakaan akan menciptakan

kepuasan pengguna dalam mencari informasi yang diinginkan.

Dilihat dari tingkat kepentingannya, SNI menyatakan

bahwa proses pengorganisasian koleksi yang baik untuk

perpustakaan sekolah adalah sebagaimana dikemukakan dalam

ketentuan berikut ini: “Materi perpustakaan dideskripsikan,

diklasifikasi dan disusun secara sistematis dengan

menggunakan: pedoman deskripsi bibliografis, bagan

klasifikasi, pedoman tajuk subjek dan atau tesaurus, pedoman

penentuan tajuk entri utama.”47

46 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan. h. 43. 47 Badan Standardisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Sekolah. h. 11.

Page 59: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

36

Sedangkan pada SNP 008:2011 dijelaskan seperti

berikut: “Bahan perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi,

diberi tajuk subjek dan disusun secara sistematis dengan

mengacu pada: pedoman deskripsi bibliografis dan penentuan

tajuk entri utama (Peraturan Pengatalogan Indonesia), bagan

klasifikasi Dewey (Dewey Decimal Classification), pedoman

tajuk subjek.”48

6) Standar Layanan

Berkaitan dengan layanan suatu perpustakaan, layanan

yang seharusnya ada dan dilaksanakan pada sebuah

perpustakaan sekolah ialah mencakup beberapa bentuk seperti

yang ditentukan dalam SNI berikut ini: “Perpustakaan minimal

melakukan layanan antara lain: layanan sirkulasi, layanan

referensi, pendidikan pengguna. Dengan ketentuan jam buka

perpustakaan minimal 8 jam sehari.”49

Sedangakan pada ketentuan yang ada pada SNP bahwa

layanan yang ada pada perpustakaan sekolah seperti dijelaskan

berikut ini: “Perpustakaan menyediakan layanan kepada

pemustaka sekurang-kurangnya 7 jam per hari kerja. Dengan

jenis layanan perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi:

layanan baca di tempat, layanan sirkulasi, layanan referensi,

layanan teknologi informasi dan komunikasi.”50

48 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan. h. 38. 49 Badan Standardisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Sekolah. 50 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan. h. 39.

Page 60: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

37

Secara garis besar, antara Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

008:2011 dan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329:2009 mempunyai

kesamaan dalam point-point yang menjadi standar pengelolaaan suatu

perpustakaan sekolah, hanya saja pada Standar Nasional Perpustakaan

(SNP) 008:2011 aspek-aspek yang menjadi acuan tersebut lebih dijelaskan

secara rinci dan mudah dipahami oleh para penyelenggara perpustakaan.

Sebagai contoh pada SNP, jenis dan jumlah koleksi dijelaskan dengan

rinci yang menjadi standar minimal dalam suatu perpustakaan, sedangkan

pada SNI hanya disebutkan jenis-jenis koleksinya saja.

Hal inilah yang kemudian dijadikan pertimbangan oleh penulis

untuk menggunakan SNP sebagai standar pengelolaaan perpustakaan

sekolah dalam penelitian ini. Selain itu, dalam Undang-Undang No. 43

tahun 2007 dinyatakan seperti berikut ini: “Setiap sekolah/madrasah

menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional

perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan”.51

Dengan kata lain penulis hanya berusaha mengaplikasikan amanat

yang telah tertera dalam undang-undang tersebut.

D. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini diantaranya diambil

dari skripsi yang pertama berjudul “Perpustakaan Sekolah dalam Standarisasi

Nasional Indonesia: Studi Kasus di SD, SMP, SMA wilayah Ciputat” oleh

51 “Undang-Undang No.43 Pasal 23 Ayat 1, 2007.”

Page 61: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

38

Irvan Fauzi, Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Ilmu

Perpustakaan, 2011.

Penelitian ini membahas tentang penerapan Standar Nasional

Indonesia No. 7329:2009 di SDN Ciputat 6, SMPN 10 dan SMAN 1 Ciputat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah SMAN 1 Ciputat,

SMPN 10 Ciputat, SDN 6 Ciputat sudah memenuhi standar sesuai dengan

Standarisasi Nasional Indonesia No. 7329:2009. Penelitian ini adalah

penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

Peneliti menyimpulkan bahwa beberapa aspek kondisi perpustakaan di

wilayah ciputat sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Badan

Standarisasi Nasional dari aspek koleksi, pengolahan, perawatan, layanan,

organisasi dan manajemen, dan perabot. Namun untuk beberapa aspek masih

belum memenuhi standar yakni pada aspek sumber daya manusia, ruang,

anggaran, teknologi informasi, dan kerjasama perpustakaan.52

Penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan dengan penelitian ini

adalah seperti dalam tesis yang berjudul, “Analisis Pendapat Kepala Sekolah

dan Komite Sekolah Terhadap Perpustakaan: Studi Kasus di SMKN

Kabupaten Tangerang”, oleh Sri Meladia, Program Studi Ilmu Perpustakaan,

Universitas Indonesia 2010.

Tesis ini membahas tentang Pendapat Kepala Sekolah dan Komite

Sekolah Terhadap Perpustakaan: Studi Kasus di SMKN Kabupaten

Tangerang. Penelitian ini dengan metode kualitatif dengan informan delapan

orang Kepala Sekolah di lingkungan kabupaten Tangerang. Dalam

52 Irvan Fauzi, “Perpustakaan Sekolah Dalam Standarisasi Nasional Indonesia: Studi Kasus Di SD, SMP, SMA Wilayah Ciputat” (Universitas Indonesia, 2011).

Page 62: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

39

mengumpulkan data dengan observasi, wawancara dan kajian pustaka,

kemudian data dianalisis dengan metode deskriptif naratif. Hasil penelitian ini

menunjukkan pendapat delapan kepala sekolah terhadap perpustakaan, dua

kepala sekolah kurang maksimal memberikan perhatian terhadap perpustakaan

dan enam kepala sekolah belum memprioritaskan perpustakaan.

Perpustakaan sekolah masih merupakan sarana pendukung bukan

sebagai sumber belajar yang terintegrasi dengan kurikulum. Begitu juga

pendapat komite sekolah terhadap perpustakaan belum maksimal ikut secara

aktif dalam kegiatan perencanaan program sekolah dan masih sebagai simbol

legitimasi saja. Peneliti menyarankan agar kepala sekolah memprioritaskan

sarana prasarana perpustakaan sekolah sebagai bagian yang terintegral dengan

kurikulum sekolah. Dan kepada komite sekolah berperan aktif dalam

mewujudkan sarana prasarana perpustakaan sesuai dengan standar yang telah

diatur pada peraturan Undang-Undang perpustakaan.53

Sri Hardyanti Patimah dalam skripsinya yang berjudul, “Pengelolaan

Perpustakaan Sekolah di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Nanggulan

Kabupaten Kulon Progo”, mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2012.

Dalam Penelitian tersebut mendeskripsikan tentang pengelolaan

perpustakaan sekolah di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Nanggulan yang

meliputi inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, penyelesaian, penyajian

koleksi, faktor-faktor penghambat, serta upaya yang dilakukan untuk

mengatasi hambatan di perpustakaan sekolah dasar se-Kecamatan Nanggulan.

53 Sri Melandia, “Analisis Pendapat Kepala Sekolah Dan Komite Sekolah Terhadap Perpustakaan: Studi Kasus Di SMKN Kabupaten Tangerang” (Universitas Indonesia, 2010).

Page 63: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

40

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi

dalam penelitian ini adalah Perpustakaan Sekolah Dasar yang berjumlah 28

sekolah, dengan subjek penelitian 28 Tenaga Perpustakaan di Sekolah Dasar

se-Kecamatan Nanggulan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket

dan dokumentasi. Uji validitas instrumen dengan menggunakan uji validitas

internal, dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan

persentase.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pengelolaan perpustakaan

sekolah dalam hal inventarisasi berada pada kategori cukup, yang ditunjukkan

dengan rata-rata persentase 67,35%. (2) Pengelolaan perpustakaan sekolah

dalam hal klasifikasi, berada pada kriteria cukup, yang ditunjukan dengan

rata-rata persentase 66,67%. (3) Pengelolaan perpustakaan sekolah dalam hal

katalogisasi, berada pada kategori cukup, yang ditunjukan dengan rata-rata

persentase 55,55%. (4) Pengelolaan perpustakaan sekolah dalam hal

penyelesaian, berada pada kategori baik, yang ditunjukan dengan rata-rata

persentase 80,90%. (5) Pengelolaan perpustakaan sekolah dalam hal penyajian

koleksi, berada pada kategori cukup, yang ditunjukan dengan rata-rata

persentase 54,15%. (6) Kendala yang yang ada dalam

pengelolaanperpustakaan di Sekolah Dasar se-Kecamatan Nanggulan adalah:

Kurangnya tenaga perpustakaan, masih banyak tenaga perpustakaan yang

belum memahami tentang pengelolaan perpustakaan, serta adanya

keterbatasan fasilitas dari pihak sekolah.

Page 64: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

41

Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh sekolah untuk mengatasi

kendala tersebut diatas, antara lain: Sekolah berupaya untuk mencari tenaga

perpustakaan, bagi tenaga perpustakaan mengikuti pelatihan pengelolaan

perpustakaan sekolah, Sekolah mencari sumber dana lain di Dinas Pendidikan,

pemerintah desa, dan perorangan dalam bentuk fasilitas.54

Dari beberapa hasil penelitian diatas, penulis menyimpulkan bahwa

keberadaan perpustakaan sekolah dalam instansi pendidikan belum menjadi

perhatian khusus oleh pemangku kebijakan di instansi/sekolah masing-

masing. Perpustakaan sekolah masih diartikan sebagai sarana pendukung pada

sekolah-sekolah pada umumnya. Padahal, perpustakaan sekolah adalah suatu

unit yang terintegrasi dengan kurikulum sekolah yang bertujuan untuk

menjadi sumber belajar siswa diluar jam pembelajaran yang ditentukan oleh

sekolah. Pernyataan ini diperkuat dari hasil penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh para peneliti sebagaimana tersebut diatas.

Dari hasil beberapa penelitian tersebut mengungkapkan bahwa, aspek-

aspek yang menjadi penunjang terselenggaranya perpustakaan sekolah di

Indonesia yang memenuhi standar nasional, baik yang diatur dalam Standar

Nasional Indonesia (SNI) maupun Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

masih sangat jauh dari ketentuan yang ada. Misalnya dalam segi koleksi,

Sumber Daya Manusia (SDM), serta sarana dan prasaran masih berada pada

presentase yang rendah/kurang.

54 Sri Hardyanti Patimah, “Pengelolaan Perpustakaan Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo” (Universitas Negeri Yogyakarta, 2012).

Page 65: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

BAB III

METODE PENELITIAN

Berikut ini adalah metodologi penelitian yang penulis lakukan dalam

penelitian ini. Penulis melakukan metode penelitian untuk mendukung

pembahasan dalam skripsi yang sesuai dengan judul dan permasalahan yang

diteliti.

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yakni suatu

penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran

atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.58 Penelitian deskriptif

ini peneliti lakukan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai

kinerja perpustakaan.

Sedangkan, pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Kualitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap data-

data non angka seperti, hasil wawancara atau catatan laporan bacaan dari

buku-buku, artikel, dan juga termasuk non tulisan seperti foto, gambar, atau

film.59

Penelitian kualitatif menurut Moleong adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik,

58 Aditya Setiawan, “Penelitian Deskriptip,” 2009, http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2009/10/penelitian-deskriptif1.pdf diakses 20 Mei 2017. 59 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 99.

43

Page 66: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

44

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagi metode

alamiah.60 Dengan pendekatan ini maka penulis mengadakan penelitian

dengan meninjau dan mengkaji mengenai evaluasi perpustakaan di

Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta,

Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

B. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, penelitian dikelompokkan menjadi dua jenis

yaitu, data primer dan sekunder diuraikan sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara,

dari sumbernya.61 Dapat diperoleh langsung dari hasil wawancara

narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam memberikan

informasi yang relevan. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari

kepala sekolah dan kepala Perpustakaan MTs Negeri 26 dan SMP Negeri

241.

2. Data Sekunder

Data ini berasal dari perpustakaan, yaitu terdiri dari buku-buku,

literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah

yang akan diteliti.62

60 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 6. 61 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 86. 62 Ibid. h. 87.

Page 67: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

45

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai data sekunder adalah

struktur organisasi, catatan dokumentasi, jurnal dan lain sebagainya.

Penulis juga melakukan studi kepustakaan dengan melakukan kunjungan

ke berbagai perpustakaan untuk mendapatkan data dari berbagai literature

dan referensi lain seperti buku, majalah, makalah, surat kabar, jurnal, serta

artikel yang mengandung dengan pembahasan yang sedang penulis teliti

dan beberapa situs internet.

C. Pemilihan Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan konsidi latar penelitian.63 Penentuan informan

ditentukan dengan mencari tahu pihak yang paling memahami objek penelitian

dan ditentukan berdasarkan konsep purposive sampling. Purposive sampling

adalah metode penentuan informan dengan cara secara sengaja memilih

informan- informan tertentu dengan mengabaikan informan lainnya karena

informan tertentu ini memiliki cirri-ciri khusus yang tidak dimiliki informan

lain.64

Pemilihan informan dalam penelitian ini adalah orang yang

bertanggung jawab terhadap kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan

perpustakaan, yaitu kepala sekolah dan kepala Perpustakaan MTS Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241. Selain itu, pemilihan kepala sekolah

sebagai informan dikarenakan kepala sekolah bertanggung jawab dan terlibat

dalam pengelolaan perpustakaan.

63 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 90. 64 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 183.

Page 68: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

46

Menurut Natajumena (2008) setidaknya ada 3 Figur yang menentukan

dunia pendidikan kita, yaitu menteri, kepala kanwil (kepala dinas), dan kepala

sekolah. Dari pernyataan ini bisa dilihat bahwa kepala sekolah mempunyai

peranan sangat penting dalam keberhasilan pendidikan dan pembelajaran.

Dengan kata lain, kepala sekolah juga sangat berperan dalam pengembangan

perpustakaan sekolah. Sehingga kepala sekolah sebagai pemangku kebijakan

yang sangat penting karena prioritas kebijakan mempengaruhi perkembangan

perpustakaan sekolah. Selanjutnya kepala perpustakaan memiliki peran dan

taggung jawab dalam mengelola perpustakaan secara utuh.65

Tabel 3 Daftar Nama Informan Penelitian

No. Nama Informan Pendidikan Terakhir Posisi/Jabatan

1. Dra.H.Yeni Triasih S2 Kepala Sekolah MTs Negeri 26 Pulau Tidung

2. Mawardi S1 Kepala Perpustakaan MTs Negeri 26 Pulau

Tidung

3. Kelik Munandar S1 Kepala Sekolah SMP Negeri 241

4. Rice Damayanti S1 Kepala Perpustakaan SMP Negeri 241

Sumber : MTs Negeri 26 dan SMP Negeri 241

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan penulis untuk mendapatkan data-data

atau informasi dalam penelitian ini adalah melalui:

1. Wawancara

65 Rachmat Natajumena, Perpustakaan Sekolah Lahan Tidur Pustakawan (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2008), h. 12.

Page 69: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

47

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.66 Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan

yang telah peneliti siapkan kepada informan, lalu dijawab oleh pemberi

data dengan bebas terbuka.

2. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah pengidentifikasian secara sistematis, penemuan dan

analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan

dengan masalah penelitian.67 Jadi kajian pustaka merupakan penelitian

yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku,

dokumen, artikel, laporan dan sebagainya).

3. Observasi

Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya bertumpu

pada pengamatan langsung pada objek penelitian.68 Observasi bertujuan

untuk mendeskripsikan keadaan yang dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang

telah berlangsung. Hasil dari observasi tersebut dicatat menjadi suatu

catatan observasi yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati secara lengkap

dengan keterangan tanggal dan waktu.

E. Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data

66 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 135. 67 Consuelo G. Sevilla, et. al, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI Press, 1993), h. 31. 68 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 63.

Page 70: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

48

Data yang diperoleh penulis melalui penelitian lapangan,

wawancara, kajian pustaka dan observasi dicatat dengan rinci,

mengelompokkan atau memilah–milah dan memfokuskan pada hal

penting. Dengan demikian data yang didapat bisa memberikan gambaran

yang jelas. Jadi, reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang

mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang menyusun data dalam

suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan

diverifikasikan.69

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi penulis melakukan penyajian dalam bentuk

tabel frekuesi dan teks bersifat naratif.70 Penyajian data akan tersusun

secara sistematis dalam pola yang berhubungan sehingga mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Penulis membuat kesimpulan dari data–data yang terangkum yang

dijabarkan dalam bentuk naratif. Kesimpulan digunakan untuk menjawab

rumusan masalah.71

F. Jadwal Wawancara

Penelitian ini di lakukan dengan metode-metode tersebut di atas dalam

observasi awal dilakukan tanggal 16 april 2017, sedangkan wawancara

mendalam dilakukan tanggal 26 juni 2017 dan 27 juni 2017. Tempat

penelitian adalah Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu, Jalan

69 Krisyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), h.96. 70 Ibid. h. 131. 71 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 99. 72 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 132.

Page 71: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

49

Kampung Baru No. 1 RT 001/03, Pulau Tidung, Kep. Seribu Selatan, Jakarta.

Dan Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta, Jalan Pendidikan RT 004/02

Pulau Tidung, Kep. Seribu Selatan, Jakarta.

G. Insrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat-alat perlengkapan penelitian.72 Alat-

alat tersebut berguna dalam pengumpulan informasi, seperti alat perekam

suara (hand phone), kamera, kertas, bolpoin, dan daftar pertanyaan.

Page 72: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

1. Profil Perpustakaan

a. Profil Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu merupakan bagian

dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Dimana sekolah MTs Negeri

26 Kepulauan Seribu didirikan pada tahun 1964 dan pada tahun 2010

sekolah mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk membangun gedung

sekolah yang baru. Tapi sayangnya dalam pembangunan tersebut gedung

perpustakaan belum masuk dalam rencana. Untuk sementara perpustakaan

masih menggunakan ruangan kelas yang kosong.

Perpustakaan MTs Negeri 26 berlokasi di Jl. Kampung Baru No. 1

RT 001/03, Pulau Tidung, Kep. Seribu Selatan, Jakarta. Perpustakaan ini

dikelola oleh satu orang. Bapak MawardiSelain menjadi Kepala

perpustakaan juga sekaligus merangkap sebagai guru.

b. Profil Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta

Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta merupakan bagian dari

sistem pendidikan secara keseluruhan. Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta

didirikan pada tahun 1984, sedangkan pada tahun 2004 sekolah SMP

50

Page 73: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

51

Negeri 241 Jakarta mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk renovasi

gedung sekolah dan gedung perpustakaan.

Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta berlokasi di Jl. Pendidikan

RT 004/02, Pulau Tidung, Kep. Seribu Selatan, Jakarta. Sama halnya

dengan Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu, perpustakaan

SMP Negeri 241 Jakarta Dikelola oleh satu orang. Ibu Rice Damayanti

Selain menjadi Kepala perpustakaan juga sekaligus merangkap sebagai

guru.

2. Visi dan Misi

a. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan

Seribu

1) Visi Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

Menjadikan perpustakaan sebagai ladang informasi dan pusat

kegiatan pembelajaran.

2) Misi Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

a) Menumbuhkan niat dan minat membaca siswa/i.

b) Menjadikan perpustakaan sebagai tempat untuk mencari informasi.

c) Meningkatkan kualitas siswa/i agar memiliki kompetensi

perpustakaan yang memotivasi pengguna untuk belajar.

d) Sebagai sarana hiburan yang bermanfaat bagi siswa/i.

b. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta

1) Visi Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta

Page 74: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

52

Menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi dan ilmu

pengetahuan.

2) Misi Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta

Melalui perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta kedisiplinan

membaca dan belajar dengan rasa tanggung jawab untuk meraih mana

yang baik melalui prestasi yang gemilang.

3. Struktur Perpustakaan

a. Struktur Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

Bagan 4.2 Struktur Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

b. Sruktur Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta

Bagan 4.3 Struktur Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta

Kepala Sekolah Dra.Hj. YeniTriasih, M.Pd

Kepala Perpustakaan MawardiS.Pd

Anggota Perpustakaan (Siswa)

Kepala Sekolah Kelik Munandar S.Pd

Kepala Perpustakaan Rice Damayanti S.Pd

Anggota Perpustakaan (Siswa)

Page 75: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

53

4. Koleksi Perpustakaan

a. Koleksi Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

Koleksi Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seributerdiri dari

3.260 eksemplar buku pengayaan, 235 eksemplar buku teks, 155

eksemplar koleksi referensi (Kamus, Ensiklopedi, Kitab Suci, buku atlas)

ditambah dengan peta dan globe.

b. Koleksi Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta

Koleksi Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta terdiri dari koleksi

tercetak (buku) dan non-cetak (audio visual). Jumlah koleksi yang dimiliki

perpustakaan adalah 4.629 eksemplar buku pengayaan, 190 eksemplar

buku teks, 731 eksemplar koleksi referensi (Kamus, Ensiklopedia, Kitab

Suci, Buku atlas) 30 eksemplar koleksi audio visual.

5. Layanan Perpustakaan

a. Layanan Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

1) Sistem Layanan

Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu menggunakan

sistem layanan terbuka (open access). Pemustaka baik itu siswa

maupun warga sekolah lainnya dapat mencari bahan pustaka yang

dibutuhkan secara langsung dengan mentaati semua peraturan

Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu.

Page 76: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

54

Jam buka Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

adalah Senin sampai Jum’at pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul

16.00 WIB. Sedangkan jam kunjungan untuk pemustaka untuk siswa

adalah pukul 08.50 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB (jam

pertama istirahat) dan pukul 13.00 WIB sampai dengan 13.10 WIB

(jam kedua istirahat).

2) Jenis Layanan

a) Layanan Baca

Layanan ini dapat digunakan oleh seluruh warga sekolah yang

ingin memanfaatkan perpustakaan untuk membaca, belajar,

menambah informasi dan memperluas wawasan.

b) Layanan Sirkulasi

Kegiatan layanan sirkulasi di Perpustakan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu adalah peminjaman dan pengembalian buku.

c) Layanan Referensi

Perpustakan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu menyediakan

referensi seperti kamus, ensiklopedi, almanak, biografi, referensi

Arab dan sumber-sumber referensi lainnya.

b. Layanan Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta

1) Sistem Layanan

Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta menggunakan sistem

layanan terbuka (open access). Pemustaka baik itu siswa maupun

Page 77: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

55

warga sekolah lainnya dapat mencari bahan pustaka yang dibutuhkan

secara langsung dengan mentaati semua peraturan Perpustakaan SMP

Negeri 241 Jakarta.

Jam buka Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta adalah Senin

sampai Jum’at pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Sedangkan jam kunjungan untuk pemustaka untuk siswa adalah pukul

08.50 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB (jam pertama istirahat)

dan pukul 13.00 WIB sampai dengan 13.10 WIB (jam kedua istirahat).

2) Jenis Layanan

a) Layanan Baca

Layanan ini dapat digunakan oleh seluruh warga sekolah yang

ingin memanfaatkan perpustakaan untuk membaca, belajar,

menambah informasi dan memperluas wawasan.

b) Layanan Sirkulasi

Kegiatan layanan sirkulasi di Perpustakan SMP Negeri 241 Jakarta

adalah peminjaman dan pengembalian buku.

c) Layanan Referensi

Perpustakan SMP Negeri 241 Jakarta menyediakan referensi

seperti kamus, ensiklopedi, almanak, biografi, referensi Arab dan

sumber-sumber referensi lainnya.

d) Layanan Audio-Visual

Layanan ini berupa koleksi bentuk CD, di mana pemutaran media

dilakukan di dalam ruang perpustakaan tanpa ruangan khusus

Page 78: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

56

dengan menggunakan proyektor yang dibimbing oleh guru dan

pengawasan oleh pustakawan karena koleksi ini tidak dapat

dipinjam.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Tingkat Pencapaian Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Standar

Nasional Perpustakaan 008:2011 di Perpustakaan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta.

Dalam proses pengelolaan sebuah perpustakaan tentunya harus

berdasarkan pedoman atau standar yang berlaku. Untuk pengelolaan

perpustakaan sekolah standar yang berlaku saat ini ialah Standar Nasional

Perpustakaan 008:2011. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud

membandingkan kinerja dalam penerapan SNP 008:2011 di perpustakaan

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, sebagai

berikut:

a. Koleksi Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP

Negeri 241 Jakarta

Koleksi merupakan salah satu unsur penting yang harus

dikembangkan di perpustakaan. Koleksi perpustakaan sekolah

mencakup buku teks, buku panduan, buku pengayaan, koleksi refensi,

koleksi terbitan berkala dan koleksi elektronik. Dari penelitian yang

dilakukan oleh penulis, ditemukan bahwa koleksi pepustakaan MTs

Negeri 26 Kepulauan Seribu terdiri dari: koleksi buku teks, buku

Page 79: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

57

panduan, buku pengayaan, dan koleksi referensi. Sedangkan koleksi

yang ada diperpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta terdiri dari: koleksi

buku teks, buku panduan, buku pengayaan, koleksi referensi dan

koleksi elektronik.

Dari observasi yang dilakukan oleh penulis, jumlah koleksi

perpustakaan MTs Negeri 26 terdiri dari 3.260 eksemplar buku

pengayaan, 235 eksemplar buku teks, 155 eksemplar koleksi referensi

(Kamus, Ensiklopedi, Kitab Suci, buku atlas) ditambah dengan peta

dan globe.

Sedangkan observasi yang dilakukan oleh penulis, jumlah

koleksi perpustakaan SMP Negeri 241 terdiri dari koleksi tercetak

(buku) dan non-cetak (audio visual). Jumlah koleksi yang dimiliki

perpustakaan adalah 4.629 eksemplar buku pengayaan, 190 eksemplar

buku teks, 731 eksemplar koleksi referensi (Kamus, Ensiklopedia,

Kitab Suci, Buku atlas) 30 eksemplar koleksi audio-visual. Untuk

lebih jelasnya, dapat dilihat dalam tabel, seperti berikut ini:

Page 80: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

58

Tabel 4 Jumlah Koleksi Perpustakaan

MTs N 26 Kep. Seribu dan SMP N 241 Jakarta

Standar koleksi berdasarkan SNP 008:2011 untuk buku teks

adalah 1 eks per mata pelajaran per siswa. Dari data yang diperoleh,

diketahui bahwa jumlah mata pelajaran yang ada di MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu adalah 13 mata pelajaran untuk setiap tingkatan

kelasnya.

Sedangkan mata pelajaran yang ada di SMP Negeri 241 Jakarta

adalah 10 mata pelajaran untuk setiap tingkatan kelasnya. Untuk

jumlah siswa MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu adalah 99 orang (kelas

No. Jenis Koleksi

MTs N 26

Jumlah (Judul)

Jumlah (Eks)

1. Buku Teks 13 Judul 235 Eks

2. Buku Panduan

9 Judul 15 Eks

3. Buku Pengayaan

2.245 Judul

3.260 Eks

4. Koleksi Referensi - 155 Eks

Jumlah 3.665 Eks

No. Jenis Koleksi

SMP N 241

Jumlah (Judul)

Jumlah (Eks)

1. Buku Teks 15 Judul 315 Eks 2. Buku

Panduan 11 Judul 25 Eks

3. Buku Pengayaan

2.765 Judul

4.629 Eks

4. Koleksi Referensi - 731 Eks

Jumlah 5.704 Eks

Page 81: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

59

VII), 68 orang (kelas VIII), dan 59 orang (kelas IX) dengan jumlah

keseluruhan adalah 226 orang.

Dengan demikian perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan

Seribu dituntut memiliki koleksi buku teks sebanyak 1 eks x 13 x 99 =

1.287 eksemplar untuk kelas VII, 1 eks x 13 x 68 = 884 eksemplar

untuk kelas VIII, 1 eks x 13 x 59 = 767 eksemplar untuk kelas IX,

dengan jumlah koleksi keseluruhan adalah 2.938 eksemplar.

Sedangkan jumlah siswa SMP Negeri 241 Jakarta adalah 60

orang (kelas VII), 62 orang (kelas VIII), dan 64 orang (kelas IX)

dengan jumlah keseluruhan adalah 186 orang. Dengan demikian

perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta dituntut memiliki koleksi buku

teks sebanyak 1 eks x 10 x 60 = 600 eksemplar untuk kelas VII, 1 eks

x 10 x 62 = 620 eksemplar untuk kelas VIII, 1 eks x 10 x 64 = 640

eksemplar untuk kelas IX, dengan jumlah koleksi keseluruhan adalah

1.860 eksemplar.

Sedangkan untuk koleksi buku panduan, berdasarkan SNP

008:2011 ditentukan bahwa perpustakaan SMP/MTs harus memiliki

koleksi buku panduan sebanyak 1 eks per mata pelajaran per guru

bidang studi. Dengan demikian perpustakaan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta dituntut untuk

mempunyai koleksi buku panduan sebanyak 1eks x 1 x 39 = 39

eksemplar.

Page 82: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

60

Sedangkan perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta dituntut

untuk mempunyai koleksi buku panduan sebanyak 1 eks x 1 x 30 = 30

eksemplar.

Selain itu perpustakaan setingkat SMP juga ditiuntut untuk

mempunyai koleksi buku pengayaan. Sebagaimana ditentukan dalam

SNP 008:2011, perpustakaan SMP/MTs diharuskan memiliki buku

pengayaan sejumlah 1500 judul jika terdapat 7 rombongan belajar atau

lebih pada sekolah tersebut. Dari data yang di peroleh, MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu mempunyai 8 rombongan belajarsedangkan SMP

Negeri 241 Jakarta mempunyai 9 rombongan belajar. Dengan

demikian, perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan

perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta harus memiliki koleksi buku

pengayaan sebanyak 1500 judul yang terdiri dari 70% fiksi dan 30%

nonfiksi.

Berdasarkan data tersebut diatas, jika dibandingkan dengan

SNP 008:2011, maka perbandingannya adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Tingkat Pencapaian Koleksi Perpustakaan

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

No. Jenis Koleksi

Koleksi MTs N 26

Kep. Seribu

SNP 008:2011 Pencapaian

1. Buku Teks 235 eks 2938 eks 7,9% 2. Buku

Panduan 15 eks 39 eks 38,4%

3. Buku Pengayaan 2.245 Judul 1.500 Judul Tercapai

Page 83: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

61

Jika dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan penulis pada

perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan perpustakaan

SMP Negeri 241 Jakarta, tingkat pencapaian jumlah koleksi

perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu berdasarkan SNP

008:2011 hanya mencapai 7,9% untuk buku teks, 38,4% untuk buku

panduan dari jumlah yang ditentukan dalam SNP 008:2011.Sedangkan

tingkat pencapaian jumlah koleksi perpustakaan SMP Negeri 241

Jakarta berdasarkan SNP 008:2011 hanya mencapai 16,9% untuk buku

teks, 83,3% untuk buku panduan dari jumlah yang ditentukan dalam

SNP 008:2011.

Tabel 6 Tingkat Pencapaian Koleksi Perpustakaan

SMP Negeri 241 Jakarta

No. Jenis Koleksi

Koleksi SMP N

241 Jakarta

SNP 008:2011 Pencapaian

1. Buku Teks 315 eks 1860 eks 16,9% 2. Buku

Panduan 25 eks 30 eks 83,3%

3. Buku Pengayaan 2.765 Judul 1.500 Judul Tercapai

Sedangkan tingkat pencapaian jumlah koleksi perpustakaan

SMP Negeri 241 Jakarta berdasarkan SNP 008:2011 hanya mencapai

17,1% untuk buku teks, 83,3% untuk buku panduan dari jumlah yang

ditentukan dalam SNP 008:2011. Sedangkan untuk koleksi buku

pengayaan, referensi, dan elektronik perpustakaan MTs Negeri 26

Page 84: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

62

Kepulauan Seribu dan perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta sudah

terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam SNP 008:2011.

Dari hasil yang dituturkan oleh penulis diatas, dapat

disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan untuk beberapa aspek telah

memenuhi standar yang telah ditentukan, seperti koleksi pengayaan,

koleksi referensi, dan koleksi elektronik. Akan tetapi untuk koleksi

buku teks/buku mata pelajaran dan buku panduan jumlahnya masih

sangat jauh dari jumlah yang ditentukan dalam SNP 008:2011.

Selain itu, tugas pokok dalam penyelenggaraan suatu

perpustakaan adalah melakukan pengorganisasian koleksi yang ada di

perpustakaan. Berkaitan dengan kegiatan pengorganisasian koleksi

perpustakaan sekolah, ketentuan SNP 008:2011 dinyatakan bahwa

koleksi perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi, diberi tajuk subjek

dan disusun secara sistematis dengan mengacu pada: pedoman

deskripsi bibliografi dan penentuan tajuk entri utama (Peraturan

Pengatalogan Indonesia), bagan klasifikasi Dewey (Dewey Decimal

Classification), pedoman tajuk subjek.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis,

dapat disimpulkan bahwa pengelola perpustakaan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta telah menerapkan

ketentuan pada SNP 008:2011 dalam hal pengolahan bahan pustaka

perpustakaan.

Page 85: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

63

Salah satu faktor terpenting lainnya dalam kegiatan

penyelenggaraan suatu perpustakaan sekolah adalah melakukan

kegiatan perawatan bahan pustaka secara rutin. Perpustakaan MTs

Negeri 26 SMP Negeri 241 tidak melakukan perbaikan bahan

perpustakaan seperti yang ditetapkan oleh SNP 008:2011 berupa

menjaga kecukupan cahaya dan kelembaban udara serta melakukan

perawatan bahan koleksi minimal satu tahun sekali.

Berkaitan dengan Stock Opname, Perpustakaan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta membuat kebijakan

Stock Opname dengan menggunakan label warna pada setiap

eksemplar buku yang ada.

b. Tenaga Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP

Negeri 241 Jakarta

Salah satu faktor penting dalam penyelenggaran perpustakaan

sekolah adalah kualitas dan kuantitas dari SDM pengelola yang

dimiliki oleh perpustakaan. Alasannya adalah karena SDM memegang

peran penting dalam menjalankan kegiatan yang berlangsung di

perpustakaan sekolah.

Namun berdasarkan realita yang ada diberbagai perpustakaan

sekolah di Indonesia sering dijumpai kualitas dan kuantitas SDM yang

belum sesuai dengan ketentuan yang ada pada Standar Nasional

Perpustakaan (SNP) 008:2011. Ketentuan SDM untuk perpustakaan

Page 86: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

64

sekolah berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011

yang memiliki enam atau lebih rombongan belajar sekurang-

kurangnya memiliki dua orang SDM dan minimal berpendidikan

diploma 2 dibidang ilmu perpustakaan atau telah memperoleh

sertifikat bidang ilmu perpustakaan dari lembaga resmi. Selain itu,

SDM juga dituntut mempunyai kemampuan untuk mengembangkan

perpustakaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di MTs

Negeri 26 dan SMP Negeri 241, SDM perpustakaan MTs Negeri 26

dan SMP Negeri 241 masing-masing berjumlah satu orang dimana

kepala perpustakaan di sekolah juga merangkap sebagai guru. Dan

kondisi ini menempatkan perpustakaan MTs Negeri 26 dan

perpustakaan SMP Negeri 241 belum menerapkan ketentuan yang

telah ditetapkan dalam SNP 008:2011.

Dengan terbatasnya jumlah SDM yang ada di perpustakaan

MTs Negeri 26 dan perpustakaan SMP Negeri 241, tentunya akan

berpengaruh pada kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan.

Alasannya, SDM harus mengerjakan semua aspek dalam kegiatan

penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Dengan demikian bukan tidak

mungkin beberapa kegiatan yang ada di perpustakaan akan menjadi

tidak maksimal dalam pelaksanaannya.

Untuk lebih jelasnya, data tersebut dapat dilihat dalam table

berikut ini:

Page 87: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

65

Tabel 7 Keadaan SDM Perpustakaan

MTs N 26 Kepulauan Seribu dan SMP N 241 Jakarta

No. Ketentuan SDM SNP

MTs N 26

Kep. Seribu

SMP N 241

Jakarta Pencapaian

1.

Ketentuan SDM

Jika lebih dari 6

rombel, minimal 2 orang SDM

Hanya 1 orang untuk 8 rombel

Hanya 1 orang

untuk 9 rombel

Tidak Tercapai

2. Pendidikan

Kepala Perpustaka-an

Minimal D2 Ilmu Perpus-takaan

S1 Pendi- dikan

Agama

S1 Pendidi-

kan Keguru-

an

Tidak Tercapai

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan oleh

penulis diatas, penulis menyimpulkan bahwa sumber daya pengelola

perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu berjumlah satu orang,

yaitu bapak Mawardi. Dan sedangkan sumber daya pengelola

perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta berjumlah satu orang, yaitu ibu

Page 88: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

66

Rice Damayanti. SDM yang ada inilah yang menjalankan semua

fungsi yang ada di perpustakaan di sekolah masing-masing.

Sedangkan dalam peningkatan kualitas SDM pengelola perpustakaan

dapat dikategorikan sangat terperhatikan oleh pihak sekolah.

c. Sarana dan Prasarana Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

dan Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta

1) Gedung Perpustakaan

Berdasarkan SNP 008:2011, ukuran gedung perpustakaan

sekolah yang mempunyai 7 sampai 12 rombongan belajar adalah

168m2.

Dari data yang penulis temukan di lapangan, gedung

perpustakaan MTs Negeri 26 berukuran 7m x 6m atau dengan luas

42m2, jika di persentasekan hanya mencapai 25% saja masih jah

dari standar yang ditetapkan dalam SNP 008:2011. Sedangkan

gedung perpustakaan SMP Negeri 241 berukuran 8m x 7m atau

dengan luas 56m2, jika di persentasekan hanya mencapai 33,3%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua gedung perpustakaan sekolah

tersebut belum mencapai standar yang telah ditentukan dalam SNP

008:2011, yang mana ukuran gedung perpustakaan sekolah untuk

7 sampai 12 rombongan adalah 168m2.

2) Sarana Perpustakaan

Page 89: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

67

Sarana dan prasaran perpustakaan merupakan salah satu

faktor pendukung dalam proses penyelenggaraan perpustakaan.

Perpustakaan MTs Negeri 26 dan SMP Negeri 241 dalam

mengembangkan perpustakaan sangat mendapat dukungan penuh

dari pihak sekolah dalam pengadaan saran dan prasarana

perpustakaan.

Selain itu, dari hasil observasi penulis di perpustakaan

MTs Negeri 26 dan SMP Negeri 241 yang berkaitan dengan sarana

dan prasarana yang ada di perpustakaan adalah sebagai berikut:

Tabel 8 Sarana dan Prasarana Perpustakaan

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu 8 Rombel No. Jenis Barang Jumlah 1. Rak Buku 6 buah 2. Rak Surat Kabar 1 buah 3. Meja Baca 4 buah 4. Kursi Baca 4 buah 5. Meja dan Kursi Kerja 1 buah 6. Lemari 1 buah 7. Perangkat Komputer, administrasi 1 buah 8. Jam Dinding 1 buah 9. Papan Pengumuman 1 buah 10. Tempat Sampah 1 buah

Tabel 9

Sarana dan Prasarana Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta 9 Rombel

No Jenis Barang Jumlah 1 Rak Buku 19 buah 2 Rak Majalah 2 buah 3 Rak Surat Kabar 2 buah 4 Meja Baca 5 buah 5 Kursi Baca 7 buah 6 Meja dan Kursi Kerja 1 buah 7 Lemari 2 buah

Page 90: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

68

8 Perangkat komputer, administrasi dan katalog online

6 buah

9 Jam Dinding 1 buah 10 Pemutar DVD 1 buah 11 TV 1 buah 12 Papan pengumuman 1 buah 13 Tempat Sampah 1 buah

Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan MTs Negeri 26 dalam aspek sarana prasarana belum

sesuai dengan ketentuan yang ada pada SNP 008:2011. Sedangkan

perpustakaan SMP Negeri 241 dalam aspek sarana prasarana

perpustakaan sudah memenuhi ketentuan yang ada pada SNP

008:2011.

d. Anggaran Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan

Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta

Dalam penyelenggaraan sebuah perpustakaan sekolah,

anggaran menjadi salah satu faktor penentu dalam upaya

pengembangan perpustakaan. Jumlah anggaran akan mempengaruhi

semua aspek yang ada di perpustakaan, misalnya dalam pengadaaan

koleksi dan sarana prasarana perpustakaan yang nantinya akan

menciptakan kepuasan pemustaka dalam memperoleh informasi dan

terciptanya kenyamanan bagi pemustaka.

Berdasarkan SNP 008:2011, jumlah anggaran yang harus

dikeluarkan oleh sekolah SMP/MTs adalah 5% dari total anggaran

sekolah diluar belanja pegawai dan perawatan gedung sekolah.

Page 91: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

69

Berkaitan dengan anggaran pada suatu perpustakaan sekolah, Undang-

Undang No. 43 tahun 2007 juga menyatakan dengan tegas bahwa

suatu perpustakaan sekolah harus mempunyai anggaran sebesar 5%

dari jumlah anggaran sekolah pada setiap tahunnya.

Dari hasil yang penulis dapatkan, bahwa anggaran yang

dialokasikan oleh MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu pada setiap

tahunnya berkisar antara Rp. 10.000.000 sampai Rp. 20.000.000.

Sedangkan anggaran yang dialokasikan oleh SMP Negeri 241

Jakarta pada setiap tahunnya berkisar antara Rp. 20.000.000 sampai

Rp. 30.000.000. Dimana anggaran tersebut hanya diperuntukkan untuk

pengadaan koleksi perpustakaan, dengan catatan bukan untuk

pengadaan buku mata pelajaran.

Dengan demikian, jika dikaitkan dengan ketentuan SNP

008:2011, MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241

Jakarta harus mengalokasikan angggaran untuk perpustakaan pada

setiap tahunnya sebesar 5% yakni Rp. 100.000.000 dari jumlah

anggaran sekolah yang mencapai angka 2 milyar.

Berdasarkan dari hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu hanya mencapai 20%

dari anggaran yang harusnya Rp. 100.000.000 pertahunnya. sedangkan

perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta dalam hal anggaran

perpustakaan mencapaia 30% dari anggaran yang seharusnya Rp.

Page 92: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

70

100.000.000 pertahunnya. Dan kedua perpustakaan dalam hal

anggaran belum memenuhi ketentuan SNP 008:2011.

e. Layanan Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan

Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta

Selain beberapa aspek yang dibahas diatas, perpustakaan juga

perlu memperhatikan layanan yang dimilikinya layanan adalah salah

satu faktor penting dalam pengelolaan perpustakaan. Dengan adanya

layanan yang baik akan berdampak besar dalam kegiatan yang

berlangsung di perpustakaan.

Standar layanan perpustakaan sekolah/madrasah seperti dalam

ketentuan SNP 008:2011 meliputi layanan baca di tempat, layanan

sirkulasi, layanan referensi, layanan teknologi informasi dan

komunikasi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis

mengenai layanan di perpustakaan MTs Negeri 26 sebagai berikut:

1) Sistem Layanan Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

menggunakan sistem layanan terbuka (open access). Pemustaka

baik itu siswa maupun warga sekolah lainnya dapat mencari bahan

pustaka yang dibutuhkan secara langsung dengan mentaati semua

peraturan Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu.

Page 93: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

71

Jam buka Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

adalah Senin sampai Jum’at pukul 06.30 WIB sampai dengan

pukul 16.00 WIB. Sedangkan jam kunjungan untuk pemustaka

untuk siswa adalah pukul 08.50 WIB sampai dengan pukul 09.00

WIB (jam pertama istirahat) dan pukul 13.00 WIB sampai dengan

13.10 WIB (jam kedua istirahat).

2) Jenis Layanan Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

a) Layanan Baca

Layanan ini dapat digunakan oleh seluruh warga sekolah yang

ingin memanfaatkan perpustakaan untuk membaca, belajar,

menambah informasi dan memperluas wawasan.

b) Layanan Sirkulasi

Kegiatan layanan sirkulasi di Perpustakan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu adalah peminjaman dan pengembalian buku.

c) Layanan Referensi

Perpustakan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu menyediakan

referensi seperti kamus, ensiklopedi, almanak, biografi,

referensi Arab dan sumber-sumber referensi lainnya.

Sedangkan, layanan di perpustakaan SMP Negeri 241 dibagi

menjadi empat bagian yaitu, layanan baca, layanan sirkulasi,

layanan referensi, dan layanan teknologi informasi dan

komunkasi.

Page 94: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

72

Sedangkan, hasil observasi yang dilakukan oleh penulis

mengenai layanan di Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta sebagai

berikut:

1) Sistem Layanan Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta

Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta menggunakan

sistem layanan terbuka (open access). Pemustaka baik itu siswa

maupun warga sekolah lainnya dapat mencari bahan pustaka yang

dibutuhkan secara langsung dengan mentaati semua peraturan

Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta.

Jam buka Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta adalah

Senin sampai Jum’at pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul 16.00

WIB. Sedangkan jam kunjungan untuk pemustaka untuk siswa

adalah pukul 08.50 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB (jam

pertama istirahat) dan pukul 13.00 WIB sampai dengan 13.10 WIB

(jam kedua istirahat).

2) Jenis Layanan Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta

a) Layanan Baca

Layanan ini dapat digunakan oleh seluruh warga sekolah yang

ingin memanfaatkan perpustakaan untuk membaca, belajar,

menambah informasi dan memperluas wawasan.

b) Layanan Sirkulasi

Kegiatan layanan sirkulasi di Perpustakan SMP Negeri 241

Jakarta adalah peminjaman dan pengembalian buku.

Page 95: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

73

c) Layanan Referensi

Perpustakan SMP Negeri 241 Jakarta menyediakan referensi

seperti kamus, ensiklopedi, almanak, biografi, referensi Arab

dan sumber-sumber referensi lainnya.

d) Layanan Audio-Visual

Layanan ini berupa koleksi bentuk CD, di mana pemutaran

media dilakukan di dalam ruang perpustakaan tanpa ruangan

khusus dengan menggunakan proyektor yang dibimbing oleh

guru dan pengawasan oleh pustakawan karena koleksi ini tidak

dapat dipinjam.

Berdasarkan temuan penulis dapat dikatakan bahwa layanan

yang ada di perpustakaan MTs Negeri 26 belum memenuhi satandar

yang ada pada SNP 008:2011, akan tetapi layanan yang ada masih

berfungsi dengan kinerjanya. Sedangkan layanan yang ada di

perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta sudah memenuhi standar yang

ada pada SNP 008:2011 dan semua berjalan dengan etos kerjanya

masing-masing.

2. Program Jangka Panjang Pengelolaan Perpustakaan di Perpustakaan

MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta.

Program jangka panjang Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan

Seribu adalah sebagai berikut:

Page 96: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

74

1) Merealisasikan kualitas dan kuantitas koleksi/buku sesuai dengan rasio

peserta didik pada tahun 2017.

2) Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan

menyenangkan.

3) Meningkatkan minat baca para siswa dengan memberikan bahan

pustaka yang berkualitas dan sesuai dengan kurikulum siswa.

4) Merencanakan Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

berbasis online.

5) Membangun ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan

menyenangkan.

Sedangkan, program jangka panjang Perpustakaan SMP Negeri 241

Jakarta adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan minat baca para siswa dengan memberikan bahan

pustaka yang berkualitas dan sesuai dengan kurikulum siswa.

2) Menyediakan bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan anak didik

dan pendidik dalam kegiatan belajar sehari-hari.

3) Membentuk sikap kreatif, inovatif serta mengembangkan minat dan

bakat siswa dengan membentuk kelompok belajar perpustakaan.

4) Merealisasikan Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta berbasis online.

Dibawah ini adalah hasil wawancara yang penulis lakukan kepada para

informan dari kedua sekolah tersebut:

a. Program Jangka Panjang Pengelolaan Koleksi Perpustakaan

Page 97: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

75

Berikut ini adalah beberapa pemaparan yang disampaikan oleh

informan tentang koleksi yang ada pada perpustakaan MTs Negeri 26 dan

perpustakaan SMP Negeri 241. Menurut pendapat informan sebagai

berikut:

1) MTs Negeri 26 Kepuluan Seribu

Dari segi koleksi informan menjabarkan sebagai berikut:

“Koleksi diperpustakaan MTs Negeri 26 hanya terdiri dari koleksi cetak saja. Seperti buku pengayaan, buku pelajaran, referensi dan lain-lain. untuk buku pelajaran kita disini hanya menyimpan beberapa saja.”73

Dalam aspek pengadaan bahan koleksi, informan menjabarkan sebagai

berikut:

“Kalau pengadaan bahan koleksi ada, tapi yang menentukan koleksi apa yang harus dibeli itu bukan dari pihak perpustakaan. Pihak perpustakaan hanya menerima saja ketika ada koleksi baru datang.”74

Berkaitan dengan pengolahan bahan pustaka, informan menjabarkan

sebagai berikut:

“Untuk sekarang dalam pengolahan bahan koleksi kita menggunakan DDC dan untuk tajuk subjek saya masih pelajari lebih dalam lagi.”75

Kemudian dalam aspek perawatan, informan menjabarkan sebagai

berikut:

“kalau masalah perawatan sejauh yang saya pernah alami hanya sekedar robek saja. Jika masih dapat digunakan kita akan perbaiki sehingga dapat digunakan kembali”76

73 Mawardi, Wawancara Pribadi, June 12, 2017. 74 Ibid. 75 Ibid.

Page 98: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

76

Dari beberapa penjabaran informan diatas, dapat disimpulkan

bahwa perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu sangat

memperhatikan akan kebutuhan koleksi untuk para siswa/i untuk

menunjang kegiatan belajar. Dilihat dari penjabaran diatas sangat jelas

bahwa perpustakaan MTs Negeri 26 mempunyai keinginan untuk

memenuhi kebutuhan para siswa/I sekolah dan menyesuaikan dengan

Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011.

2) SMP Negeri 241 Jakarta

Dari segi koleksi informan menjabarkan sebagai berikut:

”Kalau koleksi, diperpustakaan SMP Negeri 241 ini terdiri dari beberapa saja seperti buku pelajaran, referensi, buku pengayaan, koran dan lain-lain Sedangkan koleksi non cetak sepeerti DVD/CD.”77

Dalam aspek pengadaan bahan koleksi, informan menjabarkan sebagai

berikut:

“Setiap tahun pasti ada, nambah buku baru, tetapi volumenya berapa, tergantung dari kebutuhan kita. Penambahan koleksinya adalah buku pengembangan atau buku pengayaan tapi bukan buku paket”78

Berkaitan dengan pengolahan bahan pustaka, informan menjabarkan

sebagai berikut:

“Untuk pengolahan kita sudah sesuai dengan peraturan, kita melakukan pengolahan menggunakan DDC dan tajuk subjek dari perpustakaan nasional.”79

76 Ibid. 77 Rice Damayanti, Wawancara Pribadi, June 12, 2017. 78 Ibid. 79 Ibid.

Page 99: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

77

Kemudian dalam aspek perawatan, informan menjabarkan sebagai

berikut:

“Pertama tergantung penting atau tidaknya buku itu. Yang kedua dari segi kerusakan, kalo ternyata kerusakannya permanen, kita akan mencari solusi yang terbaik”80 Dari penjabaran informan diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta dalam aspek koleksi

sudah mencoba menyesuaikan dengan dengan standar koleksi yang

ada pada SNP 008:2011. Dari apa yang penulis lihat selama observasi

perpustakaan sekolah SMP Negeri memiliki potensi yang cukup

untuk kearah depannya.

b. Program Jangka Panjang Pengelolaan Tenaga Perpustakaan

Dalam segi kualitas yang ada di perpustakaan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta. Berikut ini adalah

penjabaran dari informan berdasarkan wawancara, sebagi berikut:

1) MTs Negeri 26 Kepuluan Seribu

Informan menjelaskan tentang latar belakang pendidikan yang

ditempuh berikut ini:

“saya mengambil Pendidikan S1 Agama di IAIN Jakarta, jadi saya sebenarnya tidak ada sama sekali unsur pendidikan tentang perpustakaan. Yah… mau bagaimana lagi karena kepala sekolah menunjuk saya.”81

80 Ibid. 81 Mawardi, Wawancara Pribadi.

Page 100: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

78

Lebih lanjut mengenai kendala pada jumlah SDM, berikut inii

penjabaran dari informan:

“untuk SDM saya pribadi tidak merasa berat meski hanya sendiri, kenapa begitu? Sebab di perpustakaan ini hanya tidak terlalu besar dan banyak pengunjung. Karena setiap kunjungan sudah ada jadwal dari masing-masing kelas.“82

Lebih lanjut berkaitan dengan peningkatan kemampuan SDM,

informan menjabarkan sebagai berikut:

“pihak sekolah sangat memperhatikan dalam masalah peningkatan kemampuan SDM. Dalam beberapa tahun terakhir saya mengikuti pelatihan tentang perpustakaan di Jakarta.83 Dari penjabaran diatas dapat penulis simpulkan bahwa dalam

segi SDM perpustakaan sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan seribu

belum memenuhi Standar yang ditetapkan oleh SNP 008:2011. Tetapi

dapat dilihat dari penjabaran diatas dimana pihak sekolah sangat

memperhatikan terhadap peningkatan kualitas SDM yang ada. Dan

untuk kendala informan merasa tidak mengalami kendala yang berat.

2) SMP Negeri 241 Jakarta

Informan menjelaskan tentang latar belakang pendidikan yang

ditempuh berikut ini:

“pendidikan terakhir saya adalah S1 pendidikan di Universitas Terbuka Jakarta, dan saya sudah mengajar di sekolah ini kurang lebih 5 tahun dan menjadi kepala perpustakaan sekitar 3 tahun .”84

82 Ibid. 83 Ibid. 84 Rice Damayanti, Wawancara Pribadi.

Page 101: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

79

Lebih lanjut mengenai kendala pada jumlah SDM, berikut ini

penjabaran dari informan:

“untuk SDM sepertinya tidak ada masalah, artinya kalo pekerjaan itu terus dikerjakan secara terus menerus pasti akan selesai juga. Saya pikir untuk level sekolah sudah cukup, Karena saya mengalami sendiri dan bisa tertangani dengan baik.“85

Lebih lanjut berkaitan dengan peningkatan kemampuan SDM,

informan menjabarkan sebagai berikut:

“Untuk peningkatan kemampuan SDM. Pihak sekolah selalu memberikan informasi jika ada pelatihan atau semacamnya yang membantu untuk peningkatan kualias saya secara pribadi. Biassanya pelatihan tersebut dapat undangan dari dinas Pendidikan Jakarta.86 Penulis menyimpulkan bahwa SDM yang ada di Perpustakaan

SMP Negeri 241 pun belum memenuhi standar yang telah ditetapkan

dalam SNP 008:2011. Dalam segi peningkatan kualitas pihak sekolah

sangat memperhatikan dan mendukung Untuk peningkatan kualitas

SDM yang ada.

c. Program Jangka Panjang Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Perpustakaan

Dari data yang penulis temukan dilapangan mengenai gedung

perpustakaan yang dimiliki perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan

Seribu dan perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta sejak awal bukanlah

dirancang untuk gedung perpustakaan. Berikut pemaparan informan

mengenai gedung, sarana dan prasarana yang ada.

85 Ibid. 86 Ibid.

Page 102: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

80

1) MTs Negeri 26 Kepuluan Seribu

Berikut pendapat informan mengenai gedung perpustakaan:

“untuk gedung perpustakaan kami sebenarnya belum punya. Jadi terpaksa kami gunakan ruangan kelas untuk dijadikan perpustakaan untuk sementara yang hanya berukuran 7 x 6 meter.”87

Berkaitan dengan sarana dan prasarana perpustakaan, informan

menjelaskan seperti berikut ini:

“Kalau sarana dan prasarana perpustakaan pihak sekolah selalu mendukung karena demi kebaikan semua juga. Karena kita belum ada gedung jadi yang menjadi tujuan pertama kita itu yah rencana pembangunan gedung perpustakaan.”88

Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis dapat simpulkan

bahwa dalam hal gedung, perpustakaan MTs Negeri jelas belum

memeiliki gedung pribadi untuk perpustakaan dan gedung yang untuk

smentara digunakan untuk perpustakaan hanya berukuran 7 x 6 meter

dengan luas 42m2. Jelas tidak memenuhi satandar yang dditetapkan

oleh SNP 008:2011.

Sedangkan dalam hal sarana dan prasarana pihak sekolah

sangat mendukung, tetapi yang menjadi tujuan utama saat ini adalah

membangun gedung untuk perpustakaan. Dalam hal jangka panjang

penulis dapat katakan sekolah MTs memiliki potensi yang cukup

untuk berkembang dan yang menjadi permasalahan utama mungkin

adalah dana untuk pembangunan.

87 Mawardi, Wawancara Pribadi. 88 Yeni Triasih, Wawancara Pribadi, June 13, 2017.

Page 103: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

81

2) SMP Negeri 241 Jakarta

Berikut pendapat informan mengenai gedung perpustakaan:

“Konsep awal untuk perpustakaan sebenarnya di lantai 2, Kenapa kami memindahkan ke lantai 1 karena kalau dilantai 2 kami takut kurang adanya penjagaan, kalau di lantai 1 kan kami bisa lebih memberikan penjagaan yang lebih luas.”89

Berkaitan dengan sarana dan prasarana perpustakaan, informan

menjelaskan seperti berikut ini:

“Untuk sarana dan prasarana di perpustakaan ini, sekolah sudah sangat memperhatikan, ketika yg diminta adalah kebutuhan, sekolah sangat mendukung, misalnya untuk teknologi ya terpenuhi, tapi internet masih dalam polemik, statusnya disini belum bener komputernya, dan masih memutuskan diadakan atau tidak, artinya supportnya bagus dari sekolah.”90 Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan untuk gedung

perpustakaan SMP Negeri 241 mereka sudah memiliki gedung sendiri

dengan luas 56m2, tapi dalam hal standar masih jauh dari yang

ditetapkan SNP 00:2011. Dalam hal satrana dan prasarana pihak

sekolah sangat mendukung. Hanya saja untuk koneksi internet masih

dalam kendala.

d. Program Jangka Panjang Pengelolaan Anggaran Perpustakaan

Sumber anggaran yang ada untuk perpustakaan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan SMP Negeri 241 Jakarta, menurut hasil temuan

89 Rice Damayanti, Wawancara Pribadi. 90 Kelik Munandar, Wawancara Pribadi, June 13, 2017.

Page 104: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

82

penulis anggaran perpustakaan hanya bersumber dari dana BOS sekolah.

Berikut ini hasil wawancara yang penulis lakukan.

1) MTs Negeri 26 Kepuluan Seribu

Informan menuturkan tentang anggaran perpustakaan seperti berikut

ini:

“… untuk anggaran tiap tahunya ada, tapi untuk jumlahnya berapa saya tidak mengetahui. Karena untuk pengadaan koleksi saja itu dari pihak sekolah yang menentukan.”91

“Kalau untuk perpustakaan jika di total-total dari dana BOS untuk pengadaan koleksi bisa dalam satu tahunnya sekitar 10-20 juta rupiah. Jadi, jika dihitung 5% dari anggaran sekolah sepertinya masih belum terpenuhi, dilihat dari total anggaran 2 milyar rupiah.”92 Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan anggaran yang ada di

sekolah MTs Negeri 26 hanya nbergantung dari dana BOS, dan dana

untuk perpustakaan jelas adanya, akan tetapi dana yang seharusnya

diperuntukkan khusus untuk perpustakaan belum seutuhnya terpenuhi

sesuai dengan SNP 008:2011. Dan kendala yang yang dihadapi

terutama akan dana BOS banyak mengalami tidak sesuai target yang

diharapkan yang disebabkan terlambatnya dana BOS yang diterima

pada tiap tahunnya.

2) SMP Negeri 241 Jakarta

Informan menuturkan tentang anggaran perpustakaan seperti berikut

ini:

91 Mawardi, Wawancara Pribadi. 92 Yeni Triasih, Wawancara Pribadi.

Page 105: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

83

“Kalau anggaran yang saya tahu itu ada setiap tahunnya untuk perpustakaan, dan yang saya rasakan selama saya kerja disini hanya untuk pengadaan koleksi. Kalau untuk pengadaan lemari dan lain-lain itu sudah termasuk dalam inventaris sekolah.”93 “Kalau untuk dana perpustakaan dalam setiap tahunnya biasanya sekitar 20-30 juta untuk pengadaan bahan pustaka kalau untuk yang lainya itu sudah masuk dalam inventaris sekolah. Sekolah kami dalam setiap tahunnya menerima dana dari BOS sekitar 2 milyar. Jadi sepertinya perpustakaan kita belum sepenuhnya terpenuhi untuk 5% yang harus diangarkan berdasarkan standar tersebut.”94 Kesimpulan yang didapat dari ppemaparan diatas adalah untuk

anggaran perpustakaan SMP Negeri 241 masih belum memenuhi

standar yang di tetapkan SNP 008:2011. Dalam hal kendala sama

halnya dengan sekolah MTs Negeri 241 yang selalu mengalami

terlambatnya dana BOS yang diterima pihak ssekolah.

e. Program Jangka Panjang Pengelolaan Layanan Perpustakaan

Standar layanan perpustakaan sekolah/madrasah seperti dalam

ketentuan SNP 008:2011 meliputi layanan baca di tempat, layanan

sirkulasi, layanan referensi, layanan teknologi informasi dan komunikasi.

1) MTs Negeri 26 Kepuluan Seribu

Berikut informan menyatakan tentang layanan yang ada pada

perpustakaan:

“Layanan yang ada di perpustakan MTs Negeri 26 tidak berbeda jauh dengan layanan yang ada di perpustakaan

93 Rice Damayanti, Wawancara Pribadi. 94 Kelik Munandar, Wawancara Pribadi.

Page 106: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

84

lainnya, hanya saja kami belum ada untuk layanan digital dikarenakan tempat”95 Kesimpulan yang didapat dari pernyataan diatas adalah bahwa

layanan yang ada di perpustakaan MTs Negeri 26 hanya belum adanya

layanan digital yang disebeabkan karena kurangnya ruang.

2) SMP Negeri 241 Jakarta

Berikut informan menyatakan tentang layanan yang ada pada

perpustakaan:

“Masih berfungsi jelas, kalo awal-awal tahun pelajaran itu ada masaorientasi murid (MOM) kita jelaskan disitu pengenalan tentang perpustakaan, memang si sedikit. tapi itu jadwal rutin saya untuk mempromosikan perpustakaan. Siswa nya harus di giring ke perpustakaan. Layanannya, dijelaskan waktu MOM itu, yang jadwal rutin saya untuk pengenalan perpustakaan, dan kalo ada yang mencari buku saya arahkan untuk anak yang sering minjam udah tau dimana letak bukunya dan caranya informal aja.”96 Dapi pemaparan diatas penulis dapat simpulkan, bahwa

layanan yang ada di perpustaka SMP Negeri 241 sudah memenuhi

satandar ayang di tetapkan SNP 008:2011.

95 Mawardi, Wawancara Pribadi. 96 Rice Damayanti, Wawancara Pribadi.

Page 107: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut

1. Pada tingkat pencapaian, perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu

masih belum memenuhi standar yang telah ditetatapkan dalam SNP

008:2011. Hal ini dilihat dari beberapa aspek seperti buku teks (7,9%),

buku panduan (38,4%), gedung perpustakaan (42m2), tenaga perpustakaan

(hanya terdapat 1 orang) dan anggaran belum mencapai 5% yakni Rp.

100.000.000 dari anggaran sekolah pertahunnya. Sedangkan dalam aspek

lain seperti buku pengayaan (2.245), referensi, sarana perpustakaan,

pengorganisasian bahan pustaka telah memenuhi ketentuan SNP 008:2011.

Sedangkan pada tingkat pencapaian, perpustakaan SMP Negeri 241

Jakarta masih belum memenuhi standar yang telah ditetatpkan dalam SNP

008:2011. Hal ini dilihat dari beberapa aspek seperti buku teks (16,9%),

buku panduan (83,3%), gedung perpustakaan (56m2), tenaga perpustakaan

(hanya terdapat 1 orang) dan anggaran belum mencapai 5% yakni Rp.

100.000.000 dari anggaran sekolah pertahunnya. Sedangkan dalam aspek

lain seperti buku pengayaan (2.765 judul), referensi, sarana perpustakaan,

pengorganisasian bahan pustaka serta layanan telah memenuhi ketentuan

SNP 008:2011.

85

Page 108: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

86

2. Dalam aspek kegiatan program kerja perpustakaan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu dan perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta sudah

memiliki kebijakan masing-masing. Program yang ada perpustakaan MTs

Negeri 26 Kepulauan Seribu dan perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta

memiliki potensi yang besar untuk berkembang.

B. Saran

1. Dalam memenuhi standar perpustakaan sekolah pada umumnya.

Pengelolaan perpustakaan, baik dari pihak sekolah MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu maupun SMP Negeri 241 Jakarta harus mencapai

standar seperti yang ditentukan dalam SNP 008:2011 sebagai berikut:

a. Koleksi Bahan Pustaka

Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu harus

memiliki koleksi buku teks berjumlah 2.938 eks dan buku panduan

harus berjumlah 39 eks. Sedangkan, untuk Perpustakaan SMP Negeri

241 Jakarta buku teks harus berjumlah 1.860 eks dan buku panduan

harus berjumlah 30 eks.

b. Tenaga Perputakaan Sekolah (SDM)

Untuk SDM di Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan

Seribu dengan rasio rombongan belajar sebanyak 8 rombongan belajar,

maka SDM perpustakaan harus berjumlah lebih dari satu orang.

Sedangkan, di Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta dengan rasio

rombongan belajar sebanyak 9 rombongan belajar, maka SDM

perpustakaan harus berjumlah lebih dari satu orang.

Page 109: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

87

c. Gedung Perpustakaan Sekolah

Jika dilihat dari jumlah rombongan belajar di kedua perpustakaan

tersebut. Masing-masing perpustakaan harus mencapai standar luas

gedung, yaitu 168m2.

d. Anggaran Perpustakaan Sekolah

Anggaran yang harus dialokasikan untuk perpustakaan MTs Negeri 26

Kepulauan Seribu adalah sebesar 5% dari jumlah anggaran sekolah

pertahunnya, yaitu Rp. 100.000.000. Begitu pula dengan jumlah

anggaran untuk Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta.

e. Layanan Perpustakaan Sekolah

Dalam hal layanan perpustakaan MTs Negeri 26 harus menambah satu

layanan, yaitu layanan audio-visual.

2. Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepualaun Seribu dan SMP Negeri 241

Jakarta harus dapat merealisasikan program kerja yang telah dibuat oleh

perpustakaan. Sehingga perpustakaan MTs Negeri 26 dan SMP Negeri 241

jakarta dapat sesuai dengan SNP 008:2011.

Page 110: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Firman B dan S. Martin Sirait. Perencanaan Dan Evaluasi. Jakarta: Bumi

Aksara, 1990. Badan Standardisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan

Sekolah. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional, 2009. Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara,

2006. Basuki, Sulistiyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1991. Damayanti, Rice. Wawancara Pribadi, Juni 12, 2017. Departemen Pendidikan Nasional. “Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa.” Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008. Fauzi, Irvan. Perpustakaan Sekolah Dalam Standarisasi Nasional Indonesia:

Studi Kasus Di SD, SMP, SMA Wilayah Ciputat. Universitas Indonesia, 2011.

IFLA/UNESCO. School Library Guidelines. IFLA/UNESCO, 2004, 13. Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.

Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999. Krisyanto. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group, 2006. Laksmi, Tamara, Ari Imansyah. Manajemen Lembaga Informasi: Teori Dan

Praktik. Jakarta: Penaku, 2011. Mawardi. Wawancara Pribadi, Juni 12, 2017. Melandia, Sri. Analisis Pendapat Kepala Sekolah Dan Komite Sekolah Terhadap

Perpustakaan: Studi Kasus Di SMKN Kabupaten Tangerang. Universitas Indonesia, 2010.

Modhoffir. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remaja

Karya, 1996. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001.

87

Page 111: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

88

Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001. Munandar, Kelik. Wawancara Pribadi, Juni 13, 2017. Muniarty. Manajemen Dan Organisasi Perpustakaan Sekolah. Medan:

Universitas Sumatera Utara, 2006. Natajumena, Rachmat. Perpustakaan Sekolah Lahan Tidur Pustakawan. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2008. Patimah, Sri Hardyanti. Pengelolaan Perpustakaan Kecamatan Nanggulan

Kabupaten Kulon Progo. Universitas Negeri Yogyakarta, 2012. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 Tentang Standarisasi Nasional, n.d.

Perpustakaan Nasional RI. Standar Nasional Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011.

Pri, Utami ; Nst., Bakhtaruddin. Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. vol.

1, no. 1 (2012): 270–73. Qalyubi, Shyihabuddin dkk. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2007. Rasyid, Harun dan Mansyur. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima,

2009. Saleh, Abdul Rahman. Pengantar Kepustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2009. School Library Association. Standar for Secondary School Libraries. SLA, 2011,

6. Setiawan, Aditya. Penelitian Deskriptip. 2009.

http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2009/10/penelitian-deskriptif1.pdf diakses 20 Mei 2017.

Sevilla, Consuelo G. et. al. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press, 1993. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010. Sukardi. Evaluasi Pendidikan : Prinsip Dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi

Aksara, 2009. Sutarno. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung

Seto, 2006. Triasih, Yeni. Wawancara Pribadi, Juni 13, 2017.

Page 112: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

89

Toha, M. Chabib. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1996. Undang-undang No. 43 Pasal 11, 2007. Undang-undang No. 43 Pasal 23 Ayat 6, 2007. Undang-undang No.43 Pasal 1 Ayat 1, 2007. Undang-Undang No.43 Pasal 23, 2007. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 21 Ayat 1

dan 2. Perpustakaan Nasional RI. Accessed June 15, 2017. http://www.perpusnas.go.id/law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-tentang-perpustakaan/.

Waluyo, Budi. Fungsi Dan Peranan Perpustakaan, n.d. http://www.lib.itb.ac.id/-

Mahmudin/maeri-depag07/rencana/file/pdf diakses 21 Mei 2017. Widiasa, I Ketut. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Malang: Perpustakaan

Universitas Negeri Malang, 2007. Wirawan. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, Dan Profesi. Jakarta:

Rajawali Pers, 2011.

Page 113: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Dra.Hj. Yeni Triasih, M. Pd Jabatan : Kepala Sekolah MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu Tempat : Kantor Kepala Sekolah

1. Bagaimana pandangan pihak sekolah terhadap keberadaan perpustakaan di suatu sekolah? Jawab: Perpustakaan menurut saya merupakan salah satu sarana sebagai sumber pembelajatran dengan adanya media tercetak seperti buku-buku dan media non-cetak seperti CD. Media-media tersebut yang berhubungan dengan mata pelajaran dan referensi lainnya.

2. Perihal tentang kebijakan dari pihak sekolah, bagaimana kepala sekolah dalam mengambil keputusan kebijakan program jangka panjang perpustakaan? Jawab: Kita sebagai kepala sekolah awal mula melakukan kerja sama dengan kepala perpustakaan merencanakan kebuutuhan apa saja yang sekiranya dibutuhkan oleh perpustakaan untuk pengembangan perpustakaan itu sendiri.

3. Bagaimana perhatian pihak sekolah dalam hal sarana dan prasarana perpustakaan? Jawab: Kalau sarana dan prasarana perpustakaan pihak sekolah selalu mendukung karena demi kebaikan semua juga. Karena kita belum ada gedung jadi yang menjadi tujuan pertama kita itu yah rencana pembangunan gedung perpustakaan.

4. Berapa besar anggaran yang dialokasikan untuk perpustakaan pada tiap tahunnya? Jawab: Kalau untuk perpustakaan jika di total-total dari dana BOS untuk pengadaan koleksi bisa dalam satu tahunnya sekitar 10-20 juta rupiah. Jadi, jika dihitung 5% dari anggaran sekolah sepertinya masih belum terpenuhi, dilihat dari total anggaran 2 milyar rupiah.

TRANSKIP WAWANCARA

Page 114: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

Nama : Mawardi S. Pd Jabatan : Kepala Perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu Tempat : Ruang Perpustakaan

1. Koleksi apa sajakah yang terdapat di perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu? Jawab: Koleksi diperpustakaan MTs Negeri 26 hanya terdiri dari koleksi cetak saja. Seperti buku pengayaan, buku pelajaran, referensi dan lain-lain. untuk buku pelajaran kita disini hanya menyimpan beberapa saja.

2. Apakah ada penambahan koleksi untuk pengadaan bahan koleksi pada tiap tahunnya? Jawab: Kalau pengadaan bahan koleksi ada, tapi yang menentukan koleksi apa yang harus dibeli itu bukan dari pihak perpustakaan. Pihak perpustakaan hanya menerima saja ketika ada koleksi baru datang.

3. Bagaimana dengan proses pengolahan bahan perpustakaan? Jawab: Untuk sekarang dalam pengolahan bahan koleksi kita menggunakan DDC dan untuk tajuk subjek saya masih pelajari lebih dalam lagi.

4. Dalam hal perawatan bahan pustaka perpustakaan, bahan pustaka yang seperti apa yang harus mengalami perawatan? Jawab: kalau masalah perawatan sejauh yang saya pernah alami hanya sekedar robek saja. Jika masih dapat digunakan kita akan perbaiki sehingga dapat digunakan kembali.

5. Bagaimana keadaan SDM perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu? Jawab: Saya mengambil Pendidikan S1 Agama di IAIN Jakarta, jadi saya sebenarnya tidak ada sama sekali unsur pendidikan tentang perpustakaan. Yah… mau bagaimana lagi karena kepala sekolah menunjuk saya.

6. Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi dengan keadaan SDM yang masih tergolong kurang seperti di perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu? Jawab: Untuk SDM saya pribadi tidak merasa berat meski hanya sendiri, kenapa begitu? Sebab di perpustakaan ini hanya tidak terlalu besar dan banyak pengunjung. Karena setiap kunjungan sudah ada jadwal dari masing-masing kelas.

7. Apa saja upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam mengembang kualitas SDM perpustakaan?

Page 115: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

Jawab: Pihak sekolah sangat memperhatikan dalam masalah peningkatan kemampuan SDM. Dalam beberapa tahun terakhir saya mengikuti pelatihan tentang perpustakaan di Jakarta.

8. Berkaitan dengan gedung perpustakan, apakah konsep awal pembangunan gedung ini memang diperuntukkan untuk perpustakaan? Jawab: Untuk gedung perpustakaan kami sebenarnya belum punya. Jadi terpaksa kami gunakan ruangan kelas untuk dijadikan perpustakaan untuk sementara yang hanya berukuran 7 x 6 meter.

9. Apakah ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk perpustakaan? Jawab: …untuk anggaran tiap tahunya ada, tapi untuk jumlahnya berapa saya tidak mengetahui. Karena untuk pengadaan koleksi saja itu dari pihak sekolah yang menentukan.

10. Apakah layanan perpustakaan masih berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing? Jawab: Layanan yang ada di perpustakan MTs Negeri 26 tidak berbeda jauh dengan layanan yang ada di perpustakaan lainnya, hanya saja kami belum ada untuk layanan digital dikarenakan tempat.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Kelik Munandar S. Pd

Page 116: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

Jabatan : Kepala Sekolah SMP Negeri 241 Jakarta Tempat : Kantor Kepala Sekolah

1. Bagaimana pandangan pihak sekolah terhadap keberadaan perpustakaan di suatu sekolah? Jawab: Menurut saya, adanya perpustakaan disekolah itu sangat bagus dan sangat membantu untuk menunjang para siswa/I dalam meningkatkan ilmu pengetahuan yang lebih. Itupun jika berjalan sesuai dengan fungsinya. Kalau disekolah ini sih masih bisa dibilang sedikit fungsinya. Meski sedikit, masih ada lah yah fungsinnya.

2. Perihal tentang kebijakan dari pihak sekolah, bagaimana kepala sekolah dalam mengambil keputusan kebijakan program jangka panjang perpustakaan? Jawab: Perihal kebijakan, kami lakukan evaluasi setiap tahun. Melalui laporan dari perpustakan saya harus mengetahui dulu apa aja yang masih kurang, dimana saya mengutamakan kebutuhan yang harus dicapai dalam menunjang KBM. Kita menentukan kebutuhan, menentukan hasil terukur yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu. Kebijakan itu sendiri juga untuk memaksimalkan fungsi atau kualitas sebuah perpustakaan. Kemudian pengelolaan lebih lanjutnya kepala perpuslah yang menjalankan program.

3. Bagaimana perhatian pihak sekolah dalam hal sarana dan prasarana perpustakaan? Jawab: Untuk sarana dan prasarana di perpustakaan ini, sekolah sudah sangat memperhatikan, ketika yg diminta adalah kebutuhan, sekolah sangat mendukung, misalnya untuk teknologi ya terpenuhi, tapi internet masih dalam polemik, statusnya disini belum bener komputernya, dan masih memutuskan diadakan atau tidak, artinya supportnya bagus dari sekolah.

4. Berapa besar anggaran yang dialokasikan untuk perpustakaan pada tiap tahunnya? Jawab: Kalau untuk dana perpustakaan dalam setiap tahunnya biasanya sekitar 20-30 juta untuk pengadaan bahan pustaka kalau untuk yang lainya itu sudah masuk dalam inventaris sekolah. Sekolah kami dalam setiap tahunnya menerima dana dari BOS sekitar 2 milyar. Jadi sepertinya perpustakaan kita belum sepenuhnya terpenuhi untuk 5% yang harus diangarkan berdasarkan standar tersebut.

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Rice Damayanti S. Pd

Page 117: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

Jabatan : Kepala Perpustakaan SMP Negeri 241 Jakarta Tempat : Ruang Perpustakaan

1. Koleksi apa sajakah yang terdapat di perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu? Jawab: Kalau koleksi, diperpustakaan SMP Negeri 241 ini terdiri dari beberapa saja seperti buku pelajaran, referensi, buku pengayaan, koran dan lain-lain Sedangkan koleksi non cetak sepeerti DVD/CD.

2. Apakah ada penambahan koleksi untuk pengadaan bahan koleksi pada tiap tahunnya? Jawab: Setiap tahun pasti ada, nambah buku baru, tetapi volumenya berapa, tergantung dari kebutuhan kita. Penambahan koleksinya adalah buku pengembangan atau buku pengayaan tapi bukan buku paket.

3. Bagaimana dengan proses pengolahan bahan perpustakaan? Jawab: Untuk pengolahan kita sudah sesuai dengan peraturan, kita melakukan pengolahan menggunakan DDC dan tajuk subjek dari perpustakaan nasional.

4. Dalam hal perawatan bahan pustaka perpustakaan, bahan pustaka yang seperti apa yang harus mengalami perawatan? Jawab: Pertama tergantung penting atau tidaknya buku itu. Yang kedua dari segi kerusakan, kalo ternyata kerusakannya permanen, kita akan mencari solusi yang terbaik.

5. Bagaimana keadaan SDM perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu? Jawab: Pendidikan terakhir saya adalah S1 pendidikan di Universitas Terbuka Jakarta, dan saya sudah mengajar di sekolah ini kurang lebih 5 tahun dan menjadi kepala perpustakaan sekitar 3 tahun .

6. Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi dengan keadaan SDM yang masih tergolong kurang seperti di perpustakaan MTs Negeri 26 Kepulauan Seribu? Jawab: Untuk SDM sepertinya tidak ada masalah, artinya kalo pekerjaan itu terus dikerjakan secara terus menerus pasti akan selesai juga. Saya pikir untuk level sekolah sudah cukup, Karena saya mengalami sendiri dan bisa tertangani dengan baik.

7. Apa saja upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam mengembang kualitas SDM perpustakaan? Jawab: Untuk peningkatan kemampuan SDM. Pihak sekolah selalu memberikan informasi jika ada pelatihan atau semacamnya yang membantu untuk peningkatan kualias saya secara pribadi. Biassanya pelatihan tersebut dapat undangan dari dinas Pendidikan Jakarta.

Page 118: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

8. Berkaitan dengan gedung perpustakan, apakah konsep awal pembangunan

gedung ini memang diperuntukkan untuk perpustakaan? Jawab: Konsep awal untuk perpustakaan sebenarnya di lantai 2, Kenapa kami memindahkan ke lantai 1 karena kalau dilantai 2 kami takut kurang adanya penjagaan, kalau di lantai 1 kan kami bisa lebih memberikan penjagaan yang lebih luas.

9. Apakah ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk perpustakaan? Jawab: Kalau anggaran yang saya tahu itu ada setiap tahunnya untuk perpustakaan, dan yang saya rasakan selama saya kerja disini hanya untuk pengadaan koleksi. Kalau untuk pengadaan lemari dan lain-lain itu sudah termasuk dalam inventaris sekolah.

10. Apakah layanan perpustakaan masih berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing? Jawab: Masih berfungsi jelas, kalo awal-awal tahun pelajaran itu ada masaorientasi murid (MOM) kita jelaskan disitu pengenalan tentang perpustakaan, memang si sedikit. tapi itu jadwal rutin saya untuk mempromosikan perpustakaan. Siswa nya harus di giring ke perpustakaan. Layanannya, dijelaskan waktu MOM itu, yang jadwal rutin saya untuk pengenalan perpustakaan, dan kalo ada yang mencari buku saya arahkan untuk anak yang sering minjam udah tau dimana letak bukunya dan caranya informal aja.

Page 119: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

FOTO PERPUSTAKAAN SEKOLAH MTS NEGERI 26 KEPULAUAN SERIBU

Meja Sirkulasi

Ruang Baca

Stock Opname

Pintu Masuk Perpustakaan

Meja Baca

Bahan Koleksi (Buku) Perpustakaan

Page 120: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

Stock Opname

Koleksi Audio Visual Koleksi Referensi (Koran dan Majalah)

FOTO PERPUSTAKAAN SEKOLAH SMP NEGERI 241 JAKARTA

Pintu Masuk Perpustakaan Meja Sirkulasi

Ruang Bahan Pustaka (Buku) Area Kompter

Koleksi Bahan Pustaka (Buku)

Page 121: STUDI KOMPARATIF KINERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36661/2/SUKARNO... · dan anggaran belum mencapai 5% dari anggaran sekolah pertahunnya.Sedangkan

BIODATA PENULIS

Sukarno Kurniawan. Lahir di Jakarta 26 Februari 1992, anak bungsu dari ayahanda Hasan Yusuf (Alm) dan Ibunda Aminah. Penulis bertempat tinggal di Pulau Tidung Rt 05/01 Kelurahan Pulau Tidung Kecamatan Kabupaten Admistrasi Kepulauan Seribu Selatan, Kode Pos 14520. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN 03 Pagi Pulau Tidung, MTs Negeri 26 Pulau Tidung, MA PKU Pulau Tidung, dan melanjutkan pendidikan

S1 pada Program Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Menyelesaikan kuliah dengan menulis karya ilmiah berjudul “Studi Komparatif Kinerja Perpustakaan Sekolah MTs Negeri 26 dan SMP Negeri 241 Jakarta Pulau Tidung Kepulauan Seribu Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) 008:2011”. Penulis pernah melaksanakan praktek kerja lapangan di Perpustakaan Universitas Satya Negeara Indonesia (USNI) dan mengikuti kuliah kerja nyata di Desa Karangharja Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang.