STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

95
i STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MAN MALAKAJI KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NUR INDA SRIRAHMADANI 105191105316 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H/ 2020 M

Transcript of STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

Page 1: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

i

STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA

DIDIK DI MAN MALAKAJI KECAMATAN TOMPOBULU

KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NUR INDA SRIRAHMADANI

105191105316

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H/ 2020 M

Page 2: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

ii

Page 3: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

iii

Page 4: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

iv

Page 5: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

v

Page 6: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

vi

ABSTRAK

Nur Inda Srirahmadani. 105191105316, 2016. Strategi Pendidik Dalam

Menanamkan Akhlak Peserta Didik di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa. Dibimbing Oleh Amirah Mawardi Dan Ahmad Nashir.

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui bentuk kegiatan

penanaman akhlak peserta didik di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa. 2) Untuk mengetahui strategi pendidik dalam menanamkan

akhlak peserta didik di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

3) Untuk Mengetahui kendala yang dihadapi pendidik dalam menanamkan akhlak

peserta didik di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriftif kualitatif, dengan

instrument penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara, catatan

dokumentasi. Dan teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara

dan dokumentasi.

Hasil penelitian yaitu 1) Bentuk pelaksanaan penanaman akhlak

menggunakan metode pembiasaan, pembiasaan yang dilakukan dalam sekolah ini

adalah pembiasaan membaca do‟a sebelum pelajaran dimulai dan saat pelajaran

terakhir usai, pembiasaan berjabat tangan ketika memasuki jam pelajaran pertama

ataupun pada saat bertemu guru di luar kelas/sekolah, pembiasaan disiplin pada

saat proses belajar mengajar, pembiasaan melakukan kegiatan shalat duhur

berjamaah di sekolah. Kepedulian sosial dan pengembangan diri/ekstrakurikuler.

2) Strategi Pendidik dalam menanamkan akhlak dengan pendekatan langsung,

strategi pendekatan langsung dilakukan melalui ucapan dan perbuatan, serta

Pendampingan seperti pendidik harus mampu berperan sebagai orang tua

terhadap mereka dalam mendampingi dan mengarahkan supaya mereka tidak

terabaikan di lingkungan sekolah, apabila siswa mendapatkan masalah diberikan

nasihat dan solusi, sebaliknya apabila siswa mendapat prestasi diberi pujian agar

mereka merasa diperhatikan. 3) Kendala-kendala yang dihadapi dalam

menanaman akhlak, misalnya kurang disiplin masih banyak peserta didik yang

datang terlambat dalam tata krama, permasalahan yang muncul adalah masih

terdapat peserta didik yang tidak melakukan jabat tangan dengan pendidik saat

baru datang atau pulang sekolah tanpa izin keluar masuk ditengah berlangsungnya

pelajaran. Lingkungan yang kurang kondusif untuk penanaman akhlak siswa

misalnya lingkungan yang jauh dari agama dan perkataanya yang kurang baik

dan peran orang tua minim serta teknologi yang tidak dimanfaatkan secara baik

oleh siswa.

Kata Kunci : Strategi Pendidik, akhlak peserta didik

Page 7: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

vii

KATA PENGANTAR

ح ٱىزه ح ٱىزه ٱلله تس

Alhamdulillah segala puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT.

Tuhan pencipta segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini dan seluruh isi alam

semesta yang telah memberikan kenikmatan kepada kita, baik itu secara jasmani

maupun rohani. Berkat rahmat dan petunjuk-Nya pula, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam tercurah kepada

pimpinan Islam yang telah membawa sinar kecemerlangan Islam yaitu Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah

membimbing umat kearah jalan yang benar.

Tentunya penulis tidak terlepas dari dukungan dan sumbangan pemikiran

dari segenap pihak yang penulis rasakan selama ini atas jasa-jasanya yang

diberikan secara tulus ikhlas, baik material maupun spiritual dalam usaha mencari

kesempurnaan dan manfaat dari penulisan skripsi ini, tak lupa penulis ungkapkan

rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada.

1. Kedua orang tua tercinta, Saparuddin dan Syamsia, yang selalu

memberikan cinta dan kasih sayang, dorongan semangat dan motivasinya,

setiap waktu bersujud dan berdoa demi kelancaran penulisan skripsi ini

hingga tercapainya cita-cita penulis.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar. Yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga

terselesainya skripsi ini.

Page 8: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

viii

3. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ibu Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si dan Bapak Ahmad Nasir

S.Pd.I.,M.Pd.I, pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

membimbing serta memberikan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat

tersusun.

6. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar.

7. Bapak Drs. Hanurwaruddin.M.Pd.I kepala sekolah MAN Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian.

8. Bapak/Ibu guru MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

9. Teman-teman seangkatan, teman PPL, KKP-Plus dan yang kepada teman-

teman dari kelas B tahun 2016-2020 Prodi Pendidikan Agama Islam,

10. Terima kasih kepada sahabat saya Dwi Indriyanti, Sri Wahyuni, Dewi

Fortuna, Yusran Rasap, Yuliani Yunus, Pitut nurcahyani, Marina

masdayanti, yang senantiasa membantu dan mendoakan saya selama

mengerjakan skripsi ini.

Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak yang

sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan

berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

Page 9: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

ix

memberikan manfaat bagi para pembaca. Terutama bagi diri pribadi penulis.

Aamiin.

Makassar, 22 dzulqaidah 1441 H

Juni 2020 M

Nur inda Srirahmadani

105191105316

Page 10: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................ iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Pendidik .................................................................. 9

B. Penanaman Akhlak Peserta Didik ....................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................... 35

B. Lokasi dan Obyek Penelitian .......................................... ..... 35

C. Fokus Penelitian .................................................................... 36

Page 11: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

xi

D. Deskripsi Fokus Penelitian ................................................... 36

E. Sumber Data ......................................................................... 37

F. Instrumen Penelitian.............................................................. 37

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 39

H. Teknik Analisis Data ............................................................ 39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian ................................................. 42

B. Bentuk Pelaksanaan Penanaman Akhlak peserta didik

MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa ... 52

C. Strategi Pendidik Dalam Menanamkan Akhlak Peserta

Didik MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa ..................................................................................... 60

D. Kendala-kendala Yang Dihadapi Pendidik Dalam

Menanamkan Akhlak Peserta Didik MAN Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa ............................ 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 71

B. Saran ...................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 74

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data kepala Madrasah dari periode didirikan Madrasah

Sampai sekarang................................................................................. 44

Tabel 2. Keadaan Pendidik dan Pegawai MAN Malakaji Gowa .................... 45

Tabel 3. Keadaan Peserta Didik Atau Siswa MAN Malakaji Gowa .............. 48

Tabel 4. Sarana dan Prasarana MAN Malakaji Gowa ..................................... 49

Page 13: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi dapat dipahami sebagai suatu cara, seperangkat cara, teknik yang

dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam melakukan upaya

terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap.1 Strategi Pembelajaran

merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam penyampaian materi

pelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak bisa terlepas dari

penerapan strategi pembelajaran.

Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan di sekolah merupakan bagian

integral dan program pengajaran pola setiap jenjang lembaga pendidikan serta

merupakan usaha bimbingan dan pembinaan pendidik terhadap peserta didik

dan memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi

manusia yang bertakwa dan juga warga Negara yang baik.

Pendidikan dalam arti luas adalah meliputi perbuatan atau semua usaha

generasi tua untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuanya, pengalamanya,

kecakapan dan keterampilanya kepada generasi muda sebagai usaha untuk

menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah

maupun rohaniah. Pendidikan Islam bukan sekedar transfer of knowledge

ataupun transfer of training, tetapi lebih merupakan suatu sistem yang ditata

diatas fondasi keimanan dan kesalehan, sebagaimana diketahuai tujuan

1 Bambang Warsita, Teknologi pembelajaran Landasan & Aplikasinya, Jakarta

:PT.Rineka Cipta, 2008, h. 267-268

Page 14: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

2

pendidikan bukanlah suatu yang bersifat statis tetapi juga merupakan suatu

keselurahan dari kepribadian seseorang.2

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadian yang

sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, budaya dan Agama3.

Dalam perkembanganya istilah pendidikan berarti membimbing atau

pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa. Pendidikan

merupakan suatu. sistem dan proses yang melibatkan berbagai komponen-

komponen. Komponen-komponen tersebut adalah komponen tujuan, pendidik,

peserta didik, alat, lingkungan atau lembaga, kurikulum, dan evaluasi. Antara

satu komponen dan satu kompenen lain saling bekerja sama dalam mencapai

tujuan. Dilihat dari segi tujuan pendidikan Islam banyak berhubugan dengan

kualitas manusia yang berakhlak.

Pendidikan Islam berperan membentuk manusia Indonesia yang

berkualitas dan bertakwa kepada Allah Swt. Serta menghayati dan

mengamalkan ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Disisi lain, fenomena menurunya kualitas akhlak kini sudah Nampak

dimana-mana, diantaranya adalah dekandensi moral berupa berbagai kejahatan

pemerkosaan, perampokan dan korupsi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi pun sering disalah gunakan untuk kejahatan, seperti kejahatan

handphone, computer maupun internet.

2 Masnur isna , Diskursus Pendidikan Islam (Yogyakarta : Global pustaka utama, 2001).h

38. 3 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif : Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis (Jakarta : Rineka Cipta,2005), h 53.

Page 15: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

3

Dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi telah nampak disana-

sini. Tantangan Agama dewasa ini adalah bagaimana memberikan suatu tolak

ukur menyeimbangkan dan memperbaiki sisi buruk perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Perkembangan teknologi memang tidak

bisa dihindari dan dielakkan, yang bisa dilakukan hanyalah mempersiapkan

generasi yang mampu dalam menyambut kemajuan zaman, generasi yang islami

namun tidak gagap teknologi (gaptek).4

Penanaman akhlak menjadi sangat penting mengingat perkembangan

zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang diiringi dengan efek negatif yang

dibuktikan dengan fenomena-fenomena kesenjangan sosial, seperti perkelahian

antar pelajar, pengomsumsian obat-obatan terlarang oleh anak muda, dan

sebagainya. Pendidikan harus mampu mengimbanginya dengan pengetahuan

Agama yang bisa meminimalisir bahkan mencegah maraknya perilaku

menyimpang.

Akhlak atau perilaku akhlak dalam perspektif etika Islam adalah perilaku

akhlak aktual yang hidup didalam diri seseorang setelah adanya upaya terus

menerus menumbuh kembangkan perilaku akhlak potensial yang telah Allah

Swt. Anugrahkan kepadanya, sehingga ia harus hadir dalam bentuk tindakan-

tindakan nyata.5

Pemaknaan akhlak seperti ini sejalan dengan makna kata akhlak yang

memang mrupakan plural dan khuluq yang berasal dari kata khalaqa yakni kata

4Toto Suharto dkk, Rekonstruksi dan Modernisasi Lembanga Pendidikan Islam

(Yogyakarta: Global pustaka utama, 2005), h. 169. 5 Muhaimin, Studi Islam Dalam Ragam Dimensi Dan Pendekatan ( Jakarta: Kencana,

2005 ), h. 263.

Page 16: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

4

yang ditunjukkan pada ciptaan asal Tuhan yang sangat erat hubunganya dengan

kemampuan dasar yang dapat disempurnakan melalui adanya berbagai upaya

nyata manusia kearah lahirnya penyempurnaan dan pematangan.

Pematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan atau

pertumbuhan, baru dapat tercapai bila mana berlangsung melalui proses demi

proses kearah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhanya. Proses

transformasi ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai-nilai Islam dalam rangka

mengembangkan fitrah dan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik.

Mencapai keseimbangan dan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Maka

pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam Pendidikan Islam.

Penanaman nilai-nilai keislaman memang harus dilakukan sejak usia dini.

Anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapat perhatian yang serius

baik dari orang tua, masyarakat maupun dari lingkungan sekolah terutama

dalam berperilaku. Oleh karena itu, sebagai Pendidik Agama Islam sudah

seharusnya memberikan pendidikan yang sesuai dengan tujuan Agama Islam,

pendidik memegang peranan yang sangat penting dan strategis sebab dia

bertanggung jawab mengarahkan peserta didiknya dalam hal penguasaan ilmu

dan penerapanya dalam kehidupan dan dalam menanamkan dan memberikan

tauladan yang baik terhadap peserta didiknya.

Guru merupakan pendidik yang profesional, secara implisit guru harus

merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggun jawab pendidikan

yang terpikul dipundak para orang tua dan hal seperti itu menunjukkan bahwa

orang tua tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang guru sekolah

Page 17: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

5

karena tidak sembarang orang dapat menjabat sebagai guru.6 Maka, peran guru

dituntut untuk menjadikan peserta didiknya yang memiliki kepribadian mulia.

Pendidik adalah bapak rohani ( spiritual father ) bagi peserta didik, yang

memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan

meluruskan perilaku yang buruk.

Seorang guru tidak hanya bertugas untuk mentransfer ilmu pengetahuan

semata, tetapi jauh lebih berat yaitu yaitu untuk mengarahkan dan membentuk

perilaku atau kepribadian anak didik. Berbagai usaha tentu harus dilakukan

secara optimal oleh setiap lembaga pendidikan guna mencapai tujuan

Pendidikan Agama Islam.7

Tugas pendidik yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan,

menyucikan, dan membawakan hati manusia untuk mendekatakan diri

(taqarrub) kepada Allah Swt. Pendidik juga merupakan orang dewasa yang

bertanggung jawab memberi pertolongan kepada peserta didiknya dalam

perkembangan jasmani dan rohaniyah, agar mencapai tingkat kedewasaan

maupun berdiri sendiri dalam memenuhi tingkat kedewasaanya, maupun

mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan Khalifah Allah Swt. Dan

mampu melakukan tugas sebagai mahkluk sosial dan sebagai makhluk individu

yang mandiri.

Dalam melaksanakan tugasnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh

Abdurahman Al-Nahlawi, bahwa seorang pendidik hendaknya mencontoh

6 Zakiah Daradjat, dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Cet. 1; Jakarta: Sinar

Grafika, 1996) h. 53 . 7 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 35.

Page 18: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

6

peranan yang telah dilakukan Nabi dan para pengikutnya. Sesuai dengan Firman

Allah Swt. dalam Qur‟an Surah Al-Baqarah/2: 129 yang berbunyi

ته ا اتع ث ر سل ف ر ري آ اذل ع ي ع ي ح اىنر اب اىحن م ز

د إهل اىع زز أ ن اىح

Terjemahanya :

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seseorang Rasul dari kalangan

mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan

mengerjakan kepada mereka Al-kitab (Al-Quran) dan Al-Hikmah ( As-

sunnah) serta mensucikan mereka, Sesungguhnya Engkaulah yang maha

kuasa lagi Maha Bijaksana.8

Tugas pendidik tidak hanya menyampaikan informasi pada peserta didik

tetapi harus menjadi kontributor ataupun fasilitator yang bertugas memberikan

kemudahan belajar (fasilitate of learning) kepada seluruh peserta didik agar

mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh

semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.

Tugas seorang pendidik memang berat dan banyak. Akan tetapi semua

tugas pendidik itu akan dikatakan berhasil apabila ada perubahan tingkah laku

dan perbuatan pada peserta didik kearah yang lebih baik. Karena jika pendidikan

akhlak yang baik dan berhasil ajaranya berdampak pada kerendahan hati dan

perilaku yang baik, baik terhadap sesama manusia, lingkungan dan paling pokok

adalah akhlak kepada Allah Swt. Jika ini semua kita perhatikan maka tidak akan

terjadi kerusakan alam dan tatanan kehidupan.

8Depertemen Agama, Al-Quran dan Terjemahanya (Jakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri, 2007), h 20.

Page 19: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka

yang menjadi rumusan dalam penelitian adalah :

1. Bagaimana bentuk kegiatan penanaman akhlak peserta didik di MAN

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana strategi pendidik dalam menanamkan akhlak peserta didik di

MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu kabupaten Gowa?

3. Apakah kendala yang dihadapi pendidik dalam menanamkan akhlak

peserta didik di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian yang hendak

dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk kegiatan penanaman akhlak peserta didik di

MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

2. Untuk mengetahui strategi pendidik dalam menanamkan akhlak peserta

didik di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pendidik dalam menanamkan

akhlak peserta didik di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa.

Page 20: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

8

D. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

1. Memberi tambahan wawasan terkait dengan usaha pendidik dalam

menanamkan akhlak peserta didik di MAN Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa. Juga sebagai pijakan bagi penelitian

selanjutnya untuk dikembangkan, baik bagi peneliti sendiri maupun

peneliti lain.

2. Sebagai panduan bagi pendidik, peneliti maupun pihak lain yang

berkepentingan dalam usaha mendidik akhlak peserta didik.

Page 21: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

9

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Pendidik

1. Pengertian Strategi Pendidik

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti rencana tindakan

yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau untuk

mencapai tujuan. Seorang pakar psikologi pendidikan Australia, Michael

J.Lawson yang dikutip oleh Muhibbin Syah:

dalam buku psikologi pendidikan dengan pendekan Guru, Mengartikan

Strategi sebagai Prosedur mental yang berbentuk tatanan langkah yang

menggunakan upaya rana cipta untuk mencapai tujuan tertentu, sebuah

strategi mengajar dapat berlaku umum bagi semua guru bidang studi

selama orientasi sasaranya sama.

Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna

yang tidak selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa diartikan

sebagai suatu pola umum tindakan pendidik peserta didik dalam manifestasi

aktivitas pengajaran.

Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar

haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Dihubungkan dengan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang

telah digariskan, pemakaian istilah ini dimaksudkan sebagai daya upaya guru

dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkingkan terjadinya

proses belajar.

Page 22: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

10

Seorang pendidik dalam konteks pengajaran harus memilih dan

menggunakan strategi yang tepat agar dapat mempengaruhi peserta didik

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pendidik ditinjau dari segi etimologi, dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, kata-kata pendidik berasal dari kata dasar didik, yang artinya,

memelihara, merawat, dan memberi latihan agar seseorang memiliki ilmu

pengetahuan seperti yang diharapkan tentang sopan santun, akal budi, akhlak,

dan sebagainya. Kemudian ditambah awalan pe menjadi pendidik, artinya

orang yang mendidik. Dalam bahasa inggris, pendidik disebut dengan

educator. Sementara dalam bahasa arab disebut dengan mu’allim, murabbi,

mu’addib, mursyid, dan ustadz, dengan penekanan makna yang berbeda.9

Pendidik juga merupakan orang yang memikul tanggung jawab untuk

membimbing. Pendidik tidak sama dengan pengajar, sebab pengajar itu hanya

sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Prestasi yang

tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang pengajar apabila ia berhasil

membuat pelajar memahami dan menguasai materi pelajaran yang diajarkan

kepadanya. Tetapi seorang pendidik bukan hanya bertanggung jawab

menyampaikan materi pengajaran kepada peserta didik saja tetapi juga

membentuk kepribadian seorang peserta didik yang berakhlak dan bermoral.10

Dalam Pendidikan, Islam tidak hanya menyiapkan seseorang peserta didik

memainkan perananya sebagai individu dan anggota masyarakat saja, tetapi

9 Samsul Nizar dan Zainal Efendi Hasibuan, pendidik ideal: Bangunan Character

Building ( Depot, Prenadamedia Group, 2018 ). h 1. 10

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Jakarta:Raja

Grafindo persada,2005), h. 44

Page 23: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

11

juga membina sikapnya terhadap Agama, tekun beribadah, mematuhi

peraturan Agama, serta menghayati dan mengamalkan hukum Agama dalam

kehidupan sehari-hari.

Agar fungsi-fungsi tersebut dapat terlaksana dengan baik seorang

pendidik harus memenuhi persyaratan tertentu, sebagai berikut:

a. Beriman

b. Bertaqwa

c. Ikhlas

d. Berakhlak

e. Berkepribadian yang integral (terpadu)

f. Cakap

g. Bertanggung jawab

h. Keteladanan

i. Memiliki kompetensi keguruan11

2. Peran dan Tugas Pendidik

Guru mempunyai fungsi dan peran yang penting dalam interaksi edukatif

di sekolah. Karena tugasnya yang mulia, seorang guru menempati posisi yang

mulia yang berfungsi:

a. Guru sebagai pemberi pengetahuan yang benar kepada muridnya.

b. Guru sebagai Pembina akhlak yang mulia.

c. Guru sebagai pemberi petunjuk kepada anak tentang hidup yang baik.12

11

Zakiah Daradjat, Kepribadaian Guru (Jakarta: Bulan Bintang, 2009), h. 15. 12

syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta:

Rineka Cipta,2005), h.31.

Page 24: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

12

Guru berperan penting dalam interaksi edukatif di sekolah guru sebagai

pendidik di sekolah lebih dekat kepada sebuah profesi. Peran dan kedudukan

guru yang tepat dalam interaksi tersebut akan menjamin tercapainya tujuan

pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, setiap guru harus mengetahui

sifat-sifat khusus setiap murid dan ia harus tabah menghadapi serta berusaha

untuk memecahkan kesulitanya.13

Benaldi Sutadipura, mengemukakan beberapa peranan guru di sekolah,

sebagai berikut:

1. Suri teladan dalam sikap, ucapan, tingkah laku yang dewasa, baik mental

maupun spritual.

2. Director of learning, pemberi arah dalam proses perubahan tingkah laku

si anak didik.

3. Inovator, penyebar dan pelaksana ide-ide baru demi peningkatan mutu

pendidikan/pengajaran.

4. Motivator, penggali, pemupuk, pengembang dan motivasi.

5. Conductor of Learning, guru seolah-olah seorang dirigent suatu orkes,

yang dimainkan oleh anak-anak didiknya.

6. Manager of Learning, dalam hal ini tugas guru selain mengelola kelas,

juga melakukan pengawasan atas anak-anak didiknya.

Dalam sisdiknas UU RI No. 20 tahun 2003 tentang guru dan dosen,

dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

13Samsul Nizar dan Zainal Efendi Hasibuan, op. cit., h. 20.

Page 25: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

13

pembelajaran melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada

perguruan tinggi Dari penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa guru tidak

hanya memiliki peranan dalam hal yang berkaitan dengan mengajarkan ilmu

pengetahuan, akan tetapi ia juga berperan dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dengan jalan melakukan penelitian dan pengabdian diri kepada

masyarakat. Dalam hal ini peranan guru sangat luas menyangkut berbagai

seluruh dimensi kehidupan dalam upaya perbaikan manusia menuju

kehidupan yang lebih dewasa.14

Menurut Zakiah Daradjat mengatakan

bahwa:

unsur-unsur pokok yang perlu dipertahankan dalam masalah belajar

yaitu kegairahan dan kesediaan untuk belajar, membangkitkan minat

murid, menumbuhkan sikap dan bakat yang baik, mengatur proses

belajar mengajar, berpindahnya pengaruh belajar dan pelaksanaanya

dalam kehidupan nyata.

Hubungan manusiawi dalam proses belajar mengajar menurut Nana

Sudjana yang menyatakan bahwa peranan guru dalam interaksi edukatif

adalah sebagai berikut:

a. Fasilitas, yakni menyediakan situasi dan kondisi yang dibutuhkan

individu yang belajar.

b. Pembimbing, yakni memberikan bimbingan terhadap siswa dalam

interaksi belajar mengajar, agar siswa tersebut mampu belajar dengan

lancar dan berhasil secara efektif dan efesien.

14

ibid, h. 21.

Page 26: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

14

c. Motivator, yakni memberikan dorongan dan semangat agar siswa mau

giat belajar.

d. Organisator, yakni mengorganisasikan kegiatan belajar siswa maupun

guru.15

1. Kompetensi Pendidik

Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan utama dalam konteks

pembangunan bangsa dan Negara. Hal ini dapat terlihat dari tujuan nasional

bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa

yang menempati posisi yang strategis dalam pembukaan UUD 1945. Dalam

situasi pendidikan, khususnya pendidikan formal di sekolah, guru merupakan

komponen yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Ini

disebabkan guru berada dibarisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan.16

Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya

proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian upaya

perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan pendidikan tidak akan

memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang

profesional dan berkomp eten. Oleh karena itu, diperlukanlah sosok guru

yang mempunyai kualifikasi, kompetensi dan dedikasi yang tinggi dalam

menjalankan tugas profesionalnya.17

15 Nana Sudjana, cara Belajar Siswa Aktif dalam proses Belajar Mengajar (Bandung:

Sinar Baru, 2004), h. 16. 16

Muhammad Abu Bakar, Pedoman Pendidikan dan Pengajaran (Surabaya: Usaha

Nasional, 2002), h. 68. 17

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2007), h.

Page 27: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

15

Satu kunci pokok tugas dan kedudukan guru sebagai tenaga profesional

menurut ketentuan pasal 4 UU Guru dan Dosen adalah sebagai Agen

pembelajaran (Learning Agent) yang berfungsi meningkatkan kualitas

pendidikan nasional. Sebagai agen pembelajaran guru memiliki peran sentral

dan cukup strategis antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu,

perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.18

Guru yang profesional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi

dalam melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi berasal dari

kata competency yang berarti kemampuan atau kecakapan. Menurut kamus

bahasa Indonesia, kompetensi dapat diartikan (kewenangan) kekuasaan untuk

menentukan atau memutuskan suatu hal. Istilah kompetensi sebenarnya

memiliki banyak makna yang diantaranya yaitu menurut Usman, kompetensi

adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan

seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif. 19

Kompetensi merupakan suatu tugas yang memadai atas kepemilikan

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan

seseorang. Kompetensi juga berarti sebagai pengetahuan, keterampilan dan

nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

Pengertian kompetensi, jika digabungkan dengan sebuah profesi yaitu guru

atau tenaga pengajar, maka kompetensi guru mengandung arti kemampuan

seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara

18 Muhammad Abu Bakar, op. cit., h. 79-80 19 Zakiah Daradjat, Profesionalisme Guru (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h. 20

Page 28: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

16

bertanggung jawab dan layak atau kemampuan dan kewenangan guru dalam

melaksanakan profesi keguruanya.20

Pengertian kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan

yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara

tepat dan efektif.

Menurut yang peneliti pahami Strategi Pendidik merupakan cara yang

direncanakan oleh pengembang atau orang yang mendidik yang dapat

memelihara merawat dan memberi latihan agar seseorang memiliki ilmu

pengetahuan seperti yang diharapkan tentang sopan santun, akal budi, akhlak,

moral dan sebagainya.

B. Penanaman Akhlak Peserta Didik

1. Pengertian Penanaman Akhlak Peserta didik

Penanamann adalah meletakkan dasar-dasar keimanan, kepribadian, budi

pekerti yang terpuji dan kebiasaan ibadah yang sesuai kemampuan anak

sehingga menjadi motivasi bagi anak untuk bertingkah laku. 21

Akhlak berasal dari bahasa arab jama‟ dari bentuk mufradatnya

“khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai tingkah laku dan tabiat.

Sedangkan menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tantang

baik dan buruk (benar dan salah), mengatur pergaulan manusia, dan

menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaanya.22

20 Nana Sudjana, Komptensi Guru (Bandung: Sinar Baru, 2004), h. 30 21 Khalimi, Berakidah Benar Berakhlak Mulia (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2006), h. 13. 22

Syarif Habibah akhlak dan etika dalam islam jurnal pesona dasar Vol. 1 no. 4

Oktober 2015, h. 73-87.

Page 29: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

17

Menurut Imam Al-Ghazali Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa

yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah,

tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.23

Ringkasnya pembinaan

akhlak berarti suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam memperbaiki akhlak.

Pengertian Akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya

hubungan baik antara Sang khaliq dan makhluk dan antara makhluk dengan

makhluk. Pernyataan ini bersumber dari firman Allah dalam Al-Qur‟an Surah

Luqman/31 : 18-19 yang berbunyi:

ل ذهك ز خ ع ش ف ىيهاس ذص ل ذ ه ل رض ٱ حا إ ز خر اه لله ٱ ٨١ف خر ل حة موه

قصذ ٱ شل ن ز غعط ٱف ه أ ذل إ ص خ ٱ خ ل ص ز ٱى ص ٨١ ىح Terjemahanya :

Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena

sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh,

Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan

diri. Dan sederhankanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu

sesunggunhya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.24

Objek kajian akhlak meliputi beberapa komponen, diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Menjelaskan pengertian baik dan buruk.

b. Menerangkan apa yang seharusnya yang dilakukan seseorang serta

bagaimana cara bersikap terhadap sesama.

c. Menjelaskan mana yang patut diperbuat

d. Menunjukkan mana jalan lurus yang harus dilalui.25

23 Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak (Bandung: CV Pustaka Setia,

2010), h. 14. 24 Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 412 25 Zahruddin, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: Raja Grafindo, 2004), h. 7-8

Page 30: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

18

Penanaman akhlak merupakan tumpuan perhatian utama dalam Ajaran

Agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi

Muhammad Saw. Yang telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an, yakni

menyempurnakan akhlak mulia.

Agama menganjurkan setiap individu untuk berakhlak mulia dan

menjadikanya sebagai kewajiban diatas pundaknya yang dapat mendatangkan

pahala atau siksa baginya. atas dasar ini, agama tidak mengutarakan

wejangan-wejangan akhlak semata tanpa dibebani oleh rasa tanggung

jawab.26

Pada dasarnya penanaman dan pendidikan akhlak memiliki tujuan yang

sama, yakni menciptakan akhlak mulia. Akan tetapi keduanya (menanamkan

dan mendidik) tetap memilih perbedaan. Dilihat dari sudut teknis

pelaksanaan, penanaman lebih mengarah pada kegiatan non formal, misalnya

kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (bakti sosial, baca tulis Al-Qur‟an, shalat

jamaah, dll). Sedangkan pendidikan cenderung bersifat formal dan sudah

ditetapkan dikurikulum, contoh konkritnya adalah belajar materi pendidikan

akhlak di kelas.

2. Tujuan Pembinaan Akhlak Peserta Didik

Menurut H. A. Mustafa, beberapa tujuan pembinaan akhlak pada siswa

adalah meliputi:

a. Supaya dapat terbiasa melakukan hal yang baik, Indah, mulia, terpuji serta

menghindari yang buruk, jelek, hina, dan tercela.

26 Rosihan Anwar, Akidah Akhlak (Bandung:CV Pustaka Setia, 2008), h. 201-202.

Page 31: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

19

b. Supaya hubungan kita dengan Allah Swt, dan dengan sesama makhluk

selalu terpelihara dengan baik dan harmonis.27

c. Memantapkan rasa keAgamaan pada siswa, membiasakan diri berpegang

teguh pada akhlak mulia dan membenci akhlak yang rusak.

d. Membiasakan siswa bersikap rela, optimis, percaya diri, menguasai emosi,

tahan menderita dan sabar.

e. Membimbing siswa kearah yang sehat yang dapat membantu mereka

berinteraksi sosial yang baik, mencintai kebaikan untuk orang lain, suka

menolong, sayang kepada yang lemah dan menghargai orang lain.

f. Membiasakan siswa bersopan santun dalam berbicara dan bergaul dengan

baik di sekolah maupun diluar sekolah.

g. Selalu tekun beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah dan

bermu‟amalah yang baik.28

3. Manfaat Memperbaiki Akhlak Peserta Didik

Akhlak merupakan mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia

dengan makhluk lainya, sebab seandainya manusia tanpa akhlak, maka akan

hilang derajat kemanusiaanya.

Hamzah Ya‟cub dalam bukunya “Etika Islam” menyatakan bahwa manfaat

mempelajari akhlak adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh kemajuan rohani

Orang yang berilmu pengetahuan tidaklah sama derajatnya dengan

orang yang tidak berilmu pengetahuan. Orang yang berilmu, praktis memiliki

27 H. A. Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia,2008), h. 135. 28 Zahruddin, op. cit., h. 136

Page 32: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

20

keutamaan dengan derajat yang lebih tinggi. Dengan ilmu akhlak orang akan

selalu berusaha memelihara diri supaya senantiasa berada pada garis akhlak

yang mulia dan menjauhi segala bentuk akhlak yang tercela baik akhlak

kepada Allah Swt, akhlak kepada orang tua, akhlak kepada orang lain

maupun akhlak kepada diri sendiri.

b. Sebagai penuntun kebaikan

Rasulullah Saw. Sebagai teladan utama karena beliau mengetahui

akhlak mulia yang menjadi penuntun kebaikan manusia.

c. Memperoleh kesempurnaan iman

Iman yang sempurna akan melahirkan kesempurnaan akhlak, dalam

hadist Rasulullah Saw. Yang diriwayatkan oleh Tirmidzi adalah sbb :

ؤ و اى : أ م س يه يهى الله ع ي سه الله ص : ق اه ر ع الله ظ ج ر ز ز أ ت ع

اا إ (را اىرزذي) خيقا أ حس

Artinya:

Dari Abu Hurairah R.a Rasulullah Saw. Bersabda “Orang mukmin

yang paling sempurna imanya adalah yang paling baik akhlaknya29

d. Memperoleh keutamaan di hari akhir

Orang-orang yang berakhlak luhur akan menempuh kedudukan yang

terhormat dihari kiamat. Sebagaimana dalam hadist Rasulullah Saw. Yang

diriwayatkan oleh Tirmidzi adalah sbb :

ج أ ت ع ز ز ظ ر الله سه ق اه : ع يهى الله ر الله ص ع ي س يه ه : إ ثن ه أ ح إى

تن أ قز جيسا ح اىق ا اس ن قا أ ح (ي اىرزذ را) أ خل

29 Ibrahim Bafadhol Jurnal Edukasi Islami Vol. 06 No. 12 Januari 2017, h. 59

Page 33: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

21

Artinya:

Dari Abu Hurairah R.a Rasulullah Saw. Bersabda “Sesungguhnya

diantara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat

duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling

baik akhlaknya.”30

e. Memperoleh keharmonisan rumah tangga

Akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan keluarga

sejahtera. Keluarga yang tidak dibina dengan tonggak akhlak yang baik, tidak

akan bahagia sekalipun kekayaan materinya melimpah ruah.31

1) Syarat-syarat pembinaan akhlak pada Peserta Didik

Beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum melakukan penanaman

guna menjamin tercapainya tujuan penanaman akhlak adalah:

a. Menguasai keadaan psikis siswa-siswi. Dengan begitu guru akan

mengetahui kebutuhan masing-masing siswa sehingga tahu apa yang

harus diberikan kepada setiap siswanya.

b. Apa yang disukai dan tidak disukai oleh siswa juga harus diketahui oleh

guru, supaya guru bisa membuat siswa-siswi tertarik sehingga

memudahkan penanaman.

c. Pelajari berbagai metode pembinaan. Dengan demikian guru akan

mampu memberi metode yang tepat dan tidak menonton.

d. Sediakan alat-alat yang tepat guna dalam rangka mendukung tercapainya

tujuan pembinaan.

30

Syaikh‟ Abdurrazaq bin „Abdul Muhsin Al-Badr Kitab Huquuq Kibaaris sinni fil

Islaam,hal. 7-12 31 Zahruddin op. cit., h.114-116

Page 34: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

22

Selain itu, secara pribadi guru harus memenuhi syarat sebagai seseorang

yang mampu membina siswa-siswinya. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh

seorang guru adalah beriman, bertakwa, ikhlas, berakhlak, mulia,

berkepribadian yang integral, cakap, bertanggung jawab, mampu menjadi suri

tauladan yang baik, memiliki kompetensi keguruan dan sehat jasmani rohani.

2) Bentuk kegiatan penanaman akhlak

Pada dasarnya sekolah merupakan suatu lembaga yang membantu

bagi terciptanya cita-cita keluarga dan masyarakat, khususnya dalam bidang

pendidikan dan pengajaran yang tidak dapat dilaksanakan secara sempurna

didalam rumah dan lingkungan masyarakat. Sekolah tidak hanya bertanggung

jawab memberikan berbagai macam ilmu pengetahuan, tetapi juga

memberikan bimbingan, pembinaan dan bantuan terhadap anak-anak yang

bermasalah, baik dalam mengajar, emosional Maupun sosial sehingga dapat

tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-

masing.32

Namun hendaknya diusahakan supaya sekolah menjadi lapangan yang

baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mental dan moral (akhlak) peserta

didik. Dengan kata lain, supaya sekolah merupakan lapangan sosial bagi

peserta didik dimana pertumbuhan mental, moral, sosial dan segala aspek

kepribadian dapat berjalan dengan baik. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Zakiah Darajadjat dalam bukunya ilmu jiwa Agama bahwa:

32

E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Sekolah (Bandung Rosdakarya, 2009), 47.

Page 35: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

23

segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran (baik

guru, pegawai-pegawai, buku-buku, peraturan-peraturan dan alat-alat)

dapat membawa anak didik kepada pembinaan mental yang sehat, akhlak

yang tinggi dan pengembangan bakat, sehingga anak-anak itu dapat lega

dan tenang dalam pertumbuhanya dan jiwanya tidak tergoncang.33

Dalam hal ini bentuk kegiatan yang dilaksanakan disekolah diantaranya

ialah:

a. Memberikan pengajaran dan kegiatan yang bisa menumbuhkan

pembentukan pembiasaan berkakhlak mulia dan beradat kebiasaan yang

baik. Pembiasaan pembiasaan adalah upaya praktis dalam pendidikan dan

pembinaan anak, hasil dari pembiasaan yang dilakukan seorang pendidik

adalah terciptanya suatu kebiasaan bagi peserta didiknya. Kedudukan

metode pembiasaan, bagi perbaikan dan pembentukan akhlak melalui

pembiasaan, dengan demikian pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan

berdampak besar terhadap kepribadian/akhlak anak ketika mereka telah

dewasa. Sebab pembiasaan, yang telah dilakukan sejak kecil akan melekat

kuat di ingatan dan menjadi kebiasaan yang tidak dapat dirubah dengan

mudah. Dengan demikian metode pembiasaan sangat baik dalam rangka

mendidik akhlak anak, seorang anak yang terbiasa mengamalkan nilai-nilai

ajaran Islam lebih dapat diharapkan dalam kehidupanya nanti akan menjadi

seorang Muslim yang saleh. Misalnya:

1. Membiasakan peserta didik bersopan santun dalam berbicara,

berbusana dan bergaul dengan baik disekolah maupun diluar sekolah.

33

Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama ( Jakarta: Bulan Bintang, 2005),h.20.

Page 36: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

24

2. Membiasakan peserta didik dalam hal tolong menolong, sayang

kepada yang lemah dan menghargai orang lain.

3. Membiasakan peserta didik bersikap ridha, optimis, percaya diri,

menguasai emosi, tahan menderita dan sabar.34

b. Membuat program kegiatan keagamaan, yang mana dengan kegiatan

tersebut bertujuan untuk memantapkan rasa keagamaan peserta didik,

membiasakan diri berpegang teguh pada akhlak mulia dan membenci

akhlak yang rusak, selalu tekun beribadah dan mendekatkan diri kepada

Allah dan bermu‟amalah yang baik. Kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh

sekolah diantaranya ialah:

1. Adanya program shalat dhuhur berjamaah

2. Diadakanya peringatan-peringatan hari besar islam

3. Adanya kegiatan pondok Ramadhan (pesantren kilat)

4. Adanya peraturan-peraturan tentang kedisiplinan dan tata tertib

sekolah.35

Dengan adanya program kegiatan diatas, diharapkan mampu

menunjang pelaksanaan guru Pendidikan Agama Islam dalam proses

menanamkan akhlak peserta didik di sekolah.

3) Materi Penanaman Akhlak Peserta Didik

Menurut ajaran Islam berdasarkan praktek Rasulullah, pendidikan

akhlak (akhlak mulia) adalah suatu faktor penting dalam membina suatu umat

atau membangun suatu bangsa. Yang diperlukan dalam pembangunan ialah

34

Sya‟runu, Model Relasi Ideal Guru dan Murid (Yogyakarta: Teras, 2007), h. 9. 35

Athiyah Al Abrasyi, Dasar-dasar pokok pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang,

2003), h. 136.

Page 37: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

25

keiklasan, kejujuran, jiwa kemanusiaan yang tinggi, sesuainya kata dengan

perbuatan. Oleh karena itu program utama dan perjuangan pokok dari segala

usaha ialah pembinaan akhlak mulia.36

Dengan cara melaksanakan apa yang

diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan semua larangan_nya maka akan

tercipta suatu umat atau bangsa yang memiliki akhlak mulia. Sesuai Firman

Allah Swt. Dalam Al-Qur‟an Surah Al-isro/17: 53

قو اىهر قىا ىعث ادي أ حس

Terjemahanya :

Dan katakanlah kepada hamba- hambaku hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar).37

Penanaman akhlak mulia kepada peserta didik memerlukan

konsistensi yang tinggi dari pendidik, hal ini disebabakan seorang pendidik

harus memulai akhlak baik tersebut dari dirinya sendiri untuk selanjutnya

menjadi contoh atau suri tauladan bagi peserta didiknya, sebagaimana yang

dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penanaman Akhlak

a. Agama

Agama dalam membina akhlak manusia dikaitkan dengan ketentuan

hukum agama yang sifanya pasti dan jelas, misalnya wajib, mubah, dan

makruh dan haram. Ketentuan tersebut dijelaskan secara rinci didalam

36

Nasruddin Razak, Aqidah Akhlak (Bandung: Alma‟ruf, 2005), h. 37. 37

Depertemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahanya (Jakarta: PT. Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri,2007).

Page 38: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

26

Agama. Oleh karena itu, pembinaan akhlak tidak dapat dipisahkan dari

Agama.38

b. Tingkah Laku

Tingkah laku manusia ialah sikap seseorang yang dimanifestasikan

dalam perbuatan. Sikap seseorang boleh jadi tidak digambarkan dalam

perbuatan atau tidak tercermin dalam perilaku sehari-hari tetapi adanya

kontradiktif antara sikap dan tingkah laku. Oleh karena itu, meskipun

secara teoritis hal itu terjadi tetapi dipandang dari sudut ajaran Islam

termasuk iman yang tipis. Untuk melatih akhlakul karimah dalam

kehidupan sehari-hari, baik berakhlak kepada Allah, diri sendiri, keluarga,

masyarakat maupun alam sekitar.

c. Insting Dan Naluri

Keadaan manusia bergantung pada jawaban asalnya terhadap naluri

tertentu, sehingga terbentuk kemauan yang melahirkan tindakan. Akal

dapat mendesak naluri, sehingga keinginan hanya merupakan riak saja.

Akal dapat mengendalikan naluri sehingga terwujudnya perbuatan yang

diputuskan oleh akal. Hubungan naluri dan akal memberikan kemauan,

kemauan melahirkan tingkah laku perbuatan menentukan nasib seseorang.

Naluri yang ada pada diri seseorang adalah takdir tuhan.39

38 Andi Hakim Nasution, Pendidikan Agama dan Akhlak Bagi Anak dan Remaja (Jakarta:

PT.Logos Wacana, 2005), h. 11. 39

Jalaluddin Said Usman, Filsafat Pendidikan Islam, konsep dan perkembangan

pemikirannya (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h. 2009.

Page 39: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

27

d. Nafsu

Nafsu dapat menyingkirkan semua pertimbangan akal, mempengaruhi

peringatan hati nurani dan menyingkirkan hasrat baik yang lainya. Contoh:

nafsu bermain judi, minuman keras, nafsu membunuh, ingin memiliki dan

nafsu yang lainya, mengaruh kepada keburukan, sehingga nafsu dapat

berkuasa dan bergerak bebas Kaman ia mau.

e. Adat Istiadat

Kebiasaan terjadi sejak lahir. Lingkungan yang baik mendukung

kebiasaan yang baik pula. Lingkungan yang dapat mengubah kepribadian

seseorang. Lingkungan yang tidak baik dapat menolak adanya sikap

disiplin dan pendidikan. Kebiasaan buruk mendorong kepada hal-hal yang

lebih rendah, yaitu kembali kepada adat kebiasaan primitive. Seseorang

yang hidupnya dikatakan modern, tetapi lingkungan yang bersifat primitif

bisa berubah kepada hal yang primitif. Kebiasaan yang sudah melekat

pada diri seseorang sukar untuk dihilangkan, tetapi jika ada dorongan yang

kuat dalam dirinya untuk menghilangkan, ia dapat mengubahnya.

f. Lingkungan

Terdapat dua macam lingkungan, yaitu lingkungan alam dan

pergaulan. Keduanya mampu mempengaruhi akhlak manusia.

1. Lingkungan Alam

Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang

mempengaruhi dan menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan alam

Page 40: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

28

mematahkan atau mematangkan pertumbuhan bakat yang dibawa oleh

seseorang.

2. Lingkungan Pergaulan

Manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainya. Itulah

sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu, dalam pergaulan akan

saling mempengaruhi dalam pikiran, sifat, dan tingkah laku. Contohnya

akhlak orang tua dirumah dapat pula mempengaruhi akhlak anaknya

begitu juga akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut

pendidikan yang diberikan oleh guru-guru di sekolah.40

Lingkungan pergaulan untuk lingkungan sosial ini dapat dibagi.

Kepada beberapa kategori:

a. Lingkungan dalam rumah tangga

b. Lingkungan sekolah

c. Lingkungan pekerjaan

d. Lingkungan organisasi jamaah

e. Lingkungan kehidupan ekonomi

f. Lingkungan pergaulan yang bersifat umum dan bebas.41

5. Unsur-Unsur Penanaman Akhlak

Berhasil tidaknya suatu penanaman ditentukan oleh para pelakunya, dalam

hal ini ada dua unsur, yakni pendidik dan peserta didik.

a. Pendidik

40 Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2007),

h. 75-91.

41 Indo Santalia, Akhlak Tasawuf (Makassar: Alauddin University Press, 2011), h. 35-36

Page 41: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

29

Tugas dari pendidik adalah sebagai media agar peseta didik mencapai

tujuan yang dirumuskan. Tanpa pendidik, tujuan pendidikan manapun yang

dirumuskan tidak akan tercapai, oleh sebab itu sangat diperlukan pendidik

profesional karena pendidik tentu akan lebih brhasil pula sebagai pendidik

untuk membina dan mengembangakan kemampuan peserta didik. Oleh

karena itu, pendidik bukan orang biasa, tetapi harus memiliki kemampuan

serta keahlian khsusus yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

b. Peserta Didik

Siswa adalah orang yang belajar dan menerima bimbingan dari guru

dalam kegiatan pendidikan. Antara guru dan siswa merupakan dua faktor

yang tidak bisa dipisahkan dan tidak bisa berdiri sendiri, dimana guru sebagai

pemberi pelajaran dan menerima pelajaran. Keduanya tentu harus aktif,

bukan guru saja tetapi siswa dalam menerima pelajaran harus dengan

perhatian dan minat yang besar. Oleh sebab itu, anak didik harus diperhatikan

dalam kegiatan pendidikan karena anak didik merupakan objek pendidikan

yang menjadi inti dari pendidikan.42

c. Sekolah

Sekolah merupakan tempat kedua dimana anak mendapatkan pendidikan

agama yang membentuk perilaku keagaamaan seseorang maka hakikat

pendidikan dalam pendidikan Islam adalah mengembangkan dan

menumbuhkan sikap pada diri anak. Selain itu, pendidikan juga membentuk

manusia agar menjadi lebih sempurna secara moral sehingga hidupnya

42 Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 370-371.

Page 42: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

30

senantiasa terbuka bagi kebaikan sekaligus tertutup dari segala kejahatan

pada kondisi apapun.

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang secara teratur dan

terencana melakukan pembinaan terhadap generasi muda dan guru adalah

contoh tauladan dalam pembinaan akhlak bagi peserta didik.43

Sikap,

kepribadian, Agama, cara bergaul dan berpakaian dari seorang pendidik

adalah unsur-unsur yang penting yang kemudian akan diserap oleh peserta

didik.

6. Kunci Sukses Pembinaan Akhlak Peserta Didik

Menurut pendapat para ulama, seperti yang diungkapkan oleh Zainal

Fanani bahwa minimal terdapat dua syarat yang harus dipenuhi untuk

mewujudkan tujuan pembinaan yaitu:

Pertama, adanya kesamaan pandangan dan tujuan dalam lingkungan

tersebut. Jika lingkungan tersebut adalah sekolah maka semua komponen

disekolah harus memiliki pandangan yang sama untuk menjalankan ajaran

Rasulullah Saw. Sekolah difungsikan sebagai tempat pembinaan keimanan

kepada Allah Swt. Tempat pembelajaran peningkatan akhlak dan sebagai

tempat pembelajaran untuk meningkatkan keilmuan.

Semua komponen sekolah tidak hanya guru dan siswa saja, akan tetapi

juga komite sekolah yang anggotanya terdiri dari para wali murid. Mereka

juga harus menyamakan persepsi dengan para guru guna mendukung

tercapainya tujuan pembinaan.

43

Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan sekolah (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2007), h. 11.

Page 43: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

31

Kedua, adalah adanya komunikasi yang harmonis. Komunikasi yang

dibangun dalam lingkungan sekolah yang mengidamkan tercapainya tujuan

pembinaan adalah komunikasi yang baik. Komunikasi yang terlahir dari sikap

saling hormat dan saling sayang. Guru bekerjasama dengan orang tua

membina anak (siswa) dengan penuh kasih sayang dan anak (siswa)

mematuhinya dengan penuh sikap hormat.44

a. Memahami Psikologi Anak

Dalam upaya membina atau membimbing anak, agar mereka dapat

mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin, maka bagi para

pendidik, orang tua atau siapa saja yang berkepentingan dalam pendidikan

anak, perlu dan dianjurkan untuk memahami perkembangan anak.

Pemahaman itu penting karena beberapa alasan yaitu:

1. Masa anak merupakan periode perkembangan yang cepat dan terjadinya

perubahan dalam banyak aspek perkembangan.

2. Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap

perkembangan berikutnya.

3. Pengetahuan tentang perkembangan anak dapat membantu mereka

mengembangkan diri dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

4. Melalui pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan anak, dapat diantisipasi tentang berbagai upaya untuk

memfasilitasi perkembangan tersebut, baik dilingkungan keluarga, sekolah

maupun masyarakat. Di samping itu, dapat diantisipasi juga tentang upaya

44 H. A. Mustafa, loc, cit.

Page 44: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

32

untuk mencegah potensi berbagai kendala atau faktor-faktor yang mungkin

akan mengkontaminasi (meracuni) perkembangan anak.45

Seorang anak menjadi dewasa memerlukan bimbingan sesuai dengan

prinsip yang dimilikinya yaitu:

1. Prinsip Biologis

Secara fisik anak yang baru dilahirkan dalam keadaan lemah, dalam segala

gerak dan tingkah lakunya ia selalu memerlukan bantuan dari orang-orang

dewasa disekelilingnya. Dengan kata lain, ia belum dapat berdiri sendiri

karena manusia bukanlah merupakan makhluk instinktif. Keadaan tubuhnya

belum tubuh secara sempurna46

2. Prinsip Tanpa Daya

Sejalan dengan belum sempurnanya pertumbuhan fisik dan psikisnya

maka anak yang baru dilahirkan hingga menginjak dewasa selalu

mengharapkan bantuan dari orang tuanya. Ia sama sekali tidak berdaya untuk

mengurus dirinya sendiri.47

3. Prinsip Eksplorasi

Kemantapan dan kesempurnaan perkembangan manusia yang dibawahnya

sejak lahir baik jasmani maupun rohani memerlukan pengembangan melalui

pemeliharaan dan latihan. Pemeliharaan serta bimbingan dapat diarahkan

kepada pengeksplorasian perkembanganya.48

45 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2005), h. 12 46

Ibid, h. 16. 47 Ibid, h . 18. 48 Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 64

Page 45: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

33

Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti peraturan atau

tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini, anak

sudah dapat memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Di samping

itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep

benar salah atau baik buruk. Misalnya dia memandang atau menilai bahwa

perbuatan nakal, berdusta, dan tidak hormat kepada orang tua merupakan

suatu yang salah dan buruk sedangkan perbuatan jujur, adil dan sikap hormat

kepada orang tua dan guru merupakan suatu yang benar dan baik. Menurut

Syamsu Yusuf bahwa:

pendidikan agama di sekolah dasar merupakan dasar dari pembinaan sikap

positif terhadap agama dan berhasil membentuk pribadi dan akhlak anak,

maka untuk pengembangan sikap itu pada masa remaja akan mudah dan

anak telah mempunyai pegangan atau bekal dalam menghadapi berbagai

kegoncangan yang biasa terjadi pada masa remaja.

Dalam kaitanya dengan materi akhlak peserta didik diberi pengetahuan

seperti akhlak terhadap sesama manusia, seperti hormat kepada orang tua,

guru dan teman, bersikap jujur dan amanah (tanggung jawab), memberikan

bantuan kepada orang yang memerlukan pertolongan, memelihara kebersihan

dan kesehatan dan lain sebagainya.

Upaya mengembangkan akhlakul karimah (akhlak mulia) anak, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Menjauhkan anak dari pergaulan yang tidak baik

b. Membiasakanya untuk bersopan santun

c. Memberikan pujian kepada anak yang melakukan amal shaleh, misalnya

berbuat sopan dan mencela anak yang melakukan kezaliman

Page 46: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

34

d. Membiasakanya mengenakan pakaian yang bersih, rapi dan sehat

e. Menanamkan sikap sederhana

f. Melatih anak untuk tidak boros dan berusaha hemat

g. Menanamkan sikap jujur dan tanggung jawab misalnya disaat ulangan

tidak nyontek pekerjaan teman yang lain.49

Akhlak merupakan ranah yang senantiasa harus selalu dipantau karena

merupakan cerminan religiusitas seseorang, terlebih pada usia anak-anak

yang notabene merupakan ladang bagi tumbuhnya berbagai macam

pengetahuan. Anak adalah peniru maka perkembangan pengetahuan dan

perilaku keagamaanya harus senantiasa dipantau.

49 Zakiah Daradjat op. cit., h.60.

Page 47: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif karena

berdasarkan pada tujuan penelitian serta hasil yang ingin dicapai yang

cenderung untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang hal yang dikaji,

menggambarkan teori, dan bagaimana menggambarkan realitas terhadap

sasaran yang dikaji.

2. Pendekatan Penelitian

Peneliti menggunakan Pendekatan kualitatif penelitian kualitatif adalah

penelitian yang mendeskripsikan data dalam bentuk uraian, temuan lapangan

yang dikemukakan dengang berpegang pada prinsip etnis dan memahami

realitas, penulis tidak bersifat penafsiran atau evaluasi.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi Penelitian bertempat di MAN Malakaji Gowa, Kelurahan Malakaji,

Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa. Alasan peneliti memilih tempat ini

karena peneliti melihat bahwa siswa-siswi di MAN Malakaji Gowa meliliki

karakter dan akhlak yang baik dan pantas dicontoh oleh sekolah lain yang

kurang maju dalam meningkatkan mutu pendidikan akhlak sehingga peneliti

tertarik untuk meneliti dan mengetahui bagaimana strategi pendidik dalam

Page 48: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

36

menanamkan akhlak di sekolah tersebut. Dan peneliti juga merupakan alumni

yang telah memahami kondisi yang terjadi di sekolah tersebut.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah Pendidik dan Peserta didik di MAN Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan suatu penentuan obyek yang akan diteliti

sehingga peneliti ini jadi lebih teraarah. Adapun fokus penelitian yaitu:

1. Strategi Pendidik

2. Menanamkan Akhlak

D. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Strategi Pendidik

Adalah mencakup cara yang direncanakan atau tindakan oleh pengembang

atau orang yang mendidik yang bertujuan untuk membantu peserta didik

dalam mencapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan tentang sopan

santun Akal budi pekerti moral Akhlak dan sebagainya.

2. Penanaman Akhlak Peserta Didik

Adalah segala budi pekerti tingkah laku yang tertanam dalam jiwa yang

menimbulkan macam macam perbuatan yang baik yang mana sifat itu dapat

menjadi budi pekerti yang utama dan dapat meningkatkan martabat peserta

didik.

Page 49: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

37

E. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud adalah perolehan data/darimana data

diperoleh, baik itu sumber primer ataupun sumber sekunder.50

Sumber primer

yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data,

penulis memahaminya adalah orang yang langsung berkaitan dengan obyek yang

penulis teliti yaitu peserta didik dan pendidik MAN Malakaji Gowa.

Sumber Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

dokumen.51

Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, hasil survey, studi

historis, dan sebagainya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.52

Sanapiah Faisal dalam bukunya format-format penelitian sosial

mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data suatu penelitian.

Instrument penelitian sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data dipandang sangat membantu seorang peneliti dalam melaksankan penelitian

dan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu penelitian. Selain digunakan untuk

menjawab masalah penelitian dan menguji hipotesis, instrumen juga berguna

50 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009), h. 11.

51Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Cet. 27; Bandung: Alfabeta, 2017), h. 225. 52 Sugiyono, Memahami penelitian Kualitatif, h. 102.

Page 50: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

38

untuk mengukur tingkat kualitas data, sebaiknya disesuaikan dengan metode

penelitian yang digunakan sebagai salah satu cara memperoleh kebenaran data

sehingga sesuai dan sejalan dengan hasil penelitian. Adapun instrumen yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pedoman Observasi

Peneliti mengadakan pengamatan langsung terhadap subjek yang akan

diteliti kemudian mencatat hasil pengamatan secara sistematik sesuai dengan

keperluan penelitian. Panduan observasi digunakan untuk mendapatkan data

hasil pengamatan. Bisa dilakukan terhadap sesuatu benda, keadaan, kondisi,

situasi, kegiatan, proses, atau penampilan tingkah laku seseorang.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan oleh peneliti untuk mengarahkan

pertanyaan kepada sasaran yang diinginkan dan untuk menilai keadaan siswa

yang menjadi objek penelitian. Peneliti menyiapkan catatan atau peralatan

lainya untuk memudahkan berdialog dan meminta pendapat atau persepsi dari

informan.

3. Catatan Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan tentang peristiwa yang sudah berlalu.53

Bisa berbentuk tulisan (catatan harian, biografi, peraturan kebijakan dan lain-

lain), gambar (foto, gambar, sketsa dan lain lain), karya-karya monumental

dari seseorang (patung, film).

53

Sanapiah Faisal, Format-format penelitian Sosial (Cet. V; Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007), h.82

Page 51: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

39

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

Riset lapangan, yaitu cara pengumpulan data dengan penulis turun langsung ke

lapangan. Oleh karena itu data yang dikumpulkan ini bersifat empiris. Kemudian

dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan

data, sebagai berikut;

1. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-

fenomena yang diselidiki.

2. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yaitu semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.

3. Dokumentasi adalah mencatat semua data secara langsung dari referensi yang

membahas tentang objek penelitian.54

H. Teknik Analisis Data

Setelah melalui beberapa tahapan dalam metode penelitian, maka sebagai

langkah terakhir untuk menyimpulkan data dari hasil penelitian adalah dengan

menganalisa seluruh data yang telah diperoleh. Dengan merujuk pada hasil

analisa tersebut.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang dikembangkan oleh

Miles dan Huberman. Analisis data berlangsung secara simultan yang dilakukan

bersamaan dengan proses pengumpulan data, dengan alur tahapan: pengumpulan

54

Burhan Bungin,Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu

sosial lainnya. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 121.

Page 52: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

40

data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data

display), dan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing dan verifying).55

1. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil observasi,

hasil wawancara, dan hasil dokumentasi. Dari pengumpulan data tersebut

kemudian dipilah-pilah ke dalam fokus penelitian yaitu strategi pendidik dalam

menanamkan akhlak. Berangkat dari fokus penelitian tersebut kemudian

dikembangkan ke dalam rumusan masalah sebagaimana yang telah dipaparkan

diatas.

2. Tahap Reduksi Data

Reduksi data ialah proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara

sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.56

Pada tahap ini peneliti melakukan pemusatan data yang sudah dikumpulkan ke

dalam fokus penelitian dan kemudian memberikan kesimpulan. Jadi peneliti

mengklarifikasi dan menyederhanakan data yang terpilih sesuai dengan tema

yang dikaji dengan cara memadukan berbagai data yang tersebar dan menelusuri

tema untuk merekomendasikan data tambahan. Pada akhir tahap ini, peneliti

55 Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, Qualitative Data Analyis, Terj. Tjetjep

Rohendi Rohidi, Analisis Data Kualitatip. (Jakarta: UI Press, 1992), h. 16.

56

Ibid, h 16.

Page 53: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

41

membuat abstrak data kasar berdasarkan data yang sudah diklarifikasi dan

disimpulkan menjadi uraian singkat.

3. Tahap Display Data

Tahap display data dimaksudkan untuk menyajikan data, gambaran

keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian yang diusahakan

membuat berbagai bagan, grafik, matrik, charts dan lain sebagainya.57

Pada

tahap ini peneliti menyajikan data dan mengorganisasikan data dalam bentuk

penyajian informasi berupa teks naratif. Selanjutnya, teks naratif tersebut

diringkas dalam bentuk bagan yang menggambarkan interpretasi tentang makna

perilaku subyek penelitian.

4. Tahap Kesimpulan atau Verifikasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan uji kebenaran dari setiap makna yang

terdapat dalam data yang sudah didapatkan. Dalam hal ini, peneliti tidak hanya

bersandar pada klarifikasi data tetapi juga pada abstraksi data yang menunjang.

Adapun ketiga tahapan dalam proses analisis data berjalan secara simultan.

Dengan demikian, penulisan laporan terus berkembang sejalan dengan proses

pengumpulan dan analisis data sehingga kemungkinan besar terjadi bongkar

pasang sejalan dengan ditemukan data dan fakta baru.

57 H. Rochajat Harun, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Pelatihan (Bandung: Mandar

Maju, 2007), h. 77.

Page 54: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Sejarah Berdirinya MAN Malakaji Gowa

Madrasah Aliyah Negeri Malakaji berdiri tahun 1964 merupakan cikal

bakal berdirinya MAN Malakaji pada tahun 1997. Bangunan gedung yang

terletak di jalan Mesjid Raya Malakaji No.1. berada di tempat yang sangat

strategis dan juga lokasinya berdekatan dengan MTS, Swasta serta SMP

Negeri. Gedung ini berdiri diatas tanah seluas 7614m.

Pengusulan Negeri pada MAN Malakaji merupakan keputusan final para

pengurus yayasan dan tokoh masyarakat, agar didaerah Gowa berdiri lembaga

pendidikan formal Islam Negeri yang standar, berkualitas, memiliki daya saing

tinggi dengan pendidikan formal yang lain.

Perkembangan MAN Malakaji Gowa kedepan sangat cerah karena

adanya beberapa faktor yang mendukung diantaranya:

a. Dukungan oleh masyarakat luas dan agamis yang melibatkan semua

kekuatanya yang ada terdiri dari unsur pemerintahan, organisasi

keagamaan, para tokoh Agama maupun masyarakat.

b. Banyaknya generasi masa depan yang handal sebagai penerus dan

penopang pendidikan di MAN Malakaji Gowa.

Page 55: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

43

c. Letak Madrasah yang sangat strategis, yaitu terletak dpinggir jalan, jauh

dari pusat keramaiastrategis, yaitu terletak dpinggir jalan, jauh dari pusat

keramaian sehingga tercipta suasana tenang yang mendukung kenyamanan

dalam kegiatan belajar mengajar serta terdapat SMP Negeri dan MTS

Negeri/ Swasta disekitarnya.58

2. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri Malakaji Gowa

Alamat/Desa : JL. Masjid Raya No. 1 Malakaji

Kecamatan : Tompobulu

Kabupaten : Gowa

Propinsi : Sulawesi Selatan

No. Telepon : -

e-mail : man.malakaji 605100 @gmail.com

Laman : -

Status Madrasah : Negeri

SK Kelembagaan : KMA Nomor 107 tahun 1997

NSM : 131173060006

NPSN : 40320463

Tahun Berdiri : 1997

Luas Tanah : 7614 M

Nama kepala Madrasah : Drs. Hanurwaruddin, M.Pd.I

No.SK Kep Madrasah : KW.21.1/2/KP.07.6/202/2009.

58

Kantor Tata Usaha MAN Malakaji Gowa

Page 56: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

44

3. Visi Misi dan Tujuan

a. Visi

‘’terwujudnya madrasah yang bernuansa religius, cerdas,

terampil, berprestasi, profesional, disiplin dan memiliki kesadaran

lingkungan yang dilandasi iman dan takwa kepada Allah Swt ‘’

Visi tersebut diatas mencerminkan cita-cita sekolah yang

berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai

dengan norma dan harapan masyarakat.

Adapun indikator dari visi tersebut adalah :

1) Mampu mengamalkan nilai-nilai Ajaran Agama Islam secara benar

dan konsisten .

2) Mewujudkan peserta didik yang memiliki kompetensi akademik dan

non akademik.

3) Mewujudkan kegiatan pembinaan dan pengembangan minat, bakat

dan kemandirian peserta didik.

4) Meningkatkan kompetensi peserta didik untuk berdaya saing

kejenjang yang lebih tinggi.

5) Mampu melahirkan peserta didik yang kreatif dan inovatif.

6) Meningkatkan kedisiplinan seluruh komponen madrasah sesuai

standar yang berlaku.

7) Menciptakan lingkungan madrasah yang bersih, sehat, indah dan

nyaman.

Page 57: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

45

b. Misi

1) Mewujudkan Madrasah yang bernuansa religius.

2) Menciptakan pembelajaran yang PAIKEM.

3) Menciptakan lingkungan madrasah yang bersih, sehat, indah dan

nyaman.

4) Meningkatkan kedisiplinan seluruh komponen madrasah.

5) Mewujudkan kerjasama yang harmonis dengan seluruh stakeholder

pendidikan.

6) Mewujudkan peserta didik yang memiliki kompetensi akademik dan

non akademik.

7) Meningkatkan kompetensi peserta didik untuk berdaya saing kejejang

pendidikan yang lebih tinggi.59

c. Tujuan MAN Malakaji Gowa

1) Menciptakan dan menyelanggarakan proses pendidikan yang

berorientasi pada target pencapaian efektivitas proses pembelajaran

berdasarkan konsep MPMBM (Manajemen Peningkatan Mutu

Berbasis Madrasah).

2) Mewujudkan sistem kepemimpinan yang kuat dalam

mengkomodasikan menggerakan dan menyerasikan semua sumber

daya pendidikan yang tersedia.

59

Kantor Tata Usaha MAN Malakaji Gowa

Page 58: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

46

3) Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan secara efektif

berdasarkan analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi

kerja, hubungan kerja, imbal jasa yang memadai,

4) Penanaman budaya mutu kepada seluruh warga madrasah yang

didasarkan pada keterampilan/skill dan profesionalitas,

5) Menciptakan sikap kemandirian secara kelembagaan melalui

peningkatan sumber daya yang memadai,

6) Meningkatkan peran serta warga madrasah dan masyarakat yang

dilandasi sikap tanggung jawab,

7) Meningkatkan sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel

dalam pengelolaan anggaran.

4. Data Kepala Madrasah

Tabel 1 data kepala Madrasah dari periode didirikan Madrasah

sampai sekarang.

NO Nama Jabatan Tahun

1 Hasinun Nuhun, B.A

Kepala

Sekolah

1978 - 1997

2 Drs. H. M,Yusuf H.S Kepala

Sekolah

1997-2002

3 Drs. H. Muh. Syarif Kepala

Sekolah

2002-2009

4 Drs. H Baharuddin Said Kepala

Sekolah

2009-2013

Page 59: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

47

5 Drs. Hanurwaruddin Kepala

Sekolah

2013-sekarang

5. Keadaan Pendidik Dan Pegawai

Pendidik yaitu seseorang yang diberi wewenang untuk mengajar atau

memberi pelajaran terhadap peserta didik. Dalam proses pembelajaran

peranan pendidik sangat besar karena mereka sebagai pemegang kendali pada

lembaga pendidikan. Guru sebagai pendidik, pembimbing, dan pengasuh

dalam proses pembelajaran. Keberhasilan yang didapatkan oleh seorang

peserta didik sangat ditentukan sejauh mana kemampuan pendidik dalam

melaksanakan tugasnya.

Pendidik di MAN Malakaji Gowa dengan berbagai disiplin ilmu yang

dimilikinya telah berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam

mendidik peserta didik dengan sebaik-baiknya. Namun demikian pendidik

perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan dan informasi penting

tentang pendidikan sehingga dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dalam

memperoleh ilmu pengetahuan, serta memberi contoh tauladan yang baik

bagi peserta didiknya. Karena salah satu dari pembentukan kepribadian

seorang peserta didik di tentukan oleh lingkungan sekolah dimana mereka

menimba ilmu pengetahuan. Dan biasanya mereka mecontoh pada lingkungan

sekitarnya termasuk pendidikan. Untuk mengatahui keadaan pendidik di

MAN Malakaji Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 60: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

48

Tabel 2 Keadaan Pendidik MAN Malakaji Gowa

No Nama JK Status

kepegawaian

Pendidi

kan

Guru Mapel

1. Mantasia P PNS S1 WK. Kurikulum

2. Sofyan Jukni L PNS S1 Biologi

3. Syamsidarni P PNS S1 Ekonomi

4. Alimuddin L PNS S2 Bahasa Inggris

5. Dewi Sartika P GTT S1 Fisika

6. Habibi L GTT S1 Bahasa Arab

7. Nursiah P GTT S1 Matematika

8. Arman L GTT S1 Geografi

9. Ahmad Muras L GTT S1 Ekonomi

10. Agus Afandi L GTT S1 Fiqih

11. HJ.Darmawati

Dahlan

P PNS S1 Biologi

12. Zaslia P GTT S2 Kimia

13. Titi Wahyunigsih P GTT S1 Bahasa Inggris

14. Munatsir L GTT S1 Penjas

15. Syarifuddin Hado L GTT S1 Bahasa Indonesia

16. Hasanuddin L GTT S1 Bahasa Arab

17. Haryanti Thamrin P GTT S1 Fisika

18. Marliani P GTT S1 Matematika

Page 61: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

49

19. H.Arsyad Yusuf P PNS S1 Akidah Akhlak

20. Harmita P GTT S1 Pkn

21. Arifuddin L Pegawai S1 Fiqih

22. Nuraeni P PNS S1 Sejarah Kebudayaan

Islam

23. Aminullah L GTT S1 Sosiologi

24. Suriani P GTT S1 Fiqih

25. H. Syarif L PNS S1 Bahasa Indonesia

26. Nurdiana P GTT S1 Bahasa Arab

27. Hanurwaruddin L PNS S1 Kepala Sekolah

28. Sunarti P GTT S1 BP

29. Nursufiati P PNS S1 Mulok

30. Nurul Mukhlisah P GTT S1 Bahasa Inggris

31. Risna Irawati P GTT S1 Prakarya

32. Makkatang L GTT S1 Pengembangan Diri

33. Ramla P GTT S1 Seni Budaya

34. Abd. Khalik L GTT S1 Sejarah

35. Sri Wahyuningsih P GTT S1 Sejarah Indonesia

36. Fitriadi P GTT S1 PKN

37. Syamhadi Rasyid L GTT S1 Matematika

38. Hasniwati P GTT S1 Sosiologi

39. Hasbullah L GTT S1 Tata Usaha

Page 62: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

50

Berdasarkan pada tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah tenaga

pendidik di MAN Malakaji terdiri dari guru PNS dan GTT dimana jumlah guru

PNS 10 dan GTT sebanyak 29.

6. Keadaan Peserta Didik/Siswa

Peserta didik adalah pribadi yang senantiasa mengalami proses

pertumbuhan dan perkembangan yang merupakan ciri dari seorang peserta

didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik dimana selalu dibutuhkan

bantuan dan arahan dari orang dewasa melalui pengajaran, jika seorang

pendidik mempunyai tugas pokok untuk mengajar, maka tugas pokok peserta

didik adalah belajar. Keduanya saling berkaitan antara satu dengan yang lainya.

Adapun keadaan peserta didik di MAN Malakaji Gowa dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3 Keadaan Siswa MAN Malakaji Gowa berdasarkan jenis kelamin

No Tingkat Kelas Laki-laki Perempuan Total

1. Kelas 10 79 94 173

2. Kelas 11 71 96 167

3. Kelas 12 62 78 140

Jumlah 212 268 480

Page 63: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

51

7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah fasilitas yang terdapat di MAN Malakaji

Gowa yang menunjang kegiatan dan administrasi sekolah dan pencapaian

tujuan proses belajar mengajar di sekolah.

Tabel 4 Sarana dan Prasarana MAN Malakaji Gowa

No Fasilitas Jumlah Keterangan

1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2. Ruang Guru 2 Baik

3. Ruang UKS 1 Baik

4. Ruang Tata Usaha 1 Baik

5. Ruang perpustakaan 1 Baik

6. Ruang Kelas 240 Baik

7. Kursi Guru/pegawai 50 Baik

8. Meja Guru 50 Baik

9. Kursi Tamu 7 Baik

10. Papan Tulis 16 Baik

11. Kursi 240 Baik

12 Meja 240 Baik

13. WC 6 Baik

14. Laboratorium 1 Baik

15. Masjid 1 Baik

16. Kantin 3 Baik

Page 64: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

52

17. Lapagan takraw 1 Baik

18. Lapangan Volly 1 Baik

19. Lapangan Upacara 1 Baik

20. Tempat Parkir 2 Baik

Apabila diperhatikan keadaan sarana dan prasarana di MAN Malakaji

Gowa dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sarana prasarana sudah cukup

memadai sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif.

B. Bentuk Pelaksanaan Penanaman Akhlak Peserta Didik MAN Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

Terwujudnya manusia Indonesia yang bermoral, berkarakter, berakhlak

mulia dan berbudi pekerti luhur merupakan tujuan dari pembangunan manusia

Indonesia yang kemudian diimplementasikan kedalam tujuan pendidikan nasional.

Pentingnya nilai akhlak, moral serta budi luhur bagi semua Warga Negara kiranya

tidak perlu diingkari. Oleh karena itu, nilai-nilai akhlak perlu diajarkan agar

generasi sekarang dan yang akan datang mampu berperilaku sesuai dengan moral

yang diharapkan.

Sekolah sebagai penyelenggara proses belajar mengajar untuk

membimbing, mendidik, melatih, dan mengembangkan kemampuan peserta untuk

mencapai tujuan pendidikan, antara lain ialah menjadi manusia yang berbudi

luhur. Oleh karena itu, di sekolah diajarkan akidah akhlak terutama yang berisi

pembiasaan untuk hidup bersopan santun, bertatakrama secara benar, baik dalam

perkataan maupun dalam perbuatan, berdisiplin, dan memiliki rasa hormat yang

Page 65: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

53

tinggi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa akidah akhlak dimaksudkan agar

siswa dalam segala sikap dan perilakunya mencerminkan nilai budi pekerti yang

luhut dan beradab.

Budi pekerti luhur atau akhlak yang mulia sangat penting dalam

membangun kebudayaan suatu masyarakat. Dan biasanya masyarakat

berpandangan bahwa upaya untuk meningkatkan kecerdasan berfikir, membangun

mental, budi pekerti, dan akhlak mulia adalah tugas dunia pendidikan, atau lebih

khusus lagi adalah tugas sekolah. Dengan melihat keadaan yang terjadi dalam

masyarakat sekarang ini dan menghadapi kecenderungan dimasa depan maka

pendidikan akhlak dan budi pekerti perlu diajarkan di Sekolah agar generasi masa

depan selain cerdas juga berakhlak dan berbudi pekerti luhur.

Hal ini juga dipertegas Oleh guru Akidah Akhlak, bapak H.Arsyad

Yusuf, S.Ag. Sebagaimana dalam kutipan wawancara berikut:

Wawancara Pertama:

Pendidikan atau Penanaman Akhlak di MAN Malakaji Gowa

dimulai sejak siswa menginjakkan kaki di MAN Malakaji Gowa

yaitu pada saat mendaftar kemudian setelah diterima itu tidak

terlepas dari fase-fase penanaman akhlak. Setelah anak diterima di

MAN Malakaji Gowa kemudian ditindak lanjuti dengan

pelaksanaan MOS (masa orientasi siswa), dan memberikan materi

materi pemahaman tentang akhlak kepada Allah swt, akhlak dalam

lingkungan keluarga, akhlak dalam lingkungan masyarakat dan

lingkungan sekolah. Setelah kegiatan proses belajar mengajar

berlangsung penanaman Akhlak lebih ditingkatkan lagi dan mulai

terintegrasi dalam pelajaran. Di MAN Malakaji Gowa juga

membiasakan untuk disiplin bertanggung jawab membiasakan

untuk melakukan ibadah sesuai sunnah rasul dan bagaimana

menciptakan kedekatan antara guru dan siswa baik secara moral

maupun fisik.60

60

H.Arsyad Yusuf, S.Ag guru akidah akhlak MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa ( Wawancara, 07 Juli 2020 )

Page 66: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

54

Apa yang diungkapkan oleh guru Akidah Akhlak MAN Malakaji

Gowa bahwa penanaman akhlak yang baik dimulai sejak siswa menginjakkan

kaki di MAN Malakaji Gowa. Pendidikan akhlak tidak mungkin berhasil

kalau tidak didukung oleh kepala sekolah, para guru, pegawai, tata usaha,

orangtua siswa, lingkungan sekolah dan oleh peserta didik sendiri. Pembinaan

perilaku peserta tidak terbatas hanya pada waktu pelajaran akhlak dan budi

pekerti yang terintegrasi kedalam pelajaran Agama, PKN yang berlangsung

di kelas, tetapi juga pendidik lain yang mengajarkan mata pelajaran tertentu

di kelasnya untuk turut membantu membina peserta didik agar berperilaku

yang sesuai dengan yang diajarkan oleh guru Akidah Akhlak.

Demikianlah, sehingga Kepala Sekolah dan seluruh pegawai di Sekolah

perlu membantu terciptanya suasana yang mendukung terbinanya Akhlak

peserta didik. Dan tentu saja tidak terlepas dari peran serta masyarakat,

melalui kerjasama dengan orangtua peserta didik baik pada forum atau rapat

komite sekolah maupun pada bentuk komunikasi informal antara pihak

sekolah dan orangtua peserta didik di MAN Malakaji Gowa. Pendapat yang

sama juga dikemukakan oleh guru Matematika, ibu Marliani, S.Pd

sebagaimana dikutip pada kutipan wawancara berikut:

Pelaksanaan penanaman akhlak di MAN Malakaji Gowa, ini bukan

hanya tanggung jawab guru akidah akhlak. Memang, secara khusus

materi akhlak diajarkan pada mata pelajaran akidah akhlak, namun kita

semua guru-guru baik guru bidang studi maupun guru kelas mempunyai

tugas untuk mengembangkan nilai-nilai akhlak yang baik dalam proses

belajar mengajar. Sebagai contoh konkrit saat ada teman mereka (siswa)

yang sakit, atau orangtua siswa, atau guru, kami mengajak mereka

untuk menjenguk orang sakit itu, ini hanya salah satu contoh dan masih

Page 67: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

55

banyak lagi yang kami lakukan. Intinya adalah selain mengajarkan hal

baik tugas bersama adalah membiasakan hal baik.61

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa pendidikan akhlak tidak

berhenti sampai pada membentuk pemahaman peserta didik tetapi juga harus

dilakukan internalisasi nilai-nilai akhlak pada diri pesera didik untuk

membangun kebiasaan-kebiasaan baik. Oleh karena pembentukan akhlak

peserta didik tidak dapat tercapai secara cepat dan segera (instan), tetapi harus

melewati proses panjang, cermat dan sistematis. Maka selain dilakukan secara

bersama oleh seluruh unsur sekolah dan masyarakat juga harus dilakukan

dengan melalui tahap 1) pembiasaan sebagai awal perkembangan akhlak

anak: 2) tahap pemahaman dan penalaran terhadap nilai, sikap dan akhlak

siswa; 3) tahap penerapan berbagai perilaku dan tindakan siswa 4) tahap

pemaknaan yaitu suatu tahap refleksi dari para siswa melalui penilaian

terhadap seluruh sikap dan perilaku yang telah mereka pahami dan lakukan

dan bagaimana dampak dan kemanfaatanya dalam kehidupan baik bagi

dirinya maupun bagi orang lain.

Dalam menjalankan tahapan penanaman akhlak di MAN Malakaji

Gowa seluruh unsur sekolah turut serta dalam mengimplementasikan

penanaman akhlak di MAN Malakaji Gowa dengan tiga bentuk pelaksanaan

penanaman akhlak yaitu:

61

Marliani, S.Pd Guru Matematika MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa (Wawancara , 06 Juli 2020)

Page 68: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

56

1. Pembiasaan

Pembiasaan adalah upaya praktis dalam pendidikan dan pembinaan anak,

hasil dari pembiasaan yang dilakukan seorang pendidik adalah terciptanya

suatu kebiasaan bagi peserta didiknya. Kedudukan metode pembiasaan, bagi

perbaikan dan pembentukan akhlak melalui pembiasaan, dengan demikian

pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan berdampak besar terhadap

kepribadian/akhlak anak ketika mereka telah dewasa. Sebab pembiasaan,

yang telah dilakukan sejak kecil akan melekat kuat di ingatan dan menjadi

kebiasaan yang tidak dapat dirubah dengan mudah. Dengan demikian metode

pembiasaan sangat baik dalam rangka mendidik akhlak anak, seorang anak

yang terbiasa mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam lebih dapat diharapkan

dalam kehidupanya nanti akan menjadi seorang Muslim yang saleh.

Pembiasaan dalam penanaman akhlak peserta didik yang diterapkan dalam

sekolah ini adalah:

a. Pembiasaan membaca Do‟a sebelum pelajaran dimulai dan saat pelajaran

terakhir telah usai.

b. Pembiasaan berjabat tangan ketika memasuki jam pelajaran pertama atau

pun pada saat bertemu dengan guru di luar kelas/sekolah.

Pembiasaan membaca doa sebelum pelajaran dan sesudah belajar dilakukan

dengan tujuan untuk menanamkan rasa keimanan dan ketakwaan bagi para

peserta didik yang ditunjukkan dengan perilaku berdo‟a memohon hanya kepada

Allah Swt. Sementara pembiasaan berjabat tangan dilakukan untuk mengajarkan

kepada peserta didik tentang bagaimana bersikap sopan dan menghargai orang

Page 69: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

57

yang lebih tua atau pendidik, selain itu dengan melakukan pembiasaan ini

diharapkan hubungan antara peserta didik dan pendidik terjalin dengan baik.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh guru Fikih MAN

Malakaji Gowa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, bapak Arifuddin,

S.Pd.I dikutip pada kutipan wawancara berikut:

Pelaksanaan Penanaman akhlak pada siswa MAN Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa, itu melalui pembiasaan, yaitu pada saat

proses belajar mengajar maupun pada saat diluar proses belajar mengajar.

Misalkan sebelum memulai pembelajaran siswa dibiasakan selalu berdoa

dan menutup pembelajaran dengan doa pula, selain itu siswa juga

dibiasakan bersikap sopan pada saat masuk ke ruang guru ataupun pada

saat bertemu dengan guru diluar sekolah.62

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa di sekolah MAN Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa pada saat proses belajar mengajar

maupun pada saat di luar proses belajar mengajar siswa selalu dibiasakan

berdoa dan menutup pelajaran dengan doa pula.

c. Pembiasaan disiplin pada saat proses belajar mengajar

Pembiasaan yang dimaksud adalah pada saat proses belajar mengajar

berlangsung siswa tenang di dalam kelas, mendengarkan bapak/ibu

menjelaskan, tidak ribut, dan minta izin kepada bapak/ibu guru jika

hendak keluar kelas.

Dalam hal ini bukan hanya peserta didik yang disiplin, tetapi

pendidik juga.

Adapun beberapa kriteria kedisiplinan bagi pendidik adalah

sebagai berikut:

62

Arifuddin S.Pd.I Guru Fikih MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

(Wawancara, 08 Agustus 2020)

Page 70: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

58

a) Disiplin waktu

b) Disiplin menegakkan aturan

c) Disiplin sikap

d) Disiplin dalam beribadah.

Pendidik merupakan tauladan bagi peserta didiknya. Pendidik

berarti ditiru, maka dari itu pendidik harus menerapkan disiplin diri juga

agar bisa menjadi contoh yang baik bagi peserta didiknya. Hal ini juga

dipertegas oleh guru Bahasa Arab MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa, ibu Nurdiana, S.Pd Sebagaimana dalam kutipan

wawancara berikut:

Sebagai guru kita harus selalu berada di depan, yaitu menjadi contoh

yang baik dan selalu mendampingi siswa dalam artian setiap guru

harus menjadi teman yang bisa mengerti keadaan siswanya, selain

itu guru juga berada di belakang yaitu memberikan semangat dan

pemahaman kepada siswanya tentang akhlak yang baik.63

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa peserta didik diberi

kebebasan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, bebas

untuk berpikir kreatif dan menemukan hal-hal baru, namun tetap ada

sosok seorang pendidik yang peduli dan bertanggung jawab yang

senantiasa mampu mendorong peserta didik berkembang menurut

kodratnya.

2. Kepedulian Sosial

Diwujudkan dalam kegiatan infak yang diadakan 1 minggu sekali

setiap pelajaran Akidah Akhlak, tujuanya agar peserta didik mempunyai

63

Nurdiana, S.Pd Guru MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

( Wawancara, 07 Agustus 2020)

Page 71: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

59

rasa senang atau ikhlas untuk membantu dan memperhatikan orang lain

yang terkena musiabah di sekitarnya dan peserta didik mempunyai

kepedulian social yang tinggi serta jauh dari sifat yang hanya

mementingkan dirinya sendiri.

3. Pengembangan Diri/Ekstrakurikuler

Kegiatan pengembangan diri atau ekstrakurikuler merupakan

kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka,

kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam dan/atau di luar Lingkungan

sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang ditujukan

untuk membantu perkembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan,

potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang diselenggarakan

oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan

berkewenangan di sekolah.

Adapun kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di MAN

Malakaji Gowa, yaitu:

1) Baca Tulis Al-Qu‟an

2) Kepramukaan

3) Palang Merah Remaja

4) Latihan Tari-tarian Tradisional

5) Keolahragaan.

Page 72: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

60

C. Strategi Pendidik Dalam Menanamkan Akhlak Peserta Didik MAN

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

Sebagai implementasi dari peraturan Menteri pendidikan dan

kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan

budi pekerti, maka sekolah sebagai ujung tombak pembangunan karakter harus

memiliki strategi untuk mewujudkan insan terdidik yang berkarakter dan

berbudi pekerti mulia.

Tujuan pendidikan akhlak adalah untuk mengembangkan nilai, sikap

dan perilaku siswa yang memancarkan akhlak mulia/budi pekerti. Hal ini

mengandung arti bahwa dalam akidah akhlak, nilai-nilai yang ingin dibentuk

yang kemudian terwujud dalam tingkah lakunya. Untuk mengajarkan Akhlak

mulia/budi pekerti sesama teman dilakukan dengan strategi pembelajaran yang

dianggap dapat menumbuhkan pemahaman, kesadaran, dan perilaku pada diri

peserta didik.

Untuk menumbuhkan akhlak peserta didik, seperti dijelaskan pada

penjelasan sebelumnya bahwa belajar akhlak tidak hanya sampai pada

pemberian materi tetapi harus terjadi proses pembiasaan. Seperti pernyataan

dari guru Akidah Akhlak MAN Malakaji Gowa, bapak H.Arsyad Yusuf, S.Ag

Sebagaimana dikutip pada kutipan hasil wawancara berikut:

Pendidikan akhlak adalah bagaimana mengajarkan, memberi

pemahaman, dan memberikan contoh kongkrit tentang akhlak mulia

kepada sesama manusia, baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam

pergaulan masyarakat. Pendidikan akhlak kepada sesama manusia juga

sangat penting sebab manusia tidak bisa hidup sendiri dan terpisah dari

orang lain. Oleh karenanya, kita sangat berharap peserta didik mampu

kita didik untuk nantinya dapat tumbuh menjadi manusia yang dapat

hidup harmonis ditengah tengah masyarakat, kalau perlu menjadi orang

Page 73: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

61

yang dapat mengharmoniskan kehidupan masyarakat. Nah berangkat dari

harapan inilah sehingga kami betul-betul menanamkan perilaku akhlak

mulia terhadap semua siswa.64

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa pendidikan akhlak kepada

sesama manusia juga sangat penting sebab manusia tidak bisa hidup sendiri

dan terpisah dari orang lain oleh karena itu kita sangat berharap peserta didik

mampu kita didik untuk nantinya dapat tumbuh menjadi manusia yang dapat

hidup harmonis di tengah masyarakat.

Adapun strategi guru dalam menanamkan akhlak peserta didik

diantaranya sebagai berikut:

1. Pendekatan Langsung

Strategi pendekatan langsung dilakukan melalui ucapan dan perbuatan.

a. Ucapan

Strategi pendekatan langsung melalui ucapan, yaitu seorang pendidik

memberikan nasihat secara langsung terhadap siswa yang berbuat salah,

mengajak siswa yang tidak berjabat tangan untuk berjabat tangan.

Setelah dinasehati dan diberi pemahaman tentang akhlak yang baik tapi

tetap melakukan kesalahan maka peserta didik tersebut dilaporkan ke

wali kelas untuk kemudian ditindak lanjuti.

b. Perbuatan

Strategi pendekatan langsung melalui perbuatan, yakni para pendidik

memberikan teladan melalui contoh-contoh sikap yang baik.

Misalnyaa, pada saat memasuki waktu shalat pendidik membimbing

64

H. Arsyad Yusuf S.Ag Guru MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

(Wawancara, 07 Juli 2020)

Page 74: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

62

dan mengarahkan peserta didik menuju masjid atau pendidik yang

terlebih dahulu pergi ke masjid, pada saat kegiatan infak guru juga

ikut mengeluarkan bantuan.

2. Pendampingan

Strategi yang selanjutnya dalam penanaman akhlak yaitu

pendampingan, dimana keluarga/orang tua yang bertanggung jawab

memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak supaya tumbuh dan

berkembang dengan baik. Orang tua harus selalu mendampingi putra

putrinya, memberikan nasihat, dan membantunya dalam menyelesaikan

masalah tersebut.

Selain di lingkungan keluarga, ada juga lingkungan sekolah. Di

sekolah anak mempunyai orang tua kedua yaitu para guru atau pendidik,

seorang pendidik harus bekerja sama dengan orang tua agar tidak terjadi

perbedaan dalam mendidik dan menanamkan akhlak terhadap anak.

Seorang pendidik juga harus bertindak sebagai teman yang senantiasa

mendampingi peserta didiknya, misalnya dalam kegiatan gerakan shalat

magrib berjamaah di masjid, pendidik dan orang tua harus menjalin

kerjasama agar para orangtua bisa menyuruh dan atau menemani putra-

putrinya ke masjid.

Seperti pernyataan dari guru Bahasa Arab MAN Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Ibu Nurdiana, S.Pd

Sebagaimana dalam kutipan wawancara:

Page 75: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

63

Bentuk strategi yang digunakan terutama dalam bidang kurikulum

yaitu dengan menyusun kegiatan yang mengarah kepada

pendidikan akhlak contohnya setiap memulai jam pelajaran

membaca Al-qur‟an dan doa sebelum belajar. Selanjutnya kegiatan

shalat berjamaah serta mengadakan kegiatan dengan materi

keagamaan seperti tartil untuk mendidik akhlak siswanya.65

Pendapat tersebut mengisyaraktan bahwa dalam bidang kurikulum

yaitu dengan menyusun kegiatan yang mengarah kepada pendidikan

akhlak seperti setiap memulai jam pelajaran membaca al-quran dan

berdoa sebelum belajar

Dari pihak sekolah pun selalu melakukan pemantauan terhadap

peserta didik baik secara tidak langsung ataupun langsung, secara tidak

langsung dilakukan dengan memberikan buku control gerakan shalat

maghrib berjamaah di masjid kepada setiap peserta didik yang nantinya

akan diisi tanggal,nama masjid, dan imam shalat yang kemudian ditanda

tangani, sedangkan pemantauan secara langsung yaitu dimana setiap

pendidik ikut serta shalat berjamaah di masjid terdekat.

Seperti pernyataan dari guru Matematika MAN Malakaji Gowa,

ibu Marliani, S.Pd Sebagaimana dikutip pada kutipan hasil wawancara

berikut:

Sebagai pendidik kita harus mampu berperan sebagai orang tua

terhadap mereka, yaitu mendampingi dan mengarahkan supaya

mereka tidak merasa terabaikan di lingkungan sekolah. Apabila

siswa mendapat masalah kita berikan nasihat dan solusi, sebaliknya

apabila siswa mendapat prestasi kita beri pujian agar mereka

merasa diperhatikan.66

65

Nurdiana, S.Pd Guru Bahasa Arab MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa (Wawancara, 07 Agustus 2020) 66

Marliani, S.Pd Guru Matematika MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa (Wawancara, 06 Juli 2020)

Page 76: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

64

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa kita sebagai pendidik

harus mampu berperan sebagai orang tua terhadap peserta didik seperti

mendampingi dan mengarahkan supaya mereka tidak merasa terabaikan di

lingkungan sekolah.

Pemantauan secara tidak langsung dapat meningkatkan nilai

kejujuran peserta didik, sedangkan pemantauan secara langsung selain

untuk mengontrol peserta didik juga berperan sebagai contoh bagi peserta

didiknya.

Penerapan kedisiplinan harus diamalkan oleh pendidik dan peserta didik,

hal itu bisa dilakukan dengan cara:

a. Perencanaan, ini meliputi membuat aturan prosedur, dan untuk

menentukan konsekuen untuk aturan yang dilanggar.

b. Mengajarkan kepada siswa bagaimana mengikuti aturan. Hal ini harus

dimulai sejak dini agar dalam mengembangkan pola-pola disiplin yang

efektif pada peserta didik dapat tercapai dengan baik.

c. Merespon secara tepat dan konstruktif ketika masalah timbul sehingga

masalah yang timbul akan dapat dikurangi dan teselesaikan dengan baik.

Pendidik perlu memberikan bimbingan atau arahan pada peserta didik

nakal yang selalu bikin keributan yang akhirnya mengganggu teman yang lain

supaya mereka mampu merubah sikap, lebih peduli pada sesama, saling

menyayangi dan membantu kepada yang membutuhkan.

Page 77: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

65

Beberapa faktor yang juga meghambat keberhasilan penanaman akhlak

pada peserta didik, misalnya faktor lingkungan, kesibukan orang tua dan

kurangnya pengetahuan agama.

Hal Tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan guru Fiqih MAN

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Bapak Arifuddin, S.Pd.I

Sebagai berikut:

Salah satu faktor yang menghambat penanaman akhlak pada anak

adalah kurangnya komunikasi antara orangtua siswa dengan guru, orang

tua biasanya datang ke sekolah pada saat anaknya bermasalah, faktor

penghambat lainya adalah faktor lingkungan, kurangnya pengetahuan

agama, dan pengaruh media sosial.67

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa adapun salah satu faktor yang

menghambat penanaman akhlak pada anak adalah kurangnya komunikasi

antara orang tua siswa dengan guru orang tua biasanya datang kesekolah pada

saat anaknya bermasalah .

Untuk mengetasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara:

1) Memberikan nasehat dan penjelasan kepada anak

2) Memanfaatkan setiap waktu untuk bersama anak

3) Menyediakan waktu secara terprogram

4) Memberikan les agama (baca tulis Al-Qur‟an ,SKI,dll) kepada putra-

putrinya saat dirumah bagi wali muid yang tidak sempat mendidik sendiri,

atau belum cukup pengetahuan agamanya.

67

Arifuddin, S.Pd.I Guru Fiqih MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

(Wawancara, 07 Agustus 2020)

Page 78: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

66

5) Bagi wali murid yang memiliki waktu lebih longgar bisa mendidik sendiri

putra-putrinya. Dengan begitu putra-putrinya akan merasakan kasih saying

secara langsung dari orangtuanya.

Dapat disimpulkan bahwa strategi yang dilakukan dalam menanamkan

akhlak peserta didik bukan hanya dengan pemberian materi saja tetapi harus

dibarengi dengan faktor pembiasaan.

D. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Pendidik Dalam Menanamkan Akhlak

Peserta Didik MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

Sebagaimana telah dibahas pda uraian sebelumnya akhlak sebagai budi

pekerti, kelakukan, watak, pengetahuan berkaitan kelakukan dan tingkah laku

manusia berarti tabiat, kelakuan, perangai, tingkah laku dan adat kebiasaan.

Pengertian Akhlak dari segi istilah ialah sifat yang tertanam di dalam diri yang

dapat mengeluarkan sesuatu perbuatan dengan senang dan mudah tanpa

pemikiran, penelitian dan paksaan.

Beberapa kendala-kendala yang dihadapi guru diantaranya:

1. Kurang disiplin, misalnya masih banyak peserta didik yang datang

terlambat, ketika berdo‟a masih banyak peserta didik yang belum serius,

sering dijumpai peserta didik gaduh saat pembelajaran tengah berlangsung,

tidak melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di sekolah dan tidak ikut

program baca tulis Al-Qur‟an.

2. Dalam tata krama, permasalahan yang muncul adalah masih terdapat peserta

didik yang tidak melakukan jabat tangan dengan pendidik saat baru dating

Page 79: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

67

atau mau pulang sekolah. Tanpa izin keluar masuk kelas ditengah

berlangsungnya pelajaran. Hal ini juga dipertegas oleh guru akidah akhlak

MAN malakaji, bapak H.Arsyad Yusuf, S.Ag Sebagaimana dalam kutipan

wawancara:

Kendala-kendala yang biasa terjadi yaitu dalam pelaksanaan

berjabat tangan disini masih ada siswa yang ketika masuk kelas

mereka tidak salaman terlebih dahulu terhadap bapak/ibu guru,

begitu juga pada saat jam pelajaran selesai biasanya siswa langsung

lari keluar kelas tanpa pamit terlebih dahulu pada bapak/ibu guru

yang mengajar pada jam terakhir.68

Pendapat Tersebut mengisyaratkan bahwa dalam pelaksanaan

berjabat tangan disini masih ada siswa yang ketika masuk kelas mereka

tidak bersalaman terlebih dahulu terhadap bapak/ ibu guru begitu juga pada

saat jam pelajaran selesai biasanya siswa langsung keluar kelas tampa

pamit.

3. Peran orang tua minim

Dalam penanaman akhlak MAN Malakaji Gowa salah satu yang

menjadi kendala yaitu minimnya peran orang tua peserta didik dengan

pendidik sangat berdampak terhadap pelaksanaan kegiatan penanaman

akhlak di sekolah, misalnya dalam kegiatan pelaksanaan shalat maghrib

berjamaah di masjid masih ada peserta didik yang malas pergi ke masjid

untuk shalat maghrib secara berjamaah dengan alasan takut jalan kaki

sendirian karena jarak masjid dari rumhnya cukup jauh. Sementara

berkaitan dengan kepedulian social, terdapat permasalahan bahwa peserta

68

H. Arsyad Yusuf. S,Ag Guru Akidah Akhlak MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa (Wawancara , 07 Juli 2020)

Page 80: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

68

didik masih merasa sayang dengan uang saku yang dimiliki untuk

dikeluarkan demi kepentingan sosial, sehingga masih ada peserta didik

yang tidak berinfaq.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh guru fiqih

MAN Malakaji Gowa. bapak Arifuddin, S.Pd.I sebagaimana pada hasil

kutipan wawancara:

Salah satu kendala dalam penanaman akhlak di Sekolah ini adalah

kurangnya kerja sama antara orang tua dan siswa dengan guru,

orang tua biasanya mau datang ke sekolah pada saat mendapat

panggilan dari pihak sekolah karena anaknya membuat masalah

atau kekacauan. Dan kurang memperhatikan akhlak anak ketika di

rumah ini akan berpengaruh kepada akhlak siswa meskipun

madrasah sudah ditanamkan akhlak yang baik.69

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa dalam penanaman akhlak

di sekolah ini adalah kurangnya kerja sama antara orang tua dan siswa

dengan guru, orang tua biasanya mau datang kesekolah pada saat

mendapat panggilan dari pihak sekolah karena anaknya membuat masalah

atau kekacauan.

Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya kerja sama yang baik antara

kedua pihak dan kurangnya dorongan atau motivasi dari orang tua. Dalam

penanaman Akhlak orang tua adalah faktor utama yang menjadi penentu

keberhasilan pembentukan karakter terhadap peserta didik, untuk itu

perlunya orang tua bekerja sama dengan pendidik dalam pembentukan

akhlak.

69

Arifuddin, S.Pd.I Guru Fiqih MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

(Wawancara, 07 Agustus 2020)

Page 81: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

69

Adapun pendapat yang dikemukakan oleh guru Matematika

MAN Malakaji kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, ibu Marliani,

S.Pd Sebagaimana pada hasil kutipan wawancara:

Salah satu kendala dalam Menanamkan akhlak peserta didik

terkadang datang dari luar lingkungan yang kurang kondusif untuk

penanaman akhlak, contohnya lingkungan yang jauh dari agama

dan perkataanya yang kurang baik. Keluarga yang kurang

memperhatikan akhlak anak ketika di rumah. Ini akan berpengaruh

kepada akhlak siswa meskipun madrasah sudah ditanamkan akhlak

baik.70

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa kendala dalam

menanamkan akhlak peserta didik terkadang datang dari luar lingkungan

yang kurang kondusif untuk penanaman akhlak seperti lingkungan yang

jauh dari agama dan perkataan yang kurang baik

Dalam hal ini perlunya tetap bekerja sama dengan para guru untuk

memberikan motivasi-motivasi kepada siswa untuk tetap mematuhi

norma-norma agama dan tidak terpengaruh oleh lingkungan yang kurang

baik. Serta kerja sama dengan orang tua agar memberikan pengertian

tentang pentingnya akhlak terpuji dan membiasakan untuk melakukan

perbuatan yang terpuji.

Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh guru Bahasa

Arab MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, ibu

Nurdiana, S.Pd. Sebagaimana pada hasil kutipan wawancara:

70

Marliani, S.Pd Guru Matematika MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa (Wawancara, 06 Juli 2020)

Page 82: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

70

Salah satu kendala dalam menanamkan akhlak peserta didik

dikarenakan jumlah siswa yang banyak dan input dari berbagai

macam karakter. Faktor dari luar lingkungan madrasah seperti asal

sekolah siswa yang kurang menanamkan nilai-nilai Islam,

lingkungan keluarga dan masyarakat yang jauh dari ajaran agama

islam, serta teknologi yang tidak dimanfaatkan secara baik oleh

siswa, seperti halnya melihat gambar dan film porno di internet,

bermain game tanpa kenal waktu, hal ini bisa merusak akhlak

siswa.71

Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa kendala dalam

menanamkan akhlak peserta didik dikarenakan jumlah siswa yang

banyak dan input dari berbagai macam karakter, adapun faktor dari luar

lingkungan madrasah seperti asal sekolah siswa yang kurang

menanamkan nilai-nilai islam lingkugan keluarga dan masyarakat yang

jauh dari ajaran islam.

71

Nurdiana, S.Pd Guru Bahasa Arab MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa (Wawancara, 07 Agustus 2020)

Page 83: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian tentang Strategi pendidik dalam menanamkan

akhlak peserta didik di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa. maka penulis dapat mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Bentuk pelaksanaan penanaman akhlak peserta didik di MAN Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa yaitu menggunakan metode

Pembiasaan yaitu Pembiasaan membaca do‟a sebelum pelajaran dimulai

dan saat pelajaran terakhir usai, Pembiasaan berjabat tangan ketika

memasuki jam pelajaran pertama atau pun pada saat bertemu dengan guru di

luar kelas/sekolah, Pembiasaan disiplin pada saat proses belajar mengajar,

Pembiasaan melakukan kegiatan shalat dhuhur berjamaah di sekolah.

Kepedulian sosial dan pengembangan diri/Ekstrakurikuler.

2. Strategi Pendidik dalam menanamkan akhlak Peserta didik di MAN

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa yaitu dengan

Pendekatan langsung, Strategi pendekatan langsung dilakukan melalui

ucapan dan perbuatan, Pendampingan (Orang tua,Pendidik)

3. Kendala-kendala yang dihadapi pendidik dalam penanaman akhlak peserta

didik di MAN Malakaji kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa yaitu,

Kurang disiplin, misalnya masih banyak peserta didik yang datang

terlambat. Dalam tata karma, permasalahan yang muncul adalah masih

Page 84: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

72

terdapat peserta didik yang tidak melakukan jabat tangan dengan pendidik

saat baru dating atau pulang sekolah. Serta Peran orang tau minim.

B. Saran

1. Untuk Kepala Sekolah Sebaiknya menambah kegiatan penanaman akhlak

di MAN Malakaji Gowa. Dan Senantiasa rutin mengadakan pertemuan

dengan para orangtua peserta didilk.

2. Untuk pendidik Senantiasa mendidik peserta didik dengan hati, bukan

hanya sekedar menggugurkan kewajiban, Senantiasa meningkatkan

keilmuanya, Senantiasa bekerjasama dengan wali murid untuk melakukan

pemantauan terhadap peserta didik, Selalu menaati peraturan di sekolah

Dan Menjadi tauladan yang baik bagi peserta didiknya.

3. Untuk Wali murid senantiasa menigkatkan perhatian terhadap putra-

putrinya saat dirumah serta Senantiasa bekerjasama dengan pihak sekolah

guna meningkatkan kualitas putra-putrinya.

4. Untuk peserta didik Senantiasa menaati nasehat pendidik,Senantiasa rajin

belajar dan Senantiasa menaati aturan.

Page 85: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

73

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Yatimin, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an (Jakarta: Amzah,

2007).

Abdurrazaq Syaikh‟ bin Muhsin „Abdul Al-Badr Kitab Huquuq Kibaaris sinni fil

Islaam,

Anwar Rosihan, Akidah Akhlak (Bandung:CV Pustaka Setia, 2008).

Arifuddin Guru Fikih MAN Malakaji Kecamatan Tompbulu Kabupaten Gowa.

Arsip Bagian Umum Tata Usaha MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa

Bakar Abu Muhammad, Pedoman Pendidikan dan Pengajaran (Surabaya: Usaha

Nasional, 2002).

Bafadhol Ibrahim, Jurnal Edukasi Islami Vol. 06 No. 12 Januari 2017.

B. Miles Matthew, A. Huberman Michael, Qualitative Data Analyis, Terj. Tjetjep

Rohidi Rohendi, Analisi data Kualitatip, (Jakarta: UI Press, 1992).

Djamarah bahri syaiful Guru dan Anak didik dalam interaksi Edukatif : Suatu

pendekatan teoritis psikologis (Jakarta : Rineka Cipta,2005).

Daradjat Zakiah, dkk, Metodologi pengajaran Agama Islam ( Cet. 1; Jakarta:

Sinar Grafika, 1996).

Daradja Zakiah, Kepribadaian Guru (Jakarta: Bulan Bintang, 2009).

Daradjat Zakiah, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta,

2009).

Daradjat Zakiah, profesionalisme Guru (Jakarta: Bulan Bintang, 2005).

Daradjat Zakiah, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang,2004)Sya‟runu,

Model Relasi Ideal Guru dan Murid (Yogyakarta: Teras, 2007).

Daradjat Zakiah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan sekolah (Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2007).

Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya,

Djamarah Bahri syaifu, Guru dan Anak didik dalam interaksi edukatif (Jakarta:

Rineka Cipta,2005).

Page 86: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

74

E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Sekolah (Bandung Rosdakarya, 2009).

Habibah Syarif, Akhlak Dan Etika Dalam Islam Jurnal Pesona Dasar Vol. 1 no.

4 Oktober 2015.

H. A. Mustafa Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia,2008).

H. Arsyad Yusuf Guru Akidah akhlak di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa.

H. Harun Rochajat, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Pelatihan (Bandung:

Mandar Maju, 2007)

Isna masnur , Diskursus Pendidikan Islam (Yogyakarta : Global pustaka utama,

2001).

Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004).

Khalimi, Berakidah Benar Berakhlak Mulia (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2006).

Marliani, Guru Matematika MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa.

Muhaimin, Studi islam dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan ( Jakarta:

Kencana, 2005 ).

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Jakarta:Raja

Grafindo persada,2005)

Nasution Hakim Andi, Pendidikan Agama dan Akhlak Bagi Anak dan Remaja

(Jakarta: PT.Logos Wacana, 2005).

Nizar Samsul dan Hasibuan Efendi Zainal, pendidik ideal: Bangunan Character

Building ( Depot, Prenadamedia Group, 2018 ).

Nurdiana guru bahasa arab MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa.

Saebani Ahmad Beni dan Hamid Abdul, Ilmu Akhlak (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2010).

Page 87: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

75

Sudjana Nana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar

(Bandung: Sinar Baru, 2004).

Sudjana Nana, komptensi Guru (Bandung: Sinar Baru, 2004).

Suharto Toto dkk, Rekonstruksi Dan Modernisasi Lembanga Pendidikan Islam

(Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2005).

Syah Muhibbin, Psikologi pendidikan dengan pendekatan Baru (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008).

Tafsir Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2007).

Usman Said Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam, konsep dan perkembangan

pemikirannya (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009).

Warsita Bambang, Teknologi pembelajaran Landasan & Aplikasinya, Jakarta :

PT.Rineka Cipta, 2008

Wassid Iskandar dan Sunendar Dadang, Strategi Pembelajaran Bahasa (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2008).

Yusuf Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2005).

Zahruddin, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: Raja Grafindo, 2004).

Page 88: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

76

RIWAYAT HIDUP

Nur Inda Srirahmadani, Lahir di lembang bu‟ne , tanggal

20 bulan oktober Tahun 1997 Masehi. merupakan anak

ke- dua dari tiga bersaudara, buah hati dari bapak

Saparuddin dan Syamsia, mulai memasuki jenjang

pendidikan formal di MIS Yapit Lembang Bu‟ne.

Kemudian melanjutkan pendidikan di MTS Muhammadiyah Lembang Bu‟ne.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke MAN Malakaji Gowa dan lulus

pada tahun 2016. Setelah mendapatkan pendidikan di MAN Malakaji Gowa,

peneliti melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi di Universitas

Muhammadiyah Makassar dan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam pada tahun 2016.

Page 89: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

78

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 90: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana bentuk pelaksanaan penanaman akhlak peserta didik di MAN

Malakaji ?

2. Program apakah yang dilaksanakan dalam menanamkan akhlak di MAN

Malakaji?

3. Metode atau cara apa yang bapak/ibu gunakan dalam menanamkan akhlak

siswa di MAN Malakaji?

4. Bagaimana strategi bapak/ibu guru dalam memahami karakter siswa di

MAN Malakaji?

5. Bagaimana kerjasama antarsesama guru dalam menanamkan akhlak siswa

di MAN Malakaji?

6. Bagaimana tujuan pelaksanaan penanaman akhlak siswa di MAN Malakaji?

7. Bagaimana strategi yang dilakukan guru dalam menghadapi permasalahan

penanaman akhlak siswa di MAN Malakaji?

8. Apa kendala-kendala yang bapak/ibu hadapi dalam menanamkan akhlak

siswa di MAN Malakaji?

Page 91: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1 Lokasi Penelitian MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa.

Page 92: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

Gambar 2 Lokasi Penelitian MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa.

Page 93: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

Gambar 3 wawancara dengan bapak H.Arsyad Yusuf S,Ag. Selaku guru Akidah

Akhlak di MAN Malakaji Gowa.

Page 94: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

Gambar 4 Wawancara dengan ibu Marliani S.Pd.,selaku guru Matematika di

MAN MAN Malakaji Gowa.

Page 95: STRATEGI PENDIDIK DALAM MENANAMKAN AKHLAK PESERTA …

Gambar 4 wawancara online dengan bapak Arifuddin, S,Pd,I selaku guru fikih di

MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Gambar 5 wawancara online dengan ibu Nurdiana S.Pd,. Selaku guru Bahasa

Arab di MAN Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.