STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE...

123
STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE FITOREMEDIASI MENGGUNAKAN TANAMAN SENGGANI (Melastoma malabathricum) TESIS OLEH SARLAN G2L113001 PROGRAM STUDI KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017

Transcript of STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE...

Page 1: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

i

STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE

FITOREMEDIASI MENGGUNAKAN TANAMAN SENGGANI

(Melastoma malabathricum)

TESIS

OLEH

SARLAN

G2L113001

PROGRAM STUDI KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017

Page 2: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

ii

STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE

FITOREMEDIASI MENGGUNAKAN TANAMAN SENGGANI

(Melastoma malabathricum)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Magister Sains Pada Program Studi Kimia

Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo

OLEH

SARLAN

G2L113001

PROGRAM STUDI KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017

Page 3: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Studi Akumulasi Logam Nikel Pada Metode

Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Senggani

(Melastoma malabathricum)

Nama : Sarlan

Nomor Induk Mahasiswa : G2L113001

Program Studi : Kimia

Menyetujui:

Komisi Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. rer. nat. H. Ahmad Zaeni, M.Si Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc.

NIP. 19630208 199412 1 001 NIP. 19750618 200003 1 002

Mengetahui :

Koordinator Program Studi Kimia

Dr. rer. nat. H. Ahmad Zaeni, M.Si.

NIP. 19630208 199412 1 001

Page 4: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Sarlan

Nomor Pokok : G2L113001

Program Studi : Kimia

Program Pendidikan : Pascasarjana

Universitas : Halu Oleo

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya

sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan tesis ini hasil

juplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

peraturan yang berlaku.

Kendari, 4 Juli 2017

Yang membuat pernyataan

Sarlan

Page 5: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan hasil

penelitian yang berjudul “Studi Akumulasi Logam Nikel Pada Metode

Fitoremediasi Menggunakan Melastoma malabatricum” dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister di bidang Kimia dapat

terselesaikan. Dalam kesempatan ini dengan segala bakti penulis haturkan terima

kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada ibunda Sakti dan ayahanda La

Pananta atas segala doa, restu, semangat, bimbingan, arahan, nasehat yang

memberikan kedamaian hati serta ketabahan dalam mendidik, membesarkan dan

menitipkan harapan besar kepada penulis. Terima kasih penulis haturkan kepada

bapak Dr. rer. nat. H. Ahmad Zaeni, M.Si. selaku pembimbing pertama dan

bapak Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc. selaku pembimbing kedua yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam mengarahkan dan membimbing

penulis selama mengikuti perkuliahan maupun dalam proses penyelesaian hasil

penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan melimpahkan rahmat-

Nya.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Rektor Universitas halu Oleo Kendari.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sahta Ginting, M.Agr.Sc. Ph.D selaku direktur Program

Pascasarjana Universitas Halu Oleo.

3. Bapak Dr. rer. nat. H. Ahmad Zaeni, M.Si. selaku Koordinator Program Studi

Kimia.

Page 6: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

vi

4. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Nurdin, M.Sc., Prof. Dr. Sahidin, S.Pd. M.Si.,

dan Dr. La Ode Ahmad Nur Ramadhan, M.Si selaku dosen penguji yang telah

memberikan kritikan dan arahan membangun kepada penulis dalam

penyusunan tugas akhir ini.

5. Semua dosen Program Studi Kimia Program Pascasarjana Universitas Halu

Oleo atas bimbingan, ilmu, serta bantuannya yang telah diberikan kepada

penulis.

6. Rekan-rekan seangkatan kimia 13 : Ibu Tuty, Pak Syahrir, Ismaun, Bu Hafni,

Gayuh.

7. Teman-teman penelitian : Alwahab, Sakinah, Kadir atas bantuannya selama

penelitian.

Akhir kata, penulis persembahkan kepada segenap pembaca semoga

bermanfaat dan berguna demi kepentingan Ilmu pengetahuan dan Teknologi,

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta”ala memberkahi kita semua. Amin.

Kendari, Juli 2017

Penulis

Page 7: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

vii

Studi Akumulasi Logam Nikel Pada Metode Fitoremediasi Menggunakan

Tanaman Senggani (Melastoma malabatricum)

Sarlan, Ahmad Zaeni, Armid

Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo

e-mail: [email protected]

Abstrak

Tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungantempat tumbuhnya dengan

berbagai cara. Beberapa tanaman ada yang bersifat hiperakumulator terhadap

keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator dan ada yang

bersifat eksluder. Penelitian ini menggunakan Melastoma malabatricum karena

tanaman ini dapat hidup pada tanah dengan konsentrasi Nikel (Ni) yang tinggi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi tanaman M. mmalabathricum

terhadap kemampuannya mentranslokasikan ion logan Ni. Konsentrasi logam Ni

pada tanah divariasikan dari 0 ppm sampai 400 ppm. Hasil peneltian

menunjukkan bahwa M. malabathricum toleran terhadap Ni karena tanaman ini

mampu hidup dengan adanya logam Ni pada tanah. Bertambahnya konsentrasi

Logam Ni pada tanah menyebabkan laju pertumbuhan tanaman M. malabathricum

menjadi berkurang. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya rata-rata pertambahan

daun dan pertambahan tinggi. Selain toleran, M. malabathricum juga dapat

mengakumulasi logam ke dalam jaringannya. Semakin tinggi konsentrasi Ni di

dalam tanah, konsentrasi Ni di dalam jaringan tanaman juga semakin tinggi,

sehingga tanaman ini dapat digunakan sebagai indikator pencemaran Ni pada

tanah. Rata-rata konsentrasi logan Ni tertinggi pada jaringan akar, batang, dan

daun berturut-turut : 2676,47 ppm, 1547,33 ppm, 1163,53 ppm. Secara umum,

pada setiap konsentrasi Ni dalam tanah, konsentrasi Ni pada jaringan akar lebih

tinggi dibandingkan dengan konsentrasi Ni pda jaringan batang dan daun.

Berdasarkan nilai Bioaccumution Factor, tanaman M. malabathricum merupakan

tanaman akumulator logam Ni. Tanaman ini memiliki kemampuan meremediasi

logam Ni dari dalam tanah hingga 166,28 g/ha tiap tahun.

Kata Kunci : Melastoma, Nikel, toleran, Logam berat.

Page 8: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

viii

Study of Nickel Accumution Ability of Senggani (Melastoma malabatricum)

on Phytoremediation Method

Ahmad Zaeni, Armid, Sarlan

Post-graduate Program of Halu Oleo University

e-mail: [email protected]

Abstract

Plants have ability to adapt their growing environment with some way. Some of

them are hyperaccumulator of heavy metal ion, indicator of heavy metal ion and

excluder. This study used Melastoma malabatricum because it is one of the plant

that tolerant with present of Nickel high concentration of soil. The aims of this

study was to characterize Nickel ion translocation ability of M. malabathricum.

Concentration level of Ni was variated from 0 ppm to 400 ppm. The study result

showed that M. malabathricum was tolerant to present of high concentration of Ni

base on it‟s ability to grow. Rate growing of Melastoma m. was decrease by

increasing of concentration of Ni in media. It can be seen by decreased average of

leaf and stem increasing. M. malabathricum also can absorb and accumulated Ni

in it‟s tissues. Because of the Ni concentraton in plants tissue was increase with

increasing of Ni concentration in soil, this plant can be used as indicator of Ni

contamination in soil. The highest average on Ni concentration in root, stem, and

leaf respectively : 2676.47 ppm, 1547.33 ppm, 1163.53 ppm. Generally,

concentration of Ni in root higher than stem and leaf on each concentration of

Nickel in soil. Base on the value of Bioaccumulation factor, M. malabathricum is

accumulayor of Ni. This plant own Ni rmediation ability from contaminated soil

up to 166,28 g/ha each year.

Kata Kunci : Melastoma, Nickel, tolerant, heavy metal.

Page 9: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

ix

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

Abstrak ................................................................................................................. vii

Abstract ............................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ............................................. xv

1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3

1.4 Manfaat ..................................................................................................... 3

2 LANDASAN TEORI ...................................................................................... 4

2.1 Tanaman Melastoma sp. ........................................................................... 4

2.2 Nikel Pada Tanaman ................................................................................ 5

2.2.1 Kebutuhan Nikel ............................................................................... 5

2.2.2 Toksisitas Nikel ................................................................................. 7

2.2.3 Konsentrasi Nikel (Ni) Dalam Jaringan ............................................ 8

2.3 Mekanisme Penyerapan Nikel (Ni) Oleh Tanaman................................ 10

2.3.1 Penyerapan Pada Akar .................................................................... 11

2.3.2 Pembawa Nikel ............................................................................... 13

2.3.3 Distribusi/Detoksifikasi .................................................................. 15

2.4 Pertumbuhan Tanaman dan Akumulasi Logam ..................................... 17

2.5 Metode Fitoremediasi ............................................................................. 18

2.5.1 Fitodegradasi ................................................................................... 19

2.5.2 Fitovolatilisasi ................................................................................. 20

2.5.3 Fitostabilisasi .................................................................................. 22

2.5.4 Rizofiltrasi ....................................................................................... 24

2.5.5 Rizodegradasi .................................................................................. 26

2.5.6 Fitoekstraksi .................................................................................... 27

3 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS .............................................. 29

Page 10: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

x

3.1 Kerangka Berpikir .................................................................................. 29

3.2 Hipotesis ................................................................................................. 30

4 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 31

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 31

4.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 31

4.2.1 Alat .................................................................................................. 31

4.2.2 Bahan............................................................................................... 31

4.3 Prosedur Penelitian ................................................................................. 32

4.3.1 Pembuatan Media Pembibitan......................................................... 32

4.3.2 Pembibitan ...................................................................................... 32

4.3.3 Penentuan kadar Nikel Tanah ........................................................ 32

4.3.4 Pembuatan Larutan Nikel 4000 ppm .............................................. 32

4.3.5 Pembuatan Tanah Terkontaminasi Nikel ........................................ 33

4.3.6 Penanaman Pada polybag eksperimen ............................................ 33

4.3.7 Pemanenan ...................................................................................... 33

4.3.8 Penentuan Konsentrasi Nikel Pada Jaringan ................................... 33

4.3.9 Penentuan Bioconcentration Factor ............................................... 34

4.3.10 Penentuan Translocation factor ...................................................... 34

4.3.11 Pengukuran Panjang Akar ............................................................... 34

4.3.12 Penentuan Luas Daun ...................................................................... 35

4.3.13 nalisis Kemampuan Remediasi Logam Ni Oleh

M. malabathricum. ........................................................................................ 35

5 HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 36

5.1 Pengaruh Logam Ni Terhadap Pertumbuhan Tanaman ......................... 36

5.1.1 Pertambahan Jumlah Daun .............................................................. 39

5.1.2 Pertambahan Tinggi ........................................................................ 44

5.1.3 Panjang Akar ................................................................................... 45

5.2 Pengaruh Konsentrasi Ni Pada Media Terhadap Penyerapan Logam Ni

Oleh Tanaman ................................................................................................... 47

5.2.1 Akar ................................................................................................. 48

5.2.2 Batang ............................................................................................. 50

5.2.3 Daun ................................................................................................ 51

5.3 Kadar Abu dan Konsentrasi Ni Pada Abu Jaringan Tanaman ............... 53

5.4 Profil penyerapan Nikel Oleh Tanaman M. malabathricum. ................. 54

5.4.1 Bioconcentration Factor ................................................................. 54

Page 11: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

xi

5.4.2 Translocation Factor ...................................................................... 56

5.4.3 Kemampuan Remediasi Melasoma malabathricum ....................... 57

6 KESIMPULAN ............................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 60

LAMPIRAN .......................................................................................................... 66

6.1 Pembuatan Media Pembibitan ................................................................ 66

6.2 Pembibitan .............................................................................................. 66

6.3 Pembuatan Larutan Ni 4000 ppm ........................................................... 67

6.4 Preparasi Sampel Untuk analisis AAS ................................................... 67

6.5 Pembuatan Tanah terkontaminasi Ni ..................................................... 69

6.6 Penenaman Pada Polibag Experimen ..................................................... 70

6.7 Pemanenan .............................................................................................. 70

6.8 Pengukuran Pertumbuhan Tanaman ....................................................... 71

6.9 Tabel Rata-rata Pertambahan Tinggi ...................................................... 78

6.10 Grafik Pertambahan Tinggi ................................................................ 78

6.11 Tabel Rata-rata Pertambahan Daun .................................................... 79

6.12 Grafik Pertambahan Jumlah daun ....................................................... 79

6.13 Tabel Biomassa Tanaman ................................................................... 80

6.14 Larutan Standar Ni .............................................................................. 81

6.15 Tabel Konsentrasi Ni Pada Batang ..................................................... 82

6.16 Tabel Pengukuran Konsentrasi Ni Akar ............................................. 82

6.17 Tabel Pengukuran Konsentrasi Ni Batang .......................................... 84

6.18 Tabel Pengukuran Konsentrasi Ni Daun ............................................ 85

6.19 Grafik Konsentrasi Ni Pada Batang .................................................... 88

6.20 Tabel Konsentrasi Ni Pada Daun ........................................................ 88

6.21 Grafik Konsentrasi Ni pada Daun ....................................................... 89

6.22 Tabel konsentrasi Ni Pada Akar ......................................................... 89

6.23 Grafik Konsentrasi Ni Pada Akar ....................................................... 90

6.24 Kemampuan Remediasi TanamanMelastoma malabathricum ........... 91

6.25 Kemampuan Translokasi Tanaman .................................................... 92

6.26 Analisis Statistik Pertambahan Daun .................................................. 92

6.27 Analisis Statistik Pertambahan Tinggi .............................................. 100

Page 12: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

xii

DAFTAR TABEL

1. Perbedaan Luas Daun M. malabathricum………………………………… 43

2. Rata-rata Kadar Abu dan Kadar Nikel Pada Abu tanaman

M. malabathricum……………………………………………………………….. 53

3. Kemampuan akumulasi Logam Ni Tanaman M. malabathricum .……… 55

4. Kemampuan Translokasi Nikel Pada batang dan daun M. malabathricum. 57

5. Kemampuan Remediasi Logam Ni oleh Tanaman M. malabathricum……. 58

Page 13: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Tanaman Melastoma malabathricum ………………………………… 5

2. Penggolongan Tanaman Berdasarkan konsentrasi Logam …………… 10

3. Fitodegradasi …………………………………………………………. 20

4. Fitovolatilisasi ………………………………………………………… 21

5. Fitostabilisasi …………………………………………………………. 23

6. Rizofiltrasi ……………………………………………………………. 24

7. Rizodegradasi ………………………………………………………… 26

8. Fitoekstraksi ………………………………………………………….. 28

9. Kurva Sigmoid Pertumbuhan Tanaman ……………………………… 38

10. Grafik Pertambahan Jumlah Daun …………………………………… 39

11. Grafik Profil Jumlah Daun terhadap Konsentrasi Ni Dalam tanah ….. 41

12. Perbedaan Ukuran Daun Melastoma m. ……………………………… 42

13. Grafik Perbedaan Luas Daun Melastoma m. …………………………. 43

14. Grafik Pengaruh Ni dalam Tanah Terhadap Pertambahan Tinggi …… 44

15. Grafik Panjang Akar Terhadap Konsentrasi Ni Tanah ………………. 66

16. Akar Tanaman Melastoma m. ……………………………………….. 47

17. Senyawa Fitokelatin …………………………………………………. 48

18. Kompleks Ni ………………………………………………………… 49

19. Grafik Konsentrasi Ni dalam Akar tanaman ………………………... 49

20. Grafik Konsentrasi Ni dalam Batang Tanaman …………………….. 51

21. Grafik Konsentrasi Ni dalam Daun Tanaman ………………………. 52

22. Grafik Translocation Faktor Tanaman Melastoma m. ………………. 56

Page 14: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

6.1 Pembuatan Media Pembibitan ................................................................ 66

6.2 Pembibitan .............................................................................................. 66

6.3 Pembuatan Larutan Ni 4000 ppm ........................................................... 67

6.4 Preparasi Sampel Untuk analisis AAS ................................................... 67

6.5 Pembuatan Tanah terkontaminasi Ni ..................................................... 69

6.6 Penenaman Pada Polibag Experimen ..................................................... 70

6.7 Pemanenan .............................................................................................. 70

6.8 Pengukuran Pertumbuhan Tanaman ....................................................... 71

6.9 Tabel Rata-rata Pertambahan Tinggi ...................................................... 78

6.10 Grafik Pertambahan Tinggi ................................................................ 78

6.11 Tabel Rata-rata Pertambahan Daun .................................................... 79

6.12 Grafik Pertambahan Jumlah daun ....................................................... 79

6.13 Tabel Biomassa Tanaman ................................................................... 80

6.14 Larutan Standar Ni .............................................................................. 81

6.15 Tabel Konsentrasi Ni Pada Batang ..................................................... 82

6.16 Tabel Pengukuran Konsentrasi Ni Akar ............................................. 82

6.17 Tabel Pengukuran Konsentrasi Ni Batang .......................................... 84

6.18 Tabel Pengukuran Konsentrasi Ni Daun ............................................ 85

6.19 Grafik Konsentrasi Ni Pada Batang .................................................... 88

6.20 Tabel Konsentrasi Ni Pada Daun ........................................................ 88

6.21 Grafik Konsentrasi Ni pada Daun ....................................................... 89

6.22 Tabel konsentrasi Ni Pada Akar ......................................................... 89

6.23 Grafik Konsentrasi Ni Pada Akar ....................................................... 90

6.24 Kemampuan Remediasi TanamanMelastoma malabathricum ........... 91

6.25 Kemampuan Translokasi Tanaman .................................................... 92

6.26 Analisis Statistik Pertambahan Daun .................................................. 92

6.27 Analisis Statistik Pertambahan Tinggi .............................................. 100

Page 15: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

xv

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Lambang/Singkatan Arti Lambang/Singkatan

0C

Derajad Cescius

G Gram

Mg Mili gram

L Liter

mL Mili liter

Ppm Part Permilion

Ha Hektar

AAS Athomic Absoption Spectroscopi

Ni Nikel

Nm Nano meter

Panjang gelombang

TF Translocation factor

BCF Biological Concentration factor

Page 16: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

1

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertambangan merupakan salah satu industri yang berkembang di

Propinsi Sulawesi Tenggara. Perkembangan tersebut disebabkan oleh cadangan

mineral yang tinggi seperti Nikel (Ni), Emas (Au), Krom (Cr), dan Aspal.

Kekayaan sumber daya alam tersebut menjadikan industri pertambangan menjadi

salah satu industri andalan di Propinsi Sulawesi tenggara, khususnya

pertambangan Ni. Hal itu dapat dilihat dengan berdirinya beberapa perusahaan

yang bergerak di sektor pertambangan Ni.

Kondisi ini membuat roda perekonomian di Sulawesi Tenggara menjadi

lebih hidup. Ketersediaan lapangan pekerjaan terbuka lebar, sehingga masyarakat

berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini dapat meningkatkan taraf

ekonomi masyarakat di wilayah tersebut, sehingga kesejahteraan bagi masyarakat

yang dicita-citakan oleh pemerintah dapat tercapai.

Selain itu, terdapat juga beberapa permasalahan terkait berkembangnya

industri pertambangan, salah satunya adalah belum memadainya penanganan

lahan bekas pertambangan. Menurut Mansur (2010), terdapat tiga kondisi yang

dijumpai pada lahan bekas pertambangan, yaitu keasaman yang tinggi, kondisi

fisik permukaan tanah yang rusak, dan kemampuan tanah mengikat air rendah.

Selain itu bekas lahan pertambangan yang terbuka dan masih memiliki kandungan

logam yang cukup tinggi dapat mengalami erosi oleh air hujan, sehingga logam

dari lahan tersebut dapat mencemari lingkungan di daerah sekitarnya. Untuk itu,

perlu dikembangkan suatu teknologi untuk mengatasi permasalahan pada lahan

BAB I.

Page 17: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

2

bekas pertambangan, sehingga dapat mendukung perkembangan industri

pertambangan yang ramah lingkungan di wilayah Sulawesi Tenggara.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan

tersebut adalah metode fitoremediasi, yaitu penggunaan tanaman untuk

memperbaiki kondisi lingkungan. Tanaman yang digunakan adalah tanaman yang

hipertoleran dan hiperakumulator terhadap logam. Metode ini dapat digunakan

untuk mencegah erosi pada lahan bekas pertambangan dan meremediasi

lingkungan yang tercemar logam.

Penelitian ini akan menggunakan tanaman Melastoma malabathricum

sebagai agen fitoremediasi logam Ni. Berdasarkan studi pendahuluan pada lahan

pertambangan Nikel PT. Antam Pomalaa, diketahui bahwa tanaman Melastoma

merupakan salah satu tanaman yang hidup pada tanah dengan konsentrasi Ni

tinggi pada areal tersebut. Pada penelitian sebelumnya, telah diperoleh data bahwa

Melastoma merupakan tanaman yang cukup toleran terhadap tingginya

konsentrasi Ni dalam tanah dan mampu menyimpan Ni pada jaringannya dengan

kadar yang cukup tinggi. Penelitian ini akan menyelidiki sejauh mana

kemampuan kedua tanaman ini dalam toleransi dan akumulasi Ni. Selain itu,

penelitian ini akan mempelajari kemampuan tanaman ini dalam menghilangkan

kontaminan Ni pada tanah. Data yang akan diperoleh pada menelitian ini akan

digunakan sebagai instrument penilaian terhadap kelayakan M. malabathricum

untuk digunakan sebagai agen fitoremediasi pada lahan bekas pertambangan

Nikel.

Page 18: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

3

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah kemampuan toleransi Melastoma malabathricum terhadap

kontaminasi nikel pada media tanam?

2. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi nikel pada media tanam terhadap

penyerapan nikel oleh tanaman Melastoma malabathricum ?

3. Bagaimanakan kemampuan remediasi logam nikel oleh tanaman Melastoma

malabathricum ?

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi nikel pada media tanam terhadap

pertumbuhan tanaman Melastoma malabathricum.

2. Untuk Mengetahui pengaruh konsentrasi nikel pada media tanam terhadap

penyerapan nikel oleh tanaman Melastoma malabathricum

3. Untuk mengetahui kemampuan remediasi logam nikel oleh tanaman

Melastoma malabathricum

1.4 Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Kimia

Lingkungan.

2. Hasil penelitian dapat memberikan informasi mengenai kemampuan toleransi

dan akumulasi Ni oleh tanaman Melastoma sp.

3. Memberikan informasi tentang solusi bagi masalah lingkungan yang terjadi di

sekitar kita.

4. Memberikan informasi tentang tanaman hipertoleran dan hiperakumulator

terhadap Nikel.

Page 19: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

4

2 LANDASAN TEORI

2.1 Tanaman Melastoma sp.

Melastoma malabathricum termasuk famili/suku Melastomataceae,

genus/marga Melastoma tumbuh liar pada tempat yang cukup sinar matahari,

seperti lereng gunung, semak belukar, lapangan yang tidak terlalu gersang.

Bia'sanya ditemukan sampai pada ketinggian 1650 m. Senggani telah digunakan

dalam pengobatan untuk luka dan borok, diare, disentri dan juga penanggulangan

hipertensi (digunakan selurah bagian tumbuhan), sakit gigi, kumur-kumur

(akarnya). Daun muda dapat dimakan sebagai lalapan, atau direbus untuk

pengobatan rematik, radang sendi (arthritis) dan untuk relaksasi pada kaki. Selain

itu daun, buah, biji dan akar dapat digunakan untuk penetral racun, dengan direbus

dan diminum airnya. Daunnya berguna dalam peternakan ulat sutera sebagai

bahan makanan. Daging buah (pulp) sekeliling biji dapat dimakan, bijinya untuk

pewarna hitam, dan akarnya untuk pewarna pink (Jawetz, dkk., 1996).

Klasifikasi tanaman M. malabathricum :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Melastomataceae

Genus : Melastoma

Spesies : Melastoma malabathricum L.

(Jawetz, dkk., 1996).

BAB II.

Page 20: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

5

Gambar 1. Melastoma malabathricum (Gholib, D., 2009)

Tanaman Melastoma sp. merupakan tanaman yang mengandung metabolit

sekunder yang berpotensi dijadikan senyawa bahan obat. Balumugan, K., dkk

(2014) telah menemukan bahwa ektrak etanol tanaman Melastoma malabathricum

memiliki aktivitas antidiabetes dan antihiperlipidemia. Selain itu, ektrak metanol

daun Melastoma memiliki aktivitas hepatoptrotekif (Kamisan, F.H., dkk., 2013).

Roslen dkk (2014) telah melakukan screaning sitotoksisitas ektrak tanaman

Melastoma, dan diketahui bahwa ektrak tanaman Melastoma tersebut memiliki

aktivitas terhadap kanker payudara. Ektrak etanol tanaman Melastoma juga

memiliki aktivitas antinosiseptik (Sulaiman, M.R., dkk., 2004). Ekstrak bunga

Melastoma meiliki aktivitas antioksidan (Susanti, D., dkk., 2008).

2.2 Nikel Pada Tanaman

2.2.1 Kebutuhan Nikel

Nikel merupakan suatu mikronutrien yang dibutuhkan oleh tanaman, dan

dapat ditemukan pada bagian-bagian tanaman. Secara alami, Ni dapat ditemukan

pada jaringan tanaman sebesar 1-10 mg/Kg berat kering (Assuncao, dkk., 2003).

Page 21: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

6

Konsentrasi Ni yang rendah pada jaringan tanaman menyebabkan pertumbuhan

tanaman menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena logam Ni merupakan

aktivator beberapa enzim pada tanaman, seperti hidrogenase, urease, asetil-S-

koenzim A sintase, peptide deformilase, karbon monoksida dehidrogenase, dan

glioksalase I (Mulrooney and Hausinger, 2003).

Kebutuhan Ni oleh tanaman telah diteliti oleh Gerendas dan Satlelmacher

(1999) bahwa menambahan Ni berhubungan dengan peningkatan produksi urea

pada tanaman, tetapi reduksi secara signifikan aktivitas urea pada daun dan akar

tanaman akan terjadi apabila tanaman mengalami defisiensi logam Ni. Logam Ni

juga dibutuhkan pada simbiosis tanaman dan mikroba pemfiksasi Nitrogen.

Mikroba memerlukan Ni pada proses fiksasi nitrogen (N2) untuk menghasilkan

senyawa nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman. Logam ini mempengaruhi

secara langsung fiksasi nitrogen (Zobiole, dkk., 2010), sehingga defisiensi logam

Ni dapat menyebabkan berkurangnya fiksasi nitrogen oleh mikroba.

Tanaman mengakumulasi logam memiliki tujuan tertentu. Logam yang

diakumulasi tersebut (misalnya Ni) dapat berfungsi sebagai elemen pertanahan,

misalnya dari patogen dan herbivora (Boyd, 2004). Penelitian tentang pertahanan

tanaman akibat akumulasi logam Ni telah dilakukan terhadap spesies Alyssum,

seperti Alyssum murale dan Alyssum serpyllifolium sp. lusitanicum mudah

terinfeksi oleh Phytium ultimum ketika ditumbuhkan pada media dengan

konsentrasi Ni yang rendah (Ghaderian, dkk., 2000), tetapi spesies Alyssum yang

ditanam pada media dengan konsentrasi Ni tinggi menyebabkan tanaman tidak

terserang jamur. Hal ini bisa disebabkan karena Ni sendiri toksik terhadap hama,

Page 22: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

7

atau menurut Graham dan Webb (1991) hal ini disebabkan karena senyawan Ni

yang toksik terhadap hama. Sebagai contoh, garam-garam Ni sangat efektif

sebagai fungisida.

2.2.2 Toksisitas Nikel

Kehadiran logam berat, termasuk Ni, berakibat toksik bagi sebagian besar

tanaman. Penelitian tentang toksisitas Ni pada tanaman telah banyak dilakukan,

sebagai contoh kehadiran Ni mengakibatkan defisiensi beberapa mikronutrien,

atau mikronutrien divalent yang dibutuhkan oleh tanaman berkompetisi dengan

Ni. Tingginya konsentrasi Ni menyebabkan berkuarangnya biomassa akar dan

daun. Konsentrasi Ni yang tinggi menyebabkan penurunan konsentrasi Ca, Mn,

dan Fe, selain itu, N, K, Zn, dan Cu juga berkurang seiring bertambahnya

konsentrasi Ni (Ahmad, dkk., 2011).

Gejala toksisitas logam Ni ditunjukkan oleh jagung (Zea mays)

berdasarkan pertumbuhannya. Kehadiran logam ini di dalam media tanam dapat

mengurangi laju pertumbuhan tanamannya. Laju pertumbuhan terganggu secara

signifikan pada konsentrasi Ni dalam tanah sebesar 100 mg/Kg (100 ppm).

Dengan konsentrasi tersebut, biomassa tanaman ini, khususnya daun dan akar

berkurang secara signifikan, yaitu masing-masing 41.9 % dan 29.3% (Wang, H.,

dkk., 2009).

Toksisitas Ni juga ditunjukkan oleh Hordeum vulgare L. (Molas, J., 2004).

Tanaman ini dapat hidup pada tanah yang terkontaminasi senyawaan logam Ni,

baik bentuk Ni-organik maupun Ni-anorganik. Analisis toksisitas Ni diamati

Page 23: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

8

dengan melihat struktur sel penyusun akar dan daun. Adanya logam Ni

menyebabkan sel-sel penyusun akar dan daun mengalami kelainan.

2.2.3 Konsentrasi Nikel (Ni) Dalam Jaringan

Berdasarkan konsentrasi logam di dalam jaringannya, tanaman dibedakan

atas tiga jenis, yaitu Exluder, Indikator, dan Hiperakumulator.

2.2.3.1 Excluder

Tanaman-tanaman yang termasuk dalam kategori ini adalah tanaman yang

mampu mencegah logam masuk ke dalam jaringannya. Tanaman ini dapat

mengeluarkan senyawa tertentu, yang disebut senyawa fitokelatin, yang akan

bereaksi dengan logam di dalam tanah. Setelah bereaksi dengan senyawa tersebut,

logam akan menjadi lebih stabil dan susah untuk masuk ke dalam jaringan

tanaman. Mekanisme ini membuat konsentrasi logam di dalam tanah yang berada

di sekitar akar akan relatif konstan (Cuningham, 1995).

Selain itu, tanaman juga dapat beradaptasi dengan logam dalam tanah

dengan cara mengubah permeabilitas membran sel akarnya sehingga logam akan

sulit masuk. Adaptasi lain dari tanaman adalah dengan mengubah kapasitas

dinding sel akar dalam mengikat logam (Cuningham, S., 1995). Proses ini akan

menghalangi logam untuk naik ke jaringan tanaman yang berada di atas tanah,

sehingga konsentrasi logam pada akar akan relatif jauh lebih tinggi dibandingkan

pada batang dan daun. Tanaman jenis ini cocok digunakan pada metode

fitostabilisasi.

Page 24: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

9

2.2.3.2 Indikator

Tanaman kategori ini adalah tanaman yang mengakumulasi logam pada

jaringan tanaman yang terdapat di atas permukaan tanah. Konsentrasi logam pada

jaringan tanaman ini dipengaruhi oleh konsentrasi logam di dalam tanah. Jika

konsentrasi logam dalam tanah rendah, maka konsentrasi logam dalam jaringan

tanaman juga rendah. Konsentrasi logam dalam jaringannya akan meningkat

seiring dengan meningkatnya konsentrasi logam dalam tanaman. Perubahan

konsentrasi ini menggambarkan konsentrasi logam dalam tanah (Cunningham, S.,

dan Ow, D.W., 1996).

Untuk mencegah toksisitas logam dalam jaringan, tanaman memproduksi

senyawa intraseluler untuk mengikat logam. Selain berfungsi untuk mengurangi

toksisitas logam, senyawa ini berfungsi sebagai senyawa transport sehingga logam

lebih mudah didistribusikan di dalam jaringan tanaman. Logam kemudian

dilokalisasi pada bagian tertentu yang tidak atau kurang sensitif (Cunningham, S.,

dan Ow, D.W., 1996).

2.2.3.3 Hiperakumulator

Tanaman hiperakumulator adalah tanaman yang dapat mengakumulasi

logam dengan konsentrasi yang sangat tinggi. Tanaman ini mengakumulasi logam

pada bagian tanaman yang terdapat di atas permukaan tanah jauh lebih tinggi dari

pada di dalam akar. Chaney, dkk (1997) memberikan tiga persyaratan suatu

tanaman dikatakan tanaman hiperakumulator, yaitu: Toleran terhadap konsentrasi

logam yang tinggi pada tanah, sehingga pertumbuhan tanaman relatif tidak

terganggu; mampu menyerap logam dari dalam tanah dengan sangat cepat, serta

Page 25: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

10

mentranslokasikannya dengan cepat pula ke jaringannya; dan menghasilkan

biomassa yang tinggi pada waktu yang relatif cepat (tumbuh dengan cepat).

Terdapat batasan penyerapan logam oleh tumbuhan agar dikatakan sebagai

tanaman hiperakumulator. Batasan tersebut berbeda-beda sesuai dengan jenis

logam yang di absorbsinya (Baker dan Brooks 1999). Untuk Kadmium,

konsentrasi setinggi 0,01% (100 mg/Kg BK) dianggap sebagai hiperakumulator.

Kobalt, Tembaga, dan Timbal konsentrasi 0,1% (1.000 mg/Kg BK) dan 1%

(10.000 mg/Kg BK) untuk Seng dan Mangan. Untuk logam Ni, tanaman dikatan

hiperakumulator jika konsentrasi Ni dalam jaringannya 0,2% (2.000 mg/Kg BK)

(Priyanto dan Priyanto, 2007).

Gambar 2. Penggolongan tanaman berdasarkan konsentrasi logam

dalam jaringan (Ghosh & Singh, 2005)

2.3 Mekanisme Penyerapan Nikel (Ni) Oleh Tanaman

Pencemaran lingkungan oleh logam Ni disebabkan oleh beberapa faktor:

(1) limbah pabrik pengolahan logam, dan pembakaran bahan bakar cair; (2) irigasi

dengan air yang mengandung logam berat; (3) erosi lahan bekas pertambangan;

Page 26: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

11

dan (4) penggunaan pestisida. Konsentrasi Ni dalam tanah akibat pencemaran

berkisar antara 2 ppm sampai 750 ppm.

Jalur utama extraksi Ni dari dalam tanah oleh tumbuhan adalah melalui

penyerapan oleh akar. Namun sebagian dari logam di dalam tanah terikat dengan

senyawa organik, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Logam Ni diserap

oleh tanaman melalui transport aktif dan difusi pasif. Perbandingan antara logam

yang ditransport aktif dan difusi pasif tergantung pada konsentrasi Ni di dalam

tanah. Difusi pasif akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi Ni pada

tanah. Ketika diserap oleh akar, Ni berkompetisi dengan dengan logam yang lain,

sebagai contoh, logam Ni dan Zn (Seregin dan Kozhevnikova, 2006).

2.3.1 Penyerapan Pada Akar

Tanaman dapat menyerap Ni2+

, NiSO4, dan kompleks sederhana NiOH+.

Ni dapat membentuk kompleks dengan senyawa organik, seperti asam organik

yang dapat meningkatkan desorbsi atau disolusi Ni dalam tanah. Berdasarkan

solubilitasnya, Ni dalam tanah dibedakan atas Ni tersedia, potensial tersedia, dan

tidak tersedia. Ni tersedia adalah Ni yang terlarut di dalam air, potensial tersedia

adalah Ni yang membentuk kompleks dengan senyawa organik, dan Ni tidak

tersedia adalah Ni yang tidak terlarut, termasuk Ni oksida. Secara umum, terdapat

dua proses pengambilan Ni oleh akar tanaman, yaitu bioaktivasi dan absorbsi pada

akar (He, S., dkk., 2012).

2.3.1.1 Bioaktivasi Nikel

Sebelum menyerap Ni ke dalam akar, tanaman terlebih dahulu melakukan

treatment terhadap logam Ni di dalam tanah. Tanaman menegeluarkan senyawa

Page 27: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

12

tertentu (exsudat) untuk mengkelat Ni. Senyawa-senyawa tersebut adalah asam

organik seperti asam malonat dan asam oksalat, fotosiderosfor yang merupakan

senyawa pengkelat logam, serta enzim. Senyawa-senyawa ini secara bersama-

sama merupakan faktor utama yang mempengaruhi penyerapan logam Ni ke

dalam akar (He, S., dkk., 2012).

Selain bioaktivasi dilakukan oleh tanaman itu sendiri, bioaktivasi dapat

juga dibantu dengan mikroorganisme. Mikroorganisme yang digunakan adalah

mikroorganisme yang resisten terhadap Ni. Sebagai contoh, konsentrasi Ni pada

akar meningkat dari 2,2 mg/Kg menjadi 2,6 mg/Kg dengan menginokulasikan

Microbacterium arabinogalactanolyticum ke dalam media tanah. Hal ini dapat

terjadi karena mikroorganisme tersebut dapat merubah Ni tidak tersedia menjadi

Ni potensial tersedia. Selain itu, Sychrobacter sp., Bacillus cereus, Pseudomonas

sp., Bacillus megaterium, Phyllobacterium brassicacearum, R. leguminosarum

bv. viciae, Mesorhizobium loti. Selain membantu dalam penyerapan Ni,

mikroorganisme tersebut dapat membantu tanaman melawan toksisitas Ni,

sehingga meningkatkan pertumbuhan tanaman (He, S., dkk., 2012).

2.3.1.2 Absorbsi Akar

Membran plasma pada sel-sel penyusun akar merupakan pintu masuk bagi

logam Ni pada tanaman. Senyawa yang berperan pada proses masuknya Ni ke

dalam akan adalah enzim membran plasma, yaitu H+-ATPase. Aktivitas enzim ini

menyebabkan terjadinya gradien proton elektrokimia (H+). Perbedaan gradien ini

menyebabkan penyerapan nutrisi bagi tanaman dan mengasimilasikannya ke

dalam xylem dan floem, termasuk di dalamya logam Ni. Aktivitas ATPase

Page 28: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

13

membran plasma bergantung pada konsentrasi logam Ni di dalam tanah (He, S.,

dkk., 2012).

Untuk masuk ke dalam xylem, Ni pertama-tama harus melewati membran,

kemungkinan Ni masuk melewati kanel atau pompa membran, yang disebut

Symplast transport. Plama permeabel mengontrol lalu-lintas Ni melalui kanel

spesifik ion atau senyawa pembawa ion logam. Pada proses ini, Ni berkompetisi

dengan mineral-mineral yang lain yang juga di serap oleh tanaman (He, S., dkk.,

2012).

2.3.2 Pembawa Nikel

Logam Ni tidak begitu saja ditransportasikan pada jaringan tanaman.

Untuk mentransportasikan logam, diperlukan senyawa-senyawa pembawa.

Senyawa-senyawa ini akan bereaksi dengan Ni, kemudian ditransportasikan di

dalam jaringan. Secara umum terdapat dua kelompok besar senyawa pembawa Ni,

yaitu asam organik dan protein.

2.3.2.1 Asam Organik

Sampai saat ini, asam-asam organik dianggap sebagai salah satu

transporter bagi logam Ni di dalam jaringan tumbuhan. Namun, dari semua asam

organik yang dapat diproduksi oleh tanaman, asam sitrat merupakan pembawa Ni

yang paling dominan. Pada tanaman Stackhousia tryoni (Celastraceae) yang

merupakan tanaman hiperakumulator terhadap Ni, pada jaringan xilemnya

ditemukan Ni dalam bentuk senyawa dengan sitrat. Selain itu, pada lateks

tanaman S. acuminate, hampir semua Ni ditemukan dalam bentuk senyawaan

dengan asam sitrat dan asam-asam organik yang lain. Sama halnya dengan Ni

Page 29: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

14

yang ditemukan pada tanaman Alyssum bertolonii, Ni membentuk senyawa

dengan asam sitrat (He, S., dkk., 2012).

Asam-asam organik lain yang juga merupakan pembawa logam berat

dalam jaringan tanaman adalah asam amino bebas, seperti histidin dan

nikotinamin yang dapat membentuk kompleks yang stabil dengan ion logam.

Namun khusus untuk Ni, histidin merupakan yang paling dominan sebagai

pembawa. Senyawa Ni ditemukan dalam bentuk kompleks dengan histidin pada

tanaman hiperakumulator Ni, seperti Alyssum montanum, A. lesbiacum, A.

lesbiacum, A. montanum, Brassicaceae. Pada tanaman-tanaman tersebut,

ditemukan trend bahwa aktivitas histidin meningkat seiring dengan meningkatnya

konsentrasi Ni pada tanah (He, S., dkk., 2012).

2.3.2.2 Protein Transport

Protein transport merupakan salah satu senyawa pembawa logam di dalam

jaringan tanaman. Senyawa protein yang khusus untuk mentransport Ni sampai

saat ini belum di ketahui, namun Ni dapat ditransport oleh protein-protein yang

mentransport logam yang lain. Protein yang mempengaruhi transportasi Ni dalam

jaringan tanaman, diantaranya ZIP, NRAMP yang diisolasi dari Thlaspi

japonicum. Kedua protein ini berfungsi untuk melindungi tanaman dari toksisitas

logam Ni (He, S., dkk., 2012).

Selain itu, terdapat juga TjZNT1 and TjZNT2, yang merupkan rantai

panjang yang mengandung banyak histidin. Histidin yang terdapat pada rantai

tersebut merupakan bagian yang aktif terhadap Ni, di mana bagian tersebut dapat

berikatan kuat dengan Ni (He, S., dkk., 2012). Aktifitas senyawa ini berbanding

Page 30: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

15

lurus dengan konsentrasi Ni yang diberikan pada tanaman tersebut. Selain dapat

mentransportasikan Ni, kedua transporter ini juga diketahui memiliki peranan

penting dalam transportasi Mn, Zn, dan Cd (He, S., dkk., 2012).

2.3.3 Distribusi/Detoksifikasi

2.3.3.1 Distribusi

Kemampuan suatu tanaman untuk mentolerasi dan mengakumulasi logam

berat, misalnya Ni, memberikan keuntungan tersendiri secara ekologi bagi

tanaman tersebut. Logam yang telah di akumulasi tersebut dapat digunakan

sebagai alat pertahanan. Tanaman dengan konsentrasi Ni yang tinggi pada batang

dan daunnya, merupakan pelindung yang efektif dari serangga. Olehnya itu,

tanaman hiperakumulator mendistribusikan logam dengan konsentrasi yang lebih

tinggi pada jaringannya yang berada di atas tanah (batang dan daun) daripada

bagian yang berada di dalam tanah (akar) (He, S., dkk., 2012).

Tanaman seperti Alyssum murale mendistribusikan logam pada akar

sebesar 1260 mg/Kg, 1170 mg/Kg pada batang, dan 11.400 mg/Kg pada bijinya.

Sedangkan konsentrasi Ni pada pada daun tanaman ini meningkat pada saat proses

pembentukan bunga. Tanaman S. coronatus juga menunjukkan hal serupa, dengan

konsentrasi Ni tertinggi berada pada daunnya. Salix viminalis juga menunjukkan

hal yang sama, dan konsentrasi Ni di dalam jaringannya batangnya bertambah

besar dengan bertambahnya ketinggian batang. Selain itu, Berkheya coddii, S.

coronatus, Stackhousia tryonii, A. bertolonii Desv, L. emarginata, dan T.

gosingense yang merupakan tanaman hiperakumulator terhadap Ni, menunjukkan

Page 31: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

16

pola yang sama pada sebaran konsentrasi Ni dalam jaringannya (He, S., dkk.,

2012).

2.3.3.2 Detoksifikasi

Efisiensi tanaman dalam mendetoksifikasi logam merupakan kunci utama

tanaman tersebut dapat menyimpan logam dalam jumlah yang besar. Mekanisme

detoksifikasi logam pada tanaman yaitu mendistribusikan logam pada bagian

tertentu di dalam sel yang kehadirannya tidak akan menggagngu proses selular

seperti fotosintesis. Logam terlebih dahulu dikomplekskan, kemudian dipindahkan

dari bagian aktif sitoplasma ke bagian sel yang tidak aktif pada proses seluler,

seperti dinding sel dan vakuola. Pada daun, logam disimpan pada apoplas atau sel-

sel epidermis, seperti yang terjadi pada tanaman hiperakumulator terhadap Ni,

Hybanthus floribundus (He, S., dkk., 2012).

Kemampuan detoksifikasi ini menyebabkan tanaman memiliki toleransi

yang tinggi terhadap logam Ni. Sebagian besar tanaman hiperakumulator Ni,

menyimpan Ni dengan konsentrasi paling besar berada di daun, kemudian batang,

dan yang paling rendah pada akar. Besar kecilnya konsentrasi Ni pada daun,

tergantung pada mekanisme transport xylem. Jika kapasitas tukar kation pada

xylem baik, maka Ni akan mudah ditransportasikan menuju daun, akan tetapi

kapasitas tukar kation pada xylem tanaman tertentu, seperti D. innoxia,

menyebabkan konsentrasi Ni di daun jauh lebih kecil daripada di akar (He, S.,

dkk., 2012).

Page 32: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

17

2.3.3.3 Penyimpanan Vakuolar

Kapasitas penyimpanan vacuolar berperan penting dalam imobilisasi dan

homeostatis logam pada tumbuhan. Vakuola merupakan tempat penyimpanan

logam utama pada tumbuhan, senyawa-senyawa fitokelatin di mobilisasi ke

vakuola untuk mentreatment logam. Dengan demikian, perbedaan antara tanaman

hiperakumulator dan tanaman yang tidak hiperakumulator terletak pada

kemampuan penyimpanan di vakuola, serta kemampuan detoksifikasi biokimia di

vakuola (He, S., dkk., 2012).

Penyimpanan logam di dalam vacuole melibatkan transport aktif pada

tonoplas yang diaktivasi oleh ATP. Dalam rangka membawa logam ke vakuola,

tonoplas melintasi sitosol melawan gradient elektrokimianya. Lintasan gradient

elektrokimia tonoplas di tentukan oleh dua pompa proton, yaitu proton transport

ATPase Vacuolar (V-ATPase) dan piropospatase translokasi proton vakuola (V-

PPase) (He, S., dkk., 2012).

2.4 Pertumbuhan Tanaman dan Akumulasi Logam

Lambers dan Poorter (1992) merumuskan beberapa perhitungan untuk

menganalisis pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai berikut :

Laju Pertumbuhan Relatif (LPR) diameter dan tinggi tanaman :

(1)

(D1 dan D2 adalah diameter awal dan akhir, T1 dan T2 adalah waktu awal dan

akhir pengamatan.)

Rasio Berat Daun (RBD):

(2)

Page 33: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

18

Rasio Berat Akar (RBA):

(3)

Panjang akar Spesifik (PAS):

(4)

Rasio Berat Batang (RBB):

(5)

Agoramoorthy, dkk (2005) juga mengajukan rumus untuk menghitung

perbandingan konsentrasi logam yang terdapat dalam jaringan tanaman dengan

konsentrasi logam yang terdapat dalam media, yang disebut Biological

Concentration Factor (BCF).

(6)

(CB adalah konsentrasi total logam pada tanaman, dan CS adalah konsentrasi

logam dalam tanah).

dan Translocation Factor (TF) yang digunakan untuk menghitung potensi

mobilitas logam dari akar ke batang dan dari akar ke daun.

(7)

(8)

Cs adalah konsentrasi logam pada batang, Cl adalah konsentrasi logam pada daun,

dan Cr adalah konsentrasi logam pada akar.

2.5 Metode Fitoremediasi

Fitoremediasi merupakan penghilangan polutan baik yang terdapat pada

tanah, maupun air menggunakan tanaman. Dengan metode ini, polutan di

akumulasi, didegradasi, ditransformasi, atau diimobilisasi (Hdayati, 2005).

Fitoremediasi merupakan solusi yang baik untuk mengatasi encemaran lingkukan,

karena selain ramah lingkungan dan efektif, metode ini juga memerlukan biaya

Page 34: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

19

yang sangat murah jika dibandingkan dengan pemulihan secara konvensional

menggunakan bahan kimia (Ghosh, M., dan Singh, S.P., 2005). Metode

fitoremediasi terdiri atas 6 jenis, yaitu Fitodegradasi, Fitovolatiliasi,

Fitostabilisasi, Rizofiltrasi, Rizodegradasi, dan Fitoekstraksi.

2.5.1 Fitodegradasi

Fitodegradasi adalah metabolisme kontaminan di dalam jaringan

tumbuhan. Tanaman menyerap kontaminan kemudian diuraikan dengan proses

biokimia pada tanaman. Organ tumbuhan menguraikan polutan yang diserap

melalui proses metabolisme tumbuhan atau secara enzimatik. Spesies tumbuhan

yang berpotensi digunakan adalah berbagai jenis rumput (Mangkoedihardjo,

2005). Seiring dengan perkembangannya, penggunaan selain jenis rumput telah

banyak dilakukan.

Tembakau transgenik dapat digunakan sebagai agen fitodegradasi untuk

senyawa posporus. Tanaman ini dapat mengekstrak senyawa pospor dari media

tanamnya, kemudian ditransformasi di dalam jaringannya. Hal ini tunjukkan

dengan berkurangnya senyawa organopospor yang terdapat di dalam media,

namun senyawa tersebut hanya sedikit terdapat di dalam jaringan tanaman (Wang,

X., 2008). Selain itu, Kagalkar, A,N., dkk (2011) telah melakukan penelitian

kemampuan fitodegradasi tanaman Phaseolous mungo dan Triticum aestivum

yang diasosiasikan dengan sel inokulasi Bulmea malcolmii. Teknik tersebut

meningkatkan kemampuan fitodegradasi terhadap zat warna Malactic Green, hal

ini ditunjukkan dengan meningkatnya kecepatan decolorisasi.

Selain itu, tanaman Scirpus grossus yang diasosiasikan dengan rizobakteri

dapat mendegradasi petroleum hidrokarbon sampai 81,5% setelah 72 hari (Al-

Page 35: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

20

Baldawi, IA., dkk., 2015). Tanaman Miskantus digunakan pada proses

fitodegradasi senyawa organik yang diasosiasikan dengan rizobakteri. Tanaman

ini menyediakan nutrisi dan oksigen untuk rizobakteri (Megharaj, dkk., 2011). F.

arundinacea, B. campestris, dan H. anuus yang diasosiasikan dengan asam humat,

dapat mendegradasi petroleum hidrokarbon masing-masing 45%, 54%, dan 66%

(Park, S., dkk., 2011).

Gambar 3. Fitodegradasi (Mangkudiharjo, 2005)

2.5.2 Fitovolatilisasi

Fitovolatilisasi terjadi merupakan proses penyerapan kontaminan oleh

tanaman, kemudian kontaminan tersebut di lepaskan ke udara. Penyerapan

polutan oleh tumbuhan dan dikeluarkan dalam bentuk uap cair ke atmosfer.

Metode ini cocok digunakan untuk mengatasi kontaminasi senyawa-senyawa

organik maupun anorganik (Mangkoedihardjo, 2005). Kontaminan dapat

mengalami transformasi sebelum lepas ke atmosfer, misalnya Hg(II) yang toksik

direduksi menjadi Hg yang relatif tidak toksik (Alder, 1996).

Page 36: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

21

Metode Fitovolatilisasi untuk senyawa anorganik digunakan untuk

menghilangkan kontaminan logam yang volatil. Metode fitovolatilisasi senyawa

anorganik umumnya dilakukan terhadap senyawa-senyawa Merkuri (Hg).

Nicotiana tabacum dan Arabidopsis thaliana dapat mereduksi ion merkuri

(Hg(II)) menjadi Hg, kemudian menguapkannya ke udara (Terry dan Bubuelos.,

2000). Hal serupa juga terjadi pada tanaman Liriodendron tulipifera (Rugh, dkk.,

1998) dan Brassica napus (Bañuelos, dkk., 1997) ketika di tanam pada media

yang terkontaminasi ion merkuri.

Gambar 4. Fitovolatilisasi (Mangkudiharjo, 2005)

Fitovolatilisasi juga terjadi pada kontaminan senyawa organik. Burken dan

Schnoor (1999) telah meneliti fitovolatilisasi kontaminan senyawa organik seperti

trikloroetilwn (TEC), benzena, toluena, etilbenzena, dan ksilena pada media

hidroponik. Kontaminan tersebut berkurang sebanyak 98% - 99% setelah

memasuki tahun kedua pertumbuhan tanaman, dengan konsentrasi mula-mula 50

ppm. Fitovolatilisasi sangat sulit diamati untuk senyawa organik, karena proses

Page 37: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

22

yang terjadi pada jaringan tanaman sangat mirip dengan rizodegradasi dan

fitodegradasi.

2.5.3 Fitostabilisasi

Fitostabilisasi adalah suatu proses imobilisasi kontaminan pada daerah

akar oleh senyawa tertentu yang dikeluarkan tanaman. Akar tumbuhan

melakukan imobilisasi polutan dengan cara mengakumulasi, mengadsorpsi pada

permukaan akar dan mengendapkan presipitat polutan dalam zona akar. Proses ini

secara tipikal digunakan untuk dekontaminasi zat-zat anorganik. Spesies

tumbuhan yang biasa digunakan adalah berbagai jenis rumput, bunga matahari,

dan kedelai (Mangkoedihardjo, 2005). Pada awalnya metode ini hanya

menggunakan tanaman, namun saat ini fitostabilisasi dilakukan dengan

menggabungkan antara tanaman dan mikroorganisme.

Tanaman Juncus effusus L. dapat hidup baik pada media dengan

konsentrasi Pb yang cukup tinggi. Pada konsentasi Pb 0,5 mM dalam media

hidroponik, tanaman ini tidak menunjukkan gejala keracunan Pb. Sedangkan pada

konsentrasi Pb 1 mM, walaupun bisa dikatakan hidup baik, terjadi penurunan

biomassa akar dan daun. Namun dengan penambahan EDTA pada media

tanamnya, menyebabkan tanaman ini dapat kembali normal jika dilihat pada

biomassa akar dan daunnya. Logam Pb disimpan dalam akar lebih besar daripada

bagian lain tanaman (Najeeb, U., 2014).

Rajkumar, dkk (2013) telah meneliti potensial fitostabilisasi Ni terhadap

tanaman B. juncea, L. cylindrica dan S. halepense yang diasosiasikan dengan

Bacillus megaterium SR28C. Pada penelitian ini teramati tanaman mengeluarkan

eksudat sebagai makanan B. megaterium, kemudian mikroba ini mengimobilisasi

Page 38: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

23

logam Ni di dalam tanah. Psidium guajava dapat bertahan hidup pada media

dengan konsentrasi Ni yang tinggi. Perubahan morfologi seperti penurunan

biomassa akar dan daun terjadi pada konsentrasi 1000 M NiSO4. Tanaman ini

cocok digunakan sebagai agen fitostabilisasi hanya mengakumulasi logam dalam

jumlah sangat kecil dan dapat bertahan hidup pada konsentrasi Ni yang tinggi

(Bazihizinaa, N., 2015).

Gambar 5. Fitostabilisasi (Mangkudiharjo 2005)

Potensial fitostabilisasi Solanum nigrum L. yang merupakan tanaman

hiperakumulator terhadap Zn dan Cd telah dilakukan oleh Feras, P., dkk (2012).

Tanaman ini tidak toleran terhadap logam Ni dilihat dari laju pertumbuhannya.

Dengan adanya logam Ni dalam media tanam, tanaman ini mengalami

pengurangan ukuran dan akar berturut-turut 33% dan 30%. Agropyron elongatum

juga merupakan tanaman yang toleran terhadap Ni, toleransi terhadap Ni makin

baik dengan penambahan CaO sebagai agen liming, sehingga asosasi tanaman ini

Page 39: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

24

dengan liming cocok digunakan untuk meremediasi lahan terkontaminasi Ni

melalui metode fitostabilisasi (Chen dan Wong., 2006).

2.5.4 Rizofiltrasi

Rizofiltrasi adalah pemanfaatan kemampuan akar tumbuhan untuk

mengendapkan, menyerap, dan mengakumulasi kontaminan dari linggkungan air.

Akar tumbuhan mengadsorpsi atau presipitasi pada zona akar atau mengabsorpsi

larutan polutan sekitar akar ke dalam akar spesies tumbuhan yang fungsional

adalah rumput air seperti Cattail dan eceng gondok (Mangkoedihardjo, 2005).

Metode ini digunakan untuk membersihkan lingkungan beair dari kontaminan

larut air. Saat ini, berbagai tanaman telah diteliti kemampuannya untuk digunakan

pada metode ini.

Gambar 6. Rizofiltrasi

Kultur serabut akar Brassica juncea dan Chenopodium aramanticolor

telah digunakan oleh Eapen, S., dkk (2003) untuk menghilangkan kontaminasi

uranium (U) pada lingkungan air. Pada air yang terkontaminasi U, pertumbuhan

akar tidak terganggu sampai konsentrasi 500 M. Kultur serabut akar B. juncea

dapat menghilangkan kontaminasi U pada air sebesar 20-23%, sedangkan C.

Plant Support Matrix

Contaminated

Groundwater

Contamine Satbilized On or

In root Tissue

(C2)

Clarified

Efluent

Precipitated Contaminant

(C1)

Hydroponic sistem Contaminant (C)

Pump

Page 40: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

25

amaranticolor dapat menghilangkan U hingga 13%. Selain itu, Phaseolus vulgaris

L. var. vulgaris merupakan tanaman potensial untuk rizofiltrasi (U) dan Cesium

(Cs). Konsentrasi U dan Cs pada akar maupun daun tanaman ini berbanding lurus

dengan konsentrasi logam-logam tersebut pada media (konsentrasi 100 g/L –

700 g/L). Tanaman ini dapat mengakumulasi U sampai 6,53 g/g pada daun dan

1019,01 g/g pada akar, sedangkan untuk Cs 60,38 g/g pada daun dan 1174,73

g/g berat kering. Tanaman ini dapat mereduksi konsentrasi U dalam air sampai

98,9% (Yang, M., 2015).

Penelitian serupa dilakukan oleh Lee dan Yang (2010) terhadap potensial

rizofiltrasi U Helianthus annuus L. dan Phaseolus vulgaris L. var. vulgaris.

Selama 24 rizofiltrasi, Helianthus annuus L. dapat menurunkan konsentrasi U

sampai 97% media dengan konsentrasi U yang sangat tinggi (543 g/L).

Phaseolus vulgaris L., Var. vulgaris juga memiliki kapabilitas yang besar untuk

meremediasi air terkontaminasi U. Hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya

konsentrasi U sampai 80% dari konsentrasi awal 116 g/L. Namun, kemampuan

itu menurun ketika konsentrasi di atas 300 g/L, yang penurunannya hanya

mencapai 60%.

Tome, V., dkk (2008) juga melakukan penelitian tentang kemampuan

Helianthus annuus L. menghilangkan kontaminasi U dan Radium 226 (226

Ra).

Tanaman ini hanya membutuhkan dua hari untuk menurunkan kadar kontaminasi

U dan 226

Ra. Selama waktu itu, selama 50% U dan 70% 226

Ra, dan sisanya

terpresipitasi, serta hanya sedikit sekali konsentrasi ditemukan pada daun dan

larutan.

Page 41: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

26

2.5.5 Rizodegradasi

Polutan diuraikan oleh mikroba dalam tanah, yang diperkuat/sinergis oleh

zat-zat keluaran akar tumbuhan (eksudat) yaitu gula, alkohol, asam. Eksudat yang

dikeluarkan oleh tumbuhan merupakan makanan dari mikroorganisme tanah. Pada

proses hidupnya, mikroorganisme tanah tersebut akan mendegradasi kontaminan

dalam tanah. Proses ini sangat tepat digunakan pada proses dekontaminasi

senyawa-senyawa organik di dalam tanah (Mangkoedihardjo, 2005).

Gambar 7. Rizodegradasi (Mangkudiharjo, 2005)

Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai agen rizodegradasi

adalah Sealavander (L. bicolor Kuntze). Tanaman ini dapat bekerja sama dengan

mikroorganisme untuk mendegradasi Total Petroleum Hidrokarbon (TPH).

Kerjasama tanaman ini dengan mikroorganisme dapat mendegradasi TPH sampai

40% selama 90 hari (Wang, Z., dkk., 2011). Selain itu, Lu dkk (2011) melakukan

penelitian rizodegradasi penantren dan piren pada sedimen menggunakan tanaman

mangrov (Kandelia candel (L.) Druce). Setelah 60 hari ditumbuhkan pada

Page 42: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

27

sedimen terkontaminasi kedua senyawa tersebut dengan konsentrasi masing-

masing 10 mg/Kg, tanaman ini telah mendegradasi sebanyak 47,7 % untuk

penantren dan 36,7% untuk piren.

Potensial rizodegradasi juga telah diamati pada tanaman Sesbania

cannabina terhadap TPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini

merupakan tanaman yang cepat mendegradasi TPH pada media tanamnya. Hanya

dalam waktu 90 hari, tanaman ini dapat mereduksi konsentrasi TPH pada media

dari 2.500 mg/Kg menjadi hanya 679 mg/Kg (Maqbool, F., dkk., 2012).

2.5.6 Fitoekstraksi

Fitoekstraksi merupakan proses penyerapan kontaminan oleh tanaman

melalui akar, kemudian ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman. Akar

tumbuhan menyerap polutan dan selanjutnya ditranslokasi ke dalam organ

tumbuhan. Proses ini adalah cocok digunakan untuk dekontaminasi zat-zat

anorganik (Mangkoedihardjo, 2005). Pada metode ini, tumbuhan yang digunakan

adalah tanaman hiperakumulator, yaitu tanaman yang mampu menyerap

kontaminan dan menyimpannya dalam jaringan dengan konsentrasi yang sangat

tinggi.

Penelitian tentang kemampuan fitoektraksi terhadap Ni telah banyak di

lakukan. Salah jenis tanaman yang merupakan tanaman hiperakumulator Ni

adalah spesies-spesies Alyssum. Menurut Seregin dan Kozhevnikova (2006) 48

spesies Alyssum dapat mengakumulasi Ni maksimal sebesar 1.280–29.400 mg/Kg

berat keringnya. Alyssum discolor dapat mengakumulasi Ni sebesar 34,7 mg/g

berat keringnya (Bayramoglu, dkk., 2012). Alyssum murale dapat mengakumulasi

Ni sebesar 1260 mg/Kg pada akar dan 1170 mg/Kg pada batang (Barbaroux, dkk.,

Page 43: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

28

2009). Ghaderian dkk (2007) melakukan penelitian terhadap spesies Alyssum yang

hidup secara alami di Iran, mereka menemukan bahwa A. baumgartnerianum

Bornm dapat mengakumulasi Ni 55-65 mg/Kg, A. bracteatum Boiss 245-1250

mg/Kg, A. bracteatum 710-2300, A. desertorum Stapf 76-83 mg/Kg, A.

meniocoides Boiss 90 mg/Kg, A. simplex Rudolphi 80-90 mg/Kg, A. stapfii Vierh

60-70, dan A. strictum Willd 70-75 mg/Kg. Alyssum bertolonii dapat

mengakumulasi Ni sampai 21.154,4 mg/Kg (Galardi, dkk., 2007), Alyssum

serpyllifolium sp. dapat mengakumulasi Ni 187 mg/Kg (Kidd dan Monterroso,

2005).

Gambar 8. Fitoekstraksi (Mangkudiharjo, 2005)

Impacted

Soil Soil Being

Remediated

Contaminant Plant Uptake

Page 44: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

29

3 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Berpikir

Nikel adalah salah satu logam yang paling penting dan memiliki banyak

aplikasi dalam industri. Menurut data dari kementerian ESDM tahun 2013,

Potensi Nikel di Sulawesi tenggara diperkirakan luas penyebarannya 480.000,12

Ha dengan cadangan deposit hipotetik sebesar 97.401.593.025,72 Ton yang

tersebar di Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Konawe Utara, Konawe Selatan,

Bombana, Konawe, Buton dan Kota bau-bau. Oleh sebab itu, sektor

pertambangan Nikel merupakan sektor yang berkembang di daerah Sulawesi

Tenggara, hal ini dibuktikan dengan dibangunnya 11 smelter pengolahan Nikel di

Sulawesi Tenggara.

Proses penambangan nikel meninggalkan lahan gundul yang terbuka. Hal

ini menyebabkan lahn tersebut kehilangan flora dan fauna serta fungsi hutan

sebagai penyerap dan sumber persediaan air tanah menjadi hilang. Selain itu,

lahan tersebut masih memiliki kandungan Ni yang tinggi sehingga jika terjadi

erosi oleh air hujan, maka Ni akan mencemari daerah lain di sekitar areal tersebut.

Tanah yang labil juga mengakibatkan areal tersebut menjadi rawan longsor.

Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan penanganan terhadap lahan

bekas pertambangan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengangani

hal tersebut adalah dengan metode fitoremediasi. Dimana metode ini

menggunakan tanaman tanaman untuk mengembalikan atau memperbaiki kondisi

suatu lahan tanah.

BAB V.

Page 45: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

30

3.2 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diambil hipotesis bahwa

pertumbuhan tanaman Melastoma malabathricum akan dipengaruhi oleh

konsentrasi Nikel didalam media tanam. Selain itu penyerapan Nikel oleh

tanaman Melastoma malabathricum juga akan dipengaruhi oleh besarnya

konsentrasi Nikel di dalam media tanam.

Metode Fitoremediasi

Penanganan lahan Terkontaminasi Ni

Tnaman Hipertoleran/Hiperakumulator

Melastoma malabathricum

Page 46: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

31

4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai Januari 2017 di

Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FMIPA) Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

4.2 Alat dan Bahan

4.2.1 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu oven, desikator, tanur, labu

takar 500 mL, 250 mL, 100 mL, dan 10 mL, gelas kimia 500 mL, 250 mL, 100

mL, dan 50 mL, timbangan analitik, pipet ukur 25 mL, pipet volume 10 mL, 25

mL, 50 mL, dan 100 mL, Hot plate, lemari asam, filler, cawan porselin.

4.2.2 Bahan

Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu Nikel(II)Sulfat

heksahidrat ((NiSO4).6H2O), Asan Nitrat (HNO3), Kalium dikromat (K2Cr2O7),

aquadest.

BAB IV.

Page 47: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

32

4.3 Prosedur Penelitian

4.3.1 Pembuatan Media Pembibitan

Sebanyak 5 Kg tanah yang akan digunakan sebagai media pembibitan

dibersihkan dari batu dan akar-akar, kemudian dicampur dengan pupuk kandang

dan daun-daun kering yang telah dihancurkan dengan perbandingan volume 1:1:1.

4.3.2 Pembibitan

Untuk bunga, benih ditabur pada media pembibitan, kemudian disiram

dengan air, Setelah tanaman agak besar kira-kira berumur 2 minggu, tanaman siap

dipindahkan ke polybag eksperimen. Untuk pohon, tanaman yang terpilih

ditumbuhkan pada polybag, kemudian disiram dengan air, setelah tanamannya

sehat, maka tanaman telah siap dipindahkan ke polybag eksperimen.

4.3.3 Penentuan kadar Nikel Tanah

Sebanyak 0,5 gram tanah di masukkan ke dalam gelas kimia dan ditambahkan

berturut-turut 50 ml aquades, 10 ml HClO4 pekat, kemudian di tambahkan 3 ml

H2SO4 lalu panaskan. Campuran kemudian akan disaring dengan kertas saring.

Filtrat lalu diencerkan di dalam Labu takar 25 ml, kemudian ditentukan

konsentrasi Nikelnya dengan AAS pada panjang gelombang 341,5 nm.

4.3.4 Pembuatan Larutan Nikel 4000 ppm

Nikel(II)Sulfat Heksahidrat (NiSO4.6H2O) ditimbang sebanyak 18.8434

gram dengan timbangan analitik, kemudian dimasukkan kedalam labu takar 1000

mL dan diencerkan sampai tanda tera.

Page 48: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

33

4.3.5 Pembuatan Tanah Terkontaminasi Nikel

Tanah yang akan digunakan sebagai media ditimbang sebanyak 2 Kg,

kemudian dicampurkan dengan larutan Nikel 4000 ppm sebanyak 50 mL untuk

konsentrasi 100 ppm, 62,5 mL untuk konsentrasi 125 ppm, 75 mL untuk

konsentrasi 150 ppm, 87,5 mL untuk konsentrasi 175 ppm, 100 mL untuk

konsentrasi 200 ppm, 112,5 mL untuk konsentrasi 225 ppm, 125 mL untuk

konsentrasi 250 ppm, 137,5 mL untuk konsentrasi 275 ppm, 150 mL untuk

konsentrasi 300 ppm, 162,5 mL untuk konsentrasi 325, 175 mL untuk konsentrasi

350, 187,5 mL untuk konsentrasi 375, 200 mL untuk konsentrasi 400.

4.3.6 Penanaman Pada polybag eksperimen

Tanaman yang telah siap kemudian dipindahkan ke dalam polybag

eksperimen, tanaman ini kemudian disiram dengan air secukupnya, dan dilakukan

pengukuran tinggi tanaman dan penghitungan jumlah daun setiap dua hari.

4.3.7 Pemanenan

Tanaman dipanen setelah berumur 3 bulan, dan dipisahkan akar, batang, dan

daunnya, kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 0C selama 3 x 24

jam.

4.3.8 Penentuan Konsentrasi Nikel Pada Jaringan

Sampel yang telah diabukan kemudian dilarutkan dengan 25 mL akuades,

kemudian ditambahkan 5 mL larutan HNO3 pekat, larutan tersebut diuapkan

sampai hampir kering, kemudian diencerkan sampai volumenya 25 mL dalam

labu takar, kemudian ditentukan kadar Ni dengan menggunakan AAS pada

Page 49: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

34

panjang gelombang 341,5 nm dan menggunakan sistem pembakar Nitrous oxide-

acetylene (The Perkin-Elmer Corporation, 1996).

4.3.9 Penentuan Bioconcentration Factor

Tanaman yang telah tentukan konsentrasi Ni pada akar batang dan

daunnya, kemudian dihitung konsentrasi total Ni dalam jaringan (gabungan

konsentrasi Ni pada akar batang dan daun), kemudian dibagi dengan konsentrasi

Ni pada media tanam.

(CB konsentrasi total logam pada tanaman, CS konsentrasi logam dalam

tanah).

4.3.10 Penentuan Translocation factor

Potensi mobilitas logam Ni dari akar ke batang dan dari akar ke daun

(Translocation Factor) dihitung dengan cara membagi konsentrasi Ni pada batang

dan daun dengan konsentrasi Ni pada akar.

dan

(Cs konsentrasi logam pada batang, Cl konsentrasi logam pada daun, dan Cr

konsentrasi logam pada akar).

4.3.11 Pengukuran Panjang Akar

Panjang akar tanaman diukur menggunakan penggaris berskala cm,

panjang akar diukur dari pangkal akar sampai ujung terpanjang dari akar tanaman.

Page 50: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

35

4.3.12 Penentuan Luas Daun

Daun melastoma dicetak pada kertas kingstrik (skala 200 GSM), kemudian

kertasnya di timbang dan ditentukan luas daun dengan mengalikan berat kertas

dengan skala kertas

4.3.13 nalisis Kemampuan Remediasi Logam Ni Oleh M. malabathricum.

Konsentrasi Ni dalam jaringan tanaman tanaman dikalikan dengan biomassa

yang tanaman sehingga diperoleh massa Ni yang terakumulasi pada setiap

tanaman, kemudian dikali jumlah penanaman dalam satu tahun, dan dikali jumlah

tanaman dalam satu hektar, asusmsi jarak tanam 0,5 m).

Page 51: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

36

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Logam Ni Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Secara umum, pertumbuhan didefinisikan sebagai proses pembelahan dan

pemanjangan sel (Gardner, dkk., 1991). Pertumbuhan tanaman dalam arti terbatas

menunjuk pada pertambahan ukuran yang tidak dapat balik yang dicerminkan

oleh pertambahan bobot tanaman (Harjadi dan Setyati., 1988). Pertambahan bobot

kering umumnya digunakan sebagai penunjuk ciri pertumbuhan karena pada

umumnya hal tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang paling besar.

Adapun parameter lain di antaranya adalah tinggi, volume, dan luas daun juga

dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan pada tanaman. Parameter

lain yaitu bobot basah tidak banyak digunakan karena angkanya berfluktuasi

(Gardner, 1991).

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor internal tanaman itu sendiri.

Faktor-faktor tersebut adalah ketahanan tanaman terhadap ikim, kondisi tanah,

laju fotosintesis, dan respirasi. Selain itu, kandungan pigmen seperti klorofil juga

merupakan fator internal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman.

Kecepatan pertumbuhan tanaman tergantung juga pada kecepatan proses

fotosintesis, dan kecepatan fotosintesis dipengaruhi oleh kandungan klorofil pada

tanaman tersebut. Selain itu, pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh faktor

eksternal, seperti iklim, cahaya, ketersediaan air, panjang hari, tektur tanah, pH,

dan ketersediaan nutrisi berupa bahan organik. Selain itu, faktor biologis seperti

mikroorganisme tanah dan hama merupakan bagian dari faktor ekternal

(Tjitrosoepomo, G., 1999). Pada penelian ini, tanaman yang digunakan

BAB V.

Page 52: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

37

merupakan tanaman yang sejenis dan memiliki umur yang relatif sama, sehingga

diharapkan tidak ada perbedaan pada faktor internal yang mempengaruhi

pertumbuhan tanaman. Selain itu, tanah yang digunakan diambil pada tempat

yang sama, sehingga diharapkan memiliki struktur dan ketersediaan nutrisi yang

sama. Volume air yang digunakan untuk penyiraman pada saat pengamatan relatif

sama sehingga diharapkan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman pada penelitian ini hanyalah perbedaan konsentrasi logan Ni pada tanah.

Pengamatan pertumbuhan dilakukan selama 2 bulan menggunakan tanaman

yang telah berumur 13 hari. Standar pertumbuhan tanaman yang diamati adalah

pertambahan tinggi dan pertambahan daun yang dilakukan setiap 2 hari.

Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Kemampuan

bertahan hidup tanaman menggambarkan tingkat toleransi terhadap adanya

lohgam Ni di dalam tanah.

Selama siklus hidup, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan dan

perkembangan. Pertumbuhan merupakan penambahan bobot dan volume atau

ukuran tumbuhan karena adanya penambahan unsur–unsur struktural yang baru.

Pertumbuhan suatu organ atau tumbuhan secara keseluruhan dimulai dari

perkecambahan biji dan dilanjutkan dengan memasuki fase pertumbuhan juvenile

yang berakhir pada fase maturasi, selanjutnya diikuti dengan senesensi.

Pola pertumbuhan suatu organ atau tumbuhan secara keseluruhan berupa

pertumbuhan sigmoid, yaitu terjadinya pertumbuhan yang lambat pada fase

inisiasi yang kemudian pada fase berikutnya pertumbuhan akan semakin cepat

secara eksponensial.Selanjutnya pertumbuhan akan diperlambat dan akhirnya

Page 53: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

38

akan mendekati konstan, sehingga akan membumbentuk kurva pertumbuhan yang

menyerupai huruf “ S “ seperti gambar berikut :

Gambar 9. Kurva sigmoid pertumbuhan tanaman

Pertumbuhan pada tanaman mula-mula lambat, kemudian berangsur-

angsur lebih cepat sampai tercapai suatu maksimum, akhirnya laju tumbuh

menurun. Apabila digambarkan dalam grafik, dalam waktu tertentu maka akan

terbentuk kurva sigmoid. Menurut Franklin G.P. (1991), kurva sigmoid adalah

pola pertumbuhan sepanjang suatu generasi secara khas dicirikan oleh suatu

fungsi pertumbuhan. Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih

tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi-variasi di dalam

lingkungan. Ukuran akhir, rupa dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi

pengaruh faktor keturunan dan lingkungan (Tjitrosomo, 1999). Selain itu, umur

daun juga dapat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman karena terkait pada

Page 54: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

39

tinggi rendahnya laju fotosintesis. Kemampuan daun untuk berfotosintesis

meningkat pada awal perkembangan daun, tetapi kemudian mulai turun, terkadang

sebelum daun tersebut berkembang penuh (Benyamin, L., 1995).

Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan pada fase pertumbuhan cepat

tanaman M. malabathricum, sehingga pengaruh logam yang ditambahkan pada

media dapat lebih mudah diamati. Pada penelitian ini, tanaman yang ditanam pada

media terkontaminasi Ni adalah tanaman yang berumur 2 minggu (13 hari).

5.1.1 Pertambahan Jumlah Daun

Pertambahan jumlah daun merupakan salah satu indikator yang dapat

diamati dalam pengamatan pertumbuhan tanaman. Kecepatan pertambahan

jumlah daun dapat digunakan untuk membedakan kesuburan tanaman. Semakin

subur suatu tanaman, maka pertambahan jumlah daun akan semakin cepat. Pada

penelitian ini telah dilakukan pengamatan terhadap pertambahan jumlah daun

tanaman M. malabathricum seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 10. Grafik pengaruh konsentrasi Ni pada media tanam

terhadap rata-rataPertambahan jumlah daun

R² = 0,9336

-4

-2

0

2

4

6

8

10

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Pert

amba

han

Jum

lah

Dau

n

Konsentrasi Ni (ppm)

Page 55: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

40

Berdasarkan data yang diperoleh, secara umum tanaman M.

malabathricum dapat bertahan hidup pada tanah dengan konsentrasi Ni yang

tinggi, hal ini dapat dilihat dengan adanya tanaman yang masih sanggup bertahan

hidup sampai dengan konsentrasi Ni di dalam tanah sebesar 400 ppm.

Berdasarkan grafik di atas, adanya logam Ni didalam tanah mempengaruhi laju

pertumbuhan tanaman ini. Semakin tinggi konsentrasi Ni di dalam tanah, maka

pertumbuhan tanaman makin terganggu yang dibuktikan dengan semakin

berkurangnya pertambahan daun seiring bertambahnya konsentrasi Ni dalam

tanah. Hal ini juga didukung oleh hasil analisis statistik Kruskal-Wallis dengan

signifikansi 0,000. Nilai R2 yang mendekati 1 menunjukkan bahwa laju

pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh konsentrasi Ni yang ada pada

media tanam.

Dalam pertumbuhannya, tanaman memerlukan makronutrien dan

mikronutrien. Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika nutrient yang

dibutuhkan kurang tersedia. Kurang tersedianya nutrien yang dibutuhkan oleh

tanaman dapat disebabkan oleh kurangnya nutrient dalam tanah atau adanya

competitor yang dapat mempegaruhi penyerapan makro dan mikro nutrien. Unsur

yang dapat memainkan peran sebagai kompetitor penyerapan nutrien oleh

tanaman adalah logam berat, dimana nikel adalah salah satunya (Ahmad, dkk.,

2011)

Toksisitas Ni mulai sangat terasa bagi tanaman M. malabathricum adalah

pada konsentrasi Ni 300 ppm di dalam media tanam. Hal ini dapat dilihat dengan

matinya tanaman pada 300 ppm ulangan ke-3 (300 ppm (3)), 325 ppm (1), 350

Page 56: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

41

ppm (3), 375 ppm (1,2), dan 400 ppm (1,5). Namun demikian, tanaman yang

masih hidup pada konsentrasi tersebut tetap mengalami pertambahan jumlah daun.

Rata-rata pertambahan daun yang bernilai negatif pada konsentrasi Ni 300-400

ppm dalam tanah disebabkan karena rata-rata jumlah daun pada saat akhir

pengukuran lebih sedikit dibandingkan pada saat awal pengukuran.

Kecepatan jumlah total pertambahan daun dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu

kecepatan pertambahan daun kecepatan gugur daun. Jumlah total pertambahan

daun akan semakin meningkat jika kecepatan pertambahan daun lebih besar dari

kecepatan gugur daun. Berikut adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara

jumlah total pertambahan daun, pertambahan daun, dan daun yang gugur.

Gambar 11. Grafik profil jumlah daun terhadap

konsentrasi Ni pada media tanam

Grafik di atas menunjukkan terganggunya pertumbuhan tanaman yang

disebabkan adanya logam Ni pada media tanamnya. Grafik menunjukkan bahwa

total pertambahan jumlah daun semakin berkurang dengan bertambahnya

konsentrasi Ni dalam tanah karena dengan pertambahnya konsentrasi Ni dalam

tanah, pertambahan daun semakin sedikit dan daun yang gugur semakin banyak.

-4

-2

0

2

4

6

8

10

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Re

spo

n D

aun

Tan

aman

[Ni] Tanah (ppm)

Total Pertambahan daun

Pertambahan daun

Daun Gugur

Page 57: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

42

Gangguan pertumbuhan tanaman yang disebabkan oleh adanya logam Ni

pada media dapat dilihati dari daun yang terbentuk selama pengamatan. Perbedaan

tersebut terletak pada luas daun. Secara kualitatif, perbedaan luas daun dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 12. Perbedaan ukuran daun M. malabathricum.

Dari gambar di atas terlihat bahwa kehadiran logam Ni pada media tanam

dapat mengganggu pertumbuhan tanaman jika dilihat dari besarnya daun pada

tanaman. Dengan adanya Ni pada media tanam, menyebabkan ukuran daun

berkurang secara drastis. Pada media-media dengan kontaminasi logam Ni,

perbedaan ukuran akibat bertambahnya konsentrasi Ni tidak dapat lagi dibedakan

secara kualitatif karena perbedaan ukuran yang kecil.

Secara kuantitatif, pengaruh logam Ni pada media terhadap luas tanaman

dapat dilihat pada grafik berikut:

Page 58: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

43

Gambar 13. Grafik perbedaan luas daun M. malabathricum.

Berdasarkan grafik di atas, dapat terlihat behwa semakin tinggi konsentrasi

Ni pada media tanam, pertumbuhan tanaman semakin terganggu. Hal ini dapat

dilihat dari semakin berkurangnya luas daun.

Tabel 1. Tabel perbedaan luas daun terhadap

konsentrasi Ni tanah.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400 425

Lua

s D

au

n (

Cm

2)

Konsentrasi Ni Tanah (ppm)

[Ni]

ppm

Panjang Lebar Luas Daun

(cm2)

0 11,82 5,36 43,399

100 8,52 3,5 20,029

125 8,56 3,42 19,72

150 8,14 3,32 18,491

175 7,84 3,28 17,635

200 7,86 3,26 17,556

225 7,52 3,24 16,265

250 7,44 3,28 15,264

275 7,18 3,06 14,898

300 6,86 2,98 13,512

325 6,72 2,74 12,619

350 6,76 2,66 12,123

375 6,82 2,66 12,718

400 6,38 2,5 11,43

Page 59: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

44

Luas daun yang dihitung secara kuantitatif merupakan daun terbesar yang

terbentuk pada saat tanaman telah ditanam pada media terkontaminasi Ni.

berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa panjang dan lebar daun, yang

menentukan luas daun, semakin berkurang seiring bertambahnya konsentrasi Ni

pada media. Hal ini membuktikan bahwa tanaman M. malabathricum terpengaruh

oleh toksisitas logam Ni, meskipun tanaman ini dapat dikatan toleran toleran

terhadap adanya Ni pada tanah karena masih sanggup bertahan hidup.

5.1.2 Pertambahan Tinggi

Selain pertambahan daun, indikator lain yang dapat digunakan untuk

mengamati kesuburan tanaman adalah pertambahan tinggi. Total pertambahan

tinggi yang diamati pada periode tertentu dapat digunakan untuk menganalisis

tingkat kesuburan tanaman. Semakin besar total pertambahan tinggi suatu

tanaman makan dapat dikatakan tanaman tersebut semakin subur. Pertambahan

tinggi tanaman M. malabathricum Dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 14. Grafik pengaruh konsentrasi Ni dalam Tanah

terhadap rata-rata pertambahan tinggi tanaman

R² = 0,9609

-2

0

2

4

6

8

10

12

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Pe

rtam

bah

an T

ingg

i (c

m)

[Ni] Tanah (ppm)

Page 60: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

45

Adanya logam Ni pada media tanam juga mempengaruhi pertambahan

tinggi tanaman M. malabathricum Grafik menunjukkan bahwa semakin besar

konsentrasi Ni pada media tanam, maka rata-rata pertambahan tinggi tananam

semakin berkurang. Perbedaan tersebut juga ditunjukkan dengan analisis statistic

Kruskal-Wallis dengan signifikansi 0,000. Berdasarkan rata-rata pertambahan

tinggi, toksisitas logam Ni sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman ini.

Selain logam Ni dapat berperan sebagai kompetitor penyerapan nutrien dari dalam

tanah (Ahmad, dkk., 2011), Ni juga dapat menganggu reaksi enzimatis di dalam

jaringan tanaman (Priyanto dan Priyanto, 2007). Ion logam nikel merupakan

golongan ion logam yang daya racunnya disebabkan oleh kemampuan dari ion ini

untuk menggantikan ion logam yang telah ada secara alamiah pada suatu molekul.

Ion nikel dapat menggeser ion Zn(II) yang merupakan kofaktor enzim karbonat

anhidrase. Terbentuknya ikatan antara ion nikel dengan enzim menyebabkan

tidak berfungsinya enzim sebagaimana mestinya. Akibatnya suatu bentuk reaksi

metabolisme akan gagal terjadi (Palar, 1994). Dengan terganggunya proses

metabolisme, maka kesuburan tanaman akan berkurang yang ditunjukkan dengan

makin berkurangnya pertambahan tinggi seiring bertambahnya konsentrasi Ni di

dalam media tanam.

5.1.3 Panjang Akar

Pertumbuhan akar dalam hal ini pertambahan panjang akar selama periode

pengamatan dapat menggambarkan respon tanaman terhadap perlakuan yang

diberikan. Dalam pertumbuhannya, tumbuhan akan menyesuaikan fisiologi akar

Page 61: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

46

yang bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tumbuhkan.

Fisiologi yang dimaksud adalah bentuk dan panjang akar. Berikut adalah grafik

panjang akar terhadap kontaminasi Ni pada media tanam :

Gambar 15. Grafik perbedaan panjang akar tergadap konsentrasi Ni Tanah

Berdasarkan pengukuran panjang akar tanaman, dapat diketahui bahwa

pertumbuhan tanaman terganggu dengan adanya Ni sebagai kontaminan pada

media tanamnya. Perbedaan panjang akar yang sangat signifikan antara tanaman

yang ditanaman pada media tanpa kontaminasi nikel terhadap media dengan

kontaminasi Ni menunjukkan bahwa toksisitas logam Ni telah mempengaruhi

pertumbuhan tanaman in.

Selain itu, akar tanaman yang ditanam pada media tanpa kontaminasi Ni

memiliki banyak serabut akar dan panjang, sedangkan aar tanaman pada media

dengan kontaminasi Ni akarnya besar dan pendek dengan sedikit serabut akar,

seperti ditunjukkan pada gambar berikut :

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Pan

jan

g A

kar

(cm

)

Konsentrasi Ni dalam Tanah (ppm)

Page 62: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

47

Gambar 16. Gambar akar tanaman M. malabathricum pada 0

ppm (1), 100 ppm (2), 125 ppm (3), 150 ppm (4)

Ukuran akar yang besar dengan sedikit serabut akar pada tanaman yang

ditanam pada media terkontaminasi Ni merupakan bentuk adaptasi fisiologi

tanaman terhadap lingkungan tempat tumbuhnya.

5.2 Pengaruh Konsentrasi Ni Pada Media Terhadap Penyerapan Logam

Ni Oleh Tanaman

Selain dapat hidup pada tanah dengan konsentrasi Ni tinggi, M.

malabathricum juga dapat mengakumulsai logam Ni pada jaringannya. Logam Ni

di absorbsi melalui akar kemudian diangkut dengan senyawa-senyawa transport,

kemudian mengalami detoksifikasi dan delokalisasi ke seluruh bagian tanaman

(He, S., dkk., 2012). Besarnya konsentrasi Ni yang tersimpan pada akar, batang,

dan daun berbeda-beda. Perbedaan konsentrasi pada jaringan tanaman tersebut

menggambarkan kemampuan translokasi logam oleh tanaman.

Page 63: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

48

5.2.1 Akar

Telah diketahui, bahwa agar tumbuhan dapat menyerap logam maka

logam harus dibawa ke dalam larutan di sekitar akar (rizosfer) dengan beberapa

cara bergantung pada spesies tumbuhannya. Mekanisme penyerapan besi lewat

pembentukan suatu zat khelat yang disebut fitosiderofor. Molekul fitosiderofor

yang terbentuk ini akan mengikat (mengkhelat) logam dan membawanya ke

dalam sel akar melalui peristiwa transport aktif.

Di dalam meningkatkan penyerapan besi, tumbuhan membentuk suatu

molekul reduktase di membran akarnya (Marschner dan Romheld, 1994).

Reduktase ini berfungsi mereduksi logam yang selanjutnya diangkut melalui kanal

khusus di dalam membran akar (Priyanto, B., 2006). Menurut Wendy (2008),

logam diserap oleh akar setelah berikatan dengan senyawa yang dikeluarkan oleh

tumbuhan, dimana yang berperan mengikat logam adalah senyawa yang

mempunyai sistein, glutamine, dan glisin.

HO

H2N

SH

O HO

H2N

O

OH

O

HO

H2N

O

Sistein (Cys) Glutamin (Glu) Glisin (Gly)

HO

NH

O

HN

SH

O

OHN OH

O

Gambar 17. Fitokelatin (PC) (Wendy, 2008)

Page 64: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

49

Gambar 18. Kompleks Ni (Wendy, 2008)

Berdasarkan hasil analisis konsentrasi logam Ni di dalam jaringan

tanaman, diketahui bahwa tinggi rendahnya konsentrasi Ni di dalam jaringan

tanaman ditentukan oleh konsentrasi Ni pada media tanamnya, seperti ditunjukkan

oleh gambar berikut :

Gambar 19. Grafik konsentrasi Ni dalam akar tanaman

terhadap konsentrasi Ni pada media tanam

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penambahan konsentrasi Ni di

dalam media tanam dapat mempengaruhi besarnya konsentrasi Ni di dalam

jaringan tanaman. Tanpa penambahan Ni di dalam media tanam, konsentrasi Ni

dalam akar hanya sebesar 15,97 ppm, dimana konsentrasi Ni tanah sebesar 4.2

ppm. Dengan penambahan logam Ni ke dalam media tanam mulai dari 100 ppm,

menyebabkan konsentrasi Ni pada akar meningkat drastis di atas 200 ppm.

R² = 0,8267

-200

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Ko

nse

ntr

asi

Ni P

ad

a A

ka

r (p

pm

)

Konsentrasi Ni Tanah (ppm)

Page 65: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

50

Pada grafik terlihat bahwa konsentrasi Ni didalam jaringan akar bertambah

tinggi dengan bertambah ringginya konsentrasi Ni di dalam tanah. Hal ini sesuai

dengan teori yang menyatakan bahwa konsentrasi Ni pada tanah dan jaringan

tanaman akan mengalami kesetimbangan, sehingga peningkatan konsentrasi Ni

pada media tanam akan diikuti oleh peningkatan konsentrasi Ni di dalam jaringan

tanaman. Nilai R2 yang mendekati 1 (0,8267) menunjukkan bahwa konsentrasi Ni

di dalam jaringan tanaman sangat bergantung pada besarnya konsentrasi Ni pada

tanah. Berdasarkan pola penyerapan nikel oleh akar, tanaman M. malabathricum

merupakan jenis tanaman indikator logam Ni.

5.2.2 Batang

Setelah logam dibawa masuk ke dalam sel akar, selanjutnya logam harus

diangkut melalui jaringan pengangkut, yaitu xilem dan floem, ke bagian

tumbuhan lain. Untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan, logam diikat oleh

molekul khelat. Berbagai molekul khelat yang berfungsi mengikat logam

dihasilkan oleh tumbuhan, khusus untuk logam Ni, histidin merupakan pengkelat

utama untuk logam ini (Priyanto, B., 2006).

Kemampuan memproduksi senyawa transport logam akan mempengaruhi

kecepatan translokasi logam dalam jaringan tanaman. Semaik baik baik

transportasi logam Ni, maka konsentrasi Ni pada jaringan tanaman yang berada di

atas tanah akan semakin besar. Berikut adalah grafik konsentrasi Ni pada jaringan

batang tanaman M. malabathricum.

Page 66: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

51

Gambar 20. Grafik konsentrasi Ni dalam batang tanaman

terhadap konsentrasi Ni pada media tanam

Konsentrasi Ni pada batang tanaman M. malabathricum juga dipengaruhi

oleh besarnya konsentrasi Ni pada tanah seperti halnya pada akar. Secara umum

pertambahan konsentrasi Ni pada tanah menyebabkan meningkatnya konsentrasi

Ni di dalam jaringan batang. Berdasarkan pola konsentrasi Ni pada jaringan

batang yang meningkat menikuti peningkatan konsentrasi Ni dalam tanah,

tanaman ini merupakan tanaman indikator terhadap kehadiran logam Ni pada

tanah. Hubungan yang erat antara konsentrasi Ni pada tanah terhadap konsentrasi

Ni pada jaringan batang ditunjukkan oleh nilai R yang mendekati 1 (0,8767)

5.2.3 Daun

Pada daun terjadi peristiwa detoksifikasi logam Ni dengan terlebih dahulu

dikomplekskan, kemudian dipindahkan dari bagian aktif sitoplasma ke bagian sel

yang tidak aktif pada proses seluler, seperti dinding sel dan vakuola. Pada daun,

logam disimpan pada apoplas atau sel-sel epidermis (He, S., dkk., 2012).

R² = 0,8767

-200

-100

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Ko

nse

ntr

asi

Ni P

ad

a B

ata

ng

(p

pm

)

Konsentrasi Ni Tanah (ppm)

Page 67: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

52

Kemampuan detoksifikasi ini menyebabkan tanaman memiliki toleransi yang

tinggi terhadap logam Ni.

Indikator kemampuan suatu tanaman mentranslokasika logam Ni adalah

besar kecilnya tanaman menyimpan logam Ni di dalam jaringan yang berada di

atas permukaan tanah, seperti batang dan daun. Seperti halnya konsentrasi Ni pada

jaringan akar dan batang, konsentrasi Ni pada daun juga bergantung pada

konsentrasi Ni pada media tanam. Berikut grafik konsentrasi Ni pada daun

tanaman M. malabathricum. terhadap pertambahan konsentrasi Ni pada media

tanam :

Gambar 21. Grafik konsentrasi Ni dalam daun tanaman

terhadap konsentrasi Ni pada media tanam

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa penambahan logam Ni

ke dalam media tanam menyebabkan peningkatan konsentrasi Ni di dalam

jaringan daun M. malabathricum. Seperti halnya pada akar dan batang,

peningkatan konsentrasi Ni pada jaringan daun mengikuti peningkatan konsentrasi

Ni pada tanah. Nilai R2 = 0,953 menunjukkan bahwa besarnya konsentrasi Ni

R² = 0,953

-100

0

100

200

300

400

500

600

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Ko

nse

ntr

asi N

i Pad

a D

aun

(ppm

)

Konsentrasi Ni Tanah (ppm)

Page 68: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

53

pada jaringan daun sangat bergantung pada besarnya konsentrasi Ni pada tanah.

Hal ini semakin menguatkan bahwa tanaman M. malabathricum merupakan

tanaman indikator terhadap logam Ni dalam tanah.

Kemampuan suatu tanaman untuk mentolerasi dan mengakumulasi logam

berat, misalnya Ni, memberikan keuntungan tersendiri secara ekologi bagi

tanaman tersebut. Logam yang telah di akumulasi tersebut dapat digunakan

sebagai alat pertahanan. Tanaman dengan konsentrasi Ni yang tinggi pada batang

dan daunnya, merupakan pelindung yang efektif dari serangga ) (He, S., dkk.,

2012). Keuntungan ini dapat teramati dengan tidak adanya daun pada tanaman

yang ditanaman pada media dengan kontaminasi logam Ni.

5.3 Kadar Abu dan Konsentrasi Ni Pada Abu Jaringan Tanaman

Kadar abu dapat digunakan untuk menggambarkan besarnya kandungan

logam yang terdapat pada suatu jaringan tanaman, karena abu merupakan senyawa

oksida dari logam. Semakin tinggi kadar abu, maka semakin tinggi pula

konsentrasi logam.

Tabel 2. Rata-Rata Kadar Abu dan kadar Nikel pada abu Tanaman Melastoma

malathricum

[Ni] Tanah

(ppm)

Kadar Abu Pada Jaringan (%) [Ni] Pada Abu (%)

Akar Batang Daun Akar Batang Daun

0 13,736 7,116 8,508 7,340 0,002 0,007

100 12,960 9,804 9,801 33,141 0,101 0,124

125 18,841 9,923 8,207 40,493 0,140 0,175

150 21,955 9,368 15,035 49,090 0,582 0,278

175 21,436 12,117 10,755 54,827 0,139 0,266

200 19,416 11,582 14,110 61,277 0,226 0,196

225 30,376 17,939 17,549 72,716 0,096 0,077

250 21,280 13,413 8,761 73,364 0,082 0,345

275 21,767 20,237 15,194 83,049 0,129 0,058

Page 69: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

54

300 20,184 14,302 17,061 87,887 0,340 0,362

325 19,050 18,282 18,528 95,215 0,314 0,204

350 19,487 10,605 9,010 97,276 0,368 0,225

375 16,476 23,369 12,603 106,862 1,130 0,084

400 21,027 21,611 20,286 115,731 0,204 0,293

Pada Tabel di atas, dapat dilihat secara umum kadar abu pada jaringan

tanaman yang ditanam pada tanah yang terkontaminasi Ni bertambah besar. Hal

ini disebabkan tanaman mengakumulasi logam Ni ke dalam jaringannya. Pata

tabel terlihat bahwa peningkatan persentase kenaikan kadar abu tidak terlalu

besar, namun peningkatan kadar Ni pada abu meningkat dsartis pada tanaman

yang ditanan pada tanah terkontaminasi Ni. Hal ini menunjukkan bahwa

bertambahnya konsentrasi Ni di dalam jaringan diikuti oleh berkurangnya

konsentrasi logam lain. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa

kehadiran logam Ni dapat mengganggu transportasi logam lain pada jaringan

tanaman.

5.4 Profil penyerapan Nikel Oleh Tanaman M. malabathricum.

5.4.1 Bioconcentration Factor

Sebagai tanaman yang akan digunakan untuk meremediasi lahan

terkontaminasi logam, tanaman harus memiliki kemampuan mengakumulasi

logam. Setiap tanaman memiliki kemampuan mengakumulasi logam, dimana

kemampuan itu dapat digunakan untuk mengklasifikasikan tanaman sebagai

akumulator atau ekskluder. Kemampuan mengakumulasi logam oleh suatu

tanaman dinyatakan dengan Bioconcrntration factor (BCF). Nilai BCF tanaman

M. malabathricum. Dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 70: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

55

Tabel 3. Tabel kemampuan akumulasi logam Ni tanaman M. malabathricum

No [Ni] Tanah

(ppm)

Massa Total

tanaman (g)

Massa Total

Ni (mg)

Rata-Rata [Ni]

Pada Jaringan

(ppm)

Nilai

BCF

1 100 1,77 0,28 160,65 1,61

2 125 1,02 0,17 167,31 1,34

3 150 1,29 0,24 188,55 1,26

4 175 0,75 0,17 223,49 1,28

5 200 0,62 0,16 250,47 1,25

6 225 0,81 0,22 266,96 1,19

7 250 0,49 0,18 362,54 1,45

8 275 0,74 0,23 309,76 1,13

9 300 0,63 0,24 373,02 1,24

10 325 0,72 0,32 440,63 1,36

11 350 0,91 0,50 555,22 1,59

12 375 0,38 0,31 811,27 2,16

13 400 1,04 0,69 663,42 1,66

Berdasarkan tabel di atasdapat dilihat bahwa nilai BCF lebih besar dari 1

yang berarti bahwa tanaman M. malabathricum merupakan tanaman akumulator

terhadap logam Ni. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa umumnya nilai BCF

tanaman M. malabathricum seragam berada disekitar 1. Hal ini bersesuaian

dengan teori yang menyatakan bahwa nilai BCF suatu tanaman terhadap logam

yang sama adalah identik meskipun ditanam pada tanah dengan konsentrasi logam

yang berbeda.

Secara teoritis, suatu tanaman dikatakan akumulator terhadap suatu logam

jika nilai BCF > 1 dan ekskluder jika nilai BCF << 1. Tabel di atas menunjukkan

bahwa umunya nilai BCF > 1. Berdasarkan tabel di atas, maka M. malabathricum

merupakan tanaman akumulator logam Ni.

Page 71: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

56

5.4.2 Translocation Factor

Selain memiliki kemampuan mengakumulasi logam, tanaman yang baik

untuk digunakan pada metode fitoremediasi adalah tanaman yang memiliki

kemampuan mendistribusikan kontaminan logam ke seluruh bagian tanaman.

Kemampuan distribusi logam oleh tanaman dinyatakan dengan nilai

Translocation Factor (TF). Nilai TF terhadap perubahan konsentrasi Ni pada

media ditunjukkan pada grafik berikut :

Gambar 22. Grafik Translocation factor tanaman M. malabathricum

Nilai TF adalah perbandingan antara jaringan tanaman yang terdpat di atas

tanah yaitu batang dan daun terhadap akar. Seperti halnya BAF, secara teoritis

nilai TF seharusnya identik. Pada grafik diatas, dapat dilihat bahwa TF lebih kecil

dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi Ni pada akar lebih besar darpada

konsentrasi Ni pada akar dan daun. Nilai TF batang dan daun M. malabathricum

ditunjukkan pada tabel berikut :

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Nila

i Tra

nsl

oca

tio

n F

act

or

(TF)

Konsentrasi Ni Tanah (ppm)

TF Batang

TF daun

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

Page 72: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

57

Tabel 4. Tabel kemampuan Translokasi pada batang dan daun M. malabathricum

[Ni] Tanah

(ppm)

[Ni] akar

(ppm)

[Ni] Batang

(ppm)

[Ni] Daun

(ppm)

TF

Batang

TF

daun

0 15,97 1,47 5,81 0,09 0,36

100 227,87 73,32 87,47 0,32 0,38

125 273,67 205,90 101,69 0,75 0,37

150 400,26 161,56 125,17 0,40 0,31

175 450,61 212,82 140,87 0,47 0,31

200 477,06 258,38 218,34 0,54 0,46

225 516,01 293,64 214,36 0,57 0,42

250 526,45 326,97 282,11 0,62 0,54

275 544,32 358,90 296,00 0,66 0,54

300 694,81 364,07 315,77 0,52 0,45

325 700,78 405,39 430,74 0,58 0,61

350 706,87 613,58 435,75 0,87 0,62

375 1257,62 748,60 515,69 0,60 0,41

400 1392,02 802,71 541,08 0,58 0,39

Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa nilai TF batang ataupun

daun lebih kecil dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa translokasi logam Ni pada

tanaman ini kurang baik. Kemmapuan transportasi logam ditentukan oleh

kemampuan tanaman untuk meproduksi senyawa transport, seperti protein

transport, asam amino dan asam organik. Jika kurang memiliki kemampuan untuk

memproduksi senyawa transport, maka transport logam akan kurang baik pula,

sehingga Ni tidak tersebar merata ke seluruh bagian tanaman.

5.4.3 Kemampuan Remediasi Melasoma malabathricum

Kemampuan remediasi lahan oleh suatu tanaman pada teknik fitoremdiasi

merukan kemampuan tanaman menghilangkan kontaminan dari dalam tanah

untuk jangka waktu tertentu pada luas tanah tertentu. Kemampuan remediasi

logam Ni oleh tanaman M. malabathricum dapat dilihat pada tebel berikut:

Page 73: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

58

Tabel 4. Tabel kemampuan remediasi Ni tanaman M. malabathricum

[Ni]

Tanah

(ppm)

Rata-Rata [Ni]

Pada Jaringan

(ppm)

Rata-Rata Massa

Ni (g/Ha/Tahun)

100 160,65 68,16

125 167,31 40,94

150 188,55 58,37

175 223,49 39,99

200 250,47 37,31

225 266,96 51,63

250 362,54 42,21

275 309,76 55,13

300 373,02 56,58

325 440,63 76,64

350 555,22 120,59

375 811,27 74,90

400 663,42 166,28

Kemampuan remediasi logam oleh tanaman ditentukan oleh kemampuan

absorpsi logam dan kemampuan menghasilkan biomassa. Kemampuan remediasi

suatu tanaman akan semakin baik jika kemampuan mengabsorpsi logam diikuti

dengan kemampuan biomassa yang tinggi, sehingga tanaman akan semakin baik

digunakan sebagai agen fitoremediasi jika mampu menyerap logam dengan

konsentrasi yang tinggi dan diikuti oleh produksi biomassa yang tidak menurun

secara signifikan. Hal ini disebabkan karena sekuat apapun toleransi suatu

tanaman terhadap toksisitas logam, akan tetap terjadi penurunan kesuburan dalam

pertumbuhan tanaman tersebut.

Rata-rata biomassa pada tabel di atas merupakan estimasi berdasarkan

hasil perhitungan biomassa yang di hasilkan selama 2 bulan pengamatan. Dengan

asumsi 6 kali penanaman pertahun dan jarak penanaman 0,5 m. Berdasarkan hal

tersebut, maka dapat diketahui bahwa kemampuan menyerap logam oleh tanaman

M. malabathricum mencapai 166,28 g Ni per hektar per tahun.

Page 74: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

59

6 KESIMPULAN

Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat di simpilkan sebagai berikut :

1. Tanaman Melastoma malabathricum merupakan tanaman yang cukup toleran

terhadap kontaminasi logam nikel pada media tanam, hal ini dapat dilihat

bahwa tanaman ini mampu bertahan hidup pada tanah dengan konsentrasi

Nikel sampai 400 ppm.

2. Konsentrasi nikel pada tanah mempengaruhi penyerapan nikel oleh tanaman

M. malabathricum. Semakin tinggi konsentrasi nikel pada media tanam

meningkatkan akumulasi logam nikel pada jaringan tanaman, hal ini

menunjukkan bahwa Melastoma malabathricum merupakan jenis tanaman

indikator.

3. Berdasarkan nilai BCF Melastoma malabathricum merupakan tanaman

akumulator terhadap logam nikel dengan kemampuan remediasi logam nikel

mencapai 166,28 g/ha per tahun.

BAB VI.

Page 75: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

60

DAFTAR PUSTAKA

Adler, T., 1996, Botanical cleanup crews, Sci, News, Vol 150, 42-43.

Ahmad, M.S., Ashraf, M., and Hussain, M., 2011, Phytotoxic effects of nickel on

yield and concentration of macro- and micro-nutrients in sunflower

(Helianthus annuus L,) achenes, J, Hazard Mater, Vol 185, 1295-1303.

Al-Baldawi, I.A., Abdullah, R.S., Anuar, N., Suja, F., Mushrifah, I., 2015,

Phytodegradation of total petroleum hydrocarbon (TPH) in diesel-

contaminated water using Scirpus grossus, Ecological Engineering,

Vol 74, 463–473.

Assuncao, A.G.L., Schat, H., dan Aarts, M.G.M., 2003, Thlaspi caerulescens, an

attractive model species to study heavy metal hyperaccumulation in

plants, New Phytol, Vol 159, 351-360.

Balumugan, K., dkk., 2014, Antidiabetic and antihyperlipidaemic activity of

ethanol extract of Melastoma malabathricum Linn. leaf in alloxan

induced diabetic rats, Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine.

Vol 4 : 442-448.

Baker, A.J.M., dan Brooks, R.R., 1999, Terrestrial higher plants which

hyperaccumulate metallic elements, A review of their distribution,

ecology, and phytochemistry, Biorecovery, Vol 1, 81-126.

Bañuelos, G.S., Ajwa, H.A., Mackey, B., Wu, L.L., Cook, C., Akohoue, S., dan

Zambrzuski, S., 1997, Evaluation of different plant species used for

phytoremediation of high soil selenium, J, Environ, Qual, Vol 26, 639-

646.

Barbaroux, R., Meunier, N., Mercier, G., Taillard, V., Morel, J.L., Simonnot,

M,O,, Blais, J,F,, 2009, Chemical leaching of nickel from the seeds of

the metal hyperaccumulator plant Alyssum murale, Hydrometallurgy,

Vol 100, 10–14.

Bayramoglu, G., Arica, M.Y., Adiguzel, N., 2012, Removal of Ni(II) and Cu(II)

ions using native and acid treated Ni-hyperaccumulator plant Alyssum

discolor from Turkish serpentine soil, Chemosphere, Vol 89, 302–309.

Bazihizinaa, N., Redwana, M., Taiti, C., Giordano, C., Monettia, E., Masia, E.,

Azzarelloa, E., Mancusoa, S., 2015, Root Based Responses Account

for Psidium guajava Survival at High Nickel Concentration, Journal of

Plant Physiology, Vol 174, 137–146.

Page 76: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

61

Benyamin, L., 1995, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Boyd, R, S., 2004, Ecology of metal hyperaccumulation, New Phytol, Vol 162,

563-567,

Burken, J.G., dan Schnoor, J,L., 1999, Distribution and volatilization of organic

compounds following uptake by hybrid poplars, Int, J,

Phytoremediation, Vol 1, 39-151.

Chen Q., dan Wong, J.W.C., 2006, Growth of Agropyron elongatum in a

Simulated Nickel Contaminated Soil With Lime Stabilization, Science

of the Total Environment, Vol 366 ,448–455.

Cunningham, S., 1995, Current topics in Plant Biochemistry, Physiology and

Molecular Biology, Columbia, 47-53.

Ferraz, P., Fidalgo, F., Almeida, A., Teixeira, J., 2012, Phytostabilization of

Nickel by the Zinc and Cadmium Hyperaccumulator Solanum nigrum

L, Are Metallothioneins Involved?,Plant Physiology and Biochemistry,

Vol 57, 254-260.

Franklin, G.P., 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya, Universitas Indonsia press,

Jakarta.

Galardi, F., Mengoni, A., Pucci, S., Barletti, L., Massi, L., Barzanti, R.,

Gabbrielli, R,, Gonnelli, C,, 2007, Intra-specific differences in mineral

element composition in the Ni-hyperaccumulator Alyssum bertolonii:

A survey of populations in nature, Environmental and Experimental

Botany, Vol 60, 50-56.

Gardner, F.P., R.B. Pearce., dan R.L Mitchell., 1991, Physiology of Crop Plants,

UI Press, Jakarta.

Gerendás, J., dan Sattelmacher, B., 1999, Influence of Ni supply on growth and

nitrogen metabolism of Brassica napus L, grown with NH4NO3 or urea

as N source, Ann, Bot, Vol 83, 65-71.

Ghaderian, S.M., Mohtadi, A., Rahiminejad, M.R., Baker, A.J.M., 2007, Nickel

and other metal uptake and accumulation by species of Alyssum

(Brassicaceae) from the ultramafics of Iran, Environmental Pollution,

Vol 145, 293-298.

Ghaderian, Y.S.M., Lyon, A.J.E., dan Baker, A.J.M., 2000, Seedling mortality of

metal hyperaccumulator plants resulting from damping off by Pythium

spp, New Phyto, Vol 146, 219-224.

Page 77: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

62

Gholib, D., 2009, Uji Daya Hambat Daun Melastoma Malabathricum Terhadap

Trichophyton mentagrophytees dan Candida albicans, Berita Biologi,

Vol 9 : 9-13.

Ghosh, M., dan Singh, S,P., 2005, A review on phytoremediation of heavy metals

and utilization of its by product, Applied Ecology and Environmental

Research, Vol 3, 1-18.

Gouveia-Figueira, L.S.C., dan Castilho, P.C., 2015, Phenolic screening by HPLC–

DAD–ESI/MSnand antioxidant capacityof leaves, flowers and berries

of Rubus grandifolius LoweSandra, Industrial Crops and Products,

Vol 73, 28–40.

Graham, R.D., dan Webb, M.J., 1991, Micronutrients and disease resistance and

tolerance in plants, dalam J.J. Mortvedt, F.R. Cox, L.M. Shuman, dan

R.M. Welch (Eds,), Micronutrients in Agriculture (2nd ed,), (pp, 329-

370) Soil Science Society of America.

Harjadi, M.M., Setyati, S., 1988, Pengantar Agronomi, Gramedia, Jakarta.

He, S., He, Z., Yang, X., dan Baligar, V.C., 2012, Advances in Agronomy Volume

117, Science Direct.

Hidayati, N., 2005, Fitoremediasi dan potensi tumbuhan hiperakumulator, Hayati,

35-40, ISSN 0854-8587.

Jawetz, Z.E., Melnick J.L., dan Aderberg E.A., 1996, Mikrobiologi Kedokteran

Edisi 20, EGC, Jakarta.

Kagalkar, A.N., Jadhav, M.U., Bapat, V.A., Govindwar, S.P., 2011,

Phytodegradation of the Triphenylmethane dye Malachite Green

Mediated by Cell Suspension Cultures of Blumea malcolmii Hook,

Bioresource Technology, Vol 102, 10312–10318.

Kamisan, F.H., dkk., 2013, Hepatoprotective Activity of Methanol Extract of

Melastoma malabathricum Leaf in Rats, Journal of Acupuncture and

Meridian Studies, Vol 6 : 52-55.

Kidd, P.S., Monterroso, C., 2005, Metal extraction by Alyssum serpyllifolium ssp,

lusitanicum on mine-spoil soils from Spain, Science of the Total

Environment, Vol 336, 1-11.

Lambers, H., dan Poorter H., 1992, Inherent variation in growth rate between

higher plants: a search for physiological causes and ecological

consequences, Advanced Ecology, Vol 23, 187-261,

Page 78: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

63

Lee, M., Yang, M., 2010, Rhizofiltration using sunflower (Helianthus annuus L,)

and bean (Phaseolus vulgaris L, var, vulgaris) to remediate uranium

contaminated groundwater, Journal of Hazardous Materials, Vol 173,

589–596.

Mangkoedihardjo, 2005, Fitoteknologi dan Ekotoksikologi dalam Desain Operasi

Pengomposan Sampah, ITS, Surabaya.

Mansur, 2010, Teknik Silvikultur Untuk Reklamasi Lahan Bekas Tambang, Seamo

Biotrop, Bogor, Indonesia.

Maqbool, F., Wang, Z., Xu, Y., Zhao, J., Gao, D., Zhao, Y.G., Zulfiqar, A, Bhatti,

A., Xinge, B., 2012, Rhizodegradation of petroleum hydrocarbons by

Sesbania cannabina in bioaugmented soil with free and immobilized

consortium, Journal of Hazardous Materials, Vol 237–238, 262-269.

Megharaj, M., Ramakrishnan, B., Venkateswarlu, K., Sethunathan, N., Naidu, R.,

2011, Bioremediation approaches for organic pollutants: a critical

perspective, Environ, Int,, Vol 37, 1362-1375.

Molas, J., dan Baran, S., Relationship Between the Chemical Form of Nickel

Applied to the Soil and Its Uptake and Toxicity to Barley plants

(Hordeum vulgare L,), Geoderma, Vol 122, 247-255.

Mulrooney, S.B., dan Hausinger, R.P., 2003, Nickel uptake and utilization by

microorganisms, FEMS Microbiol, Vol 27, 239-261,

Najeeb, U., Ahmad, W., Zia, M.H., Malik, Z., Zhou, W., 2014, Enhancing the

lead phytostabilization in wetland plant Juncus effusus L, through

somaclonal manipulation and EDTA enrichment, Arabian Journal of

Chemistry, Vol xxx, xxx–xxx.

Park, S., Kim, K.S., Kim, J.T., Kang, D., Sung, K., 2011, Effects of humic acid on

phytodegradation of petroleum hydrocarbons in soil simultaneously

contaminated with heavy metals, Journal of Environmental Sciences,

Vol 23, 2034–2041.

Priyanto, B., dan Priyanto, J., 2007, Fitoremediasi sebagai Sebuah Teknologi

Pemulihan Pencemaran, Khususnya Logam Berat, Lipi, Bogor.

Rajkumar, M., Mab, Y., Freitas, H., 2013, Improvement of Ni phytostabilization

by inoculation of Ni resistant Bacillus megaterium SR28C, Journal of

Environmental Management, Vol 128, 973-980.

Rivai, 1994, Asas Pemeriksaan Kimia, UI-Press, Jakarta.

Page 79: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

64

Roslen, dkk., 2014, Cytotoxicity screening of Melastoma malabathricum extracts

on human breast cancer cell lines in vitro, Asian Pacific Journal of

Tropical Biomedicine, Vol 4 : 545-548.

Rugh, C.L., Senecoff, J.F., Meagher, R.B., dan Merkle, S.A., 1998, Development

of transgenic yellow poplar for mercury phytoremediation, Nat,

Biotechnol,Vol 16, 925-928.

Seregin, I.V., dan Kozhevnikova, A.D., 2006, Physiological Role of Nickel and

Its Toxic Effects on Higher Plants, Russian Journal of Plant

Physiology, Vol, 53, 257-277.

Seregin, V.I., dan Kozhevnikova, A.D., 2006, Physiological Role of Nickel and

Its Toxic Effects on Higher Plants, Russian Journal of Plant

Physiology, Vol, 53, 257-277.

Sulaiman, M.R., Somchita M.N., Israf D.A., Ahmad, Z., Moin S., 2004,

Antinociceptive effect of Melastoma malabathricum ethanolic extract

in mice, Fitoterapia, Vol 75 : 667– 672.

Susan Eapen, S., Suseelan K.N., Tivarekar, S., Kotwal, S.A., dan Mitra, R., 2003,

Potential for rhizofiltration of uranium using hairy root cultures of

Brassica juncea and Chenopodium amaranticolor, Environmental

Research, Vol 91, 127–133.

Susanti, D., Sirat, H.M., Ahmad, F., Ali, R.M., Aimi, N., Kitajima, M., 2008,

Erratum to „„Antioxidant and cytotoxic flavonoids from the flowers of

Melastoma malabathricum L.”, Food Chemistry, Vol 107 : 1275.

Terry, N., and Bañuelos, G., Phytoremediation of Contaminated Soil and Water,

Lewis Publishers, Boca Raton.

The Perkin-Elmer Corporation, 1996, Analytical Methods for Atomic Absorption

Spectroscopy, The Perkin-Elmer Corporation, United States of

America, 103.

Tjitrosoepomo, G., 1999, Botani Umum Jilid 2, Penerbit Angkasa, Bandung.

Tome, F.V., Rodríguez, P.B., Lozano, J.C., Elimination of natural Uranium and

226Ra from contaminated waters by rhizofiltration using Helianthus

annuus L,, Science Of The Total Environment, Vol 393, 351–357.

Wang, H., Feng, T., Peng, X., Yan, M., dan Tang, X., 2009, Up-regulation of

chloroplastic antioxidant capacity is involved in alleviation of nickel

Page 80: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

65

toxicity of Zea mays L, byexogenoussalicylicacid, Ecotoxicology and

Environmental Safety, Vol 72, 1354-1362.

Wang, X., Wu, N., Guo, J., Chu, X., Tian, J., Yao, B., dan Fan, Y., 2008,

Phytodegradation of Organophosphorus Compounds by Transgenic

Plants Expressing a Bacterial Organophosphorus Hydrolase,

Biochemical and Biophysical Research Communications, Vol 365,

453–458.

Wang, Z., Xu, Y., Zhao, J., Li, P., Gao, D., Xing, B., 2011, Remediation of

petroleum contaminated soils through composting and rhizosphere

degradation, Journal of Hazardous Materials, Vol 190, 677–685.

Yang, M., Jawitz, J.W., Lee, M., 2015, Uranium and cesium accumulation in bean

(Phaseolus vulgaris L, var, vulgaris) and its potential for uranium

rhizofiltration, Journal of Environmental Radioactivity, Vol 140, 42-

49.

Zobiole, L.H.S., Oliveira, R.S., Jr., Kremer, R,J., Constantin, J., Yamada, T.,

Castro, C., Oliveira, F.A., dan Oliveira, A., Jr., 2010, Effect of

glyphosate on symbiotic N2 fixation and nickel concentration in

glyphosate-resistant soybeans, App,, Soil, Ecol, Vol 44, 176-180.

Page 81: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

66

LAMPIRAN

6.1 Pembuatan Media Pembibitan

6.2 Pembibitan

Bijih

Bijih pada media pembibitan

Media Pembibitan

Ditabur pada media pembibitan

Tanah

5 kg tanah

Tanah : Pupuk kandang : Daun

1 : 1 : 1

Media Pembibitan

Ditimbang sebanyak 5 kg

Ditambahkan 5 kg pupuk kandang

Ditambahkan 5 kg daun kering

Diaduk

Page 82: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

67

6.3 Pembuatan Larutan Ni 4000 ppm

Perhitungan :

Mr. NiSO4.6H2O=262,7

Massa Ni yang dibutuhkan=4 g

4 g Ni = 4 g Ni x

4 g Ni= 18,8434 g NiSO4.6H2O

6.4 Preparasi Sampel Untuk analisis AAS

Biomassa Kering

Tanaman

Ditimbang 0,5 g

Dimasukkan ke dalam Cawan Porselin

Dibakar dalam tanur pada suhu 700 0C Selama 15 menit

Abu dipindahkan ke gelas kimia 50 ml

Abu dalam Gelas

Kimia 50 ml

Ditambahkan 25 ml aquadest

Ditambahkan 5 ml Asam Nitrat Pekat

Dipanaskan

Dipindahkan ke dalam labu takar 25 ml dan diencerkan

Larutan di analisis dengan menggunakan AAS

Hasil Pengamatan

Diencerkan sampai tanda tera

NiSO4.6H2O

18.8434 g NiSO4.6H2O

dalam Labu Takar 1000 ml

Larutan Ni 4000 ppm

Ditimbang sebanyak 18,8434 g

Dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml

Page 83: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

68

Page 84: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

69

6.5 Pembuatan Tanah terkontaminasi Ni

Ditimbang 5 kg

Tanah

5 kg Tanah 5 kg Tanah 5 kg Tanah 5 kg Tanah 5 kg Tanah 5 kg Tanah 5 kg Tanah 5 kg Tanah 5 kg Tanah 5 kg Tanah

Di+ 33,3 ml lar.

Ni 3000 ppm Di+ 50 ml lar.

Ni 3000 ppm

Di+ 66,7 ml lar.

Ni 3000 ppm

Di+ 83,3 ml lar.

Ni 3000 ppm

Di+ 100 ml lar.

Ni 3000 ppm

Di+ 116, ml

lar. Ni 3000

ppm

Di+ 133,3 ml

lar. Ni 3000

ppm

Di+ 150 ml lar.

Ni 3000 ppm

Di+ 166,7 ml

lar. Ni 3000

ppm

Kontrol Tanah

Terkont. Ni

50 ppm

Tanah

Terkont. Ni

75 ppm

Tanah

Terkont. Ni

100 ppm

Tanah

Terkont. Ni

125 ppm

Tanah

Terkont. Ni

150 ppm

Tanah

Terkont. Ni

175 ppm

Tanah

Terkont. Ni

200 ppm

Tanah

Terkont. Ni

225 ppm

Tanah

Terkont. Ni

250 ppm

Page 85: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

70

6.6 Penenaman Pada Polibag Experimen

6.7 Pemanenan

Tanaman berusia 2 bulan

Dipanen

Dipisahkan akar, batang, dan daunnya

Akar

Batang

Daun

Dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 0C

selama 3 x 24 jam

Sampel kering

Tanaman Hasil Pembibitan

Dipindahkan ke dalam polibag eksperimen

Tanaman dalam polibag

eksperimen

Disiram secukupnya setiap pagi dan sore

Diukur pertambahan tinggi batangnya setiap 2 hari

Dihitung pertambahan jumlah daunnya setiap 2 hari

Pertambahan Jumlah daun Pertambahan tinggi batang

Page 86: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

71

6.8 Pengukuran Pertumbuhan Tanaman

[Ni] (ppm) 0 100

Tanaman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Tanggal

A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D

2016-08-31 7 0 0 22.5 6 0 0 28.5 2 0 0 26.5 6 0 0 22 9 0 0 26 6 0 0 18 6 0 0 16 4 0 0 24 6 0 0 15 6 0 0 20

2016-09-02 7 0 0 23 8 2 0 29 4 2 0 27.5 6 0 0 22 9 0 0 26 8 2 0 18 6 0 0 16 4 0 0 24.5 6 0 0 15.5 8 2 0 21

2016-09-04 9 2 0 24 8 0 0 30 4 0 0 28 6 0 0 22 9 0 0 26 8 0 0 18.5 8 2 0 16 4 0 0 24.5 8 2 0 15.5 8 0 0 21.5

2016-09-06 9 0 0 24.5 8 0 0 30 4 0 0 28 8 2 0 23.5 11 2 0 27 8 0 0 18.5 8 0 0 16.5 4 0 0 24.5 7 0 1 15.5 8 0 0 21.5

2016-09-08 9 0 0 24.5 8 0 0 30.5 4 0 0 28 8 0 0 23.5 11 0 0 27.5 8 0 0 18.5 8 0 0 16.5 4 0 0 24.5 7 0 0 15.5 8 0 0 22

2016-09-10 9 0 0 24.5 8 0 0 30.5 4 0 0 28.5 8 0 0 24 11 0 0 27.5 7 0 1 19 8 0 0 17 6 2 0 25 6 2 3 16 8 2 2 23

2016-09-12 9 0 0 24.5 9 2 1 32 4 0 0 28.5 8 0 0 24 11 0 0 27.5 7 0 0 19 8 0 0 17 6 0 0 25 6 0 0 16 8 0 0 23

2016-09-14 9 0 0 24.5 9 0 0 32 6 2 0 30 8 0 0 24.5 11 0 0 28 7 0 0 19 8 0 0 17 6 0 0 25 6 0 0 16 8 0 0 23

2016-09-16 11 2 0 25..5 9 0 0 32.5 6 0 0 30 8 0 0 24.5 11 0 0 28 7 0 0 19 8 0 0 17 6 0 0 25 6 0 0 16 8 0 0 23

2016-09-18 11 0 0 26 9 0 0 33 6 0 0 30 10 2 0 26 13 2 0 28.5 9 2 0 19.5 8 0 0 17 6 0 0 25 8 2 0 17.5 10 2 0 24

2016-09-20 11 0 0 27.5 9 0 0 33 6 0 0 31.5 10 0 0 26 13 0 0 28.5 9 0 0 19.5 10 2 0 18 6 0 0 25 8 0 0 17.5 10 0 0 24.5

2016-09-22 11 0 0 27.5 9 0 0 33.5 6 0 0 32 10 0 0 26.5 13 0 0 28.5 9 0 0 19.5 10 0 0 18 6 0 0 25 8 0 0 17.5 10 0 0 24.5

2016-09-24 11 0 0 29 9 0 0 33.5 6 0 0 32 10 0 0 26.5 13 0 0 29 9 0 0 20.5 10 0 0 18 8 2 0 26.5 8 0 0 17.5 10 0 0 25

2016-09-26 13 2 0 29 11 2 0 35 8 2 0 32 10 0 0 27 13 0 0 29 9 0 0 20.5 10 0 0 19.5 8 0 0 27 8 0 0 17.5 10 0 0 25

2016-09-28 13 0 0 29 11 0 0 35.5 8 0 0 32.5 10 0 0 27 13 0 0 29 9 0 0 20.5 12 2 0 20 8 0 0 27.5 8 0 0 18 10 0 0 25

2016-09-30 13 0 0 29 11 0 0 35.5 8 0 0 34 12 2 0 27.5 14 2 1 31 9 0 0 20.5 12 0 0 20 8 0 0 27.5 8 0 0 18.5 10 0 0 25

2016-10-02 13 0 0 30.5 11 0 0 36 8 0 0 34 12 0 0 28 14 0 0 31.5 11 2 0 21 12 0 0 21 8 0 0 27.5 8 0 0 18.5 12 0 0 26.5

2016-10-04 13 0 0 30.3 11 0 0 36 10 2 0 35.5 12 0 0 28 14 0 0 32 11 0 0 21 12 0 0 21 8 0 0 27.5 8 0 0 18.5 12 0 0 27

2016-10-06 14 2 1 31 13 2 0 37 10 0 0 36 12 0 0 28.5 14 0 0 32 11 0 0 21.5 12 0 0 22 8 0 0 27.5 8 0 0 18.5 12 2 0 27

2016-10-08 14 0 0 32 13 0 0 37.5 10 0 0 36 12 0 0 28.5 14 0 0 32.5 11 0 0 21.5 12 0 0 22 8 0 0 28 8 0 0 19 12 0 0 27

2016-10-10 14 0 0 32 13 0 0 37.5 10 0 0 37 12 0 0 29 14 0 0 34 11 0 0 21.5 12 0 0 22 10 0 0 28.5 8 0 0 19 12 0 0 27

2016-10-12 14 0 0 32.5 13 0 0 37.5 10 0 0 37 12 0 0 29 14 0 0 34 11 0 0 22 12 0 0 23.5 10 0 0 29 8 0 0 19 12 0 0 27

2016-10-14 14 0 0 32.5 13 0 0 37.5 10 0 0 37 12 0 0 29 14 0 0 35 11 0 0 22 12 0 0 23.5 10 0 0 29 10 2 0 20.5 12 0 0 27

2016-10-16 14 0 0 33 13 0 0 37.5 12 2 0 38.5 13 2 1 30.5 16 2 0 37 11 0 0 22 14 2 0 24.5 10 0 0 29 10 0 0 20.5 12 0 0 28.5

2016-10-18 15 2 1 33.5 15 2 0 38.5 12 0 0 39 13 0 0 31 16 0 0 37.5 11 0 0 23 14 0 0 25 10 0 0 29 10 0 0 21 12 0 0 29

Page 87: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

72

[Ni] (ppm) 125 150

Tanaman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Tanggal

A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D

2016-08-31 6 0 0 22 6 0 0 22.5 6 0 0 16.7 6 0 0 13.5 4 0 0 19 4 0 0 17.5 5 0 0 13 6 0 0 16.5 4 0 0 15.5 8 0 0 9

2016-09-02 6 0 0 22 6 0 0 22.5 6 0 0 16.7 8 2 0 14 4 0 0 19 4 0 0 17.5 5 0 0 13 6 0 0 16.5 4 0 0 15.5 8 0 0 9

2016-09-04 6 0 0 22.5 8 2 0 22.5 8 2 0 16.7 8 0 0 14.5 4 0 0 19.5 4 0 0 17.5 7 2 0 13.5 6 0 0 16.5 4 0 0 15.5 8 0 0 9.5

2016-09-06 6 0 0 22.5 8 0 0 22.5 8 0 0 17.5 8 0 0 15 4 0 0 19.5 2 0 2 17.5 7 0 0 13.5 6 0 0 16.5 3 0 1 15.5 8 0 0 10

2016-09-08 6 0 0 22.5 8 0 0 23 8 0 0 18 8 0 0 15 4 0 0 19.5 2 0 0 17.5 7 0 0 14 6 0 0 17 2 0 1 15.5 8 0 0 10

2016-09-10 4 0 2 23 4 0 4 23.5 8 0 0 18.5 10 2 0 15.5 6 2 0 20 2 0 0 17.5 6 0 1 14.5 7 2 1 17.5 2 0 1 15.5 7 0 1 11

2016-09-12 4 0 0 23 4 0 0 23.5 8 0 0 18.5 10 0 0 15.5 6 0 0 20 2 0 0 17.5 6 0 0 14.5 7 0 0 17.5 2 0 0 15.5 7 0 0 11

2016-09-14 6 2 0 24.5 4 0 0 23.5 8 0 0 19 10 0 0 15.5 6 0 0 21 4 2 0 17.5 6 0 0 14.5 6 0 1 18 4 2 0 16.5 9 0 0 11.5

2016-09-16 6 0 0 25 4 0 0 23.5 8 0 0 19 10 0 0 16.5 6 0 0 21 4 0 0 18 6 0 0 14.5 6 0 0 18.5 4 0 0 17 9 0 0 12

2016-09-18 6 0 0 25 4 0 0 23.5 8 0 0 19.5 12 2 0 16.5 6 0 0 21.5 4 0 0 18 6 0 0 14.5 6 0 0 18.5 4 0 0 17 9 0 0 12

2016-09-20 6 0 0 25.5 6 2 0 24 10 0 0 21 11 0 1 17 6 0 0 22 4 0 0 18 6 0 0 14.5 6 0 0 18.5 4 0 0 17.5 9 0 0 12

2016-09-22 6 0 0 25.5 6 0 0 24 10 0 0 21 11 0 0 17 6 0 0 22 4 0 0 18.5 8 2 0 16 6 0 0 18.5 4 0 0 18 9 0 0 12

2016-09-24 6 0 0 25.5 6 0 0 24 10 0 0 21.5 11 0 0 17.5 6 0 0 22 4 0 0 19 8 0 0 16.5 6 0 0 18.5 4 0 0 18 11 0 0 13

2016-09-26 8 2 0 26 6 0 0 24 10 0 0 21.5 11 0 0 17.5 8 2 0 23 4 0 0 19 8 0 0 17 8 0 0 20 4 0 0 18 11 0 0 13

2016-09-28 8 0 0 26 6 0 0 24 10 0 0 21.5 11 0 0 18 8 0 0 23.5 6 2 0 20 8 0 0 17.5 8 0 0 20.5 4 0 0 18.5 11 0 0 13.5

2016-09-30 8 0 0 26 7 2 1 25 10 0 0 21.5 11 0 0 18.5 8 0 0 23.5 6 0 0 20 8 0 0 18 8 0 0 20.5 6 2 0 20 11 0 0 13.5

2016-10-02 8 0 0 26 7 0 0 25 10 0 0 22 11 0 0 18.5 7 0 1 24 6 0 0 21 8 0 0 18.5 8 0 0 20.5 6 0 0 21.5 11 0 0 13.5

2016-10-04 8 0 0 26 7 0 0 25 10 0 0 22 10 0 1 18.5 7 0 0 24.5 6 0 0 21 10 2 0 17 8 0 0 20.5 6 0 0 22 11 0 0 13.5

2016-10-06 8 0 0 26 7 0 0 25 10 0 0 22 12 2 0 20 9 2 0 25 6 0 0 21 10 0 0 17 8 0 0 20.5 6 0 0 22 11 2 2 14.5

2016-10-08 8 0 0 26 7 0 0 25 10 0 0 22 12 0 0 21 9 0 0 25.5 6 0 0 21 10 0 0 18 8 0 0 21 8 2 0 23 11 0 0 14.5

2016-10-10 10 0 0 27 9 0 0 26 11 2 1 23 12 0 0 21.5 9 0 0 25.5 8 2 2 22 10 0 0 18 8 0 0 21 8 0 0 24 11 0 0 14.5

2016-10-12 10 0 0 27 9 0 0 26.5 11 0 0 23.5 12 0 0 21.5 9 0 0 25.5 8 0 0 22.5 10 0 0 18.8 8 0 0 21 8 0 0 24 11 0 0 14.5

2016-10-14 10 0 0 27.5 9 0 0 26.5 11 0 0 23.5 12 0 0 22 9 0 0 25.5 8 0 0 23 10 0 0 18.5 8 0 0 21 8 0 0 24 11 0 0 14.5

2016-10-16 10 0 0 28 9 0 0 26.5 11 0 0 24 12 0 0 22 9 0 0 26 8 0 0 23 10 0 0 18.5 8 0 0 22 8 0 0 24 11 0 0 14.5

2016-10-18 10 0 0 28 9 0 0 26.5 11 0 0 24 12 0 0 22 9 0 0 26 8 0 0 24 10 0 0 18.5 10 0 0 22 9 2 1 24 13 2 0 15

Page 88: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

73

[Ni] (ppm) 175 200

Tanaman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Tanggal

A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D

2016-08-31 12 0 0 20 5 0 0 16 6 0 0 13 4 0 0 17 6 0 0 13 4 0 0 16.5 4 0 0 12 2 0 0 23 6 0 0 10.5 5 0 0 15

2016-09-02 12 0 0 20 5 0 0 16 5 0 0 13 6 2 0 17.5 6 0 0 13 4 0 0 16.5 4 0 0 12 2 0 0 23 6 0 0 11 5 0 0 15

2016-09-04 12 0 0 20 5 0 0 16 5 0 0 13 6 0 0 17.5 6 0 0 13 4 0 0 16.5 4 0 0 12 2 0 0 23 6 0 0 11 5 0 0 15

2016-09-06 12 0 0 20.5 6 2 1 16 4 0 1 13 5 0 1 17.5 6 0 0 13 4 0 0 17 4 0 0 12 2 0 0 23.5 6 0 0 11 7 2 0 15

2016-09-08 12 0 0 20.5 6 0 0 16 4 0 0 13 5 0 0 17.5 8 2 0 13 4 0 0 17 4 0 0 12 2 0 0 23.5 6 0 0 11 7 0 0 15.5

2016-09-10 8 0 4 21 4 0 2 16 4 0 0 13.5 7 2 0 18.5 7 0 1 13 4 0 0 18.5 2 0 2 12 4 2 0 24 5 0 1 11.5 6 0 1 17

2016-09-12 8 0 0 21 4 0 0 16 4 0 0 13.5 7 0 0 18.5 7 0 0 13 4 0 0 19 2 0 0 12 4 0 0 24 5 0 0 11.5 6 0 0 17

2016-09-14 8 0 0 21.5 6 0 0 17 6 0 0 15 7 0 0 19 7 0 0 13.5 6 2 0 20 2 2 2 13 4 0 0 24 5 0 0 11.5 6 0 0 17

2016-09-16 8 0 0 21.5 6 0 0 17 6 0 0 15.5 7 0 0 19 7 0 0 13.5 6 0 0 20.5 2 0 0 13.5 4 0 0 24 5 0 0 11.5 6 0 0 17

2016-09-18 8 0 0 21.5 6 0 0 17 6 0 0 15.5 7 0 0 19 7 0 0 13.5 6 0 0 20.5 2 0 0 13.5 4 0 0 24 7 2 0 13 6 0 0 17

2016-09-20 10 0 0 22.5 6 0 0 17 6 0 0 16 7 0 0 19 7 0 0 13.5 6 0 0 20.5 2 0 0 13.5 6 2 0 25 7 0 0 13 6 0 0 17

2016-09-22 10 0 0 22.5 8 0 0 17.5 6 0 0 16 7 0 0 19 7 0 0 13.5 6 0 0 20.5 2 0 0 13.5 6 0 0 25.5 7 0 0 13.5 6 0 0 17

2016-09-24 10 0 0 22.5 0 0 0 18 6 0 0 16 7 0 0 19 7 0 0 13.5 6 0 0 20.5 4 2 0 15 6 0 0 25.5 7 0 0 13.5 6 0 0 17

2016-09-26 10 0 0 22.5 0 0 0 18 6 0 0 16 9 0 0 20 9 0 0 14.5 8 0 0 21 4 0 0 15 6 0 0 26 7 0 0 13.5 8 2 0 18

2016-09-28 10 0 0 22.5 0 0 0 18.5 6 0 0 16 9 0 0 20 9 0 0 15 8 0 0 21 4 0 0 15 6 0 0 26 7 0 0 13.5 8 0 0 18.5

2016-09-30 11 2 1 24 8 2 2 19.5 6 0 0 16 9 0 0 20.5 9 0 0 15 8 0 0 21 4 0 0 15 6 0 0 26 7 0 0 13.5 8 0 0 19

2016-10-02 11 0 0 24 8 0 0 20 8 0 0 16.5 9 0 0 20.5 9 0 0 15 8 0 0 21 4 0 0 15 6 0 0 26 7 0 0 13.5 8 0 0 19

2016-10-04 11 0 0 24 8 0 0 20 8 0 0 16.5 9 0 0 20.5 9 0 0 15 8 0 0 21 4 0 0 15 6 0 0 26 7 0 0 13.5 8 0 0 19

2016-10-06 11 0 0 24 7 0 1 21 8 0 0 17 9 0 0 20.5 9 0 0 15 9 2 1 21.5 4 0 0 15 6 0 0 26 7 0 0 13.5 8 0 0 19

2016-10-08 11 0 0 24 9 1 0 22 8 0 0 17 9 0 0 20.5 9 0 0 15 9 0 0 21.5 4 0 0 15 6 0 0 26 7 0 0 13.5 8 0 0 19

2016-10-10 11 0 0 24 8 0 1 22.5 8 0 0 17.5 9 0 0 20.5 9 0 0 15 9 0 0 21.5 4 0 0 15 6 0 0 26 7 0 0 13.5 8 0 0 19

2016-10-12 11 0 0 24 8 0 0 23 8 0 0 17.5 9 0 0 20.5 10 2 1 16 9 0 0 21.5 4 0 0 15 8 2 0 27 7 0 0 13.5 8 0 0 19.5

2016-10-14 11 0 0 24 8 0 0 23 8 0 0 17.5 11 0 0 21.5 10 0 0 17 9 0 0 21.5 6 2 0 15.5 8 0 0 27.5 7 0 0 13.5 8 0 0 19.5

2016-10-16 13 0 0 25 7 1 0 23 8 0 0 17.5 0 0 0 22 10 0 0 17 9 0 0 21.5 6 0 0 15.5 8 0 0 27.5 9 2 0 14.5 8 0 0 19.5

2016-10-18 13 0 0 25.5 7 0 0 23 10 0 0 18.5 11 0 0 22 10 0 0 17 11 2 0 22 6 0 0 16 8 0 0 27.5 9 0 0 15 8 0 0 19.5

Page 89: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

74

[Ni] (ppm) 225 250

Tanaman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Tanggal

A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D

2016-08-31 6 0 0 12 4 0 0 12.5 5 0 0 10.5 7 0 0 23 7 0 0 11 6 0 0 18 6 0 0 17.5 6 0 0 10.5 4 0 0 15 8 0 0 10.5

2016-09-02 4 0 2 12 4 0 0 12.5 5 0 0 10.7 9 2 0 23.5 7 0 0 11.5 8 2 0 18 6 0 0 17.5 6 0 0 10.5 4 0 0 15 8 0 0 10.5

2016-09-04 4 0 0 12.5 2 0 2 12.5 7 2 0 11 9 0 0 23.5 6 0 1 11.5 8 0 0 18.5 6 0 0 17.5 6 0 0 11 4 0 0 15 8 0 0 10.5

2016-09-06 4 0 0 13 2 0 0 12.5 7 0 0 11.5 9 0 0 23.5 5 0 1 11.5 8 0 0 18.5 6 0 0 17.5 8 2 0 11 4 0 0 15 8 0 0 11

2016-09-08 3 0 1 13 2 0 0 12.5 7 0 0 11.5 9 0 0 23.5 5 0 0 11.5 7 0 1 18.5 5 0 1 17.5 8 0 0 11 2 0 2 15 8 0 0 11

2016-09-10 4 2 1 13 2 0 0 12.5 9 2 0 13 8 0 1 24 6 2 1 12 4 0 3 18.5 4 0 1 17.5 8 0 0 12 4 2 0 15 6 0 2 12

2016-09-12 4 0 0 13 2 0 0 12.5 9 0 0 13 8 0 0 24 6 0 0 12 4 0 0 18.5 4 0 0 17.5 8 0 0 12 4 0 0 15 6 0 0 12

2016-09-14 4 0 0 13 4 0 0 14 7 0 2 13 8 0 0 24 6 0 0 12.5 4 0 0 18.5 6 2 0 18 8 0 0 12 4 0 0 16 6 0 0 12

2016-09-16 4 0 0 13 4 0 0 14 7 0 0 13 8 0 0 24 6 0 0 12.5 4 0 0 18.5 6 0 0 19 8 0 0 12.5 4 0 0 16 6 0 0 12

2016-09-18 4 0 0 13 4 0 0 14.5 7 0 0 13 8 0 0 24 6 0 0 12.5 4 0 0 18.5 6 0 0 19 8 0 0 13 4 0 0 16 6 0 0 12

2016-09-20 4 0 0 13 4 0 0 14.5 7 0 0 13 8 0 0 24 6 0 0 13 6 2 0 19.5 6 0 0 19 8 0 0 13 4 0 0 16 8 2 0 13

2016-09-22 6 0 0 14 4 0 0 14.5 9 2 0 14.5 10 2 0 25 6 0 0 13 6 0 0 19.5 6 0 0 19.5 8 0 0 13 4 0 0 16 8 0 0 13

2016-09-24 6 0 0 14.5 4 0 0 14.5 9 0 0 14.5 9 0 1 25.5 6 0 0 13 6 0 0 20 6 0 0 19.5 8 0 0 13 4 0 0 16 8 0 0 13

2016-09-26 6 0 0 14.5 4 0 0 14.5 9 0 0 15 9 0 0 25.5 6 0 0 13 6 0 0 20 6 0 0 19.5 8 0 0 13 4 0 0 16 8 0 0 13

2016-09-28 6 0 0 14.5 6 0 0 15.5 9 0 0 15 9 0 0 25.5 6 0 0 13 6 0 0 20 6 0 0 19.5 8 0 0 13 6 2 0 17.5 8 0 0 13

2016-09-30 6 0 0 14.5 6 0 0 16 9 0 0 15 9 0 0 25.5 6 0 0 13 6 0 0 20 6 0 0 19.5 8 0 0 13 6 0 0 17.5 8 0 0 13

2016-10-02 6 0 0 14.5 6 0 0 16 8 0 1 15 9 0 0 25.5 6 0 0 13 6 0 0 20 6 0 0 19.5 8 0 0 13 6 0 0 18 8 0 0 13

2016-10-04 6 0 0 14.5 6 0 0 16 8 0 0 15 9 0 0 26 8 2 0 15.5 6 0 0 20 6 0 0 19.5 8 0 0 13 6 0 0 18 8 0 0 13

2016-10-06 6 0 0 14.5 6 0 0 16 8 0 0 15 9 0 0 26 8 0 0 15 6 0 0 20 8 2 0 20 8 0 0 14 6 0 0 18 8 0 0 13

2016-10-08 8 2 0 14.5 6 0 0 16 8 0 0 15 8 0 1 26 8 0 0 15.5 6 0 0 20 8 0 0 21 8 0 0 14.5 6 0 0 18 8 0 0 13

2016-10-10 8 0 0 14.5 6 0 0 16 8 0 0 15 8 0 0 26 8 0 0 15.5 8 2 0 21.5 8 0 0 21 8 0 0 14.5 6 0 0 18 8 0 0 13

2016-10-12 8 0 0 14.5 8 2 0 16.5 9 2 1 15.5 8 0 0 26 8 0 0 15.5 6 0 2 22 8 0 0 21.5 8 0 0 14.5 6 0 0 18 8 0 0 13

2016-10-14 8 0 0 14.5 7 0 1 17 9 0 0 16 8 0 0 26 8 0 0 15.5 6 0 0 22 8 0 0 22 8 0 0 14.5 6 0 0 18 8 0 0 13

2016-10-16 8 0 0 14.5 7 0 0 17 9 0 0 16 8 0 0 26 8 0 0 15.5 6 0 0 22 8 0 0 22 8 0 0 14.5 6 0 0 19.5 10 2 0 13.5

2016-10-18 10 2 0 15 7 0 0 17 9 0 0 16 8 0 0 26.5 8 0 0 16 6 0 0 22 9 2 1 22.5 8 0 0 15 6 0 0 19.5 10 0 0 14

Page 90: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

75

[Ni] (ppm) 275 300

Tanaman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Tanggal

A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D

2016-08-31 6 0 0 27 7 0 0 10.5 6 0 0 21 7 0 0 9.5 6 0 0 30.5 3 0 0 20 8 0 0 12 4 0 0 10.5 6 0 0 16 5 0 0 28

2016-09-02 6 0 0 27.5 6 0 1 10.5 5 0 1 21 7 0 0 10 6 0 0 31 3 0 0 20 8 0 0 12 6 2 0 11 5 0 1 16 5 0 0 28

2016-09-04 6 0 0 27.5 6 0 0 10.5 5 0 0 21 7 0 0 10 6 0 0 31 3 0 0 20.5 7 0 1 12 6 0 0 11 4 0 1 16 5 0 0 28

2016-09-06 6 0 0 27.5 8 2 0 10.5 4 0 1 21 8 2 1 10 6 0 0 31 3 0 0 20.5 7 0 0 12 6 0 0 11 4 0 0 16.5 4 0 1 28

2016-09-08 6 0 0 28 8 0 0 11 4 0 0 21 8 2 0 10 8 0 0 31 3 0 0 20.5 7 0 0 12 6 0 0 11 4 0 0 16.5 4 0 0 28.5

2016-09-10 8 2 0 28.5 8 0 0 11.5 4 0 0 21 7 0 1 10.5 6 0 2 31 4 2 1 20.5 4 0 3 12 0 0 6 0 2 0 2 17 6 2 0 29

2016-09-12 8 0 0 28.5 8 0 0 11.5 4 0 0 21 7 0 0 10.5 6 0 0 31 4 0 0 20.5 2 0 2 12 0 0 0 0 2 0 0 17 6 0 0 29

2016-09-14 8 0 0 29 8 0 0 12 6 0 0 22 7 0 0 10.5 6 0 0 31 4 0 0 21 2 0 0 12 0 0 0 0 2 0 0 17 6 0 0 29

2016-09-16 8 0 0 29 8 0 0 12 6 0 0 22.5 7 0 0 10.5 6 0 0 31 4 0 0 21 2 0 0 12 0 0 0 0 2 0 0 17 6 0 0 29

2016-09-18 8 0 0 29.5 8 0 0 12 6 0 0 22.5 7 0 0 10.5 6 0 0 31 4 0 0 22 2 0 0 12.5 0 0 0 0 2 0 0 17 6 0 0 29

2016-09-20 8 0 0 29.5 8 0 0 12 6 0 0 22.5 7 0 0 10.5 6 0 0 31 4 0 0 22 2 0 0 12.5 0 0 0 0 2 0 0 17 6 0 0 29

2016-09-22 8 0 0 30 8 0 0 12 6 0 0 22.5 7 0 0 10.5 6 0 0 31 4 0 0 22 4 2 0 13 0 0 0 0 3 2 1 17.5 6 0 0 29

2016-09-24 8 0 0 30 8 0 0 12 6 0 0 22.5 7 0 0 10.5 6 0 0 31 4 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 17.5 6 0 0 29

2016-09-26 8 0 0 30 8 0 0 12 6 0 0 22.5 7 0 0 10.5 6 0 0 31 4 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18 6 0 0 29

2016-09-28 8 0 0 30 8 0 0 12.5 6 0 0 22.5 7 0 0 10.5 6 0 0 31 4 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18 7 2 1 29.5

2016-09-30 8 0 0 30 8 0 0 12.5 6 0 0 22.5 7 0 0 10.5 8 2 0 32.5 4 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18 7 0 0 29.5

2016-10-02 8 0 0 30.5 8 0 0 12.5 6 0 0 22.5 9 0 0 11 8 0 0 32.5 4 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18 7 0 0 30

2016-10-04 8 0 0 30.5 10 2 0 13.5 8 0 0 23.5 9 0 0 11.5 8 0 0 33 3 0 1 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18 7 0 0 30

2016-10-06 8 0 0 30.5 10 0 0 13.5 8 0 0 23.5 9 0 0 11.5 8 0 0 33 3 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18.5 7 0 0 30

2016-10-08 10 2 0 31 10 0 0 13.5 8 0 0 23.5 9 0 0 11.5 8 0 0 34.5 3 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18.5 7 0 0 30

2016-10-10 10 0 0 31.5 10 0 0 14 8 0 0 23.5 9 0 0 12 8 0 0 34.5 3 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18.5 7 0 0 30

2016-10-12 10 0 0 32.5 10 0 0 14 8 0 0 23.5 9 0 0 12 8 0 0 35 3 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18.5 7 0 0 30

2016-10-14 10 0 0 33 10 0 0 14 8 0 0 24 9 0 0 12 8 0 0 35 3 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18.5 7 0 0 30

2016-10-16 10 0 0 33 9 0 1 14 8 0 0 24 9 0 0 12 8 0 0 35 3 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18.5 7 0 0 30

2016-10-18 10 0 0 33 9 0 0 14 8 0 0 24 9 0 0 12 8 0 0 35 3 0 0 22 4 0 0 13 0 0 0 0 3 0 0 18.5 7 0 0 30

Page 91: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

76

[Ni] (ppm) 325 350

Tanaman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Tanggal

A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D

2016-08-31 2 0 0 16 5 0 0 9 9 0 0 8.5 4 0 0 8.5 4 0 0 21.5 6 0 0 18 6 0 0 10.5 8 0 0 17.5 5 0 0 15 6 0 0 11.5

2016-09-02 2 0 0 16.5 5 0 0 9 9 0 0 9 4 0 0 8.5 4 0 0 21.5 6 0 0 18 6 0 0 11 8 0 0 17.5 5 0 0 15 6 0 0 11.5

2016-09-04 2 0 0 16.5 5 0 0 9 9 0 0 9 4 0 0 8.5 4 0 0 21.5 6 0 0 18 6 0 0 11.5 8 0 0 17.5 5 0 0 15 6 0 0 12

2016-09-06 2 0 0 16.9 5 0 0 9 9 0 0 9.5 4 0 0 8.5 4 0 0 21.5 6 0 0 18 6 0 0 11.5 10 2 0 17.5 5 0 0 15 7 2 1 12

2016-09-08 4 0 0 10 4 0 1 9 9 0 0 9.5 4 0 0 8.5 4 0 0 21.5 6 0 0 18 6 0 0 12 10 0 0 17.5 5 0 0 15 7 0 0 12

2016-09-10 0 0 4 0 5 2 1 9 6 0 3 9.5 4 0 0 8.5 5 2 1 21.5 8 2 0 18.5 6 0 0 13 9 0 1 17.5 6 2 1 15.5 6 0 1 12

2016-09-12 0 0 0 0 5 0 0 9 6 0 0 9.5 4 0 0 8.5 5 0 0 21.5 8 0 0 18.5 6 0 0 13 9 0 0 17.5 6 0 0 15.5 6 0 0 12

2016-09-14 0 0 0 0 0 0 0 9 6 0 0 9.5 4 0 0 8.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 6 0 0 13 9 0 0 17.5 6 0 0 15.5 6 0 0 12

2016-09-16 0 0 0 0 0 0 0 9 6 2 2 10 6 2 0 9 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 6 0 0 13 9 0 0 17.5 6 0 0 15.5 6 0 0 12

2016-09-18 0 0 0 0 0 0 0 9 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 4 0 2 13 9 0 0 17.5 6 0 0 15.5 6 0 0 12

2016-09-20 0 0 0 0 0 0 0 9 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 4 0 0 13 9 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 1 12

2016-09-22 0 0 0 0 6 2 1 9.5 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 4 0 0 13 9 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-09-24 0 0 0 0 6 0 0 9.5 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 4 0 0 13 9 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-09-26 0 0 0 0 6 0 0 9.5 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 4 0 0 13 9 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-09-28 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 4 0 0 13 8 0 1 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-09-30 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 2 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-10-02 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 0 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-10-04 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 0 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-10-06 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 0 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-10-08 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 0 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-10-10 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 0 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-10-12 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 0 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-10-14 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 0 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-10-16 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 0 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 0 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

2016-10-18 0 0 0 0 6 0 0 10 6 0 10 10 6 0 0 9.5 5 0 0 22.5 8 0 0 18.5 2 0 0 13 8 0 0 17.5 6 0 0 15.5 5 0 0 12

Page 92: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

77

[Ni] (ppm) 375 400

Tanaman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Tanggal

A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D

2016-08-31 5 0 0 10 4 0 0 10.5 4 0 0 8.5 6 0 0 10 6 0 0 10.5 7 0 0 14 9 0 0 12 7 0 0 11 9 0 0 12 4 0 0 15.5

2016-09-02 5 0 0 16 4 0 0 10.5 4 0 0 9 6 0 0 10 6 0 0 10.5 6 0 1 14 9 0 0 12 7 0 0 11 8 0 1 12 4 0 0 15.5

2016-09-04 5 0 0 16 4 0 0 10.5 4 0 0 9 6 0 0 10.5 6 0 0 10.5 6 0 0 14 8 0 1 12 6 0 1 11 8 0 0 12 4 0 0 15.5

2016-09-06 7 2 0 16.5 4 0 0 10.4 4 0 0 9.5 5 0 1 10.5 6 0 0 10.5 6 0 0 14 8 0 0 12.5 8 2 0 11 8 0 0 12 4 0 0 15.5

2016-09-08 7 0 0 16.5 4 0 0 10.5 4 0 0 9.5 5 0 0 10.5 6 0 0 10.7 6 0 0 14 8 0 0 12.5 8 0 0 11.5 8 0 0 12.5 2 0 2 15.5

2016-09-10 0 0 7 0 0 0 4 0 6 2 0 10 7 2 0 10.5 4 0 2 10.7 0 0 6 0 9 2 1 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 2 0

2016-09-12 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 10 7 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-09-14 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 10 7 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-09-16 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 10 7 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-09-18 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 10 7 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-09-20 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 10 7 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-09-22 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 1 10 7 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-09-24 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 10 7 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-09-26 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 10 7 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-09-28 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 1 10 7 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-09-30 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 1 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-10-02 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-10-04 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-10-06 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-10-08 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-10-10 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-10-12 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-10-14 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-10-16 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

2016-10-18 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 10 6 0 0 10.5 4 0 0 10.7 0 0 0 0 9 0 0 13 8 0 0 12 8 0 0 13 0 0 0 0

Page 93: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

78

6.9 Tabel Rata-rata Pertambahan Tinggi

6.10 Grafik Pertambahan Tinggi

R² = 0,9609

-2

0

2

4

6

8

10

12

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Pe

rtam

bah

an T

ingg

i (c

m)

[Ni] Tanah (ppm)

[Ni] Tanah Rata-Rata

Pertambahan Tinggi (cm)

0 10,8

100 6,8

125 6,56

150 6,4

175 5,4

200 4,6

225 4,3

250 4,3

275 3,9

300 1,5

325 0,9

350 0,8

375 0,44

400 0,6

Page 94: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

79

6.11 Tabel Rata-rata Pertambahan Daun

[Ni] Tanah

Rata-Rata

Jumlah

daun

0 8,2

100 5,8

125 4,6

150 4,6

175 3,6

200 4,2

225 2,6

250 1,8

275 2,4

300 -1,8

325 -0,2

350 -0,4

375 -2,2

400 -2,2

6.12 Grafik Pertambahan Jumlah daun

R² = 0,9336

-4

-2

0

2

4

6

8

10

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Pe

rtam

bah

an J

um

lah

Dau

n

Konsentrasi Ni (ppm)

Page 95: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

80

6.13 Tabel Biomassa Tanaman

[Ni]

Tanah

Biomassa Tanaman Rata-

Rata

Biomassa 1 2 3 4 5

0 8,3131 8,9795 6,5652 6,3734 14,3855 8,92334

100 2,089 3,0341 2,0486 3,1262 3,0627 2,67212

125 1,5349 1,4056 0,8013 0,7576 0,9658 1,09304

150 0,5587 0,6432 0,8348 0,4603 0,5247 0,60434

175 1,2995 2,9479 0,5265 0,8374 0,6875 1,25976

200 0,6217 0,6376 0,418 0,9331 1,4104 0,80416

225 0,4201 0,339 0,5665 1,2488 1,0996 0,7348

250 1,9996 1,1077 1,0647 0,3439 0,5026 1,0037

275 0,9568 0,4627 0,2889 0,7061 1,2581 0,73452

300 1,4305 0,8602 0 0,4833 1,1197 0,973425

325 0 0,3208 0,7157 0,2525 0,572 0,46525

350 1,8704 1,1734 0 0,845 0,1575 1,011575

375 0 0 0,4278 0,664 0,2723 0,4547

400 0 0,3793 0,3693 1,3997 0 0,7161

Page 96: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

81

6.14 Larutan Standar Ni

Konsentrasi

(ppm) Absorbansi

0 0

0.05 0.0045

0.1 0.0129

0.5 0.0561

1 0.0968

3 0.2881

5 0.4468

7 0.6885

10 1.0258

Konsentrasi Ni = (

) (

)

y = 0.1001x - 0.0054R² = 0.9966

-0.2

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

0 2 4 6 8 10 12

Ab

sorb

ansi

(A

)

Konsentrasi Ni (ppm)

Kurva Standar Nikel

Page 97: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

82

6.15 Tabel Konsentrasi Ni Pada Batang

[Ni]

Tanah

Konsentrasi Ni Batang Tanaman Rat-rata

[Ni] Batang 1 2 3 4 5

0 0,00 1,56 1,61 1,23 2,01 1,28

100 92,05 75,85 48,59 47,92 52,06 63,30

125 152,57 93,85 236,42 228,72 47,63 151,84

150 251,84 941,53 249,75 78,28 379,32 380,15

175 231,20 127,91 71,91 82,39 125,55 127,79

200 345,20 59,36 335,70 69,01 411,30 244,11

225 569,52 57,21 79,47 126,14 5,97 167,66

250 29,59 31,12 499,50 109,38 39,78 141,87

275 302,68 2,44 260,50 7,51 417,73 198,17

300 709,14 123,09 0,00 1547,33 170,31 509,97

325 0,00 1984,99 221,92 201,24 48,77 491,38

350 399,00 346,15 0,00 115,38 331,55 238,42

375 0,00 0,00 244,51 4067,36 351,92 932,76

400 0,00 767,59 217,51 231,07 0,00 243,24

6.16 Tabel Pengukuran Konsentrasi Ni Akar

[Ni] Tanah Tanaman A

[Ni]

Larutan

Sampel

Massa Ni Massa Tanaman [Ni] Akar

(ppm)

0 1 0,0276 0,2218 0,0055 0,5493 10,0937

0 2 0,0392 0,3377 0,0084 0,5080 16,6172

0 3 0,044 0,3856 0,0096 0,5308 18,1619

0 4 0,0338 0,2837 0,0071 0,5397 13,1423

0 5 0,0304 0,2498 0,0062 0,5313 11,7518

100 1 0,4872 4,8132 0,1203 0,3972 302,9448

100 2 0,3211 3,1538 0,0788 0,3040 259,3623

100 3 0,2657 2,6004 0,0650 0,2990 217,4247

100 4 0,1382 1,3267 0,0332 0,5365 61,8208

100 5 0,4538 4,4795 0,1120 0,5415 206,8107

125 1 0,2485 2,4286 0,0607 0,1764 344,1853

125 2 0,3967 3,9091 0,0977 0,1928 506,8842

125 3 0,237 2,3137 0,0578 0,2225 259,9648

125 4 0,5282 5,2228 0,1306 0,1661 786,0893

125 5 0,1359 1,3037 0,0326 0,1503 216,8490

150 1 0,1305 1,2498 0,0312 0,0330 946,7805

150 2 0,3211 3,1538 0,0788 0,0650 1213,0178

150 3 0,4155 4,0969 0,1024 0,1126 909,6144

Page 98: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

83

150 4 0,1031 0,9760 0,0244 0,1070 228,0430

150 5 0,3091 3,0340 0,0758 0,0800 948,1144

175 1 0,3391 3,3337 0,0833 0,2108 395,3589

175 2 0,3032 2,9750 0,0744 0,4622 160,9165

175 3 0,1802 1,7463 0,0437 0,1161 376,0236

175 4 0,1544 1,4885 0,0372 0,2146 173,4053

175 5 0,2719 2,6623 0,0666 0,1550 429,4093

200 1 0,3204 3,1469 0,0787 0,0810 971,2510

200 2 0,1159 1,1039 0,0276 0,1036 266,3842

200 2 0,2241 2,1848 0,0546 0,5826 93,7528

200 3 0,6796 6,7353 0,1684 0,0946 1779,9325

200 4 0,1429 1,3736 0,0343 0,3007 114,2024

225 1 0,3785 3,7273 0,0932 0,1491 624,9619

225 2 0,1059 1,0040 0,0251 0,0347 723,3401

225 3 0,2936 2,8791 0,0720 0,0928 775,6252

225 4 0,2785 2,7283 0,0682 0,1711 398,6370

225 5 0,1527 1,4715 0,0368 0,0802 458,7059

250 1 0,3108 3,0509 0,0763 0,2184 349,2387

250 2 0,2314 2,2577 0,0564 0,5056 111,6368

250 3 0,1543 1,4875 0,0372 0,1923 193,3844

250 4 0,1191 1,1359 0,0284 0,0987 287,7062

250 5 0,3196 3,1389 0,0785 0,0988 794,2462

275 1 0,1428 1,3726 0,0343 0,3008 114,0814

275 2 0,1928 1,8721 0,0468 0,0611 766,0098

275 3 0,2263 2,2068 0,0552 0,1027 537,1941

275 4 0,0758 0,7033 0,0176 0,0977 179,9633

275 5 0,1793 1,7373 0,0434 0,1774 244,8228

300 1 0,7761 7,6993 0,1925 0,1674 1149,8358

300 2 0,1804 1,7483 0,0437 0,0588 743,3043

300 4 0,3423 3,3656 0,0841 0,1317 638,8828

300 5 0,4616 4,5574 0,1139 0,3433 331,8848

325 2 0,3194 3,1369 0,0784 0,0734 1068,4139

325 3 0,2125 2,0689 0,0517 0,0848 609,9443

325 4 0,0404 0,3497 0,0087 0,0235 371,9685

325 5 0,1497 1,4416 0,0360 0,0850 423,9878

350 1 0,4455 4,3966 0,1099 0,2747 400,1277

350 2 0,4086 4,0280 0,1007 0,2508 401,5124

350 4 0,3707 3,6494 0,0912 0,1401 651,2046

350 5 0,0248 0,1938 0,0048 0,0092 526,6473

375 3 0,1464 1,4086 0,0352 0,0559 629,9604

375 4 0,1855 1,7992 0,0450 0,0181 2485,0840

Page 99: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

84

375 5 0,1234 1,1788 0,0295 0,0448 657,8243

400 2 0,7352 7,2907 0,1823 0,0681 2676,4718

400 3 0,1238 1,1828 0,0296 0,0267 1107,5067

400 4 0,1054 0,9990 0,0250 0,0637 392,0726

6.17 Tabel Pengukuran Konsentrasi Ni Batang

[Ni] Tanah Tanaman A

[Ni]

Larutan

Sampel

Massa Ni Massa

Tanaman

[Ni] Batang

(ppm)

0 1 0 0 0 0,512 0

0 2 0,0088 0,0340 0,0008 0,5426 1,5650

0 3 0,0087 0,0330 0,0008 0,5126 1,6078

0 4 0,0079 0,0250 0,0006 0,5091 1,2264

0 5 0,0098 0,0440 0,0011 0,5460 2,0126

100 1 0,1295 1,2398 0,0310 0,3367 92,0523

100 2 0,0768 0,7133 0,0178 0,2351 75,8493

100 3 0,0726 0,6713 0,0168 0,3454 48,5907

100 4 0,03 0,2458 0,0061 0,1282 47,9240

100 5 0,0867 0,8122 0,0203 0,3900 52,0633

125 1 0,2026 1,9700 0,0493 0,3228 152,5736

125 2 0,1775 1,7193 0,0430 0,4580 93,8472

125 3 0,2625 2,5684 0,0642 0,2716 236,4167

125 4 0,212 2,0639 0,0516 0,2256 228,7163

125 5 0,0608 0,5534 0,0138 0,2905 47,6288

150 1 0,2827 2,7702 0,0693 0,2750 251,8391

150 2 0,5411 5,3516 0,1338 0,1421 941,5286

150 3 0,246 2,4036 0,0601 0,2406 249,7502

150 4 0,059 0,5355 0,0134 0,1710 78,2843

150 5 0,179 1,7343 0,0434 0,1143 379,3232

175 1 0,2323 2,2667 0,0567 0,2451 231,2049

175 3 0,077 0,7153 0,0179 0,1398 127,9121

175 3 0,0682 0,6274 0,0157 0,2181 71,9134

175 4 0,0499 0,4446 0,0111 0,1349 82,3861

175 5 0,0888 0,8332 0,0208 0,1659 125,5526

200 1 0,2101 2,0450 0,0511 0,1481 345,1984

200 2 0,0632 0,5774 0,0144 0,2432 59,3568

200 3 0,3323 3,2657 0,0816 0,2432 335,7046

200 4 0,119 1,1349 0,0284 0,4111 69,0139

200 5 0,2269 2,2128 0,0553 0,1345 411,2987

Page 100: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

85

225 1 0,1518 1,4625 0,0366 0,0642 569,5239

225 2 0,0489 0,4346 0,0109 0,1899 57,2098

225 3 0,1162 1,1069 0,0277 0,3482 79,4725

225 4 0,1101 1,0460 0,0261 0,2073 126,1401

225 5 0,0143 0,0889 0,0022 0,3722 5,9720

250 1 0,0268 0,2138 0,0053 0,1806 29,5939

250 2 0,0361 0,3067 0,0077 0,2464 31,1174

250 3 0,2308 2,2517 0,0563 0,1127 499,5005

250 4 0,0608 0,5534 0,0138 0,1265 109,3768

250 5 0,0598 0,5435 0,0136 0,3415 39,7845

275 1 0,0929 0,8741 0,0219 0,0722 302,6752

275 2 0,0072 0,0180 0,0004 0,1846 2,4353

275 3 0,1508 1,4525 0,0363 0,1394 260,4999

275 4 0,016 0,1059 0,0026 0,3526 7,5081

275 5 0,5336 5,2767 0,1319 0,3158 417,7267

300 1 0,2865 2,8082 0,0702 0,0990 709,1393

300 2 0,1538 1,4825 0,0371 0,3011 123,0918

300 4 0,8579 8,5165 0,2129 0,1376 1547,3262

300 5 0,0605 0,5504 0,0138 0,0808 170,3124

325 2 0,89 8,8372 0,2209 0,1113 1984,9872

325 3 0,2956 2,8991 0,0725 0,3266 221,9153

325 4 0,0502 0,4476 0,0112 0,0556 201,2376

325 5 0,0742 0,6873 0,0172 0,3523 48,7733

350 1 0,4465 4,4066 0,1102 0,2761 399,0034

350 2 0,353 3,4725 0,0868 0,2508 346,1451

350 4 0,1542 1,4865 0,0372 0,3221 115,3767

350 5 0,1047 0,9920 0,0248 0,0748 331,5535

375 3 0,0987 0,9321 0,0233 0,0953 244,5089

375 4 0,4842 4,7832 0,1196 0,0294 4067,3612

375 5 0,1046 0,9910 0,0248 0,0704 351,9208

400 2 0,4532 4,4735 0,1118 0,1457 767,5921

400 3 0,1255 1,1998 0,0300 0,1379 217,5127

400 4 0,1056 1,0010 0,0250 0,1083 231,0709

6.18 Tabel Pengukuran Konsentrasi Ni Daun

[Ni] Tanah Tanaman A

[Ni]

Larutan

Sampel

Massa Ni Massa

Tanaman

K Akhir

(ppm)

0 1 0,0151 0,0969 0,0024 0,5798 4,1783

0 2 0,0288 0,2338 0,0058 0,5250 11,1317

Page 101: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

86

0 3 0,0178 0,1239 0,0031 0,5146 6,0181

0 4 0,0203 0,1489 0,0037 0,5146 7,2314

0 5 0,0088 0,0340 0,0008 0,5365 1,5828

100 1 0,1366 1,3107 0,0328 0,3859 84,9112

100 2 0,2727 2,6703 0,0668 0,3706 180,1356

100 3 0,1704 1,6484 0,0412 0,4547 90,6285

100 4 0,1037 0,9820 0,0246 0,2344 104,7374

100 5 0,1040 0,9850 0,0246 0,3461 71,1510

125 1 0,0254 0,1998 0,0050 0,2704 18,4727

125 2 0,2337 2,2807 0,0570 0,3444 165,5574

125 3 0,1289 1,2338 0,0308 0,2595 118,8599

125 4 0,3805 3,7473 0,0937 0,2612 358,6574

125 5 0,1674 1,6184 0,0405 0,3401 118,9637

150 1 0,7750 7,6883 0,1922 0,1832 1049,1692

150 2 0,4697 4,6384 0,1160 0,2720 426,3200

150 3 0,4534 4,4755 0,1119 0,3448 324,5015

150 4 0,0979 0,9241 0,0231 0,1720 134,3134

150 5 0,2563 2,5065 0,0627 0,3189 196,4953

175 1 0,1289 1,2338 0,0308 0,3255 94,7593

175 2 0,0752 0,6973 0,0174 0,2662 65,4867

175 3 0,6343 6,2827 0,1571 0,1503 1045,0295

175 4 0,0803 0,7483 0,0187 0,3512 53,2639

175 5 0,1694 1,6384 0,0410 0,2687 152,4341

200 1 0,2430 2,3736 0,0593 0,2278 260,4946

200 2 0,6455 6,3946 0,1599 0,2192 729,3117

200 3 0,2900 2,8432 0,0711 0,2239 317,4583

200 4 0,0315 0,2607 0,0065 0,2206 29,5489

200 5 0,1780 1,7243 0,0431 0,3804 113,3199

225 1 0,1637 1,5814 0,0395 0,0881 448,7567

225 2 0,0873 0,8182 0,0205 0,1610 127,0469

225 3 0,0863 0,8082 0,0202 0,2551 79,2034

225 4 0,0818 0,7632 0,0191 0,4257 44,8225

225 5 0,0944 0,8891 0,0222 0,2942 75,5533

250 1 0,0808 0,7532 0,0188 0,4769 39,4866

250 2 0,0721 0,6663 0,0167 0,2045 81,4589

250 3 0,2602 2,5455 0,0636 0,2898 219,5872

250 4 0,2206 2,1499 0,0537 0,0979 548,9914

250 5 0,1063 1,0080 0,0252 0,2110 119,4303

275 1 0,0624 0,5694 0,0142 0,3638 39,1307

275 2 0,1126 1,0709 0,0268 0,1280 209,1658

275 3 0,0658 0,6034 0,0151 0,1096 137,6361

Page 102: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

87

275 4 0,0345 0,2907 0,0073 0,2984 24,3557

275 5 0,0978 0,9231 0,0231 0,3044 75,8112

300 1 0,6553 6,4925 0,1623 0,1395 1163,5318

300 2 0,2921 2,8641 0,0716 0,2122 337,4335

300 4 0,2746 2,6893 0,0672 0,1742 385,9516

300 5 0,2399 2,3427 0,0586 0,4790 122,2681

325 2 0,4193 4,1349 0,1034 0,3952 261,5679

325 3 0,3899 3,8412 0,0960 0,2546 377,1758

325 4 0,0959 0,9041 0,0226 0,1159 195,0164

325 5 0,0965 0,9101 0,0228 0,1096 207,5935

350 1 0,0317 0,2627 0,0066 0,3270 20,0869

350 2 0,1493 1,4376 0,0359 0,2970 121,0069

350 4 0,0731 0,6763 0,0169 0,3624 46,6559

350 5 0,2028 1,9720 0,0493 0,3588 137,4044

375 3 0,0893 0,8382 0,0210 0,1814 115,5129

375 4 0,0843 0,7882 0,0197 0,3194 61,6947

375 5 0,0415 0,3606 0,0090 0,1058 85,2172

400 2 0,5376 5,3167 0,1329 0,1634 813,4460

400 3 0,5115 5,0559 0,1264 0,2811 449,6571

400 4 0,2054 1,9980 0,0500 0,1759 283,9684

Page 103: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

88

6.19 Grafik Konsentrasi Ni Pada Batang

6.20 Tabel Konsentrasi Ni Pada Daun

[Ni]

Tanah

Konsentrasi Ni pada Daun Tanaman Rata-rata [Ni]

Daun (ppm) 1 2 3 4 5

0 4,18 11,13 6,02 7,23 1,58 6,03

100 84,91 180,14 90,63 104,74 71,15 106,31

125 18,47 165,56 118,86 358,66 118,96 156,10

150 1049,17 426,32 324,50 134,31 196,50 426,16

175 94,76 65,49 1045,03 53,26 152,43 282,19

200 260,49 729,31 317,46 29,55 113,32 290,03

225 448,76 127,05 79,20 44,82 75,55 155,08

250 39,49 81,46 219,59 548,99 119,43 201,79

275 39,13 209,17 137,64 24,36 75,81 97,22

300 1163,53 337,43 385,95 122,27 502,30

325 261,57 377,18 195,02 207,59 260,34

350 20,09 121,01 46,66 137,40 81,29

375 115,51 61,69 85,22 87,47

400 813,45 449,66 283,97 515,69

R² = 0,8767

-200

-100

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Ko

nse

ntr

asi N

i Pad

a B

atan

g (p

pm

)

Konsentrasi Ni Tanah (ppm)

Page 104: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

89

6.21 Grafik Konsentrasi Ni pada Daun

6.22 Tabel konsentrasi Ni Pada Akar

Konsentrasi

Ni Tanah

Konsentrasi Ni pada akar tanaman rata-rata [Ni]

Akar (ppm) 1 2 3 4 5

0 10,09 16,62 18,16 13,14 11,75 13,95

100 302,94 259,36 217,42 61,82 206,81 209,67

125 344,19 506,88 259,96 786,09 216,85 422,79

150 946,78 1213,02 909,61 228,04 948,11 849,11

175 395,36 160,92 376,02 173,41 429,41 307,02

200 971,25 266,38 93,75 1779,93 114,20 645,10

225 624,96 723,34 775,63 398,64 458,71 596,25

250 349,24 111,64 193,38 287,71 794,25 347,24

275 114,08 766,01 537,19 179,96 244,82 368,41

300 1149,84 743,30 638,88 331,88 715,98

325 1068,41 609,94 371,97 423,99 618,58

350 400,13 401,51 651,20 526,65 494,87

375 629,96 2485,08 657,82 1257,62

400 2676,47 1107,51 392,07 1392,02

R² = 0,953

-100

0

100

200

300

400

500

600

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Ko

nse

ntr

asi N

i Pad

a D

aun

(ppm

)

Konsentrasi Ni Tanah (ppm)

Page 105: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

90

6.23 Grafik Konsentrasi Ni Pada Akar

R² = 0,8267

-200

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350 375 400

Ko

nse

ntr

asi

Ni P

ad

a A

ka

r (p

pm

)

Konsentrasi Ni Tanah (ppm)

Page 106: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

91

6.24 Kemampuan Remediasi TanamanMelastoma malabathricum

No [Ni]

Tanah Rata-Rata

Biomassa(g/2Bulan) Rata-rata [Ni]

(ppm) Rata-rata massa Ni

(mg/2 bulan) Rata-rata massa Ni

(mg/Tahun) Jarak

Tanam (m) Jumlah

Tanaman/Ha

Rata-Rata Massa Ni

(g/Ha/Tahun)

1 100 2,67212 130,3053 0,348191 2,089148 0,5 40000 83,56593

2 125 1,09304 209,585 0,229085 1,374508 0,5 40000 54,98034

3 150 0,60434 432,6284 0,261455 1,568728 0,5 40000 62,74911

4 175 1,25976 202,1763 0,254694 1,528162 0,5 40000 61,12648

5 200 0,80416 258,5186 0,20789 1,247342 0,5 40000 49,89368

6 225 0,7348 177,3228 0,130297 0,781781 0,5 40000 31,27124

7 250 1,0037 162,1512 0,162751 0,976507 0,5 40000 39,06027

8 275 0,73452 158,5252 0,11644 0,69864 0,5 40000 27,94558

9 300 0,973425 485,2113 0,472317 2,833901 0,5 40000 113,356

10 325 0,46525 373,0046 0,17354 1,041242 0,5 40000 41,64969

11 350 1,011575 229,0749 0,231726 1,390359 0,5 40000 55,61434

12 375 0,4547 355,2395 0,161527 0,969165 0,5 40000 38,76658

13 400 0,7161 608,9316 0,436056 2,616335 0,5 40000 104,6534

Page 107: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

92

6.25 Kemampuan Translokasi Tanaman

[Ni] Pada Media [Ni] Akar Tanaman (ppm) [Ni] Batang (ppm) [Ni] Daun (ppm) TF Batang TF Daun

0 13,95 1,130360917 6,03 0,08101 0,432042

100 209,67 65,8208072 106,31 0,313922 0,507042

125 422,79 138,2954093 156,10 0,327098 0,369215

150 849,11 246,938145 426,16 0,290819 0,501888

175 307,02 127,6831279 282,19 0,415875 0,919133

200 645,10 231,1067871 290,03 0,358247 0,449581

225 596,25 131,193952 155,08 0,22003 0,260085

250 347,24 135,258983 201,79 0,389523 0,581124

275 368,41 224,6009443 97,22 0,609642 0,263887

300 715,98 663,7765024 502,30 0,927092 0,701554

325 618,58 297,3097962 260,34 0,480634 0,420866

350 494,87 273,7374606 81,29 0,553147 0,164261

375 1257,62 1587,219747 87,47 1,262079 0,069556

400 1392,02 345,4875834 515,69 0,248192 0,370463

6.26 Analisis Statistik Pertambahan Daun

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Konsetrasi

Pertambahandau

n

N 70 70

Normal Parametersa,b

Mean 232,1429 2,2143

Std. Deviation 111,57168 3,57484

Most Extreme Differences Absolute ,086 ,105

Positive ,066 ,067

Negative -,086 -,105

Kolmogorov-Smirnov Z ,716 ,876

Asymp. Sig. (2-tailed) ,684 ,427

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 108: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

93

Test of Homogeneity of Variances

Pertambahandaun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,648 13 56 ,006

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank

Pertambahandaun P1 5 67,10

P2 5 58,40

P3 5 52,10

P4 5 52,50

P5 5 43,20

P6 5 47,90

P7 5 36,60

P8 5 31,00

P9 5 35,60

P10 5 13,50

P11 5 19,50

P12 5 17,90

P13 5 10,10

P14 5 11,60

Total 70

Test Statisticsa,b

Pertambahandau

n

Chi-Square 55,974

Df 13

Asymp. Sig. ,000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Page 109: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

94

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 7,50 37,50

P2 5 3,50 17,50

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U 2,500

Wilcoxon W 17,500

Z -2,108

Asymp. Sig. (2-tailed) ,035

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,032a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P3 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,627

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Page 110: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

95

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P4 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,660

Asymp. Sig. (2-tailed) ,008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 7,80 39,00

P5 5 3,20 16,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U 1,000

Wilcoxon W 16,000

Z -2,440

Asymp. Sig. (2-tailed) ,015

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,016a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Page 111: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

96

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 7,80 39,00

P6 5 3,20 16,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U 1,000

Wilcoxon W 16,000

Z -2,440

Asymp. Sig. (2-tailed) ,015

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,016a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P7 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,635

Asymp. Sig. (2-tailed) ,008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Page 112: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

97

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P8 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,652

Asymp. Sig. (2-tailed) ,008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P9 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,703

Asymp. Sig. (2-tailed) ,007

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Page 113: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

98

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P10 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,627

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P11 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,627

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Page 114: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

99

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P12 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P13 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,627

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

Page 115: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

100

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsetrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahandaun P1 5 8,00 40,00

P14 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahandau

n

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsetrasi

6.27 Analisis Statistik Pertambahan Tinggi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Konsentrasi

Pertambahantingg

i

N 70 70

Normal Parametersa,b

Mean 232,1429 3,0000

Std. Deviation 111,57168 5,67678

Most Extreme Differences Absolute ,086 ,216

Positive ,066 ,113

Negative -,086 -,216

Kolmogorov-Smirnov Z ,716 1,803

Asymp. Sig. (2-tailed) ,684 ,003

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Test of Homogeneity of Variances

Pertambahantinggi

Page 116: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

101

Levene Statistic df1 df2 Sig.

9,116 13 56 ,000

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank

Pertambahantinggi P1 5 67,80

P2 5 55,10

P3 5 54,40

P4 5 55,40

P5 5 47,80

P6 5 40,20

P7 5 38,40

P8 5 37,30

P9 5 35,40

P10 5 18,10

P11 5 13,90

P12 5 12,70

P13 5 9,90

P14 5 10,60

Total 70

Test Statisticsa,b

Pertambahanting

gi

Chi-Square 59,745

Df 13

Asymp. Sig. ,000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Page 117: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

102

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 7,80 39,00

P2 5 3,20 16,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U 1,000

Wilcoxon W 16,000

Z -2,440

Asymp. Sig. (2-tailed) ,015

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,016a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P3 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Mann-Whitney Test

Page 118: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

103

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P4 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P5 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Page 119: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

104

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P6 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,643

Asymp. Sig. (2-tailed) ,008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P7 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

Page 120: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

105

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P8 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P9 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Page 121: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

106

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P10 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,619

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P11 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,643

Asymp. Sig. (2-tailed) ,008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

Page 122: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

107

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,643

Asymp. Sig. (2-tailed) ,008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P12 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,643

Asymp. Sig. (2-tailed) ,008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Page 123: STUDI AKUMULASI LOGAM NIKEL PADA METODE …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2L113001_sitedi_G2L113001 (Sarlan... · keberadaan ion logam berat, beberapa ada yang bersifat indikator

108

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P13 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,611

Asymp. Sig. (2-tailed) ,009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi

Mann-Whitney Test

Ranks

Konsentrasi N Mean Rank Sum of Ranks

Pertambahantinggi P1 5 8,00 40,00

P14 5 3,00 15,00

Total 10

Test Statisticsb

Pertambahanting

gi

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 15,000

Z -2,643

Asymp. Sig. (2-tailed) ,008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Konsentrasi