STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI...

14
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI PERAIRAN MUARA SUNGAI DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG Phytoplankton Community Structure in Estuary Waters Dompak Tanjungpinang. Syalihin Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected] Andi Zulfikar, S.Pi, M.Si Dosen Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected] T. Said Raza’I, S.Pi, M.Si Dosen Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected] ABSTRACT Phytoplankton is a group of organisms of plants autotrof, have chlorophyll and other pigments in the cell and is able to absorb the radiation energy and CO2 to perform photosynthesis. Biota is capable of synthesizing inorganic materials for conversion into organic matter. This research was conducted in Dompak Tanjungpinang. This research was conducted in October 2014 to December 2014.Penentuan research station is based on a simple random technique (Simple Random Sampling) .Simple Random Sampling is a sampling method the simplest analysis of the measured data, namely; Knowing the abundance of phytoplankton, phytoplankton diversity, Uniformity Phytoplankton and phytoplankton dominance There are 4 Genus Phytoplankton are found in the study sites, namely; Bacillariaceae, Chlorophyta, Cyanophyta, and Dinoflagellata. Diversity Index (H ') Phytoplankton range (1.84 - 2.73) are included in the category of Diversity medium, Uniformity (E) range (0.68 - 0.87) are included in the category of community stable or uniform, while Dominance (D) range (0:08 to 0:26) category Low, indicating that there is no particular type of phytoplankton that dominate. Niai average range from 29.1 to 29.5 0C temperature, salinity in the range of 32.5 to 33.8 0/00, the range of brightness values is 0:07 - 0.66 m, the flow speed in the range of numbers from 0.2 to 0 , 72 m / sec, degree of acidity (pH) in the range of numbers from 7.05 to 9.03, dissolved oxygen in the range of 12.6 to 12.9 mg / L. Key Words:Phytoplankton community structure in estuary waters Dompak Tanjungpinang.

Transcript of STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI...

Page 1: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI PERAIRAN MUARA

SUNGAI DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG

Phytoplankton Community Structure in Estuary Waters Dompak Tanjungpinang.

Syalihin

Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected]

Andi Zulfikar, S.Pi, M.Si

Dosen Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected]

T. Said Raza’I, S.Pi, M.Si

Dosen Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, [email protected]

ABSTRACT

Phytoplankton is a group of organisms of plants autotrof, have chlorophyll and

other pigments in the cell and is able to absorb the radiation energy and CO2 to perform

photosynthesis. Biota is capable of synthesizing inorganic materials for conversion into

organic matter. This research was conducted in Dompak Tanjungpinang. This research

was conducted in October 2014 to December 2014.Penentuan research station is based

on a simple random technique (Simple Random Sampling) .Simple Random Sampling

is a sampling method the simplest analysis of the measured data, namely; Knowing the

abundance of phytoplankton, phytoplankton diversity, Uniformity Phytoplankton and

phytoplankton dominance There are 4 Genus Phytoplankton are found in the study sites,

namely; Bacillariaceae, Chlorophyta, Cyanophyta, and Dinoflagellata. Diversity Index

(H ') Phytoplankton range (1.84 - 2.73) are included in the category of Diversity

medium, Uniformity (E) range (0.68 - 0.87) are included in the category of community

stable or uniform, while Dominance (D) range (0:08 to 0:26) category Low, indicating

that there is no particular type of phytoplankton that dominate. Niai average range from

29.1 to 29.5 0C temperature, salinity in the range of 32.5 to 33.8 0/00, the range of

brightness values is 0:07 - 0.66 m, the flow speed in the range of numbers from 0.2 to 0

, 72 m / sec, degree of acidity (pH) in the range of numbers from 7.05 to 9.03, dissolved

oxygen in the range of 12.6 to 12.9 mg / L.

Key Words:Phytoplankton community structure in estuary waters Dompak

Tanjungpinang.

Page 2: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

I. PENDAHULUAN

Kelurahan Dompak terletak di

Pulau Bintan Pemerintah Kota

Tanjungpinang tepatnya disebelah

selatan Pulau Bintan. Kelurahan

Dompak memiliki luas wilayah ± 4.280

Ha. Pulau Dompak merupakan salah

satu pulau penting yang terletak di

Provinsi Kepulauan Riau. Pusat

pemerintahan provinsi kepulauaan Riau

berlokasi di pulau ini. Seperti telah

diketahui bersama, Provinsi Kepulauan

Riau masih tergolong provinsi muda di

Indonesia (Kelurahan Dompak)

Ciri utama yang menojol pada

ekosistem daerah Pesisir dan Estuaria

adalah ketidakstabilan dan

kekomplekan ekosistem. Daerah Pesisir

dan Estuaria merupakan suatu

ekosistem yang dinamis di muka bumi

yang selalu berubah-ubah setiap waktu.

Lantaran itu, biota yang menghuni

daerah Pesisir dan Estuaria adalah

jenis-jenis yang memiliki kemampuan

adaptasi dan toleransi yang tinggi

(Poernomo, 1997 dalam M. Ghufran H.

Kordi K, 2007).

Daerah perairan muara dompak

terdapat keanekaragaman fitoplankton.

Dapat diketahui bahwa plankton yakni

organisme (tumbuhan atau hewan)

yang hidupnya melayang atau

mengambang di air, yang

pergerakannya terbatas dan

dipengaruhi oleh arus.

Keanekaragaman plankton

(biodiversity) sangat tinggi. Di Setiap

Daerah Pasti ada ratusan jenis

plankton yang ada, akan tetapi karena

ukurannya sangat kecil, maka plankton

tersebut tidak dapat terlihat dengan

kasat mata. Diperlukanlah mikroskop

untuk dapat melihat bentuknya dengan

jelas.

Fitoplankton dapat berperan

sebagai salah satu dari parameter

ekologi yang dapat menggambarkan

kondisi suatu perairan. Salah satu ciri

khas organisme fitoplankton yaitu

merupakan dasar dari mata rantai

pakan di perairan (Dawes, 1981 dalam

Faza, 2012). Oleh karena itu,

kehadirannya di suatu perairan dapat

menggambarkan karakteristik suatu

perairan apakah berada dalam keadaan

subur atau tidak.

Kelimpahan fitoplankton di

suatu perairan dipengaruhi oleh

beberapa parameter lingkungan dan

karakteristik fisiologisnya. Komposisi

dan kelimpahan fitoplankton akan

berubah pada berbagai tingkatan

sebagai respons terhadap perubahan-

perubahan kondisi lingkungan baik

fisik, kimia, maupun biologi. Faktor

penunjang pertumbuhan fitoplankton

sangat kompleks dan saling

berinteraksi antara faktor fisika-kimia

perairan seperti intensitas cahaya,

oksigen terlarut, stratifikasi suhu, dan

ketersediaan unsur hara nitrogen dan

fosfor, sedangkan aspek biologi adalah

adanya aktivitas pemangsaan oleh

hewan, mortalitas alami, dan

dekomposisi (Goldman dan Horne,

1983 dalam Faza, 2012).

Dilihat dari pentingnya fungsi

Fitoplankton terhadap perairan maka

perlu dilakukan penelitian tentang

jenis Fitoplankton dan kualitas perairan

di perairan muara Sungai Dompak

Kota Tanjungpinang.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Muara Merupakan Tempat

berakhirnya aliran sungai yang

mengalirkan air yang berasal dari

daratan. Muara adalah tempat

pertemuan antara air darat dan air laut,

sehingga mengakibatkan adanya

percampuran atau pertemuan antara air

tawar dan air laut. Hal tersebut

mengakibatkan kondisi perairan di

daerah muara di pengaruhi oleh kondisi

Page 3: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

perairan air tawar yang berasal dari

daratan yang terbawa oleh aliran sungai

dengan kondisi perairan laut (Efriyeldi,

1999 dalam Jauhara, 2012)

Perairan estuaria secara

sederhana dapat diartikan sebagai

perairan di sekitar muara sungai. Air di

muara sungai merupakan campuran

massa air yang berasal dari sungai (air

tawar) dengan air laut sekitarnya.

Percampuran dari massa air tersebut

dapat menyebabkan fluktuasi

parameter fisika dan kimia di perairan

estuari. Kondisi lingkungan yang selalu

berfluktuasi ini akan mempengaruhi

organisme dan biota yang ada di dalam

perairan. Salah satunya adalah

fitoplankton yang berperan sebagai

produsen dalam tingkatan rantai

makanan pada perairan tersebut

(Wulandari, 2009).

Plankton adalah makhluk

(tumbuhan atau hewan) yang hidupnya

mengapung, mengambang, atau

melayang di dalam air yang

kemampuan renangnya (kalaupun ada)

sangat terbatas hingga selalu terbawa

hanyut oleh arus. Istilah “plankton”

diperkenalkan oleh (Victor Hensen

1887), yang berasal dari bahasa

Yunani, “planktos” yang berarti

menghanyut atau mengembara.

Fitoplankton merupakan

tumbuhan planktonik yang bebas

melayang dan hanyut dalam laut serta

mampu berfotosintesis. Fitoplankton

memiliki klorofil untuk dapat

berfotosintesis. Kelompok fitoplankton

yang mendominasi perairan tawar

umumnya terdiri dari diatom,

chlorophyta dan cyanophyta (Barus,

2004 dalam Faza, 2012). Fitoplankton

dapat berperan sebagai salah satu dari

parameter ekologi yang dapat

menggambarkan kondisi suatu

perairan. Menurut (Dawes, 1981 dalam

Faza, 2012), salah satu ciri khas

organisme fitoplankton yaitu

merupakan dasar dari mata rantai

pakan di perairan. Oleh karena itu,

kehadiran fitoplankton di suatu

perairan dapat menggambarkan

karakteristik suatu perairan apakah

berada dalam keadaan subur atau tidak.

Kelimpahan fitoplankton di suatu

perairan dipengaruhi oleh beberapa

parameter lingkungan dan karakteristik

fisiologisnya. Komposisi dan

kelimpahan fitoplankton akan berubah

pada berbagai tingkatan sebagai

respons terhadap perubahan-perubahan

kondisi lingkungan baik fisik, kimia,

maupun biologi. Faktor penunjang

pertumbuhan fitoplankton sangat

kompleks dan saling berinteraksi antara

parameter fisika-kimia perairan seperti

intensitas cahaya, oksigen terlarut,

stratifikasi suhu, dan ketersediaan

unsur hara nitrogen dan fosfor,

sedangkan aspek biologi adalah adanya

aktivitas pemangsaan oleh hewan,

mortalitas alami, dan dekomposisi

(Goldman & Horne, 1983: dalam Faza,

2012).

Fitoplankton juga berperan

sebagai penyedia sebagian besar zat

organic yang di butuhkan oleh

organism lain pada ekosistem tersebut,

melalui rantai makanan, Fitoplankton

diklasifikasikan berdasarkan

kandungan pigmen fotosintentik .

Menurut (Suthers & Rissik, 2009

dalam Sulaiman, 2012) fitoplankton

dapat diklasifikasikan menjadi delapan

divisi yaitu Cyanophyta, Dinophyta,

Bacillariophyta, Chrysophyta,

Chlorophyta, Euglenophyta,

Chryptophyta dan Prymnesiophyta.

III. METODE

Penelitian ini dilaksanakan mulai

bulan Oktober 2014 – February 2015

yang berlokasi di Perairan Muara

Page 4: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

Sungai Dompak Kota Tanjungpinang.

Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada

citra satelit pada gambar 2 di bawah ini

Gambar 2.Peta Lokasi penelitian (Google

Earth, 2013).

Alat-alat dan Bahan yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di

bawah ini

Tabel 2. Alat yang digunakan dalam

penelitian No. Keterangan Alat Keterangan

1. Penga

mbilan

Fitopla

nkton

- Planktonet

- Botol

Sampel

- Kertas

Label

- Alat Tulis

- Menyaring

Fitoplankton

- Wadah sampel

fitoplankton

- Menandai

sampel

fitoplankton

- Mencatat hasil

pengamatan

2. Penga

matan

Fitopla

nkton

- Mikroskop

- Kaca objek

dan kaca

penutup

- Cover

Glass

- Cawan

Petri

- Pipet tetes

- Kamera

Digital

- Pengamatan

Fitoplankton

- Menghitungk

elimpahan

fitoplankton

- Kaca penutup

haemacytome

ter

- Wadah

Fitoplankton

- Mengambil

sampel

fitoplankton

- Dokumentasi

penelitian

3. Paramete

r

Fisika,Ki

mia

Perairan

- Multi tester

- Salt meter

- Current

Drouge

- Secchi disk

- Luxmeter

- Mengukur pH,

DO, Suhu

Perairan

- Mengukur

salinitas

- Mengukur

Kecepatan arus

- Mengukur

Kecerahan

Perairan

- Mengukur

intensitas

cahaya

Tabel 3.Bahan yang digunakan dalam

penelitian

No. Bahan Keterangan

1. Fitoplankton - Objek Penelitian

2. Aquades - Kalibrasi alat

dan membilas alat

3. Tissue Mengeringkan alat

4. Lugol 4% Mengawetkan

Fitoplankton

Pengambilansampel Fitoplankton

dilakukan berdasarkan pembagian

luasan total area penelitian dan

ditentukan titik dengan jarak 50 meter

antar titik pengamatan. Dengan

mengacu pada sketsa diatas, maka

diperoleh titik pengambilan sampling

pada lokasi penelitian sebanyak 24 titik

yang masing – masing diletakkan

seperti pada gambar 4 berikut. :

Gambar 4. Titik Stasiun Penelitian (Google

Earth, 2013).

Prosedur Kerja Penelitian

Adapun prosedur kerja dalam

penelitian ini meliputi :

Pengambilan Sampel Fitoplankton

Pengawetan Fitoplankton dan,

Page 5: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

Identifikasi Fitoplankton.

Untuk lebih lengkap dapat di

jelaskan Secara rinci pada sub bab di

bawah ini :

a. PengambilanSampel Fitoplankton

Pengambilan sampel fitoplankton

dilakukan dengan menggunakan

plankton net berbahan monofilament

dengan ukuran meshsize 40µm.

Pengambilan sampel contoh

fitoplankton dengan menarik secara

perlahan jaring plankton net secara

vertical dan horizontal pada permukaan

perairan serta badan air, dan ditarik

sepanjang 2 m. Fitoplankton yang

tersaring dalam planktonet dipindahkan

kedalam botol sampel yang telah di

beri label. Metode pengambilan sampel

fitoplankton dilakukan secara kualitatif

dengan menarik jala plankton secara

horizontal dan vertical pada permukaan

serta badan air perairan (Setyobudiandi

, 2009).

b. Pengawetan Sampel Fitoplankton

Sampel Fitoplankton yang sudah

diperoleh harus segera diberi pengawet

untuk keperluan analisis di

laboratorium. Pengawetan perlu

dilakukan karena sampel fitoplantkton

sangat mudah rusak sehingga harus

ditangani dengan proses

pengawetan.Pengawetan sampel

fitoplankton dilakukan dengan

menambahkan 2 – 3 tetes larutan lugol

4% kedalam botol sampel fitoplankton

yang di telah diberi label.Pengawetan

fitoplankton harus dilakukan dengan

hati-hati agar jasad fitoplankton tidak

rusak sehingga mudah untuk dilakukan

identifikasi (Setyobudiandi, 2009 ).

c. Identifikasi Fitoplankton

Identifikasi merupakan suatu

pekerjaan taxonomi, sehingga

identifikasi contoh harus dilakukan

dengan keakuran tinggi. Sebagaimana

diketahui, bahwa jika memungkinkan,

contoh sebaiknya langsung identifikasi

dalam keadaaan hidup (in,situ/live

samples) untuk mengetahui jenis atau

spesiesnya; Sedangkan contoh yang

diawet, lebih diutamakan untuk

keperluan penghitungan jumlahnya

(Setyobudiandi, 2009).

Identifikasi fitoplankton

dilakukan dengan menggunakan

mikroskop dengan perbesaran 10x ,40x

,dan 100x. Identifikasi dilakukan

dengan meneteskan beberapa sampel

fitoplankton (0,05ml). yang diletakkan

diatas gelas objek kemudian ditutup

dengan cover glass. Pedoman

identifikasi menggunakan buku

identifikasi (Setyobudiandi, 2009).

Pengolahan Data

Untuk Pengolahan data lapangan

terdiri dari data fitoplankton dan data

kualitas perairan yang menjadi faktor

pembatas fitoplankton.

1. Kelimpahan Fitoplankton

Penentuan kelimpahan

Fitoplankton dihitung dengan

menggunakan rumus Dianthani (2003)

dalam Madinawati (2010), sebagai

berikut:

Keterangan : N = Jumlah sel per liter

(ind/l)

n = Jumlah sel yang diamatiatau didapat

Vr = Volume air tersaring (ml)

N = n ( ) x ( )

Page 6: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

Vo = Volume air yang diamati (ml)

Vs = Volume air yang disaring (l)

2. Indeks keanekaragaman (H’)

Analisis indeks keanekaragaman

digunakan untuk mengetahui

keanekaragaman jenis organisme

akuatik. Persamaan yang digunakan

untuk menghitung indeks ini adalah

persamaan Shanon-Wiener seperti

berikut (Magurran 1988 dalam Faza

2012)

Keterangan: H’: Indeks

Keanekaragaman Shanon-Wiener

S: Jumlah spesies

Pi: ni/N

ni: jumlah individu spesies i

N: jumlah total plankton

Kisaran nilai Indeks

keanekaragaman (H’) diklasifikasikan

sebagai berikut (Magurran 1988 dalam

Faza, 2012) :

0 < H’ < 1.5 = keanekaragaman rendah

1.5 < H’ < 3.5 = keanekaragaman sedang

H’ > 3.5 = keanekaragaman tinggi

Menurut (Wilhm & Dorris,

1968 dalam Faza, 2012) nilai indeks

keanekaragaman (H’) dikaitkan dengan

tingkat pencemaran adalah sebagai

berikut:

H’ > 3 = tidak tercemar

1 < H’ < 3 = tercemar sedang

0 < H’ < 1 = tercemar berat

Keanekaragaman rendah artinya

kondisi perairan labil karena perairan

tersebut hanya cocok bagi jenis

tertentu. Keanekaragaman sedang atau

moderat menandakan jenis organisme

menyebar merata. Keanekaragaman

tinggi atau stabil menandakan jenis

organisme variasinya tinggi didukung

oleh factor lingkungan yang prima

untuk semua jenis yang hidup dalam

habitat bersangkutan (Odum 1993

dalam Faza, 2012).

1. Indeks keseragaman (E)

Untuk menentukan indeks

keseragaman di gunakan Shannon-

Wiener (Brower and Zar, 1990 Dalam

Setyobudiandi, 2009 )

H = 𝑯′

𝑯 𝑴𝒂𝒙 =

𝑯′

𝑳𝒏 𝑺

Keterangan:E = Indeks Keseragaman

H' = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener

H𝑚𝑎𝑘𝑠 = Keanekaragaman Maksimum

S = Jumlah Spesies

Nilai indeks keseragaman

berkisar antara 0-1. Indeks yang

mendekati 0 menunjukan adanya

jumlah individu yang terkonsentrasi

pada satu atau beberapa jeni. Hal ini

dapat diartikan ada beberapa jenis biota

yang memiliki jumlah individu relative

banyak, sementara beberapa jenis

lainnya memiliki jumlah individu yang

relative sedikit. Nilai indeks

keseragaman yang mendekati 1

menunjukan bahwa jumlah individu di

setiap spesies adalah sama atau hampir

sama (Setyobudiandi, 2009).

4. Indeks dominansi (D)

Untuk mengetahui ada atau

tidaknya satu dominasi, digunakan

indeks dominasi Simpson (Legendre

dan Legendre, 1983 dalam

Setyobudiandi, 2009 ).

Page 7: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

Keterangan : D = Indeks Dominansi

ni = jumlah individu jenis ke-i

N = Jumlah total individu

Nilai Indeks dominansi berkisar

antara 0-1; indeks 1 menunjukan

dominansi oleh satu jenis spesies

sangat tinggi (hanya terdapat satu jenis

pada satu stasiun), sedangkan indeks 0

menunjukan bahwa diantara jenis-jenis

yang ditemukan tidak ada yang

mendominasi (Setyobudiandi, 2009).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kelimpahan Rata-Rata

Ordo/Family, dan Komposisi

Fitoplankton

Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa rata-rata ordo/family

fitoplankton yang ditemukan pada

lokasi penelitian sebanyak 4

ordo/family dan 37 spesies. Secara

lengkap Genus dan jenis yang

ditemukan pada lokasi penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini

sebagai berikut:

Tabel 5. Kelimpahan Rata-rata Ordo

dan Spesies fitoplankton yang di

temukan di perairan muara dompak

kepulauan riau. Ordo/Family Genus/spesies Kelimpahan Rata-Rata (ind/L)

Cyanophyta nodularia hawaiieusis 9.55

spirulina sp 6.68

nostoc commune 3.50

lyngbya confervoides 8.91

skujaella thiebauti 7.64

sarulina sp 1.91

aphanothece stagnina 10.82

microcystis aeruginosa 1.27

coelosphaerium

kuetzingianum 0.32

gloeotrichia 0.95

Bacillariaceae nitzschia brebissoni 7.32

fragillaria crotonensis 17.51

rhizosolenia spp 4.46

lauderia borealis 0.32

naviculla sp 0.95

corethrom hystrix 0.32

tabellaria sp 12.41

asterionella sp 0.95

pleurosigma sp 0.95

synedra utermohlii 0.64

thalassiosira sp 0.32

surirella 0.32

campylodiscus cribrosus 0.64

bacteriastrum

delicatulum 1.91

biddulphia 0.95

Chlorophyta

spirogyra

pseudocylindrica 42.02

mougeotia viridis 3.18

sirogonium sticticuym 0.32

treubaria varia 0.32

asterococcus limneticus 7.64

planktosphaeria

gelatinosa 7.64

pyrocystis noctiluca 17.19

staurastrum 0.64

schroederia setigera 4.46

eremosphaera viridis 0.95

Dinoflagellata noctiluca scintillans 5.41

ceratocoryshorrida stein 1.59

Kelimpahan Total

rata-rata 192.90

Sumber : Data Primer (2015)

Berdasarkan tabel 5 maka dapat

di ketahui bahwa Ordo/Family

Bacillariaceae lebih banyak jenisnya

yang di temukan, dimana jenis yang

paling banyak adalah Spesies

fragillaria crotonensis sebanyak 17.51

ind/L, untuk kelimpahan rata-rata yang

paling sedikit adalah Spesies lauderia

borealis, thalassiosira sp, surirella

dimana masing-masing sebanyak 0.32

ind/L. Sedangkan Ordo/Family

Dinoflagellata adalah yang paling

sedikit ditemukan jenisnya dimana

jenis yang paling banyak adalah

Spesies noctiluca scintillans sebanyank

5.41 ind/L, untuk kelimpahan rata-rata

yang paling sedikit adalah jenis Spesies

ceratocoryshorrida stein sebanyak 1.59

ind/L. Bila disajikan dalam bentuk tabel

secara lengkap dapat dilihat di tabel

sebagai berikut :

Page 8: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

Tabel 6.Komposisi Ordo/Family

Fitoplankton

Ordo/Family Jumlah %

Bacillariaceae 41 % Cyanophyta 27 % Chlorophyta 27 %

Dinoflagellata 5 %

Sumber : Data Primer (2015)

Dari tabel 6 terlihat jelas bahwa

Ordo/Family Bacillariaceae paling

tinggi dan yang paling sedikit adalah

Dinoflagellata. Diduga karena Ordo

Bacillariaceae umumnya mempunyai

ketahan hidup yang cukup baik

berbagai kondisi perairan dan mudah

beradaptasi dengan lingkungan.

Dari 4 Ordo/Family yang di

dapatkan di lokasi penelitian,

komposisi Fitoplankton secara jelas

dapat di sajikan dalam bentuk Diagram

lingkaran pada gambar 5:

Gambar 5. Komposisi Ordo/Family

Fitoplankton yang Ditemukan Di

Lokasi Penelitian.

Berdasarkan gambar 5 maka di

dapatkan Ordo/Family yang lebih

mendominansi/lebih tinggi adalah

Ordo/Family Bacillariaceae.

Sedangkan Ordo/Family yang paling

sedikit di temukan adalah Ordo/Family

Dinoflagellata. Dari komposisi

tersebut, terlihat jelas Ordo/Family

Bacillariaceae yang paling banyak

ditemukan di lokasi penelitian.

Menurut Muhiddin, (2009) bahwa

diatom (Bacillariaceae) merupakan

Ordo/Family yang paling penting dan

umum terdapat di laut, jenis-jenis

fitoplankton dalam kelas ini

mempunyai sifat yang mudah

beradaptasi dengan lingkungan, bersifat

kosmopolit, tahan terhadap kondisi

yang ekstrim dan mempunyai daya

reproduksi yang tinggi.

Dominasi Bacillariophyceae

(Diatom) diduga karena fitoplankton

yang termasuk dalam kelas ini

mempunyai adaptasi yang tinggi dan

ketahanan hidup pada berbagai kondisi

perairan termasuk kondisi ekstrim.

Menurut Odum (1998), dalam Ariana

(2013), banyaknya kelas

Bacillariophyceae (Diatom) di perairan

disebabkan oleh kemampuannya

beradaptasi dengan lingkungan, bersifat

kosmopolit, tahan terhadap kondisi

ekstrim serta mempunyai daya

reproduksi yang tinggi. (Praseno dan

Sugestiningsih, 2000 dalam Ariana

2013), menyatakan bahwa pada saat

terjadi peningkatan konsentrasi zat

hara, diatom mampu melakukan

reproduksi tiga kali dalam 24 jam,

sedangkan dinoflagellata hanya mampu

melakukannya satu kali dalam 24 jam

pada kondisi zat hara yang sama. Lackey (1967) dalam Isnaini (2012),

menyatakan di estuaria terdiri atas dari

beberapa genera Chloropyceae,

Euglenophyceae, biasanya

dinoflagellata ditemukan dalam jumlah

yang kecil dan dimana diatom

sedikitnya kadang kadang sangat

melebihi populasi.

41%

27%

27%

5%

Komposisi Ordo/Family

Fitoplankton

Bacillariaceae

Cyanophyta

Chlorophyta

Dinoflagellata

Page 9: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

B. Kelimpahan Fitoplankton

Kelimpahan Fitoplankton

dijelaskan menurut waktu pada pagi

dan sore hari dengan titik pengambilan

pada permukaan dan tengah badan air.

kelimpahan juga di gambarkan secara

total untuk semua lokasi (stasiun I, II,

dan III) dengan pendekatan kelimpahan

per genus.

1.Kelimpahan Fitoplankton Berdasarkan

Waktu Pengamatan

Kelimpahan Fitoplankton

berdasarkan waktu pengamatan dibahas

berdasarkan pagi dan sore pada

kedalaman permukaan dan badan air.

Kelimpahan Fitoplankton berdasarkan

waktu pengamatan secara lengkap

dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukan bahwa pada stasiun I

kelimpahan total Fitoplankton pada

pagi hari lebih tinggi dengan nilai

kelimpahan 43577.86ind/L

dibandingkan kelimpahannya pada sore

hari dengan nilai kelimpahan

16191.77ind/L. Kelimpahan

Fitoplankton di permukaan air lebih

tinggi dengan nilai kelimpahan

31583.95ind/L dari pada badan air

dengan nilai kelimpahan

28185.68ind/L. Kelimpahan Total

Fitoplankton pada pagi hari yang lebih

tinggi dibandingkan pada sore hari

disebabkan kerana pada saat

pengambilan data di lapangan, dipagi

hari adanya cahaya matahari sehingga

intensitas cahaya dapat masuk ke

perairan. Rendahnya kelimpahan total

fitoplankton pada sore hari diduga

karena pengaruh intensitas cahaya yang

cukup rendah di tambah saat

pengambilan sampel cuaca mendung

dan intensitas cahaya tidak dapat

masuk ke perairan, dengan tingginya

kelimpahan total fitoplankton pada pagi

hari dikarenakan Fitoplankton

membutuhkan cahaya untuk

fotosintesis dan pertumbuhannya

(Brotowidjoyo et al, 1995 dalam

Asmara, 2005). Hal ini dinyatakan juga

oleh Menurut (Prescod, 1973 dalam

Suryanto, 2009) fitoplankton di daerah

tropis (panas) biasanya tumbuh dengan

cepat, apabila cahaya matahari

meningkat dan kebutuhan nutrient

terpenuhi. dan didukung oleh

pernyataan (Nybakken, 1988 dalam

Muhiddin, 2009), menjelaskan bahwa

fotosintesis oleh fitoplankton

bergantung pada adanya cahaya,

dimana laju fotosintesis akan tinggi

bila tingkat intensitas cahaya tinggi dan

menurun bila intensitas cahaya

menurun.

Sedangkan waktu

pengambilan sampel pada sore hari

dengan cuaca mendung sehingga

intensitas cahaya rendah karena pada

bulan Desember merupakan awal

musim barat dengan tingginya curah

hujan dan angin yang kuat sehingga

kelimpahan pada sore hari rendah.

Sedangkan kelimpahan Fitoplankton

pada permukaan air lebih tinggi

dibandingkan pada badan air

memungkinkan karena di badan

perairan kondisinya lebih dingin karena

percampuran dari air hujan sehingga

kondisi suhu permukaan tidak sesuai

dengan fitoplankton.

Pada stasiun II Kelimpahan

total Fitoplankton pada pagi hari lebih

rendah dengan nilai kelimpahan

7596.14ind/L dibandingkan

kelimpahannya pada sore hari dengan

nilai kelimpahan 14592.58ind/L.

Kelimpahan Fitoplankton di

permukaan air lebih tinggi dengan nilai

kelimpahan 12793.50ind/L dari pada

badan air dengan nilai kelimpahan

9395.22ind/L. Pada stasiun III

Kelimpahan total Fitoplankton pada

Page 10: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

pagi hari lebih rendah dengan nilai

kelimpahan 19390.15ind/L

dibandingkan kelimpahannya pada sore

hari dengan nilai kelimpahan

23987.81ind/L. Kelimpahan

Fitoplankton di permukaan air pada

lebih tinggi dengan nilai kelimpahan

26786.39ind/L dari pada badan air

dengan nilai kelimpahan

16591.57ind/L.

Kelimpahan total fitoplankton

di stasiun II dan III pada pagi hari lebih

rendah dibandingkan pada sore hari

disebabkan karena pada saat

pengambilan data di lapangan pada

sore hari di daerah pertemuan dua arus

yang saling bertemu dapat diketahui

bahwa dua arus yang saling bertemu

dapat menghasilkan oksigen serta

nutrient dapat terpenuhi dengan baik di

lokasi tesebut karna sifat plankton

terbawa arus dan mengapung di suatu

perairan. Umumnya kelimpahan

plankton akan tinggi pada daerah yang

memiliki nutrient yang tinggi dan

cahaya yang cukup untuk melakukan

proses fotosintesis. Salah satunya di

daerah yang memiliki kelimpahan

plankton yang tinggi adalah daerah

front. Menurut (Bowman dan Esaias,

1987), daerah front merupakan daerah

tempat pertemuan antara dua masa air

yang memiliki karakteristik yang

berbeda, baik itu karakteristik arus,

nutrient, sedimen tersuspensi, suhu,

salinitas, dll (Anonim 2). Tetapi

kelimpahan Fitoplankton stasiun II dan

III pada permukaan lebih tinggi

dibandingkan badan air di karenakan

cahaya matahari dapat masuk ke

perairan. hal ini dinyatakan oleh

(Nybakken, 1988 dalam Muhiddin,

2009), yang mengatakan bahwa

fitoplankton yang produktif cenderung

ditemukan di lapisan-lapisan air teratas

dimana intensitas cahaya cukup bagi

berlangsungnya fotosintesis.

Berdasarkan Hasil di atas

dapat diketahui bahwa kelimpahan total

Fitoplankton di Perairan Muara Sungai

Dompak Kota Tanjungpinang ini

berbeda beda yaitu berkisar

59769.63ind/L, 22188.72ind/L dan

43377.96ind/L hal ini di sebabkan oleh

faktor cuaca yang mendung dan sebab

faktor lain sehingga fitoplankton tidak

dapat cahaya matahari pada saat

pengambilan sampel pada pagi hari dan

sore hari, dimana fitoplankon

membutuhan cahaya matahari untuk

berfotosintesis. Dari karakteristik

perairan yang salah satunya adalah

plankton dapat dilihat dari tingkat

kesuburan perairan bahwa diperairan

Muara Sungai Dompak Kota

Tanjungpinang ini masih termasuk

perairan Eutrofik, dimana bahwa

perairan Eutrofik adalah perairan yang

mempunyai tingkat kesuburan Tinggi

dengan kelimpahan fitoplankton

berkisar antara > 15000 ind/L. Dan

kondisi Struktur Komunitas

Fitoplankton di Perairan Muara Sungai

Dompak Kota Tanjungpinang ini ini

masih termasuk kelimpahan Tinggi

karna berkisar > 15000 ind/L.

C.Indeks Keanekaragaman,Keseragaman

Dan Dominansi Ekologi Fitoplankton.

Dari hasil perhitungan indeks

ekologi fitoplankton secara lengkap

dapat dilihat pada tabel 8 sebagai

berikut:

Tabel 8. Nilai Indeks Ekologi

Fitoplankton

Indeks Ekologi Nilai Kategori

Keanekaragaman (H’) 2.28 Sedang

Keseragaman (E) 0.77 Tinggi

Dominansi (C) 0.16 Rendah

Sumber : Data Primer (2015)

Dari tabel 7 maka dapat diketahui

bahwa rata-rata nilai indeks ekologi

fitoplankton pada Keanekaragaman

sebesar 2.28 masih tergolong sedang ,

Page 11: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

Keseragaman sebesar 0.77 relatif

merata serta Dominansi sebesar 0.16

rendah. Ini membuktikan bahwa jika

rendahnya dominansi maka tidak ada

jenis-jenis yang mendominansi

diperairan Muara Sungai Dompak Kota

Tanjungpinang, secara lengkap bisa di

lihat pada gambar 6 sebagai berikut :

Gambar 6. Indeks Ekologi Fitoplankton

Apabila nilai indeks

keanekaragaman semakin tinggi,

berarti komunitas plankton di perairan

itu makin beragam dan tidak di

dominansi oleh satu atau dua taksa

saja. Hal ini juga di nyatakan oleh

(Odum, 1996 dalam Isnaini, 2012)

nilai-nilai keanekaragaman yang tinggi

menyatakan konsentrasi dominansi

yang rendah. Dari hasil penelitian yang

di dapatkan indeks keanekaragaman

berkisar dengan rata-rata 2.28 ini masih

tergolong Keanekaragaman sedang.

Jadi indeks keanekaragaman pada

penelitian struktur komunitas

fitoplankton diperairan Muara Sungai

Dompak Kota Tanjungpinang adalah

2.28. nilai indeks keseragaman pada

penelitian struktur komunitas

fitoplankton diperairan Muara Sungai

Dompak Kota Tanjungpinang adalah

0.77. Nilai keseragaman yang diperoleh

tersebut mendekati 1 yang berarti

bahwa penyebaran organisme relative

merata. Sedangkan apabila nilai indeks

keseragaman mendekati 0,

dimungkinkan ada jenis yang

mendominasi di perairan tersebut. Pada

umumnya penyebaran organisme relatif

merata sehingga tidak ada jenis yang

secara ekstrim mendominasi di perairan

tersebut (Asmara, 2005). Sedangkan

nilai indeks dominansi pada penelitian

Struktur Komunitas Fitoplankton

diperairan Muara Sungai Dompak Kota

Tanjungpinang adalah 0.17. yang

diperoleh tersebut termasuk dalam

kategori rendah karena mendekati 0,

yang menunjukkan bahwa jenis-jenis

yang ditemukan tidak ada

kecenderungan terjadi dominansi oleh

satu genera dari jenis yang ada

(Setyobudiandi, 2009). menunjukkan

bahwa perairan ini memiliki

keseragaman penyebaran jenis yang

relatif merata, (Basmi, 1999 dalam

Asmara 2005), Dari nilai keseragaman

yang relatif sama ini, menunjukkan

bahwa tidak adanya dominansi di

perairan ini.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian

struktur komunitas fitoplankton di

dompak kepulauan riau ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Hasil penelitian struktur

komunitas fitoplankton di

perairan muara dompak ini di

dapatkan sebanyak 4 genus

yaitu Bacillariaceae ,

Chlorophyta , Cyanophyta , dan

Dinoflagellata. Dimana untuk

Genus Bacillariaceae

didapatkan 15 jenis, untuk

genus Chlorophyta didapatkan

10 jenis, untuk genus

Cyanophyta didapatkan 10

jenis, dan untuk genus

2.28

0.770.16

Indeks Ekologi Fitoplankton

Indeks Keanekaragaman

Page 12: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

Dinoflagellata di dapatkan 2

jenis. Untuk kelimpahan total

Fitoplankton di perairan muara

dompak kepulauan riau ini

berkisar antara 69.07 ind/L –

95.17 ind/L ini masih tergolong

perairan eutrofik dan

mempunyai kelimpahan tinggi.

Indeks Keanekaragaman (H’)

Fitoplankton berkisar (1.84 –

2.73) termasuk dalam kategori

Keanekaragaman sedang,

Keseragaman (E) berkisar (0.68

– 0.87) termasuk dalam

kategori tinggi, sedangkan

Dominansi (D) berkisar (0.08 –

0.26) termasuk kategori rendah,

yang menunjukkan bahwa tidak

ada jenis fitoplankton tertentu

yang mendominasi

Kualitas air di perairan muara

dompak ini berada pada kisaran

yang masih layak bagi kehidupan

fitoplankton

B. SARAN

Perlu dilakukan penelitian

lanjutan untuk mengetahui

pengaruh kondisi lingkungan

sekitar perairan terhadap

struktur komunitas.

Serta perlu dilakukan penelitian

diperairan muara lainnya

khususnya didaerah Kota

Tanjungpinang.

VI. UCAPAN TERIMAKASIH

1. Ibunda, ayahanda dan Sekeluarga yang

telah memberikan doanya dan

semangatnya serta teman-teman

seperjuangan yang tak terlupakan.

2. Bapak Andi Zulfikar, S.Pi, M.Si selaku

dosen pembimbing I

3. Bapak T. Said Raza’I, S.Pi, M.Si selaku

dosen pembimbing II

VII. DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1.

http://kelurahandompak.blogspot.com/p/ko

ndisi-geografis.html

Anonim 2. Sumber :

http://karyatulisilmiah.com/kaj

ian-plankton-daerah-front/

Amelia.C.D,Hasan.Z,Mulyani.Y.2012.Dist

ribusi Spasial Komunitas

Plankton Sebagai Bioindikator

Kualitas Perairan di Situ

Bagendit Kecamatan

Banyuresmi,Kabupaten

Garut,Provinsi Jawa Barat,

(jurnal).Alumni Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan

Asmara.A.2005.Hubungan Struktur

Komunitas Plankton Dengan

Kondisi Fisika-Kimia

Perairan Pulau Pramuka Dan

Pulau Panggang Kepulauan

Seribu, (skripsi).Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan

Institut Pertanian Bogor.Bogor

Ariana.D,Samiaji.J,Nasution.S.2013.K

omposisi Jenis Dan

Kelimpahan Fitoplankton

Perairan Laut Riau. (Jurnal).

Universitas Riau:Pekanbaru

Djumanto.2009.Pola Sebaran

Horizontal Dan Kerapatan

Plankton Di perairan

Bawean.(Jurnal).Universitas

Gadja-Mada:Yogyakarta.

Effendi. H.2003.Telaah Kualitas Air

Bagi Pengelolaan

Sumberdaya dan Lingkungan

Perairan.Kanisius:

Yogyakarta

Faza .M.F.2012. Struktur Komunitas

Plankton Di Sungai

Page 13: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

Pesanggarahan Dari Bagian

Hulu (Bogor,Jawa Barat)

Hingga Bagian Hilir

(Kembangan Dki Jakarta) ,

(skripsi). Fakultas Matematika

Dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Universitas Indonesia Depok

Handayani.D.2009.Kelimpahan Dan

Keanekaragaman Plankton Di

Perairan Pasang Surut

Tambak Blanakan Subang,

(skripsi). Fakultas Sains Dan

Teknologi .Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

H Kordi K, M. Ghufran.Pengelolaan

Kualitas Air Dalam Budidaya

Perairan.PT RINEKA

CIPTA,Jakarta

Isnaini.2011.Struktur Komunitas

Fitoplankton di Perairan

Muara Sungai Banyuasin

Kabupaten Banyuasin

Sumatera

Selatan.(Jurnal).Program

Studi Ilmu Kelautan

FMIPA.Universitas Sriwijaya

Jauhara.A.2012.Struktur Komunitas

Polychaeta Pada Lima Muara

Sungai Di Teluk

Jakarta,(skripsi).Fakultas

Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan

Alam.Departemen Biologi:

Depok

Junaidi.E,Hanapiah.Z,Agustina.S.2013.

Komunitas Plankton Di

Perairan Sungai Ogan

Kabupaten Ogan Komering

Ulu, Sumatera

Selatan,(jurnal).Fakultas

Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam.Universitas

Sriwijaya

Muhiddin.2009.Pemetaan Distribusi

Vertikal Kelimpahan

Fitoplankton Secara Temporal

Dan Spasial Di Perairan

Timur Pulau Barrang Lompo

Kota

Makassar,(Jurnal).Fakultas

Ilmu Kelautan Dan

Perikanan.Universitas

Hasanuddin

Nontji. A.2008.Plankton Laut. LIPI

Press,anggota Ikapi:

Menteng, Jakarta

Samsidar,Kasim

M,Salwiyah.2013.Struktur

Komunitas Dan Distribusi

Fitoplankton di Rawa Aopa

Kecamatan Angata

Kabupaten Konawe

Selatan,(jurnal).Program

Studi Manajemen

Sumberdaya Perairan

FPIK.Universitas Haluoleo

Setyobudiandi, 2009. Sampling Dan

Analisis Data Perikanan Dan

Kelautan.Terapan Metode

Pengambilan Contoh Di

Wilayah Pesisir Dan

Laut.MAKAIRA-FPIK:Bogor

Sharfina.S,Suwono.H,Prabaningtyas.S.

2013.Struktur Komunitas

Fitoplankton Di Perairan

Ranu Pani, Kecamatan

Senduro,Kabuaten Lumajang.

Universitas Negeri Malang

Sulaiman.T.G.2012.Struktur

Komunitas

Bacillariophyta(DIATOM) Di

Area Pertambakan Marunda

Cilincing Jakarta

Utara,(skripsi).Fakultas

Page 14: STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON DI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 29.1 to 29.5 0C temperature, ... organisme (tumbuhan atau hewan) ...

Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam.Universitas

Indonesia.Depok

Suryanto.A.M,Umi.H.2009.Pendugaan

Status Tropik Dengan

Pendekatan Kelimpahan

Fitoplankton Dan

Zooplankton Di Waduk

Sengguruh

Karangkates,Lahor,Wlingi

Raya Dan Wonorejo Jawa

Timur,(jurnal)Fakultas

Perikanan Dan Ilmu Kelautan

.Universitas

Brawijaya.Malang

Wijayanti, 2011.Keanekaragaman jenis

plankton pada tempat yang

Berbeda kondisi

lingkungannya di rawa pening

Kabupaten semarang

(skripsi). Fakultas Pendidikan

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Ikip pgri.

Semarang

Wulandari dewi, 2009. Keterikatan

antara kelimpahan

fitoplankton dengan

parameter fisika kimia di

estuari sungai brantas

(porong),jawa timur (skripsi).

Departemen Manajemen

Sumberdaya Perairan Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Institut Pertanian Bogor.Bogor

Yazwar,2008.Keanekaragaman

Plankton dan Keterkaitannya

Dengan Kualitas Air di

Parapat Danau

Toba.Universitas Sumatera

Utara : Medan