Studi Kasus (Recovered)

33
Profesi Ners STIK GIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH BIODATA A. IDENTITAS KLIEN 1. Nama klien : Tn.Y 2. umur/tanggal lahlir : 30 tahun 3. Jenis kelamin : Laki-laki 4. Agama/Keyakinan : Islam 5. Suku/Bangsa : Marang/Indonesia 6. Pekerjaan : Wiraswasta 7. Status pernikahan : Single 8. Alamat : Banta-bantaeng RW. 08 RT. 01/12 Makassar 9. No. MR : 07 78 53 10. Ds. Medis : App. Infiltrat 11. Pengkajian : 27/11/2006 B. PENGANGGUNG JAWAB 1. Nama : Ny. J 2. Umur : 52 Tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Pekerjaan : IRT 5. Hubungan dengan klien: Tante Created by Nurhasanah 8

description

hahaha

Transcript of Studi Kasus (Recovered)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR

Profesi Ners STIK GIA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSARPENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAHBIODATAA. IDENTITAS KLIEN1. Nama klien:Tn.Y

2. umur/tanggal lahlir:30 tahun

3. Jenis kelamin:Laki-laki

4. Agama/Keyakinan:Islam

5. Suku/Bangsa:Marang/Indonesia

6. Pekerjaan:Wiraswasta

7. Status pernikahan: Single

8. Alamat:Banta-bantaeng RW. 08 RT. 01/12 Makassar9. No. MR:07 78 5310. Ds. Medis:App. Infiltrat

11. Pengkajian:27/11/2006

B. PENGANGGUNG JAWAB1. Nama:Ny. J2. Umur:52 Tahun

3. Jenis Kelamin:Perempuan

4. Pekerjaan: IRT

5. Hubungan dengan klien:Tante

6. Ansuransi:JPS

RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI/ALASAN MASUK RUMAH SAKIT:

Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan bawah tembus kebelakang, disertai dengan mual, muntah dan pusing. Dialami sejak tadi malam (tanggal 21 November 2006) dan klien langsung dibawah ke Rumah Sakit Labuang Baji. Pada saat dikaji klien post operasi hari pertama dan mengeluh nyeri pada daerah operasi, nyeri bertambah bila klien banyak bergerak dan berkurang bila klien dalam posisi istirahat/tenang. Klien mengeluh takut bergerak karena nyeri.RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:

Riwayat penyakit yang biasa dialami pada masa lalu hanya penyakit ringan seperti Influensa, dan batuk.RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA; (GENOGRAM 3 GENERASI)

Keterangan:

Meninggal

Wanita

Meninggal

Laki-laki

Serumah

Klien

INFORMASI DIPEROLEH DARI: klien sendiri

C. PENGKAJIAN FISIK:1. Sistem pernapasan

a. Pernapasan :Jenis pernapasan Eupneu dengan frekuensi 20x/menitb. Bunyi nafas : Bronchovesikuler

c. Bentuk dada:Normal chestd. Perbandingan anterior posterior : 1:2

e. Informasi lain yang relevaan : Tidak ada pernapasan cuping hidung, Tidak terdengar ronchi dab weshing, serta tidak terpasang O2.

2. Sistem kardiovaskuler

a. Kesadaran: saat dikaji klien dalam keadaan sadar sepenuhnya (Composmentis)b. Tanda-tanda Vital:

1) Suhu: 360C

2) Nadi:80 X/menit

3) Pernapasan: 20X/menit

4) TD:100/70 mmHg

c. Turgor kulit: Baik

d. Warna kulit:Coklat, warna hampir merata pada seluruh tubuh, tidak tampak adanya cianosis maupun ikterus.e. Informasi lain yang relevan : Klien mengungkapkan tidak mengalami nyeri dada.3. Sistem Pencernaan;

a. Diit khusus: Tidak ada diet khusus yang diprogramkan, namun pada saat ini (saat dikaji) klien masih dalam keadaan puasa post operasi.b. Nafsu makan:Sebelum dirawat klien mengungkapkan selera makannya baik.c. Pola makan: Klien mengungkapkan pola makannya teratur 3 kali sehari dengan variasi menu sebagai berikut; nasi, sayur, ikan, kadang-kadang ada tempe, dan kadang-kadang buah. Kebiasaan minum susu setelah makan tidak pernah. d. Kebiasaan minum: Sebelum dioperasi klien mempunyai kebiasaan minum 5-6 kali perhari, saat ini klien belum pernah minum, klien mengeluh haus dan mengungkapkan keinginannya untuk minum.e. Jumlah perhari: Kurang lebih 1500 cc (sebelum dirawat)f. Mulut: Mukosa mulut nampak keringg. Jumlah gigi: 32

h. Gangguan menelan: Klien mengungkapkan selama ini (terutama sebelum sakit) tidak ada gangguan menelan. i. Informasi relevan: Terpasang drain pada daerah abdomen regio kanan bawah post operasi, verban pada daerah abdomen, panjang luka berdasarkan cataatan laporan bedah sepanjang 30 cm, klien mengeluh nyeri terutama pada daerah abdomen post operasi, kondisi luka masih basah. Skala nyeri 8 (pada skala 0-10)4. Sistem indra

a. Penghlihatan: Lapangan pandang 1800, tidak menggunakan alat bantu penglihatanb. Visus:6/6 (pada jarak 6 meter klien dapat melihat huruf yang secara normal/orang normal dapat melihatnya pada jarak 6 meter)c. Hidung: Tidak ada keluhan nyeri saat ditekan, tidak tampak adanya polip dan tidak terjadi deviasi. d. Penciuman:Klien dapat membedakan baue. Keadaan telinga: Bersih, tidak tampak penumpukan serumen, tidak ada gangguan pendengaran, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.f. Kanal auditorius: Bersihg. Fungsi pendengaran: Baikh. Informasi relevan:Tidak ditemukan kelainan pada penciuman, penglihatan dan pendengaran

5. Sistem neourologi

a. Daya pikir: Masih mengingat masa lalu dan masa sekarang, tidak ada gangguan orietasi waktu, tempat maupun orang. b. Tingkat neurologis (GCS)

1) Membuka mata: Spontan (4)2) Reaksi verbal

: Orientasi (5)3) Reaksi motorik: Mengikuti perintah (6)6. Pupil

a. Kiri:

1) Ukuran : 2 mm

2) Reaksi: Reaktif terhadap cahayab. Kanan:

1) Ukuran: 2 mm

2) Reaksi: Reaktif terhadap cahayac. Informasi relevan:Pupil isokor7. Muskuloskeletal (pergerakan anggota gerak)

a. Lengan:

1) Kekuatan: Skala kekuatan otot 52) Gerakan: Dapat melakukan pergerakan tanpa tahanan.3) Alat bantu: Tidak menggunakan alat bantu4) Olah raga yang dilakukan : Klien tidak terbiasa melakukan olah ragab. Tungkai:

1) Kekuatan : Skala kekuatan otot 52) Tidak menggunakan alat bantu

c. Informasi yang relevan: klien dala keadaan tirah baring8. Sistem integumen

a. Sebelum dirawat:

1) Mandi: Klien mandi dengan frekuensi 2 kali perhari, dan klien mampu melakukannya sendiri2) Menggunakan sabun

3) Cuci rambut: 2x/minggu dengan menggunakan shampo4) Kelembaban kulit kepala : Lembabb. Setelah dirawat :

1) Klien tidak pernah mandi, hanya di waslap dengan bantuan orang lain/keluarga/perawatc. Informasi relevan:Sejak klien operasi sampai sekarang klien diwaslap, rambut nampak bersih.

d. Kondisi kulit: Bersihe. Informasi yang relevan: Sejak habis operasi belum pernah mandi dan cuci rambut

9. Sistem perkemihan

a. Eliminasi urine BAK1) Frekuensi: Kebiasaan klien BAK pada saat sebelum operasi yaitu kurang lebih 6-7 kali perhari 2) Terpasang kateter tetap.3) Informasi relevan: warna urine kuning tua, tidak ada keluhan urine nyeri bila sedang BAK.10. Kebiasaan

a. Tidur : Sebelum dirawat klien tidur 8 jam perhari

b. Gangguan tidur : Tidak ada

c. Kebiasaan sebelum tidur: Klien tidak mempunyai kebiasaan yang khas maupun ritual tertentu sebelum tidur, namun kadang-kadang seblelum tidur klien menonton televisi sampai mengantuk dan tertidur (kadang tidur didepan televisi)d. Allergi : Klien tidak mempunyai keluhan allergi.D. INTERAKSI SOSIAL1. Interaksi : Klien dapat beriteraksi dengan keluarga, perawat, dan teman sekamar.2. Perilaku : Kooperatif3. Hubungan : Akrab dengan ayah, ibu, dan saudara.

4. Komunikasi : Menggunakan bahasa Indonesia

5. Kegiatan agama :Klien tidak pernah melakukan ibadah (shalat) sejak dirawat, tetapi klien selalu berdoa dalam hati agar cepat sembuh.E. SIKAP TERHADAP PENYAKIT1. Pasien :a. Menerima kondisi yang dialami sekarang

b. Masih belum mengetahui tindak lanjut perawatannya.

2. Sikap keluarga :

a. Menerima kondisi klien dan kooperatif dengan aturan yang ditentukan oleh perawat dan dokter.F. RIWAYAT PSIKOLOGIS

1. Afeksi : Reaksi sesuai dengan stimulus yang ada.2. Konsep diri : Klien menerima keadaannya sekarang, memandang kondisi fisiknya masih utuh walaupun telah dioperasi, klien masih memiliki harapan-harapan yang ingin dicapai setelah ia sembuh kelak. Klien berharap setelah sembuh klien dapat melanjutkan aktifitasnya seperti biasa. 3. Pola kognitif : Klien tidak memahami tindakan pembedahan yang telah dilaksanakan. Masih bertanya tanya tentang kondisinya, dan tindak lanjut perawatannya.4. Pola koping : adaptifG. DATA PENUNJANG

1. USG (tanggal 23/11/2006)a. Tampak infiltrat di Mc. Burney

b. Volume infiltrat 19,59 cc

c. Hepar, ginjal, lien; normal

d. Kesan : Appendicitis infiltrat

2. Laboratorium: (23/11/2006)

a. LED/BBS : 50 mm/jam ( normal; 1-15 mm/jam)3. Diagnosa post operasi: Ileus ObstruksiH. PENGOBATAN SAAT INI

1. IVFD RL: Dectrose 1:1 28 tetes/menit2. Civel 1 gram/8 jam/hari3. Ulcimet 1 amp/8 jam/hari4. Metronidazole gram/8 jam/hari5. Ketorolac 1 amp/8 jam/hariI. DATA FOKUS

1. Subjektif

Klien mengatakan nyeri pada daerah operasi Klien mengatakan nyeri bertambah terutama bila bergerak

Klien tidak mengerti tentang tentang tindakan pembedahan yang dilakukan

Klien mengetakan takut bergerak

Klien mengeluh haus

2. Objektif

Ekspresi wajah nampak meringis Luka operasi pada daerah abdomen (panjang 20 cm) Terapasang infus Dextrose 5% 28 tetes/menit Klien tirah baring. Terpasang drain

Klien masih puasa Kondisi klien masih lemah

Mukosa mulut kering

Nyeri skala 8 dengan menggunakan skala 0-10

Tanda vital;

Tekanan darah : 100/70 mm/Hg

Nadi

: 80x/menit

Suhu

: 360C

Pernapasan: 20x/menitMakassar, /11/2006

Yang membuat

Nurhasanah

ANALISA DATANoDATAETIOLOGIMASALAH

1.Data Subjektif: Klien Mengatakan Nyeri Pada Daerah Operasi Klien mengatakan nyeri bertambah terutama bila bergerak Nyeri skala 8

Data Objektif:

Ekspresi wajah nampak meringis

Tampak luka operasi pada daerah abdomen

Tanda vital:

TD : 100/70 mm/Hg

Nadi: 80x/menit

Suhu: 360C

Pernapasan: 20x/menitTerputusnya kontuinitas jaringanNyeri

2.Data Subjektif: Klien tidak mengerti tentang tindak lanjut pembedahan yang dilakukan

Data Objektif :

Tampak luka operasi Terpasang infus Dext 5% 28 tts/menit Terpasang drain

Terpasang kateterSalah interpretasi informasiKurang pengetahuan

3.Faktor resiko : Klien masih puasa

Kondisi klien masih lemah

Mukosa mulut keringPembatasan pasca operasiResiko kekurangan volume cairan.

4.Faktor resiko :

Tampak luka operasi pada daerah abdomen

Terpasang drain

Terpasang kateter

Terpasang infus Dext 5% 28 tetes/menitTindakan ivasifResiko infeksi

RUMAH SAKIT UMUM LABUANG BAJI MAKASSAR

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien: Tn. YPekerjaan: Wiraswasta

Umur: 30 tahunAlamat: Makassar

Jenis kelamin: Laki-lakiNo MR: 07 78 53

Agama: IslamTgl Masuk RS: 21/11/06

Suku/bangsa: morang/INADx medis: App infiltrat

Status : BN

NoDiagnosa KeperawatanTgl ditemukanParafTgl teratasiParaf

1Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuinitas jaringan, ditandai dengan :

Data Subjektif:

Klien Mengatakan Nyeri Pada Daerah Operasi

Klien mengatakan nyeri bila bergerak

Nyeri skala 8

Data Objektif:

Ekspresi wajah nampak meringis

Tampak luka operasi pada daerah abdomen

Tanda vital:

TD : 100/70 mm/Hg

Nadi: 80x/menit

Suhu: 360C

Pernp : 20x/menit

28/11/06

2.Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi informasi ditandai dengan;

Data Subjektif:

Klien tirah baring lama

Tampak luka operasi pada daerah abdomen

Terpasan infus Dextrose 5% 28 tts/menit

Terpasang kateter

Terpasang drain

Data Objektif :

Klien mengatakan takut bergerak

Klien mengatakan nyeri bila bergerak

28/11/06

3.Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan pembatasan pasca operasi ditandandai dengan:

Faktor resiko:

Klien masih puasa

Kondisi klien masih lemah

Mukosa mulut kering28/11/06

4.Resiko infeksi berhubngan dengan tindakan invasif ditandai dengan:

Faktor resiko :

Tampak luka operasi pada daerah abdomen

Terpasang drain

Terpasang kateter

Terpasang infus Dext 5% 28 tetes/menit28/11/06

Makkassar, /11/2006

Yang membuat

Nurhasanah

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSARRENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien: Tn YPekerjaan: Wiraswasta

Umur: 30 tahunAlamat: Makassar

Jenis Kelamin: Laki-lakiNo MR: 07 78 53

Agama: IslamTgl Masuk RS: 21/11/06

Status perkawinan: BN

NoDiagnosa KeperawatanPerencanaanRasional

TujuanIntervensi

1.Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuinitas jaringan, ditandai dengan :

Data Subjektif:

Klien Mengatakan Nyeri Pada Daerah Operasi

Klien mengatakan nyeri bila bergerak

Nyeri skala 8

Data Objektif:

Ekspresi wajah nampak meringis

Tampak luka operasi pada daerah abdomen

Tanda vital:

TD : 100/70 mm/Hg

Nadi: 80x/menit

Suhu: 360C

Pernp : 20x/menit

Dalam waktu kurang dari 1 jam setelah pemberian tindakan klien akan mengungkapkan Nyeri teratasi/ berkurang dengan kriteria; Ekspresi wajah tenang

Klien mengatakan tidak nyeri lagi

Nyeri skala 0 Klien mengatakan dapat beradaptasi dengan nyeri Kaji nyeri, catat lokasi dan karateristik nyeri Ajarkan teknik relaksasi

Pertahankan intervensi dengan posisi semifowler Dorong ambulasi periodik

Kolaborasi dengan pemberian obat analgesik Berguna dalam keefektifan obat, kemajuan penyembuhan Untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien Gravitasi melokalisasi eksudat inflamasi dalam abdomen bahwah atau pelvisMenghilangkan tegangan abdomen yang bertambah dengan proses terlentang

Meningkatkan normalisasi fungsi organ, meransang peristaltik dan kelancaran platus Menghilangkan nyeri mempermudah kerja sama intervensi terapi lain contoh; ambulasi, batuk.

3.Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi informasi ditandai dengan;

Data Subjektif:

Klien tirah baring lama

Tampak luka operasi pada daerah abdomen

Terpasan infus Dextrose 5% 28 tts/menit

Terpasang kateter

Terpasang drain

Data Objektif :

Klien mengatakan takut bergerak

Klien mengatakan nyeri bila bergerak

Setelah diberikan penjelasan klien akan memahami proses penyakit, pengobatan, dan partisipasi dalam program pengobatan dengan kriteria: Klien memahami tentang penyakit, tindakan pembedahan dan pengobatan

Klien tidak bertanya berulang-ulang pada satu fokus masalah. Kaji ulang pembatasan aktifitas pasca operasi Dorong aktifitas susai dengan toleransi dengan periode istirahat periodek

Diskusikan perawatanluka termasuk mengganti balutan, pembatasan mandi

Indentifikasi gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh pengingkatan nyeri, demam, eritema luka

HE tentang pentinggnya tindakan pengobatan Memberi onformasi pada pasien untuk merencanakan kembali rutnitas tanpa menimbulkan masalah Mencegah kelemahan, meningkatkan penyembuhan dan perasaan sehat, dan mempermudah kekmbali ke aktifitas normal Pemahaman meningkatkan kerja sama dengan program terapi, meingkatkan penyembuhan proses perbaikan

Upaya intervensi menurunakan resiko komplikasi serius

Berpartisipasi dalam setiap tindakan pengobatan

4.Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan pembatasan pasca operasi ditandandai dengan:

Faktor resiko:

Klien masih puasa

Kondisi klien masih lemah

Mukosa mulut keringSelama dalam periode pembatasan intake klien akan mempertahankan keseimbangan cairan dengan kriteria: Membran mukosa lembab Turgor kulit baik

Tanda vital dalam batas normal

Haluaran urine adekuat Awasi tekanan darah dan nadi Kaji membran mukosa, turgor kulit, dan pengisian kapiler

Awasi masukan dan haluaran; catat warna urine dan jumlah

Auskultasi bising usus; catat kelancaran flatus dan gerakan usus.

Berikan perawatan mulut sering dengan perhatian khusus pada perlindungan bibir

Pertahankan pemasukan IV dengan adekuat Tanda yang membantu mengidentifikasi fluktuasi volume intravaskuler Indikator keadukuatan sirkulasi perifer dan hidrasi seluler

Penurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan berat jenis merupakan indikator kehidrasi/ kebutuhan peningkatan cairan

Indikator kembalinya peristaltik, kesiapan untuk pemasukan peroral

Dehidrasi mengakibatkan bibir dan mulut kering dan pecah-pecah Peritoneum bereaksi terhadap iritasi/infeksi dengan menghasilkan sejumlah besar cairan yang dapat menurunkan volume sirkulasi darah, mengakibatkan hipovolemia. Dehidrasi dan dapat terjadi ketidak seimbangan elektrolit.

5.Resiko infeksi berhubngan dengan tindakan invasif ditandai dengan:

Faktor resiko :

Tampak luka operasi pada daerah abdomen

Terpasang drain

Terpasang kateter

Terpasang infus Dext 5% 28 tetes/menitSelama dalam perawatan luka operasi, Infeksi tidak terjadi: dengan kriteria; Tidak ada tanda-tanda infeksi; tumor, rubor, dolor, kalor, fungsilaesa

Luka cepat bergranulasi Kaji tanda vital dengan sering, catat tidak membaiknya atau berlanjutnya hipotensi, penurunan tekanan nadi, takikardia, demam, takipnea. Kaji tanda-tanda infeksi, observasi keadaan luka saat gantu balutan

Catat warna kulit, suhu, kelembaban

Pertahankan teknik aseptik ketat pada perawatan drain abdomen, luka insisi, bersihkan dengan betadine atau larutan yang tapat. Pertahankan teknik steril bila pasien dipasang kateter dan berikan perawatan kateter/bersihkan perineal rutin

Awasi/batasi pengunjung dan staf sesuai dengan kebutuhan, berikan perlindungan isolasi bila diperlukan

Kolaborasi pemberian antibiotik Tandan adanya syoke septik, endotoksik, sirkulasi menyebabkan vasodilitasi, kehilangan cairan dari sirkulasi radang satatus curah jantung Antisipasi terhadap terjadinya infeksi Hangat, kemerahan, kulit kering, adalah tanda-tanda septikemia

Mencegah meluas dan penyebaran organisme infksius/kontaminasi silang

Mencegah penyebaran/ membatasi penyebaran bakteri pada traktus urinarius. Menurunkan resiko terpajan pada/menambah infeksi sekunder pada pasien yang mengalami tekanan imun.

Membantu proses pertahan tubuh terhadap terjadinya infeksi.

Makassar, /11/2006

Yang membuat

Nurhasanah

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSARNURSING CARE AKTIVITY (IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN)

Ruang Rawat : ..

Nama pasien : Tn. YNo. Dokumen : 07 78 53Tanggal : 28/11/06

No.Jenis TindakanWaktu/JamData yang ditemukanNama Jls/ tanda tangan

PSSM

1.Nafas dalam

2.Fisioterapi dada

3.Beri makan

4.Memandikan

5.Kompres

6.Perawatan mulut

7.Rubah posisi

8.Latihan mobilisasi

9.Merapikan tempat tidur

10.Rawat luka

11.P/R/C : O2

12.P/R/C : Kateter10.00Terpasang kateter

13.P/R/C : Ifus10.00Terpasang infus Dex 5% 28 tetes/menit

14.P/R/C : NGT

15.Enema

16.Beri obat oral

17.Beri obat injeksi

18.Kaji tingakat nyeri09.30Skala : 8 ekspresi meringis

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR

NURSING CARE AKTIVITY (IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN)

Ruang Rawat : ..

Nama pasien : Tn. YNo. Dokumen : 07 78 53Tanggal : 29/11/06

No.Jenis TindakanWaktu/JamData yang ditemukanNama Jls/ tanda tangan

PSSM

1.Nafas dalam10.00Nyeri agak bekurang

2.Fisioterapi dada

3.Beri makan

4.Memandikan

5.Kompres

6.Perawatan mulut

7.Rubah posisi

8.Latihan mobilisasi

9.Merapikan tempat tidur

10.Rawat luka

11.P/R/C : O2

12.P/R/C : Kateter10.00Kateter lancar

13.P/R/C : Ifus10.00Tetes infus lancar

14.P/R/C : NGT

15.Enema

16.Beri obat oral

17.Beri obat injeksi

18.Kaji tingakat nyeri10.30Nyeri skala: 5

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR

NURSING CARE AKTIVITY (IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN)

Ruang Rawat : ..

Nama pasien : Tn. YNo. Dokumen : 07 78 53Tanggal : 1/12/06

No.Jenis TindakanWaktu/JamData yang ditemukanNama Jls/ tanda tangan

PSSM

1.Nafas dalam

2.Fisioterapi dada

3.Beri makan

4.Memandikan

5.Kompres

6.Perawatan mulut

7.Rubah posisi

8.Latihan mobilisasi

9.Merapikan tempat tidur

10.Rawat luka

11.P/R/C : O2

12.P/R/C : Kateter10.00Kateter lancar

13.P/R/C : Ifus10.00Tetesan infus lancar

14.P/R/C : NGT

15.Enema

16.Beri obat oral

17.Beri obat injeksi

18.

TINGKAT RESPON NEUROLOGI :

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJIPROGRES NOTE (CATATAN PERKEMBANGAN)

Nama Klien: Tn. YPekerjaan: Wiraswasta

Umur: 30 tahunAlamat: Makassar

Jenis kelamin: Laki-lakiNo MR: 07 78 53

Agama: IslamTgl Masuk RS: 21/11/06

Suku/bangsa: morang/INADx medis: App infiltrat

Status : BN

NoHari/TglN.Dx.JamProgres Note

(SOAP)Paraf

1.Selasa,29/11/06110.00S: Klien mengeluh nyeri

Klien takut bergerak

O: Klien tampak meringis

Nyeri skala 8

A: Nyeri belum teratasi/ berkurang

P:Melanjutkan intervensi:

1. Kaji tingkat nyeri, catat lokasi, waktu

2. Ajarkan teknik relaksasi

3. Pertahankan intervensi dengan posisi semi fowler

4. Dorong ambulasi secara periodik

5. Kolaborasi pemberian analgetik

211.15S: klien mengatakan mengerti tentang pembedahan yang dilakukan

O: Tampak luka operasi pada abdomen

A: Masalah teratasi

P

311.15S: Klien tidak mengeluh haus lagi

O: Mukosa bibir basah

Peristaltik usus terdengar

Klien telah dianjurkan untuk makan dan minum

A: Masalah teratasi

411.20S:

O: Tampak luka operasi pada abdomen

Terpasang drain

Terpasang infus

Terpasang infus Dex 5% 28 tts/menit

Terpasang kateter

A: Infeksi tidak terjadi

P:Pertahankan itervensi

1. kaji tanda vital

2. cata warna, suhu dan kelembaban

3. pertahankan teknik aseptik

4. awasi pengunjung dan staf perawatan sesuai kebutuhan.

2.Kamis,30/11/06110.00S: klien mengatakan nyeri berkurang (skala 6)

O: klien tampak meringis

A: masalah belum teratasi

P:Melanjutkan intervensi:

1. Kaji tingkat nyeri, catat lokasi, waktu

2. Ajarkan teknik relaksasi

3. Pertahankan intervensi dengan posisi semi fowler

4. Dorong ambulasi secara periodik

5. Kolaborasi pemberian analgetik

3Jumat,

01/12/06110.00S: Klien mengatakan nyeri berkurang (skala 5)

O: Ekspresi wajah nampak rileks

A: Masalah belum teratasi

P:Melanjutkan intervensi:

1. Kaji tingkat nyeri2. Pertahankan intervensi dengan posisi semi fowler

3. Kolaborasi pemberian analgetik

MEMBUKA MATA

Spontan (4)

Terhapad perintah (3)

Terhadap Nyeri (2)

Tidak ada (1)

REAKSI VERBAL

Orietasi (5)

bingung (4)

tidak sesuai(3)

tidak dipahami (2)

tidak ada (1)

REAKSI MOTORIK

Mengikuti perintah (6)

Menunjuk tempat nyeri(5)

menarik (4)

fleksi terhadap nyeri (3)

ekstensi terhadap nyeri (2)

tidak ada (1)

PUPIL KANAN

Ukuran :..............

Reaksi :..............

Non reaksi :..............

PUPIL KIRI

Ukuran :..............

Reaksi :..............

Non reaksi :..............

UKURAN SKALA PUPIL

1 2 3 4 5 6 7 8

PAGE 21Created by Nurhasanah

_1227937901.xlsSheet1

JAMT.DARAHNADIPRNPSSUHUCVPKESADARANPEMASUKANPENGELUARANNAM/PARAF

ORALPRTRLNGTBAKBABWSD

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

01

02

03

04

05

total Jumlah

Bj.Urine

IWL