STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI PENGEMBANGANPENGEMBANGANPENGEMBANGANPENGEMBANGAN BISNISBISNISBISNISBISNIS BIBITBIBITBIBITBIBIT TANAMANTANAMANTANAMANTANAMANHUTANHUTANHUTANHUTAN

(KASUS(KASUS(KASUS(KASUS PTPTPTPT SARBISARBISARBISARBI MOERHANIMOERHANIMOERHANIMOERHANI LESTARI,LESTARI,LESTARI,LESTARI, BOGOR)BOGOR)BOGOR)BOGOR)

JokoJokoJokoJoko PurwonoPurwonoPurwonoPurwono1)1)1)1),,,, SriSriSriSri SugyaningsihSugyaningsihSugyaningsihSugyaningsih 2)2)2)2)RenyRenyRenyReny NoviantiNoviantiNoviantiNovianti3)3)3)3)

ABSTRACTABSTRACTABSTRACTABSTRACT

TheTheTheThe researchresearchresearchresearch waswaswaswas aimedaimedaimedaimed totototo identificationidentificationidentificationidentification andandandand analyzeanalyzeanalyzeanalyze internalinternalinternalinternal andandandand externalexternalexternalexternalconditionconditionconditioncondition thatthatthatthat influenceinfluenceinfluenceinfluence thethethethe businessbusinessbusinessbusiness developmentdevelopmentdevelopmentdevelopment inininin PTPTPTPT SarbiSarbiSarbiSarbi MoerhaniMoerhaniMoerhaniMoerhaniLestariLestariLestariLestari andandandand totototo formulateformulateformulateformulate thethethethe correctcorrectcorrectcorrect strategicstrategicstrategicstrategic inininin orderorderorderorder totototo developdevelopdevelopdevelop thethethethe business.business.business.business.TheTheTheThe researchresearchresearchresearch waswaswaswas conductedconductedconductedconducted inininin PTPTPTPT SarbiSarbiSarbiSarbi MoerhaniMoerhaniMoerhaniMoerhani LestariLestariLestariLestari forforforfor 2222 monthsmonthsmonthsmonths sincesincesincesinceAprilAprilAprilApril untiluntiluntiluntil JuneJuneJuneJune 2007.2007.2007.2007. TheTheTheThe methodmethodmethodmethod usedusedusedused waswaswaswas casecasecasecase studystudystudystudy bybybyby purposivepurposivepurposivepurposive samplingsamplingsamplingsamplingbybybyby collectedcollectedcollectedcollected primaryprimaryprimaryprimary andandandand secondarysecondarysecondarysecondary data.data.data.data. TheTheTheThe datadatadatadata waswaswaswas analyzeanalyzeanalyzeanalyze bybybyby IFEIFEIFEIFE matrix,matrix,matrix,matrix,EFEEFEEFEEFE matrix,matrix,matrix,matrix, IEIEIEIE matrix,matrix,matrix,matrix, SWOT,SWOT,SWOT,SWOT, andandandand AHPAHPAHPAHP (Analitical(Analitical(Analitical(Analitical HierarchyHierarchyHierarchyHierarchy Process).Process).Process).Process).

TheTheTheThe resultresultresultresult fromfromfromfrom identificationidentificationidentificationidentification ofofofof internalinternalinternalinternal factorfactorfactorfactor showedshowedshowedshowed thatthatthatthat thethethethe mainmainmainmainstrenghtstrenghtstrenghtstrenght isisisis administrationadministrationadministrationadministration completenesscompletenesscompletenesscompleteness withwithwithwith scorescorescorescore isisisis 0,3680,3680,3680,368 .... AndAndAndAnd thethethethe mainmainmainmainweaknessweaknessweaknessweakness isisisis dependencedependencedependencedependence ofofofof governmentgovernmentgovernmentgovernment marketmarketmarketmarket withwithwithwith scorescorescorescore isisisis 0,088.0,088.0,088.0,088. Meanwhile,Meanwhile,Meanwhile,Meanwhile,fromfromfromfrom identificationidentificationidentificationidentification ofofofof externalexternalexternalexternal factorfactorfactorfactor showedshowedshowedshowed thatthatthatthat thethethethe mainmainmainmain oportunityoportunityoportunityoportunity isisisis thethethethefuturefuturefuturefuture auctionauctionauctionauction systemsystemsystemsystem withwithwithwith technicaltechnicaltechnicaltechnical andandandand costcostcostcost spesification,spesification,spesification,spesification, andandandand thethethethe mainmainmainmain threatthreatthreatthreatisisisis auctionauctionauctionauction systemsystemsystemsystem withwithwithwith thethethethe lowestlowestlowestlowest costcostcostcost assesment..Competitiveassesment..Competitiveassesment..Competitiveassesment..Competitive positionpositionpositionposition ofofofofcompanycompanycompanycompany fromfromfromfrom thethethethe resultresultresultresult ofofofof IEIEIEIE matrixmatrixmatrixmatrix showedshowedshowedshowed thatthatthatthat thethethethe positionpositionpositionposition inininin VVVV cell.cell.cell.cell. ItItItItmeansmeansmeansmeans thatthatthatthat companycompanycompanycompany havehavehavehave averageaverageaverageaverage internalinternalinternalinternal conditionconditionconditioncondition andandandand thethethethe companycompanycompanycompany’’’’ssssresponseresponseresponseresponse ofofofof externalexternalexternalexternal conditionconditionconditioncondition isisisis middle.middle.middle.middle.

FromFromFromFrom allallallall alternativealternativealternativealternative strategic,strategic,strategic,strategic, thethethethe firstfirstfirstfirst prioritypriorityprioritypriority isisisis increasingincreasingincreasingincreasing timetimetimetime andandandand costcostcostcostefficiencyefficiencyefficiencyefficiency basedbasedbasedbased onononon companycompanycompanycompany environmentenvironmentenvironmentenvironment changechangechangechange totototo overoveroverover comecomecomecome thethethethe competitioncompetitioncompetitioncompetitionandandandand lowlowlowlow pricepricepriceprice ofofofof forestforestforestforest plantplantplantplant seedseedseedseed withwithwithwith prioritypriorityprioritypriority scorescorescorescore isisisis 0,378.0,378.0,378.0,378.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

Kedudukan dan fungsi hutan dalam kehidupan manusia sangat penting.Namun keberadaan hutan beserta strategisnya mengalami permasalahan yangkompleks karena degradasi sumberdaya hutan dan lahan terus meningkat baikkualitas maupun kuantitasnya sehingga jumlah luasan hutan semakin berkurang(FAO, 2001).

Berdasarkan data Badan Planologi Kehutanan (Tahun 2001) deforestasi yangterjadi di Indonesia pada kawasan yang berhutan pada periode 1997-2000 adalahsebesar 83.900.470 hektar. Sementara untuk kawasan dalam dan luar hutanmasing-masing 2.834.770 hektar dan 675 270 hektar. Luasan tersebut tersebar didalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan. Data terakhir mengindikasikanbahwa kawasan hutan dan lahan yang mengalami kerusakan, yaitu seluas 55,96

1) Staf Pengajar pada Departemen Agribisnis, Fakultas pertanian, InstitutPertanian Bogor

2) Staf Pengajar MKDU, Institut Pertanian Bogor3) Alumni Departemen Agribisnis, Fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor

juta hektar dengan laju deforestasi sebesar 1,6 juta sampai 2 juta hektar per tahun(Ditjen RLPS, 2001).

Berdasarkan kondisi tersebut, maka Pemerintah dan Departemen Kehutananmencanangkan era kehutanan ke depan adalah era rehabilitasi hutan dankonservasi lahan. Kegiatan rehabilitasi tersebut dilakukan melalui ProgramGerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) yang dimulai padatahun 2003.

Luas sasaran program ini mencapai 3 juta hektar hingga 2007 (LampiranKeputusan Menko Kesra, 2003). Hal ini membuat kebutuhan akan bibit yangsangat besar, sementara itu antisipasi terhadap penyiapan bibit belum dilakukandengan baik. Luas rencana program GN-RHL yang ditargetkan belum mencakupseluruh kerusakan hutan yang terus terjadi setiap tahun. Kondisi ini membukapeluang berusaha di bidang pembibitan terbuka lebar dan memberikan harapankeberlanjutan dari industri pembibitan.

Sejak dicanangkannya program GN-RHL, kebutuhan penyediaan bibitdalam jumlah yang sangat besar membuat banyaknya perusahaan melihat hal inisebagai peluang bisnis. Akibatnya saat ini persaingan yang terjadi cukup besar.Saat ini ada 2200 pengada dan pengedar benih/bibit yang terdaftar di DitjenPerbenihan Tanaman Hutan. Dengan keadaan persaingan yang ada berdampakterhadap volume penjualan bibit PT SML sejak tahun 2003 hingga 2006 semakinmenurun. Selain itu, untuk dapat memenuhi jumlah permintaan diperlukan adanyainovasi untuk memperbaiki kualitas karena di samping berkaitan denganketersediaan fisik, secara ekonomis meskipun harga beli bibit telah dipatokmelalui keputusan Menteri Kehutanan, ternyata biaya produksi pengadaannya dilapangan semakin tinggi. Kenyataan ini harus disadari oleh PT Sarbi MoerhaniLestari yang bergerak dalam industri bibit tanaman tersebut untuk selayaknyamengembangkan diri melakukan antisipasi dengan meningkatkan kualitas.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisiskondisi dan faktor internal dan eksternal, serta menganalisis posisi strategibersaing perusahaan saat ini berdasarkan faktor internal dan eksternal yangmempengaruhi. Dari hasil analisa tersebut dapat digunakan untuk merumuskanstrategi yang tepat dalam rangka pengembangan bisnis pembibitan tanaman hutanPT Sarbi Moerhani Lestari.

Kegiatan penelitian mengenai manajemen strategi ini dibatasi hanya dalamruang lingkup formulasi strategi melalui tiga tahapan pengambilan keputusan,sedangkan implementasi strategi dan evaluasi strategi merupakan wewenangpihak manajemen perusahaan sepenuhnya.

Proses perumusan alternatif strategi pengembangan bisnis pada PT SMLdilakukan melalui serangkaian analisis yang meliputi beberapa tahap. Langkah inidiawali dengan analisis deskriptif dalam mengidentifikasi visi, misi dan tujuanperusahaan. Proses selanjutnya adalah identifikasi faktor-faktor kekuatan dankelemahan perusahaan yang dilakukan dengan analisis internal perusahaan denganmengunakan matriks IFE. Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor peluangdan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dilakukan analisis eksternalperusahaan dengan menggunakan matriks EFE.

Berdasarkan dari analisis matriks IFE dan EFE disusun sebuah matriks IEuntuk mengetahui posisi perusahaan di dalam sel pada matriks IEmenggambarkan kondisi/kemampuan internal dan kemampuan respon eksternal

perusahaan serta menunjukkan strategi utama yang sebaiknya dilakukanperusahaan. Kemudian dengan menggunakan matriks SWOT akan dilakukanpengembangan strategi.

Berdasarkan hasil dari matriks SWOT dan IE, maka dilakukan tahappemilihan strategi berdasarkan sejumlah alternatif strategi yang telah ditetapkansebelumnya. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah Metode Proses HirarkiAnalitik (Analytic Hierarchy Process) untuk mengetahui prioritas strategi yangpaling sesuai dengan kondisi perusahaan(gambar 1)

METODEMETODEMETODEMETODE PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIANDalam rangka mewujudkan visi dan misi, serta upaya mengembangkan

usahanya PT Sarbi Moerhani Lestari harus mampu menentukan dan menerapkanstrategi bisnis yang paling tepat.

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara langsung dengan pihak yangmengerti tentang lingkungan perusahaan dan memiliki kontribusi terbesar dalamperumusan strategi perusahaan, yaitu Direktur Utama perusahaan, Direkturkeuangan & administrasi, Koordinator produksi, dan Kepala BadanPengembangan. Selain itu juga dilakukan penyebaran kuesioner dimanaresponden kuesioner tersebut berkaitan dengan penilaian terhadap faktor-faktorinternal dan eksternal perusahaan, serta penentuan prioritas alternatif strategi.

Identifikasi Faktor Internaldan Eksternal Perusahaan

Analisis LingkunganInternal :• Pemasaran• Produksi dan Operasi• Manajemen dan SDM• Keuangan• Litbang• SIM

Kekuatan dan Kelemahan

Matriks IFE

Analisis LingkunganEksternal :• Analisis PEST(Politik, EkonomiSosial, Teknologi)

• Analisis Industri(5 Kekuatan BersaingPorter)

Peluang dan Ancaman

Matriks EFE

Formulasi Strategi

Matriks IE

Formulasi Strategi

Analisis SWOT

Menghasilkan Alternatif Strategi Utama

Proses Hirarki Analitik (PHA)

Strategi yang Tepat Untuk DilaksanakanPT SML

Misi dan Tujuan

GambarGambarGambarGambar 1.1.1.1. KerangkaKerangkaKerangkaKerangkaAlurAlurAlurAlur PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

MetodeMetodeMetodeMetode PengolahanPengolahanPengolahanPengolahan dandandandan AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataDataMetode pengolahan dan analisis data menggunakan metode analisis kualitatif

dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menggambarkan proseskegiatan bisnis dan penentuan alternatif strategi perusahaan, sedangkan analisiskuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal,serta penentuan prioritas strategi perusahaan.

Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisidan faktor internal dan eksternal adalah analisis kualitatif deskriptif denganmenggunakan kuesioner panduan wawancara dan tabel kuesioner dalam matriksIFE dan EFE. Setelah identifikasi faktor internal dan eksternal denganmenganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, kemudian dilakukanpenentuan bobot pada analisis internal dan eksternal perusahaan dengan caramengajukan pertanyaan kepada pihak manajemen atau ahli strategi denganmenggunakan metode paired comparison (perbandingan berpasangan). Penentuanbobot setiap faktor menggunakan skala 1, 2, dan 3. Berikutnya adalah penentuanrating untuk masing-masing faktor dengan skala untuk kekuatan 3,4 dankelemahan 1,2. Sedangkan untuk peluang dan ancaman dengan skala 1,2,3 dan 4.Selanjutnya nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada tiap faktordan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh totalpembobotan.

Nilai yang diperoleh pada matriks IFE dan matriks EFE kemudiandimasukkan ke dalam matriks Internal-Eksternal (Internal-External Matrix) untukmemetakan posisi perusahaan pada saat ini. Setelah mengetahui posisi bersaingperusahaan, analisis berikutnya adalah menentukan alternatif strategi yang layakdipakai dalam strategi perusahaan dengan menggunakan matriks SWOT(Strengths-Weakness-Opportunity-Threaths). Matriks ini dapat menghasilkanempat kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O (Strengths- Opportunity),stategi W-O (Weakness-Opportunity), strategi W-T (Weakness Threaths), danstrategi S-T (Strengths- Threaths).

Setelah mendapatkan masukan dan melalui tahap pencocokan ataupemaduan, maka tahap selanjutnya adalah pemilihan strategi yang menggunakanMetode Proses Hirarki Analitik (Analitical Hierarchy Process) yang diprosesdengan program komputer Expert Chioce 2000. Teknik ini secara sasaranmenunjukkan strategi alternatif mana yang terbaik.

ANALISISANALISISANALISISANALISIS LINGKUNGANLINGKUNGANLINGKUNGANLINGKUNGAN INTERNALINTERNALINTERNALINTERNAL DANDANDANDAN EKSTERNALEKSTERNALEKSTERNALEKSTERNAL

AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis LingkunganLingkunganLingkunganLingkungan JauhJauhJauhJauhDalam analisis lingkungan jauh, variabel-variabel yang perlu diamati

meliputi kondisi politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi.

PolitikPolitikPolitikPolitikKebijakan pemerintah dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi sektor

agribisnis. Kondisi politik dan keamanan di Indonesia yang dirasa masih kurangstabil dan adanya rasa ketidakpercayaan masyarakat industri terhadap kinerjapemerintah dapat menjadi ancaman bagi perkembangan industri.

Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM pada tahun 2005 denganKeputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2005 yang dimulai diberlakukan tanggal 1Maret 2005 dan 1 Oktober 2005 merupakan kebijakan yang sangat memberatkanpelaku industri. Kebijakan tersebut sangat berpengaruh bagi pengusaha yangmenggunakan BBM sebagai salah satu faktor pendukung usaha.

Pengusaha pembibitan tanaman hutan menggunakan BBM untuk kegiatanpengiriman bibit dalam jumlah besar melalui jalur darat menggunakan truk.Dampaknya biaya transportasi menjadi sangat besar hingga mencapai 1/3 dariharga satu batang bibit. Selama ini yang menjadi konsumen utama bisnispembibitan tanaman hutan adalah pemerintah dalam rangka menyediakankebutuhan bibit untuk proyek GN-RHL. Sementara harga bibit untuk proyek GN-RHL telah ditetapkan standarnya oleh pemerintah sebagaiman dijelaskan dalamPeraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.34/Menhut-V/2005 mengenai StandarHarga Bibit Untuk GN-RHL Tahun 2005. Sejak tahun 2003 hingga sekarangharga bibit tidak mengalami kenaikan. Jadi, kenaikan harga BBM juga berartikenaikan dalam biaya produksi dan operasional perusahaan.

EkonomiEkonomiEkonomiEkonomiKondisi perekonomian nasional sangat mempengaruhi pertumbuhan usaha di

Indonesia. Beberapa indikator yang menentukan kondisi perekonomian Indonesiaadalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan Produk Domestik Bruto (PDB).

Berdasarkan berita resmi statistik tanggal 16 Februari 2007, perekonomianIndonesia pada tahun 2006 mengalami pertumbuhan sebesar 5,5 persen terhadaptahun 2005. Nilai PDB atas harga konstan tahun 2006 mancapai Rp. 1.846,7triliun, Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2006 naik sebesar Rp.553,2 triliun, dari Rp. 2.785,0 triliun pada tahun 2005 menjadi sebesar Rp.3.338,2 pada tahun 2006. PDB per kapita yang diukur atas dasar harga yangberlaku mengalami perkembangan. Pada tahun 2006, PDB per kapita mengalamipeningkatan menjadi Rp. 15 juta. Secara keseluruhan PDB dari tahun 2002 hingga2006 terus mengalami kenaikan(BI, 2006).

Inflasi di Indonesia cenderung berfluktuatif. Peningkatan yang cukup tajamterjadi di tahun 2005 dimana inflasi mencapai 17,11 persen. Pada tahun 2006perekonomian mulai kembali membaik ditandai dengan penurunan inflasi yangcukup signifikan (BPS, 2007).

SosialSosialSosialSosial dandandandan BudayaBudayaBudayaBudayaIndonesia merupakan negara dengan laju kerusakan hutan tercepat di dunia

(Green Peace, 2007). Hal ini mendukung terjadinya pemanasan global yangmerupakan tanggung jawab semua negara, termasuk negara berkembang sepertiIndonesia. Dunia Internasional menuntut kepada negara berkembang yangmemiliki kawasan hutan untuk menjaga dan melakukan konservasi lingkungan.Kegiatan konservasi memerlukan dana yang tidak sedikit, oleh karena itu saat iniIndonesia sedang berusaha untuk menawarkan skema pengurangan jumlah hutangdengan imbalan konservasi hutan/alam. Pengalihan utang untuk lingkungan danpembangunan (Debt for Nature and Development Swap) adalah mekanismekeuangan internasional yang bertujuan sedikit meringankan beban suatu negarapengutang. Mekanisme ini dapat dilakukan dengan cara menggantikan sebagiankomitmen dan tanggung jawab negara itu dalam membayar utang yang dialihkan

untuk mendukung kegiatan pelestarian hutan atau sumberdaya alam lainnya danatau untuk pembangunan sosial.

Jika Indonesia berhasil menawarkan skema ini, maka fokus pemerintahdalam kegiatan pelestarian hutan dan sumberdaya alam lainnya akan semakindidukung oleh komitmen dan ketersediaan dana.

Dan kegiatan tersebut semakin mendorong bisnis pembibitan tanaman hutansemakin tumbuh dan berkembang.

TeknologiTeknologiTeknologiTeknologiKemajuan teknologi yang terus berkembang antara lain teknologi

komunikasi, transportasi dan komputer. Penerapan teknologi dalam prosesproduksi bibit akan mempengaruhi kualitas dan relatif dalam suatu industri.Teknologi produksi yang terkait dengan proses produksi bibit mencakup antaralain, penyimpanan benih/materi genetik dan persemaian.

Kegagalan produksi bibit seringkali disebabkan oleh kualitas benih yangkurang baik dan proses penyimpanan benih. Oleh karena itu diperlukan teknologiatau cara penyimpanan benih yang baik jika benih sudah berada di tanganprodusen bibit.

AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis LingkunganLingkunganLingkunganLingkungan IndustriIndustriIndustriIndustriStruktur industri meliputi lingkungan industri dimana perusahaan berada,

yaitu industri pembibitan tanaman hutan. Analisis industri yang dilakukandidasarkan pada kekuatan bersaing Porter :

Kemungkinan/PotensiKemungkinan/PotensiKemungkinan/PotensiKemungkinan/Potensi MasuknyaMasuknyaMasuknyaMasuknya PendatangPendatangPendatangPendatang BaruBaruBaruBaruDalam hal ini perizinan untuk menjadi pengada dan pengedar bibit tanaman

hutan relatif mudah, siapapun yang memiliki akses terhadap benih dan bibit dapatmenjadi pengada atau pengedar. Perizinan usaha ini diatur dalam KeputusanDirektur Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor : 76/V-PTH/2004. Dalam keputusan tersebut pengada atau pengedar bisa perorangan,koperasi, BMUN atau BUMS.

Prospek usaha yang cukup baik di industri pembibitan tanaman hutan yangditandai dengan luasnya hutan dan lahan di yang perlu direhabilitasi menjadi suatudaya tarik bagi para pengusaha untuk masuk dalam industri.

Tantangan yang dihadapi oleh produsen baru untuk memasuki pasar adalahkegiatan produksi. Kegiatan produksi yang terkait dengan teknologi danmanajemen produksi. Teknologi produksi akan mempengaruhi kualitas produksi.Salah satu teknologi tersebut adalah kultur jaringan. Bibit yang diproduksi dengankultur jaringan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Skala ekonomi jugamerupakan hambatan untuk masuk. Kegiatan jual beli melalui sistem lelangmenyebabkan terjadinya penawaran yang sangat ketat dan seringkali pengadasaling banting harga penawaran. Jika pendatang baru berproduksi dalam skalakecil mereka akan menjadi tidak efisien.

PotensiPotensiPotensiPotensi PengembanganPengembanganPengembanganPengembangan ProdukProdukProdukProduk PenggantiPenggantiPenggantiPengganti (Substitusi)(Substitusi)(Substitusi)(Substitusi)Bibit tanaman hutan merupakan produk yang khas dan tidak memiliki barang

substitusi. Sehingga setiap perusahaan memiliki produk yang sama, hanya mutuatau kualitas yang membedakan.

PersainganPersainganPersainganPersaingan didididi AntaraAntaraAntaraAntara PerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaan SejenisSejenisSejenisSejenisJumlah pesaing dalam industri ini tergolong sangat banyak, data terakhir

Ditjen Perbenihan Tanaman Hutan menyebutkan ada 2200 pengada dan pengedarbibit di seluruh Indonesia. Banyaknya jumlah perusahaan dalam industri denganskala yang beragam mengakibatkan terjadinya perebutan pangsa pasar.Perusahaan yang menjadi pesaing utama bagi perusahaan adalah perusahan yanglebih berpengalaman kerjasama dengan instansi terkait dan memiliki spesifikasiteknis produksi yang lebih baik.

Persaingan dalam hal biaya akan mempengaruhi kemampuan bersaingperusahaan dalam melakukan penawaran saat lelang. Sistem lelang baru yangsedang dipersiapkan akan menilai tidak hanya biaya tetapi juga spesifikasiteknis/kualitas. Oleh karena itu, setiap perusahaan dalam industri harus mampumempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat terus bersaingdalam industri pembibitan tanaman hutan.

KekuatanKekuatanKekuatanKekuatan Tawar-MenawarTawar-MenawarTawar-MenawarTawar-Menawar KonsumenKonsumenKonsumenKonsumenKekuatan konsumen dalam suatu pasar komoditi umumnya sangat

ditentukan oleh keseimbangan pasar. Namun, dalam situasi pasar bibit tanamanhutan terlihat berbeda dengan situasi pasar lainnya. Konsumen utama dalam pasarini adalah pemerintah karena terkait dengan berbagai program yang sedangdilaksanakan, yaitu GN-RHL. Banyaknya pemasok bibit tanaman hutan yang adadi pasar semakin menguatkan posisi tawar pemerintah. Dalam program ini,pemerintah telah menetapkan standar harga bibit. Sehingga perusahaan tidakmemiliki kekuatan untuk menetapkan harga. Tidak adanya transparansi informasidari konsumen dalam hal ini pemerintah yang memerlukan bibit untuk kegiatanGN-RHL akses membuat daya tawar menawar konsumen cukup tinggi. Padahalbisnis bibit merupakan bisnis yang unik, setiap bibit memerlukan waktu yangberbeda-beda dari penaburan sampai siap tanam. Tidak adanya informasi dariawal tentang bibit yang akan dibeli oleh pemerintah mengakibatkan perusahaanmengalami kerugian yang cukup besar, stok bibit yang jumlahnya sampai ratusanribu tidak bisa dipasarkan karena bibit yang dibeli pemerintah terdapat perbedaanjenis. Hal ini juga berdampak apabila perusahaan tidak memiliki stok bibit yangdiminta oleh pemerintah, maka harus dipenuhi dari bibit cabutan yangkeberhasilannya sangat rendah. Jadi dapat dikatakan daya tawar menawarkonsumen cukup tinggi.

KekuatanKekuatanKekuatanKekuatan Tawar-MenawarTawar-MenawarTawar-MenawarTawar-Menawar PemasokPemasokPemasokPemasokSelama ini perusahaan mendapatkan pasokan benih sebagai bahan baku

utama dari beberapa sumber. Untuk benih yang bersertifikat, perusahaan banyakbekerjasama dengan Perum Perhutani. Perhutani telah menetapkan harga benihyang mereka jual. Untuk benih tertentu yang langka, perusahaan bekerjasamadengan pihak swasta atau produsen benih.

Selain dengan produsen benih besar, perusahaan juga mendapatkan benihdari petani-petani penangkar. Untuk benih yang berasal dari pihak swasta danpetani perusahaan memiliki posisi tawar yang cukup baik, maka dapat dikatakankekuatan tawar menawar pemasok cukup tinggi.

Berdasarkan analisis lingkungan eksternal yang terdiri atas analisis PESTdan lingkungan industri, terdapat serangkaian faktor strategis kunci eksternal yang

menjadi peluang serta ancaman bagi PT SML. Berikut adalah faktor-faktor yangmenjadi peluang serta ancaman bagi perusahaan:PeluangPeluangPeluangPeluang1. Sistem lelang baru dengan kriteria spesifikasi teknis dan biaya2. Peran BPTH3. Kebijakan transparansi informasi kebutuhan bibit4. Isu pemanasan global5. Masih luasnya kawasan hutan yang rusak6. Perkembangan teknologi di bidang informasi dan produksiAncamanAncamanAncamanAncaman1. Sistem lelang dengan penilaian biaya terendah2. Tingkat persaingan yang cukup tinggi3. Terbatasnya jumlah pemasok benih yang bersertifikat4. Harga jual bibit yang rendah5. Lemahnya pengawasan dan akreditasi pengada benih dan bibit

AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis LingkunganLingkunganLingkunganLingkungan InternalInternalInternalInternal PerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaanAnalisis Lingkungan internal perusahaan dilakukan untuk mengetahui

faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam bidangfungsional.

ManajemenManajemenManajemenManajemenDalam struktur organisasi, perusahaan dalam menjalankan kegiatan sehari-

harinya dipimpin oleh seorang Direktur Utama, dan dibantu oleh dua orangdirektur, yaitu Direktur Keuangan dan Administrasi, Direktur Produksi, KepalaBadan Pengembangan serta satu orang Sekretaris Eksekutif.

Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi PT SML. Saat ini PTSarbi Moerhani Lestari memiliki 50 karyawan Tetap Penuh-Waktu (PermanentFull-Time Employees). Perusahaan juga didukung oleh sekitar 100 Tenaga AhliLuar Biasa yang direkrut secara paruh-waktu (part-timer), baik berstatus sebagaiTenaga Ahli Tetap (Permanent Part-Time) ataupun Tenaga Ahli Tidak Tetap(Temporary Part Timer).

Selain itu, dalam berbagai layanan usaha di daerah, PT SML pun memberikesempatan bagi tenaga-tenaga terampil dari daerah setempat untuk ikut sertadalam pelaksanaan pekerjaan yang sebelumnya dilatih dan ditatar gunamenyamakan pengetahuan dan keterampilan serta membangun kebersamaan,

Setiap lokasi produksi yang berada di daerah dikepalai oleh kepalapersemaian. Kepala persemaian berada di bawah kepala wilayah. Untuk tenagakerja lapangan bagian produksi terdiri dari tenaga mandor dan buruh. Perekrutantenaga mandor untuk lokasi produksi di Majalengka dimana areal produksi cukupluas, maka penilaian dilihat dari kemampuan teknis dengan cara mencariinformasi di daerah lokasi tersebut dari masyarakat sekitar. Khusus untuk Lokasidi Majalengka, tenaga mandor ditempatkan per kegiatan untuk mengawasi kinerjadilapangan. Untuk daerah di luar P. Jawa dimana kinerja atau etos kerja tenagaburuhnya kurang, maka tenaga mandor yang direkrut haruslah orang yang cukupdisegani sedangkan kemampuan teknis menjadi prioritas kedua.

PemasaranPemasaranPemasaranPemasaranDalam struktru organisasi, perusahaan tidak memiliki divisi khusus yang

menangani kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran tetap dilakukan olehperusahaan di bawah di divisi Administrasi dan Keuangan. Pemasaran bibittanaman hutan yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya telah mencakupke beberapa pulau di Indonesia.

Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan sangat tergantung padalokasi produksi pembibitan yang dikelola oleh perusahaan sehingga satu lokasiproduksi pembibitan dapat digunakan untuk menyalurkan bibit tanaman hutan didaerah lokasi produksi. Saat ini lokasi produksi tersebar di beberapa pulau, sepertiJawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Harga jual bibit tanaman hutan sudah ditentukan berdasarkan PeraturanMenteri Kehutanan Nomor: P.34/Menhut-V/2005 mengenai Standar Harga BibitUntuk GN-RHL Tahun 2005. Harga per batangnya bervariasi tergantung padaasalan benih dan daerah lokasi produksi pembibitan.

Dalam hal promosi perusahaan tidak melakukan promosi secara aktif, karenapasar dari produk bibit tanaman hutan masih sangat tergantung dari pasarpemerintah. Hal ini juga menyebabkan kegiatan promosi yang dijalankan olehperusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menjalinhubungan kemitraan dengan berbagai pihak dan instansi terkait, seperti Dephutdan BPDAS (Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai) yang mengelola kegiatanlelang proyek GN-RHL.

KeuanganKeuanganKeuanganKeuangan dandandandan AkuntansiAkuntansiAkuntansiAkuntansiModal yang dimiliki PT Sarbi Moerhani Lestari terdiri dari modal saham

pribadi dan pinjaman bank. Modal saham pribadi merupakan milik jajaranmanajemen puncak, Pada tahun 2003 dan 2004 perusahaan pernah mendapatkanpinjaman modal dari Bank Bukopin Jakarta. Namun sejak tahun 2005 hingga kiniperusahaan bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri.

Dasar penyusunan laporan keuangan menggunakan dasar harga perolehandan laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan antar lain, laporan arus kas,laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas dengan periode akuntansi satutahun. Perusahaan juga menggunakan jasa akuntan publik untuk mengauditlaporan keuangan. Hasil dari penilaian akuntan publik berupa pendapat mengenailaporan keuangan yang telah disusun. Selama ini hasil audit akuntan publikterhadap pembukuan perusahaan dinilai wajar, tanpa syarat yang artinya sistempembukuan yang telah dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan standarakuntansi yang berlaku umum.

ProduksiProduksiProduksiProduksi dandandandan OperasiOperasiOperasiOperasiKegiatan produksi yang dilakukan adalah melakukan pembibitan sehingga

tidak melakukan produksi benih. Bibit tanaman hutan yang diproduksidikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok kayu-kayuan dan MPTS. Kelompokkayu-kayu adalah jenis tanaman hutan yang akan ditanam untuk menghasilkankayu sedangkan MPTS adalah jenis tanaman yang ditanam untuk menghasilkankayu, tetapi dalam masa menunggu tanaman jenis ini akan memberikan hasilberupa buah atau getah. Contoh tanaman jenis MPTS antara lain durian, mangga,

karet, kayu putih, alpukat, lengkeng dan lain-lain. Lokasi pembibitan yangdimiliki perusahaan berada di beberapa daerah.

Hal yang sangat menentukan keberhasilan produksi adalah kualitas benih dankegiatan penanganan. Seringkali benih yang diterima memiliki kualitas rendahatau tidak bernas. Sumber benih yang digunakan perusahaan untuk pembibitanberasal dari beberapa sumber, yaitu dari asalan atau kebun benih yang belumtersertifikat sehingga kualitasnya belum jelas, bisa juga berasal dari benih yangtelah bersertifikat yang berasal dari TBT (Tegakan Benih Terseleksi) dan APB(Areal Produksi Benih). Benih yang bersertifikat biasanya diperoleh dari PerumPerhutani. Dan yang terakhir adalah berasal dari vegetatif kebun yang bersertifikatuntuk jenis MPTS.

PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian dandandandan PengembanganPengembanganPengembanganPengembanganSecara khusus, perusahaan belum memiliki divisi Litbang, tetapi kegiatan

tersebut tetap dilakukan di bawah divisi produksi. Hal ini dikarenakan perusahaanmemandang bahwa penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh perusahaanadalah penelitian terapan yang tergantung pada permintaan atau kebutuhan. Dantujuan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan lebih mengarah kepadapengembangan sistem teknik produksi dan untuk melihat keefisienan sertakeefektifan.

SistemSistemSistemSistem InformasiInformasiInformasiInformasi ManajemenManajemenManajemenManajemenPT SML dalam kegiatan operasionalnya sudah cukup baik dalam

menerapkan Sistem informasi Manajemen. Hal ini terlihat dari proses pengolahandata-data produksi dan penjualan yang sudah menggunakan teknologi komputerberupa adanya database.

Berdasarkan analisis lingkungan internal yang menyangkut organisasi danperan (fungsional) pada masing-masing bidang manajemen, yang menjadikekuatan dan kelemahan perusahaan, yaitu :KekuatanKekuatanKekuatanKekuatan1. Banyak memiliki tenaga ahli dengan etos kerja yang baik2. Permodalan yang baik, dapat bekerjasama dengan pihak Bank3. Teknis produksi yang baik4. Jaringan kemitraan yang kuat dengan berbagai instansi terkait5. Tergabung dalam organisasi pembibitan6. Volume produksi besar7. Kelengkapan AdministrasiKelemahanKelemahanKelemahanKelemahan1. Kontrol kualitas benih2. Ketergantungan terhadap pasar pemerintah3. Kurang memanfaatkan sarana promosi4. Etos kerja buruh lapang khususnya di luar P. Jawa kurang tinggi5. Akses informasi pasar yang sulit

HASILHASILHASILHASIL DANDANDANDAN PEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASAN

IdentifikasiIdentifikasiIdentifikasiIdentifikasi Visi,Visi,Visi,Visi, Misi,Misi,Misi,Misi, dandandandan TujuanTujuanTujuanTujuanVisi yang telah ditetapkan oleh perusahaan adalah perusahaan dapat tumbuh

dan berkembang karena mekanisme jaringan kerjasama dan kepercayaan darimitra kerja terbaik dan rekanan. Sedangkan misi yang telah ditetapkan perusahaanadalah memperluas dan memelihara mitra kerja dan rekanan melalui layananusaha yang profesional.

Tujuan yang diharapkan perusahaan dapat dicapai adalah yang berkaitandengan produktivitas, efektifitas, efisiensi, transparansi, dan tingkat kepuasanyang telah dilakukan oleh perusahaan dalam menyelesaikan sejumlah pekerjaanSedangkan untuk tujuan jangka menengah yang diharapkan dapat dicapai olehperusahaan adalah dapat terus menyesuaikan diri atau beradaptasi denganperubahan lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan Sehingga pada akhirnyadapat mencapai tujuan jangka panjang, yaitu dapat bertahan atau maju secaraberkelanjutan serta dapat tampil sebagai perusahaan nasional terkemuka yangmampu memberikan layanan untuk mendukung pembangunan nasional, khusunyadi bidang-bidang yang menjadi prioritas usaha layanan perusahaan.

MatrikMatrikMatrikMatrik EFEEFEEFEEFE dandandandan IFEIFEIFEIFEBerdasarkan perhitungan bobot dan rating pada matriks EFE, dapat diambil

kesimpulan bahwa faktor yang menjadi peluang perusahaan dengan nilai skortertinggi sebesar 0,427 adalah sistem lelang baru dengan kriteria spesifikasi teknisdan biaya, sedangkan faktor peluang yang memiliki skor terendah sebesar 0,200adalah adanya perkembangan teknologi dibidang informasi dan produk.

Sebagai ancaman utama bagi perusahaan adalah sistem lelang saat ini yanghanya menilai pada penilaian biaya terendah dengan skor 0,455. Secara umumtotal skor perusahaan, yaitu sebesar 2,967 menggambarkan bahwa pengaruheksternal yang dihadapi perusahaan cukup kuat dan berada di posisi sedang yangberarti kemampuan perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman tergolongbaik.

Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan dengan matriks IFE dapat diambilkesimpulan bahwa yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah kelengkapanadministrasi dengan skor sebesar 0,368. Skor tertinggi yang dimiliki oleh faktor-faktor tersebut merupakan kekuatan perusahaan yang berpengaruh besar dansangat diandalkan untuk dapat lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Kekuataninternal perusahaan yang memiliki skor terendah sebesar 0,179 adalah tergabungdalam organisasi pembibitan.

Faktor-faktor yang menjadi kelemahan utama perusahaan dengan skorsebesar 0,088 adalah ketergantungan terhadap pasar pemerintah. Faktorkelemahan minor yang ada pada perusahaan adalah etos kerja buruh lapangkhususnya tenaga kerja yang berada di luar Pulau Jawa yang rendah dengan skorsebesar 0,165. Faktor-faktor kelemahan tersebut berpengaruh dalam manghadapipersaingan dan pengembangan bisnis.

Secara umum total skor perusahaan adalah 2,701 yang menggambarkanbahwa posisi internal perusahaan berada di atas rata-rata. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang relatif kuatdibandingkan pesaing.

MatriksMatriksMatriksMatriks IEIEIEIENilai rata-rata EFE sebesar 2,967 dan IFE sebesar 2,701 menempatkan posisi

perusahaan berada pada kuadran V seperti dapat terlihat pada gambar 2. Posisitersebut menggambarkan bahwa perusahaan berada pada kondisi internal rata-ratadan respon perusahaan terhadap faktor eksternal tergolong sedang.

GambarGambarGambarGambar 2.2.2.2. MatriksMatriksMatriksMatriks IEIEIEIE PTPTPTPT SMLSMLSMLSML

MatriksMatriksMatriksMatriks SWOTSWOTSWOTSWOTBerdasarkan hasil analisis matriks SWOT, maka alternatif strategi yang

dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI S-OS-OS-OS-O1.1.1.1.MempertahankanMempertahankanMempertahankanMempertahankan dandandandan meningkatkanmeningkatkanmeningkatkanmeningkatkan upayaupayaupayaupaya qualityqualityqualityquality controlcontrolcontrolcontrol produkprodukprodukproduk dandandandankualitaskualitaskualitaskualitas manajemenmanajemenmanajemenmanajemen perusahaanperusahaanperusahaanperusahaan untukuntukuntukuntuk memanfaatkanmemanfaatkanmemanfaatkanmemanfaatkan sistemsistemsistemsistem lelanglelanglelanglelang baru.baru.baru.baru.Kebijakan sistem lelang yang akan datang akan menilai kemampuan suatuperusahaan tidak hanya dari penawaran biaya terendah, tetapi juga melihat padaspesifikasi teknis baik produksi dan manajemen. Hal ini harus ditanggapiperusahaan dengan lebih meningkatkan kegiatan quality control. Selama inikegiatan quality control yang dilakukan oleh perusahaan lebih diutamakan padaproses produksi, sedangkan untuk pengelolaan dari bahan baku utama yaitubenih tidak terlalu diperhatikan, seperti transportasi benih. Kondisipenyimpanan harus dijaga selama transportasi karena kelangsungan hidup benihmungkin memburuk atau hilang. Hal ini memang ada di luar kendaliperusahaan, tetapi dengan kerjasama dengan pengelola atau produsen benih

IVIVIVIV

IXIXIXIXVIIIVIIIVIIIVIIIVIIVIIVIIVII

VIVIVIVIVVVV

IIIIIIIIIIIIIIIIIIII

KuatKuatKuatKuat Rata-rataRata-rataRata-rataRata-rata LemahLemahLemahLemah

TOTALTOTALTOTALTOTAL SKORSKORSKORSKOR IFEIFEIFEIFE

3,03,03,03,0

2,02,02,02,0

1111,0,0,0,0

TinggiTinggiTinggiTinggi

SedangSedangSedangSedang

RendahRendahRendahRendah

2,9672,9672,9672,967

IIII

4,04,04,04,0 3,03,03,03,0 2,7012,7012,7012,701 2,02,02,02,0 1,01,01,01,0

TTTTOOOOTTTTAAAALLLL

SSSSKKKKOOOORRRR

EEEEFFFFEEEE

dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, kegiatan pemindahanbenih pada saat diturunkan dari kendaraan dan penyimpanan di gudang benihjuga harus lebih diperhatikan karena benih sangat menentukan keberhasilandari proses produksi. Sedangkan penilaian teknis manajemen juga akandilakukan dengan dalam sistem lelang baru. Penilaian ini dilakukan denganverifikasi dan peninjauan langsung ke perusahaan. Oleh karena itu, kualitasmanajemen harus dibenahi kembali dengan pembagain divisi yang lebih jelas.

2.2.2.2.MeningkatkanMeningkatkanMeningkatkanMeningkatkan komitmenkomitmenkomitmenkomitmen sebagaisebagaisebagaisebagai pengadapengadapengadapengada dandandandan pengedarpengedarpengedarpengedar bibitbibitbibitbibit berkualitasberkualitasberkualitasberkualitasuntukuntukuntukuntukmemenuhimemenuhimemenuhimemenuhi kebutuhankebutuhankebutuhankebutuhan bibitbibitbibitbibit yangyangyangyang masihmasihmasihmasih tinggi.tinggi.tinggi.tinggi.Perusahaan harus dapat mengetahui dan memenuhi keinginan konsumenterhadap produk yang berkualitas serta menerapkan transparansi dan kejujurandalam melayani konsumen pada setiap proyek yang dikerjakan. Denganmelaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati olehkonsumen dan memberikan produk sesuai dengan kualitas dan kuatitas yangdiinginkan oleh konsumen. Hal tersebut penting untuk mempertahankankonsumen.

STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGIW-OW-OW-OW-O1.1.1.1. BekerjasamaBekerjasamaBekerjasamaBekerjasama dengandengandengandengan BPTHBPTHBPTHBPTH memberikanmemberikanmemberikanmemberikan pelatihanpelatihanpelatihanpelatihan rutinrutinrutinrutin mengenaimengenaimengenaimengenaipenangananpenangananpenangananpenanganan benihbenihbenihbenih dandandandan bibitbibitbibitbibit sertasertasertaserta melakukanmelakukanmelakukanmelakukan evaluasievaluasievaluasievaluasi kinerjakinerjakinerjakinerja tenagatenagatenagatenaga kerjakerjakerjakerjalapang.lapang.lapang.lapang.Kegiatan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerjalapang baik mandor maupun buruh lapang dalam kegiatan produksi. Adanyapelatihan rutin diharapkan dapat mengurangi kegagalan produksi. Pelatihandapat dilakukan dengan bekerjasama dengan BPTH yang memiliki fungsipembinaan dan pengendalian. Selain itu, BPTH juga memiliki tugas dalammelakukan sertifikasi bibit yang dihasilkan oleh setiap perusahaan, denganadanya kerjasama akan membantu perusahaan meningkatkan kemampuanteknis di lapangan sesuai dengan apa yang ditentukan oleh BPTH. Kegiatan inijuga harus dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi kinerja TK lapang olehperusahaan dengan cara membuat laporan kemajuan TK untuk melihat sejauhmana kemampuan produkivitas mereka. Kemampuan produktivitas yang tinggimerupakan kekuatan dalam bisnis pembibitan tanaman hutan.

2.2.2.2.MemanfaatkanMemanfaatkanMemanfaatkanMemanfaatkan teknologiteknologiteknologiteknologi untukuntukuntukuntuk meningkatkanmeningkatkanmeningkatkanmeningkatkan promosipromosipromosipromosi dandandandan penjualanpenjualanpenjualanpenjualanmelaluimelaluimelaluimelalui mediamediamediamedia elektronikelektronikelektronikelektronik sepertisepertisepertiseperti viaviaviavia internetinternetinternetinternet dengandengandengandengan membuatmembuatmembuatmembuat e-commercee-commercee-commercee-commercebersamabersamabersamabersama anggotaanggotaanggotaanggota IMPPIK.IMPPIK.IMPPIK.IMPPIK.Kegiatan promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk atau jasa yangdihasilkan oleh perusahaan. Adanya promosi yang dilakukan suatu perusahaandiharapkan dapat meningkatkan kegiatan pemasaran produk atau jasaperusahaan tersebut. Pada saat ini kegiatan promosi yang dilakukan olehperusahaan hanya terbatas pada media cetak khusus untuk lingkup kehutanan.Adanya perkembangan teknologi informasi memungkinkan perusahaan untukmelakukan kegiatan promosi melaui internet dengan membuat e-commerce.Selain itu, hal tersebut juga memungkinkan perusahaan untuk menggaliinformasi mengenai perkembangan pasar pembibitan tanaman hutan sertamemperluas jaringan pemasaran.

STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI S-TS-TS-TS-T1.1.1.1.MeningkatkanMeningkatkanMeningkatkanMeningkatkan pengelolaanpengelolaanpengelolaanpengelolaan dandandandan penangananpenangananpenangananpenanganan benihbenihbenihbenih sebagaisebagaisebagaisebagai bahanbahanbahanbahan bakubakubakubakuutamautamautamautama untukuntukuntukuntuk menghindarimenghindarimenghindarimenghindari kegagalankegagalankegagalankegagalan produksi.produksi.produksi.produksi.Strategi ini dibutuhkan untuk mengatasi persaingan yang cukup tinggi danterbatasnya jumlah pemasok benih bersertifikat. Dengan strategi ini perusahaantetap dapat menjaga kualitas pasokan benih yang diterima, sehingga akanmenghasilkan bibit yang berkualitas.

2.2.2.2.MengefektifkanMengefektifkanMengefektifkanMengefektifkan peranperanperanperan sebagaisebagaisebagaisebagai anggotaanggotaanggotaanggota IMPPIKIMPPIKIMPPIKIMPPIK untukuntukuntukuntuk mengajukanmengajukanmengajukanmengajukan usulanusulanusulanusulanperbaikanperbaikanperbaikanperbaikan kebijakankebijakankebijakankebijakan mengenaimengenaimengenaimengenai aturanaturanaturanaturan sistemsistemsistemsistem lelang,lelang,lelang,lelang, pengawasanpengawasanpengawasanpengawasan pengadapengadapengadapengadadandandandan patokanpatokanpatokanpatokan hargahargahargaharga bibit.bibit.bibit.bibit.Pemerintah sebagai konsumen utama industri pembibitan tanaman hutanmembuat posisi pemerintah sebagai konsumen cukup tinggi. Dengan tergabungdalam organisasi pembibitan tanaman hutan akan memberikan perusahaanposisi yang lebih kuat. IMPPIK baru terbentuk pada tahun 2004 sejalan dengantumbuhnya bisnis pembibitan tanman hutan. IMPPIK dapat dijadikan wadahuntuk mengajukan usulan perbaikan kebijakan yang selama ini kurangmendukung. Selain itu, melalui organisasi ini perusahaan dapat menjalinkemitraan yang lebih erat dengan instansi terkait.

STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGIW-TW-TW-TW-T1.1.1.1.MeningkatkanMeningkatkanMeningkatkanMeningkatkan efisiensiefisiensiefisiensiefisiensi waktuwaktuwaktuwaktu dandandandan biayabiayabiayabiaya sesuaisesuaisesuaisesuai dengandengandengandengan tuntutantuntutantuntutantuntutanperkembanganperkembanganperkembanganperkembangan lingkunganlingkunganlingkunganlingkungan perusahaanperusahaanperusahaanperusahaan untukuntukuntukuntuk mengatasimengatasimengatasimengatasi persainganpersainganpersainganpersaingan dandandandanhargahargahargaharga jualjualjualjual bibitbibitbibitbibit yangyangyangyang rendah.rendah.rendah.rendah.Strategi ini dibutuhkan perusahaan untuk mangatasi persaingan yang cukuptinggi dan biaya produksi yang semakin tinggi sementara harga jual bibit yangditetapkan oleh pemerintah rendah. Sehingga untuk tetap bertahan perusahaanharus meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Efisiensi waktu dapat dilakukandengan menggali informasi kebutuhan jenis dan kuantitas bibit. Bibit tanamanhutan adalah produk yang khas dan memiliki batas umur, maka denganinformasi tersebut perusahaan dapat mengetahui waktu untuk proses produksiyang disesuaikan dengan keinginan konsumen. Selain itu, informasi ini jugaakan dapat meningkatkan efisiensi biaya karena perusahaan dapat mengurangikerugian dari kelebihan jumlah bibit dan ketidaksesuaian jenis bibit yangdiproduksi dengan kebutuhan konsumen.

PemilihanPemilihanPemilihanPemilihan StrategiStrategiStrategiStrategi PengembanganPengembanganPengembanganPengembangan BisnisBisnisBisnisBisnis DenganDenganDenganDengan MetodeMetodeMetodeMetode AHPAHPAHPAHPAnalisis PHA digunakan untuk menentukan prioritas strategi yang paling

tepat. Analisis ini dibagi ke dalam tiga hirarki atau tingkatan, yaitu level satumerupakan goal atau fokus dari hirarki yaitu strategi pengembangan, level duadari model hirarki strategi pengembangan bisnis menunjukkan tiga tujuan strategiyang mendukung pengembangan bisnis pembibitan tanaman hutan, dan level tigamerupakan alternatif strategi yang dirumuskan berdasarkan kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman yang diformulasikan dalam matriks IE (Internal-Eksternal)dan SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threas). Alternatif strategi yangterdapat pada level tiga dapat menentukan prioritas strategi yang dapatdiimplementasikan oleh perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya.

Dari hasil pengolahan horisontal elemen tujuan strategi dapat diketahuitujuan strategi mengatasi persaingan merupakan tujuan yang memiliki prioritasutama dengan bobot 0,719. Menurut perusahaan jumlah pesaing yang sangatbanyak merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap keberlangsungankeadaan perusahaan. Peluang usaha yang besar dan sifat produk yang khas sertakonsumen yang didominasi oleh pemerintah membuat perusahaan berada dalampersaingan yang sangat ketat, oleh karena itu perusahaan harus melakukan strategiyang tepat untuk menghadapi para pendatang baru.

Tujuan yang menempati prioritas kedua dengan bobot 0,170 adalahmeningkatkan produktivitas. Tujuan strategi ini berkaitan dengan keuntunganyang ingin diperoleh perusahaan. Keuntungan yang diperoleh pada setiap batangbibit tanaman tidak terlalu besar ditambah lagi dengan tingginya biaya produksi.Kemampuan produktivitas yang tinggi diharapkan dapat membuat perusahaanmencapai skala ekonomi. Tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensimerupakan prioritas ketiga dengan bobot 0,111. Tujuan ini berkaitan denganperubahan yang terjadi pada lingkungan perusahaan baik internal maupuneksternal. Perusahaan harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahantersebut dengan mengefektifkan dan mengefisienkan kegiatan operasionalperusahaan.

GambarGambarGambarGambar 3.3.3.3. StrukturStrukturStrukturStruktur HirarkiHirarkiHirarkiHirarki PTPTPTPT SMLSMLSMLSML

Hasil pengolahan vertikal alternatif strategi menunjukkan prioritas utama untukmengembangkan usaha adalah dengan melakukan strategi meningkatkan efisiensiwaktu dan biaya sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan perusahaanuntuk mengatasi persaingan dan harga jual bibit yang rendah. Lingkunganperusahaan yang terus berubah dengan cepat harus ditanggapi oleh perusahaandengan melakukan efisiensi biaya operasional termasuk biaya produksi yangsemakin tinggi serta efisiensi waktu produksi yang sesuai dengan waktupermintaan konsumen. Produk yang merupakan bibit tanaman yang memilikiumur tertentu harus diproduksi sesuai permintaan konsumen sehingga umur bibityang dibutuhkan oleh konsumen sesuai dengan yang dimiliki perusahaan.

MengatasiPersaingan

Meningkatkanefektifitas danefesiensi

Meningkatkanproduktivitas

SO1 SO2 WT1ST1 ST2 WO2WO1

Strategi Bisnis Pembibitan Tanaman Hutan

Prioritas kedua adalah memanfaatkan teknologi untuk meningkatkanpromosi dan penjualan produk melalui media elektronik seperti via internetdengan membuat e-commerce bersama anggota IMPPKI. Memanfaatkanteknologi yang didukung oleh kemampuan perusahaan dalam hal keuangan dansumberdaya manusia yang mendukung dapat direalisasikan dalam bentuk web-sitesehingga perusahaan dan produk dapat lebih banyak dikenal oleh pihak swasta.Selain itu, promosi via internet, seperti e-commerce dapat dijadikan sebagai salahsatu alternatif untuk meningkatkan penjualan. E-commerce tersebut dapat dibuatdan dikelola secara bersama anggota IMPPIK sehingga akan lebih efektif.

Prioritas ketiga hasil pengolahan vertikal adalah mempertahankan danmeningkatkan upaya quality control produk dan kualitas manajemen perusahaanuntuk memanfaatkan sistem lelang baru. Sistem lelang baru akan lebih menilaikepada spesifikasi teknis produksi. Oleh karena itu, setiap perusahaan dalamindustri harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknyaagar dapat terus bersaing dalam industri pembibitan tanaman hutan. Selain itu,kredibilitas perusahaan dalam kegiatan operasional manajemen juga akan menjadipenilaian dalam sistem lelang.

Prioritas keempat adalah meningkatkan komitmen sebagai pengada danpengedar bibit berkualitas untuk memenuhi kebutuhan bibit yang masih tinggi.Kerusakan hutan yang sangat luas di Indonesia mengindikasikan kebutuhan bibittanaman hutan yang tinggi. Agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, makakejujuran dalam memenuhi permintaan sesuai yang diinginkan konsumen dantidak melanggar kontrak yang telah disepakati antara perusahaan dan konsumenakan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.

Prioritas kelima adalah mengefektifkan peran sebagai anggota IMPPKI.Organisasi perhimpunan perusahaan yang bergerak di dalam bisnis pembibitandan perbenihan tanaman hutan ini baru terbentuk pada tahun 2004. Tidak semuaperusahaan pembibitan tanaman hutan tergabung dalam organisasi ini sehinggasetiap anggota yang tergabung harus lebih menggefektifkan perannya terutamadalam mengajukan usulan perbaikan kebijakan mengenai aturan sistem lelang,pengawasan pengada dan patokan harga bibit.

Prioritas selanjutnya adalah bekerjasama dengan BPTH dalam memberikanpelatihan rutin mengenai penanganan benih dan bibit. Pelatihan ini ditujukanuntuk tenaga kerja lapang baik buruh maupun mandor. Dengan bekerjasamadengan BPTH, teknis produksi yang baik dan yang sesuai dengan penilaian sistemlelang akan dapat dipelajari oleh tenaga kerja. Selain itu hal ini juga akanmemberikan perusahaan keuntungan, seperti peningkatan kualitas produk danproduktivitas.

Prioritas terakhir adalah meningkatkan pengelolaan dan penanganan benihsebagai bahan baku utama untuk menghindari kegagalan produksi karena mutubenih yang rendah. Keterbatasan produsen benih bersertifikat serta harganya yanglebih mahal mengharuskan perusahaan untuk melakukan pengelolaan danpenanganan benih lebih intensif agar benih yang tidak bersertifikat yangdigunakan dalam proses produksi tetap dapat menghasilkan bibit yang berkualitas.

Rasio inkonsistensi secara keseluruhan menunjukkan nilai sebesar 0,07 atau7 persen yang berarti penyimpangan atas bias yang terjdi masih berada dalambatas yang diperbolehkan dan mutu informasi dapat dipertanggungjawabkan.

SIMPULANSIMPULANSIMPULANSIMPULAN DANDANDANDAN SARANSARANSARANSARAN

SimpulanSimpulanSimpulanSimpulanHasil identifikasi terhadap faktor-faktor internal perusahaan didapatkan

kekuatan utama yang saat ini dimiliki oleh perusahaan, yaitu kelengkapanadministrasi. Sedangkan faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan utamaketergantungan terhadap pasar pemerintah.

Dari hasil identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan dihasilkanpeluang terbesar yang dapat dimanfaatkan perusahaan, yaitu sistem lelang yangakan datang dengan kriteria spesifikasi teknis dan biaya. Sedangkan yang menjadiancaman terbesar bagi perusahaan adalah sistem lelang dengan penilaian biayaterendah.

Dari hasil analisis dengan menggunakan matriks EFE dan IFE didapatkanskor EFE sebesar 2,967 yang menunjukkan bahwa kondisi eksternal perusahaanyang sedang dan perusahaan dapat menghindari ancaman dengan memanfaatkanpeluang yang ada. Sedangkan untuk total skor matriks IFE 2,701 yangmenunjukkan bahwa kondisi internal perusahaan tergolong rata-rata danperusahaan mampu memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan yangdimiliki.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan matriks IE, diperolehkesimpulan bahwa saat ini perusahaan berada pada kuadran V, berarti perusahaanberada dalam kondisi hold and maintain. Strategi-strategi yang umum dipakai,yaitu strategi market penetration atau penetrasi pasar dan product developmentatau pengembangan produk.

Hasil pengolahan PHA diperoleh prioritas alternatif strategi pengambanganusaha secara berturut-turut adalah (1) meningkatkan efisiensi waktu dan biayasesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan perusahaan untuk mengatasipersaingan dan harga jual bibit yang rendah, (2) memanfaatkan teknologi untukmeningkatkan promosi dan penjualan produk melalui media elektronik seperti viainternet dengan membuat e-commerce bersama anggota IMPPIK, (3)mempertahankan dan meningkatkan upaya quality control produk dan kualitasmanajemen perusahaan untuk memanfaatkan sistem lelang baru, (4)meningkatkan komitmen sebagai pengada dan pengedar bibit berkualitas untukmemenuhi kebutuhan bibit yang masih tinggi, (5) mengefektifkan peran sebagaianggota IMPPIK untuk mengajukan usulan perbaikan kebijakan mengenai aturansistem lelang, pengawasan pengada dan patokan harga bibit, (6) bekerjasamadengan BPTH memberikan pelatihan rutin mengenai penanganan benih dan bibit,dan (7) meningkatkan pengelolaan dan penanganan benih sebagai bahan bakuutama untuk menghindari kegagalan produksi karena mutu benih yang rendah.

SaranSaranSaranSaranUntuk mengembangkan usahanya dimasa mendatang diperlukan adanya

komitmen dari pihak perusahaan untuk terus memperbaiki kemampuan dalamteknis produksi dan mempersiapkan manajemen perusahaan khususnya dalam halperencanaan ke arah yang lebih baik dari kondisi yang ada pada saat ini melihatadanya peluang bagi perusahaan untuk tumbuh lebih besar dari kondisi yang adasekarang. Selain itu, PT SML sebaiknya selalu memperhatikan perubahan

lingkungan eksternal khususnya lingkungan operasional dan industri dalammenghadapi persaingan yang semakin ketat.Kegiatan promosi yang pasif harus di hadapi dengan mempersiapkan danmenggencarkan promosi perusahaan baik melalui media cetak dalam lingkupkehutanan, baik di instansi pusat maupun daerah serta melalui media internetbersama anggota IMPPIK.

PT SML dapat memanfaatkan adanya perhimpunan organisasi pengusahapembibitan IMPPIK untuk lebih memperkuat posisi sebagai produsen danmengefektifkan peran sebagai anggota untuk mengajukan usulan perbaikankebijakan-kebijakan yang menyangkut aturan sistem lelang, pengawasan pengadadan patokan harga bibit.

DAFTARDAFTARDAFTARDAFTAR PUSTAKAPUSTAKAPUSTAKAPUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2007. Statistik Indonesia. BPS. Jakarta

Bank Indonesia. 2006. Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Jakarta.

FAO. 2001. State of The World’s Forest. FAO Forestry Paper 179. Rome.

LampiranLampiranLampiranLampiran 1.1.1.1. MatriksMatriksMatriksMatriks IFEIFEIFEIFE

LampiranLampiranLampiranLampiran 2.2.2.2. MatriksMatriksMatriksMatriks EFEEFEEFEEFE

Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor terhadap jumlah nilaikeseluruhan faktor dengan menggunakan rumus :

ai =

∑=

m

iXi

Xi

1

Faktor-FaktorFaktor-FaktorFaktor-FaktorFaktor-Faktor InternalInternalInternalInternal StrategisStrategisStrategisStrategisSkorSkorSkorSkor (Bobot(Bobot(Bobot(Bobot XXXX Rating)Rating)Rating)Rating)

RespondenRespondenRespondenResponden ke-ke-ke-ke- JumlahJumlahJumlahJumlah Rata-Rata-Rata-Rata-ratarataratarata1111 2222 3333 4444

KekuatanKekuatanKekuatanKekuatan

1. Banyak memiliki tenaga ahli dengan etoskerja yang baik

2. Permodalan yang baik, dapatbekerjasama dengan pihak Bank

3. Teknis produksi yang baik4. Jaringan kemitraan yang kuat dengan

berbagai instansi terkait5. Tergabung dalam organisasi pembibitan6. Volume produksi besar7. Kelengkapan adminstrasi

0,379

0,394

0,3940,205

0,1360,2050,409

0,284

0,424

0,3940,303

0,1360,2160,379

0,379

0,394

0,3480,212

0,1360,3640,379

0,193

0,258

0,2390,303

0,3070,2950,307

1,235

1,470

1,3751,023

0,7161,0801,473

0,309

0,367

0,3440,256

0,1790,2700,368

KelemahanKelemahanKelemahanKelemahan1. Kontrol kualitas benih2. Ketergantungan terhadap pasar pemerintah3. Kurang memanfaatkan sarana promosi4. Etos kerja buruh lapang khususnya di luar

P. Jawa kurang tinggi5. Akses informasi pasar yang sulit

0,1740,102

0,0910,083

0,106

0,1520,095

0,1060,159

0,110

0,1740,110

0,0530,167

0,102

0,0680,045

0,2200,250

0,064

0,5680,352

0,4700,659

0,383

0,1420,088

0,1170,165

0,096TotalTotalTotalTotal SkorSkorSkorSkor IFEIFEIFEIFE 2,678 2,758 2,818 2,549 2,701

Faktor-FaktorFaktor-FaktorFaktor-FaktorFaktor-Faktor EksternalEksternalEksternalEksternal StrategisStrategisStrategisStrategisSkorSkorSkorSkor (Bobot(Bobot(Bobot(Bobot XXXX Rating)Rating)Rating)Rating)

RespondenRespondenRespondenResponden ke-ke-ke-ke- JumlahJumlahJumlahJumlah Rata-Rata-Rata-Rata-ratarataratarata1111 2222 3333 4444

PeluangPeluangPeluangPeluang1. Sistem lelang baru dengan kriteriaspesifikasi teknis dan biaya

2. Peran BPTH3. Kebijakan baru transparansi informasikebutuhan bibit

4. Isu pemanasan global5. Masih luasnya kawasan hutan yang rusak6. Perkembangan teknologi di bidanginformasi dan produksi

0,509

0,2180,205

0,2450,314

0,200

0,473

0,1500,355

0,2180,218

0,200

0,436

0,2180,341

0,2180,205

0,182

0,291

0,2590,245

0,2550,341

0,218

1,709

0,8451,145

0,9361,077

0,800

0,427

0,2110,286

0,2340,269

0,200

AncamanAncamanAncamanAncaman1. Sistem lelang dengan penilaian biayaterendah

2. Tingkat persaingan yang cukup tinggi3. Terbatasnya jumlah pemasok benih yangbersertifikat

4. Patokan harga jual bibit yang rendah5. Lemahnya pengawasan dan akreditasipengada benih

0,509

0,3000,191

0,3140,100

0,473

0,3270,155

0,3410,100

0,473

0,3550,145

0,3550,127

0,364

0,2730,227

0,1180,109

1,818

1,2550,718

1,1270,436

0,455

0,3140,180

0,2820,109

TotalTotalTotalTotal SkorSkorSkorSkor EFEEFEEFEEFE 2,678 2,758 2,818 2,549 2,967

Keterangan :ai = Bobot variabel ke-i i = 1,2,3,...., mm = Jumlah variabel Xi = Nilai variabel ke-i

LampiranLampiranLampiranLampiran 3.3.3.3. HasilHasilHasilHasil PengolahanPengolahanPengolahanPengolahan dengandengandengandenganMetodeMetodeMetodeMetode PHAPHAPHAPHA

HasilHasilHasilHasil PengolahanPengolahanPengolahanPengolahan HorisontalHorisontalHorisontalHorisontal ElemenElemenElemenElemen TujuanTujuanTujuanTujuan StrategiStrategiStrategiStrategiTujuanTujuanTujuanTujuan StrategiStrategiStrategiStrategi BobotBobotBobotBobot GabunganGabunganGabunganGabungan PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas

Mengatasi Persaingan 0,719 1Meningkatkan efektifitas dan efesiensi 0,111 3Meningkatkan produktivitas 0,170 2Rasio Inkonsistensi 0,07Sumber : Data Primer, 2007

HasilHasilHasilHasil PengolahanPengolahanPengolahanPengolahan HorisontalHorisontalHorisontalHorisontal ElemenElemenElemenElemen AlternatifAlternatifAlternatifAlternatif StrategiStrategiStrategiStrategi

TujuanTujuanTujuanTujuan StrategiStrategiStrategiStrategi RIRIRIRISO1SO1SO1SO1 SO2SO2SO2SO2 ST1ST1ST1ST1 ST2ST2ST2ST2 WO1WO1WO1WO1 WO2WO2WO2WO2 WT1WT1WT1WT1MengatasiPersaingan

0,155 0,082 0,038 0,091 0,033 0,201 0,400 0,08

Meningkatkanefektifitas danefesiensi

0,098 0,111 0,221 0,038 0,107 0,051 0,374 0,08

Meningkatkanproduktivitas

0,132 0,248 0,067 0,047 0,164 0,034 0,308 0,07

Sumber : Data Primer, 2007

HasilHasilHasilHasil PengolahanPengolahanPengolahanPengolahan vertikalvertikalvertikalvertikal ElemenElemenElemenElemen AlternatifAlternatifAlternatifAlternatif StrategiStrategiStrategiStrategiAlternatifAlternatifAlternatifAlternatif StrategiStrategiStrategiStrategi BobotBobotBobotBobot PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas

SO1 0,144 3SO2 0,120 4ST1 0,065 7ST2 0,076 5WO1 0,068 6WO2 0,149 2WT1 0,378 1

Rasio Inkonsistensi 0,07Sumber : Data Primer, 2007

LampiranLampiranLampiranLampiran 3.3.3.3. MatriksMatriksMatriksMatriks SWOTSWOTSWOTSWOTInternal

Eksternal

STRENGTH-SSTRENGTH-SSTRENGTH-SSTRENGTH-SDaftar Kekuatan

8. Banyak memiliki tenaga ahlidengan loyalitas yang tinggi

9. Kemampuan permodalan, dapatbekerjasama dengan pihak Bank

10. Teknis produksi yang baik11. Jaringan kemitraan yang kuat

dengan berbagai instansi terkait12. Tergabung dalam organisasi

pembibitan13. Volume produksi besar14. Kelengkapan Administrasi

WEAKNESS-WWEAKNESS-WWEAKNESS-WWEAKNESS-WDaftar Kelemahan

1. Kontrol kualitas benih2. Ketergantungan terhadap pasar

pemerintah3. Kegiatan promosi yang pasif4. Etos kerja buruh lapang

khususnya di luar P. Jawa yangrendah

5. Akses informasi pasar yangsulit

OPPORTUNITY-OOPPORTUNITY-OOPPORTUNITY-OOPPORTUNITY-ODaftar Peluang

7. Sistem lelang baru dengankriteria spesifikasi teknis danbiaya

8. Peran BPTH9. Kebijakan transparansi

informasi kebutuhan bibit10. Isu pemanasan global11. Masih luasnya kawasan hutan

yang rusak12. Perkembangan teknologi di

bidang informasi danproduksi

1. Mempertahankan danmeningkatkan upaya qualitycontrol produk dan kualitasmanajemen perusahaan untukmemanfaatkan sistem lelang baru(S1, S3, S7, O1)

2. Meningkatkan komitmen sebagaipengada dan pengedar bibitberkualitas untuk memenuhikebutuhan bibit yang masih tinggi(S3, S4, S6, O4, O5)

1. Bekerjasama dengan BPTHmemberikan pelatihan rutinmengenai penanganan benihdan bibit (W1, W4, O2)

2. Memanfaatkan teknologi untukmeningkatkan promosi danpenjualan produk melaluimedia elektronik sperti viainternet dengan membuat e-commerce bersama anggotaIMPPIK (W2, W3, W5, O3,O6)

THREATHS-TTHREATHS-TTHREATHS-TTHREATHS-TDaftar Ancaman

6. Sistem lelang denganpenilaian biaya terendah

7. Tingkat persaingan yangcukup tinggi

8. Terbatasnya jumlah pemasokbenih yang bersertifikat

9. Harga jual bibit yang rendah10. Lemahnya pengawasan dan

akreditasi pengada benih danbibit

1. Meningkatkan pengelolaan danpenanganan benih sebagai bahanbaku utama untuk menghindarikegagalan produksi karena mutubenih yang rendah (S1, S2, T2,T3, T6)

2. Mengefektifkan peran sebagaianggota IMPPIK untukmengajukan usulan perbaikankebijakan mengenai aturan sistemlelang, pengawasan pengada danpatokan harga bibit (S4, S5, T1,T2, T5)

1. Meningkatkan efisiensi waktudan biaya sesuai dengantuntutan perkembanganlingkungan perusahaan untukmengatasi persaingan danharga jual bibit yang rendah(W3, W5, T2, T4, T5)