STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA...

83
STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA KARYA B.B. TRIATMOKO, S.J. Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh R. Benny Pradipta 134114010 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA...

Page 1: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA

DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA KARYA B.B. TRIATMOKO, S.J.

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

R. Benny Pradipta

134114010

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

ii

Skripsi

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA

DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA KARYA B.B. TRIATMOKO, S.J.

Oleh

R. Benny Pradipta

134114010

Telah Disetujui Oleh

Pembimbing I

Susilawati Endah Peni Adji, S.S., M.Hum. tanggal 9 Mei 2019

Pembimbing II

Drs. B. Rahmanto, M.Hum. tanggal 9 Mei 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

iii

Tugas Akhir

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA

DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA KARYA B.B. TRIATMOKO, S.J.

Dipersiapkan dan ditulis oleh

R. Benny Pradipta

NIM: 134114010

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada 9 Mei 2019

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap

Ketua : S.E. Peni Adji, M.Hum.

Sekretaris : Dr. Yoseph Yapi Taum, S.S., M.Hum.

Anggota : 1. Drs. B. Rahmanto, M.Hum.

2. S.E. Peni Adji, M.Hum.

3. Dr Yoseph Yapi Taum, M.Hum.

Tanda Tangan

………………

………………

………………

………………

………………

Yogyakarta, 9 Mei 2019

Dekan Fakultas Sastra

Universitas Sanata Dharma,

Drs. Tatang Iskarna, M.Hum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Mei 2019

Penulis

R. Benny Pradipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

v

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : R. Benny Pradipta

Nim : 134114010

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul ―Struktur

Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Bisma Dewabrata Karya B.B.

Triatmoko, S.J.‖.

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya

di internet atau media yang lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai pemilik.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal 9 Mei 2019

Yang menyatakan,

R. Benny Pradipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

vi

Skripsi ini saya persembahkan

untuk Bapak saya Petrus Bambang Trihasworo yang tetap mempercayai penulis

dalam menyelesaikan skripsi, Ibu saya F.X. Martini yang berharap kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsinya dan Istri saya yang tercintai Yulita Maizia

bersama putri kami Petra Kinanti Supraba disusul anak kedua kami yang akan

segera lahir dengan terima kasih dan cinta kupersembahkan tanggung jawab

akademik ini dengan rasa syukur serta perjuangan dalam kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

vii

“Lebih asyik berpikir menjadi manusia yang baik ketimbang menjadi Katolik

yang baik.” – R. Benny Pradipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

viii

KATA PENGANTAR

Dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Puji syukur

penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala rencana-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul ―Struktur Kepribadian Tokoh Utama dalam

Novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J.‖. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S) pada Program Studi

Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini terselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak, baik

langsung atau pun tidak langsung. Oleh sebab itu, penulis bertanggung jawab

untuk mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak tersebut. Pertama,

Susilawati Endah Peni Adji, S.S., M.Hum. sebagai dosen pembimbing I dari awal

skripsi ini dimulai. Beliau telah menyediakan banyak waktu untuk mendengarkan

dan mengoreksi argumen penulis sehingga akhirnya diperoleh kematangan cara

mengolah rumusan masalah.

Kedua, Drs. B. Rahmanto, M.Hum. sebagai pembimbing II dalam

mengerjakan skripsi. Selain keahlian dalam bidangnya, ketegasan dan

kerendahhatian Drs. B. Rahmanto, M.Hum. membuat penulis sangat termotivasi

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Ketiga, seluruh dosen Program Studi Sastra Indonesia: M.Hum., Dr.

Yoseph Yapi Taum, M.Hum., Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A., M.M. Sinta

Wardani, S.S., M.A., dan Dra. F. Tjahdrasih Adji, M.Hum. yang telah menuntun

dan membekali berbagai ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

Keempat, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap staf

sekretariat Fakultas Sastra atas pelayanan administrasi, baik pelayanan mengenai

perkuliahan atau pun bantuan selama penulis berkegiatan dalam organisasi

Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

ix

Pihak lain yang mendorong dan menyemangati penulis dalam

mengerjakan skripsi ini adalah keluarga dan sahabat. Penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada Jason Ranti, Joko Pinurbo, Dhenok Kristianti, Nano

L. Basuki, Ari Prayogi, Gabriel Gradi Mahendra, serta Manoel Pedro.

Kekurangan dari skripsi ini merupakan tanggung jawab penulis dan tidak

terkait dengan pihak yang disebutkan di atas.

Yogyakarta, 9 Mei 2019

Penulis

R. Benny Pradipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

x

ABSTRAK

Pradipta, R. Benny. 2019. ―Struktur Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel

Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J.‖. Skripsi Strata Satu

(S1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia,

Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini membahas unsur intrinsik dan struktur kepribadian tokoh

Utama dalam novel Bisma Dewabrata karya B.B. Triatmoko, S.J. Unsur intrinsik

yang dimaksud adalah tokoh, penokohan, dan alur. Sementara struktur

kepribadian yang dimaksud terdiri dari id, ego, dan superego.

Data penelitian ini adalah novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko,

S.J. yang dikumpulkan menggunakan metode studi pustaka. Metode analisis data

yang digunakan adalah metode formal dan analisis isi. Dasar pelaksanaan metode

analisis isi adalah penafsiran. Hasil analisis data disajikan menggunakan metode

deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menjabarkan struktur

kepribadian tokoh utama adalah teori psikoanalisi Sigmund Freud yang meliputi

Id, Ego, dan Superego.

Hasil penelitian ini meliputi dua hal. Pertama, unsur intrinsik berupa

tokoh, penokohan, dan alur. Tokoh utama yaitu Bisma. Musuhnya adalah Dewi

Durgandini, Prabu Sentanu, Prabu Danureja, dan Dewi Amba. Tokoh-tokoh

pembantu adalah Wulandari, Rama Bargawa, Angin Selaksa, dan Padang Buana.

Cerita ini bergerak atas dasar motif Bisma yang mencari kasih sayang dari ibu

kandungnya sehingga ia memutuskan untuk pergi mengembara, keluar dari istana.

Kedua, struktur kepribadian tokoh utama. Id tokoh utama ialah pencarian kasih

sayang seorang ibu yang dirindukan. Ego tokoh utama ialah moralitas

kemanusiaan yang sangat dijunjung tinggi. Nilai tersebut adalah pilihan Bisma

Dewabrata yang didasarkan pada nilai kehidupan. Superego tokoh utama adalah

Bisma seorang putra mahkota dari Kerajaan Astinapura yang mengharuskannya

untuk menjadi seorang raja. Bisma Dewabrata memiliki kasta Kesatria yang

diharuskan menjunjung tinggi kehormatan, akhlak, dan memegang teguh janji

yang telah diucapkan kepada seseorang.

Kata kunci: novel Bisma Dewabrata, tokoh, penokohan, alur, struktur kepribadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

xi

ABSTRACT

Pradipta, R. Benny. 2019. ―Prime Character’s Personality Structure in Novel

Bisma Dewabrata by B.B. Triatmoko, S.J.‖. Undergraduate Thesis (S1).

Indonesian Literature Study Program, Indonesian Literature Department,

Faculty of Letters, Sanata Dharma University.

This thesis discusses the intrinsic elements and personality structure of the

main character in the novel Bisma Dewabrata by B.B. Triatmoko, S.J. The

intrinsic element in question is a character, characterization, and plot. While the

personality structure in question consists of id, ego, and superego.

The data of this study is the novel Bisma Dewabrata by B.B. Triatmoko,

S.J. collected using the literature study method. Data analysis methods used are

formal methods and content analysis. The basis for implementing the content

analysis method is interpretation. The results of data analysis are presented using

qualitative descriptive methods. The theory used to describe the personality

structure of the main characters is Sigmund Freud psychoanalytic theory which

includes Id, Ego, and Superego.

The results of this study include two things. First, the intrinsic element is

in the form of characters, characterizations, and grooves. The main character is

Bisma. The enemies are Dewi Durgandini, Prabu Sentanu, Prabu Danureja, and

Dewi Amba. The supporting figures are Wulandari, Rama Bargawa, Angin

Selaksa, and Padang Buana. This story moves on the basis of Bisma's motives that

seek love from her biological mother so she decides to go wandering out of the

palace. Second, the personality structure of the main character. The main

character's id is the search for affection of a mother who is longed for. The main

character's ego is human morality that is highly respected. This value is the choice

of Bhishma Dewabrata based on the value of life. The main character's superego

is Bhisma, a crown prince of the kingdom of Astinapura, which requires him to

become a king. Bisma Dewabrata has a knighthood caste that is required to

uphold honor, morals, and uphold the promises that have been made to someone.

Keywords: Bisma Dewabrata novel, character, characterization, plot, personality

structure

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

MOTTO .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

ABSTRAK .................................................................................................. x

ABSTRACT .................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

1.4 Manfaat Hasil Penelitian ................................................................. 6

1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................. 6

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................... 6

1.5 Tinjauan Pustaka ............................................................................. 7

1.6 Landasan Teori ................................................................................ 10

1.6.1 Kajian Strukturalisme.......................................................... 10

1.6.1.1 Tokoh dan Penokohan ......................................................... 10

1.6.1.2 Alur ..................................................................................... 11

1.6.2 Kajian Psikoanalisis ............................................................ 16

1.6.2.1 Struktur Kepribadian ........................................................... 17

1.6.2.1.1 Id ......................................................................................... 18

1.6.2.1.2 Ego ...................................................................................... 19

1.6.2.1.3 Superego .............................................................................. 20

1.7 Metode Penelitian............................................................................ 22

1.7.1 Pendekatan .......................................................................... 22

1.7.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data .............................. 23

1.7.3 Metode dan Teknik Analisis Data ....................................... 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

xiii

1.7.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ................................ 24

1.8 Sumber Data .................................................................................... 25

1.9 Sistematika Penyajian ..................................................................... 25

BAB II TOKOH, PENOKOHAN, DAN ALUR YANG TERDAPAT

DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA KARYA B.B. TRIATMOKO, S.J.

2.1 Pengantar ......................................................................................... 27

2.2 Tokoh dan Penokohan ..................................................................... 27

2.3 Alur ................................................................................................. 39

BAB III STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMAT DALAM

NOVEL BISMA DEWABRATA KARYA B.B. TRIATMOKO, S.J.

3.1 Pengantar ......................................................................................... 47

3.2 Struktur Kepribadian ....................................................................... 47

3.2.1 Id ......................................................................................... 47

3.2.2 Ego ...................................................................................... 49

3.2.3 Superego .............................................................................. 52

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 58

4.2 Saran ................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian ini mengangkat judul ―Struktur Kepribadian Tokoh utama dalam

Novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J.‖

B.B. Triatmoko, S.J.‖ lahir di Tanjung Balai Karimun tahun 1965. Masuk

Novisiat ordo Yesuit tahun 1984 dan ditahbiskan sebagai imam tahun 1994. Sejak

tahun 2000 bertugas sebagai direktur ATMI (Akademi Tehnik Mesin Industri)

Surakarta. Latar belakang pendidikannya mencakup bidang Filsafat, teologi (Loyola

School of Theology, Manila, MA 1994), teknik manufaktur (Tufts University,

Boston), computer science (Harvard University Ext.), dan manajemen bisnis (Caroll

School of Management, Boston College, MBA 1998). Beberapa karya yang pernah

diterbitkan (1983) ―Tanjung Priok, Dahulu, Kini, dan Esok‖ yang memenangkan

juara III nasional tingkat SLTA; (1984) ―Mata Ganti Mata, Dunia akan Buta‖ yang

merupakan naskah drama radio direkam oleh Delagatus Komunikasi Sosial,

Keuskupan Agung Semarang; (1988) ―Bunga Rampai Filsafat Diryarkara‖ diterbitkan

dalam perayaan 25 tahun STF Diryarkara, Jakarta; (2005) ―Antara Kabut dan Tanah

Basah‖ yang merupakan refleksi kehidupan dalam bentuk wayang.

Novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J. merupakan novel yang

menceritakan tokoh Bisma Dewabrata yang berkeinginan kuat untuk mengungkapkan

misteri kebahagian melalui perziarahan batin yang diperoleh dari pengembaraannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

2

demi menemukan bunga utpala. Keyakinnya itu membawa Dewabrata ingin

mendapatkan jawaban atas kerinduannya secara pasti untuk bertemu dengan

ibundanya yang telah meninggal sejak melahirkannya sekaligus keinginannya untuk

menemukan kedamaian sejati yang diimpikannya agar dapat mencegah perang

saudara yang akan terjadi di Astinapura dan mengobati luka-luka batin yang dialami

manusia di bumi ini.

Dewabrata merupakan seorang putra mahkota keturunan dari raja Astinapura,

bernama Prabu Sentanu. Namun dalam kehidupannya sebagai putra mahkota

Dewabrata sering mengalami pergulatan batin yang disebabkan oleh Dewabrata yang

merindukan kehadiran kasih sayang yang hanya bisa didapatkan dari ibu kandungnya.

Dengan demikian Dewabrata melampiaskan kegundahan di hatinya dengan mengenal

apa arti dari cinta dengan menghabiskan waktunya untuk bersemadi dan berlatih demi

menemukan kebenaran agar dapat menemui Dewi Tara yang membawa bunga utpala

diceritakan oleh alam bawah sadarnya. Bunga Utpala menginterpretasikan rasa kasih

sayang abadi yang menciptakan kebahagiaan bagi dunia sekaligus membawa

Dewabrata mendapatkan cinta yang dirindukannya selama ini.

Novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J. mempunyai cara yang

menarik dalam memperkenalkan kebutuhan dasar manusia untuk mendapatkan cinta-

kasih. Semuanya tertuang melalui kisah perjalanan Dewabrata serta tokoh-tokoh yang

ikut turut ditemui Dewabrata sepanjang pengembaraannya dalam mendapatkan bunga

Utpala. Tokoh Dewabrata memperkenalkan sifat cinta-kasih yang sejati, yaitu cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

3

yang tidak menghendaki kenikmatan untuk dirinya sendiri dengan keteguhan hati

yang termateraikan oleh janji. Cinta yang tidak ingin memiliki tetapi melepaskan oleh

sebab sifat dari cinta sejati itu tidak ingin menguasai tetapi membiarkan diri terbuka

pada sesuatu yang lebih besar dari perasaan cinta itu sendiri yaitu tanggung jawab

terhadap suatu pilihan pada suatu jalan hidup yang dipilih. Dari konflik yang di

angkat dalam Novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J. ini, Wulandari

merepresentasikan tokoh yang mampu mengubah perasaan cinta asmara yang pada

awal ingin memiliki cinta dari Dewabrata hanya untuknya seorang dengan rasa ingin

memiliki itu menjadi cinta sejatinya. Perasaan cinta sejati yang diikuti oleh perasaan

menghormati keputusan Dewabrata yang memilih untuk tidak menikah karena demi

melayani kedamaian Kerajaan Astinapura yang disebut dengan sumpah

brahmacarya. Dalam novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J. hadirnya

tokoh Wulandari sesungguhnya mengajarkan tentang keagungan cinta yang rela

mengorbankan nyawanya demi melindungi keselamatan Dewabrata. Pada akhir cerita

dalam novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J., kematian Wulandari

merupakan suatu jalan bagi Dewabrata dalam mendapatkan bunga Utpala yang

selama ini dicari ternyata ada begitu dekat bersama dengan Dewabrata sendiri.

Novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J. menuntun pembaca

kepada pemahaman bahwa bunga Utpala merupakan hasil dari tekad yang kuat dari

Bisma Dewabrata dalam menemukan kebahagiaan yang sejati yang dipilihnya.

Pengembaraan Bisma Dewabrata, merupakan cara dalam pembelajaran memurnikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

4

diri dengan seluruh akal budi, rasa, dan hati tulus yang disadarkan di setiap

pengalaman Dewabrata demi menemukan kebebasan batinnya dari kemalangan yang

menerkam.

Di sisi lain pengorbanan mencari bunga Utpala menghantarkan Bisma

Dewabrata menemukan pencerahan, yaitu keagungan cinta kasih. Cinta kasih inilah

yang menjadi fokus perjuangan Dewabrata dalam mengenali dirinya, seperti halnya

tanpa suatu pengorbanan, bunga Utpala tidak akan pernah didapatkan oleh

Dewabrata.

Novel Bisma Dewabrata karya B.B. Triatmoko, S.J. secara keseluruhan cerita

terdapat suatu dominasi pilihan di alam bawah sadar dari Bisma Dewabrata dengan

Ego-nya, ia menentukan pilihannya yang selama ini di rindukan (Id) atau membawa

Dewabrata kepada hal yang semestinya didapatkannya (Superego). Pilihan-pilihan

dari Dewabrata tersebut yang membawanya dalam menentukan keputusan yang akan

dipilih dalam hidupnya. Alam bawah sadar Bisma Dewabrata membentuk suatu

dialog yang mengarahkannya pada proses intropeksi diri dalam menyelesaikan setiap

pilihan yang ia temui. Kesadaran Bisma Dewabrata, membawanya ke suatu proses

penyembuhan pada luka batinnya dalam mendapatkan kebahagiaan sejati.

Diperolehnya bunga Utpala menjadi suatu pembuktian cinta sejati yang diwujudkan

dengan pengorbanan Wulandari hingga ajal menjemputnya demi melindungi

Dewabrata dari lesatan anak panah yang terarah kepadanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

5

Berdasarkan pengalaman tokoh Bisma Dewabrata dalam memutuskan pilihan-

pilihannya dalam membuat suatu keputusan yang akan dipilihnya menarik penulis

untuk mengangkat tokoh utama ini menjadi bahan kajian psikoanalisis dalam

mengkajinya.

Kerch, dikutip Minderop (2010:7), mengatakan kajian psikoanalisis

menggunakan struktur kepribadian yang membentuk proses pengalaman yang harus

dipahami dengan cara mempelajari peristiwa-peristiwa yang memengaruhi perilaku

seorang tokoh melalui konstribusi peristiwa tersebut terhadap kepribadian tokoh.

Kajian struktural akan lebih berfokus kepada alur pada cerita serta pembentukan

konflik dari penokohan yang mendampingi tokoh utama.

Pendekatan struktur kepribadian digunakan dalam mengkaji tokoh utama

Bisma Dewabrata sebagai objeknya dengan menggunakan cara yang telah

dirumuskan oleh Sigmund Freud yaitu pengaruh id dan Superego dalam menetukan

posisi Ego yang seharusnya bekerja sama secara teratur hingga memungkinkan

seorang tokoh untuk bergerak secara efisien dalam membahagiakannya dan

memuaskan dalam lingkunganya namun sebaliknya jika ketiga system kepribadian ini

bertentangan satu sama lain, maka tokoh yang bersangkutan tidak mendapatkan

kepuasan dengan dirinya sendiri dan lingkungannya (Hall, 1995:29). Bertolak dari

fenomena kontribusi kajian psikologi sastra maka peneliti mengkaji novel Bisma

Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J. menggunakan kajian psikoanalisis dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

6

membedah struktur kepribadian tokoh utama, Bisma Dewabrata dengan mengetahui

pengaruh Id dan Superego dalam menentukan posisi pilihan dari Ego.

Alasan dipilihnya Novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J. karya

B.B. Triatmoko, S.J. ialah sebagai bahan kajian novel tersebut terkait dengan

pengalaman psikologis dan permasalahan kejiwaan sebagaimana dialami oleh

manusia di dalam kehidupan nyata. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti

menggunakan pendekatan psikologi dalam sastra dalam mengkaji novel tersebut lebih

dalam pada tataran struktur kepribadian yang terdapat pada tokoh utama dalam novel

Bisma Dewabrata karya B.B. Triatmoko, S.J., yang sejauh diketahui oleh peneliti,

belum ada penelitian yang menggunakan teori psikoanalisis dalam mengkaji novel

Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J.

Dalam meneliti karya sastra, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah

menganalisis unsur-unsur pembangun suatu karya sastra yang hanya dibatasi pada

alur, serta penokohan secara struktural oleh sebab penulis hanya berfokus pada tokoh-

tokoh yang mempengaruhi pengalaman tokoh utama dalam novel Bisma Dewabrata

Karya B.B. Triatmoko, S.J. Analisis struktural digunakan untuk memahami jalan

cerita dalam suatu karya, tokoh dan penokohan sebagai pelaku cerita berhubungan

dengan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Kemudian hasil analisis

struktural tersebut digunakan pada kajian psikoanalisis yang akan mengupas struktur

kepribadian Bisma Dewabrata demi mengetahui posisi Ego dalam menentukan

pilihan pada pengaruh yang terbentuk oleh Id maupun Superego.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1.1 Bagaimana struktur intrinsik yang meliputi tokoh, penokohan, dan alur yang

terdapat dalam novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J.?

1.2.2 Bagaimana struktur kepribadian tokoh utama dalam novel Bisma Dewabrata

Karya B.B. Triatmoko, S.J.?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah di atas, tujuan penelitian

ini adalah:

1.3.1 Mendeskripsikan struktur intrinsik yang meliputi penokohan dan alur yang

terdapat dalam novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J..

1.3.2 Menjelaskan struktur kepribadian tokoh utama dalam novel Bisma Dewabrata

Karya B.B. Triatmoko, S.J.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini berupa deskripsi kajian psikoanalisis tentang struktur

kepribadian tokoh utama dalam novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J.

yang secara teoritis penelitian ini merupakan penerapan teori psikologi dalam sastra

khusunya psikoanalaisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud tentang kajian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

8

psikoanalisis yang dikhususkan pada teori struktur kepribadian. Secara praktis,

manfaat dalam penelitian ini, antara lain:

(1) Bagi peneliti sastra, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan bandingan.

(2) Bagi mahasiswa Sastra Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai acuan tambahan mengenai kajian sastra, khususnya

psikologi sastra.

(3) Bagi mahasiswa Sastra Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai literature penambah wawasan dalam bersastra.

1.5 Tinjauan Pustaka

Topik tentang kajian psikoanalisis terhadap karya-karya sastra pernah dibahas

oleh Darwati (2002), Andik Satriya (2003), Rahmani (2004), Irene Dwi Mayasari

(2005), Tutik Rahmawati (2005).

Darwati (2002) dalam penelitian mengenai psikoanalisis berjudul Mekanisme

Pertahanan Ego Tokoh dalam Kumpulan Cerpen Enam Mimpi karya Chiung Yao

(Kajian Psikoanalisis). Dalam penelitian tersebut, Darwati (2002:91-94)

menyimpulkan bahwa ego dalam tokoh yang ada pada kumpulan cerpen Enam Mimpi

karya Chiung Yao tidak dapat menanggulangi kecemasan dengan cara-cara rasional.

Sehingga dari hal tersebut akan kembali pada cara-cara yang realistik yang

diistilahkan sebagaimana mekanisme pertahanan ego. Berangkat darianggapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

9

tersebut, peneliti menganalisis mekanisme pertahanan ego dalam perkembangan

kehidupan yang tercermin oleh tokoh-tokoh dalam kumpulan cerpen Enam Mimpi

karya Chiung Yao. Adapun mekanisme pertahanan ego yang digunakan adalah

bentuk penekanan atau represi, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi dan regresi.

Satriya (2003) dalam penelitiannya berjudul Dinamika Kepribadian Tokoh

Utama dalam Novel Melanie karya V. Lestari (Tinjauan Psikologis). Dalam

penelitian tersebut, Satriya (2003:73-74) menyimpulkan bahwa dalam novel Melanie

karya V. Lestari mengandung unsur-unsur psikologi kepribadian yang diiktisarkan

dalam rangka struktur, dinamika, dan perkembangan kepribadian. Dinamika

kepribadian tokoh utama dalam novel Melanie karya V. Lestari, merupakan gerak

atau kekuatan yang tercermin pada sikap atau tingkah laku tokoh utama yang

membedakan dengan tokoh lain. Melalui dinamika kepribadian, memberikan ciri

tersendiri bagi tokoh utama. Ciri ini melekat pada tokoh utama. Ciri ini melekat pada

tokoh utama yang berupa sikap-sikap, sifat-sifat, dan nilai-nilai yang khas.

Rahmani (2004) dalam penelitiannya berjudul Kecemasan tokoh Firdaus

dalam Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal el-Saadawi (Kajian Psikoanalisis).

Dalam penelitian tersebut, Rahmani (2004:74—75) menyimpulkan bahwa bentuk

kecemasan realitas Firdaus terlihat kebenciannya pada kemiskinan. Proses kecemasan

neurosis muncul karena ia tidak mampu mereduksi keinginan-keinginan naluri-naluri

yang ada pada dirinya, yakni ekonominya. Adapun kecemasan moral pada tokoh

Firdaus diperlihatkan secara langsung. Rasa bersalah yang telah mengendap sekian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

10

lama diikuti dengan rasa benci yang makin memuncak dan tak tertahankan, yang

akhirnya terjadi pembunuhan.

Mayasari (2005) dalam penelitiannya berjudul Tokoh Utama Mandar dalam

Novel Cinta Seorang Psikopat karya V. Lestari (Kajian Psikoanalisis) Dalam

penelitian tersebut, Mayasari (2005:49-51) menyimpulkan bahwa kepribadian

psikopat tokoh utama Mandar dalam novel Cinta Seorang Psikopat karya V. Lestari

dikarenakan adanya pengalaman masa lalu, dimana Mandar menganggap pengalaman

tersebut merupakan peristiwa yang patut ditiru. Kepribadian psikopat Mandar

dicerminkan dengan adanya tingkah laku dan relasi sosial yang selalu asosial, tanpa

perasaan, emosinya tidak matang, tidak bertanggung jawab, serta sering dicirikan

dengan penyimpangan seksualitas. Dampak kepribadian psikopat tokoh utama

Mandar berada pada kondisi dikucilkan masyarakat, karena Mandar dianggap

manusia jahat dan tidak waras.

Tutik Rahmawati (2005) dalam penelitiannya berjudul Novel Imipramine

karya Nova Riyanti Yusuf (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud). Dalam penelitian

tersebut, Rahmawati (2005:48-49) menyimpulkan novel Imipramine karya Nova

Riyanti Yusuf ini menyuguhkan masalah yang sangat kompleks. Berbagai kemelut

batin dalam tiap-tiap tokohnya, yang disuguhkan pengarang Nova Riyanti Yusuf pada

novelnya, yaitu gejolak batin sampai pada titik sebuah konflik.

Berdasarkan uraian-uraian singkat penelitian tentang kajian psikoanalisis di

atas, hal tersebut sangat berguna bagi penulis karena dengan adanya penelitian-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

11

penelitian tersebut, peneliti dapat mengetahui lebih dalam seluk-beluk tentang teori

psikoanalisis Sigmund Freud.

1.6 Landasan Teori

Dalam landasan teori ini dipaparkan mengenai pengertian kajian

strukturalisme yang dibatasi pada alur dan penokohan, kemudian dilanjutkan dengan

kajian psikologi sastra dalam memahami struktur kepribadian tokoh utama yang

berupa Id, Superego, dan kecenderungan pilihan yang mempengaruhi Ego tokoh

utama.

1.6.1 Kajian Strukturalisme

Kajian strukturalisme meneliti hubungan antarunsur (intrinsik) yang bersifat

timbal balik, saling menentukan, saling memengaruhi yang secara bersama

membentuk satu kesatuan yang utuh (Nurgiyantoro, 2013:57).

Setiap teks kesastraan memiliki struktur yang unik sehingga terdapat

perbedaan dengan teks-teks yang lain. Struktur tersebut saling berhubungan satu

dengan yang lain yang menyebabkan teks sastra menjadi bermakna, masuk akal,

menjadi logis dan mudah dipahami. Ketika kita membaca cerita fiksi, kita akan

bertemu dengan alur, tokoh, dan latar yang terjadi dalam cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

12

1.6.1.1 Tokoh dan Penokohan

Tokoh cerita merupakan tokoh yang diciptakan pengarang untuk menunjuk

pada orang sebagai pelaku cerita yang harus dihidupkan seperti dalam kehidupan

manusia yang memiliki pikiran dan perasaan (Nurgiyantoro, 2013: 249). Kehidupan

tokoh cerita adalah kehidupan yang berada dalam dunia khayalan atau fiksi yang

dituntut memiliki sikap dan tindakan sesuai dengan cerita dan perwatakan yang

ditentukan. Tokoh cerita sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral

kepada pembaca atau penikmat karya sastra.

Berdasarkan segi peranan dan pentingnya tokoh dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama cerita adalah tokoh yang sering

ditampilkan dalam cerita, sebagai pelaku atau dikenai kejadian. Tokoh tambahan

biasanya dikesampingkan atau kurang mendapat perhatian.

Dalam pengertiannya, penokohan lebih luas dibandingkan tokoh dan

perwatakan dikarenakan penokohan memiliki permasalahan siapa tokohnya,

bagaimana karakternya, penampilan fisik, penempatannya sehingga dapat

memberikan suatu kejelasan kepada pembaca atau penikmat karya sastra

(Nurgiyantoro, 2013: 248).

1.6.1.2 Alur

Alur atau plot merupakan unsur fiksi yang penting di antara unsur fiksi yang

lain. Hal ini dikarenakan adanya tinjauan struktural terhadap teks fiksi yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

13

menekankan pada pembahasan alur meskipun menggunakan istilah lain. Secara

umum, orang-orang sering mempergunakan istilah alur atau jalan cerita, sedangkan

dalam teori, alur dikenal sebagai struktur naratif, susunan, dan juga sujet adalah alat

atau alur. Alur mengandung unsur jalan cerita atau lebih tepatnya peristiwa demi

peristiwa yang susul-menyusul. (Nurgiyantoro, 2013: 165).

Namun, alur kadang kala tidak menyajikan peristiwa secara kronologis dan

berurutan, melainkan penyajian dapat dimulai dan diakhiri dengan kejadian yang

mana pun juga tanpa adanya keharusan untuk memulai dan mengakhiri dengan

kejadian awal dan kejadian terakhir. Oleh karena itu, tahap awal cerita tidak selalu

berada pada awal cerita atau bagian awal teks, melainkan dapat terletak di bagian

mana pun.

Tahap-tahap perkembangan struktur alur dapat dibagi menjadi tiga yaitu tahap

awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Tahap awal disebut pula tahap perkenalan yang

berisi informasi penting yang berkaitan dengan hal-hal yang akan dikisahkan.

Misalnya, pengenalan latar, seperti nama-nama tempat, suasana alam, waktu

kejadiannya, deskripsi fisik, dan perwatakannya (Nurgiyantoro, 2013: 201-202).

Tahap tengah atau tahap pertikaian menampilkan konflik yang mulai dimunculkan

pada tahap sebelumnya, sehingga menjadi semakin menegangkan. Biasanya konflik

yang ditimbulkan bersifat internal yaitu yang terjadi dalam diri tokoh dan eksternal

yaitu terjadi pertentangan antartokoh cerita (Nurgiyantoro, 2013: 204). Tahap akhir

disebut tahap penyelesaian yang menampilkan adegan tertentu sebagai akibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

14

klimaks. Bagian ini menampilkan tentang cerita tersebut diselesaikan, atau mengenai

kelanjutan cerita yang berkaitan dengan nasib tokoh-tokoh.

Menurut Foster (dalam Nurgiyantoro, 2013:166) alur adalah hubungan antar

peristiwa yang diceritakan harus mempunyai hubungan sebab akibat, tidak hanya

dikisahkan sekedar berurutan secara kronologis.

Menurut Kenny (dalam Nurgiyantoro, 2013: 167) alur sebagai peristiwa-

peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana dikarenakan

pengarang menyusun peristiwa-peristiwa tersebut berdasarkan hubungan sebab

akibat.

Selain itu, menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2013:167) adanya

perbedaan antara cerita dan alur. Ia mengemukakan bahwa alur dalam teks fiksi

merupakan bagian dari peristiwa-peristiwa yaitu sebagaimana yang terlihat dalam

pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa yang bertujuan untuk mencapai nilai

seni dan emosional tertentu.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa alur

merupakan peristiwa yang saling susul-menyusul dan memiliki hubungan sebab

akibat dalam peristiwa-peristiwa yang dikisahkan.

Sementara itu, Sudjiman (1988: 30-36) mengungkapkan bahwa terdapat

struktur alur yang meliputi: (1) paparan (exposition), (2) rangsangan (inceting

moment), (3) gawatan (rising action), (4) tikaian (conflict), (5) rumitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

15

(complication), (6) klimaks (climax), (7) leraian (falling action), dan (8) selesaian

(denovement).

a. Paparan adalah penyampaian informasi kepada pembaca (Sudjiman, 1988:

32). Paparan biasanya terletak pada bagian awal cerita. Dalam tahapan ini,

pengarang memperkenalkan para tokoh, menjelaskan tempat peristiwa yang

akan terjadi. Paparan ini berfungsi untuk mengantar pembaca ke dalam

persoalan utama yang menjadi isi cerita drama itu.

b. Rangsangan yaitu peristiwa yang mengawali timbulnya gawatan.

Rangsangan sering ditimbulkan oleh masuknya tokoh baru yang berlaku

sebagai katalisator. Rangsangan juga dapat ditimbulkan oleh datangnya cerita

yang merusak keadaan yang semula terasa laras. Rangsangan adalah tahapan

alur ketika muncul kekuatan, kehendak, kemauan, sikap pandangan yang

saling bertentangan dalam drama. Bentuknya berupa peristiwa yang segera

terjadi setelah bagian eksposisi terakhir serta memulai timbul konflik.

Peristiwa itu sering ditimbulkan oleh masuknya tokoh baru atau datangnya

cerita yang merusakkan keadaan yang semula laras (Hariyanto, 2000: 38).

c. Gawatan yaitu peristiwa yang ditimbulkan oleh munculnya keinginan, pikiran,

prakarsa dari seorang tokoh cerita untuk mencapai tujuan tertentu. Akan

tetapi, hasil dari prakarsa itu tidak pasti sehingga menimbulkan kegawatan

(Sumardjo dan Saini, 1985: 143).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

16

d. Tikaian atau konflik adalah munculnya perselisihan yang diakibatkan oleh

adanya dua kekuatan yang bertentangan (Sudjiman, 1988: 34-35); satu di

antaranya diwakili oleh manusia atau pribadi yang biasanya menjadi

protagonis dalam cerita.

e. Rumitan adalah perkembangan dari gejala mulai tikaian menuju klimaks

cerita, klimaks tercapai apabila rumitan mencapai puncak kehebatannya.

Rumitan mempersiapkan pembaca untuk menerima seluruh dampak dari

klimaks (Sudjiman, 1988: 35).

f. Klimaks adalah bagian alur yang menunjukkan adanya pihak-pihak yang

berlawanan atau bertentangan, berhadapan untuk melakukan perhitungan

terakhir yang menentukan (Sumardjo dan Saini, 1985: 143). Klimaks

merupakan tahapan ketika pertentangan yang terjadi mencapai titik

optimalnya. Bagian ini terutama dipandang dari segi tanggapan emosional

pembaca atau penonton, menimbulkan puncak ketegangan.

g. Leraian adalah bagian struktur alur sesudah tercapai klimaks dan krisis,

merupakan peristiwa yang menunjukkan perkembangan lakuan ke arah

selesaian (Hariyanto, 2000: 39). Dalam tahap ini, pertentangan mereda.

Ketegangan emosional menyusut, suasana panas mulai mendingin, menuju

kembali kekeadaan semula seperti sebelum terjadi pertentangan.

h. Selesaian adalah bagian akhir atau penutup cerita. Selesaian boleh jadi

mengandung penyelesaian masalah yang melegakan (happy ending), boleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

17

jadi juga mengandung penyelesaian masalah yang menyedihkan; misalnya si

tokoh bunuh diri. Ada juga selesaian yang pokok masalahnya tetap

menggantung tanpa pemecahan, tanpa ada penyelesaian masalah dalam

keadaan yang penuh dengan ketidakpastian, ketidakjelasan, ataupun

ketidakpahaman (Sudjiman, 1988: 35-36).

1.6.2 Kajian Psikoanalisis

Teori psikologi yang paling banyak diacu dalam pendekatan psikologi atau

yang paling dominan dalam analisis karya sastra adalah teori Psikoanalisis Sigmund

Freud (Ratna, 2004:62 dan 344). Menurut Freud (2002:3), psikoanalisis ialah sebuah

metode perawatan medis bagi orang-orang yang menderita gangguan syaraf.

Psikoanalisis merupakan suatu jenis terapi yang bertujuan untuk mengobati seseorang

yang mengalami penyimpangan mental dan syaraf. Menurut Fudyartanta (2005:17)

psikoanalisis merupakan psikologi ketidak-sadaran, perhatian-perhatiannya tertuju ke

arah bidang-bidang motivasi, emosi, konflik, simpton-simpton neurotik, mimpi-

mimpi, dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud

ketika ia menangani neurosis dan masalah mental lainnya. Menurut Corey (2003:13),

sumbangan-sumbangan utama yang bersejarah dari teori dan praktik psikoanalitik

mencakup: (1) Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman

terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada peredaan penderitaan manusia, (2)

Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar, (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

18

Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap

kepribadian di masa dewasa, (4) Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja

yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan oleh individu dalam

mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme-mekanisme yang

bekerja untuk menghindari luapan kecemasan. (5) Pendekatan psikoanalitik telah

memberikan cara-cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas

mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan transferensi-transferensi. Dalam teori

psikologi sastra yang dipakai ialah kepribadian yang dipandang sebagai suatu struktur

yang terdiri dari tiga unsur dan sistem, yakni Id (Das Es), Ego (Das Ich), dan

Superego (Das Uber Ich).

1.6.2.1 Struktur Kepribadian

Salah satu penemuan besar psikoanalisis adalah adanya kehidupan tak sadar

pada manusia. Freud membayangkan manusia sebagai gunung es di tengah lautan

yang hanya nampak kecil saja yaitu puncak teratasnya. Sebagian besar badan gunung

es tersebut berada di bawah permukaan air laut. Bagian yang berada di bawah

permukaan air laut ini dibagi menjadi dua yaitu bagian pra-sadar yang dengan usaha

dapat kita angkat ke atas dan bagian tak sadar yang hanya muncul dalam perbuatan-

perbuatan tidak sengaja, fantasi, khayalan, mimpi, mitos, dongeng, dan sebagainya.

Pada tahun 1923, Freud mengemukakan dalam bukunya The Ego and The Id

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

19

pandangannya mengenai struktur kepribadian, yaitu terdiri dari tiga bagian yang

tumbuh secara kronologis: Id, Ego, dan Superego (Hartono, 2003:2.3).

Hasil konflik dan rekonsiliasi ketiga struktur kepribadian yang merunjuk

kepada faktor-faktor yang memengaruhi kepribadian seperti yang dimaksudkan ialah

faktor historis masa lampau dan faktor kontemporer, analoginya factor bawaan dan

factor lingkungan dalam pembentukan kepribadian individu (Minderop, 2016:20).

Ketiga sturktur kepribadian ini satu sama lainnya saling berkaitan serta

membentuk pilihan terhadap manusia yang tak lain merupakan produk interaksi

ketiganya.

1.6.2.1.1 Id

Id adalah sistem kepribadian yang asli atau sistem kepribadian yang paling

dasar, sistem yang di dalamnya terdapat naluri bawaan (Koeswara, 1991:32). Faal

(funksi) satu-satunya dari id untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-

kumpulan energy atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-

rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar. Faal id ini menaikan prinsip

kehidupan yang asli atau pertama yang oleh Freud dinamakan prinsip kesenangan

(pleasure principle) dari prinsip kesenangan ini membebaskan seseorang dari jumlah

ketegangan sehingga menjadi lebih sedikit dan untuk menekannya menjadi tetap

(konstan) (Hall, 1995:30).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

20

Adapun menurut Palmquist (2005:105), id ialah bagian bawah sadar psikis

yang berusaha memenuhi dorongan naluriah dasar. id merupakan tempat bersemayam

naluri-naluri. Id kurang terorganisasi, buta, menuntut, mendesak, dan bersifat tidak

sadar. Id hanya timbul oleh kesenangan tanpa disadari oleh nilai, etika, dan akhlak.

Dengan beroperasi pada prinsip kesenangan ini, id merupakan sumber semua energi

psikis, yakni libido, dan pada dasarnya bersifat seksual. Id adalah aspek biologis dan

merupakan sistem original dalam kepribadian dan dari aspek ini kedua aspek lain

tumbuh. Id hanya memburu hawa nafsunya saja tanpa menilai hal tersebut baik atau

buruk. Ia merupakan bagian ketidaksadaran yang primitif di dalam pikiran, yang

terlahir bersama individu (Berry, 2001:75).

Id bekerja sejalan dengan prinsip-prinsip kenikmatan, yang bisa dipahami

sebagai dorongan untuk selalu memenuhi kebutuhan dengan serta merta. Fungsi satu-

satunya id adalah untuk mengusahakan segera tersalurnya kumpulan-kumpulan

energi atau ketegangan yang dicurahkan dalam jasadnya oleh rangsangan-

rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar. Ia bertugas menerjemahkan kebutuhan

satu organisme menjadi daya-daya motivasional, yang dengan kata lain disebut

dengan insting atau nafsu. Freud juga menyebutnya dengan kebutuhan. Penerjemahan

dari kebutuhan menjadi keinginan ini disebutdengan proses primer (Boeree,

2005:38).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

21

1.6.4.2 Ego

Ego berbeda dengan Id. Ego ialah sistem kepribadian yang bertindak sebagai

pengarah individu kepada objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya

berdasarkan prinsip kenyataan (Koeswara 1991:33-34). Ego merupakan pelaksana

dari kepribadian, yang mengontrol dan memerintah Id dan Superego yang

memelihara hubungan dengan dunia luar untuk kepentingan seluruh kepribadian yang

keperluaannya lebih luas (Hall, 1995:37). Ego tampak sebagai pikiran dan

pertimbangan. Ego bertindak sebagai lawan dari Id. Ego timbul karena adanya

kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan

dunia kenyataan (Ahmadi, 1992:152). Ego memiliki kontak dengan dunia eksternal

dari kenyataan. Ego adalah eksekutif dari kepribadian yang memerintah,

mengendalikan, dan mengatur (Corey, 2003:14).

Ego merupakan tempat berasalnya kesadaran, biarpun tak semua fungsinya

bisa dibawa keluar dengan sadar (Berry, 2001:76). Ego merupakan aspek psikologis

yang timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan

dunia kenyataan. Ego dapat membedakan sesuatu yang hanya ada di dalam dunia

batin dan sesuatu yang ada di dunia luar. Peran utama ego adalah menjadi jembatan

antara kebutuhan insting dengan keadaan lingkungan, demi kepentingan adanya

organisme. Menurut Bertens (2002:71) tugas ego adalah untuk mempertahankan

kepribadiannya sendiri dan menjamin penyesuaian dengan alam sekitar. Ego juga

mengontrol apa yang mau masuk kesadaran dan apa yang akan dikerjakannya. Ego

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

22

menghubungkan organisme dengan realitas dunia melalui alam sadar yang dia

tempati, dan dia mencari objek-objek untuk memuaskan keinginan dan nafsu yang

dimunculkan id untuk merepresentasikan apa yang dibutuhkan organisme. Proses

penyelesaian ini disebut dengan proses sekunder (Boeree, 2005:39).

1.6.4.3 Superego

Superego ialah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan

yang sifatnya evaluatif (Koeswara, 1991:34-35). Ia bertindak sebagai pengarah atau

hakim bagi egonya. Menurut Kartono (1996:129) superego adalah zat yang paling

tinggi pada diri manusia, yang memberikan garis-garis pengarahan ethis dan norma-

norma yang harus dianut. Superego lebih merupakan kesempurnaan daripada

kesenangan, karena itu dapat dianggap sebagai aspek moral kepribadian. Adapun

superego menurut Palmquist (2004:103) adalah bagian dari jiwa manusia yang

dihasilkan dalam menanggapi pengaruh orang tua, guru, dan figur-figur otoritas

lainnya pada masa anak-anak. Inilah gudang psikis bagi pandangan tentang yang

benar dan yang salah. Superego adalah cabang moral atau hukum dari kepribadian.

Superego merepresentasikan hal yang ideal, dan mendorongnya bukan kepada

kesenangan, melainkan kepada kesempurnaan. Superego berkaitan dengan imbalan-

imbalan dan hukuman-hukuman. Imbalan-imbalannya adalah perasaan-perasaan

bangga dan mencintai diri, sedangkan hukuman-hukumannya adalah perasaan-

perasaanberdosa dan rendah diri (Corey, 2003:15). Menurut Hall dan Gardner

(1993:67-68) fungsi utama dari superego antara lain (1) sebagai pengendali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

23

dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agar impuls-impuls tersebut

disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat; (2)

mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral ketimbang dengan

kenyataan; dan (3) mendorong individu kepada kesempurnaan. Superego senantiasa

memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang berbeda ke alam bawah sadar.

Superego, bersama dengan id, berada di alam bawah sadar. Jadi superego cenderung

untuk menentang, baik ego maupun id, dan membuat dunia menurut konsepsi yang

ideal. Ketiga aspek tersebut meski memiliki karakteristik sendiri dalam praktiknya,

namun ketiganya selalu berinteraksi secara dinamis.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa stuktur kepribadian merupakan identifikasi

terhadap penjelasan mengenai manusia melalui penghampiran terhadap stuktur psikis

manusia yang menyebabkan suatu pola yang digambarkan dari berbagai macam

keinginan, hasrat, dorongan, atau kenangan sebagai ukuran ruangan dari besarnya

dorongan ketidaksadaran yang bersifat tidak teratur, kacau, dinamis, terus aktif, dan

selalu ingin menerobos prakesadaran dan kesadaran yang terdapat pada manusia.

Sementara kesadaran hanya sebagian kecil dibanding bagian ketidaksadaran yang

membentuk manusia menjadi struktur yang selalu berkonflik terhadap dirinya sendiri.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap, yaitu (i) pendekatan, (ii)

pengumpulan data, (iii) analisis data, dan (iv) penyajian hasil analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

24

1.7.1 Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif.

Sedangkan teori yang digunakan adalah teori kepribadian Sigmund Freud.

Pendekatan objektif dengan teori psikoanalisis Freud tersebut digunakan untuk

mengkaji aspek psikologis tokoh dalam karya sastra.

Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang bertumpu pada karya sastra

itu sendiri (Ratna, 2004:74). Pendekatan objektif menitikberatkan pada teks sastra

yang kelak disebut strukturalisme atau intrinsik (Endraswara, 2013:9). Pendekatan ini

digunakan untuk mempermudah analisis aspek psikologis tokoh berdasarkan alur,

tokoh, dan penokohan novel Bisma Dewabrata.

Teori psikoanalisis digunakan untuk mengkaji struktur kepribadian pada

tokoh utama Bisma Dewabrata. Pembagian psikisme manusia yang terdiri dari Id

(terletak di bagian taksadar) yang merupakan reservoir pulsi dan menjadi energy

psikis. Ego (terletak di antara alam sadar dan taksadar) yang bertugas sebagai

penengah dan mendamaikan tuntutan pulsi dan larangan Superego. Superego (terletak

sebagian di bagian sadar dan sebagian lagi di bagian taksadar) bertugas mengawasi

dan mengahalangi pemuasan sempurna pulsi-pulsi tersebut.

Sastra dan psikologi dapat bersimbiosis dalam perannya terhadap kehidupan,

karena keduanya memiliki fungsi dalam kehidupan yang berurusan dengan persoalan

manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial sebab keduanya

memanfaatkan landasan yang sama yaitu menjadikan pengalaman manusia sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

25

bahan telaah. Oleh sebab itu pendekatan psikologi dianggap penting penggunaannya

dalam penelitian sastra (Endaswara, 2008:15).

Novel Bisma Dewabrata melalui strukturalisme, menjelaskan alur dalam

cerita yang berkelanjutan dengan mengetahui penokohan pada novel Bisma

Dewabrata dengan tujuan untuk membantu dalam menganalisis struktur kepribadian

tokoh utama Bisma Dewabrata, demi mengetahui letak Ego, dalam menentukan

pilihan pada pengaruh dari Id dan Superego.

1.7.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko,

S.J. yang merupakan buku terbitan tahun 2014 oleh penerbit PT Kanisius. Pada awal

penerbitannya tahun 2004, novel ini berjudul Antara Kabut dan Tanah Basah, yang

kemudian berubah wujud menjadi Bisma Dewabrata pada tahun 2014.

Metode ini dilakukan melalui studi pustaka, yaitu peneliti membaca berbagai

macam pustaka sebagai dasar dan penunjang dalam penelitian. Teknik dalam

penelitian ini adalah teknik teknik simak dan catat, yaitu peneliti melakukan

pengumpulan data dengan cara mencatat hal-hal yang berkaitan dengan psikologi

sastra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

26

1.7.3 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode formal dan

analisis isi. Metode formal adalah analisis terhadap unsur-unsur (strukturalisme)

karya sastra kemudian bagaimana hubungan antara unsur-unsur tersebut. Tujuan

metode formal adalah suatu ilmu mengenai sastra dengan memperhatikan sifat teks

yang dianggap artistik (Ratna, 2004:49-50).

Metode analisis isi mengungkapkan isi karya sastra sebagai bentuk

komunikasi pengarang dan pembaca. Dasar pelaksanaan metode analisis isi adalah

penafsiran (Ratna, 2004:48-49). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

formal dengan unsur-unsur dalam novel Bisma Dewabrata karya B.B. Triatmoko, SJ,

kemudian mengungkapkan isi novel tersebut.

1.7.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Metode penyajian hasil analisis data disajikan menggunakan metode

deskriptif kualitatif dan komparasi karena hasil dari analisis data ini berupa

penafsiran Novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J. Dalam metode ini,

peneliti akan menyajikan alur cerita serta analisis penokohan para tokoh yang

mendampingi tokoh utama, lalu mengetahui struktur kepribadian pada diri Bisma

Dewabrata melalui Id, Ego, dan Superego.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

27

1.8 Sumber Data

Judul : Bisma Dewabrata

Pengarang : B.B. Triatmoko, S.J.

Tahun Terbit : 2014

Penerbit : PT. Kanisius

Tebal Buku : 192 Halaman

1.9 Sistematika Penyajian

Hasil penelitian ini disajikan dalam empat bab. Bab I merupakan

pendahuluan. Bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode

penelitian, sumber data, dan sistematika penyajian. Latar belakang berisi pernyataan

mengenai topik beserta alasan-alasannya. Rumusan masalah menjelaskan masalah-

masalah yang ditemukan dalam penelitian ini.

Tujuan penelitian berisi deskripsi tujuan dilakukan penelitian ini. Manfaat

penelitian menguraikan manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini. Tinjauan

pustaka memaparkan pustaka yang pernah dibahas terutama mengenai strukturalisme

dan psikologi sastra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

28

Landasan teori mendeskripsikan teori yang digunakan dalam penelitian.

Metode penelitian memaparkan metode dan teknik pada tahap pengumpulan data,

analisis data, dan penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini.

Sistematika penyajian menguraikan tentang bab beserta bagian-bagian dalam

penelitian ini. Bab II berisi tentang analisis struktural yang dibatasi pada alur dan

penokohan yang menjadi bahan dalam kajian psikoanalisis. Bab III membahas

tentang struktur kepribadian tokoh utama Bisma Dewabrata, dengan mengetahui

pilihan ego terhadap Id dan Superego. Bab IV merupakan penutup yang berisi

kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

29

BAB II

TOKOH, PENOKOHAN, DAN ALUR

DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA KARYA B.B. TRIATMOKO, S.J.

2.1 Pengantar

Dalam bab ini akan dibahas mengenai unsur-unsur instrinsik yang terdapat

dalam novel Bisma Dewabrata karya B.B. Triatmoko, S.J. Pembahasan mengenai

unsur instrinsik tersebut akan terbatas pada tokoh, penokohan, dan alur saja. Hasil

dari analisis intrinsik selanjutnya akan digunakan sebagai penelitian untuk mengkaji

struktur kepribadian tokoh utama Dewabrata.

2.2 Tokoh dan Penokohan

Tokoh cerita merupakan tokoh yang diciptakan pengarang untuk menunjuk

pada orang sebagai pelaku cerita yang harus dihidupkan seperti dalam kehidupan

manusia yang memiliki pikiran dan perasaan (Nurgiyantoro, 2013: 249). Kehidupan

tokoh cerita adalah kehidupan yang berada dalam dunia khayalan atau fiksi yang

dituntut memiliki sikap dan tindakan sesuai dengan cerita dan perwatakan yang

ditentukan. Tokoh cerita sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral

kepada pembaca atau penikmat karya sastra.

Berikut ini adalah tokoh-tokoh yang dihadirkan pengarang dalam novel Bisma

Dewabrata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

30

2.2.1 Prabu Sentanu

Prabu Sentanu adalah seorang raja dari Kerajaan Astinapura yang juga merupakan

ayah Dewabrata. Tokoh Prabu Sentanu tidak banyak muncul dalam cerita. Sedikit

kemunculannya menggambarkan diri sebagai seorang pengabul permintaan

Dewabrata, seperti pada kutipan berikut ini:

Prabu Sentanu terdiam. Dia menyadari bahwa tidak ada yang bisa

menghalangi Dewabrata apabila dia sudah menghendaki sesuatu. Dalam

kelulusan tutur katanya tersembunyi kekerasan hatinya. Prabu Sentanu

menghela napas panjang, putranya mewarisi jiwanya. Di waktu mudanya,

Prabu Sentanu juga mengembara, menjelajahi gunung dan bukit, mengunjungi

negeri-negeri yang jauh, dan melihat lebih banyak dari pada ada yang pernah

dilihat orang di negerinya.

―Seperti yang kau kehendaki, terjadilah!‖ kata Prabu Sentanu kemudian

Dengan penuh hormat Dewabrata mencium tangan Prabu Sentanu.

―Terima Kasih, Ayahanda!‖

―Mintalah restu dari ibumu.‖

(Triatmoko, 2014:17-18)

2.2.2 Dewabrata

Dewabrata adalah sosok laki-laki cukup umur yang merupakan anak dari Raja

Prabu Sentanu. Tokoh Dewabrata muncul di semua bab dalam novel Bisma

Dewabrata. Tokoh ini digambarkan sebagai seorang pemuda yang kuat, cerdas, bijak,

rendah hati, dan mencintai kehidupan. Potongan cerita yang menunjukkan

penggambaran tokoh Dewabrata adalah sebagai berikut.

Dewabrata tumbuh sebagai anak yang cerdas dan berkemauan kuat. Dia tidak

banyak bicara, tetapi berkata lewat kilatan sinar matanya. Dia berjalan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

31

kepala tegak, mata memandang jauh kedepan, melihat apa yang tidak bisa

dimengerti banyak orang. Setiap makhluk ada di dunia bukan karena

kebetulan, pikirnya. Masing-masing memiliki cerita yang harus diselesaikan.

Ceritaku adalah kisah seorang anak raja. Kelak aku harus menggantikan

Ayahanda Prabu, meski hatiku lebih suka berada di alam bebas, mengukir

malam dengan semadi, menghias siang dengan ilmu dan kesaktian. Dan

diantaranya aku bisa bercanda dengan anak-anak desa dan menyelinap ke

tengah hutan.

(Triatmoko, 2014:12)

Hati Dewabrata tergetar menyaksikan kekuatan brahmana Sakti ini. Dia

menarik nafas menguatkan hatinya. Tidak mungkin dia mengalahkan

kesaktian brahmana ini. Akankah dia melawannya? Melawan berarti

mengantarkan nyawa, tidak melawan berarti melanggar kehormatannya.

Tetapi Apalah arti kehormatan? Itu hanya sekadar cara manusia menutupi

kekuatannya. Hidup manusia seperti bunga rumput di Padang, yang sekarang

tumbuh, besok layu dan hilang. Akan tetapi, dia mencintai kehidupan.

Kalaupun dia melawan, itu bukan karena mau mempertahankan kehormatan,

tetapi karena kehidupan, betapapun sederhananya, harus dipertahankan.

(Triatmoko, 2014:50-51)

―Mas tentunya dari keluarga terpandang. Bagaimana Mas bisa berada di

daerah ini?‖ Dewabrata tersenyum. Dia merasa tidak perlu mengatakan Siapa

sesungguhnya dirinya.

―Aku hanya seorang pengembara biasa. Aku memang suka berkelana

mempelajari banyak ilmu. Coba kamu lihat di sana, di atas sana,‖ kata

Dewabrata sambil menunjuk beberapa bintang yang mulai kelihatan dari balik

awan tipis.

(Triatmoko, 2014:76)

Bisma Dewabrata adalah tokoh utama dalam novel ini dan yang menjadi objek

penelitian ini. Hasil analisis struktur kepribadian yang meliputi Id, Ego, dan Superego

Bisma Dewabrata dipaparkan pada Bab III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

32

2.2.3 Dewi Durgandini

Dewi Durgandini adalah istri Prabu Sentanu, atau ibu tiri Dewabrata. Dewi

Durgandini digambarkan sebagai perempuan yang serakah, dengki, dan ingin

merebut tahta waris dari Dewabrata untuk anak kandungnya. Penggambaran Dewi

Durgandini dapat diketahui dari beberapa potongan cerita berikut.

―Apakah salahku padamu ibu, sehingga Ibu tidak lagi menyayangi aku?‖

tanya Dewabrata suatu kali.

―Salahmu adalah bahwa engkau pernah dilahirkan dan menghalangi

kemauanku.‖

―Aku tidak mengerti ibu. Aku tidak meminta untuk dilahirkan. Bagaimana

aku bisa salah karena itu?‖

Dengar baik-baik Dewabrata! Jangan mengira bahwa karena engkau putra

mahkota, engkau sudah mendapatkan segalanya. Aku tidak pernah

menyukaimu dan tidak akan pernah menyukaimu. Karena Kehadiranmu,

ayahandamu Prabu Sentanu tidak pernah bisa melupakan cintanya pada

ibunda kandungmu. Dan itu menyakitkan aku.‖

(Triatmoko, 2014:19)

―Apakah engkau tidak mendengar kata-kataku Dewabrata? Engkau bukanlah

lagi pewaris tahta astinapura!‖ kata Dewi Durgandini dengan suara meninggi.

Dewabrata menengok ke arah ayahnya. Prabu Sentanu hanya menundukkan

kepala. Dewabrata kemudian membalikkan tubuhnya. Dengan suara lantang

dia berkata kepada halayak ramai di halaman istana.

(Triatmoko, 2014:149)

2.2.4 Rama Bargawa

Rama Bargawa adalah seorang Brahmana Sakti yang tinggal di Padang

Kurusetra. Rama Bargawa digambarkan sebagai seseorang yang sakti, sangat kejam

terhadap para ksatria, namun juga memiliki hati nurani yang bijak. Dia memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

33

dendam yang besar. Salah satu potongan cerita yang menggambarkan sosok Rama

Bargawa adalah sebagai berikut.

Di padang kurusetra orang banyak berdiri di kejauhan, menyaksikan sepak

terjang ramabargawa. Brahmana Sakti itu masih berdiri dengan kapak besar

berlumuran darah.

―Hayo! Ksatria mana lagi yang berani maju mengantar nyawa?‖ tampangnya

bergema membelah kesunyian yang mencekam. Orang banyak saling berbisik

menunggu. Tidak ada yang berani bergerak.

(Triatmoko, 2014:46)

―Hati-hati kalau menolong orang. Bisa jadi kamu akan terperangkap oleh

perbuatan baikmu sendiri.‖

―Apa maksud guru?‖ tanya Dewabrata tidak mengerti.

―Bagaimana kalau gadis cantik ini berbalik jatuh cinta pada penolongnya?‖

tanya ramabargawa tanpa tedeng aling-aling.

(Triatmoko, 2014:83-84)

2.2.5 Angin Selaksa

Angin Selaksa merupakan sosok anak kecil di alam bawah sadar Dewabrata

yang menggambarkan jiwa kerinduan. Angin Selaksa digambarkan sebagai seorang

anak kecil yang misterius dan kekanak-kanakan. Salah satu potongan cerita yang

menggambarkan Angin Selaksa adalah sebagai berikut.

―Siapakah Angin Selaksa itu?‖

Aku tidak tahu bagaimana dia bisa muncul di sini. Yang Kutahu adalah bahwa

dia muncul ketika jiwa merindukan sesuatu yang lama hilang dari dirinya,

sesuatu yang amat berarti baginya, tetapi dia tidak memilikinya lagi.‖

(Triatmoko, 2014:23)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

34

Mereka berjalan menyusuri bukit dan lembah. Kadangkala Dewabrata dan

Padang Buana harus berhenti menunggu karena Angin Selaksa ingin bermain-

main dengan binatang-binatang, seperti layaknya seorang anak kecil, atau

ingin bersenang-senang di danau yang mereka lewati. (Triatmoko, 2014:26)

2.2.6 Padang Buana

Padang Buana adalah sosok laki-laki di dalam alam bawah sadar Dewabrata

sebagai perwujudan dari rasa menuntut kepastian. Padang Buana digambarkan

sebagai seorang laki-laki bijak. Beberapa potongan cerita yang menggambarkan

Padang Buana adalah sebagai berikut.

―Siapakah engkau, dan bagaimana kamu bisa tiba-tiba berada di sini?‖ tanya

Dewabrata penuh curiga. Di Padang yang asing ini, dia merasa perlu untuk

tidak mudah percaya. Lelaki itu tertawa, dan sambil memegang dagu seperti

orang hendak mengajarkan sesuatu dia berkata, ― namaku seperti tempat ini:

Padang Buana. Aku muncul tiba-tiba karena engkau memanggilku. Tidakkah

hatimu ingin tahu di mana kamu berada?‖ tanyanya seolah-olah bisa membaca

apa yang ada di benak Dewabrata. Tanpa menunggu jawaban Dewabrata, dia

menjelaskan.

―Saat ini kamu berada di dalam jiwamu sendiri. Semua yang kau lihat disini

adalah pantulan dari apa yang ada di dalam jiwamu.‖

(Triatmoko, 2014:22 - 23)

―Keragu-raguanmu membuat aku lebih dekat padamu daripada dia. Tetapi

Percayalah padaku. Dia sungguh tahu kemana harus pergi. Hanya kita harus

bersabar dan tetap bersikap lembut padanya. Di samping itu, kamu harus

belajar menikmati perjalanan ini seperti dia.‖

(Triatmoko, 2014:26)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

35

2.2.7 Dewi Amba

Dewi Amba adalah seorang perempuan cantik yang merupakan anak dari Raja

Prabu Dharmamuka, dari Kerajaan Giyantipura. Dewi Amba digambarkan sebagai

perempuan yang religius, cantik, dan mudah percaya. Beberapa potongan cerita yang

menggambarkan dewi Amba adalah sebagai berikut.

Dewabrata menikmati pemandangan indah di hadapannya, seorang gadis

cantik di atas pelana seekor kuda putih gagah perkasa. Sebuah perpaduan

serasi antara kejantanan dan keanggunan. Dewabrata kemudian menyusul,

meloncat ke atas pelana kudanya, duduk di belakang Dewi Amba.

(Triatmoko, 2014:36)

Mari adik-adikku, kita ke tempat pemujaan,‖ ajak Dewi Amba pada ambika

dan ambalika. Dengan penuh pengertian kedua darah itu menuntun Dewi

Amba menuju tempat sembahyang.

Satu demi satu dewi Amba mengatur sesaji bunga dengan wewangian tujuh

rupa. Bersama dengan naiknya asap dupa terdengar lirih doanya.

(Triatmoko, 2014:44)

Sampai di situ, dewi Amba tidak bisa lagi menahan isak tangis di dadanya.

Dia berlari masuk ke kamarnya dan menumpahkan kehancuran hatinya

mendengar bahwa Dewabrata yang selalu dirindukannya itu ternyata tidak

memegang janjinya. Tidak ada gunanya dia menanti bertahun-tahun. Dia tidak

tahu harus berbuat apa. Segalanya terasa gelap dan menyakitkan.

(Triatmoko, 2014:127)

2.2.8 Wahmuka

Wahmuka adalah seorang anak muda tegas yang merupakan adik Dewi Amba.

Sosoknya digambarkan sebagai pemuda tangkas, memiliki sikap melindungi, namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

36

cukup gabah. Potongan cerita yang menggambarka sosok Wahmuka adalah sebagai

berikut.

―Tidak sepantasnya seorang kesatria bertindak gegabah seperti itu,‖ kata

Dewabrata.

―Apa yang kau lakukan kepada Dewi Amba!‖ bentak Wahmuka sambil

menghunus senjatanya.

(Triatmoko, 2014:38)

2.2.9 Arimuka

Arimuka adalah seorang pemuda tegas yang memiliki sifat menyerupai Wahmuka

yang merupakan saudara kandungnya. Arimuka juga merupakan adik dari Dewi

Amba. Potongan cerita yang menggambarkan sosok Arimuka adalah sebagai berikut.

―Ayo Amba, kita pulang,‖ ajak Arimuka kepada saudarinya. Dia menarik

lengan dewi Amba dan mendudukannya di depan pelana kudanya, lalu tanpa

menoleh lagi kepada Dewabrata dia memacu kudanya, disusun oleh

Wahmuka yang masih merasa gemetar membayangkan seandainya anak

panah tadi menembus kepalanya. Dewabrata hanya memandang mereka

berlalu. Dia merasa ada sebagian dari dirinya yang ikut pergi bersama dengan

hilangnya bayangan dara cantik itu dari pandangan matanya.

(Triatmoko, 2014:39)

2.2.10 Prabu Dharmamuka

Prabu Dharmamuka adalah seorang raja dari kerajaan Giyantipura, yang

merupakan ayah dari Dewi Amba. Sosok Raja Prabu Dharmamuka tidak

digambarkan melalui tindakan, tapi hanya digambarkan sebagai seorang raja dan

ayah yang memiliki keluarga bahagia. Salah satu potongan cerita yang

menggambarkan hal tersebut adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

37

Negeri Giyantipura adalah kerajaan kecil yang diperintah oleh Prabu

Dharmamuka. Raja memiliki tiga putri cantik jelita bernama Dewi Amba,

dewi ambika, dan Dewi ambalika. Selain itu, raja juga memiliki dua putra

bernama Wahmuka dan Arimuka. Keduanya berbadan tegap dan suka

berkelahi. Meskipun demikian, keduanya amat sayang terhadap saudara-

saudara perempuannya.

(Triatmoko, 2014:42)

2.2.11 Dewi Ambika dan Dewi Ambalika

Dewi Ambika dan Dwi Ambalika adalah dua orang putri anak Prabu

Dharmamuka, yang juga merupakan adik dari Dewi Amba. Keduanya digambarkan

sebagai putri yang lazim dan memiliki sikap akrab terhadap Dewi Amba. Potongan

cerita yang menggambarkan dua sosok tersebut adalah sebagai berikut.

―Ah, kakak sedang jatuh cinta,‖ goda Ambika dan Ambalika.

―Siapakah kiranya pemuda yang menambatkan sauh, menebarkan benih

asmara?‖

―Adik-adikku, jangan nakal!‖ balas Amba tersipu.

(Triatmoko, 2014:42)

2.2.12 Laki-laki Petani

Dalam novel Bisma Dewabrata dimunculkan tokoh seorang petani yang tinggal di

desa kecil di bawah kekuasaan Kerajaan Giyantipura. Tokoh petani ini merupakan

ayah dari tokoh yang cukup kuat berpengaruh pada cerita, yaitu Wulandari. Sosok

petani ini digambarkan sebagai laki-laki yang mudah tertipu, penjudi, dan penakut.

Beberapa potongan cerita yang menggambarkan sosok laki-laki ini adalah sebagai

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

38

Ketika melihat Dewabrata, petani itu bukannya senang, tapi malah semakin

ketakutan. Ampun ndoro, ampun! Saya sudah berusaha membujuk gendhuk,

tapi dia keras kepala.‖

Petani itu menjatuhkan diri berlutut dan menciumi kaki Dewabrata. Dengan

sigap Dewabrata menarik pundak petani itu dan membuatnya berdiri. Lihat

baik-baik! Saya bukan orang yang kamu kira,‖ kata Dewabrata.

(Triatmoko, 2014:69)

―Bapak dibujuk oleh kaki tangan Bupati untuk bermain judi. Mula-mula

bapak menang. Tapi lama kelamaan selalu kalah sampai harta benda kami

habis. Meskipun begitu Bapak tetap tidak bisa berhenti sampai akhirnya harus

hutang pada Bupati. Tentu saja kami tidak bisa membayarnya. Diri saya lah

yang akhirnya dijadikan sebagai pengganti. Saya bingung harus bagaimana,‖

kata Wulandari. Matanya yang bulat kembali basah oleh air mata.

(Triatmoko, 2014:71)

2.2.13 Wulandari

Wulandari adalah seorang gadis desa cantik yang teraniaya karena akan

dijadikan pembayaran hutang atas ayahnya, seorang petani. Wulandari digambarkan

sebagai sosok yang tangkas tetapi feminim. Kelak, Wulandari akan menjadi prajurit

di Kerajaan Astinapura dan berubah menjadi Dewi Bumi. Beberapa potongan cerita

yang menggambarkan sosok Wulandari adalah sebagai berikut.

Wulandari mengangguk paham. Gadis itu selain cantik ternyata juga berbakat

sebagai seorang pendekar. Gerakannya gesit dan luwes. Sejak semula ketika

mengayun tubuh gadis itu ke atas pelana kudanya Dewabrata sudah sadar

akan kelebihannya ini. Maka, dia tidak ragu untuk mengajarkan ilmunya.

(Triatmoko, 2014:80)

Ingin rasa hati Wulandari berlari dan menyapa Dewabrata. Namun, tidak

mungkin itu dilakukan dihadapan sedemikian banyak orang. Apa kata mereka

nanti? ―Oh, Dewabrata, seandainya saja aku dilahirkan sebagai seorang putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

39

raja,‖ keluhnya dalam hati. Dia tidak menyesali keberadaannya. Yang

dikeluarkannya adalah bahwa hatinya tertambat pada seorang Putra Raja.

Mana mungkin dia menyeberangi jurang menganga di antara mereka berdua.

Hidup sungguh tidak adil. Wulandari tahu bahwa kecantikan dan

kegagahannya senantiasa menjadi buah bibir diantara prajurit istana. Dia tahu

pula bahwa Patih Mahesa Kara diam-diam kepadanya. Mengapa dia terus

menerus hanya memikirkan Dewabrata, meskipun dia tahu bahwa tidak

mungkin dia mendapatkan cintanya?

(Triatmoko, 2014:147-148)

2.2.14 Kanjeng Bupati Danureja

Danureja adalah seorang bupati di bawah kerajaan Giyantipura yang

kemudian mendapatkan posisi Patih di Kerajaan Sobalabura. Danureja digambarkan

sebagai seorang laki-laki yang mata keranjang, licik, dan ingkar janji. Berapa

potongan cerita yang menggambarkan sosok bupati danureja atau Patih danureja

adalah sebagai berikut.

―Aku tidak butuh keping emasmu. Yang kumau adalah gadis itu! Pengawal!

Tangkap mereka!‖ perintahnya. Belasan prajurit mengepung Dewabrata dan

Wulandari dengan puluhan panah beracun mengarah pada mereka.

―Sekarang kelihatan niat burukmu. Kamu memang tidak layak menjadi

junjungan dan panutan. Aku masih memberi kesempatan sekali lagi untuk

menarik semua prajurit ini,‖ kata Dewabrata dengan tenang. Diam-diam dia

kagum dengan keberanian wulandari yang sama sekali tidak menunjukkan

rasa getarnya.

(Triatmoko, 2014:90)

Bupati danureja sungguh tidak bisa menjawab pertanyaan itu, karena memang

tidak tahu jawabannya. Hiasan patung dewi bumi adalah hal yang biasa

ditemukan di mana-mana. Makanya yang cerdik menangkap ada sesuatu yang

barangkali bisa dimanfaatkan demi kepentingannya.

―Kalau tuan putri memberi kesempatan pada saya, barangkali saya bisa

membantu memberi penjelasan.‖

(Triatmoko, 2014:124-125)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

40

Bupati danureja mencoba dengan cepat mencari siasat untuk memancing

keterangan terlebih dahulu dari Dewi Amba.

(Triatmoko, 2014:125)

2.2.15 Prabu Citramuka

Seorang raja muda yang berparas elok, bijak, dan berjiwa kesatria. Raja yang

memimpin Kerajaan Sobalapura ini diceritakan belum memiliki pendamping

sehingga berminat untuk meminang dewi Amba atas hasutan danureja. Beberapa

potongan cerita yang menggambarkan sosok Prabu Citramuka adalah sebagai berikut.

―Apakah memang ada putri sedemikian mempesona seperti yang kamu

gambarkan?‖ tanyanya hampir tidak percaya.

(Triatmoko, 2014:118)

―Terus terang saya merasa penasaran dan ingin mencoba. Sebenarnya saya

bisa langsung datang sendiri. Tetapi mungkin lebih baik kalau kamu mencari

keterangan terlebih dahulu, sambil membawa beberapa hadiah untuk putri

itu.‖

(Triatmoko, 2014:119)

Ketika Prabu Citramuka tiba di Kerajaan Giyantipura, dewi Amba sudah

mulai mau keluar dari kamarnya. Wajahnya kusut. Matanya masih

membengkak karena terlalu banyak mengeluarkan air mata. Prabu Citramuka

yang melihat dewi Amba dalam keadaan seperti itu menjadi amat iba hatinya.

Berlawanan dengan anjuran bupati danureja, dia sama sekali tidak ingin

memanfaatkan kehancuran hati dewi Amba untuk merebut perhatian Putri

jelita itu kepadanya. Jiwa ksatrianya lebih terdorong untuk berusaha

membantu supaya Dewi Amba bisa bangkit kembali dari kehancuran hatinya.

(Triatmoko, 2014:128)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

41

2.2.16 Patih Mahesa Kara

Seorang pemimpin pasukan dari Kerajaan Astinapura yang memiliki keahlian

strategi perang. Digambarkan sebagai sosok yang tangguh. Salah satu potongan cerita

yang menggambarkan sosok Patih Mahesa Kara adalah sebagai berikut.

Seperti sudah diduga, pasukan Patih Danureja memang sudah kehilangan daya

juangnya. Dengan mudah mereka dibuat kocar-kacir oleh pasukan

penggempur Patih Mahesa Kara. Banyak yang berusaha melarikan diri dan

meninggalkan barisannya. Namun, mereka dipaksa untuk berlari ke tengah

arena, sementara lapisan kedua dari pasukan Mahesa Kara bergerak cepat

menutup semua jalan keluar.

(Triatmoko, 2014:187)

2.2.17 Rangkuman Tokoh

Demikian hasil analisis tokoh dan penokohan novel Bisma Dewabrata karya

B.B. Triatmoko, SJ. Dari hasil analisis di atas, terlihat tokoh utama yaitu Bisma

seorang putra mahkota yang memilih untuk tidak menjadi raja Astinapura dan tidak

memiliki keturunan oleh sebab pengabdiannya terhadap Kerajaan Astinapura.

Musuh-musuh Bisma adalah Dewi Durgandini, Prabu Sentanu, Prabu Danureja, dan

Dewi Amba. Tokoh-tokoh pembantu Bisma adalah Wulandari, Rama Bargawa,

Angin Selaksa, dan Padang Buana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

42

2.3 Alur

Sudjiman (1988: 30-36) mengungkapkan bahwa terdapat struktur alur yang

meliputi: (1) paparan (exposition), (2) rangsangan (inceting moment), (3) gawatan

(rising action), (4) tikaian (conflict), (5) rumitan (complication), (6) klimaks (climax),

(7) leraian (falling action), dan (8) selesaian (denovement).

Berikut ini adalah struktur alur yang terdapat dalam novel Bisma Dewabrata.

2.3.1 Paparan

Paparan adalah penyampaian informasi kepada pembaca (Sudjiman, 1988:

32). Kutipan cerita yang merupakan paparan dalam novel Bisma Dewabrata adalah

sebagai berikut.

Di antara kabut dan tanah basah, ketika fajar baru saja merekah, dan embun

pagi masih terasa segar, di tepi sungai suci, seorang bayi laki-laki lahir.

Kelahirannya dinamakan sebagai pedang bermata dua, pembawa kutuk dan

berkat buat semesta. Ibundanya meninggal setelah melahirkan, diiringi tangis

diam ayahandanya, prabu sentanu. Dia diberi nama Dewabrata, yang artinya

kesayangan para dewa

Dewabrata tumbuh sebagai anak yang cerdas dan berkemauan kuat. Dia tidak

banyak bicara, tetapi berkata lewat kilatan sinar matanya. Dia berjalan dengan

kepala tegak, mata memandang jauh ke depan, melihat apa yang tidak bisa

dimengerti banyak orang. Setiap makhluk ada di dunia bukan karena

kebetulan, pikirnya. Masing-masing memiliki cerita yang harus diselesaikan.

Cerita aku adalah kisah seorang anak raja. Kelak aku harus menggantikan

Ayahanda Prabu, meski hatiku lebih suka berada di alam bebas, mengukir

malam dengan semedi, menghias yang dengan ilmu dan kesaktian. Dan

diantaranya aku bisa bercanda dengan anak-anak desa atau menyelinap ke

tengah hutan. (Triatmoko, 2014:12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

43

2.3.2 Rangsangan

Rangsangan adalah tahapan alur ketika muncul kekuatan, kehendak, kemauan,

sikap pandangan yang saling bertentangan dalam drama (Hariyanto, 2000: 38).

Kutipan cerita yang merupakan rangsangan dalam novel Bisma Dewabrata adalah

sebagai berikut.

Hal apakah yang bisa menghancurkan persaudaraan sedemikian kejam

sehingga sesama saudara saling membunuh dan menikam? Bisakah hati

manusia sedemikian membatu sehingga menghancurkan akar keberadaannya

sendiri? Pertanyaan-pertanyaan itu terlalu sulit baginya untuk dipecahkan, dan

dia harus menemukan jawabannya sebelum segalanya terlambat untuk diubah.

Akan tetapi, siapakah dia sehingga bisa mengalihkan roda nasib yang sudah

digariskan?

(Triatmoko, 2014:15)

Ketika Dewabrata tersadar, pusaran air itu lenyap dari hadapannya, dan di

telapak tangannya tergambar sekuntum bunga utpala berwarna biru muda.

Aku harus menemukan kediaman dewi bumi, tekadnya.

(Triatmoko, 2014:17)

―Ayahanda, izinkan hamba untuk mengembara,‖ pinta Dewabrata keesokan

harinya kepada prabu sentanu. Dia tidak berani menceritakan pengalamannya

di tepian sungai suci.

(Triatmoko, 2014:17)

2.3.3 Gawatan

Gawatan yaitu peristiwa yang ditimbulkan oleh munculnya keinginan, pikiran,

prakarsa dari seorang tokoh cerita untuk mencapai tujuan tertentu. Akan tetapi, hasil

dari prakarsa itu tidak pasti sehingga menimbulkan kegawatan (Sumardjo dan Saini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

44

1985: 143). Kutipan cerita yang merupakan gawatan dalam novel Bisma Dewabrata

adalah sebagai berikut.

Tiba-tiba dari balik kerimbunan pepohonan dia mendengar suara gadis

melantunkan lagu berirama gembira. Suaranya merdu di telinga. Dan sebentar

kemudian pemilik suara itu muncul dihadapan Dewabrata.

(Triatmoko, 2014:32)

―Namaku Dewi Amba, siapakah engkau dan mengapa berada di hutan

Kerajaan kami?‖ tanyanya.

―Aku Dewabrata, seorang pengembara. Aku tidak tahu kalau hutan ini milik

raja. Aku tersesat.‖ Dewabrata mengalihkan pandangannya ke tempat lain,

tidak berani dia terus menatap sepasang Mata yang menggetarkan hatinya itu.

(Triatmoko, 2014:33)

―Apakah Ini Cinta?‖ tanyanya dalam hatinya. Perlahan dia menuntun kuda

putihnya berjalan meninggalkan hutan.

(Triatmoko, 2014:39)

2.3.4 Tikaian

Tikaian atau konflik adalah munculnya perselisihan yang diakibatkan oleh

adanya dua kekuatan yang bertentangan (Sudjiman, 1988: 34-35); satu di antaranya

diwakili oleh manusia atau pribadi yang biasanya menjadi protagonis dalam cerita.

Kutipan cerita yang merupakan tikaian dalam novel Bisma Dewabrata adalah sebagai

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

45

―Bunga utpala!‖ seru Dewabrata tertahan. Dia teringat akan pengalamannya di

tepi sungai suci. Rupanya pusaran air yang dulu dilihatnya dalam semedinya

menunjuk pada tempat di mana sekarang ini dia berada. Hanya bedanya, dulu

dia melihat seorang wanita cantik yang memegang bunga itu, bukan sebuah

arca.

―Ya, bunga sakti utpala yang dibawa oleh Dewi bumi. Aku mendapatkannya

ketika dulu aku mudah seperti kamu. Tetapi perhatikanlah! Hanya tinggal satu

kelopak bunga itu yang masih segar. Yang lain sudah mengering. Sewaktu

aku memperolehnya, setiap kelopak bunga itu bersinar biru menyegarkan.

Namun, karena kesalahanku sendiri, aku mengumbar rasa marah dan dendam

ke mana-mana. Setiap kali aku menumpahkan darah seorang Ksatria, satu

kelopak bunga itu akan mengering. Satu yang masih tersisa itu adalah dirimu.

Ambilah dan makanlah. Itu diberikan Dewata kepadamu. Kalau tidak, kamu

sudah mati di tanganku.‖

(Triatmoko, 2014:110-111)

2.3.5 Rumitan

Rumitan adalah perkembangan dari gejala mulai tikaian menuju klimaks

cerita, klimaks tercapai apabila rumitan mencapai puncak kehebatannya. Rumitan

mempersiapkan pembaca untuk menerima seluruh dampak dari klimaks (Sudjiman,

1988: 35). Kutipan cerita yang merupakan rumitan dalam novel Bisma Dewabrata

adalah sebagai berikut.

Dewabrata diam-diam menyelinap di antara banyak orang menuju ke

panggung yang dibangun persis di depan gerbang istana. Di sana, di atas

panggung, Dewabrata menyaksikan kekasih hatinya tersenyum bahagia. Di

sebelahnya duduk seorang raja muda yang tidak hentinya memandang wajah

dewi Amba dengan sinar mata penuh kasih sayang. Dewabrata mencoba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

46

mencari sinar Mata kekasih hatinya. Di sana dia menemukan bahwa sinar

mata yang memancarkan kebahagiaan itu sungguh Tulus dan murni.

Dewabrata tidak sampai hati untuk merusak kebahagiaan itu. Dia menelan

sendiri kepahitan yang dirasakannya. Dia mengurungkan niatnya untuk

bertanya kepada Dewi Amba. Lahan dia membalikan tubuhnya dan berjalan

pergi. Sementara itu, di sudut panggung ada seseorang yang memperhatikan

terus gerak-geriknya. Patih danureja tersenyum penuh kemenangan.

(Triatmoko, 2014:140-141)

Perlahan-lahan semangat hidupnya bangkit kembali. ―Aku tidak

membutuhkan seorang wanita untuk menemukan jadi diriku,‖ katanya pada

dirinya sendiri.

(Triatmoko, 2014:143)

2.3.6 Klimaks

Klimaks adalah bagian alur yang menunjukkan adanya pihak-pihak yang

berlawanan atau bertentangan, berhadapan untuk melakukan perhitungan terakhir

yang menentukan (Sumardjo dan Saini, 1985: 143). Kutipan cerita yang merupakan

klimaks dalam novel Bisma Dewabrata adalah sebagai berikut.

Sebelum matahari terbit, iringan pasukan berkuda itu berangkat dipimpin

sendiri oleh Dewabrata yang menaiki kuda putihnya. Sebenarnya Dewabrata

sendiri merasa segan untuk turut campur dalam persoalan negara seperti ini.

Kemurniaan hatinya membuat dia tidak lagi sampai hati menjatuhkan tangan

kekerasan pada makhluk ciptaan lain, apalagi sesama manusia. Hanya karena

permintaan Wulandari saja yang membangkitkan rasa penasarannya, di

samping bayangan wajah Dewi Amba yang muncul kembali dalam

semedinya. Dia merasa bahwa semuanya ini pasti ada kaitannya satu sama

lain.

(Triatmoko, 2014:183- 184)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

47

Lihat nyawanya terancam, patih licik itu segera meloncat ke arah kereta

perangnya dan menarik keluar dewi Amba yang dijadikan sanderannya.

―Ha...ha...ha.. Bunuhlah aku bersama dengan putri cantik ini. Lihatlah baik-

baik Dewabrata, siapa yang ada di depanmu ini.‖

(Triatmoko, 2014:187-188)

―Hidupku adalah pilihanku. Kamu tidak ada urusan dengan pilihanku. Amba,

apa arti semuanya ini?‖ tanya pada diri hamba yang kini terisak antara haru

dan rasa berdosa. Wajah Dewabrata yang bersinar penuh keagungan

menyadarkan dirinya bahwa sebenarnya dia amat mencintai pemuda itu.

Wulandari terpaksa menahan senjatanya. Dia tidak sampai hati melukai hati

Dewabrata seandainya dia melepaskan anak panahnya yang pasti juga akan

mengenai dewi Amba. Terdengar suara dewi Amba lirih.

Kanda Dewabrata, maafkan.aku. Aku telah ditipu oleh Patih jahat ini yang

mengatakan bahwa engkau sudah memilih wanita lain. Engkau bisa

merasakan getaran jiwa. Engkau bisa tahu bahwa aku berkata sejujurnya. Aku

amat mencintaimu.‖

(Triatmoko, 2014:188-189)

.... Pada saat itulah dia melihat patih danureja menggerakkan senjata

rahasianya, sebuah keris bermuka ular, langsung dilemparkan ke arah

dadanya. Dewabrata membiarkan saja keris itu melaju ke arahnya. Kali ini

kematian adalah kehendaknya.

―Crattt!‖ terdengar bunyi keras menembus tubuh.

Wulandari tergeletak jatuh dalam pangkuan Dewabrata dengan keris

menancap dipunggungnya. Ketika melihat senjata rahasia itu melaju ke arah

Dewabrata, wulandari tanpa pikir panjang lagi meloncat menghadang keris itu

dengan tubuhnya. Pada saat yang bersamaan terdengar jerit menyayat dari

patih danureja yang terbelah tubuhnya oleh kapak sakti rama bargawa yang

dilemparkan dari arah belakangnya.

(Triatmoko, 2014:189-190)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

48

Tiba-tiba halilintar menggelegar disertai suara gemuruh membahana. Tubuh

Wulandari terangkat perlahan mengikuti cahaya yang turun dari langit

terbuka.

Mendadak Wulandari lenyap dan berganti dengan dewi bumi yang tersenyum

kepada Dewabrata sambil memberikan serumpun bunga utpala.

Barulah terbuka mata hati Dewabrata. Wulandari sebenarnya adalah

penjelmaan dewi bumi yang dicarinya. Dia mengira bahwa dirinyalah yang

mencari cinta, tetapi ternyata cinta itu berada dekat dengan dirinya. Bukan dia

yang mencari, tetapi cinta itulah yang menuntunnya untuk menemukannya.

Cinta itulah yang mengorbankan diri supaya dia bisa menemukan jalan

hidupnya.

(Triatmoko, 2014:190-191)

2.3.7 Leraian

Leraian adalah bagian struktur alur sesudah tercapai klimaks dan krisis,

merupakan peristiwa yang menunjukkan perkembangan lakuan ke arah selesaian

(Hariyanto, 2000: 39). Kutipan cerita yang merupakan leraian dalam novel Bisma

Dewabrata adalah sebagai berikut.

Barulah terbuka mata hati Dewabrata. Wulandari sebenarnya adalah

penjelmaan Dewi Bumi yang dicarinya. Dia hanya mengira bahwa hanya

dirinyalah yang mencari cinta, tetapi ternyata cinta itu berada dekat dengan

dirinya. Bukan dia yang mencari, tetapi cinta itulah yang menuntunnya untuk

menemukannya. Cinta itulah yang mengorbankan diri supaya dia bisa

menemukan jalan hidupnya.

(Triatmoko, 2014:191)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

49

2.3.8 Selesaian

Selesaian adalah bagian akhir atau penutup cerita. Selesaian boleh jadi

mengandung penyelesaian masalah yang melegakan (happy ending), boleh jadi juga

mengandung penyelesaian masalah yang menyedihkan; misalnya si tokoh bunuh diri.

Ada juga selesaian yang pokok masalahnya tetap menggantung tanpa pemecahan,

tanpa ada penyelesaian masalah dalam keadaan yang penuh dengan ketidakpastian,

ketidakjelasan, atau pun ketidakpahaman (Sudjiman, 1988: 35-36). Kutipan cerita

yang merupakan selesaian dalam novel Bisma Dewabrata adalah sebagai berikut.

Dewi Amba melanjutkan perjalanan ke sobalapura. Hancur hatinya.

Dewabrata tidak mau melepaskan sumpahnya. Setiba di sobalapura.

Citramuka menolaknya, karena hati Dewi Amba sudah tidak lagi untuknya.

Dalam kesedihannya, dewi Amba mengakhiri hidupnya sendiri.

Dewabrata melanjutkan hidup sebagai ksatria Brahmana. Ketika adik adik

tirinya telah dewasa, dia melepaskan tahta kerajaan kepada mereka. Kelak

dalam perang Agung Bharata Yudha, dia bertemu kembali dengan roh Dewi

Amba dalam diri seorang pendekar wanita bernama dewi Srikandi yang

pandai memanah seperti Wulandari.

Kepada Srikandi dia menyerahkan dirinya dan gugur di ujung anak panahnya.

Sebelum menutup mata, dia menyaksikan bahwa kebenaran menang atas

keserakahan, kedamaian menyelimuti muka bumi. Dia mati bahagia.

(Triatmoko, 2014:192)

2.3.9 Rangkuman Alur

Demikian hasil analisis alur novel Bisma Dewabrata karya B.B. Triatmoko.

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa cerita ini bergerak atas dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

50

motif tokoh utama yaitu Bisma yang mencari kasih sayang dari ibu kandungnya

sehingga ia memutuskan untuk pergi mengembara, keluar dari istana, dalam

pencarian kasih sayang ibunya yang disimbolkan oleh bunga utpala. Dalam

pengembaraannya Dewabrata berjumpa dengan Dewi Amba yang dikiranya bisa

menggantikan kasih sayang ibunya. Akan tetapi, Dewi Amba tidak menjaga kesetiaan

yang telah diberikan oleh Bisma kepadanya. Oleh sebab itu, Dewi Amba tidak

menjadi tujuan akhir Dewabrata. Selain dengan Dewi Amba, ibu tirinya, Dewi

Durgandini mempermalukan Dewabrata di muka umum Kerajaan Astinapura, dengan

rasa ketidakberdayaan dan kesepian akhirnya Dewabrata memutuskan untuk tidak

menjadi raja Astinapura serta tidak memiliki keturunan. Pada akhirnya, Dewabrata

menemukan kasih sayang dari ibunya dari keputusannya memilih untuk menjadi

seorang pelayan Kerajaan Astinapura.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

51

BAB III

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA

DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA KARYA B.B. TRIATMOKO, S.J.

3.1 Pengantar

Di dalam bab ini dianalisis tentang struktur kepribadian tokoh utama dalam

novel Bisma Dewabrata karya B.B. Triyatmoko, S.J. berdasarkan psikoanalisis.

Tokoh utama yang dimaksud adalah Bisma Dewabrata. Hal tersebut karena tokoh

Bisma Dewabrata muncul di semua bagian cerita dalam novel Bisma Dewabrata.

3.2 Struktur Kepribadian

Pada tahun 1923, Freud mengemukakan dalam bukunya The Ego and The Id

pandangannya mengenai struktur kepribadian, yaitu terdiri dari tiga bagian yang

tumbuh secara kronologis: Id, Ego, dan Superego (Hartono, 2003:2.3).

3.2.1 Id

Menurut Palmquist (2005:105), id ialah bagian bawah sadar psikis yang

berusaha memenuhi dorongan naluriah dasar. Faal id ini menaikan prinsip kehidupan

yang asli atau pertama yang oleh Freud dinamakan prinsip kesenangan (pleasure

principle) dari prinsip kesenangan ini membebaskan seseorang dari jumlah

ketegangan sehingga menjadi lebih sedikit dan untuk menekannya menjadi tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

52

(konstan) (Hall, 1995:30). Berikut ini adalah kepribadian tokoh utama yang

mencerminkan id.

Kelahirannya diramalkan sebagai pedang bermata dua, pembawa kutuk dan

berkat bagi semesta. Ibundanya meninggal setelah melahirkannya, diiringi

tangis diam ayahandanya, Prabu Sentanu. Dia diberi nama Dewabrata, yang

artinya kesayangan para Dewa.

Ceritaku adalah seorang anak raja. Kelak aku harus menggantikan Ayahanda

Prabu, meski hatiku lebih suka berada di alam bebas, mengukir malam dengan

semadi. Menghias siang dengan ilmu dan kesaktian. Dan di antaranya aku bisa

bercanda dengan anak-anak desa atau menyelinap ke tengah hutan. Seorang

raja bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, tetapi dia dibelenggu oleh

keinginnya sendiri. Malam hanya akan menjadi sederetan kebosanan. Siang

akan dipenuhi ketakutan. Di antaranya dia hanya akan bertemu dengan

kepalsuan. Orang-orang akan berlomba-lomba menyenangkan hatinya, meski

dia tahu mereka sebenarnya hanya berpikir tentang diri mereka sendiri, akan

apa yang bisa diperoleh sebagai imbalan. Aku tidak ingin menjadi raja,

katanya pada dirinya sendiri. Suatu malam bulan purnama, Dewabrata

bersemadi di tepi sungai suci. Dia berharap bisa bertemu dengan ibundanya

yang tidak pernah dikenalnya. Dia ingin bertanya mengapa dia dilahirkan

sebagai seorang anak raja, dan bukan sebagai anak petani biasa.

(Triatmoko, 2017:12-13).

―Begini. Ketika aku tadi mengejar Angin Selaksa, timbul keraguan dan

pertanyaan dalam dirimu. Aku adalah pantulan dari sisi jiwamu yang

menuntut kepastian. Oleh karena itu, aku muncul di hadapanmu.‖

―Dan siapakah Angin Selaksa itu?‖

―Aku tidak tahu bagaimana dia bisa muncul di sini. Yang kutahu adalah

bahwa dia muncul ketika jiwa merindukan sesuatu yang lama hilang dari

dirinya, sesuatu yang amat berarti baginya, tetapi dia tidak memilikinya lagi.‖

(Triatmoko, 2014:23

Berdasarkan kutipan di atas tergambar bahwa tokoh Bisma mengalami

kerinduan akan masa kecilnya yang disebabkan karena ia tidak memiliki seorang ibu

kandung yang mengasuh dalam masa pertumbuhan Bisma. Bisma merindukan akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

53

cinta dan kasih dari seorang ibu yang dengan tulus merawat serta mendidiknya

dengan kasih sayang. Selama di istana Bisma tidak merasa bahagia karena ia selalu

menemukan kepura-puraan dari berbagai macam orang yang ditemuinya di istana.

Maka itu Bisma lebih menyukai kehidupan di luar istana sebagai seorang rakyat biasa

dan menghabiskan waktunya untuk belajar dan bertapa.

―Begini. Ketika aku tadi mengejar Angin Selaksa, timbul keraguan dan

pertanyaan dalam dirimu. Aku adalah pantulan dari sisi jiwamu yang

menuntut kepastian. Oleh karena itu, aku muncul di hadapanmu.‖

―Dan siapakah Angin Selaksa itu?‖

―Aku tidak tahu bagaimana dia bisa muncul di sini. Yang kutahu adalah

bahwa dia muncul ketika jiwa merindukan sesuatu yang lama hilang dari

dirinya, sesuatu yang amat berarti baginya, tetapi dia tidak memilikinya lagi.‖

(Triatmoko, 2014:23)

Sejenak Dewabrata bimbang. Kalau mengikuti kata hatinya dia ingin tetap

berada di dekat Dewi Amba. Namun, dia ingin jujur terhadap Amba dan

kepada dirinya sendiri, bahwa kerinduan jiwanya menginginkan sesuatu yang

saat ini belum dimilikinya yakni kepastian. Sesuatu yang ada dalam jiwanya

orang akan ditentukan oleh pilihan-pilihannya.

(Triatmoko, 2014:62)

Berdasarkan kutipan di atas tergambar bahwa tokoh Bisma bertemu dengan

keinginan dirinya sendiri yang digambarkan pada Angin Selaksa. Kehadiran Angin

Selaksa disebabkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang muncul di hati Bisma yang

selama ini tidak terjawab bersama dengan harapan-harapan Bisma yang ingin

mendapatkan kasih sayang dari ibunya yang mulai memudar.

Seperti kala memulai perjalanannya, Dewabrata sering berjumpa kembali

dengan padang Buana dan Angin Selaksa dalam semedinya. Padang Buana

agak jarang menampilkan diri karena keraguan sudah amat jarang singgah di

hatinya. Sebaliknya, Angin Selaksa semakin kerap datang dan bercakap-cakap

dengannya. Lain dengan sebelumnya, kali ini angin selaksa banyak bicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

54

Dia bercakap tentang kerinduan Hati manusia untuk menemukan kedamaian,

damai dengan Dewata, damai dengan sesama, dan damai dengan dirinya

sendiri. Dia menunjukkan Kerinduan manusia akan cinta, dari mulai bayi

yang masih memerah, wajah-wajah melatih para pekerja, pelacur kota, raja-

raja dan penguasa, pembunuh, para brahmana dan petapa, semuanya

digerakkan oleh kerinduan yang sama. Hanya mereka mencari di tempat yang

berbeda, dan beberapa mencarinya di tempat yang keliru.

―Lihatlah! Apa yang terbaik dalam hidup ini tersedia semua bagi semua

orang, seperti kegembiraan, imajinasi, cinta kasih, persahabatan, dsb. Apa

yang terbaik dalam hidup ini tidak terletak pada kebesaran nama, tidak juga

pada jumlah harta yang dikuasai,‖ jelas angin Selaksa.

(Triatmoko, 2014:170-171)

Berdasarkan kutipan di atas kebahagiaan yang sejati yang diperoleh oleh

Bisma ialah bukan berdasarkan dari kekuasaan, harta, dan perempuan; melainkan

kemerdekaan pribadi dalam mencintai kehidupan.

Dengan demikian id tokoh utama yang tergambar dalam novel Bisma

Dewabrata karya B.B. Triatmoko, S.J. ialah pencarian kasih sayang seorang ibu yang

dirindukan.

3.2.2 Ego

Ego ialah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu

kepada objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip

kenyataan (Koeswara 1991:33-34).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

55

Ego merupakan pelaksana dari kepribadian, yang mengontrol dan memerintah

id dan Superego yang memelihara hubungan dengan dunia luar untuk kepentingan

seluruh kepribadian yang keperluaannya lebih luas (Hall, 1995:37). Berikut ini adalah

kepribadian tokoh utama yang mencerminkan ego.

Aku tidak ingin menjadi raja, katanya pada dirinya sendiri.

(Triatmoko, 2014:13)

... Aku harus menemukan kediaman Dewi Bumi, tekadnya.

(Triatmoko, 2014:17)

Berdasarkan dua kutipan di atas, Bisma meninggalkan istana dengan segala

kenyamanannya dan memutuskan untuk mengembara menuruti tekadnya dalam

menemukan bunga utpala yang terdapat pada kediaman Dewi Bumi.

Dia memejamkan mata lagi. Kali ini dia membayangkan burung-burung

terbang bebas di udara. Seperti keinginannya, burung-burung itu tercipta.

Bahkan, sebelum dia membuka matanya, dia sudah mendengar kicauannya.

Dia memejamkan mata lagi. Kali ini dia membayangkan gunung-gunung dan

bukit menghijau. Dan seperti apa yang diinginkannya, begitulah tercipta.

Pepohonan, batu, ikan di sungai, semuanya tercipta hanya dengan

memejamkan matanya.

(Triatmoko, 2014:25)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

56

Kutipan di atas menunjukkan bahwa ego Bisma berusaha mendamaikan

hatinya yang terluka dengan menciptakan kesadaran yang menurut Bisma

membahagiakan dan membuat dirinya merasa nyaman.

Dewabrata melanjutkan, ―Dendam di hatimu membuat dirimu tidak

manusiawi lagi. Ketidakadilan tidak bisa diperangi dengan kemarahan. Kalau

itu yang terjadi, hanya akan tersisa sebuah lubang besar di hati manusia

seperti sebuah tempayan yang tak berdasar, betapapun banyaknya air

dituangkan, hanya akan lewat begitu saja, dan menyisakan kekeringan yang

menyakitkan.‖

(Triatmoko, 2014:48)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Bisma menasihati Rama Bargawa akan

moralitas yang semestinya dilakukan oleh manusia dengan tidak membuat dendam

dan kemarahan. Pengampunan adalah suatu perbaikan dari diri sendiri untuk

menjalani kehidupan yang lebih baik.

―Jangan engkau menyalahkan aku. Seharusnya aku memang tidak berada di

tempat berdarah ini.‖

―Engkau sudah memilih untuk terlibat. Engkau tidak bisa terus menerus

menjadi penonton dan mencuci tangan dari semua ini. Engkau terlahir sebagai

seorang Kesatria. Adalah tugasmu untuk menumpas kejahatan.‖

―Apakah menumpas kejahatan harus dengan kekerasan?‖ sanggah Dewabrata.

―Apakah engkau punya pilihan lain?‖ balas Wulandari.

―Sudahlah Dik, masing-masing bertanggung jawab atas pilihan kita sendiri.

Aku masih merasa penasaran mengapa engkau memintaku untuk ikut dalam

pertempuran ini? Apakah engkau mau menunjukkan bahwa semua pilihanku

itu keliru?‖

(Triatmoko, 2014:185-187)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

57

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Bisma memberikan nasihat kepada

orang-orang di sekitarnya untuk hidup berdasarkan moral manusia yang baik adanya.

Oleh sebab itu, Bisma mencontohkan bagaimana dia memperbaiki dirinya dalam

menyelesaikan permasalahan dengan mencintai kehidupan.

Tadinya Dewabrata tidak mau mencampuri urusan keluarga petani itu.

Namun, melihat kesedihan dan kebingungan gadis malang itu, dia merasa

tidak tega untuk meninggalkan mereka begitu saja.

Sudahlah! Lebih baik kalian berdua pulang ke rumah. Nanti kalau mereka

datang akan saya coba bicara,‖ kata Dewabrata.

(Triatmoko, 2014:71)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Bisma sebagai seorang yang berkasta

kesatria yang pada dasarnya akan merasa enggan untuk mencampuri urusan keluarga

seseorang dikarenakan masalah pribadi. Namun, karena belas kasihan ia menolong

keluarga petani tersebut.

―Tidak! Jangan! Kasihani saya! Saya tobat. Demi Dewata Agung, saya tobat!‖

katanya sambil menangis seperti anak kecil. Pada dasarnya Dewabrata adalah

seorang yang welas asih. Dia sendiri agak menyesal karena kemarahannya

yang tidak terkendali menyebabkan kematian banyak orang. Seandainya dia

memiliki bunga ajaib utpala biru muda, tentu tidak akan dia lepas kendali

seperti ini. Namun, semuanya sudah terlanjur terjadi. Menghancurkan lebih

mudah daripada menghidupkan. Merusak lebih mudah daripada

membangkitkan kembali.

―Baiklah, engkau tidak ditakdirkan untuk mati di tanganku karena kebaikan

hati gadis yang semula hendak Kau Sakiti. Kalau kelak aku kembali dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

58

masih menemukan kejahatanmu, tidak ada ampun lagi kuberikan. Biarkan

mereka meratapi buah perbuatan mereka sendiri.‖

(Triatmoko, 2014:91-92)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Bisma sebagai seorang yang berkasta

kesatria memiliki rasa belas kasihan kepada musuhnya yang mengakibatkan Bupati

Danureja tidak dibunuh oleh Dewabrata karena ketidakadilan, ketamakan, dan

perbuatan asusila yang melecehkan keluarga petani tersebut.

Perlahan-lahan semangat hidupnya bangkit kembali. ―Aku tidak

membutuhkan seorang wanita untuk menemukan jadi diriku,‖ katanya pada

dirinya sendiri.

(Triatmoko, 2014:143)

Perlahan dikeluarkannya keris pusaka yang amat jarang dipakainya. Senjata

pusaka itu memancarkan sinar ungu yang menyilaukan mata. Diacungkannya

keris itu di atas kepalanya, dan dengan suara dalam dia berkata, ―Demi langit

tempat kediaman jiwaku, demi bumi yang melahirkan ragaku, aku bersumpah

untuk tidak akan menyentuh wanita seumur hidupku, sehingga tidak ada

keturunanku yang bisa menuntut tahta kerajaan astinapura.‖

(Triatmoko, 2014:150-151)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Bisma sebagai seorang putra mahkota

yang seharusnya memiliki calon ratunya akhirnya dia memilih untuk tidak menikah

agar tidak memiliki keturunan yang dapat memperebutkan takhta Kerajaan

Astinapura.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

59

―Dengarkan! Mulai hari ini aku, Dewabrata, putra mahkota kerajaan

Astinapura, melepaskan semua hak atas tahta dan memberikannya kepada

Citrasena, adikku.‖

―Tidak ada yang berani bicara. Banyak orang merasa sayang bahwa mereka

tidak akan bisa memiliki raja seperti Dewabrata. Namun, mereka hanyalah

rakyat biasa.

Dewabrata lalu memandang kearah ibu tirinya, ―Apakah ibu sudah puas

sekarang?‖ tanyanya. Dewi Durgandini memalingkan wajahnya ke arah lain

dan berkata, ―Belum! Bagaimana kalau kelak keturunanmu menuntut hak atas

Tahta itu?‖

Triatmoko, 2014:149-150)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Bisma yang seharusnya sebagai putra

mahkota telah memberikan gelar putra mahkotanya kepada adik tirinya, Citrasena.

Dengan demikian ego tokoh utama yang tergambar dalam novel Bisma

Dewabrata karya B.B. Triatmoko, S.J. ialah moralitas kemanusiaan yang sangat

dijunjung tinggi. Nilai tersebut adalah pilihan Bisma Dewabrata yang didasarkan

pada nilai kehidupan.

3.2.3 Superego

Superego ialah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan

yang sifatnya evaluatif (Koeswara, 1991:34-35). Menurut Kartono (1996:129)

superego adalah zat yang paling tinggi pada diri manusia, yang memberikan garis-

garis pengarahan ethis dan norma-norma yang harus dianut. Berikut ini adalah

kepribadian tokoh utama yang mencerminkan superego.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

60

Kelahirannya diramalkan sebagai pedang bermata dua pembawa kutuk dan

berkat buat semesta. … Ceritaku adalah kisah seorang anak raja. Kelak aku

harus menggantikan ayahanda prabu.

(Triatmoko, 2014:12)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Bisma diharuskan untuk menjadi

seseorang yang sangat berpengaruh dalam Kerajaan Astinapura. Sejak lahir ia telah

diwariskan sebagai putra mahkota di Kerajaan Astinapura.

Hati-dewa betapa tergetar menyaksikan kekuatan brahmana Sakti ini. Dia

menarik nafas menguatkan hatinya. Tidak mungkin dia mengalahkan

kesaktian brahmana ini. Akankah dia melawannya? Melawan berarti

mengantarkan nyawa, tidak melawan berarti melanggar kehormatannya.

Tetapi apalah arti kehormatan? Itu hanya sekadar cara manusia menutupi

ketakutannya. Hidup manusia seperti bunga rumput di padang yang sekarang

tumbuh besok layu dan hilang. Akan tetapi, dia mencintai kehidupan.

Kalaupun dia melawan, itu bukan karena mau mempertahankan kehormatan,

tetapi karena kehidupan, betapapun sederhananya harus dipertahankan.

(Triatmoko, 2014:50-51)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa kasta Bisma Dewabrata ialah seorang

kesatria yang sangat menjunjung tinggi kehormatan dan keadilan. Salah satu

kehormatan dari kesatria adalah selalu menerima tantangan dari lawannya untuk

bertarung sebab dalam pertarungan tersebut dipertandingkan harga diri seorang

kesatria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

61

―Tawaranmu menggoda, adinda. Namun, kekuatan hati ada batasnya. Sehari

aku tinggal, akan menjadi sepuluh hari, dan sepuluh hari akan menjadi seribu.

Aku akan kembali setelah aku tahu sungguh apa itu cinta. Aku biasa tidak

mudah membuat janji, karena sekali berjanji aku akan membawanya sampai

mati. Inilah janjiku padamu, bahwa tidak akan ada wanita lain yang bisa

menggantikan dirimu dihatiku.‖

(Triatmoko, 2014:63)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa kasta Bisma Dewabrata ialah seorang

kesatria yang sangat menjunjung tinggi janji yang telah dibuat. Disebabkan seorang

kesatria sejati akan terus teguh memegang ucapannya.

Aku... Aku aku ingin selalu berada dekat dengan,‖ katanya lirih. Dewabrata

menggigit bibir menahan rasa sesak di dadanya. Dia tahu apa apa yang

dimaksudkan Wulandari. Namun, dia tidak bisa menarik mundur sumpahnya.

―Aku tahu. Dan kini kita sudah bersama sebagai saudara. Kebahagiaan kita

tidak tergantung pada sesuatu atau seseorang, adikku. Kebahagiaan kita

terletak pada Kerinduan hati kita yang terdalam untuk memenuhi tujuan kita

diciptakan di dunia ini.‖ (Triatmoko, 2014:158)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa kasta Bisma Dewabrata ialah seorang

kesatria yang sangat menjunjung tinggi janji yang telah dibuat. Disebabkan seorang

kesatria sejati akan terus teguh memegang ucapannya.

Dari kutipan-kutipan di atas menunjukkan bahwa superego tokoh utama

dalam novel Bisma Dewabrata adalah Bisma seorang putra mahkota dari Kerajaan

Astinapura yang mengharuskannya untuk menjadi seorang raja. Bisma Dewabrata

memiliki kasta Kesatria yang diharuskan menjunjung tinggi kehormatan, akhlak, dan

memegang teguh janji yang telah diucapkan kepada seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

62

3.2.4 Rangkuman Struktur Kepribadian Bisma Dewabrata

Demikian hasil analisis struktur kepribadian novel Bisma Dewabrata

karya B.B. Triatmoko. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh

Bisma digambarkan melakukan tindakan dengan pertimbangan Id, Ego, dan

Superego. Id tokoh utama yang tergambar dalam novel Bisma Dewabrata karya B.B.

Triatmoko, S.J. ialah pencarian kasih sayang seorang ibu yang dirindukan. Ego tokoh

utama yang tergambar dalam novel Bisma Dewabrata karya B.B. Triatmoko, S.J.

ialah moralitas kemanusiaan yang sangat menjunjung tinggi nilai yang didasarkan

tentang hal mencintai kehidupan. Superego tokoh utama dalam novel Bisma

Dewabrata adalah Bisma seorang putra mahkota dari Kerajaan Astinapura yang

mengharuskannya untuk menjadi seorang raja. Bisma Dewabrata memiliki kasta

Kesatria yang diharuskan menjunjung tinggi kehormatan, akhlak, dan memegang

teguh janji yang telah diucapkan kepada seseorang.

Berdasarkan pembahasan, tokoh Bisma diketahui cenderungan lebih sering

menggunakan Ego-nya dalam mengambil keputusan yang dipilihnya. Meskipun

demikian, atas dasar tindakan yang dipengaruhi oleh Id, cerita di dalam novel Bisma

Dewabrata dapat berjalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

63

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penelitian berjudul ―Struktur Kepribadian Tokoh utama dalam Novel Bisma

Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J.‖ ini membahas dua masalah, yaitu (1)

struktur intrinsik yang meliputi tokoh, penokohan, dan alur yang terdapat dalam

novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J., dan (2) struktur kepribadian

tokoh utama dalam novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J. Dari

pembahasan yang sudah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Pertama, tokoh utama di dalam novel Bisma Dewabrata adalah Bisma. Hal itu

karena tokoh Dewabrata muncul di semua bagian cerita dan mempengaruhi setiap

jalannya cerita. Hasil analisis tokoh dan penokohan novel Bisma Dewabrata karya

B.B. Triatmoko, SJ. Dari hasil analisis di atas, terlihat tokoh utama yaitu Bisma

seorang putra mahkota yang memilih untuk tidak menjadi raja Astinapura dan tidak

memiliki keturunan oleh sebab pengabdiannya terhadap Kerajaan Astinapura.

Musuh-musuh Bisma adalah Dewi Durgandini, Prabu Sentanu, Prabu Danureja, dan

Dewi Amba. Tokoh-tokoh pembantu Bisma adalah Wulandari, Rama Bargawa,

Angin Selaksa, dan Padang Buana.

Berdasarkan struktur intrinsik alur, cerita dalam novel Bisma Dewabrata

menggunakan alur maju. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya peristiwa kilas balik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

64

atau flashback. Berdasarkan cerita yang terjadi, terdapat delapan bagian penting alur,

yaitu (1) paparan, (2) rangsangan, (3) gawatan, (4) tikaian, (5) rumitan, (6) klimaks,

(7) leraian, dan (8) selesaian. Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa

cerita ini bergerak atas dasar motif tokoh utama yaitu Bisma yang mencari kasih

sayang dari ibu kandungnya sehingga ia memutuskan untuk pergi mengembara,

keluar dari istana, dalam pencarian kasih sayang ibunya yang disimbolkan oleh bunga

utpala. Dalam pengembaraannya Dewabrata berjumpa dengan Dewi Amba yang

dikiranya bisa menggantikan kasih sayang ibunya. Akan tetapi, Dewi Amba tidak

menjaga kesetiaan yang telah diberikan oleh Bisma kepadanya. Oleh sebab itu, Dewi

Amba tidak menjadi tujuan akhir Dewabrata. Selain dengan Dewi Amba, ibu tirinya,

Dewi Durgandini mempermalukan Dewabrata di muka umum Kerajaan Astinapura,

dengan rasa ketidakberdayaan dan kesepian akhirnya Dewabrata memutuskan untuk

tidak menjadi raja Astinapura serta tidak memiliki keturunan. Pada akhirnya,

Dewabrata menemukan kasih sayang dari ibunya dari keputusannya memilih untuk

menjadi seorang pelayan Kerajaan Astinapura.

Kedua, tokoh utama dalam novel Bisma Dewabrata, yaitu tokoh Dewabrata,

digambarkan melakukan tindakan dengan pertimbangan Id, Ego, dan Superego. Id

tokoh utama yang tergambar dalam novel Bisma Dewabrata karya B.B. Triatmoko,

S.J. ialah pencarian kasih sayang seorang ibu yang dirindukan. Ego tokoh utama yang

tergambar dalam novel Bisma Dewabrata karya B.B. Triatmoko, S.J. ialah moralitas

kemanusiaan yang sangat menjunjung tinggi nilai yang didasarkan tentang hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

65

mencintai kehidupan. Superego tokoh utama dalam novel Bisma Dewabrata adalah

Bisma seorang putra mahkota dari Kerajaan Astinapura yang mengharuskannya

untuk menjadi seorang raja. Bisma Dewabrata memiliki kasta Kesatria yang

diharuskan menjunjung tinggi kehormatan, akhlak, dan memegang teguh janji yang

telah diucapkan kepada seseorang.

Berdasarkan pembahasan, tokoh Bisma diketahui cenderungan lebih sering

menggunakan Ego-nya dalam mengambil keputusan yang dipilihnya. Meskipun

demikian, atas dasar tindakan yang dipengaruhi oleh Id, cerita di dalam novel Bisma

Dewabrata dapat berjalan.

5.1 Saran

Setelah semua permasalahan dalam penelitian ―Struktur Kepribadian Tokoh

utama dalam Novel Bisma Dewabrata Karya B.B. Triatmoko, S.J.‖ ini terjawab,

penulis menyadari ada beberapa hal yang perlu penulis anjurkan bagi peneliti-peneliti

selanjutnya. Penulis berharap penelitian mengenai psikoanalisis dapat terus berlanjut

dan digali lebih dalam terutama dalam bidang dinamika kepribadian tokoh. Hal

tersebut mengingat psikoanalisis adalah salah satu pengembangan analisis sastra yang

memungkinkan bagi karya-karya Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

66

DAFTAR PUSTAKA

Darma, Budi. 2004. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pusat bahasa.

Djojosuroto, Kinati dan M. L. A. Sunaryati 2001. Penelitian Bahasa dan Sastra.

Jakarta:Cendekia

Enam Mimpi karya Chiung Yao (Kajian Psikoanalisis)‖. Skripsi tidak diterbitkan.

Surabaya: JBSA, Universitas Negeri Surabaya.

Endraswara, Suwandi. 2003. ―Metodologi Penelititan Sastra: Epistemologi, Model,

Teori, dan aplikasi”. Yogyakarta: Widyatama.

Freud, Sigmund. 2002. Psikoanalisis Sigmund Freud: A General Introduction to

Psychoanalysisi. Yogyakarta: Ikon Telatitera.

Fudyartanta, RBS. 2005. Psikologi Kepribadian Neo Freudianisme. Yogyakarta:

ZenithPublisher.

Hall, Calvin S. 1995. Freud Seks,Obsesi, Trauman, dan Kataris. Jakarta: PT. Pelapsat

Asa.

Hall, Calvin S. dan Gardner Lindzey. 1993. Teori-teori Psikodinamik (Klinis),

(penerjemah: A. Supratiknya). Yogyakarta: Kanisius.

Hardjana, Andre.1994. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

67

Hariyanto, P. 2000. Drama I (Diktat Mata Kuliah). Yogyakarta: Universitas

Universitas Sanata Dharma.

Indarti, Titik.2004. ―Sikap Perempuan Bali terhadap Tradisi, Adat, Agama, dan

Dominasi Laki-laki dalam novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini‖ Dalam

Prasasti Vol 54, Bulan Agustus 2004. Surabaya: UnesaPress

Jabrohim, Dkk. 2000.Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Kartono,

Kartini.

Mayasari, Irene Dwi. 2005. ―Tokoh Utama Mandar dalam Novel Cinta Seorang

Psikopat karya V. Lestari (Kajian Psikoanalisis)‖. Skripsi tidak diterbitkan.

Surabaya: JBSI, Universitas Negeri Surabaya.

Milner, Max. 1992. Freud dan Interpretasi Sastra, (penerjemah: Sri Widaningsih dan

Laksmi). Jakarta: Intermasa.

Minderop, Albertine. 2016. Psikologi Sastra: Karya Sastra Metode, Teori, dan

Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Nadjid, Moh. 2003. Apresiasi Prosa Fiksi. Surabaya: Unesa Press.

Niswah, Anis Choirun. 2003. ―Analisis Mimpi dan Realita Tokoh Aston dalam Novel

Pol karya Putu Wijaya: Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud‖. Skripsi tidak

diterbitkan. Surabaya: JBSA, Universitas Negeri Surabaya.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

68

Poduska, Benard. 2000. Empat Teori Kepribadian. Jakarta: Restu Agung.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2003. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan

Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahmawati, Tutik. 2005. ―Novel Imipramine karya Nova Riyanti Yusuf (Kajian

Psikoanalisis Sigmund Freud)‖. Skripsi tidak diterbitkan.Surabaya: JBSA,

Universitas Negeri Surabaya.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: PustakaPelajar.

Rubiyanti, Ellysa. 2005. ―Mimpi dan Dampak Mimpi bagi Tokoh Maya Amanita

dalam Novel Cala Ibi karya Nukila Amal.Skripsi tidak

diterbitkan.Surabaya: JBSA, Universitas Negeri Surabaya.

Satoto, Soediro. 1986. Metode Penelitan Sastra. Surakarta: Sebelas Maret

UniversityPress.

Satriya, Andik. 2003. ―Dinamika Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Melanie

karya V. Lestari (Tinjauan Psikologis)‖. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya:

JBSA, Universitas Negeri Surabaya.

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Triatmoko, B.B. 2014. Bisma Dewabrata. Yogyakarta: PT Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

69

Wellek, Rene & Austin Warren.1990. Teori Kesusastraan, (Penerjemah: Melani

Budianta). Jakarta: PT Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA …repository.usd.ac.id/34546/2/134114010_full.pdf · 2019. 5. 21. · STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BISMA DEWABRATA

70

BIOGRAFI PENULIS

R. Benny Pradipta, lahir di Pringsewu, Lampung Selatan pada tanggal 6

September 1993. Telah menempuh SDN 6 Pringsewu Utara (2006), SMP Xaverius

Pringsewu (2010), SMA Xaverius Pringsewu (2013), dan pada tahun 2013

melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi pada jurusan Sastra Indonesia di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Menyelesaikan pendidikan dengan tugas akhir yang

berjudul ―Struktur Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Bisma Dewabrata Karya

B.B. Triatmoko, S.J.‖. Kini penulis tinggal di Golo Baru, Pandeyan, Umbulharjo,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI