struktur kayu I

47
TUGAS STRUKTUR KAYU I Di Susun Oleh : 1. SYAFUTRI ASBINTARI [ 1213009 ] 2. HENDRIZAL [ 1213010 ] 3. NASRUL [ 1213008 ] Prodi : S 1 Teknik Sipil

description

struktur kayu I

Transcript of struktur kayu I

Page 1: struktur kayu I

TUGAS STRUKTUR KAYU I

Di Susun Oleh :1. SYAFUTRI ASBINTARI

[ 1213009 ]2. HENDRIZAL

[ 1213010 ]3. NASRUL

[ 1213008 ]

Prodi : S1 Teknik Sipil

Page 2: struktur kayu I

Material kayuKayu adalah hasil dari tumbuhan berupa

pohon dengan batang yang keras. Pohon yang menghasilkan kayu adalah pohon yang memiliki bagian-bagian sebagai berikut:1. Akar2. Batang3. Daun

Batang pohon inilah yang di sebut dengan kayu. Kayu sangat berguna bagi kehidupan manusia, seperti untuk: bahan bakar, bahan baku industri, konstruksi, transportasi, furniture, alat musik, alat olah raga, alat tulis dan barang-barang seni dll.

Page 3: struktur kayu I

Kayu merupakan salah satu bahan material struktur sudah lama dikenal oleh masyarakat kita. Kayu sebagai hasil utama hutan akan tetap terjaga keberadaannya selama hutan dikelola secara lestari dan berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan material struktur lain, material kayu memiliki berat jenis yang ringan dan proses pengerjaannya dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan ringan. Sebagai bahan dari alam, kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah pada konstruksi kayu (environmental friendly).

Page 4: struktur kayu I

ANATOMI KAYU

1. Hati kayu (Pith)2. Kayu teras (Heartwood)3. Kayu gubal (Sapwood)4. Lapisan kambium (Cambium

layer)5. Pengirim makanan (Bast)6. Kulit pohon (Bark)7. Lingkaran tahunan (Annular

ring)8. Lapisan musim gugur (Spring

growth)9. Lapisan musim semi (Autumn

growth)10. Penyimpan makanan

(Medularry rays)

Page 5: struktur kayu I

• Kulit kayu

Kulit kayu adalah bagian terluar dari batang pohon yang berfungsi melindungi batang kayu dari pengaruh luar, misalnya cuaca. Ada 2 lapisan kulit, yaitu kulit luar dan kulit dalam. Kulit jarang di gunakan dalam industri kayu.

• Kambium

Kambium adalah bagian terpenting pada tumbuhan untuk berkembang. Ke arah luar ia membentuk kulit baru dan ke dalam membentuk kayu baru. (kayu gubal)

• Kayu gubal

Kayu gubal adalah sel-sel kayu baru yang dibentuk oleh kambium. Kayu gubal ini berfungsi menyalurkan zat-zat makanan dari akar dan sebagai tempat penimbunan makanan. Oleh karena itu, bagian ini mempunyai sel pori yang besar.

Page 6: struktur kayu I

• Kayu teras

Kayu teras terbentuk oleh perubahan sel-sel kayu gubal yang sudah tua dan mengeras. Warna bagian kayu ini lebih gelap daripada kayu gubal.

• Hati kayu

Hati kayu merupakan kayu gubal awal yang terletak pada pusat lingkaran tahun. Bagian ini lunak karena merupakan kayu awal yang terbentuk oleh kambium

• Lingkaran tahunan

Pada kayu gubal dan kayu teras, akan tampak cincin-cincin lingkaran tumbuh tiap tahunnya (musim). Perbedaan kesuburan tumbuh pada musim penghujan dan musim kemarau akan tampak pada lingkaran ini, berupa perbedaan pori-pori yang tumbuh

Page 7: struktur kayu I

Secara mikrokopis, struktur kayu terlihat seperti gabus atau seperti sarang lebah, yang terdiri dari banyak sekali rongga dan dinding kayu. Kayu mengandung berbagai macam zat, seperti unsur karbohidrat dan non karbohidrat.

Page 8: struktur kayu I
Page 9: struktur kayu I

Kayu dapat dipotong dalam tiga sudut potong, yaitu:

A.Bidang Longitudinal

B.Bidang Radial

C.Bidang Tangensial

A

BC

Page 10: struktur kayu I

SIFAT-SIFAT KAYU

Beberapa sifat kayu yang penting, diantaranya:

Berat dan berat jenis Keawetan Tekstur Warna Sifat higroskopis

Page 11: struktur kayu I

Berat dan berat jenis

berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air, dan zat ekstraktif yang ada di dalamnya. Semakin padat jumlah zat kayu, berarti semakin sedikit rongga udara atau pori-pori kayu. Kayu mempunyai berat jenis berbeda-beda, berkisar antara 0,2 sampai dengan 1,28. umunya, makin tinggi berat jenis kayu, kayu akan semakin berat dan kuat.

keawetan

Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, serangga, dan hama tanaman.

Page 12: struktur kayu I

Tekstur

Tekstur adalah pola yang terlihat pada permukaan kayu. Tekstur sangat dipengaruhi oleh besar pori, warna kayu, dan ketegasan nuansa warna cincin tahun kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan ke dalam kayu bertekstur halus , sedang dan lebar.

warna

Kayu memiliki warna yang bermacam-macam, namun kecendrungannya berwarna coklat. Kadar pigmentasi warna kayu juga bermacam-macam, sehingga kita dapat melihat kayu berwarna coklat muda terang, coklat muda kehitaman, atau kemerahan.

Sifat higroskopis

Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Kemampuan menyerap dan melepaskan air ini di pengaruhi oleh kemampuan daya tampung air didalam rongga kayu dan kadar kelembaban lingkungannya.

Page 13: struktur kayu I

JENIS-JENIS KAYUMenurut jenisnya, pohon dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1.Pohon berdaun lebar, dengan ciri-ciri:

a. Umumnya berdaun lebar

b.Bertajuk lebar

c. Umumnya meranggas dalam musim kemarau

d.Pertumbuhanya lambat

e. Bentuk batangnya bercabang

f. Umumnya berkayu keras

Page 14: struktur kayu I

JENIS POHON BERDAUN LEBAR

Page 15: struktur kayu I

2. Pohon berdaun jarum, dengan ciri-ciri:

a. Umumnya berdaun seperti jarum

b. Berbentuk tajuk kerucut

c. Umumnya tidak mengugurkan daun

d. Pertumbuhan pohon cepat

e. Bentuk batang kurus

f. Umumnya berkayu lebih

lunak

Page 16: struktur kayu I

Kayu berdaun lebar mempunyai struktur sel kayu yang lebih lengkap daripada kayu berdaun jarum.

Kayu berdaun jarum tidak mempunyai pori-pori (sel pembuluh), melainkan trakeida, yang merupakan bagian terbesar dari volume kayu. Jumlah jenis kayu berdaun jarum di indonesia lebih kecil di bandingkan dengan jumlah kayu berdaun lebar.

Page 17: struktur kayu I

POHON BERDAUN JARUM (PINUS)

Page 18: struktur kayu I

KAYU DAMAR

Page 19: struktur kayu I

POHON TAIGA

Page 20: struktur kayu I

POHON MOMIJI

Page 21: struktur kayu I

POHON MAMPLE

Page 22: struktur kayu I

POHON PAKIS

Page 23: struktur kayu I

POHON ROSEMARY

Page 24: struktur kayu I

POHON KETAPANG KENCANA

Page 25: struktur kayu I

POHON ANGSANA TREE

Page 26: struktur kayu I

POHON ERITHRINA

Page 27: struktur kayu I

POHON PHOCOTE

Page 28: struktur kayu I

POHON AUTUMN

Page 29: struktur kayu I

Mengenal jenis kayu

Ciri-ciri fisik yang dijadikan dasar identifikasi jenis kayu:

– Warna dan Corak – Tekstur.– Arah serat– Kilap– Kesan raba– Bau– Kekerasan– Berat

Page 30: struktur kayu I

Warna / corakDibedakan menjadi: Gambar riap tumbuh

Tampil pada permukaan bidang tangensial jenis-jenis kayu tertentu yang mempunyai riap tumbuh yang jelas, seperti Jati, Sungkai, Mindi.

Gambar perakTampil pada permukaan bidang radial dari

jenis-jenis kayu yang memiliki jari-jari berukuran sangat lebar, seperti pada kayu Pasang.

Gambar pitaTampil pada permukaan bidang tangensial

jenis-jenis kayu tertentu yang mempunyai serat terpadu, seperti pada Meranti, Mersawa.

Gambar bergaris-garis atau coreng-morengTampil pada permukaan bidang tangensial

jenis-jenis kayu tertentu yang mempunyai warna bermacam-macam dan tidak teratur, seperti pada Sonokeling.

Page 31: struktur kayu I

Teksturadalah ciri kayu yang menunjukan kualitas permukaan kayu yang ditentukan oleh ukuran relatif dari sel-sel kayu yang menyusunnya.

BeratBerat kayu sangat tergantung kepada tebal dinding sel, rongga dalam kayu, kadar air dan kandungan zat ekstraktif.Berdasarkan berat jenisnya, berat kayu dapat dikelompokan menjadi:Sangat berat, apabila BJ kayu > 0.90,

misalnya kayu Eboni, Ulin.Berat, apabila BJ kayu 0.75 s/d 0.90,

misalnya kayu Bintangur, Bungur.Agak berat, apabila BJ kayu 0.60 s/d

0.75, misalnya kayu Durian, RaminRingan, apabila BJ kayu < 0.60,

misalnya kayu Terentang, Jabon.

Page 32: struktur kayu I

KekerasanPengukuran kekerasan kayu cukup dilakukan dengan cara menekankan kuku pada badan kayu.

Kekerasan kayu diklasifikasikan menjadi:Sangat keras, seperti kayu Keranji,

UlinKeras, seperti kayu SonokelingAgak keras, seperti kayu Meranti,

Jati Lunak, seperti kayu Jabon, Sengon.

Page 33: struktur kayu I

Bau Pada beberapa jenis kayu dapat

dibedakan dari baunya apabila kayu dalam keadaan segar:Bau zat penyamak : JatiBau Kamfer : KapurBau asam : UlinBau Terpentin : TusamBau Petai : SengonBau Bawang Putih : Kulim

Page 34: struktur kayu I

Jenis kayu yang ada dipasaran

Jati • Bungur Sungkai • Mahoni Mindi • Gofasa Mimba • Sonokeling Sono kembang • Nyirih Suren • Laban Bungur • Salimuli

Page 35: struktur kayu I

POHON JATI

Page 36: struktur kayu I

KAYU MERBAU

Page 37: struktur kayu I

KAYU MAHONI

Page 38: struktur kayu I

KAYU KAMPER

Page 39: struktur kayu I

KAYU MERANTI

Page 40: struktur kayu I

KAYU SONOKELING

Page 41: struktur kayu I

KAYU KELAPA SULAWESI

Page 42: struktur kayu I

KAYU SUNGKAI

Page 43: struktur kayu I

KELAS KUATBERAT JENIS KERING UDARA

KUAT LENTUR (Kg/Cm2) KUAT DESAK (Kg/Cm2)

I

II

III

IV

V

> 0,90

0,90 - 0,60

0,60 - 0,40

0,40 - 0,30

< 0,30

> 1100

1100 - 725

725 - 500

500 - 360

< 360

> 650

650 - 425

425 - 300

300 - 215

< 215

Tabel 1.1. Kelas Kuat Kayu Berdasarkan Berat Jenisnya.

Page 44: struktur kayu I

KONDISI KAYU MUTU A MUTU B

1. Kadar lengas kering udara 12 - 18 % < 300 %

2. Mata Kayu d1 < 1/6 h, d2 < 1/6 bd1 < 3,5 cm, d2 < 3,5 cmd1,2 = diameter mata kayuh = tinggi kayub = lebar kayu

d1 < 1/4 h, d2 < 1/4 bd1 < 5 cm, d2 < 5 cmd1,2 = diameter mata kayuh = tinggi kayub = lebar kayu

3. Wanvlak e1 < 1/10 b, e2 < 1/10 he1,2 = lebar/tinggi wanvlakh = tinggi kayub = lebar kayu

e1 < 1/10 h, e2 < 1/10 he1,2 = lebar/tinggi wanvlakh = tinggi kayub = lebar kayu

4. Miring arah serat tg a < 1/10 tg a < 1/10

5. Retak -retak hr < 1/4 b, ht < 1/5 b hr < 1/3 b, ht < 1/4 b

Tabel 1.3. Klasifikasi Mutu Kayu.

Page 45: struktur kayu I
Page 46: struktur kayu I
Page 47: struktur kayu I

Penutup• Pengenalan atas sifat-sifat fisik

dan mekanik akan sangat membantu dalam menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu. Diharapkan dengan memahami sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan semakin mengurangi ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga pemanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan (jenis-jenis yang belum dikenal umum) akan semakin meningkat.