Strategi Pembelajaran Ranah Motorik

4
STRATEGI PEMBELAJARAN RANAH MOTORIK 1. Tinjauan dari segi Ontologi Pembelajaran motorik didefinisikan sebagai proses belajar keahlian gerakan dan penghalusan kemampuan motorik serta variabel yang mendukung atau menghambat kemahiran/keahlian motorik. Ada empat konsep yang tercermin dalam pembelajaran motorik, yaitu: (1) Pelajaran adalah suatu proses dari memperoleh kemampuan untuk tindakan yang trampil. (2) Pelajaran diakibatkan oleh pengalaman atau praktek. (3) Pelajaran tidak bisa diukur secara langsung; sebagai gantinya adalah inferred dari perilaku. (4) Hasil belajar yang relatif ada perubahan yang permanen di dalam perilaku. Closed-Loop Teori Adams menerangkan proses pengulangan tertutup, umpan balik yang berhubungan dengan perasaan digunakan untuk produksi secara berkelanjutan dari pergerakan yang trampil. Gagasannya adalah bahwa di dalam pembelajaran motorik, umpan balik yang berhubungan dengan perasaan dari pergerakan yang berkelanjutan telah dibandingkan di dalam sistem saraf yang disimpan dimemori dari pergerakan. Menurut Teori Bagan Schmidt, teori bagan itu menekankan kendali proses pengulangan terbuka dan konsep program motor yang disamaratakan. Schmidt yang mengusulkan program motorik itu tidak berisi pokok-pokok dari pergerakan tetapi sebagai gantinya berisi aturan umum untuk suatu kelas yang spesifik tentang pergerakan. Ia meramalkan bahwa ketika belajar suatu program motorik yang baru, individu yang belajar suatu yang umum satuan perintah bahwa dapat diberlakukan diberbagai konteks. Teori ekologis dari Karl Newell menyatakan bahwa pelajaran motorik adalah suatu proses meningkatkan koordinasi antara persepsi dan tindakan dengan cara konsisten dengan tugas dan batasan lingkungan. Dari beberapa istilah diatas, dapat diambil benang merah menurut penulis, bahwa pembelajaran motorik adalah proses belajar keahlian gerakan dan penghalusan kemampuan motorik serta variabel yang mendukung atau Kelompok 7 : agung saputra, herlina, akhdawiyah aida fitri 1

Transcript of Strategi Pembelajaran Ranah Motorik

Page 1: Strategi Pembelajaran Ranah Motorik

STRATEGI PEMBELAJARAN RANAH MOTORIK

1. Tinjauan dari segi Ontologi

Pembelajaran motorik didefinisikan sebagai proses belajar keahlian gerakan dan penghalusan kemampuan motorik serta variabel yang mendukung atau menghambat kemahiran/keahlian motorik. Ada empat konsep yang tercermin dalam pembelajaran motorik, yaitu:(1) Pelajaran adalah suatu proses dari memperoleh kemampuan untuk tindakan yang trampil.(2) Pelajaran diakibatkan oleh pengalaman atau praktek.(3) Pelajaran tidak bisa diukur secara langsung; sebagai gantinya adalah inferred dari perilaku.(4) Hasil belajar yang relatif ada perubahan yang permanen di dalam perilaku.

Closed-Loop Teori Adams menerangkan proses pengulangan tertutup, umpan balik yang berhubungan dengan perasaan digunakan untuk produksi secara berkelanjutan dari pergerakan yang trampil. Gagasannya adalah bahwa di dalam pembelajaran motorik, umpan balik yang berhubungan dengan perasaan dari pergerakan yang berkelanjutan telah dibandingkan di dalam sistem saraf yang disimpan dimemori dari pergerakan. Menurut Teori Bagan Schmidt, teori bagan itu menekankan kendali proses pengulangan terbuka dan konsep program motor yang disamaratakan. Schmidt yang mengusulkan program motorik itu tidak berisi pokok-pokok dari pergerakan tetapi sebagai gantinya berisi aturan umum untuk suatu kelas yang spesifik tentang pergerakan. Ia meramalkan bahwa ketika belajar suatu program motorik yang baru, individu yang belajar suatu yang umum satuan perintah bahwa dapat diberlakukan diberbagai konteks.

Teori ekologis dari Karl Newell menyatakan bahwa pelajaran motorik adalah suatu proses meningkatkan koordinasi antara persepsi dan tindakan dengan cara konsisten dengan tugas dan batasan lingkungan. Dari beberapa istilah diatas, dapat diambil benang merah menurut penulis, bahwa pembelajaran motorik adalah proses belajar keahlian gerakan dan penghalusan kemampuan motorik serta variabel yang mendukung atau menghambat kemahiran/keahlian motorik yang digunakan secara berkelanjutan dari pergerakan yang trampil.

2. Tinjauan dari segi Epistomologi

Langkah-langkah awal didapatnya ketrampilan dan menguraikan pembelajaran motorik yang terjadi adalah sebagai berikut:

a. Model Bagian - Fitts and Posner Three

Ada tiga bagian utama yang dilibatkan di dalam ketrampilan belajar motorik. Langkah yang pertama pelajar mempunyai hubungan dengan pemahaman sifat alami tugas, mengembangkan strategi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas itu, dan menentukan bagaimana tugas harus dievaluasi. Di langkah ini orang mengadakan percobaan dengan berbagai strategi, menunda. yang tidak bekerja dan memelihara yang dilakukan. Langkah kedua yang didapatnya ketrampilan sebagai langkah associative. Pada waktu sekarang orang mulai menyaring ketrampilan itu.

Kelompok 7 : agung saputra, herlina, akhdawiyah aida fitri 1

Page 2: Strategi Pembelajaran Ranah Motorik

Selama langkah ini ada lebih sedikit variabilitas di dalam pencapaian, dan peningkatan juga terjadi pelan-pelan. aspek Langkah ini berlangsung hari ke minggu atau bulan, tergantung dengan pemain dan intensitas dari praktek.

Langkah yang ketiga digambarkan ini oleh automatis dari ketrampilan dan derajat tingkat yang rendah tentang perhatian yang diperlukan untuk pencapaiannya, langkah ini orang dapat memulai untuk perhatiannya kepada aspek lain dari ketrampilan secara umum, seperti membaca sekilas lingkungan untuk rintangan yang mungkin menghalangi capaian, atau memusatkan pada suatu tugas yang sekunder, atau menyelamatkan energinya agar menghindari kelelahan. 

b. Model Bagian - System Three

Teori ini menyatakan bahwa ketika pelajaran bayi yang pertama adalah suatu ketrampilan yang baru, tingkatan kebebasan badan dibatasi ketika mereka melaksanakan tugas yang lebih mudah untuk dilaksanakan. Langkah-langkah dari pembelajaran motrik ini adalah: langkah bayi, di mana pergerakan yang mudah untuk mengurangi tingkat kebebasan. Mereka menyatakan bahwa ini menggabungkan berbagai persendian bersama-sama sehingga mereka berpindah dengan perbaikan yang banyak dilibatkan di pergerakan.  Langkah yang kedua, yang disebut langkah tingkat lanjut, adalah mulai melepaskan tingkat kebebasan tambahan dengan membiarkan pergerakan pada persendian. Sekarang persendian dapat dikendalikan dengan bebas sebagaimana diperlukan untuk persyaratan tugas. Singkatan yang bersama tentang agonist dan otot lawan pada suatu persendian dikurangi, dan sinergi otot ke seberang sejumlah persendian digunakan untuk menciptakan suatu dikoordinir pergerakan yang lebih yang dapat menyesuaikan diri. Langkah yang ketiga, memulai langkah yang lebih, dimana individu telah melepaskan semua tingkat kebebasan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas terbaik dan efisien dalam mengkoordinir jalan. Sebagai tambahan. Individu telah mempelajari untuk mengambil keuntungan dari mekanika dari sistem musculoskeletal dan tentang lingkungan dan untuk mengoptimalkan efisiensi dari pergerakan.

c. Model Bagian - Gentile’s Two

Di langkah yang pertama sasaran pelajaran adalah untuk mengembangkan suatu pemahaman dari dinamika itu. Pada pelajaran langkah ini adalah membawa gagasan untuk persyaratan dari pergerakan. Ini meliputi pemahaman sasaran tugas, mengembangkan strategi pergerakan yang sesuai menuju keberhasilan sasaran, dan pemahaman lingkungan yang kritis bagi organisasi dari pergerakan itu. 

Di langkah yang kedua, fiksasi/ diversifikasi langkah itu, sasaran adalah untuk menyaring pergerakan itu. Pergerakan meliputi kedua-duanya yang mengembangkan kemampuan dari adaptasi pergerakan dan permintaan lingkungan dan melakukan tugas secara konsisten dan secara efisien. Suatu penyajian dari konsistensi pergerakan yang terjadi dengan praktek di bawah kondisi-kondisi yang tak berubah-ubah. Di dalam kontras, membuka ketrampilan ditandai dengan mengubah kondisi kondisi lingkungan dan oleh karena itu memerlukan penganeka ragaman pergerakan.

Kelompok 7 : agung saputra, herlina, akhdawiyah aida fitri 2

Page 3: Strategi Pembelajaran Ranah Motorik

3. Tinjauan dari segi Aksiologi

Adapun manfaat atau tujuan dalam pembelajaran motorik diantaranya adalah sebagai berikut: untuk memperoleh dan meningkatkan kemampuan ketrampilan; dari hasil belajar motorik relatif ada perubahan yang permanen di dalam perilaku yang lebih benar dalam gerakan; selain itu umpan balik yang berhubungan dengan perasaan dari pergerakan yang berkelanjutan telah ada dan diterapkan di dalam sistem saraf yang disimpan dimemori untuk pergerakan; serta bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara persepsi dan tindakan secara konsisten dan automatis dari ketrampilan motorik dan untuk mengambil keuntungan dari mekanika sistem musculoskeletal untuk mengoptimalkan serta efisiensi dari konsistensi pergerakan.

Kelompok 7 : agung saputra, herlina, akhdawiyah aida fitri 3