Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero...

8
1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang juga dikenal dengan sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi, yang menghubungkan pasokan gas bumi Indonesia dengan konsumen di seluruh Indonesia. PGN memperkuat pondasi yang ada dan bertransformasi dari perusahaan transmisi dan distribusi gas bumi menjadi penyedia solusi energi terintegrasi, yang mendorong pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan masyarakat dan industri yang semakin meningkat. Seiring meningkatnya kebutuhan energi yang bersih dan terjangkau, PGN menggunakan keahlian dan pengalamannya untuk mengamankan sumber energi baru untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang konsumen. PGN memiliki jaringan pipa distribusi gas bumi yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia, yaitu, Jakarta, Bogor, Bekasi, Karawang, Tangerang, Cilegon, Lampung, Palembang, Semarang, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Medan, Pekanbaru, dan Batam. Bisnis distribusi gas bumi ini dikelola oleh tiga Strategic Business Unit (SBU) yaitu SBU Wilayah I yang menangani wilayah Jawa bagian barat, Lampung dan Palembang; SBU Wilayah II yang mencakup Jawa bagian timur dan Jawa Tengah; SBU Wilayah III menangani Sumatera bagian utara, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi. Untuk jaringan pipa transmisi gas bumi PGN membentang dari Wampu-Belawan (Sumatera Utara) yang dikelola oleh SBU Wilayah III, jalur Grissik (Sumatera Selatan)-Duri (Riau), dan Grissik (Sumatera Selatan)-Batam (Riau)-Singapura dikelola oleh anak usaha PGN, serta jalur paralel line Grissik (Sumatera Selatan)-Banten-Jawa Barat dikelola oleh SBU Transmisi Sumatera- Jawa. PGN memiliki jaringan distribusi gas bumi yang melayani pelanggan industri, komersial dan rumah tangga. Pendapatan PGN dari bisnis distribusi per kategori pelanggan dalam tiga tahun (2012-2014) terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 Pendapatan distribusi gas bumi per pelanggan Tahun 2012-2014 Pelanggan 2012 2013 2014 Juta USD Kontribusi (%) Juta USD Kontribusi (%) Juta USD Kontribusi (%) Industri 2.310,22 97,48 2.687,54 97,03 2.848,33 97,91 Komersial 50,50 2,13 75,10 2,71 55,94 1,92 R.Tangga 5,49 0,23 5,42 0,20 4,43 0,15 SPBG 3,74 0,16 1,68 0,06 0,47 0,02 Total 2.369,95 100 2.769,74 100 2.909,17 100 Sumber: Laporan Tahun PGN (2012-2014) PGN memiliki empat segmen usaha, adapun pendapatan PGN per segmen usaha dapat dilihat pada Tabel 2.

Transcript of Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero...

Page 1: Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero ...repository.sb.ipb.ac.id/2636/4/E47-05-Viryawan-Pendahuluan.pdf · sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang juga dikenal dengan

sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transmisi dan

distribusi gas bumi, yang menghubungkan pasokan gas bumi Indonesia dengan

konsumen di seluruh Indonesia.

PGN memperkuat pondasi yang ada dan bertransformasi dari perusahaan

transmisi dan distribusi gas bumi menjadi penyedia solusi energi terintegrasi,

yang mendorong pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan masyarakat dan

industri yang semakin meningkat. Seiring meningkatnya kebutuhan energi yang

bersih dan terjangkau, PGN menggunakan keahlian dan pengalamannya untuk

mengamankan sumber energi baru untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang

konsumen.

PGN memiliki jaringan pipa distribusi gas bumi yang tersebar di

beberapa kota besar Indonesia, yaitu, Jakarta, Bogor, Bekasi, Karawang,

Tangerang, Cilegon, Lampung, Palembang, Semarang, Surabaya, Gresik,

Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Medan, Pekanbaru, dan Batam.

Bisnis distribusi gas bumi ini dikelola oleh tiga Strategic Business Unit (SBU)

yaitu SBU Wilayah I yang menangani wilayah Jawa bagian barat, Lampung dan

Palembang; SBU Wilayah II yang mencakup Jawa bagian timur dan Jawa

Tengah; SBU Wilayah III menangani Sumatera bagian utara, Riau, Kepulauan

Riau, dan Jambi. Untuk jaringan pipa transmisi gas bumi PGN membentang dari

Wampu-Belawan (Sumatera Utara) yang dikelola oleh SBU Wilayah III, jalur

Grissik (Sumatera Selatan)-Duri (Riau), dan Grissik (Sumatera Selatan)-Batam

(Riau)-Singapura dikelola oleh anak usaha PGN, serta jalur paralel line Grissik

(Sumatera Selatan)-Banten-Jawa Barat dikelola oleh SBU Transmisi Sumatera-

Jawa.

PGN memiliki jaringan distribusi gas bumi yang melayani pelanggan

industri, komersial dan rumah tangga. Pendapatan PGN dari bisnis distribusi per

kategori pelanggan dalam tiga tahun (2012-2014) terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Pendapatan distribusi gas bumi per pelanggan Tahun 2012-2014

Pelanggan

2012 2013 2014 Juta USD Kontribusi

(%)

Juta USD Kontribusi

(%)

Juta USD Kontribusi

(%)

Industri 2.310,22 97,48 2.687,54 97,03 2.848,33 97,91

Komersial 50,50 2,13 75,10 2,71 55,94 1,92

R.Tangga 5,49 0,23 5,42 0,20 4,43 0,15

SPBG 3,74 0,16 1,68 0,06 0,47 0,02

Total 2.369,95 100 2.769,74 100 2.909,17 100

Sumber: Laporan Tahun PGN (2012-2014)

PGN memiliki empat segmen usaha, adapun pendapatan PGN per

segmen usaha dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 2: Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero ...repository.sb.ipb.ac.id/2636/4/E47-05-Viryawan-Pendahuluan.pdf · sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

2

Tabel 2 Pendapatan per segmen usaha Tahun 2012-2014

Pendapatan 2012 2013 2014

Juta USD Kontribusi

%

Juta USD Kontribusi

%

Juta USD Kontribusi

%

Transmisi Gas 200 7,75 180,24 6,00 186,48 5,47

Distribusi Gas 2.369,95 91,85 2.769,73 92,28 2.909,16 85,35

Minyak & Gas - - 34,84 1,16 297,80 8,74

Usaha lainnya 10,29 0,40 16,70 0,56 15,16 0,44

Total 2.580,24 100 3.001,51 100 3.408,60 100 Sumber: Laporan Tahun PGN (2012-2014)

PGN berhasil membukukan pendapatan neto sebesar USD 3, 4 miliar

pada tahun 2014. Pendapatan ini berasal dari empat segmen usaha yaitu

transmisi gas, distribusi gas, pendapatan minyak dan gas, dan pendapatan dari

usaha lainnya yang mencakup sewa kapasitas serat optik dan jasa operasi

pemeliharaan. Kontribusi masing-masing segmen tersebut terhadap pendapatan

usaha di tahun 2014 adalah sebagai berikut: distribusi gas 85,35%, transmisi gas

5,47%, penjualan minyak dan gas-neto 8,74%, dan segmen usaha lain 0,44%

(Laporan Tahunan PGN 2014).

Munculnya pesaing serta lingkungan bisnis yang semakin dinamis

membuat sebuah bisnis harus memilki strategi yang tepat agar dapat bersaing

serta memenangkan pasar (Supriatna dan Aminah 2014). PGN merupakan

pemimpin pasar dalam bisnis distribusi dan transmisi gas bumi di Indonesia,

namun demikian dengan semakin ketatnya persaingan bisnis di bidang ini,

pangsa pasar PGN mengalami penurunan. Penurunan pangsa pasar distribusi dan

transmisi PGN ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3 Pangsa pasar distribusi gas bumi 2011-2014

No

Perusahaan

2011 2012 2013 2014

Dist

(%)

Dist

(%)

Dist

(%)

Dist

(%)

1 PGN 87,30 83,08 79,00 81,00

2 Lainnya (Pertagas, EHK,

BBG, Sadikun, dll)

12,70

16,92

21,00

19,00

Total 100 100 100 100 Sumber: Laporan Tahunan PGN (2011-2014)

Tabel 4 Pangsa pasar transmisi gas bumi 2011-2014

No

Perusahaan

2011 2012 2013 2014

Trans

(%)

Trans

(%)

Trans

(%)

Trans

(%)

1 PGN 52,90 51,72 52,00 49,00

2 Lainnya (Pertagas, EHK, BBG,

Sadikun, dll)

47,10

48,28

48,00

51,00

Total 100 100 100 100 Sumber: Laporan Tahunan PGN (2011-2014)

Karakteristik bisnis gas yaitu pasokan gas bumi - jaringan

transmisi/distribusi pipa gas bumi – pasar, harus terpenuhi. Tanpa pasokan gas

bumi, PGN tidak bisa memperluas jaringan pipa gas bumi baik transmisi

Page 3: Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero ...repository.sb.ipb.ac.id/2636/4/E47-05-Viryawan-Pendahuluan.pdf · sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

3

maupun distribusi yang dibutuhkan pasar. Untuk penentuan alokasi gas ada di

tangan Pemerintah. Pemerintah telah menetapkan kebijakan terkait pemanfaatan

gas bumi dalam rangka mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi domestik

untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sesuai dengan amanat Undang-undang

No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

UU Nomor 22 Tahun 2001 yang diharapkan dapat memberi landasan

hukum baru bagi langkah-langkah pembaruan dan penataan kembali usaha

minyak dan gas bumi dengan mengganti Undang-undang sebelumnya yaitu UU

Nomor 8 Tahun 1971 tentang Pertamina, ternyata sarat dengan agenda

tersembunyi (hidden agenda). Berbagai ketentuan tentang kewenangan dan

kewajiban berbagai pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sektor minyak

dan gas bumi dirumuskan dalam pasal-pasal yang sangat elastis, atau diserahkan

kepada pemerintah melalui pengaturan lebih lanjut (Qurbani 2012).

Kebijakan tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 35

tahun 2004 tentang kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, PP No. 36 tahun

2004 tentang kegiatan usaha hilir minyak dan gas bumi, Peraturan Presiden

(Perpres) No. 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional, dan dijabarkan

secara detail dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

(Permen ESDM) No. 19 Tahun 2009 tentang kegiatan usaha gas bumi melalui

pipa, Permen ESDM No. 37 Tahun 2015 tentang ketentuan dan tata cara

penetapan alokasi dan pemanfaatan serta harga gas bumi. Pemerintah

mewajibkan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menyerahkan

25% dari produksi gas bumi bagian kontraktor untuk memenuhi kebutuhan

dalam negeri dalam rangka Domestic Market Obligation (Kementerian ESDM

2015a). Tambahan alokasi gas bumi untuk kebutuhan domestik tersebut

diperuntukan bagi peningkatan produksi pupuk, listrik, transportasi dan industri.

Pemenuhan kebutuhan gas bumi dalam negeri tetap memperhatikan ketersediaan

infrastruktur, teknis operasional dan keekonomian lapangan (Kementerian

ESDM 2015e).

Sebelum terbitnya peraturan ini, para KKKS tidak memiliki kewajiban

untuk mengalokasikan pasokan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri dari

sumur-sumur migas yang mereka eksplorasi. Mereka lebih mengutamakan

ekspor gas bumi dalam bentuk gas alam cair/LNG (Liquefied Natural Gas). Hal

tersebut dikarenakan harga jual ekspor LNG lebih tinggi dibandingkan dengan

harga gas bumi di dalam negeri.

PGN melakukan pembelian gas bumi dari beberapa pemasok pada tahun

2012-2013 seperti tercantum dalam Tabel 5.

Tabel 5 Pembelian gas bumi Tahun 2012-2013

Pemasok 2012 2013

Juta USD Kontribusi % Juta USD Kontribusi %

ConocoPhillips 392,15 35,40 722,02 46,13

Pertamina 331,78 29,95 413,25 26,40

Lainnya 383,91 34,65 429,85 27,46

Total 1.107,84 100 1.565,12 100 Sumber: Laporan Tahunan PGN (2013)

Page 4: Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero ...repository.sb.ipb.ac.id/2636/4/E47-05-Viryawan-Pendahuluan.pdf · sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

4

Pada September 2012 dan April 2013, terjadi kenaikan harga beli gas bumi

dari Pertamina EP dan ConocoPhillips. Perusahaan membeli gas bumi dari

beberapa produsen atau pemasok gas dengan periode kontrak yang bervariasi

(Laporan Tahunan 2013).

PGN melakukan kontrak utama dan periode jangka panjang dengan

ConocoPhillips, Pertamina, dan Santos. Tiga produsen ini beserta pemasok gas

lainnya memasok gas untuk wilayah distribusi PGN yang meliputi Jawa Bagian

Barat, Jawa Bagian Timur, dan Sumatera Bagian Utara seperti yang terlihat pada

Tabel 6.

Tabel 6 Sumber gas bumi (pemasok) per wilayah distribusi PGN No Sumber Gas Wilayah Distribusi PGN

1 ConocoPhillips (Coridor PSC) SBU Wil. I Jawa Bag. Barat

2 Pertamina EP Asset 2 SBU Wil. I Jawa Bag. Barat

3 Pertamina EP Asset 3 SBU Wil. I Jawa Bag. Barat

4 Pertamina Ellipse (Jatirarangon TAC) SBU Wil. I Jawa Bag. Barat

5 Medco E&P Indonesia (South & Central Sumatera) SBU Wil. I Jawa Bag. Barat

6 Medco E&P Lematang (Lematang PSC) SBU Wil. I Jawa Bag. Barat

7 Nusantara Regas (FSRU Jawa Barat) SBU Wil. I Jawa Bag. Barat

8 Gagas Energi Indonesia (Gas Ex- Pertamina Asset 3) SBU Wil. I Jawa Bag. Barat

9 Santos (Madura Offshore PSC) SBU Wil. II Jawa Bag. Timur

10 PHE WMO West Madura Offshore PSC) SBU Wil. II Jawa Bag. Timur

11 Husky CNOOC (Madura Strait PSC) SBU Wil. II Jawa Bag. Timur

12 Lapindo Brantas (Brantas PSC) SBU Wil. II Jawa Bag. Timur

13 Bayu Buana Gemilang (Gas Ex- TSB) SBU Wil. II Jawa Bag. Timur

14 Gagas Energi Indonesia (Gas Ex- WMO PSC) SBU Wil. II Jawa Bag. Timur

15 ConocoPhillips (Coridor PSC) SBU Wil. III Sumatera Bag. Utara

16 Inti Daya Latu Prima (Gas Ex- Jambi Merang) SBU Wil. III Sumatera Bag. Utara

17 Pertiwi Nusantara Resources (Gas Ex- Glagah

Kambuna PSC)

SBU Wil. III Sumatera Bag. Utara

18 Pertamina EP Asset 1 (Field Pangkalan Susu) SBU Wil. III Sumatera Bag. Utara

19 Pertamina EP Asset 1 (Sumur Benggala 1) SBU Wil. III Sumatera Bag. Utara

Sumber: Laporan Tahunan PGN (2013)

Kebijakan terkait pemanfaatan gas bumi telah dibuat namun ketersediaan

infrastruktur jaringan transmisi dan distribusi gas bumi belum merata ke seluruh

Indonesia. Hanya beberapa kota besar di Indonesia terutama di pulau Sumatera

dan Jawa yang sudah tersedia jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi.

Ketersediaan infrastruktur inilah yang sering menjadi kendala pemanfaatan gas

bumi untuk dalam negeri. Penambahan jaringan pipa distribusi PGN berjalan

lambat, bahkan untuk jaringan pipa transmisi tidak mengalami penambahan

panjang jaringan pipa, hal ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Panjang jaringan pipa PGN Tahun 2012-2014

No Panjang Jaringan Pipa (Kilometer)

2012 2013 2014

1 Distribusi 3.865 3.950 4.081

2 Transmisi 2.047 2.047 2.047

Total 5.912 5.997 6.128 Sumber: Laporan Tahunan PGN (2012-2014)

Page 5: Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero ...repository.sb.ipb.ac.id/2636/4/E47-05-Viryawan-Pendahuluan.pdf · sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

5

Pengaturan kegiatan usaha gas bumi melalui pipa bertujuan untuk

meningkatkan investasi pembangunan infrastruktur gas bumi dan memberikan

kesempatan yang sama bagi semua badan usaha untuk melaksanakan kegiatan

usaha niaga dan/atau pengangkutan gas bumi melalui pipa. Dalam melaksanakan

kegiatan usaha niaga gas bumi melalui pipa dilaksanakan oleh badan usaha

setelah mendapatkan izin usaha niaga gas bumi melalui pipa. Untuk harga jual

gas bumi melalui pipa untuk rumah tangga dan pelanggan kecil diatur dan

ditetapkan oleh Badan Pengatur yaitu Badan Pengatur Hilir Migas, sedangkan

untuk pengguna tertentu ditetapkan oleh Menteri ESDM. Badan usaha hanya

dapat menentukan harga jual gas bumi untuk pengguna umum (Kementerian

ESDM 2015d).

PGN menyalurkan gas bumi ke pelanggan dalam tiga tahun (2012-2014)

tidak mengalami kenaikan signifikan untuk volume pemnyaluran distribusi,

sedangkan volume penyaluran transmisi mengalami penurunan. Volume

penyaluran dan penjualan gas bumi PGN untuk bidang usaha distribusi pada

tahun 2012 sebesar 807,16 MMSCFD menjadi 865,27 MMSCFD pada tahun

2014 atau meningkat 7,1% dalam jangka waktu 3 tahun. Bidang usaha transmisi,

volume penyaluran gas bumi pada tahun 2012 sebesar 876,97 MMSCFD

menjadi 851,65 MMSCFD pada tahun 2014 atau turun sebesar 2,9% dalam

jangka waktu 3 tahun. Kapasitas pipa terpasang untuk jaringan pipa transmisi

dan distribusi gas bumi PGN masih memadai untuk menyalurkan gas bumi lebih

besar dari total volume penyaluran gas bumi pada tahun 2014. Total volume

penyaluran gas bumi PGN dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Volume penyaluran gas bumi PGN Tahun 2012-2014

No Volume Penyaluran

Gas Bumi

(MMSCFD)

2012 2013 2014

1 Distribusi 807,16 823,83 865,27

2 Transmisi 876,97 854,15 851,65

Total 1.684,13 1.677,98 1.716,92 Sumber: Laporan Tahunan PGN (2012-2014)

Menurut Sirait (2012) PGN sebagai transporter gas bumi harus

memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna jaringan transmisi gas bumi,

yaitu dengan cara menyediakan sarana transportasi gas bumi melalui jaringan

pipa transmisi gas yang aman dan handal, sehingga ketersediaan pasokan gas

dalam volume dan tekanan tertentu bagi para pelanggan dapat terjamin sesuai

dengan kontrak yang disepakati. Salah satu kegiatan pengoperasian serta

pemeliharaan jaringan pipa transmisi gas bumi yang terbentang di sepanjang

wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan hingga Jawa bagian barat, termasuk

segmen pipa bawah laut, yang dikelola salah satu SBU Transmisi bukan

merupakan tugas yang mudah. Tingginya profil risiko, terutama pada area-area

tertentu pada jalur pipa transmisi Sumatera-Jawa dapat menyebabkan

perusahaan mengalami kendala dalam mencapai tujuannya untuk memasok gas

kepada konsumen dengan baik. Hal ini menjadi lebih sulit jika informasi tentang

profil risiko pada jalur pipa transmisi masih berbasis manual, sehingga mitigasi

risiko memerlukan waktu yang relatif lebih lama.

Page 6: Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero ...repository.sb.ipb.ac.id/2636/4/E47-05-Viryawan-Pendahuluan.pdf · sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

6

Perubahan merupakan tantangan bagi perusahaan manapun dalam

mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Regulasi dan teknologi merupakan

contoh perubahan yang tidak dapat diprediksi (Saragih dan Suwardi 2014). Inilah saat di mana perusahaan membutuhkan strategi yang tepat jika tak mau

bisnisnya ambruk dan bangkrut. Begitu pula dengan PGN, Saat ini perusahaan

beroperasi dalam lingkungan bisnis yang terus mengalami perubahan.

Lingkungan bisnis yang terus berubah secara berkelanjutan membuat

pengelolaan usaha menjadi semakin kompleks.

Perumusan Masalah

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak di bidang transmisi dan distirbusi gas bumi terbesar di

Indonesia dengan total jaringan pipa gas sepanjang 6.128 km (Laporan Tahunan

2014). Dengan diberlakukannya Undang-Undang Migas No 22 tahun 2001

tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas), maka terjadi perubahan situasi bisnis

migas (liberalisasi bisnis migas), perusahaan swasta dapat masuk dalam bisnis

migas ini. Di sisi lain pemakaian dan kebutuhan gas bumi untuk industri,

pembangkit listrik, komersial, rumah tangga dan transportasi masih besar,

sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan gas bumi,

serta minimnya infrastruktur. Hal tersebut menggambarkannya besarnya potensi

pasar gas bumi di Indonesia. Peluang pasar yang terbuka lebar dan ketatnya

persaingan perusahaan di bidang transmisi dan distribusi gas bumi di Indonesia,

membuat pihak manajemen perusahaan memerlukan strategi yang tepat dan

efektif dalam memenangkan persaingan bisnis gas bumi. Oleh karena itu PGN

perlu mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal

yang berpengaruh terhadap strategi pengembangan PGN.

Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat tiga permasalahan yang dikaji

pada penelitian ini, yakni:

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengembangan bisnis PGN, baik

dari sisi internal maupun eksternal?

2. Alternatif strategi apa yang dapat dilakukan untuk pengembangan bisnis

PGN?

3. Prioritas strategi apa yang dipilih untuk pengembangan bisnis PGN?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis PGN, baik

dari sisi internal maupun eksternal.

2. Merumuskan berbagai alternatif strategi pengembangan bisnis PGN.

Merekomendasikan prioritas strategi yang dapat diterapkan untuk

pengembangan bisnis PGN.

Page 7: Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero ...repository.sb.ipb.ac.id/2636/4/E47-05-Viryawan-Pendahuluan.pdf · sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

7

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan

masukan dalam menentukan kebijakan strategi dan pengambilan keputusan

strategis dalam menghadapi era persaingan terbuka di bidang usaha gas

bumi.

2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana

dan pemahaman tentang pengembangan bisnis gas bumi di Indonesia dan

sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada identifikasi faktor-faktor

yang mempengaruhi pengembangan bisnis pada perusahaan baik ditinjau secara

internal maupun eksternal. Hal tersebut guna menentukan alternatif strategi

bisnis bagi perusahaan. Di samping itu penelitian ini menghasilkan prioritas

strategi bisnis yang tepat bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

gas bumi di Indonesia.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengelolaan Gas Bumi

Gas bumi adalah suatu campuran hidrokarbon gas dengan kandungan gas

metana sebagai komponen terbanyak. Gas bumi dijumpai dalam sumur

(reservoir) baik bergabung dengan minyak bumi sebagai associated gas; atau

dalam sumur gas tanpa kandungan minyak bumi, sebagai non-associated gas.

Gas bumi kering (dry natural gas) tidak mengandung hidrokarbon tinggi atau

kondensat, tetapi gas bumi yang mengandung hidrokarbon cair di atas 0.3 gal/

MCF, maka gas tersebut di kategorikan sebagai gas basah atau wet gas

(Nasution, Haris, Morina dan Herlina 2011).

Gas bumi lebih bersih dan lebih efisien daripada minyak dan batu bara,

memiliki keunggulan utama dalam hal efektivitas biaya dan kelestarian

lingkungan (Stefanova 2012). Gas bumi adalah energi yang relatif bersih dan

bisa digunakan di berbagai produk. Gas bumi juga merupakan bahan baku kimia

yang penting, hasil produk kimianya adalah amonia, urea, metanol, dan etilena,

produksi amonia sintetik di dunia, sekitar 80 persen menggunakan gas bumi

sebagai bahan baku, 70% dari produksi metanol menggunakan gas bumi sebagai

bahan baku. Gas bumi juga dapat digunakan untuk pembangkit listrik,

digunakan secara luas sistem pembakaran, kompor , pemanas air dan

sebagainya (Wei 2009). Strategi untuk mengurangi emisi dari sumber-sumber

yang ada dan pengembangan mekanisme keberlanjutan untuk pertumbuhan

industri mencakup langkah-langkah mempromosikan dan memberikan insentif

untuk peralihan ke penggunaan gas bumi. Sumber-sumber pembakaran statis

digantikan bahan bakar dengan gas bumi mengurangi materi partikulat (PM)

Page 8: Strategi pengembangan pt perusahaan gas negara (persero ...repository.sb.ipb.ac.id/2636/4/E47-05-Viryawan-Pendahuluan.pdf · sebutan PGN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan SB-IPB