STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang...

36
STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA MENJELANG PEKAN OLAHRAGA PROVINSI XIII TAHUN 2009 DI SOLO SKRIPSI Oleh : NUR ROKHIM NIM: K5602007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang...

Page 1: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA

MENJELANG PEKAN OLAHRAGA PROVINSI XIII

TAHUN 2009 DI SOLO

SKRIPSI

Oleh :

NUR ROKHIM N I M : K5 60 20 07

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. ii

STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA

MENJELANG PEKAN OLAHRAGA PROVINSI XIII

TAHUN 2009 DI SOLO

Oleh :

NUR ROKHIM N I M : K5 60 20 07

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas maret Surakarta

Surakarta, 23 April 2010

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes NIP. 19620518 198702 1 001

Pembimbing II

Islahuzzaman N, S.Pd M.Or NIP. 19780113 200604 1 001

Page 4: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan didepan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Hari : Jum’at

Tanggal : 23 April 2010

Tim Penguji Skripsi

( Nama Terang ) ( Tanda Tangan )

Ketua : Drs. H.Agustiyanto, M.Pd. ( )

Sekretaris : Drs. Sugiyoto, M.Pd. ( )

Anggota I : Drs. Bambang Widjanarko, M.Kes. ( )

Anggota II : Islahuzzaman Nuryuddin, S.Pd. M.Or. ( )

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof . Dr.H.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. v

ABSTRAK Nur Rokhim STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA

MENJELANG PEKAN OLAHRAGA PROVINSI XIII TAHUN 2009 DI SOLO

Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Maret. 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1). kesiapan prasarana dan sarana

olahraga Kota Surakarta agar pelaksanaan PORPROV XIII berjalan lancar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Menurut

Sugiyanto (1990: 52), survei adalah ”Penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang jumlahnya relatif banyak. Pada dasarnya

survei berguna untuk mengetahui apa yang ada tanpa mempertanyakan mengapa hal itu

ada”.Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti melakukan penelitian survei tentang kesiapan

sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak

20 cabang olahraga.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : (1). Kurangnya

perencanaan yang matang sehingga persiapan pembangunan prasarana dan sarana untuk

pelaksanaan Porprov XIII di Solo kurang maksimal. (2). Pembangunan prasarana yang

terkesan terburu-buru sehingga prasarana yang dimiliki kurang standart baik kuantitas

maupun kualitas. (3). Persiapan prasarana dan saran untuk pelaksanaan Porprov XIII di Solo

belum memadai.

Page 6: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. vi

MOTTO

Janganlah ragu-ragu dalam berkorban untuk meraih cita-cita, karena cita-cita akan

tercapai membutuhkan banyak pengorbanan. (Penulis)

Usaha dan Kerja keras adalah setengah dari keberhasilan (Penulis)

Berpikirlah positif karena akan menghasilkan hal yang positif

Page 7: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. vii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada:

Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberi do’a

Kakak dan Adik tersayang yang selalu mendukungku

Rekan-rekan angkatan 02 JPOK UNS

Almamater

Page 8: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Banyak kendala dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat

bantuan dari berbagai pihak akhirnya kendala tersebut dapat teratasi untuk itu atas segala

bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun

skripsi ini.

2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Bambang Widjanarko, M.Kes. selaku ketua Program Pendidikan Kepelatihan

Olahraga Jurusan Pendidikan dan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unversitas Sebelas Maret sekaligus selaku Pembimbing I yang telah memberikan ,

petunjuk, pengarahan dan dorongan, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Izlahuzzaman N, S.Pd. M.Or. selaku Pembimbing II atas segala kesabaran dan

bimbingannya.

5. Drs. Mulyono, MM. Selaku Pembimbing Akademik dengan tulus dan sabar dalam

memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Unversitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

bantuan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu.

7. Pengurus KONI Kota Surakarta dan Panpel setiap cabang Olahraga PORPROV XIII

Tahun 2009 di solo

8. Panpel setiap cabang Porprov XIII Tahun 2009 di Solo sebagai tempat penelitian

9. Ipho Adhita Wahanani ”rembulanku” yang telah memberikan.dorongan semangat kepada

penulis.

10. Teman-Teman Pattiro solo ayng telah memberikan kritikan dan saran sehingga skripsi ini

dapat sidelesaikan.

11. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Page 9: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. ix

Atas bantuannya, Semoga amal kebaikan tersebut mendapat imbalan dari Tuhan

YME, harapan penulis, semoga skripsi bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan

Olahraga khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Surakarta, Februari 2010

NR

Page 10: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ………………………………………..……………...………………………...

PENGAJUAN ……………………………………………..…..…………………………

PERSETUJUAN ……………………………………………..…..………………………

PENGESAHAN ………………………………………………...……………………….

ABSTRAK……………………………………..…………………..……………………...

MOTTO ……………………………………..………………………..…………………

PERSEMBAHAN ……………………………………..……………….………………..

KATA PENGANTAR ……………………………………..……………….……………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….…………..

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………..…………….……………..

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... ..................

B. Identifikasi Masalah.................................................................................

C. Pembatasan Masalah ................................................................. ..........

D. Perumusan Masalah..................................................................................

E. Tujuan Penelitian......................................................................................

F. Manfaat Penelitian....................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................

A. Tinjauan Pustaka......................................................................................

1. Prasarana dan Sarana Olahraga...........................................................

2. Sumber Daya Manusia........................................................................

3. Organisasi ..........................................................................................

B. Kerangka Pemikiran .................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................

B. Metode Penelitian ...................................................................................

I

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xii

xiii

1

1

4

4

5

5

5

6

6

6

8

10

21

23

23

23

Page 11: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xi

C. Sumber Data .......... .................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................

E. Teknik Analisis Data ..............................................................................

F. Format Pengumpulan Data .....................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN ……...………………………………………………..

A. Deskripsi Data ………………………………………………………….

B. Pembahasan ..............................................................................................

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI,SARAN ………………………………………..

A. Simpulan ………………………………………………………………..

B. Implikasi ………………………………………………………………..

C. Saran ……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………………….

24

24

24

25

26

26

32

33

33

33

34

35

36

Page 12: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Belajar Lompat Jauh Pada Siswa di SD Negeri 01

Tunggulrejo Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 2008

Kelompok 1 dan Kelompok 2…..........................................................………...

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data …………......................……………….

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas ……………........................….………………….

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ……….................................................

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data …...........................................…….

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2…...................................................................................................

Tabel 7. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Pada

Kelompok 1……..…….................................................................................….

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok 2.

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Antara Kelompok 1

dan Kelompok 2 ................................................................................................

Tabel 10. Rangkuman Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kemampuan

Lompat Jauh Dalam Persen Kelompok 1 dan Kelompok 2...............................

37

38

38

39

40

41

41

42

42

43

Page 13: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Data tes Awal Kemampuan Lompat Jauh.…………………….………

Lampiran 2. Data tes Akhir Kemampuan Lompat Jauh.…………………….……...

Lampiran 3. Pembagian Kelompok Penelitian ....………… ……………………….

Lampiran 4. Uji Normalitas Data dengan metode Lilliefors .....................................

Lampiran 5. Uji Homogenitas ...........................................................................…..

Lampiran 6. Uji Perbedaan Tes Awal Antar Kelompok..…......................………...

Lampiran 7. Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1...………………

Lampiran 8. Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 2...………………

Lampiran 9 Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Antar Kelompok..…………...

Lampiran 10 Persentase Peningkatan Antar Kelompok …………………………....

Lampiran 11 Program Pembelajaran Lompat jauh dengan pembelajaran Inovatif dan

pembelajaran Konvensional…............................................................

Lampiran 12 Dokumentasi ........................ ………………………………………...

Lampiran 13 Perijinan Penelitian ..............................................................................

50

51

52

53

55

57

58

60

62

63

64

66

69

Page 14: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Awalan Lompat Jauh ..............................…………………….…….……

Gambar 2. Tumpuan Lompat Jauh Gaya Jongkok ...…………………….…….……

Gambar 3. Saat melayang dalam lompat jauh gaya jongkok....………….…….……

Gambar 4. Pendaratan Lompat Jauh Gaya Jongkok.…………………….…….……

9

10

11

12

Page 15: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xv

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi semboyan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan

olahraga tidak pernah hilang, sehingga bukan hanya dirasakan namun sekarang sudah

dilaksanakan di berbagai lapisan masyarakat. Perkembangan yang terjadi baik teknologi

maupun sumber daya manusia kian pesat sehingga olahraga tidak mau ketinggalan begitu

saja. Terbukti kemajuan dibidang olahraga sangat membanggakan.

Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena

kehidupan manusia terdiri dari dua aspek, yaitu aspek jasmani dan rohani yang tidak dapat

dipisahkan. Jika kedua aspek tersebut berkembang dan tumbuh secara selaras, maka akan

timbul kehidupan yang harmonis dalam pertumbuhannya. Keselarasan kehidupan jasmani

dan rohani pada manusia dapat dicapai antara lain dengan melakukan olahraga. Dengan

adanya SEA GAMES, ASIAN GAMES, dan OLIMPIADE, olahraga juga menjadi sarana untuk

mempererat hubungan antar negara di berbagai belahan benua. Selain itu olahraga juga dapat

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dengan adanya PORDA, yang sekarang

berubah menjadi PORPROV. Bermacam olahraga yang berkembang di indonesia saat ini

akan dipertandingkan dalam event empat tahunan tersebut. Disamping dapat mempersatukan

semua elemen masyarakat indonesia, PORPROV juga merupakan arena unjuk kebolehan

atlet masing-masing kabupaten/kota dalam satu provinsi untuk menjadi yang terbaik.

Ada beberapa unsur- unsur penting yang mendukung dalam upaya meningkatkan

prestasi olahraga, antara lain pembinaan teknik, pembinaan fisik dan pembinaan kematangan

juara. Pembinaan olahraga di Indonesia dilakukan oleh Kementrian Negara Pemuda dan

Olahraga. Sedangkan pembinaan dari pihak swasta dalam institusi olahraga non pemerintah

di lakukan olah KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi cabang olahraga

dan induk organisasi badan fungsional serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang

menjadi anggota induk organisasi olahraga tersebut. Status KONI itu sendiri, sebagai satu-

satunya organisasi induk dalam bidang keolahragaan yang mengkoordinasikan dan membina

kegiatan olahraga prestasi di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia, tercantum dalam

Page 16: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xvi

keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2001. Disamping unsur pembinaan masih banyak

faktor eksternal yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi misalnya organisasi,

pengurus, pelatih, atlet, dan orang tua atlet yang mendukung serta prasarana dan sarana.

Kelangsungan dan kelancaran dalam suatu organisasi, termasuk organisasi olahraga,

tidak dapat lepas dari pendanaan. Dengan adanya dana yang memadai maka kegiatan akan

berjalan dengan baik. Suatu organisasi yang baik harus mampu mencari atau mendapatkan

sumber dana, yang dapat berasal dari dalam anggota organisasi maupun dari luar anggota

organisasi. Setelah organisasi sudah tertata, maka langkah selanjutnya adalah metode

pembinaan yang perlu diperhatikan oleh para pengurus. Hal ini dikarenakan metode yang

baik akan menghasilkan prestasi atlet yang baik pula. Metode melatih memiliki beragam

bentuk sehingga pelatih harus benar-benar jeli dalam mengamati perkembangan para

atletnya.

Kualitas atlet harus didukung prasarana dan sarana yang baik. Prasarana dan sarana

yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipenuhi guna menunjang kegiatan latihan

sehingga prestasi maksimal dapat tercapai. Tanpa adanya prasarana dan sarana yang baik

maka akan terganggu segala kegiatan bahkan mungkin akan terhenti. Prestasi maksimal

merupakan impian setiap atlet atau klub dari berbagai macam cabang olahraga. Keberhasilan

prestasi tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, pelatih yang berkualitas memegang

peranan penting terhadap peningkatan prestasi atletnya. Pelatih harus mampu menerapkan

program latihan yang sesuai dengan keadaan, memantau latihan dan membina secara teratur

dan terus menerus. Di samping itu pelatih harus mampu mengembangkan prestasi yang telah

dicapai atletnya.

Secara keseluruhan prestasi olahraga Kota Surakarta dalam PORPROV 2005

kemarin mengalami penurunan. Kota Surakarta pada PORPROV tahun 2001 menempati

peringkat ketiga. Namun dalam event olahraga empat tahunan lalu hanya menempati

peringkat kelima di bawah juara umum Banyumas, Kota Semarang, Kudus, dan Grobogan.

Meskipun prestasi menurun bukan berarti pembinaan olahraga di Surakarta menurun atau

stagnan. Hal ini terbukti dengan beberapa cabang olahraga yang diikutkan dan sebelumnya

tidak pernah mempersembahkan emas namun dalam PORPROV lalu justru memberikan

kontribusi medali yang tidak mengecewakan.

Page 17: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xvii

Penurunan prestasi olahraga Kota Surakarta dalam PORPROV 2005 lebih banyak

dipengaruhi perpindahan para atlet ke luar daerah karena iming-iming bonus tinggi maupun

pekerjaan. Dari 33 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PORDA, Surakarta

mengikutsertakan 28 cabang (Suara Merdeka, 24 September 2005). Hal ini menunjukkan

bahwa perhatian pemerintah kota kurang dalam bidang olahraga, padahal Pemerintah dan

Pemerintah Daerah mempunyai hak dan kewajiban mengarahkan, membimbing, membantu,

mengawasi penyelenggaraan keolahragaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

serta memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya kegiatan

keolahragaan bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (UU No 3/2005, pasal 11).

PORPROV XIII 2009 yang dilaksanakan di Kota Surakarta merupakan salah satu

ajang pembuktian bagi atlet-atlet Kota Surakarta untuk memberikan sumbangsihnya. Di

event empat tahunan ini juga merupakan pembuktian bagi Kota Surakarta untuk

menunjukkan pada daerah lain bahwa pemerintahan kota Solo juga mendukung kemajuan

olahraga di Kota Solo.

Pada pasal 34 dijelaskan, pemerintah kabupaten/kota melaksanakan perencanaan,

pembinaan, pengembangan, penerapan standarisasi, dan penggalangan sumber daya

keolahragaan yang berbasis keunggulan lokal (ayat 1), Pemerintah kabupaten/kota wajib

mengelola sekurang-kurangnya satu cabang olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan

atau internasional (ayat 2). Mencermati pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah

memberikan kesempatan bagi pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengembangkan olahraga

prestasi berdasarkan kemampuan dan karakteristik daerah masing-masing. Termasuk juga

mengembangkan olahraga unggulan yang dapat dikembangkan disetiap Kabupaten/Kota.

Sehingga sebelum melakukan pembinaan olahraga perlu diketahui olahraga apa yang

menjadi unggulan di Kabupaten/Kota itu sendiri. Begitu juga di Kota Surakarta, supaya

nantinya pembinaan dan pengembangan olahraga dapat tercapai secara maksimal sehingga

menjadi olahraga unggulan di Kota Surakarta. Hal tersebut di atas yang melatar belakangi

penulis untuk mengangkat judul ”Studi Kesiapan Sarana Dan Prasarana Olahraga

Menjelang Porprov XIII Tahun 2009 Di Surakarta’’.

Page 18: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xviii

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam

penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Perlunya olahraga bagi kehidupan manusia.

2. Penurunan prestasi olahraga Kota Surakarta pada PORPROV 2005.

3. Perpindahan atlet keluar daerah karena iming-iming bonus tinggi dan pekerjaan.

4. Perhatian pemerintah kota yang kurang dalam bidang olahraga.

5. Kota Solo menjadi tuan rumah PORPROV XIII 2009

6. Pembinaan olahraga memerlukan sarana dan prasarana yang memadai

Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap permasalahan penelitian,

masalah penelitian perlu dibatasi. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi mengenai

’’Kesiapan Keadaan Sarana Dan Prasarana Olahraga Menjelang PORPROV XIII

Tahun 2009 Di Solo’’

Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam

penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kesiapan keadaan prasarana dan sarana olahraga menjelang PORPROV

XIII tahun 2009 di Kota Solo?

Tujuan Penelitian

Page 19: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xix

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah

diatas, maka tujuan penelitian ini untuk :

1. Mengetahui kesiapan prasarana dan sarana olahraga Kota Solo agar pelaksanaan

PORPROV XIII berjalan lancar.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai rangsangan yang positif bagi Pemerintah Kota (Pemkot), pengurus KONI dan

pengurus cabang olahraga sehingga dapat meningkatkan pembinaan olahraga di Kota

Surakarta pada umumnya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat, memberikan sumbangan

kemajuan prestasi olahraga di Kota Surakarta

3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian

ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Page 20: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xx

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi semboyan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan

olahraga tidak pernah hilang, sehingga bukan hanya dirasakan namun sekarang sudah

dilaksanakan di berbagai lapisan masyarakat. Perkembangan yang terjadi baik teknologi

maupun sumber daya manusia kian pesat sehingga olahraga tidak mau ketinggalan begitu

saja. Terbukti kemajuan dibidang olahraga sangat membanggakan.

Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena

kehidupan manusia terdiri dari dua aspek, yaitu aspek jasmani dan rohani yang tidak dapat

dipisahkan. Jika kedua aspek tersebut berkembang dan tumbuh secara selaras, maka akan

timbul kehidupan yang harmonis dalam pertumbuhannya. Keselarasan kehidupan jasmani

dan rohani pada manusia dapat dicapai antara lain dengan melakukan olahraga. Dengan

adanya SEA GAMES, ASIAN GAMES, dan OLIMPIADE, olahraga juga menjadi sarana untuk

mempererat hubungan antar negara di berbagai belahan benua. Selain itu olahraga juga dapat

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dengan adanya PORDA, yang sekarang

berubah menjadi PORPROV. Bermacam olahraga yang berkembang di indonesia saat ini

akan dipertandingkan dalam event empat tahunan tersebut. Disamping dapat mempersatukan

semua elemen masyarakat indonesia, PORPROV juga merupakan arena unjuk kebolehan

atlet masing-masing kabupaten/kota dalam satu provinsi untuk menjadi yang terbaik.

Ada beberapa unsur- unsur penting yang mendukung dalam upaya meningkatkan

prestasi olahraga, antara lain pembinaan teknik, pembinaan fisik dan pembinaan kematangan

juara. Pembinaan olahraga di Indonesia dilakukan oleh Kementrian Negara Pemuda dan

Olahraga. Sedangkan pembinaan dari pihak swasta dalam institusi olahraga non pemerintah

di lakukan olah KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi cabang olahraga

dan induk organisasi badan fungsional serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang

menjadi anggota induk organisasi olahraga tersebut. Status KONI itu sendiri, sebagai satu-

satunya organisasi induk dalam bidang keolahragaan yang mengkoordinasikan dan membina

kegiatan olahraga prestasi di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia, tercantum dalam

Page 21: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxi

keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2001. Disamping unsur pembinaan masih banyak

faktor eksternal yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi misalnya organisasi,

pengurus, pelatih, atlet, dan orang tua atlet yang mendukung serta prasarana dan sarana.

Kelangsungan dan kelancaran dalam suatu organisasi, termasuk organisasi olahraga,

tidak dapat lepas dari pendanaan. Dengan adanya dana yang memadai maka kegiatan akan

berjalan dengan baik. Suatu organisasi yang baik harus mampu mencari atau mendapatkan

sumber dana, yang dapat berasal dari dalam anggota organisasi maupun dari luar anggota

organisasi. Setelah organisasi sudah tertata, maka langkah selanjutnya adalah metode

pembinaan yang perlu diperhatikan oleh para pengurus. Hal ini dikarenakan metode yang

baik akan menghasilkan prestasi atlet yang baik pula. Metode melatih memiliki beragam

bentuk sehingga pelatih harus benar-benar jeli dalam mengamati perkembangan para

atletnya.

Kualitas atlet harus didukung prasarana dan sarana yang baik. Prasarana dan sarana

yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipenuhi guna menunjang kegiatan latihan

sehingga prestasi maksimal dapat tercapai. Tanpa adanya prasarana dan sarana yang baik

maka akan terganggu segala kegiatan bahkan mungkin akan terhenti. Prestasi maksimal

merupakan impian setiap atlet atau klub dari berbagai macam cabang olahraga. Keberhasilan

prestasi tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, pelatih yang berkualitas memegang

peranan penting terhadap peningkatan prestasi atletnya. Pelatih harus mampu menerapkan

program latihan yang sesuai dengan keadaan, memantau latihan dan membina secara teratur

dan terus menerus. Di samping itu pelatih harus mampu mengembangkan prestasi yang telah

dicapai atletnya.

Secara keseluruhan prestasi olahraga Kota Surakarta dalam PORPROV 2005

kemarin mengalami penurunan. Kota Surakarta pada PORPROV tahun 2001 menempati

peringkat ketiga. Namun dalam event olahraga empat tahunan lalu hanya menempati

peringkat kelima di bawah juara umum Banyumas, Kota Semarang, Kudus, dan Grobogan.

Meskipun prestasi menurun bukan berarti pembinaan olahraga di Surakarta menurun atau

stagnan. Hal ini terbukti dengan beberapa cabang olahraga yang diikutkan dan sebelumnya

tidak pernah mempersembahkan emas namun dalam PORPROV lalu justru memberikan

kontribusi medali yang tidak mengecewakan.

Page 22: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxii

Penurunan prestasi olahraga Kota Surakarta dalam PORPROV 2005 lebih banyak

dipengaruhi perpindahan para atlet ke luar daerah karena iming-iming bonus tinggi maupun

pekerjaan. Dari 33 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PORDA, Surakarta

mengikutsertakan 28 cabang (Suara Merdeka, 24 September 2005). Hal ini menunjukkan

bahwa perhatian pemerintah kota kurang dalam bidang olahraga, padahal Pemerintah dan

Pemerintah Daerah mempunyai hak dan kewajiban mengarahkan, membimbing, membantu,

mengawasi penyelenggaraan keolahragaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

serta memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya kegiatan

keolahragaan bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (UU No 3/2005, pasal 11).

PORPROV XIII 2009 yang dilaksanakan di Kota Surakarta merupakan salah satu

ajang pembuktian bagi atlet-atlet Kota Surakarta untuk memberikan sumbangsihnya. Di

event empat tahunan ini juga merupakan pembuktian bagi Kota Surakarta untuk

menunjukkan pada daerah lain bahwa pemerintahan kota Solo juga mendukung kemajuan

olahraga di Kota Solo.

Pada pasal 34 dijelaskan, pemerintah kabupaten/kota melaksanakan perencanaan,

pembinaan, pengembangan, penerapan standarisasi, dan penggalangan sumber daya

keolahragaan yang berbasis keunggulan lokal (ayat 1), Pemerintah kabupaten/kota wajib

mengelola sekurang-kurangnya satu cabang olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan

atau internasional (ayat 2). Mencermati pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah

memberikan kesempatan bagi pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengembangkan olahraga

prestasi berdasarkan kemampuan dan karakteristik daerah masing-masing. Termasuk juga

mengembangkan olahraga unggulan yang dapat dikembangkan disetiap Kabupaten/Kota.

Sehingga sebelum melakukan pembinaan olahraga perlu diketahui olahraga apa yang

menjadi unggulan di Kabupaten/Kota itu sendiri. Begitu juga di Kota Surakarta, supaya

nantinya pembinaan dan pengembangan olahraga dapat tercapai secara maksimal sehingga

menjadi olahraga unggulan di Kota Surakarta. Hal tersebut di atas yang melatar belakangi

penulis untuk mengangkat judul ”Studi Kesiapan Sarana Dan Prasarana Olahraga

Menjelang Porprov XIII Tahun 2009 Di Surakarta’’.

Page 23: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxiii

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam

penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Perlunya olahraga bagi kehidupan manusia.

2. Penurunan prestasi olahraga Kota Surakarta pada PORPROV 2005.

3. Perpindahan atlet keluar daerah karena iming-iming bonus tinggi dan pekerjaan.

4. Perhatian pemerintah kota yang kurang dalam bidang olahraga.

5. Kota Solo menjadi tuan rumah PORPROV XIII 2009

6. Pembinaan olahraga memerlukan sarana dan prasarana yang memadai

Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap permasalahan penelitian,

masalah penelitian perlu dibatasi. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi mengenai

’’Kesiapan Keadaan Sarana Dan Prasarana Olahraga Menjelang PORPROV XIII

Tahun 2009 Di Solo’’

Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam

penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

2. Bagaimanakah kesiapan keadaan prasarana dan sarana olahraga menjelang PORPROV

XIII tahun 2009 di Kota Solo?

Tujuan Penelitian

Page 24: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxiv

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah

diatas, maka tujuan penelitian ini untuk :

2. Mengetahui kesiapan prasarana dan sarana olahraga Kota Solo agar pelaksanaan

PORPROV XIII berjalan lancar.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

4. Sebagai rangsangan yang positif bagi Pemerintah Kota (Pemkot), pengurus KONI dan

pengurus cabang olahraga sehingga dapat meningkatkan pembinaan olahraga di Kota

Surakarta pada umumnya.

5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat, memberikan sumbangan

kemajuan prestasi olahraga di Kota Surakarta

6. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian

ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Page 25: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxv

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Untuk penelitian ini dilaksanakan di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang beralamat di Stadion Manahan, Jl. Adi Sucipto No. 1 Surakarta (0271) 718196, dan seluruh Pengcab olahraga di Kota Solo.

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari Tahun

2010 tanggal 1 sampai dengan tanggal 20 Februari .

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengertian

penelitian deskriptif menurut Sugiyanto (1990: 52) menyatakan:”Penelitian yang bertujuan

untuk mencari informasi mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang aktual atau yang

ada pada saat penelitian berlangsung. Penelitian deskriptif pada umumnya tidak menguji

hipotesis melainkan hanya untuk melihat gambaran atau deskripsi tentang apa yang sedang

terjadi.

C. Sumber Data

Data-data dalam penelitian ini berdasarkan atas dokumen hasil dari penelitian dan

sumber data yang tersedia meliputi :

1. Prasarana dan sarana

2. Data dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Solo.

3. Data dari 20 pengcab olahraga di Kota Solo.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dari pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah :

Page 26: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxvi

1. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan pengamatan yang dilakukan secara terencana

untuk menggambarkan kejadian, perilaku, dan benda artifak yang ada di setting

penelitian yang diteliti. Observasi dapat dikategorikan kedalam: observasi tidak terlibat

(non participant observation), observasi terlibat (participant observation).

2. Wawancara, menurut Sugiyanto (1990: 76) adalah instrumen yang berbentuk

serangkaian pertanyaan lisan yang bertujuan untuk mengetahui pendapat, perasaan,

atau keadaan yang dialami oleh subyek yang diwawancarai.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian, karena

analisis data dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah

dalam penelitian. Dari data yang akan diperoleh kemudian dianalisa. Adapun teknik analisa

yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis

kualitatif.

F. Format Pengumpulan Data

Format dari pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Utama adalah hasil observasi dan survey dari keadaan prasarana dan sarana

menjelang Porprov tahun 2009 di Kota Surakarta

2. Data Pendukung

a. Data dari KONI Kota Surakarta, yang berupa:

1). Kantor sekretariat.

2). Struktur organisasi.

Page 27: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxvii

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Dari analisis data yang telah dilakukan dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai

berikut :

1. Sarana

Mulai bulan juli sampai Agustus 2009 Solo akan menjadi tuan rumah Pekan Olah

Raga Provinsi (Porprov). Dari prasarana yang dimiliki, daerah ini ternyata memang menjadi

andalan Jawa Tengah. Di kompleks Manahan, misalnya, terdapat stadion yang sudah teruji

untuk penyelenggaraan rangkaian pertandingan Liga Champions Asia (LCA) tahun 2007.

Saat itu, stadion berkapasitas 24.500 penonton tersebut dipinjam Persik Kediri sebagai

markas untuk menjamu Shanghai Shenhua (China), Sydney FC (Australia), dan Urawa Red

Diamonds (Jepang). Memang sempat ada kejadian memalukan saat turun hujan menjelang

Persik menjamu Sydney FC pada 11 April 2007. Lebat dan relatif lamanya guyuran hujan

mengakibatkan hampir seluruh permukaan lapangan kebanjiran, sehingga pertandingan

terpaksa ditunda. Baru keesokan harinya dilanjutkan. Namun, saat ini kondisinya membaik.

Menggunakan APBD Surakarta sekitar Rp 2,3 miliar, jaringan drainasi di bawah tanah telah

dibenahi. Rumputnya pun diganti baru, jenis dactylon cynodon. Tetapi, perbaikan pada

bagian lain tetap diperlukan. Lintasan atletik berlapis karet sintetis yang melingkari lapangan

hijau, menggelembung di dua bagian. Padahal, ajang lari yang memiliki delapan lintasan

tersebut sudah dilengkapi peralatan canggih bantuan Kementerian Negara Olahraga untuk

merekam waktu secara otomatis saat pelari memasuki garis finis.

Balap Sepeda Di kompleks itu juga terdapat velodrome. Ajang lomba balap sepeda

itu dibangun dan diresmikan bersamaan dengan stadion utama oleh Presiden Soeharto pada

21 Pebruari 1998. Ajang adu kebut nomor-nomor track itu memiliki jarak sekali putaran 333

meter, sesuai standar internasional.

Konstruksinya sangat kokoh, cuma sayang, permukaan lintasan dinilai relatif kasar.

Sepertiga bagian bawah lintasan memang sudah diperhalus, tapi sisi bagian atas belum

tersentuh perbaikan.

Page 28: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxviii

Lapangan tenis di kompleks itu pun tak kalah berkualitas. Sembilan court yang ada,

seluruh permukaannya flexypave. Kualitasnya pun sudah teruji dengan suksesnya

penyelenggaraan pertandingan Piala Davis Grup II zona Asia-Oceania antara Indonesia

melawan Kuwait, 6-8 April 2009. Sebelumnya, arena tersebut juga digunakan sebagai venue

ITF Junior Solo Open dan Solo Women Circuit. Tetapi, sarana pendukungnya perlu dipoles

agar lebih sesuai standar internasional, terutama pada tribun dan sebagian pembatas di center

court.

Solo yang perannya dalam pentas olahraga nasional begitu berarti lewat penyelenggaraan

PON I tahun 1948, juga memiliki venue berkualitas untuk cabang basket. GOR Bhinneka

yang kini berubah nama menjadi Sritex Arena (hall A), bertahun-tahun menjadi markas klub

basket Bhinneka Solo. Sebelum kemudian merger dengan Stadium Jakarta medio Desember

2008, klub tersebut selalu menjamu lawan di gedung itu dalam ajang basket profesional

Tanah Air, Indonesian Basketball League (IBL). GOR berkapasitas sekitar 5.000 penonton

itu juga pernah digunakan untuk kejurnas bulutangkis dan ajang voli Proliga All Star.

Venues unggulan lain berada di daerah tetangga Solo. Bukit Joglo di kawasan

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, salah satunya. Puncak bukit berketinggian 460 meter di

atas permukaan laut (dpl) yang dikitari beberapa bukit lain itu merupakan salah satu tempat

favorit olahraga dirgantara, gantole. Lokasi launching sudah permanen. Akses jalan sudah

berlapis aspal.

Ketua Pengprov Pordirga Gantole Jateng, Oke Adrianto pun mengklaim prasarana tersebut

sebagai salah satu venue terbaik di Tanah Air.

Area parkir sebenarnya lumayan luas, tapi tidak rata. Ditambah fasilitas di lokasi start

kurang terjaga, seperti shelter atlet rusak dan tidak tersedianya toilet.

Bukit Kemuning di daerah Ngargoyoso, Karanganyar, menjadi tempat favorit para atlet

paralayang Jateng dan DIY. Berketinggian 1.600 dpl, lokasi yang terletak di lereng Gunung

Lawu tersebut berada di areal perkebunan teh. Sayangnya, akses ke lokasi masih berupa

jalan tanah sehingga sangat licin saat hujan turun dan sesudahnya.

Sragen pun menyimpan prasarana olahraga unggulan, yakni Arena Pacuan Kuda

Nyi Ageng Serang yang terletak di Desa Ngargotirto Kecamatan Sumberlawang. Dibangun

dengan biaya Rp 2,7 miliar dari APBD Jateng dan APBD Sragen, tempat itu memiliki lebar

lintasan 15 meter dan panjang 1.200 meter. Dua belas kuda sekaligus dapat dipacu dalam

Page 29: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxix

sekali start.

Lapangan yang pernah digunakan untuk Kapolda Cup 2008 ini dilengkapi istal dengan daya

tampung sekitar 30 ekor kuda. Ruang tunggu joki bisa menampung 30 orang. Kapasitas

penontonnya mencapai 2.436 orang, termasuk 500 orang di tribun.

Anggota Komisi Pacuan pada Pordasi Jateng, Ali Ni’am (Sura Mereka, 21 Juni

2009) menyebut fasilitas di arena tersebut sebagai yang terbaik di Jateng. Bahkan beberapa

kalangan mengklaim sebagai yang terbaik kedua setelah Arena Pacuan Kuda Pulo Mas di

Jakarta.Memprihatinkan Di Solo dan sekitarnya memang banyak prasarana olahraga

memadai. Tetapi, bila melihat kondisi Jateng secara umum, sebagian besar fasilitas yang ada

memprihatinkan.

Kalangan DPRD Solo menilai perencanaan pembangunan venue pertandingan

untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2009 di kompleks Gelora Manahan

asal-asalan.Temuan itu didapatkan anggota Komisi IV DPRD Solo ketika melakukan

peninjauan langsung venue, (Solopos, Senin 30/3/2009). Akibatnya, sejumlah venue

terancam gagal dipakai. Bahkan lapangan voli pantai sudah pasti tidak akan

digunakan.Dalam acara Sidak itu, anggota Dewan didampingi oleh sejumlah pengurus KONI

Solo dan Sekretaris Yayasan Gelora Manahan (selalu penanggung jawab pembangunan

venue pertandingan-red), Tjeng Haedar. Venue yang ditinjau adalah wall panjat tebing, voli

pantai, sirkuit balap motor dan velodrom untuk balap sepeda. Pertandingan panjat dinding

terancam dipindah ke Semarang karena venue belum sesuai standar, sedangkan perlombaan

voli pantai sudah pasti dipindah ke Hotel Lorin. Padahal untuk pembangunan kedua venue

itu dianggarkan Rp 950 juta, di mana Rp 700 juta untuk papan panjat tebing. Bahkan

akhirnya harus digelontorkan dana tambahan senilai Rp 100 juta guna membangun enam

boulder tambahan supaya memenuhi standar menggelar pertandingan Porprov. Sedangkan

perbaikan di velodrom balap sepeda hanya dilakukan sebagian. Guna melengkapi renovasi

keseluruhan diperlukan dana tambahan sebesar Rp 1 miliar.

Ketua Komisi IV DRPD Kota Solo, Satryo Hadinagoro (Solopos, Senin 30 Maret

2009) mengatakan ”pembangunan venue ini menunjukkan perencanaan kurang matang,

terkesan asal-asalan. Ketika hendak memulai pembangunan tidak diperhitungkan dengan

cermat segala sesuatunya. Kalau sampai tidak terpakai kan berarti pembangunannya sia-sia,”

Mengenai venue panjat dinding, Satryo mengatakan kalau perlu dilakukan relokasi. Sebab,

Page 30: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxx

kata dia, tempat yang dipakai sekarang terlalu sempit untuk menampung para atlet, pelatih

dan penonton.

2. Prasarana Pertandingan

Tabel 1. Venues Cabang Olahraga Porprov Jateng tahun 2009

No Cabang Olahraga Venues

1 Angkat besi, Binaraga dan Angkat Berat Aula SMK Negeri 8

2 Aquatik Kolam Renang Tirtomiyo Manahan

3 Anggar GOR UTP Cengklik

4 Atletik Stadio Manahan

5 Balap Motor Sirkuit Manahan

6 Balap Sepeda a. Velodrom Manahan

b. BMX: Velodrom Manahan

c. Kriterium : Jl Lingkar Luar

Manahan

7 Baseball/Softball a. Lapangan Luar Manahan

b. Lap Kota Barat

8 Billiard Masse Billiard Megaland

9 Bola Basket Sritek Arena Hall

10 a. Bola voli Indoor

b. Bola Voli Pantai

GOR Manahan

Lap Luar Manahan

11 Bridge Rumdin Wawali Surakarta

12 Bulutangkis Sritek Arena Hall B

13 Catur Pendopo Kompleks Balaikota

Surakarta

14 Dansa Rumah Makan Diamond

15 Drumband a. GOR UMS Pabelan

b. Jl Adi Sucipto

c. Stadion R Maladi

16 Gulat SMK Negeri 7

17 Judo AULA Unisri

Page 31: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxxi

18 Karate Grand Mall

19 Kempo Studen Center UNS

20 Panahan Stadion UNS Kentingan

21 Panjat Tebing Kompleks Manahan

22 Sepak Bola

a. Sepak bola

b. Futsal

a. Stadion Manahan

b. Stadion R Maladi

c. Hall Sritek Arena A

23 Sepatu Roda Jl Adi Sucipto

24 Taekwondo Graha Saba Buana

25 Tarung Drajat GOR UMS Pabelan

26 Tenis Meja GOR Suratman Kepatihan

27 Tenis Lapangan Lap Tenis Manahan

28 Tinju AULA AUB

29 Wushu GOR PMS Surakarta

Tabel 2. Venues Cabang PORPROV XIII di Kota Semarang No Cabang Olahraga Venues

1 Golf Padang Golf Gombel

2 Menembak Lap Tembak Jatidiri

3 Senam Lap OR FIK UNNES

Tabel 3. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Karanganyar No Cabang Olahraga Venues

1 Balap Sepeda MTB Jengkrik Mojosongo

2 Paralayang Kemuning

3 Sepak Bola Stadion 45

4 Bola Voli Pantai Hotel Lor In

Tabel 4. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Wonogiri

Page 32: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxxii

No Cabang Olahraga Venues

1 Balap Sepeda Lingk Waduk Gajah Mungkur

2 Gantole Bukit Wonogiri

Tabel 5. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Sukoharjo No Cabang Olahraga Venues

1 Dayung Waduk Mulur

2 Sepak Bola Stadion Jombor

Tabel 6. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Boyolali No Cabang Olahraga Venues

1 Aeromadeling Grass Stripe Bandara

2 Pencak Silat Hall Musdalifah Asrama Haji

Tabel 7. Venues Cabang PORPROV XIII di Kabupaten Klaten No Cabang Olahraga Venues

1 Sepak Takraw GOR Gelar Sena

B. Pembahasan

Kesiapan prasarana dan sarana olahraga menjelang Porprov tahun 2009 di Kota

Surakarta dapat dilihat dari pandangan-pandangan berikut :

1. Dilihat dari prasarana dan sarana yang sudah ada masih ada yang belum sesuai standart

yang ditetapkan.

2. Kondisi prasarana dan sarana yang ada tidak sesuai dengan standarisasi tiap cabang

olahraga yang dipertandingkan.

3. Pembangunan prasarana dan sarana untuk pertandingan terkesan dikejar waktu tanpa

perencanaan yang matang sehingga pembangunannya tidak sesuai

Page 33: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxxiii

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasannya dan hasil wawancara dengan

ketua atau pengurus cabang olahraga pada pekan olahraga Provinsi ke XIII pada tahun 2009,

maka dapat ditarik suatu simpulan dari tiap-tiap cabang olahraga sebagai berikut :

1. PABBSI

Pelaksanaan event Angkat besi, Binaraga dan Angkat Berat pada PORPROV XIII

berjalan lancar. Akan tetapi sarana dan prasarana yang digunakan untuk event ini masih

menyewa tempat di SMKI/SMK 8 kepatihan solo adapun 4 set perlatan angkat besi dan 4

set peralatan angkat berat juga masih menyewa klub-klub angkat besi, binaraga dan

angkat berat yang ada di kota solo. Sehingga sarana dan prasarananya yang digunakan

untuk event angkat besi, binaraga dan angkat berat belum memadai.

2. PERBASI

Pelaksanaan event cabang olahraga bola basket pada Pekan Olahraga Provinsi ke XIII

dilaksanakan di gedung sritex arena, dilihat bangunan dan fasilitas yang ada digedung

sritex arena , sarana yang digunakan untuk event ini sangat memadai dan pelaksanaan

berjalan lancar

3. GABSO

Event bridge di selenggarakan di rumah dinas wakil wali kota surakarta, dari sisi

penyelenggaraan event bridge berlangsung lancar.

4. PERBASASI

5. PBVSI

6. JUDO

7. PTMSI

8. POBSI

9. PRSI

10. GULAT

11. PERBAKIN

Page 34: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxxiv

12. ISSI

13. FORKI

14. PERKEMI

15. PERCASO

16. TARUNG DERAJAD

17. WUSHU

18. TAEKWONDO

19. SEPATU RODA

20. PANAHAN

21. SEPAK TAKRAW

22. Kurangnya perencanaan yang matang sehingga persiapan pembangunan prasarana dan

sarana untuk pelaksanaan Porprov XIII di Solo kurang maksimal.

23. Pembangunan prasarana yang terkesan terburu-buru sehingga prasarana yang dimiliki

kurang standart baik kuantitas maupun kualitas.

24. Persiapan prasarana dan saran untuk pelaksanaan Porprov XIII di Solo belum memadai.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan dapat dikemukakan implikasi

sebagai berikut :

1. Dengan diketahui persiapan prasarana dan sarana pertandingan Porprov XIII disolo dapat

segera dibenahi sehingga pelaksaaannya nanti dapat maksimal.

2. Pengurus dan panitia pelaksana Porprov khusunya di Solo dapat menjadikan penelitian

ini sebagai pertimbangan untuk memperbaiki persiapan pelaksanaan Porprov XIII di

Kota Solo.

Page 35: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxxv

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat dikemukakan antara lain :

1. Untuk Pengurus Organisasi Olahraga agar lebih memberi perhatian dan penghargaan

kepada seluruh panitia pelaksana. Selain itu hendaknya pengurus mengoptimalkan

perannya dalam mendukung pelaksanaan Porprov XIII di Kota Solo ini

2. Untuk Panitia Pelaksana hendaknya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan

baik demi suksesnya penyelenggaraan Porprov tahun 2009 di Kota Solo ini.

Page 36: STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA …/Studi...sarana dan prasarana olahraga menjelang PORPROV XIII tahun 2009 di kota Solo sebanyak 20 cabang olahraga. Berdasarkan hasil

. xxxvi

DAFTAR PUSTAKA Alex S. Nitisemito. 1988 . Manajemen Personalia . Jakarta :Ghalia Indonesia Alo Liliweri. 1997. Sosiologi Organisasi. Bandung : Citra Aditya Bakti Arni Muhammad. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Depdikbud Dirjendikti Depdiknas. 2004. Sain. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas Dydiet Hardjito.1997. Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian. Jakarta : Raja

Grafindo Persada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS

Press Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Surakarta:

UNS Press Hamalik Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta :

Bumi Aksara Hasibuan, Malayu S.P. 1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara Masri Singarimbun. 1995. Metodologi Survei. Jakarta : PT Pustaka LP3ES Indonesia Nanang Fatah. 1997. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Poerwadarminta WJS. 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Sanafiah Faisal. 1981. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya : Usaha Nasional Santoso Sastroputro. 1988. Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa. Bandung : Alumni Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta