STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA...

104
i STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA BANK SYARIAH (Studi Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E. Sy) Disusun Oleh : Aida Isti Nabila NIM : 1110046100101 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

Transcript of STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA...

Page 1: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

i

STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS

PADA BANK SYARIAH

(Studi Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E. Sy)

Disusun Oleh :

Aida Isti Nabila

NIM : 1110046100101

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

ii

Page 3: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

iii

Page 4: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

iv

Page 5: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

v

ABSTRAK

Aida Isti Nabila. NIM : 1110046100101. Strategi Penanganan Risiko Kerugian Cicil

Emas Pada Bank Syariah (Studi Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat).

Konsentrasi Perbankan Syariah. Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), UIN Syarif

Hidayatullah. Jakarta 1435 H/2014 M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh BSM

dalam menangani risiko kerugian pada transaksi cicil emas, dan dampak yang

ditimbulkan dari penerapan strategi terhadap risiko terjadinya kerugian transaksi

cicilan emas pada BSM.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan

teknik pengumpulan data bersifat deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dari hasil observasi ke tempat penelitian, wawancara langsung kepada

narasumber terkait, serta pengumpulan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, strategi manajemen risiko cicilan

emas pada BSM meliputi empat tahapan yaitu mengidentifikasikan risiko, mengukur

risiko, mengendalikan risiko dan memonitoring risiko. Kedua, penerapan strategi

manajemen risiko cicil emas pada BSM telah berdampak signifikan terhadap

rendahnya risiko terjadinya kerugian transaksi cicil emas pada BSM. Faktanya, harga

penjualan emas pada cicilan emas BSM naik pada setiap tahunnya, yaitu pada tahun

2013 harga satu gram emas Rp.470.000 dan naik menjadi Rp.500.000 per gram pada

tahun 2014.

Kata Kunci: Strategi, Risiko Kerugian dan Cicil Emas.

Page 6: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dalam

rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S.E.Sy) Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan

bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih yang tiada hingganya kepada :

1. Bapak Dr. H. JM. Muslimin, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH dan Bapak H. Abdurrauf, Lc, MA

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Bapak Dr. Hendra Kholid, MA dan Dr. Umar Al Haddad, MA. Selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan waktu dan pemikirannya di tengah-tengah

kesibukan beliau, dapat membimbing dengan baik dan membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Muhammad Maksum, MA dan Bapak Dr. K.H. A. Juaini Syukri, Lcs,

MA. Selaku dosen penguji yang telah menguji skripsi ini dan telah memberikan

ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

5. Seluruh dosen khususnya Bapak Djaka Badranaya, ME selaku Pembimbing

Akademik serta segenap Civitas Akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Pihak PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang

Ciputat khususnya Ibu emma, Ibu Laila dan Bapak Arif Irawan yang telah

banyak membantu penulis dalam memperoleh data dan informasi yang penulis

butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

vii

7. Kedua orang tuaku, Ayahanda Drs. Saibih dan Ibunda Dra. Siti Badriah, melalui

setiap pesan dan nasihat yang pernah disampaikan selalu memberikan cahaya

inspirasi dalam melewati setiap langkah kehidupanku. Tak lupa kepada kekasih

hatiku Ahmad Fahd Al-Asy’ary serta adik-adikku tercinta Ahmad Khaidar Fahmi

Fauzi, Farid De Putra dan Ali Hafiz yang selalu mendoakan penulis dalam

pembuatan skripsi ini, berkat kalianlah penulis termotivasi untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku Henita Sahany, Erni Sholihah Hotami dan Rika Mudrikah

yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dan teman-teman

mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan 2010, khususnya keluarga besar PS B

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

9. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini

dan tidak dapat disebutkan satu persatu atas semua masukan dan bantuannya

kepada penulis. Semoga diberkahi dan semoga kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semuanya.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam

penulisan skripsi ini, karena penulis hanyalah manusia dhaif yang masih terus belajar.

Maka dengan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun

guna penyempurnaan penulisan-penulisan lainnya di masa mendatang. Akhir kata,

penulis berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah

membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 14 Juli 2014

Aida Isti Nabila

Page 8: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 10

D. Review Studi Terdahulu ............................................................................... 13

E. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 15

F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ...................................... 19

G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 22

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 24

A. Investasi Emas .............................................................................................. 24

1. Pengertian Investasi Emas ............................................................................ 24

2. Manfaat Investasi Emas ................................................................................ 25

3. Bentuk-Bentuk Investasi Emas .................................................................... 26

B. Manajemen Risiko dalam Perbankan Syariah.............................................. 31

1. Pengertian Manajemen Risiko Perbankan Syariah....................................... 31

2. Tujuan Manajemen Risiko Perbankan Syariah ............................................ 33

3. Strategi Manajemen Risiko Perbankan Syariah ........................................... 35

4. Manajemen Risiko Gharar dalam Transaksi Jual Beli dan Investasi ........... 37

C. Transaksi Jual Beli dalam Islam .................................................................. 40

Page 9: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

ix

1. Pengertian Jual Beli dalam Islam ................................................................. 40

2. Dasar Hukum Jual Beli dalam Islam ............................................................ 42

3. Bentuk Bentuk Jual Beli dalam Islam........................................................... 45

4. Mekanisme Jual Beli dalam Islam ................................................................ 51

BAB III MANAJEMEN RISIKO CICIL EMAS PADA BANK SYARIAH

MANDIRI (BSM) ....................................................................................... 54

A. Sejarah dan Perkembangan BSM ................................................................. 54

B. Produk Investasi Emas pada BSM ............................................................... 58

C. Mekanisme Cicil Emas pada BSM .............................................................. 61

D. Manajemen Risiko Cicil Emas pada BSM ................................................... 63

BAB IV STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

TRANSAKSI CICIL EMAS PADA BSM ............................................... 64

A. Strategi Manajemen Risiko Cicilan Emas pada BSM.................................. 64

B. Dampak Penerapan Strategi terhadap Risiko Terjadinya Kerugian Transaksi

Cicilan Emas pada BSM .............................................................................. 72

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 77

A. Kesimpulan .................................................................................................. 77

B. Saran-Saran .................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 79

LAMPIRAN ............................................................................................................... 83

Page 10: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekarang ini banyak orang yang berpenghasilan tinggi akantetapi bingung

untuk menginvestasikan sebagian penghasilannya. Ada banyak alternatif pilihan

untuk melakukan investasi, antara lain: menabung atau mendepositokan uang di

bank-bank syariah terpercaya, selain itu ada sebagian orang membelikan uang

tersebut kedalam bentuk emas baik dalam bentuk perhiasan maupun emas

batangan/lantakan. Dari kedua pilihan tersebut mana yang lebih baik dan

menguntungkan.

Kalau dilihat dari sisi fungsi mungkin lebih menguntungkan emas

daripada tabungan atau deposito. Secara fungsi uang sebagai penyimpan nilai,

sedangkan emas adalah sebagai pelindung nilai. Kenapa demikian, karena nilai

uang sangat terpengaruh dengan tingkat inflasi. Sedangkan emas tidak

terpengaruh oleh tingkat inflasi. Emas tidak terpengaruh oleh inflasi ataupun

kebijakan moneter pemerintah. Bahkan ketika terjadi krisis ekonomi harga emas

cenderung melambung naik. Dan ketika keadaan ekonomi mulai membaik harga

emas juga cenderung stabil. Bahkan harga emas dari tahun ke tahun selalu

mengalami kenaikan dan rata-rata kenaikan adalah 10 persen sampai dengan 18

Page 11: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

2

persen pertahun. Bisa dibayangkan jika menyimpan atau mengivestasikan uang

kedalam bentuk emas dalam jangka waktu panjang. Karena emas adalah investasi

dalam bentuk jangka menengah ataupun jangka panjang. Sifat emas yang liquid

adalah keuntungan. Selain itu, karena emas bisa diuangkan kapan saja dan dimana

saja. Berbeda dengan deposito hanya bisa diambil dengan batas waktu tertentu

dan tempat tertentu. Ketika akan menjual atau menggadaikan emas tidak akan

terkena potongan pajak. Adapun alasan kenapa harga emas selalu mengalami

kenaikan harga, itu dikarenakan persediaan emas di perut bumi sangat terbatas.

Emas adalah barang tambang yang jumlahnya semakin lama akan semakin

berkurang, sedangkan permintaan emas semakin bertambah. Itulah yang

menyebabkan harga emas dari tahun ketahun mengalami peningkatan.

Membeli emas secara cicil sekarang dapat dilakukan oleh para nasabah

melalui bank syariah.1 Saat ini, bank syariah mulai berkembang pesat di

Indonesia dan cukup diminati oleh masyarakat luas. Beberapa bank syariah telah

menyediakan produk yang memungkinkan para nasabahnya untuk memperoleh

pembiayaan dalam kepemilikan emas. Oleh karena itu, hal ini memiliki dampak

positif bagi produk cicil emas pada bank syariah yang menjadi pilihan terbaik

yang dipilih oleh masyarakat umum.

Emas merupakan salah satu investasi yang relatif aman. Emas banyak

digunakan sebagai standar keuangan di berbagai negara di dunia dan emas juga

1Joko Salim, 10 Investasi Paling Gampang & Paling Aman, Jakarta : Transmedia Pustaka ,2010,

Cet. ke-1, hlm.40.

Page 12: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

3

dapat digunakan sebagai perhiasan serta cadangan devisa.2 Emas merupakan

barang dengan tingkat permintaan yang tinggi baik untuk proteksi aset dari

gerusan inflasi, kepentingan berjaga, kebutuhan tabungan haji, maupun investasi.

Harga emas di dunia dalam jangka waktu panjang cenderung naik. Hampir setiap

lima tahun, harga emas naik minimal 100 persen. Investasi emas dapat dilakukan

dengan berbagai bentuk. Namun demikian, Investasi emas berbentuk produk cicil

emas di bank syariah menarik minat para nasabah, walaupun banyak risiko yang

harus dihadapi sehingga perlu ada strategi penanganannya.

Salah satu Bank Syariah yang menawarkan produk Cicil Emas adalah

Bank Syariah Mandiri (BSM). BSM Cicil Emas memberi kesempatan kepada

masyarakat umum untuk memiliki emas batangan dengan cara mencicil. Akad

yang digunakan pada pembiayaan kepemilikan emas adalah murabahah dengan

jaminan diikat dengan rahn (gadai). BSM membiayai jenis emas batangan dengan

berat minimal sepuluh gram hingga 250 gram. Memanfaatkan cicil emas Bank

Syariah Mandiri (BSM) untuk merencanakan masa depan dan percepatan asset

para nasabahnya serta membantu nasabah untuk membiayai pembelian atau

kepemilikan emas berupa emas batangan atau emas lantakan. Pembayaran produk

BSM Cicil Emas dengan cara angsuran dalam jumlah yang sama setiap bulan.

Sedangkan nilai pembiayaan jenis emas batangan maksimal 80 persen dari harga

jual dengan uang muka 20 persen. Jangka waktu BSM Cicil Emas adalah lima

2Ihsan Palaloi, Muhammad dkk, Kemilau Investasi Emas, Jakarta : Science Research Foundation,

2006, cet.ke-1, hlm.21.

Page 13: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

4

tahun, waktu pembiayaan paling singkat dua tahun dan itu jangka waktu yang

paling lama. Nilai maksimal pembiayaan adalah Rp.150.000.000,-. Dan produk

BSM Cicil Emas ini bisa diakses di 590 outlet Kantor Cabang (KC) dan Kantor

Cabang Pembantu (KCP). Bank Syariah Mandiri menawarkan kemudahan dan

keamanan bagi para nasabah dalam transaksi cicilan emas. Manajemen BSM juga

menjamin keaslian emas, hal ini dikarenakan BSM memiliki mesin deteksi emas

yang canggih.3

Adapun Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor: 77/DSN-

MUI/V/2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai menjelaskan bahwa pada

cicil emas itu diperbolehkan selama emas tidak menjadi alat tukar (uang), baik

melalui jual beli biasa atau jual beli murabahah. Dalam transaksi ini ada tiga

batasan dan ketentuan sebagai berikut:

1. Harga jual (tsaman) tidak boleh bertambah selama jangka waktu perjanjian

meskipun ada perjanjian waktu setelah jatuh tempo.

2. Emas yang dibeli dengan pembayaran tidak tunai boleh dijadikan jaminan

(rahn).

3. Emas yang dijadikan jaminan sebagaimana dimaksud dalam angka dua tidak

boleh diperjualbelikan atau dijadikan obyek akad lain yang menyebabkan

perpindahan kepemilikan.4

3BSM Cicil Emas. www.syariahmandiri.co.id. dikutip pada tanggal 14 april 2014 . 4Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional

No 77/DSN-MUI/IV/2010, Jakarta : MUI, 2010.

Page 14: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

5

Dalil al-Qur’an yang digunakan fatwa diatas merujuk pada dalil induk

pembolehan jual-beli yaitu Surat Al-Baqarah ayat 275.

Bank Indonesia (BI) secara resmi juga mengeluarkan aturan mengenai

kepemilikan emas menggunakan akad murabahah. Dengan akad tersebut,

nasabah bisa memiliki emas dengan cara mencicil. Aturan yang tertuang dalam

SE Nomor 14/16/DPbS perihal produk Pembiayaan Kepemilikan Emas (PPKE)

tersebut berlaku bagi Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS),

dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Objek PKE yang dimaksud ialah

emas batangan atau perhiasan.5

Menurut PBI No.11/25/2009 tentang penerapan manajemen risiko bagi

bank umum seperti Bank Umum Syariah, bahwa : Bank Umum Syariah wajib

menerapkan manajemen risiko paling kurang untuk empat (4) jenis risiko

diantaranya: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko

kepatuhan, risiko reputasi, risiko hukum, dan risiko strategik.6

Perkembangan pasar perbankan syariah ini berkaitan erat dengan

penanganan risiko yang ditangani oleh bank agar roda fungsi bank syariah sebagai

penghimpun dan penyalur dana berjalan dengan stabil. Oleh karena itu, dalam

industri perbankan khususnya perbankan syariah perlu memiliki, menetapkan dan

5Peraturan Bank Indonesia, Kepemilikan emas dengan akad Murabahah, SE Nomor 14/16/DPbS,

Jakarta : PBI, 2012.

6Peraturan Bank Indonesia, Penetapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah, PBI No.

11/25/ 2009, Jakarta : PBI, 2009.

Page 15: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

6

mengontrol risiko yang tidak diharapkan dan mengambil manfaat dari peluang

bisnis tersebut.

Adapun berbagai risiko yang akan dihadapi oleh bank syariah, antara lain :

Risiko modal merefleksikan tingkat leverage yang dipakai oleh bank. Salah satu

fungsi modal adalah melindungi para penyimpan dana terhadap kerugian yang

terjadi pada bank. Risiko modal berkaitan dengan kualitas aset. Bank yang

menggunakan sebagian besar dananya untuk mendanai aset yang berisiko perlu

memiliki modal penyangga yang besar untuk sandaran bila kinerja aset-aset itu

tidak baik.7Risiko Likuiditas, disebabkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban

yang telah jatuh tempo. Bank memiliki dua sumber utama bagi likuiditasnya,

yaitu aset dan liabilitas.8Risiko Kredit/Pembiayaan, dimana setiap pemberian

kredit oleh bank mengandung risiko sebagai akibat ketidakpastian dalam

pengembaliannya. Oleh karena itu, bank perlu mencegah atau memperhitungkan

kemungkinan timbulnya risiko tersebut. Risiko-risiko yang mungkin timbul

adalah analisis kredit yang tidak sempurna, monitoring proyek-proyek yang

dibiayai, penilaian dan peninjauan agunan, penyelesaian kredit masalah, penilaian

pembelian surat-surat berharga, dan penetapan limit untuk seluruh eksposur

kepada setiap individu.9Risiko pasar adalah risiko kerugian yang dapat dialami

bank melalui portofolio yang dimilikinya sebagai akibat pergerakan variabel pasar

7Muhammad, Manajemen Bank Syariah,Unit Penerbit dan Percetakan (UPP), Yogyakarta, 2005,

hlm 358. 8Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Pustaka Alvabet, Jakarta , 2005, hlm 60. 9Malayu S.P.Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hlm 175.

Page 16: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

7

yang tidak menguntungkan. Variabel pasar yang dimaksud adalah suku bunga dan

nilai tukar. Meskipun bank syariah tidak berurusan dengan tingkat suku bunga,

namun bagi Indonesia yang menerapkan dual banking system risiko ini akan

berpengaruh secara tidak langsung yaitu pada pricing, mengingat nasabah yang

dijangkau oleh bank syariah bukan saja nasabah-nasabah yang loyal secara penuh

terhadap syariah, tetapi juga nasabah-nasabah yang akan menempatkan dananya

ke tempat-tempat yang akan memberikan keuntungan maksimal baginya tanpa

memperhitungkan halal atau haramnya. Risiko operasional adalah risiko akibat

kurangnya sistem informasi atau sistem pengawasan internal yang akan

menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan. Risiko ini mencakup kesalahan

manusia, kegagalan sistem, dan ketidakcukupan prosedur dan kontrol yang akan

berpengaruh pada opersional bank. Risiko Hukum adalah terkait dengan risiko

bank yang menanggung kerugian sebagai akibat adanya tuntutan hukum,

kelemahan dalam aspek legal atau yuridis. Kelemahan ini diakibatkan antara lain

oleh ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan

perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat-syarat sahnya kontrak dan pengikatan

agunan yang tidak sempurna.10 Perbedaan akad atau kontrak keuangan

memunculkan risiko proses dokumentasi dan pelaksanaan hukum. Belum adanya

standarisasi kontrak dan tidak adanya sistem peradilan untuk menyelesaikan

permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan kontrak akan meningkatkan

10Hendro Wibowo, Manajemen Risiko Bank Syariah,http://hndwibowo.blogspot.com/2008/06/

manajemen risiko bank syariah.html, di kutip pada 11/06/2014.

Page 17: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

8

risiko hukum.11Risiko Reputasi adalah risiko yang timbul akibat adanya publikasi

negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau karena adanya persepsi

negatif terhadap bank. Hal-hal yang sangat berpengaruh pada reputasi bank antara

lain adalah; manajemen, pelayanan, ketaatan pada aturan, kompetensi, fraud dan

sebagainya.12Risiko kepatuhan, timbul sebagai akibat tidak dipatuhinya atau tidak

dilaksanakannya peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku atau

yang telah ditetapkan baik ketentuan internal maupun eksternal. Risiko strategik,

timbul karena adanya penetapan dan pelaksanaan strategi usaha bank yang tidak

tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya

bank terhadap perubahan-perubahan eksternal. Risiko penarikan dana, besar kecil

imbal hasil menentukan apakah deposan menarik dananya atau tidak, IB member

imbal hasil relatif berfluktuatif, jika imbal hasil rendah, deposan cenderung

menarik dananya. Risiko fudisia, rendahnya imbal hasil juga dapat dianggap

deposan sebagai pelanggaran kontrak atau kesalahan manajemen, penarikan juga

bisa muncul ketika deposan menganggap IB tidak bertindak dengan penuh

kepatuhan pada ketentuan syariah. Risiko yang melekat pada model pembiayaan:

Murabahah, Salam, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah13

Sedangkan pihak pengelola bank menganggap bahwa manajemen risiko

hanya kegiatan yang menambah beban dan bukan menghasilkan laba meski hal

11http://www.blogspot.com//Manajemen resiko perbankan syariah, ppt/dikutip pada 11/06/2014 12Rahmani Timorita Yulianti, Manajemen Resiko Perbankan Syariah, http://master-islamic.ac.id,

di kutip pada 11/06/2014. 13http://www.blogspot.com//Manajemen resiko perbankan syariah, ppt/dikutip pada 11/06/2014

Page 18: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

9

itu merupakan suatu pandangan yang keliru. Manajemen bank lebih

mengutamakan bisnis yang dianggap langsung menghasilkan laba, dan telah

mengabaikan penerapan manajemen risiko tersebut. Padahal manajemen risiko

yang efektif berpotensi menjadi basis penyusunan strategi dan bermanfaat untuk

bank tersebut, antara lain : mengelola perubahan, melibatkan semua pegawai pada

semua tingkatan dalam organisasi untuk memenuhi tujuan usaha, memberikan

gambaran kepada pengelola bank mengenai kemungkinan kerugian bank di masa

yang akan datang, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang

sistematis yang didasarkan atas ketersediaan informasi, memiliki kemampuan

menghimpun dana murah, meningkatkan credit rating, meningkatkan nilai saham

(shareholder value) dalam jangka panjang (bagi bank yang telah go public), dan

pada akhirnya untuk menurunkan biaya modal.

Penerapan manajemen risiko penting bagi perbankan syariah, dikarenakan :

1. Bank Syariah merupakan perusahaan jasa yang pendapatannya diperoleh dari

interaksi dengan nasabah sehingga berbagai risiko tidak mungkin tidak ada.

2. Dengan mengetahui risiko, maka kita dapat mengantisipasi dan mengambil

tindakan yang diperlukan dalam menghadapi nasabah/permasalahan.

3. Dapat lebih menumbuhkan pemahaman pengawasan melekat, yang

merupakan fungsi sangat penting dalam aktivitas operasional.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat memberikan

kesimpulan bahwa produk cicil emas rentan dengan berbagai risiko kerugian yang

berbahaya bagi bank syariah. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian

Page 19: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

10

mengenai “Strategi Penanganan Risiko Kerugian Cicil Emas Pada Bank

Syariah (Studi Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

perlu membatasi pembahasan skripsi ini, agar pembahasan tersebut terarah

dengan jelas, supaya tidak terjadi pelebaran masalah dalam penulisan skripsi ini,

maka penulis membatasinya pada Strategi Penanganan Risiko Kerugian Cicil

Emas pada Bank Syariah (Studi Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat).

Dengan adanya pembatasan masalah tersebut, penulis kemudian akan

merumuskan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini sebagai berikut :

1. Apa strategi yang digunakan oleh BSM dalam menangani risiko kerugian

pada transaksi cicil emas?

2. Apa dampak penerapan strategi terhadap terjadinya risiko kerugian transaksi

cicil emas pada BSM ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini ditunjukan untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan

sebelumnya. Secara garis besar, tujuan yang ingin dicapai adalah :

a. Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh BSM dalam menangani risiko

kerugian pada transaksi cicil emas.

Page 20: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

11

b. Untuk mengetahui dampak penerapan strategi terhadap risiko terjadinya

kerugian transaksi cicil emas pada BSM.

c. Untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang produk cicil emas

yang dilakukan oleh BSM.

Adapun manfaat dari penulisan ini, antara lain :

1. Bagi Akademisi

Skripsi ini merupakan sebuah media untuk menuangkan karya

keilmuan serta menambah pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas

mengenai strategi penanganan risiko kerugian cicil emas pada bank syariah.

Selain itu skripsi ini juga sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S.E.Sy) dalam Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan

Syariah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selain itu, Skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan dan

wacana dalam khazanah ilmu ekonomi Islam khususnya seputar perbankan

syariah.

2. Bagi Praktisi

Penelitian ini dapat membantu praktisi untuk mengidentifikasi

berbagai strategi penanganan risiko kerugian cicil emas serta memberikan

informasi secara lengkap mengenai transaksi produk cicil emas pada Bank

Syariah Mandiri (BSM).

Page 21: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

12

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat

akan pentingnya berinvestasi emas melalui produk cicil emas untuk peluang

kepemilikan emas yang mudah dan menguntungkan. Selain itu, penelitian

ini menjadi sumber bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat dalam hal

memberikan informasi, kontribusi pemikiran dan menambah pengetahuan

serta pemahaman pembaca dalam bidang pengetahuan ilmu ekonomi islam

khususnya mengenai Strategi Penanganan Risiko Kerugian Cicil Emas pada

Bank Syariah Mandiri (BSM). Disamping itu, penelitian ini pula dapat

memotivasi atau mendorong masyarakat luas untuk berinvestasi dalam

transaksi produk cicil emas pada BSM dengan mengetahui keuntungannya

di masa depan serta mempelajari risiko-risiko yang harus dihadapi dalam

cicil emas tersebut, sehingga dapat terhindar dari berbagai kerugian yang

berbahaya.

Page 22: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

13

D. Review Studi Terdahulu

Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, penulis membandingkan

dengan beberapa penelitian terdahulu, seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1 Review Studi Terdahulu

No. Judul, Penulis, Tahun Hasil Kajian Penelitian Perbedaan dengan

Kajian Skripsi Penulis

1. Investasi berkebun emas

dalam perspektif

ekonomi islam (studi

kasus pada PT Bank

Rakyat Indonesia

Syariah), Rindy Atika

Rosnia, 2010, Jurusan

Perbankan Syariah, UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan tentang

investasi berkebun emas

dalam perspektif

ekonomi Islam pada

Bank Rakyat Indonesia

Syariah (BRI Syariah).

Dalam skripsi ini penulis

membahas tentang

strategi penanganan

risiko kerugian cicil

emas pada Bank Syariah

Mandiri (BSM).

2. Pembiayaan gadai emas

pada Bank Syariah

Mandiri Cabang Bekasi,

Bukhori Muslim, 2011,

Jurusan Perbankan

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan tentang

pembiayaan gadai emas

yang diterapkan oleh

Bank Syariah Mandiri

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan strategi

yang digunakan dalam

penanganan risiko

kerugian cicil emas pada

Page 23: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

14

Syariah, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

(BSM) Cabang Bekasi. BSM Cabang Ciputat

3. Pengaruh produk gadai

emas syariah pada BNI

Syariah Pusat terhadap

peningkatan pendapatan

bank, Herfina, 2009,

Jurusan Perbankan

Syariah, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan tentang

pengaruh transaksi gadai

emas syariah terhadap

peningkatan pendapatan

pihak bank pada Bank

Negara Indonesia

Syariah Pusat (BNI

Syariah Pusat)

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan strategi

penanganan risiko

kerugian cicil emas pada

Bank Syariah Mandiri

(BSM).

4. Strategi Pengendalian

risiko pengendalian

pembiayaan guna untuk

meningkatkan

pembiayaan musyarakah

pada BTN Syariah,

Nahrowi, 2010, Jurusan

Perbankan Syariah, UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan tentang

Strategi Pengendalian

risiko pengendalian

pembiayaan guna untuk

meningkatkan

pembiayaan musyarakah

pada Bank Tabungan

Negara Syariah (BTN

Syariah).

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan strategi

penanganan risiko

kerugian cicil emas pada

Bank Syariah Mandiri

(BSM).

Page 24: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

15

5. Evaluasi Manajemen

Risiko Pembiayaan

Murabahah Pada Bank

Syariah Muamalat, Asep

Syaiful Bahri, 2008,

Jurusan Perbankan

Syariah, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan tentang

Evaluasi Manajemen

Risiko Pembiayaan

Murabahah Pada Bank

Syariah Muamalat

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan strategi

penanganan risiko

kerugian cicil emas pada

Bank Syariah Mandiri

(BSM).

6. Manajemen Risiko

Operasional Bank

Syariah, Harun Masykur,

2008, Jurusan Perbankan

Syariah, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan tentang

Manajemen Risiko

Operasional Bank

Syariah.

Dalam skripsi ini penulis

menjelaskan strategi

penanganan risiko

kerugian cicil emas pada

Bank Syariah Mandiri

(BSM).

E. Kerangka Pemikiran

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang tata cara beroperasinya

berdasarkan kepada tata cara bermuamalat secara islami, yakni mengacu kepada

ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadits. Kehadiran bank syariah diharapkan

dapat memberikan alternatif bagi masyarakat dalam memanfaatkan jasa

Page 25: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

16

perbankan yang selama ini masih didominasi oleh sistem konvensional atau

sistem bunga.

Bank Syariah dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam

menanggung risiko usaha dan berbagi hasil usaha antara pemilik dana (shahibul

mal) yang menyimpan uangnya di bank dengan bank selaku pengelola dana

(mudharib). Dan di sisi lain bank selaku pemilik dana dengan masyarakat yang

membutuhkan dana baik yang berstatus pemakai dana maupun pengelola usaha

(mudharib). Pada sisi pengerahan dana masyarakat (funding), shahibul mal

berhak atas bagi hasil dari usaha bank sesuai dengan porsi yang telah disepakati

bersama. Bagi hasil yang diterima shahibul mal akan naik turun secara wajar

sesuai dengan keberhasilan usaha bank dalam mengelola dana yang dipercayakan

kepadanya. Tidak ada biaya yang perlu digeserkan karena bagi hasil bukan

konsep biaya.14

Pada dasarnya, kredit emas atau cicil emas sama dengan kredit

kepemilikan yang lain, misalnya kendaraan bermotor (KKB) atau rumah (KPR).

Bank syariah menyediakan sejumlah dana untuk membiayai pembelian emas,

sementara debitur harus membayar secara mencicil dengan tingkat margin

tertentu kepada bank syariah. Namun, karena emas adalah produk yang cukup

unik, yang berbeda dengan barang konsumtif, terdapat sejumlah karakteristik

yang sebaiknya dipahami sebelum memutuskan mengambilnya. Pertama, hanya

14Karnaen A.Perwataatmadja & Hendri Tanjung, Bank Syariah, Jakarta : Celestial Publishing,

2011, cet.ke-2, hlm.75.

Page 26: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

17

emas jenis Logam Mulia produksi PT. Antam yang dapat dibeli dengan kredit

atau cicil emas. Pembelian perhiasan tidak bisa menggunakan fasilitas kredit ini.

Kedua, emas dibeli dan disimpan oleh bank sampai cicilan lunas. Sertifikat

Logam Mulia yang dikeluarkan oleh PT. Antam dipegang oleh pihak bank syariah

pula. Ketiga, terkait poin kedua, emas merupakan jaminan dari pinjaman sehingga

ketika debitur tidak melunasi cicilan sesuai perjanjian, bank syariah akan

melelang emas. Hasil lelang digunakan untuk melunasi sisa kewajiban kepada

bank syariah. Keempat, maksimum pembiayaan adalah 75 persen hingga 80

persen dari nilai emas yang akan dibeli. Dengan kata lain, anda harus

menyediakan dana sendiri senilai 20 persen hingga 25 persen dari harga emas.

Dana sudah harus siap sebelum proses akad kredit dilakukan. Bank syariah

membutuhkan self financing dari kreditur guna memastikan debitur serius dalam

mengambil kredit (uang muka hilang kalau debitur tidak memenuhi

kewajibannya) dan antisipasi harga emas turun dibawah harga pembelian dan

debitur tidak menyelesaikan kewajiban (menunggak). Kelima, bank syariah

membebankan margin atas nilai emas yang nasabah beli. Jadi jumlah pinjaman

yang harus nasabah cicil ke bank syariah adalah harga pembelian emas plus

margin (dalam prosentase). Besarnya margin umumnya berbeda-beda tergantung

jangka waktu kredit. Makin lama masa kredit, makin tinggi margin yang

diberikan oleh bank. Margin adalah cerminan keuntungan dan premi risiko yang

ditetapkan oleh bank syariah. Keenam, layaknya proses kredit, bank syariah

menetapkan persyaratan minimum (umur/usia, slip gaji, WNI), meminta sejumlah

Page 27: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

18

dokumen identitas serta data keuangan dan melakukan evaluasi kemampuan

pembayaran. Bank syariah ingin memastikan bahwa nasabah memiliki keuangan

yang memadai untuk dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran tepat waktu.

Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui,

menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan

dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi.

Adapun definisi lain mengenai manajemen risiko adalah seni pembuatan

keputusan dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, keputusan melibatkan

sejumlah risiko dan imbalan, sebuah pilihan antara melakukan sesuatu yang aman

dan mengambil risiko, seseorang dapat mengalami kebimbangan pada saat harus

memutuskan untuk melakukan investasi dalam usaha baru dan juga dalam pilihan

melakukan diversifikasi atau memagari sebuah portofolio aset.15

Dalam melakukan investasi emas terkadang memiliki keuntungan maupun

kerugian. Risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk

(kerugian) yang tak diinginkan, atau yang tidak terduga, dengan kata lain

“kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian itu merupakan

kondisi yang menyebabkan timbulnya risiko. Adapun kejadian sesungguhnya

kadang-kadang menyimpang dari perkiraan (expectations) ke salah satu dari dua

arah. Artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan dan ada

15Fahmi Basyaib, Manajemen Resiko, Jakarta : PT Grasindo, 2007, cet.ke-1, hlm.9.

Page 28: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

19

pula penyimpangan yang merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka kita

katakan risiko itu bersifat spekulatif.16

Di dalam investasi cicil emas pada bank syariah, dimana pihak manajer

bank syariah pastinya berusaha untuk menghasilkan keuntungan setinggi-

tingginya, secara simultan mereka harus juga memperhatikan adanya

kemungkinan risiko yang timbul menyertai keputusan-keputusan manajemen

tentang struktur aset dan liabilitasnya. Banyak risiko yang harus dihadapi bank

syariah dalam transaksi cicil emas, diantaranya risiko kredit, risiko pasar (suku

bunga), risiko likuiditas dan risiko operasional dan sebagainya. Salah satu risiko

yang dihadapi bank syariah adalah risiko kredit dalam investasi cicil emas antara

pihak bank dan pihak nasabah. Risiko kredit adalah risiko yang timbul sebagai

akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya.

F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mencapai tujuan dari pembahasan skripsi ini, maka penulis

menggunakan dua (2) tahap dalam membahasnya. Adapun tahapan-tahapan

tersebut adalah:

1. Metode Penelitian

Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran

yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critikal thinking), penelitian

(Research) meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,

16Herman Darmawi, Manajemen Resiko, Jakarta : Bumi aksara, 2006, cet.ke-10, hlm.27.

Page 29: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

20

memformulasikan hipotesis atas jawaban sementara, membuat kesimpulan

dan sekurang-kurangnya hipotesis atas jawaban sementara, membuat

kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati

atas hipotesis.17

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, yakni penelitian yang

mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga

hanya penyingkapan fakta,18 yang menggambarkan data informasi yang

berdasarkan pada fakta yang diperoleh di lapangan.

Selain data diperoleh dari lapangan, penelitian ini juga termasuk jenis

penelitian kepustakaan (library research) dengan teknik pengambilan data

melalui dokumentasi terhadap sumber-sumber buku yang dapat dijadikan

acuan dalam menelaah penelitian ini.

2. Sumber Data

Data yang penulis peroleh adalah data primer dan data sekunder. Data

primer ialah data yang belum tersedia dan untuk memperoleh data tersebut

peneliti harus menggunakan beberapa instrumen penelitian seperti kuesioner,

wawancara, observasi dan sebagainya.19Adapun data primer penulis peroleh

17Moh Nazir, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003, cet.ke-5, hlm.13. 18Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,1993,

hlm.10.

19Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Bekasi: Gramatha

Publishing, 2013, hlm.76

Page 30: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

21

dari wawancara kepada pihak terkait, yaitu pihak dari Bank Syariah Mandiri

(BSM), Staf Bagian Produk Cicil Emas.

Data Sekunder ialah data yang sudah tersedia, tinggal mengambilnya

melalui media cetak ataupun elektronik.20Adapun penulis peroleh dari

literatur-literatur lain seperti Al-Qur’an, Al-Hadit’s, buku, website dan lain-

lain yang berkaitan dengan skripsi ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menyusun penulisan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data, yaitu:

a. Wawancara (interview), dimana percakapan itu dilakukan oleh dua pihak

yaitu pewancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.21 Penulis mengadakan

tanya jawab dengan pihak nasabah pada bank syariah seputar risiko

kerugian dalam cicil emas.

Selain itu, wawancara adalah proses percakapan dengan maksud

untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

motivasi, perasaan dan sebagainya, yang dilakukan dua pihak yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan yang

20Ibid, hlm. 94

21Lexy J. Moleong, metodologi penelitian kualitatif , Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002,

hlm.135.

Page 31: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

22

diwawancarai (interviewee). Wawancara adalah metode pengumpulan data

yang amat popular, karena itu banyak digunakan diberbagai penelitian.22

b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data berupa dokumen tentang

strategi penanganan risiko kerugian dalam cicil emas pada bank syariah

yang diambil dari dokumen-dokumen yang berupa makalah, brosur-brosur

dan dokumen lapangan.

4. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman

penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012 sehingga

tersusun dengan baik.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan dalam skripsi ini, maka dibentuklah

sistematika penulisan yang dibagi ke dalam lima (5) bab oleh penulis. Adapun

rangkaian dari setiap bab tersebut adalah sebagai berikut:

22Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004, cet

ke-3, hlm.108.

Page 32: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

23

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, review studi terdahulu,

kerangka pemikiran, metode penelitian dan teknik pengumpulan data,

dan sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Berisi mengenai investasi emas, manajemen risiko dalam perbankan

syariah dan transaksi jual beli dalam islam.

BAB III

MANAJEMEN RISIKO CICIL EMAS PADA BSM

Pembahasan mengenai Sejarah dan Perkembangan BSM, Produk dan

Jasa pada BSM, Mekanisme cicil emas pada BSM serta Manajemen

risiko cicil emas pada BSM.

BAB IV

BAB V

STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

TRANSAKSI CICIL EMAS PADA BSM

Berisi mengenai strategi yang digunakan oleh BSM dalam menangani

risiko kerugian pada transaksi cicil emas dan dampak penerapan

strategi terhadap risiko terjadinya kerugian transaksi cicilan emas pada

BSM.

PENUTUP

Merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dari seluruh hasil

penelitian yang dilakukan penulis serta saran-saran.

Page 33: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. INVESTASI EMAS

1. PENGERTIAN INVESTASI EMAS

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana

lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh

sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Investasi yang islami adalah

pengorbanan sumber daya pada masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang

pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan

datang, baik secara langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak

pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh (kaffah). Selain itu, semua

bentuk investasi dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah SWT untuk

mencapai kebahagiaan lahir batin di dunia dan akhirat baik bagi generasi

sekarang maupun generasi yang akan datang. Selain itu, investasi menurut

syariat islam adalah melakukan usaha secara aktif terhadap harta atau sumber

daya yang dimiliki melalui cara-cara yang sesuai dengan prinsip syariah

dengan tujuan untuk mencari ridho Allah SWT.

Page 34: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

25

Emas adalah logam mulia yang digunakan sebagai komoditas

berinvestasi masyarakat umum. Emas tersedia dalam berbagai macam bentuk,

mulai dari emas batangan atau lantakan, koin emas dan emas perhiasan.

Disebut emas batangan karena emas ini berbentuk seperti batangan pipih atau

batu bara, dimana kadar emasnya adalah 22 atau 24 karat, atau apabila dalam

persentase adalah 95 persen dan 99 persen. Jenis emas ini adalah yang terbaik

untuk digunakan berinvestasi.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

Investasi emas merupakan salah satu investasi yang sangat aman dan

menguntungkan untuk masa depan, yang berguna untuk melindungi aset dari

gerusan inflasi. Investasi emas secara syariah merupakan transaksi menjual

dan membeli emas berdasarkan prinsip syariah untuk mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat.

2. MANFAAT INVESTASI EMAS

Banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan logam mulia seperti

emas sebagai sarana berinvestasi yang menguntungkan dalam jangka waktu

panjang. Mereka menyimpan uang dalam bentuk logam mulia berupa emas

untuk dipergunakan apabila suatu saat mereka membutuhkan uang, maka

emas tersebut dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Berikut ini beberapa manfaat investasi emas bagi masyarakat, antara lain :

a. Mendapatkan keuntungan atau laba dalam berinvestasi emas.

Page 35: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

26

b. Merencanakan masa depan yang lebih baik dan percepatan aset para

nasabah.

c. Memudahkan para nasabah untuk mendapatkan emas batangan yang

diinginkan melalui investasi emas yaitu cicil emas.

d. Manfaatkan investasi emas untuk mendapatkan dana dalam mengatasi

kebutuhan biaya pendidikan, biaya kesehatan, modal usaha dan kebutuhan

hidup lainnya. Hal ini dikarenakan logam mulia seperti emas dapat di jual

dalam kondisi apapun ketika membutuhkan dana.

Dari beberapa manfaat diatas, dapat disimpulkan bahwa berinvestasi

emas sangat membantu masyarakat dalam keadaan mendesak seperti untuk

membayar biaya pengobatan, pendidikan, pernikahan dan sebagainya. Selain

itu, berinvestasi emas merupakan sarana yang paling efektif untuk

mendapatkan keuntungan atau laba.

3. BENTUK-BENTUK INVESTASI EMAS

Banyaknya manfaat yang diberikan ketika berinvestasi emas

menyebabkan minat masyarakat untuk berinvestasi sangatlah tinggi. Berikut

ini, bentuk-bentuk investasi emas yang beraneka ragam, diantaranya :

1. Emas Perhiasan

Investasi emas dalam bentuk ini memiliki dua keunggulan yaitu

sebagai sarana investasi dan sebagai perhiasan yang dapat digunakan.

Banyak masyarakat yang masih yakin bahwa investasi dalam bentuk emas

Page 36: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

27

perhiasan (jewelry) akan memberikan keuntungan dan tingkat rasa aman

yang lebih tinggi. Emas perhiasan merupakan bentuk investasi dasar yang

sudah dilakukan masyarakat Indonesia sejak dulu. Salah satu kelemahan

investasi emas perhiasan adalah biaya pembuatan perhiasan tersebut.

Biaya inilah yang menyebabkan harga per gram emas tersebut menjadi

lebih mahal. Semakin rumit bentuk perhiasan tersebut, maka semakin

mahal pula biaya pembuatan dan harga yang harus dibayar. Oleh karena

itu, berinvestasi dalam bentuk emas perhiasan, masyarakat harus

memahami kandungan kadar emas yang dinilai berdasarkan standar

internasional dalam satuan yang disebut karat. Pilihlah emas perhiasan 24

karat karena kemungkinan keuntungannya akan jauh lebih besar.

2. Emas Batangan

Emas batangan atau yang biasa disebut dengan emas logam mulia

menjadi pilihan investasi emas yang paling baik dan paling aman. Emas

batangan/logam mulia akan lebih mudah dijual kembali dibandingkan

dengan emas perhiasan. Jika ingin berinvestasi emas, pilihan yang satu ini

sangat patut untuk dipertimbangkan.

3. Koin Emas

Koin emas biasa disebut koin emas ONH (Ongkos Naik Haji)

karena koin emas ini memang dijadikan investasi bagi seseorang yang

ingin memiliki tabungan untuk mempersiapkan ibadah haji. Investasi ini

sebenarnya sama dengan investasi emas lain karena memiliki harga yang

Page 37: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

28

mengikuti harga mata uang asing (dollar Amerika Serikat), dan aman

terhadap inflasi.

4. Sertifikat Emas

Investasi emas tak selalu dalam bentuk fisik, bisa juga berbentuk

sertifikat emas. Sertifikat Emas merupakan selembar kertas yang menjadi

bukti kepemilikan atas emas yang tersimpan di bank pada suatu negara.

Sertifikat emas adalah alternatif investasi yang menguntungkan dan aman

karena seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya penyimpanan emas,

berbeda dengan investasi emas dalam bentuk fisik yang memerlukan biaya

penyimpanan di safe deposit box yang ada di bank.

5. Saham Perusahaan Pertambangan Emas

Jika keadaan pasar emas sedang naik, biasanya harga saham

perusahaan akan ikut bergerak naik lebih cepat daripada harga emas fisik.

Meski menguntungkan, sebaiknya tetap berhati-hati karena risiko investasi

saham ini tetap ada.

6. Kontrak Emas Berjangka

Dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi, emas dapat

diperjualbelikan sebagai komoditas di pasar perdagangan berjangka

(futures trading). Seseorang tidak perlu memegang fisik emas, tetapi

hanya perlu memiliki bukti administrasi kepemilikan.

7. DS/MLM Emas

Page 38: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

29

Investasi emas dapat ditempuh melalui jaringan perusahaan

“penjualan langsung” (Direct Selling/DS) dan “penjualan berjenjang”

(multilevel marketing/MLM). Sayangnya, di Indonesia kebanyakan

perusahaan yang mempraktikkan cara tersebut tergolong perusahaan

DS/MLM palsu yang menggunakan modus penggandaan uang

8. Reksadana Emas

Reksadana Emas merupakan alternatif investasi emas di mana

seseorang tetap dapat memetik keuntungan tanpa harus menyimpan emas

fisik. Reksadana Emas tidak hanya ditanamkan pada perdagangan emas

fisik, namun juga dilibatkan dalam transaksi saham perusahaan

pertambangan emas.

9. ETF Emas

Exchange Trade Fund (ETF) merupakan jenis reksadana yang

sahamnya dapat diperdagangkan di bursa efek (pasar modal). ETF

sejatinya sama dengan reksadana, tetapi ETF memiliki sedikit perbedaan

dimana transaksi jual beli ETF dengan reksa dana berbasis emas melalui

lantai bursa

10. Dinar Emas

Dinar Emas cocok dijadikan sarana investasi karena tahan terhadap

inflasi sehingga nilai intrinsiknya tidak menyusut. Di Indonesia, Dinar

Emas diproduksi UBPP Logam Mulia PT. Aneka Tambang (ANTAM)

Page 39: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

30

yang telah memiliki kualitas standar internasional dan telah disertifikasi

LBMA.

11. Emas Kuno

Umumnya, emas kuno berbentuk koin yang telah berumur ratusan

hingga ribuan tahun. Emas kuno memiliki harga jual tinggi karena

memiliki nilai sejarah sehingga sangat baik jika dijadikan koleksi dan

sarana investasi.

12. Emas Lokal

Emas lokal merupakan emas yang proses pemurniannya dilakukan

oleh industri-industri kecil atau industri rumah tangga di suatu daerah.

Karena itu, harga emas lokal di masing-masing daerah tidak sama,

bergantung pada tingkat kemurniannya.1

Dari beberapa bentuk investasi emas diatas, dapat disimpulkan bahwa

emas batangan menjadi pilihan investasi emas yang memberikan tingkat

keuntungan dan rasa aman yang lebih tinggi dibandingkan bentuk investasi

lainnya. Investasi emas batangan juga lebih terjamin karena diberikan

sertifikat keasliannya.

1Joko Salim, 10 Investasi Paling Gampang & Paling Aman, Jakarta : Transmedia Pustaka ,2010,

Cet. ke-1, h.22.

Page 40: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

31

B. MANAJEMEN RISIKO DALAM PERBANKAN SYARIAH

1. Pengertian Manajemen Risiko Perbankan Syariah

Istilah manajemen berasal dari kata to manage yang berarti kontrol.

Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan : mengendalikan, menangani, atau

mengelola.2 Terdapat pengertian lain pula tentang manajemen yang

menyebutkan bahwa manajemen (management) adalah proses menggerakkan

tenaga manusia, modal dan peralatan lainnya secara terpadu untuk mencapai

sasaran atau tujuan tertentu.3

Menurut Ali Muhammad Taufiq, manajemen adalah menginvestasikan

manusia untuk mengerjakan kebaikan atau mengerjakan perbuatan yang

bermanfaat melalui perantara manusia.4

Manajemen dalam islam yaitu mengatur segala sesuatu agar

dilaksanakan dengan baik, tepat dan terarah serta bersumber dari nash-nash

Al-Qur’an dan Al-Hadit’s berasaskan pada nilai-nilai kemanusiaan yang

berkembang dalam masyarakat pada waktu itu. Manajemen dalam islam

dibangun atas tiga bagian, yaitu manajemen, etika, dan spiritualitas. Ketiga

bagian ini berjalan membangun kekuatan dalam menjalankan amanah.

Dengan demikian, jika suatu proses manajemen berjalan secara amanah, maka

amanah merupakan metafora yang akan dibentuk. Secara umum dalam

2Yayat M.Herujitu, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta, PT Grafindo, 2001, hlm.1 3Marbun. BN, Kamus Manajemen, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 2003, hlm.155 4Mohamad Hidayat, an introduction to The Sharia Economic pengantar ekonomi syariah, Jakarta

: Zikrul, 2010, cet.ke-1, hlm.273-274.

Page 41: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

32

manajemen islam keberadaannya harus mengkaitkan antara material dan

spiritual.5

Menurut kamus manajemen, risiko (risk) merupakan ketidakpastian

yang mengandung kemungkinan kerugian dalam bentuk harta atau kehilangan

keuntungan atau kemampuan ekonomis.6 Sedangkan Bank Indonesia

mendefinisikan risiko sebagai “potensi terjadinya suatu peristiwa yang dapat

menimbulkan kerugian bagi bank”.7

Manajemen risiko pada perbankan syariah diartikan sebagai rangkaian

prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,

memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha Bank

Syariah.8Manajemen risiko adalah seni pembuatan keputusan dalam dunia

yang penuh dengan ketidakpastian, keputusan melibatkan sejumlah risiko dan

imbalan, sebuah pilihan antara melakukan sesuatu yang aman dan mengambil

risiko, seseorang dapat mengalami kebimbangan pada saat harus memutuskan

untuk melakukan investasi dalam usaha baru dan juga dalam pilihan

melakukan diversifikasi atau memagari sebuah portofolio aset.9

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko

dalam perspektif islam merupakan mengatur, mengelola, dan mengontrol segala

5Ibid. 6B.N. Marbun, Kamus Manajemen, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2003, cet.ke-1, hlm.317. 7Robert Tampubolon.Risk Management. Jakarta : Kompas Gramedia, 2006, cet.ke-3, hlm.20. 8Rahmani Timorita Yulianti, Manajemen Resiko Perbankan Syariah, http://master-islamic.ac.id,

di kutip pada 11/06/2014. 9Fahmi Basyaib, Manajemen Resiko, Jakarta : PT Grasindo, 2007, cet.ke-1, hlm.9.

Page 42: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

33

sesuatu agar dilaksanakan dengan baik, tepat dan terarah berdasarkan Al-Qur’an

dan Al-Hadit’s dalam menangani berbagi risiko.

2. Tujuan Manajemen Risiko Perbankan Syariah

Sasaran kebijakan manajemen risiko adalah mengidentifikasi,

mengukur, memantau, dan mengendalikan jalannya kegiatan usaha bank

dengan tingkat risiko yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan

berkesinambungan. Dengan demikian, manajemen risiko berfungsi sebagai

filter atau pemberi peringatan dini (early warning system) terhadap kegiatan

usaha bank. Tujuan manajemen risiko antara lain sebagai berikut :10

a. Menyediakan informasi tentang risiko kepada pihak regulator.

Informasi mengenai risiko sangat dibutuhkan regulator bank sebagai pihak

pembuat atau pemutus kebijakan, yang mana pihak regulator tersebut

terdiri dari Dewan Pengawas Syariah (DPS), Dewan Komisaris, dan

Dewan Direksi.

b. Memastikan bank tidak mengalami kerugian yang bersifat unacceptable.

Ada beberapa kerugian yang tidak diinginkan bank syariah, untuk

memastikan bank tidak mengalami kerugian tersebut, maka sejak awal

setiap risiko yang datang harus segera diantisipasi.

c. Meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang bersifat uncontrolled.

10Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2007, hlm.255.

Page 43: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

34

Agar tidak terjadi kerugian yang sangat besar, maka risiko yang timbul

dan tidak dapat dikendalikan harus diminimalisasi. Oleh karena itu harus

disusun rencana darurat atas kemungkinan kondisi eksternal dan internal

terburuk, sehingga kelangsungan usaha dari bank syariah dapat di

pertanggungjawabkan.

d. Mengukur eksposur dan permusatan risiko.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengukur dampak risiko secara

keseluruhan maupun dampak perjenis risiko yang melekat pada kegiatan

usaha bank serta dampak risiko per produk atau aktivitas fungsional bank

syariah sesuai metode atau model pengukuran yang diadopsi.

e. Mengalokasikan modal dan membatasi risiko.

Untuk mengalokasikan modal maka harus dilihat terlebih dahulu risiko-

risikonya. Oleh karena itu, perlu adanya penetapan batas-batas risiko

sebagai bagian dari pembatasan risiko.

f. Tujuan manajemen risiko lainnya.

Tidak hanya sekedar memelihara tingkat profitabilitas dan kesehatan bank

yang bersangkutan saja, akantetapi juga untuk memelihara integritas dan

stabilitas sistem keuangan yang kritis terhadap kesehatan perekonomian

nasional.

Page 44: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

35

Dari beberapa tujuan manajemen risiko perbankan syariah diatas,

dapat disimpulkan bahwa tujuan utamanya adalah memastikan bank tidak

mengalami kerugian akibat risiko-risiko yang dihadapinya. Oleh karena itu,

sejak awal bank harus segera mengantisipasinya.

3. Strategi Manajemen Risiko Perbankan Syariah

Penerapan strategi manajemen risiko (risk management) bertujuan

untuk menghindari suatu kerugian yang disebabkan terjadinya suatu risiko

atau peristiwa (events). Berikut ini strategi manajemen risiko perbankan

syariah, antara lain :

1. Identifikasi Risiko

Keunikan Bank Syariah terletak pada :

a. Proses transaksi pembiayaan dan investasi yang menggunakan prinsip-

prinsip syariah.

b. Proses manajemen yaitu sistem dan prosedur operasional akuntansi

dan Chart of Account (CoA), sistem dan prosedur operasional

teknologi informasi, serta sistem dan prosedur operasional

pengembangan produk.

c. Sumber daya manusia yaitu spesifikasi kapabilitas yang tidak hanya

mencakup dalam bidang perbankan secara umum tetapi juga meliputi

aspek-aspek syariah.

Page 45: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

36

d. Lingkungan eksternal yaitu adanya dual regulatory body, yaitu Bank

Indonesia (BI) dan Dewan Syariah Nasional (DSN).

2. Penilaian Risiko

Dalam penilaian Risiko, keunikan bank syariah terlihat pada hubungan

antara probability dan impact, atau yang biasa dikenal sebagai Quallitative

Approach.

3. Antisipasi Risiko

Antisipasi risiko dalam bank syariah bertujuan untuk :

a. Preventive. Persetujuan Dewan Pengawas Syariah dan juga opini DPS

dan Bank Indonesia untuk memandang terhadap persetujuan DPS.

b. Detective. Pengawasan dalam bank syariah meliputi dua aspek, yaitu

aspek perbankan oleh Bank Indonesia dan aspek syariah oleh Dewan

Pengawas Syariah (DPS).

c. Recovery. Koreksi atas suatu kesalahan dapat melibatkan Bank

Indonesia untuk aspek perbankan dan DSN untuk aspek syariah.

4. Memonitoring Risiko

Aktivitas monitoring dalam bank syariah tidak hanya meliputi

manajemen bank syariah tetapi juga melibatkan Dewan Pengawas Syariah

(DPS).11

11http://www.blogspot.com//Manajemen resiko perbankan syariah, ppt/dikutip pada 11/06/2014

Page 46: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

37

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa strategi manajemen

risiko perbankan syariah adalah mengantisipasi kemungkinan risiko-risiko

yang dapat merugikan bank, sehingga perlu pengendalian terpadu. Ini

dikarenakan manajemen risiko yang baik mempunyai potensi untuk

memberikan orientasi baru bagi organisasi secara keseluruhan dan dapat

meningkatkan kinerja bank.

4. Manajemen Risiko Gharar dalam Transaksi Jual Beli dan Investasi

Bisnis adalah pengambilan risiko, karena risiko selalu terdapat dalam

aktivitas ekonomi. Ditambah lagi adanya prinsip dasar, no risk no return.

Selain karena alasan riba, prinsip ini juga yang membawa implikasi penolakan

terhadap bunga dalam pinjaman. Kalau kemudian risiko ini secara sederhana

disamakan dengan ketidakpastian (uncertainty), dan ketidakpastian ini

dianggap gharar dan dilarang, maka ini akan menjadi rumit.

Sebuah transaksi yang gharar dapat timbul karena dua sebab, pertama

adalah kurangnya informasi atau pengetahuan pada pihak yang melakukan

kontrak. Kedua, karena tidak adanya (non-exist) objek. Ada pula yang

membolehkan transaksi dengan objek yang secara aktual belum ada, dengan

diiringi syarat bahwa pihak yang melakukan transaksi memiliki kontrol untuk

hampir bisa memastikannya di masa depan.

Page 47: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

38

Sayyid sabiq dalam fiqh sunnah menerangkan larangan terhadap

sebagian kebiasaan yang dilakukan orang-orang jahiliyah adalah sebagai

berikut :

a. Jual beli dengan cara Hashah

Orang jahiliyah dulu melakukan akad jual-beli tanah yang tidak jelas

luasnya. Mereka melemparkan hashah (batu kecil). Pada tempat akhir

dimana batu jatuh itulah tanah yang dijual. Atau dengan cara jual beli

barang yang tidak ditentukan. Mereka melempar hashah, barang yang

terkena batu itulah barang-barang dijual.

b. Jual beli “Tebakan Selam” (Dharbatul Ghawwash)

Orang-orang jahiliyah juga melakukan jual beli dengan cara menyelam.

Barang yang ditemukan di laut waktu menyelam itulah yang

diperjualbelikan. Mereka biasa melakukan akad. Si pembeli menyerahkan

harga atau bayaran sekalipun tidak mendapat apa-apa. Dan terkadang si

penjual menyerahkan barang yang ditemukan sekalipun jumlah barang

tersebut mencapai beberapa kali lipat dari harga yang harus diterima.

c. Jual beli Nitaj

Yaitu akad untuk hasil binatang ternak sebelum memberikan hasil,

diantaranya memperjualbelikan susu yang masih berada di kantung susu

binatang tersebut.

d. Jual beli Mulamasah

Page 48: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

39

Yaitu dengan cara si penjual dan si pembeli melamas (menyentuh) baju

salah seorang dari mereka (saling menyentuh) atau barangnya. Setelah itu

jual beli harus dilaksanakan tanpa diketahui keadaannya atau saling ridho.

e. Jual beli Munazabah

Yakni kedua belah pihak saling mencela barang yang ada pada mereka

dan ini dijadikan dasar jual beli, yang tidak saling ridho.

f. Jual beli Muhaqalah

Muhaqalah ialah jual beli tanaman dengan takaran makanan yang dikenal.

g. Jual beli Muzabanah

Muzabanah ialah jual beli kurma yang masih di pohonnya dengan kurma.

h. Jual beli Mukhadharah

Mukhadarah ialah jual beli kurma hijau belum nampak mutu kebaikannya

(ijon).

i. Jual beli bulu domba di tubuh domba hidup sebelum di potong.

j. Jual beli susu padat yang masih berada di susu.

k. Jual beli Habalul Habalah (anak unta yang masih di dalam perut

induknya).12

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko

gharar yaitu mengatur atau mengelola transaksi gharar yang dapat timbul

karena dua sebab, pertama adalah kurangnya informasi atau pengetahuan

12Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, cet.ke-1,

hlm.44-45

Page 49: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

40

pada pihak yang melakukan kontrak. Kedua, karena tidak adanya (non-exist)

objek. Dan melarang segala bentuk transaksi jual beli dan investasi yang tidak

berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadit’s.

C. TRANSAKSI JUAL BELI DALAM ISLAM

1. Pengertian Jual Beli dalam Islam

Jual beli atau dalam bahasa arab al-ba’i menurut etimologi adalah

tukar menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Menurut Hanafiah, jual beli

adalah menukar benda dengan dua mata uang (emas dan perak) dan

semacamnya, atau tukar menukar barang dengan uang atau semacamnya

menurut cara yang khusus. Menurut Malikiyah, jual beli adalah akad

mu’awadhah (timbal balik) atas selain manfaat dan bukan pula untuk

menikmati kesenangan. Menurut Syafi’iyah, jual beli adalah suatu akad yang

mengandung tukar menukar harta dengan harta syarat yang akan diuraikan

nanti untuk memperoleh kepemilikan atas benda atau manfaat untuk waktu

selamanya. Menurut Hanabilah, jual beli adalah tukar menukar harta dengan

harta, atau tukar menukar manfaat yang mubah dengan manfaat yang mubah

untuk waktu selamanya, bukan riba dan bukan utang13

Akad berarti perikatan, perjanjian atau permufakatan. Setiap akad

harus memenuhi unsur-unsur pokok (rukun akad), yaitu :

13Muslich, Ahmad Wardi, Fiqh Muamalat, Jakarta : AMZAH, 2010, cet.ke-1, hlm.173-177.

Page 50: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

41

1. Sighat (ijab qabul): ijab berarti pernyataan melakukan ikatan dan qabul

berarti pernyataan menerima ikatan.

2. Muta’aqidaani yakni pihak-pihak yang berakad.

3. Ma’qud fiih yakni objek akad.

Sebelum terjadi ikatan, masing-masing pihak boleh mengajukan

syarat-syarat asalkan dapat diterima oleh akal sehat. Akad yang shahih (cukup

rukun dan syaratnya) berlaku dan mengikat, sebaiknya akad yang tidak shahih

(kekurangan rukun dan syaratnya) tidak berlaku dan tidak mengikat.14

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam akad jual beli

diantaranya:

1. Syarat in’iqad (terjadinya akad).

2. Syarat sahnya akad jual beli.

3. Syarat kelangsungan jual beli (syarat nafadz).

4. Syarat mengikat (syarat luzum).

Maksud diadakannya syarat-syarat ini adalah untuk mencegah

terjadinya perselisihan diantara manusia, menjaga kemashlahatan pihak-pihak

yang melakukan akad, dan menghilangkan sifat gharar (penipuan). Apabila

syarat in’iqad (terjadinya akad) rusak (tidak terpenuhi) maka akad menjadi

batal. Apabila syarat sah yang tidak terpenuhi, maka menurut Hanafiah, akad

menjadi fasid. Apabila syarat nafadz (kelangsungan akad) tidak terpenuhi

14Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Tangerang : Azkia Publisher, 2009,

cet.ke-7, hlm.25.

Page 51: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

42

maka akad akan menjadi mauquf (ditangguhkan), dan apabila syarat luzum

(mengikat) tidak terpenuhi, maka akad menjadi mukhayyar (diberi

kesempatan memilih) antara diteruskan atau dibatalkan.15

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulakan bahwa jual beli menurut

para ulama mazhab merupakan akad mu’awadhah, yakni akad yang dilakukan

oleh dua pihak, dimana pihak pertama menyerahkan barang dan pihak kedua

menyerahkan imbalan baik berupa uang maupun barang.

2. Dasar Hukum Jual Beli dalam Islam

Landasan atau dasar hukum mengenai jual beli ini disyariatkan

berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadit’s, antara lain :

1. Al Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa : 29

16

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan harta

sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara

kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah

Maha Penyayang Kepadamu”(QS. An-Nisa : 29)

15Ibid 16 Al-Qur’an & Terjemahan.

Page 52: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

43

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi :

17

Artinya: “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang

demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan

riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari

Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya

dahulu menjadi miliknya, dan urusannya (terserah) kepada Allah.

Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,

mereka kekal di dalamnya".(QS. al-Baqarah : 275)

Dari dua ayat Al-Qur’an diatas telah mewakili disyariatkannya jual

beli bagi umat Islam. Allah SWT menghalalkan bagi umatnya untuk mencari

rezeki melalui transaksi perniagaan (jual beli) berdasarkan kesepakatan

bersama antara penjual dan pembeli.

2. Al-Hadit’s

Selain dasar hukum yang berasal dari Al Qur’an ulama Fiqh juga

menyandarkan syariat jual beli kepada hadit’s Nabi SAW. Adapun diantara

17 Ibid.

Page 53: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

44

hadit’s yang menjadi dasar ajaran jual beli adalah Sabda Rasulullah SAW,

yaitu hadit’s Rifa’ah ibnu Rafi’:

عن رفاعة بن رافع أن النبي صلى هللا عليه وسلم سئل أي الكسب أطيب؟

جلبيده وكل بيع مبرور. قال: عمل الر

Artinya : “Dari Rifa’ah ibnu Rafi’ bahwa Nabi SAW ditanya usaha apakah

yang paling baik? Nabi menjawab: Usaha seseorang dengan

tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur”. (Diriwayatkan

oleh Al-Bazzar dan dishahihkan oleh Al-Hakim).18

Selain hadits diatas, terdapat hadits yang secara tegas menjelaskan

mengenai disyari’atkannya wakaf pada zaman Rasulullah SAW, yaitu Hadit’s

Abi Sa’id:

صلى هللا ع وسلم قال: ليه عن أبي سعيد عن النبي

دوق المين مع ديقين واالتاجر الص لشهداء.النبي ين والص

Artinya : “Dari Abi Sa’id dari Nabi SAW beliau bersabda: pedagang yang

jujur (benar), dan dapat dipercaya (amanah) nanti bersama-sama

dengan Nabi, Shiddiqin, dan Syuhada”. (HR.At-Tirmidzi. Berkata

Abu ‘Isa: Hadit’s ini adalah Hadit’s yang Shahih)19

عن ابن عمر قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:

دوق المين المسلم مع الشهداء يوم القيامة. التاجر الص

18Muhammad bin Isma’il Al-Kahlani, Subul As-Salam, Juz 3, Maktabah Mushthafa Al-Babiy Al-

Halabiy, Mesir, cet.IV, 1960, hlm.4. 19At-Tarmidzi, Sunan At-Tirmidzi, Juz 3, Nomor hadit’s 1290, CD Room, Maktabah Kutub Al-

Mutun, Silsilah Al-‘Ilm An-Nfi’, Seri 4, Al-Ishdar Al-Awwal, 1426 H, hlm.724.

Page 54: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

45

Artinya: “Dari Ibnu ‘Umar ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW:

pedagang yang benar (jujur), dapat dipercaya dan muslim, beserta

para syuhada pada hari kiamat (HR.Ibnu Majah).20

Dari ketiga Hadit’s yang dikemukakan diatas dapat dipahami bahwa

jual beli merupakan pekerjaan yang halal dan mulia. Apabila pelakunya jujur,

maka kedudukannya pun di akhirat nanti setara dengan para nabi, shiddiqin,

dan syuhada.

Para ulama dan seluruh umat islam sepakat tentang dibolehkannya jual

beli, karena hal ini sangat dibutuhkan oleh manusia pada umumnya. Dalam

kenyataan kehidupan sehari-hari tidak semua orang memiliki apa yang

dibutuhkannya. Apa yang dibutuhkannya kadang-kadang berada ditangan

orang lain. Dengan jalan jual beli inilah, maka manusia dapat saling tolong

menolong untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian, roda

kehidupan ekonomi akan berjalan dengan positif karena apa yang mereka

lakukan akan menguntungkan kedua belah pihak.

4. Bentuk Bentuk Jual Beli dalam Islam

1. BA’I MURABAHAH (DEFERRED PAYMENT SALE)

a. Pengertian Ba’i Murabahah

Ba’i Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati. Ba’i Murabahah dapat dilakukan

untuk pembelian secara pemesanan dan biasa disebut sebagai murabahah

20Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Juz 2, Nomor hadit’s 2139, CD Room, Maktabah Kutub Al-

Mutun, Silsilah Al-‘Ilm An-Nafi’, Seri 4, Al-Ishdar Al-Awwal, 1426 H, hlm.724.

Page 55: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

46

kepada pemesan pembelian. Definisi lain mengenai Ba’i Murabahah

adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan

keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Pembayaran atas akad Ba’i Murabahah dapat dilakukan secara tunai (Ba’i

Naqdan) maupun tangguh (Ba’i Mu’ajjal/Ba’i Bit’tsaman Ajil). Hal yang

membedakan Ba’i Murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal

adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga

pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya.

Penjual dan pembeli dapat melakukan tawar-menawar atas besaran margin

keuntungan sehingga pada akhirnya diperoleh kesepakatan bersama.

b. Rukun Ba’i Murabahah

1. Adanya penjual dan pembeli (‘akid).

2. Objek akad (ma’qud ‘alaih).

3. Ijab dan qabul

c. Syarat Ba’i Murabahah

1. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

2. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

3. Kontrak harus bebas dari riba.

4. Penjual harus menelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas

barang sesudah pembelian.

5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

Page 56: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

47

2. BA’I SALAM (IN-FRONT PAYMENT SALE)

a. Pengertian Ba’i Salam

Dalam pengertian yang sederhana, Ba’i Salam berarti pembelian

barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran

dilakukan dimuka. Walaupun barang baru diserahkan dikemudian hari

namun harga, spesifikasi, karakteristik, kualitas, kuantitas, dan waktu

penyerahannya sudah ditentukan ketika akad terjadi, sehingga tidak ada

gharar. Hal inilah yang membedakan salam dengan transaksi ijon.

Ba’i Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang

diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, pembeli melakukan

pembayaran di muka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di

kemudian hari. Ba’i Salam sering digunakan untuk produk pertanian.

Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi salam yaitu

antara pemesan, pembeli dan penjual serta antara penjual dengan pemasok

(supplier) atau pihak ketiga lainnya. Hal ini terjadi ketika penjual tidak

memiliki barang pesanan dan memesan kepada pihak lain untuk

menyediakan barang pesanan tersebut.21

21Sri Nurhayati, Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta : PT Salemba Empat, 2011, cet.ke-2,

hlm.198-199.

Page 57: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

48

b. Rukun dan syarat Ba’i Salam

Dalam Ba’i Salam, terdapat rukun yang harus dipenuhi, yakni :

1. ‘Aqid, yaitu pembeli atau al-muslim atau rabbussalam, dan penjual

atau al-muslam ilaih.

2. Ma’qud ‘alaih yaitu muslam fih (barang yang dipesan), dan harga

atau modal salam (ra’s al-mal as-salam).

3. Shighat yaitu ijab dan qabul.

Adapula beberapa syarat di dalam Ba’i as-salam, antara lain :

Syarat-syarat salam ini ada yang berkaitan dengan ra’s al-mal

(modal atau harga), dan ada yang berkaitan dengan muslam fih (objek

akad atau barang yang dipesan). Secara umum ulama-ulama mazhab

sepakat bahwa ada enam syarat yang harus dipenuhi agar salam

menjadi sah, yaitu :

1. Jenis muslam fih harus diketahui

2. Sifatnya diketahui

3. Ukuran dan kadarnya diketahui

4. Masa tertentu (diketahui)

5. Mengetahui kadar (ukuran) ra’s al-mal (modal/harga), dan

6. Menyebutkan tempat pemesanan atau penyerahan.

Page 58: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

49

Demikian pula para ulama sepakat bahwa salam diperbolehkan

dalam barang-barang yang ditakar (makilat), ditimbang (mauzunat),

diukur dengan meteran (madzru’at), dan dihitung (ma’dudat).22

3. BA’I ISTISHNA’ (PURCHASE BY ORDER OR MANUFACTURE)

a. Pengertian Ba’i Istishna’

Transaksi Ba’i Istishna’ merupakan kontrak penjualan antara

pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang

menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui

orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang

telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak

bersepakat atas harga serta sistem pembayaran: apakah pembayaran

dilakukan dimuka, melalui cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu waktu

pada masa yang akan datang.

Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang

disepakati antara kedua belah pihak, yaitu pemesan (pembeli/mustashni)

dan penjual (pembuat/shani’). Ba’i Istishna’ digunakan untuk produk

manufaktur seperti konstruksi atau pembangunan rumah, gedung, mesin

pengolah biodiesel dan lain sebagainya. Akad Istishna’ juga

pembayarannya dapat dilakukan secara angsuran.

22Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, Jakarta : AMZAH, 2010, cet.ke-1, hlm.245-246.

Page 59: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

50

Istishna’ Paralel adalah suatu bentuk akad istishna’ antara penjual

dan pemesan, dimana untuk memenuhi kewajibannya kepada pemesan,

penjual melakukan akad istishna’ dengan pihak lain (sub kontraktor) yang

dapat memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya akad istishna’

pertama tidak bergantung pada istishna’ kedua. Selain itu penjual tidak

boleh mengakui adanya keuntungan selama konstruksi. 23

b. Rukun & Syarat Ba’i Istishna’ :

Dalam Ba’i istishna’, terdapat rukun yang harus dipenuhi, yakni :

1. Pemesan/pembeli (mustashni’).

2. Penjual/pembuat (shani’).

3. Barang/objek (mashnu’).

4. Tsaman (harga).

5. Shighat yaitu ijab dan qabul.

Disamping itu, ulama juga menentukan beberapa syarat untuk

menentukan sahnya jual beli istishna’. Syarat yang diajukan ulama untuk

diperbolehkannya transaksi jual beli istishna’ adalah:

1. Kedua belah pihak yang bertransaksi berakal, cakap hukum dan

mempunyai kekuasaan untuk melakukan jual beli.

2. Ridha/kerelaan dua belah pihak dan tidak ingkar janji.

3. Shani’ menyatakan kesanggupan membuat barang.

23Sri Nurhayati, Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta : PT Salemba Empat, 2011, cet.ke-2,

hlm.211-212.

Page 60: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

51

4. Apabila bahan baku berasal dari mustashni’, maka akad ini bukan lagi

istishna’, tetapi berubah menjadi ijarah.

5. Apabila isi akad mensyaratkan shani’ hanya bekerja saja, maka akad

ini bukan lagi istishna’, tetapi berubah menjadi ijarah.

6. Mashnu’ (barang yang dipesan) mempunyai kriteria yang jelas seperti

jenis, ukuran, tipe, mutu, dan jumlahnya.

7. Barang yang dipesan tidak termasuk kategori yang dilarang syara’

yaitu: (najis, haram/tidak jelas) atau menimbulkan kemudharatan

(menimbulkan maksiat).

c. Berakhirnya akad Istishna’ :

1. Dipenuhinya kewajiban secara normal oleh kedua belah pihak.

2. Persetujuan bersama kedua belah pihak untuk menghentikan kontrak.

3. Pembatalan hukum kontrak. Ini jika muncul sebab yang masuk akal

untuk mencegah dilaksanakannya kontrak atau penyelesaiannya, dan

masing-masing pihak bisa menuntut pembatalannya.

4. Mekanisme Jual Beli dalam Islam

Selain bentuk-bentuk jual beli dalam islam yang beraneka ragam,

adapula mekanisme yang harus diterapkan dalam melakukan transaksi jual

beli menurut syariat islam, diantaranya :

Page 61: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

52

a. Adanya ‘aqid (penjual dan pembeli) yang melakukan tawar-menawar

barang.

b. Adanya barang (objek akad) atau ma’qud ‘alaih.

1. Barang yang dijual harus maujud (ada).

2. Barang yang di jual harus mal mutaqawwim.

3. Barang yang di jual harus barang yang sudah dimiliki.

4. Barang yang harus dijual harus bisa diserahkan pada saat

dilakukannya akad jual-beli.

c. Adanya shighat (ijab dan qabul)

1. Pernyataan yang dikeluarkan oleh penjual disebut ijab.

2. Pernyataan yang dikeluarkan oleh penjual disebut qabul.

Akad sangatlah penting dalam transaksi jual beli, hal ini

dikarenakan qabul harus sesuai dengan ijab, dalam arti pembeli menerima

apa yang di-ijab-kan (dinyatakan) oleh penjual. Apabila terdapat

perbedaan antara ijab dan qabul, misalnya pembeli menerima barang yang

tidak sesuai dengan yang dinyatakan oleh penjual, maka akad jual beli

tidak sah.

Selain itu, berkaitan dengan tempat akad jual beli dalam islam

harus terjadi dalam satu majelis. Apabila ijab dan qabul berbeda

majelisnya, maka akad jual beli tidak sah pula.

Page 62: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

53

d. Jual beli dalam islam harus menghindari 6 macam, antara lain :

ketidakjelasan (jahalah), pemaksaan (al-ikrah), pembatasan dengan waktu

(at-tauqit), penipuan (gharar), kemudharatan (dharar) dan lain-lain.24

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

transaksi jual beli dalam islam ada 3 macam yakni Ba’i Murabahah, Ba’i

Salam, dan Ba’i Istishna’. Dan penerapan mekanisme jual beli pun harus

berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadit’s.

Demikian penjelasan dan uraian mengenai investasi risiko, manajemen

risiko dalam perbankan syariah, dan transaksi jual beli dalam islam. Dengan

penjelasan tersebut, diharapkan dapat memahami lebih dalam mengenai

definisi, manfaat dan bentuk-bentuk investasi emas. Serta penjelasan

mengenai pengertian, tujuan dan strategi manajemen risiko dalam perbankan

syariah dan penjelasan seputar transaksi jual beli (Ba’i) dalam islam.

24Muslich, Ahmad Wardi, Fiqh Muamalat, Jakarta : AMZAH, 2010, cet.ke-1, hlm.173-214.

Page 63: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

54

BAB III

MANAJEMEN RISIKO CICIL EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BSM

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas

telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal

pendiriannya. Kehadiran Bank Syariah Mandiri sejak tahun 1999, sesungguhnya

merupakan suatu hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997,

yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,

telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh

sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi

tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank

konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil

tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di

Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki

oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.

Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi

Page 64: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

55

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)

menjadi satu bank baru bernama PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah

di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU

No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi

syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan

UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT

Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,

Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional

menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No.

23 tanggal 8 September 1999.

Page 65: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

56

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999,

25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama

menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal

tersebut, PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin

tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank syariah

yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-

nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri

dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun

Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Perkembangan Bank Syariah Mandiri dari tahun ke tahun memang terus

meningkat. Hal ini membuktikan meskipun bank ini berlandaskan hukum syariah

islam, sama sekali tidak menurunkan pamor dan kualitas dari Bank Syariah

Mandiri sebagai Bank Syariah Terbaik di Indonesia. Bank Syariah Mandiri yang

mulai beroperasi pada tahun 1999 hingga sekarang ini telah menjadi mitra yang

baik bagi para pengusaha sehingga Bank Syariah Mandiri telah menunjukkan

kepeduliannya untuk ikut membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa bangsa

yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan visi Bank Syariah Mandiri, yakni “Menjadi

Bank Syariah terpercaya pilihan mitra usaha”.

Page 66: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

57

Hingga saat ini Bank Syariah Mandiri telah menunjukkan keberhasilannya

menjadi bagian dari Bank Mandiri. Keberhasilan ini ditunjukkan oleh

kepercayaan para nasabah dengan memilih Bank Syariah Mandiri sebagai pilihan

bank syariah yang tepat. Bahkan Bank Syariah Mandiri ini telah berhasil

mendapatkan beberapa penghargaan yang semakin menunjukkan eksistensinya di

bidang perbankan syariah.

Demi memberikan kepuasan dan pelayanan maksimal kepada para

nasabah, BSM terus mengembangkan pelayanannya untuk memberikan

kemudahan kepada para nasabahnya. Beberapa jenis pelayanan yang

dikembangkan menjadi pelayanan selama 24 jam, diantaranya : BSM mobile

banking, BSM net banking, BSM sms banking, BSM call center, BSM card dan

BSM ATM.

Dari data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan dominasi terbesar masih

dikuasai oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan 404 jaringan kantor ini

menunjukkan bahwa BSM menjadi Bank Syariah terunggul dalam perluasan

jaringan kantor.1

1Sejarah dan Perkembangan BSM. www.republika.co.id. diakses pada tanggal 11 Juni 2014

pukul 11:30 WIB

Page 67: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

58

B. PRODUK INVESTASI EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI (BSM)

Produk BSM Murabahah Emas pada prinsipnya seperti jual beli emas dan

dapat digunakan oleh masyarakat untuk sarana berinvestasi dalam kepemilikan

emas. Masyarakat dapat membeli emas dengan cara mencicil di bank syariah

setiap bulannya. Produk ini dapat memudahkan masyarakat, dikarenakan dapat

menjadi solusi terbaik untuk investasi dalam bentuk emas. Dengan produk ini

pula, gadai emas di bank syariah diharapkan tidak lagi digunakan untuk investasi

yang mengarah kepada spekulasi.

1. BSM Cicil Emas

Cicil emas adalah suatu transaksi membeli emas dengan cara mencicil

atau kredit antara pihak bank syariah sebagai penjual dan pihak nasabah

sebagai pembeli emas berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Akad yang digunakan dalam BSM Cicil Emas menggunakan akad

Murabahah (dibawah tangan). Pengikatan agunan dengan menggunakan akad

rahn (gadai).

Syarat - Syarat BSM Cicil Emas :

1. WNI cakap umur

2. Pegawai tetap dengan usia minimal 21 tahun atau sudah menikah dan pada

saat jatuh tempo pembiayaan usia maksimal 55 tahun atau belum pensiun.

Page 68: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

59

3. Profesional dan wiraswasta berusia maksimal 60 tahun pada saat

pembiayaan jatuh tempo.

4. Pensiunan berusia maksimal 70 tahun pada saat pembiayaan jatuh tempo.

Tujuan Cicil Emas adalah membantu nasabah untuk membiayai

pembelian atau kepemilikan emas berupa emas batangan atau lantakan.

Manfaat Cicil Emas adalah untuk merencanakan masa depan dan percepatan

asset nasabah melalui cicil emas.

Risiko cicil emas berupa risiko harga emas yang tidak meningkat atau

meskipun meningkat namun kenaikannya lebih rendah dari margin. Jika ini

terjadi, maka nasabah akan menerima nilai emas yang lebih rendah

dibandingkan jumlah pembayaran ke bank. Selain itu, risiko emas tidak dibeli

atau tidak diserahkan kepada nasabah (ketika cicilan emas lunas) oleh pihak

yang memberikan cicilan atau kredit emas yaitu bank syariah.

Karakteristik Cicil Emas, antara lain :

1. Harga emas jenis logam mulia produksi PT. ANTAM yang dapat dibeli

dengan cicil emas atau kredit emas.

2. Emas dibeli dan disimpan oleh bank syariah sampai cicilan lunas.

Sertifikat logam mulia yang dikeluarkan oleh PT. ANTAM dipegang oleh

pihak bank syariah pula.

Nasabah hanya bisa melihat atau mendapatkan salinan sertifikat tetapi

belum bisa membawa emas pulang. Hal ini dikarenakan, fisik emas dan

sertifikat baru bisa diambil apabila cicilan emas telah lunas.

Page 69: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

60

1. Terkait poin kedua, emas merupakan jaminan dari pinjaman sehingga

ketika debitur tidak melunasi cicilan emas dalam perjanjian, maka bank

akan melelang emas tersebut. Hasil lelang digunakan untuk melunasi sisa

kewajiban kepada bank.

2. Maksimum pembiayaan adalah 75 persen hingga 80 persen dari nilai emas

yang akan dibeli. Dengan kata lain, nasabah harus menyediakan dana

sendiri 20 persen hingga 25 persen dari harga emas. Dana sudah harus

siap sebelum proses akad kredit dilakukan.

3. Bank yang membedakan margin atas nilai emas yang nasabah beli. Jadi

jumlah pinjaman yang harus nasabah cicil ke bank adalah harga pembelian

emas plus margin.

4. Layaknya proses kredit, bank menetapkan persyaratan minimum (Umur,

WNI), meminta sejumlah dokumen identitas serta data keuangan dan

melakukan evaluasi kemampuan pembayaran. Bank ingin memastikan

bahwa nasabah memiliki keuangan yang memadai untuk dapat

menyelesaikan kewajiban pembayaran cicil atau kredit emas tepat waktu.

2. BSM Gadai Emas

Gadai emas adalah menahan salah satu harta milik si peminjam

sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan

tersebut memilki nilai ekonomis seperti emas. Dengan demikian pihak yang

Page 70: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

61

menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau

sebagian piutangnya.

Gadai emas digunakan masyarakat untuk mendapatkan dana dalam

mengatasi kebutuhan biaya pendidikan, modal usaha, biaya pengobatan,

penyelenggaraan hajatan dan kebutuhan lainnya.

Syarat dan Ketentuan Gadai Emas BSM :

1. Pembiayaan : mulai dari Rp.500.000

2. Jaminan : emas (lantakan atau batangan).

3. Jangka waktu : 4 bulan dan dapat diperpanjang (gadai ulang).

Persyaratan Gadai Emas, antara lain: kartu identitas nasabah dan

jaminan berupa emas perhiasan atau lantakan. 2

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa produk investasi

emas bagi para nasabah di Bank Syariah Mandiri (BSM), terbagi menjadi dua

macam yaitu Produk BSM Cicil Emas dan Produk BSM Gadai Emas.

C. MEKANISME CICIL EMAS PADA BSM

Nasabah yang ingin cicil emas di Bank Syariah Mandiri (BSM) harus

mempersiapkan syarat dan ketentuan, antara lain :

a. Fotocopy KTP, Id card.

b. Asli slip gaji 3 bulan terakhir atau buku rekening gaji atau surat keterangan

penghasilan.

c. Standing Intruction (SI).

Page 71: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

62

d. NPWP dan surat pernyataan kuasa jual dari kedua belah pihak, yaitu bank

syariah dan nasabah (>50 juta).

Adapun biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah dalam

melakukan transaksi investasi cicil emas di Bank Syariah Mandiri (BSM), antara

lain: biaya administrasi, biaya materai, dan biaya asuransi.

Adapun uang muka/self financing yang harus dipersiapkan nasabah dalam

melakukan transaksi investasi cicil emas di Bank Syariah Mandiri, antara lain :

a. Minimal 20 persen dari harga perolehan emas.

b. Uang muka dibayar secara tunai (tidak dicicil) oleh nasabah kepada bank.

c. Sumber dana uang muka harus berasal dari dana nasabah sendiri (self

financing) dan bukan berasal dari pembiayaan yang diberikan oleh bank.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa mekanisme cicil emas

pada BSM tidak terlalu sulit bagi para nasabah yang mampu secara finansial

untuk membayar cicilan emas setiap bulannya.

2Produk Investasi Emas Bank Syariah Mandiri. www.syariahmadiri.co.id. diakses pada tanggal 11

Juni 2014 pukul 17.00 WIB.

Page 72: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

63

D. MANAJEMEN RISIKO CICIL EMAS PADA BSM

Berikut ini manajemen risiko cicil emas pada Bank Syariah Mandiri

(BSM), antara lain :

1. Penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan bisnis yang mengandung risiko signifikan bagi BSM.

2. Penyeimbangan tingkat risiko yang dihadapi dengan tingkat pengembalian

hasil yang diterima dari berbagai kegiatan bisnis BSM

3. Pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko, baik secara transaksional,

portofolio, maupun BSM-wide.

4. Pengalokasian modal BSM secara efisien pada berbagai risiko yang dihadapi

BSM dan Peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko cicil

emas pada Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan unsur terpenting di industri

perbankan syariah mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi semakin

meningkat.

Demikian penjelasan dan uraian mengenai manajemen risiko cicil emas

pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Dengan penjelasan tersebut, diharapkan dapat

memahami lebih dalam mengenai sejarah dan perkembangan BSM serta produk

investasi emas pada BSM dan mekanisme cicil emas pada BSM.3

3Ibid

Page 73: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

64

BAB IV

STRATEGI DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TRANSAKSI CICIL

EMAS PADA BSM

A. STRATEGI MANAJEMEN RISIKO CICILAN EMAS PADA BSM

BSM memiliki organisasi manajemen risiko yang secara jelas menetapkan

batas wewenang dan tanggung jawab seluruh jenjang organisasi di dalam

perusahaan. BSM menerapkan prinsip pemisahan fungsi antara satuan kerja

pengambil risiko (risk taking unit), satuan kerja pendukung (supporting unit), dan

satuan kerja manajemen risiko (risk management unit). Risk owner atas

pengelolaan risiko berada pada masing-masing unit kerja terkait. Penerapan

manajemen risiko memerlukan komitmen dan keterlibatan dari seluruh pihak

dalam organisasi. Untuk mendorong penerapan manajemen risiko yang efektif

BSM memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR). KMR yang beranggotakan

Direksi dan pejabat eksekutif berfungsi memberikan rekomendasi kepada

Direktur Utama mengenai arah kebijakan dan strategi manajemen risiko

perusahaan. Tugas KMR meliputi perumusan dan penyusunan kebijakan,

pedoman, dan strategi penerapan manajemen risiko, sehingga kegiatan usaha

BSM sejalan dengan visi, misi dan rencana bisnis yang diterapkan. Dalam

menjalankan tugasnya, KMR dibantu oleh Working Group (WG) KMR yang

terdiri atas WG Asset Liabilities Management (ALMA) dan pembiayaan WG

Page 74: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

65

Operasional. WG memiliki tugas melakukan kajian risiko dan memberikan

rekomendasi atas situasi dan kondisi usaha yang dihadapi BSM.

Risiko merupakan ketidakpastian (uncertaintly) yang mungkin melahirkan

peristiwa kerugian (loss). Berbagai risiko kerugian yang dihadapi Bank Syariah

Mandiri (BSM) dapat menjadi faktor pengganggu kinerja operasionalnya. Berikut

ini, strategi manajemen risiko cicilan emas pada BSM dengan menggunakan

proses manajemen risiko dalam perbankan syariah, antara lain :

a. Mengidentifikasi risiko secara tepat pada transaksi cicil emas di BSM, suatu

bank syariah harus mengenal dan memahami risiko yang ada maupun yang

mungkin timbul. Selain itu, untuk menghindari risiko kredit berupa risiko

kerugian cicilan emas pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Salah satu aplikasi

proses identifikasi risiko pada Bank Syariah Mandiri adalah dengan

mengetahui terlebih mendalam transaksi yang akan dijalankan, seperti dalam

transaksi produk cicil emas pada BSM yang menggunakan akad murabahah.

Risiko-risiko yang dapat diidentifikasi, antara lain: nasabah memanipulasi

informasi data penghasilan, nasabah tidak mampu membayar kewajiban pada

saat jatuh tempo yang telah disepakati, dan sebagainya. Oleh karena itu, BSM

harus membidik para nasabah potensial dalam transaksi cicil emas tersebut.

Dengan melalui 5C (The Five C’s Principles) dalam Perbankan Syariah,

antara lain: Character (karakter), Capacity (kemampuan mengembalikan

utang), Collateral (jaminan), Capital (modal), dan Condition (situasi atau

kondisi). Bagi pihak BSM, nasabah yang memenuhi kriteria 5C adalah orang

Page 75: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

66

yang sempurna untuk mendapatkan pembiayaan. BSM melihat orang yang

memiliki karakter kuat, kemampuan mengembalikan uang, jaminan yang

berharga, modal yang kuat, dan kondisi perekonomian yang aman. Nasabah

dengan kriteria seperti itulah merupakan nasabah potensial untuk diajak

bekerja sama atau nasabah yang layak mendapatkan penyaluran kredit atau

cicilan.

Prinsip-prinsip 5C dalam Bank Syariah Mandiri (BSM), antara lain :

1. Character (karakter) calon nasabah pada BSM berdasarkan ketentuan

syariah, diantaranya : Data tentang kepribadian dari calon nasabah seperti

sifat-sifat pribadinya, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan

maupun latar belakang keluarganya. Character ini digunakan untuk

mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk

memenuhi kewajibannya berdasarkan akad perjanjian antara pihak BSM

dan pihak nasabah. Bank syariah menempatkan karakter/sikap baik

nasabah maupun pengelolaan pada posisi yang sangat penting dan

menempatkan sikap akhlakul karimah sebagai sikap dasar hubungan

antara nasabah dan bank. Sedangkan pada Bank Kovensional Tidak

adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang Saham, Pengelola

Bank dan Nasabah karena masing-masing pihak mempunyai keinginan

yang bertolak belakang.

2. Capacity (kemampuan), yaitu Kemampuan calon nasabah dalam

mengembalikan utang kepada pihak BSM berdasarkan perjanjian akad

Page 76: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

67

yang telah disepakati bersama. Akad yang digunakan produk cicil emas

BSM menggunakan akad Murabahah dengan jaminan diikat dengan gadai

(rahn).

3. Capital (modal), yaitu Kondisi kekayaan yang dimiliki nasabah. Dari

kondisi ini dapat dinilai apakah layak nasabah diberikan cicilan atau kredit

emas oleh pihak BSM. Harta kekayaan nasabah haruslah berasal dari harta

yang halal tidak diperoleh dari pencurian/perampokan maupun korupsi.

4. Collateral

Jaminan yang mungkin dapat disita oleh pihak BSM apabila

ternyata calon nasabah benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya

sesuai dengan perjanjian akad yang telah disepakati bersama.

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-

MUI/IV/2000 Tentang Murabahah dijelaskan bahwa jaminan dalam

murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. Adanya

jaminan dalam pembiayaan murabahah disebabkan praktek murabahah di

bank syariah dalam operasionalnya menggunakan sistem murabahah

kepada pemesan pembelian dan transaksi yang berjalan secara angsuran,

hal ini dapat dimengerti karena seseorang tidak akan datang ke bank

kecuali untuk mendapat pembiayaan dan membayar secara angsur.

Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan,

pembayaran murabahah secara cicilan atau angsur dikenal dengan sebutan

murabahah muajjal yang memiliki karakter penyerahan barang di awal

Page 77: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

68

akad dan pembayaran kemudian (setelah awal akad) baik dalam bentuk

angsuran maupun dalam bentuk pembayaran sekaligus, hanya kebanyakan

pembayarannya secara angsuran.

Tujuan pengikatan/penguasaan jaminan adalah :

1. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan

pelunasan dengan barang-barang agunan tersebut apabila nasabah

ingkar janji, yaitu tidak bisa membayar kembali kewajibannya pada

waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

2. Menjamin agar nasabah berperan atau turut serta dalam transaksi yang

dibiayai, sehingga dengan demikian kemungkinan nasabah untuk

meninggalkan usahanya/proyek dengan merugikan diri sendiri atau

perusahaannya dapat dicegah atau kemungkinan untuk berbuat

demikian dapat diminimalisir.

3. Memberikan dorongan kepada nasabah untuk memenuhi perjanjian

pembiayaan, khususnya mengenai pelunasan kewajibannnya sesuai

dengan syarat-syarat yang telah disepakati, agar nasabah tidak

kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada perbankan.

Disamping tujuan tersebut di atas, jaminan dalam pembiayaan

murabahah bertujuan agar nasabah mampu menanggung kerugian akibat

kelalaian nasabah karena setiap manusia bertanggung jawab atas

perbuatannya dan kelalaian akibat perbuatan seseorang tidak dapat

Page 78: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

69

dibebankan kepada pihak lain. Firman Allah dalam Q.S. al-Najm (53) ayat

38-39 :

Seseorang tidak akan menanggung beban kesalahan orang lain. Dan

tidaklah manusia mendapatkan melainkan hasil usahanya.

Hikmah hukum yang terkandung dalam pembebanan jaminan

dalam pembiayaan murabahah adalah untuk mewujudkan kemaslahatan,

yakni menarik manfaat, menolak kemudharatan dan menghilangkan

kesusahan. Kemaslahatan manusia itu tidak terbatas macamnya dan tidak

terhingga jumlahnya yang selalu bertambah dan berkembang mengikuti

situasi dan ekologi masyarakat.

Dengan penetapan hukum dibolehkan uang muka dan jaminan

dalam pembiayaan murabahah, sebagai bukti bahwa hukum Islam adalah

hukum yang bersifat konprehensif dan universal karena syariat Islam telah

didesain oleh Allah SWT untuk semua umat, semua kondisi dan situasi

sampai akhir zaman dengan tujuan utama kemaslahatan umat dan

terhindar dari segala bentuk kemudharatan dan kemasyakatan dalam

menggapai keselamatan dan kebahagiaan hidup dan kehidupan dunia dan

akhirat di bawah naungan ridho Allah SWT.

Page 79: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

70

5. Condition

Keadaan dimana cicil emas pada BSM yang diberikan juga perlu

mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek

usaha calon nasabah.

b. Mengukur risiko secara tepat waktu serta akurat, Suatu bank syariah yang

tidak memilki sistem pengukuran risiko akan menghadapi berbagai kendala

dalam mengendalikan dan memantau perkembangan risikonya. Oleh karena

itu, BSM membutuhkan pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko secara

transaksional. BSM menggunakan VaR (Value at Risk) yang merupakan salah

satu alat analisa pengukuran risiko dalam investasi. VaR didefinisikan sebagai

estimasi kerugian maksimum yang akan dialami sebuah investasi selama

periode waktu tertentu dan tingkat kepercayaan tertentu. Mengukur risiko

dilakukan dengan mengkualifikasi risiko tertentu dan kemudian

membandingkan dengan toleransi risiko yang telah ditetapkan. Pengukuran

risiko yang baik dapat memberikan gambaran mengenai apakah BSM

mengambil risiko terlalu besar atau BSM terlalu protektif sehingga produk

cicilan emas menjadi tidak menarik di pasar.

c. Mengendalikan risiko, dalam hal ini BSM harus menetapkan dan

mengkomunikasikan batas-batas melalui suatu kebijakan, standar dan

prosedur tertulis yang menegaskan tanggung jawab dan kewenangan. Kontrol

batas (limit) ini harus valid dan merupakan alat manajemen untuk

mengendalikan risiko. Oleh karena itu, BSM mengalokasikan modal secara

Page 80: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

71

efisien pada berbagai risiko yang dihadapi. Selain itu, Sumber Daya Manusia

(SDM) memegang peranan penting dalam menangani dan mengelola risiko,

sehingga BSM perlu senantiasa meningkatkan kompetensi pegawai bagian

produk cicilan emas melalui ujian sertifikasi manajemen risiko.

d. Memonitor/memantau risiko, Bank Syariah Mandiri haruslah memantau

perkembangan risiko untuk memastikan bahwa mereka telah melakukan kaji

ulang secara tepat waktu atas risiko. Laporan hasil pemantauan akan

bermanfaat dan efektif kalau disampaikan secara tepat waktu, akurat,

informatif, dan disampaikan kepada individu yang tepat agar ketepatan tindak

lanjut yang diambil dapat diyakini. Sistem informasi manajemen yang efektif

dan efisien merupakan kunci sukses pelaksanaan proses pemantauan dan

pelaporan yang tepat dalam frekuensinya yang fleksibel sesuai dengan

kebutuhan dalam BSM.1

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi

manajemen risiko cicilan emas pada BSM merupakan unsur terpenting yang harus

diterapkan untuk mengendalikan berbagai risiko berbahaya yang dihadapi oleh

Bank Syariah Mandiri (BSM).

1Wawancara secara langsung dengan Bapak Arif Irawan, Staff Bagian Cicil Emas Bank Syariah

Mandiri (BSM), Jakarta, 9 Mei 2014

Page 81: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

72

B. DAMPAK PENERAPAN STRATEGI TERHADAP RISIKO TERJADINYA

KERUGIAN TRANSAKSI CICILAN EMAS PADA BSM

Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran bank syariah

yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Oleh

karena itu, selain strategi yang diterapkan BSM perlu diketahui dampak

penerapan strategi terhadap risiko terjadinya kerugian transaksi cicilan emas pada

BSM, antara lain :

a. Bank Syariah Mandiri dapat terhindar dari berbagai risiko berbahaya seperti

Risiko Likuiditas, Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional.

Risiko Kredit yang dapat merugikan, diantaranya risiko emas tidak

dibeli atau tidak diserahkan kepada nasabah (ketika cicilan emas) oleh pihak

yang memberikan kredit (bank syariah). Hal ini menunjukkan bahwa selama

masa cicilan emas, pihak pemberi kredit yang membeli dan menyimpan emas.

Oleh karena itu, manajemen risiko Bank Syariah Mandiri (BSM) sangat

berperan penting melalui kepercayaan, seperti BSM meyakinkan kepada

nasabah untuk memberikan kepercayaan dan keamanan di dalam akad dalam

berinvestasi produk cicilan emas tersebut. Hal ini akan berdampak positif bagi

kedua belah pihak yaitu pihak nasabah dan pihak Bank Syariah Mandiri

(BSM) dikarenakan adanya kepercayaan dalam transaksi cicilan emas.

Risiko Likuiditas terkait dengan ketidakmampuan BSM dalam

memenuhi seluruh kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek. BSM

Page 82: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

73

mengelola risiko likuiditas melalui penetapan kebijakan Manajemen Risiko

dan Pedoman Pengelolaan Dana, strategi dan contingency plan likuiditas.

Dalam mengelola risiko likuiditas, BSM melakukan:

1. Penempatan pada instrumen keuangan Bank Indonesia dan instrumen

keuangan jangka pendek lain sebagai cadangan likuiditas BSM.

2. Pengukuran kecukupan likuiditas melalui penyusunan proyeksi cashflow

dan liquidity gap secara rutin sehingga BSM dapat memanfaatkan

likuiditas secara tepat dan efisien sesuai dengan kebutuhan.

Risiko Pasar terkait dengan portofolio valuta asing dan surat berharga

kategori Trading and Available for Sale (AFS) yang dimiliki BSM. Dalam

mengelola risiko pasar, BSM senantiasa memantau eksposur risiko secara

rutin sehingga dapat meminimalisasi kerugian akibat pergerakan imbal hasil

pasar dan perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan.

Adapula Risiko Operasional berbahaya sehingga BSM membutuhkan

pengelolaan risiko operasional secara terpadu dan terintegrasi agar kegiatan

operasional BSM terpantau dan terkendali dengan baik. Proses internal,

sistem, manusia, dan kejadian eksternal adalah faktor-faktor yang memicu

kejadian risiko operasional yang dapat merugikan BSM.

1. Penggunaan peranti lunak

2. Dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan

Risiko operasional, BSM memanfaatkan peranti lunak berbasis WEB

yaitu ORMIS (Operational Risk Management Information System).

Page 83: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

74

Peranti ORMIS digunakan oleh seluruh unit kerja. Disamping itu, BSM

juga memanfaatkan tools yang dikembangkan untuk mengelola risiko

operasional, yaitu LED (Loss Event Database), RCSA (Risk and Control

Self Assessment), dan KRI (Key Risk Indicator).

3. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional.

4. BSM telah menghitung kecukupan modal risiko operasional dengan

menggunakan metode basic indicator approach yang memasukkan

unsur ATMR meskipun Bank Indonesia belum mewajibkannya kepada

Bank Syariah. BSM melakukan hal ini sebagai inisiatif guna

meyakinkan stakeholder bahwa modal BSM cukup untuk meng-cover

potensi kerugian yang ditimbulkan oleh risiko operasional. Selain itu,

BSM juga melakukan pengelolaan atas pencadangan kerugian risiko

operasional.

5. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi Informasi.

6. BSM menerapkan manajemen risiko terhadap Teknologi Informasi (TI)

yang memegang peranan penting sebagai Core Banking Business BSM.

Manajemen risiko TI antara lain diterapkan pada proses desain suatu

pengembangan sistem sampai dengan tahap akhir. Melalui User

Acceptance Test (UAT), BSM dapat mengidentifikasi dan melakukan

perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan, sebelum sistem

digunakan oleh user.

Page 84: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

75

7. BSM juga telah mengembangkan kebijakan dan prosedur mengenai

pemanfaatan teknologi informasi yaitu standarisasi perangkat jaringan

komunikasi data, standarisasi perangkat lunak, pengelolaan kewenangan

akses sistem, dan pengembangan layanan Electronic Banking dari segi

keamanan aksesibilitas.

b. Kinerja Operasional dalam transaksi cicil emas pada Bank Syariah Mandiri

tidak akan terganggu karena menerapkan strategi manajemen risiko yang baik

(Good Risk Management).

c. Dengan adanya strategi manajemen risiko maka Bank Syariah Mandiri dapat

mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, dan memantau risiko BSM yang

harus terintegrasi ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang

akurat dan komprehensif sehingga menghindari risiko kerugian dalam

transaksi cicil emas.

Bank Syariah mandiri sebagai bank syariah terbesar di Indonesia,

meluncurkan produk cicilan emas pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan, emas

merupakan barang dengan permintaan yang tinggi. Permintaan tinggi tersebut

seperti untuk proteksi aset, kepentingan berjaga, kebutuhan tabungan haji maupun

investasi. Dapat diketahui, bahwa hampir setiap lima tahun harga emas bisa naik

minimal sekitar 100 persen. Jumlah nasabah cicilan emas BSM, kantor cabang

Ciputat pada tahun 2013 mencapai 48 orang dengan jumlah aset yang dimiliki

sekitar Rp.725.751.785,79. Sedangkan Jumlah nasabah cicilan emas BSM, kantor

Page 85: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

76

cabang Ciputat pada tahun 2014 mencapai 55 orang dengan jumlah aset yang

dimiliki sekitar Rp.927.573.012,49.

Dengan demikian maka, pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa

penerapan strategi manajemen risiko cicil emas pada BSM telah berdampak

signifikan terhadap rendahnya risiko terjadinya kerugian transaksi cicil emas pada

BSM. Faktanya, harga penjualan emas pada cicilan emas BSM naik pada setiap

tahunnya, yaitu pada tahun 2013 harga satu gram emas Rp.470.000 dan naik

menjadi Rp.500.000 per gram pada tahun 2014.

Fakta tersebut menunjukan, bahwa transaksi cicilan emas pada BSM

sangat diminati oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan jumlah

nasabah cicilan emas dan aset yang dimiliki BSM dari tahun ke tahun.

Page 86: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ada empat strategi manajemen risiko yang telah diterapkan BSM pada cicilan

emas, yaitu: mengidentifikasi risiko. mengukur risiko, mengendalikan risiko,

dan memonitoring atau memantau risiko.

2. Penerapan strategi manajemen risiko cicil emas pada BSM telah berdampak

signifikan terhadap rendahnya risiko terjadinya kerugian transaksi cicil emas

pada BSM. Faktanya, harga penjualan emas pada cicilan emas BSM naik pada

setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2013 harga satu gram emas Rp.470.000 dan

naik menjadi Rp.500.000 per gram pada tahun 2014.

B. Saran-Saran

Dari penelitian ini, penulis dapat memberikan saran- saran, sebagai berikut:

1. Terhindarnya kerugian cicil emas pada Bank Syariah Mandiri (BSM), maka

sebaiknya pihak bank mengetahui risiko-risiko yang akan terjadi dan strategi

apa yang harus dilakukan untuk menangani hal tersebut.

2. Perlu ditingkatkan manajemen risiko cicilan emas pada Bank Syariah

Mandiri, agar kinerja bank syariah menjadi lebih baik lagi tanpa adanya risiko

Page 87: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

78

3. Emas selalu menjadi instrument investasi yang dicari orang. Nilainya yang

stabil serta likuid membuat investasi di instrument ini tidak pernah lekang

oleh waktu. Banyaknya minat masyarakat khususnya para wanita (ibu rumah

tangga) dalam memiliki logam mulia seperti emas secara mencicil cenderung

sangat tinggi. Maka dihimbau agar lebih selektif dan berhati-hati dalam

berinvestasi melalui produk cicil emas tersebut. Para wanita (ibu rumah

tangga) harus memahami terlebih dahulu karakteristik produk ini dan

risikonya.

Page 88: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

79

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an & Terjemahannya, Departemen Agama RI.

At-Tarmidzi, Sunan At-Tirmidzi, Juz 3, Nomor Hadits 1290, CD Room, Maktabah

Kutub Al-Mutun, Silsilah Al-‘Ilm An-Nfi’, Seri 4, Al-Ishdar Al-Awwal, 1426

H.

A.Perwataatmadja, Karnaen, Hendri Tanjung.Bank Syariah. Jakarta: Celestial

Publishing, 2011.

Arifin,Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Tangerang : Azkia Publisher,

2009.

Arifin, Zainul.Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet,

2005.

Basyaib,Fahmi.Manajemen Resiko. Jakarta : PT Grasindo, 2007.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2004.

Darmawi,Herman. Manajemen Resiko. Jakarta : Bumi aksara, 2006.

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa Dewan Syariah

Nasional No 77/DSN-MUI/IV/2010. Jakarta : MUI, 2010.

Haque,Ataul. Reading in Islamic Banking. Dhaka : Islamic Foundation, 1987.

Hidayat,Mohamad. an introduction to The Sharia Economic pengantar ekonomi

syariah, Jakarta : Zikrul, 2010.

Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Juz 2, Nomor hadit’s 2139, CD Room, Maktabah

Kutub Al-Mutun, Silsilah Al-‘Ilm An-Nafi’, Seri 4, Al-Ishdar Al-Awwal,

1426 H, hlm.724.

J. Moleong, Lexy. metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2002.

Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2007.

M.Herujitu, Yayat. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : PT Grafindo, 2001.

Marbun, BN. Kamus Manajemen. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2003.

Muslich, Ahmad Wardi. Fiqh Muamalat. Jakarta : AMZAH, 2010.

Page 89: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

80

Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan

(UPP), 2005.

Muhammad bin Isma’il Al-Kahlani, Subul As-Salam, Juz 3, Maktabah Mushthafa Al-

Babiy Al-Halabiy, Mesir, cet.IV, 1960.

Nafik, Muhamad. Bursa Efek Investasi Syariah . Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta,

2009.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003.

Nurhayati,Sri.Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta : PT Salemba Empat, 2011.

Palaloi, Ihsan. Muhammad dkk.Kemilau Investasi Emas. Jakarta: Science Research

Foundation, 2006.

Peraturan Bank Indonesia. Penetapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah,

PBI No.11/25/2009, Jakarta : PBI, 2009.

Peraturan Bank Indonesia. Kepemilikan emas dengan akad Murabahah. SE Nomor

14/16/DPb.Jakarta : PBI, 2012

Rodoni,Ahmad.Investasi Syariah, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Salim, Joko. 10 Investasi Paling Gampang & Paling Aman. Jakarta : Transmedia

Pustaka, 2010.

S.P.Hasibuan, Malayu. Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2004.

Tampubolon, Robert. Risk Management. Jakarta : Kompas Gramedia, 2006.

Wasito, Hermawan. Pengantar Metodologi, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,

1993.

Internet

BSM Cicil Emas. www.syariahmandiri.co.id. dikutip pada tanggal 14 April 2014.

http://www.blogspot.com//Manajemen resiko perbankan syariah, ppt/dikutip pada

11/06/2014

Hendro Wibowo, Manajemen Risiko Bank Syariah,http://hndwibowo.blogspot.com,

di kutip pada 11/06/2014.

Produk Investasi Emas Bank Syariah Mandiri. www.syariahmadiri.co.id. diakses

pada tanggal 11 Juni 2014 pukul 17.00 WIB

Rahmani Timorita Yulianti, Manajemen Resiko Perbankan Syariah, http://master-

islamic.ac.id, di kutip pada 11/06/2014.

Page 90: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

81

Sejarah dan perkembangan Bank syariah Mandiri. www.syariahmandiri.co.id.

diakses pada tanggal 10 Mei 2014 pukul 17:00 WIB

Sejarah dan Perkembangan BSM. www.republika.co.id. diakses pada tanggal 11 Juni

2014 pukul 11:30 WIB

Wawancara

Wawancara secara langsung dengan Bapak Arif Irawan, Staff Bagian Cicil Emas

Bank Syariah Mandiri (BSM).

Page 91: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

82

Page 92: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

83

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Arif Irawan (Iwan)

Telp : 081381838063

Jabatan : Staf Bagian Cicil Emas BSM

Waktu : 15.00 sd 16.00

Tempat : Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat

Bank Syariah Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dan telah

mengeluarkan berbagai produk. Salah satu produk terbaru BSM yang dapat

mempermudah nasabah dalam kepemilikan emas adalah Cicil emas.

1. Apa tujuan dari produk BSM cicil emas ?

Fasilitas yang disediakan oleh BSM untuk membantu nasabah dalam membiayai

pembelian atau kepemilikan emas berupa lantakan atau batangan dengan cara

mudah punya emas dan menguntungkan.

2. Jenis emas seperti apa yang dapat dibiayai?

Emas lantakan (batangan) dengan minimal jumlah gram adalah 10 gram.

3. Berapa lama jangka waktu pembiayaan produk BSM cicil emas?

Anda dapat memilih jangka waktu pembiayaan yang diinginkan paling singkat

dua (2) tahun dan paling lama hingga lima (5) tahun.

Page 93: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

84

4. Apa saja keunggulan dari cicil emas di BSM ?

a. Aman: Emas Anda diasuransikan.

b. Menguntungkan : Tarif yang kompetitif.

c. Layanan Professional : Perusahaan terpecaya dengan kualitas layanan terbaik.

d. Mudah : pembelian emas dengan cara cicilan atau angsuran.

e. Likuid : dapat diuangkan dengan cara dijual atau digandakan.

5. Diantara keunggulan tersebut, pasti akan ada risiko yang timbul pada investasi

cicil emas pada BSM tersebut . Apa saja Risiko-Risikonya ?

BSM menerapkan manajemen risiko pada seluruh aktivitas operasional agar

eksposur risiko kredit, risiko pasar (suku bunga), risiko likuiditas dan risiko

operasional dapat terkendali secara baik dan memadai.

a. Risiko Kredit

BSM harus mengelola risiko kredit secara baik dan berkesinambungan

guna menjaga portofolio aktiva produktif tetap berkualitas baik dan

memberikan keuntungan. Karena itu BSM selalu menjaga agar tidak terjadi

penurunan kualitas pembiayaan sehingga Non Performance Financing (NPF)

tidak melampaui limit sesuai dengan ketentuan BSM Indonesia.

b. Risiko Pasar

BSM menghadapi risiko pasar terkait dengan portofolio valuta asing dan

surat berharga kategori Trading and Available for Sale (AFS) yang dimiliki

BSM. Dalam mengelola risiko pasar, BSM senantiasa memantau eksposur

Page 94: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

85

risiko secara rutin sehingga dapat meminimalisasi kerugian akibat pergerakan

imbal hasil pasar dan perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan.

c. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas terkait dengan ketidakmampuan BSM dalam memenuhi

seluruh kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek. BSM mengelola

risiko likuiditas melalui penetapan kebijakan manajemen risiko dan pedoman

pengelolaan dana, strategi dan contingency plan likuiditas.

d. Risiko Operasional

BSM membutuhkan pengelolaan risiko operasional secara terpadu dan

terintegrasi agar kegiatan operasional BSM terpantau dan terkendali dengan

baik. Proses internal, sistem, manusia, dan kejadian eksternal adalah faktor-

faktor yang memicu kejadian risiko operasional yang dapat merugikan BSM.

6. Bagaimana Strategi manajemen risiko cicilan emas pada BSM ?

a. Mengidentifikasi risiko secara tepat pada transaksi cicil emas di BSM, suatu

bank syariah harus mengenal dan memahami risiko yang ada maupun yang

mungkin timbul. Selain itu, untuk menghindari risiko kredit berupa risiko

kerugian cicilan emas pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Salah satu aplikasi

proses identifikasi risiko pada Bank Syariah Mandiri adalah dengan

mengetahui terlebih mendalam transaksi yang akan dijalankan, seperti dalam

transaksi produk cicil emas pada BSM yang menggunakan akad murabahah.

Risiko-risiko yang dapat diidentifikasi, antara lain: nasabah memanipulasi

Page 95: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

86

informasi data penghasilan, nasabah tidak mampu membayar kewajiban pada

saat jatuh tempo yang telah disepakati, dan sebagainya. Oleh karena itu, BSM

harus membidik para nasabah potensial dalam transaksi cicil emas tersebut.

Dengan melalui 5C (The Five C’s Principles) dalam Perbankan Syariah,

antara lain: Character (karakter), Capacity (kemampuan mengembalikan

utang), Collateral (jaminan), Capital (modal), dan Condition (situasi atau

kondisi). Bagi pihak BSM, nasabah yang memenuhi kriteria 5C adalah orang

yang sempurna untuk mendapatkan pembiayaan. BSM melihat orang yang

memiliki karakter kuat, kemampuan mengembalikan uang, jaminan yang

berharga, modal yang kuat, dan kondisi perekonomian yang aman. Nasabah

dengan kriteria seperti itulah merupakan nasabah potensial untuk diajak

bekerja sama atau nasabah yang layak mendapatkan penyaluran kredit atau

cicilan.

Prinsip-prinsip 5C dalam Bank Syariah Mandiri (BSM), antara lain :

1. Character (karakter) calon nasabah pada BSM berdasarkan ketentuan

syariah, diantaranya : Data tentang kepribadian dari calon nasabah seperti

sifat-sifat pribadinya, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan

maupun latar belakang keluarganya. Character ini digunakan untuk

mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk

memenuhi kewajibannya berdasarkan akad perjanjian antara pihak BSM

dan pihak nasabah. Bank syariah menempatkan karakter/sikap baik

Page 96: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

87

nasabah maupun pengelolaan pada posisi yang sangat penting dan

menempatkan sikap akhlakul karimah sebagai sikap dasar hubungan

antara nasabah dan bank. Sedangkan pada Bank Kovensional Tidak

adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang Saham, Pengelola

Bank dan Nasabah karena masing-masing pihak mempunyai keinginan

yang bertolak belakang.

2. Capacity (kemampuan), yaitu Kemampuan calon nasabah dalam

mengembalikan utang kepada pihak BSM berdasarkan perjanjian akad

yang telah disepakati bersama. Akad yang digunakan produk cicil emas

BSM menggunakan akad Murabahah dengan jaminan diikat dengan gadai

(rahn).

3. Capital (modal), yaitu Kondisi kekayaan yang dimiliki nasabah. Dari

kondisi ini dapat dinilai apakah layak nasabah diberikan cicilan atau kredit

emas oleh pihak BSM. Harta kekayaan nasabah haruslah berasal dari harta

yang halal tidak diperoleh dari pencurian/perampokan maupun korupsi.

4. Collateral

Jaminan yang mungkin dapat disita oleh pihak BSM apabila

ternyata calon nasabah benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya

sesuai dengan perjanjian akad yang telah disepakati bersama.

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-

MUI/IV/2000 Tentang Murabahah dijelaskan bahwa jaminan dalam

murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. Adanya

Page 97: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

88

jaminan dalam pembiayaan murabahah disebabkan praktek murabahah di

bank syariah dalam operasionalnya menggunakan sistem murabahah

kepada pemesan pembelian dan transaksi yang berjalan secara angsuran,

hal ini dapat dimengerti karena seseorang tidak akan datang ke bank

kecuali untuk mendapat pembiayaan dan membayar secara angsur.

Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan,

pembayaran murabahah secara cicilan atau angsur dikenal dengan sebutan

murabahah muajjal yang memiliki karakter penyerahan barang di awal

akad dan pembayaran kemudian (setelah awal akad) baik dalam bentuk

angsuran maupun dalam bentuk pembayaran sekaligus, hanya kebanyakan

pembayarannya secara angsuran.

Tujuan pengikatan/penguasaan jaminan adalah :

1. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan

pelunasan dengan barang-barang agunan tersebut apabila nasabah

ingkar janji, yaitu tidak bisa membayar kembali kewajibannya pada

waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

2. Menjamin agar nasabah berperan atau turut serta dalam transaksi yang

dibiayai, sehingga dengan demikian kemungkinan nasabah untuk

meninggalkan usahanya/proyek dengan merugikan diri sendiri atau

perusahaannya dapat dicegah atau kemungkinan untuk berbuat

demikian dapat diminimalisir.

Page 98: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

89

3. Memberikan dorongan kepada nasabah untuk memenuhi perjanjian

pembiayaan, khususnya mengenai pelunasan kewajibannnya sesuai

dengan syarat-syarat yang telah disepakati, agar nasabah tidak

kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada perbankan.

Disamping tujuan tersebut di atas, jaminan dalam pembiayaan

murabahah bertujuan agar nasabah mampu menanggung kerugian akibat

kelalaian nasabah karena setiap manusia bertanggung jawab atas

perbuatannya dan kelalaian akibat perbuatan seseorang tidak dapat

dibebankan kepada pihak lain. Firman Allah dalam Q.S. al-Najm (53) ayat

38-39 :

Seseorang tidak akan menanggung beban kesalahan orang lain. Dan

tidaklah manusia mendapatkan melainkan hasil usahanya.

Hikmah hukum yang terkandung dalam pembebanan jaminan

dalam pembiayaan murabahah adalah untuk mewujudkan kemaslahatan,

yakni menarik manfaat, menolak kemudharatan dan menghilangkan

kesusahan. Kemaslahatan manusia itu tidak terbatas macamnya dan tidak

terhingga jumlahnya yang selalu bertambah dan berkembang mengikuti

situasi dan ekologi masyarakat.

Page 99: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

90

Dengan penetapan hukum dibolehkan uang muka dan jaminan

dalam pembiayaan murabahah, sebagai bukti bahwa hukum Islam adalah

hukum yang bersifat konprehensif dan universal karena syariat Islam telah

didesain oleh Allah SWT untuk semua umat, semua kondisi dan situasi

sampai akhir zaman dengan tujuan utama kemaslahatan umat dan

terhindar dari segala bentuk kemudharatan dan kemasyakatan dalam

menggapai keselamatan dan kebahagiaan hidup dan kehidupan dunia dan

akhirat di bawah naungan ridho Allah SWT.

7. Condition

Keadaan dimana cicil emas pada BSM yang diberikan juga perlu

mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek

usaha calon nasabah.

b. Mengukur risiko secara tepat waktu serta akurat, Suatu bank syariah yang

tidak memilki sistem pengukuran risiko akan menghadapi berbagai kendala

dalam mengendalikan dan memantau perkembangan risikonya. Oleh karena

itu, BSM membutuhkan pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko secara

transaksional. BSM menggunakan VaR (Value at Risk) yang merupakan salah

satu alat analisa pengukuran risiko dalam investasi. VaR didefinisikan sebagai

estimasi kerugian maksimum yang akan dialami sebuah investasi selama

periode waktu tertentu dan tingkat kepercayaan tertentu. Mengukur risiko

dilakukan dengan mengkualifikasi risiko tertentu dan kemudian

Page 100: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

91

membandingkan dengan toleransi risiko yang telah ditetapkan. Pengukuran

risiko yang baik dapat memberikan gambaran mengenai apakah BSM

mengambil risiko terlalu besar atau BSM terlalu protektif sehingga produk

cicilan emas menjadi tidak menarik di pasar.

c. Mengendalikan risiko, dalam hal ini BSM harus menetapkan dan

mengkomunikasikan batas-batas melalui suatu kebijakan, standar dan

prosedur tertulis yang menegaskan tanggung jawab dan kewenangan. Kontrol

batas (limit) ini harus valid dan merupakan alat manajemen untuk

mengendalikan risiko. Oleh karena itu, BSM mengalokasikan modal secara

efisien pada berbagai risiko yang dihadapi. Selain itu, Sumber Daya Manusia

(SDM) memegang peranan penting dalam menangani dan mengelola risiko,

sehingga BSM perlu senantiasa meningkatkan kompetensi pegawai bagian

produk cicilan emas melalui ujian sertifikasi manajemen risiko.

d. Memonitor/memantau risiko, Bank Syariah Mandiri haruslah memantau

perkembangan risiko untuk memastikan bahwa mereka telah melakukan kaji

ulang secara tepat waktu atas risiko. Laporan hasil pemantauan akan

bermanfaat dan efektif kalau disampaikan secara tepat waktu, akurat,

informatif, dan disampaikan kepada individu yang tepat agar ketepatan tindak

lanjut yang diambil dapat diyakini. Sistem informasi manajemen yang efektif

dan efisien merupakan kunci sukses pelaksanaan proses pemantauan dan

pelaporan yang tepat dalam frekuensinya yang fleksibel sesuai dengan

kebutuhan dalam BSM.

Page 101: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

92

7. Apa dampak penerapan strategi manajemen risiko dalam peningkatan transaksi

cicilan emas pada BSM?

a. Bank Syariah Mandiri dapat terhindar dari berbagai risiko berbahaya seperti

Risiko Likuiditas, Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional.

Risiko Kredit yang dapat merugikan, diantaranya risiko emas tidak

dibeli atau tidak diserahkan kepada nasabah (ketika cicilan emas) oleh pihak

yang memberikan kredit (bank syariah). Hal ini menunjukkan bahwa selama

masa cicilan emas, pihak pemberi kredit yang membeli dan menyimpan emas.

Oleh karena itu, manajemen risiko Bank Syariah Mandiri (BSM) sangat

berperan penting melalui kepercayaan, seperti BSM meyakinkan kepada

nasabah untuk memberikan kepercayaan dan keamanan di dalam akad dalam

berinvestasi produk cicilan emas tersebut. Hal ini akan berdampak positif bagi

kedua belah pihak yaitu pihak nasabah dan pihak Bank Syariah Mandiri

(BSM) dikarenakan adanya kepercayaan dalam transaksi cicilan emas.

Risiko Likuiditas terkait dengan ketidakmampuan BSM dalam

memenuhi seluruh kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek. BSM

mengelola risiko likuiditas melalui penetapan kebijakan Manajemen Risiko

dan Pedoman Pengelolaan Dana, strategi dan contingency plan likuiditas.

Dalam mengelola risiko likuiditas, BSM melakukan:

1. Penempatan pada instrumen keuangan Bank Indonesia dan instrumen

keuangan jangka pendek lain sebagai cadangan likuiditas BSM.

Page 102: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

93

2. Pengukuran kecukupan likuiditas melalui penyusunan proyeksi cashflow

dan liquidity gap secara rutin sehingga BSM dapat memanfaatkan

likuiditas secara tepat dan efisien sesuai dengan kebutuhan.

Risiko Pasar terkait dengan portofolio valuta asing dan surat berharga

kategori Trading and Available for Sale (AFS) yang dimiliki BSM. Dalam

mengelola risiko pasar, BSM senantiasa memantau eksposur risiko secara

rutin sehingga dapat meminimalisasi kerugian akibat pergerakan imbal hasil

pasar dan perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan.

Adapula Risiko Operasional berbahaya sehingga BSM membutuhkan

pengelolaan risiko operasional secara terpadu dan terintegrasi agar kegiatan

operasional BSM terpantau dan terkendali dengan baik. Proses internal,

sistem, manusia, dan kejadian eksternal adalah faktor-faktor yang memicu

kejadian risiko operasional yang dapat merugikan BSM.

1. Penggunaan peranti lunak

2. Dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan

Risiko operasional, BSM memanfaatkan peranti lunak berbasis WEB

yaitu ORMIS (Operational Risk Management Information System).

Peranti ORMIS digunakan oleh seluruh unit kerja. Disamping itu, BSM

juga memanfaatkan tools yang dikembangkan untuk mengelola risiko

operasional, yaitu LED (Loss Event Database), RCSA (Risk and Control

Self Assessment), dan KRI (Key Risk Indicator).

3. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional.

Page 103: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

94

4. BSM telah menghitung kecukupan modal risiko operasional dengan

menggunakan metode basic indicator approach yang memasukkan

unsur ATMR meskipun Bank Indonesia belum mewajibkannya kepada

Bank Syariah. BSM melakukan hal ini sebagai inisiatif guna

meyakinkan stakeholder bahwa modal BSM cukup untuk meng-cover

potensi kerugian yang ditimbulkan oleh risiko operasional. Selain itu,

BSM juga melakukan pengelolaan atas pencadangan kerugian risiko

operasional.

5. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi Informasi.

6. BSM menerapkan manajemen risiko terhadap Teknologi Informasi (TI)

yang memegang peranan penting sebagai Core Banking Business BSM.

Manajemen risiko TI antara lain diterapkan pada proses desain suatu

pengembangan sistem sampai dengan tahap akhir. Melalui User

Acceptance Test (UAT), BSM dapat mengidentifikasi dan melakukan

perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan, sebelum sistem

digunakan oleh user.

7. BSM juga telah mengembangkan kebijakan dan prosedur mengenai

pemanfaatan teknologi informasi yaitu standarisasi perangkat jaringan

komunikasi data, standarisasi perangkat lunak, pengelolaan kewenangan

akses sistem, dan pengembangan layanan Electronic Banking dari segi

keamanan aksesibilitas.

Page 104: STRATEGI PENANGANAN RISIKO KERUGIAN CICIL EMAS PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25066/1/Aida... · yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Semua

95

b. Kinerja Operasional dalam transaksi cicil emas pada Bank Syariah Mandiri

tidak akan terganggu karena menerapkan strategi manajemen risiko yang baik

(Good Risk Management).

c. Dengan adanya strategi manajemen risiko maka Bank Syariah Mandiri dapat

mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, dan memantau risiko BSM yang

harus terintegrasi ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang

akurat dan komprehensif sehingga menghindari risiko kerugian dalam

transaksi cicil emas.

Jakarta, 9 Mei 2014

Narasumber

(Arif Irawan)