STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN,...

71
STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, DAN ISLAM DI YERUSLEM Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Zikri Sulthoni 11140321000012 PROGRAM STUDI: STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Transcript of STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN,...

Page 1: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI,

KRISTEN, DAN ISLAM DI YERUSLEM

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Zikri Sulthoni

11140321000012

PROGRAM STUDI: STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

i

Page 3: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

ii

Page 4: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

iii

Page 5: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

iv

ABSTRAK

Zikri Sulthoni

Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen, dan Islam di Yerusalem

Kota Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama Yahudi, Kristen, dan Islam.

Tidak berlebihan jika Kota Yerusalem mendapat julukan Kota Tuhan, sebab hampir

seluruh bangsa dimuka bumi ini berkiblat disana. Yahudi, Kristen, dan Islam

memiliki sejarah masing-masing dikota tersebut.

Yahudi, Kristen, dan Islam memiliki sejarah dan peradaban yang panjang di Kota

Yerusalem. Yahudi merasa bawah kota terebut sebuah tanah yang dijanjikan,

Kristen merasa bahwa kota tersebut tanah kelahiran dan penyaliban Yesus Kristus

begitupun Islam merasa bahwa kiblat pertama bagi mereka adalah baitul maqdis.

Akan tetapi, pada mulanya Kota Yerusalem terjadi sebuah konflik tentang

penyebaran paham agama seiring berjalannya waktu kota tersebut menjadi konflik

perebutan kekuasaan.

Kata Kunci: Yerusalem, Yahudi, Nasrani, dan Islam.

Page 6: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Puji dan syukur marilah kita panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia berupa

kesehatan dan hikmah kepada kita semua. Dengan nikmat -Nya pula

Penulis berkesempatan menulis dan menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Kedudukan Yerusalem Dalam Pandangan Agama-agama Semitik: Perspektif

Sejarah Yahudi, Kristen, dan Islam” yang disusun untuk memenuhi persyaratan

meraih gelar S.Ag. Sebab dari pada nikmat-Nya pula, Penulis bersyukur dapat

menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Serta shalawat

beriring salam semoga tetap tercurah kepada Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad

SAW yang telah membawa manusia ke zaman yang terang benderang dan dapat

membawa umatnya kepada agama rahmatan lil ‘alamiin ini.

Berangkat dari uniknya dinamika yang mewarnai hubungan antar agama,

khususnya agama mayoritas dunia yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam, Penulis tertarik

untuk mengulas hal tersebut sebagai fokus utama skripsi ini.

Selanjutnya, Penulis perlu mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini, di antaranya:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A., selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Yusuf Rahman, M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Syaiful Azmi, M.A, selaku Ketua Program Studi Studi Agama-

Agama dan Ibu Lisfa Sentosa Aisyah M.A, selaku Sekretaris Program

Studi Studi Agama-Agama. Terima kasih telah memberikan Penulis

arahan dan wejangan selama mengenyam bangku kuliah.

4. Drs. Dadi Darmadi, MA, selaku dosen penasehat akademik yang

memberikan arahan dan kemudahan dalam penulisan proposal skripsi

sehingga Penulis dapat meneruskan proposal tersebut ke tahap-tahap

berikutnya.

Page 7: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

vi

5. Drs. Moh. Nuh Hasan, M.A, selaku dosen pembimbing, terima kasih

atas ilmu yang luar biasa yang telah bapak berikan dan atas bimbingan

dan kemudahan yang bapak berikan selama ini.

6. Terimakasih untuk bapak Ismatu Ropi, Ph.D yang telah meluangkan

waktu dan memudahkan Penulis dalam ujian seminar proposal.

7. Kepada seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

terkhusus dosen-dosen Ushuluddin, terima kasih sudah mendidik

Penulis dengan penuh kesabaran. Serta terima kasih untuk Kak Jamil

yang membantu administrasi dan informasi terkait skripsi dan untuk

semua staf perpustakaan fakultas, juga perpustakaan utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, terimakasih telah melayani dan mengelola

fasilitas dengan baik.

8. Terima kasih tak terhingga kepada kedua orangtua hebat Bapak

Syamsuddin dan Ibu Rosita yang telah membesarkan, mendidik, dan

mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada Penulis. Rasanya ucapan

terima kasih tidak cukup untuk menggantikan curahan kasih sayang dan

perhatian mereka selama ini.

9. Terima kasih untuk kakak dan adik, Ka Dina Khairani, Fauziah Mu’az,

dan Rayba Irsya, untuk motivasi, dorongan, dan semangat yang terus

diberikan kepada Penulis.

10. Terima kasih kepada Arifah Lutifiah Anggraini Ambarawa

Sejabodetabek yang selalu memberikan semangat agar dapat

menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih kepada Bang Dani Ramdhani, yang telah mengajarkan

banyak hal dalam berproses di kampus, berkat arahan dan do’a beliau

penulis berhasil melewati proses semasa di kampus.

12. Terima kasih untuk teman satu angkatan PA A & PA B 2014 yang telah

mengisi satu bagian mozaik hidup Penulis. Rasanya semua emosi

pernah Penulis rasakan bersama kalian. Semoga tetap ada tawa-tawa

dan temu-temu selanjutnya. Semoga kalian diberikan kemudahan

dalam menyelesaikan tugas akhir dan dilapangkan ladang rezekinya

bagi yang sudah menyandang gelar S. Ag.

Page 8: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

vii

13. Terima kasih kepada Muhammad Samtoni, Muhammad Wahyu,

Ridwan Efendi, Wahyu Febry Putra, Salwa Anwar yang telah

memperlambat skripsi penulis akibat ketika ingin mengerjakan skripsi

malah di ajak Gibah dan Mabar (main bareng) Game.

14. Terima kasih penulis ucapkan kepada Cuma Orang Kecil selaku

kumpulan yang terdiri dari orang-orang yang selalu tawadhu dan tidak

pernah merasa besar diri orang-orang tersebut yaitu: M.aulia rahman

(Pono), Tafrichul Fuady Absya (fufu), Rahmat Fajri Al-Aziz (Fajar),

Ariani Baroroh Baried (Barid), Qonita (onet), Khoiriyah (Ria), Wildan

Muzaki (Wildan), Solihin (Anu), Endik Sudikna (endik), Muhammad

Wahyu (bapak), Edi Irawan(marwoto).

15. Untaian terima kasih penulis ucapkan kepada almamater Pondok

Pesantren At-Taqwa Pusat Putera Bekasi, juga kepada keluarga HMI

Cabang Ciputat dan HMI KOMFUF, juga kepada KOHATI, PIUSH,

serta keluarga KKN yang telah memberikan pengalaman hidup,

pembelajaran, dan relasi yang tidak dapat Penulis temukan di dalam

kelas selama menempuh perkuliahan. Terima kasih atas doa, dukungan

dan semangat yang telah kalian berikan.

16. Kepada semua orang yang dikenal atau semua yang mengenal Penulis

namun sering Penulis lupakan namanya, terima kasih atas ilmu dan

pengalaman yang diberikan. Semoga amal baik kalian dapat menuai

balasan dan limpahan rahmat Allah SWT.

Pada akhirnya kesempurnaan hanyalah milik Allah. Penulis amat menyadari

atas banyaknya kekurangan dalam skripsi ini, oleh sebab itu Penulis berharap

skripsi ini dapat dikembangkan di kemudian hari dengan lebih baik. Serta semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu pendidikan

khususnya dalam ranah Studi Agama-Agama.

Jakarta, 30 Agustus 2019

Zikri Sulthoni

Page 9: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................. ii

ABSTRAK ......................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... v

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5

E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 5

F. Metode Penelitian ................................................................................................... 7

G. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 8

BAB II ................................................................................................................................ 9

LATAR BELAKANG SEJARAH KOTA YERUSALEM ............................................ 9

A. Asal- Usul dan Perkembangan Kota Yerusalem ..................................................... 9

B. Letak Geografi Yerusalem .................................................................................... 13

C. Masyarakat Yerusalem ......................................................................................... 19

BAB III ............................................................................................................................ 23

KEDUDUKAN KOMUNITAS AGAMA-AGAMA SEMITIK DI YERUSALEM .. 23

A. Komunitas Yahudi di Yerusalem .......................................................................... 23

B. Komunitas Kristen di Yerusalem .......................................................................... 27

C. Komunitas Islam di Yerusalem ............................................................................. 30

BAB IV ............................................................................................................................. 34

STUDI PERBANDINGAN KOMUNITAS AGAMA-AGAMA SEMITIK DI KOTA

YERUSALEM ................................................................................................................. 34

A. Perbandingan Historis Komunitas Agama-Agama Semitik di Kota Yerusalem .. 34

B. Perbandingan Teologis Komuniatas Agama-Agama Semitik di Kota Yerusalem 40

C. Perbandingan Sosial-Politik Agama-Agama Semitik di Kota Yerusalem ............ 42

BAB V .............................................................................................................................. 56

PENUTUP ....................................................................................................................... 56

Page 10: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

ix

A. Kesimpulan. .......................................................................................................... 56

B. Saran ..................................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 58

Page 11: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Yerusalem sebuah kota yang diberi nama oleh Bangsa Kanaan pada tahun

2500 SM. Kata Yerusalem di latar belakangi oleh Bangsa Kanaan seperti Dewa.

Menurut. Umar Anggara Jenie, kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI) dalam surat kabar Republika, Kota Yerusalem merupakan bukti yang paling

baik dalam kekunoan permukiman-permukiman bangsa Arab semitis purba di

Palestina yang telah berada di sana jauh sebelum bangsa-bangsa lainnya datang.

Kota ini didirikan oleh suku Jebus, yaitu cabang dari bangsa Kanaan. Yang pertama

mendirikan Yerusalem adalah seorang raja Bangsa Kanaan.1

Bangsa Amorit memasuki Yerusalem pada tahun 2000 SM dan disusul oleh

bangsa Fenisia dari utara. Kemudian, pada tahun 1200 SM.2 Bani Israel yang

keluar dari Mesir bersama Nabi Musa dan Nabi Harun datang menempati Laut

Mati mendesak kedudukan bangsa Kanaan untuk merebut Yerusalem. Kerajaan

Bani Israel pun pada tahun 722 SM direbut oleh kerajaan Asuriah dan Babilonia,

sehingga Bani Israel harus terusir dari kota Yesusalem. Ketika pasukan Irak

berhasil merebut Yerusalem pada tahun 593 SM, orang-orang Yahudi yang

ditawan, diizinkan kembali ke Yerusalem.3

Setelah itu lahir seorang yang dimuliakan oleh orang-orang Kristani pada

abad ke 6 SM, yaitu Yesus Kristus atau Nabi Isa di tanah Yerusalem. Pada tahun

70 M kerajaan Romawi berhasil merebut kota Yerusalem dan membasmi orang-

orang Yahudi yang memberontak. Kerajaan Romawi berkuasa di Yerusalem dan

memberikan kebebasan beragama bagi umat Kristen bahkan kekuasaan Romawi

pun mendirikan Gereja Makam Yesus Kristus.4

1 “Palestina Dari Kanaan Hingga Tanah Yang Dijanjikan”, Republika.co.id, diakses pada

tanggal 22 Agustus 2018 pukul 13:22 dari https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id. 2 T. Taufiqul Hadi, Satu Kota Tiga Tuhan: Deskriptif Jurnalistik di Yarusalem (Jakarta:

PT Krumbok Putra Nusa, 2017), h.Iiiii. 3 Suko Waspodo, “Mengenal Sejarah Kota Yerusalem”, Kompasiana, diakses 3 Januari

2018 pukul 20:55 dari https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiania.com. 4 “Palestina Dari Kanaan Hingga Tanah Yang Dijanjikan”, Republika.co.id di akses pada

22 Januari 2018 pukul 22:47 dari https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id.

Page 12: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

2

Menurut Taufiqul Hadi, Khalifah Umar bin Khattab memasuki Kota

Yerusalem pada tahun 636 M. Beliau adalah khalifah kedua setelah wafatnya

khalifah Abu Bakar. Khalifah Umar menaklukan kota Yerusalem bersama tentara

Arab pada tahun 637 M tanpa peperangan dan disambut hangat oleh penduduk

Yerusalem. Menyusul keberhasilan penaklukan Yerusalem, khalifah Umar

menandatangani perjanjian dengan Sophronius, yang isinya daulat Islam yang telah

berhasil menaklukan Yerusalem dan tidak mengubah kenyataan kepercayaan

penduduk setempat yang telah ada saat itu dan tidak mengganggu tempat ibadah,

tempat suci dan tempat tinggal mereka.5

Pemeluk agama besar di dunia, Yahudi, Kristen, dan Islam, sangat

memperebutkan kota Yerusalem, maka dari itu Kota Yerusalem ini memiliki

sejarah yang sangat panjang sebagai tanah yang diperebutkan atau disengketakan

di antara manusia di muka bumi. Hal ini tidak mengherankan, karena Yerusalem

memiliki kedudukan penting bagi semua umat manusia dan menjadi tanah utama

yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan sejak dahulu sampai hari

akhir. Kota ini merupakan kota yang disucikan bagi umat Islam, Kristen, dan

Yahudi, sebab hampir seluruh bangsa dengan tiga agama di muka bumi ini memiliki

sejarah di sana. Dengan demikian, semua merasa memiliki Kota Yerusalem, baik

umat Yahudi, Kristen dan Islam, karena kota itu tampak terbukti mempertemukan

mereka dengan keilahian. 6

Menurut kaum muslimin, Baitul Maqdis adalah suatu tempat yang

bersejarah bagi mereka di seluruh dunia.7 Baitul Maqdis bagian tak terpisahkan dari

Umat Islam, kedudukan yang sangat strategis berkaitan langsung dengan agama

Islam itu sendiri. Kedudukan strategis Baitul Maqdis paling tidak memiliki 8

kedudukan strategis bagi umat Islam, yaitu:

1. Tanah wahyu dan kenabian

2. Tanah Isra’ dan Mi’raj

3. Tanah kiblat pertama

4. Tanah yang ditaklukan tanpa perang

5 T. Taufiqul Hadi, Satu Kota Tiga Tuhan, h.14 6 Karen Armstrong, Yerusalem Satu Kota Tiga Agama (Bandung: Mizan Media Utama,

2018), h. 28. 7 Maftuh Ahmad, Kisah Isra’ dan Mi’raj (Solo: AB Siti, 1993), h. 23.

Page 13: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

3

5. Tanah kesabaran dan jihad

6. Tanah yang dijanjikan

7. Tanah ibu kota Khilafah di masa depan

8. Tanah tempat semua manusia akan dikumpulkan. 8

Menurut Umat Yahudi, Kota Yerusalem sesuatu hal yang penting. Di sana

terdapat Tembok Ratapan, yang merupakan bagian dari dinding yang tersisa dari

bangunan Bait suci. Di dalam candi yang dulu merupakan situs candi bagi umat

Yahudi. Menurut mereka, Tembok Ratapan merupakan tempat terdekat bagi kaum

Yahudi untuk berdoa ke Maha Kudus.9 Menurut anggapan mereka, Palestina adalah

bumi yang dijanjikan untuk nabi Ibrahim dan anak keturunannya selamanya.

Dasarnya adalah ayat Taurat yang berbunyi, “Berfirman Tuhan kepada Abram,

pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapakmu ini ke

negeri yang akan kutunjukan kepadamu.” (Kejadian 12:1) Lalu dalam ayat lain

yang mereka sebutkan juga, “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram, pandanganlah

sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke utara dan selatan, timur

dan barat, karena segala tanah yang kau lihat itu akan kuberikan kepadamu dan

kepada anak cucumu sampai selama-lamanya.” (Kejadian 13:15). Menurut ayat-

ayat di atas orang-orang Yahudi ini mengklaim bahwa mereka adalah bangsa

pilihan. Bangsa yang disebut sebagai keturunan Ibrahim dalam janji di atas. Semua

unsur inilah yang menjadi dasar kesadaran kebangsaan Yahudi dan di mata mereka

ini sangat sakral karena di sana ada unsur Tuhan ikut terlibat.10

Umat kristiani pun memiliki sejarah di Kota Yerusalem. Di dalam wilayah

Yerusalem ini terdapat Gereja Makam Kudus, yang menjadi situs penting bagi umat

Kristiani di seluruh dunia. Situs ini berada di tengah sejarah perjalanan Yesus,

kematiannya, penyaliban dan kebangkitan. Kota Yerusalem ini merupakan tempat

tujuan ziarah bagi umat Kristiani di seluruh dunia.11

8 Maftuh Ahmad, Kisah Isra’ dan Mi’raj, h. 23. 9 Thomas Koten, “Sepenggal Kisah Tembok Ratapan Yerusalem”, Netralnews.com,

diakses pada 27 Desember 2018 pada pukul 23:47 dari www.netralnews.com. 10 T. Taufiqul Hadi, Satu Kota Tiga Tuhan, h. xxxiii. 11 “Yerusalem: Tiga Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Kota Suci”, BBC Indonesia,

diakses pada 7 Desember 2017 pada pukul 23:13 dari hhtps//www.google.co.id/amp/majalah-

42261448.

Page 14: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

4

Masing-masing agama memiliki sejarah tersendiri di Kota Yerusalem. Oleh

sebab itu, karena mereka memiliki sejarah tersendiri, para pemeluk agama terbesar

di dunia ini ingin memiliki rasa kepunyaan kota tersebut. Pada akhirnya terjadi

sebuah konflik siapa yang berhak untuk menguasai daerah Kota Yerusalem.

Pada dasarnya setiap agama memiliki pandangan masing-masing terhadapa

Kota Yerusalem dan rasa ingin memiliki kota tersebut, terjadilah sebuah konflik.

Pada awalnya, konflik antara Israel dan Palestina ini sebenarnya sudah berlangsung

sejak lama. Bermula sejak kaum Yahudi yang menyebar di berbagai negara kembali

dan berkumpul ke wilayah Palestina yang kini bernama Israel. Sejak negara Israel

berdiri pada 14 Mei 1948, wilayah Palestina khususnya Jalur Gaza terus bergolak.

Wilayah seluas 365 kilometer persegi ini seolah menjadi penjara besar bagi sekitar

1,7 juta bangsa Palestina yang tinggal di wilayah tersebut.12 Orang-orang Palestina

tidak bisa leluasa keluar-masuk wilayah yang berbatasan dengan Laut Tengah,

Israel, dan Mesir itu. Penduduk jalur Gaza hanya bisa keluar untuk mendapatkan

berbagai kebutuhan hidup melalui Kota Rafah yang dijaga ketat oleh pasukan Israel

dan Mesir.

Begitu banyak dinamika yang terjadi di Kota Yerusalem, Penulis berusaha

membahas studi historis eksistensi komunitas Yahudi, Kristen dan Islam di Kota

Yerusalem dalam aspek historis, teologis dan sosial-politik.

B. Rumusan Masalah

Untuk menjadikan proses penelitian ini lebih terfokus dan terarah, penulis

akan berfokus pada studi pustaka. Sementara rumusan masalah dari penelitian ini

yaitu:

Bagaimana studi historis eksistensi komunitas Yahudi, Kristen, dan Islam

dari segi historis, teologis, dan sosial politik?

C. Tujuan Penelitian

Setelah menemukan beberapa masalah, tentunya penulis memerlukan

beberapa tujuan yang harus dicapai, diantaranya:

12 “Awal Mula Gejolak Konflik Israel-Palestina”, Liputan 6 di akses pada 15 Juli 2014

padad pukul 22:45 dari https://www.liputan6.com/ global/read/2078375/awal-mula-gejolak-

konflik-israel-palestina.

Page 15: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

5

1. Tujuan Formal Akademis

Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas akademik sebagai sebuah

persyaratan akhir perkuliahan guna mendapatkan gelar Sarjana Agama

(S.Ag) Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Tujuan Intelektualitas

Oleh karena itu adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah rasa

ingin tahu akan pengetahuan mengenai Kedudukan Yerusalem dalam

pandangan agama-agama Semitik dari segi aspek historis, teologis, dan

sosial-politik guna untuk mengetahui betapa penting nya Kota Yerusalem

bagi penganut agama-agama Semitik.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat untuk penulisan ini terbagi menjadi:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu

pendidikan khususnya mengenai Kedudukan Yerusalem dalam pandangan

agama-agama Semitik. Serta dapat digunakan sebagai tambahan referensi

dan informasi untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam spesifik.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan dapat

dijadikan dorongan juga sarana untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh

dari intuisinya. Serta diharapkan dapat bermanfaat untuk generasi

selanjutnya dalam menambah bahan rujukan dalam penelitian yang serupa,

khususnya untuk adik tingkat di Program Studi: Studi agama-agama.

E. Tinjauan Pustaka

Untuk membantu penulisan penelitian ini, sampai saat ini terdapat beberapa

karya buku ataupun riset yang berkaitan dengan tema penulis:

Buku yang berjudul Satu Kota Tiga Tuhan: Deskriptif Jurnalistik di

Yarusalem yang ditulis oleh T. Taufiqul Hadi. Tulisan-tulisan buku ini meski ditulis

Page 16: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

6

oleh seorang jurnalis tetapi menawarkan sudut pandang yang berbeda, alih-alih

melaporkan perang, buku ini justru melukiskan sisi-sisi kehidupan sehari-hari

antara dua bangsa yang terpaksa hidup bersama, meski memiliki perbedaan nyaris

tak terjembatani.

Buku yang berjudul Yerusalem: Satu Kota, Tiga Agama yang ditulis oleh

Karen Armstrong buku ini menjelaskan sejarah kota yang dipenuhi pergolakan

spiritual dan politik. Dimulai dari masa sebelum kedatangan bangsa Yahudi di

Palestina hingga kemunculan kerajaan-kerajaan Israel. Berlanjut dengan

pembuangan umat Yahudi dan kejatuhan Yerusalem ke tangan berbagai bangsa,

disusul kemunculan Yesus Kristus yang menyebabkannya menjadi kota suci umat

Kristen, kedatangan khalifah Umar secara damai yang mengubahnya menjadi kota

Islam, abad-abad pertumpahan darah Perang salib, sampai kepada konflik Arab-

Israel yang masih terus berlanjut.

Buku yang berjudul Sejarah Agama & Bangsa Yahudi yang ditulis oleh Dra.

Hermawati, M.A. buku ini menjalaskan konflik yang terjadi antara Palestina dan

Israel melibatkan negara-negara Arab disebabkan oleh penduduk wilayah Palestina

dan negara-negara Arab oleh Israel.13 Buku ini menceritakan sejarah bagaimana

konflik di Yerusalem ini terjadi dan awal mula sejarah Negeri tersebut.

Karya bentuk skripsi ditulis oleh Andira Tri Etmaja, berjudul Arti Penting

Kota Yerusalem Bagi Umat Islam: Sejarah Perjuangan Umat Muslim Palestina

untuk Membebaskan Kota Yerusalem 1099-1999, Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga. Skripsi ini membahas tentang pentingnya Kota Yarusalem bagi umat

Islam. Di sana menjelaskan kisah-kisah kota Yerusalem dan sejarah perjuangan

umat muslim untuk membebaskan negeri tersebut dari jajahan bangsa Israel.

Beberapa karya penelitian tersebut, bahwa pada penelitian ini penulis akan

memfokuskan diri kepada perspektif sejarah Yahudi, Kristen, dan Islam. Meskipun,

berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti di atas akan dijadikan

pijakan acuan dalam penelitian ini.

13 Hermawati, Sejarah Agama & Bangsa Yahudi, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2005), h.195.

Page 17: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

7

F. Metode Penelitian

Metode adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh

kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan

kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. 14 Oleh karena itu

metodologi penelitian juga diartikan sebagai proses atau cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. 15 Metode

penelitian ini memiliki fungsi sebagai tolak ukur keilmiahan, hal ini meliputi

tahapan penelitian dan sistematika penelitian.

Penelitian secara umum terbagi menjadi dua bagian, yaitu kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.16 Sedangkan penelitian kuantitatif

adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena

serta hubungan-hubungannya.17

Untuk penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk

mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam

suatu latar yang berkonteks khusus.18 Denzin dan Lincoln dalam buku karangan

Lexy J.Moleong menyebutkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi

dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.19

Penelitian kualitatif memiliki proses, yaitu historis.20 Adapun pengertian

dari proses tersebut dijelaskan sebagai berikut :

Historis adalah fakta yang telah teruji dan dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya beserta keterangannya disusun dalam bentuk kisah yang

dapat dipercaya. 21 Tahap akhir penulisan, pemaparan atau pelaporan

14 https:id.m.wikipedia.org/wiki/metodologi diakses pada tanggal 27 Desember 2017 15 Sugiyoni, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 1. 16 Lihat, https://id.m.wikipedia.org/wiki/penelitian_kualitatif diakses pada tanggal 27

Desember 2018 pada pukul 01:11 WIB. 17 Lihat, https://id.m.wikipedia.org/wiki/penelitian_kuantitatif diakses pada tanggal 27

Desember 2018 pada pukul 01: 16 WIB 18 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), h. 5. 19 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 5. 20 Kuntowidjoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Bentang Budaya, 1995), h. 11. 21 Sidi Gazalba, Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu (Jakarta: Bharata, 1981), h. 13.

Page 18: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

8

penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Pendeskripsian

peristiwa dipakai untuk menghasilkan suatu pemaparan yang kronologis

dalam bentuk kisah. Analisis tidak dapat ditinggalkan dalam rangka

menghasilkan keutuhan tulisan.

G. Sistematika Penulisan

Pada penyusunan skripsi ini, agar memudahkan dalam pembahasan, skripsi

tersebut terbagi menjadi beberapa bab dan sub bab, yaitu :

Bab pertama: Pendahuluan. Bab ini berisikan tentang alasan memilih judul

dengan menunjukan faktor yang mendorong pemilihan judul skripsi. Kemudian

diikuti dengan menuliskan rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan

penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Secara garis besar bagian ini bertujuan untuk landasan teoritis metodologi dalam

penelitian.

Bab kedua: Lintas sejarah Kota Yerusalem. Di dalam bab ini penulis akan

menjelaskan tentang asal-usul dan perkembangan, profil dan masyarakat

Yerusalem dalam segi historis.

Bab ketiga: Komunitas Yahudi, Kristen, dan Islam. Di dalam bab ini sang

penulis akan menjelaskan tentang komunitas masing-masing setiap agama-agama

semitik di Yerusalem . Dan mengapa menjadi kota suci dalam pandangan agama

semitik serta mengetahui tentang kedudukan Yerusalem dalam sejarah.

Bab keempat: Studi Perbandingan Komunitas Yahudi, Kristen, dan Islam di

Yerusalem. Di dalam bab ini penulis menjelaskan perbandingan dari segi historis,

teologis, dan sosial politik di Kota Yerusalem di tinjau dari pandangan agama

semitik .

Bab kelima: Penutup, kesimpulan dan saran. Bab ini akan menjelaskan

kesimpulan yang mencakup semua isi dari skripsi, saran, dan diakhiri dengan kata

penutup.

Page 19: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

9

BAB II

LATAR BELAKANG SEJARAH KOTA YERUSALEM

A. Asal- Usul dan Perkembangan Kota Yerusalem

Ada beberapa versi mengenai asal-usul nama Kota Yerusalem. Menurut

beberapa ahli dari Barat maupun Arab, nama Jerusalem berasal dari kata Jebus dan

Salem. Jebus adalah salah satu nama suku dari rumpun bangsa Kanaan, dan Salem

adalah nama Tuhan yang paling tinggi yang disembah oleh suku tersebut.22

Mulai sekitar 1600 SM sampai 1300 SM, kota tersebut berada di bawah

kekuasaan raja Mesir dan diperintah oleh para penguasa Kanaan yang tunduk pada

Fir’aun. Ada sebuah cerita bahwa orang-orang Kanaan itu adalah keturunan Shem

dan Eber, anak Nabi Nuh. Mereka inilah yang mula pertama mendirika Yerusalem

yang kemudian dijadikan ibu kota Kerajaan Israel setelah direbut oleh Raja Daud.23

Pada abad 3200 SM, kita tidak mengetahui apapun mengenai orang-orang

yang pertama kali bermukim di bukit-bukit dan lembah-lembah yang kemudian

menjadi kota Yerusalem. Di sekitaran kuburan-kuburan di atas bukit Ofel, di

sebelah selatan dinding-dinding yang kini melindungi Kota Tua, ditemukan wadah-

wadah tembikar yang diperkirakan berasal dari kota tersebut. Pada masa itu, kota-

kota mulai bermunculan di bagian-bagian lain dari Kanaan, kawasan yang menjadi

Israel masa modern. Sebagai contoh, di Megido, Yerikho, Ai, Lakhis, dan Bet-Sean,

panggilan para arkeolog mengungkapkan berbagai kuil, rumah, sanggar, jalan, dan

saluran air. Namun hingga saat ini belum ditemukan bukti tak terbantahkan bahwa

kehidupan urban telah muncul di Yerusalem pada periode itu.24

Peradaban pada masa kuno itu selalu bergantung kepada nasib. Sekitar

tahun 2300 SM, bisa dikatakan tak tersisa satu pun kota di Kanaan. Entah karena

serangan bangsa asing, perang antar suku, ataupun karena perubahan iklim,

22 Joebaar Ajoeb, dalam kata “Pengantar Penerbitan” buku terjemahan yang ditulis oleh

Putera Mahkota Hassan bin Talal, Tentang Jerusalem, terj. Joebaar Ajoeb (Jakarta: Inkultra

Foundation Inc., 1980), hlm.6 23 Trias Kuncahyono, Jerusalem Kesucian, Konflik, Dan Pengadilan Akhir, h.135. 24 Karen Armstrong, Yerusalem Satu Kota Tiga Agama, h.35

Page 20: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

10

kehidupan urban lenyap. Pada masa itu, Mesir menyaksikan gejolak dan

ketidakstabilan di kawasan Timur, hancurnya kerajaan kuno dinasti Akadia di

Mesopotamia yang digulingkan oleh orang-orang Amori, bangsa Semitik Barat

yang mendirikan ibu kota Babel. Akan tetapi kehancuran di bagian selatan Kota

Kanaan berbeda hal dengan bagian utara, seperti Megido dan Bet-Sean yang

berhasil bertahan lama. Berbagai kota baru dan dinasti baru bermunculan,

permukiman-permukiman lama dipulihkan. Pada permulaan milenium kedua, kota-

kota lama di Kanaan kembali dimukimi.

Tepat tahun 1961 ini, Yerusalem bisa dibilang memasuki sejarah. Arkeolog

Inggris bernama Kathleen Kenyon menemukan sebuah tembok, nyaris setebal dua

meter, terbentang di sepanjang lereng timur bukit Ofel dengan gerbang besar di

dekat Mata Air Gihon. Kenyon menyimpulkan bahwa tembok kota ini terus

melingkar hingga ke ujung selatan bukit dan sepanjang lereng barat. Di bagian

utara, tembok itu lenyap ditimbun tembok kota yang lebih baru. Namun insinyur

Inggris, Charles Warren, mengatakan bahwa ia menemukan saluran bermula di

celah sebuah batu kota, lubangnya turun menyerong, kemudian terjun vertikal

menuju aliran air yang berasal dari Gihon melalui saluran horizontal lain. Kendi

dan tempayan dapat diturunkan melalui lubang itu untuk mendapatkan air ketika

kota mengalami pengepungan. Akan tetapi teori ini disanggah, bahwa penduduk

kota pada saat itu sudah memiliki kemampuan teknologi untuk membangun sistem

semacam itu, kemungkinan sistem tersebut atau dikenal dengan sebutan Celah

Waren ini terjadi secara alamiah sebagai celah di dalam batu kapur, yang mungkin

dimodifikasi dan diperlebar oleh penduduk Yerusalem Kuno.25

Seorang pakar Yerusalem kuno membeli pecahan-pecahan tembikar kuno

di Luxor sekitar tahun 1925, yang telah dirangkai ulang membentuk sekitar delapan

puluh piring dan guci berukir teks hieratik (aksara Mesir Kuno). Kemudian,

diterjemahkan teks-teks tersebut memuat nama-nama negeri, kota, dan penguasa

yang dianggap sebagai musuh Mesir. Guci-guci tersebut berasal dari masa kerajaan

Fir’aun Sesostris III, memuat nama-nama sembilan belas kota Kanaan, salah

satunya adalah “Rushalimum”. Dari bagian kecil ini, segelintir pakar

menyimpulkan bahwa Yerusalem, seperti bagian dari Kanaan lainnya, telah

25 Karen Armstrong, Yerusalem Satu Kota Tiga Agama, h.37

Page 21: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

11

berkembang dari sebuah masyarakat kesukuan dengan banyak pemimpin, menjadi

sebuah permukiman urban yang dikuasai seorang raja. Namun kota itu sepertinya

mengandung nama dewa Asyur, Shalem, yang dihubungkan dengan matahari

terbenam atau bintang malam. 26

Informasi lainnya tentang asal-usul Yerusalem berasal dari dua catatan

Mesir. Catatan yang berasal dari kira-kira 1900-1800 tahun sebelum masehi dan

1400 sebelum masehi mengatakan adanya dua puluh negeri dan tiga puluh

pangeran. Di antara negeri-negeri itu ada yang bernama Urusalim. Nama Salem,

Salim, atau Shalem, dikaitkan dengan nama dewa, sedangkan kata Uru

kemungkinan berarti ditemukan (has faunded), selanjutnya terjadi pemaduan di

antara nama tersebut. Nama ini kemungkinan besar berasal dari bangsa Amorite.27

Dalam perkembangannya nama kota itu menjadi Jerushalayim, yang berarti Kota

Perdamaian. Sedangkan dalam bahasa Arab, Jerusalem dikenal dengan sebutan Bait

al-Muqaddas atau al-Quds, yang berarti Kota Suci.28

Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar yaitu Yahudi, Kristen,

dan Islam. Yerusalem memiliki perkembangan dari masa ke masa antara lain:

1. Yerusalem, kotanya Nabi Daud Kitab Perjanjian Lama menyebut, Raja Daud

dari dua kerajaan Judea dan Israel, merebut kota Yerusalem dari tangan bangsa

Jebusit pada tahun 1.000 SM. Daud menjadikan kota itu sebagai pusat kerajaan

dan keagamaan. Kemudian, Raja Sulaiman, putra Raja Daud, membangun

kenisah Yahweh pertama di sini sekaligus menjadikan kota itu menjadi pusat

agama Yahudi.

2. Diperebutkan Babilonia dan Persia Raja Babilonia Nebuchadnezzar II dua kali

merebut Yerusalem pada 597 dan 586 SM. Ia memenjarakan Raja Jehoiakim

dan kaum elite Yahudi lalu menghancurkan kenisah mereka. Perjanjian Lama

menyebutkan, Raja Sirius Agung dari Persia menumbangkan Babilonia pada

540 SM dan membebaskan kaum Yahudi serta membangun kembali kuil

mereka di Yerusalem.

26 Karen Armstrong, Yerusalem Satu Kota Tiga Agama, h.38 27 H J Franken, “Jerusalem in the Bronze Age 3000-1000 BC”, dalam K J Asali (ed.),

Jerusalem in History (Victoria: Scorpion Publishing Ltd., 1989), h. 18. 28 Yisrael Shalem, “History of Jerusalem from Its Beginning to David”, Internet

Educational Activities, diakses dari Internet, tanggal 3 Januari 2019 pada pukul 21:22.

Page 22: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

12

3. Pendudukan Romawi dan Bizantium Yerusalem berada di bawah kekuasaan

Kekaisaran Romawi sejak 63 M. Perlawanan bangsa Yahudi mencetuskan

perang pada 66 M, yang dimenangkan Romawi. Kuil mereka di Yerusalem

kembali mengalami aksi penghancuran. Romawi dan Bizantium menguasai

Palestina selama 600 tahun.

4. Masa pendudukan Muslim Di bawah pimpinan Kalifah Umar, tentara Muslim

mengepung dan menguasai Yerusalem pada 637 M. Di era pendudukan

Muslim inilah, penguasa yang saling bermusuhan dan dari berbagai mazhab

Islam silih berganti menguasai Yerusalem.

5. Perang Salib Kekalifahan Seljuk sejak 1070 M terus meluaskan kekuasaan.

Akibatnya, kaum Kristen merasa terancam yang memicu Paus Urban II

mencanangkan Perang Salib. Dalam 200 tahun selanjutnya terjadi lima kali

perang memperebutkan Yerusalem. Pada 1244 pasukan Kristen kalah total dari

tentara Muslim yang kembali menguasai Yerusalem.

6. Kekaisaran Ottoman dan pendudukan Inggris Setelah menaklukkan Mesir dan

Arabia, Kekaisaran Ottoman memasukkan Yerusalem ke dalam wilayah

hukumnya pada 1535 dan kota ini kembali mencapai kejayaannya. Namun,

pada 1917 Inggris mengalahkan Kekaisaran Ottoman dalam Perang Dunia I.

Palestina kemudian diduduki Inggris dan Yerusalem jatuh tanpa perlawanan.

Foto arsip yang diambil pada 11 Januari 2010 menunjukkan pemandangan

udara Kota Tua Yerusalem. (AFP/Marina Passos).

7. Kota yang terbelah Setelah Perang Dunia II usai, Inggris mengembalikan

mandat Palestina kepada PBB, yang kemudian memilih opsi membaginya dua

negara itu. Tujuan pembagian itu adalah untuk menciptakan negara bagi kaum

Yahudi yang selamat dari Holocaust di Eropa. Baca juga : Israel Tempatkan

Polisi di Yerusalem Sejumlah negara Arab kemudian bergabung memerangi

Israel dan menguasai sebagian Yerusalem. Sejak 1967 kota ini terbelah

menjadi wilayah Israel di sisi barat dan Yordania di sebelah timur.

8. Israel kuasai Yerusalem Timur dalam perang enam hari 1967, Israel

mengalahkan aliansi Mesir, Yordania dan Suriah. Alhasil, Israel menguasai

Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat Yordan, Dataran Tinggi Golan dan bagian timur

Yerusalem. Untuk pertama kali sejak 1949, Israel kembali menguasai Tembok

Page 23: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

13

Ratapan di kota tua Yerusalem. Secara sepihak Israel menyebut tidak

menganeksasi Yerusalem timur, melainkan mengintegrasikan kota itu ke

dalam wilayah administratifnya.

9. Umat Muslim bisa berziarah ke Yerusalem Israel tidak menutup akses umat

Muslim ke tempat suci mereka. Bukit Shakrah berada di bawah admistrasi

otonomi Muslim. Umat Islam juga diperbolehkan berziarah ke Bukit Zaitun,

Kubah Shakrah, dan Masjid Al Aqsa serta beribadah di sana.

10. Sengketa status Yerusalem berlanjut Yerusalem hingga hari ini tetap menjadi

hambatan terbesar dalam proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

Sementara pada 1988 negara Palestina diproklamasikan dan juga mengklaim

bahwa Yerusalem adalah ibu kota. 29

B. Letak Geografi Yerusalem

Gambar 2.1. Peta Yerusalem

Sebutan Yerusalem Timur mengacu pada bagian-bagian Yerusalem yang

diambil alih oleh Yordania dalam kejadian Perang Arab-Israel 1948 dan kemudian

29 Deutsche Welle, 10 Fakta Singkat Yerusalem, Kota yang Diperebutkan sejak Zaman

Dulu", Kompas.com, Diakses tanggal 27 Agustus 2019 pada pukul 10:19 WIB dari

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/08/20465861/10-fakta-singkat-yerusalem-kota-

yang-diperebutkan-sejak-zaman-dulu?page=2. 10 Fakta Singkat Yerusalem Kota Yang Di

Perebutkan Sejak Zaman Dahulu.

Page 24: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

14

oleh Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967. Wilayah ini mencakup Kota

Lama Yerusalem dan sebagian tempat-tempat suci Yahudi, Kristen, dan Islam,

seperti Bukit Bait, Tembok Barat, Masjid Al-Aqsa, dan Gereja Makam Kudus.

Istilah “Yerusalem Timur” dapat mengacu pada area yang dikuasai Yordania antara

tahun 1949 dan 1967 yang dimasukkan dalam kotamadya Yerusalem setelah tahun

1967, yang membentang sekitar 70 km2 atau teritori kotamadya Yerusalem pra-

1967 yang membentang 6,4 km2. Setelah Perang Arab-Israel

1948, Yerusalem dibagi menjadi dua bagian, yaitu wilayah barat yang dihuni oleh

orang Yahudi dan berada di bawah kekuasaan Israel, dan wilayah timur yang dihuni

terutama oleh orang Arab dan berada di bawah Yordania. Permukiman Arab di

Yerusalem barat, seperti Katamon atau Malha, dipaksa dikosongkan oleh para

penduduknya di wilayah itu; hal yang sama juga menimpa orang Yahudi di wilayah

timur termasuk Kota Tua dan Kota Daud. Satu-satunya wilayah timur yang masih

dikuasai Israel hingga 19 tahun kekuasaan Yordania adalah Gunung Scopus, di

mana terletak Universitas Ibrani, yang membentuk daerah kantong selama periode

itu dan karenanya tidak dianggap bagian Yerusalem Timur. Setelah Perang Enam

Hari pada 1967, bagian timur Yerusalem berada di bawah kekuasaan Israel dan

digabungkan dengan pemukiman barat bersamaan dengan beberapa desa-desa

tetangga di Tepi Barat. Pada bulan November tahun 1967, Resolusi Dewan

Keamanan PBB 242 disahkan, dan menyeru Israel untuk menarik diri “dari teritori

yang diduduki dalam konflik baru-baru ini”. Pada tahun

1980, Knesset mengesahkan Hukum Yerusalem yang menyatakan “Yerusalem,

lengkap dan bersatu, adalah ibukota Israel”, namun tanpa menetapkan batas-batas.

Deklarasi ini dinyatakan “tidak berlaku” oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB

478.30

Jika bangunan-bangunan tua di Kota Yerusalem bisa bicara, entah sudah

berapa banyak kebencian yang ditebar dalam kota ini. Tetapi ia juga bisa bersaksi

bahwa cinta-cinta yang tulus tak pernah jemu merawat toleransi antar penduduk

Yerusalem dari masa ke masa. Ada persaingan di sini, tapi juga ada toleransi.

Mungkin inilah juga sebabnya, mengapa kota ini dibagi empat.

30 Lihat: https://id.wikipedia.org/wiki/Yerusalem_Timur di akses tanggal 20 Januari 2019

pada pukul 21:55 WIB.

Page 25: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

15

Perumpamaan black hole, semua jenis konflik selalu dapat terjadi di

Yerusalem. Seperti nama Yerusalem sendiri yang dalam Bahasa Ibrani berarti kota

yang damai. Namun menurut Eric H. Cline’s, “kota yang damai ini ternyata pernah

mengalami penghancuran sebanyak dua kali, dikepung 23 kali, diserang sebanyak

52 kali, serta direbut dan diperebutkan kembali sebanyak 44 kali.”31 Begitu banyak

jiwa yang tumbang di dalam bentang tua Yerusalem. Tetapi tidak sedikit jiwa yang

berhasil menjelajah langit-langit spiritualitas dari kota ini. Jika bangunan-bangunan

tua kota ini bisa bicara, entah sudah berapa banyak kebencian yang ditebar dalam

kota ini. Tapi ia juga bisa bersaksi bahwa cinta-cinta yang tulus tak pernah jemu

merawat toleransi antar penduduk Yerusalem dari masa ke masa. Ada persaingan

di sini, tapi juga ada toleransi. Mungkin inilah juga sebabnya, mengapa kota ini

dibagi empat: wilayah Islam, wilayah Kristen, wilayah Armenia, dan wilayah

Yahudi.

Garis wilayah yang membedakan keempat wilayah ini adalah jalan yang

membentang mulai dari Pintu Gerbang Damaskus hingga Pintu Gerbang Zion yang

kemudian memisahkan kota ini menjadi Timur dan Barat. Sedang garis wilayah

pemisah lainnya, adalah jalan yang bermula dari Pintu Gerbang Jaffa hingga ke

Pintu Gerbang Singa yang membagi wilayah ini menjadi Utara dan Selatan.

Jika seseorang memasuki kota ini melalui Pintu Gerbang Jaffa, maka

wilayah yang pertama mereka temui adalah wilayah Kristen di sebelah kiri dan

wilayah Armenia di sebelah kanan. Bila perjalanan dilanjutkan maka seseorang

akan mendapati wilayah Yahudi di sebelah kanan dan wilayah Islam ada di sebelah

kirinya. Bila perjalanan terus dilanjutkan, maka seseorang akan langsung bertemu

dengan Kawasan Masjid Al-Aqsha, yang dalam hal ini menjadi kawasan khusus

yang tidak termasuk dalam wilayah salah satu komunitas, termasuk komunitas

Muslim.32

Secara keseluruhan, keempat wilayah ini terbagi berdasarkan hubungan dan

komunitas yang secara eksklusif mendiami wilayah tersebut. Tidak jelas kapan

pastinya terjadi pembagian seperti ini. Tetapi secara keseluruhan, masyarakat asli

31 Lihat: https://web.archive.org/web/20080603214950/http://www.momentmag.com/Excl

usive/2008/2008-03/200803-Jerusalem.html di akses tanggal 23 Januari 2019 pada pukul 23:56

WIB. 32 Lihat: https://ganaislamika.com/yerusalem-5-kota-yang-dibagi-empat/ di askes tanggal

24 Januari 2019 pada pukul 00:24 WIB.

Page 26: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

16

yang tinggal di sana lebih mengganggap pembagian wilayah ini hanya bersifat tidak

alami. Salah satu contohnya adalah wilayah Armenia dengan wilayah Kristen.

Kedua-duanya adalah komunitas yang secara umum beragama Kristen. Di wilayah

Armenia terdapat juga Gereja St. James yang selalu terbuka untuk dikunjungi oleh

Umat Kristiani dari kawasan Kristen. Demikian juga sebaliknya, Gereja Makam

Yesus yang berada di kawasan Kristen selalu terbuka untuk dikunjungi oleh Umat

Kristiani yang berada di kawasan Armenia. 33

Adapun perayaan-perayaan hari besar keagamaan masing-masing, seluruh

komunitas di kawasan ini tidak jarang membaur dan sama-sama memeriahkannya.

Sebagai contoh, pada saat hari raya Paskah, ritual peringatan Penyaliban Yesus

Kristus pasti akan melalui Via Delorosa yang sebagian besar jalurnya berada di

kawasan Muslim. Dan masyarakat Muslim membuka jalan dan kawasannya untuk

digunakan oleh orang-orang Kristen dalam perayaannya.34 Dari keempat wilayah

ini, wilayah Armenia kerap yang menjadi pertanyaan. Sebutan untuk wilayah

Armenia ini dimulai pada abad ke 14 Masehi. Meski begitu, etnis ini adalah salah

satu etnis tertua di Yerusalem. Menurut catatan sejarah, bangsa Armenia pertama

kali menempati wilayah tersebut sejak pertama kali terjadinya serangan pasukan

Kaisar Titus dari Roma. Di dalam pasukan Kaisar Titus terdapat Batalion

Armenia. Setelah menaklukkan kota Yerusalem, sebagian mereka tidak ikut

kembali dan menjadi pemeluk agama Kristen di Yerusalem. Orang-orang Armenia

yang sekarang menempati wilayah Armenia adalah anak keturunan dari Batalion

Armenia ini.35

Wilayah Armenia terletak di sebelah barat daya kota tua Yerusalem. Luas

wilayah Armenia ini sekarang adalah sekitar 0.126 km², atau 14% dari luas

keseluruhan kota tua. Pada tahun 2007, bagian ini memiliki populasi sebanyak

2,424 jiwa (6.55% dari seluruh jumlah populasi kota tua). Jika disamakan dalam

kedua kriteria, bagian ini sebanding dengan wilayah Yahudi. Bagian Armenia

33 Trias Kuncahyono, Jerusalem; Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir (Jakarta:

Kompas, 2008), h. 190-192. 34 Trias Kuncahyono, Jerusalem; Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir, h. 193. 35 Trias Kuncahyono, Jerusalem; Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir, h. 194.

Page 27: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

17

dipisahkan dengan Bagian Kristen oleh Jalan Daud (Suq el-Bazaar) dan oleh Habad

Street (Suq el-Husur) dari bagian Yahudi.36

Gambar 2.2. Wilayah Muslim

Bagian muslim atau dalam bahasa arab disebut harat al-muslimin. Bagian

ini terbagi menjadi 31 hektar dan merupakan sektor sebelah timur laut kota lama.

Bagian ini adalah bagian terluas dan paling banyak penduduknya. Populasi di

bagian muslim mencapai 22.000 jiwa.

36 Lihat: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Lama_Yerusalem_ref-WCC_34-0 diakses

tanggal 27 Januari 2019 pada pukul 02:13 WIB.

Page 28: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

18

Gambar 2.3. Wilayah Kristiani

Bagian Kristen atau Chistian Quarter terletak di bagian Barat Laut kota tua

Yerusalem. Di wilayah ini terdapat setidaknya 40 situs dan tempat suci umat

Kristen seperti gereja makam Yesus, yang merupakan salah satu gereja tersuci

dalam agama Kristen.

Gambar 2.4. Wilayah Jewish

Page 29: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

19

Bagian Yahudi terletak di sebelah tenggara kota tua Yerusalem. Wilayah ini

memiliki luas 116.000 meter persegi. Di awal abad ke 20, populasi Yahudi di

bagian ini mencapai 19.000.

C. Masyarakat Yerusalem

Masyarakat Yerusalem dahulu dikenal dengan sebutan bangsa Kanaan.

Sebelum bangsa Yahudi memasuki Yerusalem, penduduk mereka adalah bangsa

Yerusalem non Israel. Menurut catatan kitab suci Perjanjian Lama (Taurat) dan

sejumlah bukti arkeologis, orang Yahudi mulai menetap di tanah Kanaan pada

sekitar abad 13 SM. Musa telah membawa mereka keluar dari Mesir, yang

mengantar mereka ke dekat perbatasan tanah yang dijanjikan. Kemudian di bawah

perintah Yoshua, pengganti dari Musa, mereka membangun kekuatan yang

tangguh dan melancarkan perjuangan militer dan sedikit demi sedikit mereka

berhasil menguasai sejumlah wilayah. Setelah melalui perjuangan yang sengit pada

abad ke-12 SM, bangsa Yahudi berhasil menguasai wilayah yang sangat luas di

kedua sisi sungai Yordan. Mereka juga memperlihatkan wilayah-wilayah Israel

yang terbagi dalam 12 wilayah sesuai dengan 12 suku Bani Israel.37

Dua belas suku Bani Israel setelah menaklukan kota tersebut membagi-bagi

tanah Kanaan, tetapi antara wilayah Bani Yahuda dan Bunyamin terdapat sebuah

kota yang gagal ditaklukan, yaitu Yerusalem. Putra-putra Yehuda tidak mampu

menghalau orang-orang Yebus yang menguasai Yerusalem. Jadi orang-orang

Yebus itu masih menetap bersama-sama dengan Bani Yehuda di Yerusalem sampai

sekarang (Yoshua 15:63).

Para arkeolog telah menemukan tanda-tanda kehancuran di sejumlah

wilayah orang Kanaan, tapi tidak ada yang dapat dihubungkan secara tegas dengan

Israel. Tidak ada tanda-tanda adanya invasi asing di wilayah-wilayah pegunungan,

yang bakal menjadi tanah air Israel. Bahkan para penulis perjanjian lama

menyimpulkan, penaklukan Yoshua tidak total. Kita mendapat keterangan, dia

tidak berhasil mengalahkan Negara-Negara Kota Orang Kanaan dan juga tidak

berhasil mengalahkan orang Filistin (Yoshua 17:11-18 dan Hakim-hakim 1:27-36).

37 T. Taufiqul Hadi, Satu Kota Tiga Tuhan, h. xxxiv.

Page 30: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

20

Pada akhirnya kejayaan umat Yahudi di Yerusalem mengalami kemunduran

bersamaan dengan ditaklukkannya kota itu oleh Pompey dari Romawi pada tahun

63 SM. Untuk sementara waktu, perselisihan dapat dihindari berkat kepemimpinan

Herod the Great. Pada tahun 40 sebelum masehi, ketika itu menjadi gubernur

Galilea. Setelah itu, Herod diangkat sebagai raja Judea oleh Senat Romawi. Herod

memerintah selama 36 tahun. Selama pemerintahannya, yang berakhir pada tahun

4 sebelum masehi, Herod telah membangun kembali kuil dan membangun benteng.

Pemeliharaan benteng yang dibangun oleh Herod untuk mempertahankan

keberadaan Temple Mount sekarang adalah Tembok Barat. Pada tahun 4 sebelum

masehi, Herod meninggal dan digantikan oleh puteranya yang bernama Archelaus.

Tetapi pada tahun 6 masehi, Archelaus dipecat dari kedudukannya. Sejak saat itu

Jerusalem diperintah oleh serangkaian pejabat Romawi, sejumlah gubernur

Romawi berkuasa di kota ini. Antara tahun 26-36 Masehi, yang berkuasa di kota

ini adalah Pontius Pilate, orang yang memvonis Jesus untuk disalib karena alasan

pengkhianatan. Karena semakin meningkatnya tekanan dari pemerintah Romawi,

banyak orang-orang Yahudi yang merasa dendam dan marah. Oleh karena itu, pada

tahun 66 masehi terjadilah pemberontakan yang dilakukan oleh orang-orang

Yahudi. Akan tetapi pada tahun 73 masehi, pemerintah Romawi berhasil

menghancurkan pemberontakan itu. Selama perang yang terjadi pada tahun 70

masehi, bangsa Romawi menghancurkan kuil di Jerusalem. Mereka memperingati

penghancuran kuil tersebut dengan melakukan ibadah puasa dan sembahyang di

Tishah b’Ab. Tentara Roma mengambil banyak jarahan. Pasukan Titus merayakan

kemenangannya dengan mengarak para tawanan dan hasil barang rampasan di

sepanjang jalan Roma. Bangunan lengkung Titus di dalam kota Roma melukiskan

pawai kemenangan ini.38

Yerusalem berada di bawah kekaisaran Romawi, Hadrian. Pada tahun 129-

139 masehi, Kota Yerusalem dibangun kembali, dan namanya diubah menjadi

Aelia Capitolina. Aelia adalah nama dari saudara raja Hadrian dan Capitolina

adalah karena dewa-dewa Capitoline, yaitu Jupiter, Juno, dan Minerva, ditunjuk

sebagai dewa-dewa yang melindungi kota baru tersebut. Hadrian juga

38 Yisrael Shalem, “History of Jerusalem from Its Beginning to David”, Internet

Educational Activities, diakses dari Internet, tanggal 3 Januari 2019 pada pukul 21:49 WIB.

Page 31: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

21

menghidupkan kembali negeri Palestina, dengan tujuan untuk menghapus semua

memori yang berhubungan dengan Yahudi, Judea, dan Yerusalem. Kota Yerusalem

mengalami kehancuran yang hampir total selama terjadi pemberontakan yang

dipimpin oleh Simon Bar Kokba antara tahun 132-135 M. Pada masa-masa yang

kemudian, Jerusalem kambali memperoleh kedudukan yang tinggi, baik dalam

hubungannya dengan term keagamaan, administrasi, maupun politik. Di bawah

pemerintahan Romawi, Yerusalem menjadi tempat tujuan ziarah orang-orang

Kristen, dan Gereja Holy Sepulchure dibangun pada masa kekuasaan Konstantin

the Great (303-337 M). Dukungan pemerintahan Romawi terhadap gereja dan

lembaga-lembaga keagamaan telah mejadikan kota Yerusalem semakin memiliki

tempat yang tinggi di mata orang-orang Kristen.

Yerusalem merupakan kota yang selalu diperebutkan. Ketika kota

Yerusalem dikuasai oleh orang-orang Kristen, orang-orang Yahudi dilarang sama

sekali untuk tinggal di kota tersebut. Setelah kota itu jatuh ke dalam kekuasaan

kaum Muslimin, secara berangsur sekalipun tidak banyak, kaum Muslimin mulai

tinggal di kota itu. Pada masa ini pula, orang-orang Yahudi mulai diizinkan untuk

menetap di sana.39 Terdapat perbedaan kapan tepatnya penaklukan kota ini oleh

kaum Muslimin, tetapi kebanyakan mengatakan bahwa peristiwa penyerahan

secara damai (sulh) atas kota itu adalah pada masa Khalifah Umar bin Khattab

terjadi pada tahun 638 H. Hal terpenting selain penyerahan secara damai, adalah

adanya penyerahan kekuasaan sebagian dari kota itu kepada kaum Kristen,

meskipun secara prinsip tetap berada di bawah kekuasaan gubernur Muslim untuk

kota tesebut, yaitu Amr ibn Ash.40

Di bawah kekuasaan kaum Muslimin, tempat ibadah kristiani dan penduduk

yang beragama Kristen tidak pernah diganggu, demikian dikatakan Esposito.

Tempat-tempat suci dan peninggalan-peninggalan Kristen menjadi tempat yang

selalu dikunjungi oleh orang-orang Kristen. Orang-orang Yahudi yang sejak lama

dilarang tinggal di Yerusalem oleh pemerintahan Kristen, kini diperbolehkan

kembali tinggal dan menetap serta beribadah di kota Nabi Sulaiman ini. Kurang

39 Mircea Eliade (ed.), “Jerusalem”, dalam The Encyclopedia of Religion, Vol. 8 (New

York: Macmillan Publishing Company, 1987), h. 12. 40 Syed Muhammadunnasir, Islam: Konsepsi dan Sejarahnya, terj. Adang Afandi

(Bandung: Rosdakarya, 1988), h. 173-174.

Page 32: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

22

lebih selama lima abad, kaum Muslimin dan umat Kristen, begitu juga dengan

orang-orang Yahudi, hidup berdampingan secara damai.41

41 John L. Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realitas, terj. Alwiyah Abdurrahman,

(Bandung:Mizan, 1994), h. 51.

Page 33: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

23

BAB III

KEDUDUKAN KOMUNITAS AGAMA-AGAMA SEMITIK DI

YERUSALEM

A. Komunitas Yahudi di Yerusalem

Bani Israel bermula dari kurun waktu sekitar 4000 tahun yang lalu ketika di

kota Ur, tanah Khelda hidup Terah beserta keluarganya yang menyembah matahari

dan berhala. Ketika berusia 70 tahun, Terah mempunyai tiga orang putra, yaitu

Nahar, Ibrahim dan Harran. 42 Kota Ur Kashdim, merupakan salah satu kota

terpenting di negeri Mesopotamia. Secara umum negeri Mesopotamia dikenal

sebagai negeri yang subur dengan dua sungai besar Eufrat dan Tigris mengapit

daerah tersebut. Dari lembah Mesopotamia ini lahir peradaban manusia dalam

bidang pertanian.43

Pandangan pada umumnya, Yahudi itu dikenal dengan bangsa Israel. Al-

kitab memberi tahukan bahwa Bangsa Israel sebagai bangsa yang berasal dari

Mesopotamia. Selama beberapa waktu, mereka menetap di Kanaan, tetapi pada

sekitar 1750 SM dua belas suku Israel bermigrasi ke Mesir pada saat terjadi bencana

kelaparan. Awalnya mereka hidup sejahtera di Mesir, tetapi keadaan memburuk dan

kemudian menjadi bangsa budak. Akhirnya pada sekitar 1250 SM, mereka

melarikan diri dari Mesir di bawah pimpinan Musa dan hidup secara nomadik di

Semenanjung Sinai. Namun, menurut mereka itu bukan solusi yang permanen,

karena mereka percaya bahwa Tuhan Yahweh telah menjanjikan sebuah tanah yang

subur di Kanaan. Kebetulan Musa wafat sebelum mereka mendapatkan tanah

Kanaan tersebut. Tetapi di bawah kepimpinan penerusnya, Yosua, suku-suku itu

menyerbu Kanaan dan merebut tanah Kanaan tersebut lewat jalan perang, atas nama

tuhan mereka. Bangsa Israel akhirnya dapat menaklukan kota tersebut. Tetapi

antara wilayah tersebut, ada satu wilayah yang tidak dapat dihalau, yaitu di antara

42 Op.cit., Kitab Kejadian, 11:26 dalam buku Hermawati, Sejarah Agama & Bangsa

Yahudi, h.25. 43 Hermawati, Sejarah Agama & Bangsa Yahudi, h.25.

Page 34: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

24

wilayah Yehuda dan Benyamin terdapat satu suku kota yang tetap bertahan, yaitu

Yerusalem. Jadi orang Yebus itu masih tetap diam bersama-sama dengan bani

Yehuda di Yerusalem. Pada akhirnya, Yerusalem menjadi sentral dari agama

bangsa Israel, tetapi pada mulanya kota itu disebut secara jelas dalam bibel sebagai

wilayah musuh.44

Tepat tidak diragukan lagi bahwa Israel telah tiba di Kanaan pada abad ke-

13 SM. Di sebuah tugu prasasti untuk memperingati keberhasilan misi Fir’aun pada

1207 SM, kita menemukan kalimat di antara daftar penaklukannya; Israel hancur

lebur, benihnya musnah. Tetapi hanya inilah satu-satunya penyebutan non-biblikal

tentang Israel dari masa itu.45

Menurut Firestone, Bangsa Israel sepenuhnya adalah manusia, mereka

secara moral lemah dan cenderung kalah terhadap godaan, mereka sering gagal

melakukan sesuatu yang baik. Di sinilah gunanya sejarah Bibel baik berupa syair

nasional, maupun kisah moral. Bahkan dengan hukum Tuhan, Israel selalu tidak

bisa berbuat sesuai dengan persyaratan ketuhanan. Kegagalan manusia merupakan

bagian dari kehidupan, namun dalam setiap peristiwa gagal, ada juga cahaya

harapan, karena Tuhan memberi maaf dan karena orang berbudi mempertunjukan

sikap kepahlawanan dan perilaku moral. Sebenarnya Israel bertahan dan masuk ke

Tanah yang dijanjikan, walaupun sebagai orang yang berkekurangan. Menjelang

tahun 1100 SM, bangsa Yahudi menaklukkan suku Bangsa Kanaan di Palestina.

Selama di Kanaan bangsa Yahudi dipimpin oleh kepala suku yang disebut Hakim.

Kemudian pemerintahannya berkembang menjadi kerajaan. Raja pertama bangsa

Yahudi adalah Saul. Tercatat pula dalam sejarah bahwa Raja Daud dan Sulaiman

(Solomon) pernah memimpin bangsa Yahudi. Di antara prestasi Daud adalah

penetapan Yerusalem sebagai kota kerajaan sekitar tahun 1000 SM, sebelum

penangkapan Daud dari kota itu dari Jebusit. Kota itu salah satu dari beberapa

bagian negeri yang tidak di bawah pengawasan seseorang atau yang lainnya dari

dua belas suku. Yerusalem dikenal sebagai tempat suci bahkan sebelum Ibrahim

karena memiliki suasana dan tempat sakral untuk menyembah Tuhan yang dikenal

sebagai El Elyon, “Tuhan Yang Mahatinggi” (Kejadian 14:1720). Kota itu

44 Karen Armstrong, Yerusalem Satu Kota, Tiga Agama, h.58 45 Karen Armstrong, Yerusalem Satu Kota, Tiga Agama, h. 59.

Page 35: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

25

merupakan kota sempurna bagi kerajaan Daud yang bersatu, karena kondisinya

berada di luar wilayah suku sehingga secara politik netral, karena berada di tengah,

telah dikenal sebagai kota suci, dan tetap bertahan.46

Raja Sulaiman membangun tempat ibadah pertama bangsa Yahudi, kini

tinggal puing-puingnya sebagai tembok ratapan. Sekitar tahun 900 sebelum masehi

setelah Raja Sulaiman, bangsa Yahudi terbagi dalam dua kerajaan. Sebelah utara,

terdiri dari sepuluh suku dan mengambil nama Israel. Kerajaan sebelah selatan

didominasi oleh suku Judah (Ibrani; Yehudah) dan mengambil namanya Judah.

Pada tahun 721 sebelum masehi, kerajaan Assiria menghancurkan kerajaan sebelah

utara Israel dan rakyatnya yang tinggal hanya suku Judah yang berada di sebelah

selatan dengan penduduknya disebut orang-orang Judah atau Judean (Ibrani:

Yahudim). Sejak peristiwa itu orang-orang menyebut mereka dengan Judah atau

Judean. Bangsa Israel ditangkap dan diceraiberaikan sehingga menjadi akhir dari

kerajaan bangsa Yahudi.

Selanjutnya sejarah dunia tahun 700 sebelum masehi, mencatat bahwa

Kerajaan Assiria ditaklukkan oleh Babylonia yang bangkit kembali. Sekitar tahun

600 sebelum masehi, bangsa Yahudi dideportasi ke Babylonia. Di Babylonia

bangsa Yahudi mengalami perbudakan kembali. Namun zaman berubah setelah

kekuasaan dunia berlanjut kepada kerajaan Persia setelah menaklukkan Babylonia

sekitar tahun 500 sebelum masehi, dan gelombang pertama bangsa Yahudi pulang

dari Babylonia membangun kembali tempat ibadah. Sekitar tahun 457sebelum

masehi, gelombang kedua bangsa Yahudi pulang dipimpin oleh Ezra. Ezra dikenal

dalam sejarah dunia sebagai pemimpin pembaharuan (restorasi) Agama Yahudi,

karena dia memperbaiki sistem agama dan sosial Yahudi. Sebagaimana dalam

Bibel disebutkan bahwa Ezra mengatur kembali masyarakat, membaca keras

seluruh Taurat secara umum, dan meminta orang-orang Judah kembali menyatukan

diri untuk menghormati perintah-perintah tradisi dan ritual bangsa Yahudi

(Nehemiah 9- 10).

Terdapat akibat yang ditimbulkan oleh kepemimpinan Ezra. Pertama,

mengubah Agama Yahudi dari agama etnik lokal menjadi agama universal.

46 Ilim Abdul Halim, “Agama Yahudi Sebagai Fakta Sejarah dan Sosial Keagamaan”,

Religious: (Jurnal Agama dan Lintas Budaya, Vol. 1, No. 2, Maret 2017), h. 193.

Page 36: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

26

Sebelum pembuangan, semua agama-agama manusia dilokalisasi (bersifat

kedaerahan). Hal ini diduga bahwa jika seseorang pindah ke negeri lain, orang itu

akan menyembah Tuhan baru. Konsep Tuhan universal hanya datang ketika orang-

orang Judah yang terbuang mendesak untuk meneruskan menyembah Tuhan Israel

mereka, walaupun di tanah asing di Babilonia. “Tuhan Israel” membuktikan

kenyataan di Babilonia sebagaimana di Yerusalem, sehingga mempertunjukkan

keesaan dan keuniversalan Tuhan yang Mahaesa. Kedua, pembuangan itu

membuktikan orang-orang Judean bahwa mereka bisa menyembah Tuhan,

walaupun tanpa pengorbanan formal di tempat ibadah yang telah dihancurkan.

Sebelum masa pembuangan Babilonia, penyembahan Tuhan dalam semua agama

dilakukan melalui pengorbanan di tempat ibadah atau di tempat suci. Mungkin kali

pertama pengorbanan formal lainnya melebihi daripada pengorbanan binatang yang

nampaknya telah melahirkan kepentingan di Babilonia yang jauh dari tempat

ibadah Yerusalem, mereka harus merencanakan makna lain dari menyembah

Tuhan. Peristiwa ini berpengaruh pula dalam sistem ritual Sinagoge, Gereja, dan

Masjid. Namun tempat ibadah kedua ini dihancurkan oleh orang-orang Romawi.

Upaya perbaikan Agama Yahudi yang dilakukan Ezra ditemani oleh Nehemiah.

Ezra dan Nehemiah berupaya menyusun kitab Taurat itu, yang kini dijadikan kitab

yang bersifat ketuhanan, sehingga agama Yahudi berkarakter nasional, religius, dan

spiritual.

Selama masa kekuasaan Helenisme di bawah pimpinan bernama Antiochus

IV, Judea menderita dari perang sipil yang hampir menghancurkan seluruh rakyat

Yahudi. Kelompok konservatif dikenal sebagai Maccobees menang dengan

mengajukan orang–orang Helenisme radikal pada tahun 168 sebelum masehi dan

mengukir Negara Yahudi independen yang memelihara cara-cara lama.

Kemenangan atas tradisi ini ditandai dengan perayaan Hanukkah yang

mengingatkan pengabdian kembali di tempat ibadah Yerusalem, yang telah dirusak

oleh orang-orang Yunani dan sekutu Yahudi Helenatis secara radikal.

Ketika berhadapan dengan penganut Kristen, kebanyakan orang-orang

Yahudi menolak untuk menerima ke-Juru Selamat-an Yesus, karena menurut

Agama Yahudi, Juru Selamat yang benar akan membawa keselamatan dengan

segera, tidak memerlukan “kedatangan kedua”. Karena para penganut Yesus mulai

Page 37: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

27

membutuhkan keyakinan bahwa Yesus juga diakui Anak Tuhan, Kristen bergerak

melewati batas penerimaan keyakinan Yahudi. Agama Yahudi menganggap konsep

Kristen Trinitas menjadi pelanggaran Keesaan Tuhan. Penolakan absolut yang

diberikan oleh Agama Yahudi adalah terhadap keyakinan Kristen bahwa Yesus

adalah Anak Tuhan.

Mengenai Yerusalem, orang-orang Yahudi merasa bahwa kota ini adalah

tanah yang dijanjikan oleh Tuhan, berdasarkan Alkitab Ibrani kepada Bani Israel.

Janji ini pertama kali dibuat kepada Abraham (Kejadian 15:18-21) dan kemudian

sekali lagi kepada anak dia, Ishak, dan anak laki-laki Ishak, Yakub (Kejadian

28:13), cucu Abraham. Tanah yang dijanjikan diberikan kepada keturunan mereka

setelah Keluaran, dan diartikan dalam bentuk terkait wilayah, dimulai dari Sungai

Mesir ke Sungai Efrat.

B. Komunitas Kristen di Yerusalem

Ketika Alexander Macedonia (Iskandar Agung) menaklukan Persia,

yahudipun berpindah tangan di bawah penguasa raja Iskandar agung Yahudi

termasuk kedalam wilayah tersebut, dimana pada saat itu mereka sangat tertindas,

dilarang beribadah menurut keyakinan mereka, bahkan harus mengikuti ibadah

agama Yunani. Sehingga timbul pembentrokan yang dipimpin oleh Yudas

Maccabeus, dan mereka memperoleh kemenangan.47

Disebutkan bahwa tahun 586 SM adalah tahun kehancuran dan kelenyapan

pertama kerajaan-kerajaan Bani Israel di Palestina di tangan Nebukhadnesar.

Kemudian setelah Nebukhadnesar, Palestina dikuasai oleh beberapa kerajaan dari

luar, yaitu kerajaan Babilonia antara tahun 586-538 SM, kerajaan Persia antara 538-

330 SM, kerajaan Yunani antara tahun 330-200 SM, Dinasti Seleucid antara tahun

200-167 SM, Dinasti Seleucid dan Maccabee antara tahun 167-63 SM, dan

Imperium Romawi antara tahun 63 SM sampai 638 M. Pada masa Imperium

Romawi berkuasa, terutama masa Kaisar Romawi Konstantin yang sudah memeluk

Nasrani pada tahun 325 M, Palestina umumnya sudah dinasranikan. Di al-Quds,

Yerusalem, dibangun Gereja Makam Suci sebagai gereja teragung. Di puncak

Gunung Zaitun dibangun pula gereja Langit dan di Kota Bethlehem dibangun pula

47 Hermawati, Sejarah Agama & Bangsa Yahudi, h.62-63.

Page 38: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

28

Gereja Kiamat. Adapun orang-orang Yahudi ketika itu terutama para pedagangnya

sudah menyebar ke negara-negara Eropa. Adapun di Palestina sendiri orang Yahudi

terdesak dengan berkembangnya Nasrani yang juga didukung langsung oleh

penguasanya Nasrani. Karenanya, Yahudi di mana pun mereka berada, termasuk di

Eropa, tetap menghalang-halangi orang Nasrani. Hal itu karena Nasrani umat Nabi

Isa as membawa agama Tauhid dan mendesak keberadaan ajaran Yahudi yang

sudah menyembah patung. Orang Yahudi atau Bani Israel mendustakan nabi

terakhir mereka dengan menuduhnya melakukan sihir dan berusaha membunuh

Nabi Isa as. Bani Israel melakukan itu karena diasumsikan bahwa Nasrani telah

menghancurkan prinsip-prinsip ketuhanan dan syariat Talmud tentang keagungan

Yahudi sebagai bangsa pilihan Allah.48

Ketika Bangsa Romawi menguasai Yerusalem, lahirlah seorang tokoh besar

dari keturunan Bani Israel yaitu Isa almasih sebagai juru selamat yang lahir pada

tanggal 25 Desember tahun pertama Masehi.49

Pertentangan orang Yahudi dengan Nasrani tidak lagi di sekitar Palestina,

Irak, dan Timur Tengah umumnya, tetapi sudah pernah merambah-melebar ke

seluruh Eropa dan malah ke benua Amerika, karena Nasrani juga mulai

berkembang luas di sana. Hanya saja sifat Yahudi yang ingin memonopoli, terutama

perdagangan, maka sejumlah komoditas, seperti gandum, wol, emas, dan perak,

dikuasainya. Dengan begitu mereka bisa menguasai pasar dan malah dapat

mengontrol ekonomi negara, dan dunia pada umumnya. Mereka bertindak rentenir,

yaitu meminjamkan uang kepada orang Nasrani dengan bunga yang tinggi.

Keinginan memonopoli ini pula yang kemudian menyebabkan orang-orang Eropa

(yang Nasrani utamanya), membenci orang-orang Yahudi di mana pun mereka

berada. Klimaksnya adalah tindakan Nazi pada awal abad 20 M.50

Pertentangan Nasrani-Yahudi semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Satu hal yang menarik, walaupun upaya Yahudi untuk menghalang-halangi

pergerakan Nasrani, nama agama yang lebih popular sebutannya dengan Kristen ini

terus menunjukkan perkembangannya di Eropa yang umumnya ketika itu masih

48 Mahir Agha Ahmad, Yahudi: Catatan Hitam Sejarah, terj. Yadi Indrayadi (Jakarta

Timur: Qisthi Press, 2005), h. 59. 49 Hermawati, Sejarah agama & Bangsa Yahudi, h.65 50 Mahir Agha Ahmad, Yahudi: Catatan Hitam Sejarah, h. 60-61.

Page 39: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

29

Pagan atau Pelbegu. Hal ini menyebabkan penganut Yahudi bertambah kesal

karena tidak rela Kristen yang menyeru kasih sayang, persamaan, cinta kasih, dan

persaudaraan tersebut mendapat momentum perkembangannya yang mudah dan

pesat di kalangan bangsa-bangsa Eropa. Karenanya, orang-orang Yahudi tidak

tinggal diam, sehingga terus mencari jurus-jurus licik, seperti mem- pengaruhi

penguasa Eropa yang pagan, Markus Urulius, kaisar Romawi pengganti pamannya

(Antonius Mulia) yang amat kesohor. Seorang Rabi Yahudi sukses membisik dan

menakut-nakuti Markus Urulius yang pagan dan bodoh itu dengan mengatakan

bahwa orang-orang Nasrani mengidap penyakit menular yang membahayakan

rakyat. Karenanya, Markus Urulius sebagai penguasa Roma yang berhasil

terperdaya dengan bisikan fitnah tersebut mengeluarkan perintah untuk membunuh

semua penduduk Roma yang beragama Nasrani.51

Dapat dipahami bahwa penderitaan yang dialami oleh Kristen atau Nasrani

pada periode awal amatlah berat, akibat kebijakan penguasanya yang termakan isu

fitnah dari orang-orang Yahudi. Keadaan yang tidak menguntungkan Nasrani

berlangsung hingga abad ke-4 Masehi. Akan tetapi dengan masuknya Kaisar

Konstantin ke dalam Nasrani, maka nasib dan keadaan orang Nasrani segera

berubah dan mendapat angin segar. Hanya saja orang-orang Yahudi tidak juga

berhenti dalam memprovokasi, bahwa mereka melalui per- dagangan yang

dikuasainya, terutama beberapa komoditas, seperti wol, sutra, gandum, emas, dan

perak, mereka ingin mengontrol kehidupan ekonomi negara secara fokus di mana

mereka berdomisili. Tidak jarang mereka menciptakan krisis di negara tersebut,

untuk menciptakan ketergantungan negara dan rakyatnya pada mereka yang

memonopoli perdagangan dan kehidupan ekonomi satu negara. Mereka menimbun

mata uang, yaitu emas dan perak. Kemudian, memonopolinya; serta meminjamkan

uang kepada orang Nasrani dengan bunga yang sangat tinggi, sehingga julukan

rentenir amat populer kepada orang Yahudi di mana pun mereka berada.52

Umat Kristen di Yerusalem memiliki pengalaman hidup untuk mendorong

mengembangkan geografi suci yang lengkap, berdasarkan pada mitologi yang

pernah mereka benci. Mereka kini memandang bahwa Yerusalem sebagai pusat

51 Mahir Agha Ahmad, Yahudi: Catatan Hitam Sejarah, h. 60. 52 Fuad Shibel Muhammad. Masalah Jahudi International, terj. Bustami A. Gani dan

Chatibul Umam (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), h. 70-73.

Page 40: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

30

dunia, sumber kehidupan, kesuburan, keselamatan, dan pencerahan. Kini mereka

berbondong-bondong rela mati demi kota mereka, yang mereka cintai lebih dari

sebelumnya. Kembalinya Yerusalem ke tangan kaisar Kristen dipandang sebagai

perbuatan Tuhan. Namun pada 632 M, satu tahun sebelum Sophronius menjadi

patriak, seorang nabi yang mengikuti perkembangan situasi di Yerusalem dengan

penuh perhatian, wafat di permukiman Arab di Madinah. Lima tahun kemudian,

pasukan para sahabat dan pengikutnya tiba di luar tembok Kota Yerusalem.53

Memang jelas kedudukan umat Nasrani di Kota Yerusalem, Mereka

memperjuangkan kota tersebut atas dasar menyebarkan ajaran ke-tauhidan yang

menurut mereka ajaran-ajaran yang dianut Bangsa Yahudi sudah tak lazim bagi

umat manusia. Maka dari itu umat Nasrani ingin merebut kota tersebut agar kembali

ke jalan Tuhan yang benar.

C. Komunitas Islam di Yerusalem

Bangsa Arab sebenarnya satu keturunan dengan bangsa Yahudi. Keduanya

keturunan Nabi Ibrahim a.s. karena Nabi ini berputra dua orang yaitu Nabi Ismail

dan Nabi Ishak. Nabi Ismail inilah yang menjadi nenek moyang bangsa Arab.54

Bangsa arab ini terkenal dengan penganut agama Islam dan Muhammad adalah

keturunan Ismail pemimpin sekaligus pencetus adanya islam.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, dan Jazirah Arab dijabat oleh

khalifah pertama yaitu Abu Bakar, telah berubah situasinya. Mereka

menyebarluaskan Islam ke luar daerah kekuasaannya. Usaha ini belum berhasil

dengan memuaskan. Kemudian setelah digantikan Khalifah Umar bin Khattab,

Islam dapat berkembang dengan cepat. Persia dan Bizantium dihancurkan oleh

Umar bin Khattab, sebab dianggap sebagai penghalang. Usaha-usaha

mengembangkan Islam terus berlangsung hingga Khalifah Umar bin Khattab

menaklukkan dan menguasai Palestina. Para pedagang Arab yang bermukim di

Palestina semakin gembira. Selanjutnya, banyak orang Arab yang datang dan

bermukim di wilayah Palestina untuk seterusnya.55

53 Karen Armstrong, Yerusalem: Satu Kota, Tiga Agama, h. 321. 54 Hasjmy, Yahudi Bangsa Terkutuk (Banda Aceh: Pustaka Purbaya, 1970) h. 10. 55 Hasjmy, Yahudi Bangsa Terkutuk h. 10-11.

Page 41: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

31

Yerusalem merupakan kota yang selalu diperebutkan. Seperti yang telah di

jelaskan Ketika kota Yerusalem dikuasai oleh orang-orang Kristen, orang-orang

Yahudi dilarang sama sekali untuk tinggal di kota tersebut. Setelah kota itu jatuh

ke dalam kekuasaan kaum Muslim, secara berangsur sekalipun tidak banyak, kaum

Muslim mulai tinggal di kota itu. Pada masa ini pula, orang-orang Yahudi mulai

diizinkan untuk menetap di sana.56

Ada perbedaan kapan tepatnya penaklukan kota ini oleh kaum Muslimin, tetapi

kebanyakan mengatakan bahwa peristiwa penyerahan secara damai (sulh) atas kota

itu kepada Khalifah Umar ibn al-Khattab terjadi pada tahun 638.57 Hal terpenting,

selain penyerahan secara damai, adalah penyerahan kekuasaan sebagian dari kota

itu kepada kaum Kristen, meskipun secara prinsip tetap berada di bawah kekuasaan

gubernur Muslim untuk kota tesebut, yaitu Amr ibn Ash.58 Di bawah pemerintahan

kaum Muslimin, gereja dan penduduk yang beragama Kristen tidak pernah

diganggu, demikian dikatakan Esposito. Tempat-tempat suci dan peninggalan-

peninggalan Kristen menjadi tempat yang selalu dikunjungi oleh orang-orang

Kristen. Orang-orang Yahudi yang sejak lama dilarang tinggal di Jerusalem oleh

pemerintahan Kristen, kini diperbolehkan kembali tinggal dan menetap serta

beribadah di kota Nabi Sulaeman ini. Kurang lebih lima abad, kaum Muslimin dan

umat Kristen, begitu juga dengan orang-orang Yahudi, hidup berdampingan secara

damai.59

Dibawah masa pemerintahan Muawiyah, para peziarah secara bebas dan aman

memasuki kota ini. Pada tahun 670 M, Uskup bangsa Frank yang bernama Arculf

menyatakan bahwa selama pemerintahan Muawiyah, para peziarah datang dari

berbagai negeri dan kebangsaan ke Jerusalem. 60 Hubungan penduduk antara

mayoritas Kristen, dengan kaum Yahudi dan kaum Muslimin, kurang lebih berjalan

56 Mircea Eliade (ed.), “Jerusalem”, dalam The Encyclopedia of Religion, Vol. 8 (New

York: Macmillan Publishing Company, 1987), hlm. 12. 57 K. J. Asali (ed.), Jerusalem in History (Victoria: Scorpion Publisihing LTD, 1989),

hlm.118. 58 Syed Muhammadunnasir, Islam: Konsepsi dan Sejarahnya, terj. Adang Afandi

(Bandung: Rosdakarya, 1988), hlm. 173-174. 59 John L. Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realitas, terj. Alwiyah Abdurrahman,

1994), hlm. 51. 60 Steven Runciman, A History of The Crusades, Vol. I (Victoria: Penguin Books, 1965),

hlm. 42-43

Page 42: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

32

harmonis.61 Sikap dan kebijakan Muawiyah terhadap kota ini secara aktif diikuti

oleh para penggantinya. Selama tiga abad kemudian, umat Kristen dan kaum

Muslimin hidup bersama dalam suasana bersahabat di Jerusalem.62

Sejumlah monumen besar telah di bangun di Yerusalem selama masa

pemerintahan Umayah. Khalifah Abd al-Malik ibn Marwan (685-705 M), telah

membangun Qubbah al-Syakhra (the Dome of the Rock) pada tahun 691-692 M

dan Masjid Umar ibn al-Khattab. Melalui bangunan itu, Abd al-Malik ingin

memperlihatkan kemegahan Islam secara arsitektural di kota yang bangunan

gerejagerejanya sangat megah, demikian dikatakan Maqdisi. Bangunan lain yang

monumental adalah Masjid al-Aqsa. Ada perbedaan mengenai siapa yang

membangun masjid ini antara Abd al-Malik atau Walid ibn Abd al-Malik.63

Selama abad ke-8, jumlah para peziarah dari Eropa Kristen yang pergi ke

Jerusalem semakin meningkat. Pada akhir abad ke-8 ini juga, terdapat usaha-usaha

untuk mengorganisir pelaksanaan ziarah ke Jerusalem di bawah perlindungan

Charles the Great (Charlemagne). Dalam usahanya untuk memperlancar perjalanan

peziarah ini, ia membina hubungan baik dengan Khalifah Harun al-Rasyid di

Baghdad. Atas bantuannya, pondok-pondok untuk menginap para peziarah

dibangun di Jerusalem. Banyak para biarawati dari Spanyol yang dikirim ke

Jerusalem untuk membantu para peziarah.64 Interaksi sosial yang terjadi antara

kaum Muslimin dengan umat Kristen berjalan dengan baik. Maqdisi, seperti dikutip

Hamilton mengatakan, bahwa kaum Muslimin juga terlibat dalam perayaan-

perayaan yang dilakukan umat Kristen. Akan tetapi, pada masa Dinasti Fatimiyah,

kebijakan mereka terhadap orang-orang Kristen dan Yahudi sangat buruk.

Puncaknya adalah pada masa al-Hakim (996-1021 M), ketika ia menyuruh kaum

Muslimin menghancurkan Makam Suci pada tahun 1009 M, dan pada empat tahun

kemudian memerintahkan untuk menghancurkan semua gereja di seluruh wilayah

61 Mircea Eliade (ed.), “Jerusalem”, dalam The Encyclopedia of Religion, Vol. 8, hlm. 12. 62 Thomas Carson. (ed.), “Jerusalem”, dalam The New Catholic Encyclopedia, Vol. 7

(Washington: Thomson Gale bekerjasama dengan The Catholic University of America, 2003), hlm.

770. 63 K. J. Asali (ed.), Jerusalem in History, hlm.111. 64 Steven Runciman, A History of The Crusades, Vol. I, hlm. 42-43

Page 43: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

33

kerajaan. Tetapi, Makam Suci ini kemudian dibangun kembali oleh khalifah

Fatimiyah berikutnya, yaitu Khalifah al-Zahir pada tahun 1027 M.65

Sekalipun terjadi pengrusakan atas Makam Suci di Yerusalem, hal itu tidak

mengurangi minat umat Kristen Eropa untuk mendatangi Kota Suci Yerusalem.

Pada abad ke-10 ini bahkan mencatat terjadinya gelombang ziarah secara besar-

besaran dari Eropa Kristen menuju Jerusalem. Peningkatan jumlah yang drastis ini

sebagai akibat dari pemikiran keagamaan yang berkembang di Eropa Kristen ketika

itu. Pemikiran keagamaan tersebut berasal dari Reformasi Cluny yang dalam

ajarannya menyetujui kalau bukan sangat menekankan ziarah ke tempat-tempat

suci. Pengaruh ajaran mereka mengenai ziarah terlihat dengan semakin

meningkatnya para peziarah ke Tanah Suci Jerusalem.66

Setelah tahun 1071 M, Bait al-Maqdis berada di bawah kekuasaan Dinasti

Saljuk. Pada akhir abad ke-11 terjadi kekacauan politik antara Dinasti Fatimiyah

dan Saljuk. Pada tahun 1098 M, al-Afdlal al-Jamali dari Dinasti Fatimiyah berhasil

mengambil alih Jerusalem dari Saljuk Suriah. Tetapi dalam hitungan waktu yang

singkat, pada tahun 1099 M, kaum Muslimin kehilangan Jerusalem. Jerusalem

jatuh ke tangan Tentara Salib.67

Umat Islam di Kota Yerusalem memiliki mayoritas penduduk terbanyak pada

saat ini. Kedudukan sosio historis Umat Islam di Kota Yerusalem memiliki

hubungan yang damai. Umat Islam datang dan menaklukan kota tanpa adanya

peperangan dan diterima oleh masyarakat Yerusalem.

Begitu banyak dinamika yang terjadi di Kota Yerusalem, setiap penganut

agama semitik ini memilik sosio historis masing-masing di kota tersebut. Maka dari

itu sudah wajar mereka ingin memiliki kota terebut. Perpindahan kekuasaan dari

bangsa Kana’an lalu direbut oleh Bangsa Yahudi kemudian direbut kembali oleh

Bangsa Nasrani dan diteruskan oleh Bangsa Islam tanpa adanya peperangan.

65 Bernard Hamilton, “The Impact of Crusader Jerusalem on Western Christendom”,

dalam (The Catholic Historical Review, Vol.LXXX, No. 4, October, 1994), h. 695. 66 Steven Runciman, A History of The Crusades, Vol. I, h. 45 dan 48. 67 K. J. Asali (ed.), Jerusalem in History, h.120.

Page 44: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

34

BAB IV

STUDI PERBANDINGAN KOMUNITAS AGAMA-AGAMA

SEMITIK DI KOTA YERUSALEM

A. Perbandingan Historis Komunitas Agama-Agama Semitik di Kota

Yerusalem

Yerusalem yang telah berusia lebih dari 3.000 tahun juga menyimpan cerita

perang bersimbah darah di setiap periode zaman. Tragedi Perang Salib dan

Salahudin Al Ayubi adalah salah satu peristiwa besar dari jejak masa lalu daerah

tersebut. Bahkan sampai kini, Yerusalem tetap menjadi pusaran konflik antara

Israel dan Palestina. Melahirkan keributan tak berkesudahan antara kaum Muslim

Palestina dan bangsa Yahudi. Yerusalem memang tak bisa disamakan dengan kota-

kota besar lain di dunia. Ada banyak tempat bersejarah terkait persoalan keyakinan

beragama di sini. Satu yang paling mencolok adalah Tembok Ratapan. Di sinilah

bait suci, tempat beribadah umat Yahudi. Sudah dua kali bait suci dihancurkan saat

perang besar dan ini adalah periode ketiga dari kepingan masa lampau yang luluh

lantak.68

Wilayah Yahudi merupakan tempat bagi Kotel, atau Tembok Barat atau

dikenal sebagai Tembok ratapan, yang merupakan bagian dari dinding bagian yang

tersisa dari bangunan Bait Suci. Di dalam candi dulu merupakan terdapat ruang

Maha Kudus, yang merupakan situs suci bagi umat Yahudi. Kaum Yahudi percaya

bahwa lokasi ini merupakan lokasi batu fondasi penciptaan bumi, dan tempat

dimana Ibrahim bersiap untuk mengorbankan anaknya Ismail. Hari ini, Tembok

Ratapan merupakan tempat terdekat bagi kaum Yahudi untuk berdoa ke Maha

68 Yerusalem Kota Suci Tiga Iman, Liputan6, diakses tanggal 4 Agustus 2019 pada pukul

10:59 WIB dari https://www.liputan6.com/news/read/359470/yerusalem-kota-suci-tiga-

iman?related=deable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=https%3A%2F

%2Fwww.google.com%2F.

Page 45: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

35

Kudus. Lokasi ini dikelola oleh Rabi dan setiap tahunnya jutaan orang Yahudi dari

seluruh dunia melakukan ziarah.69

Bukanlah sesuatu yang asing di telinga kita bahwa salah satu motivasi kuat

bangsa Yahudi menduduki Palestina adalah karena ideologi agama. Menurut

anggapan mereka Palestina adalah bumi yang dijanjikan untuk nabi Ibrahim dan

anak keturunannya selamanya. Dasarnya adalah ayat Taurat yang telah mereka

rubah-rubah. Di antaranya, “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram, ‘Pergilah dari

negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan

Kutunjukkan kepadamu..,” (Kejadian 12:1) Lalu dalam ayat lain yang mereka

sebutkan juga, “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram, ‘Pandanglah sekelilingmu dan

lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke utara dan selatan, timur dan barat; karena

segala tanah yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada anak cucumu

sampai selama-lamanya’.” (Kejadian 13:15). Atas dasar ayat di atas, orang-orang

Yahudi mengklaim bahwa mereka adalah bangsa pilihan. Bangsa yang disebut

sebagai keturunan Ibrahim dalam janji di atas.

Pada akhirnya, para elit-elit politik Yahudi mendoktrin para masyarakat

dengan ayat-ayat dalam kitab Taurat tersebut. Elit-elit politik Yahudi

memanfaatkan masyarakat Yahudi yang ada untuk merebut keseluruhan di kota

Yerusalem. Seharusnya, ayat-ayat yang ada di dalam kitab itu digunakan untuk

memperdamai sebuah kehidupan sosial. Pada dasarnya, setiap agama mengajarkan

tentang berbuat kebaikan bukan kerusakan. Akan tetapi, demi kepentingan semata

orang-orang yang penuh dengan dosa ini menggunakan ayat-ayat untuk mendoktrin

masyarakat agar bermusuhan dan salaing menindas agar tercapai sebuah tujuan.

Agama bukan alat untuk mencapai sebuah kepentingan pribadi. Tetapi, agama

adalah alat untuk mempersatu seluruh kehidupan yang ada di dunia.

Tidak hanya bagi umat Yahudi, bagi umat Kristen pun Kota Yerusalem

adalah kota suci dan bersejarah. Sebab di kota ini sang Juruselamat disalibkan dan

69 Rida, Mengenal Arti Penting Kota Yerusalem Bagi Umat Kristen Islam dan Yahudi,

Tribunjambi.com, diakses tanggal 4 Agustus 2019 pada pukul 10:26 WIB dari

https://jambi.tribunnews.com/2017/12/08/mengenal-arti-penting-kota-yerusalem-bagi-umat-

kristen-islam-dan-yahudi?page=2.

Page 46: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

36

mati (Lukas 13:33; Wahyu 11:8). Di Kota Yerusalem inilah dosa manusia

diampuni, manusia berdosa disucikan. Di sinilah awal keselamatan terjadi. Di

sinilah rencana Tuhan sejak ribuan tahun lalu digenapi, yakni keselamatan kekal.

Kota Yerusalem merupakan gereja perdana di dunia dilahirkan, yakni gereja

Yerusalem yang dipimpin oleh rasul-rasul pertama Tuhan Yesus. Dari gereja inilah

seluruh gereja di dunia berasal. Itulah sebabnya Kota Yerusalem sangat penting

bagi orang Kristen, serta sering dikunjungi untuk berziarah ke tempat-tempat suci

yang ada didalamnya, khususnya tempat di mana Yesus disalibkan, dimakamkan,

dibangkitkan, dan naik ke surga (beberapa gereja dibangun di situ).70

Kristen memiliki dua 'wilayah' karena orang Armenia juga Kristen, dan

wilayah mereka paling kecil diantara yang lain, yang menjadi Pusat Armenia tertua

di dunia. Menjadi unik karena komunitas mereka telah mempertahankan budaya

sendiri dan peradaban di dalam Gereja St James Church dan biara. Di dalam

wilayah Kristen terdapat Gereja Makam Kudus, yang menjadi situs penting bagi

umat Kristen di seluruh dunia. Situs ini berada di tengah sejarah perjalanan Yesus,

kematiannya, penyaliban dan kebangkitan. Menurut tradisi Kristen, Yesus disalib

di sana, di Golgotha, atau bukit Calvary, makamnya yang kosong berada di dalam

gereja dan juga menjadi lokasi kebangkitannya. Gereja dikelola secara bersama

oleh perwakilan kaum Kristen yang berbeda, sebagian besar dari Patriarkat Ortodok

Yunani, Biara Franciskan dari Gereja Katolik Roma, dan Patriarkat Armenia, tetapi

juga Ethiopia, Koptik, dan Gereja Ortodoks Suriah. Lokasi ini merupakan tempat

tujuan ziarah bagi jutaan umat Kristen di seluruh dunia.71 Di dalam wilayah Kristen

terdapat Gereja Makam Kudus, yang menjadi situs penting bagi umat Kristen di

seluruh dunia.

Bagi orang-orang Kristen mereka memiliki keyakinan tentang Kota

Yerusalem adalah kota yang bersejarah dan kota suci, namun kota itu akan di

70 10 Fakta Tentang Yerusalem Menurut Pandangan Kristen, RUBIK KRISTEN, diakses

tanggal 7 Agustus 2019 pada pukul 9:46 WIB dari https://rubikkristen.com/10-fakta-tentang-

yerusalem-menurut-pandangan-kristen/37 71 Rida, Mengenal Arti Penting Kota Yerusalem Bagi Umat Kristen Islam dan Yahudi,

Tribunjambi.com, diakses tanggal 4 Agustus 2019 pada pukul 10:26 WIB dari

https://jambi.tribunnews.com/2017/12/08/mengenal-arti-penting-kota-yerusalem-bagi-umat-

kristen-islam-dan-yahudi?page=2.

Page 47: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

37

musnahkan. Pemusnahan Kota Yerusalem ini pada akhir zaman bersamaan dengan

pemusnahan langit dan bumi yang ada sekarang ini.

Langit dan bumi yang lama itu akan digantikan dengan langit dan bumi yang

baru (2 Petrus 3:10-13). Dan Yerusalem lama akan digantikan dengan Yerusalem

baru (wahyu 21:1-2) atau Yerusalem sorgawi (Galatina 4:26).

Langit dan bumi baru itu, atau Yerusalem yang baru, lebih kita kenal sebagai

surga. Jadi sekarang kita sedang menantikan Yerusalem baru, di mana didalamnya

tidak ada lagi kejahatan, dosa, penyakit, air mata dan penderitaan yang ada hanya

suka cita damai sejahtera, dan kebahagiaan sampai selamanya (Wahyu 21:4).

Karena itu orentasi orang Kristen bukan lagi Yerusalem sekarang ini, tetapi

Yerusalem surgawi, Yerusalem yang baru, yang disediakan Allah bagi mereka yang

percaya kepadanya.72

Begitupun halnya orang-orang kristen juga memiliki situs penting di Kota

Yerusalem. Peradaban-peradaban mereka berawal dari sana. Memang seharusnya

tidak ada yang berhak untuk mengklaim bahwa Yerusalem itu miliki siapa. Karena

pada akhirnya, Kristenpun menjaga situs-situs tersebut tidak hilang dari pradaban.

Pada masa permulaan Islam, yang menjadi kiblat shalat ialah Masjidil

Aqsha di Baitul Maqdis, yang juga menjadi kiblat bagi orang-orang Yahudi. Baitul

Maqdis adalah suatu tempat yang bersejarah bagi kaum muslimin yang ada di

penjuru dunia, di tempat itu Nabi besar Muhammad SAW shalat ketika dijalankan

(diIsra’kan) oleh Allah. Sejak dulu sampai sekarang di tempat tersebut setiap

tanggal 27 Rajab diingat dan dikenang oleh orang-orang yang menganut agama

Islam. Baitul Maqdis yang terletak di Negara Palestina letaknya jauh sekali dengan

tempat Kota Suci Makkah, dan diperkirakan perjalanan Makkah menuju Palestina

memakan waktu kira-kira dua bulan dengan mengendarai unta.73

7210 Fakta Tentang Yerusalem Menurut Pandangan Kristen, RUBIK KRISTEN, diakses

tanggal 7 Agustus 2019 pada pukul 9:46 WIB dari https://rubikkristen.com/10-fakta-tentang-

yerusalem-menurut-pandangan-kristen/37. 73 Maftuh Ahmad, Kisah Isra’ dan Mi’raj, hlm. 23

Page 48: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

38

Setelah beberapa waktu Nabi hijrah ke Madinah, kiblat shalat bagi umat Islam

pindah ke Ka’bah. Perpindahan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Ka’bah di Makkah

bukan kehendak pribadi Nabi Muhammad SAW sendiri atau bukan hasil

musyawarah dari seluruh umat Islam.74 Perpindahan kiblat dari Masjidil Aqsha di

Baitul Maqdis ke Ka’bah di Makkah karena mengikuti wahyu atau perintah Allah

kepada Nabi Muhammad SAW, supaya kiblat shalat pindah dari Masjidil Aqsha ke

Ka’bah, wahyu tersebut yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 144:

“Sesungguhnya kami melihat engkau menengadahkan wajahmu ke langit, hai

Muhammad. Maka Kami palingkan engkau kepada kiblat yang engkau sukai.

Hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram itu. Dimana saja engkau

berada, kesitu juga hadapkan arah mukamu. Sesungguhnya ahli-ahli kitab

mengetahui, bahwa yang demikian itu adalah kebenaran yang datang dari

pada Allah. Dan Allah tidak alpa mengenai apa yang mereka itu kerjakan.“75

Perpindahan kiblat tersebut membuat orang-orang Yahudi di Madinah menjadi

gelisah. Demikian pula orang-orang yang masih ragu-ragu terhadap Islam, terutama

bagi orang-orang Yahudi yang ada di sekitar Madinah. Perpindahan kiblat dari

Masjidil Aqsha ke Ka’bah membersihkan tuduhan bahwa agama Islam adalah

agama Yahudi pula, karena sama arah kiblatnya. Orang-orang Yahudi pada waktu

shalat menghadap ke arah Yerusalem (tempat Masjidil Aqsha berada) sebanyak tiga

kali sehari, sedangkan umat Islam menghadap Masjidil Aqsha sebanyak lima kali

sehari semalam.76

Sejak turunnya wahyu mengenai perpindahan kiblat shalat dari Masjidil Aqsha

di Baitul Maqdis ke Ka’bah di Makkah, maka sejak itu Nabi Muhammmad SAW

berkiblat ke arah Ka’bah, diikuti seluruh umat Islam.

Adapun mengenai waktu turunnya wahyu yang berisi perintah menghadap Ka’bah

ada beberapa macam keterangan seperti di bawah ini :

74 Maftuh Ahmad, Kisah Isra’ dan Mi’raj, hlm. 25 75 Departemen Agama RI, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an, 1979),

hlm.37. 76 Maftuh Ahmad, Kisah Isra’ dan Mi’raj, hlm.42

Page 49: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

39

a. Menurut penjelasan hadist Bukhari disebutkan bahwa wahyu yang berisi

perintah menghadap Ka’bah diturunkan kepada Nabi Muhammmad SAW

pada waktu beliau mengerjakan shalat subuh di Masjid Quba’. Masjidil

Quba’ adalah masjid yang pertama kali dibuat ketika Nabi Muhammmad

SAW tiba di Madinah. Nabi Muhammad mula-mula tinggal di Makkah,

kemudian hijrah ke Madinah.

b. Menurut penjelasan hadist yang lain disebutkan bahwa wahyu yang berisi

perintah menghadap Ka’bah diturunkan kepada Nabi Muhammmad SAW

pada waktu beliau mengerjakan shalat dua rakaat. Kemudian beliau segera

mengalihkan arah ke arah Makkah, menghadap Ka’bah. Peristiwa ini terjadi

di Masjid Bani Salimah yang terletak di Madinah.77

Oleh karena Nabi Muhammmad SAW pernah menghadap dua kiblat di

dalam mengerjakan shalat di suatu masjid, di mana keterangan ini dijelaskan oleh

Imam Badhawi, masjid tersebut dinamakan Masjid Al Qiblatain yang artinya

masjid yang mempunyai dua arah kiblat, sebab di dalam masjid Nabi Muhammad

SAW pernah melakukan shalat sekali menghadap ke arah Masjidil Aqsha di Baitul

Maqdis dan sekali menghadap ke Masjidil Haram di Makkah.78

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, masjid di samping untuk tempat

sembahyang bersama-sama, juga dipakai untuk kepentingan lain. Perundingan

tentang pertahanan negara pernah pula dilakukan di masjid, demikian pula

mengenai kabar penting juga diumumkan di masjid. Namun dalam hal berniaga dan

meludah di masjid tetap dilarang, dan barang siapa hendak masuk ke masjid

haruslah ia menanggalkan sepatu. Adapun syarat yang harus diperhatikan kalau

hendak mendirikan masjid ialah bahwa sumbu gedung itu harus selalu mengarah ke

Ka’bah di Makkah.79

Islam adalah agama “berserah kepada Allah” dan takluk di bawah perintah

Allah SWT. Penyerahan diri kepada Allah yang dilakukan oleh Ibrahim dengan

anaknya pada suatu percobaan yang besar, yaitu kerelaan hati Ibrahim untuk

77 Maftuh Ahmad, Kisah Isra’ dan Mi’raj, hlm.24 78 Fuad Hasem, Sirah Muhammad Rosululloh ,(Bandung: Mizan, 1953), hlm. 45. 79 Fuad Hasem, Sirah Muhammad Rosululloh, hlm. 47

Page 50: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

40

mengorbankan anaknya, disebut dalam Islam dengan sebuah kata kerja yang

berbunyi “aslama” (Surah 37: 103). Mungkin inilah asal kata dari nama agama

Islam.80

Dalam makna historis Kota Yerusalem sangat penting bagi penganut

agama-agama Semitik karena mereka memiliki akar sejarah yang panjang dari

zaman Bangsa Kana’an menempati kota itu. Lalu, di serang dan ditaklukan oleh

Bangsa Yahudi kemudian diruntuhkan oleh Bangsa Romawi dan dikuasai oleh

mereka. Akhirnya di masuki oleh umat Islam dengan perdamaian. Dengan seiring

berjalannya waktu Bangsa Yahudi ini bangkit dan ingin merebut kembali. Menurut

mereka tanah ini adalah sebuah tanah yang dijanjikan dan peperangan ini berlanjut

hingga saat ini.

B. Perbandingan Teologis Komuniatas Agama-Agama Semitik di Kota

Yerusalem

Makna Teologis Kota Yerusalem dalam pandangan agama Yahudi melatar

belakangi peradaban mereka di Yerusalem. Menurut pandangan mereka bahwa

Kota Yerusalem ini adalah sebuah tanah yang di janjikan bagi mereka. Yang

disebutkan oleh Tuhan dalam Perjanjian Lama. Disebutkan bahwa didalam

Perjanjian Lama, janji ini pertama kali dibuat kepada Abraham (Kejadian 15:18-

21) dan kemudian sekali lagi kepada anak dia Ishak, dan anak laki-laki Ishak,

Yakub (Kejadian 28:13), cucu Abraham. Tanah yang dijanjikan diberikan kepada

keturunan mereka setelah keluaran dalam bentuk terkait wilayah dimulai dari

Sungai Mesir ke Sungai Efrat.

Bagi Bangsa Yahudi mereka percaya bahwa Tuhan Yahweh telah menjanjikan

sebuah tanah yang subur di Kanaan. Maka, dari itu Bangsa Yahudi pada hakekatnya

tidak akan melepas tanah yang sudah dijanjikan oleh Tuhan mereka. Mereka

menganggap bahwa selama mereka memperjuangkan kota terebut maka selama itu

pula mereka berada dibawah perintah Tuhan.

80 Pilip. K. Hitti, Dunia Arab dan Sejarah Ringkas, (Bandung: Vorkink Van Hoeve, 1953),

hlm. 51

Page 51: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

41

Selain sebuah tanah yang dijanjikan Bangsa Yahudi ini memiliki tempat yang

sakral yaitu bukit zion. Zion berasal dari bahasa Inggris, dalam latin disebut Sion,

dan bahasa Ibraninya adalah Tsyon arti dari istilah ini “bukit” yaitu bukit suci

Yerusalem-Yerusalem Surgawi- juga berarti Theokrasi Yahudi. 81 Sion juga

diartikan bukit yang tinggi, tempat berdirinya bait suci yang didirikan oleh

Sulaiman. Zion juga ditunjukan bagi kota Yerusalem sebagai kota yang kentara,

kota Allah tempat tinggal Yahweh.82 Bukit ini adalah bukit yang sangat bersejarah

bagi Bangsa Yahudi maka dari itu bukit ini menjadi tempat yang sakral bagi Bangsa

Yahudi.

Di dalam wilayah Kristen terdapat Gereja Makam Kudus, yang menjadi situs

penting bagi umat Kristen di seluruh dunia. Gereja Makam Kudus dikelola oleh

perwakilan kaum Kristen di Yerusalem Menurut tradisi Kristen, Yesus disalib di

sana, di Golgotha, atau bukit Calvary, makamnya yang kosong berada di dalam

gereja dan juga menjadi lokasi kebangkitannya. Gereja dikelola secara bersama

oleh perwakilan kaum Kristen yang berbeda, sebagian besar dari Patriarkat Ortodok

Yunani, Biara Franciskan dari Gereja Katolik Roma, dan Patriarkat Armenia, tetapi

juga Ethiopia, Koptik, dan Gereja Ortodoks Suriah.83

Bagi agama Kristen Kota Yerusalem adalah tanah kelahiran Yesus Kristus dan

penyaliban Yesus Kristus. Dalam injil disebutkan bahwa Yesus Kristus lahir di

Betlehem tanah Yudea (Matius 2:1; Lukas 2:4) sesuai nubuat nabi Mikha (Mikha

5:1-2) suatu kandang domba, kemungkinan Menara Kawanan Domba (bahasa

Ibrani: Migdal-Eder; bahasa Inggris: Tower of the Flock) sesuai nubuat nabi Mikha

(Mikha 4:8). Lalu Kota Yerusalem juga merupakan tanah wafatnya Yesus Kristus.

Umat kristiani menggangap bahwa kota ini adalah kota yang sakral karena di

kota ini Yesus kristus dilahirkan dan diwafatkan. Bagi mereka mensakralkan

81 Op.cit, hlm. 1221, dalam buku Hermawati, Sejarah Agama & Bangsa Yahudi, hlm.84. 82 Th. C.Vriezen, Agama Israel Kuno, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,1985), hlm.186 dalam

buku Hermawati, Sejarah Agama & Bangsa Yahudi, hlm 84. 83 Ridah, Mengenal Arti Penting Kota Yerusalem Bagi Umat Kristen, Islam dan

Yahudi,Tribunjambi.com di akses pada tanggal 6 Januari 2019 pada pukul 16:59 WIB

https://jambi.tribunnews.com/2017/12/08/mengenal-arti-penting-kota-yerusalem-bagi-umat-

kristen-islam-dan-yahudi?page=2

Page 52: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

42

tempat kelahiran dan wafat nya Yesus kristus merupakan bakti mereka terhadap

tuhan mereka. Maka dari itu mereka sangat mensakralkan kota tersebut.

Lalu menurut agama Islam Kota Yerusalem merupakan kiblat utama, tempat

terjadinya peristiwa Isra’ Mi’raj, dan tempat kelahiran nabi-nabi sebelum Nabi

Muhammad SAW. Kiblat menurut agama Islam adalah murujuk arah yang dituju

saat seorang mulisim mendirikan salat. Kiblat ini sangat sakral posisinya karena

berhubungan dengan Tuhan. Peristiwa yang sangat menabjubkanpun juga terjadi di

Kota Yerusalem yaitu Isra’ Mi’raj. Nabi-nabi sebelum nabi Muhammad SAW

banyak yang dilahirkan di Kota Yerusalem seperti Nabi Ibrahim, Yusuf, Yaqub,

Luth, Sulaiman, Ishaq, Musa, dan Isa.

Al-qur’an menjelaskan bahwa palingkanlah mukamu ke arah masjidil haram

dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya (QS. Al-

Baqarah/2: 144). Kejadian Isra’ Mi’raj pun di jelaskan dalam al-qur’an maha suci

allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam hari dari Masjidil

Al-Haram ke Masjid Al-aqsha yang di berkahi sekelilingnya untuk kami (QS. Al-

Isra/17: 1).

Bagi umat Islam kota ini merupakan kota yang sangat penting karena di kota

ini kiblat pertama mereka sebelum mereka menghadap ke Mekkah. Di tempat ini

pula nabi-nabi sebelum nabi Muhammad SAW dilahirkan dan tempat terjadinya

peristiwa besar yang sangat bersejarah yaitu Isra’ Mi’raj. Maka tempat ini dalam

makna teologis tempat yang sangat penting bagi mereka terhadap Tuhan mereka.

C. Perbandingan Sosial-Politik Agama-Agama Semitik di Kota Yerusalem

Begitu banyak konflik yang terjadi di Kota Yerusalem yang pada mulanya

konflik itu menyebarkan sebuah agama. Pada akhirnya konflik itu berujung berebut

kekuasaan dan ingin menguasai Yerusalem dalam segi sosial-politik. Yang melatar

belakangi hal tersebut diantaranya:

1. Yerusalem Kota Daud

Menurut Kitab Suci Perjanjian Lama, Daud adalah raja untuk

kerajaan Yehuda dan Israel, yang menaklukkan Yerusalem dari orang-orang

Yebus sekitar tahun 1000 Sebelum Masehi. Daud kemudian memindahkan

Page 53: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

43

pemerintahannya ke Yerusalem, menjadikannya sebagai ibukota dan pusat

keagamaan kerajaannya. Alkitab mengatakan bahwa putra Daud, Salomo,

membangun kuil pertama untuk Yahweh, Allah Israel. Yerusalem menjadi pusat

Yudaisme.84

Konflik yang terjadi pada masa Daud ini ketika bangsa Israel merebut

Yerusalem dari bangsa Kana’an melalui peperangan yang di pimipin oleh penerus

Musa yaitu Yosua. Pada akhirnya, bangsa Israel menguasai kota tersebut walapun

tidak sepenuhnya dikuasai oleh mereka.

2. Di Bawah Pemerintahan Romawi dan Bizantium

Sejak tahun 63 Masehi, Yerusalem berada di bawah pemerintahan

Romawi. Gerakan perlawanan cepat terbentuk, sehingga pada tahun 66 Masehi

pecah perang Yahudi-Romawi Pertama. Perang berakhir 4 tahun kemudian,

dengan kemenangan Romawi dan penghancuran kembali kuil di Yerusalem.

Orang Romawi dan Bizantium memerintah Palestina selama kurang lebih enam

ratus tahun.85

Konflik yang terjadi pada seiring berjalannya waktu Yerusalem yang

sebelumnya dikuasai oleh orang-orang Yahudi akhirnya direbut oleh orang-orang

Romawi yang menganut ajaran Nasrani. Pada masa ini kota Yerusalem berada di

bawah kekuasaan bangsa Romawi.

3. Penaklukan Oleh Bangsa Arab

Selama penaklukan Islam di Suriah Raya, tentara Muslim juga tiba di

Palestina. Atas perintah Khalifah Umar, Yerusalem dikepung dan dikuasai bangsa

Arab pada tahun 637 Masehi. Di era pemerintahan Muslim berikut, berbagai

pemimpin agama yang saling bermusuhan dan terpecah belah memimpin kota itu.

Yerusalem sering dikepung dan berpindah tangan beberapa kali.

Ketika sedang gencar-gencarnya konflik yang terjadi di Yerusalem

perebutan antara bangsa Yahudi dengan bangsa Romawi disela-sela itu umat

84 Yon Yoseph, Begini Sejarah Perebutan Yerusalem Sejak Ribuan Tahun Lalu, Tempo.co

di akses 18 Februari 2019 pada pukul 14:33 WIB dari https://dunia.tempo.co/read/1043200/begini-

sejarag-perebutan-yerusalem-sejak-ribuan-tahun-lalu/full&view=ok. 85Yon Yoseph, Begini Sejarah Perebutan Yerusalem Sejak Ribuan Tahun Lalu, Tempo.co

di akses 18 Februari 2019 pada pukul 14:40 WIB dari https://dunia.tempo.co/read/1043200/begini-

sejarag-perebutan-yerusalem-sejak-ribuan-tahun-lalu/full&view=ok.

Page 54: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

44

Islam masuk yang dipimpin khalifah Islam yaitu Umar bin Khattab. Pemimpin

umat Islam ini masuk untuk menaklukan kota tersebut tanpa peperangan dan

diterima oleh penduduk setempat dengan sukarela. Akhirnya pada masa ini kota

tersebut dikuasai oleh umat Islam tanpa jalur kekerasan.

4. Konflik Perang Salib

Konflik pada perang salib menurut para pakar sejarah, bahwa pada saat Alp

Arsenal melakukan ekspansi yang disebut dengan peristiwa Manzikart, pada tahun

464 H (1071 M), tentara Alp Arsenal yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit,

dalam peristiwa ini berhasil mengalahkan tentara Romawi yang berjumlah 200.000

orang terdiri dari tentara Romawi, Ghuz, Al-Akraj, Al-Hajr, perancis dan Armenia.

Peristiwa besar ini menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang-orang

Kristen terhadap umat Islam, yang kemudian mencetuskan perang salib. Kebencian

itu bertambah setelah Dinasti Saljuk dapat merebut Baitul Maqdis pada tahun 471

H dari kekuasaan Dinasti Fatimiyah yang berkedudukan di Mesir. Penguasa saljuk

menetapkan beberapa peraturan bagi umat Kristen yang ingin berziarah ke sana.

Peraturan itu dirasakan sangat menyulitkan mereka untuk memperoleh keleluasaan

berziarah ke tanah suci Kristen. Pada tahun 1095 M, Paus Urbanus II berseru

kepada umat Kristen di Eropa supaya melakukan perang suci. Perang ini kemudian

dikenal dengan nama Perang Salib, yang terjadi dalam 3 periode.86 Sumber lain

menyembut terjadi sampai beberapa periode.

Terjadinya Perang Salib yang terdiri dari tiga periode atau lebih,

memungkinkan adanya banyak tendensi yang melatarbelakanginya. Maka ada

benarnya pendapat yang menyebutkan beberapa sebab terjadinya Perang Salib

sebagai berikut:

a. Nama Perang Salib diambil dari kata salib yang menunjukkan bahwa

agama merupakan penyebab utamanya

b. Ambisi Paus untuk menghancurkan Islam.

c. Sebab-sebab perdagangan yang muncul karena keinginan mereka

untuk menguasai pelabuhan-pelabuhan yang berada di Laut Tengah

86 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Ed. 1, (Cet. II, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada; 1994), h.76-77.

Page 55: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

45

untuk menjadi jembatan dengan perdagangan yang berada di Timur

Jauh.

d. Menyebarnya kelaparan, perang, dan penyakit serta perampokan di

Eropa sehingga mereka harus mencari sebuah negeri yang kaya.

e. Terpecahnya dan tercabik-cabiknya front kaum muslimin.

f. Sebagai balas dendam atas kekalahan Byzantium yang sangat

memalukan pada Perang Maladzkird tahun 463 H/1071 M.87

Semua penyebab yang disebutkan di atas, sekalipun terkesan subjektif dan

cenderung emosional, tetapi kiranya dapat dipertanggungjawabkan. Boleh jadi

alasan-alasan yang disebutkan tidak ada pada setiap perang tetapi pada umumnya

alasan itu ada pada semua gelombang dalam masa Perang Salib.

5. Konflik Utsmaniyah dan Inggris

Sepuluh tahun terakhir kekuasaan Imperium Ottoman dan Transisi ke

pemerintahan Inggris di Palestina masih menjadi periode yang sangat menarik

perhatian para ilmuwan. Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa pada masa

inilah Zionisme dan nasionalisme Arab muncul, sehingga menciptakan konflik

abadi Israel-Palestina hingga saat ini. Salah satu peneliti tentang masa transisi

tersebut adalah Abigail Jacobson, seorang dosen di Massachusetts Institute of

Technology. Penelitiannya berfokus pada sejarah sosial dan perkotaan komunitas

campuran perkotaan di Palestina dan Mediterania Timur selama periode akhir

Ottoman dan masa penjajahan Inggris.

Sejarah Yerusalem biasanya berkaitan dengan tempat-tempat suci, tentang

berbagai komunitas yang tinggal di kota, atau tentang tentara salib dan masa lalu

kuno. Abigail Jacobson, sang penulis buku From Empire to Empire berfokus pada

Yerusalem sebagai ruang kota dan bagaimana kota ini dipengaruhi oleh Perang

Dunia Pertama.

Jacobson berhasil menjembatani era Ottoman dan pasca-Ottoman, yang

sebelumnya sering diperlakukan sebagai periode yang terpisah. Dalam narasi-

narasi sebelumnya, masa transisi antara masa Ottoman dan pasca Ottoman, sering

87Ahmad al-Usairy, Al-Tarikh al-Islami. Diterjemahkan oleh Samson Rahman denga judul,

Sejarah Islam; Sejak Zaman Nabi hingga Abad XX, Edisi Lux (Cet. I; Jakarta: Akarmedia, 2010),

h. 256.

Page 56: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

46

terbengkalai. Baru-baru ini beberapa ilmuwan mulai meneliti periode yang

terlupakan ini, menyoroti bagaimana pemahaman tentang momen transisi ini

berperan penting dalam peninjauan kembali masa akhir Ottoman di Palestina dan

masa awal kekuasaan Inggris. Yerusalem sebagai kota heterogen yang juga bernilai

penting bagi agama-agama, namun pada saat bersamaan menghindari fokus tunggal

pada jenis dan dikotomi religius dan etno-nasional. Periode yang diteliti oleh

Jacobson, 1912 sampai 1920, adalah bentuk formatif dan tidak hanya transisi.

Untuk menangkap momen sentral dalam sejarah modern kota ini, Jacobson

menciptakan dan secara efektif menggunakan konsep “kota interimperial”: sebuah

kota yang “berpindah tangan” di antara dua imperium.88

Pada studinya tentang kota dalam transisi, penulis mengandalkan

pendekatan sejarah relasional. Pendekatan ini memungkinkan untuk

membandingkan dan memperlakukan orang-orang Yahudi dan Arab bukan sebagai

entitas yang terpisah, namun sebagai bagian dari proses dinamis yang melibatkan

kedua elemen ini. Buku ini mengulas tentang hubungan intra-komunal dan inter-

komunal masyarakat Yerusalem. Jacob berpendapat bahwa reorganisasi yang

dilakukan Inggris terhadap komunitas lokal mengikuti garis agama, menandai

berakhirnya identitas yang cair, yang selama itu melekat di kota Yerusalem.

6. Mandat Inggris

Desember 1917, 100 tahun yang lalu di bulan ini, Jenderal Inggris Edmund

Allenby mengambil alih Yerusalem dari Turki Ottoman. Dengan menghentikan

kudanya, dia memasuki Kota Tua dengan berjalan kaki, melewati Gerbang Jaffa,

untuk menghormati status sucinya. Bagi Inggris, Yerusalem sangat penting. Mereka

adalah orang-orang yang mendirikan Yerusalem sebagai ibu kota. Sebelumnya,

tempat itu bukan ibu kota siapapun sejak zaman Kuil Pertama dan Kedua, kata

Profesor Yehoshua Ben-Arieh, ahli geografi sejarah di Hebrew University.89

Tiga puluh tahun pemerintahan Inggris yang diikuti dengan

pengambilalihan Yerusalem oleh Allenby, membuka pintu bagi masuknya

88 “Sejarah Yerusalem Dari Kekuasaan Utsmaniyah ke Inggris”, seraamedia.org diakses

pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 11:45 WIB dari https://www.seraamedia.org/2018/01/03/sejarah-

yerusalem-dari-kekuasaan-utsmaniyah-ke-inggris/. 89 Fira Nursya’bani, Sejarah Konflik di Yerusalem, News diakses pada tanggal 21 Mei 2019

pukul 02:07 WIB dari https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/17/12/07/

p0lfzx415-sejarah-konflik-di-yerusalem.

Page 57: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

47

pemukim Yahudi. Mereka ditarik oleh pandangan Zionis tentang tanah air Yahudi.

Sementara penduduk Arab setempat menyesuaikan diri dengan kenyataan

runtuhnya Kekaisaran Ottoman, yang telah memerintah kota tersebut sejak 1517.

Paradoksnya, Zionisme tersingkir dari Yerusalem, terutama Kota Tua. Pertama

karena Yerusalem dianggap sebagai simbol diaspora, dan yang kedua karena situs

suci umat Kristen dan Islam dipandang sebagai komplikasi yang tidak

memungkinkan penciptaan sebuah negara Yahudi dengan Yerusalem sebagai ibu

kotanya, jelas Amnon Ramon, peneliti senior di Institut Penelitian Kebijakan

Yerusalem. Menurutnya, Zionis awal adalah kaum sosialis sekuler Eropa. Mereka

lebih termotivasi oleh nasionalisme, penentuan nasib sendiri, dan pelarian dari

penganiayaan daripada agama. Yerusalem adalah sebuah regresi terhadap budaya

konservatif yang mereka coba pindahkan. Tel Aviv adalah kota baru yang cerah di

atas bukit, enkapsulasi modernitas, papar Michael Dumper, profesor politik Timur

Tengah di Universitas Exeter di Inggris. Ia mengatakan, bagi orang Arab, ada

semacam kejutan karena mereka tidak lagi berada di Kekaisaran Ottoman. Ada

penataan kembali di masyarakat mereka. Aristokrasi Palestina setempat, keluarga

besar Yerusalem, muncul sebagai pemimpin gerakan nasional Palestina, yang tiba-

tiba dihadapkan pada migrasi Yahudi.90

Perdebatan migrasi tersebut memicu beberapa konflik mematikan yang

dilakukan orang-orang Palestina. Sementara orang-orang Yahudi menertawakan

peraturan Inggris dan pembatasan imigrasi yang diberlakukan pada 1939.

Pembatasan ini menghalangi banyak orang Yahudi yang melarikan diri dari

Holocaust untuk masuk. Setelah perang, pada 1947, PBB menyetujui sebuah

rencana partisi untuk dua negara, satu Yahudi, satu Arab. Sementara Yerusalem

diatur khusus oleh internasional karena statusnya yang unik.

7. Kota yang Terbagi

Orang-orang Arab tidak menerima rencana pembagian wilayah ini. Sehari

setelah Israel mengumumkan kemerdekaannya pada 1948, negara-negara Arab

menyerang negara baru tersebut. Di tengah kekerasan yang dilakukan oleh milisi

90 Fira Nursya’bani, Sejarah Konflik di Yerusalem, News diakses pada tanggal 21 Mei 2019

pukul 01:49 WIB dari https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-

israel/17/1207/polfzx415-sejarah-konflik-di-yerusalem.

Page 58: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

48

dan massa di kedua pihak, sejumlah besar orang Yahudi dan Arab mengungsi.

Yerusalem kemudian terbagi. Bagian barat menjadi bagian dari negara baru Israel

(dan ibu kotanya, di bawah hukum Israel disahkan pada 1950). Sedangkan bagian

timur, termasuk Kota Tua, diduduki oleh Yordania. "Bagi orang-orang Palestina,

ini dilihat sebagai titik temu," kata Profesor Dumper.91

Israel dan Yordania, katanya, sebagian besar fokus di tempat lain. Israel

membangun daerah pesisir yang makmur, termasuk Haifa, Tel Aviv, dan Ashkelon,

menjadi zona komersial yang berkembang. Sementara Raja Yordania, Abdullah I,

berfokus pada pengembangan ibu kota Yordania, Amman.

Negara Israel awalnya ragu-ragu untuk terlalu fokus pada Yerusalem.

Menurut Issam Nassar, seorang sejarawan di Illinois State University, Israel

mendapat tekanan dari PBB dan Eropa. Selama 20 tahun, Israel memindahkan

banyak gedung pemerintahan ke Yerusalem. Namun, negara-negara lain

menghindari Yerusalem untuk membuka kedutaan besar mereka dan lebih memilih

Tel Aviv, demi menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB.92

Pemimpin Israel Setelah menerima gagasan tentang kendali internasional

terhadap Yerusalem, mencari alternatif tempat untuk dijadikan ibu kota, mungkin

Herzliya atau suatu tempat di selatan. Israel juga menyadari, mereka tidak memiliki

kendali atas situs suci Yerusalem.

8. Yerusalem Timur Kembali ke Israel

Pada konflik perang Arab-Israel pada 1967, Israel tidak hanya berhasil

mengalahkan tentara Arab, tetapi juga mengambil alih Jalur Gaza dan Semenanjung

Sinai dari Mesir, Tepi Barat dan Yerusalem Timur dari Yordania, dan Dataran

Tinggi Golan dari Suriah. Poin pada 1967 ada dua kemenangan besar, termasuk

pergeseran cepat dari ketakutan akan kekalahan sebelum perang sampai euforia dan

perasaan segala sesuatu mungkin terjadi, dan dampak emosional setelah menduduki

Kota Tua, kata Menachem Klein, ilmuwan politik di Universitas Bar-Ilan di Israel.

Yerusalem menjadi pusat pengabdian seperti kultus, yang sebelumnya tidak pernah

91 Fira Nursya’bani, Sejarah Konflik di Yerusalem, News diakses pada tanggal 21 Mei 2019

pukul 02:13 WIB dari https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-

israel/17/1207/polfzx415-sejarah-konflik-di-yerusalem. 92 Fira Nursya’bani, Sejarah Konflik di Yerusalem, News diakses pada tanggal 21 Mei 2019

pukul 02:30 WIB dari https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/17/12/07/

p0lfzx415-sejarah-konflik-di-yerusalem.

Page 59: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

49

ada sebelumnya. Kota ini sekarang telah difetiskan ke tingkat yang luar biasa karena

garis keras nasionalisme agama telah mendominasi politik Israel, dengan Tembok

Barat sebagai fokusnya," tambah Klein. Kemenangan partai Likud pada 1977, di

bawah kepemimpinan Menachem Begin, membantu memperkuat penekanan bahwa

Yerusalem adalah bagian integral dari identitas Israel. Pemukim agama menjadi

lebih menonjol dalam kehidupan politik di Israel. Kaum sosialis garis keras yang

berakar di Rusia dan Eropa Timur memberi jalan masuk kepada populasi Israel

yang lebih beragam, dan juga lebih religius, yang berasal dari Timur Tengah, Afrika

Utara, dan daerah lainnya.93

Pada tahun 1980 Proses ini memuncak, ketika anggota parlemen

mengeluarkan sebuah undang-undang yang menyatakan Yerusalem yang lengkap

dan bersatu, adalah ibu kota Israel. Langkah ini kemudian menimbulkan kemarahan

internasional.

9. Status Belum Terselesaikan

Yerusalem sampai sekarang menjadi penghalang bagi perdamaian antara

Israel dan Palestina. Pada tahun 1980, Israel mengumumkan seluruh kota itu

"ibukota abadi dan tak terpisahkan". Setelah Yordania menyerahkan klaimnya

kepada Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun 1988, negara bagian Palestina

diproklamirkan. Palestina juga menyatakan secara teori, Yerusalem sebagai

ibukotanya. Perjanjian Oslo pada 1993 mengatur pembentukan Otoritas Palestina

untuk memerintah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sementara resolusi isu-isu utama

masih ditangguhkan, yaitu isu perbatasan, pengungsi, dan status Yerusalem.

Kunjungan politisi sayap kanan Ariel Sharon pada 2000 ke kompleks suci yang

dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount dan Muslim sebagai Tempat Suci,

yang berisi Masjid Al Aqsa dan Kubah Batu, memicu bentrokan. Pemberontakan

kedua ini merenggut nyawa sekitar 3.000 warga Palestina dan 1.000 warga Israel

selama lima tahun. Orang-orang Palestina mengatakan pemukim Yahudi telah

merambah Yerusalem Timur dan Israel telah menambah masalah dengan mencabut

izin tinggal warga Palestina. Meski begitu, komposisi etnis penduduk Yerusalem

93 Fira Nursya’bani, Sejarah Konflik di Yerusalem, News diakses pada Selasa, tanggal 21

Mei 2019 pukul 02:50 WIB dari https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-

israel/17/12/07/ p0lfzx415-sejarah-konflik-di-yerusalem.

Page 60: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

50

tetap sekitar 30 persen sampai 40 persen warga Arab. Seluruh masyarakat

internasional telah sepakat pendudukan Israel di Yerusalem Timur sejak 1967

adalah ilegal, dan menolak untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,"

jelas Profesor Khalidi.94

Jika Trump mengubah posisi ini, mengingat pentingnya Yerusalem bagi

orang Arab dan Muslim, sulit untuk melihat bagaimana kesepakatan Palestina-

Israel yang berkelanjutan atau normalisasi tradisional Arab-Israel akan mungkin

terjadi.

Perdamaian Yeursalem Melalui media CNN Indonesia, Sekretaris Jendral

Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menegaskan bahwa

satu-satunya cara untuk membawa perdamaian di kawasan dan mengakhiri konflik

Israel-Palestina adalah melalui solusi dua negara. "Itu adalah satu-satunya cara

untuk mencapai stabilitas, perdamaian, kemakmuran dan pembangunan di

kawasan," kata Guterres dalam pertemuan Komite Hak-hak Palestina di Markas

Besar PBB New York. Sekjen PBB juga menegaskan bahwa aktivitas

pembangunan pemukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur yang ilegal

berdasarkan resolusi PBB dan hukum internasional harus dihentikan. Guterres juga

menegaskan pentingnya solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-

Palestina. Saya ingin sebuah negara Palestina dan Israel, berdua dengan Ibu Kota

di Yerusalem, kata Sekjen PBB tegas dia.95

Status Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina. Palestina

mendambakan Yerusalem Timur yang dijajah Israel sejak 1967, untuk menjadi ibu

kota mereka jika merdeka.

Oleh karena itu keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui

Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel memicu kemarahan dan aksi demonstrasi warga

Palestina. Sedikitnya 19 warga Palestina meninggal dunia dalam bentrukan dengan

94 Fira Nursya’bani, Sejarah Konflik di Yerusalem, News diakses pada Selasa, tanggal 21

Mei 2019 pukul 03:15 WIB dari https://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-

israel/17/12/07/ p0lfzx415-sejarah-konflik-di-yerusalem. 95 Natalia Santi, Sekjen PBB: Solusi Dua Negara Perdamaian Israel-Palestina, CNN

Indonesia diakses pada tanggal, 27 Mei 2019 pada pukul 20:45 WIB dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190206094341-120-274138/sekjen-pbb-solusi-

dua-negara-perdamaian-israel-palestina.

Page 61: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

51

pasukan Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza sejak deklarasi

Trump.

Situasi kemanusiaan dan ekonomi di Gaza sangat mengerikan, “kata

Gutters”. Menurutnya, Gaza akan lumpuh pada 2020, kecuali ada langkah konkret

untuk meningkatkan layanan dasar dan infrastruktur. "Gaza masih terjepit oleh

penutupan yang melumpuhkan dan kondisi darurat kemanusiaan yang terus

berlangsung," kata dia menyebut dua juta warga Gaza yang bergumul dengan

infrastruktur yang hancur, kurangnya pasokan listrik, pengangguran kronis dan

kelumpuhan ekonomi akibat blokade Israel. Beberapa rumah sakit di Gaza juga

terpaksa menghentikan layanan lantaran kekurangan listrik. Guterres juga mengaku

sangat prihatin atas berkurangnya dana bagi badan pengungsi PBB untuk Palestina

(United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near

East/UNRWA). Negara Amerika Serikat mengumumkan rencana menangguhkan

US$65 juta bantuan bagi UNRWA, yang menyediakan layanan bagi enam juga

pengungsi Palestina di wilayah pendudukan juga di Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Tidak hanya martabat, hak-hak dan keamanan dari lima juta pengungsi Palestina di

seluruh Timur Tengah yang menjadi taruhan. Tapi juga stabilitas di kawasan.

Dalam pertemuan Komite Hak-hak Palestina tersebut, sejumlah negara juga

menyerukan agar Palestina diberi keanggotaan penuh di PBB.96

Duta Besar Indonesia untuk PBB New York, Dian Triansjah Djani

menyampaikan perlunya komite meningkatkan kepedulian tentang isu Palestina.

Dia mengkhawatirkan isu tersebut akan teralihkan dengan krisis-krisis lainnya.

Terkait dengan dana UNRWA, Dubes Djani menyatakan perlunya mencari cara

baru untuk mengatasi penderitaan pengungsi Palestina.

Akan tetapi faktor yang melatar belakangi konflik di Yerusalem ini bukan

lagi perang antar agama. Melainkan kepentingan politik yang di miliki oleh

Amerika Serikat.

Menurut penjelasan Barbara Plett Usher, wartawan BBC di Kementerian

Luar Negeri AS, bahwa tidak ada strategi khusus di balik keputusan ini. "Fakta

96 Natalia Santi, Sekjen PBB: Solusi Dua Negara Perdamaian Israel-Palestina, CNN

Indonesia diakses pada tanggal, 27 Mei 2019 pada pukul 20:51 WIB dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190206094341-120-274138/sekjen-pbb-solusi-

dua-negara-perdamaian-israel-palestina.

Page 62: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

52

bahwa Palestina, dan seperti dilaporkan, para pemimpin dunia Arab, dikejutkan

oleh keputusan ini merupakan satu tanda bahwa ini bukan merupakan bagian dari

strategi Timur Tengah yang lebih luas," menurut Usher.97 Dalam pernyataan pers

di Gedung Putih, Presiden Trump juga mengatakan Israel memiliki hak untuk

menentukan ibu kotanya. Lebih lanjut dia menyatakan, ada spekulasi bahwa Trump

berupaya untuk mengubah beberapa hal sebagai taktik persiapan di lapangan untuk

perundingan damai, namun ada lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa

Trump hanya berfokus pada pemenuhan janji kampanye terhadap Yahudi Amerika

pro-Israel dan kelompok Kristen Evangelis yang merupakan basis massa politisnya.

Isu ini muncul setiap enam bulan saat AS diwajibkan oleh aturan untuk

memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv atau mengabaikan tuntutan

Kongres atas alasan keamanan. Mural sosok Donald Trump yang digambarkan

berciuman dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tembok yang

memisahkan Bethlemen dan Yerusalem, 30 Oktober 2017. Pejabat AS mengatakan

bahwa mereka setuju untuk menandatangani pengabaian itu dengan janji mengakui

Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan membuka proses memindahkan kedutaan

besar. "Sementara beberapa presiden sebelumnya menjadikan ini sebagai janji

utama kampanye mereka, mereka gagal memenuhinya. Hari ini, saya memenuhi

janji itu," kata Trump dengan penuh kemenangan dalam pidatonya.98

Kata lain pada konflik yang terjadi ini bukan lagi konflik yang terjadi di

abad-abad yang lalu tentang perang antar agama. Melainkan, konflik politik yang

dilakukan oleh Amerika Serikat untuk kepentingan mereka di tanah Yerusalem.

Untuk menghadirkan perdamaian di Yerusalem saya sepakat apa yang di katakan

oleh Gutters satu-satunya cara untuk membawa perdamaian di kawasan dan

mengakhiri konflik Israel-Palestina adalah melalui solusi dua negara. "Itu adalah

satu-satunya cara untuk mencapai stabilitas, perdamaian, kemakmuran dan

pembangunan di kawasan," Guterres juga menegaskan pentingnya solusi dua

97 “Apa yang mendasari pengakuan Trump atas Yerusalem? Tujuh hal yang harus Anda

ketahui”, BBC diakses pada tanggal 27 Mei 2019 pada pukul 21:17 WIB dari

https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-42276374. 98 Apa yang mendasari pengakuan Trump atas Yerusalem? Tujuh hal yang harus Anda

ketahui, BBC diakses pada tanggal 27 Mei 2019 pada pukul 21:24 WIB dari

https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-42276374.

Page 63: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

53

negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Saya ingin sebuah negara

Palestina dan Israel, berdua dengan Ibu Kota di Yerusalem.

Sudah jelas bahwa peperangan yang terjadi itu bukan lagi peperangan

perebutan siapa penganut agama yang berhak atas kota tersebut. Melainkan, perang

yang terjadi hari ini adalah perang politik. Seharusnya, agama ini menjadi sarana

untuk perdamaian bukan menjadi alat bagi para ahli-ahli politik untuk menguasai

wilayah Kota Yerusalem.

Masa Depan Yerusalem Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus

menyatakan bahwa mereka sangat khawatir dengan kondisi dan tugas Yerusalem

sebagai kota damai, sebagaimana dilansir oleh Reuters. Kekhawatiran Raja Maroko

Mohammed VI dan Paus Fransiskus dinyatakan secara terbuka menyusul keputusan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memindahkan kantor kedutaan AS

dari Tel Aviv ke Yerusalem pada tahun 2017 silam.99

Pernyataan yang dikeluarkan Raja Maroko Mohammed VI dan Paus

Fransiskus ini merupakan upaya mereka untuk menyampaikan kekhawatiran

dengan masa depan kota suci Yerusalem.

Raja Maroko Mohammed VI dan Paus Fransiskus menyatakan, “Kami

menilai penting untuk mempertahankan kota suci Yerusalem atau al-Quds sebagai

warisan bagi seluruh umat manusia. Khususnya umat dari tiga agama. Yerusalem

adalah sebuah tempat pertemuan dan simbol koeksistensi perdamaian, dimana sikap

saling menghormati dan dialog dapat dilestarikan,”. Raja Maroko Mohammed VI

dan Paus Fransiskus juga menyerukan agar umat Yahudi, Muslim, dan Kristen bisa

bebas mengakses Yerusalem. Kedua pemimpin ini juga meminta jaminan atas hak-

hak ketiga umat agama tersebut untuk bisa beribadah dengan damai di

Yerusalem.100

Palestina menginginkan agar Yerusalem timur menjadi ibu kota negara

tersebut sebagai sebuah negara yang berdaulat. Sementara itu, Israel tetap

99 Lukyani, Paus Fransiskus dan Raja Maroko Khawatirkan Masa Depan Kota Suci

Yerusalem, Kenapa?, Keepo di akses pada tanggal 28 Mei 2019 pada pukul 16:55 WIB dari

https://keepo.me/news/paus-fransiskus-dan-raja-maroko-khawatirkan-masa-depan-kota-suci-

yerusalem-kenapa/. 100 Lukyani, Paus Fransiskus dan Raja Maroko Khawatirkan Masa Depan Kota Suci

Yerusalem, Kenapa?, Keepo di akses pada tanggal 28 Mei 2019 pada pukul 16:55 WIB dari

https://keepo.me/news/paus-fransiskus-dan-raja-maroko-khawatirkan-masa-depan-kota-suci-

yerusalem-kenapa/.

Page 64: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

54

bersikukuh menginginkan seluruh wilayah Yerusalem. Israel tidak ingin Yerusalem

terpecah. Konflik antara Palestina dan Israel saat ini pun kembali menegang. Aksi

protes warga Palestina di perbatasan Gaza hingga saling balas serangan kian tak

terelakkan. Tentunya ketegangan di Timur Tengah ini akan semakin memperparah

konflik dunia jika tak kunjung diredam.

Perdana Menteri Australia Scoot Morrison melemparkan gagasan

kemungkinan Australia akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke

Jerusalem.Rencana itu mengikuti AS yang sudah melangkah dan memindahkan

kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Jerusalem, Mei silam.101

Masih hangat dalam ingatan, langkah AS itu mengundang reaksi dari

berbagai penjuru dunia, juga dari banyak tokoh dunia. Bukan itu saja.

Tindakan AS itu telah memicu demonstrasi di mana-mana, termasuk di

Palestina yang menelan 58 korban jiwa dan 1.200 orang lainnya terluka dalam

demonstrasi di Gaza. Kini, Australia ingin melakukan hal yang sama. Bahkan,

Morisson menyatakan, selain memindahkan kedutaan besarnya, juga

mempertimbangkan untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.102

Meskipun, Morrison mengatakan bahwa Australia tetap komit terhadap

solusi dua negara (two-state solution), tetapi perdana menteri Australia itu

berpendapat bahwa selama ini tidak ada kemajuan dalam proses perdamaian konflik

Israel-Palestina.

Karena itu, Morrison memilih mengikuti Presiden AS Donald J Trump

memindahkan kedutaan besarnya, dengan harapan akan memberikan hasil baru

bagi proses perdamaian. Apakah benar demikian bahwa pemindahan kedutaan

besar dan pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel akan mempercepat proses

perdamaian Yerusalem.

Untuk menuju Yerusalem yang damai. Seharunya dinamika yang ada

jangan jadikan agama sebagai sarana untuk mengadudombkan masyarakat

Yerusalem untuk beperang. Akan tetapi, seharusnya agama ini di jadikan untuk

101 Trias Kuncahyono, Pragmatisme dan Masa Depan Yerusalem, Wartakotalive diakses

pada tanggal 28 Mei pukul 17:17 WIB dari wartakota.tribunews.com/2018/11/28/pragmatisme-dan-

masa-depan-jerusalem. 102 Trias Kuncahyono, Pragmatisme dan Masa Depan Yerusalem, Wartakotalive diakses

pada tanggal 28 Mei pukul 17:17 WIB dari wartakota.tribunews.com/2018/11/28/pragmatisme-dan-

masa-depan-jerusalem.

Page 65: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

55

mempersatu masyarakat Yerusalem agar terwujudnya masyarakat yang damai.

Memang sudah diajarkan dalam setiap agama itu untuk berbuat kebaikan bukan

untuk permusuhan. Jika terus agama dijadikan sarana untuk berperang tidak akan

usai konflik yang terjadi di kota tersebut. Pada dasarnya sebuah kota itu akan maju

jika masyarakatnya bersatu bukan terpecah belah dan menuju sebuah kota yang

damai, tentram dan sejahtera.

Dalam makna segi sosial-politik pada awalnya kota ini adalah peperangan

antar agama akan tetapi seiring berjalanya waktu para elit-elit politik negeri ini

memanfaatkan moment untuk mendoktrin masyarakat agar mau ikut serta

memuwujudkan kepentingan pribadi para elit-elit tersebut. Maka dari itu dalam

makna sosial-politik ini kota ini sedang dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

Page 66: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Begitu panjang sejarah yang terjadi di kota tersebut dan menjadi sebuah

eksistensi bagi komunitas disetiap agama baaik Yahudi, Kristen dan Islam. Bagi

Yahudi dalam aspek sosio historis mereke berbondong-bondong ingin menguasai

Yerusalem atas nama Tuhan mereka disebutkan sebuah tanah yang dijanjikan dan

bukit zion yang sakral bagi mereka dengan jalur peperangan dengan Bangsa

Kana’an. Bagi Nasrani dalam aspek ini mereka ingin menguasai Yerusalem karena

menurut mereka ajaran yang dibawa oleh Yahudi sudah tak lazim lagi untuk diikuti

maka dari itu mereka menguasai Yerualem dan ingin menyebarkan ajaran-ajaran

Nasrani dengan cara peperangan dengan Bangsa Yahudi. Bagi Islam beda hal

dengan Yahudi dan Nasrani, Islam menaklukan Kota Yerusalem tanpa adanya

peperangan. Memang pada saat itu Islam sedang mengekpansi kekuasaan mereka

untuk menyebarkan ajaran yang di bawa oleh Muhammad.

Kedudukan Yerusalem dalam pandangan agama-agama semitik pada aspek

historis menjadi potret kehidupan yang memiliki peradaban penting bagi agama-

agama semitik. Seperti, meninggalkan bait-bait suci dan sejarah peperangan hingga

menuju perdamaian. Jika melihat dari segi aspek teologis, bahwa Kota Yerusalem

bagi agama-agama semitik sangatlah penting. Bagi Yahudi Kota Yerusalem adalah

tanah yang di janjikan oleh Tuhan, bagi Kristen Kota Yerusalem tanah kelahiran

Yesus Kristus dan tanah wafatnya Yesus Kristus, dan bagi Islam Kota Yerusalem

kiblat pertama yaitu tempat kejadian Is’ra Mi’raj dan lahir nabi-nabi sebelum nabi

Muhammad SAW. Dalam aspek teologis ini setiap agama-agama semitik memiliki

hubungan yang erat dengan Tuhan. Pada aspek sosial-poltik dijelaskan bahwa Kota

Yerusalem bagi agama-agama semitik terjadi perpindahan kekuasaan, yang di latar

belakangi oleh penyebaran paham-paham agama. Akan tetapi, dikemudian hari

bahkan sampai berabad-abad bahwa kota ini bukan lagi melatar belakangi agama

melainkan melatar belakangi atas nama perebutan kekuasaan.

Page 67: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

57

B. Saran

Yerusalem merupakan kota suci, sehingga Yerusalem sering disebut satu

kota tiga tuhan. Kota Yerusalem teletak di kawasan kota tua bernama Bukit Moriah

atau disebut Haram Es-Sharief. Bicara tentang Yerusalem merupakan topik yang

menarik untuk dibahas. Di berbagai media elektronik dan media cetak tidak habis-

habisnya membahas tentang Yerusalem merupakan topik yang menarik untuk

dikaji hingga kini. Apalagi membahas tentang sosial-politik di negeri tersebut.

Padahal, kota tersebut peperangan terjadi bukan atas nama agama akan tetapi, atas

nama perebutan kekuasaan. Seharusnya, agama dijadikan pemersatu antar umat

beragama bukan menjadi alat untuk penghancur umat manusia. Pada dasarnya

setiap agama mengajarkan tentang perdamaian bukan pemusuhan.

Untuk itu dengan alasan diatas diharapkan para pembaca bisa mengambil

manfaat dari tulisan skripsi ini, dan mengambil hikmah dari proses perbedaan yang

muncul di Yerusalem, bagaimana kita harus bersikap toleransi dengan suasana yang

ragam, entah perbedaan kepercayaan, perbedaan budaya ataupun etnis. Di sini bisa

ditarik benang merah Yerusalem merupakan contoh unik dari perbedaan budaya,

etnis dan kepercayaan sekaligus hasil peradaban pada masa ini. Penulis berharap

setelah membaca skripsi ini, pembaca dapat mengambil hikmah akan perbedaan

hidup dengan sikap yang toleran dan saling menghormati.

Page 68: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

58

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Ahmad, Agha mahir, Yahudi: Catatan Hitam Sejarah, terj. Yadi Indrayadi

(Jakarta Timur: Qisthi Press, 2005).

Ahmad, Maftuh, Kisah Isra’ dan Mi’raj (Solo: AB Siti, 1993).

Ajoeb, Joebaar, dalam kata “Pengantar Penerbitan” buku terjemahan yang

ditulis oleh Putera Mahkota Hassan bin Talal, Tentang Jerusalem, terj. Joebaar

Ajoeb (Jakarta: Inkultra Foundation Inc., 1980).

Armstrong, Karen, Yerusalem Satu Kota Tiga Agama (Bandung: Mizan

Media Utama, 2018).

Asali, K.J, (ed.), Jerusalem in History (Victoria: Scorpion Publisihing LTD,

1989).

Departemen Agama RI, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an,

1979).

Etmaja, Tri Andira, skripsi: Arti Penting Kota Yerusalem Bagi Umat Islam:

Sejarah Perjuangan Umat Muslim Palestina untuk Membebaskan Kota Yerusalem

1099-1999 (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2008).

Esposito, L. John, Ancaman Islam: Mitos atau Realitas, terj. Alwiyah

Abdurrahman, (Bandung:Mizan, 1994).

Franken, H. J, “Jerusalem in the Bronze Age 3000-1000 BC”, dalam K J

Asali (ed.), Jerusalem in History (Victoria: Scorpion Publishing Ltd., 1989).

Gazalba, Sidi, , Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu (Jakarta: Bharata, 1981).

Hadi, Tauhiqul, T. Satu Kota Tiga Tuhan: Deskriptif Jurnalistik di

Yarusalem (Jakarta: PT Krumbok Putra Nusa, 2017).

Hasem, Fuad, Sirah Muhammad Rosululloh ,(Bandung: Mizan, 1953).

Hermawati, Sejarah Agama & Bangsa Yahudi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2005).

Hasjmy, Yahudi Bangsa Terkutuk (Banda Aceh: Pustaka Purbaya, 1970)

Hitti Philp, K. Dunia Arab dan Sejarah Ringkas, (Bandung: Vorkink Van

Hoeve, 1953).

Muhammadunnasir, Syed, Islam: Konsepsi dan Sejarahnya, terj. Adang

Afandi (Bandung: Rosdakarya, 1988).

Page 69: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

59

Muhammad, Shibel Fuad, Masalah Jahudi International, terj. Bustami A.

Gani dan Chatibul Umam (Jakarta: Bulan Bintang, 1970).

Moleong, J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014).

Kuncahyono, Trias, Jerusalem; Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir

(Jakarta: Kompas, 2008).

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Bentang Budaya,

1995).

Sugiyoni, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012).

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Ed. 1, Cet. II, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada; 1994).

Jurnal & Artikel

Carson, Thomas, “Jerusalem”, dalam The New Catholic Encyclopedia, Vol.

7 (Washington: Thomson Gale bekerjasama dengan The Catholic University of

America, 2003).

Eliade, Mircea, “Jerusalem”, dalam The Encyclopedia of Religion, Vol. 8

(New York: Macmillan Publishing Company, 1987).

Halim, Abdul Ilim, “Agama Yahudi Sebagai Fakta Sejarah dan Sosial

Keagamaan”, Religious: (Jurnal Agama dan Lintas Budaya, Vol. 1, No. 2, Maret

2017).

Hamilton, Bernard, “The Impact of Crusader Jerusalem on Western

Christendom”, dalam (The Catholic Historical Review, Vol.LXXX, No. 4, October,

1994).

Mustafa, Dg. Muhtadin, “Reorientasi Teologi Islam dalam Konteks

Pluralisme Beragama,”( Jurnal Hunafa, Vol. 3, No. 2, Juni 2006).

Ruciman, Steven, A History of The Crusades, Vol. I (Victoria: Penguin

Books, 1965).

Referensi Online

“Awal Mula Gejolak Konflik Israel-Palestina”, Liputan 6 di akses pada 15

Juli 2014 padad pukul 22:45 dari https://www.liputan6.com/

global/read/2078375/awal-mula-gejolak-konflik-israel-palestina.

Page 70: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

60

Lihat, https://id.m.wikipedia.org/wiki/penelitian_kualitatif diakses pada

tanggal 27 Desember 2018 pada pukul 01:11 WIB.

Lihat: https://id.wikipedia.org/wiki/Yerusalem_Timur di akses tanggal 20

Januari 2019 pada pukul 21:55 WIB.

Lihat: https://web.archive.org/web/20080603214950/http://www.moment

mag.com/Exclusive/2008/2008-03/200803-Jerusalem.html di akses tanggal 23

Januari 2019 pada pukul 23:56 WIB.

Lihat: https://ganaislamika.com/yerusalem-5-kota-yang-dibagi-empat/ di

askes tanggal 24 Januari 2019 pada pukul 00:24 WIB.

Lihat: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Lama_Yerusalem_ref-WCC_34-

0 diakses tanggal 27 Januari 2019 pada pukul 02:13 WIB.

“Palestina Dari Kanaan Hingga Tanah Yang Dijanjikan”, Republika.co.id,

diakses pada tanggal 22 Agustus 2018 pukul 13:22 dari

https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id.

Koten, Thomas, “Sepenggal Kisah Tembok Ratapan Yerusalem”,

Netralnews.com, diakses pada 27 Desember 2018 pada pukul 23:47 dari

www.netralnews.com.

Ridah, Mengenal Arti Penting Kota Yerusalem Bagi Umat Kristen Islam

dan Yahudi, Tribunjambi.com, diakses tanggal 4 Agustus 2019 pada pukul 10:26

WIB dari https://jambi.tribunnews.com/2017/12/08/mengenal-arti-penting-kota-

yerusalem-bagi-umat-kristen-islam-dan-yahudi?page=2.

“Sejarah Yerusalem Dari Kekuasaan Utsmaniyah ke Inggris”,

seraamedia.org diakses pada tanggal 20 Mei 2019 pukul 11:45 WIB dari

https://www.seraamedia.org/2018/01/03/sejarah-yerusalem-dari-kekuasaan-

utsmaniyah-ke-inggris.

Shalem, Yisrael, “History of Jerusalem from Its Beginning to David”,

Internet Educational Activities, diakses dari Internet, tanggal 3 Januari 2019 pada

pukul 21:49 WIB.

Waspodo, Suko, “Mengenal Sejarah Kota Yerusalem”, Kompasiana,

diakses 3 Januari 2018 pukul 20:55 dari

https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiania.com.

Page 71: STUDI HISTORIS EKSISTENSI KOMUNITAS YAHUDI, KRISTEN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Zikri Sulthoni Studi Historis Eksistensi Komunitas Yahudi, Kristen,

61

“Yerusalem: Tiga Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Kota Suci”, BBC

Indonesia, diakses pada 7 Desember 2017 pada pukul 23:13 dari

hhtps//www.google.co.id/amp/majalah-42261448.

Yerusalem Kota Suci Tiga Iman, Liputan6, diakses tanggal 4 Agustus 2019

pada pukul 10:59 WIB dari

https://www.liputan6.com/news/read/359470/yerusalem-kota-suci-tiga-

iman?related=deable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer

=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F.

10 Fakta Tentang Yerusalem Menurut Pandangan Kristen, RUBIK

KRISTEN, diakses tanggal 7 Agustus 2019 pada pukul 9:46 WIB dari

https://rubikkristen.com/10-fakta-tentang-yerusalem-menurut-pandangan-

kristen/37