Strategimembacapuisi 110303222919-phpapp02

14
STRATEGI MEMBACA PUISI Benarkah membaca puisi lebih sulit daripada belajar matematika?

Transcript of Strategimembacapuisi 110303222919-phpapp02

STRATEGI MEMBACA PUISI

Benarkah membaca puisi lebih sulit daripada belajar matematika?

PENDAHULUAN

Mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia terbagi kedalam ilmu bahasa Indonesia dan ilmu sastra Indonesia. Realisasi pembelajarannya diwujudkan dalam bentuk tujuan pembelajaran secara spesifik, tujuan tersebut mengarah kepada 4 keterampilan berbahasa termasuk didalamnya keterampilan membaca.

Perwujudan aktivitas dalam pembelajaran sastra Indonesia dengan kompetensi membaca, salah satunya melalui membaca puisi. Bagi siswa itu sendiri serta bagi guru pengajar, mengumandangkan puisi seharusnya bukan hal asing atau sesuatu yang baru dikenal. Bila kita merujuk kepada panduan pembelajaran yaitu kurikulum, materi puisi telah tertera mulai kurikulum kelas III SD. Dengan demikian, seharusnya para pelajar dan pengajar sudah akrab dengan membaca puisi dan mengapresiasinya.

Bagaimana kenyataan dilapanngan ?????

Kenyataan dilapangan berbicara berbeda. Pembelajaran membaca puisi selalu disambut oleh siswa dengan reaksi nada kaget dan takut. Gugup berlebihan juga kadang terpancar dari wajah mereka.

Mengapa siswa enggan untuk membaca puisi ?????

Sebagian besar siswa menjawab mereka sendiri tidak mengetahui persis sebabnya dan sebagian siswa yang lain menjawab membaca puisi itu lebih sulit dari belajar matematika.

Dari data tersebut, saya menyimpulkan bahwa alasan siswa enggan untuk membaca puisi karena mereka beranggapan bahwa membaca puisi itu merupakan pekerjaan yang sangat sulit.

APA SEBENARNYA APA SEBENARNYA PUISI ITU?PUISI ITU?

Dunton lewat Pradopo (6:2005)Dunton lewat Pradopo (6:2005)puisi merupakan pemikiran puisi merupakan pemikiran manusia secara konkret dan manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional artistik dalam bahasa emosional serta berirama.serta berirama.

Pradopo (7:2005)Pradopo (7:2005)puisi merupakan rekaman dan puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam yang penting, digubah dalam bentuk yang paling berkesan.bentuk yang paling berkesan.

ADAKAH KETERKAITAN ANTARA ANGGAPAN SULIT DALAM MEMBACA PUISI DENGAN HAKIKAT MEMBACA

PUISI ITU SENDIRI ???

Bila kita merujuk kepada kedua definisi diatas, ternyata puisi merupakan wujud pemikiran dan pengalaman manusia yang disungguhkan dengan menggunakan bahasa yang indah.

Mungkinkah kesulitan yang muncul Mungkinkah kesulitan yang muncul terletak pada terletak pada perbedaanperbedaan arah arah pemikiran antara penulis puisi pemikiran antara penulis puisi

dengan pembaca ?dengan pembaca ?

Atau barangkali Atau barangkali perbedaan itu terletak perbedaan itu terletak

pada pemahaman terhadap pada pemahaman terhadap untaian kata-kata indah untaian kata-kata indah

dalam puisi?dalam puisi?

Keraguan pembaca dalam Keraguan pembaca dalam menafsirkan makna puisi yang akan menafsirkan makna puisi yang akan dibaca, bisa jadi menghambat dibaca, bisa jadi menghambat kepercayaan diri untuk bisa kepercayaan diri untuk bisa menyuguhkan penampilan yang menyuguhkan penampilan yang seharusnya. Atau, bila menemukan seharusnya. Atau, bila menemukan diksi yang tak dapat dijangkau oleh diksi yang tak dapat dijangkau oleh pemahaman hal itu juga sepertinya pemahaman hal itu juga sepertinya akan berpengaruh terhadap akan berpengaruh terhadap kesiapan seseorang untuk kesiapan seseorang untuk mengumandangkan puisi. Semua mengumandangkan puisi. Semua pembaca puisi sepertinya pembaca puisi sepertinya mengetahui bahwa berpuisi asal mengetahui bahwa berpuisi asal bunyi atau asal bersuara akan bunyi atau asal bersuara akan menghilangkan citra rasa puisi itu menghilangkan citra rasa puisi itu sendiri. Dengan kata lain, membaca sendiri. Dengan kata lain, membaca puisi senantiasa harus berusaha puisi senantiasa harus berusaha menangkap dan menyampaikan menangkap dan menyampaikan pesan yang terlebur dalam bait-bait pesan yang terlebur dalam bait-bait itu.itu.

Sepertinya itulah dilema yang Sepertinya itulah dilema yang selalu bergelayut pada selalu bergelayut pada pembelajaran apresiasi puisi pembelajaran apresiasi puisi khususnya pada tampilan khususnya pada tampilan membacanya. Meskipun tidak membacanya. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa menutup kemungkinan bahwa faktor kurang akrab dengan puisi faktor kurang akrab dengan puisi juga menjadi faktor pemicu juga menjadi faktor pemicu kengganan tadi. Yang pasti, kengganan tadi. Yang pasti, apapun faktor yang dinilai sebagai apapun faktor yang dinilai sebagai aral, harus dijadikan sebagai aral, harus dijadikan sebagai bahan pemikiran bersama untuk bahan pemikiran bersama untuk dicarikan jalan keluarnya.dicarikan jalan keluarnya.

Individu yang paling berpengaruh dalam menyikapi kenyataan yang terurai diatas, tentunya para guru pengajar sastra Indonesia. Sangat

disayangkan bila menghadapi dilema tersebut disambut dengan antipati. Bila

guru sastra tidak berupaya memperbaiki keadaan, maka tinggal menunggu siswa akan menganggap

barang aneh membaca puisi.

STRATEGI MEMBACA PUISI

Ajak siswa untuk mendengar atau melihat langsung orang membaca puisi dengan indah baik melalui radio/tape maupun TV. Hal ini bertujuan agar siswa lebih akrab dengan membaca puisi dan mereka memiliki model yang benar dalam membaca puisi.

Persilahkan siswa untuk memilih puisi yang mereka sukai dan mengerti untuk dibacakan. Hal ini untuk mempermudah siswa menghayati dan menyampaikan makna dalam puisi yang dibacanya itu.

Awali pembacaan puisi oleh guru, strategi ini diterapkan untuk mengendurkan ketegangan siswa.

Setelah itu, bujuk rayu ekstra yang dibutuhkan untuk bisa sekadar menampilkan satu dua orang siswa membaca puisi di depan kelas.

Yang terakhir berikan reward kepada siswa yang berhasil membaca puisi dengan lancar sampai bait terakhir. Hal ini untuk memotivasi siswa agar lebih senang dalam mengikuti pembelajaran membaca puisi.

Disusun oleh :Reva Regina Oktavianti

NIM. 0605112Kelas Bahasa-BNo. Absen : 11