Strategi Pemberantasan Korupsi di Perancis, Jerman, dan Indonesia
description
Transcript of Strategi Pemberantasan Korupsi di Perancis, Jerman, dan Indonesia
Intias Maresta BuditamiKrisna Puji RahmayantiTami Januarti
Facebook Videos posted by Komunitas Rindu Syariah Khilafah Sebarkan Film sebuah negeri yang ironi.mp4
Perancis Jerman Indonesia
Bagaimana startegi pemberantasan korupsi di Perancis?
Bagaimana strategi pemberantasan korupsi di Jerman?
Bagaimana pemberantasan korupsi di Indonesia?
Bagaimana analisis perbadingan strategi pemberantasan korupsi di Perancis, Jerman, dan Indonesia?
Korupsi adalahKorupsi yang akan dibahas terfokus
pada:a.Startegi pemerintah dalam
memberantas korupsib.Korupsi yang terjadi di sektor publik
Jumlah penduduk terbesar kedua di Eropa
Luas area 3.621 km Jumlah penduduk 82.329.758 jiwa
(2009)Bentuk pemerintahan: federal
republik
Transparency internasional mencatat bahwa Jerman tahun 2009 berada di urutan ke 14 dalam indeks persepsi korupsi dengan indeks persepsi korupsi sebesar 8,0. Peringkat Jerman selain meningkat juga semakin tinggi indeks persepsi korupsinya mendekati poin 10, dimana poin 10 merupakan poin sempurna tanpa adanya korupsi.
Siemens adalah salah satu perusahaan yang telah melakukan suap-menyuap dan menjadi sorotan media. Siemens memperkirakan telah menghabiskan 400 million euro atau 525$ million untuk menyuap agar usahanya ke luar negerinya menguntungkan (Dougherty, 2007).
a. Lembaga Ad Hoc Untuk Memberantas Korupsib. Langkah-langkah Pemerintahc. Peran Masyarakat, Media Massa, dan Partai Politik
Tidak memiliki Jerman menekankan pada reformasi
birokrasi dan menciptakan hukum sebagai intitas independen dari pemerintah
International coordinationKerjasama pembangunan bilateral
JermanMencegah korupsi di Jerman
Civil society misalnya GTZ, KRFPartai politik yaitu dengan
membentuk yayasan pendidikan politik misalnya HSF
Masyarakat aktif misalnya melalui kegiatan aktfis anti korupsiWolfgang S.)
Media massa aktif
Strength Weakness
a. Jerman memiliki lembaga internal yang bertekad menyelesaikan korupsi dengan efisien yang diwujudkan dengan tidak didirikannya lembaga ad hoc.
b. Memiliki program kerja dan kebijakan yang relatif menyeluruh yaitu kebijakan di internal dalam negeri, kerjasama regional, dan internasional.
a. Alur investigasi yang berantai menyebabkan adanya korupsi yang ternyata tidak teridentifikasi.
b. Masih ada kebiasaan suap menyuap dalam memenangkan kontrak dari pemerintah.
Opportunity Thread
a. Peran aktif lembaga civil society dalam memberantas korupsi.
b. Partai politik memainkan peran dalam sosialisasi dan pendidikan politik termasuk dalam pemberantasan korupsi.
Globalisasi menyebabkan pemberantasan korupsi sulit dilakukan apalagi untuk kasus suap dari pihak swasta(perusahaan multinasional) kepada pemerintah
jumlah penduduk peringkat 21 sedunia
luas negara sebesar 643,427 km2. Perancis merupakan negara yang
berbentuk republik jumlah penduduk diperkirakan
64.057.792 jiwa
Transparency International mencatat bahwa indeks persepsi korupsi Perancis tahun 2009 menduduki peringkat 24, setelah Saint Lucia dan sebelum Chile. Namun demikian, jika dilihat dari nilai yang diperoleh, Prancis mengalami penurunan dari tahun 2007 (sebesar 7,3 menjadi 6,9) dan kestabilan nilai dari tahun 2008.
a. Lembaga Ad Hoc Untuk Memberantas Korupsib. Langkah-langkah Pemerintahc. Peran Masyarakat, Media Massa, dan Partai Politik
Terdapat kategori institusi pemberantas korupsi berrdasar fungsi :
1. Fungsi Preventif Unit Intelejen Keuangan (Tracfin) yang
berada di bawah Departemen Keuangan
Layanan Pusat Pencegahan Korupsi (SCPC)
Brigade anti-penyuapan pusat (BCLC)
2. Fungsi Kontrol-melalui inspektorat jenderal tiap departemen yang berbeda setiap departemennya, misalnya inspection generale des finances(IGF) untuk ministry of finance, dan inspenction generale de l’administration(IGA) untuk ministry of interior.
1. Membentuk Hukum Anti Korupsi2. Membentuk Institusi Formal
Pemerintah3. Bekerja sama dengan institusi non
Pemerintah
Strength Weakness
Perancis memiliki tiga lembaga anti korupsi milik pemerintah yang bertanggung jawab atas pencegahan korupsi.
Prancis juga memiliki dua lembaga anti korupsi milik pemerintah yang bertugaas mengontrol setiap gejala korupsi
Kerja sama yang dilakukan antara lembaga pemerintah dan non pemerintah bisa memiliki kemungkinan untuk berorientasi profit, sehngga bukan lagi didasarkan atas tujuan memberantas korupsi
Opportunity Threat
Lembaga anti korupsi non pemerintah siap bekerja sama dengan lembaga milik pemerintah dalam membasmi korupsi
Tidak ada sepertinya
Indonesia merupakan negara kesatuan (republik)
Pemerintah Indonesia menganut sistem presidensial
Prinsip pemisahan kekuasaan
Perkembangan korupsi dari masa ke masa- Orde lama, yang ditandai dengan korupsi
yang dilakukan oleh Ruslan Abdulgani pada tahun 1951-1956
- Orde baru kasus korupsi Soeharto- Reformasi democratic corruption Contoh kasus korupsi Gayus- Korupsi 25 milyar- Timbul “aktor” makelar kasus
a. Lembaga Ad Hoc Untuk Memberantas Korupsib. Langkah-langkah Pemerintahc. Peran Masyarakat, Media Massa, dan Partai Politik
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) KPK memiliki tugas:a. koordinasi dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;b. supervisi terhadap instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;c. melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi;d. melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak
pidana korupsi;e. melakukan monitor terhadap penyelenggaraan
pemerintahan negara.
Tantangan dalam KPK- Fitnah terhadap KPK- Konsolidasi yang terarah sesuai
wewenang, fungsi, dan tugasnya
- peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang korupsi, yakni :
• Undang-undang nomor 24 Tahun 1960 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,
• Undang-undang nomor 3 Tahun 1971 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,
• Undang-undang nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,
• Undang-undang nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi.
- Stranas PK 2010-2025 Visi dan misi
Fokus Stratnas PK 2010-2025 :• Strategi 1 : Melaksanakan upaya-upaya pencegahan• Strategi 2 : Melaksanakan langkah-langkah strategis bidang penindakan• Strategi 3: Melaksanakan harmonisasi dan penyusunan peraturan
perundang-undangan di bidang pemberantasan korupsi• Startegi 4 : Melaksanakan penyelamatan aset hasil tindak pidana
korupsi• Strategi5:Meningkatkan kerjasama internasional dalam rangka
pemberantasan korupsi• Strategi 6 : Meningkatkan koordinasi dalam rangka pelaporan
pelaksanaan upaya pemberantasan korupsi.
- Melibatkan semua pihak, semua sektor dan seluruh komponen perumus kebijakan baik itu pemerintah dan penyelenggara negara lainnya
- Penguatan political will- Reformasi Birokrasi
MasyarakatMedia massa- Memberikan informasi- Membentuk opini publikPartai Politik- Penanaman moral- Pendidikan politik- Kader yang berkualitas
StrenghtKPK telah menunjukkan kinerja yang optimum dalam pemberantasan kasus korupsi terlihat dengan banyaknya kasus korupsi yang “dikuak” oleh KPK
WeaknessSudah terlalu banyak masalah korupsi jadi pemberantasannya memerlukan waktu yang lama
OpportunityMasyarakat yang sudah lebih peka terhadap kasus korupsi di Indonesia
ThreatKorupsi sudah menjadi budaya yang mengakar di Indonesia, dimana pemberantasannya harus dilakukan dari akar-akarnya
Robert Klitgaard(2000)
Perancis Jerman Indonesia
Memiliki akuntabilitas di atas Indonesia tetapi di bawah Jerman karena kasus korupsi disana masih cukup tinggi. Salah satu pemimpinanya pun menjadi tersangka kasus korupsi.
Memiliki akuntabilitas yang paling tinggi diantara negara lainnya karena korupsi disana cukup terkendali . terbukti dengan tidak didirikannta auxilary body sehingga menunjukkan hukum sebagai entitas independen di Jerman telah dapat mengendalikan kasus korupsi.
Memiliki akuntabilitas peling rendah. Hal ini terbukti dengan masih tingginya kasus korupsi di Indoensia yang dibuktikan dengan rangking Indonesia yang masih di posisi 111.
Secara umum, pemerintah Perancis memiliki niat yang kuat untuk memberantas korupsi di negaranya. Namun demikian, hal tersebut tidak terlepas dari kecacatan beberapa oknum pemerintah yang memanfaatkan jabatan mereka untuk melakukan korupsi, Disamping itu, lingkungan non pemerintah secara penuh mendukung proses pemberantasan korupsi, hal ini terlihat dari cukup banyaknya lembaga-lembaga yang bersedia bekerja sama dengan institusi anti korupsi milik pemerintah dalam memberantas korupsi. Lebih dari itu, masyarakat Perancis sudah memiliki kesadaran bahwa korupsi merupakan sebuah hal yang tidak baik.
korupsi di Jerman cenderung stabil. Strategi pemberantasan korupsi yang dilaksanakan oleh pemerintah Jerman menekankan pada reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi dilakukan melaui kebijakan dari pemerintah dan pembentukan entitas hukum yang independen. Pemberantasan korupsi di Jerman juga dibantu oleh peran serta civil society, misalnya GTZ, masyarakat, misalnya aktivis anti korupsi seperti Wolfgang Schaupensteiner; partai politik seperti Hans Seidel Stiftung
korupsi di Indonesia adalah korupsi yang paling parah. Strategi pemberantasan korupsi yang dilakukan di Indonesia dilakukan melalui pembentukan strategi nasioanl untuk memberantas korupsi. Selain itu, Indonesia membentuk negara ekstra body, yaitu KPK. Indonesia pun telah memiliki UU TIPIKOR, akan tetapi strategi pemberantasan korupsi di Indonesia cenderung kurang efektif jika dibandingkan dengan negara Perancis dan Jerman