Struktur Organisasi Dan Peraturan Pekerjaan

25
PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN PERATURAN PEKERJA Seperti kita ketahui bersama, semakin besar suatu organisasi, semakin banyak pula jumlah personil atau tenaga kerja manusia yang dibutuhkan, serta semakin banyak pula jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil organisasi, semakin kecil tenaga manusia yang dibutuhkan dan semakin sedikit jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Kelangsungan hidup sebuah organisasi sebenarnya berkaitan erat dengan proses perilaku manusianya yang dapat memperkuat roh atau jiwa bagi kedinamisan sebuah struktur organisasi. Gibson menyatakan bahwa struktur organisasi merupakan pola formal kegiatan dan hubungan di antara berbagai sub-unit dalam sebuah organisasi. Menurut pandangan Gibson, kita dapat melihat struktur organisasi sebagai : a)bagan dari susunan kotak-kotak yang berarti struktur yang bersifat statis. b)hubungan kegiatan yang merupakan struktur yang besifat dinamis. Fungsi struktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan informasi kepada seluruh manusia yang menjadi anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus ia kerjakan, berkonsultasi atau bertanggung jawab kepada siapa, sehingga proses kerjasama menuju pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kejelasan gambaran struktur organisasi akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk mendistribusikan jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga daya guna dan hasil guna dapat terwujud. Fungsi atau kegunaan struktur dalam sebuah organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

description

peraturan pekerjaan

Transcript of Struktur Organisasi Dan Peraturan Pekerjaan

PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN PERATURAN PEKERJASeperti kita ketahui bersama, semakin besar suatu organisasi, semakin banyak pula jumlah personil atau tenaga kerja manusia yang dibutuhkan, serta semakin banyak pula jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil organisasi, semakin kecil tenaga manusia yang dibutuhkan dan semakin sedikit jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Kelangsungan hidup sebuah organisasi sebenarnya berkaitan erat dengan proses perilaku manusianya yang dapat memperkuat roh atau jiwa bagi kedinamisan sebuah struktur organisasi. Gibson menyatakan bahwa struktur organisasi merupakan pola formal kegiatan dan hubungan di antara berbagai sub-unit dalam sebuah organisasi. Menurut pandangan Gibson, kita dapat melihat struktur organisasi sebagai : a)bagan dari susunan kotak-kotak yang berarti struktur yang bersifat statis. b)hubungan kegiatan yang merupakan struktur yang besifat dinamis.

Fungsi struktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan informasi kepada seluruh manusia yang menjadi anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus ia kerjakan, berkonsultasi atau bertanggung jawab kepada siapa, sehingga proses kerjasama menuju pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kejelasan gambaran struktur organisasi akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk mendistribusikan jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga daya guna dan hasil guna dapat terwujud.

Fungsi atau kegunaan struktur dalam sebuah organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.

2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.4. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.Pola dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relative permanen, artinya tidak perlu selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya, namun pola dasar struktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang perlu mendapat perhatian dalam mengisi struktur organisasi adalah manusia yang memiliki kompentensi yang sesuai dengan jenis tugas dalam bagian-bagian tugas atau pekerjaan pada struktur tersebut. Penggolongan aktivitas dalam struktur dapat kita bagi menjadi empat unsure : a)unsur pimpinan; b)unsur pembantu pimpinan; c)unsur pelakasana tugas pokok; dan d)unsur pelaksana tugas-tugas fungsional.

Struktur Organisasi Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggungjawab, maka bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut

1. Struktur Organisasi Lini

Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada ataan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana

Ciri-Ciri:

Kesatuan perintah terjamin; Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan; Organisasi tergantung pada satu pimpinan

2. Struktur Organisasi Fungsional

Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.

Ciri-Ciri Struktur organisasi fungsional :

Tidak menjamin adanya kesatuan perintah

Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi

Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama

3. Struktur Oranisasi Garis dan Staf

Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalorang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.

4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf

Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi.dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.

Struktur Organisasi Di Buat Dengan Maksud :

Memperlihatkan pola hubungan antara anggota organisasi dan sarana yang dimiliki agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugasnya, kewajiban, hak dan tanggung jawab.

Tipe Struktur Organisasi

Ada beberapa jenis struktur organisasi dan perusahaan harus memilih mana yang terbaik sesuai dengan kebutuhannya.

Struktur Tradisional. Struktur ini berdasarkan fungsi divisi dan departemen. Ini adalah jenis struktur yang mengikuti aturan dan prosedur organisasi. Dicirikan dengan memberikan garis otoritas yang jelas di seluruh level manajemen. Jenis struktur dibawah struktur tradisional adalah :

1. Struktur Lini - adalah jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik. Persetujuan dan perintah dari jenis struktur ini berasal dari atas ke lini yang bawah. Struktur ini sesuai untuk organisasi yang kecil seperti kantor akunting atau kantor hukum. Jenis struktur seperti ini memudahkan pengambilan keputusan, dan bersifat informatif. Mereka memiliki departemen yang lebih sedikit, yang membuat seluruh organisasi sangat desentralisasi.

2. Struktur Lini dan Staff meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi, khususnya organisasi yang kecil, tapi tidak efektif untuk organisasi yang lebih besar. Dimana struktur organisasi lini dan staff memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini dimana informasi dan persetujuan berasal dari atas ke bawah, dengan dukungan dan spesialisasi staf departemen. Stuktur organisasi lini dan staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff memiliki otoritas pada bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal, dan jangan melupakan formalitas didalamnya.

3. Struktur fungsional jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice President, Sales department, Customer Service Department, Engineering atau departemen produksi, departemen Akunting dan Administratif .

Struktur Divisional. Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam:

1. Struktur produk struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk tersebut .

2. Struktur pasar struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur.

3. Struktur geografis organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur zona wilayah.

Struktur Matrix

Merupakan struktur, yang menggabungkan struktur fungsi dan produk. Kedua gabungan ini merupakan gabungan terbaik untuk membuat struktur organisasi yang efisien. Ini adalah struktur organisasi yang paling kompleks. Penting untuk menemukan struktur organisasi yang terbaik untuk organisasi, karena penetapan yang keliru akan merusak fungsi organisasi

Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :

1. Bentuk Vertikal

2. Bentuk Mendatar / horizontal

3. Bentuk Lingkaran / circular

4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular

5. Bentuk Elliptical

6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)

Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.

1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.

2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.

3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.

4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips

Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.

Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;

Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.

Struktur Organisasi ( Organizational Structure )

Stuktur organisasi pada setiap perusahaan berbeda-beda bergantung pada budaya dan jenis industri dimana mereka berusaha. Contohnya saja perusahaan konsultan dan perusahaan pertambangan. Struktur organisasi mereka bisa sangat berbeda. Umumnya pada perusahaan konsultan, jabatan tertinggi adalah partner sedangkan pada perusahaan tambang bisa CEO. Umumnya stuktur organisasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis: Fungsional, Project, dan Organisasi Matrix. Tipe struktur organisasi berpengaruh pada bagaimana komunikasi didalam perusahaan.

Functional Organization ( Organisasi Fungsional )

Organisasi fungsional umum ditemui pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi suatu barang. (Kebanyakan perusahaan di Indonesia mungkin menggunakan Functional Organization tapi Saya belum mendapatkan hasil survey tentang ini).

Pada functional organization, semakin besar organisasi, semakin dalam pula hirarkinya dan semakin terspesialisasi pekerjaannya. Semua orang melapor kepada hirarki diatasnya, seterusnya hingga mencapai puncak hirarki (CEO).

Keuntungan dari Functional Organization adalah kesederhanaan dalam komunikasi dan efisiensi proses yang berulang. Kerugiannya bila menghadapi sebuah proyek antar divisi, pergerakan dari tiap anggota tim akan terbatasi oleh sekat-sekat divisi dan manajer proyek dapat merangkap menjadi manajer salah satu divisi yang mengakibatkan keputusannya terpengaruh kedudukannya pada divisi. Kerugian lain dari sistem ini adalah komunikasi menjadi sangat terbatas (umumnya top down) dan kreativitas terbatasi oleh rangkaian persetujuan birokratis.

Projectized Organization ( Organisasi Proyek )

Organisasi proyek seperti ini berfokus hanya saja proyek daripada fungsionalitas. Saya sendiri belum pernah menemukan organisasi besar yang menggunakan tipe organisasi proyek ini. Mungkin tipe organisasi ini ada pada beberapa kelompok konsultan freelancer yang bekerja secara lepas tetapi memiliki seorang koordinator. Manajer proyek memiliki kuasa yang besar selama sebuah proyek berlangsung.

Keuntungan dari tipe organisasi ini adalah kemudahan untuk memasukkan seorang konsultan luar, efisiensi dalam mengerjakan proyek, kemudahan untuk membagikan sumber daya antar proyek, fleksibilitas dan independensi yang besar dari tiap karyawannya.

Kekurangan yang dapat muncul adalah setiap karyawan harus cukup memiliki motivasi, bertanggung jawab, dan terbiasa untuk mengambil inisiatif. Struktur ini tidak terlalu cocok bila perusahaan memiliki banyak aspek administrasi atau operasi.

Matrix Organization ( Organisasi Matrix )

Organisasi Matrix merupakan peleburan dari kedua tipe organisasi diatas. Organisasi Matrix menca ri keseimbangan antara operasional/administrasi dan proyek. Contohnya adalah seorang manajer proyek yang ingin mengerjakan proyek inventory. Tim proyek akan terdiri dari bagian purchasing dan finance.Organisasi Matrix mempunyai tiga buah sub Organisasi berdasarkan kekuatan manajer proyek dan manajer fungsional.Keuntungan yang diberikan tipe organisasi matrix adalah pemanfaatan sumber daya manusia yang efisien, anggota tim mempunyai pekerjaan operasional tetap setelah proyek selesai, sharing pengetahuan antar divisi yang lebih baik dari pada tipe fungsional, dan adanya keterlibatan stakeholder yang kuat.

Kekurangan yang dapat muncul adalah dengan adanya dua buah atasan, karyawan bawah harus melapor pada dua atasan dan hal ini dapat membingungkan. Atasan-atasan dapat memperebutkan karyawan sehingga membingungkan mereka dalam membuat prioritas kerja dan memahami perannya. Prosedur komunikasi dan pemanfaatan sumber daya harus ada dan jelas untuk menghindari kekacauan ini.

PENYUSUNAN PERATURAN PEKERJAHubungan kerja merupakan suatu fenomena yang banyak menyita perhatian berbagai pihak di negeri atau dunia ini. Sering kita dengar tentang masalah dunia ketanaga kerjaan di lingkungan kita ini. Dimana hal ini sangatlah dipengaruhi pula oleh perjanjian kerja. Perjanjian kerja menurut UU No 13 Tahun 2003 adalah perjanjian antara pekerja atau buruh dengan perusahaan atau pemberi kerja yang termuat syarat-syarat hak dan kewajiban para pihak. Perjanjian kerja pada dasarnya dibuat untuk mencegah terjadinya perselisihan atau sengketa yang dapat terjadi antara para pihak yang terlibat dalam suatu hubungan kerja yakni pihak pertama (perusahaan) dan pihak kedua (karyawan).Perjanjian kerja sebagai sarana pendahulu sebelum berlangsungnya hubungan kerja, harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, dalam arti mencerminkan keadilan baik bagi penguasaha maupun bagi buruh, karena keduanya akan terlibat dalam suatu hubungan kerja.Di dunia barat kehidupan masyarakat seperti halnya merupakan arena pertarungan antara kepentingan-kepentingan perseorangan yang saling bertentangan, sedangkan didalam lingkungan masyarakat Indonesia adalah tempat kerjasama dimana anggota melakukan tugas tertentu menurut pembagian kerja yang tertatur menuju tercapainya cita-cita bersama, yaitu masyarakat adil dan makmur.

Definisi Perjanjian KerjaPerjanjian yang dalam bahasa belanda biasa disebut Arbeidsovereenkoms, yang dapat diartikan dalam beberapa pengertian . pengertian pertama disebutkan dalam ketentuan pasal 1601 a KUHPerdata, mengenai perjanjian kerja disebutkan bahwa :

Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian dimana pihak yang satu si buruh, mengikatkan dirinya untuk dibawah perintahnya pihak yang lain, si majikan untuk suatu waktu tertentu, melakukan pekerjaan dengan menerima upah .

Selain itu pengertian mengenai perjanjian kerja diketengahkan oleh seorang pakar Hukum Perburuhan Indonesia yaitu, Bapak Prof .R. Iman Soepono, S.H. yang menerangkan bahwa perihal pengertian tentang perjanjian kerja, beliau mengemukakan bahwa : Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian dimana pihak kesatu , buruh, mengikatkan diri untuk bekerja dengan menerima upah pada pihak lainnya, majikan yang mengikatkan diri untuk mengerjakan buruh itu dengan membayar upah. Selanjutnya perihal pengertian Perjanjian Kerja, ada lagi pendapat Prof Subekti, S.H. beliau menyatakan dalam bukunya Aneka Perjanjian, disebutkan bahwa perjanjian kerja adalah :

Perjanjian antara seorang buruh dengan seorang majikan perjanjian mana ditandai dengan ciri ciri ; adanya suatu upah atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan diperatas yaitu suatu hubungan berdasarkan mana pihak yang satu (majikan) berhak memberikan perintah perintah yang harus di taati oleh pihak yang lain.Perihal perjanjian kerja Wiwoho Soedjono, S.H, mengemukakan bahwa pengertian perjanjian kerja adalah hubungan antara seseorang yang bertindak sebagai pekerja atau buruh dengan seseorang yang bertindak sebagai majikan.Dengan adanya pengertian tentang perjanjian seperti ditentukan diatas, bisa diambil kesimpulan.

Unsur-unsur Dalam Perjanjian Kerjaa) Adanya Unsur Work atau Pekerjaan

Didalam suatu perjanjian kerja tersebut haruslah ada suatu pekerjaan yang diperjanjikan dan dikerjakan sendiri oleh pekerja yang membuat perjanjian kerja tersebut. Pekerjaan mana yaitu yang dikerjakan oleh pekerja itu sendiri, haruslah berdasarkan dan berpedoman pada perjanjian kerja. Adapun bunyi pasal 1603a KUHPerdata adalah :

Buruh wajib melakukan sendiri pekerjaannya; hanyalah dengan izin majikan ia dapat menyuruh seseorang ketiga menggantikannya (pasal 1383 KUHPerdata)

b) Adanya Unsur Servis atau Pelayanan

Bahwa dalam melakukan pekerjaan yang dilakukan sebagai manifestasi adanya perjanjian kerja teersebut, pekerja haruslah tunduk pada perintah orang lain, yaitu pihak pemberi kerja dan harus tunduk dan dibawah perintah orang lain, si majikan. Dengan adanya ketentuan tersebut , menunjukan bahwa si pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya berada dibawah wibawa orang lain, yaitu si majikan.

c) Adanya Unsur Time atau Unsur Tertentu

Bahwa dalam melakukan hubungan kerja tersebut, haruslah dilakukakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian kerja atau peraturan perundang undangan. Oleh karna itu dalam melakukan pekerjaannya, pekerja tidak boleh melakukan sekehendak dari si majkan dan juga boleh dilakukan dalam kurun waktu seumur hidup, sebab jika terjadi demikian pribadi mansuia

akan hilang, sehingga timbullah apa yang di namakan perbudakan dan bukan perjanjian kerja.

d) Adanya Unsur Upah atau Pay

Jika seseorang yang bekerja, dalam melaksanakan pelerjaannya untuk mendapatkan selain upah, akan tetapi yang menjadi tujuannya adalah selain upah, maka pelaksanaan pekerjaa tersebut sulit untuk dikatakan sebagai pelaksanaan perjanjian kerja.Upah maksudnya adalah imbalan prestasi yang wajib dibayar oleh majikan untuk pekerjaan itu.

Definisi Peraturan PerusahaanPeraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan. Syarat kerja adalah hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha yang belum diatur didalam peraturan perundang-undangan. Sementara, tata tertib perusahaan adalah aturan yang harus ditaati atau dilaksanakan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya disuatu perusahaan.

Tujuan Peraturan Perusahaana) Memberikan kepastian syarat-syarat kerja di perusahaan b) Meningkatkan kegairahan dan ketenangan bekerja

c) Meningkatkan produktivitas kerja, akhirnya akan meningkatkan taraf hidup pekerja dan keluarganya.

Ketentuan Dalam Peraturan Perusahaan

a) Pengusaha yang mempekerjakan 10 (sepuluh) orang pekerja atau lebih wajib membuat peraturan perusahaan

b) Pembuatan peraturan perusahaan merupakan dan tanggung jawab perusahaan

c) Pengusaha dalam menyusung peraturan perusahaan, mempertimbangkan saran dan pertimbangan wakil pekerja atau pengurus serikat buruh

d) Wakil pekerja atau serikat pekerja, dapat tidak memberikan saran dan pertimbangan peraturan perusahaan yang dibuat oleh perusahaan.

e) Ketentuan dalam peraturan perusahaan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

f)Berlakunya peraturan perusahaan adalah sejak mendapatkan pengesahan dari menteri atau pejabat yang ditunjuk selama 2 (dua) tahun dan wajib diperbaharui setelah abis masa berlakunya.

g) Pengusaha wajib melayani kehendak serikat pekerja di perusahaan untuk melakukan perundingan pembuatan perjanjian kerjasama.

h) Perubahan peraturan perusahaan dapat dilakukan atas dasar kesepakatan bersama antara pengusaha dan wakil pekerja, perubahan ini memiliki hukum yang mengikat setelah disahkan oleh menteri.

i)Dalam satu perusahaan hanya dapat dibuat 1 (satu) peraturan perusahaan saja yang berlaku bagi seluruh pekerja di perusahaan

j)Apabila perusahaan mempunyai cabang perusahaan maka PP induk yang berlaku di semua cabang perusahaan, serta dapat dibuat turunan untuk masing-masing anak perusahaan.

k) Perusahaan wajib memberitahu isi serta memberikan naskah peraturan perusahaan atau perubahannya kepada pekerja

l)Pengesahan peraturan perusahaan oleh menteri pejabat yang ditunjuk, harus sudah diberikan dalam waktu paling lama 30 hari kerja sejak diterima.

m) Dalam waktu 30 hari PP belum disahkan, namun dianggap telah disahkan.

Proses pembuatan Peraturan Perusahaana) Pengusaha membuat naskah rancangan peraturan perusahaan

b) Untuk mendapatkan saran dan pertimbangan, pengusaha harus menyampaikan naskah rancangan tersebut kepada wakil pekerja secara tertulis dengan bukti tanda terima

c) Jika dalam waktu 14 hari wakil pekerja belum memberikan saran dan pertimbangan, maka pengusaha berhak mengajukan permohonan pengesahan disertai dengan bukti pengusaha telah meminta saran dan pertimbangan dari pihak buruh

d) Pengusahan harus mengajukan rancangan peraturan perusahaan dalam rangkap 3 disertai bukti telah meminta saran dan pertimbangan dari perwakilan pekerja

e) Pejabat yang bertanggung jawab meneliti kelengkapan materi PP

f)Jika terdapat materi yang tidak sesuai dalam peraturan perundang-undangan maka pejabat terkait wajib mengembalikannya dalam waktu 7 hari

g) Pengusaha wajib menyampaikan PP yang telah dilengkapi atau diperbaiki kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang tenaga kerja dalam 14 hari sejak diterimanya pengembalian

h) Jika perusahaan tidak memenuhi ketentuan pada butir g, maka perusahaan dianggap tidak mengajukan peraturan perusahaan.

i)Setelah memenuhi persyaratan, instansi yang bertanggung jawab dibidang tenaga kerja mengeluarkan surat pengesahan.

j)Pengusaha berhak mengajukan pembaharuan PP paling lama 30 hari kerja setelah berakhirnya PP

k) Permohonan pengesahan peraturan perusahaan diajukan kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang tenaga kerja, memuat :

o Nama dan alamat perusahaan

o Nama dan pimpinan perusahaan

o Wilayah operasi perusahaan

o Status perusahaan

o Jenis atau bidang usaha

o Jumlah pekerja menurut jenis kelamin

o Status hubungan kerja

o Upah tertinggi dan terendah

o Nama dan alamat serikat buruh ( apabila ada ) o Nomor pencatatan serikat buruh ( apabila ada ) o Masa berlakunya peraturan perusahaan

o Pengesahan peraturan untuk yang ke berapa

Materi peraturan perusahaana) Hak dan kewajiban pengusaha b) Hak dan kewajiban pekerja

c) Syarat kerja

d) Tata tertib perusahaan

e) Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan

Pengesahan Peraturan PerusahaanPerusahaan yang mempekerjakan 10 (sepuluh) orang pekerja atau lebih wajib membuat peraturan perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh:

oKepala instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota, untuk perusahaan yang terdapat hanya dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota;

oKepala instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan provinsi, untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota dalam

1 (satu) provinsi;

oDirektur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, untuk perusahaan yang terdapat pada lebih dari 1 (satu) provinsi.

Peraturan perusahaan harus disusun dengan meminta pertimbangan dari wakil pekerja di perusahaan yang bersangkutan, dan harus memuat hak dan kewajiban pekerja, serta hak dan kewajiban pengusaha, syarat kerja, tata tertib perusahaan dan jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan.Ketentuan dalam peraturan perusahaan tidak boleh bertentangan atau memuat perlindungan kurang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.Perusahaan tidak wajib menyusun peraturan perusahaan jika telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama.

Source:

Agile Portfolio Management. Jochen Krebs. 2009

Wikipedia.org (Matrix Organization)

Dasar-dasar organisasi / oleh Sutarto - Cet.18 - Yogyakarta Gajah Mada University Press, 1998

Makmur, H. 2007. Patologi Serta Terapinya dalam Ilmu Administrasi dan Organisasi. Bandung : PT. Refika Aditama.