Struktur Organisasi & Tatakerja Perpus
-
Upload
muhammad-fuad -
Category
Documents
-
view
373 -
download
31
Transcript of Struktur Organisasi & Tatakerja Perpus
ORGANISASI DAN STAF PERPUSTAKAAN Oleh: Thalha Achmad
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata
dengan baik, sehingga pelaksnaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan
efesian dan efektif, jika suatu perpustakaan memiliki Struktrur Organisasi
yang mantap dan staf/karyawan memiliki kompetensi yang menjadi
pensyaratan yang harus dipengaruhi oleh sumbar daya manusia perpustakaan
dewasa ini.
Sumber daya manusia atau tenaga kerja perpustakaan yang memiliki
kompetensi memungkinkan setiap jenis pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
baik, tepat waktu, tepat sasaran, dan sebanding antara biaya dan hasil yang
diperoleh. Tampa Struktur organisasi yang mantap dan SDM yang memiliki
kompetensi, mustahil suatu Perpustakaan dalam mencapai visi dan misinya
sebagai unsur penunjang perpguruan tinggi dalam meujudkan berbagai
fungsinya. Seperti fungsi edukasi (sumber belajar para civitas akademika),
fungsi informasi, riset, rekreasi dan deposit. Makalah ini disajikan pada acara Pengenalan Pustaka MABA-UMI tahun 2010 di Ruangan Perpustakaan UMI Makassar
1
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan
yang dianggap urgen untuk dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana pola struktur organisasi perpustakaan yang efektif ?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pola struktur organisasi suatu
perpustakaan ?
3. Standar apa yang harus dipenuhi staf/karyawan perpustakaan ?
C. Sistimatika Pembahasan
Makalah ini membahas tentang:
1. Pengertian judul, yaitu membahas sekitar Pengertian Struktur
organisaisi, Perpustakaan dan Kompetensi.
2. Struktur Organisasi Perpustakaan
a. Macam-macam pola Struktur Organisasi perpustakaan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola struktur organisasi
Perpustakaan
3. Staf/karyawan Perpustakaan
a. Macam-macam Staf perpustakaan
b. Kompetensi Staf perpustakaan
c. Pembinaan Staf Perpustakaan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Organisasi
Pengertian organisasi menurut Prof.Dr.Mr.S. Prajudi Atmosudirdjo dalam
bukunya “dasar-dasar ilmu administrasi adalah “suatu bentuk kerjasama antara
sekelompok orang berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerjasama guna
mencapai suatu tujuan bersama yang tertentu”1
Organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan
organisasi inilah yang mendorong orang-orang menjadi anggota suatu
oraganisasi dengan harapan bahwa organisasi itu dapat memenuhi keinginan-
keinginanya bahkan dapat melindungi kepentingan hidupnya. Suatu organisasi
yang baik bentuknya sederhana sesuai dengan tuntutan tugas pokok dan fungsi
yang menimbulkan beban kerja.
B. S t a f
Staf perpustakaan merupakan komponen yang sangat penting dalam
mencapai keberhasilan layanan perpustakaan, oleh karena itu staf perpustakaan
harus memenuhi dari segi jumlah dan mutu untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan dan progranm yang dikembangkan di perpustkaaan.
1 Prof.Dr.Mr.S. Prajudi Atmosudirdjo, Dasar-dasar Ilmu Administrasi, Jilid I Cet. ke-VII, Jakarta, 1978, hal. 87
3
C. Perpustakaan
Pengertian Perpustakan menurut Sulistyo Basuki dalam bukunya
pengatar Ilmu Perpustakaan adalah “sebuah ruangan, bagian sebuah gedung,
atau gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku atau terbitan
lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan membaca, bukan dijual”2
2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet. Kedua 1993, h.3
4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata
sedemikian rupa, agar dapat mencapai tujuannya, yaitu untuk meningkatkan
layanan demi kepuasan pengguna perpustakaan.
Sebelum membahas lebih jauh makalah ini, terlebih dahulu kita
memberikan pengertian judul:
- Kata “Struktur” berarti “cara bagaimana sesuatu disusun atau dubangun;
susunan; bangunan”1.
- Yang dimaksud “organisasi” adalah “menyusun struktur kekuasaan
formal, batasan jelas dan dikoordinasi untuk mencapai obyek tertentu”2.
Jadi Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan semua
tugas kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
- Sedang yang dimaksud “kompetensi” adalah “kewenangan (kekuasaan)
untuk menentukan (memutuskan) sesuatu”.3
1 Departemen Pendidikan & Kebuadyaan, RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 860 2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet. Kedua 1993, h. 194 3 Departemen Pendidikan & Kebuadyaan, RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h.453
5
- Kata “Perpustakaan” berasal dari kata dasar “pustaka” yang mendapat
inbuhan per dan an, sehingga berarti tempat atau kumpulan bahan pustaka
(wadah informasi dapat berupa buku & non buku).4 Jadi Perpustakaan adalah
“lembaga yang menghimpun bahan pustaka dan menyediakan sarana bagi
orang untuk memanfaatkan koleksi tersebut”
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa makalah ini
membahas Struktur/susunan organisasi dan kompetensi staf/karyawan yang
terlibat dalam mengelolah Perpustakaan.
B. Struktur Organisasi Perpustakaan
1. Macam-macam Pola Struktur Organisasi Perpustakaan
Struktur organisasi perpustakaan ada beberapa macam:
a. Berdasarkan Fungsi.
Pola struktur organisasi yang disusun berdasarkan fungsi, seperti
bagian Tata usaha (mengurus masalah kepegawaian, keuangan,
administrasi, perlengkapan dan kerumahtanggaan, bagian Layanan
teknis (pengadaan, Pengolahan dan perawatan koleksi), bagian layanan
4 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, Cet. keempat, 1992, h. 32
6
pengguna (sirkulasi, Referensi, Tandon/cadangan dan koleksi khusus),
Bagian Penelitian dan pengembangan, bagian jaringan kerjasama.
Walaupun terbagi atas beberpa bagian, hendaknya masing-masing
bagian/seksi tidak bekerja autonom (sendiri-sendiri), sehingga terpisah
dari bagian yang lain, misalnya bagian layanan teknis memiliki
hubungan erat dengan bagian layanan pengguna. Dan bagian layanan
pengguna mempunyai hubungan erat dengan bagian Jaringan kerjasama,
bagian kejasama mempunyai hubungan erat dengan bagian
pengembangan dan seterusnya.
“Pada umumnya, perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia
tersusun berdasarkan fungsi”4. Jadi pola ini sudah menjadi pedoman
bagi perpustakaan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia, bahkan
sebahagian Perpustakaan umum (Daerah) di Indonesia .
- Contoh Struktur organisasi Perpustakaan menurut fungsinya seperti
yang digambarkan pada buku Pedoman Perpustakaan edisi 3 tahun
2004 yang diterbitkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi RI:
4 RI, Departemen Pendidikan Nasinal, Perpustakaan Perguruan Tinggi Buku Pedoman, Edisi ketiga, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2004, h. 7
7
Adm. Perpustakaan ( K T U )
K e p a l a
Wakil Kepala Sidang Pustakawan Sidang Pustakawan Tim Perpustakaan
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Jaringan Kerjasama
Layanan Pengguna
Layanan Teknis
Penelitian dan Pengembangan
b. Berdasarkan Fungsi.
Struktur organisasi perpustakaan berdasarkan subyek sering pula
digunakan perpustakaan perguruan Tinggi dan perpustakaan umum,
pembagian berdasarkan subyek biasanya bersifat terbuka dan tersedia
ruangan studi yang berdekatan dengan rak buku. Pembagian
berdasarkan subyek dapat berfungsi sebagai perpustakaan khusus bagi
pemakai. Dan “banyak perpustakaan perguruan Tinggi membagi
perpustakaan menjadi 3 kelompok subyek luas yaitu humaniora atau
kemanusiaan, ilmu-ilmu sosial serta ilmu pengetahuan dan
teknologi…. . Disamping koleksi berdasarkan subyek tersebut, masih
8
ada lagi bagian umum serperti bagian referens, bagian sirkulasi, dan
bagian pengadaan.”5
- Contoh Struktur organisasi perpustakaan berdasarkan subyek :
K T U
Kepala Perpustakaan
Bagian Pengadaan
Bagian Pengolahan
Bagian Layanan Sirkulasi
Bagian Koleksi
Humaniora
Bagian Koleksi
Ilmu. Sosial
Bagian Koleksi IPTEK.
h
c. Berdasarkan Kawasan
Pola struktur organisasi yang disusun berdasarkan fungsi, seperti
bagian Tata usaha (mengurus masalah kepegawaian, keuangan,
Struktur organisasi perpustakaan dibagi berdasarkan wilayah atau
kawasan yang dilayaninya. Pola ini lazim digunakan oleh perpustakaan
umum. Karena itu perpustakaan umum yang menganut berdsarkan
kawasan akan memiliki perpustakaan pusat, perpustakaan cabang dan
perpustakaan keliling (mobile liberaries). Perpustakaan perguruan tinggi
5 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet. Kedua 1993, h. 196
9
acap kali menggunakan pola ini misalnya mendirikan perpustakaan
departemen, seperti perpustakaan hukum, fisika, kesehatan kedokteran.
Contoh Struktur organisasi perpustakaan berdasarkan kawasan:
K T U.
Kepala Perpustakaan
Perpustakaan Pusat
Perpustakaan Cabang
Perpustakaan Keliling (Mobil)
d. Berdasarkan pemakai yang dilayani.
Pada perpusrakaan umum terdapat ruangan khusus untuk anak-
anak, remaja, tuna-netra, atau kelompok berdasarkan ciri ekonomis
(misalnya pengusaha, pensiunan) sedangkan pada perpustakaan
perguruan tinggi biasa dikelompokkan pada perpustakaan program S-
1, S-2 dan S-3, atau ruangan khusus koleksi langkah, koleksi khusus
peneliti.
Contoh struktur berdasarkan pemakai yang dilayani :
10
K T U.
Kepala Perpustakaan
Bagian Layanan Sirkulasi
Bagian Koleksi
S-1
Bagian Koleksi
S-2
Bagian Koleksi
S-3
Bagian
Pengadaan & Pengolahan
e. Berdasarkan Jenis Dokumen.
Struktur organiasasi berdasrakan jenis dokumen banyak
digunakan perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah. Pola struktur
berdasarkan jenis dokumen dibagi menjadi: bagian buku, bagian peta,
bagian majalah, bagian film, bagian terbitan Pemerintah. Setiap bagain
bertanggung jawab atas pengadaan, pengkatalogan dan pengklasifikasian
serta jasa layanan. Pada perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan
umum, biasanya terdapat ruangan khusus Skripsi, Tesis, Disertasi,
Majalah, Jurnal, buku, audi visual, dan ruangan multimedia.
Contoh Struktur organisasi perpustakan berdasarkan jenis dokument
yaitu:
11
K T U.
Kepala Perpustakaan
Bagian Koleksi
Peta
Bagian Koleksi
Audivisual
Bagian Koleksi Khusus
Bagian Koleksi
Multi Media
Bagian Koleksi Buku
2. Faktor yang Mempengaruhi Pola Struktur Organisasi Perpustakaan
Pola sistem yang dianut oleh suatu perpustakaan perlu dikaji secara
mendalam ditinjau dari segi efesiensi dan efektifitasnya. Bila tujuannya
memperoleh efesiensi, polanya harus sederhana. Pustakawan perlu memahami
masalah pola organisasi kerena pemilihan pola yang kurang tepat dapat
menimbulkan masalah pada jasa pelayanan yang kurang memuaskan tetapi
biayanya mahal.
Penetuan pola struktur oerganisisi perpustakaan yang akan dipilih
tergantung pada faktor:
a. Tujuan Perpustakaan
Tujuan atau obyek perpustakaan merupakan faktor yang penting bagi
perencanaan bagian-bagian perpustakaan.
12
b. Jenis Pemakai
jenis pemakai yang akan dilayani menentukan pola organisasi. Misalnya,
perpustakaan khusus untuk tunanetra memerlukan jasa dan layanan yang
berlainan dengan perpustakaan sekolah.
c. Jenis Dokumen;
Jenis dokumen menentukan pola pengelolaan serta organisasi
perpustakaan yang mengkhususkan diri pada dokumen kertografis
seperti peta, atlas dan globe akan memerlukan tenaga yang dan materi
konservasi yang berlainan dengan perpustakaan yang mengkhususkan
diri pada buku saja.
d. Keadaan gedung perpustakaan.
Gedung perpustakaan yang direncanakan dengan cermat serta lebih
fleksibel (luwes) akan memudahkan penyeliaan serta memberikan
berbagai pilihan dalam menentukan pola organisasi .
e. Personalia perpustakaan.
Setiap personil harus sesuai dengan pola organisasi yang ditentukan.
Pola pada perpustakaan umum yung memetingkan jasa bagi pemakai
umum memerlukan personil berlainan dengan perpustakaan khusus
dengan jumlah pemakai terbatas.
13
f. Kegiatan outomasi perpustakaan.
Automasi perpustakan menyangkut banyak aspek, sehingga perlu
ditimbang masak-masak dalam menetukan pola perpustakaan. Berbagai
jasa perpustakaan dapat dilaksanakan lebih cepat dan efesien karena
outomasi, namun sebaliknya automasi juga memerlukan biaya yang
tidak sedikit.
g. Bantuan keuangan.
Ini memerlukan pertimbangan yang matang, Karena keterbatasan dana
memungkinkan memilih bentuk sentralisasi senua kegiatan dan jasa.
C. Staf/Karyawan Perpustakaan
1. Jenis Staf Perpustakaan
Staf perpustakaan dewasa ini sebaiknya terdiri dari :
a. Pustakawan dengan pendidikan paling rendah (S-1) dalam bidang ilmu
perpustakaan, dokumentasi dan informasi (Pusdokinfo), atau S-1
bidang studi lain yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan
perpustakaan, dengan tugas melaksanakan tugas keprofesian dalam
bidang perpustakaan.
b. Asisten pustakawan dengan pendidikan ilmu perpustakaan tingkat
diploma dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi
14
c. Tenaga fungsional lain dengan pendidikan kejuruan atau keahlian
tingkat kesarjanaan dengan tugas melaksanakan pekerjaan penunjang
keprofesian, seperti pranata komputer dan kearsipan.
d. Tenaga administrasi dengan tugas melaksanakan kegiatan
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, perlengkapan.
2. Kompetensi Staf Perpustakaan
Staf perpustakaan dewasa ini semakin dituntut memiliki kompetensi:
a. Kompetensi professional yang harus dipenuhi oleh putakawan, yaitu:
1) Mempunyai pengetuhuan dan manpu menjalankan fungsi dan
aktivitas sistem perpustakaan.
2) Memiliki pengetahuan tentang subyek khusus yang sesuai dengan
kegiatan perguruan tinggi.
3) Mengembangkan dan mengelola layanan informasi dengan baik,
mudah diakses, dan efektif dalam pembiayaan yang sejalan
denganaturan strategis perguruan tingginya.
4) Menyediakan bimbingan dan bantuan terhadap pengguna layanan
informasi dan perpustakaan.
15
5) Melakukan survai mengenai jenis dan kebutuhan informasi,
layanan informasi dan produk-produk yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
6) Mengetahui dan manpu menggunakan teknologi informasi untuk
pengadaan, pengorganiosasian dan penyebaran informasi.
7) Mengetahui dan manpu menggunakan pendekatan bisnis dan
manajemen untuk mengkomunikasikan perlunya layanan
informasi kepada pimpinan perguruan tingginya.
8) Mengembangkan produk-pruduk informasi khusus untuk
digunakan di dalam atau di luar lembaga atau oleh pelanggan
secara individu.
9) Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan menyelenggarakan
penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah
dengan manajeman informasi.
10) Secara berkelanjutan memperbaiki layanan informasi untuk
menanggapi perubahan kebutuhan.
b. Kompetensi Individu, yang harus dimiliki pustakawan yaitu:
1) Memiliki komitmen untuk memberikan layanan terbaik.
16
2) Manpu mencari peluang dan melihat kesempatan baru baik di
dalam maupun di luar perpustakaan.
3) Berpandangan luas,
4) Manpu mencari mitra kerja,
5) Manpu menciptakan lingkungan kerja yang dihargai & dipercaya.
6) Memiliki keteranpilan berkomunikasi yang efektif.
7) Dapat bekerjasama secara baik dalam suatu tim kerja.
8) Memiliki sifat kepemimpinan,
9) Mampu merencanakan, memprioritaskan dan memusatkan pada
suatu hal yang kritis,
10) Memiliki sifat positif dan fleksibel dalam menhadapi
perubahan.
3. Pembinaan Staf Perpustakaan
Pembinaan staf perpustakaan dapat ditempuh dengan jalur seperti:
a. pendidikan pustakawan D-3, S-1, S-2 dan S-3 dibidang ilmu
perpustakaan.
b. diklat & pelatihan dibidang perpustakaan.
c. keikutsertaan dalam seminar, lokakarya dan simposium
d. Kenaikan pengkat fungsional dan reguler.
17
III. P E N U T U P
A. Kesimpulan
1. Sturuktur organisasi perpustaan yang efektif diterapkan dalam sutau adalah
stutur organisasi yang dapat memenuhi kepentingan pengguna.
2. Faktor yang mempengaruhi pemilihan sturuktur organisasi suatu
perpustakaan adalah tujuan perpustakaan, jenis dokumen, jenis pemakai,
kondisi gedung dan jumlah anggaran yang tersedia.
3. Staf/karyawan perpustakaan adalah sataf yang memiliki kompetensi, baik
kompetensi professional (mempunyai pengetuhuan/keahlian dibidang
Perpusdokinfo), maupun kompetensi Individu (memiliki krakter/akhlak dalam
hal pengelolaan dan pengembangan perpustakaan).
B. Saran-saran dan Harapan
1. Makalah ini dapat menambah khasanah perpustakaan mengenai koleksi.
2. Dalam menyusun struktur organisasi suatu perpustakaan, hendaknya disusun
disusun secara profesional dengan pertimbangan kepentingan lembaga, bukan
kepentingan pribadi.
3. Hendaknya tidak menempatkan staf di perpustakaan yang tidak memiliki
kompetensi dibidang kepustakawanan.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas RI., Perpustakan Perguruan Tinggi buku
pedoman, edisi ketiga, Depdiknas RI Dirrektorat Pendidikan Tinggi, Jakarta, 2004
Departemen Pendidikan & Kebuadyaan, RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Prajudi Atmosudirdjo, Dasar-dasar Ilmu Administrasi, Jilid I Cet. ke-VII, Jakarta, 1978.
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Cet. Kedua, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1993 Sukarna, Dasar-Dasar Manajemen, Cet.I; Cv. Maju Mundur, Jakarta, 1992 Sumardji, P. Perpustakaan, Organisasi Perpustakaan dan Tatakerjanya, Cet.
ke VIII, Kanisius, Yogyakarta, 1988 Soewarno Handayaningrat, Pengatar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen,
Cet, II; Gunung Agung, Jakarta, 1982 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakaan, dan Perpustakaan; Cet.IV, Kanisius,
Yogyakarta, 1991