Struktur Biji

23
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR BIJI Dosen: Dra. Nevrita, M.pd, M.Si Oleh: 1. Romy 140384205042 2. Sherly Sridailani 140384205016 3. Uji Rotoni 140384205054 4. Anggi Syaffitri 140384205077 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i

description

struktur biji

Transcript of Struktur Biji

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR BIJIDosen:Dra. Nevrita, M.pd, M.Si

Oleh:

1. Romy

1403842050422. Sherly Sridailani

1403842050163. Uji Rotoni

1403842050544. Anggi Syaffitri

140384205077PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJITANJUNGPINANGMEI 2015KATA PENGANTARPuji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami mampu merampungkan seluruh rangkaian kegiatan praktikum yang diwujudkan dalam bentuk Laporan Akhir. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing matakuliah anatomi tumbuhan, atas bimbingan dan arahan yang diberikan kepada kami, serta ucapan terima kasih kepada teman - teman yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian laporan ini.

Dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami memohon kritik dan saran yang membangun, agar pada pembuatan laporan selanjutnya bisa lebih baik. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Tanjungpinang, 28 Mei 2015PenyusunDAFTAR ISIiiKATA PENGANTAR

iiiDAFTAR ISI

1BAB I PENDAHULUAN

11.1 Latar Belakang

11.2 Tujuan Praktikum

2BAB II KAJIAN PUSTAKA

4BAB III METODE PRAKTIKUM

43.1 Waktu dan Tempat Praktikum

43.2 Alat dan Bahan

43.2.1 Alat

43.2.2 BAHAN

43.2.3 Cara Kerja

5BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

54.1 Hasil Pengamatan

64.2 Pembahasan

10BAB V PENUTUP

105.1 Kesimpulan

105.2 Saran

11DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBiji merupakan suatu organisme yang teratur, rapi dan mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Struktur dari biji memiliki hubungan yang sangat erat dengan cadangan makanan karena akumulasi cadangan makanan berhubungan erat dengan struktur biji atau tempat dimana cadangan makanan tersebut akan disimpan. Walaupun banyak hal yang terdapat pada biji, tetapi baik mengenai jumlah, bentuk maupun strukturnya, mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu untuk menjamin kelangsungan hidupnya.

Struktur biji terdiri dari beberapa bagian, seperti seed coat, periscarp endosperm, kotiledon, tali pusat, dan embrio. Ada dua kelas tumbuhan berbiji yaitu Angiospermae dan Gymnospermae. Angiospermae sebagai kelas yang lebih tinggi terdiri dari Monokotiledon dan Dikotiledon. Setiap biji matang (mature seed) selalu terdiri dari dua bagian yaitu embrio dan kulit biji (seed coat atau testa). Derajat dan macam variasi komponen dalam perkembangannya sama atau tidak, semua tergantung dengan beberapa struktur dasar yang berbeda untuk masing-masing tipe biji. Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Sedangkan tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua (dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Sehingga dengan adanya praktikum ini kita dapat mengetahui struktur biji dari berbagai tanaman pangan yang tergolong monokotil dan dikotil. 1.2 Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum acara Struktur Biji adalah untuk mengetahui struktur biji dari berbagai tanaman pangan.BAB IIKAJIAN PUSTAKAStruktur biji terdiri dari embrio yang dibungkus oleh kulit biji yang disebut testa. Dalam biji tersimpan cadangan makanan atau endosperm, yang digunakan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang dan biji terbentuk dari ovula dewasa yang telah dibuahi. Bagian-bagian dari biji yaitu akar pertama yang disebut radikula, satu atau dua lembar daun embrio yang disebut kotiledon, daun pertama yang disebut plumula yang akan bercabang membentuk ranting, batang yang terletak di bagian bawah kotiledon disebut hipokotil, batang yang terletak di bagian atas kotiledon disebut epikotil (Suyanti 2010).

Pada dasarnya kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), akan tetapi tidak berarti bahwa biji luar berasal dari integumentum luar dan sebaliknya, kulit dalam berasal dari integumentum dalam. Hal tersebut disebabkan pada saat pembentukan kulit biji, dapat juga ikut serta bakal biji yang lebih dalam dari integumentumnya yang berupa bagian dari jaringan nuselus yang terluar. Kulit biji berbeda-beda strukturnya sehubungan dengan sifat khas biji, seperti jumlah dan tebal integumen, pola jaringan pembuluh serta perubahan dalam integumen sewaktu biji menjadi masak (Fahn 2005). Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan dan kelompok yang lain adalah tumbuhan berkeping biji dua ataudikotil. Ciri khas tumbuhan monokotil adalah bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Tumbuhan berbiji belah (dikotil) adalah segolongantumbuhan berbungayang memiliki ciri khas yang sama yaitu memiliki sepasangdaun lembaga(kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua (Wahyu 2012).Biji berkembang dari bakal biji. Dalam biji dewasa dapat dibedakan bagian-bagian berikut: kulit biji, biasa disebut testa yang berkembang dari satu atau dua integumen; endosperm, yang ada dalam jumlah sedikit atau banyak; embrio yang merupakan sporofit muda yang berkembang sebagian. Pada beberapa biji, endospermnya sama sekali tidak ada, dan biji semacam ini, juga mengandung sedikit sekali endosperm, dinamakan biji eksalbumin (Boesewinkel 2008). Cadangan makanan dalam biji menunjang sporofit muda yang muncul dari biji yang berkecambah sampai mampu berfotosistesis. Sebab itu, penyimpanan cadangan makanan merupakan salah satu fungsi biji. Penyimpanan makanan dilakukan terutama di luar embrio, yakni dalam endosperm atau perisperm (Suharto 2005). Embrio terdiri dari embrionik axis dikelilingi oleh satu atau lebih kotiledon. Embrionik axis disusun oleh hipokotil dimana menempel kotiledon, radikel dan plumula. Jarang terdapat satu mesokotil (satu internodia antara kotiledon). Satu kotiledon pada embrio ini diperluas menjadi haustorial seperti scutellum (Pujiasmanto 2007). Beberapa Angiospermae memiliki struktur tambahan yang banyak mengandung air. Pada Gymnospermae adanya kulit biji yang berdaging sudah umum dijumpai. Selain berfungsi melindungi, beberapa macam kulit biji tampaknya mengendalikan perkecambahan. Hal itu mungkin didasari oleh sifat impermeabel kulit biji terhadap air, oksigen, atau terhadap keduanya, Efek ini mungkin disebabkan lapisan kutikula dan penyebarannya (Siregar 2005). BAB III METODE PRAKTIKUM3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Struktur Biji ini dilaksanakan pada hari selasa, 26 Mei2015 pukul 15.00 s/d 17.00 WIB bertempat di Laboratorium Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1) Pisau atau silet2) Kaca pembesar

3.2.2 BAHAN1) Benih padi (Oryza sativa)2) Benih Jagung (Zea mays)

3) Benih kacang tanah (Arachis hypogea)

4) Benih kedelai (Glycine max)5) Benih kacang panjang (Phaseolus vulgaris)3.2.3 Cara Kerja

a. Merendam benih yang akan diamati dengan air selama 12 jam.b. Membelah benih yang akan diamati, baik secara vertikal/membujur dan horizontal/melintang.c. Mengamati dan menggambar struktur luar benih, benih yang dipotong secara horizontal dan vertikal. d. Melengkapi dengan bagian-bagiannya. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Pengamatan Struktur BijiNoKomoditasBiji UtuhBiji MelintangBiji MembujurBagian dan Fungsi

1Komoditas: Padi (Oryza sativa)

Jenis Biji: Monokotil

Tipe Bibit: Hipogeal

1. Kulit biji: melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanik, dan serangan hama penyakit2. Endosperm: Penyimpanan cadangan makanan

3. Embrio: calon individu baru

2Komoditas: Jagung (Zea mays)

Jenis Biji: Monokotil

Tipe Bibit: Hipogeal 1. Kulit biji: melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanik, dan serangan hama penyakit

2. Endosperm: Penyimpanan cadangan makanan

3. Embrio: calon individu baru

3Komoditas: Kacang Tanah (Arachis hypogea)

Jenis Biji: Dikotil Tipe Bibit: Epigeal

1. Kulit biji: melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanik, dan serangan hama penyakit

2. Kotiledon: Penyimpanan cadangan makanan

3. Embrio: calon individu baru

4Komoditas: Kedelai (Glycine max)

Jenis Biji: Dikotil Tipe Bibit: Epigeal

1. Kulit biji: melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanik, dan serangan hama penyakit

2. Kotiledon: Penyimpanan cadangan makanan

3. Embrio: calon individu baru

5Komoditas: kacang panjang (Phaseolus vulgaris)Jenis biji: dikotil

Tipe biji: epigeal.

1. Kulit biji: melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanik, dan serangan hama penyakit

Sumber: Laporan Sementara 4.2 PembahasanBiji adalah suatu organisme yang teratur, rapi, dan mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Struktur dari biji memiliki hubungan yang sangat erat dengan cadangan makanan karena akumulasi cadangan makanan berhubungan erat dengan struktur biji atau tempat dimana cadangan tersebut akan disimpan. Struktur biji terdiri dari beberapa bagian, seperti seed coat, periscarp, endosperm, kotiledon, tali pusat, embrio dan lain-lain (Muzayyinah 2008). Seed coat atau kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), akan tetapi tidak berarti bahwa biji luar berasal dari integumentum luar dan sebaliknya, kulit dalam berasal dari integumentum dalam. Hal tersebut disebabkan oleh karena pada saat pembentukan kulit biji, dapat juga ikut serta bakal biji yang lebih dalam dari integumentumnya yang berupa bagian dari jaringan nuselus yang terluar. Periscarp merupakan struktur buah yang terdiri dari kulit buah (eksocarp) yang merupakan lapisan terluar, daging buah (mesocarp), dan selaput kulit biji (endocarp). Tali pusat merupakan bagian yang menghubungkan biji dan papan biji (tembuni) yang merupakan tangkai dari biji. Apabila biji telah masak, biji ini akan terlepas dari tali pusarnya dan pada bagian biji hanya akan tampak bekasnya saja yang sering disebut sebagai pusar biji. Endosperm merupakan hasil fusi antara satu inti jantan generatif dan dua inti polar untuk membentuk triploid nukleus endosperm. Selama perkembangan biji, endosperm mengelilingi embrio dan mungkin tetap sebagai satu jaringan yang relatif luas sampai biji cukup berkembang baik. Endosperm berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan (pati, protein, dan karbohidrat).

Daun embrio (kotiledon) adalah daun pertama suatu tumbuhan. Daun embrio dapat memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai tempat penimbunan cadangan makanan bagi kecambah yang muncul dari embrio, sebagai alat penghisap makanan untuk embrio dari jaringan penyimpanan makanan cadangan.

Embrio merupakan hasil pembuahan oosphere (ovum) oleh satu inti jantan generatif. Embrio terdiri dari embryonic axis yang dikelilingi oleh satu atau lebih kotyledone. Embryonic axis disusun oleh hipokotil dimana disana menempel kotiledon, radikula, dan plumula. Bagian ini umumnya mudah untuk dikenali dalam satu embrio dikotil tetapi sulit untuk diidentifikasi dalam banyak spesies monokotil. Satu kotiledon pada embrio ini diperluas menjadi haustorial seperti scutellum. Bagian basal lapisan kotiledon diperpanjang ke dalam koleoptil dan hipokotil mengalami modifikasi, dalam beberapa spesies bagiannya ke dalam mesokotil (Godam 2006). Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Tumbuhan berkeping biji dua (dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Perbedaan yang mendasar pada biji monokotil dan dikotil adalah jumlah keping biji atau kotiledonnya. Monokotil mempunyai satu buah keping biji saja, sedangkan dikotil mempunyai dua buah keping biji. Selain itu perbedaan lainnya yaitu pada tumbuhan dikotil, bersama dengan kotiledon plumula tumbuh membesar dan memanjang muncul ke permukaan tanah mencapai cahaya matahari. Sedangkan pada tumbuhan monokotil plumula terlebih dahulu menembus koleoptil sebelum melanjutkan pertumbuhannya. Selain itu, berdasarkan pada ada tidaknya endosperm, biji monokotil termasuk endospermus (albuminus) yaitu pada biji dapat dijumpai adanya endosperm, misalnya biji jagung (Zea mays). Sedangkan pada tumbuhan dikotil, termasuk ke dalam non-endosperm yaitu pada biji tidak dapat dijumpai adanya endosperm, misalnya biji kedelai (Glycine max). Pada monokotil, perkembangan endosperm mencapai maksimum pada saat benih mencapai masak fisiologi. Endosperm menjadi bagian yang paling besar dari benih monokotil masak. Pada dikotil, endosperm terpakai habis oleh embrio, sehingga tidak telihat lagi pada saat benih masak (Suharto 2005).Berdasarkan tabel 1.1 struktur biji yang diamati adalah biji padi (Oryza sativa), biji jagung (Zea mays), biji kacang tanah (Arachis hypogea), dan biji kedelai (Glycine max). Padi termasuk jenis biji monokotil dengan tipe bibit hipogeal dan jagung juga termasuk jenis biji monokotil dengan tipe bibit hipogeal. Struktur biji padi dan jagung terdiri dari kulit biji, endosperm dan embrio. Kulit biji berfungsi melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanik, dan serangan hama penyakit. Endosperm berfungsi untuk penyimpanan cadangan makanan. Embrio berfungsi sebagai calon individu baru. Kacang tanah termasuk jenis biji dikotil dengan tipe bibit epigeal dan kedelai juga termasuk jenis biji dikotil dengan tipe bibit epigeal. Struktur biji kacang tanah dan kedelai terdiri dari kulit biji, kotiledon dan embrio. Kulit biji berfungsi melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanik, dan serangan hama penyakit. Kotiledon berfungsi untuk penyimpanan cadangan makanan. Embrio berfungsi sebagai calon individu baru. Fungsi mengetahui struktur biji tanaman adalah sebagai pedoman dalam menentukan jenis biji apakah tergolong sebagai monokotil atau dikotil. Selain itu manfaat yang dapat diperoleh adalah tentang fungsi dari masing-masing bagian biji dan jika kita dapat mengetahui letak cadangan makanan suatu benih tanaman tertentu kita dapat mengerti akan seperti apakah pertumbuhannya nanti. Mengetahui tentang struktur biji juga dapat membantu kita untuk mengetahui seperti apakah dormansi yang dialami oleh benih tanaman, apa dormansi fisik atau kimia, dormansi fisiologi atau dormansi morfologi sehingga kita dapat memberi perlakuan yang tepat untuk mematahkan dormansi tanaman tersebut.BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Biji adalah suatu organisme yang teratur, rapi, dan mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Struktur dari biji memiliki hubungan yang sangat erat dengan cadangan makanan. b. Struktur biji dari hasil pengamatan tersebut terdiri dari kulit biji, kotiledon pada kelas dicotyledoneae atau endosperm pada kelas monocotyledoneae, dan embrio. Kulit biji berfungsi melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanik, dan serangan hama penyakit. Kotiledon berfungsi untuk penyimpanan cadangan makanan dan embrio sebagai calon individu baru. c. Monokotil mempunyai satu buah keping biji sedangkan dikotil :mempunyai dua buah keping biji. Pada tumbuhan dikotil, bersama dengan kotiledon, plumula tumbuh membesar dan memanjang muncul ke permukaan tanah mencapai cahaya matahari. Sedangkan pada tumbuhan monokotil, plumula terlebih dahulu menembus koleoptil sebelum melanjutkan pertumbuhannya. d. Fungsi mengetahui struktur biji tanaman adalah sebagai pedoman dalam menentukan jenis biji apakah tergolong sebagai monokotil atau dikotil, jika kita dapat mengetahui letak cadangan makanan suatu benih tanaman tertentu kita dapat mengerti akan seperti apakah pertumbuhannya nanti. 5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan pada praktikum acara ini adalah saat membelah benih harus dilakukan dengan hati-hati agar bisa mendapatkan keterangan bagian-bagian biji pada suatu komoditas dengan jelas dan lengkap. DAFTAR PUSTAKA

Boese winkel 2008. Struktur dan Fungsi Buah serta Biji . http:// boesewinkell. Wordpress .com. Diakses pada tanggal 28 Mei 2015. Fahn A 2005. Anatomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Godam 2006. Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan Pohon Monokotil dan Dikotil Biji Berkeping Satu dan Dua. http://organisasi.org. Diakses pada tanggal 28 Mei 2015.

Muzayyinah 2008. Terminalogi Tumbuhan. LPP dan UNS Press. Surakarta.

Pujiasmanto 2007. Fisiologi Benih. Prodi Agronomi Universitas Sebelas Maret. SurakartaSiregar A Z 2005. Comparative Anatomy and Morphology of Embryos and Seedlings of Maize, Oats, and Wheat. J. Kultura. 40 (2): 77-83.Suharto E 2005. Struktur Biji, Sifat Fisik Biji, dan Karakteristik Benih Kemiri (Aleurrites molluccana) Provenan Karang Dapo. J. Akta Agrosia. 6 (1): 23-29.Suyanti H 2010. Tumbuhan Berbiji (Seed Plants). http:// prestasiherfen. wordpress. com. Diakses pada tanggal 28 Mei 2015.Wahyu 2012. Tumbuhan Berbiji. http:// wahyu01 .wordpress .com. Diakses pada tanggal 28 Mei 2015.

18