STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

12
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021 P-ISSN : 2722-5607 E-ISSN : 2722-5348 Page 25 STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK SEBAGAI SUMBER KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Muannif Ridwan, 2 Sri Hidayanti, 3 Nilfatri 1 Mahasiswa S3 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, [email protected] 2 Universitas Islam Indragiri, [email protected] 3 STIE Syariah Al-Mujaddid, [email protected] ABSTRAK Kepadatan penduduk dalam suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin sempit. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Sebab manusia merupakan bagian integral dari ekosistem, dimana manusia hidup dengan mengekploitasi lingkungannya. Persoalan kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup adalah dua hal yang saling terkait antara satu dengan lainnya. Terjadinya kerusakan lingkungan dapat berdampak kepada kehidupan manusia secara makro. Karena itu, ke depan diperlukan adanya upaya secara bijak guna tetap mempertahan kelestarian dan kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research). Tujuan dari penelitian ini agar pembaca dapat memahami tentang kepadatan penduduk sebagai sumber kerusakan lingkungan secara komprehensif. Kesimpulan dari penelitian ini mengatakan bahwa kepadatan penduduk sangat mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan, diantaranya ketersediaan udara bersih, pangan, lahan dan air bersih serta pencemaran lingkungan. Kita sebagai bagian dari penduduk harus menjaga alam sekitar atau lingkungan agar tetap bersih sehingga dapat menghirup udara yang bersih tanpa tercemar oleh sampah ataupun polusi. Cara lain yaitu mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk dengan melaksanakan program pemerintah seperti Keluarga Berencana (KB) dan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kata Kunci: Penduduk, Lingkungan Hidup, kerusakan lingkungan ABSTRACT The population density in an area will cause the space for an area to be narrower. Rapid population growth increases the demand for natural resources. Because humans are an integral part of the ecosystem, where humans live by exploiting their environment. Population issues and environmental damage are two things that are interrelated with one another. The occurrence of environmental damage can have an impact on human life at a macro level. Therefore, in the future we need wise efforts to maintain environmental sustainability and quality. This study uses a qualitative descriptive method with the type of research used is library research. The purpose of this research is so that readers can understand the population density as a source of environmental damage in a comprehensive manner. Conclusions of This study says that population density greatly affects several aspects related to life, including the availability of clean air, food, land and clean water and environmental pollution. We, as part of the population, must protect the surrounding environment or the environment in order to keep it clean so that we can breathe clean air without being polluted by garbage or pollution. Another way is to reduce the population growth rate by implementing government programs such as family planning (KB) and by not littering. Keywords: Population, Environment, Environmental Damage PENDAHULUAN Manusia sangat membutuhkan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu berupa tanah, air, udara, dan sumber daya alam lain yang termasuk ke dalam sumber daya alam yang dapat diperbarui maupun yang tak dapat diperbarui. Namun demikian harus disadari bahwa sumber daya alam yang kita perlukan mempunyai keterbatasan dalam banyak hal, yaitu keterbatasan tentang ketersediaan menurut kuantitas dan kualitasnya. Sumber daya alam tertentu juga mempunyai

Transcript of STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Page 1: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 25

STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK SEBAGAI

SUMBER KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

1Muannif Ridwan, 2Sri Hidayanti, 3Nilfatri 1Mahasiswa S3 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, [email protected]

2Universitas Islam Indragiri, [email protected] 3STIE Syariah Al-Mujaddid, [email protected]

ABSTRAK Kepadatan penduduk dalam suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin

sempit. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Sebab manusia merupakan bagian integral dari ekosistem, dimana manusia hidup dengan

mengekploitasi lingkungannya. Persoalan kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup adalah dua

hal yang saling terkait antara satu dengan lainnya. Terjadinya kerusakan lingkungan dapat berdampak

kepada kehidupan manusia secara makro. Karena itu, ke depan diperlukan adanya upaya secara bijak guna tetap mempertahan kelestarian dan kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library

research). Tujuan dari penelitian ini agar pembaca dapat memahami tentang kepadatan penduduk sebagai sumber kerusakan lingkungan secara komprehensif. Kesimpulan dari penelitian ini

mengatakan bahwa kepadatan penduduk sangat mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan

kehidupan, diantaranya ketersediaan udara bersih, pangan, lahan dan air bersih serta pencemaran lingkungan. Kita sebagai bagian dari penduduk harus menjaga alam sekitar atau lingkungan agar tetap

bersih sehingga dapat menghirup udara yang bersih tanpa tercemar oleh sampah ataupun polusi. Cara

lain yaitu mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk dengan melaksanakan program pemerintah

seperti Keluarga Berencana (KB) dan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kata Kunci: Penduduk, Lingkungan Hidup, kerusakan lingkungan

ABSTRACT The population density in an area will cause the space for an area to be narrower. Rapid population

growth increases the demand for natural resources. Because humans are an integral part of the ecosystem, where humans live by exploiting their environment. Population issues and environmental

damage are two things that are interrelated with one another. The occurrence of environmental

damage can have an impact on human life at a macro level. Therefore, in the future we need wise

efforts to maintain environmental sustainability and quality. This study uses a qualitative descriptive method with the type of research used is library research. The purpose of this research is so that

readers can understand the population density as a source of environmental damage in a

comprehensive manner. Conclusions of This study says that population density greatly affects several aspects related to life, including the availability of clean air, food, land and clean water and

environmental pollution. We, as part of the population, must protect the surrounding environment or

the environment in order to keep it clean so that we can breathe clean air without being polluted by garbage or pollution. Another way is to reduce the population growth rate by implementing

government programs such as family planning (KB) and by not littering.

Keywords: Population, Environment, Environmental Damage

PENDAHULUAN

Manusia sangat membutuhkan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik

itu berupa tanah, air, udara, dan sumber daya alam lain yang termasuk ke dalam sumber daya alam

yang dapat diperbarui maupun yang tak dapat diperbarui. Namun demikian harus disadari bahwa

sumber daya alam yang kita perlukan mempunyai keterbatasan dalam banyak hal, yaitu keterbatasan

tentang ketersediaan menurut kuantitas dan kualitasnya. Sumber daya alam tertentu juga mempunyai

Page 2: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 26

keterbatasan menurut ruang dan waktu. Antara lingkungan dan manusia saling mempunyai kaitan

yang erat.

Ada kalanya manusia sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga

aktivitasnya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya. Keberadaan sumber daya alam

menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada

pula aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi keberadaan sumber daya dan lingkungan di

sekitarnya. Kerusakan sumber daya alam banyak ditentukan oleh aktivitas manusia. Banyak contoh

kasus-kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti

pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah serta kerusakan hutan yang kesemuanya tidak

terlepas dari aktivitas manusia, yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri.

Masalah kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup merupakan dua permasalahan yang

kini sedang dihadapi bangsa Indonesia khususnya, maupun negara-negara lainnya di dunia umumnya.

Brown, menyatakan bahwa masalah lingkungan hidup dan kependudukan yaitu masalah pencemaran

lingkungan fisik, desertifikasi, deforestasi dan over eksploitasi terhadap sumber-sumber alam, serta

berbagai fenomena degradasi ekologis semakin hari semakin menujukkan peningkatan yang

signifikan.1

Padatnya penduduk suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin terciut.

Hal ini disebabkan manusia merupakan bagian integral dari ekosistem, dimana manusia hidup dengan

mengekploitasi lingkungannya. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan

terhadap sumber daya alam. Pada saat yang sama meningkatnya konsumsi yang disebabkan oleh

membengkaknya jumlah penduduk yang pada akhirnya akan berpengaruh pada semakin berkurangnya

produktifitas sumber daya alam. Menurut Wijono, kondisi sebagaimana digambarkan tersebut dapat

diibaratkan seperti lilin, pertumbuhan penduduk yang cepat akan membakar lilin dari kedua ujungnya.

Sehingga batang lilin itu akan cepat meleleh dan habis. Konsekuensinya adalah berubahnya salah satu

atau beberapa komponen dalam ekosistem, mengakibatkan perubahan pada interaksi komponen-

komponen itu, sehingga struktur organisasi dan sifat-sifat fungsional ekosistem akan berubah pula.2

Permasalahan kependudukan yang selalu dihadapi oleh negara maju maupun berkembang adalah

masalah over populasi, angka kelahiran dan kematian bayi yang tinggi, urbanisasi, pengangguran,

ketidakmerataan penyebaran penduduk yang semakin kompleks akan mengimbas kepada segmen

terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu kelestarian lingkungan hidup.3

Adapun pembangunan merupakan upaya sadar dan terencana dalam rangka mengelola dan

memanfaatkan sumber daya alam, guna mencapai tujuan pembangunan yaitu meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat dan bangsa indonesia. Pembangunan tersebut dari masa ke masa terus berlanjut

secara berkesinambungan dan selalu ditingkatkan pelaksanaanya guna memenuhi kebutuhan

penduduk yang semakin meningkat. Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola hidup

masyarakat, kecepatan teknologi dalam menyediakan barang secara melimpah ternyata telah

menimbulkan masalah-masalah baru yang sangat serius yaitu adanya barang yang sudah terpakai dan

sudah tidak digunakan lagi yang mengakibatkan timbulnya sampah.

Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak

dapat terhindarkan dari penggunaan sumber daya alam, namun eksploitasi sumber daya alam yang

1 Brown, Lester R., Tantangan Masalah Lingkungan Hidup (Bagaimana Membangunan Masyarakat Manusia

Berdasarkan Kesinambungan Lingkungan Hidup yang Sehat), Diterjemahkan oleh S. Maimoen, Jakarta:

Yayasan Obor, 1992:, hlm 265-280 2 Nur Hadi Wijono, Interaksi Penduduk dan Lingkungan, Dalam Warta Demografi, Tahun XXVIII, Nomor 1,

1998, hlm 5. 3 Makalah; Pertumbuhan Penduduk Dan Kerusakan Lingkungan Antara Bad Governance Dan Good Governence, ditulis oleh Dr. Arkanudin, M.Si , Rektor Universitas Kapuas Sintang, Dosen FISIP dan Program

Magister Ilmu Sosial UNTAN Pontianak, 26 Maret 2009.

Page 3: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 27

tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas

lingkungan. Banyak faktor yang menyebabkan kemerosotan kualitas lingkungan serta kerusakan

lingkungan yang dapat diidentifikasi dari pengamatan di lapangan. Oleh sebab itu, dalam makalah ini

penulis mencoba mengungkap secara umum mengenai kepadatan penduduk yang menjadi salah satu

sumber kerusakan lingkungan hidup.

Dari latar belakang tersebut, penulis menetapkan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam

artikel ini diantaranya apakah definisi dari penduduk, lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan

hidup?, mengapa kepadatan penduduk merupakan salah satu sumber kerusakan lingkungan hidup?,

dan bagaimana cara menanggulangi kerusakan lingkungan hidup yang bersumber dari kependudukan?

METODE, JENIS, DAN TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan

adalah studi kepustakaan (library research), yaitu mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang

berkaitan dengan penduduk dan lingkungan yang bersifat kepustakaan. Penelitian deskriptif kualitatif

merupakan gabungan penelitian deskriptif dan kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif menampilkan

hasil data apa adanya tanpa proses manipulasi atau perlakuan lain.

Menurut I Made Winartha metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis,

menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan

berupa hasil wawacara atau pengamatan mengnai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan.4

Sedangkan Menurut Sugiyono, penelitian kualitatif deskriptif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat post-positivisme yang biasanya digunakan untuk meneliti pada kondisi

objektif yang alamiah dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci.5 Tujuan dari penelitian ini

agar pembaca dapat memahami tentang kepadatan penduduk sebagai sumber kerusakan lingkungan

secara komprehensif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pengertian Penduduk

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

1. Orang yang tinggal di daerah tersebut

2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang

mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih

tinggal di daerah lain.6

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati

wilayah geografi dan ruang tertentu.7

Jadi, penduduk adalah mereka yang berada di dalam dan bertempat tinggal di dalam suatu

wilayah negara, lahir secara turun-temurun dan besar di negara tersebut.

Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi

pertama kali ditemukan oleh Achille Guillard. Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang

mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi didalamnya ukuran, struktur dan distribusi

4 I Made Winartha, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2006, hlm. 155. 5 Sugiyono, Metode Penelitin Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, cet IV, hlm. 15 6 https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk 7 ibid

Page 4: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 28

penduduk serta bagaimana jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi dan

penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok

tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama atau etnisitas tertentu.

Secara yuridis formal diungkapkan oleh UURI No.10, 1992. Menurut undang undang tersebut

definisi kependudukan sebagai berikut:8

Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama, pertumbuhan,

persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi, kesejahteraan yang menyangkut politik,

ekonomi, sosial, budaya, agama, serta lingkungan penduduk tersebut.

Berdasarkan UURI No.10 tahun 1992 tersebut pengertian penduduk luas dan tegas yang

menyangkut faktor demogafi (jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran)

dan faktor faktor yang mengayangkut mutu kegiatan penduduk (politik, ekonomi, sosial, budaya,

agama, serta lingkungan).

b. Pengertian Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal

balik. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan

komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.9

Ada beberapa istilah tentang pengelolaan lingkungan hidup yang pengertiannya tercantum

dalam Undang Undang No. 23 Tahun 1997, yaitu sebagai berikut:10

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk

hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu

untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,

pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana,

yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk

menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan

saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan

hidup.

Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan hidup adalah

kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.

Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan

lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu

kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Daya

tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi,

dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Pelestarian daya tampung

lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk

menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya. Sumber daya adalah unsur

lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam, baik hayati maupun

nonhayati, dan sumber daya buatan. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar

makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang

ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.11

8 UURI No.10, 1992 BAB 1, Pasal 1, No.2. 9 https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup 10 Prof. Taufiq Makarao, SH., MH., Aspek-aspek Hukum Lingkungan, Jakarta: Indeks, cetakan kedua, 2011, hlm 6 11 Ibid, hlm 6

Page 5: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 29

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga

kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat

berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran

batas perubahan sifat fisik dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang. Perusakan

lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung

terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi

dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan

sumber daya alam tak terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya

alam yang terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan

meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau

kegiatan. Bahan berbahaya dan beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi,

jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan

lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Limbah bahan

berbahaya dan beracun adalah sisa usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya

dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung

maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat

membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh

adanya atau diduga adanya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Dampak lingkungan

hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau

kegiatan.12

Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan

yuridisinya.13

Sedangkan definisi lingkungan hidup menurut para ahli diantaranya adalah:14

1. Emil Salim

Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam

ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.

2. St. Munajat Danusaputra

Lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan

aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan

hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

3. Otto Soemarwoto

Mengemukakan bahwa dalam bahasa Inggris istilah lingkungan adalah environment. Selanjutnya

dikatakan, lingkungan atau lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang ada pada setiap makhluk

hidup atau organisme dan berpengaruh pada kehidupannya. Contoh, pada hewan seperti kucing,

segala sesuatu di sekeliling kucing dan berpengaruh pada keberlangsungan hidup kucing tersebut

maka itulah lingkungan hidupnya. Demikian pula pada suatu jenis tumbuhan tertentu, misalnya pohon

mangga atau padi di sawah, segala sesuatu yang mempengaruhi pertumbuhan atau kehidupan tanaman

tersebut itulah ling kungan hidupnya.

Lingkungan Hidup mempunyai 3 unsur, yaitu:15

12 Ibid, hlm 7 13 https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup 14 Makalah: Hukum Lingkungan, Kerusakan Lingkungan Hidup Bersumber Dari Kependudukan, ditulis oleh:

Yeni Sutriya, Rabu, 14 Oktober 2015.

Page 6: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 30

1) Unsur Hayati (biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah,

maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka

lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2) Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup,

seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya

bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi

di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan

berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,

perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

3) Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan

sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat

dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap

anggota masyarakat.

c. Pengertian Perusakan Dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Perusakan lingkungan adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak

langsung terhadap sifat-sifat fisik dan hayati lingkungan, yang mengakibatkan lingkungan itu kurang

atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan yang berkesinambungan.16

Sedangkan kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan hilangnya sumber

daya air, udara, dan tanah; kerusakan ekosistem dan punahnya fauna liar. Kerusakan lingkungan

adalah salah satu dari sepuluh ancaman yang secara resmi diperingatkan oleh High Level Threat

Panel dari PBB. The World Resources Institute (WRI), United Nations Environment Programme

(UNEP), United Nations Development Programme (UNDP) dan Bank Dunia telah melaporkan

tentang pentingnya lingkungan dan kaitannya dengan kesehatan manusia, pada tanggal 1 Mei 1998.17

Kerusakan lingkungan terdiri dari berbagai tipe. Ketika alam rusak dihancurkan dan sumber

daya menghilang, maka lingkungan sedang mengalami kerusakan. Environmental Change and

Human Health, bagian khusus dari laporan World Resources 1998-99 menjelaskan

bahwa penyakit yang dapat dicegah dan kematian dini masih terdapat pada jumlah yang sangat tinggi.

Jika perubahan besar dilakukan demi kesehatan manusia, jutaan warga dunia akan hidup lebih lama.

Di negara termiskin, satu dari lima anak tidak bisa bertahan hidup hingga usia lima tahun, terutama

disebabkan oleh penyakit yang hadir karena keadaan lingkungan yang tidak baik. Sebelas juta anak-

anak meninggal setiap tahunnya, terutama disebabkan oleh malaria, diare, dan penyakit pernapasan

akut, penyakit yang sesungguhnya sangat mungkin untuk dicegah.18

d. Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan

Dengan meningkatnya angka kelahiran maka pertambahan pendudukpun melonjak tinggi.

Sehingga kepadatan populasi meningkat. Hal ini akan mempengaruhi daya dukung lingkungan. Daya

15 Makalah: Lingkungan Hidup, Kerusakan Lingkungan, Pengertian, Kerusakan Lingkungan Dan Pelestarian:

http://afand.abatasa.co.id/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-

lingkungan-dan-pelestarian-, diakses pada 06 September 2016 Pukul 19:46 WIB 16Makalah: Hukum Lingkungan, Kerusakan Lingkungan Hidup Bersumber Dari Kependudukan, ditulis oleh:

Yeni Sutriya, Rabu, 14 Oktober 2015. 17 https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan_lingkungan diakses pada 6 September pukul 21:59 WIB 18John Salideho, undang-undang gangguan dan masalah Lingkungan, Sinar Grafika, hlm183-185

Page 7: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 31

dukung yang terbatas menyebabakan akan terjadinya kelangkaan. Dampak dari kepadatan penduduk

terhadap lingkungan adalah sebagai berikut:19

1. Berkurangnya Ketersediaan Lahan

Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan tingkat

kepadatan semakin tinggi. Pada sisi lain, luas tanah atau lahan tidak bertambah. Kepadatan penduduk

dapat mengakibatkan tanah pertanian semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman

penduduk.

2. Kebutuhan Udara Bersih

Setiap makluk hidup membutuhkan oksigen untuk pernapasan. Demikian pula manusia sebagai

makluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupanya.Manusia memperoleh oksigen yang

dibutuhkan melalui udara bersih. Udara bersih berati udara yang tidak tercemar,sehingga huyakitas

udara terjaga dengan baik. Dengan udara yang bersih akan diperoleh pernapasan yang sehat.

3. Kerusakan Lingkungan

Setiap tahun, hutan dibuka untuk kepentingan hidup manusia seperi untuk dijadikan lahan

pertanian atau pemukiman. Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia yang

alami telah ditebang atau rusak parah. Menigkatnya jumlah penduduk akan diiringi pula dengan

meningkatnya penggunaan sumber alam hayati. Adanya pembukaan hutan secara liar untuk

dijadikan tanah pertaniaan atau untuk mencari hasil hutan sebagai mata pencaharian penduduk akan

merusak ekosistem hutan.

4. Kebutuhan Air Bersih

Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup. Akan tetapi, air yang dibutuhkan manusia

sebagai mkhluk hidup adalah air bersih. Air bersih digunakan untuk kebutuhan penduduk atau rumah

tangga sehari-hari. Bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi syarat fisika

,kimia ,dan biologi. Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan

kesehatan manusia. Syarat fisika yaitu air tetap jernih (tidak berubah warna), tidak ada rasa, dan

tidak berbau. Syarat biologi yaitu air tidak mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman penyakit.

5. Kekurangan Makanan

Manusia sebagai mahkluk hidup membutuhan makanan. Dengan bertambahnya jumlah

populasi manusia atau penduduk, maka jumlah kebutuhan makanan yang diperlukan juga semakin

banyak. Bila hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi pangan, maka dapat terjadi

kekurangan makanan .Akan tetapi,biasanya laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada kenaikan

produksi pangan makanan. Ketidakseimbangan antara bertambahnya penduduk dengan

bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya, penduduk

dapat kekurangan gizi atau pangan. Kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang

terhadap suatu penyakit rendah, sehingga mudah terjangkit penyakit.

6. Pencemaran air

Disebabkan oleh limbah rumah tangga dan limbah industri. Air biasanya disebut tercemar

ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia,

seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung

komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai,

dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air. Danau,

sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan

salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.

Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau,

19Makalah; Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan, https://yanuaresny.wordpress.com/kelas-ix-2/perkembangan-penduduk/isi-materi/dampak-kepadatan-penduduk-terhadap-lingkungan/ diakses pada tanggal

6 September 2016 pukul 22:17 WIB

Page 8: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 32

sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran

pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Di negara-

negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air merupakan penyebab utama gangguan

kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000

orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.

7. Pencemaran lingkungan

Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada

lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan

ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut

dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat

transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar,

aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan

kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan

berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan

keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan

kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.

Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di

tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah.

kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan

menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat

mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

e. Pengaruh Kepadatan Penduduk Bagi Kehidupan

Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Hal ini menimbulkan

permasalahan sosial, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan, air bersih, kebutuhan

pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Kepadatan penduduk mempengaruhi

beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan penduduk, diantaranya sebagai berikut:20

1. Ketersediaan Lahan

Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat

tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi

kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk

perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga

sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat

dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat

mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan

meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.

2. Ketersediaan Pangan

Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah

populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan

antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi

kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan.

Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan,

kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat

tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula

kebutuhan pangan dan lahan.

3. Ketersediaan Udara Bersih

20 Makalah: Hukum Lingkungan, Kerusakan Lingkungan Hidup Bersumber Dari Kependudukan, ditulis oleh:

Yeni Sutriya, Rabu, 14 Oktober 2015.

Page 9: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 33

Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih

banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen

yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang

menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar

CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar

seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat

dari pembakaran yang tidak sempurna.

4. Ketersediaan Air Bersih

Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara

langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup

serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk,

irigasi, ternak, dan sebagainya. Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks

perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat

penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan.

Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah,

sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya

cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering

kekurangan air bersih.

5. Pencemaran lingkungan

Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk

pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di

hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan

gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk

mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan

dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran

lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat

mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan

keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan

kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.

f. Cara Mengurangi Laju Pertumbuhan Penduduk

Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk ialah:

1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu

keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.

2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk:

- Penambahan dan penciptaan lapangan kerja. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat

maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula

diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang

kependudukan.

- Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin sadar akan dampak

dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum

secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.

3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi. Dengan menyebar penduduk pada

daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju

pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan

yang tersedia.

Page 10: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 34

4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan. Hal ini untuk mengimbangi jangan

sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan

mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.21

g. Cara Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Hidup Yang Bersumber Dari Kepadatan

Penduduk

Adapun solusi yang bisa ditempuh untuk menangani permasalahan lingkungan yang bersumber

dari kepadatan penduduk diantaranya adalah:

1) Menggalakan program keluarga kecil bahagia sejahtera yang tidak bertentangan dengan kehidupan

beragama, dan kondisi social budaya masyarakat.

2) Mensosialisasikan arti pentingnya program keluarga kecil bahagia sejahtera secara jelas dan

transparan.

3) Meningkatkan kualitas pendidikan manusia Indonesia

4) Menciptakan lapangan pekerjaan

5) Membuat peraturan perundangan pengelolaan sumberdaya alam yang berpihak pada kelestarian

lingkungan dan kesejahteraan masyarakat

6) Mensosialisasikan peraturan perundangan itu kepasa seluruh lapisan masyarakat

7) Melaksanakan peraturan perundangan itu secara konsekuen

8) Menerapkan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan

9) Menselaraskan pembangunan ekonomi dan lingkungan

10) Merencanakan tata ruang yang lebih optimal dan tidak memihak.22

h. Keterkaitan Kependudukan dengan Undang-undang Tata Ruang

Tata ruang atau dalam bahasa Inggrisnya spatial plan adalah wujud struktur ruang dan pola

ruang disusun secara nasional,regional dan lokal. Secara nasional disebut Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional, yang dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, dan Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) tersebut perlu dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

(RTRWK). Ruang didefinisikan sebagai wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan

ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan

makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Tata Ruang adalah

wujud struktur ruang dan pola ruang.23

Pada umumnya suatu ruang tertentu dapat digunakan untuk berbagai alternatif kegiatan seperti

pemukiman, industri, pertanian, dan sebagainya. Apabila suatu kegiatan tertentu telah dilakukan

disuatu ruang tertentu pada waktu yang sama tidak dapat dilakukan satu kegiatan yang lain. Karena

itu dapat terjadi konflik atau persaingan dalam pemanfaatan ruang antar berbagai macam kegiatan.

Masalah tata ruang dikota-kota besar seperti yang dapat kita saksikan setiap hari adalah berbaurnya

kegiatan primer dan kegiatan sekunder di sekitar pusat kota yang menyebabkan campur baurnya lalu-

lintas antarkota dengan lalu-lintas lokal. Hal ini bisa menimbulan kemacetan dan berbagai gangguan

kegiatan lainnya. Oleh karena itu kebijakan penataan ruang harus memperhatikan aspek lingkungan

hidup.24

Landasan konstitusional hukum tata ruang Indonesia didasarkan pada pasal 33 ayat 3 UUD

1945 yang menetapkan bahwa bumi dan air beserta kekayaan alam yang terkandung didalamnya

dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pasal 2 UUPA No.

5 tahun 1960 memuat wewenang untuk:

21 Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan, http://www.artikelbiologi.com/2012/05/pengaruh-

kepadatan-populasi-terhadap-lingkungan.html. 22 Intanghina’s weblog ruang-terhadap-lingkungan-hidup, intanghina.wordpress.com 23 https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Ruang diakses pada tanggal 6 September 2016 pukul 23:14 WIB 24 Prof. Dr. M. Daud silalahi, S.H, Hukum Lingkungan dan sistem penegakan hukum lingkungan Indonesia,

Alumni, Bandung-2001, hlm 80-87

Page 11: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 35

- Mengatur dan menyelenggarkan peruntukan penggunaan, persediaan, dan pemeliharaan bumi, air,

dan ruang angkasa.

- Menentukan dn mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi, air, dan

ruang angkasa

- Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang dan perbuatan-perbuatan

hukum yang mengenai bumi, air, dan ruang angkasa.25

SIMPULAN

Dari uraian diatas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepadatan penduduk akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan manusia akan lahan, baik

untuk lahan pertanian, maupun lahan untuk pemukiman. Kenyataan ini akan diperparah dengan

kekurangmampuan pemerintah di dalam membuat tata ruang yang baik, sehingga akan berdampak

pada kerusakan lingkungan dan menempatkan manusia pada ancaman bahaya bencana.

2. Alih fungsi kawasan hutan untuk penyiapan lahan pertanian dan pemukiman telah berdampak pada

munculnya bencana banjir, tanah longsor dimusim hujan, dan kekeringan di musim kemarau, serta

terbongkarnya ekosistem hutan yang berdampak pada meningkatnya hama dan penyakit, serta

berubahnya tatanan iklim dan hilangnya keanekargaman hayati yang terkandung didalam hutan

3. Kepadatan penduduk sangat mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan

penduduk, diantaranya:

- Ketersediaan udara bersih

- Ketersediaan pangan

- Ketersediaan lahan

- Ketersediaan air bersih

- Pencemaran lingkungan

4. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa salah satu sumber kerusakan lingkungan hidup adalah

kependudukan yang mana dengan adanya penduduk dapat mengakibatkan mencemaran lingkungan

yang diakibatkan oleh sampah dari kebutuhan-kebutuhan hidup penduduk. Sebagai masukan dari

penulis, kita sebagai bagian dari penduduk harus dapat menjaga alam sekitar kita atau lingkungan

kita agar tetap bersih agar kita dapat menghirup udara yang bersih tanpa tercemar oleh sampah

ataupun polusi. Kita dapat menjaga lingkungan hidup dengan mengurangi tingkat pertumbuhan

penduduk dengan cara melaksanakan program pemerintah seperti Keluarga Berencana (KB) dan

dengan tidak membuang sampah sembarangan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Brown, Lester R., Tantangan Masalah Lingkungan Hidup (Bagaimana Membangunan Masyarakat

Manusia Berdasarkan Kesinambungan Lingkungan Hidup yang Sehat), Diterjemahkan oleh S.

Maimoen, Jakarta: Yayasan Obor, 1992

Daud silalah, Muhammad, Hukum Lingkungan dan sistem penegakan hukum lingkungan Indonesia,

Alumni, Bandung-2001.

Kusnadi, Harjasumantri, Hukum Tata Lingkungan, Edisi.7, Gajah Mada University Press-2000

Makarao,Taufiq, Aspek-aspek Hukum Lingkungan, Jakarta: Indeks, cetakan kedua, 2011.

N, H. T. Silalahi, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pemangunan, Erlangga-2004

Salideho, John, Undang-Undang Gangguan Dan Masalah Lingkungan, sinar grafika, tanpa tahun.

25 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

Agraria

Page 12: STUDI ANALISIS TENTANG KEPADATAN PENDUDUK …

Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021

P-ISSN : 2722-5607

E-ISSN : 2722-5348 Page 36

Sudrajat H.R., Solusi Mengatasi masalah Sampah kota Dengan Manajemen Terpadu dan

Mengolahnya Menjadi Energi Listrik dan Kompos, Cet. ke-1,Jakarta: Penebar Swadaya, 2006.

Subagyo P., Joko, Hukum Lingkungan: Masalah dan penanggulanganya, cet. Ke-3, Jakarta: Rineka

Cipta, 2002.

Peraturan Perundang-Undangan

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 pasal 33 ayat 3.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA No.10, 1992 Bab 1, pasal 1, No.2.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria.

UNDANG-UNDANG No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Makalah dan Artikel

Wijono, Nur Hadi, Interaksi Penduduk dan Lingkungan, Dalam Warta Demografi, Tahun XXVIII,

Nomor 1, 1998.

Makalah; Pertumbuhan Penduduk Dan Kerusakan Lingkungan Antara Bad Governance Dan Good

Governence, ditulis oleh Dr. Arkanudin, M.Si , Rektor Universitas Kapuas Sintang, Dosen FISIP dan

Program Magister Ilmu Sosial UNTAN Pontianak, 26 Maret 2009.

Makalah: Hukum Lingkungan, Kerusakan Lingkungan Hidup Bersumber Dari Kependudukan, ditulis

oleh: Yeni Sutriya, Rabu, 14 Oktober 2015:

http://yenisutriya.blogspot.co.id/2015/10/makalah-hukum-lingkungan.html

Makalah: Lingkungan Hidup, Kerusakan Lingkungan, Pengertian, Kerusakan Lingkungan Dan

Pelestarian; http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-

pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian-

Makalah; Dampak Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan,

https://yanuaresny.wordpress.com/kelas-ix-2/perkembangan-penduduk/isi-materi/dampak-kepadatan-

penduduk-terhadap-lingkungan/https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk

https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan_lingkungan

Intanghina’s weblog ruang-terhadap-lingkungan-hidup, intanghina.wordpress.com

https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Ruang

http://gudangpengertian.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-lingkungan-hidup-secara-umum.html