studi analisis harga air di pdam kota malang terhadap kenaikan ...

16
STUDI ANALISIS HARGA AIR DI PDAM KOTA MALANG TERHADAP KENAIKAN BIAYA PRODUKSI AIR Rifqi Linati 1 , Ussy Andawayanti 2 , Dian Chandrasasi 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jl. Bunga Andong Selatan No. 29 Malang 65145 Indonesia [email protected] ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk menganalisis harga air berdasarkan beberapa ketentuan kelayakan ekonomi di PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Malang karena semakin tingginya biaya produksi dan operasional perusahaan tersebut, serta memprediksi kebutuhan air dan tarif dasar air bersih untuk tahun 2014 tahun 2031 di Kota Malang, sehingga kebutuhan akan air bersih dapat diidentifikasi sejak dini dan harga air bersih pada tahun mendatang merupakan harga yang layak secara ekonomi. Analisis kelayakan ekonomi di PDAM Kota Malang ini dilakukan dengan menganalisis menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP), Internal Rate Of Return (IRR), dan analisis sensitivitas. Untuk prediksi harga air bersih tahun 2014 tahun 2031, dimulai dengan memprediksi jumlah penduduk, kemudian memprediksi jumlah air bersih yang harus diproduksi PDAM Kota Malang dan kebocoran air tahun 2014 tahun 2031, setelah itu memprediksi biaya usaha yang terdiri dari biaya tetap, biaya investasi dan biaya variabel hingga tahun 2031, untuk penentuan harga air bersih tahun 2014 tahun 2031 berdasarkan pada biaya usaha yang harus dikeluarkan PDAM Kota Malang setiap tahunnya dan berapa jumlah produksi air bersih serta kebocoran air setiap tahunnya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penentuan harga air bersih di PDAM Kota Malang saat ini (tahun 2014) belum memenuhi syarat kelayakan ekonomi. Tarif dasar air bersih per m 3 yang dapat dianggap layak secara ekonomi khususnya di daerah layanan untuk tahun 2014 adalah Rp 4.171; Tahun 2015 adalah Rp 4.502; Tahun 2016 adalah Rp 4.847; Tahun 2017 adalah Rp 5.204; Tahun 2018 adalah Rp 5.573; Tahun 2019 adalah Rp 5.954; Tahun 2020 adalah Rp 6.345; Tahun 2021 adalah Rp 6.747; Tahun 2022 adalah Rp 7.159; Tahun 2023 adalah Rp 7.578; Tahun 2024 adalah Rp 8.005; Tahun 2025 adalah Rp 8.437; Tahun 2026 adalah Rp 8.874; Tahun 2027 adalah Rp 9.313; Tahun 2028 adalah Rp 9.754; Tahun 2029 adalah Rp 10.195; Tahun 2030 adalah Rp 10.633; Tahun 2031 adalah Rp 11.068. Kata kunci: Kelayakan ekonomi, tarif dasar air, prediksi tarif dasar air ABSTRACT This study is intended to analyze the price of water based on several regulations economic feasibility in PDAM (Local Water Company) of Malang City Because increasing production costs and operational the company. And to predict demand water and water prices by the year 2014-2031in Malang, So the need for clean water can be identified early and the price of clean water at the coming years represents an economically reasonableprice, analysis of economic feasibility in PDAM of Malang City is done by analyzing the parameter Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP), Internal Rate Of Return (IRR), and sensitivity analysis. To predict the price of water year 2014-2031begins

Transcript of studi analisis harga air di pdam kota malang terhadap kenaikan ...

STUDI ANALISIS HARGA AIR DI PDAM KOTA MALANG TERHADAP

KENAIKAN BIAYA PRODUKSI AIR Rifqi Linati

1, Ussy Andawayanti

2, Dian Chandrasasi

2

1Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya

2Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jl. Bunga Andong Selatan No. 29 Malang 65145 Indonesia

[email protected]

ABSTRAK

Studi ini bertujuan untuk menganalisis harga air berdasarkan beberapa ketentuan kelayakan

ekonomi di PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Malang karena semakin tingginya

biaya produksi dan operasional perusahaan tersebut, serta memprediksi kebutuhan air dan tarif

dasar air bersih untuk tahun 2014 – tahun 2031 di Kota Malang, sehingga kebutuhan akan air

bersih dapat diidentifikasi sejak dini dan harga air bersih pada tahun mendatang merupakan

harga yang layak secara ekonomi. Analisis kelayakan ekonomi di PDAM Kota Malang ini

dilakukan dengan menganalisis menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Benefit

Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP), Internal Rate Of Return (IRR), dan analisis

sensitivitas. Untuk prediksi harga air bersih tahun 2014 – tahun 2031, dimulai dengan

memprediksi jumlah penduduk, kemudian memprediksi jumlah air bersih yang harus

diproduksi PDAM Kota Malang dan kebocoran air tahun 2014 – tahun 2031, setelah itu

memprediksi biaya usaha yang terdiri dari biaya tetap, biaya investasi dan biaya variabel

hingga tahun 2031, untuk penentuan harga air bersih tahun 2014 – tahun 2031 berdasarkan

pada biaya usaha yang harus dikeluarkan PDAM Kota Malang setiap tahunnya dan berapa

jumlah produksi air bersih serta kebocoran air setiap tahunnya. Dari hasil penelitian diketahui

bahwa penentuan harga air bersih di PDAM Kota Malang saat ini (tahun 2014) belum

memenuhi syarat kelayakan ekonomi. Tarif dasar air bersih per – m3 yang dapat dianggap

layak secara ekonomi khususnya di daerah layanan untuk tahun 2014 adalah Rp 4.171; Tahun

2015 adalah Rp 4.502; Tahun 2016 adalah Rp 4.847; Tahun 2017 adalah Rp 5.204; Tahun

2018 adalah Rp 5.573; Tahun 2019 adalah Rp 5.954; Tahun 2020 adalah Rp 6.345; Tahun

2021 adalah Rp 6.747; Tahun 2022 adalah Rp 7.159; Tahun 2023 adalah Rp 7.578; Tahun

2024 adalah Rp 8.005; Tahun 2025 adalah Rp 8.437; Tahun 2026 adalah Rp 8.874; Tahun

2027 adalah Rp 9.313; Tahun 2028 adalah Rp 9.754; Tahun 2029 adalah Rp 10.195; Tahun

2030 adalah Rp 10.633; Tahun 2031 adalah Rp 11.068.

Kata kunci: Kelayakan ekonomi, tarif dasar air, prediksi tarif dasar air

ABSTRACT

This study is intended to analyze the price of water based on several regulations

economic feasibility in PDAM (Local Water Company) of Malang City Because increasing

production costs and operational the company. And to predict demand water and water prices

by the year 2014-2031in Malang, So the need for clean water can be identified early and the

price of clean water at the coming years represents an economically reasonableprice, analysis

of economic feasibility in PDAM of Malang City is done by analyzing the parameter Net

Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP), Internal Rate Of

Return (IRR), and sensitivity analysis. To predict the price of water year 2014-2031begins

with a forecast population, then predict the amount of water that must be producted and water

leakage PDAM Malang City year 2014-2031, After that predict cost establishment consisting

of a fixed cost, of investment costs and the costs of variable until year 2031, so to water

pricing by year 2014-2031 based on operating costs that must be spent each year PDAM of

Malang City and how the amount of water production and leakage of waterannually. The

survey results revealed that the pricing of water in PDAM Malang City is currently (year

2014) not qualified of economic feasibility study. Water pricing in the current PDAM of

Malang City turned out to be able to be able to qualify the economic feasibility of clean water

and basic price (m3) can be considered of economically feasible satisfy particularly in the

area service for year 2014 is Rp 4.171; year 2015 is Rp 4.502; year 2016 is Rp 4.847; year

2017 is Rp 5.204; year 2018 is Rp 5.573; year 2019 is Rp 5.954; year 2020 is Rp 6.345; year

2021 is Rp 6.747; year 2022 is Rp 7.159; year 2023 is Rp 7.578; year 2024 is Rp 8.005; year

2025 is Rp 8.437; year 2026 is Rp 8.874; year 2027 is Rp 9.313; year 2028 is Rp 9.754; year

2029 is Rp 10.195; year 2030 is Rp 10.633; year 2031 is Rp 11.068.

Keywords: Economic feasibility, price of water, prediction price of water.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air menjadi kebutuhan primer yang

diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari

seperti minum, masak, mandi sampai

kebutuhan pengolahan industri, sehingga

fungsi air tidak hanya terbatas untuk

menjalankan fungsi ekonomi saja, namun

juga sebagai fungsi sosial. Fungsi sosial ini

erat berkaitan dengan kondisi air yang

sehat, jernih dan bersih sehingga sangat

penting dipahami oleh semua pihak dalam

rangka menjaga dan meningkatkan

kesehatan masyarakat.

Fungsi sosial maupun fungsi ekonomi

yang dimiliki air dalam rangka memenuhi

kebutuhan sehari-hari merupakan hal yang

penting untuk diperhatikan, karena seiring

dengan pertambahan penduduk maka

kebutuhan air tidak dapat dipungkiri akan

semakin meningkat. Oleh karena itu

ketersediaan air dalam kuantitas dan

kualitas yang memadai tidak dapat ditawar

lagi karena dapat berdampak terjadi konflik

perebutan dan penguasaan sumber daya air.

PDAM kota Malang telah mampu

melayani 76% penduduk kota Malang

dengan sistem perpipaan. Dalam

melakukan pengelolaan untuk memberikan

pelayanan yang menjamin K4 yaitu

Kuantitas, Kualitas, Kontinuitas dan

Keterjangkauan SPAM (Sistem Penyediaan

Air Minum). PDAM (Perusahaan Daerah

Air Minum) Kota Malang terus melakukan

survey terkait masih banyaknya masyarakat

yang belum menggunakan fasilitas air

PDAM. Hal itu dilakukan sebagai bentuk

program penyaluran air bersih dari PDAM

kepada Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR).

Tarif dasar air yang dikelola

Perusahaan Daerah Air Minum Kota

Malang naik sebesar 11 persen karena

semakin tingginya biaya produksi dan

operasional perusahaan tersebut. Beratnya

biaya operasional menjadi faktor utama

kenaikan tarif tersebut Kenaikan biaya

produksi tersebut cukup signifikan apalagi

selama lima tahun terakhir ini tarif PDAM

Kota Malang tidak pernah naik.

Atas dasar pemikiran itulah maka

diperlukan adanya analisis kelayakan

ekonomi dalam menetapkan harga air

bersih agar semua kalangan dapat

diuntungkan, baik instansi maupun

masyarakat. Prediksi dalam menetapkan

harga air bersih untuk beberapa tahun yang

akan datang tentu saja diperlukan, sehingga

pihak penyedia air dapat menilai alternatif

harga air yang paling optimal untuk

penyelenggaraan dan peningkatan

pelayanan pengadaan air bersih namun

juga mempertimbangkan keadaan ekonomi

masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah

Tarif dasar air yang dikelola Perusahaan

Daerah Air Minum Kota Malang, Jawa

Timur mengalami kenaikan sebesar 11

persen karena semakin tingginya biaya

produksi dan operasional, dengan adanya

kenaikan tarif air bersih ini maka

diperlukan kajian tentang penentuan harga

air berdasarkan kelayakan ekonomi di

PDAM Kota Malang, sehingga dapat

mengetahui aspek-aspek apa saja yang

menjadi penentu dalam penetapan harga

air.

Studi ini dilakukan berdasarkan sampel

data-data sekunder yang diperoleh dari

PDAM Kota Malang untuk penentuan

harga air bersih PDAM Kota Malang

berdasarkan analisis kelayakan

ekonominya. studi ini bertujuan untuk

mengetahui apakah dengan harga air yang

sudah ditetapkan saat ini dapat

dikategorikan layak secara ekonomi bagi

aspek biaya dan pendapatan, serta

memprediksi harga air bersih yang dapat

digunakan sebagai acuan bagi PDAM Kota

Malang agar memenuhi syarat kelayakan

ekonomi. Dalam studi ini akan dianalisis

lebih lanjut tentang kelayakan ekonomi

dalam penentuan harga air bersih di PDAM

Kota Malang dengan memperhitungkan

beberapa nilai yaitu, dengan

mempertimbangkan nilai keuntungan

bersih atau Net Present Value (NPV),

nisbah manfaat biaya atau Benefit Cost

Ratio (BCR), titik impas atau Break Even

Point (BEP), tingkat pengembalian internal

atau Internal Rate Of Return (IRR), dan

analisis sensitivitas.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari studi ini adalah

untuk mengetahui nilai kelayakan ekonomi

di PDAM Kota Malang di masa sekarang

(tahun 2014) dan dapat memprediksi harga

air di masa yang akan datang.

Manfaat dari studi ini ini dapat

menambah wawasan dan memberikan

masukan dalam rangka kajian mengenai

studi harga air di PDAM Kota Malang dan

bagi instansi terkait dapat menjadi

masukan dalam penentuan harga air bersih

agar senantiasa memperhatikan tingkat

kesanggupan masyarakat untuk

memperoleh air tersebut, sehingga semua

kalangan masyarakat dapat menikmati

produk air bersih ini dan tentunya instansi

juga memperoleh keuntungan, sehingga

nantinya dapat meningkatkan pelayanan

air.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Net Present Value (NPV)

NPV adalah selisih antara manfaat

dengan biaya yang telah di present value

kan. Kriteria ini mengatakan bahwa proyek

akan dipilih jika NPV > 0. Dengan

demikian, jika suatu proyek mempunyai

nilai NPV < 0, maka tidak akan dipilih atau

tidak layak untuk dijalankan. Nilai NPV

dapat dicari dengan menggunakan

persamaan (Kadariah, 1988: 40):

Selisih Biaya dan Manfaat = Nilai

Sekarang dari Manfaat – Nilai Sekarang

dari Biaya.

2.2 Benefit Cost Ratio (BCR)

Benefit cost ratio adalah salah satu

metode yang sering digunakan dalam

tahap-tahap evaluasi awal perencanaan

investasi atau sebagai analisis tambahan

dalam rangka mengvalidasi hasil evaluasi

yang telah dilakukan dengan metode

lainnya. Metode BCR memberikan

penekanan terhadap nilai perbandingan

antara aspek manfaat (benefit) yang akan

diperoleh dengan aspek biaya dan kerugian

yang akan ditanggung (cost) dengan

adanya investasi tersebut (Giatman, 2007).

Perbandingan manfaat dan biaya

merupakan parameter untuk analisis

ekonomi, guna mengetahui apakah proyek

itu menguntungkan atau tidak. Secara

umum rumus perbandingan antara manfaat

dengan biaya adalah (Giatman, 2007):

BCR = biaya dari PV

manfaat dari PV

Apabila harga B/C lebih dari 1, maka

proyek layak dikerjakan. Sebaliknya

proyek tidak layak dikerjakan apabila B/C

kurang dari 1.

2.3 Break Even Point (BEP)

BEP adalah titik pulang pokok dimana

total benefit = total cost, dilihat dari jangka

waktu pelaksanaan sebuah proyek,

terjadinya titik pulang pokok atau TR = TC

tergantung pada lama arus penerimaan

sebuah proyek dapat menutupi segala biaya

operasi dan pemeliharaan beserta biaya

modal lainnya. Dalam hal ini, semakin

lama sebuah perusahaan mencapai titik

pulang pokok, maka semakin besar saldo

rugi karena keuntungan yang diterima

masih menutupi segala biaya yang telah

dikeluarkan.

Rumus yang digunakan untuk

mengetahui kapan BEP terjadi yaitu:

BEP = Tahun sebelum BEP + (biaya usaha

pada saat BEP – pendapatan sebelum BEP)

dibagi (selisih pendapatan pada saat BEP

berada).

2.4 Internal Rate of Return (IRR)

Tingkat Pengembalian Bunga (internal

rate of return) merupakan tingkat suku

bunga yang membuat manfaat dan biaya

mempunyai nilai yang sama B-C= 0 atau

tingkat suku bunga yang membuat B/C= 1.

Apabila biaya dan manfaat tahunan

konstan perhitungan IRR dapat dilakukan

dengan dasar tahunan, tapi apabila tidak

konstan dapat dilakukan dengan dasar nilai

coba-coba (trial and error). Perhitungan

IRR ini dilakukan dengan mencari nilai

discount rate sehingga nilai present value

manfaat sama dengan nilai present value

biaya, atau nilai NPV = 0. Apabila discount

rate yang berlaku lebih besar dari nilai

IRR, maka proyek tersebut

menguntungkan, namun apabila discount

rate sama dengan nilai IRR maka proyek

tersebut dikatakan impas.

2.5 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas bertujuan untuk

melihat dan memperkirakan kondisi proyek

jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan

dalam dasar-dasar perhitungan biaya

maupun manfaat sehingga dapat

mengurangi resiko kerugian dengan

menunjukkan beberapa tindakan

pencegahan yang harus dilakukan,

memperbaiki desain dari proyek yang akan

dapat meningkatkan NPV, dan

memperbaiki cara pelaksanaan proyek

yang sedang berjalan. Dalam analisis ini

setiap kemungkinan harus dicoba kembali,

karena dalam analisis proyek didasarkan

pada proyeksi-proyeksi yang mengandung

banyak ketidakpastian tentang apa yang

akan terjadi diwaktu yang akan datang.

2.6 Metode Geometrik

Pertumbuhan pelanggan secara

geometrik adalah pertumbuhan pelanggan

yang menggunakan dasar bunga berbunga

(bunga majemuk). Jadi pertumbuhan

pelanggan dimana angka pertumbuhannya

(Rate of Growth) adalah sama untuk semua

tahun.

Pn = Po (1+r)n

r = Pn

Po

1/t

2.7 Metode Analisis Regresi

Deret berkala yang menunjukan adanya

Trend (kecenderungan) membentuk garis

dapat dianalisis dengan metode regresi.

Model matematik yang digunakan

tergantung dari kecenderungan bentuk

garis Trend. Dari Trend yang dihasilkan

mungkin dapat menggunakan lebih dari

satu persamaan regresi. Batas daerah

kepercayaan besarnya korelasi dari garis

Trend dapat ditentukan dari persamaan

regresi yang diperoleh. Formula regresi

yang digunakan adalah:

Yp = A + Bx

Besarnya nilai A dan B dapat dihitung

dengan rumus:

A = ƩY−BƩX

n

B = n(ƩXY−(ƩXƩY))

n(ƩX²−(ƩX)²

Dalam studi ini digunakan metode

analisis regresi untuk memprediksi

produksi air bersih.

2.8 Penentuan Tarif Dasar Air

Dalam penentuan harga air, yang perlu

diketahui adalah berapa besar biaya yang

terserap dalam produksi air bersih tersebut,

untuk selanjutnya dari besar biaya produksi

tersebut dapat ditentukan harga yang tidak

merugikan produsen dan tentunya dapat

terjangkau oleh konsumen

Biaya dasar yang diperlukan untuk

memproduksi setiap meter kubik air

minum dihitung atas dasar biaya usaha

dibagi dengan volume air terproduksi

dikurangi volume kehilangan air standar

dalam periode satu tahun. Sehingga dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Tarif dasar = biaya usaha dibagi selisih dari

jumlah produksi air bersih dengan jumlah

kehilangan air.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Tahapan pengerjaan studi ini dapat

dilihat pada diagram berikut:

Mulai

Data biaya

investasi

(2008-2013)

Data biaya variabel

(2008-2013)

-biaya sumber air

-biaya pengolahan

-biaya transmisi

dan distribusi

Data biaya tetap

(2008-2013)

-biaya umum

dan administrasi

Pendapatan

PDAM (air

dan non air)

(2008-2013)

analisis benefit analisis cost

selesai

Analisis

Sensitivitas

Analisis NPV

Analisis BCR

Analisis BEP

Analisis IRR

Gambar 3.1 Diagram Alir Analisis

Kelayakan Ekonomi di Masa Sekarang

(Tahun 2014)

mulai

Data jumlah

dan klasifikasi

pelanggan

PDAM (2008-

2013)

Data

produksi air

bersih (2008-

2013)

Data biaya variabel

(2008-2013)

-biaya sunber air

-biaya pengolahan

-biaya transmisi

dan distribusi

Data biaya tetap

(2008-2013)

-biaya umum

dan administrasi

Data biaya

investasi

Prediksi jumlah

pelanggan

Prediksi produksi air

bersih dan jumlah

kebocoran air

Prediksi biaya variabel Prediksi biaya tetap Prediksi biaya

investasi

Prediksi biaya

usaha (cost)

Prediksi tarif dasar , tarif rendah,

dan tarif penuh air

selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Prediksi

Penentuan Tarif Dasar Air pada Masa yang

Akan Datang Tahun (2014-2019), (2020-

2025), dan (2026-2031)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Kelayakan Ekonomi PDAM

Kota Malang Masa Sekarang

4.1.1Pendapatan (benefit) yang diperoleh

Pendapatan atau benefit yang diperoleh

PDAM Kota Malang terdiri dari pendapatan

air dan pendapatan non air.

Pemasukan (benefit) yang diperoleh

dari pendapatan air dan non air dari tahun

2008-2013 dapat dilihat dengan contoh

perhitungan dibawah ini:

Contoh perhitungan pendapatan (benefit)

pada tahun 2008:

F = P x (1+i)n

F = Rp. 84.846.465.483 x (1+7,5%)6

F = Rp. 130.943.679.624,63

Maka, nilai yang akan datang dari

uang sebesar Rp. 84.846.465.483 di tahun

2008 dengan tingkat bunga 7,5% menjadi

Rp. 130.943.679.624.63 di tahun 2014.

Dalam studi ini tingkat bunga yang

digunakan adalah 7,5% sesuai dengan

peraturan Bank Indonesia untuk bunga

kredit tahun 2008-2013.

Tabel 1. Pendapatan Air dan Non Air

PDAM Kota Malang pada Masa

Sekarang

No. Tahun

Pendapatan

(Air dan Non Air)

Nilai Mendatang

(2014)

(Rp) (Rp.)

1 2008 84.846.465.483 130.943.679.624

2 2009 111.841.728.230 160.563.264.936

3 2010 114.340.419.877 152.698.102.271

No. Tahun

Pendapatan

(Air dan Non Air)

Nilai Mendatang

(2014)

(Rp) (Rp.)

4 2011 115.857.496.596 143.929.405.966

5 2012 116.164.772.661 134.242.915.406

6 2013 121.235.310.290 130.327.958.561 Sumber: PDAM Kota Malang dan Hasil Perhitungan

4.1.2 Biaya Usaha (cost) yang

dikeluarkan

Dalam memproduksi air bersih ada

beberapa biaya usaha yang dikeluarkan

yakni biaya investasi, biaya tetap, dan

biaya variabel. Biaya investasi merupakan

segala modal yang dikeluarkan untuk

perolehan atau pembangunan sarana untuk

memproduksi air bersih.

Sebelum dianalisis secara ekonomi

semua nilai dari tahun-tahun sebelumnya

harus diubah menjadi tahun dasar (2014)

terlebih dahulu. Cara mengubah nilai uang

dari tahun-tahun sebelumnya menjadi

tahun dasar (2014) adalah dengan rumus:

F = P x (1+i)n

contoh perhitungannya adalah sebagai

berikut:

Nilai biaya usaha 2008 = Biaya Investasi +

Biaya Variabel+ Biaya Tetap

Nilai biaya usaha 2008 =

Rp. 5.644.833.655 + Rp. 41.653.902.205+

Rp. 21.530.548.579

Nilai biaya usaha 2008 =

Rp. 68.829.284.439

Tabel 2 Total Biaya Usaha PDAM Kota Malang No. Tahun Biaya Investasi(Rp.) Biaya Variabel(Rp.) Biaya Tetap(Rp.) Biaya usaha (Rp. )

1 2008 5.644.833.655,00 41.653.902.205,00 21.530.548.579,00 68.829.284.439,00

2 2009 361.609.550,00 52.197.621.515,00 28.425.042.608,00 80.984.273.673,00

3 2010 9.342.839.512,00 57.473.506.001,00 27.216.919.438,00 94.033.264.951,00

4 2011 37.045.911.909,00 61.740.168.375,69 23.928.244.168,00 122.714.324.452,69

5 2012 21.109.302.108,00 61.603.819.849,00 35.388.800.728,00 118.101.922.685,00

6 2013 61.680.051.135,00 76.277.263.788,00 36.381.278.231,00 174.338.593.154,00

Sumber: Hasil Perhitungan

Untuk menentukan nilai uang pada

tahun 2014, maka nilai uang pada tahun

2008 diubah menjadi tahun dasar (2014),

(kondisi tahun dasar pada penelitian ini

dianggap pada tahun 2014) dan

diasumsikan tingkat bunga yang berlaku

saat ini adalah 7,5% maka perhitungannya

adalah:

Contoh perhitungan biaya usaha pada

tahun 2008 yang akan diubah menjadi

tahun dasar (2014):

F = P x (1+i)n

F = Rp. 68.829.284.439 x (1+7,5%)6

F = Rp. 106.224.339.683,06

Tabel 3. Total Biaya Usaha PDAM Kota

Malang

No. Tahun Total Biaya usaha

(Rp. )

Nilai Mendatang

(Tahun 2014) (Rp. )

1 2008 68.829.284.439,00 106.224.339.683,06

2 2009 80.984.273.673,00 116.263.398.243,69

3 2010 94.033.264.951,00 125.578.523.534,28

4 2011 122.714.324.452,69 152.447.621.785,31

5 2012 118.101.922.685,00 136.481.534.402,85

6 2013 174.338.593.154,00 187.413.987.640,55

Sumber: Hasil Perhitungan

4.1.3 Net Present Value (NPV) atau Nilai

Tunai Bersih Tahun 2008-2013

NPV tahun 2008 = total pemasukan

(benefit) – total biaya usaha (cost)

= Rp. 130.943.679.624,63 –

Rp. 106.224.339.683,06

= Rp. 24.719.339.941,57

Tabel 4. Net Present Value (NPV) atau

Nilai Tunai Bersih Tahun 2008-2013 No. Tahun NPV

1 2008 24.719.339.941,57

2 2009 44.299.866.693,05

3 2010 27.119.578.737,56

4 2011 -8.518.215.818,48

5 2012 -2.238.618.996,49

6 2013 -57.086.029.078,80

Sumber: Hasil Perhitungan

NPV tahun 2008 = total pemasukan

(benefit) – total biaya usaha (cost)

= Rp. 130.943.679.624,63 –

Rp. 106.224.339.683,06

= Rp. 24.719.339.941,57

Gambar 1. Grafik Net Present Value

(NPV) atau Nilai Tunai Bersih Sekarang

PDAM Kota Malang Tahun 2008-2013

4.1.4 Benefit Cost Ratio (BCR) atau

Nisbah Manfaat Biaya dari Tahun

2008-2013

BCR tahun 2008

BCR = 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡

𝑐𝑜𝑠𝑡

BCR = Rp .130.943.679.624.63

Rp .106.224.339.683.06

BCR = 1,23

Tabel 5. Benefit Cost Ratio (BCR) atau

Nisbah Manfaat biaya PDAM Kota

Malang Tahun 2008-2013

No. Tahun Pendapatan

(Benefit) Biaya Usaha (Cost) B/C

1 2008 130.943.679.624,63 106.224.339.683,06 1,23

2 2009 160.563.264.936,73 116.263.398.243,69 1,38

3 2010 152.698.102.271,84 125.578.523.534,28 1,22

4 2011 143.929.405.966,83 152.447.621.785,31 0,94

5 2012 134.242.915.406,37 136.481.534.402,85 0,98

6 2013 130.327.958.561,75 187.413.987.640,55 0,70

Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 2. Grafik Benefit Cost Ratio

(BCR) atau Nisbah Manfaat biaya PDAM

Kota Malang Tahun 2008-2013

4.1.5 Menentukan Break Even Point

(BEP) atau Titik Impas

Dapat dilihat pada tahun ke-5 nilai

BCR = 0,98 mendekati 1, berarti terjadinya

keseimbangan antara biaya usaha dan

pendapatan terjadi pada tahun ke-4

tepatnya tahun 2011, untuk mengetahui

titik yang pas kapankah terjadi

keseimbangan tersebut, perhitungannya

seperti dibawah ini:

BEP = Tahun sebelum BEP + (biaya usaha

pada saat BEP – pendapatan sebelum BEP)

-80000

-60000

-40000

-20000

0

20000

40000

60000

2008 2009 2010 2011 2012 2013

NP

V (

juta

)

Tahun

0.6

0.7

0.8

0.9

1

1.1

1.2

1.3

1.4

2008 2009 2010 2011 2012 2013

BC

R

Tahun

dibagi (selisih pendapatan pada saat BEP

berada).

BEP

= 4thn + 136.481.534.402−143.929.405.966

134.242.915.406−143.929.405.966

= 4 tahun + 0,7689

= 4 tahun + (0,7689 x 365)

= 4 tahun 281 hari ~ 4 tahun 9 bulan 11

hari

Titik impas terjadi saat pendapatan

usaha dapat mengimbangi biaya usaha.

terjadinya titik impas dengan pendapatan

usaha = biaya usaha terjadi pada saat 4

tahun 281 hari tepatnya pada tahun 2011.

4.1.6 Menentukan Internal Rate of

Return (IRR) atau Tingkat

Pengembalian Internal

Tingkat pengembalian internal

merupakan metode penilaian investasi

untuk mencari tingkat bunga yang

menyamakan nilai sekarang dari aliran kas

netto dan investasi sehingga pada saat IRR

tercapai maka besar NPV sama dengan nol.

Untuk perhitungan IRR maka digunakan

nilai tunai bersih sebagai berikut:

NPV1 = 4.035.545.646

NPV2 = - 2.238.618.996

I1 = 5%

I2 = 7,5%

IRR = I1+ NPV

NPV 1−NPV 2 x (I2 – I1)

IRR =

5% + 4.035.545.646

4.035.545.646−(−2.238.618.996)

x (7,5% - 5%)

IRR = 6,608 %

Tabel 6 Internal Rate of Return (IRR) PDAM Kota Malang pada tahun 2012 – 2014 Masa Lampau (2012) Masa Mendatang (2014) Bunga

NPV Pendapatan Biaya Usaha Pendapatan Biaya Usaha %

116.164.772.661 118.101.922.685 134.242.915.406 130.207.369.760 0,05 4.035.545.646

116.164.772.661 118.101.922.685 134.242.915.406 136.481.534.402 0,075 -2.238.618.996

116.164.772.661 118.101.922.685 134.242.915.406 142.903.326.448 0,1 -8.660.411.042

116.164.772.661 118.101.922.685 134.242.915.406 148.147.051.816 0,12 -13.904.136.410

116.164.772.661 118.101.922.685 134.242.915.406 153.485.258.721 0,14 -19.242.343.315

116.164.772.661 118.101.922.685 134.242.915.406 158.917.947.164 0,16 -24.675.031.759

116.164.772.661 118.101.922.685 134.242.915.406 164.445.117.146 0,18 -30.202.201.740

116.164.772.661 118.101.922.685 134.242.915.406 170.066.768.666 0,2 -35.823.853.260

Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 3 Grafik Internal Rate of Return

(IRR) atau Tingkat Pengembalian Internal

PDAM Kota Malang pada Tahun 2010 –

2013

4.1.7 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dimaksudkan

untuk mengetahui apa yang terjadi dengan

hasil proyek apabila terjadi kemungkinan

perubahan dalam penentuan nilai-nilai

untuk biaya dan manfaat masih merupakan

suatu estimasi (perkiraan), sehingga bila

terjadi asumsi-asumsi yang tidak sama

dengan keadaan sebenarnya.

140,000.00

150,000.00

160,000.00

170,000.00

180,000.00

190,000.00

200,000.00

210,000.00

220,000.00

0.05 0.075 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2

Pendapatan

Biaya Usaha

Bia

ya

Usa

ha

(Juta

)

Bunga

Tabel 7 Rekapitulasi Analisis

Sensitivitas Perubahan Nilai Biaya dan

Manfaat Analisis Sensitivitas B-C B/C IRR

Biaya naik 10%

manfaat tetap 14.561.726.384 1,11 10,22

Biaya turun 10%

manfaat tetap 6.726.546.360 1,05 9,22

Biaya tetap manfaat

naik 10% 5.874.724.778 1,04 8,85

Biaya tetap manfaat

turun 10% 11849768510 1,09 9,95

Biaya naik 10%

manfaat turun 10% -708.083.843 0,99 7,36

Biaya turun 10%

manfaat naik 10% 21.119.486.957 1,15 12,75

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari hasil analisis sensitivitas yang

telah dilakukan, diketahui cukup sensitif

akan adanya perubahan nilai biaya maupun

manfaat akan tetapi nilai BCR masih

berkisar diantara nilai 1 dan sebagian besar

IRR masih diatas suku bunga yang berlaku

yaitu 7,5% berdasarkan peraturan Bank

Indonesia sehingga dapat disimpulkan

bahwa PDAM Kota Malang masih cukup

layak secara ekonomi.

4.2 Prediksi Tarif Dasar Air

4.2.1 Prediksi Jumlah Pelanggan

Contoh untuk perhitungan prediksi

pelanggan rumah tangga menggunakan

metode geometrik:

Pn (jumlah pelanggan pada tahun n) yaitu

tahun 2013 = 118.188 SR

Po (jumlah pelanggan pada tahun awal)

yaitu tahun 2012 = 109.125 SR

t (selang waktu tahun data) = 1

r = Pn

Po

1/t- 1

r = 118.188

109.125

1/1-1

r = 0,083

Setelah didapat nilai r maka dihitung

pertambahan jumlah pelanggan setiap

tahunnya dengan menggunakan rumus:

Pn = Po (1+r)n

Misalnya untuk meramalkan jumlah

pelanggan rumah tangga di tahun 2014

dengan n (selang waktu proyeksi) = 1

tahun maka jumlah pelanggan di tahun

2014 adalah:

Pn = Po (1+r)n

Pn = 118.188 (1+0,083)1

Pn = 128.004 SR

Tabel 8 Prediksi Pelanggan PDAM

Kota Malang pada Tahun 2014-2019

Tahun Juml.

Pelanggan Tahun

Juml.

Pelanggan Tahun

Juml.

Pelanggan

2014 135838 2020 217745 2026 350236

2015 146912 2021 235644 2027 379217

2016 158908 2022 255037 2028 410626

2017 171901 2023 276050 2029 444669

2018 185976 2024 298821 2030 481568

2019 201225 2025 323496 2031 521565

Sumber: Hasil Perhitungan

4.2.2 Prediksi Produksi Air Bersih

Tabel 9 Perhitungan dengan analisis regresi untuk produksi air bersih PDAM Kota

Malang

Tahun

Jumlah

Pelanggan

(SR)

Juml.

Produksi Air

(m3)

XY X2 Y

2

(n) (X) (Y)

2008 90.675 37.820.926 3.429.412.465.050 8.221.955.625 1.430.422.443.497.480

2009 92.970 39.618.144 3.683.298.847.680 8.643.420.900 1.569.597.334.004.740

2010 99.307 39.939.532 3.966.275.104.324 9.861.880.249 1.595.166.216.379.020

2011 106.578 39.194.001 4.177.218.238.578 11.358.870.084 1.536.169.714.388.000

2012 116.184 40.455.757 4.700.311.671.288 13.498.721.856 1.636.668.274.443.050

2013 125.614 40.668.894 5.108.582.450.916 15.778.876.996 1.653.958.939.183.240

Jumlah 631.328 237.697.254 25.065.098.777.836 67.363.725.710 9.421.982.921.895.520

Sumber: Data dan Hasil Perhitungan

Dengan bantuan tabel di atas maka

dihitung nilai A dan B: B=

n(ƩXY−(ƩXƩY))n(ƩX²−(ƩX)²)

=

6(25.065.098.777.836) – (631.328)(237.697.245)

6(67.363.725.710)−(631.328)²

= 58

A= ƩY−BƩX

n

= 237.697.254−(58(631.328))

6

= 33.505.177

Sehingga didapatkan persamaan sebagai

berikut:

Yp = 33.505.177 + 58X

Dimana X di atas merupakan nilai hasil

prediksi jumlah pelanggan di tahun yang

dikehendaki.

Untuk perhitungan produksi air di tahun

2014:

Prediksi jumlah pelanggan pada tahun

2014 (X) = 135.838 SR

Yp = 33.505.177 + 58 (135.838)

= 41.394.381 m3

4.2.3 Prediksi Produksi dan Kebocoran

Air Bersih

Dalam penelitian ini, diketahui

bahwa standard prosentase tersebut

maksimal sebesar 20% (Sumber:

wawancara dengan pihak PDAM Kota

Malang). Sehingga dengan mengacu pada

hasil prediksi produksi air bersih dari tahun

2014-2031 maka volume maksimum

kehilangan air standard yang diperbolehkan

dapat dilihat pada tabel berikut:

Contoh perhitungan kebocoran air pada

tahun 2014:

Jumlah produksi air =41.394.381 m3/thn

Prosentase ijin = 20%

Kebocoran ijin = 41.394.381 x 20%

= 8.278.876 m3

Tabel 11 Prediksi Produksi dan

Kebocoran Air Bersih Kota Malang

Tahun 2014-2019

Tahun

Produksi Air

Bersih per-

tahun (m3)

Prosentasi Ijin

Kebocoran Air

Kebocora

n Air (m3)

2014 41.394.381 20% 8.278.876

2015 42.037.541 20% 8.407.508

Tahun

Produksi Air

Bersih per-tahun (m3)

Prosentasi Ijin

Kebocoran Air

Kebocora

n Air (m3)

2016 42.734.190 20% 8.546.838

2017 43.488.818 20% 8.697.764

2018 44.306.292 20% 8.861.258

2019 45.191.892 20% 9.038.378

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 12 Prediksi Produksi dan

Kebocoran Air Bersih Kota Malang

Tahun 2020-2025

Tahun

Produksi Air

Bersih per-

tahun (m3)

Prosentasi Ijin

Kebocoran

Air

Kebocoran

Air (m3)

2020 46.151.345 20% 9.230.269

2021 47.190.860 20% 9.438.172

2022 48.317.175 20% 9.663.435

2023 49.537.595 20% 9.907.519

2024 50.860.047 20% 10.172.009

2025 52.293.129 20% 10.458.626

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 13 Prediksi Produksi dan

Kebocoran Air Bersih Kota Malang

Tahun 2026-2031

Tahun

Produksi

Air Bersih per-tahun

(m3)

Prosentas

i Ijin Kebocora

n Air

Kebocoran Air (m3)

2026 53.846.169 20% 10.769.234

2027 55.529.286 20% 11.105.857

2028 57.353.458 20% 11.470.692

2029 59.330.600 20% 11.866.120

2030 61.473.636 20% 12.294.727

2031 63.796.592 20% 12.759.318

Sumber: Hasil Perhitungan

4.2.4 Prediksi Tarif Dasar Air

4.2.4.1 Prediksi Tarif Dasar Air dengan

Berbagai Tingkat Suku Bunga Contoh perhitungan tarif dasar air dengan

suku bunga 5% pada tahun 2014

Tarif dasar air 2014:

= (total biaya usaha/(jumlah produksi air-

jumlah kebocoran))

Tarif dasar air 2014

= 183.055.522.812

41.394.381−8.278.876

= Rp. 5.528/m3

Tabel 14 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

dengan Suku Bunga 5%, 7,5%, 10%,

dan 15% Tahun 2014-2019

Tahun Tarif Dasar Air (Rp. )

5% 7,5% 10% 15%

2014 5.528 5.659 5.791 6.054

Tahun Tarif Dasar Air (Rp. )

5% 7,5% 10% 15%

2015 5.715 5.991 6.273 6.856

2016 5.903 6.335 6.787 7.756

2017 6.091 6.692 7.337 8.764

2018 6.277 7.061 7.921 9.893

2019 6.462 7.442 8.543 11.154

Sumber: hasil Perhitungan

Tabel 15 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

dengan Suku Bunga 5%, 7,5%, 10%,

dan 15% Tahun 2020-2025

Tahun Tarif Dasar Air (Rp. )

5% 7,5% 10% 15%

2020 6.644 7.834 9.202 12.560

2021 6.823 8.236 9.899 14.126

2022 6.997 8.647 10.635 15.867

2023 7.166 9.067 11.410 17.797

2024 7.328 9.493 12.225 19.934

2025 7.484 9.926 13.079 22.296

Sumber: hasil Perhitungan

Tabel 16 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

dengan Suku Bunga 5%, 7,5%, 10%,

dan 15% Tahun 2026-2031

Tahun Tarif Dasar Air (Rp. )

5% 7,5% 10% 15%

2026 7.631 10.362 13.972 24.901

2027 7.770 10.802 14.903 27.768

2028 7.899 11.243 15.872 30.918

2029 8.018 11.683 16.877 34.371

2030 8.125 12.122 17.918 38.149

2031 8.221 12.556 18.992 42.273

Sumber: hasil Perhitungan

4.2.4.2 Prediksi Tarif Dasar Air dengan

Kondisi Sensitivitas

1. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat

Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost

yang Diperkirakan dan Produksi Air

Tetap Tahun 2014 - 2019

Tabel 17 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Tetap Tahun 2014 - 2019

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2014 6.081 6.225 6.370 6.660

2015 6.287 6.590 6.900 7.541

2016 6.494 6.969 7.466 8.531

2017 6.700 7.361 8.070 9.641

2018 6.905 7.767 8.714 10.882

2019 7.108 8.186 9.397 12.269

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 18 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Tetap Tahun 2020 - 2025

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2020 7.309 8.617 10.122 13.816

2021 7.505 9.060 10.889 15.539

2022 7.697 9.512 11.698 17.453

2023 7.882 9.973 12.551 19.577

2024 8.061 10.443 13.447 21.928

2025 8.232 10.918 14.387 24.526

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 19 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Tetap Tahun 2026 - 2031

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2026 8.395 11.399 15.369 27.391

2027 8.547 11.882 16.394 30.545

2028 8.689 12.367 17.459 34.010

2029 8.820 12.851 18.565 37.808

2030 8.938 13.334 19.710 41.963

2031 9.043 13.812 20.891 46.501

Sumber: Hasil Perhitungan

2. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat

Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost

yang Diperkirakan dan Produksi Air

Tetap Tahun 2014 – 2019

Tabel 20 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Tetap Tahun 2014 - 2019

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2014 4.975 5.093 5.212 5.449

2015 5.144 5.392 5.645 6.170

2016 5.313 5.702 6.109 6.980

2017 5.482 6.023 6.603 7.888

2018 5.650 6.355 7.129 8.904

2019 5.816 6.698 7.689 10.039

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 21 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Tetap Tahun 2020 - 2025

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2020 5.980 7.051 8.282 11.304

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2021 6.140 7.412 8.909 12.714

2022 6.297 7.783 9.571 14.280

2023 6.449 8.160 10.269 16.017

2024 6.596 8.544 11.002 17.941

2025 6.736 8.933 11.771 20.067

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 22 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Tetap Tahun 2026 - 2031

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2026 6.868 9.326 12.575 22.411

2027 6.993 9.722 13.413 24.992

2028 7.109 10.118 14.285 27.826

2029 7.216 10.515 15.190 30.934

2030 7.313 10.909 16.126 34.334

2031 7.399 11.301 17.093 38.046

Sumber: Hasil Perhitungan

3. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat

Terjadi 10% Penurunan pada Jumlah

Produksi Air Bersih yang Diperkirakan

dan Cost Tetap Tahun 2014 - 2019

Tabel 23 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Penurunan pada

Jumlah Produksi Air Bersih yang

Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun

2014 - 2019

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2014 6.142 6.288 6.434 6.727

2015 6.350 6.656 6.970 7.618

2016 6.559 7.039 7.542 8.617

2017 6.768 7.436 8.152 9.738

2018 6.975 7.846 8.802 10.992

2019 7.180 8.269 9.492 12.393

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 24 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Penurunan pada

Jumlah Produksi Air Bersih yang

Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun

2020 - 2025

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2020 7.382 8.704 10.224 13.956

2021 7.581 9.151 10.999 15.696

2022 7.774 9.608 11.817 17.630

2023 7.962 10.074 12.678 19.774

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2024 8.143 10.548 13.583 22.149

2025 8.315 11.029 14.532 24.774

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 25 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Penurunan pada

Jumlah Produksi Air Bersih yang

Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun

2026 - 2031

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2026 8.479 11.514 15.524 27.668

2027 8.634 12.002 16.559 30.854

2028 8.777 12.492 17.636 34.353

2029 8.909 12.981 18.753 38.190

2030 9.028 13.468 19.909 42.387

2031 9.134 13.951 21.102 46.970

Sumber: Hasil Perhitungan

4. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat

Terjadi 10% Pertambahan pada Jumlah

Produksi Air Bersih yang Diperkirakan

dan Cost Tetap Tahun 2014 – 2019

Tabel 26 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Pertambahan pada

Jumlah Produksi Air Bersih yang

Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun

2014 - 2019

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2014 5.025 5.145 5.265 5.504

2015 5.196 5.446 5.702 6.233

2016 5.367 5.759 6.170 7.051

2017 5.537 6.084 6.670 7.968

2018 5.707 6.419 7.201 8.994

2019 5.875 6.766 7.766 10.140

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 27 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Pertambahan pada

Jumlah Produksi Air Bersih yang

Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun

2020 - 2025

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2020 6.040 7.122 8.365 11.419

2021 6.203 7.487 8.999 12.842

2022 6.361 7.861 9.668 14.424

2023 6.514 8.243 10.373 16.179

2024 6.662 8.630 11.114 18.122

2025 6.804 9.023 11.890 20.269

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 28 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Pertambahan pada

Jumlah Produksi Air Bersih yang

Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun

2026 - 2031

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2026 6.938 9.420 12.702 22.637

2027 7.064 9.820 13.548 25.244

2028 7.181 10.221 14.429 28.107

2029 7.289 10.621 15.343 31.246

2030 7.387 11.020 16.289 34.680

2031 7.473 11.415 17.266 38.430

Sumber: Hasil Perhitungan

5. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat

Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost

yang Diperkirakan dan Produksi Air

Berkurang Tahun 2014 - 2019

Tabel 29 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Berkurang Tahun 2014 - 2019

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2014 6.756 6.917 7.078 7.400

2015 6.985 7.322 7.667 8.379

2016 7.215 7.743 8.296 9.479

2017 7.444 8.179 8.967 10.712

2018 7.672 8.630 9.682 12.091

2019 7.898 9.096 10.441 13.633

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 30 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Berkurang Tahun 2020 - 2025

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2020 8.121 9.575 11.247 15.352

2021 8.339 10.066 12.099 17.265

2022 8.552 10.569 12.998 19.392

2023 8.758 11.082 13.946 21.752

2024 8.957 11.603 14.942 24.364

2025 9.147 12.131 15.985 27.251

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 31 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Berkurang Tahun 2026 - 2031

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2026 9.327 12.665 17.077 30.435

2027 9.497 13.202 18.215 33.939

2028 9.655 13.741 19.399 37.789

2029 9.799 14.279 20.628 42.009

2030 9.931 14.815 21.900 46.626

2031 10.048 15.346 23.213 51.667

Sumber: Hasil Perhitungan

6. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat

Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost

yang Diperkirakan dan Produksi Air

Bertambah Tahun 2014 – 2019

Tabel 32 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Bertambah Tahun 2014 - 2019

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2014 4.523 4.630 4.738 4.953

2015 4.676 4.902 5.132 5.609

2016 4.830 5.183 5.553 6.346

2017 4.983 5.475 6.003 7.171

2018 5.136 5.777 6.481 8.094

2019 5.287 6.089 6.990 9.126

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 33 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Bertambah Tahun 2020 - 2025

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2020 5.436 6.410 7.529 10.277

2021 5.582 6.738 8.099 11.558

2022 5.725 7.075 8.701 12.982

2023 5.863 7.418 9.336 14.561

2024 5.996 7.767 10.002 16.310

2025 6.123 8.121 10.701 18.242

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 34 Rekapitulasi Tarif Dasar Air

saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai

Cost yang Diperkirakan dan Produksi

Air Bertambah Tahun 2026 - 2031

Tahun Tarif Dasar Air (Rp)

5% 7.5% 10% 15%

2026 6.244 8.478 11.432 20.374

2027 6.357 8.838 12.194 22.720

2028 6.463 9.199 12.986 25.297

2029 6.560 9.559 13.809 28.122

2030 6.648 9.918 14.660 31.212

2031 6.726 10.273 15.539 34.587

Sumber: Hasil Perhitungan

4.2.5 Analisis Tarif Dasar Air Bersih

4.2.5.1 Membandingkan Tarif Dasar Air

Berdasarkan Ketentuan PDAM

Kota Malang dan Tarif Dasar Air

Berdasarkan Hitungan Tarif dasar air hasil perhitungan

= Rp.2.729

Tarif dasar PDAM Kota Malang

= Rp. 1.900

Selisih Harga = Rp. 2.729 - Rp. 1.900

= Rp. 829

Tabel 35 Selisih Tarif Dasar Air

Berdasarkan Hitungan Manual dengan

Tarif Dasar Air yang Ditetapkan PDAM

Kota Malang

Tahun

Tarif Dasar Air

Berdasarkan

Perhitungan (Rp/m3)

Tarif Dasar

Air PDAM

Kota

Malang (Rp/m3)

Selisih

Tarif

Dasar Air (Rp/m3)

2008 2.729 1.900 829

2009 3.235 2.800 435

2010 3.909 2.800 1.109

2011 4.946 2.800 2.146

2012 4.170 2.800 1.370

2013 5.842 2.800 3.042

Rata-rata selisih harga 1.488

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 36 Tarif Dasar Air Setelah

Dikurangi Subsidi Pemerintah Tahun

2014 – 2019

Tahun

Tarif Dasar Air

Berdasarkan Perhitungan

(Rp/m3)

Rata-rata

Subsidi Pemerintah

(Rp.)

Tarif Dasar Air

(Rp/m3)

2014 5.659 1.488 4.171

2015 5.991 1.488 4.502

2016 6.335 1.488 4.847

2017 6.692 1.488 5.204

Tahun

Tarif Dasar Air

Berdasarkan Perhitungan

(Rp/m3)

Rata-rata

Subsidi Pemerintah

(Rp.)

Tarif

Dasar Air (Rp/m3)

2018 7.061 1.488 5.573

2019 7.442 1.488 5.954

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 37 Tarif Dasar Air Setelah

Dikurangi Subsidi Pemerintah Tahun

2020 – 2025

Tahun

Tarif Dasar Air

Berdasarkan

Perhitungan

(Rp/m3)

Rata-rata

Subsidi

Pemerintah

(Rp.)

Tarif

Dasar Air

(Rp/m3)

2020 7.834 1.488 6.345

2021 8.236 1.488 6.747

2022 8.647 1.488 7.159

2023 9.067 1.488 7.578

2024 9.493 1.488 8.005

2025 9.926 1.488 8.437

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 38 Tarif Dasar Air Setelah

Dikurangi Subsidi Pemerintah Tahun

2026 – 2031

Tahun

Tarif Dasar Air

Berdasarkan Perhitungan

(Rp/m3)

Rata-rata

Subsidi Pemerintah

(Rp.)

Tarif

Dasar Air (Rp/m3)

2026 10.362 1.488 8.874

2027 10.802 1.488 9.313

2028 11.243 1.488 9.754

2029 11.683 1.488 10.195

2030 12.122 1.488 10.633

2031 12.556 1.488 11.068

Sumber: Hasil Perhitungan

Contoh perhitungan tarif rendah dan tarif

penuh tahun 2014:

Tarif rendah ditetapkan sebesar

= 75% x tarif dasar air

= 75% x 4.171/m3

= Rp. 3.128/m3

Tarif penuh ditetapkan sebesar

= 200% x tarif rendah air

= 200% x 3.128/m3

= Rp. 6.256/m3

Tabel 39 Prediksi Tarif Dasar, Tarif

Rendah, dan Tarif Penuh Air Tahun

2014-2019 Tahu

n

Tarif Dasar

(Rp.)

Tarif

Rendah(Rp.)

Tarif Penuh

(Rp.)

2014 4.171 3.128 6.256

2015 4.502 3.377 6.753

2016 4.847 3.635 7.270

2017 5.204 3.903 7.805

2018 5.573 4.180 8.359

2019 5.954 4.465 8.930

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 40 Prediksi Tarif Dasar. Tarif

Rendah. dan Tarif Penuh Air Tahun

2020-2025

Tahun Tarif Dasar

(Rp.)

Tarif

Rendah(Rp.)

Tarif Penuh

(Rp.)

2020 6.345 4.759 9.518

2021 6.747 5.061 10.121

2022 7.159 5.369 10.738

2023 7.578 5.684 11.367

2024 8.005 6.004 12.007

2025 8.437 6.328 12.656

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 41 Prediksi Tarif Dasar, Tarif

Rendah, dan Tarif Penuh Air Tahun

2026-2031

Tahun Tarif Dasar

(Rp.)

Tarif

Rendah(Rp.)

Tarif Penuh

(Rp.)

2026 8.874 6.655 13.311

2027 9.313 6.985 13.970

2028 9.754 7.316 14.631

2029 10.195 7.646 15.292

2030 10.633 7.975 15.950

2031 11.068 8.301 16.602

Sumber: Hasil Perhitungan

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dengan biaya yang telah dikeluarkan

oleh PDAM Kota Malang dan

pendapatan yang diterima oleh PDAM

Kota Malang berdasarkan data terdahulu

(2008 – 2013) dapat disimpulkan bahwa

PDAM Kota Malang mengalami

kerugian sebesar Rp. 67.842.863.894

dari tahun 2011 – tahun 2013 karena

semakin tingginya beban biaya aktivitas

setiap tahun, seperti pemeliharaan akibat

volume aktivitas, kenaikan harga

material, naiknya tarif dasar listrik,

kenaikan bahan bakar minyak, dan

pengaruh inflasi menyebabkan biaya

operasional PDAM Kota Malang ikut

naik. Sedangkan tarif dasar air yang

diberlakukan oleh PDAM Kota Malang

selama lima tahun terakhir (tahun 2009

– tahun 2013) tidak mengalami

kenaikan sama sekali yang

menyebabkan pendapatan tidak

sebanding dengan biaya usaha yang

setiap tahunnya meningkat, dan tidak

layak secara ekonomi karena hasil

perhitungan IRR atau Tingkat

Pengembalian Internal PDAM Kota

Malang ini lebih kecil dari suku bunga

yang dipakai dalam studi ini yaitu

sebesar 7,5% sedangkan hasil

perhitungan IRR adalah sebesar 6,608%

sehingga PDAM Kota Malang tidak

mengalami keuntungan.

2. Dari hasil perhitungan dan coba-coba

untuk menentukan prediksi tarif dasar

air yang memenuhi syarat pemulihan

kembali (full cost recovery) yaitu tarif

rata-rata sama dengan biaya dasar. Tarif

rata-rata dapat dihitung dengan cara

total pendapatan tarif dibagi total

volume air terjual. Dari hasil

perhitungan didapatkan tarif rata-rata

sebesar Rp. 5.060 sedangkan tarif dasar

sebesar 5.042, yang berarti dapat

memenuhi prinsip pemulihan kembali

(full cost recovery) bagi PDAM Kota

Malang. Kemampuan penduduk secara

umum dilihat dari standard UMK

setempat dimana pengeluaran rumah

tangga untuk memenuhi kebutuhan air

minum setiap bulan pada tahun 2014

adalah sebesar 4% x Rp. 1.587.000 =

Rp. 63.480. Rata-rata kebutuhan air

bersih setiap bulan di Kota Malang pada

tahun 2014 adalah 18,95 m3 x Rp. 4.171

= Rp. 79.039 sehingga melebihi prinsip

keterjangkauan. Manfaat lain yang dapat

diperoleh dari tarif dasar air yang telah

diprediksi contohnya dapat memberi

himbauan kepada masyarakat setempat

untuk menghemat pemakaian air

sehingga sesuai dengan kebutuhan dasar

minimum yaitu 10 m3/keluarga/bulan

atau menambahkan subsidi dari

pemerintah, maka tarif dasar air yang

dianggap sudah memenuhi syarat

kelayakan ekonomi adalah sebagai

berikut:

Prediksi tarif dasar air tahun 2014 –

2019:

Tahun 2014 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 4.171

Tahun 2015 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 4.502

Tahun 2016 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 4.847

Tahun 2017 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 5.204

Tahun 2018 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 5.573

Tahun 2019 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 5.954

Prediksi tarif dasar air tahun 2020 –

2025:

Tahun 2020 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 6.345

Tahun 2021 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 6.747

Tahun 2022 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 7.159

Tahun 2023 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 7.578

Tahun 2024 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 8.005

Tahun 2025 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 8.437

Prediksi tarif dasar air tahun 2026 –

2031:

Tahun 2026 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 8.874

Tahun 2027 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 9.313

Tahun 2028 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 9.754

Tahun 2029 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 10.195

Tahun 2030 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 10.633

Tahun 2031 tarif dasar air per – m3

adalah Rp. 11.068

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis

sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Melihat begitu detailnya penelitian ini,

sebaiknya untuk mempersingkat waktu

penelitian ini pengumpulan data

dilaksanakan selengkap dan serinci

mungkin agar tidak menyulitkan

perhitungan dan membuang-buang

waktu.

2. Untuk dinas terkait perlunya ketelitian

dalam pencatatan data-data yang terkait

dalam penentuan harga air, sehingga

dapat memberikan data yang jelas,

transparan, dan tidak menimbulkan

kesimpangsiuran atau kehilangan data

yang pastinya akan berguna dalam

menganalisis dan menentukan

kelayakan ekonomi bagi perusahaan,

agar semua pihak merasa diuntungkan

dan tidak ada yang dirugikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. BI Rate. Jakarta: Bank

Indonesia.

http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-

rate/data/Default.aspx Anonim. 2008. Profil PDAM Kota Malang.

Diktat Presentasi Tahunan. PDAM

Kota Malang. Malang.

Giatman, M. 2007. Ekonomi Teknik

.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kodoatie, Robert J. 2002. Analisa Ekonomi

Teknik. Yogyakarta: Andi

Kuiper, Edward. 1971. Water Resources

Project Economics. Butterworths,

London, England.