Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong,...

6
68 Firdaus Maskuri JIK TekMin Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Firdaus Maskuri Jurusan T. Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPN "Veteran" Yogyakarta Abstract Research area ts located in the Karangbolong, about 15 lon sotuthern part of Gombong, administrative into Kecamatan ayah, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah. Stratigraphtcally Karangbolong area is dominated by volcanic rocl<s of Gabon Formation consisting of andesite lava, pyroclastic breccias and nfbreccias and than unconformity limestone ofKalipucang Formation. And andesite intrusive volcanic breccias of Gabon Formation. The result indicated that this area shown two hydrothermal alteration zones. Thesezones are quarts-serisite/illite-pirite Zone (Argillic Type) and Chlorite-carbonate-epidote Zone (Propylitic Type).Arglic alteration zone, indicate that appearance of quarts, calsedon, clay mineral (illite)-serisite and pyrite. Appearance ofquartz, chalcedony, and adularia minerals indicated that this depositformed on low temperature. Usually, the crustifonn structureformed onlov, sulfides epithermal.Propilytic alteration zone, indicate that appearance ofcarbonate, chlorite and epidote. A large part this zone arranged by mineral association ofChlorite- quartz-carbonate (calcite)-adularia, sometimes a clayepidotic-pyrite formed around 25f C. Abstrak Daerah penelitian terletak I 5 km di sebelahselatan kota Gombong, secara geografis terletakpada 2036'52"87 - 2oj9'50"8T dan /SZ'2a"rc-/U'SO"LS dansecaraadministratiftermasukKecimatanAiah,KabupatenKebumen,PropinsiJawaTengah. Stratigrafi daerah Karangbolong tersusun oleh litologi batuan vulkanik Formasi Gabon yang terdiri dari lava andesit, breksi piroHastik dan brel<si tufan dan tufa, l<emudian tidak selaras di atasnya diendaplan batugamping Kalipucang serta satuan batuan andesit yang menerobos brel<.si vulkanik Formasi Gabon. Hasil pembahasan menunjul<kan bahwa daerah penelitian terjadi 2 zona alterasi hidrotermal yaitu Zone kuarsa-serisit/illit-pirit Qipe argilik) dan Zone ldorit-karbonat-epidot (lipe propilitik). Zone alterast argilih ditandai hadirnya kuarsa, kalsedon, mineral Iempung (illit)-serisit dan pirit. Kehadiran mineral lanrsa, kalsedon dan adularia menunjukkan endapan ini terbentuk pada kisaran temperatur yang rendah dan struhur cntstiftrm umumnya terjadi pada epitermal sulfida rendah. Zona alterasi propilitilg dilandai hadinrya karbonat, Horit, epidot. Sebagian besar zona ini disusun oleh himpunan mineral klorirkuarsa-ltarbonat (kalsit)-adularia, yang kadang disertai lempung-epidot-pirit yang terbentukpada temperatur sekitar 25OC. Kata-kata kunci: alterasi, hidrotermal, Formasi Gabon PENDAIIULUAN Daerah penelitian terletak 15 lfln. di sebelah selatan kota Gombong, secara eeoprafis terletak pada 2%6'52'BT - 2T39'50"BT iunfy'zs'Ls - 7044 50" LS dan secara administatif tennasukdalam Kec. Ayah, KabupatenKebumen, Fropinsi Jawa Tengah (Gambar 1). Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajaxi alterasi hidrotermal yangterjadi di daerah penelitian ditinjau dari data hasil analisa petrografi dan kimia batuan. Alterasi hidrotermal merupakan proses kompleks yangmeliputiperubahan secara mineralogi, kimiawi, dan tekstur yang dihasilkan dari interaksi larutan hidrotermal dengan batuan yang dilaluinya pada kondisi kimia fisika tertentu(Pirajno, 1992). Bebe- rapa faktor yang berpengaruh pada proses alterasi hidrotermal adalah termperatur, kimia fluida, tekanan, komposisi batuan induk, durasiaktifitas hidrotermal dan permeabilitas. Walaupun faktor-faktor tersebut saling terkait, namun faktor temperaturdan kimia fluida merupakan faktor yang dominanberpengaruh pada alterasi hidrotermal (Corbett dan Leach, I 996). Alterasi dapat menghasilkan minetal bijih, namun demikian tidak semua batuan yang mengalami alterasi hidrotermal dapat menghasilkan mineral bijih. Bebe- rapa alterasidapatdibedakan dari kehadiran asosiasi mineral ubahan atau sekunder yang membentuk alterasi yang bersangkutan. Dengan kata lain setiap zonasi ditunjukkan oleh kandungan mineral alterasi yang spesifik. Pengelompokan tipe alterasi hidrotermal padasuatu endapan telahbanyak dilakukan olehpara ahli antara lain MeyerdanHemley (1967), Lowell dan Guilbert (1970) sertaThomson (1996).Lowell dan Guilbert (1970)membagi tipe alterasi ke dalam:Potasik (K. feldspar, biotit, serisit, klortit, kuarsa), Fillik (kuarsa,

Transcript of Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong,...

Page 1: Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong, …repository.upnyk.ac.id/2482/1/Studi_Alterasi_Hidrotermal_daerah...hidrotermal dapat menghasilkan mineral bijih. Bebe-rapa alterasi

68 Firdaus Maskuri JIK Tek Min

Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong, Kabupaten Kebumen,Jawa Tengah

Firdaus MaskuriJurusan T. Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPN "Veteran" Yogyakarta

Abstract

Research area ts located in the Karangbolong, about 15 lon sotuthern part of Gombong, administrative into Kecamatan ayah,Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah.Stratigraphtcally Karangbolong area is dominated by volcanic rocl<s of Gabon Formation consisting of andesite lava, pyroclasticbreccias and nfbreccias and than unconformity limestone ofKalipucang Formation. And andesite intrusive volcanic breccias ofGabon Formation.The result indicated that this area shown two hydrothermal alteration zones. These zones are quarts-serisite/illite-pirite Zone(Argillic Type) and Chlorite-carbonate-epidote Zone (Propylitic Type). Arglic alteration zone, indicate that appearance of quarts,calsedon, clay mineral (illite)-serisite and pyrite. Appearance ofquartz, chalcedony, and adularia minerals indicated that thisdepositformed on low temperature. Usually, the crustifonn structureformed onlov, sulfides epithermal.Propilytic alteration zone,indicate that appearance ofcarbonate, chlorite and epidote. A large part this zone arranged by mineral association ofChlorite-quartz-carbonate (calcite)-adularia, sometimes a clayepidotic-pyrite formed around 25f C.

Abstrak

Daerah penelitian terletak I 5 km di sebelah selatan kota Gombong, secara geografis terletakpada 2036'52"87 - 2oj9'50"8T dan/SZ'2a"rc-/U'SO"LS dansecaraadministratiftermasukKecimatanAiah,KabupatenKebumen,PropinsiJawaTengah.Stratigrafi daerah Karangbolong tersusun oleh litologi batuan vulkanik Formasi Gabon yang terdiri dari lava andesit, breksipiroHastik dan brel<si tufan dan tufa, l<emudian tidak selaras di atasnya diendaplan batugamping Kalipucang serta satuanbatuan andesit yang menerobos brel<.si vulkanik Formasi Gabon.Hasil pembahasan menunjul<kan bahwa daerah penelitian terjadi 2 zona alterasi hidrotermal yaitu Zone kuarsa-serisit/illit-piritQipe argilik) dan Zone ldorit-karbonat-epidot (lipe propilitik). Zone alterast argilih ditandai hadirnya kuarsa, kalsedon, mineralIempung (illit)-serisit dan pirit. Kehadiran mineral lanrsa, kalsedon dan adularia menunjukkan endapan ini terbentuk padakisaran temperatur yang rendah dan struhur cntstiftrm umumnya terjadi pada epitermal sulfida rendah. Zona alterasi propilitilgdilandai hadinrya karbonat, Horit, epidot. Sebagian besar zona ini disusun oleh himpunan mineral klorirkuarsa-ltarbonat(kalsit)-adularia, yang kadang disertai lempung-epidot-pirit yang terbentukpada temperatur sekitar 25OC.

Kata-kata kunci: alterasi, hidrotermal, Formasi Gabon

PENDAIIULUAN

Daerah penelitian terletak 15 lfln. di sebelah selatankota Gombong, secara eeoprafis terletak pada2%6'52'BT - 2T39'50"BT iunfy'zs'Ls - 7044 50"LS dan secara administatif tennasuk dalam Kec.Ayah, Kabupaten Kebumen, Fropinsi Jawa Tengah(Gambar 1).

Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajaxialterasi hidrotermal yang terjadi di daerah penelitianditinjau dari data hasil analisa petrografi dan kimiabatuan.

Alterasi hidrotermal merupakan proses kompleksyang meliputi perubahan secara mineralogi, kimiawi,dan tekstur yang dihasilkan dari interaksi larutanhidrotermal dengan batuan yang dilaluinya padakondisi kimia fisika tertentu (Pirajno, 1992). Bebe-rapa faktor yang berpengaruh pada proses alterasihidrotermal adalah termperatur, kimia fluida, tekanan,

komposisi batuan induk, durasi aktifitas hidrotermaldan permeabilitas. Walaupun faktor-faktor tersebutsaling terkait, namun faktor temperatur dan kimiafluida merupakan faktor yang dominan berpengaruhpada alterasi hidrotermal (Corbett dan Leach, I 996).

Alterasi dapat menghasilkan minetal bijih, namundemikian tidak semua batuan yang mengalami alterasihidrotermal dapat menghasilkan mineral bijih. Bebe-rapa alterasi dapat dibedakan dari kehadiran asosiasimineral ubahan atau sekunder yang membentukalterasi yang bersangkutan. Dengan kata lain setiapzonasi ditunjukkan oleh kandungan mineral alterasiyang spesifik.

Pengelompokan tipe alterasi hidrotermal pada suatuendapan telah banyak dilakukan oleh para ahli antaralain Meyer dan Hemley (1967), Lowell dan Guilbert(1970) serta Thomson (1996). Lowell dan Guilbert(1970) membagi tipe alterasi ke dalam: Potasik (K.feldspar, biotit, serisit, klortit, kuarsa), Fillik (kuarsa,

Page 2: Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong, …repository.upnyk.ac.id/2482/1/Studi_Alterasi_Hidrotermal_daerah...hidrotermal dapat menghasilkan mineral bijih. Bebe-rapa alterasi

VoL 16, No.2, Juli - Desember 2003 Studi alterasi hidrotermal

fJ,rltuu*ffi,fitnfinrlrerro

ffirm,eobon

Eg ldtiilrolprcnhesr

F f

.\a

;1lt*

aal

Gambar l. Lokasi daerah penelitian

serisit, pirit hidromika, klorit), Argilik (Kaolinit,montnorilonit, klorit), Propilitik (klorit, epidot).

Thomson dan Thomson (1996) membagi tipe alterasiuntuk endapan epitermal sulfidasi rendah (lowsulphidation) menjadi 6 tipe alterasi dengan beberapazona himpunan mineral dan mineral kuncinya. Enamtipe alterasi yaitu : Silisik - Adularia, Serisitilgtugilik, Argilik Lanjut-Acid Sulphate, Silika-Karbonat, Propilitik - Alterasi Zeolitik.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan yaitu samplingyang diambil dari hasil pemboran pada lubang borKB 01. Kemudian hasil pemboran tersebut dianalisasecara megaskopis, baru dilakukan sampling sejumlatr35 contoh batuan, yang kemudian dilakrrkan sayatanpoles dan sayatan tipis. Setelah disayat dianalisispetrografi dan mineralografinya.

TATANANGEOLOGI

Struktur Geologi

Dari hasil pengamatan gejala struktur dan pengukurankemiringan lapisan batuan, strukfur geologi yang

berkembang di daerah penelitian adalah struktur sesaryang umurnnya sesar mendatar G. Peleng, SesarLondeng _Sesar Srati. Struktur sesar ini mempunyaiarah umum Baratlaut-Tenggara sampai denganTimurlaut-Baratdaya yang berkembang pada satualbatuan breksi vulkanik.

Di daerah penelitian urat-wat kuarsa denganmineralisasi umumnya ditemukan mengisi strukhrsesar. Gejala mineralisasi yang tersingkap berupazona ubahan (argilitisasi dan propilitisasi) padabatuan-batuan breksi vulkanik Formasi Gabon.Sebelum terjadi mineralisasi yaitu pada periodeMiosen Awal terjadi aktifitas magmatik dalampembentukan busur dan aktifitas magma kembaliterjadi pada Periode Miosen Akhir sampai Pliosen.Zona sesm yang terjadi pada mulanya diperkirakanmerupakan rekahan tarik (tension gash fracture) yartgdiisi oleh larutan hidrotermal pembawa bijih emas.Zona rekahan ini berkembang menjadi sesar dan aktifsampai pernbentukan urat kuarsa yang ditunjukkanoleh penggerusan (brelrsiasi) pada urat dan batuansamping. Zona gerusan (zona sesar) yang berkembangmerupakan sesar mendatar diakibatkan oleh gayakompresi sebagai gaya:utarnanya yang berarah relatifUtara-Selatan.

Page 3: Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong, …repository.upnyk.ac.id/2482/1/Studi_Alterasi_Hidrotermal_daerah...hidrotermal dapat menghasilkan mineral bijih. Bebe-rapa alterasi

'10 Firdaus Maskuri

Stratigrafi

Stratigrafi daerah penelitian tersusun dari satuanbreksi vulkanik Formasi Gabon yang berumurOligosen Akhir-Miosen Awal yang diterobos batuanaldesit, kemudian secara tidak selaras di atasnyadiendapkan Satuan batugamping Formasi Kalipu-cang. Stratigrafi daerah penelitian (Gambar 2).

Sstuun brehsi-vulkanik Gsbon. Satuan ini menempatisebagian besar daerah penelitian di bagian selatanyang tersusun dari breksi piroklastik dengankomponen batuan terdiri dari andesit, tufa, lava andesitdengan bentuk butir menyudut sampai menyuduttanggung.

Satuan batugamping Kalipucang. Satuan inidisusun oleh batugamping terumbu, batugampingbioklastik dan sisipan batugamping pasiran. Satuanini terletak tidak selaras di atas satuan breksivulkanik Gabon dan tersebar di baeian utara daerahpenelitian.

Satuan intrusi andesit. Satuan ini tersingkap di tigalokasi yaitu G. Gadung, G. Poleng, dan G. Arjunayang menerobos satuan batuan vulkanik Gabon.Berdasarkan kondisi fisik batuannya, keberadaannyayang mengintrusi satuan breksi gabon, atau sejarahtektonilcrya maka intrusi ini serupa dengan intrusiandesit di daerah Cilacap di samping lokasinya yangsangat berdekatan maka umur satuan intrusi ini di-sebandingkan dengan umur batuan intrusi di daerahCilacap. Berdasarkan hasil pentarikfian radiometri

JIK Tek Min

metode K-Ar maka umur intrusi antara 8,9 Ma dan 3Ma (Soeria Atmadja, dkk, 1991).

HASIL PEMBAHASAN

Alterasi Hidrotermal

Hasil pengamatan sampel pemboran secara megas-kopis menunjukkan bahwa dari 35 contoh batuan yangdiambil dari lubang bor KB 0l dapat diidentifikasikanbahwa batuan samping pada umumnya terdiri daribatuan sedimen dari satuan breksi Gabon yang berupabreksi wlkanik, breksi tufaan, tufa lapili) sertabatulempung, batupasir.

Berdasarkan himpunan mineral ubahan dengan me-ngacu pada klasifrkasi Thomson dan Thomson 1996(Tabel 3.1) maka alterasi hidrotermal yang terjadi didaerah penelitian terbagi dalam dua zona alterasi yaitu:l. Zona kuarsa - serisit/illit - pirit (Tipe argilik)2. Zonaklorit - karbonat - epidot (Tipe propilitik).

l. Zona kuarsa - serisit/illit - pirit (Tipe argilik)Secara megaskopis, conto inti bor KB 0l ini me-nunjukkan zona alterasi kuarsa, illit-pirit, yang di-tunjukkan dengan adanya asosiasi urat kuarsa hadir-nya mineral utama berupa kuarsa (SiO2), kalsedon(SiO2) yang bisa dihasilkan dari devitrifikasi abuvulkanik. adularia (K2AL2Si2O8). Mineral kuarsa,dan kalsedon, menunjukkan warna putih keabu-abuan, amorf sebagian pecah-pecah dan berstruklurwggy. Kuarsa membentuk cockade dan berteksturcolloform (Foto 3.1). Hadir pula mineral lempung,

T]MUR GEOLOGT sAruAlt BAruAtrKETER]I}IGA}T

zakat{ KAI.A Batuan Sedimen Batuan Beku

TER

IER

MI

EN

Tengah ffi Satuan batugamping Kalipucang td:batugamping terumbu,batugamping bioklastik dan sisipanbatugamping pasiran,

Satuan breksivulkanik Gabontd: breksi piroklastik, lava amdesit,breksi,tuf, tufa.

Intrusiandesit

Awaf

Oligosen

Gambar 2. Stratigrafi Daerah Penelitian (penulis)

Tabel 3. I . Klasifikasi tipe alterasi dan himpunan mineral pada endapan epitermal sulfidasi rendah (Thomson dan Thomson, I 996).

i Tipe Afterasi li Z^ne (Ilimpunan Mineral) rl| .-- * "- - .,(-Cltaktebal meJuqakan minerd lqryi) -*.-*-.*-"**-*J.

i Silisik -."- _ _ __. _ Jl Ku$$g,lqlsedo4,op4,Ulit-helptirg _ --- _ ..**_**j:f Aaudi**

------*-- -"-- - '

isilsitrEAftttii,-.._*--*:*:::j- liE;i [#;iAgla;i.o.uiuilit lif;;A;iil ta;ffiAsil"S"rpugt--:****l i $ti#t, "r*1, k'[rob;iiiilopar, r*]&on't;d'iuipiipd;fuidiJj!{-*

*-:- :: i

Page 4: Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong, …repository.upnyk.ac.id/2482/1/Studi_Alterasi_Hidrotermal_daerah...hidrotermal dapat menghasilkan mineral bijih. Bebe-rapa alterasi

VoL 16, No.2, Juli - Desember 2003

serisit dan pirit, mineral pirit dalam bentuk diseminasisetempat teroksidasi tingkat lemah-sedang dansebagian berpori. Adularia umunnya tidak tampakjelas, secara megaskopis karena mengisi ruang kosongdiantara fragmen kuarsa, sedangkan mineral lempungtampak berwama abu-abu kecoklatan sampai putihkekuningan.

Foto 1. Urat kuarsa dengan fragmen kuarsa berbentukcoclade (C-H, 3-7) dengan struktur vuggt (C-D,2-3),enuustiform (I-j, 6-7) terlihat himpunan mineral kuarsa

(D-I,8-10), kalsedon (E-J, 1-3).

Secara mikroskopis, urat kuarsa dengan zona kuarsaserisit-pirit memperlihatkan warna abu-abu sampaiputih kekuningan terdiri dari kuarsa denganpemadaman bergelombang, anhedral, saling menguncidan memiliki struktur mosaik.* Kalsedon memiliki sifat optis mirip kuarsa tetapi

biasanya berstuktur agregat dan halus kadangberbentuk radial atau berlapis dan biasanya relieflebih tinggi dari kuarsa.

* Adularia (K2AI4Si2Os) memiliki sifat optis sepertiortoklas, berwarna abu-abu dan berelief rendah.Pada nikol sejajar adularia tampak tidak berwarnadan keberadaannya mengisi pori (Foto 3.2).Adularia terbenhrk pada temperatur rendah ( I 50"C),dan umumnya saling tumbuh (intergrowth) dengankuarsa dan kalsit dengan mengisi ruang kosong diantara kuarsa.

Lingkungan pembentukan adularia biasanya padabatuan samping di sekitar urat, mengisi rekatran danpada zona permeabel. Llmumnya terbentuk padakedalaman sedang-dangkal, pada lingkungan epitermalatau sistem geothermal. Adularia, tru*sa dapatmengganti mineral induk sepanjang pinggir urat dansatuan batuan yang permeabel. Menurut Thomson danThomson (1996), zone ini termasuk dalam alterasiargilik, yang ditandai dengan hadimya kuarsa dankalsedon serta mineral lempung (l/ftr)-serisit dan pirit(lihat Tabel3.l)

Kehadiran mineral kuarsa, kalsedon dan adularia me-nunjukkan endapan ini terbentuk pada kisaran tempe-

Studi alterasl hidrotermal 71

ratur yang rendah (Ken, 1959), struktur crustiformumumnya terjadi pada epitermal sulfida rendah (Whitedan Hedenquist, 1995). Sedangkan struktur vuggydiakibatkan oleh adanya pelepasan asam pada pH<2(Stoffregen, 1987 dalam White dan Hedenquist, 1995).

Foto 3.2. Sayatan urat kuarsa dengan himpunan mineralkuars4 (putih G-J, 8-9), kalsedon (abu-abu, A-C, 6-10) dan

adularia (abu-abu gelap A-C), l-2 nikol silang, M40x.

2. Zona klorit - karbonat - epidot (Tipepropilitik)

Hasil pemetaan geologi (alterasi) zona ini dijumpaipada satuan breksi vulkanik Gabon. Berdasarkananalisis megaskopis terhadap conto inti bor KB 01,zona ini hadir menempati daerah sempit, dan umum-nya berada di bagian luar dari zona alterasi argilik.Zona tni memperlihatkan warna abu-abu kehijauan,tersusun oleh mineral klorit, epidot, kuarsa, kalsit,karbonat dan pirit dalam benruk diseminasi teroksidasilemah mengisi rekahan.

Hasil analisis petrografi dari semua conto inti bor KB01, muncul mineral karbonat, klorit serta epidot. Halini menunjukkan bahwa zona ini termasuk dalamzona alterasi klorit-karbonat-epidot. Pada pengamatannikol silang, zona ini memperlihatkan wiuna abu-abukecoklatan, tekstur piroklastik, struktur shatter crqckdan glass shards, fragmen anhedral-sttbhedral, kar-bonat sebagai semen adularia mengisi ruang kosongatau pori, kemas terbuka dan sortasi sedang. Kompo-sisi mineral yang hadir terdiri dari mineral primerberupa plagioklas dan mineral opak, mineral sekunderberupa kalsit, kuarsa, epidot, adularia, klorit, serisitdan lempung.

Berdasarkan wutan pembentukan dan stabilitas mine-ral ubahan yang hadir, zona alterasi ini sebagian besardisusun oleh himpunan mineral klorit-kuarsa-karbonatftalsit)-adularia, yang kadang disertai lempung-epidot-pirit. Menurut Creasey (1966), Pirajno (1992),Thomson dan Thomson (1996), Anonim (1997), zonaalterasi ini termasuk tipe alterasi propilitik dengantemperatur pembentukan sekitar 250"C (Hedenquistdan Houghton, 1988).

Page 5: Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong, …repository.upnyk.ac.id/2482/1/Studi_Alterasi_Hidrotermal_daerah...hidrotermal dapat menghasilkan mineral bijih. Bebe-rapa alterasi

'12 Firdaus Masburi

Foto 3.3. Zona gerusan dengan himpunan mineral danlempung (G-H, 9-10), kuarsa (E-G 7-8) yang berstrukrur

vugg.

Alterasi propilitik ini biasanya disebabkan oleh larutanhidrotennal yang banyak mengandung Ca, H2O danCO2 serta sedikit ff piralno, 1992). Kehadiranmineral karbonat ftalsit, klorit dan adularia) menun-julkan batrwa pH fluida mendekati netral (Corbett dankach, 1993, White dan Hedenquist, 1995). Alterasiini umumnya terjadi secara regional di sekitar sistemepitermal dan geothermal (Held et al, 1987, Thomsondan Thomson, 1996).

Berdasarkan uraian di atas, terdapat 2 tahap alterasihidrotermal di daerah penelitian (Tabel 3.3) sbb:l. Diawali dengan naiknya larutan hidrotermal yang

berealsi dengan batuan samping, membentuk zonakumsa kalsedon, pirit yang over print dan erwelopedengan adularia dan serisit dalam bentuk urat danzona gerusan membenfirk alterasi argilik

2. Tahap terakhir dicirikan dengan kehadiran mineralkarbonat, kalsit, klorit dan epidot, membentukalterasi propilitih.

t r24,4-t27,2I 12'1,2-143,5I r43,s-rso,or t a n A t o < 1

f-*iltilil*'ii-l f--***.ffifi ;, **^-l r"-**Tit*iii

JIK Tek Min

Foto 3.4. Himpunan mineral karbonat, klorit dankuarsa pada breksi vulkanik.

Tabel3.2. Tahap pembentukan mineral alterasi

Keterangan:Mineral utamaMineral tambahan

rit 0<drili)'dfrht ftalsedon) ad (adularia), ser (serisit)car ftarbonat), chl ftlorit) ep (epidot)

-*"'l i

Argilik

:Kalsit: Epidot

rcea;5fGe45 **l

i- u*i stockwo". """*l ffiqr;hil*-**l i*"^"***- ll| 64,5-78,6 | | Andesit l; py-chl-qz I i !;| 78,6-124,4 ll Breksi li py-kal-qz-chal li ll

Keferangan:@cpvchl

:Kuars4:Kalkopiri!:Klorit,

Breki ll az-py+pyDasit li pvCzAndesit li qz-py+py

i 1:9,H9:,1Breksi li pyqz-kali 167,0-r68,0 Andesit li pyaz-chl-kal

i i;o:;-iil,iI r8f i4e2,7t 218.9-227^0

Uratkuarsa li qr-py-.pyAndesit li py-qz-chl

i 218,9-227,0| 227,0A39,sr f 2 ( } < t o r n

Andesit 11 qr-py-cpyAndesit-tuf lj qz-py-kalAndesit

: Kalsedon,:Pirit,:Kalkopirit.

KalEp

ChalPyKpv

daerah penelitian

*1rr{E{AI,*lUfe-lR[SI] tallrpAlT'Etursl

Su{$qf,*lsg.{9p.,AtltlSds;scii$lrKnq$orctilialx!1Kloril{pidrxPirit

Zo.na:Alterari qt-chd-pyov-c{rrintlcn',$hlpcdgn gditct.

calb-ghi:gF

$$q4l$r*!ii 4eilili Piopilitik

Tabel 3.3. Hasil analisis alterasi hidrotermal berdasarkan data bor pada KB 01 adalah :

i PropilitikI

i 239,s-291,0

Page 6: Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong, …repository.upnyk.ac.id/2482/1/Studi_Alterasi_Hidrotermal_daerah...hidrotermal dapat menghasilkan mineral bijih. Bebe-rapa alterasi

VoL 16, No.2, Juli - Desember 2003

Alterasi propilitik ini biasanya disebabkan olehlarutan hidrotermal yang banyak mengandung Ca,HzO dan CO2 serta sedikit If (Pirajno, 1992),kehadiran mineral karbonat ftalsit), klorit danadularia menunjukftan bahwa pH fluida mendekatinetral (Corbett dan Leach, 1993, White danHedenquist, 1995).

Alterasi ini umumnya terjadi secara regional di sekitarsistem epitermal dan geothermal (Held et al, 1987,Thomson dan Thomson, 1996).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkanbahwa:

L Daerah penelitian telah terjadi 2 zona alterasihidrotermal yaitu :Zona kuarsa-serisit/illit-pirit(Tipe argilik), dan Zona klorit-karbonat-epidot(Tipe propilitik).

2. Zona alterasi argilik, ditandai hadimya kuarsa,kalsedon, mineral lempung (i/ftr)-serisit dan pirit.Kehadiran mineral kuars4 kalsedon dan adulariamenunjukkan endapan ini terbentuk pada kisarantemperatur yang rendah dan struktur crustiformumumnya terjadi pada epitermal sulfida rendah.

3. Zona alterasi propilitik, ditandai hadimlakarbonat, klorig epidot. Sebagian besar zona inidisusun oleh himpunan mineral klorit-kuarsa-karbonat (kalsit)-adulariq yang kadang disertailempung-epidot-pirit yang terbentuk padatemperatur sekitar 250' C.

4. Ada dua tahapan allterasi hidrotermal diawalidengan naiknya larutan hidrotermal yang bereaksidengan batuan samping, membentuk zona kuarsakalsedon, pirit yang over print dan erwelopedengan adularia dan serisit dalam bentuk urat danzone gerusan membentuk alterasi argilik Tahapteraktrir dicirikan dengan kehadiran mineralkarbonat, kalsit, klorit dan epido! membentukalterasi propilitik.

DAFTARPUSTAKA

Corbett, G.J., Leach, T.M., 1996. Southwest PasificRim Gold Copper System, Structure, Alterationand Mineralization., manual for explorationworl<shop presented at Jakart4 p. 186.

Craig, J.R., Vaughan, D.J., 1981. Ore microscopy andore petrograplty., Joln Wiley and Sons., NewYork,406 hal.

Studi Formasi Andesit Tud

Guilbert, G.M. Park, C.F., 1986. The Geologt of OreDeposits., ll/.H.Freeman and Company., NewYork., 985 hal.

Heald, P., Foley, N.K. and Hayba, D.O., 1987.Comparative Anatomy of Volcanic-hostedEpithermal Deposits: Acid Sulphate andAdularia-sericite Types: Economic Geologlt,v.82,l-26hal

Hedenquist, J.W., Houghton, B.F., 1988. EpithermalGold Mineralization and its VolcanicErwironments., Mt. Mangani, Sumatra,Indonesia.,4l5 hal.

Jensen, M, L., Batemen, A.M,, 1981. EconomicMineral Deposits, Revised Printing., John Wileyand Sons, New York., 593 hal.

Kerr, P.F., 1959. Optical mineralogt, Third Edition.,Mc.Graw-Hill Book Company, Inc., New YorkToronto, London, Kogakusha Company,inc.,Tokyo.,442ha1.

Meyer, C. and Heinley, J.J., 1967. lilallrockalteration, in Barnes, H.L., ed., Geochemistry ofHydrothermal Deposits, New York, Holt,Reinlrart and Winston, p.166'235.

Pirajno,F., 1992. Hydrothermal Mineral Deposits,Principles and Fundamental Concepts for theExploration Geologist., Springer-Verlag., NewYork., hal. 100-215,

Soeria Atnadja R., Maury, R.C., Bellon, H.,Pringgoprawto, H,, Polve, M., and Priadi, 8.,1991. The Tertiary Magnetic Belts in Java. In;Utomo,E.P., Santoso,H., and Sopaheluwakan,J.,eds., Dynamic of Subduction and its products.R&D Centre for geotechnology, IndonesiaInstitute of Science Bandung., hal.99-119.

Sumantri, T.A.F., Hartono, T., 1998. StudiPendahuluan Mineralisasi Hidrotermal di daerahGombong Selatan, Kabupaten Kebumen, JawaTengah. Laporan Teknis No. 02101.63151SDMAT/IIVI998.

Taylor, R.G., 1996. Ore Textures, Recognition andInterpretation, Alteration Tutures, James CookUniversity, North Queensland-Australia., 5 8 hal.

Thomson, A.J.B., Thomson, J.F.H., 1996. Atlas ofAlteration, a Field and Petrographic Guide toHydrothermal Alteration Minerals., GeologicalAssociation of Canada.,l 16 hal.

White, N.C. and Hedenquist, J.W., 1995. EpithermalGold Deposits: Styles, Characteristics andExploratiorl SEG News Letter No.23, Society ofEconomic Geologists.