STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN...
Transcript of STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN...
STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI (STUDI DI DESA MUARA KUIS KECAMATAN ULU RAWAS KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA, PROVINSI SUMATRA
SELATAN)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Oleh:
ABROL ALQUROBA SIP.151909
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. YULIATIN, S.Ag., M.HI IRSADUNAS NOVERI, SH., MH
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2020
MOTTO
إن أحسنتم أحسنتم لأنفسكم وإن أسأتم فلھا فإذا جاء وعد الآخرة لیسوءوا وجوھكم ة ولیتبروا ما علوا تتبیرا ل مر ولیدخلوا المسجد كما دخلوه أو
Artinya:Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk kedalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya padakali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. ( QS. Al-Isro’: 7)
iv
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi (Studi Di Desa Muara Kuis Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara)”. Sebagai tujuan antaranya untuk mengetahui bagaimana pemerintah desa memberi pelayanan kepada masyarakat di desa Muara Kuis kecamatan Ulu Rawas, kabupaten Musi Rawas Utara provinsi Sumatra Selatan.. Selanjutnya apa kendala pemerintah desa dalam meningkatkan pelayanan administrasi di desa Muara Kuis, dan bagaimana strategi pemerintah desa dalam meningkatkan pelayanana dministrasi di desa Muara Kuis, kecamatan Ulu Rawas, kabupaten MusiRawas Utara. Skripsi ini menggunakan metode pendekatan penelitian Kualtatif dengan Instrumen Pegumpulan Data yaitu; Observasi.Wawancara dan Dokumentasi.Dari hasil penelitian penulis dilapangan dapat dismpulkan.Pertama Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Di Desa Muara Kuis, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Raawas Utara menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 2016 tentang administrasi pemerintahan desa masih belum diselenggarakan dengan baik oleh aparatur pemerintahan desa. Kedua Dalam Memberi Pelayanan Administrasi desa sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa, ada tiga hal yang menjadi kendala yang pertama kurangnya sumber daya manusia dari pada aparatur pemerintah desa Muara Kuis, Kedua, keterbatasan fasilitas yang ada di desa Muara Kuis, ketiga, kurangnya kedisiplinan aparatur desa dalam menjalankan tugas-tugasnya. Ketiga Dalam member pelayanan administrasi desa menururt Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 2016 tentang administrasi pemerintahan desa masih banyak sekali yang belum sesuai dengan aturan yang berlaku, ini bisa dilihat pada tahapan sistem pemerintahan desa dimana didalam permendagri di jelaskan bahwa pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun di Desa Muara Kuis selama ini kurang maksimal dalam memberikan pelayanan terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Kata kunci: Strategi, Pemerintah Desa, Pelayanan Publik, Administrasi Desa
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulilllah….
Kupanjatkan rasa syukurku kehadirat-MU ya Allah
Berkat ridho-MU aku telah berhasil menyelesaikanskripsiini
Kupersembahkan semua ini sebagai tanda cinta
Dan baktiku atas segala curahan kasih sayang
Serta doa yang kuterima dari ibunda (Lislawati)dan ayahanda (Zulkipli)
Serta Adikku(Al-AzhardanDzaki Al-Akrom)
Terima kasih….
Ya Allah…..
Diriku berserah semua atas kehendak-MU
Diriku ingin berguna dalam hidup
Semoga hidayah dan rahmat-MU selalu menyertaiku
Aku berharap masa depanku akan lebih baik
Dengan membaca bismillahirrohmaanirrohim
Aku akan meneruskan langkahku menuju masa depan yang lebih cerah
Amin……….
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini
penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Kemudian sholawat dan salam semoga tetap telimpah kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kejalan
yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam dan amal
nyata yang shalih likulli zaman wa makan.Skripsi ini diberi judul“Strategi
Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi (Studi Di Desa
Muara Kuis Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatra
Selatan)”, merupakan suatu kajian terhadap strategi pemerintah desa dalam
meningkatkan pelayanan administrasi dan inilah yang di ketengahkan dalam skripsi
ini.Berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang
diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada
semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada
yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Suaidi Asy’ari, MA., Ph. D selaku Rektor UIN STS Jambi
2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.EI selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. As’ad Isma, Mpd.I selaku Wakil
Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu Dr.
vii
Bahrul Ulum, selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. Sayuti Una, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
4. Bapak H. Agus Salim, M.Pol, Ph. D, selaku Wakil Dekan I, Bidang Akademik,
Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, MH, selaku Wakil Dekan II, Bidang
Adminitrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Bapak Dr. H. Ishaq MH,
selaku Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas
Syariah UIN STS Jambi.
5. Ibu Irmawati Sagala, S. IP. M. SI selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan di
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
6. Bapak Yudi Armansyah, M. HUM selaku Sekretaris jurusan Ilmu
Pemerintahan di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
7. Ibu Yuliatin, S. Ag., M. HI, selaku Pembimbing I, Bapak Irsadunas Noveri,
SH.,MH selaku Pembimbing II Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah UIN STS Jambi yang telah memberikan
ilmu pengetahuan kepada penulis.
9. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
10. Sahabat-sahabatku Jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2015.
11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun
tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi viii
pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita mohon ampunan-Nya,
dan kepada manusia kita memohon kemaafannya. Semoga amal kebajikan kita dinilai
seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Desember2019
Penulis,
AbrolAlqurobah
SIP.151909
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................. iv
MOTTO ....................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 5
C. Batasan Masalah .................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ........................ 6
E. KerangkaTeori ..................................................................... 7
F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 16
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitan ............................................... 19
B. Pendekatan Penelitian .......................................................... 19
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 19
D. Unit Analisis ........................................................................ 20
E. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 21
F. Teknik Analisis Data ............................................................ 22
G. Sistematika Penulisan .......................................................... 23
x
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. SejarahDesaMuaraKuis ........................................................ 25
B. KondisiGeografis.................................................................. 27
C. KondisiDemografis .............................................................. 31
D. SosialBudaya ........................................................................ 33
E. Tugas dan Fungsi Aparatur Pamerintahan Desa .................. 37
F. Aspek Pamerintahan ............................................................. 41
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Upaya pemerintah desa memberi pelayanan kepada
masyarakat di desa Muara Kuis kecamatan Ulu Rawas,
kabupaten Musi Rawas Utara............................................... 43
B. Kendala pemerintah desa dalam meningkatan pelayanan
administrasi di desa Muara Kuis .......................................... 46
C. Strategi pemerintah desa dalam meningkatkan pelayanan
administrasi di desa Muara Kuis, kecamatan Ulu Rawas,
kabupaten Musi Rawas Utara itu bisa terjadi ....................... 54
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan .......................................................................... 63
B. Saran-Saran .......................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tugas pemerintah adalah memberi pelayanan kepada masyarkat, dalam
konteks sistem, pemerintahan Negara Republik Indonesia membagi daerah
Indonesia atas daerah-daerah besar dan daerah kecil, dengan bentuk dan susunan
tingkat pemerintahan terendah adalah desa dan kelurahan. Desa ialah sebagai
suatu daerah yang ada sejak beberapa keturunan dan mempuyai ikatan
kekeluargaan atau ikatan sosial yang tinggi/menetap di suatu daerah dengan
istiadat yang di jadikan sebagai landasan hukum dan mempunyai seorang
pemimpin formil yaitu Kepala Desa.1
Dilihat dari tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia
sangatlah luas (kompleks), yang di dalam pencapaiannya menghendaki
peningkatan kegiatan pemerintah yang selaras dengan pelaksaan pembangunan
nasional dan mencakup segala aspek kehidupan masyarakat yang di laksanakan
secara terus menerus.Untuk itu diperlukan sebuah kegiatan penataan yang baik
dan teratur yaitu kegiatan administrasi, sebab dengan adanya kegiatan penataan
yang baik dan teratur maka dapat mendukung pelaksanaan pembangunan,
sehingga pemerintah dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakatnya.
1 Marbun B,N. Proses Pembangunan Desa, (Jakarta : Erlangga,2008) hal. 15.
2
Namun untuk melanjutkan tujuan nasional tersebut secara menyeluruh
tidaklah mudah mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku
bangsa dan tersebar diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang didalamnya terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
Maka itu pemerintah membagi wilayahnya dalam beberapa tingkatan hal ini
didasarkan pada pasal 18 UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut : “Negara
Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap
Provinsi, Kabupaten dan Kota itu mempunyai pemerintahan Daerah, yang diatur
dengan Undang-undang”.
Ditinjau dari pembagian wilayah tersebut, desa dan kelurahan termasuk
perangkat pemerintahan Kabupaten Kota, hal ini diatur dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004, dimana desa berada langsung dibawah kecamatan dan
bertanggung jawab kepada Camat.2
Hal ini diwujudkan juga dengan adanya
peraturan pemerintahan Nomor 72 Tahun 2005, Tentang Pemerintahan Desa
merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan umum secara
merata serta untuk dapat memberikan pelayanan secara prima pada masyarakat.3
Hal ini juga diwujudkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan / atau hak tradisional
2 Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3 Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang pemerintah desa
3
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.4
Dengan demikian pemerintah desa merupakan ujung tombak dari
pembangunan dimana pemerintah desa merupakan instansi pemerintahan yang
terendah dan memiliki cakupan wilayah yang kecil sehingga diharapkan
pemerintah desa dapat menerapkan segala aspirasi dari masyarakat.
Melalui pelaksanaan administrasi pemerintahan desa yang baik diharapkan
pemerintah desa mampu untuk menyelenggarakan pemerintahan secara baik, agar
pemerataan pembangunan dan pelayanan prima kepada masyarakat dapat
terlaksana secara optimal.
Pembangunan nasional yang multi dimensi secara pengelolaannya
melibatkan segenap aparat pemerintahan, baik ditingkat pusat maupun ditingkat
daerah bahkan sampai ditingkat desa.Komponen atau aparat dimaksud hendaknya
memiliki kemampuan yang optimal dalam pelaksanaan tugasnya.
Sesuai dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014
Tentang Desa yang merupakan perubahan atas Undang-Undang No. 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintah Desa maka harus didorong dengan desentralisasi urusan
administrasi pemerintah desa.Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi administrasi Pemerintahan Desa dalam meningkatkan Pelayanan
Masyarakat di Desa.
4 Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 tantang Desa
4
Administrasi pemerintah desa merupakan kegiatan pelayanan yang di
lakukan oleh Kepala Desa dan perangkat desa yang bertujuan untuk
mensejahtrakan masyarakat di desa.
Dengan demikian kepala desa dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari,
terutama yang berhubungan dengan penyajian data dan informasi yang
dibutuhkan, semakin dituntut adanya kerja keras dan kemampuan yang optimal
guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan.
Desa Muara Kuis merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah
Kabupaten Musi Rawas Utara yang selalu mendapatkan masalah di dalam
pelayanan administrasi. Hal ini di karenakan kurangnya minat perangkat-
perangkat desa dalam menjalankan tugasnya seperti masuk kantor pada jam
kantor, hal ini di karenakan sumber daya manusia dan tingkat pendidikan yang
masih rendah, sehingga Pelayanan Adminidtrasi di desa tersebut sangat minim.5
Berangkat dari pemikiran tersebut, dikaitkan dengan kondisi ril sementara
aparat desa Muara Kuis, kecamatan Ulu Rawas, kabupaten Musi Rawas Utara,
menunjukkan bahwa kemampuan kepala desa Muara Kuis dalam pelaksanaan
tugas terutama dalam menyiapkan bahan dan informasi yang dibutuhkan untuk
kepentingan perencanaan pembangunan, hasilnya masih minim atau belum
terlaksana secara optimal. Hal ini terbukti dari pelaksanaan tugas-tugas
administrasi yang tidak terlaksana dengan baik dan konsisten sesuai ketentuan,
baik administrasi umum, administrasi penduduk, maupun administrasi keuangan.6
Dengan latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk mengangkat
judul penelitian ilmiah yaitu “Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan
5 Wawancara dengan Abdullah syafidin Tokoh Masyarakat desa Muara Kuis, Kabupaten
Musi Rawas Utara, 29 agustus 2019 6 Observasi Pelayanan Kinerja Perangkat desa Muara Kuis, kabupaten Musi Rawas
Utara, 29 agustus 2019
5
Pelayanan Administrasi (Studi Di Desa Muara Kuis, Kecamatan Ulu Rawas,
Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatra Selatan)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa
masalah :
1. Bagaimana pemerintah desa memberi pelayanan kepada masyarakat di desa
Muara Kuis, kecamatan Ulu Rawas, kabupaten Musi Rawas Utara, provinsi
Sumatra Selatan?
2. Apa kendala pemerintah desa dalam meningkatan pelayanan administrasi di
desa Muara Kuis ?
3. Bagaimana strategi pemerintah desa dalam meningkatkan pelayanan
administrasi di desa Muara Kuis, kecamatan Ulu Rawas, kabupaten Musi
Rawas Utara, provinsi Sumatra Selatan ?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah ini agar tidak melebar dan meluas serta tepat
sasaran, maka masalah ini di fokuskan pada Strategi Pemerintah Desa Dalam
Meningkatkan Pelayanan Administrasi Desa (Studi di Desa Muara Kuis,
Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatra Selatan)
sehingga ada kesesuaian judul dan masalah yang akan diteliti,
6
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui bagaimana pemerintah desa memberi pelayanan
administrasi kepada masyrakat di desa Muara Kuis.
b. Ingin mengetahui kendala pemerintah desa dalam peningkatan pelayanan
administrasi di desa Muara Kuis, kecamatan Ulu Rawas, kabupaten Musi
Rawas Utara, provinsi Sumatra Selatan.
c. Ingin mengetahui bagaimana strategi pemerintah desa dalm meningkatkan
pelayanan administrasi di desa Muara Kuis, kecamatan Ulu Rawas, kabupaten
Musi Rawas Utara, provinsi Sumatra Selatan.
2. Kegunaan Penelitian
a. Penulisan ini sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang pelayanan administrasi desa.
b. Dengan adanya skripsi ini diharapkan dapat lebih bermanfaat bagi kita semua
dan bisa menjadi sumber referensi dan acuan yang jelas dalam masalah
kebijakan pemerintah dan partisipasi publik dalam penyelenggaraan sistem
pelayanan administrasi desa.
c. Untuk memenuhi salah satu syarat yang diperlukana guna memeperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Syari‟ah Jurusan Ilmu Pemerintahan.
E. Kerangka Teori
7
Kerangka teori digunakan untuk gambaran atau batasan-batasan tentang
teori-teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan.7
1. Teori Kebijakan Publik
Menurut Anderson kebijakan adalah suatu tindakan yang mempunyai
tujuan yang dilakukan seorang pelaku atau sejumlah pelaku untuk suatu
masalah.Menurut Anderson kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang
dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah yang bertujuan
agar dapat tercapainya kesejahteraan masyarakat melalui peraturan yang dibuat
oleh pemerintah.8
Menurut Thomas R Dye, kebijakan publik adalah apapun yang dipilih
pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukan. Dye mengatakan bahwa apabila
pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu maka harus ada tujuannya
(objektif) dan kebijakan publik itu meliputi semua tindakan pemerintah. Jadi,
bukan semata-mata merupakan pernyataan keinginan pemerintah atau pejabat
pemerintah saja.9Jadi, pengertian dari kebijakan publik diatas dapat disimpulkan
bahwa kebijakan publik dibuat oleh pemerintah yang berupa tindakan pemilihan
alternatif untuk dilaksanakan atau tidak dilaksanakannya.
7Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksar, 2010),
hlm. 41. 8
Hanif Nurcholis, Teori Praktik Pemerintah dan Otonomi Daerah, (Jakarta: OT
Grasindo, ,2005), hlm 263-264 9 Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008), hlm 2
8
Proses Kebijakan
Kebijakan publik sebagaimana telah digambarkan tidak lahir begitu saja,
melainkan melalui proses atau tahapan yang cukup panjang. Menurut Thomas R
Dye, proses kebijakan publik meliputi beberapa hal beritkut ini:
1. Identifikasi Masalah Kebijakan
Identifikasi masalah dapat dilakukan melaui identifikasi apa yang menjadi
tuntutan atas tindakan pemerintah.
2. Penyusunan Agenda
Penyusunan agenda merupakan aktivitas memfokuskan perhatian pada
pejabat publik dan media masa atas keputusan apa yang akan diputuskan
terhadap masalah publik tertentu.
3. Perumusan Kebijakan
Perumusan merupakan tahapan pengusulan rumusan kebijakan melalui
inisiasi dan penyusunan usulan kebijakan melalui organisasi perencanaan
kebijakan, kelompok kepentingan, birokrasi pemerintah, dan lembaga
legislatif.
4. Pengesahan Kebijakan
Pengesahan kebijakan melalui tindakan politik oleh partai politik, kelompok
penekan, presiden dan kongres.
5. Implementasi Kebijakan
9
Implementasi kebijakan dilakukan melalui birokrasi anggaran publik dan
aktivitas eksekutif yang organisasi.10
6. Evaluasi Kebijakan
Evaluasi kebijakan dilakukan oleh lembaga pemerintah sendiri, konsultan
diluar pemerintah, pers, dan masyarakat.
Dalam proses kebijakan publik yang pertama yakni merumuskan masalah
dan menempatkan dalam agenda kebijakan. Selanjutnya masalah-masalah yang di
identifikasi dicari jalan keluarnya yang disusun dalam bentuk formulasi
kebijakan.Sekian banyak alternatif yang ditawarkan dipilih yang terbaik dan
mendapat dukungan dari pihak legislatif dan yudikatif.Apabila suatu kebijakan
telah mendapat dukungan publik dan telah disusun dalam bentuk panduan rencana
kegiatan, kebijakan tersebut harus dilaksanakan perlu adanya penilaian untuk
melihat sejauh mana kebujakan yang dibuat telah mampu memecahkan masalah
yang dihadapi oleh masyarakat.
2. Teori pelayanan publik
a. Pelayan publik
Diartikan pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat
yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan
tata cara yang telah ditetapkan. Dengan demikian pelayanan adalah pemenuhan
keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyeleggara Negara.Negara didirikan
oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar dapat meninggkatkan
10
Joko Widodo, Analisis Kebijakan Publik, (Malang: Bayu Media Publishing, 2007) hlm
16
10
kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya Negara dalam hal ini pemerintah
(birokrat) harus dapat memenuhi individual akan tetapi sebagai kebutuhan yang
sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat, tetapi berbagai kebutuhan akan
kesehatan, pendidikan dan lain-lain11
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di daerah dan dilingkungan badan
usaha milik Negara atau daerah dalam barang atau jasa baik dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketertiban12
b. Tujuan pelayan Publik
Tujuan pelayan publik adalah memberikan pelayan yang dapat memenuhi
dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayan
kepada pelanggan. Pelayan sektor public tidaklah mencari untung tetapi
memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara sangat baik
atau terbaik13
c. Konsep Pelayanan Publik
Pelayanan adalah suatu proes pemenuhan kebutuhan yang diberikan oleh
pihak lain yang memiliki hak atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Pelayanan masyarakat adalah sikap menolong, bersahabat dan
professional yang memuaskan masyarakat dan menyebabkan masyarakat datang
kembali untuk mohon pelayan kembali.Secara umum, pelayanan kepada
masyarakat pada hakikatnya dapat diartikan dengan urusan administrsi,
11
Lijan Poltak Sinabela.Reformasi pelayan publik ( Jakarta: Pt.Bumi Aksara.2006) hlm.
5-6 12
Joko Widodo. Etika Birokrasi Dalam Pelayanan Publik. (Malang : CV. Mitra, 2001)
hal,31 13
Adi Sutopo. Pelayanan Prima. (Lembaga Administrasi Negara. 2006) hlm. 15
11
pembangunan yang bertujuan mempermudah aktivitas masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayan publick,
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau poelayanan
administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik berasakan :
kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan
kewajiban, keprofesional, parsipatif, persamaan perlakuan atau tidak
diskriminatip, keterbukaan akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan, ketepatan waktu, kecepatan, kemudahan dan kejangkauan14
d. Kualitas Pelayan Publik
Secara teoritis pelayan publik pada dasarnya adalah untuk memuaskan
masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan primayang
bercermin dari:
1. Transfaransi yaitu pelayanan yang berdifat terbuka, mudah dan dapat diakses
oleh semua pihak yang membutuhkan
2. Akuntabilitas yaitu pelayanan yang dapat di pertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kondisional yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi kempuan
pemberidan penerima pelayan dengan tetap berpegang pada prinsif efesien
dan efektivitas
14
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
12
4. Partisifasif yaitu pelayanan yang mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggara pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi kebutuhan
dan harapan masyarakat.
5. Kesamaan baik yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat
dari aspek apapun khususnya suku, agama, golongan, status sosial.
e. Mengoptimalkan pelayanan
Mengoptimalkan berasal dari kata optimal yang berarti tertinggi, paling
menguntungkan. Dengan imbuhan me-kan menjadi mengoptimalkan yang berarti
menjadikan paling baik, atau menjadikan paling tinggi.15
. sedangkan pelayanan
diartikan oleh fhilip kotler sebagai penunjang pemasaran produk dan sekaligus
dapat dilihat sebagai pusat keseluruhan paket / atau masing-masing memenuhi,
maka dengan sendirinya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, pendapat ini
dilatar belakangi oleh konsep pemasaran yang menekankan bahwa keberhasilan
kegiatan pemasaran adalah kepuasan seorang konsumen.16
3. Strategi
Strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan,
yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9,
1989).Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai
15
Http://Kbbi. Web. Id/Optimal, Diakses Pada Tgl 28/12/2015 16
Ibid, hlm 34
13
"the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan
dalam peperangan.
4. Pengertian Desa
Desa menurut peraturan menteri dalam negeri republik Indonesia nomor
47 tahun 2016 tentang administrasi pemerintahan desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.17
Undang-undang Republik Indonesia No 32 Tahun 2004 tentang
pemerintah daerah mengakui otonomi yang dimiliki oleh desa ataupun dengan
sebutan lainnya dan kepada desa melalui pemerintahan desa dapat diberikan
penugasan ataupun pendelegasian dari pemerintah ataupun pemerintah daerah
untuk melaksanakan urusan pemerintah tertentu. Sedangkan desa diluar desa
geneologis yaitu desa yang bersifat administratif seperti desa yang di bentuk
karena pemekaran desa ataupun karena tranmigrasi ataupun karena alasan lain
yang warganya pluralistis, majemuk, ataupun heterogen, maka otonomi desa akan
diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan
perkembangan desa itu sendiri.18
Desa dapat melakukan pembuatan hukum baik hukum publik maupun
hukum perdata, memiliki kekayaan, harta benda dan bangunan serta dapat dituntut
17
Undang-Undang No. 47 pasal 1 ayat 1 tentang administrasi pemerintahan desa 18
Ibid.
14
dan menuntut di pengadilan.Untuk itu kepala desa dengan persetujuan BPD
mempunyai wewenang untuk melakukan perbuatan hukum dan mengadakan
perjanjian yang saling menguntungkan.19
Dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Desa dibentuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau sebutan lain yang sesuai
dengan budaya yang berkembang di desa bersangkutan, yang berfungsi sebagai
lembaga pengaturan dan penngawasan penyelenggaraan pemerintahan Desa,
seperti dalam pembuatan dan pelaksanaan peraturan desa, anggaran pendapatan
dan belanja desa dan keputusan kepala desa.Didesa dibentuk lembaga
kemasyarakatan yang berkedudukan sebagai mitra kerja pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat desa.
Kepala desa pada dasarnya bertanggungjawab kepada rakyat desa yang
dalam tata cara prosedur pertanggungjawabanya disampaikan kepada bupati atau
walikota melalui camat. Kepada Badan Permusyawaratan Desa, kepala desa wajib
memberikan keterangan laporan pertanggungjawabanya dan kepada rakyat
menyampaikan informasi pokok-pokok pertanggungjawabanya namun tetap harus
memberi peluang kepada masyarakat melalui Badan Permusyawaratan Desa untuk
menanyakan dan atau meminta keterangan lebih lanjut terhadap hal-hal yang
berhubungan terhadap pertanggungjawaban tersebut.
Di desa dibentuk pemerintahan desa yang terdiri atas kepala desa atau
yang disebut dengan nama lain dengan perangkat desa. Perangkat Desa terdiri atas
sekretaris desa dan perangkat desa lainya seperti perangkat pembantu kepala desa
terdiri dari sekretaris desa, pelaksanaan teknis lapangan seperti kepala urusan dan
19
Haw Widjaja, Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat Dan Utuh, hlm.3.
15
unsur kewilayahan seperti kepala dusun atau dengan sebutan lain.20
Menurut
Undang-Udang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah Pasal 206, urusan pemerintah yang menjadi kewenangan desa adalah
sebagai berikut.
a. Urusan pemerintah yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa.
b. Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan kabupaten atau kota
yang diserahkan pengaturanya kepada desa.
c. Tugas pembantu dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan atau
pemerintah kabupaten atau kota.
d. Urusan pemerintah lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan
diserahkan kepada desa.21
5. Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa adalah suatu organisasi terendah pemerintah RI yang
berdasarkan asas dekonsentrasi ditempatkan dibawah dan bertanggung jawab
langsung kepada pemerintah wilayah kecamatan yang bersangkutan.22
Dalam UU No.16 tahun 2014 tentang desa pasal 1 Pemerintahan desa
adalah menyelenggarakan urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.23
20
Udang-Udang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah, Pasal 202. 21
Ibid. 22
Tahlizuduhu Ndraha, Dimensi-dimensi Pemerintahan Desa, (Jakarta: Bumi Aksara,
1991), hlm 24 23
Http:www//.Administrasipublik.Com/2014/11 Sistem Pemerintahan Desa Undang-
Undang.Html, Akses 03 Februari 2019.
16
6. Administrasi
Pengertian Administrasi adalah suatu bentuk usaha dan aktivitas yang
berhubungan dengan pengaturan kebijakan agar dapat mencapai target/tujuan
organisasi.Jadi, dapat dibilang bahwa administrasi punya peranan yang sangat
krusial dalam semua aktivitas sebuah organisasi.
Administrsi dalam arti sempit adalah segala sesuatu bentuk kegiatan tata
usaha.Ketatausahaan adalah kegiatan yang sangat penting dalam suatu pekerjaan
atau tujuan organisasi.Terutama suatu hal yang menyangkut peranan informasi
sebagai darahnya organisasi.Dalam pengertiannya yang demikian administrasi
biasanya hanya dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan ketatausahaan yang mencakup
korespondensi, kesekretariatan, penyusunan laporan dan kearsipan.
Administrasi di definisikan juga sebagai proses-proses semua kegiatan
secara menyeluruh dalam menyelenggarakan kegiatan.Kegiatan tesebut di
dasarkan pada tujuan atau resional tertentu yang dilakukan oleh dua individu atau
lebih dalam mencapai tujuan dengan sarana dan prasarana yang ada.24
F. Tinjauan Pustaka
Uraian hasil-hasil penelitian terdahulu (penelitian-penelitian lain) yang
berkaitan dengan penelitian ini pada aspek fokus/tema yang diteliti, dalam
penelitian ini saya menjelaskan tentang strategi pemerintah desa dalam
meningkatkan pelayanan administrasi desa, sebelumnya sudah ada yang
melakukan penelitian ini, namun dengan fokus yang berbeda.
24
https://www.idpengertian.com/pengertian-administrasi/ diakses 23 september 2019
17
Pertama, skripsi Rolando Tamawiwi yang berjudul “Kinerja Pemerintah
Desa Dalam Pelayanan Administrasi Kependudukan (Di Desa Poopo Barat
Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan), penelitian ini mengkaji
tentang kinerja pemerintah desa dalam meningkatkan pelayanan administrasi
kependudukan (di desa poopo barat kecamatan ranoyapo kabupaten minahasa
selatan).25
Kedua, skripsi Adelfia Crestofiane Mangimpis mengangkat judul
mengenai “Implementasi Kebijakan Administrasi Desa Dalam Pelayanan Publik
(Di Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan)”, penelitian ini
mengkaji tentang bagaimanamengimplementasikan kebijakan administrasi desa
dalam pelayanan publik.26
Ketiga,skripsi Hermi Yanzi, yang berjudul Efektitivitas Kinerja Aparatur
Desa Dalam Pelayanan Publik Kepada Masyarakat (Di Desa Tanggulangin),
mahasiswa Fakuktas Keguruan Dan Pendidikan, Universitas Lampung tahun
2017,penelitian ini mengkaji tentang efektivitas kinerja aparatur desa dalam
pelayanan publik kepada masyarakat.27
Berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan, dalam penelitian ini
menyesuaikan strategi pemerintah desa dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
25
Rolando Tamawiwi, Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pelayanan Administrasi
Kependudukan (Di Desa Poopo Barat Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan)
(Fakultas Politik dan Sosial : Universitas Hasanuddin Makassar, 2015) 26
Adelfia Crestofiane Mangimpis, Implementasi Kebijakan Administrasi Desa Dalam
Pelayanan Publik (Di Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan), (Fakultas
Politik dan Sosial : Universitas Hasanuddin Makassar, 2015) 27
Skripsi Hermi Yanzi,.Efektitivitas Kinerja Aparatur Desa Dalam Pelayanan Publik
Kepada Masyarakat (Di Desa Tanggulangin), (Fakuktas Keguruan Dan Pendidikan, Universitas
Lampung, 2017)
18
Nomor 47 Tahun 2016 tentang Administrasi desa dalam rangka mewujudkan
tertibnya pelayanan administrasi di desa Muara Kuis kecamatan Ulu Rawas
kabupaten Musi Rawas Utara. Dengan menggunakan metode kualtatif dengan
analisis deskriptif, yaitu dengan melakukan observasi wawancara dan
dokumentasi.
19
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Lokasi Penelitian.
Penelitian ini berlokasikan di desa Muara Kuis kecamatan Ulu Rawas
kabupaten Musi Rawas Utara dengan waktu penelitian 01 November 2019 s.d 05
Desember 2019.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan, dimana metode
ini lebih menekankan pada kenyataan yang akan menghasilkan suatu kesimpulan
yang merupakan hasil akhir dari suatu penelitian yang dibuat oleh peneliti.
C. Jenis Dan Sumber Data
Data primer merupakan data yang diambil langsung dari sumbernya tanpa
ada perantara,28
atau Data primer merupakan data yang diperoleh atau di
kumpulkan langsung di lapangan oleh yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan memerlukannya. Data primer ini disebut juga sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data,29
data primer yang peneliti
maksud adalah informasi-informasi yang di peroleh secara langsung yang
dilakukan dengan wawancara dan observasi mengenai pokok permasalahan dalam
penelitian, data primer ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
28
Amin Hadi&Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,
1998),hlm 125.
29
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010),hlm 308.
20
Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi (Studi Di
Desa Muara Kuis, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi
Sumatra Selatan).
Penelitian ini juga menggunakan data sekunder yaitu melalui
pengumpulan atau pengelolaan data yang bersifat dokumentasi atau data yang
berbentuk sudah jadi30
, data tersebut data yang berkenaan dan mendukung data
primer.
Adapun yang menjadi sumber data berupa responden dan informan
dikatakan juga sebagai sumber data berupa orang (person).Sumber data peristiwa-
peristiwa atau kejadian-kejadian selama observasi berlangsung dikatakan juga
sebagai sumber data berupa tempat (place).Sedangkan sumber data berupa
dokumen-dokumen atau berupa literature-literatur pustaka dikatakan juga sebagai
sumber data berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol (paper).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian ini
adalah :
a. Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
30 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kuantitatif Dan Kualitatif
(Jakarta: GP Press, 2008), hlm 253.
21
kegiatan yang sedang berlangsung31
.Observasi dalam penelitian ini adalah
mengamati secara langsung dan berinteraksi dalam situasi sosial dengan subjek
penelitian.Teknik ini digunakan untuk mengamati, memahami peristiwa yang
terjadi dilapangan tentang strategi pemerintah desa dalam meningkatkan
pelayanan administrasi. Sehingga data yang diperoleh secara langsung dan lebih
akurat dan mendalam.
b. Wawancara
Wawancara yaitu proses Tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dengan dua orang atau lebih. Metode wawancara
digunakan untuk memperoleh data mewawancarai pihak terkait.Wawancara
dilakukan secara formal dan informal (terjadwal dan tidak terjadwal), di tempat
resmi dan tidak resmi32
.Wawancara dalam penelitian ini dilakukan langsung
dengan sample yang telah peneliti tentukan. Dengan proses wawancara ini peneliti
benar-benar bisa mendapatkan data. Oleh karena itu, secara khusus, wawancara
ini ditunjukan kepada :
1. Kepala Desa Muara Kuis
2. Perangkat Desa Muara Kuis
3. Masyarakat Desa Muara Kuis
c. Dokumentasi
31
Nana Syadih SukmaDinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm 220. 32
Nasution, Metode Reseach (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm 98.
22
Metode dokumentasi adalah metode atau teknik pengumpulan data dari
dokumen resmi internal yang berupa memo, buku, surat kabar, majalah, notulen
rapat, dan sebagainya. Penggunaan metode dokumentasi ini sangat berguna dalam
pengamatan dan wawancara33
.Dokumentasi dalam penelitian ini merupakan
pelengkap dari penggunaan observasi dan wawancara.
E. Teknik Analisis Data
Melakukan analisis berarti melakukan kajian untuk mengenali struktur
fenomena, analisis data sebagai proses yang mencari usaha formal untuk
menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan
sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu34
. Untuk
menganalisis data yang diperoleh dari lapangan maka hasil penelitian akan penulis
analisis dengan menggunakan analisis kualitatif.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pemahaman secara rutin, pembahasan dalam
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm 236 34
Iskandar, Metode Penelitian Dan Sosial Kuantitatif Dan Kualitatif (Jakarta: GP Press, 2008),
hlm 254.
23
BAB 1 Pendahuluan.Bab ini merupakan pendahuluan yang memuat latar
belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, dan kerangka teori, tinjauan pustaka.
BAB II membahas tentang Metode Penelitian, yang di dalamnya
membahas mengenai ruang lingkup penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan
sumber data, populasi dan sample, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
sistematika penulisan, jadwal penelitian.
BAB III berisi tentang aspek geografis, aspek demografi, aspek ekonomi,
aspek pemerintahan, keadaan sosial.
BAB IV tentang pembahasan dan hasil penelitian tentang Strategi
Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi (Studi Di Desa
Muara Kuis, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi
Sumatra Selatan)
BAB V berisi tentang kesimpulan serta saran-saran dan kata penutup.
G. Jadwal Penelitian
Didalam penulisan penelitian ini, tentunya memerlukan jadwal penelitian
sebagai pedoman dalam sistematika penulisan, adapun yang mencakupi didalam
jadwal penelitian ini mulai dari pengajuan judul, pembuatan proposal skripsi,
bimbingan, jadwal riset, dan pembuatan skripsi, serta jadwal agenda ujian skripsi.
Berikut rincian jadwal penelitian yang penulis lakukan:
24
Tabel. 01. Jadwal Penelitian
No
Kegiatan 2018 2019
Novemb
er Desember Januari Februari Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul x
2 Pembuatan Proposal
3 Perbaikan Proposal Dan
Seminar X X
4 Surat Izin Riset X
5 Pengumpulan Data x
6 Pengolahan Data x
7 Pembuatan Laporan X
8 Bimbingan Dan Perbaikan
9 Agenda Ujian Skripsi
10 Perbaikan Dan Perjilidan
25
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Desa Muara Kuis Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten
Musi Raswas Utara
Sekilas tentang sejarah desa Muara Kuis, Kecamatan Ulu rawas Kabupaten
Musi Rawas Utara. Menurut bapak Abdul Jani selaku Ketua Lembaga Adat Desa
Muara Kuis bahwa :
Pada waktu zaman pemerintahan Sunan Kerajaan Palembang
Darussalam. Pada waktu itu, diperintah oleh Sunan yaitu Sultan Mahmud
Badaruddin I. SMB I memerintahkan setiap menteri-menterinya untuk pergi
ke desa-desa untuk memberinya nama. Di antaranya ada seorang menteri
yang dikirim ke daerah Rejang Rawas, namanya Pati Anom.Pati Anom ini
diperintah oleh Sunan masuk ke setiap dusun. Jadi, sebelum ia sendiri
berangkat, terlebih dahulu menyuruh para hulubalagnya.35
Pertama kali, inilah yang diperintahnya, yaiu seorang Hulubalang tua yang
namanya Muning Depati Suangai Muaro.Nama aslinya Kelemadar.Dia berasal
dari kerajaan Mataram. Pertama-tama ia masuk melalui batang air Sungai Musi,
Mudik sampai Muara Rawas. Selanjutnya, dia menyimpang ke kanan dan bertemu
batang air yang belum ada namanya.Dan setelah itu batang air itu diberinya nama
Sungai Serut. (Bahasa Rejangnya : A‟ei Se‟ut) Sesampainya di Sungai Serut itu,
Depati Sungai Muaro memotong batang kayu di mura Sungai Serut. Batang kayu
itu dia potong dengan pedangnya yang bernama pedang Pabes (ajaib).Pedangnya
itusudah terkenal di Palembang, jadi disebut juga pedang Pabes.
35
Wawancara bersama bapak Abdul Jani selaku Ketua Lembaga Adat Desa Muara Kuis,
29 November 2019
26
Batang kayu itu tadi daunnya bias dimakan, bias direbus dan airnya bisa diminum.
Oleh karenanya ada kaitan dengan Pedang Pabes, maka sungai tersebut
dinamakan Air Abes atau Sungai Rawas.
Kemudian Pati Anom mudik, menyusul, terus sampai di dusun Muara
Kulam ini.Pertama-tama sebelum sampai di dusun muara kulam, dia singgah di
dusun Kuis Pati Anom membawa ayam putih. Artinya kalau ayam berkokok,
disanalah tempt yang baik untuk mendirikan dusun. Apabila berkokok dengan
menggaris, artinya, disanalah dia bakal membuat dusun dan disana pula dia bakal
mati.Selanjutnya Pati Anom sampai di dusun kecil yang belum ada namanya. Di
sana terdapat bekas anak Sungai. Di Tanjung anak sungai itu, diberinya nama
Batang Kuis. Ayam dilepaskannya di sana dan langsung berkokok sembari
menceker tanah. Di sanalah dia membuat dusun dan disanalah dia akan mati”.36
Penghulu pertama Desa muara kuis yaitu Datuk Muslimin Mangkunya
bernama Sat menjadi Penghulu 6 tahun. Setelah itu digantikan oleh Datuk
Somad sekitar 10 tahun, nama aslinya Datuk somad yaitu Muhammad Somad,
mangkunya mangku Ibrohim yang menjabat pesirah di Desa muara Kuis yaitu
pesirah Abu Bakar. Sedangkan juru tulis (Sekdes) Datuk Somad adalah Itam bin
Massar yang tinggal di Desa Muara Kulam dan pindah ke Desa Muara Kuis pada
tahun 1980 dan mendirikan rumah di simpang Desa Muara Kulam, istri Datuk
SOMAD adalah Nyai Masmudar.
Datuk Somad habis masa jabatanya pada tahun 1985, setelah itu di adakan
Pilkades pada tahun itu, maka Desa Muara Kuis dipinpin oleh :
36
Richard McGinn, Cerite-Cerite Ejang Abes, (Musi Rawas : PemKab Musi Rawas,
2007), hlm. 2-11.
27
1. Itam bin Massar menjadi kades 10 dan kemudian di ganti oleh Marwan
pada tahun 1980. Marwan hanya 3 tahun memimpin Desa Muara Kuis.
2. Datuk Sobirin sejak tahun 1983 sampai dengan tahun1989 .
3. Muhammad gunawan menjadi Kades selama 3 tahun karna ada suatu
permasalahan pada tahun 1992 dan untuk sementara jabatan kades di
emban oleh PJS yaitu Camat Ulu Ulu Rawas Drs. Romadon .
4. Sahrul dan sekdesnya yaitu hikmah, menjabat kades sampai 1997.
5. Taufik dan menjadi kades sampai tahun 2002.
6. Suhardi yang menjabat sampai dengan tahun 2007
7. Zahbidi yang menjabat sampai 2012
8. A. Maas yang menjabat kades sampai dengan tahun 2017
9. Yon Kelana yang menjabat kades sampai dengan tahun 2022
Desa Muara Kuis termasuk desa yang aman, jika dilihat dari
Masyarakatnya, mereka saling membatu satu sama lain, saling menghargai jika
ada suatu perkumpulan di Desa.
B. Kondisi Geografis
Secara geografi Desa Muara Kuis terletak dibagian Utara kabupaten Musi Rawas
Utara dengan luas wilayah 3.134 Ha. Dengan batasan sebagai berikut.
a. Sebelah Utara berbatas dengan Jambi.
b. Sebelah Selatan berbatas dengan Bengkulu
c. Sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Muara Kulam.
d. Sebelah Timur berbatas dengan Desa Pulau Kidak.
Luas wilayah Desa Muara Kuis adalah 3. 134 Ha, yang terdiri dari :
28
a. Tanah pekarangan pemukiman rakyat 80 Ha
b. Tanah perkebunan rakyat 695 Ha.
c. Tanah kekayaan Desa 2040 Ha`
d. Tanah yang di pergunakan untuk jalan desa 10 KM.
e. Tanan persawahan rakyat 200 Ha.
f. Dari huruf a s/d e di atas untuk luas tanah lahan hanya perkiraan, oleh karena
setiap masing-masing perkebunan tidak pernah melaporkan ke pemerintahan
desa.
Keadaan topologi Desa Muara Kuis dilihat secara umum merupakan
daerah yang memiliki dataran rendah, dataran tinggi. Yang beriklim sebagaimana
desa-desa lain di Kabupaten Musi Rawas Utara mempunyai iklim kemarau dan
penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap petani yang ada
di desa Muara Kuis.
Berikut ini tabel orbitifitas yang menunjukan jarak antara Desa Muara
Kuis ke Ibu Kota sebagai berikut
Tabel 2. Orbitifitas atau Jarak antar Ibu Kota
Jarak (KM) Muara Kuis
Ibu Kota
Kec.
Ibu Kota
Kab.
Ibu Kota
Prov.
Muara Kuis 0 2 km 50 km 120Km
Ibu Kota Kec. 2 Km 0 km 70 km 40 km
29
Ibu Kota Kab. 50 Km 40 km 0 km 60 km
Ibu Kota
Prov.
120 Km 120 km 60 km 0 km
Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa jarak antar ibu kota tidak terlalu jauh.
Adapun jarak tempuh dari Desa Muara Kuis ke Ibu Kota Kecamatan sejauh 2 Km,
jarak Desa Muara Kuis ke Ibu Kota Kabupaten sejauh 50 Km, dan jarak Desa
Muara Kuis ke Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan 120 Km.
Berikut ini tabel yang menunjukan prasarana-prasarana umum yang ada di
Desa Muara Kuis, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3 Prasarana Umum Yang Ada
jenis prasarana Volume Kondisi
jalan kabupaten 3000 Meter Sedang
jalan desa 1700 Meter Rusak
gedung SD 2 Unit Baik
gedung madrasah 1 Unit Kurang Baik
rumah bidan 1 Unit Sedang
Posyandu 1 Unit Baik
sumur gali umum 20 Unit Baik
30
Masjid 3 Unit Bagus
mushola atau surau 2 Unit Sedang
taman pegajian anak 6 Unit Sedang
Dari tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa prasarana umum yang ada
di Desa Muara Kuis yang terlihat rusak kondisinya adalah jalan desa yang
bervilume 1700meter, 1 Unit Gedung Madrasah yang kurang baik sedangkan
prasarana yang lain kondisinya terlihat sedang dan baik. Dan prasarana yang
terlihat bagus ada satu 2 yaitu balai desa atau kantor desa dan masjid.
Desa Muara Kuis memiliki beberapa aset yang menjadi atau kekayaan
Desa Muara Kuis, beberapa aset tersebut bisa dilihat dari tabel sebagai berikut.
Tabel 4. Aset Desa atau Kekayaan Desa
Jenis Aset Volume Kondisi
Tanak TKD 9,0 Hektar Tidak Produktif
Tanah Lokasi Perkantoran 2,20 Hektar Dimanfaatkan
Tanah Lokasi Tpu 1,2 Hektar Dimanfaatkan
Tanah Lokasi Sekolah 2,5 Hektar Dimanfaatkan
Tanah Lokasi Rumah Bides 00,7 Dimanfaatkan
Tanah Lokasi Sarana Ibadah 00,5 Hektar Dimanfaatkan
31
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aset desa yang tidak begitu
produktif ada satu yaitu Tanah Kas Desa, hal tersebut di karenakan belum
dikerjakan secara optimal oleh masyarakat Desa Muara Kuis sedangkan aset desa
yang lain masif dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Muara Kuis.
C. Kondidi Demografis Desa Muara Kuis
Jumlah penduduk yang besar yang bisa menjadi modal dasar
pembangunan sekaligus bisa menjadi bahan pembangunan. Jumlah penduduk
Desa Muara Kuis adalah laki-laki 720 dan perempuan sebanyak 748 total
keseluruhanya adalah 1468 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 511 Kepala
Keluarga. Jumlah penduduk Desa Muara Kuis cenderung meningkat dikarenakan
tingkat kelahiran lebih besar dari pada tingkat kematian serta penduduk yang
masuk lebih besar dari pada penduduk yang keluar.
Berikut ini tabel yang menunjukan jumlah dan laju pertumbuhan
penduduk Desa Muara Kuis 2018-2019.
Tabel 5. Jumlah Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Muara Kuis Pada
Tahun 2018-201937
37
Data dokumentasi Kantor desa Muara Kuis tahun 2019
32
No Rukun Tetangga Jumlah Penduduk (jiwa)
2018 2019
1 RT 1 316 327
2 RT 2 464 479
3 RT 3 162 186
4 RT 4 350 330
5 RT 5 148 146
Jumlah 1440 1468
Penyebaran penduduk di Desa Muara Kuis relatif tidak merata, secara
absolut jumlah penduduk pada tiap-tiap rukun tetangga terlihat relatif berimbang,
namun karena luas wilayah masing- masing RT berbeda maka tingkat kepadatan
penduduk terlihat beda pada tahun 2018. Rt 02 pada tahun 2019 merupakan
wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi di Desa Muara Kuis
yaitu 479 jiwa per KM2. Sementara itu Rt 05 merupakan tingkatan kepadatan
terendah pada tahun 2019 yaitu dengan tingkat kepadatan 146 jiwa per KM2.
Tabel 6.Jumlah Kepadatan Dan Persebaran Penduduk Desa Muara Kuis
2019
No RT Luas (KM2) Jumlah Kepadatan Persebaran
33
penduduk
1 RT 1 2, 66 327 12,31 25,27
2 RT 2 1.94 479 19,37 29,20
3 RT 3 3,31 186 5,64 14,41
4 RT 4 2,64 330 9,61 19,76
5 RT 5 4,95 146 2.93 10,20
Jumlah 31 1468 49,86 100
Dari tabel tesebut maka dapat dilihat jumlah kepadatan dan pesebaran
Penduduk di Desa Muara Kuis pada tahun 2019. Dari tabel tersebut dapat dilihat
bahwa jumlah kepadatan penduduk pada tahun 2019 berjumlah 49,86 jiwa,
sedangkan jumlah pesebaran penduduk pada tahun 2019 berjumlah 100 jiwa.
D. Sosial Budaya
1. Desa Muara Kuis
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu hal penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya.
Berdasarkan data yang ada, tingkat pendidikan penduduk Desa Muara kuis adalah
sebagai berikut :
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
34
No Jenjang Pendidikan Jumlah
1 Pendidikan Tamat SD 300 Orang
2 Pendidikan Tamat Smp 150 Orang
3 Pendidikan Tamat SMA 120 Orang
4 Pendidikan Tamat Universitas 30 Orang
5 Pelajar SD 90 Orang
6 Pelajar SMP 75 Orang
7 Pelajar SMA 64 Orang
8 Mahasiswa 30 Orang
9 Tidak Sekolah Dan Putus
Sekolah
460 Orang
10 Belum Sekolah 109 Orang
Berdasarkan tabel tersebut jumlah penduduk Desa Muara Kuis yang tidak
sekolah dan putus sekolah lebih besar, yaitu sebanyak 460 orang. Berdasarkan
hasil penelitian, penduduk Desa Muara Kuis yang tidak sekolah ataupun putus
sekolah itu disebabkan karena berasal berasal dari keluarga yang tidak mampu
atau karena tidak ada kemauan untuk melanjutkan sekolah.
b. Kesehatan
35
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Muara Kuis antara lain
dapat dilihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status kesehatan
masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti
meningkatnya usia harapan hidup, menurunya angka kematian bayi, angka dan
status anak gizi buruk.
c. Agama
Penduduk Desa Muara Kuis 99,9% memeluk agama islam. Dalam
kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah beragama sangat
berkembang dengan baik, hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah prasarana
seperti mushola dan masjid. Pada tahun 2008 Desa Muara Kuis memiliki 2 unit
masjid sampai dengan tahun 2011 telah terdapat 3 unit masjid dan 2 unit mushola.
Peningkatan sarana peribadatan disebabkan karena peningkatan jumlah penduduk
agama islam, peningkatan kesadaran untuk beribadah, dan bantuan dari pihak
pemerintah.
d. Keadaan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Muara Kuis pada umumnya
mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang
memiliki usaha atau pekerjaan walaupun jenis pekerjaanya tersebut pada
umumnya belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa
juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah.
Mata pencarian penduduk Desa Muara Kuis dari tahun 2019 dapat dilihat melalui
tabel di bawah ini :
36
Tabel 8. Mata Pencarian Penduduk Desa Muara Kuis dari Tahun 2019
No Mata Pencarian Jumlah (Orang)
1 Petani 395 orang
2 Pedagang 100 orang
3 Peternak 45 orang
4 PNS/TNI/POLRI 5 orang
5 Sopir 20 orang
6 Buruh bangunan 15 orang
7 Pertambangan -
8 Nelayan -
9 Bengkel 25 orang
10 Belum berkerja 287 orang
11 Tidak berkerja 576 orang
Jumlah 1468 0rang
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi
penduduk Desa Muara Kuis pada umumnya mengalami peningkatan dengan hasil
yang di dapat dari mata pencarian masing-masing.
37
E. Tugas dan Fungsi Aparatur Pemerintahan desa Muara Kuis kec. Ulu
Rawas
1. Kepala Desa
Kepala desa yang memiliki tugas mengatur pemerintahan, pembangunan,
dan kemasyarakatan.
Kepala desa memiliki kewenangan memimpin penyelenggaraan
pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.
2. Sekretaris Desa
a. Tugas Sekretaris desa membantu kepala desa dalam bidang administrasi
pemerintahan desa, memberikan masukan kepada kepala desa dalam rangka
menetapkan kebijakan pemerintahn desa dan tugas lainya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi Sekretaris desa
1. Mengoordinasikan tugas dan fungsi kepala urusa
2. Melaksanakan urusan ketatausahaan, seperti tata naskah, administrasi surat
menyurat, arsip dan ekspedisi.
3. Melaksanakan urusan umum, seperti penataan administrasi perangkat desa
dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian asset, inventarisasi,
perjalanan dinas dan pelayanan umum.
4. Melaksanakan urusan keuangan, seperti pengurusan administrasi keuangan
administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi
38
administrasi keuangan, dan administrasi pengasilan kepala desa, peangkat
desa, BPD dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
5. Melaksanakan urusan perencanaa, seperti menyusun rencan anggaran
pendapatan dan belanja desa, menginvntarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunan laporan.
6. Kepala Urusan Umum dan Tata Usaha
a. Tugas Kepala Urusan Umun dan Tata Usaha, membantu sekretaris
dealam urusan ketatausahaan, umum dan tugas lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi Kepala urusan Umun dan Tata Usaha, melaksanakan urusan
ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip
ekspedisi, penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana
perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian asset,
inventarisasi, perjalanan dinas dan pelayan umum.
3. Kepala Urusan Keuangan
a. Tugas Kepala Urusan Keuangan membantu sekretaris desa dalam urusan
keuangan dan tugas lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
b. Fungsi Kepala Urusan Keuangan pengurusan administrasi keuangan,
administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi
administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa,
perangkat desa, BPD dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
39
4. Kepala Urusan Perencanaan
a. Tugas Kepala Urusan Perencanaan membantu sekretaris desa dalam
urusan perencanaan program kegiatan desa dan tugas lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi kepala Urusan Perencanaan menyusun rencana anggaran
pendapatan dan belanja desa, menginventaris data-data dalam rangka
pembagunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
peenyusunan laporan.
5. Kepala Seksi Pemerintahan
a. Tugas Kepala Seksi Pemerintahan membantu kepala desa sebagai
pelaksana teknis, pelaksanaan tugas operasional dan tugas lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi Kepala Seksi Pemerintahan melaksanakan manajemen tata praja
pemerintahan, membantu sekretaris desa dalam menyusun rancangan
rancangan produk-produk hokum di desa, pembinaan masalah pertanhan,
pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan
masyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan kewilayahan, serta
pendataan dan pengelolaan profil desa.
6. Kepala Seksi Kesejahteraan
a. Tugas Kepala Seksi Kesejahteraan memantu kepala desa sebagai
pelaksana teknis, pelaksanaan tugas operasional dan tugas lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
40
b. Fungsi Kepala Seksi Kesejahteraan melaksanakan pembangunan sarana
prasarana perdesaan, pembangunan bidang pendidikan kesehatan, dan
tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat dibidang budaya, ekonomi,
politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan
karang taruna.
7. Kepala Dusun
a. Tugas Kepala Dusun membantu kepala desa dalam pelaksanaan tugasnya
diwilayah dusun yang bersangkutan dan tugas lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
b. Fungsi Kepala Dusun
1. Pembinan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan
dan pengelolaan wilayah.
2. Mengawasi pelaksanaan pembangunan wilayah dusun yang
bersangkutan.
3. Melaksanaan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kmampuan dan kesadaran masyrakat dalam menjaga lingkingannya.
4. Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pembangunan desa.
F. Aspek Pemerintahan Desa
1. Desa Muara Kuis
a. Pembagian Wilayah
41
Desa Muara Kuis memiliki pemerintahan yang dipimpin oleh kepala Desa
yang dipilih secara langsung di didalam Pemilukada.. Desa Muara Kuis terdiri
dari 3 dusun yaitu dusun satu memiliki 2 RT, RT 1 dan RT 2 dusun dua terdiri
dari 2 RT, RT 3 dan RT 4 dan dusun tiga 3 1 RT , RT 5 .
b. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Muara Kuis
Struktur Organisasi Pemerintahan yang adadi Desa Muara Kuis dapat dilihat
dari gambar berikut ini :
Gambar 1
Susunan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Muara Kuis.
-------------------------------------
BPD
Ilhamdi
Kepala Desa
Yon Kelana
Sekretaris Desa
Habibullah
Lembaga Adat
Abun Jani
Kepala
Seksi
Yudi Piter
Kasi Kesra
VirgoSus
wanto
Kasi
Pelayanan
Munawir
Kaur
Umum
Zulkopli
Kasi
Perencana
an
Hendri
Iskandar
Kaur
Keuangan
Saipul
Kadus 1
M. Yusuf
Kadus II
Amri
Ahmad
Kadus III
A.Said
Kadus V
DidikPur
madi
Kadus IV
IsnoWijayanto
42
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Upaya Pemerintah desa Dalam Memberi Pelayanan Administrasi
Kepada Masyarakat Desa Muara Kuis
Administrasi Pemerintahan memegang peranan penting karena
keterlibatan pemerintah yang besar pada proses pembangunan dalam sistem
administrasi. Untuk itu agar tujuan pembangunan benar-benar dapat tercapai
seperti yang diharapkan, maka yang harus diperhatikan adalah adanya aparat
pemerintah yang memiliki kualitas yang memadai. Berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang administrasi
pemerintahan desa telah dijelaskan proses dan tata aturan penataan administrasi
yang ada di desa yang meliputi Administrasi Umum, Administrasi Kependudukan,
Administrasi Keuangan, Administrasi Pembangunan, Administrasi
Permusyawaratan Desa. Pelaksanaan admistrasi desa adalah sebagai wujud
pemerintah pusat dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan tepat sasaran,
untuk menyelenggarakan administrasi desa yang efektif.Menanggapi bagaimana
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonseia Nomor 47 Tahun 2016
tentang administasi pemerintahan desa di desaMuara Kuis, Kecamatan Ulu
Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, sebenarnya sebagian sudah diterapkan,
namun ada beberapa kendala serta kekurangan dalam mengoptimalkan
administrasi desa. Seperti yang dijelaskan oleh bapak Habibullah selaku sekretaris
desa Muara Kuis:
Selama ini dalam menjalankan administrasi desa baik masih
banyak kekurangan. Disebabkan oleh banyak perangkat desa yang
43
tidak mengerti tentang administrasi dan di dalam segi pelayanan
kepada masyarakat saya selaku sekdes atau mewakili aparatur
pemerintahan desa hanya memberikan pelayanan seadanya saja atau
sebisa saya, jika saya tidak bisa memenuhi permintaan masyrakat
seperti pembuatan surat-menyurat maka saya meminta bantuan dari
desa lain untuk membuatnya.38
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa di desa
Muara Kuis, administarsi desanya memang belum terjalankan dengan efektif
karena pengetahuan tentang administrasi baik dalam melayani proses kebijakan
dan penarsipan data-data itu hanya dilakukan sepengetahuannya saja jika tidak
mengerti maka itu tidak di dikerjakannya.
Kemudian pernyataan dari bapak Zulkipli selaku kaur umum desa Muara
Kuis , mengatakan bahwa:
Ya memang di desa kita ini administrasinya belum baik
ataupun belum memadai, pemahaman kami aparatur pemerintahan
desa tentang administrasi itu belum mengerti sebagaimana yang
telah ditentukan permendagri nomor 47 tentang administrasi desa,
sehingga sulit untuk menerapkan bagaimana administrasi desa yang
baik, dan saya tidak banyak melakukan hal yang berkaitan dengan
administrasi. Saya hanya menjalankan tugas seperti pengawasan
pembangunan desa, rapat, kalau masalah pencatatan-pencatatan dan
pelayanan administrasi kepada masyarakat hanya dilakukan oleh
Sekdes saja.39
Hal yang serupa juga dikemukakan oleh masyarakat setempat perihal
pelayanan administrasi desa di desa Muara Kuis, menurut Abdullah Syafidin:
Administrasi desa Muara Kuis sejauh ini memang belum
maksimal, itu karena beberapa hal seperti kurangnya pemahaman
aparatur pemerintahan desa tentang penyelenggaran administrasi
desa menurut standar yang berlaku, dari segi pelayanan masih
dibebankan hanya kepada sekdes dan aparatur pemerintahan desa
38
Wawancara Habibullah, Sekretaris Desa Muara Kuis, Kec. Ulu Rawas, 29 November
2019 39
Wawancara Zulkipli, Kaur Umum Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 30 November
2019
44
yang lain seperti tidak membantu. Dalam pelaksanaan itulah yang
membuat desa kita ini di segi administrasinya kurang memadai
terutama itu hanya dilakukan dibebankan kepada sekdes saja, akan
tetapi jika kerjasama mereka itu baik dalam semua bidang maka
pasti akan tercapai ketertiban administrasi, kesejahterraan
masyarakat dan kemajuan desa.40
Selanjutnya, bapak Riki Albar masyarakat desa Desa Muara Kuis
berpendapat bahwa:
Administrasi desa Muara Kuis kurang tertib dan belum
terlaksanakan, karena setiap kebutuhan masyarakat yang
menyangkut administrasi selalu meminta bantuan atau jasa dari desa
tetangga, atau ke kecamatan, atau langsung ke kabupaten.Itulah yang
kita sesalkan saat ini.Dan dalam segi kebijakan, pecatatan
administrasi desa yang berkaitan dengan buku-buku penting milik
desa itu tidak tidak memadai contohnya saja buku profil desa, sudah
berjalan hampir 2 tahun menjabat tetapi buku itu masih banyak yang
tidak di isi.41
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa di desa
Muara Kuis ini memang belum menjalankan Pelayanan administrasi desa dengan
baik sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
47 Tahun 2016 tentang administrasi pemerintahan desa. Pada tahap pelaksanaan
pelayanan administrasi desa di Desa Muara Kuis ini masih banyak sekali yang
belum sesuai dengan peraturan yang ditentukan, yang sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016, hal ini
disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan aparatur desa tentang administrasi desa,
sehingga perencanaan, pengawasan, dan evaluasi untuk mencapai tujuan yang
akan dilaksanakan menjadi terhambat, selama ini aparatur desa hanya melakukan
tugas-tugas yang mereka ketahui saja jika mereka tidak mengetahui mereka tidak
40
Wawancara Abdullah Syafidin, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29
November 2019 41
Wawancara Riki Albar , Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas 2 Desember
2019
45
membuatnya, memberi pelayanan yang seadanya kepada masyarakat. Seharusnya,
kegiatan-kegiatan administrasi pemerintahan desa harus di dukung dengan
pengorganisasian yang matang dan pengetahuan yang luas mengenai administrasi
agar tidak terjadi kesalahan dalam menerapkan administrasi yang baik.
Di samping itu, kurangnya sumber daya manusia di desa Muara Kuis juga
merupakan faktor penghambat Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan
administrasi, karena Administrasi Pemerintahan Desa dapat berjalan dengan baik,
apabila sumber daya manusianya cukup serta kualitas sumber daya manusia yang
melaksanakan dan menerapkan administrasi desa handal dan memiliki
kemampuan dalam menjalankan tugas yang diberikan. Kapasitas serta kapabilitas
dari para pelaku yang mengelola administrasi desa dapat menentukan kemajuan
dari suatu desa, karena implementasi bukan sekedar aktivitas tetapi suatu kegiatan
yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.Dalam hal ini, desa Muara
Kuis dapat dikatakan belum melaksanakan administrasi desa dengan baik sesuai
peraturatan yang berlaku.
B. Kendala Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan
Administrasi Di Desa Muara Kuis, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten
Musi Rawas Utara
Dalam penerapan untuk meningkatkan pelayanan administrasi di Desa
Muara Kuis, Pemerintah Desa hingga saat ini masih menghadapi sejumlah
tantangan dan kendala, karena untuk menerapkan semua peraturan yang ada
bukanlah suatu hal yang mudah. Tentunya untuk menerapkan semua peraturan
yang ada dibutuhkan usaha, perjuangan serta waktu. Dalam penelitian ini, penulis
46
menemukan beberapa kendala Pemerintah desa dalam Meningkatkan Pelayanan
Administrasi di Desa Muara Kuis , seperti:
1. Kurangnya Sumber Daya Manusia
Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa yang baik sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan, aparatur desa harus memiliki sumber daya yang
memadai.Namun apabila sebaliknya hal ini menjadi kendala dalam menjalankan
dan dalam menerapkan peraturan yang telah ditentukan.Strategi Pemerintah Desa
dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi di desa Muara Kuis terkendala
karena kurangnya sumber daya manusia dari aparatur pemerintahan desa.
Sumber daya manusia yang dimaksud disini dalam hal administrasi desa,
terutama kemaampuan dari pada kepala desa, sekretaris desa dan staf aparatur
desa yang lain. Sebagai mana yang disampaikan oleh bapak Yon Kelana selaku
kepala desa Muara Kuismengatakan :
Ya memang saya akui kalau di desa kita ini memang kualitas
sumber daya manusia sangat rendah hal ini sangat mempengaruhi
dalam menjalankan dan mewujudkan tertib administrasi di desa kita
ini, sehingga kami perlu pelatihan-pelatihan demi meningkatkan
sumber daya manusia terutama pada aparatur pemerintahan desa kita
ini dem terwujudnya administrasi yang baik serta bisa menjadikan desa
kita ini lebih maju.42
Kemudian bapak Habibullah selaku sekretaris desa Muara Kuis
mengatakan :
Kalau di desa kita ini kualitas sumber daya manusianya sangat
rendah sehingga membuat kami selaku aparatur pemerintahan desa
agak kessulitan dalam mewujudkan administrasi yang tertitib, dan
42
Wawancara bersama bapak Yon Kelana, Kepala Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29
November 2019
47
juga pemahaman kami tentang administrasi juga kurang, lagi pula
desa kita ini pelosok jauh dari jangkauan pemerintah kabupaten
sehinga membuat desa kita ini jauh dari kata tertib administrasinya.
Kami selaku aparatur desa harus memperbanyak pelatihan demi tertib
administrasinya43
Bersamaan dengan itu, pernyataan dari bapak Zulkipli selaku Kaur Umum
desa Muara Kuis, mengatakan bahwa:
Untuk masalah sumber daya manusia di desa kita ini masih
sangat kurang sekali, jujur saya sedikitpun belum mengerti tentang
administrasi yang sesuai dengan peraturan menteri, karena
keterbatasan latar belakang pendidikan di desa kita ini SMP, Paket C
dan hanya beberapa yang tamatan SMA, dan juga keterbatan
informasi sehingga kami sulit mewujudkan administrasi yang baik dan
kami hanya menjalankan yang sepengetahuan kami saja44
Selanjutnya bapak Suryadi selaku masyarakat desa Muara Kuis
mengatakan :
Sejujurnya saya katakan sumber daya manusia untuk saat ini di
desa Muara Kuis memang tidak memadai seperti perangkat desa yang
seharusnya mentaati perauran bahwa perangkat desa harus minimal
tamatan SMA sederjat akan tetapi banyak perangkat desa yang
berpendidikan sebatas SD dan SMP, mereka juga tidak melaksanakan
tupoksinya sebagai perangkat desa yang baik, karena pemahaman
mereka bisa dikatakan tidak mengerti bagaimana administrasi yang
baik45
Hal serupa juga disampaikan oleh bapak Abdullah Syafidin selaku
Masyarakat desa Muara Kuis mengatakan:
SDM khususnya aparatur pemerintahan desa Muara Kuis
sangatlah rendah seperti dalam mengoperasikan komputer saja mereka
tidak bisa dan hanya beberapa saja yang mngerti itupun juga belum
43
Wawancara Habibullah, Sekretaris Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29 November
2019 44
Wawancara Zulkipli, Kaur Umum Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 30 Novemer
2019 45
Wawancara Suryadi, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas 2 Desember 2019
48
maksimal dan masih sering untuk meminta bantuan dari desa tetangga
dalam menbuat surat-surat yang masyarakat minta.46
Berdasarkan hasil penelitian dan bukti yang ditentukan di lapangan bahwa
yang menjadi faktor penghambat dalam mewujudkan pelayanan administrasi yang
baik di desa Muara Kuis kecamatan Ulu Rawas yaitu sumber daya manusia dari
pada aparatur pemerintahan desa Muara Kuis yang sangat lemah.Hal ini
dibuktikan tidak mampunya aparatur pemerintahan desa dalam mengupayakan
agar pemerintahan desa Muara Kuis dapat tertib administrasinya dan masih
banyak penyalah gunaan jabatan dan pemahaman yang kurang sehingga
pelayanan administrasi desa Muara Kuis tidak berjalan dengan tertib.
2. Keterbatasan Fasilitas Yang Ada Di Desa Muara Kuis
Selain kurangnya sumber daya manusia, keterbatasan fasilitas juga
menjadi kendala Pemerintah Desa dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi
Di Desa Muara Kuis. Keterbatasan fasilitas ini disebabkan oleh jauhnya jarak
tempuh dari desa ke kota, kurangnya pengawasan pemerintah daerah kabupaten
terhadap pemenuhan fasilitas.
Hal ini tentu berdampak pada keefektivitasan penerapan administrasi desa.
Sebagaimana yang di sampaikan oleh bapak Yon Kelana selaku kepala desa
Muara Kuis
Keterbatasan fasilitas di desa kita ini memang salah satu faktor
dalam menerapkan administrasi yang baik, contohnya penggunaan
listrik yang tidak memadai, komputer hanya ada 1 yang di pegang
oleh sekdes, tidak jaringan internet untuk mengakses informasi. Selain
itu jarak tempuh dari desa kita ke kota cukup jauh, sehingga sulit
untuk memenuhi kebutuhan fasilitas desa.47
46
Wawancara Abdullah Syafidin, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29
November 2019 47
Wawancara Yon Kelana, Kepala Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29November 2019
49
Kemudian bapak Habibullah selaku sekretaris desa Muara Kuis
mengatakan bahwa :
Ya memang saya sebagai sekretaris desa juga merasakan
bahwa di desa kita ini fasilitas memang sangat terbatas contohnya saja
listrik, kita kerja di siang hari sedangkan listrik hidupnya malam,
komputer cuma ada 1 itupun kadang rusak, kadang untuk mengarsif
data saja susah. Ini menyebabkan administrasi di desa kita ini tidak
memadai.Dan masih juga kita masih mengandalkan administrasi
menggunakan buku atau tulisan di papan.48
Selanjutnya bapak Suryadi selaku masyarakat desa Muara Kuis
memberikan pendapat :
Selain dari sumber daya manusia, fasilitas juga menjadi faktor
penghambat dalam penerapan administrasi seperti jaringan internet
yang tidak ada sehingga sulit untuk mengakses informasi, dan juga
sarana dan prasarana yang serba kekurangan di desa kita ini sehinnga
membuat ketidak lancarnya administrasi didea kita ini.49
Selain itu, Abdullah Syafidin masyarakat desa Muara Kuis mengatakan
bahwa:
Pemerintahan yang baik itu adalah tujuan akhir dari setiap
desa.Namun dalam penerepannya sendiri seringkali terkendala oleh
faktor-faktor yang sepenuhnya mendukung dari pemerintahan yang
baik.Diantaranya ialah fasilitas-fasilitas yang tersedia di desa tersebut.
Jika desa tersebut tidak sepenuhnya memiliki fasilitas yang memadai
maka kata „good government’ itu tidak tepat disematkan kepada desa
Muara Kuis, yang dimana ketidaksediaan fasilitas seperti listrik,
laptop/komputer, dan ATK.50
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa di desa
Muara Kuis ini memang memiliki keterbatasan fasilitas seperti kurangnya
komputer, tidak ada jaringan internet serta tidak memadainya penggunaan listrik,
sehingga sulit untuk menerapkan bagaimana administrasi desa yang baik, sesuai
48
Wawancara Habibullah, Sekretaris Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawasi, 29 November
2019 49
Wawancara Suryadi, Masyarakat Desa Muara Kuis Ratu Kec. Ulu Rawas 2 Desember
2019 50
Wawancara Abdullah Syafidin , Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29
November 2019
50
dengan peraturan yang berlaku. Fasilitas memang menjadi salah-satu faktor
pendukung dalam segala penyelenggaraan kegiatan kerja yang dilakukan oleh
pemerintaah desa dalam rangka pelaksanaan pelayanaan kepada masyarakat.
Keterbatasan fasilitas tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja aparat desa
dalam melaksanakan tugas.
3. Kedisiplinan Aparatur Desa
Kedisiplinan aparatur desa merupakan salah-satu hal yang penting dalam
suatu instansi, karena bila tingkat kedisiplinan pegawai semakin baik maka, akan
semakin tinggi kinerja pegawai dan pekerjaan tanpa kedisiplinan dari pegawai
maka maka akan sangat sulit bagi instansi untuk mencapai hasil yang optimal.
Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai, disiplin menjadi persyaratan
bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata kehidupan kedisiplinan yang akn
membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan
meciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian
tujuan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Zulkipli selaku Kaur Umum desa
Muara Kuis mengatakan:
Ya kalau kedisiplinan perangkat desa saat ini memang rendah
seperti saat ini pelayanan dikantor desa seperti tidak ada karena
perangkat desa jarang berada di kantor dan jam kerja itu sudah di atur
buka kantor jam 8.00 akan tetapi kenyataannya kantor dibuka jam
9.30 itupun hanya ada kades, sekdes, kaur, kasi, bahkan juga saya
sendiri yang berada di kantor desa kalau bendahara desa dan kadus itu
tak pernah datang, dimana yang seharusmya mereka juga ikut serta
berada di dalam kantor dan memberikan pelayanan kepada masyarakat
dan juga rendahnya rasa pegabdian aparatur desa terhadap desa kita
51
sendiri makanya desa kita ini tidak maju-maju dan tidak tertib
administrasinya.51
Selanjutnya bapak Riki Albar selaku masyarakat desa Muara Kuis
Mengatakan:
Kalau kedisiplinan kerja aparatur desa tambak ratu saat ini
kurang disiplin, acuh tak acuh bahkan ada juga yang tidak sama sekali
punya rasa tanggung jawab atas jabatan yang di emban, seperti kita
ketahui seorang bendahara desa yang boleh dikatan tak pernah ada di
desa kita ini dan pulang jika ada proyek, gajian, dan acara baik acara
desa, kecamatan maupun kabupaten. kami sebagai masyarakat desa
merasa tidak ingin desa kami ini tingkat kedisipilinannya samgat
rendah bagaimana kami ingin patuh kepada peraturan desa dan
aparatur pemerintahan desa sedangkan mereka sendiri saja tidak patuh
pada tugas dan jabatan mereka, seharusnya kades dan aparatur
pemerintahan desa untuk menegurnya, akan tetapi mereka juga acuh
bahkan tak peduli sama sekali.52
Kemudian bapak Yon Kelana selaku kepala desa Muara Kuis
mengatakan:
Memang kedisiplimam kerja aparatur pemerintahan desa
Muara Kuis saat ini memang kurang disiplin, kesadaran diri yang
rendah dan banyak juga aparatur desa yang mengutamakan pekerjaan
mereka diluar dari jabatan sebagai aparatur desa yang dimana seperti
seperti kadus dan rt seharusnya mereka juga ikut andillah dalam
tujuan desa ini tetapi sebaliknya mereka tidak peduli dengan jabatan
jika diberi tau dulu baru mau ikut serta, di desa kita ini seperti ada 4
kades, sekdes, kaur dan kasi.53
Seterusnya bapak Suryadi selaku masyarakat desa Muara Kuis
mengatakan:
Saat ini dapat kita lihat sama-sama kedisiplinan aparatur desa
kita saat ini sangat memprihatinkan. Sifat tak acuh terhadap jabatan
dan masyarakat ini sudah tidak asing lagi di desa kita, contohnya kita
ambil keadaan desa kita ini dalam urusan membuat surat menyurat
mereka meminta bantuan atau jasa dari desa lain maupun kecamatan
51
Wawancara Zulkipli, Kaur Umum Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 30 November
2019 52
Wawancara Riki Albar, Masyarakat Desa Muara Kuis , 01 Desember 2019 53
Wawancara Yon Kelana, Kepala Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29 November 2019
52
dan kabupaten, itu yang kita sayangkan seharusnya mereka para
aparatur pemerintahan desa yang membuat, kalau pertama menjabat
sebagai saparatur pemerintahan desa, itu masih dianggap wajar, akan
tetapi sudah berjalan memasuki tahun kedua mereka menjabat masih
juga melakukan hal sama. Kalau mereka sadar akan tugas dan jabatan
mereka pasti mereka melakuan yang terbaik untuk desa dan
masyarakat desa tanpa campur tangan dari desa lain.54
Seterusnya Ibu Lislawati sebagai masyarakat desa Muara Kuis
mengatakan;
Kedisiplinan perangkat desa Muara Kuis ini tidak baik, seperti
saat ini yang seharusnya jadwal yang telah disepakati bersama bahwa
jam kerja aparatur desa di kantor desa dari jam 08.00- jam 12.00 akan
tetapi baru dibuka jam 09.00 bahkan ada jam 10.00 itupun hanya ada
satu sampai tiga orang saja55
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dicermati bahwa di desa Muara
Kuis kecamatan Ulu Rawas kabupaten Musi Rawas Utara masih sangat kurang
sekali tingkat kedisiplinan aparatur desanya, hal ini dapat dibuktikan dengan
pernyataan yang disampaikan oleh masyarakat desa Muara Kuis itu sendiri ketika
penulis melakukan wawancara.
Berdasarkan penjelasan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa
terdapat tiga kendala yang penulis temukan dilapangan untuk Straregi Pemerintah
Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi di desa Muara Kuis
kecamatan Ulu Rawas kabupaten Musi Rawas Utara, yang pertama yaitu
kurangnya sumber daya manusia, kedua terbatasnya fasilitas yang tersedia, dan
ketiga kurangnya kedisiplinan aparatur desa dalam penerapan administrasi desa.
Faktor- faktor yang menjadi kendala tersebut membuat pelayanan administrasi
desa tidak berjalan dengan baik dan kurang optimal. Hal ini tentunya, akan
berdampak pada kemajuan desa Muara Kuis.
54
Wawancara Suryadi, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas 02 Desember
2019 55
Wawancara Lislawati, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas 03 Desember
2019
53
C. Strategi pemerintah desa dalam meningkatkan pelayanan administrasi
di Desa Muara Kuis, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas
Utara, Provinsi Sumatra Selatan
Dalam penerapan administrasi pemerintahann desa, tentunya terdapat
kendala-kendala yang menghambat seperti yang telah diuraikan diatas.Hal ini
tentu perlu di evaluasi untuk mencari solusi agar pelayanan administrasi
pemerintahan desa dapat berjalan dengan baik sesuai dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nommor 47 Tahun 2016. Pada bagian ini,
penulis akan menguraikan beberapa upaya Pemerintah Desa dalam meningkatkan
Pelayanan Administrasi di Desa Muara Kuis, diantaranya adalah:
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses
keberhasilan suatu desa. Kualitas sumber daya manusia tentunya akan membawa
suatu proses perubahan bagi desa. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat
dibutuhkan dalam mewujudkan tertib administrasi desa.
Selain itu, kontribusi sumber daya manusia juga sangat berpengaruh
terhadap peningkatan administrasi pemerintahan desa.Namun, kualitas sumber
daya manusia di desa Muara Kuis saat ini masih dalam kategori rendah, sehingga
ketertiban administrasi pemerintahan desa Muara Kuis belum sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016.Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya sumber daya manusia di desa
Muara Kuis ini seperti pendidikan, jumlah penduduk, serta ekonomi.
54
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh bapak Habibullah selaku sekretaris
desa Muara Kuis mengatakan:
Memang di desa Muara Kuis ini masih rendah kualitas sumber
daya manusianya, sehingga perlu untuk meningkatkan sumber daya
manusia tersebut. Nah, salah satu upaya kami dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan, terutama untuk
aparatur pemerintahan desa agar dapat menjalankan atau mewujudkan
tertib administrasi agar kedepan proses administrasi di desa kita ini
dapat lebih baik.56
Selanjutnya, bapak Munawir selaku Kasi Pelayanan desa Muara Kuis
menjelaskan:
Upaya yang pertama kami lakukan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia adalah mengikuti pelatihan dan
sosialisasi agar administrasi desa tambak ratu dapat tertib dan juga
bisa mensejahterakan masyarakat desa Muara Kus sehinnga juga
berdampak kepada kemajuan desa.57
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa di desa Muara Kuis
kecamatan Ulu Rawas kabupaten Musi Rawas Utara memang memiliki kualitas
sumber daya manusia yang masih rendah, sehingga salah-satu upaya dalam
menerapkan administrasi desa yaitu dengan cara meningkatkan kualitas sumber
daya manusianya. Masyarakat desa Muara Kuis saat ini sedang berupaya
meningkatkan pendidikan serta mengikuti pelatihan dan mengadakan sosialisasi
guna terwujudnya tertib administrasi desa yang telah dijelaskan dalam
permenedagri nomor 47 tahun 2016 tentang administrasi pemerintahan desa.
Selanjutnya bapak Suryadi sebagai masyarakat desa Muara Kuis juga
menambahkan bahwa:
56
Wawancara Habibullah, Sekretaris Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29 November
2019 49
Wawancara Munawir, Kasi Pelayanan Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 03 Desember
2019
55
Ya kami selaku masyarakat biasa memang mengakui
kurangnya kepedulian terhadap pendidikan, karena dulu faktor
ekonomi membuat kami susah melanjutkan pendidikan, tamat SD saja
sudah bersyukur. Jadi wajar saja, di desa Muara Kuis ini kualitas
sumber daya manusianya kurang dan perlu ditingkatkan.58
Kemudian bapak Ilal Zuhri yang menjabat sebagai Ketua RT 04 desa
Muara Kuis mengatakan:
Kami selaku perangkat desa, jujur kalau di desa kita ini
masalah sumber daya manusia saangatlah rendah, tak perlu ambil
contoh jauh, saya sebagai ketua RT saja hanya tamatan SD. Jadi,
untuk kedepannya dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia
perlu diperhatikan tingkat pendidikannya. Sehingga ketika
menjalankan tugas-tugas tidak mengalami kesulitan pemahaman,
contohnya saja tentang administrasi desa.Saya saja kurang mengerti
tentang hal itu.59
Selanjutnya bapak Anwar sebagai tokoh adat desa Muara Kuis
mengatakan:
Saat ini kualitas sumber daya manusia khususnya aparatur
pemerintahan desa sangatlah rendah, yang kita ketahui saat ini
aparatur desa kebanyakan hanya tamatan SD dan SMP, untuk
kedepannya desa Muara Kuis harus benar-benar memilih aparatur
desa yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 83 Tahun 2015 tentang pengangkatan dan
pemberhentian perangkat desa. Sehingga dapat meningkatkan
kemajuan dan ketertiban administrasi di desa Muara Kuis60
Berdasarkan hasil penelitian penullis, diketahui bahwa di desa Muara Kuis
kecamatan Ulu Rawas kabupaten Musi Rawas Utara memang perlu meingkatkan
kualitas sumber daya manusianya.Dalam upaya mewujudkan Pelayanan
administrasi yang baik untuk desa Muara Kuis, maka aparatur desa serta
masyarakat setempat harus memperhatikan pendidikan dan ekonomi desa Muara
Kuis guna meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.Seperti yang
dijelaskan dalam uraian diatas, pendidikan aparatur desa Muara Kuis kebanyakan
58
Wawancara Suryadi,Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 02 Desember 2019 59
Wawancara Ilal Zuhri, Ketua RT 04 Desa Muara Kuis, Kec. Ulu Rawas, 04 Desember
2019 60
Wawancara Anwar, Tokoh Adat Desa Muara Kuis, Kec. Ulu Rawas, 05 Desember
2019
56
hanya tamatan SD dan SMP, ini dikarenakan faktor ekonomi dan kurangnya
kepedulian terhadap pendidikan, sehingga pengetahuanpun terbatas. Hal ini
tentunya juga sangat berdampak pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 karena rendahnya pemahaman aparatur desa dan
masyarakat tentang administrasi desa. Sejauh ini, aparatur desa dan masyarakat
memang sedang mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui pendidikan, pelatihan serta sosialisasi yang berkaitan dengan kemajuan
desa, agar terwujudnya desa yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang
baik, sehingga tercapailah desa yang tertib akan peraturan, terutama dalam
administrasi desa.
2. Meningkatkan Fasilitas Desa
Salah satu aspek yang seharusnya diperhatikan dalam mewujudkan sistem
pemerintahan yang baik yaitu fasilitas.Karena jika fasilitas tidak memadai maka
kelancaran dalam penerapan administrasi yang baik itu menjadi terhambat.
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana atau alat penunjang keberhasilan suatu
proses upaya yang dilakukan dalam pelayanan publik, karena apabila fasilitas
tidak tersedia atau tidak memadai maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan
mencapai hasil yang sesuai dengan rencana
Sebagaimana yang di sampaikan bapak Yon Kelana kepala desa Muara
Kuis mengatakan:
Ya kalau di desa kita ini perlu ada peningkatan fasilitas desa
karena juga dapat berpengaruh terhadap penerepan administrasi desa,
selama ini fasilitas kita sangat tidak memadai dan juga kadang tidak
bisa digunakan.Kedepan kita berusaha untuk meningkat fasilitas guna
untuk menertibkan administrasi di desa Muara Kuis.61
Kemudian bapak Habibullah selaku sekretaris desa Muara Kuis juga
mengatakan:
61
Wawancara Yon Kelana, Kepala Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29 November
2019
57
Upaya kita nanti selain meningkatkan sumber daya manusia,
kita juka akan melakukan peningkatan fasilitas seperti membeli mesin
genset agar kita dapat bekerja disiang hari mengunakan komputer,
mengusul untuk mengadakan jaringan internet dan menambah fasilitas
lain perlu demi terwujudnya administrasi yang baik dan kemajuan
desa kita.62
Selanjutnya bapak Suryadi selaku masyarakat desa Muara Kuis memberi
pendapat:
Selama ini desa kita ini memang fasilitas tidak memadai,
harapan kami sebagai masyarakat agar aratur mempergunakan dana-
dana desa dengan baik, agar digunakan untuk menambah atau
membeli alat komputer dan alat yang berhubungan dengan
admininistrasi desa. Selama ini dana desa selalu di gunakan
pembagunan jalan, kadang jalan yang tidak seharusnya tak seharusnya
di bangun itu dibangun. Dan juga pemerintah harus transparan
terhadap pemasukan dan pengeluaran dana-dana desa kepada
masyaraka agar tidak teerjadi kesalah pahaman danpenyalah
pengunaan dana desa.63
Seterusnya bapak Riki Albar Selaku Masyarakat Desa Muara Kuis
menyampaikan:
Saya selaku masyarakat desa Muara Kuis berharap agar
peeningkatan fasilitas desademi kemajuan desa harap dipenuhi lah
agar masyarakat tidak jauh-jaih meminta bantuan desa lain karena
fasilitas mereka dan pelayanan mereka cukup baik dan jangan terlalu
sering mebangun dan membeli barang yang tidak bermamfaat untuk
di desa kita.64
Dari hasil wawancara penulis diatas, diketahui bahwa fasilitas yang ada di
desa Muara Kuis itu kurang dan tidak memadai , hal ini berpengaruh terhadap
penerapan administrasi desa dan pelayanan publik, sehingga aparatur desa dan
masyarakat mengupaya untuk meningkatkan fasilitas desa, agar tugas-tugas desa
62
Wawancara Habibullah, Sekretaris Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29 November
2019 63
Wawancara Suryadi, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. UluRawas, 02 Desember 2019 64
Wawancara Riki Albar, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 02 Desember
2019
58
dapat diselesaikan secara efektif dan efisien sehingga tidak ada lagi kendala dalam
sistem administrasi.
Pemaparan oleh narasumber diatas, juga hampir sama dengan pendapat
bapak Suryadi selaku masyarakat desa Muara Kuis mengenai fasilitas di desa
Muara Kuis:
Selama ini desa kita ini memang memiliki fasilitas yang
kurang memadai, harapan kami sebagai masyarakat agar aparatur
desa dapat mempergunakan dana-dana desa dengan baik, agar
digunakan untuk menambah atau membeli alat komputer dan alat yang
berhubungan dengan admininistrasi desa. Selama ini dana desa selalu
di gunakan pembagunan jalan, kadang jalan yang tidak seharusnya tak
seharusnya di bangun itu dibangun. Dan juga pemerintah harus
transparan terhadap pemasukan dan pengeluaran dana-dana desa
kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalah pahaman dan
penyalahgunaan dana desa.65
Disamping itu, bapak Riki Albar selaku masyarakat Desa Muara Kuis
menyampaikan:
Saya selaku masyarakat desa Muara Kuis berharap agar
peningkatan fasilitas desa demi kemajuan desa segera dipenuhi dan
jangan terlalu sering mebangun dan membeli barang yang tidak
bermamfaat untuk administrasi di desa kita.66
Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
desa Muara Kuis saat ini memang memerlukan fasilitas yang memadai, karena
tidak bisa dipungkiri bahwa keterbatasan fasilitas di desa ini menjadi kendala
dalam meningkatkan pelayanan administrasi desa menurut Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016. Saat ini aparatur desa
serta masyarakat setempat sedang mengupayakan peningkatan ketersediaan
fasilitas, seperti mesin diesel, komputer, serta fasilitas lain yang dibutuhkan,
65
Wawancara Suryadi, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 02 Desember
2019 66
Wawancara Riki Albar, MasyarakatDesa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas , 02 Desember
2019
59
supaya kedepannya aparatur desa Muara Kuis dapat menjalankan tugas-tugasnya
sesuai dengan yang diharapkan.
Ketersediaan fasilitas tentunya merupakan bagian penting yang perlu
diperhatikan. Pasalnya, ketersediaan fasilitas ini akan menunjang kegiatan-
kegiatan yang dilakukan didesa serta mendukung terwujudnya proses administrasi
pemerintahan desa yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tersebut. Dengan adanya pengupayaan
pemenuhan fasilitas di desa Muara Kuis ini, diharapkan aparatur desa serta
masyarakat bekerja sama dalam mewujudkan desa yang maju dan tertib terlebih
menyangkut dengan penerapan pelayananadministrasi pemerintahan desa yang
sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
3. Meningkatkan Displin Kerja Aparatur Desa
Selain meningkatkan sumber daya manusia fasilitas, upaya yang dilakukan
oleh pemerintah desa Muara Kuis dalam meningkatkan pelayanan Administrasi
adalah dengan meningkatkan disiplin kerja dari aparatur pemerintahan desa itu
sendiri.Hal ini dilakukan, demi mewujudkan aparatur pemerintahan desa yang
patuh terhadap aturan yang berlaku dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari,
agar senantiasa aturan-aturan tersebut sepenuhnya dapat diterapkan dan dapat
meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan desa Muara Kuis.
Menurut bapak Suryadi selaku masyarakat desa Muara Kuis mengatakan;
Kedisiplinan para aparatur desa sangat mempengaruhi terhadap
sistem administrasi desa, jadi untuk kedepan kepala desa harus selalu
menekankan kepada aparatur desa agar meningkatkan kedisiplinan,
patu dan taat kepada peraturan dan tanggung jawab dengan jabatan
60
yang dibebankan agar terwujudnya administrasi yang tertib yang
sebagaimana yang telah dijelaskan oleh peraturan perundang-
undangan.67
Selanjutnya bapak Yon Kelana sebagai kepala desa Muara Kuis
mengatakan;
Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah menerapkan
kedisiplinan kerja pada aparatur pemerintahan desa, patuh dan taat
kepada peraturan serta tanggung jawab pada jabatan, dan saya selaku
kepala desa sangat berharap dengan peningkatkan kedisiplinan kerja
aparatur pemerintahan desa dapat mewujudkan administrasi yang
tertib, dan tidak ada lagi ada kendala dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.68
Kemudian bapak bapak Zulkipli sebagai kaur umum mengatakan;
Kami selaku aparatur pemerintahan desa terkadang merasa
malu karena setiap kali ada rapat atau pertemuan kepala desa selalu
menekankan agar memperhatikan kedisiplinan dalam menjalankan
tugas sebagai aparatur pemerintahan desa agar terwujudnya
pemerintahan desa yang baik dan mampu membawa perubahan bagi
masyarakat desa kita.69
Kemudian bapak Riki Albar sebagai masyarakat desa Muara Kuis
mengatakan bahwa:
Kedisiplinan adalah salah satu hal yang penting dalam
mewujudkan administrasi yang baik, selama ini memang kedisiplinan
aparatur pemerintahan desa sangat lah rendah hal inilah yang
berdampak pada kondisi desa kita saat ini yang sangat tertinggal dan
menempati posisi terakhir dari 10 desa yang ada dikecamatan Ulu
Rawas di dalam segii administrsinya.70
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dicermati bahwa di desa Muara
Kuis kecamatan Ulu Rawas saat ini memang sangat diperhatikan masalah
67
Wawancara Suryadi, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 02 Desember
2019 68
Wawancara Yon Kelana, Kepala Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 29 Desember 2019 69
Wawancara Zulkipli, Kaur Umum Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas, 30 November
2019 70
Wawancara Riki Albar, Masyarakat Desa Muara Kuis Kec. Ulu Rawas , 02 Desember
2019
61
kedisiplinan dari aparatur pemerintahan desa ketika melaksanakan tugas-tugasnya.
Hal ini ditunjukan bahwa dengan menigkatkan kedisplinan kerja aparatur
pemerintahan desa Muara Kuis salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah
desa Muara Kuis untuk bisa mematuhi serta melaksanakan seluruh peraturan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, agar nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa upaya yang harus
dilakukan oleh pemerintah desa Muara Kuis dalam meningkatkan Pelayanan
Administrasiyaitu pertama meningkatkan sumber daya manusia, kedua
meningkstksn fasilitas desa dan yang ketiga meningkatkan kedisiplinan kerja dari
pada aparatur pemerintahan desa Muara Kuis.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Strategi Pemerintah
Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan Adminitrasi (Studi Di Desa Muara Kuis,
Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara) dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Di Desa Muara Kuis,
Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Raawas Utara menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 2016 tentang administrasi
pemerintahan desa masih belum diselenggarakan dengan baik oleh aparatur
pemerintahan desa. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan
aparatur desa tentang administrasi desa, sehingga perencanaan, pengawasan,
dan evaluasi untuk mencapai tujuan yang akan dilaksanakan menjadi
terhambat.
2. Kurangnya sumber daya manusia dari pada aparatur pemerintah desa Muara
Kuis, hal ini dibuktikan tidak mampunya aparatur pemerintahan desa dalam
mengupayakan agar pemerintahan desa Muara Kuis dapat tertib
administrasinya.
3. a. Meningkatkan sumber daya manusia
b.Meningkatkan pasilitas Desa
c.Meningkatkan disiplin kerja aparatur desa
63
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajilan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Kepada kepala desa beserta aparatur desa, diharapkan lebih meningkatkan
pelayanan demi memenuhi kepentingan serta kebutuhan masyarakat di desa
Muara Kuis, terlebih mengenai administrasi pemerintahan desa
2. Hendaknya penyelenggaraan tertib administrasi di desa Muara Kuis
kedepannya lebih baik dan sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri
Nomor 47 Tahun 2016 tentang administrasi pemerintahan desa, sehingga
mampu menciptakan desa yang tertib administrasi.
3. Kepada aparatur pemerintahan desa perhatikan fasilitas yang ada di desa,
apabila itu tidak ada maka aparatur desa harus kreatif atau harus ada inisiatif
untuk mencari jalan keluar agar bisa mendapatkan dana dari swadaya
masyarakat atau APBD yang pasti untuk membeli fasilitas yang diperlukan
untuk pelayanan kepada masyrakat, supaya dapat mengatasi kendala-kendala
yang terdapat di desa Muara Kuis dalam meningkatkan Pelayan
Administrasi sesuai dengan Permendagri RI Nomor 47 Tahun 2016 tentang
administari pemerintahan desa di desa Muara Kuis. Sehingga kegiatan
administrasi tidak terbengkalai dan tertunda.
DAFTAR PUSTAKA
A. LITERATURE
AdiSutopo. Pelayanan Prima. (LembagaAdministrasi Negara. 2006)
Marbun B,N. Proses Pembangunan Desa, (Jakarta : Erlangga,2008) hal. 15.
Amin Hadi&Haryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PustakaSetia, 1998)
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (jakarta : Bumi Aksar, 2010)
Hanif Nurcholis, Teori Praktik Pemerintah dan Otonomi Daerah, (OT Grasindo, Jakarta, 2005)
Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008)
JokoWidodo, Analisis Kebijakan Publik, (Malang: Bayu Media Publishing, 2007)
LijanPoltakSinabela.Reformasi pelayan publik(Pt.Bumi Aksara.2006)
Jokowidodo.Etika Birokrasi Dalam Pelayanan Publik. (CV. Mitra Malang, 2001)
TahlizuduhuNdraha, Dimensi-dimensi Pemerintahan Desa, (Jakarta: BumiAksara, 1991)
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010)
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial Kuantitatif Dan Kualitatif (Jakarta: GP Press, 2008)
Nana Syadih Sukma Dinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda karya, 2002)
Nasution, Metode Reseach (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: BumiAksara, 2012)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: RinekaCipta, 1998)
Iskandar, Metode Penelitian Dan Sosial Kuantitatif Dan Kualitatif (Jakarta: GP Press, 2008)
Richard McGinn, Cerite-Cerite Ejang Abes, (Musi Rawas : PemKab Musi Rawas, 2007)
B. Undang-Undang
Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 tantang Desa
Undang-Undang No. 47 pasal 1 ayat 1 tentang administrasi pemerintahan desa
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pasal Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang pemerintah desa
C. WEBSITE
Haw Widjaja, Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli Bulat Dan Utuh, hlm.3.
Http://Kbbi. Web. Id/Optimal, Diakses PadaTgl 28/3/2019
Http:www//.Administrasipublik.Com/2014/11 Sistem Pemerintahan Desa Undang-Undang.Html, Akses 03 Februari 2019.
https://www.idpengertian.com/pengertian-administrasi/diakses 23 september 2019