STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

14
Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016 Jurnal Ekonomi dan Bisnis STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Arie Winda Yulia dan Basuki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari stabilitas keuangan, tekanan eksternal, sasaran keuangan, kebutuhan keuangan pribadi, dan pemantauan tidak efektif untuk penipuan laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan 30 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2013. Metode analisis data menggunakan regresi multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) stabilitas keuangan, tekanan eksternal, sasaran keuangan, dan pemantauan tidak efektif tidak menunjukkan pengaruh terhadap penipuan laporan keuangan yang nilai signifikansi kurang dari 0,05. 2) personal pengaruh kebutuhan keuangan terhadap penipuan laporan keuangan bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,05. 3) stabilitas keuangan, tekanan eksternal, sasaran keuangan, kebutuhan keuangan pribadi, dan pemantauan tidak efektif secara bersamaan tidak menunjukkan pengaruh terhadap penipuan laporan keuangan yang nilai signifikansi lebih dari 0,05. Kata kunci: stabilitas keuangan, tekanan eksternal, sasaran keuangan, kebutuhan keuangan pribadi, pemantauan tidak efektif, penipuan laporan keuangan ABSTRACT This study aimed to find out the effect of financial stability, external pressure, financial target, personal financial need, and ineffective monitoring to financial statement fraud. This research uses 30 banking companies listed at Indonesian Stock Exchange in the period of 2008-2013. The analysis method of the data uses multivariate regression. The result of this research shows that : 1) financial stability, external pressure, financial target, and ineffective monitoring do not indicate influence towards financial statement fraud that significance value is less than 0.05. 2) personal financial need influence towards financial statement fraud that the significance value is more than 0.05. 3) financial stability, external pressure, financial target, personal financial need, and ineffective monitoring simultaneously do not indicate influence towards financial statement fraud that significance value is more than 0.05. Keywords: financial stability, external pressure, financial target, personal financial need, ineffective monitoring, financial statement fraud PENDAHULUAN Taylor dan Glezen (1996), mendefinisikan financial perusahaan atau dewan direksi (Brennan dan statement fraud sebagai suatu kesengajaan atau kece- McGrath, 2007). Selain itu, Ernst & Young (2003) robohan baik berupa tindakan yang disengaja ataupun dalam Brennan dan McGrath (2007) juga menemukan kelalaian yang mengakibatkan kekeliruan bersifat bahwa lebih dari setengah pelaku fraud adalah mana- material pada laporan keuangan sehingga laporan jemen. Jika financial statement fraud memang sebuah keuangan mengandung informasi yang menyesatkan. masalah yang signifikan, auditor sebagai pihak yang Meningkatnya berbagai kasus skandal akuntansi di bertanggungjawab harus dapat mendeteksi aktivitas dunia menyebabkan berbagai pihak berspekulasi kecurangan sebelum akhirnya berkembang menjadi bahwa manajemen telah melakukan kecurangan pada skandal akuntansi yang sangat merugikan. laporan keuangan (Skousen et al., 2009). Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perbankan karena yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud perbankan merupakan sektor yang penuh dengan Examiners (ACFE, 1997) menemukan bahwa 83% peraturan dan pengawasan atau biasa disebut dengan kasus fraud terjadi yang dilakukan oleh pemilik - - 187

Transcript of STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

Page 1: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA

Arie Winda Yulia dan BasukiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari stabilitas keuangan, tekanan eksternal, sasaran keuangan, kebutuhan keuangan pribadi, dan pemantauan tidak efektif untuk penipuan laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan 30 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2013. Metode analisis data menggunakan regresi multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) stabilitas keuangan, tekanan eksternal, sasaran keuangan, dan pemantauan tidak efektif tidak menunjukkan pengaruh terhadap penipuan laporan keuangan yang nilai signifikansi kurang dari 0,05. 2) personal pengaruh kebutuhan keuangan terhadap penipuan laporan keuangan bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,05. 3) stabilitas keuangan, tekanan eksternal, sasaran keuangan, kebutuhan keuangan pribadi, dan pemantauan tidak efektif secara bersamaan tidak menunjukkan pengaruh terhadap penipuan laporan keuangan yang nilai signifikansi lebih dari 0,05.

Kata kunci: stabilitas keuangan, tekanan eksternal, sasaran keuangan, kebutuhan keuangan pribadi, pemantauan tidak efektif, penipuan laporan keuangan

ABSTRACT

This study aimed to find out the effect of financial stability, external pressure, financial target, personal financial need, and ineffective monitoring to financial statement fraud. This research uses 30 banking companies listed at Indonesian Stock Exchange in the period of 2008-2013. The analysis method of the data uses multivariate regression. The result of this research shows that : 1) financial stability, external pressure, financial target, and ineffective monitoring do not indicate influence towards financial statement fraud that significance value is less than 0.05. 2) personal financial need influence towards financial statement fraud that the significance value is more than 0.05. 3) financial stability, external pressure, financial target, personal financial need, and ineffective monitoring simultaneously do not indicate influence towards financial statement fraud that significance value is more than 0.05.

Keywords: financial stability, external pressure, financial target, personal financial need, ineffective monitoring, financial statement fraud

PENDAHULUAN

Taylor dan Glezen (1996), mendefinisikan financial perusahaan atau dewan direksi (Brennan dan statement fraud sebagai suatu kesengajaan atau kece- McGrath, 2007). Selain itu, Ernst & Young (2003) robohan baik berupa tindakan yang disengaja ataupun dalam Brennan dan McGrath (2007) juga menemukan kelalaian yang mengakibatkan kekeliruan bersifat bahwa lebih dari setengah pelaku fraud adalah mana-material pada laporan keuangan sehingga laporan jemen. Jika financial statement fraud memang sebuah keuangan mengandung informasi yang menyesatkan. masalah yang signifikan, auditor sebagai pihak yang Meningkatnya berbagai kasus skandal akuntansi di bertanggungjawab harus dapat mendeteksi aktivitas dunia menyebabkan berbagai pihak berspekulasi kecurangan sebelum akhirnya berkembang menjadi bahwa manajemen telah melakukan kecurangan pada skandal akuntansi yang sangat merugikan. laporan keuangan (Skousen et al., 2009). Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perbankan karena yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud perbankan merupakan sektor yang penuh dengan Examiners (ACFE, 1997) menemukan bahwa 83% peraturan dan pengawasan atau biasa disebut dengan kasus fraud terjadi yang dilakukan oleh pemilik

- -187

Page 2: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

istilah “highly regulated”. Mengingat bank adalah pembobolan Bank Mandiri senilai Rp 18 miliar, sebuah lembaga intermediasi antara pihak yang pembobolan BNI Cabang Depok, pencairan deposito mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) dengan tanpa diketahui pemilik yang terjadi di BPR Pundi pihak yang membutuhkan atau kekurangan dana (lack Artha Sejahtera, pembobolan Bank Danamon Kantor of fund). Dimana bank melakukan usaha yang berasal Cabang Menara Danamon senilai hampir Rp 3 miliar, dari dana masyarakat yang disimpan berdasarkan penggelapan dana nasabah Bank Panin senilai Rp 2,5 kepercayaan, sehingga setiap bank perlu untuk menja- miliar dan pembobolan nasabah premium di Citibank ga kesehatan usahanya dengan tetap memelihara dan senilai Rp 4,5 miliar yang melibatkan tersangka mempertahankan kepercayaan masyarakat. Keperca- Malinda Dee (Bank Indonesia, 2012). Untuk fraud yaan masyarakat tersebut sangat tergantung pada pada bank syariah, terjadi di Bank Jateng Syariah kinerja bank dan kemampuan bank dalam mengelola yang kebobolan kredit fiktif senilai Rp 94 miliar. risiko, profesionalisme,dan integritas pengurus bank Semua ini merupakan contoh kasus akibat lemahnya serta transparansi pada publik. pengawasan internal dan lemahnya praktik tata kelola

yang baik sehingga menyebabkan terjadinya fraud Delapan kasus besar dari fraud perbankan 2011, di dan kerugian yang luar biasa.antaranya kasus pembobolan BRI Tarmini Square senilai Rp 29 miliar, pembobolan Bank BII Kantor Cabang Pangeran Jayakarta senilai Rp 3,6 miliar,

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka

menjadi lima jenis, yaitu:Agency Theory1. Embezzlement employee atau occupatio-Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa

nal fraud. Merupakan jenis fraud yang hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara dilakukan oleh bawahan kepada atasan.manajer (agent) dan pemilik (principal). Hubu-

ngan agensi muncul ketika satu orang atau lebih 2. Management fraud(principal) mempekerjakan orang lain (agent) Merupakan jenis fraud yang dilakukan untuk memberikan satu jasa dan kemudian mende- oleh manajemen puncak kepada pemegang legasikan wewenang pengambilan keputusan saham, kreditor dan pihak lain yang kepada agent tersebut. Dalam sebuah perusahaan, mengandalkan laporan keuangan.manajer berperan sebagai agent yang secara moral 3. Investment scamsbertanggung jawab untuk mengoptimalkan Merupakan jenis fraud yang dilakukan keuntungan para pemilik (principal), namun disisi oleh individu/perorangan kepada investor.yang lain manajer juga mempunyai kepentingan

4. Vendor fraudmemaksimumkan kesejahterahaan mereka

Merupakan jenis fraud yang dilakukan oleh (Ujiyantho & Pramuka, 2007). Conflict of interest

organisasi atau perorangan yang menjual atau perbedaan kepentingan antara principal dan

barang atau jasa kepada organisasi atau agent inilah yang dapat memicu agency problem

perusahaan yang menjual barang atau jasa yang dapat mempengaruhi kualitas laba yang

atau tidak adanya pengiriman barang mes-dilaporkan.

kipun pembayaran telah dilakukan.Fraud 5. Customer fraud

Merupakan jenis fraud yang dilakukan 1. Definisi Fraudoleh pelanggan kepada organisasi atau Statement of Auditing Standards No.99 perusahaan yang menjual barang atau jasa.mendefiniskan bahwa fraud merupakan tidak

kesengajaan untuk menghasilkan salah saji Fraud Triangle Theorymaterial dalam laporan keuangan yang

Fraud triangle theory merupakan suatu gagasan merupakan subyek audit.yang meneliti tentang penyebab terjadinya

2. Jenis-Jenis Fraud kecurangan. Gagasan ini pertama kali diciptakan Menurut Albrecth dan Albrecth (2003) dikutip oleh Donald R. Cressey (1953) yang dinamakan oleh Nguyen (2008), fraud diklasifikasikan fraud triangle atau segitiga kecurangan. Fraud

- -188

Page 3: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

triangle menjelaskan tiga faktor yang hadir dalam statement fraud. Urutan keterlibatan pelaku setiap situasi fraud: dijelaskan sebagai berikut:

1. Pressure (Tekanan), yaitu adanya insentif/ 1. Senior manajemen (CEO, CFO, dan lain-tekanan/kebutuhan untuk melakukan fraud. lain). CEO terlibat fraud pada tingkat 72%,

sedangkan CFO pada tingkat 43 %.2. Opportunity (Peluang), yaitu situasi yang membuka kesempatan untuk memungkinkan 2. Karyawan tingkat menengah dan tingkat suatu kecurangan terjadi. rendah. Karyawan ini bertanggungjawab

pada anak perusahaan, divisi, atau unit lain 3. Rationalization (Rasionalisasi), yaitu adanya dan mereka dapat melakukan kecurangan sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai pada laporan keuangan untuk melindungi etis yang membolehkan pihak-pihak tertentu kinerja mereka yang buruk atau untuk untuk melakukan tindakan kecurangan, atau mendapatkan bonus berdasarkan hasil orang-orang yang berada dalam lingkungan kinerja yang lebih tinggi (Wells, 2005).yang cukup menekan yang membuat mereka

merasionalisasi tindakan fraud. 3. Tipe Financial Statement Fraud

Menurut SAS No.99, terdapat dua jenis kese-Financial Statement Fraud ngajaan penyalahsajian yang relevan dengan

1. Definisi Financial Statement Fraudaudit atas laporan keuangan dan pertimbangan

Elliott and Willingham (dalam Intal dan Do, auditor atas terjadinya fraud, yaitu:2002), mendefinisikan financial statement

1. Fraudulent financial reporting. Didefinisi-fraud dari sudut pandang yang berbeda. Menu-

kan sebagai salah saji yang disengaja atau rutnya, financial statement fraud merupakan

kelalaian dalam jumlah atau pengungka-suatu management fraud yaitu, “the deliberate

pan dalam laporan keuangan yang didesain fraud committed by management that injures

untuk merugikan pengguna laporan investors and creditors through materially

keuangan.misleading”. Dengan demikian, istilah mana-

2. Misappropriation of assets. Penyalahguna-gement fraud dan financial statement fraud an aset dapat dilakukan dalam beberapa sering digunakan secara bergantian, namun cara (termasuk menggelapkan penerimaan, secara umum fraud adalah tindakan yang mencuri aset berwujud dan aset tidak disengaja untuk merugikan pihak lain berwujud, atau menyebabkan organisasi

Kepemilikan saham publik diproksikan mela- membayar untuk barang dan jasa yang lui perbandingan jumlah saham perusahaan tidak diterima).yang dimiliki oleh publik (pihak lain di luar manajemen yang tidak memiliki hubungan Earnings Managementistimewa) dengan yang dimiliki oleh peru- Schipper (1997) dalam Rezaee (2002) sahaan (Nugraheni, 2009:356). Apabila jumlah mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu pemegang saham publik semakin besar, maka intervensi terhadap proses pelaporan keuangan publik akan menuntut perusahaan untuk mela- eksternal untuk memperoleh beberapa keuntu-porkan kondisi perusahaan secara detail dan ngan pribadi. Earnings management seringkali mengungkapkan item-item informasi yang dilakukan atas intervensi manajemen. Pernyataan semakin banyak pula dalam laporan tahunan itu sejalan dengan Healy and Wahlen (1999) yang sehingga diharapkan asimetri informasi tidak menyatakan bahwa earnings management terjadi muncul. Dalam penelitian yang dilakukan oleh ketika manajer menggunakan judgment dalam Hardiningsih (2008), Nugraheni (2009) dan pelaporan keuangan dan melakukan manipulasi Indriani (2013) disimpulkan kepemilikan transaksi untuk mengubah laporan keuangan, baik saham publik berpengaruh positif terhadap untuk menyesatkan beberapa stakeholders voluntary disclosure. tentang kinerja perusahaan atau untuk mempe-

ngaruhi kontrak yang bergantung pada angka-2. Pelaku Financial Statement Fraudangka dalam laporan keuangan.

Menurut Taylor (2004) dalam Nguyen (2008), terdapat dua kelompok utama pelaku financial

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- -189

Page 4: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

2KERANGKA KOSEPTUAL

Penelitian ini bertujuan mendeteksi adanya financial pembangunan atau modal (Skousen et al., 2009) statement fraud sebelum akhirnya berkembang men- Kebutuhan pembiayaan eksternal terkait dengan jadi masalah yang merugikan perusahaan. Variabel kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi dan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada investasi Skousen et al. (2009), yang dalam pene-faktor risiko kecurangan oleh Cresey (1953) yang litian ini diproksikan dengan rasio arus kas bebas.diadopsi dalam SAS No.99 (Skousen et al. 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Skousen et al Faktor-faktor tersebut tidak dapat secara langsung (2009) membuktikan bahwa semakin tinggi rasio diteliti sehingga diperlukan variabel proksi agar lebih arus kas bebas perusahaan maka semakin rendah mudah diteliti (Skousen et al., 2009). probitabilitas perusahaan tersebut melakukan

Penelitian ini menggunakan lima variabel proksi fraud. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipo-independen. Hal tersebut dikarenakan adanya penye- tesis penelitian sebagai berikut:suaian dengan data laporan keuangan perusahaan H2 : External Pressure dapat digunakan untuk yang tersedia. Selanjutnya, variabel dependen pene- mempengaruhi financial statement fraudlitian, yaitu financial statement fraud diproksikan

c. Personal Financial Need sebagai Variabel untuk dengan earnings management karena proksi ini Mempengaruhi Financial Statement Fraudterkait erat dengan terjadinya fraud pada laporan

keuangan (Rezaee, 2002). Earnings management Beasley (1996) dan Committee of Sponsoring dapat digunakan sebagai indikator telah terjadinya Organizations (1999) menyatakan bahwa ketika fraud pada laporan keuangan. eksekutif memiliki peranan keuangan yang

signifikan kuat dalam suatu perusahaan, personal Hipotesis Penelitian financial need mereka akan terancam oleh kinerja

keuangan perusahaan (Skousen et al., 2009). a. Financial Stability sebagai Variabel untuk Sebagian saham yang dimiliki oleh eksekutif Mempengaruhi Financial Statement Fraudperusahaan akan mempengaruhi kebijakan mana-Ketika suatu perusahaan berada dalam kondisi jemen dalam mengungkapkan kinerja keuangan stabil maka nilai perusahaan akan naik dalam pan-perusahaan. Oleh karena itu variabel personal dangan investor, kreditor, dan publik. Menurut financial need diproksikan dengan rasio kepemi-SAS No. 99, manajer menghadapi tekanan untuk likan saham oleh manajer, direktur, maupun melakukan kecurangan laporan keuangan ketika komisaris perusahaan.stabilitas keuangan dan/atau profitabilitas yang

terancam oleh keadaaan ekonomi, industri, atau Penelitian yang dilakukan oleh Skousen et al. situasi entitas yang beroperasi (Skousen et al., (2009) membuktikan bahwa ketika rasio kepemi-2009). likan saham oleh manajer, direktur, maupun

komisaris perusahaan dalam suatu perusahaan Penelitian yang dilakukan oleh Skousen et al. rendah maka probabilitas dilakukannya fraud (2009) membuktikan bahwa semakin besar rasio dalam perusahaan tersebut tinggi. Berdasarkan perubahan total aset suatu perusahaan maka proba-uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian bilitas dilakukannya tindak kecurangan pada lapo-sebagai berikut:ran keuangan perusahaan tersebut semakin tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis H3 : Personal Financial Need dapat digunakan penelitian sebagai berikut: untuk mempengaruhi financial statement

fraudH1 : Financial Stability dapat digunakan untuk mempengaruhi financial statement

d. Financial Target sebagai Variabel untuk Mem-fraud

pengaruhi Financial Statement Fraudb. External Pressure sebagai Variabel untuk Dalam menjalankan kinerjanya, manajer perusa-

Mempengaruhi Financial Statement Fraud haan dituntut untuk melakukan performa terbaik sehingga dapat mencapai target keuangan yang Perusahaan sering mengalami suatu tekanan dari telah direncanakan. Perbandingan laba tehadap pihak eksternal. Salah satu tekanan yang kerap-jumlah aktiva atau Return on Asset (ROA) adalah kali dialami manajemen perusahaan adalah kebu-ukuran kinerja operasional yang banyak diguna-tuhan untuk mendapatkan tambahan utang atau

sumber pembiayaan eksternal agar tetap kompeti- kan untuk menunjukkan seberapa efisien aktiva tif, termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran telah bekerja (Skousen et al., 2009). ROA sering

- -190

Page 5: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

digunakan dalam menilai kinerja manajer dan perusahaan meningkatkan efektivitas dewan dalam menentukan bonus, kenaikan upah, dan tersebut dalam mengawasi manajemen untuk lain-lain. Summerrs dan Sweeney (1998) dalam mencegah kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian melaporkan bahwa ROA secara penelitian tersebut diperkuat dengan penelitian signifikan berbeda antara fraud firm dan non- yang dilakukan Decow et al. (1996) Dunn (2004) fraud firm. Oleh karena itu, Return On Asset yang meneliti hubungan antara komposisi dewan dijadikan proksi untuk variabel financial targets. komisaris dengan kecurangan laporan keuangan.

Hasil penelitian membuktikan bahwa kecurangan Penelitian Carlson dan Bathala (1997) dalam lebih sering terjadi pada perusahaan yang lebih Norbarani (2012) membuktikan bahwa perusaha- sedikit memiliki anggota dewan komisaris an yang memiliki laba yang besar (diukur dengan independen berpengaruh terhadap financial profitabilitas atau ROA) lebih mungkin melaku- statement fraud. Berdasarkan uraian tersebut, kan manajemen laba daripada perusahaan yang penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai memiliki laba yang kecil. Akan tetapi, hasil pene- berikut: litian dari Skousen et al. (2009) tidak menguatkan

H5 : Ineffective Monitoring dapat digunakan bukti bahwa ROA berpengaruh terhadap financial untuk mempengaruhi financial statement statement fraud. Penelitian ini mencoba membuk-fraudtikan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap

financial statement fraud. Berdasarkan uraian f. Financial Stability, External Pressure, tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai Personal Financial Need, Financial Target dan berikut: Ineffective Monitoring sebagai Variabel untuk H4 : Financial Target dapat digunakan untuk Mempengaruhi Financial Statement Fraud

mempengaruhi financial statement fraud Dari beberapa uraian atas masing-masing hipo-tesis pertama sampai dengan hipotesis kelima e. Ineffective Monitoring sebagai Variabel untuk diatas, penelitian ini ingin mengetahui lebih Mempengaruhi Financial Statement Fraudlanjut apakah kelima varibel independen tersebut

Terjadinya praktik kecurangan atau fraud merupa- mempunyai pengaruh secara bersama-sama ter-kan salah satu dampak dari pengawasan atau hadap variabel dependen. Sehingga penulis akan monitoring yang lemah sehingga memberi kesem- menggajukan hipotesis sebagai berikut:patan kepada agen atau manajer untuk berperilaku

H6 : Financial Stability, External Pressure, Per-menyimpang dengan melakukan manajemen laba sonal Financial Need, Financial Target (Andayani, 2010). Praktik kecurangan atau fraud dan Ineffective Monitoring dapat diguna-dapat diminimalkan salah satunya dengan meka-kan untuk mempengaruhi financial state-nisme pengawasan yang baik. Dewan komisaris ment fraudindependent dipercaya dapat meningkatkan

efektivitas pengawasan perusahaan.

Penelitian Beasley (1996) menyimpulkan bahwa masuknya dewan komisaris yang berasal dari luar

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

METODOLOGI PENELITIAN

Identifikasi Variabel dengan rasio kepemilikan saham oleh manajer, direktur maupun komisaris perusahaan, lalu financial Dalam rangka menguji hipotesis yang telah diajukan, target yang diproksikan dengan Return On Asset dan variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat ineffective monitoring yang diproksikan dengan rasio diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: variabel dependen komisaris Independen.dan variabel independen. Variabel dependen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah financial state- Definisi Operasional Variabelment fraud. Sedangkan variabel independen yang

Variabel Tidak Bebasdigunakan dalam penelitian ini: financial stability yang diproksikan dengan rasio perubahan total aset, Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian external pressure yang diproksikan dengan rasio arus ini adalah financial statement fraud. Definisi financial kas bebas, personal financial need yang diproksikan statement fraud menurut Association of Certified

- -191

Page 6: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i Fraud Examiners (Rezaee, 2009) adalah :pada periode ke t“Financial statement fraud is a deliberate

Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1 attempt by corporations to deceive or mislead PPEt = Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t

users of published financial statements, especially investors and creditors, by preparing (NDA) dapat dihitung dengan rumus : and disseminating materially misstated NDAit = β1 ( 1 / A i t - 1 ) +β2 (ΔR e v t / A i t - 1 -financial statements”.. ΔRect/Ait-1) + β3(PPEt/Ait-1) ........(3)

Keterangan :Earnings management merupakan suatu intervensi ΔRevt = Perubahan pendapatan perusahaan i pada dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan

periode ke tkeuangan eksternal dengan sengaja untuk memper-ΔRect = Perubahan piutang perusahaan i pada oleh beberapa keuntungan pribadi (Schipper, 1989).

periode ke tEarnings management muncul karena adanya kesem-patan bagi manajemen perusahaan untuk memilih Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihi-metode akuntansi tertentu sehingga dapat memani- tung sebagai berikut: pulasi laba perusahaan yang akhirnya mendatangkan

DAit = TACit/Ait-NDAit ................................(4) keuntungan bagi dirinya. Dalam pelaksanannya,

Keterangan:Standar Akuntansi Keuangan memperbolehkan DAit = Discretionary Accruals perusahaan i pada manajer untuk memilih kebijakan akuntansi dalam

periode ke tpenyusunan laporan keuangan, salah satunya dengan dengan berbasis akuntansi akrual. FASB (1978) Variabel Bebasdalam Andayani (2010) menyatakan bahwa laporan

Variabel independen atau variabel bebas adalah keuangan yang disusun berdasarkan akuntansi akrual variabel yang membantu menjelaskan varians dalam memberikan keunggulan karena informasi laba peru-variabel terikat (Sekaran, 2006). Variabel independen sahaan dan pengukuran komponennya mempunyai dalam penelitian ini merupakan variabel yang dikem-indikasi yang lebih baik dibandingkan informasi yang bangkan dari ketiga komponen fraud triangle. Ketiga dihasilkan dari akuntansi berbasis kas. komponen fraud triangle yaitu pressure opportunity

Manajemen laba dapat diukur melalui discretionary dan rationalization tidak dapat diteliti secara lang-accrual yang dihitung dengan cara menselisihkan sung, oleh karena itu diperlukan variabel yang kemu-total accrual dan nondiscretionary accrual. Discretio- dian dikembangkan dengan proksi-proksi tertentu nary accrual merupakan tingkat akrual yang tidak untuk mengukurnya (Skousen et al, 2009). Berikut normal yang berasal dari kebijakan manajemen untuk variabel independen yang digunakan dalam melakukan rekayasa terhadap laba sesuai dengan yang penelitian ini:mereka inginkan. Dalam menghitung discretionary

a. Financial Stabilityaccrual, digunakan Modified Jones Model. Alasan penggunaan model ini karena Modified Jones Model ACHANGE digunakan sebagai salah satu proksi dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik diban- dalam penelitian. dingkan dengan model-model lainnya sejalan dengan ACHANGE = Percent change in assets for the hasil penelitian Descow et al. Untuk mengukur discre- two years prior to fraud tionary accruals, terlebih dahulu menghitung total

Financial stability diproksikan dengan acrruals dengan metode modifikasi Jones sbb:ACHANGE yang merupakan rasio perubahan aset TAC it = Niit – CFOit .........................................(1)selama dua tahun. ACHANGE dihitung dengan

Dimana, rumus:TAC it = Total akrual Niit = Laba Bersih CFOit = Arus kas Operasi

Nilai total akrual (TAC) diestimasi dengan persa- b. External Pressuremaan regresi OLS sebagai berikut ; External Pressure merupakan tekanan yang ber-

TACit/ Ait-1 = β1(1/Ait-1) + β2(Δrevt- Ait-1) + lebihan bagi manajemen untuk memenuhi persya-β3(PPEt/Ait-1) + e ..................(2) ratan atau harapan dari phak ketiga. Untuk menga-

tasi tekanan tersebut perusahaan membutuhkan Keterangan :tambahan utang atau sumber pembiayaan eks-TACit = Total akrual perusahaan i pada periode ke t

Niit = Laba bersih perusahaan i pada periode ke t ternal agar tetap kompetitif, termasuk pembiayaan

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

ACHANGE =( Total Aset t - Total Aset t-1 )

Total Aset t

- -192

Page 7: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

riset dan pengeluaran pembangunan atau modal d. Financial Target(Skousen et al, 2009). Kebutuhan pembiayaan Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan eksternal terkait dengan kas dihasilkan dari aktivi- seringkali mematok besaran tingkat laba yang tas operasi dan investasi (Skousen et al, 2009). harus diperoleh atas usaha yang dikeluarkan untuk Oleh karena itu external pressure pada penelitian mendapatkan laba tersebut, kondisi inilah yang ini diproksikan dengan rasio arus kas bebas dinamakan financial targets. Salah satu penguku-(FREEC). ran untuk menilai tingkat laba yang diperoleh

perusahaan atas usaha yang dikeluarkan adalah External Pressure diproksikan dengan FREEC

ROA. Perbandingan laba terhadap jumlah aktiva yang merupakan rasio arus kas bebas dihitung

(ROA) adalah ukuran kinerja operasional yang dengan rumus:

banyak digunakan untuk menunjukkan seberapa FREEC = (Total Kas Bersih Aktivitas Operasi ‒ efisien aktiva telah bekerja (Skousen et al, 2009).

Kas Deviden ‒ Capital Expenditure) ROA sering digunakan dalam menilai kinerja dan / Total Aset dalam menentukan bonus, kenaikan upah dan lain-

lain. Oleh karena itu, ROA dijadikan sebagai c. Personal Financial Need proksi untuk variabel financial targets dalam pene-

Personal financial need adalah suatu keadaan litian ini.dimana keuangan perusahaan turut dipengaruhi

Pengertian Return On Asset (ROA) menurut oleh kondisi keuangan para eksekutif perusahaan Hanafi dan Halim (2003) adalah: (Skousen et al, 2009). Saham adalah sertifikat

rasio yang mengukur kemampuan perusa-yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu haan menghasilkan laba dengan mengguna-perusahaan, dan pemegang saham, memiliki hak kan total aset (kekayaan) yang dipunyai klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. perusahaan setelah disesuaikan dengan Kondisi dimana sebagian saham dimiliki oleh biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut”manajer, direktur maupun komisaris perusahaan

secara otomatis akan mempengaruhi kondisi Financial target diproksikan dengan ROA yang financial perusahaan. Kepemilikan sebagian merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam saham oleh manajer, direktur maupun komisaris análisis laporan keuangan atau pengukuran perusahaan ini dapat dijadikan sebagai kontrol kinerja perusahaan dapat dihitung dengan rumus dalam pelaporan keuangan (Skousen et al, 2009). sebagai berikut:

Personal financial need diproksikan dengan OSHIP. Proksi OSHIP merupakan persentase kumulatif dari kepemilikan pada perusahaan

e. Ineffective Monitoringyang dimiliki oleh manajer, direktur maupun

Ineffective monitoring merupakan keadaan dimana komisaris perusahaan. Saham yang dimiliki oleh perusahaan tidak memiliki unit pengawas yang manajemen dibagi dengan saham biasa yang efektif memantau kinerja perusahaan. Inefective beredar. OSHIP digunakan sebagai salah satu monitoring dapat terjadi terjadi karena adanya proksi dalam penelitian. dominasi manajemen oleh satu orang atau kelom-

OSHIP = The cumulative percentage of owner- pok kecil, tanpa kontrol kompensasi, tidak efektif-ship in the firm held by insiders. Shares nya pengawasan dewan direksi dan komite audit owned by management divided by the atas proses pelaporan keuangan dan pengendalian common shares outstanding internal dan sejenisnya (SAS No.99). Oleh sebab

itu, penelitian ini memproksikan inneffective Personal financial need diproksikan dengan monitoring pada rasio jumlah dewan komisaris OSHIP yang merupakan persentase kumulatif dari independen.kepemilikan pada perusahaan yang dimiliki oleh

manajer, direktur maupun komisaris perusahaandapat diukur dengan:

OSHIP = Total Saham yang dimiliki oleh manajer, direktur maupun komisa-ris / Total saham biasa yang beredar

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang memenuhi persyaratan tidak memiliki hubungan terafiliasi baik dengan pemegang saham pengendali, direktur atau komisaris lainnya, tidak bekerja rangkap dengan

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

ROA =Net Income before extraordinary items t-1

Total Aset t

- -193

Page 8: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

perusahaan terafiliasi dan memahami peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal (Effendi, 2008). Adanya dewan komisaris inde-penden diharapkan dapat meningkat pengawasan kinerja perusahaan sehingga mengurangi tindakan fraud. diproksikan dengan BDOUT yang merupakan

. BDOUT dapat diukur dengan:

perusahaan. Penentuan sampel dalam penelitian ini bersifat non random, yaitu sekumpulan sampel dipilih berdasarkan purposive sampling dengan maksud untuk mencapai batasan atau tujuan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive

Ineffective monitoring sampling dilakukan dengan kriteria tertentu sebagai rasio jumlah dewan berikut:

komisaris independen 1. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2008-2013, serta melaporkan laporan tahunan per 31 Desember 2008 sampai dengan 31 Desember 2013 secara lengkap dan rutin di situs resmi Bursa Efek Indonesia.

Jenis dan Sumber Data2. Perusahaan yang menyajikan laporan tahunan-

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data nya dalam website perusahaan atau website BEI

kuantitatif. Sumber data yang diperlukan adalah data selama periode 2008-2013

sekunder dimana skala pengukurannya meliputi nomi-3. Laporan keuangan telah diaudit dengan opini wajar nal, ordinal, interval, dan rasio. Data ini diperoleh dari

tanpa pengecualian (unqualified) terhitung mulai Laporan Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI per 31 Desember 2008 sampai dengan per 31 pada periode 2008 – 2013.Desember 2013. Pemilihan kriteria ini diberikan

Prosedur Pengumpulan Data karena untuk meyakini bahwa laporan tahunan Dalam penelitian ini usaha yang dilakukan untuk yang disajikan oleh perusahaan bebas dari kera-mengumpulkan data yang diperlukan adalah sebagai guan dan ketidakjujuran berdasarkan bukti-bukti berikut: audit yang dikumpulkan oleh auditor (bebas dari 1. Studi kepustakaan, yaitu data yang diperoleh ber- kesalahan atau kekeliruan yang material) sehingga

dasarkan buku-buku atau literatur yang sesuai informasi yang diberikan tidak menyesatkan.dengan penulisan proposal. Manfaat yang dapat 4. Laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang diperoleh dari studi kepustakaan, antara lain Rupiah, karena penyajian unit moneter di mengetahui apakah topik penelitian yang kita piiih Indonesia menggunakan rupiah dalam setiap sebelumnya telah diselidiki oleh orang lain sehing- transaksi. ga pekerjaan kita bukan merupakan duplikasinya,

5. Perusahaan yang memperoleh laba bersih mulai mengetahui hasil penelitian orang lain dalam tahun 2008-2013. Pemilihan kriteria ini karena bidang penyelidikan kita sehingga dapat meman-laba bersih positif dapat mencerminkan bahwa faatkannya untuk mendukung penelitian atau perusahaan memiliki kinerja yang baik dalam digunakan sebagai rujukan dan teori penunjang mengelola modal, penjualan untuk menghasilkan tentang generalisasi penelitian, memperoleh laba/keuntungan sehingga tingkat kemakmuran bahan-bahan yang dapat mempertajam atau pemilik perusahaan meningkat sedangkan nilai membenarkan orientasi dan dasar teoretis tentang ekuitas negatif dikeluarkan dari sample karena topik atau masalah penelitian kita, memperoleh tidak dapat mencerminkan modal yang tertanam informasi tentang teknik penelitian yang telah di perusahaan. diterapkan terhadap pokok persoalan penelitian

kita, dijadikan bahan rujukan atau daftar kepusta- 6. Perusahaan tidak pernah mengalami delisting kaan dalam penulisan laporan karya tulis ilmiah, dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga bisa kecuali hasil penelitian kita sehingga menjadi terus menerus melakukan perdagangan di BEI suatu karya tulis yang dapat dipertanggungjawab- selama periode penelitian (2008 – 2013).kan kebenaran dan keilmiahannya.

7. Laporan tahunan perusahaan memiliki data yang 2. Dokumentasi, yaitu meminta dan mengambil data berkaitan dengan variabel penelitian

berupa laporan-laporan, catatan-catatan yang Dari kriteria seperti tersebut diatas, berikut ini seba-berhubungan dengan masalah yang dibahas.nyak 5 perusahaan perbankan yang akan dijadikan

Prosedur Penentuan Sampel sample untuk penelitian:Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan – a. Bank Capital Indonesia, Tbkperusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Jumlah b. Bank Swadesi Tbkperusahaan perbankan yang terdaftar sebanyak 39 c. Bank Tabungan Pensiunan Naional, Tbk

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

BDOUT =Jumlah Dewan komisaris independen

Jumlah total dewan komisaris

- -194

Page 9: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

d. Bank Victoria Inernational, Tbk 4. Menghitung variabel independen yaitu Personal e. Bank NIS OCBS Tbk Financial Need yg diproksikan oleh OSHIP.

5. Menghitung variabel independen yaitu Financial Teknik Analisis DataTarget yg diproksikan oleh ROA.Langkah-langkah analisis dalam penelitian:

6. Menghitung variabel independen yaitu Ineffective 1. Menghitung variabel dependen yaitu discretionary Monitoring yg diproksikan oleh BDOUT.accrual (DA)

7. Melakukan uji asumsi klasik.2. Menghitung variabel independen yaitu Financial Stability yg diproksikan oleh ACHANGE.

3. Menghitung variabel independen yaitu External Pressure yg diproksikan oleh FREEC.

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Sample Penelitian ada korelasi antar variable independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjuk-perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek kan hasil yang sama tidak ada satu variable inde-Indonesia selama periode 2008-2013, perusahaan penden yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi yang menyajikan laporan tahunannya dalam website dapa disimpulkan bahwa tidak ada mutikolonie-perusahaan atau website BEI selama periode ritas antar variable independen dalam model 2008-2013, dan laporan tahunan perusahaan regresi.memiliki data yang berkaitan dengan variabel pene-

litian. Total sampel dalam penelitian ini adalah 5 Uji Autokorelasi

perusahaan perbankan. Pengambilan dan pengum-Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam pulan data yang digunakan adalah laporan tahunan model regresi linear ada korelasi antara kesalahan (annual report) yang diperoleh melalui website pengganggu pada periode t dengan kesalahan Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya), (Ghozali, 2013). Uji Asumsi Klasik

Nilai DW sebesar 1,391 nilai ini akan kita banding-Uji Normalitaskan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai Pada uji statistik non parametrik one-sampel signifikansi 5%, jumlah sampel 30 (n) dan jumlah Kolmogorof-Smirnov (K-S) menunjukkan bahwa variabel independen 5 (k=5), maka di tabel nilai Kolmogorof-Smirnov (K-S) adalah 0.737 Durbin-Watson akan didapatkan batas atas (du) dan signifikan pada 0.649. Hal ini berarti nilai 1,8326. Oleh karena nilai DW 1,391 terletak Asymp sig, two tailed > 0.05 (5%) maka kita diantara batas atas (du) 1,8326 dan batas bawah menerima hipotesis Null, yang menyatakan data (dl) 1,0706 maka dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.hasilnya tidak dapat disimpulkan.

Hasil Uji multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas Melihat hasil besaran korelasi antar variable inde-Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah penden tampak bahwa hanya variable BDOUT dalam model regresi terjadi ketidaksamaan yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variance dari residual suatu pengamatan ke variable ACHANGE dengan tingkat korelasi pengamatan yang lain. Jika variance dari residual sebesar -0,156 atau sekitar 15,6%. Oleh karena satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka korelasi ini masih dibawah 95%, maka dapat disebut homoskedastisitas dan jika berbeda dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).serius.

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diketa-Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjuk-hui bahwa semua nilai variabel independen mele-kan tidak ada variable independen yang memiliki

nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak bihi 0.05 sehingga tidak ada heterokedastisitas.

- -195

Page 10: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

Analisis Regresi monitoring, personal financial need, financial target, financial stability, external pressure.

Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik F) Sedangkan sisanya sebesar 86,3% (100%-13,7%) Setelah melihat tabel 'ANOVA' atas hasil Uji F, dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain di maka dapat dilihat bahwa taraf Signifikansi (Sig) luar variabel independen yang diteliti. lebih besar dari taraf signifikansi yang digunakan yaitu 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua Pembahasan Hasil Penelitianvariabel independen secara serentak dan signifi- Berdasarkan hasil analisis pada pengujian hipotesis, kan tidak mempengaruhi variabel dependen. berikut ini tabel hasil uji statistic F dan t beserta

pembahasan atas pengaruh financial stability, external Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji pressure, personal financial need, financial target, Statistik t)dan ineffective monitoring terhadap financial state-Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh ment fraud.pengaruh satu variabel independen secara indivi-a. Hasil uji statistik membuktikan bahwa financial dual dalam menerangkan variabel dependen.

stability tidak berpengaruh terhadap financial Berdasarkan hasil analisis pada uji t dapat ditarik statement fraud. Hal ini disebabkan apabila aset kesimpulan sebagai berikut : perusahaan meningkat hal tersebut disebabkan a. Variabel financial stability (ACHANGE) beberapa kemungkinan, salah satunya karena

memiliki tingkat signifikansi 0,194. Disimpul- perkembangan aset, dana pihak ketiga dan kredit kan bahwa financial stability tidak signifikan pada sektor perbankan mengalami kenaikan dari terhadap discretionary accrual (Dait), sebab tahun 2008-2013.nilai sig t > 0.05.

b. Variabel external pressure tidak berpengaruh b. Variabel external pressure (FREEC) berdasar- terhadap financial statement fraud. Hal ini ditun-

kan perhitungan diperoleh tingkat signifikansi jukkan bahwa kantor perbankan yang semakin 0,319. Disimpulkan bahwa external pressure banyak dan teknologi perbankan yang semakin tidak signifikan terhadap discretionary canggih memberikan kemudahan bagi masyarakat.accrual (Dait), sebab nilai sig t > 0.05.

c. Variabel personal financial need berpengaruh c. Variabel personal financial need (OSHIP) terhadap financial statement fraud. Kepemilikan

memiliki tingkat signifikansi 0,024. Disimpul- saham oleh manajer, direktur, maupun komisaris kan bahwa personal financial need signifikan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek terhadap discretionary accrual (Dait), sebab Indonesia memiliki persentase yang sangat kecil. nilai sig t < 0.05. Sehingga hal tersebut juga berpengaruh terhadap

kebijakan manajerial yang diterapkan dalam d. Variabel financial target (ROA) memiliki perusahaan.tingkat signifikansi 0,165. Disimpulkan

bahwa financial target tidak signifikan d. Variabel financial target tidak berpengaruh terhadap discretionary accrual (Dait), sebab terhadap financial statement fraud. Adapun pene-nilai sig t > 0.05. litian ini yang mempunyai hasil berbeda dengan

e. Variabel ineffective monitoring (BDOUT) teori karena meskipun ada tuntutan laba bagi memiliki tingkat signifikansi 0.852. Disimpul- manajemen perbankan, hal ini tidak serta merta kan bahwa ineffective monitoring tidak signi- menjadikan manajemen melakukan manajemen fikan terhadap discretionary accrual (Dait), laba. Hal ini berkaitan dengan ketatnya peraturan sebab nilai sig t > 0.05. dari Bank Indonesia yang berkaitan dengan fraud

dimana harus ada penguatan sistem pengendalian Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel

intern Bank. Sebagai pelaksanaan lebih lanjut financial statement fraud dipengaruhi oleh perso-

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 nal financial need.tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manaje-

2 men Risiko bagi Bank Umum. Apabila manaje-Pengujian Koefisien Determinasi (R )2 men diketahui melakukan fraud atas untuk meme-Hasil nilai koefisien determinasi (R ) untuk

nuhi target yang ditetapkan, maka tindak pidana discretionary accrual sebesar 0.137 (13,7 %). Hal akan dilakukan.ini berarti 13,7% variasi discretionary accrual

pada perusahaan perbankan dapat dijelaskan oleh e. Variabel ineffective monitoring tidak berpenga-variasi dari kelima variabel independen ineffective ruh terhadap financial statement fraud. Pada

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- -196

Page 11: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

penelitian ini perbankan di Indonesia sudah Jasa Keuangan) yang dilakukan setiap tahun, mempunyai dewan komisaris independen yang menambah ketatnya pengawasan atas perbankan jumlahnya minimal 50% dari total dewan komi- saat ini sehingga semakin meminimalkan ketidak-saris yang ada. Hal ini mempengaruhi mekanisme efektifan pengawasan.yang ada pada perbankan. Begitu pula adanya pengawasan dari Bank Indonesia (saat ini Otoritas

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Kesimpulan 5. Dalam penelitian ini financial statement fraud Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis dan hanya diukur dengan nilai discretionary accrual pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai dari earning management. berikut :

Berdasarkan keterbatasan yang terdapat pada pene-1. Financial stability, External pressure, financial litian ini, maka saran bagi penelitian selanjutnya

target, dan ineffective monitoring tidak berpenga- adalah: ruh terhadap financial statement fraud. 1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan

2. Personal financial need berpengaruh signifikan variabel lain. Misalnya dengan menambahkan terhadap financial statement fraud. variabel nature of industry, change in auditor,

rationalization.3. Financial stability, external pressure, personal financial need, financial target, dan ineffective 2. Memperluas area populasi penelitian yakni monitoring tidak mempunyai pengaruh secara menggunakan keseluruhan perusahaan baik bersama-sama terhadap financial statement manufaktur dan non-manufaktur. fraud. 3. Penelitian selanjutnya terkait financial statement

fraud dapat menggunakan metode kualitatif dalam SARANmetodologi penelitian atau dengan mengkombina-

Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan, antara sikan metode kualitatif dengan metode kuantitatif. lain : Kelemahan atau bias statistik yang terjadi sebagai

2 1. Rendahnya nilai adjusted R dalam penelitian ini efek samping dari metode kuantitatif diharapkan

sangat rendah, menunjukkan masih banyak akan ditutupi oleh penggunaan metode kualitatif faktor lain yang belum diteliti serta masih adanya karena dalam pengukuran fraud risk factor banyak ketidak konsistenan hasil penelitian. terdapat variabel yang tidak dapat dijelaskan

dengan spesifik oleh alat analisis metode 2. Penelitian ini hanya mengambil sampel hanya kuantitatif.pada satu jenis perusahaan saja yaitu perusahaan

perbankan. 4. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran yang lain disamping discretionary 3. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI accrual untuk financial statement fraud agar dapat selama periode 2008-2013 dijadikan sampel memberi alternatif serta perbandingan untuk akibat terbatasnya data dari laporan keuangan meningkatkan kualitas penelitian-penelitian beberapa perusahaan perbankan yang tersedia selanjutnyauntuk kebutuhan penelitian.

4. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam pengukuran serta analisis variabel-variabelnya tanpa terkecuali sehingga diasumsi-kan setiap variabel mendapat bobot yang sama.

PENUTUP

- -197

Page 12: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). 1998. CPA vision project: Focus on the horizon. Executive Summary and CPA Vision Project Focus Groups: Public Practice, Industry, and Government CPAs; also an Addendum: Student

Andayani, Tutut Dwi. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Independen Terhadap Manajemen Laba. Tesis. Semarang. Universitas Diponegoro.

Anggadini, Sri Dewi. 2005. Bentuk Kecurangan Pada Lembaga Keuangan Syariah. Makalah Ilmiah Unicom. Vol 7, No. 2. Hal 195-196

Arrens, Alvin A., And Loebbecke., James K., 2000, Auditing And Integrated Approach, Eight Edition, Eglewood Clif, New Jersey. Prentice Hall Inc.

Beasley, M., 1996. An Empirical Analysis of The Relation Between The Board of Director Composition and Financial Statement Fraud. The Accounting Review 71 (4), 443-466

Binbangkum. N.d., Sie – Infokum - Ditama. 2011. Fraud (Kecurangan). (http://www.jdih.bpk.go.id/ informasihukum/fraud.pdf)

Brennan, Niamh M. and McGrath, Mary. 2007. Financial Statement Fraud: Incidents, Methods and Motives. Australian Accounting Review, 17 (2) (42) Juli: 49-61

Collins, D., E. Maydew and I. Weiss. 1997. Changes in the Value-relevance of Earnings and Book Values over the Past Forty Years. Journal of Accounting and Economics 24, pp 39 – 67

Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission. 1999. Jersey City, N.J. AICPA

Cressey, Donald R. 1953. Others People Money, A Study In The Social Psychology of Embezzlement. Montclain, JN; Patterson Smith

Dechow, P. M., R. G. Sloan, and A. P. Sweeney. 1996. Causes and Consequences of Earnings Manipulation: An Alysis of Firms Subject to Enforcement Actions by the SEC. Contemporary Accounting Research 13 (1): 1-36

Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan Edisi Kedua, Bogor. Ghalia Indonesia.

Dunn, P. 2004. The Impact of Insider Power on Fraudulent Financial Reporting. Journal of Management, 30(3) 397 – 412

Effendi, M.A. 2008. The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi. Jakarta. Salemba Empat.

Eining M., D. Jones, and Loebbecke, J., 1997. Reliance on Decision Aids: An Examination of Auditors Assessment of Management Fraud. Auditing: A Journal of Practice and Theory. Vol. 16 No. 2: 1-19

Eisenhardt, Kathleen M. 1989. Agency Theory: An Assessment and Review. The Academy of Management Review. Journal of Business & Economics Research. Vol. 14 No. 1 pp. 57-74

Ernst and Young LPP. 2009. Global Fraud Survei. Washington DC.

Firmansyah, Arif. 2010. Peranan Komite Audit Mengoptimalkan Fungsi Auditor Internal Dalam Penerapan Good Corporate Governance Di PT BNI.Tbk. Jurnal Ilmu Hukum Syiar Hukum Vol. XII. No. 1. Universitas Katolik Parahiyangan. Hlm 81.

Francis, J., and K. Schipper. 1999. Have Financial Statements Lost Their Relevance?. Journal of Accounting Research 37, No. 2: 319-352.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : UNDIP

Ghozali, Imam., dan Chariri, Anis., 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati, D., 1978. Ekonometrika Dasar. McGraw-Hill. Inc. Singapore. Alih Bahasa Sumarno Zain. 1991. PT. Glora Aksara Pratama

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

DAFTAR PUSTAKA

- -198

Page 13: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

Gunarsih,T dan Hartadi, B., 2002. Pengaruh Pengumuman Pengangkatan Komisaris Independen terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi. Vol.2 No.2 hal 104-120

Halim, Julia., Meiden, Carmel., dan Tobing, Rudolf Lumban. 2005. Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang termasuk dalam Indeks LQ45. Seminar Nasional Akuntansi VII Solo, hal 117-135

Hanafi, M Mahmud dan Abdul Halim, 2004. Manajemen Keuangan. PT. BPFE. Yogyakarta

dan Abdul Halim, 2005. Analisis Laporan Keuangan , Edisi Kedua, AMP, YKPN, Yogyakarta

Hassink, Harold., Meuwissen, Roger., Bollen, Laury., 2010. Fraud Detection, Redress and Reporting By A u d i t o r s . M a n a g e r i a l A u d i t i n g J o u r n a l . Vo l . 2 5 I s s : 9 , p p . 8 6 1 - 8 8 1 (http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=1891147)

Healy, P.M., and Wahlen, J. M., 1999. A Review of The Earnings Management Literature and Its Implications for Standard Setting. Accounting Horizons. Vol. 13 No. 4 pp 365-385

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/453795-kasus-kredit-fiktif-bsm-bogor

Intal, Tiina., and Do, Linh Thuy. 2002. Recognition of Revenue and The Auditors Responsibility for Detecting Financial Statement Fraud. Master Thesis. Goteborg University

Jensen, Michael C., Meckling, William H., 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. V.3, No.4 pp. 305-360

Koroy, Tri Ramaraya. 2008. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh Auditor Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan (http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/view/17000)

Krambia-Kardis, M. 2002. A Fraud Detection Model: A Must for Auditors. Journal of Financial Regulation and Compliance. Vol.10 No. 3 pp. 266-78

Lou, Yung I., Wang, Ming Long., 2009. Fraud Risk Factor Of The Fraud Triangle Assessing The Likelihood Of Fraudulent Financial reporting. Journal of Business & Economics Research. Vol. 7 No. 2 pp. 61-78

Nobarani, Listiana. 2012. Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisa Fraud Triangle yang Diadopsi dalam SAS No. 99. Skripsi . Semarang. Universi tas Diponegoro. (http://eprints.undip.ac.id/35524/1/Skripsi_32.pdf)

Nguyen, K. 2008. Financial Staement Fraud: Motives, Methods, Cases and Detection. Dissertation. Florida

Owusu, Stephen and Ansah. 2000. Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market:Empirical Evidence from Zimbabwe Stock Exchange. Accounting and Business Research. Vol. 30 No. 3 pp 241-254

Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No. 101. 2007. Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Persons, O., 1995. Using Financial Statement Data to Identify Factors Associated with Fraudulent Financial Reporting. Journal of Applied Business Research. Vol. 11 No. 3

Pradhono dan Cristiawan, Julius Jogi, 2000, Pengaruh Economic Value Addid, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang diterima oleh Pmegang Saham. Jurnal Akuntansi. Jakarta

Rahman, Aulia Fuad dan Oktaviana, Ulfi Kartika. 2010. Masalah Keagenan Aliran Kas Bebas, Manajemen Laba dan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto

Rezaee , Zabihollah., and Riley, Richard., 2009. Financial Statement Fraud: Prevention and Detection, 2nd Edition. New Jersey. Prentice Hall Inc

Rukmawati, Afhita Dias. 2011. Persepsi Manajer dan Auditor Eksternal Mengenai Tindakan Kecurangan atas Laporan Keuangan. Skripsi (Online). Semarang. Universitas Diponegoro

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- -199

Page 14: STUDI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERBANKAN …

rdSchipper, K., 1989. Earnings Management. Accounting Horizons, 3(4),pp 91-102. Retrieved: February 3 . from ProQuest database

thScott, William R., 2006. Financial Accounting Theory, 4 ed. Pearson Education Canada Inc. Toronto

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business = Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Salemba Empat: Jakarta

Simanjuntak, Riduan. 2008. Kecurangan: Pengertian dan Pencegahan (www.asei.co.id/internal/docs/ Asei-Kecurangan.doc)

Skousen, K. Fred., Stice, Earl K., James D., and Stice. 2009. Akuntansi Intermediate. Buku Satu Edisi 16. Jakarta. Salemba Empat

Soselisa, Rangga dan Mukhlasin. 2008. Pengaruh Faktor Kultur Organisasi, Manajemen, Strategik, Keuangan dan Auditor terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XI, Vol 2 hal 1-23

Spathis, Charalambos T., (2002). Detecting false financial statements using published data: some evidence from Greece. Managerial Auditing Journal, Vol. 17 Iss: 4, pp.179 – 191 (http://www.emeraldinsight.com/ journals.htm?articleid=868556)

Statement on Auditing Standards. 2002. No. 99: Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit, American

Sukirman &Maylia Pramono Sari. 2013. Model Deteksi Kecurangan Berbasis Fraud Triangle (Studi Kasus Pada Perusahaan Publik Di Indonesia). Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No. 2/MEI 2013 : 199 - 225

Summers, S. & Sweeney, T. 1998. Fraudulent Misstated Financial Statements and Insider Trading: An Empirical Analysis. The Accounting Review, 73

Sutedjo, Eko Hadi. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertimbangan Akuntan Publik dalam Mendeteksi Kecurangan Manajemen. Jurnal Ilmiah. Universitas Diponegoro

Tawaf, Tjukria P. 1999. Audit Intern Bank. Jakarta. Salemba Empatth

Taylor, Donald H. Dan G. William Glozen. 1996. Auditing Integrated Concepts and Procedures. 6 Edition. New York. John Willey & Sons, Inc

Turner, Jerry L.,Mock, Theodore J., Srivastava, Rajendra P., 2003. An Analysis of The Fraud Triangle. (http://aaahq.org/audit/midyear/03midyear/papers/research%20roundtable%203-turner-mock-srivastava.pdf)

Ujiyantho, Muh. Arief dan Pramuka, Bambang Agus. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur). Simposium Nasional X. Makassar

We l l s , J o s e p h T. , 2 0 0 5 . W h e n Yo u S u s p e c t F r a u d . J o u r n a l o f A c c o u n t a n c y . (http://www.journalofaccountancy.com/Issues/2005/Jun/WhenYouSuspectFraud.htm)

Wibisono, Haris. 2004. Pengaruh Earning Management Terhadap Kinerja di Seputar SEO. Tesis S2. Magister Sains Akuntansi. Universitas Diponegoro

Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- -200