Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

34
PENGEMBANGAN PUSAT - PUSAT PERTUMBUHAN DI KAWASAN PERBATASAN LAUT Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Asisten Deputi Urusan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal Jogjakarta, 12 September 2014

Transcript of Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Page 1: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN DI KAWASAN PERBATASAN LAUT

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Asisten Deputi Urusan Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal

Jogjakarta, 12 September 2014

Page 2: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Dokumen MP3EI 2011-2025 diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 27 Mei 2011,

Penetapan Perpres No.32/2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

MP3EI merupakan salah satu langkah awal untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan termasuk:

10 (sepuluh) negara besar di dunia pada tahun 2025, dan

6 (enam) negara besar dunia pada tahun 2045, melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan.

MP3EI menjadi dokumen yang terintegrasi dan komplementer dengan RPJPN 2005-2025.

MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI), 2011-2025

Slide - 2

Page 3: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

• Lingkungan global (krisis 2008, BRICS, dll) • Komitmen Internasional (G20, APEC, FTA,

ASEAN, Climate Change) • Perkembangan sosial-ekonomi domestik

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

UU 25/2004 – UU 17/2003

RPJPN 2005 – 2025

RPJMN 2010 - 2014

RKP

Dinamika Perubahan

Tuntutan untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional

Rencana Aksi/Proyek Investasi Swasta

dan PPP

RTRWN, RTR PULAU, RTRW

REDD

RAN - GRK

Adaptasi, Integrasi, dan Akselerasi Pembangunan:

FOKUS DAN KONKRET

MP3EI

Regulasi serta Investasi publik dan PPP

MP3EI sebagai Komplementer dari

Dokumen Perencanaan Lainnya

Page 4: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025

REG

ULA

SI

Launching 27 Mei 2011 dengan Perpres 32 tahun 2011

REG

ULA

SI

Page 5: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

LEGENDA :

Batas Propinsi

Batas Laut Teritorial

Batas Negara

Garis Pantai

Batas Kabupaten

100

100

120

120

140

140

0

0

Wilayah

P.Sumatera

I

N

S

E

T

Tingkat Sharing

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Republik Indonesia

95° BT

95° BT

100

100

105

105

110 ° BT

110 ° BT

LS

5° L

S

0

0

LU

5° L

U

PETA PDRB SHARE KABUPATEN/KOTA

WILAYAH PANTAI BARAT - PANTAI TIMUR SUMATERA

0 200 400

Kilometer

U

S

Disajikan Oleh:

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

Wilayah Lain/ Tidak Ada Data

Sumber:

Data PDRB Kabupaten-Kota di Indonesia, BPS 2006

Pantai Barat Pantai Timur

Pantai Timur Sumatera#

% Pantai Barat Sumatera

0.00

0.02

0.04

0.10

0.08

0.06

0.14

0.16

0.18

0.12

0 10 20 30 40

(X

(X

(X

(X

(X

(X

(X

(X

(X

(X(X

(X

(X

95° BT

95° BT

100

100

105

105

110 ° BT

110 ° BT

LS

5° L

S

0

0

LU

5° L

U

0 200 400

Kilometer

U

S2.000.000 Jiwa

1.000.000 Jiwa

500.000 Jiwa

Level Jumlah Penduduk

PETA DIAGRAM PENDUDUK

IBUKOTA PROPINSI

REGION SUMATERA

Kota

Banda Aceh

Kota

Medan

Kota

Pekanbaru

Kota

Tanjungpinang

Kota

Padang

Kota

Jambi

Kota

Palembang

Kota Bandarlampung

Kota

Pangkalpinang

Kota

Bengkulu

Konsep Pengembangan Koridor Kontribusi PDRB dan Pusat Pertumbuhan

(contoh: Sumatera)

6 Koridor Ekonomi Indonesia

Kegiatan Ekonomi Utama Di Tiap Koridor

Pe

nd

eka

tan

Ko

rid

or

Eko

no

mi

6 K

orid

or Eko

no

mi – 2

2 K

egiatan

Ekon

om

i Utam

a

Page 6: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

K Tanjung Bitung

CILAMAYA

TL. LEMBAR

MAKASAR

Jalur Laut Nasional Primer

ALKI-I

ALKI-II ALKI-III ALKI-III B ALKI-III C

PANJANG

RD. INTAN CILACAP

Pelabuhan Hub Global

Pelabuhan Primer

Jalur Laut Nasional Sekunder

SLOC MALACA

Sea Line Of Communication (SLOC) and ALKI

MAIN INT. AIRPORT

Jalur Utama Darat (Jalan dan / atau KA)

Tiga Pilar Pengembangan MP3EI

1

2 5

3 4

6

KE Sumatera

KE Bali – Nusa Tenggara

KE Kalimantan KE Papua – Maluku

KE Sulawesi

KE Jawa

Efficiency

Driven

Economy

Innovation

Driven

Economy

Pendapatan

per kapita

(US$)

Kita harus menuju ke ke

tahap untuk bisa berdaya

saing

Konektivitas

Koridor Ekonomi

SDM - Iptek

Page 7: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Pembaharuan Dokumen MP3EI

7

Inkorporasi Pendekatan KPI

(Kawasan Perhatian Investasi)

Validasi Nilai Kegiatan Investasi

di Tiap Korior

Inkorporasi Komponen

Keberlanjutan

Penyempurnaan Strategi

Penguatan SDM-IPTEK

Penyempurnaan

Dokumen MP3EI

telah

diselesaikan

Penyempurnaan Dukungan

Regulasi (Sampai dengan

Tingkat Kementerian/Non

Kementerian)

Perubahan Daftar Infrastruktur

(Untuk Dianggarkan Melalui

APBN)

Keterkaitan dengan Dokumen

MP3KI

Page 8: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Validasi Nilai Kegiatan Investasi

TOTAL NILAI INVESTASI = Rp 4.012 T

- Sektor Riil = Rp 2.226 T

- Infrastruktur = Rp 1.786 T

Launching MP3EI ( 27 Mei 2011 )

Hasil Validasi per Desember 2013

TOTAL NILAI INVESTASI = Rp 4.637 T

- Sektor Riil = Rp 2.299 T

- Infrastruktur = Rp 2.338 T

8

Disamping hasil validasi total investasi sebesar Rp. 4.637 Triliun, terdapat Rp. 21,7 Triliun untuk pengembangan SDM-Iptek.

Page 9: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Penambahan Komponen Berkelanjutan… (1)

WEHAB (Water, Energy, Health, Agriculture,

Biodiversity)

Contoh : Koridor Ekonomi Jawa

KLHS dilakukan secara berjenjang (tingkat kebijakan / tahap dalam pelaksanaan) Tujuannya agar kompleksitas MP3EI dapat diurai/ditangani tahap demi tahap.

Gambar : Penjejangan dalam Penerapan Prinsip

Pembangunan Berkelanjutan

Sesuai UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungap Hidup

Page 10: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Strategic ports in west part of Indonesia had larger cargo volume than ports in east part of Indonesia. For example, Tanjung Priok and Balikpapan port had cargo volume for each about 41.982.000 ton and 41.777.000 ton in 2007.

Sumber: Statistik Transportasi, 2007, Diolah

Page 11: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

• Total domestic movement is around 12 billion/year

• Java movement dominated for about 9.9 billion/year (81%)

• Sumatera 13%, 1,6 billion ton/year

• East Part of Indonesia 6%, 0.72 billion ton / year

Source : Study of National Logistic Development , Ministry of Transportation, 2006

Desire Lines (O-D) of Cargo Transportation, 2006

Desire lines of cargo transportation showed the high level of movement in the western part of Indonesia, especially on the island of Sumatra and Java, with total domestic movement was around 12 billion/year. Java movement dominated for about 9.9 billion/year (81%), Sumatera 1.6 billion ton/year (13%), and East Part of Indonesia 0.72 billion ton/year (6%)

Page 12: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Inkorporasi Skenario Target PDB 2025 (per Koridor Ekonomi)

Page 13: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Pendekatan – Kawasan Perhatian Investasi (KPI)

1. Sentra produksi adalah 1 (satu) kegiatan investasi dalam satu lokasi tertentu 2. KPI adalah 1 (satu) atau kumpulan beberapa sentra produksi/kegiatan investasi yang

beraglomerasi di area yang berdekatan

KPI

REGULASI (PUSAT & DAERAH)

SDM & IPTEK KONEKTIVITAS KPI Ilustrasi

Hipotetis

Sentra Produksi

KPI Goals: mempermudah proses integrasi kegiatan investasi dengan enablers (infrastruktur, SDM-IPTEK, regulasi)

Lokasi-lokasi KPI pada masing-masing KE perlu diidentifikasi untuk acuan penetapan proyek-proyek infrastruktur (Tim Kerja Konektivitas), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan

peningkatan kemampuan teknologi/inovasi (Tim Kerja SDM & IPTEK), serta fasilitasi penyempurnaan regulasi (Tim Kerja Regulasi).

Page 14: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

1. Sentra Produksi adalah 1 (satu) kegiatan investasi dalam satu lokasi tertentu

2. KPI adalah satu atau kumpulan beberapa sentra produksi/kegiatan investasi yang beraglomerasi di area yang berdekatan.

Tujuan Pendekatan KPI: untuk mempermudah dalam proses integrasi kegiatan investasi dengan enabler nya (infrastruktur, SDM-IPTEK dan Regulasi)

Inkorporasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI)

14

NO KORIDOR EKONOMI

JUMLAH KPI

KPI PRIORITAS

1 Sumatera 21 13

2 Jawa 37 28

3 Kalimantan 37 16

4 Sulawesi 31 15

5 Bali – Nusa Tenggara

24 8

6 Papua – Kep. Maluku

22 12

TOTAL 172 92

Page 15: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"

''Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung

Pangan Nasional''

''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, dan

Perikanan serta Pertambangan Nikel Nasional''

"Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung

Energi Nasional"

"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi

Nasional"

“Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi

dan Pertambangan Nasional”

Internasional Hub Bag Barat

Internasional Hub Bag Timur

Memperluas Akses Masyarakat dengan Menghadirkan Pusat-

pusat Pertumbuhan (Kawasan Perhatian Investasi – KPI)

perluasan sebaran KPI ke luar Jawa

Page 16: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Perkembangan Beberapa Konsep Kawasan Ekonomi di

Indonesia

Bentuk Kawasan Landasan Hukum Definisi/Tujuan

Kawasan Berikat (7 lokasi) PP No. 33 Tahun 1996 Kawasan dengan batas tertentu untuk pengolahan barang asal impor dan DPIL yang hasilnya untuk tujuan ekspor

Kawasan Industri (86 Lokasi) Keppres No. 41 Tahun 1996 PP No. 24 Tahun 2009

Kawasan yang bertujuan untuk pengaturan zonasi kegiatan industri (pemusatan industri) dikelola oleh perusahaan KI

Kawasan Andalan (156 Lokasi) PP No. 26 Tahun 2008 (RTRWN)

Kawasan yang pengembangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tsb dan sekitarnya

Kawasan Strategis Nasional (76 Lokasi)

PP No. 26 Tahun 2008 (RTRWN)

Kawasan budidaya dan non-budidaya yang perlu mendata prioritas penanganan tata ruang

Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) (13 Lokasi)

PP No. 26 Tahun 2008 (RTRWN) Perpres setiap Kapet

Kawasan yang memiliki potensi cepat tumbuh, sektor unggulan dan potensi pengembalian investasi skala besar

FTZ atau KPBPB (4 lokasi) UU No.36 Tahun 2000 UU No.37 Tahun 2000 UU No.44 Tahun 2007 PP No. 46, 47, 48 Tahun 2007

Kawasan dengan batas tertentu yang terpisah dari daerah pabean sehingga terbebas dari bea masuk, PPN, PPnBM dan cukai

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (22 pengusul)

UU No. 39 Tahun 2009 KEK PP 26 Tahun 2012 KEK Tanjung Lesung PP 29 Tahun 2012 KEK Sei Mangke PP31 Tahun 2014 KEK Palu PP 32 Tahun 2014 KEK Bitung PP 50 Tahun 2014 KEK Morotai PP 51 Tahun 2014 KEK Tanjung Api-api PP 52 Tahun 2014 KEK Mandalika

Kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah NKRI untuk menyelenggarakan fungsi perekonmian yang bersifat khusus dan memperoleh fasilitas tertentu

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Perpres 48 tahun 2014 Konsep pengambangan kawasan melalui pendekatan 6 koridor ekonomi

Page 17: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Kawasan

Peran Pemerintah

Peran Swasta

Kaw. Wisata

Kaw. Hortikultura

Kaw. Berikat

Kaw. Industri

KEK

Daerah Tertinggal (Regional Management-RM)

KAPET FTZ / KEK

Techno Park

Zona Logistik

Zona Industri

Zona Pengolahan Ekspor

Zona Ekonomi Lainnya

Kaw Strategis Provinsi

>>>

>>>

Kaw. Strategis Cepat

Tumbuh

Page 18: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Penguatan Konektivitas dan Jaringan Logistik Berbasis Maritim

Penguatan Sistem transportasi Laut dengan peningkatan utilisasi ALKI dan SLOC melalui perwujudan Pelabuhan Depan (front gates Kuala Tanjung & Bitung), Pendulum Nusantara dan “Short Sea Shipping”

Page 19: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

Padang

Singapore

1.0

Balikpapa

n

Makassar

Jayapura

Inefficiency in sea transportation Inefficiency in Logistic Cost Based on sea tranport cost from Jakarta to several cities in Indonesia, relative to the cost of a 20-feet container freight from Singapore to Jakarta (unit cost = 1.0)

19

Page 20: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

JARINGAN KONEKTIVITAS LOGISTIK BERBASIS MARITIM

Sistem transportasi laut sebagai tulang punggung (backbone)

Utilisasi ALKI dan SLOC melalui perwujudan Pelabuhan Depan (front gates Kuala Tanjung & Bitung), Pendulum Nusantara dan “Short Sea Shipping”

Page 21: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

JARINGAN KONEKTIVITAS LOGISTIK BERBASIS MARITIM

Sistem transportasi laut sebagai tulang punggung (backbone)

Utilisasi ALKI dan SLOC melalui perwujudan Pelabuhan Depan (front gates Kuala Tanjung & Bitung), Pendulum Nusantara dan “Short Sea Shipping”

Pusat Distribusi Provinsi

Pusat Distribusi Nasional

Legend:

By sea / by rail By land / by rail / by seaBy sea / by rail / by land

Konektivitas:

Short Sea Shipping

Main trunk Domestic Shipping Route

Short sea shipping

(coastal shipping)

Kuala Tanjung Bitung

Page 22: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

BANDARA JUMLAH PROYEK NILAI INVESTASI (Miliar Rupiah)

PEMERINTAH 23 4.825

BUMN 18 44.935

SWASTA 0 -

CAMPURAN 9 64.127

Total 50 113.888

PELABUHAN JUMLAH PROYEK NILAI INVESTASI (Miliar Rupiah)

PEMERINTAH 100 17.712

BUMN 26 52.199

SWASTA 12 55.710

CAMPURAN 23 70.623

Total 161 196.244

PENGADAAN KAPAL JUMLAH PROYEK NILAI INVESTASI (Miliar Rupiah)

Kapal Perikanan 0 -

Kapal Angkutan 12 2.139

SEBARAN KEGIATAN/PROYEK BANDARA DAN PELABUHAN MP3EI

Page 23: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

KE JAWA

BANDARA Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH - -

BUMN 5 34.717

SWASTA - -

CAMPURAN 2 44.498

Total 7 79.215

PELABUHAN Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 4 850

BUMN 5 30.336

SWASTA 3 52.616

CAMPURAN 2 15.579

Total 14 99.381

PENGADAAN KAPAL

Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

Kapal Perikanan - -

Kapal Angkutan - -

KE SUMATERA

BANDARA Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 1 130

BUMN 4 1.250

SWASTA - -

CAMPURAN 3 5.834

Total 8 7.214

PELABUHAN Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 19 9.617

BUMN 10 19.054

SWASTA 5 985

CAMPURAN 5 39.265

Total 39 68.921

PENGADAAN KAPAL

Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

Kapal Perikanan - -

Kapal Angkutan 5 1.497

SEBARAN KEGIATAN/PROYEK BANDARA DAN PELABUHAN MP3EI

Page 24: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

KE KALIMANTAN

BANDARA Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 5 1.732

BUMN 3 3.547

SWASTA - -

CAMPURAN 2 1.600

Total 10 6.879

PELABUHAN Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 10 2.618

BUMN 5 715

SWASTA 1 1.350

CAMPURAN 8 10.523,5

Total 24 15.206,5

PENGADAAN KAPAL

Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

Kapal Perikanan - -

Kapal Angkutan - -

KE SULAWESI

BANDARA Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 9 1.053

BUMN 2 1.465

SWASTA - -

CAMPURAN - -

Total 11 2.518

PELABUHAN Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 13 3.211

BUMN 3 194

SWASTA - -

CAMPURAN 4 4.125

Total 20 7530

PENGADAAN KAPAL

Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

Kapal Perikanan - -

Kapal Angkutan 2 95

SEBARAN KEGIATAN/PROYEK BANDARA DAN PELABUHAN MP3EI

Page 25: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

KE BALI-NT

BANDARA Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH - -

BUMN 4 3.956

SWASTA - -

CAMPURAN 1 12.000

Total 5 15.956

PELABUHAN Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 12 1.416

BUMN 2 291

SWASTA 0 0

CAMPURAN 1 36

Total 15 1.743

PENGADAAN KAPAL

Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

Kapal Perikanan - -

Kapal Angkutan 5 547

KE PAPUA-KEP. MALUKU

BANDARA Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 8 1.910

BUMN - -

SWASTA - -

CAMPURAN 1 195

Total 9 2.105

PELABUHAN Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

PEMERINTAH 42 6.617

BUMN 1 1.609

SWASTA 3 759

CAMPURAN 3 1.095

Total 49 10.080

PENGADAAN KAPAL

Jumlah Proyek Nilai Investasi (IDR Miliar)

Kapal Perikanan - -

Kapal Angkutan - -

SEBARAN KEGIATAN/PROYEK BANDARA DAN PELABUHAN MP3EI

Page 26: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

INDONESIA

TINGGI

MENENGAH

DASAR

100%

175% 20% 45%

Sebagai target pencapaian komposisi Angkatan Kerja

35%

PENINGKATAN KWALIFIKASI SDM TINGGI dan

MENENGAH

Kualitas: SDM Ekonomi yang Berkedaulatan, Mandiri dan

Berkeadilan

-100%

26

Page 27: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

27

Kedaulatan Teknologi

melalui Inovasi

Kedaulatan Industri dan Ekonomi

melalui SDM Unggul

Daya saing Industri

dan Ekonomi

melalui SDM Terampil

Penguatan SDM-Iptek MP3EI MP3EI

• Pengembangan 10-20 PT Riset dan Pusat Penelitian secara Nasional

PT Riset

• Satu PT & 2 Politeknik Unggul di tiap Provinsi (100 Politeknik baru)

PT Pendidikan

dan Politeknik

• Satu Akademi Komunitas di tiap Kab/Kota (521 Akademi Komunitas)

Akademi Komunitas utk Tenaga

Terampil Setempat

• Perbaikan rasio SMK:SMA, penguatan mutu dan relevansi SMK

Sekolah Menengah Kejuruan

• Peningkatan mutu, penguatan relevansi, dan sertifikasi lembaga kursus

Kursus/Pendidikan Non Formal utk Meningkatkan

Kompetensi Naker Setempat 27

Page 28: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan
Page 29: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

RENCANA TATA RUANG DAN BATAS WILAYAH NKRI

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

Pasal 6 (5) UU 26/2007

-> Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya diatur dengan undang-undang tersendiri.

Pasal 15 UU 26 2007

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi.

UU No. 43 Tahun 2008

Pasal 1:

Zonasi Wilayah NKRI a) Perairan Pedalaman

b) Perairan Kepulauan

c) Perairan Teritorial

d) Zona Tambahan

e) Zona Ekonomi Eksklusif

f) Landas Kontinen

g) Landas Kontinen Di Luar 200 NM

Page 30: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

RTRWN

Kawasan Budidaya Kawasan Lindung

Kawasan Andalan KSN KSN Non KSN

• Darat dan laut • Sektor

Unggulan (pertanian, pariwisata, industri, perikanan, perkebunan, pertambangan, kehutanan)

• Pertahanan dan Keamanan (perbatasan)

• Pertumbuhan Ekonomi (KAPET, kawasan perkotaan, FTZ)

• Sosial dan Budaya (Poso, Toraja)

• Pendayagunaan SDA dan/atau teknologi tinggi (pengamat dirgantara pontianak, jakarta, jawa barat)

• Fungsi dan daya dukung LH (Borobudur, Taman Nasional,

Kawasan perlindungan bawahannya, Kawasan perlindungan setempat, suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya, rawan bencana alam, lindung geologi dan lindung lainnya, dll

(POLA RUANG)

Page 31: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

RTRWN

Batam, Jabudetabek, Kedungsepur, Gerbangkertosusila, Pontianak, Gorontalo, Ambon, Jayapura

Perda RTRW Provinsi

Sabang, Batam, Jayapura

Energi Telekom

(STRUKTUR RUANG)

Transport Sumber Daya Air

Jalan bebas hambatan, pelabuhan nasional, pelabuhan internaional, pelabuhan udara primer, pelabuhan udara sekunder

Jaringan pipa minyak dan gas bumi, pembangkit tenaga listrik, jaringan transmisi tenaga listrik

Terestrial, dan satelit

Musi, Bengawan Solo, Mahakam, dll

Sistem Perkotaan Sistem Jaringan dan Prasarana

A. Percepatan pengembangan kota-kota utama kawasan perbatasan

B. Mendorong pengembangan kota-kota sentra produksi C. Revitalisasi dan percepatan pengembangan kota-kota

pusat pertumbuhan nasional D. Pengendalian kota-kota berbasis mitigasi bencana

PKN PKW PKL PKSN

Page 32: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

KORIDOR EKONOMI SUMATERA

MP3EI Perpres No. 48 Tahun 2014

RTR PULAU SUMATERA Perpres No.13 Tahun 2012

Banda Aceh

Medan

Tanjung Pinang

Pangkal Pinang

Palembang

Bengkulu

Bandar Lampurng

Padang

Jambi

Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung (Ps 25 ayat (2) huruf c)

Pengembangan dan rehabilitasi kawasan peruntukan industri di Kabupaten Simalungun (Sei Mangke) (Ps 55 ayat (2))

Pemantapan Pelabuhan Batam (Ps 25 ayat (2) huruf g)

Pekanbaru

Pengembangan Pelabuhan Dumai (Ps 25 ayat (2) huruf f)

Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan atar kota, Jembatan Selat Sunda (Ps 22 ayat (7) huruf a angka 23)

Mengembangkan dan merehabiiltasi kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi di Kota Palembang (Lampiran 13)

Page 33: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

KORIDOR EKONOMI SULAWESI

MP3EI Perpres No. 48 Tahun 2014

RTR PULAU SULAWESI Perpres No. 88 Tahun 2011

Manado

Gorontalo

Palu

Mamuju

Makasar

Kendari

Perikanan budidaya Kabupaten Mamuju (Ps 51 ayat (3))

Pengembangan dan pemantapan Pelabuhan Soekarno-Hatta (Ps 23 ayat (2) huruf b)

Pengembangan dan pemantapan Pelabuhan Bitung (Ps 23 ayat (2) huruf a)

Pusat pengembangan industri pengolahan hasil perikanan di PKN Kendari(Ps 18 ayat (4))

Pusat industri pengolahan dan industri jasa pertanian tanaman pangan jagung di PKN Gorontalo (Ps 18 ayat (5) huruf b)

Page 34: Strategi Pengembangan PPKT dan Kawasan Tertinggal di Perbatasan

T E R I M A K A S I H