STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu...

21
STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU BANGKIRAI, KAYU KAMPER, KAYU KRUWING DAN KAYU NANGKA DI SURAKARTA ANTARA HASIL UJI LABORATORIUM DENGAN SNI 7973:2013 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik oleh : NUR FAUZIYYAH MUFIDAH NIM : D 100 160 050 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu...

Page 1: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

i

STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU BANGKIRAI,

KAYU KAMPER, KAYU KRUWING DAN KAYU NANGKA

DI SURAKARTA ANTARA HASIL UJI LABORATORIUM

DENGAN SNI 7973:2013

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

oleh :

NUR FAUZIYYAH MUFIDAH

NIM : D 100 160 050

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

i

Page 3: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

ii

Page 4: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

iii

Page 5: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

1

STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU BANGKIRAI,

KAYU KAMPER, KAYU KRUWING DAN KAYU NANGKA

DI SURAKARTA ANTARA HASIL UJI LABORATORIUM

DENGAN SNI 7973:2013

Abstrak Kayunmerupakannsalahnsatunsumber daya alam Indonesia yang menjadi elemen

konstruksi yang mudah di dapat dan tersedia dalam jumlah yang relatif banyak. Dalam

bagian konstruksi, kayu banyak digunakan pada setiap fungsi bangunan mulai dari

persiapan sampai finishing Adapaun penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui nilai

kuat/mutu kayu utuh hasil pengujian di laboratorium dengan mutu kayu berdasarkan SNI

7973-2013. Jenis pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kuat tekan, kuat tarik,

kuat geser, dan kuat lentur. Benda uji masing-masing berjumlah 3 buah untuk 1 variasi

kayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper,

dan Nangka yang berasal dari Solo Raya. Berdasarkan pengujian kode mutu dari masing-

masing kayu yang diuji yaitu kayu : Sengon = 8800,29 MPa; kayu Bangkirai = 14188,24

MPa; kayu Kruwing = 10927,38 MPa; kayu Kamper = 11155,92 MPa; dan kayu Nangka

= 10137,08 MPa. Nilai kuat tekan kayu : Sengon = 6,11 MPa; Bangkirai = 15,37 MPa;

Kruwing = 10,52 MPa; Kamper = 7,16 MPa; Nangka = 6,97 MPa. Nilai kuat tarik kayu :

Sengon = 117,11 MPa; Bangkirai = 280,77 MPa; Kruwing = 148,46 MPa; Kamper =

197,15 MPa; Nangka = 117,4 MPa. Nilai kuat geser kayu : Sengon = 8,77 MPa;

Bangkirai = 14,12 MPa; Kruwing = 12,17 MPa; Kamper = 8,51 MPa; Nangka = 12,12

MPa. Nilai kuat lentur kayu : Sengon = 47,14 MPa; Bangkirai = 127,23 MPa; Kruwing =

76,4 MPa; Kamper = 71,57 MPa; Nangka = 71,85 MPa. Nilai presentase perbandingan

uji kuat tekan antara kayu yang diuji di laboratorium terhadap kuat acuan SNI 7973:2013:

Sengon = 101,43%; Bangkirai = 135,93%; Kruwing = 132,78%; Kamper = 87,16%;

Nangka = 98,81%. Nilai presentase perbandingan uji kuat tarik antara kayu yang diuji di

laboratorium terhadap kuat acuan SNI 7973:2013: Sengon = 1945,14%; Bangkirai =

2483,18%; Kruwing = 1874,53%; Kamper = 2398,91%; Nangka = 1665,03%. Nilai

presentase perbandingan uji kuat geser antara kayu yang diuji di laboratorium terhadap

kuat acuan SNI 7973:2013: Sengon = 1104,88%; Bangkirai = 937,10%; Kruwing =

1157,99%; Kamper = 780,57%; Nangka = 1278,72%. Nilai presentase perbandingan uji

kuat lentur antara kayu yang diuji di laboratorium terhadap kuat acuan SNI 7973:2013:

Sengon = 695,29%; Bangkirai = 991,99%; Kruwing = 847,63%; Kamper = 766,75%;

Nangka = 890,97%.

Kata kunci: kayu, kuat geser kayu, kuat lentur kayu, kuat tarik kayu, kuat tekan

kayu.

Abstract

Wood is one of Indonesia's natural resources which becomes an element of

construction that is easily available and available in relatively large quantities. In

the construction section, wood is widely used in every building function from

preparation to finishing. Adapaun this research aims to know the value of solid /

whole wood quality test results in laboratory with wood quality based on SNI

7973-2013. Types of tests performed include compressive strength testing, tensile

strength, shear strength, and flexural strength. Each test object amounted to 3

Page 6: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

2

pieces for 1 variation of wood. wood used there are 5 types, namely wood Sengon,

Bangkirai, Kruwing, Kamper, and Nangka from Solo Raya. Based on testing the

quality code of each wood tested is : Sengon = 8800,29 MPa; kayu Bangkirai =

14188,24 MPa; kayu Kruwing = 10927,38 MPa; kayu Kamper = 11155,92 MPa;

dan kayu Nangka = 10137,08 MPa. Value of wood compresive strength : Sengon

= 6,11 MPa; Bangkirai = 15,37 MPa; Kruwing = 10,52 MPa; Kamper = 7,16

MPa; Nangka = 6,97 MPa. Value of tensile strength of wood : Sengon = 117,11

MPa; Bangkirai = 280,77 MPa; Kruwing = 148,46 MPa; Kamper = 197,15

MPa; Nangka = 117,4 MPa. Wood shear strength value : Sengon = 8,77 MPa;

Bangkirai = 14,12 MPa; Kruwing = 12,17 MPa; Kamper = 8,51 MPa; Nangka =

12,12 MPa. Value of strong bending wood : Sengon = 47,14 MPa; Bangkirai =

127,23 MPa; Kruwing = 76,4 MPa; Kamper = 71,57 MPa; Nangka = 71,85

MPa. The value of percentage comparison of compressive strength test between

wood tested in the laboratory against the reference strength of SNI 7973: 2013:

Sengon = 101,43%; Bangkirai = 135,93%; Kruwing = 132,78%; Kamper =

87,16%; Nangka = 98,81%. The percentage value of the tensile strength test ratio

between the woods tested in the laboratory against the reference strength of SNI

7973: 2013: Sengon = 1945,14%; Bangkirai = 2483,18%; Kruwing = 1874,53%;

Kamper = 2398,91%; Nangka = 1665,03%. The percentage value of comparison

of shear strength test between timber tested in laboratory to the reference strength

of SNI 7973: 2013 Sengon = 1104,88%; Bangkirai = 937,10%; Kruwing =

1157,99%; Kamper = 780,57%; Nangka = 1278,72%. The percentage value of

the comparison of bending strength test between the woods tested in the

laboratory against the reference strength of SNI 7973: 2013: Sengon = 695,29%;

Bangkirai = 991,99%; Kruwing = 847,63%; Kamper = 766,75%; Nangka =

890,97%.

Keywords: strong wood bending, tensile strength, wood, wood compressive

strength, wood shear strength.

1. PENDAHULUAN

Kayunadalahnbagiannbatangnatau0cabangksertamranting tumbuhanhyang

mengeras-karenapmengalami lignifikasi9(pengayuan). Kayu8merupakan salah

satuqsumberqdayaoalamOIndonesiawyangOmenjadiWelemenWkonstruksi yang

mudah di dapat dan tersedia dalam jumlah yang relatif banyak.OKekuatanokayu

untukjmenahanQgayaWtarik, desakWmaupun geserKyang cukup tinggi

mengakibatkanwkayu banyakrdipergunakan dalamwbagianokonstruksi.WSelain

ituOjuga dalamNbagianmkonstruksi, kayu merupakanmsalah satu bahan utama

yang banyak digunakan pada setiap fungsi bangunan mulaiodariopersiapan

sampai finishing.

Page 7: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

3

Sebenarnya kayu merupakan salah satu material konstruksi yang dapat

diperbaharui dan sangat mendukung program ecogreen. Tanaman dan hutan kayu

dapat menjadi paru-paru dunia dan produksi material kayu konstruksi

menghasilkan emisi gas karbon yang paling sedikit dibandingkan material

konstruksi lainnya. Sayangnya, saat ini penebangan tanaman kayu sering kali

mengabaikan umur kayu. Yang mana umur kayu menentukan kekuatan dari kayu

tersebut. Masih banyak tanaman kayu yang ditebang pada umur yang semestinya

belum siap untuk ditebang. Hal itu tentu menyebabkan ketersediaannya kayu di

pasaran sering kali tidak memenuhi mutu kayu yang seharusnya.

Selain itu dalam bidang konstruksi, bukan sembarang kayu yang dapat

dipergunakan dalam bagian konstruksi, tentunya kayu yang memenuhi syarat-

syarat mutu sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Namun, terdapat kayu

yang diperdagangkan khususnya Kota Surakarta dan sekitarnya merupakan kayu

yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh

berbagai hal.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini untuk membandingkan

antara hasil uji pada laboratorium terhadap kayu yang diperdagangkan di Kota

Surakarta dan sekitarnya dengan mutu kayu berdasarkan SNI 7973:2013.

2. METODE PENELITIAN

2.1. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

kayu Sengon, kayu Bangkirai, kayu Kamper, kayu Kruwing, dan kayu Nangka

yang berasal dari Surakarta.

2.2. Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Mesin uji UTM (Universal Testing Machine), digunakan untuk menguji kuat tarik,

kuat tekan, kuat gesek dan kuat lentur kayu. Oven, digunakan untuk

mengeringkan kayu. Penggaris siku & jangka sorong, digunakan untuk mengukur

dimensi kayu. Timbangan Digital, digunakan untuk mengukur berat kayu. Alat

penjepit baja, digunakan untuk menjepit kayu dalam pengujian kuat tarik dan kuat

Page 8: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

4

geser. Alat bantu lain, seperti alat tulis, penggaris, formulir penelitian, kamera

digital, dll.

2.3. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu: Tahap I: Persiapan.

Pada tahap ini dilakukan persiapan seluruh bahan dan peralatan yang akan

digunakan dipersiapkan terlebih dahulu. Dimana bahan yang akan diuji dibuat

sesuai dengan ketentuan pada masing-masing peraturan pengujian. Tahap II:

Pengujian Kayu dan Analisis terhadap SNI. Pada tahap ini dilakukan pengujian

terhadap bahan yang digunakan. Dimulai dari pengujian bahan hingga pengujian

balok-balok kayu. Dari pengujian bahan yang terdiri dari pengujian kerapatan

kayu dan pengujian kadar air kayu dilakukan analisis sesuai dengan SNI

7973:2013. Tahap III: Analisis data. Pada tahap ini, data yang diperoleh dari hasil

pengujian dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan hubungan antara

variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian. Dan tahap terakhir yaitu

pengambilan kesimpulan dari data yang telah dianalisa yang berhubungan dengan

tujuan penelitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Pengujian Kerapatan Kayu

Hasil pengujian kerapatan kayu yang telah dilakukan dapat dilihat pada

tabel 1.

Tabel 1. Hasil pengujian kerapatan kayu

Jenis Kayu No

Kode

Ukuran Berat

Kayu

(kg)

(kg/m

3)

Rata-rata

(kg/m

3)

b

(m)

h

(m)

t

(m)

Sengon

A-K-1 0,05 0,05 0,05 0,062 496

496,00 A-K-2 0,05 0,05 0,05 0,063 504

A-K-3 0,05 0,05 0,05 0,061 488

Bangkirai

B-K-1 0,05 0,05 0,05 0,122 976

970,67 B-K-2 0,05 0,05 0,05 0,120 960

B-K-3 0,05 0,05 0,05 0,122 976

Kruwing

C-K-1 0,05 0,05 0,05 0,085 680

672,00 C-K-2 0,05 0,05 0,05 0,084 672

C-K-3 0,05 0,05 0,05 0,083 664

Page 9: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

5

Jenis Kayu No

Kode

Ukuran Berat

Kayu

(kg)

(kg/m

3)

Rata-rata

(kg/m

3)

b

(m)

h

(m)

t

(m)

Kamper

D-K-1 0,05 0,05 0,05 0,087 696

690,67 D-K-2 0,05 0,05 0,05 0,087 696

D-K-3 0,05 0,05 0,05 0,085 680

Nangka

E-K-1 0,05 0,05 0,05 0,074 592

594,67 E-K-2 0,05 0,05 0,05 0,074 592

E-K-3 0,05 0,05 0,05 0,075 600

Dari hasil pengujian kerapatan kayu yang dapat dilihat pada table diatas

menunjukan bahwa jenis kayu Bangkirai mempunyai kerapatan yang paling besar

dibandingan dengan jenis kayu yang lainnya, yaitu sebesar 970,67 kg/m3 dan jenis

kayu Sengon mempunyai kerapatan yang paling kecil sebesar 496 kg/m3.

3.2. Pengujian Kadar Air

Hasil pengujian kadar air yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil pengujian kadar air

Jenis

Kayu

No

Kode

Berat Kayu Kadar Air

(%)

Kadar Air

Rata-rata

(%) Awal

(gr)

Oven

(gr)

Sengon

A-K-1 62 52 19,23

17,74 A-K-2 63 54 16,67

A-K-3 61 52 17,31

Bangkirai

B-K-1 122 105 16,19

17,05 B-K-2 120 102 17,65

B-K-3 122 104 17,31

Kruwing

C-K-1 85 72 18,06

17,21 C-K-2 84 72 16,67

C-K-3 83 71 16,90

Kamper

D-K-1 87 73 19,18

16,69 D-K-2 87 74 17,57

D-K-3 85 75 13,33

Nangka

E-K-1 74 64 15,63

13,26 E-K-2 74 65 13,85

E-K-3 75 68 10,29

Dari hasil pengujian kadar air yang dapat dilihat pada tabel 2 menunjukan

bahwa jenis kayu Sengon mempunyai kadar air rata-rata yang paling besar

dibandingan dengan jenis kayu yang lainnya yaitu sebesar 17,74 % dan jenis kayu

Nangka mempunyai kadar air rata-rata yang paling kecil yaitu sebesar 13,23%.

Page 10: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

6

Perhitungan modulus elastisitas dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Perhitungan modulus elastisitas

Jenis

Kayu

No

Kode

m

(%) Gm Gb G15

E

(MPa)

E

rata-rata

(MPa)

Sengon

A-K-1 19,23 496 0,42 0,36 0,40 0,42 8756,15

8800,29 A-K-2 16,67 504 0,43 0,44 0,41 0,43 8932,32

A-K-3 17,31 488 0,42 0,42 0,40 0,42 8712,41

Bangkirai

B-K-1 16,19 976 0,84 0,46 0,76 0,85 14254,16

14188,24 B-K-2 17,65 960 0,82 0,41 0,75 0,83 14069,74

B-K-3 17,31 976 0,83 0,42 0,76 0,85 14240,83

Kruwing

C-K-1 18,06 680 0,58 0,40 0,54 0,59 10996,84

10927,38 C-K-2 16,67 672 0,58 0,44 0,54 0,58 10941,91

C-K-3 16,90 664 0,57 0,44 0,53 0,57 10843,39

Kamper

D-K-1 19,18 696 0,58 0,36 0,55 0,60 11151,25

11155,92 D-K-2 17,57 696 0,59 0,41 0,56 0,60 11192,98

D-K-3 13,33 680 0,60 0,56 0,55 0,59 11123,53

Nangka

E-K-1 15,63 592 0,51 0,48 0,48 0,51 10035,70

10137,08 E-K-2 13,85 592 0,52 0,54 0,48 0,52 10087,74

E-K-3 10,29 600 0,54 0,66 0,50 0,53 10287,79

Nilai kuat acuan selanjutnya didapatkan berdasarkan nilai modulus

elastisitas dan tabel 1. Hasil nilai kuat acuan dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4. Hasil nilai kuat acuan berdasarkan SNI 7973:2013

Jenis

Kayu

No

Kode

E

(MPa)

Nilai Desain (MPa)

Fb Ft// Fc// Fv Fc┴

Sengon

A-K-1 8756,15 6,71 5,96 5,96 0,79 1,58

A-K-2 8932,32 6,99 6,21 6,21 0,82 1,64

A-K-3 8712,41 6,64 5,90 5,90 0,78 1,56

Rata-rata 6,78 6,02 6,02 0,79 1,60

Bangkirai

B-K-1 14254,16 12,90 11,38 11,38 1,52 3,03

B-K-2 14069,74 12,68 11,18 11,18 1,49 2,98

B-K-3 14240,83 12,89 11,36 11,36 1,51 3,03

Rata-rata 12,83 11,31 11,31 1,51 3,01

Kruwing

C-K-1 10996,84 9,10 8,00 8,00 1,06 2,13

C-K-2 10941,91 9,03 7,94 7,94 1,05 2,11

C-K-3 10843,39 8,91 7,83 7,83 1,04 2,09

Rata-rata 9,01 7,92 7,92 1,05 2,11

Kamper

D-K-1 11151,25 9,33 8,21 8,21 1,09 2,19

D-K-2 11192,98 9,39 8,27 8,27 1,10 2,20

D-K-3 11123,53 9,29 8,17 8,17 1,08 2,18

Rata-rata 9,33 8,22 8,22 1,09 2,19

Nangka

E-K-1 10035,70 7,94 6,94 6,94 0,93 1,86

E-K-2 10087,74 8,01 7,00 7,00 0,94 1,87

E-K-3 10287,79 8,25 7,22 7,22 0,97 1,93

Rata-rata 8,06 7,05 7,05 0,95 1,89

Page 11: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

7

3.3. Pengujian Kuat Tekan Kayu

Pengujian kuat tekan kayu dimaksudkan untuk mencari nilai kuat tekan

kayu. Hasil pengujian kuat tekan kayu yang telah dilakukan dapat dilihat pada

tabel 5.

Tabel 5. Perhitungan kuat tekan sejajar serat rata-rata kayu berdasarkan hasil

pengujian laboratorium dan SNI 7973:2013

Jenis

Kayu

Kode

Kayu

Ukuran Beban

Maks

(N)

Kuat

Tekan

(MPa)

Kuat Tekan

Rata-rata

(MPa)

Bentuk

Keretakan b

(mm)

h

(mm)

Sengon

A-Te-1 50 200 55200 5,52

6,11

geser

A-Te-2 50 200 67500 6,75 mendatar

A-Te-3 50 200 60500 6,05 mendatar

Bangkirai

B-Te-1 50 200 145000 14,50

15,37

geser

B-Te-2 50 200 181500 18,15 geser

B-Te-3 50 200 134600 13,46 geser

Kruwing

C-Te-1 50 200 98400 9,84

10,52

Mendatar

C-Te-2 50 200 105600 10,56 Mendatar

C-Te-3 50 200 111500 11,15 Mendatar

Kamper

D-Te-1 50 200 69400 6,94

7,16

Mendatar

D-Te-2 50 200 73500 7,35 Mendatar

D-Te-3 50 200 72000 7,20 Mendatar

Nangka

E-Te-1 50 200 77000 7,70

6,97

memanjang

E-Te-2 50 200 61000 6,10 memanjang

E-Te-3 50 200 71000 7,10 memanjang

Tabel 6. Perbandingan hasil pengujian kuat tekan dengan kuat acuan berdasarkan

kode mutu pada SNI 7973:2013

Jenis

Kayu

Kerapatan Kayu

Rata-rata

Kadar Air

Rata-rata Nilai Kuat Tekan

Perband.

Kayu

Pengujian

di Lab dgn

SNI

7973:2013

(%)

SNI

(kg/m3)

Hasil

Uji Lab.

(kg/m3)

SNI

(%)

Hasil

Uji

Lab.

(%)

Berdasarkan

Kode Mutu

pada SNI

7973:2013

(MPa)

Berdasarkan

Pengujian di

Lab. (MPa)

Sengon 400 496,00 15 17,74 6,02 6,11 101,43

Bangkirai 400 970,67 15 17,05 11,31 15,37 135,93

Kruwing 400 672,00 15 17,21 7,92 10,52 132,78

Kamper 400 690,67 15 16,77 8,22 7,16 87,16

Nangka 400 594,67 15 13,26 7,05 6,97 98,81

Diagram hasil perbandingan nilai kuat tekan kayu berdasarkan hasil

pengujian di laboratorium dengan berdasarkan kode mutu pada SNI 7973:2013

dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2.

Page 12: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

8

Gambar 1. Grafik hasil pengujian kuat tekan di laboratorium

dan kuat acuan berdasarkan kode mutu pada SNI 7973:2013

Gambar 2. Grafik perbandingan hasil pengujian kuat tekan

di laboratorium dengan kuat acuan berdasarkan kode mutu

pada SNI 7973:2013

Berdasarkan grafik hasil perbandingan jenis kayu untuk kuat tekan, dapat

dilihat bahwa nilai yang mendekati nilai desain acuan pada SNI 7973:2013 adalah

kayu Kamper dengan nilai persentase 87,16%.

3.4. Pengujian Kuat Tarik Kayu

Pengujian kuat tarik kayu dimaksudkan untuk mencari nilai kuat tarik

kayu. Hasil pengujian kuat tarik kayu yang telah dilakukan dapat dilihat pada

tabel 7.

Tabel 7. Perhitungan kuat tarik rata-rata kayu

Jenis

Kayu

Kode

Kayu

Ukuran Beban

Maks.

(N)

Kuat

Tarik

(MPa)

Kuat Tarik

Rata-rata

(MPa) b

(mm)

h

(mm)

Sengon

A-Ta-1 4,8 9,5 5290 116,01

117,11 A-Ta-2 4,8 9,5 5310 116,45

A-Ta-3 4,8 9,5 5420 118,86

6,02

11,31

7,92 8,22 7,05

6,11

15,37

10,52

7,16 6,97

0

4

8

12

16

Sengon Bangkirai Kruwing Kamper Nangka

Kuat Acuan SNI 7973:2013 Hasil Pengujian Lab

101,43

135,93 132,78

87,16 98,81

0

40

80

120

160

Sengon Bangkirai Kruwing Kamper Nangka

Nilai Presentase Perbandingan Kuat Tekan Kayu

Nil

ai K

uat

Tek

an (

MP

a)

Nil

ai P

rese

nta

se

Per

ban

din

gan

(%

)

Page 13: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

9

Jenis

Kayu

Kode

Kayu

Ukuran Beban

Maks.

(N)

Kuat

Tarik

(MPa)

Kuat Tarik

Rata-rata

(MPa) b

(mm)

h

(mm)

Bangkirai

B-Ta-1 4,8 9,5 12410 272,15

280,77 B-Ta-2 4,8 9,5 13020 285,53

B-Ta-3 4,8 9,5 12980 284,65

Kruwing

C-Ta-1 4,8 9,5 6760 148,25

148,46 C-Ta-2 4,8 9,5 7010 153,73

C-Ta-3 4,8 9,5 6540 143,42

Kamper

D-Ta-1 4,8 9,5 8770 192,32

197,15 D-Ta-2 4,8 9,5 9210 201,97

D-Ta-3 4,8 9,5 8990 197,15

Nangka

E-Ta-1 4,8 9,5 5280 115,79

117,40 E-Ta-2 4,8 9,5 5310 116,45

E-Ta-3 4,8 9,5 5470 119,96

Tabel 8. Perbandingan hasil pengujian kuat tarik dengan kuat acuan berdasarkan

kode mutu pada SNI 7973:2013

Jenis

Kayu

Kerapatan Kayu

Rata-rata

Kadar Air

Rata-rata Nilai Kuat Tarik

Perband.

Kayu

Pengujian

di Lab dgn

SNI

7973:2013

(%)

SNI

(kg/m3)

Hasil

Uji Lab.

(kg/m3)

SNI

(%)

Hasil

Uji

Lab.

(%)

Berdasarkan

Kode Mutu

pada SNI

7973:2013

(MPa)

Berdasarkan

Pengujian di

Lab. (MPa)

Sengon 400 496,00 15 17,74 6,02 117,11 1945,14

Bangkirai 400 970,67 15 17,05 11,31 280,77 2483,18

Kruwing 400 672,00 15 17,21 7,92 148,46 1874,53

Kamper 400 690,67 15 16,77 8,22 197,15 2398,91

Nangka 400 594,67 15 13,26 7,05 117,40 1665,03

Diagram hasil perbandingan nilai kuat tarik kayu berdasarkan hasil

pengujian di laboratorium dengan berdasarkan kode mutu pada SNI 7973:2013

dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4.

Gambar 3. Grafik hasil pengujian kuat tarik di laboratorium dan

kuat acuan berdasarkan kode mutu pada SNI 7973:2013

6,02 11,31 7,92 8,22 7,05

117,11

280,77

148,46

197,15

117,40

0

100

200

300

Sengon Bangkirai Kruwing Kamper Nangka

Kuat Acuan SNI 7973:2013 Hasil Pengujian Lab

Nil

ai K

uat

Tar

ik (

MP

a)

Page 14: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

10

Gambar 4. Grafik perbandingan hasil pengujian kuat tarik

di laboratorium dengan kuat acuan berdasarkan kode mutu

pada SNI 7973:2013

Berdasarkan grafik hasil perbandingan jenis kayu untuk kuat tarik, dapat

dilihat bahwa nilai yang mendekati nilai desain acuan pada SNI 7973:2013 adalah

kayu Nangka dengan nilai persentase 1665,03%.

3.5. Pengujian Kuat Geser Kayu

Pengujian kuat geser kayu dimaksudkan untuk mencari nilai kuat geser

kayu. Hasil pengujian kuat tekan kayu yang telah dilakukan dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9. Perhitungan kuat geser rata-rata kayu

Jenis

Kayu

Kode

Kayu

Ukuran Beban

Maksimum

(N)

Kuat

Geser

(MPa)

Kuat

Geser

Rata-rata

(MPa)

b

(mm)

h

(mm)

Sengon

A-Ge-1 50 50 23250 9,30

8,77 A-Ge-2 50 50 22180 8,87

A-Ge-3 50 50 20370 8,15

Bangkirai

B-Ge-1 50 50 40530 16,21

14,12 B-Ge-2 50 50 30110 12,04

B-Ge-3 50 50 35230 14,09

Kruwing

C-Ge-1 50 50 30790 12,32

12,17 C-Ge-2 50 50 31660 12,66

C-Ge-3 50 50 28790 11,53

Kamper

D-Ge-1 50 50 22030 8,81

8,51 D-Ge-2 50 50 21980 8,79

D-Ge-3 50 50 19780 7,91

Nangka

E-Ge-1 50 50 32340 12,94

12,12 E-Ge-2 50 50 30890 12,36

E-Ge-3 50 50 27670 11,07

1945,14

2483,18

1874,53

2398,91

1665,03

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Sengon Bangkirai Kruwing Kamper Nangka

Nilai Presentase Perbandingan Kuat Tarik Kayu

Nil

ai P

rese

nta

se

Per

ban

din

gan

(%

)

Page 15: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

11

Tabel 10. Perbandingan hasil pengujian kuat geser dengan kuat acuan berdasarkan

kode mutu pada SNI 7973:2013

Jenis

Kayu

Kerapatan Kayu

Rata-rata

Kadar Air

Rata-rata Nilai Kuat Geser

Perband.

Kayu

Pengujian

di Lab dgn

SNI

7973:2013

(%)

SNI

(kg/m3)

Hasil

Uji Lab.

(kg/m3)

SNI

(%)

Hasil

Uji

Lab.

(%)

Berdasarkan

Kode Mutu

pada SNI

7973:2013

(MPa)

Berdasarkan

Pengujian di

Lab. (MPa)

Sengon 400 496,00 15 17,74 0,79 8,77 1104,88

Bangkirai 400 970,67 15 17,05 1,51 14,12 937,10

Kruwing 400 672,00 15 17,21 1,05 12,17 1157,99

Kamper 400 690,67 15 16,77 1,09 8,51 780,57

Nangka 400 594,67 15 13,26 0,95 12,12 1278,72

Diagram hasil perbandingan nilai kuat geser kayu berdasarkan hasil

pengujian di laboratorium dengan berdasarkan kode mutu pada SNI 7973:2013

dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.

Gambar 5. Grafik hasil pengujian kuat geser di laboratorium dan

kuat acuan berdasarkan kode mutu pada SNI 7973:2013

Gambar 6. Grafik perbandingan hasil pengujian kuat geser

di laboratorium dengan kuat acuan berdasarkan kode mutu

pada SNI 7973:2013

0,79 1,51 1,05 1,09 0,95

8,77

14,12 12,17

8,51

12,12

0

5

10

15

Sengon Bangkirai Kruwing Kamper Nangka

Kuat Acuan SNI 7973:2013 Hasil Pengujian Lab

1104,88 937,10

1157,99

780,57

1278,72

0

500

1000

1500

Sengon Bangkirai Kruwing Kamper Nangka

Nilai Presentase Perbandingan Kuat Geser Kayu

Nil

ai K

uat

Ges

er (

MP

a)

Nil

ai P

rese

nta

se

Per

ban

din

gan

(%

)

Page 16: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

12

Berdasarkan grafik hasil perbandingan jenis kayu untuk kuat geser, dapat

dilihat bahwa nilai yang mendekati nilai desain acuan pada SNI 7973:2013

adalah kayu Kamper dengan nilai persentase 780,57%.

3.6. Pengujian Kuat Lentur Kayu

Pengujian kuat lentur kayu dimaksudkan untuk mencari nilai kuat lentur

kayu. Hasil pengujian kuat tekan kayu yang telah dilakukan dapat dilihat pada

Tabel 11.

Tabel 11. Perhitungan kuat lentur rata-rata kayu

Jenis

Kayu

Kode

Kayu

Ukuran Beban

Maks

(N)

Kuat

Lentur

(MPa)

Kuat

Lentur

Rata-rata

(MPa)

Bentuk

Keretakan b

(mm)

h

(mm)

Sengon

A-Le-1 50 50 5500 46,86

47,14

Miring

A-Le-2 50 50 5700 48,56 Miring

A-Le-3 50 50 5400 46,01 Miring

Bangkirai

B-Le-1 50 50 15000 127,80

127,23

Miring

B-Le-2 50 50 14500 123,54 Miring

B-Le-3 50 50 15300 130,36 Miring

Kruwing

C-Le-1 50 50 9900 84,35

76,40

Miring

C-Le-2 50 50 8100 69,01 Miring

C-Le-3 50 50 8900 75,83 Miring

Kamper

D-Le-1 50 50 8200 69,86

71,57

Miring

D-Le-2 50 50 8500 72,42 Miring

D-Le-3 50 50 8500 72,42 Miring

Nangka

E-Le-1 50 50 8800 74,98

71,85

Miring

E-Le-2 50 50 7900 67,31 Miring

E-Le-3 50 50 8600 73,27 Miring

Tabel 12. Perbandingan hasil pengujian kuat lentur dengan kuat acuan

berdasarkan kode mutu pada SNI 7973:2013

Jenis

Kayu

Kerapatan Kayu

Rata-rata

Kadar Air

Rata-rata Nilai Kuat Lentur

Perband.

Kayu

Pengujian

di Lab dgn

SNI

7973:2013

(%)

SNI

(kg/m3)

Hasil

Uji Lab.

(kg/m3)

SNI

(%)

Hasil

Uji

Lab.

(%)

Berdasarkan

Kode Mutu

pada SNI

7973:2013

(MPa)

Berdasarkan

Pengujian di

Lab. (MPa)

Sengon 400 496,00 15 17,74 6,78 47,14 695,29

Bangkirai 400 970,67 15 17,05 12,83 127,23 991,99

Kruwing 400 672,00 15 17,21 9,01 76,40 847,63

Kamper 400 690,67 15 16,77 9,33 71,57 766,75

Nangka 400 594,67 15 13,26 8,06 71,85 890,97

Page 17: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

13

Diagram hasil perbandingan nilai kuat lentur kayu berdasarkan hasil

pengujian di laboratorium dengan berdasarkan kode mutu pada SNI 7973:2013

dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8.

Gambar 7. Grafik hasil pengujian kuat lentur di laboratorium

dan kuat acuan berdasarkan kode mutu pada SNI 7973:2013

Gambar 8. Grafik perbandingan hasil pengujian kuat lentur

di laboratorium dengan kuat acuan berdasarkan kode mutu

pada SNI 7973:2013

Berdasarkan hasil perbandingan jenis kayu untuk kuat lentur, nilai yang

mendekati nilai desain acuan pada SNI 7973:2013 adalah kayu Sengon dengan

nilai persentase 695,29%.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbandingan nilai kuat

mutu kayu berdasarkan SNI 7973:2013 dengan hasil penelitian kekuatan secara

mekanis untuk kayu di daerah Surakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai kuat tekan kayu hasil uji di laboratorium yaitu kayu Sengon = 6,11

MPa; kayu Bangkirai = 15,37 MPa; kayu Kruwing = 10,52 MPa; kayu

6,78 12,83 9,01 9,33 8,06

47,14

127,23

76,40 71,57 71,85

0

50

100

150

Sengon Bangkirai Kruwing Kamper Nangka

Kuat Acuan SNI 7973:2013 Hasil Pengujian Lab

695,29

991,99 847,63

766,75 890,97

0

200

400

600

800

1000

1200

Sengon Bangkirai Kruwing Kamper Nangka

Nilai Presentase Perbandingan Kuat Lentur Kayu

Nil

ai K

uat

Len

tur

(MP

a)

Nil

ai P

rese

nta

se

Per

ban

din

gan

(%

)

Page 18: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

14

Kamper = 7,16 MPa; dan kayu Nangka = 6,97 MPa. Sedangkan nilai kuat

tekan kayu hasil analisa perhitungan SNI 7973:2013 yaitu kayu Sengon =

6,02 MPa; kayu Bangkirai = 11,31 MPa; kayu Kruwing = 7,92 MPa; kayu

Kamper = 8,22 MPa; dan kayu Nangka = 7,05 MPa.

2. Nilai kuat tarik kayu hasil uji di laboratorium yaitu kayu Sengon = 117,11

MPa; kayu Bangkirai = 280,77 MPa; kayu Kruwing = 148,46 MPa; kayu

Kamper = 197,15 MPa; dan kayu Nangka = 117,4 MPa. Sedangkan nilai kuat

tarik kayu hasil analisa perhitungan SNI 7973:2013 yaitu kayu Sengon = 6,02

MPa; kayu Bangkirai = 11,31 MPa; kayu Kruwing = 7,92 MPa; kayu Kamper

= 8,22 MPa; dan kayu Nangka = 7,05 MPa.

3. Nilai kuat geser kayu hasil uji di laboratorium yaitu kayu Sengon = 8,77

MPa; kayu Bangkirai = 14,12 MPa; kayu Kruwing = 12,17 MPa; kayu

Kamper = 8,51 MPa; dan kayu Nangka = 12,12 MPa. Sedangkan nilai kuat

geser kayu hasil analisa perhitungan SNI 7973:2013 yaitu kayu Sengon =

0,79 MPa; kayu Bangkirai = 1,51 MPa; kayu Kruwing = 1,05 MPa; kayu

Kamper = 1,09 MPa; dan kayu Nangka = 0,95 MPa.

4. Nilai kuat lentur kayu hasil uji di laboratorium yaitu kayu Sengon = 47,14

MPa; kayu Bangkirai = 127,23 MPa; kayu Kruwing = 76,4 MPa; kayu

Kamper = 71,57 MPa; dan kayu Nangka = 71,85 MPa. Sedangkan nilai kuat

lentur kayu hasil analisa perhitungan SNI 7973:2013 yaitu kayu Sengon =

6,78 MPa; kayu Bangkirai = 12,83 MPa; kayu Kruwing = 9,01 MPa; kayu

Kamper = 9,33 MPa; dan kayu Nangka = 8,06 MPa.

5. Terjadinya perbedaan nilai presentase yang besar antara hasil pengujian kuat

mutu kayu di laboratorium dengan hasil analisa berdasarkan SNI 7973:2013.

Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain kerapatan kayu,

kadar air, umur kayu, arah serat kayu, dan perbedaan rumus yang digunakan.

Pada SNI 7973:2013 tidak terdapat penjelasan yang lebih detail mengenai

rumus untuk mecari kuat mutu kayu.

4.2. Saran

Tugas akhir ini merupakan penelitian mengenai perbandingan kuat mutu

kayu di laboratorium dengan hasil analisa berdasarkan SNI 7973:2013. Untuk

Page 19: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

15

selanjutnya masih dibutuhkan adanya penelitian lebih lanjut dalam penelitian

kayu sebagai bahan salah satu bahan bangunan. Oleh karena itu ada beberapa

saran yang dapat saya sampaikan yaitu:

1. Perlu lebih mencermati apakah kayu yang mengalami kerusakan atau

keretakan.

2. Sebelum melakukan penelitian ada baiknya untuk terlebih dahulu

mempelajari prosedur kerja dan penggunaan kinerja alat yang digunakan

dalam pengujian, agar dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi.

3. Perlunya ketelitian dalam membaca dan mencatat hasil pengujian karena akan

mempengaruhi hitungan.

4. Perlunya melakukan penelitian terhadap kayu yang meninjau ke faktor-faktor

lain untuk desain.

5. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan variasi jenis bahan uji

maupun metodenya.

6. Jika hendak menggunakan kayu terutama untuk bidang konstruksi, perlu

dilakukan tes terlebih dahulu agar didapatkan kekuatan yang sesungguhnya.

Jika tidak, dipastikan kadar air maksimal kayu adalah 15%. Karena jika

kurang dari 15% maka kuat mutu kayu didapatkan lebih tinggi dari kuat

acuan yang ada.

Page 20: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

16

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015, Keruing, www.wikipedia.com/keruing

Ardiansyah R., 2010, Penggunaan Kayu Kampung,

https://ronymedia.wordpress.com/2010/05/19/penggunaan-kayu-kampung/

Asyraaf, 2016, 16 Jenis Kayu Indonesia yang Perlu Kita Ketahui,

https://asyraafahmadi.com/2016/07/08/material-kayu/

Awaludin A, 2005, Dasar-dasar Perencanaan Sambungan Kayu, Jurusan Teknik

Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogjakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, 1994,

Metode Pengujian Kuat Geser Kayu di Laboratorium, SNI 03-3400-1994,

Penerbit Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, 1994,

Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu di Laboratorium, SNI 03-3399-1994,

Penerbit Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, 1995,

Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboratorium, SNI 03-3959-1995,

Penerbit Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, 1995,

Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboratorium, SNI 03-3958-1995,

Penerbit Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, 2002,

Metode Pengujian Berat Jenis Batang Kayu dan Kayu Struktur Bangunan,

SNI 03-6848-2002, Penerbit Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, 2013,

Spesifikasi Desain untuk Kontruksi Kayu, SNI 03-7973-2013, Penerbit

Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Chauf K.A, 2005, Karakteristik Mekanik Kayu Kamper sebagi Bahan Konstruksi,

Universitas Tadulako, Palu.

Hunggurami dkk, 2016, Identifikasi Kuat Acuan Terhadap Jenis Kayu yang

Diperdagangkan di Kota Kupang Berdasarkan SNI 7973:2013, Fakultas

Teknik FST Undana, Kupang.

Prasetyo D.D., 2011, Signifikasi Modulus Elastisitas Kayu Meranti, Mahoni,

Bangkirai yang ada di Pasaran dengan SNI 2002, Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Page 21: STUDI KOMPARASI MUTU KAYU SENGON, KAYU …eprints.ums.ac.id/60841/12/NASKAH PUBLIKASI.pdfkayu. kayu yang digunakan ada 5 jenis, yaitu kayu Sengon, Bangkirai, Kruwing, Kamper, dan Nangka

17

Rosyid S.N.P, 2016, Perbandingan Kekuatan Geser dan Lentur Balok Bambu

Laminasi dengan Kayu, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Surakarta.