Studi Kasus Pelanggaran Hukum Di Indonesia

4
Nama : Intan Fitra Martin Nim : 1107114272 Tugas : Pendidikan Kewarganegaraan Studi Kasus Pelanggaran Hukum Di Indonesia Hukum merupakan seperangkat kaidah atau aturan yang tersusun dalam suatu sistem, yang menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh manusia sebagai warga masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, yang bersumber dari masyarakat sendiri maupun dari sumber lain, yang diakui berlakunya oleh otoritas tertinggi dalam masyarakat tersebut, serta benar-benar diberlakukan oleh warga masyarakat (sebagai suatu keseluruhan) dalam kehidupannya, dan jika kaidah tersebut dilanggar akan memberikan kewenangan bagi otoritas tertinggi untuk menjatuhkan sanksi yang sifatnya eksternal. Tujuan hukum adalah keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum, apakah menimbulkan masalah dalam kenyataan . Sebagaimana diketahui, di dalam kenyataanya sering sekali antara kepastian hukum terjadi benturan dengan kemanfaatan, atau antara keadilan dengan kepastian hukum, antara keadilan terjadi benturan dengan kemanfaatan. Sebagai contoh dalam kasus-kasus hukum tertentu, kalau hakim menginginkan keputusannya adil (menerut persepsi keadilan yang dianut oleh hukum tersebut tentunya) bagi si penggugat atau tergugat atau bagi si terdakwa, maka akibatnya

Transcript of Studi Kasus Pelanggaran Hukum Di Indonesia

Page 1: Studi Kasus Pelanggaran Hukum Di Indonesia

Nama : Intan Fitra Martin

Nim : 1107114272

Tugas : Pendidikan Kewarganegaraan

Studi Kasus Pelanggaran Hukum Di Indonesia

Hukum merupakan seperangkat kaidah atau aturan yang tersusun dalam suatu sistem, yang

menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh manusia sebagai warga

masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, yang bersumber dari masyarakat sendiri maupun

dari sumber lain, yang diakui berlakunya oleh otoritas tertinggi dalam masyarakat tersebut,

serta benar-benar diberlakukan oleh warga masyarakat (sebagai suatu keseluruhan) dalam

kehidupannya, dan jika kaidah tersebut dilanggar akan memberikan kewenangan bagi

otoritas tertinggi untuk menjatuhkan sanksi yang sifatnya eksternal.

Tujuan hukum adalah keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum, apakah

menimbulkan masalah dalam kenyataan . Sebagaimana diketahui, di dalam kenyataanya sering

sekali antara kepastian hukum terjadi benturan dengan kemanfaatan, atau antara keadilan

dengan kepastian hukum, antara keadilan terjadi benturan dengan kemanfaatan. Sebagai

contoh dalam kasus-kasus hukum tertentu, kalau hakim menginginkan keputusannya adil

(menerut persepsi keadilan yang dianut oleh hukum tersebut tentunya) bagi si penggugat atau

tergugat atau bagi si terdakwa, maka akibatnya sering merugikan kemanfaatan bagi masyarakat

luas, sebaliknya kalau kemanfaatan masyarakat luas dipuaskan, perasaan keadilan bagi

orang tertentu terpaksa dikorbankannya. Oleh karena itu bagaimana keadilan, kemanfaatan

dan kepastian hukum.

Pelanggaran ringan yang kerap terjadi salah satunya adalah tentang pelanggaran lalu

lintas tertentu atau yang lebih dikenal dengan istilah tilang. Permasalahan ini sudah tidak asing

lagi di kalangan masyarakat. Pelanggaran lalu lintas tertentu (tilang) sudah membudaya di

kalangan masyarakat, sehingga setiap kali dilakukan operasi tertib lalu lintas di jalan raya yang

dilakukan oleh Polantas, pasti banyak terjaring kasus pelanggaran lalu lintas tertentu (tilang).

Menurut pihak kepolisian, tidak sedikit pengendara yang mengabaikan keselamatan dan

Page 2: Studi Kasus Pelanggaran Hukum Di Indonesia

kenyamanan saat di jalan raya serta tidak menyadari bahwa kecelakaan bermula dari pelanggaran

lalu lintas.

Pelanggaran lalu lintas tertentu atau yang sering disebut dengan tilang merupakan kasus

dalam ruang lingkup hukum pidana yang diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 1992. Hukum

pidana mengatur perbuatan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan berakibat

diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang melakukannya dan memenuhi unsur-unsur

perbuatan yang disebutkan dalam undang-undang pidana. Tujuan hukum pidana adalah untuk

menakut-nakuti orang agar tidak melakukan perbuatan yang tidak baik dan mendidik seseorang

yang pernah melakukan perbuatan yang tidak baik menjadi baik dan dapat diterima.

Namun seringkali dalam penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas tidak sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku. Banyak kasus pelanggaran lalu lintas yang diselesaikan di

tempat oleh oknum aparat penegak hukum atau Polantas, dengan kata lain perkara pelanggaran

tersebut tidak sampai diproses menurut hukum.

Pemberian suap kepada Polantas dapat dikenakan tindak pidana terhadap penguasa umum

dengan pidana penjara paling lama 2 tahun delapan bulan (Pasal 209 KUHP). Bahkan usaha

atau percobaan untuk melakukan kegiatan tersebut juga dapat dipidana penjara (Pasal 53 (1) (2)

jo Pasal 209 KHUP). Sedangkan bagi Polantas yang menerima suap dapat dikenakan tindak

pidana dengan ancaman penjara paling lama lima tahun (Pasal 419 KUHP).

Singkatnya, persidangan kasus lalu lintas adalah Acara Pemeriksaan Cepat, dalam proses

tersebut para terdakwa pelanggaran ditempatkan di suatu ruangan. Kemudian hakim akan

memanggil nama terdakwa satu persatu untuk membacakan denda. Setelah denda dibacakan

hakim akan mengetukkan palu sebagai tanda keluarnya suatu putusan.

Selain itu juga terjadi kasus pelanggaran lalu lintas yang melibatkan anak di bawah umur

atau remaja. Kasus yang banyak terjadi adalah pelanggaran umumnya berupa balapan liar dan

pengendara tidak memiliki kelengkapan kendaraan. Salah satu pemicu maraknya pelanggaran

dan kejadian kecelakaan oleh anak-anak di jalan disebabkan minimnya kepedulian orang tua

terhadap anak. Untuk mengatasi kasus tersebut dilakukan sosialisasi tentang bahaya anak di

bawah umur menggunakan kendaraan. Sosialisasi antara lain dilakukan dengan cara

memutarkan film dokumenter terkait lakalantas kepada anak usia sekolah. Itu diharapkan bisa

menjadi bahan renungan dan pelajaran buat anak-anak untuk tidak melakukan hal serupa.

Page 3: Studi Kasus Pelanggaran Hukum Di Indonesia

Faktor lain adalah pengaruh lingkungan di mana anak tersebut tumbuh. Di lingkungan

pergaulan ini anak dengan mudah menemukan kendaraan untuk mereka gunakan. Untuk itu

diharapkan orangtua melakukan pengawasan dan pendidikan yang ekstra kepada anak untuk

menghindari hal-hal yang bisa mencelakakn anak, termasuk kecelakaan di jalan raya. Untuk

mengeliminir kasus pelanggaran lalu lintas oleh anak-anak ini, arwis juga mengimbau aparat

kepolisian lebih tegas menindak setiap pelaku pelanggaran.