STRUKTUR LEWIS UNTUK MOLEKUL DAN ION - … file• Halogen membentuk satu ikatan jika tidak sebagai...

12
STRUKTUR LEWIS UNTUK MOLEKUL DAN ION Struktur Lewis merupakan langkah awal untuk menentukan bentuk molekul. Struktur Lewis terdiri dari titik- titik yang menggambarkan valensi electron tiap atom yang saling berikatan. Dalam penggambaran struktur Lewis harus mematuhi aturan oktet. Penggambaran Struktur Lewis pada Molekul Berikatan Tunggal 1. Penempatan Atom Atom dengan elektronegatifitas paling rendah ditempatkan sebagai atom pusat. Sedangkan untuk molekul dengan rumus ABn, yang menempati atom pusat adalah atom yang memiliki nomor golongan yang lebih rendah karena membutuhkan lebih banyak electron untuk mencapai aturan octet. Sedangkan untuk atom yang berasal dari golongan yang sama, pilih atom pusat dengan nomor periode yang lebih besar. Contoh untuk NF 3 2. Menentukan total electron valensi semua atom Jumlahkan electron valensi semua atom yang berikatan. Untuk atom yang berasal dari golongan A, electron valensinya sama dengan nomor golongan. [1 x N(5e -- )] + [3 x F(7e -- )] = 5e -- + 21 e -- = 26 e -- 3. Menggambar ikatan tunggal yang terjadi dan mengurangkan 2 elektron valensi untuk tiap ikatan 4. Menggambarkan sisa electron valensi tiap atom N berasal dari golongan VA, dengan EN 3.0 F berasal dari golongan VII A, dengan EN 4.0 Maka N sebagai atom pusat Kemudian kurangkan electron valensinya di mana tiap satu ikatan mengandung 2 e . Pengurangannya sebagai berikut: 3 N-F x 2e -- = 6e jadi sisa elektronnya 26e -- - 6e -- = 20e --

Transcript of STRUKTUR LEWIS UNTUK MOLEKUL DAN ION - … file• Halogen membentuk satu ikatan jika tidak sebagai...

STRUKTUR LEWIS UNTUK MOLEKUL DAN ION

Struktur Lewis merupakan langkah awal untuk menentukan bentuk molekul. Struktur Lewis terdiri dari titik-titik yang menggambarkan valensi electron tiap atom yang saling berikatan. Dalam penggambaran struktur Lewisharus mematuhi aturan oktet.

Penggambaran Struktur Lewis pada Molekul Berikatan Tunggal

1. Penempatan Atom

Atom dengan elektronegatifitas paling rendah ditempatkan sebagai atom pusat. Sedangkan untuk molekul denganrumus ABn, yang menempati atom pusat adalah atom yang memiliki nomor golongan yang lebih rendah karenamembutuhkan lebih banyak electron untuk mencapai aturan octet. Sedangkan untuk atom yang berasal darigolongan yang sama, pilih atom pusat dengan nomor periode yang lebih besar.

Contoh untuk NF3

2. Menentukan total electron valensi semua atom

Jumlahkan electron valensi semua atom yang berikatan. Untuk atom yang berasal dari golongan A, electronvalensinya sama dengan nomor golongan.

[1 x N(5e--)] + [3 x F(7e--)] = 5e-- + 21 e-- = 26 e--

3. Menggambar ikatan tunggal yang terjadi dan mengurangkan 2 elektron valensi untuk tiap ikatan

4. Menggambarkan sisa electron valensi tiap atom

N berasal dari golongan VA, dengan EN 3.0F berasal dari golongan VII A, dengan EN 4.0Maka N sebagai atom pusat

Kemudian kurangkan electron valensinya di mana tiap satu ikatanmengandung 2 e—. Pengurangannya sebagai berikut:

3 N-F x 2e-- = 6e—jadi sisa elektronnya 26e-- - 6e-- = 20e--

Beberapa ketentuan pada pembuatan struktur Lewis:

• Atom H membentuk satu ikatan

• Atom C membentuk empat ikatan

• Atom N membentuk tiga ikatan

• Atom O membentuk dua ikatan

• Halogen membentuk satu ikatan jika tidak sebagai atom pusat, sedangkan F tidak pernah menjadi atompusat

Penggambaran Struktur Lewis pada Molekul Berikatan Ganda

Jika langkah 1 hingga 4 telah dilakukan, namun jumlah sisa electron valensi pada atom pusat belum mencapaiaturan octet maka dapat disimpulkan adanya ikatan ganda. Maka langkah selanjutnya adalah menggambar ikatanganda dengan pasangan electron bebas (PEB) antara atom pusat dengan atom di sekelilingnya.

Sebagai contoh, untuk senyawa C2H4 pada langkah 1 sampai 4 telah didapatkan

Atom C sebelah kanan sudah mencapai octet, sedangkan C yang sebelah kiri kekurangan 2 elektron, maka PEB padaatom C sebelah kanan dijadikan sebagai ikatan ganda antar atom C

Sedangkan untuk N2 , setelah didapatkan , baik N di sebelah kanan maupun kiri belum mencapaioctet, maka PEB yang dijadikan sebagai ikatan hingga mencapai oktet, maka terbentuklah ikatan rangkap 3 seperti

ini:

Resonansi

Resonansi adalah delokalisasi pasangan electron yang berikatan. Struktur Lewis belum bisa secara sempurnamenggambarkan struktur senyawa yang mengalami resonansi. Namun struktur bisa digambarkan dengan dua ataulebih sesuai dengan posisi ikatan rangkapnya, dan tiap gambar dihubungkan dengan panah dua arah (↔), yangdisebut dengan struktur resonansi.

Untuk ozon (O3) dapat digambar dengan dua macam struktur

Dua gambar tersebut sama, hanya saja posisi rangkapnya yang berbeda, karena mengalami delokalisasi (berpindah).Sedangkan struktur resonansi yang lebih benar digambarkan sebagai berikut:

Sebenarnya, struktur resonansi bukan penggambaran yang akurat untuk molekul yang mengalami resonansi,namun dapat digambarkan dengan “resonanceresonanceresonanceresonance hybridhybridhybridhybrid” yang merupakan perpaduan (blesteran) dari strukturresonansi. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada ikatan tunggal, rangkap dua maupun tiga, setiap pasanganelectron ditarik oleh inti kedua atom yang berikatan, di mana densitas electron paling besar di daerah sekitar intiatom, pasangan electron yang berikatan mengalami lokalisasi. Sedangkan pada O3, baik pasangan yang berikatandan pasangan bebas mengalami delokalisasi, di mana densitas electron tersebar ke seluruh molekul. Makaresonance hybrid untuk molekul O3 dapat digambarkan sebagai berikut:

Resonansi menyebabkan densitas electron tersebar pada volume yang lebih besar, menyebabkan gaya tolak-menolak antar electron mengecil sehingga molekul menjadi stabil.

Beberapa molekul lebih cocok jika digambarkan dengan resonance hybrids. Pada benzene (C6H6), ada tiga pasanganelectron terdelokalisasi pada enam pasangan elektronnya. Delokalisasi digambarkan dengan lingkaran dengan garisputus-putus

Muatan Formal (Formal Charge)Muatan formal digunakan untuk menentukan struktur resonansi mana yang lebih penting pada sebuah molekul.Muatan formal ini dapat diartikan sebagai muatan yang dimiliki sebuah struktur resonansi jika ikatan elektronnyaterbagi secara merata.

Muatan formal= electron valensi atom – (electron valensi tidak terbagi + elektron valensi yang terbagi)

Sebagai contoh, muatan formal pada semua atom pada molekul O3

Struktur I dan II memiliki muatan yang sama meski pada posisi atom berbeda. Oleh karena itu kedua struktur samapentingnya dalam menentukan resonance hybrid.

Tiga kriteria untuk menentukan struktur resonansi mana yang lebih penting:

• Muatan formal yang lebih kecil lebih diutamakan

• Muatan formal yang serupa pada atom yang berdekatan tidak diutamakan

• Muatan formal yang lebih negative seharusnya ada pada atom yang ENnya lebih besar

Contoh lain pada ion sianat (NCO-)

Struktur nomor I tidak diperlukan karena memiliki muatan yang lebih besar di antara yang lainnya, yaitu (-2), danmuatan pada O yang lebih elektronegatif daripada N lebih positif daripada N. Sedangkan struktur nomor II dan IIImemiliki muatan yang sama, akan tetapi nomor III lebih benar karena muatan yang lebih negative terletak padaatom yang lebih elektronegatif. Oleh karena itu, struktur nomor III yang paling penting.

Pengecualian pada Aturan Oktet

� Molekul yang kekurangan electron

Molekul dengan sifat ini mencapai octet dengan cara membentuk ikatan tambahan pada sebuah reaksi.Sebagai contoh pada BF3, atom B kekurangan 2 elektron untuk mencapai octet. Ketika bereaksi denganammonia akan membentuk senyawa di mana B mencapai octet. Gambar sebagai berikut:

� Molekul dengan electron pada atom pusat berjumlah ganjil

Molekul yang atom pusatnya memiliki electron valensi berjumlah ganjil bersifat sangat reaktif. Radikalbebas termasuk molekul dengan sifat seperti ini. Para radikal bebas ini bereaksi dengan sesamanya untukmencapai octet. Contohnya yaitu NO2 yang beraksi dengan NO2membentuk N2O4 dan mencapai octet.

� Kulit valensi yang diperluas

Molekul yang atom pusatnya memiliki lebih dari 8 elektron valensi di sekitar atom pusat akan memperluasvalensinya untuk membuat ikatan baru. Hal ini hanya berlaku untuk molekul dengan atom pusat yangbukan logam dengan periode 3 atau lebih, yang senyawa tersebut memiliki orbital d. Perluasan valensielectron ini dilakukan dengan mengisi orbital d karena orbital s dan p sudah terisi. Contohnya adalah SF6

TEORI VSEPR DAN BENTUK MOLEKUL

VSEPR merupakan singkatan dari Valence-Shell Electron-Pair Repulsion. Teori VSEPR menggambarkan gaya tolak-menolak antar electron hingga membentuk sudut tertentu yang dapat menentukan bentuk molekul. Elektronvalensi dari molekul tersebut saling menjauhi satu sama lain untuk meminimalisir gaya tolak-menolak. Teori inimerupakan prinsip dasar dalam menentukan bentuk molekul. Bentuk molekul itu sendiri ditentukan oleh posisirelative dari inti atom.

Di bawah ini adalah bentuk dasar dari molekul jika semua elektronnya saling berikatan. Bentuk berbeda akanterjadi jika terdapat pasangan electron bebas pada atom pusat.

Untuk klasifikasi bentuk molekul dapat digunakan rumus AXmEn, di mana m dan n merupakan bilangan positif, Aadalah atom pusat, X adalah atom di sekeliling atom pusat, E valensi electron bebas (PEB).

Bond angle atau sudut ikatan adalah sudut yang terbentuk antara atom sekeliling dengan atom pusat.

Susunan Linier

Berlaku untuk molekul dengan dua grup electron. Ketika dua grup elektron salingmenjauhi satu sama lain, akan terbentuk susunan linier dengan sudut 180o sepertipada gambar di samping. Berlaku untuk molekul dengan rumus AX2.

Contohnya adalah berilium klorida, BeCl2:

Sedangkan bentuk karbon dioksida, CO2 atom pusat membentuk ikatan rangkapdua dengan atom C:

Pasangan electron bebas pada atom Cl dan O tidak berpengaruh terhadap bentuk molekul karena tidak beradapada atom pusat.

Susunan Trigonal Planar (Segitiga Sama Sisi)

Berlaku untuk molekul dengan rumus AX3. Elektron di sekita atom pusat saling tolak-menolak satu sama lain hinggamembentuk sudut 120o. Susunan ini berlaku untuk dua bentuk molekul, yaitu molekul dengan rumus AX3dan AX2E.

Sebagai contoh, BF3 memiliki bentuk sebagai berikut

Pengaruh ikatan rangkap dua pada bentuk molekul adalah sebagai berikut.Ikatan rangkap dua memiliki densitas yang lebih besar, sehingga gayatolak-menolak antar electron lebih besar. Contohnya formaldehid (CH2O):

Sedangkan jika terdapat pasangan electron bebas (PEB) pada atom pusat,molekul akan berbentuk V. Hal ini terjadi karena PEB menolak pasanganelectron berikatan lebih kuat daripada gaya tolak menolak antar pasanganelectron terikat. Contohnya adalah SnCl2

Susunan Tetrahedral

Salah satu molekul yang mempunyai susunan tetrahedral adalah metana(CH4). Sudut ikatan yang terbentuk yaitu 109,5o. Pada molekul ini semuaelectron saling berikatan dan tidak ada PEB sehingga bentuknyatetrahedral (limas segitiga). Bentuk dari CH4 sebagai berikut:

Jika terdapat satu PEB, maka bentuk akan menjadi trigonal pyramid.Rumus untuk bentuk ini yaitu AX3E dengan sudut ikatan sebesar 107,3o.Contohnya yaitu NH3. Ketika bereaksi dengan H+ akan membentuk NH4

+

dan membentuk sudut ikatan sebesar 109,5o. Berikut gambarnya:

Jika terdapat dua PEB, bentuknya menjadi bentuk V (bent) dengan sudutikatan 104,5o. Bentuk V pada susunan tetrahedral ini untuk rumus AX2E2.

Susunan Trigonal Bipyramidal

Bentuk trigonal bipyramidal dimiliki oleh senyawa yang mempunyai 5 grupelectron yang berikatan tanpa adanya PEB, dengan rumus AX5. Sudut ikatanyang terbentuk yaitu 120o antar electron pada sumbu-x, dan 90o antaraelectron pada sumbu-x dengan sumbu-y. Contohnya adalah PCl5

Jika terdapat satu pasangan electron bebas maka pada sumbu-x, denganrumus AX4E, maka bentuknya adalah seesaw, dengan sudut yang terbentukantar electron pada sumbu-x adalah 101,5o sedangkan sudut antaraelectron pada sumbu-x dengan sumbu-y adalah 86,6o. Contohnya yaitu SF4

Jika terdapat dua pasangan electron bebas pada posisi sejajar dengan sumbu-x, dengan tiga pasangan berikatan, bentuk molekul akan berbentuk T (AX3E2).Contohnya adalah BrF3

Jika terdapat tiga pasangan electron bebas pada sumbu-x dengan duapasangan berikatan, maka bentuk molekul menjadi linear, contohnya I3-

Susunan Octahedral

Bentuk octahedral dimiliki molekul yang mempunyai rumus AX6, salah satucontohnya adalah SF6:

Jika terdapat satu pasangan electron bebas, maka molekul akan berbentuklimas segi empat (AX5E), seperti IF5:

Sedangkan pada molekul yang memiliki dua pasangan electron bebas,bentuknya adalah segiempat (AX4E2), seperti pada XeF4:

Menggunakan Teori VSEPR untuk Menentukan Bentuk Molekul

1. Menulis struktur Lewis dari suatu molekul

2. Tentukan susunan electron dengan menghitung electron di sekitas atom pusat, baik PEB maupun pasanganelectron yang berikatan

3. Tentukan sudut ikatan

4. Gambar dan tentukan bentuk apa yang dimiliki suatu molekul dengan menghitung berapa electron yangbebas dan yang berikatan hingga diperoleh rumus AXmEn untuk menentukan bentuk molekul tersebut

Bentuk Molekul dengan Atom Pusat Lebih dari Satu

Bentuk molekul ini merupakan kombinasi dari beberapa bentuk molekul dengan satu atom pusat. Sebagai contohadalah ethane dan ethanol.

Bentuk molekul ethane dapat dibentuk dengan 2 buah CH3 dengan empat pasangan berikatan dan tanpa pasanganelectron bebas. Maka bentuknya adalah tetrahedral yang saling tumpang-tindih.

Sedangkan ethanol, untuk CH3 berbentuk tetrahedral; CH2 juga berbentuk tetrahedral; dan atom O yang memiliki 4grup electron dan dua pasangan electron bebas maka bentuknya adalah V (AX2E2).