Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal

3
Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Non Formal dan Informal (Analisis terhadap Pemetaan Mutu Taman Bacaan Masyarakat dan Madrasah Diniyah Sore) Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 1 Pendidikan nonformal menurut Sardjan Kadir adalah suatu aktifitas pendidikan yang diatur diluar sistem pendidikan formal, baik yang berjalan tersendiri ataupun sebagai suatu bagian yang penting dalam aktifitas yang lebih luas yang ditunjukkan untuk melayani sasaran didik yang dikenal dan untuk tujuan-tujuan pendidikan. 2 Menurut UU Sisdiknas pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. 3 Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Problematika yang terjadi pada lembaga PNFI seperti di Taman Bacaan Masyarakat yang menjadi tanggung jawab Kemendikbud dan Madrasah Diniyah Sore yang menjadi tanggung jawab Kemenag salah satunya adalah kurang adanya perhatian dalam peningkatan kualitas mutu di lembaga pendidikan tersebut. Bahkan keberadaan lembaga pendidikan tersebut seolah-olah hanya untuk mengisi kekosongan waktu luang pendidikan tanpa memperhatikan kebutuhan pendidikan disamping lembaga pendidikan formal. Hal ini seharusnya pelu diadakan program penyetaraan lembaga pendidikan formal dan PNFI namun dalam koridor yang sesuai. Maksudnya lembaga pendidikan PNFI juga memiliki hak yang sama dan mempunyai peran aktif dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu output atau lulusan yang dihasilkan juga memiliki kesempatan yang sama dalam hal kualitas kemampuan untuk mencapai tujuan dan sasaran mutu yang dirumuskan oleh lembaga PNFI tanpa adanya diskriminasi sebagaimana lulusan lembaga pendidikan formal. 1 Himpunan Peraturan Perundang-Undangan, Standar, 96 2 Sudjana S, Pendidikan Nonformal Wawasan Sejarah Perkembangan Filsafat Teori Pendukung Azas, (Bandung : Falah Production, 2004), hlm 22 3 UU RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

description

Pemetaan Mutu Pendidikan

Transcript of Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal

Page 1: Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal

Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Non Formal dan

Informal (Analisis terhadap Pemetaan Mutu Taman Bacaan

Masyarakat dan Madrasah Diniyah Sore)

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.1 Pendidikan nonformal menurut

Sardjan Kadir adalah suatu aktifitas pendidikan yang diatur diluar sistem

pendidikan formal, baik yang berjalan tersendiri ataupun sebagai suatu bagian

yang penting dalam aktifitas yang lebih luas yang ditunjukkan untuk melayani

sasaran didik yang dikenal dan untuk tujuan-tujuan pendidikan.2

Menurut UU Sisdiknas pendidikan informal adalah jalur pendidikan

keluarga dan lingkungan.3 Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh

keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

Problematika yang terjadi pada lembaga PNFI seperti di Taman Bacaan

Masyarakat yang menjadi tanggung jawab Kemendikbud dan Madrasah Diniyah

Sore yang menjadi tanggung jawab Kemenag salah satunya adalah kurang adanya

perhatian dalam peningkatan kualitas mutu di lembaga pendidikan tersebut.

Bahkan keberadaan lembaga pendidikan tersebut seolah-olah hanya untuk mengisi

kekosongan waktu luang pendidikan tanpa memperhatikan kebutuhan pendidikan

disamping lembaga pendidikan formal. Hal ini seharusnya pelu diadakan program

penyetaraan lembaga pendidikan formal dan PNFI namun dalam koridor yang

sesuai. Maksudnya lembaga pendidikan PNFI juga memiliki hak yang sama dan

mempunyai peran aktif dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu

output atau lulusan yang dihasilkan juga memiliki kesempatan yang sama dalam

hal kualitas kemampuan untuk mencapai tujuan dan sasaran mutu yang

dirumuskan oleh lembaga PNFI tanpa adanya diskriminasi sebagaimana lulusan

lembaga pendidikan formal.

1 Himpunan Peraturan Perundang-Undangan, Standar, 96 2 Sudjana S, Pendidikan Nonformal Wawasan Sejarah Perkembangan Filsafat Teori Pendukung

Azas, (Bandung : Falah Production, 2004), hlm 22 3 UU RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

Page 2: Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal

Dalam upaya strategi pemetaan mutu lembaga pendidikan Informal dan

Non Formal (PNFI) terdapat tiga komponen utama yang menjadi acuan dalam

proses pemetaan mutu yaitu sebagai berikut:

1. State yang dimotori oleh pemerintah memfasilitasi untuk melakukan akreditasi

dan evaluasi serta sertifikasi terhadap penyelenggaraan lembaga pendidikan

informal dan non formal.

2. Market yang merupakan pasar yang menjadi peluang bagi lembaga pendidikan

untuk mempromosikan lulusan atau output mereka sehingga ketika masing-

masing output telah memenuhi sasaran mutu lembaga dan sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh para stake holders pendidikan. Selain itu menjadi

simbiosis mutualisme dalam meningkatkan peluang positif investor dalam hal

ini bekerja sama dengan pihak lain yang terkait untuk mengembangkan dan

meningkatkan kualitas mutu pendidikan di lembaga pendidikan tersebut.

3. People yang menjadi objek atau sumber daya manusia dalam pelaksanaan

proses berjalannya kegiatan di lembaga pendidikan tersebut perlu mengadakan

semacam kegiatan pembinaan untuk mengelola lembaga pendidikan secara

mandiri serta mengembangkan kualitas sumber daya yang ada secara efektif

dan efisien untuk menunjang program penyelenggaraan pendidikan dan

mencapai standar pendidikan yang diharapkan.

Strategi adalah cara atau pendekatan yang dilakukan dalam melakukan

pemetaan mutu dalam menilai kualitas proses (Process Quality) dan kualitas hasil

(Product Quality). Strategi dalam pemetaan mutu baik lembaga formal maupun

PNFI meliputi audit internal dan eksternal serta self-assesment/evaluasi diri

masing-masing lembaga pendidikan. Strategi dilakukan untuk pencapaian sasaran

mutu lembaga pendidikan masing-masing yang meliputi kelembagaan, proses

penyelenggara program pendidikan, dan produk atau lulusan.

Sedangkan dalam kegiatan pemetaan mutu melibatkan berbagai macam

pihak yaitu penyelenggara program pendidikan, pemerintah daerah, pemerintah,

dan masyarakat serta badan usaha. Kegiatan ini dapat memiliki dua bentuk, yaitu:

pertama, dalam bentuk kegiatan proses perbaikan dan pengembangan mutu secara

berkelanjutan (continous quality improvement), dan kedua, dalam bentuk budaya

Page 3: Strategi Pemetaan Mutu Lembaga Pendidikan Informal dan Non Formal

mutu (quality culture) yang mengandung tata nilai (values) yang menjadi

keyakinan stake holders pendidikan pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya dan prinsip-prinsip atau asas-asas yang dianutnya.4

Lebih lanjut dalam proses pelaksanaan pemetaan mutu pada lembaga

pendidikan informal dan non formal sama seperti pada lembaga pendidikan

formal namun dalam hal ini perlu adanya lembaga yang berdiri sendiri yang

khusus untuk menangani pemetaan serta penjaminan mutu lembaga PNFI.

Pertama dimulai dari pembentukan lembaga seperti BPSDMPK-PMP yang

bertugas dalam mengoptimalkan segala sumber daya yang ada dengan

menyiapkan, menyusun, mengembangkan serta melaksanakan dari instrumen

pemetaan mutu sampai kepada hasil analisis mutu. Selanjutnya dilakukan

pembentukan lembaga pemetaan mutu pendidikan (LPMP) pada tingkat daerah

yang bertugas menyiapkan petugas pemetaan mutu, memfasilitasi pelaksanaan

pemetaan mutu, serta mengawasi dan melakukan pendampingan pelaksanaan

pemetaan mutu kemudian melakukan analisis hasil dari pemetaan mutu.

Kemudian langkah berikutnya adalah membentuk semacam dinas pendidikan di

tingkat kabupaten dan kecamatan yang bertugas untuk mensosialisasikan tentang

pemetaan mutu, mengusulkan dan menugaskan petugas dan operator dalam proses

pelaksanaan pemetaan mutu di lembaga tersebut, serta memastikan pelaksanaan

kegiatan pemetaan mutu berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Dan yang terakhir masing-masing lembaga PNFI membentuk tim pengawas yang

akan melakukan proses kegiatan pemetaan mutu pendidikan serta mempersiapkan

segala sumber daya manusia yang ada sebagai objek pelaksanaan pemetaan mutu

pendidikan. Jadi singkatnya perlu dibentuk organisasi pelaksanaan pemetaan mutu

pendidikan non formal dan informal serta dilakukan optimalisasi organisasi

tersebut di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota layaknya pendidikan

formal.5

4 Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hal.

1-9 5 Pedoman Padamu Negeri, Kemendikbud, 2013