STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM...

104
STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM MENERAPKAN 8 KETERAMPILAN MENGAJAR BAGI GURU MTs MU’ALIMIN MU’ALIMAT REMBANG TAHUN AJARAN 2010-2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh : NINA RIFA’ATUL AZIZAH NIM. 073111161 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM...

Page 1: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU

RUMPUN PAI DALAM MENERAPKAN 8 KETERAMPILAN

MENGAJAR BAGI GURU MTs MU’ALIMIN MU’ALIMAT

REMBANG TAHUN AJARAN 2010-2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh :

NINA RIFA’ATUL AZIZAH

NIM. 073111161

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nina Rifa’atul Azizah

NIM : 073111161

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 25 November 2011

Saya yang menyatakan,

Nina Rifa’atul Azizah

NIM: 073111161

Page 3: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

INS

Jl. Prof. D

Naskah skripsi dengan:

Judul : Studi De

dalam Me

Mu’alimin

Nama : Nina Rifa

NIM : 07311116

Jurusan : Pendidika

Program Studi : Pendidika

telah diujikan dalam sidan

IAIN Walisongo dan dapa

sarjana dalam Ilmu pendid

Ke

Pen

Pemb

Nasirudin, M.Ag

NIP. 196910121996

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISO

FAKULTAS TARBIYAH Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan, Semarang, Telp. (024)76

7615387 Semarang 50185

PENGESAHAN

di Deskriptif Tentang Kemampuan Guru Rumpun

m Menerapkan 8 Keterampilan Mengajar Bagi Gu

alimin Mu’alimat Rembang

a Rifa’atul Azizah

111161

didikan Agama Islam

didikan Agama Islam

sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Ta

n dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

pendidikan Islam.

Semarang,

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Penguji I, Penguji II,

Pembimbing I, Pembimbing II,

M.Ag Dra. Ani Hidayati, M

21996031002 NIP. 19611205 199303

LISONGO

024)7601295 Fax.

mpun PAI

agi Guru MTs

ltas Tarbiyah

peroleh gelar

yati, M.Pd

99303 2 001

Page 4: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 25 November

2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Studi Deskriptif Tentang Kemampuan Guru Rumpun PAI

dalam Menerapkan 8 Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs

Mu’alimin Mu’alimat Rembang

Nama : Nina Rifa’atul Azizah

NIM : 073111161

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam sidang

Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Pembimbing I,

Nasirudin M.Ag

NIP. 196910121996031002

Page 5: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 25 November

2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Studi Deskriptif Tentang Kemampuan Guru Rumpun PAI

dalam Menerapkan 8 Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs

Mu’alimin Mu’alimat Rembang

Nama : Nina Rifa’atul Azizah

NIM : 073111161

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan dalam sidang

Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Pembimbing II,

Dra. Ani Hidayati, M.Pd

NIP. 19611205 199303 2 001

Page 6: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

vi

ABSTRAK

Judul : Studi Deskriptif Tentang Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam

Menerapkan 8 Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs Mu’alimin

Mu’alimat Rembang Tahun Ajaran 2010-2011

Penulis : Nina Rifa’atul Azizah

NIM : 073111161

Skripsi ini membahas tentang kemampuan guru rumpun PAI dalam

menerapkan 8 keterampilan mengajar bagi guru MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan guru tersebut dalam

menerapkan 8 keterampilan mengajar guru.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari data, informasi dan untuk

mengetahui tentang kemampuan guru rumpun PAI dalam menerapkan 8 keterampilan

mengajar bagi guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang.

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif lapangan yang

dilaksanakan di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang. MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan data guru pada

rumpun mata pelajaran PAI dan untuk mengetahui kemampuan guru rumpun mata

pelajaran PAI dalam menerapkan 8 keterampilan mengajar guru. Datanya diperoleh

dengan menggunakan metode observasi dan metode dokumentasi. Setelah data

terkumpul maka dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu

analisis data diwujudkan dalam bentuk laporan dan uraian deskriptif.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan guru rumpun PAI di MTs

Mu’alimin Mu'alimat Rembang dalam menerapkan 8 keterampilan mengajar sudah

cukup mampu menerapkan 8 keterampilan mengajar guru dengan rincian 84,4%

untuk kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan bertanya, 75% keterampilan

memberi penguatan, 68,8% keterampilan mengadakan variasi, 83,3% keterampilan

membuka dan menutup pelajaran, 75% keterampilan menjelaskan, 62,5%

keterampilan mengelola kelas, 95% keterampilan membimbing diskusi kelompok

kecil dan 75% untuk keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Page 7: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT Tuhan semesta alam, atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir akademik dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada beliau junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang menjadikan dirinya suri tauladan serta contoh yang mulia

beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa menjaga kesucian jiwanya

hingga akhir hayat.

Dengan penuh rasa syukur penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan motivasi dalam

proses penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih terutama

kepada:

1. Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo semarang

beserta stafnya yang telah memberi izin penulisan skripsi ini.

2. Nasirudin, M.Ag. selaku pembimbing I dan Dra. Ani Hidayati, M.Pd selaku

dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tenaga ditengah

kesibukannya yang taramat padat. Terimakasih atas nasehat, motivasi, dan

bimbingan yang sunguh tiada ternilai harganya. Mudah-mudahan Allah

membalas segala kebaikannya.

3. Semua dosen fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberi

penulis bekal ilmu yang begitu besar dengan penuh kesabaran dan pengertian.

4. H. Suyono, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

beserta staf dan siswa-siswanya, yang telah berkenan memberi izin untuk

melaksanakan penelitian.

5. Bapak dan Ibu guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang selaku

guru mata pelajaran Fiqih, Aqidah Akhlak, Qur’an Hadits dan Sejarah

Kebudayaan Islam yang telah membantu dalam proses penelitian.

Page 8: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

viii

6. Ayahanda Damsiri S.H dan ibunda Sri Sarinastuti S.H yang selalu mencurahkan

kasih sayang dan selalu memberi semangat. Terimakasih atas jasa-jasamu yang

takkan pernah aku lupakan. Doamu selalu kuharapkan dalam setiap langkahku.

7. Kakakku Effi Hajrah Nurbaiti dan adik-adikku (M. Misbahul Munir dan Marsi

Ningsih (almh) yang selalu memberi kebahagiaan dan keceriaan dalam

kehidupanku.

8. Teman-temanku senasib seperjuangan (PAID 07) Mb Umi, Ulya, Hanik, Rizki

dan mb’ nurul yang menemaniku dalam studi baik dalam suka maupun duka.

9. Teman-teman kos J.30 dan I.32, mba’ fida, mb’ elis, mb’ nely, dewi, de’ isti, dan

de’ nur dan lain-lain. Kita selalu hidup bersama baik suka maupun duka di kos

tercinta.

10. Semua pihak yang mungkin belum dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

dalam lembar ini karena keterbatasan yang ada.

Demikian ucapan terimakasih ini penulis sampaikan, penulis hanya bisa

berdo’a semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak menjadi amal ibadah yang

diterima disisi Allah SWT, dan semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi

semua pihak

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna.

Skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi sesuatu yang

berharga dan bermanfaat pada diri sendiri khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya serta memberikan manfaat bagi khazanah keilmuan di IAIN Walisongo

Semarang khususnya dalam ilmu Tarbiyah, dan bagi kita semua yang membacanya,

Amiin ya Rabbal ‘Alamin. Semarang, 25 November 2011

Penulis

Nina Rifa’atul Azizah

NIM. 073111161

Page 9: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….. i

PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………………………………… ii

PENGESAHAN………………………………………………………………………….. iii

NOTA PEMBIMBING………………………………………………………………….. iv

ABSTRAK……………………………………………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….... vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ix

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………… 5

BAB II : LANDASAN TEORI............................................................................... 7

A. Kajian Pustaka………………………………………………………. 7

B. Kemampuan Guru PAI........................................................................ 10

1. Pengertian Guru PAI...................................................................... 10

2. Peran Guru PAI.............................................................................. 18

3. Tugas Guru PAI............................................................................. 22

C. 8 Keterampilan Mengajar Guru........................................................... 24

1. Pengertian Keterampilan Mengajar Guru................................... 24

2. Jenis-jenis 8 Keterampilan Mengajar Guru................................ 26

a. Keterampilan Bertanya......................................................... 26

b. Keterampilan Memberi Penguatan....................................... 32

c. Keterampilan Mengadakan Variasi....................................... 36

d. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.................. 38

e. Keterampilan Menjelaskan.................................................... 41

f. Keterampilan Mengelola Kelas............................................. 43

g. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil.......... 46

h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.....49

Page 10: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

10

BAB III : METODE PENELITIAN........................................................................ 54

A. Jenis Penelitian………………………………………………………. 54

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….. 54

C. Sumber Penelitian…………………………………………................ 55

D. Fokus Penelitian………………………………………………........... 55

E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….. 56

F. Teknik Analisis Data………………………………………………… 57

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN............................................... 60

A. Gambaran Umum MTs Mu’alimin

Mu’alimat

Rembang……………………………..................................................60

1. Tinjauan Historis............................................................................ 60

2. Letak Geografis.............................................................................. 62

3. Visi dan Misi................................................................................... 63

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Peserta didik.................................. 63

5. Sarana dan Prasarana...................................................................... 65

B. Analisis Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam Menerapkan 8

Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs Mu’alimin

Mu’alimat

Rembang..............................................................................................67

BAB V : PENUTUP................................................................................................. 77

A. Kesimpulan………………………………………………………....... 77

B. Saran ………………………………………………………………… 77

DAFTAR KEPUSTAKAAN

DARTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh panutan, dan identitas

bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus

memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab,

wibawa, mandiri, dan disiplin.1 Kedudukan guru mempunyai arti penting

dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab

guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya. Kerangka

berpikir yang demikian menghendaki seorang guru untuk melengkapi dirinya

dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam

menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif.2 Di antaranya adalah

keterampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar. Interaksi edukatif,

yaitu suatu interaksi antara guru dan siswa yang diikat oleh tujuan yang

mengandung nilai-nilai tinggi (keutamaan) dalam arti dapat mengeluarkan

dan mengembangkan potensi pikir, rasa, karsa, karya, cipta dan budi nurani

sebagai satu kesatuan yang utuh serta harmonis.3

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu rumpun bidang studi

di MTs, salah satunya di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang. Di MTs

tersebut terdapat empat guru mata pelajaran PAI, yaitu guru mata pelajaran

Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan SKI. Tujuan dari pembelajaran

PAI merupakan terbentuknya pribadi muslim yang cerdas dalam berfikir,

1 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 37.

2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2000), hlm. 99.

3 Wahid Murni, dkk., Keterampilan Dasar Mengajar, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010),

hlm. 18.

Page 12: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

2

bersikap dan bertindak. Dalam hal ini menguasai pengetahuan yang luas

yaitu membentuk manusia agamis yang berakhlakul karimah, menanamkan

aqidah keimanan, berbudi pekerti yang baik untuk menjadi manusia yang

taqwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat berbagai

komponen yang saling berkait dan saling mempengaruhi, di antaranya adalah

guru. Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa guru adalah sebagai salah

satu komponen pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam

pencapaian tujuan pendidikan khususnya guru Pendidikan Agama Islam.4

Kemampuan cara mengajar di depan kelas masih kurang dimiliki

guru-guru. Selama ini pembelajaran yang berlangsung di sekolah cenderung

menunjukkan guru lebih banyak ceramah, media belum dimanfaatkan,

pengelolaan belajar cenderung klasikal dan kegiatan belajar kurang

bervariasi. Pembelajaran yang demikian ini tidak menunjukkan apapun

mengenai upaya dari gurunya, hanya menghabiskan waktu dan anggaran

tanpa kemajuan yang berarti. Pembaharuan dalam bidang pendidikan harus

dimulai dari bagaimana anak belajar dan bagaimana cara guru mengajar,

bukan dari ketentuan-ketentuan hasil. Mutu pendidikan menekankan pada

cara guru melaksanakan pembelajaran peserta didik aktif dan bermakna yaitu

pembelajaran komunikatif (communicative approach) dan pembelajaran yang

berorientasi pada lingkungan.5 Belajar diartikan sebagai suatu proses yang

terjadi karena adanya usaha untuk melakukan perubahan terhadap diri

manusia, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya baik berupa

pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.6

4 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama, 1995),

hlm. 99.

5 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2009), hlm. 164-165.

6 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hlm. 166.

Page 13: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

3

Kompetensi yang harus dimiliki setiap calon guru salah satunya

adalah kemampuan melaksanakan program pengajaran yang merupakan

salah satu kriteria keberhasilan pendidikan prajabatan guru, maka perlu ada

semacam instrumen penilaian yang dapat mengungkapkan aspek-aspek

keterampilan yang sifatnya dasar dan umum. Bersifat dasar artinya

keterampilan itu merupakan prasyarat bagi pelaksanaan tugas-tugas mengajar

dan mendidik secara efektif, sedangkan bersifat umum menunjukkan

kenyataan bahwa aspek-aspek keterampilan tersebut relatif paling sering

dipersyaratkan terlepas dari jenjang kelas, murid, dan jenis bidang

pengajaran yang sedang disajikan dalam kegiatan belajar-mengajar.7

Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat

melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga

pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Di samping itu,

keterampilan dasar mengajar merupakan syarat mutlak agar guru bisa

mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang akan dibahas

pada bab selanjutnya.8

Oleh karena itu, seorang guru perlu memiliki kemampuan

merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang

dianggap cocok dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf

perkembangan siswa termasuk di dalamnya memanfaatkan berbagai sumber

dan media pembelajaran untuk menjamin efektivitas pembelajaran. Mengajar

bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi merupakan

pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks dan integratif dari sejumlah

keterampilan untuk menyampaikan pesan terhadap seseorang. Agar seorang

7 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), hlm.

119.

8 Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2010), hlm. 33.

Page 14: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

4

guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang

keahliannya, diperlukan tingkat keahlian yang memadai. 9

Sudah dijelaskan di atas bahwa, keterampilan mengajar diperlukan

bagi seorang guru. Keterampilan mengajar juga sangat berperan dan

menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi

penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup

pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta

mengajar kelompok kecil dan perorangan.10 Beberapa keterampilan di atas

dapat dikatakan sebagai 8 keterampilan mengajar yang harus dimiliki

seorang guru.

Menerapkan 8 keterampilan merupakan keterampilan yang harus

dikuasai guru dalam pembelajaran. Karena menerapkan 8 keterampilan itu

bisa dikatakan juga sebagai sebuah metode bagi seorang guru, khususnya

guru mata pelajaran PAI dalam proses belajar-mengajar, dengan tujuan untuk

menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dan untuk

mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun dan penuh

partisipasi.11 Selain itu, dengan memiliki keterampilan mengajar guru dapat

mengelola proses pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada

peningkatan kualitas lulusan sekolah.12 Berdasarkan atas latar belakang itulah

yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tentang “Studi

Deskriptif Tentang Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam Menerapkan 8

Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang”.

9 Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm. 14-17.

10 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, hlm. 69.

11 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, hlm. 78.

12 Hamzah B. Uno, Orientasi dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

hlm. 168.

Page 15: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam Menerapkan 8

Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mencari data, informasi dan untuk

mengetahui tentang kemampuan guru rumpun PAI dalam menerapkan 8

keterampilan mengajar bagi guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Secara teoritis

Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori dan penelitian

sesuai dengan tema dan judul skripsi. Utamanya pada masalah “Studi

Deskriptif Tentang Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam Menerapkan 8

Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

pada Tahun Ajaran 2010-2011”.

b. Secara Praktis

1. Bagi sekolah

Sebagai bahan dan masukan serta informasi tentang sejauh

mana kemampuan guru rumpun PAI dalam menerapkan 8

keterampilan mengajar.

2. Bagi peserta didik

Diharapkan para peserta didik dapat belajar lebih efektif dan

efisien dan tidak merasa bosan dengan pelajaran yang disampaikan

Page 16: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

6

guru, setelah guru khususnya guru rumpun PAI menerapkan 8

keterampilan mengajar.

3. Bagi guru

Memberikan masukan pada guru mengenai pentingnya

penerapan 8 keterampilan mengajar bagi guru khususnya pada guru

rumpun PAI.

4. Bagi peneliti

Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan baru yang

dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di masa mendatang.

Page 17: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Skripsi “Pengaruh Persepsi Siswa pada Keterampilan Mengajar Guru Aqidah

Akhlak terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa MTs Negeri Kudus”,

oleh Anifah (2009), hasil dari penelitian ini adalah Persepsi Siswa pada

Keterampilan Mengajar Guru Aqidah Akhlak Siswa MTs Kudus Tahun

Pelajaran 2008/2009, adalah tergolong baik, Hasil Belajar Aqidah Akhlak

Siswa MTs Negeri Kudus Tahun Pelajaran 2008/2009 juga sangat baik dan

ada Pengaruh positif Persepsi Siswa pada Keterampilan Mengajar Guru

Aqidah Akhlak terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa MTs Negeri

Kudus Tahun Pelajaran 2008/2009.1 Antara judul skripsi ini dengan judul

skripsi peneliti sendiri ada kesamaan. Kesamaannya, sama-sama membahas

tentang keterampilan mengajar seorang guru. Skripsi dari peneliti menjelaskan

tentang kemampuan guru rumpun PAI dalam menerapkan 8 keterampilan

mengajar bagi guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang. Oleh karena itu

peneliti mengambil judul skripsi di atas, karena ada kesamaan antara kedua

skripsi tersebut, yaitu sama-sama meneliti tentang keterampilan atau

kemampuan mengajar guru.

Di samping terdapat persamaan antara judul skripsi ini dengan judul

skripsi peneliti, terdapat juga perbedaan antara kedua judul skripsi tersebut.

Perbedaannya, judul pada skripsi ini termasuk penelitian kuantitatif,

sedangkan judul pada skripsi peneliti termasuk penelitian kualitatif. Judul

pada skripsi ini membahas tentang Pengaruh Persepsi Siswa pada

Keterampilan Mengajar Guru Aqidah Akhlak terhadap Hasil Belajar Aqidah

1Anifah, Pengaruh Persepsi Siswa pada Keterampilan Mengajar Guru Aqidah Akhlak

terhadap Hasil Belajar Siswa MTs Negeri Kudus, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009).

Page 18: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

8

Akhlak Siswa MTs Negeri Kudus. Sedangkan judul skripsi peneliti

menjelaskan tentang kemampuan guru rumpun PAI dalam menerapkan 8

keterampilan mengajar. Jadi, judul pada skripsi ini lebih ditekankan pada

siswanya atau pengaruh persepsi siswa tersebut pada keterampilan mengajar

guru terhadap hasil belajar siswa tersebut. Sedangkan pada judul skripsi

peneliti di sini lebih ditekankan pada guru tersebut, yaitu kemampuan guru

tersebut dalam menerapkan 8 keterampilan mengajar.

2. Skripsi “Keterampilan Guru dalam Melatih Kecerdasan Emosional Siswa di

TK An-Nur Tugurejo Tugu Semarang”, oleh Anton Sutikno (2008), hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Keterampilan Guru Melatih Kecerdasan

Emosional dilatihkan melalui langkah-langkah: kemandirian, kedisiplinan,

pendampingan, menumbuhkan persahabatan antar teman dan orang lain,

mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan dan

belajar bergaul dengan teman dan orang lain.2 Judul dari skripsi peneliti

sendiri adalah Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam Menerapkan 8

Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs Mu’alimin Mu’limat Rembang.

Antara judul skripsi ini dengan judul skripsi peneliti ada persamaannya, yaitu

sama-sama menjelaskan tentang keterampilan seorang guru. Oleh karena itu

peneliti mengambil judul skripsi di atas, karena ada kesamaan antara kedua

skripsi tersebut, yaitu sama-sama meneliti tentang keterampilan seorang guru

atau kemampuan guru dalam mengajar.

Selain ada persamaan antara kedua judul skripsi, terdapat pula

perbedaan di dalamnya. Perbedaannya, pada judul skripsi ini membahas

tentang bagaimana keterampilan guru dalam melatih kecerdasan emosional

siswa. Dan keterampilan guru di sini belum dijelaskan keterampilan yang

seperti apa yang digunakan guru tersebut dalam melatih kecerdasan emosional

2 Anton Sutikno, Keterampilan Guru dalam Melatih Kecerdasan Emosional Siswa di TK An-

Nur Tugurejo Tugu Semarang, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Semarang, 2008).

Page 19: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

9

siswa. Sedangkan yang terdapat pada judul skripsi peneliti sudah dijelaskan

keterampilan yang akan digunakan. Keterampilan yang dijelaskan

menggunakan 8 keterampilan mengajar guru, yang meliputi keterampilan

bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan

variasi, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan

menjelaskan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing

diskusi, dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Kedua

judul skripsi di atas guru sama-sama memberi keterampilan pada siswa. Tapi

yang membedakannya, kalau judul skripsi ini guru memberikan keterampilan

pada siswa TK, sedangkan pada judul skripsi peneliti guru tersebut

memberikan keterampilan pada siswa MTs.

3. Skripsi “Persepsi Siswa Tentang Cara Mengajar Guru dan Pengaruhnya

terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di Kelas V MI

Thariqatul Islamiyah Luwang Tayu Pati”, oleh Susmiyati (2009), hasil dari

penelitian ini adalah Persepsi Siswa tentang Cara Mengajar Guru PAI di MI

Thariqatul Islamiyah Luwang Tayu Pati Tahun Pelajaran 2008/2009

berdasarkan hitungan sudah cukup baik, motivasi belajar Fiqh Siswa juga baik

dan ada Pengaruh Positif dari Persepsi Siswa tentang Cara Mengajar Guru

terhadap Motivasi Siswa Kelas V MI Thariqatul Islamiyah Luwang Tayu Pati

Tahun Ajaran 2008/2009.3 Skripsi ini dan skripsi dari peneliti sendiri dengan

judul Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam Menerapkan 8 Keterampilan

Mengajar Bagi Guru MTs Mu’limin Mu’alimat Rembang, juga ada kesamaan,

yaitu sama-sama meneliti tentang kemampuan guru. Karena menurut peneliti,

cara mengajar guru sama dengan kemampuan guru dalam mengajar. Oleh

karena itu peneliti mengambil judul skripsi di atas, karena ada kesamaan

3 Susmiyati, Persepsi Siswa tentang Cara Mengajar Guru dan Pengaruhnya terhadap

Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di Kelas V MI Thoriqotul Islamiyah Luwang Tayu

Pati, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Semarang, 2009).

Page 20: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

10

antara kedua skripsi tersebut, yaitu sama-sama meneliti tentang kemampuan

seorang guru atau cara mengajar guru.

Di samping terdapat persamaan antara judul skripsi ini dengan judul

skripsi peneliti, terdapat juga perbedaan antara kedua judul skripsi tersebut.

Perbedaannya, judul pada skripsi ini termasuk penelitian kuantitatif,

sedangkan judul pada skripsi peneliti termasuk penelitian kualitatif. Judul

pada skripsi ini membahas tentang Persepsi Siswa Tentang Cara Mengajar

Guru dan Pengaruhnya terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Fiqh di Kelas V MI Thariqatul Islamiyah Luwang Tayu Pati. Sedangkan judul

skripsi peneliti menjelaskan tentang kemampuan guru rumpun PAI dalam

menerapkan 8 keterampilan mengajar. Jadi, judul pada skripsi ini lebih

ditekankan pada persepsi atau pendapat siswa tersebut tentang cara mengajar

guru dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa tersebut. Sedangkan

pada judul skripsi peneliti di sini lebih ditekankan pada guru tersebut, yaitu

kemampuan guru tersebut dalam menerapkan 8 keterampilan mengajar.

B. Kerangka Teoritik

1. Kemampuan Guru PAI

a. Pengertian Guru PAI

Sebelum menjelaskan tentang pengertian guru PAI, perlu dijelaskan

terlebih dulu apa pengertian dari guru dan PAI. Dalam pengertian yang

sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada

anak didik. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada

jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia

dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.4 Pengertian dari guru menurut istilah inggris adalah

4 Syuaiban Muhammad, Undang-Undang Guru dan Dosen, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009), hlm. 7.

Page 21: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

11

The teacher is “learned”. He should know more than his students. However,

he recognizes that he does not know everything, and he is mainly a learner.

The teacher is an example tohis students. Yet, he also makes mistakes; he is

human. The teacher should be objective, but the teacher student relationship

is so close that it often may be difficult to be objective”.5 Arti seorang guru

menurut istilah inggris tersebut adalah guru sebagai seorang pengajar, dia

harus tahu lebih banyak daripada muridnya, akan tetapi dia mengakui atau

sadar bahwa dia tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia adalah seorang

pengajar yang utama. Guru adalah contoh bagi muridnya. Namun, dia juga

membuat kesalahan, dia adalah manusia, guru harus objektif, tetapi

hubungan antara guru dengan murid mempunyai hubungan yang lebih dekat

sehingga mungkin sulit objektif. Sedangkan guru dalam pandangan

masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat

tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di

masjid, di surau/mushola, di rumah, dan sebagainya. Guru memang

menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Kewibawaanlah yang

menyebabkan guru dihormati, sehingga masyarakat tidak meragukan figur

guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik

mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.

Selain itu, agar guru mempunyai citra yang baik di masyarakat, maka

guru tersebut dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak

menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat

terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari,

apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana guru

meningkatkan pelayanannya, meningkatkan pengetahuannya, memberi

arahan dan dorongan kepada anak didiknya, dan bagaimana cara guru

5 Earl, V. Pollias and James D. Young, Teacher Many Thing, (USA: Fawself, 1998), hlm. 14.

Page 22: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

12

berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa, teman-

temannya serta anggota masyarakat.6

Dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat, maka di pundak guru

diberikan tugas dan tanggung jawab yang berat. Mengemban tugas memang

berat. Tapi lebih berat lagi mengemban tanggung jawab. Sebab tanggung

jawab guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga di luar sekolah.

Pembinaan yang harus guru berikan pun tidak hanya secara kelompok

(klasikal), tetapi juga secara individual. Hal ini mau tidak mau menuntut

guru agar selalu memperhatikan sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak

didiknya, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi di luar sekolah sekalipun.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru adalah semua orang yang

berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak

didik, baik secara individual maupun klasikal, di sekolah maupun di luar

sekolah.7

Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang

diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian ia menyadari

kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan perlu diikuti dengan sikap

merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya. Kualitas pengajaran sangat

tergantung dari cara menyajikan materi yang harus dipelajari. Selain itu,

bagaimana cara guru menggunakan peneguhan, bagaimana cara guru

mengaktifkan siswa supaya berpartisipasi dan merasa terlibat dalam proses

belajar, dan bagaimana cara guru memberikan informasi kepada siswa

tentang keberhasilan mereka, merupakan cara-cara yang biasa disampaikan.

Semua hal tersebut menuntut keterampilan didaktik guru.8

6 Soetjipto, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hlm.42-43.

7 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm. 31-32.

8 Isjoni, Guru Sebagai Motivator Perubahan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 11.

Page 23: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

13

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada jalur pendidikan. Tugas utama itu akan efektif jika guru

memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi,

kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau

norma etik tertentu.9

Sesuai dengan yang disebutkan di atas, bahwa guru adalah pendidik

profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan

memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para

orang tua. Para orang tua tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti

telah melimpahkan pendidikan anaknya kepada guru. Hal ini mengisyaratkan

bahwa mereka tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang

guru, karena tidak sembarang orang bisa menjadi guru. Guru juga dapat

diartikan sebagai orang yang kerjanya mengajar. Karena mengajar

merupakan tugas pokok seorang guru dalam mendidik muridnya.10

Namun pada dasarnya setiap orang adalah guru, contoh yang digugu

dan ditiru.11 Dibutuhkan guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami

kondisi anak didik, memahami cara belajar mereka, serta mampu mendekati

anak didik melalui berbagai cara sesuai kecerdasan dan potensi masing-

masing anak.12 Keberhasilan siswa dalam pelajaran adalah hasil dari

seberapa baik guru merancang cara memberikan pelajaran dan mengecek

kemampuan siswa menguasai pelajaran tersebut.13

9 Sudarman Danim, Profesionalisasi Dan Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2010),

hlm. 17.

10 Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group,

2008), hlm.127.

11 Andi Yudha Asfandiyar, Kenapa Guru Harus Kreatif, (Bandung, Mizan, 2009), hlm. 18.

12 Andi Yudha Asfandiyar, Kenapa Guru Harus Kreatif, hlm. 20.

13 Harry K. Wong dan Rosemary T. Wong, Menjadi Guru Efektif The First Days of School,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 14.

Page 24: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

14

Guru adalah sosok penting yang cukup menentukan dalam proses

pembelajaran. Walaupun sekarang ini ada berbagai sumber belajar

alternative yang lebih kaya, seperti buku, jurnal, majalah, internet, maupun

sumber belajar lainnya, tetapi guru tetap menjadi kunci untuk optimalisasi

sumber-sumber belajar yang ada. Guru tetap menjadi sumber belajar yang

utama. Tanpa guru, proses pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan

maksimal. Guru merupakan sosok yang seharusnya mempunyai banyak

ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut dalam

proses pembelajaran dalam makna luas, toleran dan senantiasa berusaha

menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip,

mereka yang disebut sebagai guru bukan hanya mereka yang memiliki

kualifikasi keguruan secara formal yang diperoleh lewat jenjang pendidikan

di perguruan tinggi saja, tetapi yang terpenting adalah mereka yang

mempunyai kompetensi keilmuan tertentu dan dapat menjadikan orang lain

pandai dalam ukuran kognitif, afektif dan psikomotorik.14

Menjadi guru bukanlah pekerjaan yang gampang, seperti yang

dibayangkan sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi dan

menyampaikannya kepada siswa sudah cukup. Guru harus memiliki berbagai

keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode

etik guru, dan sebagainya. Tidak cukup dengan menguasai materi pelajaran

akan tetapi mengayomi murid untuk lebih baik dan maju. Guru selalu

mengembangkan dirinya terhadap ilmu pengetahuan dan mendalami

keahliannya.15 Tetapi guru dalam mendidik seharusnya tidak hanya

mengutamakan pengetahuan atau perkembangan intelektual saja, tetapi juga

harus memperhatikan perkembangan seluruh pribadi peserta didik, baik

14 Wardono Jaka Rimba, “Keteladanan Guru PAI”, dalam http:// blogspot. Com/2011/06.

html, diakses 26 Oktober 2011.

15 Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2007),hlm. 5-7.

Page 25: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

15

jasmani, rohani, sosial maupun yang lainnya yang sesuai dengan hakikat

pendidikan. Ini dimaksudkan agar peserta didik pada akhirnya akan dapat

menjadi manusia yang mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam

kehidupannya sebagai objek semata yang harus patuh kepada kehendak dan

kemauan guru.16

Setelah membahas mengenai pengertian guru, kemudian akan dibahas

mengenai pengertian pendidikan agama atau pendidikan agama Islam.

Pengertian dari pendidikan menurut istilah inggris “Education is a process of

instilling something into human being”.17 Arti pendidikan dari istilah Bahasa

Inggris tersebut adalah pedidikan itu sebuah proses untuk memprogram

sesuatu ke dalam diri manusia. Maksud dari arti tersebut adalah pendidikan

itu suatu yang selalu berubah-ubah sesuai kondisi untuk menjadikan sesuatu

agar dapat diterima manusia menjadi hal-hal yang manusiawi. Jadi intinya

yang dimaksud dengan pendidikan adalah memanusiakan manusia supaya

lebih memiliki adab dan perubahan perilaku yang baik melalui suatu proses.

Pendidikan agama dimaksudkan untuk membangun aspek keimanan dan

ketakwaan dan menjadi usaha-usaha sistematis dan pragmatis dalam

membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.18

Sedangkan pengertian dari pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan

terencana dalam meyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan

tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya

dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa. Mata pelajaran pendidikan agama Islam itu secara

16

Soetjipto, Profesi Keguruan, hlm. 50.

17 Syed Muhammad Naquib, The Concept of Education in Islam, (Kuala Lumpur Malaisiya:

Art Printing Works, 1931), hlm. 13.

18 Muhammad Kholid Fathoni, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, (Jakarta: t.p.,

2005), hlm. 39.

Page 26: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

16

keseluruhan dalam lingkup Al-Qur’an dan al-hadits, keimanan, akhlak,

fiqh/ibadah, dan sejarah sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup

pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama

manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun minallah wa

hablun minannas).Jadi pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk

menyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan.19

Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk

dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena

itu berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya

haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan

melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga

dalam rangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak didik

yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat

kelak. Jadi, pendidikan agama Islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan

bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan pimpinan untuk membantu

mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya kepribadian

utama sesuai dengan ajaran agama.20

19

Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 130-132.

20 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, hlm. 135-138.

Page 27: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

17

Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah terdiri atas empat

mata pelajaran, yaitu Al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah

Kebudayaan Islam. Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah

yang terdiri atas empat mata pelajaran tersebut memiliki karakteristik

sendiri-sendiri. Al-Qur’an Hadits, menekankan pada kemampuan baca tulis

yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual,

serat mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Aspek

akidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan

keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-

nilai al-asma’ al-husna. Aspek Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk

melaksanakan akhlak untuk terpuji dan menjauhi akhlak tercela dalam

kehidupan sehari-hari. Aspek fikih menekankan pada kemampuan cara

melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik. Aspek sejarah

kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah dari

peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi,

dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek

dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban

Islam.21

Jadi dapat disimpulkan, bahwa pengertian dari guru PAI adalah orang

yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan

mengupayakan seluruh potensinya, baik potensi afektif, potensi kognitif,

maupun potensi psikomotorik. Guru PAI juga berarti orang dewasa yang

bertanggung jawab memberikan pertolongan pada anak didik dalam

perkembangan jasmani dan ruhaninya agar mencapai tingkat kedewasaan,

serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah.

21

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (ttp: t.p., 2008), hlm. 48-49.

Page 28: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

18

Di samping itu, ia mampu sebagai makhluk sosial dan makhluk individu

yang mandiri.22

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Q.S. Ali ‘Imran: 164

ô‰s)s9 £ tΒ ª!$# ’n? tã tÏΖÏΒ ÷σ ßϑø9 $# øŒ Î) y]yè t/ öΝ Íκ� Ïù Zωθ ß™u‘ ôÏiΒ ôΜÎγ Å¡ à�Ρr& (#θ è=÷Gtƒ öΝ Íκö� n=tæ

ϵÏG≈ tƒ# u öΝ Íκ� Åe2t“ ãƒuρ ãΝ ßγ ßϑÏk=yè ムuρ |=≈tGÅ3ø9 $# sπyϑò6 Ïtø: $# uρ β Î)uρ (#θ çΡ% x. ÏΒ ã≅ ö6 s% ’Å∀s9

9≅≈n=|Ê A Î7•Β ∩⊇∉⊆∪ )رة JK : انNOP ٣ال .(

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang

beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari

golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat

Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al

kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu,

mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Ali ‘Imran: 164).23

b. Peran Guru PAI

Guru mempunyai peran yang sangat besar dalam tumbuh kembang

seorang anak. Keberhasilan seorang anak saat dewasa apakah dia akan

menjadi orang yang baik atau jahat, pintar atau bodoh, sukses atau

gagal, dipengaruhi oleh didikan guru mereka, selain didikan keluarga

dan pengaruh lingkungannya. Tidak ada seorang tokoh pun di dunia ini

yang ini yang berhasil tanpa peran serta seorang guru. Dia tidak akan

berhasil menjadi politikus andal, ilmuwan yang pintar, tentara yang

gagah berani, dan sebagainya, kecuali sebelumnya dia belajar banyak

dari seorang guru. Bahkan, Rasulullah SAW pun mengawali masa

kecilnya dalam bimbingan seorang guru, sekaligus ibu susunya, yaitu

22

Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, hlm. 128.

23 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Q.S. Ali ‘Imran: 164, (Bandung:

Jumanatul ‘Ali-Art, 2005), hlm. 71.

Page 29: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

19

Halimatus Sa’diyah. Halimahlah yang mengajarkan kepada Rasulullah

tentang cara bertutur kata dan bersikap baik.24

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan

kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu,

guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara saksama

dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan

memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-

perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar,

strategi belajar-mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam

mengelola proses belajar-mengajar.

Guru juga berperanan sebagai pengelola proses belajar-mengajar,

bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar-

mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar-mengajar,

mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan

kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-

tujuan pendidikan yang mereka capai.25 Untuk membangun sebuah

lingkungan belajar bagi anak, diperlukan kemampuan guru dalam

menciptakan suasana yang kondusif sehingga anak dapat belajar dengan

menyenangkan. Lingkungan belajar yang dibangun, hendaklah dapat

merangsang minat dan memfasilitasi kegiatan belajar anak.26

Guru agama sebagai pengemban amanah pembelajaran Pendidikan

Agama Islam haruslah orang yang memiliki pribadi yang saleh. Hal ini

merupakan konsekuensi logis karena dialah yang akan mencetak anak

24

Andi Yudha Asfandiyar, Kenapa Guru Harus Kreatif, hlm. 16-17.

25 Isjoni, Guru Sebagai Motivator Perubahan, hlm. 11-12.

26 Rita Mariyana, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2010), hlm. 138.

Page 30: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

20

didiknya menjadi anak saleh. Seorang guru agama sebagai penyampai

ilmu, semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati peserta didik

sehingga semakin dekat kepada Allah SWT dan memenuhi tugasnya

sebagai khalifah di bumi ini. Semua ini tercermin melalui perannya

dalam sebuah proses pembelajaran, sebagai berikut:

1. Peran pendidik sebagai pembimbing

Peran pendidik sebagai pembimbing sangat berkaitan erat

dengan praktik keseharian. Untuk dapat menjadi seorang

pembimbing, seorang pendidik harus mampu memperlakukan para

peserta didik dengan menghormati dan menyayangi (mencintai).

Selain menghormati dan menyayangi peserta didik, pendidik juga

harus mampu dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta

didik dan mampu dalam mengatasi masalah yang ada pada peserta

didik.

Seorang guru untuk mengembangkan potensi pada peserta

didik, dengan cara memberikan kemudahan belajar bagi seluruh

peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara

optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, profesional, dan

menyenangkan.27 Dalam proses belajar mengajar, peserta didik pasti

mengalami masalah pada saat menerima pelajaran. Misalnya, peserta

didik lamban belajar atau peserta didik mengalami kesulitan dalam

memahami isi pembelajaran, serta sulit membentuk kompetensi, dan

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.28 Oleh karena itu,

guru yang berperan sebagai pembimbing peserta didik harus mampu

mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dan mengatasi

27 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, hlm. 36.

28 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, hlm. 121.

Page 31: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

21

masalah yang dialaminya, dengan tujuan untuk keberhasilan belajar

peserta didik.

2. Peran pendidik sebagai model

Dalam aktivitas dan proses pembelajaran, termasuk

pembelajaran Pendidikan Agama Islam, proses pembelajaran yang

berlangsung di kelas ataupun di luar kelas memberikan kesan

segalanya berbicara terhadap siswa. Dengan demikian, tutur kata,

sikap, cara berpakaian, penampilan, alat peraga, cara mengajar, dan

gerak-gerik pendidik selalu diperhatikan oleh siswa. Tindak-tanduk,

perilaku, bahkan gaya pendidik dalam mengajar pun akan sulit

dihilangkan dalam ingatan setiap siswa.

Karakteristik pendidik selalu diteropong dan sekaligus

dijadikan cermin oleh siswa-siswanya. Baik itu karakter yang baik

seperti, kedisiplinan, kejujuran, keadilan dan kebersihan. Maupun

karakter yang jelek seperti, pendidik yang sering berlaku curang

kepada siswa, tidak akan berhasil dalam mendidik kejujuran kepada

siswa. Pendidik yang jorok tidak akan berhasil mengajarkan siswa

untuk hidup bersih. Pendidik yang tidak disiplin tidak akan berhasil

mengajarkan kedisiplinan.

3. Peran pendidik sebagai penasihat

Seorang pendidik memiliki jalinan ikatan batin atau emosional

dengan para siswa yang diajarnya. Dalam hubungan ini pendidik

berperan aktif sebagai penasihat. Peran pendidik bukan hanya

sekedar menyampaikan pelajaran di kelas lalu menyerahkan

sepenuhnya kepada siswa dalam memahami materi pelajaran yang

disampaikannya tersebut. Namun, lebih dari itu, ia juga harus

Page 32: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

22

mampu memberi nasihat bagi siswa yang membutuhkannya, baik

diminta ataupun tidak.29

c. Tugas Guru PAI

Selain sebagai aktor utama kesuksesan pendidikan yang dicanangkan,

seorang guru juga memiliki tugas yang harus dilakukan sebagai seorang

guru kepada peserta didiknya, yaitu Pertama, guru bertugas sebagai

seorang pendidik, dengan mendidik murid-murid sesuai dengan materi

pelajaran yang diberikan kepadanya. Kedua, guru juga seorang

pemimpin kelas. Karena itu harus bisa menguasai, mengendalikan, dan

mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang

berkualitas. Sebagai seorang pemimpin, guru harus terbuka, demokratis,

egaliter, dan menghindari cara-cara kekerasan. Ketiga, guru sebagai

fasilitator, guru memfasilitasi murid untuk menemukan dan

mengembangkan bakatnya secara cepat dengan cara guru memberikan

bimbingan, arahan, dan visi hidup ke depan, sehingga anak didik

bersemangat mencari bakat unik dan potensi terbesarnya demi meraih

impian hidup di masa depan. Keempat, guru sebagai motivator, seorang

guru harus mampu membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan

anak didik bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya. Ketika anak

didiknya mengantuk di dalam kelas, tidak semangat, dan keletihan

menerima pelajaran dari pagi sampai siang, guru yang cerdas akan

mampu membaca situasi ini. Ia akan menyegarkan dulu pikiran anak

didik dengan cerita dan motivasi hidup orang-orang sukses, setelah itu

baru melanjutkan pelajaran dengan tenang dan energik. Kelima, guru

sebagai administrator, dalam mengajar guru harus mengabsen terlebih

dahulu, mengisi jurnal kelas dengan lengkap mulai dari nama, materi

29

Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV Misaka Galiza, 2003), hlm. 93-96.

Page 33: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

23

yang disampaikan, kondisi siswa, dan tanda tangan. Ia juga membuat

laporan berkala sesuai dengan sistem administrasi sekolah. Keenam,

guru sebagai evaluator, sebaik apapun kualitas pembelajaran pasti ada

kelemahan yang perlu dibenahi dan disempurnakan. Di sinilah

pentingnya evaluasi seorang guru. Dengan evaluasi ini, guru diharapkan

lebih baik dalam segala hal, kapasitas intelektualnya, integritas

kepribadiannya, pendekatan metodologi pengajarannya yang lebih

segar, progresif, aktual dan performance yang lebih menarik dan

energik.30

Selain dari penjelasan di atas, guru diharapkan juga harus mempunyai

beberapa kompetensi atau kemampuan yang dimiliki seorang guru, yaitu

Pertama, kompetensi pedagogik. Kompetensi ini terdiri atas lima

subkompetensi, yaitu: memahami peserta didik secara mendalam,

merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan

untuk kepentingan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

merancang dan mengevaluasi pembelajaran, dan mengembangkan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya. Kedua,

kompetensi kepribadian. Kompetensi ini terdiri dari lima

subkompetensi, yaitu: kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif,

berwibawa, dan berakhlak mulia. Ketiga, kompetensi sosial.

Kompetensi ini memiliki tiga subranah, yaitu: mampu berkomunikasi

dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, mampu berkomunikasi

secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan dan

mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali

peserta didik dan masyarakat luar. Keempat, kompetensi profesional.

Kompetensi ini terdiri dari dua subranah, yaitu: menguasai substansi

30

Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2010), hlm. 39-54.

Page 34: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

24

keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator esensial:

memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami

struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren

dengan materi ajar dan menguasai struktur dan metode keilmuan

memiliki indikator esensial meguasai langkah-langkah penelitian dan

kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.31

Dengan keempat kompetensi yang dimiliki guru tersebut, diharapkan

guru dapat menjalankan tugasnya sebagai seorang guru kepada peserta

didiknya dalam proses belajar-mengajar. Agar mendapatkan hasil

maksimal, sesuai yang diharapkan baik dari guru sendiri maupun peserta

didiknya.

2. 8 Keterampilan Mengajar Guru

a. Pengertian Keterampilan Mengajar Guru

Keterampilan atau terampil adalah telaten, cekatan dan rapi dalam

melakukan sesuatu.32 Sedangkan pengertian dari mengajar adalah sebuah

keterampilan, sebuah seni yang harus dipelajari.33 Mengajar merupakan

suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan

informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan

harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar lebih baik pada

seluruh siswa. Oleh karena itu rumusan pengertian mengajar tidak

sederhana. Dalam arti membutuhkan rumusan yang dapat meliput seluruh

kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri. Atau dapat

diartikan mengajar adalah upaya dalam memberi perangsang (stimulus),

bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses

31

Sudarman Danim, Profesionalisasi Dan Etika Profesi Guru, hlm. 22-24.

32 M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm. 757.

33 Harry K. Wong dan Rosemary T. Wong, Menjadi Guru Efektif The First Days of School,

hlm.11.

Page 35: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

25

belajar.34 Mengajar juga merupakan suatu proses mentransfer

pengetahuan, nilai dan keterampilan serat mengembangkan semua potensi

anak. Di sini kegiatannya termasuk menciptakan situasi belajar,

mengorganisasi lingkungan, menumbuhkan kegiatan belajar,

membimbing, mentransfer kebudayaan serta menanamkan nilai-nilai

keutamaan.35

Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau

ia ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi di samping dia harus

menguasai substansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar

mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk

keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.36 Keterampilan mengajar

merupakan kompetensi profesional yang kompleks, sebagai integrasi dari

berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Turney

mengungkapkan 8 keterampilan mengajar yang sangat berperan dan

menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi

penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup

pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta

mengajar kelompok kecil dan perorangan.37 Keterampilan itu adalah sama

halnya dengan kemampuan. Mengajar itu sama halnya dengan

menyampaikan ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa. Sedangkan

guru sendiri berperan sebagai pendidik. Jadi keterampilan mengajar guru

34

Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002), hlm. 11-13.

35 Chabib Thoha, PBM-PAI di Sekolah, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, 1998), hlm. 222.

36 Purjatifis, “Keterampilan Dasar Mengajar”, dalam http://www. blogspot. com/, diakses 26

Oktober 2011.

37 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, hlm. 69.

Page 36: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

26

adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru dalam menyampaikan ilmu

pengetahuan kepada peserta didik. Guru dalam mengajar dituntut

memiliki sebuah keterampilan atau kemampuan pada saat guru tersebut

mengajar menyampaikan ilmu pengetahuan. Dengan tujuan agar peserta

didik pada saat proses belajar-mengajar dan pada saat peserta didik

menerima pelajaran, mereka tidak merasa jenuh atau bosan dan juga tidak

tidur di dalam kelas. Oleh sebab itu, seorang guru benar- benar

diharapkan dapat memiliki sebuah keterampilan atau kemampuan untuk

membantu peserta didik dalam pembelajaran berlangsung dan dapat

membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.

b. Jenis-jenis 8 Keterampilan Mengajar Guru

1. Keterampilan Bertanya

Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri,

sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya melibatkan atau

menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan

keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atau

balikan dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi,

pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.

Dalam proses investigasi, misalnya, pertanyaan yang baik akan

menuntun kita pada jawaban yang sesungguhnya. Demikian juga

sebaliknya, pertanyaan yang jelek akan menjauhkan kita dari

jawaban yang memuaskan.38

Bagaimanapun tujuan pendidikan, secara universal guru

akan selalu menggunakan keterampilan bertanya kepada siswanya.

Cara bertanya untuk seluruh kelas, untuk kelompok, atau untuk

individu, memiliki pengaruh yang sangat berarti, tidak hanya pada

38

Wahid Murni, dkk., Keterampilan Dasar Mengajar, hlm. 99-100.

Page 37: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

27

belajar siswa, tetapi juga pada suasana kelas baik sosial maupun

emosional. Dengan bertanya akan membantu siswa belajar dengan

kawannya, membantu siswa lebih sempurna dalam menerima

informasi, atau dapat mengembangkan keterampilan kognitif

tingkat tinggi. Demikian guru tidak hanya akan belajar bagaimana

bertanya “bertanya” yang baik dan benar, tetapi juga belajar

bagaimana pengaruh bertanya di dalam kelas.

Kelancaran bertanya (fluency) adalah merupakan jumlah

pertanyaan yang secara logis dan relevan diajukan guru kepada

siswa di dalam kelas. Kelancaran bertanya ini sangat diperlukan

bagi guru di dalam proses belajar mengajar. Komponen yang sangat

penting dalam bertanya antara lain harus jelas dan ringkas.39 Suatu

pertanyaan yang “baik” ditinjau dari segi isinya, tetapi cara

menyajikannya kepada murid tidak tepat (umpamanya tidak jelas

dalam menyampaikannya), akan mengakibatkan tidak tercapainya

tujuan yang dikehendaki. Oleh karena itu aspek teknik pertanyaan

harus pula dipahami dan dilatih, agar guru dapat menggunakan

pertanyaan secara efektif dalam proses belajar mengajarnya Faktor-

faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan

antara lain adalah seperti berikut ini:

a) Kejelasan dan kaitan pertanyaan

Harap diusahakan agar pertanyaan yang dikemukakan itu

jelas maksudnya, serta nampak benar kaitannya antara jalan

pikiran yang satu dengan yang lainnya. Usahakan tidak

diselingi oleh kata-kata sisipan yang bersifat mengganggu,

misalnya: ee, em, anu dan lain-lain. Berikut ini disajikan

contoh pertanyaan yang tidak jelas maksud serta kaitannya.

39

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm. 106-107.

Page 38: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

28

Guru: Nah, anak-anak sekarang akan, eh saya maksud siapa

dapat menjawab, em dapat menyebutkan, eh dapat

memberikan alasan mana, yang lebih baik

menggunakan kail atau membeli tombak untuk

mendapatkan ikan di laut?

Pertanyaan tersebut dikatakan tidak jelas maksudnya

karena menggambarkan jalan pikiran yang belum

terkonsolidasi dan bagaimana kaitannya antara menggunakan

kail dan membeli tombak. Pertanyaan tersebut semestinya

sebagai berikut:

Guru: Nah anak-anak, bagaimana menurut pendapatmu,

manakah yang lebih baik menggunakan kail atau

tombak untuk memperoleh ikan di laut?

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tepat dalam menerapkan kejelasan dan kaitan pertanyaan.

Karena, pertanyaan yang dikemukakan guru sudah jelas dan

tidak diselingi oleh kata-kata sisipan yang mengganggu.

b) Kecepatan dan selang waktu (pause)

Kecepatan menyampaikan pertanyaan, tergantung pada

jenis pertanyaan itu sendiri. Pada umumnya guru-guru muda

(belum berpengalaman) cenderung banyak melontarkan

pertanyaan daripada menerima jawaban, dan pertanyaan-

pertanyaannya diucapkan dengan cepat tanpa diselingi pause

untuk memberi kesempatan murid berpikir.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tepat dalam kecepatan dan selang waktu pada saat

mengajukan pertanyaan. Karena, cepat dalam menyampaikan

Page 39: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

29

pertanyaan dan diberi waktu berpikir untuk menemukan

jawabannya.

c) Arah dan distribusi (penyebaran)

Pertanyaan yang diajukan seharusnya kepada seluruh

murid, sehingga seluruh murid didorong untuk berusaha

menentukan jawabannya. Hanya dalam keadaan tertentu,

umpamanya untuk menarik pemusatan perhatian seorang siswa,

pertanyaan dapat langsung ditujukan kepada seorang murid.

Sesudah pertanyaan diajukan kepada seluruh siswa kelas, serta

memberikan waktu secukupnya kepada murid-murid untuk

berpikir, barulah ditunjuk seorang untuk menjawabnya. Hal ini

menyangkut pemerataan distribusi kesempatan untuk

menjawab pertanyaan.

Dalam mengajukan pertanyaan pada murid agar

diperhatikan sistim distribusinya, yaitu usahakan agar

pertanyaan itu didistribusikan secara merata seluruh kelas. Hal

ini berhubungan dengan sifat pemalu atau kurang berani yang

ada pada murid. Murid pemalu biasanya cenderung segan

menampilkan jawabannya secara sukarela.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang efektif dalam penyebaran pertanyaan pada murid,

karena guru tersebut memberikan pertanyaannya menyeluruh

pada semua murid.

d) Teknik penguatan

Pemakaian yang tepat dari teknik penguatan ini akan

menimbulkan sikap yang positif bagi murid serta meningkatkan

partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga

memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang tinggi.

Page 40: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

30

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tepat dalam teknik penguatan, karena guru

memberikan penguatan berupa acungan jempol dan tepuk

tangan pada murid yang berhasil menjawab pertanyaan.

e) Teknik menuntun (promting)

Promting questions dapat digunakan sebagai teknik untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas jawaban murid.

Pertanyaan ini bermaksud untuk menuntun murid agar isinya

dapat menemukan jawaban yang lebih benar.

Contoh:

Guru: Pada pertemuan yang lalu kita telah belajar tentang

hidup hemat khususnya peran hidup hemat dalam

kehidupan. Coba kamu habib, menurutmu dengan cara

apa dapat dilakukan hidup hemat?

Habib: Menunjukkan ekspresi berpikir

Guru: Silahkan ditinjau dari cara penggunaan harta atau uang!

Guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang tepat

dalam menerapkan teknik ini, karena guru tersebut membantu

muridnya secara perlahan untuk menemukan jawaban yang

benar.

f) Teknik menggali (prabing question)

Prabing question adalah pertanyaan yang bersifat

menggali untuk mendapatkan jawaban lebih lanjut dari murid

guna mengembangkan kualitas jawaban yang pertama, sehingga

yang berikutnya lebih jelas, akurat, serta lebih beralasan.

Contoh:

Guru: Setelah kemarin kita bersama-sama membagi zakat yang

terkumpul di Madrasah ini, bagaimana menurut

pendapatmu, Nisa’?

Page 41: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

31

Nisa’: Sangat menarik, pak?

Guru: Faktor apa yang menarik?

Guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang tepat

dalam menerapkan teknik ini, karena guru tersebut mampu

menggali pertanyaan untuk mendapatkan jawaban yang lebih

lanjut dan beralasan dari murid.

g) Pemusatan (Focussing)

Teknik ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan

yang ruang lingkupnya luas, kemudian dilanjutkan ke pertanyaan

yang lebih khusus.

Contoh: “Meliputi jenis apa sholat sunnat itu?” (pertanyaan

luas), kemudian dilanjutkan ke pertanyaan sempit

“Kapan dilakukan sholat sunnat rawatib?”

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

efektif dalam pemusatan pertanyaan pada murid. Karena guru

memberikan pertanyaan yang ruang lingkupnya luas.

h) Pindah gilir (re- derecting)

Teknik pindah gilir digunakan untuk mengundang

partisipasi semua anak. Untuk itu teknik ini dilakukan dengan

cara, mengajukan pertanyaan ke seluruh kelas, kemudian

memilih siswa tertentu, dan dilanjutkan ke siswa yang lain.

Dalam menggunakan teknik pindah gilir agar tidak

menunjuk anak secara berurutan sesuai dengan urutan duduk

maupun urutan yang ada dalam absensi.40

40

Wahid Murni, dkk., Keterampilan Dasar Mengajar, hlm. 108-113

Page 42: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

32

Guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

efektif dalam pindah gilir pertanyaan pada murid. Karena guru

mengajukan pertanyaan secara menyeluruh pada semua murid.

2. Keterampilan Memberi Penguatan

Menyadari pentingnya peranan penghargaan atas siswa

yang berprestasi, maka calon guru atau guru perlu menguasai

keterampilan dasar memberi penghargaan yang dalam bahasan ini

disebut “keterampilan dasar memberi penguatan”.41

Memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku guru

dalam merespons secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa

yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.42

Apakah yang dimaksud dengan penguatan? Penguatan adalah

respons positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang

dicapai anak dalam proses belajarnya, dengan tujuan untuk

mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Atau

penguatan dapat diartikan pula sebagai respons terhadap suatu

tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya

kembali tingkah laku tersebut.

Memberi penguatan dalam kegiatan belajar mengajar

kelihatannya biasa saja. Yaitu memberi tanda persetujuan guru

terhadap tingkah laku siswa, yang dinyatakan dalam bentuk antara

lain: kata-kata membenarkan, pujian, senyuman, anggukan, atau

memberi hadiah secara material. Namun demikian, keterampilan ini

sulit dilakukan jika guru tidak memahami makna yang ingin dicapai

dalam keterampilan memberi penguatan. Untuk tujuan inilah,

keterampilan penguatan perlu mendapat perhatian sebab, respons

41 Wahid Murni, dkk., Keterampilan Dasar Mengajar, hlm. 116.

42 J.J. Hasibuan, dkk., Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),

hlm. 58.

Page 43: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

33

positif adalah penghargaan yang diberikan guru karena siswa

menunjukkan perilaku positif (berprestasi dalam belajarnya).

Dengan respons positif tersebut pada gilirannya memotivasi anak

untuk mempertahankan prestasi, bahkan meningkatkannya.43

Dalam memberikan penguatan diperlukan penggunaan

komponen keterampilan yang tepat. Komponen tersebut yaitu:

a) Penguatan Verbal

Pujian dan dorongan yang diucapkan oleh guru untuk

respons atau tingkah laku siswa adalah penguatan verbal.

Ucapan tersebut dapat berupa kata-kata; bagus, baik, betul,

benar, tepat dan lain-lain. Dapat juga berupa kalimat; misalnya

hasil pekerjaanmu baik sekali atau sesuai benar tugas yang kau

kerjakan.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tepat dalam menggunakan penguatan verbal. Karena,

guru dalam merespons tingkah laku siswa menggunakan kata-

kata bagus, baik dan benar.

b) Penguatan Gestural

Pemberian penguatan gestural sangat erat sekali dengan

pemberian penguatan verbal. Ucapan atau komentar yang

diberikan guru terhadap respons, tingkah laku, pikiran siswa

dapat dilakukan dengan mimik yang cerah, dengan senyum,

mengangguk, acungan jempol, tepuk tangan, memberi salam,

menaikkan bahu, geleng-geleng kepala, menaikkan tangan, dan

lain-lain. Semua gerakan tubuh tersebut adalah merupakan

bentuk pemberian penguatan gestural. Dalam hal ini guru dapat

mengembangkan sendiri, sesuai dengan kebiasaan yang berlaku

43

Wahid Murni, dkk., Keterampilan Dasar Mengajar, hlm. 116-117.

Page 44: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

34

sehingga dapat memperbaiki interaksi guru dengan siswa yang

menguntungkan.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tepat dalam menggunakan penguatan gestural dengan

melakukan tepuk tangan dan acungan jempol.

c) Penguatan Kegiatan

Penguatan dalam bentuk kegiatan ini banyak terjadi

bila guru menggunakan suatu kegiatan atau tugas, sehingga

siswa dapat memilihnya atau menikmatinya sebagai suatu

hadiah atas suatu pekerjaan atau penampilan sebelumnya. Perlu

diperhatikan di sini, bahwa dalam memilih kegiatan atau tugas

hendaknya dipilih yang memiliki relevansi dengan tujuan

pelajaran yang dibutuhkan dan digunakan siswa. Contoh

penguatan kegiatan: pulang lebih dulu, diberi waktu istirahat

lebih, bermain, berolahraga, menjadi ketua, membantu siswa

lain, mendengarkan musik atau radio, melihat TV, dan lain-lain

yang menyenangkan.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tepat dalam melakukan penguatan kegiatan dengan

memberikan tugas pada siswa sesuai pada tujuan pelajaran

yang dibutuhkan dan digunakan siswa.

d) Penguatan Mendekati

Perhatian guru kepada siswa, menunjukkan bahwa

guru tertarik, secara fisik guru mendekati siswa, dapat

dikatakan sebagai penguatan mendekati. Penguatan mendekati

siswa secara fisik dipergunakan untuk memperkuat penguatan

verbal, penguatan tanda, dan penguatan sentuhan. Contoh

penguatan mendekati: berdiri di samping siswa, berjalan dekat

siswa, duduk dekat kelompok diskusi, dan berjalan maju.

Page 45: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

35

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tepat dalam menggunakan penguatan mendekati

dengan berdiri di samping siswa dan berjalan mendekati siswa.

e) Penguatan Sentuhan

Erat sekali hubungannya dengan penguatan mendekati,

penguatan sentuhan adalah merupakan penguatan yang terjadi

bila guru secara fisik menyentuh siswa, misalnya menepuk

bahu, berjabat tangan, merangkulnya, mengusap kepala,

menaikkan tangan siswa, yang semuanya ditujukan untuk

penghargaan penampilan, tingkah laku atau kerja siswa.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tepat dalam menggunakan penguatan sentuhan

dengan menepuk bahu siswa.

f) Penguatan Tanda

Bila guru menggunakan berbagai macam simbol,

apakah itu benda atau tulisan yang ditujukan kepada siswa

untuk penghargaan terhadap suatu penampilan, tingkah laku

atau kerja siswa, disebut sebagai penguatan tanda (token

reinforcement). Penguatan tanda yang berbentuk tulisan

misalnya komentar tertulis terhadap pekerjaan siswa, ijazah,

sertifikat, tanda penghargaan dan lain-lain, yang berupa tulisan.

Penguatan dengan memberikan suatu benda, misalnya: bintang,

piala, medali, buku, stiker, gambar, perangko, kembang gula,

dan lain-lain.44

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tepat dalam menggunakan penguatan tanda dengan

44

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm. 102-104.

Page 46: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

36

memberi penghargaan terhadap tingkah laku atau kerja siswa

berupa piala, medali dan buku.

3. Keterampilan Mengadakan Variasi

Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus

dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan

peserta didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi.

Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses

kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar

peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan

menjadi empat bagian, yakni variasi dalam gaya mengajar, variasi

dalam penggunaan media dan sumber belajar, variasi dalam pola

interaksi, dan variasi dalam kegiatan.

Variasi dalam gaya mengajar dapat dilakukan dengan

berbagai cara sebagai berikut:

a) Variasi suara: rendah, tinggi, besar, kecil.

b) Memusatkan perhatian.

c) Membuat kesenyapan sejenak (diam sejenak).

d) Mengadakan kontak pandang dengan peserta didik.

e) Variasi gerakan badan dan mimik.

f) Mengubah posisi; misalnya dari depan kelas, berkeliling di

tengah kelas, dan ke belakang kelas, tetapi jangan mengganggu

suasana pembelajaran.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tepat dalam menggunakan variasi gaya mengajar dengan variasi

suara, memusatkan perhatian, variasi gerak badan dan mimik

juga variasi mengubah posisi pada saat mengajar.

Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar dapat

dilakukan sebagai berikut:

Page 47: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

37

a) Variasi alat dan bahan yang dapat dilihat.

b) Variasi alat dan bahan yang dapat didengar.

c) Variasi dan bahan alat yang diraba dan dimanipulasi.

d) Variasi penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan

sekitar.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang tepat

dalam menggunakan variasi media pembelajaran dengan

memakai televisi dan CD pada saat mengajar.

Variasi dalam pola interaksi dapat dilakukan sebagai

berikut:

a) Variasi dalam pengelompokkan peserta didik: klasikal,

kelompok besar, kelompok kecil dan perorangan.

b) Variasi tempat kegiatan pembelajaran: di kelas dan di luar kelas.

c) Variasi dalam pola pengaturan guru dengan peserta didik:

langsung (tatap muka), dan melalui media.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang tidak

tepat dalam menggunakan variasi pola interaksi. Karena, variasi

guru dengan peserta didik kurang menguasai. Misal, pada saat

peneliti mengamati guru yang sedang mengajar, terdapat salah

satu siswa yang tidur di dalam kelas.

Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan

sebagai berikut:

a) Variasi dalam penggunaan metode pembelajaran.

b) Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar.

c) Variasi dalam pemberian contoh dan ilustrasi.

d) Variasi dalam interaksi dan kegiatan peserta didik.45

45

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, hlm. 78-80.

Page 48: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

38

Guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang tepat

dalam menggunakan variasi kegiatan pembelajaran dengan

penggunaan media pembelajaran pada saat mengajar.

4. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan

keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan

bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif, efisien dan menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam membuka dan menutup

pelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Keterampilan

membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan

pengantar atau pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari

siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya.

Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan

keterampilan merangkum inti pelajaran pada akhir setiap penggal

kegiatan. Keterampilan ini sangat penting dalam membantu siswa

menemukan konsep, prinsip, dalil, hukum, atau prosedur dari inti

bahasan yang telah dipelajari.

Membuka pelajaran dilakukan tidak hanya pada setiap

awal pelajaran tetapi pada setiap penggal awal dan akhir pelajaran

atau setiap kali beralih ke hal atau topik baru. Misalnya dari

penggal pengertian sholat beralih ke penggal syarat dan rukun

sholat dan seterusnya. Beberapa cara yang dapat diusahakan guru

dalam membuka pelajaran adalah dengan: (a) menarik perhatian

siswa, (b) memotivasi siswa, (c) memberi acuan atau struktur

pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar dan

indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana

kerja dan pembagian waktu, (d) mengaitkan antara topik yang

Page 49: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

39

sudah dikuasai dengan topik baru, atau (e) menanggapi situasi

kelas.

Dalam usaha menarik perhatian dan memotivasi siswa,

guru dapat menggunakan alat bantu seperti alat peraga atau surat

kabar atau gambar-gambar, guru dapat menceritakan kejadian

actual, guru dapat memberi contoh atau perbandingan yang

menarik. Tetapi hendaknya diperhatikan semua cara itu harus

relevan dengan isi dan indikator kompetensi hasil belajar yang akan

dipelajari siswa. Guru yang memiliki improvisasi seni atau cerita

lucu yang relevan akan dapat menarik perhatian dan motivasi

belajar siswa, namun cerita lucu pada awal pelajaran yang tidak

relevan dengan materi pelajaran serta dibuat-buat hanya menarik

siswa sesaat.

Dalam usaha mengaitkan antara pelajaran baru dengan

materi yang sudah dikuasai siswa, guru hendaknya mengadakan

apersepsi. Apersepsi merupakan mata rantai penghubung antara

pengetahuan siap siswa yang telah dimiliki oleh siswa untuk

digunakan sebagai batu loncatan atau titik pangkal menjelaskan hal-

hal baru atau materi baru yang akan dipelajari siswa. Dalam

membuka pelajaran guru dapat mempergunakan lebih dari satu cara

sekaligus.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tepat dalam membuka pelajaran dengan melakukan apersepsi dan

memotivasi siswa menggunakan media pembelajaran pada saat guru

mengajar. Tapi guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tidak tepat membuka pelajaran pada saat berinteraksi

dengan siswa.

Sedangkan yang dimaksud dengan menutup pelajaran

bukanlah mengucapkan salam penutup dan membaca hamdalah atau

Page 50: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

40

do’a pada setiap selesai kegiatan pembelajaran, karena kegiatan-

kegiatan tersebut memang sudah seharusnya dilakukan setiap

mengakhiri suatu kegiatan. Akan tetapi yang dimaksud dengan

keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk

mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok

pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang

pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari.

Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan

gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, ingin

mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran, dan

menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya.

Guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tepat dalam menutup pelajaran dengan meninjau kembali pelajaran

yang telah diajarkan di awal pelajaran, efektif pada saat guru

mengevaluasi atau melakukan tes untuk mencoba sejauh mana

materi yang diserap oleh siswa pada saat guru meyampaikan

pelajaran. Guru tepat dalam mengadakan tindak lanjut dengan

memberi tugas pada siswa untuk dibahas minggu berikutnya.

Dari penelitian yang telah diadakan ternyata bahwa

kemajuan hasil belajar siswa meningkat paling besar jika pada akhir

pelajaran diberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang telah

dipelajari. Seperti halnya kegiatan “membuka pelajaran” kegiatan

“menutup pelajaran” juga dilakukan bukan hanya pada setiap akhir

pelajaran, tetapi juga pada setiap akhir penggal atau pokok bahasan

selama satu pelajaran.

Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang guru untuk

menutup pelajaran adalah merangkum atau meringkas isi pokok

pelajaran, memberikan dorongan psikologis dan atau sosial kepada

Page 51: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

41

siswa, dan mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru

selesai.46

5. Keterampilan Menjelaskan

Menjelaskan adalah Mendeskripsikan secara lisan tentang

sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan

hukum-hukum yang berlaku. Menjelaskan merupakan suatu aspek

penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar

pembelajaran menuntut guru untuk memberikan penjelasan. Oleh

sebab itu keterampilan menjelaskan perlu ditingkatkan agar dapat

mencapai hasil yang optimal.

Penggunaan penjelasan dalam pembelajaran memiliki

beberapa komponen yang harus diperhatikan. Komponen-

komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Perencanaan

Guru perlu membuat suatu perencanaan yang baik untuk

memberikan penjelasan. Sedikitnya ada dua hal yang perlu

diperhatikan dalam perencanaan penjelasan, yaitu isi pesan yang

akan disampaikan dan peserta didik.

Yang berhubungan dengan isi pesan (materi standar):

tentukan garis besar materi yang akan dijelaskan, susunlah garis

besar materi tersebut secara sistematis dengan bahasa yang

mudah dipahami peserta didik dan siapkan alat peraga untuk

memberikan contoh (ilustrasi) yang sesuai dengan garis besar

materi yang akan dijelaskan.

Sedangkan yang berhubungan dengan peserta didik:

memberikan suatu penjelasan harus dipertimbangkan siapa yang

akan menerima penjelasan tersebut, bagaimana kemampuannya,

46

Wahid Murni, dkk., Keterampilan Dasar Mengajar, hlm. 53-57.

Page 52: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

42

dan pengetahuan dasar apa yang telah dimilikinya. Ketika

merencanakan penjelasan harus sudah terbayang kondisi

penerima pesan, karena penjelasan berkaitan erat dengan usia,

jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, dan

lingkungan belajar.

Guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tepat dalam hal penyajian pada keterampilan menjelaskan

dengan menyampaikan materi yang pada segi bahasanya mudah

dipahami oleh siswa. Guru juga tepat dalam memberikan

penjelasan pada siswa dengan melihat kemampuan, usia dan

jenis kelamin siswa tersebut.

b) Penyajian

Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami sesuai

dengan tujuan yang diharapkan, dalam penyajian ada yang perlu

diperhatikan, yaitu bahasa yang diucapkan harus jelas dan enak

didengar, tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan, tapi dapat

didengar oleh seluruh peserta didik, gunakanlah intonasi sesuai

dengan materi yang dijelaskan, gunakanlah bahasa Indonesia

yang baik dan benar, serta hindarkan kata-kata yang tidak perlu,

seperti “eu”, “mm”, “ya ya ya”, “ya toh” (hal ini perlu dilatih

dan dibiasakan), bila ada istilah-istilah yang khusus atau baru,

berilah definisi yang tepat dan perhatikanlah, apakah semua

peserta didik dapat menerima penjelasan, dan apakah penjelasan

yang diberikan dapat dipahami serta menyenangkan dan dapat

membangkitkan motivasi belajar mereka.

Pada waktu memberikan penjelasan, hendaknya guru

memperhatikan gerak-gerik dan mimik peserta didik, apakah

penjelasan yang diberikan dapat dipahami atau meragukan,

menyenangkan atau membosankan, dan apakah menarik

Page 53: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

43

perhatian atau tidak. Untuk kepentingan tersebut, perhatikanlah

mereka selama memberikan penjelasan, ajukan pertanyaan-

pertanyaan dan berilah kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan.

Berdasarkan balikan tersebut, guru perlu menyesuaikan

penyajian pembelajaran. Misalnya mengurangi kecepatan

bicara, menambah contoh atau ilustrasi, mengadakan

pengulangan terhadap hal-hal yang penting, dan mengadakan

variasi dengan teknik-teknik yang lain untuk meningkatkan

keefektifan pembelajaran.47

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tepat dalam memberikan penjelasan berupa penyajian,yaitu

bahasa yang digunakan jelas mudah dipahami siswa dan

mengurangi kecepatan bicara pada saat guru menjelaskan materi

kepada siswa.

6. Keterampilan Mengelola Kelas

Masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun

yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan

kelas merupakan masalah yang kompleks. Guru menggunakannya

untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas untuk

mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan anak

didik dapat belajar. Dengan demikian pengelolaan kelas yang

efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif. Tugas utama dan

yang paling sulit dilakukan guru adalah pengelolaan kelas, lebih-

lebih tidak ada satu pun pendekatan yang dikatakan paling baik.

47

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, hlm. 80-83.

Page 54: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

44

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan

dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan

mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam proses interaksi

edukatif. Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan

dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses

interaksi edukatif. Yang termasuk ke dalam hal ini adalah misalnya

penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan

perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketetapan waktu

penyelesaian tugas anak didik, atau penetapan norma kelompok

yang produktif.

Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru

mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta

mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk

mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif

merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses interaksi

edukatif yang efektif.

Setiap guru masuk ke dalam kelas, maka pada saat itu pula

ia menghadapi dua masalah pokok, yaitu masalah pengajaran dan

masalah manajemen. Masalah pengajaran adalah usaha membantu

anak didik dalam mencapai tujuan khusus pengajaran secara

langsung. Sedangkan masalah manajemen adalah usaha untuk

menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa,

sehingga proses interaksi edukatif dapat berlangsung secara efektif

dan efisien. Misalnya, memberi penguatan, mengembangkan

hubungan guru dan anak didik, dan membuat aturan kelompok yang

produktif.48

48

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, hlm. 144-145.

Page 55: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

45

Komponen keterampilan mengelola kelas dikelompokkan

menjadi dua, yaitu:

a) Keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan

pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.

1) Menunjukkan sikap tanggap, melalui sikap tanggap ini siswa

merasakan bahwa “guru hadir bersama dengan mereka” dan

“tahu apa yang mereka perbuat” (withiness). Kesan ini dapat

ditunjukkan dengan cara memandang kelas secara saksama,

gerak mendekati, memberikan pernyataan, dan memberikan

reaksi terhadap gangguan serta kekacauan siswa.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tidak tepat dalam melakukan sikap tanggap pada anak didik.

Karena, guru belum begitu tanggap terhadap kekacauan

pada anak didik. Bahkan pada saat guru mengajar, peneliti

tidak sengaja melihat ada salah satu anak didik yang sedang

tidur dalam kelas.

2) Membagi perhatian, pengelolaan kelas yang efektif ditandai

dengan pembagian perhatian yang efektif pula. Perbuatan

membagi perhatian dapat dikerjakan secara visual dan

verbal.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tepat dalam membagi perhatian pada pengelolaan kelas.

3) Memusatkan perhatian kelompok, perbuatan ini penting

untuk mempertahankan perhatian siswa dari waktu ke waktu

dan dapat dilaksanakan dengan cara menyiagakan siswa,

menuntut tanggung jawab siswa.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tidak tepat dalam memusatkan perhatian siswa pada saat

guru menyampaikan materi.

Page 56: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

46

4) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas.

5) Menegur, teguran verbal yang efektif harus memenuhi

persyaratan, diantaranya adalah tegas, jelas tertuju kepada

siswa yang mengganggu dan tingkah laku yang harus

dihentikan, menghindari peringatan yang kasar atau yang

mengandung penghinaan, menghindari ocehan yang

berkepanjangan.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tepat dalam menegur siswa yang mengganggu dan siwa

yang ramai di kelas pada saat jam pelajaran berlangsung.

Dengan cara, guru tersebut mendekati siswa dan memberi

peringatan jelas, tegas dan tidak ada unsur penghinaan.

b) Keterampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi

belajar yang optimal.

Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru

terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud

agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk

mengembalikan kondisi belajar yang optimal.49

Guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

tidak tepat dalam mengkondisikan belajar siswa secara baik dan

optimal.

7. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan

melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk

mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah.

Hal-hal yang diperhatikan dalam membimbing diskusi

adalah sebagai berikut: (a) memusatkan perhatian peserta didik

49

J.J. Hasibuan, dkk., Proses Belajar Mengajar, hlm. 83-84.

Page 57: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

47

pada tujuan dan topik diskusi, (b) memperluas masalah atau urunan

pendapat, (c) menganalisis pandangan peserta didik, (d)

meningkatkan partisipasi peserta didik, (e) menyebarkan

kesempatan berpartisipasi, dan (f) menutup diskusi.

Untuk menyukseskan jalannya diskusi kelompok kecil,

terdapat beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin

diskusi, sebagai berikut:

1) Memusatkan perhatian, yang dapat dilakukan dengan cara: (a)

merumuskan tujuan diskusi secara jelas, (b) merumuskan

kembali masalah, jika terjadi penyimpangan, (c) menandai hal-

hal yang tidak relevan dengan topik diskusi, (d) merangkum

hasil pembicaraan.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

efektif dalam merumuskan tujuan masalah dan merangkum

masalah.

2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat melalui: (a)

menguraikan kembali dan merangkum pendapat peserta didik,

(b) mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota kelompok

tentang pendapat setiap anggota.

Guru rumpun PAI MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang efektif

dalam memperjelas masalah dan merangkum pendapat peserta

didik.

3) Menguraikan setiap gagasan anggota kelompok.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

efektif dalam menguraikan gagasan kelompok dari peserta didik.

4) Meningkatkan urunan peserta didik dengan cara: (a) mengajukan

pertanyaan kunci yang menantang, (b) memberi contoh secara

tepat, (c) menghangatkan suasana dengan pertanyaan yang

Page 58: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

48

mengundang perbedaan pendapat, (d) memberikan waktu

berpikir, (e) mendengarkan dengan penuh perhatian.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang efektif

dalam memberi contoh, dan memberi waktu berpikir peserta didik

dalam diskusi.

5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, melalui: (a)

memancing pendapat peserta yang kurang berpartisipasi, (b)

memberikan kesempatan pertama kepada peserta yang kurang

berpartisipasi, (c) mencegah terjadinya monopoli pembicaraan,

(d) mendorong peserta didik untuk mengomentari pendapat

temannya, (e) meminta pendapat peserta didik ketika terjadi

kebuntuan.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimat Rembang efektif dalam

mendorong peserta didik untuk ikut berpartisipasi mengomentari

pendapat temannya .

6) Menutup kegiatan diskusi, dengan cara: (a) merangkum hasil

diskusi, (b) tindak lanjut, (c) menilai proses diskusi yang telah

dilakukan.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang tepat

dalam menutup diskusi dengan merangkum, mengevaluasi dan

mengadakan tindak lanjut.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan guru, agar diskusi

kelompok kecil dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran

adalah topik yang sesuai, pembentukan kelompok secara tepat,

pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik

dapat berpartisipasi secara aktif.50

50

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, hlm. 89-91.

Page 59: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

49

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Q.S. Ali ‘Imran: 159

$ yϑÎ6 sù 7π yϑôm u‘ zÏiΒ «! $# |MΖÏ9 öΝ ßγ s9 ( öθ s9 uρ |MΨ ä. $ ˆàsù xá‹Î=xî É= ù=s) ø9 $# (#θ‘Ò x�Ρ]ω ô ÏΒ y7 Ï9öθ ym ( ß# ôã$$ sù öΝ åκ÷]tã ö�Ï� øó tGó™$# uρ öΝ çλ m; öΝ èδ ö‘ Íρ$ x©uρ ’ Îû Í÷ö∆ F{$# ( # sŒ Î* sù |MøΒ z•tã ö≅ ©.uθtGsù ’n? tã «!$# 4 ¨β Î) ©!$#

�=Ïtä† t, Î#Ïj.uθ tGßϑø9 $# ∩⊇∈∪ )رة JK : انNOP ١٥٩ال.(

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka,

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka

dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakkal kepada-Nya. (Q.S. Ali ‘Imran: 159).51

8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

a) Rasional

Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan, perlu suatu

perbuatan yang bersifat memanusiawikan pendidikan. Perbuatan ini

berarti bahwa perbedaan individual siswa perlu mendapatkan

perhatian yang memadai. Dalam pengajaran klasikal pada dasarnya

kebutuhan masing-masing siswa tidak dapat dilayani oleh guru

karena semua anak diperlakukan sama. Supaya setiap anak lebih

mendapatkan perhatian serta memungkinkan terjadinya hubungan

yang lebih akrab antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa,

perlu direncanakan dan dilaksanakan bentuk pengajaran kelompok

kecil dan perorangan.

b) Pengertian

51

Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Q.S. Ali ‘Imran:159, hlm. 71.

Page 60: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

50

Mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai

perbuatan guru dalam konteks belajar-mengajar yang hanya

melayani 3 – 8 siswa untuk kelompok kecil, dan hanya seorang

untuk perorangan. Pada dasarnya bentuk pengajaran ini dapat

dikerjakan dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok yang

lebih kecil.

c) Peranan guru

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, guru

berperan sebagai:

1) Organisator kegiatan belajar-mengajar.

2) Sumber informasi bagi siswa.

3) Pendorong bagi siswa untuk belajar.

4) Orang yang mendiagnosa kesulitan siswa serta memberikan

bantuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

5) Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa.

6) Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang

sama seperti lainnya; ini berarti guru ikut menyumbangkan

pendapatnya untuk memecahkan masalah atau mencari

kesepakatan bersama sebagaimana siswa lain melakukannya.

d) Komponen keterampilan

Ada empat komponen yang perlu dikuasai guru untuk

pengajaran kelompok kecil dan perorangan, yakni:

1) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.

Prinsip yang penting dalam pengajaran kelompok

kecil dan perorangan adalah terjadinya hubungan yang

akrab antara guru dan siswa. Suasana ini dapat diciptakan

dengan cara:

a) Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap

kebutuhan siswa.

Page 61: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

51

b) Memberikan respons positif terhadap pikiran siswa.

c) Membangun hubungan saling mempercayai.

d) Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa

kecenderungan mengambil alih atau mendominasi

tugas siswa.

e) Mendengarkan secara simpati.

f) Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan

keterbukaan.

g) Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa

aman, merasa dibantu, serta merasa menemukan

alternatif pemecahan masalah yang dihadapi.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’limat

Rembang tepat dalam mendekati siswa dan memberi

respons positif terhadap pemikiran siswa pada saat

memecahkan masalah yang dihadapi.

2) Keterampilan mengorganisasi

Keterampilan yang diperlukan dalam peran guru

sebagai organisator selama pelajaran berlangsung adalah:

a) Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau

masalah yang akan dipecahkan secara jelas.

b) Memvariasikan kegiatan yang mencakup penetapan

ruangan kerja, peralatan, cara kerja, aturan, dan waktu.

c) Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas

dan kebutuhan siswa.

d) Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat

kemajuan serta penggunaan materi dan sumber

sehingga dapat memberikan bantuan dengan tepat.

Page 62: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

52

e) Membagi-bagi perhatian kepada berbagai tugas dan

kebutuhan siswa sehingga guru siap datang membantu

siapa saja yang memerlukannya.

f) Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang

dapat berupa laporan hasil dan kesimpulan dari

kegiatan.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang tepat dalam merumuskan tujuan masalah dan

menyimpulkan hasil dari kegiatan tersebut.

3) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar

Keterampilan ini diperlukan untuk membantu siswa

maju tanpa mengalami frustasi. Adapun beberapa

keterampilan yang menunjang adalah:

a) Memberikan penguatan

b) Mengembangkan supervisi proses lanjut, dikerjakan

setelah kegiatan berjalan lama, dan sifatnya selektif.

Interaksi yang muncul dapat berupa memberikan

bimbingan tambahan, melibatkan diri sebagai peserta

untuk memotivasi siswa, memimpin diskusi, dan

sebagai katalisator.

c) Mengadakan supervisi pemaduan, dikerjakan untuk

mengetahui dan menilai sejauh mana tujuan telah dapat

dicapai dalam rangka menyiapkan pelaksanaan

rangkuman, dan pemantapan. Pada akhirnya siswa

dapat saling belajar serta memperoleh wawasan yang

menyeluruh tentang kegiatan tersebut.

Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’limat

Rembang tepat dalam membimbing dan memudahkan

Page 63: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

53

belajar siswa dengan cara memberi penguatan dan

memotivasi siswa untuk memimpin diskusi.

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan

perorangan merupakan keterampilan yang cukup

kompleks dan memerlukan penguasaan keterampilan-

keterampilan sebelumnya, yakni keterampilan

bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi,

menjelaskan, dan membimbing diskusi kelompok

kecil. Keberhasilannya sangat ditentukan oleh

pengetahuan, kemampuan, kreativitas, serta hubungan

antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.52

52

J.J. Hasibuan, dkk., Proses Belajar Mengajar, hlm. 77-80.

Page 64: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah menggunakan penelitian

kualitatif. Alasan menggunakan penelitian kualitatif adalah didasarkan pada

rumusan masalah pada penelitian ini. Rumusan masalahnya yaitu Bagaimana

Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam Menerapkan 8 Keterampilan Mengajar

Bagi Guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang. Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif yaitu dengan cara menjelaskan atau menjabarkan

Bagaimana Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam Menerapkan 8

Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian tepatnya di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang Jl.

Pahlawan 43 Rembang. Dasar pertimbangannya sebagai berikut:

a. Lokasi sekolah yang strategis, mudah dijangkau oleh kendaraan umum

dan keadaan sekolah yang menarik.

b. Sarana dan prasarana sekolah yang lengkap, dan semua pihak sekolah

yang bersedia membantu untuk mengadakan penelitian.

c. Suasana sekolah yang nyaman, tertib, dan rapi, sehingga proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan memudahkan peneliti

dalam mengadakan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diadakan selama satu bulan atau 30 hari dengan surat

rekomendasi dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Sedangkan

Page 65: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

55

pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data mulai tanggal 1 sampai 30

Oktober 2011 yaitu kepada guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang.

C. Sumber Penelitian

Sebelum menjelaskan sumber penelitian atau sumber data perlu

dijelaskan lokasi yang menjadi obyek pada penelitian ini. Obyek pada

penelitian ini adalah kemampuan guru rumpun PAI dalam menerapkan 8

keterampilan mengajar bagi guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang. Di

MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang ini di dalamnya terdapat 4 guru mata

pelajaran PAI, yaitu guru Al- Qur’an Hadits, guru Aqidah Akhlak, guru Fiqih

dan guru SKI. Sumber penelitian atau sumber data pada penelitian ini adalah

penelitian lapangan, dan sumber data yang peneliti gunakan adalah metode

observasi sebagai data utama atau data primernya dan dokumentasi sebagai

data pendukung atau data sekundernya, maka sumber datanya bisa berupa

benda atau proses sesuatu. Misal, peneliti mengamati bagaimana kemampuan

guru rumpun PAI dalam menerapkan 8 keterampilan mengajar, sumber

datanya adalah guru, sedangkan objek penelitiannya adalah kemampuan guru

tersebut dalam menerapkan 8 keterampilan mengajar. Selain itu peneliti juga

membutuhkan data guru atau dokumentasi, khususnya guru rumpun PAI

sebagai pendukung untuk melengkapi data utama atau observasi. Agar

penelitian yang dilakukan peneliti hasilnya lebih lengkap dan sesuai dengan

apa yang diharapkan peneliti.

D. Fokus Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pada penelitian ini akan

difokuskan pada studi deskriptif tentang kemampuan guru rumpun PAI dalam

menerapkan 8 keterampilan mengajar bagi guru MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang.

Page 66: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

56

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini atau teknik

pengumpulan data pada penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.1

Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkan dan kadang-kadang

sulit. Kadang-kadang dari jauh ke suatu sekolah, kantor, atau tempat,

disambut dengan dingin, bahkan kadang-kadang raut wajah yang kecut

merupakan suatu ujian mental yang tidak ringan, yang dapat membawa berat

keputusan dan kegagalan dalam penelitian. Maka mengumpulkan data

merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti.2 Dalam teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview

(wawancara), kuesioner (angket) dan dokumentasi.3

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini peneliti menggunakan

dua metode, yaitu:

1. Metode Wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang mengajukan

jawaban atas pertanyaan itu. Metode ini digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan di MTs Mu’alimin

Mu’alimat Rembang, misal data mengenai asal-usul sekolah dan apa yang

ada di dalamnya, selain itu juga untuk memperoleh data guru khususnya

1 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 62.

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), hlm. 223.

3 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 62-63.

Page 67: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

57

guru rumpun mata pelajaran PAI, karyawan dan peserta didik yang ada

lingkup MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang.

2. Metode observasi. Observasi sama halnya dengan mengamati adalah

menatap kejadian gerak atau proses.4 Dalam arti, peneliti mengamati

kejadian atau gerak yang terjadi pada guru baik di dalam maupun di luar

kelas pada saat guru tersebut sedang mengajar. Peneliti menggunakan

metode observasi tersebut guna untuk memperoleh data pengamatan yang

dilakukan peneliti terhadap kemampuan guru rumpun PAI dalam

menerapkan 8 keterampilan mengajar bagi guru di MTs Mu’alimin

Mu’alimat Rembang.

3. Metode dokumentasi. Dokumentasi adalah salah satu metode yang

digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,

lengger, agenda dan sebagainya.5 Metode dokumentasi digunakan peneliti

untuk memperoleh data MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang, misal untuk

memperoleh data mengenai asal-usul sekolah dan apa yang ada di

dalamnya, selain itu juga untuk memperoleh data guru khususnya guru

rumpun mata pelajaran PAI, karyawan dan peserta didik yang ada lingkup

MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang.

F. Teknik Analisis Data

Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja

keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang

tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis,

sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok

dengan sifat penelitiannya.

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 230.

5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 231.

Page 68: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

58

Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan menyatakan bahwa “Data

analysis is the process of systematically searching and arranging the

interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to

increase your own understanding of them and to enable you to present what

you have discovered to others” Analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan

temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan

dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceriterakan

kepada orang lain.6 Teknik analisis data pada penelitian ini digunakan untuk

menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan

data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode observasi dan metode dokumentasi.

Dalam analisis data kualitatif terdapat pula langkah-langkah di

dalamnya, yaitu:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu

diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,

mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir dengan jelas dengan jalan membuat agar kategori data

itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan

hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umun.7

6 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 88.

7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), hlm. 248.

Page 69: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

59

Dalam analisis data juga terdapat triangulasi. Yaitu, sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara ,

dan berbagai waktu. Triangulasi ada tiga, yaitu triangulasi

sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.8

Triangulasi digunakan untuk pengecekan keabsahan data

dengan melalui sumber, teknik pengumpulan data dan waktu.

Setelah peneliti mendapatkan data dari observasi atau pengamatan dan

data dokumentasi yang peneliti lakukan pada saat penelitian, kemudian

peneliti melakukan teknik analisis data dengan cara mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil data observasi dan

dokumentasi tersebut.

8 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), hlm. 372.

Page 70: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

60

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

1. Tinjauan Historis

Sampai tahun 1968 di kota Rembang baru ada sebuah madrasah diniyah

yaitu Madrasah Diniyah An Nawawiyah (Ibtidaiyah) di Desa Tasik Agung

Rembang.1 Madrasah ini telah berjasa ikut mempersiapkan para Ulama Muda

di kota Rembang. Oleh Pimpinan GP Ansor Kabupaten Rembang (periode

1968-1970) keadaan tersebut dirasakan masih kurang, mengingat di kota

Rembang sebagai ibu kota Kabupaten II:

a. Belum ada madrasah tingkat menengah (Tsanawiyah dan Aliyah) yang

representatif sesuai dengan perkembangan zaman.

b. Belum ada madrasah dengan kurikulum yang memenuhi tuntutan zaman.

c. Belum ada pihak lain yang berkompeten yang mengupayakan pendidikan

madrasah untuk tingkat Tsanawiyah dan Aliyah.

Maka Pimpinan Cabang GP Ansor Rembang waktu itu mengadakan

pertemuan dengan mengundang para Kiyai/Ulama kota Rembang dan para

aktifis Pemuda Ansor dengan acara “ Manaqiban” (Upacara pembacaan

manaqib Asy Syeh Abdul Qodir Jaelani), dan dilanjutkan sarasehan

membicarakan masalah pendidikan Islam di kota Rembang. Pertemuan ini

diselenggarakan di rumah Sdr. A. Siradj Hasan, Jl. Sudirman no 31 Rembang

(sekarang 37). Pertemuan tersebut menghasilkan satu kesepakatan akan

1 Data bersumber dari hasil Dokumentasi, Sejarah Berdirinya Madrasah Mu’alimin &

Mu’alimat Rembang, tgl 18 Oktober 2011

Page 71: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

61

mendirikan madrasah. Maka dibentuklah pada saat itu pula Panitia Pendiri,

dengan susunan sebagai berikut:

Ketua : Amiruddin, BA

Wakil Ketua : KH. Cholil Bisri

Sekretaris : Roestanam

Bendahara : Karyadi

Pembantu Umum : A. Siradj Hasan

H. Masmuk Zuhdi

Ahmad Kamil

H. Mansur Chafidz

Busyairi Asyhari

Adapun nama dan jenjang madrasah yang akan didirikan itu belum

diputuskan dan akan dimusyawarahkan pada pertemuan berikutnya. Pada

musyawarah berikutnya yang dihadiri oleh semua yang hadir waktu

pertemuan pertama berhasil diputuskan nama madrasah yang akan didirikan

yaitu “Madrasah Mu’alimin Mu’alimat Rembang” dengan jenjang Pendidikan

Tsanawiyah dan Aliyah (SLTP dan SLTA). Sedang kurikulumnya

menggunakan kurikulum PGAP dan PGA plus kurikulum intern, yaitu:

1. Qiro’atul Qur’an dengan tajwidnya

2. Nahwu dan shorof

3. Aswaja (ahlus sunnah wal jama’ah).

Sistem dan metode pendidikan dan pengajarannya menggunakan sistem

dan metode campuran antara metode & sistem Madrasah (modern) dan

pondok pesantren (salaf). Dengan metode campuran ini diharapkan dapat

menghasilkan kader-kader bangsa dan agama yang mempunyai kepribadian

salaf dan mempunyai wawasan yang luas dan modern. Madrasah yang hendak

diselenggarakan ini dimaksudkan juga sebagai lembaga yang mempersiapkan

Page 72: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

62

dan mencetak da’i-da’i yang memang dirasa masih kurang, terutama untuk

membina desa-desa yang dulunya menjadi menjadi basis PKI dan desa-desa

yang minus agama. Langkah pertama untuk mendapatkan murid dan menarik

masyarakat agar mau menyekolahkan putra-putranya di Madrasah ini, masing-

masing anggota Panitia mencari calon murid dengan menjanjikan bebas SPP

(biaya) dan bahkan diberi alat tulis secara cuma-cuma/gratis.

Alhamdulillah cara seperti ini berhasil mendapatkan siswa sebanyak 49

siswa. Gebrakan pertama ini ternyata mendapat tanggapan positif dari

masyarakat, terbukti tahun ajaran ke dua pemasukan siswa bertambah banyak

yaitu sejumlah 63 siswa baru dan bahkan dari pihak wali murid menuntut agar

madrasah mau menetapkan dan menarik SPP dari wali murid.

Demikianlah sejarah ringkas berdiri/perkembangan Madrasah Mu’alimin

& Mu’alimat Rembang, sebagai sebuah Madrasah Tsanawiyah/Aliyah/Aliyah

Swasta yang menggunakan Kurikulum Negara Plus, yang pertama-tama ada

dalam weilayahKabupaten Dati II Rembang.2

2. Letak Geografis

Madrasah Mu’alimin & Mu’alimat Rembang didirikan di atas tanah

seluas ±12.000 M² dan terletak di jalan Pahlawan No 43 Desa Kabongan

Kidul Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Adapun batas-batas

wilayahnya:

Sebelah Utara : Jalan menuju sekolahan MAN Rembang

Sebelah Timur : Halaman belakang Madrasah Mu’alimin Mu’alimat

Rembang

2 Data bersumber dari hasil Dokumentasi, Sejarah Berdirinya Madrasah Mu’alimin &

Mu’alimat Rembang, tgl 18 Oktober 2011.

Page 73: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

63

Sebelah Selatan : Makam Pahlawan

Sebelah Barat : Rumah Penduduk Kabongan Kidul

Dilihat dari letak geografis Madrasah Mu’alimin Mu’alimat Rembang

sangat dekat dekat dengan pemukiman penduduk, tapi untuk menuju ke lokasi

Madrasah Mu’alimin Mu’alimat tersebut memang tidak ada kendaraan umum

seperti bis untuk menuju ke lokasi tersebut. Jadi baik guru, karyawan maupun

siswa ada yang naik motor dan ada juga yang jalan kaki, karena mondok di

pondok pesantren.3

3. Visi dan Misi

Visi Madrasah: Disiplin, Berkualitas dan Berakhlaqul Karimah

Misi Madrasah:

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan inovatif

b. Meningkatkan Kemampuan Akademis Guru

c. Meningkatkan pembinaan Kader Pemimpin yang handal

d. Meningkatkan manusia yang beriman, berilmu dan beramal sholeh

e. Membina Lingkungan Masyarakat untuk meningkatkan kepeduliannya

pada Pendidikan.4

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Peserta didik

Usaha belajar mengajar tidak akan terwujud apabila hanya terdiri dari

peserta didik saja, untuk bisa terwujud harus ada yang mengajar, namun juga

kurang baik dalam pengelolaan administrasi tanpa dibantu oleh karyawan atau

tenaga administrasi. Karena yang peneliti teliti pada skripsi ini adalah guru,

karyawan dan peserta didik Madrasah Tsanawiyah dan bukan Madrasah

3 Data bersumber dari hasil Dokumentasi, Letak Geografis Madrasah Mu’alimin & Mu’alimat

Rembang, tgl 18 Oktober 2011.

4 Data bersumber dari hasil Dokumentasi, Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Mu’alimin &

Mu’alimat Rembang, tgl 18 Oktober 2011.

Page 74: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

64

Aliyah, maka dari itu peneliti hanya mencantumkan keadaan dari guru,

karyawan dan peserta didik MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang.5

a. Keadaan Guru

NO NAMA Status Ijazah Jurusan Akta IV

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

H. Suyono

H.M. Taslim, S Ag

Muchtar Lutfi, S Ag

Noor Reihanah Zulfa, S

Ag

K. Imam Sofwan

Suseno Adi, S Pd

Eka Meilia, S Pd

Sukardi

Drs. Sugeng Purwanto

Ir. Suijah

Ahmad Fauzi

Ahmad Hufron, SHI

Sri Wigati Noezoel

Alfiah, S Pd

Zakaria Al Ansori

M. Hardi Sugi Suyatno,

S Pd

Siti Patimah Wigati, S

Pd

Sudiono

Sakroni

GT

GTT

GTT

GTT

GTT

GTT

GTT

GT

PNS

GTT

GT

GTT

PNS

GTT

CPNS

GTT

GTT

GTT

S1

S1

S1

S1

PGA

S1

S1

MA

S1

S1

MA

S1

S1

D2

S1

S1

MA

S1

PAI

Akhwal Syahsiyah

Ekonomi

PAI

-

Matematika

Bhs Inggris

-

PAI

Peternakan

-

Akhwal Syahsiyah

Matematika

Bhs Arab

Bhs Indonesia

PPKN

-

POR

-

Akta IV

Akta IV

Akta IV

-

Akta IV

Akta IV

-

Akta IV

Akta IV

-

-

Akta IV

-

Akta IV

Akta IV

-

Akta IV

5 Data bersumber dari hasil Dokumentasi, Keadaan Guru, Karyawan dan Peserta didik

Madrasah Mu’alimin & Mu’alimat Rembang, tgl 18 Oktober 2011.

Page 75: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

65

19

20

21

22

Maya Kartikasari, S Pd

Mochamad Ribkhan, S

Ag

Indah Oktadiana, S Pd

Moch. Sholechan, S Pd

GTT

GT

GTT

GTT

S1

S1

S1

S1

Fisika

Bhs Arab

Bhs Inggris

Penjaskes

Akta IV

Akta IV

Akta IV

Akta IV

b. Keadaan Peserta didik

KELAS

JUMLAH SISWA Keterangan

2008/2009 2009/2010 2010/2011

VII 119 115 92

VIII 109 110 109

IX 123 141 109

JUMLAH 393 366 310

c. Keadaan Karyawan

NO NAMA JABATAN IJAZAH Keterangan

1

2

3

4

5

6

Zumairoh

Siti Rosyidah

Subandi

Abdul Hamid

Lasmini

Supandoli

Ka TU

Bendahara

Agendaris

Kesiswaan

Staf Tata Usaha

Staf Tata Usaha

MA

MA

MA

MA

MA

MA

5. Sarana dan Prasarana

a. Tanah

1. Status Tanah : Milik Lembaga

Page 76: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

66

2. Surat Kepemilikan tanah : Sertifikat / Akte No 772

3. Luas tanah : ±12.000 M²

b. Bangunan

1. Ruang Kelas : 756 m²

2. Ruang Media : 63 m²

3. Ruang Kantor : 42 m²

4. Ruang Kepala : 42 m²

5. Ruang Tata Usaha : 63 m²

6. Ruang BP : 32 m²

7. Ruang OSIS : 35 m²

8. Ruang Pramuka : 35 m²

9. Ruang UKS : 32 m²

10. Ruang Ibadah : 64 m²

11. Ruang Gudang : 21 m²

12. Ruang Komputer : 21 m²

13. Ruang Lab. Bahasa : - m²

14. Ruang Keterampilan : 63 m²

15. Ruang / Tempat Bermain: - m²

16. Ruang Jamban : 52 m²

17. Ruang Sirkulasi : - m²

18. Ruang Ganti Pakaian : 42 m²

19. Ruang Guru : 96 m²

20. Tempat Parkir : 172 m²

21. Rumah Penjaga : 70 m²

22. Kantin : 21 m²

23. Kamar Mandi/WC : 52 m²

24. Perpustakaan : 105 m²

25. Laborat IPA : 84 m²

26. Laborat Komputer : 63 m²

Page 77: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

67

27. Koperasi : 32 m² 6

B. Analisis Kemampuan Guru Rumpun PAI dalam Menerapkan 8

Keterampilan Mengajar Bagi Guru MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

Pendidikan diselenggarakan dari waktu ke waktu mengalami

perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Pertumbuhan

masyarakat yang semakin cepat menuntut pendidikan untuk selalu melakukan

inovasi agar tidak tertinggal dengan kemajuan tersebut. Problem masyarakat

yang semakin kompleks, menuntut para praktisi pendidikan mencari format

yang tepat dalam penyelenggaraan pendidikan di lembaga sekolah.

Era desentralisasi pendidikan dan pembelajaran mempunyai pengaruh

yang kuat terhadap pelaksanaan pembelajaran. Sehingga untuk menyikapi

pembelajaran tersebut, para pelaksana pendidik harus mengadakan perubahan

pada pembelajaran peserta didik. Seperti halnya yang terjadi di MTs

Mu’alimin Mu’alimat Rembang. Pada kenyataannya bahwa Madrasah sebagai

lembaga pendidikan Islam, sebagai sekolah agama yang senantiasa mendapat

tempat dalam kebijaksanaan pada lingkungan Kemenag. Dengan demikian

pembelajaran diterapkan di lembaga tersebut dalam pelaksanaannya harus

berorientasi pada kebutuhan peserta didik dalam menghadapi tantangan

zaman.

Untuk melakukan perubahan pada pembelajaran peserta didik, di

dalamnya tidak terlepas dari peran seorang guru, khususnya guru Pendidikan

Agama Islam untuk membantu melaksanakan perubahan pada pembelajaran

tersebut. Karena, guru sangat berperan untuk mengembangkan minat, bakat,

kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Dalam

pembelajaran atau dalam proses belajar-mengajar guru juga dituntut mampu

6 Data bersumber dari hasil Dokumentasi, Sarana & Prasarana Madrasah Mu’alimin &

Mu’alimat Rembang, tgl 18 Oktober 2011.

Page 78: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

68

berperan aktif dalam proses pembelajaran tersebut, agar peserta didik juga

ikut aktif dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dan tidak

merasa jenuh atau bosan pada saat proses belajar-mengajar berlangsung.

Seorang guru juga bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi tidak

hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja, seorang guru juga sekaligus

mentransfer nilai-nilai diantaranya yang terpenting adalah nilai-nilai ajaran

Islam. Walaupun sebenarnya tugas untuk membentuk pribadi peserta didik

menjadi pribadi yang luhur, berakhlak mulia, memiliki nilai-nilai yang

diharapkan oleh masyarakat menjadi tanggung jawab semua guru, namun

guru PAI lah yang berperan lebih aktif untuk membentuk pribadi peserta didik

yang luhur dan berakhlak mulia. Sesuai dengan namanya, guru Pendidikan

Agama Islam, maka sepantasnya guru PAI menjadi guru yang mampu

memberikan keteladanan-keteladanan yang baik, sesuai yang di ajarkan

agama Islam, sehingga dari keteladanan inilah akan memperlihatkan

kewibawaan-kewibawaan yang luhur dan mulia yang dapat diteladani oleh

peserta didik. Tetapi sebaliknya, jika guru PAI sebagai pembentuk peserta

didik yang bertakwa, berakhlak mulia dan santun, tetapi guru itu sendiri tidak

memiliki kriteria yang harus ada sesuai dengan gelarnya yaitu guru

Pendidikan Agama Islam.

Untuk membuat peserta didik agar tidak jenuh atau bosan dalam

menerima pelajaran, maka guru dituntut mampu bersikap aktif, kreatif dan

inovatif pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Agar suasana belajar

menjadi menyenangkan. Sesuai dengan judul skripsi peneliti, yang mana judul

tersebut adalah membahas tentang kemampuan guru rumpun PAI dalam

menerapkan 8 keterampilan mengajar guru. Oleh sebab itu, agar tercipta

pembelajaran yang kreatif, profesional, dan menyenangkan, maka seorang

guru dituntut untuk bisa menerapkan 8 keterampilan mengajar guru yang

sudah dijelaskan pada bab dua.

Page 79: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

69

Di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang, jumlah guru PAI yang ada di

MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang tersebut ada empat guru rumpun

PAI.Yaitu, ada guru mata pelajaran Fiqih, Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak dan

Sejarah Kebudayaan Islam. Di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang sudah

ada mengenai 8 keterampilan mengajar bagi guru. Agar peneliti bisa

mengamati dan mengetahui apakah guru tersebut sudah menerapkan 8

keterampilan tersebut atau belum dan peneliti juga dapat mengamati

bagaimana cara guru menerapkan 8 keterampilan mengajar tersebut. Maka

dari itu peneliti mengadakan penelitian di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang, dengan cara mengamati guru tersebut dalam mengajar, khususnya

guru rumpun mata pelajaran PAI.

Dengan adanya 8 keterampilan mengajar tersebut, diharapkan guru

mampu untuk menerapkannya. Guru yang sudah mampu menerapkan 8

keterampilan mengajar tersebut, berarti guru tersebut sudah berhasil

menciptakan peserta didik dan suasana kelas yang aktif, kreatif dan

menyenangkan. Jadi, peserta didik tidak merasa jenuh dan mengantuk pada

saat proses belajar mengajar berlangsung. Dan peserta didik akan bersemangat

belajarnya, yang pada akhirnya akan mendapatkan nilai yang baik dan

memuaskan sesuai dengan yang diharapkan. Tapi, apabila guru tersebut belum

bisa atau belum mampu untuk menerapkan 8 keterampilan tersebut, berarti

sebaliknya guru tersebut belum berhasil menciptakan peserta didik dan

suasana belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

Selain guru menerapkan tentang 8 keterampilan tersebut, di MTs

Mu’alimin Mu’alimat Rembang guru juga menerapkan suatu kegiatan yang

bisa disebut dengan kegiatan beramal. Di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang, setiap pagi hari peserta didik diminta untuk iuran sumbangan

seikhlasnya, kadang ada yang menyumbang seribu, dua ribu, bahkan ada yang

lima ribu. Hal tersebut dapat mengajarkan atau menjadikan peserta didik

menjadi anak yang luhur, berbudi pekerti yang baik dan berakhlak mulia.

Page 80: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

70

Guru- guru di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang, gurunya baik-baik dan

juga ramah-ramah. Pada saat guru menyampaikan materi pada peserta didik,

materi yang disampaikan sudah sesuai dengan bidang guru masing-masing.

Jadi guru tersebut tidak kesulitan untuk menyampaikan materi pada peserta

didik dan peserta didik juga dapat menerima materi yang disampaikan guru.

Apalagi ditambah dengan penerapan 8 keterampilan mengajar guru, yang

akan membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Bagaimana cara mengetahui kemampuan guru rumpun PAI dalam

menerapkan 8 keterampilan mengajar bagi guru MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang?. Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari beberapa penjelasan atau

analisis dari peneliti mengenai pengertian 8 keterampilan mengajar guru

beserta kemampuan dari beberapa guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin

Mu’alimat Rembang dalam menerapkan 8 keterampilan mengajar tersebut,

antara lain sebagai berikut:

1. Keterampilan bertanya adalah sebuah keterampilan atau kemampuan yang

harus dimiliki dan dikuasai seorang guru. Untuk menciptakan suasana

belajar yang efektif, aktif dan menyenangkan dalam pembelajaran, yaitu

dengan cara menumbuhkan sifat keberanian pada peserta didik dalam

menjawab pertanyaan dari guru. Guru dalam mengajukan pertanyaan juga

harus jelas, tidak berbelit-belit dan pertanyaan tersebut dapat dipahami

oleh peserta didik. Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang sudah mampu menerapkan keterampilan bertanya dengan

prosentase mencapai 84,4%. Guru Qur’an Hadits 80%, dapat dilihat guru

tersebut dalam menerapkan keterampilan bertanya pada kejelasan dan

kaitan pertanyaan dan kecepatan, selang waktu. Guru Fikih 84%, dapat

dilihat dari penyebaran pertanyaan dan penguatan. Guru SKI 75%, dapat

dilihat dari menuntun peserta didik dalam mencari jawaban dan pindah

gilir pertanyaan.

Page 81: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

71

Hal tersebut dilakukan dengan cara memberi pertanyaan yang jelas pada

peserta didik, dan sesuai dengan materi yang disampaikan. Kemudian

guru memberi waktu kepada peserta didik untuk berpikir agar menemukan

jawaban, guru juga menuntun peserta didik untuk mendapatkan jawaban

yang benar. Setelah mendapatkan jawabannya, kemudian guru

mengajukan pertanyaan berikutnya pada peserta didik yang lain secara

bergiliran.

2. Keterampilan memberi penguatan adalah keterampilan yang dilakukan

guru dengan cara merespon kembali, memberi pujian atau hadiah kepada

peserta didik yang berprestasi dan melakukan hal-hal yang positif. Guru

rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat sudah menerapkan

keterampilan memberi penguatan dengan prosentase 75%. Guru Qur’an

Hadits 70%, dapat dilihat dari penguatan verbalnya, misal:berupa kata-

kata baik, bagus dan benar. Guru Fikih 75%, dapat dilihat dari penguatan

gesturalnya, misal tepuk tangan dan acungan jempol. Guru SKI 65%,

dapat dilihat dari penguatan mendekati peserta didik tersebut. Guru

melakukan penguatan dengan cara memberi pertanyaan kepada peserta

didik, kemudian peserta didik berhasil menjawab pertanyaan itu dengan

benar. Pada saat itu guru memberikan penguatan berupa acungan jempol

dan tepuk tangan pada peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan

tersebut dengan benar.

3. Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan yang dimiliki guru

untuk mengatasi kejenuhan peserta didik pada saat menerima pelajaran.

Misalnya, variasi dalam gaya mengajar guru tersebut harus berbeda-beda

dan tidak boleh monoton. Kemudian variasi dalam berinteraksi kepada

peserta didik dan variasi pada media pembelajaran. Dalam keterampilan

variasi ini, guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang

mendapatkan prosentase 68,8%, karena belum semua menerapkan

keterampilan mengadakan variasi. Guru Qur’an Hadits 65%, dapat dilihat

Page 82: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

72

dari variasi dalam gaya mengajar. Guru Fikih 68%, dapat dilihat dari

variasi interaksi dengan peserta didik. Guru SKI 60%, dapat dilihat dari

variasi media pembelajaran. Pada keterampilan variasi menggunakan

media pembelajaran, ada guru yang menggunakan media belajar dan ada

juga yang tidak menggunakan media belajar. Selain media belajar, guru

juga kurang mampu melakukan variasi dalam interaksi pada peserta didik.

Sehingga mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dalam menerima

pelajaran, bahkan ada peserta didik yang tertidur dalam kelas.

4. Membuka dan menutup pelajaran adalah merupakan kegiatan rutin yang

dilakukan guru pada saat memulai dan mengakhiri pelajaran. Dalam

membuka pelajaran dapat dilakukan dengan cara guru memberikan

motivasi, penjelasan pada materi dan perhatian kepada peserta didik.

Sedangkan menutup pelajaran, guru memberikan kesimpulan dan evaluasi

terhadap materi yang telah disampaikan pada peserta didik. Dalam

membuka pelajaran guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang sudah menerapkan keterampilan membuka dan menutup

pelajaran dengan prosentase 83,3%. Guru Qur’an Hadits 80%, dapat

dilihat dari melakukan apersepsi pada saat membuka pelajaran dan

menutup pelajaran dengan meninjau kembali, evaluasi dan tindak lanjut.

Guru Fikih 83%, dapat dilihat dari membuka pelajaran dan menutup

pelajaran. Guru SKI 75%, dapat dilihat dari membuka dan menutup

pelajaran. Guru membuka pelajaran melalui memberikan motivasi pada

peserta didik dengan mengadakan apersepsi. Yaitu, guru mengulas sedikit

mata pelajaran yang dipelajari minggu lalu dan mengaitkan pelajaran

minggu lalu dengan pelajaran yang akan dipelajari hari ini. Selain itu guru

juga memberi motivasi pada peserta didik dengan cara memutarkan film

bersejarah pada saat mata pelajaran SKI. Hingga pada akhir pelajaran,

guru menutup pelajaran dengan merangkum materi pelajaran yang

Page 83: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

73

disampaikan, kemudian guru melakukan evaluasi dan tindak lanjut dengan

memberikan tugas pada peserta didik untuk dibahas minggu depan.

5. Keterampilan menjelaskan adalah keterampilan yang dimiliki guru dalam

menjelaskan materi ajar yang disampaikan kepada peserta didik. Guru

dalam menyampaikan materi ajar harus jelas mimik, intonasi suara dan

gerak-geriknya, agar peserta didik dapat memahami materi ajar yang

disampaikan oleh guru tersebut. Guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin

Mu’alimat Rembang sudah menerapkan keterampilan menjelaskan dengan

prosentase 75%. Guru Qur’an Hadits 70%, dapat dilihat dari hal

perencanaan pada materi. Guru Fikih 75%, dapat dilihat dari penyajiannya

dalam bahasa yang jelas dan dapat dipahami. Guru SKI 65%, dapat dilihat

dari perencanaannya pada materi dan peserta didik. Pada saat

menyampaikan materi pelajaran, guru tersebut sudah menyampaikannya

dengan jelas, lancar, tidak berbelit-belit dan materi yang disampaikan

sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sehingga meteri yang

disampaikan guru dapat dipahami oleh peserta didik.

6. Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru dalam mengelola

kelas. Dalam pengelolaan kelas, guru harus dapat membuat suasana kelas

yang nyaman dan menyenangkan, agar peserta didik dalam kelas juga

merasa nyaman pada saat proses belajar-mengajar berlangsung dan

pembelajaran dalam kelas juga dapat kondusif. Pada keterampilan

mengelola kelas, guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang mendapatkan prosentase 62,5%, karena belum begitu mampu

menerapkan keterampilan tersebut. Pada saat guru mengajar, guru tersebut

kurang begitu tanggap terhadap keadaan peserta didiknya. Guru Qur’an

Hadits 60%, dapat dilihat pada saat mengelola kelas dan peserta didik.

Guru Fikih 62%, dapat dilihat dari mengkondisikan kelas. Guru SKI 55%,

dapat dilihat dari menegur peserta didik yang nakal. Pada saat peneliti

mengamati guru mengajar, peneliti mengetahui ternyata ada peserta didik

Page 84: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

74

yang tidur dalam kelas, mungkin karena peserta didik tersebut merasa

jenuh dengan materi yang disampaikan oleh guru. Keterampilan

mengelola kelas di sini hampir sama dengan keterampilan mengadakan

variasi. Yaitu, sama-sama bertujuan mengkondisikan kelas dan peserta

didik pada saat proses belajar-mengajar berlangsung. Agar peserta didik

merasa nyaman dan tidak jenuh pada saat menerima pelajaran.

7. Membimbing diskusi kelompok kecil adalah suatu proses interaksi yang

dilakukan guru pada peserta didik dengan cara mengadakan diskusi.

Bertujuan agar peserta didik dapat belajar untuk mengungkapkan pendapat

yang dimiliki dan juga belajar untuk dapat memecahkan masalah. Guru

rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat sudah mampu menerapkan

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dengan prosentase

95%. Guru Qur’an Hadits 90%, dapat dilihat dari merumuskan masalah

dan memperjelas masalah. Guru Fikih 95%, dapat dilihat dari

membimbing diskusi dan meningkatkan urunan pendapat peserta didik.

Guru SKI 85%, dapat dilihat dari guru membimbing diskusi dan urunan

pendapat peserta didik. Guru melakukan kegiatan diskusi, pertama dengan

membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. Kemudian tiap

kelompok diberi satu pertanyaan yang dituliskan di papan tulis untuk

didiskusikan dan menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Setelah

menemukan jawabannya, kemudian peserta didik diminta guru untuk

mengisi jawaban dari pertanyaan di papan tulis secara bergantian sesuai

dengan pembagian kelompoknya masing-masing. Pada akhir diskusi, guru

merangkum hasil diskusi dan menjelaskan sedikit inti dari hasil diskusi

tersebut.

8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah

keterampilan ini merupakan keterampilan yang dimiliki guru dalam

hubungan atau interaksi antara guru dengan peserta didik maupun antara

peserta didik dengan peserta didik. Pada keterampilan ini guru hanya

Page 85: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

75

mengajar 3-8 peserta didik untuk kelompok kecil, dan hanya seorang

untuk perorangan. Dalam keterampilan ini, guru di MTs Mu’alimin

Mu’alimat Rembang sudah menerapkan mengajar kelompok kecil dan

perorangan dengan prosentase 75%. Guru Qur’an Hadits 70%, dapat

dilihat dari memberikan tugas. Guru Fikih 75%, dapat dilihat dari

membagi kelompok. Guru SKI 65%, dapat dilihat dari mengajar peserta

didik. Guru menerapkannya dengan cara memberikan tugas pada peserta

didik. Dari pemberian tugas tersebut dapat membantu hubungan yang

akrab antara guru dan peserta didik, juga akan memotivasi peserta didik

untuk belajar. Mengerjakan tugas sama artinya dengan mencari jawaban

atau memecahkan masalah. Dalam hal tersebut, guru rumpun PAI di MTs

Mu’alimin Mu’alimat Rembang juga ikut menyumbangkan pendapatnya

untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugasnya, dan

memudahkan peserta didik dalam belajar.

Dengan melihat paparan di atas, maka madrasah harus benar-benar

berusaha menjadikan peserta didiknya sebagai manusia yang berilmu

pengetahuan dan beriman bertakwa, serta mampu memahami, menguasai ilmu

pengetahuan di kelas dan mampu mempraktekannya dalam lapangan

masyarakat. Demikian juga bagi seorang guru khususnya guru rumpun PAI di

MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang, juga harus mampu menguasai dan

menerapkan 8 keterampilan mengajar guru. Agar dapat bermanfaat bagi

peserta didik supaya aktif, rajin dan disiplin dalam menerima pelajaran, dan

bagi gurunya dalam menyampaikan pelajaran pada peserta didik.

Jadi berdasarkan analisis di atas, guru rumpun mata pelajaran PAI di MTs

Mu’alimin Mu’alimat Rembang sudah cukup mampu menerapkan 8

keterampilan mengajar guru dengan rincian di atas. Maka dengan

diterapkannya 8 keterampilan mengajar di atas, diharapkan baik dari pihak

sekolah dan guru khususnya guru rumpun PAI benar-benar dapat menguasai

dan menerapkan 8 keterampilan mengajar tersebut dengan baik dan benar.

Page 86: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

76

Sehingga dapat membantu peserta didik dalam menerima dan menguasai

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dan dapat membuat peserta

didik agar selalu aktif, rajin dan disiplin dalam belajar. Pada akhirnya, baik

dari pihak sekolah, guru dan peserta didik akan mendapatkan hasil yang

maksimal dan memuaskan sesuai dengan yang diharapkan.

Page 87: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari penelitian mengenai bagaimana kemampuan

guru rumpun PAI dalam menerapkan 8 keterampilan mengajar guru. Maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan guru rumpun PAI di MTs Mu’alimin Mu’alimat

Rembang dalam menerapkan 8 keterampilan mengajar sudah cukup mampu

menerapkan 8 keterampilan mengajar guru dengan rincian 84,4% untuk kemampuan

guru dalam menerapkan keterampilan bertanya, 75% keterampilan memberi

penguatan, 68,8% keterampilan mengadakan variasi, 83,3% keterampilan membuka

dan menutup pelajaran, 75% keterampilan menjelaskan, 62,5% keterampilan

mengelola kelas, 95% keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan 75%

untuk keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

B. Saran-saran

1. Kepala Sekolah

Kepada Kepala Sekolah Madrasah Mu’alimin Mu’alimat Rembang, untuk

lebih memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana

perkembangan dan keadaan yang ada di sekolah, keadaan guru, karyawan dan

peserta didik. Kepala Sekolah juga memberi masukan khususnya pada guru

agar guru tersebut lebih aktif dan memperhatikan kondisi peserta didik pada

saat proses belajar-mengajar berlangsung.

2. Guru

Guru hendaknya lebih meningkatkan profesionalisme sebagai pengajar,

khususnya pada kemampuan seorang guru terhadap menerapkan 8

keterampilan mengajar guru. Agar peserta didik ikut aktif dalam proses

pembelajaran dan peserta didik tidak merasa bosan pada saat menerima

pelajaran.

Page 88: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

78

3. Peserta Didik

Peserta didik hendaknya selalu aktif, disiplin dan rajin dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga dapat menerima dan memahami

dengan baik materi yang disampaikan oleh bapak dan ibu guru.

4. Sekolah

Agar pelaksanaan proses belajar-mengajar dapat dilaksanakan dengan

baik, maka harus didukung oleh para guru yang profesional dan dapat

menerapkan 8 keterampilan mengajar guru. Dengan dilengkapi sarana dan

prasarana pengajaran yang memadai dan ditetapkan peraturan-peraturan yang

harus dipenuhi oleh semua guru, peserta didik maupun karyawan sekolah

sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan secara baik dan lancar.

Page 89: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ali, Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2002.

Asfandiyar, Andi Yudha, Kenapa Guru Harus Kreatif, Bandung, Mizan, 2009.

Dahlan, Al Barry M, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994.

Danim, Sudarman, Profesionalisasi Dan Etika Profesi Guru, Bandung: Alfabeta,

2010.

Daradjat, Zakiah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: Ruhama,

1995.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Q.S. Ali ‘Imran: 164, Bandung:

Jumanatul ‘Ali-Art, 2005.

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta, 2000.

Earl, V. Pollias and James D. Young, Teacher Many Thing, USA: Fawself, 1998.

Fathoni, Muhammad Kholid, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, Jakarta:

t.p., 2005.

Hamzah B. Uno, Orientasi dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,

2008.

Hasibuan, J.J dkk., Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009.

Isjoni, Guru Sebagai Motivator Perubahan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Jamal, Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif,

Jogjakarta: Diva Press, 2010.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT

Rosdakarya, 2007.

Page 90: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

Majid, Abdul, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Mariyana, Rita, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010.

Muhammad, Syuaiban, Undang-Undang Guru dan Dosen, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009.

Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV Misaka

Galiza, 2003.

Mulyasa, E, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Murni, Wahid dkk., Keterampilan Dasar Mengajar, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2010.

Naquib, Muhammad Syed The Concept of Education in Islam, Kuala Lumpur

Malaisiya: Art Printing Works, 1931.

Nurdin, Muhamad, Kiat Menjadi Guru Profesional, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Group, 2008.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2, Standar Kompetensi Lulusan

dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah,

ttp: t.p., 2008.

Purjatifis, “Keterampilan Dasar Mengajar”, dalam http://www. blogspot. com/,

diakses 26 Oktober 2011.

Rimba, Wardono Jaka, “Keteladanan Guru PAI”, dalam http:// blogspot.

Com/2011/06. html, diakses 26 Oktober 2011.

Sagala, Syaiful, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung:

Alfabeta, 2009.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2010.

Soetjipto, Profesi Keguruan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2008.

Page 91: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka

Cipta, 2006.

Thoha, Chabib, PBM-PAI di Sekolah, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, 1998.

Usman, Moh. Uzer, , Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya,

1999.

Wong, Harry K. dan Rosemary T. Wong, Menjadi Guru Efektif The First Days of

School, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Yamin, Martinis Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung

Persada Press, 2007.

Page 92: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1a RPP Siklus I

Lampiran 1b RPP Siklus II

Lampiran 2a Lembar Evaluasi Siswa Siklus I

Lampiran 2b Lembar Evaluasi Siswa Siklus II

Lampiran 3 Pedoman Format Lembar Observasi Siswa

Lampiran 4a Tabel Hasil Test Siklus I

Lampiran 4b Tabel Hasil Test Siklus II

Lampiran 5 Tabel Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

Page 93: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

Instrument Observasi 8 Keterampilan Mengajar Guru

A. Keterampilan Bertanya

No.

Komponen –

komponen

keterampilan

Ya

Tidak

Komentar (tepat,

tidak tepat, efektif,

tidak ada respon)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Kejelasan dan kaitan

pertanyaan

Kecepatan dan selang

waktu (pause)

Arah dan distribusi

(penyebaran)

Teknik penguatan

Teknik menuntun

(promting)

Teknik menggali

(prabing question)

Pemusatan (focussing)

Pindah gilir (re-

derecting)

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Tepat

Tepat

Efektif

Tepat

Tepat

Tepat

Efektif

Efektif

Efektif : 4

Tepat : 3

Tidak tepat : 2

Tidak ada respons: 1

Prosentase: × 100% = × 100% = 84,4%

Page 94: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

B. Keterampilan Memberi Penguatan

No.

Komponen –

komponen

keterampilan

Ya

Tidak

Komentar (efektif,

tepat, tidak tepat,

tidak ada respon)

1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Penguatan verbal

Penguatan gestural

Penguatan kegiatan

Penguatan mendekati

Penguatan sentuhan

Penguatan tanda

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Tepat

Tepat

Tepat

Tepat

Tepat

Tepat

Efektif : 4

Tepat : 3

Tidak tepat : 2

Tidak ada respons: 1

Prosentase: × 100% = × 100% = 75%

Page 95: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

C. Keterampilan Mengadakan Variasi

No.

Komponen –

komponen

keterampilan

Ya

Tidak

Komentar (efektif,

tepat, tidak tepat,

tidak ada respon)

1.

2.

3.

4.

Variasi dalam gaya

mengajar

Variasi dalam

penggunaan media

dan sumber belajar

Variasi dalam pola

interaksi

Variasi dalam

kegiatan pembelajaran

Ya

Ya

Ya

Ya

Tepat

Tepat

Tidak tepat

Tepat

Efektif : 4

Tepat : 3

Tidak tepat : 2

Tidak ada respons: 1

Prosentase: × 100% = × 100% = 68,8%

Page 96: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

D. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

No.

Komponen –

komponen

keterampilan

Ya

Tidak

Komentar (efektif,

tepat, tidak tepat,

tidak ada respon)

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

Membuka Pelajaran:

Menarik perhatian siswa

Memotivasi siswa

Memberi acuan

Mengaitkan antara topik

yang sudah dikuasai

dengan topik baru

Menanggapi situasi kelas

Menutup pelajaran:

Meninjau kembali

Mengevaluasi

Tindak lanjut

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Tepat

Tepat

Tepat

Tepat

Tidak tepat

Tepat

Efektif

Tepat

Efektif : 4

Tepat : 3

Tidak tepat : 2

Tidak ada respons: 1

Prosentase: × 100% = × 100% = 83,3%

Page 97: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

E. Keterampilan Menjelaskan

No.

Komponen –

komponen

keterampilan

Ya

Tidak

Komentar (efektif,

tepat, tidak tepat,

tidak ada respon)

1.

2.

Perencanaan

Penyajian

Ya

Ya

Tepat

Tepat

Efektif : 4

Tepat : 3

Tidak tepat : 2

Tidak ada respons: 1

Prosentase: × 100% = × 100% = 75%

Page 98: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

F. Keterampilan Mengelola Kelas

No.

Komponen –

komponen

keterampilan

Ya

Tidak

Komentar (efektif,

tepat, tidak tepat,

tidak ada respon)

1.

2.

3.

4.

5.

1.

Penciptaan dan

pemeliharaan kondisi

belajar yang optimal:

Menunjukkan sikap

tanggap

Membagi perhatian

pengelolaan kelas

Memusatkan perhatian

kelompok atau perhatian

dari siswa tersebut

Memberikan petunjuk-

petunjuk yang jelas

Menegur siswa

Pengembalian kondisi

belajar yang optimal:

Respon guru terhadap

gangguan siswa yang

berkelanjutan

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak tepat

Tepat

Tidak tepat

Tepat

Tepat

Tidak tepat

Efektif : 4

Tepat : 3

Page 99: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

Tidak tepat : 2

Tidak ada respons: 1

Prosentase: × 100% = × 100% = 62,5%

Page 100: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

G. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok

Kecil

No.

Komponen –

komponen

keterampilan

Ya

Tidak

Komentar (efektif,

tepat, tidak tepat,

tidak ada respon)

1.

2.

3.

4.

5.

Memusatkan perhatian

peserta didik pada tujuan

topik diskusi

Memperluas masalah

atau urunan pendapat

Menganalisis pandangan

peserta didik

Meningkatkan partisipasi

peserta didik

Menutup diskusi

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Efektif

Efektif

Efektif

Efektf

Tepat

Efektif : 4

Tepat : 3

Tidak tepat : 2

Tidak ada respons: 1

Prosentase: × 100% = × 100% = 95%

Page 101: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

H. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan

Perorangan

No.

Komponen –

komponen

keterampilan

Ya

Tidak

Komentar (efektif,

tepat, tidak tepat,

tidak ada respon)

1.

2.

3.

Keterampilan

mengadakan pendekatan

secara pribadi

Keterampilan

mengorganisasi

Keterampilan

membimbing dan

memudahkan belajar

Ya

Ya

Ya

Tepat

Tepat

Tepat

Efektif : 4

Tepat : 3

Tidak tepat : 2

Tidak ada respons: 1

Prosentase: × 100 = × 100% = 75%

Page 102: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

KUNCI JAWABAN TEST SIKLUS I

1. D 11. D

2. C 12. A

3. D 13. A

4. A 14. C

5. B 15. C

6. B 16. A

7. A 17. C

8. D 18. B

9. A 19. D

10. D 20. A

KUNCI JAWABAN TEST SIKLUS II

1. A 11. B

2. D 12. A

3. A 13. A

4. D 14. C

5. B 15. C

6. A 16. B

7. A 17. B

8. B 18. A

9. C 19. A

10. A 20. D

Page 103: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

Pedoman Format Lembar Observasi Siswa

NO Nama Siswa Keaktifan Yang dilakukan Jumlah Keaktifan

A B C D

Keterangan :

A. Bertanya saat menemui kesulitan

B. Mendengarkan penjelasan guru

C. Hadir saat proses pembelajaran berlangsung

D. Dapat memberikan tanggapan atau pendapat saat diskusi berlangsung.

Page 104: STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMAMPUAN GURU RUMPUN PAI DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/117/jtptiain-gdl... · Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang untuk diujikan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nina Rifa’atul Azizah

Tempat/ Tanggal lahir : Rembang, 03 Juli 1989

Alamat asal : Jl. Pemuda Km 1, Leteh Dukuh Kedungdoro RT. 05 RW. 03 Rembang

Alamat sekarang : Perum BPI Blok I.32 Purwoyoso Ngaliyan Semarang

Pendidikan formal :

1. SD Leteh III Rembang lulus tahun 2001

2. MTs Mu’alimin Mu’alimat Rembang lulus tahun 2004

3. MAN Lasem lulus tahun 2007

4. Fakultas Tarbiyah PAI IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2007

Pendidikan Non Formal: PonPes Nailun Najjah Lasem Rembang

Semarang, 25 November 2011

Penulis

Nina Rifa’atul Azizah

NIM. 073111161