STRUKTUR APBD

27
STRUKTUR APBD Klasifikasi dan jenis Penerimaan Belanja dan Pembiayaan

description

STRUKTUR APBD. Klasifikasi dan jenis Penerimaan Belanja dan Pembiayaan. APBD. Pendapatan Daerah. Belanja Daerah. Pembiayaan Daerah. Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan. PAD Dana Perimbangan Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Klasifikasi belanja menurut organisasi - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of STRUKTUR APBD

Page 1: STRUKTUR APBD

STRUKTUR APBD

Klasifikasi dan jenis PenerimaanBelanja dan Pembiayaan

Page 2: STRUKTUR APBD

STRUKTUR APBD

2

APBD

Pendapatan Daerah

Belanja Daerah Pembiayaan Daerah

• PAD

• Dana Perimbangan

• Lain-lain pendapatan daerah yang sah

• Klasifikasi belanja menurut organisasi

• Klasifikasi belanja menurut fungsi

• Klasifikasi belanja menurut program dan kegiatan

• Klasifikasi belanja menurut jenis belanja

• Penerimaan Pembiayaan

• Pengeluaran Pembiayaan

Page 3: STRUKTUR APBD

STRUKTUR APBD

Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, APBD terdiri dari tiga komponen utama yg merupakan satu kesatuan, yaitu :

A. Pendapatan daerah, B. Belanja daerah, dan C. Pembiayaan daerah.

Page 4: STRUKTUR APBD

SURPLUS DAN DEFISIT DLM APBD

Selisih antara anggaran pendapatan dengan anggaran belanja dlm APBD mmengakibatkan Surplus atau Defisit

Dikatakan Surplus jika Anggaran Pendapatan melebihi anggaran Belanja daerah

Sedangkan Defisit Anggaran terjadi bila Anggaran Belanja lebih besar daripada Anggaran Pendapatan Daerah

Page 5: STRUKTUR APBD

PEMANFAATAN ANGARAN SURPLUS

Apabila APBD suatu derah mengalami surplus, maka dapat digunakan untuk:

1. Transfer ke rek. Dana Cadangan2. Penyertaan Modal (investasi)BUMD dll3. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh

tempo4. Pemberian Pinjaman5. Sisa lebih anggaran ( Silpa ) th berjalan

Page 6: STRUKTUR APBD

PEMANFAATAN ANGARAN DEFISIT

Namun jika APBD suatu derah mengalami Defisit, maka dapat digunakan dana dari:

1. Silpa Tahun Lalu2. Penggunaan Dana Cadangan3. Penerimaan Pinjaman4. Hasil Penjualan kekayaan daerah yg

dipisahkan5. Penerimaan kembali pemberian Pinjaman

Page 7: STRUKTUR APBD

STRUKTUR PENDAPATAN Dalam APBD

Page 8: STRUKTUR APBD

I.PENDAPATAN DAERAH Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan

uang melalui rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.

Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan daerah tersebut merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.

Page 9: STRUKTUR APBD

PENDAPATAN DAERAH (MNURUT PS. 5 UU33 TH 2004)

I. PADII. DANA PERIMBANGANIII. LAIN2 PENDAPATAN DAERAH

Page 10: STRUKTUR APBD

STRUKTUR PENDAPATAN

A. Pendapatan Asli Daerah:1. Pajak Daerah2. Retribusi Derah3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan4. Lain-lain PAD yang sah

B. Dana Perimbangan:1. Dana Bagi Hasil2. Dana Alokasi Umum3. Dana Alokasi Khusus

C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:1. Hibah2. Dana Darurat3. Dana Bagi Hasil pajak dari Provnsi dan Pemerintah

Daerahlainnya4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya

Page 11: STRUKTUR APBD

I. PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri atas: a) pajak daerah; b) retribusi daerah; c) hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;

(Pers. Daerah) dan d) lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

Page 12: STRUKTUR APBD

II. DANA PERIMBANGAN

kelompok pendapatan dana perimbangan dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri atas: Dana Bagi Hasil: terdiri dari bagi hasil pajak dan bagi

hasil bukan pajak yg meliputi: DBH PPh 21, 25,29, DBH Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, DBH pertambangan Panas Bumi dan Dana Reboisasi

Dana Alokasi Umum; formulasinya berdasarkan kebutuhan dan potensi daerah artinya daerah yang kebutuhan fiskalnya kecil namun potensi fiskalnya besar akan mendapatkan DAU lebih kecil dari daerah dg karakter sebaliknya

Dana Alokasi Khusus.

Page 13: STRUKTUR APBD

BEERAPA CONTOH PROSENTASE DANA PERIMBANGAN

OBYEK PUSAT PROP. DAERAH

PPh Persorangan 80% 20%

PBB 10% 90%

BPHTB 20% 80%

Iuran Hak Pengusahaan hutan

20% 16% 64%

Iuran pertambangan umum

20% 16% 64%

Pertambangan minyak dan gas alam

70% 6% Penghasil 12% dan daerah lain 12%

Sektor perikanan 85% 3% Penghasil 6% dan daerah lain 6%

Page 14: STRUKTUR APBD

DAU

Prosentase DAU sekurang-kurangnya 25% dari elemen penerimaan APBN

Dengan pembagian 10% propinsi dan 90 kabupaten dengan pertimbangan:

1. Potensi daerah2. Kebutuhan pembiayaan3. Tersedianya APBN

Page 15: STRUKTUR APBD

III. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH

Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup:

hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya, badan/lembaga/ organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;

dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat bencana alam;

dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota;

dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah; dan

bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.

Page 16: STRUKTUR APBD

BELANJA DAEARHDALAM APBD

Page 17: STRUKTUR APBD

B. BELANJA DAERAH

Belanja daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan umum. Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah2.

Belanja daerah dapat dibedakan menurut :a) fungsi,b) organisasi,c) program, d) kegiatan, e) kelompok, dan f) Jenis Belanja

Page 18: STRUKTUR APBD

Belanja daerah menurut fungsi/ urusan pemerintahan dibedakan atas; (a). belanja urusan wajib dan (b). belanja urusan pilihan.

Menurut organisasi, belanja daerah dibedakan berdasarkan susunan organisasi pemerintahan daerah. Belanja kepala daerah, wakil, DPRD dan SKPD di lingkungan pemda

Sementara itu, belanja daerah menurut program dan kegiatan ditetapkan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjad kewenangan daerah. Kegiatan dan program dapat di lakukan oleh beberapa SKPD. Contoh : program pemberantasan buta aksara

Page 19: STRUKTUR APBD

KLASIFIKASI BELANJA MNURUT URUSAN WAJIB (PELAKS DESENTRALISASI):

1) Pertanian 2). Kesehatan 3). Pekerjaan umum 4). Perumahan rakyat5). Penataan ruang 6). Perencanaan pembangunan7). Perhubungan 8). Lingkungan hidup9). Pertanahan 9). Kependudukan dan

cacatan sipil10). K B dan Keluarga sejahtera 11). Sosial12). Tenaga kerja 13). Koperasi dan UKM14). Penanaman Modal 15). Kebudayaan16). Pemuda dan Oahraga 17). Kesbang dan Politik dlm

Negari18). Otoda, pemrt.Umum, Adm.Keuangan Daerah, kepegawaian dan

pengamanan19). Ketahanan pangan 20). Pemberdayaan

masyarakat dan Desa21). Statistik 22). Kearsipan23). Komunikasi dan Informatika 24). perpustakaan

Page 20: STRUKTUR APBD

KLASIFIKASI BELANJA MENURUT URUSAN PILIHAN

Belanja kategori ini mencakup:1). Pertanian2). Kehutanan3). Pariwisata4). Perdagangan5). Industri6). Transmigrasi7). Energi dan Sumber Daya Minera8). Kelautan dan Perikanan

Page 21: STRUKTUR APBD

KLASIFIKASI BELANJA MENURUT FUNGSINYA DIBEDAKAN ATAS:

1) pelayanan umum, 2) ketertiban dan keamanan, 3) ekonomi, 4) lingkungan hidup, 5) perumahan dan fasilitas umum, 6) kesehatan, 7) pariwisata dan budaya, 8) agama, 9) pendidikan, dan 10) perlindungan sosial.

Page 22: STRUKTUR APBD

KELOMPOK BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TDK LANGSUNG

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 membedakan Belanja Daerah menjadi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.

Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan,

Belanja Tidak Langsung adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

Page 23: STRUKTUR APBD

KARAKTERISTIK DAN JENIS BL

Karakteristik BL adalah:a). Dianggarkan untuk stiap program yg di usulkan oleh

masing2 SKPDb). Jumlah anggaran suatu program/kegiatan dpt di

ukur/dibandingkan dengan output programc). Variabilitas jumlah setiap jeis belanja dpt

dipengaruhi oleh target/tk pencapaian dr program tsbBelanja Langsung terdiri dari 1. belanja pegawaiupah, honor terkait

program/kegiatan2. belanja barang dan jasa, dan 3. belanja modal.

Page 24: STRUKTUR APBD

KARAKTERISTIK DAN JENIS BTL Karakteristik BTL:a). Dianggarkan setiap bulan atau satu tahun

anggaranb). Jumlah anggaran BTL sulit di ukur target dan

ouputnya

Belanja Tidak Langsung diklasifikasikan menjadi: 1) belanja pegawai gaji2) bunga,3) subsidi,4) hibah,5) bantuan sosial,6) belanja bagi hasil,7) bantuan keuangan, dan8) belanja tak terduga penanganan bencana alam

Page 25: STRUKTUR APBD

C. PEMBIAYAAN

Pembiayaan daerah adalah seluruh komponen penerimaan yg harus di bayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun berjalan atau tahun berikutnya.

Pembiayaan daerah terdiri dari: a). Penerimaan Pembiayaan dan b). Pengeluaran Pembiayaan

Page 26: STRUKTUR APBD

A). PENERIMAAN PEMBIAYAAN

Penerimaan pembiayaan mencakup:a) a). Silpa Anggaranth sebelumnyab) Penggunaan dana cadanganc) Penerimaan kembali pemberian pinjamand) Hasil pengelolaan/penjualan kekayaan

daerah yg dipisahkan

Page 27: STRUKTUR APBD

B).PENGELUARAN PEMBIAYAAN

Pengeluaran pembiayaan bersumber dari:1. Transfer ke dana cadangan2. Penyertaan modal pemerintah3. Pembayaran pokok utang4. Pemberian pinjaman5. Silpa th berjalan