STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN …Lampiran 4 Brosur Produk Pembiayaan, Dana dan Jasa Bank...
Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN …Lampiran 4 Brosur Produk Pembiayaan, Dana dan Jasa Bank...
i
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA USAHA MIKRO DAN
KECIL (Studi Kasus: BPRS Khasanah Ummat Kembaran
Banyumas)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Purwokerto untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh :
TIARA DINI ARIFAH
NIM. 1223203083
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PURWOKERTO
2017
ii
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
PADA USAHA MIKRO DAN KECIL
(Studi Kasus: BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas)
TIARA DINI ARIFAH
E-mail: [email protected]
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Strategi pengembangan produk pembiayaan
musyarakah pada Usaha Mikro dan Kecil (Studi Kasus: BPRS Khasanah Ummat
Kembaran Banyumas)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
apa yang diterapkan oleh BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas, dan
bagaimana analisis SWOT dari strategi pengembangan produk pembiayaan
musyarakah pada UMKM.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis dengan pola
deduktif yang diambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan
yang bersifat khusus sehingga dari yang khusus diketahui hasil dari strategi
pengembangan produk pembiayaan musyarakah pada usaha, mikro dan kecil
(UMKM) dan bagaimana analisis SWOT, Studi Kasus: BPRS Khasanah Ummat
Kembaran Banyumas. Teknik pengumpulan data berasal dari observasi,
wawancara pegawai BPRS Khasanah Ummat, dokumentasi yang bersangkutan
dengan penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pengembangan produk
pembiayaan musyarakah pada usaha, mikro dan kecil (Studi Kasus: BPRS
Khasanah Ummat) adalah dengan melakukan desain industri untuk
memaksimalkan fungsi produk, pengembangan arsitektur tidak signifikan, strategi
internal dan eksternal. Strategi internal berupa diskusi antara pihak bank dan
karyawan dan melakukan promosi brosur yang disediakan di ruangan kantor
BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas. Sedangkan strategi eksternal
adalah dengan kegiatan melakukan promosi terus-menerus, melakukan MOU, mengadakan even, penambahan pasar yang dibina oleh BPRS Khasanah Ummat,
dan analisis SWOT dengan mengoptimalkan mutu produk dan kualitas pelayanan.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka BPRS Khasanah Ummat Kembaran
Banyumas dengan cara menekankan lagi ciri yang menonjol dari produk
pembiayaan di banding dengan bank lain, pelayanan prima dan mengoptimalkan
fungsi produk dengan mengapreasiasi para usahawan untuk meningkatkan
penghasilannya.
Kata Kunci: Pengembangan produk, Pembiayaan Musyarakah, UMKM.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... x
KATA PENGANTAR .................................................................................... xiv
DAFTAR ISI ................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xx
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Definisi Operasional ................................................................. 7
C. Rumusan Masalah .................................................................... 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 11
E. Kajian Pustaka .......................................................................... 12
F. Sistematika Pembahasan .......................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 19
A. Strategi Pengembangan Produk Pembiayaan ........................... 19
1. Pengertian Produk ............................................................. 20
iv
2. Manfaat Produk ................................................................. 23
B. Pengembangan Produk Perbankan...………………………… 27
1. Tahapan Pengembangan Produk ……………………….. 28
C. Pembiayaan Musyarakah……………………………………… 33
1. Pengertian Musyarakah…………………………………… 33
2. Landasan Hukum Musyarakah…………………………… 35
3. Rukun Syarat dan Ketentuan Musyarakah……………….. 35
4. Macam-macam Musyarakah……………………………... 39
5. Prakti Pembiayaan Musyarakah pada Bank Syariah……. 41
6. Fitur dan Mekanisme Pembiayaan Musyarakah…………. 42
7. Manfaat Musyarakah……………………………………… 43
D. Usaha Mikro dan Kecil (UMKM)…………………………….. 44
1. Pengertian UMKM……………………………………….. 44
2. Tujuan Pemberdayaan UMKM…………………………… 45
3. Kriteria UMKM…………………………………………… 45
E. Analisis SWOT……………………………………………….. 47
BAB III METODE PENELITIAN......................................................... ….. 50
A. Jenis Penelitian ................................................................... … 50
B. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………. 50
C. Subjek dan Objek Penelitian…………………………………. 51
D. Sumber Data………………………………………………… 52
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. …. 53
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 57
v
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH PADA UMKM DI BPRS KHASANAH UMMAT
KEMBARAN BANYUMAS ......................................................... 61
A. Gambaran Umum BPRS Khasanah Ummat. ............................ 61
1. Sejarah Singkat BPRS Khasanah Ummat ......................... 61
2. Organisasi dan Kelembagaan BPRS KU .......................... 64
3. Visi dan Misi BPRS Khasanah Ummat ............................. 65
4. Tujuan BPRS Khasanah Ummat ................................. …… 65
5. Struktur Organisasi ...................................................... …… 66
6. Produk-produk…………………………………………… 67
B. Strategi Pengembangan Produk Pembiayaan Musyarakah di BPRS
Khasanah Ummat Kembaran Banyumas ............................ …. 70
1. Strategi Pengembangan Produk Pembiayaan…………… 70
C. Analisis SWOT Strategi Pengembangan Produk Pembiayaan
Musyarakah di BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas. 78
1. Analisis Faktor Internal…………………………………… 78
2. Analisis Faktor Eksternal…………………………………. 81
3. Matriks SWOT Strategi Pengembangan Produk………….. 84
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 90
A. Kesimpulan ............................................................................... 90
B. Saran ......................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Laporan Marketing BPRS Khasanah Ummat ........................... 6
Gambar 2.1 Proses Perencanaan Strategi ..................................................... 24
Gambar 2.2 Skema Penyaluran Dana Musyarakah……………………….. 47
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPRS Khasanah Ummat………………... 70
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Kekuatan dan Kelemahan Produk Pembiayaan Musyarakah…79
Tabel 1.2 Daftar Peluang dan Ancaman Produk Pembiayaan Musyarakah…… 81
Tabel 1.3 Matriks SWOT……………………………………………………….84
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Observasi
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan penelitian
Lampiran 3 Pedoman Wawancara
Lampiran 4 Brosur Produk Pembiayaan, Dana dan Jasa Bank Syariah Mandiri
Cabang Purwokerto
Lampiran 5 Aplikasi Pembiayaan
Lampiran 6 Foto
Lampiran 7 Blanko Bimbingan
Lampiran 8 Laporan Marketing
Lampiran 9 Struktur Organisasi
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank syari’ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
pada bunga. Bank Islam atau biasa di sebut Bank Tanpa Bunga, adalah
lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya di kembangkan
berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Bank adalah lembaga
perantara keuangan atau biasa di sebut financial intermediary. Artinya,
lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan
masalah uang.1
Allah SWT sangat melarang adanya Riba walau sekecil apapun tetap
saja riba dan Allah mengharamkannya. Di tegaskan dalam Al-Qur’an surat: Ali
Imron ayat 130:
130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan
berlipat ganda [228] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.
Pemasaran sangatlah penting bagi suatu perusahaan, tidak ada yang
terlalu membedakan antara pemasaran bank dengan pemasaran lainnya,
melainkan karakteristik produknya, dimana yang dijual oleh bank adalah lebih
1 Muhamad, “Menejemen Pembiayaan Bank Syariah”, (Yogyakarta: Unit Penerbit Dan
Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN pada tahun 2005), hlm 21.
1
2
bersifat jasa dan bukan barang. Sehingga produk yang dijual sedikit abstrak
atau tidak dapat dilihat secara nyata namun dapat dirasakan oleh nasabah.
Strategi pengembangan produk adalah salah satu aspek dari strategi
pemasaran. Pengembangan produk perbankan merupakan usaha meningkatkan
nasabah dengan cara memperkenalkan produk-produk baru perbankan. Tetapi
dilihat dari jenisnya produk perbankan itu sendiri ada tiga yaitu produk
penghimpunan dana, produk penyaluran dana, dan jasa.
Pentingnya pengembangan produk dalam perbankan ialah untuk
membedakan antara produk suatu bank dengan bank yang lain, dalam hal ini
pengembangan produk yang menonjol dapat mencuri perhatian nasabah untuk
menggunakannya. Produk penyaluran dana perbankan khususnya adalah
pembiayaan musyarakah ini hampir sama karakteristik, ciri, dan juga
manfaatnya dengan produk perbankan pada umumnya. Hanya saja pasti ada
yang membedakan apakah dilihat dari minimal nominal atau aspek yang
lainnya.
Musyarakah adalah transaksi penanaman dana dari dua atau lebih
pemilik dana dan /atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah
dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah
yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal
masing-masing.2 Pembiayaan musyarakah ini merupakan pembiayaan yang
2 Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm.44
3
paling dominan di BPRS Khasanah Ummat karena alokasi dan kebanyakan
kebutuhan nasabah adalah untuk penambahan modal usahanya.
Lembaga Keuangan Mikro (LKM atau microfinance) keberadaannya
sangat dibutuhkan bagi masyarakat sekitarnya untuk keperluan konsumtif
maupun untuk UMKM untuk usaha produktif yang relative tidak bisa
menjangkau lembaga keuangan formal. Lembaga keuangan mikro jenisnya
bermacam-macam, ditinjau dari sisi kelembagaan, tujuan pendirian, budaya
masyarakat, program pemerintah atau sasaran lainnya. Keberadaan Bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) menjadi pilihan masyarakat untuk
menabung maupun mencari permodalan untuk usaha mereka. Strategi yang
tepat tentu sangat diperlukan demi berkembangnya BPRS dan demi
mempertahankan eksistensi BPRS tersebut. Peranan BPRS yang umum
dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan
system syari’ah.
BPRS Khasanah Ummat ini merupakan Lembaga Keuangan Mikro
yang bergerak dibidang Keuangan dengan berdasarkan konsep syariah. Dalam
system perbankan syariah, terdapat beberapa produk yang telah dioperasikan
atau diaplikasikan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Prinsip
layanan BPRS Khasanah Ummat adalah menciptakan kemudahan
pengembangan ekonomi syariah, BPRS juga memiliki petugas yang berfungsi
sebagai armada antar jemput setoran dan penarikan tabungan atau deposito
termasuk setoran angsuran pembiayaan. Pelayanan ini sangat relevan dengan
4
kebutuhan masyarakat khususnya pengusaha mikro dan kecil yang cenderung
tidak bisa meninggalkan usaha kesehariannya di pasar atau toko atau rumah.
Gambar 1.1
Laporan Marketing
Uraian Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16
Realisasi
Pembiayaan
(nominal): Non AB Non AB Non AB Non AB Non AB Non AB
Murabahah
103,000,000 145,000,000
434,000,000 610,500,000
510,000,000 87,000,000
Musyarakah
420,000,000 869,000,000
791,000,000 192,000,000
530,000,000 103,000,000
Multijasa
47,000,000 107,000,000
42,000,000 213,000,000
76,500,000 12,000,000
Qardh - - - - - -
Ijarah
- - - - - -
Total
570,000,000
1,121,000,000
1,267,000,000
1,015,500,000
1,116,500,000 202,000,000
Realisasi
Pembiayaan
(nasabah) :
Murabahah 7 13 25 32 33 3
Musyarakah 27 32 23 10 16 5
Multijasa 7 8 4 13 5 1
Qardh - - - - - -
Ijarah - - - - - -
SPP Masuk 59 77 59 73 86 76
SPP Tolak 8 6 10 8 13 1
SPP Disetujui 38 46 32 48 52 53
SPP Batal 3 5 6 3 6 3
Baghas/Margin
Masuk 148,498,825 130,697,893 153,870,335 166,340,410 174,298,033 187,039,607
Banyumas, 11 Juni 2016
Sumber: Laporan Marketing PT. BPRS Khasanah Ummat Per Juni 2016
5
Berdasarkan laporan marketing di atas 11 Juli 2016 dapat dilihat bahwa
uraian realisasi pembiayaan Murabahah dari bulan Januari 2016 sebesar Rp
103.000.000,- sampai dengan bulan Juni 2016 Rp 87.000.000,- maka jumlah
total pembiayaan yang terealisasi dari Januari sampai dengan Juli adalah
sebesar Rp 1.889.500.000,- Sedangkan jumlah realisasi pembiayaan
Musyarakah dari bulan Januari sebesar Rp 420.000.000,- sampai dengan bulan
Juli sebesar Rp 103.000.000,- dengan total pembiayaan dari bulan Januari
sampai dengan bulan Juli adalah sebesar Rp 2.905.000.000,- dan yang terakhir
adalah realisasi pembiayaan Multijasa dari bulan Januari sebesar Rp
47.000.000,- sampai dengan bulan Juli sebesar Rp 12.000.000,- dengan jumlah
total pembiayaan yang terealisasi dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli
adalah sebesar Rp 497.500.000,-
Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa realisasi
pembiayaan dari bulan Januari-Juli 2016 di BPRS Khasanah Ummat yang
terbanyak adalah Pembiayaan Musyarakah, dan realisasi Pembiayaan
Murabahah ada di posisi kedua dan yang terakhir adalah Pembiayaan
Multijasa. Dari data tersebut maka peneliti tertarik dengan meneliti tentang
bagaimana strategi pengembangan Produk Pembiayaan Musyarakah di BPRS
Khasanah Ummat sehingga banyak nasabah yang menggunakan Produk
pembiayaan tersebut, karena merupakan realisasi pembiayaan yang terbanyak
pada 11 Juli 2016 di BPRS Khasanah Ummat.
Rata-rata nasabah yang dibiayai oleh BPRS Khasanah Ummat ini
mempunyai usaha (UMKM), contoh: usaha tani jamur, usaha gula kelapa,
6
kelompok-kelompok tani dan Guru yang memiliki usaha sampingan. Alokasi
dana untuk penambahan modal usaha sehingga memungkinkan menggunakan
akad Musyarakah.3 Pemberian pembiayaan Musyarakah dari BPRS ini
diharapkan dapat memajukan ekonomi pengusaha kecil. Golongan ekonomi
lemah umumnya kekurangan modal, sehingga sering mengalami kesulitan
dalam mengembangkan usahanya. Pengusaha atau pedangan ekonomi lemah
khususnya pengusaha kecil yang biasanya terdesak kebutuhan permodalan dari
rentenir. Banyak pengusaha kecil yang tidak memperhitungkan akibat yang
akan terjadi sehingga terjebak hutang yang makin lama makin bertambah dan
lama kelamaan akan mematikan usahanya.
Pemberian pinjaman modal usaha sifatnya sementara dan sebagai
rangsangan untuk mendorong produksi sehingga dapat meningkatkan
pendapatan usaha kecil. Dengan meningkatnya pendapatan maka kesejahteraan
dan keadilan masyarakat dapat terwujud dan tercapai. Dengan berdirinya BPRS
Khasanah Ummat akan memberikan kemudahan pelayanan jasa semi
perbankan, terutama bagi pengusaha atau pedagang golongan ekonomi lemah
sehingga akan menggali potensi, meningkatkan produktivitas, meningkatkan
pendapatan serta mengembangkan perekonomian di pedesaan.
Menurut Bapak Andri selaku Manager Marketing di BPRS Khasanah
Ummat, Pembiayaan Musyarakah modal kerja yang disalurkan kepada para
usahawan tentu memiliki dampak positif bagi perkembangan usahanya, para
3 Nasabah UMKM BPRS Khasanah Ummat Kecamatan Kembaran, data diperoleh
melalui E-mail pada hari Selasa tanggal 11 Oktober 2016.
7
usahawan yang dulunya memiliki modal sedikit sekarang dengan bantuan
pembiayaan menjadi memiliki modal yang banyak, dan para usahawan yang
dulu memiliki omzet yang kecil dengan pengembangan usaha yang dilakukan
menunjang peningkatan omzetnya.4
Berdasarkan pembahasan yang di paparkan dalam latar belakang
penelitian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
(Studi Kasus: BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas)”.
B. Definisi Operasinal
Sekripsi ini berjudul Strategi Pengembangan Produk Pembiayaan
Musyarakah Pada Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Studi Kasus: BPRS
Khasanah Ummat Kembaran Banyumas). Untuk mempermudah pengertian dan
maksud judul tersebut, terlebih dahulu disini penulis jelaskan arti kata atau
istilah dari kata-kata penting yang terdapat dalam judul, diantaranya yaitu:
1. Strategi
Strategi bagi manajemen operasional pada umumnya dan
manajemen organisasi bisnis khususnya ialah rencana berskala besar yang
berorientasi jangkauan masa depan yang jauh serta ditetapkan sedemikian
rupa sehingga memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif
dengan linhkungannya dalam kondisi persaingan yang kesemuanya
4 Diperoleh dari wawancara dengan Bapak Andri (Manager Marketing) di BPRS
Khasanah Ummat Kecamatan Kembaran, Jum’at 18 November 2016.
8
diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi yang bersangkutan.5
Dalam hal ini strategi apa yang digunakan khususnya oleh RO
dalam mengembangkan produk pembiayaan Musyarakah bagi UMKM di
BPRS Khasanah Ummat.
2. Pengembangan Produk Pembiayaan
Strategi pengembangan produk perbankan merupakan usaha
meningkatkan jumlah nasabah dengan cara mengembangkan atau
memperkenalkan produk-produk baru perbankan. Inovasi dan kreativitas
dalam penciptaan produk menjadi salah satu kunci utama dalam strategi
ini. Perusahaan dalam hal ini pihak bank selalu berusaha melakukan
pembaruan atau pengenalan produk baru kepada nasabah yang dapat
membantu memudahkan proses transaksi nasabah. Perusahaan tiada henti
terus melakukan eksplorsi terhadap kebutuhan pasar dan berupaya untuk
memenuhi terhadap kebutuhan pasar tersebut. 6 Dalam hal ini upaya apa
yang dilakukan oleh BPRS Khasanah Ummat untuk meperbaharui produk
supaya nasabah berminat dan menggunakannya.
3. Musyarakah (Kerja sama modal usaha)
Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih, untuk melakukan
usaha tertentu. Masing-masing pihak memberikan dana atau amal dengan
kesepakatan bahwa keuntungan atau risiko akan ditanggung bersama
5 Sondang P siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm.17 6 M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Jakarta: Alfabeta, 2010), hlm.
79
9
sesuai kesepakatan. Musyarakah diaplikasikan dalam pembiayaan proyek
atau investasi seperti pada lembaga keuangan modal ventura. Dalam
perbankan konvensional pembiayaan jenis ini hampir sama dengan kredit
investasi. Perbedaannya adalah Musyarakah menggunakan sistem bagi
hasil sesuai dengan keuntungan hasil usaha, sedangkan kredit modal kerja
menggunakan system bunga. Atau pengertian lain yaitu pembiayaan untuk
memenuhi sebagian modal pada usaha produksi dan komersial lainnya
yang berjangka panjang. Laba dari usaha yang dibiayai itu dibagi antara
penyandang dana (shahibul maal) dengan pengelola usaha yang posisinya
ditentukan sesuai dengan kontribusi masing-masing.7 Dalam hal ini adalah
produk pembiayaan Musyarakah yang ditawarkan oleh BPRS Khasanah
Ummat.
4. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebuah istilah yang
mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99
tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas
merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang tidak sehat.” Dalam hal ini ialah nasabah yang di
biayai oleh BPRS Khasanah Ummat untuk penambahan modal yang
7 Ety Rochaety dan Ratih Tresnanti, Kamus Istilah Ekonomi, (Jakarta: Sinar Grafika
Offset, 2005), hlm. 226
10
digunakan untuk usaha (UMKM). Dalam hal ini adalah nasabah yang
memiliki usaha sendiri.
5. PT. BPRS Khasanah Ummat
Undang-undang No. 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat 9 di sebutkan
bahwa: Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah adalah Bank Syari’ah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.8
Sebagaimana BPRS Khasanah Ummat adalah sebagaimana dalam visi dan
misinya yaitu menjadi BPRS yang amanah dan professional dalam rangka
mengembangkan ekonomi syari’ah, menerapkan dan mengembangkan
sistem perbankan syari’ah dan mendukung pengembangan ekonomi
ummat melalui perluasan jaringan kerja.9
Dari definisi-definisi istilah di atas, maka yang di maksud “Strategi
pengembangan Produk Pembiayaan Musyarakah pada Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah dari BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas” adalah
bagaimana strategi pengembangan produk pembiayaan Musyarakah dan
bagaimana analisis SWOT strategi pengembangan produk pembiayaan
Musyarakah pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah dari
BPRS Khasanah Ummat Kembaran Purwokerto.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah identifikasi masalah di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahannya yaitu:
8 UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syari’ah Bab I Ketentuan Umum Pasal 1
Ayat 9. 9 Visi dan Misi PT. BPRS Khasanah Ummat, data diperoleh dari Email pada hari Selasa
tanggal 1 September 2016.
11
1. Bagaimana strategi pengembangan produk pembiayaan Musyarakah pada
usaha mikro, kecil dan menengah yang dilakukan oleh BPRS Khasanah
Ummat Kembaran Banyumas?
2. Bagaimana analisis SWOT strategi pengembangan produk pembiayaan
Musyarakah pada usaha mikro, kecil dan menengah yang dilakukan oleh
BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui strategi pengembangan produk pembiayaan Musyarakah
pada usaha mikro, kecil dan menengah yang dilakukan oleh BPRS
Khasanah Ummat Kembaran Banyumas.
b. Mengetahui analisis SWOT strategi pengembangan produk
pembiayaan Musyarakah pada usaha mikro, kecil dan menengah yang
dilakukan oleh BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas.
2. Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melengkapi kajian
teoritis yang berkaitan dengan lembaga keuangan mikro syariah yaitu
tentang strategi pengembangan produk pembiayaan Musyarakah
terhadap pengembangan usaha UMKM.
b. Praktik
1) Bagi Penulis
12
Sebagai sarana untuk menambah wawasan keilmuan dan
pengetahuan terkait dengan masalah penelitian serupa.
2) Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan referensi pengetahuan mahasiswa tentang lembaga
keuangan syariah. Dengan adanya penelitian ini diharapkan
mahasiswa mengerti tentang Bagaimana strategi pengembangan
produk pembiayaan Musyarakah terhadap perkembangan usaha
mikro, kecil dan menengah pada Lembaga-lembaga Keuangan.
3) Bagi PT BPRS Khasanah Ummat
Memberikan saran dan masukan bagi BPRS Khasanah Ummat
mengenai strategi pengembangan produk pembiayaan guna
mendukung dan meningkatkan perkembangan UMKM.
E. Kajian Pustaka
1. Kerangka teori yang digunakan dalam penelian:
a. Dalam karangan M. Nur Rianto Al Arif, yang berjudul “Dasar-Dasar
Pemasaran Bank Syariah” menjelaskan bahwa Strategi
pengembangan produk perbankan merupakan usaha meningkatkan
jumlah nasabah dengan cara mengembangkan atau memperkenalkan
produk-produk baru perbankan. Inovasi dan kreativitas dalam
penciptaan produk menjadi salah satu kunci utama dalam strategi ini.
Perusahaan dalam hal ini pihak bank selalu berusaha melakukan
pembaruan atau pengenalan produk baru kepada nasabah yang dapat
membantu memudahkan proses transaksi nasabah. Perusahaan tiada
13
henti terus melakukan eksplorsi terhadap kebutuhan pasar dan
berupaya untuk memenuhi terhadap kebutuhan pasar tersebut.10
b. Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra, dalam karyanya yang berjul
“Pemasaran Strategik” menjelaskan bahwa Pengembangan produk
merupakan upaya teknis yang berperan mengubah suatu konsep
menjadi produk nyata. Dalam hal ini terdapat tiga kegiatan utama
yang saling berkaitan:
1) Pengembangan arsitektur produk yang merupakan spesifikasi
bagian-bagian, komponen, rakitan, dan teknologi serta
keterkaitannya yang menghasilkan fungsi sesuai dengan apa yang
diinginkan. Jadi, arsitektur produk merupakan rencana dasar yang
memastikan bahwa konsep produk bakal diimplementasikan.
2) Aplikasi desain industri, yaitu proses menciptakan dan
mengembangkan spesifikasi produk yang dapat mengoptimalkan
fungsi, nilai dan tampilan produk. Aktivitas ini biasanya dilakukan
para perancang professional yang bekerja dalam tim fungsional.
3) Penilaian atas persyaratan/kebutuhan manufaktur dan uji kinerja
yang selanjutnya bermanfaat untuk memperoleh informasi
berkenaan dengan keputusan penetapan harga dan biaya prmasaran
lainnya.11
10
M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Jakarta: Alfabeta, 2010), hlm.
79 11
Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik, (Yogyakarta: Andi
Offset, 2012), hlm. 285
14
c. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM oleh Sri Lestari Hs, yang
berjudul “Perkembangan dan Strategi Pengembangan Pembiayaan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)” menjelaskan bahwa
peningkatan pembiayaan UMKM akan efektif paling tidak harus
disertai strategi yang mencakup: (1) penciptaan iklim usaha dan
investasi yang kondusif, (2) peningkatan kemampuan kewirausahaan,
(3) peningkatan dalam jumlah dan kemudahan persyaratan dan
perkreditan perbankan, (4) pengembangan perangkat penunjang bagi
peningkatan pembiayaan seperti penjaminan kredit, (5) meningkatkan
Lembaga Keuangan Mikro, (6) meningkatkan layanan KSP/USP
koperasi, (7) peningkatan lembaga keuangan sekunder, (8)
peningkatan jaringan informasi baik pusat maupun daerah, (9)
pengembangan Multi Finance.12
Adapun beberapa Kajian Literatur Terdahulu yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Literatur terdahulu: Widiawati Emi yang berjudul “Strategi
Pengembangan Produk Pembiayaan Dana Talangan Umrah Dalam Upaya
Meningkatkan Minat Nasabah (Bank Jatim Syariah Surabaya)”, untuk
mengetahui dan mendeskripsikan strategi pengembangan produk yang di
ditetapkan Bank Jatim Syariah Surabaya. Ditengah proses berkembangnya
perusahaan, Bank Jatim Syariah Surabaya semakin berkembangnya
kondisi persaingan yang sangatlah kuat dengan kondisi nasabah pengguna
12 Sri Lestari, Perkembangan Dan Strategi Pengembangan Pembiayaan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM), Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM. Volume 4 Agustus, 2009,
hlm. 1
15
jasa Pembiayaan dana talangan umrah yang amatlah sedikit, dan penelitian
ini dilakukan guna mengetahui strategi yang dilakukan untuk menarik
banyak minat nasabah untuk menggunakan produk jasa dana talangan
umrah ini dan berupaya meningkatkan minat nasabah.13
Persamaan: Penelitian terdahulu dan sekarang sama-sama untuk
mengetahui strategi pengembangan produk pembiayaan. Perbedaan:
skripsi ini menjelaskan strategi yang di lakukan Bank Jatim Surabaya
dalam pengembangan produk pembiayaan dana talangan umrah dan upaya
meningkatkan minat nasabahnya sedangkan peneliti sekarang yang diteliti
adalah strategi pengembangan produk pembiayaan dengan akad
Musyarakah dan diaplikasikan pada UMKM serta studi kasus yang
berbeda yaitu di BPRS Khasanah Ummat Kec Kembaran Purwokerto.
2. Skripsi Siti Nurhaeni yang berjudul “Strategi Pengembangan Organisasi
Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Bina Ihsani Fikri Yogyakarta”, untuk
mengetahui bagaimana strategi pengembangan organisasi yang dilakukan
oleh (BMT) Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta bahwa strategi yang digunakan
adalah optimalisasi SDM yang ada di BMT, inovasi produk sesuai dengan
kebutuhan masyaraka, visi dan misi yang jelas menjalin atau membangun
komunikasi bisnis dan sosial, memperbanyak silaturahmi, hubungan yang
13 Widiawati Emi, Strategi Pengembangan Produk Pembiayaan Dana Talangan Umroh
Dalam Upaya Meningkatkan Minat Nasabah Bank Surabaya, Thesis Surabaya: Fakultas Ekonomi
Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, 2015, hlm. 7
16
baik dan kemitraan, baik sebelum maupun sesudah menjadi nasabah atau
anggota.14
Persamaan: peneliti terdahulu dengan sekarang sama-sama
meneliti tentang strategi pengembangan. Perbedaan: peneliti terdahulu
dengan sekarang memiliki perbedaan produk yang diteliti yaitu produk
pembiayaan Musyarakah sedangkan peneliti terdahulu organisasinya,
serta penelitian sekarang diaplikasikan dengan UMKM di BPRS
Khasanah Ummat Kembaran Purwokerto.
3. Skripsi Didik Hartoko yang berjudul “Strategi Pengembangan Organisasi
Rumah Tahfidz QU Deresan Yogyakarta”. Untuk pengembangan
organisasi rumah tahfidz QU dengan cara memberdayakan dan
memaksimalkan sumber daya manusianya, untuk mengelola rumah
tahfidz dengan baik sesuai dengan karakter dan prinsip lingkungan
sekitar. Yaitu dengan cara mengadakan pertemuan rutin setiap sepekan
sekali dan sebulan sekali untuk membicarakan permasalahan rumah
tahfidz QU sesuai dengan karakter masing-masing sebagai jembatan
kemajuan rumah tahfidz kedepan. Untuk pengembangan rumah tahfidz
QU, melalui gerbang struktur organisasi, yaitu membentuk struktur
dengan garis instruksi langsung dari pimpinan ke pengurus dan pengurus
bertanggung jawab kepada pimpinan melalui tahap yang telah
ditentukan.15
14 Siti Nurhaeni, Strategi Pengembangan Organisasi BMT BIF Yogyakarta, Skripsi
Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2009, hlm. 7 15
Didik Hartoko, Strategi Pengembangan Organisasi Rumah Tahfidz QU Deresan
Yogyakarta, skripsi, Yogyakarta: Fakultas Dakwah, 2012, hlm. 6
17
Persamaan: peneliti terdahulu dengan sekarang sama-sama
meneliti tentang strategi pengembangan. Perbedaan: peneliti terdahulu
dengan sekarang memiliki perbedaan produk yang diteliti yaitu produk
pembiayaan Musyarakah sedangkan peneliti terdahulu organisasinya,
serta penelitian sekarang diaplikasikan dengan UMKM di BPRS
Khasanah Ummat Kembaran Purwokerto.
F. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika penulisan ini merupakan kerangka skripsi yang
maksudnya memberi petunjuk mengenai pokok-pokok permasalahan yang
akan di bahas dalam skripsi ini. Sistematika penulisan terdiri dari 3 (tiga)
bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Pada bagian awal terdiri dari halaman judul, pernyataan keaslian,
halaman pengesahan, halaman nota pembimbing, abstrak, halaman moto,
halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel
serta daftar lampiran-lampiran.
BAB I: Pendahuluan Menguraikan latar belakang masalah, perumusan
masalah, definisi operasional, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka,
serta sistematika pembahasan.
BAB II: Tinjauan Pustaka Menguraikan tentang landasan teori yang
berkaitan dengan topik penelitian, pembahasan hasil-hasil penelitian
sebelumnya yang menjadi acuan dalam penyusunan skripsi ini, kerangka
pemikiran yang menerangkan secara ringkas tentang pengertian strategi,
pengembangan produk pembiayaan Musyarakah dan pengertian UMKM.
18
BAB III: Metode Penelitian Penelitian menguraikan tentang jenis
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV: Hasil dan Analisis Penelitian Menguraikan Tentang Strategi
Pengembangan Produk Pembiayaan Musyarakah Pada Usaha Mikro Kecil
dan Menengah Di BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas, yang
meliputi sejarah berdirinya BPRS Khasanah Ummat, visi dan misi, struktur
organisasi, serta produk pembiayaan. Kemudian akan dibahas pula mengenai
bagaimana strategi yang digunakan untuk pengembangan produk pembiayaan
Musyarakah terhadap UMKM dan bagaimana analisis SWOT.
BAB V: Penutup Mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang diperoleh
dari hasil penelitian serta saran-saran. Selanjutnya pada bagian akhir skripsi
akan disertakan daftar pustaka, lampiran-lampiran data yang mendukung, dan
daftar riwayat hidup penulis.
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan
produk pembiayaan musyarakah pada UMKM dan bagaimana
implementasinya oleh BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas. Strategi
yang diterapkan oleh BPRS Khasanah Ummat ini ternyata berdampak positif
terhadap banyaknya nasabah yang menggunakan jasa pembiayaan
musyarakah yang ada di BPRS Khasanah Ummat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum strategi
pengembangan produk pembiayaan musyarakah pada UMKM yang
digunakan oleh BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas adalah dengan
mengoptimalkan mutu produk, pengembangan arsitektur produk tidak
signifikan karena merupakan produk jasa, aplikasi desain industry dengan
cara mengoptimalkan fungsinya sebagai modal kerja, penilaian atas
persyaratan/kebutuhan manufaktur sangatlah mudah dan cara pencairannya
yang cepat. Dan untuk memaksimalkan pengembangan produk pembiayaan
musyarakah ini ada 2 macam yaitu strategi pengembangan produk yang
dilakukan di dalam kantor dan di luar kantor.
90
91
Strategi yang amat berpengaruh dalam pengembangan produk
pembiayaan musyarakah pada UMKM ini adalah dengan cara strategi
pengembangan produk yang dilakukan di luar kantor dengan cara terjun
langsung yakni melakukan promosi terus-menerus, melakukan MOU,
mengadakan even, penambahan pasar yang dibina oleh BPRS Khasanah
Ummat Kembaran Banyumas. Analisis SWOT dari strategi pengembangan
produk pembiayaan musyarakah ini terhadap UMKM adalah dengan
mengoptimalkan fungsi produk pembiayaan musyarakah dan memperluas
system informasi untuk meningkatkan mutu produk agar lebih menonjol,
meningkatkan pelayanan untuk mendukung pengembangan produk dan
mempromosikan dengan gencar pada nasabah.
B. Saran
1. Dalam upaya pengembangan produk pembiayaan musyarakah pada
UMKM ini lebih di tekankan lagi dengan ciri yang menonjol dan ada
perbedaan dengan produk pembiayaan yang lain.
2. Pelayanan prima dan kenyamanan nasabah harus lebih di tingkatkan guna
meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap produk pembiayaan agar
merasa puas dan bangga pada produk pembiayaan yang dipilihnya dan
akan selalu setia menggunakan produk pembiayaan yang ada di BPRS
Khasanah Ummat dan tidak ingin beranjak pada produk pembiayaan dari
Lembaga Keuangan yang lainnya.
92
3. Mengoptimalkan fungsi produk pembiayaan dengan lebih maksimalkan
dengan memberikan apresiasi pada nasabah yang memiliki prospek usaha
jauh lebih baik di bandingkan dengan nasabah lain yang memiliki usaha
juga.
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif M, Nur Rianto. 2010. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Jakarta:
Alfabeta.
Ananda, Fitra 2011. Analisi perkembangan usaha mikro dan kecil setelah
memperoleh pembiayaan Mudharabah dari BMT At Taqwa
Halmahera di Kota Semarang. Skripsi Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan UNDIP.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Menejemen Penelitian Edisi Baru. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
Asiyah, Binti Nur. 2014. Menejemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:
Teras.
Asmuni. 2004. Aplikasi Musyarakah Dalam Perbankan Islam; Studi Fiqh
terhadap Produk Perbankan Islam. Jurnal Hukum Islam Al-Mawarid,
Edisi XI.
Boyd dkk. 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan
Orientasi Global. Jakarta: Erlangga.
Dokumen PT BPRS Khasanah Ummat, Kembaran, Banyumas.
Emi, Widiawati . 2015. Strategi Pengembangan Produk Pembiayaan Dana
Talangan Umroh Dalam Upaya Meningkatkan Minat Nasabah Bank
Surabaya, Thesis. Surabaya: Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Sunan
Ampel.
Ety Rochaety dan Ratih Tresnanti 2005. Kamus Istilah Ekonomi, Jakarta: Sinar
Grafika Offset.
Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta:
Andi Offset.
Fathoni, Abdurrahmat. 2009. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan
Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Fatimah dan Elisabeth. 2013. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah
pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Selatan, Jurnal Ekonomi dab
Bisnis, Vol 12, No. 1 Juni.
Hadi, Amirul. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Hartoko, Didik. 2012. Strategi Pengembangan Organisasi Rumah Tahfidz QU
Deresan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Dakwah.
Indriyantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: BPFE.
Karnaen dan M.Syafi’i Antonio. 1992. Apa dan Bagaimana Bank Islam.
Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.
Kasmir. 2005. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana.
Lestari, Sri. 2009. Perkembangan Dan Strategi Pengembangan Pembiayaan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Jurnal Pengkajian Koperasi
dan UKM. Volume 4 Agustus,
Maleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdayakarya
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Muhamad. 2005. Manejemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: YKPN.
Muhamad. 2009. Model-model Akad Pembiayaan Di Bank Syariah. Yogyakarta:
UII Press.
Muhamad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Nur Diana, Irfi 2008. Hadis-hadis Ekonomi. Malang: UIN Malang Press.
Nurhaeni, Siti. 2009. Strategi Pengembangan Organisasi BMT BIF Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga.
Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sumarti dkk. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Office.
Suwiko, Dwi. 2010. Ayat-Ayat Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Penyusun. 2012. Panduan Penulisan Skripsi STAIN. Purwokerto: Stain Press.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syari’ah Bab I Ketentuan Umum
Pasal 1 Ayat 9.
UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syari’ah Bab I Ketentuan Umum
Pasal 1 Ayat 9.
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin 2010. “Islamic Banking: Sebuah Teori,
Konsep, dan Aplikasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
www.ojk.go.id/.../Buku-Standar...Musyarakah...Musyarakah..