Strategi Utama Pemberdayaan Atasi DBD, Majalah Inside Vol.iii.No.02-Desember 2008

4
Vol.III.No.02/ Desember 2008 Diterbitkan Oleh: Departemen Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Loka Litbang P2B2 Ciamis Jl.Raya Pangandaran Km.3 Babakan Pangandaran Ciamis 46396 ISSN: 1978 - 1253

Transcript of Strategi Utama Pemberdayaan Atasi DBD, Majalah Inside Vol.iii.No.02-Desember 2008

  • Vol . I I I .No .02 / Desember 2008

    Diterbitkan Oleh:

    Departemen Kesehatan RI

    Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

    Loka Litbang P2B2 Ciamis

    Jl .Raya Pangandaran Km.3 Babakan

    Pangandaran Ciamis 46396

    ISSN: 1978 - 1253

  • ISSN: 1978 - 1253

    Terbit Pertama: Desember 2006

    (Terbit 2 Kali Setahun: Juni, Desember)

    Penasehat: Sekretaris Balitbangkes Depkes RI

    Pemimpin Umum/ Penanggung Jawab:

    Kepala Loka Litbang P2B2 Ciamis

    Dewan Redaksi: Sugianto, SKM, M.Sc., PH.

    Lukman Hakim, SKM, Dap & E. Roy Nusa RES, SKM, MSi.

    Arda Dinata.

    Pemimpin Redaksi/ Redaktur Pelaksana:

    Arda Dinata.

    Sekretaris Redaksi: Dian Yusmiadji.

    Reporter: Mara Ipa; Endang P.A; Heni Prasetyowati;

    Andri Ruliansyah; Titin D; Yuneu Yuliasih; Marliah Santi; Joni Hendri; Wawan Ridwan; Hubullah Fuadzy.

    Layout & Fotografer: Arda D; Joni H; Rohmansyah WNI.

    Tata Usaha: Kuswara, S.Sos; Yani Anjani.

    Iklan & Marketing: Doni Lasut; Firda Y.P; Imas Masturoh.

    Alamat Redaksi: Loka Litbang P2B2 Ciamis

    Jl.Raya Pangandaran Km.3 Babakan Pangandaran Ciamis 46396

    Telp/ Fax. (0265) 639375 http://www.majalahinside.tk

    Email: [email protected]

    2 Vol.III.No.02/ Desember 2008 insideinsideinsideinside

    Pembaca, sebuah perkembangan tidak mesti berupa sebuah jalur langsung, yang didalamnya kita harus melawan atau mengenyahkan orang lain, dan diakhiri dengan satu pemenang. Hal ini diakui Gloria Steinem, seorang penulis yang menyebutkan: Perkembangan adalah sebuah lingkaran, yang di dalamnya kita berusaha menggunakan semua bakat dan melengkapi diri kita. Dalam hal potensi, kita semua adalah pe-menang.

    Ungkapan tersebut semoga menjadi pemacu buat kita dalam membangun Majalah insideinsideinsideinside. Kami berharap Majalah inside inside inside inside ini menjadi me-dia yang terus berkembang lebih baik pada setiap edisinya.

    Untuk mencapai itu, maka kami terus meng-gali potensi, baik secara redaksional maupun teknis penulisan. Hal ini, kami lakukan semata-mata untuk memberikan yang terbaik bagi si-dang pembaca Majalah insideinsideinsideinside. Apalagi sejak awal majalah ini selain media inspirasi dan ide litbangkes, juga merupakan lahan untuk ber-latih menulis bagi temen-temen.

    Majalah insideinsideinsideinside Vol.III.No.02 Desember 2008 hadir dengan informasi utama tentang: Strategi Utama Pemberdayaan Atasi DBD. Bila pena-saran langsung aja baca di halaman Fokus Utama.

    Pada edisi kali ini, Pembaca juga dapat menikmati aneka tulisan lainnya yang tidak kalah menariknya terkait dengan motivasi pengembagan diri pegawai: Menuju Puncak Kesuksesan pada rubrik Spirit Loka. Jangan ketinggalan juga informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rubrik pendidikan.

    Akhirnya, kami menantikan kiriman tulisan, masukan dan kritikan dari Pembaca. Selamat menikmati menu nomor sekarang. Semoga bermanfaat.

    Redaksi

    Redaksi menerima karya tulis asli (bukan terjemahan/saduran). Redaksi berhak menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa meng ubah isi. Tulisan yang dimuat sepenuhnya menjadi hak Majalah inside. Karya yang tidak dimuat akan dikembalikan apabila disertai

    sampul yang sudah diberi alamat lengkap dan perangko secukupnya. Pengiriman karya tulis disertai alamat lengkap, nomor telepon/fax, dan alamat e-mail. Untuk tulisan panjang (5-7 halaman) maksimal 10.000 karakter without space di Microsoft Word, sedangkan tulisan pendek/stopper (1-2 hal) maksimal 2.000 karakter without space di Microsoft Word.

    Hak cipta atas seluruh artikel yang dimuat di majalah ini, sepenuhnya menjadi milik redaksi. Redaksi berhak untuk mengumumkan dan memperbanyak, tanpa perlu persetujuan/izin penulis/pengirimnya.

    SUDUT REDAKSI

    SUDUT REDAKSI SUDUT REDAKSI SUDUT REDAKSI SUDUT REDAKSI .. 2

    DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI 3

    CAKRAWALA CAKRAWALA CAKRAWALA CAKRAWALA 4

    EDITORIAL: EDITORIAL: EDITORIAL: EDITORIAL:

    DBD dan Pemberdayaan Masyarakat ... 5

    FOKUS UTAMA: FOKUS UTAMA: FOKUS UTAMA: FOKUS UTAMA:

    Pemberdayaan DBD ... 6 Manajemen Lingkungan Dalam Penanggulangan DBD .. 8

    Strategi Penanggulangan DBD . 13 Strategi Utama Pemberdayaan Atasi DBD .. 16

    Mengenal Diagnosa Serologis Virus Dengue .. 18 Wolbachia: Alternatif Pengendali Vektor Dengue .. 20

    Model Kepercayaan Kesehatan .. 23

    LAPORAN DAERAH:LAPORAN DAERAH:LAPORAN DAERAH:LAPORAN DAERAH:

    Penanggulangan DBD di Priangan 24

    HASIL PENELITIAN:HASIL PENELITIAN:HASIL PENELITIAN:HASIL PENELITIAN:

    Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga Dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) Melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Kelurahan

    Adiarsa Barat Kab. Karawang ..... 28

    SPIRIT LOKA:SPIRIT LOKA:SPIRIT LOKA:SPIRIT LOKA:

    Menuju Puncak Kesuksesan ..50 Cara Mengirimkan Artikel ke Media Massa .. 54

    ALTERNATIF:ALTERNATIF:ALTERNATIF:ALTERNATIF:

    Ekstrak Kulit Jengkol Atasi Jentik DBD . 59

    PENDIDIKAN: PENDIDIKAN: PENDIDIKAN: PENDIDIKAN:

    Imunositokimia: Teknik Pendeteksi Virus Dengue . 67 Berkenalan Dengan Nyamuk . 71

    Perubahan Perilaku Bukti Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat . 73

    DUNIA PUSTAKA: DUNIA PUSTAKA: DUNIA PUSTAKA: DUNIA PUSTAKA:

    6 Trik Menjadi Penulis Artikel . 76

    TAFAKUR: TAFAKUR: TAFAKUR: TAFAKUR:

    Penentuan Jenis Kelamin Nyamuk .. 78

    3 insideinsideinsideinside Vol.III.No.02/ Desember 2008 insideinsideinsideinside

    DAFTAR ISI

  • Penyakit DBD (demam berdarah dengue) masih menjadi masalah nasional. Tidak ada cara lebih ampuh untuk mengakselerasi upaya pem-berantasan penyakit DBD selain dengan cara memberdayakan masyara-kat.

    Permasalahan kesehatan (DBD) masih terus menjadi hal yang men-gancam, di tengah-tengah perubahan lingkungan yang tidak menentu. Untuk itu, sudah sewajarnya setiap individu dituntut kesadaran penuh untuk berdaya hidup secara sehat. Apalagi saat ini, penyebaran penyakit menular masih merupakan problem tersendiri yang tidak boleh dire-mehkan.

    Atas dasar itulah, kiranya tidak berlebihan bila Depkes R.I. memiliki visi membangun Masyarakat yang mandiri untuk hidup se-hat. Harapannya, tentu di masa depan, rakyat Indonesia diharapkan

    FOKUS UTAMA

    16

    *) Penulis adalah Staf Loka Litbang P2B2 Ciamis, Balitbangkes Depkes. R.I.

    Vol.III.No.02/ Desember 2008 insideinsideinsideinside

    dapat mandiri, sadar, mau dan mampu mencegah serta mengatasi anca-man kesehatan, dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong.

    Strategi utama yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi terse-but adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan in-formasi kesehatan serta meningkatkan pembiayaan kesehatan.

    Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD merupakan kunci keberhasilan upaya pemeberantasan penyakit DBD. Untuk mendorong meningkatnya peran aktif masyarakat, maka upaya-upaya KIE, social marketing, advokasi dan berbagai penyuluhan dilaksanakan secara intensif dan berkesinambungan melalui berbagai media massa dan sarana.

    Selain itu, peran sektor terkait sangat menentukan sekali dalam pemberantasan penyakit DBD. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi stakeholder baik sebagai mitra maupun pelaku merupakan langkah awal dalam menggalang, meningkatkan dan mewujudakan kemitraan. Jejaring kemitraan dilaksanakan melalui pertemuan berkala guna memadukan berbagai sumber daya masing-masing mitra. Pertemuan berkala dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program.

    Yang tidak boleh dilupakan adalah terkait dengan peningkatan profesionalisme pengelola program DBD. Yakni pengetahuan mengenai bionomic vektor, virologi, faktor perubahan iklim, penatalaksaan kasus harus dikuasai oleh pengelola program sebagai landasan dalam menyusun program pemberantasan DBD, sehingga diperlukan adanya peningkatan SDM.

    Strategi Utama Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya yang bersifat non

    instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan penyelesaian masalah dengan memanfaatkan potensi masyarakat setem-pat tanpa bergantung pada bantuan dan luar.

    Pola pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan bukan kegiatan yang sifatnya top-down intervention yang tidak menjunjung tinggi aspi

    FOKUS UTAMA

    17 Vol.III.No.02/ Desember 2008 insideinsideinsideinside

  • rasi dan potensi masyarakat untuk melakukan kegiatan swadaya, akan tetapi yang paling dibutuhkan masyarakat lapisan bawah terutama yang tinggal di desa adalah pola pemberdayaan yang sifatnya bottom-up in-tervention yang menghargai dan mengakui bahwa masyarakat lapisan bawah memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhannya, memecahkan permasalahannya, serta mampu melakukan usaha-usaha produktif den-gan prinsip swadaya dan kebersamaan.

    Pola pendekatan yang paling efektif untuk memberdayakan masyarakat adalah the inner resources approach. Pola ini menekankan pentingnya merangsang masyarakat untuk mampu mengidentifikasi keinginan maupun kebutuhannya dan bekerja secara kooperatif dengan pemerintah dan badan lain untuk mencapai kepuasan bagi mereka. Pola ini mendidik masyarakat menjadi concern akan pemenuhan dan peme-cahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan potensi yang mereka miliki.

    Terkait dengan usaha untuk kesuksesan strategi utama pember-dayaan masayarakat dalam penanggulangan DBD ini, maka di sini diperlukan perencanaan adanya pokok dan bentuk kegiatan nyata yang dilakukan oleh kelompok pemberdayaan yang ada di masyarakat.

    Berikut ini merupakan pokok-pokok kegiatan yang mestinya dila-kukan dalam kelompok pemberdayaan masyarakat tersebut. Pertama, melakukan tata laksana kasus, yang meliputi penemuan kasus, pengo-batan penderita, dan sistem pelaporan yang cepat dan terdokumentasi dengan baik.

    Kedua, melakukan penyelidikan epidemiologi, terutama terhadap daerah yang terdapat kasus penderita DBD. Penyelidikan ini tentu sangat berguna untuk melakukan penanggulangan fokus terhadap kasus DBD. Ketiga, adanya penyuluhan tentang DBD kepada masyarakat, melakukan pemantauan jentik secara berkala, melakukan pemetaan penyebaran kasus, dan melakukan pertemuan kelompok kerja DBD secara lintas sektor dan program.

    Keempat, melakukan gerakan bulan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) yang dilaksanakan sebelum bulan-bulan musim penularan penyakit DBD (data ini dapat kita peroleh dari data tahun sebelumnya). Artinya, bulan musim penularan penyakit DBD dapat diketahui, bila pencatatan dan pendataan dilakukan secara benar terhadap terjadinya kasus DBD di suatu daerah.

    FOKUS UTAMA

    18 Vol.III.No.02/ Desember 2008 insideinsideinsideinside

    Kelima, dilakukan kegiatan pelatihan-pelatihan seputar penyakit DBD, mulai dari gejala penyakit DBD, cara pengobatan penderita yang terkena DBD, cara pencegahan penyakit DBD, dan lainnya.

    Jadi, tidaklah berlebihan kalau orang mengatakan bahwa strategi utama penanggulangan DBD itu terletak pada sejauh mana keberhasilan pemerintah mampu melakukan upaya-upaya pemberdayaan terhadap potensi yang ada di masyarakat. Dalam kasus penanggulangan DBD ini, salah satu contohnya adalah pemberdayaan kelompok ibu rumah tangga. Sebab kelompok ibu rumah tangga ini sangat besar perannya dalam kegiatan PSN dan menjaga kebersihan lingkungan rumahnya.***

    FOKUS UTAMA

    19 Vol.III.No.02/ Desember 2008 insideinsideinsideinside

    Cover Majalah Inside Vol.III.No.02-Desember 2008.pdfStrategi Utama Pemberdayaan Atasi DBD 1, Majalah Inside Vol.III.No.02-Desember 2008.pdfStrategi Utama Pemberdayaan Atasi DBD 2, Majalah Inside Vol.III.No.02-Desember 2008.pdf