Struktur Organisasi Perkebunan Apel

28
KURANG BAB III BAB 1 PENDAHULUAN Struktur organisasi dapat memberikan informasi yang akurat berkaitan dengan organisasi yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Kebutuhan akan struktur organisasi dalam uraian kerja membentuk suatu panduan terhadap tugas, tanggung jawab dan wewenang yang akan diinformasi di dalam uraian kerja tersebut. Uraian kerja itu sendiri menjadi bagian penting yang akan digunakan dalam melakukan proses penyusunan SOP yang ada dalam perusahaan. Uraian kerja dapat secara tepat dan akurat membatasi ruang lingkup dari kegiatan yang termuat dalam job description yang dalam aktivitas proses kerja yang akan dijelaskan dalam SOP. Dengan menetapkan adanya struktur organisasi dalam perusahaan seperti yang dimaksud tersebut, terdapat suatu bentuk tahapan terhadap pengelompokan aktivitas pekerjaan yang nantinya akan dikembangkan ke dalam bagan SOP (Standard Operating Procedure) untuk dikelompokkan menjadi kelompok proses utama dan kelompok proses pembantu. Apabila struktur organisasi belum terbentuk maka pengelompokan kerja menjadi random/ scatter yang kemudian didapatkan status informasi bahwa aktivitas kerja tersebut tidak dapat secara tepat menggambarkan batasan pekerjaan yang ditetapkan dalam kegiatan yang dimaksud.

Transcript of Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Page 1: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

KURANG BAB III

BAB 1

PENDAHULUAN

Struktur organisasi dapat memberikan informasi yang akurat berkaitan dengan organisasi

yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Kebutuhan akan struktur organisasi dalam uraian kerja

membentuk suatu panduan terhadap tugas, tanggung jawab dan wewenang yang akan

diinformasi di dalam uraian kerja tersebut. Uraian kerja itu sendiri menjadi bagian penting yang

akan digunakan dalam melakukan proses penyusunan SOP yang ada dalam perusahaan. Uraian

kerja dapat secara tepat dan akurat membatasi ruang lingkup dari kegiatan yang termuat dalam

job description yang dalam aktivitas proses kerja yang akan dijelaskan dalam SOP.

Dengan menetapkan adanya struktur organisasi dalam perusahaan seperti yang dimaksud

tersebut, terdapat suatu bentuk tahapan terhadap pengelompokan aktivitas pekerjaan yang

nantinya akan dikembangkan ke dalam bagan SOP (Standard Operating Procedure) untuk

dikelompokkan menjadi kelompok proses utama dan kelompok proses pembantu. Apabila

struktur organisasi belum terbentuk maka pengelompokan kerja menjadi random/ scatter yang

kemudian didapatkan status informasi bahwa aktivitas kerja tersebut tidak dapat secara tepat

menggambarkan batasan pekerjaan yang ditetapkan dalam kegiatan yang dimaksud.

Alangkah baiknya dalam suatu perusahaan, sebelum sistem dibuat, perusahaan

menetapkan terlebih dahulu Standard Operating Procedure yang akan ditetapkannya dalam

proses optimalisasi dan pengembangan internal yang dijalankan dalam perusahaan Perkebunan

Apel tersebut.

Page 2: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

STRUKTUR ORGANISASI PERKEBUNAN APEL

RUPS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR I

DIREKTUR II

Div. Jasa Kustodian sentr

Div. TI Div. Agroindustri

Div. Penelitian&Penge

mbangan

Div. Administrasi

Keuangan

Div.Hotel

Bag. Operasional

Teknologi Informasi

Bag. Dukungan Aplikasi

Informasi & Security

Bag. Pengembanga

n SDM

Bag. Komunikasi Perusahaan

Bag. Pelayanan

Keuangan

Akuntan&Perpaja

kanBag.

Penelitian

Bag. Pengembang

an

Bag. Pengelolaan

Bag. Hub. Pemakai

Jasa

Bag. Hukum

Bag. Dstribusi dan

pemasaran

KEPALA AUDIT

Page 3: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Struktur Organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan seluruh kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan) yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada. Penggambaran organisasi dalam suatu bagan merupakan suatu hasil keputusan yang telah tercapai struktur organisasi yang bersangkutan. ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan badan organisasi yaitu :

1. Dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Dapat memperlihatkan gambaran perkerjaan dan hubungan-hubungan yang ada didalam perusahaan.

3. Dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan.

Didalam perusahaan pada umumnya mengadakan klasifikasi jabatan, sehinggah setiap jabatan mempunyai nomor kode klasifikasi menurut pentingnya kedudukan dalam organisasi. Pada struktur organisasi ada tiga bagian kelompok, antara lain :

1. Lapisan Puncak, lapisan ini disediakan untuk pemegang pimpinan tertinggi atau Presiden Direktur dengan tugas menghembangkan organisasi, mengembangkan sistem organisasi, dan mengembangkan system manajemen.

2. Lapisan Menengah, Lapisan ini disediakan untuk semua pimpinan puncak, dengan tugas mengembangkan organisasi, mengembangkan system organisasi, dan mengembangkan sistem manajemen secara terbatas.

3. Lapisan Bawah, lapisan initerdiri dari para pekerja pelaksana perintah yang diterapkan oleh atasannya.

Oleh sebab itu, melalui struktur organisasi ini diharapkan dapat tercapai suatu koordinasi yang efektif diantaranya unit-unit maupun bagian didalam organisasi / perusahaan. Dengan demikian struktur organisasi yang digunakan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan agar pendayagunaan sumber daya yang ada dapat dioptimalkan.

Didalam Organisasi Perkebunan ini sumber wewenang berasal dari RUPS dan kemudian didelegasikan kepada Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris mendelegasikan kepada Direktur terkait yaitu : Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur Pemasaran dan Direktur SDM. Berikut ini adalah uraian tugas direksi Perkebunan Apel yang dapat dilihat sebagai berikut ;

TUGAS RUPS

Page 4: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Pemegang saham atau stockholder adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. RUPS adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha Perseroan dalam jangka panjang.

Kewenangan RUPS antara lain:

a. mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi,

b. mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi,

c. menyetujui perubahan Anggaran Dasar,

d. menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi (imbalan kerja) anggota Dewan Komisaris dan Direksi

e. mengambil keputusan terkait tindakan korporasi atau keputusan strategis lainnya yang diajukan Direksi.

f. Bila dia diwajibkan untuk membayar, maka pemegang saham yang bersangkutan wajib membayar lunas seluruh dan setiap hutang yang harus dibayar oleh perusahaan. Bila ada pemegang saham lain yang mempunyai kewajiban yang sama, maka pelaksanaan kewajiban pembayaran tersebut dilakukan secara tanggung renteng di antara para pemegang saham tersebut. Pihak kreditor sebagai pihak ketiga hanya berkepentingan dalam hal hutangnya lunas (dibayar), sedangkan urusan internal sehubungan dengan pertanggung jawaban secara tanggung renteng itu sewajarnya hanya menjadi urusan di antara para pemegang saham pada perusahaan yang bersangkutan.

Pembentukan Komite Audit.

Sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor Per-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi BUMN dan nomor Kep. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002, tentang penerapan Good Corporate Governance pada BUMN, serta UU no 19 Tahun 2003 tentang BUMN tanggal 19

Page 5: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Juni 2003. Dengan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam penerapan Good Corporate Governance pada perusahaan.

1. Organisasi Komite Audit

- Struktur Organisasi

Komite Audit dibentuk dan diangkat oleh Komisaris sehingga secara sruktural pertanggungjawaban kepada Komisaris.

- Persyaratan Keanggotaan

Agar dapat diperoleh hasil pengawasan yang objektif maka integritas dan independensi serta kompetensi yang tinggi merupakan prasyarat bagi pemilihan anggota Komite Audit.

2. Tugas komite audit

- Bidang Pelaporan Keuangan

Tugas Komite Audit mencakup penilaian dan review mengenai kebijakan dan praktek pelaporan akuntansi dan keuangan termasuk adanya kemungkinan perubahanperubahan yang signifikan, dasar pertimbangan perlakuan akuntansi yang digunakan, standar pelaporan dan akuntansi, baik atas laporan tahunan maupun laporan triwulanan/ bulanan. Dalam melakukan penilaian dan review atas pelaporan keuangan tersebut Komite Audit mempunyai tugas, kewajiban dan wewenang .

- Bidang Pengendalian Intern dan Manajemen Resiko

Tugas, kewajiban dan wewenang Komite Audit berkaitan bidang tersebut di atas adalah memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan dan manajemen resiko serta pelaksanaannya.

- Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Kebijakan Penerapan GCG.

Tugas

Tugas Komite Audit juga mencakup reviu secara berkala kesesuaian antara kebijakan yang diterbitkan oleh perusahaan dengan peraturan perundangundangan

Page 6: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

yang berlaku. Komite Audit juga harus melakukan evaluasi atas Pengawasan manajemen terhadap penerapan Good Corporate Governance.

Kewajiban

Membuat Laporan Hasil Reviu dan evaluasi secara berkala kepada komisaris. Memastikan bahwa Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan telah menyajikan tentang masalah ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penerapan Good Corporate Governance.

Wewenang

Dalam rangka kelancaran tugasnya, Komite Audit diberi wewenang mengakses data/informasi pada bagian yang terkait dengan petugas namun tetap menjaga kerahasiaan perusahaan.

HUBUNGAN TUGAS KOMITE AUDIT DENGAN BERBAGAI PIHAK

Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit harus memelihara hubungan kerja yang efektif dengan Komisaris dan Direksi, serta Auditor Ekstern maupun Satuan Pengawasan Intern (SPI).

1. Hubungan Tugas Komite Audit dengan Komisaris

Komite Audit dibentuk oleh Komisaris yang anggotanya diangkat oleh Komisaris sedangkan ketuanya berasal dari salah seorang Komisaris. Dengan demikian Komite Audit mempunyai hubungan langsung dengan Komisaris, baik dalam menjalankan fungsinya maupun mengenai hak/wewenang dan tanggungjawabnya. Dalam hubungan kerja tersebut, Komisaris mengharapkan dari Komite Audit hasil pekerjaannya yang berkualitas dan handal dalam rangka menunjang kelancaran tugas dan fungsi pengawasan.

2. Hubungan Tugas Komite Audit dengan Direksi

Komite Audit dengan Direksi mempunyai hubungan tidak langsung, karena Komite Audit adalah bentukan Komisaris. Namun demikian, agar fungsi Komite Audit dapat berjalan lancar dan efektif diperlukan dukungan Direksi. Bentuk dukungan yang diberikan melalui Piagam Komite Audit yang ditandatangani juga oleh Direktur Utama, sehingga secara tidak langsung piagam tersebut dapat menjadi sarana komunikasi dengan pihak Direksi/Manajemen, karena piagam tersebut telah mencerminkan tugas Komite

Page 7: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Audit sehingga Direksi/Manajemen dapat mempersiapkan berbagai informasi yang diperlukan.

3. Hubungan Tugas Komite Audit dengan SPI dan Auditor Ekstern

Dalam menjalankan fugsinya, Komite Audit didukung oleh SPI melalui penyampaian Hasil Audit dan Laporan lainnya oleh SPI. Disamping itu Komite Audit dapat meminta bantuan tenaga SPI untuk melakukan audit bila dianggap perlu melalui Komisaris dengan persetujuan Kepala Bagian SPI dan Direksi, sebaliknya SPI mendapat dukungan Komite Audit untuk meningkatkan efektivitas, kualitas dan independensinya melalui reviu Komite Audit terhadap Charter SPI, Standar SPI, Rencana Audit Tahunan, Kinerja dan Mekanisme Kerja SPI Hubungan Komite Audit dengan Auditor Eksternal terwujud melalui rapat-rapat dan diskusi selama audit berlangsung, sehingga laporan yang diterbitkan berkualitas, tepat waktu yang dapat mendorong terciptanya budaya pengawasan dalam perusahaan.

4. Hubungan Tugas Komite Audit dengan Bagian/Manager

Demi kelancaran tugas Komite Audit dapat meminta data, dokumen atau laporan secara langsung dari Kepala Bagian atau Manajer tanpa surat perintah Komisaris dan tanpa harus mendapat izin dari Direksi dengan syarat:

- Data, Dokumen atau Laporan yang diminta sesuai dengan bidang tugasnya

- Permintaan dilakukan secara tertulis oleh Komite Audit

- Permintaan Komite Audit tidak bersifat memeriksa/ mengaudit.

- Komite Audit hanya meminta penjelasan atas data, Dokumen atau laporan yang diperoleh apabila kurang informatif dan tidak diperbolehkan berupa surat pernyataan.

MEKANISME KERJA KOMITE AUDIT

1. Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan

- Penyusunan Rencana Kegiatan

Pada saat bersamaan dengan penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan, Komite Audit juga menyusun Program Kerja Tahunan yang memuat rencana kegiatan dan dana yang dibutuhkan. Secara rinci yang dimuat dalam Rencana Kegiatan Tahunan, antara lain:

Page 8: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

(1) Analisa dan pengkajian laporan bulanan, triwulanan dan laporan keuangan tahunan perusahaan.

(2) Mereviu Rencana Program Kerja Tahunan (RPKT) Satuan Pengawasan Intern(SPI).

(3) Reviu kebijakan standar dan prosedur audit SPI

(4) Mengkaji hasil audit SPI (temuan audit, rekomendasi, tanggapan dan tindak lanjut Manajemen).

(5) Review Proses Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern.

(6) Review kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)

(7) Review kerangka Acuan (Term of Reference) persyaratan seleksi Kantor Akuntan Publik (KAP).

(8) Review pelaksanaan Audit dan Laporan Hasil Audit Kantor Akuntan Publik.

(9) Mengkaji temuan KAP dan relevansinya serta tindak lanjutnya.

(10) Rapat internal, rapat dengan SPI, rapat dengan KAP dan rapat dengan Komisaris.

(11) Kegiatan lain seperti pelaporan dan tugas-tugas yang ditugaskan oleh komisaris.

Kegiatan insidentil ini dapat berupa antara lain :

- Audit Khusus atas adanya dugaan penyimpangan atau pemborosan sumber daya dan ekonomi yang dimiliki perusahaan.

- Efektivitas dan efisiensi suatu unit Usaha dalam perusahaan. Komite Audit meningkatkan efektivitas Satuan Pengawasan Intern dengan cara:

Memastikan bahwa Laporan Satuan Pengawasan Intern telah cukup memadai.

Page 9: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Memastikan bahwa prosedur audit yang dilakukan sesuai dengan audit program.

Memastikan bahwa tidak terdapat pembatasan audit oleh Direksi. Rencana kerja tahunan Komite Audit harus mempertimbangkan dan tidak mengambil alih tugas audit reguler/operasional yang seharusnya menjadi proram kerja SPI. Oleh karenanya sebelum rencana Kerja Tahunan tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris perlu dilaksanakan koordinasi terlebih dahulu dengan Rencana Kerja SPI sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau duplikasi.

Memberikan masukan atas Internal Audit Charter.

Mereview standar audit yang dilaksanakan oleh SPI.

Memberikan masukan atas pelaksanaan audit.

- Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit

Pelaporan Keuangan

Penerapan GCG dan Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-Undangan.

Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko

2. Mekanisme Kerja dengan SPI

Komite Audit dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI) mempunyai hubungan Kemitraan yang berkesinambungan dan saling mendukung. Komite Audit akan dapat melaksanakan peran dan tanggungjawabnya secara efektif jika memperoleh informasi dari Satuan Pengawasan Intern. Sebaliknya, independensi, kualitas dan efektivitas fungsi Satuan Pengawasan Intern akan mendapat dukungan dari Komite Audit melalui fungsinya.

3. Mekanisme Kerja dengan Auditor Ekstern

Komite Audit mempunyai kewenangan yang luas berkaitan dengan Auditor Eksternal (KAP), dimulai proses seleksi, rekomendasi penunjukan, mengevaluasi independensi, mereviu/mengawasi perencanaan dan pelaksanaan audit sampai mereviu pelaporan serta memonitor tindak lanjut hasil Audit. Pemilihan dan penunjukan Auditor

Page 10: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Ekstern (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan, tetap mengacu kepada Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa yang berlaku bagi perusahaan, namun melibatkan Komite Audit, Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham sesuai fungsinya.

- Keterlibatan Komite Audit dalam penunjukan

Auditor Ekstern:

Dalam proses seleksi, Komite Audit mereviu terlebih dahulu Terms of Reference (TOR) dan Request for Proposal (usulan penawaran) yang telah disiapkan oleh Panitia Pengadaan sebelum dikirim kepada calon peserta (KAP) yang dianggap mampu.

Keterlibatan Komite Audit dalam pelaksanaan

Pekerjaan Auditor Eksternal.

Tahap Perencanaan Audit

Komite Audit mereviu rencana audit dari auditor ekstern (KAP) untuk menentukan apakah sesuai dengan kebijakan audit yang telah disahkan agar pelaksanaanya berjalan seperti yang diharapkan. Rencana Audit menjelaskan tentang sifat/jenis audit, jadwal waktu, sumberdaya yang dibutuhkan dan cakupan ruang lingkup audit yang akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti resiko pengendalian internal serta kompleksitas kegiatan yang akan diaudit.

Tahap Pelaksanaan Audit

Komite Audit harus memelihara hubungan baik dengan auditor eksternal (KAP) selama pelaksanaan audit berlangsung dan mengevaluasi secara terus menerus kualitas pelaksanaan tugas Auditor eksternal dengan cara memantau, memperoleh informasi, melakukan diskusi atau rapat.

4. Mekanisme Kerja Komite Audit dengan Direksi

Page 11: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Komite Audit merupakan alat Dewan Komisaris untuk melakukan fungsi Pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan. Fungsi Komite Audit dapat berjalan efektif jika Direksi memahami arti penting dan manfaat Pengawasan yang dilakukan oleh Komite Audit.

5. Rapat Komite Audit

Sebaliknya, dalam rangka untuk efektivitas pelaksanaan tugastugasnya, Komite Audit harus membangun hubungan yang positif, konstruktif dan produktif dengan Direksi, selalu mengkomunikasikan hasil reviu dan rekomendasinya, serta mengatur jadwal kegiatan/pertemuan agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kegiatan Direksi. Apabila Komite Audit bermaksud mengadakan rapat dengan Direksi maka panggilan atau undangan rapat dilakukan secara tertulis melalui Komisaris yang dilampiri dengan bahan rapat dan disampaikan dalam waktu sekurang-kurangnya tiga hari sebelum rapat, agar peserta rapat mempunyai waktu yang cukup mempelajarinya.

Penyelenggaraan Rapat

- Rapat dilaksanakan minimal sekali dalam sebulan atau sekurangkurangnya sama dengan ketentuan rapat minimal Komisaris

- Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit, kecuali rapat dengan Komisaris Utama dipimpin oleh Komisaris Utama atau yang telah ditunjuk.

- Pembukaan rapat dilakukan pemimpin rapat

- Penetapan notulis rapat.

- Pengisisan daftar hadir untuk seluruh peserta rapat.

- Pemaparan materi pokok masalah yang akan dibahas .

- Pembahasan materi rapat/tanya jawab.

- Perumusan simpulan dan rekomendasi.

- Penanda tanganan Risalah rapat.

Page 12: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

6. Laporan Kepada Dewan Komisaris

Laporan Komite Audit kepada Dewan Komisaris merupakan sarana untuk mengkomunikasikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan fungsi yang didelegasikan kepada Komite. Laporan disampaikan secara berkala maupun insidentil kepada Dewan Komisaris sebagai berikut

Laporan berkala yang berisi pokok-pokok hasil kerjanya sebagaimana tercantum dalam Rencana Kegiatan Tahunan. Laporan tersebut disampaikan paling tidak setiap 3 bulan kecuali ditentukan lain oleh Komisaris (pasal 7/Kep Menteri BUMN no Kep 103/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002).

Laporan khusus yang berisi setiap temuan yang dapat diperkirakan mengganggu kegiatan perusahaan.

Bahan yang digunakan untuk penyusunan laporan adalah laporan yang diterima dari SPI, laporan dari manajemen, laporan dari auditor ekstern dan informasi yang dimiliki sendiri oleh Komite Audit Komisaris mengadakan rapat internal atas Laporan yang diterima dari Komite Audit dan dapat mengundang anggota Komite Audit dalam rapat tersebut. Setiap risalah rapat komisaris yang memuat rekomendasi untuk ditindaklanjuti Direksi, disampaikan tembusannya kepada Komite Audit agar dapat dimonitor tindak lanjutnya . Disamping itu, Komite Audit membuat laporan berkala tas pelaksanaan atau realisasi rencana kegiatan tahunan yang disampaikan kepada Komisaris.

DIREKTUR UTAMA

Direktur utama mempunyai tugas :

- Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan dalam perusahaan

- Menyampaikan renca kerja lima tahunan dan rencana kerja anggaran tahunan kepada badan pengawas untuk mendapatkan pengesahan

- Dapat melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapat persetujuan badan pengawas

- Membina pegawai

- Mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan

- Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan

Page 13: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

- Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan

- Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan, termasuk neraca dan perhitungan laba dan rugikepada badan pengawas

- Memberikan arahan perencanaan perusahaan dan program kerja, baik jangka panjang maupun jangka pendek

- Menetapkan kebijakan perusahaan (corporate strategy) dan mengkoordinasikan pelaksanaan secara konsisten

- Mengkoordinasikan pelaksanaan riset dan pengembangan

- Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

- Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

- Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

- Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO)

- Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan  dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan

Penerima Kode Etik dan khususnya para Direktur:

  saat menyiapkan laporan keuangan, komunikasi apa pun ke pasar atau dokumen serupa, harus menggambarkan situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan secara jujur, jelas, dan lengkap;

  harus segera memenuhi setiap permintaan informasi yang diminta oleh Dewan Auditor Statuta, dan dengan segala cara memfasilitasi performa kontrol yang dimiliki oleh pemegang saham, badan korporat lainnya atau firma audit eksternal lainnya yang sah secara hukum;

  menyediakan informasi yang benar dan lengkap bagi Dewan Pengawas mengenai situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan

Page 14: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.

1. Direktur Keuangan

Tugas pokok

Bertanggung jawab untuk mengarahkan penanggulanan berbagai jenis risiko financial (financial risk management) yang dihadapi perusahaan, melakukan koordinasi aktifitas di Direktorat Keuangan, mengkoordinasi aktifitas sinergi untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha perusahaan.

Wewenang

Mempunyai wewenang secara kordinatif dengan direktur produksi, direktur pemasaran, direktur perencanaan dan pengembangan dan direktur SDM. Dan wewenang secara instruktif pada kepala bagian anggaran, kepala bagian verifikasi, dan kepala bagian pembukuan.

Kepala bagian keuangan

Tugas :

- Melaksanakan pengelolaan keuangan meliputi seluruh fungsi-fungsi perencanaan, pencairan sumber-sumbe penerimaan, penempatan, penyimpanan pada portafolio terbaik, pengalokasian penggunaan dan pengawasannya. Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan, perpajakan dan asuransi asset perusahaan

- Memberi pedoman penyusunan Rencana Verja dan Anggaran Preusan (RKAP) serta Rencana Kerja Operacional (RKO) dan mengupayakan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Wewenang :

Page 15: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

- Berwenang mengambil keputusan-keputusan yang sifatnya tidak prinsipil dan tidak menyimpang dari kebijaksanaan Direksi/ Direktur Keuangan.

- Berwenang menandatangani surat-surat/ memorando yang ditujukan lepada bagian yang sifatnya rutin dan tidak menyimpang dari kebijaksanaan Direksi/Direktur Keuangan.

Tanggung Jawab :

Kepala bagian keuangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan

Personalia :

Bagian keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan dibantu oleh :

a. Kepala urusan kas dan bank.

b. Kepala urusan pajak dan asuransi asset preusan

c. Kepala urusan anggaran perusahaan

- Kepala urusan kas dan bank.

Tugas :

Mengkoordinir penyusunan laboran keuangan harian posisi kas dan bank, arus kas dan bank bulanan, tripulan, semestre dan tahunan.

Mengkoordinir penyusunan rencana pembayaran hutang pokok dan bunga atas penarikan kredit investasi yang akan, sedang dan telah diproses penarikannya.

Mengkoordinir penyusunan rencana pembayaran kepada pihak ketiga secara mingguan, dua mingguan dan bulanan.

Mengkoordinir pelaksanaan pembayaran tunai maupun giral setiap harinya terhadap transaksi-transaksi yang timbal

Tanggung Jawab :

Kepala urusan kas dan bank dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

- Kepala Urusan Pajak dan Asuransi Asset Preusan

Page 16: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Tugas :

Mengkoordini pembuatan dan meneliti perhitungan Pajak Pertambahan Nilai yang tercantum pada faktur pajak dan menandatangani Surat Setoran Pajak (SSP) pihak ketiga.

Menkoordinir pembuatan dan meneliti kebenaran perhitungan Pajak

Pertambahan Nilai yang tercantum pada faktur pajak keluaran atas penjualan lokal.

Wewenang :

Menjalankan program kerja dalam rangka kewenangan organisasi di lingkup urusan pajak dan asuransi asset perusahaan.

Memberikan penilaian dan pembinaan karyawan di lingkup urusan pajak dan asuransi asset preusan.

Tanggung Jawab :

Kepala urusan pajak dan asuransi asset preusan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

- Kepala Urusan Anggaran Perusahaan

Tugas :

Merencanakan, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan penyusunan dan pengawasan RKAP / RJP yang menyangkut :

Areal tanaman dan areal lain-lain

Produksi hasil lahan dan hasil jadi serta productivitas produksi

Fasilitas pengolahan

Biaya produksi kebun dan harga pokok

Keuangan

Kinerja perusahaan

Page 17: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Laboran realisasi anggaran kepala Direksi setiap triwulan / semestre / tahunan.

Wewenang :

Menjalankan program kerja dalam rangka kewenangan organisasi di lingkup urusan anggaran perusahaan

Memeberikan penilaian dan pembinaan karyawan di lingkup urusan anggaran perusahaan

Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas bawahannya.

Tanggung Jawab :

Kepala urusan anggaran perusahaan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala bagian keuangan.

Kepala bagian verifikasi

Tugas pokok

Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyempurnaan dan penetapan kebijaksanaan, ketentuan dan standar penyusunan dan pengelolaan anggaran rutin maupun pembangunan.

Wewenang

Mempunyai wewenang secara kordinatif dengan kepala bagian anggaran dan kepala bagian pembukuan.

Kepala bagian pembukuan

Tugas pokok

Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyempurnaan dan penetapan kebijaksanaan, ketentuan dan standar tata usaha pembukuan dan penyusunan perhitungan anggaran. Kemudian melaksanakan penyelesaian administrasi keuangan, pembayaran gaji, dan tunjangan-tunjangan lainnya, serta melaksanakan tata pembukuan keuangan.

Wewenang

Page 18: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Mempunyai wewenang secara kordinatif dengan kepala bagian anggaran dan kepala bagian verifikasi.

Page 19: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

Bagian Distribusi dan Pemasaran

Distribusi ialah bagian dari perusahaan yang menangani dan bertanggung jawab atas penerimaan produk jadi dari produksi, mengatur penyimpanan barang jadi dan menangani pendistribusian produk sampai ke pihak pemesan. Tujuan dari adanya distribusi yaitu memastikan bahwa proses distribusi dan pengiriman produk kepada pelanggan dilaksanakan secara efektif baik jumlah, tipe, maupun persayratan lain yang di tetapkan konsumen, dalam rangka menjamin kepuasan konsumen.

Ruang lingkupnya mencakup pelaksanaan dan monitoring dalam rangka menjamin kepuasan konsumen. Distribusi memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut :

1. Bertanggung jawab terhadap penyimpanan produk di gudang

2. Pengambilan produk di pastikan secara FIFO ( First in First Out)

3. Menentukan pemakaian sarana kendaraan

4. Menentukan dan mengusulkan perbaikan untuk menunjang kelancaran proses di bagiannya

Pada intinya bagian distribusi dan pemasaran bertanggung jawab dalam manajemen pemasaran dalam suatu perusahaan. Manajemen pemasaran yang merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.

Umumnya orang beranggapan bahwa manajemen pemasaran berkaitan dengan upaya pencarian pelanggan dalam jumlah besar untuk menjual produk yang telah dihasilkan perusahaan. Tetapi pandangan ini terlalu sempit, karena biasanya suatu organisasi (perusahaan) akan menghadapi kondisi permintaan produk yang tingkatannya berbeda-beda. Pada suatu saat mungkin tidak ada permintaan terhadap produknya, mungkin permintaannya cukup, permintaannya tidak teratur, atau terlalu banyak permintaan, sehingga manajemen pemasaran harus mencari jalan untuk mengatasi keadaan permintaan yang berubah-ubah ini. Jadi, manajemen pemasaran tidak saja berkaitan dengan upaya mencari dan meningkatkan permintaan, tetapi juga mengelola permintaan pada saat tertentu.

Manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang, untuk menciptakan, membangun dan memelihara

Page 20: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya mencakup mengatur hubungan dengan pelanggan. Definisi ini mempunyai beberapa pengertian penting mengingat :

1. Seluruh sistem dari kegiatan bisnis harus berorientasi ke pasar atau konsumen.

2. Keinginan konsumen harus diketahui dan dipuaskan secara efektif.

3. Pemasaran adalah proses bisnis yang dinamis karena merupakan sebuah proses integral yang menyeluruh dan bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yang terurai.

4. Program pemasaran dimulai dengan sebutir gagasan produk dan tidak terhenti sampai keinginan konsumen benar-benar terpuaskan, mungkin beberapa waktu setelah penjualan dilakukan.

5. Untuk berhasil pemasaran harus memaksimalkan penjualan yang menghasilkan laba dalam jangka panjang.

Direktur Sumber Daya ManusiaBerfungsi dalam mengelola bidang ketenaga kerjaandan umum serta pembinaan usaha kecil dan Koperasi. Pada umumnya tugasnya ialah mengelola dan memberdayakan sumber daya manusia dan sarana pendukung lain, sehingga tercapai kinerja sumber daya manusia dan umum yang optimal. Tugas – tugas direktur sumber daya manusia dan umum yaitu :

a) Menyusun perencanaan dibidang ketenaga kerjaan dan masalah umum serta kesejahteraan karyawan.

b) Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan dibidang yang dikelolanya.c) Mengelola sumber daya manusia yang ada secara umum.d) Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang-bidang yang dikelolanya.e) Menetapkan kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan.f) Menetapkan sistem kerja bidang sumber daya umum untuk mewujudkan operational

excellen.g) Melaksanakan mapping personil secara produksih) Menetapkan dan melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihani) Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya.j) Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi.k) Menetapkan sistem rekrutmen karyawan.l) Menetapkan program peningkatan kesejahteraan.m) Menetapkan sistem survey kepuasan karyawann) Menjalin hubungan yang harmonis dengan stake holders.o) Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan.p) Mengendalikan biaya pembinaan sumber daya manusia dan umum secara efisien.

Page 21: Struktur Organisasi Perkebunan Apel

q) Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3

Direktur SDM bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.