STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT...

97
STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT INFAK SHODAQOH (ZIS) MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK YATIM DI YAYASAN INSAN CITA AL-MUKASSYAFAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S. Sos) Oleh: Ahmad Tarmizi NIM: 1110053000068 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2017 M

Transcript of STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT...

Page 1: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT INFAK SHODAQOH

(ZIS) MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK YATIM DI

YAYASAN INSAN CITA AL-MUKASSYAFAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S. Sos)

Oleh:

Ahmad Tarmizi

NIM: 1110053000068

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2017 M

Page 2: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

i

Page 3: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

ii

Page 4: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

iii

Page 5: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

iv

ABSTRAKSI

Ahmad Tarmizi NIM : 1110053000068, Startegi Pendistribusian Dana Zakat

Infaq Shodaqoh (ZIS) Melaui Program Pemberdayaan Anak Yatim Di

Yayasan Insan Cita Al-Mukasyafah, dibawah bimbingan Drs. Sugiharto,

MA.

Mekanisme zakat, infaq, dan shadaqah menjadi salah satu pemecah

masalah kemiskinan dan kepincangan sosial. Sehingga dana ZIS harus bias

didistribusikan secara efektif dan maksimal sebagai kunci dalam pemerataan harta

ZIS kepada mustahiq. Hal ini menuntut adanya pengaturan yang baik atau startegi

yang mapan dalam pendistribusiannya, sehingga tepat sasaran dan profesinal.

Oleh karena itu, penulis memilih Yayasan Insan Cita Al-Mukassyafah satu

lembaga yang ikut mendistribusikan dana di Bekasi ZIS. Dana ZIS ini kemudian

didistribusiakan melalui dua pola yaitu; konsumtif dan produktif. Pendistribusian

secara konsumtif berupa kebutuhan pokok sementara, sedangkan pendisribusian

produktif dengan menyalurkan dana tersebut berupa pemberdayaan anak yatim

dibidang pendidikan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk pengembangan pengetahuan ilmiah

dalam bidang zakat secara umum serta pada konsentrasi ZIS khususnya.

Disamping itu penelitian ini, diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi

penggelola Yayasan YICA dalam memperbaiki dan mempertahankan system

pendistribusian yang sudah ada. Untuk sampai pada tujuan tersebut, penulis

merumuskannya menjadi dua rumusan masalah yaitu; bagaimana strategi

pendistribusian dana ZIS di YICA dan Analisis SWOT dalam pendistribusian

dana ZIS.

Metodelogi penelitian yang digunakan penulis dalam hal ini adalah

Metodelogi Penelitian Kualitatif, yakni penulis mengobservasi langsung terhadap

objek penelitian secara langsung serta menghimpun data secara utuh baik data

tertulis maupun wawancara serta mengolahnya kemudian mendiskripsikan data

tersebut dengan jelas, sehingga dapat menghasilkan penelitian yang valid.

Hasil penelitian ini, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa startegi

pendistribusian ZIS melalui pemberdayaan anak yatim di YICA Bekasi masih

kurang efisien dan professional. Ini dibuktikan dengan adanya dua pola

pendistribusian yakni; konsumtif dan produktif yang belum memiliki manajemen

yang baik, sehingga dana ZIS yang didapat masih kurang untuk menjalankan

program yang ada di yayasan.

Kata Kunci : Strategi, Pendistribusian Dana, Pemberdayaan

Page 6: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Assalamu’alaikumWr. Wb

AlhamdulillahiRabbil‘alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru

sekalian alam yang menyeru sekalian hati hamba-Nya untuk selalu turut serta

dalam samudra makrifat hingga tenggelam dalam kecintaan kepada-Nya. Tiada

kata yang tepat untuk mendeskripsikan segalanya selain rasa syukur atas petunjuk

dan pertolongan kepada penulis, sehingga terselesaikannya skripsi ini. Shalawat

serta salam atas Al-Mustafa Rosulillah Sayyidina Muhammad SAW, serta

keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa kebaikan kepada umatnya dari

jaman kegelapan menuju jalan yang terang benderang hingga saat ini.

Setelah beberapa semester lamanya menimba ilmu di kampus tercinta,

akhirnya penulis dapat dengan sabar mengentaskan karya ini sebagai tongkat

estafet pengejawantahan ilmu. Penulis menyadari, karya ini belum mencapai

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis membuka dengan lebar kritik dan saran

para pembaca. Penulisan karya ini juga tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.

Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Suparto, M,Ed, Ph,D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dra. Hj.

Roudhonah, M.A selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan,

dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

Page 7: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

vi

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua Program Studi Manajemen

Dakwah yang telah meluangkan waktu untuk berkonsultasi dan membantu

penulis dalam hal perkuliahan.

3. Drs.Sugiharto, MA selaku sekertaris Program Studi Manajemen Dakwah

sekaligus menjadi dosen pembimbing dalam penelitian ini, yang telah banyak

meluangkan waktu juga tenaga serta memberikan ilmunya selama dalam

proses bimbingan. Sebagai sekretaris Program Studi beliau juga telah banyak

memberikan bantuan moril kepada penulis.

4. Tim penguji sidang munaqosyah Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua

pimpinan sidang, Ahmad Fathoni, S.Sos.I selaku sekretaris, Drs. H. M.

Sungaidi, MA penguji 1, H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM penguji 2,

Drs.Sugiharto, MA dosen pembimbing, yang sudah menyempatkan waktunya

untuk menguji penulis.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu-ilmunya kepada penulis

selama penulis menimba ilmu di sana.

6. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

7. Pimpinan Yayasan Insan Cita Al-Mukasyafah KH. Syamsudin Nur serta

Ustadz Ahmad Muzaki, S.Pd beserta keluarga besar. Yang telah meluangkan

waktu untuk berkonsultasi membantu penulis untuk penelitian ini.

8. Ahmad Zarkasih, S.Thi yang selalu memantau perkembangan penelitian ini

baik yang bersifat moril maupun materiil.

Page 8: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

vii

9. Orang tua tercinta Buya H. Nurali serta Umi Hj. Ria Masroroh yang telah

telah bersabar dan selalu memberikan do’a menjadi motivasi penulis untuk

menyelesaikan penelitian ini.

10. Kakak serta adik penulis, Lia Amalia Tushaleha, Fahri Rojain, Harun Robain,

Amar Hasan yang tiada hentinya member dukungan baik yang bersifat moril

maupun materiil.

11. Engkong tercinta Alm. H. Marip bin H. jain beserta keluarga besar yang sudah

sangat berjasa kepada penulis.

12. Sahabat selamanya Mulyo Triyanto S,Pd yang selalu ada menemani dikala

suka maupun duka.

13. Siti Rahmawati Muslim, S.Pd yang selalu menemani dan memberikan

semangat perkembangan penelitian, baik yang bersifat moril maupun materiil.

14. Teman-teman satu angkatan 2010, Manajemen Dakwah B khususnya, sahabat

jurnalistik Ardiansyah Pratama S.Sos, Rizky Sholehudin S.Sos, Ahmad

Alghifari S.Sos yang sama-sama berjuang dalam proses penulisan skripsi.

yang selalu memberikan semangat serta pencerahan dalam melakukan

penelitian. Semoga tali silaturahmi kita akan terus abadi.

15. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang membantu

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah selalu memberikan

kebaikan serta keberkahan kepada kita semua Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bekasi, 15 Juni 2017

Page 9: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANTIA UJIAN…..................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................iii

ABSTRAK ...........................................................................................................iv

KATA PENGANTAR .........................................................................................v

DAFTAR ISI .....................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................................1

B. Batasan dan Perumusan Masalah.....................................................8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................8

D. Metodelogi Penelitian....................................................................10

E. Tinjauan Pustaka............................................................................14

F. Sistematika Penulisan.....................................................................16

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi

1. Konsep Strategi..........................................................................18

2. Tahapan Strategi........................................................................19

3. Bentuk Dan Macam Strategi......................................................20

B. Penistribusian

Konsep Pendistribusian..................................................................21

Pendistribusian ZIS (Zakat,Infaq Shodaqoh).................................22

Page 10: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

ix

C. Pemberdayaan

Pengertian Pemberdayaan...............................................................25

D. Zakat

Pengertian Zakat.............................................................................27

Hikmah Dan Manfaat Zakat...........................................................40

E. Infak

Pengertian Infak..............................................................................40

Pengertian Shodaqoh......................................................................45

F. Anak Yatim

Pengertian Yatim............................................................................50

Batasan Umur Yatim......................................................................52

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG YAYASAN YICA AL-

MUKASYAFAH

A. Latar Belakang berdirinya Yayasan................................................56

B. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan.......................................................58

C. Struktur Kepengurusan YICA........................................................59

D. Program Kerja Yayasan.................................................................59

E. Kurikulum dan Kegiatan Pesantren……...……………..…….….61

F. Daftar Nama Anak Yatim …..………………………..……….….62

G. Sumber Dana Yayasan…................................................................63

BAB IV STRATEGI PENDISTRIBUSIAN ZIS DI YAYASAN YICA AL-

MUKASYAFAH

A. Strategi Pendistribusian ZIS YICA……………………..……..64

Page 11: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

x

B. Analisis SWOT Pendistribusian Dana ZIS………………...….68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………...……………………………….....71

1. Strategi Pendisbusian Dana ZIS…...………….…..........….71

2. Analisi SWOT Pendistribusian Dana ZIS...……….........…71

B. Saran….…………………………………………………….........72

DAFTAR PUSTAKA.…………………………………………………….........73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Laporan penerimaan Lazis

Table 2 : Laporan pendistribusian produktif

Page 12: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang diturunkan kepada ummat manusia

untuk mengatur berbagai permasalahan dan persoalan kehidupan didunia

serta mempersiapkan untuk kehidupan di akhirat kelak. Ketika seseorang

sudah beragama Islam, maka ia wajib menjalankan semua rukun yakni

Rukun Islam. Dalam hal ini Rukun Islam yang ke empat adalah Zakat.

Pengertian zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh

setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan. Zakat merupakan pokok

agama yang penting dan strategis dalam Islam. Ia bukan saja berfungsi

membentuk kesalehan sosial karenanya zakat sering disebut ibadah

maaliyyah ijtima’iyyah.1 Maksudnya adalah ibadah yang dilaksanakan

dengan sesama manusia, sehingga zakat harus diaktualisasikan dan

diterapkan dalam kehidupan ekonomi umat sebagai rahmat bagi manusia.

Di samping itu, ada yang disebut dengan “Infak”, akan tetapi

mempunyai makna yang lebih umum daripada zakat, karena setiap orang

beriman dianjurkan untuk berinfak, baik mampu ataupun tidak mampu.

Infak tidak ditentukan jenis barangnya, jumlahnya, dan sasarannya. Oleh

karna itu, berinfak boleh diberikan oleh siapapun. Sedangkan infak untuk

seseorang atau suatu lembaga dengan tidak ada ketentuan jumlah yang

harus dikeluarkan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

1 Yusuf al-Qardhawi, Al-Ibadah Fiil Islam (Beirut: Muassasah Risalah, 1993), h. 235.

Page 13: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

2

Sedangkan Shodaqoh dalam konsep Islam mempunyai arti luas,

tidak hanya terbatas pada pemberian sesuatu yang sifatnya materil kepada

orang-orang miskin, tetapi lebih dari itu, shodaqoh mencakup semua

perbuatan kebaikan, baik fisik maupun non fisik. Akan tetapi kemudian

ZIS (zakat, infaq dan shodaqoh ini menuai permasalahan tersendiri dalam

pemberdayaan serta pendistribusiannya di kalangan ummat Islam itu

sendiri. Banyaknya kasus yang mendera dalam Startegi Pendistribusian

dana ZIS, merupakan sebuah masalah yang harus diselesaikan baik secara

institusi maupun secara pemahamannya dikalangan masyarakat.

Oleh karena itu pendistribusian ZIS sangatlah penting dalam

mencapai tujuan dari ZIS itu sendiri, hal ini juga tidak terlepas dari

beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS,

yaitu ;2

1. Ilmu, yaitu suatu ilmu yang harus dimiliki, terutama ilmu

tentang zakat, infaq dan shadaqah secara kaffah (keseluruhan)

berdasarkan dalil-dalil yang qat’i

2. Amal, yaitu penerapan ilmu yang telah dimiliki baik ilmu

tentang zakat, infaq dan shadaqah secara kaffah maupun ilmu

manajemen yang sehat.

2 Abdurrahman Qadir, Zakat : Dalam Dimensi Mahdhah Dan Sosial(Jakarta :PT. Raja

Grafindo Persada, 1998),cet.ke-1,h.65-69

Page 14: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

3

3. Dakwah yaitu mengajak kepada orang lain untuk mengetahui,

mengkaji dan mengamalkan ilmu yang telah dimiliki itu.

4. Sabar, yaitu tabah dan tangguh dalam menghadapi segala

rintangan dan tantangan baik dalam meuntut ilmunya,

mengamalkan, maupun berdakwah.

Dengan demikian, zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) sebagai suatu

kekuatan actual Islam yang perlu dikelola oleh sebuah lembaga khusus

yang menangani ZIS yaitu salah satunya Badan Amil Zakat (BAZ) yang

merupakan sebuah lembaga dengan menggunakan system manajemen

sebagaimana yang digunakan dalam bidang perekonomian masyarakat

lainnya.

Secara teoritis, Pemberdayaan dana zakat diarahkan pada tujuan

pemberdayaan melalui berbagai program yang berdampak positif

(maslahat) bagi masyarakat khususnya umat Islam yang kurang beruntung

(golongan asnaf). Dengan pemberdayaan ini diharapkan akan tercipta

pemahaman dan kesadaran serta membentuk sikap dan perilaku hidup

individu dan kelompok menuju kemandirian3 Fungsi pemberdayaan,

sesungguhnya upaya mewujudkan misi pembentukan amil, yakni

bagaimana masyarakat muzakki menjadi lebih berkah rezekinya dan

ketenteraman kehidupannya menjadi terjamin dan masyarakat mustahiq

tidak selamanya tergantung dengan pemberian bahkan dalam jangka

3 Khasanah dan Umrotul. Manajemen Zakat Modern (Malang: UIN Maliki Press. 2010), h

.198

Page 15: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

4

panjang diharapkan dapat berubah menjadi muzakki baru4. Pemberdayaan

zakat harus berdampak positif bagi mustahiq, baik secara ekonomi maupun

sosial.

Dari sisi ekonomi, Mustahiq dituntut benar-benar dapat mandiri

dan hidup secara layak sedangkan dari sisi sosial, mustahiq dituntut dapat

hidup sejajar dengan masyarakat yang lain. Hal ini berarti, zakat tidak

hanya didistribusikan untuk hal-hal yang konsumtif saja dan hanya bersifat

Charity tetapi lebih untuk kepentingan yang produktif dan bersifat edukatif

.5 Pemberdayaan yang efektif ialah manfaatnya sesuai dengan tujuan dan

sasaran sebagaimana dalam al-Qur‟an surat at-Taubah ayat 60:

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang

dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam

perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah

Maha mengetahui lagi Maha Bijaksan.

Zakat itu mempunyai dua fungsi utama. Pertama adalah untuk

membersihkan harta benda dan jiwa manusia supaya senantiasa berada

dalam keadaan fitrah. Seseorang yang telah memberikan hartanya untuk

disampaikan kepada yang berhak menerimanya berarti pula bahwa ia telah

menyucikan harta dan jiwanya dengan pemberian itu. Dengan tindakan

4 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil.(Yogyakarta: UII Press

2004), h. 201 5 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, h.216

Page 16: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

5

tersebut, ia sekaligus telah menunaikan kewajiban agama, melaksanakan

ibadah kepada Allah. Dalam hubungan ini yang dipentingkan adalah

keikhlasan yang bersangkutan. Artinya, ia telah ikhlas mengeluarkan

bagian tertentu dari hartanya. Untuk apa zakatnya itu dipergunakan, tidak

menjadi masalah baginya. Kedua, zakat itu juga berfungsi sebagai dana

masyarakat yang tepat dimanfaatkan untuk kepentingan

sosial guna mengurangi kemiskinan. Dalam hal yang kedua ini

pemanfatannya mempunyai arti yang penting, sebagai salah satu upaya

untuk mencapai keadilan sosial.6

Secara umum, ajaran Islam sangat peduli dengan nasib anak yatim,

laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin. Jika anak yatim itu miskin,

fakir, muallaf, dan sebagainya sehingga masuk kategori 8 kelompok yang

berhak menerima Zakat; mereka sangat diutamakan untuk menerima

Zakat. Namun jika mereka tergolong anak yatim yang kaya,

berkecukupan, mendapat nafkah yang memadai dari kerabatnya, tetap

berhak mendapat kemurahan dari kaum Muslimin. Tetapi bentuknya

bukan materi, melainkan perhatian, kasih-sayang, kelembutan, serta

perlindungan.7

6 Muhammad Ali Daud, Sistem Ekonomi Islam zakat dan Wakaf,( Jakarta: UI-Press,

1988), h. 61 7 Mujahidin Nur, Keajaiban Menyantuni Anak Yatim.(Jakarta: Ufuk Press, 2008),h, 81

Page 17: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

6

Dikutip dari Syaikh Muhammad telah disebutkan dalam Shahihain

(Shahih Bukhari dan Shahih Muslim), dari Nabi SAW, bahwa beliau

pernah bersabda, 8

Artinya: Saya dan orang yang mengasuh anak yatim akan berada di

surga begini, kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan

jari tengah, dan merenggangkannya sedikit. (H.R. Bukhori, Tirmidzi, Abu

Daud, dan Ahmad dari Sahl bin Sa‟d). (Lihat Shahih Bukhori, Kitab Ath-

Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah „an

Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483 dan Musnad

Ahmad:21754).

Nabi Muhammad saw mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari

tengahnya. Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata dalam penjelasannya

pada kitab Syarh Muslim “Orang yang mengkafil anak yatim adalah orang

yang mengurus segala macam keperluannya seperti memberinya nafkah,

pakaian, mengajarkan adab, pendidikan, dan lain sebagainya”Status

sebagai anak yatim tidaklah menjamin dirinya sebagai orang yang berhak

menerima zakat. Seorang anak yatim yang kebutuhan hidupnya telah

tercukupi dan terpenuhi tidak berhak menerima zakat. Sebab,ketika

kebutuhannya telah terpenuhi, berarti ia tidak termasuk dalam golongan

penerima zakat.Jika kebutuhan dasar anak yatim itu belum terpenuhi atau

tidak ada orang yang menanggung hidupnya secarapenuh serta tidak

memiliki harta, maka ia berhak menerima zakat. Ia berhak menerima zakat

bukan karena statusnya sebagai yatim, melainkan karena

8Syaikh Muhammad, Fatwa-Fatwa Zakat, (Jakarta: Darus Sunnah, 2008), h. 394

Page 18: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

7

ketidakmampuannya memenuhi kebutuhan dasar hidup. Itulah sebabnya ia

termasuk kategori fakir atau miskin yang berhak menerima zakat.9

Perintah tentang menyantuni anak yatim yang telah dijelaskan

dalam al-Qur‟an. Dimana aktivitasnya merupakan ibadah yang tidak

sekedar sosial, bahkan bersifat dua arah, yaitu ibadah langsung kepada

Allah dan Rasulnya, dan yang kedua ibadah langsung kepada sesama

manusia. Anak yatim yang wajib disantuni adalah anak yatim yang fakir.

Hal ini dapat dilihat dalam ungkapan berikut, tidak ada perbedaan

pendapat di kalangan ulama bahwa sifat fakir termasuk menyertai kategori

anak yatim, maka anak yatim yang kaya tidak. Dalam memberdayakan

anak yatim, khususnya yang dari kalangan dhuafa (lemah) adalah

mendidik merekamenjadi anak yang mandiri. Dengan memberikan

pelatihan dan pendampingan yang berkesinambungan.10

Sejak Undang-undang No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Zakat ini ditetapkan dan diberlakukan, masyarakat berharap banyak bahwa

zakat itu akan lebih diefektifkan dalam pengambilan dan

pendistribusiannya. Konsekuensi Undang-Undang itu adalah

mempositifkan hal-hal yang tadinya hanya bersifat normatif,11 hal ini

sejalan dengan Undang-Undang tersebut.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, penulis tertarik meneliti

sebuah Yayasan Insan Cita Al-Mukassyafah atau yang biasa

dipanggil“YICA”yang telah melaksanakan pendistribusian ZIS melalui

9 Abdul Rochim, Gelombang Ekonomi Zakat,( Jakarta: Dompet Dhuafa. 2013), h. 120 10 Ja’far Shodiq, Santunilah Anak Yatim, (Yogyakarta: Lafal, 2014), h. 15 11 Didin Hafifudin, Islam Aplikatif,(Jakarta : Gema Insani Pres, 2001) h. 103

Page 19: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

8

program pemberdayaan anak yatim yang bertujuan untuk meningkatkan

derajat hidup serta memberikan layanan sepenuh hati di bidang

pendidikan, kesehatan, keagamaan, penghargaan dan pembinaan bakat.

Program ini bertujuan untuk meberdayakan para anak yatim, agar mampu

keluar dari lingkaran keterpurukan.

Penulis tertarik untuk menyusun sebuah tulisan dalam bentuk

skripsi dengan judul “Startegi Pendistribusian Dana Zakat Infaq dan

Shodaqoh (ZIS) Melaui Program Pemberdayaan Anak Yatim Di Yayasan

Insan Cita Al-Mukasyafah Jatikramat Bekasi” tahun 2015-2016.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah serta terfokus, maka dalam

penulisan skripsi ini, penulis membatasinya hanya pada Startegi

Pendistribusian dana ZIS Anak Yatim Piatu Al-Mukasyafah yang berlokasi

di Jatikramat Bekasi.

Pembatasan diatas bertujuan agar dapat menjawab permasalahan

sebagai berikut :

1. Analisis SWOT Startegi Pendistribusian dana ZIS di Yayasan

Yatim Piatu Al-Mukasyafah Tahun 2015/2016?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

Startegi Pendistribusian dana ZIS pada yayasan yatim piatu YICA Al–

Mukasyafah, mengetahui kendala yang dihadapi yayasan dalam

Page 20: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

9

memberdayakan dana ZIS yang dikelolanya. Sementara manfaat penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan

pengetahuan ilmiah di bidang Zakat secara umumnya dan

dalam Startegi Pendistribusian dana ZIS pada khususnya.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang

menarik dan dapat menambah wawasan keilmuan bagi para

pembaca khususnya mahasiswa Manajemen Dakwah, serta

dapat berguna bagi banyak pihak terutama sebagai tambahan

referensi atau perbandingan bagi studi-studi yang akan datang.

3. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan baru

dan memberikan motivasi bagi para praktisi yang kongkrit

terhadap perkembangan Ilmu dakwah.

4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

bagi Yayasan Yatim Piatu Al-Mukasyafah secara umum, dan

menjadi bahan kajian manajemen al-Mukasyafah yang

menangani masalah ini secara khusus, agar mampu

mempertahankan kinerja yang sudah baik dan memaksimalkan

kinerja yang belum tercapai secara optimal.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pada penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data

Page 21: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

10

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati. Untuk memahami istilah penelitian kualitatif ini, perlu

kiranya dikemukakan teori menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh

Lexy, dia mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari perilaku

orang-orang yang dapat diamati.12

Dengan memilih metode kualitatif ini, penulis berharap dapat

memperoleh data yang lengkap dan akurat. Ditinjau dari sifat penyajian

datanya, penulis menggunakan metode deskriptif yang mana metode

deskriptif merupakan penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan

hubungan, tidak menguji hipotesis atau produksi.13

2. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Yayasan Yatim Piatu Al– Mukasyafah

dan Objeknya adalah Startegi Pendistribusian dana ZIS pada anak yatim

pada Yayasan Yatim Piatu Al – Mukasyafah.

3. Waktu Dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 April 2017

bertemat di Yayasan (YICA) Yatim Piatu Al –Mukasyafah yang berlokasi

di Jl. H. Gemin Jatikramat–Bekasi.

12 Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000), h. 3 13 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik

(Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 24

Page 22: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

11

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data.14 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:

1. Observasi atau pengamatan

Observasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data yang

dilakukan melalui pengamatan dan mencatat fenomena yang

muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam

fenomena tersebut.15

Hingga saat ini ada dua model observasi yang sudah biasa

dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pertama,

Observasi secara langsung dan ikut terlibat dalam peristiwa yang

sedang dijadikan obyek observasi. kedua, observasi non partisipan,

yakni pembimbing berada di luar obyek atau peran yang sedang

diidentifikasi, bisa dari jarak dekat atau jarak jauh. Artinya, pihak

observer hanya mengamati dan mencatat fakta atau kejadian-

kejadian yang tampak sebagaimana layaknya orang yang sedang

mengamati sesuatu.

Dalam hal ini peneliti mengadakan penelitian langsung kepada

proses kegiatan Pendistribusian dana ZIS pada Anak Yatim Al-

14 Sugiyono Prof. Dr. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2005) 15 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, ( Jakarta:

Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI, 1983), h. 62.

Page 23: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

12

Mukasyafah. Dalam observasi peneliti melakukan pencatatan apa

yang bisa dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga, kemudian

peneliti tuangkan dalam penulisan skripsi ini sesuai dengan data

yang dibutuhkan.

2. Wawancara

Wawancara adalah satu cara atau teknik yang digunakan untuk

mengungkapkan dan mengetahui mengenai fakta-fakta

mental/kejiwaan (psikis) yang ada pada diri terbimbing atau klien.

Wawancara juga merupakan alat re-cheking atau pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.

Dalam penelitian kualitatif yang digunakan adalah teknik

wawancara mendalam, dimana seorang responden atau kelompok

responden mengominikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk

didiskusikan secara bebas.16

Pada teknik wawancara ini penulis mendapatkan data dengan

cara tanya jawab dan tatap muka antara peneliti dengan manajer

pemberdayaan yang bertugas melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan Program Startegi Pendistribusian dana ZIS

pada Anak Yatim Al-Mukasyafah.

3. Dokumentasi

16 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relation, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2010), C.. Ke-1, h. 61

Page 24: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

13

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.17 Dalam hal ini Peneliti mengumpulkan,

membaca, memperoleh, dan mempelajari berbagai macam bentuk

data melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang ada di Kantor

Pusat Yayasan Yatim Piatu Al-Mukasyafah serta data-data lain di

perpustakaan yang dapat dijadikan bahan analisa untuk hasil dalam

penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang

telah didokumentasikan dalam buku dan majalah sesuai dengan

masalah yang diteliti.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriftif

analisis, yaitu suatu teknik menganalisis data dimana penulis lebih dahulu

menganalisisnya dengan berpedoman pada sumber-sumber data tertulis.

Ada berbagai cara untuk menganalisa data, akan tetapi secara garis

besarnya ada beberapa langkah- langkah sebagai berikut :

1. Redaksi data yang merupakan bentuk analisis haruslah relevan,

mengolah data sedemikian rupa sehingga kesimpulannya dapat

ditarik dan diverivikasi.

2. Penyajian data, setelah data mengenai startegipendistribusian

diperoleh, maka data tersebut disajikan dalam bentuk narasi,

visual, gabar, audio, matrik, bagan, tabel dan lain-lain.

Sehingga tujuan penelitian dapat terjawab.

17 Husaini Husman, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 73

Page 25: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

14

3. Penyimupan, data yang tersaji pada analisa antar kasus

khususnya yang berisi jawaban atas tujuan penelitian kualitatif

diuraikan secara singkat, sehinggadapat diambil kesimpulan

mengenai subjek dan objek penelitian.

6. Teknik Penulisan

Dalam penulisan ini penulis berpedoman dan mengacu

kepada buku panduan “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

Tesis, Desertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta“ Yang

diterbitkan oleh CEQDA, September 2015, Cetakan Ke 2.

E. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa penelitian yang penulis baca, ada beberapa skripsi

yang membahas tentang pemberdayaan, tema-tema skripsi tersebut adalah

:

1. Skripsi yang ditulis oleh Wahyu Amaluddin Mahasiswa Fakultas

Dakwah Jurusan ZISWAF tahun 2016 dengan judul “Startegi

Pendayagunaan Zakat Dompet Peduli Ummat (DPU) Darrut Tauhid

Cabang Jakarta Dalam Penguatan Program Balai Latihan Kerja (BLK)

Cahaya Indonesia”. Pada penelitian ini penulis, menginformasikan bahwa

DPU Darrut Tauhid menyalurkan dana ZIS dalam bentuk Cuma-Cuma

kepada para mustahiq melalui pelatihan kerja.

3. Skripsi yang diulis oleh Syaifudin Elman dengan judul “ Strategi

Penyaluran Dana BAZNAS Melalui Program Pemberdayaan Ekonomi,

Page 26: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

15

skripsi tahun 2015. Dalam penelitian ini menginformasikan bahwa

keberadaan BAZNAS sangatlah berguna dimasyarakat terutama bagi para

Mustahiq yang langsung merasakan dampaknya dalam hal ini,

mengentaskan kemiskinan dengan jalan memberikan modal usaha bagi

mereka.

2. Skripsi yang ditulis oleh Siti Masuko Mahasiswi Fakultas

Dakwah Jurusan ZISWAF dengan judul“ Startegi Penyaluran Dana Lazis

Yayasan Amaliah Astra Dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat” Skripsi tahun 2014. Dalam penelitian ini penulis

menginginformasikan bahwa Yayasan tersebut menyalurkan dana Lazis

kepada masyarakat dengan cara memberikan pinjaman untuk modal usaha

masyarakat.

3. Skripsi yang ditulis oleh Juli Anto Mahasiswa Pengembangan

Masyarakat Islam 2012, “Pemberdayaan Anak Jalanan melalui program

Daur Ulang Sampah di Rumah Belajar Keluarga anaklangit”. Pada

penulisan skripsi tersebut peneliti mengetahui bagaimana proses

pemberdayaan anak jalanan melalui daur ulang sampah serta bagaimana

partisipasi anak jalanan serta dampak perubahan sosial dan ekonomi bagi

anak-anak jalanan tersebut di Rumah Belajar Keluarga anak langit.

4. Skripsi berikutnya oleh Mustofa Mahasiswa Kesejahteraan

Sosial 2010. “Pemberdayaan Kaum Dhuafa melalui program Laboratorium

Skill di Yayasan Bina Insan Mandiri Depok”. Pada skripsi tersebut peneliti

Page 27: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

16

hanya meninformasikan bagaimana pelaksanaan pemberdayaan kaum

dhuafa melalui laboratorium keterampilan percetakan.

Berdasarkan beberapa tema skripsi diatas, penulis tertarik

mengangkat tema “Startegi Pendistribusian dana ZIS Melalui Program

Startegi Pemberdayaan Anak Yatim di Yayasan Yatim Piatu Al-

Mukasyafah”.

Perbedaan penelitian ini, yaitu terkait Startegi Pendistribusian dana

Zakat Infaq dan Shodaqoh melalui dua pola pedistribusian yaitu;

konsumtif dan produktif yang dilakukan secara langsung pada tiap tahunya

dibulan Muharram, sehingga terjadi kekurangan dana untuk anak asuh di

Yayasan YICA Al-Mukasyafah Bekasi.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, adapun rincian

pembahasannya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Metodelogi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan

Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis menguraikan Landasan Teoritis terkait

didalamnya; Konsep Startegi, Bentuk Dan Macam Startegi, Tahapan

Startegi, Konsep Distribusi, Pendistribusian ZIS, Pengertian

Page 28: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

17

Pemberdayaan, Konsep Zakat, Konsep Infak, Konsep Shodaqoh,

Hikmah Zakat Infak dan Shadaqah, Muzakki dan Mustahiq Serta

Pengertian Anak Yatim, Batasan Usia Yatim

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG YAYASAN (YICA)

Latar Belakang berdirinya Yayasan Yatim Piatu Al-Mukasyafah Visi,

Misi dan Tujuan Yayasan Yatim Piatu Al-Mukasyafah, Struktur

Organisasi, Program Kerja Yayasan Yatim Piatu Al-Mukasyafah,

Sumber Dana pada Yayasan Al-Mukasyafah.

BAB IV : STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN

SHODAQOH DI YICA

Dalam bab ini, penulis menganalisis Startegi Pendistribusian Zakat,

Infaq dan Shodaqoh di Yayasan Insan Cita Al-Mukasyafah; Startegi

Pendistribusian dana ZIS Anak Yatim di Yayasan Insan Cita Al-

Mukasyafah. Faktor Penghambat dan Pendukung Pendistribusian ZIS

di Yayasan Insan Cita Al-Mukasyafah Bekasi

BAB V : PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Page 29: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Strategi

Secara etimologi, strategi berasal dari bahasa yunani, strategos yang

berarti jendral. Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan

yaitu sebagai sesuatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada

akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk

keperluan ekonomi, sosial, budaya, dan agama. Dalam bukunya George A.

Steiner yang berjudul Kebijakan dan Strategi Manajemen, George

mendefinisikan Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos, yang

berarti jenderal. Oleh karena itu, kata strategi secara harfiah berarti “seni

para jenderal.” Kata ini mengacu kepada perhatian utama manajemen

puncak organisasi. Secara khusus, strategi adalah penempatan misi

perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan

eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk

mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga

tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.18

Dengan kata lain, menyusun strategi berarti mencari jalan

bagaimana mencapai hasil yang ditargetkan sesuai dengan visi dan misi di

dalam situasi organisasi dan prospek yang dihadapi. Strategi adalah jalan

untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk mencapai target keuangan dan

18Rafi’udin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip Dan Strategi Dakwah, (Bandung : Pustaka

Setia, 1997), h. 76

Page 30: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

19

posisi strategis. Strategi pada dasarnya terdiri atas dua hal. Pertama,

tindakan manajemen yang terukur dan bertujuan (intended strategy) dan,

kedua, reaksi atas perkembangan yang tidak diantisipasi sebelumnya dan

tekanan persaingan seperti peraturan pemerintah, masuknya pendatang

baru, dan perubahan taktik pesaing.19

B. Tahapan Strategi

Strategi juga melalui berbagai tahapan dalam prosesnya, secara

garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu:

a. Perumusan Strategi

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan

strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah

pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal,

menetapkan kekuatan kelemahan secara internal, menetapkan suatu

objektifitas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi untuk

dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk

memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan

dalam proses kegiatan.

b. Implementasi Strategi

Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah

ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang

ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih

19 Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berpikir Strategik,

C.ke 2, 2011, h. 17

Page 31: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

20

sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat,

dan anggota organisasi.

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari strategi ini adalah evaluasi strategi diperlukan

karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk

menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi

yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat

diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. 20

C. Bentuk dan Macam Strategi

Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga

tipe strategi yaitu, strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi

bisnis.21

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan

oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara

makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi

penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar,

strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.

2. Strategi Investasi

Srategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada

investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi

20 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 30 21 Fredy Rangkuti, Analisis SWOT :Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2009), h. 6

Page 32: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

21

pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi

pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu

divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut startegi bisnis secara

fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi

kegiatan manajemen. Misalnya, strategi pemasaran, startegi

produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi,

dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan

D. Pendistribusian

1. Pengertian Pendistribusian

Secara teoritis, yang dimaksud dengan pendistribusian pada

umumnya adalah Pendistribusian berasal dari bahasa inggris yaitu

Distribute yang berarti pembagian atau penyaluran, secara terminology

pendistribusian adalah penyaluran ( pembagian) kepada orang banyak atau

beberapa tempat. Pengertian lain mendefinisikan pendistribusian sebagai

penyaluran barang keperluan sehari-hari oleh pemerintah kepada pegawai

negeri, penduduk, dan sebagainya.22 Oleh karenanya, dapat diartikan

bahwa pendistribusian merupakan bentuk dari serangkaian proses

sampainya barang, jasa atau sesuatu dari produsen kepada konsumen.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang didefinisikan oleh Philip

Kotlet dalam bukunya “Menejemen Pemasaran” Pendistribusian adalah

22 W.H.S. Poerwadaminta,Kamus umum Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 1991), C. Ke-

7, h.269

Page 33: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

22

serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses

untuk menjadikan produk atau jasa yang siap untuk digunakan atau

dikonsumsi. Dalam hal ini pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan

(membagikan, mengirimkan) kepada orang atau kebeberapa tempat.23

Dengan demikian terkait dengan ZIS dalam hal ini, merupakan bagian dari

suatu usaha pendistribusaian atau penyaluran kepada yang berhak

menirimanya yakni mustahiq.

2. Pendistribusian ZIS (Zakat, Infaq dan Shodaqoh)

Pendistribusian zakat adalah suatu aktifitas atau kegiatan untuk

mengatur sesuai dengan fungsi manajemen dalam upaya menyalurkan

dana zakat yang diterima dari pihak mujakki kepada mustahiq sehingga

tercapai tujuan organisasi secara efektif.

System pendistribusian zakat dari masa ke masa mengalami

perubahan. Semula lebih banyak disalurkan untuk kegiatan konsumtif

tetapi belakangan ini banyak pemanfaatan dana zakat untuk kegiatan

produktif. Dengan upaya seperti ini dapat diharapkan dapat tumbuh strata

dari yang terendah (mustahiq) ke yang lebih tinggi (muzakki)

Oleh karena itu, Salah satu syarat bagi keberhasilan zakat, dalam

mencapai tujuan sosial kemanusiaan adalah dengan cara pendistribusian

yang professional yang didasarkan kepada landasan yang sehat, sehingga

zakat tidak salah sasaran. Dimana orang yang berhak menerimanya tidak

mendapatkannya malah diberikan kepada yang tidak berhak atau berhak

23 W.H.S. Poerwadaminta,Kamus Umum Indonesia, h.308

Page 34: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

23

tapi memperoleh jumlah zakat yang tidak mencukupi atau diberikan

kepada orang yang kondisi ekonominya lebih baik, sementara yang

kondisi ekonominya kurang baik justru tidak mendapatkanya.

Menurut Yusuf al-Qordhawi dalam bukunya: Manajemen Zakat

Professional ada beberapa cara untuk mendistribusikan dana zakat secara

profesinal yaitu :

a. Pola Pendistribusian Produktif

Pola pendistribusian produktif adalah adalah pola

penyaluran dana zakat kepada Mustahiq yang ada dipinjamkan

oleh amil untuk kepentingan aktifitas suatu usaha / bisnis.

Pola penyaluran secara produktif (pemberdayaan) adalah

penyaluran zakat dan lainnya disertai target merubah kedaan

penerima(lebih dikhususkan kepada mustahiq / golongan fakir

miskin)dari kondisi kategori mustahiq menjadi kategori muzakki.

Model ini pernah dikembangkan oleh Nabi, yaitu beliau pernah

memberikan zakat kepada seorang fakir sebanyak dua dirham

untuk makan dan satu dirham untuk pembelian kapak sebagai alat

untuk bekerja supaya hidupnya tidak tergantung pada orang lain

lagi. khalifah umar juga pernah menyerahkan zakat berupa 3 ekor

unta sekaligus kepada salah seorang mustahiq yang sudah rutin

meminta zakat padanya. Pada saat penyerahannya, khalifah

Page 35: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

24

berharap orang tersebut tidak datang lagi sebagai penerima zakat

tetapi sebagai pembayar zakat.

b. Pendistribusian Secara Lokal

Pendistribusian Lokal disini adalah bahwa para mustahik di

masing-masing wilayah lebih diprioritaskan daripada mustahik di

wilayah lain, sebagaimana yang kita kenal dengan konsep otonomi

daerah. Masing-masing daerah atau sejumlah daerah yang

berdampingan lebih diprioritaskan untuk mendapatkan zakat

orang-orang kaya setempat melalui lembaga-lembaga amil zakat,

unit pengelola zakat didaerah dimana masyarakat itu tinggal.

Disetiap negeri Islam dapat mengikuti cara seperti ini, dimulai dari

unit yang terkecil kemudian ke unit yang lebih besar.

Pendistribusian dana zakat yang lebih dari lembaga zakat

tingkat propinsi dikirimkan ke lembaga zakat pusat untuk

membantu propinsi lain yang perolehan zakatnya kurang, atau

kaum fakir dan orang-orang yang membutuhkannya disbanding

propinsi lain. Itulah petunjuk Islam dalam membelanjakan

perolehan zakat dan itulah konsepnya yang arip dan bijaksana,

yang sejalan dengan konsep manajemen dan politik keuangan yang

paling maju / modern di zaman kita sekarang.

c. Pendistribusian Yang Adil Terhadap Semua Golongan

Pengertian adil terhadap semua golongan yang telah

dijanjikan sebagai mustahiqin oleh Allah dan Rasul-nya dan adil

Page 36: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

25

diantara semua individu dalam satu golongan mustahiqin. Yang

kami maksudkan bukan mensamaratakan antara golongan-

golongan maustahik atau individu dalam setiap golongan itu,

melainkan keadilan yang memperhatikan dan mempertimbangkan

hak, besarnya kebutuhan, dan kemaslahatan Islam yang tertinggi.24

Dari pemaparan pola pendistribusian di atas, jelas terdapat

beberapa pokok penting yang harus di perhatikan dalam segi

pendistribusian terkait ZIS yaitu;

1) Penetapan Mustahiq harus sesuai agar dalam pendistribusiannya

tepat pada sasaran.

2) Lebih mengedepankan pada asas manfaat yang utuh bukan hanya

sekedar pada pemenuhan kebutuhan biologis saja.

3) Mengutamakan pendistribusian Lokal, agar supaya dana ZIS dapat

bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

E. Pemberdayaan

Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari

kata power (kekuasaan atau keberdayaan).25 Awalan em berasal dari bahasa

Latin dan Yunani, yang berarti didalamnya, oleh karena itu pemberdayaan

dapat berarti kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber kretifitas. Dalam

Kamus Umum Bahasa Indonesia kata pemberdayaan diterjemahkan sebagai

24 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat : Study Komperatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist, (Jakarta : PT. Pustaka Mizan, 1996). C.4, h. 238 25 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h.57

Page 37: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

26

upaya pendayagunaan atau pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan hasil

yang memuaskan.26 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

pemberdayaan adalah proses, cara, perbuatan memberdayakan.27

Pemberdayaan adalah upaya peningkatan kemampuan dalam

mencapai penguatan diri guna meraih keinginan yang dicapai.

pemberdayaan akan melahirkan kemandirian, baik kemandirian berfikir,

sikap, dan tindakan yang bermuara pada pencapaian harapan hidup yang

lebih baik.28 Pemberdayaan sebagai suatu proses merupakan sesuatu yang

berkesinambungan dimana komunitas atau kelompok masih ingin

melakukan perubahan maupun perbaikan dan tidak hanya terpaku pada satu

program saja.29

Memahami uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pemberdaayan adalah sebuah proses untuk meningkatkan kemampuan guna

mencapai suatu tujuan tertentu. Pemberdayaan dapat menciptakan

kemandirian berpikir, sikap, dan tindakan. Pemberdayaan merupakan

serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan kelompok lemah dalam

masyarakat. Kelompok - kelompok lemah dalam masyarakat adalah

individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.

Adanya pemberdayaan memiliki sebuah tujuan. Tujuan dari

pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh

26 Yus Badudu Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Bandung: Pustaka Sinar

Harapan,2001), h.318 27 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2007) cet ke-4, h.242. 28 Rofik A. dkk., Pemberdayaan Pesantren, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), h.33. 29 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran Anak dari Keluarga Miskin, (Jakarta: Universitas

Indonesia Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, 2003), h.43.

Page 38: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

27

sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya dan memiliki

kekuasaan, pengetahuan, dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial.30

Edi Suharto mengemukakan dalam bukunya bahwa Pemberdayaan

bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang lemah atau

tidak beruntung. Pemberdayaan disebut sebagai tujuan yakni pemberdayaan

menunjuk pada keadaan yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya baik bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki

kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata

pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam

melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.31

Dari tinjauan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa adanya

pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan suatu golongan

yang lemah dan tak berdaya yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial.

F. Zakat

1. Pengertian Zakat

Menunaikan zakat merupakan salah satu rukun Islam ke-3. Banyak

pendapat yang telah mengemukakan pengertian zakat. Zakat secara bahasa

berarti suci (ath-thaharah), tumbuh dan berkembang (al-nama’),

30 Harry Hikmat, Strategi Pemberdayaan Masyarakat (Bandung: Humaniora Utama

Press, 2010), h.60 31 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, h.60

Page 39: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

28

keberkahan (al-barakah), dan baik (thayib).32 Sedangkan menurut

terminologi syari’ah zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas

sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dan dalam waktu

tertentu.33 Secara teknis zakat berarti menyucikan harta milik seseorang

dengan cara pendistribusian oleh kaum kaya sebagiannya kepada kaum

miskin sebagai hak mereka, dengan pembayaran zakat, maka seseorang

memperoleh penyucian hati dan dirinya serta melakukan tindakan yang

benar dan memperoleh rahmat selain itu hartanya akan bertambah.34

Sedangkan menurut istilah, zakat adalah nama bagi sejumlah harta

tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan Allah untuk

dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan

persyaratan tertentu pula.35 Dan secara lahiriah zakat mengurangi nilai

nominal (harta) dengan mengeluarkannya, tetapi dibalik pengurangan

yang bersifat zhahir ini hakikatnya akan bertambah dan berkembang (nilai

intrinstik) yang hakiki disisi Allah SWT.

Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda,

transendental dan horizontal. Oleh sebab itu, zakat memiliki banyak arti

dalam kehidupan ummat manusia terutama ummat islam. Zakat memiliki

banyak hikmah baik yang berkaitan dengan Allah maupun hubungan

sosial kemasyarakatan sesama manusia. Hubungan sosial kemasyarakatan

32 Masdar . Mas’udi, dkk., Reinterprestasi Pendayagunaan Zakat Infaq dan Shodaqoh

(Jakarta: PIRAMEDIA:2004), h.6 33 Yuswar Z.B, dkk., Zakat, Infak, Sedekah (Jakarta: Universitas Trisakti: 2015), C. ke-1.

h.42 34Yuswar Z.B, dkk., Zakat, Infak, Sedekah. h.2

35 Didin hafidhudin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, Shadaqah (Jakarta: Gema

Insani, 1998), C.ke-1, h. 106

Page 40: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

29

sesama manusia antara lain: menolong, membantu, membina, dan

membangun kaum dhuafa yang lemah dengan materi sekedarnya untuk

memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Dengan membangun kaum dhuafa

tersebut akan mampu melaksanakan kewajibannya terhadap Allah SWT,

memberantas penyakit iri hati, rasa benci, dan dengki dari diri orang-orang

yang berkehidupan mewah. Sedangkan kaum dhuafa sendiri tak memiliki

apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka yang berkecukupan

hartanya.

Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dengan

pengertian menurut istilah yaitu harta yang dikeluarkan zakatnya akan

menjadi berkah, tumbuh, berkembang, dan bertambah suci. Zakat adalah

ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi pemerataan karunia Allah

SWT sebagai fungsi social ekonomi sebagai perwujudan solidaritas social,

pernyataan rasa kemanusiaan dan keadilan, pembuktian persaudaraan

Islam, pengikat persatuan ummat, sebagai pengikat bathin antara golongan

kaya dengan miskin zakat, sarana membangun kedekatan antara yang kuat

dengan yang lemah, serta mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera

dan harmonis yang akhirnya dapat menyiptakan situasi yang tentram.

Dalam kehidupan masyarakat seperti itu, tidak ada lagi kekhawatiran

hidupnya kembali bahaya komunisme, sebab dengan fungsi ganda zakat,

kesenjangan sosial yang dihadapi seperti kapitalisme maupun sosialisme

Page 41: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

30

dengan sendirinya akan terkikis, menuju terciptanya tatanan sebuah

masyarakat yang baldatun thoyiban wa Rabbun Ghafur.36

Memperhatikan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa zakat

adalah ibadah yang sifatnya wajib untuk setiap muslim ketika hartanya

sudah mencapai syarat tertentu. Zakat dikerjakan berdampingan dengan

ibadah shalat. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yang berkaitan

hubungan dengan Allah maupun hubungan social kemasyarakatan sesama

manusia.

Adapun tujuan zakat sebagaimana Yusuf Qardhawi membagi dua

tujuan dari ajaran zakat, yaitu tujuan untuk kehidupan individu dan untuk

kehidupan sosial kemasyarakatan. Tujuan yang pertama meliputi

pensucian jiwa dari sifat kikir, mengembangkan sifat suka berinfak atau

memberi, mengembangkan akhlak seperti akhlak Allah SWT, mengobati

hati dari cinta dunia yang membabi buta, mengembangkan kekayaan batin

dan menumbuhkan rasa simpati dan cinta sesama manusia. Dengan

ungkapan lain, esensi dari semua tujuan ini adalah pendidikan yang

bertujuan untuk memperkaya jiwa manusia dengan nilai-nilai spiritual

yang dapat meninggikan harkat dan martabat manusia melebihi martabat

benda, dan menghilangkan sifat materialisme dalam diri manusia.37

Tujuan kedua memiliki dampak pada kehidupan kemasyarakatan

secara luas. Dari segi kehidupan masyarakat, zakat merupakan suatu

bagian dari sistem jaminan social dalam islam. Kehidupan masyarakat

36 Lili Bariadi, dkk. Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED,2005), C. ke-1,h.6 37 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat : Study Komperatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist, h.16-17

Page 42: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

31

sering terganggu oleh problema kesenjangan, gelandangan, problema

kematian dalam keluarga dan hilangnya perlindungan, bencana alam

maupun kultural dan lain sebagainya. Dengan adanya zakat akan

mengurangi adanya kesenjangan antar sesama muslim yang memiliki harta

lebih maupun yang memiliki kekurangan. Sedangkan tujuan lain dari zakat

ialah:

a. Merupakan perwujudan ketundukan, ketaatan, dan rasa syukur atas

karunia Tuhan (QS At-Taubah: 103; Ar-Rum: 39; dan Ibrahim: 7);

b. Zakat merupakan hak mustahik yang berfungsi untuk menolong,

membantu dan membina mereka kearah kehidupan yang lebih baik

dan lebih sejahtera, agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

layak dan dapat beribadah kepada-Nya.

c. Merupakan pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang kaya yang

berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya

untuk berjihad di jalan Allah (QS Al-Baqarah: 273; Al-Maidah: 2)

d. Sebagai sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana

yang harus dimiliki umat Islam, seperti sarana ibadah, pendidikan,

kesehatan, social maupun ekonomi sekaligus sarana pengembangan

kualitas sumber daya manusia.

e. Untuk kemasyarakatan etika bisnis yang benar sebab zakat itu

bukanlah membersihkan harta yang kotor akan tetapi mengeluarkan

bagian dari hak orang lain atas harta kita yang kita usahakan dengan

baik dan benar sesuai ketentuan Allah SWT.

Page 43: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

32

f. Merupakan salah satu instrumen/sarana bagi pembangunan

kesejahteraan umat, pertumbuhan dan pemerataan pendapat.

g. Mendorong umat untuk bekerja dan berusaha sehingga memiliki

memiliki harta untuk bekerja dan berusaha sehingga memiliki harta

untuk dapat memenuhi kehidupan diri dan keluarganya serta dapat

berzakat/berinfak.38

Memperhatikan uraian di atas mengenai tujuan dan hikmah zakat

adalah perwujudan ketaatan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas

segala karunia-Nya dan sebagai salah satu pendidikan untuk memperkaya

jiwa manusia dengan nilai-nilai spirutual yang dapat meninggikan harkat

dan martabat manusia. Zakat juga dapat menyingkirkan sifat iri hati

sesama muslim.

Zakat adalah salah satu dari rukun Islam yang lima, serta

merupakan kewajiban individu bagi setiap orang yang memiliki syarat-

syarat tertentu. Zakat diwajibkan pada tahun kedua hijriyah. Kewajiban

zakat merupakan sesuatu yang ma'lūm minad-dīn bid-darūrah (diketahui

keberadaannya secara otomatis) dan merupakan bagian mutlak dari

keislaman seseorang.

Dasar hukum zakat dapat dijumpai baik dalam Qur'an, hadis

maupun ijma'.

38 Didin Hafiduddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, Shadaqah, h.10-15

Page 44: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

33

a. Al-Qur'an :

Artinya :"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi

mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. At-

taubah : 103).39

b. Al-Hadiŝ :

Artinya: Dari Ibnu Umar r.a bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

Islam itu ditegakkan atas lima dasar, 1. bersaksi bahwa tidak ada Tuhan

yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad itu utusan Allah, 2.

mendirikan shalat lima waktu, 3. membayar zakat, 4. mengerjakan ibadah

haji ke Baitullah, 5. berpuasa dalam bulan ramadhan (HR. Bukhari dan

Muslim).40

Artinya: Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Nabi SAW mengutus

mu’adz r.a. ke Yaman, kemudian beliau bersabda: ajaklah mereka untuk

menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwasanya aku

adalah utusan Allah. Apabila mereka menuruti ajakanmu itu maka

beritahukanlah kepada mereka bahwasannya Allah ta’ala mewajibkan

mereka untuk sholat lima kali sehari semalam. Apabila mereka telah

mematuhinya apa yang kamu beritahukan itu maka beritahukan pula pada

mereka bahwasannya Allah mewajibkan mereka untuk mengeluarkan

zakat yang dipungut dari orangorang yang kaya dan diberikan kepada

orang-orang yang miskin. (Riwayat Bukhari dan Muslim)28

Kemudian disamping itu, Dasar hukum zakat yang berhubungan

dengan kesejahteraan ummat:

39 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Terj Hasbi Ashiddiqi dkk, Jakarta; Yayasan

Peyelenggara/ Penafsiran Al Qur’an,1971, h. 297. 40 Muslih Shabir. Terjemah Riyadlus Shalihin, jus II, Semarang: CV Toha Putra, tt, h. 171 28 Muslih Shabir. Terjemah Riyadlus Shalihin, jus II,h. 174

Page 45: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

34

Artinya ; Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada

RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka

adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim,

orangorang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya

harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara

kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa

yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya. (QS. Al - Hasyr :

7).41

Dalam pelaksanaannya penunaian zakat harus memenuhi syarat – syarat

tertentu. Syarat – syarat tersebut adalah :

a. Beragama Islam

Para ulama mengatakan bahwa zakat tidak wajib bagi orang non

muslim, karena zakat adalah merupakan salah satu rukun Islam.

Syairozi yang dikuatkan oleh An-Nawawi berdasarkan pendapat

mazhab Syafi'i mengemukakan alasan lain mengapa zakat tidak

diwajibkan kepada orang kafir, yaitu bahwa zakat bukan merupakan

beban dan oleh karena itu tidak dibebankan kepada orang kafir, baik

kafir yang memusuhi Islam (harbi) maupun yang hidup di bawah

naungan Islam (żimmi). Ia tidak terkena kewajiban itu pada saat kafir

tersebut dan tidak pula harus melunasinya apabila ia masuk Islam.42

b. Berakal sehat dan dewasa

41 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Terj Hasbi Ashiddiqi dkk, h. 918.

42Yusuf Qardawi, Hukum Zakat : Study Komperatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist, h. 97.

Page 46: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

35

Orang yang tidak memiliki akal sehat dan anak yang belum

dewasa tidak diwajibkan mengeluarkan zakat, sebab anak yang belum

dewasa dan orang yang tidak berakal tidak mempunyai tanggung

jawab hukum.

c. Merdeka

Para ulama sepakat bahwa zakat hanya diwajibkan kepada seorang

muslim dewasa yang berakal sehat dan merdeka.43

d. Milik penuh ( Sempurna )

Maksud dari milik penuh adalah bahwa kekayaan itu harus berada

di bawah kontrol dan di dalam kekuasaannya. Atau seperti yang

dinyatakan oleh sebagian ahli fiqih, bahwa kekayaan itu harus berada

di tangannya, tidak tersangkut di dalamnya hak orang lain, dapat ia

pergunakan, dan faedahnya dapat dinikmati.44

e. Harta itu berkembang

Salah satu syarat wajib zakat adalah berkembang, yakni harta itu

dikembangkan dengan sengaja atau memiliki potensi untuk

berkembang dalam rangka mendapatkan keuntungan. 45

f. Cukup satu nishab

Islam tidak mewajibkan zakat atas beberapa besar kekayaan yang

berkembang sekalipun kecil sekali, tetapi memberikan ketentuan

tersendiri dengan jumlah tertentu yang dalam ilmu fiqih disebut

43 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat : Study Komperatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist,h. 96

44 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat h.128 45 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat,h.138

Page 47: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

36

nishab. Nishab adalah kadar minimal jumlah harta yang wajib dizakati

berdasarkan ketetapan syara'.46

g. Sampai satu tahun dimiliki

Kekayaan yang dimiliki seseorang tidak wajib dizakati kecuali

apabila sudah genap satu tahun dalam keadaan genap satu nishab.

Yang dimaksud dengan satu tahun di sini adalah dengan hitungan

tahun qomariyah (hijriyah) bukan tahun syamsiyah (masehi).

h. Melebihi kebutuhan biasa (pokok)

Di antara ulama-ulama fiqih ada yang menambah ketentuan nishab

kekayaan yang berkembang itu dengan lebihnya kekayaan itu dari

kebutuhan biasa pemiliknya, misalnya ulama-ulama Hanafi. Hal itu

oleh karena dengan lebih dari kebutuhan biasa itulah seseorang

disebut kaya dan menikmati kehidupan yang tergolong mewah.47

i. Bebas dari hutang

Pemilikan sempurna yang dijadikan persyaratan wajib zakat dan

harus lebih dari kebutuhan primer haruslah pula cukup satu nishab

yang sudah bebas dari hutang. Bila pemilik mempunyai hutang yang

menghabiskan atau mengurangi jumlah satu nishab itu, maka zakat

tidaklah wajib.48

Menurut Al- Quran dan hadis secara garis besarnya, zakat dibagi

menjadi 2 bagian:

46Yusuf Qardhawi, di kutip Lili bariadi, dkk. Zakat dan Wirausaha, C. ke-1h.149 47 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat: Study Komperatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist,h.150. 48 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat : Study Komperatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist, h.155.

Page 48: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

37

a. Zakat harta (zakat maal) misalnya zakat emas, perak,binatang ternak,hasil

tumbuh-tumbuhan dan harta perniagaan.

b. Zakat jiwa (zakat nafs) zakat ini popular di tengah ummat sebagai

zakatul fitri yaitu zakat yang dikeluarkan oleh setiap muslim di bulan

ramadhan dan menjelang sholat idul fitri.

Sedangkan untuk jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya ada

lima jenis yaitu hewan ternak, emas dan perak (aŝman), tanaman-tanaman

(zuru'), buah-buahan (aŝmar) dan harta dagangan.49 Kewajiban zakat pada

tiap-tiap jenis ini ditetapkan sesuai dengan persyaratan tertentu, yaitu:

1) Hewan Ternak

Di antara hewan ternak yang wajib dizakati adalah unta, sapi/kerbau

dan kambing, karena jenis hewan ini diternakkan untuk tujuan

pengembangan (namma') melalui susu dan anaknya, sehingga sudah

sepantasnya dikenakan beban tanggungan. Syarat wajib zakat hewan

ternak selain ketentuan di atas adalah harus digembalakan (saum). Adapun

mengenai ketentuan nishabnya yaitu seperti tercantum dalam tabel

dibawah ini :

Tabel 2.2.1 Nishab zakat Hewan unta

Jumlah Hewan Zakat

5 – 9 1 ekor kambing/domba

10 – 14 2 ekor kambing/domba

49 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat : Study Komperatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist, h.207

Page 49: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

38

15 – 19 3 ekor kambing/domba

20 – 24 4 ekor kambing/domba

25 – 35 1 ekor unta bintu

makhad

36 – 45 1 ekor unta labun

46 – 60 1 ekor unta hiqoh

61 – 75 1 ekor unta jadz’ah

76 – 90 2 ekor unta bintu labun

91 – 100 2 ekor unta hiqoh

Keterangan:

Kambing / domba berumur 2 tahun lebih

Unta bintu makhad adalah unta betina umur 1 tahun, masuk

ke umur 2 tahun.

Unta bintu labun adalah unta betina umur 2 tahun, masuk ke

umur 3 tahun.

Unta hiqoh adalah unta betina umur 3 tahun, masuk umur 4

tahun.

Unta jadz’ah adalah unta umur umur 4 tahun, masuk umur 5

tahun.

Kemudian, dalam jumlah tersebut bertambah 40 ekor, maka

zakatnya bertambah 1 ekor bintu labun. Dan jika bertambah 50 ekor,

zakatnya bertambah 1 ekor hiqoh.

Tabel 2.2.2 (Nishab zakat hewan sapi)

Page 50: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

39

Jumlah Ekor Zakat

30-39

40-59

60-69

70-79

80-89

1 ekor sapi jantan / betina tabi’

1 ekor sapi betina musinah

2 ekor sapi tabi’

1 ekor musinah dan 1 ekor tabi’

2 ekor musinah

Keterangan:

a. Sapi tabi’ adalah sapi berumur 1 tahun, masuk umur 2 tahun.

b. Sapi musinah adalah sapi umur 2 tahun, masuk umur 3 tahun.

c. Selanjutnya setiap bertambah 30 ekor. Zakatnya bertambah 1

ekor tabi’ dan setiap bertambah 40 ekor, maka zakatnya

bertambah 1 ekor sapi musinah.

Tabel 2.3 (Nishab zakat Hewan kambing)

Jumlah Ekor Zakat

40-120

121-200

201-300

1 ekor kambing / domba umur 2 tahun

2 ekor kambing / domba umur 2 tahun

3 ekor kambing / domba umur 2 tahun

Selanjutnya jika setiap jumlah bertambah 100 ekor, maka zakatnya

bertambah 1 ekor. 50

2) Emas dan Perak

50 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat : Study Komperatif Mengenai Status Dan Filsafat Zakat

Berdasarkan Qur’an dan Hadist, h.176.

Page 51: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

40

Emas dan perak merupakan tambang elok, Allah memberikan

padanya banyak manfaat yang tidak terdapat pada aneka tambang lain

lantaran kelangkaan dan keindahannya. Bangsa manusia telah

menjadikannya uang dan nilai tukar bagi segala sesuatu sejak beberapa

kurun waktu lalu. Menurut pendapat para ulama fiqih, nishab emas

adalah 20 misqal. Nishab perak adalah 200 dirham. Mereka memberi

syarat berlalunya waktu satu tahun dalam keadaan nishab, juga jumlah

yang wajib dikeluarkan adalah 2,5%.

3) Tanaman dan Buah-buahan

Macam-macam tanaman yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu

tanaman yang memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Berupa tanaman makanan pokok, yaitu makanan yang dapat

mengenyangkan perut orang di daerah masing-masing.

b. Ditanam oleh manusia, dipelihara serta dimiliki olehnya.

c. Mencapai satu nishab. Firman Allah SWT:

Artinya;”Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung

dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang

bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan

warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang

bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari

memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada faqir miskin); dan

Page 52: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

41

janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang yang berlebih-lebihan.”(QS. al-An'am: 141).51

Berdasarkan Firman Allah diatas, bahwa kewajiban mengeluarkan

zakat tanaman adalah disaat panen.

4) Harta Dagangan

Barang dagangan ('urud at-tijarah) wajib dizakati berdasarkan

firman Allah pada surat al-Baqarah : 206.

Artinya:”Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada

Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa.

Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. dan sungguh neraka

Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya”.(Q.S. al-Baqarah :

206)52

Menurut Imam Mujahid, ayat ini diturunkan berkenaan dengan

zakat tijarah (barang dagangan). Alasan lain yang dikemukakan ialah

bahwa harta dagangan itu dimaksudkan untuk pengembangan (namma')

sama halnya dengan hewan ternak yang digembalakan, dan oleh karena itu

dikenakan zakat.

Nishab barang dagangan sama dengan nishab emas dan perak

yakni 200 dirham, menurut harganya pada akhir tahun (haul). Dengan

demikian bila perdagangan itu telah berlangsung satu tahun maka barang-

barang itu wajib diperhitungkan nilai harganya. Apabila pada akhir haul

51 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Penafsiran AlQur’an,1971, h. 212. 52 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Penafsiran Al Qur’an,1971, h. 50

Page 53: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

42

itu nilainya, ditambah dengan uang yang ada (laba) mencapai nishab maka

wajib dikeluarkan zakatnya.

Besarnya zakat yang harus dikeluarkan juga sama dengan emas

dan perak, yakni 2,5 % dari keseluruhan nilai barang serta uang yang

dimiliki dan dibayarkan dalam bentuk uang.

2. Hikmah Dan Manfaat Zakat

Hikmah dan Manfaat ZakatAda banyak hikmah dan manfaat di

balik perintah berzakat, di antaranya ialah:

a. Zakat dapat membiasakanorang yang menunaikannya memiliki

sifat dermawan, sekaligus menghilangkan sifat pelit dan kikir.

b. Zakat dapat menguatkan benih persaudaraan, serta menambah

rasa cinta dan kasih sayang sesama muslim.

c. Zakat merupakan salah satu upaya dalam mengatasi

kemiskinan.

d. Zakat dapat mengurangi angka pengangguran penyebab-

penyebabnya. Sebab hasil zakat dapat digunakan untuk

menciptakan lapangan pekerjaan baru.53

G. Infak dan Shodaqoh

1. Pengertian Infak

Infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu

untuk kepentingan sesuatu. Menurut kamus bahasa Indonesia infak adalah

mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan nonzakat. Sedangkan

53 El-Madani, Fiqih Zakat Lengkap. (Jogjakarta: Diva Press. 2013), h.15-16

Page 54: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

43

menurut terminologi syariat, infak berarti mengeluarkan sebagian dari

harta atau pendapatan/penghasilan untuk sesuatu kepentingan yang

diperintahkan ajaran Islam.54

Hal serupa dikemukakan oleh Az-Zaibari dalam bukunya bahwa

kata “infak” diambil dari kata berbahasa Arab infaq yang menurut

penggunaan Bahasa berarti “berlalu, hilang, tidak ada lagi” dengan

berbagai sebab : kematian, kepunahan, dan sebagainya. Atas dasar ini, Al-

Quraan kata infak dalam berbagai bentuknya. Bukan hanya harta benda

tetapi juga dalam bentuk lainnya. Dari sini dapat dipahami mengapa ayat-

ayat Al-Quraan yang secara tegas menyebutkan kata “harta” setelah kata

infak. Misalnya QS al-Baqarah ayat 262.55 Hal ini menunjukkan bahwa

pengertian infak adalah pemberian harta benda dari tangan sang pemilik

ketangan orang lainnya.

Selain itu, pendapat mengenai infak dikemukakan oleh An

Nawawi menggungkapkan bahwa kata “infak” digunakan tidak hanya

menyangkut sesuatu yang wajib, tetapi mencakup segala macam

pengeluaran/nafkah. Firman Allah SWT dalam QS al-Baqarah (2) : 262

dan 265 serta QS al-Anfal (8) : 36 dan at-Taubah (9) : 54 merupakan

sebagian ayat yang dapat menjadikan acuan mengenai infak.56

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh An Nawawi bahwa

Infak dapat berupa zakat dan bukan zakat. Infak ada yang wajib dan ada

54 Yuswar Z.B, dkk., Zakat, Infak, Sedekah , h.25 55 Az Zaibari, Amir Sa’id, Kiat Menjadi Pakar Fikih (Bandung: Gema Risallah Press,

1998), h.143 56 An Nawawi, Sahih Muslim bi Syarhi An Nawawi Juz VII (Darul Fikr. Beirut, 1982), h.32

Page 55: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

44

yang sunnah. Infak wajib diantaranya zakat, kafarat, dan nadzar. Infak

sunnah diantara nya, infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak

bencana alam, dan infak kemanusiaan.

Pengertian infak lebih luas dan lebih umum dibanding dengan

zakat. Infak tidak ditentukan jenisnya, jumlahnya, dan waktunya. Allah

SWT memberi kebebasan pemiliknya untuk menentukan jenis harta,

berapa jumlah yang sebaiknya diserahkan maupun waktunya

pemberiannya. Infak adalah pengeluaran sukarela yang dilakukan

seseorang setiap kali memperoleh rezeki dengan jumlah sebanyak yang

dikehendaki.

Namun infak berbeda dengan zakat, infak tidak mengenal nishab

atau jumlah harta yang ditentukan secara hukum. Infak tidak harus

diberikan kepada mustahik tertentu melainkan kepada siapapun misalnya

orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, atau orang-orang yang

sedang dalam perjalanan.

Ditinjau uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa infak adalah

mengeluarkan harta secara sukarela yang mencakup zakat dan bukan

zakat. Infak tidak mengenal jenis, jumlah dan waktu. Infaq tidak harus

diberikan kepada mustahik tertentu melainkan kepada siapapun misalnya

orang tua, kerabat, anak yatim, maupun orang miskin.

Infaq memiliki berapa tujuan, Adapun tujuan infak bagi seorang

muslim antara lain:

a. Infaq merupakan bagian dari keimanan dari seorang muslim.

Page 56: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

45

b. Orang yang enggan berinfak adalah orang yang menjatuhkan

diri dalam kebinasaan.

c. Di dalam ibadah terkandung hikmah dan manfaat besar. yang

dibutuhkan ummat islam, menolong dan membantu kaum

dhuafa.

Infak terbagi menjadi empat jenis menurut hukumnya. Berikut

merupakan empat jenis infak antara lain:57

a. Infak mubah

Mengeluarkan harta untuk perkara mubah seperti

berdagang, bercocok tanam

b. Infak wajib

Penerapan dari Infak Wajib yaitu Mengeluarkan harta untuk

perkara wajib seperti:

1) Membayar mahar (emas kawin)

2) Menafkahi istri

3) Menafkahi istri yang ditalak dan masih dalam keadaan

iddah

c. Infak Haram

Mengeluarkan harta dengan tujuan yang diharamkan oleh

Allah yaitu:

1) Infak nya orang kafir untuk menghalangi syiar Islam.58

57 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Penafsiran Al Qur’an,1971,QS Al-Kahfi 18:43 58 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Penafsiran Al Qur’an,1971,QS Al-Anfal 8:36

Page 57: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

46

2) Infak nya orang Islam kepada fakir miskin tapi tidak karena

Allah.59

3) Infak sunnah yaitu mengeluarkan harta dengan niat

sadaqah.

Infak tipe ini yaitu ada 2 (dua) macam Sebagai berikut:

1). Infak untuk jihad.

2). Infak kepada yang membutuhkan.

Adapun dasar hukum infak telah banyak dijelasakan baik dalam

Al- Qur’an atau hadits.

قل لو أنتم تملكون خزائن رحمة ربي إذا ألمسكتم خشية اإلنفاق

Artinya: Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai

perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya

perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan

adalah manusia itu sangat kikir.

Kemudian dalam QS Adz-Dzariyat 51:19 disebutkan yang

berbunyi:

Artinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin

yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.

Selain itu dalam QS Al-Baqarah 2: 245 juga disebutkan, yang

berbunyi:

Artinya: Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,

pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah

59 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Penafsiran Al Qur’an,1971,QS An-Nisa' 4:38

Page 58: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

47

akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang

banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-

Nya-lah kamu dikembalikan.

Memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dan

hikmah infak adalah wujud dari iman kepada Allah SWT untuk mendapat

ridha dan karunia Allah SWT.

2. Pengertian Shadaqah

Sedekah berasal dari kata shadaqa yang artinya benar, maka orang

yang bersedekah adalah orang yang benar imannya. Pengertian sedekah

sama dengan pengertian infak, perbedaannya adalah infak hanya berkaitan

dengan materil sedangkan sedekah memiliki arti luas menyangkut juga hal

yang bersifat nonmaterial.60

Menurut Ahmad Sangid dalam bukunya mengemukakan bahwa

Sedekah dalam konsep islam mempunyai arti luas, tidak hanya terbatas

pada pemberian sesuatu yang sifatnya materil kepada orang-orang miskin.

Sedekah itu mencakup semua perbuatan kebaikan, baik fisik maupun non

fisik.61 Pendapat mengenai sedekah yang dikemukakan oleh Ahmad

Sangid tersebut menyatakan bahwa sedekah tidak hanya sebuah pemberian

materil berupa harta, namun sedekah dapat berupa sesuatu yang bersifat

non fisik. Salah satu contoh sedekah non fisik adalah ilmu yang

bermanfaat.

Sedekah dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi orang yang

bersedekah dan dari segi yang menerima sedekah. Dilihat dari segi orang

60 Yuswar Z.B, dkk., Zakat, Infak, Sedekah. h.33 61 Ahmad Sangid, Dahsyatnya Sedekah (Jakarta: Qultum Media, 2008), h.25

Page 59: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

48

yang memberi sedekah, dianjurkan kepada setiap orang yang beriman baik

yang miskin ataupun kaya. Sedekah dilakukan baik yang untuk lemah

maupun yang kuat, baik laki-laki maupun perempuan, dan baik yang tua

maupun muda, Sedangkan zakat diwajibkan kepada orang-orang orang

yang mempunyai harta dan memenuhi persyaratan sebagai wajib zakat.

Dilihat dari segi yang menerima sedekah diberikan kepada 8 golongan

mustahik maupun kepada golongan yang membutuhkan untuk

kemashalatan ummat.

Bersedekah sangat dianjurkan bagi ummat islam. Setiap yang

bersedekah pasti mendapatkan ganti dari Allah SWT juga disebutkan

dalam hadist riwayat Bukhari Muslim sebagai berikut: “Abu Hurairah r.a

berkata: Nabi Muhammad SAW, bersabda: Allah ta’ala berfirman:

Belanjakanlah niscaya aku akan membelanjaimu (memberikan ganti

padamu). Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda: Tangan Allah SWT tetap

penuh, tidak berkurang karena nafkah tercurah siang dan malam, lalu

bersabda: Perhatikan apa yang diturunkan (dicurahkan) Allah SWT sejak

terjadinya langit dan bumi hingga kini, maka tidak berkurang kekayaan

Allah SWT yang di tangan-Nya, sedangkan arasy Allah di atas air

ditangan Allah neraca timbangan menaikkan dan menurunkan.

(HR.Bukhori Muslim)62

Adapun istilah sedekah, maknanya berkisar pada 3 (tiga)

pengertian berikut ini:

62 Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Mutiara Hadis yang disepakati Bukhori dan Muslim

(Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset, 2005), h.303

Page 60: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

49

Pertama, sedekah adalah pemberian harta kepada orang-orang

fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak

menerima sedekah tanpa disertai imbalan. Sedekah ini hukumnya sunnah

bukan wajib. Karena itu, untuk membedakannya dengan zakat yang

hukumnya wajib, para fuqaha menggunakan istilah shadaqah tathawwu’

atau ash shadaqah an nafilah. Sedang untuk zakat, dipakai istilah ash

shadaqah al mafrudhah. Namun seperti uraian Az Zuhaili, hukum sunnah

ini bisa menjadi haram bila diketahui bahwa penerima sedekah akan

memanfaatkannya pada yang haram, sesuai kaidah syara’ Al wasilatul

haram haram (الواصلة الحرام حرام), artinya, segala perantaran kepada yang

haram, hukumnya haram pula.

Adapun hukumnya menjadi wajib, misalnya untuk menolong orang

yang dalam keadaan terpaksa yang sangat membutuhkan pertolongan,

misalnya berupa makanan atau pakaian. Menolong mereka adalah untuk

menghilangkan dharar yang wajib hukumnya. Jika kewajiban ini tidak

dapat terlaksana kecuali dengan sedekah, maka sedekah menjadi wajib

hukumnya, sesuai kaidah syara’: maa laa yatimmul wajibu illa bihi

fahuwa wajib ( إالبه فهو واجب مااليتم الواجب ) artinya segala sesuatu yang

tanpanya suatu kewajiban tak terlaksana sempurna, maka sesuatu itu

menjadi wajib pula hukumnya. Dalam kebiasaan para fuqaha,

sebagaimana dapat dikaji dalam kitab-kitab fikih berbagai madzhab, jika

disebut istilah sedekah secara mutlak, maka yang dimaksudkan adalah

Page 61: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

50

sedekah dalam arti yang pertama ini, yaitu yang hukumnya sunnah bukan

zakat.

Kedua, sedekah adalah identik dengan zakat ini merupakan makna

kedua dari sedekah, sebab dalam nash-nash syara’ terdapat lafazh

“sedekah” yang berarti zakat. Misalnya firman Allah SWT

Artinya : “sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang

dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam

perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS At Taubah: 60)

Dalam ayat tersebut, “zakat-zakat” diungkapkan dengan lafazh

“ash shadaqaat”. Begitu pula pada sabda Nabi SAW kepada Mu’adz bin

Jabal RA ketika dia diutus Nabi ke Yaman :

، م أط ...فأعلمهم أن هللا افترض عليهم صدقة تؤ خد من أغنيائهم فترد في فقرائهم، فإن ه اعوالل

ري كرائم أموالهم، واتق دعوة المظلوم، فإنه ليس بينها وبين هللا حجاب...)رواه البخافإياك و

ومسلم(

Artinya : “...beritahukanlah kepada mereka (Ahli Kitab yang telah

masuk islam), bahwa Allah telah mewajibkan zakat atas mereka, yang

diambil dari orang-orang kaya di antara mereka, dan berikanlah kepada

orang fakir di antara mereka…” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada hadist diatas, kata “zakat” diungkapkan dengan kata

“sedekah”. Berdasarkan nash-nash ini dan yang semisalnya, sedekah

merupakan kata lain dari zakat. Namun demikian, pengguna kata sedekah

dalam arti zakat ini tidaklah bersifat mutlak. Artinya, untuk mengartikan

sedekah sebagai zakat, dibutuhkan qarinah (indikasi) yang menunjukan

bahwa kata sedekah dalam konteks ayat atau hadist tertentu artinya adalah

Page 62: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

51

zakat yang berhukum wajib, bukan sedekah tathawwu’ yang berhukum

sunnah. Pada ayat ke-60 surat at Taubah di atas, lafazh “ash shadaqat”

diartikan sebagai zakat (yang hukumnya wajib), karena pada ujung ayat

terdapat ungkapan faridhatan minallah (sebagai suatu ketetapan yang

diwajibkan Allah). Ungkapan ini merupakan qarinah, yang menunjukan

bahwa yang dimaksud dengan lafazh “ash shadaqaat” dalam ayat tadi,

adalah zakat yang wajib, bukan sedekah yang lain-lain.

Begitu pula pada hadist Mu’adz, kata “sedekah” diartikan sebagai

zakat, karena pada awal hadist terdapat lafazh “iftaradha” (mewajibkan /

memfardhukan). Ini merupakan qarinah bahwa yang dimaksud dengan

“sedekah” pada hadist itu, adalah zakat, bukan yang lain. Dengan

demikian, kata “sedekah” tidak dapat diartikan sebagai “zakat”, kecuali

bila terdapat qarinah yang menunjukannya.

Ketiga, sedekah adalah sesuatu yang ma’ruf (benar dalam keadaan

syara’). Pengertian ini didasarkan pada hadits shahih riwayat Imam

Muslim bahwa Nabi SAW bersabda : kullu ma’rufin sedekah artinya setiap

kebajikan, adalah sedekah. Berdasarkan ini, maka mencegah diri dari

perbuatan maksiat adalah sedekah, memberi nafkah kepada keluarga

adalah sedekah, beramar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah,

menumpahkan syahwat kepada istri adalah sedekah, dan tersenyum

kepada sesama muslim pun adalah juga sedekah. Agaknya arti sedekah

yang sangat luas inilah yang dimaksudkan oleh Al Jurjani ketika beliau

mendefinisikan sedekah dalm kitabnya At Ta’rifaat. Menurut beliau,

Page 63: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

52

sedekah adalah segala pemberian yang dengan nya kita mengharap pahala

dari Allah SWT.

Pemberian (al ‘athiyah) disini dapat diartikan secara luas, baik

pemberian yang berupa harta maupun pemberian yang berupa suatu sikap

atau perbuatan baik.63

Memperhatikan uraian di atas mengenai pengertian sedekah

penulis menyimpulkan bahwa sedekah adalah pemberian harta kepada

orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain

yang berhak menerima sedekah. Sedekah tidak hanya sebuah pemberian

materil berupa harta, namun sedekah dapat berupa sesuatu yang bersifat

non fisik.

Ibnu Abbas r.a berkata bahwa yang dimaksudkan dalam harta

mereka ada hak adalah hak selain zakat.64 Oleh sebab itu, sebagai seorang

muslim anjuran untuk bersedekah. Sedekah yang dimaksudkan adalah

sedekah selain zakat.

Menurut QS. Adz-Dzariyat ayat 19 diterangkan bahwa sifat-sifat

khusus seorang muslim yang sempurna imannya adalah orang yang sering

memberikan sedekah dan yang menjadikan sedekah sebagai kewajiban dan

tanggung jawabnya. Karena sebagian harta-harta seorang muslim ada hak

orang miskin.

Menurut QS. Al-Hadid ayat 18 diterangkan bahwa setiap laki-laki

maupun wanita muslim yang bersedekah karena Allah SWT akan

63 Yuswar Z.B, dkk., Zakat, Infak, Sedekah .h.33 64 Maulana Muhammad Z, Fadilah Sedekah, (Yogyakarta: Ash-Shaff, 2006), cet ke-3.

h.42

Page 64: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

53

mendapatkan pahala dan mendapatkan tempat yang sangat mulia di sisi

Allah SWT.

Menurut QS. Saba ayat 39 diterangkan bahwa sempit atau

lapangnya rezeki itu datangnya dari Allah SWT. Harta yang dibelanjakan

di jalan Allah balasannya pasti diperoleh di akhirat. Bersedekah adalah

salah satu contoh membelanjakan harta di jalan Allah. Bersedekah

merupakan satu cara untuk melapangkan rezeki.

Memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dan

hikmah bersedekah adalah menyempurnakan iman seorang muslim untuk

mendapatkan ridha Allah SWT dan mendapatkan tempat yang mulia di

akhirat kelak.

H. Anak Yatim

1. Pengertian Anak Yatim

Anak yatim adalah mereka yang sudah tidak memiki orang tua lagi

dan keluarga yang memeliharanya65. Sebagian besar hidupnya dalam

keadaan tidak baik, karena kehilangan tulang punggung pencari nafkah

dan figur orang tua dalam hidupnya. Mereka masih banyak yang tidak

sanggup dalam menuntut ilmu dan tidak bisa melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi. Karena itu uluran tangan kita sebagai

saudaranya tentu sangatlah berarti, tidak hanya dengan simpati, tapi perlu

adanya tindakan nyata dengan memberi bantuan materil berupa harta

benda. Adalah sangat berdosa bagi kita, apabila kita berdiam diri atas

65 Syaikh Mahmud Syaltut, Metodologi Al-Qur’an(Solo: CV Ramadhani, 1991), h. 116

Page 65: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

54

penderitaan mereka. Walaupun bantuan itu belum cukup memenuhi

seluruh kebutuhan hidupnya, akan tetapi paling tidak dapat memberikan

semangat hidup bagi mereka, bahwa kita saudara-saudaranya masih

mempunyai kepedulian terhadap mereka.

Anak yatim ialah seorang anak yang masih kecil, lemah dan belum

mampu berdiri sendiri yang ditinggalkan oleh orang tua yang menanggung

biaya penghidupannya66. Sebagai anak yang hidup penuh dengan

kekurangan dan serba penderitaan dari segi mental, untuk itulah anak-anak

yatim membutuhkan kehadiran orang tua asuh. Yaitu orang yang

mengikhlaskan dan mengorbankan diri termasuk harta untuk merawat

mereka67. Melalui orang tua asuh mereka dapat memperoleh nafkah dan

kebutuhan sehari-hari, selain mendapat perhatian dan kasih sayang yang

cukup.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sebaik-baik rumah diantara

rumah kaum muslimin ialah rumah yang dimana ada anak yatim yang

diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jeleknya rumah diantara rumah

kaum muslimin dimana ada anak yatim yang diperlakukan dengan tidak

baik. Aku dan orang yang memelihara anak yatim didalam syurga adalah

seperti ini: Beliau mengisyaratkan dengan dua jari (dengan maksud makna

dekat)”Dari sabda Rasulullah tersebut, dapat diambil hikmahnya bagi kita

66 Achmad Zurzani Djunaedi dan Ismail Maulana Syarif, Sepuluh Inti Perintah Allah,

Fikahati Aneska,( Jakarta, 1991), h. 199 67 Muhsin M.K, Mari Mencintai Anak Yatim, Gema Insani Press, Jakarta, 2003, h. 2

Page 66: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

55

umat muslim bahwa jaminan dari perlakukan anak yatim dengan baik

adalah hidup disyurga dekat dengan Rasulullah SAW.

Dari uraian di atas, sangat jelas bahwa memelihara anak yatim

merupakan kewajiban umat Islam khususnya bagi orang yang mempunyai

kelebihan harta untuk diberikan kepadanya, sehingga ia tercukupi

kebutuhannya sehari-hari baik dalam bidang pendidikan ataupun dalam

bidang yang lain.

2. Batasan Usia Anak Yatim

Kedewasaan seorang anak, di samping diukur dengan

kemampuannya secara fisik untuk kawin, biasanya ditandai dengan

bermimpi mengeluarkan mani dan haid untuk wanita. Hal ini diukur

dengan faktor kecerdasan, seperti yang dinyatakan oleh Allah SWT dalam

QS. An-Nisa ayat 6:

Artinya: dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk

kawin. kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai

memelihara harta), Maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya.

dan janganlah kamu Makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan

dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka

dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, Maka

hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan

Barangsiapa yang miskin, Maka bolehlah ia Makan harta itu menurut

yang patut. kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka,

Page 67: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

56

Maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi

mereka. dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu)68

Dari ayat tersebut dapat dikatakan bahwa faktor kecerdasan sangat

penting dipertimbangkan supaya anak yatim sebelum hidup mandiri

terlebih dahulu hendaklah diyakini bahwa perkembangan fisiknya telah

seimbang. Tidak hanya seimbang, tetapi juga sebanding dengan

perkembangan kecerdasannya. Jika batasan Baligh adalah setelah

bermimpi basah bagi laki-laki dan haid bagi perempuan, menurut penulis,

secara kemapanan anak tersebut belum dewasa dan mandiri. Sebab

biasanya anak lelaki mengalami mimpi basah ketika berusia sekitar 13

tahun atau haid untuk perempuan sekitar 15 tahun (bahkan ada yang

berumur sebelum itu). Pada umur tersebut, anak yatim justru

membutuhkan perhatian dan penanganan yang lebih. Sebab, ia masih

sedang dalam proses pencarian jati diri. Apabila saat itu tidak lagi disebut

yatim dan lepas dari segala perhatian dan kasih sayang, sungguh malang

nasibnya. Namun, jika yang dimaksud baligh di sini adalah dewasa dan

mandiri, baru dikatakan tepat. Batasan ini sebagaimana disinyalir dalam

QS. Al-Isra‟ ayat 34:

Artinya: “dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali

dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan

penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan

jawabnya.69

68Al-Qur'an dan Terjemahnya, Penafsiran Al Qur’an,1971, h. 15 69 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Penafsiran Al Qur’an,1971,h. 285

Page 68: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

57

Oleh karena itu, jelas sudah batasan keyatiman seseorang, kapan ia

boleh mengelola hartanya sendiri dan kapan harus lepas dari tanggungan

orang lain yaitu jika telah dewasa dan mandiri. Anak yatim berhak

menerima infaq dan ṣadaqah karena pada umumnya anak yatim tidak

mampu mencukupi kebutuhannya disebabkan ditinggal orang tua yang

menjadi penyangga hidupnya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa anak yatim dalam Islam

berada pada posisi istimewa dan terhormat. Hal itu disebabkan karena

pada diri anak yatim terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan yang

memerlukan pihak lain untuk membantu dan memeliharanya. Selain itu,

melalui keadaan yatim yang demikian, ajaran Islam menentukan

kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umatnya terhadap anak yatim

yang menjadi tolak ukur dari manifestasi imannya kepada Allah SWT.

Setiap manusia mempunyai hak-hak dalam menjalani hidup di

dunia ini termasuk dalam hal ini anak yatim. Dilihat dari segi kebutuhan,

setiap anak memiliki tiga hak kebutuhan utama.Pertama, kebutuhan fisik,

kebutuhan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan tempat berteduh. Anak

yatim berhak memperoleh makanan yang bergizi sehingga ia bisa

melakukan berbagai kegiatan dalam belajar, bermain dan tumbuh

sehat.Kedua, kebutuhan fasilitas, yang terdiri dari sarana belajar dan

sarana kesehatan. Anak yatim berhak memperoleh pendidikan setinggi-

tingginya.

Page 69: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

58

Pendampingan pendidikan mulai dari yang dasar harus diterapkan

pada diri anak yatim.Ketiga, kebutuhan emosional dan psikologis,

kebutuhan ini terdiri dari perhatian dan kasih sayang (bukan usapan),

pengakuan dan pujian (bukan basa basi), kesempatan berekspresi (bukan

coba-coba), kesempatan berkompetisi (bukan main-main), tantangan dan

mengatasi kesulitan.Langkah selanjutnya, dalam rangka memberdayakan

anak yatim, khususnya yang dari kalangan dhuafa (lemah), adalah

mendidik mereka menjadi anak yang mandiri. Dengan memberikan

pelatihan dan pendampingan yang berkesinambungan.70

70 Ja’far Shodiq, Santunilah Anak Yatim, (Yogyakarta: Lafal, 2014), h. 22-23

Page 70: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

59

BAB III

GAMBARAN UMUM

YAYASAN INSAN CITA AL-MUKASYAFAH

A. Latar Belakang

Historisasi berdirinya Yayasan Insan Cita Al Mukassyafah atau yang biasa

dipanggil “YICA” ini bermuala sejak awal lebih familiar dengan sebutan

pesantren “Bahsul Masa il” yang didirikan oleh KH.Syamsuddin Nur pada tahun

1998.Terletak di Kelurahan Jatikramat Kecamatan Jatiaish Kota Bekasi. Pengasuh

pada awalnya adalah seorang santri beliau alumnus Yayasan Perguruan Islam El

Nur El Kasysyaf( YAPINK Tambun-Bekasi) yang di asuh oleh Alm. KH Dawam

yang terletak di daerah Tambun-Bekasi yang di asuh oleh Alm.KH.Dawam.71

Beliau menimba ilmu pengetahuan di pondok pesantren ini selama 6 tahun

dari tahun 1981 sampai 1987 berbagai macam ilmu pengetahuan yang di ajarkan

disini diantaranya; Nahwu dan Shorof, fiqih mazhab Syafiiyah didalamnya

termasuk; kitab Safinatun Najah, Fathul Qorib, Taqrib sampai pada Fathul Baari.

Disamping itu juga,ia menimba ilmu retorika (Muhadloroh), serta

menghafal berbagai kosa kata Bahasa Arab serta keilmuan Agama Lainnya.

Setelah mondok selama 6 tahun Syamsuddin Nur kembali ke kampungannya yaitu

di Jatiasih, ketika sampai ditempat kelahirannya ia melihat realitas masyarakat

yang masih buta huruf Al Qur’an serta awam dalam mengenal ilmu agama.

Terlebih secara perilaku kesehariankehidupan masyarakat disini cenderung

71 Wawancara pribadi dengan KH.Syamsuddin Nur, Pimpinan YICA Bekasi, 16 Juni 2017

Page 71: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

60

berperilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama seperti melakukan

perbuatan Syirik, Zina, perilaku kekerasan sesamanya dengan cara merampas hak

milik orang lain dan lain sebagainya, hal ini bisa terjadi lantaran pondasi agama

dan keimanan yang belum kuat karena ketidaktahuannya mereka terhadap agama

islam.

Berangkat dari dasar pemikiran pada realitas masyarakat tersebut, maka

KH. Syamsuddin Nur, merasa terpanggil jiwanya untuk mengamalkan ilmu yang

didapatnya kemudian dijadikan dasar berjuang dengan menebarkan ilmu

pengetahuan agama semenjak dini baik berupa pengajian maupun kelembagaan

berupa lembaga institusi pondok pesantren Yayasan Insan Cita Al

Mukassyafah.Yayasan ini didirikan pada tanggal 23 Februari 1998 yang

beralamat di JL. H. Gemin No 2,Jatikramat kode pos 17421.

Kata “Al Mukassyafah” berasal dari kata “Al Kasysyaf” yang diambil

dari nama tempat beliau menimba ilmu di pesantrennya dulu, yang berarti

“menembus/menerobos” menembus dalam arti setiap santri dapat mempelajari

dan mengajarkan semua ilmu yang didapatinya selama belajar ke seluruh lapisan

masyarakat.Sehingga masyarakat dapat mengenal ajaran agama lebih baik dari

sebelumnya.

Akan tetapi, pada awal sejak berdirinya yayasan telah mengalami

perubahan nama pesantren yang sebelumnya bernama Bahsul Masa il menjadi

Yayasan Insan Cita Al Mukassyafah terjadi karena melalui proses yang cukup

panjang, dan nama YICA yang sekarang sudah memiliki data lembaga,

Page 72: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

61

Administrasi, dokumentasi dan Institusi yang lengkap sehingga nama ini pun

ditetapkan dan dibuat sertifikat pada tahun 2003 sampai sekarang.

Yayasan Insan Cita Al-Mukassyafah sekarang ini sudah memiliki

beberapa lembaga keilmuan, dan lembaga Sosial, diantaranya adalah : Taman

Pendidikan Al Qur’an (TPA ), Madrasah Diniyah, pondok peasntren Salafi, majlis

Ta’lim Kaum Bapak dan Ibu, Lembaga Amil Zakat (LAZIS), Santunan Yatim

Dhuafa dan Koperasi. Jumlah peserta didik atau santri hingga sekarang ini

berjumlah kurang lebih 110 santri, dengan 6 guru (ustadz), memiliki pemondokan

untuk santri mukim dan ruang kelas. Dan Yayasan ini akan terus berkembang

seiring usaha dan kerja keras pendiri, keluarga, guru serta masyarakat yang ada di

sekitarnya.

B. Visi dan Misi

Dalam melaksanakan kegiatan KBM di yayasan ini memiliki Visi dan Misi

yang sangat jelas dan terarah yaitu72;

1. VISI: “Unggul dalam beribadah, berakhlaqul karimah, berprestasi,

mandiri dan terampil”

2. MISI:”Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam,

sehingga peserta didik menjadi tekun beribadah, jujur, disiplin, sportif,

tanggung jawab, percaya diri,hormat pada orang tua, dan guru serta

menyayangi sesama”.

Oleh karena itu, berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka yayasan

al-Mukasyafah ini menekankan kepada para santrinya agar dapat mengusai

72 Wawancara pribadi dengan KH.Syamsuddin Nur, Pimpinan YICA Bekasi, 16 Juni 2017

Page 73: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

62

berbagai macam ilmu pengetahuan baik yang bersifat keagamaan maupun yang

bersifat umum.

C. STRUKTUR PENGURUS YAYASAN AL-MUKASYAFAH

Sturktur kepengurusan di Yayasan Yayasan Insan Cita Al Mukassyafah

atau yang biasa dipanggil “YICA”bedasarkan Surat Keputusan No. 510 /YICA/

Thn 2016/2017 adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan Yayasan YICA : KH. Syamsudin Nur Ismai’il.

2. Ketua Harian : Ahmad Mudzaqi S.Pd

3. Kepala TPA : Ustzah Marwiyah

4. Ketua Majlis Ta’lim : Ustzah Marwiyah

5. Kepala Diniah (SD) : Ahmad Mudzaqi S.Pd

6. Ketua LAZIS : Ahmad Mudzaqi S.Pd

7. Sekertaris ZIS: Nur Muhammad Syam

8. Bendahara ZIS : Euis Istiqomah, S.Si

Anggota LAZIS :

Fahri Ramadhan

Nur Muhammad

Zayan Yusuf

Ahmad Buhaiqi

D. Program Kerja YICA Al-Mukasyafah

Program kerja yayasan YICA terbagi menjadi tiga bagian besar dalam hal

ini di laksanakan oleh masing-masing penanggung jawab/PJ73;

73 Wawancara pribadi dengan Ahmad Mudzaqi, Ketua Bid. Pendidikan Bekasi, 16 Juni 2017

Page 74: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

63

Program Kerja Tahunan.

Program kerja tahunan Yayasan YICA terdiri dari beberapa agenda pokok

Tahunan:

Haflah Wisuda Akhirus Sanah.

Program Wisuda Haflah Akhirus Sanah adalah salah satu program tahunan

yang dilaksanakan dilingkungan Yayasan, acara ini bersifat ceremonial

pelepasan siswa/i kelas enam Diniyah sekaligus pembekalan bagi para

santri.

Santunan Bersama Tahunan

Santunan bersama ini dilaksanakan pada pada tanggal 10 Muharram disetiap

tahun.Peserta santunan kali ini berasal adalah gabungan dari yayasan YICA

serta para yatama sekitar Jatikramat.

Pembentukan Panitia Periapan UN/UASBN.

Bea siswa bagi para santri yang berprestasi dalam pelajaran umum

maupun pelajaran pondok.

Pergantian kepengurusan Yayasan YICA ( pondokan).

Evaluasi Hasil Akhir Pelajaran/(yayasan/pengasuh).

Program Kerja Bulanan

1. Menuntaskan Target Ajar Bulanan Ketuntansan target pelajaran kurikulum

pondok dalam hal ini; Nahwu, Shorof, Bahasa Arab & Inggris, Hafalan Juz

30 serta surat pilihan.

2. Muhadloroh pondok; peserta adalah para santri yayasan.

Page 75: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

64

3. Evaluasi Bulanan pengurus yayasan/pengasuh.

Program Kerja Mingguan

1. Menjalankan piket mingguan pondok

2. Mengatur Jadwal Piket Pondok

Program Keja Harian

1. Melaksananakan seluruh aktifitas kegiatan harian.

Program harian meliputi seluruh aktifitas para santri dari pukul 04:00 /sd selesai

22: 00.

E. Kurikulum dan Kegiatan Pondok Pesantren

Kegiatan belajar mengajar pada Yayasan Insan Cita Al Mukassyafah terbagi

menjadi beberapa bagian besar, seperti ;

a. Kurikulum Pemerintah atau Kurtilas (2013)

Pada kurikulum ini diterapkan di jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah

selain menekankan pada bidang keagamaan, berjalan keduanya menjadi satu

kesatuan kurikulum pendidikan pondok.

b. Ngaji Sorogan

Metode ngaji bersama atau yang lebih familiar dengan sebutan ngaji sorogan

ini, biasanya dilakukan secara bersamaan seluruh santri pondok. Dalam hal ini

ada berbagai macam kitab yang diajarkan diantaranya; kitab fiqih, meliputi ; kitab

safinatun Najah, Fathul Qoorib, serta Taqrib.

Kemudian bidang bahasa Arab dalam hal ini meliputi; kitab Nahwu dan Shorof

diantaranya kitab Zurmiyah, kitab Amtsilatut Tasrifiyah, serta Imrithy. Pada

metode ini, Kyai membacakan bab/per bab atau fasal kemudian dijelaskan

Page 76: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

65

langsung kepada para santri isi kandungannya, kemudian para santri memberikan

tanda atau arti penjelasan itu dalam kitabnya masing-masing.

c. Muhadloroh/Retorika

Muhadloroh/Retorika adalah merupakan bagian penting dalam proses

pembelajaran di setiap pondok pada umumnya. Terlebih disini para santri di

berikan jadwal untuk belajar menyampaika sebuah materi keagamaan didepan

para santri lain, sehingga nanti pada saat terjun ke masyarakat para santri mampu

berinteraksi langsung dengan masyarakat serta menyampaikan dakwah islam.

Diharapkan para santri berani tampil di depan khalayak umum sebagai modal

penting dalam berdakwah.

d. Setoran Hafalan Qur’an dan kosa kata Bahasa Arab dan Inggris

Setoran hafalan Qur’an dilakukan para santri dua kali, setelah ba’da maghrib

dan sholat subuh berjamaah didepan kyai atau para Asatidz setelah itu dilanjutkan

dengan setoran kosa kata dalam Bahasa Arab dan Inggris.

Pada proses ini para santri mempunyai bekal dari segi Bahasa serta hafalan al-

Qur’an yang nantinya dapat dijadikan bekal ditengah-tengah masyarakat.

Kemudian Jenjang pendidikan yang terdapat di yayasan ini seara garis besar

ada dua yaitu; pendidikan baik formal maupun informal;

Jenjang Pendidikan Formal meliputi; Madrasah Diniyah atau setara

dengan Sekolah Dasar.

Jenjang Pendidikan Non Formal meliputi;Taman Pendidikan Al Qur’an (

TPA),Pondok Pesantren Salafi, Majlis Ta’lim Kaum Bapak dan Ibu.

Page 77: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

66

F. Daftar Nama-Nama Yatim Piatu Yayasan Al-Mukasyafah :

Berikut nama-nama anak asuh Yayasan YICA Al-Mukasyafah Bekasi 74:

No Nama Umur Ket

1 Haikal Hariri 8 Tahun

2 Edo 10 Tahun

3 An-Nisa 16 Tahun

4 Vina 7 Tahun

5 Ahyar 13 Tahun

6 Dillah 14 Tahun

7 Apri 11 Tahun

8 Ikmal 13 Tahun

9 Dini 9 Tahun

10 Syakir 15 Tahun

11 Mar’ah 15 Tahun

12 Dede Simih 13 Tahun

13 Khoirun Nisa 13 Tahun

14 Julia 13 Tahun

Disamping nama-nama tersebut di atas, yayasan ini kadangkala

mengadakan santunan yatim bukan hanya pada para santri saja melainkan

bersama-sama dengan masyarakat sekitar.

74 Wawancara pribadi dengan Ahmad Mudzaqi, Ketua Bid. Pendidikan Bekasi, 16 Juni 2017

Page 78: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

67

G. Sumber dana Yayasan Al-Mukasyafah.

Sebagaimana mestinya sebuah yayasan pada umumnya harus ditopang

dengan dukungan dana guna dapat melaksanakan segala bentuk kegiatan yang

dilaksanakannya. Pada bagian ini Yayasan al-Mukasyafah mempunyai beberapa

sumber dana yang di kategorikan sebagai berikut;

a. Donatur tetap

b. Donatur tidak tetap

c. Sumbangan ZIS dari warga sekitar serta simpatisan.

d. Sumbagan/proposal dari Hibah Pemkot/Pemprov Bekasi.

Page 79: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

68

BAB IV

STARTEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT INFAQ

SHODAQOH MELALUI PEMBERDAYAAN ANAK YATIM DI

YICA AL-MUKASYAFAH

A. Startegi Pendistribusian Dana Zakat Infaq dan Shodaoh YICA

Strategi adalah penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran

organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan

kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan

implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi

akan tercapai. pada dasarnya strategi adalah merupakan suatu bentuk cara

untuk mencapai tujuan dengan sempurna pada dasarnya startegi adalah

merupakan suatu bentuk cara untuk mencapai tujuan dengan sempurna.

Dalam hal ini yayasan YICA menggunakan beberapa langkah khusus dalam

mencapai tujuan tersebut, yaitu75;

a. Membentuk panitia LAZIS untuk melaksanakan tugas sesuai dengan

tanggung jawab masing-masing. Pembentukan panitia Lazis

diselenggarakan pada awal tahun agar dapat bekerja maksimal dalam

proses penghimpunan dana, sosialisasi kegitan serta pelaksanaan

kegiatan.

b. Menentukan para Mustahiq selain dari anak asuh yang ada diyayasan

Insan Cita Al-Mukasyafah itu sendiri, dalam hal ini mustahiq yang

berada dilingkungan sekitar.

75 Hasil Penelitian Penulis Selama dilapangan (observasi,bulan 16 Juni2017, Wawancara

Pribadi,dengan Sekertaris Yayasan YICA Bekasi : 16 Juni 2017

Page 80: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

69

c. Mensosialisasikan acara puncak kegiatan pada bulan Muharram di setiap

tahunnya kepada seleruh masyarakat sekitar.

d. Membuat laporan pertanggung jawaban di setiap tahunnya kepada

seluruh donatur dan para mustahiq, pada saat acara kegiatan santunan

dilaksanakan.

e. Mendokumentasikan acara kegiatan tahunan yang dilaksanakan.

TABEL 1.

LAPORAN PENERIMAAN LAZIS DI YICA Al-MUKASYAFAH

JATIKRAMAT BEKASI

TAHUN 2015/2016

N

O

TGL/BL

N

DONATUR

TETAP

DONATUR

TIDAK

TETAP

JUMLAH

1 01/01/201

5

Rp.

1.000.000,00

Rp. 500.000,00 Rp.

1.500.000,00

2 01/02/201

5

Rp. 2.

500.000,00

Rp.

1.000.000,00

Rp.

3.500.000,00

3 01/03/201

5

Rp. 4.

000.000,00

Rp. 800.000,00 Rp.

4.800.000,00

4 01/04/201

5

Rp.

5.000.000,00

Rp. 300.000,00 Rp.

5.300.000,00

Page 81: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

70

Keterangan :

Tabel tersebut di atas, adalah merupakan akumulasi dari keseluruhan

dana yang terkumpul dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun dan akan

disalurkan pada tanggal 10 Muharram sebagai acara puncak santunan dan

didistribusikan untuk anak asuh (biaya pendidikan). Dari table di atas, dapat

terlihat pemasukan dana dari donator tetap sebesar Rp. 30.500.000,00

5 01/05/201

5

Rp.

3.000.000,00

Rp. 700.000,00 Rp.

3.700.000,00

6 01/06/201

5

Rp. 700.000,00 Rp. 300.000,00 Rp.

1.000.000,00

7 01/07/201

5

Rp.

1.400.000,00

Rp.

1.100.000,00

Rp.

2.500.000,00

8 01/08/201

5

Rp.

2.900.000,00

Rp. 600.000,00 Rp.

3.500.000,00

9 01/09/201

5

Rp.

10.000.000,00

Rp.

2.000.000,00

Rp.

12.000.000,00

SUB.TOTAL SUB.TOTAL SUB.TOTAL

Rp.

30.500.000,00

Rp.

7.300.000,00

Rp.

37.800.000,00

Page 82: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

71

sedangkan donator tidak tetap sebesar Rp. 7.300.000,00. Dengan demikian

jumlah total keseluruhan dana terkumpul Rp. 37.800.000,00/Tahun. 76

TABEL II

LAPORAN PEDISTRIBUSIAN PRODUKTIF/ BEASISWA

YAYASAN INSAN CITA AL-MUKASYAFAH

2015/2016

No SPP/SD/

Ibtidaiyah

SPP/SMP/

Tsanawiyah

BUKU dan

SERAGAM

Alat Tulis

1 Rp.

100.000,00 x

@ 4 anak

asuh

Rp. 150.000,00 x

@ 10 anak asuh

Rp.300.000,00 x

@ 4 anak asuh

sd

Rp.1.200.000,00

Rp.100.000,00 x

@ 14 anak asuh

sd dan smp

Total/bln

Rp.

400.000,00 x

12 bln =

Rp.

4.800.000,00

Total /bin

Rp.1.500.00,00 x

12 bln =

Rp.18.000.000,00

Rp.400.000,00 x

@ 10 anak asuh

smp

Rp.4.000.000,00

Total /Thn

Rp.1.400.000,00

76 Hasil Penelitian Penulis Selama dilapangan (observasi,bulan 16 Juni2017, Wawancara

Pribadi dengan bendahara yayasan YICA, Bekasi : 16 Juni 2017

Page 83: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

72

Keterangan :

Dari table di atas, dapat dideskripsikan alur pendistribusian dana ZIS untuk

anak asuh sebagai berikut;

1. Pendistribusian untuk anak asuh SD berjumlah (4 orang x Rp. 100.000,00 x 12

bulan) = untuk alokasi pembayaran SPP/tahun sebesar Rp. 4.800.000,00,

kemudian untuk alokasi dana buku dan seragam/tahun (4 orang x Rp.

300.000,00) = Rp. 1. 200.000,00. Serta untuk alokasi dana alat tulis/tahun ( 4

orang x Rp.100.000,00) = Rp. 400.000,00.

2. Pendistribusian untuk anak asuh SMP berjumlah (10 orang x Rp. 150.000,00 x

12 bulan) = untuk alokasi pembayaran SPP/tahun sebesar Rp. 18.000.000,00,

kemudian untuk alokasi dana buku dan seragam/tahun (10 orang x Rp.

400.000,00) = Rp. 4. 000.000,00. Serta untuk alokasi dana alat tulis/tahun ( 10

orang x Rp.100.000,00) = Rp. 1.000.000,00.

Dengan demikian total dana keseluruhan yang harus dikeluarkan oleh

pihak Yayasan YICA/tahun sebesar Rp. 29.400.000,00 – Rp. 37.800.000,00

(total dana terkumpul/tahun = saldo sebesar Rp. 7.000.000,00. Saldo inilah

yang kemudian dikeluarkan untuk mustahiq yang lain seperti; Fuqoro, Masakin

dan lain-lain.77

Berdasarkan data yang penulis dapat, strategi pendistribusian yang

dilakukan oleh pihak Yayasan YICA belum termenej dengan baik dan benar

atau bisa dikatakan sebagai strategi accidental (apa adanya).

B. Analisis SWOT Pendistribusian Dana ZIS YICA

77 Hasil Penelitian Penulis Selama dilapangan (observasi,bulan 16 Juni2017, Wawancara

Pribadi dengan Bendahara Yayasan YICA, Bekasi : 16 Juni 2017

Page 84: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

73

Penyaluran atau distribusi dana ZIS di YICA AL- MUKASYAFAH

sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa zakat, infaq, dan

shadaqah akan jauh lebih optimal manfaatnya apabila dikelola oleh lembaga

amil zakat daripada disalurkan sendiri oleh muzakki. Meskipun demikian

penyaluran ZIS boleh dilakukan sendiri, akan tetapi para ulama

menyarankan untuk disalurkan melalui lembaga amil. Sebagai

konsekuensinya lembaga amil harus amanah dan professional.

Berdasarkan pada data yang penulis himpun dari kegiatan

pendistribusian dana ZIS yang ada penulis mencoba memberikan sebuah

analisis SWOT, sebagai berikut;

1. Sternght (Kekuatan); sebagaimana telah disebutkan di atas, yang

merupakan kekuatan dari Yayasan YICA adalah sebagai berikut;

a. Mempunyai donatur tetap.

b. Sudah memiliki kepercayaan/tempat di hati masyarakat

sebagai lembaga yang memberdayakan anak yatim.

c. Bekerjasama dengan Pemda setempat.

d. Yaasan ini memiliki izin legalitas hukum yang jelas.

2. Weeknees (Kelemahan) Yayasan YICA memiliki berbagai

kelemahan dari beberapa sisi, yaitu;

a. Lembaga Amil Zakat yayasan ini belum memiliki izin dari

BAZNAS atau lembaga amil zakat pemerintah.

b. Pola pendistribusian yang masih belum matang dalam

mengelola pemasukan dan dana yang akan didistribusikan

Page 85: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

74

ini langsung habis, hal tersebut dapat dilihat dari dua pola

pendistribusian; konsumtif dan produktif yang bersamaan.

Berdasarkan data yang penulis peroleh dana terkumpul dari

awal bulan Januari-September 2015 dana keseluruhan total

dana terhimpun sebanyak Rp. 37.800.000,00. Sedangkan

dana yang harus dikeluarkan untuk anak asuh selama satu

tahun sebesar Rp. 29.400.000,00/tahun. Dengan perincian

anak asuh SD sebanyak 4 (empat orang) sebesar Rp.

6.000.000,00/tahun sedangkan anak asuh tingkat SMP

sebanyak 10 (sepuluh) orang sebesar Rp. 22.000.000,00 +

Rp. 1.400.000,00 ( 14 anak asuh untuk alat tulis/tahun).

Sehingga jika dikalkulasikan Rp. 37.800.000,00. - Rp.

29.400.000,00 - Rp. 1.400.000,00 = Rp. 7.000.000,00.

Dengan demikian saldo sisa/ tahun Rp. 7. 000.000,00

c. Manajemen LAZ masih bersifat intern, dalam hal ini hanya

melibatkan kerabat/keluarga yayasan itu sendiri.

d. System penggalangan dana yang monoton hanya

mengandalkan donator tetap yang ada dilingkungan

yayasan serta masyarakat sekitar, sehingga perolehan dana

sangat minim.

3. Oppourtunity (Peluang), disamping kelemahan dan kekuatan di atas,

yayasan YICA dapat berpeluang menjadi yayasan yanglebih besar

dan mapan. Hal tersebut ada pada kegiatan santunan itu sendiri yang

Page 86: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

75

sudah menjadi agenda pokok dan berkelanjutan program Yayasan

YICA.

4. Treathment (Ancaman), terakhir ancaman yang perlu diwaspadai

oleh pihak pengelola Yayasan YICA adalah dua pola pendistribusian

sekaligus bersamaan; distribusi konsumtif dan produktif, sehingga

dapat menimbulkan kerancuan dalam pendistribusiannya. Terlebih

terjadi defisit dana dalam pengelolaan dana ZIS. Hal tersebut dapat

berakibat pada pembengkakan dana yang harus ditanggung oleh

penggelola secara terus menerus.

Page 87: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan dan dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut;

a. Strategi pendistribusian dana Zakat Infaq dan Shodaqoh di Yayasan

YICA yaitu; membentuk panita pelaksana, menentukan Mustahiq,

sosialisasi acara puncak pada bulan Muharram tiap tahunnya,

membuat LPJ serta melaporkannya secara tertulis,

mendokumentasikan acara kegiatan.

b. Analisis SWOT Pendistribusian Dana ZIS pada YICA, adalah sebagai

berikut;

Strength (Kekuatan); mempunyai donatur tetap, sudah memiliki

kepercayaan/tempat di hati masyarakat, bekerjasama dengan

Pemda setempat, serta yayasan ini memiliki izin legalitas hukum

yang jelas (izin Yayasan).

Weakness (Kelemahan); Lembaga Amil Zakat yayasan ini belum

memiliki izin dari BAZNAS, pola pendistribusian yang masih

belum matang dalam mengelola pemasukan dan dana yang akan

didistribusikan ini langsung habis, manajemen LAZ masih

bersifat intern (keluarga), sistem penggalangan dana yang

monoton hanya mengandalkan donatur tetap yang ada

dilingkungan yayasan serta masyarakat sekitar.

Page 88: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

77

Opportunity (Peluang); kegiatan santunan sebagai agenda pokok

yang berkelanjutan program Yayasan YICA, ini dapat dijadikan

peluang untuk mendapatkan simpati dari berbagai pihak agar

dapat membantu secara finansial kebutuhan yang diperlukan

yayasan.

Treatment (Ancaman); pengelolaan yang sangat kurang efektif

dan efisien yakni adanya dua pola pendistribusian sekaligus

bersamaan; distribusi konsumtif dan produktif, sehingga dapat

menimbulkan kerancuan dalam pendistribusiannya serta terjadi

defisit dana.

B. Saran

Ada beberapa saran dari penulis untuk Yayasan Insan Cita Al-

Mukasyafah diantaranya;

a. Memperbaiki sistem manejemen penggalangan dana ZIS agar dapat

dikembangkan lagi guna mendapatkan support dana yang maksimal.

b. Membuat transparansi dana yang lebih baik untuk lebih menyakinkan

para donatur serta mereka yang mau menyisihkan dana ZIS.

c. Mengembangkan program pemberdayaan anak yatim dalam hal ini,

untuk lebih inovatif, seperti; membuat program latihan Prakarya,

enterpreunership.

Page 89: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

78

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad Daud, Sistem Ekonomi Islam zakat dan Wakaf,( Jakarta: UI-Press,

1988)

Amir Az Zaibari, Sa’id, Kiat Menjadi Pakar Fikih (Bandung: Gema Risallah Press,

1998)

An-Nawawi, Sahih Muslim bi Syarhi An Nawawi Juz VII (Darul Fikr. Beirut, 1982),

Ardianto Elvinaro, M.Si, Metodologi Penelitian untuk Public Relation, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2010)

Lili Bariadi, dkk. Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED,2005)

E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta:

Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi,

LPSP3 UI, 1983)

El-Madani, Fiqih Zakat Lengkap.( Jogjakarta: Diva Press. 2013)

Hafidhudin Didin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, Shadaqah (Jakarta: Gema

Insani, 1998)

Hafifudin Didin, Islam Aplikatif, (Jakarta : Gema Insani Pres, 2001)

Hikmat Harry, Strategi Pemberdayaan Masyarakat (Bandung: Humaniora Utama

Press, 2010)

Hasbi Ashiddiqi dkk, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta; Yayasan Peyelenggara/

Penafsiran Al Qur’an, 1971)

Hasil Penelitian Penulis Selama dilapangan (observasi,bulan 16 Juni2017,

Wawancara Pribadi, Bekasi )

Husman Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000)

H W..S. Poerwadaminta, Kamus umum Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1991)

Page 90: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

79

J. Lexy Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000)

Khasanah, Umrotul.. Manajemen Zakat Modern Malang: (UIN Maliki Press.

2010)

Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Mutiara Hadis yang disepakati Bukhori dan Muslim

(Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset, 2005)

Muhammad Maulana Z, Fadilah Sedekah, (Yogyakarta: Ash-Shaff, 2006)

Muhammad Syaikh, Fatwa-Fatwa Zakat, (Jakarta: Darus Sunnah, 2008)

Masdar Mas’udi, dkk, Reinterprestasi Pendayagunaan ZIS (Jakarta:

PIRAMEDIA:2004)

Muhsin M.K, , Mari Mencintai Anak Yatim, (Gema Insani Press, Jakarta, 2003)

Nur Mujahidin, Keajaiban Menyantuni Anak Yatim.(Jakarta: Ufuk Press, 2008)

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2007)

Qardhawi Yusuf, Al-Ibadah Fiil Islam (Beirut: Muassasah Risalah, 1993)

Qardhawi Yusuf, di kutip Lili bariadi, dkk. Zakat dan Wirausaha,( Jakarta cet ke-1,

2010)

Qardawi Yusuf, Hukum Zakat : Study Komperatif Mengenai Status Dan Filsafat

Zakat Berdasarkan Qur’an dan Hadist, (Jakarta : PT. Pustaka Mizan, 1996).

Qadir Abdurrahman Zakat: Dalam Dimensi Mahdhah Dan Social(Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 1998)

Rahmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis

Statistik (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002)

Rangkuti Fredy, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta, 2011)

Page 91: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

80

Ridwan Muhammad, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil.(Yogyakarta: UII Press

2004)

R Fred. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002)

Rochim Abdul, Gelombang Ekonomi Zakat, (Jakarta: Dompet Dhuafa. 2013)

Rukminto Isbandi Adi, Pemikiran Anak dari Keluarga Miskin, (Jakarta: Universitas

Indonesia Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, 2003)

Rafi’udin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip Dan Strategi Dakwah, (Bandung :

Pustaka Setia, 1997)

Rofik A. dkk., Pemberdayaan pesantren, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005)

Shabir Muslih, Terjemah Riyadlus Shalihin, jus II, (Semarang: CV Toha Putra,

2015)

Sangid Ahmad, Dahsyatnya Sedekah (Jakarta: Qultum Media, 2008)

Shodiq Ja’far, Santunilah Anak Yatim, Yogyakarta: Lafal, 2014)

Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT

Refika Aditama, 2005)

Syaltut Mahmud, Metodologi Al-Qur’an, (Solo: CV Ramadhani, 1991)

Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2005)

Sri Agustinus Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berpikir

Strategik,( Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2010)

Yus Badudu Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Bandung: Pustaka Sinar

Harapan,2001)

Z.Yuswar B, dkk, Zakat, Infak, Sedekah (Jakarta: Universitas Trisakti: 2015)

Zurzani Achmad Djunaedi dan Ismail Maulana Syarif, Sepuluh Inti Perintah Allah,(

Fikahati Aneska, Jakarta, 1991)

Page 92: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

81

LAMPIRAN-LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN YAYASAN YICA

BEKASI TAHUN 2016/2017

A. PENDISTRIBUSIAN DANA ZIS YAYASAN INSAN CITA AL-

MUKASSYAFAH

Dokumentasi santunan anak yatim tahun 2015 (Ahmad Tarmizi)

Dokumentasi santunan anak yatim tahun 2015 (Ahmad Tarmizi)

Page 93: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

82

B. PROFIL YAYASAN INSAN CITA AL-MUKASSYAFAH

Gedung asrama Yayasan Insan Cita Al-Mukassyafah

Logo Yayasan Insan Cita Al-Mukassyafah

Page 94: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

83

C. PROGRAM KEGIATAN YAYASAN INSAN CITA AL-

MUKASSYAFAH

Pengajian para santri anak-anak yatim (Ahmad Tarmizi)

Ziarah tahunan 2015-2016 (Ahmad Tarmizi)

Page 95: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

84

TABEL 1.

LAPORAN PENERIMAAN LAZIS DI YICA Al-MUKASYAFAH

JATIKRAMAT BEKASI

TAHUN 2015/2016

N

O

TGL/BL

N

DONATUR

TETAP

DONATUR

TIDAK

TETAP

JUMLAH

1 01/01/201

5

Rp.

1.000.000,00

Rp. 500.000,00 Rp.

1.500.000,00

2 01/02/201

5

Rp. 2.

500.000,00

Rp.

1.000.000,00

Rp.

3.500.000,00

3 01/03/201

5

Rp. 4.

000.000,00

Rp. 800.000,00 Rp.

4.800.000,00

4 01/04/201

5

Rp.

5.000.000,00

Rp. 300.000,00 Rp.

5.300.000,00

5 01/05/201

5

Rp.

3.000.000,00

Rp. 700.000,00 Rp.

3.700.000,00

6 01/06/201

5

Rp. 700.000,00 Rp. 300.000,00 Rp.

1.000.000,00

7 01/07/201

5

Rp.

1.400.000,00

Rp.

1.100.000,00

Rp.

2.500.000,00

8 01/08/201

5

Rp.

2.900.000,00

Rp. 600.000,00 Rp.

3.500.000,00

9 01/09/201

5

Rp.

10.000.000,00

Rp.

2.000.000,00

Rp.

12.000.000,00

Page 96: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

85

Tabel tersebut di atas, adalah merupakan akumulasi dari keseluruhan

dana yang terkumpul dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun dan akan

disalurkan pada tanggal 10 Muharram sebagai acara puncak santunan dan

didistribusikan untuk anak asuh (biaya pendidikan). Dari table diatas, dapat

terlihat pemasukan dana baik dari donator tetap maupun tidak tetap. Yang

dimaksud dengan donattur tidak tetap adalah warga sekitar pondok/yayasan

YICA Bekasi.

TABEL II

LAPORAN PEDISTRIBUSIAN PRODUKTIF/ BEASISWA

YAYASAN INSAN CITA AL-MUKASYAFAH

2015/2016

No SPP/SD/

Ibtidaiyah

SPP/SMP/

Tsanawiyah

BUKU dan

SERAGAM

Alat Tulis

1 Rp.

100.000,00 x

@ 4 anak

asuh

Rp. 150.000,00 x

@ 10 anak asuh

Rp.300.000,00 x

@ 4 anak asuh

Rp.100.000,00 x

@ 14 anak asuh

SUB.TOTAL SUB.TOTAL SUB.TOTAL

Rp.

30.500.000,00

Rp.

7.300.000,00

Rp.

37.800.000,00

Page 97: STRATEGI PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37093...beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam segi pendistribusian ZIS, yaitu ; 2

86

Total/bln

Rp.

400.000,00 x

12 bln =

Rp.

4.800.000,00

Total /bin

Rp.1.500.00,00 x

12 bln =

Rp.18.000.000,00

Rp.400.000,00 x

@ 10 anak asuh

Total /Thn

Rp.1.400.000,00

Total SD /Thn

Rp.1.200.000,00

Total SMP/Thn

Rp.4.000.000,00

Dari table diatas terlihat bahwa pendistribusian dana secara produktif sangat

signifikan yakni jumlah total pengeluaran yang harus dikeluarkan Yayasan

YICA sebesar Rp.29.400.000,00/ tahun. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa dana keseluruhan yang terkumpul untuk membiayai keseluruhan anak

asuh masih jauh dari harapan.