Struktur Detail Internal Mikroprosesor

download Struktur Detail Internal Mikroprosesor

of 27

Transcript of Struktur Detail Internal Mikroprosesor

STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESORMakalah memenuhi salah satu tugas untuk mikroprosesor tahun akademik 2011/2012

Oleh: ANDREAS TOBERICK YAYAN FERDIAN ALFARISI YUNUS 08.04.0466 08.04.0457 08.04.0483

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA (S-1) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK INDONESIA BANJARMASIN 2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Mikroprosesor ini dengan judul Struktur Detail Internal

Mikroprosesor. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Mikroprosesor Program Studi Teknik Banjarmasin tahun akademik 2011/2012. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Informatika di STMIK-Indonesia

Banjarmasin, 19 Oktober 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Cover Depan Kata Pengantar Daftar Isi BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan Pembahasan 1.4 Ruang Lingkup 1.5 Teknik Pengumpulan Data 1.6 Sistematik Penulisan BAB II : STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR 2.1 Pengertian Mikroprosesor 2.2 Fungsi Mikroprosesor 2.3 Komponen-komponen dalam Mikroprosesor BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 1969 tim insinyur jepang dari sebuah perusahaan BUSICOM datang ke Amerika Serikat memesan beberapa buah IC untuk membuat kalkulator. Mereka datang ke Perusahaan INTEL dan Marcian Hoff adalah orang yang dapat melayani permintaan itu. Sebab ia adalah orang yang berpengalaman bekerja di bidang komputer. Marcian Hoff memberi saran agar digunakannya IC yang bekerja berdasarkan program sehingga menjadi lebih sederhana. Gagasan Marcian Hoff ini berhasil dan mikroprosesor pertama kali lahir. Untuk mewujudkan gagasan ini Marcian Hoff dibantu oleh Frederico Faggin. Dalam waktu sembilan bulan mereka sukses dan INTEL memperoleh hak-hak atas penjualan temuan IC itu. Pada tahun 1971 keluar mikroprosesor seri 4004 dengan data bus 4 bit dengan kecepatan 6000 operasi per detik. Tidak lama kemudian Perusahaan Amerika CTC meminta INTEL dan Texas Instrumen untuk membuat mikroprosesor 8 bit. Akhirnya pada tahun 1972 INTEL dan Texas Instrumen berhasil menciptakan mikroprosesor 8008 dengan memori 16 Kbyte, 45 instruksi, dan kecepatan 300000 operasi per detik. Mikroprosesor ini menjadi pendahulu bagi semua mikroprosesor masa kini. INTEL terus melakukan penelitiannya sehingga pada bulan April 1974 menghasilkan mikroprosesor 8080 dengan kemampuan memori

64 Kbyte dan 75 instruksi. Keberhasilan INTEL diikuti oleh MOTOROLA dengan ciptaannya mikroprosesor 8 bit seri 6800, 6820, dan 6850. Frederico Faggin meninggalkan INTEL membuat perusahaan sendiri diberi nama ZILOG dan pada tahun 1976 mengumumkan temuannya sebuah mikroprosesor seri Z-80. Mikroprosesor Z-80 dikembangkan dari rancangan mikrprosesor 8080. Mikroprosesor Z-80 kompatibel dan mampu menjalankan semua perintah yang ada pada 8080 sehingga Z-80 menjadi mikroprosesor yang tangguh pada waktu itu.

1.2 Identifikasi Masalah Sebuah mikroprosesor secara internal dapat digambarkan atau dianalisis secara detail, sehingga kita dapat melihat lebih jelas struktur internal sebuah mikroprosesor. Bagaimana sesungguhnya: 1. Struktur detail internal mikroprosesor. 2. Fungsi-fungsi komponen pendukungnya. 3. Interkoneksi antar komponen?

1.1 Tujuan Pembahasan Adapun tujuan pembahasan yang dapat diuraikan penulis adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah mikroprosesor tahun akademik 2011/2012.2. Untuk mengetahui pengertian mikroprosesor. 3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi komponen mikroprosesor.

4. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam Mikroprosesor.

1.1 Ruang Lingkup Ruang lingkup dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Pemahaman

tentang

mikroprosesor,

sistim

mikroprosesor,

dan

mikrokontroler dapat dijelaskan dengan baik dan benar2. Mikrokontroler dipahami sebagai sebuah sistim mikroprosesor. 3. Pemahaman Mikrokontroler sebagai one chip microcomputer dapat

dijelaskan dengan baik dan benar.4. Perkembangan mikrokontroler dapat dipelajari jenis dan macamnya

dari berbagai sumber.5. Jenis-jenis mikrokontroler dikumpulkan data sheetnya sebagai bahan

kajian.

1.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam pembuatan laporan ini penulis mengadakan metode Penelitian lapangan dengan cara : 1. Study pustaka Yaitu pengumpulan data data yang berupa pengertian sebagai dasar teori yang dilakukan dengan membaca buku. 2. Observasi Yaitu pengumpulan data dengan cara memperhatikan secara langsung tentang hal hal yang berkaitan dengan informasi yang diperlukan melalui internet dan media lain. 3. Interview Yaitu dengan cara wawancara atau bertanya langsung pada mahasiswa teknik elektro atau dosen yang berhubungan dengan informasi yang penulis butuhkan.

1.1 Sistematik Penulisan Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan proposal penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba

merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud dan tujuan penelitian, yang kemudian diikuti dengan ruanglingkup pembahasan, serta sistematika penulisan. BAB II: STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR Membahas mengenai perngertian mikroprosesor, fungsi mikroprosesor dan komponen-komponen dalam mikroprosesor BAB II: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini memuat kesimpulan dari penelitian ini dan saran untuk pengembangan sistem.

BAB II STRUKTUR DETAIL INTERNAL MIKROPROSESOR

21. Pengertian Mikroprosesor Mikroprosesor dalam perkembangan dunia

komputer digital disebut sebagai Central Processing Unit (CPU). Mikroprosesor diberi sebutan CPU karena fungsinya sebagai unit pemroses pusat. CPU bekerja sebagai pusat pemroses dan pengendali bekerjanya sistem komputer. Sebagai salah satu jenis chip dari berbagai jenis chip yang telah diproduksi, mikroprosesor sering juga diberi sebutan Microprocessor Unit (MPU). CPU atau MPU merupakan komponen utama dari sebuah komputer. Sebuah mikroprosesor secara internal dikonstruksi dari tiga bagian penting yaitu :1. Arithmetic Logic Unit (ALU), 2. Register Unit (RU), dan 3. Control Unit (CU)

Secara ilustratif konstruksi internal sebuah IC mikroprosesor dapat digambarkan seperti Gambar 1.

ALU adalah bagian yang bekerja melaksanakan operasi aritmetika dan operasi logika. Operasi aritmetika atau meliputi with operasi Carry),EPROM Chip

penjumlahan

(ADD

ADD

pengurangan (SUB atau SUB with Borrow), perkalian (MUL), dan pembagian (DIV). Sedangkan operasi logika meliputi operasi logika AND, OR, XOR, COMPLEMEN, NEGATE. Untuk mendukung pelaksanaan operasi pada ALU mikroprosesor membutuhkan sejumlah register. Register adalah sebuah memori tempat menyimpan data dan tempat menyimpan hasil operasi. Register khusus yang bekerja sebagai tempat penampung hasil operasi pengolahan pada ALU disebut Akumulator. CU mengendalikan aliran data pada bus data dan bus alamat, kemudian menafsirkan dan mengatur sinyal yang terdapat pada bus pengendali. Mikroprosesor sebagai sebuah chip tidak bisa bekerja sendiri. Mikroprosesor memerlukan unit lain yaitu unit memori dan unit I/O. Dengan menggabungkan

CPU, Memory Unit, dan I/O unit terbangun sebuah sistim yang disebut dengan sistim mikroprosesor. Gambar 2 menunjukkan blok diagram sebuah sistim mikroprosesor.

CPU bekerja mengatur pengendalian dan proses alih data yang terjadi dalam sistim mikroprosesor. Alih data berlangsung melalui saluran yang disebut dengan data bus. Alih data bisa terjadi dari memori ke CPU atau dari I/O ke CPU atau sebaliknya dari CPU ke memori atau dari CPU ke I/O. Alih data dari memori atau dari I/O ke CPU dikenal sebagai proses baca (READ). Alih data dari CPU ke memori atau alih data dari CPU ke I/O dikenal sebagai proses tulis (WRITE). Proses Read atau proses Write dikendalikan melalui saluran yang disebut dengan

Control bus. Bus alamat bekerja mengatur lokasi alamat memori atau I/O dari mana atau kemana data diambil atau dikirim. Komputer mikro adalah salah satu contoh jenis sistim mikroprosesor. Untuk membangun fungsi sebagai komputer mikro, sebuah mikroprosesor juga harus dilengkapi dengan memori, biasanya memori program yang hanya bisa dibaca (Read Only Memory = ROM) dan memori yang bisa dibaca dan ditulisi (Read Write Memory = RWM), dekoder memori, osilator, dan sejumlah peralatan input output seperti port data seri dan paralel. Sebuah komputer mikro dapat digambarkan seperti gambar 3. Jadi komputer mikro adalah sebuah sistim mikroprosesor.

Gambar 3 menunjukkan CPU bekerja bersama unit memori, unit I/O, peralatan input, dan peralatan output. Pokok dari penggunaan mikroprosesor program, adalah untuk data, melaksanakan membentuk

mengambil

kalkulasi, perhitungan atau manipulasi data, dan menyimpan hasil perhitungan pada peralatan penyimpan atau menampilkan hasil pada sebuah

monitor atau cetak keras. Pada komputer mikro Mikroprosesor berkomunikasi dengan memori dan port I/O juga menggunakan saluran yang disebut dengan bus. Bus ada tiga jenis yaitu bus data, bus alamat, dan bus kendali seperti terlihat pada gambar 3.

21. Fungsi Mikroprosesor Fungsi CPU adalah penjalankan program program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil instruksi instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah. Untuk memahami fungsi CPU dan caranya berinteraksi dengan komponen lain, perlu kita tinjau lebih jauh proses eksekusi program. Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi (execute). Siklus instruksi yang terdiri dari siklus fetch dan siklus eksekusi diperlihatkan pada gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3 Siklus instruksi

2.2.1

Siklus Fetch Eksekusi Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi dari

memori. Terdapatregister dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi selanjutnya, yang disebut Program Counter (PC). PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca instruksi. Instruksi instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register instruksi (IR). Instruksi instruksi ini dalam bentuk kode kode binner yang dapat diinterpretasikan oleh CPU kemudian dilakukan aksi yang diperlukan. Aksi aksi ini dikelompokkan menjadi empat katagori, yaitu :

CPU Memori, perpindahan data dari CPU ke memori dan sebaliknya.

CPU I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O dan sebaliknya. Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi aritmatika dan logika terhadap data.

Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan fungsi atau kerja. Misalnya instruksi pengubahan urusan eksekusi. Perlu diketahui bahwa siklus eksekusi untuk suatu instruksi dapat melibatkan lebih dari sebuah referensi ke memori. Disamping itu juga, suatu instruksi dapat menentukan suatu operasi I/O. Perhatikan gambar 3.4 yang merupakan detail siklus operasi pada gambar 3.3, yaitu :

Instruction Addess Calculation (IAC), yaitu mengkalkulasi atau menentukan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi. Biasanya melibatkan penambahan bilangan tetap ke alamat instruksi sebelumnya. Misalnya, bila panjang setiap instruksi 16 bit padahal memori memiliki panjang 8 bit, maka tambahkan 2 ke alamat sebelumnya.

Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau pengambil instruksi dari lokasi memorinya ke CPU.

Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa instruksi untuk menentukan jenis operasi yang akan dibentuk dan operand yang akan digunakan.

Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan alamat operand, hal ini dilakukan apabila melibatkan referensi operand pada memori.

Operand Fetch (OF), adalah mengambil operand dari memori atau dari modul I/O.

Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang diperintahkan dalam instruksi.

Operand store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi ke dalam memori.

Gambar 3.4 Diagram

2.2.1

Fungsi Interrupt Fungsi interupsi adalah mekanisme penghentian atau pengalihan

pengolahan instruksi dalam CPU kepada routine interupsi. Hampir semua modul (memori dan I/O) memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU. Tujuan interupsi secara umum untuk menejemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan modul modul I/O maupun memori. Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada CPU disamping itu kecepatan eksekusi masing masing

modul berbeda sehingga dengan adanya fungsi interupsi ini dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul. Macam macam kelas sinyal interupsi :

Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil eksekusi program. Contohnya: arimatika overflow, pembagian nol, oparasi ilegal.

Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini memungkinkan sistem operasi menjalankan fungsi tertentu secara reguler.

I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi error dan penyelesaian suatu operasi.

Hardware failure, adalah interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan paritas memori.

Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi instruksi instruksi lain. Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya maka modul ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor. Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang dijalankannya untuk menghandel routine interupsi. Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya kembali. Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkinan tindakan, yaitu interupsi diterima/ditangguhkan dan interupsi ditolak. Apabila interupsi ditangguhkan, prosesor akan melakukan hal hal dibawah ini :

1. Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan

menyimpan konteksnya. Tindakan ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan.2. Prosesor menyetel program counter (PC) ke alamat awal routine

interrupt handler. Gambar 3.5 berikut menjelaskan siklus eksekusi oleh prosesor dengan adanya fungsi interupsi.

Gambar 3.5 Siklus eksekusi instruksi dengan interrupt

Untuk sistem operasi yang kompleks sangat dimungkinkan adanya interupsi ganda (multiple interrupt). Misalnya suatu komputer akan menerima permintaan interupsi saat proses pencetakan dengan printer selesai, disamping itu dimungkinkan dari saluran komunikasi akan mengirimkan permintaan interupsi setiap kali data tiba. Dalam hal ini prosesor harus menangani interupsi ganda. Dapat diambil dua buah pendekatan untuk menangani interupsi ganda ini. Pertama adalah menolak atau tidak mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi ditangani prosesor. Kemudian setelah prosesor selesai menangani suatu interupsi maka interupsi lain baru di tangani. Pendekatan ini disebut pengolahan interupsi berurutan / sekuensial. Pendekatan ini cukup baik dan sederhana karena interupsi ditangani dalam ututan yang cukup ketat. Kelemahan pendekatan ini adalah metode ini tidak

memperhitungkan prioritas interupsi. Pendekatan ini diperlihatkan pada gambar 3.6a. Pendekatan kedua adalah dengan mendefinisikan prioritas bagi interupsi dan interrupt handler mengizinkan interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih dahulu. Pedekatan ini disebut pengolahan interupsi bersarang. Metode ini digambarkan pada gambar 3.6b.

Gambar 3.6 Transfer pengendalian pada interupsi ganda

Sebagai contoh untuk mendekatan bersarang, misalnya suatu sistem memiliki tiga perangkat I/O: printer, disk, dan saluran komunikasi, masing masing prioritasnya 2, 4 dan 5. Pada awal sistem melakukan pencetakan dengan printer, saat itu terdapat pengiriman data pada saluran komunikasi sehingga modul komunikasi meminta interupsi. Proses selanjutnya adalah pengalihan eksekusi interupsi mudul komunikasi, sedangkan interupsi printer ditangguhkan. Saat pengeksekusian modul komunikasi terjadi interupsi disk, namun karena prioritasnya lebih rendah maka interupsi disk ditangguhkan. Setelah interupsi modul komunikasi selesai akan dilanjutkan interupsi yang memiliki prioritas lebih tinggi, yaitu disk. Bila interupsi disk selesai dilanjutkan eksekusi interupsi printer. Selanjutnya dilanjutkan eksekusi program utama.

21. Komponen-komponen dalam Mikroprosesor CPU merupakan komponen terpenting dari sistem komputer. CPU adalah komponenpengolah data berdasarkan instruksi instruksi yang diberikan kepadanya. Dalam mewujudkan fungsi dan tugasnya, CPU tersusun atas beberapa komponen sebagai bagian dari struktur CPU, seperti terlihat pada gambar 3.1 dan struktur detail internal CPU terlihat pada gamber 3.2. CPU tersusun atas beberapa komponen, yaitu :

Arithmetic and Logic Unit (ALU), bertugas membentuk fungsi fungsi pengolahan data komputer. ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. Seperti istilahnya, ALU terdiri dari dua bagian, yaitu

unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing masing memiliki spesifikasi tugas tersendiri.

Control Unit, bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keselurahan mengontrol computer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi fungsi operasinya. Termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil instruksi instruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut.

Registers, adalah media penyimpan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data. Memori ini bersifat sementara, biasanya digunakan untuk menyimpan data saat diolah ataupun data untuk pengolahan selanjutnya.

CPU Interconnections, adalah sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal CPU, yaitu ALU, unit kontrol dan register register dan juga dengan bus bus eksternal CPU yang menghubungkan dengan sistem lainnya, seperti memori utama, piranti masukan/keluaran.

Gambar 3.1 Komponen internal CPU

Gambar 3.2 Struktur detail internal CPU

BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan Definisi Mikroprosesor1. Mikroprosesor berasal dari microprocessor, yang secara kasar dapat

diterjemahkan sebagai pemroses mikro atau mengolah mikro. Secara fisik, mikroprosesor adalah subuah keping (chip) kecil, yang dirancang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang cukup kompleks.2. Mikroprosesor adalah sebuah sirkuit terpadu yang dikemas pada

sekeping silicon yang tipis. sebuah prosesor berisi ribuan atau bahkan jutaan komponen ekuivalen transistor, yang masing masing saling terhubung oleh jalur aluminium yang sangat halus. semua transistor itu bekerja sama sama untuk menyimpan dan memanipulasi data, dengan demikian mikroprosesor dapat melakukan berbagai fungsi dan tugas yang bermacam macam. Fungsi Mikroprosesor Adalah sebagai pengontrol atau pengolah utama dalam suatu rangkaian elektronik. Mikroprosesor biasa disebut juga CPU (Central Processing Unit). Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh suatu program dalam kodekode bahasa mesin yang telah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah memori. Di dalam Mikroprosesor minimal terdiri dari rangkaian digital, register, pengolah logika aritmatika, rangkaiansekuensial. Karakteristik Mikroprosesor

Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :3. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang

terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.4. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang

digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.5. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori

yang dapat dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.6. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk

menuntun kerja mikroprosesor.7. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung

aplikasi tertentu seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya. Definisi Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukandan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data.

Fungsi Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk

mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut pengendali kecil dimana sebuah system elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponenkomponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

PERBEDAAN MIKROPROSESOR, MIKROKOMPUTER dan MIKROKONTROLER\ Perbedaan dari segi strukturnya Struktur mikroprosesor hanya memiliki single chip Strukrut mikrokomputer adalah mikroprossor dengan tambahan I/O dan mmori (ROM/RAM) Struktur mikrocontroler kombinasi antara CPU dengan I/O dengan level chip yang menghasilkan Single Chip Microkomputer (SCM) Perbedaan dari segi fungsi Mikrokontroler berfungsi sebagai suatu single chip computer. Dalam sebuah IC mikrokontroler telah terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface dan paralel interface, timer, interrupt controller, converter Analog ke Digital, dan lainnya (bergantung fitur yang melengkapi mikrokontroler tersebut). Mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central Processing Unit yang menjadi otak computer.

Mikrokomputer berfungsi sebagai Interkoneksi antara microprosesor (CPU) dengan memory memory utama dan antar muka input output (I/O interface) yang dilakukan dengan menggunakan system bus.

1.1 Saran Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, makalah ini tidaklah sempurna. Maka oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca akan penulis terima sebagai bahan acuan untuk penulis selanjutnya dalam pengerjaan karya ilmih.