Strengthening Consolidation Towards High -...

404

Transcript of Strengthening Consolidation Towards High -...

Page 1: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 2: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 3: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Penguatan Konsolidasi Menuju Perluasan Jaringan Layanan yang Berkualitas

Saat ini Bank Kesejahteraan bertekad dapat memperbaiki seluruh rangkaian kinerja perusahaan secara konsolidasi di tengah lingkungan bisnis perbankan yang terus bergerak dan semakin kompleks. Semangat untuk dapat menjadi mitra dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia mendorong kami untuk memberikan fokus dan upaya penuh dalam memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan yang terus meningkat dan konsumen yang semakin well-informed.

Penguatan konsolidasi ini menjadi spirit perusahaan untuk mewujudkan perluasan jaringan yang berkualitas yang tidak hanya dapat dilihat semata-mata dari keberhasilan secara finansial, akan tetapi juga dapat mewujudkan tata kelola yang mampu menciptakan mekanisme check and balance baik secara internal dan eksternal perusahaan.

Strengthening Consolidation Towards High Quality Service Network Expansion

Bank Kesejahteraan is now committed to enhance entire series of Company’s consolidate performance amid shifting and more complex banking business circumstances. A spirit to become partner in elevating welfare of Indonesian society that has encouraged us to remain focus and committed holistic support to meet rising stakeholder’s demand and more well-informed consumers.

This consolidated strengthening becomes spirit of the Company to drive high quality network expansion which not only considered from financial achievement but also has to be able in implementing a governance with check and balance mechanism both in the Company’s internal and external environment.

PENGUATAN KONSOLIDASI MENUJU PERLUASAN JARINGAN LAYANAN YANG BERKUALITASSTRENGTHENING CONSOLIDATION TOWARDS HIGH QUALITY SERVICE NETWORK EXPANSION

2 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 4: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Untuk mendukung pengembangan bisnis Bank, khususnya melalui kemitraan dengan gerakan Koperasi Pegawai Negeri Sipil di seluruh Indonesia, Bank Kesejahteraan berupaya melakukan perbaikan pada pergerakan bisnis Bank sekaligus memperkuat keunggulan SDM dalam lingkungan kerja yang berada dalam koridor prudential banking. Harmonisasi sinergi ini selalu menjadi harapan tinggi bagi Bank Kesejahteraan untuk memacu perbaikan dan perluasan layanan untuk masyarakat yang pada akhirnya akan mendorong program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

To support the Bank’s business development, particularly through partnership with Civil Servant Koperasi Movement across Indonesia, Bank Kesejahteraan seeks to take major improvement on the Bank’s business motion as well as bolstering Human Capital excellence in the working circumstances under prudential banking corridor. Harmonization of this synergy will always become high aspiration of Bank Kesejahteraan to boost network improvement and expansion for the society that will encourage Government’s program to elevate welfare of Indonesian society.

”Konsistensi Bank Kesejahteraan dalam melakukan penguatan konsolidasi perusahaan menjadi perwujudan semangat membangun perbaikan menuju perluasan jaringan layanan yang berkualitas dan dinamis melalui Sumber Daya Manusia sebagai garis terdepan dan penyediaan infrastruktur yang terintegrasi untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia secara berkesinambungan.”

”Consistency of Bank Kesejahteraan in strengthening of corporate consolidation embodies the spirit to build excellence towards high quality and dynamic service network expansion promoting Human Capital as the Company’s forefront as well as providing integrated infrastructure to continuously elevate Indonesian welfare.”

Laporan Tahunan Annual Report 2014 3

Page 5: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

6 Ikhtisar Keuangan PentingKey Financial Highlights

8 Kaleidoskop 2014Kaleidoscope of 2014

11 LAPORAN MANAJEMENREPORT FROM MANAGEMENT12 Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

Supervisory Report From The Board of Commissioners22 Laporan Direksi

Board of Directors’ Report33 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Atas

Laporan Tahunan 33 PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi Tahun 2014

Statement Responsibility of Annual Reporting PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi Tahun 2014

35 PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE36 Identitas Bank Kesejahteraan

Bank Kesejahteraan Identity38 Kilas Balik Bank Kesejahteraan

Bank Kesejahteraan Milestone42 Budaya Perusahaan

Corporate Culture43 Kode Etik Perusahaan

Code of Conduct44 Produk dan Jasa

Products and Services50 Jaringan Kerja

Oprational Network52 Alamat Kantor

Office Addreses53 Kantor Cabang Pembantu

Supporting Branch54 Struktur Organisasi

Organization Structure56 Lembaga Profesi Penunjang

Supporting Professional Agency58 Informasi Bagi Investor

Information For Shareholders58 Komposisi Pemegang

Shareholders Composition As of December 31, 201459 Kinerja Saham Bank Kesejahteraan

Bank Kesejahteraan Shares Performance59 Dividen dan Kebijakan Dividen

Dividend and Dividend Policy60 Struktur Permodalan

Capital Structure62 Kepemilikan Saham dan Shares Option

Shares Ownership and Shares Option62 Daftar Entitas Anak dan Struktur Grup

PerusahaanList of Subsidiary and Group Structure

62 Penawaran Umum (Ipo) dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumPublic Offering and Ipo Proceeds

65 TINJAUAN OPERASIONALOPERATIONAL REVIEW66 Prospek Usaha dan Rencana Strategi Umum

20152015 Buesiness Prospect and Business Plan

66 Prospek UsahaBusiness Prospect

68 Rencana Strategi Umum Tahun 20152015 Business Plan

72 Aspek PemasaranMarketing Aspect

72 Strategi PemasaranMarketing Strategy

72 Pengembangan Product AwarenessProduct Awareness Development

73 Pelaksanaan Program PromosiImplementation of Promotion Program

74 Pengembangan JaringanNetwork Development

75 Peningkatan LayananService Improvement

76 Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Capital Development

78 Profil Komposisi SDMEmployee Demography

79 Pengembangan Kompetensi & ProfesionalimeCompetency & Professionalism Developmet

79 Strategi Pemenuhan SDM Tahun 2014Human Capital Fulfillment Strategy 2014

90 Penilaian Kinerja PegawaiEmployee Performance Assessment

95 Perbandingan Rasio Gaji Tahun 20142014 Salary Ratio

96 Reward & PunishmentReward & Punishment

100 Kemudahan Akses Informasi Kepada PegawaiInformation Access For Employee

101 Fungsi KesekretariatanSecretariat Function

102 Teknologi InformasiInformation Technology

103 Penerapan Kinerja IT Tahun 2014IT Implementation In 2014

104 Pengembangan Teknologi Tahun 2015Technology Development 2015

107 LAPORAN MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT REPORT108 Prinsip Penerapan Manajemen Risiko

Principles of Risk Management Implementation109 Profil Risiko Bank Kesejahteraan

Risk Profile of Bank Kesejahteraan110 Pengelolaan Risiko

Risk Management117 Pengembangan SDM Terkait Penerapan

Manajemen RisikoHuman Capital Development In Risk Management Implementation

118 Strategi dan Rencana Kerja Tahun 20152015 Strategy and Working Plan

120 Mitigasi Risiko KreditCredit Risk Mitigation

121 Strategi Manajemen Risiko KreditCredit Risk Management Strategy

Page 6: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAANMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE170 Tinjauan Kinerja Keuangan

Financial Performance Review180 Kebijakan Struktur Modal

Capital Structure Policy182 Laporan Laba Rugi

Statements of Income and Loss188 Rasio Keuangan Terkait Solvabilitas dan

Kolektibilitas, Likuiditas, dan Rentabilitas BankFinacnial Ratio Related With Solvency and Collectability, Liquidity and Earnings

190 Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas PiutangSolvency and Receivables Collectability Ratio

190 Informasi Material Setelah Tanggal Laporan AkuntanSubsequent Material Information After Accountant Reporting Date

190 Informasi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi AfiliasiMaterial Information Containing Conflict of Interest and Affiliated Transaction

190 Informasi Keuangan Luar BiasaExtraordinary Financial Information

193 LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT195 Dewan Komisaris

Board of Commissioners200 Direksi

Board of Directors203 Komite

Committees210 Komite Di Bawah Direksi

Committees Under The Board of Directors214 Transaksi Yang Mengandung Benturan

KepentinganConflict of Interest Transaction

214 Fungsi KepatuhanCompliance Function

217 Fungsi Audit InternInternal Audit Function

218 Fungsi Audit EksternExternal Audit Function

218 Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian InternImplementation of Risk Management and Internal Control System

222 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)Lending For Related Party and Large Exposures

222 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non KeuanganDisclosure of Financial and Non-Financial Condition

223 Rencana StrategisStrategic Plan

223 Kepemilikan Saham dan Shares OptionShares Ownership and Shares Option

224 Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji TerendahHighest and Lowest Salary Ratio

224 Penyimpangan Internal dan Permasalahan HukumInternal Fraud and Litigation

225 Buy Back Shares Dan/ Atau Buy Back ObligasiShares and /Or Bonds Buyback

225 Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial Dan/ Atau Kegiatan PolitikDonation For Social and /Or Political Activity

226 Hasil Penilaian Sendiri (Self Assesment) Pelaksanaan GCGResult of GCG Self-Assessment

228 Buy Back Saham dan Buy Back Obligasi BankShares and Bonds Buyback

229 Fungsi KepatuhanCompliance Function

232 Penerapan Budaya KepatuhanCompliance Culture Implementation

234 Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU/PPT)Anti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention Program

234 Laporan Direktur KepatuhanCompliance Director Report

236 Laporan Audit InternInternal Audit Report

242 Sistem Pengendalian Internal BankInternal Control System of The Bank

245 Audit EksternExternal Audit

248 Whistleblowing SystemWhsitleblowing System

250 Praktik Bad Corporate GovernanceBad Corporate Governance Practice

250 Akses InformasiInformation Access

253 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY254 Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan,

dan Keselamatan KerjaResponsibility On Occupational Health and Safety

257 Laporan Tanggung Jawab Sosial Bank KesejahteraanBank Kesejahteraan Social Responsibility Report

263 INFORMASI PERUSAHAANINFORMASI PERUSAHAAN264 Profil Dewan Komisaris & Direksi

Profile of The Board of Commissioners & Directors273 Struktur Dewan Komisaris, Direksi, dan

Pemimpin DivisiComposition Board of Commissioners, Board of Directors and Division Head

277 LAPORAN KEUANGAN 20142014 FINANCIAL REPORT

Page 7: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2014 2013 2012 2011 2010DESCRTIPTION(in Rp million)

NERACA BALANCE SHEETS

Total Aset 2.526.445 3.024.922 3.084.472 2.546.226 2.077.274 Total Assets

Aset Produktif 2.546.795 2.793.061 2.871.378 2.362.004 1.937.520 Earning Assets

Kredit yang Diberikan 1.992.732 2.112.510 2.079.135 1.919.452 1.610.683 Loans

Penempatan pada BI dan Bank Lain 150.180 348.865 257.930 108.990 279.568 Placement with BI and Other Banks

Efek – Efek 201.870 325.089 520.505 330.687 43.877 Marketable Securities

Giro pada Bank Lain 13.037 6.597 13.808 2.876 3.392 Current Accounts with Other Banks

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) (90.261) (42.582) (48.153) (43.290) (43.004) Allowance for Impairment Losses

(CKPN)

Aset Non Produktif 258.886 274.441 261.248 227.512 182.758 Non Earning Assets

Dana Pihak Ketiga 2.170.029 2.447.827 2.500.845 2.155.115 1.707.883 Third Party Fund

Giro 32.359 18.054 22.112 17.387 14.938 Current Accounts

Tabungan 189.480 189.555 181.269 142.489 113.076 Saving Accounts

Deposito 1.948.190 2.240.218 2.297.464 1.995.239 1.579.868 Time Deposit

Simpanan dari Bank Lain - 228.000 267.439 113.399 135.479 Deposits with Other Banks

Pinjaman Subordinasi 14.000 14.000 14.000 14.000 - Subordinated Loans

Ekuitas 319.058 303.961 275.076 234.322 211.076 Equity

Modal Disetor 278.129 197.365 166.209 138.653 127.647 Paid-in Capital

Tambahan Modal Disetor 18.704 22.566 26.103 23.464 24.330 Additional Paid-in Capital

LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME

Pendapatan Bunga 377.946 368.356 375.568 343.766 283.805 Interest Income

Beban Bunga (248.077) (195.634) (201.912) (203.282) (163.420) Interest Expense

Pendapatan Bunga Bersih 129.868 172.722 173.656 140.484 120.385 Interest Income – net

Pendapatan Operasional Lainnya 1.208 1.962 1.202 1.746 1.209 Other Operating Income

Keuntungan (kerugian) penjualan efek-efek bersih 96 (578) 837 212 - Gain (Losses) on Sales of Marketable

Securities – net

Pemulihan (penyisihan) kerugian penurunan nilai aset keuangan (55.132) 1.445 (9.086) (2.207) -

Reverse (allowance) of impairment losses on financial assets value depreciation

Beban Operasional (95.648) (109.425) (100.596) (80.717) (74.227) Operating Expenses

Laba Operasional (19.607) 66.126 66.013 59.517 47.367 Operating Income

Laba Sebelum Pajak (19.406) 65.732 66.026 59.312 47.117 Income Before Income Tax

Beban Pajak 4.315 (16.854) (16.851) (15.207) (12.398) Income Tax Expense

Laba Bersih (15.091) 48.878 49.175 44.104 34.718 Net Income

Laba per Saham Dasar (543) 2.418 2.959 3.087 2.806 Earning per Share

RASIO KEUANGAN (%) FINANCIAL RATIO (%)

Rasio Kecukupan Modal (CAR) 13,74 12,28 12,11 10,87 11,92 Capital Adequacy Ratio (CAR)

Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva (ROA) (0,06) 2,40 2,48 2,59 2,66 Return on Assets (ROA)

Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) (5,69) 18,82 21,42 22,11 19,70 Return on Equity (ROE)

Marjin Pendapatan Bunga Bersih (NIM) 5,32 7,00 7,24 6,85 6,94 Net Interest Margin (NIM)

NPL Gross 8,72 1,91 1,61 1,16 1,37 NPL Gross

NPL Netto 4,19 0,21 0,16 0,02 - NPL Net

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 105,06 82,76 82,81 82,74 83,00 Operating Expense to Operating

Income Ratio

LDR 91,83 86,30 83,14 89,06 94,31 Loan to Deposit Ratio

IKHTISAR KEUANGAN PENTINGKEY FINANCIAL HIGHLIGHTS

6 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 8: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Total Aset

Ekuitas

Rasio Kecukupan Modal(CAR)

Kredit yang Diberikan

Dana Pihak Ketiga

Rasio Beban Operasionalterhadap PendapatanOperasional (BOPO)

Pendapatan Bunga

Pendapatan Bunga Bersih

LDR

Laporan Tahunan Annual Report 2014 7

Page 9: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Februari 201421 Februari 2014:Penyerahan hadiah undian BKE BOOM Periode 2 (Juli 2013-November 2013) di Kantor Cabang Semarang yang diserahkan oleh Direktur Dana & Layanan Bapak Wahju Hidayat kepada Ibu Ninik Musyarofah.21 February 2014:BKE Boom 2nd Period prize celebration (July 2013 – November 2013) at Semarang Branch Office handed by Fund & Services Director, Mr. Wahju Hidayat to Mrs. Ninik Musyarofah.

25 Februari 2014:Pelaksanaan kegiatan CSR sebagai rangkaian kegiatan menyambut HUT Bank Kesejahteraan melalui pemeriksaan kesehatan gratis yang ditujukan untuk masyarakat umum.25 February 2014:CSR event as series of Bank Kesejahteraan Anniversary by providing free medical check up for public.

26 Februari 2014:Pelaksanaan kegiatan CSR sebagai rangkaian kegiatan menyambut HUT Bank Kesejahteraan melalui penyediaan fasilitas donor darah secara gratis yang ditujukan untuk masyarakat umum dan bekerja sama dengan PMI Bekasi.26 February 2014:CSR activity as series of Bank Kesejahteraan anniversary by hosting free blood donation event for public in cooperation with PMI Bekasi.

27 Februari 2014:Perayaan Hari Ulang Tahun Bank Kesejahteraan ke-23 yang dirayakan di Kantor Pusat Bank Kesejahteraan dan seluruh cabang melalui kegiatan potong nasi tumpeng yang dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris, Direksi, serta karyawan Bank Kesejahteraan serta ziarah ke makam Alm. Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo untuk mengenang dan menghormati jasa sebagai pendiri Bank Kesejahteraan.27 February 2014:Bank Kesejahteraan’s 23rd Anniversary Celebration at Bank Kesejahteraan Head Office and Branch Office by Tumpeng Ceremony, attended by Board of Commissioners, Board of Directors and employees of Bank Kesejahteraan also visiting graveyard of Alm. Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo to commemorate and respect his endeavor as the founder of Bank Kesejahteraan.

Maret 201412 Maret 2014:Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2013 yang diselenggarakan pada 12 Maret 2014 bertempat di Hotel Sari Pan Pacific , Jakarta.12 March 2014:General Meetings of Shareholders (GMS) Fiscal Year 2013 on March 12, 2014 at Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta.

Juni 201417 Juni 2014:Pemberian beasiswa gelombang ke-2 kepada Yasporbi, Jakarta sebagai kegiatan CSR Bank Kesejahteraan untuk mendukung kegiatan pendidikan..17 June 2014:2nd Term Scholarship Program for Yasporbi, Jakarta as CSR of Bank Kesejahteraan to support education sector.

Juli 201403 Juli 2014:Pemberian tajil secara gratis yang ditujukan untuk masyarakat umum dalam rangka keikutsertaan Bank Kesejahteraan pada kegiatan Ramadhan 2014.03 July 2014:Free break fasting snack giving for public as the participation of Bank Kesejahteraan in Ramadhan event 2014.

KALEIDOSKOP 2014KALEIDOSCOPE OF 2014

8 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 10: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

10 Juli 2014:Pelaksanaan kegiatan CSR yang diwakilkan oleh Direksi Bank Kesejahteraan berserta perwakilannya melalui pemberian bingkisan dan santunan kepada anak yatim/piatu di Musholla Al-Falah Kawasan Perumahan Mulya Puri, Bekasi dan pemberian santunan berupa bantuan sembako kepada anak yatim/piatu di Panti Asuhan Harapan Remaja, Jakarta Timur.10 July 2014:CSR event represented by Board of Directors of Bank Kesejahteraan and representative by giving package and donation to orphans at Musholla Al Falah, Mulya Puri Residence, bekasi and groceries donation for orphans at Harapan Remaja Orphanage, East Jakarta.

11 Juli 2014:Pelaksanaan kegiatan CSR dalam bidang sosial melalui pemberian bantuan dalam pembangunan Lapau Panjang Campago sebagai upaya penataan pasca gempa yang terjadi di Kota Padang.11 July 2014:CSR event in social sector by giving donation for Lapau Panjang Campago Construction as earthquake disaster relief in Padang City.

Agustus 201429 Agustus 2014:Pelaksanaan kegiatan CSR dalam bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa untuk putra-putri pegawai dasar dan outshourching Bank Kesejahteraan.29 August 2014:CSR event in education sector by giving scholarship for children of basic staff and outsourcing staff of Bank Kesejahteraan.

Oktober 201405 Oktober 2014:Perayaan Hari Raya Idul Adha dengan penyerahan hewan qurban berupa 1 ekor sapi yang dilakukan secara simbolis oleh Direksi Bank Kesejahteraan.05 October 2014:Ied al Adha Celebration by donating 1 cow animal for scarifying symbolically handed by Board of Directors of Bank Kesejahteraan.

November 201424 November 2014:Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang diselenggarakan pada 24 November 2014 bertempat di PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi.24 November 2014:Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) on November 24, 2014 at PT Bank Kesejahteraan Ekonomi.

Desember 201410 Desember 2014:Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang diselenggarakan pada 10 Desember 2014 bertempat di PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi.10 December 2014:Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) on December 10, 2014 at PT Bank Kesejahteraan Ekonomi.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 9

Page 11: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 12: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

LAPORAN MANAJEMENREPORT FROM MANAGEMENT

Page 13: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

LAPORAN PENGAWASAN DEWAN KOMISARISSUPERVISORY REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

Tasripin MastarKomisaris Utama

President Commissioner

Taufik HidayatKomisaris

Commissioner

I Nyoman SidiaKomisaris Independen

Commissioner Independent

2 3 41

Mahyuddin RamliKomisaris Independen

Commissioner Independent

12 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 14: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para Stakeholders, Pemegang Saham, dan Masyarakat yang terhormat,

Kami senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya yang tak pernah putus. Perkenankanlah saya mewakili Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan untuk menyampaikan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris terhadap rangkaian kegiatan operasional Bank Kesejahteraan tahun 2014.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Our honored Stakeholders, Shareholders and all part of Society,

We will always appraise our praise and gratitude to God the Almighty for every of His never ending blessings. Next, please kindly allow us, on behalf of the Board of Commissioners of Bank Kesejahteraan to present Board of Commissioners supervisory report towards series of Bank Kesejahteraan’s operational activity over 2014.

”Dewan Komisaris menilai bahwa selama tahun 2014 Bank Kesejahteraan terus menghadapi tantangan yang semakin ketat, terutama dari faktor eksternal. Dewan Komisaris meyakini bahwa Bank Kesejahteraan akan dapat segera mengejar pertumbuhan bisnis yang optimal melalui perbaikan respon kebijakan yang ditempuh oleh Direksi."

Board of Commissioners views that Bank Kesejahteraan has endured fiercer challenges over 2014, mainly coming from external factors. The Board of Commissioners remains confident that Bank Kesejahteraan will immediately chase optimum business growth by improving policies respon carried out by the Board of Directors.”

Laporan Tahunan Annual Report 2014 13

Page 15: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Secara umum, Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2014, Direksi beserta seluruh jajaran manajemen dan karyawan telah berupaya serius untuk melakukan perbaikan di berbagai sisi dalam rangka mengoptimalkan pencapaian kinerja baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif dengan tetap mengedepankan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan sistem pengendalian intern yang memadai.

Sebagai wujud pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasional Bank, maka Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun 2014 dituangkan dalam buku Laporan Tahunan Perusahaan yang memberikan uraian secara garis besar atas pelaksanaan fungsi pengawasan dalam rangka memberikan informasi kepada stakeholders terkait kegiatan dan aktivitas Dewan Komisaris selama tahun 2014 sesuai dengan Rencana Bisnis Bank.

Sepanjang tahun 2014, kondisi perekonomian Indonesia masih mengalami penyesuaian yang dibayangi oleh beberapa tantangan, baik dari faktor eksternal maupun internal. Beberapa indikator eksternal antara lain masih melemahnya tingkat pertumbuhan Cina dan Jepang sebagai pasar ekspor terbesar bagi Indonesia, tekanan harga pada komoditas non-migas, serta sentimen global terkait rencana percepatan The Fed menaikkan Fed Funds Rate. Sedangkan beberapa faktor internal antara lain berlanjutnya defisit transaksi berjalan, meningkatnya volume konsumsi Bahan Bakar Minyak di dalam negeri, melemahnya nilai tukar rupiah, serta perlambatan pertumbuhan kredit yang diiringi dengan kompetisi pemupukan dana yang semakin ketat.

Dari sektor perbankan, Bank Indonesia mencatat adanya perlambatan kredit perbankan nasional, sejalan dengan proses penyesuaian perekonomian Indonesia yang mengalami perlambatan, dimana perlambatan kredit di bank BUKU I relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok bank di BUKU II, III, dan IV. Dengan kondisi tersebut, pertumbuhan kredit perbankan Indonesia di tahun 2014 berada pada kisaran 15%-17% dengan risiko kredit yang masih berada dalam tren meningkat, meskipun posisi NPL masih di bawah 5%.

In general, the Board of Commissioners assumes that the Board of Directors as well as all management and employees had committed hardwork in 2014 to undertake improvement in various aspects to optimize performance achievement both in terms of quanitative and qualitative aspects by continuously emphasizing good corporate governance practice and adequate internal control system.

As a realization of Board of COmmissioenrs function in monitoring the Bank’s operational activity, the Board of Commissioners supervisory report 2014 has been also presented in Annual Report which draws general explanation regarding the implementation of monitoring function to provide information to the Stakeholders related with Board of Commissioners’ activities done in 2014 according to the Bank Business Plan.

Throughout 2014, Indonesian economic condition still endured an adjustment shadowed by prominent challenges coming from both external and internal factors. Some of the external indicators are namely moderation of China nad Japan growth rate as largest export destination for Indonesia, price pressure on non-oil and gas commodities, and global sentiment related with The Fed acceleration plan to raise Fed Funds Rate. On the other hand, the internal factors are including prolong deficit on current transaction, rising volume of domestic oil fuel consumption, depreciation of Rupiah exchange rate and decleration on credit growth accompanied by tighter competition on fund collection.

On banking sector, Bank Indonesia reported a weakening on national banking credit, in line with Indonesian economics adjustment process which has endured, where the credit drop in BUKU I Banks was relatively higher than one occurred in BUKU II, III and IV Banks. Concerning this condition, Indonesian banking credit growth was booked approximately 15%–17% throughout 2014 with credit risk was moving along progressive trend although still booked way below 5% of NPL position limit.

14 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 16: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Di sisi lain, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan menunjukkan peningkatan, terutama terkait adanya penyesuaian suku bunga deposito. Peningkatan suku bunga deposito yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan suku bunga kredit berdampak pada spread suku bunga Bank yang menurun dan terlihat pada cerminan tingkat profitabilitas yang melemah.

Laporan Pengawasan dan Pengarahan Dewan Komisaris Atas Kinerja 2014

Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi dan jajaran manajemen Bank dalam rangka membangun perbaikan dan konsolidasi yang menyeluruh untuk pencapaian pertumbuhan bisnis Bank. Dalam melakukan tugasnya, Dewan Komisaris selalu berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Selama tahun 2014, fungsi pengawasan aktif Dewan Komisaris dilakukan melalui pembahasan atas pencapaian kinerja secara berkala melalui berbagai forum rapat formal maupun rapat informal, serta evaluasi atas kegiatan operasional bank berdasarkan laporan-laporan yang diterima oleh Dewan Komisaris. Hal ini dilakukan untuk memastikan jalannya pengelolaan Perusahaan oleh Direksi telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga dapat menjaga kepentingan pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Untuk optimalisasi peran dan fungsi pengawasan dan pengarahan, Dewan Komisaris memiliki perangkat pendukung yang terdiri dari Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, serta Komite Nominasi dan Remunerasi. Perangkat pendukung ini yang telah menunjukkan kinerja yang baik melalui implementasi program kerja yang tepat dan peningkatan fungsi masing-masing komite sehingga dapat membantu tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

On the other hand, growth of Banking Third Party Fund showed a positive movement mainly related with time deposits interest rate adjustment. Time deposit interest rate booked higher growth than credit interest rate affecting declining spread of Bank’s interst rate as well as reflecting on lower profitability ratio.

Board of Commissioners Supervisory and Advisory Report

Board of Commissioners of Bank Kesejahteraan has performed supervisory and advisory report towards the Board of Directors including the Bank’s management to build a comprehensive improvement and consolidated on behalf of the achievement of Bank’s business growth. In carrying out its duties, the Board of Commissioners refers to Articles of Association and other prevailing Law as well as Good Corporate Governance principles.

In 2014, active monitoring function carried out by the Board of Commissioners was brought through discussion on periodic performance target achievement in various formal and non-formal meeting as well as evaluation on the Bank’s operational based on reports received by the Board of Commissioners. This is accomplished to ensure the Company’s management performed by the Board of Directors has been run according to each duties and responsibilities to preserve the interest of our shareholders and stakeholders.

To optimize role and function of monitoring activity exercised by the Board of Commissioners, the Board of Commissioners has established supporting bodies comprising of Audit Committee, Risk Management Committee as well as Nomination and Remuneration. The Supporting Committee which had submitted through the implementation of accurate working program and to enhance function of each committee to assist the Board of Commissioners’ duties and responsibilities.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 15

Page 17: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Evaluasi Kinerja 2014Di tengah kondisi perekonomian yang dibayangi oleh beberapa tantangan, Dewan Komisaris bersyukur bahwa Perseroan dapat melewati tahun 2014 meskipun dengan kinerja yang tidak terlalu menggembirakan. Meskipun demikian, Bank Kesejahteraan tetap konsisten melanjutkan perbaikan bisnis Bank melalui evaluasi, perbaikan dan pengembangan proses dan tata kelola seluruh aspek kegiatan bisnis Bank dimasa yang akan datang.

Pencapaian kinerja Bank Kesejahteraan di tahun 2014 banyak terpengaruh oleh kebijakan macro prudential melalui kebijakan yang memangkas batas atas rasio Giro Wajib Minimum-Loan to Deposit Ratio (GWM-LDR) dari 100% menjadi 92% sejak pertengahan triwulan keempat tahun 2013, maupun implementasi berbagai peraturan perbankan yang sepenuhnya harus dapat diakomodir oleh Perseroan. Sebagai bank dengan skala bisnis relatif masih terbatas, kondisi tersebut menempatkan Bank Kesejahteraan pada posisi sangat challenging untuk bersaing di tengah persaingan industri perbankan yang ketat dalam memupuk likuiditas, seiring dengan masih berlanjutnya peningkatan suku bunga, baik suku bunga simpanan maupun suku bunga pinjaman.

Perlambatan kinerja Perseroan tahun 2014 tercermin dalam besaran dan rasio keuangan pokok tahun 2014. Total aset sebesar Rp2.526.445 juta (turun 16,48%), Dana Pihak Ketiga sebesar Rp2.170.029 juta (turun 11,35%). Meskipun penyaluran kredit juga mengalami penurunan, tetapi Bank Kesejahteraan masih dapat membukukan pendapatan bunga kredit sebesar Rp349.965 juta (naik 1,16%).

Di sisi lain, meningkatnya suku bunga dana di pasar perbankan sebagai dampak adanya kebijakan Bank Indonesia untuk menaikan BI rate telah berimplikasi pada kenaikan beban bunga dana Bank Kesejahteraan sebesar 27,51% yang tidak dapat segera diiringi dengan kenaikkan suku bunga kredit Bank. Diiringi pula dengan memburuknya kualitas kredit beberapa debitur Bank, akhirnya hal ini berpengaruh pada tertekannya pencapaian laba Bank sehingga minus Rp15.091 juta.

Dewan Komisaris menilai bahwa pencapaian kinerja Bank Kesejahteraan yang tidak memenuhi harapan pada tahun

2014 Performance EvaluationAmid challenging economic condition, the Board of Commissioners grateful that the Company was still able to pass 2014 though the with performance was not too encouraging. Even though, Bank Kesejahteraan remains by consistently undertaking business process improvement of through re-evaluation, improvement and development of processes and good governance all of Bank’s business aspects of the bank's business activities in coming years.

Achievement of Bank Kesejahteraan’s performance along 2014 was heavily affected by macro prudential policy under a policy to cut ceiling limit on Minimum Statutory Reserves – Loan to Deposit Ratio (GWM – LDR) from 100% to 92% since mid the 4th quarter of 2013, as well as the implementation of set of banking regulations which has to be accommodated by the Company. As the bank with limited scale, this condition has brought Bank Kesejahteraan into a firm position too challange in the middle of banks rivalry in fostering liquidity in line with prolong interest rate increase both in terms of deposit interest rate and loan interest rate.

Deceleration of the Company’s performance throughout 2014 was reflected from lvel of key financial ratio realization in 2014 such as total assets amounted to Rp2,526,445 million (decreased by 16.48%), Third Party Fund amounted to Rp2,170,029 million (decreased by 11.35%). Despite a decrease in loan disbursement, Bank Kesejahteraan still managed to book credit interest income amounted to Rp349,965 million (increased by 1.16%).

On the other hand, increasing fund interest rate on banking market after Bank Indonesia policy to raise BI rate has implied on higher interest expense realization booked by Bank Kesejahteraan reached to 27.51% if not immediately accompanied by worsening quality of Bank’s credit that will affect on pressured Bank’s income realization to level of minus Rp15,091 million.

The Board of Commissioners views that moderation of Bank Kesejahteraan’s performance achievement took place

16 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 18: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

2014 memerlukan fokus dan langkah serius dari seluruh jajaran manajemen Bank untuk melakukan perbaikan, baik sebagai tindakan responsif maupun antisipatif atas kualitas bisnis Bank ke depan. Selain itu, Dewan Komisaris berupaya melakukan pengawasan dan pengarahan intensif dan disiplin terhadap sistem Sumber Daya Manusia dan pengelolaan Manajemen Risiko yang tertib pada seluruh unit organisasi yang mengacu pada asas prudential banking dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance untuk menciptakan sistem peringatan dini bagi Bank terhadap potensi munculnya fraud dan berbagai permasalahan lainnya.

REKOMENDASI PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS

1. Penyaluran KreditDewan Komisaris senantiasa memberi arahan agar penyaluran kredit dilakukan dengan memperhatikan proses analisa berdasarkan prinsip kehati-hatian terhadap aspek risiko dan peningkatan kualitas pengendalian intern agar penyaluran kredit yang dilakukan dapat tepat sasaran dan target kualitas kredit berada dalam koridor yang telah ditetapkan. Pengembangan dan diversifikasi bisnis perkreditan diluar koperasi agar terus dilakukan secara mantab dan hati-hati.

Dewan Komisaris selalu berperan aktif dalam memberikan saran dalam konsultasi kredit antara Direksi dan Komisaris, khususnya dalam hal pemberian kredit kepada Debitur dalam jumlah tertentu, termasuk aktif dalam melakukan pemantauan terhadap upaya perbaikan di bidang perkreditan sejalan dengan arahan yang diberikan regulator untuk mendukung perkembangan bisnis Bank.

2. Penghimpunan DanaDewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi agar Bank Kesejahteraan dapat mengintensifkan peningkatan penghimpunan dana murah sekaligus peningkatan komposisi dana ritel sehingga tingkat bunga yang diberikan dapat lebih kompetitif di antara bank pesaing dengan kondisi yang memberikan untung maksimal bagi Bank Kesejahteraan di samping memelihara kecukupan likuiditas.

in 2014 requires all Bank’ smanagement to take improvement action both in terms of responsive and anticipatory steps towards the Bank’s business quality ahead. In addition, the Board of Commissioners seeks to perform intensive and discipline monitoring on Human Capital system and ordered Risk management in entire organization unit referring to prudential banking and Good Corporate Governance principles to create early warning system for the Bank against fraud potential and other various issues.

RECOMMENDATION FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS’ SUPERVISION

1. Loan DisbursementBoard of Commissioners recommends that loan disbursement to be conducted by concerning analysis process based on prudential banking principle towards risk aspect and improvement of internal control quality that the loan disbursement will be done accurately and the target of credit quality will be under predetermined corridor.Development and diversification outside of the cooperation credit business in order to continue to be constant and prudently.

The Board of Commissioners always takes an active role to provide a suggestion on credit consultation between the Board of Directors and Board fo Commissioners regarding loan approval for Debitors in certain amount, including being active to monitor improvement action on credit sector as mandated by the regulator to support the Bank’s business growth.

2. Fund CollectionThe Board of Commissioners recommends that Bank Kesejahteraan to intensify fund collection increase based on low-cost fund as well as to increase composition of retail fund to be more competitive among peer banks with certain codnition to generate optimum profit for Bank Kesejahteraan besides to maintain adequacy of liquidity.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 17

Page 19: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

3. Pendapatan dan BebanDewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi agar Bank Kesejahteraan dalam mengupayakan peningkatan pendapatan bunga yang bersumber dari penyaluran kredit, maupun pendapatan lain selain bunga dengan mengoptimalkan perolehan fee based income.

Di samping itu, Dewan Komisaris juga memberikan rekomendasi yang terkait dengan pengelolaan beban yang lebih efisiensi dalam melaksanakan aktivitas operasional Bank agar mampu menekan turunnya performa laba Bank.

4. PermodalanWalaupun posisi permodalan (CAR) Bank masih di atas ambang batas yang ditetapkan reguator, namun permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai dengan merealisasikan rencana penambahan modal pemegang saham sesuai target waktu yang telah ditetapkan dan menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah untuk mengoptimalkan penggunaan modal Bank.

Upaya penguatan permodalan Bank dilakukan melalui masuknya investor baru dan penerbitan saham baru yang dilakukan oleh pemegang saham yang dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Sumber Daya ManusiaDewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi terkait pengembangan Sumber Daya Manusia di Bank Kesejahteraan yang merupakan peran sentral di dalam Perusahaan, antara lain agar pemenuhan kebutuhan SDM dapat mendukung kebutuhan bisnis dengan tetap mengutamakan kualitas SDM melalui penyempurnaan dan peningkatan kualitas pendidikan serta pelatihan, termasuk internalisasi budaya perusahaan secara menyeluruh.

Selama tahun 2014, Dewan Komisaris sangat menekankan pentingnya perencanaan yang komprehensif baik dalam melakukan penerimaan pegawai, khususnya terkait know

3. Income and ExpensesThe Board of Commissioners recommends that Bank Kesejahteraan in its effort to increase interest income from loan disbursement, as well as other non interest incomes by optimizing fee-based income.

On the other hand, the Board of Commissioners has also provided recommendation related with more efficient expense management in performing Bank’s operational activity to restrain the Bank’s decreasing income performance.

4. EquityAlthough the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) was still exceeding limit set by the regulator, the Bank’s equity has to be able to support business expansion plan and targeted growth by realizing shareholders’ additional capital plan according to predetermined time period and to allocate fund on earning assets with low RWA ratio to optimize the Bank’s equity utilization.

An effort to strengthen Bank’s equity was done by inviting new investor and issuing new shares undertaken by the shareholders according to Articles of Association and prevailing Law.

5. Human CapitalBoard of Commissioners also provides recommendation related with Human Capital development in Bank Kesejahteraan as central part of the Company, namely by fulfilling Human Capital requirement to support business development by always promoting Human Capital quality through training and education quality improvement and development, including a comprehensive corporate culture internalization.

Throughout 2014, the Board of Commissioners drew a focus on the importance of comprehensive planning both in recruiting employees, particularly related with know your

18 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 20: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

your employee (KYE) maupun dalam mengimplementasi perencanaan SDM yang harus mengacu kepada corporate plan, RBB, maupun kebutuhan riil perusahaan sehingga dapat mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan dengan komposisi jumlah pegawai yang lebih ideal antara pemenuhan SDM di bidang bisnis maupun supporting.

6. Teknologi InformasiDukungan penuh teknologi informasi dalam industri perbankan menjadi salah satu aspek penting untuk dapat menyediakan kemudahan bagi kebutuhan konsumen/nasabah terhadap layanan bank sekaligus sebagai upaya meningkatkan efisiensi.

Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi terkait peningkatan kehandalan teknologi informasi guna mendukung peningkatan kecepatan, akurasi, dan kualitas operasional bank sehingga dapat memberikan layanan yang memuaskan baik bagi kebutuhan internal Perusahaan maupun bagi jaringan layanan untuk nasabah.

7. Manajemen Risiko dan Pengendalian InternPerubahan skala dan tingkat persaingan bisnis Bank yang semakin kompleks menjadi tantangan bagi Bank Kesejahteraan untuk mengembangkan dan menguatkan manajemen risiko yang dinamis. Dengan demikian, Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi yang menitikberatkan pada proses pengendalian intern terhadap hasil pemeriksanaan auditor internal maupun auditor eksternal termasuk tindak lanjut yang perlu dilakukan sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan sebagai upaya perbaikan di setiap unit kerja Bank Kesejahteraan.

Selama tahun 2014, Dewan Komisaris sangat aktif untuk fokus pada upaya tindak lanjut yang perlu dilakukan manajemen dalam memperbaiki kualitas pengendalian intern oleh Bank sehingga dapat meminimalisir potensi fraud di seluruh unit kerja.

Bank Kesejahteraan perlu mempersiapkan sebuah panduan Risk Management yang applied dan komprehensif sebagai pendamping Rencana Bisnis Bank pada tahun-tahun yang akan datang.

employee (KYE) as well as in the implementation of Human Capital planning referring to the corporate plan, Bank Business Plan as well as the Company’s real necessity to support the Company’s business development with more ideal employee composition on Human Capital recruitment in business and supporting sectors.

6. Information TechnologyFull support form information technology in banking industry has become one of important aspects to provide an access for customers’ needs on the Bank’s services as well as to increase efficiency.

The Board of Commissioners provides recommendation related with information technology reliability improvement to support faster speed, better accuration and operational quality that the Bank will be able to provide satisfying service for both the Company’s internal needs and network services for our customers.

7. Risk Management and Internal Control

Changing competition scale and level on the Bank’s business had become more complex and being a notable challenge for Bank Kesejahteraan to develop and strengthen a dynamic risk management. Therefore, the Board of Commissioners provides a recommendation to focus on internal control process towards the result of internal and external auditors’ audit result including follow up action needs to be taken according to predetermined time period as improvement effort implemented in each Bank Kesejahteraan’s unit.

Throughotu 2014, the Board of Commissioners had been very active to focus on action plan to be done by the Management to improve Bank’s internal control quality that will minimize fraud potential in entire unit.

Bank Kesejahteraan needs to prepare a Risk Management guidlines that applied and comprehensive as the accompany Bank Business Plan in coming years.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 19

Page 21: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Selain sebagai bentuk kepedulian yang dibangun Bank Kesejahteraan, program CSR menjadi wujud apresiasi kepada masyarakat atas kepercayaan dan dukungan penuh yang diberikan dalam perjalanan kinerja Bank Kesejahteraan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi untuk menempatkan program CSR sebagai program jangka panjang perusahaan yang dapat memberikan manfaat baik bagi Bank Kesejahteraan maupun bagi lingkungan.

Tahun 2014 telah berhasil dilalui Bank Kesehateraan dengan berbagai upaya perbaikan dan perubahan sebagai tindak lanjut atas penurunan performa kinerja Perusahaan yang terjadi di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil dan berbagai pengetatan regulasi makro prudensial.

Kami berharap Bank Kesejahteraan menjadi semakin matang dalam mengembangkan aktivitas bisnisnya di tahun 2015 dan menjadikan momentum bagi kita semua untuk tetap waspada dan mawas diri terhadap segala tantangan yang tentunya tidak akan lebih mudah.

Kami berharap semangat, pengabdian, keberanian, konsistensi, dan kebulatan visi dari setiap unit kerja dapat ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat dengan tetap mengedepankan keseimbangan antara pertumbuhan dan pengendalian yang memadai. Menghadapi berbagai kondisi tersebut, Dewan Komisaris berkomitmen penuh untuk menjalin sinergi yang lebih baik dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang semakin komprehensif sebagai mitra kerja aktif bagi Direksi dalam melakukan eksekusi terhadap berbagai inisiatif strategi di tahun 2015.

Berdasarkan berbagai pertimbangan atas tantangan perekonomian dan industri perbankan mendatang, serta melalui tahapan diskusi yang mendalam dengan Direksi dan jajaran Bank Kesejahteraan, Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan atas Rencana Bisnis Bank tahun 2015.

8. Corproate Social Responsibilty

Other than awareness built by Bank Kesejahteraan, CSR program also becomes a realization of our appreciation to the society for firm support and loyalty given along the journey of Bank Kesejahteraan. Therefore, the Board of Commissioners recommends to bring CSR as the Company’s long-term program which will drive benefit both for Bank Kesejahteraan and our environment as well.

Bank Kesejahteraan had passed 2014 with series of improvement efforts and transformation as the sequence of decreasing performance of the Company occurred in the middle of unstable economic condition and after tighter macro prudential regulation.

We expect Bank Kesejahteraan to be more mature in developing business activity in 2015 and as a momentum for us to remain careful and aware towards every coming challenge which will be uneasy.

We wish that the spirit, dedication, courage, consistency and firm vision of every unit could be enhanced to face fiercer banking competition by continuously emphasizing balance between growth and adequate controlling. In overcoming these conditions, the Board of Commissioners is fully commited to build stronger synergy to implement more comprehensive monitoring function as active partner for the Board of Directors in executing set of strategic initiatives in 2015.

Based on these considerations regarding economics and banking industry challenge ahead, as well as after thorough discussion with the Board of Directors and Management of Bank Kesejahteraam, the Board of Commissioners has granted approval on Bank Business Plan 2015.

20 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 22: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Tasripin MastarKomisaris Utama

President Commissioner

Dengan segala semangat perbaikan dan perubahan menuju arah yang lebih baik. Maka menjadi kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris untuk menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan dukungan, komitmen, dan kepercayaan penuh kepada Bank Kesejahteraan.

Apresiasi yang tinggi juga kami berikan kepada jajaran Direksi dan semua karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan sehingga Bank Kesejahteraan dapat mencatat keuntungan yang baik sebagai hasil kinerja bersama selama ini. Rasa terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh nasabah tercinta yang telah menjalin kebersamaan, loyalitas, dan kerjasama selama ini untuk memberikan inspirasi dan motivasi utama bagi kami dalam upaya kami mempersembahkan kualitas layanan yang lebih baik.

Holding improvement spirit and a vision towards better direction, it becomes a notable proud of the Board of Commissioners to express appreciation and gratitude to our stakeholders who had committed support, commitment and full trust to Bank Kesejahteraan.

We also addresses utmost appreciation to the Board of Directors and employees for their hard work and dedication that Bank Kesejahteraan succeeded to book satisfying income as the result of our performance. Our gratitude is also addressed to all of our beloved customers who had build togetherness, loyalty and cooperation to recent time as ourprimary inspiration and motivation for our effort in presenting even better service quality.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 21

Page 23: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

Dhini LaswitaDirekturDirector

Silo EdiDirekturDirector

Sasmaya TuhuleleyDirektur Utama

President Director

2 3 41

Wahju HidajatDirekturDirector

22 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 24: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pemegang Saham yang terhormat,

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena segala limpahan rahmat dan karunia-Nya lah Bank Kesejahteraan dapat menghadapi sekaligus melalui tahun 2014 dengan segala upaya terbaik untuk memperbaiki kondisi kinerja Bank. Sebagai bagian dari pemenuhan aspek transparansi dan akuntabilitas sebagaimana yang telah diatur dalam PBI No. 14/4/PBI/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, maka perkenankan kami atas nama Direksi Bank Kesejahteraan menyampaikan beberapa pencapaian utama atas kinerja Bank Kesejahteraan selama tahun 2014 kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

To our valued shareholders,

Utmost praise and grace endlessly addressed to God the Almighty, His blessing has enabled Bank Kesejahteraan to overcome and pass 2014 with best effort to recover the Bank’s performance condition. As part of compliance with transparency and accountability principles regulated under PBI No. 14/4/PBI/2012 concerning Transparency and Publication of Bank’s Report, as the Board of Directors, we would present Bank Kesejahteraan key performance achieved in 2014 to our shareholders and stakeholders.

”Tahun 2014 kembali menjadi tahun konsolidasi yang dilaksanakan dengan komitmen penuh untuk fokus pada perbaikan dan perubahan proses bisnis Bank sebagai langkah awal kami untuk membangun bisnis Bank yang lebih baik dan mampu memberikan nilai tambah yang semakin baik bagi seluruh pemangku kepentingan di masa mendatang.”

“Once again, 2014 was constructed as year of consolidation endured with full commitment to remain focus on the Bank’s business process improvement and transformation that We believe this will become our initial step in building higher Bank’s business and to provide greater added-value for our Stakeholders in years to come.”

Laporan Tahunan Annual Report 2014 23

Page 25: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Pada setiap tahun, kami selalu berharap dapat mengoptimalkan kinerja kami lebih baik dari tahun sebelumnya. Segala pencapaian yang telah kami raih di tahun 2014 tidak terlepas dari dukungan dan komitmen Bank Kesejahteraan dalam perbaikan bisnis sesuai arahan regulator untuk lebih mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pengendalian intern yang memadai.

Berbagai arahan regulator dan dukungan penuh dari Pemegang Saham menjadi pendorong keyakinan kami untuk dapat memperbaiki proses bisnis dan membangun pertumbuhan yang sustainable di tahun-tahun mendatang. Kami tentu berharap bahwa berbagai inisiatif strategis yang akan kami lakukan di tahun 2015 dapat berjalan sesuai dengan komitmen kami yang tertuang dalam Corporate Plan maupun Businesss Plan Bank.

KONDISI PEREKONOMIAN DAN PERBANKAN INDONESIA TAHUN 2014Secara umum, kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2014 masih menghadapi tantangan baik global maupun domestik yang tidak mudah. Dari sisi global, membaiknya perekonomian Amerika Serikat belum diikuti dengan perbaikan yang seimbang dari negara di kawasan Eropa. Dinamika perekonomian global juga diwarnai dengan sentimen kebijakan normalisasi the Fed serta terus menurunnya harga komoditas utama dunia.

Sedangkan dari sisi domestik, kondisi perekonomian global tersebut memberi pengaruh pada perekonomian domestik yang masih terus mengalami perlambatan dengan pertumbuhan perekonomian nasional yang mencapai 5,01% (yoy). Meskipun demikian, patut disyukuri bahwa koordinasi dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah telah dapat menjaga pergerakan perekonomian Indonesia dengan laju inflasi yang relatif rendah sebesar 4,53% (yoy).

Di sisi lain, kekhawatiran atas normalisasi kebijakan The Fed, dinamika geopolitik, dan perlambatan ekonomi global, serta dan adanya dinamika politik Indonesia di tahun 2014 menyebabkan tekanan pada nilai tukar rupiah. Secara rata-rata, nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2014 melemah dari Rp12.100/dolar AS pada 2013 menjadi Rp12.388/dolar AS pada 2014.

In every year, we always seeks to increase our performance even better than preceding year. Every achievement booked in 2014 could not be separated from supports and commitment of Bank Kesejahteraan in directing business according to guidance form the regulator to promote prudent principle and adequate internal control.

Range of directions from the regulator as well as full support from the Shareholders had encouraged our faith to recover our business process and build sustainable growth in years to come. We surely assume that the strategic initiatives planned to be implemented in 2015 will be executed in accordance with our commitment as stated in Corporate Plan and Bank Business Plan.

INDONESIAN ECONOMICS AND BANKING LANDSCAPE 2014In general, throughout 2014, Indonesian economic landscape still endured uneasy challenge from global and domestic circumstances. On global side, United States economic recovery was not followed by balance recovery from European countries. Global economics turbulence was also colored by sentiment on The Fed normalization policy as well as declining price of world’s major commodities.

On the other hand, from domestic side, these global economics trend had brought certain impact to domestic economy which continued to decelerate with national economic growth only at 5.01% (yoy). Hence, it should be appraised that under good coordination and partnership between Central and Local Government, Indonesian economic movement was succeeded to be maintained with relatively low inflation ate approximately at 4.53% (yoy).

On the other hand, a concern on The Fed policy normalization, geopolitical dynamics and deceleration on global economics as well as Indonesian political turbulence over 2014 triggered a depreciation on Rupiah exchange rate. Rupiah exchange rate was averagely depreciated from Rp12,100/US Dolalr in 2013 to Rp12,388/US Dollar in 2014.

24 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 26: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Meskipun secara umum perekonomian Indonesia masih mengalami perlambatan, stabilitas perekonomian Indonesia masih dapat terkendali. Hal ini ditopang oleh ketahanan perbankan yang tetap terjaga sampai dengan akhir 2014. Secara industri, rasio permodalan perbankan masih cukup kuat yang tercatat jauh di atas ambang batas 8%, yakni sebesar 19,44% yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan modal dan memberikan ruang bagi perbankan untuk menyerap risiko di tengah melambatnya perekonomian Indonesia.

Perlambatan perekonomian domestik juga berimplikasi pada menurunnya pertumbuhan kredit industri perbankan yang hanya tercatat sebesar 13,16% (yoy). Risiko kredit industri perbankan yang dicerminkan dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross perbankan mulai menunjukkan peningkatan meskipun dalam tingkat yang masih rendah, yakni sebesar 2,29%.

Di sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap menunjukkan peningkatan sebesar 13,32%. Di tengah ekspansi kredit yang sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan DPK, menyebabkan kondisi likuiditas industri perbankan membaik dengan risiko likuiditas yang dapat terjaga

Menghadapi kondisi perekonomian dan perbankan yang semakin menantang di tahun 2014, telah memantapkan manajemen Bank Kesejahteraan untuk tidak hanya mengejar pertumbuhan bisnis, akan tetapi lebih fokus pada berbagai upaya pembenahan dan perbaikan intern. Strategi tersebut dimaksudkan agar Bank Kesejahteraan semakin siap dalam mencapai target bisnis sekaligus optimalisasi aktivitas layanan jasa perbankan untuk mendukung terwujudnya peningkatan kualitas layanan.

PENCAPAIAN KINERJA BANK KESEJAHTERAAN TAHUN 2014

Penyaluran Kredit & Penghimpunan Dana Pihak KetigaTahun 2014 menjadi titik awal bagi Bank Kesejahteraan untuk melakukan perubahan proses bisnis dalam rangka memperbaiki performa Bank pada tahun mendatang. Komitmen perbaikan yang kami lakukan khususnya melalui penyaluran kredit yang lebih selektif atas luasnya penyebaran jumlah koperasi di Indonesia di tengah

Despite general moderation in Indonesian economics, stability of national economics was managed to be controlled. This was underpinned by well-maintained banking resilience until the end of 2014. By industry, banking capital ratio remained strong reported way beyond 8% limit, which achieved to 19.44% encouraged by growing equity and giving more space for banking to absorb risk amid Indonesian economics moderation.

Domestic economics weakening also implied on decreasing credit growth in banking industry with only 13.16% (yoy) growth booked. Banking industry credit risk, as reflected from banking Non-Performing Loan (NPL) Gross ratio strated to increase although still in low level at 2.29%.

On fund collections ide, Third Party Fund submitted 13.32% growth. In the middle of decelerated credit expansion compared with third party fund growth, drove condition of banking industry liquidity condition to recover with well-maintained liquidity risk.

Pursuing more challenging economics and banking market landsape in 2014, had reaffirmed Bank Kesejahteraan’s management not only to chase business growth but also to be more focus on set of internal improvement and arrangement initiatives. These strategies are intended that Bank Kesejahteraan to be more ready in achieving business target as wel as optimizing banking service activity to support the realization of service quality improvement.

BANK KESEJAHTERAAN PERFORMANCE ACHIEVEMENT 2014

Loan Disbursement & Third Party Fund Collection2014 becomes a departing point of Bank Kesejahteraan to undertake business process transformation to improve Bank’s performance in coming years. Commitment for improvement taken was particularly by disbursing more selective loan on coverage of Koperasi entity in Indonesia, amidst limited Bank’s office network distribution coverage,

Laporan Tahunan Annual Report 2014 25

Page 27: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

keterbatasan jumlah penyebaran jaringan kantor Bank telah berimplikasi pada melambatnya kinerja Bank Kesejahteraan pada tahun 2014.

Penyaluran kredit mengalami penurunan sebesar 5,67% dibandingkan tahun 2013 atau hanya mencapai Rp.1.992.732 juta. Penurunan kredit tersebut terjadi sebagai implikasi adanya kebijakan Bank untuk fokus pada upaya perbaikan terhadap kualitas bisnis proses Bank sebagaimana arahan yang diberikan oleh regulator. Perlambatan pertumbuhan kredit Bank tersebut juga berdampak pada peningkatan rasio Non Performing Loan (NPL) di akhir tahun 2014 yang mencapai sebesar 8,72% (gross) atau 4,19% (netto). Meskipun demikian, Bank Kesejahteraan masih dapat membukukan pendapatan bunga kredit yang mencapai Rp349.965 juta (naik 1,16%) dari tahun 2013.

Penurunan performa perkreditan Bank Kesejahteraan di penghujung tahun 2014 telah memantapkan langkah Bank Kesejahteraan untuk fokus pada berbagai upaya perbaikan dan penyelesaian kredit bermasalaha di antaranya menyusun tim task-force penyelematan kredit Bank yang secara responsif bersama dengan jajaran manajemen Bank Kesejahteraan melakukan perbaikan pada kebijakan dan Standart Operating Procedure (SOP) perkreditan, serta tetap berupaya melakukan pembinaan debitur tanpa mengabaikan profesionalisme kami di dalam proses perbaikan kredit tersebut.

Seiring dengan ketatnya persaingan perolehan sumber dana di tahun 2014, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2014 terkoreksi lebih rendah sebesar 11,35% dari tahun 2013 atau hanya mencapai Rp2.171.029 juta dengan pencapaian beban bunga dana yang mencapai Rp242.908 juta (naik 27,51%). Hal tersebut sebagai implikasi adanya kenaikan suku bunga BI Rate dari 6,50% menjadi 7,75% secara bertahap selama tahun 2014. Namun demikian, Bank Kesejahteraan tetap berupaya untuk menumbuhkan sektor ritel dengan pencapaian komponen giro dan tabungan yang berhasil mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan deposito.

Kondisi Laba & Penguatan PermodalanPenurunan pertumbuhan kinerja bisnis Bank Kesejahteraan tersebut telah memberi dampak pada tergerusnya performa laba bersih Bank Kesejahteraan menjadi sebesar minus

which had implied to Bank Kesejahteraan’s declining performance over 2014.

Loan disbursement decreased by 5.67% from 2013 or booked at Rp1,992,732 million. Decrease in Loans was due the implementation of Bank’s policy to focus on improvement efforts towards the Bank’s business process quality as mandated by the regulator. The deceleration of Bank’s loan growth also affected to an increase in Non Performing Loan (NPL) ratio booked at the end of 2014 reaching to 8.72% (gross) or 4.19% (net). Hence, Bank Kesejahteraan still managed to book credit interest income amounted to Rp349,965 million (grew by 1.16%) from 2013.

Decreasing credit performance endured by Bank Kesejahteraan at the end of 2014 has affirmed Bank Kesejahteraan’s initiative to focus on set of non-performing loan improvement and settlement namely by establishing Bank Loan Recovery Task Force Team who responsively cooperates with management of Bank Kesejahteraan to take major improvement on credit policy and Standard Operating Procedure (SOP) as well as strives to perofrm debtor development program without neglecting our professionalism on the credit improvement process.

In line with tight competition on fund acquisition happened in 2014, Third Party Fund growth for 2014 period was 11.35% corrected form 2013 or only booked at Rp2,1717,029 million in 2014 with fund interest expense realization to Rp242,908 million (grew by 27.51%). This becomes the implication of higher BI Rate interest rate from 6.50% to 7.75% gradually applied in 2014. Thus, Bank Kesejahteraan remained focus to develop retail sector by achieving current accounts and saving accounts component which booked higher growth if compared with time deposit.

Income Condition & Equity StrengtheningModeration on Bank Kesejahteraan’s business performance has driven an impact to declining net income realization booked by Bank Kesejahteraan to minus Rp15,091 million

26 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 28: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Rp.15.091 juta atau turun sebesar (30,87%)% dari pencapaian laba tahun 2013 yang mencapai Rp48.878 juta.

Sementara dari sisi permodalan, Bank Kesejahteraan telah memiliki komitmen untuk menjaga kecukupan modal Bank yang tercermin melalui kebijakan internal kami dalam menjaga rasio permodalan (CAR) tidak kurang dari 10% sesuai dengan Rencana Bisnis Bank dimana nilai tersebut masih berada di atas ketentuan batas minimum permodalan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%.

Pada akhir tahun 2014, rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) Bank Kesejahteraan berada pada level 13,74%. Nilai tersebut masih berada di atas ketentuan minimum permodalan yang ditetapkan oleh regulator maupun oleh kebijakan internal Bank Kesejahteraan.

Tata Kelola PerusahaanPraktik pengelolaan setiap aktivitas bisnis dan operasional sesuai prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) telah menjadi hal yang mendasari keyakinan Bank Kesejahteraan guna memperkuat posisi perusahaan dengan tetap mengacu pada best practices yang ada.

Eksekusi Bank Kesejahteraan dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik telah diwujudkan Bank Kesejahteraan melalui serangkaian strategi maupun tindakan korektif terus dilakukan secara intensif dan terprogram dengan tetap mengacu pada ketentuan dan pedoman implementasi GCG yang diselaraskan terhadap fokus bisnis bank.

Sepanjang tahun 2014, Bank Kesejahteraan secara berkala melakukan kegiatan monitoring dalam menyempurnakan kualitas implementasi GCG melalui metode self assesment sesuai ketentuan regulator, evaluasi kinerja Perusahaan sesuai dengan indikator penilaian yang telah ditentukan, evaluasi terhadap kebijakan dan sistem bisnis Bank Kesejahteraan, brainstorming nilai-nilai Budaya Kerja Bank Kesejahteraan, serta berbagai training dan sosialisasi untuk memastikan terjadinya internalisasi praktik tata kelola perusahaan di Bank Kesejahteraan yang dilaksanakan secara konsisten di seluruh lapisan organisasi dan bukan sekedar sebagai upaya dalam memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

or (30.87%) decreased from Rp48,878 million income booked in 2013.

Meanwhile, from equity side, Bank Kesejahteraan has had a commitment to maintain Bank’s capital adequacy reflecting from our internal policy to maintain capital ratio (CAR) not to below 10% in accordance with Bank Business Plan where the limit is way beyond the limit of minimum capital adequacy set by Bank Indonesia, which is 8%.

By the end of 2014, Capital Adequacy Ratio (CAR) of Bank Kesejahteraan booked at 13.74% level. The ratio was well beyond the minimum limit of capital adequacy setboth by the regulator and Bank Kesejahteraan internal policy.

Corporate GovernanceManagerial practice on every business and operational activities based on Good Corporate Governance principles has underpinned faith of Bank Kesejahteraan to strengthen the Company’s position by always guiding to existing best practices.

Execution done by Bank Kesejahteraan to establish good corporate governance has been conducted through series of strategies and correctice action performed intensively and well-programmed by always complying with GCG implementation regulation and guidance aligned with the Bank’s business focus.

Throughout 2014, Bank Kesejahteraan has periodically exercised monitoring activity to refine quality of GCG implementation through self-assessment method according to regulation issued by the regulators, evaluating Company’s performance according to predetermined assessment indicators, evaluating Bank Kesejahteraan business policy and system, brainstorming on Bank Kesejahteraan cultural values as well as hosting various trainings and socialization to ensure the implementation of corporate governance internalization in Bank Kesejahteraan to be consistently applied at entire organization line and not only limited as an effort to comply with prevailing Law and regulation.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 27

Page 29: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Berbagai aktivitas dan kegiatan tersebut menunjukkan tekad dan komitmen Bank Kesejahteraan untuk menjadi bank kebanggaan yang mampu mengemban visi dan misinya di dalam pencapaian kinerja dengan praktik GCG terbaik di masa mendatang.

Bagi Bank Kesejahteraan, konsisten membangun paradigma penguatan GCG tidak hanya mampu memberikan nilai yang lebih tinggi bagi perusahaan, namun merupakan jalan untuk ikut berperan serta dalam pengembangan masyarakat sekitar yang tidak terlepas di dalamnya unsur pendidikan, kesehatan, maupun sosial ekonomi tanpa mengesampingkan fokus untuk menjaga serta membina hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan kelompok pemangku kepentingan.

Pengelolaan Manajemen RisikoBank Kesejahteraan menyadari pentingnya penguatan posisi dan reputasi Bank Kesejahteraan melalui upaya pengendalian risiko seiring dengan perbaikan dan pengembangan portofolio bisnisnya. Hal tersebut diwujudkan melalui penempatan fungsi manajemen risiko sebagai fungsi yang independen terhadap fungsi bisnis dan fungsi audit untuk membangun infrastruktur serta perangkat risiko yang disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat mendukung tata kelola manajemen risiko yang tepat dan obyektif.

Melalui implementasi manajemen risiko tersebut, Bank Kesejahteraan telah merealisasikan berbagai langkah mitigasi risiko sesuai dengan ketentuan regulator dan kebutuhan Bank sehingga dapat mempersiapkan bank dalam menghadapi berbagai jenis risiko pada bisnis Bank. Bank Kesejahteraan juga telah menerapkan kerangka pengelolaan risiko secara terpadu melalui penerapan kemampuan teknis dan risk awareness yang harus melekat pada setiap insan pegawai Bank Kesejahteraan dengan 4 (empat) pilar utama yang meliputi tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, Sistem Informasi Manajemen dan Sumber Daya Manusia, termasuk sistem pengendalian risiko sesuai dengan penerapan kerangka kerja Basel II serta persiapan implementasi Basel III.

These activities draw commitment and firm will of Bank Kesejahterana to become a proud bank which is able to carry its vision and misision to achieve excellent performance underpinned by best GCG practice in years to come.

Bank Kesejahteraan views that consistency in building GCG enforcement perspective will not only bring higher value for the Company but also lead to participate in developing the community in relation with education, health and socio economics aspects without abandoning a focus to preserve and foster harmonious and sustainable relationship with our stakeholders group.

Risk ManagementBank Kesejahteraan realizes the importance of strengthening Bank Kesejahteraan’s position and reputation through risk management initiative in ine with its business portfolio improvement and development. This is brought by establishing risk management function as an independent function towards business function and audit function to build risk infrastructure and tools adjusted with prevailing law and regulation that will be able to support accurate and subjective risk management.

Through the implementation of this risk management, Bank Kesejahteraan has taken series of risk mitigation actions in compliance with set of regulations applied by the regulator and the bank’s needs to set the Bank in overcoming various type of risks on the Bank’s business. Bank Kesejahteraan has also implemented integrated risk management framework by implementing technical capacity and risk awareness which has to be embedded in every people of Bank Kesejahteraan with 4 (four) pillars including risk governance, risk management framework, risk management process, Management Information System and Human Capital, including risk controlling system within the implementation of Basel II framework as well as preparation of Basel III implementation.

28 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 30: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Bank Kesejahteraan juga telah memiliki organisasi manajemen risiko yang terdiri dari Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi pengawasan risiko (risk oversight) dengan Dewan Direksi bersama Komite Manajemen Risiko sebagai pelaku dalam menjalankan fungsi kebijakan risiko. Meski demikian, peningkatan kapabilitas manajemen risiko melalui penyempurnaan metodologi, proses, review terus dilakukan untuk mengiringi skala aktivitas bisnis dan operasional bank yang terus meningkat.

Sinergi Tanggung Jawab Sosial PerusahaanBank Kesejahteraan tumbuh bersama di lingkungan masyarakat Indonesia untuk turut memperkuat perekonomian Indonesia melalui fungsi intermediasi yang menyadari penuh bahwa tanggung jawab sosial merupakan bentuk investasi sosial yang akan memberikan manfaat timbal balik berkesinambungan dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, sepanjang tahun 2014, Bank Kesejahteraan konsisten melaksanakan berbagai program tanggung jawab secara terpadu yang meliputi berbagai kegiatan dengan orientasi pada pemenuhan tanggung jawab konsumen, antara lain penyediaan produk dan layanan perbankan yang berkualitas, pemenuhan kesejahteraan karyawan, serta turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan, maupun kesehatan yang terencana.

Bank Kesejahteraan memprioritaskan program peningkatan di bidang pendidikan dan kesehatan yang didasarkan pada pertimbangan adanya sinergi dengan penyaluran bisnis Bank Kesejahteraan. Selama tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah menyalurkan dana untuk berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebanyak Rp423 juta atau meningkat sebesar 9,87%.

Prospek Usaha Tahun 2015Sepanjang tahun 2014, pertumbuhan Indonesia masih dibayangi oleh kondisi perekonomian global yang belum seimbang dan dinamika politik Indonesia yang membawa pengaruh bagi arah kebijakan perekonomian. Namun demikian, pemerintah bersama dengan Bank Indonesia telah mengambil beberapa langkah kebijakan yang mampu mengendalikan kondisi ekonomi makro pada jalur stabilitas.

Bank Kesejahteraan has also had a risk management organization comprising of Board of Commissioners carrying out risk oversight function altogether with the Board of Directors and Risk Management Committee as actors in exercising risk policy function. Hence, development of risk management capability by refining methodology, process, and review continuously performed to align increasing Bank’s business and operational activity scale.

Synergy of Corporate Social ResponsibilityBank Kesejahteraan grows together in Indonesian society circumstances to strengthen Indonesian economics through the intermediary function that fully aware that social responsibility as a social investment which will bring long-run sustainable reciprocal benefit.

Therefore, throughout 2014, Bank Kesejahteraan consistently performs range of integrated responsibility program covering various activities oriented to consumer responsibility, namely providing high-quality banking products and services, fulfilling employee’s welfare, and actively participating in social, education, religious and health activities in well-organized manner.

Bank Kesejahteraan prioritizes series of program to improve education and health sectors based on a consideration on synergy of Bank Kesejahteraan business distribution. Throughout 2014, Bank Kesejahteraan has disbursed funds for various Corporate Social Responsibility (CSR) program amounted to Rp423 million or increased by 9.87%.

2015 Business ProspectsThroughout 2014, Indonesian growth was still shadowed by global economic condition which remained imbalance and Indonesian political turbulence which brought certain direction for economic policy. Thus, the Government altogether with Bank Indonesia has taken several policy initiatives to navigate macroeconomics condition to path of stability.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 29

Page 31: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Kebijakan pemerintah dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada bulan November 2014 menjadi sinyal positif bagi peningkatan investasi Indonesia. Dana penghematan dari subsidi BBM tersebut diharapkan dapat mendorong perekonomian Indonesia tahun 2015 apabila dialihkan untuk proyek-proyek yang lebih produktif dengan dukungan kemudahan ijin usaha yang menjadi fokus dari pemerintah. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 diperkirakan akan meningkat tipis yang berada pada level 5,4-5,8%.

Sementara itu, tingkat inflasi tahun 2015 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 yang berada pada kisaran 7,7-8,1% sebagai imbas dari kenaikan harga BBM dan listrik. Untuk menghadapi tekanan inflasi domestik dan rencana kenaikan suku bunga di Amerika (The Fed Fund Rate) maka Bank Indonesia diperkirakan akan menaikan suku bunga acuan sampai 8,5% dan nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp12.200-Rp12.700 per USD (sumber: Bank Indonesia).

Rencana Strategis Bank Kesejahteraan Tahun 2015Dengan mempertimbangkan berbagai kondisi perekonomian tersebut dan persaingan industri perbankan baik dalam penyaluran kredit maupun penghimpunan dana, serta dengan memperhatikan arah perbaikan kebijakan untuk memperkuat competitive advantage yang dimiliki Bank Kesejahteraan, maka Bank Kesejahteraan telah menyusun strategi pertumbuhan di tahun 2015 untuk ikut berperan dalam memperbaiki jalinan kemitraan dengan koperasi dan meningkatkan perluasan jaringan layanan pada ekspansi bisnis yang lebih luas dan berkualitas.

Bank Kesejahteraan akan terus mengimbangi pertumbuhan pada sisi aset dengan pertumbuhan di sisi liabilities melalui strategi selective growth dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Meningkatkan optimalisasi posisi Bank Kesejahteraan yang telah memiliki jalinan kemitraan yang kuat dengan koperasi pegawai negeri sipil dengan melanjutkan perbaikan pada kebijakan dan prosedur bisnis sehingga tetap mampu melayani kebutuhan modal kerja koperasi dengan lebih baik.

Government policy by rising price of subsidized oil fuel price in November 2014 as a positive sign for Indonesian investment growth. Excess of fund from the Oil Fuel subsidy cut is intended to encourage Indonesian economics in 2015 that if transferred into more productive projects supported by an acces on business license as part of the Government’s focus. Therefore, Indonesian economic growth in 2015 is estimated to slightly increase approximately at 5.4%–5.8%.

On the other hand, in 2015, inflation rate is projected to be higher than 2014 achieved at 7.7%–8.1% as the impact of rising Oil Fuel price and electricity tariff. To encounter domestic inflation pressure and an initiative to rise interest rate took place in United States of America (The Fed Fund Rate), Bank Indonesia is estimated to increase BI Rate to 8.5% and Rupiah exchange rate will be achieved around Rp12,200 – Rp12,700 per USD (source: Bank Indonesia).

Bank Kesejahteraan Strategic Plan 2015

By considering these economics conditions and banking industry competition both in terms of loan disbursement and fund collection, as well as by concerning direction of policy improvement to strengthen competitive advantage owned by Bank Kesejahteraan, Bank Kesejahteraan has arranged growth strategy in 2015 to contribute in improving partnership scheme with Koperasi institution as well as expanding service quality in broadening wider and more qualified business expansion.

Bank Kesejahteraan will continue to align growth on assets side with a growt in liability side through selective growth strategy under following explanations:

1. Increasing optimation of Bank Kesejahteraan’s position with storng partnership commitment with civil servant Koperasi by advancing improvement on business policy and procedure to serve higher Koperasi working capital demands.

30 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 32: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

2. Memperluas jaringan layanan yang berkualitas dengan selektif memasuki pasar pensiunan yang selama ini belum terlayani oleh Bank Kesejahteraan dan diimbangi dengan perbaikan kualitas pada proses pemberian kredit sehingga kualitas kredit yang diberikan tetap berada pada risk limit yang ditetapkan

3. Melaksanakan penguatan branding baik untuk corporate branding dari Bank Kesejahteraan yang akan diperkuat dengan branding ”BKE” maupun untuk product branding.

4. Melengkapi diferensiasi produk Bank melalui penambahan fitur maupun menciptakan produk baru sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembangan seiring dengan dinamisme pertumbuhan ekonomi.

5. Mengutamakan pertumbuhan penghimpunan dana murah (giro dan tabungan) dengan menekan rasio Deposan Inti Bank dengan rasio sekitar 40% dari total perolehan DPK.

6. Merealisasikan program perluasan jaringan layanan dan kantor kerja operasional Bank di beberapa wilayah Indonesia yang didasarkan pada besarnya potensi pasar yang sesuai dengan fokus bisnis Bank Kesejahteraan kepada koperasi maupun pensiunan.

7. Meraih peningkatan aktivitas layanan jasa perbankan dan fee based income yang lebih baik melalui pengembangan dan penyempurnaan sistem Teknologi Informasi untuk mendukung efisiensi operasional Bank.

8. Mendukung pemegang saham untuk memperkuat struktur permodalan dengan optimalisasi portofolio penyaluran kredit Bank yang lebih terstruktur dan terarah dalam rangka efisiensi alokasi modal dan perbaikan kualitas aset.

9. Merealisasikan program pengembangan SDM dan peningkatan efisiensi fungsi kerja organisasi melalui perubahan struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan bisnis Bank serta pemenuhan jumlah pegawai dengan komposisi yang lebih seimbang dan penyempurnaan sistem reward dan punishment untuk menciptakan produktifitas pekerja yang sehat dan adil dengan tetap memperhatikan ketentuan di bidang ketenagakerjaan, kondisi pasar, dan kemampuan finansial perusahaan.

2. Expanding high quality service network by selectively penetrating pension market which currently has not been served by Bank Kesejahteraan and aligned with quality improvement in loan disbursement process that the quality of disbursed loan will remain on acceptable risk limit.

3. Strengthening the Company’s branding both for corporate branding of Bank Kesejahteraan which will be bolstered under “BKE” branding as well as for other product brandings.

4. Completing Bank’s product differentiation by adding more features as well as innovating new products that will meet growing public demands in line with dynamics of economic growth.

5. Prioritizing growth of low-cost fund collection (current accounts and saving accounts) by pressing Bank Core Depositors ratio with ratio approaching 40% of total Third Party Fund acquisition.

6. Realizing service and operational office network expansion in several region across Indonesia based on level of market potential according to the business focus of Bank Kesejahteraan to Koperasi or pension segments.

7. Achieving higher activity of banking serices and higher fee-based income by developing and refining Information Technology system to support Bank’s operational efficiency.

8. Supporting our shareholders to strengthen capital structure by optimizing Bank’s loan disbursement portfolio to become more-structured and directed to achieve capital allocation efficiency and improvement of assets quality.

9. Realizing Human Capital development program and efficiency of organization function by transforming organization structure to conform with Bank’s business needs as well as fulfilling employee’s formation with more balance composition and improving reward and punishment to boost sound and fair employee’s productivity by concerning regulation applied in employment sectors, market condition and the Company’s financial capacity.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 31

Page 33: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Berdasarkan garis besar rencana strategis Bank Kesejahteraan tersebut, manajemen yakin dapat memperbaiki performa Bank dan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk Indonesia melalui peningkatan pemberian manfaat dengan memenuhi kebutuhan modal kerja koperasi maupun kebutuhan pensiunan dan masyarakat luas.

Semakin besar manfaat yang dapat diberikan oleh Bank Kesejahteraan maka akan memberikan peluang yang lebih baik pula bagi pertumbuhan kelanjutan dari Bank Kesejahteraan yang terus menjadi prioritas utama bagi kami.

ApresiasiProses transformasi dan semangat konsolidasi untuk segala proses perbaikan dan pembenahan kinerja Bank Kesejahteraan di tahun 2014 selalu diikuti oleh dukungan, pengabdian dan kerja keras yang diberikan tim manajemen beserta seluruh karyawan Bank Kesejahteraan.

Atas seluruh pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh pemegang saham dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh seluruh karyawan dalam mendukung upaya pembenahan dan perbaikan Bank Kesejahteraan.

Kami menyadari bahwa tahun 2015 akan menjadi tahun yang penuh dengan dinamika perubahan dalam rangka penguatan konsolidasi dan perluasan jaringan layanan yang lebih luas dan berkualitas untuk mengubah segala tantangan menjadi peluang. Bank Kesejahteraan akan terus menjaga optimisme, tanggung jawab, transparansi, dan disiplin tinggi untuk merealisasi setiap strategi yang telah ditetapkan agar mampu memperbaiki performa kinerja yang lebih cemerlang untuk tumbuh bersama Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan seluruh pemangku kepentingan dengan dukungan dan kepercayaan dari Dewan Komisaris, Pemegang Saham, nasabah, serta mitra usaha Bank Kesejahteraan.

Based on overview of Bank Kesejahteraan’s strategic plan, the management is confident to improve the Bank’s performance and providing higher contribution for Indonsia by increasing benefit distribution by complying working capital for Koperasi in particular and the society in general.

With higher benefit provided by Bank Kesejahteraan, it is believed to provide wider opportunity for Bank Kesejahteraan to achieve sustainable development to become or key priority.

AccoladesTransformation and consolidation spirit for entire improvement process and performance of Bank Kesejahteraan throughout 2014 to be followed by support, devotion and hard work dedicated by the management as well as employees of Bank Kesejahteraan.

For these achievement, We wish to express utmost appreciation and gratitude for the loyalty given by all shareholders as well as dedication submitted by all employees to support an effort to improve and boost Bank Kesejahteraan’s performance.

We realize that 2015 will become a year full changing dynamics to strengthen consolidation consolidation and expansion of broader and higher quality service network to transform challenge into opportunity. Bank Kesejahteraan will continue to preserve optimism, responsibility, transparency and high discipline to realize even higher performance to grow together with Indonesia and to elevate welfare of our stakehodlers supported by trust from the Board of Commissioners, Shareholders, customers, and business partners of Bank Kesejahteraan..

PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi

Direksi/Board of Director

Sasmaya Tuhuleley *)Direktur Utama

President Director

*) Mulai menjabat per tanggal 10 Desember 2014 menggantikan Sdr. R.M. Yunianto, dan efektif per tanggal 09 April 2015.

*) Serving since December 10, 2014 replacing Mr. R.M. Yunianto, and effective since April 09, 2015.

32 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 34: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PT. BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI TAHUN 2014

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran informasi yang telah dimuat secara lengkap dalam Laporan Tahunan PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi tahun 2014 beserta dengan Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait di dalamnya, dengan membubuhkan tandatangan masing-masing di bawah ini.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

STATEMENT RESPONSIBILITY OF ANNUAL REPORTING PT. BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI TAHUN 2014

We, the undersigned, declaring our full responsibilityon the accountability of information disclosed in PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi 2014 Annual Report altogether with Financial Statements and other related Information by signing below.

This statement is truthfully made.

Dewan Komisaris

Tasripin MastarKomisaris Utama

Taufik HidayatKomisaris

Mahyuddin RamliKomisaris Independen

I Nyoman SidiaKomisaris Independen

Direksi

Sasmaya Tuhuleley *)Direktur Utama

Wahju HidajatDirektur

Silo EdiDirektur

Dhini LaswitaDirektur

*) Mulai menjabat per tanggal 10 Desember 2014 menggantikan Sdr. R.M. Yunianto, dan efektif per tanggal 09 April 2015.*) Serving since December 10, 2014 replacing Mr. R.M. Yunianto, and effective since April 09, 2015.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 33

Page 35: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 36: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Page 37: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

NAMAPT. Bank Kesejahteraan Ekonomi

Tanggal Berdiri04 Oktober 1991

Dasar Hukum PendirianAkta No. 37 tanggal 4 Oktober 1991 yang disempurnakan dengan Akta No. 122 tanggal 20 November 1991

Tanggal Beroperasi27 Februari 1992

Dasar Hukum BeroperasiSurat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 256/KMK.013/1992 tanggal 21 Februari 1992

Modal DasarRp. 800.000.000.000,-

Modal DisetorRp. 278.129.490.000,-

Kantor PusatGedung IKP-RIJl. R.P Soeroso No. 21Jakarta Pusat 10330, Indonesia

Telepon(62-21) 3100422, 3100448, 3100204, 3100205

Faksimili(62-21) 3102970, 31909911

Call Center0-800-1-535-535 (62-21) 31921535

IDENTITAS BANK KESEJAHTERAANBANK KESEJAHTERAAN IDENTITY

NAMEPT. Bank Kesejahteraan Ekonomi

Date of EstablishmentOctober 4, 1991

Legal Basis of EstablishmentDeeds No. 37 dated October 4, 1991 revised under Deeds No. 122 dated November 20, 1991

Date of OperationFebruary 27, 1992

Legal Basis of Operation1992 dated February 21, 1992.

Authorized CapitalRp. 800.000.000.000,-

Paid-in CapitalRp. 278.129.490.000,-

Head OfficeGedung IKP-RIJl. R.P Soeroso No. 21Jakarta Pusat 10330, Indonesia

Phone(62-21) 3100422, 3100448, 3100204, 3100205

Facsimile(62-21) 3102970, 31909911

Call Center0-800-1-535-535 (62-21) 31921535

36 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 38: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Homepagewww.bankkesejahteraan.co.id

[email protected]

Office Network12 service offices

Ownership(as of December 2014)

IKPRI 46,43% PT. Reliance Securities Tbk 20,55% PT. Recapital Advisors 19,68% PT. Taspen (Persero) 9,93% DP. Jasa Raharja 1,44% DP. Jasindo 1,24% Kopeg. BKE 0,74%

Homepagewww.bankkesejahteraan.co.id

[email protected]

Kantor Layanan12 kantor layanan

Kepemilikan(per Desember 2014)

IKPRI 46,43% PT. Reliance Securities Tbk 20,55% PT. Recapital Advisors 19,68% PT. Taspen (Persero) 9,93% DP. Jasa Raharja 1,44% DP Jasindo 1,24% Kopeg. BKE 0,74%

IKPRI

PT. Reliance Securities, Tbk

PT. Recapital Advisors

PT. Taspen (Persero)

DP. Jasa Raharja

DP. Jasindo

Kopeg BKE

46,43%

1,24%0,74%

20,55%

19,68%

9,93%1,44%

Laporan Tahunan Annual Report 2014 37

Page 39: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

1952Pendirian Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) pada bulan Juni 1952 di Jakarta dan berbagai kota di Indonesia oleh beberapa tokoh pegawai negeri sebagai tindak lanjut dari keinginan kuat dari pegawai negeri yang

mendirikan Koperasi Pegawai Negeri pada tahun 1950-an.

1955Berdasarkan keputusan konvensi PKPN seluruh Indonesia pada tanggal 21 November 1958 di Bandung, Badan Koordinasi PKPN seluruh Indonesia berganti nama menjadi Gabungan PKPN seluruh Indonesia.

1961Gabungan PKPN seluruh Indonesia diubah menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia (IKPN-SI), yang kemudian berganti nama menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) pada tahun 1984.

1991- Sebagai tindak lanjut dari keluarnya UU No. 25 tahun 1992 tentang

Perkoperasian dan dengan memperhatikan Keputusan Rakernas KORPRI tahun 1991, Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) berubah menjadi Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).

- Atas dasar pemikiran dan pembahasan bersama di kalangan pengurus dan penasihat termasuk badan pengawas maupun keluarga besar IKP-RI yang diketuai oleh Bapak Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo, maka dicetuskanlah pendirian PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi sesuai akta No. 37 tanggal 4 Oktober 1991 oleh notaris Ny.Siti Pertiwi Henry Shidki,SH yang disempurnakan dengan Akta No. 122 tanggal 20 November 1991 dimuat dalam berita Negara RI No. 528 tahun 1992 dan diumumkan dalam tambahan berita Negara RI tanggal 7 Februari 1992 No.11.

1992Bank Kesejahteraan resmi beroperasi pada tanggal 27 Februari 1992 berdasarkan ijin operasi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 256/KMK.013/1992 tanggal 21 Februari 1992 dengan modal dasar perseroan sebesar

Rp.50.000.000.000,-.

1952Establishment of Center of Civil Servant Koperasi (PKPN), June 1952 in Jakarta and other regons across Indonesia by civil servant leaders as the sequence of civil servants’ firm will to create Civil Servant Koperasi in 1950 era.

1955According to resolution of Indonesian PKPN Conference on November 21, 1958 in Bandung, Badan Koordinasi PKPN was transformed its name into Gabungan PKPN seluruh Indonesia.

1961Gabungan PKPN seluruh Indonesia changed its name into Induk Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia (IKPN-SI), which later known as Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) in 1984.

1991- As the sequence of Law No. 25 of 1992 on Coopeartives

implementation and by concerning Resolution of KORPRI National Conference 1991, Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) was transformed into Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).

- Concerning common consideration and discussion among the management and advisor including steering committee and big family of IKP-RI chaired by Mr. Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, the establishment of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi was forenamed under deeds No. 37 dated October 4, 1991 from notary Ny. Siti Pertiwi Henry Shidki, SH amended under Deeds No. 122 dated November 20, 1991 pronounced in RI State Gazette No. 528 of 1992 and declared in appendix of RI State Gazette dated February 7, 1992 No. 11.

1992Bank Kesejahteraan commenced its operation on February 27, 1992 based on operational liense issued under Decree of Minister of Finance Republic of Indonesia No. 256/KMK.013/1992 dated February 21, 1992 with authorized capital Rp50,000,000,000.

KILAS BALIK BANK KESEJAHTERAANBANK KESEJAHTERAAN MILESTONE

1952 1955 1961 1991 1992

38 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 40: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

2005Perubahan Anggaran Dasar untuk yang pertama kalinya melalui Akta No.5 tanggal 27 Oktober 2005 yang dibuat oleh notaris Judy KH. Sentana,SH mengenai Perubahan Anggaran Dasar menjadi Rp.200.000.000.000,-

2011Komitmen manajemen Bank Kesejahteraan dalam penerapan tata kelola perusahaan yang semakin membaik terwujud melalui keberhasilan Bank Kesejahteraan untuk pertama kalinya berhasil meraih peringkat II dari 11 (sebelas) peserta pada Annual Report Award 2010 untuk kategori Private Keuangan non Listed.

2012Bank Kesejahteraan tetap berhasil mempertahankan kinerjanya dan mendapat penghargaan ”Titanium Trophy Award” dari Infobank dengan predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan selama 16 (enam belas) tahun berturut-turut dan kembali meraih peringkat ke-2 dalam penghargaan Annual Report Award (ARA) Tahun 2011 sebagai apresiasi yang diberikan oleh lembaga otoritas keuangan di Indonesia atas penerapan prinsip-prinsip GCG di Bank Kesejahteraan yang meliputi transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandiran, dan kewajaran kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.

2013Semakin bertambahnya jumlah peserta dalam ajang penghargaan Annual Report Award tidak menghalangi Bank Kesejahteraan untuk kembali mampu mempertahankan perolehan penghargaan Annual Report Award (ARA) Tahun 2012 dengan peringkat ke-3 dari 18 (delapan belas) peserta.

2014Masuknya PT. Reliance Securities, Tbk sebagai Pemegang Saham Bank Kesejahteraan dengan penambahan modal Bank Kesejahteraan sebesar Rp60.000.000.000,- dalam rangka penguatan struktur permodalan dan pengembangan bisnis Bank Kesejahteraan di masa mendatang.

2005First Articles of Association amendment under Deeds No. 5 dated October 27, 2005 made by Notary Judy KH. Sentana, SH regarding Changes in Articles of Association into Rp200,000,000,000.

2011Higher commitment of Bank Kesejahteraan’s management to implement corporate governance brought by achievement of Bank Kesejahteraan in winning 2nd rank of 11 (elevent) participants in Annual Report Award 2010 for Non-Listed Private Financial Company, for the first time.

2012Bank Kesejahteraan maintained its performance by winning “Titanium Trophy Award” from InfoBank with Excellent predicate on Financial Performance for 16 (sixteen) consecutive years and also won 2nd rank in Annual Report Award 2011 as the appreciation from financial authority in Indonesia for the implementation of GCG principles in Bank Kesejahteraan which covers transparency, accountability, responsibility, independency and fairness to all shareholders and stakeholders.

2013Increasing number of Annual Report Award participants did not burden Bank Kesejahteraan to preserve its position and winning 3rd rank of 18

(eighteen) participants in Annual Report Award 2012.

2014Within the entry of PT Reliance Securities, Tbk as Bank Kesejahteraan Shareholder with Rp60,000,000,000 additional capital for Bank Kesejahteraan, aimed to strengthen capital structure and expand Bank Kesejahteraan’s business in years to come.

2005 2011 2012 2013 2014

Laporan Tahunan Annual Report 2014 39

Page 41: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

“Menjadi Bank Umum yang disegani, menjadi andalan dan sekaligus kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi dan masyarakat”.

Disegani, karena merupakan bank sehat dan selalu mampu menjaga tingkat kesehatan dan kualitasnya.

Andal, karena dikelola secara profesional, mampu bersaing di antara bank yang sekelas, mampu mengikuti arah perkembangan perbankan dan mampu menjadi mitra yang membangun bagi nasabah, khususnya koperasi pegawai negeri dan para anggotanya.

Bangga, karena merasa memiliki dan dari pelayanannya memperoleh manfaat dan nilai lebih.

“Menjalankan usaha sebagai bank umum yang sehat yang mengutamakan bidang ritel, berperan aktif dalam usaha meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya melalui kemitraan usaha dengan koperasi, terutama Koperasi Pegawai Republik Indonesia serta badan-badan usaha lainnya”.

“ To become a respected and reliable commercial bank which be the proud of civil servants, Koperasi and society.”

Respected, as it is a healthy bank which always able to keep its solvency and quality.

Reliable, as it is professionally managed, capable to compete with other banks with equal level, capable to keep up with banking business trend and capable to be supportive partner for customers, especially the koperasi of civil servants and its members.

Proud, as customers posses the sense of belonging and get benefits and additional values from its service.

To run the business as a healthy commercial bank, focusing on retail business, actively take part in the effort to improve the prosperity of civil servants and their families through business partnership with koperasi, especially Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) and other business entities

VISI VISION

MISI MISSION

40 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 42: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Sejahtera Bersama KamiBe prosperous with us

MOTO TAGLINE

Laporan Tahunan Annual Report 2014 41

Page 43: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

INTEGRITY (Integritas)Perilaku terpuji dengan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan lainnya serta menjunjung kode etik profesi.

TEAMWORK (Kerjasama)Bekerja secara efektif dan fokus mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui koordinasi, membangun komunikasi terbuka, rasa saling percaya, dan saling menghargai.

FOCUS ON CUSTOMER (Fokus pada nasabah)Komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam menangani dan memenuhi kebutuhan setiap nasabah baik internal maupun eksternal.

RESULT ORIENTED (Orientasi pada hasil)Mengutamakan disiplin, penuh tekad dan semangat dalam mengerahkan segenap kemampuan dan pengalaman kerja untuk hasil terbaik.

RESPONSIBILITY (Tanggung jawab)Bertanggung jawab penuh dalam memimpin, mengarahkan dan menerapkan Good Governance terhadap berbagai sumber daya dan risiko secara efisien dan efektif.

CONTINUOUS IMPROVEMENT (Perbaikan terus menerus)Senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan sumber daya dan proses-proses bisnis menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.

INTEGRITYHonor behaviour by putting the interests of the company above other interests and respecting the professional code of ethic.

TEAMWORKEffective work and being focus to achieve the target which had been decided through coordination, build open communication, mutual trust and mutual respect.

FOCUS ON CUSTOMERCommitment to deliver excellent service in handling and meeting customer’s needs, either internal or external.

RESULT ORIENTEDPrioritizing discipline, full of willpower and passion in exploring their maximum capability and working experience for the best achievement.

RESPONSIBILITYFull responsibility in leading, driving and implementing good governance to various sources and risks in an effective and efficient way.

CONTINUOUS IMPROVEMENTUndertaking improvement and development in managing business sources and process to achieve continuous growth.

BUDAYA PERUSAHAANCORPORATE CULTURE

Bank Kesejahteraan mendefinisikan budaya perusahaan sebagai pedoman bagi seluruh sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas yang dirumuskan melalui Surat Keputusan Direksi PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi Nomor: 22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006 tentang Buku Pedoman Budaya Kerja ke dalam lima nilai kebersamaan (shared values) yang disingkat “IT FOR US” sebagai ikrar untuk melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang dalam mendukung keberhasilan penyempurnaan manajamen perusahaan.

Bank Kesejahteraan defines corporate culture astheguidelineforeveryemployeesbehavior and attitude in implementing duties as statedonPTBankKesejahteraanEkonomi Board of Directors Decision Letter No: 22/2006/SK dated March 8, 2006 regarding Working culture Manual Book into five sharaed values, acknowledged as “IT FOR US” as the commitment to perform transformation and improvement at every aspects in supporting company’s management success refinement.

42 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 44: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Dalam pengembangan penerapan GCG pada aktivitas dunia perbankan, Bank Kesejahteraan telah merumuskan kebijakan yang mengatur mengenai etika perusahaan dalam berbisnis yang diatur sesuai SK Direksi No.31/2013/SK tanggal 26 Juni 2013 tentang Kebijakan Kepatuhan (Revisi Tahun 2013). Hal tersebut menjadi langkah nyata dari komitmen Bank Kesejahteraan untuk menerapkan standar etika terbaik dalam menjalankan setiap aktivitas bisnisnya agar tetap sesuai dengan visi, misi, dan budaya pada Bank Kesejahteraan.

Bank Kesejahteraan mengembangkan kode etik sebagai sekumpulan standar perilaku untuk menjadi panduan bagi perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnis dan bersinergi dengan seluruh pemagku kepentingan. Perilaku ideal yang didasarkan pada nilai-nilai luhur diyakini oleh Bank Kesejahteraan sebagai jalan untuk mencapai kekuatan hubungan yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan dan peningkatan nilai bagi Pemegang Saham dengan tetap beretika dan berlandaskan hukum.

Secara garis besar, kode etik Bank Kesejahteraan berisi tentang standar perilaku sesuai etika berusaha dan bekerja yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran manajemen dan karyawan sebagai budaya kerja dalam aktivitas operasional sehari-hari.1. Patuh dan taat pada ketentuan perundangan dan

peraturan yang berlaku.2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala

transaksi yang bertalian dengan kegiatan Bank.3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan

pribadi.5. Menghindarkan diri dari keterlibatan pengambilan

keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan.

6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank.7. Memperhitungan dampak merugikan dari setiap

kebijakan yang ditetapkan Bank terhadap keadaan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

8. Tidak menerima hadiah atau imbalan untuk memperkaya diri dan keluarga.

9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya.

10. Tidak menjadi anggota partai politik.11. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan.

Regarding the GCG implementation in banking industry activities, Bank Kesejahteraan has formulated a policy to administer code of conduct in commencing business regulated under BOD Decree No. 31/2013 dated June 26, 2013 regarding Compliance Policy (Revised 2013). This became the real action of Bank Kesejahteraan’s commitment to apply best ethical standard in exercising every business activity to comply with Bank Kesejahteraan’s vision, mission and corporate culture.

Bank Kesejahteraan develops code of conduct as set of conducts standard as a reference to the Company in performing business activity and synergizing with every stakeholders. Ideal conducts based on virtue values upheld by Bank Kesejahteraan as a mean to achieve harmonious relationship with all stakeholders and increase value for the shareholders by always promoting ethics and in compliance with legal framework.

In general, Code of Conducts of Bank Kesejahteraan comprises of conducts standards based on working and business ethics which becomes obligatory to be practiced by all management and employees as working culture in daily operational activity.1. Complies and obeys prevailing Law and Regulation.

2. Correct administration on every transaction related with the Bank’s activity.

3. Prevents from any unfair competition.4. Not abusing authority for personal interest.

5. Prevents from conflict of interest decision making process.

6. Preserve the confidentiality of customers and Bank.7. Concerns loss impact of every policy implemented by

the Bank towards economy, social and environment aspects.

8. Not receiving gift or gratification for self and family enrichment interst.

9. Not undertaking dishonor attitude which may defame professional image.

10. Not being member of political party.11. Develops knowledge and perspective.

KODE ETIK PERUSAHAANCODE OF CONDUCT

Laporan Tahunan Annual Report 2014 43

Page 45: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

PRODUK DAN JASAPRODUCTS AND SERVICES

Seperti halnya yang tertuang dalam Anggaran Dasar perusahaan yang kemudian dijabarkan dalam visi dan misi Bank Kesejahteraan, maka kami melakukan kegiatan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk menjadi bank kebanggaan bagi pegawai negeri, koperasi, dan masyarakat yang dapat menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

Hingga saat ini bidang usaha Bank Kesejahteraan masih fokus dalam memberikan pelayanan kebutuhan modal kerja kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) yang ada di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan modal kerja koperasi dengan tidak mengurangi komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada umumnya dalam aktivitas perbankan.

Untuk dapat mencapai target pelayanan kepada seluruh KPRI yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Indonesia, perusahaan membagi wilayah usahanya menjadi dua (2) wilayah pemasaran yang terbagi dalam:1. Bidang Kredit KPRI Wilayah Barat, mencakup Wilayah

Sumatera, Jawa, dan Kalimantan2. Bidang Kredit KPRI Wilayah Timur, mencakup Wilayah

Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.

As stated on the Article of Association and later described on Bank Kesejahteraan’s vision and mission, we carry our business activity on banking sector pursuant to applicable law and regulation to be proud bank for the public servant, cooperative and the society as well as supporting national development implementation to improve national economy growth and stability distribution towards society’s living condition improvement.

Recently, line of business of Bank Kesejahteraan is still focused on providing working capital service provision to Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) all over Indonesia to fulfill every cooperative member by not limiting the company’s commitment in providing service to general society in broader term on banking activities.

To achieve service target to all KPRI spread all over Indonesia, the company divided its operational area into 2 (two) marketing area, classified into:

1. KPRI Loan for Western Area, covering Sumatera, Java, and Kalimantan area.

2. KPRI Loan for Eastern Area, covering East Timor, West Timor, Bali, Sulawesi, Maluku, and Papua.

44 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 46: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Produk Pendanaan

Tabungan MesraTabungan dalam mata uang rupiah yang diperuntukan bagi nasabah perorangan dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan sistem perhitungan bunga yang cukup bersaing sesuai syarat yang disepakati guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.

Tabungan-KuTabungan bagi nasabah perorangan dengan keringanan dan kemudahan persyaratan guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran menabung bagi masyarakat.

Tabungan PintarTabungan berjangka dengan pemberian bunga di atas bunga tabungan biasa dengan berbagai keuntungan, kemudahan, dan fleksibilitas guna membantu masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan di masa mendatang serta memberikan kepastian perolehan dana bagi penabung maupun ahli waris sesuai target waktu yang diinginkan.

Saving Products

Tabungan MesraPersonal saving in Rupiah currency tailored for individual customers with any time withdrawal and competitive interest rate calculation system under agreed terms and condition to provide easy and convenience banking transaction.

TabunganKuPersonal saving with simple and easy terms and conditions to give simplicity and comfort in transaction, as well as to promote saving awareness for the society.

Tabungan PintarTime deposit with higher interest than other regular saving products with range of benefits, convenience and flexibility to support the society in undertaking future financial planning as well as providing fund support guarantee for customers or their heir on expected maturity time.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 45

Page 47: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Tabungan PilarTabungan berjangka yang diperuntukan baik bagi nasabah perorangan maupun badan usaha dengan 1 (satu) kali penyetoran yang memberikan jaminan utama berupa penggantian rawat inap gratis dan jaminan tambahan lain sesuai syarat yang disepakati sehingga dapat memberikan manfaat investasi optimal.

Tabungan KoperasiTabungan yang diperuntukkan bagi koperasi pegawai negeri sebagai persyaratan dalam proses pembiayaan modal kerja koperasi sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran pemupukan modal kerja atas perolehan bunga tabungan sesuai dengan syarat yang disepakati.

Deposito SejahteraProduk investasi berjangka yang diperuntukan bagi nasabah perorangan maupun badan usaha dengan keuntungan bunga optimal dan penarikan yang hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu yang disepakati.

Giro SejahteraSimpanan yang diperuntukkan bagi perorangan maupun badan usaha guna menunjang kelancaran aktivitas keuangan dan bisnis yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan atau alat pembayaran lainnya.

Produk Pembiayaan

Kredit KoperasiPembiayaan yang diberikan kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) untuk memberikan kemudahan bagi koperasi dalam memupuk modal kerja sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan simpan pinjam anggota dengan perolehan manfaat berupa perlindungan asuransi tanpa premi dan penangguhan pembayaran sisa kredit anggota koperasi oleh pihak asuransi sesuai dengan syarat yang disepakati.

Tabungan PilarPlan savings dedicared both for individual or corporate as well as business entity customers with a (one) time deposit that provides main insurance in form of free hospitalized fee and other additional benefits based on agreed terms and condition that will be able to provide optimum investment benefit.

Tabungan KoperasiSaving product dedicated for public servant cooperative as the cooperative working capital loan requirement as well as growing working capital foster awareness on saving interest rate income referring to approved terms and condition.

Deposito SejahteraTime-based investment product dedicated for individual or business entity customers with optimum interest benefit with withdrawal that only able to be conducted after particular agreed maturity time.

Giro SejahteraDeposit product dedicated to individual or business entity to support financial and business activity that the withdrawal can be conducted at anytime by using cheque, bilyet giro or other mode of payments.

Loan Products

Kredit KoperasiLoan product dedicated to Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) to provide convenience for Koperasi in fostering working capital that will be able to support members’ savings and loan demand fulfillment provided by benefit in form of free-premium insurance protection and cooperative members’ loan balance deferral by insurance party referring to agreed terms and condition.

46 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 48: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Kredit InvestasiPembiayaan jangka menengah/panjang untuk pemenuhan kebutuhan barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, moderenisasi, dan perluasan usaha untuk memberikan kemudahan dalam mewujudkan rencana dan kebutuhan investasi nasabah.

Kredit Agunan TunaiPembiayaan bagi perorangan maupun badan usaha dengan pemberian kredit sampai dengan 90% dari nominal deposito yang diagunkan dan jangka waktu yang disesuaikan dengan jangka waktu deposito atau lebih untuk tujuan berbagai keperluan dengan pola pemberian kredit secara langsung dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran atau bentuk lainnya.

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)Pembiayaan bagi perorangan untuk pembelian kendaraan bermotor baik kendaraan baru dengan suku bunga pinjaman yang bersaing, jangka waktu yang fleksibel, dan asuransi all risk.

Kredit MultigunaPembiayaan yang diperuntukan bagi perorangan maupun kelompok guna membantu debitur memenuhi berbagai keperluan dengan keringanan dan kemudahan persyaratan yang didasarkan atas penghasilan tetap atau rata-rata debitur dan dapat disertai dengan agunan kebendaan.

Kredit Koperasi PegawaiPembiayaan dalam mata uang rupiah yang diperuntukkan bagi pegawai bank aktif dalam pengelolaan kebutuhan untuk kepemilikan saham Bank bagi pegawai, memenuhi kebutuhan pegawai yang mengajukan pinjaman kepada koperasi pegawai, serta penyewaan mobil kepada Bank.

Kredit Investasi/ Investment LoanMiddle/long term loan facility to fulfill capital goods necessity regarding business expansion, rehabilitation and modernization to provide easiness in realizing customers’ investment plan and demand.

Cash Collateral LoanLoan product both for individual or business entity customers by providing loan up to 90% from guaranteed deposit nominal and maturity time adjusted to the deposit’s maturity time or more aiming to support several needs within direct loan schemen in form of current Account or other loan products.

Vehicle LoanLoan product dedicated for individual customer to purchase motor vehicle both new or used with competitive interest rate, flexible tenor and all-risk protection facility.

Kredit MultigunaLoan product dedicated for individual or group to assist debtor in fulfilling several necessities with easy and simple requirements based on debtors’ fixed or average income and also equipped with material collateral. The loan provision was conducted with maximum plafond up to Rp1 billion with maximum maturity time of 5 (five) yeras period.

Kredit Koperasi PegawaiLoan product in Rupiah account dedicated for active bank employees in managing demand on Bank’s share ownership for the employees, fulfilling employees’ necessity that propose loan to employees of Koperasi as well as car rental for the Bank.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 47

Page 49: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Jasa BankATMSarana yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan berbagai transaksi penarikan maupun pemindahbukuan dana dari ATM Bank Kesejahteraan dan di seluruh jaringan ATM Bersama.

Billing PaymentLayanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Telkomsel, TV Berlangganan, dan pembelian voucher pulsa) melalui setoran uang kas atau debet rekening melalui teller.

KliringPenyelesaian pembayaran atau transaksi antarbank melalui warkat dengan memindahkan saldo kepada pihak yang berhak dalam satu wilayah kliring.

ServicesATMA facility that provides convenience for the customers in performing several withdrawal or transfer transaction from Bank Kesejahteraan ATM and at every ATM Bersama network.

Billing PaymentThe banking facility in receiving customers’ billing payment on third parties (PLN, Telkom, Telkomsel, Subscribed TV, and cellular phone balance voucher purchase) through cash deposit or account debting through teller.

ClearingRefers to inter-bank payment or transaction settlement through letter (warkat) by transferring balance to the obligatory party on one clearing area.

48 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 50: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

RTGS (Real Time Gross Settlement)Penyelesaian transaksi pembayaran yang dilakukan per transaksi dan bersifat real time sesuai dengan perintah dan penerimaan pembayaran dalam satu kota maupun dalam kota.

TransferPemindahan dana antarbank dalam wilayah kliring lokal.

Bank GaransiJanji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga berupa jaminan pembayaran sebagai kesanggupan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada pihak penerima jaminan apabila dalam suatu kondisi yang telah ditetapkan, pihak yang dijamin tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Electronic PayrollJasa pembayaran gaji karyawan dari suatu lembaga atau institusi melalui teknologi guna memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi nasabah.

RTGS (Real Time Gross Settlement)Payment of financing transaction performed in real time transaction payment under a payment order and receipt at the same time both in same or different cities.

TransferInter-bank fund transfer on local clearing area.

Guarantee BankWritten promisory provided by the bank to third party in form of payment gurantee as the bank’s ability in fulfilling its obligation to the collateral receiver party if there is any condition implemented, the guaranteed party failed to accomplish his/her liabilities.

Electronic PayrollEmployees payroll facility from certain institution using technology application to simplify and provide convenience to the customers.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 49

Page 51: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Padang

Makassar

SurabayaSemarang

Jakarta

Bandung

KalimantanSelatan

Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 1992, Bank Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk menjadi bank pilihan dan kebanggaan yang senantiasa menjaga aktivitas usahanya dengan menyediakan berbagai produk dan layanan sekaligus dalam infrastruktur yang memadai, salah satunya melalui ketersediaan jaringan kantor sehingga dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan setiap nasabah yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap penguatan pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan dalam jangka panjang.

Sepanjang tahun 2014, Bank Kesejahteraan tidak melakukan pembukaan jaringan kantor baru karena Bank Kesejahteraan memantapkan langkahnya untuk fokus melakukan penguatan struktur permodalan dan pembenahan proses bisnis Bank sebagai dasar perubahan bisnis Bank di tahun mendatang. Oleh karena itu, sampai dengan penghujung tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah memiliki 6 (enam) kantor cabang, 5 (lima) kantor cabang pembantu, dan 12 ATM yang tersebar di wilayah operasional kantor cabang dan kantor cabang pembantu.

Since commenced initial operation in 1992, Bank Kesejahteraan maintains its commitment to be chosen and proud bank that always preserves its business activity by providing various products and services simultaneously on appropriate infrastructure, such as within the office network availability that is able to reach and fulfill every customers’ needs which will encourage positive impact of long-term business growth enforcement of Bank Kesejahteraan.

Throughout 2014, Bank Kesejahteraan did not inaugurate new office network due an initiative to strengthen Bank Kesejahteraan’s purpose to remain focus in strengthening capital structure and revamping Bank’s business process as the foundation of the Bank’s business transformation in coming years. Therefore, as end of 2014, Bank Kesejahteraan is supported by 6 (six) branch offices, 5 (five) supporting branch offices and 12 ATM machines spread across the region of branch offices and supporting branch offices.

JARINGAN KERJAOPRATIONAL NETWORK

50 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 52: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Kantor Cabang dan Kantor Cabang PembantuBank Kesejahteraan senantiasa memastikan jalannya kegiatan operasional bisnis Bank sesuai fungsi masing-masing kantor cabang. Perkembangan kantor cabang dapat berubah sesuai dengan pencapaian kinerja dari masing-masing kantor cabang sebagai wujud dari kerjasama tim seluruh karyawan yang berada di kantor cabang tersebut dalam mewujudkan setiap inistiatif strategis perusahaan.

Penilaian kinerja setiap kantor cabang secara rutin dan berkala selalu dipantau oleh manajemen sesuai fungsinya. Setiap kantor cabang induk harus senantiasa mengawasi kantor cabang pemabantu yang berada di bawah ruang lingkupnya. Itu sebabnya, produk dan layanan yang ditawarkan oleh kantor cabang pembantu sama dengan yang ditawarkan oleh kantor cabang, hanya saja pada kantor cabang memiliki kewenangan dalam melakukan persetujuan untuk pemberian kredit sedangkan kantor cabang pembantu lebih difokuskan dalam penghimpunan dana pihak ketiga.

ATM dan Kartu ATMSeiring perkembangan Bank Kesejahteraan yang semakin positif di tengah kemajuan teknologi dan tuntutan gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis, maka Bank Kesejahteraan juga terus berkomitmen untuk ikut aktif berkontribusi positif dalam menyediakan segala kemudahan dan kenyamanan bertransaksi dengan layanan Bank Kesejahteraan melalui pengembangan jaringan mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang tersebar di setiap jaringan kantor cabang maupun kantor cabang pembantu.

Selain tergabung dalam jaringan ATM Bersama, Bank Kesejahteraan juga telah bergabung dalam jaringan ALTO. Dengan demikian, seluruh nasabah Bank Kesejahteraan dapat mengakses layanan menggunakan kartu ATM Bank Kesejahteraan di lebih dari 40.000 mesin ATM berlogo ATM bersama dan ALTO.

Branch Offices and Supporting Branch OfficesBank Kesejahteraan ensures the execution of Bank’s business operational activity has been in line with function of each branch office. The development at each branch office is possible to be transformed in line with the achievement of performance in each offices as a realization of employees team work in respective offices to bring out the Company’s strategic initiative.

Performance appraisal for every branch office is periodically and regularly carried and monitoired by the management based on the function. Every holding branch office has to oversee Supporting Branch Office under its scope. Therefore, products and services offered by Supporting Branch Offices are similar with one offered by Branch Office with different in authority held by Branch Office to adjust approval of loan disbursement while the Supporting Branch Office is more focused in collecting third party fund.

ATM and ATM CardIn line with more positive growth of Bank Kesejahteraan in the midst of technology and society’s lifestyle demand that is more dynamic with wide range of simplification offered, Bank Kesejahteraan is also committed to actively contribute in providing every comfort and convenience in undertaking banking transaction with Bank Kesejahteraan’s services by developing ATM (Automated Teller Machine) network spread in entire branch office and supporting branch office networks.

Other than joining ATM Bersama, Bank Kesejahteraan has also participated on ALTO network. Therefore, customers of Bank Kesejahteraan are now able to access services using Bank Kesejahteraan ATM card in more than 40.000 ATM machines with ATM bersama and ALTO logo.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 51

Page 53: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

KANTOR PUSATHEAD OFFICE

Gedung IKP-RIJl. R.P Soeroso No. 21Jakarta Pusat 10330, IndonesiaTelepon. (62-21) 3100422(62-21) 3100448(62-21) 3100204(62-21) 3100205Faksimili. (62-21) 3102970Email: [email protected]

SurabayaJl. Tunjungan No. 42-48Surabaya 60275, IndonesiaTelepon. (62-31) 5473136(62-31) 5474339(62-31) 5474492Faksimili: (62-31) 5474474Email: [email protected]

BandungJl.Abdul Rivai No.1D, CihampelasBandung 40171, IndonesiaTelepon. (62-22) 4266638Faksimili. (62-22) 4218951Email: [email protected]

PadangJl. Belakang Olo No. 53 BPadang 25112, IndonesiaTelepon. (62-751) 811129Faksimili. (62-751) 811130Email: [email protected]

ALAMAT KANTOROFFICE ADDRESES

JakartaGedung IKP-RIJl. R.P Soeroso No. 21Jakarta Pusat 10330, IndonesiaTelepon. (62-21) 3107010Faksimili. (62-21) 31902333Email: [email protected]

SemarangJl. Ahmad Yani No. 153Semarang 60241, IndonesiaTelepon. (62-24) 8419727Faksimili. (62-24) 8419726Email: [email protected]

Kantor Cabang Branch Office

MakasarJl. A.P. Petarrani No. A-100Makasar 90222, IndonesiaTelepon. (62-411) 453141Faksimili. (62-411) 453074Email: [email protected]

BanjarmasinJl. Gatot Subroto No.4-5, Kebun BungaBanjarmasin, Kalimantan Selatan-IndonesiaTelepon. (62-511) 3252550Faksimili. (62-511) 3255949Email: [email protected]

52 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 54: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

SudirmanWisma Bumiputera Lantai DasarJl. Jend. Sudirman Kav. 75Jakarta Selatan 12910, IndonesiaTelepon. (62-21) 5224531Faksimili. (62-21) 5224513Email: [email protected]

KebayoranGedung AJB BumiputeraJl. Wolter Monginsidi No. 86 Kebayoran BaruJakarta Selatan 12170, IndonesiaTelepon. (62-21) 2700270, 2700208Faksimili. (62-21) 7262962Email: [email protected]

Tugu PahlawanJl. Pasar Besar No. 38 BSurabaya 60174, IndonesiaTelepon. (62-31) 3574045Faksimili. (62-31) 3574044Email: [email protected]

LengkongWisma GKP-RI Jawa BaratJl. Lengkong Besar No. 4Bandung 40261, IndonesiaTelepon. (62-22) 4263178Faksimili. (62-22) 4210456

KudusJl. Raden Agil Kusumadya No.32Kudus, Jawa Tengah, IndonesiaTelepon. (62-91) 432334Faksimili. (62-91)430353

KANTOR CABANG PEMBANTUSUPPORTING BRANCH

Laporan Tahunan Annual Report 2014 53

Page 55: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

54 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 56: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Tahunan Annual Report 2014 55

Page 57: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Public Accountant OfficeHendrawinata Eddy Siddharta & TanzilJl. Mayjend SungkonoDarmo Park II Blok III/19Surabaya 60225, IndonesiaTel: (62-31) 567 1713Fax: (62-31) 563 1847Email: [email protected]: www.kreston-indonesia.co.id

Notary and Land RegistryNy.Judy Sentana,SH,MHRukan Permata Senayan Blok C-5Jl. Tentara Pelajar, Patal SenayanJakarta 12210, IndonesiaTel: (62-21) 5794-0888Fax: (62-21) 5794-0728

Public Appraisal AgencyFelix Sutandar & RekanJl. Balikpapan I No. 6Jakarta Pusat 10130, IndonesiaTel: (62-21) 63851341-42-43Fax: (62-21) 63851340Email: [email protected]: www.felixsutandar.com

PT. Danareksa SekuritasJl. Medan Merdeka Selatan 14Jakarta 10110, IndonesiaTel: (62-21) 555 777Fax: (62-21) 350 1817Hompage: www.danareksa.com

Kantor Akuntan PublikHendrawinata Eddy Siddharta & TanzilJl. Mayjend SungkonoDarmo Park II Blok III/19Surabaya 60225, IndonesiaTel: (62-31) 567 1713Fax: (62-31) 563 1847Email: [email protected]: www.kreston-indonesia.co.id

Notaris dan PPATNy.Judy Sentana,SH,MHRukan Permata Senayan Blok C-5Jl. Tentara Pelajar, Patal SenayanJakarta 12210, IndonesiaTel: (62-21) 5794-0888Fax: (62-21) 5794-0728

Kantor Jasa Penilai PublikFelix Sutandar & RekanJl. Balikpapan I No. 6Jakarta Pusat 10130, IndonesiaTel: (62-21) 63851341-42-43Fax: (62-21) 63851340Email: [email protected]: www.felixsutandar.com

PT. Danareksa SekuritasJl. Medan Merdeka Selatan 14Jakarta 10110, IndonesiaTel: (62-21) 555 777Fax: (62-21) 350 1817Hompage: www.danareksa.com

LEMBAGA PROFESI PENUNJANGSUPPORTING PROFESSIONAL AGENCY

56 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 58: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Tahunan Annual Report 2014 57

Page 59: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2014Pada bulan Desember 2014, Bank Kesejahteraan telah mendapatkan ijin dari Otoritas Jasa Keuangan atas masuknya 1 (satu) investor yang menjadi pemegang saham Bank Kesejahteraan, yakni PT. Reliance Securitas, Tbk, sehingga jumlah Pemegang Saham Bank Kesejahteraan sampai dengan akhir tahun 2014 berjumlah 7 (tujuh) institusi dengan komposisi kepemilikan saham terbesar masih dimiliki oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).

Komposisi Pemegang Saham

Pemegang Saham/ Shareholders Jumlah Lembar Saham/ Total Shares

Nominal Saham/ Shares Nominal

(Rp)

Komposisi/ Composition

(%)

1. IKPRI 12.913.123 129.131.230.000 46,43

2. PT. Reliance Securities, Tbk 5.714.285 57.142.850.000 20,55

3. PT. Recapital Advisors 5.473.006 54.730.060.000 19,68

4. PT. Taspen (Persero) 2.761.034 27.610.340.000 9,93

5. DP. Jasa Raharja 399.621 3.996.210.000 1,44

6. DP. Jasindo 346.264 3.462.640.000 1,24

7. Kopeg BKE 205.616 2.056.160.000 0,74

Total 27.812.949 278.129.490.000 100,00

Shareholders Composition as of December 31, 2014In December 2014, Bank Kesejahteraan has obatained license from Financial Service Authority to add 1 (one) investor as shareholder of Bank Kesejahteraan, PT Reliance Securitas, Tbk, that, total shareholders of Bank Kesejahteraan as end of 2014 are 7 (seven) institutions with largest shareownership portion still holds by Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).

Shareholders Composition

INFORMASI BAGI INVESTORINFORMATION FOR SHAREHOLDERS

IKPRI

PT. Reliance Securities, Tbk

PT. Recapital Advisors

PT. Taspen (Persero)

DP. Jasa Raharja

DP. Jasindo

Kopeg BKE

46,43%

1,24%0,74%

20,55%

19,68%

9,93%1,44%

58 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 60: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Kinerja Saham Bank Kesejahteraan

Sebagai bentuk komitmen transparansi kepada publik maka Bank Kesejahteraan telah meminta lembaga penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik yang bekerja sesuai dengan profesional penilai untuk melakukan penilaian terhadap keseluruhan saham sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) guna memperkirakan nilai pasar wajar yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Bank Kesejahteraan menggunakan hasil penilaian tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan jual beli saham.

Penetapan nilai saham Bank Kesejahteraan di tahun 2014 telah dilakukan penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik PT. Danareksa Sekuritas dengan hasil Nilai Pasar Wajar atas keseluruhan saham sebesar Rp10.500,-

Perkembangan Harga Saham Bank Kesejahteraan/ Bank Kesejahteraan Shares Price Trend

Tahun/ YearHarga Pasar/ Market Price

(Rp)Harga Buku/ Book Value

(Rp)

2014 - 10.500

2013 24.229 15.401

2012 27.062 16.513

2011 29.549 16.875

2010 28.478 16.823

Dividen dan Kebijakan DividenPembagian dividen di Bank Kesejahteraan telah dilakukan berdasarkan kebijakan yang telah disepakati oleh seluruh Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:1. Jenis dan besaran pembayaran dividen baik dividen

tunai maupun dividen saham diambil dari laba bersih setiap tahunnya yang akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.

2. Keputusan dalam membayarkan kebijakan dividen dilakukan dengan melihat jumlah perolehan laba, kondisi keuangan dan likuiditas termasuk kecukupan pemenuhan modal bank (CAR), kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta faktor-faktor lain yang disesuaikan dengan arahan seluruh Pemegang Saham.

Bank Kesejahteraan Shares Performance

As a transparency commitment to the public, Bank Kesejahteraan has proposed Public Appraisal Agency as Independent Assessor works under assessor professional ethis to undertake our shares appraisal to comply with Indonesian Appraisal Standard (SPI) to estimate fair market value stated in Rupiah denomination. Bank Kesejahteraan uses the appraisal result as a consideration to commence shares trading.

Arrangement of Bank Kesejahteraan’s shares value in 2014 had been done by PT. Danareksa Sekuritas, Public Appraisal Agency with overall Fair Market Value at Rp10,500.

Dividend and Dividend PolicyDividend payment in Bank Kesejahteraan has been conducted based on a policy agreed by all shareholders under following policies:1. Dividend payment amount and type both cash or shares

dividend derived from net income annually will be executed after approved at the Annual general Meetings of Shareholders (AGMS).

2. Decision in distributing dividend policy by considering profit amount, financial and liquidity condition, including bank’s capital adequacy ratio (CAR), compliance to applicable law and regulation, and other factors adjusted to the directions stated by the Shareholders.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 59

Page 61: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 20 April 2015, Bank Kesejahteraan tidak melakukan pembayaran dividen kepada pemagang saham sehubungan dengan kinerja keuangan Bank Kesejahteraan yang sedang berada dalam kondisi minus.

Rasio pembayaran yang dilakukan dalam bentuk dividen saham pada tahun 2014 menurun rasio pembayaran dividen dalam bentuk saham pada tahun 2013. Hal ini menjadi komitmen seluruh Pemegang Saham untuk memperbaiki komposisi kepemilikan saham Bank Kesejahteraan sesuai dengan PBI No.14/8/PBI/2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum.

Pembayaran Dividen Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan Dividend Distribution

Tahun Dividen/ Year of DividendJumlah Dividen/ Amount of

Dividend(Rp)

Dividen Per Lembar Saham/ Dividend per Share (Rp)

Rasio PembayaranDividen/ Dividend Payout Ratio

2014 - - -

2013 46.696.540.072 2.366 95,54%

2012 47.127.422.700 2.700 95,84%

2011 39.136.458.750 2.650 88,89%

2010 30.920.742.000 2.250 86,37%*) Rasio Dividen: Dividen/Laba BersihDividend Ratio: Dividend/Net Income

Struktur PermodalanBank Kesejahteraan senantiasa berupaya untuk terus menjaga komitmennya dalam memenuhi setiap ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia dalam memperkuat struktur permodalan perbankan Indonesia.

Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan merekomen dasikan agar penguatan permodalan Bank Kesejahteraan terus dioptimalkan dengan sumber yang berasal dari optimalisasi pengelolaan Bank yang tercermin melalui laba perusahaan dan mengacu kepada strategi organisasi dengan memperhatikan peraturan yang berlaku serta perkembangan ekonomi dan komersial.

Pursuan to Decision of General Meetings of Shareholders (GMS) held on April 20, 2015, did not distribute dividend to the shareholders due challenging financial performance booked by Bank Kesejahteraan in minus condition.

Payment ratio of shares divididend in 2014 was decreased from payment of shares dividend in 2013. This as the commitment of the Shareholders to improve shareownership composition of Bank Kesejahteraan based on PBI No. 14/8/PBI/2012 regarding Sharesownership of Commercial Banks

Capital StructureBank Kesejahteraan always maintain its commitment to comply with every regulation implemented by Bank Indonesia in strengthening Indonesian Banking capital structure.

The Board of Commissioners has recommended that Bank Kesejahteraan’s capital strengthening has to be optimized by utilizing soruces from the Bank’s management optimation reflecting on the Company’s income as well as referring to the organization’s strategy by complying with prevailing regulation and adhering economics and commercial interests.

60 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 62: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Kebijakan permodalan yang ditetapkan oleh Bank Kesejahteraan dilakukan dalam rangka:1. Menjaga kondisi struktur permodalan yang kuat dalam

menjaga kepercayaan pemodal dan kreditur sehingga diharapkan dapat menjaga perkembangan bisnis di masa mendatang.

2. Memperhitungkan pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian kepada seluruh Pemegang Saham dengan menjaga keseimbangan tingkat keamanan yang memadai pada proses aktivitas bisnis dan kegiatan operasional bank.

Pada tahun 2014, Bank Kesejahteraan mendapat penambahan modal sebesar Rp60.000.000.000,- yang bersumber dari PT. Reliance Securities, Tbk sebagai pemegang saham baru Bank Kesejahteraan.

Penambahan modal tersebut telah mampu menjaga kecukupan modal yang dimiliki Bank Kesejahteraan dengan nilai realisasi CAR sebesar 13,74%, di atas CAR minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 8% dan telah memenuhi ketentuan terkait ICAAP.

Posisi Modal Bank KesejahteraanBank Kesejahteraan Capital position

2014 2013 2012

(dalam Jutaan Rupiah/in million Rupiah)

Modal Inti/ Core Capital 288.466 260.290 240.814

Modal Pelengkap/ Tier Capital 25.698 32.024 34.511

Jumlah Modali/ Total Capital 314.164 292.314 275.325

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko/ Weighted Assets by Risk

Risiko Kredit/ Credit Risk 1.969.617 2.098.006 2.052.771

Risiko Pasar/ Market Risk - - -

Risiko Operasional/ Operational Risk 316.234 281.772 220.504

Total ATMR/ Total RWA 2.285.851 2.379.778 2.273.275

Rasio Kecukupan Modal/ Capital Adequacy Ratio

Dengan memperhitungan Risiko Kredit/ with Credit Risk 15,95% 13,93% 13,41%

Dengan memperhitungan Risiko Kredit dan Pasar/ With Credit and Market Risks 15,95% 13,93% 13,41%

Dengan memperhitungan Risiko Kredit dan Operasionali/ With Credit and Operational Risks 13,74% 12,28% 12,11%

Dengan memperhitungan Risiko Kredit, Operasional, dan Pasar/ With Credit, Operational and Market Risks 13,74% 12,28% 12,11%

Several policies implemented by Bank Kesejahteraan are conducted for:1. Maintaining strong capital structure in preserving

investor and creditor’s trust that is expected able to preserve business development in the future.

2. Calculating impact of capital level with payout to the shareholders by maintaining security level balance in carrying bank’s operational activity and working process.

In 2014, Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan acquired additional capital of Rp60,000,000,000 from PT Reliance Seecurities, Tbk as new shareholder of Bank Kesejahteraan.

The additional capital succeed in maintaining capital adequacy with CAR realization of 13.74% of 8% minimum CAR required by Bank Indonesia, as also complied with ICAAP related regulation.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 61

Page 63: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Berdasarkan struktur permodalan Bank Kesejahteraan tersebut, maka posisi modal disetor terhadap modal dasar Bank Kesejahteraan, adalah sebagai berikut:

Keterangan/ Description

2014 2013 2012

JumlahSaham/Total

Share

NominalSaham / Par

Value(Rp)

JumlahSaham/Total

Share

NominalSaham / Par

Value(Rp)

JumlahSaham/Total

Share

NominalSaham / Par

Value(Rp)

Modal Dasar 80.000.000 800.000.000.000 20.000.000 200.000.000.000,- 20.000.000 200.000.000.000,-

Modal / Authorized CapitalDitempatkan dan Disetor/ Fully Placed and Paid-up

27.812.949 278.129.490.000 19.736.492 197.364.920.000 16.620.944 166.209.440.000,-

Saham dalam Portepel/ Shares Portfolio 52.187.051 521.870.510.000 263.508 2.635.080.000 3.379.056 33.790.560.000,-

Kepemilikan Saham Dan Shares OptionBank Kesejahteraan belum menjadi public listed company maka sampai dengan akhir tahun 2014 seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Kesejahteraan tidak memiliki shares option terhadap saham Bank Kesejahteraan.

Daftar Entitas Anak dan Struktur Grup PerusahaanBank Kesejahteraan tidak memiliki entitas anak pada struktur grup perusahaan sampai dengan tahun 2014.

Penawaran Umum (IPO) dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumBank Kesejahteraan merupakan salah satu bank swasta nasional non devisa yang merupakan private company tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik. Oleh karena itu, sampai dengan akhir tahun 2014 Bank Kesejahteraan tidak memiliki aktivitas korporasi yang terkait dengan penawaran umum (initial public offering) baik melalui penerbitan surat hutang atau obligasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.

Informasi Bagi InvestorPT. Bank Kesejahteraan Ekonomi(62-21) 3100448/3100422mail@bankkesejahteraan.co.idwww.bankkesejahteraan.co.idGedung IKP-RIJl. R.P. Soeroso No. 21Jakarta 10330, Indonesia

According to Bank Kesejahteraan capital structure, the position of paid-in capital to Bank Kesejahteraan’s authorized capital is explained below:

Shares Ownership and Shares OptionBank Kesejahteraan is not a public listed company that, as end of 2014, all of Board of Commissioners, Board of Directors and Executives of Bank Kesejahteraan did not have shares option to Bank Kesejahteraan.

List of Subsidiary and Group StructureAs of 2014, Bank Kesejahteraan did not have subsidiary on the Company’s group structure.

Public Offering and IPO Proceeds

Bank Kesejahteraan is a non-foreign exchange national private bank as a limited private company that does not publicly trade shares. Therefore, as end of 2014, Bank Kesejahteraan did not book corporate activity related with initial public offering both securities and bonds issueance or activity of changes in other securities.

Information for InvestorPT. Bank Kesejahteraan Ekonomi(62-21) 3100448/3100422mail@bankkesejahteraan.co.idwww.bankkesejahteraan.co.idGedung IKP-RIJl. R.P. Soeroso No. 21Jakarta 10330, Indonesia

62 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 64: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Tahunan Annual Report 2014 63

Page 65: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 66: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

TINJAUAN OPERASIONALOPERATIONAL REVIEW

Page 67: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

2015 BUESINESS PROSPECT AND BUSINESS PLAN

Business ProspectIn 2014, global economics was under consolidation phase although had been higher than the trend booked over 2013. Economic recovery in advanced countries prolonged with uneven spread and varied speed. Economic recovery indicator took place in United States potrayed an economic progressive movement approaching 3% level and in positive trend. On the other hand, Eruopean and Japan economics, as well as China still endured a moderation to certain extent.

Economic recovery prevailed in United States and The Fed’s initiatives to cut quantitative easing monetary stimulus and increasing Fed Funds Rate in 2015 will become a notable challenge for economic growth in developing countries, generally, including Indonesia. Here, Indonesia has to face a possibility of adjustment related with liquidity risk, Rupiah depreciation, correction on stock market which will decelerate Indonesian economic growth level.

The economic moderation will also affect in declining commodity demand as a supporting factor of Indonesian economy. Therefore, Bank Indonesia estimated that Indonesian economic growth in 2015 will be achieved at 5.8% level, slightly beyond 2014 with target of inflation rate approximately at 4,5±1% level and Rupiah exchange rate around Rp11,600.00 – Rp11,900.00.

Indonesian market potential with several economic growth accelerating factors namely large population, abundant natural resources, stable and firm macroeconomics

PROSPEK USAHA DAN RENCANA STRATEGI UMUM 2015

Prospek UsahaTahun 2014, perekonomian dunia masih dalam tahap konsolidasi meskipun sudah lebih baik dari tahun 2013. Pemulihan ekonomi di negara maju masih tetap berlanjut meskipun tidak merata dengan kecepatan yang berbeda. Indikator pemulihan perekonomian di Amerika Serikat mengindikasikan penguatan pertumbuhan ekonomi yang bergerak menuju angka 3% dan berada dalam siklus meningkat. Sebaliknya perekonomian Eropa dan Jepang, serta Cina masih mengalami perlambatan pertumbuhan.

Pulihnya perekonomian di Amerika Serikat dan rencana The Fed yang akan menghentikan stimulus moneter quantitative easing serta mmenaikan Fed Funds Rate di tahun 2015 menjadi tantangan bagi perekonomian negara-negara berkembang pada umumnya, termasuk Indonesia. Indonesia harus menghadapi kemungkinan penyesuaian adanya risiko likuiditas, terdepresiasinya rupiah, terkoreksinya pasar saham yang akan mengoreksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Perlambatan ekonomi tersebut juga akan berpengaruh terhadap menurunnya permintaan komoditas yang menjadi salah satu andalan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, Bank Indonesia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 berada pada level 5,8% yang meningkat tipis dari tahun 2014 dengan target inflasi berada di angka 4,5±1% dan nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp11.600,00-Rp11.900,00.

Potensi pasar di Indonesia yang memiliki faktor penunjang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, antara lain jumlah populasi yang besar, sumber daya alam yang melimpah,

“Perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,8% yang didukung oleh kinerja makro ekonomi yang kuat dan pengelolaan fiskal yang

prudent.”

”Indonesian economy booked 5.8% growth and supported by sound macroeconomics performance and prudent fiscal management.”

66 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 68: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

performance, prudent fiscal management and relatively stable political condition will bring promising prospect and opportunity. In addition, Government’s policy to adjust Oil Fuel price will gain additional spare to increase public expenditure on priority sector to pursue ASEAN Economic Society (AEC) in 2015 and to drive economics toward better direction.

Implementation of MEA in 2015 will set 12 (twelve) priority sectors named free flow of skilled labor on health care, toursim, logistic services, e-ASEAN and air travel transport, agrobased products, electronics, fisheries, rubber based products, textiles and apparels, automotive, and wood based products. These sectors will bring opportunities for Indonesia to stimulate economic growth by expanding market for products of national industry.

Concerning this condition, the Government seeks to stimulate investment climate in Indonesia by giving an investment license convenince intended to boost Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia and positioned investment as source of economic growth. In addition, Bank Indonesia also consistently maintain inflation rate to be controlled under stable macroeconomic circumstances.

Meanwhile, majority of Indonesian economic supporting factor is dominated by Micro Small and Medium Enterprise sector with approximately 90% contribution to the economic growth. Statistical data indicated that number of SME in Indonesia continued to record positive growth averagely at 2 – 4% per year with increasing capacity to absorb workforce 3-5% per year. The workforce absorption in SME sector becomes the realization of SME’s ability to reduce unemployment and poverty. Similar condition occured in the growth of Koperasi, where Indonesia recorded 3 – 6% average annual growth. On the other hand, SME and Koperasi capacity to absorb financial access from banking was considered low with only 20-30% realization (source: Bank Indonesia & BPS).

kinerja makro ekonomi yang stabil dan kuat, pengelolaan fiskal yang prudent, serta kondisi politik yang relative stabil telah memberikan prospek dan peluang yang cukup baik. Selain itu, kebijakan pemerintah yang melakukan penyesuaian harga BBM telah memberikan ruang untuk menambah belanja publik pada sektor prioritas dalam menyambut MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015 dan menggerakan perekonomian ke arah yang lebih baik.

Pemberlakukan MEA di tahun 2015 akan menerapkan 12 (dua belas) sektor prioritas yang disebut free flow of skilled labor (arus bebas tenaga kerja terampil) untuk perawatan kesehatan (health care), turisme (tourism), jasa logistik (logistic services), e-ASEAN, jasa angkutan udara (air travel transport), produk berbasis agro (agrobased products), barang-barang elektronik (electronics), perikanan (fisheries), produk berbasis karet (rubber based products), tekstil dan pakaian (textiles and apparels), otomotif (automotive), dan produk berbasis kayu (wood based products). Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui perluasan pasar bagi produk industri nasional.

Memperhatikan hal tersebut, pemerintah berupaya untuk mendorong iklim investasi di Indonesia melalui kemudahan ijin investasi yang diharapkan dapat meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia dan menjadikan investasi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia juga secara konsisten mengupayakan agar laju inflasi tetap terkendali dalam lingkungan ekonomi makro yang stabil.

Sementara itu, mayoritas pendorong perekonomian Indonesia didominasi oleh sektor usaha Mikro Kecil Menengah yang menyumbang sekitar 90% pada pertumbuhan ekonomi. Data statistik menunjukkan bahwa jumlah UMKM di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif rata-rata sebesar 2-4% per tahun dengan pertumbuhan kemampuan menyerap tenaga kerja sebesar 3-5% per tahun. Penyerapan tenaga kerja oleh sektor UMKM tersebut menjadi wujud nyata kemampuan UMKM dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Demikian halnya dengan pertumbuhan koperasi di Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 3-6% per tahun. Di sisi lain, daya serap UMKM dan Koperasi terhadap akses keuangan dari perbankan masih rendah yakni hanya sebesar 20-30% (sumber: Bank Indonesia & BPS).

Laporan Tahunan Annual Report 2014 67

Page 69: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

These data draw promising market opportunity for banking to provide an access both in fund collection through banking products marketing including current accounts, saving accounts and time deposit as well as in loan disbursement aspect such as Working Capital Loan, Invstment Loan, Kredit Multiguna and other banking services.

Considering the Bank’s experience in banking sector, mainly in SME segment through Koperasi movement, Bank Kesejahteraan continues its commitment to address current opportunity and potential including to develop business on pension market awaring that number of both public and private sector pensions in Indonesia remains high and Civil Servant demography for pension age holds the largest composition. This factor is foundation for Bank Kesejahteraan to develop business potential to pension market to increase portfolio with minimum risk appetite distribution.

2015 Business Plan

Indonesian economic prospect in 2015 is estimated to be stable and more progressive than 2014, and the implementation of ASEAN Economic Community (AEC) will be a foundation for Bank Kesejahteraan to prepare Bank Business Plan to growh in line with higher and broader business development on Koperasi and Pension segments.

With a consderation on external condition and internal condition, Bank Kesejahteraan who focuses on business process improvement and transformation will emphasize on business strategy to select more selective growth target. Therefore, all of the discussion on 2015 Bank Business Plan were carried out through planning process consdering the recommendation from audit result from OJK with the explanation of organization strategy applying top down and bottom up planning method and the implementation mechansim formalized and regualted in Corporate Manual Book referring to Bank Indonesia Regulation No. 12/21/PBI/2010 dated October 19, 2010 and Bank Indonesia Circular Letter No. 12/27/DPNP dated October 25, 2010.

Data-data tersebut menunjukkan besarnya potensi pasar bagi perbankan untuk memberikan kemudahan akses baik di bidang penghimpunan dana melalui pemasaran produk-produk perbankan seperti Giro, Tabungan, dan Deposito, maupun di bidang penyaluran kredit berupa Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Multiguna, serta jasa perbankan.

Dengan pertimbangan, pengalaman Bank Kesejahteraan di bidang perbankan, khususnya di segmen UMKM melalui gerakan koperasi maka Bank Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk dapat memanfaatkan peluang dan potensi yang ada termasuk mengembangkan bisnis kepada pasar pensiunan mengingat jumlah pegawai negeri maupun swasta di Indonesia sangat besar dan untuk sebaran PNS yang berada pada usia pensiun mencapai komposisi yang terbesar. Hal ini menjadi landasan bagi Bank Kesejahteraan untuk dapat mengembangkan potensi bisnis ke pasar pensiunan sehingga dapat meningkatkan portofolio dengan penyebaran tingkat risiko yang lebih minimal.

Rencana Strategi Umum Tahun 2015Prospek perekonomian Indonesia di tahun 2015 yang diperkirakan akan lebih stabil dan meningkat dibandingkan tahun 2014, serta adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah menjadi landasan bagi Bank Kesejahteraan dalam menyusun Rencana Bisnis Bank untuk tumbuh dengan pengembangan bisnis yang lebih baik dan lebih luas pada segmen Koperasi maupun Pensiunan.

Dengan pertimbangan terhadap kondisi eksternal dan kondisi internal Bank Kesejahteraan yang terus fokus melakukan perbaikan dan perubahan pada proses bisnisnya, maka Bank Kesejahteraan akan lebih mengedepankan strategi bisnis untuk melakukan pemilihan target pertumbuhan yang lebih selektif. Oleh karena itu, seluruh pembahasan dan penyusunan RBB tahun 2015 dilakukan melalui proses perencanaan yang memperhatikan rekomendasi dari hasil pemeriksaan oleh OJK dengan penjabaran strategi organisasi melalui pendekatan sistem perencanaan dua arah (top-down dan bottom-up) dan mekanisme pelaksanaan yang telah dibakukan dan diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan

68 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 70: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Bank Kesejahteraan 2015 operational activity and working plan have been fully disclosed on Bank Business Plan approved and legalized by Board of Commissioners and Bank Indonesia. The Board of Commissioners always suggests that effort taken to achieve the target set in Bank Business Plan will be the commitment and carried out baed on prudential banking principle and considering sound corporate governance practice. This also becomes responsibility of the Board of Directors to communicate to entire unit of Bank Kesejahteraan as a planning document which has to be placed as the foundation and manual for preparing and executing the business plan.

Achievement of every plan prpared in Bank Business Plan will be monitored and evaluated periodically every month through monthly report submitted to the Board of Directors. The financial performance report will be placed as a consideration in Board of Directors monthly report to the Board of Commissioners. On the other hand, as the actualization of Bank Kesejahteraan’s accountability and commitment towards every regulation on financial performance report as stated under PBI No. 12/21/PBI/2010 dated October 19, 2010, the Board of Directors always submits quarter financial performance report to Bank Indonesia regarding the realization of Bank Business Plan achievement. Semester financial report delivery to Bank Indonesia is also submitted by the Board of Commissioners to Bank Indonesia.

According to the vision and mission as firm guidance to perform business activity and to create even better synergy for Bank Kesejahteraan’s growth in 2015, Bank Kesejahteraan is committed to elaborate entire resources owned by the Bank and formulating direction and policy to pursue vision and mission achievement, including:

(BPP) mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/27/DPNP tanggal 25 Oktober 2010.

Rencana kegiatan operasional dan proses kerja Bank Kesejahteraan tahun 2015 seluruhnya telah tertuang di dalam Rencana Bisnis Bank yang telah mendapat persetujuan dan disahkan oleh Dewan Komisaris dan Bank Indonesia. Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan agar upaya pencapaian setiap target yang telah ditetapkan di dalam RBB dapat menjadi komitmen dan dilakukan berdasarkan prinsip prudential banking serta mempertimbangkan praktik tata kelola perusahaan yang sehat. Hal tersebut menjadi tanggung jawab Direksi untuk melakukan komunikasi kepada seluruh unit Bank Kesejahteraan sebagai dokumen perencanaan yang harus menjadi dasar dan pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan business plan.

Pencapaian setiap rencana yang telah disusun di dalam RBB akan dipantau dan dievaluasi secara rutin setiap bulan melalui laporan bulanan kepada Direksi. Laporan kinerja keuangan tersebut akan digunakan sebagai bahan dalam laporan Direksi kepada Dewan Komisaris pada rapat Dewan Komisaris yang dilakukan setiap bulan. Di samping itu, sebagai wujud pertanggungjawaban dan komitmen Bank Kesejahteraan terhadap segala ketentuan yang mengatur mengenai penyampaian realisasi kinerja keuangan seperti yang tertuang dalam PBI No. 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010, maka Direksi senantiasa menyampaikan laporan kinerja keuangan setiap triwulan kepada Bank Indonesia mengenai realisasi pencapaian RBB. Penyampaian laporan kinerja keuangan secara semesteran kepada Bank Indonesia juga disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Bank Indonesia.

Sesuai dengan visi dan misi yang menjadi pedoman kuat bagi Bank Kesejahteraan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya dan agar tercipta sinergi yang lebih baik bagi pertumbuhan Bank Kesejahteraan di tahun 2015, maka Bank Kesejahteraan bertekad untuk mengkolaborasikan segala sumber daya yang dimiliki dengan merumuskan arah dan kebijakan menuju tercapainya visi dan misi tersebut, yaitu:

Laporan Tahunan Annual Report 2014 69

Page 71: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Implementing 2015 development plan: ”Consolidation Transformation Towarrds High Quality Service Expansion” as the transformation of Bank Kesejahteraan to be a Company proud by civil servants, pension and society.

To enforce brand imaging both on corporate branding from Bank Kesejahteraan which will be affirmed by ”BKE” branding and for product branding.

Completing Bank’s product differentiation by adding features and creating new products to increase competitiveness of Bank Kesejahteraan in the banking industry as well as fulfilling growing needs of society in line with economic growth.

To strengthen capital as mandated by Financial Service Authority by optimizing financing disbursement portfolio and considring efficiency of capital allocation andrange of business process improvemnet as well as selectively entering pension market balanced with improvement on loan disbursement process quality that the quality of loan disbursed will alays be under predetermined risk limit.

Consistently emphasizing growth on low cost fund collection (current accounts and saving accounts) with well-planned promotion program and minimizing Bank Core Depositor ratio with 40% ratio from total third party fund collection.

Seeking to increase banking service activity by developing and refining Information Technology system to support Bnak’s operational efficiency that will boost transaction – based fee.

Realizing service and operational office network expansion of the Bank in several region across Indonesia based on size of potential market in accordance with Bank Kesejahteraan’s business focus for Koperasi and pensions to support speed of access and increasing sustainable transaction.

Menetapkan tema pengembangan tahun 2015: “Transformasi Konsolidasi Menuju Perluasan Layanan yang Berkualitas” sebagai perubahan Bank Kesejahteraan menuju perusahaan yang dibanggakan oleh pegawai negeri, pensiunan dan masyarakat.

Melaksanakan penguatan branding baik untuk corporate branding dari Bank Kesejahteraan yang akan diperkuat dengan branding ”BKE” maupun untuk product branding.

Melengkapi diferensiasi produk Bank melalui penambahan fitur maupun menciptakan produk baru sehingga dapat menumbuhkembangkan competitiveness Bank Kesejahteraan di industri perbankan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembangan seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

Melakukan upaya penguatan modal sebagaimana yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui optimalisasi portfolio penyaluran pembiayaan dengan mempertimbangkan efisiensi alokasi modal dan berbagai perbaikan bisnis proses serta selektif memasuki pasar pensiunan yang diimbangi dengan peningkatan perbaikan kualitas dalam proses pemberian kredit sehingga kualitas kredit yang diberikan tetap berada pada risk limit yang ditetapkan.

Konsisten mengutamakan pertumbuhan pada penghimpunan dana murah (giro dan tabungan) dengan upaya promosi yang terarah dan menekan rasio Deposan Inti Bank dengan rasio sekitar 40% dari total perolehan DPK.

Mengupayakan peningkatan aktivitas layanan jasa perbankan melalui pengembangan dan penyempurnaan sistem Teknologi Informasi untuk mendukung efisiensi operasional Bank sehingga dapat meningkatkan transaction-based fee.

Merealisasikan program perluasan jaringan layanan dan kantor kerja operasional Bank di beberapa wilayah Indonesia yang didasarkan pada besarnya potensi pasar yang sesuai dengan fokus bisnis Bank Kesejahteraan kepada koperasi maupun pensiunan untuk mendukung kecepatan akses dan peningkatan transaksi yang sustainable.

70 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 72: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Realizing Human Capital development program underpinned by ongoing consolidation spirit in the ”IT FOR US” corporate culture internalization and increasing efficiency of organizational function by transforming organization structure in line with Bank’s business needs as well as fulfilling employee demography with more balanced composition and refining reward and punishment system to create sound and fair employee’s productivity by always complying with regulation on employment, market condition and the Company’s financial capacity.

These strategic actions had become foundation for entire office network both our branch and supporting branch offices that Bank Kesejahteraan beleives series of improvment and transformation actions done in the business process by utilizing collaboration from all resources owned and concerning every statement fromt he regulator will bring Bank Kesejahteraan to acheive more optimum performance in coming year without neglecting complaince with regulations issued by the regulator as well as prevailing Law.

Merealisasikan program pengembangan SDM melalui semangat konsolidasi yang berkesinambungan dalam kristalisasi budaya perusahaan “IT FOR US” dan peningkatan efisiensi fungsi kerja organisasi melalui perubahan struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan bisnis Bank serta pemenuhan jumlah pegawai dengan komposisi yang lebih seimbang dan penyempurnaan sistem reward dan punishment untuk menciptakan produktifitas pekerja yang sehat dan adil dengan tetap memperhatikan ketentuan di bidang ketenagakerjaan, kondisi pasar, dan kemampuan finansial perusahaan.

Langkah strategis tersebut telah menjadi landasan bagi seluruh jaringan kantor baik kantor cabang maupun kantor cabang pembantu sehingga Bank Kesejahteraan meyakini bahwa berbagai upaya perbaikan maupun perubahan yang dilakukan pada proses bisnis dengan memanfaatkan kolaborasi dari seluruh sumber daya yang dimiliki dan mempertimbangkan segala arahan dari regulator akan dapat membawa Bank Kesejahteraan pada pencapaian kinerja yang lebih optimal pada tahun mendatang tanpa mengabaikan kepatuhan terhadap ketentuan regulator maupun perundang-undangan yang berlaku.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 71

Page 73: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Marketing StrategyBank Kesejahteraan strives to ensure target achievement both on fund collection, loan disbursement as well as network and services availability to meet every customer’s demand for Bank Kesejahteraan’s service access and speed.

Therefore, throughout 2014, Bank Kesejahteraan has managed to bring improvement on marketing strategy covering product awareness development program, promotion program exuction, and developing competence of marketing role that our customers will further acknowledge Bank Kesejahteraan’s products ands ervices while also fostering loyalty of our existing customers and attract new customers to engage in long-run business commitment with Bank Kesejahteraan.

Product Awareness Development

Bank Kesejahteraan has developed the modification of product feature aligned by considering characteristic of customer’s needs as our marketing strategy applied for new and existing customers. Through the development of this product feature, Bank Kesejahteraan assumes to met the target in fulfilling customer’s needs and satisfaction

Strategi PemasaranBank Kesejahteraan senantiasa berusaha untuk memastikan pencapaian target baik di bidang penghimpunan dana, penyaluran kredit, maupun ketersediaan jaringan dan layanan sehingga dapat memenuhi harapan nasabah terhadap kemudahan dan kecepatan layanan dari Bank Kesejahteraan.

Oleh karena itu, sepanjang tahun 2014 Bank Kesejahteraan telah berusaha merealisasikan perbaikan strategi pemasaran yang meliputi program pengembangan product awareness, pelaksanaan program promosi, serta peningkatan kompetensi peran pemasaran sehingga nasabah lebih mengenal produk jasa Bank Kesejahteraan dan menumbuhkembangkan loyalitas dari nasabah existing maupun ketertarikan dari calon nasabah baru untuk menjalin hubungan bisnis jangka panjang bagi Bank Kesejahteraan.

Pengembangan Product AwarenessBank Kesejahteraan telah melakukan pengembangan modifikasi fitur produk yang disesuaikan dengan memperhatikan karakteristik kebutuhan nasabah sebagai strategi pemasaran untuk nasabah baru maupun nasabah existing. Melalui pengembangan fitur produk ini, Bank Kesejahteraan berharap dapat memenuhi target dalam

ASPEK PEMASARANMARKETING ASPECT

Program pemasaran yang terpadu dan terencana akan menjamin terwujudnya brand awareness yang kuat Bank Kesejahteraan serta memberi kemudahan bagi nasabah baru maupun existing untuk

mengenal produk dan fitur jasa layanan perbankan yang diberikan oleh Bank Kesejahteraan.

Integrated and well-planned marketing program will ensure establishment Bank Kesejahteraan’s strong brand awareness as well as providing

convenience for new and existing customers to acknowledge features banking products and services provided by Bank Kesejahteraan.

72 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 74: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

towards evailability of banking services provided by Bank Kesejahteraan.

Composition of Bank Kesejahteraan’s fund structure is still dominated by Time Deposit as a factor underpinning product awareness development mainly on Saving Accounts feature. Semarak Tabungan Mesra Program with direct prize is one of the program created by Bank Kesejahteraan to encourage collection of saving accounts collection as low-cost funding basis by offering direct prize to our customers.

Spirit to grow product awareness is not only targeted to customers from Bank Kesejahteraan’s external circumstances. Bank Kesejahteraan also intensively raises awareness of Bank Kesejahteraan’s employee as part of our existing customers under Program Khusus Pemasaran Karyawan (PROSPEK) involving all employees in Bank Kesejahteraan to disseminate Semark Tabungan Mesra Berhadian Program.

Bank Kesejahteraan has also participated in various exhibitions at national level as well as participating potential customers on customer gathering program to bolster partnership relationship with customers in every level to build awareness on Bank Kesejahteraan’s products and services. Every marketing activity was done comprehensively by entire network in Bank Kesejahteraan’s office across Indonesia including Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang, Makassar, and Banjarmasin.

Implementation of Promotion ProgramOn human resources aspect, Bank Kesejahteraan continues to recruit and develop competency of existing marketing staff about products and services of Bank Kesejahteraan that all of marketing staffs will be able to sell complete and accurate products and services based on the customer’s needs and being the financial and business advisor for the customers.

terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan nasabah terhadap kehadiran layanan perbankan yang disediakan oleh Bank Kesejahteraan.

Komposisi struktur dana Bank Kesejahteraan yang masih didominasi oleh Deposito menjadi salah satu faktor yang mendasari pengembangan product awareness khususnya untuk fitur produk Tabungan. Program Semarak Tabungan Mesra Berhadiah Langsung menjadi salah satu program yang dibangun Bank Kesejahteraan untuk menggiatkan penghimpunan komposisi tabungan sebagai basis pendanaan yang berbiaya rendah melalui program pemberian hadiah langsung kepada nasabah.

Semangat menumbuhkan product awareness tidak hanya ditujukan untuk nasabah di luar lingkungan Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan juga giat menumbuhkan awareness bagi pegawai Bank Kesejahteraan yang notabene juga termasuk bagian dari nasabah existing melalui Program Khusus Pemasaran Karyawan (PROSPEK) yang melibatkan seluruh karyawan Bank Kesejahteraan dalam rangka pemasaran Program Semarak Tabungan Mesra Berhadiah.

Bank Kesejahteraan juga telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pameran di tingkat nasional serta mengikutsertakan nasabah potensial dalam program customer gathering untuk menguatkan jalinan kerjasama dengan nasabah dari berbagai kalangan dalam membangun awareness terhadap produk dan layanan Bank Kesejahteraan. Setiap program pemasaran dilakukan secara menyeluruh oleh seluruh jaringan kantor Bank Kesejahteraan di Indonesia, yakni di Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang, Makassar, dan Banjarmasin.

Pelaksanaan Program Promosi

Dari sisi sumber daya manusia, Bank Kesejahteraan terus melakukan penambahan dan peningkatkan kompetensi tenaga pemasar yang ada mengenai produk dan jasa layanan dari Bank Kesejahteraan sehingga seluruh tenaga pemasar dapat memasarkan produk dan jasa yang lengkap dan menyeluruh sesuai dengan kebutuhan nasabah sekaligus menjadi financial and business advisor bagi nasabah.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 73

Page 75: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The customers gave positive response to every program undertaken by Bank Kesejahteraan to collect low-cust fund. This was indicated by increasing CASA from 8.48% in 2013 to 10.225 in 2014. Departing from this condition, Bank Kesejahteraan will continue product markteting innovation in sustainable basis.

Network DevelopmentDevelopment of network and services both conventional and e-channel are part of Bank Kesejahteraan’s marketing strategy to give added-value, convenience and speed of access for the cutomer’s needs. Access improvement was performed by opening new operational network in new area to optimize business potential in certain area with partnership commitment with Koperasi movement and still holds promising potential regarding Bank Kesejahteraan’s business development.

On the other hand, improvement on customer service through e-channel becomes a marketing strategy focused on expansion of ATM network and additional feature of payment point service in receiving payroll of utility bills. Improvement in service access through e-channel aims to bring Bank Kesejahteraan’s coverage closer to the customers that customerss will gain transaction convenience and speed based on needs, and also intended to improve performance of Bank Kesejahteraan’s operational efficiency.

Meanwhile, in terms of operational network expansion, thre was no expansion carried out by Bank Kesejahteraan in 2014. As end of 2014, Bank Kesejahteraan has 7 (seven) branch offices and 5 (five) supporting branch offices. Under these corporate program and strategies, Bank Kesejahteraan assumes to overcome banking industry competition to fulfill customer’s demands in the availability of transaction access. Spirit in facing these challenges is exercised through every efforts under complaince corridor with set of Bank Indonesia Regulation as well as other prevailing Law and regulation.

Nasabah merespon positif atas setiap program yang dilakukan Bank Kesejahteraan dalam rangka menghimpun dana murah. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan CASA dari 8,48% ditahun 2013 meningkat menjadi 10,22% di tahun 2014. Melihat kondisi tersebut, Bank Kesejahteraan akan terus melaksanakan inovasi pemasaran produk secara berkesinambungan.

Pengembangan JaringanPengembangan jaringan dan layanan baik dalam bentuk konvensional maupun e-channel menjadi salah satu strategi pemasaran Bank Kesejahteraan untuk memberikan nilai tambah, kemudahan, dan kecepatan akses bagi kebutuhan nasabah. Peningkatan akses dilakukan melalui pembukaan jaringan kerja di wilayah baru untuk memaksimalkan potensi bisnis pada daerah yang telah memiliki jalinan kerjasama dengan gerakan koperasi cukup banyak dan peluang potensi yang menjanjikan bagi pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan.

Di sisi lain, peningkatan akses layanan nasabah melalui e-channel menjadi salah satu strategi pemasaran yang difokuskan pada penambahan jaringan ATM serta penambahan fitur layanan payment point dalam menerima pembayaran tagihan utilitas. Peningkatan akses layanan melalui e-channel bertujuan untuk mendekatkan keterjangkauan Bank Kesejahteraan dengan nasabah sehingga nasabah mendapatkan kemudahan dan kecepatan transaksi sesuai kebutuhannya, sekaligus diharapkan dapat meningkatkan performa efisiensi operasional Bank Kesejahteraan.

Sementara itu, untuk pengembangan jaringan kerja Bank Kesejahteraan di tahun 2014 tidak ada penambahan jaringan kantor. Hingga akhir tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah memiliki 7 (tujuh) kantor cabang dan 5 (lima) kantor cabang pembantu. Melalui berbagai program dan strategi korporasi tersebut, Bank Kesejahteraan berharap dapat menghadapi persaingan dalam industri perbankan untuk memenuhi kebutuhan nasabah terhadap ketersediaan berbagai kemudahan transaksi. Semangat menghadapi tantangan tersebut senantiasa dilakukan di dalam berbagai upaya dan koridor kepatuhan terhadap segala ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

74 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 76: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Service ImprovementEvery prepared marketing strategy requires commitment from entire business unit to perform well-planned and continuous implementation. Through every layer, Bank Kesejahteraan strives to develop and continuously improve service quality for the customers expected to give positive impact towards sustainable growth of Bank Kesejahteraan’s business.

Strategic inititave performed by Bank Kesejahteraan in 2014 to ensure and improve service quality are including:

Develop service skill and service leadership through various training program for employees in entire operational network across Indonesia.

To optimize ”Call Center” function as response center function to handle customer complaint and oversee settlement of customer complaint which best solutions can be done in most accurate manner.

Preparing well-planned and comprehensive service quality improvement program equipped by policy formulation, socialization, development and monitoring on operational procedure.

Performing assurance on health, order, comfort of working place including office equipment arrangement.

Improving data quality by updating customer data.

Peningkatan LayananSeluruh strategi pemasaran yang telah disusun memerlukan komitmen dari seluruh unit bisnis untuk melakukan implementasi yang terarah dan berkesinambungan. Bank Kesejahteraan melalui segenap lapisannya senantiasa berupaya meningkatkan dan terus memperbaiki kualitas layanan bagi nasabah sehingga diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan yang sustainable.

Langkah strategis yang telah dilakukan Bank Kesejahteraan tahun 2014 untuk menjamin dan meningkatkan kualitas layanan, antara lain:

Meningkatkan service skill dan service leadership melalui berbagai program pelatihan kepada karyawan di seluruh jaringan kerja seluruh Indonesia.

Mengoptimalkan fungsi “Call Center” sebagai fungsi response center untuk menindaklanjuti keluhan nasabah dan mengawasi penyelesaian keluhan nasabah yang dipastikan langkah-langkah penyelesaian yang sebaik-baiknya.

Menyusun program perbaikan kualitas layanan secara terarah dan komprehensif yang dilengkapi dengan formulasi kebijakan, sosialisasi, pembinaan, serta monitoring prosedur operasional.

Melaksanakan assurance kebersihan, kerapihan, kenyamanan lingkungan kerja termasuk penempatan perangkat kerja.

Meningkatkan perbaikan kualitas data melalui pengkinian data nasabah.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 75

Page 77: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Human Capital management program is integrated with balance operational and managerial skills as competency of Bank Kesejahteraan Human Capital architecture framework arranged in comprehensive and measured manners.

Implementation of Human Capital management and development strategy in Bank Kesejahteraan are done accoridng to Human Capital planning based on competency, performance quality, effective communication which is able to effectively and accurately support Human Capital demands in accordance with Bank Kesejahteraan’s strategic plan to build productive, professional and wealthy Human Capital quality.

Effective and efficient human capital development and recruitment become the function and responsibility of Human Capital Division, carrying following vision:1. Being the strategic partner to manage and develop

Human Capital in line with Bank’s business growth.

2. Creating employee with high knowledge and skill supported with noble attitude.

Program pengelolaan SDM secara terintegrasi dengan kemampuan operasional dan manajerial yang seimbang menjadi kekuatan kerangka arsitektur SDM Bank Kesejahteraan yang disusun secara komprehensif, dan terukur.

Penerapan strategi pengelolaan dan pengembangan SDM Bank Kesejahteraan dilakukan berdasarkan perencanaan SDM berbasis kompetensi, kualitas kinera, komunikasi yang efektif yang mampu mendukung kebutuhan SDM secara tepat dan akurat sesuai dengan rencana strategis Bank Kesejahteraan sehingga membentuk kualitas SDM yang produktif, professional, dan sejahtera.

Pengembangan dan pemenuhan sumber daya manusia yang tepat dan akurat menjadi fungsi dan tanggung jawab Divisi Sumber Daya Manusia dengan visi:1. Menjadi partner strategis dalam pengelolaan dan

pengembangan SDM seiring dengan peningkatan bisnis bank.

2. Mencetak pegawai dengan knowledge dan skill yang tinggi didukung dengan attitude yang baik.

Bank Kesejahteraan konsisten untuk mengelola SDM secara terintegrasi dengan kemampuan operasional dan manajerial yang seimbang serta

didukung dengan implementasi budaya kerja yang berprinsip pada pelaksanaan GCG untuk mewujudkan SDM Bank Kesejahteraan yang

professional dan sejahtera.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN CAPITAL DEVELOPMENT

Bank Kesejahteraan consistently performs integrated Human Capital management with balance operational and managerial capability as well

as supported by corporate culture implementation focusing on GCG implementation to create professional and wealthy Human Capital of Bank

Kesejahteraan.

76 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 78: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

3. Performing corporate culture transformation through Core Values, including:

Integrity Team Work Focus on Customer Result Oriented Responsibility Continuous Improvement

4. Alternative for the employee to develop his career.

To enhance professionalism on Bank Kesejahteraan’s Human Capital architecture, the Bank has consistently implemented sustainable management system starting from recruitment process, competency development, employee career planning, employee welfare improvement and corporate culture implementation, throughout:

1. Continuously develop and improve Human Capital organization and system to support business, increase productivity and employee’s working satisfaction.

2. Improving Human Capital service quality by enhancing efficiency, working speed, accuracy and Human Capital working process.

3. Recruiting, developing and retaining high quality personnel throughout:a. Development Programb. Employee Competency Development

4. Being the agent of change.

3. Melakukan transformasi budaya kerja melalui nilai-nilai dasar (Core Values) perusahaan yang meliputi:

Integritas (Integrity) Kerjasama Tim (Team Work) Fokus pada nasabah (Focus on Customer) Orientasi pada Hasil Tanggung jawab Peningkatan terus menerus

4. Sebagai pilihan pegawai dalam mengembangkan karirnya.

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme pada arsitektur SDM Bank Kesejahteraan, maka Bank Kesejahteraan secara konsisten melakukan sistem pengelolaan yang berkesinambungan mulai dari proses rekrutment, pengembangan kompetensi, perencanaan karir pegawai, peningkatan kesejahteraan pegawai dan penerapan budaya kerja, melalui:

1. Membangun dan memperbaiki organisasi dan sistem SDM secara terus menerus untuk menunjang bisnis, meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja pegawai.

2. Meningkatkan kualitas dari jasa SDM dengan meningkatkan efisiensi, kecepatan kerja, akurasi, dan proses kerja SDM.

3. Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan personel yang berkualitas melalui:a. Program Pengembanganb. Peningkatan Kompetensi Pegawai

4. Menjadi agen perubahan.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 77

Page 79: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Employee DemographyAccording to Bank Kesejahteraan’s employee demography as end of 2014, the Bank recorded 368 total employees (excluding Directors, Commissioners and members of Committees).

Profil Komposisi SDMBerdasarkan data kepegawaian Bank Kesejahteraan per akhir tahun 2014 tercatat jumlah pegawai Bank Kesejahteraan berjumlah 368 pegawai (tidak termasuk direksi, komisaris, dan komite).

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JABATANEmployee Composition by Job Level

NO KELOMPOK JABATAN/ JOB LEVEL 2014 2013 2012

1 Pemimpin Divisi/ Division Head 9 7 8

2 Pemimpin Cabang/ Branch HeadPemimpin Capem/ Supporting Branch Head

75

75

65

3 Wakil Pemimpin Cabang/ Deputy of Branch Head,Pemimpin Bidang,/ Division Head -24 3

23321

4 Koordinator/ Coordinator 15 12 10

5 Officer/Analis/ Officer/Analyst 123 128 113

5 Pelaksana/ Staff 94 86 83

6 Pegawai Dasar/ Basic Employee 91 91 97

7 Non-Job 1 - -

Jumlah/Total 368 362 346

*) Status Pegawai Dasar merupakan pegawai outshourcing. Status of Basic Employee is as outsourcing staff

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN Employee Profile by Education Level

NO PENDIDIKAN/ EDUCATION

2014 2013 2012

TETAP/ PERMANENT

NON TETAP/ NON-

PERMANENT

TETAP/ PERMANENT

NON TETAP/ NON-

PERMANENT

TETAP/ PERMANENT

NON TETAP/ NON-

PERMANENT

1 S3/Doctorate Degree - - - - - 2

2 S2/Master Degree 9 - 11 - 10 7

3 S1/Bachelor Degree 181 49 170 50 141 62

4 Diploma 26 11 25 13 28 9

5 SLTA/ High School 2 83 2 84 5 86

6 SLTP/ Junior High School 4 1 5 - 5 -

7 SD/ Elementary School 2 - 2 - 3 -

Jumlah*)/Total 224 61 215 147 192 166

*) Pegawai Non-Tetap adalah pegawai kontrak dan outshourching (security, pengemudi, pramubakti, dan kurir) Non-Permanent Employee is Contracted and Outsourced Employee (Security, Driver, Waiter and Courier)

78 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 80: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Competency & Professionalism DevelopmetProess of Human Capital competency and professionalism development planning in Bank Kesejahteraan refers to business plan,both stated in Bank Business Plan (medium term and short-term) and Corporate Plan (Long-Term) implemented under prevailing risk awareness and prudential banking principles.

All of employee recruitment process in the working unit at Head Offie is facilitated by Human Capital Division, meanwhile, employee recruitment for branch and/or supporting branch offices can be fulfilled by each branch office and/or supporting branch office by coordinating with Human Capital Division.

Human Capital Fulfillment Strategy 2014Recruitment system for employee candidate to fulfill vacant position on employee, leaders, expert staff and outsourcing staff in Bank Kesejahteraan is performed by referring to Recruitment Manual Policy No. 59/2013/SK-SDM dated June 28, 2013 carried out according to competence qualification to be fulfilled as well as organization needs on organization structure review done by following the Bank’s business activity changing requirement.

To meet independency and transparency demands, strategy implemented on recruitment process over 2014 was conducted in a recruitment process supported by third

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN KELOMPOK USIA/ Employee Profile by Age

NO KELOMPOK USIA/ AGE GROUP 2014 2013 2012

1 20 s.d 30/ 20 to 30 216 218 234

2 31 s.d 40/ 31 to 40 86 80 59

3 41 s.d 50/ 41 to 50 50 47 36

4 51 ke atas/ 51 or older 16 17 29

Jumlah*)/ Total 368 362 358

*) Termasuk pegawai kontrak dan outshourching (security, pengemudi, pramubakti, dan kurir)Including contracted and outsourced employees (security, driver, waiter and courier)

Pengembangan Kompetensi & ProfesionalimeProses perencanaan kebutuhan pengembangan kompetensi dan profesionalisme SDM Bank Kesejahteraan senantiasa mengacu kepada rencana bisnis, baik yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (jangka menengah dan jangka pendek) maupun Corporate Plan (jangka panjang) yang ditetapkan dengan prinsip pelaksanaan budaya sadari risiko dan prudential banking koridor peraturan yang berlaku.

Segala proses pemenuhan pegawai unit kerja di Kantor Pusat difasilitasi oleh Divisi Sumber Daya Manusia, sedangkan pemenuhan pegawai untuk kebutuhan kantor cabang dan/ atau kantor cabang pembantu dapat dilakukan oleh masing-masing kantor cabang dan/atau kantor cabang pembantu dengan berkoordinasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia.

Strategi Pemenuhan SDM Tahun 2014

Sistem penerimaan calon pegawai untuk memenuhi kebutuhan pegawai, kandidat pemimpin, pegawai expertise, maupun tenaga alih daya pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan berpedoman kepada BPP Rekrutmen 59/2013/SK- SDM tanggal 28 Juni 2013 yang dilaksanakan sesuai dengan kualifikasi kompetensi yang akan diisi serta kebutuhan organisasi atas proses review struktur organisasi yang dilakukan mengikuti perubahan tuntutan aktivitas bisnis Bank.

Untuk tujuan independensi dan transparansi, maka strategi yang diterapkan dalam proses rekrutmen di tahun 2014 dilakukan dengan proses rekrutmen yang dibantu oleh

Laporan Tahunan Annual Report 2014 79

Page 81: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

party by always concerning required quality and competency, as becomes recruitment strategy applied in previous period, namley throughout:

1. Advertising placement in electronic media (Jobstreest, Jobsdb, Lion Jobs),

2. Participating job fair event,3. Placing job vacancy advertisement at reputable

universities and Bank Kesejahteraan website.4. Campus hiring or talent scouting.

Regular RecruitmentPolicies applied to fulfill employee requirementis by recruiting new employees both fresh graduate and expert staff according to required competency to fill certain vacant position at entire Bank Kesejahteraan’s office network. The mechanism of employee recruitment process in Bank Kesejahteraan is done throughout 5 (five) selection phases illustrated below:

1. Administration selection, performed to screen all of employee candidates who submitted job application to Bank Kesejahteraan by concerning educational qualification, age, GPA and working experience.

2. Written test, performed to screen employee candidates based on minimum basic competency requirement has to be hold by Bank Kesejahteraan’s employee candidates including basic math, Indonesian language, English literature, logic and general knowledge.

pihak ketiga dengan tetap memperhatikan kualitas maupun kompetensi yang dipersyaratkan, seperti halnya yang sudah menjadi strategi rekrutmen pada periode sebelumnya antara lain melalui:1. Kegiatan pemasangan iklan di media elektronik

(Jobstreet, Jobsdb, Lion Jobs),2. Mengikuti event bursa kerja,3. Pemasangan iklan lowongan kerja di website universitas

ternama dan website Bank Kesejahteraan4. Campus hiring, atau talent scouting.

Rekrutmen RegularKebijakan yang dianut untuk memenuhi kebutuhan pegawai adalah merekrut calon pegawai baru baik lulusan baru (fresh graduate) maupun tenaga berpengalaman yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan/disyaratkan untuk mengisi suatu posisi jabatan di seluruh jaringan kantor Bank Kesejahteraan. Mekanisme proses rekrutmen pegawai di Bank Kesejahteraan dilakukan dalam 5 (lima) tahapan seleksi, yaitu:

1. Seleksi administrasi, dilakukan untuk menyeleksi seluruh calon pegawai yang melamar ke Bank Kesejahteraan dengan memperhatikan kualifikasi pendidikan, usia, IPK dan pengalaman pekerjaan.

2. Tes tertulis, dilakukan untuk menyaring calon pegawai sesuai dengan kompetensi dasar yang minimum harus dimiliki oleh calon pegawai Bank Kesejahteraan, yaitu matematika dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, logika, dan pengetahuan umum.

80 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 82: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

3. Interview, performed to seek information regarding mandatory competency has to be hold by all Bank Kesejahteraan’s employees both general and technical competencies required by Bank Kesejahteraan. Through this interview test, information on level of knowledge, skill and attitude of the candidate are also observed.

4. Psychotest, performed to observe intellegence, analitical skill, practical – operational thiking, care to order, accuracy, passion to achieve, service oriented, team work, effective communication, leadership, self confident, self-management and employee integrity to match with Bank Kesejahteraan’s expectation.

5. Medical Check Up, performed to observe readiness of employee candiadtes’ health in carrying out working load and responsibility of every tasks to be done.

Meanwhile, to fulfill employee’s needs with indirect relation with the Bank’s core business such as cleaning service, security, courier, driver and technician, Bank Kesejahteraan performed employee recruitment through outsourcing program under BOD Decree No. 49/2012/SK-SDM dated May 28, 2012 by always complying with Law and Regulation in employment sector.

Special RecruitmentTo fulfill employee vacant position at Officer level, Bank Kesejahteraan always applies promotion policy from the Bank’s internal to provide better chance in developing career at Bank Kesejahteraan according to result of employee’s acheivement both from technical and non-technical competencies.

Therefore, recruitment of new employees might replace vacant position due promotion given to internal employees. If there is any vcant position of Offiver but the Bank’s internal is not available, Bank Kesejahteraan will commence recruitment process through ”Officer Development Program” (ODP) traiing program both for internal and external parties or by conducting special hired program.

3. Tes wawancara, dilakukan untuk mencari informasi terhadap kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap pegawai Bank Kesejahteraan, baik kompetensi umum maupun kompetensi teknis yang telah ditetapkan Bank Kesejahteraan. Melalui tes wawancara, juga digali informasi mengenai tingkat knowledge, skill, dan attitude calon pegawai tersebut.

4. Tes Psikologi, dilakukan untuk melihat faktor kecerdasan, daya analisis, berfikir praktis- operasional, kepedulian pada keteraturan dan ketapatan, kecermatan, hasrat berprestasi, orientasi pelayanan, kerjasama tim, komunikasi efektif, kepemimpinan, kepercayaan diri, manajemen diri dan integritas pegawai agar sesuai dengan yang diharapkan oleh Bank Kesejahteraan.

5. Tes Kesehatan, dilakukan untuk memeriksa kesiapan kesehatan dari calon pegawai dalam menghadapi beban dan tanggung jawab dari pekerjaan yang akan dijalani.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai yang tidak berhubungan langsung dengan usaha pokok bank (core business), seperti jenis pekerjaan kebersihan (cleaning service), pengamanan (security), kurir , pengemudi, dan teknisi, Bank Kesejahteraan melakukan rekrutmen melalui perusahaan alih daya (outsourching) sesuai SK Direksi No. 49/2012/SK-SDM tanggal 28 Mei 2012 dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.

Rekrutmen KhususDalam rangka mengisi kebutuhan pegawai di level Officer, Bank Kesejahteraan senantiasa menganut kebijakan promosi dari dalam (internal) Bank untuk memberikan kesempatan yang lebih baik dalam pengembangan karirnya di Bank Kesejahteraan sesuai hasil prestasi pegawai yang bersangkutan baik dari kompetensi teknis maupun non teknis.

Dengan demikian, penerimaan pegawai baru dapat menggantikan posisi jabatan yang kosong akibat adanya promosi terhadap pegawai internal. Apabila terdapat kebutuhan tenaga Officer yang tidak tersedia dari internal Bank maka Bank Kesejahteraan akan melakukan proses rekrutmen melalui program pendidikan “Ofiicer Development Program” (ODP) baik internal maupun eksternal atau melalui rekrutmen khusus (special hired).

Laporan Tahunan Annual Report 2014 81

Page 83: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Special hired is only undertaken by Bank Kesejaheraan to recruit employee at Executive level with specific/particular qualification, competency based on organization needs which fails to be met by internal source, therefore, every one submits application at this level has to have adequate expertise in each sector under prevailing law and regulation.

Professionalism DevelopmentTraining program which is designed, developed and commenced by Human Capital Division to the employees have to concern the largest employee individual competency gap in the orgnaization, Bank Kesejahteraan business development plan, recommendation from all unit and available budget.

Training and development needed are done throughout various learning methods both through education, training, socialization, coaching, official traveling, mutation program and rotation program methods.

Realization of Bank Kesejahteraan’s commitment to increase employee’s professionalism is reflected on management policy declared under Training & Education Guidance No. 113/2009/SK which budgeted 5% of Bank’s budget of total human capital budget.

Hence, throughout 2014, Bank Kesejahteraan faced a condition on cost efficiency demand to minimize the Bank’s loss, including efficiency on training and education budget that total investment for employee competency and professionalism development program disbursed in 2014 was only Rp1,473 million or 3.58% from total human capital budget.

To evaluate effectiveness of training program participated by employee, through HC Division, Bank Kesejahteraan has proposed every employee to participate on trainings to perform following activities:a. Preparing written report from result of training

participated and giving socialization in the unit.

b. Undertaking written test to the training participants as pre-test and post-test.

Special hire hanya dilakukan oleh Bank Kesejahteraan untuk memperoleh tenaga pegawai tingkat pimpinan yang memiliki kualifikasi, kompetensi yang spesifik/khusus berdasarkan kebutuhan organisasi yang tidak dapat dipenuhi dari sumber internal, oleh karena itu semua yang mengajukan lamaran pada level ini harus sudah mempunyai cukup pengalaman pada bidangn sesuai ketentuan yang berlaku.

Peningkatan ProfesionalismeProgram pelatihan yang dirancang, dikembangkan, dan disampaikan oleh Divisi SDM kepada pegawai senantiasa memperhatikan gap kompetensi individual pegawai yang terbesar dalam organisasi, rencana pengembangan bisnis Bank Kesejahteraan, usulan dari seluruh unit kerja, dan anggaran yang tersedia.

Pembinaan dan pengembangan yang dibutuhkan dilakukan melalui berbagai metode pembelajaran baik melalui pendidikan, pelatihan, sosialisasi, coaching, penugasan dinas, program mutasi, maupun program rotasi.

Wujud komitmen Bank Kesejahteraan dalam meningkatkan profesionalisme pegawai telah tercermin dalam kebijakan manajemen yang tertuang pada BPP Pendidikan & Pelatihan No.113/2009/SK yang menganggarkan anggaran Bank sebesar kurang lebih 5% dari biaya personalia.

Namun demikian, sepanjang tahun 2014 Bank Kesejahteraan dihadapkan pada kondisi atas kebutuhan efisiensi biaya dalam rangka meminimalisir kerugian yang dialami oleh Bank, termasuk di dalamnya melakukan efisiensi untuk biaya pendidikan sehingga total investasi dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalisme pekerja pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 1.473 juta atau hanya mencapai 3,58% dari total biaya personalia.

Dalam rangka menilai efektivitas pelatihan yang telah diikuti oleh pegawai, maka Bank Kesejahteraan melalui Divisi SDM telah meminta setiap pegawai yang mengikuti pelatihan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:a. Menyusun laporan tertulis hasil dari pelatihan yang

telah diikuti dan memberikan sosialisasi di unit kerjanya.

b. Melaksanakan ujian berupa test tertulis kepada peserta pelatihan dalam bentuk pre-test dan post-test.

82 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 84: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

c. Particularly to observe APU and PPT understanding, a Competency Test through Bank Vision was conducted simultaneously in entire branch every four months.

In general, comptency and skill development program for Bank Kesejahteraan’s employee career are illustrated in following five leves:

1) Business Supporting Training Program.2) Career Planning Program.3) Technical Competency Workshop.4) Certification Program & Internal and External Regulation

Socialization5) Internalization of Corporate Culture, Risk Awareness

& Compliance Culture.

Following listed training and education program done in 2014 based on 5 levels of program:

1) Business Supporting Training Program.a. Service Excellenceb. Selling Skill,c. Negotiation Skill.

2) Technical Competency Workshop.

a. Orientation Programb. Development Program.c. Application Trainingd. Leadership Working Program.

To develop leadership skill at Executive level, Bank Kesejahteraan has conducated Leadership Workshop with the result intended that every leadership candidate in Bank Kesejahteraan has a capacity to:

- Self-management and self-leadership.- Managing task with certain impact to the organization.

- Managing people or subordinate.

c. Khusus untuk menilai pemahaman APU dan PPT telah dilakukan Uji Kompetensi melalui Bank Vision yang diselenggarakan secara serentak di seluruh cabang setiap 4 (empat) bulan sekali.

Secara garis besar, program pengembangan kompetensi dan keahlian dalam karir bagi pegawai Bank Kesejahteraan digambarkan dalam 5 besaran yaitu:

1. Program Pelatihan Penunjang Bisnis2. Program Perencanaan Karir3. Workshop dan Pemenuhan Kompetensi Teknis4. Program Sertifikasi & Sosialisasi Ketentuan Internal dan

Eksternal5. Internalisasi Budaya Kerja, Budaya Sadar Risiko &

Kepatuhan

Berikut program pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 berdasarkan 5 besaran program:

1. Program Pelatihan Penunjang Bisnisa. Service Excellence,b. Selling Skill,c. Negotiation Skill.

2. Workshop dan Seminar Pemenuhan Kompetensi Teknisa. Pendidikan Pengenalanb. Pendidikan Pengembanganc. Pendidikan Aplikasid. Leadership Workshop Program

Dalam rangka meningkatkan kemampuan leadership bagi tingkat pimpinan, Bank Kesejahteraan telah menyeleng-garakan Leadership Workshop dengan hasil yang mengharapkan bahwa setiap figur pemimpin di Bank Kesejahteraan mampu untuk:- Mengelola dan memimpin diri sendiri (Managing Self ).- Mengelola pekerjaan yang berdampak pada organisasi

(Managing Task).- Mengelola orang lain atau bawahannya (Managing

People).

Laporan Tahunan Annual Report 2014 83

Page 85: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

This Leadership Workshop has generated statemetn of commitmetn agreed by entire Unit Head in Bank Kesejahteraan, comprising of:1. Understanding and fully aware important role and

responsibility which have to be carried by a leader in BKE (role awareness).

2. Consciously understanding the leadership weaknesses faced by BKE nowadays, including on Skill, Attitude and Mindset aspects.

3. With full responsibility, immediatelyw ill take concrete action to improve leadership weakness stated in point 2, starting from self individual.

4. Disclosing plan and realization of improvement action on leadership weakness which had been taken to Superior and HC Division.

5. As a leader, We are ready to be a Role Model.

3) Certification Program & Internal and External Regulation Socialization

This program covers employee knowledge and skill development, enhancement and measurement aim to develop the employee’s competency, required for certain position or complying with requirement stated under regulation issued by the regulator (Bank Indonesia) namely through risk management certification training, auditor certification and IT certification.

Throughout 2014, Bank Kesejahteraan had participated in certification and socialization program in relation with internal and external regulations, including:a. Certification Program

Level 1, 2 and 3 Risk Management Certification. ”Risk Management in Market Trading” Risk Management

Certification Refreshment. ”Improving Credit Risk and Liquidity Risk Managemnet

in Pursuing Global Economy Impact” Risk Management Certification Refreshment

Credit Risk and Operational Risk Management Certification Refershment.

b. Socialization Programa. Promotional program socialziation: Tabungan

Semarak.b. Service Standardc. Employee Development and Operational Risk

Leadership Workshop tersebut menghasilkan rumusan komitmen yang disepakati oleh seluruh pimpinan unit kerja di Bank Kesejahteraan, yang terdiri dari:1) Memahami dan menyadari sepenuhnya peran penting

dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang leader di BKE (sadar peran).

2) Secara sadar memahami adanya kelemahan-kelemahan leadership yang dihadapi BKE saat ini, mencakup Skill, Attitude, dan Mindset.

3) Dengan rasa penuh tanggung jawab, sesegera mungkin akan melakukan upaya-upaya konkrit untuk memperbaiki kelemahan leadership pada butir 2 mulai dari diri sendiri.

4) Menyampaikan rencana dan realisasi langkah-langkah perbaikan kelemahan leadership yang telah dilakukan kepada atasan dan Divisi SDM.

5) Sebagai leader, kami siap menjadi Role Model.

3. Program Sertifikasi & Sosialisasi Ketentuan Internal dan Eksternal

Program ini merupakan program pengembangan, peningkatan, dan pengukuran pengetahuan dan ketrampilan pegawai yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai yang diperlukan, disyaratkan untuk jabatan tertentu atau memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh regulator (Bank Indonesia) melalui pelatihan sertifikasi manajemen risiko, sertifikasi auditor, sertifikasi IT.

Sepanjang tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah melakukan program sertifikasi dan sosialisasi terkait ketentuan internal dan eksternal, di antaranya:a. Program Sertifikasi

Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1, 2, dan 3 Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko "Risk

Management in Market Trading" Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko

"Meningkatkan Pengelolan Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas dalam Menghadapi Dampak Ekonomi Global"

Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Kredit dan Risiko Operasional

b. Program Sosialisasia. Sosialisasi program promosi: Tabungan Semarakb. Standar Layananc. Pembinaan Pegawai dan Monitoring Risiko

Operasional

84 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 86: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Monitoringd. Cash Flowse. APU and PPT in all branches (internal and Bank

Indonesia)f. ”High Risk Area Identification in Indonesia area

based on Bank Abuse Risk as Money Laundering Tools” Seminar (BI).

g. GCG Assessment mechanismh. ”Credit Risk and Operational Risk.”

4) Internalization of Corporate Culture, Risk Awareness & Compliance Culture

Bank Kesejahteraan has formulated corporate culture containing shared values comprising of 6 (six) pillars. Bank Kesejahteraan’s shared values are stated under Board of Directors Decree No. 22/2006/SK dated March 8, 2006. According to the management’s commitment who had declared vow to take transformation and improvement in all aspects, every Unit Head has a very significant contribution in determining employee development performed in each unit.

Corporate culture of Bank Kesejahteraan has become one material to be disseminated in every refreshment education program including during the employee selection process aiming to align employee’s personal values with Bank Kesejahteraan’s corporate values.

To ensure that the corporate culture has been properly exercised at entire unit, the corporate culture internalizaation has to be performed by each Unit Head through morning briefing and corporate culture gathering to facilitate workshop and knowledge sharing program to generate recommendation to expand knowldege and provision regarding risk mitigation aspect of every inherent risk at all business activity as embodiment of risk awareness culture and compliance culture towards every prevailing law and regulation, both internal and external regulations.

Throughout 2014, internalization of corporate culture focused on teamwork and continuous improvement pillars by hosting workshop for creit unit, fund unit, operational and support unit as well as entire branch office as

d. Arus Kase. APU dan PPT di seluruh cabang (internal dan Bank

Indonesia)f. Seminar "Identifikasi Area Berisiko Tinggi di Wilayah

Indonesia berdasarkan RisikoPenyalahgunaan Bank sebagai SaranaPencucian Uang“ (BI)

g. Tata Cara Penilaian GCGh. Risiko"Risiko Kredit dan Risiko Operasional"

4. Internalisasi Budaya Kerja, Budaya Sadar Risiko & Kepatuhan

Bank Kesejahteraan telah merumuskan budaya kerja yang mengandung nilai-nilai kebersamaan (shared values) yang terdiri dari 6 (enam) pilar. Nilai kebersamaan (shared values) Bank Kesejahteraan tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006. Sesuai dengan komitmen manajemen yang telah menyatakan ikrar untuk melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang, maka seluruh pimpinan unit mempunyai andil yang sangat menetukan dalam rangka pembinaan pegawai dalam unit kerja.

Budaya kerja Bank Kesejahteraan telah menjadi salah satu materi yang selalu disampaikan dalam setiap program pendidikan yang bersifat refreshing termasuk saat melakukan seleksi pegawai yang bertujuan untuk menyelaraskan nilai-nilai pribadi pegawai dengan nilai-nilai budaya kerja Bank Kesejahteraan.

Untuk memastikan budaya kerja telah terlaksana dengan baik di seluruh unit kerja, maka internalisasi budaya kerja terus dilakukan oleh masing-masing pemimpin unit kerja melalui morning briefing dan corporate culture gathering untuk memfasilitasi program workshop maupun knowledge sharing sehingga dapat menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan pengetahuan dan ketentuan dalam hal mitigasi risiko dari risiko yang melekat ada setiap aktivitas bisnis sebagai wujud intenalisasi budaya sadar risiko dan budaya patuh terhadap segala bentuk kebijakan dan ketentuan yang berlaku, baik ketentuan intern maupun ekstern

Selama tahun 2014, internalisasi budaya kerja ditekankan pada pilar teamwork dan continous improvement melalui workshop unit perkreditan, unit dana, unit operasional dan support, serta seluruh cabang dalam bentuk rapat

Laporan Tahunan Annual Report 2014 85

Page 87: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

coordination meeting, morning briefing, team building program at every unit.

Ethics and Conflict of InterestIn practical term, Bank encountered set of business risks related with the business management as financial intermediary. Business risk faced was also higher in line with more complex business world shifting. In relation with this condition, to minimize loss risk both in term of material and non-maerial loss/reputation loss, the Bank has to manage all activity under prudential banking principle, and mandated all Executives and employees to highly promote integrity and preserve ethical vallues both generally and particularly applied in relation with conflict of interest.

Related with this condition, to boost the bank’s performance, protection stakeholders and increasing compliance towards prevailing Law and generally applied ethical values, a policy and regulation on Conflict of Interest are needed.

This policy will generally expalin Ethical Standards and Conflict of Interest including with customers, partners or vendors, gift delivery and received, office equipment procurement, relationship as family, Utilization of facilities owned by customers/partners/vendors and Bank, entertainment/reception, official travelling, performing business activity outside the Bank and committing bribe or other related things which may encourage a potential towards the management of position function had to be fulfilled both by Executives and employees of Bank Kesejahteraan wherever they are.

General princple underpinned the Conflict of Interest policy is that ”All Executives and Employees of Bank Kesejahteraan have to prevent any conflict of interest involving potential of personal and the Company’s interest.

koordinasi, morning briefing, program team building di setiap unit kerja.

Etika dan Pertentangan KepentinganDalam prakteknya, bank dihadapkan pada risiko-risiko bisnis yang berkaitan erat dengan pengelolaan usahanya sebagai perantara keuangan. Risiko bisnis yang dihadapi juga semakin tinggi sejalan dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin kompleks. Berkaitan dengan hal tersebut dalam rangka meminimalisasikan risiko kerugian baik secara materiil maupun non-materiil/nama baik, bank wajib mengelola seluruh aktifitasnya berdasarkan prinsip kehati-hatian, dan menuntut seluruh jajaran pimpinan dan pegawai untuk menjunjung tinggi integritas dan menjaga nilai-nilai etika baik yang berlaku umum maupun khusus yang menyangkut pertentangan kepentingan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam rangka meningkatkan kinerja bank, melindungi stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum diperlukan adanya kebijakan dan ketentuan tentang ”Pertentangan Kepentingan (Conflict of Interest)”.

Kebijakan ini menjelaskan secara umum standar-standar Etika dan Pertentangan Kepentingan meliputi hubungan dengan Nasabah, Relasi dan atau Rekanan, pemberian dan penerimaan bingkisan, pengadaan perlengkapan dan peralatan perusahaan, keterkaitan hubungan keluarga, penggunaan fasilitas Nasabah/Relasi/Rekanan dan Bank, entertaiment/ perjamuan, perjalanan dinas, melakukan kegiatan usaha di luar bank dan penyuapan atau hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal yang dapat mengundang potensi adanya pelanggaran terhadap penyelenggaraan fungsi jabatan yang harus dipatuhi oleh jajaran pimpinan dan pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi dimanapun berada.

Prinsip umum yang mendasari kebijakan tentang Pertentangan Kepentingan adalah bahwa: “Seluruh Jajaran Pimpinan dan Pegawai Bank Kesejahteran harus mencegah potensi terjadinya situasi pertentangan kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan”.

86 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 88: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Conflict of Interest Policy and Regulation

1. Special AffiliationAll of Executives and employees did not allow to be involved in decision making if he/she is related with other parties who will bear impact on the decision making process namely member of family/relatives, friend/bestfirend, customer/vendor/partner or business relation that the decision making is free from conflict of interest potential.

Gift/gratification from customer candidate/customer/business relation/other third party partnersAll of employees and Executives are not allowed to propose directly and non-directly to grant approval to reveive, permit wife/husband/children both directly and indirectly to receive any form of donation including cash, goods, entertainment, discount or other facilities for the customers, relation or Company as vendor.

3. Office Equipment and ProcurementSelection of vendors on office equipment procurement process has to be carried out in transaprent and objective mechanism in relation with the vendor selection process (tender and non-tender), determination of price and discount, quality and after sales service. Total vendor candidates is at least comprising of 2 (two) different companies and without any affiliation on ownership each other as well as the ownership related with their employees/executives, both directly and non-directly. Discount facility from office equipment procurement was taken not aiming for interest of the bank and individual (executive/employee) who handled the procurement process.

4. Utilization of Facilities Owned by Customers, Relation, Partners or Bank

a. Facilities owned by Customers, Relation and VendorsExecutives/employees of the Bank are not allowed to borrow or used fromt hem for personal interest, both for family such as wife/husband/children as well as other members of family under family relationship scope both

Kebijakan dan Ketentuan tentang Pertentangan Kepentingan1) Hubungan Khusus

Seluruh jajaran Pimpinan dan Pegawai tidak dibenarkan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan bila yang bersangkutan memiliki hubungan khusus dengan pihak-pihak yang akan menerima dampak dari pengambilan keputusan tersebut, misalnya seperti anggota keluarga/kerabat, teman/sahabat, nasabah/vendor/ rekanan maupun relasi bisnis, agar pengambilan keputusan tersebut bebas dari potensi timbulya pertentangan kepentingan.

2) Pemberian Bingkisan dari Calon Nasabah/Nasabah/Relasi Bisnis/Rekanan Ketiga LainnyaSeluruh jajaran Pimpinan/pegawai tidak dibenarkan meminta baik secara tersirat maupun tersurat, menerima, memberi persetujuan untuk menerima, mengijinkan isteri/suami/anak, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menerima pemberian dalam bentuk apapun juga, seperti uang, barang, jasa hiburan, potongan harga/fasilitas lainnya dari nasabah, relasi maupun rekanan perusahaan.

3) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Untuk KantorPemilihan rekanan perusahaan dalam rangka pengadaan peralatan dan perlengkapan untuk kantor harus dilaksanakan secara transparan dan obyektif menyangkut proses pemilihan rekanan (tender dan non-tender), penetapan harga dan diskon, kualitas/mutu, dan layanan purna jual.Jumlah peserta calon rekanan sekurang-kurangnya 2 (dua) perusahaan yang berbeda dan tidak terkait kepemilikannya satu sama lain ataupun kepemilikannya terkait dengan pimpinan/pegawai, baik secara langsung maupun tidak langsung.Fasilitas diskon dari pengadaan peralatan dan perlengkapan perkantoran dibukukan untuk keuntungan bank dan bukan perseorangan (pimpinan/ pegawai) yang menangani pengadaan.

4) Penggunaan Fasilitas Milik Nasabah, Relasi, Rekanan, atau Bank

a. Fasilitas milik Nasabah, Relasi dan RekananPimpinan/pegawai Bank tidak diperkenankan memakai atau meminjam dari mereka untuk kepentingan pribadi, baik keluarga seperti isteri/suami/anak maupun anggota-anggota keluarga lainnya yang masih dalam batasan ikatan

Laporan Tahunan Annual Report 2014 87

Page 89: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

vertically and horizontally to second degree. This prohibition aims that employees/executives will maintain assertiveness in taking decision based on prevailing Law/Regulation delegated to him.

Facilities owned by Bank KesejahteraanPrincipally, all of assets and facilities owned by the Company is not allowed to be utilized by employees/executives for personal interest, both for family such as wife/husband/children as well as other members of family under family relationship scope both vertically and horizontally to second degree. Exception will apply if obtaining approval from authorized officer and under fairness and cmpliance principles limitation.

EntertainmentPrincipally, Executives/employees of the Bank are not allowed to receive entertainment given by customers candiate/customers/business partners/vendors given to the Executives/employees. The executives/employees who provided entertainment to customer candidate/customer, relation or partner to take decision by concerning with following aspects:a. Entertainment is an activity for the Bank’s interest

which is allowed only if there is any possibility, both short-term and long-term to growh bank’s business plan or entering mutual beneficiary partnership, relation or vendor cooperation.

b. Entertainment limited only as dining reception at restaurant/hotel or other places considered decent, and not provided as an entertainment activity which may bring negative impact for the Company or respective executive/employee.

c. Meal reception is only possible to be prevented if hosted at house/residence of the executives/employees. If there is any certain condition occured, if wished to host at employee house, had to declare clear reason, to whom the entertainment will be provided, and reciprocal business potential such as promotion/business development activity for both parties, improving business relation and not intending to

kekeluargaan baik secara vertikal maupun horizontal sampai dengan derajat kedua.Laranganini dimaksudkan agar pegawai/jajaran pimpinan bersangkutan dapat bersikap tegas dalam pengambilan keputusan berdasarkan peraturan/ketentuan yang ada sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah dilimpahkan kepadanya.

b. Fasilitas milik Bank KesejahteraanPada prinsipnya semua milik dan fasilitas perusahaan tidak diperkenankan digunakan oleh pegawai/pimpinan untuk kepentingan pribadi, baik keluarga seperti isteri/suami/anak maupun anggota-anggota keluarga lainnya yang masih dalam batasan ikatan kekeluargaan baik secara vertikal maupun horizontal sampai dengan derajat kedua.Pengecualian adalah bila memperoleh persetujuan pejabat yang berwenang dan sampai pada batas-batas kewajaran maupun kepatutan.

5) Jamuan (Entertainment)Pada hakekatnya, Pimpinan/pegawai bank tidak diperkenankan menerima jamuan (entertainment) yang dilakukan oleh calon nasabah/nasabah/relasi/rekanan untuk Pimpinan/pegawai. Pimpinan/Pegawai yang melakukan perjamuan (entertainment) kepada calon nasabah/nasabah, relasi atau rekanan, dapat dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Jamuan (entertainment) untuk kepentingan Bank

diperbolehkan hanya jika terdapat kemungkinan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, untuk mengembangkan bisnis bank atau menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan calon nasabah/nasabah, relasi dan atau rekanan.

b. Jamuan (entertainment) hanya terbatas pada jamuan makan dan minum direstoran/hotel atau tempat-tempat yang dipertimbangkan patut, serta tidak disajikan dalam bentuk jamuan (entertainment) yang dapat menimbulkan citra negatif bagi perusahaan atau pribadi pimpinan/pegawai yang bersangkutan.

c. Jamuan makan dan minum sedapat mungkin dihindarkan untuk dilaksanakan di rumah/tempat tinggal pimpinan/pegawai. Namun bila karena kondisi tetentu, maka bila diselenggarakan di rumah pegawai, harus diadakan dengan motif/alasan yang jelas, seperti kepada siapa jamuan (entertainment) diberikan, apaka terdapat potensi imbal-balik (reciprocal business) seperti kegiatan promosi/pengembangan usaha ke dua

88 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 90: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

achieve personal interest of the executive/employee.

d. Budget spent for entertainment dedicated for the candidate of customers/business relation/vendor has to be cleared under fairness principle and able to take any accountability in ordered and appropriate manners.

6. Changes in Travelling CostTravelling cost both for unit visit and customer candidate/customer held based on prevailing law and budget supported by the Company including transportation, accommodation, cash allowance and other budget which has to be accountd under fair value (namely entertainment, food and beverages to the customers candidate/customer, business relation, partners or Bank’s unit.

Customer Visita. In performing customers visit, Executives/employee

have to had well-planned schedule regarding objective of visit to the customers candiadte/customers including but not limited to acknowledge and inform the customer’s domicile, collecting data/fund/activity run by the customers, ensuring that business development condition, performing collection and others.

b. As the cost occured as the impact of the visit, modes of transportation, accommodation, meal and bevarege as well as other costs which have to be burdened to th Bank and not allowed to be burthened on society.

c. Executives/employees who conducted visit to customers have to make field trip report as well as handling of the action plan required to respond with the visit.

8. Activity Outside Bank Kesejahteraana. Executives/employees are not allowed to perform

activities outside the Bank such as trading/business/entreprenuring, side job both directly and non-directly will enerate impact to/bring loss to Bank Kesejahteraan’s activity interest or at least influenced working hour/focus of concentracy/ performance of respective party in Bank Kesejahteraan.

belah pihak, peningkatan hubungan bisnis dan sama sekali bukan untuk tujuan-tujuan pribadi pimpinan/pegawai.

d. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk jamuan (entertainment) kepada calon nasabah/nasabah/relasi bisnis/rekanan harus jelas, dalam batas kewajaran dan kepatutan serta dipertanggung-jawabkan dengan tertib dan baik.

6) Biaya Perjalanan DinasPerjalanan dinas baik kunjungan ke unit-unit kerja maupun ke calon nasabah/nasabah harus diselengarakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dengan biaya-biaya ditanggung perusahaan termasuk di dalamnya transportasi, akomodasi, uang saku, serta pengeluaran-pengeluaran yang dapat dipertanggung-jawabkan dan dalam batas-batas wajar (misal jamuan/entertainment, makan dan minum kepada calon nasabah/nasabah, relasi bisnis, rekanan maupun unit kerja bank)

7) Kunjungan Nasabaha. Dalam melakukan kunjungan ke nasabah, pimpinan/

pegawai harus memiliki jadwal yang terencana tentang tujuan kunjungan kepada calon nasabah/nasabah seperti halnya namun tidak terbatas pada untuk lebih mengenal dan mengetahui domisili nasabah, mengumpulkan data/usaha-usaha/aktifitas yang dijalankan nasabah, memastikan kondisi perkembangan usaha, melakukan penagihan dan lain sebagainya.

b. Seluruh biaya yang timbul akibat dari kunjungan tersebut, alat transportasi, akomodasi, makan dan minum maupun biaya-biaya lainnya harus dibebankan kepada bank dan tidak diperkenankan untuk dibebankan kepada nasabah.

c. Pimpinan/pegawai yang melakukan kunjungan ke nasabah wajib membuat laporan kunjungan serta tindak lanjut yang diperlukan dari kunjungan tersebut.

8) Kegiatan Di Luar Bank Kesejahteraana. Pimpinan/Pegawai tidak diperkenankan melakukan

kegiatan-kegiatan di luar bank seperti berusaha/bisnis, berdagang, kerja sampingan baik langsung maupun tidak langsung yang dapat berdampak pada/merugikan kepentingan kegiatan Bank Kesejahteraan atau setidak-tidaknya berpengaruh pada jam kerja atau fokus/ konsentrasi kerja/kinerja yang bersangkutan di Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan Annual Report 2014 89

Page 91: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

b. Executive/Employees are possibly allowed for other activities such as teaching, speaker, social charity to provide positive value for Bank Kesejahteraan as long these activites had been approved by the Board of Directors (for Employee) or Board of Commissioners (for Board of Directors) at first.

9. Bribea. For Executives/employees of Bank Kesejahteraan, bribe

at any form and under any reason is prohibited to be conducted which will harm the Bank’s integrity, image and reputation.

b. Executives/employees who commits bribe crime will be charged by sanction/punishment according to internal regulations and prevailing Law.

Employee Performance AssessmentPeriodically and regularly, every employee is entitled to reveive an illustration of performance according to the targets set in previous year as outlined in the Key Performance Indicator.

Based on the description of this performance achievement, Bank Kesejahteraan through the Human Capital Division has obtained a mapping on training and education program needed by each employee.

Bank Kesejahteraan is aware that key milestone is main pillar of Bank Kesejahteraan’s existence in the achievement refers to the performance and dedication of all employees. Therefore, Bank is very committed to respect each performance professionalism shown by each employee through improved management of employee performance based on Key Performance Indicator (KPI).

This activity is done with reference to BPP match Guidelines for Preparation and Assessment of Employee Performance No. 10/2007/ SK. Performance targets for each employee is arranged through the determination of planning performance targets for the period from 1 January ,2014 to 31 December, 2014.

b. Pimpinan/Pegawai dapat dimungkinkan untuk diizinkan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya seperti mengajar, menjadi pembicara/penceramah, melakukan kegiatan sosial yang dapat memberikan nilai positif bagi Bank Kesejahteraan sepanjang hal tersebut tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan telah memperoleh persetujuan Direksi (bagi Pegawai) atau Dewan Komisaris (bagi Direksi) terlebih dahulu.

9) Penyuapana. Bagi Pemimpin/Pegawai Bank Kesejahteraan, kegiatan

suap-menyuap dalam bentuk dan dengan alasan apapun tidak diperkenankan untuk dilakukan karena akan merusak integritas, citra dan nama baik Bank.

b. Pimpinan/Pegawai yang melakukan kegiatan suap menyuap akan dikenakan sanksi/hukuman sesuai dengan ketentuan-ketentuan internal maupun perundang-undangan yang berlaku.

Penilaian Kinerja PegawaiSecara periodik dan berkala, setiap pegawai mendapatkan gambaran hasil pencapaian kinerja sesuai target yang telah ditetapkan pada tahun sebelumnya yang dituangkan dalam Key Performance Indicator.

Berdasarkan hasil gambaran pencapaian kinerja tersebut, Bank Kesejahteraan melalui Divisi Sumber Daya Manusia mendapatkan mapping keperluan program pendidikan dan pembinaan yang diperlukan untuk setiap pegawai.

Bank Kesejahteraan menyadari benar bahwa tonggak utama dalam keberhasilan eksistensi Bank Kesejahteraan adalah kinerja dan dedikasi dari seluruh pegawai. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan sangat berkomitmen untuk menghargai setiap profesionalisme kinerja yang ditunjukkan oleh setiap pegawai melalui penyempurnaan pengelolaan kinerja pegawai berbasis Key Performance Indicator (KPI).

Kegiatan ini dilakukan dengan mengacu padan BPP Pedoman Penyusunan & Penilaian Kinerja Pegawai No 10/2007/SK. Sasaran kinerja untuk setiap pegawai disusun melalui perencanaan penetapan sasaran kinerja untuk jangka waktu mulai 1 Januari tahun 2014 sampai dengan 31 Desember tahun 2014.

90 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 92: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Preparation of the bank's performance targets Welfare conducted by three (3) stages:

Corporate PhaseDetermination of the overall performance objectives, Bank's Business Plan which has been drafted and approved by the Board of Directors, Board of Commissioners, and the Shareholders as the result of a joint agreement discussed on the held to discuss Corporate KPI corporation by the Board of Directors and all units

Unit PhaseEach unit of work involved will determine the appropriate performance targets that involve parts related work units based KPI Corporation agreed in advance. The target unit becomes the target of Unit Head as Unit KPI and Branch Office and/or Supporting Branch Office KPI.

Individual PhaeEach target is set from each mutually bonded employee with either subordinates and superiors in accordance Working Unit KPI which has been prepared up by the head unit to be communicated to every employee who became his subordinates and their weighting gap KPI based performance targets are considered still be the challenge for related work units. This was done to build teamwork among employees to achieve the target unit of each employee in order to support the company's overall initiative.

Component of performance assessment implemented are including:1. Target / work goals

Set of goals as the target of unit and individual.2. Key Performance Indicator (KPI)

Set of indicators applied to be used as mixed method comprising of financial and non-financial inficators which are measurerable and can be measured to declare effectiveness and efficiency of a task in supporting an organziation to met the objective.

3. General competenceSet of aspect related with attitudes and behaviors required by all employees to achieve organizational goals.

4. The technical competence

Penyusunan sasaran kinerja pada bank Kesejahteraan dilakukan dengan 3 (tiga) tahap:

Tahap KorporasiPenetapan sasaran kinerja secara keseluruhan tertuang dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disusun dan disetujui oleh Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham sesuai hasil kesepakatan bersama dalam rapat penyusunan KPI Korporasi yang diadakan oleh Direksi beserta seluruh unit kerja.

Tahap Unit KerjaSetiap unit kerja yang teerlibat akan menentukan sasaran kinerja sesuai bagian yang melibatkan unit kerja terkait berdasarkan KPI Korporasi yang telah disepakati sebelumnya. Sasaran unit kerja tersebut menjadi sasaran kepala unit kerja dalam bentuk KPI unit kerja dan KPI Kantor Cabang dan/atau KPI Kantor Cabang Pembantu.

Tahap IndividuSetiap sasaran yang disusun dari masing-masing pegawai sudah saling terikat satu sama lain dengan bawahan maupun atasannya sesuai KPI Unit Kerja yang telah disusun oleh kepala unit kerja untuk dikomunikasikan kepada setiap pegawai yang menjadi bawahannya beserta penentuan bobot KPI berdasarkan gap sasaran kinerja yang dianggap masih menjadi tantangan bagi unit kerja terkait. Hal ini dilakukan untuk membangun kerjasama tim antar pegawai untuk mencapai sasaran unit kerja yang bersangkutan dalam rangka mendukung program inisiatif perusahaan secara menyeluruh.

Komponen penilaian kinerja yang digunakan adalah:1. Sasaran /tujuan kerja

Hal-hal yang menjadi tujuan untuk dicapai dari setiap unit kerja dan individu

2. Key Performance Indicator (KPI)Hal-hal yang digunakan sebagai dasar untuk penilaian yang terdiri atas indikator keuangan dan indikator non keuangan yang terukur dan dapat diukur yang menyatakan efektifitas dan efisiensi sebuah pekerjaan dan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

3. Kompetensi umumHal-hal yang berhubungan dengan sikap dan perilaku yang diperlukan oleh seluruh pegawai untuk dapat mencapai tujuan organisasi.

4. Kompetensi teknis

Laporan Tahunan Annual Report 2014 91

Page 93: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Set of aspects related with knowledge and skills necessary to achieve organizational goals and also expected to achieve organization goal and implemented in certain function or scope of work.

5. TargetThe benchmarks are seen from a time limit, the amount of volume, number of customers, number of transactions that must be achieved, and the number of errors that must be minimized.

On the performance assessment, every unit will emasure two main assessment indicators which are Key Performance Indicators (KPI) and Competency (General Competency and Technical Competency).

This assessment is communicative, objective, direct and transparent among Unit Heads with every subordinate to discuss realization of performance achievement and issues faced during the performance achievement process.

review or evaluation of performance result is conducted quarterly to meet following purposes:1. As an evaluation of performance realization to the

predetermined target or objective.2. Basic for bonus distribution, salary appraisal, mutation

prgoram and promotion program.3. Source of information for every Unit Head towards

potential and issues faced by every subordinate that every Unit Head will be able to provide coaching and/or feedback to their subordinate related with several necessary aspects to work better and achieve full performance according or even exceeding the target set before.

4. Recommendation to the Human Capital Division regarding training and/or education necessity required by the subordinate to bridge existing competency gap that will prevent failure in achieving the performance. In addition, Unit Head might also provide recommendation to Human Capital Division to undertake individual review for grade promotion or mutation program for the subordinate with reliability and capability to achieve performance beyond average for certain position.

Segala hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan dapat diterapkan pada suatu fungsi atau lingkup kerja tertentu.

5. TargetTolok ukur yang dilihat dari suatu batas waktu, jumlah volume, jumlah nasabah, jumlah transaksi yang harus dicapai, dan jumlah kesalahan yang harus diminimalisir.

Dalam penilaian kinerja, setiap unit kerja akan menilai dua unsur pengukuran utama yaitu Indikator Pencapaian Hasil (KPI) dan Kompetensi (kompetensi umum dan kompetensi teknis).

Penilaian ini bersifat komunikatif, obyektif, langsung, dan terbuka antara pimpinan unit kerja dengan setiap bawahannya untuk membahas realisasi pencapaian kinerja dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja dimaksud.

Review atau evaluasi hasil kinerja dilaksanakan setiap triwulan dengan tujuan:1. Penilaian pencapaian realiasi kinerja terhadap target

atau sasaran yang telah ditetapkan2. Dasar penetapan bonus, penetapan kenaikan gaji,

program mutasi, dan program promosi.3. Sumber informasi bagi pimpinan unit kerja terhadap

kemampuan dan kendala yang dihadapi dari setiap bawahannya sehingga setiap pimpinan unit kerja dapat memberikan coaching dan/atau feedback kepada bawahan terkait hal-hal yang diperlukan agar dapat bekerja lebih baik dan mencapai realisasi kerja sepenuhnya sesuai atau bahkan melebihi dari target yang telah ditetapkan.

4. Rekomendasi kepada Divisi Sumber Daya Manusia mengenai kebutuhan pelatihan dan/atau pendidikan yang diperlukan bawahannya untuk mengatasi gap competency yang ada sehingga kegagalan pencapaian kinerja dapat dihindari. Di samping itu, pimpinan unit kerja dapat pula memberikan rekomendasi kepada Divisi SDM dalam melakukan review individu untuk keperluan peningkatan grade atau program mutasi terhadap bawahannya yang memiliki kehandalan dan kemampuan pencapaian kinerja di atas rata-rata untuk jabatan tertentu.

92 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 94: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Employee Equality and WelfareBank Kesejahteraan has a tagline ”be prosperous with us.” The tagline is applied both for internal and external interests of the Company. On internal environment, prosperous condition is reflected through various systems to provide appreciation to the employee’s performance starting from remuneration system to reward distribution as the employee’s achievement and professionalism rewards.

Remuneration SystemBank Kesejahteraan seeks to improve employee’s welfare by providing benefit for employee according to performance achievement of each empkoyee. In line with fiercer competition, Bank Kesejahteraan also aims to create more attractive and competitive remuneration and allowance package and system. The distribution of remuneration package has to be periodically reviewed to ensure that employees of Bank Kesejahteraan and their welfare are in the competitive level according to the changing condition of banking business and industry.

Remuneration and allowance system obtained by every employee of Bank Kesejahteraan are included allowance paid by the Bank and loan facility for the employees. Determination of remuneration system received by Bank Kesejahteraan’s employees is formulated by job grade (grade 1 to grade 15) and arranged by competencey regulated under Remuneration System Manual Book No. 90/2011/SK dated July 20, 2011. In 2014, management of Bank Kesejahteraan has approved employee’s welfare improvement by appraising basic salary, allowance and other benefits aligned with increase in inflation and other relevant factors.

Remuneration distributed to each employee is determined based on following factors:

Employment status of respective employee. Job grade determined by the Bank. Target for marketing officer. Working achievement of the employee. Working area/location. Position entrusted by the Bank.

Kesetaraan dan Kesejahteraan PegawaiBank Kesejahteraan memiliki motto ”Sejahtera Bersama Kami”. Motto tersebut berlaku baik untuk kepentingan internal maupun eksternal perusahaan. Dalam lingkungan internal, kondisi sejahtera tercermin melalui berbagai sistem untuk memberikan apresiasi terhadap hasil kinerja pegawai mulai dari sistem remunerasi maupun pemberian rewards sebagai penghargaan prestasi dan profesionalisme pegawai.

Sistem RemunerasiBank Kesejahteraan senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui pemberian kompensasi kepada setiap pegawai sesuai dengan pencapaian kinerja dari setiap pegawai. Sejalan dengan persaingan yang semakin ketat, Bank Kesejahteraan juga berupaya untuk menciptakan paket dan sistem remunerasi serta tunjangan yang lebih atraktif dan kompetitif. Pemberian paket remunerasi tersebut terus di-review secara periodik untuk memastikan pegawai dan kesejahteraan pegawai Bank Kesejahteraan berada pada kondisi yang kompetitif sesuai dengan dengan perkembangan bisnis dan industri perbankan.

Sistem remunerasi dan tunjangan yang diperoleh setiap pegawai Bank Kesejahteraan termasuk dalam bentuk tunjangan yang dibayarkan Bank dan fasilitas pinjaman bagi pegawai. Penetapan sistem remunerasi yang diperoleh pegawai Bank Kesejahteraan dirumuskan berdasarkan jenjang kepangkatan (grade1 sampai dengan grade 15) dan disusun berdasarkan kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan BPP Sistem Imbalan Jasa No 90/2011/SK tanggal 20 Juli 2011. Pada tahun 2014, manajemen Bank Kesejahteraan menyetujui perbaikan kesejahteraan pegawai dengan melakukan penyesuaian gaji pokok, tunjangan, dan lainnya yang disesuaikan dengan kenaikan inflasi dan lainnya.

Imbalan jasa yang diberikan kepada setiap pegawai ditentukan berdasarkan:

Status kepegawaian dari pegawai yang bersangkutan Pangkat/grade yang ditetapkan oleh Bank Target bagi tenaga pemasar Prestasi kerja dari pegawai Domisili/daerah kerja Jabatan yang dipercayakan oleh Bank

Laporan Tahunan Annual Report 2014 93

Page 95: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Componenet of remuneration package consists of: Monthly net salary as the sum of basic salary and

allowances included on the salary component.

Other non-salary and social insurance benefit/facility/allowance.

Other incentives distributed in special occassion by considering the Company and employee’s performance in form of production bonus and incentive.

Other facilities embedded on the duty and position.

Income tax fully paid by the Bank.

Monthly salary/remuneration component consists of: Basic salary. Position allowance. Meal/Transportation allowance. Health benefit. Leasing benefit (for certain position). Tax benefit. Overtime incentive (given to employee entitled to

overtime work for Clerical employee (administration staff ) and non-clerical employee (basic employee).

Type of employee’s remuneration distributed by Bank Kesejahteraan outside the monthly remuneration component is also provided as other facilities, among others:

Health facility1. Reimbursement for Glasses and Dental Care

Given to permanent or contracted employee who have worked for 2 (two) hours with amount determined by grade.

2. Reimbursement for MaternityGiven to permanent employee for first, second and third child maternity with amount of reimbursement determined by grade.

3. Inpatient InsuranceGiven to permanent employee with inpatient cost determined by grade.

Housing FacilityGiven to Branch Head or Deputy of Branch Head domiciled in other region of his working location.

Religious Day AllowanceGiven to permanent and contracted employee with

Komponen paket imbalan jasa terdiri dari: Penghasilan netto gaji bulanan merupakan

penjumlahan dari gaji pokok dan tunjangan-tunjangan yang termasuk dalam komponen gaji.

Bantuan/fasilitas/tunjangan lain di luar gaji dan jaminan social.

Insentif yang diberikan pada saat tertentu dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan dan kinerja pegawai dalam bentuk bonus dan jasa produksi.

Fasilitas tertentu lainnya yang melekat pada tugas dan jabatan.

Pajak pendapatan yang ditanggung sepenuhnya oleh Bank.

Komponen gaji/penghasilan bulanan terdiri dari: Gaji pokok Tunjangan jabatan. Tunjangan makan/transport Tunjangan kesehatan. Tunjangan leasing (untuk jabatan tertentu) Tunjangan pajak. Upah lembur (diberikan kepada pegawai yg berhak

lembur bagi pegawai Clerical (petugas administrasi) dan Non Clerical ( pegawai Dasar).

Bentuk kesejahteraan pegawai yang diberikan oleh Bank Kesejahteraan di luar komponen penghasilan bulanan, juga diberikan dalam bentuk fasilitas lainnya, antara lain:

Fasilitas Kesehatan1. Penggantian Pembelian Kacamata dan Biaya Perawatan

GigiDiberikan kepada kepada pegawai tetap atau pegawai kontrak yang telah bekerja selama 2 (dua) tahun yang besarnya ditentukan berdasarkan grade.

2. Penggantian Biaya MelahirkanDiberikan kepada pegawai tetap untuk membantu biaya melahirkan putra pertama, kedua dan ketiga dengan besar biaya penggantian yang ditentukan oleh grade.

3. Asuransi Rawat InapDiberikan kepada pegawai tetap dengan biaya tarif rawat inap yang disesuaikan dengan grade.

Fasilitas PerumahanDiberikan kepada Pimpinan Cabang atau Wakil pimpinan Cabang yang berasal dari luar daerah dimana cabang tersebut berada.

Tunjangan Hari RayaDiberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap dan

94 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 96: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

working period more than three months with amount based on prevailing Law and/or internal policy.

Education/Child Admission Fee AllowanceGiven to permanent employees to asisst education facility for their employees.

Leaves AllowanceGiven to permanent employee or employee with working period at least 12 (twelve) months with amount of leaves allowance equal with one month basic salary.

Employee LoanFacilities given to employees with permanent status and certain working period with loan maturity adjusted with particualr regulation and dedicated to pay admission fee, purchase vehicle, and purchase house.

Social CharityOn social sector, Bank Kesejahteraan also gives donation as an active participation of the Bank for the employees throughout following activities:

1. Wedding GiftGiven to the employee as gift for first wedding.

2. Bereavement DonationGiven to the employee as bereavement donation for the family members (wife/husband, children and biological parent).

3. Passed away employee4. Natural Disaster Relief (Earthquake, Landslide,

Flood, Fire)

2014 Salary RatioBased on the remuneration type and package considered from salary, the highest and lowest salary ratio in Bank Kesejahteraan is as follows:1. Highest and lowest salary ratio for permanent

employees to offier level is 13.09: 1.

2. Highest and lowest Director salary ratio is 1.41: 1.

3. Highest and lowest Commissioner ratio is 1.11: 1.

bagi pegawai kontrak dengan masa kerja lebih dari tiga bulan dengan besaran sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan/atau kebijakan internal yang berlaku

Tunjangan Pendidikan/Anak SekolahDiberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap untuk membantu menjamin tersedianya fasilitas pendidikan bagi keluarganya.

Tunjangan CutiDiberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap atau pegawai yang telah bekerja sekurang kurangnya 12 (dua belas) bulan dengan besarnya tunjangan cuti sebesar satu kali gaji pokok.

Pinjaman PegawaiFasilitas yang diberikan kepada pegawai yang telah berstatus tetap dengan masa kerja tertentu dan jangka waktu pinjaman yang telah diatur dalam ketentuan tersendiri dengan peruntukan antara lainmeliputi pinjaman anak sekolah, pinjaman kepemilikan kendaraan bermotor, pinjaman kepemilikan rumah.

Sumbangan SosialDalam hal-hal sosial, Bank Kesejahteraan juga memberikan sumbangan sebagai bentuk partisipasi aktif dari Bank Kesejahteraan kepada pegawai yang terwujud melalui:1. Sumbangan Pernikahan

Diberikan kepada pegawai sebagai ungkapan suka cita saat pernikahan pertama.

2. Sumbangan Duka CitaDiberikan kepada pegawai sebagai ungkapan bela sungkawa karena anggota keluarganya (istri/suami, anak, serta orang tua kandung).

3. Pegawai yang Meninggal Dunia4. Sumbangan Musibah Bencana Alam (gempa, tanah

longsor, banjir, kebakaran).

Perbandingan Rasio Gaji Tahun 2014Sesuai dengan besarnya bentuk dan paket remunerasi yang dilihat dari gaji, maka perbandingan rasio gaji tertinggi dan terendah di Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut:1. Perbandingan rasio gaji tertinggi dengan gaji terendah

khusus untuk pegawai tetap sampai dengan batas pelaksana adalah 13,09: 1

2. Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dengan gaji terendah adalah 1.41: 1

3. Perbandingan rasio gaji komisaris tertinggi dengan gaji terendah adalah 1.11: 1

Laporan Tahunan Annual Report 2014 95

Page 97: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

4. Highest Director and Highest Employee Ratio is 3.21: 1.

Reward & PunishmentOther than fair and transparent remuneration and promotion program as the appreciation and recognition of the Company to the employee’s performance, Bank Kesejahteraan also prepares set of reward framework establish and provided to employee as regualted under BOD Decree No. 73/2012/SK dated August 27, 2012. The regulation stated that reward is given in 3 (three) forms, including:

1. AppreciationType of reward given by Head Unit of Bank Kesejahteraan for employee in the unit for positive behavior and able to complete a task with excellent achievement and extra effort. The appreciation is given as Gift Certificate, Gift Voucher and Gift Packages such as books and other type of gifts.

2. Direksi AwardDireksi Award given to every employee with best individual acheivement adjusted with the Company’s income realization as an appreciation for every action based on corporate values and excellent and significant working achievement during one year period by employee or task force in form of additional payment, reward certificate from the Board of Directors or travelling with the Directors.

4. Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dengan gaji pegawai tertinggi adalah 3.21:

Reward & PunishmentSelain pemberian program remunerasi dan promosi yang adil dan transparan sebagai wujud apresiasi dan pengakuan perusahaan terhadap kinerja pegawai, Bank Kesejahteraan juga menyiapkan berbagai kerangka penghargaan yang dibentuk dan diberikan kepada pegawai sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SK Direksi no.73/2012/SK tanggal 27 Agustus 2012. Di dalam ketentuan tersebut, telah diatur bahwa reward diberikan dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu:

1. ApresiasiBentuk penghargaan yang diberikan oleh pimpinan unit kerja Bank Kesejahteraan kepada pegawai dalam unit kerja atas perilaku positif yang berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan dengan hasil istimewa dan usaha ekstra. Apresiasi diberikan dalam bentuk Surat Penghargaan , Gift Voucher dan bingkisan-bingkisan kecil seperti buku dan sebagainya.

2. Penghargaan Direksi (Direksi Award)Penghargaan Direksi yang diberikan kepada setiap pegawai dengan prestasi kerja individu terbaik yang disesuaikan dengan pencapaian laba perusahaan sebagai suatu bentuk apresiasi atas tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan pencapaian hasil kerja yang ditunjukkan secara istimewa dan signifikan selama satu tahun oleh pegawai atau oleh satu tim kerja berupa pemberian tambahan pendapatan, surat penghargaan dari Direksi, maupun perjalanan paket wisata bersama Direksi.

96 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 98: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Mechnaism of employee selection to receive Direksi Reward is done under following mechanism:

Description:1. Board of Directors implements policy to give Direksi Reward.

2. Determination of requirement set by the Employee Management

Committee concerning result of KPI evaluation and employee’s

compliance (no Warnign Letter received throughout 2014 and good

discipline level).

3. Human Capital Division submits all of these requirement to all units

and branches to propose recommendation from Unit Head or Branch

Head to suggest list of employees to be nominated in the reward

program.

4. All of Unit Head and Branch Head submit list of employee nomination

recommended to receive the reward.

5. Human Capital Division delivers list of employees name by all Units

or Branches to Employee Management Committee.

6. Employee Management Committee undertakes selection process

on list of employees passed as nominee to be recommended to the

Board of Directors and BOD will decide employees who will be

granted by the reward based on BOD meeting resolution.

Mekanisme penetapan pegawai yang berhak mendapatkan Direksi Reward dilakukan melalui mekanisme:

Keterangan:1) Direksi menetapkan kebijakan untuk memberikan Direksi Reward

2) Penetapan kriteria persyaratan ditetapkan oleh Komite Manajemen

Kepegawaian (KMK) yang dilihat dari hasil penilaian KPI dan

ketertiban pegawai yang bersangkutan (tidak adanya Surat Peringatan

yang diterima sepanjang tahun 2014 dan tingkat kedisiplinan yang

baik).

3) Divisi SDM menyampaikan kriteria tersebut kepada seluruh unit kerja

dan cabang untuk meminta meminta usulan dan setiap pimpinan

unit kerja atau kantor cabang untuk mengusulkan nama-nama

pegawai yang di nominasikan untuk memperoleh reward.

4) Seluruh pimpinan unit kerja dan kantor cabang menyampaikan

nominasi seluruh nama pegawai yang direkomendasikan untuk

menerima reward.

5) Divisi SDM menyampaikan seluruh nama-nama pegawai yang

diusulkan oleh seluruh unit kerja atau cabang ke dalam Komite

Manajemen Kepegawaian (KMK).

6) Komite Manajemen Kepegawaian (KMK) melakukan seleksi atas

seluruh nama yang masuk sebagai nominasi untuk diusulkan kepada

Direksi dan Direksi akan memutuskan nama pegawai yang berhak

memperoleh reward berdasarkan keputusan Rapat Direksi.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 97

Page 99: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Long Service AwardLong Service Award is given as an appreciation to employee with minimum 15 years working period consecutively with multiplication applied. The reward is given to employee as a trophy and gift determined by the Board of Directors.

Other than reward given by management of Bank Kesejahteraan to the employees, to promote transparency commitment on human capital development and management in Bank Kesejahteraan, the management has also determined punishment for employee which is objectively reviewed and proven committed violation and/or fraud against Bank Kesejaheraan’s regulation.

Punishment is applied referring to BOD Decree No. 80/2011/SK dated June 30, 2011 determining punishment by aligning with level of violation committed by considering type of fraud, fraud frequency, fraud weight, fraud intention and the Company’s rule related with the punishment, including:

1. Warning Letter.2. First Level Warning3. Second Level Warning4. Third/last Warning5. Employment Dismissal

Throughout 2014, Bank Kesejahteraan has granted punishment as 58 warning letters, 17 first level warning (SP-1), 9 second level warning (SP02), and 8 third level warning (SP-3). All of these warning letters issued by Bank Kesejahteraan in 2014 are addressed for range of violations and fraud comprising of light to heavy violation.

Penghargaan Masa Kerja (Long Service award)Penghargaan Masa Kerja (Long Service award) diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada pegawai yang telah memiliki masa kerja minimal 15 tahun berturut turut dan kelipatannya. Penghargaan diberikan kepada pegawai dalam bentuk Plakat dan Hadiah yang ditetapkan oleh Direksi.

Selain penghargaan yang diberikan manajemen Bank Kesejahteraan kepada pegawai, dalam menjunjung komitmen transparansi dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia di Bank Kesejahteraan, maka manajemen juga telah menetapkan penerapan punishment bagi pegawai yang dinilai secara obyektif telah melakukan pelanggaran dan/atau penyimpangan ketentuan Bank Kesejahteraan.

Penerapan punishment dilakukan mengacu kepada SK Direksi No. 80/2011/SK tanggal 30 Juni 2011 yang menetapkan pemberian sanksi sesuai dengan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan dengan mempertimbangkan jenis pelanggaran, frekuensi pelanggaran, bobot pelanggaran, adanya unsur kesengajaan, dan tata tertib perusahaan dengan pengenaan sanksi berupa:1. Surat Teguran2. Surat Peringatan Pertama3. Surat Peringatan Kedua4. Surat Peringatan Ketiga/terakhir5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Selama tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah memberikan punishment berupa surat teguran sebanyak 58 surat, surat peringatan 1 (SP-1) sebanyak 17 surat, surat peringatan 2 (SP-2) sebanyak 9 surat, dan surat peringatan 3 (SP-3) sebanyak 8 surat. Semua surat surat teguran dan surat peringatan yang diberikan Bank Kesejahteraan di tahun 2014 adalah Pelanggaran yang dilakukan terdiri dari pelanggaran ringan hingga pelanggaran berat.

98 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 100: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Light violation is including absence, neglecting duties and being careless in performing task. For these violations, the Company implements development program through coaching and counselling for Unit Head to the employee who committed fraud.

Meanwhile, for heavy violation such as fraud namely authority abuse with material impact to the Company. Some of the employees proven on the violation had been mutated and downgraded, other employees had submitted resignation from the Company.

Human Capital of Bank Kesejahteraan Going ForwardDevelopment of business and activities in coming years have provided a notable challenge for Bank Kesejahteraan to continuously focus in undertaking improvement and development to prepare human capital as a potential of the Company’s infrastructure. Within transformation spirit and moving in sustainability, in 2014, Bank Kesejahteraan through Human Capital Division has cerated set of policies on human capital aspect to support all of the Company’s strategic initiatives, including:

Pelanggaran ringan seperti masalah absensi, lalai dalam menjalankan tugas, dan ketidaktelitian dalam melaksanakan pekerjaan. Atas pelanggaran tersebut dilakukan pembinaan dalam bentuk coaching dan counseling yang dilakukan oleh pemimpin unit kerja kepada pegawainya yang melakukan pelanggaran.

Sedangkan pelanggaran berat misalnya tindakan fraud seperti penyalahgunaan wewenang yang bersifat material bagi perusahaan. Beberapa pegawai yang melakukan hal tersebut dimutasi dari posisinya semula dan mendapatkan down grade, beberapa pegawai lainnya berhenti dari perusahaan.

Sumber Daya Manusia Bank Kesejahteraan di Masa MendatangPerkembangan bisnis dan aktivitas usaha di masa mendatang menjadi tuntutan mutlak bagi Bank Kesejahteraan untuk terus fokus melakukan perbaikan sekaligus pengembangan dalam mempersiapkan sumber daya manusia sebagai salah satu kekuatan infrastruktur perusahaan. Dengan semangat transformasi yang bergerak secara sustainable, maka di tahun 2014 Bank Kesejahteraan melalui Divisi Sumber Daya Manusia telah menetapkan beberapa kebijakan di bidang sumber daya manusia untuk mendukung seluruh strategi inisiatif perusahaan antara lain:

Kebijakan/Policy Strategi/ Strategy Sasaran/ Objective

Menyempurnakan struktur organisasi yang disesuaikan dengan kompleksitas aktivitas usaha bankRefining organization struccture aligned with complexity of Bank’s business activity

Mengevaluasi dan merevisi struktur organisasi sesuai dengan perkembangan aktivitas usaha bankEvaluating and revising organization strucutre in line with development of Bank’s business activity.

Pengembangan Sarana&Prasarana ManajemenDevelopment of Management’s infrastructure

Memenuhi kebutuhan sumber daya manusia untuk dapat mendukung perkembangan aktivitas dan kegiatan usaha bankFulfilling human capital needs to support Bank’s business activity and business development.

Melakukan perencanaan sumber daya manusia dan rekrutmen sesuai kebutuhan organisasiPerforming human capital planning and recruitment based on organization needs.

Pemenuhan Kebutuhan TenagaKerja Jk. Pendek dan Panjang/Fulfilling Short and Long Term Employee Demand

Meningkatkan kesejahteraan pegawai yang didasarkan pada kinerja dan kompetensi sesuai perkembangan kinerja perusahaanIncreasing employee’s awareness based on performance and competency according to the Company’s performance progress

Perbaikan Kesejahteraan PegawaiEmployee welfare improvement

Laporan Tahunan Annual Report 2014 99

Page 101: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Kebijakan/Policy Strategi/ Strategy Sasaran/ Objective

Meningkatkan kualitas dan kompetensi seluruh sumber daya manusia yang adaImproving quality and competency of existing human capital

Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi sesuai gap kompetensi dan regulasi perbankanPreparing education, training and certification plan based on competency gap and banking regulation

Peningkatan Kompetensi PegawaiEmployee competency development

Meningkatkan peran pimpinan dalam hal coaching, counseling, dan pembinaan pegawaiDeveloping role of the leaders in coaching, counselling and employee development

Peningkatan Kompetensi Tingkat PimpinanDeveloping competency at leader level

Melanjutkan sistem reward bagi pegawai yang berprestasi dan punishment bagi pegawai yang melanggar peraturanAdvancing reward system for excellent employee and punishment for employee committing fraud.

Pembinaan pegawaiEmployee Development

Melanjutkan internalisasi budaya kerja, khususnya pilar responsibility, focus on customer, dan continuous improvement melalui program-program yang mendorong perbaikan pelayanan dan kepuasan pelangganAdvancing corporate culture internalization, mainly on responsibility, focus on customer, and continuous improvement pillars through set of program to support customer service and satisfaction improvement.

Budaya KerjaCorporate Culture

Mempersiapkan program kaderisasi tingkat pimpinan/Preparing succession program for leader level

Menyelenggarakan program ODP angkatan ke IIIOrganizing ODP Program Batch III

Kaderisasi Pegawai Tingkat PimpinanEmployee succession at leader level

Kemudahan Akses Informasi Kepada PegawaiUntuk mempermudah penyampaian informasi kepada pegawai, pada tahun 2014 Bank Kesejahteraan telah melakukan hal-hal sebagai berikut:a. Penyebaran hardcopy Surat Keputusan Direksi ke

seluruh unit kerja terkait dengan remunerasi (untuk penyesuaian gaji dan grade serta pembayaran THR dan bonus).

b. Penyebaran Surat Keputusan Direksi dan memo internal ke seluruh unit kerja yang menginformasikan setiap kali terjadinya perubahan pejabat Bank Kesejahteraan.

c. Sedangkan informasi mengenai rekrutmen dilakukan melalui pemasangan lowongan kerja melalui website Bank Kesejahteraan (www.bankkesejahteraan.co.id/karir), poster di lembaga-lembaga pendidikan, dan portal job online.

Information Access for Employee

To support information disclosure to the employee, in 2014, Bank Kesejahteraan has performed following programs:

a. Disseminating hardcopy of BOD Decree to all related unit in terms of remuneration (for salary and grade appraisal as well as THR and bonus payment).

b. Disseminating BOD Decree and itnernal memo to the unit that informs every changes on Bank Kesejahteraan’s management.

c. Meanwhile, information related with recruitment was performed through job vacancy publication in Bank Kesejahteraan website (www.bankkesejahteraan.co.id/career), posters placement at educational institutions and job online portal.

100 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 102: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

FUNGSI KESEKRETARIATANKesekretariatan Bank Kesejahteraan berada di bawah Divisi SDM yang mengemban fungsi dan tanggung jawab dalam penyusunan dan penatausahaan dokumentasi segala kebijakan, perencanaan dan melakukan komunikasi dengan segala pihak demi kepentingan perusahaan. Dalam menjalankan fungsinya, keskretariatan dibantu oleh segala pihak dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal agar dapat mengakomodasikan segala kepentingan dari segenap pemangku kepentingan.

Dalam hubungan dengan pihak eksternal dipelihara dengan baik, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan oleh Bank Kesejahteraan untuk memberikan keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional, serta hal-hal lain yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Segala hubungan tersebut dilakukan antara lain melalui kegiatan pertemuan pembahasan kinerja, penyampaian laporan keuangan secara periodik.

Sesuai dengan SK Direksi No. 58/2012/SK-SDM tanggal 11 Juni 2012 maka fungsi utama Bidang Kesekretariatan adalah melakukan kegiatan administrasi dokumentasi perusahaan, memastikan terlaksananya kegiatan RUPS, pencatatan saham-saham yang diterbitkan, serta pelaporan/tindak lanjut kepada pihak-pihak yang berwenang dan memastikan dukungan ekspedisi bagi seluruh unit kerja di Kantor Pusat. Sedangkan tugas pokok yang menjadi tanggung jawab Bidang Kesekretariatan, meliputi:- Menatausahakan administrasi seluruh dokumen

penting perusahaan.- Memastikan terlaksananya kegiatan RUPS/RUPSLB

termasuk pencatatan saham yang diterbitkan serta pelaporan/tindak lanjut kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

- Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) Bank Kesejahteraan.

- Memberikan dukungan administrasi dan ekspedisi surat menyurat di Kantor Pusat.Selain melakukan hubungan dengan seluruh stakeholders, fungsi kesekretariatan juga melakukan fungsi dalam menyebarluaskan segala informasi mengenai Bank Kesejahteraan kepada segenap pegawai Bank Kesejahteraan sebagai salah satu elemen penting. Informasi yang disampaikan dapat dilakukan melalui berbagai media maupun bentuk forum internal.

SECRETARIAT FUNCTIONBank Kesejahteraan Secretariat Function is under Human Capital Division who serves function and responsibility in preparing and administering documentation of every policy, planning and communicating with all parties for the Company’s interest. In carrying out its function, secretariat is assisted by all parties to commence relationship with external and internal parties to accommodate every interest from every stakeholders.

In properly building relationship with external party, mainly to comply with the obligation mandated to be performed by Bank Kesejahteraan to provide an explanation on the performance, operational activity and other aspects required by the stkaholders. All of these commitments are done through performance discussion meeting, and periodic financial report submission.

According to BOD Decree No. 58/2012/SK-SDM dated June 11, 2012, main function of Secretariat Function is to perform corporate documentation administration, ensure the implementation of GMS, recording the listed shares, and reporting/follow-up to authorized parties and ensure expedition support for all units in Head Office. Meanwhile, main duties as the responsibility of Secretariat Function are including:

Administering every important corporate document. Ensuring the implementation of GMS/EGMS including

recording listed shares as well as report/follow up to interest parties.

Responsible on the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR program of Bank Kesejahteraan.

Providing administration and mailing expedition support at Head Office.

Besides undertaking relationship with all stakeholders, secretariat function also carries fonction to disseminate every information on Bank Kesejahteraan to all employees of Bank Kesejahteraan as an important element. Information discolosed might be spread through various media as well as internal forum.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 101

Page 103: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

INFORMATION TECHNOLOGYAs a banking industry player, Bank Kesejahteraan continues to develop system and procedure based on every procedure and mechanism implemented aiming to accommodate improvement of customers service as the priority of Bank Kesejahteraan. Concerning the important of this aspect, BanK Kesejahteraan has determined IT vision and mission to support better service and information access.

VisionBringing Information Technology as an effective, efficient and optimum supporting tools to fulfil operational, business development and Bank service quality improvement needs.

Mission1) Creating Human Capital with a competency to utilize

Information Technology for working efficiency and effectiveness.

2) Performing Process System Optimation by utilizing Information Technology in correct and proper manners.

3) Providing reliable (efficient & effective), easy to be developed (adaptive & flexible), user friendly and integrated Information Technology.

4) Developing information technology related with regulation, internal polocy and new product development as well as system development.

5) Related with implementation of SFAS50/55 balance sheet, IT of Bank Kesejahteraan has refined and adjusted CoreBanking Bank Vision application in relation with Information Technology utilization oriented to Customer Service Improvement with cost effective and good governance.

TEKNOLOGI INFORMASISebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank Kesejahteraaan terus melakukan pengembangan sistem dan prosedur sesuai dengan segala prosedur dan ketentuan yang ditetapkan dengan harapan dapat mengakomodir peningkatan pelayanan nasabah sbagai prioritas Bank Kesejahteraan. Menyadari pentingnya hal tersebut, Bank Kesejahteraan telah menetapkan visi dan misi IT untuk memberikan kemudahan layanan dan akses informasi yang lebih baik lagi.

VisiMenjadikan Teknologi Informasi sebagai sarana pendukung yang efektif, efesien dan optimal dalam memenuhi kebutuhan operasional, pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas pelayanan Bank.

Misi1. Menciptakan Sumber Daya Manusia yang dapat

memanfaatkan Teknologi Informasi untuk efesiensi dan efektifitas kerja.

2. Melakukan Optimalisasi Sistem Proses melalui pemanfaatan Teknologi Informasi secara tepat dan benar.

3. Menyediakan Teknologi Informasi yang handal (efficient & effective), mudah dikembangkan (adaptive & flexible), aman (secure), mudah pengelolaannya (user friendly), dan terintegrasi (integrated).

4. Pengembangan teknologi informasi yang menyangkut regulasi, kebijakan intern, pengembangan produk baru maupun pengembangan sistem.

5. Terkait dengan implementasi neraca PSAK 50/55, IT Bank Kesejahteraan telah melakukan penyempurnaan dan penyesuian dalam aplikasi CoreBanking Bank Vision terkait Memanfaatkan Teknologi Informasi yang berorientasi pada Peningkatan Pelayanan Nasabah yang efesiensi dalam biaya (cost effective) dan terkelola dengan baik (good governance).

102 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 104: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

IT Implementation in 2014Throughout 2014, Information Technology and System of Bank Kesejahteraan has supported series of activities namely business development through fund product and network (delivery channel) development, development related with supporting operational and system with Level Agreement standardization, compliance with system adjustment on the implementation of regulation policy, and development of Management Information System (MIS).

Activity of Bank Kesejahteraan Inforamtion Technology and System in 2014 was done in stages, levelling and ongoing on its implementation, by referring with Information Technology Strategic Plan and Bank Business Plan with following activities:

1) Developing application based on policy needs both external and internal to support the Bank’s activities, including:a. APU & PPT Report refinement.b. Development of Chip Card based ATM Card Reader

application (NSICCS).c. Development of LSMK application (XBLR).d. Development of Virtual Account application.e. Development of insurance system computerized

system.f. Development of administration and archieve

system application.2) Improveing quality of bank’s financial report through

MIS both for internal and external needs.3) Improving credit administration system for Koperasi

rating and general credit scoring.4) Implementing socialization and implementation of

MRIT Manual and IT Risk Assessment.5) Placing ATM machine network on strategic locations

(public area).

Penerapan Kinerja IT Tahun 2014Sepanjang tahun 2014 , Teknologi dan Sistem Informasi Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai aktivitas kegiatan, seperti diantaranya pengembangan bisnis melalui pengembangan produk dana maupun jaringan (delivery channel), pengembangan terkait operasional dan sistem support dengan standarisasi Level Agreement, pemenuhan penyesuaian sistem terhadap pemberlakuan penerapan kebijakan regulasi, dan pengembangan Sistem Informasi Managemen (MIS).

Aktivitas kegiatan Teknologi dan Sistem Informasi Bank Kesejahteraan tahun 2014 dalam pelaksanaan implementasinya dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berkesinambungan dengan mengacu pada Rencana Strategis Teknologi Informasi (Information Teknologi Strategic Plan) dan Rencana Bisnis Bank (Business Plan), berikut aktivitas kegiatannya:

1. Melaksanakan pengembangan aplikasi sesuai dengan kebutuhan kebijakan baik ekstern maupun intern untuk mendukung aktivitas bank, antara lain:a. Penyempurnaan laporan APU & PPT.b. Pengembangan aplikasi card reader ATM berbasis

chip card (NSICCS).c. Pengembangan aplikasi LSMK (XBLR).d. Pengembangan aplikasi Virtual Account.e. Pengembangan aplikasi komputerisasi sistem per-

asuransian.f. Pengembangan aplikasi sistem tata persuratan dan

kearsipan.2. Meningkatkan kualitas laporan keuangan bank melalui

MIS baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal.3. Menyempurnakan sistem administrasi perkreditan

untuk rating koperasi dan scoring kredit umum.4. Melaksanakan sosialisasi dan implementasi BPP MRIT

dan Risk Assesment IT.5. Menempatkan jaringan mesin ATM pada lokasi-lokasi

strategis (area publik).

Laporan Tahunan Annual Report 2014 103

Page 105: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Technology Development 2015

In its support to the Bank’s business and operational activity, position of Bank Keejahteraan’s Information and System are as business solution and service provider, highly strategic positions that has to create breakthrough and innovation of business development and transformation, both related with service quality improvement and business product development.

This condition requires proper harmony between policies arranged under Information Technology Strategic Plan (IT-SP) with Bank’s business strategic objective.

Below several information technology and system development and implementation as the target of 2015 activities:

1) Reviewing IT Strategic Plan 2014 – 20182) Application development based on Bank’s needs,

namely: Development of CoreBanking Loan Origination

application (loan rating-scoring). Improvement of 2nd gen RTGS application.

3) Establishing partnership with Bank Kesejahteraan’s partners using EDC facility and providing application system.

4) Adding CIF Bank Vision license from 15,000 to 50,000 by renegotiating for licence cost and number.

5) Implementation of MIS system and office automation system (paperless system).

6) Upgrading security standard and quality as well as completing of Data Center & Data Recovery.

Through every strategic initiative and plan determined to be execut4ed in2 015 as stated on Bank Business Plan 2015 – 2017, all of Information Technology system and procedure in Bank Kesejahteraan are expected to be in ready level to support more complex rapid service and transactions.

Pengembangan Teknologi Tahun 2015Di dalam dukungannya pada aktivitas kegiatan bisnis dan operasional Bank, posisi Teknologi dan Sistem Informasi Bank Kesejahteraan adalah sebagai business solution dan service provider, yaitu posisi yang sangat strategis karena harus menciptakan terobosan dan inovasi pengembangan dan transformasi usaha, baik yang terkait dengan peningkatan kualitas layanan maupun pengembangan produk bisnis.

Kondisi seperti ini, memerlukan adanya keselarasan yang baik antara kebijakan yang disusun dalam Information Technology Strategic Plan (IT-SP) dengan sasaran objektive strategis bisnis Bank.

Berikut beberapa rencana pengembangan dan implementasi teknologi dan sistem informasi yang menjadi target kegiatan tahun 2015:

1. Review IT Strategic Plan Tahun 2014-20182. Pengembangan aplikasi sesuai dengan kebutuhan

bank, antara lain: Pengembangan aplikasi CoreBanking Loan

Origination (rating-skoring pinjaman). Penyempurnaan aplikasi RTGS gen II.

3. Menjalin kemitraan dengan mitra Bank Kesejahteraan dengan menggunakan sarana EDC dan penyediaan sistem aplikasi.

4. Penambahan lisensi CIF Bank Vision dari 15.000 menjadi 50.000 dengan melakukan negosiasi ulang untuk biaya dan jumlah lisensi.

5. Implementasi sistem MIS dan sistem office automation (paperless sistem).

6. Meningkatkan standar pengamanan dan kualitas serta kelengkapan Data Center & Data Recovery.

Melalui segala upaya dan rencana strategis yang telah ditetapkan di tahun 2015 sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2015-2017, maka diharapkan segala sistem dan prosedur teknolgi informasi Bank Kesejahteraan pada tahap yang siap untuk mendukung kecepatan layanan dan transaksi yang semakin kompleks.

104 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 106: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Tahunan Annual Report 2014 105

Page 107: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 108: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

LAPORAN MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT REPORT

Page 109: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

PRINCIPLES OF RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATIONRisk Management implementation in Bank Kesejahteraan is referring to BOD Decree No. 28/10/2013/SK dated June 10, 2013 aligned with Decree No. 36/2013/SK dated July 10, 2013 concerning Guidelines of Risk Management Implementation to meet the stakeholders’ expectation to establish sound Bank.

Bank Kesejahteraan is focused to develop risk management capacity by strengthening framework of risk management organization comprising of Board of Commissioners who carries out risk oversight function and Committees under the Board of Commissioners and Board of Directors to formulate risk policy altogether ith the Committees under the Board of Directors.

To support the risk management governance, Bank Kesejahteraan remains focus to bolster and refine risk infrastructures and tools including policies and procedures in compliance with prevailing Law and Regulation as well as development of Bank’s business and operational activities.

PRINSIP PENERAPAN MANAJEMEN RISIKOPenerapan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan berlandaskan pada Surat Keputusan Direksi Nomor 28/2013/SK tanggal 10 Juni 2013 tentang Kebijakan Manajemen Risiko yang diharmonisasikan dengan Surat Keputusan Nomor 36/2013/SK tanggal 10 Juli 2013 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko untuk memenuhi ekspetasi dari stakeholders dalam mewujudkan Bank yang sehat.Bank Kesejahteraan fokus pada peningkatan kemampuan manajemen risiko melalui penguatan kerangka organisasi manajemen risiko yang terdiri dari Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi pengawasan risiko dengan perangkat Komite – Komite dibawah Dewan Komisaris dan Direksi yang merumuskan kebijakan risiko dengan perangkat Komite – Komite Direksi.

Untuk mendukung tata kelola manajemen risiko tersebut, Bank Kesejahteraan selalu fokus untuk memperkuat dan menyempurnakan infrastruktur serta perangkat risiko seperti kebijakan dan prosedur yang disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta perkembangan aktivitas bisnis dan operasional Bank.

108 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 110: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Risk management system is continuously developed to support more efficient business and operational process to take faster decision while consistently complies with prudential banking principle. One of the efforts is where Bank Kesejahteraan has improved Bank’s credit approcal policy and procedure by separating loan disbursement under executing and channeling schemes.

RISK PROFILE OF BANK KESEJAHTERAANRisk profile assessment covers assessment on inherent risk and risk management implementation quality. Bank’s inherent risk profile is at Moderate level, indicating that by concerning business activity commenced by the Bank, loss potential that might be faced by the Bank from composit inherent is pretty high for certain period in coming years.

Quality of risk management implementation is Fair, indicating that minimum requirement had been complied with several weakness requiring the management’s concern and improvement action.

Bank evaluates inherent risk on risks embedded in Bank’s activities to be done in quantitative and qualitative methods. Assessment on the quality of risk management implementation is carried out through 4 pillars qualitative analysis including risk governance, risk management framework, risk management process, SIM and Human Capital as well as risk mitigation system.

Result of assessment for eacy risk type is explained below:

Sistem manajemen risiko terus dikembangkan untuk mendukung proses bisnis dan operasional yang lebih efisien dalam rangka pengambilan keputusan yang lebih cepat namun tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian. Salah satunya adalah Bank Kesejahteraan telah menyempurnakan kebijakan dan prosedur pemberian kredit Bank dengan memisahkan pemberian kredit pola executing dan pola channelling.

PROFIL RISIKO BANK KESEJAHTERAANPenilaian profil risiko mencakup penilaian risiko inheren dan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko. Profil risiko inheren Bank berada pada peringkat Moderate, mencerminkan bahwa dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang.

Kualitas penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara Cukup Memadai (Fair), menunjukkan bahwa persyaratan minimum terpenuhi, namun terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen dan perbaikan.

Bank menilai risiko inheren atas risiko yang melekat pada aktivitas – aktivitas Bank dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko dilakukan melalui analisa kualitatif 4 pilar yang meliputi tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SIM dan SDM, serta sistem pengendalian risiko.

Hasil penilaian masing – masing jenis risiko:

Jenis Risiko/Type of Risk Risiko Inheren/ Inherent Risk

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko/ Quality Risk Management Implementation

Risiko Komposit/ Composit Score

Kredit/Credit Moderate to High Marginal Moderate to High

Pasar/Market Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate

Likuiditas/Liquidity Moderate Fair Moderate

Operasional/Operational Moderate Fair Moderate

Kepatuhan/Compliance Low Fair Low to Moderate

Hukum/Legal Low to Moderate Fair Low to Moderate

Reputasi/Reputation Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate

Strategik/Strategic Moderate to High Fair Moderate to High

Komposit/Composit Moderate Fair Moderate

Laporan Tahunan Annual Report 2014 109

Page 111: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

RISK MANAGEMENT

Through Capital Policy

Bank Kesejahteraan ensures for having adequate capital to cover the Bank’s risk both in normal and stressed condition.

Bank’s capital policy refers to Bank Indonesia regulation adopting Basel II in calculating capital adequacy as stated under Board of Directors Decree No. 19/2013/SK dated April 30, 2013 regarding Mimimum Capital Regulation by Risk aligned with Board of Directors Decree No. 20/2013/SK dated May 1, 2013 concerning the Guideline of Minimum Capital Adequacy Calculation.

For credit risk, Bank applies Standardized Approach. For market risk, as the Bank is not a foreign exchange bank with none trading book transaction, by regulation the Bank is excluded and not obligated to apply market risk in calculating capital adequacy. For operational risk, Bank uses Basic Indicator Approach.

Through Operational Activity

a. Credit RiskCredit risk management in Bank Kesejahteraan is carried out by allocating adequate provision/allowance to cover risk potential done according to risk condition at each office network as the Bank’s loan portfolio manager, determining comprehensive loan policy and procedure, loan approval process through Loan Approval Committee with staging authority level to the President Director as well as monitoring structured loan portfolio through collectability meeting as well as credit risk exposure monitoring meeting.

1) Credit PolicyBank Kesejahteraan has set of policies and procedure regarding Bank’s credit activity, including:a. Written-off and Haircut Policy.b. General credit policy.

PENGELOLAAN RISIKO

Melalui Kebijakan Permodalan

Bank Kesejahteraan selalu memastikan memiliki kecukupan modal untuk mengcover risiko Bank, baik dalam kondisi normal maupun kondisi stress.

Kebijakan permodalan Bank mengacu kepada regulasi Bank Indonesia yang berlandaskan pada Basel II dalam melakukan perhitungan kecukupan modal yang semuanya tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 19/2013/SK tanggal 30 April 2013 tentang Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai Risiko yang diharmonisasikan dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 20/2013/SK tanggal 1 Mei 2013 tentang Pedoman Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum.

Untuk risiko kredit, Bank menggunakan pendekatan Standar (Standardized Approach). Untuk risiko pasar, karena Bank bukan merupakan bank devisa dan tidak ada transaksi trading book maka secara regulasi Bank tidak termasuk yang wajib menggunakan risiko pasar dalam perhitungan kecukupan modal. Untuk risiko operasional, Bank menggunakan pendekatan indikator dasar (Basic Indicator Approach).

Melalui Aktivitas Operasional

a. Risiko kreditPengelolaan risiko kredit di Bank Kesejahteraan dilakukan melalui pengalokasian provisi / pencadangan yang memadai untuk menutup potensi kerugian yang dilakukan sesuai dengan kondisi risiko di masing – masing jaringan kantor pengelola portofolio kredit Bank, penetapan kebijakan dan prosedur kredit yang menyeluruh, proses persetujuan kredit melalui Komite Pemutus Kredit yang memiliki tingkat kewenangan berjenjang sampai Direktur Utama serta monitoring portofolio kredit yang terstruktur melalui rapat kolektibilitas serta melalui rapat monitoring eksposur risiko kredit.

1) Kebijakan kreditBank Kesejahteraan memiliki kebijakan dan prosedur dalam aktivitas perkreditan Bank yang mencakup:a) Pelaksanaan Hapus Buku dan Hapus Tagihb) Kebijakan umum perkreditan

110 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 112: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

c. Special Rate policy.d. GCG practice in lending activity.e. Risk review handbook in Internal proces sof Koperasi

Loan.f. Credit quality assessment guideline.g. Implementation of PSAK 50/55 credit.h. Manual for written off and haircut credit restructuring.i. Mechanism of exception facility for crefit regulation.j. Credit documentation and administration manual.k. Credit limit.l. Koperasi loan disbursement under channeling and

executing schemes.m. Souvenir (merchandise) delivery to the debtors.

2) Loan Approval Proess and ProcedureLoan approval process in Bank Kesejahteraan is carried out through credit feasibility study and cual control process (four eyes principles) using rating and scoring application instruments.

Loan approval process is done by Loan Approval committee according to each authority level.

3) Credit Monitoring Process and ProcedureImplementation of credit monitoring in Bank Kesejahteraan is carried out by credit review unit or function coordinating with controlling unit such as Risk Management Division and Compliance Unit.Monitoring process is also performed in a structure of credit risk exposure monitoring meeting and collectability meeting each undertaken by credit manager unit both at Bank’s Head Office and Branch Office.

4) Approach applied by the Bank to allocate Provision for Impairment Lossess refers to Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) calculation. PD calculation applies migration analysis method by analysing movement of overdued days by bucket (overdued days group) and LGD calculation uses expected recovery method.

c) Pemberian Special Rate Kreditd) Penerapan GCG dalam aktifitas perkreditane) Buku saku kajian risiko dalam proses internal kredit

koperasif ) Pedoman penilaian kualitas kreditg) Penerapan PSAK 50/55 kredith) Pedoman restrukturisasi kredit hapus buku dan

hapus tagihi) Mekanisme pemberian exception ketentuan

perkreditanj) Pedoman dokumentasi dan administrasi kreditk) Limit kreditl) Pedoman kredit koperasi dengan pola channeling

dan pola executingm) Penyampaian souvenir (merchandise) kepada

debitur

2) Proses dan prosedur pemberian kreditProses pemberian kredit pada Bank Kesejahteraan dilakukan melalui analisa kelayakan kredit serta proses dual control (four eyes principles) dengan menggunakan perangkat aplikasi rating dan scoring.

Proses persetujuan kredit dilakukan oleh Komite Pemutus Kredit sesuai dengan tingkat kewenangannya masing – masing.

3) Proses dan prosedur monitoring kreditPelaksanaan monitoring kredit di Bank Kesejahteraan dilakukan oleh unit atau fungsi review kredit yang berkoordinasi dengan unit – unit kerja pengendali seperti Divisi Manajemen Risiko dan Bidang Kepatuhan.Proses monitoring juga dilakukan melalui struktur rapat monitoring eksposur risiko kredit yang dilakukan secara bulanan serta melalui rapat kolektibilitas yang dilakukan oleh masing – masing unit pengelola kredit baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang Bank.

4) Pendekatan yang digunakan oleh Bank untuk pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) adalah perhitungan Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD). Perhitungan PD menggunakan metode migration analysis dengan menganalisa pergerakan hari tunggakan per-bucket (kelompok hari tunggakan) dan perhitungan LGD menggunakan metode expected recovery.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 111

Page 113: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

5) Growth of credit quality and mitigationIn 2014, growth of credit quality by year to year recorded 5.67% decline. Increasing NPL was after downgrade applied by the Regulator. The actions taken by the Bank to solve this condition was by establishing Credit Portfolio Restructuring Team.

b. Market Risk1) As a non-foreign exchange bank with low complexity

product instrument, Bank Kesejahteraan is exposed by market risk only coming from interest rate movement risk.Implementation of market risk management is carried out by Fund & Treasury Division, mainly on Liquidity Management Division that also manages market risk and liquidity risk.Result of risk issues monitoring is monthly reported in ALCO meeting to take series of risk mitigation plan or policies.

2) According to Bank Indonesia Regulation No. 15/12/PBI/2013 dated December 12, 2013 on Minimum Capital Adequacy for Commercial Banks, Bank Kesejahteraan is excluded from the classification of Bank who has to calculate capital adequacy using market risk.

c. Liquidity Risk1) Implementation of Liquidity Risk Management

a) Implementation of liquidity risk management becomes an essential aspect has to be done by entire banking elements to avoid Bank’s default in providing liquidity with fair price to generate positive impact for Bank’s profitability and equity growth. Bank’s liquidity risk is measured through several indicators which are possible to be periodically monitored such as Minimum Statutory Reserves, Non Core Deposit (NCD), Liquid Instruments on Third Party Funds (AL/DPK), and Loan to Deposit Ratio (LDR) with limit set up referring to regulator (external) provision as well as Bank’s internal policy.

b) Liquidity Risk Management OrganizationIn the organization structure arrangement at Bank Kesejahteraan, liquidity risk management is carried

5) Pertumbuhan kualitas kredit dan mitigasiPetumbuhan kualitas kredit di tahun 2014 secara year on year mengalami penurunan sebesar 5,67%. Kenaikan NPL disebabkan adanya downgrade dari Regulator. Adapun langkah yang dilakukan Bank untuk menangani hal tersebut dengan membentuk Tim Penyehatan Portfolio Kredit Bank.

b. Risiko Pasar1) Sebagai bank non devisa yang memiliki instrumen

produk dengan kompleksitas rendah, Bank Kesejahteraan terekspose risiko pasar hanya dari risiko perubahan suku bunga.Pelaksanaan manajemen risiko pasar dilakukan oleh Divisi Dana & Treasury, khususnya pada Bidang Pengelolaan Likuiditas yang sekaligus juga melaksanakan pengelolaan risiko pasar sekaligus risiko likuiditas.Hasil pemantauan terhadap risk issues dilaporkan setiap bulannya dalam rapat ALCO untuk dilakukan langkah – langkah atau kebijakan pengendalian risiko.

2) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Bank Kesejahteraan tidak termasuk dalam bank yang wajib melakukan perhitungan kecukupan modal dengan risiko pasar.

c. Risiko Likuiditas1) Pelaksanaan manajemen risiko likuiditas

a) Penerapan pengelolaan risiko likuiditas menjadi hal penting yang harus dilakukan seluruh elemen perbankan untuk menghindari ketidakmampuan Bank dalam menyediakan likuiditas dengan harga yang wajar untuk memberikan dampak positif bagi pertumbuhan profitabilitas dan modal Bank. Risiko Likuiditas bank dapat diukur melalui beberapa indicator yang dapat dipantau secara berkala antara lain rasio Giro Wajib Minimum, Secondary Reserves, Net Secondary Reserves¸ Non Core Deposit (NCD), Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK), dan loan to deposit (LDR) dengan penetapan limit-limit yang mengacu pada ketentuan regulator (eksternal) maupun kebijakan internal pada Bank.

b) Organisasi Manajemen Risiko LikuiditasDalam tatanan struktural organisasi pada Bank Kesejahteraan, pengelolaan manajemen risiko

112 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 114: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

out through coordination of several units, among others:1) Existence of ALCO to discuss and monitor Bank

Kesejahteraan’s liquidity of various conditions either micro and macro condition.

2) Fund and Tresury Division, comprising of:a. Fund Marketing Division and all Branch and

Supporting Branch Offices to seek for source of funds.

b. Liquidity Management Division to formulate liquidity strategy and analysis on source of liquidity risk according to prevailing regulation.

3) Treasury Division to peform the operational and liquidity compliance set by the regulator.

2) Creating early warning system on liquidity conditiona. Bank Kesejahteraan has proper policies that able

to fulfill matured liability at any time both long term and medium term liabilities. Focus of Bank Kesejahteraan is to ensure that demand of cash flows level as priority to prevent any issue in fulfilling short-term liabilities with well-managed liquid assets. Liquidity risk management is continuously monitored in proactive manner by maintaining the indicators both internal and external as early warning system for Bank Kesejahteraan’s liquidity issues, including:

Increasing concentration on certain assets and source of funds.

Limit violation. Icnreasign cost of fund generally and/or

declining cash flows position as the impact of robust maturity mismatch mainly in short-term period.

b. Liquidity Risk Measurement and Mitigation Mechansim

Several implementation plans on risk management practice regarding liquidity risk management is explained below:

Establishing Adequacy Monitoring System for Minimum Statutory Reserves.

Complementing/refining/issuing regulations on Financing & Treasury Authority Regualtion and

likuiditas dilakukan melalui koordinasi dari beberapa unit, antara lain:1. Adanya ALCO yang melakukan pembahasan

dan pengawasan terhadap likuiditas Bank Kesejahteraan dari berbagai macam kondisi baik mikro atau makro

2. Divisi Dana & Treasury yang terdiri dari:1. Bidang Pemasaran Dana dan seluruh kantor

cabang dan cabang pembantu untuk mencari sumber dana

2. Bidang Pengelolaan Likuiditas untuk melakukan formasi strategi likuiditas dan analisa terhadap sumber risiko likuiditas sesuai dengan ketentuan yang berlaku

3. Bidang Treasury yang menjalankan operasional pemenuhan kebutuhan likuiditas dari ketentuan regulator.

2) Bentuk early warning system kondisi likuiditasa) Bank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan yang

memadai agar setiap saat dapat memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo baik jangka pendek maupun jangka menengah. Fokus Bank Kesejahteraan untuk memastikan tingkat kebutuhan arus kas menjadi prioritas utama agar tidak terdapat kendala dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek melalui asset likuid yang terkelola dengan baik. Pengelolaan risiko likuiditas senantiasa dimonitor secara proaktif dengan memperhatikan indikator baik internal maupun eksternal yang menjadi sistem peringatan dini permasalahan likuiditas Bank Kesejahteraan, antara lain:

Peningkatan konsentrasi pada beberapa asset dan sumber dana tertentu

Terjadinya pelampauan limit Peningkatan biaya dana secara keseluruhan dan

atau posisi arus kas yang semakin buruk sebagai akibat maturity mismatch yang besar terutama pada skala waktu jangka pendek.

b) Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko likuiditasBerbagai upaya implementasi penerapan manajemen risiko terkait pengelolaan terhadap risiko likuiditas tercermin sebagai berikut:

Membangun sistem pemantauan pemenuhan kecukupan GWM

Melengkapi/menyempurnakan/menerbitkan kebijakan yang mengatur tentang Pengaturan

Laporan Tahunan Annual Report 2014 113

Page 115: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

determining maturity profile time bucket for current accounts and saving accounts.

Strengthening structure of fund source by determining targets related with corporate fund and retail fund composition.

Continuously reducing portfolio and core depositors ratio.

Upgrading data base on the implementation of source of fund strategy.

3) Stress TestingBank Kesejahteraan undertakes stress testing simulation based on assumpstions from occurring scenario including public fund withdrawal from sensitive customers. Here, sensitive customers refer to the customers with high sensitivity to market condition usch as increase in BI Rate and Bank’s financial condition. Stress Test for weighted interest rate and NIM to forecast income realization.

Bank Kesejahteraan performs stress testing simulation in every month according to current Bank’s condition and will be further discussed in ALCO. Within this stress testing, Bank will have greater response if massive fund withdrawal occurred and how to meet its liquidity needs. In ALCO, stress testing and the result will be discussed and stated in ALCO resolution.

d. Operational Risk1) Operational Risk Self Assessment (ORSA)For operational risk measurement and assessment process, Bank Kesejahteraan has already had web-based Operational Risk Self Assessment (ORSA) to accelerate reporting access from units to Risk Management Division.

The implementation is done every month to be part of Bank’s overall risk profile assessment.

Other than from ORSA, Bank Kesejahteraan has also developed special assessment method for technology and information risks where the measurement and assessment process are done by Technology Division.

Kewenangan Pendanaan & Treasury dan penetapan time bucket maturity profile giro dan tabungan

Memperkuat struktur sumber dana melalui penetapan sasaran terkait komposisi dana korporasi dan dana retail

Menurunkan secara berkelanjutan portfolio dan rasio deposan inti

Memperkuat data base dalam rangka penetapan strategi sumber dana.

3) Stress testingBank Kesejahteraan melakukan simulasi stress testing berdasarkan asumsi-asumsi dari skenario yang terjadi seperti, bilamana terjadi penarikan dana masyararakat dari nasabah yang sensitive. Nasabah yang sensitive maksudnya adalah nasabah yang sangat terpengaruh pada keadaan pasar seperti kenaikan BI Rate dan kondisi keuangan Bank. Stress test untuk simulasi bunga tertimbang dan NIM untuk memproyeksikan pencapaian Laba.

Bank Kesejahteraan melakukan simulasi stress testing ini setiap bulannya sesuai dengan kondisi Bank pada saat itu dan akan dibahas lebih lanjut di dalam ALCO. Dengan adanya stress testing ini maka Bank akan lebih cepat tanggap bilamana terjadi penarikan dana besar-besaran dan bagaimana cara untuk dapat memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Di dalam ALCO akan dibahas tentang stress testing dan hasilnya akan dituangkan dalam keputusan ALCO.

d. Risiko Operasional1) Operational Risk Self Assessment (ORSA)Untuk proses pengukuran dan penilaian risiko operasional, Bank Kesejahteraan telah memiliki aplikasi Operational Risk Self Assessment (ORSA) secara web-based untuk mempercepat akses dalam pelaporan oleh unit – unit kerja kepada Divisi Manajemen Risiko.

Pelaksanaan ini dilakukan setiap bulannya untuk menjadi bagian dari penilaian profil risiko Bank secara keseluruhan.

Selain dari ORSA, Bank Kesejahteraan juga telah mengembangkan metode penilaian khusus untuk risiko teknologi dan informasi yang proses pengukuran dan penilaiannya dilakukan oleh Divisi Teknologi.

114 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 116: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

2) Anti-Fraud StrategyImplementation of anti-fraud strategy in Bank Kesejahteraan is handled by Anti-Fraud function commenced by Head of Audit Division and directly responsible to President Director.

Periodically and case by case, result of fraud event finding is reported as part of Bank’s management information to Audit Division.

3) APU – PPTa. Bank Kesejahteraan has already had policy and

guideline for implementation of Anti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention (APU – PPT) Program aligned with Bank Indonesia Regulation No. 14/27/PBI/2012 regarding Anti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention (APU – PPT) Program and Law No. 8 of 2010 on Anti Money Laundering Crime (TPPU) Prevention and Eradication.

b. Bank has also had set of policies regulating Know Your Employee (KYE) implementation as preventive action on fraud committed by the Bank’s internal.

c. Related with APU & PPT policy implementation, Bank has submitted action plan to Bank Indonesia which will be fully completed in 2014.

d. In line with the execution of action plan, Bank has updated Customer Information File (CIF) and comprehensively evaluating APU & PPT system.

e. Strategic RiskBank Kesejahteraan arranges risk appetite and risk tolerance as part of risk management policy stated in Bank Business Plan.

Corporate Planning Division as a unit in charge on Bank Strategic Plan coordination, performing monthly monitoring. Formulation of mitigation plan is done in Risk Management Committee monthly meeting and performance evaluation meeting.

2) Strategi Anti FraudPelaksanaan strategi anti fraud Bank Kesejahteraan ditangani oleh Fungsi Anti Fraud yang dilakukan oleh Pemimpin Divisi Audit dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Secara periodik dan kasus per kasus, hasil temuan terhadap kejadian fraud dilaporkan sebagai bagian dari informasi manajemen Bank kepada Divisi Audit.

3) APU-PPTa) Bank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan dan

pedoman Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) yang telah disesuaikan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) dan Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

b) Bank juga telah memiliki ketentuan yang mengatur mengenai pelaksanaan Know Your Employee (KYE) sebagai upaya preventif terhadap fraud yang dilakukan oleh internal Bank.

c) Dalam rangka implementasi terhadap ketentuan APU & PPT, Bank telah membuat action plan kepada Bank Indonesia yang secara keseluruhan akan diselesaikan pada tahun 2014.

d) Sejalan dengan pelaksanaan action plan tersebut diatas, Bank telah melakukan perbaikan Customer Information File (CIF) dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem APU & PPT.

e. Risiko StrategikBank Kesejahteraan menyusun risk appetite dan risk tolerance yang akan menjadi bagian dalam kebijakan manajemen risiko pada Rencana Bisnis Bank.

Bidang Perencanaan Korporasi sebagai unit yang bertanggung jawab terhadap koordinasi terhadap rencana strategik bank, melakukan pemantauan setiap bulannya. Proses perumusan langkah – langkah pengendalian dilakukan dalam rapat Komite Manajemen Risiko setiap bulannya serta rapat evaluasi kinerja.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 115

Page 117: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

f. Compliance RiskTo manage compliance risk, Bank Kesejahteraan has Code of Conduct & Compliance Charter as the implementation of Good Corporate Governance and to support mitigation duty as well as supporting compliance function. Bank has also adjusted/improved/revised internal regulation and ensuring the business activity conducted by the Bank has complied with Bank Indonesia regulation as well as other prevailing Law and regulations.

a. Compliance Risk Management Policy and Organization

Compliance Risk Management is handled by Compliance Division under active montioring from Compliance and Risk Management Director.

Implementation of compliance risk management refers to compliance risk management implementation manual as well as other related policies and procedure.

b. Compliance Risk MitigationTo assure that Bank Kesejahteraan not violating banking regulation, Compliance Division coordinates with related unit to perform compliance risk mitigation.

1) Hosting training and knowledge test on the regulation.

2) Monitoring report submission to BI, OJK and other external parties.

3) Monitoring prudential banking principle (GWM, KPMM, BMPK and NPL).

4) Conducting review on the internal regulation as well as new products and services to comply with regulations issued by BI, OJK and other relevant Law.

5) Performing monitoring and evaluation on commitment fulfillment made by Bank Kesejahteraan to authorized Supervisory Authority.

g. Legal Risk1) Implementation of Legal Risk ManagementManagement of Bank Kesejahteraan’s business and operational activity is surely related with possibility of legal risk exposure due weakness in judicial aspect. Therefore, Bank Kesejahteraan has established a unit in charge to

f. Risiko KepatuhanDalam rangka mengelola risiko kepatuhan, Bank Kesejahteraan telah memiliki Code of Conduct & Compliance Charter sebagai pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan untuk mendukung tugas pengendalian serta untuk menunjang fungsi kepatuhan. Bank juga telah melakukan penyesuaian / penyempurnaaan / revisi ketentuan terhadap internal serta memastikan kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Kebijakan dan Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan

Manajemen Risiko Kepatuhan dikelola oleh Bidang Kepatuhan yang berada dibawah pengawasan aktif Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risko.

Implementasi manajemen risiko kepatuhan mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko kepatuhan serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya.

b. Pengendalian Risiko KepatuhanDalam rangka menjaga agar Bank Kesejahteraan tidak melanggar berbagai kaidah perbankan, Bidang Kepatuhan berkoordinasi dengan unit kerja terkait melakukan berbagai upaya pengendalian terhadap risiko kepatuhan, antara lain:1. Menyelenggarakan pelatihan dan melakukan uji

pemahaman terhadap ketentuan.2. Melakukan pemantauan terhadap penyampaian

laporan kepada BI, OJK dan pihak eksternal lainnya.3. Melakukan pemantauan terhadap prinsip prudential

banking (GWM, KPMM, BMPK, dan NPL).4. Melakukan kajian terhadap ketentuan internal serta

produk dan aktivitas baru agar sesuai dengan ketentun BI, OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemenuhan komitmen yang di buat Bank Kesejahteraan kepada Otoritas Pengawas yang Berwenang.

g. Risiko Hukum1) Pelaksanaan manajemen risiko hukumPengelolaan aktivitas bisnis dan operasional Bank Kesejahteraan tentunya tidak akan terlepas dari kemungkinan timbulanya risiko hukum apabila terdapat tuntutan hukum akibat kelemahan dari aspek yuridis. Oleh

116 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 118: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

manage and mitigate legal risk in Bank Kesejahteraan. These functions and responsibilities embedded on Legal & Remedy Division to coordinate with Risk Management Division regarding quantitative and qualitative legal risk measurement.

2) Type of Legal Risk MitigationIssues related with legal risk are reported by Legal & Remedy Division to the Board of Directors and Risk Management Committee to take mitigation actions. The mechanism of legal risk management was performed as an accountability in miigation process against possibility of loss occurance due commitment as source of dispute in the future, and has been adjusted with Board of Directors Circular Letter no. 04/08/DIR/SE dated August 22, 2013 regarding Legal Issues Handling.

h. Reputation RiskReputation risk exposure in Bank Kesejahteraan is dominated by customer complaints. To improve service quality and accelerate issues settlement, Bank has established centralized Bank Call Center under the responsibility of Operation Division.

Human Capital Development in Risk Management ImplementationTo fulfill Bank Indonesia regulation and have deeper understanding on risk management implementation, Bank’s management has participated 28 employees on risk management certification program with composition 1 employee at executive level, 1 level 4 employee, 12 level 3 employees, 16 level 2 employees and 19 level 1 employees.

The training programs are including internal and external trainings participated by Bank’s employees in 2014 related with:a. Service quality improvement and marketing.b. Effective coaching implementation.c. Risk Management.d. Bank Productse. APU & PPTf. Employee Developmentg. ALMA

karena itu, Bank Kesejahteraan telah membentuk unit kerja yang bertanggung jawab dalam mengelola dan mengendalikan risiko hukum pada Bank Kesejahteraan. Fungsi dan tanggung jawab tersebut melekat pada Divisi Hukum & Remedial yang melakukan koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko terkait pengukuran risiko hukum secara kuantitatif dan kualitatif.

2) Bentuk pengendalian risiko hukumPermasalahan yang terjadi terkait dengan risiko hukum dilaporkan oleh Divisi Hukum & Remedial kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko untuk dilakukan langkah–langkah mitigasi. Mekanisme pengendalian risiko hukum tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam proses memitigasi kemungkinan munculnya kerugian akibat kelemahan dalam hal perikatan yang dapat menjadi sumber sengketa dikemudian hari, dan disesuaikan dengan Surat Edaran Direksi Nomor 04/08/DIR/SE tanggal 22 Agustus 2013 perihal Penanganan Masalah Hukum.

h. Risiko ReputasiEksposur risiko reputasi Bank Kesejahteraan didominasi oleh komplain nasabah. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan percepatan permasalahan, Bank telah membentuk Call Center Bank secara terpusat yang berada dibawah tanggung jawab Divisi Operasi.

Pengembangan SDM Terkait Penerapan Manajemen RisikoUntuk memenuhi regulasi Bank Indonesia dan pemahaman yang lebih baik tentang penerapan manajemen risiko, manajemen bank telah mengikutsertakan 28 pegawai dalam program sertifikasi manajemen risiko, dengan komposisi 1 pegawai pada level eksekutif, 1 pegawai level 4, 12 pegawai level 3, 16 pegawai pada level 2, dan 19 pegawai pada level 1.

Program pelatihan yang telah dilakukan secara internal maupun pelatihan eksternal yang diikuti oleh pegawai Bank sepanjang tahun 2014, terkait dengan:a. Peningkatan service dan pemasaranb. Pelaksanaan coaching yang efektifc. Pengelolaan risikod. Produk Banke. APU & PPTf. Pembinaan pegawaig. ALMA

Laporan Tahunan Annual Report 2014 117

Page 119: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

h. GCG Assessmenti. Accountingj. Credit Analysis and Reviewk. Banking Operationl. Core Bankingm. Banking Lawn. Data Centero. Service Standardp. Improving Leader’s Roleq. LBU and SIDr. Customer Complaint Handlings. Online Bankingt. IT Auditu. AntiFraud Strategy

2015 Strategy and Working Plan

Bank’s risk management policy in 2015 directed to following programs:

a. Maintaining Bank Soundness Level at Level 3 (Fair) and striving TKB improvement to Level 2 (Sound) by implemeting following strategies:1) Maintaing risk profile at Level 3 )and striving

improvement to Level 2 by improving material risk.

2) Maintaining earning factor rating at level 2 (two).

3) Maintaining GCG rating at Level 3 (three) and striving to improve GCG to Level 2 (two).

b. Mitigating risk expsoure to be in line with risk appetite and risk tolerance.

c. Reviewing and refining Bank’s policy and procedure related with loan quality assessment.

d. Complying with Bank’s policy and procedure in line with development of regulation and Bank’s business growth.

Disclosure of Net Receivables by Bank Area

h. Penilaian GCGi. Akuntansij. Analisa dan review kreditk. Banking operationl. Core Bankingm. Hukum perbankann. Data centero. Standar layananp. Peningkatan peran leaderq. LBU dan SIDr. Penanganan pengaduan nasabahs. Online bankingt. IT Auditu. Strategi anti fraud.

Strategi dan Rencana Kerja Tahun 2015Kebijakan manajemen risiko Bank di tahun 2015 adalah melakukan upaya – upaya untuk:a. Mempertahankan Tingkat Kesehatan Bank tetap pada

peringkat 3 (cukup sehat) dan mengupayakan perbaikan TKB menjadi peringkat 2 (sehat) menjadi peringkat 2 (sehat) dengan strategi yang ditempuh antara lain:1) Mempertahankan profil risiko tetap pada dari

peringkat 3 (tiga) dan mengupayakan perbaikan menjadi peringkat 2 (dua) dengan memperbaiki risiko material

2) Mempertahankan peringkat faktor rentabilitas tetap berada pada peringkat 3 (dua)

3) Mempertahankan peringkat GCG pada peringkat 3 (tiga) dan mengupayakan perbaikan GCG menjadi peringkat 2 (dua).

b. Mengendalikan eksposur risiko agar tetap sejalan dengan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko.

c. Mereview dan menyempurnakan kebijakan dan prosedur Bank terkait dengan penilaian kualitas kredit

d. Memenuhi kebijakan dan prosedur Bank sesuai dengan perkembangan regulasi dan perkembangan usaha Bank.

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank

118 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 120: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Disclosure of Net Receivable by Bank Contract Maturity

Disclosure of Net Receivables by Bank Economic Sector

Disclosure of Receivables and Impairment by Bank Area

Disclosure of Receivables and Impairment by Economic Sector

Disclosure of Provision for Impairment Losses Mutation

Rating Application Policy in Calculating Risk Weighted Assets Based on Risk for Credit Risk

Credit portfolio owned by Bank Kesejahteraan is utilizing risk weight of the receivables which is not based on the rating. Therefore, as end of 2014, Bank Kesejahteraan did not hire any rating agency.

Disclosure of Counterparty Credit Risk: Bank Reverse Repo Transaction

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank

Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Bank

Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank

Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank

Kebijakan Penggunaan Peringkat dalam Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko KreditPortofolio kredit yang dimiliki Bank Kesejahteraan menggunakan bobot risiko tagihan yang tidak didasarkan pada peringkat. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2014 Bank Kesejahteraan tidak menggunakan lembaga pemeringkat.

Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reserve Repo Bank

Laporan Tahunan Annual Report 2014 119

Page 121: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Credit Risk MitigationCredit Risk RWA calculation carried by Bank Kesejahteraan may calculate collateral, guarantee, loan insurance or other collateral forms availability as credit risk mitigation techniques. Bank Kesejahteraan has implemented several policies on collateral type that is accepted by the Bank, as of:1. Collateral in form of tangible or intangible moving

goods that complies to the acceptable criteria referring to applicable regulation, such as holding economy value, marketable, transferrable and holding judicial value.

2. non-goods collateral in form of personal and corporate collateral, that is only and accepted as supplementary collateral that does not affect collateral value ratio to loan plafond.

Collateral goods insured by Banker’s clause of Bank Kesejahteraan with insurance protection value equal with the collateral goods value under insurance protection time coverage period to the loan settlement. The insurance company that is appointed will be evaluated by the bank at least once in a year.

Bank Kesejahteraan did not utilize or calculate credit risk mitigation in measuring Risk Weighted Assets (RWA) for credit Risk.

Disclosure of Weighted Net Receivables after Calculating Bank Credit Risk Mitigation Impact

Net Receivables and Risk Mitigation Method

Credit Risk RWA Calculation Bank Standard Approach1. Assets Exposure in Balance Sheets2. Exposure on Commitment/Contingency Liability in

Off-Sheet Balance3. Exposure Triggering Credit Risk Due Counterparty

Default4. Exposure Triggering Credit Risk due Settlement Default

5. Securitization Exposure

Mitigasi Risiko KreditPenghitungan ATMR Risiko Kredit yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan dapat memperhitungkan keberadaan agunan, penjaminan, asuransi kredit, maupun bentuk garansi sebagai teknik mitigasi risiko kredit. Bank Kesejahteraan telah menetapkan kebijakan terhadap jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank antara lain berupa:1. Agunan kebendaan berupa benda bergerak berwujud

maupun benda bergerak tidak berwujud yang memenuhi kriteria yang dapat diterima sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain, memiliki nilai ekonomis, marketable, transferable, dan memiliki nilai yuridis.

2. Agunan non kebendaan berupa personel guarantee dan company guarantee, yang hanya merupakan dan diterima sebagai agunan tambahan yang tidak mempengaruhi rasio nilai agunan terhadap plafond kredit.

Barang agunan diasuransikan dengan “Banker’s Clause” Bank Kesejahteraan dengan nilai pertanggungan asuransi minimal senilai barang agunan dengan jangka waktu pertanggungan asuransi sampai dengan kredit lunas/ selesai. Perusahaan asuransi yang ditunjuk akan senantiasa dievaluasi oleh bank sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

Bank Kesejahteraan tidak menggunakan atau memperhitungkan teknik mitigasi risiko kredit dalam perhitungan Aset tertimbang (ATMR) untuk Risiko Kredit.

Pengungkapan Tagihan Bersih Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank

Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank1. Eksposur Aset di Neraca2. Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi

PadaTransaksi Rekening Administratif3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat

Kegagalan Pihak Lawan4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat

Kegagalan Setelmen5. Eksposur Sekuritisasi

120 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 122: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Total Credit Risk Calculation

Credit Risk RWA Calculation Standard Approach – Consolidated with Subsidiaries

As end of 2014, Bank Kesejahteraan did not have subsidiary that there is no quantitative disclosure of consolidated credit Risk RWA calculation with the subsidiary.

Credit Risk Management StrategyBank’s strategy in implementing credit risk management in 2014 is performed throughout following activities:

a. Placing detasering (equal with Relief officer) officer at several area considered potential for bank’s expansion.

b. Rearrangement of Loan Suspension group authority.

c. Rearrangement of Loan Disbursement Media procedure.

d. Rearrangement on Legal Lending Limit in area level.

e. Rearrangement on loan limit implementation at regional level.

f. Appointment of substitute officer as four eyes principle executor on loan disbursement.

g. Rearrangement policy of- loan restructuration, write-off and haircut.

Total Pengukuran Risiko Kredit

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

Sampai dengan akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan tidak memiliki perusahaan anak sehingga tidak terdapat pengungkapan kuantitatif perhitungan ATMR Risiko Kredit yang dilakukan secara konsolidasi dengan perusahaan anak.

Strategi Manajemen Risiko KreditStrategi Bank dalam penerapan manajemen risiko kredit sepanjang tahun 2013 telah dilakukan dengan melalui upaya-upaya sebagai berikut:a. Menempatkan petugas detasering (setara dengan

Relief Officer) di beberapa wilayah yang dinilai memiliki potensi untuk ekspansi bank.

b. Pengaturan kembali wewenang Kelompok Pemutus Kredit

c. Pengaturan kembali tentang tata cara pengisian Media Pencairan Kredit.

d. Pengaturan kembali penetapan limit perkreditan di tingkat wilayah.

e. Penunjukan pejabat pengganti pelaksana dual control (four eyes principles) dalam pemberian kredit.

f. Penambahan cakupan materi presentasi proposal kredit berikut dasar pertimbangan kredit.

g. Pengaturan kembali ketentuan tentang restrukturisasi kredit, hapus buku, dan hapus tagih

Laporan Tahunan Annual Report 2014 121

Page 123: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Sektor Ekonomi/Economy Sector 31 Desember 2014 31 Desember 2013

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan /Agriculture, Hunting and Forestry -

Perikanan/Fishery -

Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 1,424 7,817

Industri Pengolahan/Manufacturing -

Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water -

Konstruksi/Construction 1,194

Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and Retail Trading 940 650

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/Hotel and Food & Beverage 286 41

Transportasi, pergudangan dan komunikasi/Transportation, Warehousing and Communications -

Perantara Keuangan/Financial Intermediary 1,903,197 2,031,703

Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services 699 -

Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/Public Administration, Defense and Compulsory Social Security -

Jasa pendidikan/Education Services - 1,039

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Human Health and Social Work Activities 24,827 13,928

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal 1,623 2,705

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/Activities of Households as Employers -

Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/International Institution and Other Extra International Agencies -

Kegiatan yang belum jelas batasannya/Undefined Activities 100

Bukan lapangan usaha/Non Business Field 19,042 19,960

Lainnya/Others - -

1,952,038 2,079,135

Kredit per sektor ekonomi 2 tahun terakhir/Loan by Economic Sector in recent 2 Years

122 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 124: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah/in million rupiah)

No. KOMPONEN MODAL/CAPITAL SCTRUCTURE31 Desember

201431 Desember

2013

I. KOMPONEN MODAL/CAPITAL SCTRUCTURE Bank Bank

A. Modal Inti/Core Capital (Tier - 1) 288,466 260,291

1 Modal disetor/Paid-in Capital 278,129 197,365

2 Cadangan Tambahan Modal/Reserves of Additional Paid-in Capital 10,337 62,926

3 Modal Inovatif/Innovative Capital Instruments *) - -

4 Faktor Pengurang Modal Inti/Tier - 1 Capital Deduction Factor - -

5 Kepentingan Non Pengendali/Non-Controlling Interest - -

B. Modal Pelengkap/Supplementary Capital (Tier - 2) 25,698 32,024

1 Level Atas (Upper Tier 2)/Upper Tier 2 *) 18,231 21,757

2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/Lower Tier 2 maximum 50% of Tier - 1 Capital *) 7,467 10,267

3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap/Tier - 2 Capital Deducation Factor - -

C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/Tier - 1 and Tier - 2 Capital Deduction Factor - -

Eksposur Sekuritisasi/Securitization Exposures - -

D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)/Additional Supplementary Capital (Tier - 3)

- -

E. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR/Additional Supplementary Capital for Market Risk Anticipation - -

II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)/Total of Core and Supplementary Capital (A+B+C) 314,164 292,315

III.TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)/Total of Core Capital, Supplementary Capital, And Additional Supplementary For Market Risk Anticipation (A+B+C+E)

314,164 292,315

IV. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT/Risk Weighted Asset For Credit Risk 1,969,619 2,098,006

V. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL/Risk Weighted Asset for Operational Risk 316,234 281,772

VI. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR/Risk Weighted Asset for Market Risk RISIKO PASAR - -

VII.RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)]/Minimum Capital Adequacy Ratio for Credit Risk and Operational Risk [II: (IV+V)]

13.74% 12.28%

VIII.RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]/Minimum Capital Adequacy Ratio for Credit Risk, Operational Risk and Market Risk [(III: (IV+V+VI)]

13.74% 12.28%

Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum/Quantitative Disclosure of Capital Structure of Commercial Banks

Laporan Tahunan Annual Report 2014 123

Page 125: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Bali Banten Bengkulu D.I.Yogyakarta DKIJakarta Gorontalo

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - 516,026 -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - 132 36,717 -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - 809 -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

2,480 4,643 5,691 - 9,495 2,445

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 34,195 65,112 43,816 11,090 72,187 12,647

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - 175 65 - - 559

11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - 25,050 -

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - -

Total 36,675 70,062 49,572 11,090 660,284 15,651

No Kategori Portofolio / Portfolio CategoryTagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Jambi Jawa BaratJawa Tengah

Jawa Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks 18 56 182 448 - 145

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

3,888 17,549 11,228 41,911 4,427 8,339

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 17,542 147,690 294,302 195,964 35,671 40,458

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 11 3,777 - 534 1,919 -

11 Aset Lainnya / Other Assets - 2,722 5,778 4,745 3,423

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - -

Total 21,459 171,794 311,490 243,602 42,017 52,365

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara IndividualDisclosure of Net Receivables by Area – Bank Only

124 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 126: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Kep. Bangka

BelitungKep. Riau Lampung Maluku

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks 47 - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

3,921 4,633 714 4,116 2,268 -

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 5,462 11,859 2,345 11,670 42,214 154

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - 3 - 479 15

11 Aset Lainnya / Other Assets

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - -

Total 9,430 16,492 3,062 15,786 44,961 169

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Maluku Utara

N.A.D.Nusa

Tenggara Barat

Nusa Tenggara

TimurRiau

Sulawesi Barat

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

539 3,123 3,984 3,706 4,026 2,781

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 4,168 3,810 76,468 41,476 37,285 12,708

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - 7 752 252 - -

11 Aset Lainnya / Other Assets

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - -

Total 4,707 6,940 81,204 45,434 41,311 15,489

Laporan Tahunan Annual Report 2014 125

Page 127: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Sumatera Barat

Sumatera Selatan

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks 231 - - - 165 -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

26,775 4,133 5,070 731 7,938 4,078

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 111,947 26,680 6,616 4,427 232,692 32,840

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 160 1,275 221 250 - 1,024

11 Aset Lainnya / Other Assets 2,878 4,873

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - -

Total 141,991 32,088 11,907 5,408 245,668 37,942

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Sumatera Utara Total

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - 516,026

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - 38,141

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - 809

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - -

8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 8,383 203,015

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 101,102 1,736,597

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 139 11,617

11 Aset Lainnya / Other Assets 49,469

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - -

Total 109,624 2,555,674

126 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 128: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2013

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Bali Banten BengkuluD.I. Yogyakarta

DKI Jakarta

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - 659,501

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - 131 - 2 135,278

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - 214

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

3,432 5,920 9,915 - 8,145

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 34,223 81,500 51,119 12,265 74,511

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - 42 0 3 65

11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - 29,918

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - -

Total 37,655 87,592 61,033 12,269 907,631

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Gorontalo Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - 301 289 269 171

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

3,498 4,715 33,099 8,114 74,282

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 21,417 22,820 173,938 279,976 168,238

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 72 21 1,420 555 1,782

11 Aset Lainnya / Other Assets - - 2,574 4,068 3,201

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - -

Total 24,987 27,857 211,321 292,982 247,674

Laporan Tahunan Annual Report 2014 127

Page 129: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Kep. Bangka Belitung

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - 162 47 - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

4,162 7,284 6,383 3,232 377

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 47,972 35,252 1,915 15,847 3,370

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 40 - - - -

11 Aset Lainnya / Other Assets - 3,513 - - -

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - -

Total 52,174 46,210 8,345 19,079 3,747

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Kep. Riau Lampung MalukuMaluku Utara

N.A.D.

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

4,943 4,858 299 971 3,554

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 10,533 51,512 410 5,624 7,295

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - -

11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - -

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - -

Total 15,477 56,370 709 6,595 10,849

128 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 130: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Papua RiauSulawesi Barat

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

11,927 6,213 42 5,094 3,587

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 91,355 34,836 - 36,960 10,996

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 163 22 - - -

11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - -

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - -

Total 103,444 41,071 42 42,053 14,583

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Sumatera Barat

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks 170 - - - 18

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - -

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

40,088 8,816 6,961 1,218 10,930

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 119,244 31,312 9,597 4,728 210,505

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 204 86 26 0 -

11 Aset Lainnya / Other Assets 1,600 - - - 2,839

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - -

Total 161,307 40,214 16,585 5,946 224,293

Laporan Tahunan Annual Report 2014 129

Page 131: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region

Sumatera Selatan Sumatera Utara Total

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - 659,501

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - 136,838

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate - - 214

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

4,294 8,549 294,900

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 45,384 99,151 1,793,807

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 1 - 4,503

11 Aset Lainnya / Other Assets - - 47,712

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - -

Total 49,680 107,699 2,937,474

130 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 132: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014

Tagihan Bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak / Net Receivables by Contractual Maturity

≤ 1 tahun / < 1 year

> 1 tahun s.d 3 tahun / >1

year to 3 years

> 3 tahun s.d 5 tahun / >3

years to 5 years

> 5 tahun / > 5 years

Non Kontraktual/

Non-contractual

Total

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns 516,026 - - - - 516,026

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks 38,141 - - - - 38,141

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate 809 - - - - 809

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

21,098 104,472 73,100 4,249 96 203,015

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 174,227 890,574 656,560 14,412 824 1,736,597

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 3,067 5,132 2,054 195 1,169 11,617

11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - 49,469 49,469

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - -

Total 753,368 1,000,178 731,714 18,856 51,558 2,555,674

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2013

Tagihan Bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak / Net Receivables by Contractual Maturity

≤ 1 tahun / < 1 year

> 1 tahun s.d 3 tahun / >1

year to 3 years

> 3 tahun s.d 5 tahun / >3

years to 5 years

> 5 tahun / > 5 years

Non Kontraktual /

Non-contractual

Total

1 Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns 659,501 - - - - 659,501

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - -

3Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks 136,838 - - - - 136,838

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersil / Loans Secured by Commercial Real Estate 214 - - - - 214

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -

8Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

31,673 158,540 101,255 3,358 74 294,900

9 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate 142,653 910,171 733,097 7,649 237 1,793,807

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 90 973 2,031 500 910 4,503

11 Aset Lainnya / Other Assets - - - - 47,712 47,712

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - -

Total 970,968 1,069,683 836,383 11,507 48,933 2,937,474

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara IndividualDisclosure of Net Receivables by Contractual Maturity – Bank Only

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

Laporan Tahunan Annual Report 2014 131

Page 133: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Disclosure of Net Receivables by Economic Sector – Bank Only (dalam jutaan rupiah)/in million rupiah

No Sektor Ekonomi / Economy Sector

Tagihan Kepada

Pemerintah / Receivables

on Sovereigns

Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik / Receivables

on Public Sector

Entities

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral /

Receivables on Multilateral

Development Banks and

International Institution

Tagihan Kepada Bank / Receivables

on Banks

Kredit Beragun

Rumah Tinggal /

Loans Secured by Residential

Property

Kredit Beragun Properti

Komersil / Loans

Secured by Commercial

Real Estate

Kredit Pegawai /

Pensiunan / Employee/

Retired Loans

Tagihan kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /

Receivables on Micro, Small

Business & Retail Portfolio

Tagihan kepada

Korporasi / Receivables

on Corporate

Tagihan yang Telah

Jatuh Tempo / Past Due

Receivables

Aset Lainnya / Other Assets

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) /

Exposures at Sharia Based Business (if

any)

31 Desember 2013

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry - - - - - - - - - - - -

2 Perikanan / Fishery - - - - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying - - - - - - - - 1,424 - - -

4 Industri Pengolahan / Manufacturing - - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water - - - - - - - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading - - - - - - - 195 745 - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hotel and Food & Beverage - - - - - - - - 286 - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications - - - - - - - - - - - -

10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 516,026 - - 38,141 - 809 - 184,067 1,706,819 11,501 - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Business Services - - - - - - - 699 - - - -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Services - - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Human Health and Social Work Activities - - - - - - - - 24,828 - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal - - - - - - - 70 1,553 - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Activities of Households as Employers - - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - - - - - - - -

19 Bukan lapangan usaha / Non Business Field - - - - - - - 17,983 942 117 - -

20 Lainnya / Others - - - - - - - - - - 49,469 -

Total / Total 516,026 - - 38,141 - 809 - 203,014 1,736,597 11,618 49,469 -

132 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 134: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Disclosure of Net Receivables by Economic Sector – Bank Only (dalam jutaan rupiah)/in million rupiah

No Sektor Ekonomi / Economy Sector

Tagihan Kepada

Pemerintah / Receivables

on Sovereigns

Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik / Receivables

on Public Sector

Entities

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral /

Receivables on Multilateral

Development Banks and

International Institution

Tagihan Kepada Bank / Receivables

on Banks

Kredit Beragun

Rumah Tinggal /

Loans Secured by Residential

Property

Kredit Beragun Properti

Komersil / Loans

Secured by Commercial

Real Estate

Kredit Pegawai /

Pensiunan / Employee/

Retired Loans

Tagihan kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /

Receivables on Micro, Small

Business & Retail Portfolio

Tagihan kepada

Korporasi / Receivables

on Corporate

Tagihan yang Telah

Jatuh Tempo / Past Due

Receivables

Aset Lainnya / Other Assets

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) /

Exposures at Sharia Based Business (if

any)

31 Desember 2013

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry - - - - - - - - - - - -

2 Perikanan / Fishery - - - - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying - - - - - - - - 1,424 - - -

4 Industri Pengolahan / Manufacturing - - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water - - - - - - - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading - - - - - - - 195 745 - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hotel and Food & Beverage - - - - - - - - 286 - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications - - - - - - - - - - - -

10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 516,026 - - 38,141 - 809 - 184,067 1,706,819 11,501 - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Business Services - - - - - - - 699 - - - -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Services - - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Human Health and Social Work Activities - - - - - - - - 24,828 - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal - - - - - - - 70 1,553 - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Activities of Households as Employers - - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - - - - - - - -

19 Bukan lapangan usaha / Non Business Field - - - - - - - 17,983 942 117 - -

20 Lainnya / Others - - - - - - - - - - 49,469 -

Total / Total 516,026 - - 38,141 - 809 - 203,014 1,736,597 11,618 49,469 -

Laporan Tahunan Annual Report 2014 133

Page 135: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Disclosure of Net Receivables by Economic Sector – Bank Only (dalam jutaan rupiah)/in million rupiah

No Sektor Ekonomi / Economy Sector

Tagihan Kepada

Pemerintah / Receivables

on Sovereigns

Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik / Receivables

on Public Sector

Entities

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral /

Receivables on Multilateral

Development Banks and

International Institution

Tagihan Kepada Bank / Receivables

on Banks

Kredit Beragun

Rumah Tinggal /

Loans Secured by Residential

Property

Kredit Beragun Properti

Komersil / Loans

Secured by Commercial

Real Estate

Kredit Pegawai /

Pensiunan / Employee/

Retired Loans

Tagihan kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /

Receivables on Micro, Small

Business & Retail Portfolio

Tagihan kepada

Korporasi / Receivables

on Corporate

Tagihan yang Telah

Jatuh Tempo / Past Due

Receivables

Aset Lainnya / Other Assets

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) /

Exposures at Sharia Based Business (if

any)

31-Dec-13

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry - - - - - - - - - - - -

2 Perikanan / Fishery - - - - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying - - - - - - - - 3,953 - - -

4 Industri Pengolahan / Manufacturing - - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water - - - - - - - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading - - - - - - - 605 1,003 - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hotel and Food & Beverage - - - - - - - - 798 - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications - - - - - - - - - - - -

10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 659,501 - - 136,838 - 214 - 278,861 1,760,933 4,183 - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Business Services - - - - - - - 817 - - - -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Services - - - - - - - - - 2 - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Human Health and Social Work Activities - - - - - - - - 27,120 - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal - - - - - - - 87 - 9 - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Activities of Households as Employers - - - - - - - 14,529 - 309 - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - - - - - - - -

19 Bukan lapangan usaha / Non Business Field - - - - - - - - - - - -

20 Lainnya / Others - - - - - - - - - - 47,712 -

Total/Total 659,501 - - 136,838 - 214 - 294,900 1,793,807 4,503 47,712 -

134 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 136: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Disclosure of Net Receivables by Economic Sector – Bank Only (dalam jutaan rupiah)/in million rupiah

No Sektor Ekonomi / Economy Sector

Tagihan Kepada

Pemerintah / Receivables

on Sovereigns

Tagihan Kepada Entitas

Sektor Publik / Receivables

on Public Sector

Entities

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral /

Receivables on Multilateral

Development Banks and

International Institution

Tagihan Kepada Bank / Receivables

on Banks

Kredit Beragun

Rumah Tinggal /

Loans Secured by Residential

Property

Kredit Beragun Properti

Komersil / Loans

Secured by Commercial

Real Estate

Kredit Pegawai /

Pensiunan / Employee/

Retired Loans

Tagihan kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel /

Receivables on Micro, Small

Business & Retail Portfolio

Tagihan kepada

Korporasi / Receivables

on Corporate

Tagihan yang Telah

Jatuh Tempo / Past Due

Receivables

Aset Lainnya / Other Assets

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) /

Exposures at Sharia Based Business (if

any)

31-Dec-13

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry - - - - - - - - - - - -

2 Perikanan / Fishery - - - - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying - - - - - - - - 3,953 - - -

4 Industri Pengolahan / Manufacturing - - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water - - - - - - - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading - - - - - - - 605 1,003 - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hotel and Food & Beverage - - - - - - - - 798 - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications - - - - - - - - - - - -

10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 659,501 - - 136,838 - 214 - 278,861 1,760,933 4,183 - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Business Services - - - - - - - 817 - - - -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Services - - - - - - - - - 2 - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Human Health and Social Work Activities - - - - - - - - 27,120 - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal - - - - - - - 87 - 9 - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Activities of Households as Employers - - - - - - - 14,529 - 309 - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - - - - - - - -

19 Bukan lapangan usaha / Non Business Field - - - - - - - - - - - -

20 Lainnya / Others - - - - - - - - - - 47,712 -

Total/Total 659,501 - - 136,838 - 214 - 294,900 1,793,807 4,503 47,712 -

Laporan Tahunan Annual Report 2014 135

Page 137: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area - Consolidated

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014Wilayah / Area

Bali Banten BengkuluD.I.

YogyakartaDKI Jakarta

1 Tagihan / Receivables 36,675 70,522 50,064 11,090 661,120

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due - 291 333 - -

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due - 345 223 - 836

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 95 1,069 1,014 36 1,325

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables

No Kategori Portofolio / Portfolio Category31 Desember 2014

Wilayah / Area

Gorontalo Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur

1 Tagihan / Receivables 17,805 21,582 198,486 312,332 251,647

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due 2,023 85 26,484 843 7,418

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 689 48 3,985 - 1,161

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - 11,358 - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 2,606 1,716 22,143 1,734 16,959

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables 6,060 137 1,320

No Kategori Portofolio / Portfolio Category31 Desember 2014

Wilayah / Area

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Kep. Bangka Belitung

1 Tagihan / Receivables 47,464 52,365 9,430 16,492 3,072

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due 3,562 - - - -

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 3,804 - - - 13

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

3,479 - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 3,625 1,593 29 710 18

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables

136 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 138: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category31 Desember 2014

Wilayah / Area

Kep. Riau Lampung MalukuMaluku

UtaraN.A.D.

1 Tagihan / Receivables 15,786 45,623 229 4,707 6,969

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due - 1,141 - - 36

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due - - 75 - -

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 38 2,023 60 33 1,278

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables

No Kategori Portofolio / Portfolio Category31 Desember 2014

Wilayah / Area

Wilayah / Area

Nusa Tenggara

TimurRiau

Sulawesi Barat

Sulawesi Selatan

1 Tagihan / Receivables 83,297 45,787 41,310 15,488 144,225

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due 2,784 596 - - 1,944

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 61 8 - - 450

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 3,162 633 110 31 4,647

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Sumatera Barat

Sumatera Selatan

1 Tagihan / Receivables 34,324 12,760 6,372 245,667 37,960

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due 1,771 910 1,214 - 1,042

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 1,740 164 - - -

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 2,800 1,016 2,000 1,116 227

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables

Laporan Tahunan Annual Report 2014 137

Page 139: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category31 Desember 2014

Wilayah / Area

Sumatera Utara Total

1 Tagihan / Receivables 110,159 2,610,809

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables -

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due 573 53,050

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 101 13,703

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual - 14,837

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 1,578 75,424

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables 7,517

No Kategori Portofolio / Portfolio Category 31 Desember 2013

Wilayah / Area

Bali Banten BengkuluD.I.

YogyakartaDKI Jakarta

1 Tagihan / Receivables 37,655 87,975 61,034 12,285 908,419

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due - 125 - - 37

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due - 299 1 18 816

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 110 887 214 15 1,270

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables 218 1,291

No Kategori Portofolio / Portfolio Category 31 Desember 2013

Wilayah / Area

Gorontalo Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur

1 Tagihan / Receivables 25,611 27,948 235,838 293,413 252,333

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due - 90 15,712 916 4,144

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 696 22 10,225 71 2,297

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - 17,076 - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 729 179 8,919 438 5,252

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables 1,438

138 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 140: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category 31 Desember 2013

Wilayah / Area

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Kep. Bangka Belitung

1 Tagihan / Receivables 52,537 46,210 8,345 19,079 3,747

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due - - - - -

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 403 - - - -

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 913 - - 148 27

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables 50

No Kategori Portofolio / Portfolio Category 31 Desember 2013

Wilayah / Area

Kep. Riau Lampung MalukuMaluku Utara

N.A.D.

1 Tagihan / Receivables 15,477 56,370 709 6,595 10,849

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due - - - - -

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due - - - - -

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 43 259 24 18 153

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables

No Kategori Portofolio / Portfolio Category 31 Desember 2013

Wilayah / Area

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Papua RiauSulawesi Barat

1 Tagihan / Receivables 104,861 41,084 42 42,053 14,583

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due 1,575 - - - -

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 4 35 - - -

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 2,033 128 0 79 -

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables 535

Laporan Tahunan Annual Report 2014 139

Page 141: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category 31 Desember 2013

Wilayah / Area

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Sumatera Barat

1 Tagihan / Receivables 163,078 40,960 16,622 5,946 224,293

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due 1,831 643 - - -

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 144 189 63 0 -

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 1,804 959 262 68 -

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables 24

31 Desember 2013

No Kategori Portofolio / Portfolio Category Wilayah / Area

Sumatera Selatan Sumatera Utara Total

1 Tagihan / Receivables 49,685 107,699 2,973,333

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables -

a. Belum Jatuh Tempo /Non Past Due - - 25,073

b. Telah Jatuh Tempo / Past Due 7 - 15,289

3Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual /Allowance for Impairment Losses - Individual

- - 17,076

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif / Allowance for Impairment Losses - Collective 165 407 25,505

5 Tagihan yang dihapus buku /Written-Off Receivables 585 4,141

140 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 142: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Tahunan Annual Report 2014 141

Page 143: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Sektor Ekonomi / Economic Sectors Tagihan /Receivables

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN)-individual /Individual

Allowance for ImpairmentLosses -Individual

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN)-kolektif / Individual

Allowance for Impairment

Losses - Collective

Tagihan yang dihapus buku / Written off

Receivables Belum jatuh tempo / Non Past Due

Telah jatuh tempo / Past Due

31 Desember 2014

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry - - - - - -

2 Perikanan / Fishery - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying 1,424 1,424 - - 855 -

4 Industri Pengolahan / Manufacturing - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading 940 - - - 2 -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hotel and Food & Beverage 286 - - - 4 -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications - - - - - -

10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 2,508,892 157,876 11,665 14,837 70,501 7,380

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Business Services 699 - - - - -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Services 30 30 - - 30 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Human Health and Social Work Activities 24,828 - - - 306 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal 1,727 - 104 - 163 -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Activities of Households as Employers - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - -

19 Bukan lapangan usaha / Non Business Field 22,515 744 2,846 - 3,563 138

20 Lainnya / Others 49,469 - - - - -

Total 2,610,810 160,074 14,615 14,837 75,424 7,518

142 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 144: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Sektor Ekonomi / Economic Sectors Tagihan /Receivables

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN)-individual /Individual

Allowance for ImpairmentLosses -Individual

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN)-kolektif / Individual

Allowance for Impairment

Losses - Collective

Tagihan yang dihapus buku / Written off

Receivables Belum jatuh tempo / Non Past Due

Telah jatuh tempo / Past Due

31 Desember 2014

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry - - - - - -

2 Perikanan / Fishery - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying 1,424 1,424 - - 855 -

4 Industri Pengolahan / Manufacturing - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading 940 - - - 2 -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hotel and Food & Beverage 286 - - - 4 -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications - - - - - -

10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 2,508,892 157,876 11,665 14,837 70,501 7,380

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Business Services 699 - - - - -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Services 30 30 - - 30 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Human Health and Social Work Activities 24,828 - - - 306 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal 1,727 - 104 - 163 -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Activities of Households as Employers - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - -

19 Bukan lapangan usaha / Non Business Field 22,515 744 2,846 - 3,563 138

20 Lainnya / Others 49,469 - - - - -

Total 2,610,810 160,074 14,615 14,837 75,424 7,518

Laporan Tahunan Annual Report 2014 143

Page 145: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Sektor Ekonomi / Economic Sectors Tagihan /Receivables

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN)-individual /Individual

Allowance for ImpairmentLosses -Individual

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN)-kolektif / Individual

Allowance for Impairment

Losses - Collective

Tagihan yang dihapus buku / Written off

Receivables Belum jatuh tempo / Non Past Due

Telah jatuh tempo / Past Due

31 Desember 2013

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry - - - - - -

2 Perikanan / Fishery - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying 3,953 - - - - -

4 Industri Pengolahan / Manufacturing - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - 2,423

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading 1,609 - - - 8 97

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hotel and Food & Beverage 798 - - - 10 -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications - - - - - -

10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 2,872,915 24,362 12,207 17,076 21,563 1,621

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Business Services 817 - - - 3 -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Services 32 32 - - 29 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Human Health and Social Work Activities 27,120 - - - 346 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal 204 - 117 - 113 -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Activities of Households as Employers - - - - 3,435 -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - -

19 Bukan lapangan usaha / Non Business Field 18,174 680 2,964 - - -

20 Lainnya / Others 47,712 - - - - -

Total 2,973,333 25,073 15,289 17,076 25,505 4,141

144 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 146: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Sektor Ekonomi / Economic Sectors Tagihan /Receivables

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Receivables

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN)-individual /Individual

Allowance for ImpairmentLosses -Individual

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN)-kolektif / Individual

Allowance for Impairment

Losses - Collective

Tagihan yang dihapus buku / Written off

Receivables Belum jatuh tempo / Non Past Due

Telah jatuh tempo / Past Due

31 Desember 2013

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting and Forestry - - - - - -

2 Perikanan / Fishery - - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying 3,953 - - - - -

4 Industri Pengolahan / Manufacturing - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas and Water - - - - - -

6 Konstruksi / Construction - - - - - 2,423

7 Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading 1,609 - - - 8 97

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Hotel and Food & Beverage 798 - - - 10 -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transportation, Warehousing and Communications - - - - - -

10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary 2,872,915 24,362 12,207 17,076 21,563 1,621

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Rental and Business Services 817 - - - 3 -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defense and Compulsory Social Security - - - - - -

13 Jasa pendidikan / Education Services 32 32 - - 29 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Human Health and Social Work Activities 27,120 - - - 346 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya / Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal 204 - 117 - 113 -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Activities of Households as Employers - - - - 3,435 -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities - - - - - -

19 Bukan lapangan usaha / Non Business Field 18,174 680 2,964 - - -

20 Lainnya / Others 47,712 - - - - -

Total 2,973,333 25,073 15,289 17,076 25,505 4,141

Laporan Tahunan Annual Report 2014 145

Page 147: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Keterangan / Description

31 Desember 2014 31 Desember 2013

CKPN Individual / Allowance for

Impairment Losses -

Individual

CKPN Kolektif / Individual

Allowance for Impairment

Losses - Collective

CKPN Individual / Allowance for

Impairment Losses -

Individual

CKPN Kolektif / Individual

Allowance for Impairment

Losses - Collective

1 Saldo awal CKPN / Beginning Balance - Allowance for Impairment 17,076 25,460 17,041.00 31,112.00

2Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) / Additional/reversal allowance for impairment losses

3,913 51,416 35.00 (5,652)

2.a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Reversal allowance for impairment losses during the year

3,913 51,148 7,893.00 6,091.00

2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan / - - 7,858.00 7,602.00

3CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan / Allowance for impairment losses used for written off

(6,152) (1,452) - (4,141)

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other additional allowance during the year - - - -

146 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 148: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Kategori Portofolio / Portofolio Category

31 Desember 2014 / 31 December 2014

Tagihan Bersih / Net Receivables

Nilai MRK / MRK value

Tagihan Bersih Setelah MRK / Net Receivables After

MRK

ATMR Setelah MRK / RWA after

MRK

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector - - - -

3.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral

- - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - -

5.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - -

6. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - -

Total - - - -

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Kategori Portofolio / Portofolio Category

31 Desember 2013 / 31 December 2013

Tagihan Bersih / Net Receivables

Nilai MRK / MRK Value

Tagihan Bersih Setelah MRK / Net Receivables After

MRK

ATMR Setelah MRK / RWA after

MRK

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns 92,588 - 92,588 -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector - - - -

3.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral

- - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - -

5.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - -

6. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - -

Total 92,588 - 92,588 -

Laporan Tahunan Annual Report 2014 147

Page 149: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

NoKategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014

Lainya/ Others

ATMR / RWA

Beban Modal / Capital Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%

AEksposur Neraca /Balance Sheet Exposure

1.

Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns

516,026 - - - - - - - - - - -

2.

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - -

4.Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks

- 38,141 - - - - - - - - 7,628 610

5.

Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6.

Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - 809 - 809 65

7.

Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans

- - - - - - - - - - -

8.

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - 203,014 - - 152,261 12,181

9.

Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate

- - - - - - - 1,736,597 - - 1,736,597 138,928

10.Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables

- - - - - - - - 11,618 17,427 1,394

148 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 150: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Tahunan Annual Report 2014 149

Page 151: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014

ATMR / RWA

Beban Modal / Capital

Expenses

31 Desember 2013 Beban Modal / Beban

Modal / Capital

Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation Lainya /

Others

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%Lainya / Others

ATMR / RWA

A Eksposur Neraca /Balance Sheet Exposure

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns 516,026 - - - - - - - - - - - 659,501 - - - - - - - - - - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - 38,141 - - - - - - - - 7,628 610 - 136,838 - - - - - - - - 27,368 2,189

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - 809 - 809 65 - - - - - - - 215 - 215 17

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - 203,014 - - 152,261 12,181 - - - - - - 294,899 - - 221,174 17,694

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - - - - - 1,736,597 - - 1,736,597 138,928 - - - - - - - 1,793,806 - - 1,793,806 143,504

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - 11,618 17,427 1,394 - - - - - - - - 4,503 6,755 540

11. Aset Lainnya / Other Assets 5,140 - - - - - - 44,329 - - 44,329 3,546 5,483 - - - - - - 42,229 - - 42,229 3,378

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure 521,166 38,141 - - - - 203,014 1,781,735 11,618 - 1,959,051 156,724 664,984 136,838 - - - - 294,899 1,836,250 4,503 - 2,091,546 167,324

BEksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif / Commitment/Contingency Liability on Off Balance Account Exposure

- -

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - 239 - - 239 19 - - - - - - - 558 - - 558 45

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)

150 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 152: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014

ATMR / RWA

Beban Modal / Capital

Expenses

31 Desember 2013 Beban Modal / Beban

Modal / Capital

Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation Lainya /

Others

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%Lainya / Others

ATMR / RWA

A Eksposur Neraca /Balance Sheet Exposure

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns 516,026 - - - - - - - - - - - 659,501 - - - - - - - - - - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - 38,141 - - - - - - - - 7,628 610 - 136,838 - - - - - - - - 27,368 2,189

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - 809 - 809 65 - - - - - - - 215 - 215 17

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - 203,014 - - 152,261 12,181 - - - - - - 294,899 - - 221,174 17,694

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - - - - - 1,736,597 - - 1,736,597 138,928 - - - - - - - 1,793,806 - - 1,793,806 143,504

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - 11,618 17,427 1,394 - - - - - - - - 4,503 6,755 540

11. Aset Lainnya / Other Assets 5,140 - - - - - - 44,329 - - 44,329 3,546 5,483 - - - - - - 42,229 - - 42,229 3,378

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure 521,166 38,141 - - - - 203,014 1,781,735 11,618 - 1,959,051 156,724 664,984 136,838 - - - - 294,899 1,836,250 4,503 - 2,091,546 167,324

BEksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif / Commitment/Contingency Liability on Off Balance Account Exposure

- -

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - 239 - - 239 19 - - - - - - - 558 - - 558 45

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)

Laporan Tahunan Annual Report 2014 151

Page 153: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014

ATMR / RWA

Beban Modal / Capital

Expenses

31 Desember 2013 Beban Modal / Beban

Modal / Capital

Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation Lainya /

Others

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%Lainya / Others

ATMR / RWA

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - 992 - - - 744 60 - - - - - - 483 - - - 362 29

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - - - - - 9,585 - - 9,585 767 - - - - - - - 5,539 - - 5,539 443

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11. Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRA / Total Off Balance Transaction - - - - - - 992 9,824 - - 10,568 845 - - - - - - 483 6,097 - - 6,459 517

CEksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Counterparty Risk Exposure

- - - - - - - - - - -

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - - - - - - - - 92,588 - - - - - - - - - - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11. Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counter Party Credit Risk/Total Counterparty Credit Risk Exposure - - - - - - - - - - - - 92,588 - - - - - - - - - - -

Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)

152 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 154: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014

ATMR / RWA

Beban Modal / Capital

Expenses

31 Desember 2013 Beban Modal / Beban

Modal / Capital

Expenses

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation Lainya /

Others

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%Lainya / Others

ATMR / RWA

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - 992 - - - 744 60 - - - - - - 483 - - - 362 29

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - - - - - 9,585 - - 9,585 767 - - - - - - - 5,539 - - 5,539 443

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11. Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRA / Total Off Balance Transaction - - - - - - 992 9,824 - - 10,568 845 - - - - - - 483 6,097 - - 6,459 517

CEksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Counterparty Risk Exposure

- - - - - - - - - - -

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - - - - - - - - 92,588 - - - - - - - - - - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11. Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counter Party Credit Risk/Total Counterparty Credit Risk Exposure - - - - - - - - - - - - 92,588 - - - - - - - - - - -

(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)

Laporan Tahunan Annual Report 2014 153

Page 155: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Kategori Portofolio

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian yang Dijamin Dengan / Part Secured By

Bagian yang Tidak

Dijamin / Non-

secured Part

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian yang Dijamin Dengan / Part Secured ByBagian yang Tidak

Dijamin / Non-secured Part

Agunan / Collateral

Garansi / Guarantee

Asuransi kredit /

Loan Insurance

lainya / Others

Agunan / Collateral Garansi / GuaranteeAsuransi kredit / Loan Insurance

lainya / Others

A Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns 516,026 - - - - 516,026 659,501 - - - - 659,501

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - -

3.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks 38,141 - - - - 38,141 136,838 - - - - 136,838

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate 809 - - - - 809 215 - - - - 215

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - -

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

203,014 - - - - 203,014 294,899 - - - - 294,899

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate 1,736,597 - - - - 1,736,597 1,793,806 - - - - 1,793,806

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 11,618 - - - - 11,618 4,503 - - - - 4,503

11. Aset Lainnya / Other Assets 49,469 - - - - 49,469 42,229 - - - - 42,229

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure 2,555,674 - - - - 2,555,674 2,931,991 - - - - 2,931,991

BEksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif / Commitment/Contingency Liability on Off Balance Account Exposure

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - - - - - - - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - -

3.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - - - - - - - -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate 239 - - - - 239 558 - - - - 558

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - -

154 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 156: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Kategori Portofolio

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian yang Dijamin Dengan / Part Secured By

Bagian yang Tidak

Dijamin / Non-

secured Part

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian yang Dijamin Dengan / Part Secured ByBagian yang Tidak

Dijamin / Non-secured Part

Agunan / Collateral

Garansi / Guarantee

Asuransi kredit /

Loan Insurance

lainya / Others

Agunan / Collateral Garansi / GuaranteeAsuransi kredit / Loan Insurance

lainya / Others

A Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns 516,026 - - - - 516,026 659,501 - - - - 659,501

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - -

3.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks 38,141 - - - - 38,141 136,838 - - - - 136,838

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate 809 - - - - 809 215 - - - - 215

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - -

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

203,014 - - - - 203,014 294,899 - - - - 294,899

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate 1,736,597 - - - - 1,736,597 1,793,806 - - - - 1,793,806

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 11,618 - - - - 11,618 4,503 - - - - 4,503

11. Aset Lainnya / Other Assets 49,469 - - - - 49,469 42,229 - - - - 42,229

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - -

Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure 2,555,674 - - - - 2,555,674 2,931,991 - - - - 2,931,991

BEksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif / Commitment/Contingency Liability on Off Balance Account Exposure

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - - - - - - - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - - -

3.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - - - - - - - -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate 239 - - - - 239 558 - - - - 558

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - - -

Laporan Tahunan Annual Report 2014 155

Page 157: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Kategori Portofolio

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian yang Dijamin Dengan / Part Secured By

Bagian yang Tidak

Dijamin / Non-

secured Part

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian yang Dijamin Dengan / Part Secured ByBagian yang Tidak

Dijamin / Non-secured Part

Agunan / Collateral

Garansi / Guarantee

Asuransi kredit /

Loan Insurance

lainya / Others

Agunan / Collateral Garansi / GuaranteeAsuransi kredit / Loan Insurance

lainya / Others

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

992 - - - - 992 483 - - - - 483

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate 9,585 - - - - 9,585 5,539 - - - - 5,539

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - - - - -

11. Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRA / Total Off Balance Transaction 10,816 - - - - 10,816 6,580 - - - - 6,580

CEksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Counterparty Risk Exposure

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - - 92,588 - - - - 92,588

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - -

3.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - - - - - - -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - - - - -

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - -

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - -

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - - - - - - - - -

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - - - -

11. Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counter Party Credit Risk - - - - - - 92,588 - - - - 92,588

156 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 158: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

No Kategori Portofolio

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian yang Dijamin Dengan / Part Secured By

Bagian yang Tidak

Dijamin / Non-

secured Part

Tagihan Bersih / Net Receivables

Bagian yang Dijamin Dengan / Part Secured ByBagian yang Tidak

Dijamin / Non-secured Part

Agunan / Collateral

Garansi / Guarantee

Asuransi kredit /

Loan Insurance

lainya / Others

Agunan / Collateral Garansi / GuaranteeAsuransi kredit / Loan Insurance

lainya / Others

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

992 - - - - 992 483 - - - - 483

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate 9,585 - - - - 9,585 5,539 - - - - 5,539

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - - - - -

11. Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRA / Total Off Balance Transaction 10,816 - - - - 10,816 6,580 - - - - 6,580

CEksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Counterparty Risk Exposure

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - - 92,588 - - - - 92,588

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities - - - - - - - - - - -

3.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - - - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - - - - - - -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property - - - - - - - - - - -

6. Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - - - - -

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - - - - - - -

8.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - -

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate - - - - - - - - - - -

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - - - - - - -

11. Aset Lainnya / Other Assets - - - - - - - - - - -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Counter Party Credit Risk - - - - - - 92,588 - - - - 92,588

Laporan Tahunan Annual Report 2014 157

Page 159: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca / Disclosure of On Balance Sheet Assets Exposures(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

NoKategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Tagihan Bersih / Net Receivables

ATMR Sebelum MRK / RWA Before

MRK

ATMR Setelah MRK / RWA After MRK

Tagihan Bersih / Net Receivables

ATMR Sebelum MRK / RWA Before

MRK

ATMR Setelah MRK / RWA After MRK

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns 516,026 - - 659,501 - -

2.Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities

- - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks 38,141 7,628.00 7,628.00 136,838 27,368 27,368

5.Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property

- - - - - -

6.Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate

809 809.00 809.00 215 215 215

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -

8.

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

203,014 152,261.00 152,261.00 294,899 221,174 221,174

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate 1,736,597 1,736,597.00 1,736,597.00 1,793,806 1,793,806 1,793,806

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables 11,618 17,427 17,427.00 4,503 6,755 6,755

11. Aset Lainnya / Other Assets 49,469 44,329.00 47,712 42,229

Total 2,555,674 1,914,722 1,959,051 2,937,474 2,049,318 2,091,547

158 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 160: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif / Disclosure of Exposure on Off Balance Sheet Commitment/Contingency

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

NoKategori Portofolio / Portfolio Category

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Tagihan Bersih / Net Receivables

ATMR Sebelum

MRK / RWA Before MRK

ATMR Setelah MRK / RWA After

MRK

Tagihan Bersih / Net Receivables

ATMR Sebelum

MRK / RWA Before MRK

ATMR Setelah MRK / RWA After

MRK

1. Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns - - - - - -

2.Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities

- - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - -

5.Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property

- - - - - -

6.Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate

239.00 239.00 239.00 558 558 558

7. Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans - - - - - -

8.

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

992.00 744.00 744.00 483 362 362

9. Tagihan Kepada Korporasi / Receivables on Corporate 9,585.00 9,585.00 9,585.00 5,539 5,539 5,539

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables - - - - - -

11. Aset Lainnya / Other Assets - - - - - -

Total 10,816 10,568 10,568 6,580 6,459 6,459

Laporan Tahunan Annual Report 2014 159

Page 161: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

3. Pengungkapan Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Disclosure of Exposure of Settlement Risk

NoKategori Portofolio / Portfolio

Category

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Tagihan Bersih / Net Receivables

ATMR Sebelum MRK / RWA Before

MRK

ATMR Setelah MRK / RWA After MRK

Tagihan Bersih / Net Receivables

ATMR Sebelum MRK / RWA Before

MRK

ATMR Setelah MRK / RWA After MRK

1. Tagihan Kepada Pemerintah /Receivables on Sovereigns 0 - - 92,588 - -

2.Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities

- - - - - -

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution

- - - - - -

4. Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks - - - - - -

5.Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property

- - - - - -

6.Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - -

Total - - - 92,588 - -

160 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 162: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) / Disclosure of Exposure of Settlement Risk

No Jenis Transaksi / Type of Transaction

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Nilai Eksposur / Exposure

Value

Faktor Pengurang

Modal / Capital

Deduction Factor

ATMR / RWA

Nilai Eksposur / Exposure

Value

Faktor Pengurang

Modal / Capital

Deduction Factor

ATMR / RWA

1. Delivery versus payment 0 0 0 0

a. Beban Modal 8% (5-15 hari) / Capital Expense 8% (5-15 days) 0 0 0 0

b. Beban Modal 50% (16-30 hari) / Capital Expensel 50% (16-30 days) 0 0 0 0

c. Beban Modal 75% (31-45 hari) / Capital Expense 75% (31-45 days) 0 0 0 0

d.Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) / Capital Expensel 100% (more than 45 days)

0 0 0 0

2. Non-delivery versus payment 0 0 0 0

TOTAL 0 0 0 0 0 0

5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi / Disclosure of Securitization Exposure

No Jenis Transaksi / Type of Transaction

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Faktor Pengurang

Modal / Exposure

Value

ATMR / RWA

Faktor Pengurang

Modal / Exposure

Value

ATMR / RWA

1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan / Eligible Loan facilities 0 0 0 0

2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan / Illegible Loan facilities 0 0 0 0

3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan / Eligible liqudity facilities 0 0

4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan / illegibible liquidity facilities 0 0 0 0

5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan / Eligible securities backed assets purchase 0 0 0 0

6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan / Illegilbe securities backed assets purchase 0 0 0 0

7.

Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum. / Expsoure of Securitization excluded on regulation of Bank Indonesia regarding prudent principle in assets securitization activity for commercial banks

0 0

TOTAL 0 0 0 0

Laporan Tahunan Annual Report 2014 161

Page 163: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) /

No Jenis Transaksi / Type of Transaction

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Faktor Pengurang Modal / Exposure

ValueATMR / RWA

Faktor Pengurang Modal / Exposure

ValueATMR / RWA

1. Total Eksposur / Total Expsoure 0 0 0 0

7. Total Pengukuran Risiko Kredit / Disclosure of Total Credit Risk Management

Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Position

Posisi Tangal laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Position

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT / TOTAL RWA CREDIT RISK 1,969,619 2,098,006

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL / TOTAL DEDUCTING FACTOR OF TIER 0 0

162 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 164: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah / in million rupiah)

NoPendekatan

yang Digunakan / Approach

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir) / Gross Profit (Average 3 last

years)

Beban Modal / Capital Expense

ATMR / RWA

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir) / Gross Profit (Average 3

last years)

Beban Modal / Capital Expense

ATMR / RWA

1.

Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicators Approach

168,658 25,299 316,234 150,278 22,542 281,772

TOTAL 168,658 25,299 316,234 150,278 22,542 281,772

Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara IndividualQuantitative Disclosure on Operational Risk - Bank Only

Laporan Tahunan Annual Report 2014 163

Page 165: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah)

No Pos - Pos / Accounts

31 Desember 2014

Saldo / Outstanding

JATUH TEMPO

≤ 1 Bulan / < 1 month

>1 bulan s/d 3 bulan / > 1 month

to 3 months

>3 bulan s/d 6 bulan / > 3 bln s.d.

6 bln

>6 bulan s/d 12 bulan / > 6 months to

12 months

> 12 bulan / > 12 months

I NERACA / Balance Sheet

A. ASET / Assets

1. Kas / Cash 5,140 5,140 - - - -

2. Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with Bank Indonesia 516,026 343,996 8,633 96,494 66,903 -

3. Penempatan pada Bank lain / Placements with other banks 38,037 38,037 - - - -

4. Surat Berharga / Securities** - - - - - -

5. Kredit yang Diberikan / Loan 1,992,733 15,952 13,694 65,417 110,797 1,786,873

6. Tagihan lainya /Other Receivables 13,601 12,905 696 - - -

7. Lain-lain / Others - - - - - -

Total Aset / Total Assets 2,565,537 416,030 23,023 161,911 177,700 1,786,873

B. KEWAJIBAN / Liabilities

1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund 2,170,029 914,645 606,956 447,421 102,243 98,764

2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities with Bank Indonesia - - - - - -

3. Kewajiban kepada bank lain / Liabilities with Other Banks 228,000 228,000 - - - -

4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - -

5. Pinjaman yang Diterima / Borrowings 14,000 - - - - 14,000

6. Kewajiban Lainya / Other Liabilities - - - - - -

7. Lain-lain / Others - - - - - -

Total Kewajiban / Total Liabilities 2,412,029 1,142,645 606,956 447,421 102,243 112,764

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Net assets (liabilities) 153,508 -726,615 -583,933 -285,510 75,457 1,674,109

II REKENING ADMINISTRATIF / Off-Balance Sheet

A. Tagihan Rekening Administratif / Off-Balance Sheet Receivables

1. Komitmen / Commitment - - - - - -

2. Kontinjensi / Contingency 13,107 - - 679 819 11,609

Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off-Balance Sheet Liabilities 13,107 - - 679 819 11,609

B. Kewajiban Rekening Administratif / Off-Balance Sheet Liabilities

1. Komitmen / Commitment 46,332 1,605 7,758 12,418 24,551 -

2. Kontinjensi / Contingency 1,598 550 - - 1,000 48

Total Kewajiban Rek Administratif / Total Off-Balance Sheet Liabilities 47,930 2,155 7,758 12,418 25,551 48

C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif -34,823 -2,155 -7,758 -11,739 -24,732 11,561

Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] / Net [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 118,685 -728,770 -591,691 -297,249 50,725 1,685,670

Selisih Kumulatif / Cumulative Differences -728,770 -1,320,461 -1,617,710 -1,566,985 118,685

Disclosure of Rupiah Maturity Profile – Bank Only

164 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 166: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah)

No Pos - Pos / Accounts

31 Desember 2014

Saldo / Outstanding

JATUH TEMPO

≤ 1 Bulan / < 1 month

>1 bulan s/d 3 bulan / > 1 month

to 3 months

>3 bulan s/d 6 bulan / > 3 bln s.d.

6 bln

>6 bulan s/d 12 bulan / > 6 months to

12 months

> 12 bulan / > 12 months

I NERACA / Balance Sheet

A. ASET / Assets

1. Kas / Cash 5,140 5,140 - - - -

2. Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with Bank Indonesia 516,026 343,996 8,633 96,494 66,903 -

3. Penempatan pada Bank lain / Placements with other banks 38,037 38,037 - - - -

4. Surat Berharga / Securities** - - - - - -

5. Kredit yang Diberikan / Loan 1,992,733 15,952 13,694 65,417 110,797 1,786,873

6. Tagihan lainya /Other Receivables 13,601 12,905 696 - - -

7. Lain-lain / Others - - - - - -

Total Aset / Total Assets 2,565,537 416,030 23,023 161,911 177,700 1,786,873

B. KEWAJIBAN / Liabilities

1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund 2,170,029 914,645 606,956 447,421 102,243 98,764

2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities with Bank Indonesia - - - - - -

3. Kewajiban kepada bank lain / Liabilities with Other Banks 228,000 228,000 - - - -

4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - -

5. Pinjaman yang Diterima / Borrowings 14,000 - - - - 14,000

6. Kewajiban Lainya / Other Liabilities - - - - - -

7. Lain-lain / Others - - - - - -

Total Kewajiban / Total Liabilities 2,412,029 1,142,645 606,956 447,421 102,243 112,764

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Net assets (liabilities) 153,508 -726,615 -583,933 -285,510 75,457 1,674,109

II REKENING ADMINISTRATIF / Off-Balance Sheet

A. Tagihan Rekening Administratif / Off-Balance Sheet Receivables

1. Komitmen / Commitment - - - - - -

2. Kontinjensi / Contingency 13,107 - - 679 819 11,609

Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off-Balance Sheet Liabilities 13,107 - - 679 819 11,609

B. Kewajiban Rekening Administratif / Off-Balance Sheet Liabilities

1. Komitmen / Commitment 46,332 1,605 7,758 12,418 24,551 -

2. Kontinjensi / Contingency 1,598 550 - - 1,000 48

Total Kewajiban Rek Administratif / Total Off-Balance Sheet Liabilities 47,930 2,155 7,758 12,418 25,551 48

C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif -34,823 -2,155 -7,758 -11,739 -24,732 11,561

Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] / Net [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 118,685 -728,770 -591,691 -297,249 50,725 1,685,670

Selisih Kumulatif / Cumulative Differences -728,770 -1,320,461 -1,617,710 -1,566,985 118,685

Laporan Tahunan Annual Report 2014 165

Page 167: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah)

No Pos - Pos / Accounts

31 Desember 2013

Saldo / Outstanding

JATUH TEMPO

≤ 1 Bulan / < 1 month

>1 bulan s/d 3 bulan / > 1 month

to 3 months

>3 bulan s/d 6 bulan / > 3 bln s.d.

6 bln

>6 bulan s/d 12 bulan / > 6 months to 12

months

> 12 bulan / > 12 months

I NERACA / Balance Sheet

A. ASET / Assets

1. Kas / Cash 5,483 5,483 - - - -

2. Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with Bank Indonesia 426,999 426,999 - - - -

3. Penempatan pada Bank lain / Placements with other banks 136,597 136,597 - - - -

4. Surat Berharga / Securities** 232,501 79,902 19,878 - 132,721 -

5. Kredit yang Diberikan / Loan 2,112,512 2,760 21,023 66,384 103,794 1,918,551

6. Tagihan lainya /Other Receivables 92,588 92,588 - - - -

7. Lain-lain / Others 17,017 17,017 - - - -

Total Aset / Total Assets 3,023,697 761,346 40,901 66,384 236,515 1,918,551

B. KEWAJIBAN / Liabilities

1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund 2,447,828 1,089,760 757,777 298,692 208,441 93,158

2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities with Bank Indonesia - - - - - -

3. Kewajiban kepada bank lain / Liabilities with Other Banks 228,000 228,000 - - - -

4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - -

5. Pinjaman yang Diterima / Borrowings 15 - - - 15

6. Kewajiban Lainya / Other Liabilities 23,199 12,860 10,339 - - -

7. Lain-lain / Others 14,000 - - - - 14,000

Total Kewajiban / Total Liabilities 2,713,042 1,330,620 768,116 298,692 208,456 107,158

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Net assets (liabilities) 310,655 -569,274 -727,215 -232,308 28,059 1,811,393

II REKENING ADMINISTRATIF / Off-Balance Sheet

A. Tagihan Rekening Administratif / Off-Balance Sheet Receivables

1. Komitmen / Commitment - - - - - -

2. Kontinjensi / Contingency 11,277 - - 10 162 11,105

Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off-Balance Sheet Liabilities 11,277 - - 10 162 11,105

B. Kewajiban Rekening Administratif / Off-Balance Sheet Liabilities

1. Komitmen / Commitment 32,750 6,242 3,772 14,906 7,830 -

2. Kontinjensi / Contingency 2,450 - - 2,450 - -

Total Kewajiban Rek Administratif / Total Off-Balance Sheet Liabilities 35,200 6,242 3,772 17,356 7,830 -

C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif -23,923 -6,242 -3,772 -17,346 -7,668 11,105

Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] / Net [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 286,732 -575,516 -730,987 -249,654 20,391 1,822,498

Selisih Kumulatif / Cumulative Differences -575,516 -1,306,503 -1,556,157 -1,535,766 286,732

Disclosure of Rupiah Maturity Profile – Bank Only

166 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 168: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(dalam jutaan rupiah)

No Pos - Pos / Accounts

31 Desember 2013

Saldo / Outstanding

JATUH TEMPO

≤ 1 Bulan / < 1 month

>1 bulan s/d 3 bulan / > 1 month

to 3 months

>3 bulan s/d 6 bulan / > 3 bln s.d.

6 bln

>6 bulan s/d 12 bulan / > 6 months to 12

months

> 12 bulan / > 12 months

I NERACA / Balance Sheet

A. ASET / Assets

1. Kas / Cash 5,483 5,483 - - - -

2. Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with Bank Indonesia 426,999 426,999 - - - -

3. Penempatan pada Bank lain / Placements with other banks 136,597 136,597 - - - -

4. Surat Berharga / Securities** 232,501 79,902 19,878 - 132,721 -

5. Kredit yang Diberikan / Loan 2,112,512 2,760 21,023 66,384 103,794 1,918,551

6. Tagihan lainya /Other Receivables 92,588 92,588 - - - -

7. Lain-lain / Others 17,017 17,017 - - - -

Total Aset / Total Assets 3,023,697 761,346 40,901 66,384 236,515 1,918,551

B. KEWAJIBAN / Liabilities

1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund 2,447,828 1,089,760 757,777 298,692 208,441 93,158

2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities with Bank Indonesia - - - - - -

3. Kewajiban kepada bank lain / Liabilities with Other Banks 228,000 228,000 - - - -

4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities Issued - - - - - -

5. Pinjaman yang Diterima / Borrowings 15 - - - 15

6. Kewajiban Lainya / Other Liabilities 23,199 12,860 10,339 - - -

7. Lain-lain / Others 14,000 - - - - 14,000

Total Kewajiban / Total Liabilities 2,713,042 1,330,620 768,116 298,692 208,456 107,158

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Net assets (liabilities) 310,655 -569,274 -727,215 -232,308 28,059 1,811,393

II REKENING ADMINISTRATIF / Off-Balance Sheet

A. Tagihan Rekening Administratif / Off-Balance Sheet Receivables

1. Komitmen / Commitment - - - - - -

2. Kontinjensi / Contingency 11,277 - - 10 162 11,105

Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off-Balance Sheet Liabilities 11,277 - - 10 162 11,105

B. Kewajiban Rekening Administratif / Off-Balance Sheet Liabilities

1. Komitmen / Commitment 32,750 6,242 3,772 14,906 7,830 -

2. Kontinjensi / Contingency 2,450 - - 2,450 - -

Total Kewajiban Rek Administratif / Total Off-Balance Sheet Liabilities 35,200 6,242 3,772 17,356 7,830 -

C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif -23,923 -6,242 -3,772 -17,346 -7,668 11,105

Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] / Net [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 286,732 -575,516 -730,987 -249,654 20,391 1,822,498

Selisih Kumulatif / Cumulative Differences -575,516 -1,306,503 -1,556,157 -1,535,766 286,732

Laporan Tahunan Annual Report 2014 167

Page 169: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 170: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE

Page 171: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Pembahasan dan analisa terhadap kinerja Bank Kesejahteraan berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 yang termasuk dalam Laporan Tahunan ini. Laporan keuangan yang berada di dalam Laporan Tahunan ini disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia dan Pedoman Akuntansi dan Pelaporan untuk Industri Perbankan Indonesia serta telah dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & Siddharta selaku auditor independen.

TINJAUAN KINERJA KEUANGANSecara umum, kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2014 masih menghadapi tantangan baik global maupun domestik yang tidak mudah. Dari sisi global, membaiknya perekonomian Amerika Serikat belum diikuti dengan perbaikan yang seimbang dari negara di kawasan Eropa. Dinamika perekonomian global juga diwarnai dengan sentimen kebijakan normalisasi the Fed serta terus menurunnya harga komoditas utama dunia.

Sedangkan dari sisi domestik, kondisi perekonomian global tersebut memberi pengaruh pada perekonomian domestik yang masih terus mengalami perlambatan dengan pertumbuhan perekonomian nasional yang mencapai 5,01% (yoy). Meskipun demikian, patut disyukuri bahwa koordinasi dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah telah dapat menjaga pergerakan perekonomian Indonesia dengan laju inflasi yang relatif rendah sebesar 4,53% (yoy).

Following discussion and analysis on Bank Kesejahteraan’s perforamnce shall be read altogether with financial statements for years ended on december 31 December 2014 and 2013 attached in this Annual Reprot. The Financial Statements presented in the Annual Report has been prepared and presented based on Indonesian PSAK and Accounting and Reporting Guideline for Indonesian Banking Industry and audited by Hendrawinata Eddy & Siddharta Public Accountant Office as independent auditor.

FINANCIAL PERFORMANCE REVIEWIn 2014, Indonesian economics landscape was generally hampered by significant challenges both in global and domestic levels. On global side, United States economic recovery not yet followed by balance recovery from European countries. Global economic turbulence was also represented by certain pulse on the Fed’s normalization policy and declining world’s main commodity price.

On domestic side, the global economic condition provided an impact to domestic economy with moderation trend that only achieved 5.01% (yoy) national economic growth. However, positive coordination and cooperation between Central and Regional Governments shall be appreciated that was proven succeed in maintaining Indonesian economic movement with lower inflation rate at 4.53% (yoy).

“Pada tahun 2014 PT Bank Kesejahteraan Ekonomi mengalami kerugian sebesar (Rp 15.091) juta, turun sebesar -30,87 persen dari tahun

sebelumnya sebesar Rp 48.878 juta. Meningkatnya Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi salah satu penyebabnya”.

” in 2014, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi experienced (Rp15.091) million loss, recorded -30.87% performance correction from RP48.878 million booked in preceding year. Decrease was mainly driven by Increase in

allowance for impairment losses.”

170 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 172: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Meskipun secara umum perekonomian Indonesia masih mengalami perlambatan, stabilitas perekonomian Indonesia masih dapat terkendali. Hal ini ditopang oleh ketahanan perbankan yang tetap terjaga sampai dengan akhir 2014. Secara industri, rasio permodalan perbankan masih cukup kuat yang tercatat jauh di atas ambang batas 8%, yakni sebesar 19,44% yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan modal dan memberikan ruang bagi perbankan untuk menyerap risiko di tengah melambatnya perekonomian Indonesia.

Pada tahun 2014, Bank Kesejahteraan memiliki 98% dari portofolio kredit yang disalurkan kepada gerakan koperasi, khususnya koperasi pegawai negeri sipil sebagai bagian dari aktiva produktif. Sebagai hasil dari strategi Bank Kesejahteraan, selama tahun 2014, Bank Kesejahteraan berhasil mencapai margin bunga bersih sebesar Rp 129.868 juta dan pertumbuhan ekuitas sebesar 4,97%.

Ringkasan Perkembangan Aset Periode 2010-2014/ Summary of Assets Growth for 2010 – 2015 period

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2014 2013

PERUBAHAN/ Growth

2014: 2013(%)

2012 2011 2010Description (in Rp million)

1. Kas 5.140 5.483 (6,26) 5.041 4.969 4.198 Cash

2. Giro pada Bank Indonesia 188.976 208.134 (9,20) 197.865 171.535 136.323

Current Accounts with Bank Indonesia (BI)

3. Giro pada Bank Lain 13.037 6.597 97,62 13.808 2.876 3.392 Current Accounts with Other Banks

4. Penempatan pada BI dan BankLain 150.180 348.865 (56,95) 257.930 108.990 279.568 Placement with BI

and Other Banks

5. Efek-Efek 201.870 325.089 (37,90) 520.505 330.687 43.877 Marketable Securities

6. Kredit yang Diberikan 1.992.732 2.112.510 (5,67) 2.079.135 1.919.452 1.610.683 Loans

7. Pendapatan yang Masih Akan Diterima 13.601 17.016 (20,07) 18.281 17.731 12.761 Accrued Income

8. Aset Tetap 29.807 28.540 4,44 26.253 24.057 18.138 Fixed Asset

9. Aset Pajak Tangguhan – bersih 5.897 1.576 274,18 1.566 1.452 2.252 Deffered Tax Assets

– Net

10. Aset Lain-Lain 33.078 29.619 11,68 26.486 21.552 21.093 Other Assets

11. Aset Produktif 2.546.795 2.793.061 (8,82) 2.871.378 2.362.004 1.937.520 Earning Asset

12. Aset Non Produktif 258.886 274.442 (5,67) 261.248 227.512 182.758 Non Earning Aset

Jumlah Aset 2.526.445 3.024.921 (16,48) 3.084.472 2.546.226 2.077.274 Total Aset

Despite generally experienced a moderation, Indonesian economic stability was under control. This was underpinned by banking resilience that was well-controlled until the end of 2014. From industry perspective, banking capital ratio remained strong achieved at 19.44%, well-beyond the 8% limit, driven by gowth in equity and providing greater space for banking to absorp risk amid Indonesian economic deceleration.

In 2014, Bank Kesejahteraan owned 98% of loan portfolio disbured for Koperasi movement, mainly Civil Servant Koperasi as part of Earning assets. As the outcome of Bank Kesejahteraan’s strategy, throughout 2014, Bank Kesejahteraan has managed to earn net interest margin to Rp129.868 million with 4.97% equity growth.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 171

Page 173: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

ASETAset Bank Kesejahteraan terdiri dari Aset Produktif dan Aset Non Produktif. Aset Produktif Bank Kesejahteraan meliputi Kredit, Serifikat Bank Indonesia, Penempatan pada Bank Indonesia, Penempatan pada Bank Lain, dan Giro pada Bank Lain. Sedangkan Aktiva Non Produktif meliputi Kas, Giro pada Bank Indonesia, Aktiva Tetap, dan Aktiva Lain-Lain.

Selama tahun 2014, total aset Bank Kesejahteraan mengalami penurunan sebesar 16,48% yaitu dari Rp 3.024.921 juta di akhir tahun 2013 menjadi Rp 2.526.445 juta di akhir tahun 2014. Penurunan jumlah aktiva tersebut terutama didorong oleh penurunan Kredit dan Surat Berharga masing-masing turun sebesar 5,67% dan 13,17%.

ASET PRODUKTIFAset produktif Bank sampai dengan akhir tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 8,82% yaitu dari Rp 2.793.061 juta diakhir tahun 2013 menjadi Rp 2.546.795 juta di akhir tahun 2013. Penurunan tersebut seiring dengan penurunan kredit dan surat berharga (efek-efek).

KREDITSampai dengan akhir tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1.992.732 juta, turun sebesar 5,67% dibandingkan dengan penyaluran kredit di akhir tahun 2013. Turunnya penyaluran kredit tersebut dikarenakan dihentikannya penyaluran kredit ke KPRI sesuai hasil pemeriksaan OJK.

Jumlah dropping kredit selama periode 2014 adalah sebesar Rp 813.798 juta dengan jumlah angsuran selama periode 2014 sebesar Rp 915.314 juta. Dengan demikian, pertumbuhan kredit (netto) sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebesar (Rp 101.516) juta.

ASSETSBank Kesejahteraan’s assets comprised of Earning assets and Non-earning assets. Earning assets of the Bank includes Loans, Bank Indonesia Certificate, Placement with Bank Indonesia and Current Accounts with Bank Indonesia, Fixed Asets and Other Assets.

In 2014, Bank Kesejahteraan’s total assets decreased by 16.48% from Rp3,024.921 million at the end of 2013 to Rp2,526,445 million at the end of 2014. Decrease in total assets was mainly driven by decrease in Loans and Marketable securities with 5.67% and 13.17% decrease, respectively.

EARNING ASSETSAs end of 2014, Bank’s Earning assets experienced 8.82% decrease from Rp2,793,061 million at the end of 2013 to Rp2,546,795 million at the end of 2014. Decrease was in line with decrease in Loans and marketable securities.

LOANSAs end of 2014, Bank Kesejahteraan has disbursed Loans amounted to Rp1,992,732 million, decreased by 5.67% from loan disbursement at the end of 2013. Decrease in loan disbursement was due the suspension of loan disbursement for KPRI according to result of OJK audit.

In 2014 period, total loan dropping amounted to Rp813,798 million with total installment for 2014 period reached to Rp915,314 million. Therefore, loans growth (net) as end of 2014 amounted to (Rp101,516) million.

172 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 174: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Perkembangan jumlah kredit yang disalurkan dengan memperhatikan golongan debiturnya sampai dengan akhir tahun 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Perkembangan Portofolio Kredit Tahun 2014/ Loan Portfolio Growth 2014

KETERANGAN/ Description

2014 2013

DebRp

(dalam jutaan/ in million)

DebRp

(dalam jutaan/ in million)

1. KPRI/PKPRI/GKPRI 2.081 1.922.881 2.192 2.059.317

2. KPR/ Mortgage 39 311 125 544

3. Umum/ General 559 69.541 528 52.649

Jumlah/ Total 2.679 1.992.732 2.845 2.112.510

Berikut adalah jenis produk pinjaman yang ditawarkan oleh Bank dalam aktivitas bisnisnya:

KREDIT KOPERASIMerupakan paket pembiayaan yang disediakan oleh Bank bagi koperasi yang beranggotakan Pegawai Republik Indonesia untuk membantu modal kerja koperasi dalam menjalankan usahanya guna memenuhi kebutuhan anggotanya melalui usaha simpan pinjam.

Sampai dengan akhir tahun 2014, komposisi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri melalui KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) selama tahun 2014 adalah sebesar Rp 1.922.881 juta, turun sebesar 5,67% dibandingkan dengan porsi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri di tahun 2013 sebesar Rp 2.059.317 juta.

KREDIT KPRMerupakan paket pembiayaan KPR yang disediakan oleh Bank bagi masyarakat menengah ke bawah yang didanai dari fasilitas Kredit Likuiditas Bank Indonesia maupun Pemerintah.

Sampai dengan akhir tahun 2014, porsi penyaluran kredit yang diberikan untuk KPR adalah sebesar Rp 311 juta yang menurun sebesar 42,83% dibandingkan penyaluran kredit untuk KPR di tahun 2013 sebesar Rp 544 juta. Kondisi tersebut seiring dengan kondisi Bank Kesejahteraan yang tidak lagi memberikan KPR baru dengan pertimbangan terbatasnya perolehan dana jangka panjang untuk pembiayaan KPR.

Growth of total loans disbursed by debtors group as end of 2014 is explained in below table:

Below explained typo of loans offered by the Bank in its business activitiy:

KOPERASI LOANA financing package offered by the Bank for Koperasi with Republic of Indonesia Civil Servant as members, aiming to assist working capital for Koperasi in running business to fulfill the member’s needs through saving and loan business.

As end of 2014, composition of loans disbursed for civil servant Koperasi through KPRI (Koperasi Pegawai Republic Indonesia) throughout 2014 amounted to Rp1,922,881 million, decreased by 5.67% from Rp2,059,317 million loan disbursement realization provided for civil servant Koeprasi in 2013.

MORTGAGEMortgage financing package offered by the Bank for middle-low society to be supported by Liquidity Loan facility both from Bank Indonesia and the Government.

As end of 2014, realization of loan disbursement for Mortgage segment amounted to Rp311 million, decreased by 42.83% from Rp544 million loan disbursement for Mortgage segement. This condition was in line with the fact that Bank Kesejahteraan is no longer providing new Mortgage concerning long-term fun acquisition constraint to finance Mortgage financing.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 173

Page 175: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

KREDIT UMUMMerupakan paket pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank bagi debitur, antara lain kredit modal kerja, kredit investasi, kredit kendaraan bermotor, kredit multiguna, maupun kredit karyawan.

Kredit Umum memberikan kontribusi sebesar 3,49% dari portofolio kredit pada tahun 2013. Saldo portofolio kredit umum sebesar Rp 69.541 juta mengalami peningkatan sebesar 32,08% dari porsi penyaluran kredit Umum di akhir tahun 2013 sebesar Rp 52.649 juta.

Portofolio perkreditan Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2014 masih didominasi oleh penyaluran kredit kepada koperasi pegawai negeri. Hal tersebut menunjukkan kokohnya komitmen dan konsistensi bank dalam menjaga keutuhan visi dan misi untuk menjadi bank kebanggaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemitraan usaha dengan koperasi.

Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan pemberian kredit kepada sektor riil, Bank Kesejahteraan memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Pentingnya upaya dalam memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah tersebut guna membantu kelangsungan usahanya dengan pertumbuhan positif dan menarik sesuai risiko yang diterima.

Pemberdayaan terhadap pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dinilai sangat penting guna memperkuat struktur perekonomian, mengingat sektor UMKM terbukti telah mampu menunjukan peran dan kontribusinya dalam pemulihan ekonomi masyarakat dan ketahanan ekonomi nasional.

GENERAL LOANFinancing package offered by the Bank to debtros incuding working capital loan, investment loan, vehicle loan, multiguna loan and employee loan.

General loan contributed 3.49% from loans portfolio booked in 2013. Balance of general loan amounted to Rp69,541 million, increased by 32.08% from Rp52,649 million General loan disbursement realization as end of 2013.

As end of 2014, Bank Kesejahteraan’s loan portfolio was still dominated by loan disbursement for civil servant Koperasi. This reflected Bank’s firm commitment and consistency to sustain integrity of Bank’s vision and mission to be a proud bank in improving public welfare through business partnership with Koperasi.

In supporting growth acceleration for loan disbursement for real sector, Bank Kesejahteraan is committed to provide financing support for micro, small and medium enterprises. Importanve of the effort to empower micro, small and medium business will also support our business sustainability with positive and attractive growth according to accepted risks.

Empowerment of micro, small and medium enterprise (SMEs) business development is viewed as an important aspect to strengthen economic structure, considering that SME sector has proven it ability in participating and contributing on public economy receovery and national economics resilience as well.

174 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 176: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Penyaluran kredit menurut Usaha Mikro Kecil dan Menengah sampai dengan 31 Desember 2014 mencapai jumlah sebesar Rp 1.939.926 juta atau 97,35% dari total kredit yang disalurkan.

Kredit kepada usaha mikro, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro dengan kekayaan bersih maksimal sebesar Rp50 juta (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta memiliki hasil penjualan tahunan maksimal sebesar Rp300 juta (tiga ratus juta rupiah).Bank Kesejahteraan telah menyalurkan pembiayaan kredit untuk usaha mikro selama tahun 2014 sebesar Rp 16.101 juta turun sebesar Rp 8.404 juta dibandingkan akhir tahun 2013 yang sebesar Rp 24.505 juta.

Kredit kepada usaha kecil, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan memenuhi kriteria usaha kecil dengan kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp500 juta (lima ratus juta rupiah) serta memiliki penjualan tahunan lebih dari Rp300 juta (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp2,2 miliar (dua miliar lima ratus juta rupiah).

Sampai dengan akhir tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah menyalurkan pembiayaan kredit untuk usaha kecil sebesar Rp 345.113 juta yang turun sebesar Rp 164.002 juta dari akhir tahun 2013.

Kredit kepada usaha menengah, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan memenuhi kriteria sebagai usaha kecil atau besar dengan kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp10 miliar (sepuluh miliar rupiah) serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2,5 miliar (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp50 miliar (lima puluh miliar rupiah).

Kredit kepada usaha menengah memberikan kontribusi sebesar Rp 1.578.711 juta dari total kredit yang disalurkan oleh Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2014. Jumlah tersebut turun sebesar Rp 179 juta dari kredit kepada usaha menengah di tahun 2013.

As of December 31, 2014, loan disbursement by Micro, Small and Medium enterprise amounted to Rp1,939,926 million or 97.35% from total loans disbursed.

Loans for micro enterprise, is financing facility provided based on productive business owned by individual and/or individual business entity complying with micro enterprise criteria with maximum net assets to Rp50 million (fifty million rupiah) excluded land and building as business location and having maximum annual selling to Rp300 million (three hundred million rupiah).In 2014, Bank Kesejahteraan has disbursed loan for micro enterprise amounted to Rp16,1919 million, decreased by Rp8404 million from Rp24,505 million booked as end of 2013.

Loans for small enterprise, is financing facility provided based on productive business owned by individual and/or individual business entity complying with micro enterprise criteria with maximum net assets to Rp50 million (fifty million rupiah) to Rp500 million (five hundred million rupiah) and having annual selling more than Rp300 million (three hundred million rupiah) to Rp2.2 billion (two billion and two hundred million rupiah).

As end of 2014, Bank Kesejahteraan has disbursed loans for small enterprise amounted to Rp345,113 million, decreased by Rp164,002 million from end of 2013.

Loans for medium enterprise, is financing facility provided based on productive business owned by individual and/or individual business entity complying with micro enterprise criteria with maximum net assets more than Rp500 billion (five billion rupiah) and having annual selling more than Rp50 billion (twfiftyo billion rupiah).

Loans for medium enterprises provided Rp1,578,711 million contribution from total loans disbursed by Bank Kesejahteraan as end of 2014. The amount decreased by Rp179 million from loan for medium enterprise disbursed in 2013.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 175

Page 177: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Penyaluran kredit berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan Bank Kesejahteraan didominasi oleh sektor pada perantara keuangan karena fokus penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri yang memberikan kontribusi sebesar 97,38% pada akhir tahun 2014. Sektor-sektor lainnya diikuti oleh sektor jasa pendidikan, kesehatan dan kemasyarakatan sebesar 1,36%, sektor jasa perorangan yang melayani rumah tangga sebesar 1,13%, serta sektor lainnya seperti berikut:

Penyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi Tahun 2014/ Loan Disbursement by Economic Sector in 2014KETERANGAN/ DESCRIPTION(dalam jutaan Rupiah)/ (in million Rupiah)

2014 2013

Rp % Rp %

1. Pertambangan/ Mining 1.420 0,07 3.943 0,19

2. Industri Pengolahan/ Manufacturing Industry - -

3. Konstruksi/ Construction - -

4. Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and Retail 933 0,05 1.595 0,08

5. Penyediaan akomodasi & Makan minum/ Acommodation & Restaurant 285 0,01 794 0,04

6. Pengangkutan, Pergudangan, dan Jasa Komunikasi/ Transportation, Warehouse and Communication Service - -

7. Jasa Pendidikan, Kesehatan dan Kemasyarakatan/ Education, health and social services 27.147 1,36 28.046 1,33

8. Perantara Keuangan/ Financial Intermediary 1.940.508 97,38 2.060.018 97,52

9. Lain-Lain/ Others 22.439 1,13 18.114 0,86

Jumlah/ Total 1.992.732 2.112.510

Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross mengalami peningkatan dari sebesar 1,91% pada tahun 2013 meningkat menjadi 8,72% di akhir tahun 2014. Sedangkan secara absolut juga terjadi peningkatan sebesar Rp 133.383 juta dari nominal NPL Gross di akhir tahun 2012 sebesar Rp 40.362 juta menjadi Rp 173.745 juta di akhir tahun 2014. Peningkatan NPL sehubungan dengan hasil pemeriksaan OJK tahun 2014, bank diminta untuk menurunkan kualitas kreditnya (downgrade) terhadap 139 debitur dengan total baki debet sebesar Rp159 miliar dengan membentuk CKPN sebesar Rp26 miliar. Hal ini diputuskan pada hasil exit meeting tanggal 23 Desember 2014 yang dihadiri oleh Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham (IKPRI, PT. Taspen, PT. Recapital Advisor dan PT. Reliance Securities).Sesuai hasil exit meeting tersebut, bank akan menindaklanjuti temuan pemeriksaan dengan melakukan evaluasi sekaligus perbaikan terhadap model bisnis serta kebijakan dan prosedur Bank terutama terkait aktivitas perkreditan. Penyelesaian terhadap 139 debitur yang

Loan disbursement by economic sector, loans disbursed by Bank Kesejahteraan was dominated on financial intermediary sector because only focusing on loan disbursement for civil servant Koperasi with 97.38% as end of 2014. Contribution from other sectors followed by education, health and social sector with 1.36% contribution, individual sector serving household segment with 1.13% contribution and other sectors as described below:

Non-Performing Loan (NPL) Gross Ratio experienced growth from 1.91% in 2013 to 8.72% as end of 2014. Meanwjile, in absolute term, also increased by Rp133,383 million from Gross NPL nominal as end of 2012 amounted to Rp40,362 million to Rp173,745 million as end of 2014. Increase in NPL was related with result of OJK audit recommended in 2014, where the Bank was asked to downgrade loan quality towards 139 debtors with total plafond to Rp159 billion by allocation provision for impairment losses amounted to Rp26 billion. The recommendation was decided as the resolution of exit meeting held on December 23, 2014 attended by Board of Commissioners, Board of Directors an Shareholders (IKPRI, PT Taspen, PT Recapital Advisor and PT Reliance Securities).According to the exit meeting resolution, bank will follow-up audit finding by evaluating and improving bank’s business model as well as polciies and procedures mainly related with lending acitivities. Settlement on 139 debtors’ downgraded loans was strived to be finished on 2nd

176 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 178: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

diturunkan kualitas kreditnya akan diupayakan selesai pada triwulan II-2015. Selain itu bank diminta OJK untuk melakukan pemetaan terhadap portofolio kredit keseluruhan.

KASMerupakan dana kas yang disediakan oleh teller atau disimpan dalam Automatic Teller Machine (ATM) yang diperuntukkan dalam kegiatan operasional Bank, antara lain terkait penyediaan dana kas berdasarkan permintaan penarikan simpanan nasabah Bank maupun dalam menunjang kegiatan aktivitas operasional bank.

Selama tahun 2014, nilai kas yang tercatat turun sebesar Rp 6,26% yaitu dari Rp 5.483 juta pada tahu 2013 meningkat menjadi Rp 5.140 juta.

GIRO PADA BANK INDONESIA (BI)Penempatan dana dalam rekening giro pada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 sehubungan dengan Giro Wajib Minimum (GWM). Mengacu pada peraturan tersebut menyebutkan bahwa GWM dalam rekening Rupiah menjadi sebesar 10,5% yang terdiri dari 8% GWM primer dan 2,5% GWM sekunder dari total dana pihak ketiga dalam Rupiah, maka Bank Kesejahteraan harus menjaga cadangan minimum di Giro pada BI. Sedangkan untuk GWM Sekunder, Bank Kesejahteraan harus memelihara cadangan minimum pada efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia.

Selama tahun 2014, Bank Kesejahteraan tetap dapat memelihara kecukupan likuiditas dalam memenuhi kewajiban GWM baik GWM primer dan GWM sekunder sebagai tindak lanjut dalam memenuhi peraturan tersebut.

quarter of 2015. In addition, Bank was also proposed by OJK to draw a mapping on overall loan portfolion.

CASHRefers to cash fund available with teller or stored in Automatic Teller Machine (ATM) allocated for the Bank’s operational activity, namely related with cash fund provision based on Bank’s customers deposit withdrawal requestas well as to support bank’s operational activities.

Throughout 2014, amount of cash experienced a decrease by 6.26% from Rp5,483 million in 2013 to Rp5,140 million in 2014.

CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (BI)Fund placemens in current accounts with Bank Indonesia has complied with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 in relation with Minimum Statutory Reserves (GWM). Referring to this regulation, declaring that GWM in Rupiah account to 10.5% comprising of 8% primary GWM and 2.5% secondary GWM from total third party funds in Rupiah, therefore, Bank Kesejahteraan has to preserve minimum reserve in Current Accounts with BI. Meanwhile, for Secondary GWM, Bank Kesejahteraan has to maintain minimum reserves as securities in form of Bank Indonesia Certificate.

In 2014, Bank Kesejahteraan has manaed to maintain liquidity adequacy in fulfilling Minimum Statutory Reserves liability both primary and secondary as the follow-up to comply with the regulation.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 177

Page 179: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

GIRO PADA BANK LAINMerupakan penempatan dana ke dalam rekening giro pada bank lain yang bertujuan untuk memberi kemudahan penyediaan dana dalam melaksanakan penyelesaian transaksi. Perkembangan saldo giro pada Bank Lain sangat bergantung kepada fluktuasi frekuensi transaksi dana yang dilakukan oleh nasabah. Selama tahun 2014, rekening giro pada bank lain mengalami peningkatan sebesar 97,62% yaitu dari Rp 13.037 juta pada tahu 2013 turun menjadi Rp 6.597 juta.

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAINPenempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan Call Money. Selama tahun 2014, rekening penempatan pada BI dan Bank Lain mengalami penurunan sebesar 56,95% yaitu dari Rp 348.865 juta pada tahu 2013 meningkat menjadi Rp 150.180 juta.

Ringkasan Perkembangan Kewajiban Periode 2010-2014/ Summary of Liabilities for 2010 – 2014 Period

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2014 2013

Perubahan / Difference

(2014: 2013)(%)

2012 2011 2010 Description (in Rp million)

Kewajiban Segera 691 797 (13,30) 1.079 923 1.108 Liabilities immediately payable

Dana Pihak Ketiga 2.170.029 2.447.827 (11,35) 2.500.845 2.155.115 1.707.882 Deposits from Customers

Simpanan dari Bank Lain - 228.000 0,00 267.439 113.399 135.479 Deposits from other banks

Pinjaman yang Diterima - 15 0,00 91 276 1.191 Borrowings

Pinjaman Subordinasi 14.000 14.000 0,00 14.000 14.000 - Subordinated Loans

Pinjaman Lain-Lain 17.978 23.199 (22,51) 21.951 22.082 16.205 Other Liabilities

Jumlah Kewajiban 2.207.388 2.720.961 (18,87) 2.810.009 2.311.904 1.866.198 Total Liabilities

DANA PIHAK KETIGADPK merupakan dana yang dihimpun dari pihak ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito yang ditempatkan di Bank Kesejahteraan dari nasabah. Seluruh dana yang ditempatkan tersebut adalah dalam bentuk Rupiah antara lain terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka. Dana pihak ketiga merupakan salah satu kontribusi pendanaan yang terbesar dari total kewajiban yang dimiliki Bank Kesejahteraan yakni sekitar 98,30% dari jumlah kewajiban di akhir tahun 2014.

Selama tahun 2014, Dana Pihak Ketiga mengalami penurunan sebesar 11,35% dari total dana pihak ketiga di akhir tahun 2013 sebesar Rp 2.447.827 juta menjadi Rp 2.170.029 juta pada akhir tahun 2014. Deposito berjangka

CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKSRefers to fund placement to current accounts with other banks aiming to provide convenience of fund placement to perform transaction. Progress of current accounts with other banks balance is highly depended on fluctuation of fund transaction frequency performed by the customers. Throughout 2014, current accounts with other banks experienced 97.62% from Rp14,037 million in 2013 to Rp6,597 million.

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKSPlacements with Bank Indonesia and Other Banks comprises of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) and Call Money. Throughout 2014, balance of placement with BI and other Banks decreased by 56.95% from Rp348,865 million in 2013 increased to Rp150,180 million.

THIRD PARTY FUNDThird party fund refers to fund collected from third party in form of current accounts, savings account and time deposit placed in Bank Kesejahteraan form the customers. Entire fund deposited are in Rupiah namely on current accounts, savings accounts and time deposit. Third Party Fund is one of largest funding contribution from total liabilities owned by Bank Kesejahteraan, approximately 98.30% from total liabilities as end of 2014.

Throughout 2014, Third Party Fund experienced 11.35% decrease from Rp2,447,827 million total third party fund booked as end of 2013 to Rp2,170,029 million as end of

178 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 180: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

merupakan kontribusi terbesar dalam dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank Kesejahteraan sebesar 89,78%.

Produk dana pihak ketiga yang terdapat di Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut

GIROPenghimpunan dana masyarakat yang berasal dari Giro sampai dengan akhir Desember 2014 adalah sebesar Rp 32.359 juta. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 79,23% dari saldo Giro yang tercatat di akhir tahun 2013 sebesar Rp 18.054 juta.

TABUNGANMerupakan sejumlah dana yang ditempatkan oleh nasabah di Bank Kesejahteraan yang terdiri dari Tabungan Mesra, Tabungan Koperasi, Tabungan Pintar, Tabungan Pilar dan Tabunganku. Selama tahun 2014, Bank Kesejahteraan berhasil menghimpun dana tabungan sebesar Rp 189.480 juta. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,04% dari saldo Tabungan yang berhasil dihimpun Bank Kesejahteraan pada akhir tahun 2013 sebesar Rp 189.555 juta.

Di masa mendatang, Bank Kesejahteraan akan tetap mengupayakan pertumbuhan penghimpunan dana melalui peningkatan CASA melalui pengembangan fitur dan peningkatan program pemasaran yang lebih optimal dan intensif pada setiap produk Tabungan demi memperkuat pertumbuhan dana ritel Bank Kesejahteraan.

DEPOSITOSampai dengan akhir tahun 2014, pencapaian penghimpunan dana deposito yang dikelola Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp 1.948.190 juta. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 13,04% dari nilai deposito yang berhasil dihimpun pada akhir tahun 2013. Penurunan tersebut semata-mata menyesuaikan kebutuhan landing Bank Kesejahteraan.

PINJAMAN SUBORDINASIDalam rangka memperkuat permodalan pada Bank Kesejahteraan serta untuk mendorong pengembangan usaha dan kemampuan bersaing dalam menjalankan aktivitas bisnis bank yang perlu diimbangi dengan kondisi permodalan yang sehat, maka Bank Kesejahteraan

2014. Time deposit is the largest contributor of third party fund collected by Bank Kesejatheraan approximately at 89.78%.

Third party fund products in Bank Kesejahteraan are including:

CURRENT ACCOUNTSPublic fund collection from Current Accounts from Current Accounts amounted to Rp32,359 million as end of December 2014. The amount increased by 79.23% from Rp18,054 million Current Accounts balance booked at the end of 2013.

SAVINGS ACCOUNTRefers to fund deposited by the customers in Bank Kesejahteraan comprising of Mesra Saving, Koperasi Saving, Pintar Saving, Pilar Saving and TabunganKu. In 2014, Bank Kesejahteraan has succeeded in collecting Rp189,840 million savings account fund. The amount decreased by 0.04% from Rp189,555 million balance of Savings account collected by Bank Kesejahteraan as end of 2013.

In coming years, Bank Kesejahteraan will continue to increase fund collection through low-cost fund (CASA) growth by developing feature and developing more optimum and intensive marketing program for every Savings product to strengthen Bank Kesejatheraan’s retail fund growth.

TIME DEPOSITAs end of 2014, realization of time deposit collection and managed by Bank Kesejahteraan amounted to Rp1,948,190 million. The amount experienced 13.05$ decrease from total amount of time deposit collected as end of 2013. Decrease was adjusted with Bank Kesejahteraan’s lending needs.

SUBORDINATED LOANTo strengthen Bank Kesejahteraan’s equity and to encourage business development and competitive advantage in performing bank’s business activity needs to be balanced with sound capital condition, Bank Kesejahteraan received subordinated loan from Induk

Laporan Tahunan Annual Report 2014 179

Page 181: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

menerima pinjaman subordinasi dari Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) sebesar Rp.14 milyar sesuai dengan perjanjiannya dengan bank No.1011/B-1/IX/2011 dan No.23/2011/PER tanggal 26 September 2011. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 5 (lima) tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun.

Penerbitan pinjaman subordinasi tersebut diperuntukkan sebagai modal pelengkap (tier II capital) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan dana yang diperoleh telah dimanfaatkan untuk mendukung ekspansi kredit sesuai dengan prinsip-prinsip kehati-hatian.

EKUITAS

Ringkasan Perkembangan Ekuitas Periode 2010-2014/ Summary of Equity Growth for 2010 – 2014 Period

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2014 2013

Perubahan / Difference (2014: 2013)(%)

2012 2011 2010DESCRIPTION (in Rp million)

1. Modal Disetor 278.129 197.365 40,92 166.209 138.653 127.647 Share Capital

2. Tambahan Modal Disetor 18.704 22.566 (17,11) 26.103 23.464 24.330 Additional Paid-in Capital

3. Kerugian yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual

-60 -41 46,34 -170 -76 -Unrealized losses on available-for-sale marketbale securities

4. Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya 37.375 35.193 6,20 32.450 27.557 24.356 Appropriated Retained

Earnings

5. Saldo Laba -15.091 48.878 (130,87) 49.871 44.724 34.742 Retained Earnings

Jumlah Ekuitas 319.058 303.961 4,97 274.463 234.322 211.076 Total Equity

Pada akhir tahun 2014, total ekuitas yang tercatat pada Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp 319.058 juta. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 4,97% dari total ekuitas pada akhir tahun 2013. Peningkatan tersebut bersumber dari peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar 6,20% dari Rp 35.193 juta di tahun 2013 menjadi Rp 37.375 juta di tahun 2014 dan penambahan modal disetor sebesar 40,92%. Penambahan modal disetor berasal dari dividen saham atas laba tahun buku 2013 sebesar Rp23,62 miliar dan setoran modal PT. Reliance Securities, Tbk sebesar Rp60 miliar yang diterima sebagai modal disetor sebesar Rp57,14miliar dan agio saham sebesar Rp2,85miliar yang telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai suratnya No. S-74/PB.33/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) amounted to Rp14 billion according to agreement with Bank No. 1011/B-1/IX/2011 and No. 23/2011/PER dated September 26, 2011. The loan is under 5 (five) year maturity period with 12% interest rate per year.

Issuance of subordinated loan is targeted as tier II capital compliant with Bank Indonesia regulation nd fund collected has been utilized to support loan expansion according to prudential banking principle.

EQUITY

As end of 2014, total equity booked by Bank Kesejahteraan amounted to Rp319,058 million. The amount grew by 4.97% from total equity booked as end of 2013. Increase was attributable from increase in unppropriated retained earnings at 6.20% from Rp35,193 million in 2013 to Rp37,375 million in 2014 with 40.92% additional paid-in capital. Additional paid-in capital is from shares dividend on income booked in fiscal year 2013 amounting to Rp23.62 billion and PT Reliance Securities, Tbk paid-in capital amounted to Rp60 billion received as paid-in capital amounted to Rp57.14 billion and shares agio amounted to Rp2.85 billion granted approval from Financial Services Authority (OJK) according to Letter No. S-74/PB.33/2014 dated December 29, 2014.

180 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 182: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, Bank Kesejahteraan memiliki kebijakan untuk menjaga struktur modal yang mampu mengantisipasi seluruh risiko-risiko utama yang terjadi di dalam pengelolaan bank. Risiko-risiko utama dimaksud adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional. Perhitungan risiko operasional untuk biaya modal ditetapkan sebesar 15% dari rata-rata pendapatan bruto tahunan selama 3 tahun terakhir.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, modal bank terdiri atas:

1. Modal IntiMerupakan modal bank yang terdiri dari modal saham yang disetor, agio saham, cadangan umum, laba ditahan, laba tahun berjalan, dana setoran modal, pendapatan komprehensif lainnya dan selisih yang terjadi antara laporan keuangan. Modal Inti Bank Kesejahteraan di tahun 2014 mencapai Rp 283.984 juta naik sebesar 9,10% dari posisi Rp 260.290 juta ditahun sebelumnya, karena adanya tambahan modal dari dividen saham tahun buku 2013 dan tambahan modal dari investor baru.

2. Modal Pelengkap (maksimum 100% dari modal inti)Modal pelengkap mengacu pada modal bank yang terdiri dari: penyisihan penilaian kembali aktiva tetap, penyisihan umum untuk provisi penghapusan aktiva produktif, pinjaman sub-ordinasi, dan kenaikan nilai instrumen keuangan yang tersedia untuk dijual. Total modal pelengkap Bank Kesejahteraan di tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 19,75% dari Rp 32.024 juta di tahun 2013 menjadi Rp 25.699 juta di tahun 2014.

3. Modal Pelengkap TambahanModal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar. Bank kesejahteraan tidak memiliki modal tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar.

Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal dan kreditur. Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang tahun.

Bank menggunakan rasio modal yang diwajibkan regulator

CAPITAL STRUCTURE POLICYBank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008. To comply with the regulation, Bank Kesejahteraan has a policy to maintain capital structure with capacity to anticipate every key risks occurred on the bank’s management. The key risks are including market risk, credit risk, and operational risks. Calcualtion of operational risk for cost of capital was determined 15% from average annual gross income in last 3 years.

According to Bank Indonesia Regulation, bank’s capital consists of:

1. Tier CapitalBank’s capital comprises of paid-in capital, shares agio, general reserves, retained earnings, income for the year, paid-in capital, other comprehensive income and mismatch in financial statements. In 2014, Tier Capital of Bank Kesejahteraan reached to Rp283.984 million, grew by 9.10% from Rp260,290 million position booked in preceding year, after additional paid-in capital from shares dividend gained in fiscal year 2013 and additional capital from new investor/

2. Tier II Capital (Maximum 10)% from tier capital)Tier II capital refers to bank’s capital comprising of: allowance for fixed assets appraisal, general allowance for provision on earning assets written-off, subordinated loan, and increase in value of financial instruments available for sale. In 2014, total Bank Kesejahteraan’s Tier II capital decreased by 19.75% from Rp32,024 million in 2013 to Rp225,600 million in 2014.

3. Additional Complimentary CapitalAdditional complimentary capital allocated to anticipate Market Risk. Bank Kesejahteraan does not have additional capital allocated to anticipate market risk.

Bank’s policy is to maintain strong capital to protect trust from the investors and creditors. Bank has also complied with capital requirement implemented by external party over the year.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 181

Page 183: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

untuk memantau modal. Pendekatan BI untuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap kecukupan modal minimal 8%.

LAPORAN LABA RUGIPerolehan laba setelah pajak sampai akhir tahun 2014 mencapai (Rp15.091) juta, dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2013 (yoy) sebesar Rp48.878 miliar turun sebesar -30,87%. Turunnya perolehan laba sehubungan dengan meningkatnya beban CKPN sebagai dampak dari penurunan kualitas kredit 139 debitur dengan total baki debet sebesar Rp159 miliar sesuai hasil pemeriksaan OJK posisi Juni 2014.

Laporan Laba Rugi/ Statements of Income and Loss

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2014 2013

Perubahan / Difference (2014: 2013)(%)

2012 2011 2010Description (in Rp million)

Pendapatan Bunga 377.946 368.356 2,60 375.568 343.766 283.805 Interest Income

Dikurangi: Beban Bunga 248.077 195.634 26,81 201.912 203.282 163.420 Interest Expense

Pendapatan Bunga Bersih 129.868 172.722 (24,81) 173.656 140.484 120.385 Net Interest Income

Pendapatan OperasionalLainnya 1.303 1.385 (5,92) 2.039 1.958 1.209 Other Operating Income

Dikurangi: Beban Operasional 150.780 107.980 39,64 109.682 82.924 74.227 Other Operating Expense

Pendapatan Operasional (19.607) 66.127 (129,65) 66.013 59.517 47.367 Operational Income

Pendapatan/(Beban) Non Operasional 202 394 (48,73) 13 -206 -251 Non-Operating

Income

Laba Sebelum Pajak (19.406) 65.733 (129,52) 66.026 59.312 47.117 Income Before Tax

Beban Pajak 4.315 16.855 (74,40) 16.851 15.207 12.398 Tax

Laba Bersih (15.091) 48.878 (130,87) 49.175 44.104 34.718 Net Income

PENDAPATAN BUNGAHingga akhir tahun 2014, Bank Kesejahteraan berhasil membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 377.946 juta yang menunjukkan peningkatan sebesar 2,60% dari perolehan pendapatan bunga tahun sebelumnya. Dari total pendapatan bunga tersebut, sebesar Rp 345.941 juta atau sebesar 92,60% merupakan kontribusi dari pendapatan bunga pinjaman.

Pada tahun 2014 Bank kesejahteraan menurunkan base lending rate untuk pinjaman, hal ini berdampak pada perolehan pendapatan bunga di tahun 2014. Penurunan base lending rate ini merupakan salah satu strategi untuk semakin meningkatkan customer base Bank Kesejahteraan.

Bank applies capital ratio mandated by the regulator to monitor capital. BI’s approach for this measurement is mainly based on monitoring on 8% minimum capital adequacy requirement.

STATEMENTS OF INCOME AND LOSSAs end of 2014, Net income realization reached to (Rp15.091) million, from Rp48,878 billion net income achieved at the end of 2013 (yoy) or recorded -30.87% growth. Decrease in net income acquisition was related with higher allowance for impairment losses expense as the impact of 139 debtors’ loan quality downgrade with total plafonds to Rp159 billion, as stated in result of OJK audit as of June 2014.

INTEREST INCOMEAs of 2014, Bank Kesejahteraan succeed earning interest income to Rp377,946 million, increased by 2.60% from interest income achieved in preveding year. From total interest income, Rp345,941 million or 92.60% was contributed from loan interest income.

In 2014, Bank Kesejateraan has decreased base lending rate for loans, affected to increase in interest income booked in 2014. Lower lending rate base was one of strategies to expand Bank Kesejahteraan’s customer base.

182 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 184: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Pendapatan Bunga/ Interest IncomeKETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2014 2013Perubahan/Difference (2014: 2013) (%)

Description (in Rp million)

Kredit 349.965 345.941 1,16 Loans

Penempatan pada BI dan Efek-Efek 21.065 18.841 11,80 Placement with BI and Marketable Securities

Giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank Lain 6.916 3.574 93,51 Current Accounts with Other Banks

and Placement with Other Banks

Jumlah Pendapatan Bunga 377.946 368.356 2,60 Total Interest Income

PENDAPATAN BUNGA DARI KREDITSebagai bank yang fokus dalam memberikan layanan kepada pangsa pasar utamanya yakni kepada koperasi Pegawai Negeri Sipil, penyaluran kredit yang diberikan mayoritas adalah hasil kontribusi dari kredit kepada koperasi. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan tersebut memberikan kontribusi terbesar dari total pendapatan bunga yakni sebesar 92,60%.

Perolehan yield akhir tahun 2014 sebesar 16,23%, sedangkan yield akhir tahun lalu sebesar 16,83% turun sebesar 0,60%. Turunnya yield pinjaman sehubungan dengan turunnya volume kredit.

PENDAPATAN BUNGA DARI PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN EFEK-EFEKSelain memperoleh pendapatan bunga yang bersumber dari hasil penyaluran kredit, Bank Kesejahteraan juga memperoleh pendapatan bunga yang bersumber dari penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek selama periode tertentu. Pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek ini memberikan kontribusi terhadap jumlah pendapatan bunga sebesar 5,57% pada pada tahun 2014.

PENDAPATAN BUNGA DARI GIRO PADA BANK LAIN DAN PENEMPATAN PADA BANK LAINPenempatan giro pada bank lain yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan selain bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penyelesaian transaksi antara lokal, penempatan dana tersebut juga memberikan kontribusi pada pendapatan bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan. Demikian halnya dengan penempatan pada bank lain sebagai penyeimbang dari alokasi kelebihan dana yang juga memberikan kontribusi pada total pendapatan bunga. Selama tahun 2014, penempatan giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bunga sebesar 1,83% pada tahun 2014.

Interest Income from LoansAs a bank focusing on service provision for Civil Servant Koperasi as main target market, loan disbursement was mainly return from loan contribution to Koperasi. Interest income from loans contributed 92.60% income from total interest income.

As end of 2014, yield acquisition was 16.23% from 16.83% yield booked in previous year or decreased by 0.60%. Lower loans yiled was related with decreasing loan volume.

INTEREST INCOME FROM PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND SECURITIESOther than earning interest income from loan disbursement return, Bank Kesejahteraan also gained interest income sourced from placement with Bank Indonesia and securities during certain period. Interest income from this placement with Bank Indonesia and securities generated 5.57% interest income contribution to total income in 2014.

INTEREST INCOME FROM CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS AND PLACEMENT WITH OTHER BANKSCurrent accounts placement with other banks performed by Bank Kesejahteraaan besides aiming to provide convenience in completing local transaction, the fund placement also contributed on interest income booked in Bank Kesejahteraan. So that placement with other banks as the balancer tof fund excess allocation, that also contributed to total interest income. In2 014, current accounts placement with other banks and placement with other banks contributed 1.83% from total interest income.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 183

Page 185: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

BEBAN BUNGASelama tahun 2014, beban bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp 248.077 juta. Jumlah tersebut meningkat sebesar 26,81% dibandingkan dengan beban bunga pada akhir tahun 2013. Peningkatan beban bunga sehubungan dengan naiknya BI rate dari 6,50% menjadi 7,75% secara bertahap selama tahun 2014, hal tersebut mengakibatkan kenaikan Cost of fund dari 8,29% pada tahun 2013 meningkat menjadi 10,20% pada tahun 2014.

Beban Bunga/Interest Income

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2014 2013

Perubahan / differences (2014: 2013)(%)

DESCRIPTION(in Rp million)

Beban Bunga: Interest Expense

- Deposito Berjangka 227.529 176.418 28,97 Time Deposits

- Tabungan 8.192 7.427 10,30 Savings Deposits

- Call Money 3.820 4.346 (12,10) Call Money

- Giro 1.687 610 176,56 Current Accounts

- Pinjaman Subordinasi 1.680 1.680 0,00 Subordinated Loans

- Pinjaman yang Diterima - 1 0,00 Borrowings

- Efek-Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali - - Securities Sold with Agreement to

Repurchase

Lain-Lain:

- Pemasaran Dana - - Marketing Fund

- Premi Penjaminan Simpanan 4.728 4.679 1,05 Premium of Deposit Guarantee

- Lain-Lain 441 453 (2,65) Others

Total 248.077 195.634 26,81 Total

BEBAN BUNGA DARI DEPOSITO BERJANGKABeban bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan sebagian besar bersumber dari deposito berjangka yang memberikan kontribusi sebesar 91,72% dari total kewajiban bank. Sebagai dampaknya, beban bunga deposito berjangka merupakan jumlah beban bunga terbesar yakni sebesar 93,67% dari jumlah beban bunga di akhir tahun 2014.

Selama tahun 2014, beban bunga deposito berjangka mengalami peningkatan sebesar 28,97% lebih tinggi dibandingkan dengan beban bunga yang dibayar pada tahun 2013. Hal tersebut akibat kenaikan Cost of fund dari 8,29% pada tahun 2013 meningkat menjadi 10,20% pada tahun 2014.

INTEREST EXPENSEIn 2014, interest expense booked in Bank Kesejahteraan amounted to Rp248,077 million. Amount was increased by 26.81% from amount of interest expense booked in2 013. Increase in interest expense was related with higher BI Rate from 6.50% to 7.75% gradually throughout 2014, this encouraged higher Cost of Fund, from 8.29% in 2013 increased to 10.20% in 2014.

INTEREST EXPENSE FROM TIME DEPOSITInterest expense booked in Bank Kesejahteraan was mainly drom time deposit instrument with 91.72% contribution from bank’s total liabilities. As the impact, time deposit interest rate raised as largest interest rate amount at 93.67% from total interest income in 2914.

In 2014, time deposit experienced 28.97% growth, well-beyond I paidnterest rate in 2013. This was due an increase in Cost of Fund from 8.29% in 2013 to 10.20%.

184 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 186: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

BEBAN BUNGA DARI TABUNGAN DAN GIRO

Beban bunga dari tabungan dan giro yang tercatat hingga akhir tahun 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 8.192 juta dan Rp 1.687 juta. Jumlah beban bunga dari tabungan tersebut mengalami peningkatan sebesar 10,30% seiring dengan peningkatan perolehan tabungan di akhir tahun 2014.

Sedangkan jumlah beban bunga dari giro pada akhir tahun 2014 juga mengalami peningkatan sebesar 176,56% dari beban giro akhir tahun 2013.

BEBAN BUNGA DARI PINJAMAN SUBORDINASIBerdasarkan perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank Kesejahteraan sesuai perjanjian No. 1011/B-1/IX/2011; No. 23/2011/PER tanggal 26 September 2011 dan Addendum Perjanjian Pinjaman Subordinasi No. 241/D-IV/VI/2012; No. 07/2012/PER tanggal 21 Juni 201 Bank menrima pinjaman subordinasi sebesar Rp 14 milyar dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Dan dalam jangka waktu selama 6 (enam) tahun atau berakhir pada tanggal 26 September 2017.

Beban bunga dari pinjaman subordinasi yang tercatat pada akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp 1.680 juta dengan kontribusi sebesar 0,68% dari total beban bunga bank.

BEBAN BUNGA DARI LAIN-LAINBeban bunga dari lain-lain merupakan beban bunga yang berasal baik dari premi penjaminan simpanan, maupun lain-lain (premi asuransi penabung). Hingga akhir tahun 2014, beban bunga dari lain-lain yang tercatat adalah sebesar Rp 5.169 juta yang menunjukkan peningkatan sebesar 0,72% dari beban bunga akhir tahun 2013.

PENDAPATAN BUNGA BERSIHHingga akhir tahun 2014, Bank Kesejahteraan berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp 129.868 juta. Jumlah tersebut menunjukkan penurunan sebesar 24,81% dari pendapatan bunga bersih yang berhasil diperoleh pada akhir tahun 2013. Penurunan tersebut dikarenakan meningkatnya beban bunga Bank.

INTEREST RATE FROM SAVINGS ACCOUNT AND CURRENT ACCOUNTAs end of 2014, interest expense from savings account and current accounts was Rp8,192 million and Rp1,687 million, respectively. Amount of interest expense increased b 10.30% in line with bank’s saving acquisition intensification held at the end of 2014.

However, total interest expense from current accounts also reached to 176.56% in 2014 from current accounts expense in 2013.

INTEREST EXPENSE FROM SUBORDINATED LOANAccording to Subordinate Loan agreement between Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with Bank Kesejahtreraan compliants with regulation No. 1011/B-1/IX/2011; No. 23/2011/PER dated Septmber 2011 and Addendum of Subordianted loan Aggreement No. 241/D-IV/VI/2012; No. 07/2012/PER dated June 21, 201 bank received subordinated loan amounted to Rp14 billion with 12% interest rate per year, and living not only for in 6 (six) time majority or ended on September 26, 2017.

Interest expense from subordinated loan regonised at the end of 2014 or RP1,680 million with 0.68% contribution from total bank’s interest.

OTHER EXPENSES FROM OTHERSInterest income from others refers to interest income from deposit account premum, or other (insurance premium for depositor). As end of 2014, interest expense from other was booked at Rp5,169 million interest expense from others in 2014, increased by 0.72% from total interest expense booked at the end of 2013.

Net interest IncoemAs end of 2014, Bank Kesejahteraan has managed to seek net loan income amounted to Rp129,868 million. Amount was indicating 24.81% decrease from net interest income booked at the beginning of 2013. The decrease was tdue increasing Bank’s interest expense.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 185

Page 187: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYASelama akhir tahun 2014, pendapatan operasional lainnya mengalami penurunan sebesar 38,43% dibandingkan pendapatan operasional lainnya yang tercatat pada akhir tahun 2013. Salah satu kontributor penurunan pendapatan operasional lainnya adalah menurunya pendapatan kredit yang telah dihapus buku sebesar 78,06% menjadi sebesar Rp 242 juta dari angka sebesar Rp 1.103 juta di tahun 2013 sebagai hasil pelaksanaan program intensifikasi penyelesaian kredit bermasalah. Selain itu Bank Kesejahteraan juga berhasil membukukan keuntungan dari pendapatan provisi dan komisi sebesar Rp 119 juta.

Sedangkan pendapatan lain-lain yang terdiri dari pendapatan transaksi ATM, pendapatan pemeliharaan rekening, pendapatan denda dan lain-lain diakhir tahun 2014 mencapai Rp 846 juta.

Pendapatan Operasional Lainnya’/ Other operating incomes

KETERANGAN/ (dalam jutaan Rupiah)/ in Million Rupiah

2014 2013Perubahan /

DIfference(2014: 2013)(%)

Description

Pendapatan Kembali Kredit yang Telah Dihapusbukukan 242 1.103 (78,06) Collection of Loans Previously

Written-Off

Pendapatan Provisi dan Komisi Selain dari Kredit yang Diberikan 119 123 (3,25) Fees and Commisions Other than

from Loans

Keuntungan atas Penjualan Efek-Efek - - - Gain on Sale of Marketable Securities

Pemulihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi - - - Reversal of Estimated Losses on

Commitments and Contingencies

Lain-Lain 846 735 15,10 Others

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 1.208 1.962 (38,43) Total Other Operating Income

OTHER OPERATING INCOMEAs end of 2014, other operating income declined by 38.43% from other operating income booked in preceding year booked at the end of 2013. One of other operating income decreases is decreasing other operating income has been written-off at 78.06% to Rp242 million from Rp1,103 million in 2013 as the result of non-performing loan settlement intencification program. In addition, Bank Kesejahteraan also booked province and incentive distributed with Rp119 million attributable to provision and commission income.

On the other hand, other incomes such as income form ATM transaction, account maintenance, punishment (penalty) and others that in 2014 had reached to 846 million.

186 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 188: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

BEBAN OPERASIONAL LAINBeban operasional lain yang terdiri dari beban tenaga kerja, beban administrasi dan umum, dan lain-lain di tahun 2014 meningkat 39,64% menjadi sebesar Rp 150.780 juta dari nilai sebesar Rp 107.980 juta di tahun 2013. Salah satu kontributor peningkatan beban operasional adalah peningkatan beban CKPN sebesar 3.915,36%,

Beban Operasional Lain/ Other operating expenses

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2014 2013PerubahanDifference (2014: 2013)(%)

Description (in million Rupiah)

Beban Administrasi dan Umum (51.952) (57.060) (8,95) General and Administrative

Beban Personalia (40.756) (49.480) (17,63) Personnel

Beban CKPN (55.132) 1.445 3.915,36

Beban Penyusutan (2.940) (2.886) 1,87 Depreciation

Jumlah Beban Operasional (150.780) (107.980) 39,64 Total Other Operating Expenses

Kenaikan beban CKPN sebesar 3.915,36% pada akhir tahun 2014 disebabkan oleh penurunan kualitas kredit 139 debitur dengan total baki debet sebesar Rp159 miliar sesuai hasil pemeriksaan OJK.

LABA BERSIHPerolehan laba setelah pajak sampai akhir tahun 2014 mencapai (Rp15.091) juta, dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2013 (yoy) sebesar Rp 48.878 juta turun sebesar (30,87%). Turunnya perolehan laba sehubungan dengan meningkatnya beban CKPN sebesar Rp 55.132 juta sebagai dampak dari penurunan kualitas kredit 139 debitur dengan total baki debet sebesar Rp159 miliar sesuai hasil pemeriksaan OJK posisi Juni 2014.

PENDAPATAN KOMPREHENSIFPendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak muncul setelah berlakunya PSAK No.1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan yang berlaku efektif per 1 Januari 2011. Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak merupakan perubahan rugu yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 2014,2013 dan 2012. Sehingga nilai bersih pendapatan komprehensif adalah sebesar Rp 19 juta.

TOTAL LABA KOMPREHENSIFDengan memperhitungkan pendapatan komprehensif tersebut, maka total laba komprehensif Bank Kesejahteraan untuk

OTHER OPERATING EXPENSESOther operating expenses comprises of personnel expenses, administration and general expenses and others that raised 39.64% in 2014 to Rp150,780 million from prior valu Rp107,980 million in 2013. One of operational expenses growth contribution was increase in allowance for impairment losses at 3,915.36%.

Increase in CKPN was 3,915.36% as end of 2014 driven by downgrading 139 debtors loan quality with total plafonds to Rp159 billion based on result of OJK audit.

NET INCOMEAs end of 2014, net income reached to (Rp15,091) million, from end of 2013 position (yoy) amounted to Rp48,878 million, decreased by (30.87%). Decrease in income acquisition was related with increase in CKPN expense at Rp55,132 million as the impact of 139 debtors loan quality with total plafonds to Rp159 billion based on result of OJK audit as of June 2014.

COMPREHENSIVE INCOMEOther comprehensive income was recognized after the implementation of PSAK No. 1 (revised 2009) concerning Financial Statements Effective on 1 January 2014. Other Net Income for the year that has not been realized due changing in fair value available for sales, 2014, 2013 and 2012 periods. Meanwhile, total comprehensive fair value income amounted to Rp19 million.

TOTAL COMPREHENSIVE INCOMEIn calculating comprehensive income, total comprehensive income of Bank Kesejahteraan for ……..

Laporan Tahunan Annual Report 2014 187

Page 189: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

TOTAL LABA KOMPREHENSIFDengan memperhitungkan pendapatan komprehensif tersebut, maka total laba komprehensif Bank Kesejahteraan untuk tahun buku 2014 adalah sebesar (Rp 15.110) juta, turun (30,83%) dari posisi Rp 49.007 juta di tahun 2013.

RASIO KEUANGAN TERKAIT SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS, LIKUIDITAS, DAN RENTABILITAS BANK

Rasio Keuangan/FINANCIAL RATIO

KETERANGAN2014 2013

Description In Percentage

Rasio Kecukupan Modal 13,74 12,28 Capital Adequacy Ratio

Rasio Kredit/ terhadap Kredit Bermasalah 8,72 1,91 Non Performing Loan

Rasio Kredit terhadap Simpanan 91,83 86,30 Loan to Deposit Ratio

Margin Pendapatan Bunga Bersih 5,32 7,00 Net Interest Margin

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional 105,06 82,76 Operational Expenses to Operating Income Ratio

Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva (0,06) 2,40 Return on Assets

Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (5,69) 18,82 Return on Equity

SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS

Rasio Kecukupan ModalPada akhir tahun 2014, rasio kecukupan modal menunjukkan peningkatan sebesar 1,46% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut seiring dengan penambahan modal yang berasal dari dividen saham atas laba tahun buku 2013 sebesar Rp23,62 miliar dan setoran modal PT. Reliance Securities, Tbk sebesar Rp60 miliar yang diterima sebagai modal disetor sebesar Rp57,14miliar dan agio saham sebesar Rp2,85miliar yang telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai suratnya No. S-74/PB.33/2014 tanggal 29 Desember 2014.

Rasio Kredit BermasalahRasio NPL di tahun 2014 Bank Kesejahteraan menunjukkan peningkatan sebesar 6,81% dari sebesar 1,91% di akhir tahun 2013 menjadi 8,72% di akhir tahun 2014. Peningkatan NPL sehubungan dengan hasil pemeriksaan OJK tahun 2014, bank diminta untuk menurunkan kualitas kreditnya (downgrade) terhadap 139 debitur dengan total baki debet sebesar Rp159 miliar dengan membentuk CKPN sebesar Rp26 miliar. Hal ini diputuskan pada hasil exit meeting tanggal 23 Desember 2014 yang dihadiri oleh Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham (IKPRI, PT. Taspen, PT. Recapital Advisor dan PT. Reliance Securities).

TOAL COMPRHENSIVE INCOMBy calculating comprehensive income, total Bank Kesejahteeraan’ comprehensive income for fiscal year 2014 was (Rp15.110) million, decreased by (30.83) from 49,007 million position in 2013.

FINACNIAL RATIO RELATED WITH SOLVENCY AND COLLECTABILITY, LIQUIDITY AND EARNINGS

SOLVENCY AND COLLECTABILITY

Capital Adequacy ratioAs end of 2014, capital eadequacy ratio increased by 1.46% from preceding year. This was also in line with additional capital from shares dividend for retained earnings for fiscal year 2013 amounting to Rp23.62 billion and capital deposit from PT Reliance Securities, Tbk where Rp60 billion received as paid in capital, at Rp57.14 billion and shares agio amounted to Rp2.85 billion as granted approval from Financial Service Authority (OJK) based Letter No. S-74/PB.ee/2014 dated December 29, 2014

Non-performing Loan RatioIn 2014, NPL Ratio of Bank Kesejahteraan showed 6.81% increase from 1.91% as end of 2013 to 8.72% by the end of 2014. Increase in NPL was related with result of OJK audit performed in 2014 where the bank was proposed to reduce (downgrade) quality of 139 debtors loan quality with total plafonds to Rp159 billion by allocating Rp26 billion for CKPN. This was decided on exit meeting agenda attended by Board of Commissioners, Board of Directors, and shareholders (IKPRI, PT. Taspen, PT. Recapital Advisor dan PT. Reliance Securities).

188 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 190: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

LIKUIDITASRasio Kredit terhadap SimpananRasio kredit terhadap simpanan pada tahun 2014 meningkat menjadi 91,83% dibandingkan tahun sebelumya yaitu sebesar 86,30% seiring dengan turunnya dana pihak ketiga sesuai kebijakan manajemen utnuk mengurangi tingginya beban bunga.

RENTABILITASMarjin Pendapatan bunga bersih pada tahun 2014 mengalami penurunan dari 7,00% pada tahun 2013 menjadi 5,32% pada tahun 2014. Penurunan tersebut dikarenakan meningkatnya beban bunga.

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan OperasionalPada akhir tahun 2014, rasio BOPO mengalami peningkatan menjadi sebesar 105,06% dari posisi tahun 2013 yang sebesar 82,76%. Peningkatan tersebut dikarenakan meningkatnya beban bunga dan beban operasional.

Imbal Hasil Rata-Rata AktivaImbal hasil rata-rata aktiva (ROA) pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi sebesar (0,06%) dari posisi tahun 2013 yang sebesar 2,40%. Hal tersebut disebabkan penurunan perolehan laba bank pada tahun 2014.

Imbal Hasil Rata-Rata EkuitasImbal hasil rata-rata ekuitas (ROE) pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi sebesar (5,69%) dari posisi tahun 2013 yang sebesar 18,82%. Hal ini disebabkan adanya peningkatan rata-rata ekuitas sebesar 4,97%, sementara laba (setelah pajak) mengalami penurunan sebesar 30,87%.

LIQUIDITYLoan to Deposit RatioIn 2014, non-performing loan ratio increased by 91.83% from 86.30% in preceding year in line with decrease in third party fund compliant with management’s policies to reduce high interest rate.

EARNINGSIn 2014, net interest income margin decreased from 7.00% in2 013 to 5.32% in 2014. Decrease was driven by increasing flower expenses.

Operational Cost to Operational Income (BOPO) RatioAs end of 2014, BOPI ratio increased to 105.06% from 82.76% achieved in 2013 position. Increase was due to higher interest expense and operating cost.

Return on AssetsIn 2014, Return on Asstes (ROA) was corrected to (0.06%) from 2.40% position booked in 2013. This was driven by decrease in Bank’s income acquisition in 2014.

Return on AssetsIn 2014, Return on Assets (ROE) was decreased by (5.69%) from 18.82% booked in 2013. This was driven by 4.97% increase in average equity growth, meanwhile, while income (net) also recorded 30.87% decrease.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 189

Page 191: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Kemampuan Membayar Hutang Dan Tingkat Kolektibilitas PiutangSampai dengan akhir Desember 2014, Bank Kesejahteraan tidak memiliki catatan atas penggunaan hutang maupun piutang dalam kegiatan bisnis perusahaan.

Informasi Material Setelah Tanggal Laporan AkuntanTidak ada infomasi material yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan akuntan

Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi AfiliasiSepanjang tahun 2014, Bank Kesejahteraan tidak memiliki transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa baik secara langsung maupun tidak langsung yang berhubungan dengan kegiatan usaha utama Bank Kesejahteraan sesuai dengan definisi transaksi terkait benturan kepentingan menurut peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1.

Sepanjang tahun 2014 Bank Kesejahteraan memiliki transaksi berupa fasilitas pinjaman kepada karyawan tetap.Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada karyawan digunakan dalam rangka pembelian kendaraan, atau keperluan lainnnya dengan tingkat bunga sebesar 5% dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun. Sedangkan untuk transaksi simpanan nasabah Bank Kesejahteraan telah membebankan biaya bunga sesuai dengan tingkat suku bunga di pasar. Dengan demikian Bank Kesejahteraan telah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar.

Informasi Keuangan Luar BiasaLaporan Keuangan Bank Kesejahteraan disusun dengan berpedoman pada prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum bagi perbankan di Indonesia yaitu atas dasar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan mengacu pada setiap Peraturan Bank Indonesia sehingga sampai dengan akhir tahun 2014, tidak terdapat catatan pada Bank Kesejahteraan atas aktivitas korporasi yang menyebabkan timbulnya informasi keuangan yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

Solvency and Receivables Collectability RatioAs end of 2014, Bank Kesejahteraan did not have any record of liability utilization or receivables on the Company’s business activity.

Subsequent Material Information after Accountant Reporting DateThere is no material information after accountant financial reporting date

Material Information containing Conflict of Interest and Affiliated TransactionIn 2014, Bank Kesejahteraan did not have any transaction with related party both directly or indirectly relating with core business of Bank Kesejahteraan according to the definition of conflict of interest transaction based on Bapepam – LK No.IX.E.1 regulation.

Throughout 2014, Bank Kesejahteraan has transactions such as loan facility for permanent employee. Loan facility provided by employee is used to purchase vehicle, or other needs with 5% interest rate with 1 to 5 years maturity period. Meanwhile for deposit transaction, Bank Kesejaheraan has charged interest expense based on interest rate applied at market. Therefore, Bank Kesejahteraan has performed related party transaction in fair manner.

Extraordinary Financial InformationFinancial Report of Bank Kesejahteraan is prepared referring to accounting principle and practice generally applied in Indonesian banking sector according to Statements of Financial Accounting Standard (SFAS) and referring to Bank Indonesia Regulation that as end of 2014, there was no notes for Bank Kesejahteraan on corporate activity encouraging extraordinary financial information.

190 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 192: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Tahunan Annual Report 2014 191

Page 193: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 194: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT

Page 195: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance, selanjutnya disebut GCG) telah menjadi unsur penting bagi Bank Kesejahteraan dalam meningkatkan kinerja Bank Kesejahteraan, melindungi stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan.

Sebagai salah satu Bank swasta nasional yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi secara nyata dan signifikan pada pertumbuhan perekonomian Indonesia, maka pelaksanaan GCG di Bank Kesejahteraan menjadi standar etika yang berlaku bagi seluruh manajemen Bank.

Pelaksanaan GCG di Bank Kesejahteraan senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar yaitu transparansi (transparency) , akuntabilitas (accountability) , pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).

Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip dasar GCG, Bank Kesejahteraan secara berkala melakukan penilaian sendiri (self assessment) yang mencakup 3 (tiga) aspek governance, yaitu governance structure, governance process, dan governance outcome pada setiap faktor penilaian yang meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian, yaitu:

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris,

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi,3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite,4. Penanganan Benturan Kepentingan,5. Penerapan Fungsi Kepatuhan,6. Penerapan Fungsi Audit Intern,7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern,8. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem

Pengendalian Intern,9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party)

dan Debitur Besar (Large Exposures),10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal, dan

11. Rencana Strategis Bank

Good Corporate Governance, or later stated as GCG, has become an essential factor for Bank Kesejahteraan in increasing the Bank’s performance, protecting stakeholders and improving compliance with prevailing law and regulation as well as ethical values generally applied in banking industry.

As a national private Bank who has been committed to provide concrete and significant contribution for Indonesian economic growth, GCG implementation in Bank Kesejahteraan becomes part of ethical standard applied for entire Bank’s management.

GCG practice in Bank Kesejahteraan adopts 5 (five) basic principles comprising of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.

To ensure the implementation of 5 (five) GCG basic principles, Bank Kesejatheraan periodically performs self-assessment covering 3 governance aspects; governance structure, governance process and governance outcome at every assessed factors including 11 (eleven) assessment factors, among others:

1. Implementation of Board of Commissioners Duties and Responsibilities,

2. Implementation of Board of Directors Duties and Responsibilities.

3. Completeness and Duty Implementation of the Committee.

4. Conflict of Interest Handling.5. Compliance Function Implementation.6. Internal Audit Function Implementation.7. External Audit Function Implementation.8. Risk Management including Internal Control System9. Fund Provision to Related Party and Large Exposures.10. Transparency of Bank’s Financial and Non-Financial

Condition, GCG Report and Internal Reporting, and11. Bank Strategic Plan.

194 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 196: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

DEWAN KOMISARISDewan Komisaris adalah organ perseroan yang memiliki tugas pokok untuk melakukan pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris juga bertugas untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank Kesejahteraan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.

Komposisi, Kriteria, dan Independensi Dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah 4 (empat) orang, dengan susunan sebagai berikut:

Nama/Name Jabatan/Position

Tasripin Mastar Komisaris Utama/President Commissioner

Taufiq Hidayat Komisaris/Commissioner

Mahyuddin Ramli Komisaris Independen/Independent Commissioner

I Nyoman Sidia Komisaris Independen/Independent Commissioner

Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melebihi jumlah Direksi. Jumlah Komisaris Independen adalah 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Masa jabatan anggota Dewan komisaris adalah 5 (lima) tahun.

Dewan Komisaris dipilih atas dasar kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan dari RUPS.

Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Pengawas yang berwenang. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia.

Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan, dan/ atau lembaga lain.

BOARD OF COMMISSIONERSBoard of Commissioners is a OCmpany’s body with principal duty to undertake general and/or special monitoring according to Articles of Association and provide advise to the Board of Directors. The Board of Commissioners is also in charge to ensure the implementation of GCG practice at every business activity of the Bank in every organization level or stage. Board of Commissioners carries out its duties independently.

Composition, Criteria and Independency of Board of CommissionersAs of December 31, 2014, Board of Commissioners had 4 (four) members with following composition:

Number of Board of Commissioners members does not exceed number of Directors. Independent Commissioner is 50% from the Board of Commissioners members. Tenure for the Board of Commissioners member is 5 (five) years.

The Board of Commissioners is appointed based on adequate competency relevant with the position to exercise duties and responsibilities and ability to implement self-competency during the implementation of duties and responsibilities. Succession and/or appointment of Board of Commissioners members have considered recommendation from Remuneration and Nomination Committee also approved by the GMS.

All of Board of Commissioners members who have passed Fit and Proper Test and granted approval letter from official Supervisory Authority. The Board of Commissioners members are domiciled in Indonesia.

Every member of Board of Commissioners does not serve in other positions either as Commissioner, Director or Executive in other Banks, companies and/or institutions.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 195

Page 197: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan keungan dan hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.

Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisDalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat yang selalu dikaji ulang secara berkala dan terakhir telah disempurnakan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 10/2014/SK tanggal 09 Desember 2014 yang mengatur tentang pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, antara lain:1. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-

prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank Kesejahteraan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu, serta memberikan nasihat kepada Direksi.

3. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank Kesejahteraan.

4. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan/ atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

5. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.

6. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

7. Memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah

Every member of Board of Commissioners also does not have financial relationship and family relationship until second degree with other members of Board of Commissioners and/or Board of Directors.

The Independent Commissioners do not have financial, manaerial, ownership and family relationship with other members of Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders or affiliation with Bank which may interfere their independency.

Duties and Responsibilities of Board of CommissionersIn carrying out the duties, Board of Commissioners has set of working guidance and regulation including the regulation of work ethics, working schedule and meeting that have been periodically evaluated with the latest revision under Board of Commissioners Decree No. 10/2014/SK dated December 9, 2014 regulation work ethics, work schedule and meeting.

The implementation of Board of Commissioners’ duties and responsibilities is described below:1. To ensure the implementation of GCG principle in every

activity of Bank Kesejahteraan at entire organization level or line.

2. To perform oversight on the implementation of Board of Directors’ duties and responsibilities periodically or incidentally, and provide advise to the Board of Directors.

3. To lead, monitor and evaluate the execution of Bank Kesejahteraan’s strategic policy.

4. Not to be involved in operational decision making, except regarding fund provision for related party and other aspects stated in the Articles of Associations and/or other prevailing Law regarding the implementation of monitoring function.

5. To ensure that the Board of Directors has follow-edup audit finding and recommendation from IAU, external auditor and audit result from Bank Indonesia and/or other audit authorities.

6. To establish Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remunerationa nd Nomination Committee.

7. To ensure that these Committees have performed their duties effectively.

196 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 198: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

menjalankan tugasnya secara efektif.8. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya secara optimal

Remunerasi Dewan KomisarisPaket remunerasi yang diberikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain/ Type of Remuneration and Other Facilities

Jumlah diterima dalam 1 tahun/ Amount per year

Dewan Komisaris/ Board of Commissioners

Orang/ Person*)

Rp JutaRp Million

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, pajak & fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)/ Remuneration (salary, bonus, periodic allowance, tantiem, taxes & other facilities in non-natura form)

6 1.889

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang:/ Other facilities in natura form (housing, transportation, health insurance and others), which:a. Dapat dimiliki/ Can be ownedb. Tidak dapat dimiliki/ Can not be owned

6-

30-

*) termasuk Komisaris yang periode kepengurusannya berakhir pada semester I tahun 2014

Jumlah anggota Dewan Komisaris yang menerima paket remunerasi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

(satuan orang)/ per person

Jenis Remunerasi per orang dalam setahun *)/ Annual Remuneration Package per PersonJumlah Komisaris/ Number of

Commissioners **)

Di atas Rp. 2 milyar/ Beyond Rp2 billion -

Di atas Rp. 1 s.d 2 milyar/ Beyond Rp1 billion to Rp2 billion -

Di atas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 milyar/ Beyond Rp500 million to Rp1 billion 1

Rp. 500 juta ke bawah/ Rp500 million or below 5*) yang diterima secara tunai**) termasuk Komisaris yang periode kepengurusannya berakhir pada semester I tahun 2014.

Rapat Dewan KomisarisDewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dimana setiap bulannya selalu diadakan pertemuan/ rapat dengan komite di bawahnya dan dengan Direksi. Rapat diadakan untuk mengevaluasi dan membahas kinerja perusahaan, pelaksanaan fungsi kepatuhan, pemantauan profil risiko dan laporan komite audit serta hal-hal lain yang membutuhkan perhatian dan penjelasan dari Direksi.

8. To provide adequate time to perform duties and responsibilities optimally.

Board of Commissioners RemunerationRemuneration package provided for Board of Commissioners members in 2014 is described below:

*) including Commissioner whose tenure ended on 1st Semester of 2014.

Number of Board of Commissioners members who received the remuneration package in 2014 is below:

*) received in cash**) including Commissioners whose tenures ended on 1st semester of 2014.

Board of Commissioners MeetingThe Board of Commissioners has allocated adequate time to fulfill their duties and responsibilities, where the Board held monthly meeting with the Committees under their supervision and also with the Board of Directors. The meetings were conducted to evaluate and discuss the Company’s performance, implementation of compliance function, risk profile monitoring and report from the Audit Committee as well as other aspects require the Board of Directors’ concern and explanation.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 197

Page 199: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai minimal rapat Dewan Komisaris yang wajib diselenggarakan paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun, serta dihadiri secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.

Frekuensi rapat Dewan Komisaris dan tingkat kehadiran angota Dewan Komisaris selama tahun 2014, sebagai berikut:

Nama/NameJumlah Rapat/ Number of

MeetingsJumlah Kehadiran/ Number of

Attendance% Kehadiran/ %

Attendance

Wagiono Ismangil*) 5 4 80%

Achmad Subianto*) 5 5 100%

Jusuf Amiruddin*) 9 9 100%

Mahyuddin Ramli 21 21 100%

Tasripin Mastar**) 6 5 80%

I Nyoman Sidia **) 12 10 84%

Taufiq Hidayat**) - - -*) masa jabatan berakhir pada semester I tahun 2014**) efektif menjadi Komisaris pada semester II tahun 2014

Frekuensi rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dan tingkat kehadiran angota Dewan Komisaris pada rapat gabungan selama tahun 2014, sebagai berikut:

Nama/NameJumlah Rapat/ Number of Meetings

Jumlah Kehadiran/ Number of Attendance% Kehadiran/ % Attendance

Wagiono Ismangil*) 5 4 80%

Achmad Subianto*) 5 5 100%

Jusuf Amiruddin*) 5 5 100%

Mahyuddin Ramli 12 12 100%

Tasripin Mastar**) 6 5 80%

I Nyoman Sidia **) 6 6 100%

Taufiq Hidayat**) - - -*) masa jabatan berakhir pada semester I tahun 2014**) efektif menjadi Komisaris pada semester II tahun 2014

Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris telah dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau melalui pemungutan suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat. Hasil rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani yang ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris yang hadir, serta didokumentasikan dengan baik. Hasil rapat Dewan Komisaris merupakan rekomendasi atau nasihat yang dapat diimplementasikan Direksi atau untuk bahan RUPS.

Board of Commissioners of Bank Kesejahteraan has complied with Bank Indonesia regulation regarding minimum number of Board of Commissioners’ meetings that have to be held at least 4 (four) times in a year, and physically attended at least in 2 (two) months per year.

Frequency of the meetings and attendance level of the Board’s members in 2014 is described below:

*) Tenure ended on 1st Semester of 2014.**) Effectively serving as Commissioner on 2nd Semester of 2014.

Frequency of Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting and attendance level of the Board’s members in 2014 is described below:

*) Tenure ended on 1st Semester of 2014.**) Effectively serving as Commissioner on 2nd Semester of 2014.

Decision making in the Board of Commissioners meeting is done under collective consensus or voting, if the consensus is failed ot be achieved. Result of the Board of Commissioners meeting is recorded on Minutes of Meetings signed by all attending Commissioners, and well-documented. Resolution from the Board of COmmisioners meeting is set of recommendation and suggestion available to be implemented by the Board of Directors or for the GMS agenda.

198 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 200: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Rekomendasi Dewan KomisarisPelaksanaan pengawasan secara aktif yang dilakukan Dewan Komisaris terhadap jalannya pengelolaan Bank Kesejahteraan dilakukan sebagai rangkaian dalam memastikan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris secara aktif memberikan rekomendasi kepada manajemen, dalam hal ini adalah Direksi terhadap hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien.

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dilakukan melalui rapat antara Dewan Komisaris dan Direksi yang secara rutin dilakukan setiap bulan. Hasil rapat Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan rekomendasi dari Dewan Komisaris kepada Direksi.

Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi terhadap beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari manajemen Bank Kesejahteraan sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan, antara lain sebagai berikut:

a. Direksi perlu menetapkan langkah antisipasi yang akan dilakukan untuk menghadapi risiko likuiditas terkait performa Bank yang kurang baik di akhir tahun 2014.

b. Direksi segera melakukan review yang intensif dan terinci terhadap seluruh fasilitas kredit yang ada saat ini, baik yang menjadi kelolaan kantor cabang maupun kelolaan kantor pusat sehingga diketahui kualitas, tingkat kesehatan, dan permasalahan masing-masing debitur secara akurat.

c. Direksi segera menyusun langkah-langkah penyehatan untuk setiap debitur bermasalah yang ditemukan dalam proses review.

Board of Commissioners RecommendationImplementation of active supervision is carried out by the Board of Commissioners towards the management of Bank Kesejahteraan and as a series of the effort to ensure Good Corporate Governance implementation. The Board of Commissioners also actively submits recommendation to the Management, or refers to the Board of Directors, regarding several aspects need to be concerned to achieve more effective and efficient Company’s performance.

Board of Commissioners’ active monitoring is implemented through monthly Joint Meeting between Board of Comissioners and Board of Directors. Resolution of the Joint Meeting took form as recommendation from the Board of Commissioners to the Board of Directors.

Throughout 2014, the Board of Commissioners has submitted recommendations regarding several aspects need to be concerned by the management of Bank Kesejahteraan as an improvement effort and to increase performance of the Bank, including following recommendations:a) The Board of Directors needs to formulate anticipatory

action related with decrease in the Bank’s performance as end of 2014.

b) The Board of Directors to conduct intensive and thorough report on current credit facility, both managed by Branch Office and Head Office to seek the quality, soundness level and issue of each debtors accurately.

c) The Board of Directors to immediately prepare restructuring actions for every non-performed debtors found during the review process.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 199

Page 201: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

DIREKSIDireksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Komposisi, Kriteria, dan Independensi DireksiAnggota Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 berjumlah 4 (empat) orang, dengan susunan sebagai berikut:

Nama/ Name Jabatan/ Position

Sasmaya Tuhuleley*) Direktur Utama/ President Director

Wahju Hidajat Direktur Dana dan Layanan / Fund and Service DirectorSilo Edi Direktur Pengembangan Bisnis / Business Development Director

Dhini Laswita Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko / Compliance and Risk Management Director

*) Sampai dengan 31 Desember 2014, masih dalam proses Fit and Proper Test.

Masa jabatan anggota Direksi adalah 5 (lima) tahun.

Direksi dipilih atas dasar integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang memadai sesuai dengan persyaratan penilaian kemampuan dan kepatutan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan dari RUPS.

Seluruh Anggota Direksi telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Pengawas yang berwenang, kecuali Bpk. Sasmaya Tahuleley masih dalam proses Fit and Proper Test. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia

Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan/ atau lembaga lain.

Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.

BOARD OF DIRECTORSBoard of Directors is the Company’s body with an authority and full responsibility on the Company’s management for the Company’s interest according to the Company’s vision and mission as well as represent the Company both inside and outside the Court compliant with Articles of Association.

Composition, Criteria and Independency of Board of DirectorsAs of December 31, 2014, Board of Directors members comprised of 4 (four) Directors with following composition:

*) As of December 31, 2014, still under Fit and Proper Test process.

Tenure for the Board of Directors is 5 (five) years.

The Board of Directors is appointed based on adequate integrity, competency and financial reputation according to the requirement of fit and proper test applied by Bank Indonesia. Board of Directors members succession and/or appointment has also considered recommendation from Remuneration and Nomination Committee and granted approval from the GMS.

Board of Directors members have passed Fit and PRoepr Test and granted approval from authorized Audit Authority, except for Mr. Sasmaya Tahuleley who is under Fit and Proper Test process. The Board of Directors members are domiciled in Indonesia.

Every member of Board of Directors does not serve in dual positions either as Commissioner, Director or Executive in other Banks, companies and/or institutions.

Every member of Board of Directors also does not have financial relationship and family relationship until second degree with other members of Board of Commissioners and/or Board of Directors.

200 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 202: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Direktur Utama, berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan hubungan keluarga.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Dalam menjalankan tugasnya, Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang selalu dikaji ulang secara berkala dan terakhir telah disempurnakan dengan SK Direksi No. 66/2014/SK tanggal 4 Desember 2014 yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

Pelaksanaan tugas dan tangggung jawab Direksi, antara lain:1) Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung

jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

3) Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

4) Menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, kini dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

5) Mengkomunikasikan kepada pegawai mengenai arah bisnis Bank Kesejahteraan dalam rangka pencapaian visi dan misi Bank Kesejahteraan.

6) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

Remunerasi DireksiPaket remunerasi yang diberikan kepada seluruh anggota Direksi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain/ Type of Remuneration and Other Facilities

Jumlah diterima dalam 1 tahun/ Amount per year

Direksi/ Board of Directors

Orang/ Person*)

Orang/ Person*)

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, pajak & fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)/ Remuneration (salary, bonus, periodic allowance, tantiem, taxes & other facilities in non-natura form) 5 5.895

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang:/ Other facilities in natura form (housing, transportation, health insurance and others), which:- Dapat dimiliki/ Can be owned- Tidak dapat dimiliki/ Can not be owned

5-

25-

*) termasuk Direktur yang periode kepengurusannya berakhir pada semester I tahun 2014

President Director is appointed from independent party towards Controlling Shareholders, without financial, managerial, sharehownership and family relationships.

Duties and Responsibilities of Board of DirectorsIn carrying out the duties, Board of Directors has set of working guidance and regulation including the regulation of work ethics, working schedule and meeting that have been periodically evaluated with the latest revision under Board of Directors Decree No. 66/2014/SK dated December 4, 2014 disclosing work ethics, work schedule and meeting.

The implementation of Board of Directors’ duties and responsibilities is described below:1) To manage the Bank according to authority and

responsibility as regulated in Articles of Association and other prevailing Law.

2) To implement GCG principles in every Bank’s business activity at entire organization level or line.

3) To follow-up audit finding and recommendation from IAU, external auditor and audit result from Bank Indonesia and/or other audit authorities.

4) To provide comprehensive, accurate, update and timely data and information to the Board of Commissioners.

5) To communicate the employees about Bank Kesejahteran’s business direction to achieve Bank’s vision and mission.

6) To present accountability of the duties implementation to shareholders in the GMS.

Board of Directors RemunerationRemuneration package provided for the Board of Directors memebrs in 2014, among others:

*) including Director whose tenure ended on 1st Semester of 2014.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 201

Page 203: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Jumlah anggota Direksi yang menerima paket remunerasi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:

(satuan orang)/ (per person)

Jenis Remunerasi per orang dalam setahun *)/ Annual Remuneration Package per PersonJumlah Direktur/ Number of Directors**)

Di atas Rp. 2 milyar/ Beyond Rp2 billion -

Di atas Rp. 1 s.d 2 milyar/ Beyond Rp1 billion to Rp2 billion 3

Di atas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 milyar/ Beyond Rp500 million to Rp1 billion 1

Rp. 500 juta ke bawah/ Rp500 million or below 1*) yang diterima secara tunai**) termasuk Direktur yang periode kepengurusannya berakhir pada semester I tahun 2014

Rapat DireksiDireksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan strategis melalui mekanisme rapat Direksi. Setiap keputusan rapat dapat diimplementasikan dan sesuai dengan kebijakan, pedoman serta tata tertib kerja yang berlaku.

Frekuensi rapat Direksi dan tingkat kehadiran angota Direksi selama tahun 2014, sebagai berikut:

Nama/Name Jumlah Rapat/ Number of MeetingsJumlah Kehadiran/ Number of Attendance

% Kehadiran/ % Attendance

RM. Yunianto**) 26 23 89%

Wahju Hidajat 26 25 97%

Silo Edi 26 25 97%

Arif Hidayat*) 7 6 86%

Dhini Laswita***) 17 17 100%

*) masa jabatan berakhir pada semester I tahun 2014**) masa jabatan berakhir pada semester II tahun 2014***) efektif menjadi Direktur pada semester II tahun 2014

Frekuensi rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dan tingkat kehadiran angota Direksi selama tahun 2014, sebagai berikut:

Nama/NameJumlah Rapat/

Number of MeetingsJumlah Kehadiran/

Number of Attendance% Kehadiran/ %

Attendance

RM. Yunianto**) 11 11 100%

Wahju Hidajat 11 11 100%

Silo Edi 11 10 91%

Arif Hidayat*) 5 4 80%

Dhini Laswita***) 6 6 100%*) masa jabatan berakhir pada semester I tahun 2014**) masa jabatan berakhir pada semester II tahun 2014***) efektif menjadi Direktur pada semester II tahun 2014

Number of Board of Directors members who received remuneration package in 2014 is described below:

*) yang diterima secara tunai/ Received in cash**) including Director whose tenure ended on 1st Semester of 2014.

Board of Directors MeetingThe Board of Directors has implemented strategic policy and resolution through Board of Directors meeting mechanism. Every meeting resolution can be implemented and complies with prevailing policy, guidance and working procedure.

Frequency of the Board’s meeting and attendance level of Board of Directors members in 2014 is described below:

*) tenure ended on 1st Semester of 2014**) tenure ended on 2nd Semester of 2014***) effectively appointed as Director on 2nd Semester of 2014.

Frequency of Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting and attendance level of the Board’s members in 2014 is described below:

*) tenure ended on 1st Semester of 2014**) tenure ended on 2nd Semester of 2014***) effectively appointed as Director on 2nd Semester of 2014.

202 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 204: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Pengambilan keputusan rapat Direksi telah dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir serta didokumentasikan dengan baik.

KOMITE

Komite Di bawah Dewan Komisaris

Komite Audit

Keanggotaan, Keahlian, dan Independensi Komite AuditKomite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.

Susunan anggota Komite Audit per 31 Desember 2014:

Nama/ Name Jabatan/ Position

I Nyoman Sidia Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen) / Chairman (also Independent Commissioner)

M. Didiek M. Kusumo Anggota (pihak independen)/ Member (Independent Party)

Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 1 (satu) orang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan. Komite Audit telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang penetapan Komite Audit.

Rangkap jabatan Pihak Independen pada Bank lain dan/atau perusahaan lain telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

Pihak Independen anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Seluruh Pihak Independen tidak berasal dari mantan anggota

Decision making in the Board of Commissioners meeting is done under collective consensus or voting, if the consensus is failed ot be achieved. Result of the Board of Commissioners meeting is recorded on Minutes of Meetings signed by all attending Commissioners, and well-documented.

COMMITTEES

Committees under the Board of Commissioners

Audit Committee

Composition, Expertise and Independency of Audit CommitteeAudit Committee is established by the Board of Commissioners to assist the Board in performing monitoring function towards the implementation of Board of Directors’ duties and responsibilities.

As of December 31, 2014, composition of Audit Committee membership is described below:

Audit Committee consists of 1 (one) Independent Commissioner and 1 (one) Independent Party with expertise on banking sector. Audit Committee has complied with Bank Indonesia Regulation on the Audit Committee appointment.

Dual position of Independent Party in other Banks and/or companies have concerned competence, independency criteria, confidentiality, code of conducts and implementation of duties and responsibilities.

Independent Party of the Audit Committee members does not have financial, managerial, shares ownership and/or relationship with Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders or other affiliations with Bank which may interfere his independency. The Independent Party is not appointed from former Board

Laporan Tahunan Annual Report 2014 203

Page 205: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank Kesejahteraan.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditDalam menjalankan tugasnya, Komite Audit telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No.12/2014/SK tanggal 15 Desember 2014.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Audit, antara lain:(1) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap

perencanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

(2) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

(3) Melakukan pemantauan dan evaluasi atas kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dengan standar audit yang berlaku.

(4) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik, dan hasil pengawasan OJK.

(5) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik dan KAP.

Rapat Komite AuditRapat Komite Audit dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Rapat Komite Audit selama tahun 2014 telah dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali rapat.

Frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit selama tahun 2014, sebagai berikut:

Nama/NameJumlah Rapat/ Number of Meetings

Jumlah Kehadiran/ Number of Attendance

% Kehadiran/ % Attendance

Jusuf Amiruddin*) 4 4 100%

I Nyoman Sidia 6 4 66%

Chaidir Nurdin**) 8 5 63%

M. Didiek M. Kusumo 10 8 80%

*) masa jabatan berakhir pada semester I tahun 2014**) masa jabatan berakhir pada semester II tahun 2014

of Directors members or Executives of Bank Kesejahteraan.

Duties and Responsibilities of Audit CommitteeIn carrying the duties, Audit Committee has a working guideline and procedure as regulated under Board of Commissioners Decree No. 12/2014/SK dated December 15, 2014.

Implementatio of Audit Committee duties and responsibilities, among others:1) To oversee and evaluate audit planning and monitor

follow-up of audit result to assess adequacy of internal audit including financial reporting process.

2) To oversee and evaluate the implementation of Internal Audit Unit’s duties.

3) To oversee and evaluate conformity of audit practice done by Public Accountant Office with prevailing audit standards.

4) To oversee and evaluate the implementation of follow-up action by the Board of Directors on audit results submitted by IAU, Public Accountant and OJK.

5) To provide recommendation to the Board of Commissioners regarding appointment of Public Accountant and Public Accountant Office.

Audit Committee MeetingThe Audit Committee meeting was held based on needs. In 2014, there were 10 (ten) Audit Committee meetings.

Frequency of Audit Committee meeting and attendance level of Committee’s members in 2014 is described below:

*) tenure ended on 1st Semester of 2014**) tenure ended on 2nd Semester of 2014

204 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 206: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat Komite Audit merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris. Hasil risalah rapat telah dibuat, secara jelas dan didokumentasikan dengan baik.

Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit(1) Secara berkala diadakan rapat dengan Dewan

Komisaris.(2) Melakukan pemantauan dan evaluasi perencanaan

dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit.

(3) Menyampaikan laporan dan rekomendasi hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris.

Komite Pemantau RisikoKeanggotaan, Keahlian, dan Independensi Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan.

Susunan anggota Komite Pantau Risiko per 31 Desember 2014:

Nama/ Name Jabatan/ Position

Mahyuddin Ramli Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)/ Chairman (also Independent Commissioner)

Arif Hidayat Anggota (pihak independen)/ Independent Party

Pandji Kartiko Anggota (pihak independen) / Independent Party

Komite Pemantau Risiko terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan di bidang manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang penetapan Komite Pemantau Risiko.

Rangkap jabatan Pihak Independen pada Bank lain dan/atau perusahaan lain telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

Decision making in the Audit Committee meeting is done under collective consensus or voting, if the consensus is failed ot be achieved. Result of the Audit Committee took form as recommendation available to be used optimally by the Board of Commissioners. Resolution of the meeting is recorded on Minutes of Meetings clearly and well-documented.

Audit Committee Working Report

1) Periodic meetings with Board of Commissioners.

2) Have conducted monitoring and evaluation on audit planning and execution and monitoring the follow-up of audit results.

3) Submitting report and recommendation from the evaluation result to the Board of Commissioners.

Risk Monitoring CommitteeComposition, Expertise and Independency of Risk Monitoring CommitteeRisk Monitoring Committee is established by the Board of Commissioners to evaluate risk management policy and practice in Bank Kesejahteraan.

As of December 31, 2014, composition of Risk Monitoring Committee is described below:

Risk Monitoring Committee consists of 1 (one) Independent Commissioner and 2 (two) independent parties with expertise in financial and risk management sectors. Risk Monitoring Committee has complied with Bank Indonesia Regulation on Risk Monitoring Committee appointment.

Dual position of Independent Party in other Banks and/or companies have concerned competence, independency criteria, confidentiality, code of conducts and implementation of duties and responsibilities.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 205

Page 207: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Seluruh Pihak Independen anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Seluruh Pihak Independen tidak berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank Kesejahteraan

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau RisikoDalam menjalankan tugasnya, Komite Pemantau Risiko telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No.12/2014/SK tanggal 15 Desember 2014.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko, antara lain:(1) Mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan manajemen

risiko.(2) Memantau evektifitas pelaksanaan tugas Satuan Kerja

Manajemen Risiko (SKMR)(3) Memantau dan mengevaluasi evektifitas pelaksanaan

tugas Komite Manajemen Risiko (KMR).

Rapat Komite Pemantau RisikoRapat Komite Pemantau Risiko dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Rapat Komite Pemantau Risiko selama tahun 2014 telah dilakukan sebanyak 9 (sembilan) kali rapat.

Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko dan tingkat kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko selama tahun 2014, sebagai berikut:

Nama/NameJumlah Rapat/ Number of Meetings

Jumlah Kehadiran/ Number of Attendance

% Kehadiran/ % Attendance

Mahyuddin Ramli 9 9 100%

Purwo Junianto*) 5 4 80%

Pandji Kartiko 9 9 100%

Arif Hidayat**) 3 3 100%

*) masa jabatan berakhir pada semester II tahun 2014**) efektif menjadi anggota komite pada semester II tahun 2014

Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak

Independent Party of the Risk Monitoring Committee members does not have financial, managerial, shares ownership and/or relationship with Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders or other affiliations with Bank which may interfere his independency. The Independent Party is not appointed from former Board of Directors members or Executives of Bank Kesejahteraan.

Duties and Responsibilities of Risk Monitoring CommitteeIn carrying out the duties, Risk Monitoring Committee has working guideline and procedure as regulated under Board of Commissioners Decree No. 12/2014/SK dated December 15, 2014.

Implementation of Risk Monitoring Committee’s duties and responsibilities, among others:1) To evaluate risk management policy and practice.

2) To monitor effectiveness of Risk Management Unit’s duties implementation.

3) To monitor and evaluate effectiveness of Risk Management Unit’s duties implementation.

Risk Monitoring Committee MeetingRisk Monitoring Committee Meeting is held based on needs. In 2014, there were 9 (nine) Risk Monitoring Committee meetings. Frequency of Risk Monitoring Committee meetings and attendance level of the Committee’s members in 2014 are described below:

*) tenure ended on 2nd Semester of 2014**) effectively appointed as the Committee’s member on 2nd Semester of 2014

Decision making in the Risk Monitoring Committee meeting is done under collective consensus or voting, if

206 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 208: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat Komite Pemantau Risiko merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris. Hasil risalah rapat telah dibuat, secara jelas dan didokumentasikan dengan baik.

Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Pemantau Risiko(1) Secara berkala mengadakan rapat dengan Dewan

Komisaris.(2) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

manajemen risiko dan pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko.

(3) Menyampaikan laporan dan rekomendasi hasil evaluasi terhadap kondisi serta pengelolaan risiko Bank kepada Dewan Komisaris.

Komite Remunerasi dan NominasiKeanggotaan, Keahlian, dan Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk mengevaluasi kebijakan remunerasi dan nominasi di Bank Kesejahteraan.

Susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2014:

Nama/ Name Jabatan/ Position

Mahyuddin Ramli Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)/Chairman (also as Independent Commissioner)

Tasripin Mastar Anggota (merangkap selaku Komisaris Utama)/ Member (also as President Commissioner)

I Nyoman Sidia Anggota (merangkap selaku Komisaris Independen)/Member (also as Independent Commissioner)

Widyo Hapsoro Angota (merangkap selaku Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia)/Member (also as Head of Human Capital Division)

Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama, 2 (dua) orang Komisaris Independen, dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang membawahi Divisi Sumber Daya Manusia. Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang penetapan Komite Remunerasi dan Nominasi.

the consensus is failed ot be achieved. Result of the Risk Monitoring Committee took form as recommendation available to be used optimally by the Board of Commissioners. Resolution of the meeting is recorded on Minutes of Meetings clearly and well-documented.

Risk Monitoring Committee Working Reprot

1) Periodic meetings with Board of Commissioners.2) Have conducted monitoring and evaluation on the

implementation of risk management and Risk Management Committee’s duties.

3) Submitting report and recommendation of evaluation result towards Bank’s risk profile and management to the Board of Commissioners.

Remuneration and Nomination CommitteeComposition, Expertise and Independency of Remuneration and Nomination Committee

Remuneration and Nomination Committee is established by the Board of Commissioners to evaluate remuneration and nomination policies in Bank Kesejahteraan,

In 2014, Composition of Remuneration and Nomination Committee is described below:

Remuneration and Nomination Committee consists of 1 (one) President Commissioner, 2 (two) Independent Commissioners and 1 (one) Executives who leads Human Capital Division. Remuneration and Nomination Committee has complied with Bank Indonesia Regulation on Remuneration and Nomination Committee appointment.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 207

Page 209: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Pejabat Eksekutif anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan Bank.

Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan NominasiDalam menjalankan tugasnya, Komite Remunerasi dan Nominasi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No.12/2014/SK tanggal 15 Desember 2014.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko, antara lain:(1) Mengevaluasi kebijakan remunerasi Dewan Komisari

dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

(2) Mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai untuk disampaikan kepada Direksi.

(3) Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

(4) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

(5) Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite di bawah Dewan Komisaris Dewan Komisaris.

Executives of Remuneration and Nomination Committee members have adequate knowledge and undertand the regulation of remuneration and/or nomination system as well as succession plan in the Bank.

The remuneration and Nomination Committee does not have financial, managerial, shares ownership and/or relationship with Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders or other affiliations with Bank which may interfere his independency.

Duies and Responsibilities of Remuneration and Nomination CommitteeIn carrying out the duties, Remuneration and Nomination Committee has working guideline and procedure as regulated under Board of Commissioners Decree No. 12/2014/SK dated December 15, 2014.

Implementation of Risk Monitoring Committee’s duties and responsibilities, among others:1) To evaluate Board of Commissioners and Board of

Directors remuneration policies to be presented to the GMS.

2) To evaluate remuneration policy for Executives and employees to be presented to the Board of Directors.

3) To prepare and provide recommendation on remuneration and/or succession system and procedure for the Board members to be presented to the GMS.

4) To provide recommendation on Board of Commissioners and/or Directors member candidate to be presented to the GMS.

5) To provide recommendation on Independent Party to be appointed s the member of Committees under the Board of Commissioners.

208 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 210: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Rapat Komite Remunerasi dan NominasiRapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2014 telah dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali rapat.

Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dan tingkat kehadiran anggota Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2014, sebagai berikut:

Nama/NameJumlah Rapat/ Number of

MeetingsJumlah Kehadiran/ Number of

Attendance% Kehadiran/ % Attendance

Jusuf Amirudin*) 2 2 100%

Mahyuddin Ramli 2 2 100%

Achmad Subianto*) 2 2 100%

Dhini Laswita**) 2 2 100%

Tasripin Mastar***) - - -

I Nyoman Sidia***) - - -

Widyo Hapsoro***) - - -

*) masa jabatan berakhir pada semester I tahun 2014**) masa jabatan berakhir pada semester II tahun 2014***) efektif menjadi anggota komite pada semester II tahun 2014

Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris. Hasil risalah rapat telah dibuat, secara jelas dan didokumentasikan dengan baik.

Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Remunerasi dan NominasiDalam tahun 2014 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan memberikan rekomendasi dan pendapat sebagai berikut:

(1) Terkait Kebijakan Remunerasi, antara lain: Pemberian tantiem Dewan Komisaris dan Direksi. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.

Remuneration and Nomination Committee MeetingRemuneration and Nomination Committee Meeting is held based on needs. In 2014, there were 3 (three) Remuneration and Nomination Committee meetings held.

Frequency of Remuneration and Nomination Committee meetings had attendance level of the Committee’s members in 2014 is described below:

*) tenure ended on 1st Semester of 2014**) tenure ended on 2nd Semester of 2014***) effectively appointed as Committee’s members on 2nd Semester of 2014.

Decision making in the Remuneration and Nomination Committee meeting is done under collective consensus or voting, if the consensus is failed ot be achieved. Result of the Remuneration and Nomination Committee took form as recommendation available to be used optimally by the Board of Commissioners. Resolution of the meeting is recorded on Minutes of Meetings clearly and well-documented.

Remuneration and Nomination Committee Working ReportIn 2014, Remuneration and Nomination Committee has performed several duties and responsibilities by providing following recommendations:

1) Related with Remuneration Policy, including: Tantiem for Board of Commissioners and Board of

Directors. Remuneration Package for Board of Commissioners

and Board of Directors.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 209

Page 211: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

(2) Terkait Kebijakan Nominasi, antara lain: Usulan pencalonan Dewan Komisaris. Usulan pencalonan Direktur

Komite Di bawah Direksi

Dalam rangka meningkatkan efektivitas penetapan kebijakan, strategi dan pengelolaan risiko Bank, Direksi dibantu oleh komite-komite eksekutif. Rekomendasi dari masing-masing komite dijadikan acuan oleh Direksi dalam mengambil keputusan. Komite di bawah Direksi, antara lain:

ALCOALCO dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Direksi No. 78/2011/SK tanggal 13 Juni 2011. ALCO memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain:a) Mengembangkan, mengkaji ulang dan memodifikasi

strategi ALMA.b) Mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi

ALMA guna memastikan bahwa taking position Bank telah sesuai dengan tujuan pengelolaan dan risiko suku bunga.

c) Mengkaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk memastika bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penempatan dana, meminimumkan biaya dana dan memelihara struktur neraca Bank sesuai strategi ALMA.

d) Mengkaji ulang deviasi antara realisasi dengan Rencana Bisnis Bank.

e) Menginformasikan kepada Direksi atas setiap perkembangan dan kondisi pasar serta ketentuan yang mempengaruhi dalam strategi dan kebijkan ALMA.

Komite Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Direksi No. 40/2012/SK tanggal 6 September 2012. Komite Manajemen Risiko memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain:a) Penyusunan dan penyesuaian kebijakan manajemen

risiko termasuk strategi manajemen risiko dan contigency plan apabila terjadi kondisi tidak normal.

b) Mengevaluasi dan memperbaiki penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi

2) Related with Nomination Policy, including: Appointment of Board of Commissioners Appointment of Board of Directors

Committees under the Board of DirectorsTo enhance effectiveness of policy and strategy implementation as well as Bank’s risk management, the Board of Directors is assisted by Executive Committees. Recommendation form each Committee is placed as reference for the Board of Directors in taking decision. The Committees are including:

ALCOALCO is established based on Board of Directors Decree with latest revision under Board of Directors Decree No. 78/2011/SK dated June 13, 2011. ALCO has following authorities and responsibilities:a) To develop, review and modify ALMA strategy.

b) To evaluate position of interest rate risk and ALMA strategy to ensure that Bank’s taking position has complied with mitigation target and interst rate risk.

c) To review pricing policy for assets and liabilities to ensure that the pricing will optimize investment return, minimize cost of fund and maintain Bank’s balance sheet structure according to ALMA strategy.

d) To review deviation between Bank Business Plan and its realization.

e) To inform the Board of Directors about market progress and condition and regulation which might possibly affect ALMA strategy and policy.

Risk Management CommitteeRisk Management Committee is established based on Board of Directors Decree with the latest revision under Board of Directors Decree No. 40/2012/SK dated September 6, 2012. The Risk Monitoring Committee has following authorities and responsibilities:a) To prepare and adjust risk management policy including

risk management strategy and contingency plan during unexpected condition.

b) To evaluate and improve risk management implementation either periodically or incendentally as the impact of Bank’s external and internal condition

210 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 212: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi tingkat kesehatan dan profil risiko Bank.

c) Penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank, pengambilan posisi/ eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.

d) Menetapkan dan menyesuaikan batasan terhadap masing-masing jenis risiko dan mengalokasikannya kepada unit-unit operasional yang mengelola risiko.

e) Melakukan penilaian terhadap hasil pengukuran tingkat risiko yang dihadapi oleh Bank termasuk kajian terhadap usulan produk dan aktivitas baru yang diterbitkan oleh Bank.

f ) Mengevaluasi adanya pengecualian setiap jenis risiko yang dikelola, termasuk unit yang bertanggung jawab dan kewenangannya.

g) Memantau secara berkala dampak implementasi kebijakan dan strategi bisnis Bank dan besaran risiko yang mungkin terjadi.

h) Melakukan penilaian terhadap tingkat risiko terhadap rencana penerbitan produk atau aktifitas baru.

Komite Manajemen KepegawaianKomite Manajemen Kepegawaian dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Direksi No. 15/ 2012/SK tanggal 20 April 2012. Komite Manajemen Kepegawaian memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain:

a) Mengevaluasi dan menilai tata tertib dan Peraturan Perusahaan (PP).

b) Meningkatkan implementasi budaya kerja perusahaan.c) Mengusulkan promosi pegawai dibawah Divisi (diluar

Pemimpin Cabang dan Wakil Pemimpin Cabang).d) Mengusulkan sanksi kepegawaian bagi pelanggaran

berat.

shifting which might affect Bank’s soundness level and risk profile.

c) Implementation of several aspects related with business decision which violates normal procedure such as material business expansion limit violation from Bank business Plan, risk position/exposure exceeding the limit.

d) To determine and adjust the limit of each risk type and allocate to the operational unit who manages the risk.

e) To review result of risk profile level assessment faced by the Bank including review on new products and ectivities issued by the Bank.

f ) To evaluate exception of every risk type managed, including the unit who is in charge altogether with the authority.

g) To periodically monitor impact of policy and Bank Business Plan implementation and size of risk which might potentially occur.

h) To perform assessment on risk level towards new product or activity launching.

Employee Management CommitteeEmployee Management Committee is established based on Board of Directors Decree with latest revision under Board of Directors Decree No. 15/2012/SK dated April 20, 2012. The Employee Management Committee has following authorities and responsibilities:

a) To evaluate and review Corporate Regulation and Code of Conducts (COC).

b) To improve implementation of corporate culture.c) To recommend promotion of employees under Division

(except Branch Head and Deputy of Branch Head).d) To recommend employee punishment for major

violation.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 211

Page 213: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Komite Pengarah Teknologi InformasiKomite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Direksi No. 65/2014/SK tanggal 2 Desember 2014. Komite Pengarah Teknologi Informasi memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain:a) Memberikan evaluasi dan rekomendasi kepada Direksi

terkait: Rencana Startegis Teknologi Informasi (Information

Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank.

Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi.

Menetapkan status prioritas proyek TI yang bersifat critical, seperti penggantian core banking aplication, server production, topologi jaringan, ATM Switching, dan lain-lain.

Kesesuaian antara pelaksanaan proyek TI dengan rencana proyek (project charter) yang disepakati dalam Service Level Agreement (SLA).

Kesesuaian TI dengan kebutuhan Sistem Informasi Manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank.

Efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor TI agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Bank.

Pemantauan kinerja TI dan upaya peningkatannya. Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI yang

tidak dapat diselesaikan oleh Unit Kerja Pengguna dan Unit Kerja Penyelenggara, secara efektif, efisien, dan tepat waktu.

b) Merumuskan kebijakan dan prosedur TI yang utama, seperti kebijakan pengamanan TI dan Manajemen Risiko yang terkait dengan penggunaan TI di Bank.

c) Melakukan evaluasi atas efektivitas langkah-langkah mitigasi risiko yang dilakukan untuk meningkatkan pengamanan TI Bank.

d) Melakukan evaluasi atas efktifitas pelaksanaa implementasi kebijakan pengamanan TI dan proyek TI yang sedang dilakukan dan memberikan laporannya kepada Direksi.

e) Melakukan pembahasan dan menetapkan solusi terhadap permasalahan yang akan dan telah muncul dalam kaitannya dengan TI.

Information Technology CommitteeInformation Technology Committee is established based on Board of Directors Decree with latest revision under Board of Directors Decree No. 65/2014/SK dated December 2, 2014. The Information Technology Committee has following authorities and responsibilities:

a) To evaluate and recommend the Board of Directors on following aspects:

Information Technology Strategic Plan in line with Bank Business Activity strategic plan.

Conformity between approved IT projects with Information Technology Strategic Plan.

To determine priority status of IT project for critical project such as core banking application replacement, server production, network topology, ATM Switching and others.

Conformity between the implementation of IT project with project charter agreed under Service Level Agreement (SLA).

Conformity between IT with Management Information System needs to support management of Bank’s business activity.

Effectiveness of actions taken to minimize risk on Bank’s IT investment to provide positive contribution on the achievement of Bank’s business objectives.

To monitor IT performance and its improvement efforts.

As a solution for IT-related issues which failed to be finished by User Unit and Executor Unit in effective, efficient and timely amnners.

b) To formulate IT key policy and procedure, such as IT security and Risk Management policy related with IT utilization in the Bank.

c) To evaluate effectiveness of risk mitigation actions done to increase Bank’s IT security.

d) To evaluate effectiveness of ongoing IT security policy and IT project implementation and report to the Board of Directors.

e) To discuss and provide solution on existing and coming issues related with IT aspect.

212 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 214: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

f ) Melakukan kajian atas penetapan spesifikasi yang diajukan oleh Divisi Teknologi untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan TI yang bersifat material dan atau strategis Bank.

g) Melakukan rapat secara periodik sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) bulan sekali (triwulanan) atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu untuk memberikan arahan dalam pengembagan TI.

Komite Kebijaksanaan PerkreditanKomite Kebijaksanaan Perkreditan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Direksi No. 83/2014/SK tanggal 31 Desember 2014. Komite Kebijaksanaan Perkreditan memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain:a) Memberikan masukan kepada Direks dalam rangka

penyusunan Kebijakan Umum Perkreditan, terutama yang berkaitan dengan perumusan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan.

b) Mengawasi agar Kebijakan Umum Perkreditan dapat diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten serta merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan/ kendala dalam penerapan Kebijakan Umum Perkreditan.

c) Melakukan kajian berkala terhadap Kebijakan Umum Perkreditan dan memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan/ perbaikan kebijakan.

d) Memantau dan mengevaluasi: Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan

secara keseluruhan. Kebenaran pelaksanaan kewenangan pemutus

kredit. Kebenaran proses pemberian, perkembangan, dan

kualitas kredityang diberikan kepada pihak yan terkait dengan Bank dan debitur-debitur besar tertentu.

Kebenaran pelaksaan ketentuan BMPK. Ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan

dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan pemberian kredit.

Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kebijakan Umum Perkreditan.

Upaya Bank dalam memenuhi kecukupan jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.

f ) To review specifications set-up proposed by Technology Division to fulfill material and strategic IT needs and requirement in the Bank.

g) To held periodic meeting, at least every 3 (three) months (quarterly) or at anytime if considered necessary to provide direction on IT development.

Credit Policy CommitteeCredit Policy Committee is established based on Board of Directors Decree with latest revision under Board of Directors Decree No. 83/2014/SK dated December 31, 2014. The Credit Policy Committee has following authorities and responsibilities:a) To provide recommendation to the Board of Directors

on the preparation of Credit General Policy, especially related with formulation of prudent principle in credi sector.

b) To supervise that Credit General Policy can be consequently and consistently implemented and exercised as well as prepare solution for every constraint/burden in the implementation of Credit General Policy.

c) To conduct periodic review on Credit General Policy and suggest the Board of Directors if there is any policy changes/revision is required.

d) To assist and evaluate: Progress and quality of loan portfolio in general.

Accountability of loan approval authority implementation.

Accountability of loan disbursement process, progress and quality of the loan disbursed to related party and large exposures of the Bank.

Accountability of Legal Lending Limit regulation implementation.

Compliance with Law and other Regulations on the loan disbursement activity.

Non-Performing Loan settlement as stated on Credit General Policy.

Bank’s effort to fulcill adequate amount of Provision for impairment losses.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 213

Page 215: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANDalam tahun 2014 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

FUNGSI KEPATUHANDalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Kesejahteraan berkomitmen untuk mematuhi ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Komitmen tersebut di implementasikan dengan dibuatnya Piagam Kepatuhan (Compliance Charter) untuk mendukung tugas pengendalian dan menunjang fungsi kepatuhan serta ditandatanganinya komitmen kepatuhan oleh setiap pegawai dan pejabat Bank Kesejahteraan untuk patuh terhadap Kode Etik (Code of Conduct) Bank Kesejahteraan.

Bank Kesejahteraan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang independen dan bebas dari pengaruh unit kerja lainnya untuk melaksanakan fungsi kepatuhan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.

Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa melakukan pengawasan aktif terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan agar pelaksanaannya berjalan dengan baik. Pengawasan aktif tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain, persetujuan atas kebijakan dan prosedur, pelaporan secara periodik, dan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.

Satuan Kerja Kepatuhan selain bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT) dalam rangka meminimalisir risiko Bank Kesejahteraan digunakan sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme.

CONFLICT OF INTEREST TRANSACTION

In 2014, there was no conflict of interest transaction.

COMPLIANCE FUNCTIONIn performing business activity, Bank Kesejahteraan is committed to comply with Bank Indonesia regulation and other relevant Law. The commitment is implemented through the formulation of Compliance Charter to support audit function and to strengthen compliance function as well as the signing of compliance commitment by all employees and management of Bank Kesejahteraan to obey Bank Kesejahteraan Code of Conduct.

Bank Kesejahteraan has also established Compliance Unit as an independent and free from interest from other units to exercise compliance function according to Bank Indonesia Regulation and directly responsible to the Compliance Director.

The Board of Commissioners and Board of Directors undertakes active monitoring on the implementation of compliance function to be well-implemented. This active monitoring is carried out in several activities including approval on set of policies and procedures, periodic reporting and suggestion ro improve quality of compliance function implementation.

Besides being responsible on the implementation of compliance function, the Compliance Unit is also responsible on anti-money laundering and terrorism financing prevention (APU and PPT) progam to minimize risk where Bank kesejahteraan is addressed as means of money laundering and terrorism financing.

214 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 216: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Aktivitas Kepatuhan Selama Tahun 20141) Melakukan sosialisasi dan refresh terhadap ketentuan

yang dilakukan oleh pihak internal maupun kerjasama dengan pihak eksternal dalam rangka peningkatan pemahaman Budaya Kepatuhan.

2) Melakukan kajian atas ketentuan baru dalam rangka mengetahui dampaknya terhadap kegiatan usaha Bank Kesejahteraan dan melakukan penyesuaian ketentuan internal yang diperlukan.

3) Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan menyusun laporan profil risiko kepatuhan dalam rangka mengelola risiko kepatuhan.

4) Menilai dan mengevaluasi kecukupan dan kesesuaian rancangan ketentuan internal yang akan diterbitkan terhadap ketentuan BI, OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5) Melakukan pemantauan terhadap kewajiban pelaporan kepada pihak eksternal.

6) Melakukan pemantauan terhadap pemenuhan komitmen yang dibuat Bank Kesejahteraan kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang

Tingkat Kepatuhan Posisi Akhir Tahun 20141) Rasio Kewajiban Penyedian Modal Minimum (KPMM)

adalah 13,74% berada diatas ketentuan Bank Indonesia yaitu 10% sampai dengan kurang dari 11%.

2) Rasio NPL (net) adalah 4,19% berada dalam batas yang diperkenankan Bank Indonesia sebesar 5% (net).

3) Giro Wajib Minimum primer adalah 8,05% Giro Wajib Minimum Sekunder adalah 8,9% berada diatas ketentuan Bank Indonesia.

4) Tidak terdapat pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit baik kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait.

5) Terhadap komitmen yang dibuat Bank Kesejahteraan kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang selalu diupayakan untuk dapat dipenuhi sesuai dengan target waktu yang disepakati.

Compliance Activity in 20141) Performing socialization and refreshment of policy

issued by internal parties and cooperate with external parties to improve Compliance Culture understanding.

2) Reviewing new regulation to observe the impact on Bank Kesejahteraan’s business activity and performing adjustment with internal regulation as required.

3) Conducting compliance risk assessment and preparing compliance risk profile report to mitigate compliance risk.

4) Assessing and evaluating adequacy and conformity of internal regulation draft to be issued with regulation of BI, OJK and other relevant Law.

5) Monitoring reporting obligation to external party.

6) Monitoring compliance with commitment made by Bank Kesejahteraan with Bank Indonesia and/or other authorized audit bodies.

Compliance Level At End of 20141) Minimum Capital Adequacy Ratio at 13.74%, well

beyond 10% to 11% limit regulated by Bank Indonesia.

2) NPL (net) Ratio at 4.19%, well below 5% limit regulated by Bank Indonesia.

3) Primary Minimum Statutory Reserves at 8.05% and Secondary Minimum Statutory Resreves at 8.9% or beyond the limit regulated by Bank Indonesia.

4) There was no violation of Legal Lending Limit both for related and non-related parties.

5) Towards the commitment made by Bank Kesejahteraan with Bank Indonesia and/or other authorized audit bodies always be place to comply and in line with agreed schedule.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 215

Page 217: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Aktivitas Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Selama Tahun 20141) Melakukan evaluasi terhadap sistem yang mendukung

Penerapan Program APU dan PPT agar dapat mengidentifikasi Nasabah, Transaksi Keuangan Mencurigakan, dan transaksi keuangan lainnya yang diwajibkan dalam Undang-undang.

2) Memantau kesesuaian transaksi keuangan dengan profil Nasabah khususnya Nasabah dan transaksi yang berisiko tinggi

3) Mengidentifikasikan transaksi yang memenuhi kriteria mencurigakan.

4) Menyusun laporan transaksi keuangan mencurigakan dan laporan lainnya sebagaimana diatur dalam undang-undang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang untuk disampaikan kepada PPATK berdasarkan persetujuan Direktur Kepatuhan.

5) Memantau pelaksanaan pengkinian data nasabah sesuai dengan target pada awal tahun dan realisasinya terhadap target.

6) Melakukan dan/atau mengikutsertakan sosialisasi dan refresh ketentuan APU dan PPT.

Activity of Anti – Money Laudnering and Terrorism Financing Prevention (APU and PPT) Program in 2014

1) Evaluating supporting system for APU and PPT program to identify Customers, Suspicious Financial Transaction and other financial transaction mandated in Constitution.

2) Monitoring conformity betwwwn financial transaction with Customers Profile especially high risk customers and transaction.

3) Identifying transaction with suspicious characteristics.

4) Preparing suspicious transaction report and other reports as regulated udner money laundering crime prevention and eradication Law to be reported to PPATK under approval from Compliance Director.

5) Monitoring the implementation of customer data update according to the target at beginning of the year and its realization.

6) Participating on APU and PPT policy socialization and refreshment.

216 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 218: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

FUNGSI AUDIT INTERNAudit Intern merupakan bagian dari struktur pengendalian intern dan merupakan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen.

Bank Kesejahteraan telah membentuk Divisi Audit untuk melaksanakan fungsi audit intern dalam rangka membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional Bank Kesejahteraan yang melibatkan dana dari masyarakat luas.

Divisi Audit independen terhadap unit kerja operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya Divisi Audit menyampaikan laporan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan Kepada Direktur Kepatuhan.

Misi, wewenang, dan tanggung jawab Divisi Audit dirumuskan dalam suatu dokumen tertulis yang disetujui oleh Dewan Komisaris yaitu Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter).

Pelaksanaan audit oleh Divisi Audit dilakukan terhadap seluruh kegiatan usaha Bank Kesejahteraan yang disesuaikan dengan hasil penelitian pendahuluan yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) dan mendapat persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris dengan ruang lingkup pemeriksaan meliputi, kecukupan sistem pengendalian intern, efektivitas sistem pengendalian intern dan kualitas kinerja.

Dalam rangka menilai efektivitas pelaksanaan kerja Divisi Audit dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern, dilakukan kaji ulang secara berkala setiap 3 (tiga) tahun sekali oleh pihak eksternal. Kaji ulang oleh pihak eksternal terakhir kali dilakukan pada tahun 2014 untuk pemeriksaan periode 2011, 2012, dan 2013.

INTERNAL AUDIT FUNCTIONInternal Audit is part of internal control structure and refers to every activity related with audit and audit reporting disclosing the implementation of well-coordinated audit structure at every management level.

Bank Kesejahteraan has established Audit Division to perform internal audit function to assist every management level in securing operational activity of Bank Kesejahteraan involving pubic fund at large.

Audit Division is independent against operational unit and directly responsible to President Director. In carrying out the duties, Audit Division submits report to President Director and Board of Commissioners with copy sends to Compliance Direction.

Mission, authority and responsibility of Audit Division is formulated as a written document approved by the Board of Commissioners, known as Internal Audit Charter.

Audit practice performed by Audit Division is conducted to all business activity of Bank Kesejahteraan adjusted with result of preliminary research disclosed on Annual Audit Report (PKAT) and has been granted approval from Board of Directors and Board of Commissioners with scope of audit covering adequacy of internal control system, effectiveness of internal control system and working quality.

To evaluate effectiveness of Audit Division performance and compliance with Internal Audit Function Standard Operating Procedures, periodic review is conducted every 3 (three) years by external party. The review from external party was last conducted in 2014 for assessment of 2011, 2012 and 2013 periods.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 217

Page 219: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

FUNGSI AUDIT EKSTERNDalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan, laporan keuangan Bank Kesejahteraan telah di audit oleh Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerjasama serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.

Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk merupakan Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Bank Indonesia. Penunjukan Akuntan Publik dan KAP yang sama tidak lebih dari 5 (lima) tahun buku berturut-turut.

Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil ditunjuk untuk melakukan audit atas laporan keuangan 31 Desember 2014 dengan Akuntan Publik Iskandar Dzulqarnain. KAP Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil dan Akuntan Publik Iskandar Dzulqarnain melakukan audit laporan keuangan Bank Kesejahteraan untuk pertama kalinya.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNPengendalian risiko yang memadai, diperlukan dalam rangka menyeimbangi peningkatan risiko yang terjadi. Untuk mengendalikan risiko dimaksud, diperlukan peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko.

Dalam rangka mendukung penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang baik, Bank Kesejahteraan telah memiliki struktur organisasi yang memadai, antara lain dengan membentuk Divisi Audit, Divisi Manajemen dan Satuan Kerja Kepatuhan yang independen.

Penerapan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan mencakup 4 (empat) pilar, yaitu:

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko;

Sistem pengendalian intern yang menyeluruh

EXTERNAL AUDIT FUNCTIONTo comply with Bank Indonesia regulation on Disclosure of Financial Condition, financial statements of Bank Kesejahteraan has been audited by Public Accountant and Public Accountant Office who has independently worked, complied with public accountant professional standard and contract as well as audit scope as determined before.

Appointed Public Accountant and Public Accountant Office are the Public Accountant and Public Accountant Office registered in Bank Indonesia. Appointment of same Public Accountant and Public Accountant Office is prohibited for 5 (five) consecutive fiscal years.

Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil Public Accountant Office was appointed to audit Financial Statements as of December 31, 2014 with Iskandar Dzulqarnain as Public Accountant. Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil Public Accountant Office and Iskandar Dzulqarnain, Public Accountant audited financial statements of Bank Kesejahteraan for the first time.

IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT AND INTERNAL CONTROL SYSTEMSufficient risk mitigation is required to balance current increasing risk. To mitigate the risks, improvement in risk management implementation quality is needed.

To support adequate risk management implementation and internal control system, Bank Kesejahteraan has sufficient organization structure, namely by establishing Independent Audit Division, Management Division and Compliance Unit.

Risk Management Implementation in Bank Kesejahteraan covers 4 (four) pillars, including:

Board of Commissioners and Board of Directors active monitoring;

Adequacy of policy, procedure and limit set-up; Adequacy of risk identification, measurement,

monitoring and mitigation process and risk management information system;

Comprehensive internal control system.

218 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 220: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan. Dewan Komisaris dan Direksi telah memahami risiko-risiko yang dihadapi Bank Kesejahteraan dan memberikan arahan, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif serta mengembangkan budaya manajemen risiko di setiap jenjang organisasi Bank Kesejahteraan.

Direksi telah menyusun kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk limit risiko secara keseluruhan dan per jenis risiko dan telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan LimitBank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit yang memadai dan dilakukan kaji ulang secara berkala guna mendukung penerapan manajemen risiko yang baik, antara lain:1) Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Sesuai Risiko (Surat Keputusan Direksi No. 19/2013/SK tanggal 30 April 2013).

2) Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar (Surat Keputusan Direksi No. 43/2013/SK tanggal 31 Juli 2013).

3) Kewenangan terkait aktivitas Perkreditan, Pendanaan, Treasury dan Operasional (Surat Keputusan Direksi No. 44/2013/SK tanggal 27 Agustus 2013).

4) Ketentuan Limit Kredit (Surat Keputusan Direksi No.79/2014/SK tanggal 30 Desember 2014)

Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen RisikoBank Kesejahteraan telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko.

Divisi Manajemen risiko setiap bulannya melakukan penilaian profil risiko yang merupakan penilaian terhadap risiko inhern dan kualitas penerapan manajemen risiko yang mencakup 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko

ACTIVE MONITORING OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSBoard of Commissioners and Board of Directors are responsible on the effectiveness of risk management implementation in Bank Kesejahteraan. The Board of Commissioners and Board of Directors have understood the risks faced by Bank Kesejahteraan and provided active direction, monitoring and mitigation as well as developing risk management culture at every organization level in Bank Kesejahteraan.

The Board of Directors has arranged risk management policy including comprehensive and written risk management strategy and framework and by risk type that have been approved by the Board of Commissioners.

Adequacy of Limit Policy, Procedure and DeterminationBank Kesejahteraan has set of adequate limit policy, procedure and determination as well as takes periodic review to support proper risk management implementation, including:1) Minimum Capital Adequacy Obligation by Risk (Board

of Directors Decree No. 19/2013/SK dated April 30, 2013).

2) Legal Lending Limit and Large Expsoures (Board of Directors Decree No. 43/2013/SK dated July 31, 2013).

3) Authority related with Lending, Financign, Treasury and Operational (Board of Directors Decree No. 44/2013/SK dated August 27, 2013).

4) Lending Limit Policy (Board of Directors Decree No. 79/2014/SK dated December 30, 2014).

Adequacy of Risk Identification, Measurement, Monitoring and Mitigation Process and Risk Management Information SystemBank Kesejahteraan has performed risk identification, measurement, monitoring and mitigation as main part of risk management practice.

In every month, Risk Management Division assesses risk profile as the evaluation of inehenrent risk and quality of risk management practice including 8 (eight) risk types such as credit risk, market risk, liquidity risk, operational

Laporan Tahunan Annual Report 2014 219

Page 221: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan.

Hasil penilaian profil risiko di bahas dalam rapat Komite Manajemen Risiko dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama yang meliputi, antara lain: penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko; perbaikan pelaksanaan manajemen risiko; penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.

Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan dengan efektif dan optimal, Dewan Komisaris dan Direksi mengevaluasi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala berdasarkan laporan-laporan yang disampaikan Divisi Manajemen Risiko termasuk laporan penilaian profil risiko.

Sistem Pengendalian InternProses penerapan manajemen risiko yang efektif didukung dengan sistem pengendalian intern yang handal. Penerapan sistem pengendalian intern yag efektif membantu Bank Kesejahteraan dalam menjaga aset, menyediakan pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.

Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman standar sistem pengendalian intern yang mencakup 5 (lima) elemen pokok, yaitu:

Pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian Identifikasi dan penilaian risiko Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi

penyimpangan

risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk.

Result of this risk profile evaluation is discussed on Risk Management Committee to provide recommendation to President Director including the preparation of risk management policy, strategy and standard operating procedure, improvement of risk management practice, determination of several aspects related with business decision that violates normal procedure.

To encourage effective and optimum risk manamagement implementation, the Board of Commissioners and Board of Directors evaluate and provide improvement recommendation periodically based on the reports submitted by Risk Management Division including risk profile evaluation report.

Internal Control SystemImplementation of effective risk management process is supported by reliable internal control system. Implementation of effective internal control system will help Bank Kesejahteraan in securing asets, providing trustworthy financial and managerial reporting, increasing compliance with prevailing Law and regulation, and minimizing loss risk, fraud and violation of prudential banking principle.

Bank Kesejahteraan has an internal control standard manual covering 5 (five) basic principles:

Monitoring form management and controlling culture. Risk identification and assessment. Controlling activity and segregation of function. Accounting, information and communication report. Monitoring activity and corrective action for fraud.

220 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 222: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa melakukan pengawasan aktif dalam setiap pelaksanaan kegiatan usaha Bank Kesejahteraan, bertanggungjawab dalam meningkatkan etika kerja dan integritas yang tinggi serta menciptakan suatu kultur organisasi yang menekankan kepada seluruh pegawai mengenai pentingnya pengendalian intern di Bank Kesejahteraan.

Bank Kesejahteraan melalui Divisi Manajemen risiko setiap bulannya melakukan penilaian profil risiko yang merupakan penilaian terhadap risiko inhern dan kualitas penerapan manajemen risiko yang mencakup 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan.

Agar setiap orang dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang organisasi dan seluruh langkah kegiatan operasional, Bank Kesejahteraan menerapkan prinsip pemisahan fungsi dalam setiap kegiatan usaha dan transaksinya serta menetapkan prosedur kewenangan pada seluruh aktivitas.

Bank Kesejahteraan telah memiliki sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi yang memadai agar dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul serta digunakan sebagai sarana tukar menukar informasi dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.

Bank Kesejahteraan melalui Divisi Audit melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan usaha Bank Kesejahteraan dengan ruang lingkup pemeriksaan meliputi, kecukupan sistem pengendalian intern, efektivitas sistem pengendalian intern dan kualitas kinerja. Setiap kelemahan dalam pengendalian intern, yang diidentifikasi oleh Divisi Audit maupun pihak lainnya segera dilaporkan dan menjadi perhatian pejabat atau Direksi yang berwenang.

The Board of Commissioners and Board of Directors performs active monitoring ine very business activity of Bank Kesejahteraan, being responsible in increasing work ethics and high integrity as well as creating an organization culture to emphasize on entire employees regarding the importance of internal controlling in Bank Kesejahteraan.

Through Risk Management Division, Bank Kesejahteraan performs monthly risk profile assessment as the evaluation of ineherent risk and quality of risk management practice covering 8 (eight) risks such as credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk.

To prevent everyone serving in certain position to have an opportunity to commit fraud or hide any violation during the duty implementation at entire organization level and operational activity, Bank Kesejahteraan has applied segregation of function principle for every business activity and transaction as well as setting authority procedure at entire activity.

Bank kesejahteraan also has adequate accounting, information and communication system to identify possible issues and to be used as means of information sharing regarding implementation of duty based on each responsibility.

Through Audit Division, Bank Kesejahteraan supervises entire business activity of the Bank withs cope of audit including adequacy of internal audit system, effectiveness of internal audit system and performance quality. Every weakness found in the internal audit which has been identified by Audit Division and other parties will be immediately reported and placed as the concern of authorized Executives or Directors.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 221

Page 223: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE)Bank Kesejahteraan memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 43/2013/SK tanggal 31 Juli 2013 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar.

Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian, memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit, memperhatikan permodalan serta portofolio penyediaan dana. Selama tahun 2014 tidak terjadi pelanggaran atau pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit.

Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur/ group inti per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

No. Penyediaan Dana/ Lending

Jumlah baki debet/ Total Plafond

Debitur/DebtorsNominal (Jutaan Rupiah)

Nominal (in Million Rupiah)

1 Kepada Pihak Terkait/ To Related Party 25 10.281

2Kepada debitur inti:/ To Core DebtorsIndividu/ IndividualGrup/ Group

15-

187.062-

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGANBank Kesejahteraan telah menyusun laporan tahunan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan dan telah disampaikan kepada pemegang saham, Bank Indonesia, dan beberapa lembaga lainnya secara lengkap dan tepat waktu serta di publikasikan pada homepage Bank Kesejahteraan yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

Laporan Keuangan Publikasi Triwulan Bank Kesejahteraan telah dipublikasi secara tepat waktu pada surat kabar berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas.

LENDING FOR RELATED PARTY AND LARGE EXPOSURES

Bank Kesejahteraan has a policy on Lending for related aprty and large expsoures as regulated under Board of Directors Decree No. 43/2013/SK dated July 31, 2013 regarding Legal Lending Limit and Large Expsoures.

Lending for related aprty and alrge expsoures have complied with prudential banking principle, Bank Indonesia regulation on Legal Lending Limit, cocnenring equity and lending portfolio. Throughout 2014, there was no violation of Legal Lending Limit.

Lending for related aprty and core debtors/group as of December 31, 2014 is described below:

DISCLOSURE OF FINANCIAL AND NON-FINANCIAL CONDITIONBank Kesejahteraan has prepared the Annual Report compliant with procedure, type and coverage as stated in Bank Indonesia Regulation on Financial Condition disclosure and has been submitted to the shareholders, Bank Indonesia and other relevant bodies completely and timely as well as published in homepage of Bank Kesejahteraan accessible for public at large.

Quarter Financial Report of Bank Kesejahteraan has also published in time at Indonesian language newspaper with broad circulation coverage.

222 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 224: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Bank Kesejahteraan telah mentransparansikan informasi produk sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah, antara lain melalui informasi tertulis, homepage dan penjelasan lisan kepada nasabah.

RENCANA STRATEGISDalam rangka mencapai tujuan usaha yang berpedoman kepada visi dan misi yang telah ditetapkan, Bank Kesejahteraan telah menyusun rencana strategis, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Rencana strategis disusun dalam bentuk Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis (Business Plan).

Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris telah menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) secara realistis, komprehensif, terukur (achievable) dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal serta dikomunikasikan kepada pemegang saham dan seluruh jenjang organisasi.

Penyusunan RBB telah memperhatikan faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha, prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko, dan azas perbankan yang sehat.

KEPEMILIKAN SAHAM DAN SHARES OPTIONSeluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak memiliki saham dan shares option di Bank Kesejahteraan.

Bank Kesejahteraan as also disclosed product information according to Bank Indonesia Regulation on Disclosure of Bank’s Products Information and Customer Confidentiality namely through written information, homepage and verbal statements to the customers.

STRATEGIC PLANTo achieve business target referring predetermined vision and mission, Bank Kesejahteraan has formulated strategic plan, both short-term, medium-term and long-term. The strategic plan is prepared as Corporate Plan and Business Plan.

The Board of Directors, within approval from the Board of Commissioners has prepared Bank Business Plan in realistic, comprehensive, achievable manners also concerning prudential banking principle and being responsive towards every internal and external shifting and well-communicated to all shareholders and to entire organization level.

RBB preparation has also concerns external and internal factors as determinants of business continuity, prudent principle, risk management practice and sound banking principle.

SHARES OWNERSHIP AND SHARES OPTIONAll members of Board of Commissioners, Board of Directors and Executives do not have shares and shares option in Bank Kesejahteraan.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 223

Page 225: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAHSkala perbandingan rasio gaji tertinggi dan terendah tahun 2014, adalah sebagai berikut:

No. Keterangan/ Description Rasio/ Ratio

1 Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah/Highest and lowest salary ratio 13,09 x

2 Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah/Highest and lowest Director salary 1,41 x

3 Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah/Highest and lowest Commissioner salary 1,11 x

4 Gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi/Highest Director and Highest Employee salary 3,21 x

PENYIMPANGAN INTERNAL DAN PERMASALAHAN HUKUM

Penyimpangan internal Dalam tahun 2014, telah terjadi 4 kasus penyimpangan internal, dengan rincian sebagai berikut:

Internal Fraud Dalam 1 Tahun/ Internal Fraud in 1 Year

Jumlah Kasus Yang Dilakukan Oleh/ Total cases committed by

Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi/ Board of Commissioners and Board of Directors

Pegawai Tetap/ Permanent Employee

Pegawai Tidak Tetap/ Non-Permanent Employee

Tahun Sebelumnya/ Previous Year

Tahun Berjalan/ Current Year

Tahun Sebelumnya/ Previous Year

Tahun Berjalan/ Current Year

Tahun Sebelumnya/ Previous Year

Tahun Berjalan/ Current Year

Total Fraud/ Total Fraud - - - 4 - -

Total Diselesaikan/ Total Settled - - - 4 - -

Dalam Proses Penyelesaian di Interlan Bank/ Under Settlement Process in Bank’s Internal

- - - - - -

Belum Diupayakan Penyelesaiaannya/ Has not been settled

- - - - - -

Telah Ditindaklanjuti Melalui Proses Hukum/ Handled in Legal Process

- - - - - -

Permasalahan Hukum

HIGHEST AND LOWEST SALARY RATIO

In 2014, highest and lowest salary ratio scale is described below:

INTERNAL FRAUD AND LITIGATION

Internal FraudIn 2014, there were 4 internal fraud cases with following details:

224 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 226: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Dalam tahun 2014, telah terjadi 1 kasus permasalahan hukum, dengan rincian sebagai berikut:

Permasalan Hukum/ Law CasesJumlah Kasus/ Total Cases

Perdata/ Civil Case Pidana/ Crime Case

Telah Mendapatkan Putusan Yang Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap/ Inkracht - -

Dalam Proses Penyelesaian/ Under Settlement Process 1 -

Total 1 -

BUY BACK SHARES DAN/ ATAU BUY BACK OBLIGASISampai dengan periode akhir tahun 2014, Bank Kesejahteraan masih melakukan usahanya sebagai Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang belum menjadi public listed company. Dengan demikian, Bank Kesejahteraan tidak melakukan aksi korporasi pembelian kembali (buy back) saham dan obligasi.

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN/ ATAU KEGIATAN POLITIKDalam tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah menyelenggarakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang diimplementasikan melalui kegiatan di bidang sosial / kemanusiaan, dan bidang pendidikan. Dalam kegiatan politik, segenap jajaran organisasi Bank Kesejahteraan tidak terlibat dan karena itu tidak memberikan atau mengalokasikan dana untuk kegiatan politik.

Pelaksanaan kegiatan CSR tahun 2014, antara lain:a. Pelaksanaan donor darah dan pemeriksaan kesehatan

gratis untuk umum pada tanggal 25-26 Februari 2014.b. Pemberian beasiswa bekerjasama dengan Yasporbi

pada tanggal 20 Juni 2014.c. Pemberian beasiswa bekerjasama dengan IKOPIN pada

tanggal 16 Desember 2014.

Law CasesIn 2014, there was 1 law case with detail described below:

SHARES AND/OR BONDS BUYBACK

For the period as end of 2014, Bank Kesejahtraan is currently progressed to be a Non-Foreign Exchange National Private Commercial Bank who has not been a public listed company. Therefore, Bank Kesejahteraan has not performed corporate action with shares and bonds buy back option.

DONATION FOR SOCIAL AND/OR POLITICAL ACTIVITYIn 2014, Bank Kesejahteraan has hosted corporate social responsibility (CSR) implemented throughout various social/humanity, and education sectors. On political activity, management of Bank Kesejahteraan were not involved and not donated or allocated fund for political activity.

Implementation of CSR activity in 2014 were including:a) Blood donation and free medical check-up for public

on February 25 – 26, 2014.b) Scholarship program in cooperation with Yasporbi on

June 20, 2014.c) Scholarship in cooperation with IKOPIN on December

16, 2014.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 225

Page 227: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

RESULT OF GCG SELF-ASSESSMENT

GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION SELF ASSESSMENT REPORT

Based on result of GCG self-assessment, it can be concluded that the Bank’s management has implemented Good Corporate Governance rated in general as Fair. This is reflected from adequate compliance with GCG principles. There are few weaknesses on the GCG principle implementation, these weaknesses is generally significant and require adequate concern from the Bank’s management with following explanation:

Governance Structure

a) Positive factors of Bank’s governance structure aspects, including:

1) Bank has adequate number of Board of Commissioners and Board of Directors to perform supervisory function according to Bank’s business complexity.

2) Board of Commissioners working guidance and regulation including with the latest revision under Board of Commissioners Decree No. 10/2014/SK dated December 9, 2014 regulating work ethics, work schedule and meeting.

3) Board of Commissioners has Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee and Audit Committee as determined under Board of Commissioners Decree No. 03/2014/SK dated September 1, 2014, No. 01/2015/SK dated January 5, 2015 and No. 05/2014/SK dated September 1, 2014.

4) Board of Directors has set of working guidance and regulation with the latest revision under Board of Directors Decree No. 66/2014/SK dated December 4, 2014 regulating work ethics, work schedule and meeting.

5) Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee has working guidance and regulation with the latest revision under Board of Commissioners Decree No. 12/2014/SK dated December 15, 2014.

6) To support adequate organization structure, vacant position on Human Capital Division Head, IT Planning and Support Head and Credit Administration Division Head have been fulfilled.

7) To improve control function, an improvement on Audit Division organization structure has been refined under Board of Directors Decree No. 149/2014/SK dated December 22, 2014 namely stipulating internatl control at branches to report to Audit Division and function who performs anti-fraud implementation as the main responsibility of Audit Division.

8) Human Capital management has been better performed, where the Bank has conducted promotion at first, followed by assessment under Board of Directors Decree No. 62/2014/SK dated November 28, 2014 and punishment as well as sanction charge to determine punishment as the suspension of production bonus, intensive facility, salary/promotion delay and salary/promotion degradation to employees who committed violation according to Board of Directors Decree No. 110/2014/SK-SDM dated September 18, 2014.

HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESMENT) PELAKSANAAN GCG

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)PELAKSANAAN GOOD COORPORATE GOVERNANCE (GCG) TAHUN 2014

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG/ GCG Self-Assessment Result

Peringkat/ Rating Definisi Peringkat/ Predicate

Individual 3 Cukup Baik/ FAIR

Analisis/ Analysis

Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) GCG dapat disimpulkan bahwa manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip GCG. Terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Governance Structure

a. Faktor-faktor positif aspek governance structure Bank adalah:

1. Bank telah memiliki jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memadai untuk melaksanakan fungsi pengawasan sesuai dengan kompleksitas usaha Bank.

2. Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Dewan Komisaris No. 10/2014/SK tanggal 09 Desember 2014 yang mengatur antara lain mengenai etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

3. Dewan Komisaris telah memiliki Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Audit yang telah ditetapkan dengan SK Dewan Komisaris No.03/2014/SK tanggal 1 September 2014, No.01/2015/SK tanggal 5 Januari 2015, dan No.05/2014/SK tanggal 1 September 2014.

4. Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Direksi No. 66/2014/SK tanggal 4 Desember 2014 yang mengatur antara lain etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

5. Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Renumerasi dan Nominasi telah memiliki pedoman tata tertib kerja yang terakhir kali di sempurnakan dengan SK Dewan Komisaris No.12/2014/SK tanggal 15 Desember 2014.

6. Untuk mendukung struktur organisasi yang memadai, maka kekosongan jabatan pada posisi Pemimpin Divisi SDM, Pemimpin Bidang Perencanaan dan Support TI, dan Pemimpin Bidang Administrasi Kredit telah dipenuhi.

7. Dalam rangka meningkatkan fungsi kontrol telah dilakukan penyempurnaan terhadap struktur organisasi Divisi Audit sesuai SK Direksi No.149/2014/SK tanggal 22 Desember 2014 yang antara lain menetapkan internal kontrol cabang-cabang bertanggungjawab kepada Divisi Audit serta fungsi yang melakukan penerapan anti fraud merupakan tanggungjawab Divisi Audit.

8. Pengelolaan SDM telah dilakukan lebih baik, dimana dalam melakukan promosi terlebih dahulu dilakukan assessment sesuai dengan SK Direksi No.62/2014/SK tanggal 28 November 2014 dan pemberian sanksi telah menetapkan sanksi berupa tidak memberikan jasa produksi, fasilitas intensif, penundaan gaji / pangkat, dan penurunan gaji / pangkat kepada pegawai yang melakukan pelanggaran sesuai SK Direksi No.110/2014/SK-SDM tanggal 18 September 2014

226 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 228: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

b) Negative factors of Bank’s governance structure aspects, including:1) Bank has not fully implemented improvement on lending

infrastructure including organization structure which as end of December 2014, still under review process.

2) Number of personnel and competency of auditors in Audit Division, Audit Department have not been adequate. Related to this condition, as end of December 2014, Bank will strive to fulfill number and competency of the auditors.

Governance Processa) Positive factors of Bank’s governance process are including:1) Board of Commissioners has monitored, evaluated and provided

direction on the implementation of Bank Business Plan. Board of Commissioners also has reviewed interest rate risk especially to assess Board of Directors’ performance in taking decision on the loan interest rate setting-up.

2) Board of Commissioners has further observed issues occurred to acknowledge root cause of the issues as well as provided clear and strategic direction to several issues delivered by Audit Committee and Risk Monitoring Committee through Risk Monitoring Committee in the Board of Commissioners meeting with the Committee.

3) In every meeting, Board of Directors and Board of Commissioners always discussed strategy to develop Bank’s business, main issues (credit) and efforts to overcome the Bank’s issues and appointed certain unit to be responsible in undertaking follow-up and determining target of handling time which will be rediscussed during next meeting of Board of Directors and Board of Commissioners.

4) Audit Committee and Risk Monitoring Committee have given follow-up recommendation on several issues stated on memo submitted to the Board of Commissioners. Audit Committee and Risk Monitoring Committee have also held periodic meetings with other members of Audit Committee and Risk Monitoring Committee.

5) Bank has charged punishment for employees who committed fraud according to Board of Directors Decree No. 110/2014/SK-SDM dated September 18, 2014.

b) Negative factors of Bank’s governance process are including:1) The Board of Directors has not given active response towards

changing condition of banking liquidity reflected from increasing cost of fund which was not followed by higher credit’s interest rate. To response this condition, as end of December 2014, review process was being carried out related with increasing credit’s interest rate to be applied at beginning of 2015.

2) Bank has evaluated penalty indicator but has not been included on Bank Vision system. In this term, by end of December 2014, system development was still under progressed.

3) Bank has not had comprehensive plan on credit marketing activity by region described for each area and level of authority. Comprehensive plan on loan marketing activity will be prepared in line with the result of issues mapping for all debtors that as end of December 2014 was still under progress.

4) Bank does not have any data on Koperasi development as well as Koperasi’s financial record by region, and chronology/performance of loan disubirsed in every GKPRI/PKP area as the principal of loan marketing planning. Data describing koperasi and its financial record progress will be made in line with the result of debtors mapping result which by end of December 2014 was still under progress.

5) Audit Division has not provided recommendation on collectability of credit quality based on the formulation and has not given adequacy rating and effectivenss of internal control structure in working unit. In this term, as end of December 2014, a review was still conducted to obtain correct method.

6) Bank has not improved BJPP SKAI related with delivery timing target, monitoring of follo-up action, auditee response procedure, issues disclosure and audit method. In this term, as end of December 214 was still under refining progress.

b. Faktor-faktor negatif aspek governance structure Bank adalah:1. Bank belum sepenuhnya melakukan penyempurnaan terhadap

infrastruktur perkreditan termasuk struktur organisasi. Terhadap hal tersebut sampai dengan akhir Desember 2014 masih dalam proses pengkajian.

2. Jumlah SDM dan kompetensi auditor Divisi Audit Bidang Audit belum memadai. Terhadap hal tersebut sampai dengan akhir Desember 2014 Bank terus berupaya memenuhi jumlah dan kompetensi Auditor.

2. Governance Processa. Faktor-faktor positif aspek governance process Bank adalah:1. Dewan Komisaris telah memantau, mengevaluasi dan memberikan

arahan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank. Dewan Komisaris juga telah mereview risiko suku bunga khususnya untuk menilai kinerja Direksi dalam mengambil kebijakan penentuan suku bunga kredit.

2. Dewan Komisaris telah menggali lebih dalam permasalahan yang timbul untuk mengetahui root cause permasalahan serta telah memberikan arahan yang jelas dan bersifat strategis atas permasalahan yang disampaikan oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko melalui rapat Dewan Komisaris dengan komite-komite.

3. Dalam setiap rapatnya, Direksi dan Dewan Komisaris senantiasa membahas strategi peningkatan bisnis Bank, permasalahan utama (kredit) dan upaya mengatasi permasalahan Bank serta menunjuk unit kerja yang bertanggung jawab melakukan tindak lanjut dan menetapkan target waktu penyelesaiannya yang dibahas kembali pada rapat Direksi dengan Dewan Komisaris berikutnya.

4. Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko telah memberikan rekomendasi tindak lanjut atas permasalahan yang ada pada setiap laporan (memo) yang disampaikan kepada Dewan Komisaris. Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko juga telah melakukan rapat rutin dengan anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko lainnya.

5. Bank telah memberikan sanksi terhadap pegawai yang melakukan fraud sesuai dengan SK Direksi No.110/2014/SK-SDM tanggal 18 September 2014.

b. Faktor-faktor negatif aspek governance process Bank adalah:1. Direksi belum memberikan respon aktif terhadap perubahan kondisi

likuiditas perbankan tercermin dari peningkatan cost of fund tidak diikuti dengan peningkatan suku bunga kredit. Terhadap hal tersebut sampai dengan akhir Desember 2014 masih dilakukan proses pengkajian terkait dengan peningkatan suku bunga kredit yang akan diberlakukan pada awal tahun 2015.

2. Bank telah melakukan evaluasi terkait parameter denda namun belum dimasukkan dalam sistem Bank Vision. Terhadap hal tersebut sampai dengan akhir Desember 2014 masih dilakukan perbaikan sistem.

3. Bank belum memiliki rencana yang komprehensif atas aktivitas pemasaran kredit per daerah yang dijabarkan untuk masing-masing wilayah dan level jabatan. Rencana Komprehensif atas aktivitas pemasaran kredit akan disusun sejalan dengan hasil pemetaan permasalahan terhadap seluruh debitur yang sampai dengan akhir Desember 2014 sedang dalam proses.

4. Bank tidak memiliki data perkembangan koperasi dan data keuangan koperasi per daerah, dan data historis/kinerja kredit yang diberikan di masing-masing wilayah GKPRI/PKP sebagai dasar perencanaan pemasaran kredit. Data perkembangan koperasi dan data keuangan koperasi akan dibuat sejalan dengan hasil pemetaan permasalahan terhadap seluruh debitur yang sampai dengan akhir Desember 2014 sedang dalam proses.

5. Divisi Audit belum memberikan rekomendasi penilaian kolektibiliti kualitas kredit sesuai rumusan dan belum memberikan rating kecukupan dan efektifitas struktur pengendalian intern unit kerja. Terhadap hal tersebut sampai dengan akhir Desember 2014 masih dilakukan kajian untuk mendapatkan metode yang tepat.

6. Bank belum menyempurnakan BPP SKAI terkait target waktu penyampaian, monitoring tindak lanjut, tata cara tanggapan auditee, pengungkapan masalah serta metode audit. Terhadap hal tersebut sampai dengan akhir Desember 2014 masih dalam proses penyempurnaan.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 227

Page 229: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

3. Governance Outcome

a. Faktor-faktor positif aspek governance outcome Bank adalah:1. Hasil rapat Dewan Komisaris dan Direksi telah dituangkan dalam

risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.2. Bank telah menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur

yang membawahi fungsi kepatuhan secara terencana dan tepat waktu.

3. Laporan tahunan telah disampaikan Bank secara lengkap dan tepat waktu kepada pemegang saham dan beberapa lembaga lainnya.

4. Transparansi laporan telah dilakukan tepat waktu dengan cakupan sesuai ketentuan pada homepage Bank.

5. Pemegang saham menunjukkan keseriusan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka mendukung rencana strategis Bank serta memperkuat permodalan Bank dengan adanya penambahan modal dari pemegang saham baru sehingga CAR posisi Desember 2014 menjadi sebesar 13,52% (unaudited).

b. Faktor-faktor negatif aspek governance outcome Bank adalah:1. Implementasi proses pemberian kredit KPRI/PKPRI/GKPRI oleh Bank

dinilai tidak memperhatikan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat dan prudent serta memitigasi risiko-risiko bank serta mencerminkan pengendalian internal Bank. Dari 182 sampel debitur yang diperiksa, 139 debitur dengan total baki debet sebesar Rp158,681 juta diturunkan kualitas kreditnya. Terhadap hal tersebut, Bank telah menyusun action plan perbaikan untuk masing-masing debitur.

2. Pada Semester II Tahun 2014, Bank telah berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku, tercermin dari menurunnya sanksi denda. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan OJK posisi 30 Juni 2014, Bank masih berpotensi terkena sanksi denda sebesar Rp28.600.000,- karena kesalahan pelaporan LBU yang didominasi karena kesalahan pelaporan akibat penurunan kualitas kredit.

3. Rentabilitas Bank semakin menurun yang disebabkan beberapa target dalam RBB tidak terpenuhi serta adanya perbedaan penilaian kualitas kredit antara Bank dengan OJK dimana Bank belum sepenuhnya menerapkan penilaian kualitas kredit sesuai dengan ketentuan.

Buy Back Saham dan Buy Back Obligasi BankHingga akhir tahun 2014, Bank Kesejahteraan tidak melakukan pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi.

Daftar Perusahaan AsosiasiBank Kesejahteraan merupakan salah satu bank swasta non devisa dengan kepemilikan saham mayoritas yang dimiliki oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dan tidak tercatat memiliki anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi hingga akhir tahun 2014.

Governance Outcome

a) Positive factors on Bank’s outcome governance aspect are including:1) Resolution of Board of Commissioners and Board of Directors meeting

have been recorded in Minutes of Meetings and has been well-documented.

2) Bank has submitted Board of Directors duty implementation report in supervising Compliance function, in well-planned and timely manners.

3) Bank has submitted Annual Report in intact and timely manners to the Shareholders and other bodies.

4) Reprot disclosure had been timely conducted covering various themes as published in the Bank’s homepage.

5) Shareholders with firm will and taking necessary actions to support Bank’s Strategic plan and increasing Bank’s capital by placing additional paid-in capital from new shareholders that position of CAR was 13.52% as (unaudited) as of December 2014.

b) Negative factors on Bank’s outcome governance aspect are including1) Implementation of KPRI/PKPRI/GKPRI loan disbursement process

from the Bank did not concern sound and prudent loan disbursement principles as well as bank’s risks mitigation or represented Bank’s internal control. From 182 debtors sampling checked, 139 debtors had total plafond amounted to Rp158.681 million that the loan quality had been degraded. For this issue, Bank has prepared improvement action plan for each debtor.

2) On 2nd Semester of 2014, Bank succeeded in improving level of regulation fraud, as reflectd from declining penalty charge. Thus, according to result of OJK audit for June 30, 2014 position, Bank still faced penalty potential amounted to Rp28,600,000 due LBU reporting mistake dominated by mistake encouraged by declining credit quality.

3) Bank’s earning was also decreasing due failure in achieving several targets stated in Bank Business Plan as well as difference in quality of credit between Bank and OJK, where, Bank has not fully applied credit quality assessment according to the Regulation.

Shares and Bonds Buyback

As end of 2014, Bank Kesejahteraan did not undertake shares and bonds buyback.

List of AssociationsBank Kesejahteraan is a non-foreign exchange private bank with majority shareholders owned by Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) and is not registered to have subsidiary or affiliations as end of 2014.

228 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 230: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Perkembangan inisiatif strategis Bank Kesejahteraan terus berkembang mengikuti perkembangan industri perbankan dan segala ketentuan yang mengatur di dalam setiap aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, pengembangan arsitektur transformasi terus dilakukan oleh Bank Kesejahteraan termasuk dalam membangun strategi dan kebijakan melalui peningkatan pemahaman dan implementasi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang semakin baik.

Dalam menjalankan penjabaran dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab terhadap pengawasan dan pemantauan penerapan kepatuhan, Bank Kesejahteraan memiliki Direktur Kepatuhan yang membawahi langsung Bidang Kepatuhan sebagai unit kerja yang bertugas mengelola risiko kepatuhan. Hal tersebut menjadi wujud implementasi komitmen Bank Kesejahteraan untuk memenuhi peraturan regulator yang tertuang dalam PBI 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.

Segala kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur dari aktivitas usaha yang dijalankan Bank Kesejahteraan sepanjang tahun 2014 telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia sesuai prinsip prudential banking. Selain itu, Bank Kesejahteraan juga menyadari pentingnya penerapan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) untuk menjaga stabilitas kelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi,

Bank Kesejahteraan’s strategic initiatives continues to evolve following banking industry trend and every relevant regulating provision in our business activities. Therefore, transformation architecture development is continuously performed by Bank Kesejahteraan including in developing policy and strategy by bringing deeper and better understanding of procedures and regulations and implementation.

In carrying out duties and responsibilities on and description the implementation of compliance duties and responsibilities, Bank Kesejahteraan has appointed a Compliance Director that directly supervised Compliance Unit as a unit in charge in mitigating compliance risk. This becomes the realization of Bank Kesejahteraan’s commitment implementation to comply with regulation stated as stated in PBI 13/2/PBI/2011 dated January 12, 2011 concerning Compliance Function Implementation in Commercial Banks.

Every business policy, provision, system, procedure and activity implemented by Bank Kesejahteraan throughout 2014 have complied with Bank Indonesia Regulation according to prudential banking principle. Thus, Bank Kesejahteraan also concerns the importance of Good Corporate Governance implementation to maintain company’s sustainability by driving management based on Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and fairness principles. The implementation of these

FUNGSI KEPATUHAN

“Penerapan budaya kepatuhan melalui penegakan disiplin dan etika bisnis menjadi tanggung jawab kami untuk memenuhi ketentuan dan

perundang-undangan yang berlaku”

COMPLIANCE FUNCTION

“Compliance culture implementation through business ethic and discipline enforcement is part of our responsibility to comply with

prevailing Law and Regulationn.”

Laporan Tahunan Annual Report 2014 229

Page 231: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

dan Fairness (keadilan). Pelaksanaan prinsip ini telah menjadi bagian yang menyatu dari proses manajemen dan budaya perusahaan.

Bentuk komitmen Bank Kesejahteraan di implementasikan dengan dibuatnya Piagam Kepatuhan (Compliance Charter) untuk mendukung tugas pengendalian dan menunjang fungsi kepatuhan serta ditandatanganinya komitmen kepatuhan oleh setiap pegawai dan pejabat Bank Kesejahteraan untuk patuh terhadap Kode Etik (Code of Conduct) Bank Kesejahteraan. Di samping didorong oleh munculnya berbagai peraturan yang mendasari pelaksanaan fungsi kepatuhan dan praktek GCG yang sehat, pada hakekatnya hal tersebut telah menjadi kesadaran sepenuhnya dari manajemen Bank Kesejahteraan untuk menjalankan proses bisnis yang mencerminkan kepatuhan Bank terhadap segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna meminimalisir risiko kepatuhan Bank.

Bank Kesejahteraan memegang teguh komitmen dalam mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan, selain sebagai wujud kesadaran pengelolaan Bank yang sehat, semangat tersebut juga didasari oleh keinginan Bank Kesejahteraan untuk menjaga reputasi Bank Kesejahteraan di mata seluruh stakeholders. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang independen dan bebas dari pengaruh unit kerja lainnya untuk melaksanakan fungsi kepatuhan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.

Pengelolaan Risiko Kepatuhan terutama ditujukan untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh unit organisasi yang dapat berkembang karena adanya perubahan peraturan ekstern, komunikasi intern, pengetahuan dan budaya disiplin karyawan, dan infrastruktur sebagai berupaya untuk meminimalisir segala potensi kerugian yang ditimbulkan dari segala bentuk sanksi baik berupa teguran tertulis maupun penurunan tingkat kesehatan bank salah satunya melalui pengelolaan risiko kepatuhan.

principles becomes integrated part of corporate culture and management process.

Embodiment of Bank Kesejahteraan’s commitment seen from the issuance of Compliance Charter to support audit duty and compliance function as well as the signing of Compliance Commitment by every employee and Executive of Bank Kesejahteraan to comply with Code of Conduct of the Bank. Besides supported by implementation of set of regulations that guide sound compliance function and sound GCG practice implementation, principally, these efforts have become deep awareness of Bank Kesejahteraan’s management to run business process which reflects Bank’s compliance towards prevailing laws and regulations to mimize bank’s compliance risk.

Bank Kesejahteraan is firmly committed in complying every law and legal regulations, besides as part of sound Bank’s management awareness realization, the vision is also grounded on Bank Kesejahteraan’s objective to maintain Bank Kesejahteraan’s reputation among the stakeholders. Therefore, Bank Kesejahteraan has established independent Compliance Unit which is free from other units influence to carry compliance function based on Bank Indonesia Regulation and directly responsible to the Compliance Director.

The compliance risk management is mainly aimed to establish compliance culture in every organization units that potential be developed due to changing external regulation, internal communication, employees discipline culture and infrastructure as series of efforts to minimize every loss potential occurs from possible penalty both as written warning letter or decreasing bank’s soundness level such as by mitigating compliance risk.

230 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 232: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa melakukan pengawasan aktif terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan agar pelaksanaannya berjalan dengan baik. Pengawasan aktif tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain, persetujuan atas kebijakan dan prosedur, pelaporan secara periodik, dan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.

Satuan Kerja Kepatuhan selain bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT) dalam rangka meminimalisir risiko Bank Kesejahteraan digunakan sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Dalam rangka memastikan efektivitas pelaksanan fungsi kepatuhan di Bank Kesejahteraan maka sepanjang tahun 2014 Bidang Kepatuhan telah melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Melakukan sosialisasi dan refresh terhadap ketentuan

yang dilakukan oleh pihak internal maupun kerjasama dengan pihak eksternal dalam rangka peningkatan pemahaman Budaya Kepatuhan.

2. Melakukan kajian atas ketentuan baru dalam rangka mengetahui dampaknya terhadap kegiatan usaha Bank Kesejahteraan dan melakukan penyesuaian ketentuan internal yang diperlukan.

3. Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan menyusun laporan profil risiko kepatuhan dalam rangka mengelola risiko kepatuhan.

4. Menilai dan mengevaluasi kecukupan dan kesesuaian rancangan ketentuan internal yang akan diterbitkan terhadap ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Melakukan pemantauan terhadap kewajiban pelaporan kepada pihak eksternal.

6. Melakukan pemantauan terhadap pemenuhan komitmen yang dibuat Bank Kesejahteraan kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang

Board of Commissioners and Board of Directors consistently performs active monitoring on compliance function implementation to be well-implemented. This active monitoring includes approval of several polcicies and procedures, periodic reporting and recommendations to improve quality of compliance function implementation.

Besides being responsible in implementing compliance function, Compliance Unit is also in charge to implement Anti Money Laundering and Terrorism Financing Activity Prevention program to minimize the risk that Bank Kesejahteraan is addressed as means of money laundering and terrorisme financing.

To ensure compliance function implementation effectiveness at Bank Kesejahteraan, in 2014, the compliance Division has performed following activities:

1. Performing regulation socialization and refreshement that had been issued by internal party or partnership with external party to increase understanding of Compliance Culture.

2. Reviewing new regulation to acknowledge the impact to business activity of Bank Kesejahteraan and aligning internal regulation which is necessary.

3. Carrying out compliance risk assessment and preparing compliance risk profile report to mitigate compliance risk.

4. Assessing and evaluating adequacy and conformity between upcoming issued internal regulation draft aainst prevailing and Bank Indonesia Regulation.

5. Monitoring compulsory reporting to external party.

6. Montiroing compliance on the commitment made by Bank Kesejahteraan with Bank Indonesia and/or other authorized audit authorities.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 231

Page 233: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Penerapan Budaya KepatuhanSeiring dengan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur pelaksanaan fungsi kepatuhan bank umum sesuai PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011, maka penerapan kepatuhan pada Bank Kesejahteraan selama tahun 2014 telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna memastikan tingkat kepatuhan Bank atas penerapan 4 (empat) pilar yang meliputi:

1. Budaya Kepatuhan,2. Pengelolaan Risiko Kepatuhan,3. Kebijakan, Sistem dan Prosedur4. Kegiatan Usaha Bank.

Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko dibantu oleh Bidang Kepatuhan bertanggung jawab untuk membangun Compliance Culture dengan kesadaran membangun tanggung jawab kepatuhan dari seluruh sumber daya di seluruh lini dalam struktur organisasi Bank.

Pelaksanaan pengawasan kepatuhan Bank Kesejahteraan (compliance supervision) secara keseluruhan dilakukan oleh Bidang Kepatuhan yang dilakukan dengan berkoordinasi dengan seluruh Risk Officer yang tersebar di seluruh cabang untuk melakukan pengawasan pelaksanaan risiko kepatuhan sebagai salah satu fungsinya. Peran dan fungsi kepatuhan dalam mengantisipasi seluruh kemungkinan terjadinya risiko atas aktivitas bank dilakukan lebih dini dengan forward looking sehingga lebih sensitif terhadap segala perubahan yang mungkin terjadi dan mempengaruhi aktivitas bisnis bank.

Sistem penerapan budaya kepatuhan di Bank Kesejahteraan dilakukan melalui serangkaian proses dan tahapan, antara lain melalui:

1. Kebijakan dan Prosedur terkait Fungsi KepatuhanPenetapan segala kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dimaksudkan dalam rangka membangun kesadaran dan kepedulian dari seluruh pihak dalam lingkungan kerja Bank Kesejahteraan terhadap implementasi kebijakan dan prosedur kerja maupun kepatuhan di lingkungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Hal ini sekaligus menjadi pencegahan dini dari praktek ketidakpatuhan jajaran Bank terhadap regulasi maupun ketentuan yang berlaku.

Compliance Culture ImplementationIn line with Bank Indonesia Regulation that regualtes general bank compliance function referring to PBI no. 13/2/PBI/2011 dated january 12th, 2012, that the compliance implementation at Bank Kesejahteraan in 2012 has been properly implemented referring to Bank Indonesia Regulation and other applicable regulations to ensure Bank’s compliance level towards 4 (four) pillars implementation, including:

1. Compliance culture2. Compliance Risk Management3. Policy, System and Procedure4. The Bank’s Business Activity.

Compliance & Risk Management Director is assisted by Compliance Unit which is responsible in establishing Compliance Culture within the awareness in developing compliance responsibility on every resources at every business line inside Bank’s organizational structure.

Bank Kesejahteraan’s compliance supervision overall implementation is performed by compliance Unit in coordination with every Risk officer spread at every Branch office to conduct compliance risk implementation supervision as one of its functions. compliance roles and functions in anticipating any risks on bank’s activity is earlier performed by forward looking method that is more sensitive towards every possible change that may occur and affect other bank’s business activities.

Compliance culture implementation system at Bank Kesejahteraan is conducted throughout series of process and stages, such as:

1. Compliance Function Related Policy and ProcedureImplementation of any policy and procedure which are implemented to establish awareness and concern from every party on Bank Kesejahteraan working circumstances against the implementation of working policy and procedure and compliance at Head Office and Branch Office. This is also as an early prevention from fraud of Bank’s Management against prevailing law and regulation.

232 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 234: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

2. Review / Pengkajian Regulasi Internal dan EksternalPelaksanaan review atau kaji ulang terhadap ketentuan-ketentuan internal terus dilakukan baik terhadap ketentuan yang belum dievaluasi maupun ketentuan baru mengikuti perkembangan ketentuan Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses kajian akan dilakukan bersamaan dengan unit kerja terkait untuk menyelaraskan hasil review regulasi dengan implementasi dari setiap unit kerja dalam aktivitas kerja yang dilakukan. Pelaksanaan kajian juga dimaksudkan sebagai monitoring action plan dalam upaya pencapaian program kerja yang telah disusun.

3. Compliance SharingUntuk memastikan terwujudnya terlaksananya budaya kepatuhan, Bidang Kepatuhan melakukan sosialisasi peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun internal bank secara berkala dan up to date. Manajemen Bank Kesejahteraan juga menekankan pentingnya penyebaran pemahaman dan implementasi budaya kepatuhan melalui kegiatan morning briefing yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja secara berkala sebagaimana yang telah berjalan selama ini dan tertuang dalam memo Direksi nomor 139/DIR/2011/MM tanggal 20 September 2011 dan dievaluasi penerapannya sesuai Memo Divisi Sumber Daya Manusia No.26/DIR/2012/MM tanggal 21 Mei 2012.

4. Pemantauan KepatuhanGuna mengoptimalkan implementasi proses budaya kepatuhan, Bidang Kepatuhan secara rutin melakukan pemantauan melalui laporan kepatuhan untuk keperluan internal dan eksternal secara berkala baik kepada Direktur Kepatuhan, Direktur Utama, maupun Bank Indonesia.

2. Internal and External Regulation reviewReview implementation on internal regulation is continuously carried both towards non-evaluated or new regulations referring to Bank Indonesia Regulation or other applicable regulations transformation. The review process will be performed simultaneously with related working units to harmonize regulation review result and its implementation on every working units at their working activities. The review implementation is also aimed as monitoring action plan regarding implemented working program accomplishment.

Compliance SharingTo ensure the realization of corporate culture implementation, the compliance Unit performs periodic and recent socialization both on regulations issued by Bank Indonesia or bank’s internal regulation. Bank Kesejahteraan’s management also focuses on the importance of corporate culture implementation and understanding through morning briefing activity implemented by every working units periodically as conducted so far and stated on the Board of Directors note no. 139/DIR/2011/MM dated September 20th, 2011 and had been evaluated on its implementation referring to human Resources Division note no. 26/DIR/2012/MM dated May 21, 2012.

Compliance MonitoringTo optimize implementation of corporate culture process, the compliance Unit periodically conducts monitoring in form of compliance report for periodic internal and external reporting to the compliance Director, President Director as well as Bank Indonesia.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 233

Page 235: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU/PPT)Sebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank Kesejahteraan memiliki kesadaran penuh dalam rangka mendukung program pencegahan tindak anti pencucian uang maupun pencegahan pendanaan terorisme. Hal tersebut seiring dengan pemenuhan komitmen terhadap Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013 perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Sepanjang tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah melakukan beberapa hal dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki efektifitas penerapan APU-PPT antara lain sebagai berikut:1. Melakukan evaluasi terhadap sistem yang mendukung

Penerapan Program APU dan PPT agar dapat mengidentifikasi Nasabah, Transaksi Keuangan Mencurigakan, dan transaksi keuangan lainnya yang diwajibkan dalam Undang-undang.

2. Memantau kesesuaian transaksi keuangan dengan profil Nasabah khususnya Nasabah dan transaksi yang berisiko tinggi

3. Mengidentifikasikan transaksi yang memenuhi kriteria mencurigakan.

4. Menyusun laporan transaksi keuangan mencurigakan dan laporan lainnya sebagaimana diatur dalam undang-undang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang untuk disampaikan kepada PPATK berdasarkan persetujuan Direktur Kepatuhan.

5. Memantau pelaksanaan pengkinian data nasabah sesuai dengan target pada awal tahun dan realisasinya terhadap target.

6. Melakukan sosialisasi dan refresh ketentuan APU dan PPT yang dilakukan pihak internal maupun bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Laporan Direktur KepatuhanPenerapan fungsi kepatuhan pada Bank Kesejahteraan menjadi salah satu fokus pokok dari Direktur Kepatuhan seiring dengan terbitnya PBI 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, maka sepanjang tahun 2014, Direktur Kepatuhan

Anti Money Laundering And Terrorism fInancIng Prevention Program As one of banking industry players, Bank Kesejahteraan holds full awareness in supporting anti money-laundering and terrorism financing prevention program. This is in compliance with compliance to Bank Indonesia Regulation no.11/28/2009 dated July 1, 2009 regarding Anti Money Laundering and Terrorism financing Prevention Program Implementation for Commercial Bank and Bank Indonesia circular Letter no. 11/31/DNPP dated November 30, 2011 regarding Implementation of Anti Money Laundering and Terrorism financing Prevention Program.

Throughout 2014, Bank Kesejahteraan has carried several activities to improve and enhance effectiveness of APU – PPT implementation namely as follows:

1. Evaluating a system which supports APU and PPT Program implementation to identify Suspicious Customers, Financial Transaction and other financial transaction which is compulsory based on Law.

2. Monitoring conformity between financial transaction and Customers profile mainly high-risk customers and transaction.

3. Identifying the transaction under suspicous criteria.

4. Preparing suspicious financial transaction report and other relevant reports as regulated under money laundering prevention and eradication Law to be submitted to PPATK based on approval from Compliance Director.

5. Overseeing implementation of customers data update based on target at the beginning of the year and the realization of the target.

6. Performing APU and PPT regulation socialization and refrhesment conducted by internal party or cooperating with Financial Transaction Reporting and Analysis Center (PPATK).

Compliance Director ReportThe implementation of Bank Kesejahteraan’s compliance function becomes one of compliance Director primary functions in accordance with the issueance of PBI no. 13/2/PBI/2011 dated January 12, 2011 regarding general Bank compliance function Implementation, that in 2013, the

234 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 236: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

compliance Director has performed its duties at compliance function, as follows:

Formulating and proposing strategy to ensure corporate culture establishment at Bank Kesejahteraan is properly implemented referring to bank’s prudent and compliance principles.

Implementing compliance system and procedure that will be utilized to formulate Bank’s internal guideline and regulation.

Ensuring that every business policy, regulation, system, procedure as well as activity performed by Bank Kesejahteraan has complied to Bank Indonesia Regulation and applicable regulation.

Minimizing Bank’s compliance Risk. Performing other duties related to compliance function.

Monitoring and preserving Bank Kesejahteraan’s compliance towards agreements and commitment with third party.

Compliance Function Development in 2014

Referring to banking industry business development that is more complex and dynamic, the compliance function refinement and reinforcement are considered necessary. Compliance function development plan in 2014, including:

Compliance culture continuous implementation to enhance awareness and compliance towards the regulation through regulation understanding and dissemination.

Managing compliance risk by performing compliance risk identification, measurement, monitoring and controlling that may potentially cause loss to business development at Bank Kesejahteraan.

Continuing refinement on internal and external regulations review to ensure Bank’s business activity conformity towards several regulations changing both internally or externally.

Monitoring and preserving Bank’s compliance level towards ever commitment made by the Bank to every third party that hold interest and authorized on any necessary follow-up.

telah melaksanakan tugasnya pada fungsi kepatuhan antara lain:

Merumuskan dan mengusulkan strategi guna memastikan terciptanya Budaya Kepatuhan pada Bank Kesejahteraan dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip kepatuhan dan prinsip kehati-hatian bank.

Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank.

Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank Kesejahteraan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan

Fungsi Kepatuhan. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank Kesejahteraan

terhadap komitmen dan perjanjian dengan pihak ketiga.

Pengembangan Fungsi Kepatuhan Tahun 2014Sesuai dengan perkembangan bisnis dunia perbankan yang semakin kompleks dan dinamis, maka penguatan dan penyempurnaan fungsi kepatuhan sangat diperlukan. Rencana pengembangan fungsi kepatuhan pada tahun 2014 adalah:

Penerapan budaya kepatuhan secara terus menerus melalui peningkatan pemahaman dan sosialisasi.

Mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi perkembangan bisnis di Bank Kesejahteraan.

Melanjutkan penyempurnaan terhadap review regulasi internal dan eksternal Bank untuk memastikan kesesuaian aktivitas usaha Bank dengan berbagai perkembangan regulasi baik internal maupun eksternal.

Memantau dan menjaga tingkat kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat Bank kepada seluruh pihak ketiga yang berkepentingan dan berwenang atas segala tindak lanjut yang diperlukan.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 235

Page 237: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Perkembangan industri perbankan yang dinamis menuntut penguatan sistem pengawasan dan pengendalian yang semakin membaik sebagai pengiring dari dinamisme proses dan aktivitas yang dijalankan oleh Bank, termasuk oleh Bank Kesejahteraan. Sejak awal beroperasinya, Bank Kesejahteraan telah membentuk suatu unit kerja khusus yakni Divisi Audit untuk menjalankan fungsi penjagaan dan pengamanan kegiatan usaha Bank sebagai wujud komitmen kami atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB).

Seiring dengan komitmen manajemen dalam implementasi fungsi pengawasan intern tersebut, maka segenap jajaran manajemen dan pegawai Bank Kesejahteraan senantiasa membangun kesamaan pemahaman mengenai peranan, tugas, dan tanggung jawab dari unit Audit Intern melalui berbagai media komunikasi efektif. Divisi Audit pada Bank Kesejahteraan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama untuk menjalankan pelaksanaan audit dengan metodologi risk based audit dan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB), sekaligus memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan.

Dynamic shifting on banking industry encourages better audit and supervision system enhancement as the support of dynamic process from every activity carried by the Bank, including by Bank Kesejahteraan. Since its initial operation, Bank Kesejahteraan has already established special working unit, Audit Division to perform audit and supervision function of Bank’s business activity as our commitment realization on Bank Indonesia Regulation no. 1/6/PBI/1999 dated September 20, 1999 regarding Delegation of Compliance Director and Standard of Audit Internal function Implementation on commercial Banks (SPFAIB).

In accordance with management’s commitment in internal audit function implementation, that every management and employee of Bank Kesejahteraan is always committed to establish understanding conformity on Internal Audit Unit roles, duties and responsibilities through various effective media. The Audit Division of Bank Kesejahteraan is directly responsible to the President Director to perform audit within risk-based audit approach and Standard of Audit Internal function Implementation on commercial Bank, as well as establishing direct communication channel with the Board of Commissioners and Compliance Director.

LAPORAN AUDIT INTERN

“Bank Kesejahteraan always evolves audit and supervision system architect refinement referring to best practice to strengthen bank’s

business activity security pursuing to applicable regulations”

“Bank Kesejahteraan terus mengembangkan penyempurnaan arsitektur sistem pengawasan dan pengendalian yang mengacu pada best practice

dalam rangka memperkuat keamanan aktivitas bisnis bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku”

INTERNAL AUDIT REPORT

236 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 238: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

VisiMenjadi penunjang yang memiliki dedikasi dan profesionalisme tinggi, dalam mewujudkan bank yang sehat, yang memiliki sistem pengendalian intern yang handal dan kepatuhan dalam pelaksanaannya.

MisiMeningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen risiko, sistem pengendalian intern, dan tata kelola yang baik atas segala aktivitas maupun penerapan teknologi dalam bisnis Bank.

Piagam Audit InternalBank telah menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) sesuai dengan PBI No: 1/6/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum khususnya Bab III tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Pasal 9. Piagam Audit Intern menjadi salah satu indikator dalam mewujudkan praktik kebijakan Good Corporate Governance (GCG) yang berkelanjutan di Bank Kesejahteraan sesuai dengan prinsip pelaksanaan GCG dalam pertumbuhan kinerja keuangan.

Pada tanggal 12 September 2011 PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi telah melakukan revisi atas Piagam Audit Internal sebelumnya dan telah ditandatangani oleh Komisaris, Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan pada tanggal 19 September 2011 dengan menambahkan fungsi audit Teknologi Informasi sebagai bagian dalam proses audit internal sesuai dengan PBI No: 9/15/PBI/2007 tanggal 30 November 2007, dan SE BI No.9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dimana Bank wajib menerapkan Fungsi Audit Intern Teknologi Informasi Bank.

VisionTo become supporting bodies with high dedication and professionalism in realizing sound bank, supported by reliable internal audit system and compliance in its operational.

MisionImproving risk management, internal audit unit and good corporate governance efficiency and effectiveness on every activity as well as technology implementation on Bank’s business.

Internal Audit CharterThe Bank has formulated Internal Audit Charter pursuant to PBI No. 1/6/199 concerning Assignment of Compliance Director and implementation of Internal Audit Function Implementation in Commercial Bank particularly on Chapter III regarding the Bank’s Internal Audit Function Implementation Standard as an indicator in exercising continuous Good Corporate Goverannce (GCG) policy in Bank Kesejahteraan based on GCG implementation principle related with growth of financial performance.

On September 12, 2011, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi has revised previous Internal Audit Charter and signed by the Commissioner, President Director and Compliance Director on September 19, 2011 by updating Information Technology audit function as part of internal audit process based on PBI No. 9/15/PBI/2007 dated November 30, 2007 and SE BI No. 9/30/DPNP dated December 12, 2007 regarding Risk Management Implementation Guideline for Information Technology Application in Commercial Banks where the Bank is obligated to implement Information Technology Internal Audit Function.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 237

Page 239: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Tujuan dan Fungsi Audit InternDivisi Audit pada Bank Kesejahteraan memiliki tujuan untuk:1. Memastikan kehandalan sistem pengendalian intern

pada semua aktivitas fungsional bank dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

2. Memberikan gambaran atas potensi risiko yang timbul akibat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku serta dampak yang ditimbulkan bagi bank secara keseluruhan.

Sementara itu, sebagaimana tertuang dalam Piagam Audit Internal dan Surat Keputusan Jobdesc bahwa fungsi utama Divisi Audit memiliki fungsi strategis untuk:1. Menyelenggarakan audit intern yang efektif,2. Melakukan penilaian atas kecukupan dan efektifitas

struktur pengendalian intern dan kualitas pelaksanaannya,

3. Melaporkan temuan hasil pemeriksaan dalam bentuk Laporan Hasil Audit dan menyampaikan langsung ke Direktur Utama, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, dan Dewan Komisaris

Tanggung Jawab dan Wewenang Audit InternDi samping segala tujuan dan fungsi Audit Intern, Divisi Audit memiliki tanggung jawab dan tugas-tugas pokok pekerjaan antara lain sebagai berikut:1. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris

dalam melakukan pengawasan terhadap operasional bank dengan melakukan pemeriksaan langsung maupun tidak langsung,

2. Memastikan penyusunan rencana audit tahunan dengan metode risk based audit yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) berdasarkan arahan dan persetujuan Direktur Utama dengan cakupan dan strategi audit yang sesuai dengan perkembangan bisnis dan permasalahan yang teridentifikasi.

3. Melakukan identifikasi dan penilaian secara obyektif, transparan, dan independen atas obyek yang diperiksa sesuai dengan kebijakan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan pada PKAT.

Internal Audit Function and ObjectivesAudit Division in Bank Kesejahteraan has following objectives:1. Ensure internal audit system reliability in every bank’s

functional activity can be appropriately performed and referring to applicable regulation.

2. Provide illustration on risk potential that occur caused by violation on applicable regulation as well as the impact to the bank generally.

On the other hand, as stated on the Internal Audit charter and jobdesc Decree that the main function of Audit Division related to strategic functions to:1. Drive an effective internal audit.2. Perform assessment on internal audit structure

effectiveness and adequacy as well as its implementation quality.

3. Report result of audit finding in an Audit Result Report and disclose directly to the President Director, Compliance Director and Risk Management Director as well as Board of commissioners.

Internal Audit Responsibility and Authority

Besides distinctive functions and objectives, the Audit Division also holds following particular responsible and main duties:

1. Assisting duties of President Directors and Board of commissioners in carrying supervision on bank’s operational by performing direct or non-direct assessment.

2. Ensuring annual audit plan formulation within risk based audit method stated on the Annual Audit Working Program pursuant to direction and approval from the President Director with audit scope and strategy referring to business development and issues that had been identified.

3. Performing objective, transparent and independent identification and assessment on audited object referring to policy, system and procedure implemented in PKAT.

238 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 240: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

4. Memastikan efektifitas pelaksanaan fungsi internal kontrol dan fungsi anti fraud melalui pembinaan kepada seluruh unit kerja dan kantor cabang terkait dengan hasil audit internal.

5. Memberikan pendapat dan/atau saran perbaikan kepada unit lain yang berkaitan dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.

6. Melakukan pemantauan hasil audit intern maupun audit ekstern serta memastikan penyampaian laporan hasil tindak lanjut kepada manajemen Bank maupun pihak ketiga yang berwenang secara berkala.

7. Menjadi counterpart auditor dari audit ekstern.8. Merencanakan pengembangan dan peningkatan

kompetensi para auditor melalui rencana program pendidikan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia.

Dalam menjalankan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai Divisi Audit di Bank Kesejahteraan, Divisi Audit memiliki wewenang untuk menunjang kelancaran tugas serta tanggung jawabnya, antara lain:1. Melakukan akses terhadap catatan, karyawan, sumber

daya dan dana serta aset bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit.

2. Membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kagiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung maupun tidak langsung.

3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkatan manajemen.

4. Memberikan tanggapan atas usulan kebijakan atau sistem dan prosedur untuk memastikan bahwa dalam kebijakan ataupun sistem dan prosedur yang baru tersebut telah dimasukkan pula aspek-aspek pengendalian intern agar pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan efisien.

5. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.

4. Ensuring internal audit and anti-fraud functions implementation effectiveness through training to every working unit as well as related branch office regarding internal audit result.

5. Providing opinion and/or corrective suggestion to other related units to enhance fund as well as resource efficiency and utilization.

6. Performing internal or external audit result supervision as well as ensuring follow-up result report disclosure to the Bank’s management or authorized third party periodically.

7. Being the counterpart auditor of external auditor.8. Planning auditor competency enhancement and

development through education and training plan by coordinating with Human Resources Division.

In carrying out these function and responsibility as Audit Division in Bank Kesejahteraan, the Audit Division holds following authorities to support duties and responsibilities implementation:1. Performing access on records, employees, resource

and fund as well as other bank’s assets related to audit implementation.

2. Formulating analysis and research on financial, accounting, operational as well as other aspects throughout direct and indirect audit.

3. Providing corrective opinion and objective information regarding audited activity to every management level.

4. Providing response on policy as well as system and procedure to ensure that on the new policy or system and procedure has disclosed internal audit aspect that the implementation may be carried in effective and efficient manners.

5. Identifying every possibility to improve and enhance ulitization of funding and resources.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 239

Page 241: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Struktur Organisasi Audit InternUnit kerja Audit Intern pada Bank Kesejahteraan dipimpin oleh Pemimpin Divisi Audit. Dalam menjalankan tugasnya, Pemimpin Divisi Audit dibantu oleh Pemimpin Bidang Audit, Pemimpin Bidang Internal Kontrol dan Audit Teknologi Informasi.

Pelaksanaan Kegiatan Audit InternSepanjang tahun 2014, Divisi Audit telah melaksanakan audit rutin baik audit umum maupun audit teknologi informasi terhadap seluruh unit kerja termasuk kantor-kantor cabang sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2014 yang telah disetujui Direktur Utama. Pelaksanaan seluruh program kerja tersebut sebagai wujud komitmen atas pemenuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB) dan Peraturan Bank Indonesia No.9/15/PBI/2007 tanggal 30 Nopember 2007 serta Surat Edaran Bank Indonesia No.9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.

Internal Audit Organization StructureInternal Audit Unit in Bank Kesejahteraan is led by Audit Division Head. In carrying his duties, Audit Division Head is assisted by Audit Group Head, Internal Audit Group Head and Information Technology Group Head.

Internal Audit Activity ImplementationThroughout 2014, Audit Division has conducted regular audit including general or technology audits towards every working unit including branch offices referring to Annual Audit Working Program 2014 approved by the President Director. The implementation of these working programs became the realization of commitment in complying with Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/1999 concerning Compliance Director Assignemnt and Implementation of Internal Audit Function Standards in Commercial Bank, and Bank Indonesia Regulation No. 9/15/PBI/2007 dated November 30, 2007 dated December 12, 2007 as Guideline of Risk management Implementation for Information Technology Utilization in Commercial Bank.

240 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 242: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Aktivitas yang dilakukan oleh Divisi Audit Intern sepanjang tahun 2014, antara lain:1. Melaksanakan audit rutin untuk audit umum maupun

audit teknologi informasi terhadap unit kerja baik di lingkungan Kantor Pusat maupun Kantor Cabang sesuai dengan target yang ditetapkan Divisi Audit dalam rencana audit tahunan. Divisi Audit juga melakukan audit khusus yang diperlukan bilamana terdapat permasalahan yang dapat menganggu jalannya sistem operasional Bank yang berpotensi menimbulkan risiko kerugian pada aktivitas Bank.

2. Menerapkan mekanisme pelaksanaan audit yang didasarkan atas penilaian kuantitatif dari Key Perfomance Indicator (KPI) dari seluruh unit kerja agar diperoleh penilaian dan pengukuran terhadap frekuensi penyimpangan dalam rangka membangun Sistem Pengendalian Intern Bank secara berkelanjutan.

3. Bertindak sebagai partner serta melakukan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit baik hasil audit internal maupun eksternal terutama menyangkut perbaikan GCG dan Profil Risiko.

4. Melakukan pemeriksaan atas dokumen transaksi harian di Kantor Cabang Jakarta, Kantor Cabang Pembantu Sudirman dan Kantor Cabang Pembantu Kebayoran Baru serta menyampaikan laporan bulanan kepada Direktur Utama.

5. Melaksanakan fungsi Anti Fraud sesuai penunjukan yang diberikan oleh manajemen kepada Divisi Audit sejak 1 Juni 2012 sebagai pelaksana fungsi anti fraud dan telah menyampaikan Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud Semester I dan Semester II Tahun 2012 kepada Bank Indonesia.

6. Berperan aktif sebagai counterpart auditor eksternal.7. Melakukan sosialisasi dan pembinaan terkait efektifitas

pengendalian intern oleh seluruh unit kerja baik pada saat exit meeting maupun knowledge sharing yang difasilitasi oleh Bank untuk keperluan intern pegawai secara in-house.

Following the activities carried out by Internal Audit Division in 2014:1. Implementing periodic audit both for general or

information technology audit towards bank’s working unit at head office as well as Branch office environment referring to target implemented by Audit Division on annual audit plan. The Audit Division also performs special audit required if there is any issue that may interfere Bank’s operational system that also holds potential in bringing loss risk to Bank’s activity.

2. Implementing audit implementation mechanism based on quantitative assessment from Key Performance Indicators (KPI) from every working unit to obtain assessment and evaluation on frequency and deviation to establish sustainable Bank’s Internal Audit System.

3. Acting as partner as well as performing supervision on audit result recommendation follow-up action both internal or external audit results especially regarding gcg and Risk Profile improvement.

4. Performing audit on daily transaction document at jakarta Branch office, Sudirman Branch office and Kebayoran Baru Branch office as well as disclosing monthly report to the President Director.

5. Performing Anti-fraud function based on the appointment delegated by the management to the Audit Division since june 1st, 2012 as the executor of Anti-fraud function and has disclosed Anti-fraud Strategy Implementation Report 1st and 2nd Semester of 2012 to Bank Indonesia.

6. Actively contributed as external auditor counterpart.7. Performing socialization and training related to internal

audit effectiveness by every working unit both at exit meeting or in- house knowledge sharing facilitated by the Bank for employees’ internal needs.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 241

Page 243: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Pengembangan SDM AuditorOptimalisasi pelaksanaan peran dan fungsi Divisi Audit Intern berada pada profesionalisme kerja dan kualitas SDM pada unit kerja Audit Intern. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan senantiasa mendorong dan memberikan kesempatan yang sama pada setiap SDM Auditor untuk mendapatkan pelatihan, pendidikan, maupun pembinaan baik yang dilakukan secara in-house training maupun ex-house training. Selama ini Bank Kesejahteraan senantiasa mengikutsertakan auditor dalam pelatihan dan/atau pendidikan yang bersifat peningkatan profesi. Sampai tahun 2013, seluruh pejabat Divisi Audit telah memenuhi persyaratan dan memiliki Sertifikat Tanda Lulus Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko dari Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) sesuai dengan ketentuan.

Sistem Pengendalian Internal BankBank Kesejahteraan telah memiliki elemen dan mekanisme pengawasan yang berkesinambungan dalam rangka mendukung pengelolaan operasional Bank yang sehat sesuai praktik GCG. Mekanisme tersebut meliputi pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian, identifikasi dan penilaian risiko, kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi, sistem akuntansi informasi dan komunikasi serta kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi sebagai dukungan dari manajemen dengan elemen dari sistem pengendalian intern yang tercermin dari sebagai berikut:

Pelaksaaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam menciptakan kultur dan menekankan pentingnya pengendalian intern melalui fungsi pengawasan yang dilakukan secara berkala untuk melakukan evaluasi kinerja manajemen sesuai rencana strategis bank yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank.

Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman atau Kerangka Penerapan Manajemen Risiko yang senantiasa di-review secara berkesinambungan sebagai wujud pelaksanaan budaya pengendalian dari segenap jajaran manajemen dan pegawai.

Adanya kegiatan pengendalian berupa penetapan kebijakan dan prosedur yang diterapkan pada semua tingkatan fungsional dalam struktur organisasi serta dilakukan kaji ulang secara periodik.

Bank Kesejahteraan telah memiliki Sistem Akuntansi yang diterapkan secara konsisten, sistem informasi dan

Development of Auditor PersonnelsOptimization on Internal Audit Division roles and function relied on professionalism and quality of Personnel works in Internal Audit Division. Therefore, Bank Kesejahteraan always encourages and provides equal opportunity for every Auditor to participate in training, education or development both in-house or ex-house trainings. Bank Kesejahteraan has always participated the auditors in range of training and/or education program in relation with professional enhancement efforts. As of 2013, every Audit Division Executive has complied to requirement and obtained Risk Management Certificate from Risk Management Certification Agency (BSMR) according to prevailing regulation.

Internal Control System of the Bank

Bank Kesejahteraan already holds sustainable audit element and mechanism in supporting Bank’s sound operational management according to GCG practice. The mechanism includes supervision performed by the management and audit culture, risk assessment and identification, audit activity and function separation, information and communication accounting system as well as audit activity and corrective action as support from the management within the element from internal audit system reflected on following aspects:

Implementation of Board of commissioners and Board of Directors’ duties and responsibilities in establishing internal audit culture as well as stressing the importance of internal audit through periodic supervision function to perform management’s performance evaluation referring to bank’s strategic plan stated on the Bank Business Plan.

Bank Kesejahteraan already has a Risk Management framework and guideline that is continuously reviewed as the realization of audit culture implementation of every management and employee.

Audit activity in form of policy and procedure implementation applied to every functional level on organizational structure as well as periodic review.

Bank Kesejahteraan already has an Accounting System that is consistently applied, information and

242 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 244: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

sitem komunikasi yang mampu memberikan informasi kepada semua pihak, baik intern maupun ekstern seperti pengawas Bank, auditor ekstern, pemegang saham dan nasabah Bank.

Pemantauan terhadap penerapan Zero Defect melalui pemeriksaan transaksi serta kelengkapan dokumen pendukung guna memastikan transaksi harian yang telah dibukukan telah sesuai dengan ketentuan internal maupun eksternal.

Menyusun eksposur risiko berdasarkan hasil audit dan melakukan pembinaan terhadap unit-unit kerja terkait.

Upaya Pencegahan Internal FraudBank Kesejahteraan senantiasa berusaha menjaga komitmennya dalam melindungi perkembangan dan pertumbuhan kinerja Bank Kesejahteraan dengan cara-cara yang sehat dan transparan, termasuk dari kemungkinan terjadinya internal fraud. Internal fraud merupakan tindakan penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh pengurus maupun pegawai Bank baik yang berstatus tetap dan tidak tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank sehingga menimbulkan potensi kerugian yang signifikan.

Dalam rangka menjaga dan menumbuhkembangkan komitmen dan kesadaran melakukan praktik tata kelola yang baik bagi perkembangan Bank Kesejahteraan, maka Bank Kesejahteraan telah memulai upaya pencegahan internal fraud sebelum diterbitkannya SE BI No.13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 yang meliputi aspek Pencegahan, Deteksi, Investigasi, Pemantauan, Evaluasi dan Tindaklanjut dengan berbagai cara antara lain:

1. Bank Kesejahteraan telah mencanangkan Program Zero Defect sejak 3 (tiga) tahun yang lalu yang dituangkan dalam komitmen Bank Kesejahteraan melalui Surat Keputusan Direksi No.14/2010/SK tanggal 5 Februari 2010 tentang Buku Pedoman Ketentuan Umum Operasional.

2. Bank Kesejahteraan telah memiliki Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud yang disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No.23/2012/SK tanggal 1 Juni 2012 dan menetapkan Pimpinan Divisi Audit untuk melakukan fungsi anti fraud di Bank Kesejahteraan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

communication systems that able to provide information to every party, both internal or external parties such as Bank’s supervisor, external auditor, shareholders as well as Bank’s customers.

Monitoring of Zero Defect implementation through transaction and supporting document completeness assessment to ensure booked daily transaction has complied with internal and external regulation.

Preparing risk exposure based on audit result and carrying development of related working unit.

Internal Fraud PreventionBank Kesejahteraaan is always committed to preserve its commitment in protecting Bank Kesejahteraaan’s performance and growth to consistly remain sound and transparent from any possibility of internal fraud event. Internal fraud refers to violation or fraud performed by the bank’s permanent management or employee without affiliation with Bank’s operational activity and working process that may bring significant loss potential.

To protect and establish foster commitment and awareness to undertake Good Corporate Governance on behalf of Bank Kesejahteraaan’s growth, the Bank has initiated internal fraud prevention effort before the issuance of Bank Indonesia Regulation No. 13/24/ PBI/DPNP dated December 9, 2011 which includes Prevention, Detection, Investigation, Monitoring, Evalaution and Follow-Up action throughout following efforts:

1. Bank Kesejahteraaan has implemented Zero Defect Program since 3 (three) years ago as stated on Bank Kesejahteraaan’s commitment under Board of Directors Decree No. 14/2010/SK dated February 5, 2010 cocnerning Standard Operating Procedure Book.

2. Bank Kesejahteraaan already has Anti-fraud Strategy Guideline legalized under Board of Directors Decree No. 23/2012/SK dated June 1, 2012 and has appointed Audit Division Head to exercise Anti-fraud function in Bank Kesejahteraaan that is directly responsible to the the President Director.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 243

Page 245: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

3. Memberikan arahan dan pembinaan melalui berbagai media komunikasi dalam forum sosialisasi maupun pembinaan internal terkait Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud kepada seluruh pegawai.

4. Penerapan sanksi / punishment kepada pelaku penyimpangan dengan memberikan sanksi mulai dari Surat Teguran, Surat Peringatan (SP) 1,2, dan 3 dengan tujuan memberikan efek jera terhadap pelaku penyimpangan.

5. Bank Kesejahteraaan senantiasa menanamkan dan menginternalisasikan pilar-Pilar Sistem Pengendalian Internal termasuk pencegahan internal fraud kepada seluruh pegawai dalam morning briefing yang diselenggarakan setiap bulan oleh masing-masing unit kerja.

Kegiatan Pemantauan dan Tindakan KoreksiBank Kesejahteraan menjalankan fungsi pemantauan dan review secara intensif terhadap kecukupan sistem pengendalian intern yang dilakukan melalui Divisi Audit Intern terhadap terhadap kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern, baik yang diidentifikasi oleh SKAI maupun pihak lainnya dalam bentuk Matriks Sistem Monitoring. Matriks Sistem Monitoring tersebut dirancang oleh Divisi Audit sebagai salah satu pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam rangka mempermudah pelaksanaan pemantauan serta penyampaian laporannya kepada Bank Indonesia.

Melalui Matriks Sistem Monitoring yang secara umum memuat aspek-aspek kelemahan, auditee yang bertanggungjawab, target waktu penyelesaian perbaikan tersebut, Divisi Audit melakukan pemantauan terhadap:1. Kegiatan operasional Bank berdasarkan kewajaran

laporan keuangan dan akuntabilitas.2. Kepatuhan terhadap segala ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku3. Pelaksanaan praktik prinsip tata kelola perusahaan

yang baik (Good Corporate Governance)

3. Providing direction and training using various means of communication channel on socialization forum as well as internal training discussing Anti-fraud Strategy Implementation to every employee.

4. Punishment charged for fraud prosecutor by addressing punishment starting from notification Letter, 1, 2, 3 Warning Letter aiming to give deterrent effect on the fraud prosecutor.

5. Bank Kesejahteraaan always internalizes and implements Internal Control System Pillars including internal fraud prevention to every employe in monthly morning briefing at each working unit.

Monitoring and Corrective ActionBank Kesejahteraaan performs intensive monitoring and review functions on the adequacy of internal audit system exercised by Internal Audit Division against internal audit issues, both identified by Internal Audit Unit or other parties in form of Monitoring System Matrix. The Monitoring System Matrix is formulated by Audit Division as one of Management Information System development to simplify the monitoring practice and report submission to Bank Indonesia.

Through Monitoring System Matrix that generally discloses weakness aspect, the responsible auditee, corrective settlement time limit, the Audit Division performs monitoring on following activities:1. Bank’s operational activity based on fairnessand

accountability of financial statement.2. Compliance with every applicable law and regulation.

3. Good Corporate Governance practice implementation.

244 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 246: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Seluruh kegiatan pemantauan dan tindak lanjut hasil perbaikan yang dilakukan secara komprehensif melalui Divisi Audit Intern akan dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

AUDIT EKSTERNSelain melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan operasional dan proses kerja yang berjalan di Bank Kesejahteraan melalui fungsi Divisi Audit Intern, Bank Kesejahteraan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & Siddharta untuk melakukan audit atas laporan keuangan bank pada tahun 2014. Proses penunjukkan kantor akuntan tersebut telah dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit serta telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

Dalam melaksanakan Fungsi Audit Ekstern, Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk telah mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan dengan penyampaian management letter tepat pada waktunya. Independensi akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan tahun buku 2014 telah sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Dari hasil audit Kantor Akuntan tersebut, dinyatakan bahwa Bank Kesejahteraan telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dengan demikian proses dan hasil kinerja yang dilakukan di Bank Kesejahteraan telah sesuai dengan tuntutan praktik tata kelola perusahaan (Good Coporate Governance) yang sehat dengan transparansi pengungkapan kondisi keuangan bank sebagaimana ketentuan Bank Indonesia.

Akuntan Independen PerseroanBerdasarkan hasil rekomendasi yang diberikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Bank Kesejahteraan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & Siddharta untuk melakukan Review dan Audit atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2014. Rekomendasi yang digunakan dalam penunjukan KAP meliputi aspek Independensi, Komunikas, Konsultasi dan Biaya Kantor. Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & Siddharta tersebut telah menjadi auditor perusahaan sejak tahun buku 2014 dan telah

The monitoring and corrective action were comprehensively conducted through Internal Audit Division that will be reported to Bank Indonesia with copy sent to the Board of commissioners.

EXTERNAL AUDITOther than performing supervision and audit on working and operational activity run in Bank Kesejahteraan under Internal Audit function, Bank Kesejahteraan has also appointed Hendrawinata Eddy & Siddharta Public Accountant Office to audit bank’s financial statement in 2014. The public accountant office appointment process has been carried based on the recommendation from Audit committee and granted approval from the Board of Commissioners.

In carrying out External Audit function, the appointed Public Accountant office has been independent, complied with public accountant professional standard and working agreement as well as audit scope regulated by submitting management letter in timely manners. The independency of public accountant in auditing financial statement in 2014 has also complied to Auditing Standard regulated by Indonesian Accounting Association.

Result of the Public Accountant audit, indicating that Bank Kesejahteraan has fairly disclosed every material element as presented in financial position as of December 31, 2014 as well as operating revenue and cash flow according to accounting principle generally applied in Indonesia. Therefore, result of performance and process exercised in Bank Kesejahteraan have complied with sound good corporate governance principle related with bank’s financial condition disclosure as regulated by Bank Indonesia.

Independent Accountant of the CompanyBased on recommendation from Board of Commissioners and Board of Directors, Bank Kesejahteraan has appointed Hendrawinata Eddy & Siddharta Public Accountant Office to audit of Financial Statements for Fiscal year 2014. Recommendation addressed in the appointment of Public Accountant Office included several aspects of independency, communication, consultacy and Audit Fee. Hendrawinata Eddy & Siddharta Public Accountant Office has been acted as the Company’s auditor since fiscal year

Laporan Tahunan Annual Report 2014 245

Page 247: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai dengan standar profesional akuntan publik dan lingkup tugas yang telah ditetapkan.

Ruang lingkup audit yang dilakukan sepanjang tahun 2014 meliputi review dan audit atas laporan dan kinerja keuangan serta kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan. Kantor Akuntan Publik Drs.J. Tanzil & Rekan tidak memberikan jasa konsultasi lainnya kepada Bank Kesejahteraan selain dalam koridor lingkup tugasnya.

Strategi dan Rencana Kerja Audit Intern Tahun 2015Rencana pengembangan fungsi audit 2015 diselaraskan dengan rencana kerja yang terdapat dalam Rencana Bisnis Bank 20155 serta tertuang dalam KPI unit Kerja Divisi Audit sebagai berikut:

a. Melakukan audit umum dan TI atas seluruh kantor Cabang maupun Kantor Cabang Pembantu serta seluruh Unit Bisnis yang berada di Kantor Pusat dengan target pencapaian yang ditetapkan setiap bulan serta melakukan pengembangan yang berfokus pada peningkatan cakupan pemeriksaan yang salah satunya adalah menjadikan On The Spot kepada end user sebagai salah satu program audit yang tertuang dalam Program Kerja Audit Tahunan.

b. Melakukan fungsi monitoring dan pemantauan komitmen tindaklanjut penyelesaian hasil audit internal maupun eksternal termasuk komitmen penyampaian pelaporan kepada pihak regulator sesuai ketentuan serta upaya peningkatan kualitas GCG.

c. Optimalisasi pelaksanaan Internal Control dan pelaksanaan fungsi Anti Fraud serta melakukan pemeriksaan terhadap tiket-tiket transaksi harian KC Jakarta, KCP Sudirman dan KCP Kebayoran dan menyusun tabulasi risk event dalam rangka penyusunan data base risiko dan laporan Bulanan Zero Defect.

d. Penambahan 3 (tiga) auditor, 2 (dua) auditor sebagai pengganti auditor yang telah mengundurkan diri dan 1 (satu) penambahan auditor baru sesuai kebutuhan yang tertuang dalam RBB 2015 – 2017 serta melakukan peningkatan kompetensi auditor melalui pelatihan yang sesuai maupun program sertifikasi.

e. Tindaklanjut implementasi Budaya Kerja yang dilakukan melalui morning briefing atau rapat internal.

2014 and has completed its assignments independently compliant with public accountant professional standard and working scope as regulated.

Scope of audit carried out in 2014 included review and audit on financial statements and financial performance as well as compliance with Law and Regulation. Hendrawinata Eddy & Siddharta Public Accountant Office did not provide other consultative service to Bank Kesejahteraan than stated in the scope of duty.

Internal Audit Working Plan and Strategy 2014

In 2014, development of audit function is planned to be conformed with working plan as stated on Bank Business Plan 2015 also as stated on KPI for Audit Division, among others:

a. To undertake General and IT Audit at every Supporting Branch Office and Business Unit at Head Office with monthly determined achievement target as well as performing development focusing in expanding audit scope namely by placing On the Spot to end user as audit program as stated on Annual Audit Working Program.

b. To undertake monitoring and oversight function on as advance commitment to follow-up internal and external audit result including to submit delivering report to the regulator in compliance with set of policies and initiatives to improve GCG quality.

c. Optimizing implementation of Internal Control practice and Anti-Fraud function as well as auditing daily transaction tickets in Jakarta Branch Office, Sudirman Supporting Branch Office and Kebayoran Supporting Branch Office in preparing risk event tabulation to prepare Zero Defect risk monthly report.

d. Recruiting 3 (three) new auditors, 2 (two) auditors to replace of the one who resigned and 1 (one) new additional auditor based on requirement stated on RBB 2014 – 2017 and developing auditor competency through relevant training and certification program

e. Follow-up the implementation of Corporate Culture performed in morning briefing or internal meeting.

246 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 248: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Penyimpangan Internal dan Permasalahan HukumPada periode tahun 2014, Bank Kesejahteraan masih memiliki beberapa permasalahan hukum terkait proses penyelesaian kredit bermasalah dengan beberapa nasabah kredit. Namun demikian, Bank Kesejahteraan telah melakukan upaya pencegahan dan penyelesaian segera sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk dapat menghindarkan Bank Kesejahteraan dari segala risiko yang dapat merugikan Bank Kesejahteraan. Upaya pencegahan tersebut telah ditempuh oleh Bank Kesejahteraan melalui jalur pengadilan dengan proses yang masih berjalan hingga saat ini.

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank

Bank Kesejahteraan telah melakukan penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan non keuangan secara tepat waktu dengan tata cara, jenis dan cakupan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

Laporan Keuangan Triwulan Bank Kesejahteraan telah dipublikasikan secara tepat waktu pada Media Indonesia.

Bank Kesejahteraan juga telah menyampaikan berbagai informasi terkait produk, program promosi, segala aktivitas Bank Kesejahteraan, serta menyajikan laporan keuangan dan non keuangan pada situs www.bankkesejahteraan.co.id yang dapat diakses oleh masyarakat luas untuk menjamin kemudahan informasi yang dibutuhkan mengenai lingkup dan aktivitas Bank Kesejahteraan.

Transaksi yang Mengandung Benturan KepentinganBenturan kepentingan merupakan suatu kondisi dimana terdapat kepentingan di luar kepentingan untuk Bank Kesejahteraan yang timbul dari kepentingan untuk diri sendiri, keluarga, maupun pihak-pihak tertentu dalam jajaran Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan telah memiliki Kebijakan, Sistem dan Prosedur penyelesaian mengenai benturan kepantingan yang mengikat setiap staf/karyawan Bank Kesejahteraan.

Kebijakan, sistem, dan prosedur tersebut telah dituangkan dalam bentuk kebijakan internal berupa kode etik yang wajib dipatuhi oleh segenap jajaran Komisaris, Direksi, maupun Pegawai, termasuk dalam hal ini adalah Memo

Internal Fraud and Law Cases

In 2014 period, Bank Kesejahteraan endured several law cases in relation with non-performing loan settlement process with credit customers. Thus, Bank Kesejahteraan has undertaken prevention and immediate settlement efforts according to prevailing law to prevent Bank Kesejahteraan from any coming risk which may bring loss to Bank Kesejahteraan. These prevention efforts had been taken under Legal Mechanism with ongoing process until recent date.

Disclosure of Bank’s Financial and Non-Financial Condition

Bank Kesejahteraan has prepared and presented financial and non-finacnial report in timely manner with mechanism, type and coverage as regulated by Bank Indonesia.

Quarter Financial Report of Bank Kesejahteraan has also published timely in Media Indonesia newspaper.

Bank Kesejahteraan also has submitted several relevant information on products, promotion and other activities of the Bank as well as presenting financial and non-financial reports at website www.bankkesejahteraan.co.id accessible for public to ensure information accessibility about scope and activity of Bank Kesejahteraan.

Conflict of Interest Transaction

Conflict of interest refers to a condition where certain interest other than for Bank Kesejahteraan exists from self-interest, for family or other parties of Bank Kesejahteraan’s management. Bank Kesejahteraan has set of Conflict of Interest Policy, System and Handling Procedure mandatory for every staff/employee of Bank Kesejahteraan.

These policy, system and procedure have been declared as Code of Conducts, as internal policy to be obeyed by entire Commissioners, Directors and Employees, including the Board of Directors Memo No. 68/DIR/2010 dated July

Laporan Tahunan Annual Report 2014 247

Page 249: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Direksi No. 68/DIR/2010 tanggal 8 Juli 2010 perihal Himbauan Larangan Pemberian Hadiah/Bingkisan kepada Pejabat/Karyawan/wati Bank Kesejahteraan. Selama tahun 2013 tidak terjadi transaksi yang mengandung benturan kepentingan oleh Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif, maupun dengan seluruh pihak dalam lingkungan kerja Bank Kesejahteraan.

Whistleblowing SystemBank Kesejahteraan berupaya untuk secara pro aktif melakukan berbagai upaya pengendalian intern dalam rangka menjaga setiap aktivitas bisnisnya dari segala kemungkinan timbulnya risiko yang berpotensi merugikan baik dari aspek finansial maupun non finansia. Salah satunya upaya yang dilakukan adalah membangun efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud melalui pelaporan pelanggaran (whistleblowing system).

Whistleblowing system merupakan sistem atau mekanisme yang dibuat untuk melaporkan suatu perbuatan/permasalahan yang dapat merugikan organisasi Bank Kesejahteraan.

Setiap jajaran Bank Kesejahteraan harus berperan aktif dalam melakukan pencegahan terjadinya fraud. Sampai saat ini, sistem pelaporan yang ada di Bank Kesejahteraan masih berbasis kepada laporan tertulis kepada Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia.

Lingkup pelaporan yang dapat dilakukan oleh seluruh jajaran Bank Kesejahteraan meliputi permasalahan antara atasan dan bawahan, bawahan dan atasan, fraud, pelanggaran tata tertib, permasalahan pekerjaan.

8, 2010 concerning the Prohibition of Gratification for Bank Kesejahteraan’s Management and Employees. Throughout 2014, there was no conflict of interest transaction committed by Commissioners, Directors, Executives or other parties in Bank Kesejahteraan’s working circumstances.

Whsitleblowing SystemBank Kesejahteraan seeks to proactively perform internal control intiative to secure every business activity from risk potential which might bring loss both on financial and non-financial aspects. On of the effort is by establishing effectivenss of fraud control system implementation through the existence of Whistleblowing system.

Whistleblowing system is a system or mechanism made to submit report of any suspicious event/issue which might bring loss to Bank Kesejahteraan’s organization.

Every management has to take active role in preventing fraud. To recent time, whistleblowing system in Bank Kesejahteraan is still based on written report submitted to Human Capital Division Head.

Scope of reporting illegible to be committed by Bank Kesejahteraan’s management and employee covers several issues including issue between Superior and Subordiante, fraud, regulation violation and occupational issues.

248 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 250: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Tujuan yang diharapkan dengan implementasi whistleblowing system pada Bank Kesejahteraan adalah:

Tercapainya perbaikan yang berkelanjutan dengan terpenuhinya kebutuhan nasabah baik untuk pegawai sebagai nasabah internal maupun untuk masyarakat sebagai nasabah eksternal yang saling memiliki kepentingan atas perbaikan kualitas dan perkembangan kinerja Bank Kesejahteraan.

Mencegah berbagai pelanggaran melalui penciptaan lingkungan kerja yang sehat, dan adil.

Sebagai media early warning system terhadap segala kejadian yang berpotensi menimbulkan kerugian sehingga dapat menurunkan risiko yang mungkin dihadapi Bank Kesejahteraan.

Perwujudan nyata yang dibangun Bank Kesejahteraan terhadap praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Mekanisme pelaporan whistleblowing system pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan proses sebagai berikut:

Pegawai yang mengetahui atau menemukan perbuatan fraud dapat melaporkan kejadian tersebut melalui surat, email, maupun sms kepada Pemimpin Divisi SDM.

Setiap laporan yang masuk akan diteliti terlebih dahulu kebenarannya dengan berkoordinasi dengan Divisi Audit yang akan bertindak sebagai tim investigasi untuk melakukan kegiatan investigasi secara menyeluruh dan menyampaikan hasil investigasi kepada Direktur Utama untuk kemudian ditetapkan putusan terhadap pengaduan tersebut.

Hasil penelitian akan disampaikan kepada Komite Manajemen Kepegawaian untuk dicarikan solusi terbaik atas pemecahan permasalahan untuk kemudian dapat diambil tindakan tegas apabila hal tersebut terbukti jelas dapat membahayakan atau merugikan perkembangan Bank Kesejahteraan.

Objectives of Whistleblowing System implementation are including:

To achieve continuous improvement by fulfilling customer’s eneds both for employee as our internal customer as well as society as our external customers with mutual interest on the improvement of Bank Kesejahteraan’s quality improvement and performance development.

To prevent fraud by creating sound and fair working circumstances.

As an early warning system media for every event with loss potential to reduce potential risks faced by Bank Kesejahteraan.

Realization of Bank Kesejahteraan’s Good Corproate Governance practice that has been developed by the Bank.

Whistleblowing mechanism in Bank Kesejahteraan is carried out under following process:

Employee who found or witnessed fraud might report the case through mailing letter, e-mail, or SMS to Human Capital Division Head.

Every report received will be first examined for its accountability by coordinating with Audit Division who will acts as investigation team to perform holistic investigation work and will report the investigation result to President Director to take decision for the reported case.

Result of the investigation will be delivered to Employee Management Committee to seek best solution and to take firm decision if the case was proven having significant danger or loss potential for Bank Kesejahteraan’s further growth.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 249

Page 251: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Praktik Bad Corporate GovernancePraktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagaimana yang tertuang dalam berbagai peraturan dan ketentuannya, senantiasa menjadi komitmen bagi Bank Kesejahteraan dalam menjalankan pengelolaan aktivitas bisnis dan operasionalnya. Hal tersebut dipandang sebagai peluang bagi Bank Kesejahteraan untuk meningkatkan nilai dan citra positif Bank Kesejahteraan bagi seluruh stakeholders.

Sampai dengan akhir tahun 2014, Bank Kesejahteraan telah melaorkan seluruh aktivitas bisnis dan proses pengelolaan Bank Kesejahteraan di dalam Laporan Tahunan sebagai upaya Bank Kesejahteraan untuk menjunjung prinsip-prinsip GCG dengan penyajian laporan keuangan atas kinerja Bank Kesejahteraan yang sesuai dengan PSAK dan kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan.

Oleh karena itu, sepanjang tahun 2014, Bank Kesejahteraan tidak memiliki laporan sebagai perusahaan yang melakukan pencemaran lingkungan atas aktivitas bisnis yang dijalankan dan tidak memiliki perkara penting atau keterlibatan Anggota Direksi, dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkap dalam Laporan Tahunan.

AKSES INFORMASIKesadaran untuk meningkatkan prinsip transparansi infromasi baik secara internal dan eksternal dalam rangka memberikan pemahaman dalam perspektif positif atas kebijakan dan kegiatan Bank kepada seluruh stakeholders menjadi bagian penting bagi perkembangan Bank Kesejahteraan. Selain melalui media cetak nasional, Bank Kesejahteraan senantiasa terus mengembangkan platform teknologi informasi dalam memberikan dukungan penyediaan informasi secara terintegrasi yang dilakukan melalui:1. Website Bank Kesejahteraan: www.bankkesejahteraan.

co.id2. Email: [email protected]. Media elektronil melalui televise/radio4. Forum-forum gathering dengan nasabah5. Media komunikasi antara Bank Kesejahteraan dengan

seluruh pegawai melalui intranet, morning briefing, evaluasi kinerja, sosialisasi, dan sebagainya

Bad Corporate Governance PracticeGood Corporate Governance practice as stated in several relevant regulation and procedure always becomes the commitment of Bank Kesejahteraan in commencing management of business and operational activities. This is viewed as an opportunity for Bank Kesejahteraan to increase value and build positive reputation of Bank Kesejahteraan among all stakeholders.

As end of 2014, Bank Kesejahteraan has reported entire business activity and management process exercised at the Bank as stated in Annual Report as initiative of Bank Kesejahteraan to support GCG principles by presenting financial report on Bank Kesejahteraan’s performance according to PSAK and compliance in fulfilling taxation obligation.

Therefore, Bank Kesejahteraan did not have any report as a Company who was charged on environment pollution throughout 2014, either on the business activity or report related with litigation or involvement of currently serving Board of Directors and /or Board of Commissioners members that were not reported in the Annual Report.

INFORMATION ACCESSAwareness to improve information disclosure principle both internally and externally to develop understanding on positive perspective on the Bank’s policy and activity to all stakeholders as an essential part of Bank Kesejahteraan’s growth. Other than using national printed media, Bank Kesejahteraan also continues to develop information technology platform to support integrated information technology availability, conducted through following channels:

(1) Bank Kesejahteraan Website www.bankkesejahteraan.co.id

(2) Email: [email protected](3) Electronic media, television/radio(4) Customer gathering forum(5) Communiation channel between Bank Kesejahteraan

with all employee using intranet, morning briefing, performance evaluation, socialization, and others.

250 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 252: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Tahunan Annual Report 2014 251

Page 253: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 254: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Page 255: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan KerjaBank Kesejahteraan senantiasa berusaha memperhatikan kebutuhan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan untuk mempertahankan kelangsungan aktivitas bisnis maupun operasional Bank.

Seluruh kebijakan yang mengatur perlindungan terhadap ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3) tersebut telah tertuang dalam Buku Peraturan Perusahaan 2012-2014 yang telah diperbarui dan disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta sejak bulan Agustus 2012, dengan pokok-pokok ketentuan antara lain:

1. Ketentuan fasilitas kesejahteraan pegawai bagi pegawai tetap, pegawai kontrak, dan keluarga pegawai.

2. Fasilitas kesehatan meliputi fasilitas rawat inap, tunjangan pengobatan rawat jalan, penggantian biaya perawatan mata, gigi, dan persalinan.

3. Fasilitas sosial yang meliputi fasilitas peribadatan, olah raga, dan kesenian yang disediakan dalam rangka memberikan nilai tambah dan manfaat lebih bagi kesejahteraan pegawai.

“Turut menjadi bagian dalam pembangunan masyarakat Indonesia yang berkualitas telah menjadi tujuan dalam setiap langkah

perkembangan Bank Kesejahteraan.”

Responsibility on Occupational Health and SafetyBank Kesejahteraan is always committed to concern needs on employee’s occupational health and safety to maintain Bank’s business and operational activities.

All of policies regulations protection on occupational health and safety (OHS) has been stated in Corporate Regulation Book 2012 – 2014 revised and legalized by Workforce and Transmigration Agency of DKI Jakarta Province since August 2012 with following key findings:

1. Regulation of employee welfare facility for permanent employee, contract employee and families of the employee.

2. Health facility including inpatient facility, outpatient facility, reimbursement for eyes, teeth and maternal expense.

3. Social facility covering worship, sports, and art facilities provided to give higher added value and benefit for employee’s welfare.

“Contribute as part of high quality Indonesian community development becomes the objectives of every step taken for Bank

kesejahteraan’s development.”

254 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 256: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Wujud komitmen manajemen Bank Kesejahteraan dalam hal kesehatan dan keselamatan untuk setiap pegawai juga telah dituangkan dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Sistem Imbalan Jasa sesuai Surat Keputusan (SK) Direksi No. 90/2011/SK tanggal 20 Juli 2011.

Adapun pokok-pokok penjelasan terkait fasilitas kesehatan pegawai dan keselamatan kerja pegawai yang diatur di dalam BPP tersebut, antara lain:

Kesehatan PegawaiKebijakan untuk menjamin kesehatan pegawai dilakukan melalui beberapa pemberian bantuan kesehatan yang meliputi:

1. Bantuan Pembelian Kaca Mata dan Biaya Perawatan GigiBantuan pembelian kacamata dan perawatan gigi diberikan kepada pegawai dengan status pegawai tetap untuk membantu pegawai yang berdasarkan alasan medis perlu menggunakan kacamata dan/atau perlu mendapatkan perawatan gigi.

2. Bantuan Biaya MelahirkanBantuan biaya melahirkan diberikan kepada setiap pegawai dengan status pegawai tetap di Bank Kesejahteraan untuk membantu biaya kelahiran anak pertama, kedua, dan ketiga sesuai dengan ketentuan Bank. Khusus bagi pegawai wanita, bantuan biaya melahirkan diberikan apabila suami pegawai yang bersangkutan tidak mendapatkan bantuan istri melahirkan di kantor tempatnya bekerja dengan melampirkan surat keterangan dari kantor tempat suami pegawai yang bersangkutan bekerja.

3. Asuransi Rawat InapPemberian asuransi rawat inap akan diberikan kepada setiap pegawai dengan status pegawai tetap dan kepada pasangan (suami atau istri pegawai tersebut) dengan tarif asuransi rawat inap disesuaikan dengan tingkat grade pegawai yang bersangkutan dan MoU dengan pihak asuransi pada tahun tersebut.

Realization of commitment of Bank Kesejahteraan’s commitment on occupational health and safety aspect as stated in Service Incentives System Corporate Regulation Book under BOD Decree No. 90/2011/SK dated July 20, 2011.

Key explanations related with employee health benefit and occupational safety is regulated in the Manual Book, including:

Employee HealthPolicy to ensure employee health implemented through health support facilities, including:

1. Eye Glasses Purchase and Teeth Care Reimbursement

Eyeglasses purchase and teeth care reimbursement are provided for employee with permanent employee status to assist the employee based on medical reason requiring eyeglasses and/or teeth care.

2. Maternal ReimbursementMaternal expense support provided for every employee with permanent employee status in Bank Kesejahteraan to assist maternal expense for first, second and third child according to Bank’s requirement. Especially for female employees, maternal expense support is provided if the husband does not have maternal wife facility in his office by attaching notification letter from the husband’s office.

3. Inpatient InsuranceInpatient insurance facility is provided for employee with permanent employee status and for spouse (husband or wife of the employees) with inpatient insurance tariff adjusted with employee grade level and MoU with insurance company in the year.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 255

Page 257: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Keselamatan KerjaKebijakan keselamatan kerja sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 dan peraturan pelaksanaannya bahwa semua pegawai yang berusia dibawah 55 tahun diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja pada PT. Jamsostek.

Program jamsostek yang diikuti oleh Bank meliputi:1. Jaminan Kecelakaan Kerja.2. Jaminan Hari Tua.3. Jaminan Kematian.

Bank Kesejahteraan juga memberikan fasilitas asuransi jiwa yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan bagi pegawai dengan jabatan tertentu yang mewajibkan bagi pegawai yang bersangkutan untuk melaksanakan tugasnya di luar kantor dan di luar jam kerja pada umumnya, seperti pengemudi, satuan pengamanan, teller, staf penagihan, dan staf data centre.

Selain kebijakan yang mengatur mengenai kesejahteraan pegawai, manajemen Bank Kesejahteraan juga memberikan komitmen terkait kenyamanan kerja dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan kerja pada pegawai. Bank Kesejahteraan melalui Bidang Service Quality Assurance melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja Bank Kesejahteraan secara berkala mengenai kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana kerja yang dibutuhkan, kebersihan lingkungan kerja, kelengkapan dan kelayakan sarana pengamanan, serta ketepatan dan keserasian lay out ruangan kerja.

Occupational SafetyOccupational safety policy as regulated under Law No. 3 of 1992 and its practical regulation declaring that all employees under 55 years are participated in employee social insurance in PT Jamsostek.

Jamsostek program participated by the Bank including:1. Occupational Accident Insurance2. Retirement Insurance3. Life Insurance

Bank Kesejahteraan also provides life insurance facility as full responsibility of the Company for employee with particular position that regulates the employee to carry out duty outside working office such as driver, security unit, teller, collection staff and data center staff.

Other than policies regulating employee welfare, management of Bank Kesejahteraan also has a commitment related with occupational convenience to improve service quality and working comfort for employees. Throughout Service Quality Assurance Unit, Bank Kesejahteraan periodically assesses sufficiency and condition of working equipment needed, cleanliness of working environment, completeness and sufficiency of security equipment as well as effectiveness and congeniality of working space lay out.

256 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 258: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL BANK KESEJAHTERAAN

Pelaksanaan tanggung jawab sosial telah dipandang Bank Kesejahteraan sebagai wujud investasi sosial melalui jalinan hubungan yang saling memberikan timbal balik dengan seluruh pemangku kepentingan.

Sebagai bank yang memiliki visi dan misi untuk menjadi bank kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi, dan masyarakat luas sebagai peran aktif untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya, maka kegiatan CSR yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan dilandasi dengan semangat untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

Fokus terhadap kegiatan kesehatan dan pendidikan ini dipilih karena saat ini fokus bisnis Bank Kesejahteraan adalah menjalin kemitraan dengan koperasi pegawai negeri dimana kebutuhan anggota koperasi tersebut tidak terlepas di dalamnya dari unsur kebutuhan terhadap pendidikan dan kesehatan.

Sebagai bentuk komitmen Bank Kesejahteraan dalam implementasi kegiatan CSR, maka setiap tahun Bank selalu menyediakan anggaran yang cukup dalam mendukung program CSR yang dibangun. Perusahaan menyadari bahwa kinerja perusahaan harus memberikan dampak positif yang memberikan manfaat pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga pada akhirnya menjadi dukungan kembali bagi pengembangan bisnis Bank Kesejahteraan. Untuk mewujudkan hal tersebut, sepanjang tahun 2014 Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai aksi sosial, antara lain sebagai berikut:

BANK KESEJAHTERAAN SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT

Bank Kesejahteraan views social responsibility activity as a social investment by fostering mutual beneficiary partnership with all of our stakeholders.

As a bank with vision and mission to be proud bank of civil servants, Koperasi and broad society as an active role to improve welfare of Civil Servants and their families, the CSR activities carried out by Bank Kesejahteraan is grounded by a spirit to achieve the vision and mission, especially in health and education sectors.

Focus of these health and education activities are chosen due current focus of Bank Kesejahteraan’s business is to build partnership with Koperasi of civil servants where the needs of the Koperasi’s members are embedded with education and health elements.

As realization of Bank Kesejahteraan’s commitment on CSR program implementation, the Bank allocates annual budget to support the CSR program developed. The Company is fully aware that its performance has to give positive impact and benefit to improve welfare of the society that will rebound as positive support for Bank Kesejahteraan’s business growth. To bring this objective, Bank Kesejahteraan has implemented range of social actions as described below:

Laporan Tahunan Annual Report 2014 257

Page 259: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

BKE PEDULI PENDIDIKANPendidikan menjadi salah satu jalan yang mampu menciptakan dan mempersiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi untuk membangun kemajuan bangsa. Kualitas pendidikan yang semakin baik akan menjadi tonggak bagi perbaikan kualitas kesejahteraan hidup masyarakat. Seiring dengan hal tersebut, Bank Kesejahteraan selalu berkomitmen untuk ikut menjadi bagian dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yang dilakukan melalui dana BKE Peduli Pendidikan dengan garis besar program sebagai berikut:

Program pemberian beasiswa kepada putra/putri berprestasi dari keluarga gerakan koperasi yang menjadi nasabah Bank Kesejahteraan.

Memberikan perangkat perlengkapan pendidikan baik berupa laptop, PC komputer, printer, peralatan sekolah, maupun buku-buku pelajaran kepada sekolah-sekolah untuk memberikan motivasi dan kesempatan yang sama dalam memperkaya pengetahuan, peningkatan kualitas, dan kreativitas anak didik.

Dalam rangka menciptakan sumber daya berkualitas yang memiliki pemahaman dalam lingkup kerja di sektor perbankan sejak dini, Bank Kesejahteraan memberikan kesempatan pada siswa/siswi untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di lingkungan kerja Bank Kesejahteraan.

Menjalin kerjasama dengan IKOPIN (Institut Manajemen Koperasi Indonesia) untuk memberikan beasiswa kepada putra/putri berprestasi dari pengurus seluruh gerakan koperasi.

BKE PEDULI PENDIDIKANEducation is one way to develop and prepare high-quality youth to build the nation. Better education quality will be the pillar in improving quality of life for the society. In line with this condition, Bank Kesejahteraan is deeply committed to participate in improving quality of education in Indonesia brought by donating BKE Peduli Pendidikan with program explanation is below:

Scholarship program for excellent children from families of Koperasi movement as customers of Bank Kesejahteraan.

Donating education equipment in form of Laptop, PC Computer, Pritner, School equipment and school books for several schools to motivate and provide fair opportunity to enrich knowledge, improve quality and creativity of the students.

To develop high quality resources with understanding of working circumstances in banking industry since early level, Bank Kesejahteraan gives an opportunity for students to participate in Job Field activity in Bank Kesejahteraan’s circumstances.

Build partnership with IKOPIN (Institut Manajemen Koperasi Indonesia) to give scholarship for excellent students of Koperasi movement’s committee.

258 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 260: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

BKE PEDULI IBADAHKeberhasilan pembangunan ekonomi nasional ditunjang pula melalui kematangan kualitas moral manusia yang lebih baik serta didukung dengan tingkat kesejahteraan hidupnya. Menyadari akan hal tersebut, Bank Kesejahteraan juga turut melaksanakan kegiatan CSR berupa santunan kepada masyarakat yang kurang mampu melalui dana BKE Peduli Ibadah dengan garis besar program sebagai berikut:

Buka puasa bersama anak yatim dan bantuan Panti Yatim Indonesia serta pemberian sembako dan ta’jil untuk masyarakat sekitar selama bulan Ramadhan.

Pemberian bantuan kepada beberapa panti asuhan maupun berbagai kegiatan amal.

Pemberian hewan qurban berupa 1 (satu) ekor sapi kepada Masjid Bintaro dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Adha 1435 H.

BKE PEDULI KESEHATANBentuk dukungan dan kepedulian Bank Kesejahteraan dalam bidang kesehatan untuk memberikan manfaat dan nilai lebih baik kepada lingkungan eksternal maupun internal diwujudkan oleh Bank Kesejahteraan melalui dana BKE Peduli Kesehatan yang disalurkan dalam program:

Pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat umum dan kegiatan donor darah dalam rangka menyambut hari jadi Bank Kesejahteraan ke-22 tahun.

Pemberian bantuan berupa bahan makanan pokok kepada masyarakat prasejahtera di lingkungan sekitar kantor pusat Bank Kesejahteraan.

Pemberian santunan panti jompo Budi Pertiwi.

BKE PEDULI LINGKUNGANBentuk dukungan dan kepedulian Bank Kesejahteraan dalam bidang lingkungan untuk memberikan manfaat dan nilai lebih baik kepada lingkungan eksternal maupun internal diwujudkan oleh Bank Kesejahteraan melalui dana BKE Peduli Kesehatan yang disalurkan dalam program:

Pemberian bantuan korban banjir. Bantuan pembangunan Lapau Panjang pasca gempa. Pemberian bantuan dana untuk Jambore Anak tingkat

nasional.

BKE PEDULI IBADAHSuccess of national economic development is also supported by higher maturity of human moral quality and also encouraged by their welfare. Concerning this condition, Bank Kesejahteraan also hosted CSR activity as donation for marginal society by donating BKE Peduli Ibadah fund with program explanation is below:

Fasting break event with orphans and doantion for Panti Yatim Indonesia as well as groceries and fasting break snack for surrounding society during the Ramadhan month.

Donationf or orpahanges and charity activities. Sacrifying animal donation, 1 (one) cow for Bintaro

Mosque to commemorate Ied al Adha 1435 H.

BKE PEDULI KESEHATANRealization of of Bank Kesejahteraan’s concern and support in health aspect to provide higher benefit and value for both external and internal environments, brought by Bank Kesejahteraan by donating BKE Peduli Sarana fund throughout following program:

Free medical check-up for public and blood donation to celebrate Bank Kesejahteraan’s 22nd anniversary.

Groceries donation for marginal society in Bank Kesejahteraan Head Office neighborhood.

Donation to Budi Pertiwi Nursing Home

BKE PEDULI LINGKUNGANRealization of Bank Kesejahteraan’s concern and support in environment aspect to provide higher benefit and value for both external and internal environments, brought by Bank Kesejahteraan by donating BKE Peduli Kesehatan fund throughout following program:

Giving assistance for flood victims Lapau Panjang development assistance after the earth

quake. Fund for the National Kids Jamboree.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 259

Page 261: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Pemberian Dana untuk Kegiatan PolitikSepanjang tahun 2014, Bank telah menyelenggarakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) untuk membangun dan mewujudkan komitmen Bank Kesejahteraan dalam memberikan nilai tambah dan manfaat yang sustainable bagi setiap pemangku kepentingan atas proses bisnis Bank. Namun demikian, seluruh kegiatan sosial yang dilakukan sepanjang tahun tidak termasuk dalam kegiatan politik sehingga Bank Kesejahteraan tidak memberikan atau mengalokasikan dana untuk kegiatan politik.

Donation for Political Activity

In 2014, BKE has held various corporate social responsibility (CSR) activities to build and realize Bank Kesejahteraan’s commitment in providing added-value and sustainable benefit for every stakeholders from Bank’s business process. Meanwhile, every social activities done over the year are excluding donation or fund allocation for political activities.

260 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 262: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Tahunan Annual Report 2014 261

Page 263: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
Page 264: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

INFORMASI PERUSAHAANINFORMASI PERUSAHAAN

Page 265: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Tasripin MastarLahir di Lampung Barat, pada bulan Desember 1935. Memperoleh gelar Sarjana Muda dari Universitas Negeri Sriwijaya, Palembang tahun 1963.Meniti karir di bidang pendidikan dan masih aktif di dalam lingkungan koperasi sejak tahun 1975 di Koperasi INPRASARLUB, aktif di Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) DKI Jakarta sejak tahun 1977, aktif di Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) sejak tahun 2001, serta aktif di Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI)sejak tahun 1999 sampai dengan saat ini. Diangkat sebagai Komisaris Utama Bank Kesejahteraan pada RUPS tanggal 12 Maret 2014.

Born in West Lampung, December 1935. Obtained Junior Bachelor Degree (Baccalaureate) from Universitas Negeri Sriwijaya, Palembang in 1963.Developing career in education sector and is currently active in Koperasi sector since 1975 in Koperasi INPRASARLUB, also active in Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) DKI Jakarta since 1977, active in Indonesian Koperasi Board (DEKOPIN) since 2001, and active in Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) since 1999 until now. Appointed as President Commissioner of Bank Kesejahteraan in GMS on March 12, 2014.

PROFIL DEWAN KOMISARISPROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

264 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 266: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Taufik HidayatLahir di Salatiga, pada bulan Desember 1960. Memperoleh gelar Master di The University of Queensland, Australia tahun 1990, dan saat ini sebagai kandidat program Doktoral di Universitas Padjajaran, Bandung. Meniti karir di PT. Taspen (Persero) sejak tahun 1999-2002 sebagai Manajer Humas, tahun 2002-2005 sebagai Manajer Analis Investasi, tahun 2005-2006 sebagai Wakil Kepala Kantor Cabang Utama Bandung, tahun 2006-2007 sebagai Kepala Kantor Cabang Utama Bandung, tahun 2007-2008 sebagai Manajer Investasi, dan terakhir sebagai Direktur Investasi tahun 2008-2013. Selain aktif berkarir di PT. Taspen (Persero), tahun 2013 sampai dengan saat ini masih menjabat sebagai Komisaris di PT. PEFINDO. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan pada RUPS tanggal 12 Maret 2014.

Born in Salatiga, December 1960. Obtained Master Degree from The University of Queensland, Australia in 1990, and currently holds status as Doctoral Program Candidate in Universitas Padjajaran, Bandung. Developing his career in PT. Taspen (Persero) since 1999-2002 as Public Relation Manager, in 2002-2005 as Investment Analyst Manager, in 2005-2006 as Deputy of Bandung Main Branch Office, in 2006-2007 as Bandung Main Branch Head, in 2007-2008 as Investment Manager, and latest as Investment Director in 2008-2013. Besides his career in PT. Taspen (Persero), from 2013 until now, He serves as Commissioner in PT. PEFINDO. Appointed as Commissioner of Bank Kesejahteraan in GMS on March 12, 2014.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 265

Page 267: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Mahyuddin RamliKomisaris Independen/Independent Commissioner

Lahir di Padang, Sumatera Barat pada bulan Desember 1953. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas, Padang tahun 1979, dan Master of Business Administration dari University of Denver tahun 1994. Gelar PhD dalam Manajemen Keuangan diperoleh dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2005.Meniti karir di Bank Mandiri sejak tahun 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Regional Manager dan selanjutnya berkarir di Bank Ekspor Impor Indonesia tahun 1981 – 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Medan. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan Juni 2007 hingga sekarang.

Born in Padang, West Sumatera Barat in December 1953. Obtained Bachelor Degree of Economy from Universitas Andalas, Padang in 1979, and Master of Business Administration from University of Denver in 1994. PhD Degree in Finance Management from Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 2005.

Developing his career in Bank Mandiri since 1999 with the latest position as Regional Manager and continued his career at Bank Ekspor Impor Indonesia in 1981 – 1999 with latest position as Deputy of Medan Branch. Appointed as Commissioner of Bank Kesejahteraan since june 2007 until now.

266 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 268: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

I Nyoman Sidia Komisaris Independen/Independent Commissioner

Warga negara Indonesia. Lahir di Singaraja,Bali pada tanggal 25 Juli 1956. Telah menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali pada tahun 1989 dan menyelesaikan Magister Manajemen dari Program Pascasarjana Magister Manajemen Jurusan Keuangan Universitas Krisnadwipayana di Jakarta pada tahun 2005.

Meniti karir sebagai Pegawai Tata Usaha di Kantor Bank Indonesia Denpasar tahun 1981, kemudian melanjutkan karirnya sebagai Pemeriksa/Pengawas di Bank Indonesia Jakarta sejak tahun 1992-1998, aktif sebagai Pengawas Bank yang di tempatkan di Kantor Pusat Bank Danamon Jakarta tahun 2000-2003, kemudian berkarir sebagai Pengawas Bank Senior) yang ditempatkan di Kantor Pusat Bank Negara Indonesia 1946 Jakarta pada tahun 2003 – 2005, dan terakhir menjabat sebagai Pengawas Bank Madya (Asisten Direktur) di Direktorat Pengawasan Bank 3 Bank Indonesia Jakarta pada tahun 2006 – 2009. Selanjutnya, berkarir sebagai Anggota Komite Audit pada PT.Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta sejak Januari –Nopember 2011 sekaligus sebagai Anggota Komite Audit PT.Bank Pembangunan Daerah (BPD Bali) Denpasar pada bulan Juli – Nopember 2011. Pada sejak bulan Nopember 2011-November 2013 dipercaya sebagai Pemimpin Divisi Audit Intern PT.Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta. Pada RUPS tanggal 12 Maret 2014 diangkat sebagi sebagai Komisaris Independen untuk masa jabatan 2014-2019.Indonesian citizen. Born in Singaraja, Bali on July 25, 1956. Graduated Bachelor Degree from Faculty of Economics, Universitas Udayana Bali in 1989 and Master Degree of Management from Postgraduate Program, Master of management majoring Finance Studies, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta in 2005.

Developing career as Administration Staff in Bank Indonesia, Denpasar Office in 1981, and continued his career as Auditor/Supervisor in Bank Indonesia, Jakarta since 1992-1998, actively serving as Bank’s Audit placed in Head Office of Bank Danamon Jakarta in 2000-2003, and continued his career as Senior Bank Audit placed in Head Office of Bank Negara Indonesia 1946 Jakarta in 2003 – 2005, with the latest position as Middle Bank Auditor (Assistant of Director) at Bank Audit 3 Directorate, Bank Indonesia Jakarta in 2006 – 2009. He was further appointed as Member of Audit Committee in PT.Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta since January –Nocember 2011 also as Member of Audit Committee in PT.Bank Pembangunan Daerah (BPD Bali) Denpasar in July – November 2011. Since November 2011 - November 2013, He was appointed as Head of Internal Audit Division in PT.Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta. In GMS on March 12, 2014, He was elected as Independent Commissioner for 2014 – 2019 tenure.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 267

Page 269: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Sasmaya TuhuleleyDirektur Utama / President Director

Lahir di Bula, Maluku tahun 1964, Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia Jakarta tahun 1989, dan Pasca Sarjana dari Asian Institute of Mangement, Manila tahun 1996. Mengawali karir di PT. BTN (Persero) pada Desk Kredit Umum tahun 1991, kemudian tahun 1996 bergabung di Biro Penelitian dan Pengembangan. Tahun 1997 menjabat sebagai Kepala Seksi Divisi Penelitian dan Perencanaan, kemudian tahun 1998 diangkat sebagai Kepala Seksi Divisi Pengelolaan Kredit. Pada tahun 1999 menjabat sebagai Kepala Seksi Divisi Restuktur dan Penyelesaian Kredit, kemudian tahun 2002 diangkat sebagai Kepala Cabang Pembantu Pluit dan Kantor Cabang Harmoni.

Tahun 2006 menjabat sebagai Kepala Bagian Divisi Penelitian dan Perencanaan, kemudian tahun 2008 melanjutkan karir sebagai Koordinator Change Management Office di Divisi Penelitian dan Perencanaan. Kemudian pada tahun 2010 diangkat sebagai Koordinator Change Management Office di Change Management Office Kantor Pusat. Selanjutnya pada tahun 2012 menduduki jabatan sebagai Kepala Cabang di Semarang dan melanjutkan sebagai Vice President di Divisi Planning & Performance Management dan dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President pada Strategic & Performance Management pada tahun 2013. Pada RUPS Luar Biasa tanggal 10 Desember 2014 diangkat sebagai Direktur Utama untuk masa jabatan 2014-2019 dan sampai saat ini masih menunggu proses fit and proper dari OJK.

PROFIL DEWAN DIREKSIPROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS

Born in Bula, Maluku in 1964, Bachelor of Law from Universitas Indonesia Jakarta in 1989, and Post Graduate from Asian Institute of Management, Manila in 1996. Starting his career in PT. BTN (Persero) at General Credit Desk in 1991, and joined with Research and Development Bureau in 1996. He served as Head of Research and Development Division in 1997 and appointed as head of Credit Management Section in 1998. In 1999, He served as Head of Credit Restructuring and Settlement Division, and appointed as Head of Pluit Supporting branch Head and Harmoni Branch Head in 2002.

In 2006, He was appointed as Head of Research and Development Division, and continued his career as Coordinator of Change Management Office in 2008 at Research and Development Division. In 2010, He was elected as Coordinator of Change Management Office at Change Management Office, Headquarter and in 2012 served as Branch Head in Semarang and continued to be appointed as Vice President in Planning & Performance Management Division with the latest position as Senior Vice President at Strategic & Performance Management in 2013. On Extraordinary GMS on December 10, 2014, He was appointed as President Director for 2014 – 2019 tenure and currently awaits for Fit and Proper Test result from OJK.

268 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 270: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Wahju HidajatDirektur/Director

Lahir di Jakarta tahun 1960, Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Jakarta tahun 1985, Pasca Sarjana Magister Hukum Bisnis Universitas Gajah Mada tahun 2007. Memperoleh gelar profesi CWM (Certified Wealth Management) dari Magister Manajemen UGM tahun 2010. Tahun 1987 bekerja di Lembaga Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), kemudian bergabung dengan Bank Kesejahteraan yang didirikan oleh IKP-RI pada tahun 1992 sebagai Account Officer (AO). Tahun 1993 diangkat sebagai Kepala Bagian Kredit, dan tahun 1997 dipromosikan menjadi Kepala Kelompok Penyelesaian Kredit Bermasalah hingga tahun 2002. Selanjutnya tahun 2002 diangkat sebagai Kepala Divisi Treasury dan Pemasaran Dana hingga tahun 2007, diangkat sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan sampai tahun 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan 2009 – 2014 dan kembali diangkat sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan 2014-2019 pada RUPS tanggal 12 Maret 2014 .

Born in Jakarta, 1960, Bachelor Degree of Economics from Universitas Kristen Indonesia Jakarta in 1985, Master Degree of Business law from Universitas Gajah Mada in 2007. Obtained (Certified Wealth Management) Professional Certification from Master Degree of Management, UGM in 2010. In 1987, he worked in Credit Business Unit at Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), and joined with Bank Kesejahteraan established by IKP-RI in 1992 as Account Officer (AO). In 1993, He was appointed as Head of Credit Division and promoted as Head of Non-Performing Loan Settlement Division in 1997 until 2002. Further in 2002, He was appointed as Head of Treasury and Fund Marketing Division to 2007, and appointed as Fund and Services Director for period until 2009. In GMS on April 15, 2009, He was elected as Fund and Services Director for 2009 – 2014 tenure and reappointed as Fund and Services Director for 2014 – 2019 tenure in GMS on March 12, 2014.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 269

Page 271: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Silo EdiDirektur/Director

Lahir di Surabaya tahun 1962, Sarjana Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana Jakarta tahun 1986. Bekerja di ACC Departemen PT. National Astra Motor tahun 1986, kemudian bergabung dengan PT. Bank Tata tahun 1988 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Operasional sampai tahun 1990. Pada tahun 1990 bergabung dengan Bank Kesejahteraan sebagai Kepala Bagian Otomasi dan Pembukuan, diangkat sebagai kepala Divisi Operasi tahun 1995, Kepala Divisi Pengendalian dan Dokumentasi Kredit tahun 1999, Kepala Divisi Dana tahun 2001, Pemimpin Satuan Kerja Audit Intern tahun 2002. Selanjutnya tahun 2005 diangkat sebagai Kepala Divisi Kredit hingga tahun 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagi Direktur Pengembangan Bisnis untuk masa jabatan 2009 – 2014 dan kembali diangkat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis untuk masa jabatan 2014-2019 pada RUPS tanggal 12 Maret 2014.

Born in Surabaya, 1962, Bachelor Degree of Economics, Universitas Krisna Dwipayana Jakarta in 1986. Worked in ACC Departement, PT. National Astra Motor in 1986, and joined with PT. Bank Tata in 1988 with the latest position as Head of Operational Division until 1990. In 1990, He joined with Bank Kesejahteraan as Head of Automated and Administration Division, and reappointed as Head of Operation Division in 1995, Head of Credit Audit and Documentation Division in 1999, Head of Fund Division in 2001, Head of Internal Audit Unit in 2002. Hereinafter, He was reappointed as Head of Credit Division in 2005 until 2009. In GMS on April 15, 2009, He was appointed as Business Development Director for 2009 – 2014 tenure and reappointed as Business Development Director for 2014 – 2019 tenure in GMS on March 12, 2014.

270 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 272: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Dhini LaswitaDirektur/Director

Lahir di Jakarta tahun 1960, Sarjana Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta tahun 1986. Bekerja di Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) tahun 1987, kemudian bergabung dengan PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi tahun 1991 dengan jabatan terakhir sebagai Pemimpin Divisi SDM. Pada RUPS tanggal 12 Maret 2014 diangkat sebagi sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko untuk masa jabatan 2014-2019.

Born in Jakarta, 1960, Bachelor Degree of Law, Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta in 1986. Worked at Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) in 1987, and joined with PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi in 1991 with the latest position as Head of Human Capital Division. In GMS on March 12, 2014, He was reappointed as Compliance and Risk Management Director for 2014 – 2019 tenure.

Laporan Tahunan Annual Report 2014 271

Page 273: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Kursus Pengembangan Kompetensi: Kursus Accounting di LPPM. Pendidikan Pemimpin Cabang di LPPI (angkatan 138

tahun 2003). Sertifikasi Manajemen Resiko Level 1, 2 dan 3, Badan

Sertifikasi Manajemen Resiko (BSMR). Pelatihan Penerapan Good Corporate Governance,

Naga Mandiri Consultant Sertifikasi pemahaman Dasar-Dasar Syariah, Karim

Business Consulting. Pelatihan Pencegahan Fraud (Anti Fraud). Pelatihan Teknik Audit Investigasi dan Audit Forensik.

Pengalaman Kerja di Bank: Petugas Kliring pada Seksi Sundries BKE (Februari 1992

s/d Mei 1996). Kepala Seksi (Koordinator) Administrasi Pinjaman BKE

(Juni 1996 s/d Juli 1999). Kepala Seksi (Koordinator) Administrasi Pembukuan

BKE (Agustus 1999 s/d Oktober 2000). Pjs Kepala Bidang Rekonsiliasi & Administrasi Kredit

BKE (November 2000 s/d Februari 2001) Kepala Bidang Rekonsiliasi & Administrasi Kredit BKE

(Maret 2001 s/d Oktober 2002). Pemimpin Kantor Pusat Operasional (KPO) BKE

(November 2002 s/d Oktober 2003). Pemimpin Kantor Cabang BKE-Surabaya (November

2003 S/D Januari 2011). Pemimpin Divisi Operasi BKE (Februari 2011 s/d April

2014).

Berdasarkan SK Direksi BKE No.21/2014/SK-SDM tanggal 12 Maret 2014, effektive sejak serah terima jabatan (April 2014) menjadi Pemimpin Divisi Audit BKE sampai sekarang.

Competency Development Course: Accounting Course at LPPM. Branch Head Training at LPPI (Batch 138 of 2013). Level 1, 2 and 3 Risk Management Certification, Risk

Management Certification Board (BSMR). Good Corporate Governance Implementation Training,

Naga Mandiri Consultant. Understanding Syariah Principles Certification, Karim

Business Consulting. Anti-Fraud Prevention Training. Investigation and Forensic Audit Method Training.

Career History in Bank: Clearing Staff at Sundries Section, BKE (February 1992

to May 1996). Loan Administration Section Head (Coordinator), BKE

(June 1996 to July 1999). Administration Section Head (Coordinator), BKE

(August 1999 to October 2000). Acting as Head of Credit Reconciliation and

Administration Division, BKE (November 2000 to February 2001).

Head of Credit Reconciliation and Administration Division, BKE (March 2001 to October 2002).

Head of Head Office Operational Kantor (KPO) BKE (November 2002 to October 2003).

Head of BKE Branch Office – Surabaya (November 2003 to January 2011).

Head of Operation Division, BKE (February 2011 to April 2014).

According to BKE Board of Directors Decree No. 21/2014/SK-SDM dated March 12, 2014, effective since inauguration ceremony (April 2014) he was appointed as Head of Audit Division in BKE until now.

PROFIL PEMIMPIN DIVISI AUDIT INTERNPROFILE OF INTERNAL AUDIT DIVISION HEAD

ANJAR PRATIKNOWarga negara Indonesia. Lahir di Cilacap, Jawa Tengah pada tanggal 30 Mei 1965. Telah menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka pada tahun 2001.

Indonesian citizen. Born in Cilacap, Central Java on May 30, 1965. Graduated from bachelor Degree, Faculty of Economics, Universitas Terbuka in 2001.

272 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 274: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, DAN PEMIMPIN DIVISICOMPOSITION BOARD OF COMMISSIONERS, BOARD OF DIRECTORS AND DIVISION HEAD

SUSUNAN DEWAN KOMISARIS/ BOARD OF COMMISSIONERS COMPOSITION

Komisaris Utama/ President Commissioner Tasripin Mastar

Komisaris/ Commissioner Taufik Hidayat

Komisaris (Komisaris Independen)/ Commissioner (Independent Commissioner) Mahyuddin Ramli

Komisaris (Komisaris Independen)/ Commissioner (Independent Commissioner) I Nyoman Sidia

SUSUNAN DIREKSI/ BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION

Direktur Utama *)/ President Director *) Sasmaya Tuhuleley

Direktur Dana dan Layanan/ Fund and Service Director Wahju Hidajat

Direktur Pengembangan Bisnis/ Business Development Director Silo Edi

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko/ Compliance and Risk Management Director Dhini Laswita

SUSUNAN PEMIMPIN DIVISI / Composition of Division Head

Divisi Audit/ Audit Division Anjar Pratikno

Divisi Pemasaran Dana & Treasury/ Fund Marketing & Treasury Division Evangelina Sintawati

Divisi Pemasaran Kredit/ Credit Marketing Division R.S. Poernomo

Divisi Hukum dan Remedial/ Legal and Remedy Division Pudji Widojono

Divisi Perencanaan & Pengembangan Produk/ Planning & Product Development Division Setiawan Harsono

Divisi Manajemen Risiko/ Risk Management Division Yoga Permana Haris

Divisi Sumber Daya Manusia / Human Capital Division Widyo Hapsoro

Divisi Teknologi/ Technology Division Aji Pamungkas

Divisi Operasi / Operation Director Brazano R. Hakim

Laporan Tahunan Annual Report 2014 273

Page 275: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

01 0302 04 05

Evangelina SintawatiDivisi Pemasaran Dana dan Pengembangan ProdukMarketing Fund and Product Development Division

Yoga Permana HarisDivisi Manajemen RisikoRisk Management Division

Anjar PratiknoDivisi AuditAudit Division

Aji PamungkasDivisi TeknologiTechnology Division

Setiawan HarsonoDivisi Perencanaan & Pengembangan ProdukProduct Planning & Development Division

KEPALA DIVISIDIVISION HEAD

274 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 276: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

06 07 08 09

Pudji WidojonoDivisi Hukum dan RemedialLaw and Remedy Divison

Widyo HapsoroPjs. Divisi Sumber Daya ManusiaHuman Resources Division

R.S PoernomoDivisi Pemasaran KreditCredit Marketing Division

Brazano R. HakimDivisi OperasiOperation Division

Laporan Tahunan Annual Report 2014 275

Page 277: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

276 Annual Report 2014Laporan Tahunan

Page 278: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

LAPORAN KEUANGAN 20142014 FINANCIAL REPORT

Laporan Tahunan Annual Report 2014 277

Page 279: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

Laporan Keuangan danLaporan Auditor IndependenPT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI31 Desember 2014

Financial Statements andIndependent Auditors’ ReportPT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIDecember 31, 2014

Page 280: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

DAFTAR ISITABLE OFCONTENTS

Halaman/Page

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Lettter

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Keuangan Financial Statements

Laporan Posisi Keuangan 1-2 Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Statement of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 5 Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan 6-119 Notes to the Financial Statements

Page 281: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

gi R3i5'hteraanSURAT PERNYATAAN DIREKSI

TENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN

PADA TANGGAT 31 DESEMBER 2014DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL TERSEBUT

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Kamiyang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : Wahju Hidajat

Alamat kantor : Gedung IKP-RI

Jl. R.P. Soeroso No. 21,

Jakarta 10330

Alamat domisili : Kompleks DKI Blok Q-9 RT 007/RW 04, Joglo Kembangan,Jakafta Barat

Nomor telepon: (021) 3100422; 31 00448

Jabatan : Direktur

2. Nama : Silo Edi

Alamat kantor :Gedung IKP-RI

Jl. R.P. Soeroso No.21,Jakafta 10330

Alamat domisili: Jl Merah Delima No.35 RT 003/RW 011, Bidara Cina, Jatinegara,

Jakarta Timur

Nomor telepon: (021) 31 00422; 31 00448Jabatan : Direktur

menyatakan bahwa :

1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan

penyajian laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan

Ekonomi;

2. Laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia;

3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi telah dimuatsecara lengkap dan benar;

b. Laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan

Ekonomi tidak mengandung informasi atau faktamaterial yang tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material;

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi - Kantor PusatGedung IKP-RI, Jl. R P. Soeroso No.21 Jakarta 10330 - Indonesia

Tel : 62 21 31 00448, 62 21 3100422, Fax : 62 21 3102970Email : [email protected] - website: www.bankkesejahteraan.co.id

BOARD OF DIRECTORS' STATEMENT

REGARDINGTHE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL

STATEMENTS

AS AT DECEMBER 31,2OI4AND FOR THE YEAR THEN ENDED

PT BANK KESHAHTERAAN EKONOMI

We, the undersigned:

1. Nome : Wahju HidajotOffice address .' IKP-RI Building

Jl. R.P. Soeroso No.21,

Jakarta 10330

Residentiol oddress : Kompleks DKI Blok Q-9 RT 007/RW 04, Joglo Kembongon,

Jakorta Barot

Telephone

Title

2. NomeOffice address

Telephone

TitIE

: (021 ) 31 00422; 3 1 00448

: Director

: Silo Edi

: IKP-Rl BuildingJI. R.P. Soeroso No,21,

Jakofta 10330

: (021 ) 31 00422; 3 1 00448: Director

Residentiol address : Jl Meroh Delima No.35 RT 003/RW 011, Bidora Cino, Jatinegora,

Jokorto Timur

declore thot :1. We ore responsible for the preporotion and

presentotion of finonciol stotements of PT Bank

Kesej a hteraa n Ekonom i;

2. The financiol stotements of PT Bonk Kesejahteraan

Ekonomi hove been prepored and presented inoccordonce with lndonesian Finoncial AccountingStondords;

3. a. All informotion in the finonciol stotements ofPT Bonk Kesejahteraon Ekonomi hove been

disclosed in o complete and truthful monner;

The finonciol stotements of PT Bonk Kesejohteroon

Ekonomi do not contoin ony incorrect informationor material focts, nor do they omit any informotionor moteriol facts;

/'("

Page 282: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

$iR3lSi'hteraan4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian

internal dalam PT Bank Kesejahteraan Ekonomi'

Demikian pemyataan ini dibuat dengan sebenamya.

Atas nama dan wakili

akart:

4, We arc responsible for PT Bonk

Ekonomi internol control spstem.

This stotement hos been mode truthfully.

Kesejohteroon

Direksi / For and on beholf of the Board of Directors

akarta, 24 Maret zOtS I t(orch 24,2015 h

Page 283: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

G

^f,|GESTONI

A member of Kreston International I A global network of independent accounting firms

+{ ENDRAWINATATDDY SIDDHARTAA TANZILRegistered Public AccountantsLicense No. 82O / l<,M.I/ 2Ot4

No. : 059/04/ISA/15

Laporan Auditor IndependenIndependent Audito rs' Reporl

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

Kami telah mengaudit laporan keuanganPT Bank Kesejahteraan Ekonomi terlampir, yang terdiridari laporan posisi keuangan tanggal 3 1 Desember 20 14,serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahanekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhirpada tanggal tersebut dan suatu ikhtisar kebijakanakuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian wajar laporan keuangan ini sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan ataspengendalian internal yang dianggap perlu olehmanajemen untuk memungkinkan penyusunan laporankeuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material,baik yang disebabkan oleh kecurangan maupunkesalahan.

Tanggung jawab auditorTanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatuopini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami.Kami melaksanakan audit kami berdasarkan StandarAudit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan PublikIndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untukmematuhi ketentuan etika serta merencanakan danmelaksanakan audit untuk memperoleh keyakinanmemadai tentang apakah laporan keuangan bebas darikesalahan penyaj ian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untukmemperoleh bukti audit tentang angka-angka danpengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yangdipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasukpenilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalamlaporan keuangan, baik yang disebabkan olehkecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukanpenilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkanpengendalian internal yang relevan dengan penyusunandan penyajian wajar laporan keuangan entitas untukmerancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan

The Shareholders, the Boards of Commissioners andDireclors

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

Ile hove audited the accompanyingfinancisl statementsof PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, which comprisethe statements of financial position as of December 31,2014, and the statement of comprehensive income,statement of changes in equity and statement of cash

flows for the year then ended and a summary ofsignificant accounting policies and other explanatoryinformation.

Management's responsibility for lhe JinancialslalementsManagemenl is responsiblefor the preparation andfairpr es e nt at i o n of t hes e fi nanc i al st at em ent s in accor danc ewith Indonesian Financial Accounting Standards, and

for such internal control as management determines isnecessary to enable the preparation of financialslalements that are free from material misstatement,whether due tofraud or error.

Audilors' responsibilitltOur responsibility is to express an opinion on these

.financial statements based on our audit. We conductedour audil in accordance with Standards on Auditingestablished by the Indonesian Institute of CertifiedPublic Accountants. Those standards require that wecomply with ethical requirements and plan and performthe audit to obtain reasonable assurance about whetherthe financial statements are free from materialmisstatement.

An audit involves performing procedures to obtain auditevidence about the amounts and disclosures in the

financial statements. The procedures selected dependon the auditors' judgment, including the assessment ofthe rislcs of material misstatement of the financialstatements, whelher due to fraud or error. In makingthose risk assessments, the auditors consider internalconlrol relevant to the enlity's preparation and fairpresentation of the financial statements in order todesign audit procedures that are appropriate in thecircumstances, but notfor the purpose ofexpressing an

Jl. Mayjend Sungkono, Darmo Park ll Blok llll19. surabaya 60225. Indonesia . Tel.: 62-31 567 1713 . Fax: 62-31 563 1847 . E-mail: hest-surabaya@kreston,indonesja co.id

www. kreston-indonesia.co. id

Page 284: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

-Q

^f KRESTON\l

A member of Kreston International I A global network of independent accountingtirms

kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opiniatas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatuaudit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatankebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaranestimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, sertapengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secarakeseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami perolehadalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basisbagi opini audit kami.

OpiniMenurut opini kami, laporan keuangan terlampirmenyajikan secara wajar, dalam semua hal yangmaterial, posisi keuangan PT Bank KesejahteraanEkonomi tanggal 3l Desember 2014, serta kinerjakeuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhirpada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan di Indonesia.

Hal lainLaporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomiuntuk tahun yang berakhir pada 3 I Desember 2013 telahdiaudit oleh auditor independen lain yang menyatakansuatu opini tanpa modifi kasian pada tan ggal | 4 Pebruari20t4.

HENDRAWINATA

+{ENDRAWINATATDDY SIDDHARTA€/ TANZIL

opinion on lhe ffictiveness of the entity's internalconlrol. An audit also includes evaluating theappropriateness of accounting policies used and thereasonableness of accounting estimates made bymanagemenl, as well as evaluating the overallpresentation of the financial statements.

We believe that the audit evidence we hqve obtqined issfficient and appropriate to provide a basis for ouraudit opinion.

OpinionIn our opinion, the accompanyingfinancial statementspresenl fairly, in all material respects, the financialposition of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi as ofDecember 31, 2014, and itsfinancial performance andits cash flows for the year then ended, in accordqncewith Indonesian Finqncial Accounting Standards.

Olher maflerThe financial statements of PT Bank KesejahteraanEkonomi for the year ended December 31, 2013 wasaudited by other independent auditor, whose reportdated February 14, 2014 expressed an unmodifiedoptnton.

A & TANZIL

WINATAIDDH.ARTA

(License No. AP.0864)

24 Maret 2015 I March 24. 20 1 5

rIS/ARY/Bga

Page 285: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 Desember 2014 December 31, 2014(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/

Catatan/ December 31, December 31,

Notes 2 0 1 4 2 0 1 3

ASET ASSETSKas 2c,4 5.140.454.800 5.482.766.300 Cash

Giro pada Bank Indonesia 2c,d,e,5 188.976.438.379 208.134.442.975 Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 2c,d,e,6 13.037.093.905 6.597.117.246 Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia 2c,d,f,7 Placements with Bank Indonesiadan bank lain 150.180.007.568 348.865.047.971 and other banks

Efek-efek yang dibeli dengan janji 2,c,d,g,8 Securities purchased underdijual kembali - 92.588.005.829 resale agreements

Efek-efek 2c,d,h,9 201.869.836.506 232.500.821.200 Marketable securities

Kredit yang diberikan 2c,d,i,aa,10, 34 LoansPihak berelasi 5.656.994.092 2.767.892.122 Related partiesPihak ketiga 1.987.076.090.641 2.109.743.899.598 Third partiesDikurangi: Less:Penyisihan kerugian penurunan nilai (90.260.937.099) (42.581.572.664) Allowance for impairment losses

1.902.472.147.634 2.069.930.219.056

Pendapatan yang masih akan diterima 2c,11 13.600.802.158 17.016.532.805 Accrued income

Aset tetap 2j,l,12 Fixed assetsSetelah dikurangi akumulasi Net of accumulatedpenyusutan sebesar Rp13.605.680.447 depreciation of Rp13,605,680,447(2013: Rp12.613.328.444) 9.924.800.523 10.835.220.339 (2013: Rp12,613,328,444)

Aset takberwujud 2k,l,13 Intangible assetsSetelah dikurangi akumulasi Net of accumulatedamortisasi sebesar Rp4.007.412.499 amortization of Rp4,007,412,499(2013: Rp3.314.735.289) 2.268.801.672 1.776.964.602 (2013: Rp3,314,735,289)

Aset pajak tangguhan - bersih 2y,18d 5.897.078.621 1.575.519.352 Deferred tax assets - net

Aset lain-lain 2c,m,x,aa,14,34 33.077.839.251 29.619.295.105 Other assets

JUMLAH ASET 2.526.445.301.017 3.024.921.952.780 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements

tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements as a whole

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

1

Page 286: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 Desember 2014 December 31, 2014(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/

Catatan/ December 31, December 31,

Notes 2 0 1 4 2 0 1 3

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas segera 2c,n,15 691.218.452 796.851.608 Liabilities immediately payable

Simpanan nasabah 2c,o,aa,16,34 Deposits from customersPihak berelasi 177.809.028.687 92.732.517.417 Related partiesPihak ketiga 1.992.220.089.282 2.355.094.768.125 Third parties

2.170.029.117.969 2.447.827.285.542

Simpanan dari bank lain 2c,p,17 - 228.000.000.000 Deposits from other banks

Utang pajak 2y,18a 4.689.630.785 7.122.089.550 Taxes payable

Pinjaman yang diterima 2c,q,19 - 15.124.000 Borrowings

Liabilitas lain-lain 2c,z,20,32 17.977.821.349 23.199.409.734 Other liabilities

Pinjaman subordinasi 2c,r,aa,21,34 14.000.000.000 14.000.000.000 Subordinated loans

JUMLAH LIABILITAS 2.207.387.788.555 2.720.960.760.434 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYModal saham Share capital

Modal dasar: Authorized capital: Seri A: 2 saham dengan Serie A: 2 shares with

nominal Rp10.000 per saham par value Rp10,000 per share Seri B: 79.999.998 saham dengan Serie B: 79,999,998 shares with

nilai nominal Rp10.000 per saham par value Rp10,000 per shareModal ditempatkan dan disetor penuh: Issued and fully paid capital:

Seri A: 2 saham Serie A: 2 shares Seri B: 27.812.947 (2013: Serie B: 27,812,949 (2013:

19.736.490) saham 2s,22 278.129.490.000 197.364.920.000 19,736,490) shares

Tambahan modal disetor 23 18.703.774.035 22.565.395.635 Additional paid-in capital

Kerugian yang belum direalisasi atas Unrealized losses on available-efek-efek dalam kelompok tersedia for-sale marketable securities -untuk dijual - setelah pajak tangguhan 2w, 9d (60.049.876) (40.688.255) net of deferred tax

Saldo laba 2t,24 Retained earningsTelah ditentukan penggunaannya 37.375.024.894 35.193.277.508 AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya (15.090.726.591) 48.878.287.458 Unappropriated

22.284.298.303 84.071.564.966

JUMLAH EKUITAS 319.057.512.462 303.961.192.346 TOTAL EQUITYJUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.526.445.301.017 3.024.921.952.780 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements

tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements as a whole

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2

Page 287: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 For the years ended December 31, 2014(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2 0 1 4 2 0 1 3

PENDAPATAN DAN BEBAN INCOME AND EXPENSES FROMOPERASIONAL OPERATIONS

Pendapatan bunga 2u,v,aa,25,34 377.945.537.595 368.355.718.283 Interest incomeBeban bunga 2u,v,aa,26,34 (248.077.043.613) (195.633.556.486) Interest expensePendapatan bunga bersih 129.868.493.982 172.722.161.797 Net interest incomePendapatan operasional lainnya Other operating income

Pendapatan kembali kredit yang Collection of loans previouslytelah dihapusbukukan 2i 241.944.459 1.103.440.983 written-off

Pendapatan provisi dan komisi Fees and commissions other thanselain dari kredit yang diberikan 2v 119.375.369 122.965.000 from loans

Lain-lain 846.310.397 735.984.715 OthersJumlah pendapatan operasional lainnya 1.207.630.225 1.962.390.698 Total other operating incomeKeuntungan (kerugian) atas penjualan Gain (losses) on sale of marketable

efek-efek - bersih 96.271.289 (577.802.116) securities - netBeban operasional lainnya Other operating expenses

Umum dan administrasi 2x,aa,27,34 (51.951.682.436) (57.059.844.615) General and administrativeTenaga kerja 2z,aa,28,34 (40.755.534.681) (49.479.628.024) PersonnelPemulihan (kerugian) atas penurunan Reversal (allowance) for impairment

nilai aset keuangan 2d,29 (55.132.190.036) 1.445.426.783 losses on financial assetsPenyusutan aset tetap dan Depreciation of fixed assets and

amortisasi aset takberwujud 2j,k,12,13 (2.940.326.389) (2.886.031.589) amortization of intangible assetsJumlah beban operasional lainnya (150.779.733.542) (107.980.077.445) Total other operating expensesLABA (RUGI) OPERASIONAL (19.607.338.046) 66.126.672.934 OPERATING GAIN (LOSSES)INCOME (LOSS) FROM OPERATIONSPENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERATING INCOME

NON-OPERASIONAL 30 (EXPENSES)Pendapatan non-operasional 1.034.001.640 454.409.986 Non-operating incomeBeban non-operasional (832.495.581) (848.185.713) Non-operating expenses

PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERATING INCOMENON-OPERASIONAL - BERSIH (EXPENSES) - NET

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (19.405.831.987) 65.732.897.207 INCOME (LOSS) BEFORE TAXINCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAKPENGHASILAN 2y,18b INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)Kini - (16.907.314.000) CurrentTangguhan 4.315.105.396 52.704.251 Deferred

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) - BERSIH - NET

LABA (RUGI) BERSIH (15.090.726.591) 48.878.287.458 NET INCOME (LOSS)

Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas Unrealized gain (losses) on available-for-sale

efek-efek dalam kelompok tersedia marketable securities -untuk dijual - setelah pajak tangguhan 2w, 9d (19.361.621) 129.402.049 net of deferred tax

Pendapatan komprehensif lain - Other comprehensive income -setelah pajak net of tax

Jumlah laba (rugi) komprehensif - Total comprehensive income (loss)-setelah pajak net of tax

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2ab,40 (543) 2.418 BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements

tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements as a whole

49.007.689.507 (15.110.088.212)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

129.402.049

(393.775.727)201.506.059

(19.361.621)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember/For the Year ended of

December 31

4.315.105.396 (16.854.609.749)

3

Page 288: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 For the years ended December 31, 2014(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Kerugian yang

belum direalisasi

atas efek-efek dalam

kelompok tersedia

untuk dijual -

Modal setelah pajak tangguhan/

ditempatkan dan Modal disetor Unrealized losses

disetor penuh/ Agio saham/ lainnya/ on available-for-sale Telah ditentukan Belum ditentukan

Catatan / Issued and fully Premium on Other marketable securities - penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/

Notes paid capital share capital paid-in capital net of deferred tax Appropriated Unappropriated Total equity

Saldo 31 Desember 2012 166.209.440.000 14.431.642.035 11.671.203.600 (170.090.304) 32.449.514.487 49.871.185.721 274.462.895.539 Balance as of December 31, 2012

Pembagian laba: Distribution of net income:Dividen saham 2ac,24 27.618.030.000 - - - - (27.618.030.000) - Share dividendDividen tunai 2ac,24 - - - - - (19.509.392.700) (19.509.392.700) Cash dividendCadangan umum 2ac,24 - - - - 2.743.763.021 (2.743.763.021) - General reserve

Setoran modal 22,23 3.537.450.000 1.414.982.000 (4.952.432.000) - - - - Paid-in capitalLaba bersih tahun berjalan - - - - - 48.878.287.458 48.878.287.458 Net income for the yearKeuntungan yang belum direalisasi atas Unrealized gain on available-for-sale

efek-efek dalam kelompok tersedia marketable securities -untuk dijual - setelah pajak tangguhan 2w, 9d - - - 129.402.049 - - 129.402.049 net of deferred tax

Saldo 31 Desember 2013 197.364.920.000 15.846.624.035 6.718.771.600 (40.688.255) 35.193.277.508 48.878.287.458 303.961.192.346 Balance as of December 31, 2013

Pembagian laba: Distribution of net income:Dividen saham 2ac,24 23.621.720.000 - - - - (23.621.720.000) - Share dividendDividen tunai 2ac,24 - - - - - (23.074.820.072) (23.074.820.072) Cash dividendCadangan umum 2ac,24 - - - - 2.181.747.386 (2.181.747.386) - General reserve

Setoran modal 22,23 57.142.850.000 2.857.150.000 (6.718.771.600) - - - 53.281.228.400 Paid-in capitalRugi bersih tahun berjalan - - - - - (15.090.726.591) (15.090.726.591) Net loss for the yearKerugian yang belum direalisasi atas Unrealized losses on available-for-sale

efek-efek dalam kelompok tersedia marketable securities -untuk dijual - setelah pajak tangguhan 2w, 9d - - - (19.361.621) - - (19.361.621) net of deferred tax

Saldo 31 Desember 2014 278.129.490.000 18.703.774.035 - (60.049.876) 37.375.024.894 (15.090.726.591) 319.057.512.462 Balance as of December 31, 2014

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang The accompanying notes to the financial statements

tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan form an integral part of these financial statements as a whole

Saldo laba/Retained earnings

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Additional paid-in capital

Tambahan modal disetor/

4

Page 289: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWSUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 For the years ended December 31, 2014(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2 0 1 4 2 0 1 3

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan bunga, provisi dan komisi 381.264.693.904 369.665.941.806 Interest, fees and commisions receivedPembayaran bunga (247.915.580.056) (194.043.420.662) Interest paidPenerimaan pendapatan operasional

lainnya 1.330.895.515 1.384.588.582 Other operating income receivedPembayaran beban umum dan General and administrative

administrasi (50.061.178.588) (60.817.420.355) expenses paidPembayaran beban tenaga kerja (48.517.633.001) (47.322.112.294) Personnel expenses paidPenerimaan pendapatan non-operasional 400.691.850 185.295.603 Non-operating income receivedPembayaran beban non-operasional (828.369.699) (839.331.879) Non-operating expenses paidPembayaran pajak penghasilan (2.281.588.000) (15.678.975.750) Income tax paidPenerimaan kas sebelum perubahan Cash received before changes in

dalam aset dan liabilitas operasi operating assets and liabilities(Kenaikan) penurunan dalam aset operasi (Increase) decrease in operating assetsPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

(jatuh tempo lebih dari 3 bulan) 14.962.819 10.000.000.000 (matures more than 3 months)Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 92.572.841.623 188.013.947.377 resale agreementsKredit yang diberikan 112.659.677.182 (37.561.480.751) LoansAset lain-lain (8.474.943.702) 47.422.241 Other assetsKenaikan (penurunan) liabilitas operasi Increase (decrease) in operating liabilitiesLiabilitas segera (105.633.156) (281.866.575) Liabilities immediately payableSimpanan nasabah (275.991.115.242) (53.017.601.744) Deposits from customersSimpanan dari bank lain (228.000.000.000) (39.438.846.358) Deposits from other banksLiabilitas lain-lain 3.584.174.119 (79.269.539) Other liabilitiesKas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in)

aktivitas operasi operating activitiesARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES(Kenaikan) penurunan efek-efek yang (Increase) decrease in marketable

tersedia untuk dijual 30.304.000.000 7.000.000.000 securities available-for-salePembelian aset tetap 12 (1.343.244.456) (3.022.126.201) Acquisitions of fixed assetsPembelian aset takberwujud 13 (1.184.514.280) (483.156.763) Acquisitions of intangible assetsHasil penjualan aset tetap 12 635.199.000 275.601.100 Proceeds from sale of fixed assetsKas bersih diperoleh dari Net cash provided by

aktivitas investasi investing activitiesARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPembayaran pinjaman yang diterima (15.124.000) (76.313.000) Payments of borrowingsSetoran modal yang tidak disetujui 23 (6.718.771.600) - Not approved paid-in capitalSetoran modal 60.000.000.000 - Paid in capitalPembayaran dividen tunai 24 (23.074.820.072) (19.509.392.700) Payments of cash dividendKas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in)

aktivitas pendanaan financing activitiesKENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND

DAN SETARA KAS (211.745.379.840) 104.401.482.138 CASH EQUIVALENTSKas dan setara kas awal tahun 569.079.374.492 464.677.892.354 beginning of year

Cash and cash equivalents atKas dan setara kas akhir tahun end of year

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:Kas 4 5.140.454.800 5.482.766.300 CashGiro pada Bank Indonesia 5 188.976.438.379 208.134.442.975 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 6 13.037.093.905 6.597.117.246 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia

bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan and other banks with original maturitiesatau kurang sejak of 3 months or lesstanggal perolehan 7 150.180.007.568 348.865.047.971 from acquisition date

Jumlah kas dan setara kas 357.333.994.652 569.079.374.492 Total cash and cash equivalents

- -

28.411.440.264

357.333.994.652 569.079.374.492

3.770.318.136

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

52.534.565.051

120.216.869.702

33.391.931.925

(270.348.104.432)

30.191.284.328 (19.585.705.700)

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Desember/For the year ended of

December 31

Tahun yang berakhir pada tanggal 31

5

Page 290: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan Informasi Umum Bank a.

b. Maksud dan Tujuan b. Purpose and Objectives

c. Jaringan Kantor c. Office Network

Kantor cabang Branch officesKantor cabang pembantu Sub-branch offices

75

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Establishment and General Information of the BankPT Bank Kesejahteraan Ekonomi ("Bank") didirikan padatanggal 4 Oktober 1991 berdasarkan akta notaris No.37 dariSiti Pertiwi Henny Shidki, S.H., notaris di Jakarta, yangkemudian diubah dengan akta No.122 tanggal 20 Nopember1991 dari notaris yang sama. Akta pendirian tersebut telahdisetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia padatanggal 27 Nopember 1991 melalui Surat Keputusan No.C2-7107 HT.01.01.Th91 dan telah diumumkan dalam BeritaNegara Republik Indonesia No.528 Tambahan No.11 tanggal7 Pebruari 1992.

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (the "Bank") was establishedon October 4, 1991, based on a notarial deed No.37 of SitiPertiwi Henny Shidki, S.H., notary in Jakarta, which was thenamended by notarial deed No.122 dated November 20, 1991by the same notary. The Bank's deed of establishment has beenapproved by the Minister of Justice of the Republic ofIndonesia in its Decision Letter No.C2-7107 HT.01.01.Th91dated November 27, 1991 and was published in the StateGazette of the Republic of Indonesia No.528 SupplementNo.11 dated February 7, 1992.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kaliperubahan, yang terakhir dengan akta notaris No.17 dari JudyK.H. Sentana, S.H., M.H., notaris di Jakarta, tanggal 21Pebruari 2013 mengenai perubahan modal dasar Bank.Perubahan tersebut mendapat persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia lewat Surat KeputusanNo.AHU-AH.01.10-11320 tanggal 28 Maret 2013.

The Bank's Articles of Association have been amended severaltimes, the latest amendment by Judy K.H. Sentana, S.H., M.H.,notary in Jakarta, No.17 dated February 21, 2013, concerningthe changed the authorised capital Bank. This amendment wasapproved by Minister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia in its Decision Letter No.AHU.01.10-11320 dated March 28, 2013.

Menjalankan segala kegiatan dan usaha di bidang bank umumdalam arti kata seluas-luasnya berdasarkan dan yangdimungkinkan oleh perundang-undangan, yang menunjangkegiatan di sektor perdagangan, pengangkutan, perindustrian,pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, peternakan,kehutanan, perumahan, jasa-jasa, pendidikan dan lain-lain,yang diarahkan terutama untuk mewujudkan tercapainyatujuan Koperasi Pegawai Republik Indonesia, yaitumeningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri besertakeluarganya.

To engage in general banking services in accordance with theprevailing laws and regulations to support in trading,transportation, industry, agriculture, plantation, fishery,mining, ranch, forestry, property, services, education andother sectors, to focus on the achievement of Republic ofIndonesia Employee Cooperative objective, which, to improvethe State Employees and families' welfare.

Kantor Pusat Bank berlokasi di Gedung Induk KoperasiPegawai Republik Indonesia (IKP-RI), Jl. R.P. SoerosoNo.21, Jakarta 10330. Bank memiliki kantor cabang dankantor cabang pembantu yang tersebar di Jakarta, Semarang,Kudus, Surabaya, Bandung, Padang, Makassar danBanjarmasin. Jumlah kantor pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013 adalah sebagai berikut:

Bank’s head office is located in Induk Koperasi PegawaiRepublik Indonesia (IKP-RI) Building, Jl. R.P. Soeroso No.21,Jakarta 10330. Bank has branches and sub-branches officethroughout Jakarta, Semarang, Kudus, Surabaya, Bandung,Padang, Makassar and Banjarmasin. Total office as ofDecember 31, 2014 and 2013 were as follows:

Bank mulai melakukan kegiatan perbankan pada tanggal27 Pebruari 1992.

Bank started its banking activities on February 27, 1992.

Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkanSurat Keputusan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNo.256/KMK.013/1991 tanggal 21 Pebruari 1992.

Bank obtained a license as a commercial bank based on theDecision Letter of the Minister of Finance of the Republic ofIndonesia No.256/KMK.013/1991 dated February 21, 1992.

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dantujuan Bank adalah sebagai berikut:

Based on article 3 of the Bank's Articles of Association, thepurpose and objectives of its activities are as follows:

Modal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

6

Page 291: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

d. d.

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama President Commissioner

Komisaris Commissioner

Komisaris Independen Independent Commissioner

Komisaris Independen Independent Commissioner

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama President Director

Direktur Director

Direktur Director

Direktur Director

(1) (1)

(2) (2)

(3) (3)

(4) (4)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan DewanKomisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Bank'sBoards of Commissioners and Board of Directors were asfollows:

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, KomitePemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi danSatuan Kerja Audit Internal

Board of Commissioners, Board of Directors, AuditCommittee, Risk Monitoring Committee, Nomination andRemuneration Committee and Internal Audit Task Force

2 0 1 4 2 0 1 3

Tasripin Mastar (2) Prof. DR. Wagiono Ismangil(1)

Taufik Hidayat(5) Drs. Achmad Subianto, MBA(1)

Dhini Laswita, S.H.(2) Arif Hidayat, S.E., Akt.(1)

DR. Mahyuddin Ramli, MBA(2) Jusuf Amiruddin, S.E., M.M(1)

I Nyoman Sidia, S.E., M.M.(2) DR. Mahyuddin Ramli, MBA(1)

R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, S.E.(3)

Wahju Hidajat, S.E., M.Hum Wahju Hidajat, S.E., M.Hum

Drs. Silo Edi

Berakhirnya masa jabatan periode 2009 - 2014 dandiberhentikan dengan hormat, melalui Kutipan BeritaAcara Rapat yang diaktakan dengan akta notaris JudySentana, S.H., M.H. No.16 tanggal 21 Juli 2014.

Diangkat untuk periode 2014 - 2019 melalui KutipanBerita Acara Rapat yang diaktakan dengan akta notarisJudy Sentana, S.H., M.H No.16 tanggal 21 Juli 2014.Akta tersebut telah dicatat dalam sistem adminstrasiBadan Hukum Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia No.AHU-21263.40.22.2014 tanggal 22 Juli 2014. Pengangkatantersebut telah efektif disetujui oleh Otoritas JasaKeuangan dengan Surat No.SR-20/PB.3322/2014tanggal 22 Agustus 2014.

Diberhentikan dengan hormat melalui Berita AcaraRapat yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana,S.H., M.H. No.15 tanggal 10 Desember 2014

31 Desember/December 31,

31 Desember/December 31,

Sasmaya Tuhuleley, S.H., MBM(4)

Drs. Silo Edi

Diangkat untuk periode 2014 - 2019 melalui BeritaAcara Rapat yang diaktakan dengan akta notaris JudySentana, S.H., M.H No.15 tanggal 10 Desember 2014.Pada tanggal 18 Desember 2014, Bank mengusulkanpencalonan Direktur Utama Bank ke Otoritas JasaKeuangan dan masih dalam proses persetujuan.

The end of position period 2009 - 2014 and terminaterespectable, by Minutes of Meeting which was legalizedby notarial deed of Judy Sentana, S.H.,M.H. No.16 datedJuly 21, 2014.

Be appointed to period 2014 - 2019 by Minutes ofMeeting which legalized by notarial deed of JudySentana, S.H.,M.H., No.16 dated July 21, 2014. The deedhave been recorded in the administration system of theMinister of Law and Human Rights of the Republic ofIndonesia in its Decision Letter No.AHU-21263.40.22.2014 dated July 22, 2014. The appoinmentwas effective approved by Indonesia Financial ServicesAuthority in its Letter No.SR-20/PB.3322/2014 datedAugust 22, 2014.

The retire respectable by Minutes of Meeting whichlegalized by notarial deed of Judy Sentana,S.H.,M.H.,No.15 dated December 10, 2014.

Be appointed to period 2014 - 2019 by Minutes ofMeeting which legalized by notarial deed of JudySentana, S.H.,M.H., No.15 dated December 10, 2014.The dated December 18, 2014, the Bank proposecandidacy President Director of the Bank to IndonesiaFinancial Services Authority and still progress approval.

7

Page 292: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

d. d.

(5) (5)

Ketua ChairmanAnggota MemberAnggota M. Didiek Madinendar Kusumo, S.E., M.M. Member

Ketua ChairmanAnggota MemberAnggota Member

Ketua ChairmanAnggota MemberAnggota MemberAnggota Member

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan KomiteAudit Bank adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Bank'sAudit Committee were as follows:

December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

Pada tanggal 31 Desember 2014, Kepala Satuan Kerja AuditInternal adalah Anjar Pratikno, S.E. Pada tanggal 31Desember 2013, Bank belum menunjuk Kepala Satuan KerjaAudit Internal.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan KomiteNominasi dan Remunerasi Bank adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Bank'sNomination and Remuneration Committee were as follows:

Dhini Laswita, S.H.Drs. Achmad Subianto, MBADR. Mahyuddin Ramli, MBA

As of December 31, 2014 the Internal Audit Task Force Headwas Anjar Pratikno, S.E. As of December 31, 2013, the Bankhas not yet appointed a Head of Internal Audit Unit.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memilikikaryawan tetap masing-masing sebanyak 288 dan 214 orang(tidak diaudit).

As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has 288 and 214permanent employees, respectively (unaudited).

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, KomitePemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi danSatuan Kerja Audit Internal (lanjutan)

Board of Commissioners, Board of Directors, AuditCommittee, Risk Monitoring Committee, Nomination andRemuneration Committee and Internal Audit Task Force(continued)

Diangkat untuk periode 2014 - 2019 melalui BeritaAcara Rapat yang diaktakan dengan akta Notaris JudySentana, S.H., M.H No.07 tanggal 7 Oktober 2014.Pengangkatan tersebut telah efektif disetujui olehOtoritas Jasa Keuangan dengan Surat No.SR-230/D.03/2014 tanggal 12 Desember 2014.

2 0 1 4 2 0 1 3

2 0 1 4 2 0 1 3

-

Jusuf Amiruddin, S.E., M.M.I Nyoman Sidia, S.E., M.M.

Tasripin Mastar

Jusuf Amiruddin, S.E., M.M.Drs. Chaidir Nurdin, M.M.

DR. Mahyuddin Ramli, MBA

2 0 1 4 2 0 1 3

DR. Mahyuddin Ramli, MBAArif Hidayat, S.E., Akt

Panji Kartiko, S.H.

DR. Mahyuddin Ramli, MBADrs. Purwo Junianto, MBA

Panji Kartiko, S.H.

Be appointed to period 2014 - 2019 by Minutes ofMeeting which legalized by Notarial Deed of JudySentana, S.H.,M.H No.07 dated October 7, 2014. Theappoinment was effective approved by IndonesiaFinancial Services Authority in its Letter No.SR-230/D.03/2014 dated December 12, 2014.

31 Desember/December 31,

31 Desember/December 31,

31 Desember/ 31 Desember/

I Nyoman Sidia, S.E., M.M.-

M. Didiek Madinendar Kusumo, S.E., M.M.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan KomitePemantau Risiko Bank adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Bank'sRisk Monitoring Committee were as follows:

8

Page 293: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

e. Tanggal penyelesaian laporan keuangan e. Completion date of the financial statements

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. a.

b. b.

Kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secarakonsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagaiberikut:

The significant accounting policies that are consistently applied inthe preparation of the financial statements for the years endedDecember 31, 2014 and 2013 are as follows:

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakupPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) danInterpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yangditerbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia (DSAK-IAI), Pedoman AkuntansiPerbankan Indonesia (PAPI) 2008 yang diterbitkan ataskerjasama IAI dengan Bank Indonesia.

The financial statements have been prepared in accordancewith the Indonesian Financial Accounting Standards (SAK)which comprised of the Statements of Financial AccountingStandards (PSAK) and Interpretation of the FinancialAccounting Standards (ISAK) issued by the FinancialAccounting Standards Board of the Indonesian Institute ofAccountants (DSAK-IAI) and the Accounting Guidelines forIndonesian Banking (PAPI) 2008 issued by Bank Indonesia incooperation with IAI.

Basis of Preparation Financial Statements and Statement ofCompliance

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan dan PernyataanKepatuhan

Changes to the Statements of Financial AccountingStandard and Interprestations of the Statements ofFinancial Accounting Standard

Perubahan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasiatas Standar Akuntansi Keuangan

Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yangmerupakan mata uang fungsional dan penyajian Bank.

The financial statements are presented in Rupiah, which is thefunctional and presentation currency of the Bank.

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunanpenyajian laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujuiuntuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 24 Maret 2015.

The management of Bank is responsible for the preparation ofthese financial statements which were completed andauthorized for issue as approved by the Director on March24, 2015.

Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehankecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasarpengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakanakuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusunberdasarkan akuntansi akrual kecuali laporan arus kas.

The financial statements have been prepared under thehistorical cost convention except for the certain accountswhich are valued on other measurement basis as described inthe accounting policies for such accounts. The financialstatements are prepared under the accrual basis ofaccounting, except for the statements of cash flows.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metodelangsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitasoperasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan aruskas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada BankIndonesia, giro pada bank lain, dan investasi jangka pendeklikuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulanatau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan ataspinjaman atau dibatasi penggunaannya.

The statements of cash flows are prepared based on the directmethod by classifying cash flows into operating, investing andfinancing activities. For the purpose of the statements of cashflows, cash and cash equivalents include cash, currentaccounts with Bank Indonesia, current accounts with otherbanks and other short-term highly liquid investments withoriginal maturities of three months or less, as long as they arenot being pledged as collateral for borrowings or restricted.

Berikut adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuklaporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2014.

The following the Statements of Financial AccountingStandard (PSAK) and Interprestations of the Statements ofFinancial Accounting Standard (ISAK) have been issued butnot yet effective for the financial statements for endedDecember 31, 2014.

9

Page 294: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

2. 2.

b. b.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: Effective on or after January 1, 2015:- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” -

- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements”- -

- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits”- PSAK 46 (revisi 2014) “Pajak penghasilan” - PSAK 46 (revised 2014) “Income taxes”- PSAK 48 (revisi 2014) “Penurunan nilai aset” - PSAK 48 (revised 2014) “Impairment of assets”- PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian” - PSAK 50 (revised 2014) “Financial assets: Presentation”- -

- PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian” - PSAK 60 (revised 2014) “Financial assets: Disclosure”- PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 65 “Consolidated financial statements”- PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 66 “Joint arrangements”- PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities”- PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 68 “Fair value measurement”- ISAK 26 “Penilaian kembali derivatif melekat” - ISAK 26 “Revaluation of embedded derivatives”

c. Aset dan Liabilitas Keuangan c. Financial Assets and LiabilitiesPSAK 50 (revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dariinstrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yangharus diungkapkan. Persyaratan ini berlaku terhadapklasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit,dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumenekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga,dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana asetkeuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAKini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasimengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dantingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yangterkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansiyang diterapkan untuk instrumen tersebut.

PSAK 50 (revised 2010) provides requirements for thepresentation of financial instruments and identifies theinformation that should be disclosed. These requirementsapply to the classification of financial instruments, from theperspective of the issuer, into financial assets, financialliabilities and equity instruments; the classification of relatedinterest, dividends, losses and gains; and the circumstances inwhich financial assets and financial liabilities should be offset.This PSAK requires the disclosure of, among others,information about factors that affect the amount, timing andcertainty of an entity’s future cash flows relating to financialinstruments and the accounting policies applied to thoseinstruments.

PSAK 55 (revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuandan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan danbeberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini menyediakan definisi dan karakteristikderivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan danpengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubunganlindung nilai.

PSAK 55 (revised 2011) establishes the principles forrecognising and measuring financial assets, financialliabilities and some contracts to buy or sell non-financialitems. This PSAK provides the definitions and characteristicsof derivatives, the categories of financial instruments,recognition and measurement, hedge accounting anddetermination of hedging relationships, among others.

PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financialstatements"

Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampakdari standar dan interpretasi akuntansi yang baru tersebut danbelum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Bank is presently evaluating and has not yet determinedthe effects of these new accounting standard andinterpretations on its financial statements.

PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan:Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK 55 (revised 2014) “Financial assets: Recognitionand Measurement"

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Perubahan Standar Akuntansi Keuangan danInterpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)

Changes to the Statements of Financial AccountingStandard and Interprestations of the Statements of FinancialAccounting Standard (continued)

PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasidan ventura bersama”

PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates andjoint ventures"

10

Page 295: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

2. 2.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

(i) (i)

- -

- -- -- Investasi tersedia untuk dijual. - Available-for-sale (AFS) investments.

- -

- -

- -

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua)sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkandemikian pada saat pengakuan awal dan asetkeuangan yang diklasifikasikan dalam kelompokyang diperdagangkan;

Financial assets at fair value through profit or loss(FVPL), which have 2 (two) sub-classifications, i.e.financial assets designated as such upon initialrecognition and financial assets held-for-trading;

Klasifikasi ClassificationBank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkankategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

The Bank classifies its financial assets in the followingcategories at initial recognition:

PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan untuk mengevaluasisignifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerjakeuangan Bank beserta sifat dan luas risiko yang timbul dariinstrumen keuangan yang mana Bank terekspos selamaperiode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimanaBank mengelola risiko tersebut.

PSAK 60 requires disclosures to evaluate the significance offinancial instruments for financial position and performanceof the Bank and the nature and extent of risks arising fromfinancial instruments to which the Bank is exposed during theperiod and at the end of the reporting period, and how theBank manages those risks.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Kredit yang diberikan dan piutang; Loans and receivables;

yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segeradalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan, serta yang pada saatpengakuan awal ditetapkan sebagai diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi;

those that the Bank intends to sell immediately or inthe short term, which are classified as held-for-trading, and those that the Bank upon initialrecognition designates as at FVPL;

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari asetkeuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atautelah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkandimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuanuntuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuhtempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidakdapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasiini.

HTM investments consist of non-derivative financialassets with fixed or determinable payments and fixedmaturity that the Bank has the positive intention andability to hold to maturity. Investments intended to beheld for an undetermined period are not included in thisclassification.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; Held-to-maturity (HTM) investments;

Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangannon-derivatif dengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financialassets with fixed or determinable payments that are notquoted in an active market, other than:

yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalamkelompok investasi tersedia untuk dijual; atau

those that upon initial recognition are designated asAFS investments; or

dalam hal Bank mungkin tidak akan memperolehkembali investasi awal secara substansial kecualiyang disebabkan oleh penurunan kualitas kredityang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikandalam kelompok tersedia untuk dijual.

those for which the Bank may not recoversubstantially all of its initial investment, other thanbecause of loans and receivables deterioration,which are classified as AFS.

11

Page 296: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

2. 2.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)(i) (i)

- -

- Liabilitas keuangan lainnya. - Other financial liabilities.

Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitaskeuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atauditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugisaat pengakuan liabilitas.

Other financial liabilities pertain to financial liabilitiesthat are not held for trading nor designated as at FVPLupon recognition of the liability.

Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset danliabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yangdiperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuandijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, ataudimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumenkeuangan tertentu yang dikelola bersama untukmemperoleh laba jangka pendek atau position taking.

The sub-classification of financial assets and liabilitiesat FVPL consists of financial assets and liabilities heldfor trading which the Bank acquires or incurs principallyfor the purpose of selling or repurchasing in the nearterm, or holds as part of a portfolio that is managedtogether for short-term profit or position taking.

Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecualiderivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilaiefektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatatpada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengankeuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi.

Derivatives are also categorised under this sub-classification unless they are designated as effectivehedging instruments. Assets and liabilities classifiedunder this category are carried at fair value in thestatements of financial position, with any gains or lossesbeing recognised in profit or loss.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil darinilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersediadijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi.

The effective yield and (where applicable) results offoreign exchange restatement for AFS investments arereported in profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategorisebagai berikut pada saat pengakuan awal:

Financial liabilities are classified into the followingcategories at initial recognition:

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaituliabilitas keuangan yang ditetapkan demikian padasaat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yangtelah diklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan;

Financial liabilities at FVPL, which have 2 (two)sub-classifications, i.e. financial liabilitiesdesignated as such upon initial recognition andfinancial liabilities classified as held-for-trading;

Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangannon-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untukdijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai salah satudari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuranawal, investasi tersedia untuk dijual diukurmenggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yangdiakui sebagai bagian dari ekuitas sampai denganinvestasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasidinyatakan mengalami penurunan nilai dimanaakumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalamekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi.

The AFS investments consist of non-derivative financialassets that are designated as AFS or are not classified inone of the other categories of financial assets. Afterinitial recognition, AFS investments are measured at fairvalue with gains or losses being recognised as part ofequity until the investment is derecognised or until theinvestment is determined to be impaired at which timethe cumulative gain or loss previously reported in equityis included in profit or loss.

12

Page 297: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

2. 2.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)(i) (i)

(ii) (ii)a. a.

b. b.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas segera/Liabilities immediately payableSimpanan nasabah/Deposits from customersSimpanan dari bank lain/Deposits from other banksPinjaman diterima/BorrowingsLiabilitas lain-lain/Other liabilitiesPinjaman subordinasi/Subordinated loans

Liabilitas keuangan/Financial liabilities

Liabilitas keuangan lainnya/Other financial liabilities

Pembelian atau penjualan aset keuanganberdasarkan kontrak yang mensyaratkanpenyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnyaditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yangberlaku di pasar (pembelian atau penjualan reguler)diakui pada tanggal perdagangan atau tanggalpenyelesaian, yaitu tanggal Bank berkomitmenuntuk membeli atau menjual aset.

Purchase or sale of a financial asset under acontract whose terms require delivery of the assetwithin the time frame established generally byregulation or convention in the marketplace(regular way purchases or sale) is recognised onthe trade date or settlement date, i.e., the date thatthe Bank commits to purchase or sell the assets.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan padaawalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal asetkeuangan atau liabilitas keuangan tidakdiklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambahbiaya transaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung.

Financial assets and financial liabilities areinitially recognised at fair value. For thosefinancial assets or financial liabilities not classifiedas at FVPL, the fair value is added with directlyattributable transaction costs.

Kategori yang didefinisikan olehPSAK 55 (revisi 2011)/Category as defined byPSAK 55 (revised 2011)

Golongan/Class

InstrumenKeuangan/Financial

Aset keuangan/Financial assets

Kredit yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas/Cash

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/Current accounts with Bank Indonesia and other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali /Securities purchased under resale agreements

Kredit yang diberikan/Loans

Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalamklasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dariinformasi dan mempertimbangkan karakteristik dariinstrumen keuangan tersebut masing-masing padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Klasifikasi inidapat dilihat pada tabel di bawah ini:

As of December 31, 2014 and 2013, the Bank classifiesthe financial instruments into classes that reflects thenature of information and take into account thecharacteristic of those financial instruments. Theclassification can be seen in the table below:

Aset lain-lain/Other assets

Investasi tersedia untuk dijual/AFS investments

Efek-efek/Marketable securities

Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

Pendapatan yang masih akan diterima/Accrued income

13

Page 298: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)(ii) (ii)

- -

- -

- -

- -

(iii) (iii)

(iv) (iv)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakanbagian dari portofolio instrumen keuangan yangrisikonya dikelola dan dilaporkan kepadamanajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau

the financial assets and liabilities are part of aportfolio of financial instruments, the risks of whichare managed and reported to key management on afair value basis; or

Bank, pada saat pengakuan awal, dapat menetapkan asetkeuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilaiwajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Opsinilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhiketetapan sebagai berikut:

The Bank, upon initial recognition, may designatecertain financial assets and liabilities, at FVPL (fairvalue option). The fair value option is only appliedwhen the following conditions are met:

Pengukuran nilai wajar Fair value measurementNilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapatdipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan,diantara para pihak yang memahami dan berkeinginanuntuk melakukan transaksi yang wajar.

Fair value is the amount for which an asset could beexchanged, or a liability settled, betweenknowledgeable, willing parties in an arm’s lengthtransaction.

Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen denganmenggunakan harga kuotasi di pasar aktif, yang tersediasewaktu-waktu dan teratur dari penukaran, pedagang efek(dealer), perantara efek (broker), kelompok industri,badan pengawas (pricing service or regulatory agency),dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadiyang dilakukan secara wajar.

The Bank measures the fair value of an instrument usingquoted prices in an active market, which are readily andregularly available from an exchange, dealer, broker,industry group, pricing service or regulatory agencyand represent actual and regularly occurring markettransaction on an arm’s length basis.

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual danaset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilaiwajarnya.

Available-for-sale financial assets and financial assetsand liabilities held at fair value through profit or lossare subsequently measured at fair value.

Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimilikihingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnyadiukur pada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and receivables and held-to-maturity investmentsand other financial liabilities are measured at amortizedcost using the effective interest rate method.

aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri darikontrak utama dan derivatif melekat yang harusdipisahkan.

the financial assets and liabilities consist of a hostcontract and an embedded derivative that must bebifurcated.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi ataumengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran danpengakuan (accounting mismatch) yang dapattimbul; atau

the application of the fair value option reduces oreliminates an accounting mismatch that wouldotherwise arise; or

penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangisecara signifikan atau mengeliminasiketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan(accounting mismatch) yang dapat timbul; atau

the application of the fair value option significantlyreduces or eliminates an accounting mismatch thatwould otherwise arise; or

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

14

Page 299: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

2. 2.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)(iv) (iv)

(v) (v)

(vi) (vi)a. a.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Fair value measurement (continued)Kuotasi harga pasar yang sesuai bagi aset yang dimilikiatau liabilitas yang akan diterbitkan biasanya samadengan harga penawaran yang berlaku, sementara untukaset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimilikiadalah harga permintaannya. Ketika Bank memiliki asetdan liabilitas dengan risiko pasar saling hapus, nilaitengah dari pasar dapat digunakan sebagai dasar untukmenentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapustersebut dan penyesuaian harga penawaran atau hargapermintaan diterapkan pada posisi terbuka atau neto (netopen position) , yang sesuai.

The appropriate quoted market price for an asset held orliability to be issued is usually the current bid price and,for an asset to be acquired or liability held, the askingprice. When the Bank has assets and liabilities withoffsetting market risks, mid-market prices can be used asa basis for establishing fair values for the offsetting riskpositions and apply the bid or asking price to the netopen position as appropriate.

Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif,Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakanteknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaantransaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar olehpihak-pihak yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia),referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yangsecara substansial serupa dan analisis arus kas yangdidiskonto. Teknik penilaian yang dipilih membuatpenggunaan maksimal input pasar, mengandalkan sedikitmungkin pada input khusus dari Bank, memasukkansemua faktor yang akan dipertimbangkan oleh parapelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dankonsisten dengan metodologi ekonomi yang dapatditerima dalam penetapan harga instrumen keuangan.

If a market for a financial instrument is not active, theBank determines the fair value using a valuationtechnique. Valuation techniques include using recentarm's length market transactions betweenknowledgeable, willing parties (if available), reference tothe current fair value of another instrument that issubstantially the same and discounted cash flowanalysis. The chosen valuation technique makesmaximum use of market inputs, relies as little as possibleon the inputs specifically from the Bank, incorporates allfactors that market participants would consider in settinga price, and is consistent with accepted economicmethodologies for pricing financial instruments.

The amortised cost of a financial asset or liability is theamount at which the financial asset or liability ismeasured at initial recognition minus principalrepayments, plus or minus the cumulative amortisationusing the effective interest method of any differencebetween the initial amount and the maturity amount, andminus any reduction for impairment or uncollectibility.

Pendapatan dan beban bunga atas aset tersediauntuk dijual serta aset keuangan dan liabilitaskeuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehandiamortisasi, diakui pada laporan laba rugikomprehensif dengan menggunakan metode sukubunga efektif.

Interest income and expense on available-for-saleassets and financial assets and liabilities measuredat amortized cost, are recognized in the statementsof comprehensive income using the effective interestrate method.

Pengakuan pendapatan dan beban Income and expense recognition

Pengukuran biaya diamortisasi Amortised cost measurementBiaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atauliabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atauliabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuanawal dikurangi pembayaran pokok, ditambah ataudikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakanmetode suku bunga efektif yang dihitung dari selisihantara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangipenurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidakdapat ditagih.

15

Page 300: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)(vi) (vi)

b. b.

(vii) (vii)

Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) Income and expense recognition (continued)

When a financial asset is derecognised, thecumulative gains or losses previously recognised inequity are recognised in profit or loss.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dariperubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitaskeuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi diakui padalaporan laba rugi komprehensif.

Gains and losses arising from changes in the fairvalue of the financial assets and liabilitiesclassified as at fair value through profit or loss areincluded in the statements of comprehensiveincome.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dariperubahan nilai wajar atas aset keuangan yangdiklasifikasikan dalam kelompok tersedia untukdijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecualikeuntungan atau kerugian akibat perubahan nilaitukar sampai aset keuangan tersebut dihentikanpengakuannya atau adanya penurunan nilai.

Gains and losses arising from changes in the fairvalue of available-for-sale financial assets otherthan foreign exchange gains or losses arerecognized directly in equity, until the financialasset is derecognized or impaired.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

For financial assets and financial liabilities carriedar amortised cost, the gains and losses shall berecognised in profit or loss when the financial assetor financial liability is derecognised or impaired,and through the amortisation process.

The Bank is not allowed to reclassify any financialinstrument out of or into the fair value through profit orloss category while it is held or issued.

Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya,keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnyadiakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.

Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatatpada biaya perolehan diamortisasi, keuntungan ataukerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuanganatau kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannyaatau mengalami penurunan nilai, dan melalui prosesamortisasi.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangansebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalamtahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahunsebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasidimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih darijumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebihdari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan denganjumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo),kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

The Bank cannot classify any financial assets as held-to-maturity investments, if the entity has, during the currentfinancial year or during the 2 (two) preceding financialyears, sold or reclassified a significant amount of held tomaturity investments before maturity (more thaninsignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales orreclassifications that:

Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannyaatau dilakukan penurunan nilai, keuntungan ataukerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalamekuitas harus diakui pada laporan laba rugikomprehensif.

When a financial asset is derecognized orimpaired, the cumulative gains or losses previouslyrecognized in equity are recognized in thestatements of comprehensive income.

Reklasifikasi aset keuangan Reclassification of financial assetsBank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasiinstrumen keuangan dari atau ke kategori instrumenkeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimilikiatau diterbitkan.

16

Page 301: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

2. 2.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)(vii) (vii)

a. a.

b. b.

c. c.

(viii) (viii)

(ix) (ix)a. a.

- -

- -

Penghentian pengakuan Derecognition

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan salinghapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisikeuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atasjumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksuduntuk menyelesaikan secara neto atau untukmerealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnyasecara simultan.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah netohanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Income and expenses are presented on a net basis onlywhen permitted by the accounting standards.

Saling hapus Offsetting

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimilikihingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijualdicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugianyang belum direalisasi tetap dilaporkan pada ekuitassampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.

Reclassifications of financial assets from held-to-maturity classification to available-for-sale are recordedat fair value. Unrealized gains or losses are recorded inequity until the financial assets are derecognized.

Financial assets and liabilities are set off and the netamount is presented in the statements of financialposition when, and only when, the Bank has a legal rightto set off the amounts and intends either to settle on a netbasis or to realize the asset and settle the liabilitysimultaneously.

dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekatijatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akanberpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajaraset keuangan tersebut;

are so close to maturity or the financial asset’srepurchase date that changes in the market rate ofinterest would not have a significant effect on thefinancial asset’s fair value;

terjadi setelah Bank telah memperoleh secarasubstansial seluruh jumlah pokok aset keuangantersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telahmemperoleh pelunasan dipercepat; atau

occur after the Bank has collected substantially allof the original principal of the financial assetsthrough scheduled payments or prepayments; or

terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luarkendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapatdiantisipasi secara wajar oleh Bank.

are attributable to an isolated event that is beyondthe Bank’s control, is non-recurring and could nothave been reasonably anticipated by the Bank.

Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: Financial assets are derecognized when:Hak kontraktual atas arus kas yang berasaldari aset keuangan tersebut berakhir; atau

the contractual rights to receive cash flowsfrom the financial assets have expired; or

Bank telah mentransfer haknya untukmenerima arus kas yang berasal dari asettersebut atau menanggung liabilitas untukmembayarkan arus kas yang diterima tersebutsecara penuh tanpa penundaan berarti kepadapihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan,dan antara (a) Bank telah mentransfer secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat atasaset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupuntidak memiliki secara substansial seluruhrisiko dan manfaat atas aset, tetapi telahmentransfer kendali atas aset.

the Bank has transferred its rights to receivecash flows from the asset or has assumed anobligation to pay the received cash flow in fullwithout material delay to a third party under a‘pass-through’ arrangement; and either (a) theBank has transferred substantially all the risksand rewards of the asset, or (b) the Bank hasneither transferred nor retained substantiallyall the risks and rewards of the asset, but hastransferred control of the asset.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) Reclassification of financial assets (continued)

17

Page 302: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)(ix) (ix)

b. b.

d. d.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikandengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang samapada keadaan yang secara substansial berbeda, atauberdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secarasubstansial telah diubah, maka pertukaran ataumodifikasi tersebut diperlakukan sebagaipenghentian pengakuan liabilitas awal danpengakuan liabilitas baru, dan perbedaan nilaitercatat masing-masing diakui dalam laporan labarugi komprehensif.

Where an existing financial liability is replaced byanother from the same lender on substantiallydifferent terms, or the terms of an existing liabilityare substantially modified, such an exchange ormodification is treated as derecognition of theoriginal liability and the recognition of a newliability, and the difference in the respectivecarrying amounts is recognized in the statements ofcomprehensive income.

Loans are written off when there is no realisticprospect of collection in the near future or thenormal relationship between the Bank and theborrowers has ceased to exist. When a loan isdeemed uncollectible, it is written off against therelated allowance for impairment losses.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jikaliabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskanatau dibatalkan atau kadaluarsa.

Financial liabilities are derecognized when theobligation under the liability is discharged,cancelled or expired.

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai AsetKeuangan

Identification and Measurement of Impairment onFinancial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bankmengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa asetkeuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuanganmengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkanbahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelahpengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebutberdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yangdapat diestimasi secara handal.

At each statement of financial position date, the Bank assesseswhether there is objective evidence that the financial assetsnot carried at FVPL are impaired. Financial assets areimpaired when there is objective evidence that a loss eventhas occurred after the initial recognition of the asset, and thatthe loss event has an impact on the future cash flows of theasset that can be estimated reliably.

Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerimaarus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatanpelepasan dan tidak mentransfer serta tidakmempertahankan secara substansial seluruh risikodan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendaliatas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yangberkelanjutan atas aset tersebut.

When the Bank has transferred its rights to receivecash flows from an asset or has entered into apassthrough arrangement and has neithertransferred nor retained substantially all the risksand rewards of the asset nor transferred control ofthe asset, the asset is recognized to the extent of theBank’s continuing involvement in the asset.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidakterdapat prospek yang realistis mengenaipengembalian pinjaman atau hubungan normalantara Bank dan debitur telah berakhir. Pinjamanyang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukandengan mendebit penyisihan kerugian penurunannilai.

18

Page 303: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

2. 2.

d. d.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

(iv) (iv)

(v) (v)

(vi) (vi)

- -

- -

pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atauhukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yangdialami pihak peminjam, memberikan keringanan(konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkindiberikan jika pihak peminjam tidak mengalamikesulitan tersebut;

the creditor, for economic or legal reasons in connectionwith the financial difficulties experienced by the debtor,provides relief (concession) to the debtor that may not begiven if the debtor does not have such difficulties;

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akandinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuanganlainnya;

there is a possibility that the debtor will declarebankruptcy or perform other financial reorganisations;

hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitankeuangan; atau

the loss of an active market on financial assets as theresult of financial difficulties; or

data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanyapenurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masadatang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuanawal aset dimaksud, meskipun penurunannya belumdapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secaraindividual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:

observable data has indicated that there is measurabledecrease in the estimated future cash flows of thefinancial assets since the initial recognition of the assets,although the decrease cannot be identified to theindividual financial assets in the portfolio, including:

memburuknya status pembayaran pihak peminjamdalam kelompok tersebut; dan

deterioration of the payment status of the debtor inthe portfolio; and

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atautunggakan pembayaran pokok atau bunga;

breach of contract, like defaults or deferred principal orinterest payments;

kondisi ekonomi nasional atau lokal yangberkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalamkelompok tersebut.

national or local economic conditions related to thedefault on assets in the portfolio.

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa danteridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuksetiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periodetersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan danuntuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.

The estimation of period between the occurrence of events andidentification of loss are determined by management for everyidentified portfolio. Generally, that period varies between 3(three) and 12 (twelve) months and for specific cases, it needslonger period.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai AsetKeuangan (lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment onFinancial Assets (continued)

Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan buktiobyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The criteria used by the Bank to determine objective evidenceof impairment are as follows:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit ataupihak peminjam;

significant financial difficulties experienced by the issueror debtor;

19

Page 304: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

2. 2.

d. d.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

(i) (i)

(ii) (ii)

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

(i) (i)

(ii) (ii)

Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikandan memiliki bukti obyektif penurunan nilai;

Kredit yang direstrukturisasi yang secara individualmemiliki nilai tidak signifikan.

Restructured loans which individually have insignificantvalue.

The Bank uses the fair value of collateral as the basis forfuture cash flow if one of the following conditions is met:

Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jikapelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;

Loans are collateral dependent, i.e. if the source of loansrepayment is only from the collateral;

Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dandidukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.

Foreclosure of collateral is most likely to occur andsupported by legally binding collateral agreement.

Loans which individually have significant value andobjective evidence of impairment;

Kredit yang direstrukturisasi yang secara individualmemiliki nilai signifikan.

Restructured loans which individually have significantvalue.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunannilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria dibawah ini:

The Bank determines loans to be evaluated for impairmentthrough collective evaluation if one of the following criteria ismet:

Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikannamun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai;

Loans which individually have significant value but thereis no objective evidence of impairment;

Loans which individually have insignificant value;Kredit yang secara individual memiliki nilai tidaksignifikan;

Bank menggunakan migration analysis method , untukmenilai penyisihan kerugian penurunan nilai aset. Bankmenggunakan data historis selama 5 (lima) tahun dalammenghitung Probability of Default (PD) dan Loss GivenDefault (LGD).

The Bank uses migration analysis method to assess theallowance for impairment losses. Bank uses historical data for5 (five) years in calculating the Probability of Default (PD)and Loss Given Default (LGD).

Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kasmasa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektifmengenai penurunan nilai secara individual atas asetkeuangan yang signifikan secara individual, dan secaraindividual atau secara kolektif untuk aset keuangan yangtidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukantidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atasaset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas asetkeuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bankmemasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuanganyang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa danmenilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individu, danuntuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secarakolektif.

The Bank first assesses whether an objective evidence ofimpairment exists individually for financial assets that areindividually significant, individually or collectively forfinancial assets that are not individually significant. If theBank determines that no objective evidence of impairmentexists for an individually assessed financial asset, whethersignificant or not, it includes the asset in a group of financialassets with similar credit risk characteristics and collectivelyassesses them for impairment. Assets that are individuallyassessed for impairment and for which an impairment loss isor continues to be recognised are not included in a collectiveassessment of impairment.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunannilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria dibawah ini:

The Bank determines that loans should be evaluatedindividually for impairment if one of the following criteria ismet:

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai AsetKeuangan (lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment onFinancial Assets (continued)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

20

Page 305: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

d. d.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunannilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakanharga pasar yang dapat diobservasi, dimana perhitungan nilaikini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangandengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkanarus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunandikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan,terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadiatau tidak. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui dalamlaporan laba rugi dan dicatat pada akun "Penyisihan kerugianpenurunan nilai" sebagai pengurang terhadap aset keuanganyang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

As a practical guidance, the Bank can measure theimpairment based on the instrument's fair value by usingobservable market price, where the calculation of presentvalue of the estimated future cash flows of collateralisedfinancial asset reflects the generated cash flow from theforeclosure of collateral net of costs to acquire and sell thecollateral, regardless of whether or not foreclosure isprobable. Impairment losses are recognised in profit or lossand reflected in an "Allowance for impairment losses"account as a deduction from financial assets carried atamortised cost.

Jika kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimilikihingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, makatingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiapkerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yangberlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

If a loan, receivable or HTM investment has a variableinterest rate, the discount rate used to measure theimpairment loss is the current effective interest rate specifiedin the contract.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai AsetKeuangan (lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment onFinancial Assets (continued)

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat padabiaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilaitercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masadatang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awaldari aset keuangan tersebut.

Impairment losses on financial assets carried at amortisedcost are measured as the difference between the carryingamount of the financial assets and present value of estimatedfuture cash flows discounted at the financial assets' originaleffective interest rate.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilaiberkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secaraobyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilaidiakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur ataupenerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnyadiakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau denganmenyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak bolehmengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biayaperolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunannilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihanaset keuangan diakui pada laporan laba rugi pada periodeberjalan.

If, in a subsequent period, the amount of impairment lossdecreases and the decrease can be related objectively to anevent that occured after the impairment was recognised (i.e.improvement in the debtor’s or issuer’s credit rating), theimpairment loss that was previously recognised has to bereversed either directly or by adjusting the allowanceaccount. The reversal should not result in a carrying amountof the financial asset that exceeds what the amortised costwould have been had the impairment not been recognised atthe date the impairment is reversed. The reversal amount isrecognised in the current profit or loss.

Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau investasiyang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang ataudimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitankeuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bungaefektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.

If the terms of a loan, receivable or HTM investment arerenegotiated or otherwise modified because of financialdifficulties of the borrower or issuer, impairment is measuredusing the original effective interest rate before themodification of terms.

21

Page 306: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

d. d.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)Impairment losses on AFS marketable securities arerecognised by transferring the cumulative loss that has beenrecognised directly in equity to profit or loss. The cumulativeloss that has been removed from equity and recognised inprofit or loss is the difference between the acquisition cost(net of any principal repayment and amortisation) and thecurrent fair value, less any impairment loss on that financialasset previously recognised in profit or loss.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai AsetKeuangan (lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment onFinancial Assets (continued)

Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai mengacukepada PSAK 57 (revisi 2009): “Provisi, LiabilitasKontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 48 (revisi2009): “Penurunan Nilai Aset”.

The calculation for allowance for impairment losses isconducted according to PSAK 57 (revised 2009): “Provision,Contingent Liabilities and Contingent Assets” and PSAK 48(revised 2009): “Impairment of Assets”.

Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalamipenurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yangdigunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalampengukuran kerugian penurunan nilai.

Interest income on the impaired financial assets continues tobe recognised using the original rate of interest used todiscount the future cash flows for the purpose of measuringthe impairment loss.

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yangtelah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkandengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunannilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telahdihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagaipendapatan operasional selain bunga.

The recoveries of written-off financial assets in the currentperiod are credited by adjusting the allowance forimpairment losses accounts. Recoveries of written-off loansfrom previous period are recorded as operational incomeother than interest income.

Impairment of commitments and contingenciesSesuai dengan SE-BI No.13/658/DPNP/DPnP tanggal 23Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentukpenyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksirekening administrasi (komitmen dan kontinjensi), namunBank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunannilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.

In accordance with SE-BI No.13/658/DPNP/DPnP datedDecember 23, 2011, the Bank is not required to provide anallowance for impairment losses on non-productive assetsand administrative account transactions (commitments andcontingencies), but the Bank should still calculate theallowance for impairment losses in accordance with theapplicable accounting standards.

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utangyang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijualmeningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektifdihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuankerugian nilai pada laporan laba rugi, maka kerugianpenurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui padaperiode terjadinya.

If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrumentclassified as AFS securities increases and the increase can beobjectively related to an event occurring after the impairmentloss was recognised in the profit or loss, the impairment lossis reversed and recognised in the period it occurred.

Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untukdijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yangtelah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporanlaba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dariekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisihantara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok danamortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugianpenurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakuipada laporan laba rugi.

Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi

22

Page 307: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

d. d.

e. e.

f. f.

g. g.Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikansebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakatidikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jualkembali yang disepakati (pendapatan bunga yangditangguhkan) dan penyisihan kerugian penurunan nilai.Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yangdisepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan sukubunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktusejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.

Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks

Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi (lanjutan)

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesarbiaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bungaefektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Current accounts with Bank Indonesia and other banks arestated at amortized cost using the effective interest ratemethod less allowance for impairment losses.

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Placement with Bank Indonesia and Other BanksPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dariFasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), depositoberjangka dan interbank callmoney .

Placements with Bank Indonesia and other banks consist ofBank Indonesia Deposit Facility (FASBI), time deposits andinterbank callmoney.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased under resale agreements

Placements with Bank Indonesia are stated at the outstandingbalances net of unearned interest income.

Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode suku bunga efektifdikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Placements with other banks are stated at amortised costusing the effective interest method less allowance forimpairment losses.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali padaawalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yangdapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnyadiukur sebesar biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihankerugian penurunan nilai.

Securities purchased under resale agreements are presentedas receivables at the agreed resale price net of the differencebetween the purchase price and agreed resale price(unearned interest income) and allowance for impairmentlosses. The difference between the purchase price and theagreed resale price are amortised using effective interest rateas interest income over the period, commencing from theacquisition date to the resale date.

Securities purchased under resale agreements are initiallymeasured at fair value plus directly attributable transactioncosts, if any, and subsequently measured at their amortisedcost using the effective interest method less allowance forimpairment losses.

Impairment of commitments and contingencies (continued)

Penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai daritaksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatatdalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui ataudapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasukpenambahan penyisihan kerugian penurunan nilai asetproduktif dan penambahan taksiran kerugian atas transaksirekening administratif, maupun pemulihan aset yang telahdihapusbukukan sebelumnya.

Adjustments to the allowance for impairment losses from theestimated losses from administrative accounts transaction arereported in the period such adjusments become known or canbe reasonably estimated. These adjustments includeadditional allowance for impairment losses from productiveassets and additional estimated losses from administrativeaccounts transactions, as well as recoveries of previouslywritten-off assets.

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldopenempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yangditangguhkan.

Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratifdisajikan sebagai estimasi kerugian atas komitmen dankontinjensi pada laporan posisi keuangan.

Estimated losses from off-balance-sheet transactions arepresented as estimated losses on commitments andcontingencies on the statements of financial position.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai AsetKeuangan (lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment onFinancial Assets (continued)

23

Page 308: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

h. h.

i. Kredit yang Diberikan i. LoansKredit yang diberikan diukur pada biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif,dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biayaperolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkandiskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapatbukti obyektif penurunan nilai.

Loans are measured at amortized cost using the effectiveinterest rate method, less allowance for impairment losses.Amortized cost is calculated by taking into account anydiscount or premium on acquisition and transaction costs thatare an integral part of effective interest rate. The amortizationis recognized in the statement of comprehensive income.Allowance for impairment losses is provided if there is anobjective evidence of impairment.

Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Marketable securities consist of Certificates of BankIndonesia (SBI).

Efek-efek disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikandengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi.Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif. Bila terjadi penurunan nilai wajar dibawahbiaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan/atau diskonto)yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek-efek yangbersangkutan diturunkan sebesar nilai wajarnya. Jumlahpenurunan nilai tersebut diakui pada laporan laba rugi periodeberjalan.

Marketable securities are stated at cost adjusted forunamortised premium and/or discount. Premium or discountis amortised using effective interest method. If it is probablethat the cost (including amortisation of premium and/ordiscount) of such marketable securities will not be fullyrecovered, a permanent decline in value is considered to haveoccurred and the individual security is written down to its fairvalue. Any such write-down is recognised as loss in thecurrent period’s profit or loss.

Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yanglebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efek untuktujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yang (a)belum mendekati tanggal jatuh tempo, (b) sebelumdiperolehnya jumlah pokok aset keuangan secara substansialdan (c) bukan kejadian yang berada di luar kendali entitas,tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar olehentitas akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efekuntuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo kedalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidakdiperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek untuktujuan investasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuktahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.

Any sale or reclassification of more than an insignificantamount of held-to-maturity investment securities which are(a) not close to their maturity, (b) before the substantialcollection of the financial asset principal and (c) not anisolated event that is beyond the entity's control, non-recurring and can not be fairly anticipated by the entity,would result in the reclassification of all held-to-maturityinvestment securities as available-for-sale, and prevent theBank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current and the following two financial years.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapatbukti obyektif penurunan nilai. Penyisihan kerugian penurunannilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagaipenambah/pengurang terhadap efek-efek.

Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersediauntuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan ataukerugian yang belum direalisasi dari efek-efek tersedia untukdijual tersebut setelah dikurangi pajak yang tercatat dalamekuitas diakui sebagai penghasilan atau beban pada periodedimana surat berharga tersebut dijual. Penurunan permanenatas nilai efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dalamlaporan laba rugi periode berjalan.

Marketable securities classified as AFS are stated at fairvalue. The unrealised gains or losses, net of tax, on the AFSmarketable securities recorded in equity are recognised asincome or expense of the period when realised. Anypermanent decline in the value of AFS marketable securitiesis recognised in the current period’s profit or loss.

The allowance for impairment losses is provided if there is anobjective evidence of impairment. The allowance forimpairment losses and changes in fair value are presented asadditions to/deductions from the outstanding balance ofmarketable securities.

Efek-efek Marketable Securities

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

24

Page 309: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

i. Kredit yang Diberikan (lanjutan) i. Loans (continued)Restrukturisasi kredit yang diberikan Loan restructuring

Kredit yang dihapus buku Loans written-off

j. Aset Tetap dan Penyusutan j. Fixed Assets and Depreciation

Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunannilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awalyang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredittersebut tidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akanmelakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasisecara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteriaterpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi.Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terusdilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunannilai atas kredit.

After the terms of loans have been renegotiated, anyimpairment is measured using the original effective interestrate as calculated before the modification of terms and theloan is no longer considered past due. Managementcontinuously reviews renegotiated loans to ensure that allcriteria are met and that future payments are likely to occur.The loans continue to be subject to an individual or collectiveimpairment assessment, following the impairment assessmentof loans.

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitandengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilaitunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalampersyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yangdiperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebihkecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelumrestrukturisasi.

Losses on loan restructuring in respect of modification of theterms of the loans are recognized only if the cash value oftotal future cash receipts specified in the new terms of theloans, including both receipts designated as interest and thosedesignated as loan principal, are less than the recordedamounts of loans before restructuring.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapatprospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atauhubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir.Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan denganmendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaankembali atas kredit yang telah dihapusbukukan, pada periodeberjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihankerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yangdiberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnyadicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.

Loans are written-off when there is no realistic prospect ofcollection or when the Bank’s normal relationship with theborrowers has ceased to exist. When loans are deemeduncollectible, they are written-off against the relatedallowance for impairment losses. The recoveries of written-offloans, in current period is credited by adjusting the allowancefor impairment losses accounts. Recoveries of written-offloans from previous period are recorded as operationalincomes other than interest income.

ISAK 25, “Hak atas Tanah” yang juga berlaku efektif padatanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjutmengenai perlakukan beberapa hak atas tanah di Indonesiabeserta biaya terkait. ISAK ini juga menyatakan bahwa hakatas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknyayang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruanhak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.Penerapan standar dan interpretasi ini tidak memiliki dampaksignifikan terhadap Bank.

ISAK 25, "Land Rights" which was effective on the same date,provides further guidance related to the treatments of certainlandrights in Indonesia and the related costs. It also statesthat land right is not depreciated unless there is contraryevidence indicates that the extension or renewal of land likelyor definitely not be obtained. The adoption of the standardand interpretation does not have significant impact to theBank.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Bank menerapkan PSAK 16 (revisi 2011), "Aset Tetap".Revisi PSAK ini juga mengatur akuntansi tanah dan sekaligusmencabut PSAK 47, "Akuntansi Tanah".

The Bank implemented PSAK 16 (revised 2011), "FixedAssets". This revised PSAK also prescribes the accounting forland and therefore, it revoked PSAK 47, "Accounting forLand".

25

Page 310: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

j. Aset Tetap dan Penyusutan (lanjutan) j. Fixed Assets and Depreciation (continued)

Tahun / Years

Bangunan BuildingsKomputer dan instalasi Computer and instalationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehiclesMesin kantor Office machinery

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehandikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jikaada). Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya konstruksiatau harga pembelian dan setiap biaya diatribusikan secaralangsung untuk membawa aset ke kondisi kerjanya dan lokasiuntuk digunakan. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehandan tidak disusutkan.

Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulateddepreciation and impairment losses (if any). The initial cost ofthe fixed assets consists of its construction cost or purchaseprice and any directly attributable costs of bringing the assetto its working condition and location for its intended use.Land is stated at historical cost and is not depreciated.

5

Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itudiakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetapsebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidakmemenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugipada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali danjika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

20555

Hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak yangtimbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesarbiaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yangterjadi sehubungan dengan pembaharuan atau perpanjanganhak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periodehak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah,mana yang lebih pendek. Biaya yang ditangguhkan tersebutdisajikan sebagai "Aset Takberwujud".

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehandan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasibiaya perolehan meliputi biaya konstruksi dan biaya langsunglainnya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan dan hanyaakan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yangbersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siapdigunakan sesuai dengan tujuannya.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Landrights, including the legal costs incurred at initialacquisition of landrights, are stated at cost and not amortised.Specific costs associated with the renewal or extension of landtitles are deferred and amortised over the legal term of thelandrights or the estimated economic life of the land,whichever is shorter. The deferred cost are presented as"Intangible Assets".

Assets under construction are stated at cost and are presentedas part of “Fixed Assets”. The accumulated costs include costof construction and other direct costs. Assets underconstruction are not depreciated and they will only bereclassified to the appropriate fixed asset account when theconstruction is completed and the constructed asset is readyfor its intended use.

Recognition of depreciation commences when an asset is inits location and condition and capable of being operated inthe manner intended by management. Depreciation iscomputed using the straight-line method, based on theestimated useful lives of the fixed assets as follows:

Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada dilokasi dan kondisinya dan dapat dioperasikan sebagaimanayang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan dihitung denganmenggunakan metode garis lurus, berdasarkan umur manfaataset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

When a significant inspection of the asset is performed, thecost of inspection is capitalised as part of the replacementcost of the asset’s carrying amount, if the criteria forrecognition are met. All maintenance and repair costs whichdo not fulfill the capitalisation criteria, are recognised inprofit or loss upon occurrence. At each financial year end, theassets’ residual values, useful lives and methods ofdepreciation are reviewed, and adjusted prospectively asappropriate.

26

Page 311: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

j. Aset Tetap dan Penyusutan (lanjutan) j. Fixed Assets and Depreciation (continued)

k. Aset Takberwujud k. Intangible AssetsIntangible assets consist of software.

Aset takberwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehanaset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besarBank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dariaset tersebut.

Intangible assets is recognized only when its cost can bemeasured reliably and it is probable that expected futurebenefits that are attributable to it will flow to the Bank.

Perangkat lunak diamortisasi dengan menggunakan metodegaris lurus selama estimasi umur manfaatnya, yaitu 5 (lima)tahun.

Software is amortized by using straight-line method over theestimated useful life of software, which is 5 (five) years.

Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laporan laba rugikomprehensif, sejak tanggal perangkat lunak tersebut tersediauntuk dipakai sampai berakhirnya masa manfaat dari perangkatlunak tersebut.

Amortization is recognized in the statements of comprehensiveincome from the date that is available for use until theeconomic benefits of software is ended.

Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atauketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yangdiperkirakan dari pengunaan atau pelepasannya.

An intangible asset is derecognized on disposal or when nofuture economic benefits are expected from its use or disposal.

Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dariperangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset takberwujuddan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar hargaperolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi.

Software which is not an integral part of a related hardwareis recorded as intangible asset and stated at carrying amount,which is cost less accumulated amortization.

Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruhpengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam persiapanperangkat lunak tersebut sehingga siap digunakan sesuaidengan tujuannya.

Cost of software consists of all expenses directly attributableto the preparation of such software cost, into ready to be usedfor their intended purpose.

Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapatditambahkan pada biaya perolehan perangkat lunak ataudikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluarantersebut menambah manfaat ekonomis masa depan dariperangkat lunak yang bersangkutan sehingga menjadi lebihbesar dari standar kinerja yang diperkirakan semula.Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masadepan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saatterjadinya.

Subsequent expenditure on software is capitalized only whenit increases the future economic benefits of the software, sothat it becomes larger than originally expected performancestandards. Expenditure with no addition of future economicbenefits from the software is directly recognized as expenseswhen incurred.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saatdilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depanyang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Labaatau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset(dihitung dari selisih antara jumlah neto hasil pelepasan danjumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi padatahun yang sama ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognised upon disposal or whenno future economic benefits are expected from its use ordisposal. Any gain or loss arising from the derecognition ofthe asset (calculated as the difference between the netdisposal proceeds and the carrying amount of the asset) isrecognised in profit or loss in the year the asset isderecognised.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak.

27

Page 312: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

l. Penurunan Aset Non-Keuangan l. Impairment of Non-Financial Assets

In assessing value-in-use, the estimated future cash flows arediscounted to their present value using a pre-tax discount ratethat reflects current market assessments of the time value ofmoney and the risks specific to the asset.

Untuk aset non-keuangan tidak termasuk aset takberwujuddengan masa manfaat tidak terbatas, penilaian dilakukan padasetiap tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa kerugianpenurunan nilai yang sebelumnya diakui mungkin tidak lagiada atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut terjadi,jumlah terpulihkan diperkirakan. Rugi penurunan nilai yangdiakui sebelumnya dibalik hanya jika telah terjadi perubahandalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlahterpulihkan aset sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jikaini kasusnya, jumlah tercatat aset meningkat menjadi jumlahterpulihkan tersebut. Jumlah peningkatan tersebut tidak dapatmelebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangipenyusutan atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugianpenurunan nilai yang diakui untuk aset tahun-tahunsebelumnya tidak pernah terjadi.

For non-financial assets excluding intangible assets withindefinite useful life, an assessment is made at each reportingdate as to whether there is any indication that previouslyrecognised impairment losses may no longer exist or mayhave decreased. If such indication exists, the recoverableamount is estimated. A previously recognised impairmentloss is reversed only if there has been a change in theestimates used to determine the asset's recoverable amountsince the last impairment loss was recognised. If that is thecase, the carrying amount of the asset is increased to itsrecoverable amount. That increased amount cannot exceedthe carrying amount that would have been determined, net ofdepreciation or amortisation, had no impairment loss beenrecognised for the asset in prior years.

Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi kecualiaset dicatat pada nilai revaluasi, yang mana pembalikandiperlakukan sebagai peningkatan revaluasi. Setelahpembalikan itu, beban penyusutan atau amortisasi disesuaikandalam tahun-tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlahrevisi nilai tercatat aset, dikurangi nilai sisa, secara sistematisatas sisa manfaatnya.

Such reversal is recognised in profit or loss unless the asset iscarried at revalued amount, in which case the reversal istreated as a revaluation increase. After such a reversal, thedepreciation or amortisation expense is adjusted in futureyears to allocate the asset's revised carrying amount, less anyresidual value, on a systematic basis over its remaining usefullife.

Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi arus kas masamendatang didiskontokan ke nilai sekarang denganmenggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yangmencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dariuang dan risiko spesifik untuk aset.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk penurunan nilaiapabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yangmengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapatdipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat suatuaset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau unitpenghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan.Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang lebih tinggi darinilai wajar aset dan nilai pakai. Nilai wajar adalah nilai yangdiperoleh dari penjualan aset dalam transaksi yang wajardikurangi biaya penjualan sedangkan nilai pakai adalah nilaikini dari estimasi arus kas masa mendatang yang diharapkanmuncul dari penggunaan aset secara terus menerus dan daripenjualannya pada akhir masa pakainya. Untuk aset yang tidakmenghasilkan arus kas masuk independen yang besar, jumlahterpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas terkait asettersebut. Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.

The carrying values of non-financial assets are reviewed forimpairment whenever events or changes in circumstancesindicate that the carrying amount of an asset may not berecoverable. If such indication exists and where the carryingamount of an asset exceeds the estimated recoverable amount,the assets or cash-generating units are written down to theirrecoverable amount. The estimated recoverable amount of anasset is the higher of an asset's fair value and value-in-use.The fair value is the amount obtainable from the sale of anasset in an arm's length transaction less costs of disposalwhile value-in-use is the present value of estimated futurecash flows expected to arise from the continuing use of anasset and from its disposal at the end of its useful life. For anasset that does not generate largely independent cash inflows,the recoverable amount is determined for the cash-generatingunit to which the asset belongs. Impairment losses arerecognised in profit or loss.

28

Page 313: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

2. 2.

l. Penurunan Aset Non-Keuangan (lanjutan) l. Impairment of Non-Financial Assets (continued)

m. Aset Lain-lain m. Other Assets

n. Liabilitas Segera n. Liabilities Immediately Payable

o. Simpanan Nasabah o. Deposits from Customers

p. Simpanan dari Bank Lain p. Deposits from Other Banks

Aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas diujiuntuk penurunan nilai setiap tahun baik secara individumaupun di tingkat unit penghasil kas mana yang sesuai danketika keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkinmengalami penurunan nilai.

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segeradibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atauperintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu.Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasidengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Liabilities immediately payable represent obligations to thirdparties based on contract or order by those having authoritythat have to be settled immediately. Liabilities immediatelypayable are measured at their amortized cost using effectiveinterest rate method.

Giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikansebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuanawal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.Biaya perolehan diamortisasi dihitung denganmemperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait denganpengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yangmerupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bungaefektif.

Current accounts, savings deposits and time deposits areclassified as liabilities measured at amortized cost, which areinitially recognized at fair value and subsequently measured atamortized cost using the effective interest rate method.Amortized cost is calculated by taking into account anydiscount or premium related to the initial recognition ofdeposits from customers and transaction costs that are anintegral part of the effective interest rate.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap banklain dalam bentuk call money yang jatuh tempo menurutperjanjian tidak lebih dari 90 hari dan deposito berjangka.

Deposits from other banks represent liabilities to other banks,in the form of call money with original maturities of 90 daysor less and time deposits.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitasyang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang padaawalnya diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal danselanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehandiamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanyadiskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanandari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Deposits from other banks are classified as liabilitiesmeasured at amortized cost, which are initially recognized atfair value and subsequently are measured at amortized costusing the effective interest rate method. Amortized cost iscalculated by taking into account any discount or premiumrelated to the initial recognition of deposits from other banksand transaction costs that are an integral part of the effectiveinterest rate.

Aset lain-lain terdiri dari beban dibayar di muka, taksirantagihan pajak penghasilan, uang muka, persediaan alat tuliskantor, promosi dan barang cetakan dan lain-lain.

Other assets consist of prepaid expenses, estimated claims fortax refund, advance payments, office supplies, promotion andprinting and others.

Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatmasing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus(straight-line method).

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periodsusing the straight-line method.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Intangible assets with indefinite useful lives are tested forimpairment annually either individually or at the cashgenerating unit level as appropriate and when circumstancesindicate that the carrying value may be impaired.

29

Page 314: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

q. Pinjaman yang Diterima q. Borrowings

r. Pinjaman Subordinasi r. Subordinated Loans

s. Modal Saham s. Share Capital

t. Saldo Laba t. Retained Earnings

u. Pendapatan dan Beban Bunga u. Interest Income and Expenses

Saldo laba merupakan saldo kumulatif laba atau rugi bersih,distribusi dividen, penyesuaian periode sebelumnya, efek dariperubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modallainnya.

Retained earnings represent the cumulative balance of netincome or loss, dividend distributions, prior periodadjustments, effects of changes in accounting policy and othercapital adjustments.

Modal saham diukur dengan nilai nominal untuk seluruhsaham yang diterbitkan dan diklasifikasikan sebagai bagiandari "Ekuitas". Biaya tambahan yang terkait langsung denganpenerbitan saham baru dikurangkan terhadap modal saham.

Share capital is measured at par value for all shares issuedand is classified as part of "Equity". Incremental costsdirectly attributable to the issuance of new shares arededucted against share capital.

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnyadinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakansebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasidihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premiterkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biayatransaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan darisuku bunga efektif.

Borrowings are classified as liabilities measured at amortizedcost which are initially recognized at fair value andsubsequently measured at amortized cost using the effectiveinterest rate method. Amortized cost is calculated by takinginto account any discount or premium related to the initialrecognition of borrowings and transaction costs that are anintegral part of the effective interest rate.

Pinjaman subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnyadinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakansebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasidihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premiterkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biayatransaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan darisuku bunga efektif.

Subordinated loans are classified as liabilities measured atamortized cost which are initially recognized at fair value andsubsequently measured at amortized cost using the effectiveinterest rate method. Amortized cost is calculated by takinginto account any discount or premium related to the initialrecognition of subordinated loans and transaction costs thatare an integral part of the effective interest rate.

Pendapatan bunga diakui apabila besar kemungkinan manfaatekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan tersebutdapat diukur secara andal. Beban bunga diakui sesuaimanfaatnya pada tahun yang bersangkutan (akrual basis).

Interest income is recognised to the extent that it is probablethat the economic benefits will flow to the Bank and theincome can be reliably measured. Interest expenses arerecognised in conformity with its benefits in the currentoperations (accrual basis).

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dariPemerintah Indonesia dan Bank Indonesia dengan kewajibanpembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjianpinjaman.

Borrowings are funds received from the Government of theRepublic of Indonesia and Bank Indonesia with paymentobligation based on borrowings agreements.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

30

Page 315: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

u. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) u. Interest Income and Expenses (continued)

v. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi v. Fees and Commission Income and ExpensePendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset danliabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bungaefektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif.Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur asetatau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko.

Fees and commissions income and expense of financial assetsand liabilities, which are an integral part of the effectiveinterest rate are being taken into account in calculating theeffective interest rate. These income and expense areamortized during the life of financial assets or liabilities orduring the period of the risk.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bankmengestimasikan arus kas di masa datang denganmempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalaminstrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkankerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakupseluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atauditerima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sukubunga efektif. Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yangdapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan asetkeuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.

When calculating the effective interest rate, the Bankestimates future cash flows considering all contractual termsof the financial instrument but not future credit losses. Thiscalculation includes all remuneration/fees and points paid orreceived that are an integral part of the effective interest rate.Transactions costs include incremental costs that are directlyattributable to the acquisition of a financial asset or issuanceof a financial liability.

Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatatpada biaya perolehan diamortisasi, efek-efek yang tersediauntuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.

Interest on financial assets and liabilities at amortised cost,AFS marketable securities are calculated on an effectiveinterest basis.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telahditurunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai,maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakuiberdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untukmendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugianpenurunan nilai.

If a financial asset or group of similar financial assets' valuehas diminished as a result of impairment losses, interestincome subsequently obtained is recognised based on theeffective interest rate used to discount future cash flows incalculating impairment losses.

Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunga telahlewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yangpembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umumdiklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunannilai. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akandibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yangmengalami penurunan nilai.

Loans whose principal or interest has been past due for 90days or more, or where reasonable doubt exists as to thetimely collection, are generally classified as impaired loans.Interest accrued but not yet collected is reversed when a loanis classified as impaired loan.

Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugimenggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektifadalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasipembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama masaperkiraan umur dari aset keuangan atau liabiltas keuangan(atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat)untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atauliabilitas keuangan.

Interest income and expenses are recognised in profit or lossusing the effective interest method. The effective interest rateis the rate that exactly discounts the estimated future cashpayments and receipts through the expected life of thefinancial assets or liability (or, where appropriate, a shorterperiod) to the carrying amount of the financial assets orliability.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

31

Page 316: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

v. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi (lanjutan) v. Fees and Commission Income and Expense (continued)

w. Pendapatan komprehensif lain w. Other comprehensive income

x. Sewa x. Lease

y. Perpajakan y. TaxationPajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajakyang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggallaporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset danliabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahantarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuktransaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsungdibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have beenenacted or substantively enacted at statements of financialposition date. Changes in the carrying amount of deferred taxassets and liabilities due to a change in tax rates are chargedto current year operations, except to the extent that they relateto items previously charged or credited to equity.

Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagaibeban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selamamasa sewa.

Under an operating lease, the Bank recognises lease paymentas an expense on a straight-line basis over the lease term.

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewaatau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atassubstansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakahpemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu asetdan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untukmenggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi,jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risikodan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

The determination of whether an arrangement is, or containsa lease is based on the substance of the arrangement at theinception date and whether the fulfillment of the arrangementis dependent on the use of a specific asset and thearrangement conveys a right to use the asset. Leases thattransfer to the lessee substantially all of the risks and rewardsincidental to ownership of the leased item are classified asfinance leases. Leases which do not transfer to the lesseesubstantially all of the risks and rewards incidental toownership of the leased item are classified as operatingleases.

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kreditdiakui sebagai bagian dari pendapatan bunga.

Fees and commission income related to lending activities arerecognized as part of interest income.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Bank mengklasfikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risikodan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaanberada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksidaripada bentuk kontraknya.

The Bank classifies leases based on the extent to which risksand rewards incidental to the ownership of a leased asset arevested upon the lessor or the lessee, and the substance of thetransaction rather than the form of the contract.

Pendapatan komprehensif lainnya terdiri item pendapatan ataubeban (termasuk item yang sebelumnya disajikan dalamlaporan perubahan ekuitas) yang tidak diakui dalam laporanlaba rugi tahun berjalan sesuai dengan PSAK. Pendapatankomprehensif lain merupakan laba (rugi) yang belumdirealisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual -setelah pajak tangguhan sebesar (Rp19.361.621) danRp129.402.049 pada 31 Desember 2014 dan 2013.

Other comprehensive income comprises items of income orexpense (including items previously presented under thestatements of changes in equity) that are not recognised inprofit or loss for the year in accordance with PSAK. The othercomprehensive income is consists of unrealised gain (losses)on available-for-sale marketable securities - net of deferredtax which amounted to (Rp19,361,621) and Rp129,402,049on December 31, 2014 and 2013, respectively.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatanperkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau jumlahnyatidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saatterjadinya transaksi.

Commissions and fees not related to lending activities or loanperiods, or not material are recognized as revenues andexpenses at the time the transactions occur.

32

Page 317: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

y. Perpajakan (lanjutan) y. Taxation (continued)

z. Imbalan Kerja z. Employee BenefitsImbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Tantiem Tantiem

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset danliabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaanpajaknya diakui sebagai pendapatan pajak tangguhan denganmetode liabilitas (liability method). Tarif pajak yang berlakusaat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.

Deferred income tax is provided, using the liability method,for temporary differences arising between the tax bases ofassets and liabilities and their carrying values for financialreporting purposes. The effective tax rate is used to determinedeferred tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinanbahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadaiuntuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yangdiakui tersebut.

A deferred tax asset is recognised to the extent that it isprobable that future taxable profits will be available againstwhich the deferred tax asset can be utilised.

Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminansosial, cuti jangka pendek, jasa produksi dan imbalan non-moneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalankerja jangka pendek diukur sebesar jumlah yang tidakdidiskontokan.

Short-term employee benefits such as wages, social securitycontributions, short-term compensated leaves, productionservice bonus and other non-monetary benefits arerecognized during the period when services have beenrendered. Short-term employee benefits are measured usingundiscounted amounts.

Bank juga memberikan tantiem kepada para Komisaris danDireksi dan untuk setiap tahun buku dicadangkan dan diakuisebagai beban pada periode berjalan yang jumlahnya ditaksirberdasarkan pengalaman jumlah yang disetujui dalam RUPStahun-tahun sebelumnya dan kemudian diusulkan untukdisetujui/disahkan dalam RUPS yang akan datang. Jikaterdapat selisih antara jumlah tantiem yang dicadangkandengan jumlah yang disahkan oleh RUPS, maka selisihtersebut dibebankan/dikreditkan pada laporan laba rugikomprehensif sebagai penambah atau pengurang tantiem.

The Bank also provides tantiem for Commissioners andDirectors. These costs are recognized as current period'sexpenses and the amount is estimated based on the tantiemsauthorized during Shareholders' General Meetings (RUPS) inthe prior year. Such tantiems are are subsequently proposedfor approval by the Shareholders in the followingShareholders' General Meeting (RUPS). Any differencebetween the amount accrued and the amount approved by theRUPS is charged/credited to statement of comprehensiveincome as an addition to or deduction of the provision fortantiems.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saatditerimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonankeberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau bandingsudah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when anassessment is received or, if objected or appealed against,when the results of the objection or appeal has beendetermined.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kenapajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarifpajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxableincome for the year and computed using prevailing tax rates.

Bank menerapkan PSAK 46 (revisi 2010), yang mengharuskanBank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini danpajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian)dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporanposisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lainyang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporankeuangan.

The Bank applied PSAK 46 (revised 2010), which requires theBank to account for the current and future tax consequencesof the future recovery (settlement) of the carrying amount ofassets (liabilities) that are recognised in the statements offinancial position; and transactions and other events of thecurrent period that are recognised in the financial statements.

33

Page 318: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

z. Imbalan Kerja (lanjutan) z. Employee Benefits (continued)Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits

aa. Transaksi dengan Pihak Berelasi aa. Transactions with Related Parties

(i) (i)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika: The Bank considers the following as its related parties:

Suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsungyang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (a)mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Bank; (b) memilikipengaruh signifikan atas Bank; atau (c) memilikipengendalian bersama atas Bank;

a person who, directly or indirectly through one or moreintermediaries, (a) controls, or is controlled by, or undercommon control with the Bank, (b) has significantinfluence over the Bank or (c) has joint control over theBank;

The Bank follows PSAK No.24 (Revised 2010), “EmployeeBenefits”, which regulates the accounting and disclosure foremployee benefits, both short-term and long-term. The Bankhas chosen the 10% corridor method for the recognition ofactuarial gains and losses. The Bank also requiresrecognition of liability and expense when an employee hasprovided service and the entity consumes economic benefitarising from the service.

Bank menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), "ImbalanKerja", yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapanatas imbalan kerja, baik jangka pendek dan jangka panjang.Bank telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuankeuntungan dan kerugian aktuaria. Bank juga diharuskan untukmengakui kewajiban dan beban pada saat karyawan telahmemberikan jasa serta entitas telah menerima manfaat ekonomidari jasa tersebut.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalamlaporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai denganPSAK No.7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Bank enters into transactions with related parties. Inthese financial statements, the term related parties are definedunder PSAK No.7 (Revised 2010) on “Related PartyDisclosures”.

Perhitungan imbalan kerja mengunakan metode Projected Unit-Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagaipenghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan ataukerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnyamelebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti padatanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasarmetode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yangdiperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.

The calculation of post employment benefits is determinedusing the Projected Unit-Credit method. Actuarial gains orlosses are recognized as income or expenses when the netaccumulated unrecognized actuarial gains or losses for eachindividual plan at the end of the previous reporting yearexceed 10% of the present value of the defined benefitobligation on that date. These gains or losses are recognizedon a straight-line method over the expected averageremaining working lives of the participating employees.

Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebuttelah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diamortisasidengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampaiimbalan tersebut menjadi hak (vested).

Past service cost is recognized immediately to the extent thatthe benefits are already vested, otherwise it is amortized on astraight-line method over the average period until the benefitsbecome vested.

Kewajiban estimasi imbalan pasca-kerja yang diakui di laporanposisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pastidisesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yangbelum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

Post-employment benefits obligations recognized in thestatements of financial position is the present value of thedefined benefit obligations as adjusted for unrecognizedactuarial gains or losses and unrecognized past service costs.

Bank menghitung kewajiban imbalan pasca-kerja sesuaidengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal25 Maret 2003.

The Bank calculates post-employment benefits obligations toits employees in accordance with Labor Law No.13/2003dated March 25, 2003.

34

Page 319: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

aa. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) aa. Transactions with Related Parties (continued)(ii) (ii)

(iii) (iii)

(iv) (iv)

(v) (v)

(vi) (vi)

(vii) (vii)

ab. Laba per Saham ab. Earning per Share

ac. Dividen ac. Dividend

ad. Segmen Operasi ad. Operating Segment

suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individuyang diuraikan dalam butir (i) atau (iv);

a close family member of the person described in clause(i) or (iv);

suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan,dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan olehbeberapa entitas, langsung maupun tidak langsung,individu seperti diuraikan dalam butir (iv) atau (v);

an entity that is controlled, jointly controlled orsignificantly influenced, directly or indirectly by theperson described in clause (iv) or (v);

suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yangsama dengan Bank;

an entity which is a member of the same group as theBank;

suatu pihak yang merupakan ventura bersama di manaBank sebagai venturer;

an entity which is a joint venture of a third party inwhich the Bank has ventured in;

suatu pihak adalah anggota dari personil manajemenkunci Bank;

a member of key management personnel of the Bank;

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersihtahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlahsaham yang beredar pada tahun berjalan.

Basic earning per share is computed by dividing net incomefor the year with the weighted average number of outstandingshares during the year.

Pembagian dividen kepada para pemegang saham Bank diakuisebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan Bank padatahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegangsaham Bank.

Dividend distribution to the Bank’s shareholders isrecognized as a liability in the Bank financial statements inthe year in which the dividends are approved by the Bank’sshareholders.

Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibatdalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan danmenimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkaitdengan transaksi dengan komponen lain entitas, yang manahasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambilkeputusan operasional untuk membuat keputusan tentangsumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut danmenilai kinerjanya, dan tersedia informasi keuangan yangdapat dipisahkan.

An operating segment is a component of an entity thatengages in business activities from which it may earnrevenues and incur expenses, including revenues andexpenses that relate to transactions with any of the entity'sother components, whose operating results are reviewedregularly by the chief operating decision maker to makedecisions about resources allocated to the segment and assessits performance, and for which discrete financial informationis available.

suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerjauntuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank.

an entity which is a post-employment benefit plan for thebenefit of employees of either the Bank or an entityrelated to the Bank.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujuioleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkintidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yangmaterial dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannyatelah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (Catatan34).

Transactions with related parties are made on terms agreedby both parties, where such requirements may not be the sameas other transactions undertaken with third parties. Materialtransactions and balances with related parties are disclosedin the notes to the financial statements and the relevantdetails have been presented in note of the financial statements(Note 34).

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

35

Page 320: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

2. 2.

ad. Segmen Operasi (lanjutan) ad. Operating Segment (continued)

3. 3.

- -

- -

Usaha yang berkelanjutan Going concern

Klasifikasi aset dan liabillitas keuangan Classification financial asset and liabilities

Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalammenentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalahsebagai berikut:

The most significant uses of the judgement and estimates indetermining the amounts recognized in the financial statementsare follows:

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuanBank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinanbahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya dimasa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanyaketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yangsignifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankankelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telahdisusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

The Bank's management has made an assessment of the Bank'sability to continue as a going concern and is satisfied that theBank has the resources to continue in business for the foreseeablefuture. Futhermore, the management is not aware of any materialuncertainties that may cast significant doubt upon the Bank'sability to continue as a going concern. Therefore, the financialstatements continue to be prepared on the going concern basis.

Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagaiaset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkanbila definisi yang ditetapkan PSAK No.55 (Revisi 2011) dipenuhi.Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakuisesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan padaCatatan 2c.

The Bank determine the classifications of certain assets andliabilities as financial assets and financial liabilities by judging ifthey meet the definition set forth in PSAK No.55 (Revised 2011).Accordingly, the financial assets and financial liabilities areaccounted for in accordance with the accounting policiesdisclosed in Note 2c.

nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas asetdan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,

the reported amounts of assets and liabilities, and disclosureof contingent assets and liabilities at the date of the financialstatements,

jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. the reported amounts of revenues and expenses during thereporting period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaikmanajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbulmungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based on management's bestknowledge of current events and activities, actual results maydiffer from those estimates.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsiyang mempengaruhi:

The preparation of financial statements in conformity withFinancial Accounting Standards in Indonesia requires the use ofestimates and assumptions that effects:

Karena pada saat ini Direksi Bank hanya menelaah alokasi asetkeuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecildan menengah (UKM) serta nasabah Middle Market, tetapitidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuanganyang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, makamanajemen berkeyakinan bahwa Bank pada saat ini dikelolasebagai segmen operasi tunggal.

As the Bank's Board of Directors currently only reviews theallocation of certain financial assets amongst retailcustomers, small and medium enterprise (SME) customersand middle market (MM) customers, but not the othersoperating results and the discrete financial information isalso currently unavailable within the Bank, the managementbelieves that the Bank is being managed as a single operatingsegment.

PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGANAKUNTANSI YANG PENTING

USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

36

Page 321: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

3. 3.

Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments

- -

- -

- -

Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telahditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memilikiinvestasi tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuatpertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuanuntuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo.

Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain hargakuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapatdiobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secaratidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan

Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted pricesincluded within Level 1 that are observable, either directly (ieas prices) or indirectly (i.e, derived from prices); and

Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukanberdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yangtidak dapat diobservasi).

Level 3 - the fair value uses inputs that are not based onobservable market data (unobservable inputs).

Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Classification to held-to-maturity investmentsThe Bank classifies non-derivative financial assets with fixed anddeterminable payments and fixed maturity as held-to-maturityinvestments. This classification requires significant judgment tohold such investments to maturity. In making this judgment, theBank evaluates its intention and ability to hold such investments tomaturity.

Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi,yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidakdalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuanganmemiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan apakahharga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah hargatersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan teratur terjadiyang dilakukan secara wajar.

The Bank classifies financial assets by evaluating, among others,whether the asset is quoted or not in an active market. Included inthe evaluation on whether a financial asset is quoted in an activemarket is the determination on whether quoted prices are readilyand regularly available and whether those prices represent actualand regularly occurring market transactions in an arm’s lengthbasis.

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatatpada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif,ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaiantermasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untukmodel ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang datatersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidaktersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukannilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbanganlikuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepatdan asumsi tingkat gagal bayar.

Where the fair values of financial assets and financial liabilitiesrecorded on statements of financial position cannot be derivedfrom active markets, they are determined using a variety ofvaluation techniques that include the use of mathematical models.The inputs to these models are derived from observable marketdata where possible, but where observable market data are notavailable, judgment is required to establish fair values. Thejudgments include considerations of liquidity and model inputssuch as prepayment rates and default rate assumptions.

Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuanganberdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGANAKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

The Bank presents the fair value of financial instruments based onthe following fair value hierarchy:

Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidakdisesuaikan) dalam pasar aktif;

Level 1 - the fair value is based quoted prices (unadjusted) inactive markets;

Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif Financial assets not quoted in an active market

37

Page 322: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

3. 3.

Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang produktif secarakolektif dan individual untuk setiap tanggal laporan posisikeuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatatdalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasioleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu aruskas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalamestimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasikeuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan.

The Bank reviews its loans and receivables collectively andindividually at each statements of financial position date to assesswhether an impairment loss should be recorded in the statement ofcomprehensive income. In particular, judgment by management isrequired in the estimation of the amount and timing of future cashflows when determining the impairment loss. In estimating thesecash flows, the Bank makes judgments about the borrower’sfinancial situation and the net realizable value of collateral.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif tersebut,kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risikokredit, dimana arus kas kontraktual masa datang diestimasiberdasarkan kerugian historis kelompok kredit yang pernah dialamiselama lima tahun terakhir. Kerugian historis tersebut kemudiandisesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini. Metode estimasiyang digunakan dalam perhitungan penurunan nilai secara kolektifadalah metode statistik (statistical model analysis method) , yaitumigration analysis method untuk menentukan tingkat Probabilityof Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) karena angkapersentase antar segmentasi lebih tertib, teratur, serta halus dantetap memperhitungkan data hapus buku. Selanjutnya, hasil tingkatpersentase PD dan LGD digunakan sebagai dasar estimasipenurunan nilai atas kredit secara kolektif. Sedangkan evaluasipenurunan nilai secara individual dilakukan dengan menghitungnilai kini atas arus kas masa datang dibandingkan dengan nilaitercatat.

For the evaluation objective of impairment losses collectively,loans are classified by similar characteristics of credit risk, wherethe contractual future cash flows are estimated based on historicalloss loan group, which experienced during last five years. Thehistorical losses are assessed to reflect current conditions.Estimation method used in the calculation of impairment lossescollectively is statistical model analysis method, which ismigration analysis method to generate Probability of Default (PD)and Loss Given Default (LGD) because inter segment percentagevalue are more organize, smooth and still calculating loans write-off data. Furthermore, the result of percentage rate of PD andLGD is used as basic estimate impairment losses collectively onloans. While the evaluation of impairment losses individually isvalued by calculating the present value of future cash flowscompared with the carrying amount.

Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentangsejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermindalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masamendatang.

Impairment losses on loans and receivables

These estimates are based in assumptions about a number offactors and actual results may differ, as reflected in changes in theallowance for impairment in the future.

Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang

Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hinggajatuh tempo

Impairment of available-for-sale and held-to-maturity investments

Bank menelaah efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untukdijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal posisikeuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai.Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapatpenurunan signifikan atau berkepanjangan nilai wajar dibawahnilai perolehan atau terdapat bukti objektif telah terjadi penurunannilai. Penentuan apa yang dimaksud dengan “signifikan” dan“berkepanjangan” membutuhkan pertimbangan dari Bank. Dalammenentukan pertimbangan, Bank mengevaluasi diantaranya faktor,pergerakan harga pasar historis dan jangka waktu serta lamaperpanjangan di mana nilai wajar dari investasi kurang daribiayanya.

The Bank reviews securities classified as available-for-sale andheld-to-maturity at each financial position date to assess whetherthere is an impairment in value. The impairment of theseinvestments is assessed whether there is significant or prolongeddecline in the fair value below its cost or where other objectiveevidence of impairment exists. The determination of what is“significant” or “prolonged” requires judgment from the Bank. Inmaking this judgment, the Bank evaluates, among others factors,historical market price movements and duration and the extent towhich the fair value of the investment is less than the cost.

PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGANAKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

38

Page 323: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A padaModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A pada

3. 3.

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

Significant underperformance relative to expected historicalor projected future operating results;

Siginificant changes in the manner of use of the acquiredassets or the strategy for overall business; and

Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periodedimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masamanfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbaruijika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya,karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secarakomersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan asettersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetapdidasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakanpraktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman denganaset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masadepan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasiyang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas.Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akandipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saatpencatatan. Pengurangan taksiran masa manfaat dari aset tetap akanmaningkatkan beban operasional yang diakui.

Pengakuan pajak tangguhan Recognition of deferred taxes

Umur ekonomis aset tetap Useful life of fixed assetsThe Bank estimate the useful lives of fixed assets based on theperiod over which the assets are expected to be available for use.The estimated useful lives of fixed assets are reviewedperiodically and are updated if expectations differ from previousestimates due to physical wear and tear, technical or commercialobsolescence and legal or other limits on the use of the assets. Inaddition, estimation of the useful lives of fixed assets is based oncollective assessment of industry practice, internal technicalevaluation and experience with similar assets. It is possible,however, that future results of operations could be materiallyaffected by changes in estimates brought about by changes infactors mentioned above. The amounts and timing of recordedexpenses for any period would be affected by changes in thesefactors and circumstances. A reduction in the estimated usefullives of fixed assets would increase the recorded operatingexpenses.

Penurunan nilai aset non keuangan Impairment of non-financial assetsThe Bank assess impairment on assets whenever events orchanges in circumstances indicate that the carrying amount of anassets may not be recoverable. The factors that which couldtrigger an inpairment review include the following:

Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadianatau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatataset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yangdapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagaiberikut:

Kinerja yang rendah secara signifikan jika dibandingkandengan ekspektasi dari hasil operasi historis maupun proyeksihasil operasi di masa yang akan datang;

Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset ataustrategi bisnis secara keseluruhan; dan

Tren negatif industri dan ekonomi signifikan.

Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat asetmelebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalahnilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untukmenjual dengan nilai pakai aset (unit penghasil kas). Jumlahterpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidakmemungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebutmerupakan bagian daripada unit tersebut.

Significant negative industry or economic trends.

The Bank recognize an impairment loss whenever the carryingamount of an assets exceeds its recoverable amount. Therecoverable amount is the higher of an assets (or CashGenerating Unit's) fair value less costs to sell and its value in use.Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if itis not possible, for the Cash Generating Unit to which the assetbelongs.

PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGANAKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal danperbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwakeuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapatdimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan jugadiperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhanyang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dantingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akandatang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa yangakan datang.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses andtemporary differences to the extent that it is probable that taxableprofit will be available against which the losses can be utilized.Significant management judgment is required to determine theamount of deferred tax assets that can be recognized, based uponthe likely timing and level of future taxable profits together withfuture tax planning strategies.

39

Page 324: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMIModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri AModal dasar - 20.000.00017.929.169 saham seri A

3. 3.

Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaianaktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto,tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gajidi masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiundi masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini,estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.

The cost of defined benefit retirement plan and other postemployment benefits is determined using actuarial valuations. Theactuarial valuation involves making assumptions about discountrates, expected rates of return on assets, future salary increases,mortality rates and future pension increases. Due to the long termnature of these plans, such estimates are subject to significantuncertainty.

PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGANAKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)

Nilai sekarang dari kewajiban pensiun Present value of retirement obligation

40

Page 325: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS 4. CASH

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

Rupiah Rupiah

Rupiah RupiahGWM Primer Primary GWMGWM Sekunder Secondary GWM

Current accounts with Bank Indonesia are maintained to complywith Bank Indonesia (BI) minimum statutory reserve requirement(GWM).

8,76%

10,54%8,66%

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has complied withBank Indonesia regulation on the GWM.

Cash on hand is all in Rupiah currency. As of December 31,2014, the Bank has cash amounting to Rp5,140,454,800 (2013:Rp5,482,766,300).

Total cash includes cash in ATMs (Automatic Teller Machines)amounting to Rp1,024,650,000 (2013: Rp746,350,000).

As of December 31, 2014 and 2013, the GWM ratios (unaudited)of the Bank are as follows:

Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Padatanggal 31 Desember 2014, Bank memiliki kas sebesarRp5.140.454.800 (2013: Rp5.482.766.300).

Saldo kas termasuk uang pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri)sebesar Rp1.024.650.000 (2013: Rp746.350.000).

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhipersyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia(BI).

188.976.438.379

8,05%

2 0 1 4

The statutory reserves ratio is calculated based on BankIndonesia's Regulation (PBI) No.15/15/PBI/2013 datedDecember 24, 2013 regarding Minimum Reserve of GeneralBanks in Rupiah and Foreign Currency for ConventionalGeneral Banks. In accordance with such regulation, Theminimum Primary Reserve in Rupiah is designated at 8% of thirdparty funds in Rupiah and minimum Secondary Reserve inRupiah is designated at 4% of third party funds in Rupiah. Theminimum Loan to Deposit Ratio (LDR) reserve in Rupiah isdesignated at the amount of computation between over andunder disincentive parameters and the difference between theBank’s LDR and LDR target by taking into account thedifference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CARincentive. The PBI is effective starting December 31, 2013.

31 Desember/December 31,

31 Desember/December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

208.134.442.975

2 0 1 3

2 0 1 3

2 0 1 4

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhiketentuan Bank Indonesia mengenai GWM.

Rasio GWM dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)No.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro WajibMinimum Bank Umum dan Valuta Asing Bagi Bank UmumKonvensional. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Primerdalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalamRupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4%dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. GWM Loan to DepositRatio (LDR) dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antaraparameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas denganselisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikanselisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Bank dan KPMM Insentif. PBI tersebut mulai berlaku sejaktanggal 31 Desember 2013.

Rasio GWM (tidak diaudit) Bank pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013, adalah sebagai berikut:

41

Page 326: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

a. a.

Rupiah RupiahPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Sumatera Barat Daerah Sumatera BaratPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Tengah Daerah Jawa TengahPT Bank Internasional PT Bank Internasional

Indonesia Tbk Indonesia TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Jambi Daerah JambiPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Selatan Daerah Sulawesi Selatan

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai losses

Jumlah giro pada Total current accounts withbank lain - bersih other banks - net

b. Berdasarkan kolektibilitas b. By collectibility

c. Tingkat bunga rata-rata per tahun c. Average annual interest rates

Rupiah Rupiah

d. d.

Tidak terdapat giro pada pihak berelasi.

3.267.106

2.897.839

6.597.117.246

300.691.055

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai

-

73.448.994

90.512.734

70.823.182

89.666.831

455.588.691

18.158.270

13.037.093.905

13.037.093.905

-

As of December 31, 2014 and 2013, current accounts withother banks are not impaired. Management believes thatthere was no allowance for impairment losses to berecognized.

1,89%

Berdasarkan nama bank By counterparty bank

There was no current accounts with related party.

612.663.555

398.191.028

3.351.118.780

1.767.797.870

2 0 1 3

Movements in allowance for impairment losses

18.233.795

71.125.761

2 0 1 4

All current accounts with other banks are classified ascurrent as of December 31, 2014, and 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, giro pada banklain tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemenberkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugianpenurunan nilai yang perlu diakui.

2 0 1 4

251.938.025

12.034.544.493

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, semua giro padabank lain diklasifikasikan lancar.

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2 0 1 3

23.543.142

1,61%

6.597.117.246

42

Page 327: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 7.

a. a.

Rupiah RupiahPenempatan pada Bank Indonesia,

bersih setelah dikurangi bunga Placement with Bank Indonesia,yang ditangguhkan sebesar net of unearned interest ofRp19.992.432 (2013: Rp19,992,432 (2013:Rp34.952.059) Rp34,952,059)

Deposito berjangka Time depositsPT Bank Andara PT Bank Andara

Call money Call moneyPT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin TbkPT Bank Ganesha PT Bank GaneshaPT Bank Himpunan PT Bank Himpunan

Saudara 1906 Tbk Saudara 1906 TbkJumlah Total

b. Berdasarkan jangka waktu b. By maturity

< 1 bulan < 1 month

c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo c. By remaining period to maturity

< 1 bulan < 1 month

d. Kisaran tingkat bunga per tahun d. Range of annual interest rates

Penempatan pada Bank Placement with BankIndonesia Indonesia

Deposito berjangka Time depositsCall money Call money

25.000.000.000

December 31,

218.865.047.971

35.000.000.000

50.000.000.000

20.000.000.000

348.865.047.971

2 0 1 3

31 Desember/ 31 Desember/

December 31,

December 31,

10,18%

December 31,

2 0 1 3

348.865.047.971

5,75%

9,75%

6,90% - 7,00%

5,77%

2 0 1 3

2 0 1 4

December 31,

348.865.047.971

2 0 1 4

There was no placements with related party.

2 0 1 3

Berdasarkan jenis dan bank By type and banks

December 31, December 31,

150.180.007.568

-

-

25.000.000.000

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHERBANKS

125.180.007.568

-

150.180.007.568

31 Desember/ 31 Desember/December 31,

31 Desember/ 31 Desember/

31 Desember/ 31 Desember/

Tidak terdapat penempatan kepada pihak berelasi.

2 0 1 4

150.180.007.568

6,13%

2 0 1 4

43

Page 328: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

7. 7.

e. Berdasarkan kolektibilitas e. By collectibility

8. 8.

Surat Perbendaharaan Negara/Treasury Bills

- SPN12140507

- SPN12140604

Jumlah 92.679.043.244

Management believes that there was no allowance for impairmentlosses on securities purchased under resale agreements to berecognized as of December 31, 2013.

Due date

Dec. 31, 2013

SECURITIES PURCHASED UNDER RESALEAGREEMENTS

There was no securities purchased under resale agreements whichare related party.

Management believes that there was no allowance forimpairment losses on placement with Bank Indonesia andother banks to be recognized as of December 31, 2014 and2013.

Dec. 31, 2013

tempo/

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugianpenurunan nilai efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembaliyang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2013.

39.031.581.714

53.609.083.618

39.069.959.626

Jan. 7, 2014

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihankerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesiadan bank lain yang perlu diakui pada tanggal 31 Desember2014 dan 2013.

EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUALKEMBALI

Reselling

38.377.912

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHERBANKS (continued)

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANKLAIN (lanjutan)

Jangka

waktu/

Jan. 7, 2014

Tanggal

All placements with Bank Indonesia and other banks areclassified as current as of December 31, 2014 and 2013.

31 Des. 2013/7 hari/days

7 hari/days

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, semuapenempatan pada Bank Indonesia dan bank laindiklasifikasikan lancar.

Nilai

Tidak terdapat efek yang dibeli dengan janji dijual kembali daripihak berelasi.

jatuh

intererst

Unamortized

diamortisasi/

Bunga yang belum

kembali/

Period

dimulai/

Start date

31 Desember/ 31 December, 2013

As of December 31, 2014 there was no outstanding balance ofsecurities purchased under resale agreements.

As of December 31, 2013, securities purchased under resaleagreements are not impaired.

Pada tanggal 31 Desember 2014 tidak terdapat saldo efek-efekyang dibeli dengan janji dijual kembali.

Pada tanggal 31 Desember 2013, efek-efek yang dibeli denganjanji dijual kembali tidak mengalami kerugian penurunan nilai.

bersih/

31 Des. 2013/ 7 Jan. 2014/

Net value

7 Jan. 2014/

53.556.424.115

92.588.005.829

52.659.503

Harga jual

price

Tanggal

91.037.415

44

Page 329: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. EFEK-EFEK 9. MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan tujuan dan jenis a. By purpose and type

Tersedia untuk dijual Available-for-saleSertifikat Bank Indonesia: Certificates of Bank Indonesia:

Nilai nominal Par valueSertifikat Deposito Bank Indonesia: Deposit Certificates of Bank Indonesia:

Nilai nominal Par valueDiskonto yang belum

diamortisasi Unamortized discountNilai bersih Net valueRugi yang belum

direalisasi - bersih Unrealized loss-netJumlah Total

b. Berdasarkan jangka waktu b. By maturity

> 3 bulan - 1 tahun > 3 months - 1 year

c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo c. By remaining period to maturity

< 1 bulan < 1 month> 1 bulan - 3 bulan > 1 month - 3 months> 3 bulan - 1 tahun > 3 months - 1 yearJumlah Total

d. Perubahan rugi yang belum direalisasi d. The movement of unrealized loss

Saldo awal Beginning balancePerubahan rugi Movement of

yang belum direalisasi unrealized lossselama periode berjalan during the period

Jumlah sebelumpajak tangguhan Total before deferred tax

Pajak tangguhan Deferred taxSaldo akhir - bersih Ending balance - net

2 0 1 4

31 Desember/ 31 Desember/December 31,

(80.066.501)

31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/

(54.251.007)

30.000.000.000

2 0 1 3

29.840.190.000

2 0 1 4

163.397.076.000

8.632.570.506

December 31,

232.555.072.207

(6.444.927.793)

239.000.000.000

172.536.065

31 Desember/

-

79.902.304.000

19.877.970.000

132.720.547.200

232.500.821.200

(25.815.494)

2 0 1 3

There was no marketable securities from related party.

(54.251.007)

13.562.752

(40.688.255)

201.869.836.506

20.016.625

(60.049.876)

2 0 1 3

232.500.821.200

201.869.836.506

178.696.000.000

(6.746.096.993)

2 0 1 4 2 0 1 3

232.500.821.200

201.949.903.007

The movement of unrealized loss from the change in fairvalue of available for sale marketable securities duringperiods December 31, 2014 and 2013 was as follows:

Perubahan rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilaiwajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 31Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

201.869.836.506

December 31, December 31,

31 Desember/

(80.066.501)

Tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi.

2 0 1 4

(54.251.007)

31 Desember/December 31, December 31,

(226.787.072)

45

Page 330: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. EFEK-EFEK (lanjutan) 9. MARKETABLE SECURITIES (continued)

e. Tingkat bunga rata-rata per tahun e. Average annual interest rates

Sertifikat Bank Indonesia Certificates of Bank IndonesiaSertifikat Deposito Bank Indonesia Deposit Certificates of Bank Indonesia

f. Berdasarkan kolektibilitas f. By collectibility

10. KREDIT YANG DIBERIKAN 10. LOANS

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas a. By type and collectibility

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net2.065.427.458.175 4.502.760.881 2.069.930.219.056

2.072.149.750.683

2.069.381.858.561 2.109.743.899.59840.362.041.037

40.362.041.037 2.112.511.791.720

36.979.450.931 2.061.830.927.854

2.767.892.122 - 2.767.892.122

Impaired

Tidak mengalami

penurunan nilai/

Not impaired

6,85%

Mengalami

Impaired

Total

Jumlah/penurunan nilai/

32.341.179.631 - 32.341.179.631

16.781.506.320

66.753.170.882 1.987.076.090.641

1.925.979.913.851 66.753.170.882

Mengalami

1.920.322.919.759

5.656.994.092

2 0 1 32 0 1 4

2.024.851.476.923

penurunan nilai/ penurunan nilai/

Tidak mengalami

31 Desember/December 31, 2014

5.656.994.092

1.943.700.165.778

Total

1.992.733.084.733

-

11.617.838.784

2.767.892.122

-

5.656.994.092

1.880.537.198.105

3.590.203.209

(90.260.937.099)

26.594.418.543

13.191.303.111

(35.125.605.001)

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

6,42%

5.656.994.092 -

31 Desember/December 31, 2013

1.890.854.308.850 1.902.472.147.634

(35.859.280.156) (42.581.572.664)(6.722.292.508)

2.767.892.122

26.594.418.543

4,77%

Not impaired

12.189.202.007 3.382.590.106 15.571.792.113

Jumlah/

(55.135.332.098)

-

63.162.967.673

-

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, semua efek-efekdiklasifikasikan lancar. Manajemen berkeyakinan bahwatidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai efek-efekyang perlu diakui.

All placements marketable securities are classified as currentas of December 31, 2014 and 2013. Management believesthat there was no allowance for impairment losses onmarketable securities to be recognized.

46

Page 331: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) a. By type and collectibility (continued)

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net1.780.235.359.620 31.975.079.628 42.853.823.747 42.188.853.356 5.219.031.283 1.902.472.147.634

(3.299.135.425) (3.478.320.659) (9.353.447.712) (14.732.194.900) (59.397.838.403) (90.260.937.099)

26.594.418.543 - - - - 26.594.418.543

13.070.487.998 120.815.113 165.846.368 13.578.072 3.410.778.769 16.781.506.320

1.777.877.500.953 35.453.400.287 52.207.271.459 56.921.048.256 64.616.869.686 1.987.076.090.641

1.783.534.495.045 35.453.400.287 52.207.271.459 56.921.048.256 64.616.869.686 1.992.733.084.733

1.738.212.594.412 35.332.585.174 52.041.425.091 56.907.470.184 61.206.090.917 1.943.700.165.778

- 5.656.994.092

5.656.994.092 - - - - 5.656.994.092

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4

Lancar/Current

Dalam perhatiankhusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

5.656.994.092 - - -

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation

47

Page 332: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) a. By type and collectibility (continued)

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net2.035.464.448.451 29.963.009.724 681.827.673 1.832.192.678 1.988.740.530 2.069.930.219.056

(3.589.774.512)

6.362.130

(3.132.517.996) (273.400.760) (436.327.515) (35.149.551.881) (42.581.572.664)

3.373.038.976 15.571.792.113

2.036.286.330.841 33.095.527.720 955.228.433 2.268.520.193 37.138.292.411 2.109.743.899.598

12.000.675.789 188.526.218 3.189.000

2.039.054.222.963 33.095.527.720 955.228.433 2.268.520.193 37.138.292.411 2.112.511.791.720

1.991.944.475.421 32.907.001.502 952.039.433 2.262.158.063 33.765.253.435 2.061.830.927.854

- 32.341.179.63132.341.179.631 - - -

- 2.767.892.122

2.767.892.122

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

- - - - 2.767.892.122

2.767.892.122 -

Lancar/Current

Dalam perhatiankhusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

- -

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)

48

Page 333: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas b. By economic sector and collectibility

Perantara keuangan Financial intermediaryJasa kesehatan dan Health and

kegiatan sosial social servicesRumah tangga HouseholdsJasa kemasyarakatan, Services in social, art culture,

sosial budaya, hiburan recreation and otherdan perorangan lainnya individual services

Pertambangan danpenggalian Mining and excavation

Perdagangan besardan eceran Wholesale and retail

Real estate, usaha persewaan Real estate, leasing services anddan jasa perusahaan servicing companies

Penyediaan akomodasi dan Accomodation andpenyediaan makan minum food and beverages

Jasa pendidikan Educational servicesJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

Perantara keuangan Financial intermediaryJasa kesehatan dan Health and

kegiatan sosial social servicesRumah tangga HouseholdsPertambangan dan

penggalian Mining and excavationPerdagangan besar

dan eceran Wholesale and retailReal estate, usaha persewaan Real estate, leasing services and

dan jasa perusahaan servicing companiesPenyediaan akomodasi dan Accomodation and

penyediaan makan minum food and beveragesJasa kemasyarakatan, Services in social, art culture,

sosial budaya, hiburan recreation and otherdan perorangan lainnya individual services

Jasa pendidikan Educational servicesJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

933.400.984

805.970.593

-

1.594.727.623

Jumlah/

805.970.593

1.902.472.147.634

-

794.421.711

2.023.449.046.330 36.568.775.372

penurunan nilai/

689.080.203 - 689.080.203

-

-

-

794.421.711

1.419.905.966 - 1.419.905.966

Total

1.877.479.457.536 63.029.017.207 1.940.508.474.743

24.704.455.441 - 24.704.455.441

18.848.297.203 3.590.203.209 22.438.500.412

104.088.459 1.724.206.002

Jumlah/

Not impaired Impaired

1.620.117.543

933.400.984

285.198.975

penurunan nilai/ penurunan nilai/

29.862.007 29.862.007

Mengalami

- 285.198.975

Tidak mengalami

(35.125.605.001)

3.942.581.427

Impaired Total

1.925.979.913.851

31.667.077 31.667.077

2.069.930.219.0562.065.427.458.175

(55.135.332.098)

84.574.622 117.151.029 201.725.651

Not impaired

31 Desember/December 31, 2013

(6.722.292.508) (35.859.280.156) (42.581.572.664)

2.060.017.821.702

14.469.379.302 3.644.447.559 18.113.826.861

27.009.049.075 - 27.009.049.075

3.942.581.427 -

Mengalami

(90.260.937.099)

1.890.854.308.850

4.502.760.881

66.753.170.882

penurunan nilai/

Tidak mengalami

31 Desember/December 31, 2014

1.992.733.084.733

11.617.838.784

-

1.594.727.623 -

2.072.149.750.683 40.362.041.037 2.112.511.791.720

-

-

49

Page 334: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) b. By economic sector and collectibility (continued)

Perantara keuangan Financial intermediaryJasa kesehatan dan

kegiatan sosial Health and social servicesRumah tangga HouseholdsPertambangan dan

penggalian Mining and excavationJasa kemasyarakatan, Services in social,

sosial budaya, hiburan art culture, recreation anddan perorangan lainnya other individual services

Perdagangan besardan eceran Wholesale and retail

Real estate, usaha persewaan Real estate, leasing servicesdan jasa perusahaan and servicing companies

Penyediaan akomodasi dan Accomodation andpenyediaan makan minum food and beverages

Jasa pendidikan Educational servicesJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation

- -

689.080.203

285.198.975 - - - -

104.088.459 1.724.206.002

689.080.203

18.727.482.090 120.815.113 165.846.368 13.578.072 3.410.778.769 22.438.500.412

1.620.117.543 -

- - - -

(14.732.194.900) (59.397.838.403)

24.704.455.441 - - - - 24.704.455.441

- - - - 29.862.007 29.862.007

933.400.984 - - - - 933.400.984

- - - 1.419.905.966 - 1.419.905.966

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4

Lancar/Current

Dalam perhatiankhusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

1.736.574.759.809 35.332.585.174 52.041.425.091 55.487.564.218 61.072.140.451 1.940.508.474.743

(90.260.937.099)

1.783.534.495.045 35.453.400.287 52.207.271.459 56.921.048.256 64.616.869.686 1.992.733.084.733

285.198.975

1.780.235.359.620 31.975.079.628 42.853.823.747 42.188.853.356 5.219.031.283 1.902.472.147.634

(3.299.135.425) (3.478.320.659) (9.353.447.712)

50

Page 335: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) b. By economic sector and collectibility (continued)

Perantara keuangan Financial intermediaryJasa kesehatan dan kegiatan sosial Health and social servicesRumah tangga HouseholdsPertambangan dan penggalian Mining and excavationPerdagangan besar dan eceran Wholesale and retailReal estate, usaha persewaan Real estate, leasing services

dan jasa perusahaan and servicing companiesPenyediaan akomodasi dan Accomodation and

penyediaan makan minum food and beveragesJasa kemasyarakatan, Services in social,

sosial budaya, hiburan art culture, recreation anddan perorangan lainnya other individual services

Jasa pendidikan Educational servicesJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

1.594.727.623

14.280.853.084 188.526.218 3.189.000 6.362.130 3.634.896.429 18.113.826.861

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

Lancar/Current

Dalam perhatiankhusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

- -

2.035.464.448.451 29.963.009.724 681.827.673 1.832.192.678 1.988.740.530 2.069.930.219.056

201.725.651

27.009.049.075 - -

3.942.581.427 - - - - 3.942.581.427

- 794.421.711

27.009.049.075

1.990.542.044.828 32.907.001.502 952.039.433 2.262.158.063 33.354.577.876 2.060.017.821.702

- -

- - - - 31.667.077 31.667.077

805.970.593 - - - -

33.095.527.720 955.228.433 2.268.520.193 37.138.292.411 2.112.511.791.7202.039.054.222.963

- - 1.594.727.623

84.574.622

794.421.711 - - -

- - - 117.151.029

(3.589.774.512) (3.132.517.996) (273.400.760) (436.327.515) (35.149.551.881) (42.581.572.664)

805.970.593

51

Page 336: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

c. Berdasarkan jangka waktu c. By maturity

< 1 tahun < 1 year> 1 tahun - 2 tahun > 1 year - 2 years> 2 tahun - 5 tahun > 2 years - 5 years> 5 tahun > 5 years

Penyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses

Jumlah kredit yangdiberikan - bersih Total loans - net

d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo d. By remaining period to maturity

< 1 tahun < 1 year> 1 tahun - 2 tahun > 1 year - 2 years> 2 tahun - 5 tahun > 2 years - 5 years> 5 tahun > 5 years

Penyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses

Jumlah kredit yangdiberikan - bersih Total loans - net

e. Tingkat bunga rata-rata per tahun e. Average annual interest rates

Kredit yang diberikan Loans

f. Ikhtisar kredit bermasalah f. Non-performing loans

2 0 1 4 2 0 1 3

235.364.238.635

462.557.194.244

1.265.683.999.467

29.127.652.387

1.992.733.084.733

(90.260.937.099)

1.902.472.147.634

185.141.098.852

452.141.710.322

1.453.318.995.578

21.909.986.968

2.112.511.791.720

(42.581.572.664)

2.069.930.219.056

Non-performing loan ratio - gross to loan as of December31, 2014 and 2013 was 8.72% and 1.91%, respectively.

Non-performing loan ratio - net to loan as of December 31,2014 and 2013 was 4.19% and 0.21%, respectively.

2.069.930.219.056

- -

2 0 1 4 2 0 1 3

16,45%

42.396.294.831

(90.260.937.099)

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2 0 1 32 0 1 4

-

41.902.250.655

(42.581.572.664)

17,79%

1.992.733.084.733

34.242.218.452

101.705.107.219

1.939.373.689.149

37.190.776.900

2.112.511.791.720

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

1.902.472.147.634

103.481.969.721

1.804.952.569.526

Rasio kredit bermasalah - kotor terhadap jumlah kredit padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah 8,72% dan1,91%.

Rasio kredit bermasalah - bersih terhadap jumlah kredit padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah 4,19% dan0,21%.

-

52

Page 337: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

g. Kredit yang direstrukturisasi g. Restructured loans

Kredit yang direstrukturisasi Restructured loans

Penyisihan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment lossesJumlah - bersih Total - net

h. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai h. Movements in the allowance for impairment losses

Saldo awal Beginning balancePenyisihan (pemulihan) selama tahun Allowance (reversal) during the year

berjalan (Catatan 29) (Note 29)Penghapusbukuan Write-offPenerimaan kembali kredit Recoveries from written-off

yang telah dihapusbukukan loansSaldo akhir Ending balance

December 31,

Restrukturisasi kredit dilakukan dengan cara perpanjanganmasa pelunasan kredit, penurunan bunga yang jatuh tempo,perubahan persentase tingkat bunga dan kapitalisasi bungamenjadi pokok kredit.

Minimum allowance for impairment losses for loans whichrequired by Bank Indonesia are amounting toRp120,516,499,498 as of December 31, 2014 (2013:Rp60,461,155,392). While total allowance for impairmentlosses for loans which has been provided is amounting toRp90,260,937,099 as of December 31, 2014 (2013:Rp42,581,572,664) resulted in adequacy ratio forallowance for impairment losses of loans which is requiredby Bank Indonesia as of December 31, 2014 amounted to74.90% (2013: 70.43%).

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yangdiberikan adalah sebagai berikut:

Management believes that the allowance for impairmentlosses is adequate.

The movements in allowance for impairment losses of loansare as follows:

31 Desember/December 31,

50.760.424.405

(25.829.724.950)

76.590.149.355

31 Desember/

2 0 1 4

34.083.950.650

31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/

14.500.000

42.581.572.664

(7.517.050.196)

90.260.937.099

(4.140.555.830)

64.224.595

The term of restructured loans consists of extension ofpayment maturity dates, reduced overdue interest,modification of interest rate and capitalised interest intothe new outstanding principal loan balance.

Restructured loans consist of loan with rescheduledprincipal and interest payments, adjusted interest rates,reduced overdue interest and increased loan facilities.

Pinjaman yang direstrukturisasi meliputi antara lainpenjadwalan ulang pembayaran pokok pinjaman dan bunga,penyesuaian tingkat suku bunga, pengurangan tunggakanbunga dan penambahan fasilitas pinjaman.

2 0 1 3

(40.373.755.865)

74.457.706.515

Tidak ada kredit yang direstrukturisasi yang termasuk dalamkredit yang diberikan kepada pihak berelasi.

There are no restructured loans to related parties.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugianpenurunan nilai yang dibentuk telah memadai.

Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai ataskredit yang diberikan yang wajib dibentuk sesuai denganketentuan Bank Indonesia adalah sebesar Rp120.516.499.498pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: Rp60.461.155.392).Sedangkan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai ataskredit yang diberikan yang telah dibentuk adalah sebesarRp90.260.937.099 pada tanggal 31 Desember 2014 (2013:Rp42.581.572.664) sehingga rasio pemenuhan penyisihankerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan sesuaidengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember2014 adalah sebesar 74,90% (2013: 70,43%).

2 0 1 4 2 0 1 3

42.581.572.664 48.153.055.277

55.132.190.036 (1.445.426.783)

53

Page 338: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

i. Kredit yang dihapus buku i. Loans written-off

Kredit yang dihapus buku - prospek Loans written-off - prospectSaldo awal Beginning balancePenghapusbukuan Write-offPenerimaan kembali kredit Recoveries from written-off

yang telah dihapusbukukan loansSaldo akhir Ending balance

Kredit dihapus buku - non prospek Loans written-off - non prospectSaldo awal Beginning balancePenerimaan kembali kredit Recoveries from written-off

yang telah dihapusbukukan loansSaldo akhir Ending balance

j. j. Other significant information relating to loans

1) 1)

2) 2)

3) 3)

4) 4)

5) 5)

Ikhtisar mutasi kredit yang dihapus buku untuk periode dantahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 adalah sebagai berikut:

Kredit yang diberikan dijamin dengan tabungan,deposito, agunan yang diikat dengan hak tanggunganatau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yangumumnya diterima oleh perbankan.

2 0 1 4 2 0 1 3

15.602.259.682 11.898.791.464

December 31, December 31,

3.564.900.591

Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah,kredit karyawan dan kredit perorangan lainnya. Kreditkaryawan adalah kredit yang diberikan kepada karyawanuntuk membeli kendaraan, rumah atau keperluan lainnyadengan tingkat bunga sebesar 5% - 6,5% dan jangkawaktu antara 1 sampai 15 tahun. Pinjaman dan bunganyadilunasi melalui pemotongan gaji.

2.862.447.220 2.884.047.220

15.602.259.682

2.884.047.220

(21.600.000) (680.853.371)

A summary of loans written-off for the period and yearsended December 31, 2014 and 2013 are as follows:

7.517.050.196

As of December 31, 2014 and 2013, Loans to keymanagement personnel (related parties) amountedRp5,656,994,092 and Rp2,551,176,927, less thanRp1,000,000,000 each.

(284.569.054)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bankmemenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kredit yangdiberikan kepada personel manajemen kunci (pihakberelasi) sebesar Rp5.656.994.092 danRp2.551.176.927, masing-masing kurang dariRp1.000.000.000.

Rasio Kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap kredityang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 adalah 18,13% dan 21,16%.

The ratio of Micro Small Business (UMK) Credit tototal loans as of December 31, 2014 and 2013 are18.13% and 21.16%.

Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredityang diberikan

31 Desember/

(437.087.612)

22.834.740.824

As of December 31, 2014 and 2013, the Bank compliedwith Legal Lending Limit (LLL) requirements of BankIndonesia.

4.140.555.830

Loans are secure by savings deposits, time deposits,collateral bound by hypothecation or a power ofattorney to sell and other collateral commonly acceptedby banks.

Consumer loans consistes of housing, loans toemployees and other personal loans. Loans toemployees are loans for purchasing vehicles, houses orother items with an interest rate 5% - 6.5% and amaturity term of 1 to 15 years. The loans and interestpayments are collected through monthly payrolldeduction.

31 Desember/

54

Page 339: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

11. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA 11. ACCRUED INCOME

Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga atas kredityang diberikan dan penempatan pada bank lain sebesarRp13.600.802.158 pada tanggal 31 Desember 2014 (2013:Rp17.016.532.805).

Accrued income represents interest on loans and placement withother banks amounted to Rp13,600,802,158 as of December 31,2014 (2013: Rp17,016,532,805).

55

Page 340: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS

Biaya perolehan CostTanah LandBangunan BuildingsKomputer dan Computer and

instalasi installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Akumulasi Accumulatedpenyusutan depreciation

Bangunan BuildingsKomputer dan Computer and

instalasi installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Nilai buku Book value

Biaya perolehan CostTanah LandBangunan BuildingsKomputer dan Computer and

instalasi installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Aset Constructiondalam penyelesaian in progress

Akumulasi Accumulatedpenyusutan depreciation

Bangunan BuildingsKomputer dan Computer and

instalasi installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Nilai buku Book value

8.133.227 97.598.724 - - 105.731.951

7.656.093.9152.068.290.539 499.058.424 309.280.099 - 2.258.068.8646.656.652.337 1.258.753.095 259.311.517 -

1.075.178.907

-21.481.923.077 3.022.126.201 1.055.500.495 - 23.448.548.783

10.835.220.339 9.924.800.523

125.867.677 23.448.548.7831.861.525.787 639.778.905 129.830.995 -

- 1.360.458.0003.474.397.833 451.448.500 322.506.432 -

2.371.473.697

3.603.339.9011.659.853.000 44.305.000 343.700.000

21.356.055.400

125.867.677 - - (125.867.677)

3.022.126.201 1.055.500.495

1.291.666.439 332.365.867 67.130.000 - 1.556.902.30612.613.328.444 2.247.649.179 1.255.297.176 - 13.605.680.447

2.258.068.864 483.126.211 74.523.867 - 2.666.671.2081.301.767.275 77.080.504 947.300.000 - 431.547.779

105.731.951 97.598.724 - - 203.330.675

7.656.093.915 1.257.477.873 166.343.309 - 8.747.228.479

2.371.473.697 133.061.600 67.130.000 - 2.437.405.29723.448.548.783 1.343.244.456 1.261.312.269 - 23.530.480.970

3.603.339.901 137.693.400 76.568.494 - 3.664.464.8071.360.458.000 492.125.000 947.300.000 - 905.283.000

1.951.974.500 - - - 1.951.974.500

11.526.902.685 580.364.456 170.313.775 - 11.936.953.366

Addition Deduction Reclassification December 31

2.634.400.000 - - - 2.634.400.000

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/

31 Desember/ December 31 , 2 0 1 3

December 31

9.773.904.280 1.886.593.796 259.463.068 125.867.677 11.526.902.685

Addition Deduction Reclassification

1 Januari/

January 1

31 Desember/ December 31 , 2 0 1 4

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/

January 1

2.634.400.000 - - - 2.634.400.0001.951.974.500 - - - 1.951.974.500

10.109.713.40312.613.328.44411.372.209.674 2.281.278.714 1.040.159.944 -10.835.220.339

1.301.767.2751.291.666.439

1.563.954.664 81.512.611 343.700.000 -344.355.860 127.868.328 -

56

Page 341: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

Harga jual ProceedsNilai buku Book valueLaba penjualan aset tetap Gain from sale of fixed assets

Management believes that there is no impairment in the value offixed assets owned by the Bank during the year as meant inPSAK No.48 (Revised 2009), because management believes thatthe carrying amounts of fixed assets do not exceed the estimatedrecoverable amount.

As of December 31, 2014 and December 31, 2013, the estimatedfair value of fixed assets (land and building) is Rp5,630,000,000.

2 0 1 32 0 1 4

Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013.

Rincian dari laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

1.889.210

635.199.000 275.601.100

633.309.790 269.114.383

There are no fixed assets pledged by the Bank as of December31, 2014 and 2013.

6.486.717

As of December 31, 2014 and 2013, the Bank had 1 plots of landwith Building Use Rights (HGB) titles. Those certificates haveuseful lives 30 years. The HGB expiration period up to 2041.Management believes that there will be no difficulty in obtainingthe extension of the land rights as all the land were acquiredlegally and are supported by sufficient evidence of ownership.

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilaiaset tetap sebagaimana dimaksud dalam PSAK No.48 (Revisi2009) selama tahun berjalan, karena manajemen berpendapatbahwa nilai tercatat aset tetap tidak melebihi estimasi nilai yangdapat diperoleh kembali.

Bank telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) untukmenutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran danrisiko lainnya dengan nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31Desember 2014 sebesar Rp14.122.723.594 (2013:Rp13.044.059.485) pada PT Asuransi Tripakarta, PT AsuransiAstra Buana, PT Asuransi Bangun Askrida dan PT AsuransiJasindo. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungantersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas asetyang dipertanggungkan.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki 1bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB).Sertifikat tersebut mempunyai masa manfaat 30 tahun. Masaberlaku HGB berakhir tahun 2041. Manajemen berpendapat tidakterdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karenaseluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan buktikepemilikan yang memadai.

The Bank possessed fixed assets which has been fully depreciatedas at December 31, 2014 but are fully used to support the Bankoperation activities amounted Rp10,384,984,271.

Jumlah kerugian penghapusan aset tetap pada tanggal-tanggal 31Desember 2014 dan 2013, masing-masing sebesar Rp4.125.882dan Rp8.853.834.

As of December 31, 2014 and 2013, loss on fixed assets write-offamounted to Rp4,125,882 and Rp8,853,834, respectively.

The Bank has insured its fixed assets (except lands) to coverpossible losses due to fire and other risks as of December 31,2014, for a total insurance coverage of Rp14,122,723,594 (2013:Rp13,044,059,485) with PT Asuransi Tripakarta, PT AsuransiAstra Buana, PT Asuransi Bangun Askrida and PT AsuransiJasindo. Management believes that the insurance coverage isadequate to cover losses arising from such risks.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, estimasi nilai wajar asettetap (tanah dan bangunan) adalah sebesar Rp5.630.000.000.

Bank memiliki aset tetap yang pada tanggal 31 Desember 2014sudah disusutkan penuh namun masih digunakan untuk menunjangaktivitas operasi Bank sebesar Rp10.384.984.271.

The details of the gain from sale of fixed assets are as follows:

57

Page 342: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

13. ASET TAKBERWUJUD 13. INTANGIBLE ASSETS

Biaya perolehan CostPerangkat lunak Software

Akumulasi Accumulatedamortisasi amortization

Perangkat lunak SoftwareNilai buku Book value

Biaya perolehan CostPerangkat lunak Software

Akumulasi Accumulatedamortisasi amortization

Perangkat lunak SoftwareNilai buku Book value

Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atasaset takberwujud yang dimiliki oleh Bank.

Management believes that there is no indication of permanentimpairment in the value of intangible assets of the Bank.

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/

January 1 Addition Deduction Reclassification December 31

4.771.452.325 483.156.763 162.909.197 - 5.091.699.891

1.898.560.714 1.776.964.602

2.872.891.611 604.752.875 162.909.197 - 3.314.735.289

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/

- - 6.276.214.171

January 1 Addition Deduction Reclassification December 31

1.776.964.602 2.268.801.672

3.314.735.289 692.677.210 - - 4.007.412.499

5.091.699.891 1.184.514.280

58

Page 343: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHER ASSETS

Beban dibayar di muka dan Prepaid expenses and advanceuang muka payments

Taksiran tagihan pajak penghasilan Estimates claims for tax refund(Catatan 18c) (Catatan 18c)

Pajak dibayar dimuka Prepaid tax expensePersediaan alat tulis kantor, promosi Office supplies, promotion

dan barang cetakan and printingLain-lain OthersJumlah Total

15. LIABILITAS SEGERA 15. LIABILITIES IMMEDIATELY PAYABLE

16. SIMPANAN NASABAH 16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

a. Berdasarkan jenis a. By type

Pihak berelasi Related partiesGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time deposits

Pihak ketiga Third partiesGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time deposits

Jumlah Total

-7.371.621.000

2 0 1 4 2 0 1 3

2 0 1 3

23.918.378.140 28.929.402.671

1.013.956.161 -

152.850.650 158.225.675

166.682.568.026 88.534.492.639

177.809.028.687 92.732.517.417

23.021.264.910 16.355.499.884

187.691.211.985

2.447.827.285.542

1.788.694.804 2.499.011.381

187.056.227.978

9.337.765.857 1.699.013.397

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

Prepaid expenses include office building rent to Induk KoperasiPegawai Republik Indonesia, a related party, amounted toRp3,006,007,488 as of December 31, 2014 (2013:Rp3,984,156,000) (Note 34).

Liabilitas segera meliputi transaksi "ATM Bersama" dan kirimanuang sebesar Rp691.218.452 pada tanggal 31 Desember 2014(2013: Rp796.851.608).

Others mainly consist of "ATM Bersama" transaction and fundtransfer amounted to Rp691,218,452 as of December 31, 2014(2013: Rp796,851,608).

2 0 1 4

2.170.029.117.969

29.619.295.105

Beban dibayar di muka termasuk sewa gedung kantor kepada IndukKoperasi Pegawai Republik Indonesia, pihak berelasi, sebesarRp3.006.007.488 pada tanggal 31 Desember 2014 (2013:Rp3.984.156.000) (Catatan 34).

December 31, December 31,31 Desember/ 31 Desember/

2.151.683.040.263

1.992.220.089.282 2.355.094.768.125

621.033.300 531.666.759

33.077.839.251

1.781.507.612.387

59

Page 344: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

16. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu b. Details of time deposits by term

Deposito on call Deposits on callDeposito Time deposits

1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 monthsLebih dari 12 bulan more than 12 months

Jumlah Total

c. Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo c. By remaining period to maturity

Deposito on call Deposits on callDeposito Time deposits

> 1 bulan - 3 bulan > 1 month - 3 months> 3 bulan - 6 bulan > 3 months - 6 months> 6 bulan - 12 bulan > 6 months - 12 monthsLebih dari 12 bulan more than 12 months

Jumlah Total

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun d. Average annual interest rates

Giro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time deposits

e. e.

Giro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time depositsJumlah Total

8,55%

Informasi pokok lainnya sehubungan dengan simpanannasabah

2 0 1 4 2 0 1 3

Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredityang diberikan serta tujuan lainnya

2 0 1 4

95.042.107.955 75.121.927.714

84.066.699 30.000.000

13.797.687.946 10.344.200.000

108.923.862.600 85.496.127.714

3,98% 3,98%

10,61%

31 Desember/ 31 Desember/

-

2 0 1 3

31 Desember/ 31 Desember/

35.447.500.000 41.068.500.000

1.948.190.180.413 2.240.217.532.902

December 31, December 31,

December 31, December 31,31 Desember/ 31 Desember/

3,60%

2 0 1 4

-

December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

Other significant information relating to deposits fromcustomers

Amounts blocked and pledged as loan collateral and otherpurpose

2 0 1 3

2 0 1 4 2 0 1 3

660.948.590.526 862.273.313.650

727.429.864.552 768.982.866.067

246.182.559.957 334.932.616.775

277.916.665.378 232.695.236.410

265.000.000 265.000.000

2.240.217.532.902

265.000.000

1.948.190.180.413

-

663.480.171.930 695.188.199.065

334.279.467.060 321.417.819.443

51.966.032.969

-

-

171.363.398.683

1,70%

898.464.508.454 1.051.983.115.711

60

Page 345: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN 17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

a. Berdasarkan jenis a. By type

Pihak ketiga Third partiesCall money Call moneyDeposito berjangka Time deposits

Jumlah Total

b. b. Details of call money and time deposits by term

Call money Call money< 1 bulan < 1 month

Deposito berjangka Time deposits< 1 bulan < 1 month

Jumlah Total

c. Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo c. By remaining period to maturity

Call money Call money< 1 bulan < 1 month

Deposito berjangka Time deposits< 1 bulan < 1 month

Jumlah Total

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun d. Average annual interest rates

Call money Call moneyDeposito berjangka Time deposits

e. e.

There were no deposits from other banks that were blockedand pledged as loan collateral as of December 31, 2014 and2013.

Other significant information relating to deposits fromother banks

Informasi pokok lainnya sehubungan dengan simpanandari bank lainTidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir dandijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31Desember 2014 dan 2013.

2 0 1 4 2 0 1 3

- 123.000.000.000

- 105.000.000.000

- 228.000.000.000

- 105.000.000.000

Rincian call money dan deposito berjangka berdasarkanjangka waktu

2 0 1 32 0 1 4

- 228.000.000.000

2 0 1 4 2 0 1 3

Tidak terdapat simpanan dari pihak berelasi. There were no deposits from related parties.

- 105.000.000.000

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

- 228.000.000.000

- 123.000.000.000

- 123.000.000.000

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2 0 1 4 2 0 1 3

- 4,69%

- 6,61%

61

Page 346: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

18. PERPAJAKAN 18. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

Pajak penghasilan pasal 21 Income tax article 21Pajak penghasilan pasal 23 Income tax article 23Pajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25Pajak penghasilan pasal 29 Income tax article 29Pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) Income tax article 4 (2)Jumlah Total

b. Manfaat (beban) pajak penghasilan b. Income tax benefit (expenses)

Kini CurrentTangguhan DeferredJumlah Total

c. Pajak kini c. Current tax

Laba (rugi) sebelum pajak menurut Income (loss) before tax per statements oflaporan laba rugi komprehensif comprehensive income

Perbedaan temporer Temporary differencesTantiem TantiemKewajiban imbalan pasca kerja Post-employment benefits obligationPenyusutan aset tetap dan Depreciation of fixed assets and

amortisasi aset takberwujud amortization of intangible assetsJumlah perbedaan temporer Total temporary differencesPerbedaan tetap Permanent differencesSewa RentCorporate Social Responsibility Corporate Social ResponsibilitySeragam karyawan Employees activitiesAktivitas karyawan Employees uniformIklan dan promosi Advertising and promotionLain-lain OthersJumlah perbedaan tetap Total permanent differencesLaba (rugi) kena pajak Taxable income (loss)Beban pajak penghasilan Income tax expense25% X Rp67.629.256.000 25% X Rp67,629,256,000

Pajak dibayar di muka Prepaid taxPajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25Pajak penghasilan lebih Overpayment (underpayment)

(kurang) bayar of income tax

- (16.907.314.000)

7.371.621.000 15.300.000.000

7.371.621.000 (1.607.314.000)

386.179.746 376.774.115

2.145.410.406 1.685.541.789

(19.865.079.000) 67.629.256.000

2 0 1 31.122.672.301 1.463.691.939

- (16.907.314.000)

(19.405.831.987) 65.732.897.207

(2.468.574.000) (379.613.435)

149.682.626 755.335.516

(285.766.045) (164.905.077)

(2.604.657.419) 210.817.004

757.808.219 740.993.314

403.382.500 405.147.000

94.124.739 162.627.360

-423.098.695

80.816.507 -

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yangdisajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiranpenghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada 31Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before tax expense, asshown in the statements of comprehensive income andestimated taxable income for the year ended December 31,2014 and 2013 are as follows:

2 0 1 4 2 0 1 3

35.998.478 44.425.582

325.726.000 1.000.000.000

- 1.607.314.000

3.205.234.006 3.006.658.029

4.689.630.785 7.122.089.550

2 0 1 4 2 0 1 3

December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

- (16.907.314.000)

4.315.105.396 52.704.251

4.315.105.396 (16.854.609.749)

2 0 1 4

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/

62

Page 347: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

18. PERPAJAKAN 18. TAXATION

c. Pajak kini c. Current tax

Laba (rugi) sebelum pajak menurut Income (loss) before tax per statementslaporan laba rugi komprehensif of comprehensive income

Pajak dihitung pada tarif pajak Tax calculated

Perbedaan tetap Permanent differences

Sewa RentCorporate Social Responsibility Corporate Social ResponsibilitySeragam karyawan Employees uniformAktivitas karyawan Employees activitiesIklan dan promosi Advertising and promotionLain-lain OthersJumlah perbedaan tetap Total permanent differencesJumlah beban pajak penghasilan Total income tax expenses4.315.105.396 (16.854.609.749)

(19.405.831.987) 65.732.897.207

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yangdisajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiranpenghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada 31Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before tax expense, asshown in the statements of comprehensive income andestimated taxable income for the years ended December 31,2014 and 2013 are as follows:

4.851.457.997 (16.433.224.302)

(189.452.054) (185.248.328)

(100.845.625) (101.286.750)

(23.531.185) (40.656.840)

(96.544.937) (94.193.529)

(536.352.601) (421.385.447)

-(105.774.674)

-(20.204.127)

Sesuai dengan peraturan perpajakan Indonesia, Bankmenghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajakyang terhutang (self-assesment system ). Direktorat JenderalPajak dapat menghitung dan mengubah kewajiban pajakdalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

In compliance with Indonesian tax regulations, Bankdetermines and pays its tax obligations/payables based onself-assessment. Directorate General of Tax may assess oramend taxes within five years from the date the tax becamedue.

2 0 1 4 2 0 1 3

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

63

Page 348: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan d. Deferred tax assets (liabilities)

1 Januari/ 31 Desember/January 1, December 31,

2 0 1 4 2 0 1 4

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)Depreciation of fixed assets and

Penyusutan aset tetap danamortisasi aset takberwujud (54.887.364) (71.441.511) (126.328.875) assets

Kewajiban imbalan pasca Post-employment benefitskerja 999.700.464 37.420.657 1.037.121.121 obligation

Tantiem 617.143.500 (617.143.500) - TantiemAkumulasi rugi fiskal - 4.966.269.750 4.966.269.750 Accumulated tax lossesKerugian yang belum direalisasi Unrealized losses on

atas efek-efek dalam kelompok available-for-saletersedia untuk dijual 13.562.752 - 20.016.625 marketable securities

Aset pajak tangguhan -bersih 1.575.519.352 4.315.105.396 5.897.078.621 Deferred tax assets - net

1 Januari/ 31 Desember/January 1, December 31,

2 0 1 3 2 0 1 3

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)Depreciation of fixed assets and

Penyusutan aset tetap danamortisasi aset takberwujud (13.661.095) (41.226.269) (54.887.364) assets

Kewajiban imbalan pasca Post-employment benefitskerja 810.866.585 188.833.879 999.700.464 obligation

Tantiem 712.046.859 (94.903.359) 617.143.500 TantiemKerugian yang belum direalisasi Unrealized losses on

atas efek-efek dalam kelompok available-for-saletersedia untuk dijual 56.696.768 - 13.562.752 marketable securities

Aset pajak tangguhan - bersih 1.565.949.117 52.704.251 1.575.519.352 Deferred tax assets - net

amortization of intangible

amortization of intangible

-

Dikreditkan(dibebankan) ke

laporan labarugi

komprehensif/Credited

(charged) tostatements of

comprehensiveincome

-

-

6.453.873

-

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

The tax effects of significant temporary differences betweencommercial reporting and tax purposes are as follows:

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antarapelaporan komersial dan perpajakan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan(dibebankan) ke

laporan labarugi

komprehensif/Credited

(charged) tostatements of

comprehensiveincome

Dikreditkan keekuitas/

Credited to equity

-

-

6.453.873

(43.134.016)

(43.134.016)

-

Dikreditkan keekuitas/

Credited to equity

64

Page 349: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax assets (liabilities) (continued)

e. Administrasi e. Administrative

19. PINJAMAN YANG DITERIMA 19. BORROWINGS

Kredit Likuiditas dari Liquidity Loans fromPemerintah Republik Indonesia Government of Republic of Indonesia

(Rekening Dana Investasi) (Investment Fund Accounts)Jumlah Total

- -

- -

- -

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yangtimbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapatdirealisasikan pada periode mendatang.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.28Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undangNo.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, DirektoratJenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubahliabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggalterutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undang-undangtersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat padaakhir tahun 2013.

2 0 1 4 2 0 1 3

- 15.124.000

- 15.124.000

The loans from Government of Republic of Indonesia(Investment Fund Accounts) represent borrowing facilityfrom the Government of Republic Indonesia for fundingHousing Loans Program (KPR) which called Rumah SangatSederhana (RSS) and Rumah Sederhana (RS). This loansare channeled through PT Bank Tabungan Negara(Persero) with details as follows:

Pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia (RekeningDana Investasi) merupakan pinjaman yang disediakan olehPemerintah Republik Indonesia untuk pembiayaan ProgramPerumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rumah SangatSederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS). Pinjaman inidisalurkan melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero)dengan rincian sebagai berikut:

Perjanjian penerusan pinjaman No.24/PKS/DIR/1996tanggal 25 Januari 1996 dengan jumlah plafon sebesarRp4.764.095.000, jatuh tempo tanggal 25 Januari 2011.

Perjanjian penerusan pinjaman No.09/PKS/DIR/1997tanggal 29 April 1997 dengan jumlah plafon sebesarRp1.807.300.000, jatuh tempo tanggal 29 April 2012.

Perjanjian penerusan pinjaman No.04/PKS/DIR/1998tanggal 17 Maret 1998 dengan jumlah plafon sebesarRp5.323.210.000, jatuh tempo 17 Maret 2013.

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

Channeling loans agreement No.09/PKS/DIR/1997dated April 29, 1997 with the plafond amounting toRp1,807,300,000 with ending period on April 29,2012.

Management believes that the deferred tax assets resultedfrom temporary differences which can be realized in the nextperiods.

Channeling loans agreement No.24/PKS/DIR/1996dated January 25, 1996 with the plafond amountingto Rp4,764,095,000 with ending period on January25, 2011.

Based on Law of the Republic of Indonesia No.28 Year 2007regarding “Third Amendment of Law No.6 Year 1983regarding General Rules and Procedures of Taxation”which are applicable starting 2008, the Directorate Generalof Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five yearsfrom the date the tax becomes due. The transitionalprovisions of the said Law stipulate that taxes for fiscal year2007 and before may be assessed by the DGT at the latest atthe end of 2013.

Channeling loans agreement No.04/PKS/DIR/1998dated on March 17, 1998 with the plafondamounting to Rp5,323,210,000 with ending periodon March 17, 2013.

65

Page 350: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

19. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 19. BORROWINGS (continued)

- -

20. LIABILITAS LAIN-LAIN 20. OTHER LIABILITIES

Bunga yang masih harus dibayar Accrued interestKewajiban imbalan pasca kerja Post-employment benefits

(Catatan 32) obligation (Note 32)Pendapatan bunga yang

ditangguhkan Deferred interest incomeBeban yang masih harus dibayar Accrued expensesPembayaran debitur atas Payment of loans from

angsuran pinjaman customersSimpanan sementara Temporary savingsTantiem TantiemJasa produksi Production service bonusLain-lain OthersJumlah Total

The loans from Government of Republic of Indonesia(Investment Fund Accounts) represent borrowing facilityfrom the Government of Republic Indonesia for fundingHousing Loans Program (KPR) which called RumahSangat Sederhana (RSS) and Rumah Sederhana (RS). Thisloans are channeled through PT Bank Tabungan Negara(Persero) with details as follows: (continued)

Pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia (RekeningDana Investasi) merupakan pinjaman yang disediakan olehPemerintah Republik Indonesia untuk pembiayaan ProgramPerumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rumah SangatSederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS). Pinjaman inidisalurkan melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero)dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)

Bunga yang masih harus dibayar merupakan beban bungasimpanan nasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman yangditerima dan pinjaman subordinasi.

Accrued interest represent interest expenses for customerdeposits, deposits from other banks, borrowings andsubordinated loans.

92.978.559

216.242.399

2 0 1 4 2 0 1 3

9.889.547.857 10.338.780.156

Channeling loans agreement No.05/PKS/DIR/2000dated on February 8, 2000 with the plafondamounting to Rp569,681,000 with ending period onFebruary 8, 2015. On June 13, 2001 there is plafondamendment on channeling loans agreementNo.05/PKS/DIR/2000 dated February 8, 2000amounting to Rp181,506,250.

1.449.461.556 1.414.432.154

1.472.154.009

Perjanjian penerusan pinjaman No.05/PKS/DIR/2000tanggal 8 Pebruari 2000 dengan jumlah plafon sebesarRp569.681.000, jatuh tempo tanggal 8 Pebruari 2015.Pada tanggal 13 Juni 2001 telah dilakukan perubahan(amandemen) plafon perjanjian penerusan pinjamanNo.05/PKS/DIR/2000 tanggal 8 Pebruari 2000 menjadiRp181.506.250.

Bank dikenakan biaya administrasi sebesar 2% sampaidengan 3% per tahun atas jumlah pinjaman yang telah ditarikdan masih terutang dari waktu ke waktu.

The Bank is charged by administration fee amounting to2% up to 3% per annum for the total of used facility andaccumulated as obligation from time to time.

1.870.098.934

- 2.468.574.000

- 2.326.666.608

706.506.214

23.199.409.734

95.424.830

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

47.087.471

17.977.821.349

4.148.484.484 3.998.801.858

641.989.994

66

Page 351: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

21. PINJAMAN SUBORDINASI 21. SUBORDINATED LOANS

22. MODAL SAHAM 22. SHARE CAPITAL

Pemegang saham ShareholdersSaham Seri A Series A SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Dana Tabungan dan PT Dana Tabungan dan

Asuransi Pegawai Negeri Asuransi Pegawai Negeri(Persero) (Persero)

Jumlah Saham Seri A Total Series A Shares

Saham Seri B Series B SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Reliance Securities Tbk PT Reliance Securities TbkPT Recapital Advisors PT Recapital AdvisorsPT Dana Tabungan dan PT Dana Tabungan dan

Asuransi Pegawai Negeri Asuransi Pegawai Negeri(Persero) (Persero)

54.730.060.000 19,68%

2.761.033 27.610.330.000 9,93%

Lembar saham/ Issued and fully Percentage

Number of shares paid capital of ownership

1 10.000 0,00%

1 10.000 0,00%

2 20.000 0,00%

12.913.122 129.131.220.000

57.142.850.0005.714.285 20,55%

46,43%

5.473.006

The Bank’s shareholders as of August 31, 2014 and December31, 2013 are as follows:

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21Pebruari 2013, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana,S.H., M.H., No.17, pemegang saham Bank telah merubah modaldasar Bank menjadi 80.000.000 saham dengan nominal Rp10.000yang terdiri dari 2 lembar saham Seri A dan 79.999.998 lembarsaham Seri B sehingga jumlah modal dasar Bank menjadiRp800.000.000.000. Atas perubahan tersebut telah mendapatpersetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia lewatsurat No.AHU-AH.01.10-11320 tanggal 28 Maret 2013.

Based on the Annual Shareholders' General Meeting datedFebruary 21, 2013, the minutes of which are covered by notarialdeed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’sshareholders have changed the authorised capital into80,000,000 shares with a par value of Rp10,000 which consistof 2 shares of Series A and 79,999,998 shares of Series B with atotal authorised capital of the Bank amounting toRp800,000,000,000. This amendment was approved by theMinister of Law and Human Rights through its letter No.AHU-AH.01.10-11320 dated March 28, 2013.

31 Desember/ December 31, 2014

Jumlah modal

ditempatkan dan Persentase

disetor penuh/

Based on Subordinated Loans Agreement between IndukKoperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with BankNo.1011/B-1/IX/2011; No.23/2011/PER dated September 26,2011 and Addendum Subordinated Loans Agreement betweenInduk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with BankNo.241/D-IV/VI/2012; No.07/2012/PER dated June 21, 2012,Bank received subordinated loans amounted Rp14,000,000,000with interest rate 12% per annum and 6 years term or ends onSeptember 26, 2017.

kepemilikan/

Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara IndukKoperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan BankNo.1011/B-1/IX/2011; No.23/2011/PER tanggal 26 September2011 dan Addendum Perjanjian Pinjaman Subordinasi antaraInduk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) denganBank No.241/D-IV/VI/2012; No.07/2012/PER tanggal 21 Juni2012, Bank menerima pinjaman subordinasi sebesarRp14.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dandalam jangka waktu selama 6 tahun atau berakhir pada tanggal 26September 2017.

Susunan pemegang saham Bank masing-masing pada tanggal 31Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

67

Page 352: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

Dana PensiunDana Pensiun PT Jasa Raharja PT Jasa RaharjaDana Pensiun PT Asuransi Dana Pensiun PT Asuransi

Jasa Indonesia Jasa IndonesiaKoperasi Pegawai Koperasi Pegawai

Bank Kesejahteraan Bank KesejahteraanEkonomi Ekonomi

Jumlah Saham Seri B Total Series B SharesJumlah Total

The total share dividend above is divided as follows:- -

- -

- -

- -

- -

- -

of ownership

31 Desember/ December 31, 2014

Jumlah modal

ditempatkan dan Persentase

disetor penuh/ kepemilikan/

Lembar saham/ Issued and fully Percentage

Number of shares paid capital

3.996.210.000 1,44%

346.264 3.462.640.000 1,24%

399.621

100,00%

Berdasarkan Berita Acara Rapat tanggal 10 Desember 2014, yangdiaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.15,pemegang saham Bank telah menyetujui masuknya investor baruPT Reliance Securities Tbk. Penambahan modal disetor dari PTReliance Securities Tbk disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangansebesar Rp60.000.000.000 yang dibagi sebagai modal disetorsebesar Rp57.142.850.000 dan agio saham sebesarRp2.857.150.000. Persetujuan tambahan modal tersebut telahdicatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan(OJK) melalui Surat No.S-74/PB.33/2014 tanggal 29 Desember2014.

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri(Persero) amounted to 462,298 shares with nominalRp4,622,980,000;

Based on Annual Shareholders' General Meeting dated March12, 2014, the minutes of which are covered by notarial deedNo.13 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders haveapproved the share dividend amounted to Rp23,621,720,000(2,362,172 shares). The mentioned addition share capital havebeen recorded by Financial Services Authority (OJK) monitoringadministration through letter No.S-39/PB.3322/2014 dated April22, 2014.

205.616 2.056.160.000 0,74%

27.812.947 278.129.470.000

27.812.949 278.129.490.000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12Maret 2014, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana,S.H., M.H., No.13, pemegang saham Bank telah menyetujuipembagian dividen saham sebesar Rp23.621.720.000 (2.362.172lembar saham). Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatatdalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)melalui surat No.S-39/PB.3322/2014 tanggal 22 April 2014.

Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut:

Based on Shareholders' General Meeting dated December 10,2014, the minutes of which are covered by notarial deed No.15 ofJudy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders haveapproved the new shareholders, PT Reliance Securities Tbk. Thepaid up capital from PT Reliance Securities Tbk was approved byFinancial Services Authority (OJK) amounted toRp60,000,000,000 devided into paid up capital amounted toRp57,142,850,000 and premium on share capital amountedRp2,857,150,000. The mentioned addition share capital havebeen recorded by Financial Services Authority (OJK) monitoringadministration through Letter No.S-74/PB.33/2014 datedDecember 29, 2014.

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi amountedto 23,675 shares with nominal Rp236,750,000.

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah855.826 lembar saham dengan nominal Rp8.558.260.000;

PT Recapital Advisors sejumlah 916.382 lembar sahamdengan nominal Rp9.163.820.000;

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)sejumlah 462.298 lembar saham dengan nominalRp4.622.980.000;

Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia sejumlah 57.977lembar saham dengan nominal Rp579.770.000;

Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 46.014 lembarsaham dengan nominal Rp460.140.000;

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah23.675 lembar saham dengan nominal Rp236.750.000.

Dana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to 46,014 shareswith nominal Rp460,140,000;

PT Recapital Advisors amounted to 916,382 shares withnominal Rp9,163,820,000;

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia amounted to855,826 shares with nominal Rp8,558,260,000;

100,00%

Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia has 57,977shares with a nominal amount of Rp579,770,000;

68

Page 353: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

Pemegang saham ShareholdersSaham Seri A Series A SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Dana Tabungan dan PT Dana Tabungan dan

Asuransi Pegawai Negeri Asuransi Pegawai Negeri(Persero) (Persero)

Jumlah Saham Seri A Total Series A Shares

Saham Seri B Series B SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Recapital Advisors PT Recapital AdvisorsPT Dana Tabungan dan PT Dana Tabungan dan

Asuransi Pegawai Negeri Asuransi Pegawai Negeri(Persero) (Persero)

Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Jasa RaharjaDana Pensiun PT Asuransi Dana Pensiun PT Asuransi

Jasa Indonesia Jasa IndonesiaKoperasi Pegawai Koperasi Pegawai

Bank Kesejahteraan Bank KesejahteraanEkonomi Ekonomi

Jumlah Saham Seri B Total Series B SharesJumlah Total

The total share dividend above is divided as follows:- -

- -

- -

PT Recapital Advisors has 785,055 shares with a nominalamount of Rp7,850,550,000;

3.536.070.000

0,00%

2

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21Pebruari 2013, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana,S.H., M.H., No.17, pemegang saham Bank telah menyetujuipembagian dividen saham sebesar Rp27.618.030.000 (2.761.803lembar saham). Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatatdalam administrasi pengawasan Bank Indonesia melalui suratNo.15/109/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 24 Desember 2013.

Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut:

0,00%

12.057.296 120.572.960.000 61,09%

4.556.624 45.566.240.000

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia has1,453,883 shares with a nominal amount ofRp14,538,830,000;

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri(Persero) has 416,387 shares with a nominal amount ofRp4,163,870,000;

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah1.453.883 lembar saham dengan nominal Rp14.538.830.000;

PT Recapital Advisors sejumlah 785.055 lembar sahamdengan nominal Rp7.850.550.000;

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)sejumlah 416.387 lembar saham dengan nominalRp4.163.870.000;

19.736.492 197.364.920.000 100,00%

1 10.000

197.364.900.000

0,92%

19.736.490

20.000

353.607

100,00%

288.287 2.882.870.000 1,46%

31 Desember/ December 31, 2013

Jumlah modal

181.941 1.819.410.000

Based on the Annual Shareholders' General Meeting datedFebruary 21, 2013, the minutes of which are covered by notarialdeed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholdershave approved the dividend share amounting toRp27,618,030,000 (2,761,803 shares). The additional sharecapital have been recorded by Bank Indonesia’s monitoringadministration through its Letter No.15/109/DPB3/PB3-4/Rahasia dated December 24, 2013.

1,79%

Lembar saham/ Issued and fully Percentage

Number of shares paid capital of ownership

1 10.000 0,00%

ditempatkan dan

disetor penuh/ kepemilikan/

Persentase

23,09%

2.298.735 22.987.350.000 11,65%

69

Page 354: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

The total share dividend above is divided as follows: (continued)- -

- -

- -

- -

- -

- -

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR 23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Agio saham Premium on share capitalSaldo awal Beginning balancePenambahan AdditionSaldo akhir Ending balance

Modal disetor lainnya Other paid-in capitalSaldo awal Beginning balanceReklasifikasi ke modal ditempatkan Reclassification to issued

dan disetor penuhSetoran modal yang tidak

disetujui Not approved paid-in capitalSaldo akhir Ending balanceJumlah Total

Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut: (lanjutan)

22.565.395.635

15.846.624.035 14.431.642.035

2.857.150.000 1.414.982.000

18.703.774.035 15.846.624.035

6.718.771.600 11.671.203.600

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 21 Pebruari2013 yang diaktakan dengan akta notaris No.17 oleh Judy Sentana,S.H., M.H., pemegang saham Bank telah menyetujui setoran modalsebesar Rp11.671.203.600 yang terbagi menjadi modal sahamsebesar Rp8.336.570.000 dan agio saham sebesarRp3.334.633.600.

Based on the Minutes of Meeting dated February 21, 2013 whichare covered by notarial deed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H.,the Bank’s shareholders have approved the additional sharecapital which amounted to Rp11,671,203,600 and was divided toshare capital amounting to Rp8,336,570,000 and premium onshare capital amounting to Rp3,334,633,600.

Atas tambahan setoran modal dari PT Recapital Advisors sebesarRp4.799.120.000 dengan agio saham sebesar Rp1.919.651.600tidak dapat disetujui oleh Bank Indonesia (Catatan 23).

The additional share capital from PT Recapital Advisorsamounting to Rp4,799,120,000 and premium on share capitalamounting to Rp1,919,651,600 did not approved by BankIndonesia’s (Note 23).

Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia has 38,038shares with a nominal amount of Rp380,380,000;

Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia sejumlah 38.038lembar saham dengan nominal Rp380.380.000;

Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 44.434 lembar sahamdengan nominal Rp444.340.000;

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah24.006 lembar saham dengan nominal Rp240.060.000.

Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalamadministrasi pengawasan Bank Indonesia melalui suratNo.15/93/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 7 Nopember 2013 sebesarRp3.537.450.000 dengan agio saham sebesar Rp1.414.982.000terbagi sebagai berikut:

The additional share capital have been recorded by BankIndonesia’s monitoring administration through its letterNo.15/93/DPB3/PB3-4/Rahasia dated November 7, 2013amounting to Rp3,537,450,000 and premium on share capitalamounting to Rp1,414,982,000 were divided as follows:.

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah142.857 lembar saham dengan nominal Rp1.428.570.000;

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia has 142,857shares with a nominal amount of Rp1,428,570,000;

Dana Pensiun PT Jasa Raharja has 44,434 shares with anominal amount of Rp444,340,000.

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi has 24,006shares with a nominal amount of Rp240,060,000.

(4.952.432.000)

-

2 0 1 3

- 6.718.771.600

-

18.703.774.035

2 0 1 4

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)sejumlah 191.200 lembar saham dengan nominalRp1.912.000.000;

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)has 191,200 shares with a nominal amount ofRp1,912,000,000;

Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia sejumlah 19.688lembar saham dengan nominal Rp196.880.000.

Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia has 19,688shares with a nominal amount of Rp196,880,000.

(6.718.771.600)

70

Page 355: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)

Agio saham Premium on share capital

24. PENGGUNAAN LABA BERSIH 24. APPROPRIATION OF NET INCOME

Pembagian dividen tunai Cash dividendPembagian dividen saham Share dividendPembentukan cadangan umum General reservePembagian tantiem Tantiem

25. PENDAPATAN BUNGA 25. INTEREST INCOME

Kredit yang diberikan LoansPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan efek-efek and marketable securitiesGiro pada bank lain dan banks and placements with

penempatan pada bank lain other banksEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali resale agreementsJumlah Total

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember2013 dan 2012, tantiem dibukukan sebagai beban pada laporanlaba rugi komprehensif tahun berjalan.

23.621.720.000 27.618.030.000

2.181.747.386 2.743.763.021

2.468.574.000 2.848.187.435

2 0 1 3

Pada tanggal 31 Desember 2014, penambahan agio saham sebesarRp2.857.150.000 berasal dari setoran modal sebagaimanatercantum dalam akta notaris No.15 oleh Judy Sentana, S.H., M.H.,tanggal 10 Desember 2014 (Catatan 22).

Penggunaan laba bersih tahun 2013 ditetapkan berdasarkankeputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12Maret 2014 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.13 olehJudy Sentana, S.H., M.H.

Penggunaan laba bersih tahun 2012 ditetapkan berdasarkankeputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21Pebruari 2013 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.17oleh Judy Sentana, S.H., M.H.

2 0 1 4

349.964.061.565 345.940.755.197

21.065.358.007 18.840.540.504

6.260.978.443

For the years ended December 31, 2013 and 2012, tantiem isrecorded as expense in the current year statement ofcomprehensive income.

377.945.537.595 368.355.718.283

December 31, December 31,

1.379.616.424

23.074.820.072 19.509.392.700

2 0 1 3 2 0 1 2

Income distribution for the year 2013 was made based in theShareholders' Annual General Meeting dated March 12, 2014 asstated in notarial deed No.13 of Judy Sentana, S.H., M.H.

Income distribution for the year 2012 was made based in theShareholders' Annual General Meeting dated February 21, 2013as stated in notarial deed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H.

Jumlah pendapatan bunga kepada pihak berelasi untuk tahun yangberakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesarRp104.075.790 dan Rp125.384.310 (Catatan 34).

Total interest income to related parties for the year endedDecember 31, 2014 and 2013 amounted to Rp104,075,790 andRp125,384,310 (Note 34).

2.194.806.158

As of December 31, 2014, premium on share capital amounted toRp2,857,150,000 as a result of paid-in capital as stated innotarial deed No.15 dated December 10, 2014 of Judy Sentana,S.H., M.H. (Note 22).

655.139.580

31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/

31 Desember/

71

Page 356: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

26. BEBAN BUNGA 26. INTEREST EXPENSES

Beban bunga Interest expenseDeposito berjangka Time depositsTabungan Savings depositsCall money Call moneyGiro Current accountsPinjaman subordinasi Subordinated loansEfek-efek yang dijual dengan Securities sold with

janji dibeli kembali agreement to repurchasePinjaman yang diterima Borrowings

Lain-lain OthersPremi penjaminan simpanan Premium of deposit guarantee

(Catatan 38) (Note 38)Lain-lain Others

Jumlah Total

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Sewa RentIklan dan promosi Advertising and promotionPerjalanan dinas TravellingAsuransi InsuranceListrik, air, telepon dan Electricity, water, telephone and

komunikasi communicationPenagihan dan kerjasama kredit Collection and loans cooperationOutsourcing OutsourcingTransportasi dan rumah tangga Transportation and housekeepingAlat tulis dan cetakan Stationery and printingPerbaikan dan pemeliharaan Repair and maintenanceAnjungan Tunai Mandiri (ATM) Automatic Teller Machine (ATM)Jasa profesional Professional feePeralatan kantor Office equipmentPendirian kantor cabang Branch office establishmentCorporate Social Responsibility Corporate Social ResponsibilitySeragam karyawan Employees uniformPajak TaxesDipindahkan Brought forward

227.528.892.744 176.418.523.472

1.687.265.955 609.947.596

-

473.400.924

242.908.326.088

6.158.778.449 7.456.541.270

3.444.127.071

2 0 1 4 2 0 1 3

December 31, December 31,31 Desember/ 31 Desember/

2.424.056.088 2.672.155.126

5.131.540.078

2 0 1 4 2 0 1 3

10.375.482.168 8.890.646.227

6.459.053.207

350.385.300 296.707.282

1.818.732.848 1.714.246.134

2.392.102.453 2.736.685.222

423.098.695 384.988.095

403.382.500

423.813.608

405.147.000

50.190.539.619

6.624.160.453

2.775.746.353

31 Desember/

8.361.734.003

574.766.293

4.728.047.540 4.678.826.415

440.669.985 452.713.663

248.077.043.613

31 Desember/December 31, December 31,

- 19.452.118

945.410.888 1.689.142.595

8.191.762.882 7.426.826.026

1.680.000.100 1.680.000.100

772.325

Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi untuk tahun yangberakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesarRp1.448.151.009 dan Rp7.821.794.484 (Catatan 34).

5.168.717.525

3.734.710.177

190.502.016.408

195.633.556.486

4.346.494.771

2.431.996.131

Total interest expense to related parties for the year ended August31, 2014 and 2013 amounted to Rp1,448,151,009 andRp7,821,794,484 (Note 34).

5.472.915.856 4.813.365.192

737.471.651

3.036.196.708

2.521.260.697

3.820.404.407

2.218.876.005

55.450.743.050

72

Page 357: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan) 27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)

Pindahan Carried forwardKeamanan Security

Rapat dan dokumentasi Meeting and documentationKoran dan majalah Newspaper and magazineAdministrasi bank Bank administrationRepresentasi RepresentationAktivitas karyawan Employees activitiesLain-lain OthersJumlah Total

28. BEBAN TENAGA KERJA 28. PERSONNEL EXPENSES

Gaji dan tunjangan Salaries and benefitsImbalan pasca kerja Post-employment benefits

(Catatan 32) (Note 32)Pendidikan dan pelatihan Education and trainingJasa produksi Production service bonusTantiem TantiemJumlah Total

Dewan Komisaris Board of CommissionersDireksi Board of DirectorsKomite Audit Audit CommitteePejabat Eksekutif Executive officersJumlah Total

Dewan Komisaris Board of CommissionersDireksi Board of DirectorsKomite Audit Audit CommitteePejabat Eksekutif Executive officersJumlah Total

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

141.997.071

2 0 1 4 2 0 1 3

1.087.556.001

17 2.189.878.000 2.344.214.000 4.534.092.000

4 1.028.952.000

2

6.564.274.052

98.842.000 15.934.000

3.123.275.835

Jumlah pegawai/

Total rent expense to related parties for the year ended December31, 2014 and 2013 amounted to Rp978,148,512 andRp966,613,296 (Note 34).

9.015.478.227

580.389.901

31 Desember/ December 31, 2014

31 Desember/ December 31, 2013

Total employee

4

51.951.682.436 57.059.844.615

4.152.227.835

57.094.350

2.057.934.000

Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris danDireksi Bank pada tahun 2014 sebesar Rp7.659.422.742 dan tahun2013 sebesar Rp15.225.640.062.

249.354.846

124.808.686

24

4

14

Jumlah pegawai/

4.418.510.052

7.324.535.000 12.308.290.742

11.073.412.227

2.468.574.000

1.473.660.222 2.503.497.612

Tunjangan/

138.727.556

Gaji/Wages Jumlah/Total

801.056.742

Jumlah/Total

2 0 1 4 2 0 1 3

Jumlah beban sewa kepada pihak berelasi untuk tahun yangberakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesarRp978.148.512 dan Rp966.613.296 (Catatan 34).

215.722.000 268.036.800

1.860.728.180

40.755.534.681

342.018.689

2.102.819.926

Total employee

263.547.316

The total remuneration which is given to the Board ofCommissioner and Directors for the year ended 2014 amountedto Rp 7,659,422,742 and 2013 to Rp15,225,640,062.

4

27

16.614.358.464 21.993.608.464

1.893.979.000 3.876.830.999 5.770.809.999

114.776.000

31 Desember/

4.983.755.742

126.612.616 489.355.213

31 Desember/

5.379.250.000

December 31, December 31,

Gaji/Wages

49.479.628.024

35.591.503.624

- 7.055.324.608

-

2

Tunjangan/

Provisions

Provisions

2.145.764.000

203.694.350

1.888.612.743

162.627.360

172.921.589

94.124.739

37.179.054.533

146.600.000

50.190.539.619 55.450.743.050

73

Page 358: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

29. 29.

30. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL 30. NON-OPERATING INCOMES (EXPENSES)

Pendapatan non-operasional Non-operating incomesLaba penjualan aset tetap Gain on sale of fixed assetsLain-lain Others

Beban non-operasional Non-operating expensesRugi penghapusan aset tetap Loss on write-off of fixed assetsDenda/sanksi Penalty/sanctionsLain-lain Others

Jumlah pendapatan (beban) Total non-operating incomes non-operasional - bersih

31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Komitmen CommitmentsLiabilitas komitmen Commitment payables

Fasilitas kredit yang diberikanyang belum digunakan Unused loans facilities

Komitmen - bersih Commitments - net

Kontinjensi ContingenciesTagihan kontinjensi Contingent receivables

Pendapatan bunga dalam Interest receivables on non-penyelesaian performing assets

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilitiesBank garansi yang diterbitkan Bank guarantees issued

Kontinjensi - bersih Contingencies-net

Liabilitas komitmen Commitments anddan kontinjensi - bersih contingent liabilities - net

(1.550.000.000)

(784.964.712)

1.034.001.640

31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2 0 1 4

(54.367.167)

454.409.986

185.295.603

31 Desember/

(30.000.000)

14.325.418.426 12.658.119.406

(46.331.946.841) (32.749.944.973)

400.691.850

(46.331.946.841)

(4.125.882) (8.853.834)

(1.967.208)

(32.749.944.973)

2 0 1 4

12.775.418.426

201.506.059 (393.775.727)

12.628.119.406

269.114.383

(826.402.491)

(832.495.581) (848.185.713)

PEMULIHAN (BEBAN) PENYISIHAN KERUGIANPENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN

REVERSAL (ALLOWANCE) FOR IMPAIRMENT LOSSESON FINANCIAL ASSETS

2 0 1 3

(20.121.825.567)(33.556.528.415)

2 0 1 3

633.309.790

Jumlah pemulihan (beban) penyisihan kerugian penurunan nilaiaset keuangan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar(Rp55.132.190.036) dan Rp1.445.426.783.

Total allowance for impairment losses on financial assets for theyear 2014 and 2013 amounted to (Rp55,132,190,036) andRp1,445,426,783.

74

Page 359: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

32. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA 32. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

Tingkat diskonto Discount rateTingkat kenaikan gaji Salary increment rate

Tabel mortalitas Mortality tableTingkat cacat Disability rate

Usia pensiun normal Normal retirement age

Beban jasa kini Current service costBeban bunga Interest expenseKerugian aktuaria yang diakui Actuarial loss recognizedBiaya jasa lalu-non vested K-150 Past service cost-non vested K-150Biaya jasa lalu-non vested

UUK-13 Past service cost-non vested UUK-13Jumlah (Catatan 28) Total (Note 28)

Nilai kini kewajiban imbalan Present value of post-employmentpasca kerja benefit obligations

Biaya jasa lalu yang belumdiakui Unrecognized past service cost

Kerugian aktuarial yang belum Unrecognized actuarialdiakui loss

Jumlah (Catatan 20) Total (Note 20)

Kewajiban imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalahsebagai berikut:

Post-employment benefits obligation as of December 31, 2014and 2013 recorded based on the actuarial calculation performedby PT Prima Bhaksana Lestari, independent actuary, based onits report dated December 16, 2014 and December 20, 2013.Post-employment benefits obligation were calculated using the"Projected Unit Credit" method and using assumptions asfollows:

Expenses recognized in the statements of comprehensive incomewere as follows:

10% dari tabelmortalita/5% of the

mortality table

The Bank calculates post-employment benefits for its qualifiedemployees in accordance with Labor Law No.13/2003.

Kewajiban imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukanoleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, berdasarkanlaporannya tertanggal 16 Desember 2014 dan 20 Desember 2013.Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja tersebut dihitung denganmenggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsisebagai berikut:

581.191.922

14.323.816

3.998.801.858

2 0 1 3

14.323.816

954.727.358

Post-employment benefits obligation recognized in the statementsof financial position were as follows:

2 0 1 4

187.602.057

1.136.413.550

247.784.952

(374.739.176) (451.763.124)

(6.803.543.487) (5.139.252.594)

4.148.484.484

31 Desember/ 31 Desember/

1.860.728.180

31 Desember/ 31 Desember/

11.326.767.147

55 55

2 0 1 4 2 0 1 3

701.780.371

9.19%

December 31, December 31,

December 31, December 31,

62.700.132 62.700.132

2.102.819.926

8,48%

Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untukkaryawan sesuai dengan Undang-Undang KetenagakerjaanNo.13/2003.

9.589.817.576

10% dari tabelmortalita/5% of the

mortality table

Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalahsebagai berikut:

TMI - 2011

2 0 1 3

10,00% 10.00%

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

TMI - 2011

2 0 1 4

75

Page 360: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

32. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 32.

Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Increase in interest rate by 100 basis pointPenurunan suku bunga dalam 100 basis poin Decrease in interest rate by 100 basis point

Saldo awal Beginning balancePembayaran manfaat selama Benefit payments during

tahun berjalan the yearBeban selama tahun berjalan Expense during of the yearSaldo akhir Ending balance

33. SEGMEN OPERASI 33. OPERATING SEGMENT

Wilayah Area

Jawa Tengah Cabang Semarang/Semarang branch Central JavaJawa Timur Cabang Surabaya/Surabaya branch East JavaJawa Barat Cabang Bandung/Bandung branch West JavaSumatera Barat Cabang Padang/Padang branch West SumateraSulawesi Selatan Cabang Makassar/Makassar branch South SulawesiKalimantan Selatan Cabang Banjarmasin/Banjarmasin branch South KalimantanLainnya (diluar Jawa Tengah, Jawa Timur, Other (outside Central Java, East Java,

Jawa Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Kantor Pusat/Head office West Java, West Sumatera, SouthSelatan dan Kalimantan Selatan) Cabang Jakarta/Jakarta branch Sulawesi and South Kalimantan)

POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION(continued)

Seperti yang dijelaskan di Catatan 2ad, Bank pada saat ini dikelolasebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank hanyamenganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaahlaporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masingarea. Berikut adalah ringkasan yang menjelaskan tiap-tiap areageografis dalam Bank:

31 Desember/ December 31, 2014

(1.105.392.664)

As discussed in Note 2ad, the Bank is being managed as a singleoperating segment. Currently, the Bank only performs segmentanalysis based on the geographical area where the managementreviews internal management reports on a monthly basis. TheBank's geographical area are as follows:

2 0 1 4

31 Desember/December 31, December 31,

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinanperubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggaptetap, terhadap kewajiban imbalan pasca kerja dan beban jasa kinipada tanggal 31 Desember 2014:

Perubahan kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

1.000.062.294

2 0 1 3

The changes of post-employment benefits obligation were asfollows:

12.376.713.142

4.148.484.484

(1.953.137.300)

1.303.007.231

3.998.801.858 3.243.466.342

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonablypossible change in market interest rates, with all other variablesheld constant, of the obligations for post employement andcurrent service cost as of December 31, 2014:

31 Desember/

2.102.819.926 1.860.728.180

3.998.801.858

Kewajiban imbalan

pasca kerja/ Post -

employement

benefits liability

10.431.665.201

Beban jasa kini/Current service cost

76

Page 361: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 33. OPERATING SEGMENT (continued)

Kalimantan Selatan/

31 Desember 2014 South Kalimantan December 31, 2014

Pendapatan bunga bersih 9.129.363.051 Net interest incomeKeuntungan atas penjualan Gain on sale of marketable

efek-efek - bersih securities - netPendapatan operasional lainnya 51.769.510 Other operating incomeJumlah pendapatan eksternal 9.181.132.561 Total external revenue

Inter-areaPendapatan (beban) antar area 5.293.754.875 revenue (expenses)Jumlah pendapatan area 14.474.887.436 Total area revenue

Aset tidak lancar 648.247.899 Non-current assets

Kalimantan Selatan/

31 Desember 2013 South Kalimantan December 31, 2013

Pendapatan bunga bersih 5.306.637.063 Net interest incomeKerugian atas penjualan Losses on sale of marketable

efek-efek - bersih securities - netPendapatan operasional lainnya 11.872.700 Other operating incomeJumlah pendapatan eksternal 5.318.509.763 Total external revenue

Inter-areaPendapatan (beban) antar area (2.882.596.475) revenue (expenses)Jumlah pendapatan area 2.435.913.288 Total area revenue

Aset tidak lancar 782.666.342 Non-current assets

(577.802.116)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Lainnya/ Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Jawa Barat/ Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/ Jumlah/

Others Central Java

Informasi segmen geografis pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut: Geographical segment information as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

9.892.646.974 3.456.527.542 (820.902.440) 14.652.196.942 (12.900.001.769) (11.397.870.774) -

1.436.406.461 175.731.133 145.030.130 70.930.835 49.488.495 72.930.944 1.962.390.698

66.194.066.996 22.331.190.913 22.112.952.048 (1.803.803.999) 32.109.477.344 27.844.357.314 174.106.750.379

65.335.462.651

Lainnya/ Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Jawa Barat/ Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/ Jumlah/

9.406.126.837 710.852.415 549.556.670 502.198.007 341.856.582 318.928.088 12.612.184.941

76.086.713.970 25.787.718.455 21.292.049.608 12.848.392.943 19.209.475.575 16.446.486.540 174.106.750.379

22.155.459.780 21.967.921.918 (1.874.734.834)

96.271.289 96.271.289

561.153.340 273.492.085 145.378.765 58.759.984 47.941.762 69.134.779 1.207.630.225

32.760.294.354 27.533.633.067 17.822.984.977 (16.175.143.131) 34.447.467.824 25.602.025.844 131.172.395.496

(22.063.023.968) 6.084.908.559 889.267.788 (21.217.445.352) 17.391.699.520 13.620.838.578 -

Others Central Java East Java West Java West Sumatera South Sulawesi Total

32.102.869.725 27.260.140.982 17.677.606.212 (16.233.903.115) 34.399.526.062 25.532.891.065 129.868.493.982

(37.392.588.483) 51.839.167.344 39.222.864.422 131.172.395.496

9.763.426.628 550.072.063 353.814.417 350.539.242 268.899.265 258.602.681 12.193.602.195

10.697.270.386 33.618.541.626 18.712.252.765

East Java West Java West Sumatera South Sulawesi Total

32.059.988.849 27.771.426.370 172.722.161.797

(577.802.116)

77

Page 362: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

34. 34.

Key management personnel are parties who have authority andresponsibility to control the Bank activities, directly or indirectly.

Dewan komisaris, direksi dan pejabateksekutif bank serta anggota keluargadekat dengan orang-orang tersebut/Board of commissioners, directors andexecutive bank officers and closemembers of the families of suchindividuals

NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONSWITH RELATED PARTIES

In the normal course of business, Bank enters into certaintransactions with parties which are related to the managementand/or owned by the same ultimate shareholder. All transactionswith related parties have met the agreed terms and conditions.

Pihak berelasi/

PT Asuransi Recapital

PT Asuransi Jiwa Recapital

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Dimiliki oleh pemegang saham akhiryang sama/ Owned by the same ultimateshareholder

PT Reliance Securities Tbk Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Induk Koperasi Pegawai RepublikIndonesia

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Dimiliki oleh pemegang saham akhiryang sama/ Owned by the same ultimateshareholder

Kredit yang diberikan, simpanannasabah/ Loans, deposits fromcustomer

PT Recapital Securities

Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi denganpihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/ataukepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telahdilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakatibersama.

SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Sifat hubungan

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Simpanan nasabah, sewa bangunan/Deposits from customer, rent ofbuildings

PT Recapital Advisors

PT Recapital Asset Management

Personel manajemen kunci/ Keymanagement personnel

The related parties, nature of relationship and nature oftransactions are described as follows:

Related partiesJenis transaksi/

Type of transaction

Pemegang saham bank/ The Bank'sshareholder

Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi Bank, sifat hubungan dansifat dari transaksi:

Personel manajemen kunci adalah pihak yang memilikikewenangan dan tanggung jawab untuk mengendalikan aktivitasBank baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dimiliki oleh pemegang saham akhiryang sama/ Owned by the same ultimateshareholder

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Related parties are companies and individuals who directly orindirectly have relationships with the Bank through ownership ormanagement as disclosed in Note 2aa.

Nature of relationship

Sifat dari hubungan/

Dimiliki oleh pemegang saham akhiryang sama/ Owned by the same ultimateshareholder

Nature of relationship

Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yangmempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secaralangsung maupun tidak langsung dengan Bank sebagaimanadiungkapkan pada Catatan 2aa.

Pemegang saham mayoritas Bank/ TheBank's majority shareholder

Pemegang saham bank/ The Bank'sshareholder

78

Page 363: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

34. 34.

Aset AssetsKredit yang diberikan LoansPengurus dan pejabat Bank's management and

eksekutif Bank executive officersHubungan lainnya Others relationship

Penyisihan kerugian penurunan Allowance fornilai impairment losses

Jumlah kredit yangdiberikan-bersih Total loans-net

Persentase terhadap jumlahkredit yang diberikan Percentage of total loans

Aset lain-lain Other assetsBeban dibayar di muka untuk Office building prepaid

sewa gedung kantor kepada: rent for:Induk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPersentase terhadap jumlah Percentage of total

aset lain-lain other assets

2 0 1 3

(2.731.866)

5.654.262.226

13,45%

3.984.156.000

10,15%

2.766.885.485

216.715.825

5.656.994.092

0,30% 0,13%

3.006.007.488

Transaksi dengan pihak berelasiTransactions with related parties are executed under similarterms and conditions as those with third parties, except for loansto key management personnel.

2.551.176.297

(1.006.637)

322.772.342

31 Desember/ 31 Desember/December 31,

2.767.892.122

December 31,

SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI (lanjutan)

The outstanding balance with related parties are as follows:

Related parties transactions

Personil manajemen kunci termasuk Dewan Komisaris, Direksi,Pemimpin Divisi dan Pemimpin Cabang yang memilikikewenangan dan tanggung jawab yang signifikan untukmerencanakan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan Bank.

Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan denganpersyaratan yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga,kecuali pinjaman yang diberikan kepada para personel intimanajemen.

Saldo dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONSWITH RELATED PARTIES (continued)

2 0 1 4

Key management personnel include Board of Commissioners,Board of Directors, Heads of Division and Heads of Branch thathave significant authority and responsibility for planning,directing and controlling the Bank's activities.

5.334.221.750

79

Page 364: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

34. 34.

Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) Related parties transactions (continued)

Liabilitas LiabilitiesSimpanan nasabah Deposits from customersGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time depositsJumlah TotalPersentase terhadap jumlah Percentage of total deposits

simpanan nasabah from customers

Kewajiban imbalan pasca kerja Post-employment benefits obligationPersentase terhadap jumlah Percentage of total

kewajiban imbalan post-employment benefitspasca kerja benefits obligation

Pinjaman subordinasi Subordinated loansPersentase terhadap jumlah Percentage of total

pinjaman subordinasi subordinated loansPersentase terhadap jumlah Percentage of total

modal disetor paid in capital

Pendapatan dan beban Income and expensePendapatan bunga Interest incomePersentase terhadap jumlah Percentage of total

pendapatan bunga interest income

Beban bunga Interest expensesPersentase terhadap jumlah Percentage of total

beban bunga interest expenses

Beban sewa Rent expensePersentase terhadap jumlah

beban umum dan Percentage of total generaladministrasi and administrative expenses

Kompensasi kepada personil Compensation of keymanajemen kunci management personnel

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefitsImbalan pasca kerja Post-employment benefitsJumlah TotalPersentase terhadap jumlah Percentage of total

beban tenaga kerja personnel expenses

2 0 1 3

0,03%

0,58% 4,00%

2 0 1 4

7.821.794.484

0,03%

14.000.000.000

SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI (lanjutan)

1,69%

32,16% 44,97%

12.590.920.742

1.448.151.009

36,49%

7,09%

104.075.790

2 0 1 4 2 0 1 3

92.732.517.417

2.499.011.381

December 31,

9.337.765.857

966.613.296

1.513.683.900

1,87%

5,03%

978.148.512

125.384.310

514.738.406 459.825.655

13.105.659.148 22.249.739.769

3,79%

100,00%

14.000.000.000

December 31,

December 31, December 31,

1.560.401.725

21.789.914.114

39,02%

177.809.028.687

NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONSWITH RELATED PARTIES (continued)

31 Desember/ 31 Desember/

8,19%

166.682.568.026

31 Desember/ 31 Desember/

88.534.492.639

100,00%

1.699.013.397

1.788.694.804

80

Page 365: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO 35. RISK MANAGEMENT

- -

- -

- -

- -

Kerangka manajemen risiko Risk management framework

Comprehensive internal control system.

Risk management is not merely related to monitoring, reportingand evaluating the risks, but also detecting and to anticipate thepossible risks. Management's commitment to enhance the qualityof risk management is implemented by formulating the manual ofGuidelines for Application of Risk Management which shallcover the policies and procedures as follows:

Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada PeraturanBank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 danSurat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan atasPBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagiBank Umum” dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNPtanggal 25 Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat EdaranNo.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi BankUmum".

Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan,pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namunjuga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkinterjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitasPengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku PedomanPenerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan danprosedur mengenai:

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

Adequacy of processes of identification, measurement,monitoring and control of risks and the Risk Managementinformation system; and

In addition, the management has been establishing the RiskManagement Committee and Risk Management Division, where,the overall risk management will be integrated, coordinated, andcontinuously practice to improve operational performance.

Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dariDewan Komisaris, Direksi dan Komite Pemantau Risiko. KomitePemantau Risiko merupakan pengawas risiko tertinggi di DewanKomisaris. Komite Pemantau Risiko tersebut menyetujui danmemonitor pelaksanaan kerangka dan kebijakan manajemen risikoBank. Dewan Komisaris mendelegasikan kuasa kepada DirekturUtama dan Direksi untuk mengimplementasikan strategimanajemen risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Direksidan bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang ada di Bank.

Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.

In quarterly, the Bank has prepared the risks profile globallywhich reflected the Bank's risk rate.

Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secaragaris besar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki olehBank.

Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;

In accordance with the complexity of business, the Bank hasmanaged 8 (eight) risks, namely credit risk, liquidity risk, marketrisk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic riskand reputation risk.

Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan danpengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko;dan

The organization of the Bank’s risk management involvesoversight from the Board of Commissioners, the Board ofDirectors and the Risk Monitoring Committee. The RiskMonitoring Committee is the highest risk authority in the Boardof Commissioners’ level. The Risk Monitoring Committeeapproves and monitors the implementation of risk managementframework and policies of the Bank. Board of Commissionersdelegate authority to the President Director and Board ofDirectors to implement the risk management strategy. The RiskMonitoring Committee is established by the Board of Directorsand is responsible for managing risk of the Bank.

Implementation of risk management in Bank accordance with theBank Indonesia regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19,2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNPdated September 29, 2003 which was amended by BankIndonesia Regulation No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009regarding "Revision for PBI No.5/8/PBI/2003 regardingApplication of Risk Management for Commercial Banks” andCircular Letter of Bank Indonesia No.13/23/DPNP datedOctober 25, 2011 regarding "Amendment on Circular LetterNo.5/21/DPNP regarding Implementation of Risk Managementfor Commercial Banks".

Active supervision by the Board of Commissioners andBoard of Directors;

Adequacy of policies, procedures and establishment oflimits;

Selain itu, manajemen telah membentuk Komite Manajemen Risikodan Divisi Manajemen Risiko, dengan harapan pengelolaan risikosecara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah,terkoordinir dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjausaha Bank.

Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8(delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risikopasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risikostrategik dan risiko reputasi.

81

Page 366: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)

Kerangka manajemen risiko Risk management framework(i) (i)

(ii) (ii)(iii) (iii)(iv) (iv)

(v) (v)

(vi) (vi)(vii) (vii)

review overall sourcing anf allocation of funding;

The Bank’s risk management policies are established to identifyand analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risklimits and controls, and to monitor risks and adherence to limitsdetermined. Risk management policies and systems are reviewedregularly to reflect changes in market conditions, products andservices offered. The Bank, through its training and managementstandards and procedures, aims to develop a disciplined andconstructive control environment, in which all employeesunderstand their roles and obligations.

provide a forum for discussing ALCO issues;

melakukan perencanaan ke depan dan menentukanlingkungan perbankan yang paling sesuai untuk perencanaanaset/liabilitas di masa depan dan menelaah skenariokontinjensi;

memberikan arahan dan menyakinkan penerapan strategiuntuk mengelola komposisi posisi keuangan dan strukturpendanaan Bank pada kondisi normal dan stress;

facilitate teamwork between differentbusinesses/departements;

memfasilitasi kerjasama antara bisnis/departemen yangberbeda;

plan and determine the most appropriate bankingenvironment for asset/liability forward planning and reviewcontingency scenarios;

Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk memantaukepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, danuntuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkaitdengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam menjalankanfungsinya, Komite Audit dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern.Satuan Kerja Audit Intern secara berkala maupun sesuai kebutuhan,menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko danmelaporkan hasilnya ke Komite Audit Bank.

memonitor risiko-risiko dan pengaruh dari kondisi pasar;menyediakan sarana untuk mendiskusikan masalah ALCO;

The ALCO is the primary vehicle for achieving the objectives ofmanaging assets, liabilities and capital with the consideration ofrelated risk for the purpose of efficient and optimum utilization.The main purposes of an ALCO are to:

provide direction and ensure tactical follow-throught tomanage the Bank's balance sheet composition and findingstructure under normal and stressed conditions;

monitor the risk and market influences;

menelaah sumber dan alokasi pendanaan secara keseluruhan;

menyelesaikan isu antar departemen seperti transfer pricingdan alokasi sumber daya;

The Bank’s Audit Committee is responsible for monitoringcompliance with the Bank’s risk management policies andprocedures, and for reviewing the adequacy of the riskmanagement framework in relation to the risks faced by the Bank.The Bank’s Audit Committee is assisted in these functions byInternal Audit Task Force. Internal Audit Task Force undertakesboth regular and ad-hoc reviews of risk management controlsand procedures, the results of which are reported to the Bank’sAudit Committee.

Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakanmenajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite jugamemberikan nasihat mengenai strategi manajemen risiko yangharus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsipengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukanpengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko yangdiketuai oleh Kepala Divisi Manajemen Risiko.

The Risk Monitoring Committee supervises the development ofrisk management policies and assesses the implementation. TheCommittee also provides advice on the risk management strategyto be employed by the Bank. In conducting its oversight role, theRisk Monitoring Committee will also monitor and evaluate theperformance of the Risk Management Committee chaired by theHead of Risk Management Division.

Kebijakan manajemen risiko Bank ditetapkan untukmengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapiBank, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yangsesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadapbatasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemenrisiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahandalam kondisi pasar, produk, dan jasa yang ditawarkan. Bank,melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusahauntuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dankonstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dankewajiban mereka.

resolve departmental inter-face issues such as transferpricing and resource allocation;

ALCO merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan dalammengelola aset. Liabilitas dan modal sedemikian rupa denganmemperhatikan risiko terkait untuk tujuan penggunaan secaraefisien dan optimum. Tujuan utama dari ALCO adalah:

82

Page 367: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)(viii) (viii)

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

(iv) (iv)

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

Risiko kredit Credit risk

implementation of operational risk management frameworkthat comprises the identification, assessment, monitoringand mitigation of operational risk so as to maintain losseswithin acceptable levels and protect the Bank fromforeseeable future losses;

penetapan kebijakan dan prosedur dan limit risiko operasionaltermasuk penelaahan berkala dengan tujuan kepatuhanterhadap peraturan dan/atau praktek-praktek terbaik yangterkini;

The Bank's Operational Risk and Control Unit is responsible forapplying operational risk management which comprises:

active oversight and pro-active management from Board ofCommissioners and/or Directors over Bank's operationalrisk profiles and its exposures through regular committeemeetings;

to review all risks on a systematic basis and ensure thatadequate controls exist and that the related returns reflectthese risks. Risks to be reviewed include credit risk,operational risk, market risk, reputation risk andsustainability risk;

evaluate alternative ratem pricing and portfolio mixscenarios; review asset/liability distributions andmaturities.

to identify risk issues across all businesses at an early stageto avoid unnecessary loss and ensure that the Bank ispricing all risks correctly;

The Risk Management Committee is established with having,among others, the following objectives:

pengimplementasian kerangka kerja manajemen risikooperasional yang mencakup proses identifikasi, penilaian,pemantauan dan pengendalian risiko operasional untukmenjaga tingkat kerugian risiko operasional Bank beradadalam batasan toleransi dan untuk menjaga Bank darikemungkinan kerugian yang dapat terjadi;

untuk menelaah seluruh risiko secara sistematis danmemastikan terdapat pengendalian yang memadai sehinggatingkat pengembalian mencerminkan risiko-risiko terkait.Risiko-risiko yang harus ditelaah antara lain risiko kredit,risiko operasional, risiko pasar, risiko reputasi dan risikokeberlanjutan;

Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan pihaklawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risikokredit dapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan(penyediaan dana), treasury dan investasi serta operasional danpelayanan.

pengawasan aktif dan manajemen proaktif dari DewanKomisaris dan/atau Direksi terhadap profil risiko operasionalBank dan eksposurenya melalui rapat komite secara berkala;

to exercise governance and oversight over the Bank's riskrating systems to ensure that they are fit for purpose andadequately utilised to control risk in the business.

Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranyaadalah:

Credit risk is the risk resulting from the default of counterparty infulfilling its obligation. Credit risk can arise from variousfunctional activities of the Bank such as credit (finance of fund),treasury and investment also operational and services.

mengevaluasi skenario alternatif tingkat suku bunga, hargadan kombinasi portofolio; menelaah distribusi aset/liabilitasdan jatuh temponya.

pengembangan budaya kesadaran risiko dan pengendalianpada seluruh jenjang organisasi melalui komunikasi yangmemadai mengenai pentingnya pengendalian internal yangefektif.

Unit Risiko Operasional dan Pengendalian Bank bertanggungjawab dalam penerapan manajemen risiko operasional yangmencakup:

establishment of operational risk policies and proceduresanf operational risk appetite including its regular reviewsin order to comply with updated regulations and/or bestpractices;

untuk mengidentifikasi masalah yang terkait dengan risikopada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugianyang tidak semestinya terjadi dan memastikan bahwa Banktelah memperhitungkan seluruh risiko dengan cepat;

untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan atas sistempenilaian risiko guna meyakinkan bahwa sistem tersebut telahtepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untukpengendalian risiko pada bisnis.

development of risk and control awareness culture in allorganisational level, through adequate communicationregarding the importance of effective internal controls.

83

Page 368: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Rasio NPL - bruto NPL ratio - grossRasio NPL - bersih NPL ratio - netRasio kualitas aset produktif Earnings assets quality ratio

Sistem pengelolaan manajemen risiko kredit Bank telah dibakukandalam suatu Pedoman Perusahaan (PP) dan dikaji secara periodik.

Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non-performing loans(NPL) dan rasio kualitas aset produktif Bank pada tanggal-tanggal31 Desember 2014 dan 2013:

Di dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank berfokus padabeberapa unsur utama yang meliputi sumber daya manusia yangsadar risiko, proses persetujuan kredit yang transparan danberjenjang oleh Komite Kredit, tata cara, kriteria dan alat ukurrisiko yang jelas, administrasi dan dokumentasi yang lengkap sertapengawasan kredit secara berkesinambungan terhadap kualitaskredit yang diberikan.

Sesuai dengan misinya, Bank lebih memfokuskan penyalurankreditnya pada sektor usaha kecil, terutama kepada KoperasiPegawai Republik Indonesia, termasuk anggotanya. Sumberpembayaran kredit tersebut berasal dari pemotongan gaji paraanggotanya setiap bulan. Dengan demikian, risiko kredit yangmungkin timbul menjadi merata dan dapat ditekan seminimalmungkin.

Upaya yang dilakukan Bank dalam memperbaiki profil risikokredit adalah monitoring atas debitur dan mengambil tindakan yangdiperlukan agar kualitas kreditnya tidak menjadi non-performingloans (NPL); melakukan penagihan secara intensif terhadapdebitur bermasalah; melakukan kaji ulang dan mengevaluasiindikator aspek risiko dan aspek kepatuhan untuk mengevaluasipenerapan four eyes principles serta peratingan untuk pemberiankredit koperasi; mengintensifkan rapat Komite Pemutus Kredituntuk pemberian kredit dengan plafon besar; dan secara konsistenmemantau kredit dalam rangka ekspansi kredit yang sehat danberkualitas.

1,91%

4,19% 0,21%

8,72%

The following are the non-performing loans (NPL) ratio and theearnings asset quality ratio of the Bank as of December 31, 2014and 2013:

As the mission, Bank focused to small business sector, especiallyto Republic of Indonesia Employee Cooperative, including itsmembers. The source of the loans payment are from salarydeduction of the members every month. Thus, the credit risks thatmay arise are spread eventually and can be mitigated asminimum as possible.

Efforts by the Bank in improving credit risk profile are themonitoring of borrowers and taking necessary actions so that thecredit quality does not become non-performing loans (NPL);conduct an intensive collection of problematic debtors;conducted a review and evaluating indicators of risk aspects andcompliance aspects to evaluate the application of four eyesprinciples and rating for cooperatives credit; intensify the CreditApproval Committee meeting for credit approval with a largeplafond, and consistently monitor the credit in order to makequalified and healthy loans expansion.

In managing credit risk, the Bank focuses on several major,elements which are people's risk-awareness, transparent andlayered credit process by Credit Committee, clear riskprocedures, criteria and measurement tools, adequate creditadministration and documentation also a continuous creditoversight on the loans portfolio quality.

5,92% 1,80%

31 Desember/ 31 Desember/December 31,

2 0 1 4 2 0 1 3

December 31,

Penerbitan bank garansi, eksposur maksimum atas risiko kreditadalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalamhal timbul kewajiban atas penerbitan bank garansi. Untukkomitmen kredit, eksposure maksimum atas risiko kredit adalahsebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik atas fasilitas kredit -committed yang diberikan kepada nasabah.

For guarantees, the maximum exposure to credit risk is themaximum amount that the Bank wpuld have to pay, if obligationsof the guarantees are called upon. For credit commitments, themaximum exposure to credit risk is the full amount of theundrwan committed credit facilities granted to customers.

The Bank credit risk management system has been standarized inthe Company's Guidelines (PP) and reviewed periodically.

84

Page 369: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(i) (i)

Keterangan Description

Current accounts withGiro pada Bank Indonesia Bank IndonesiaGiro pada bank lain Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain Indonesia and other banksEfek-efek yang dibeli Securities purchased under

dengan janji dijual kembali resale agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued incomeJumlah - kotor Total - grossPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah - bersih Total - net

Keterangan Description

Bank garansi yang diterbitkan Bank guarantees issuedFasilitas kredit yang diberikan

yang belum digunakan Unused loans facilitiesJumlah Total

2 0 1 4 2 0 1 3

1.550.000.000 30.000.000

46.331.946.841 32.749.944.973

47.881.946.841 32.779.944.973

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risikokredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tanpamemperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya.Untuk aset di laporan posisi keuangan, eksposur di atasditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yangdiungkapkan pada laporan keuangan.

(42.581.572.664)

2.470.136.326.150 2.975.632.187.082(90.260.937.099)

Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkanagunan dan kredit lainnya.

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan,eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilaitercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimumterhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harusBank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumenyang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposurmaksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlahfasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredityang telah disepakati (committed) kepada nasabah.

188.976.438.379 208.134.442.975

2 0 1 4

The maximum credit risk exposure without calculating thecollateral and other credit.

17.016.532.80513.600.802.158

- 92.588.005.829

201.869.836.506 232.500.821.200

1.992.733.084.733 2.112.511.791.720

2.560.397.263.249 3.018.213.759.746

Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisikeuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebagai berikut:

13.037.093.905 6.597.117.246

150.180.007.568 348.865.047.971

2 0 1 3

Credit risk exposure to assets in the statement of financialposition as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:

For financial assets recognized on the statement offinancial position, the maximum exposure to credit riskequals their carrying amount. For contingent liabilities, themaximum exposure to credit risk is the maximum amountthat the Bank would have to pay if the obligations of theinstruments issued are called upon. For creditcommitments, the maximum exposure to credit risk is thefull amount of the un-drawn committed credit facilitiesgranted to customers.

The above table shows the maximum exposure to credit riskfor the Bank as of December 31, 2014 and 2013, withoutcalculating the collateral or other credit support. Forstatement of financial position assets, the exposure isdetermined based on net carrying value as disclosed in thefinancial statements.

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

85

Page 370: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(i) (i)

- -

- -

(ii) (ii)

a) a)

Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkanagunan dan kredit lainnya. (lanjutan)

The maximum credit risk exposure without calculating thecollateral and other credit. (continued)

Concentration of financial asset risk with credit riskexposure

Credit concentration risk arises when a number ofcustomers are engaged in similar business activities oractivities within the same geographic region, or when theyhave similar characteristics that would cause their abilityto meet contractual obligations to be similarly affected bychanges in economic or other conditions.

The following tables break down Bank’s creditexposure at their carrying amounts (without takinginto account any collateral held or other creditsupport), as categorised by geographical region asof December 31, 2014 and 2013. For these tables,Bank has allocated exposures to regions based onthe customer or counterparty geographical area.

Sektor geografis

Management believes on the Bank's ability to control andmaintain its credit risk exposure arising from loans basedon the following:

The Bank has written guidelines regarding creditpolicies and processes that cover all aspects ofloans granted. Each granting of credit shouldalways efer to such policy.

Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahanmelalui "early warning system " dan pemantauan yangdisiplin.

Manajemen yakin akan kemampuan Bank untukmengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yangberasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagaiberikut:

Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakandan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberiankredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harussenantiasa mengacu pada kebijakan tersebut.

Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pelangganbergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau memilikikegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, ataumemiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkankemampuan nasabah untuk memenuhi kewajibankontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisiekonomi ataupun kondisi lainnya.

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit

The Bank has an early problem detection systemthrough "early warning system" and disciplinedmonitoring.

Geographical sectorsTabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bankpada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan ataupendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkanarea geografis pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur areaberdasarkan wilayah geografis nasabah atau counterparty .

86

Page 371: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)

(a) Sektor geografis (lanjutan) (a) Geographical sectors (continued)

Aset AssetsGiro pada Current accounts with

Bank Indonesia Bank IndonesiaCurrent accounts with

Giro pada bank lain other banksPenempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesiadan bank lain and other banks

MarketableEfek-efek securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang

masih akan diterima Accrued incomeJumlah - kotor Total - grossPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah - bersih Total - net

361.064.465 4.750.058.758 13.600.802.158

(90.260.937.099)

2.470.136.326.150

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4

West Java East Java TotalOthersCentral JavaDKI Jakarta

Jawa Barat/ Jawa Timur/ Jumlah/Jawa Tengah/ Lain-lain/

West Sumatera

Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/

South Sulawesi

Kalimantan Selatan/

South Kalimantan

11.631.247.403 188.210.309 447.580.302 165.112.136 230.875.258 13.037.093.90546.511.103182.325.671

188.976.438.379 - - - - 188.976.438.379-- -

145.231.723

150.180.007.568 - - - - 150.180.007.568-- -

201.869.836.506 - - - - 201.869.836.506-- -

636.089.002.879 195.738.615.740 246.641.370.793 240.792.566.319 141.147.250.192 2.560.397.263.249744.593.394.426306.512.388.611

82.844.978.115 194.400.640.276 244.663.854.769 238.624.949.819 139.975.967.267 1.992.733.084.733739.796.824.565304.049.491.821 48.376.378.101

48.882.674.289

586.494.908 1.149.765.155 2.280.571.119 1.529.935.722 2.002.504.364 940.407.667

87

Page 372: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)

(a) Sektor geografis (lanjutan) (a) Geographical sectors (continued)

Aset AssetsGiro pada Current accounts with

Bank Indonesia Bank IndonesiaCurrent accounts with

Giro pada bank lain other banksPenempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesiadan bank lain and other banks

Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased underjanji dijual kembali resale agreements

MarketableEfek-efek securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang

masih akan diterima Accrued incomeJumlah - kotor Total - grossPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah - bersih Total - net

232.500.821.200 - - - - - - - 232.500.821.200

328.865.047.971 20.000.000.000 - - - - - - 348.865.047.971

612.663.555 89.666.831 -

2.975.632.187.082

300.691.055 6.597.117.2465.591.197.966 - 2.897.839 -

East Java West Sumatera South Sulawesi South Kalimantan Others Total

951.642.982.395 252.974.980.143 289.082.788.962 248.960.509.865 222.047.812.283 161.397.180.396 42.535.807.953 849.571.697.749 3.018.213.759.746

(42.581.572.664)

Kalimantan Selatan/ Lain-lain/ Jumlah/

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

DKI JakartaJawa Barat/

- -

Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/

West Java Central Java

92.588.005.829 - - - - 92.588.005.829-- -

- - - - 208.134.442.975208.134.442.975 -

83.241.317.657 231.207.255.696 247.038.569.279 219.461.659.568 159.935.427.375 2.112.511.791.720842.631.129.752286.757.491.883 42.238.940.510

722.148.797 1.767.724.447 2.322.399.240 1.921.940.586 1.973.489.160 1.372.086.190 296.867.443 6.639.876.942 17.016.532.805

88

Page 373: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)

(a) Sektor geografis (lanjutan) (a) Geographical sectors (continued)

Bank garansi yang Bank guaranteesditerbitkan issued

Fasilitas kredit yangdiberikan yang Unused loans

belum digunakan facilitiesJumlah Total

Bank garansi yang Bank guaranteesditerbitkan issued

Fasilitas kredit yangdiberikan yang Unused loans

belum digunakan facilitiesJumlah Total

Kalimantan Selatan/

West Sumatera South Sulawesi

Jawa Tengah/

46.331.946.8414.845.889.69931.930.617.841

South Kalimantan

550.000.000 - - - - 1.550.000.000-1.000.000.000

-

-

West Java East Java TotalOthersCentral Java

3.995.339.362 2.026.652.606 4.083.447.333 - - 47.881.946.8414.845.889.69932.930.617.841

Jawa Barat/ Jawa Timur/ Jumlah/Lain-lain/Jawa Tengah/

-

Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/

- - - - 30.000.000 30.000.000-- -

3.445.339.362 2.026.652.606 4.083.447.333 - -

DKI JakartaKalimantan Selatan/

South KalimantanWest Java East Java West Sumatera South Sulawesi TotalOthersCentral Java

Jawa Barat/ Jawa Timur/ Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/ Jumlah/Lain-lain/

-

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebagai berikut:

Credit risk exposure on the administrative accounts as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

DKI Jakarta

5.126.062.735 1.346.975.582 4.096.306.213 - - 32.749.944.973715.984.75621.464.615.687

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4

715.984.756 32.779.944.9735.126.062.735 1.346.975.582 21.464.615.687 4.096.306.213 - 30.000.000 -

89

Page 374: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)

(b) Sektor industri (b) Industry sector

Aset AssetsCurrent accounts with

Giro pada Bank Indonesia Bank IndonesiaCurrent accounts with

Giro pada bank lain other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang

masih akan diterima Accrued incomeJumlah - kotor Total - grossPenyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai lossesJumlah - bersih Total - net

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpamemperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektorindustri.

The following table describes the details of the Bank's credit exposure at the carrying amount(without calculating collateral or other credit support), which are categorized by industrisector.

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4Pemerintah(termasuk

Indonesia)/ bukan bank/ Perusahaan

(including Bank Bank/ financial Other Perseorangan/

201.869.836.506 - - -

Government Non-bank lainnya/

LembagaBank keuangan

Jumlah/Indonesia) Banks institution companies Individuals Total

188.976.438.379 - - - - 188.976.438.379

- 13.037.093.905 - - - 13.037.093.905

- 201.869.836.506

125.180.007.568 25.000.000.000 - - - 150.180.007.568

- - 1.940.508.474.743 26.697.095.780 25.527.514.210 1.992.733.084.733

516.026.282.453 38.141.017.516 1.953.784.944.069 26.823.998.452 25.621.020.759 2.560.397.263.249

- 103.923.611 13.276.469.326 126.902.672 93.506.549 13.600.802.158

2.470.136.326.150(90.260.937.099)

90

Page 375: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)

(b) Sektor industri (lanjutan) (b) Industry sector (continued)

Aset AssetsCurrent accounts with

Giro pada Bank Indonesia Bank IndonesiaCurrent accounts with

Giro pada bank lain other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali resale agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang

masih akan diterima Accrued incomeJumlah - kotor Total - grossPenyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai lossesJumlah - bersih Total - net

- 240.833.334 16.562.162.767 134.823.347 78.713.357 17.016.532.805

(termasuk Lembaga

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

Pemerintah

Perseorangan/Other

Bank

Government

(including Bank

Indonesia)/

- 6.597.117.246 - - -

companiesBanksIndonesia)

Perusahaan

20.121.038.679 3.018.213.759.746

232.500.821.200

- - 2.060.017.821.702 32.451.644.696 20.042.325.322 2.112.511.791.720

232.500.821.200 - - - -

- 92.588.005.829

Individuals

Jumlah/

Total

92.588.005.829 -

208.134.442.975 - - - - 208.134.442.975

348.865.047.971218.865.047.971 130.000.000.000 - - -

6.597.117.246

keuangan

bukan bank/

Non-bank

financial

institution

Bank/

- -

lainnya/

2.975.632.187.082

(42.581.572.664)

752.088.317.975 136.837.950.580 2.076.579.984.469 32.586.468.043

91

Page 376: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) (ii)

Rekening administrasi Administrative accountsBank garansi yang

diterbitkan Bank guarantees issuedFasilitas kredit yang diberikan

yang belumdigunakan Unused loans facilities

Jumlah Total

Rekening administrasi Administrative accountsBank garansi yang

diterbitkan Bank guarantees issuedFasilitas kredit yang diberikan

yang belumdigunakan Unused loans facilities

Jumlah Total

(iii) Evaluasi penurunan nilai (iii) Impairment assessmentBank telah memiliki kebijakan yang telah diterapkan secarakonsisten untuk pemeringkatan risiko atas portofolio asetkeuangan. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagaianalisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasaryang telah diolah guna pengukuran risiko pihak lawan. Semuaperingkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori danditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia.

Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuankerugian penurunan nilai aset keuangan untuk tujuanakuntansi. Dengan demikian, kerugian hanya diakui jikaterdapat bukti obyektif atas peristiwa kerugian spesifik.

The Bank has a policy that has been consistently appliedfor risk assessment of the financial asset portfolio. Thisrating system is supported by a variety of financialanalyses, combined with market information that has beenprocessed for the measurement of counterparty risk. All riskratings are adjusted to the various categories and ranks asdetermined in accordance with the Bank Indonesia's ratingguidance.

The Bank uses an incurred loss model for the recognition ofimpairment losses of financial assets for accountingpurposes. These mean that losses can only be recognizedwhen there is objective evidence of a spesific loss event.

- 550.000.000 1.000.000.000 1.550.000.000

31 Desember/ December 31, 2013

Lembaga

keuangan

bukan bank/ Perusahaan

39.344.500.937 1.218.650.854 5.768.795.050 46.331.946.84139.344.500.937 1.768.650.854 6.768.795.050 47.881.946.841

- 30.000.000 - 30.000.000

28.732.406.977 3.303.548.047 713.989.949 32.749.944.97328.732.406.977 3.333.548.047 713.989.949 32.779.944.973

Non-bank lainnya/

financial Other Perseorangan/ Jumlah/

institution companies Individuals Total

Non-bank

financial

institution

lainnya/

Other

companies

Perseorangan/

Individuals

Jumlah/

Total

31 Desember/ December 31, 2014

Lembaga

keuangan

bukan bank/ Perusahaan

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risikokredit (lanjutan)

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalahsebagai berikut:

Credit risk exposure on the administrative accounts are asfollows:

Concentration of financial asset risk with credit riskexposure (continued)

92

Page 377: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) (iii) Impairment assessment (continued)

Giro pada Current accounts withBank Indonesia Bank Indonesia

Giro pada Current accounts withbank lain other banks

Penempatan pada Placements withBank Indonesia dan Bank Indonesia and

bank lain other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang

diberikan LoansJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah - bersih Total - net

150.180.007.568 -

201.799.148.535 -

1.925.979.913.851 1.004.347.912

2.479.972.602.238 1.004.347.912

150.180.007.568

201.799.148.535

1.992.733.084.733

2.546.725.773.120

-

-

65.748.822.970

(35.125.605.001) (14.836.552.671)2.444.846.997.237 (13.832.204.759)

(90.260.937.099)2.456.464.836.021

Not impaired Individual

31 Desember/ December 31, 2014

penurunan nilai/

Mengalami

penurunan nilai/ Impaired

Individual

Collective

Jumlah/Kolektif/

Total

188.976.438.379

13.037.093.905

188.976.438.379 -

13.037.093.905 -

-

-

Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi penurunan nilaikredit yang diberikan khususnya pembayaran pokok atau bungayang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan ataupelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal.Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan dua metode,yaitu evaluasi penurunan nilai secara individual dan kolektif(Catatan 2d).

Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secaraindividual untuk masing-masing kredit yang diberikan yangsignifikan. Bank melakukan penilaian secara individual untukkredit dengan plafon di atas Rp5.000.000.000.

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlahpenyisihan kerugian penurunan nilai, antara lain kemampuandebitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitankeuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saatterjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya,termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilai agunan yang dapatdirealisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggalpelaporan. Sedangkan evaluasi penyisihan kerugian penurunannilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yangtidak signifikan secara individual.

Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasievaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013:

Tidak mengalami

The main considerations for the loan impairmentassessment include whether any payments of principal orinterest are overdue by more than 90 days or there are anyknown difficulties or non-compliance of the original termof the contract. The Bank evaluates impairmentsassessment using two method, individual and collectiveimpairment assessment (Note 2d).

The Banks determines the allowances for impairmentlosses for each significant loans on an individual basis.The Bank assesses individually for loans with principalabove Rp5,000,000,000.

Items considered when determining allowance forimpairment losses include the sustainability of the debtors'business plan, its ability to improve performance once afinancial difficulty is arisen, projected receipts and theexpected payout should bankruptcy occurs, the availabilityof other financial support, including claim for theinsurance party, the realizability of collateral, and thetiming of expected cash flows.

The allowance for impairment losses is evaluated at eachreporting date. The allowance for impairment losses isbased on collective evaluation is made for the loans whichare not individually significant.

Below are financial asset risks based on the allowance forimpairment losses assessment classification as ofDecember 31, 2014 and 2013:

65.748.822.970

(40.298.779.427)25.450.043.543

93

Page 378: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) (iii) Impairment assessment (continued)

Giro pada Current accounts withBank Indonesia Bank Indonesia

Giro pada Current accounts withbank lain other banks

Penempatan pada Placements withBank Indonesia dan Bank Indonesia and

bank lain other banksEfek-efek yang Marketable securities

dibeli dengan janji purchased underdijual kembali resale agreement

Efek-efek Marketable securitiesKredit yang

diberikan LoansJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah - bersih Total - net

23.285.940.585

23.285.940.585

2.958.615.654.2774.502.760.881

Not impaired

92.588.005.829 - - 92.588.005.829

Individual Collective

208.134.442.975 - 208.134.442.975

6.597.117.246 - -

232.500.821.200 - 232.500.821.200

2.072.149.750.683 17.076.100.452 2.112.511.791.720

2.960.835.185.904 17.076.100.452 3.001.197.226.941

(6.722.292.508) (17.076.100.452) (18.783.179.704) (42.581.572.664)

-

Kolektif/penurunan nilai/ Individual Jumlah/

Below are financial asset risks based on the allowance forimpairment losses assessment classification as ofDecember 31, 2014 and 2013: (continued)

Tidak mengalami penurunan nilai/ Impaired

31 Desember/ December 31, 2013

Mengalami

6.597.117.246

-

2.954.112.893.396 -

Total

Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasievaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013: (lanjutan)

348.865.047.971 - - 348.865.047.971

94

Page 379: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(iv) (iv)

Tersedia untuk dijual Available-for-saleEfek-efek Marketable securities

Kredit yang diberikan dan piutang Loans and receivablesCurrent accounts with

Giro pada Bank Indonesia Bank IndonesiaCurrent accounts with

Giro pada bank lain other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain and other banksKredit yang diberikan LoansPendapatan yang

masih akan diterima Accrued incomeJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah - bersih Total - net

Tersedia untuk dijual Available-for-saleEfek-efek Marketable securities

Kredit yang diberikan dan piutang Loans and receivablesCurrent accounts with

Giro pada Bank Indonesia Bank IndonesiaCurrent accounts with

Giro pada bank lain other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain and other banksEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali resale agreementsKredit yang diberikan LoansPendapatan yang

masih akan diterima Accrued incomeJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah - bersih Total - net

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Tingkat tinggi/ Tingkat standar/ Past due but penurunan nilai/ Jumlah/

High grade Standard grade not impared Impaired Total

Mengalami

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4

That table below shows credit quality per class of financial assetsthat are neither past due nor impaired (gross of allowance forimpairment lossses):

Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumenkeuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunannilai (diluar cadangan kerugian penurunan nilai):

Belum jatuh tempo dan tidak

mengalami penurunan nilai/

Neither past due nor impared

13.037.093.905

2.427.635.868.297 30.066.460.177 816.158.892 11.617.838.784 2.470.136.326.150

188.976.438.379

- 13.037.093.905

1.887.665.966.802

799.619.727 254.612

not impared

(55.135.332.098)

Jatuh tempo dan

- - 188.976.438.379

Impaired Total

tidak mengalami

penurunan nilai/

288.865.047.971 348.865.047.97160.000.000.000 -

92.588.005.829 - 92.588.005.829

201.869.836.506 - - - 201.869.836.506

Belum jatuh tempo dan tidak Jatuh tempo dan

- 13.600.802.158

- -

(26.894.402.682) (8.152.369.847) (78.832.472)

12.800.927.819

-

208.134.442.975 - - - 208.134.442.975

6.597.117.246 - - - 6.597.117.246

2.975.632.187.082

- -

150.180.007.568 - - - 150.180.007.568

Neither past due nor impared penurunan nilai/ Mengalami

66.753.170.882 1.992.733.084.733

2.454.530.270.979 38.218.830.024 894.991.364 66.753.170.882 2.560.397.263.249

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

37.419.210.297 894.736.752

(90.260.937.099)

2.038.407.276.400

2.882.800.453.258 94.740.832.631 310.432.820 40.362.041.037 3.018.213.759.746

(3.951.886.850) (2.740.098.410) (29.945.553) (35.859.641.851) (42.581.572.664)

2.878.848.566.408 92.000.734.221 280.487.267 4.502.399.186

15.707.741.637 1.303.302.882 5.488.286 - 17.016.532.805

mengalami penurunan nilai/ tidak mengalami

232.500.821.200 - - - 232.500.821.200

Tingkat tinggi/ Tingkat standar/ Past due but penurunan nilai/ Jumlah/

High grade Standard grade

-

33.437.529.749 304.944.534 40.362.041.037 2.112.511.791.720

95

Page 380: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

(a) (a)- -

- -

(b) (b)- -

- -

(c) (c)

(d) (d)

Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Past due but not imparedEksposure dimana pihak ketiga yaitu debitur dalam tahap awal dariketerlambatan pembayaran dan telah gagal untuk melakukan pembayaranatau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktualdalam perjanjian kredit. Hal ini pada umumnya dimana suatu kredit telahlewat jatuh tempo sampai dengan 90 hari dan tidak terdapat indikasipenurunan nilai lainnya.

Exposures which third party are borrowers is in the early stages ofdeliquency and has failed to make a payment, or partial payment, inaccordance with the contractual terms of the loan agreement. This istypically where a loan is up to 90 days past due and there is noothers indicators of impairment.

Mengalami penurunan nilai ImpairedEksposure telah mengalami penurunan nilai. Bank mempertimbangkanbahwa pihak ketiga yaitu debitur tidak mungkin membayar kewajibankreditnya secara menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu padarealisasi agunan apabila ada, atau debitur telah menunggak kewajibankredit selama lebih dari 90 hari dan terdapat indikasi penurunan nilai.

Exposures have been assessed as impared. The Bank considers thateither the third party are borrowers is unlikely to pay its creditobligation in full, or the recovery will be relied on realisingcollateral if held, or borrowers has been past due more than 90 daysand there is others indicators of impairment.

Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada BankIndonesia dan bank lain, yaitu giro atau penempatan pada institusiPemerintah, transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengantingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah.

Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with otherbanks, placements with Bank Indonesia and other banks which arecurrent accounts or placements with the Government, transactionwith reputable banks with low probability of insolvency.

Kredit yang diberikan, pendapatan yang masih akan diterima dantagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaranyang sangat baik, dan tidak pernah menunggak sepanjang waktu kredit;debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi; memilikiakses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar daripasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio-rasio neraca yang konservatif.

Loans, accrued income and third party receivables are borrowerswith very satisfactory track record of loan repayment and whoseaccounts did not trun past due during the term of the loan;borrowers with high degree of stability and diversity; has access toraise susbstansial amounts of funds through public market at anytime; very strong debt service capacity and has conservative balancesheet ratios.

Tingkat standar Standard gradeGiro pada bank lain, penempatan pada bank lain, yaitu giro ataupenempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa.

Current accounts with other banks, placements with other bankswhich are current accounts or placements with the local banks notlisted in the stock exchange.

Kredit yang diberikan, pendapatan yang masih akan diterima dantagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaranyang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memilikiakses terbatas ke pasar modal atau pasar keuangan lainnya; tingkatpendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuanmembayar yang cukup.

Loans, accrued income and third party receivables are borrowerswho have and average track record of loan repayment and whoseaccounts did not turn past due for 90 days and over; smallercorporations with limited access to public capital market or toalternative financial market; volatility of earnings and overallperformance; debt service capacity is adequate.

Tingkat tinggi High gradeKualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: The credit quality are defined as follows:

96

Page 381: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas Liquidity risk

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

(iv) (iv)

Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupandana;

Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas; dan

Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atausumber dana lainnya.

Apabila kesenjangan tersebut cukup besar maka akan menurunkankemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuhtempo. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya risikolikuiditas, maka diperlukan manajemen likuiditas, yang merupakanbagian dari pengelolaan liabilitas.

Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwakebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar depositopada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yangbelum digunakan.

Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalamtanggung jawab Satuan Kerja Likuiditas sedangkan pengukuranserta analisa terhadap kondisi likuiditas menjadi tugas DivisiManajemen Risiko diantaranya stress test likuiditas berdasarkanskenario dan pembuatan profil risiko yang terkait likuiditas.

Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserappenyaluran kredit teroptimalisasi melalui pengelolaan treasury .Sebagian besar kelebihan dana likuiditas tersalurkan melaluiinstrumen-instrumen yang berjangka pendek dan aman. Umumnya,kondisi likuiditas bank terjaga baik dimana penarikan dana nasabahdapat terpenuhi sekaligus kelebihan dana teroptimalkan denganimbal hasil yang optimal.

Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untukmenghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah sertainstrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditasyang terkendali secara terus menerus.

Maintaining and monitoring the Bank's liquidity position is theresponsibility of the Liquidity Unit while measuring andanalysing on liquidity condition is the responsibility of the RiskManagement Division which among others include liquiditystress test based on scenarios and preparing risk profile relatedto liquidity risk.

Sources of funds and maturity dates of deposits are managed toavoid idle funds and determine the appropriate liquidity level andliquid asset instrument to ensure a sustainable liquidity level.

The Bank's liquidity policies are aimed at ensuring that fundrequirements can be fulfilled, either to pay deposits at maturity orto fulfill additional loans on request.

Ability to create access to the interbank market or otherfunding sources.

To be availability of asset that is ready to be converted intocash; and

If the gap is large enough it will reduce it will reduce the Bankability to meet its liabilities at maturity. Therefore, liquiditymanagement is needed to anticipate liquidity risk, which is a partof the management liability.

Managing the excess of liquidity fund which are not absorbed bycredits will be optimized thorugh managing treasury. Most of theexcess of liquidity will be placed in short-term and securedinstruments. In general, the Bank's liquidity condition is wellmaintained where the customers withdrawal can be fulfilled whilethe excess fund can be optimized with optimum return.

Risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanyakesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnyaberjangka pendek dan aset yang pada umumnya berjangka panjang.Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain:

Kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus danaberdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhandana termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana;

The risk of loss resulting from the gap between short-termfunding and long term assets. The size of the liquidity risk isdetermined, i.e.:

Accuracy in cash flow or flow of fund planning based onfinancing and fund growth prediction, include observe thefund rate volatility;

The precision in managing the fund structure, including theadequacy of funding;

97

Page 382: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Aset AssetsKas CashGiro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued incomeAset tetap - bersih Fixed assets - netAset takberwujud - bersih Intangible assets - netAset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - netAset lain-lain Other assets

Penyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses(90.261)

2.526.445

2.616.706 51.169 418.139 22.436 229.310 110.033 1.785.619

5.897 5.897 - - - - -33.078 33.078 - - - - -

9.925 9.925 - - - - -2.269 2.269 - - - - -

1.992.733 - 30.550 13.694 65.387 109.125 1.773.97713.601 - 416 109 526 908 11.642

201.870 - 29.840 8.633 163.397 - -150.180 - 150.180 - - - -

13.037 - 13.037 - - - -

5.140 - 5.140 - - - -188.976 - 188.976 - - - -

Lebih dariNilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan / bulan / bulan / 12 bulan / MoreCarrying value maturity than 1 month months months months than 12 months

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Tidakmempunyai

tanggal jatuhtempo

kontraktual / Kurang dari 1 - 3 3 - 6 6 - 12

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkansisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:

The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilitiesaccording to their remaining maturity period at the statement of financial position date:

98

Page 383: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas segera Liabilities immediately payableGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time depositsUtang pajak Taxes payableLiabilitas lain-lain Other liabilitiesPinjaman subordinasi Subordinated loans

Perbedaan jatuh tempo Maturity gapPosisi jatuh tempo setelah

penyisihan kerugian Net position, net of allowancepenurunan nilai for impairment losses319.057

409.318 43.081 (715.101) (641.465) (105.226) 57.430 1.770.599

14.000 - - - - - 14.0002.207.388 8.088 1.133.240 663.901 334.536 52.603 15.020

4.690 - 4.690 - - - -17.978 8.088 9.890 - - - -

189.480 - 187.145 421 257 637 1.0201.948.190 - 898.465 663.480 334.279 51.966 -

691 - 691 - - - -32.359 - 32.359 - - - -

Lebih dari

Nilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan / bulan / bulan / 12 bulan / More

Carrying value maturity than 1 month months months months than 12 months

Tidak

mempunyai

tanggal jatuh

tempo

kontraktual / Kurang dari 1 - 3 3 - 6 6 - 12

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4

(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkansisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:

The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilitiesaccording to their remaining maturity period at the statement of financial position date:

99

Page 384: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Aset AssetsKas CashGiro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali resale agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued incomeAset tetap - bersih Fixed assets - netAset takberwujud - bersih Intangible assets - netAset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - netAset lain-lain Other assets

Penyisihan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses

2.760 21.023 66.384 103.794

-

3.024.922

- 208.134 - -

12 bulan / MoreCarrying value maturity than 1 month months monthsNilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan / bulan / bulan /

months

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Kurang dari 1 - 3 3 - 6 6 - 12 Lebih darikontraktual /

Tidak

tempo

mempunyaitanggal jatuh

than 12 months

-5.483 - 5.483 - - -- -

- - -6.597 - 6.597 -208.134

348.865 - - -

-232.501 - 79.902 19.878 - 132.721

-348.865 -

- 92.588 - - - -92.588

1.576 1.576 - - - - -

10.835 10.835 - - - -17.017 - 17.017 - - - -

2.112.512 -

-29.619 29.619 - - - -3.067.504 43.807 761.346 40.901 66.384 236.515 1.918.551

1.777 1.777 - - - - -

1.918.551

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkansisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:

The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilitiesaccording to their remaining maturity period at the statement of financial position date:

(42.582)

100

Page 385: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas segera Liabilities immediately payableGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time depositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksUtang pajak Taxes payablePinjaman yang diterima BorrowingsLiabilitas lain-lain Other liabilitiesPinjaman subordinasi Subordinated loans

Perbedaan jatuh tempo Maturity gapPosisi jatuh tempo setelah

penyisihan kerugian Net position, net of allowancepenurunan nilai for impairment losses

(232.308) 28.059 1.811.393

-208.456 107.158

-

277.945

-

- -

10.339 --

bulan / 12 bulan / More

12.860

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Tidak

mempunyai

tanggal jatuh

tempo

kontraktual / Kurang dari

-

15 - -- -

- 5.515

-

months months than 12 months

- -- 797 - - -

3 - 6 6 - 12 Lebih dari

bulan /

-- -

- 16.679

1.607

167.420 26520.747 41.021 92.893

-

- -14.000 - 14.000

15 -

228.000

23.199

303.961

Carrying value maturity than 1 month

346.543 30.947 (573.065) (718.483)298.692

7.122

1.376

-

months

- 21.079 13.815

Nilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan /

18.055797

- 228.000 -

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkansisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:

The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilitiesaccording to their remaining maturity period at the statement of financial position date:

2.720.961 12.860 1.334.411 759.384

1 - 3

2.240.218 - 1.052.002 742.586189.555

101

Page 386: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar Market risk

Aset AssetsGiro pada bank lain Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain and other banksEfek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under dijual kembali resale agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan Loans

Liabilitas LiabilitiesSimpanan nasabah Deposits from customers

- Giro -- Tabungan -- Deposito berjangka -

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks- Call money -- Deposito berjangka -

Pinjaman yang diterima BorrowingsPinjaman subordinasi Subordinated loans

- 9,00% - 11,00%

Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untukaset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

2 0 1 4 2 0 1 3

0,00% - 4,00% 0,00% - 4,00%

5,77% - 10,25% 5,75% - 9,25%

- 5,90%

Market risk is the risk arising from movement in marketvariables in portfolios held by the Bank that could incur lossesfor the Bank (adverse movement). Market variables are definedas interest rates.

The table below summarizes the range of interest rates perannum for significant assets and liabilities for the year endedDecember 31, 2014 and 2013:

The Bank performs interest rate risk monitoring by utilizing amethodology which can identify the risk of the interest rate onthe asset portofolio and liabilities that are sensitive to interestrate fluctuation and can determine the risk exposure of theBank.

Interest rate risk arises from various banking services providedby the Bank for its customers, including deposits, loans andcurrent account facilities. The Bank also conduct limitedinvestment activites for its own purposes.

5,00% - 25,40% 5,00% - 25,40%

- 6,00% - 7,50%

Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakanfaktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapatmerugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktorpasar adalah suku bunga.

Risiko suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan Bank baginasabah termasuk deposito, kredit yang diberikan dan fasilitas giro.Bank juga melakukan aktivitas investasi terbatas untuk kepentingansendiri.

Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga denganmenggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko sukubunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadapperubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadapBank.

- 2,00% - 3,00%

12,00%

6,45% - 7,18% 4,85% - 7,22%

5,25% - 13,00%

12,00%

0,00% - 10,00% 0,00% - 6,25%

0,00% - 5,00% 0,00% - 5,00%

5,50% - 12,00%

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

102

Page 387: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

Aset keuangan Financial assetsCurrent accounts with

Giro pada Bank Indonesia Bank IndonesiaCurrent accounts with

Giro pada bank lain other banksPenempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesiadan bank lain and other banks

Efek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansJumlah aset keuangan Total financial asset

1 bulan tapi 3 bulan tapi 1 tahun tapi

Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit): The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited):

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4

(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Bunga mengambang/ Floating rate Bunga tetap/ Fixed rate

dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 2 tahun/

tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih

1 bulan tapi 3 bulan tapi

less than not more than not more than More than less than not more than not more than not more than More than Jumlah/

More than More than Lebih dari

kurang/ 1 months but 3 months but 1 tahun/ kurang/ 1 months but 3 months but

1 bulan atau

1 tahun but 2 tahun/

More than More than Lebih dari 1 bulan atau More than

Total1 month 3 months 1 years 1 years 1 month 3 months 1 years 2 years 2 years

188.976 - - - - - - - - 188.976

1.992.733

13.037 - - - - - - - - 13.037

150.180

- - - - 29.840 8.633 163.397 - - 201.870

- - - 150.180 - - - - -

30.550 13.694 174.512 1.773.977 - - -

--

- -

2.546.796232.563 13.694 174.512 1.924.157 29.840 8.633 163.397

103

Page 388: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time deposits

Deposits fromPinjaman subordinasi Subordinated loans

Jumlah gap repricing Total gap repricingsuku bunga interest rate

1 tahun tapi1 bulan tapi 3 bulan tapi 1 bulan tapi 3 bulan tapi

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit):

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4

(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Bunga mengambang/ Floating rate Bunga tetap/ Fixed rate

Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari

- - 32.359

- - - - 187.145 9 89

32.359 - - - - - -

189 2.048 189.480

898.465 663.480 386.245 - - -

The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited):

- - 1.948.190

dari 3 bulan/

tidak lebih

1 bulan atau More than More than Lebih dari 1 bulan atau More than More than More than Lebih dari

tidak lebih

- 14.000 14.000

930.824 663.480 386.245 - 187.145 9 89

- - - - - - -

(189) (16.048) 362.767

189 16.048 2.184.029

(698.261) (649.786) (211.733) 1.924.157 (157.305) 8.624 163.308

tidak lebih tidak lebih tidak lebih

dari 1 tahun/ dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 2 tahun/

less than not more than not more than More than less than not more than not more than not more than More than Jumlah/

kurang/ 1 months but 3 months but 1 tahun/ kurang/ 1 months but 3 months but 1 tahun but 2 tahun/

Total1 month 3 months 1 years 1 years 1 month 3 months 1 years 2 years 2 years

104

Page 389: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

Aset keuangan Financial assetsCurrent accounts with

Giro pada Bank Indonesia Bank IndonesiaCurrent accounts with

Giro pada bank lain other banksPenempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesiadan bank lain and other banks

Securities purchasedEfek-efek yang dibeli dengan janji under resale

dijual kembali agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansJumlah aset keuangan Total financial asset

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit): The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited):

(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah )

Bunga mengambang/ Floating rate Bunga tetap/ Fixed rate

Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari

tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih

1 bulan tapi 3 bulan tapi 1 bulan tapi 3 bulan tapi 1 tahun tapi

1 bulan atau More than More than Lebih dari 1 bulan atau More than More than More than Lebih dari

dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 2 tahun/

3 months but 1 tahun but 2 tahun/

less than not more than not more than More than less than not more than

kurang/ 1 months but 3 months but 1 tahun/ kurang/ 1 months but

not more than not more than More than Jumlah/

Total1 month 3 months 1 years 1 years 1 month 3 months 1 years 2 years 2 years

208.134 - - - - - - - - 208.134

6.5976.597 - - - - - - - -

- - - - 348.865 - - - - 348.865

- - - - 92.588 - - - - 92.588

- - - - 79.902 19.878 132.721

- - 2.112.512

- - 232.501

- - 2.112.512 - - - -

- - 3.001.197214.731 - 2.112.512 - 521.355 19.878 132.721

105

Page 390: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time deposits

Deposits fromSimpanan dari bank lain other banksPinjaman yang diterima BorrowingsPinjaman subordinasi Subordinated loans

Jumlah gap repricing Total gap repricingsuku bunga interest rate

tidak lebih

3 bulan tapi 1 bulan tapi 3 bulan tapi 1 tahun tapi

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (gross) (tidak diaudit): The following table summarizes the Bank's exposure to the interest rate risk (gross) (unaudited):

tidak lebih tidak lebih tidak lebih

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah )

Bunga mengambang/ Floating rate Bunga tetap/ Fixed rate

Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari

tidak lebih

3 months but 1 tahun/ kurang/ 1 months but 3 months but 1 tahun but 2 tahun/

1 bulan atau More than More than

- - 18.055

47.611 - - - - 13.815 61.768

18.055 - - - - - -

66.361 - 189.555

228.000

265 - 2.240.218

- - - - 228.000 - -

- - - - 1.052.002 742.586 445.365

- -

- - - - -

- - 15- - - - - - 15

- 14.000 14.000

(66.626) (14.000) 311.354

66.626 14.000 2.689.843

149.065 - 2.112.512 - (758.647) (736.523) (374.427)

65.666 - - - 1.280.002 756.401

1 bulan tapi

kurang/ 1 months but

dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 3 bulan/ dari 1 tahun/ dari 2 tahun/

More than Jumlah/

Lebih dari 1 bulan atau More than More than More than Lebih dari

1 years 1 month 3 months 1 years 2 years 2 years

less than not more than not more than More than less than not more than not more than not more than

1 month 3 months 1 years Total

507.148

- -

106

Page 391: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)

Risiko operasional Operational risk

Perubahanbasis point/Change inbasis point

Dampak ke laporanlaba rugi komprehensif/Impact to statement ofcomprehensive income(dalam jutaan Rupiah/

in million Rupiah )

Sensitivity analysis for several market factors showing how profitor loss and equity could be affected by changes in the relevantrisk factor are in the following tables below. In general,sensitivity is estimated by comparing an initial value to the valuederived after a specified change in the market factor, assuming allother variables are constant. The sensitivity of the statement ofincome is the effect of the assumed changes in interest rates onthe profit or loss for a period, based on the floating rate tradingand non-trading financial assets and liabilities held by the Bankas of December 31, 2014 and 2013. The sensitivity of thestatement of comprehensive income is calculated by revaluingfixed rate available-for-sale financial assets, as of December 31,2014 and 2013 for the effects of the assumed changes in interestsrates. The total sensitivity of the statement of comprehensiveincomeis based on the assumption that there are parallel shifts inthe yield curve.

+1,00%

-1,00%

3.790

(3.790)

3.920

(3.920)

Operational risk is a risk incurred by insufficient and ormalfunction of internal processes, human error, system failure, orexternal problems that affect the Bank's operation. To monitor thepossible occurence of operational risk, the Bank has developed aself-assessment measurement system to be performed by each riskowner, which enables the Bank to develop a risk mapping systemthat could potentially be implemented at each work unit.

Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan olehketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problemeksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Untukmengawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank telahmengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologipengukuran sendiri (self-assessment) yang dilakukan oleh masing-masing risk owner, sehingga dapat dibentuk suatu peta risiko yangmungkin terjadi di setiap unit kerja.

Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkanbagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahandari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel di bawah ini. Secaraumum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilaiawal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar,dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitasatas laporan laba rugi merupakan efek atas perubahan estimasi sukubunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai sukubunga mengambang atas aset dan liabilitas yang diperdagangkandan tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal 31Desember 2014 dan 2013. Analisis sensitivitas atas laporan labarugi komprehensif dihitung dengan menilai kembali perubahanestimasi suku bunga tetap atas aset keuangan yang tersedia untukdijual pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Jumlahsensitivitas atas laporan laba rugi komprehensif didasarkan padaasumsi bahwa terdapat perubahan paralel dalam kurva penghasilan.

Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugikomprehensif Bank terhadap kemungkinan perubahan wajar atassuku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bungatetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

31 Desember/December 31,

2 0 1 4

31 Desember/ December 31,

2 0 1 3

The table below demonstrates the sensitivity of the Bank'sstatement of comprehensive income to reasonably possiblechanges in interest rates for fixed rate financial assets andliabilities as of December 31, 2014 and 2013:

107

Page 392: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kepatuhan Compliance risk

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

(iv) (iv)

Manages compliance risk face by the Bank; managingcompliance risk is based on Bank Indonesia's regulationabout Risk Management for the Bank.

Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuatoleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawaslain yang berwenang.

With the risk mapping, operational risks can be measuredaccurately and enables the management to control any arisingrisk impact. To allocate capital requirements in measuringoperational risk, in accordance with the Basel Committee onBanking Supervision and also the roadmap of Basel IIimplementation in Indonesia, the Bank will use the BasicIndicator approach and currently is collecting data which will beused in the application of the Advanced Measurement Approachmethodology.

Ensure policy, regulation, system and procedure and bankbusiness activities inline with Bank Indonesia's regulationand law; and

Ensure bank's compliance with comitments made by theBank to Bank Indonesia and/or other monitoring authority.

Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur berdasarkannilai komposit risiko yang ditetapkan oleh Regulator sehinggamanajemen dapat melakukan pengendalian terhadap dampak risikoyang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal risikooperasional, sesuai dengan Basel Committee on BankingSupervision, serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia,pertama kali Bank akan menggunakan metodologi pendekatanBasic Indicator dan saat ini masih melakukan pengumpulan datarisiko yang akan digunakan dalam perhitungan beban modal risikooperasional dengan menggunakan pendekatan yang lebih kompleks(Advanced Measurement Approach).

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidakmematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangandan ketentuan lain yang berlaku.

Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahansecara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakanstandar operasi dan prosedur serta pengembangan produk barudengan peraturan eksternal.

Satuan Kerja Kepatuhan juga telah melaksanakan pengkajiansistem dan prosedur terhadap rencana kebijakan dan rancangankeputusan dalam rangka mencegah penyimpangan terhadapperaturan perundang-undangan lain yang berlaku. Di samping itu,Bank juga melaksanakan fungsi kepatuhan meliputi tindakanuntuk:

Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semuatingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;

Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;tindakan mengelola risiko kepatuhan dilaksanakan denganmengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenaiManajemen Risiko bagi Bank Umum.

Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedurserta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuaidengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

Compliance risk is the risk caused by non-compliance with or non-application of prevailing regulations.

The Compliance Unit has also evaluated systems and proceduresrelating to new or revised policies and decisions to ensure theircompliance with the applicable regulations. Furthermore, theBank has also perform compliance function including:

The Bank manages its compliance risk by performingcomprehensive review to ensure that Bank's Standard OperatingProcedures and new product development conform with externalregulations.

To create compliance culture in all level of organizationand Bank's business activities;

108

Page 393: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko hukum Legal risk

Risiko strategik Strategic risk

Risiko reputasi Reputation risk

36. MANAJEMEN MODAL 36. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama manajemen permodalan Bank adalah untukmemastikan bahwa permodalan telah memenuhi persyaratanpermodalan eksternal dan mempertahankan peringkat kredit yangkuat dan rasio permodalan yang sehat dalam rangka menunjangbisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

Legal risk is the risk raised by weakness in juridicial aspects ofthe business, which could be caused by legal claims, non-existence of supported regulation or weaknesses in agreements,such a unfulfilled terms and conditions in contracts and bindingcollateral which is not complete.

Strategic risk is the risk that is caused by inappropriatedetermination and implementation of the Bank strategy,inappropriate business decisions or being unresponsive toexternal changes. Here are the factors that influence the strategicrisk that the Bank's vision, strategic plan, changes in ownershipand new product launches.

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanyakelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkanadanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undanganyang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidakdipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yangtidak sempurna.

Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitasdan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketigadidasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungikepentingan Bank dari segi hukum.

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan olehadanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bankatau persepsi negatif terhadap Bank.

Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaianantara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama denganaktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.

Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanyapenetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat,pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurangresponsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalahfaktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank,rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran produkbaru.

Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan danpengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektifdan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telahdibentuk.

The Bank manages its capital structure and makes adjustments toit in the light of changes in economic conditions and the riskcharacteristics of its activities. In order to maintain or adjust thecapital structure, the Bank may adjust the amount of dividenpayment to shareholders and return capital structure. No changeswere made in the objectives, policies and processes from theprevious years.

The primary objectives of the Bank's capital management are toensure that it complies with externally imposed capitalrequirements and it maintans strong credit ratings and healthycapital ratio in order to support its business and to maximizeshareholders value.

The Bank manages its reputational risk by ensuring that itsbusiness activities are in conformity with its other activities, so asto maintain the Bank's reputation.

The Bank manages strategic risk through a consideration of, anddecision making process regarding every strategic policy in acollective and comprehensive manner performed by theestablished Bank's Directors and Committees.

Bank mengatur struktur modal dan membuat penyesuaian atasperubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko kegiatannya.Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal,Bank dapat menyesuaikan jumlah pembayaran deviden kepadapemegang saham dan struktur pengembalian modal. Tidak terdapatperubahan tujuan, kebijakan dan proses dari tahun sebelumnya.

Legal risks are managed by ensuring that all activities andbusiness relationships between the Bank with third parties arebased on rules and conditions which able to protecting the Bank'sinterests from a legal perspective.

Reputational risk is the risk that is caused by negative publicityrelated to the business activity of the Bank or negative perceptionof the Bank.

109

Page 394: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 36. CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Modal yang diwajibkan regulator Regulatory capital

- -

- -

Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements forthe Bank. The Bank is required to comply with prevailing BIregulation in respect of regulatory capital. The Bank's approachto capital management is driven by bank's strategic andorganizational requirements, taking into account regulatory,economic and commercial enviroment.

Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhikriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan BI yang berlaku.

Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilaiyang diperbolehkan dan pinjaman subordinasi.

Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh,tambahan modal disetor, cadangan umum, saldo laba dan labaperiode berjalan.

The Bank's risk weighted assets ("RWA") are determinedaccording to specified requirements that seek to reflect thevarying levels of risk attached to assets and exposures notrecognized in the statement of financial position. Based on BIregulations, the Bank needs to take into consideration its creditrisk , market risk and operational risk in measuring the RWA.

The Bank calculates its capital requirements using the prevailingBI regulation where the Bank's regulatory capital is analyzed into2 (two) tiers:

Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yangdiwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telahdikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier1; hanya 50 persen laba periode berjalan sebelum pajak tangguhanyang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlahpenyisihan penurunan nilai kolektif yang boleh dimasukkansebagai bagian dari modal tier 2.

Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR") Bank ditentukanberdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkanberbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur,yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkanperaturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risikokredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMRBank.

The Bank has complied with all externally imposed capitalrequirements throughout the year.

CAR is the ratio of capital to Risk Weighted Assets (RWA), thecomputation is based on Bank Indonesia RegulationNo.10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008, whereby the totalcapital for credit risk consist of core capital and supplementarycapital. Banks which meet certain criteria have to considermarket and operational risk in the computation of CAR byincluding additional supplementary capital component.

The Bank does not have any other supplementary capital whichmeets the criteria of tier 3 capital under prevailing BI regulation.

Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkansepanjang tahun.

Tier 1 capital, which includes issued and fully paid sharecapital, additional paid-in capital, general reserve, retainedearnings and income for the period.

Tier 2 capital, which includes the amount of allowance forimpairment losses and subordinated loans.

Various limits are applied to elements of the regulatory capital.The effect of deferred taxation has been excluded in determiningthe amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percentof the profit for the period before deferred taxation beingincluded in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannotexceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount ofcollective impairment allowances that may be included as part oftier 2 capital.

Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yangberlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisadalam 2 (dua) tier:

Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modalBank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang berlakudalam hal ini modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bankterhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi danpersyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan,serta keadaan ekonomi dan komersial.

CAR adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang MenurutRisiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada Peraturan BankIndonesia No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimanajumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modalpelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu harusmemasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitunganCAR dengan memasukkan komponen modal pelengkap tambahan.

110

Page 395: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 36. CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Modal yang diwajibkan regulator (lanjutan) Regulatory capital (continued)

Modal inti Core capitalModal pelengkap Supplementary capitalJumlah modal Total capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko Risk Weighted AssetRisiko kredit Credit riskRisiko pasar Market riskRisiko operasional Operational risk

Total Aset Tertimbang MenurutRisiko Total Risk Weighted Asset

Rasio kecukupan modal Capital adequacy ratioDengan memperhitungkan

risiko kredit With credit risksDengan memperhitungkan With credit and

risiko kredit dan pasar market risksDengan memperhitungkan With credit and

risiko kredit dan operasional operational risksDengan memperhitungkan

risiko kredit, operasional With credit, operationaldan pasar and market risks

25.699 32.024

1.969.619 2.098.006

-

2.285.853 2.379.778

281.772

292.315

12,28%

316.234

15,95%

13,74% 12,28%

The Bank has implemented PBI No.14/18/PBI/2012 datedNovember 28, 2012 on Minimum Capital Reserve for GeneralBank based on Risk Profile Rating, which amends PBINo.10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008. Theaforementioned regulation is initially effective for the March2013 reporting using the December 2012 risk profile.

-

288.466 260.291

2 0 1 4

314.165

2 0 1 4 2 0 1 3

2 0 1 3

13,93%

13,74%

15,95%

The Bank's regulatory capital position under prevailing BIregulation as of December 31, 2014 and 2013 were asfollow:

The Bank's policy is to maintain a strong capital base so as tomaintain investor and creditor confidence and to sustainfuture development of business. The impact of the level ofcapital on shareholders' return is also recognized and theBanks also recognizes the need to maintain a balance betweenthe higher return that might be possible with greater gearingand the advantages and security level afforded by a strongcapital position.

Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan BIyang berlaku pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebagai berikut:

Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjagakepercayaan pemodal dan kreditur dan untuk mempertahankanperkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadaptingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan danBank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkatpengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yanglebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yangdidapat dari posisi modal yang kuat.

Bank telah menerapkan PBI No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umumberdasarkan Peringkat Profil Risiko, yang merupakan perubahan dariPBI No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Peraturantersebut baru efektif diterapkan pertama kali untuk pelaporan posisibulan Maret 2013 dengan menggunakan profil risiko bulan Desember2012.

13,93%

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

111

Page 396: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 36. CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Modal yang diwajibkan regulator (lanjutan) Regulatory capital (continued)Rasio Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum yang Required Minimumdiwajibkan Capital Adequacy Ratio

a. a.

b. b.

c. c.

d. d.

37. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS

1. 1.

Untuk profil risiko peringkat 4 (empat) atau 5 (lima), modalminimum terendah yang wajib dimiliki adalah 11% sampaidengan kurang dari 14% dari Aset Tertimbang MenurutRisiko;

Pada tanggal 1 Maret 2013, Bank mengadakan perjanjiansewa menyewa ruang kantor Gedung IKP-RI di lantai I-IVdengan Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Sewaruang kantor berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013 sampaidengan 28 Pebruari 2018. Uang sewa dasar sebesarRp4.254.249.600.

Untuk profil risiko peringkat 2 (dua), modal minimumterendah yang wajib dimiliki adalah 9% sampai dengankurang dari 10% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;

Untuk profil risiko peringkat 3 (tiga), modal minimumterendah yang wajib dimiliki adalah 10% sampai dengankurang dari 11% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko;

For banks with risk profile rating 2 (two), the minimumcapital requirement is 9% to less than 10% of RiskWeighted Asset.

On March 1, 2013, the Bank entered into a lease agreementfor office space at IKP-RI Building on the first to fourthfloor with Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia.Lease office space force on March 1, 2013 until February28, 2018. The total rent payment amounted toRp4,254,249,600.

Untuk profil risiko peringkat 1 (satu), modal minimumterendah yang wajib dimiliki adalah 8% dari Aset TertimbangMenurut Risiko;

For banks with risk profile rating 1 (one), the minimumcapital requirement is 8% of Risk Weighted Asset;

Based on its self-assessment, the Bank risk profile is assessed tobe in rating 3. Therefore, the Bank is required to provide aminimum capital of 10% to less than 11%. As of December 31,2014 and 2013, the Bank Capital Adequate Ratio was 13.74%and 12.28%, which was higher than the required minimumprovision of capital.

10,00% -< 11,00% 9,00% -< 10,00%

Bank Indonesia berwenang menetapkan modal minimum lebihbesar dari modal minimum dalam hal Bank Indonesia menilai suatubank menghadapi potensi kerugian yang membutuhkan modal lebihbesar.

For banks with risk profile rating 4 (four) or 5 (five), theminimum capital requirement is 11% to less than 14% ofRisk Weighted Asset.

Bank Indonesia is authorised to stipulate minimum capitalgreater than minimum capital in terms of Bank Indonesiaassesses a bank as facing potential losses which requires a largercapital.

For banks with risk profile rating 3 (three), the minimumcapital requirement is 10% to less than 11% of RiskWeighted Asset.

In accordance with Bank Indonesia No.14/18/PBI/2012 datedNovember 28, 2012 regarding Minimum Capital AdequacyRequirement for Commercial Banks, a bank is required toprovide a minimum capital based on its risk profile as stipulatedunder the following schemes:

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.14/18/PBI/2012tanggal 28 Nopember 2012 mengenai Kewajiban Modal MinimumBank Umum, bank wajib menyediakan modal minimum sesuaidengan profil risikonya yang ditetapkan dengan skema berikut ini:

Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko Bank dinilai beradapada peringkat 3. Oleh karena itu, Bank berkewajiban untukmemenuhi modal minimum sebesar 10% sampai dengan kurangdari 11%. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, KewajibanPenyediaan Modal Minimum Bank berada pada level di atas modalminimum yang diwajibkan tersebut, yaitu sebesar 13,74% dan12,28%.

112

Page 397: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

37. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

Pada tanggal 27 April 2011, Bank mengadakan perjanjiansewa atas bangunan untuk kegiatan usaha di Jakarta dengan Ir.Ivan Santosa. Perjanjian ini berjangka waktu selama 6 (enam)tahun yang dimulai sejak tanggal 27 April 2011 sampaidengan 26 April 2017 dengan jumlah uang sewa sebesarRp1.166.700.000.

Pada tanggal 3 Januari 2011, Bank telah mendatanganiperjanjian support dan maintenance website, email, firewalldan web proxy dengan PT ADW Sysfotech Indonesia denganbiaya Rp48.000.000 per tahun untuk jangka waktu 5 tahun.

Pada tanggal 22 November 2010, Bank mengadakanperjanjian kerjasama Berlangganan Layanan Colocationdengan PT Supra Primatama Nusantara (BIZNET). Biayasetup Rp4.000.000 (Co-Location ) dan Rp4.000.000 (MMRCross Connect ). Biaya per bulan Rp15.000.000.

On October 16, 2011, the Bank has signed cooperationagreement with PT Alto Network for SPB (Biller PaymentSystem). Bank has to paid a membership and set up fee ofRp75,000,000 and also transaction deposits amounted toRp300,000,000.

Pada tanggal 16 Oktober 2011, Bank telah menandatanganiperjanjian kerjasama dengan PT Alto Network tentang layananSPB (Sistem Pembayaran Biller ). Bank wajib membayarbiaya keanggotaan dan set up sebesar Rp75.000.000 sertadeposit transaksi sebesar Rp300.000.000.

On December 19, 2012, the Bank entered into a leaseagreement to rent office space in ground floor with PTWisma Bumiputera. Lease office space force on February11, 2013 until February 10, 2018. According to theagreement, the amount of rent payment amounted toRp970,260,000 and the tenant has to pay security depositamounted to Rp44,032,500.

Pada tanggal 19 Desember 2012, Bank mengadakan perjanjiansewa menyewa ruang kantor di lantai dasar dengan PT WismaBumiputera. Sewa ruang kantor berlaku sejak tanggal 11Pebruari 2013 sampai dengan 10 Februari 2018. Uang sewadasar sebesar Rp970.260.000, sesuai dengan perjanjian,penyewa harus membayar uang jaminan sebesarRp44.032.500.

Pada tanggal 1 Oktober 2012, Bank telah menandatanganiperjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Recapitalmengenai penyediaan jasa asuransi jiwa untuk debitur Bank.Perjanjian ini berjangka waktu 5 tahun.

Pada tanggal 7 Maret 2012, Bank mengadakan perjanjiankerjasama dengan PT Alto Network tentang keanggotaan padajejaring Alto. Bank wajib membayar biaya keanggotaansebesar Rp100.000.000, biaya pemasangan sebesarRp50.000.000, iuran bulanan sebesar Rp10.000.000 yangdibayar 3 (tiga) bulan dimuka serta deposit yangdiperhitungkan dari dana deposit transaksi SPB (SistemPembayaran Biller). Perjanjian ini berjangka waktu selama 5(lima) tahun.

On October 1, 2012, the Bank has signed cooperationagreement with PT Asuransi Jiwa Recapital of insuranceservices for the debtor. The term of this agreement for 5(five) years.

On April 27, 2011, the Bank entered into a lease ofbuildings for business activities in Jakarta with Ir. IvanSantosa. The term of this agreement for 6 (six) yearscommencing on April 27, 2011 and ends on April 26, 2017with a total rent payment amounted to Rp1,166,700,000.

On March 7, 2012, the Bank entered into a cooperationagreements with PT Alto Network about membership innetworking Alto. Bank has to paid a membership feeamounting to Rp100,000,000, installation feeRp50,000,000, Rp10,000,000 monthly fee paid by 3 (three)months in advance and a deposit are calculated fromdeposit fund transactions SPB (Biller Payment System). Theterm of this agreement for 5 (five) years.

On January 3, 2011, the Bank has signed agreement ofsupport and maintenance website, email, firewall and webproxy with PT ADW Sysfotech Indonesia amounted toRp48,000,000 per year for 5 years period.

On November 22, 2010, the Bank entered into an agreementof Colocation Service Subscription with PT SupraPrimatama Nusantara (BIZNET). Setup fee amounted toRp4,000,000 (Co-Location) and Rp4,000,000 (MMR CrossConnect). Cost per month Rp15,000,000.

113

Page 398: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

37. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

9. 9.

10. 10.

38. 38.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15 tahun2004 tentang pengakhiran tugas dan pembubaran BadanPenyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dinyatakan dalam pasal 8bahwa dengan diakhirinya tugas dan dibubarkannya BPPN,Program Penjaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaranbank umum yang semula dilakukan oleh BPPN berdasarkanKeputusan Presiden Republik Indonesia No.26 tahun 1998 danKeputusan Presiden Republik Indonesia No.27 tahun 1998,selanjutnya dilaksanakan oleh Menteri Keuangan melalui UnitPelaksanaan Penjaminan Pemrintah (UP3) sebagaimana diatur olehKeputusan Presiden Republik Indonesia No.17 tahun 2004, yangdiatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri KeuanganNo.84/KMK.06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004 tentang Perubahanatas Keputusan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNo.179/KMK.017/2000 tentang Syarat, Tatacara dan KetentuanPelaksanaan Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban PembayaranBank Umum.

JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBANPEMBAYARAN BANK UMUM

GOVERNMENT GUARANTEE FOR PAYMENT LIABILITYOF COMMERCIAL BANKS

Based on Article 8 of the Decision No.15 year 2004 of thePresident of the Republic of Indonesia regrading the terminationof the role and winding-up of the Indonesian Bank RestructuringAgency (IBRA), the Government Guarantee Program on theobligations of domestic banks, which was originally handled byIBRA based on the Decisions of the President of the Republic ofIndonesia No.26 year 1998 and No.27 year 1998, shall behandled by the Ministry of Finance, specifically by the GovermentGuarantee Implemantation Unit (Unit Pelaksanaan PenjaminanPemerintah/UP3) as provided in the Decision of the President ofthe Republic of Indonesia No.17 year 2004, which was futherregulated by the Decision No.84/KMK.06/2004 dated February27, 2004 of the Ministry of Finance regarding the Amandement ofDecision No.179/KMK.017/2000 of the MInistry of Finance of theTerm, Implementing Guidelines and Conditions of the GovermentGuarantee on the obligations of commercial banks.

Bank mengadakan perjanjian sewa atas bangunan dan ruangkantor untuk kegiatan usaha di Surabaya dengan PT KodratAlam. Perjanjian ini berjangka waktu selama 5 (lima) tahunyang dimulai sejak tanggal 14 Juli 2010 dan berakhir padatanggal 13 Juli 2015 dengan jumlah uang sewa sebesarRp1.200.000.000.

The Bank entered into a lease of buildings and office spacefor business activities in Surabaya with a PT Kodrat Alam.The term of this agreement for 5 (five) years commencing onJuly 14, 2010 and ends on July 13, 2015 with a total rentpayment amounted to Rp1,200,000,000.

On October 16, 2009, the Bank has signed cooperationagreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis forusage of the “ATM Bersama” for the principle member.Bank has to paid a membership fee of Rp400,000,000 (onetime payment), the host system cost Rp20,000,000 (permonth), system ATM fee of Rp4,000,000 (charged per monthfor an eight first ATM terminal and Rp500,000 to the nextATM terminal).

Pada tanggal 16 Oktober 2009, Bank telah menandatanganiperjanjian kerjasama dengan PT Artajasa PembayaranElektronis tentang pemanfaatan “ATM Bersama” untukanggota pokok. Bank wajib membayar biaya biayakeanggotaan Rp400.000.000 (satu kali bayar), biaya systemhost Rp20.000.000 (per bulan), Biaya sistem ATMRp4.000.000 (dikenakan per bulan untuk delapan terminalATM pertama dan Rp500.000 untuk terminal ATMberikutnya).

114

Page 399: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

38. 38.

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBANPEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)

GOVERNMENT GUARANTEE FOR PAYMENT LIABILITYOF COMMERCIAL BANKS (continued)

Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir padatanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalamPeraturan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNo.68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentangPerhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan TerhadapPembayaran Bank Umum untuk periode 1 Juli sampai 21September 2005. Sebagai pengganti UP3, Pemerintah telahmembentuk Lembaga Independen yaitu Lembaga PenjaminanSimpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Republik Indonesia No.3 (Perppu No. 3/2008)tanggal 13 Oktober 2008, LPS dibentuk untuk menjaminkewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan programpenjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapatberubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Saat iniBank adalah peserta dari program tersebut.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya NilaiSimpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlahsimpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai denganRp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabahdijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah7,75% pada tanggal 31 Desember 2014 (31 Desember 2013:7,25%).

Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesiatelah mengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang.

On January 13, 2009, the Government of the Republic ofIndonesia stipulated Perppu No.3/2008 to become a Law.

In the following table, financial instruments have been allocatedbased on their classification. The significant accountingrecognised policies in Note 2c describe how the categories of thefinancial assets and financial liabilities are measured and howincome and expenses, including fair value gains and losses(changes in fair value of financial instruments) are recognised.

Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi keuangandisajikan menggunakan nilai wajar. Berikut ini adalahperbandingan antara nilai tercatat, seperti yang dilaporkan padalaporan posisi keuangan dan nilai wajarnya.

Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikanberdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting padaCatatan 2c menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangandan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan danbeban, termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar(perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui.

Based on Government Regulation No.66 year 2008 dated October13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guarantee by theIndonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of depositcovered by LPS is up to Rp2,000,000,000 per depositor per bank.Customer deposits are covered only if the rate of interest is equalto or below 7.75% as of December 31, 2014 (December 31, 2013:7.25%).

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatatdengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatatdalam laporan keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalahberdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31Desember 2014 dan 2013, dan tidak diperbaharui untukmencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadisetelah tanggal ini.

The table presents the comparison, by class, of the carryingamounts and fair value of the Bank’s financial instruments thatare recognised in the financial statements. The fair valuesdisclosed are based on relevant information available as ofDecember 31, 2014 and 2013, and not updated to reflect changesin market conditions which have occurred after this date.

A significant number of financial instruments are carried at fairvalue in the statements of financial position. Below is thecomparison of the carrying amounts, as reported on thestatements of financial position, and its fair value.

The Guarantee Program by the Goverment through UP3 endedon September 22, 2005, as stated in RegulationNo.68/PMK.05/2005 dated August 10, 2005 of the Ministry ofFinance concerning the Calculation and Payment of Premium onGuarantee Program from Commercial Banks for the period July1 to September 21, 2005. To replace UP3, the Goverment wasformed an independent institution there is the Indonesia DepositInsurance Corporation (Lembaga Penjaminan Simpanan/LPS).Based on Law No.24 dated September 22, 2004, which waseffective on September 22, 2005 and subsequently amended by theGovernment Regulation-in-Lieu-of Law No.3 (Perppu No.3/2008)dated October 13, 2008, LPS was formed to guarantee certainliabilities of commercial banks under the applicable guaranteeprogram, the amount of such guarantee is subject to change if thesituation complies with certain valid criteria. The Bank is aparticipant of the program.

115

Page 400: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Aset AssetsKas Cash

Current accounts withGiro pada Bank Indonesia Bank Indonesia

Current accounts withGiro pada bank lain other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain and other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued income

Aset lain-lain *) Other assets *)

LiabilitasLiabilitas segera Liabilities immediately payableSimpanan nasabah Deposits from customersLiabilitas lain-lain Other liabilitiesPinjaman subordinasi Subordinated loans

*) Terdiri dari setoran jaminan dan uang muka *) Consist of security deposits and advance payments

- - 2.202.698.157.770 2.202.698.157.770 2.202.698.157.770

- - 17.977.821.349 17.977.821.349 17.977.821.349- - 14.000.000.000 14.000.000.000 14.000.000.000

- - 691.218.452 691.218.452 691.218.452- - 2.170.029.117.969 2.170.029.117.969 2.170.029.117.969

965.533.800 - - 965.533.800 965.533.800

2.274.372.478.244 201.869.836.506 - 2.476.242.314.750 2.476.242.314.750

1.902.472.147.634 - - 1.902.472.147.634 1.902.472.147.63413.600.802.158 - - 13.600.802.158 13.600.802.158

13.037.093.905 - - 13.037.093.905 13.037.093.905

- 201.869.836.506 - 201.869.836.506 201.869.836.506150.180.007.568 - - 150.180.007.568 150.180.007.568

5.140.454.800 - - 5.140.454.800 5.140.454.800

188.976.438.379 - - 188.976.438.379 188.976.438.379

Loans and Available-for- liabilities at Total carrying Total fairreceivables sale amortized cost amount value

Tersedia diamortisasi/ Jumlah Jumlahpiutang/ untuk dijual/ Financial nilai tercatat/ nilai wajar/

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

31 Desember/ December 31, 2 0 1 4Kewajiban

Kredit yang keuangandiberikan dan

116

Page 401: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Aset AssetsKas Cash

Current accounts withGiro pada Bank Indonesia Bank Indonesia

Current accounts withGiro pada bank lain other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain and other banksEfek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali resale agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued income

Aset lain-lain *) Other assets *)

*) Terdiri dari setoran jaminan dan uang muka *) Consist of security deposits and advance payments

2.069.930.219.056 -

2.749.297.916.941 232.500.821.200 - 2.981.798.738.141 2.981.798.738.141

17.016.532.805 - - 17.016.532.805 17.016.532.805

- 2.069.930.219.056 2.069.930.219.056

683.784.759 683.784.759683.784.759 - -

- 232.500.821.200 - 232.500.821.200 232.500.821.200

348.865.047.971 - - 348.865.047.971 348.865.047.971

92.588.005.82992.588.005.829--92.588.005.829

6.597.117.246 - - 6.597.117.246 6.597.117.246

208.134.442.975 - - 208.134.442.975 208.134.442.975

5.482.766.300 - - 5.482.766.300 5.482.766.300

receivables sale amortized cost amount value

Loans and Available-for- liabilities at Total carrying Total fair

piutang/ untuk dijual/ Financial nilai tercatat/ nilai wajar/

diberikan dan Tersedia diamortisasi/ Jumlah Jumlah

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

Kredit yang keuangan

Kewajiban

117

Page 402: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

LiabilitasLiabilitas segera Liabilities immediately payableSimpanan nasabah Deposits from customersSimpanan dari bank lain Deposits from other banksPinjaman yang diterima BorrowingsLiabilitas lain-lain Other liabilitiesPinjaman subordinasi Subordinated loans

diamortisasi/ Jumlah Jumlah

piutang/

2.447.827.285.542

228.000.000.000

15.124.000

23.199.409.734

diberikan dan Tersedia

untuk dijual/ Financial nilai tercatat/ nilai wajar/

Loans and Available-for- liabilities at Total carrying Total fair

14.000.000.000

796.851.608

2.447.827.285.542

228.000.000.000

15.124.000

23.199.409.734

14.000.000.000

-

-

-

-

-

796.851.608796.851.608

2.447.827.285.542

228.000.000.000

15.124.000

23.199.409.734

31 Desember/ December 31, 2 0 1 3

Kewajiban

Kredit yang keuangan

receivables sale amortized cost amount value

- - 2.713.838.670.884 2.713.838.670.884 2.713.838.670.884

-

-

-

-

-

- 14.000.000.000

-

118

Page 403: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2014 dan December 31, 2014 anduntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

40. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 40. BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Laba (rugi) bersih Net income (loss)Laba (rugi) bersih untuk Net income for the calculation of

perhitungan laba per saham basic earnings (loss) per share

Jumlah saham Number of sharesJumlah rata-rata tertimbang untuk Weighted average number of ordinary shares for

perhitungan laba per saham dasar calculation of basic earnings per shareLaba (rugi) per saham dasar Basic earnings (loss) per share(543) 2.418

Berikut ini adalah dasar yang digunakan untuk perhitungan laba(rugi) per saham dasar:

2 0 1 4 2 0 1 3

(15.090.726.591) 48.878.287.458

27.812.949 20.216.404

The following are basis used in determining the basicearnings (loss) per share:

December 31, December 31,31 Desember/ 31 Desember/

119

Page 404: Strengthening Consolidation Towards High - bankbke.co.idbankbke.co.id/laporan_tahunan/Annual_Report_BKE_2014.pdf · 169 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN