STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam...

124
STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PENGEMBANGAN SEKTOR USAHA MIKRO,KECIL DAN MENENGAH (UMKM). (Studi pada Kantor Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Skripsi pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Oleh: REGANT YUDHA PRIATAMA NIM. 105030101111016 Dosen pembimbing: 1. Dr. Ratih Nur Pratiwi, M.Si. 2. Drs. Minto Hadi, M.Si. UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK MALANG 2017

Transcript of STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam...

Page 1: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM

PENGEMBANGAN SEKTOR USAHA

MIKRO,KECIL DAN MENENGAH (UMKM). (Studi pada Kantor Desa Ngrayun Kecamatan

Ngrayun Kabupaten Ponorogo)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Skripsi

pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Oleh:

REGANT YUDHA PRIATAMA

NIM. 105030101111016

Dosen pembimbing:

1. Dr. Ratih Nur Pratiwi, M.Si.

2. Drs. Minto Hadi, M.Si.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

MALANG

2017

Page 2: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

i

MOTTO

“ Orang-orang yang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja

karena mereka terisnspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi

karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan

waktu untuk

menunggu inspirasi“

( Ernest Newman, 2012 )

“ Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,

tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh “

( Confusius, 2012 )

“Lebih baik terlambat daripada tidak wisuda sama sekali”

( Regant Yudha Priatama, 2017)

Page 3: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

ii

Page 4: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

iii

Page 5: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari
Page 6: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

v

RINGKASAN

Regant Yudha Priatama, 2010, “Strategi Pemerintah Desa Dalam

Pengembangan Sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) (Studi

Pada Kantor Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo). Dr.

Ratih Nur Pratiwi, Drs. Minto Hadi, M.Si.

Penelitian ini dilakukan atas dasar besarnya potensi Usaha Mikro,kecil dan

menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pengembangan

ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan

penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil

pembangunan.Hal ini terjadi karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan

hasil bumi di dalamnya, akan tetapi meskipun potensi sektor Usaha Mikro,kecil

dan menengah (UMKM) sangat menjanjikan namun masih banyak di daerah yang

masih belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Hal tersebut

menyebabkan sektor Usaha Mikro,kecil dan menengah (UMKM) yang seharusnya

menjadikan potensi daerah tersebut masih belum maksimal pada proses

pengelolaannya.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Ngrayun Kecamatan

Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Analisis yang digunakan dalam penelitian

menggunakan analisis SWOT

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan

sektor Usaha Mikro,kecil dan menengah (UMKM) yang dilakukan Pemerintah

Desa Ngrayun diantaranya adalah Industri di Desa Ngrayun, Kecamatan Ngrayun

Kabupaten Ponorogo banyak menyerap tenaga kerja. Pada umumnya Industari

Desa Ngrayun merupakan usaha perorangan yang mengandalkan modal milik

pribadi dengan jumlah yang sangat terbatas. Salah satu strategi pemerintah Desa

dalam pengembangan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah di Desa Ngrayun adalah

pengembangan pemasaran. Strategi Pemerintah Desa dalam pengembangan

UMKM di Desa Ngrayun berikutnya adalah pengembangan sumber daya

manusia. Strategi pengaturan dan pengendalian yang dilakukan Pemerintah Desa

terkait dengan pengembangan industri meliputi Pengaturan Perijinan dan Fungsi

Kelembagaan. Dalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

di Desa Ngrayun tidak terlepas dari faktor pendorong dan penghambat.

Dari hasil analisis tersebut maka rekomendasi Untuk mengatasi

permasalahan permodalan diharapkan pemerintah Desa Pemerintah Desa Ngrayun

Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dapat memberikan kemudahan pada

pelaku Industri di Desa Ngrayun untuk mendapatkan fasilitas pinjaman

permodalan. Untuk mengatasi masalah pemasaran dalam pengembangan

diharapkan intensitas pelaksanaan Pembinaan dan pelatihan yang khusus

mengajarkan tentang materi kewirausahaan secara intensif dan rutin.

Page 7: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

vi

SUMMARY

Regant Yudha Priatama, 2010, “The Strategy of Village Government within

the development of Small-Medium Enterprise (SME) : Case Study on

Ngrayun Village’s Office, Ngrayun district, Ponorogo Regency”. Under the

supervision of Dr. Ratih Nur Pratiwi and Drs. Minto Hadi, M.Si.

The research has been conducted in accordance of the high interest and potential

of the SME which play a strategic role to develop the national economic beside its

function as the regional distributor and its contribution to absorb the

unemployment. Other reason makes this research important is the condition of

Indonesia which is dominated by the fertile soil enabling the production of

agricultural product but in some remote areas it seems to be underdeveloped and

lack of government intervention. This case has lead to inefficiency of distribution

of the SME’s product itself. Furthermore, it also become inhibiting factor of

regional development.

This research is descriptive research by using a qualitative approach. Conducted

in Ngrayum Village, Ngrayum District, Ponorogo Regency. In Addition, this

research was using the SWOT analysis as the tool for analyzing the data.

The finding of this research indicates that the strategy of Village government to

develop the SME consist of developing the market operation, developing the

capacity of human resources, the management strategy as well as controlling

strategy. These strategies have been implemented by using institutional-centered

strategy such as ease the legalization process to establish the new SME.

Based on the analysis of this inquiry, there are some recommendations to the

village government to do the greater pace to develop the SME. First, the capital

sector, the village government is expected to be able to ease the capital flow for

the SME owner as the loan or grants. Second, there should be a reliable policy to

increase the training and development of SME owner especially related to

entrepreneurship material intensively.

Page 8: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT serta limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Strategi Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Sektor Usaha

Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) (Studi Pada Kantor Desa Ngrayun

Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo).” Skripsi ini disusun dalam rangka

menjalankan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam gelar

Sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya Malang.

Sejak awal sampai akhir penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku dekan Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya.

2. Bapak Dr. Choirul Saleh, M.Si selaku Ketua Jurusan Administrasi Publik yang

telah menyusun kurikulum perkuliahan yang membantu penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Ratih Nur Pratiwi, M.Si. dan Bapak Drs. Minto Hadi, M.Si.yang telah

membimbing dan membantu saya pada penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Supriyadi dan Ibu Pinarti selaku orang tua yang telah memberikan

bantuan doa, moral serta materil dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Junari, Ibu Titik Wahyuni yang selalu memberikan dorongan dan

bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 9: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

viii

6. Pendy Dwi Sispriyanto adik laki-laki yang selalu membantu tanpa lelah dan

memberikan semangat dalam meyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Arnol Emille Theodoros M, selaku kepala desa Ngrayun yang

memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teman – teman kampus seperjuangan FIA Angkatan 2010, dan semua pihak

yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Demi kesempurnaan skripsi ini, peneliti mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Malang, 19 juli 2017

Penulis

Page 10: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

ix

DAFTAR ISI

MOTTO .............................................................................................................i

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .....................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...............................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................iv

RINGKASAN ....................................................................................................v

SUMMARY .......................................................................................................vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10

D. Kontribusi Penelitian .................................................................... 10

E. Sistematika Penulisan ................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Administrasi Publik ...................................................................... 13

1. Pengertian Administrasi Publik................................................. 13

B. Teori Pembangunan ...................................................................... 15

C. Desa .............................................................................................. 17

1. Pengertian Desa ........................................................................ 17

2. Pembangunan Desa .................................................................. 18

D. Strategi .......................................................................................... 21

1. Pengertian Strategi ................................................................... 21

2. Tipe-tipe Strategi ...................................................................... 22

3. Prinsip-prinsip untuk Mensukseskan Strategi .......................... 23

4. Strategi dan Tanggung jawab Sosial ........................................ 23

E. UMKM ( Usaha Kecil dan Menengah) ......................................... 24

1. Pengertian UMKM ................................................................... 24

2. Fungsi dan Peran UMKM ........................................................ 27

3. Asas dan Tujuan UMKM ......................................................... 29

4. Strategi UMKM ....................................................................... 31

F. Pengembangan Industri Kecil ....................................................... 33

1. Pengertian Pengembangan ....................................................... 33

2. Bentuk Pengembangan Industri ................................................ 34

3. Pentingnya Pengembangan Industri .......................................... 36

4. Tujuan Pengembangan Industri ................................................ 39

5. Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pengembangan Industri ...... 40

6. Strategi Pengembangan Industri ............................................... 43

Page 11: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 49

B. Fokus Penelitian ............................................................................ 51

C. Lokasi dan Situs Penelitian ........................................................... 52

D. Sumber Data Penelitian ................................................................ 52

1. Data Primer ............................................................................... 52

2. Data Sekunder ........................................................................... 53

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 53

1. Wawancara ................................................................................ 53

2. Observasi ................................................................................... 54

3. Dokumentasi ............................................................................. 54

F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 55

1. Peneliti sendiri ........................................................................... 55

2. Panduan wawancara .................................................................. 55

G. Analisis Data .................................................................................. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian .................................................. 59

1. Gambar Umum Desa Ngrayun ................................................. 59

a. Letak dan Kondisi Geografis ................................................ 59

b. Kondisi Demografis ............................................................ 61

2. Gambar Umum Pemerintah Desa Ngrayun .............................. 62

B. Penyajian Data Fokus Penelitian .................................................. 70

1. Strategi Pemerintah Desa Ngrayun Dalam Pengembangan

Sektor UMKM ......................................................................... 70

a. Strategi Peningkatan Kemampuan Finansial ...................... 70

b. Pengembangan Pemasaran .................................................. 73

c. Pengembangan Sumber Daya Manusia ............................... 77

d. Strategi Pengaturan dan Pengendalian ................................ 78

2. Faktor Pendorong dan Penghambat Dalam Pemberdayaan

UMKM di Sentra Industri Desa Ngrayun ................................ 79

a. Faktor Pendorong ................................................................ 79

b. Faktor Penghambat .............................................................. 80

C. Analisis dan Interpretasi Data ....................................................... 81

1. Strategi Pemerintah Desa Ngrayun dalam

Pengembangan UMKM ............................................................ 81

a. Strategi Peningkatan Kemampuan Finansial ....................... 81

b. Pengembangan Pemasaran .................................................. 85

c. Pengembangan Sumber Daya Manusia ............................... 87

d. Pengaturan dan Pengendalian .............................................. 91

2. Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Strategi

Pemberdayaan UMKM di Sentra Industri Desa Ngrayun ..... 94

a. Faktor Pendorong ................................................................ 94

b. Faktor Penghambat .............................................................. 96

Page 12: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

xi

3. Strategi Analisis SWOT ........................................................... 99

a. Kekuatan .............................................................................. 99

b. Kelemahan ........................................................................... 99

c. Peluang ................................................................................ 100

d. Ancaman .............................................................................. 100

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 101

B. Saran ............................................................................................. 104

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

xii

DAFTAR TABEL

1. Pembagian luas wilayah ..................................................................................60

2. Jumlah penduduk Sumber data demografi Desa Ngrayun .............................62

Page 14: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Seketsa Desa Ngrayun .................................................................................... 61

2. Dukungan INDAKOP dan UMKM Kabupaten Ponorogo Terhadap Keberadaan

UMKM Desa Ngrayun Melalui Pameran ....................................................... 75

Page 15: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Curriculum Vitae

2. Interview Guide

3. Dokumentasi Penelitian

Page 16: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang dialami Indonesia semakin membangkitkan

kesadaran akan pentingnya peranan Usaha Mikro, kecil menengah (UMKM)

sebagai andalan yang menggerakkan perekonomian Indonesia. Karena tingkat

penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal

investasinya yang kecil, UMKM bisa dengan fleksibel menyesuaikan dan

menjawab kondisi pasar yang terus berubah. Hal ini membuat UMKM tidak

rentan terhadap berbagai perubahan eksternal. UMKM justru mampu dengan

cepat menangkap berbagai peluang, misalnya untuk melakukan produksi yang

bersifat subtitusi impor dan meningkatkan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Suhardjono (2003) mengemukakan tiga alasan mengapa UMKM perlu

dikembangkan, yaitu: pertama, UMKM menyerap banyak tenaga kerja; kedua,

UMKM memegang peranan penting dalam impor dan migas;ketiga, adanya

urgensi merubah struktur ekonomi.

Usaha Mikro,kecil dan menengah (UMKM) mempunyai peran yang

strategis dalam pengembangan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan

dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam

pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di

negara kita sejak beberapa waktu lalu, dimana banyak usaha berskala besar

yang mengalami berhenti aktivitasnya, sektor usaha Mikro,kecil dan menengah

Page 17: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

2

(UMKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat

pengalaman yang telah di hadapi oleh Indonesia dalam mengahadapi krisis,

kiranya tidak berlebihan apabila pemerintah memilih menitik beratkan pada

pengembangan sektor swasta di fokuskan pada UMKM, terlebih lagi unit usaha

ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan

belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.

Kondisi persaingan di bidang perekonomian pada saat ini cukup ketat

dan kompleks. Setiap perusahaan di tuntut untuk selalu dan memahami apa

yang terjadi di pasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta

perubahan yang ada agar mampu bersaing dengan unit usaha lainya. Perubahan

di sini terkait dengan bagaimana perusahaan berinovasi untuk menjawab apa

yang menjadi keinginan konsumen, persaingan dengan pihak pesaing yang

lain, serta perubahan yang terjadi di pasar.

Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak

dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka perusahaan dihadapkan pada

berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam

negeri untuk itu setiap perusahaan di tuntut untuk selalu mengerti dan

memahami apa yang terjadi di pasar dan apa yang menjadi keinginan

konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnisnya

sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Sudah

seharusnya perusahaan berupaya untuk meminimalisasi kekuatan yang

dimilikinya. Dengan demikian perusahaan di tuntut untuk memilih dan

menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan.

Page 18: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

3

Dengan melakukan berbagai strategi dalam hal persaingan usaha,maka

perusahaan berharap untuk dapat menciptakan produk yang terbaru lain

daripada yang sebelumnya atau membuat produk yang merupakan perbaikan

dari produk yang telah ada sebelumnya. Dalam mengkonsumsi suatu produk,

konsumen tidak hanya sebatas melihat pada nilai atau fungsi dari suatu produk

yang di butuhkan, tetapi konsumen juga memperhatikan apakah produk yang di

pilih memiliki nilai tambah atau kelebihan dibandingkan dengan produk lain

yang sejenis. Keinginan inilah yang harus di mengerti oleh produsen sebagai

landasan untuk melakukan proses inovasi. Perkembangan inovasi yang berhasil

akan menjadi strategi yang tepat untuk mempertahankan kedudukan produk di

pasar, karena sebagian besar dari produk pesaing tampil statis dari tahun ke

tahun. (Steve Kensinger, 1997:60).

Pada dasarnya UMKM kebanyakan , dalam praktek di dominasi oleh

usaha mikro yang mana kegiatan usaha pada umumnya banyak berorientasi

pada kepentingan survival bagi diri dan keluarga dibanding sebagai suatu

usaha atau bisnis. Artinya usaha yang di maksudkan lebih banyak untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Walaupun demikian sebagian kecil dari UMKM

lain, dengan memakai usahanya, sudah mulai bergerak memasuki dinamika

ranah usaha/bisnis, guna untuk memenuhi atau membangun kebutuhan pasar

(mengembangkan bermacam-macam permintaan ). Tentu saja ada juga dari

mereka yang berhasil ‘menciptakan’ produk-produk yang kemudian diinginkan

oleh luas, dan berkembang menjadi suatu kebutuhan. Yang terakhir itu pada

umumnya dapat dilakukan di wilayah-wilayah produksi UMKM tertentu

Page 19: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

4

dengan kemampuan menghasilkan komoditas khusus, berupa produk khas dan

di kenal sebagai sentra produk ‘tertentu’.

Perusahaan pada umumnya menginginkan apa yang di produksi dapat

dipasarkan dengan lancar dan menguntungkan. Berawal dari hal tersebut

perusahaan menginginkan agar pelanggan yang sudah diciptakan dapat

dipertahankan selamanya. Namun hal terbut bukanlah merupakan hal yang

mudah mengingat beberapa perubahan dapat terjadi setiap saat, baik perubahan

pada diri pelanggan, seperti selera maupun beberapa aspek psikologis sosial

dan kultur pelanggan. Dalam jangka panjang loyalitas pelanggan menjadi

tujuan bagi perencanaan pasar strategis, selain itu juga dijadikan dasar

pengembangan keunggulan yang berkelanjutan, yaitu berbagai keunggulan

yang dapat direalisasikan melalui upaya-upaya pemasaran.

Dalam lingkungan persaingan global yang semakin ketat dengan

masuknya beberapa produk yang lebih inovatif ke pemasaran dalam negeri di

satu sisi dan kondisi pasar yang semakin jenuh untuk beberapa produk tertentu

di sisi lain, menyebabkan tugas untuk mengelola loyalitas pelanggan menjadi

tantangan manajerial yang tidak mudah, kepergian pelanggan merupakan salah

satu kadar ukuran yang paling nyata di dalam bisnis. kepergian pelanggan

merupakan ukuran yang paling mungkin bahwa pelanggan melihat suatu aliran

nilai yang merosot dari suatu perusahaan. Suatu tingkat kepergian yang

meningkat merupakan suatu pertanda akan adanya pengurangan cash flow dari

pelanggan kepada perusahaan (meskipun perusahaan mampu mengganti

pelanggan yang hilang), karena untuk mendapatkan pelanggan baru

Page 20: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

5

membutuhkan biaya dan pelanggan lama cenderung memberikan cash flow

serta keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan pelanggan yang baru.

Demikian yang melatar belakangi untuk mencapai kesejahteraan

masyarakat dilalui dengan jalan perubahan-perubahan kehidupan yang lebih

baik dari sebelumnya, perubahan tersebut dilakukan melalui pembangunan

masyarakat, tujuan pembangunan ialah perbaikan kondisi ekonomi,sosial, dan

kebudayaan, sehingga kemiskinan dan lingkungan hidup mengalami

perubahan. Dengan lahirnya undang-undang No 32 tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah merupakan langkah baru untuk membenahi

penyelenggaraan pemerintahan. Melalui otonomi dan desentralisasi yang di

harapkan mampu melahirkan aktif dan menumbuhkan kemandirian

Pemerintah Daerah, di mana dominasi negara berubah menjadi institusi lokal,

untuk itu peran serta langsung sangat diperlukan dan terus diperkuat dan

diperluas. Dengan demikian istilah tidak sekedar menjadi retorika semata

tetapi diaktualisasikan secara nyata dalam berbagai kegiatan dan pengambilan

kebijakan pembangunan.

Pada hakikatnya pembangunan merupakan suatu rangkaian upaya yang

dilakukan secara terus menerus untuk mencapai suatu tingkat kehidupan yang

sejahtera lahir dan batin. Untuk itu peran serta dalam pengelolaan sumber daya

khususnya pembangunan yang sangat diperlukan karena merupakan objek

sekaligus subjek pembangunan, sehingga berkembanglah model pembangunan

partisipatif. Pembangunan partisipatif merupakan pendekatan pembangunan

yang sesuai dengan hakikat otonomi daerah yang meletakkan landasan

Page 21: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

6

pembangunan yang tumbuh berkembang dari di selenggarakan secara sadar

dan mandiri oleh dan hasilnya dinikmati oleh seluruh oleh seluruh

(Sumaryadi, 2005:87). Melalui program-program pembangunan tersebut

diharapkan semua elemen dapat secara bersama-sama dengan cara

mencurahkan pemikiran dan sumber daya yang dimiliki guna memenuhi

kebutuhan sendiri.

Dalam pembangunan, merupakan salah satu elemen proses pembangunan

desa, oleh karena itu dalam pembangunan perlu dibangkitkan terlebih dahulu

oleh pihak lain seperti pemerintah desa, sehingga dengan adanya keterlibatan

pemerintah desa besar kemungkinan akan merasa diberi peluang atau

kesempatan ikut serta dalam pembangunan, karena pada dasarnya

menggerakkan bisa merupakan salah satu sasaran pembangunan desa itu

sendiri. sebagai objek pembangunan berarti terkena langsung atas kebijakan

dan kegiatan pembangunan. Dalam hal ini perlu perlu ikut dilibatkan baik dari

segi formulasi kebijakan maupun aplikasi kebijakan tersebut, sebab merekalah

yang dianggap lebih tahu kondisi lingkungannya.

Pemerintah desa sebagai ujung tombak pembangunan yang mana

keberadaan dari pemerintah desa berhubungan langsung dengan . Dalam

Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang pemerintah Daerah pada Bab 1

pasal 1 di poin 1 disebutkan bahwa desa atau yang disebut atau yang disebut

nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan hukum yang memiliki

batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentingan setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang

Page 22: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

7

diakui dan di hormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Dengan demikian desa semakin di tuntut kesiapannya dalam dalam

hal merumuskan kebijakan desa, merencanakan pembangunan desa yang di

sesuaikan dengan situasi dan kondisi. Demikian juga dalam mengembangkan

atau menciptakan kondisi yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya

kreativitas dan inovasi dalam mengelola dan menggali potensi yang ada,

sehingga tercipta desa yang otonom yaitu masyarakat desa mampu memenuhi

kepentingan dan kebutuhan yang diperlukan.

Peran serta Pemerintah Desa dalam membina dan mengembangkan

Usaha Mikro,kecil dan menengah (UMKM) sangatlah diperlukan agar UMKM

dapat berkembang lebih pesat. Pembinaan ini di tujukan agar sektor ini dapat

berperan sebagai sumber penghasilan yang cukup bagi pemilik usaha dan bagi

yang terlibat dalam pengolahannya. Karena jika dalam hal tersebut dapat

ditangani dengan baik, UMKM dapat menjadi sumber penghasilan yang

potensial. Atas dasar inilah sektor UMKM perlu ditangani dan dibina secara

lebih serius oleh Pemerintah Desa.

Pengembangan UMKM dirasa kurang karena Kepala Desa dan

perangkatnya lebih banyak terlibat dalam aspek-aspek administrasi dan

perijinan menggunakan dana pembangunan Nasioal Pemberdayaan Masyarakat

Desa Mandiri. Tanpa ada dukungan dari aparat desa sedikitpun. Ada beberapa

peran aparatur desa dalam pengembangan UMKM, pertama, setiap pemasukan

desa yang berasal dari tanah bengkok atau dana perijinan dan Pada saat

pengusulan, yang tercatat memang para UMKM yang memerlukan bantuan.

Page 23: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

8

Bila pun diberikan kepada UMKM yang sesungguhnya, namun bantuan

tersebut sering dipotong jumlahnya dengan beragam alasan. Sebenarnya

aparatur desa bisa mengorganisir UMKM yang sudah ada. Misalnya, bila di

sebuah desa sudah banyak pembuat kripik singkong, maka aparatur desa bisa

mengkoordinir membelikan peralatan bagi pembuatan kripik singkong.

Peralatan ini bisa digunakan oleh semua para pembuat kripik. Dengan cara ini

maka aparatur desa sudah berperan dalam standarisasi pembuatan produk.

Aparatur desa pun dapat memobilisasi warganya yang bekerja di luar desa,

agar mereka yang bekerja di luar desa menjadi tenaga marketing sekaligus

membuat jaringan-jaringan distribusi di tempat daerah lain. Aparatur Desa,

bisa mengkombinasikan beragam kemampuan warga desa. Keberagaman

keahlian warga desa bisa diramu untuk mengembangkan produk-produk

UMKM asli desa. Bila ada warga yang sangat ahli dalam cita rasa makanan,

maka dia bisa diikutkan sebagai tim yang mengembankan produk UMKM desa

tersebut. Bila ada warga desa yang ahli dalam pembuatan peralatan, maka

warga desa tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat teknologi bagi

pengembangan produk UMKM desa. Dengan peran-peran seperti ini maka

setiap warga desa bisa menjadi wirausahawan.

Banyaknya industri kecil di Desa Ngrayun dirinci menurut jenisnya yaitu

formal dan non formal dibutuhkan adanya peran serta Pemerintah Desa

sangatlah diperlukan agar berkembang dengan baik. Kesejahteraan Desa

adalah tujuan utama bagi Pemerintah Desa dalam mengupayakan kesejahteraan

tersebut banyak peran penting yang harus dilakukan yaitu salah satunya dengan

Page 24: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

9

adanya peran pemerintah dalam mengembangkan di sektor usaha kecil dan

menengah, perlu diketahui bahwa daerah pegunungan desa ngrayun masih

menyimpan potensi alam yang sangat banyak sekali namun pemanfaatannya

belum maksimal. Dan potensi pemanfaatan hasil bumi dari pertanian dan

perkebunan. Usaha Mikro,kecil dan menengah (UMKM) Desa, dapat berjalan

optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Desa baik dari Sumber Daya

Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Desa. Desa Ngrayun

diperlukan dalam pembangunan desa merupakan hal yang sangat

mempengaruhi keberhasilan proses pembangunan itu sendiri bisa lebih

berperan aktif dalam menjalankan serta mengembangkan perekonomian yang

ada di Desa.

Melihat dari kasus-kasus di atas bahwasanya Usaha Mikro,kecil dan

Menengah (UMKM) Yang ada di desa Ngrayun dapat dikembangkan segala

potensi di dalamnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pemerintah

Desa Ngrayun selaku pemegang wewenang harus secepatnya mencari

program-program atau strategi-strategi untuk mengembangkan Usaha

Mikro,kecil dan menengah (UMKM) Yang ada di desa Ngrayun . Maka dari itu

penulis akan lebih lanjut membahas mengenai “Strategi Pemerintah Desa

Dalam Pengembangan Sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah

(UMKM) (Studi Pada Kantor Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun

Kabupaten Ponorogo).

Page 25: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

10

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi Pemerintah Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun

Kabupaten Ponorogo dalam Mengembangkan Sektor Usaha Mikro, Kecil

Dan Menengah (UMKM) ?

2. Faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pengembangan Usaha

Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM)?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi yang dilakukan oleh

Pemerintah Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dalam

Mengembangkan Sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) .

2. Untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor

penghambat dan pendukung dalam pengembangan Sektor Usaha Mikro,

Kecil Dan Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh Pemerintah Desa

Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo.

D. Kontribusi Penelitian

1. Akademis

Sebagai bahan pengembangan Ilmu Administrasi Publik dan Administrasi

Pembangunan, serta sarana untuk mengaktualisasikan sebagai ilmu yang

telah diterima dalam perkuliahan.

2. Praktis

a. Sebagai cara mengetahui kemampuan peneliti dalam mendeskripsikan

serta menganalisa strategi Pemerintah Desa Ngrayun Kecamatan

Page 26: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

11

Ngrayun Kabupaten Ponorogo dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil

Dan Menengah (UMKM) .

b. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Desa Ngrayun Kecamatan

Ngrayun Kabupaten Ponorogo di dalam penyusunan strategi

pengembangan dalam Mengembangkan Sektor Usaha Mikro, Kecil Dan

Menengah (UMKM) .

c. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa lain nantinya yang berminat

melakukan penelitian dengan tema yang sama.

E. Sistematika Penulisan

Dalam proposal penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima bab

yang dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mengemukakan tentang teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan dan pernyataan peneliti yang meliputi konsep dan

pengertian dari judul permasalahan yang diangkat.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian,

yang meliputi jenis penelitian, fokus penelitian, lokasi dan situs

penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

analisis penelitian.

Page 27: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

12

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari 2(dua) subbab, yaitu penyajian data dan data

fokus, dalam penyajian data dikemukakan gambaran umum lokasi

penelitian,letak dan kondisi desa, gambaran umum Pemerintah

Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo,

Strategi Pemerintah Desa Ngrayun Dalam Pengembangan Sektor

Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM), serta faktor-faktor

yang menjadi pendorong dan penghambat Pemerintah Desa

Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dalam

pengembangan Sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah

(UMKM) , serta dari penyajian data yang ada ini akan dianalisa

dan diimplementasikan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis

strategi yang telah dilakukan serta memberikan saran sesuai

dengan permasalahan yang dibahas.

Page 28: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Administrasi Publik

1. Pengertian Administrasi publik

Administrasi publik tiada lain adalah proses kerjasama yang beraku

dalam organisasi publik untuk memberikan pelayanan kepada publik. Atau

dengan rumusan yang agak spesifik, administrasi publik adalah proses

kerjasama yang berlaku dalam organisasi publik untuk melaksanakan fungsi

pemerintahan dan pembangunan (Zauhar, 1996:33). Sedangkan R.C

Chandler dan J.C. Plano (1988, dalam Indradi, 2010:144) mendefinisikan

administrasi publik adalah proses dimana sumberdaya dan personel publik

diorganisir dan dikoordinasikan untuk mengelola (manage) keputusan-

keputusan dalam kebijakan publik. Jadi dapat disimpulkan administrasi

publik merupakan proses kerjasama yang dilakukan oleh organisasi publik

untuk melaksanakan fungsi pemerintahan seperti membuat keputusan-

keputusan dalam kebijakan publik.

Nigro dan Nigro (1980, dalam Zauhar, 1996:31), mengartikan Public

Administration sebagai Administrasi publik yang mendefinisikan

administrasi publik sebagai berikut :

a. Usaha kerjasama kelompok di dalam suatu organisasi publik

b. Mencakup tiga buah badan/lembaga (eksekutif, legislatif dan yudikatif)

serta interrelasi di antara kegiatannya

Page 29: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

14

c. Mempunyai peran yang sangat penting dalam merumuskan

kebijaksanaan publik, dan oleh karenanya merupakan bagian dari proses

politik

d. Mempunyai perbedaan yang sangat jelas dengan administrasi privat

e. Mempunyai kaitan yang erat dengan berbagai macam kelompok dan

individu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

Administrasi publik harus berfungsi dengan baik khususnya di negara

sedang berkembang, banyak program-program pemerintah yang kandas di

tengah jalan karena administrasi publik tidak berjalan dengan baik. Hal itu

sesuai yang diungkapkan Zauhar (1996:2), bahwa di dunia ini terdapat

berbagai macam kepentingan yang bertentangan satu sama yang lain, yang

penyelesaiannya dapat dilakukan dengan baik, hanya kalau administrasi

berfungsi dengan baik.

Zauhar (1996:7), juga menjelaskan tidak ada organisasi yang sukses

dalam mencapai tujuannya tanpa dukungan administrasi yang efektif. Dalam

konteks yang agak luas, pencapaian tujuan ekonomi, sosial, politik, militer

atau keagamaan dari suatu organisasi sangat tergantung pada administrasi

yang efisien. Usaha kelompok bertanggung jawab untuk memajukan

masyarakat dan sebaliknya kemajuan masyarakat di tunjang oleh

administrasi yang berkelanjutan dan tertib. Administrasi yang efisien secara

nyata memberikan andil yang sangat besar bagi suksesnya suatu organisasi

dan akhirnya akan mengarah pada kemakmuran masyarakat.

Di dalam pelaksanaannya, administrasi publik sebisa mungkin

diharuskan untuk selalu memberikan atau membuat kebijakan-kebijakan

Page 30: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

15

yang berorientasi pada masyarakat luas mengingat banyaknya

permasalahan-permasalahan yang ada di dalam masyarakat tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, Zauhar (1996:3) menjelaskan bahwa persoalan

yang harus ditangani oleh administrasi publik semakin hari kian rumit dan

beragam, baik kualitas maupun kuantitasnya. Di lain pihak sumber daya dan

dana yang dimiliki oleh administrasi publik sangat terbatas. Oleh karenanya

maka di dalam operasinya administrasi publik tidak bisa mengerjakan

pekerjaannya secara serentak dengan tingkat yang sama tinggi. Ia harus

mempunyai prioritas yang terencana.

B. Administrasi Pembangunan

Administrasi pembangunan merupakan salah satu bagian dari

administrasi negara. Administrasi pembangunan ini mempunyai fokus analisis

berupa proses pembangunan yang diselenggarakan oleh suatu negara dalam

rangka pencapaian tujuan dan cita-cita negara bangsa tertentu, termasuk cara-

cara ilmiah yang dipergunakan dalam pemecahan masalah, menghadapi

tantangan, memanfaatkan peluang, dan menyingkirkan ancaman (Siagian,

2005:23). Selanjutnya, Siagian menyebutkan definisi dari administrasi

pembangunan yaitu sebagai suatu usaha pertumbuhan dan perubahan yang

berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan

pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (mation-

bilding). Selain itu, Tjokroamidjojo dalam Siagian (2005:24).

Bahwa administrasi pembangunan adalah proses pengendalian usaha

(administrasi) oleh negara/pemerintah untuk merealisir pertumbuhan yang

Page 31: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

16

direncanakan ke arah suatu keadaan yang dianggap lebih baik dan kemajuan di

dalam berbagai aspek kehidupan bangsa.

Dari definisi tersebut dapat diketahui ide pokok dari administrasi

pembangunan, yaitu : (1) adanya suatu proses yang terus menerus,(2) usaha

yang dilakukan dengan perencanaan, (3) orientasi pada perubahan yang

signifikan dari keadaan yang sebelumnya, (4) memiliki arah yang lebih modern

dalam artian yang luas mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan

bernegara, dan (5) memiliki tujuan utama untuk membina bangsa.

Berdasarkan pengertian tersebut,menurut Tjokroamidjojo (1974:9-10),

administrasi pembangunan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Lebih memberikan perhatian terhadap lingkungan masyarakat yang

berbeda-beda, terutama bagi lingkungan masyarakat negara-negara yang

baru berkembang.

2. Administrasi pembangunan mempunyai peran aktif dan berkepentingan

terhadap tujuan-tujuan pembangunan, baik dalam perumusan

kebijaksanaannya maupun dalam pelaksanaannya yang efektif. Bahkan

administrasi ikut serta mempengaruhi tujuan-tujuan pembangunan

masyarakat dan menunjang pencapaian tujuan-tujuan sosial, masyarakat,

dan lain-lain yang dirumuskan kebijakannya melalui proses politik,

3. Justru berorientasi pada usaha-usaha yang mendorong perubahan-perubahan

ke arah yang lebih baik untuk suatu masyarakat di masa depan.

4. Lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas-tugas pembangunan

(development functions) dari pemerintah. Dalam hal ini adalah kemampuan

Page 32: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

17

untuk merumuskan kebijakan pembangunan dan pelaksanaan yang efektif

yang telah disepakati bersama. Administrasi pembangunan lebih bersifat

development agent.

5. Administrasi pembangunan harus mengkaitkan diri dengan substansi

perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan tujuan pengembangan

pengembangan di berbagai bidang yaitu ekonomi, sosial, budaya dan lain-

lain. Dengan kata lain administrasi dari kebijaksanaan dan isi-isi program

pembangunan.

6. Dalam administrasi pembangunan administrator dalam aparatur

pemerintahan juga bisa merupakan badan penggerak perubahan (change

agents).

7. Lebih berpendekatan pada lingkungan (ecological approach) berorientasi

pada kegiatan (action oriented) dan bersifat pemecahan masalah ( problem

solving).

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa administrasi

pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan secara terus menerus

oleh aparatur pemerintah demi tercapainya tujuan dengan memberikan

perhatian kepada masyarakat dan lingkungan di berbagai bidang, seperti bidang

ekonomi,sosial,budaya dan lain sebagainya.

C. Desa

1. Pengertian Desa

Desa adalah suatu daerah hukum yang ada sejak beberapa keturunan

yang mempunyai ikatan kekeluargaan, ikatan sosial yang hidup serta tinggal

Page 33: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

18

atau menetap disuatu daerah tertentu adat istiadat yang dijadikan landasan

hukum dan mempunyai seorang pimpinan formil yaitu kepala desa

(Marbun,1983:19).

Definisi desa menurut undang-undang No.23 tahun 2004 adalah “desa

atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan republik Indonesia”.

Lebih lanjut lagi, dalam Undang-undang No.32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah bab XI tentang desa pasal 200 ayat (3) mengatakan

bahwa desa di kabupaten/kota secara bertahap dapat diubah atau disesuaikan

statusnya menjadi kelurahan sesuai usul dan prakarsa pemerintah desa

bersama badan permusyawaratan desa yang ditetapkan dengan perda.

Melalui definisi tersebut, desa sebagai suatu unit kelembagaan

pemerintahan mempunyai kewenangan pengelolaan wilayah pedesaan.

Wilayah pedesaan disini dapat diartikan sebagai wilayah yang produknya

mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya

alam, dengan susunan fungsi wilayah sebagai pemukiman perdesaan,

pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dengan kegiatan ekonomi.

2. Pembangunan Desa

Menurut Ali (2007:7) yang dimaksud dengan pembangunan desa

adalah, ”pembangunan desa adalah suatu upaya perubahan yang dilakukan

Page 34: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

19

dengan sengaja untuk mencapai kondisi dan situasi yang lebih baik,

dilaksanakan secara sistematis dan bertahap di semua bidang yang menjadi

tanggung jawab dan menuntut partisipasi dari semua warga dan hasilnya

dapat dinikmati oleh seluruh rakyat secara merata”.

Pembangunan desa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

dengan pembangunan nasional, pembangunan desa merupakan ujung

tombak keberhasilan pembangunan nasional. Berhasilnya pelaksanaan

pembangunan desa akan berdampak pada suksesnya pembagunan nasional

nantinya. Menurut Bintarto (1980 :25) yang dimaksud dengan pembangunan

desa adalah “pembangunan yang dilaksanakan di wilayah pemerintahan

yang terendah, yaitu desa atau kelurahan. Ciri utama pembangunan desa

atau kelurahan baik melaksanakan secara langsung dalam bentuk swadaya

gotong-royong”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam pembangunan

desa terdapat unsur-unsur sebagai berikut :

1. Adanya kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok manusia.

2. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam lingkup perdesaan.

3. Tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat desa baik lahir maupun batin.

4. Partisipasi aktif masyarakat desa dengan memanfaatkan segenap potensi

desa yang ada, di samping swadaya dan gotong-royong.

Sedangkan menurut Tjokrowinoto (2008), pembangunan masyarakat

desa dapat dilakukan berdasarkan 3 azas, diantaranya :

Page 35: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

20

“(1) azas pembangunan integral (2) azas kekuatan sendiri (3) azas

pemufakatan bersama. Azas pembangunan integral ialah

pembangunan yang seimbang dari semua segi masyarakat desa. Azas

kekuatan sendiri,adalah tiap-tiap usaha pertama-tama harus

berdasarkan kekuatan sendiri. Azas pemufakatan bersama ialah

pembangunan harus dilakukan secara benar untuk menjadi kebutuhan

masyarakat desa dan putusan untuk melaksanakan proyek bukan atas

prioritas atasan tetapi merupakan keputusan bersama anggota

masyarakat desa”.

Menurut Muhi (2011), pembangunan desa terdapat dua aspek penting

yang menjadi objek pembangunan. Secara umum, pembangunan desa

meliputi dua aspek utama, yaitu :

1. Pembangunan desa dalam aspek fisik, yaitu pembangunan yang objek

utamanya dalam aspek fisik ( sarana, prasarana, dan manusia) di

pedesaan seperti jalan desa, bangunan rumah, pemukiman, jembatan,

bendungan, irigasi, sarana ibadah, pendidikan (hardware berupa sarana

dan prasarana pendidikan, dan software berupa segala bentuk pengaturan,

kurikulum dan metode pembelajaran), keolahragaan, dan sebagainya.

Pembangunan dalam aspek fisik ini selanjutnya disebut pembangunan

desa.

2. Pembangunan dalam aspek pemberdayaan insani, yaitu pembangunan

yang objek utamanya aspek pengembangan dan peningkatan

kemampuan, skill dan memberdayakan masyarakat di daerah perdesaan

sebagai warga negara,seperti pendidikan dan pelatihan, pembinaan usaha

Page 36: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

21

ekonomi, kesehatan, spiritual, dan sebagainya. Tujuan utama adalah

untuk membantu masyarakat yang masih tergolong marijinal agar dapat

melepaskan diri dari berbagai belenggu keterbelakangan sosial, ekonomi,

politik dan sebagainya. Pembangunan dalam aspek pemberdayaan insani

ini selanjutnya disebut sebagai pemberdayaan masyarakat desa.

Untuk melaksanakan pembangunan pada umumnya dan pelaksanaan

pembangunan desa pada khususnya, maka dapat dilihat adanya beberapa

potensi yang dimiliki dan dapat mendukung tercapainya pelaksanaan

pembangunan yang dicita-citakan. Pengertian potensi desa sebenarnya adalah

meliputi sumber-sumber alami dan sumber-sumber manusiawi, baik yang

sudah terwujud, maupun yang belum terwujud dan yang dapat diharapkan

pemanfaatnya bagi kelangsungan dan perkembangan suatu desa dan

masyarakat desanya.

D. Strategi

1. Pengertian Strategi

Salusu (1996:100) menjelaskan pengertian strategi adalah:

Suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu, dan integral. Menentukan

dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran jangka panjang,

program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya. Menyeleksi bidang

yang akan digeluti atau akan digeluti organisasi. Mencoba mendapatkan

keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang

tepat terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi,

Page 37: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

22

dan kekuatan serta kelemahannya. Melibatkan semua tingkat hierarki dari

organisasi.

2. Tipe – Tipe Strategi

Menurut Salusu (1996:104) menyebutkan tipe-tipe strategi adalah:

a. Corporate Strategi (strategi organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan

inisiatif-inisiatif strategik yang baru. Pembatasan-pembatasan diperlukan,

yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.

b. Program Strategi (strategi program)

Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategik

dari suatu program tertentu. Apa kira-kira dampaknya apabila suatu

program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan, apa dampaknya bagi

sasaran organisasi

c. Resource Support Strategi (strategi pendukung sumber daya)

Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan

pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna

meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya itu dapat berupa

tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.

d. Institutional Strategi (strategi kelembagaan)

Fokus dari strategi institutional ialah mengembangkan kemampuan

organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategik.

Page 38: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

23

3. Prinsip-prinsip untuk Mensukseskan Strategi

Menurut Hatten (1988:108) prinsip-prinsip untuk mensukseskan

strategi adalah sebagai berikut:

a. Strategi harus konsisten dengan lingkungannya

b. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi

c. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua

sumber daya dan tidak menceraiberaikan satu dengan yang lain

d. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan

kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya

e. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis

f. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar

g. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang telah

dicapai

h. Tanda-tanda dan suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya

dukungan dari pihak-pihak yang terkait, dan terutama dari para eksekutif,

dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi

4. Strategi dan Tanggung Jawab Sosial

Menurut Salusu (2004:109) strategi suatu organisasi hendaknya tidak

bertentangan dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Ini berarti

bahwa setiap pembuat strategi haruslah mempertimbangkan bahwa semua

tindakan organisasi yang digambarkan dalam strategi itu sesuai dengan etika

dan kepentingan masyarakat luas.

Page 39: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

24

Suatu strategi selayaknya merupakan respons terhadap harapan-

harapan masyarakat dan apa yang menjadi prioritas dalam kelompok

masyarakat yang dilayani. Harapan dan kepentingan masyarakat itu

diseimbangkan dengan harapan dan kepentingan dari para eksekutif dan

para karyawan organisasi. Jadi, diperlukan keserasian atau harmoni antara

kepentingan organisasi dan kepentingan masyarakat. Strategi yang

mengabaikan kepentingan masyarakat tidak akan memberikan hasil yang

memuaskan dan dikehendaki oleh para eksekutif.

E. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

a. Usaha Mikro

Usaha mikro menurut Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha

perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro. Adapun kriteria usaha

berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 yang dapat

dikatakan sebagai Usaha Kecil apabila memenuhi kriteria sebagai

berikut: “1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha; atau 2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”

Page 40: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

25

b. Usaha Kecil

Usaha kecil menurut pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

adalah usaha ekonomi.

Produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau

usaha besar yang memenuhi Kriteria Usaha Kecil. Adapun kriteria usaha

berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 yang dapat

dikatakan sebagai Usaha Kecil apabila memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah).”

c. Usaha menengah

Usaha Menengah dalam Pasal 1 Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah diartikan sebagai ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

Page 41: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

26

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan

bersih atau hasil penjualan tahunan. Kriteria suatu usaha berdasarkan

Pasal 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dapat dikatakan sebagai

Usaha Menengah apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Maksud dari kekayaan bersih yang telah tersebut diatas yaitu hasil

pengurangan total nilai kekayaan usaha (asset dengan total nilai

kewajiban yang tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Sedangkan yang dimaksud dengan hasil penjualan tahunan adalah

penjualan bersih yang berasal dari penjualan barang atau jasa dari

usahanya dalam satu tahun.

Sifat atau ciri khusus lainnya dari Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah adalah pengusaha selain menjadi pemilik, juga sebagai

manajer yang memanajemen usahanya dan sebagai pekerja ataupun

Page 42: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

27

pelaksana. Oleh karena itu, sehat dan kuatnya UMKM tergantung pada

kemampuan, kualitas, dan nilai dari pemilik usaha di dalam mengelola

dan menjalankan usahanya, walaupun terdapat juga peran pihak

Pemerintah terhadap operasional usaha (Helmy, 2008:23).

2. Fungsi dan Peran Usaha Kecil dan Menengah

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki fungsi dan

peran sangat penting khususnya di negara yang sedang berkembang.

UMKM memberikan banyak kontribusi dalam aspek ekonomi dan sosial,

sehingga semua pihak termasuk Pemerintah dan masyarakat memiliki peran

yang sangat penting juga terhadap keberadaan dari UMKM. Clapham

(1991:6), menyatakan bahwa pengelolaan serta pengembangan usaha kecil

ditentukan dan dipengaruhi oleh pemerintah melalui beberapa program

pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan usaha kecil. Hal tersebut

disebabkan karena pemerintah mempunyai kepentingan terhadap

keberadaan usaha kecil, karena keberadaan usaha kecil memberikan

beberapa kontribusi pada pembangunan di bidang ekonomi dan sosial.

Saat terjadinya krisis ekonomi, UMKM merupakan salah satu bidang

yang memberikan kontribusi untuk menyumbang kekuatan ekonomi

Negara. Hal tersebut diperkuat oleh Umar (2004:336) yang menyatakan

bahwa usaha kecil merupakan penyumbang besar terhadap kekuatan

ekonomi Negara Indonesia, dan tersebut telah terbukti pada saat terjadinya

krisis atau resesi ekonomi pada tahun 1985 dan 1997. Pada saat itu kesulitan

pada masa krisis atau resesi ekonomi telah dibantu dan diatasi oleh

Page 43: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

28

kehadiran usaha kecil. Usaha kecil saat krisis atau resesi ekonomi saat itu

banyak memberikan bantuan atau sumbangan yaitu memberikan lapangan

pekerjaan untuk masyarakat, penciptaan produk baru untuk kepentingan

negara, dan membantu perkembangan usaha-usaha besar sebagai pemasok

(vendor).

Dari paparan di atas sudah tidak diragukan lagi bahwa keberadaan

UMKM sangat membantu dan memberikan kontribusi terhadap keadaan

ekonomi di Negara Indonesia ini. Peran pemerintah dan masyarakat

juga sangat berpengaruh terhadap keberadaan UMKM, karena pemerintah

sebagai pihak yang memiliki hak atau kekuasaan untuk mengatur

keberadaan UMKM. Pengelolaan dan pengembangan UMKM ditentukan

atau dipengaruhi oleh pemerintah melalui beberapa program pemerintah

yang berkaitan dengan pengembangan UMKM. Kemudian peran dari

masyarakat yaitu untuk menjalankan UMKM tersebut, sehingga peran

masyarakat yang berwawasan dan berkompeten sangat berpengaruh

terhadap berkembangnya UMKM. Perkembangan UMKM dewasa. ini

memberikan banyak kontribusi di bidang ekonomi khususnya di Jawa

Timur, karena dengan pemberdayaan atau pengembangan UMKM di Jawa

Timur banyak pihak-pihak yang telah menciptakan lapangan pekerjaan yang

pastinya juga akan mengurangi angka pengangguran di Jawa Timur.

Berkurangnya angka pengangguran itu juga akan berpengaruh terhadap

keadaan sosial masyarakat.

Pentingnya UMKM khususnya di negara berkembang sering dikaitkan

dengan keadaan atau masalah ekonomi dan sosial di negara tersebut.

Page 44: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

29

Masalah ekonomi dan sosial yang dimaksud seperti tingkat kemiskinan yang

tinggi, jumlah pengangguran yang besar terutama dari golongan masyarakat

yang berpendidikan rendah, dan proses pembangunan yang tidak merata.

Artinya dengan adanya UMKM mampu untuk mengatasi, mengurangi, dan

menanggulangi dari beberapa masalah tersebut, sehingga pembangunan dan

pengembangan UMKM merupakan bagian dari pembangunan ekonomi dan

sosial.

Berbagai upaya selalu dilakukan pemerintah untuk mengembangkan

UMKM. Salah satu bentuk upaya pemerintah untuk mengembangkan

UMKM yaitu membuat program-program yang berkaitan dengan UMKM

seperti memfasilitasi UMKM untuk melakukan kerjasama baik dalam negeri

maupun dengan luar negeri.

3. Asas dan Tujuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Seperti halnya dengan usaha lainnya, Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah juga memiliki asas dan tujuan dalam melaksanakan usahanya.

Asas yang mengatur tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah diatur

dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008. Menurut Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2008, UMKM berasaskan :

a) Kekeluargaan;

b) Demokrasi ekonomi;

c) Kebersamaan;

d) Efisiensi berkeadilan;

e) Berkelanjutan;

Page 45: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

30

f) Berwawasan lingkungan;

g) Kemandirian;

h) Keseimbangan kemajuan; dan

i) Kesatuan ekonomi nasional.

Sedangkan tujuan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut

Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah adalah menumbuhkan dan mengembangkan Usaha Mikro, kecil

dan Menengah dalam rangka membangun perekonomian nasional

berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

Dalam melakukan upaya pemberdayaan UMKM juga memiliki

prinsip-prinsip yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2008 tentang prinsip dan tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah :

a) Prinsip Pemberdayaan

Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan menengah :

1) Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha

Mikro, Kecil dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;

2) Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan

berkeadilan;

3) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar

sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

4) Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; dan

5) Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan dan pengadilan secara

terpadu.

Page 46: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

31

b) Tujuan Pemberdayaan

Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

1) Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,

berkembang dan berkeadilan;

2) Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan

3) Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam

pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan

pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari

kemiskinan.

4. Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Menurut Arsyad (2004:375) bahwa upaya yang dilakukan

pengembangan UMKM dapat menambah kesempatan kerja dan

meningkatkan nilai tambah dengan memanfaatkan pasar dalam negeri dan

pasar luar negeri. Pengembangan UMKM akan meningkatkan ekonomi

masyarakat, karena UMKM akan berpengaruh langsung terhadap tingkat

pendapatan masyarakat sekitar. Oleh karenanya, sangat perlu dilakukan

upaya untuk mengembangkan UMKM secara maksimal. Menurut sjaifudian

(1995:66-69), strategi upaya pengembangan Usaha mikro, Kecil dan

Menengah yaitu :

1) Strategi Peningkatan Kemampuan Finansial

Kemampuan finansial merupakan salah satu bagian penting dalam Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah, sehingga Pemerintah dapat melakukan

Page 47: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

32

pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan upaya atau

cara pemberian pinjaman maupun hibah.

2) Strategi Pengembangan Pasar

Pasar bebas akan memberikan kesempatan yang besar kepada Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah untuk mengembangkan pasar. Pemerintah

juga dapat menunjang atau mendukung hal tersebut dengan membuat

kebijakan untuk membantu dalam sektor perijinan dan juga promosi

usaha.

3) Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sebagian besar dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memiliki sumber

daya manusia yang rendah sehingga sangat membutuhkan peningkatan

dan pengembangan sumber daya manusia yang berperan dalam

menjalankan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Peningkatan dan

pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan

mengadakan diklat dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan yang

dimiliki oleh sumber daya manusia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

4) Strategi Pengaturan dan Perijinan

Strategi pengaturan dan perijinan dapat dilakukan dengan cara selalu

memantau perkembangan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan

dengan memberikan kemudahan dalam hal pengurusan ijin untuk

pengembangan usaha.

Page 48: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

33

F. Pengembangan Industri Kecil

1. Pengertian Pengembangan

Sebelum memahami pengertian mengenai pengembangan industri,

terlebih dahulu harus memahami pengertian pengembangan. Definisi

pengembangan secara mendasar dikemukakan oleh Poerwadarminto dalam

Kamus Umum Bahasa Indonesia (2006:556) adalah permuatan atau cara

atau usaha pengembangan atau meluaskan usaha. Kemudian menurut

Ndraha (1984:184) mengungkapkan bahwa istilah pengembangan berasal

dari kata “kembang” yang berarti meningkatkan atau menambahkan sesuatu

yang sudah ada baik kualitatif maupun kuantitatif, jadi ada sesuatu yang

bertambah, menjadikan besar (luas, merata) serta menjadikan maju secara

baik dan sempurna. Sedangkan menurut Pamuji (1985:7) juga

mengemukakan bahwa pengembangan diartikan sebagai :

“Suatu pembangunan yaitu merubah sesuatu sehingga menjadi baru

dan memiliki nilai yang lebih tinggi. Dengan demikian juga

mengandung makna sebagai pembaharuan yaitu melakukan usaha –

usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih sesuai atau cocok dengan

kebutuhan, menjadi lebih baik atau bermanfaat “.

Dalam memudahkan konsep pengembangan, maka pengembangan

dapat didefinisikan sebagai usaha untuk memajukan atau meningkatkan atau

memperbaiki sesuatu yang sudah ada.

Dari beberapa definisi pengembangan tersebut dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud pengembangan merupakan segala usaha atau

perbuatan untuk memajukan, memperbaiki, secara teratur dan bertahap,

Page 49: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

34

serta meningkatkan sesuatu yang sudah ada sesuai dengan apa yang

diharapkan. Sedangkan pengertian industri menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1977:378) adalah kegiatan memproses atau mengolah barang

dengan menggunakan sarana peralatan, misal mesin. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pengembangan industri adalah proses yang dilakukan untuk

meningkatkan kegiatan dalam memproses atau mengolah barang agar

memiliki nilai yang lebih tinggi.

2. Bentuk – bentuk Pengembangan Industri

Pengembangan industri kecil sebagai salah satu strategi dan kebijakan

nasional memiliki peran penting dalam membangun dan mendukung

pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Sumbangan industri kecil dalam

sektor pembangunan nasional merupakan wujud nyata yang tidak perlu

disangsikan lagi, seperti dapat menyerap banyak tenaga. Di sisi lain, potensi

yang dimiliki oleh industri kecil yang cukup besar dan tersebar di seluruh

pelosok tanah air, utamanya di daerah perdesaan. Oleh karena itu langkah-

langkah pengembangan harus segera diterapkan untuk membantu mengatasi

kesulitan – kesulitan yang ada.

Upaya pengembangan dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan baik

berupa perangkat lunak maupun perangkat keras. Menurut Syarif (1991:3)

bahwa bentuk-bentuk pengembangan meliputi :

1) Perangkat lunak meliputi :

a) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan

Page 50: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

35

b) Pembinaan usaha

c) Bantuan promosi dagang

d) Keringanan dan kemudahan yang diberikan pada pengusaha kecil

dalam rangka mendorong berkembangnya usaha.

2) Perangkat keras meliputi :

a) Menyediakan fasilitas bersama, misalnya koperasi sentra usaha pada

sentra-sentra industri kecil

b) Bantuan langsung pada pengusaha industri kecil seperti penyediaan

tempat usaha dan bantuan permodalan

Di sisi lain, pembinaan atas iklim usaha sebagai faktor eksternal

dalam berusaha juga perlu mendapatkan perhatian karena hal ini akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri kecil. Untuk itu,

menurut Sjaifudin (1995:24 – 25) diperlukan kebijakan-kebijakan yang

mampu, yaitu meliputi :

1) Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan dan

berkembangnya usaha kecil. Yang dalam hal ini diperlukan kebijakan –

kebijakan yang dapat :

a) Memperbesar partisipasi golongan ekonomi lemah dalam kegiatan

ekonomi.

b) Menciptakan situasi yang lebih kondusif sehingga pembangunan yang

cenderung padat modal bergeser pada situasi yang lebih memperluas

kesempatan bagi mata pencaharian rakyat banyak.

c) Mengubah situasi ekonomi yang terlanjur terpusat dan ekstraktif

menjadi lebih tersebar manfaatnya bagi rakyat banyak.

Page 51: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

36

d) Mendistribusikan faktor produksi yang telah terlanjur dikuasai

sekelompok orang, agar kepemilikan dan penguasaannya lebih

terdistribusikan pada rakyat banyak.

2) Mewujudkan usaha kecil menjadi usaha yang efisien, sehat dan memiliki

tingkat pertumbuhan tinggi sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi

rakyat dan dapat memberikan sumbangan yang besar bagi pembangunan

ekonomi nasional.

3) Mendorong usaha kecil agar dapat berperan maksimal dalam penyerapan

tenaga kerja dan sumber pendapatan.

4) Menciptakan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat memperkuat

kedudukan usaha kecil dalam kompetensi di tingkat nasional maupun

internasional.

Perhatian yang sangat serius dari pemerintah sangat diperlukan dalam

pembinaan industri kecil. Pembinaan ini sangat diperlukan dalam upaya

meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia,permodalan, teknologi dan

perluasan pasar.

3. Pentingnya Pengembangan Industri

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tampaknya merupakan

pukulan telak bagi pemerintah dalam membangun perekonomian nasional.

Banyaknya pemutusan kerja pada industri besar telah memperburuk

permasalahan yang telah ada sebelumnya, seperti kemiskinan dan

pengangguran. Seperti yang dijelaskan oleh Saleh (1986:1) yaitu :

Page 52: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

37

“Harapan bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat dari sektor

industri modern akan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan dan

pengangguran secara tuntas ternyata masih ada pada rentang

perjalanan yang panjang. Bertitik tolak dari kenyataan inilah maka

eksistensi industri kecil telah mengambil tempat penting di Negara –

negara berkembang termasuk Indonesia “.

Kondisi menyadarkan bahwa pengembangan industri merupakan suatu

keharusan dan bukan hanya sebagai suatu usaha dalam rangka pemerataan

pembangunan, tapi telah memajukan dirinya sebagai struktur sosial yang

dapat menyerap tenaga kerja dengan investasi dapat berproduksi secara

efektif.

Menurut Arsyad (2004:375) pengembangan industri kecil diharapkan

dapat menambah kesempatan kerja dan meningkatkan nilai tambah dengan

memanfaatkan pasar dalam negeri dan luar negeri. Dengan pengembangan

industri kecil ini pula maka partisipasi masyarakat dapat meluas sehingga

masyarakat akan siap secara politis, sosial dan mental untuk menghadapi

perubahan besar yang terjadi dalam proses industrialisasi. Langkah pokok

yang perlu dilakukan untuk mengembangkan industri kecil adalah

pemecahan masalah pemasaran dengan melalui pembinaan industri kecil.

Pembinaan industri kecil pada dasarnya dilakukan melalui pembinaan

sentra-sentra industri kecil.

Masih banyaknya masalah yang terjadi pada industri kecil, menurut

data Badan Pusat Statistik, industri kecil tahun 2003 mengalami masalah

antara lain : modal, bahan baku, keahlian teknisi, pemasaran, keahlian

manajerial dan persaingan (Arsyad, 2004:376). Oleh karena itu peran aktif

pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan demi perkembangan industri

Page 53: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

38

kecil di suatu daerah, sehingga pada gilirannya dapat menyerap tenaga kerja

dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Tindak lanjut dalam kebijakan

melalui bantuan modal kerja dan pembinaan yang berkesinambungan adalah

yang sangat diperlukan mereka dewasa ini sehingga nantinya dapat

memberikan kontribusi pada masyarakat baik dari segi pengetahuan maupun

materi demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Selain hal di atas tujuan dikembangkannya industri khususnya industri

kecil karena hal ini berkaitan dengan mengatasi masalah ekonomi sosial di

Indonesia seperti tingkat kemiskinan yang tinggi, jumlah pengangguran

yang besar terutama golongan masyarakat berpendidikan rendah,

ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata

antara daerah perkotaan dan daerah perdesaan, serta masalah urbanisasi

dengan segala efek negatifnya. Sehingga dengan adanya industri kecil dapat

membantu pemecahan masalah – masalah global yang dialami negeri ini.

Sedangkan peran industri kecil menurut Irianto (1996,h.10) adalah

sebagai berikut :

1) Perluasan tenaga kerja yang tiap tahun bertambah jumlahnya;

2) Peningkatan penghasilan masyarakat secara merata;

3) Industri kecil dalam meningkatkan nilai ekspor.

Hal ini tentunya menguatkan bahwa industri kecil saat ini dinilai

sebagai sektor terpenting untuk mengurangi permasalahan yang dihadapi

suatu daerah, yakni pengangguran. Karena industri kecil tersebar di seluruh

Indonesia, khususnya di daerah perdesaan, pengembangan industri kecil

Page 54: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

39

adalah cara yang paling besar perannya sebab tidak hanya untuk

memperbesar lapangan kerja dan kesempatan kerja, tetapi juga mendorong

pembangunan daerah dan pedesaan di suatu wilayah. Oleh karena itu,

pengembangan industri kecil sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup

masyarakat di daerah setempat.

4. Tujuan Pengembangan Industri

Pengembangan industri ditujukan agar industri tersebut dapat selalu

terjaga kelangsungan produksinya sehingga pengusaha akan tetap bertahan

dalam industri tersebut. Menurut Dumairy (1996:48) pengembangan

industri bertujuan untuk :

a. Sebagai argumentasi penciptaan lapangan pekerjaan.

b. Memiliki keunggulan komparatif dan mengembangkan persaingan yang

lebih baik dan sehat serta mencegah persaingan yang tidak jujur.

c. Sebagai loncatan dengan kata lain pengembangan industri akan

menggunakan teknologi yang lebih canggih, niscaya akan memberikan

nilai tambah yang sangat besar.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengembangan industri akan berdampak pada perluasan lapangan kerja,

mengembangkan keunggulan komparatif suatu daerah dan menambah nilai

terhadap suatu objek. Lapangan kerja meningkat seiring perkembangan

industri yang semakin bertumbuh pesat yang kemudian akan menciptakan

daerah yang mempunyai industri tersebut memiliki keunggulan komparatif

dibanding daerah lain.

Page 55: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

40

5. Faktor yang berpengaruh dalam Pengembangan Industri

Dalam proses kegiatan memproduksi suatu barang dan jasa,

diperlukan adanya faktor – faktor pendukung yang akan mampu mendorong

kelancaran pelaksanaan proses produksi tersebut, faktor – faktor pendukung

yang bisa disebut sebagai faktor produksi ini intinya akan berperan sebagai

input dalam aktivitas produksi. Untuk itu agar proses produksi dapat

berjalan secara optimal, maka diperlukan ketepatan dalam

mengkombinasikan berbagai faktor produksi tersebut. Dalam hal ini

kemampuan manajerial yang baik dalam menjalankan kegiatan tersebut

dibutuhkan bagi seorang pengusaha.

Pendirian suatu bidang baik itu usaha kecil atau besar,tentunya

didasarkan pada suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pencapaian tujuan

ini akan dapat berjalan dengan baik jika perusahaan mempunyai

kemampuan untuk dapat mengelola secara optimal segala sumber yang

dimilikinya. Adapun yang dimaksud dengan sumber-sumber yang dikelola

oleh perusahaan dalam ilmu manajemen yang dikutip Soekarno (1986:46)

ialah :

a. Man : Tenaga kerja manusia

b. Money : Uang yang diperlukan

c. Methods : Cara atau sistem yang dipakai

d. Materials : Bahan-bahan yang diperlukan

e. Machines : Mesin-mesin yang diperlukan

f. Markets : Pasar untuk melempar hasil-hasil produksi

Page 56: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

41

Sumber-sumber tersebut di atas selalu dibutuhkan dalam dunia usaha,

baik usaha kecil maupun usaha besar sebagai faktor-faktor produksi. Ini

berarti faktor produksi juga dibutuhkan dalam industri kecil dan keenam

faktor tersebut merupakan suatu kesatuan yang saling mendukung antar satu

dengan yang lainnya.

Faktor uang (money) memiliki andil yang besar dalam suatu kegiatan

usaha karena uang inilah yang akan digunakan untuk membayar upah

karyawan, membeli bahan baku, peralatan dan sebagainya. Dalam industri

kecil, faktor uang tampaknya menjadi kendala dalam pengembangan usaha.

Salah satu faktor utamanya karena tidak adanya pemisahan yang jelas asset

usaha dengan asset pribadi, ditambah dengan buruknya pembukuan atau

bahkan tidak terdapat sama sekali. Kondisi ini tentunya menyulitkan

pengusaha sendiri dalam memantau perkembangan usahanya. Hal ini

tampaknya merespon pihak pemerintah maupun swasta untuk memberikan

berbagai macam fasilitas, baik berupa bantuan modal maupun bentuk kredit

dengan bunga lunak.

Suatu rangkaian proses kegiatan dalam pencapaian suatu tujuan akan

dapat berjalan dengan baik jika dalam pelaksanaannya menggunakan suatu

cara (methods). Cara yang digunakan ini juga mempertimbangkan bentuk

pekerjaan dan tujuan yang ingin dicapai serta berbagai fasilitas yang

tersedia. Proses pelaksanaan pekerjaan dalam industri kecil masih

didominasi dengan menggunakan keterampilan tangan dan dengan sedikit

bantuan mesin yang masih sederhana, sehingga hasil produksinya sangat

Page 57: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

42

dipengaruhi oleh keterampilan tangan manusia. Untuk itu maka diperlukan

sentuhan teknologi modern melalui pengadaan alat-alat produksi agar

mampu meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, dalam hal ini bantuan-

bantuan dan dukungan dari pihak pemerintah dan swasta sangat diharapkan

oleh kalangan pengusaha kecil. Disamping itu juga perlu diberikan

pelatihan-pelatihan dan pendidikan tentang seni dan kewirausahaan agar

bisa menambah wawasan dan kemampuan pengusaha kecil dalam

mengembangkan usahanya.

Material atau bahan baku merupakan unsur penting dalam kegiatan

produksinya. Tanpa bahan baku maka proses produksi akan terhenti. Dalam

industri kecil, kemampuan yang sangat terbatas dalam memasok bahan baku

merupakan salah satu kendala. Hal ini dikarenakan bahan baku yang secara

kuantitas sangat terbatas, atau juga karena faktor lokasi dan kemampuan

finansial yang juga menjadikan bahan baku ini sulit didapat. Belum lagi

adanya persaingan antar sesama pengusaha sejenis, baik yang berkala kecil

maupun yang lebih besar. Untuk itu maka diperlukan suatu sistem tata niaga

yang akan memberikan pengaturan dalam mengelola bahan baku yang ada.

Dalam hal ini peran pemerintah melalui instansi yang terkait sangat

diperlukan.

Penggunaan mesin dalam proses produksi akan memberikan nilai

ekonomis yang besar. Hal ini disebabkan kemampuan produksi yang

dihasilkan oleh mesin lebih efisien dan efektif. Karena itulah pemerintah

hendaknya perlu memperhatikan lagi tentang pengadaan mesin dan

Page 58: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

43

peralatan lain bagi industri kecil agar bisa meningkatkan hasil dan mutu

produksinya.

Suatu hal yang terpenting dalam suatu proses produksi ialah faktor

pasar (market). Setelah semua faktor terpenuhi maka kegiatan ujung dari

proses produksi suatu barang adalah penjualan. Hal ini sangat penting,

karena tanpa pasar yang jelas, maka lima faktor yang lain akan sia-sia, dan

barang yang telah diproduksi akan susut nilainya karena termakan waktu.

Ini tentunya akan merugikan pengusaha sendiri.

Dari berbagai studi yang telah dilakukan sebelumnya memberikan

gambaran bahwa kelemahan-kelemahan yang mengakibatkan

keterbelakangan industri kecil hampir terdapat pada seluruh faktor produksi.

Karena itulah peran pihak pemerintah sangat diperlukan dalam memberikan

bimbingan kepada para pengusaha industri kecil dalam rangka menyediakan

lapangan kerja tidak perlu diragukan lagi bagi masyarakat.

6. Strategi Pengembangan Industri Kecil

Industri kecil memiliki strategi – strategi dalam dirinya yang dapat

menciptakan keunggulan-keunggulan kompetitif untuk bersaing dengan

usaha lain. Menurut Hatten dalam Suseno T.W, Firma Sulistyowati dan

Dionysius Desembriarto (2005:240) keunggulan kompetitif (competitive

advantage) adalah aspek dari sesuatu usaha yang dilakukan secara lebih

baik dibandingkan usaha lainnya. Industri kecil memiliki faktor – faktor

dalam dirinya yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif untuk

Page 59: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

44

bersaing dengan usaha lain. Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk

meningkatkan keunggulan kompetitif industri kecil adalah :

a. Fleksibilitas, artinya industri kecil memiliki kapasitas dan jumlah

produksi yang kecil, kecilnya kapasitas menyebabkan usaha kecil mudah

melakukan perubahan dengan lebih cepat untuk mengantisipasi

perubahan pasar.

b. Inovasi, industri kecil lebih memiliki kesempatan yang benar untuk

mengembangkan produk yang sudah ada. Industri kecil dapat melakukan

inovasi teknologi, pasar, produk dan ide baru.

c. Kedekatan dengan pelanggan, strategi yang dapat dilakukan oleh pemilik

industri untuk pengembangan perusahaannya adalah mengetahui

pelanggan usahanya pada tingkat pribadi. Kedekatan itu diperlukan untuk

memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan tiap

individu pelanggan.

d. Kualitas produk, cara lain untuk pengembangan industri kecil adalah dari

kualitas yaitu karakter sebuah produk atau jasa yang mempengaruhi

kemampuannya untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Kualitas produk yang lebih baik akan dipilih oleh konsumen dan pada

akhirnya akan meninggalkan pangsa pasar atas produk tersebut.

Selanjutnya seperti yang diungkapkan Asjari (2007:12) yang

menyatakan bahwa untuk menjadikan suatu produk sebagai produk

unggulan harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya :

Page 60: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

45

a. Memiliki nilai ekonomis

b. Mudah dipasarkan dan mudah laku

c. Dihasilkan oleh masyarakat luas di suatu daerah tertentu yang menjadi

basis produk unggulan

d. Memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di suatu daerah yang

menjadi produk unggulan

Sedangkan menurut Sjaifudin (1995:66-75) strategi lain yang dapat

diterapkan dalam upaya pengembangan industri kecil.

a. Strategi Peningkatan Kemampuan Finansial

Berkembangnya beberapa model penguatan finansial bagi usahawan

kecil akhir-akhir ini menunjukkan telah semakin terwujud dengan

membantu pengembangan usaha kecil melalui “penyertaan modal

sementara”.

b. Pengembangan Pemasaran

Pada era pasar bebas dimana dunia menjadi tanpa batas terdapat

penyatuan pasar domestik dengan pasar internasional. Hal ini merupakan

peluang, tantangan dan sekaligus ancaman bagi usaha kecil. Terdapat tiga

cara strategi pengembangan pemasaran, yaitu :

1) Meningkatkan Akses Usaha Kecil Kepada Pasar

Caranya adalah menciptakan pola hubungan produksi subkontrak dan

promosi. Pola keterkaitan subkontrak lebih diprioritaskan bagi usaha-

usaha industri. Pola subkontrak ini memberi manfaat positif bagi

usaha kecil karena secara ekonomis usaha-usaha kecil menjadi

subkontraktor memperoleh jaminan pasar dan kontinuitas produksi.

Page 61: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

46

Pola ini memecahkan masalah kelangkaan bahan baku, kadang-

kadang juga modal.

2) Proteksi Pasar

Bentuk proteksi dalam ini melalui konsumsi. Sekitar 10% dari total

anggaran pemerintah digunakan

3) Menggeser Struktur Pasar Monopoli Menjadi Bersaing

Langkah ini sangat strategis mengingat kendala utama usaha kecil

untuk berkembang selama ini ialah pasar, modal bukanlah kendala

utama mereka. Alternatif yang ditawarkan di sini antara lain

penghapusan proteksi industri kecil mendorong terciptanya iklim

persaingan dalam konteks ini fungsi kontrol sangat diperlukan.

c. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Diharapkan dapat terjadi melalui perbaikan sistem pendidikan formal,

peningkatan keterkaitan dunia pendidikan dengan pasar kerja melalui

sistem pemagangan (link and match) serta pemberian intensif bagi

pertumbuhan pusat-pusat penelitian dan pengembangan untuk

pengembangan sumber daya manusia dan teknologi.

d. Strategi Pengaturan dan Perjanjian

1) Pengaturan dan Perjanjian

Secara formal dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatur dan

memantau perkembangan usaha kecil. Ada empat jenis yang harus

dipenuhi untuk mendirikan usaha kecil yaitu ijin tempat usaha

(kelayakan usaha, lokasi serta dampak terhadap kesehatan dan

Page 62: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

47

lingkungan), ijin usaha industri, ijin perdagangan, dan tanda daftar

perusahaan.

2) Perencanaan Tata Ruang

Mewujudkan gagasan untuk lebih memperhatikan kepentingan

usaha kecil melalui : (1) perlibatan kepentingan usaha kecil dalam

perencanaan kota, (2) proses konsultasi sebagai mekanisme untuk

mendapatkan masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan, (3)

pengakuan sungguh-sungguh terhadap peran dan fungsi usaha kecil

bagi lingkungan masyarakat kota.

3) Fungsi Kelembagaan

Dalam hal institusi, reorganisasi di Dinas Koperasi dan

Pembinaan Pengusaha Kecil, Dinas Perindustrian dan Perdagangan,

Kementrian Dalam Negeri serta Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional adalah merupakan inisiatif untuk pengembangan usaha kecil

serta terpadu dan berjangka panjang yang sejalan dengan upaya untuk

mengentaskan kemiskinan. Bidang pembinaan, pengawasan dan

pengembangan industri kecil dilebur ke dalam struktur vertikal (sub

sektor) memberi peluang bagi swasta maupun lembaga non

pemerintah lainnya untuk terlibat dalam pengembangan usaha kecil

secara bersama-sama.

Sementara itu menurut Sigit (1987:100) kegiatan pengembangan

industri kecil yang harus didukung oleh pemasaran yang baik, dimana

kegiatan pemasaran tersebut dapat digolongkan dalam 4kegiatan, yaitu :

Page 63: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

48

1) Produk (product) yaitu pembuatan produk harus sesuai dengan selera

dan kebutuhan konsumen.

2) Harga (price) yaitu menentukan harga dengan sebaik-baiknya, dana

terjangkau oleh konsumen atau Pembeli.

3) Tempat (place) yaitu kegiatan penyaluran atau membawa ke tempat

konsumen.

4) Promosi (promotion) yaitu pemberitahuan kepada konsumen atau

pembeli tentang adanya barang atau harga tertentu di tempat tertentu

pula.

Dengan memperhatikan strategi-strategi yang dipaparkan diatas,

maka diharapkan upaya pemerintah daerah dalam pengembangan industri

kecil akan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Page 64: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

49

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa metode

memiliki arti sebagai “cara yang tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan,

khususnya dalam hal pengetahuan” (Daryanto, 1997:439). Sedangkan metode

sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau jalan

yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi

penggunanya sehingga dapat memahami objek yang dikehendaki dalam upaya

mencapai sasaran atau tujuan pemecahan masalah.

Penelitian dalam bahasa inggris berarti research yang berarti usaha atau

pekerjaan untuk mencapai kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu

dan dengan cara sistematis serta sempurna terhadap permasalahan. Dengan

demikian metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan yang di susun secara

teratur untuk mencapai tujuan pemecahan masalah terhadap permasalahan yang

dihadapi.

Metode penelitian merupakan suatu cara yang diperlukan untuk memperoleh

data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Metode

penelitian tersebut sangat berguna dan penting dalam proses pengumpulan data,

yang dalam hal ini adalah data tentang Strategi Pemerintah Desa Dalam

Pengembangan Sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM). Oleh karena

itu metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam menemukan

arah dan kegiatan serta dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan.

49

Page 65: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

50

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Penelitian ini menekankan pada menganalisis dan menggambarkan

secara rinci, jelas, dan cermat tentang obyek yang diteliti dan kondisinya.

Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto (2000:29) penelitian deskriptif adalah

penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/ melukiskan

fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis,

faktual, dan akurat.

Dari pengertian tersebut peneliti menyajikan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis dari hasil wawancara dengan narasumber dengan perangkat Desa

Ngrayun mengenai Mengembangkan Sektor Usaha Mikro, Kecil Dan

Menengah (UMKM) . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan yang bersifat kualitatif karena dalam penelitian ini melakukan

penyusunan kata-kata untuk menjelaskan dan memperoleh gambaran atas hasil

yang telah diteliti. Penelitian kualitatif menurut Santana (2007:29) adalah

memproses pencarian gambaran data dari konteks kejadiannya langsung,

sebagai upaya melukiskan peristiwa sepersis kenyataannya, yang berarti

membuat berbagai kejadiannya seperti merekat dan melibatkan perspektif

(peneliti) yang partisipatif di dalam berbagai kejadiannya, serta menggunakan

pendinduksian dalam gambaran fenomena yang diamati. Maka dari itu, dalam

penelitian ini penulis menyampaikan data dari kutipan orang lain, wacana, atau

teks lainnya. Dengan menggunakan jenis ini penulis bermaksud mendapatkan

data dan gambaran yang mendalam tentang strategi pengembangan Sektor

Page 66: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

51

Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) di Desa Ngrayun Kecamatan

Ngrayun Kabupaten Ponorogo.

B. Fokus Penelitian

Menurut Moleong (2009:62) fokus penelitian adalah suatu pembatasan

terhadap masalah-masalah yang akan dibahas dalam metode penelitian yang

berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (masukan dan

keluaran) suatu informasi yang diperoleh di lapangan dan membatasi studi.

Karena luasnya masalah, maka peneliti akan membatasi penelitian dalam

satu variabel saja. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah

1. Strategi Pemerintah Desa Ngrayun dalam pengembangan Sektor Usaha

Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM).

a. Strategi Peningkatan Kemampuan Finansial

b. Pengembangan Pemasaran

c. Pengembangan Sumber Daya Manusia

d. Strategi Pengaturan dan Pengendalian

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan Usaha Mikro,

Kecil Dan Menengah (UMKM).

a. Faktor pendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah

(UMKM).

b. Faktor penghambat pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah

(UMKM).

Page 67: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

52

C. Lokasi dan Situs Penelitian

Lokasi merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Lokasi

penelitian adalah suatu daerah yang memiliki batasan yang jelas dengan tujuan

agar menimbulkan kekaburan dan ketidakjelasan wilayah penelitian. Dengan

mempertimbangkan hal di atas penentuan lokasi penelitian yaitu kantor Desa

Ngrayun Kecamatan Ngrayun kabupaten ponorogo.

Situs penelitian adalah letak peneliti mengadakan penelitian untuk

memperoleh informasi dan data yang digunakan untuk menjawab

permasalahan sesuai dengan fokus penelitian. Situs penelitian dalam penelitian

ini adalah Pemerintah Desa Ngrayun karena Pemerintah Desa tersebut

merupakan suatu instansi yang menangani potensi masyarakat Desa.

Pemerintah Desa memiliki misi pengembangan usaha kecil dan menengah

yang ada di Desa Ngrayun.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting,

karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan

berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah

yang sudah ditetapkan (Sarwono, 2006:123).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama atau secara

langsung diperoleh di tempat penelitian di Kabupaten Ponorogo. Menurut

Sarwono (2006:16) Data primer diperoleh melalui pertanyaan tertulis

Page 68: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

53

dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode

wawancara. Narasumber data primer dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Kepala Desa Ngrayun

b. Badan Pemusyawaratan Desa (BPD)

c. Sekretaris Desa

d. Kepala Urusan Pemerintahan

e. Kepala Urusan Pembangunan

f. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat

g. Kepala Urusan Keuangan

h. Kepala Urusan Umum

2. Data Sekunder

Menurut Sarwono (2006:210) Data sekunder berupa data-data yang

sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca,

melihat, atau mendengarkan. Data ini biasanya berasal dari data primer yang

sudah diolah oleh peneliti sebelumnya. Data sekunder dalam penelitian ini

diperoleh dari kantor Desa Ngrayun.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :

1. Wawancara

Menurut Sarwono (2006:224) Dalam menggunakan teknik

wawancara, keberhasilan dalam mendapatkan data atau informasi dari objek

Page 69: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

54

yang diteliti sangat bergantung pada kemampuan peneliti dalam melakukan

wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada:

a. Kepala Desa Ngrayun Kabupaten Ponorogo

b. Kepala Bagian Bidang Pengembangan usaha kecil dan menengah.

c. Pelaku usaha kecil dan menengah

2. Observasi

Menurut Sarwono (2006:224) Kegiatan observasi meliputi melakukan,

pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang

dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang

sedang dilakukan.

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010: 206) Metode dokumentasi adalah metode

yang mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sarwono (2006:211) Instrument penelitian bertujuan untuk

mendapatkan informasi dalam bentuk bukan angka sehingga banyak peneliti

kualitatif memanfaatkan teknologi untuk sarana pengambilan data, seperti tape

recorder, komputer, bahkan internet.

Page 70: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

55

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Peneliti sendiri

Peneliti sendiri merupakan sarana atau alat untuk memperoleh

informasi apabila peneliti tidak menggunakan wawancara dalam melakukan

observasi. Peneliti berbekal catatan, ingatan video, kamera, rekaman suara

untuk memperoleh data atau informasi sebanyak-banyaknya mengenai

obyek yang diteliti.

2. Panduan wawancara

Menurut Sarwono (2006:211) Panduan wawancara yang sudah susun

secara tertulis sesuai dengan masalah, kemudian digunakan sebagai sarana

untuk mendapatkan informasi. Cara menggunakan panduan tersebut dapat

dalam bentuk wawancara atau diskusi.

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun, 1995:263).

Sedangkan menurut Sarwono (2006:239) analisis data merupakan usaha

untuk proses pengolahan data, penyederhanaan, pembatasan dan menemukan

jawaban atas pertanyaan yang diperoleh dari hasil penelitian. Dalam penelitian

ini penulis menggunakan teknik analisis SWOT. Adapun penjelasan mengenai

analisis SWOT adalah sebagai berikut :

Analisa SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau

organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. SWOT itu sendiri merupakan

Page 71: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

56

singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T)

yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana

yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor

luar (O dan T) dan faktor di dalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut

dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan

baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :

1. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan

membuahkan rencana jangka panjang.

2. Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih

condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan

Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan,

kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT

memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan

strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organisasi, dalam

analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat

menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau

strategi yang sedang berjalan.

Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan

dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur

kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang

terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam

melaksanakan usaha yang direncanakan. Di lain pihak perlu diperhatikan

Page 72: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

57

faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau

kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau

hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang

dilakukan.

Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan

hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan

kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Di

dalam penelitian analisis SWOT kita ingin memperoleh hasil berupa

kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor di muka yang sebelumnya

telah dianalisa :

a. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan

kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan

perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini

dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat

teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaannya dan

kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.

b. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O)

Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan

karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut

tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh

adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan

menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan

agar dapat memanfaatkan kesempatan.

Page 73: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

58

c. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T)

Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya.

Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat

mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang

harga.

d. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T)

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern,

strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit

tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang

terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada

usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama

dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu

saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak

perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak

dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan

kata lain perusahaan atau organisasi dapat menerapkan strategi yang tepat.

(Hipni. Rohman. 2011. Pengertian Analisi SWOT.

http://hipnirohman.com/pengertianan Analisis SWOT diakses tanggal 20

September 2014).

Page 74: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Desa Ngrayun

a. Letak dan Kondisi Geografis

Desa Ngrayun adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan

Ngrayun Kabupaten Ponorogo, tepatnya berada di sebelah selatan

Kabupaten Ponorogo. Untuk menuju desa ini dibutuhkan ± satu jam

perjalanan dengan kendaraan bermotor. Jarak yang harus ditempuh dari

pusat kota menuju desa ±42 km, melewati jalanan yang menanjak,

menurun, berbelok-belok, dan juga jalanan yang rusak.

Wilayah Kecamatan Ngrayun sebagian besar adalah daerah

pegunungan terletak pada koordinat lintang -8,095878 dan koordinat

Bujur 111.454265 serta ketinggian kurang lebih 700 meter di atas

permukaan air laut dengan luas wilayah 1.787,93 Ha , jarak Kantor Desa

Ngrayun dengan Ibukota Kabupaten Ponorogo adalah 30 Km.

Letak Desa bertempat di dataran tinggi yang berada pada skala

600m diatas permukaan laut (dpl). Selain itu, juga diapit oleh

pegunungan yang membentang luas dan tinggi. Tidak heran jika desa ini

memiliki udara yang sejuk dan dingin, dengan suhu rata-rata 15-25c

ditambah tumbuh-tumbuhan yang masih hijau dan rindang.

Page 75: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

60

Desa Ngrayun memiliki luas teritorial ± 1787,94 ha yang terbagi

dalam luas sawah 159,34 ha, luas tanah kering dan perkebunan 905,10

ha, luas pemukiman 25,15 ha, dan luas hutan 698,37 ha.

Tabel 4.1 pembagian luas wilayah

No Pembagian Lahan Luas (ha) Presentase

1 Sawah 159,34 8,91 %

2 Tanah Kering 905,10 50,62 %

3 Pemukiman 25,15 1,40 %

4 Hutan 698,37 39,06%

5 Jumlah 1787,94 100 %

Sumber data demografi Desa Ngrayun

Dari data luas desa, terlihat bahwa hutan dan lahan kering

menduduki peringkat terluas, yaitu tanah kering memiliki presentase

50,62% dan hutan memiliki prentase 39,06% sedangkan sisanya

pembagian lahanya sawah memiliki presentase 8,91% dan pemukiman

memiliki presentase 1,40%. Hal ini karena Desa Ngrayun berada di

pegunungan yang juga masuk wilayah perhutani. Sehingga tidak heran

jika hutan dan lahan kering masih sangat luas sekali. Area hutan yang

masuk wilayah desa berada di sebelah timur, selatan, barat dan utara,

mengelilingi desa.

Desa Ngrayun memiliki batasan wilayah sebagai berikut; Sebelah

utara berbatasan dengan Desa Pelem Kecamatan Bungkal Kabupaten

Ponorogo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa sendang Kecamatan

Ngrayun Kabupaten Ponorogo, sebelah barat berbatasan dengan Desa

Baosan Lor Gedangan Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

Page 76: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

61

Sebelah timur bebatasan dengan Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun

Kabupaten Ponorogo.

Gambar 1 sketsa Desa Ngrayun Sumber data demografi Desa Ngrayun

Keasrian Desa Ngrayun masih terjaga karena masih banyak pohon

yang tumbuh pinus, nangka, kelapa, kopi, akasi dan lain-lain. Sementara

tanaman yang ada di kawasan hutan didominasi pohon pinus.

b. Kondisi Demografis

Desa Ngrayun dihuni penduduk sebanyak 7.246 jiwa yang dibagi

dalam jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3.654 jiwa dan penduduk

perempuan sebanyak 3.592 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut tersebar

dalam 59 rukun tetangga (RT), 25 rukun warga (RW) dan 4 kepala

dusun. Adapun dusun yang ada di Desa Ngrayun adalah sebagai berikut

Dusun Kerajan, Dusun Nglodo, Dusun tanjung, Dan Dusun Sambi.

Page 77: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

62

Tabel 4.2. jumlah penduduk Sumber data demografi Desa Ngrayun

No Dusun Jumlah Presentase

RT RW Laki –

laki

Perempuan Laki - laki Perempuan

1 Nglodo 11 5 712 720 9,83 % 9,94 %

2 Krajan 16 6 931 941 12,85% 12,99%

3 Tanjung 12 5 684 667 9,44% 9,21%

4 Sambi 20 7 1327 1264 18,31% 17,44%

Jumlah 59 23 3.654 3.592 50,43% 49,57%

Sumber data demografi Desa Ngrayun

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase perbandingan

jumlah penduduk laki-laki dan perempuan didesa Ngrayun memiliki

perbandingan yang tidak signifikan yaitu 50,43% untuk penduduk laki-

laki dan 49,57% untuk penduduk perempuan.

Penduduk Desa Ngrayun memiliki masyarakat dinamais dan juga

memiliki lahan pertanian yang luas. Baik lahan milik sendiri maupun

milik perhutani, di dusun ini juga terdapat sebuah pasar yang digunakan

oleh masyarakat menjual hasil rempah-rempahnya ke tengkulak-

tengkulak (bakul).

2. Gambaran Umum Pemerintah Desa Ngrayun

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa,

disebut bahwa pemerintah Desa Ngrayun adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan

adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 78: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

63

Desa Ngrayun bukanlah bawahan kecamatan Ngrayun, karena

kecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan

desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda dengan

Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun

dalam perkembangannya, sebuah desa dapat dirubah statusnya menjadi

kelurahan.

a. Tugas dan fungsi Pemerintah Desa Ngrayun

1) Kepala Desa

a) Menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama BPD

b) Mengajukan rancangan peraturan Desa

c) Menetapkan peraturan-peraturan yang telah mendapatkan

persetujuan bersama BPD

d) Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengnenai

APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD

e) Membina kehidupan masyarakat Desa

f) Membina ekonomi desa

g) Mengordinasikan pembangunan desa secara partisipatif

h) Mewakili desanya di dalam dan luar pengadilan dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan

paeraturan perundang-undangan; dan

i) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Page 79: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

64

2) Sekretaris Desa

a. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam mempersiapkan dan

melaksanakan pengelolaan administrasi Desa, mempersiapkan

bahan penyusunan laporan penyelenggaraan Pemerintah Desa.

b. Fungsi :

1. Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan

untuk kelancaran tugas Kepala Desa

2. Melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa

berhalangan

3. Melaksanakan tugas kepala desa apabila kepala desa

diberhentikan sementara

4. Penyiapan bantuan penyusunan Peraturan Desa

5. Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

6. Pengkoordinasian Penyelenggaraan tugas-tugas urusan; dan

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

3) Kepala Urusan (KAUR) Umum Desa

a. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan

administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan

inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan

laporan.

b. Fungsi :

1. Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan

surat keluar serta pengendalian tata kearsipan

Page 80: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

65

2. Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan Desa

3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum

4. Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat

tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor

5. Pengelolaan administrasi perangkat Desa

6. Persiapan bahan-bahan laporan; dan

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.

4) Kaur Keuangan Desa

a. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan

pengelolaan sumber pendapatan Desa, pengelolaan administrasi

keuangan Desa dan mempersiapkan bahan penyusunan APB Desa.

b. Fungsi :

1. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan Desa

2. Persiapan bahan penyusunan APB Desa; dan

3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.

5) Kaur Pemerintahan Desa Ngrayun

a. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan

pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan,

pembinaan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa,

mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, Kebijakan

dalam Penyusunan produk hukum Desa.

b. Fungsi :

1. Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan

Page 81: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

66

2. Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa

dan keputusan Kepala Desa

3. Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan

4. Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa

5. Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan

kelembagaan masyarakat untuk kelancaran penyelenggaraan

pemerintahan Desa

6. Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan

yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketenteraman dan

ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil; dan

7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Desa.

6) Kaur Ekonomi Pembangunan Desa

a. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan

ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi

pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta penyiapan

bahan usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.

b. Fungsi :

1. Penyiapan bantuan-bantuan analisa & kajian perkembangan

ekonomi masyarakat

2. Pelaksanaan kegiaatan administrasi pembangunan

3. Pengelolaan tugas pembantuan; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Page 82: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

67

7) Kaur Kesejahteraan Rakyat Desa

a. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Penyusunan Program

Keagamaan serta melaksanakan Program pemberdayaan

masyarakat dan sosial kemasyarakatan.

b. Fungsi :

1. Penyiapan bahan untuk pelaksanaan program kegiatan

keagamaan

2. Penyiapan dan pelaksanaan program perkembangan kehidupan

beragama

3. Penyiapan bahan dan pelaksanaan program, pemberdayaan

masyarakat dan sosial kemasyarakatan; dan

4. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Desa.

8) Kepala Dusun Desa

a. Tugas :

1. Membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah

kerjanya

2. Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya

dan gotong-royong masyarakat

3. Melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah

kepada masyarakat

4. Membantu kepala desa dalam pembinaan dan

mengkoordinasikan kegiatan RW (Rukun Wilayah) dan RT

(Rukun Tetangga) d iwilayah kerjanya

Page 83: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

68

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

b. Fungsi :

1. Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintah desa,

pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat di

wilayah dusun

2. Melakukan tugas di bidang pembangunan dan pembinaan

kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya

3. Melakukan usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi dan

swadaya gotong-royong masyarakat dan melakukan pembinaan

perekonomian

4. Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan

ketenteraman dan ketertiban masyarakat

5. Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh kepala

desa.

9) BPD (Badan Perwakilan Desa) Desa

BPD mempunyai fungsi menetapkan peraturan desa bersama

kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

a. Tugas :

1. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa

2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa

dan peraturan kepala desa

3. Mengusulkan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa

4. Membentuk panitia pemilihan kepala desa

Page 84: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

69

5. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan

menyalurkan aspirasi masyarakat

6. Menyusun tata tertib BPD.

b. Hak :

1. Meminta keterangan kepada pemerintah desa

2. Menyatakan pendapat Kewajiban

3. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945 dan

mentaati segala peraturan perundang-undangan

4. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa

5. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional sera

keutuhan NKRI

6. Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti

aspirasi masyarakat

7. Memproses pemilihan kepala desa

8. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi,

kelompok dan golongan

9. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat

masyarakat setempat

10. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan

lembaga kemasyarakatan.

Page 85: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

70

B. Penyajian Data Fokus Penelitian

1. Strategi Pemerintah Desa Ngrayun Dalam Pengembangan Sektor

Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM)

a. Strategi Peningkatan Kemampuan Finansial

Peningkatan kemampuan finansial merupakan salah satu komitmen

pemerintah daerah untuk mewujudkan pengembangan usaha pada Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Ngrayun Kemampuan

finansial melalui perkuatan modal merupakan salah satu strategi

pemerintah Desa Ngrayun dalam memberdayakan UMKM.

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk

mengembangkan suatu unit usaha. Maka dari itu dibutuhkan suatu

kegiatan pemberian sosialisasi kepada para pelaku usaha UMKM tentang

penyediaan pinjaman permodalan. Maksud dari kegiatan sosialisasi ini

adalah untuk memperkuat dukungan permodalan terhadap tumbuh dan

kembangnya UMKM di Desa Ngrayun yang belum tersedia pembiayaan

secara memadai dari lembaga keuangan yang ada. Sedangkan tujuan

yang ingin dicapai dari kegiatan ini antara lain untuk menambah

permodalan UMKM untuk pengembangan usaha, meningkatkan dan

memperluas pelayanan usaha bagi UMKM, dan meningkatkan volume

usaha UMKM.

Sosialisasi dukung informasi penyediaan permodalan ini dilakukan

melalui kegiatan penyuluhan dengan mengumpulkan para pelaku usaha

UMKM yang kemudian dilakukan penyampaian informasi atau

Page 86: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

71

pemberian pengertian secara langsung mengenai tata cara terkait dengan

penyediaan permodalan yang diberikan oleh Pemerintah. Hal ini seperti

yang dikatakan oleh Bapak Arnol Emille Theodoros M, selaku kepala

desa Ngrayun sebagai berikut:

“Kegiatan sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan

itu sama saja dengan kegiatan penyuluhan. Pelaksanaanya yaitu

beberapa UMKM dikumpulkan, lalu diberikan pengertian tentang

tata cara mendapatkan pinjaman permodalan kredit bergulir dari

pemerintah Desa.”(wawancara tanggal 5 Maret 2017, pukul 09.00

WIB di kantor Desa Ngrayun)

Dalam hal penyediaan pinjaman permodalan ini, Desa Ngrayun

bekerja sama dengan beberapa perbankan, antara lain: Bank Mandiri,

Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank

Jatim. Dalam kegiatan sosialisasi penyediaan permodalan ini, Desa

Ngrayun memberikan informasi langsung kepada para pengusaha

mengenai bagaimana agar pengusaha bisa mendapatkan pinjaman modal

untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh para pelaku

usaha terkait dengan permodalan. Jadi dapat dikatakan bahwa Desa

Ngrayun bertugas sebagai fasilitator bagi para pengusaha dan pihak yang

akan memberikan pinjaman modal. Hal ini seperti yang dikatakan oleh

Bapak Arnol Emille Theodoros M, selaku kepala desa Ngrayun sebagai

berikut:

“Pemerintah Desa Ngrayun mempunyai tugas sebagai fasilitator,

bukan sebagai fasilitator, bukan sebagai pihak yang memberikan

bantuan. Kami itu cuma bertugas mempertemukan para pelaku

usaha UMKM dengan pihak yang akan yang akan memberikan

pinjaman modal. ”(wawancara tanggal 5 Maret 2017, pukul 09.00

WIB di kantor Desa Ngrayun)

Page 87: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

72

Namun dalam kenyataannya upaya memberi kemudahan dalam

akses permodalan yang dilakukan Desa Ngrayun, misalnya

merekomendasikan lembaga peminjam keuangan seperti Bank Mandiri,

Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank

Jatim tidak pernah mendapatkan respons yang antusias dari sebagian

besar pengusaha industri kecil , hal ini disebabkan karena pengusaha

industri kecil merasa pesimis untuk mendapatkan pinjaman modal dari

lembaga keuangan yang ada, karena mereka tidak memiliki jaminan

untuk mendapatkan modal tersebut dan masih banyaknya pengusaha

yang belum mempunyai legalitas usahanya seperti Surat Ijin Usaha

Perdagangan. Pemerintah Desa Ngrayun bekerja sama dengan Dinas

Indakop dan UMKM Kabupaten Ponorogo untuk melaksanakan

pemberdayaan UMKM. Kerjasama ini dalam hal pemberian bantuan

modal berupa peminjaman dan pelatihan kemasan. Hal ini seperti yag

dituturkan ibu Yesi salah satu pengusaha kripik talas dan kripik ketela di

Desa Ngrayun sebagai berikut:

“Kami diundang oleh Pemerintah Desa Ngrayun untuk mengikuti

kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Indakop dan UMKM

Kabupaten Ponorogo. Disana diadakan pelatihan tentang kemasan

dan memfasilitasi pinjaman permodalan”. ”(wawancara tanggal 5

Maret 2017, pukul 09.00 WIB di kantor Desa Ngrayun)

Pemberian bantuan modal uang yang berupa pinjaman modal

dengan bunga yang rendah sangat membantu pengusaha dalam

mengembangkan usahanya. Tetapi dalam prakteknya tidak semua

UMKM mendapatkan bantuan pinjaman modal ini. Karena masih banyak

Page 88: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

73

UMKM yang tidak memiliki ijin perdagangan. Serta belum bergabung

dalam suatu kelompok usaha. Hal ini seperti yag dituturkan ibu Yesi

salah satu pengusaha kripik talas dan kripik ketela di Desa Ngrayun

sebagai berikut:

“saya mengetahui kalau

b. Pengembangan Pemasaran

Salah satu masalah besar yang dihadapi dalam pemberdayaan

UMKM adalah rendahnya akses UMKM terhadap pasar. Maka dari itu,

pemerintah Desa Ngrayun memberikan bantuan kepada UMKM dalam

memperkenalkan dan memasarkan produk-produknya melalui

penyelenggaraan promosi produk UMKM. Melalui pameran produk

UMKM ini diharapkan para pengelola UMKM di Desa Ngrayun,

termasuk para pengusaha Desa Ngrayun semakin aktif dan selektif

dalam menampilkan produk-produknya dengan mutu, desain, dan harga

yang semakin bersaing dengan produk-produk makanan lain dari daerah

lain.

Pemasaran hasil produksi para pengusaha di Desa Ngrayun

dilakukan dengan dua cara yaitu dijual melalui pedagang pengumpul dan

langsung dijual kepada konsumen. Banyak dari pengusaha lebih menjual

kepedagang pengepul dengan alasan, karena mereka memperoleh

kepastian produksinya terjual dan kepastian harga, tetapi biasanya

produsen yang menjual kepada pedagang pengumpul akan memberi

pembayaran lebih rendah daripada bila produsen langsung menjual hasil

Page 89: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

74

produksinya kepada konsumen. Hal ini dilakukan oleh pedagang

pengumpul supaya mereka tidak mengalami kerugian atau agar pedagang

pengumpul dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan

menjual tersebut.

Keterbatasan pemasaran produk perlu dicarikan solusi pemecahan.

Salah satunya adalah dengan mengajak pembeli langsung untuk datang

ke Desa Ngrayun. Selain dapat meningkatkan penjualan secara langsung

yang lebih menguntungkan, juga dapat mengenalkan kepada masyarakat

tentang desa Ngrayun sebagai sentra industri di Desa Ngrayun. Untuk

pemerintah Desa Ngrayun telah menyusun konsep penyelenggaraan

pameran produk-produk industri rumahan (home industry) yang ada di

Desa Ngrayun, termasuk pada industri di Desa Ngrayun. Hal ini sesuai

dengan pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Arnol Emille

Theodoros M, selaku kepala desa Ngrayun sebagai berikut:

“Sebenarnya, pihak Desa selalu mengupayakan adanya kegiatan-

kegiatan pameran untuk mengenalkan berbagai produk unggulan

yang ada di Desa Ngrayun ini. Yaitu dengan Salah satu tujuan

pameran-pameran tersebut adalah untuk meningkatkan pemasaran

produk, termasuk produk ke konsumen langsung maupun

pemasaran yang lebih memiliki jangkauan pasar yang luas,”

.”(wawancara tanggal 5 Maret 2017, pukul 09.00 WIB di kantor

Desa Ngrayun)

Menurut Ibu Yesi (pengusaha dan ketua kelompok Tani Wahyu

Mulya Desa Ngrayun) :

“Kami juga sering mengikuti pameran-pameran yang

diselenggarakan Dinas INDAKOP dan UMKM, Mas. Misalnya

pada saat ada pameran Hari Jadi kabupaten Ponorogo yang

diselenggarakan di alun-alun ponorogo kemarin itu. Kami juga

sadar bahwa pameran tersebut sangat bermanfaat untuk menjalin

Page 90: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

75

relasi bisnis dengan berbagai pemasaran yang ada di daerah lain

dan hasilnya pun juga telah kami rasakan. Bahkan, kemarin pada

saat libur hari raya Idul Fitri, banyak lo yang pergi ke Ngrayun

untuk memborong - kami.” (Wawancara tanggal 8 maret 2017,

pukul 10.00 WIB, di rumah sekaligus showroom ibu Yesi).

Gambar 2. Dukungan INDAKOP dan UMKM Kabupaten Ponorogo

Terhadap Keberadaan UMKM Desa Ngrayun Melalui Pameran.

Sumber : Obsevasi Penulis

Pameran-pameran yang diselenggarakan Desa Ngrayun diharapkan

dapat menjadi sasaran promosi bagi para pengusaha . Tujuan dari

dilaksanakannya kegiatan promosi ini antara lain :

1) Sebagian ajang promosi dan pemasaran produk-produk UMKM,

termasuk Desa Ngrayun kepada masyarakat yang diharapkan dapat

menembus pangsa pasar regional maupun nasional.

2) Merupakan forum bertukar wawasan baik antar sesama

pengrajin/pengusaha ataupun dengan masyarakat untuk meningkatkan

teknologi, kualitas dan mutu hasil UMKM.

3) Sebagai ajang kompetisi untuk menumbuhkan kreasi dan

meningkatkan prestasi dunia Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Penyelenggaraan promosi produk UMKM tersebut merupakan

kegiatan yang sangat bermanfaat bagi pelaku usaha UMKM. Sebab,

Page 91: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

76

biasanya mereka meningkatkan kegiatan ini untuk memperkenalkan

hasil produksinya kepada masyarakat luas. Maka dari itu, Pemerintah

Desa Ngrayun sangat selektif untuk memilih UMKM yang berhak

menjadi peserta dalam pameran ini. UMKM yang biasanya menjadi

peserta adalah UMKM yang menjadi binaan Desa Ngrayun. Pada

pengusaha Ngrayun ini, peserta pameran biasanya merupakan anggota

kelompok pengrajin yang ada di Desa Ngrayun desa Ngrayun. Untuk

pengusaha Desa Ngrayun salah satunya diwakili oleh kelompok "Jaya

Makmur". Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Bapak Arnol Emille

Theodoros M, selaku kepala desa Ngrayun sebagai berikut:

“UMKM yang ikut dalam pameran ini ya yang jadi UMKM binaan

Dinas Mas. Dan biasanya usahanya telah terorganisasi melalui

kelompok-kelompok pengrajin. Kami tetap melakukan seleksi, tapi

tidak dengan survei langsung. Kami hanya menilai lewat proposal

saja. Karena kebanyakan kami sudah tau UMKM mana saja yang

layak ikut.” .”(wawancara tanggal 5 Maret 2017, pukul 09.00 WIB

di kantor Desa Ngrayun)

Kegiatan pameran yang dilaksanakan oleh Desa Ngrayun dapat

dikatakan sedikit banyak membantu UMKM khususnya produk untuk

memasarkan produknya. Sebab dapat diketahui bahwa dalam tersebut,

produk-produk Desa Ngrayun sangat diminati masyarakat. Bahkan, dari

pameran tersebut juga terjadi transaksi dengan yang cukup besar, itu

transaksi tunai maupun dalam bentuk seperti dalam petikan wawancara

dengan Bapak Arnol Emille Theodoros M berikut ini:

“Kegiatan Promosi Produk ini banyak sekali keuntungannya lho,

Mas. Dari, pameran ini biasanya UMKM termasuk pengusaha

Desa Ngrayun itu dapat menghasilkan penjualan yang jumlahnya

relatif besar. Selain itu, mereka juga sering mendapatkan pesanan

Page 92: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

77

yang jumlahnya nggak tanggung-tanggung juga. Makanya banyak

UMKM yang pengen ikut terus dalam kegiatan pameran ini."

.”(wawancara tanggal 5 Maret 2017, pukul 09.00 WIB di kantor

Desa Ngrayun)

Hal ini juga dibenarkan oleh Ibu Lusi (pengusaha di Desa Ngrayun)

“Wah, kegiatan pameran yang diadakan Dinas INDAKOP dan

UMKM ini selalu kami tunggu-tunggu, Mas. Sebab dengan adanya

kegiatan ini penjualan kami semakin meningkat. Sebab banyak

orang yang jadi tau, sehingga jangkauan pasar kami lebih luas.

Bahkan dari pameran tersebut kami bisa dapet banyak order lho

Mas. Makanya saya sangat interest dengan kegiatan pameran ini.”

(Wawancara tanggal 8 Maret 2017, pukul 10.00 WIB, di rumah

sekaligus tempat produksi ibu Lusi).

Penyelenggaraan promosi produk UMKM dalam bentuk pameran

ini menjadi kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Desa

Ngrayun karena kegiatan ini terbukti dapat meningkatkan permintaan

terhadap produk-produk dari Desa Ngrayun. Selain itu, kegiatan

pameran ini juga dapat meningkatkan daya saing dan kualitas produk di

pasar regional maupun nasional.

c. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan untuk

meningkatkan keterampilan bagi pengusaha UMKM. Sumber daya

manusia dalam meningkatkan kemajuan UMKM. Selama ini sumber

daya manusia yang ada pada kebanyakan UMKM merupakan sumber

daya manusia yang masih minim dalam hal tingkat pendidikan,

kemampuan dalam pengelolaan industri itu sendiri, baik dalam hal

manajemen produksi. Manajemen keuangan maupun dalam hal

pemasarannya.

Page 93: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

78

Program pengembangan sumber daya manusia mempunyai tujuan

untuk meningkatkan UMKM yang tangguh dan mempunyai jiwa

wirausaha. Seringkali wirausaha hanya diartikan sebagai kegiatan dengan

memulai bisnis baru, masih berskala kecil, dan milik sendiri. Padahal

lebih dari itu, seseorang dikatakan berjiwa wirausaha jika ia mampu

mempraktekkan inovasi secara sistematis, serta mampu mengendalikan

segala resiko yang muncul dari usahanya tersebut. Sebab sebagian besar

UMKM masih belum berani mengambil resiko yang muncul nantinya.

d. Strategi Pengaturan dan Pengendalian

strategi pengaturan dan pengendalian yang dilakukan oleh Dinas

Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Desa Ngrayun

terkait dengan Pemberdayaan industri di Desa Ngrayun Kecamatan

Ngrayun meliputi pengaturan Perijinan dan Fungsi Kelembagaan.

Pengaturan perijinan diberikan kepada pengusaha agar memudahkan

pengusaha memasarkan hasil produknya. Karena masyarakat lebih

menyukai produk yang aman dan terjamin kualitasnya dengan adanya ijin

dari dinas terkait.

Oleh karena itu Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan

Pariwisata selalu mengarahkan pengusaha untuk selalu berusaha

meminta ijin perdagangan dan mematenkan merek dagangnya agar

produk mereka dapat diakui masyarakat dan dapat dinikmati masyarakat

luas. Dari banyak pengusaha di Desa Ngrayun sampai saat ini data yang

diperoleh oleh Desa Ngrayun hanya 10 pengusaha yang memiliki ijin

Page 94: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

79

usaha perdagangan serta terdapat 2 pengusaha Industri di Desa Ngrayun

yang sudah memiliki merk dagangnya sendiri. Hal tersebut dapat dilihat

dari tabel di bawah ini.

Masih banyak dari pengusaha Desa yang belum memiliki ijin

usaha perdagangan. Karena pengusaha hanya terdaftar di Desa, belum

mendaftarkan ijin usaha perdagangannya di Desa Ngrayun. Hal ini

dikarenakan mereka belum melaksanakan usahanya secara profesional

selain itu banyak pengusaha yang hanya memproduksi nya kemudian

dikirimkan kepada pengusaha yang lebih besar dan memiliki ijin usaha

perdagangan.

Strategi pengaturan dan pengendalian terdiri dari memberikan

fasilitas Perijinan dan Fungsi Kelembagaan. selalu mempermudah

pengusaha Desa untuk mendapatkan ijin usaha perdagangan dan

mematenkan merek produksinya. Sedangkan fungsi kelembagaan, Dinas

melaksanakan pemantauan dan evaluasi perkembangan serta memberi

peluang bagi pihak swasta untuk ikut dalam memberdayakan UMKM

khususnya Sentra industri Desa .

2. Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Strategi Pemberdayaan

UMKM di Sentra Industri Desa Ngrayun

a. Faktor Pendorong

Adanya otonomi Daerah membuat peran pemerintah Desa

khususnya pemerintah Desa Ngrayun menjadi lebih penting dalam hal

pembayaran Industri yang ada di sentra industri Desa Ngrayun. Untuk

Page 95: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

80

mewujudkan perkembangan industri yang mampu menghasilkan

produksi yang berkualitas sehingga banyak disukai oleh konsumen.

Namun dalam perkembangannya dijumpai beberapa faktor pendorong

dan faktor penghambat. Berikut ini beberapa faktor pendorong dalam

pemberdayaan industri di Desa Ngrayun, antara lain sebagai berikut :

Adanya dukungan tersebut maka memudahkan para pengusaha

dalam memasarkan usahanya. Karena pasar selalu ada dan kesempatan

untuk lebih berkembang juga ada, di mana wisatawan yang datang ke

Ngrayun selalu mencari makanan khas dari Desa Ngrayun yang

berkwalitas.

b. Faktor Penghambat

Dalam pemberdayaan UMKM khususnya Sentra Industri di Desa

Ngrayun, Pemerintah Desa Ngrayun mengalami beberapa hambatan-

hambatan. Hambatan-hambatan yang dialami dalam pemberdayaan

industri di Desa antara lain sebagai berikut :

1) Memiliki Permasalahan dalam Permodalan

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan dalam

pengembangan UMKM. UMKM merupakan usaha perorangan atau

perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan pada modal

dari pengusaha itu sendiri yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan

modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit

diperoleh, karena persyaratan secara administratif dan teknis yang

diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.

Page 96: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

81

2) Pengelolaan Manajemen Yang Kurang

Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor terpenting

dalam melakukan pemberdayaan terhadap industri . Salah satunya

harus ada tenaga kerja yang memadai baik dari segi kualitas maupun

kuantitas. Disisi lain sumber daya manusia dari pihak pengusaha

sendiri cukup rendah, sehingga dalam mengelola usahanya, merespon

peluang-peluang pasar dan melakukan diversifikasi produk cukup

kesulitan. Hal ini didukung oleh pernyataan yang disampaikan oleh

Bapak Eko Suryanto pemilik perusahaan Adi Jaya yang mengatakan

bahwa :

“selama ini saya merasa kesulitan untuk melakukan pengelolaan

manajemen usaha juga diversifikasi produk , karena tenaga kerja

yang saya miliki mempunyai keterbatasan pengetahuan dan

keterampilan, sehingga untuk manajemen usaha saya lakukan

sendiri bersama keluarga”. (Wawancara tanggal 11 Maret 2017,

pukul 10.00 WIB, di rumah sekaligus tempat produksi Bapak

Eko Suryanto).

C. Analisis dan Interpretasi Data

1. Strategi Pemerintah Desa Ngrayun dalam pemberdayaan UMKM di

Desa Desa Ngrayun

a. Strategi Peningkatan Kemampuan Finansial

Strategi-strategi pemberdayaan UMKM di sentra industri Desa

Ngrayun yang pernah dilakukan oleh Pemerintah Desa Ngrayun telah

mencakup berbagai aspek, antara lain : Peningkatan dukungan fasilitas

pemodalan, Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Melalui

pelatihan dan pembinaan, Memfasilitasi peningkatan kemitraan,

Page 97: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

82

Mengembangkan dan meningkatkan akses pemasaran serta

Mempermudah akses dalam memperoleh perizinan.

Selanjutnya menurut Sjaifudin (1995:66) salah satu strategi

pemberdayaan industri kecil adalah Peningkatan kemampuan finansial

yang menyatakan bahwa Berkembangnya beberapa model penguatan

finansial bagi usahawan kecil akhir-akhir ini menunjukkan telah semakin

menguatnya komitmen pemerintah, upaya pemerintah tersebut terwujud

dengan membantu pengembangan usaha kecil melalui “pemberian modal

sementara”. Dalam memberikan modal sementara, Desa Ngrayun telah

bekerja sama dengan Dinas INDAKOP dan UMKM dengan

memfasilitasi Industri yang ada di Desa untuk mendapatkan modal

sementara.

Peningkatan kemampuan finansial merupakan salah satu komitmen

pemerintah daerah untuk mewujudkan pengembangan usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Ngrayun Dalam memfasilitasi

industri dengan Dinas INDAKOP dan UMKM Kabupten Ponorogo,

telah melaksanakan strategi Pembangunan dan pengembangan jejaring.

Hal itu sesuai dengan pendapat Suharto (1997) dalam Mardikanto dan

Soebianto (2012:170) mengemukakan bahwa Pengorganisasian

kelompok-kelompok swadaya masyarakat perlu disertai dengan

peningkatan kemampuan para anggotanya membangun dan

mempertahankan jaringan dengan berbagai sistem sosial disekitarnya.

Jaringan ini sangat penting dalam menyediakan dan mengembangkan

Page 98: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

83

berbagai akses terhadap sumber dan kesempatan bagi peningkatan

keberdayaan masyarakat. Pengusaha di sentra industri Desa telah

menjadi mitra binaan dari Dinas INDAKOP dan UMKM Kabupten

Ponorogo.

Berkaitan dengan peningkatan kemampuan finansial pada UMKM

di Desa Desa Ngrayun, yang perlu dicermati dalam usaha pemberdayaan

UKM melalui aspek permodalan ini adalah: (1) bagaimana pemberian

bantuan modal ini tidak menimbulkan ketergantungan, (2) bagaimana

pemecahan aspek modal ini dilakukan melalui penciptaan sistem yang

kondusif bagi usaha Mikro, usaha Kecil, dan usaha Menengah untuk

mendapatkan akses di lembaga keuangan.

Pemberian modal langsung kepada masyarakat, mempunyai sifat

kurang mendidik masyarakat untuk bertanggung jawab kepada dirinya

sendiri. Oleh sebab itu, cara yang cukup elegan dalam memfasilitasi

pemecahan masalah permodalan untuk usaha Mikro, usaha Kecil, dan

usaha Menengah, adalah dengan menjamin kredit mereka di lembaga

keuangan yang ada atau memberi subsidi bunga atas pinjaman mereka di

lembaga keuangan.

Namun dalam kenyataannya upaya memberi kemudahan dalam

akses permodalan yang dilakukan Desa Ngrayun, tidak pernah

mendapatkan respon yang antusias dari sebagian besar pengusaha

industri kecil , hal ini disebabkan karena pengusaha merasa pesimistis

untuk mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan yang ada,

Page 99: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

84

karena mereka tidak memiliki jaminan untuk mendapatkan modal

tersebut dan masih banyaknya pengusaha yang belum mempunyai

legalitas usahanya seperti surat Ijin Usaha Perdagangan.

Oleh karena itu Desa Ngrayun menjadi fasilitator antara pengusaha

dengan mempunyai pihak-pihak pemilik modal, baik dari sektor swasta

maupun instansi pemerintah. Dalam hal ini, Desa Ngrayun telah

melaksanakan strategi lain yaitu dengan Memfasilitasi peningkatan

kemitraan salah satunya memfasilitasi para pengusaha dengan Dinas

INDAKOP dan UMKM Kabupten Ponorogo. Sehingga instansi tersebut

telah berkomitmen memberikan bantuan, baik berupa permodalan

maupun pelatihan-pelatihan usaha.

Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata Desa

Ngrayun telah bekerja sama dengan Dinas INDAKOP dan UMKM

Kabupten Ponorogo dalam menyediakan pinjaman kredit bergulir pada

pengusaha-pengusaha di Desa Desa Ngrayun. Pinjaman bergulir ini

dapat dijadikan modal tambahan bagi pengusaha disamping modal

mereka sendiri. Dengan adanya modal tambahan tersebut, para

pengusaha industri kecil dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas

mereka.

Strategi pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Koperasi,

Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata dalam peningkatan

kemampuan finansial bagi UMKM di Desa Ngrayun yaiatu dengan cara

memfasilitasi UMKM yang ada dengan beberapa pihak pemilik modal,

Page 100: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

85

antara lain beberapa perbankan maupun pihak swasta. Hal ini bertujuan

untuk mengurangi ketergantungan dengan pihak Dinas. Di mana UMKM

khususnya industri untuk mendapatkan bantuan modal harus berupaya

mencari dan bekerja sama dengan pihak Dinas agar pihak Dinas dapat

memudahkan dalam hal peningkatan kemampuan finansial UMKM.

b. Pengembangan Pemasaran

Kemampuan untuk menguasai pasar merupakan syarat mutlak agar

usaha bisa tetap eksis atau berkembang. Salah satu strategi Desa

Ngrayun dalam pemberdayaan UMKM adalah dengan cara

mengembangkan dan meningkatkan akses pemasaran. Karena suatu

usaha harus mampu mengaktualkan potensi pasar yang ada seoptimal

mungkin, baik pasar regional maupun nasional.

Salah satunya dengan cara meningkatkan akses UMKM kepada

pasar. Hal ini sesuai pendapat Kartasasmita (1996:6) yang menyatakan

bahwa peningkatan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum

kegiatan yang luas, mulai dari pecadangan usaha, sampai pada informasi

pasar, bantuan produksi, dan prasarana serta sarana pemasaran. Hal

tersebut senada dengan pendapat Sjaifudin (1995:66) menyatakan bahwa

pengembangan pemasaran salah satunya dengan cara meningkatkan

akses usaha kecil kepada pasar. Caranya adalah menciptakan pola

hubungan produksi subkontrak dan promosi yang berkaitan dengan pola

subkontrak yang lebih diprioritaskan bagi usaha-usaha industri secara

vertikal.

Page 101: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

86

Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang dilakukan oleh peneliti

bahwa pemasaran hasil industri merupakan suatu kendala yang serius

bagi para pengusaha Industri di Desa Ngrayun. Pemasaran menjadi

kendala yang serius karena saluran distribusi yang dilakukan untuk

memasarkan dilakukan secara tidak langsung yaitu dari produsen ke

pedagang pengepul baru ke para konsumen.

Produsen menjual ke pedagang pengepul karena mereka

memperoleh kepastian produksinya terjual dan kepastian harga, tetapi

biasanya produsen yang menjual kepada pedagang pengumpul akan

menerima pembayaran lebih rendah. Dengan pemasaran yang tidak

langsung tersebut membuat pemasaran menjadi lambat. Ada dari

beberapa konsumen yang langsung datang ke sentra Industri Desa ,

tetapi kalau hanya menunggu konsumen yang datang, pengusaha akan

mengalami kerugian karena pengusaha tidak mempunyai kepastian

produksi yang terjual.

Dalam membantu akses pemasaran, telah melaksanakan strategi

manajemen. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rangkuti (2007:6) yang

menyatakan bahwa strategi manajemen meliputi strategi yang dapat

dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi

secara makro, misalnya strategi pengembangan produk, strategi

penerapan harga, strategi akuisisi dan strategi pengembangan pasar.

telah memfasilitasi pengusaha yang ada di Desa dengan membuat para

pengusaha dengan cara memberikan bantuan informasi pasar,

memberikan bantuan promosi, membantu paru pengusaha dengan cara

Page 102: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

87

menjalin kerja sama dengan para pemilik supermarket dan toko-toko

oleh-oleh makanan

Khas Desa Ngrayun sehingga dapat masuk kedalamnya serta mengikut

sertakan hasil-hasil produksi dalam suatu pameran baik pameran lokal,

regional maupun Nasional. Dinas INDAKOP dan UMKM Kabupten

Ponorogo pernah mengikuti pameran-pameran di Kota Tulungagung,

Nganjuk, Jakarta, Jombang, Sumenep dan Kota Surabaya.

Kegiatan pameran yang dilaksanakan oleh Desa Ngrayun sedikit

banyak telah membantu pengusaha dalam memasarkan produknya.

Sebab dapat diketahui bahwa dalam pameran-pameran tersebut, produk-

produk dari Sentra Industri Desa sangat diminati oleh masyarakat.

Bahkan dari pameran tersebut juga terjadi transaksi dengan jumlah yang

cukup besar, baik itu transaksi tunai maupun dalam bentuk

order/pesanan. Dengan adanya bantuan pemasaran yang dilakukan oleh

pemerintah daerah maka pengusaha akan semakin mudah dalam

memasarkan hasil produksinya. Selain pengusaha semakin mudah dalam

memasarkan hasil produksinya, bantuan pemasaran yang dilakukan oleh

pemerintah daerah juga membantu dalam peningkatan omzet penjualan .

c. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor penting bagi setiap usaha

termasuk juga di sektor Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM).

Keberhasilan UMKM untuk menembus pasar global atau menghadapi

produk-produk impor di pasar domestik ditentukan oleh kemampuan

Page 103: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

88

pelaku-pelaku dalam industri tersebut untuk mengembangkan produk-

produk usahanya sehingga tetap dapat eksis. Kelemahan utama

pengembangan UMKM di Indonesia adalah karena kurangnya

keterampilan sumber daya manusia. Manajemen yang ada relatif masih

tradisional.

Pengembangan Sumber Daya Manusia dilakukan pemerintah

daerah dengan strategi Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

Melalui pelatihan dan pembinaan UMKM. Program Pengembangan

sumber daya manusia mempunyai tujuan untuk meningkatkan UMKM

yang tangguh dan mempunyai jiwa wirausaha. Pemerintah daerah telah

mengupayakan pengembangan sumber daya manusia pada UMKM

dengan cara pembinaan manajemen usaha dan memberikan bimbingan

dan pelatihan bagi pengusaha agar menjadi usaha yang tangguh dan

mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha yang lebih maju serta

dapat bersaing di era globalisasi.

Desa Ngrayun dalam melaksanakan Pengembangan Sumber Daya

Manusia pada UMKM khususnya Sentra Industri Desa dengan

menyelenggarakan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi UMKM.

Pelatihan kewirausahaan ini bertujuan untuk mengembangkan serta

meningkatkan kualitas pribadi Sumber Daya Manusia (SDM) UMKM.

Sehingga pengusaha dapat lebih berkembang dan berinovasi tentang

produk yang mereka produksi. Karena rata-rata pengusaha merasa

Page 104: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

89

cepat puas dan takut untuk melaksanakan inovas, sebab mereka

beranggapan merupakan

usaha turun temurun yang tidak perlu susah payah melaksanakan inovasi

dalam penjualannya. Selain itu, kegiatan ini juga bermaksud untuk

meningkatkan kemampuan manajerial serta kewirausahaan bagi UMKM,

sehingga tercapai kinerja yang optimal dan tumbuh berkembang menjadi

UMKM yang sehat, tangguh, dan mandiri sebagai peraku usaha dalam

perekonomian rakyat.

Pemerintah Desa Ngrayun Selama tahun 2015 hingga 2016, Dinas

INDAKOP dan UMKM Kabupten Ponorogo melakukan 3 kali kegiatan

pembinaan dan pelatihan kewirausahaan ini. Materi-materi pembinaan

dan pelatihan tersebut antara lain dengan materi pengenalan potensi,

motivasi berwirausaha, teknik pemasaran dan pengembangan pasar,

teknik promosi yang efektif, dan praktek tentang kewirausahaan.

Selanjutnya dengan materi Manajemen usaha dan keuangan yang terdiri

dari : planning, organizing, actualiting dan controlling dan dengan

materi pengertian Akuntansi Koperasi, Bukti Pembukuan, Buku Besar

dan Laporan Keuangan Neraca.

Untuk keperluan narasumber, Dinas Koperasi, Perindustrian,

Perdagangan, dan Pariwisata biasanya bekerjasama dengan beberapa

lembaga pendidikan dengan mendatangkan ahli-ahli yang berkompeten

di bidang kewirausahaan maupun manajemen usaha. Hal ini sesuai

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kartasasmita (1996:6) yang

Page 105: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

90

menyatakan bahwa kewirausahaan, dalam hal ini pelatihan-pelatihan

mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berusaha

teramat penting. Namun, bersamaan dengan atau dalam pelatihan itu

penting pula ditanamkan semangat wirausaha. Upaya ini akan

memperkuat proses transformasi ekonomi yang sedang berlangsung

karena didorong oleh transformasi budaya, yakni modernisasi sistem

nilai dalam masyarakat.

Selanjutnya menurut Sjaifudin (1995.66) menyatakan bahwa

pengembangan sumber daya manusia diharapkan dapat terjadi melalui

perbaikan sistem pendidikan formal, peningkatan keterkaitan dunia

pendidikan dengan pasar kerja dan melakukan pembinaan terhadap

industri kecil melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia secara

rutin. Hal ini terlihat dalam usaha Pemerintah Desa Ngrayun

memfasilitasi Dinas INDAKOP dan UMKM Kabupten Ponorogo dengan

mengadakan beberapa pembinaan dan pelatihan sumber daya manusia di

Sentra Industri Desa Ngrayun. Antara lain Pemberian pelatihan

mengenai Kewirausahaan bagi UMKM industri , pelatihan tentang

pengelolaan manajemen usaha dan pemberian pelatihan tentang

akuntansi dasar.

Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu

kewajiban pemerintah daerah, tak terkecuali pembinaan dan pelatihan

dalam pemberdayaan UMKM di Sentra Industri Desa . Karena dengan

adanya pengembangan sumber daya manusia melalui pembinaan dan

Page 106: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

91

pelatihan dapat meningkatkan jiwa berwirausaha dan pengelolaan

manajemen usaha yang lebih baik. Dengan adanya pelatihan tentang

kewirausahaan, dapat meningkatkan inovasi pengusaha dalam produksi

maupun bentuk kemasan . Sehingga produk dapat lebih menarik minat

konsumen, untuk membeli produk ini.

d. Pengaturan dan Pengendalian

Strategi pengaturan dan pengendalian yang dilakukan Pemerintah

Desa Ngrayun terkait dengan pemberdayaan industri di Desa Ngrayun

meliputi Pengaturan Perijinan dan Fungsi Kelembagaan. Salah satu

strategi yang pernah dilaksanakan oleh Diskoperidagpar dalam

melaksanakan pemberdayaan UMKM adalah dengan Mempermudah

akses dalam memperoleh perizinan.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sjaifudin

yang menyatakan bahwa Pengaturan Perijinan Secara Formal dikeluarkan

oleh pemerintah untuk mengatur dan memantau perkembangan usaha

kecil. Ada 3 jenis perijinan yang harus dipenuhi antara lain : ijin tempat

usaha (kelayakan, lokasi serta dampak terhadap lingkungan), ijin usaha

industri serta ijin perdagangan. Ijin usaha industri dan ijin perdagangan

merupakan aspek legalitas usaha yang sangat dibutuhkan oleh pengusaha

kecil bidang apapun. Keamanan dan kesehatan merupakan hal utama

yang dicari oleh konsumen khususnya konsumen makanan seperti .

Desa Ngrayun selalu memfasilitasi dan mempermudah pengusaha

untuk mendapatkan Ijin Usaha Industri (IUI) dan Surat Ijin Usaha

Page 107: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

92

Perdagangan (SIUP). Karena pengusaha di Desa kebanyakan hanya

terdaftar di Desa, belum mendaftarkan ijin perdagangan mereka kepada .

Bagi pengusaha yang sudah mendapatkan Surat Ijin Usaha Perdagangan

(SIUP), Pemerintah Desa Ngrayun mempermudah dalam memfasilitasi

bantuan untuk memperoleh hak paten usaha bagi para pengusaha Desa .

Tujuan dalam memberikan hak merk bagi para pengusaha agar

pengusaha memiliki merk paten yang tidak dapat ditiru oleh banyak

orang atau agar tidak dijiplak oleh pengusaha lain. Di sentra Industri

Desa , dari 10 pengusaha yang ada, 2 sudah memiliki ijin usaha

perdagangan dan dari 10 pengusaha tersebut sudah ada 1 pengusaha yang

memiliki merk dagangnya sendiri.

Sampai saat ini Pemerintah Desa terus berusaha untuk

memfasilitasi para pengusaha di Desa dalam mendapatkan Ijin Usaha

Industri (IUI), Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Hak Paten Merk

bagi usahanya. Selanjutnya dalam strategi pengaturan dan pengendalian

terdapat fungsi kelembagaan. Hal ini senada dengan pendapat Sjaifudin

(1995:66) yang menyatakan bahwa fungsi kelembagaan terkait

pembinaan usaha kecil secara terpadu dan berjangka panjang harus lebih

diefektifkan dengan cara : bidang pembinaan, pengawasan dan memberi

peluang bagi swasta maupun lembaga non pemerintah lainnya untuk

terlibat dalam pengembangan usaha kecil secara bersama-sama.

Fungsi kelembagaan telah mendorong Desa Ngrayun dalam

strategi motivasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suharto (1997)

Page 108: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

93

dalam Mardikanto dan Soebianto (2012:170) yang menyatakan bahwa

dalam hubungan ini, setiap keluarga harus dapat memahami nilai

kebersamaan, interaksi sosial dan kekuasaan melalui pemahaman akan

haknya sebagai warga negara dan anggota masyarakat. Karena itu, setiap

rumah tangga perlu didorong untuk membentuk kelompok yang

merupakan mekanisme kelembagaan penting untuk mengorganisir dan

melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat di desa atau

dikelurahannya. Di desa sendiri adanya fungsi kelembagaan yaitu

dengan adanya Kelompok Tani “Wahyu Mulya” yang beranggotakan 15

orang dengan diketuai oleh Ibu Yesi. Tinggal pengusaha sendiri, mau

atau tidak bergabung dalam suatu kelompok usaha.

Desa Ngrayun sebagai fungsi kelembagaan telah melaksanakan

pemantauan dan evaluasi perkembangan industri di Desa , yang

dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Serta Desa Ngrayun memberi

peluang bagi pihak swasta untuk terlibat dalam pemberdayaan UMKM di

Sentra Industri Desa Desa Ngrayun. Yaitu dengan cara bekerja sama

dengan Dinas INDAKOP dan UMKM Kabupten Ponorogo yang ada di

Kota Ngrayun dalam mengembangkan usaha kecil secara bersama-sama.

Kerja sama ini dalam bentuk pemberian pinjaman modal, pembinaan dan

pelatihan terutama tentang pelatihan kemasan. Di desa sendiri adanya

fungsi kelembagaan yaitu dengan adanya Kelompok Tani “Wahyu

Mulya” yang beranggotakan 15 orang dengan diketuai oleh Ibu Yesi.

Page 109: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

94

2. Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Strategi Pemberdayaan

UMKM di Sentra Industri Desa Ngrayun

a. Faktor Pendorong

1) Hasil Bumi Sebagai Produk Unggulan

Suatu wilayah pasti memiliki keunggulan tersendiri yang

dimiliki termasuk Desa Ngrayun yang telah dikenal masyarakat luas

sebagai penghasil rempah dan hasil bumi. Hal ini tercipta atas

dukungan dari pemerintah Desa Ngrayun untuk menjadikan hasil

bumi sebagai Produk Unggulan. Dukungan tersebut juga dapat

membantu para pengusaha makanan kecil yang ada di Desa Ngrayun.

Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo yang wilayahnya sebagian

besar pegunungan juga merupakan salah satu pemasok hasil bumi di

beberapa pabrik tepung, antara lain: Ketela, jagung, kunir, jahe gajah,

temu lawak, dan rempah-rempah yang lain. Keberadaan beberapa

tempat wisata alam di Kecamatan Ngrayun menarik banyak

wisatawan dari daerah kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.

Selanjutnya para wisatawan yang datang ke Ngrayun pasti mencari

makanan khas.

Terkenalnya produk makanan ringan Desa Ngrayun di pasaran

dapat dijadikan faktor pendorong oleh Pemerintah Desa Ngrayun.

Seperti yang diungkapkan oleh Asjari (2007:12) yang menyatakan

bahwa untuk menjadikan suatu produk sebagai produk unggulan harus

memenuhi beberapa persyaratan diantaranya: memiliki nilai

Page 110: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

95

ekonomis, mudah dipasarkan dan mudah laku, dihasilkan oleh

masyarakat luas di suatu daerah tertentu yang menjadi basis produk

unggulan, memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di suatu

daerah yang menjadi basis produk unggulan.

Seperti yang diketahui bahwa di Desa Ngrayun Kabupaten

Ponorogo sudah memiliki beberapa hal yang dijadikan persyaratan di

atas sehingga membuat dapat dikembangkannya hasil bumi sebagai

produk unggulan. Dengan dijadikannya hasil bumi sebagai produk

unggulan Desa Ngrayun, semoga tidak menyurutkan semangat

Pmerintah Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo.

2) Dukungan Dari Pihak-Pihak Terkait

Faktor pendorong pemerintah Desa Ngrayun khususnya di

pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM)

antara lain adanya dukungan dari pihak-pihak terkait atau adanya

kemitraan. Konsep kemitraan sesuai dengan pendapat Kartasasmita

(1996:6) yang menyatakan bahwa Kemitraan usaha merupakan jalur

yang penting dan strategis bagi pengembangan usaha ekonomi rakyat

dan kemitraan harus merupakan konsep ekonomi, dan karenanya

menguntungkan semua pihak yang bermitra, dan bukan konsep sosial

atau kedermawanan. Selanjutnya pemerintah Desa Ngrayun telah

memfasilitasi kemitraan dengan menggandeng Dinas INDAKOP

Kabupaten Ponorogo untuk melaksanakan pemberdayaan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah. Program Kemitraan ini bertujuan untuk

Page 111: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

96

memberikan bantuan pinjaman modal dan pelatihan-pelatihan yang

salah satunya pelatihan tentang kemasan.

b. Faktor Penghambat

1) Memiliki Permasalahan dalam Permodalan

Permasalahan permodalan merupakan salah satu permasalahan

yang cukup klasik, karena selama ini para pengusaha kesulitan untuk

mencari tambahan modal usahanya. Untuk melakukan pinjaman

kepada bank maupun lembaga keuangan lainnya, masih banyak

pengusaha yang mengalami kesulitan. Karena rata-rata dari mereka

tidak memiliki jaminan dan kebanyakan usaha mereka belum terdaftar

Desa . Hal ini sesuai dengan pendapat Irianto (1996:146) yang

menyatakan bahwa rendahnya akses industri-industri kecil Indonesia

terhadap kredit dari lembaga-lembaga keuangan formal telah

menyebabkan mayoritas dari mereka cenderung menggantungkan

pembiayaan perusahaannya kepada modal sendiri ataupun sumber-

sumber lainnya seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara bahkan

rentenir. Dari segi pembiayaan, kredit yang bersifat non institusional

ini relatif lebih mahal daripada pembiayaan yang bersumber dari

kredit institusional.

Pemerintah Desa hanya sebagai fasilitator, hanya memfasilitasi

para pengusaha untuk memperoleh pinjaman permodalan.

Selanjutnya pengusaha itu sendiri yang harus berusaha di mana ingin

memajukan usahanya atau hanya ingin usahanya jalan di tempat.

Page 112: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

97

Dalam mendapatkan akses pinjaman permodalan terlebih dahulu

pengusaha harus mempunyai ijin perdagangan. Karena ijin

perdagangan merupakan syarat utama dalam mendapatkan pinjaman

permodalan.

2) Pengelolaan Manajemen yang Kurang

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu aspek terpenting

dalam pengelolaan manajemen. Di Desa kebanyakan pengusaha dan

para pekerjanya hanya menempuh pendidikan 6 tahun. Sehingga

mempunyai keterbatasan pengetahuan informasi pasar, keterbatasan

memperluas jaringan dan akuntansi pembukuan yang masih

sederhana. Sesuai dengan temuan di lapangan, bahwa pengusaha

kurang berminat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan baik

melalui kursus-kursus. Karena kultur para pengusahanya yang dikenal

nrimo dan cepat puas dengan kondisi yang terjadi. Menurut mereka

apabila hasil produksinya ada yang mau beli dan modal cepat

berputar, tidak perlu susah payah untuk berinovasi.

Oleh karena itu, diperlukan peran Pemerintah Desa dalam

pemberdayaan industri des. Pemerintah Desa Ngrayun sering

mengarahkan dan mengikutsertakan pengusaha-pengusaha untuk

mengikuti pelatihan-pelatihan manajemen usaha di daerah Ngrayun.

Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan yang pernah dilakukan

antara lain motivasi berwirausaha, teknik pemasaran, pengembangan

Page 113: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

98

pasar serta Pemberian Pelatihan mengenai Manajemen Usaha Kecil

bagi UMKM.

3) Keterbatasan Pemasaran Produk

Kendala yang dihadapi oleh pengusaha antara lain kendala

pemasaran. Kendala pada pemasaran disebabkan oleh kurangnya

kegiatan promosi sehingga produk ini belum bisa dirasakan oleh

masyarakat luas, Keterbatasan modal, teknologi produksi dan sumber

daya teakumulasi pada mutu promosi mengakibatkan produsen tidak

mampu melakukan promosi secara luas, karena dengan biaya promosi

yang tinggi tidak sebanding dengan keuntungan yang diterima oleh

produsen , selain itu juga tingginya biaya transportasi bila pengusaha

harus mengantarkan ke luar daerah Desa Ngrayun.

Hal ini sesuai dengan pendapat Irianto (1996.146) yang

menyatakan bahwa Keterbatasan modal, teknologi produksi dan

sumber daya terakumulasi pada mutu produk yang dihasilkan, pada

akhirnya menyulitkan pengusaha kecil untuk memasarkan produknya.

Persoalan ini menjadi semakin lebih runyam karena barang yang

dihasilkan pengusaha kecil harus berhadapan dengan produk industri

besar di pasaran.

Page 114: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

99

3. Strategi Analisis SWOT

a. Kekuatan

1. Daerah pegunungan Desa Ngrayun masih menyimpan potensi alam

yang sangat banyak sekali

2. Desa Ngrayun ini memiliki berbagai potensi alam yang melimpah

yang merupakan salah satu wilayah sebagai pemasok hasil bumi

seperti tanaman palawija talas, ketela, cincau, gadung serta tanaman

rempah-rempah seperti cengkih, kunyit, jahe, temulawak dan rempah-

rempah lainnya.

b. Kelemahan

1. Modal usaha masih modal perorangan.

2. Dukungan alat dan mesin yang digunakan masih sederhana.

3. Tingkat pendidikan, kemampuan dalam pengelolaan industri itu

sendiri, baik dalam hal manajemen produksi. Manajemen keuangan

maupun dalam hal pemasarannya.

Page 115: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

100

c. Peluang

1. Peran serta masyarakat akan berdampak pada peningkatan pendapatan

dan kesejahteraan masyarakat Desa Ngrayun.

2. Hasil dari sumber daya alam di Desa Ngrayun dapat termanfaatkan

dengan baik.

d. Ancaman

1. Kurangnya kesadaran masyarakat Desa Ngrayun terhadap lingkungan.

2. Masih kurangnya kerjasama dengan pihak swasta

Page 116: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mengacu pada apa yang telah dideskripsikan pada bab-bab sebelumnya,

maka penulis menarik beberapa kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan

dari hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah Desa dalam Pengembangan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Sentra Industri Brem Desa Ngrayun

Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Industri di Desa Ngrayun, Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

banyak menyerap tenaga kerja dan bisa dijadikan satu mata pencaharian

utama di Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo,

sehingga dibutuhkan peran Pemerintah Desa dalam pengembangan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah .

2. Pada umumnya Industari Desa Ngrayun merupakan usaha perorangan yang

mengandalkan modal milik pribadi dengan jumlah yang sangat terbatas.

Pemerintah Desa Ngrayun memfasilitasi pelaku usaha lewat lembaga

perbankan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak swasta

untuk mendapatkan pinjaman permodalan. Selanjutnya pada tahun 2016

kemarin, Pemerintah Desa berhasil memfasilitasi beberapa pelaku usaha

yang ada di Desa Ngrayun dengan Dinas Indakop dan UMKM Kabupaten

Ponorogo dalam suatu jalinan program kemitraan dalam memberikan

Page 117: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

102

bantuan, baik berupa pinjaman permodalan maupun pelatihan-pelatihan

usaha.

3. Salah satu strategi pemerintah Desa dalam pengembangan Usaha Kecil,

Mikro dan Menengah di Desa Ngrayun adalah pengembangan pemasaran.

Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Ponorogo ikut membantu pemasaran

hasil-hasil produksi Desa Ngrayun. Bantuan yang diberikan oleh Pemerintah

Desa khususnya Dinas INDAKOP antara lain memberikan bantuan

informasi pasar, memberikan bantuan promosi dengan cara mengikut

sertakan hasil-hasil produksi dalam suatu pameran baik pameran lokal,

regional maupun nasional, membantu para pengusaha dengan cara menjalin

kerja sama dengan para pemilik supermarket dan toko-toko oleh-oleh

makanan khas Kabupaten Ponorogo.

4. Strategi Pemerintah Desa dalam pengembangan UMKM di Desa Ngrayun

berikutnya adalah pengembangan sumber daya manusia. Selama tahun

2012-2013 Diskoperindagpar telah melaksanakan 3 kali pelatihan, dengan

materi yang terdiri dari : Pemberian pelatihan mengenai Kewirausahaan

bagi UMKM, Pemberian pelatihan mengenai Akuntansi Dasar. Selain itu

Diskoperindagpar Kabupaten Ponorogo telah menjalin kerja sama dengan

beberapa BUMN untuk membantu maslah kewirausahaan bagi pengusaha

di Sentra Industri Desa Ngrayun, salah satunya adalah kerja sama dengan

Dinas INDAKOP Kabupaten Ponorogo yang diwujudkan dalam bentuk

pelatihan masalah pengemasan.

Page 118: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

103

5. Strategi pengaturan dan pengendalian yang dilakukan Pemerintah Desa

terkait dengan pengembangan industri di Desa Ngrayun Kecamatan

Ngrayun Kabupaten Ponorogo meliputi Pengaturan Perijinan dan Fungsi

Kelembagaan. Salah satu yang terpenting adalah Surat Ijin Usaha

Perdagangan (SIUP), karena dengan adanya SIUP tersebut dapat

mempermudah Dinas dalam memberikan bantuan dan mempermudah

pengusaha dalam mematenkan merek dagang mereka. Dari 54 pengusaha

yang ada di Sentra Industri Desa Ngrayun hanya 35 yang memiliki ijin

usaha perdagangan dan dari pengusaha tersebut hanya terdapat 1 unit

Industri yang memiliki merek dagang sendiri. Fungsi kelembagaan yaitu

pihak Pemerintah Desa telah melaksanakan pemantauan dan evaluasi

perkembangan industri di Desa Ngrayun. Yang dilaksanakan setiap 3 bulan

sekali. Serta memberi peluang bagi pihak swasta untuk terlibat dalam

pengembangan UMKM khususnya UMKM yang ada di Sentra Industri

Desa Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Yaitu dengan cara bekerja sama

dengan dinas INDAKOP yang ada di Kota Ponorogo. Di desa Ngrayun

sendiri adanya fungsi kelembagaan yaitu dengan adanya Kelompok Tani

“Wahyu Mulya” yang diketuai oleh Yesi.

6. Dalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa

Ngrayun tidak terlepas dari faktor pendorong dan penghambat. Faktor

pendorong dalam pengembangan UMKM di Desa Ngrayun antara lain: a)

Hasil bumi Desa Ngrayun Sebagai Produk Unggulan dapat mempermudah

Dinas INDAKOP dalam melakukan pengembangan, b) Dukungan Dari

Page 119: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

104

Pihak-Pihak Terkait antara lain Pemerintah Desa Ngrayun Kecamatan

Ngrayun Kabupaten Ponorogo dalam pengembangan UMKM khususnya

Sentra Industri Desa Ngrayun telah memfasilitasi kemitraan dengan

menggandeng INDAKOP Kabupaten Ponorogo untuk melaksanakan

pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

7. Faktor penghambat yang dihadapi Pemerintah Desa Ngrayun Kecamatan

Ngrayun Kabupaten Ponorogo dan pengembangan UMKM di Sentra

Industri Desa Ngrayun antara lain: a) Memiliki permasalahan dalam

permodalan karena selama ini para pengusaha masih kesulitan untuk

mencari tambahan modal, b) Pengelolaan Manajemen Yang Kurang di mana

di Desa Ngrayun kebanyakan pengusaha dan para pekerjanya mempunyai

keterbatasan tentang pengetahuan informasi pasar, keterbatasan memperluas

jaringan dan akuntansi pembukuan yang masih sederhana, c) Keterbatasan

pemasaran produk disebabkan oleh kurangnya kegiatan promosi sehingga

produk ini belum bisa dirasakan oleh masyarakat luas.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan maka penulis memberikan

beberapa saran. Dengan demikian saran-saran ini diharapkan dapat memberi

masukan kepada pemerintah Desa dalam Strategi pemerintah Desa dalam

pengembangan UMKM di Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten

Ponorogo untuk lebih meningkatkan usahanya. Adapun saran atau rekomendasi

yang penulis berikan adalah sebagai berikut:

Page 120: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

105

1. Untuk mengatasi permasalahan permodalan diharapkan pemerintah Desa

Pemerintah Desa Ngrayun Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo dapat

memberikan kemudahan pada pelaku Industri di Desa Ngrayun untuk

mendapatkan fasilitas pinjaman permodalan. Salah satunya dengan cara

memudahkan ijin perdagangan bagi pengusaha di Desa Ngrayun dan

mengajak pengusaha untuk bergabung dalam suatu kelompok yang ada di

Desa Ngrayun. Karena salah satu syarat mendapatkan fasilitas pinjaman

modal adalah industri yang tergabung dalam suatu kelompok dan memiliki

ijin perdagangan.

2. Untuk mengatasi masalah pemasaran dalam pengembangan UMKM di

Sentra Industari Desa Ngrayun, Dinas INDAKOP sebaiknya selalu

mengikut sertakan produk dalam pameran-pameran UMKM baik di tingkat

lokal maupun nasional. Selain itu Pemerintah Desa dapat merekomendasi

pembuatan papan reklame atau gapura letak Sentra Industri Desa Ngrayun

yang dapat membantu konsumen yang berkunjung langsung ke desa

Ngrayun.

3. Dalam pengembangan sumber daya manusia di Desa Ngrayun, Dinas

INDAKOP diharapkan intensitas pelaksanaan Pembinaan dan pelatihan

yang khusus mengajarkan tentang materi kewirausahaan secara intensif dan

rutin. Sehingga dapat meningkatkan pengelolaan manajemen usaha industri

di Desa Ngrayun. Serta selalu memotivasi pengusaha membuat untuk lebih

dapat berinovasi salah satunya kreasi-kreasi bentuk makanan yang lebih

menarik tidak hanya dalam bentuk makanan ringan, misalnya makanan

Page 121: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

106

kaleng, dan berbgai hasil yang menarik agar konsumen lebih tertarik dalam

melakukan pembelian.

Page 122: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. 2007. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat

Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakt. Jakarta : PT. Rajagrafindo

Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Gitosudarmo, Indriyo. 2012. Manajemen Strategi. Edisi Pertama. Yogyakarta:

BPFE.

Hafsah, Muhammad Jaffar. 2004 Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan

Menengah, Infokop, Nomor 25 Tahun XXX:40 44.

Hetifah, Sjafudin. 1995. Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil.

Bandung : Yayasan Akgita.

Hunger, J. David., Thomas, L. Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta:

Andi.

Irianto, Yusuf. 1996. Industri Kecil Dalam Perspektif Pembinaan dan

Pengembangan. Surabaya: Airlangga Universitas Press.

Kartasasmita, Ginandjar. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat. Jakarta: PT. Pustaka

Cidesendo.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Page 123: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

Rangkuti, Freddy. 2007. Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur dan

Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Reksohadiprojo, Sukanto. 2010. Manajemen Strategi. Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPFE.

Riggs, W. Fred. 1986. Administrasi Pembangunan Batas-batas Strategi

Pembangunan Kebijakan dan Pembaharuan Administrasi. Jakarta: CV.

Rajawali.

Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan

non Profit.Jakarta:Gramedia

Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta :

Rineka Cipta.

Slamet ,Y. 1994. Pembanguan Masyarakast Berwawasan Partisipasi. Surakarta:

Sebelas Maret Universitas Press

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhendra. 2006. Peranan Birokrasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Bandung:

Alfabeta.

Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian. Edisi kedua. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Page 124: STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM ...repository.ub.ac.id/5842/1/Priatama, Regant Yudha.pdfDalam strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Desa Ngrayun tidak terlepas dari

Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Perencanaan Pembangunan Dareah Otonom dan

Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Citra Utama.

Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring

Pengaman Sosial. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia Isu-isu

Penting. Jakarta : LP3ES.

Jurnal

Kartasasmita, Ginandjar. 1996. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Kesempatan

dan Tantangan dalam Proses Transformasi Global dan Nasional Seminar

Nasional dalam rangka HUT ke-20 HIPPI Jakarta, 26 September 1996 1 7.

Website

Wikipedia. 2016. Strategi, diakses pada 9 April 2017 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi.