STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci...

85
STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT PETANI BERBASIS ASET (KASUS DI DUSUN SUMBERAWAN, DESA TOYOMARTO, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG) Oleh: Pramita Suci Wulandari JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci...

Page 1: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT PETANI BERBASIS ASET

(KASUS DI DUSUN SUMBERAWAN, DESA TOYOMARTO, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG)

Oleh:

Pramita Suci Wulandari

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2017

Page 2: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT PETANI

BERBASIS ASET

(KASUS DI DUSUN SUMBERAWAN, DESA TOYOMARTO, KECAMATAN

SINGOSARI, KABUPATEN MALANG)

SKRIPSI

Oleh:

Pramita Suci Wulandari

135040101111148

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

MALANG

2017

Page 3: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri
Page 4: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri
Page 5: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa segala pernyataan dalam skripsi ini merupakan

hasil penelitian saya sendiri, dengan bimbingan komisi pembimbing. Skripsi ini

tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar di perguruan tinggi maupun dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang dengan jelas ditunjukkannya

rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, Agustus 2017

Pramita Suci Wulandari

NIM. 135040101111148

Page 6: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Pramita Suci Wulandari, dilahirkan di Malang pada

tanggal 24 Januari 1995 sebagai putri pertama dari dua bersaudara pasangan

Bapak Mulyono dan Ibu Ninik Hariati.

Penulis memulai pendidikan dengan menjalani pendidikan taman kanak-

kanak di TK Muslimat 08 Singosari Kabupaten Malang pada tahun 1999 sampai

tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD

Negeri Candirenggo IV Singosari Kabupaten Malang pada tahun 2001 sampai

tahun 2007. Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 penulis menempuh studi

di SMP Negeri 02 Singosari Malang. Pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013

penulis menempuh studi di SMA Negeri 01 Singosari Malang. Selanjutnya pada

tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Strata 1 Program Studi Agribisnis

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Malang, Jawa Timur, melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah aktif menjadi Staff Kaderisasi

Perhimpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (PERMASETA) masa jabatan

2014-2015. Penulis juga pernah aktif pada kepanitiaan Pasca PLA I (Pendidikan

dan Latihan Anggota I) pada tahun 2013, Olimpiade Agribisnis pada tahun 2013,

Inaugurasi FPUB pada tahun 2013, Care and Fun PERMASETA pada tahun 2013,

Magang kerja PERMASETA 2013, PLA I (Pendidikan dan Latihan Anggota I)

pada tahun 2014, 2015 dan PLA II (Pendidikan dan Latihan Anggota II) 2015 dan

lain-lain. Selain aktif mengikuti kegiatan dalam kampus penulis juga aktif

mengikuti kegiatan ekstra kampus. Penulis menjabat sebagai Sekretaris

Paguyupan Duta Hijab Radar Malang periode 2016-2017. Selain memiliki

beberapa prestasi di ekstra kampus penulis juga pernah aktif pada kepanitiaan

ekstra kampus yaitu Music Fashion Night Malang 2015, Otonomi Award Lurah &

Camat Kota Malang 2016, Malang Fashion Movement 2016, Fashion Day by AS

Model Agency, Officer Festival Mbois oleh Dinas Industri dan Perdagangan

2016, Radar Malang Award 2017, Koordinator Acara dan Penanggung Jawab

Pemilihan Duta Hijab Radar Malang 2017 dan Malang Fashion Movement 2017.

Page 7: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Allah SWT. Limpahan cinta dan kasih sayang-Mu

tealah memberikanku kekuatan dan memberikanku ilmu yang barakah. Atas ijin

dan karunia yang Engkau berikan kepada penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

atau skripsi ini dengan mudah. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada

junjungan besar Rassullah Muhammad SAW.

Sehubungan dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis menyadari bahwa

bimbingan, bantuan dan dorongan baik moriil dan materiil sangat berarti dalam

penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal tersebut penulis menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua saya, Ayahanda Mulyono dan Ibunda Ninik Hariati yang

senantiasa memberikan dukungan motivasi, doa, dan materiil kepada penulis.

2. Adik kandung saya Alvin Dwi Cahya P. atas dukungan, doa dan bantuan

dalam pengerjaan skripsi.

3. Ibu Mas Ayu Ambayoen, SP. M.Si selaku dosen pembimbing utama dan Ibu

Reza Safitri, S.Sos.,M.Si.,Ph.D. selaku dosen pembimbing pendamping yang

telah membantu dan membimbing dalam pengerjaan dan kelancaran dalam

penulisan skripsi. Serta Ibu Anisa Aprilia, SP.,MP.,MBA selaku dosen

penguji skripsi yang telah membantu dan membimbing kelancaran dalam

penulisan skripsi.

4. Kepala Desa, Ketua Kelompok Tani “Margo Utomo” dan masyarakat petani

Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten

Malang yang telah bersedia untuk dijadikan responden penelitian skripsi.

5. Sahabat-sahabat saya tercinta Fani, Tidar, Cahaya, Made, Dinda, Meilan,

Mourina, Siti, Rizky, dan Mas Endra serta Keluarga Besar Duta Hijab Radar

Malang yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

6. Bapak Sukier, SP selaku pembimbing lapang yang telah mebantu saya dalam

pengerjaan skripsi. Serta Ica, Hesti, Ummu dan Rizkina dalam membantu

mengoreksi dalam pengerjaan skripsi.

7. Teman-teman lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu dalam

memberikan dukungan dan bantuan serta masukan dalam penulisan skripsi.

-PRAMITA SUCI WULANDARI-

Page 8: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

1

RINGKASAN

PRAMITA SUCI WULANDARI (135040101111148). Strategi Penghidupan

Berkelanjutan Masyarakat Petani Berbasis Aset (Kasus di Dusun

Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang).

Di bawah bimbingan Mas Ayu Ambayoen, SP., M.Si sebagai pembimbing

utama dan Reza Safitri, S.Sos, M.Si., Ph.D sebagai pembimbing pendamping.

Penghidupan masyarakat merupakan suatu konsep bertahan hidup suatu

masyarakat dengan mengandalkan modal sumberdaya manusia, alam, keuangan,

fisik dan sosial. Pemanfaatan sumberdaya berbeda setiap individu/rumah tangga

karena memiliki strategi penghidupan yang berbeda dan tegantung dengan

sumberdaya atau aset penghidupan yang tersedia dan kerentanan yang dihadapi.

Kondisi pertanian saat ini terdapat permasalahan yaitu adanya alih fungsi lahan

yang menyebabkan sumberdaya alam dan ketersediaan lahan pertanian semakin

berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aset penghidupan dan

strategi yang dilakukan akibat adanya alih fungsi lahan di Dusun Sumberawan,

Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2017. Jenis penelitian

merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode purposive sampling

digunakan dalam pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan-

pertimbangan tertentu dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan yaitu

masyarakat petani sebanyak 25 informan. Pengumpulan data menggunakan data

primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil observasi dan wawancara

terstruktur. Data sekunder berupa dokumenter monografi dan demografi desa

Toyomarto. Data yang diperoleh dianalisis oleh Sustainable Livelihood Approach

(SLA) dan diolah menggunakan skala likert.

Hasil penelitian menunjukan bahwa aset tertinggi yang dimiliki oleh

masyarakat petani Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari,

Kabupaten Malang adalah modal fisik dan modal sosial memiliki nilai terendah.

Strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pada area hutan serta strategi survival

dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dominan dilakukan. Strategi

konsolidasi/diversifikasi dengan cara menambah pekerjaan on-farm atau off-farm

yaitu beternak, berdagang dan menjadi pengerajin sandal spon dan klompen juga

dilakukan oleh sebagian masyarakat petani. Strategi migrasi/mobile tidak

dilakukan oleh masyarakat petani di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Rekomendasi untuk masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang diharapkan lebih aktif dalam

mengikuti pelatihan atau kegiatan penyuluhan dan organisasi sosial agar dapat

menambah pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam mengenai bidang

pertanian. Tingkat kepedulian pemuda terhadap bidang pertanian juga perlu

ditingkatkan agar dapat berlanjutnya kegiatan pertanian di Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Strategi diversifikasi

juga harus dilakukan agar dapat menambah pendapatan tiap rumah tangga pada

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Page 9: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

2

SUMMARY

PRAMITA SUCI WULANDARI (135040101111148). Sustainable

Livelihoods Strategy of Asset on Based Farmers Society (Case in

Sumberawan, Toyomarto Village, Singosari Sub-Distric, Malang District).

Under the supervisor of Mas Ayu Ambayoen, SP., MSi as main supervisor

and Reza Safitri, S.Sos, M.Si., Ph.D as companion supervisor.

Livelihood society is a concept of survival of a society by relying on

human, natural, financial, physical and social capital. Resource utilization differs

by individual / household because it has different livelihood strategies and is

dependent on the available resources or livelihood assets and the vulnerability

they encounter. The current condition of agriculture is the problem of land

conversion that causes natural resources and the availability of agricultural land

decreases. This research to determine livelihood assets and strategies made due to

the transfer of land in Sumberawan, Toyomarto Sub-District, Singosari District,

Malang Regency, East Java.

The research was conducted from May to June 2017. This type of research

is a quantitative descriptive research. Purposive sampling method used in

sampling data source with certain consideration with certain criterion which have

been determined that is farmer society counted 25 informant. Data collection uses

primary data and secondary data. Primary data is the result of observation and

structured interview. Secondary data are documentary of monograph and

demography of Toyomarto village. The data obtained is analyzed by Sustainable

Livelihood Approach (SLA) and processed using Likert Scale.

The results showed that the highest assets owned by the farmers of

Sumberawan, Toyomarto Sub-district, Singosari District, Malang Regency are

physical capital and social capital has the lowest value. The intensification and

extensification strategies in the forest area and the survival strategy in fulfilling

the daily needs are dominant. The consolidation/diversification strategy by adding

on-farm or off-farm work is to raise livestock, trade and become a craftsman of

sponge and klompen slippers by some farmers. The migration/mobile strategy was

not carried out by farmers in Sumberawan, Toyomarto Sub-district, Singosari

District, Malang Regency, East Java.

Recommendation for farmer community of Sumberawan, Toyomarto Sub-

district, Singosari District, Malang Regency is expected to be more active in

training or extension activity and social organization in order to increase

knowledge and skill more deeply about agriculture field. The level of awareness

of youth to agriculture also needs to be improved in order to continue the

agricultural activities in the village of Sumberawan Village Toyomarto Singosari

District Malang Regency. Diversification strategy should also be done in order to

increase the income of each household on the Sumberawan, Toyomarto Sub-

district, Singosari District, Malang Regency.

Page 10: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “STRATEGI PENGHIDUPAN

BERKELANJUTAN MASYARAKAT PETANI BERBASIS ASET (Kasus di

Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten

Malang)” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini yang merupakan salah satu

persyaratan kelulusan dalam menempuh jenjang pendidikan sarjana S1 di Fakultas

Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk lebih menyempurnakannya. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi segenap pihak.

Malang, Agustus 2017

Penulis

Page 11: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

4

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ................................................................................................. i

SUMMARY .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3

1.3 Batasan Masalah ................................................................................ 4

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

1.5 Keguanaan Penelitian ......................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7

2.1 Telaah PenelitianTerdahulu ............................................................... 7

2.2 Tinjauan Teoritis ................................................................................ 10

2.2.1 Faktor Demografi ...................................................................... 10

2.2.2 Konteks Kerentanan .................................................................. 11

2.2.3 Pengertian Penghidupan Berkelanjutan .................................... 12

2.2.4 Aset Penghidupan ..................................................................... 14

1. Modal Manusia (Human Capital) ....................................... 16

2. Modal Alam (Natural Capital) ............................................ 17

3. Modal Keuangan (Financial Capital) ................................. 17

4. Modal Sosial (Social Capital) ............................................. 18

5. Modal Fisik / Infrastruktur (Physical Capital) ..................... 18

2.2.5 Prinsip-Prinsip Strategi Penghidupan ....................................... 19

2.2.6 Konsep Strategi Penghidupan Berkelanjutan............................ 22

III. KERANGKA TEORITIS ....................................................................... 26

3.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 26

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................................. 28

IV. METODE PENELITIAN ....................................................................... 32

4.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................... 32

4.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian............................................ 32

4.3 Tetnik Penentuan Informan ................................................................ 32

4.4 Teknik Pangumpulan Data ................................................................. 33

4.5 Teknik Analisi Data ........................................................................... 33

Page 12: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

5

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 36

5.1 Gambaran Umum ................................................................................ 36

5.2 Hasil dan Pembahasan ....................................................................... 40

5.2.1 Kondisi Demografis Dusun Sumberawan ................................... 40

1. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan

Jenis Kelamin ......................................................................... 40

2. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan

Usia ........................................................................................ 41

3. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan

Pendidikan .............................................................................. 42

4. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan

Jenis Pekerjaan ....................................................................... 44

5. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan

Agama .................................................................................... 45

5.2.2 Karakteristik Responden ............................................................ 45

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................... 46

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Pendididkan Akhir ................................................................. 46

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Sebagai Petani ........................................................................ 47

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Luasan lahan ............. 48

5.2.3 Kondisi Sumberdaya atau Aset di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ................ 49

1. Modal Manusia (Human Capital) ........................................... 51

2. Modal Alam (Natural Capital) ............................................... 55

3. Modal Fisik (Physical Capital) ............................................... 57

4. Modal Keuangan (Financial Capital) ..................................... 61

5. Modal Sosial (Sosial Capital) ................................................. 62

5.2.4 Strategi Penghidupan Berkelanjutan Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ....... 64

VI. PENUTUPAN .......................................................................................... 66

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 66

5.2 Saran ................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN .................................................................................................... 71

Page 13: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

6

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Manusia ..................................... 30

2. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Alam .......................................... 30

3. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Keuangan................................... 30

4. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Fisik ........................................... 31

5. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Sosial ......................................... 31

6. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Jenis

Kelamin ..................................................................................................... 41

7. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Usia .................. 42

8. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Pendidikan ....... 43

9. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Pekerjaan ......... 44

10. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Agama ............. 45

11. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .............................................. 46

12. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir ........... 47

13. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Petani ...... 47

14. Karakteristik Responden Luasan Lahan ................................................... 48

15. Alih Fungsi Lahan Informan Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ................................................. 49

16. Penguasaan Modal Manusia Masyarakat Petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ..................... 52

17. Penguasaan Modal Alam Masyarakat Petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ..................... 55

18. Penguasaan Modal Fisik Masyarakat Petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ..................... 58

19. Penguasaan Modal Keuangan Masyarakat Petani Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang ...................................................................................................... 62

20. Penguasaan Modal Sosial Masyarakat Petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ..................... 63

Page 14: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

7

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Pentagon Aset ........................................................................................... 15

2. Kerangka Konsep Penelitian Strategi Penghidupan Berkelanjutan

Masyarakat (Sustainable Livelihood) Berbasis Aset Di Desa

Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. ........................... 27

3. Peta Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ............. 36

4. Pintu Masuk Dusun Sumberawan ............................................................. 37

5. Kerajian Sandal Spon Dari Home Industri ............................................... 38

6. Candi Sumberawan ................................................................................... 39

7. Pentagon Aset Mayarakat Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ................................................. 50

8. Lahan Pertanian Dusun Sumberawan Sebagai Modal Alam .................... 56

9. Kondisi Rumah Masyarakat Dusun Sumberawan .................................... 59

10. Masjid Sebagai Fasilitas Umum Dusun Sumberawan .............................. 60

11. Kegiatan Gotong Royong Masyarakat Dusun Sumberawan..................... 64

Page 15: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

8

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Data Jumlah Penduduk Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ................................................. 72

2. Rekapitulasi Data Umur Penduduk Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang .............................. 73

3. Rekapitulasi Data Tingkat Pendidikan Penduduk Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang ..................................................................................................... 74

4. Rekapitulasi Data Pekerjaan Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ................................................ 76

5. Rekapitulasi Data Agama Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang ................................................ 78

6. Pedoman Wawancara ............................................................................... 80

7. Data Responden ....................................................................................... 85

8. Skor Data Modal Manusia ....................................................................... 86

9. Skor Data Modal Alam ............................................................................ 87

10. Skor Data Modal Fisik .............................................................................. 88

11. Skor Data Modal Keuangan ...................................................................... 89

12. Skor Data Modal Sosial ............................................................................ 90

13. Skor Data Lima Aset Penghidupan ........................................................... 91

14. Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 92

Page 16: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian merupakan salah satu sektor penting pembangunan nasional

karena sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar bagi perekonomian di

Indonesia. Peranan pertanian di negara Indonesia sebagai sumber untuk

memenuhi kebutuhan pangan dan gizi bagi masyarakat, sumber bahan baku

industri, sumber penyerapan tenaga kerja, sumber bagi devisa negara, sumber

penyumbang Gross Domestic Bruto (GDP) bagi negara dan sebagai penunjang

bergeraknya sektor ekonomi lainnya di negara Indonesia. Pentingnya peranan

pertanian juga ditunjang oleh peranan lahan pertanian yang ada serta

kesejahteraan dari masyarat petani. Lahan pertanian merupakan media atau bidang

dalam menjalankan kegiatan pertanian. Peranan lahan tersebut sangat diperlukan

guna menjalankan suatu kegiatan produksi komoditi pertanian.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan telah menjelaskan bahwa

perlunya dilakukan perlindungan dan dikembangkan secara konsisten guna

menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan

nasional. Perlindungan lahan pertanian pangan yang berkelanjutan juga berkaitan

dengan kawasan pertanian pangan yang berkelanjutan. Kawasan pertanian pangan

yang berkelanjutan merupakan kawasan pertanian yang memiliki sumberdaya

alam yang melimpah dengan memiliki hamparan lahan pertanian yang

berkelanjutan. Pertanian yang berkelanjutan dapat menjadi suatu strategi dalam

penghidupan masyarakat. Berbagai macam strategi dapat dilakukan guna

memperjuangkan penghidupan yang berkelanjutan dan mengatasi kerentanan di

dalam masyarakat petani.

Penghidupan masyarakat merupakan suatu konsep bertahan hidup suatu

masyarakat dengan mengandalkan segala sumberdaya yang ada dan seberapa

besar pengaruhnya sumberdaya bagi masyarakat tersebut dalam penghidupannya.

Mengandalkan kelima sumberdaya/modal yaitu sumberdaya manusia, sumberdaya

alam, sumberdaya finansial, sumberdaya fisik dan sumberdaya sosial.

Pemanfaatan sumberdaya yang ada di suatu kawasan tidak semuanya sesuai

Page 17: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

2

dengan kondisi masyarakatnya, telebih lagi untuk setiap individu atau setiap

rumah tangga memiliki startegi penghidupan yang berbeda dan tegantung dengan

sumberdaya atau aset penghidupan yang tersedia dan kerentanan yang dihadapi.

Ditinjau dari teori yang ada penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood)

merupakan aktivitas yang berupa strategi penghidupan berupa pilihan cara hidup

berdasarkan prioritas bagaimana menggunakan kemampuan aset yang tersedia

untuk mempertahankan dan memperbaiki penghidupan yang sesuai dengan yang

diharapkan.

Kerangka kerja penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood)

merupakan kerangka operasional yang menggambarkan keterkaitan dan hubungan

antar komponen penghidupan. Penggunaan kerangka kerja penghidupan

berkelanjutan (sustainable livelihood) berarti menerapkan pendekatan

penghidupan berkelanjutan sebagai cara pandang dan panduan dalam memahami

serta merencanakan atau membuat strategi penghidupan yang bekelanjutan.

Kerangka kerja penghidupan berkelanjutan memiliki 5 elemen utama, yaitu ; 1.

Konteks kerentanan (vulnerability contexts). 2. Sumberdaya penghidupan

(livelihood assets). 3. Organisasi dan kebijakan (structures and processes). 4.

Strategi penghidupan (livelihood strategies). 5. Capaian penghidupan (livelihood

poutcomes). Strategi penghidupan (livelihood strategies) dalam kerangka kerja

penghidupan berkelanjutan menggambarkan suatu upaya yang dilakukan

masyarakat dalam mencapai penghidupan yang memadai. Strategi pengidupan

berkaitan dengan bagaimana masyarakat mengelola aset-aset penghidupan yang

telah tersedia, serta mensikapi segala perubahan yang terjadi dan menentukan

prioritas untuk mempertahankan dan memperbaiki penghidupannya (UNDP,

2007).

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang merupakan salah satu kawasan pertanian yang berlimpah sumberdaya

alamnya. Sektor pertanian di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang merupakan sektor penting dalam kegiatan bertahan

hidup sebelum sektor industri. Mengandalkan luas lahan yang ada masyarakat

terutama yang berprofesi sebagai petani menjalankan kegiatan bertani dengan

menanam berbagai tanaman pangan untuk bertahan hidup. Seiring berjalannya

Page 18: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

3

waktu kondisi Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang saat ini terdapat permasalahan yaitu adanya alih fungsi lahan

yang menyebabkan sumberdaya alam dan ketersediaan lahan pertanian yang

terdapat di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang semakin berkurang.

Menurut Menurut Wahyunto (2001), perubahan penggunaan lahan dalam

pelaksanaan pembangunan tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut terjadi

karena dua hal, pertama adanya keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk

yang makin meningkat jumlahnya dan kedua berkaitan dengan meningkatnya

tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik. Permasalahan alih fungsi lahan

mengakibatkan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani

mengalami kerentanan yaitu beralih profesi ke bidang lain. Kondisi tersebut perlu

adanya penelitian mengenai penggalian potensi dari kelima sumberdaya (aset)

yang dimiliki Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang untuk selanjutnya dapat dimaksimalkan dalam penggunaannya

agar dapat mencapai tingkat kehidupan yang memadahai dan sesuai yang

diharapkan dengan adanya strategi penghidupan berkelanjutan. Keluaran yang

diharapkan dari pelaksanaan sistem startegi penghidupan berkelanjutan adalah

pemanfatan yang optimal pada kelima sumberdaya atau aset yang dimiliki dan

berkurangnya kerentanan hidup masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, maka dalam hal ini penting

dilakukan pengkajian tentang Strategi Penghidupan Berkelanjutan

Masyarakat Petani Berbasis Aset yang berlokasi di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berkurangnya luasan lahan di wilayah Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang akhir-akhir ini yang disebabkan oleh

kegiatan alih fungsi lahan dapat menyebabkan permasalahan berkurangnya modal

alam di kalangan masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Modal alam merukapan salah satu

faktor penting dalam pertanian. Modal alam dapat mempengaruhi modal lainnya

Page 19: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

4

seperti modal manusia, modal fisik dan modal keuangan karena setiap modal yang

dimiliki masyarakat saling mempengaruhi satu sama lain terhadap kondisi modal

lainnya. Berkurangnya modal alam seperti berkurangnya lahan pertanian dapat

mempengaruhi apa yang akan didapatkan dalam menjalankan usaha pertanian,

seperti berkurangnya hasil produksi pertanian karena tidak adanya lahan yang

akan ditanam untuk kegiatan pertanian. Berubahnya jumlah modal masyarakat

dimiliki dapat mempengaruhi strategi penghidupan dan keberlajutan penghidupan

dari masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang. Strategi penghidupan yang dilakukan dapat

dikombinasikan dengan aset penghidupan yang dimiliki, dalam mencapai

penghidupan yang memadahi. Menyikapi perubahan yang tejadi di masyarakat

petani, bagaimanakah masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dalam menentukan strategi penghidupan

yang layak dan bagaimana sikap dalam menentukan prioritas untuk

mempertahankan atau memperbaiki penghidupan yang dijalani saat ini.

Berdasarkan permasalahan tersebut, rumusan masalah pada penelitian

Strategi Penghidupan Berkelanjutan Masyarakat Petani Berbasis Aset yang

berlokasi di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang adalah:

1. Bagaimana kondisi demografis di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang?

2. Bagaimana kondisi sumberdaya atau aset yang terdapat di Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang?

3. Bagaimana strategi penghidupan berkelanjutan yang terdapat di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, batasan masalah pada penelitian

Strategi Penghidupan Berkelanjutan Masyarakat Petani Berbasis Aset yang

berlokasi di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang adalah :

Page 20: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

5

1. Subjek pada penelitian ini adalah masyarakat petani di Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

2. Elemen penghidupan berkelanjutan pada penelitian ini hanya sebatas pada aset

penghidupan dan strategi penghidupan di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian pada penelitian

Strategi Penghidupan Berkelanjutan Masyarakat Petani Berbasis Aset yang

berlokasi di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang adalah:

1. Mengkaji kondisi demografis di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

2. Mengkaji kondisi sumberdaya atau aset yang terdapat di Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

3. Menganalisis strategi penghidupan berkelanjutan yang terdapat di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang diharapkan dari dilaksanakannya penelitian

Strategi Penghidupan Berkelanjutan Masyarakat Petani Berbasis Aset yang

berlokasi di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang adalah:

1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan proses pembelajaran yang ditempuh

sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dan juga sebagai bahan

informasi mengenai penghidupan berkelanjutan berbasis aset di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

2. Bagi masyarakat, sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan strategi

penghidupan yang sesuai dengan kondisi aset yang terdapat di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Page 21: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

6

3. Bagi pemerintah, sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan strategi

penghidupan yang sesuai dengan kodisi aset yang terdapat di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Page 22: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Telaah Penelitian Terdahulu

Pendekatan aset penghidupan berkelanjuatan dan strategi penghidupan

telah banyak digunakan untuk penelitian diberbagai daerah di Indonesia.

Pendekatan aset penghidupan berkelanjuatan dan strategi penghidupan adapun

yang telah digunakan dan diteliti sebagai berikut:

Penelitian Martopo dkk (2012), “Kajian Tingkat Penghidupan

Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) di Kawasan Dieng (Kasus di Dua Desa

Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo)” menggunakan metode kualitatif dan

kuantatif. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin yang didasarkan pada

data populasi penduduk di desa Buntu dan desa Tambi. Tahap I dilakukan

pengumpulan kriteria dan indikator yang berpengaruh pada keberlanjutan

penghidupan di Kawasan Dieng berdasarkan informasi dan studi literatur. Tahap

II dilakukan kegiatan pembobotan terhadap hasil kriteria dan indikator. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa di Desa Buntu kondisi infrastrukturnya belum

berkelanjutan, kondisi lingkungan tidak berkelanjutan, kondisi ekonomi belum

berkelanjutan, kondisi sosial tidak berkelanjutan, kondisi kelembagaan belum

berkelanjutan sehingga tingkat penghidupannya belum berkelanjutan. Sedangkan

di Desa Tambi kondisi infrastrukturnya belum berkelanjutan, kondisi lingkungan

belum berkelanjutan, kondisi ekonomi belum berkelanjutan, kondisi sosial belum

berkelanjutan, dan kondisi kelembagaan belum berkelanjutan sehingga tingkat

penghidupannya belum berkelanjutan.

Penelitian yang dilakukan Belda dan Cristanto (2012), dengan judul

“Strategi Penghidupan Nelayan Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat di

Kecamatan Sasak Ranah Pesisir dan Sungai”, menggunakan metode yang

digunakan adalah metode kualitatif yang menggunakan teknik survei wawancara

tidak terstruktur, indepth interview dan observasi. Purposive sampling responden

didapatkan dari masyarakat nelayan pada Kecamatan Sasak Ranah. Data yang

digunakan yaitu data primer yang didapatkan dari lapang dan data sekunder

didapatkan dari intansi yang bersangkutan. Pada penelitian ini analisis kualitatif

terdapat tiga proses yang berkaitan yaitu, mendeskripsikan fenomena,

Page 23: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

8

mengklarifikasikan dan melihat konsep tersebut muncul. Hasil penelitian ini

adalah kondisi aset di daerah penelitian, penyebab rendahnya ekonomi, strategi

masyarakat nelayan dalam mempertahankan kehidupan.

Martopo dkk (2013) melakukan penelitian “Strategi Penghidupan

Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) di Kawasan Dieng (Kasus di Desa Buntu

Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo)”. Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif kualitatif. Penggunaan skala likert untuk mengelolah data sekunder dan

respon digunakaan untuk mementukan status aset penghidupan. Penentuan jumlah

responden ditentukan menggunakan rumus Slovin berdasarkan populasi desa

Buntu. Analisis SWOT digunakan untuk mengkaji strategi penghidupan

berkelanjutan sesuai dengan aspek aset-aset penghidupan yang ada pada desa

Buntu. Hasil Penelitian menunjukkan Kondisi aset penghidupan di Desa Buntu

dari aspek sumberdaya manusia tergolong tidak berkelanjutan, aspek sumberdaya

alam tergolong tidak berkelanjutan, aspek sumberdaya sosial tergolong belum

berkelanjutan, aspek sumberdaya fisik tergolong belum berkelanjutan, dan aspek

finansial tergolong tidak berkelanjutan sehingga menghasilkan status kondisi aset

penghidupan yang tidak berkelanjutan. Strategi yang direkomendasikan dalam

rangka mewujudkan penghidupan berkelanjutan di Desa Buntu melalui

peningkatan kapasitas/ketrampilan dan permodalan bergulir bagi masyarakat,

pengembangan agribisnis perdesaan, pengembangan strategi pertanian

berkelanjutan, pengelolaan kawasan permukiman dalam bentuk infrastruktur yang

lebih ramah lingkungan, dan pengembangan model pariwasata kehutanan yang

berbasis masyarakat dengan melibatkan stakkeholders lokal, kabupaten, provinsi,

dan pusat agar terjadi keterpaduan, koordinasi, dan pembagian peran dalam

penanganan masalah bersama.

Penelitian yang dilakukan Endang (2014) yang berjudul “Strategi

Penghidupan Penduduk Sekitar Danau Limboto Provinsi Gorontalo”,

menggunakan metode deskriptif kualitafif dengan teknik survei untuk

memperoleh data berdasarkan fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada pada kondisi

sekitar Danau Limboto. Pengambilan data dilakukan mengandalkan responden

yaitu mayarakat sekitar dengan random sampling. Pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara observasi, wawancara terstruktur atau menggunakan

Page 24: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

9

kuisioner dan indepth interview. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

sebanyak 15% dari jumlah keseluruhan penduduk sekitar Danau Limboto. Hasil

dari penelitian ini Strategi Penghidupan (livelihood strategy) rumah tangga di

daerah penelitian sebagian besar menggunakan strategi bertahan hidup (Survival

strategy).

Penelitian oleh Wijayanti dkk (2016) dengan judul “Strategi Penghidupan

Berkelanjutan Masyarakat Berbasis Aset di Sub DAS Pusur, DAS Bengawan

Solo”, menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif terhadap data hasil

kuisioner, wawancara mendalam dan observasi dengan teknik area sampling dan

purposive sampling yang membagi daerah penelitian menjadi 3 (tiga) bagian

dengan jumlah 102 responden dan sampel yang dipilih berdasarkan teknik random

sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aset tertinggi dimiliki oleh sub

DAS bagian tengah, kemudian atas, dan terakhir bawah. Modal fisik memiliki

nilai tertinggi di seluruh bagian sub DAS jika dibandingkan modal yang lain.

Strategi intensifikasi pada bagian atas berupa agroforestri sedangkan pada bagian

tengah dan bawah menggunakan panca usaha tani. Strategi diversifikasi pada

bagian atas dengan cara beternak sedangkan bagian tengah dan bawah dilakukan

dengan menjadi buruh/karyawan. Strategi migrasi dengan alasan menikah

dominan untuk bagian atas dan bawah, sedangkan bagian tengah migrasi karena

alasan pekerjaan.

Penelitian yang dilakukan peneliti berjudul “Strategi Penghidupan

Berkelanjutan Masyarakat Petani Berbasis Aset di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang” merupakan penelitian yang

menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data atau informasi di

lapangan dilakukan dengan cara wawancara terstruktur (indepth interview).

Penggunaan skala likert untuk alat mengelolah data sekunder yang akan

mementukan status aset penghidupan masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Pengambilan sampel yaitu

masyarakat petani dalam penelitian ini diambil berdasarkan rekomendasi dari key

informan yaitu Kepala Desa Toyomarto dan Ketua Kepompok Tani Margo

Utomo. Kelima aset penghidupan yang ada di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dapat mengkaji strategi

Page 25: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

10

penghidupan berkelanjutan yang sesuai dengan aspek kelima aset penghidupan

tersebut dengan tujuan mengarah kepada penghidupan berkelanjutan.

1.2 Tinjauan Teoritis

1.2.1 Faktor Demografi

Faktor demografi merupakan salah satu yang mempengaruhi strategi

penduduk dalam kelangsungan hidupnya. Antara lain: Usia berpengaruh terhadap

banyak hal, seperti pada pola berpikir, kestabilan mental, kekuatan fisik, dan juga

beragamnya pengalaman hidup. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap strategi

yang dilakukan oleh individu ataupun rumah tangga setiap golongan usia. Bagi

para individu yang masih muda, semangat dan kegigihan untuk melakukan

berbagai macam usaha masih sangat lekat. Hal ini disebabkan berbagai faktor,

salah satunya adalah pandangan akan masa depan yang masih panjang dan banyak

hal yang harus diraih karena usia masih relatif muda, baik untuk dirinya sendiri,

anak dan keluarga, sehingga memancing adanya kesadaran akan perlunya

perjuangan yang keras. Eisenstadt (1956) mencatat bahwa perbedaan umur

terletak pada “aspek-aspek kehidupan manusia yang paling mendasar dan utama

serta determinan-determinan nasib manusia”. Pada tingkat umur berbeda-beda,

dilakukan tugas berbeda-beda dan ditetapkan peranan berbeda-beda dalam

hubungannya dengan anggota masyarakat lain. Semua masyarakat harus

mengatasi masalah-masalah yang timbul pada berbagai tahap kemajuan yang

berkembang dari kekuatan dan kemampuan yang berkaitan dengan perubahan

umur. Jenis kelamin dalam faktor demografi juga mempengaruhi pertumbuhan

generasi dimana, jenis kelamin perempuan mempengaruhi tingkat pendidikan dan

kesehatan dan jenis laki-laki mempengaruhi dalam pencarian upah atau

pendapatan. Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi individu dimana dalam

pengambulan kepitusann sikap dan mempengaruhi pola pokir. Semakin tinggi

tingkat pendidikan mempengari pengetahuan yang dimiliki, kepercayaan diri

dalam pengambilan keputusan terhadap adopsi dan inovasi hal-hal baru. Lama

berkerja dalam faktor demografi mempengaruhi keteampilan atau lemahiran

seseorang dalam suatu bidang.

Page 26: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

11

1.2.2 Konteks Kerentanan

Konteks kerentanan (vulnerability context) merujuk kepada situasi rentan

atau laten yang setiap saat dapat mempengaruhi atau membawa perubahan besar

dalam penghidupan masyarakat. Konteks kerentanan penting dilakukan untuk

mengenali beragam kerentanan dan membangun kesadaran bersama bahwa

guncangan (shocks), kecenderungan (trends) dan musiman (seasonality) sangatlah

besar pengaruhnya bagi keberlanjutan penghidupan masyarakat (DFID, 2001).

Moser (1996) mendefinisikan kerentanan (vulnerability) sebagai keadaan

kesejahteraan individu, rumah tangga atau komunitas dalam situasi perubahan

lingkungan yang mengancam kesejahteraan. Perubahan lingkungan yang

mengancam kesejahteraan dapat berupa ekologi, sosial atau politik dan dapat juga

berupa krisis yang tiba-tiba, tren jangka panjang dan musiman. Selanjutnya

menurut Moser, kerentanan berkaitan erat dengan penguasaan aset. Semakin

banyak aset yang dimiliki semakin tidak rentan rumah tangga tersebut dan

semakin besar pengurangan aset yang terjadi ketidakamanan sumber penghidupan

rumah tangga tersebut. Lebih lanjut Moser (1996), mengingatkan, semakin besar

resiko dan ketidakpastian, rumah tangga semakin memperbesar keragaman

kepemilikan aset mereka untuk mencegah penurunannya. Kemampuan rumah

tangga untuk menghindari atau mengurangi kerentanan dan untuk meningkatkan

produktivitas ekonomi tergantung tidak hanya pada aset awalnya tetapi juga pada

kemampuan rumah tangga mentransformasi aset ini menjadi pendapatan,

makanan, atau keperluan dasar lainnya secara efektif. Guncangan (shocks) yaitu

perubahan yang bersifat mendadak dan sulit diprediksikan, pengaruhnya relatif

besar bagi penghidupan, bersifat merusak atau menghancurkan dan umumnya

dirasakan secara langsung. Kecenderungan (trends) adalah perubahan perlahan

yang umumnya dapat diprediksikan, namun tidak kalah besar pengaruh negatifnya

terhadap penghidupan masyarakat apabila tidak atau gagal diantisipasi dengan

baik oleh masyarakat dan pemerintah. Kecenderungan (trends) ini umumnya

merupakan suatu perubahan yang kompleks, tidak berdiri sendiri, namun

akumulasi dari beberapa kondisi yang umumnya masyarakat memiliki atau dapat

memperoleh informasi tentangnya. Perubahan musiman (seasonality) yaitu

perubahan yang bersifat berkala dan sering terjadi pada periode tertentu. Namun

Page 27: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

12

meskipun dapat diprediksikan umumnya tetap membawa pengaruh terhadap

penghidupan masyarakat, karena dampak yang ditimbulkannya lebih luas

dibanding dengan kemampuan antisipasi masyarakat. Perubahan musiman disini

tidak terbatas pada perubahan yang terkait dengan cuaca, musim atau perubahan

alam, namun termasuk dinamika sosial masyarakat, aktivitas pasar dan pertukaran

beragam sumberdaya dalam masyarakat. Perubahan musiman antara lain;

produksi pertanian di sawah, ladang, dan perubahan harga barang, pengangguran,

lapangan kerja, migrasi penduduk dari desa ke kota.

1.2.3 Pengertian Penghidupan Berkelanjutan

Pemahaman mengenai konsep penghidupan dapat dilhat dalam konsep

livelihood yang pertama kali dipopulerkan oleh Chambers dan Conway pada

1990-an. Proses kerja kedua tokoh tersebut dilakukan dalam institusi The

Department for International Development (DFID) dan awalnya konsep ini

didesain sedemikian rupa sehingga sangat relevan di kawasan negara sedang

berkembang (Saragih, 2007).

Chambers dan Conway (1992) mendefinisikan penghidupan berkelanjutan

sebagai suatu penghidupan yang meliputi kemampuan atau kecakapan, aset-aset

(simpanan, sumberdaya dan akses) dan kegiatan yang dibutuhkan untuk sarana

untuk hidup. Suatu penghidupan dikatakan berkelanjutan jika dapat mengatasi dan

memperbaiki diri dari tekanan dan bencana, menjaga atau meningkatkan

kecakapan aset-aset, dan menyediakan penghidupan berkelanjutan untuk generasi

berikutnya dan yang memberi sumbangan terhadap penghidupan-penghidupan

lain pada tingkat lokal dan global dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Konsep Penghidupan memiliki keluwesan dalam memperhatikan gerak,

cara, jalur hidup, bahkan hubungan sosial –termasuk relasi gender- yang

mengandung makna kekuasaan antar-orang ataupun antara orang dengan

kelompok, institusi, serta kebijakan (de Haan dan Zoomers, 2005).

Peragaman penghidupan (livelihood diversification) memperjelas keluwesan

tersebut dengan melihat lebih lanjut bahwa gerak, cara, jalur hidup, dan hubungan

sosial yang dilakukan seseorang merupakan strategi penjamakan

Page 28: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

13

penghidupan/multiple livelihood ataupun strategi bertahan/survival strategies

(Start and Johnson, 2001).

Menurut Carloni dan Crowley (2005) dalam modul Food and Agricultural

Organisation (FAO) mengenai Rapid Guide for Missions Analysing Local

Institutions and Livelihoods, menunjukkan bahwa analisis penghidupan berkaitan

dengan berbagai guncangan, kerentanan dan perubahan-perubahan karena

kebijakan maupun pengaruh alam. Di sisi lain, penghidupan pun terkait dengan

berbagai bekal yang dimiliki suatu satuan ekonomi yang memungkinkan atau

tidak memungkinkan mereka mengembangkan berbagai siasat untuk bertahan

hidup.

Hal penting dalam konsep penghidupan adalah strategi mempertahankan

kelangsungan hidup. Menyebutkan bahwa upaya mempertahankan kelangsungan

hidup berbeda menurut derajatnya, mulai dari mempertahankan masalah hidup

dan mati sampai dengan mempertahankan hidup agar dapat menjalankan aktivitas

sehari-hari, seperti mampu bekerja secara normal sesuai dengan jenis

pekerjaannya masing-masing (Pakpahan dan Pasandaran, 1990).

Penghidupan berkelanjutan adalah meningkatkan akses terhadap pendidikan

berkualitas tinggi, teknologi informasi dan pelatihan, serta gizi dan kesehatan

yang baik, lingkungan sosial yang mendukung dan kohesif, akses yang aman dan

pengelolahaan yang lebih baik terhadap sumberdaya alam, akses yang lebih baik

untuk fasilitas dan infrastruktur dasar dan akses yang lebih aman terhadap

sumberdaya keuangan (Departement for International Development, 2005).

Penghidupan berkelanjutan membahas empat hal antara lain : 1) upaya

memenuhi kebutuhan manusia yang ditopang dengan kemampuan daya dukung

ekosistem, 2) upaya peningkatan mutu kehidupan manusia dengan cara

melindungi dan memberlanjutkan, 3) upaya meningkatkan sumberdaya manusia

dan alam yang akan dibutuhkan pada masa yang akan datang, 4) upaya

mempertemukan kebutuhan-kebutuhan manusia secaea antar generasi (Baiquni,

2003). Menurut World Commission on Environment and Development/WCED

(1988) penghidupan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang dapat

memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbakankan generasi yang

akan datang untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

Page 29: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

14

1.2.4 Aset Penghidupan

Aset didefinisikan sebagai berbagai bentuk modal, seperti modal sosial,

modal fisik, modal manusia, dan modal finansial yang dimiliki dan digunakan

untuk kehidupan individu atau rumah tangga atau untuk mempertahankan

kesejahteraan materi pada tingkat kelangsungan hidup yang berbeda-beda. (Ellis,

2000). Akses terhadap modal dapat diperoleh rumah tangga melalui struktur

melalui proses yang telah dibakukan dalam kebijakan, tata aturan, kelembagaan

atau budaya. Kelima modal ini selain menjadi aset yang penting bagi strategi

penghidupan juga dapat menjadi hasil dan proses dari strategi penghidupan

sebelumnya (Ashley dan Carney, 1999). Menurut Scoones (1998) membedakan 5

modal, yaitu modal alamiah (dalam bentuk sumber daya alam seperti tanah dan

air), ekonomi atau finansial (dalam bentuk uang), manusia (dalam bentuk

pendidikan dan keterampilan), fisik (cadangan makanan, ternak, mesin, jalan raya,

sarana transportasi, pasar, sarana sanitasi, fasilitas air bersih, prasarana irigasi),

dan modal sosial (dalam bentuk relasi sosial dan jaringan kerja).

DFID (2001) mengkelompokkan aset penghidupan ke dalam lima

kelompok yang disebut Pentagon Aset (gambar 1). Pentagon aset terdiri dari

human capital (H) atau modal sumberdaya manusia, natural capital (N) adalah

modal alam, financial capital (F) atau modal keuangan, social capital (S) atau

modal sosial, dan physical capital atau modal fisik. Pentagon Aset menekankan

pentingnya pemahaman akan beragam kondisi penghidupan rumah tangga dan

jenis-jenis aset yang menopangnya. Segilima aset menggambarkan bahwa antar

komponen aset penghidupan memiliki beragam hubungan dan keterkaitan satu

sama lain. Bentuk segilima dan garis yang saling menghubungkan dengan titik

pusat ditengah bidang tersebut menggambarkan variasi tingkat kepemilikan dan

akses rumah tangga terhadap aset.

Page 30: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

15

Gambar 1: Pentagon Aset (sumber: DFID, 2001)

Tingkat aksesibilitas terhadap aset penghidupan berbeda-beda pada tiap

individu, rumah tangga dan masyarakat, demikian pula nilai manfaat dari aset

tersebut bagi penghidupan, banyak faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya

dianalogikan, di posisi titik tengah atau terdalam dari segilima menunjukkan

tingkat akses individu atau rumah tangga terhadap sumberdaya/modal adalah =

nol, atau tidak memiliki akses sama sekali. Sedangkan bagian menjauh dari titik

pusat segilima adalah kondisi ideal, dimana seseorang atau rumah tangga

memiliki akses yang optimal terhadap sumberdaya/modal yang mereka butuhkan.

Dengan analogi segilima ini, kita dapat menggambarkan beragam kondisi

perubahan tingkat aksesibilitas terhadap sumberdaya/modal penghidupan.

Dalam Kerangka penghidupan menurut DFID (2001), bahwa aset yang

meliputi berbagai modal kapital (modal manusia, modal alam, modal keuangan,

modal sosial, dan modal fisik) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Berbagai aspek tersebut layaknya menjadi kebutuhan yang diperlukan secara

bersamaan untuk menunjang sekaligus menjamin keberlangsungan strategi

penghidupan masing-masing individu. Ketersediaan akses terhadap modal kapital

pun berpengaruh terhadap proses pembentukan bahkan perubahan struktur dalam

masyarakat. Lebih jauh lagi hal tersebut berpengaruh terhadap pendapatan dan

keberlanjutan rumah tangga.

Manusia (H)

Alam (N) Sosial (S)

Keuangan (F) Fisik (P)

Page 31: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

16

Kelima aset penghidupan dalam pentagon aset memiliki aspek berbeda-

beda, yaitu:

1. Modal Manusia (Human Capital)

Modal manusia (human capital) mengacu pada tenaga kerja yang

tersedia untuk rumah tangga dengan pendidikan, ketrampilan, dan

kesehatan. Aset utama yang dimiliki oleh masyarakat perdesaan adalah

tenaga kerja mereka sendiri. Tenaga kerja sebagai aset rumah tangga

harus terbebas dari berbagai macam penyakit atau masalah kesehatan

yang dapat mengurangi produktifitasnya (Ellis, 2000). Menurut Baiquni

(2007) bahwa manusia sebagai modal rumah tangga yang memiliki

pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan untuk mengusahakan

penghidupan yang lebih baik. Pengembangan kualitas manusia sangat

menentukan, mengingat manusialah yang akan mengelola semua aset

untuk didayagunakan dan dilestarikan keberlanjutannya. Modal manusia

bukan hanya berupa ukuran rumah tangga dan ketersediaan tenaga kerja,

namun meliputi aspek keterampilan, pendidikan, pengetahuan,

pengalaman, kreatifitas, serta kesehatan yang memungkinkan penduduk

untuk menerapkan berbagai macam strategi penghidupan guna memenuhi

kebutuhannya. Potensi manusia baik yang diperoleh sebagai hasil

pengembangan diri, misalnya melalui pendidikan, ataupun potensi yang

terkait dengan kualitas kesehatan, daya tahan, kecerdasan dan faktor-

faktor demografis lainnya merupakan bagian dari sumberdaya yang tak

ternilai. Di tingkat rumah tangga, ukuran modal manusia meliputi jumlah

dan mutu tenaga kerja yang dimiliki. Modal manusia di tiap rumah

tangga bervariasi sesuai tingkat keterampilan, pendidikan, dan kondisi

kesehatan. Dalam penelitian ini modal manusia dalam adalah modal yang

berupa pekerjaan, ketrampilan, dan tenaga kerja yang bisa dimanfaatkan

dalam kegiatan mata pencaharian rumah tangga. Tenaga kerja ini bisa

berasal dari anggota rumah tangga (istri dan anak), kerabat, tetangga

maupun orang lain.

Page 32: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

17

2. Modal Alam (Natural Capital)

Modal alam bisa disebut dengan sumberdaya alam adalah

merupakan persediaan alam yang menghasilkan daya dukung dan nilai

manfaat bagi penghidupan manusia. Mencakup tanah dan produksinya,

air dan sumber daya air di dalamnya (ikan), pohon dan hasil hutan,

binatang buruan, serat dan pangan yang tidak dibudidayakan,

keanekaragaman hayati, sesuatu kegiatan yang berhubungan dengan

lingkungan. Modal ini mewakili sumber daya alam dan sumber daya

hayati yang melingkupi suatu masyarakat (DFID, 2001).

Modal alam (Natural Capital) lebih menggambarkan kepemilikan

atau penguasaan bersama atas sumberdaya alam seperti iklim, kesuburan

tanah, dan sumber air sebagai modal produksi. Hal ini bervariasi pada

setiap wilayah, baik ketersediaan maupun karakteristiknya, sehingga

dapat membentuk pola penghidupan masyarakat. Dalam modal alam,

sebuah perbedaan penting di buat antara sumberdaya alam terbarukan

dan sumberdaya alam non terbarukan (Baiquni, 2007).

3. Modal Keuangan (Financial Capital)

Modal keuangan adalah sumber-sumber keuangan yang dapat

digunakan dan dimanfaatkan masyarakat dalam mencapai tujuan

penghidupan mereka, yaitu meliputi; Cadangan atau persediaan; meliputi

sumber keuangan berupa tabungan, deposito, atau barang bergerak yang

mudah diuangkan. Selain yang bersumber dari milik pribadi, juga

termasuk sumber keuangan yang disediakan oleh bank atau lembaga

perkreditan. Aliran dana teratur; sumberdana ini meliputi uang pensiun,

gaji, bantuan dari negara, kiriman dari kerabat yang merantau, dsb

(DFID, 2001).

Menurut Ellis (2000), bahwa modal finansial mengacu pada

rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber modal keuangan,

terutama tabungan dan akses terhadap kredit dalam bentuk pinjaman.

Baik tabungan maupun pinjaman uang secara langsung merupakan

bentuk-bentuk modal produktif yang dapat dialihkan kedalam bentuk-

bentuk modal lain atau mungkin langsung dikonsumsi. Kemudahan

Page 33: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

18

beralih antara menggunakan sebagai modal usaha atau langsung

dikonsumsi merupakan karakteristik dasar modal dalam bentuk uang

tunai. Dalam banyak masyarakat, tidak adanya pasar keuangan atau

ketidak percayaan terhadap lembaga-lembaga keuangan mengakibatkan

pengalihan modal finansial diselenggarakan dalam bentuk lain, seperti

kepemilikan ternak yang memainkan peran penting sebagai penyimpanan

kekayaan.

4. Modal Sosial (Social Capital)

Konsep modal sosial pertama kali dikemukakan oleh James

Coleman, menurutnya, modal sosial bukan entitas tunggal tetapi

bermacam-macam entitas berbeda yang memiliki dua karakteristik

umum: mereka semua terdiri atas beberapa aspek struktur sosial, dan

mereka memudahkan beberapa tindakan individu-individu yang ada

dalam stuktur tersebut. Seperti modal lainnya, modal sosial bersifat

produktif, yang memungkinkan pencapaian beberapa tujuan yang tidak

dapat dicapai tanpa keberadaannya (Coleman, 2010).

Menurut Field (2010) menyatakan bahwa modal sosial adalah

bagian dari kehidupan sosial-jaringan, norma dan kepercayaan – yang

mendorong partisipasi dan tindakan bersama secara lebih efektif untuk

mencapai tujuan bersama. Modal sosial merupakan suatu aset yang dapat

digunakan oleh rumah tangga untuk mempertahankan kelangsungan

hidup. (Carney, 1999). Menurut Baiquni (2007), bahwa modal sosial

sebagai suatu kekuatan untuk mengusahakan penghidupan melalui

jejaring dan keterkaitan yang memungkinkan sumber sosial dipadukan

seperti gotong royong juga adanya hubungan saling percaya dan

bekerjasama saling menguntungkan seperti jaminan sosial.

5. Modal fisik/Infrastruktur (Physical Capital)

Modal fisik adalah prasarana dasar dan fasilitas lain yang

dibangun untuk mendukung proses penghidupan masyarakat. Prasarana

yang dimaksud meliputi pengembangan lingkungan fisik yang membantu

masyarakat dalam melaksanakan tugas kehidupan lebih produktif.

Prasarana umumnya merupakan fasilitas umum yang digunakan tanpa

Page 34: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

19

dipungut biaya langsung. Terkecuali prasarana tertentu seperti

perumahan, listrik, jalan tol dan air minum. Sarana terntentu seperti

gedung, kendaraan, dsb, umumnya dapat digunakan secara pribadi atau

kelompok melalui sistem sewa (DFID, 2001).

Modal fisik memperlihatkan penguasaan lahan, luas lahan, jenis

tanaman budidaya, dan kepemilikan bangunan seperti rumah, kendaraan,

perabotan dan peralatan rumah tangga, pabrik serta teknologi produksi.

Dalam konteks kewilayahan modal fisikal ini berupa infrastruktur jalan,

irigasi, dan fasilitas publik. (Baiquni, 2007).

1.2.5 Prinsip-Prinsip Strategi Penghidupan Berkelanjutan

Prinsip penghidupan berkelanjutan yang dikembangkan oleh UNDP (2007)

yaitu :

1. Manusia sebagai fokus utama pembangunan (people-centered)

“The sustainable livelihoods approaches places people at the center

of development. Poor people are of primary concern”. Orang miskin

haruslah menjadi perhatian utama. Memulai dengan analisis mata

pencaharian masyarakat, faktor-faktor yang mempengaruhi mereka dan

bagaimana perubahan yang telah terjadi dari waktu ke waktu. Fokusnya

adalah pada rakyat sendiri daripada teknologi atau pemerintah yang

melayani mereka. Memahami bagaimana kebijakan dan institusi

mempengaruhi kehidupan masyarakat juga ditekankan. Prioritasnya

adalah untuk mengurangi kemiskinan dan mendukung kehidupan

masyarakat miskin.

2. Partisipasi dan respon (participatory and responsive)

Pendekatan sustainable livelihoods berusaha untuk mengatasi

masalah kemiskinan melalui proses partisipatif dengan melibatkan

multistakeholders. Namun titik tekannya adalah partisipasi masyarakat

miskin itu sendiri. Program aksi ditujukan untuk menjawab masalah

praktis yang berkenaan langsung dengan orang miskin.

Page 35: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

20

3. Kemitraan (partnerships)

“Poverty cannot be eliminated by just one group of actors”. Prinsip

ini penekanan bentuk-bentuk kemitraan untuk mengatasi kemiskinan,

melalui membangun hubungan antar departemen pemerintah, donor,

sektor swasta, dan masyarakat sipil.

4. Memahami penghidupan secara menyeluruh (holistic)

Kemiskinan adalah kompleks dan berwajah banyak (multi faced),

maka sangat membutuhkan pendekatan holistik. Pendekatan sustainable

livelihoods didasarkan pada definisi sendiri (orang miskin) tentang

kendala dan peluang yang mereka hadapi. Pendekatan ini juga digunakan

dalam mengenali berbagai pengaruh pada kehidupan masyarakat seperti

iklim, kebijakan, hukum, pasar, budaya dan politik. Untuk melakukan

pendekatan holistik, harus ada banyak aktor yang terlibat, seperti petani,

masyarakat sipil, pemerintah, pedagang, sektor swasta. Pendekatan

holistik juga harus mampu mengenali strategi yang dimiliki orang untuk

tetap hidup.

5. Merespon dinamika penghidupan masyarakat (dynamic)

Penghidupan masyarakat dan faktor-faktor yang membentuk mereka

adalah dinamis: selalu berubah dari waktu ke waktu, seperti kebijakan

pemerintah, iklim, kekeringan dan banjir yang datang tiba-tiba, harga

komoditas lokal dan dunia.

6. Mengoptimalkan potensi masyarakat (building on strengths)

Pendekatan sustainable livelihoods fokus pada kekuatan yang

dimiliki masyarakat, bukan kelemahan dan kebutuhan mereka, seperti

pengalaman, jaringan sosial, akses terhadap kredit dan pasar, tingkat

pendidikan. Misalnya petani memiliki pengetahuan yang cukup dan

keterampilan dalam pertanian dalam lingkungan yang kompleks dan

sering tidak stabil. Fokusnya adalah pada mengenali potensi yang

melekat orang.

7. Menyelaraskan kebijakan makro dan mikro (macro-micro links)

Kegiatan pembangunan cenderung berfokus pada tingkat komunitas

atau di tingkat nasional, tetapi penghidupan masyarakat dipengaruhi oleh

Page 36: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

21

isu-isu baik di tingkat lokal dan nasional. Pendekatan sustainable

livelihoods mencoba untuk menjembatani kesenjangan antara tingkat

lokal, regional, nasional dan internasional. Pendekatan sustainable

livelihood memberi landasan berfikir bahwa kebijakan dan hukum

nasional mempengaruhi penghidupan masyarakat perkotaan dan

pedesaan, dan kebijakan perlu memberikan informasi melalui

pemahaman tentang kehidupan di tingkat lokal jika ada dampak yang

signifikan terhadap kemiskinan. Intinya, sustainable livelihoods menguji

pengaruh kebijakan dan institusi pada pilihan penghidupan dan

menyoroti perlunya kebijakan yang akan diinformasikan oleh wawasan

dari tingkat lokal dan dengan prioritas masyarakat miskin.

8. Mewujudkan keberlanjutan penghidupan (sustainability)

Ketika istilah sustainable livelihood dikenalkan, ternyata banyak

menimbulkan pertanyaan. Umumnya pertanyaan tersebut terbagi dalam

tiga kelompok yaitu lingkungan penghidupan yang berkelanjutan,

keberlanjutan sosial, dan keberlanjutan fungsi dari beberapa aset dan

kemampuan memanfaatkan, memelihara dan meningkatkan sehingga

dapat melestarikan penghidupan. Prinsip sustainability menegaskan

pentingnya keberlanjutan dan ketahanan penghidupan masyarakat dalam

menghadapi perubahan (shocks & trends), terus menerus memperbaharui

penghidupan mereka dalam jangka panjang.

Keberlanjutan merupakan inti dari pendekatan ini dan meliputi

beberapa aspek:

a. Keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability), adalah

kondisi dimana sumberdaya alam kita terjaga dan lestari, dapat

mencukupi kebutuhan masa sekarang hingga masa generasi yang

akan datang. Intensitas kerusakan sumberdaya dan ketersediaan

sumberdaya merupakan indikator yang berpengaruh terhadap

keberlanjutan lingkungan.

b. Keberlanjutan ekonomi (economic sustainability), adalah kondisi

dimana pengeluaran dan pendapatan pada tingkat tertentu dapat

terjaga keseimbangannya dalam jangka panjang. Jumlah tenaga kerja

Page 37: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

22

di sektor pertanian, pendapatan dan pengeluaran, tabungan termasuk

dalam indikator keberlanjutan ekonomi.

c. Keberlanjutan sosial (social sustainability), adalah kondisi dimana

diskriminasi, keterlantaran, kekerasan dan ketidakadilan dapat

diminimalkan, sebaliknya pemerataan, kesetaraan dan keadilan lebih

diutamakan dan mendapat dukungan bersama. Tingkat Pendidikan,

jumlah penduduk miskin, pemberdayaan masyarakat termasuk

indikator yang berpengaruh terhadap keberlanjutan sosial.

d. Keberlanjutan kelembagaan (institutional sustainability), adalah

kondisi dimana lembaga-lembaga dan proses penting dalam

masyarakat dapat menjalankan fungsinya dalam jangka panjang.

Keberadaan lembaga sosial, keberadaan lembaga keuangan mikro,

ketersediaan peraturan tentang lingkungan hidup mempunyai

pengaruh terhadap penghidupan berkelanjutan.

e. Keberlanjutan infrastruktur (infrastructure sustainability).

Infrastruktur mendukung sistem sosial dan ekonomi yang kompleks.

Efektifitas penghidupan berkelanjutan didasarkan pada ketersediaan

dan aksesibilitas aset layanan. Ketersediaan infrastruktur umum

(kesehatan, pendidikan, ekonomi, transportasi), kondisi prasarana

jalan, sistem air bersih, sanitasi, drainase, dan persampahan

mempunyai pengaruh terhadap penghidupan berkelanjutan.

1.2.6 Konsep Strategi Penghidupan Bekelanjutan

Strategi penghidupan berkelanjutan sebagai kombinasi kegiatan dan pilihan-

pilihan yang dibuat oleh rumah tangga untuk mencapai kesejahteraan sebagai

perwujudan taraf penghidupan yang lebih baik. Strategi penghidupan

berkelanjutan meliputi cara-cara rumah tangga merangkai berbagai kegiatan untuk

memperoleh pendapatan, cara-cara memanfaatkan berbagai aset-aset, pilihan aset

untuk investasi serta bagaimana rumah tangga mempertahankan aset dan

pendapatannya (Scoones, 1998).

Unsur-unsur dalam strategi penghidupan menurut Chamers dan Conyway

(1992) adalah kapabilitas, aset dan aktivitas. Aset dapat berupa klaim maupun

Page 38: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

23

akses. Kapabilitas menunjukan kemampuan individu untuk mewujudkan potensi

dirinya sebagai manusia dalam artian menjadi dan menjalankan, melakukan yang

bisa dilakukan dengan karakteristik ekonomi, sosial dan personal manusia.

Aktivitas merujuk pada kegiatan yang menghasilkan pendapatan. Penjelasan

mengenai strategi penghidupan berkelanjutan diatas menjelaskan bahwa

penerapan strategi penghidupan berkelanjutan bergantung pada seberapa besar

aset yang dimiliki, kapabilitas individu dan aktivitas yang dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Aset penghidupan meliputi modal alam, modal

manusia, modal finansial, modal sosial dan modal fisik. Akses merupakan aturan

atau norma sosial yang mengatur atau mempengaruhi kemampuan yang berbeda

antara orang dalam memiliki, mengontrol, mengkalim atau mengendalikan dalam

artian menggunakan modal/sumberdaya seperti penggunaan lahan dan

kepemilikan pribadi atau kepemilikan umum.

Strategi penghidupan masyarakat terdapat tiga golongan yaitu :

1. Strategi Intensifikasi dan Ekstensifikasi, yaitu tetap bertahan pada mata

pencaharian petani namun meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian

yang ada dan penambahan lahan pertanian untuk garapan (Scoones,

1998).

2. Strategi Survival yaitu, strategi keamanan dan stabilitas adalah strategi

minimal yang dilakukan seseorang untuk mempertahankan hidup.

Strategi ini dilakukan dengan berbagai cara oleh berbagai lapisan (atas,

menengah, bawah) untuk dapat bertahan hidup. Artinya semua hasil yang

diperoleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal

kebutuhan subsisten pangan atau kebutuhan sehari-hari (Dharmawan,

2001). Selanjutnya mekanisme pemenuhan kebutuhan hidup rumah

tangga menekankan pada aspek ekonomi, melalui pemanfaatan

sumberdaya yang dimiliki, melakukan penghematan dengan mengurangi

pengeluaran yang meliputi pengurangan total konsumsi, merubah pola

konsumsi, menjual barang-barang milik rumah tangga, strategi ini

ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan hidup pada tingkat dasar.

3. Strategi Konsolidasi/Diversifikasi, menurut White (1991) strategi

konsolidasi merupakan strategi dari kelompok menengah yang

Page 39: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

24

mengutamakan keamanan dan stabilitas pendapatan dari pengolahan

sumberdaya yang dimiliki. Strategi konsolidasi berhasil melakukan

konsolidasi aset sumberdaya dan meningkatkan produksi, maka secara

bertahap akan memasuki kelompok yang mampu melakukan strategi

konsolidasi. merupakan merupakan strategi mencari upaya atau alternatif

kegiatan penghasilan diluar bidang pertanian (peternakan, perikanan,

jasa, perdagangan) dan pengelolahan hasil pertanian yang diproduksi.

Konsolidasi/Diversifikasi merupakan strategi penting untuk mengurangi

kerentanan penghidupan atau meningkatkan taraf hidup. Sebaliknya bila

mengalami kegagalan dalam melakukan Konsolidasi/Diversifikasi, dapat

pula merosot menjadi petani miskin yang harus melakukan strategi

survival. Rumah tangga dengan tipe Konsolidasi/Diversifikasi, strategi

mata pencaharian cenderung untuk meningkatkan partisipasi tenaga kerja

mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Pekerjaan

sampingan dilakukan rumah tangga untuk menyesuaikan pekerjaan agar

mendapatkan tambahan pendapatan bila terjadi guncangan ekonomi

dimana terjadi fluktuasi pendapatan dan konsumsi rumah tangga. Strategi

konsolidasi merupakan strategi yang mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya dari usaha pertanian atau non pertanian yang mengutamakan

keamanan dan stabilitas pendapatan dari pengolahan sumberdaya yang

dimiliki. Dalam hal ini rumah tangga tidak sekedar memenuhi kebutuhan

subsisten rumah tangga akan tetapi ditambah dengan kebutuhan lainnya.

Konsolidasi/Diversifikasi penghidupan dilakukan melalui diversifikasi

pekerjaan seperti dari pekerjaan sebagai petani beralih atau

mengusahakan pekerjaan disektor nonpertanian. Ada juga diversifikasi

usaha ataupun diversifikasi ekonomi dan hal initerkait dengan

diversifikasi pendapatan. Menurut Dercon (2002), bahwa pembahasan

mengenai diversifikasi pendapatan sering dikaitan dengan upaya

penanggulangan resiko, kesempatan atau ketidakpastian pendapatan atas

tenaga kerja dan lahan.

4. Strategi migrasi atau mobilitas, menurut Mantra (2003), mobilitas

penduduk dipilah antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas

Page 40: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

25

penduduk horizontal. Mobilitas penduduk horizontal, atau sering pula

disebut mobilitas penduduk geografis adalah gerakan penduduk melintasi

batas wilayah menuju ke wilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas

penduduk juga dapat dipilah menjadi mobilitas penduduk permanen atau

migrasi, dan mobilitas penduduk nonpermanen. Pemilihan tersebut

didasarkan pada ada tidaknya tujuan untuk menetap di daerah mobilitas

dengan tujuan dapat memperbaharui penghidupan sebelumnya pada

daerah asal dan mencari penghidupan di tempat lain baik sementara atau

permanen serta berganti pekerjaan. Migrasi sementara merupakan salah

satu strategi penghidupan yang dilakukan rumahtangga penduduk untuk

mendapatkan pekerjaan diluar tempat tinggalnya secara sementara

(sirkuler). Mereka yang melakukan mobilitas sementara dengan harapan

dapat memperoleh penghasilan tambahan untuk dikirimkan kepada

keluarga yang ditinggalkan.

Page 41: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

26

III. KERANGKA TEORITIS

1.1 Kerangka Pemikiran

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang merupakan salah satu dusun yang memiliki kekayaan sumberdaya alam

yang melimpah. Terdapat permasalahan yang dianggap mempengaruhi

penghidupan masyarakatnya yaitu adanya alih fungsi lahan yang menimbulkan

kerentanan pada kondisi masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Alih fungsi lahan tersebut berpengaruh

terhadap modal alam yang dimiliki oleh masyarakat petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Berubahnya kondisi

salah satu modal atau aset yang dimiliki oleh masyarakat juga berpengaruh

tehadap aset atau sumberdaya lainnya seperti modal manusia, modal fisik, modal

sosial dan modal keuangan dalam menjalankan strategi penghidupannya.

Penelitian ini memiliki kerangka pemikiran bahwa untuk mengetahui

penghidupan yang berkelanjutan harus mengetahui kondisi masing-masing aset

yang dimiliki/dikuasai dan strategi yang dilakukan oleh masyarakat petani di

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Faktor demografi merupakan subjek dari aset penghidupan dimana yang menjadi

objek yang sangat berpengaruh pada sikap dan pengambilan keputusan

masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang dalam mengelola dan mempertahankan kelima aset

penghidupan yang dimiliki serta dapat mempengaruhi tingkat potensi sumberdaya

aset masyarakat petani di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang. Salah satu tujuan penelitian ini adalah menganalisis

potensi aset yang dimiliki masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dengan adanya peningkatan

alih fungsi lahan sehingga menimbulkan kerentanan bagi masyarakat petani di

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

yang diduga mengalami akses yang rendah. Pengaruh penguasaan potensi

penghidupan berkelanjutan juga berpengaruh terhadap penentuan strategi

penghidupan yang lakukan pada masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Page 42: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

27

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dalam penghidupannya yang

diduga belum berlanjut. Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka pemikiran

dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian Strategi Penghidupan Berkelanjutan

Masyarakat (Sustainable Livelihood) Berbasis Aset Di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang.

Permasalahan:

Alih Fungsi Lahan

Faktor Demografi

1. Jumlah Penduduk

2. Usia

3. Pendidikan

4. Pekerjaan

5. Agama

Pendekatan

Penghidupan

Berkelanjutan

Potensi/Aksesibilitas:

1. Rendah

2. Sedang

3. Tinggi

Aset Penghidupan

Modal Alam

Modal Manusia

Modal Sosial

Modal Finansaial

Modal Fisik

Strategi Penghidupan

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi

2. Survival

3. Konsolidasi/Diversifikasi

4. Migrasi atau mobilitas

Penghidupan

Masyarakat Petani : Alur Pemikiran

: Alur Analisis

Page 43: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

28

1.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi opersional dan pengukuran setiap indikator yang digunakan dalam

penelitian ini, sebagai berikut:

1. Alih fungsi lahan pertanian adalah bergantinya sebuah fungsi dari lahan yang

awalnya merupakan lahan pertanian menjadi lahan bukan pertanian.

2. Faktor demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan

manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta

bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran,

kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk

masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan

kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

3. Sumberdaya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau

unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi

juga non-fisik (intangible).

4. Aset penghidupan adalah aset/modal yang dimiliki oleh setiap individu atau

masyarakat dalam mempertahankan kehidupannya yang terdiri dari aset

manusia, aset alam, aset keuangan, aset fisik dan aset sosial.

5. Modal alam adalah merupakan persediaan alam yang menghasilkan daya

dukung dan nilai manfaat bagi penghidupan manusia.

6. Modal manusia (human capital) adalah aset mengacu pada tenaga kerja yang

tersedia untuk rumah tangga dengan pendidikan, ketrampilan, dan kesehatan.

Aset utama yang dimiliki oleh masyarakat perdesaan adalah tenaga kerja

mereka sendiri.

7. Modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial-jaringan, norma dan

kepercayaan – yang mendorong partisipasi dan tindakan bersama secara lebih

efektif untuk mencapai tujuan bersama.

8. Modal keuangan adalah sumber-sumber keuangan yang dapat digunakan dan

dimanfaatkan masyarakat dalam mencapai tujuan penghidupan mereka, yaitu

meliputi; Cadangan atau persediaan; meliputi sumber keuangan berupa

tabungan, deposito, atau barang bergerak yang mudah diuangkan.

9. Modal fisik adalah prasarana dasar dan fasilitas lain yang dibangun untuk

mendukung proses penghidupan masyarakat.

Page 44: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

29

10. Kerentanan adalah keadaan kesejahteraan individu, rumah tangga atau

komunitas dalam situasi perubahan lingkungan yang mengancam

kesejahteraan. Perubahan lingkungan yang mengancam kesejahteraan dapat

berupa ekologi, sosial atau politik dan dapat juga berupa krisis yang tiba-tiba,

tren jangka panjang dan musiman.

11. Penghidupan berkelanjutan adalah suatu penghidupan yang meliputi

kemampuan atau kecakapan, aset-aset (simpanan, sumberdaya, kalim dan

akses) dan kegiatan yang dibutuhkan untuk sarana untuk hidup. Suatu

penghidupan dikatakan berkelanjutan jika dapat mengatasi dan memperbaiki

diri dari tekanan dan bencana, menjaga atau meningkatkan kecakapan aset-

aset, dan menyediakan penghidupan berkelanjutan untuk generasi berikutnya

dan yang memberi sumbangan terhadap penghidupan-penghidupan lain pada

tingkat lokal dan global dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Page 45: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

30

Tabel 1. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Manusia

Jenis

Aset No Indikator

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3

Modal

Manusia

1 Jenis pekerjaan Bukan petani Petani Petani dan

lainnya

2 Lama bekerja <10 tahun 10-20 tahun >20 tahun

3 Pendidikan

formal

Tidak sekolah SD/SMP/SMA S1-S2

4 Pendidikan

informal/

Keterampilan

Tidak pernah Pernah Pernah

(lebih dari

satu kali)

5 Kesehatan

keluarga

Ada sakit

parah/berbahaya

Ada sakit

biasa/ringan

Sehat

semua

5 Kepedulian

pemuda terhadap

pertanian

Kurang Cukup Baik

Tabel 2. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Alam

Jenis

Aset No Indikator

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3

Modal

Alam

1 Kondisi lahan Tidak subur Cukup

subur

Sangat subur

2 Kondisi

ketersediaan air

Sulit

diperoleh

Cukup

mudah

diperoleh

Sangat

mudah

diperoleh

3 Serangan penyakit Sering

diserang

Jarang

diserang

Tidak pernah

diserang

4 Komoditas yang

ditanam

1 jenis 2 jenis >2 jenis

5 Hasil produksi <10 kg 10-100kg >100kg

6 Alokasi hasil

produksi

Dikonsumsi

sendiri

Dikonsumsi

dan dijual

Dijual

Tabel 3. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Keuangan

Jenis

Aset No Indikator

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3

Modal

Keuangan

1 Pendapatan per

bulan

< 1,5 juta 1,5 – 3 juta > 3 juta

2 Akses pinjaman > 5 juta < 5 juta Tidak punya

Page 46: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

31

Tabel 4. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Fisik

Jenis

Aset No Indikator

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3

Modal

Fisik

1 Kepemilikan

rumah

Menumpang Sewa/kontrak Milik sendiri

2 Kepemilikan lahan Sewa/milik

pemerintah

Sewa/milik

pemerintah

dan milik

sendiri

Milik sendiri

3 Luas lahan

garapan

< ½ ha ½ ha – 1 ha >1ha

4 Luas alih fungsi

lahan

>1ha ½ ha – 1 ha < ½ ha

5 Alat transportasi Tidak ada Ada satu Ada lebih

dari satu

6 Barang elektronik Tidak ada Ada satu Ada lebih

dari satu

7 Alat pertanian Sewa/pinjam Sewa/pinjam

dan milik

sendiri

Milik sendiri

8 Akses jalan ke

lahan

Buruk,

berbatu dan

terjal

Sedang,

makadam

Baik, aspal

9 Akses fasilitas

umum (tempat

ibadah, kesehatan,

pasar, pendidikan,

koperasi,

pertokoan, pos

keamanan)

Tidak ada Ada salah

satu/beberapa

Ada semua

Tabel 5. Indikator dan Skala Pengukuran Modal Sosial

Jenis

Aset No Indikator

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3

Modal

Sosial

1 Keikutsertaan

organisasi

Tidak ada Mengikuti

satu jenis

organisasi

Mengikuti >

1 jenis

organisasi

2 Tingkat partisipasi

organisasi

Buruk Sedang Baik

3 Manfaat mengikuti

organisasi

Cukup Baik Sangat baik

4 Hubungan/kepedulian

antar masyarakat

Kurang Cukup Baik

6 Keamanan dan

tingkat peraturan

Buruk Sedang Baik

Page 47: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

32

IV. METODE PENELITIAN

1.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian deskriptif

kuantitatif. Sugiono (2012) mendefinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

1.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang dan tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk

menggali kondisi strategi penghidupan masyarakat petani berbasis aset. Penentuan

lokasi oleh peneliti dilakukan dengan sengaja atau purposive. Pertimbangan

peneliti untuk menentukan lokasi penelitian tersebut karena lokasi tersebut

merupakan lokasi yang belimpah sumberdayanya, namun terjadi peningkatan alih

fungsi lahan sehingga peneliti ingin menggali seberapa besar pengaruh alih fungsi

lahan terhadap penghidupan berkelanjutan di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang tersebut dengan

mengandalkan aspek lainnya. Waktu Penelitian dilakukan Mei-Juni 2017.

1.3 Teknik Penentuan Informan

Kegiatan penelitan ini dalam teknik penentuan informan menggunakan

teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2005), menjelaskan bahwa

purposive sampling adalah teknik pengambilan informan sumber data dengan

pertimbangan-pertimbangan tertentu dengan kriteria tertentu yang telah

ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan yang sesuai dengan topik penelitian dan dapat

memberikan informasi yang dibutuhkan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka

yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

a. Informan kunci atau key informan dalam penelitian ini yaitu Kepala Desa

Toyomarto dan Ketua kelompok Tani Margo Utomo.

Page 48: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

33

b. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah petani di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yang

dipilih dan direkomendasikan oleh key informan yaitu Kepala Desa

Toyomarto dan Ketua Kelompok Tani Margo Utomo sebanyak 25 informan.

1.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah pengumpulan data

primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer terdiri dari observasi dan

wawancara. Pengumpulan data sekunder dengan menggunakan dokumentasi

penelitian.

1. Pengumpulan data primer

a. Observasi, merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala psikis untuk kemudian

dilakukan pencatatan.

b. Wawancara terstruktur, merupakan penggalian data melalui wawancara

kepada informan atau responden dengan berpedoman pada ketentuan

pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan yang nantinya akan dilakukan

kepada pihak masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto.

2. Pengumpulan data sekunder

Dokumentasi, teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat

dokumenter seperti monografi dan demografi desa.

1.5 Teknik Analisi Data

4.5.1 Analisis Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood)

Analisis Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) masyarakat

petani dilakukan secara deskriptif yang menjelaskan kelima aset penghidupan dari

pentagonal aset yang menggambarkan penguasaan atau kepemilikan aset

penghidupan masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang. Analisis pengusaan atau kepemilikan aset

penghidupan yang digambarkan pada pentagon aset segilima dari kelima aset

yaitu modal manusia, modal alam, modal fisik, modal keuangan dan modal sosial

adalah hasil dari penilaian atau skoring tiap indikator atau variabel kelima aset

Page 49: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

34

penghidupan. Indikator penguasaan atau kepemilikan dari masyarakat petani

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

mengacu pada variabel kelima aset penghidupan yang diukur dengan

menggunakan skala pengukuran/penilaian yaitu skala likert yang menggolongkan

indikator atau variabel kedalam tiga golongan yaitu kategori rendah, sedang dan

tinggi. Menurut Sarwono (2006) menyatakan bahwa skala likert digunakan dalam

pengukuran sikap dari suatu penelitian. skala likert juga dapat dikatakan sebagai

skala yang digunakan untuk mengukur tentang persepsi, pendapat, ataupun sikap

dari seseorang atau kelompok dari sebuah peristiwa atau fenomenal sosial.

Penentuan indikator yang akan diukur disesuaikan dengan kondisi lokasi

dan responden penelitian melalui survei pendahuluan di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Tahapan dalam penilaian

atau penenetuan skor variabel aset penghidupan dalam skala likert yaitu:

1. Menentukan banyaknya kelas. Kelas yang ditentukan untuk penilaian terdapat

3 kelas, yaitu pada kelas “Rendah” diberi skor 1, “Sedang” diberi skor 2, dan

“Tinggi” diberi skor 3.

2. Setelah ditentukan kelas, maka membuat kisaran yang merupakan selisih dari

nilai pengamatan tertinggi dikurangi nilai pengamatan terendah. Sehingga

rumusnya dapat ditulis sebagai berikut:

R = Xt – Xr

Keterangan :

R : Kisaran Xr : Nilai pengamatan terendah

Xt : Nilai pengamatan tertinggi

3. Menemukan selang dalam kelas rendah tinggi sedang maka harus dilakukan

langkah sebagai berikut:

I = R/K

Keterangan :

I : Selang dalam kelas K : Banyak kelas

R : Kisaran

4. Rumus dalam penentuan kelas/kategori selang skor sebagai berikut:

Kategori rendah : Nilai pengamatan terendah + I

Kategori sedang : Nilai pengamatan terendah + I + I

Page 50: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

35

Kategori tinggi : Nilai pengamatan terendah + I + I + I

Skoring untuk menentukan kategori dalam kelima aset penghidupan yaitu

modal manusia, modal alam, modal fisik, modal keuangan dan modal sosial

masyarakat petani di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang menggunakan analisis deskriptif dibantu dengan skala likert.

Berikut merupakan penenetuan kategori/kelas aset penghidupan, yaitu:

R = Xt – Xr maka R = 3 – 1 = 2

I = R/K maka I = 2 / 3 = 0,66

Kemudian menentukan selang kelas/kategori aset penghidupan sebagai berikut:

Kategori rendah = Nilai pengamatan terendah + I

= 1 + 0,66 = 1,66

Kategori sedang = Nilai pengamatan terendah + I

= 1 + 0,66 + 0,66 = 2,33

Kategori tinggi = Nilai pengamatan terendah + I

= 1 + 0,66 + 0,66 + 0,66 = 3,00

Maka selang kelas/kategori aset penghidupan dapat digolongkan sebagai berikut:

Kategori rendah = 1,00 – 1,66

Kategori sedang = 1,67 – 2,33

Kategori tinggi = 2,34 – 3,00

Page 51: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

36

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Umum

Dusun Sumberawan merupakan salah satu dari tujuh dusun yang terdapat di

Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Dusun Sumberawan

memiliki letak geografis di lereng gunung Arjuna dengan memiliki ketinggian

800-1200 m diatas permukaan laut. Desa Toyomarto pada bagian utara berbatasan

dengan Desa Ketindan Kecamatan Lawang, pada bagian timur berbatasan dengan

Desa Candirenggo dan Ardimulyo Kecamatan Singosari, pada bagian selatan

berbatasan dengan desa Gunungrejo Kecamatan Singosari dan pada bagian barat

berbatasan dengan hutan Kecamatan Singosari milik negara yang dikelolah oleh

Perum Perhutani, seperti gambar peta Desa Toyomarto di bawah ini:

Gambar 3. Peta Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

(Sumber : Monografi Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang,2017)

Page 52: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

37

Potensi sumber daya alam yang dimiliki saat ini digunakan masyarakat

sekitar untuk mengembangkan usaha budidaya seperti tanaman jagung, tebu, jahe,

padi dan lain-lain. Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang memiliki sumber mata air yang berlimpah. Sumberdaya air

tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dari seluruh masyarakat

Kecamatan Singosari dan sekitarnya. Modal alam yang terdapat di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang membuat

mayoritas penduduk Dusun Sumberawan berprofesi sebagai petani. Kelompok

tani “Margo Utomo” merupakan kelompok tani di Dusun Sumberawan yang

bertujuan dalam menopang ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan ketahanan

nasional dalam pembangunan ketahan pangan yang mantap dengan berfokus pada

peningkatan kapasitas produksi komoditas pertanian masyarakat petani di Dusun

Sumberawan. Kelompok tani “Margo Utomo” menjadi pemenang ketiga sebagai

penghargaan dari Bupati Malang atas peran sertanya dalam upaya penghijauan

dan kosnservasi sumberdaya alam. Profesi swasta dan wiraswasta menjadi urutan

teratas dan menjadi mayoritas profesi masyarakat Dusun Sumberawan saat ini.

Gambar 4. Pintu Masuk Dusun Sumberawan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017)

Home industri berskala menengah yaitu kerajinan sandal spon dan klompen

menjadi dominasi pada profesi wiraswata di Dusun Sumberawan. Salah satu

kegiatan pengrajinan sandal klompen telah diwarisi secara turun menurun oleh

warga Belanda ketika masa penjajahannya, sedangkan pembuatan sandal spon

muncul sejak tahun 1992. Hasil dari kerajinan sandal spon dan klompen di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang menjadi

Page 53: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

38

barang khas oleh-oleh Desa Toyomarto bagi para pengunjung dan wisatawan yang

datang ke Desa Toyomarto, terlebih lagi di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

merupakan Desa Wisata dengan adanya objek wisata Candi Sumberawan. Sandal

klompen dan sandal spon hasil kerajianan masyarakat sekitar selain dipasarkan di

daerahnya juga didistribukan ke luar Kabupaten Malang.

Gambar 5. Kerajian Sandal Spon Dari Home Industri

(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017)

Dusun Sumberawan memiliki warisan sejarah berupa stupa Candi

Sumberwan dan lumpang yang dibangun pada zaman kerajaan Ken Arok,

tepatnya berada di lereng Gunung Arjuna serta dekat dengan mata air atau sumber

yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang. Candi Sumberawan sudah diakui oleh United

Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai

peninggalan sejarah tertua yang merupakan potensi alam berupa balai cagar alam

dan budaya yang dapat digunakan sebagai objek pariwisata sejarah dan budaya

karena berada pada lokasi ditengah hutan Singosari. Budaya kesenian yang

diwarisi secara turun temurun di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang adanya paguyuban ludruk, payuguban silat,

paguyuban campursari jaranan dan bentengan. Kegiatan kesenian tersebut menjadi

tradisi bagi masyarakat Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang sebagai kegiatan tahuan dalam tradisi syukuran

desa.

Page 54: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

39

Gambar 6. Candi Sumberawan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017)

Aspek kelembagaan Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang terdapat kelembagaan formal dan kelembagaan non-

formal. Kelembagaan formal terdiri dari Pemerintahan Desa, Badan

Permustawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

(LPMD), Perlindungan Masyarakat (Linmas), Dinas Pertanian, Dinas Peternakan

dan Dinas Perkebunan. Lembaga Non-formal terdiri dari Karang Taruna,

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Gabungan Kelompok Tani

(Gapoktan). Lembaga formal tambahan di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yaitu, Lembaga Masyarakat Desa Hutan

(LMDH) karena wilayah Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang termasuk daerah hutan, lembaga tersebut bertujuan

dalam memandu pemberdayaan masyarakat desa hutan.

Aspek keamanan di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang dikerahkan oleh anggota Perlindungan Masyarakat

(Linmas) yang terdiri dari 35 anggota. Anggota Linmas dilatih oleh instruktur

Polsek dan Koramil Kecamatan Singosari. Sarana dalam aspek keamanan

difasilitasi dengan adanya pos kamling guna menjaga keamanan sekitar

lingkungan Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang.

Aspek pemenuhan dasar kesehatan Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang telah terpenuhi dengan adanya balai

Page 55: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

40

kesehatan dan para ahli kesehatan seperti doker, mantri, dan bidan. Khusus untuk

Bina Keluarga dan balita Bidan Desa di bantu oleh kader Posyandu Balita dan

Bina keluarga lansia untuk melayani kesehatan masyarakat kususnya bagi lansia

di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Aspek pertanian ketika belum banyak terjadinya alih fungsi lahan di Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang sangat memiliki potensi

yang besar pada sumberdaya alam terutama pada luasan lahan. Lahan pertanian

yang sangat luas serta didukung tenaga kerja yang banyak dalam kegiatan

pertanian membuat aspek pertanian di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang menjadi mata pencaharian utama pada saat itu. Potensi alam

yang melimpah seperti ketersediaan air dan keberagaman hayati juga sangat

medukung keberlanjutannya bidang pertanian di Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang. Namun seiring berjalannya waktu terjadi alih fungsi

lahan yang terus menerus mengakibatkan berkurangnya luasan lahan pertanian

dan keseimbangan alam terganggu.

1.2 Hasil dan Pembahasan

1.2.1 Kondisi Demografis Dusun Sumberawan

1. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Jenis Kelamin

didasarkan pada jumlah penduduk keseluruhan. Jumlah penduduk di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada

tahun 2015 adalah 3666 jiwa adalah 1836 laki-laki dan 1830 perempuan dengan

jumlah 1111 kepala keluarga. Jumlah penduduk di Dusun Sumberawan selalu

mengalami penurunan dan peningkat hal ini disebabkan pertumbuhan penduduk

yang lahir dan meninggal serta adanya migrasi masyarakat yang keluar dan masuk

di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Terdiri dari 13 kelompok Rukun Tangga (RT) dengan jumlah 3666 jiwa. Berikut

pada tabel 6 merupakan komposisi penduduk Dusun Sumberawan berdasarkan

jenis kelamin:

Page 56: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

41

Tabel 6. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. Laki-laki 1836 50,10

2. Perempuan 1830 49,90

Jumlah 3666 100

Sumber: Data Monografi Desa Toyomarto Dusun Sumberawan, 2015

Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin perempuan dapat

mempengaruhi kondisi masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yaitu, memepengaruhi tingkat

pertumbuhan generasi berikutnya yang berperan dalam kegiatan mendidik dan

kesehatan bagi keluarga dan masyarakat. Komposisi penduduk berdasarkan jenis

kelamin laki-laki dapat mempengaruhi peran sumber mencari nafkah dalam

penghidupan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Berdasarkan tabel 6 data

monografi Dusun Sumberawan menunjukkan 50.10% adalah penduduk laki-laki

dan 49.90% adalah penduduk perempuan yang memiliki arti komposisi penduduk

laki-laki dan perempuan memiliki jumlah yang hampir sama.

2. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Usia

Jumlah kelompok umur masyarakat di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada data tahun 2015 yaitu berjumlah

272 jiwa pada kelompok umur 0-5 tahun, 376 jiwa pada kelompok umur 6-12 jiwa

tahun, 300 jiwa pada kelompok umur 13-17 tahun, 1691 jiwa pada kelompok

umur 18-45 tahun, 602 jiwa pada kelompok umur 46-59 tahun, dan 425 jiwa pada

kelompok umur >60 tahun. Berikut pada tabel 7 merupakan komposisi penduduk

Dusun Sumberawan berdasarkan usia:

Page 57: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

42

Tabel 7. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Usia

No. Usia (Tahun) Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. 0-5 272 7,42

2. 6-12 376 10,25

3. 13-17 300 8,20

4. 18-45 1691 46,12

5. 46-59 602 16,42

6. >60 425 11,59

Jumlah 3666 100

Sumber: Data Monografi Desa Toyomarto Dusun Sumberawan, 2015

Karakteristik penduduk berdasarkan usia dapat digunakan untuk mengetahui

penduduk yang memiliki usia produktif dalam bekerja di Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Penduduk atau

masyarakat yang memiliki usia produktif memiliki potensi dalam kegiatan

pengembangan potensi diri yang termasuk dalam modal manusia serta dapat

membangun kesejahteraan keluarga. Usia produktif yang dimiliki oleh setiap

penduduk yaitu usia 15-64 tahun. Tabel 7 mengenai data monografi Desa

Toyomarto Dusun Sumberawan berdasarkan usia menunjukkan bahwa penduduk

usia produktif di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang lebih dari 60% dari keseluruhan jumlah penduduk di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Maka

dapat disimpulkan bahwa ketersediaan tenaga kerja Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang cukup besar dan memiliki

potensi dalam modal manusia dari segi usia produktifnya.

3. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Pendidikan

Menurut rekapitulasi data penduduk tentang jumlah pendidikan yang

diambil pada tahun 2015, jumlah pendidikan masyarakat Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada kategori belum

sekolah berjumlah 604 orang, belum tamat Sekolah Dasar (SD) berjumlah 458

orang, tamat SD berjumlah 1746 orang, tamat dan belum tamat Sekolah

Menengah Pertama (SMP) berjumlah 534 orang, tamat dan belum tamat Sekolah

Menengah Atas (SMA) berjumlah 276 orang, tamat dan belum tamat Sekolah

Page 58: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

43

Akademi atau Diploma berjumlah 6 orang, tamat dan belum tamat Strata 1 (S1)

berjumlah 32 orang, dan 10 orang tidak terdata. Berikut pada tabel 8 merupakan

komposisi penduduk Dusun Sumberawan berdasarkan pendidikan:

Tabel 8. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Pendidikan

No. Jenjang Pendididkan Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. Belum sekolah 604 16,47

2. Belum tamat SD 458 12,49

3. Tamat SD 1746 47,62

4. Tamat SMP 534 14,56

5. Tamat SMA 276 7,52

6. Akademi/Diploma 6 0,16

7. Tamat & belum Tamat S1 32 0,87

8. Tidak terdata 10 0.27

Jumlah 3666 100

Sumber: Data Monografi Desa Toyomarto Dusun Sumberawan, 2015

Karakteristik penduduk Dusun Sumberawan berdasarkan pendidikan

didasarkan kepada tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh. Karakteristik

penduduk berdasarkan pendidikan berhubungan dengan pengetahuan yang

dimiliki tiap individu yang berkaitan dengan kondisi modal manusia yang dimiliki

masyarakat. Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan didominasi oleh

tamatan atau lulusan Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah 1746 jiwa dengan

presentase 47,62%. Urutan kedua ditempati oleh belum sekolah atau tidak/putus

sekolah dengan jumlah 604 jiwa dengan presentase 16,47%. Data komposisi

penduduk Dusun Sumberawan menjukkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

sangat rendah. Penduduk Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang sebagian besar tidak melanjutkan penididikan

formalnya yang lebih tinggi dari tingkat pendidikan yang telah ditempuh karena

faktor biaya dalam menempuh pendidikan. Tingkat pendidikan yang rendah akan

berpengaruh terhadap rendahnya modal manusia yang dimiliki di masyarakat

karena pengetahuan dan keterampilan. Penduduk yang memiliki tingkat

pendidikan yang tinggi antara lain menempuh Akademi/Diploma dan belum tamat

atau tamat Strata 1 (S1) memiliki persentase 1,03%. Dapat disimpulkan bahwa

Page 59: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

44

meskipun rendahnya tingkat pendidikan di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang namun beberapa dari penduduk

memiliki motivasi dalam menempuh pendidikan yang tinggi.

4. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Jenis

Pekerjaan

Karakteristik jenis dan jumlah pekerjaan di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada tahun 2015 yang

memiliki urutan tertinggi adalah Karyawan Swasta dengan jumlah 583 orang,

Wiraswasta dengan jumlah 369 orang, Petani dengan jumlah 236 orang, Pedagang

dengan jumlah 23 orang, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jumlah 15 orang,

Guru dengan jumlah 14 orang, Tentara Negara Indonesia (TNI) dengan jumlah 3

orang, dan tidak terpantau yaitu tidak memiliki pekerjaan dengan jumlah 2423

orang. Berikut pada tabel 9 merupakan komposisi penduduk Dusun Sumberawan

berdasarkan jenis pekerjaan:

Tabel 9. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. Karyawan Swasta 583 15,90

2. Wiraswasta 369 10,06

3. Petani 236 6,43

4. Pedagang 23 0,62

5. PNS 15 0,40

6. Guru 14 0,38

7. TNI 3 0,08

8. Tidak terpantau 2423 66,09

Jumlah 3666 100

Sumber: Data Monografi Desa Toyomarto Dusun Sumberawan, 2015

Karakteristik penduduk berdasarkan jenis pekerjaan atau mata pencaharian

menjadi sumber mencari nafkah atau sumber pendapatan masyarakat yang

berkaitan dengan kegiatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup dalam

penghidupannya. Karakteristik penduduk berdasarkan jenis pekerjaan atau mata

pencaharian dapat melihat komposisi yang menjadi mayoritas atau jenis pekerjaan

yang mendominasi di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Page 60: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

45

Kabupaten Malang. Berdasarkan tabel 9 karyawan swasta dan wiraswasta menjadi

urutan pertama dan kedua dalam penggolongan jenis pekerjaan dengan jumlah

persentase 15,90% dan 10,06%. Jenis pekerjaan atau mata pencaharian petani

menduduki posisi ketiga dengan jumlah persentase 6,43%.

5. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Agama

Rekapitulasi data penduduk tentang jumlah agama Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada tahun 2015 dari

jumlah 3666 jiwa penduduk adalah 3627 jiwa penduduk memeluk agama Islam

dan 39 jiwa penduduk memeluk agama Kristen. Berikut pada tabel 10 merupakan

komposisi penduduk Dusun Sumberawan berdasarkan agama:

Tabel 10. Komposisi Penduduk Dusun Sumberawan Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. Islam 3627 98,93

2. Kristen 39 1,07

3. Katholik 0 0

4. Hindu 0 0

5. Budha 0 0

Jumlah 3666 100

Sumber: Data Monografi Desa Toyomarto Dusun Sumberawan, 2015

Karakteristik penduduk berdasarkan di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada tabel 10 menunjukkan

bahwa mayoritas agama yang terdapat di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang adalah Islam dengan persentase 98,93%

dan urutan kedua ditempati oleh agama Kristen dengan presentase 1,07%.

1.2.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat petani di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Karakteristik responden penting diketahui dikarenakan setiap individu masyarakat

petani memiliki perbedaan dalam pengambilan keputusan dalan kehidupan sehari-

hari, sehingga mempengaruhi dalam strategi penghidupan yang dipilih tiap

individu masyarakat petani. Adapun karakteristik responden yang dikaji dalam

Page 61: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

46

penelitian ini didasarkan kepada usia, tingkat pendidikan akhir, lama bekerja

sebagai petani dan luasan lahan yang dimiliki.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia responden memiliki pengaharuh terhadap segala aktifitas dan

keputusan yang akan diambil dalam penghidupan sehari-hari. Petani yang

memilki usia muda akan lebih menerima hal baru dan petani yang lebih tua akan

lebih sulit menerima hal baru karena berpatokan kepada pengalaman dan budaya

turun-temurun. Usia produktif juga mempengaruhi segala aktifitas petani.

Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia (Tahun) Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. < 40 2 8

2. 41 – 50 9 36

3. > 51 14 56

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Tabel 11 menunjukkan bahwa responden didominasi oleh petani usia > 51

tahun, yaitu sebesar 56% dengan jumlah 14 orang. Posisi kedua didominasi oleh

petani usia 41-50 tahun sebesar 36% dengan jumlah 9 orang. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kurangnya minat generasi muda terhadap bidang pertanian

pada saat ini. Sehingga karakteristik responden pada penelitian ini dapat

digolongan petani tua yang sulit menerima hal baru karena berpatokan kepada

pengalaman dan budaya turun-temurun karena sudah menjadi kepercayaannya.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir

Tingkat pendidikan akhir pada responden dapat memepengaruhi

pengetahuan dalam kegiatan sehari-hari. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang

ditempuh maka semakin tinggi kemampuan dalam mengembangkan ide dalam

mengadopsi dan berinovasi serta memiliki kepercayaan tinggi dalam sikap

menggambil keputusan. Sehingga tingkat pendidikan yang ditempuh rendah maka

akan berbanding terbalik dengan sikap yang diambil ketika tingginya tingkat

pendidikan yang ditempuh.

Page 62: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

47

Tabel 12. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Jenjang Pendididkan Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. Tidak sekolah 11 44

2. SD/SMP/SMA 14 56

3. Sarjana/S1 0 0

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Tabel 12 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia

pada penelitian ini adalah tingginya tingkat lulusan SD/SMP/SMA sebesar 56%

dengan jumlah 14 orang. Tidak sekolah atau tidak tamat sekolah menjadi posisi

kedua sebesar 44% dengan jumlah 11 orang. Hal ini terjadi karena rendahnya

minat untuk menempuh pendidikan di masyarakat. Jumlah prosentase

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang ditempuh responden sangat rendah

sehingga kepercayaan diri dalam mengambil keputusan dangat rendah dan

kurangnya penerapan adopsi dan inovasi dalam kegiatan berusahatani dan sehari-

hari.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Petani

Lama bekerja sebagai petani dapat mempengaruhi pengetahuan dan

keterampilan dalam berusaha tani. Petani yang lama bekerja sebagai petani akan

lebih mahir. Namun hal ini perlu peran adopsi dan inovasi yang didapat dari

pendidikan formal dan informal.

Tabel 13. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Petani

No. Lama (Tahun) Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. < 10 0 0

2. 11 – 20 1 4

3. > 21 24 96

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Tabel 13 menunjukkan bahwa responden dengan 96% lama bekerja sebagai

petani. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat petani sudah

bekerja sebagai petani ketika masih muda yaitu ketika tidak sekolah atau tidak

lulus sekolah dan ketika lulus sekolah. Pekerjaan yang turun temurun juga

Page 63: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

48

diwariskan pada masyarakat petani dahulunya, yaitu ketika usia masih muda

diajarkan cara kegiatan petani oleh orang tua mereka sehingga ketika lulus

sekolah bekerja petani.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Luasan lahan

Lahan pertanian sangat penting dalam kegiatan pertanian. Luasan lahan

sangat berpengaruh terhadap besarnya penghasilan yang dicapai. Luasan lahan

juga berpengaruh terhadap permodalan dalam bersusaha tani.

Tabel 14. Karakteristik Responden Luasan Lahan

No. Luas (ha) Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)

1. < ½ 12 48

2. 1/2 – 1 8 32

3. > 1 5 20

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Tabel 14 menunjukkan bahwa luasan lahan yang digarap responden baik

milik sendiri dan bukan milik sendiri dengan golongan sempit yaitu kurang dari ½

ha dengan 48% atau 12 orang, luas lahan ½ sampai dengan 1 ha dengan 32% atau

8 orang dan luas lahan lebih dari 1 ha dengan 20% atau 5 orang. Hal ini

menunjukkan bahwa luasaan lahan yang dimiliki responden bervariasi.

Bervariasinya luas lahan yang dimiliki oleh masyarakat petani di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang tidak

lepas dari permsalahan alih fungsi lahan. Kegiatan alih fungsi lahan banyak

dilakukan oleh masyarakat petani dengan alasan yang berbeda-beda. Sebagian

petani melakukan alih fungsi lahan untuk dijual dan memenuhi kebutuhan

hidupnya. Sebagian lainnya digunakan untuk kegiatan warisan kepada anak-

anaknya dan kemudian lahan pertanian tersebut dijadikan rumah tinggal oleh alih

waris masyarakat petani. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari kegiatan

wawancara kepada 25 informan, 12 informan pernah melakukan kegitan alih

fungsi lahan dan 13 informan tidak pernah melakukan kegiatan alih fungsi lahan.

Berdasrkan hasil data yang didapat dari wawancara total luas lahan yang dimiliki

oleh informan sebelum terjadinya kegiatan alih fungsi lahan adalah 497000 meter

atau 49,70 ha, luas lahan yang dimiliki saat ini adalah 383500 meter arau 38,35 ha

Page 64: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

49

dan luas lahan yang beralih fungsi adalah 11350 meter atau 11,35 ha. Berikut data

alih fungsi lahan informan masyarakat petani di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dijelaskan pada tabel 15.

Tabel 15. Alih Fungsi Lahan Informan Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

No. Nama

Luas Lahan

Sebelumnya

(m)

Luas Lahan

Sekarang (m)

Luas Alih

Fungsi

Lahan (m)

1. Ratin 10000 5000 5000

2. Tarmini 54000 45000 9000

3. Darmaji 14000 8000 6000

4. Suwandi 15000 15000 0

5. Tulus Temen Setiana 51000 45000 6000

6. Satib 30000 15000 15000

7. Kaselin 19000 9000 10000

8. Darsemi 5000 5000 0

9. Firianti 7700 7700 0

10. Juanti 15000 4000 11000

11. Sarniti 25000 12500 12500

12. Paiti 13000 3000 10000

13. Dadiri 14800 14800 0

14. Sumiati 4500 4500 0

15. Suharti 11000 11000 0

16. Siti Barokah 25000 25000 0

17. Sunariyah 3000 3000 0

18. Juasri 2500 2500 0

19. Surianti 2500 2500 0

20. Sumiatin 5000 5000 0

21. Jannah 10000 6000 4000

22. Suriah 10000 10000 0

23. Pramu 35000 35000 0

24. Tohir 45000 30000 15000

25. Toha 70000 60000 10000

Jumlah 497000 383500 113500

Sumber: Data Primer diolah, 2017

1.2.3 Kondisi Sumberdaya atau Aset di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

Kondisi penguasaan aset masyarakat Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang meliputi aset modal manusia, modal

alam, modal keuangan, modal sosial dan modal fisik. Beragam hubungan dan

keterkaitan antar satu sama lain yang dimiliki antar komponen sumberdaya

Page 65: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

50

penghidupan tersebut digambarkan dalam bentuk pentagon aset. Pentagon aset

yang berbentuk segilima terdapat garis yang saling menghubungkan dengan lima

titik di luar dan satu titik pusat terdapat ditengah bidang pentagon aset tersebut

menggambarkan variasi tingkat kepemikilan, tingkat penguasaan dan akses

masyarakat Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang terhadap sumberdaya yang dimiliki. Nilai terendah yang

terdapat pada pentagon aset adalah 0,00 dan nilai tertinggi adalah 3,00. Hasil

penelitian menunjukkan nilai dari penguasaan aset yang dimiliki Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto yaitu modal manusia memiliki nilai skor 2,09,

modal alam memiliki nilai skor 2,24, modal keuangan memiliki nilai skor 2,26,

modal sosial memiliki nilai skor 1,87 dan modal fisik memiliki nilai skor 2,63.

Rata-rata dari nilai skor kelima aset penghidupan tersebut termasuk dalam

kategori sedang. Berikut aset yang dimiliki masyarakat Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang disajikan pada gambar 3

berbentuk pentagon aset.

Gambar 7. Pentagon Aset Mayarakat Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3Modal Manusia

Modal Alam

Modal FisikModal Keuangan

Modal Sosial

2,63

2,26

1,87

2,09

2,24

Page 66: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

51

Hasil analisis jika digambar pada bentuk pentagon aset menunjukan bahwa

semakin tingginya modal penghidupan yang dimiliki maka gambar menunjukkan

bahwa semakin jauh titik modal dari titik pusat pada pentagon aset dan sebaliknya

jika titik aset berada mendekati titik pusat dari pentagon aset menunjukan bahwa

rendahnya modal aset yang dimiliki oleh masyarakat petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Pentagon aset Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

menunjukkan bahwa modal aset tertinggi yang dimiliki adalah modal aset fisik

dengan nilai skor 2,63 dengan ketegori tinggi dan modal terendah yang dimiliki

adalah modal sosial dengan nilai skor 1,87 dengan kategori sedang.

1. Modal Manusia (Human Capital)

Kondisi aset sumberdaya atau modal manusia masyarakat petani Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

merupakan modal terpenting dalam melaksanakan strategi penghidupan serta

dalam mencapai tujuan penghidupan masyarakat yang mengelolah empat aset

lainnya. Modal manusia (modal capital) dapat dinilai dari pekerjaan, lama

bekerja/pengalaman, tingkat pendidikan formal, pendidikan

informal/keterampilan, dan kondisi kesehatan keluarga. Hasil penelitian pada

masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang penguasaan modal manusia yang dimiliki oleh masyarakatnya

adalah sedang artinya belum berlanjut. Kondisi yang menyebabkan modal

manusia pada masyarakat petani Dusun Sumberawan belum berlanjut karena

rendahnya tingkat pendidikan formal masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dan tidak ada motivasi serta

minat mengikuti pendidikan informal seperti pelatihan dan penyuluhan pertanian.

Page 67: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

52

Tabel 16. Pengusaan Modal Manusia Masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

No Indikator Skor Kategori

1 Jenis pekerjaan 2,24 Sedang

2 Lama bekerja 2,29 Sedang

3 Pendidikan formal 1,56 Rendah

4 Pendidikan informal / keterampilan 1,48 Rendah

5 Kesehatan keluarga 2,92 Tinggi

6 Kepedulian pemuda terhadap pertanian 1,44 Rendah

Rata-rata 2,0 Sedang

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan dan seluruh informan

pendukung mengenai pekerjaan dan lama bekerja sebagian besar masyarakat

petani hanya bermata pencaharian sebagai petani dan rata-rata sudah lama bermata

pencaharian sebagai petani lebih dari 20 tahun. Berdasarkan data primer yang

diolah penguasaan modal manusia pada indikator jenis pekerjaan dan lama bekerja

termasuk kategori sedang dengan skor 2,24 dan 2,29. Pentingnya indikator lama

bekerja berkaitan dengan tingkat keterampilan dan kemahiran petani dalam

mengolah usahataninya. Kondisi alam yang dahulunya membentuk tradisi

masyarakat Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang sebagai petani, sehingga pekerjaan sebagai petani sudah

menjadi turun temurun dan sebagian besar dari mereka sudah menjadi petani

ketika selesai menuntaskan bangku sekolah maupun ketika putus sekolah. Berikut

merupakan hasil wawancara dengan bapak Suwandi (66) yang merupakan salah

satu informan pendukung masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, beliau mengatakan bahwa:

”Saya bekerja sebagai petani saja dan tidak memiliki pekerjaan

lainnya, bekerja sebagai petani juga dari dahulu lebih dari 40

tahun lamanya.”

(Wawancara, Juni 2017)

Selain bapak Suwandi, beberapa informan pendukung lainnya juga

bermata pencaharian sebagai petani namun memiliki sampingan seperti

berdagang, berternak dan memiliki usaha kerajinan sandal spons. Jenis pekerjaan

dan lama bekerja dalam modal manusia termasuk dalam penentuan pengalaman

bekerja sehingga menjadi modal utama pada keberlanjutannya modal manusia.

Page 68: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

53

Belum berlanjutnya modal manusia masyarakat petani di Dusun

Sumberawan karena rendahnya tingkat pendidikan formal di kalangan masyarakat

petani tersebut. Berdasarkan hasil wawancara hampir 44% dari data karakteristik

responden dan informan pendukung tidak bersekolah atau mengalami putus

sekolah dan informan pendukung lainnya hanya memiliki tingkat pendidikan yang

sangat rendah yaitu tamatan SD dan 56% responden pendukung yang memiliki

tamatan SMP/SMA. Tingkat pendididkan formal dan informal pada modal

manusia msayarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari kabupaten Malang termasuk dalam kategori rendah modal manusia pada

indikator tingkat pendidikan informal menunjang dalam pengetahuan dan

kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan data skor 1,56

termasuk dalam kategori rendah untuk pendididkan formal. Berikut merupakan

hasil wawancara dengan ibu Ratin (48) yang merupakan salah satu informan

pendukung masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang, beliau mengatakan bahwa:

“Saya tamatan sekolah SD, kalau dulu itu memang bisanya sekolah

sampai SD saja”

(Wawancara, Juni 2017)

Pendidikan informal atau pelatihan dan penyuluhan mengenai bidang

pertanian dan bidang lainnya sangat rendah sekali dengan skor 1,48% dalam

kategori rendah dengan kesimpulan bahwa motivasi serta minat masyarakat petani

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

dalam mengikutinya, hal ini mempengaruhi pada tingkat keterampilan dan tingkat

adopsi inovasi terhadap hal baru. Berdasarkan dari hasil wawancara sebagian

besar masyarakat petani enggan untuk mengikuti berbagai pelatihan dan

penyuluhan mengenai bidang pertanian dan bidang lainnya dengan alasan

kurangnya pengetahuan mengenai arti pentingnya pelatihan dan penyuluhan

pertanian tersebut terhadap keterampilan dan pengetahuan.

Kondisi kesehatan keluarga termasuk kedalam modal manusia, indikator

kondisi kesehatan di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang termasuk pada kategori tinggi dengan skor 2,92 karena kondisi

kesehatan keluarga yang dimiliki masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Page 69: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

54

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang sangat baik dikarenakan

hampir seluruh masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang sehat dan hanya beberapa anggota

keluarga mengalami sakit namun masih tergolong bukan penyakit kronis dan

dapat disembuhkan.

Kepedulian pemuda terhadap pertanian merupakan modal manusia karena

pemuda merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan kegiatan pertanian di

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Skor kepedulian pemuda pada modal manusia di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang rendah dengan skor 1,44

karena kurangnya minat dan kesadaran generasi penerus terhadap bidang

pertanian karena lebih memilih untuk bekerja pada bidang non-pertanian

mengakibatkan tidak berlanjutnya modal manusia sebagai penerus bidang

pertanian di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

kabupaten Malang. Berikut merupakan hasil wawancara dengan Ibu Ratin (48)

yang merupakan salah satu informan pendukung masyarakat petani Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, beliau

mengatakan bahwa:

“Kalau anak muda jaman sekarang ya lebih milih kerja di pabrik

dari pada jadi petani.”

(Wawancara, Juni 2017)

Berdasarkan hasil penelitian modal manusia dari beberapa indikator yang

mempengaruhi belum berlanjutnya atau rendahnya modal manusia di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari kabupaten Malang yaitu

kepedulian generasi muda terhadap bidang pertanian yang tidak ada ketertarikan,

minat serta kesadaran dalam pentingnya keberlanjutan bidang pertanian, tingkat

pendidikan yang ditempuh dan pendidikan informal yang dimiliki masyarakat

petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang menjadi indikator dengan skor terendah karena kurangnya minat dan

motifasi terhadap menambahnya pengetahuan dan meningkatkan keterampilan

dalam bidang pertanian.

Page 70: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

55

2. Modal Alam (Natural Capital)

Kondisi aset sumberdaya atau modal alam masyarakat petani Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dapat

dinilai dari luasan lahan yang digarap, terjadinya luas alih fungsi lahan, kondisi

kesuburan lahan, kemudahan dalam memperoleh air, tingkat serangan penyakit,

jumlah komoditi yang ditanam, jumlah hasil produksi perpanen dan alokasi hasil

produksi. Hasil penelitian pada masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang penguasaan modal alam

yang dimiliki oleh masyarakatnya adalah sedang yang artinya belum berlanjut.

Kondisi yang menyebabkan modal alam pada masyarakat petani Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang belum

berlanjut adalah sempitnya luasan lahan yang digarap.

Tabel 17. Pengusaan Modal Alam Masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

No Indikator Skor Kategori

1 Kondisi lahan 2,64 Tinggi

2 Kondisi ketersediaan air 2,24 Sedang

3 Serangan penyakit 2,08 Sedang

4 Komoditas yang ditanam 2,32 Sedang

5 Hasil produksi 2,04 Sedang

6 Alokasi hasil produksi 2,12 Sedang

Rata-rata 2,24 Sedang

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan dan data primer yang

diolah pendukung modal alam lainnya yang terdapat di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yaitu kondisi kesuburan

lahan sangat baik atau subur dan kemudahan pengambilan air juga cukup baik

dengan skor 2,24 dengan kategori sedang. Kondisi tingkat terserang penyakit

menurut masyarakat petani cukup sering karena cuaca yang tidak menentu dengan

skor 2,08 dalam katefori sedang. Ketiga indikator berpengaruh pada banyaknya

produksi yang akan di dapat dan berpengaruh terhadap keberlanjutan serta

kelestarian ekosistem di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang. Berikut merupakan hasil wawancara dengan bapak

Tulus (60) yang merupakan salah satu informan pendukung masyarakat petani

Page 71: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

56

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang,

beliau mengatakan bahwa:

“Kondisi kesuburan lahan untuk budidaya sangat subur dan

tingkat memperoleh air di sini juga lumayan mudah, tapi kalau

musim ketigo (kemarau) ya sedikit sulit. Karena cuacanya gak

menentu ya kadang ada penyakit kadang enggak ada penyakit.”

(Wawancara, Juni 2017)

Lahan pertanian yang terdapat pada Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang terdiri dari tegalan dan sawah yang

sebagian besar ditanami oleh padi, jahe, jagung, jagung manis, cabai, bawang

merah dan tebu. Indikator tersebut termasuk pada kategori sedang dengan skor

2,32 yang termasuk pada keberagaman hayati. Rata-rata dari hasil produksi

perpanen masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang sangatlah sedikit dan termasuk pada kategori sedang

dengan skor 2,04 dikarenakan luasan lahan yang digarap untuk kegiatan

berbudidaya sangat sempit sehingga mempengaruhi jumlah produksi perpanen.

Sebagian besar masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang mengalokasikan hasil produksinya untuk

dijual, namun beberapa dari mereka yang memperoleh jumlah produksi yang

sedikit hanya dikonsumsi sendiri untuk keluarganya. Hal ini dapat dikategorikan

pada kategori sedang dengan skor 2,12.

Gambar 8. Lahan pertanian Dusun Sumberawan sebagai modal alam

(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017)

Page 72: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

57

Berikut merupakan hasil wawancara dengan bapak Dadiri (64) yang

merupakan salah satu informan pendukung masyarakat petani Dusun Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, beliau

mengatakan bahwa:

“Kalau hasil panennya sedikit ya dibuat untuk makan sendiri

karena kalau dijual ya rugi.”

(Wawancara, Juni 2017)

Berdasarkan hasil penelitian modal alam yang termasuk dalam kategori

sedang dengan skor 2,24 dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi belum

berlanjutnya modal alam yaitu hasil produksi kerena berkaitan dengan luas lahan

yang digarap sehingga mempengaruhi jumlah produksi hasil panen dari budidaya

masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang.

3. Modal Fisik (Physical Capital)

Modal fisik masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang masuk pada kategori tinggi atau

berlanjut dengan skor 2,63. Indikator pada modal fisik antara lain kepemilikan

lahan, kepemilikan lahan, luas lahan garapan, luas alih fungsi lahan, alat

transportasi, barang elektronik, alat pertanian, akses jalan ke lahan, dan akses

fasilitas umum (tempat ibadah, kesehatan, pasar, pendidikan, koperasi, pertokoan,

pos keamanan). Indikator-indikator tersebut sangat mempengaruhi modal fisik

yang dimiliki oleh masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Page 73: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

58

Tabel 18. Pengusaan Modal Fisik Masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

No Indikator Skor Kategori

1 Kepemilikan rumah 3,00 Tinggi

2 Kepemilikan lahan 2,00 Sedang

3 Luas lahan garapan 2,32 Sedang

4 Luas alih fungsi lahan 2,32 Sedang

5 Alat transportasi 2,40 Tinggi

6 Barang elektronik 2,64 Tinggi

7 Alat pertanian 2,80 Tinggi

8 Akses jalan ke lahan 1,84 Rendah

9 Akses fasilitas umum (tempat ibadah,

kesehatan, pasar, pendidikan, koperasi,

pertokoan, pos keamanan)

2,36 Tinggi

Rata-rata 2,63 Tinggi

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Status kepemilikan tempat tinggal yang menjadi penilaian pada

penghidupan berlanjut pada mayarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang adalah variabel tertinggi

dengan skor 3,00 dimana status kepemilikan tempat tinggal pada semua informan

masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang adalah milik sendiri. Sementara jumlah status kepemilikan

lahan masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang dengan kategori sedang dan skor 2,60 Status

kepemilikan 50% bukan milik sendiri karena sebagian dari masyarakatnya

berbudidaya di lahan sewa dan di hutan dibawah tegakan milik Perum Perhutani.

Kegiatan budidaya pada lahan hutan milik negara yang dikelola Perum Perhutani

menggunakan sistem kepercayaan dimana masyarakat petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yang menanam di

hutan tersebut berhak menjaga dan turut serta dalam merawat hutan tersebut.

Page 74: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

59

Gambar 9. Kondisi rumah masyarakat Dusun Sumberawan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017)

Berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh informan pendukung

mengenai luasan lahan garapan masyarakat petani Dusun Sumberawan sangat

sempit dengan luasan kurang dari 1 ha. Luasan lahan yang dimiliki masyarakat

petani Dusun Sumberawan sangat sempit karena rendahnya kepemilikan lahan

yang dimiliki oleh masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Beberapa dari masyarakat petani Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang juga

memiliki lahan yang luas. Berikut merupakan hasil wawancara dengan ibu

Tarmini (48) yang merupakan salah satu informan pendukung masyarakat petani

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang,

beliau mengatakan bahwa:

“Kalau lahan yang saya punya 2 ha sawah dan 2 ha tegalan yang

saya tanami padi untuk sawah dan jagung manis, jahe, cabai, dan

bawang merah.”

(Wawancara, Juni 2017)

Kondisi lahan pertanian pada Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yang sangat sempit disebabkan oleh alih

fungsi lahan. Luasan lahan pertanian yang dialih fungsikan di Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang sebagian besar

dialihkan menjadi warisan untuk anak-anaknya. Tradisi yang menjadi turun

Page 75: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

60

temurun dengan mewariskan lahan yang dimilki menjadi penyebab utama terjadi

alih fungsi lahan masuk pada kategori sedang dengan jumlah skor 2,32.

Berikut merupakan hasil wawancara dengan Ibu Tarmini (48) yang

merupakan salah satu informan pendukung masyarakat petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, beliau mengatakan

bahwa:

“Sebagian sawah dan tegalan ada yang sewa dan yang punya saya

sendiri. Kalu untuk jalan untuk menuju ke sawah cukup mudah

karena kalau sawah dipinggir jalan tapi kalau untuk tegalannya

yang sulit karena dekat dengan hutan dan jalannya sempit, banyak

batunya, kalau hujan ya becek gak bisa dilewati motor.”

(Wawancara, Juni 2017)

Kondisi fasilitas umum pada Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang menurut hasil wawancara sangat baik

dan memadahi dengan amsuk kedalam kategori tinggi dengan skor 2,36. Namun

pada hasil observasi masih ditemui jalan yang berlubang dan masih banyak juga

jalan yang belum di aspal atau diperbaiki. Fasilitas lainnya seperti masjid, pos

kamling, koperasi, toko, sarana kesehatan dan lain-lain masih layak.

Gambar 10. Masjid Sebagai Fasilitas Umum Dusun Sumberawan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017)

Modal fisik selain status kepemilikan tempat tinggal dan kepemilikan

lahan juga terdapat kepemilikan alat rumah tangga yang mendukung dalam

kehidupan sehari-hari yaitu alat transportasi masuk pada kategori tinggi dengan

Page 76: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

61

skor 2,40, barang elektronik masuk pada kategori tinggi dengan skor 2,64 dan

peralatan pertanian yang dapat menunjang dalam kegiatan berbudidaya atau

bekerja di masyarakat petani masuk pada kategori tinggo dengan skor 2,80. Ketiga

indikator tersebut cukup terpenuhi sehingga membantu dalam penghidupan

berkelanjutan di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang. Akses dalam menempuh lahan yang digarap termasuk dalam

kategori rendah dengan skor 1,84 dikarenakan masih berbentuk jalan setapak,

terjal dan berbatu serta kesulitan dalam menuju kelahan pertanian.

Berdasarkan hasil penelitian modal fisik yang termasuk dalam kategori tinggi

dengan jumlah skor 2,63. Indikator yang mempengaruhi belum berlanjutnya

modal fisik yaitu status akses jalan menuju lahan dan kepemilikan lahan dimiliki

masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang dan sangat buruknya kondisi akses menuju lahan pertanian di

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

4. Modal Keuangan (Financial Capital)

Kondisi modal keuangan masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada kategori sedang yang

memiliki arti belum berkelanjutan. Jumlah pendapatan perbulan dari pekerjaan

sebagai petani dan kondisi hutang piutang yang terjadi di masyarakat petani

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

menjadi penilaian keberlanjutan pada modal keuangan. Kondisi jumlah

pendapatan perbulan masyarat petani sangatlah kecil hal ini dipengaruhi oleh

jumlah hasil produksi yang mereka dapat dari bertani. Rata-rata kondisi hutang

piutang atau akses pinjaman masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, dimana sebagian besar dari

mereka tidak memiliki hutang atau kredit pada koperasi dengan skor 2,64 dan

termasuk pada kategori tinggi.

Page 77: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

62

Tabel 19. Pengusaan Modal Keuangan Masyarakat petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

No Indikator Skor Kategori

1 Pendapatan 1,88 Rendah

2 Akses Pinjaman 2,64 Tinggi

Rata-rata 2,26 Sedang

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil penelitian modal keuangan yang termasuk dalam

kategori sedang dengan skor 2,26 dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi

belum berlanjutnya modal keuangan yaitu jumlah pendapatan masyarakat petani

perbulannya yang didapat dari kegiatan mata pencaharian petani termasuk dalam

kategori rendah dengan skor 1,88 sehingga menyebabkan kondisi aset keuangan

masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang belum berlanjut. Rendahnya aset keuangan dengan indikator

pendapatan dipengaruhi oleh rendah atau sedikitnya lahan pertanian yang digarap

sehingga jumlah hasil dari bertani juga yang didapat sangatlah sedikit di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Akses

pinjaman dengan skor 2,64 dengan kategori tinggi menunjukkan bahwa kegiatan

akses masyarakat petani di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang hanya sebagian orang yang meminjam uang atau

memiliki hutang piutang kepada bank atau koperasi untuk digunakan modal atau

untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagian orang juga tidak memiliki pinjaman

atau hutang piutang dikarenakan masyarakat petani tersebut merasa bahwa

keadaan keuangan cukup dan tidak perlu meminjam uang dari pihak luar.

5. Modal Sosial (Sosial Capital)

Modal sosial pada masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang masuk pada kategori sedang dengan skor

1,87 atau belum berlanjut. Kondisi belum berlanjut ini disebabkakan masyarakat

petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang rendah sekali terhadap motivasi atau minat mengikuti organisasi atau

kelompok tani sebagai penunjang sosial di masyarakatnya dengan skor 1,52 dalam

kategori rendah, sehingga tingkat partisipasi dalam sebuah organisasi sosial cukup

rendah dengan skor 1,48 dan tidak adanya manfaat atau kegiatan positif yang

Page 78: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

63

terjadi ketika mengikuti sebuah organisasi dengan kategori rendang dengan

jumlah skor 1,60. Terdapat juga sebagaian masyarakat petani yang memilih

mengikuti organisasi atau kelompok tani namun memiliki partisipasi yang rendah.

Beberapa dari masyarakat petani juga tidak mengetahui dengan adanya organisasi

sosial atau kelompok tani di Dusun tersebut. Rendahnya minat atau motivasi pada

masyarakat terhadap organisasi sosial, sebanding juga dengan rendahnya minat

atau tingkat kepedulian pemuda Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang terhadap pertanian saat ini.

Tabel 20. Pengusaan Modal Sosial Masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

No Indikator Skor Kategori

1 Keikutsertaan organisasi 1,52 Rendah

2 Tingkat partisipasi organisasi 1,48 Rendah

3 Manfaat mengikuti organisasi 1,60 Rendah

4 Hubungan/kepedulian antar masyarakat 2,32 Sedang

5 Keamanan dan tingkat peraturan 2,44 Tinggi

Rata-rata 1,87 Sedang

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Berikut merupakan hasil wawancara dengan Ibu Ratin (48) yang

merupakan salah satu informan pendukung masyarakat petani Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, beliau mengatakan

bahwa:

“Saya mengikuti kelompok tani agar dimudahkan mendapat

bantuan mess, soalnya kalau tidak ikut kelompok tani saya akan

kesulitan dalam mendapatkan mess untuk bertani. Namun saya

juga tidak pernah ikut kalau ada kegiatan”

(Wawancara, Juni 2017)

Tingkat kepatuhan masyarakat petani terhadap peraturan dikatakan cukup

baik dan masuk pada kategori tinggi dengan skor 2,44 karena hampir semua

warga sangat patuh terhadap peraturan yang ada dan mendapatkan sanksi tegas

dari yang berwenang jika melanggarnya. Tingkat kepedulian antar masyarakat

juga sangat tinggi kalangan masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Antar mayarakatnya saling

tolong menolong jika terdapat kesulitan pada sesamanya. Contohnya adalah ketika

Page 79: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

64

salah seorang rumah warga mengalami kerusakan masyarakat lainnya turut

membantu dalam memperbaikinya.

Gambar 11. Kegiatan gotong royong masyarakat Dusun Sumberawan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2017)

Berdasarkan hasil penelitian modal sosial yang termasuk dalam kategori

sedang dengan jumlah skor 1,87 dan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi

belum berlanjutnya modal sosial yaitu rendahnya tingkat kepedulian pemuda

terhadap bidang pertanian dan rendahnya keikutsertaan masyarakat petani dalam

mengikuti organisasi atau lembaga sosial yang dimiliki masyarakat petani Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

1.2.4 Strategi Penghidupan Berkelanjutan Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

Teori Penghidupan berkelanjutan menjelaskan bahwa semakin banyak

penguasaan aset masyarakat terhadap aset-aset yang dimiliki maka suatu strategi

penghidupan berkelanjutan dapat dikatakan berlanjut. Aset penghidupan

berkelanjutan di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang tergolong belum berlanjut karena banyak faktor yang

menyebabkan ketidak berlanjutannya. Modal sosial merupakan faktor terbesar

dalam ketidak berlanjutan penghidupan di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dengan indikator rendahnya

keikutsertaan organisasi sehingga berpengaruh kepada modal manusia yaitu

keterampilan. Tingkat pendidikan yang rendah berpengaruh pada pengetahuan,

pola pikir dan bersikap dalam mengambil keputusan.

Page 80: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

65

Berdasarkan hasil penelitian di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yang mengalami kerentanan akibat

kegiatan alih fungsi lahan sehingga sumberdaya alam berkurang dalam kegiatan

pemilihan strategi:

1. Strategi intensifikasi dan ekstensifikasi yang memiliki arti memperluas

lahan garapan dan menambah jumlah produksi komoditi yang ditanam terus

dilakukan karena rendahnya modal alam yaitu rendahnya luasan lahan yang

digarap dan rendahnya modal fisik yaitu rendahnya status kepemilikan lahan

dengan cara mengadakan kegiatan berbudidaya di kawasan hutan dibawah

tegakan Perum Perhutani dengan kepercayaan warga yang menanam

tanaman budidaya berkewajiban dalam menjaga dan melestarikan

lingkungan hutan dan turut serta dalam merawat hutan.

2. Srategi survival juga dilakukan dalam penghidupan masyarakat petani

Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten

Malang dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan apa yang

dimilikinya saat ini tanpa melakukan strategi yang dapat memperbaharui

kondisi aset yang dimilikinya.

3. Strategi konsolidasi/diversifikasi dengan cara menambah penghasilan

dengan pekerjaan sampingan seperti beternak, berdagang dan menjadi

pengerajin sandal spon dan klompen juga dilakukan oleh sebagian

masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang guna menambah penghasilan dalam memenuhi

kebutuhan yang bertujuan untuk memperbaiki penghidupan rumah tangga

dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari karena kondisi aset penghidupan

yang dimiliki belum berlanjut.

4. Strategi migrasi tidak dilakukan pada masyarakat petani Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, hal

ini dapat dibuktikan dengan data jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir

bahwa masyarakat yang berprofesi sebagai petani tidak melakukan kegiatan

migrasi keluar Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang.

Page 81: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

66

VI. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Strategi Penghidupan

Berkelanjutan Masyarakat Petani Berbasis Aset”, kesimpulan yang didapatkan

adalah sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang pada tahun 2015 adalah 3666 jiwa adalah

1836 laki-laki dan 1830 perempuan dengan jumlah 1111 kepala keluarga

dan terdiri dari 13 kelompok Rukun Tangga (RT) dengan jumlah 3666

jiwa. Jumlah kelompok umur masyarakat terbanyak di Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

pada data tahun 2015 yaitu pada kelompok umur 18-45 tahun. Jenjang

pendidikan rata-rata terbanyak masyarakat yaitu tamatan SD berjumlah

1746 orang. Jumlah pekerjaan pada Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada tahun 2015 dari urutan

tertinggi adalah Karyawan Swasta dengan jumlah dan pekerjaan petani

menjadi mayoritas ketiga dengan jumlah 236 orang dan mayoritas

masyarakat Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari

Kabupaten Malang memeluk agama Islam.

2. Kondisi sumberdaya atau aset yang terdapat di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dari kelima aset yang

dimiliki aset atau modal fisik sudah mengalami keberlanjutan dan

termasuk aset yang memiliki nilai tertinggi dengan skor 2.63. Keempat

aset lainnya seperti aset atau modal manusia, modal alam, modal sosial

dan modal keuangan masih termasuk dalam kategori sedang. Modal sosial

merupakan modal terendah dari keempat aspek lainnya dengan skor 1,87.

3. Strategi penghidupan berkelanjutan yang terdapat pada Dusun

Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

akibat permasalahan alih fungsi lahan adalah strategi intensifikasi dan

ekstensifikasi yang memperluas lahan untuk kegiatan pertanian, strategi

survive dilakukan dengan strategi bertahan hidup dengan apa yang

Page 82: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

67

dimilikinya tanpa melakukan perubahan serta strategi

konsolidasi/diversifikasi dimana menambah pekerjaan on-farm atau off-

farm.Strategi migrasi/mobile tidak dilakukan di Dusun Sumberawan Desa

Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti berharap

semoga penelitian ini bermanfaat baik secara praktis maupun secara teoritis.

Berikut adalah beberapa saran dan rekomendasi yang diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan masukan dan pertimbangan sebagai berikut:

1. Rekomendasi untuk masyarakat petani Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang

Diharapkan dapat mengikuti pelatihan atau kegiatan penyuluhan dan

organisasi sosial agar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan yang

lebih mendalam mengenai bidang pertanian. Tingkat kepedulian pemuda

terhadap bidang pertanian juga perlu ditingkatkan agar dapat berlanjutnya

kegiatan pertanian di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang. Strategi diversifikasi juga harus dilakukan agar

dapat menambah pendapatan tiap rumah tangga pada Dusun Sumberawan

Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

2. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya

Diharapkan adanya penelitian yang serupa dan lebih mendalam lagi tentang

strategi penghidupan berkelanjutan masyarakat berbasis aset yang mengkaji

berdasarkan aspek rumah tangga yang dan bagaimana rekomendasi terhadap

permasalahan dan kondisi di Dusun Sumberawan Desa Toyomarto

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Page 83: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

68

DAFTAR PUSTAKA

Ashley, Caroline dan Diana Carney. 1999. Sustainable Livelihoods : Lessons from

Early Experience.

Baiquni, M. 2003. Strategi Penghidupan di Masa Krisis. Idial Media, Yogyakarta.

Baiquni, M. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perdesaan dan strategi penghidupan

Rumah tangga di Provinsi DIY Pada masa Krisis (1998-2003).

Disertasi Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta.

Belda, F., dan Christanto, J. 2013. Strategi Penghidupan Nelayan dalam

Peningkatan Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Sasak Ranah Pasisir

dan Sungai Beremas.

Carloni dan Crowley, 2005. Rapid Guide for Missions Analysing Local

Institutions and Livelihoods

Carney, D. (1998). Implementing the Sustainable Rural Livelihoods Approach. In

Carney (ed.) Sustainable Rural Livelihoods. What Contributions can

we make? Department for International Development Nottingham:

Russell Press Limited.

Chambers, R. and Conway, G. 1992. Sustainable Rural Livelihoods: Practical

Concepts for the 21 Century. IDS Discussion Paper 296. Brighton:

Institute of Development Studies.

De Haan, Leo J., 2000, Globalization, Localization and Sustainable Livelihood,

Sociologia Ruralis, Volume 40, Number 3, July 2000.

Dercon, Stefan. 2002. Income Risk, coping Strategies an Safety Nets. Discussion

Paper No. 2002/22. World Institute for Development Economics

Research (WIDER) United Nations University. Helsinki, Finlandia.

DFID (2001). Sustainable livelihoods Guidance Sheets. Department for

International Development, http://www.livelihoods.org/

Ellis, F. (2000), Rural livelihoods and diversity in Developing Countries. Oxford:

Oxford University Press. www.dfid.org.uk.

Endang, S. 2014. Strategi Penghidupan Penduduk Sekitar Danau Limboto

Provinsi Gorontalo. Disertasi Doktor Universitas Negeri Gorontalo.

Field, John. 2010. Modal Sosial, Bantul Yogyakarta, Kreasi Wacana.

Page 84: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

69

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (WCED). 1988. Hari Depan

Bersama. PT. Gramedia. Jakarta. 514

Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta

Martopo, A., Hadirman, G., dan Suharyanto. 2012. Kajian Tingkat Penghidupan

berkelanjutan (Sustainable Livelihood) di Kawasan Dieng (Kasus di

Dua Desa Kecamatan Kejajar kabupaten Wonosobo). Jurnal

Ekosains.

Martopo, A., Hadirman, G., dan Suharyanto. 2013. Strategi Penghidupan

berkelanjutan (Sustainable Livelihood) di Kawasan Dieng (Kasus di

Desa Buntu Kecamatan Kejajar kabupaten Wonosobo). Jurnal

Ekosains.

Miles, M. B. and Huverman, A.M. 2014. Analisis Data Kualitatif. Jakarta :

Universitas Indonesia.

Moser, Caroline, O.N. 1996. “Confronting Crisis, a Comparative study of

Household Response to poverty and Vulnerability in Four Poor Urban

Communities”. The World Bank, Washington.

Niehof, Anke. 2004. The Significance of Diversification for Rural Livelihood

System, Food Policy vol 29, dalam www.Elsevier.com/located/foodpol

Scoones, I. (1998). Sustainable rural livelihoods: A framework for

analysis.Working Paper No. 72. Retrieved from

https://www.staff.ncl.ac.uk/david.harvey/AEF806/Sconnes1998.pdf.

Sebastian Saragih, Jonatan Lassa, Afan Ramli. 2007. Kerangka Penghidupan

Berkelanjutan.

UNDP. 2007. Modul Pembelajaran Pendekatan Penghidupan Berkelanjutan Bagi

Perencana dan Pegiat Pembangunan Daerah.

White, B. (1991). Economic diversification and agrarian change in rural Java

1900-1990. In Paul Alexander, P. Boomgaard, and B. White (Eds.), In

the shadow of agriculture: Non-farm activities in the Javanese

economy, past and present (pp.41-69). Amsterdam: Royal Tropical

Institute.

Page 85: STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT …repository.ub.ac.id/6325/1/Pramita Suci Wulandari.pdf · tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri

70

Wijayanti, R., Baiquni, M., dan Harini, R. (2016). Strategi Penghidupan

Berkelanjutan Masyarakat Berbasis Aset di Sub DAS Pusur, DAS

Bengawan Solo. Jurnal Wilayah dan Lingkungan. Jurnal Wilayah dan

Lingkungan.