STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

27
STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN PERJANJIAN KERJASAMA DI INSTANSI PEMERINTAH Hendra W. Prabandani, SH, MH, LL.M BIRO HUKUM BAPPENAS Monitoring dan Evaluasi Kesepahaman Bersama (MoU) Perguruan Tinggi Wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur dengan Kementerian Desa dan PDTT Daerah Istimewa Yogyakarta, 26-28 September 2017

Transcript of STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

Page 1: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN PERJANJIAN KERJASAMA DI INSTANSI PEMERINTAH

Hendra W. Prabandani, SH, MH, LL.MBIRO HUKUM BAPPENAS

Monitoring dan Evaluasi Kesepahaman Bersama (MoU) Perguruan Tinggi Wilayah Jawa Barat,

Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur dengan Kementerian Desa dan PDTT

Daerah Istimewa Yogyakarta, 26-28 September 2017

Page 2: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

2

OUTLINE

1. PROFIL PELAKSANAAN KERJASAMA DI BAPPENAS

2. BEBERAPA ISU PENTING

3. SEKILAS TENTANG PERJANJIAN PUBLIK

4. RISIKO HUKUM PERJANJIAN PUBLIK

6. RIVIEW PERJANJIAN PUBLIK

5. MANAJEMEN PERJANJIAN PUBLIK

7. DUKUNGAN SISTEM INFORMASI

Page 3: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

3

PROFIL PELAKSANAAN KERJASAMAN DI BAPPENAS (1)

0

5

10

15

2008 2010 2011 2012 2013 2014 20152016

2107(Sept)

1 3 31

812

15

2

13

Jumlah NKB dan PKS KementerianPPN/Bappenas

Saat ini MoU dan PKS yang tercatat dalam databaseBiro Hukum Bappenas sejumlah 58 dokumen.

*NKB dan PKS dibatasi pada dokumen yang dimintakan untuk difasilitasi penyusunannya kepada Biro Hukum Bappenas (diluar loan/grant agreement untuk PHLN)

17%

61%

7%

8% 5%

2%

Mitra NKB dan PKS Kementerian PPN/Bappenas

K/L

Universitas

Unsur Masyarakat

Pemerintah Daerah

Asing

Lain-Lain

NIVERSITASBappenas memiliki 36 kerjasama dengan

Universitas yang menjadikannya sebagai salahmitra utama dalam pembangunan.

Page 4: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

4

PROFIL PELASAKSANAAN KERJASAMA DI BAPPENAS (2)

Materi kerjasama dalampeningkatan kompetensiSDM meliputi kerjasamadalam pelaksanaanbeasiswa,penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan sertapenguatan kompetenasi SDM AparaturPerencana.

Menteri PPN Wk Menteri Sesmen PPN

Menteri/KepalaLembaga

Gubernur AsingRektor unsur masyarakat Rektor SekjenWarek/Dekan/Ka LPPM

Bupati/Walikota

Sekda Prov/Kab/Kota

9 2 2 4 2 24 1 4 1 2

Page 5: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

5

BEBERAPA ISU PENTING

PERJANJIAN BERULANGBuruknya database menyebabkan adabeberapa NKB yang dibuat lebih dari satukali dengan universitas yang sama.

PERJANJIAN DIBUAT OLEH PEJABAT YANG TIDAK BERWENANG

Unit kerja melakukan perjanjian tanpaberkonsultasi kepada Biro Hukum.

PERJANJIAN TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN

Terjadi karena melakukan keterbatasan waktudalam mempersiapkan perjanjian, tanpamelalui koordinasi teknis yang matang.

Sampai saat ini Bappenas memiliki 3 NKB dengan Universitas Padjajaranuntuk materi kerjasama yang hampirsama. Sedangkan dengan beberapauniversitas lain terdapat 2 NKB

Deputi menandatangani NKB yang sebelumnya telah ditandatangani olehpejabat lain. Eselon II menandatanganiNKB tanpa melihat kembali bataskewenangannya.

Perjanjian pelaksanaan diklat/program beasiswa tidak dapat dilaksanakanbahkan menjadi potensi audit karenatidak ketemu antara waktu pembayarandengan kalender akademik

Page 6: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

6

PERJANJIAN PUBLIK

Pemerintah sebagai subyek hukum sekaligus badanhukum publik.

Perjanjian yang dibuatmerupakan perjanjian/kontrakyang berdimensi publik.Perjanjian yang salah satu pihaknya adalah pemerintah(Presiden/Menteri/Gubernur/Walikota/Bupati yang dapatdiwakili oleh PPK)

Asas Kebebasan Berkontrak berlaku denganpembatasan.

Transparansi

Akuntabilitas

Partisipatif

Efisiensi

Saling Memperkuat

Untuk KepentinganUmum

PRINSIPUMUM

Penyelesaian Perselisihandilaksanakan dengan pendekatankoordinasi berjenjang.Kecuali untuk perjanjian/kontrak yang berdimensi privat (misal: dengan penyediabarang/jasa)

Page 7: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

7

RISIKO HUKUM PERJANJIAN PUBLIK

Pasal 53 UU No. 5/1986 sebagaimana telah diubahterakhir dengan UU 51/2009

“Seseorang atau badan hukum perdata yang merasakepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilanyang berwenang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidaksah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/ataurehabilitasi”

TATA USAHA NEGARA

P E R D A T A

PERBUATAN MELAWAN HUKUM

“Tiap perbuatan melanggar hukum yang menimbulkan kerugian kepada orang lain mewajibkan pembuat yang bersalah untukmengganti kerugian” (Pasal 1365 BW)”

Bertentangan dengan kewajiban hukum sipelaku

Melanggar hak subyektif orang lain ataumelanggar kaidah tata susila (goede zeden)

Bertentangan dengan azas “Kepatutan”ketelitian serta sikap hati-hati dalam pergaulanhidup masyarakat

WANPRESTASI• Ingkar Janji• Keadaan karena kelalaian atau

kesalahannya pihak dalam perjanjiantidak dapat memenuhi kewajibannya

o memperkaya diri sendiri atau memperkaya oranglain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonornian negara.

o menguntungkan diri sendiri atau menguntungkanorang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

Page 8: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

8

RISIKO PERJANJIAN PUBLIK

Apabila kerja sama antar daerah dalam satu provinsi terjadiperselisihan, dapat diselesaikan dengan cara: • Keputusan Gubernur. Sedangkan apabila permasalahan ada pada level lintas provinsidiselesaikan dengan:• Keputusan Menteri Dalam Negeri.

KEPUTUSAN TUN SENGKETA TATA USAHA NEGARA

Page 9: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

9

MANAJEMEN PERJANJIAN PUBLIK

MANAJEMEN

PERJANJIAN

TAHAP PERUMUSAN

TAHAP PENANDATANGANAN

TAHAP PASCA PENANDATANGAN

REVIEW KONTRAK

PENGENDALIAN

EVALUASI

PELAPORAN

TAHAP PRA KONTRAK

Page 10: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

10

TAHAP PRAKONTRAK

“Tahap pada saat para pihak yang sepakat untuk terikat mulai melakukan negosiasi awal. Para pihak membuat nota, resume pembicaraan, atau intisari dari hal yang telah dibicarakan.”

TAHAPAN HAL YANG PERLU DISIAPKAN KETERANGAN

Identifikasi Peraturan Perundang-Undangan

menemukenali berbagai peraturanperundang-undangan yang terkait denganperjanjian/kontrak yang akan dibuat.

• Pelaksanaan kerjasama swakelola dengan Universitas Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

• Kerjasama pengelolaan BMN PP No. 27 Tahun 2014 ttg Pengelolaan BMN

• Kerjasama Pemerintah Daerah PP No. 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara PelaksanaanKerjasama Daerah

Koordinasi/negosiasi masing-masing pihak menyodorkan penawarannya terhadap yang lain, sehingga tercapai adanya suatu kesepakatan.

• mempelajari karakteristik pekerjaan yang akan dikerjasamakan.

• menyiapkan bahan, data, dan informasi substantif yang akan dituangkan dalam rancangan kontrak.

Penyusunan MoU/NKB

• diperlukan guna mencatatakan atau mendokumentasikan hasil negoisasi awal ke dalam bentuk tertulis.

• untuk menghindari, hilangnya informasi mengenai hal-hal yang telah disepakati, diputuskan dan akan dibahas lebih lanjut di kesempatan pertemuannya selanjutnya

• MoU cukup menuliskan hal-hal pokok saja,tidak perlu terperinci.

• Tidak perlu mencantumkan penyelesaiansengketa melalui pengadilan/APS, cukupdengan musyawarah untuk mufakat

Page 11: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

11

CONTOH KASUS

UU No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Litbang, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Peraturan Presiden No. 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa.

“lembaga litbang dapat berupa organisasiyang berdiri sendiri, atau bagian dariorganisasi pemerintah, pemerintah daerah,

perguruan tinggi, badan usaha, lembaga penunjang, dan organisasimasyarakat”

Penyedia(lelang)

swakelola

Orang/perseoranganBadan usaha

Dilaksanakansendiri

Dilaksanakano/ K/L/D/I

DilaksanakanKelompok masyarakat

Universitas/LembagaPenelitian

Kerjasama Bappenas dengan PusatPenelitian Karet (2016) dan PerguruanTinggi yang berstatus Badan Hukum.

??

Page 12: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

12

TAHAP PERUMUSAN

Picture by ©https://konsultanhukum.web.id/

“Tahap ketika para pihak lteah menuangkan poin-poin yang menjadi kesepakatan dalam sebuah kontrak yang dapat dibuat sendiri (dibawah tangan) atau dibuat secara notariil”

TAHAPAN HAL YANG PERLU DISIAPKAN KETERANGAN

Penuangan hasil kesepakatan dalam draft kontrak/perjanjian

• menuangkan bahan, data, daninformasi substantif ke dalamrancangan kontrak.

• semua aspek yang harus ada di dalam suatu kontrak harus tercakup dan dibuat selengkap-lengkapnya

• klausul dalam rancangan kontrak dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan menghindari penggunaan kata/kalimat yang tidak jelas dan multi interprestasi.

• Cek kembali ketersediaan anggaran (jika perjanjian menimbulkan pembebanan APBN)

1. Kesalahan pengetikan atau penulisan (kesalahan redaksional)

2. Kesalahan penulisan maksud dari para pihak3. Bahasa yang menimbulkan makna ganda

(ambiguitas)4. Penggunaan bahasa yang tidak dimengerti oleh

salah satu pihak5. Penggunaan bahasa yang tidak berlaku dalam

sistem hukum6. Penggunaan kata atau kalimat yang berulang-

ulang.7. Ketelitian dalam acuan pasal atau ketentuan8. Kesalahan penyebutan identitas para pihak9. Ketidakwenangan salah satu pihak yang

menandatangani10.Ketidaklengkapan ketentuan dalam kontrak.

Periksa kembali naskah perjanjian/kontrak

Periksa kembali syarat subyektif dan syarat obyektif kontrak

melibatkan pengguna akhir (end user)/unit kerja terkait atau Biro Hukum dalam menuangkan bahan, data, dan informasi dalam rancangan kontrak

Page 13: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

13

PERHATIKAN PENGGUNAAN BAHASA BERIKUT

“SELANJUTNYA, dengan mempertimbangkan pernyataan-

pernyataan sebagaimana disebutkan diatas, dan janji-janji

bersama dibawah ini, dan dengan pertimbangan lainnya yang

baik dan berharga, penilaian dan kecukupannya dengan ini

diakui dan dengan maksud untuk mengikatkan diri secara sah

terhadap isi dari Perjanjian ini, Para Pihak menyepakati

sebagai berikut: …”

“Tidak ada Pihak yang akan bertanggung jawab sehubungan dengan tidak terlaksananya suatu

kewajiban atau sehubungan dengan kerugian yang disebabkan oleh keterlambatan atau kegagalan

karena adanya kejadian yang diluar kendali Pihak yang mengalaminya. Keadaan kahar berarti peristiwa

suatu tindakan/kejadian yang tidak dapat diduga sebelumnya, tidak dapat ditangani dan berada diluar

kendali dari Pihak yang mengalaminya, dan mengakibatkan Pihak tersebut tidak dapat memenuhi seluruh

atau sebagian dari kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini. Dengan ketentuan bahwa seluruh

syarat-syarat tersebut telah dipenuhi seluruhnya, keadaan kahar meliputi kejadian-kejadian seperti kuasa

Tuhan (kilat, gempa bumi, topan, banjir), perang (baik dinyatakan atau tidak), kekacauan (selain oleh

personil dari Pihak), gangguan sipil atau militer, pemogokan nasional atau wilayah dan tindakan dari

pengadilan, pemerintah atau instansi pemerintah atau setiap perwakilan daripadanya. Keadaan kahar tidak

termasuk kejadian-kejadian seperti pembubaran (insolvensi) suatu Pihak dan/atau pemogokan lokal..”

?

?

Page 14: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

14

TAHAP PENANDATANGANAN

“Tanda tangan selain berfungsi sebagai wujud kesepakatan, juga sebagai wujud persatuan atas tempat, waktu, dan isi perjanjian yang dibuat. Tanda tangan juga berhubungan dengan kesengajaan para pihak untuk membuat suatu kontrak sebagai bukti atas suatu peristiwa”

Picture by © www.bbc.com

TAHAPAN HAL YANG PERLU DISIAPKAN KETERANGAN

Paraf Membubuhkan paraf kedua belah pihak dalam kontrak

paraf tiap halaman kedua rangkap kontrakdengan menggunakan pena berwarnabiru.

Membuat Rangkap Perjanjian

• membuat rangkap kontrak, sekurang-kurangnya dua.

• memberi Materai pada kontrak maupun rangkapnya (sekurang-kurangnya dua).

“terhadap surat perjanjian dan surat-surat lainnyayang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagaialat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataanatau keadaan yang bersifat perdata maka dikenakanatas dokumen tersebut bea meterai.” (UU No.13 tahun 1985 tentang Bea Meterei)

• dalam hal kedua rangkap kontrak dilampiri dengan dokumen pendukung lainnya, lampiran tersebut juga dibuat dalam rangkap yang sama (minimal dua rangkap), dan beri paraf pada tiap halaman lampiran dengan menggunakan pena berwarna biru.

• buat kopi kontrak dalam beberapaeksemplar

Penandatanganan Menandatangani kontrak jika semua telah siap • tandatangani kedua rangkap kontrak dengan menggunakan penawa berwarna biru

• simpan dengan baik rangkap kontrakasli untuk kepentingan pembuktian, untuk kepentingan pekerjaan cukup gunakan kopi kontrak

Page 15: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

15

SIAPA YANG BERWENANG MENANDATANGANI PERJANJIAN PUBLIK?

Surat Edaran tanggal 5 Februari 2016, sebagaipenjabaran dari UU No. 30/2014 tentangAdministrasi Pemerintahan.

“Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang memperoleh Wewenang melalui Mandat tidakberwenang mengambil Keputusan dan/atauTindakan yang bersifat strategis yang berdampakpada perubahan status hukum pada aspekorganisasi, kepegawaian, dan alokasi anggaran.”

PERMEN PPN/KEPALA BAPPENAS No. 8/2014 ttg Pedoman Tata Naskah Dinas

“NKB dapat ditandatangani oleh Menteri, Sesmen PPN/Sestama Bappenas, Deputi danInspektur Utama”

PERMENPAN No. 80/2012 ttg Pedoman Tata Naskah Dinas

“Perjanjian yang dilakukan antarinstansipemerintah di dalam negeri, baik di pusatmaupun di daerah dibuat dan ditandatanganioleh pejabat sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya”

PERMENDAGRI No. 80/2015 tentang ProdukHukum Daerah

Penandatanganan Produk Hukum Daerah dapat didelegasikan kepada Wakil KepalaDaerah, Sekda, atau Pimpinan PerangkatDaerah

Page 16: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

16

TAHAP PASCA PENANDATANGANAN

“Pasca penandatanganankontrak, para pihak terikat didalam kontrak tersebut harusmemperhatikan hak dankewajiban masing-masingpihak, sehingga tidakmenimbulkan kerugian darisalah satu pihak terhadappihak yang lainnya.”

TAHAPAN HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN KETERANGAN

Pemenuhan Kewajiban

1. Keterlambatan pemenuhan kewajiban2. Ketidakmampuan dalam memenuhi sebagian

kewajiban3. Ketidakmampuan dalam memenuhi semua

kewajiban yang tercantum dalam kontrak

pihak yang berada dalam kondisi demikian untuk segera memberitahukan kepada pihak lainnya, sehingga pihak lain tidak mempunyai alasan untuk tidak mengetahui keadaan dari pihak yang tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut.

Adendum Jika pada saat kontrak berlangsung ternyata terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam kontrak tersebut, dapat dilakukan musyawarah untuk suatu mufakat akan hal yang belum diatur tersebut.

• Perhatikan ketentuan addendum dalam peraturan perundang-undangan, misalnya:1. tidak menurunkan kualitas keluaran yang

telah ditetapkan; 2. tidak boleh menambah nilai kontrak

lebih dari 10% (sepuluh persen); dan3. tersedia pagunya.

• meminta bantuan Biro Hukum dan unit kerja terkait untuk meneliti dan memberikan usulan perubahan kontrak.

Keadaan kahar (Force Majeure)

Pasal 1245 KUH Perdata menyebutkan bahwa “tidak ada penggantian biaya, kerugian dan bunga, bila karena keadaan memaksa atau karena hal yang terjadi secara kebetulan, debitur terhalang untuk memberikan atau berbuat sesuatu yang diwajibkan atau melakukan suatu perbuatan yang terlarang olehnya”.

Perhatikan ketentuan keadaan kahar dalam perjanjian, serta tata cara pengenaannya.

Page 17: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

17

TAHAP PENGENDALIAN

“Pengendalian dilakukandengan maksud untuk dapatmenjamin bahwa pelaksanaanperjanjian sesuai dengantujuan dan sasaran yangdiharapkan. .”

TAHAPAN HAL YANG PERLU DISIAPKAN KETERANGAN

Pengendalian dan pengawasan

awasi dan kendalikan dengan baikpelaksanaan perjanjian baik denganmengunjungi lapangan maupunmempelajari laporan yang disampaikan.

• Buat kuisioner pelaksanaan perjanjian

• Bangun instrumen pengenadalian berbasis sistem informasi, dan minta kepada unit kerja pelaksana perjanjian untuk melakukan update secara berkala.

• Lakukan kunjungan lapangan dalam rangka monitoring pelaksanaan perjanjian. Bangun SOP kunjungan lapangan untuk memantau pelaksanaan perjanjian.

Tindak Lanjut Lakukan langkah koreksi apabila ditemukan hal yang tidak sesuai dengan isi perjanjian.

• Para pihak dapat mengusulkan amandemen apabila diperlukan penyesuaian di lapangan.

• Dalam hal ditemukan permasalahan dilapangan, lakukan koordinasi dan konsultasi dengan APIP dan Biro Hukum.

Page 18: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

18

EVALUASI DAN PELAPORAN

“Evaluasi dilakukan dengan maksuduntuk mengetahui dengan pastiapakah tujuan dan kendala yangdijumpai dalam pelaksanaanperjanjian dapat dinilai dandipelajari untuk perbaikanperjanjian dimasa yang akandatang.”

TAHAPAN HAL YANG PERLU DISIAPKAN

KETERANGAN

Evaluasi • Apabila memungkinkan, maka dapat disusun indikator keberhasilan dari pelaksanaan perjanjian.

• Fokus dari evaluasi adalah pada pencapaian output, dan outcomes dari pelaksanaan perjanjian.

• Output perjanjian adalah terlaksananya kegiatan yang dikerjasamakan diantara PARA PIHAK.

• Sedangkan outcomes adalah tercapainya tujuan/sasaran perjanjian.

Pelaporan • Pelaporan diperlukan sebagai bentuk dokumentasi dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan perjanjian.

• Dokumen laporan juga diperlukan sebagai bahan pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.

Pelaporan dapat dilakukan secara berkala misalnya setiap tahun sekali, atau dilakukan pada akhir selesainya jangka waktu perjanjian.

Page 19: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

19

REVIEW PERJANJIAN PUBLIK

REVIEW DOKUMEN

KETAATAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

NILAI TAMBAH SOSIAL DAN EKONOMI BAGI NEGARA DAN MASYARAKAT

PERTIMBANGAN (DISKRESI) MANAJEMEN

Page 20: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

20

REVIEW PERJANJIAN PUBLIK

REVIEW DOKUMEN

1. Kesepakatan jangka waktu, saat dimulai dan berakhirperjanjian, contohnya Surat Perintah Mulai Kerja(SPMK);

2. Kesepakatan tahapan pelaksanaan masing-masingperiode;

3. Kesepakatan mengenai hak dan tanggung jawab daripara pihak;

4. Kesepakatan tentang bagi hasil (jika ada);5. Kesepakatan tentang pekerjaan tambah kurang

(adendum perjanjian);6. Penerapan sanksi apabila wanprestasi;7. Kesepakatan mengenai pembayaran (jika ada);8. Kesepakatan mengenai penyelesaian perselisihan

yang mungkinterjadi di kemudian hari;9. Kesepakatan mengenai kewajiban pihak ketiga dalam

hal terjadi kegagalan pekerjaan;10. Analisa harga dan teknis;11. Term of reference (TOR);12. Kualifikasi pihak ketiga (jika ada);13. Tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku,

ketertiban, dan kesusilaan.

Page 21: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

21

REVIEW PERJANJIAN PUBLIK

KETAATAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. Kesesuaian dengan rencana pembangunan jangka menegahnasional/daerah dan rencana strategis K/L.

2. Memenuhi syarat minimal perjanjian.

3. Kesesuaian antara perjanjian yang dibuat denganpertimbangan hukum yang mendasari perjanjian/kontrakyang terkait.

4. Kesesuaian tahapan dalam prosedur pembuatan perjanjiandengan ketentuan yang terkait.

5. Kesesuaian kewenangan para pihak yang menandatanganiperjanjian.

6. Kesesuaian perjanjian/kontrak dengan ketertiban umum.

7. Kesesuaian perjanjian/kontrak dengan ketentuan kesusilaan.

8. Persetujuan-persetujuan atas perjanjian yang dibuat, daripihak yang berwenang.

9. Kelayakan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian yang mengatur hak dan kewajiban para pihak pada saatpelaksanaan dan pengakhiran perjanjian.

10. Kesesuaian isi perjanjian dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain, aturan teknis perjanjian, aturan perpajakan, dan aturan Penerimaan Negara BukanPajak.

Page 22: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

22

PERTIMBANGAN (DISKRESI) MANAJEMEN

REVIEW PERJANJIAN PUBLIK

1. Kondisi yang ada tidak memungkinkanbagi pemerintah untuk menyediakananggaran investasi pada kegiatan yang diperjanjikan.

2. Secara teknis, lebih menguntungkan jikadikelola oleh pihak ketiga,karena dapatmeningkatkan kuantitas, kualitas danefisiensi pelayanan melalui persaingansehat.

3. Secara teknis, pemerintah dapat lebihmudah mengendalikan kegiatan jikadikelola pihak ketiga.

1. Manfaat ekonomi atau sosialbagi negara dan masyarakat;

2. Manfaat yang akan diperolehdibandingkan dengan biayainvestasi dari perjanjian yangdibuat;

3. Kelayakan nilai investasiperjanjian;

4. Kesesuaian perhitunganmanfaat ekonomi dengankondisi nyata pelaksanaanperjanjian;

NILAI TAMBAH SOSIAL DAN EKONOMI BAGI NEGARA DAN

MASYARAKAT

Page 23: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

23

CONTOH

Kerjasama Bappenas dengan KelompokMasyarakat/Universitas dalamPelaksanaan Kegiatan Pengurangan EmisiKarbon

Page 24: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

24

Copyright © 2017 by Biro Hukum. All rights reserved.

SI MOU

A P L I K A S I

Simple CEPATONLINE LENGKAP AMAN

DUKUNGAN SISTEM INFORMASI

Page 25: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

25

DUKUNGAN SISTEM INFORMASI

SISTEM SI MOUSebagai sistem databaseberbasis web untuk MoU danPerjanjian Kerjasama.

Page 26: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

26

Page 27: STRATEGI PENYUSUNAN NASKAH KESEPAHAMAN DAN …

27

Hendra W. Prabandani, Penerbit AlfabetaBandung, cetakan pertama254 hlm, April 2017.

Nama

Hendra W. Prabandani, SH, MH, LL.M.

Kantor

Biro Hukum Bappenas

Jalan taman Suropati 2

Jakarta Pusat

Telepon

021 3926252 (office hours)/08157616217

Email

[email protected]; [email protected]

Pendidikan

• University of North Carolina School of Law, USA (LL.M)

• Universitas Diponegoro, Semarang (MH)

• Universitas Sebelas Maret, Solo (SH)