STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM TERHADAP …etheses.uinmataram.ac.id/773/1/Fathmi Setiani...
Transcript of STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM TERHADAP …etheses.uinmataram.ac.id/773/1/Fathmi Setiani...
STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
SISWA KELAS VII MTs. NEGERI KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh
Fathmi Setiani
NIM.15.1.11.4.133
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2015
i
STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs.
NEGERI KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Skripsi
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Fathmi Setiani
NIM.15.1.11.4.133
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Fathmi Setiani, NIM. 15.1.11.4.133. yang berjudul “Strategi
Pembelajaran PAIKEM terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas VII MTs. Negeri Kediri Tahun Pelajaran
2014/2015” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di-munaqasyah-kan.
Disetujui pada tanggal 8 Mei 2015.
Di bawah Bimbingan,
Dosen Pembimbing I
Drs.H.Idris M.Pd I
NIP.195212311978031014
Dosen Pembimbing II
Samsul Irpan, M.Pd
NIP. 198007082009121002
iii
Nota Dinas Pembimbing
Hal : Munaqasyah
Mataram, 10 Juli 2015
Kepada
Yth. Rektor IAIN Mataram
di_
Mataram
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing
dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Fathmi Setiani,
NIM.15.1.11.4.133. yang berjudul “Strategi Pembelajaran PAIKEM Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas VII MTs. Negeri
Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015” telah memenuhi syarat untuk diajukan
dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaykum, Wr.Wb
Dosen Pembimbing I
Drs.H.Idris M.Pd I
NIP.195212311978031014
Dosen Pembimbing II
Samsul Irpan, M.Pd
NIP. 198007082009121002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : FATHMI SETIANI
NIM : 15.1.11.4.133
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institut : IAIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul
“Strategi Pembelajaran PAIKEM terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa Kelas VII MTs. Negeri Kediri Tahun Pelajaran
2014/2015” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian /karya saya sendiri,
kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap
dianulir gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN
Mataram.
Mataram, 10 Juli 2015
Saya yang menyatakan
FATHMI SETIANI
NIM.15.1.11.4.133
v
PENGESAHAN PEMBIMBING
Skripsi yang berjudul ”Strategi Pembelajaran PAIKEM terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII MTs. Negeri
Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015” yang diajukan oleh Fathmi Setiani,
NIM.151.11.4.133., Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram telah dimunaqasyahkan pada hari Selasa, tanggal 1
September 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar
sarjana pendidikan (S.Pd).
Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang / Drs.H.Idris M.Pd I ( )
Pembimbing I NIP.195212311978031014
2. Sekretaris Sidang/ Samsul Irpan, M.Pd ( )
Pembimbing II NIP. 198007082009121002
3. Penguji I Nurhilaliati, M.Ag ( )
NIP.197302082000032001
4. Penguji II Titik Agustina M.Pd ( )
NIP.197408072006042001
Mengetahui
Plt. Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan
vi
Motto:
Artinya:
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling
Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
(Ali-Imran:139)1
1 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Sygma., 2005),h.67
vii
PERSEMBAHAN
Rasa syukur ku panjatkan kepada Allah SWT, Pencipta Langit dan Bumi beserta seluruh isinya dan shalawat serta Salam Kepada Rasulullah SAW yang dengan
pengorbanan Beliau kita menikmati suasana Islam Yang kita cintai.
Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak dan Ibu tersayang, Sahwan dan Fasahyani. Terimakasih untuk
semua yang telah kalian berikan kepadaku, hanya ini yang bisa aku berikan semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, umur panjang kepada kalian. Aamiin
Untuk kakak dan adik tercinta Fatma Sufiani, Aflahul Ma’wa dan Khilda Mahfuzhoh yang telah memberikan keceriaan yang tidak terhingga selama ini.
Untuk nenek-nenek dan kakek-kakekku, Bibi-bibiku, Paman-pamanku, beserta seluruh keluarga yang senantiasa selalu memberikan dukungan dan semangat yang tiada henti.
Sahabat-sahabatku firman, regina, ma’wa, ruhil, rina, novi, Julia, ros dan semua temen-temen kelasku kelas d yang selalu memberikan masukan-masukan yang sangat berarti.
Temen-teman SMA_ku Ida, Tiwik, Ros, Aulia terimakasih atas semangat yang kalian berikan saat suka dukaku.
Kepala MTs. Negeri Kediri, Guru-guru serta semua staf tata usaha yang turut membantu dan tak lupa untuk adik-adik MTs. Negeri Kediri juga terimakasih.
Semua orang dengan sengaja dan tanpa sengaja kurepotkan. Thank’s for everything
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa mengeyam
pendidikan di perguruan tinggi IAIN Mataram dan bisa menyelesaikan skripsi ini
guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S.1
pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Mataram.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada kekasihNya
Muhammad SAW sang pembawa kebenaran, perombak kebodohan menuju alam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan sehingga penulis bisa mengeluarkan ide dan
pikiran untuk menyusun skripsi ini dengan cahaya pendidikan islam.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs.H.Idris M.Pd I selaku pembimbing I beserta Bapak Samsul Irpan
M.Pd, Selaku pembimbing II yang telah memberikan saran, bimbingan dan
pengarahan selama penyusunan skripsi ini, sehingga bisa terselesaikan.
2. Selaku Dekan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram.
3. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Mataram.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Matematika atas bimbingan dan
ilmu yang telah diberikan tanpa mengenal lelah.
ix
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Saran dan kritik yang membangun akan penulis terima demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi yang berkepentingan.
Mataram, 10 Juli 2015
Penulis
FATHMI SETIANI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN NOTA DINAS .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah .................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN .............. 7
A. Deskripsi Teoritis ........................................................................... 7
1. Strategi Pembelajaran PAIKEM .............................................. 7
2. PAIKEM Berbasis PBL ........................................................... 27
3. Pemecahan Masalah Matematika ............................................. 32
B. Kerangka Pikir ............................................................................... 40
C. Hipotesis ........................................................................................ 41
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 43
A. Desain dan Pendekatan Penelitian ................................................. 43
B. Populasi dan Teknik Sampling ...................................................... 45
C. Instrumen Penelitian ...................................................................... 46
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 48
xi
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 50
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 55
A. Validasi Instrumen ......................................................................... 55
B. Pengumpulan dan Penyajian Data ................................................. 58
C. Analisis Data .................................................................................. 61
D. Hasil Analisis ................................................................................. 73
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 76
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil ............................................................ 76
B. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 81
C. Pembahasan .................................................................................... 83
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 89
A. Simpulan ........................................................................................ 89
B. Saran .............................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Hal
TABEL 1.1 Data Hasil Validitas 56
TABEL 1.2 Data Hasil Reliabilitas 58
TABEL 1.3 Distribusi Nilai Hasil Tes Pemecahan Masalah Matematika
pada Kelas Eksperimen dan Kontrol I
60
TABEL 1.4 Distribusi Nilai Hasil Tes Pemecahan Masalah Matematika
pada Kelas Eksperimen dan Kontrol II
61
TABEL 1.5 Output Normalitas Data Hasil Tes untuk Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol dengan Uji Kolmorov-Smirnov Bagian
(a)
64
TABEL 1.6 Output Normalitas Data Hasil Tes untuk Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol dengan Uji Kolmorov-Smirnov Bagian
(b)
64
TABEL 1.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas dengan Menggunakan
SPSS 16.0 Tes I
69
TABEL 1.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas dengan Menggunakan
SPSS 16.0 Tes II
69
TABEL 1.9 Independent sampel t test Kelas Eksperimen(PAIKEM) Dan
Kontrol (Tanpa PAIKEM) Tes I
72
TABEL 2.0 Independent sampel t test Kelas Eksperimen(PAIKEM) Dan
Kontrol (Tanpa PAIKEM) Tes II
73
TABEL 2.1 Tabel Hasil Analisis Data Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
73
TABEL 2.2 Data Keadaan Kepala Sekolah MTs. Negeri Kediri 77
TABEL 2.3 Data Guru PNS dengan tugas mengajar sesuai dengan latar
belakang pendidikan (keahlian) dan jumlah jam mengajar
77
TABEL 2.4 Data Guru Honorer dengan bidang masing-masing dan
jumlah jam mengajarnya
79
TABEL 2.5 Data Siswa MTs. Negeri Kediri tahun 2014/2015 80
TABEL 2.6 Data Sarana Prasarana Sekolah MTs. Negeri Kediri 80
TABEL 2.7 Data Pendidikan dan Tenaga Kependidikan 81
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Matematika kelas VII MTs
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAIKEM dan
PAIKEM Berbasis PBL
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tanpa PAIKEM
Lampiran 4 Soal Evaluasi
Lampiran 5 Pedoman Penskoran
Lampiran 6 Daftar Nilai Validasi dan Reliabilitas di MTs. Raudlatusshibbyan
NW Belencong
Lampiran 7 Hasil Validitas dan Hasil Reliabilitas dengan SPSS 16.0
Lampiran 8 Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 9 Hasil Tes Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
dengan SPSS 16.0
Lampiran 10 Hasil Tes Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
dengan SPSS 16.0
Lampiran 11 Hasil Uji dengan t-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
dengan SPSS 16.0
Lampiran 12 Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 13 Nilai-nilai Chi Kuadrat
Lampiran 14 Nilai-nilai Distribusi F
Lampiran 15 Nilai-nilai Distribusi t
Lampiran 16 Surat Keterangan penelitian
Lampiran 17 Hitungan Manual Teknik Analisis Data
Lampiran 18 Nilai Raport dan Lembar Jawaban Akhir Siswa Tempat Penelitian
Lampiran 19 Dokumentasi saat penelitian
Lampiran 20 Kartu Konsultasi
xiv
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Strategi Pembelajaran
PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
kelas VII MTs. Negeri Kediri Tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Negeri Kediri. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas VII B dan kelas VII C dengan jumlah
keseluruhan 33 siswa. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan
adalah desain penelitian yang bersifat eksperimen. Teknik pengambilan sampel
yaitu menggunakan teknik secara acak/ random. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode tes sebagai metode pokok, sedangkan
metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi digunakan
sebagai metode bantu. Teknik analisis data menggunakan uji-t test yang
sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas yang
dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.0 maupun perhitungan uji-t test
Pooled Varians menggunakan SPSS 16.0 pada Tes I didapatkan thitung sebesar
2.517 dan 2.491 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga bisa
diinterperestasikan pada ttabel dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel
yaitu 1.689 karena thitung > ttabel, maka menunjukkan bahwa Strategi Pembelajaran
PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
kelas VII MTs. Negeri Kediri tahun pelajaran 2014/2015. Lebih lanjut dari hasil
analisa data diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu 59.111 dan
kelas kontrol 41.800. Hal ini menunjukkan bahwa yang diajarkan dengan
PAIKEM dan Tanpa PAIKEM belum Efektif. Sedangkan pada Tes II diperoleh
thitung sebesar 4.910 dan 4.753 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga
bisa diinterperestasikan pada ttabel dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai
ttabel yaitu 1.689 karena thitung > ttabel, maka menunjukkan bahwa Strategi
Pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas VII MTs. Negeri Kediri tahun pelajaran 2014/2015. Dan
pada Tes II ini diperoleh hasil analisa data nilai rata-rata untuk kelas eksperimen
yaitu 72.73 dan kelas kontrol 41.800. Hal ini menunjukkan bahwa yang diajarkan
dengan PAIKEM pada Tes II dengan PAIKEM berbasis PBL efektif karena nilai
KKM melebihi 60 dan KK lebih dari 85 % yaitu sebesar 89 %.
Dari apa yang telah diperoleh berarti strategi pembelajaran PAIKEM
Berbasis PBL efektif dibandingkan strategi pembelajaran tanpa PAIKEM.
Kata kunci: Strategi Pembelajaran PAIKEM dan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Strategi pembelajaran merupakan cara–cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu. Strategi pembelajaran yang akan dipilih oleh guru selayaknya
didasari pada berbagai pertimbangan sesuai dengan kondisi, situasi dan
lingkungan yang dihadapinya.2
Dalam suatu pembelajaran, strategi sangatlah perlu untuk menunjang
keberhasilan suatu pembelajaran itu sendiri. Ada banyak strategi yang bisa
digunakan oleh tenaga pengajar untuk menyampaikan materi yang akan
disampaikan sehingga peserta didik akan mampu memahami pembelajaran
dengan utuh. Dalam pembelajaran matematika, seringkali pembelajaran
tersebut dianggap sebagai pembelajaran yang sangat membosankan dan
menyeramkan. Selain itu juga guru matematika dianggap guru yang sangat
serius. Karena anggapan inilah perlu sekiranya guru sebagai tenaga pengajar
memperhatikan strategi yang akan digunakan. Karena Kita tidak dapat
memungkiri bahwa sampai saat ini proses pembelajaran di sekolah masih
cenderung berpusat pada guru. Guru menyampaikan materi–materi pelajaran
dan siswa dituntut untuk menghafal semua pengetahuannya. Pembelajaran
lebih berorientasi kepada penguasaan materi. Pembelajaran seperti ini
memang terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek,
2 Hamzah & Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. ( Jakarta : Bumi
Aksara, 2011),h.4
1
2
tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan
jangka panjang.
Dalam hal ini, berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan
diperoleh kesimpulan bahwa hampir semua siswa mendapatkan hasil cukup
untuk pembelajaran matematika. Hal ini diperoleh dari data hasil belajar yaitu
nilai raport siswa berdasarkan kurikulum 2013 yang menunjukkan banyak
siswa yang mendapatkan nilai C yang dikategorikan cukup dan kemampuan
pemecahan masalah siswa juga masih kurang, hal ini terlihat dengan
pengerjaan tugas-tugas yang diberikan oleh guru yang mereka acuhkan dan
nilai tes sebelum-sebelumnya yang belum bisa dikategorikan baik.3 Informasi
yang diperoleh dari salah seorang informan yaitu salah seorang guru di MTs.
Negeri Kediri, bahwa “Dalam pembelajaran matematika memang perlu
menerapkan strategi pembelajaran PAIKEM kepada semua siswa agar mereka
tidak merasa bosan atau takut dalam pelajaran tersebut. Karena seringkali saya
menemukan siswa yang ngantuk saat pelajaran berlangsung”Ujarnya.4 Hal ini
juga akan mempengaruhi kemampuan mereka memahami materi dan
kemampuan dalam memecahkan masalah , sehingga untuk menyikapi hal ini
perlu sekiranya diterapkan strategi pembelajaran PAIKEM.
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan. Dalam Paikem digunakan prinsip–prinsip
pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah
pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta
3 Hasil observasi, 6 Februari 2015. 4 Hasil Wawancara, 21 November 2014
3
didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya
kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan,
dan keterampilannya. Dalam permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses juga diamanatkan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran
harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.5
Oleh karena itu, peneliti merasa penerapan Strategi PAIKEM ini
sangat tepat digunakan untuk membuat siswa merasa termotivasi dalam
belajar serta tidak bosan dan takut terhadap pembelajaran tersebut sehingga
mereka akan mampu menyelesaikan masalah, terutama masalah terhadap
subyek matematik. Sehingga peneliti ingin mengetahui apakah strategi
pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika siswa kelas VII MTs. Negeri Kediri tahun pelajaran 2014/2015.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah strategi pembelajaran
PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
Matematika siswa kelas VII MTs Negeri Kediri tahun pelajaran
2014/2015??”
5 Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari behavioristik sampai Konstruktivistik
Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). (Jakarta :
Prestasi Pustaka,2011), h.1
4
2. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Apakah strategi pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah Matematika siswa kelas VII MTs Negeri Kediri
tahun pelajaran 2014/2015.
Untuk menghindari kesalahpahaman, penafsiran, dan atau
persepsi yang berbeda antara peneliti dengan para pembaca yang
berkepentingan dengan penelitian dan untuk memudahkan dalam
memahami materi dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah
pada penelitian ini dengan Strategi Pembelajaran PAIKEM Berbasis PBL
(Problem Based Learning) dengan batasan materi tentang Himpunan.
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah strategi pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa kelas VII MTs Negeri
Kediri tahun pelajaran 2014/2015.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bermanfaat
secara teoritis maupun bermanfaat secara praktis.
5
Untuk lebih spesifik, akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan adanya perbedaan yang signifikan antara
pengunaan strategi pembelajaran dengan PAIKEM (Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dengan
pembelajaran yang tidak menggunakan strategi pembelajaran
PAIKEM, sehingga ditemukan konsep atau hal yang baru dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
matematika.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan
dorongan kepada peneliti lain dan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan acuan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya yang
lebih mendalam dan lebih luas.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kepala
sekolah tempat pengadaan penelitian, untuk dimanfaatkan sebagai
bahan acuan dalam memberikan bimbingan kepada guru-guru mata
pelajaran matematika. Dan untuk meningkatkan pemahaman konsep
bagi siswa agar siswa belajar matematika dengan PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)
sesuai dengan nama strategi tersebut..
Bahan penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan, mengembangkan strategi pembelajaran
6
dan menjadi salah satu pedoman bagi guru dalam memilih metode
pembelajaran serta dapat membantu siswa untuk meningkatkan
prestasi belajar pada materi pelajaran matematika.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teoritis
1. Strategi Pembelajaran PAIKEM
a. Pengertian Strategi Pembelajaran PAIKEM
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu
garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. 6
Strategi pembelajaran merupakan suatu pola umum
pembelajaran siswa yang tersusun secara sistematis berdasarkan
prinsip-prinsip pendidikan, psikologi, didaktik, dan komunikasi
dengan mengintegrasikan struktur (urutan langkah pembelajaran)
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran/alat
peraga, pengelolaan kelas, evaluasi, dan waktu yang diperlukan agar
siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien. Strategi terkait dengan kebijaksanaan guru dalam memilih
pendekatan, metode, teknik pembelajaran, dan model pembelajaran.
Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi
pengorganisasian dan strategi penyampaian apa yang akan digunakan
selama proses pembelajaran sebagai catatan kemajuan belajar siswa,
dan motivasi.7
6 Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya, SBM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR untuk
Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK Cet.II, ( Bandung : Pustaka Setia,2005), h.11 7 http://pcahyono.blogspot.com diambil pada tanggal 20 desember 2014
7
8
Selain itu juga, strategi pembelajaran adalah cara-cara yang
akan digunakan oleh pengajar untuk memilih strategi kegiatan belajar
yang akan digunakan sepanjang proses pembelajaran. Pemilihan
tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi,
sumber belajar, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik yang
dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.8
PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selanjutnya paikem
dapat didefinisikan sebagai : pendekatan mengajar (approach to
teaching) yang digunakan bersama metode tertentu dan berbagai
media pengajaran yang disertai penataan lingkungan sedemikian rupa
agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Dengan demikian, para siswa merasa tertarik dan
mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan.
Selain itu, PAIKEM juga memungkinkan siswa melakukan kegiatan
yang beragam untuk mengembangkan sikap, pemahaman, dan
keterampilannya sendiri dalam arti tidak semata–mata “disuapi” guru.
Di antara metode–metode mengajar yang amat mungkin digunakan
untuk mengimplementasikan PAIKEM adalah :
1. Metode ceramah plus
2. Metode diskusi
3. Metode demonstrasi
8 Ibid.
9
4. Metode role–play; dan
5. Metode simulasi9
Berlangsungnya proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif
dan menyenangkan tidak terlepas dengan lingkungan sekitar.
Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding
kelas. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus
kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan.10
Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah strategi pembelajaran,
memiliki 5 kriteria yang bisa dipaparkan sebagai berikut:
a. Pembelajaran Aktif
Maksudnya adalah bahwa dalam proses pembelajaran guru
harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta
didik aktif mengajukan pertanyaan, gagasan, mencari data dan
informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah.
Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari peserta
didik untuk membangun pengetahuan, bukan proses pasif yang
hanya menerima penjelasan guru tentang pengetahuan. Senada
dengan ini ada yang mengatakan pemebaljaran aktif itu adalah
dalam proses pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk
belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar secara aktif,
berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran.
Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk
9 Mohammad Jauhar, h.150. 10 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam
kelas, (Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta,2010) h. 13
10
menggunakan ide pokok, memecahkan masalah atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari dalam suatu
persoalan yang ada dalam kehidupan nyata dan guru disana
hanya berfungsi dan berperan sebagai fasilitator.11
Strategi pembelajaran yang aktif dalam proses
pembelajaran adalah siswa diharapkan aktif terlibat dalam
kegiatan pembelajaran untuk berfikir, berinteraksi, berbuat
untuk mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan
suatu karya.12
Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran yang
berorientasi pada siswa diantaranya:
1) Asumsi filosofis tentag pendidikan .Pendidikan merupakan
usaha sadar mengembangkan manusia menuju kedewasaan,
baik kedewasaan intelektual, sosial maupun kedewasaaan
moral. Oleh karena itu, proses pendidikan bukan hanya
mengembangkan intelektual saja, tetapi mencakup seluruh
potensi yang dimiliki peserta didik.
Dengan demikian, hakikat pendidikan pada dasarnya
adalah:
a) Interaksi manusia
b) Pembinaan dan pengembangan potensi manusia
c) Berlangsung sepanjang hayat
d) Kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat
perkembangan siswa.
11 Remiswal & Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi Paikem Dalam
Pembelajaran Agama Islam, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013),h.46 12 Hamzah & Nurdin Mohamad, h.77
11
e) Keseimbangan antara kebebasan subjek didik dan
kewibawaan guru
f) Peningkatan kualitas hidup13
2) Asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan yaitu:
a) Siswa bukanlah manusia dalam ukuran mini, akan tetapi
manusia yang sedang dalam tahap perkembangan
b) Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda
c) Anak didik pada dasarnya adalah insan yang aktif,
kreatif dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya
d) Anak didik memiliki motivasi untuk memenuhi
kebutuhannya.
Asumsi tersebut menggambarkan bahwa anak didik
bukanlah objek yang harus dijejali dengan informasi, tetapi
mereka adalah subjek yang memiliki potensi dan proses
pembelajaran seharusnya diarahkan untuk menggambarkan
seluruh potensi yang dimiliki anak didik tersebut.14
3) Asumsi tentang guru yaitu:
a) Guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar
peserta didik
b) Guru memiliki kemampuan professional dalam
mengajar
c) Guru mempunyai kode etik keguruan
d) Guru memiliki peran sebagai sumber belajar, pemimpin
(organisator) dalam belajar yang memungkinkan
terciptanya kondisi yang baik bagi siswa dalam
belajar.15
4) Asumsi yang berkaitan dengan proses pembelajaran,
diantaranya:
a) Bahwa proses pembelajaran direncanakan dan
dilaksanakan sebagai suatu sistem
b) Peristiwa belajar akan terjadi manakala anak didik
berinteraksi dengan lingkungan yang diatur guru.
13 Opcit. 14 Ibid.,h.4 15 Ibid.
12
c) Proses pembelajaran akan lebih aktif apabila
menggunakan metode dan teknik yang tepat dan
berdaya guna.
d) Pembelajaran member tekanan pada proses dan produk
secara seimbang
e) Inti proses pembelajaran adanya kegiatan belajar siswa
secara optimal.16
Pada pelaksanaan pembelajarana aktif terdapat prinsip-
prinsip yang ada dalam Al-Qur’an seperti prinsip partisipasi
aktif. Pada prinsip ini dituntut bagi orang yang belajar agar ikut
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal ini sebagaimana
yang tertulis dalam Firman Allah surah Al-Maidah ayat 2
yaitu17:
Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya (Q.S. al-
Maidah : 2).18
Ayat tersebut menjelaskan tentang tolong–menolong
dalam segala hal. Begitu juga dengan proses pembelajaran
aktif. Proses pembelajaran adalah suatu proses yang sangat
membutuhkan perilaku tolong- menolong, pembelajaran aktif
16 Ibid. 17 Ibid., h. 79 18 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Sygma., 2005),h.106
13
membutuhkan kerjasama antara beberapa komponen
pembelajaran. Pada umumnya dalam pembelajaran aktif
pendidik menggunakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama, maka disini dituntut untuk aktif dan
saling bekerjasama dengan teman–temannya.19
b. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model
pembelajaran menyenangkan yang bisa membuat siswa
terbebas dari kejenuhan-kejenuhan pembelajaran. Model
pembelajaran inovatif ini tentunya berbeda jauh dari model
pembelajaran konvensional yang memang sudah menjadi
kebiasaan dalam pembelajaran. Guru mencoba untuk
menanamkan pemikiran "Learning is fun" kepada semua
peserta didiknya yang merupakan kunci yang diterapkan dalam
pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di
pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas,
perasaan tertekan dengan tenggang waktu tugas, kemungkinan
kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan. 20
Ada alasan yang mendasari perlu adanya inovasi dan
variasi dalam pembelajaran yaitu adanya unsur kejenuhan atau
kebosanan pada diri manusia bahkan peserta didik sekalipun.
Sikap jenuh dan membosankan merupakan salah satu bagian
19 Remiswal,h.79 20 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, h.15
14
dari watak manusia. Manusia selalu menghendaki adanya
inovasi atau variasi dalam berbagai hal yang mencakup
kebutuhan hidupnya termasuk belajar-mengajar. Hal yang
demikian penting dilakukan oleh guru sebagai penggerak
utama terjadinya kegiatan belajar mengajar. Hal ini sejalan
dengan firman Allah dalam surah an-Nahl ayat 125 yaitu21 :
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. (Q.S.an –Nahl: 125).22
Secara tersirat, ayat di atas terkandung tiga metode
pembelajaran, yaitu hikmah (kebijaksanaan), mau’izah (nasihat
yag baik), dan mujadalah (dialog dan debat). Maksudnya
adalah dalam memberikan pembelajaran kepada orang lain
haruslah dengan menggunakan cara hati–hati dan diberikan
pada waktu tertentu dan dilakukan dengan cara yang bervariatif
agar tidak membosankan. Selain itu pembelajaran harus
21 Opcit., h. 84 22 Depag RI, Al-qur’an dan Terjemahnya,h.281
15
diberikan dengan mudah agar siswa tidak tertekan dan tidak
merasa bosan terhadap apa yang diajarkan.23
c. Pembelajaran Kreatif
Mempunyai makna bahwa pembelajaran adalah proses
pengembangan kreativitas peserta didik. Dalam kehidupan dan
pekerjaan, baik secara pribadi maupun secara berkelompok.
Maka guru dituntut untuk menciptakan kegiatan yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan peserta didik.
Strategi mengajar untuk mengembangkan kreativitas siswa
adalah sebagai berikut :
1) Memberi kebebasan pada siswa untuk mengembangkan
gagasan dan pengetahuan baru
2) Bersikap respek dan menghargai ide–ide siswa
3) Penghargaan pada inisiatif dan kesadaran diri siswa
4) Penekanan pada proses, bukan penilaian hasil akhir pada
siswa
5) Memberikan waktu yang cukup untuk berfikir dan
menghasilkan karya
6) Mengajukan pertanyaan untuk menggugah kreativitas
seperti “Mengapa”, “Bagaimana”, “apa yang terjadi jika.. “
dan bukan pertanyaan “apa” dan “kapan”.24
Gibbs dalam mulyasa menyimpulkan bahwa kreativitas
dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan,
komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang
tidak terlalu ketat.25
23 Remiswal & Rezki Amelia,h.83 24 Ibid.,h.50 25 Ibid.
16
Kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri–ciri aptitude
maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun
kombinasi dengan hal–hal yang sudah ada, yang semuanya itu
relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya. Hal ini
sejalan dengan firman Allah SWT dalam surah al–An’am ayat
101-102 yaitu26 :
Artinya : Dia Pencipta langit dan bumi. bagaimana Dia
mempunyai anak Padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia
menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala
sesuatu. (yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah
Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain dia; Pencipta
segala sesuatu, Maka sembahlah dia; dan Dia adalah
pemelihara segala sesuatu. (Q.S. al–An’am: 101-102).27
Ayat tersebut menjelaskan tentang Tuhan sebagai Pencipta.
Barangkali kreativitas manusia termasuk dalam hal penciptaan
yang dilakukan secara terus–menerus, yakni merubah suatu
26 Ibid., h. 86 27Depag RI, Al – Qur’an dan Terjemahnya,h.140
17
bentuk kebentuk lainnya, seperti halnya mencipta rumah dari
kayu atau batu dan lain–lain. Tetapi seperti halnya intelektual,
kreativitas tidak lepas dari asal Ilahi. Dengan kata lain ada tiga
aspek yaitu makhluk, alam dan kitab suci dimana terdapat
tanda–tanda kekuasaan Allah yang masing–masing menempati
tempatnya sendiri–sendiri yang satu tidak dapat berfungsi tanpa
yang lain.28
d. Pembelajaran Efektif
Berarti bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih
harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai
secara maksimal. Dan dapat dibuktikan dengan adanya
pencapaian potensi baru oleh peserta didik setelah proses
belajar mengajar.
Proses pembelajaran hendaknya menghasilkan apa yang
harus dikuasai peserta didik setelah menjalani proses
pembelajaran. Hal ini karena pembelajaran memiliki sejumlah
tujuan yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan
menyenangkan saja tetapi tidak efektif, maka pembelajaran
tersebut adalah sama persis dengan bermain secara umum.
Adapun syarat kelas yang efektif adalah adanya
keterlibatan, tanggung jawab, dan umpan balik dari peserta
didik merupakan syarat pertama dan utama dalam kegiatan
28 Opcit., h.86
18
pembelajaran.Peserta didik perlu menyadari tentang tanggung
jawab mereka dalam proses pembelajaran, karena merekalah
yang melakukan aktivitas–aktivitas pembelajaran dalam
rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Lebih lanjut umpan
balik dari peserta didik akan berguna bagi pendidik untuk
mengetahui tingkat perubahan yang dialami peserta didik.29
e. Pembelajaran Menyenangkan
Dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan
mengesankan sehingga tujuan pembelajaran akan dapat
tercapai dengan maksimal. 30
Dalam buku lain menyatakan bahwa pembelajaran
menyenangkan merupakan suatu proses pembelajaran yang di
dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan
siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under
pressure). 31
Dave Meier memberikan pengertian menyenangkan
sebagai suasana belajar dalam keadaan gembira.
Suasanagembira disini bukan berarti suasana rebut, hura–hura,
kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal.
29 Ibid.,h.51 30 Ibid.,h.53 31 Rusman, Model – model Pembelajaran. (Jakarta :Rajawali Press,2012),h.326
19
Adapun ciri–ciri pembelajaran yang menyenangkan
adalah sebagai berikut :
1) Rileks
2) Bebas dari tekanan
3) Aman dan menarik
4) Bangkitnya minat belajar dan konsentrasi tinggi
5) Adanya keterlibatan penuh
6) Perhatian peserta didik tercurah
7) Lingkungan belajar yang menarik
8) Bersemangat dan perasaan gembira.32
Dalam pendidikan islam, dikenal bahwa proses
pembelajaran adalah proses yang mengembangkan seluruh
potensi yang ada dalam diri peserta didik. Maka kalau ditelaah
lebih lanjut antara pembelajaran yang menyenangkan akan
sangat membantu pendidik dalam mengembangkan potensi
peserta didik. Dalam pengembangan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik, guru juga perlu memberikan motivasi karena
motivasi sangatlah besar pengaruhnya pada seseorang. Bahkan
keberhasilan suatu pekerjaan disebabkan adanya motivasi.
Sebagaiman tertulis dalam Al- Qur’an yakni dalam Surah al–
Baqarah ayat 81–82 yaitu33 :
32 Opcit.,h.54 33 Ibid., h. 93
20
Artinya : (Bukan demikian), yang benar: Barangsiapa berbuat
dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka Itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan orang-orang
yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga;
mereka kekal di dalamnya. (Q.S. al-Baqarah: 81-82).34
Kemudian dalam surah Yusuf ayat 111 yaitu :
Artinya : Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat
pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran
itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan
segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang beriman. (Q.S. Yusuf: 111).35
Pada kedua ayat tersebut diketahui bahwa di dalam
pendidikan islam istilah motivasi dapat diperoleh dari beberapa
penjelasan ayat–ayat Al-Qur’an, seperti yang ada pada ayat
pertama dan kedua, dari kedua ayat tersebut diketahui bahwa
motivasi berasal dari ancaman yang ada pada surah al-Baqarah
34 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya,h.12 35 Ibid.,h.248
21
ayat 81–82, dan pada ayat kedua motivasi diperoleh dari
cerita–cerita yang ada dalam Al-Qur’an.36
b. Terdapat Empat Aspek yang Mempengaruhi Model PAIKEM
Aspek–aspek Model PAIKEM antara lain:
1. Pengalaman
Di aspek ini siswa diajarkan untuk dapat belajar mandiri. Di
dalamnya terdapat banyak cara untuk penerapannya, antara lain
seperti eksperimen, pengamatan, percobaan, penyelidikan, dan
wawancara. Karena di aspek pengalaman, anak belajar banyak
melalui berbuat dan dengan melalui pengalaman langsung, dapat
mengaktifkan banyak indera yang dimiliki anak tersebut.
2. Komunikasi
Aspek komunikasi ini dapat dilakukan dengan beberapa
bentuk, antara lain mengemukakan pendapat, resentasi laporan, dan
memajang hasil kerja.Di aspek ini ada hal-hal yang ingin
didapatkan, misalnya anak dapat mengungkapkan gagasan, dapat
mengonsolidasi pikirannya, mengeluarkan gagasannya, memancing
gagasan orang lain, dan membuat bangunan makna mereka dapat
diketahui guru.
3. Interaksi
Aspek interaksi ini dapat dilakukan dengan cara interaksi,
tanya jawab, dan saling melempar pertanyaan. Dengan hal–hal
seperti itulah kesalahan makna yang diperbuat oleh anak–anak
berpeluang untuk terkorelasi dan makna terbangun semakin
mantap, sehingga dapat menyebabkan hasil belajar meningkat.
4. Refleksi
Dalam aspek ini yang dilakukan adalah memikirkan
kembali apa yang telah diperbuat/dipikirkan anak selama mereka
belajar. Hal ini dilakukan supaya terdapatnya perbaikan
gagasan/makna yang telah dikeluarkan oleh anak supaya mereka
tidak mengulangi kesalahan. 37
c. Landasan Psikologis-pedagogis Srategi Pembelajaran PAIKEM
Tinjauan Psikologis ini dimaksudkan ingin melihat posisi dan
signifikansi penerapan strategi PAIKEM menurut kajian psikologi
belajar. Pembelajaran sebelumnya dikenal dengan istilah (KBM)
36 Opcit.,h. 94 37 Ibid., h. 62
22
merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran
tradisional menitik beratkan pada metode imposisi yakni pembelajaran
dengan cara menuangkan hal–hal yang dianggap penting oleh guru
bagi peserta didiknya. Cara ini tidaklah mempertimbangkan kesesuaian
antara materi dengan kebutuhan, minat dan tingkat perkembangan
serta pemahaman peserta didik.38
Pandangan baru berpendapat bahwa tingkah laku manusia
didorong oleh motif–motif tertentu. Aktivitas belajar akan berhasil
apabila berdasarkan pada motivasi pada diri peserta didik. Peserta
didik dapat dipaksa untuk melakukan suatu perbuatan tetapi ia tidak
dapat dipaksa untuk menghayati perbuatan itu sebagaimana mestinya.
Guru dapat memaksakan materi pelajaran untuk dikuasai siswa tetapi
tidak dapat memaksakannya untuk belajar dalam arti yang
sesungguhnya. Maka dengan demikian bisa dikatakan bahwa sistem
pembelajaran yang baik seharusnya dapat membantu siswa
mengembangkan diri secara optimal serta mampu mencapai tujuan-
tujuan belajarnya. Meskipun proses belajar-mengajar tidak dapat
sepenuhnya berpusat pada siswa, tetapi perlu diingat bahwa pada
hakikatnya siswalah yang harus belajar.39
Dengan demikian guru perlu memberikan bermacam– macam
situasi belajar yang memadai untuk materi yang disajikan, dan
38 Ibid., h.58 39 Ibid., h. 59
23
menyesuaikannya dengan kemampuan dan karakteristik serta gaya
belajar siswa. Sebagai konsekuensinya adalah guru dituntut harus kaya
metodologi mengajar serta terampil menerapkannya, tidak monoton,
dan variatif dalam melaksanakan pembelajaran.40
Dalam konteks inilah kehadiran PAIKEM diharapkan dapat
memperkaya guru dalam hal strategi, metode, dan teknik mengajar
sebagai seni. Sehingga secara psikologis–pedagogis, PAIKEM secara
nyata memiliki relevansi dalam kerangka mewujudkan proses belajar
yang memberdayakan peserta didik.41
d. Penerapan Strategi PAIKEM dalam Proses Pembelajaran
Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada
belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan
belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.42
e. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan
berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang
miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia selama mereka
40 Ibid. 41 Ibid. 42 Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi,h.17
24
normal terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut
merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap atau berpikir
kritis dan kreatif. 43
2. Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan
memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan)
perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam
kegiatan pembelajaran. 44
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain
berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat
dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan
tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau
dalam kelompok. 45
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini
memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk
menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif
pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan
kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya
ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah
mengembangkannya.46
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang
menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan
dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan
untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan
yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja
lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. 47
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang
sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan
43 Mohammad Jauhar, h.152 44 Ibid.,h.154 45 Ibid 46 Ibid 47 Ibid.,h.155
25
sebagai media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber
belajar). 48
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam
belajar. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan
salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik
hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan
siswa.49
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa
kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan
meja diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan.
Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAIKEM.
Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya,
mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan
merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif
mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan,
takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu,
guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik
yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya.
Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAIKEM’. 50
f. Kelebihan dan Kelemahan PAIKEM
1. Kelebihan PAIKEM
a. PAIKEM merupakan pembelajaran yang mengembangkan
kecakapan hidup
b. Dalam PAIKEM siswa belajar bekerja sama
c. PAIKEM mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
d. PAIKEM mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
e. PAIKEM menghargai potensi semua siswa
f. Program untuk meningkatkat PAIKEM di sekolah harus
ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya
g. Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar karena
adanya variasi dalam proses pembelajaran
h. Peserta didik dapat lebih mengembangkan dirinya
i. Peserta didik tidak jenuh dengan pembelajaran di kelas
j. Peserta didik dapat memecahkan permasalahan dengan
memanfaatkan lingkungan sekitarnya
48 Ibid 49 Ibid 50 Ibid.,h.156
26
k. Mental dan fisik peserta didik akan terasah secara optimal.51
Dalam buku lain, kelebihan dari PAIKEM adalah :
1. PAIKEM lebih memungkinkan peserta didik dan guru–guru
sama-sama aktif terlibat dalam pembelajaran.
2. PAIKEM lebih memungkinkan guru dan siswa berbuat kreatif
bersama.52
2. Kelemahan PAIKEM
a. Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-
laki/perempuan, pintar/kurang pintar, sosial, ekonomi
tinggi/rendah
b. Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup
c. Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat
duduk, kegiatan yang dilakukan siswa sering kali belum
mencerminkan belajar kooperatif yang benar
d. Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan
pembelajaran PAIKEM yang baik
e. Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung
seragam
f. Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja
siswa (LKS) yang sebagian besar pertanyaannya bersifat
tertutup
g. Guru harus menyiapkan pembelajaran yang lebih dari sekedar
ceramah, maka dibutuhkan alat dan bahan yang lebih pula
untuk melaksanakan pembelajaran tersebut
h. Guru harus bisa mengcover semua kebutuhan siswa baik dari
segi mental maupun fisik
i. Sarana dan prasarana harus memadai, sehingga sekolah-
sekolah yang berada di daerah sulit untuk mengembangkan
PAIKEM.53
51 Arifsetiamath.Blogger diambil pada tanggal 20 desember 2014 52 Mohammad Jauhar,h.151 53 Ibid.
27
2. PAIKEM Berbasis PBL (Problem Based Learning)
a. Pengertian dan karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM/PBL)
Suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pegetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. Dalam
pengetahuan dan konsep yang esensi dari mata pelajaran. Dalam hal
ini siswa terlibat dalam penyelidikan untuk pemecahan masalah yang
mengintegrasikan keterampilan dan konsep dari berbagai isi materi
pelajaran. Pendekatan ini mencakup pengumpulan informasi yang
berkaitan dengan pertanyaan, mensintesis, dan mempresentasikan
penemuannya kepada orang lain.54
Karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut :
1) Permasalahan menjadi starting point dalam belajar
2) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada
didunia nyata yang tidak terstruktur
3) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple
perspective)
4) Permasalahan menantang pegetahuan yang dimiliki oleh siswa,
sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan indentifikasi
kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar
5) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama
6) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya,
dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial
dalam PBM
7) Belajar adalah kolaboratif, omnisasi, dan kooperatif
8) Pengembagan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari
solusi dari sebuah permasalahan
9) Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi
dari sebuah proses belajar
54 Upload and edit online by Rista Henni Purba diambil tanggal 1 september 2015 pukul
17.16 WITA
28
10) PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar55
b. Prinsip Pembelajaran Problem Based Learning/ Pembelajaran
Berbasis Masalah
Temuan-temuan dari psikologi kognitif menyediakan landasan
teoritis untuk meningkatkan pengajaran secara umum dan khsususnya
Problem Based Learning. Premis dasar dalam psikologi kognitif
adalah belajar merupakan proses konstruksi pengetahuan baru yang
berdasarkan pada pengetahuan terkini. Mengikuti Glaser (1991) secara
umum diasumsikan bahwa belajar adalah proses yang konstruktif dan
bukan penerimaan. Proses-proses kognitif yang disebut metakognisi
mempengaruhi penggunaan pengetahuan, dan faktor-faktor sosial dan
konstektual mempengaruhi pembelajaran. Berdasarkan pada hal ini,
ada tiga prinsip pembelajaran yang berkaitan dengan Problem Based
Learning, yaitu:
1) Belajar adalah proses konstruktif
Belajar adalah proses konstruktif bukan penerimaan.
Pembelajaran tradisional didominasi oleh pandangan bahwa
belajar adalah penuangan pengetahuan kekepala siswa. Kepala
siswa dipandang sebagai kotak kosong yang siap diisi melalui
repetisi dan penerimaan. Jadi pelaksanaan pembelajaran selama ini
dianggap sebagai perekaman materi oleh guru saja ke dalam otak
siswa. Padahal menurut teori psikologi kognitif modern, memori
merupakan struktur asosiatif. Pengetahuan disusun dalam jaringan
antar konsep, mengacu pada jalinan semantik. Ketika belajar terjadi
informasi baru digandengkan pada jaringan informasi yang telah
ada. Jalinan semantik tidak hanya menyangkut bagaimana
menyimpan informasi, tetapi juga bagaimana informasi itu
diinterpretasikan dan dipanggil. Dan dalam pembelajaran berbasis
55 Rusman , Model-Model Pembelajaran (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2012),h 232-233
29
masalah, siswa dilatih untuk mengumpulkan konsep-konsep agar
tujuan pembelajaran itu dapat terekam.
2) Knowing about knowing (metakognisi)
Knowing about knowing mempengaruhi Pembelajaran
Prinsip kedua yang sangat penting dalam belajar adalah proses
cepat, bila siswa mengajukan keterampilan-keterampilan self
monitoring, secara umum mengacu pada metakognisi (Bruer, 1993
dalam Gijselaers, 1996). Metakognisi dipandang sebagai elemen
esensial keterampilan belajar seperti setting tujuan (what am I
going to do), strategi seleksi (how am I doing it?), dan evaluasi
tujuan (did it work?). Keberhasilan pemecahan masalah tidak
hanya bergantung pada pemilikan pengetahuan konten (body of
knowledge), tetapi juga penggunaan metode pemecahan masalah
untuk mencapai tujuan. Secara khusus keterampilan metokognitif
meliputi kemampuan memonitor prilaku belajar diri sendiri, yakni
menyadari bagaimana suatu masalah dianalisis dan apakah hasil
pemecahan masalah masuk akal.
3) Faktor-faktor kontekstual dan sosial mempengaruhi pembelajaran.
Prinsip ketiga ini adalah tentang penggunaan pengetahuan.
Mengarahkan siswa untuk memahami pengetahuan dan untuk
mampu menerapkan proses pemecahan masalah merupakan tujuan
yang sangat ambisius. Pembelajaran biasanya dimulai dengan
penyampaian pengetahuan oleh guru kepada siswa, kemudian
disertai dengan pemberian tugas-tugas berupa masalah untuk
meningkatkan penggunaan pengetahuan. Namun studi-studi
menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan serius dalam
menggunakan pengetahuan ilmiah.56
Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas bahwa pembelajaran
dengan Problem Based Learning dimulai oleh adanya masalah yang dalam
hal ini dapat dimunculkan oleh siswa ataupun guru, kemudian siswa
memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan
apa yang mereka perlu ketahui untuk memecahkan masalah tersebut.
56http://artikel-pusrefil.blogspot.com/2012/04/pembelajaran-problem based. learning
.html. diambil pada tanggal 1 September 2015
30
Siswa dapat memilih masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan
sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar.
c. Tahap-Tahap Pembelajaran Problem Based Learning
Sebagaimana penjelasan di atas bahwa Pembelajaran Berbasis
Masalah ini menuntut peserta didikuntuk menghadapi apa yang telah
mereka ketahui dan apa yang belum mereka ketahui. Situasi ini
mengajak mereka untuk mengajukan pertanyaan, melakukan
penelitian, dan menentukan tindakan apa yang akan diambil.
Langkah-langkah berikut ini merupakan salah satu model
pemecahan masalah, dari beberapa bentuk Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM/PBL) yaitu:
1) Menyadari Masalah
Implementasi PBL harus dimulai dengan kesadaran adanya
masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru
membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan atau gap
yang dirasakan oleh manusiaatau lingkungan sosial.Kemampuan
yang harus dicapai oleh siswa pada tahapan ini adalah siswa dapat
menentukan atau menagkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai
fenomena yang ada.
2) Merumuskan Masalah
Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya akan
berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang
masalah yang berkaitan dengan data-data apa yang harus
dikumpulkan untuk menyelesaikannya. Kemampuan yang
diharapkan dari siswa dalam langkah ini adalah siswa dapat
menentukan prioritas masalah.
3) Merumuskan Hipotesis
Sebagai proses berpikir ilmiah yang merupakan perpaduan
dari berpikir deduktif dan induktif, maka merumuskan hipotesis
merupakan langkah penting yang tidak boleh ditinggalkan.
Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah
31
siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin
diselesaikan.
4) Mengumpulkan Data
Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses
berpikir ilmiah merupakan hal yang sangat penting. Sebab, menentukan cara
penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus sesuai
dengan data yang ada. Proses berpikir ilmiah bukan proses berimajinasi akan
tetapi proses yang didasarkan pada pengalaman. Oleh karena itu, dalam
tahapan ini siswa didorong untuk mengumpulkan data yang relevan.
Kemampuan yang diharapakna pada tahap ini adalah kecakapan siswa untuk
mengumpulkan dan memilih data, kemudian memetakan dan menyajikannya
dalam berbagai tampilan sehingga mudah dipahami.
5) Menguji Hipotesis
Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa
menentukan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak.
Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah
kecakapan menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk
melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji. Disamping itu,
diharapkan siswa dapat mengambil keputusan dan kesimpulan.
6) Menentukan Pilihan Penyelesaian
Menentukan pilihan penyelesaian merupakan akhir dari proses PBL.
Kemampuan yang diharapkan dari tahapan ini adalah kecakapan memilih
alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat
memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan
alternatif yang dipilihnya, termasuk mamperhitungkan akibat yang akan terjadi
pada setiap pilihan.57
d. Kelebihan dan Kelemahan Problem Based Learning
1) Kelebihan Problem Based Learning
Kelebihan dalam penerapan metode Pembelajaran Problem
Based Learning antara lain:
a) Realistik dengan kehidupan siswa
b) Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa
c) Memupuk sifat inqury siswa
d) Retensi konsep jadi kuat
57 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan(Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2011), h. 218-220
32
e) Memupuk kemampuan Problem Solving58
f) Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga
pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik
g) Dilatih untuk dapat bekerja sama dengan siswa lain
h) Dapat memperoleh dari berbagai sumber59
2) Kekurangan Pembelajaran Problem Based Learning
Kekurangan dalam penerapan metode Pembelajaran Problem
Based Learning antara lain:
a) Persiapan Pembelajaran yang kompleks
b) Sulitnya mencari problema yang relevan
c) Sering terjadi miss- konsepsi
d) Konsumsi waktu, dimana model ini memerlukanwaktu yang
cukup dalam proses penyelidikan,. Sehingga terkadang banyak
waktu yang tersita untuk proses tersebut.60
e) Untuk siswa yang malas tujuan darimetose tersebut tidak dapat
tercapai
f) Membutuhkan banyak waktu dan dana
g) Tidak semua mata pelajarandapat diterapkan dengan metode
ini61
3. Pemecahan Masalah Matematika
a. Pengertian Pemecahan Masalah Matematika
Pada pembelajaran Matematika, peserta didik sering
berhadapan dengan masalah, sehingga diharapkan dengan
pembelajaran matematika peserta didik mampu menyelesaikan
masalah -masalah yang ada. Untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan
kemampuan pemecahan masalah. Menurut Krulik dan Rudnick, ”It
(Problem solving) is the means by which an individual uses previously
58 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –Progresif:Konsep, Landasan Dan
Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)(Jakarta : KencanaPrenada
Media Group, 2010), h.96-97 59 lif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Tatik Elisah, Startegi Pembelajaran Sekolah Terpadu
(Jakarta :Prestasi Pustaka, 2011), h. 57 60 Ibid, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif…., h.96-97 61 Ibid, Startegi Pembelajaran Sekolah…., h.57
33
acquired knowledge, skill, and understanding to satisfy the demands
of an unfamiliar situation”. Dari definisi tersebut problem solving itu
sendiri diartikan sebagai alat yang dengannya seseorang menggunakan
pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang dimiliki sebelumnya,
untuk menyelesaikan situasi (permasalahan) yang tidak biasa.62
Usaha meningkatkan keterampilan penyelesaikan masalah
pada pandangan lain disebut juga dengan pendekatan heuristik,
tujuannya adalah untuk mengajarkan keterampilan mengatasi masalah
tertentu, yang dapat digunakan murid ketika mereka harus mengatasi
masalah tertentu. 63
Pembelajaran dengan pendektan problem solving dinyatakan
sebagai berikut : “Though participation in a series of practical
problem solving activities that may involve designing, modeling, and
testing of technological solutions it is assumed that the learner will
acquire both technical knowledge and higher–order cognitive skills”.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa selama peserta didik atau
siapapun yang terlibat dalam rangkaian aktivitas penyelesaian masalah,
di dalamnya meliputi kekuatan membuat desain, model, dan menguji
penyelesaian masalah secara teknis, kegiatan tersebut diasumsikan
62 Irzani & Alkusaeri. “Pengembangan Program Pembelajaran Matematika”. (Y@zido
Press. Mataram.2013). h. 25 63 Ibid
34
bahwa proses belajar merupakan usaha untuk mendapatkan antara
pengetahuan secara teknikdan keterampilan kognitif tingkat tinggi.64
Dalam buku Problem solving in school Mathematic yang
ditulis oleh Branca menyebutkan bahwa “Branca views problem
solving as a goal, a process, and a basic skill”. Menurut Ashalock,
et.al. Problem Solving dikatakan sebagai tujuan, karena ketika kita
menerapkan model Problem solving kita menginginkan peserta didik
kita menjadi seorang pemecah masalah. Sedangkan sebuah proses
dalam problem solving sendiri terdiri atas rangkaian kegiatan
mengaplikasikan berbagi pengetahuan yang baru dan situasi yang
tidak biasanya. Dan sebagai keterampilan dasar dikarenakan setiap
kegiatan matematika selalu mengarah kepada penyelesaian masalah.65
Pendapat lain tentang pengertian problem solving yaitu:
“Problem solving included higher order thinking skill such as
visualization, association, abstraction, comprehension, manipulation,
reasoning, analysis, synthesis, generalization-each needing to be
“managed“ and “coordinated”.
Dari pendapat di atas kegiatan problem solving meliputi
aktivitas keterampilan berfikir tingkat tinggi, seperti bagaimana
seseorang peserta didik dalam memvisualisasikan, mengelompokkan,
64 Ibid., h. 26 65 Ibid
35
mengabstraksikan, mengkomprehensifkan, memanipulasi,
menganalisis, sintesis, menggeneralisasikan tiap-tiap kebutuhan untuk
diatur atau dikoordinasikan. 66
Dari beberapa pendapat di atas model problem solving dapat
diartikan sebagai kerangka konseptual yang ditempuh oleh seseorang
untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan,
keterampilan dan pemahaman yang dimilikinya sehingga masalah
tersebut menjadi bukan masalah lagi baginya.67
Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk
menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan
dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Pemecahan masalah tidak
sekedar sebagai bentuk kemampuan menerapkan aturan-aturan yang
telah dikuasai melalui kegiatan-kegiatan belajar terdahulu, melainkan
lebih dari itu, merupakan proses untuk mendapatkan seperangkat
aturan pada tingkat yang lebih tinggi. 68
b. Taksonomi Pemecahan Masalah
Lima tingkat taksonomi pemecahan masalah, yaitu sebagai
berikut :
1) Rutin : tindakan rutin atau bersifat algoritmik yang dilakukan
tanpa membuat suatu keputusan. Beberapa operasi matematika
66 Ibid.,h.27 67 Ibid 68 Made Wena, “Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer” (Bumi Aksara,
Jakarta.2011), h. 52
36
seperti persamaan kuadrat, operasi integral, analisis varians,
termasuk masalah rutin
2) Diagnostik : pemilihan suatu prosedur atau cara yang tepat secara
rutin.Beberapa rumus yang digunakan dalam menentukan tegangan
suatu balok, dan diagnosis adalah memilih prosedur yang tepat
untuk memecahkan masalah tersebut.
3) Strategi : pemilihaan prosedur secara rutin untuk memecahkan
suatu masalah. Strategi merupakan bagian dari tahap analisis dan
evaluasi dalam taksonomi Bloom.
4) Interpretasi: kegiatan pemecahan masalah yang sesungguhnya,
karena melibatkan kegiatan mereduksi masalah yang nyata,
sehingga dapat dipecahkan.
5) Generalisasi : pengembangan prosedur yang bersifat rutin untuk
memecahkan masalah-masalah yang baru.69
c. Strategi pemecahan masalah solso
Salso mengemukakan enam tahap dalam pemecahan masalah.
1) Identifikasi permasalahan
2) Representasi permasalahan
1. Perencanaan pemecahan
2. Menerapkan/mengimplementasikan perencanaan
3. Menilai perencanaan
4. Menilai hasil pemecahan70
d. Strategi pemecahan masalah wankat dan oreovocz
Tahap-tahap strategi operasional dalam pemecahan masalah
sebagai berikut.
1) Saya mampu/bisa (I can) : tahap membangkitkan motivasi dan
membangun/ menumbuhkan keyakinan diri siswa
2) Mendefinisikan (define) : membuat daftar hal yang diketahui dan
tidak diketahui, menggunakan gambar grafis untuk memperjelas
permasalahan.
3) Mengeksplorasi (Explore) : merangsang siswa untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis
dimensi-dimensi permasalahan yang dihadapi.
69 Ibid., h. 55 70 Ibid., h. 56
37
4) Merencanakan (Plan) : mengembangkan cara berfikir logis siswa
untuk menganalisis masalah dan menggunakan Flowchart untuk
menggambarkan permasalahan yang dihadapi.
5) Mengerjakan (do it) : membimbing siswa secara sistematis
untuk memperkirakan jawaban yang mungkin untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
6) Mengoreksi kembali (check) : membimbing siswa untuk mengecek
kembali jawaban yang dibuat, mungkin ada beberapa kesalahan
yang dilakukan.
7) Generalisasi (generalize) : membimbing siswa mengajukan
pertanyaan : apa yang telah saya pelajari dalam pokok bahasan ini?
Bagaimanakah agar pemecahan masalah yang dilakukan bisa lebih
efisien? Jika pemecahan masalah yang dillakukan masih kurang
benar, apa yang harus saya lakukan?Dalam hal ini dorong siswa
untuk melakukan umpan balik/refleksi dan mengoreksi kembali
kesalahan yang mungkin ada.71
e. Strategi pemecahan masalah sistematis
Pemecahan masalah sistematis adalah petunjuk untuk
melakukan suatu tindakan yang berfungsi untuk membantu seseorang
dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Secara operasional tahap-tahap pemecahan masalah
sistematis terdiri atas empat tahap beikut.
1. Memahami masalahnya
2. Membuat rencana penyelesaian
3. Melaksanakan rencana penyelesaian
4. Memeriksa kembali, mengecek hasilnya.72
Dari 3 (Tiga) jenis strategi itu, peneliti merasa strategi
pemecahan masalah sistematis yang perlu diterapkan. Karena strategi
71 Ibid., h.58 72 Ibid.,h.60
38
tersebut dirasakan cocok untuk siswa untuk melatih pengetahuan,
keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki guna menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi.
f. Langkah-langkah penerapan model problem solving
Dalam penerapan model problem solving, salah satu
pendekatan yang terkenal adalah pendekatan Polya’s Approach.
Menurut pendapat Polya ada empat langkah dalam melakukan
pemecahan masalah sebagaimana pernyataan berikut ini:
We shall distinguish four phases of the work. First, we have
to understand the problem; we have to see clearly what is required.
Second, we have to see how the various items are connected, how to
unknown is linked to the data, in order to obtain the idea of the
solution, to make a plan . Third, we carry out our plan. Fourth, we
look back at the completed solution, we review and discuss it. 73
Dari pendapat di atas dapat dijelaskan ada empat langkah
dalam melakukan penyelesaian masalah, antara lain :
1) Memahami masalah (Understand the problem)
Memahami masalah merupakan langkah awal dalam
menyelesaikan masalah , hal ini sangat penting dikarenakan tanpa
mengetahui apa yang terjadi tentunya kita tidak akan mungkin
mengetahui bagaimana harus menghadapinya. Memahami masalah
dalam menyelesaikan masalah dapat dilakukan dengan mengajukan
beberapa pertanyaan terkait dengan masalah tersebut, diantaranya
apa yang diketahui dari soal, apakah yang ditanyakan soal, apa saja
informasi yang diperlukan, dan bagaimana menyelesaikan soal
tersebut,serta kemungkinan pertanyaan-pertanyaan lain yang
mengarah pada pemahaman tentang masalah yang ada.74
73 Irzani & Alkusaeri .h.32 74 Ibid
39
2) Membuat rencana penyelesaian masalah (devise a plan)
Menyelesaikan sebuah permasalahan yang sudah dipahami
tidak akan berjalan dengan baik, jika proses penyelesaiannya tidak
direncanakan dengan baik pula. Dalam membuat rencana
penyelesaian masalah , kegiatan kita diarahkan kepada pemilihan
strategi-strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Akan
tetapi dalam mengidentifikasi strategi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah , hal yang perlu diperhatikan adalah
apakah strategi tersebut berkaitan dengan permasalahan yang akan
dipecahkan.75
3) Melakanakan rencana yang telah ditetapkan (Carry out the plan)
Jika peserta didik telah memahami permasalahan dan
menentukan strategi yg tepat dalam menyelesaikan masalah.
Langkah berikutnya adalah melaksanakan penyelesaian soal yang
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam hal ini,
kemampuan peserta didik memahami substansi materi dan
keterampilan peserta didik melakukan perhitungan-perhitungan
matematika akan sangat membantu peserta didik untuk melakukan
rencana penyelesaian masalah.
4) Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh (look back at the
completed solution)
Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh sangatlah
penting, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban
yang kita peroleh sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.
Langkah ini juga akan menentukan apakah hasil penyelesaian yang
kita dapatkan dapat diterima sebagai penyelesaian masalah, atau
dilakukan penyelesaian kembali karena terdapat beberapa hal yang
keliru sehingga jawabannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.76
Keempat langkah tersebut merupakan proses penyelesaian
masalah yang paling sering digunakan dalam pemecahan masalah
matematika, sehingga dalam pengembangan pedoman
pembelajaran matematika yang akan dilakukan dalam penelitian
75 Ibid., h. 33 76 Ibid.
40
ini, mengikuti proses penyelesaian masalah sebagaimana yang
dikemukakan oleh Polya.77
B. Kerangka Pikir
Hasil yang diperoleh peserta didik dalam mata pelajaran matematika
hampir bisa dikategorikan cukup, hal ini terlihat dari data yang telah peneliti
peroleh dari hasil observasi lapangan yang menunjukkan belum baiknya
pemahaman mereka seperti dalam pemahaman materi maupun dalam
pemecahan masalah terutama dalam mata pelajaran matematika khususnya.
Kemampuan pemecahan masalah merekapun masih kurang. Hal ini terlihat
dari tugas-tugas yang diberikan oleh guru masih mereka acuhkan, entah itu
karena materi yang kurang mereka pahami ataupun karena tidak adanya
kesadaran akan pentingnya belajar.
Dari fakta tersebut, peneliti ingin dalam proses pembelajaran, terutama
sekali dalam mata pelajaran matematika menerapkan strategi yang dirasa
cocok yaitu strategi PAIKEM dengan basis PBL yaitu Suatu pendekatan
pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks
bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari
materi pelajaran. Dalam hal ini siswa terlibat dalam penyelidikan untuk
pemecahan masalah yang mengintegrasikan keterampilan dan konsep dari
berbagai isi materi pelajaran. Pendekatan ini mencakup pengumpulan
informasi yang berkaitan dengan pertanyaan, mensintesis, dan
77 Ibid.
41
mempresentasikan penemuannya kepada orang lain sehingga siswa akan aktif
sehingga memungkinkan siswa melakukan kegiatan yang beragam untuk
mengembangkan sikap, pemahaman dan keterampilannya sendiri.
Peneliti berharap penggunaan strategi PAIKEM berbasis PBL ini dapat
menjadi acuan dalam menjadikan siswa yang berkemampuan aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan yang memiliki kemampuan pemecahan
masalah yang baik.
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik.78
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitaif. Pada penelitian kualitatif, tidak
dirumuskan hipotesis, tetapi justru dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya
hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif.79
Jadi menurut Peneliti Hipotesis dari penelitian ini adalah “Strategi
pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
78 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,h.64 79 Ibid.
42
masalah matematika Siswa kelas VII MTs. Negeri Kediri tahun pelajaran
2014/2015 berarti peneliti memilih H0 untuk ditolak”.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Pendekatan Penelitian
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam
waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan
yang berlaku. Untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik, maka si
peneliti bukan saja harus mengetahui aturan permainan, tetapi juga harus
mempunyai keterampilan-keterampilan dalam melaksanakan penelitian.
Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktik penelitian, maka diperlukan
suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi, seimbang dalam penelitian
yang akan dikerjakan. Desain dari penelitian adalah semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.80
Langkah awal yang harus dilaksanakan oleh seorang peneliti dalam
melaksanakan penelitian adalah penyusunan rancangan atau desain penelitian.
Desain penelitian memaparkan strategi dalam mengatur penelitian agar
peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan
tujuan penelitian. Desain penelitian juga memaparkan semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.81 Jadi desain
penelitian adalah proses pembuatan rancangan dalam penelitian sebagai
pedoman dalam pelaksanaan penelitian.
80 Nazir, Metode Penelitian (Bogor : Ghalia Indonesia, 2005), h.84. 81Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (IAIN Mataram, 2011), h. 47.
43
44
Adapun secara rincinya desain dari penelitian ini yaitu tampak pada
Gambar di bawah ini :
G.
Gambar 1.1 Desain Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen.
Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan
“jika kita melakukan sesuatu pada kondisi yang dikontrol secara ketat maka
apakah yang akan terjadi?”. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau
Menentukan Populasi
Kelas VII yang terdiri
dari dua kelompok yaitu
Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Seluruh siswa kelas VII
MTs. Negeri Kediri
tahun pelajaran
2014/2015
Penelitian Kuantitatif Jenis
Eksperimen
Tes, Observasi, wawancara dan
Dokumentasi
Teknik Pengumpulan Data
T-test / uji t Analisis Data
Penarikan Kesimpulan Interpretasi hasil analisis
data
45
tidak pada suatu keadaan yang di kontrol secara ketat maka kita memerlukan
perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan hal inilah yang dilakukan
pada penelitian eksperimen. Sehingga penelitian eksperimen dapat dikatakan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Selain itu juga,
penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan
minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-
akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji
suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan
perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan.82
B. Populasi dan Teknik Sampling
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek itu. 83
Sehubungan dengan penelitian ini, maka yang menjadi populasi
penelitian adalah siswa kelas VII MTs. Negeri Kediri.
82 Faisal, S.. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional.1982).h.8
83 Prof.Dr.Sugiyono, “ Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung :
Alfabeta. 2013). hal.80
46
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh popuasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).84
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini digunakan
sampel secara acak atau random yakni sampel acak secara sederhana.
Dimana hal ini dilakukan dengan cara undian dan cara bilangan acak. 85
Dengan mengambil kelas VII B dan VII C sebagai sampel untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
C. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti merupakan proses pengukuran terhadap
fenomena sosial maupun alam. Karena itu harus ada alat ukur yang baik agar
hasil pengukurannya tepat dan akurat, alat ukur dalam penelitian dinamakan
instrumen penelitian. Sanusi dalam bukunya “metodologi penelitian praktis
untuk ilmu sosial dan ekonomi” mengatakan bahwa instrumen penelitian
merupakan suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur
84 Ibid 85 Nana sudjana & Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan Cet. VII, (Bandung :
Sinar Baru Algensindo,2012), h. 86
47
fenomena alam atau gejala sosial. 86 Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”87
Berdasarkan pandangan tersebut dapat dipahami bahwa instrumen penelitian
merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu masalah
berdasarkan variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa instrumen
penelitian yaitu :
1. Instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal tes merupakan alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam
suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan. 88 Dalam
hal ini peneliti memberikan tes secara langsung dengan memberikan soal-
soal kepada siswa untuk dijawab oleh siswa itu sendiri. Tes ini digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data tentang rata-rata yang dicapai
siswa dalam belajar dengan strategi yang digunakan guru baik itu yang
menggunakan PAIKEM atau tanpa PAIKEM
2. Instrumen untuk metode observasi adalah pedoman observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan (data) yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan.89 Observasi atau pengamatan juga merupakan suatu alat
86 Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi ( Yogyakarta :Kurnia Kalam
Semesta,2011),h.98 87 Sugiono , h.102. 88 Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara,
2003),h.53 89 Anas sudijono, Pengantar Evaluasi pendidikan (Jakarta : Rajawali Press,2009),h.76
48
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat
secara sistematik gejala-gejala yang akan diselidiki.90 Ada dua jenis
observasi yaitu observasi partisipan dan non partisipan, dimana observasi
partisipan adalah bahwa peneliti ikut secara langsung dalam kehidupan
orang yang diteliti dan tidak terpisah. Sedangkan observasi non partisipan
adalah peneliti tidak ikut serta secara langsung.
3. Instrumen dengan metode Wawancara
Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan seseorang
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Wawancara digunakan peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya
untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orangtua,
pendidik, perhatian, sikap terhadap sesuatu.91
4. Instrumen metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan
sebagainya.92
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Tes
Tes dilakukan untuk mengumpulkan data dengan memberikan
sejumlah soal yang berkaitan dengan materi matematika untuk kelas VII
90 Supardi,h. 117 91 Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta,2010), h.155 92 Ibid ., h.274
49
yaitu Himpunan. Pemberian soal diberikan setelah selesai proses
pembelajaran.
2. Metode Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuan
hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.93
Selain itu juga, observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologik dan psikologik.
Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.94
Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang:
a. Lokasi penelitian
b. Keadaan sarana dan prasarana
c. Aktivitas belajar mengajar siswa
Aktivitas belajar mengajar siswa yang dimaksud yaitu
kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar dan juga untuk
mengamati cara siswa di dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru.
d. Tahapan-tahapan dalam kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM
e. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan PAIKEM
93 Sugiyono.h.226 94 Sutrisno Hadi. Metodologi Research (Yogyakarta : Andi Yogyakarta, 2000),h.137
50
3. Metode Wawancara
Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara kepada pihak-pihak
yang terlibat selama dalam proses penelitian, baik kepada madrasah, guru-
guru matematika dan siswa-siswa baik itu siswa yang ada di kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
4. Metode Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan dokumentasi ialah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode yang lain, maka metode ini agak tidak
begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih
tetap, belum berubah.95 Dengan demikian, maka metode ini penulis
gunakan untuk mendapatkan data tentang :
a. Gambaran umum MTs. Negeri Kediri
b. Letak Geografis
c. Keadaan guru, pegawai/karyawan, dan siswa MTs. Negeri Kediri
d. Struktur organisasi
e. Sarana dan Prasarana
f. Kumpulan nama siswa dan nilai hasil belajar siswa.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti
dalam menganalisis data yang telah diperoleh untuk mendapatkan kesimpulan
dari hasil penelitian. Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya yaitu
menganalisis data menggunakan statistik karena bentuk data yang diperoleh
95 Arikunto.h.274
51
dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan menggunakan pendekatan
kuantitatif juga.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 anggota
sampel, yaitu sampel untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk siswa
yang berada di kelas eksperimen dilambangkan 𝑛1 dan siswa yang berada di
kelas kontrol dilambangkan dengan 𝑛2. Selanjutnya data yang diperoleh akan
dianalisis untuk melihat adanya peningkatan atau tidak, dimana pada
penelitian ini kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan
strategi PAIKEM sedangkan kelas yang lain tanpa PAIKEM. Untuk
melakukan analisis pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis uji t.
Namun sebelum dilakukan uji t, harus dilakukan uji normalitas dan
homogenitas terlebih dahulu untuk melihat uji t mana yang akan digunakan:
1. Uji normalitas
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah
data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak, untuk itu
digunakan rumus Chi-kuadrat sebagai berikut:
h
k
i
h
f
ffo
1
2
2
)(
Keterangan:
2 = Nilai Chi-kuadrat
fo = Frekuensi observasi
52
fh = Frekuensi harapan. 96
Kriteria pengujian adalah apabila 2 hitung > 2 tabel berarti hipotesis
nihil (Ho) ditolak, artinya data berdistribusi tidak normal.
Jika 2 hitung < 2 tabel berarti hipotesis nihil (Ho) diterima, artinya data
yang diperoleh berdistribusi normal, dengan interval 0,95 dan derajat
kebebasan (k-3) dengan k adalah banyaknya kolom interval.
2. Uji homogenitas data
Uji Homogenitas yang digunakan adalaha uji homogenitas
menggunakan uji F untuk varian sampel, data test sebelum dan sesudah
diberi perlakuan yang persamaannya sebagai berikut :
Data dikatakan homogen apabila tabelhitung FF
Data dikatakan tidak homogen apabila Fhitung ≥ Ftabel.97
Langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan
menggunakan uji t yang telah ditentukan.
t = 𝑋1−𝑋2
√(𝑛1−1)𝑆
12+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2 (
1
𝑛1+
1
𝑛2)
Pooled Varians
96 Sugiyono, statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta.2011), h. 107. 97 Ibid., h. 140.
ecilVarianTerk
esarVarianTerbFhitung
53
Adapun langkah-langkah analisis t-test :
a) Merumuskan hipotesis
1) Hipotesis penelitian :
H0 : Strategi pembelajaran PAIKEM tidak dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa kelas VII MTs.
Negeri Kediri tahun pelajaran 2014/2015.
H1: Strategi pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah Matematika siswa kelas VII MTs. Negeri Kediri
tahun pelajaran 2014/2015.
Hipotesis statistik :
H0 : 21
H1 : 21
Berdasarkan dari hipotesis yang dibuat maka pengujian hipotesis
dengan uji 2 pihak.
b) Memilih rumus uji t yang digunakan
Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap
data, selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis menggunakan uji
t yang tepat sesuai dengan kriteria di atas.
c) Analisis data
Setelah menemukan hasil t hitung tersebut dibandingkan dengan t
tabel dengan derajat kebebasan (dk) sesuai dengan ketentuan dari masing-
masing rumus uji t yang digunakan dalam penelitian ini dan peneliti
menggunakan taraf signifikan 5%.
54
d) Membuat keputusan
Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, H0 diterima dan ditolak untuk yang
lainnya.
e) Menarik kesimpulan
Apakah ada peningkatan yang signifikan atau tidaknya.
55
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validasi Instrumen
1. Validitas Instrumen
Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur.98
Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS Korelasi Pearson (Korelasi Pearson Product Moment).
Yaitu:
Berikut hasil pengisian data hasil tes validasi pada halaman Data Editor:
Cari hasil dengan Klik Analyze >> Correlate>> Bivariate.
Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Bivariate Correlations seperti
berikut:
98 Alfira Mulya Astuti, M.Si, Modul Statistika Penelitian (Mataram, IAIN
Mataram,2013),h. 1
55
56
Selanjutnya Masukkan semua item dan skor total kekotak
variables. Pada Correlation Coefficients telah terpilih pearson.
Selanjutnya klik tombol OK, maka akan didapat Output uji validitas
variable tes. Untuk menguji Selanjutnya hasil output tersebut
diinterprestasikan melalui table r product moment uji 2 sisi pada taraf
signifikansi 0,05.99
Adapun hasil perhitungan validitas instrument sebagai berikut:
TABEL 1.1: Data hasil analisis validitas100(Lampiran 7)
No
Item
Rxy Keputusan
1 0,747 Valid
2 0,942 Valid
3 0,893 Valid
4 0,780 Valid
5 0,958 Valid
Dari hasil perhitungan diatas, diketahui tes tersebut semua nomor
valid, jadi soal yang digunakan sebagai instrumen yaitu semua
nomor.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabel berarti apabila instrument tersebut digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, maka akan menghasilkan data
yang sama.101
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS dengan metode Cronbach’s Alpha.
99 Dwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS,(Yogyakarta : Andi,
2011), h.118- 119 100 Hasil output terlampir 101 Alfira,h.1
57
Langkah-langkahnya yaitu :
a. Menggunakan Input yang sama dengan uji validitas dengan metode
korelasi Pearson diatas
b. Klik Analyze >> Scale>> Realibility Analysis
c. Masukka item-item yang tidak gugur kekotak items. Atau jika semua
item sudah berada dikotak items, maka keluarkan item yang gugur.
Selanjutnya klik tombol Statistics.
d. Pada kotak dialog Descriptives for, beri tanda centang pada Scale if
item deleted. Kemudian klik tombol Continoe. Pada kotak dialog
sebelumnya klik tombol OK , maka akan didapat output uji realibilitas
58
variable tes.102 Akan didapat hasil output, pengujian dengan ketentuan
apabila interval reliabilitas 0.40 < ri ≤ 0.60 Reliabilitas sedang, 0.60 <
ri ≤ 0.80 Reliabilitas tinggi, dan 0.80 < ri ≤ 1.00 Reliabilitas sangat
tinggi.103
Adapun data hasil analisis uji reliabilitas instrumen sebagai berikut:
TABEL 1.2: Data hasil analisis Uji Reliabilitas104(Lampiran 7)
No
Item
Rxy Keputusan
1 0,803 Reliabel
2 0,794 Reliabel
3 0,722 Reliabel
4 0,790 Reliabel
5 0,704 Reliabel
Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa semua soal
intrumen termasuk dalam kategori sangat baik dan baik karena nilai
Cronbach’s Alpha yang didapat diatas 0.8. dan di atas 0.7 lebih.
B. Pengumpulan dan Penyajian Data
1. Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan cara
teknik tes yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kemudian teknik
observasi dilakukan yaitu untuk mendapatkan keadaan nyata disekolah.
Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang metode
mengajar guru Matematika serta permasalahan yang dihadapi siswa ketika
belajar Matematika. Terakhir yaitu teknik dokumentasi yaitu berupa nilai
102 Duwi Priyatno,h.121-123
103 Ibid, h.7 104 Hasil output terlampir
59
semester siswa kelas VII MTs. Negeri Kediri yang menjadi sampel
penelitian pada mata pelajaran Matematika, RPP serta dukungan antara
lain: Sejarah sekolah, keadaaan sarana dan prasarana, keadaan guru dan
keadaan siswa-siswa.
a. Pengumpulan data dengan teknik tes
Untuk mengetahui perbedaaan hasil belajar siswa diajarkan
dengan menggunakan strategi PAIKEM dan tanpa PAIKEM dengan
memberikan tes pada akhir proses pembelajaran dengan soal
sebanyak 5 butir soal berbentuk Essay/ Isian.
b. Pengumpulan data dengan teknik Observasi
Pada dasarnya, teknik observasi hanya bersifat sebagai
pendukung untuk mengetahui kegiatan siswa pada saaat KBM
berlangsung dan mengetahui keadaaan sekolah. Hasil observasi
digunakan sebagai bahan latar belakang dalam melakukan penelitian.
c. Pengumpulan data dengan teknik wawancara
Seperti halnya teknik observasi, teknik wawancara juga hanya
sebagai pendukung untuk mendapatkan informasi tentang metode
mengajar guru Matemtaika serta permasalahan yang dihadapi siswa
ketika belajar Matematika . Hasil wawancara peneliti tulis sebagai latar
belakang.
60
d. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi
Dalam hal ini peneliti melakukan teknik dokumentasi untuk
menjadi bahan pendukung untuk mendapatkan data-data serta foto-foto
dalam kegiatan penelitian dan hal-hal lain terkait penelitan.
Selain itu juga, peneliti juga mendokumentasikan data-data lain
sebagai pelengkap dalam proses pembuatan laporan hasil penelitian
diantaranya keadaan sarana dan prasarana, keadaaan guru dan keadaan
siswa MTs. Negeri Kediri.
2. Penyajian data
Dari hasil tes pada kelas eksperimen dan kontrol diperoleh data sebagai
berikut:
TABEL 1.3: Distribusi nilai hasil tes Pemecahan Masalah Matematika
pada kelas Eksperimen dan Kontrol
No PAIKEM Tanpa PAIKEM
Kelas B Kelas C
Interval Nilai
tengah
Frekuensi Interval Nilai
tengah
Frekuensi
1 23-35 29 2 11-24 17,5 4
2 36-48 42 3 25-38 31,5 3
3 49-61 55 6 39-52 45,5 2
4 62-74 68 2 53-66 59,5 5
5 75-87 81 5 67-80 73,5 1
61
TABEL 1.4 Distribusi hasil tes pada Kelas Eksperimen dengan PAIKEM
berbasis PBL
No PAIKEM berbasil PBL
Kelas B
Interval Nilai
tengah
Frekuensi
1 39-50 29 2
2 51-62 42 1
3 63-74 55 5
4 75-86 68 6
5 87-98 81 4
Data kemudian dianalisis secara statistik untuk memperoleh
informasi tentang gambaran statistik nilai tersebut. Dalam hal ini
digunakan program SPSS untuk mengetahui Statistic Description dari data
hasil dari kemampuan pemecahan masalah matematika dari kelas
eksperimen dan kontrol.
C. Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan salah satu syarat
utama yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian, setelah semua
data dari responden terkumpul. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan sebelumnya yaitu: “strategi
pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas VII MTs. Negeri Kediri tahun pelajaran 2014/2015”.
62
Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebelum keuji t-test ,
terlebih dahulu ada uji prasyarat analisis hipotesis, yaitu :
1. Uji Normalitas
a. Uji normalitas untuk kelas PAIKEM/Eksperimen dan Tanpa
PAIKEM/Kontrol
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari lapangan berdistribusi normal atau tidak . Langkah –
langkah perhitungan uji normalitas menggunakan SPSS 16.0 sebagai
berikut: Berikut hasil pengisian data pada halaman Data Editor:
Selanjutnya klik Analyze>> Descriptive Statistics >>Explore.
Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Explore seperti berikut :
Pada display pilih Plots. Kemudian klik tombol Plots.
63
Pada kotak dialog Explore: Plots, beri tanda centang pada
Normality Plots with test. Lalu klik tombol Continoe.Klik OK.105
b. Uji Normalitas pada kelas Eksperimen dengan PAIKEM berbasis
PBL dan Tanpa PAIKEM
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari lapangan berdistribusi normal atau tidak . Langkah –
langkah perhitungan uji normalitas menggunakan SPSS 16.0 sebagai
berikut: Berikut hasil pengisian data pada halaman Data Editor:
105 Duwi Priyatno,h. 34-36
64
Selanjutnya untuk mencari hasilnya sama dengan cara pada
bagian a.
Adapun hasil output uji Normalitas pada tes bagian (a) dan (b)
tersebut yaitu sebagai berikut:
1) Uji normalitas pada kelas eksperimen dan kontrol (bagian a)
adalah:
TABEL 1.5: Output Normalitas data hasil tes untuk bagian (a)
dengan uji Kolmogorov-Smirnova106
No Statistics Kelas B
(PAIKEM)
Eksperimen
Kelas C (Tanpa
PAIKEM)
Kontrol
N 18 15
1 Mean 59.200 41.800
2 Std.Deviaton 20.4038 20.8745
3 Minimum 23.0 11.0
4 Maximum 87.0 78.0
5 Kolmogorov-
Smirnova
0.191 0.121
6 Sig 0.147 0.200
TABEL 1.6: Output Normalitas data hasil tes untuk bagian (b)
dengan uji Kolmogorov-Smirnova107
No Statistics Kelas B
(PAIKEM PBL)
Eksperimen
Kelas C (Tanpa
PAIKEM)
Kontrol
N 18 15
1 Mean 72.733 41.800
2 Std.Deviaton 15.6728 30.240
3 Minimum 39.0 11.0
106 Hasil output terlampir 107 Ibid
65
4 Maximum 95.0 78.0
5 Kolmogorov-
Smirnova
0.183 0.121
6 Sig 0.191 0.200
Dari TABEL 1.5 di atas, diperoleh data pada kolom kelas
PAIKEM/Eksperimen diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnova
sebesar 0.191 dengan Sig sebesar 0.147 (Lampiran 9), ketentuan
data disebut normal jika Sig > 0,05 pada uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnova. Oleh karena nilai Sig = 0.147 artinya Sig >
0.05, maka diketahui bahwa data kelas eksperimen dengan jumlah
sampel 18 adalah normal atau memenuhi ketentuan uji normalitas.
Dari TABEL 1.5 di atas diperoleh data pada kolom kelas
Tanpa PAIKEM/Kontrol diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnova
sebesar 0.121 dengan Sig sebesar 0.200 (Lampiran 9) ketentuan
data disebut normal jika Sig > 0,05 pada uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnova. Oleh karena nilai Sig = 0.200 artinya Sig >
0.05, maka diketahui bahwa data kelas Kontrol dengan jumlah
sampel 15 adalah normal atau memenuhi ketentuan uji normalitas.
Sedangkan pada TABEL 1.6 di atas juga diperoleh data
pada kolom kelas PAIKEM berbasis PBL diperoleh nilai
Kolmogorov-Smirnova sebesar 0.183 dengan Sig sebesar 0.191
(Lampiran 9) ketentuan data disebut normal jika Sig > 0,05 pada
uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnova. Oleh karena nilai Sig
= 0.191 artinya Sig > 0.05, maka diketahui bahwa data kelas
66
Kontrol dengan jumlah sampel 18 adalah normal atau memenuhi
ketentuan uji normalitas. Untuk kolom Tanpa PAIKEM sama
seperti TABEL 1.5. Yaitu Normal
Dari kedua TABEL di atas yaitu TABEL 1.5 dan 1.6, maka
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, karena nilai Sig >
0,05.
2. Uji homogenitas
a. Uji Homogenitas pada Kelas PAIKEM/Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan atau
homogenitas beberapa bagian sampel yaitu seragam atau tidaknya
variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Adapun langkah-langkah uji homogenitas dengan menggunakan
bantuan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut: Berikut hasil pengisian
data pada halaman Data Editor :
67
Selanjutnya klik Analyze >> Compare Means>> One –way Anova
Klik varibel Tes_1 dan masukkan kekotak Dependent List,
kemudian klik variable pendekatan dan masukkan kekotak
Factor. Selanjutnya klik tombol Options, pada kotak dialog One
way Anova: Options, beri tanda centang pada Homogeneity of
variance test. Gambar seperti berikut :
Jika sudah klik tombol Continue. Pada kotak dialog
sebelumnya klik tombol OK.108
108 Duwi Priyatno,h. 47-48
68
b. Uji Homogenitas pada Kelas PAIKEM/Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berikut hasil pengisian data pada halaman Data Editor :
Selanjutnya klik Analyze >> Compare Means>> One –way Anova
Klik varibel Tes dan masukkan kekotak Dependent List,
kemudian klik variable Strategi dan masukkan kekotak Factor.
Selanjutnya klik tombol Options, pada kotak dialog One way
Anova: Options, beri tanda centang pada Homogeneity of variance
test. Gambar seperti berikut :
69
Jika sudah klik tombol Continue. Pada kotak dialog
sebelumnya klik tombol OK.109
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
TABEL 1.7: Hasil Perhitungan Uji Homogenitas bagian (a) dengan
menggunakan SPSS 16.0110
TABEL 1.8: Hasil Perhitungan Uji Homogenitas bagian (b)
dengan menggunakan SPSS 16.0111
109 Duwi Priyatno,h. 47-48 110 Hasil output terlampir 111 Hasil output terlampir
70
Output hasil pengujian homogenitas pada TABEL 1.7 dapat
dilihat pada tabel test of homogeneity of variance. Dari output dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,389 (Lampiran 10).
Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok data nilai tes tersebut berdasarkan kelas mempunyai
varians yang sama. Sedangkan pada TABEL 1.8 diketahui bahwa nilai
signifikansi (Sig) sebesar 0,059 (Lampiran 10). Karena signifikansi
lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data
nilai tes tersebut berdasarkan kelas juga mempunyai varians yang
sama.
3. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian terhadap
hipotesis yang telah diajukan sebelumnya yaitu Strategi pembelajaran
PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika kelas VII MTs. Negeri Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015.
Adapun hasil perhitungan uji hipotesis melalui program SPSS
16.0 sebagai berikut:
a. Uji Hipotesis pada Kelas PAIKEM dan Kontrol
Berikut hasil pengisian data pada halaman Data Editor:
71
klik Analyze>>Compare means >> independent Samples T
Test :
Klik variable nilai Tes_1 dan masukkan kekotak Test
variable(S). Kemudian klik variable pendekatan dan masukkan
kekotak Grouping Vaariables, kemudian klik tombl Define
Groups:
72
Pada Group 1 ketik angka 1 dan Group 2 ketik angka 2,
kemudian klik tombol Continoe. Pada kotak dialog sebelumnya
klik tombol OK.112
b. Uji Hipotesis pada PAIKEM Berbasis PBL dan Kelas Kontrol
Berikut hasil pengisian data pada halaman Data Editor:
Langkah penghitungan sama seperti pada bagian (a).
Adapun hasil outputnya adalah sebagai berikut:
TABEL 1.9: Independent sampel t Test kelas Eksperimen
(PAIKEM) dan Kontrol (Tanpa PAIKEM)113
No Statistic Nilai
Eksperimen Kontrol
1 Confidenceinterval of
the difference
Lower 3.2860 3.0862
Upper 31.3362 31.5390
2 t
2.517 2.491
3 Sig.(2-tailed) 0.017 0.019
5 Df 31 28,428
112 Duwi Priyatno,h.47-48 113 Hasil output terlampir
73
6 Levene’s test for
Euality of Variances
F 0.762
Sig. 0,389
TABEL 2.0: Independent sampel t Test kelas Eksperimen
(PAIKEM berbasis PBL ) dan Kontrol (Tanpa
PAIKEM)114
No Statistic Nilai
Eksperimen Kontrol
1 Confidenceinterval of
the difference
Lower 17.7534 17.5910
Upper 42.9799 43.5424
2 t
4.910 4.753
3 Sig.(2-tailed) 0.000 0.000
5 Df 31 24.348
6 Levene’s test for
Euality of Variances
F 3.848
Sig. 0,059
D. Hasil Analisis
Hasil Analisis data terhadap tes dapat dilihat pada tabel di bawah
ini: TABEL 2.1: Tabel hasil Analisis data kelas Eksperimen dan Kontrol
Tes P. Value Keputusan Keterangan
H0 H1
I 0,389 Ditolak Diterima Strategi pembelajaran
PAIKEM tidak dapat
meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah
Matematika siswa kelas VII
MTs.Negeri Kediri Tahun
Pelajaran 2014/2015.
II 0.059 Ditolak Diterima Strategi pembelajaran
PAIKEM dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan
masalah Matematika siswa
114 Hasil output terlampir
74
kelas VII MTs.Negeri Kediri
Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dari hasil perhitungan melalui program SPSS. 16.0 diperoleh t
hitung 2.517 dan 2.491 pada Kelas Eksperimen dan Kontrol (Lampiran 11).
Berdasarkan TABEL 1.9 di atas terlihat bahwa nilai t hitung sebesar 2.517
dan 2.491 dan nilai signifikasinya (0,389 > 0,05) (Lampiran 11), maka
kedua varians adalah sama (varians kelompok kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol adalah sama). Disisi lain, pada taraf kepercayaan 95% ( α = 5%)
dan derajat kebebasan (df) = n1+ n2-2 =18 + 15 - 2 = 31, diperoleh nilai
ttabel sebesar 1.689 (Lampiran 15) Karena menggunakan uji dua pihak,
maka diperoleh ketentuan bahwa daerah penerimaan H0 berada pada
interval -1.689 thitung 1.689 dan daerah penerimaan H1 berada pada
interval .thitung ttabel . Dan bila dilihat dari nilai signifikansi untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0.017 dan 0.019 (Lampiran 11)
artinya nilai Sig < 0.05, maka H0 ditolak.
Oleh karena thitung > ttabel (2.517 > 1.689) dan (2.491 >
1.689), dan Sig < 0.05 maka H0 ditolak, artinya Strategi pembelajaran
PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
Matematika siswa kelas VII MTs. Negeri Kediri. Selain itu, pada TABEL
1.5 terlihat rata-rata (mean) untuk kelas Eksperimen= 59.111 untuk kelas
Kontrol = 41.800 (Lampiran 11) artinya bahwa rata-rata nilai tes kelas
Eksperimen dan Kontrol belum efektif karena kurang dari KKM 60 dan
KK 85 %. Akan tetapi pada Tes II nilai diperoleh t hitung 4.910 dan 4.753
75
pada Kelas Eksperimen dan Kontrol (Lampiran 11). Berdasarkan TABEL
2.0 di atas terlihat bahwa nilai t hitung sebesar 4.910 dan 4.753 dan nilai
signifikasinya (0,059 > 0,05) (Lampiran 11), maka kedua varians adalah
sama (varians kelompok kelas Eksperimen dan kelas Kontrol adalah
sama). Disisi lain, pada taraf kepercayaan 95% (α = 5%) dan derajat
kebebasan (df) = n1+ n2-2 =18 + 15 - 2 = 31, diperoleh nilai ttabel sebesar
1.689 (Lampiran 15) Karena menggunakan uji dua pihak, maka diperoleh
ketentuan bahwa daerah penerimaan H0 berada pada interval -1.689
thitung 1.689 dan daerah penerimaan H1 berada pada interval .thitung ttabel .
Dan bila dilihat dari nilai signifikansi untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebesar 0.000 dan 0.000 (Lampiran 11) artinya nilai Sig < 0.05,
maka H0 ditolak. Dan berdasarkan TABEL 1.6 terlihat rata-rata (mean)
untuk kelas Eksperimen= 72.73 untuk kelas Kontrol = 41.800 (Lampiran
11) artinya bahwa rata-rata nilai tes kelas Eksperimen sudah melebihi
nilai 60 dan pada kelas ini diperoleh KK 89 % artinya telah bisa dikatakan
efektif karena telah melebihi KKM 60 dan KK 85 %.
Untuk lebih dimengerti, pembaca dapat melihat Hitungan Manual
yang terdapat pada Lampiran 17.
76
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil
1. Sejarah Lokasi
MTs. Negeri Kediri berdiri pada tahun 1992 karena kemauan
masyarakat dengan No. SK Pendirian LX.89.303.Tb.1.92 pada tanggal 8
Januari 1992. Dibangun pada tanah seluas 5,344.00 meter persegi. Dulu
madrasah ini berstatus swasta namun masyarakat desa montong Are
menyerahkan madrasah ini kepada pemerintah sehingga berstatus
negeri.115 Yang saat ini dipimpin oleh:
Nama : Selamet Ridwan, S.Ag
NIP : 197412311997031001
Tugas : Kepala Madrasah
Jenis Kelamin : laki-laki116
MTs. ini berlokasi di Jl. TGH. Mustafa Al-Khalidy Kediri
Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan batas-batas
sebagai berikut:
a. Sebelah utara : berbatasan dengan sungai, jalan raya dan
perumahan penduduk
b. Sebelah selatan : berbatasan dengan pondok pesantren As-saufi
115 Dokumentasi MTs. Negeri Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015 116 Ibid.
76
77
c. Sebelah timur : berbatasan dengan persawahan
d. Sebelah barat : berbatasan dengan perumahan penduduk117
2. Profil tentang pendidik dan tenaga kependidikan
Adapun Profil Pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai
berikut:
a. Keadaaan pendidik dan tenaga kependidikan
1) Kepala sekolah
TABEL 2.2: Data keadaan kepala sekolah MTs Negeri Kediri118
N
o
Nama Jenis
Kelamin
Usia Masa
Kerja
L P
1 Kepala
Sekolah
Selamet
Ridwan S.Ag
2) Guru
TABEL 2.3: Data guru PNS dengan tugas mengajar sesuai dengan
latar belakang pendidikan (keahlian) dan jumlah jam mengajar119
a. Data Guru PNS
No Nama Mapel
Jmlh jam
mengajar
1
Selamet Ridwan, S.Ag Fiqih 6
2 Anhar, S.Ag
Qur'an Hadits 14
3 Akmaludin, S.Pd.M.Pd
Bahasa Inggris 12
4
Drs. Hasan Basri IPS 24
5 Dwi Nastiti, S.Pd Bahasa 14
117 Observasi tanggal 6 Februari 2015 118 Dokumentasi MTs. Negeri 1 Kediri tahun pelajaran 2014/2015 119 Ibid
78
Indonesia
6 Parman, S.Pd
Matematika 20
7 Haeril Anwar, S.Pd.I
Bahasa Arab 8
8 Hj. Sulhiyah, S.Pd.I
Qur'an Hadits 9
9 Ernanik Khusnul
Khotimah, S.Pd IPA Terpadu 15
10 Zulfiati, S.Pd
BP/BK 18
11 Sapri, S.Ag
Aqidah Akhlaq 12
12 Nurjani, S.Ag
Fiqih 10
13 Syafrul Hamdi, S.Pd
Bahasa
Indonesia 15
14 Enny Hariyanti, S.Pd.I
SKI 11
15 Siti Marfuah, S.Ag
Aqidah Akhlaq 10
16 Endang Titik Hidayati,
S.Ag Bahasa Arab 21
17 Makrip, S.Pd.I
Qur'an Hadits 6
18 Mas'uda, S.Pd
Bahasa
Indonesia 21
19 Tunggal Dewi Tri
Aryanti, S.Sos.I. BP/BK 12
20 Nurhasanah, S.Ag
SKI 8
21 Muh. Zainal Abidin, S.Pd
IPA Terpadu 22
79
b. Data Guru Honorer
TABEL 2.4: Data Guru Honorer dengan bidang masing-
masing dan jumlah jam mengajar120
No Nama Mapel
Jmlh jam
mengajar
1 Muharir, S.Pd
Bahasa Inggris 14
2 Sahdan, M.Pd
Bahasa Inggris 8
3 Darwis, S.Pd
Mulok Umum 4
4 Imam Ibnu Maskawaih,
S.Pd TIK 8
5 Suharni, S.Pd
Matematika 5
6 Siti Jumilah, S.Pd.I
TIK 6
7 Audy Ekadiputra, S.Pd
Penjaskes 8
8 Ibnu Majah, S.Pd
Matematika 5
9 Wawan Wirya Utama,
S.Pd Penjaskes 8
10 Azra`I, S.Sos.I
Mulok Agama 6
11 Safwi Mahir
Mulok Agama 6
12 Endang Puji Astuti, S.Pd
Matematika 12
13 Titik Elva Juita, ST
IPA 12
14 Dewi Hartinah, S.Pd
IPA 12
15 Diah Fatmawati, S.Pd
Matematika 5
16 Fathmi Setiani
Pengembangan
Diri 12
120 Ibid
80
3. Data keadaan siswa, sarana prasarana dan tenaga kependidikan MTs.
Negeri Kediri :
a. Keadaan siswa
TABEL 2.5: Data Siswa MTs. Negeri 1 Kediri tahun 2014/2015.121
Tahun
Ajaran
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah
( kelas 1+2+3 )
Jml
Siswa
Jml
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
2014/
2015
59 3 82 3 54 2 195 8
b. Keadaan sarana prasana
TABEL 2.6 : Data Sarana Prasarana sekolah MTs Negeri Kediri122
No Jenis Sarana dan
Prasarana
Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
kondisi
Baik
Jumlah
ruang
kondisi
rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 6 3 3 - -
2 Perpustakaan 1 1 - - -
3 R. Lab. IPA 1 1 - - - -
4 R. Lab. Biologi - - - - - -
5 R. Lab. Fisika - - - - - -
6 R. Lab. Kimia - - - - - -
7 R. Lab. Komputer 1 - 1 - -
8 R. Lab. Bahasa - - - - - -
9 R. Pimpinan 1 1 - - - -
10 R. Guru 1 1 - - - -
11 R. Tata Usaha 1 1 - - - -
12 R. Konseling 1 1 - - - -
13 Tempat Beribadah - - - - - -
14 R. UKS 1 - - - - -
15 WC Siswa 2 2 - -
121 Ibid 122 Ibid
81
16 WC Guru 1 1
17 Gudang 1 - 1 - -
18 R. Sirkulasi - - - - - -
19 Tempat Olahraga 1 1 - - - -
20 R. Organisasi
Kesiswaan
- - - - - -
21 R.multimedia 1 1 - - - -
22 Lemari 7 5 1 1
23 Komputer 21 2 - 4 - 15
24 Meja Guru 23 15 - 8 - -
25 Kursi Guru 23 23 - - - -
26 Meja siswa 198 95 - 103 - -
27 Kursi Siswa 198 87 - 111 - -
28 PAM 1 1
c. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
TABEL 2.7: Data pendidikan dan Tenaga Kependidikan123
No Keterangan Jumlah
Pendidik
1 Guru PNS diperbantukan Tetap 21
2 Guru Tetap Yayasan -
3 Guru Honor 16
4 Guru Tidak Tetap -
Tenaga Kependidikan
1 Tata Usaha 8
2 Perpustakaan 1
3 Extra Kurikuler 9
4 Penjaga 1
B. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil observasi selama KBM berlangsung diperoleh data
bahwa selama pembelajaran dengan PAIKEM siswa terlihat aktif dalam
bertanya, memberi tanggapan serta aktif dalam setiap hal dalam proses
123 Ibid
82
pembelajaran. Karena tidak menutup kemungkinan pembelajaran dengan
PAIKEM dirasa masih baru bagi siswa. Sebab, bentuk PAIKEM dalam
penelitian ini dilengkapi dengan penggunaan media serta melibatkan peserta
didik secara langsung.
Hal ini membuat siswa menjadi cepat memahami dan mengingat
materi yang diberikan. Karena dengan pembelajaran ini mempermudah cara
belajar serta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan
masalah matematika yang diberikan.
Sedangkan proses pembelajaran Tanpa PAIKEM terlihat siswa tampak
pasif, karena penjelasan kebanyakan menulis dan mendengarkan sehingga
anak terlihat bosan sehingga kurang aktif.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis data siswa yang diajarkan
dengan PAIKEM dan Tanpa PAIKEM dengan menggunakan t-test pada Tes I
diperoleh thitung sebesar 2.517 dan 2.491(Lampiran 11) Dan setelah
diinterprestasikan dengan ttabel dan dk = 31 didapatkan t tabel sebesar 1.689
(Lampiran 15). Karena thitung lebih besar dari pada ttabel maka dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian H0 ditolak. Sedangkan pada Tes
II diperoleh diperoleh t hitung 4.910 dan 4.753 pada Kelas Eksperimen dan
Kontrol (Lampiran 11). Berdasarkan TABEL 2.0 di atas terlihat bahwa nilai t
hitung sebesar 4.910 dan 4.753 dan nilai signifikasinya (0,059 > 0,05)
(Lampiran 11), Hal ini mengandung pengertian bahwa pada Tes I dan Tes II
Strategi pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
83
masalah matematika siswa Kelas VII MTs.Negeri Kediri. Akan Tetapi, dari
hasil analisa data pada Tes I diperoleh nilai rata-rata kelompok PAIKEM yaitu
59.111 (Lampiran 11) dan nilai rata-rata kelompok Tanpa PAIKEM yaitu
41.800 (Lampiran 11) hal ini menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan
dengan PAIKEM dan Tanpa PAIKEM masih belum efektif karena belum
mencapai nilai KKM 60 dan KK 85 %. Sedangkan pada Tes II terlihat rata-
rata (mean) untuk kelas Eksperimen= 72.73 untuk kelas Kontrol = 41.800
(Lampiran 11) artinya bahwa rata-rata nilai tes kelas Eksperimen sudah
melebihi nilai 60 dan pada kelas ini diperoleh KK 89 % artinya telah bisa
dikatakan efektif karena telah melebihi KKM 60 dan KK 85 %.
C. Pembahasan
Dalam proses belajar mengajar guru harus memiliki strategi
pembelajaran yang beragam agar peserta didik dapat secara efektif dan efisien
dalam belajar, hal ini dapat berdampak positif terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika, khususnya dalam proses belajar di dalam
kelas. Selain itu Guru harus mampu memilih dan memilah penggunaan
strategi sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran agar waktu yang
digunakan efisien sehingga tujuan yang ingin dicapai bisa terealisasi.
Diantara Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam bidang
Matematika adalah PAIKEM. Strategi pembelajaran PAIKEM merupakan
singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
84
menyenangkan.124 Dengan melibatkan berbagai hal seperti lingkungan dan
lainnya. Sehingga dalam proses pembelajaran tersebut apa yang menjadi
tujuan pembelajaran bisa tercapai secara maksimal, dan siswa merasa terpacu
dalam belajar. Dalam pembelajaran pada pertemuan awal sampai pertemuan
ke-enam dengan menggunakan PAIKEM tersebut peneliti selama melakukan
penelitian memberikan pembelajaran dengan melibatkan lingkungan, dan
berbagai media. Pada awal mulai meneliti, peneliti membuka pelajaran dengan
bernyanyi untuk membangkitkan semangat belajar siswa selanjutnya
memperkenalkan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik yaitu
tentang himpunan. Dalam hal ini peneliti dalam hal menyampaikan materi
pertama seperti pada materi pengertian himpunan peneliti menyebutkan
contoh “sekumpulan hewan berkaki dua”, “sekumpulan gadis cantik”,
sekumpulan wanita berjilbab cokelat”, dan lain-lain. Peneliti menanyakan
apakah ini termasuk himpunan atau bukan. Jadi dari pertanyaan ini siswa akan
menjadi aktif untuk mengemukakan pengetahuannya dari contoh yang telah
diberikan. Selain itu juga peneliti memperlihatkan gambar-gambar yang
diharapkan siswa secara aktif menebak tentang himpunan apa yang terdapat di
gambar tersebut. Terbukti dari apa yang peneliti tanyakan dan perlihatkan
tersebut peserta didik merespon dengan cepat apa yang ditanyakan, hal ini
terlihat dari sikap mereka yang sangat antusias dalam menjawab yang
ditunjukkan dari banyaknya peserta didik yang mengangkat tangan. Beraneka
jawabanpun terlontarkan, ada yang menjawab “Ya himpunan” dan ada yang
124 Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari behavioristik sampai Konstruktivistik
Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). (Jakarta :
Prestasi Pustaka,2011), h.1
85
menjawab “Bukan himpunan”. Mendengar jawaban mereka, penelitipun tetap
memberikan apresiasi dan dukungan agar mereka jangan takut salah dalam
menjawab, sehingga anak akan tetap termotivasi dan tidak berkecil hati
dengan jawaban salah yang telah mereka lontarkan. Selain dari teknik-teknik
yang digunakan peneliti dalam menyampaikan informasi tentang materi
himpunan tersebut, penelitipun menggunakan media Non ICT, dimana media
ini adalah media yang menyangkut bahasan Diagram Venn. Media ini peneliti
gunakan untuk mempermudah siswa/peserta didik dalam memahami materi.
Pada materi ini siswa diberikan pertanyaan tentang gabungan, irisan dan
selisih. Untuk jenis-jenis himpunan yang lainnya siswa dituntut untuk
mengerti sendiri agar pembelajaran tidak hanya bersumber dari guru akan
tetapi pembelajaran juga bersumber dari siswa itu sendiri. Selanjutnya peneliti
juga menyediakan lembaran-lembaran dengan menggunakan Microsoft Power
Point berisi rangkuman dari semua materi tentang himpunan. Lembaran-
lembaran ini peneliti berikan kepada siswa-siswa untuk memperkuat ingatan
mereka terhadap materi-materi yang telah disampaikan. Terakhir peneliti
memberikan tes tertulis berbentuk Essay/Isian untuk dijawab oleh siswa guna
mengasah pengetahuan yang telah didapatkan dengan alokasi waktu sekitar 1
jam pelajaran. Berikutnya Strategi dengan Tanpa PAIKEM, strategi
pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran yang tidak asing lagi.
diawali dengan pemberian pengetahuan kepada siswa untuk menjadi bekal
pengetahuan selanjutnya, setelah pemberian pengetahuan siswa mendengarkan
penjelasan-penjelasana guru. Dan selanjutnya guru menanyakan kesulitan-
86
kesulitan siswa. Dan pemberian masalah yang dikerjakan dengan diskusi yang
dilakukan antara guru dengan siswa. Dengan strategi tanpa PAIKEM ini
peneliti lebih banyak menjelaskan materi dan mencatat, dan di saat ada yang
kurang dipahami, peneliti menanyakan kepada peserta didik materi mana yang
kurang dipahami, dalam hal ini peserta didik dituntut lebih banyak
mendengarkan dan mencatat materi yang dijelaskan. Dalam strategi ini,
terlihat bahwa siswa kurang aktif, dan terlihat bahwa mereka memang serius
selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah itu baru diberikan soal-soal
mengenai materi yang telah diajarkan sebagai ukuran dalam mengukur
kemampuan mereka dalam pemecahan masalah dalam matematika. Akan
tetapi, dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh pada tes akhir oleh siswa-siswa
tersebut Kelas Eksperimen dengan strategi PAIKEM siswa yang tuntas
sebanyak 7 siswa dari 18 siswa sedangkan Tanpa PAIKEM siswa tuntas
sebanyak 4 siswa dari 15 siswa dengan KKM 60. Dan secara rata-rata (mean)
strategi pembelajaran PAIKEM dan strategi pembelajaran Tanpa PAIKEM
belum efektif karena nilai rata-rata pada tes I belum mencapai nilai KKM dan
KK. Akhirnya pada pertemuan selanjutnya Peneliti melakukan pembelajaran
berikutnya. Dalam hal ini peneliti menggunakan PAIKEM berbasis PBL.
Dalam kegiatan awal peneliti menghibur siswa dengan bernyanyi untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa dan menyampaikan tujuan dari materi
yang akan bahas. Selanjutnya pada kegiatan Eksplorasi peneliti meminta
siswa untuk mencari informasi mengenai materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan beragam media dan sumber belajar sehingga akan terjadi
87
interaksi di dalam proses pembelajaran yang akan melibatkan siswa secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian peneliti memberikan siswa
tugas yang dikerjakan dan menyajikan jawabannya di papan tulis bagi siswa
yang mengangkat tangan untuk mengerjakannya. Setelah jawaban telah
mereka selesaikan, peneliti membahas jawaban apakah benar atau tidaknya.
Peneliti meluruskan apa yang menjadi kesulitan siswa selama tugas diberikan
dan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai materi tersebut dengan
menggunakan gambar diagram venn yang telah peneliti siapkan sebelumnya.
Kemudian di akhir pertemuan guru dan siswa merangkum dan merefleksi
kegiatan yang sudah dilaksanakan. Setelah itu, peneliti mengajak siswa untuk
bermain dengan pertama-tama meminta siswa duduk rapi di tempat duduknya
masing-masing dan mendengarkan petunjuk guru. Bila peneliti menyebut
angka satu siswa menghentakkan kaki kanan, bila angka dua siswa
menghentakkan kaki kiri, dan bila angka tiga siswa menghentakkan kedua
kakinya. Penelitipun memulai permainan dengan menyebutkan angka 1, 2 dan
3 dengan cepat. Dan siswa harus mengikuti perintah apabila angka 1, 2 atau 3
yang disebutkan oleh peneliti dengan menghentakkan kaki sesuai dengan
angka yang disebutkan. Terakhir peneliti menguji siswa kembali dengan
memberikan tes tulis untuk dikerjakan.
Setelah melalui proses pembelajaran, pada Tes II yang kembalikan
peneliti lakukan diperoleh nilai rata-rata Kelas Eksperimen siswa mencapai
72.73 dan 16 siswa tuntas sehingga KK menjadi 89%. Hal ini artinya bahwa
88
Strategi ini efektif karena mencapai lebih dari KKM dan KK yang telah
ditentukan.
Dalam hal ini perbedaan nampak pada proses selama pembelajaran
berlangsung, sebagaimana dijabarkan di atas. Oleh karena itu dari perbedaan
proses yang terjadi inilah bahwa dalam suatu pembelajaran proses menjadi hal
yang utama yang harus diperhatikan. Karena “tujuan pembelajaran akan
tercapai secara maksimal yang dibuktikan dengan adanya pencapaian potensi
baru oleh peserta didik setelah proses belajar mengajar”.125 Jadi penerapan
PAIKEM ini sesuai dengan pernyataan Remiskal dan Reski Amalia dalam
bukunya Format Pengembangan Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran
Agama Islam.
125 Remiswal & Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi Paikem Dalam
Pembelajaran Agama Islam, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013),h.51
89
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Strategi pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika kelas VII MTs. Negeri Kediri
Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan dari perhitungan uji hipotesis
pada Tes I dengan thitung =2.517 pada PAIKEM/Eksperimen dan 2.491 untuk
kelas Tanpa PAIKEM/Kontrol pada nilai ttabel= 1.689 pada taraf signifikasi 5
% didapatkan bahwa thitung > ttabel yaitu pada H0 ditolak. Sedangkan pada
Tes II dengan thitung = 4.910 pada PAIKEM berbasis PBL/Eksperimen dan
4.753 untuk kelas Tanpa PAIKEM/Kontrol pada nilai ttabel= 1.689 pada taraf
signifikasi 5 % didapatkan bahwa thitung > ttabel yaitu pada H0 ditolak.
Dimana Pada Tes I belum bisa dikatakan efektif akan tetapi pada Tes II
pembelajaran PAIKEM berbasis PBL sudah efektif karena mencapai KKM
lebih dari 60 dan KK lebih dari 85%.
B. Saran
Bedasarkan hasil yang dicapai pada penelitian ini, maka ada beberapa
sasaran yang ingin peneliti sampaikan, yaitu :
1. Diharapkan guru-guru khususnya guru Matematika MTs.Negeri Kediri
dapat menggunakan PAIKEM sebagai strategi pembelajaran dalam proses
belajar mengajar
89
90
2. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut diharapkan mencoba
menerapkannya pada kelas lain untuk materi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Alfira Mulya. 2013. Modul Statistika Penelitian. Mataram: IAIN
Mataram
Amri, Sopan dan Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif
dan Inovatif dalam kelas. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
Arikunto , Suharsimi. 2011. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arifsetiamath.Blogger diambil pada tanggal 20 Desember 2014
Depag RI. 2005. Al – Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Sygma
Ahmadi, Abu & Joko Tri Prasetyo. 2005. SBM STRATEGI BELAJAR
MENGAJAR Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung :
Pustaka Setia.
Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha
Nasional
http://pcahyono.blogspot.com diambil pada tanggal 20 Desember 2014
1http://artikel-pusrefil.blogspot.com/2012/04/pembelajaran-problem based.
learning .html. diambil pada tanggal 1 September 2015
Hamzah & Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM. Jakarta : Bumi Aksara.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi
Yogyakarta.
Irzani & Alkusaeri. 2013. Pengembangan Program Pembelajaran
Matematika.Mataram : Y@zido Press.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Lif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Tatik Elisah.2011. Startegi
Pembelajaran Sekolah Terpadu.Jakarta :Prestasi Pustaka.
Mujib,Abdul & Jusuf Mudzakkir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta:
Kencana.
Riduwan,.2009. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2012. Model – model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press.
Remiswal & Rezki Amelia. 2013. Format Pengembangan Strategi Paikem
Dalam Pembelajaran Agama Islam. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono, Prof.Dr. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R
&D . Bandung : Alfabeta.
. 2011. Statistika untuk Penelitian . Bandung: Alfabeta.
Supardi.2011. Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi. Yogyakarta :Kurnia
Kalam Semesta,
Sudijono, anas.2009. Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Rajawali
Press.
Sudjana, nana & Ibrahim.2012. Penelitian dan Penilaian Pendidikan Cet
VII. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Tim Penyusun. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi .IAIN Mataram.
Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –
Progresif:Konsep, Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : KencanaPrenada Media
Group
Upload and edit online by Rista Henni Purba diambil tanggal 1 september
2015 pukul 17.16 WITA
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu
Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Lampiran 1 : Silabus Matematika kelas VII MTs.
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Kelas : VII (Tujuh)
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : II (dua)
ALJABAR
Standar Kompetensi : 4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
4.1 Mema-hami
pe-ngertian
dan notasi
himpunan,
serta pe-
nyajiannya
Himpunan
Mendiskusikan masalah
sehari-hari yang merupakan
himpunan.
Menyatakan masalah
sehari- hari dalam
bentuk himpunan dan
mendata anggotanya.
Tes
tertulis
Uraian
Di dalam kelasmu ini
sebutkan kumpulan obyek
yang merupakan
himpunan.
1x40
menit
Buku teks,
lingkungan
Menyebutkan anggota dan
bukan anggota suatu
himpunan
Menyebutkan anggota
dan bukan anggota
himpunan
Tes lisan Daftar
pertanyaan
Di kelasmu, ada himpunan
siswa yang berkacamata.
Sebutkan anggota-
anggotanya dan sebutkan
pula yang bukan
merupakan anggota.
1x40
menit
Menyatakan notasi himpunan
Menyatakan notasi
himpunan
Tes
tertulis
Uraian Nyatakan dengan notasi
himpunan: himpunan
bilangan prima kurang dari
20.
1x40
menit
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Membedakan himpunan
kosong, nol dan notasinya
Menjelaskan himpunan
kosong dan notasinya
Tes lisan Daftar
pertanyaan
Manakah yang merupakan
himpunan kosong?
0 atau {0} atau Ø atau {Ø}
1x40
menit
4.2 Memahami
konsep
himpunan
bagian.
Himpunan Mendiskusikan pengertian
himpunan bagian
Mengidentifikasi himpunan
bagian suatu himpunan
Menentukan himpunan
bagian dari suatu
himpunan
Tes
tertulis
Tes
pilihan
ganda
Manakah yang bukan
merupakan himpunan
bagian dari {2, 4, 6, 8, 10,
12, 14, 16}
a. {0, 2, 4, 6}
b. {8, 10, 12, 14, 16}
c. {10}
1x40
menit
Buku teks,
lingkungan
Menentukan banyak
himpunan bagian suatu
himpunan
Menemukan rumus banyak
himpunan bagian suatu
himpunan.
Menentukan banyak
himpunan bagian suatu
himpunan
Tes
tertulis
Uraian Tulislah semua himpunan
bagian dari {a, e, i, u, o}
1x40
menit
Mendiskusikan pengertian
himpunan semesta
Menyebutkan anggota dan
bukan anggota himpunan
semesta
Menjelaskan pengertian
himpunan semesta, serta
dapat menyebutkan
anggotanya.
Tes
tertulis
Uraian Kalau obyek yang
dibicarakan adalah
bilangan asli, maka
himpunan semestanya
adalah
1x40
menit
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
4.3 Melakukan
operasi iri-san,
ga-bungan,
kurang
(selisih), dan
kom-plemen
pada
himpunan.
Himpunan Mendiskusikan pengertian
irisan, gabungan dan kurang
(selisih) dua himpunan.
Menuliskan irisan, gabungan,
dan kurang (selisih) dari dua
himpunan.
Menuliskan notasi gabungan
dua himpunan.
Menyatakan notasi irisan dua
himpunan.
Menyatakan notasi kurang
(selisih) dua himpunan.
Menjelaskan pengertian
irisan, gabungan, dan
kurang (selisih) dari dua
himpunan
Menentukan irisan,
gabungan dan kurang
(selisih) dua himpunan
Tes
tertulis
Uraian 1. Jelaskan pengertian
irisan dan gabungan dua
himpunan
2. Jika A = Himpunan
bilangan prima kurang
dari 10 dan B =
Himpunan bilangan
bulat antara 5 dan 15
maka:
A ∩ B =
A U B = .
A – B = .
2x40
menit
Buku teks,
lingkungan
Mendiskusikan komplemen
suatu himpunan
Menuliskan notasi
komplemen suatu himpunan
Menjelaskan pengertian
komplemen dari suatu
himpunan
Tes
tertulis
Uraian Jelaskan pengertian
komplemen dari suatu
himpunan!
1x40
menit
Mendiskusikan cara
menentukan komplemen
suatu himpunan
Menentukan komplemen
dari suatu himpunan
Tes
tertulis
Uraian
Tulislah komplemen dari
X = {2, 4, 6, 8, 10} jika
himpunan semesta-nya
adalah S adalah himpunan
bilangan bulat lebih dari
atau sama dengan 0 dan
kurang dari atau sama
dengan 10.
1x40
menit
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
4.4 Menyaji-kan
him-punan
dengan
diagram Venn.
Himpunan Mendiskusikan cara-cara
menyajikan himpunan
termasuk menggunakan
diagram
Menggambar diagram Venn
untuk berbagai himpunan
Menggunakan diagram Venn
untuk menyajikan irisan atau
gabungan dua himpunan
Menyajikan gabungan
atau irisan dua himpunan
dengan diagram Venn
Tes
tertulis
Uraian Gambarlah pada satu
diagram Venn himpunan-
himpunan berikut ini.
P = {k, l, m, n, o, p, q, r, s,
t}
Q = {h, i, j, k, l, m}
Manakah yang merupakan
P ∩ Q?
Manakah yang merupakan
P U Q?
2x40
menit
Buku teks,
lingkungan
Menggunakan diagram Venn
untuk menyajian
kurang(selisih) suatu
himpunan dari himpunan
Menyajikan
kurang(selisih) suatu
himpunan dari himpunan
lainnya dengan diagram
Venn
Tes
tertulis
Tes uraian Gambarlah pada satu
diagram Venn himpunan-
himpunan berikut ini.
P = {k, l, m, n, o, p, q, r, s,
t}
Q = {h, i, j, k, l, m}
Manakah yang merupakan
P-Q?
1x40
menit
Menggunakan diagram Venn
untuk menyajikan
komplemen suatu himpunan
Menyajikan komplemen
suatu himpunan
Tes
tertulis
Uraian Gambarlah pada satu
diagram Venn jika
himpunan semesta S adalah
himpunan semua bilangan
bulat, dan A adalah
himpunan bilangan bulat
antara 0 dan 10.
Manakah yang merupakan
2x40
menit
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Ac?
4.5 Menggu-nakan
konsep
himpunan
dalam pe-
mecahan
masalah.
Himpunan Menggunakan diagram Venn
untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari
Menyelesaikan masalah
dengan menggunakan
diagram Venn dan
konsep himpunan
Tes
tertulis
Uraian Di dalam suatu kelas ada
30 siswa, 20 siswa
diantaranya senang
matematika, 15 siswa
senang bahasa, sedang 10
siswa tidak senang
matematika juga tidak
senang bahasa. Berapa
siswakah yang senang
matematika dan senang
bahasa?
2x40
menit
Buku teks,
lingkungan
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Lampiran 2: RPP dengan PAIKEM dan PAIKEM BERBASIS PBL
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PPEERRAANNGGKKAATT PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN
RREENNCCAANNAA PPEELLAAKKSSAANNAAAANN PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN
((RRPPPP)) KKEELLAASS EEKKSSPPEERRIIMMEENN Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs.
Kelas/Semester : VII / 2
Sekolah : MTs. Negeri Kediri
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 4.1.Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta
penyajiannya.
Alokasi Waktu :4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendata
anggotanya.
b. Peserta didik dapat menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan.
c. Peserta didik dapat menyatakan notasi himpunan.
d. Peserta didik dapat mengenal himpunan berhingga dan tak berhingga.
e. Peserta didik dapat mengenal himpunan kosong dan nol serta notasinya.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar
Himpunan:
- Mengenal himpunan.
C. Metode Pembelajaran.
PAIKEM
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan beserta data anggotanya,
mengenai anggota dan bukan anggota himpunan, notasi himpunan, himpunan
berhingga dan tak berhingga, himpunan kosong dan nol serta notasinya, kemudian
antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu
buku Matematika Kelas VII Semester 2, mengenai mengenal himpunan).
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara
menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan beserta data anggotanya,
mengenai anggota dan bukan anggota himpunan, notasi himpunan, himpunan
berhingga dan tak berhingga, himpunan kosong dan nol serta notasinya
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai cara menuliskan kumpulan bilangan yang diberikan ke dalam bentuk
himpunan.
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dari aneka sumber;
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Memfasilitasi peserta didik melalui diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun tertulis;
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran Paikem
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Alat dan Sumber Belajar
1) Sumber :
a. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
b. Buku referensi lain.
2) Alat : Laptop dan lain - lain
F. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menyatakan masalah
sehari-hari dalam
bentuk himpunan dan
mendata anggotanya.
Menyebutkan anggota
dan bukan anggota
himpunan.
Menyatakan notasi
himpunan.
Mengenal himpunan
berhingga dan tak
berhingga.
Mengenal himpunan
kosong dan nol serta
notasinya.
Mengenal pengertian
himpunan semesta, serta
dapat menyebutkan
anggotanya.
Tes tertulis
Tes uraian
1. Di dalam kelasmu,
sebutkan kumpulan obyek
yang merupakan
himpunan.
2. Di dalam kelasmu, ada
himpunan siswa yang
mempunyai satu kakak.
Sebutkan anggota-
anggotanya dan sebutkan
pula yang bukan
merupakan anggota.
3. Nyatakan dalam notasi
himpunan: himpunan
bilangan asli antara 2 dan
11.
4. Manakah yang merupakan
himpunan kosong?
0 atau {0} atau Φ atau
}{Φ .
5. Tentukan tiga himpunan
semesta yang mungkin
untuk himpunan A = {0, 2,
4, 6, …}.
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar : 4.2.Memahami konsep himpunan bagian.
Alokasi Waktu : 3 jam pelajaran.
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan.
b. Peserta didik dapat menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar
Menentukan himpunan bagian.
C. Metode Pembelajaran
PAIKEM
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan dan banyak himpunan bagian suatu
himpunan, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut
(Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII Semester 2, mengenai
menentukan himpunan bagian).
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara
menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan dan banyak himpunan bagian suatu
himpunan.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada
mengenai penentuan banyak himpunan bagian dari suatu himpunan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru meminta:
Peserta didik berdiskusi mengerjakan beberapa soal yang diberikan mengenai
penentuan banyak himpunan bagian dari suatu himpunan sembarang, kemudian peserta
didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal tersebut.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru meminta:
Peserta didik untuk lebih memahami apa yang telah dipelajari.
E. Alat dan Sumber Belajar
1) Sumber :
a. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
b. Buku referensi lain.
2) Alat : Laptop dan lain - lain
F. Penilaian Hasil Belajar
.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menentukan
himpunan bagian
dari suatu
himpunan
Menentukan
banyak himpunan
bagian suatu
himpunan
Menjelaskan
pengertian
himpunan
semesta, serta
dapat
menyebutkan
anggotanya.
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes
pilihan
ganda
Uraian
Uraian
Manakah yang bukan merupakan
himpunan bagian dari {2, 4, 6, 8,
10, 12, 14, 16}
d. {0, 2, 4, 6}
e. {8, 10, 12, 14, 16}
f. {10}
Tulislah semua himpunan bagian
dari {a, e, i, u, o}
Kalau obyek yang dibicarakan
adalah bilangan asli, maka
himpunan semestanya adalah ....
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi :ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar : 4.3. Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang
(difference), dan komplemen pada himpunan.
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
- Pertemuan Pertama, dan Kedua :
a. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua himpunan.
b. Peserta didik dapat menjelaskan kurang (difference) suatu himpunan dari himpunan
lainnya.
c. Peserta didik dapat menjelaskan komplemen suatu himpunan.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar.
a. Menentukan irisan dan gabungan dari dua himpunan.
b. Menentukan komplemen suatu himpunan.
C. Metode Pembelajaran
PAIKEM
D. Langkah-langkah Kegiatan.
Pertemuan Pertama. Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
pengertian irisan dan gabungan dua himpunan, kemudian antara peserta didik dan guru
mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII
Semester 2, mengenai menentukan irisan dan gabungan dari dua himpunan).
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
pengertian irisan dan gabungan dua himpunan.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai cara menentukan irisan dari dua himpunan dan mengenai cara menentukan
gabungan dari dua himpunan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru meminta:
Peserta didik mengerjakan beberapa soal dalam buku paket.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru meminta:
Peserta didik lebih memahami apa yang telah dipelajari.
Pertemuan Kedua Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menentukan komplemen suatu himpunan, kemudian antara peserta didik dan guru
mendiskusikan materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII
Semester 2, mengenai menentukan komplemen suatu himpunan).
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai
penentuan komplemen suatu himpunan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik mengerjakan beberapa soal
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
Peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
E. Alat dan Sumber Belajar.
1) Sumber :
a. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
b. Buku referensi lain.
2) Alat : Laptop dan lain - lain
F. Penilaian Hasil Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menjelaskan
pengertian
irisan,
gabungan, dan
kurang (selisih)
dari dua
himpunan
Menentukan
irisan,
gabungan dan
kurang (selisih)
dua himpunan
Menjelaskan
pengertian
komplemen dari
suatu himpunan
Menentukan
komplemen dari
suatu himpunan
Tes tertulis Uraian Jelaskan pengertian irisan dan
gabungan dua himpunan
Jika A = Himpunan bilangan
prima kurang dari 10 dan B =
Himpunan bilangan bulat antara
5 dan 15 maka:
A ∩ B = ....
A U B = ...
A – B = ...
Jelaskan pengertian komplemen
dari suatu himpunan!
Tulislah komplemen dari X =
{2, 4, 6, 8, 10} jika himpunan
semesta-nya adalah S adalah
himpunan bilangan bulat lebih
dari atau sama dengan 0 dan
kurang dari atau sama dengan
10.
Jika A = Himpunan bilangan
bulat antara -5 dan 5, dan B =
Himpunan bilangan ganjil
kurang dari 0, maka ...A B A B
Tentukan komplemen dari A =
himpunan bilangan prima antara
20 dan 50
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MTs.Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar : 4.4. Menyajikan himpunan dengan diagram Venn.
Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyajikan irisan atau gabungan dua himpunan dengan diagram Venn.
b. Peserta didik dapat menyajikan komplemen suatu himpunan dengan diagram Venn.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar.
Mengenal diagram Venn.
C. Metode Pembelajaran.
PAIKEM
D. Langkah-langkah Kegiatan.
Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menyajikan irisan atau gabungan dua himpunan serta komplemen suatu himpunan
dengan diagram Venn, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi
tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII Semester 2, mengenai
mengenal Diagram Venn).
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara
menyajikan irisan atau gabungan dua himpunan serta komplemen suatu himpunan
dengan diagram Venn.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai penggambaran himpunan-himpunan yang diberikan dalam satu diagram
Venn, mengenai penyajian irisan dari dua himpunan dengan diagram Venn, dan
mengenai penyajian gabungan dari dua himpunan dengan diagram Venn
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
E. Alat dan Sumber Belajar.
1) Sumber :
a. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
b. Buku referensi lain.
2) Alat : Laptop dan lain - lain
F. Penilaian Hasil Belajar .
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menyajikan
gabungan atau
irisan dua
himpunan dengan
diagram Venn
Menyajikan
kurang(selisih)
suatu himpunan
dari himpunan
lainnya dengan
diagram Venn
Menyajikan
komplemen suatu
himpunan
Tes tertulis Uraian Gambarlah pada satu diagram
Venn himpunan-himpunan
berikut ini.
P = {k, l, m, n, o, p, q, r, s, t}
Q = {h, i, j, k, l, m}
Manakah yang merupakan P ∩ Q?
Manakah yang merupakan P U Q?
Gambarlah pada satu diagram
Venn himpunan-himpunan
berikut ini.
P = {k, l, m, n, o, p, q, r, s, t}
Q = {h, i, j, k, l, m}
Manakah yang merupakan P-Q?
Gambarlah pada satu diagram
Venn jika himpunan semesta S
adalah himpunan semua bilangan
bulat, dan A adalah himpunan
bilangan bulat antara 0 dan 10.
Manakah yang merupakan Ac?
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar : 4.5. Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
- Pertemuan Pertama,:
o Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan.
- Pertemuan Kedua :
o Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik berkaitan dengan
materi mengenai himpunan.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar.
Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan.
C. Metode Pembelajaran.
PAIKEM
D. Langkah-langkah Kegiatan.
Pertemuan Pertama Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan konsep
himpunan, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan materi tersebut
(Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII Semester 2, mengenai
menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan).
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan cara
menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan konsep
himpunan.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai penyelesaian masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan
konsep himpunan.
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
Peserta didik mengerjakan beberapa soal dari “Kompetensi Berkembang Melalui
Latihan“ dalam buku paket mengenai penyelesaian masalah sehari-hari yang
menggunakan konsep himpunan, kemudian peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas beberapa jawaban soal tersebut.
Peserta didik mengerjakan soal dalam buku paket.
Peserta didik diingatkan untuk mempelajari kembali materi mengenai himpunan untuk
menghadapi tes pada pertemuan berikutnya.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
Pertemuan Kedua Pendahuluan : Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan
baik berkaitan dengan materi mengenai himpunan.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal dengan baik berkaitan dengan materi
mengenai himpunan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik diminta untuk menyiapkan kertas ulangan dan peralatan tulis secukupnya
di atas meja karena akan diadakan ulangan harian.
Peserta didik diberikan lembar soal
Peserta didik diingatkan mengenai waktu pengerjaan soal, serta diberi peringatan
bahwa ada sanksi bila peserta didik mencontek.
Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ulangan harian telah
selesai.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memeriksa hasil tes
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
Peserta didik diingatkan untuk mempelajari materi berikutnya dengan lebih konsentrasi
lagi.
E. Alat dan Sumber Belajar.
1) Sumber :
a. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
b. Buku referensi lain.
2) Alat : Laptop dan lain - lain
F.Penilaian Hasil Belajar.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menyelesaikan
masalah dengan
menggunakan
diagram Venn dan
konsep himpunan
Tes tertulis Uraian 1. Terdapat 25 siswa
perempuan yang
dikelompokkan menurut
pilihan kesukaan “menjahit“
atau “memasak“. Ternyata
terdapat 18 siswa perempuan
suka menjahit, 13 suka
memasak, dan 12 suka
keduanya. Berapa siswa
perempuan yang tiak suka
menjahit dan memasak?
2. Dalam satu kelompok siswa,
12 siswa gemar voli, 16
siswa gemar tennis, dan 11
siswa gemar kedua-duanya.
Banyak siswa yang tidak
gemar Matematika dan Sains
adalah….
3. Q adalah himpunan bilangan
prima antara 1 dan 19.
Banyak anggota Q adalah …
a. 6 c. 8
b. 7 d. 9
4. Di dalam suatu kelas ada 30
siswa, 20 siswa diantaranya
senang matematika, 15 siswa
senang bahasa, sedang 10
siswa tidak senang
matematika juga tidak senang
bahasa. Berapa siswakah yang
senang matematika dan
senang bahasa?
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS EKSPERIMEN (PAIKEM BERBASIS PBL)
Nama Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar : 4.5. Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
o Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan.
o Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik berkaitan
dengan materi mengenai himpunan.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar.
Himpunan.
C. Metode Pembelajaran.
Problem Based Learning
D. Langkah-langkah Kegiatan.
Pendahuluan :
- Apersepsi : Guru bernyanyi dikelas dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari
menggunakan beragam media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
peserta didik diminta mengerjakan beberapa soal terkait materi
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi
aktif.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
Mengajak siswa bermain dengan jenis permainan berhentak.
memberikan tes tertulis berbentuk essay kepada siswa dengan waktu yang telah
ditentukan
E. Alat dan Sumber Belajar.
3) Sumber :
c. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
d. Buku referensi lain.
4) Alat : Laptop dan lain - lain
F. Penilaian Hasil Belajar
1. Tugas
Indikator
Pencapaian
Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menyelesaikan
masalah
dengan
menggunakan
diagram Venn
dan konsep
himpunan
Keaktifan
siswa dikelas
Tes tertulis Uraian 1. Terdapat 25 siswa perempuan
yang dikelompokkan menurut
pilihan kesukaan “menjahit“
atau “memasak“. Ternyata
terdapat 18 siswa perempuan
suka menjahit, 13 suka
memasak, dan 12 suka
keduanya. Berapa siswa
perempuan yang tiak suka
menjahit dan memasak?
2. Dalam satu kelompok siswa,
12 siswa gemar voli, 16 siswa
gemar tennis, dan 11 siswa
gemar kedua-duanya. Banyak
siswa yang tidak gemar
Matematika dan Sains
adalah….
3. Q adalah himpunan bilangan
prima antara 1 dan 19. Banyak
anggota Q adalah …
4. Di dalam suatu kelas ada 30
siswa, 20 siswa diantaranya
senang matematika, 15 siswa
senang bahasa, sedang 10 siswa
tidak senang matematika juga
tidak senang bahasa. Berapa
siswakah yang senang
matematika dan senang bahasa?
2. Tes Akhir
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen/Soal
Memahami
soal
Mampu
menyelesaikan
soal dengan
baik
Tes tulis Essay/Isian
1. Dalam suatu pondok terdapat
30 orang penghuni. Sebanyak
14 orang menyukai makanan
yang pedas, 16 orang
menyukai makanan yang tidak
pedas dan 10 orang meyukai
kedua – keduanya.
Banyak orang yang hanya
menyukai pedas adalah? (skor
20 poin)
2. Dalam suatu kelas terdapat 10
siswa. 10 siswa tersebut dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu ani,
andi, anita, yanti dan yuli
menjadi kelompok A
sedangkan anto, febri, yulia,
amri, dan siti menjadi
kelompok B. A ∪ 𝐵? (skor 10
poin)
3. Di sebuah perkumpulan
remaja Masjid terdapat 10
orang masih MA, 12 orang
MTs dan 9 orang yang
termasuk kedua-duanya. Dan
tidak ada remaja yang tidak
MA dan tidak MTs. Banyak
remaja dalam perkumpulan
tersebut? (skor 30 poin)
4. Jika A adalah himpunan huruf
pembentuk kata “Aku Cinta
Kau Ibu“. Maka n(A) adalah?
(skor 10 poin)
5. Dari 30 siswa, terdapat 15
siswa ada di jurusan IPA, 19
siswa di jurusan IPS dan 6
siswa tidak ada di jurusan IPA
dan IPS. Banyak siswa yang
ada di IPA dan IPS
adalah………….. siswa( skor
30 poin)
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
Lampiran 3: RPP dengan Tanpa PAIKEM
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PPEERRAANNGGKKAATT PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN
RREENNCCAANNAA PPEELLAAKKSSAANNAAAANN PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN
((RRPPPP)) KKEELLAASS kkoonnttrrooll Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs.
Kelas/Semester : VII / 2
Sekolah : MTs. Negeri Kediri
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 4.1.Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta
penyajiannya.
Alokasi Waktu :4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
f. Peserta didik dapat menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendata
anggotanya.
g. Peserta didik dapat menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan.
h. Peserta didik dapat menyatakan notasi himpunan.
i. Peserta didik dapat mengenal himpunan berhingga dan tak berhingga.
j. Peserta didik dapat mengenal himpunan kosong dan nol serta notasinya.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar
Himpunan:
- Mengenal himpunan.
C. Metode Pembelajaran.
Ceramah, diskusi dan pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan beserta data anggotanya,
mengenai anggota dan bukan anggota himpunan, notasi himpunan, himpunan
berhingga dan tak berhingga, himpunan kosong dan nol serta notasinya (Bahan: buku
paket, yaitu buku Matematika Kelas VII Semester 2, mengenai mengenal himpunan).
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran tanpa Paikem
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
membantu menyelesaikan masalah;
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
E. Alat dan Sumber Belajar
3) Sumber :
c. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
d. Buku referensi lain.
4) Alat : Laptop dan lain - lain
F. Penilaian Hasil Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menyatakan
masalah sehari-
hari dalam
bentuk
himpunan dan
mendata
anggotanya.
Menyebutkan
anggota dan
bukan anggota
himpunan.
Menyatakan
notasi
Tes tertulis
Tes uraian
1. Di dalam kelasmu,
sebutkan kumpulan obyek
yang merupakan
himpunan.
2. Di dalam kelasmu, ada
himpunan siswa yang
mempunyai satu kakak.
Sebutkan anggota-
anggotanya dan sebutkan
pula yang bukan
merupakan anggota.
himpunan.
Mengenal
himpunan
berhingga dan
tak berhingga.
Mengenal
himpunan
kosong dan nol
serta notasinya.
Mengenal
pengertian
himpunan
semesta, serta
dapat
menyebutkan
anggotanya.
3. Nyatakan dalam notasi
himpunan: himpunan
bilangan asli antara 2 dan
11.
4. Manakah yang merupakan
himpunan kosong?
0 atau {0} atau Φ atau
}{Φ .
5. Tentukan tiga himpunan
semesta yang mungkin
untuk himpunan A = {0, 2,
4, 6, …}.
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar : 4.2.Memahami konsep himpunan bagian.
Alokasi Waktu : 3 jam pelajaran.
A. Tujuan Pembelajaran
c. Peserta didik dapat menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan.
d. Peserta didik dapat menentukan banyak himpunan bagian suatu himpunan.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar
Menentukan himpunan bagian.
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi dan pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan dan banyak himpunan bagian suatu
himpunan (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII Semester 2,
mengenai menentukan himpunan bagian).
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket pada
mengenai penentuan banyak himpunan bagian dari suatu himpunan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru meminta:
Peserta didik mengerjakan beberapa soal yang diberikan mengenai penentuan banyak
himpunan bagian dari suatu himpunan sembarang.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru meminta:
Peserta didik untuk lebih memahami apa yang telah dipelajari.
E. Alat dan Sumber Belajar
3) Sumber :
c. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
d. Buku referensi lain.
4) Alat : Laptop dan lain - lain
F. Penilaian Hasil Belajar
.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menentukan
himpunan bagian
dari suatu
himpunan
Menentukan
banyak himpunan
bagian suatu
himpunan
Menjelaskan
pengertian
himpunan
semesta, serta
dapat
menyebutkan
anggotanya.
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes
pilihan
ganda
Uraian
Uraian
Manakah yang bukan merupakan
himpunan bagian dari {2, 4, 6, 8,
10, 12, 14, 16}
g. {0, 2, 4, 6}
h. {8, 10, 12, 14, 16}
i. {10}
Tulislah semua himpunan bagian
dari {a, e, i, u, o}
Kalau obyek yang dibicarakan
adalah bilangan asli, maka
himpunan semestanya adalah ....
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi :ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar : 4.3. Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang
(difference), dan komplemen pada himpunan.
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
- Pertemuan Pertama, dan Kedua :
d. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian irisan dan gabungan dua himpunan.
e. Peserta didik dapat menjelaskan kurang (difference) suatu himpunan dari himpunan
lainnya.
f. Peserta didik dapat menjelaskan komplemen suatu himpunan.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar.
c. Menentukan irisan dan gabungan dari dua himpunan.
d. Menentukan komplemen suatu himpunan.
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi dan pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan.
Pertemuan Pertama. Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai
pengertian irisan dan gabungan dua himpunan (Bahan: buku paket, yaitu buku
Matematika Kelas VII Semester 2, mengenai menentukan irisan dan gabungan dari
dua himpunan).
Peserta didik dan guru membahas contoh dalam buku paket mengenai cara menentukan
irisan dari dua himpunan dan mengenai cara menentukan gabungan dari dua himpunan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru meminta:
Peserta didik mengerjakan beberapa soal dalam buku paket.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru meminta:
Peserta didik lebih memahami apa yang telah dipelajari.
Pertemuan Kedua Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menentukan komplemen suatu himpunan (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika
Kelas VII Semester 2, mengenai menentukan komplemen suatu himpunan).
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik mengerjakan beberapa soal
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
Peserta didik membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
E. Alat dan Sumber Belajar.
3) Sumber :
c. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
d. Buku referensi lain.
4) Alat : Laptop dan lain - lain
F. Penilaian Hasil Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menjelaskan
pengertian
irisan,
gabungan, dan
kurang (selisih)
dari dua
himpunan
Menentukan
irisan,
gabungan dan
kurang (selisih)
dua himpunan
Menjelaskan
pengertian
komplemen dari
suatu himpunan
Menentukan
komplemen dari
suatu himpunan
Tes tertulis Uraian Jelaskan pengertian irisan dan
gabungan dua himpunan
Jika A = Himpunan bilangan
prima kurang dari 10 dan B =
Himpunan bilangan bulat antara
5 dan 15 maka:
A ∩ B = ....
A U B = ...
A – B = ...
Jelaskan pengertian komplemen
dari suatu himpunan!
Tulislah komplemen dari X =
{2, 4, 6, 8, 10} jika himpunan
semesta-nya adalah S adalah
himpunan bilangan bulat lebih
dari atau sama dengan 0 dan
kurang dari atau sama dengan
10.
Jika A = Himpunan bilangan
bulat antara -5 dan 5, dan B =
Himpunan bilangan ganjil
kurang dari 0, maka ...A B A B
Tentukan komplemen dari A =
himpunan bilangan prima antara
20 dan 50
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah : MTs.Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar : 4.4. Menyajikan himpunan dengan diagram Venn.
Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyajikan irisan atau gabungan dua himpunan dengan diagram Venn.
b. Peserta didik dapat menyajikan komplemen suatu himpunan dengan diagram Venn.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar.
Mengenal diagram Venn.
C. Metode Pembelajaran.
Ceramah, diskusi dan pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan.
Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menyajikan irisan atau gabungan dua himpunan serta komplemen suatu himpunan
dengan diagram Venn (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII Semester
2, mengenai mengenal Diagram Venn).
Peserta didik dan guru membahas contoh dalam buku paket mengenai penggambaran
himpunan-himpunan yang diberikan dalam satu diagram Venn, mengenai penyajian
irisan dari dua himpunan dengan diagram Venn, dan mengenai penyajian gabungan
dari dua himpunan dengan diagram Venn
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
membantu menyelesaikan masalah;
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
E. Alat dan Sumber Belajar.
3) Sumber :
c. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
d. Buku referensi lain.
4) Alat : Laptop dan lain - lain
F. Penilaian Hasil Belajar .
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menyajikan
gabungan atau
irisan dua
himpunan dengan
diagram Venn
Menyajikan
kurang(selisih)
suatu himpunan
dari himpunan
lainnya dengan
diagram Venn
Menyajikan
komplemen suatu
himpunan
Tes tertulis Uraian Gambarlah pada satu diagram
Venn himpunan-himpunan
berikut ini.
P = {k, l, m, n, o, p, q, r, s, t}
Q = {h, i, j, k, l, m}
Manakah yang merupakan P ∩ Q?
Manakah yang merupakan P U Q?
Gambarlah pada satu diagram
Venn himpunan-himpunan
berikut ini.
P = {k, l, m, n, o, p, q, r, s, t}
Q = {h, i, j, k, l, m}
Manakah yang merupakan P-Q?
Gambarlah pada satu diagram
Venn jika himpunan semesta S
adalah himpunan semua bilangan
bulat, dan A adalah himpunan
bilangan bulat antara 0 dan 10.
Manakah yang merupakan Ac?
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KELAS KONTROL
Nama Sekolah : MTs. Negeri Kediri
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : ALJABAR
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar : 4.5. Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
- Pertemuan Pertama,:
o Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan.
- Pertemuan Kedua :
o Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik berkaitan dengan
materi mengenai himpunan.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar.
Menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan.
C. Metode Pembelajaran.
Ceramah, diskusi dan pemberian tugas
D. Langkah-langkah Kegiatan.
Pertemuan Pertama Pendahuluan : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara
menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan konsep
himpunan (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VII Semester 2,
mengenai menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan).
Peserta didik dan guru membahas contoh dalam buku paket mengenai penyelesaian
masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram Venn dan konsep himpunan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
Peserta didik mengerjakan soal dalam buku paket.
Peserta didik diingatkan untuk mempelajari kembali materi mengenai himpunan untuk
menghadapi tes pada pertemuan berikutnya.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
membantu menyelesaikan masalah;
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
Pertemuan Kedua Pendahuluan : Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan
baik berkaitan dengan materi mengenai himpunan.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal dengan baik berkaitan dengan materi
mengenai himpunan
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Peserta didik diminta untuk menyiapkan kertas ulangan dan peralatan tulis secukupnya
di atas meja karena akan diadakan ulangan harian.
Peserta didik diberikan lembar soal
Peserta didik diingatkan mengenai waktu pengerjaan soal, serta diberi peringatan
bahwa ada sanksi bila peserta didik mencontek.
Guru mengumpulkan kertas ulangan jika waktu pengerjaan soal ulangan harian telah
selesai.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memeriksa hasil tes
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
Peserta didik diingatkan untuk mempelajari materi berikutnya dengan lebih konsentrasi
lagi.
E. Alat dan Sumber Belajar.
5) Sumber :
e. Buku paket, yaitu buku Matematika 1 Kelas VII
f. Buku referensi lain.
6) Alat : Laptop dan lain - lain
F.Penilaian Hasil Belajar.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menyelesaikan
masalah dengan
menggunakan
diagram Venn dan
konsep himpunan
Tes tertulis Uraian 1. Terdapat 25 siswa
perempuan yang
dikelompokkan menurut
pilihan kesukaan “menjahit“
atau “memasak“. Ternyata
terdapat 18 siswa perempuan
suka menjahit, 13 suka
memasak, dan 12 suka
keduanya. Berapa siswa
perempuan yang tiak suka
menjahit dan memasak?
2. Dalam satu kelompok siswa,
12 siswa gemar voli, 16
siswa gemar tennis, dan 11
siswa gemar kedua-duanya.
Banyak siswa yang tidak
gemar Matematika dan Sains
adalah….
3. Q adalah himpunan bilangan
prima antara 1 dan 19.
Banyak anggota Q adalah …
a. 6 c. 8
b. 7 d. 9
4. Di dalam suatu kelas ada 30
siswa, 20 siswa diantaranya
senang matematika, 15 siswa
senang bahasa, sedang 10
siswa tidak senang
matematika juga tidak senang
bahasa. Berapa siswakah yang
senang matematika dan
senang bahasa?
Mengetahui,
Kepala MTs. Negeri Kediri
( SELAMET RIDWAN S.Ag )
NIP :19741231 199703 1 001
........., ................... 2015
Peneliti
( FATHMI SETIANI)
NIM: 151114133
Lampiran 4 :
SOAL EVALUASI
6. Dalam suatu pondok terdapat 30 orang penghuni. Sebanyak 14 orang menyukai
makanan yang pedas, 16 orang menyukai makanan yang tidak pedas dan 10 orang
meyukai kedua – keduanya.
Banyak orang yang hanya menyukai pedas adalah? (skor 20 poin)
7. Dalam suatu kelas terdapat 10 siswa. 10 siswa tersebut dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu ani, andi, anita, yanti dan yuli menjadi kelompok A sedangkan anto, febri,
yulia, amri, dan siti menjadi kelompok B. A ∪ 𝐵? (skor 10 poin)
8. Di sebuah perkumpulan remaja Masjid terdapat 10 orang masih MA, 12 orang MTs
dan 9 orang yang termasuk kedua-duanya. Dan tidak ada remaja yang tidak MA
dan tidak MTs. Banyak remaja dalam perkumpulan tersebut? (skor 30 poin)
9. Jika A adalah himpunan huruf pembentuk kata “Aku Cinta Kau Ibu“. Maka n(A)
adalah? (skor 10 poin)
10. Dari 30 siswa, terdapat 15 siswa ada di jurusan IPA, 19 siswa di jurusan IPS dan 6
siswa tidak ada di jurusan IPA dan IPS. Banyak siswa yang ada di IPA dan IPS
adalah………….. siswa( skor 30 poin)
Lampiran 5:
PEDOMAN PENSKORAN
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Instrumen Soal :
No Soal Jawaban Skor Jmlh
Skor
1 Dalam suatu pondok
terdapat 30 orang
penghuni. Sebanyak 14
orang menyukai makanan
yang pedas, 16 orang
menyukai makanan yang
tidak pedas dan 10 orang
meyukai kedua –
keduanya.
Banyak orang yang hanya
menyukai pedas adalah?
Diketahui:
Jumlah penghuni pondok=
30 orang
Menyukai makanan pedas=
14 orang
Makanan yang tidak pedas=
16 orang
Menyukai kedua-duanya=
10 orang
Ditanyakan: Banyak orang
yang hanya menyukai pedas
adalah?
Penyelesaian:
Banyak orang yang hanya
menyukai pedas adalah 14-
10= 4 orang
2
2
2
2
2
10
20
2 Dalam suatu kelas terdapat
10 siswa. 10 siswa tersebut
dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu ani, andi, anita, yanti
dan yuli menjadi kelompok
A sedangkan anto, febri,
yulia, amri, dan siti
menjadi kelompok B. A ∪𝐵?
Diketahui:
Dalam suatu kelas terdapat=
10 siswa
A= {ani, andi, anita, yanti,
yuli}
B= {anto, febri, yulia, amri,
siti}
Ditanyakan:
A ∪ 𝐵?
Penyelesaian:
A ∪ 𝐵= {ani, andi, anita,
anto, amri, febri, siti yanti,
yuli, yulia}
2
2
2
2
2
10
3 Di sebuah perkumpulan
remaja Masjid terdapat 10
orang masih MA, 12 orang
MTs dan 9 orang yang
termasuk kedua-duanya.
Dan tidak ada remaja yang
tidak MA dan tidak MTs.
Banyak remaja dalam
Diketahui:
Di perkumpulan remaja
masjid tersebut terdapat 10
orang MA,
12 orang MTs
9 orang yang termasuk
kedua-duanya.
Dan tidak ada remaja yang
2
2
2
30
perkumpulan tersebut? tidak MA dan tidak MTs.
Ditanyakan:
Banyak remaja dalam
perkumpulan tersebut?
Penyelesaian:
Banyak remaja dalam
perkumpulan tersebut
adalah:
(10-9) + (12-9) + 9 = 13
orang
2
2
20
4 Jika A adalah himpunan
huruf pembentuk kata
“Aku Cinta Kau Ibu“.
Maka n(A) adalah?
Diketahui:
A adalah himpunan huruf
pembentuk kata “Aku Cinta
Kau Ibu“.
Ditanyakan: n(A)?
Penyelesaian:
{a,k,u,c,i,n,t,b}
n(A)= 8
Skor Total= 10 poin
2
2
3
3
10
5 Dari 30 siswa, terdapat 15
siswa ada di jurusan IPA,
19 siswa di jurusan IPS dan
6 siswa tidak ada di jurusan
IPA dan IPS. Banyak
siswa yang ada di IPA dan
IPS adalah…………..
siswa?
Diketahui:
Terdapat 30 siswa
terdapat 15 siswa ada di
jurusan IPA
19 siswa di jurusan IPS dan
6 siswa tidak ada di jurusan
IPA dan IPS.
Ditanyakan :
Banyak siswa yang ada di
IPA dan IPS
adalah………….. siswa??
Penyelesaian:
Banyak siswa yang ada di
IPA dan IPS adalah :
= (15-x) + x + (19 -x) + 6=
30
= 40-x = 30
x = 10
Jadi Banyak siswa yang ada
di IPA dan IPS adalah 10
siswa
2
2
2
2
2
2
4
4
4
6
30
Jumlah Skor 100 100
Lampiran 6 : Daftar nilai Validasi dan Reliabilitas di MTs. Raudhlatusshibbyan NW
Belencong
No Nama 1 2 3 4 5 Skor total
1 Dini wulandari 6 1 10 6 10 33
2 Titin wulandari 10 6 20 3 20 59
3 Mizana nil risti 10 6 20 10 20 66
4 Khairunnisa mahmudah 10 6 20 10 20 66
5 Siti jamilatun jiddan 4 2 10 2 0 18
6 Pajid ikhsan 10 2 0 3 10 25
7 M.zubarol hadid 10 6 20 8 20 64
8 Rahman Assidiq 10 6 20 8 20 64
Lampiran 7: Hasil Validitas dan Hasil Reliabilitas
Hasil Validitas
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 skor_total
item_1 Pearson Correlation 1 .737* .398 .492 .875** .747*
Sig. (2-tailed) .037 .329 .216 .004 .033
N 8 8 8 8 8 8
item_2 Pearson Correlation .737* 1 .877** .609 .877** .942**
Sig. (2-tailed) .037 .004 .109 .004 .000
N 8 8 8 8 8 8
item_3 Pearson Correlation .398 .877** 1 .642 .750* .893**
Sig. (2-tailed) .329 .004 .086 .032 .003
N 8 8 8 8 8 8
item_4 Pearson Correlation .492 .609 .642 1 .700 .780*
Sig. (2-tailed) .216 .109 .086 .053 .022
N 8 8 8 8 8 8
item_5 Pearson Correlation .875** .877** .750* .700 1 .958**
Sig. (2-tailed) .004 .004 .032 .053 .000
N 8 8 8 8 8 8
skor_total Pearson Correlation .747* .942** .893** .780* .958** 1
Sig. (2-tailed) .033 .000 .003 .022 .000
N 8 8 8 8 8 8
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 8 100.0
Excludeda 0 .0
Total 8 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.803 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item_1 90.0000 1529.143 .720 .803
item_2 94.3750 1499.411 .935 .794
item_3 83.7500 1174.214 .844 .722
item_4 92.5000 1472.571 .746 .790
item_5 83.7500 1134.214 .937 .704
skor_total 49.3750 417.125 1.000 .844
Lampiran 8 : Hasil tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol
Hasil Tes I
No Nama/VIIB Nilai Akhir No Nama/VII C Nilai Akhir
1 A.Dhiyat Hidayat 29 1 Abdullah Al Ghifari 35
2 Abdi Arrahman 51 2 Ahmad Najhan 11
3 Ariawan Berhenti 3 Amelia Rizkia Berhenti
4 Awalul Ilma 87 4 Asrul Wahyudi 11
5 Baetulloh 63 5 Haditiya Eldana Berhenti
6 Dodi Ahmadi Riadi 53 6 Harvie Hamdani 33
7 Ismawati 81 7 Husaini 50
8 Istiharah 87 8 Husnul Awabin Berhenti
9 Jumaini Berhenti 9 Ibnu Aqil Hamzah 60
10 M.Alan Abdi 23 10 M.Haris Danial 39
11 M.Suja’i 57 11 Rafli Royadi 54
12 Puji Aprilia 81 12 Rika Nurhidayah 78
13 Raiban Arul Aziz 47 13 Sirul Manan 21
14 Riki Wahyudi 45 14 Siti Meliana 55
15 Ropa Jayadi - 15 Sollu Zaenatul Ula 63
16 Rudini 47 16 Tomi Hardi Berhenti
17 Santi Apriani 81 17 Widayanti 21
18 Siti Mariana 56 18 Yulianti 30
19 Vebiana 65 19 Zohratul Nita Qoini 66
20 Willy Andrean 57
21 Yulianita 54
Hasil Tes II
No Nama/VIIB Nilai Akhir
1 A.Dhiyat Hidayat 63
2 Abdi Arrahman 47
3 Ariawan Berhenti
4 Awalul Ilma 87
5 Baetulloh 78
6 Dodi Ahmadi Riadi 81
7 Ismawati 78
8 Istiharah 95
9 Jumaini Berhenti
10 M.Alan Abdi 87
11 M.Suja’i 76
12 Puji Aprilia 63
13 Raiban Arul Aziz 39
14 Riki Wahyudi 87
15 Ropa Jayadi -
16 Rudini 63
17 Santi Apriani 81
18 Siti Mariana 66
19 Vebiana 73
20 Willy Andrean 75
21 Yulianita 60
Lampiran 9 : Hasil tes normalitas kelas eksperimen dan kontrol
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
EKSPERIMEN 15 83.3% 3 16.7% 18 100.0%
KONTROL 15 83.3% 3 16.7% 18 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
EKSPERIMEN Mean 59.2000 5.26823
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 47.9008
Upper Bound 70.4992
5% Trimmed Mean 59.6667
Median 56.0000
Variance 416.314
Std. Deviation 2.04038E1
Minimum 23.00
Maximum 87.00
Range 64.00
Interquartile Range 34.00
Skewness -.080 .580
Kurtosis -.908 1.121
KONTROL Mean 41.8000 5.38976
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 30.2401
Upper Bound 53.3599
5% Trimmed Mean 41.5000
Median 39.0000
Variance 435.743
Std. Deviation 2.08745E1
Minimum 11.00
Maximum 78.00
Range 67.00
Interquartile Range 39.00
Skewness .025 .580
Kurtosis -1.089 1.121
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
EKSPERIMEN .191 15 .147 .923 15 .213
KONTROL .121 15 .200* .956 15 .628
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil Tes II
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
EKSPERIMEN 15 83.3% 3 16.7% 18 100.0%
kONTROL 15 83.3% 3 16.7% 18 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
EKSPERIMEN Mean 72.733 4.0467
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 64.054
Upper Bound 81.413
5% Trimmed Mean 73.370
Median 78.000
Variance 245.638
Std. Deviation 15.6728
Minimum 39.0
Maximum 95.0
Range 56.0
Interquartile Range 24.0
Skewness -.798 .580
Kurtosis .135 1.121
kONTROL Mean 41.800 5.3898
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 30.240
Upper Bound 53.360
5% Trimmed Mean 41.500
Median 39.000
Variance 435.743
Std. Deviation 20.8745
Minimum 11.0
Maximum 78.0
Range 67.0
Interquartile Range 39.0
Skewness .025 .580
Kurtosis -1.089 1.121
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
EKSPERIMEN .183 15 .191 .925 15 .231
kONTROL .121 15 .200* .956 15 .628
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Lampiran 10 : Hasil tes homogenitas kelas eksperimen dan kontrol
Hasil Tes I
Test of Homogeneity of Variances
Tes_1
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.762 1 31 .389
ANOVA
Tes_1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2451.883 1 2451.883 6.337 .017
Within Groups 11994.178 31 386.909
Total 14446.061 32
Hasil Tes II
Lampiran 11: Hasil uji dengan t-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
Hasil Tes I
Group Statistics
Pendekatan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Tes_1 EKSPERIMEN 18 59.111 18.6197 4.3887
KONTROL 15 41.800 20.8745 5.3898
Hasil Tes II
Lampiran 17: Hitungan Manual
Daftar nilai Validasi dan Reliabilitas di MTs. Raudhlatusshibbyan NW Belencong dan
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas serta Uji Normalitas, homogenitas dan uji t untuk tes
akhir di MTs. Negeri Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015
No Nama 1 2 3 4 5 Skor total
1 Dini wulandari 6 1 10 6 10 33
2 Titin wulandari 10 6 20 3 20 59
3 Mizana nil risti 10 6 20 10 20 66
4 Khairunnisa mahmudah 10 6 20 10 20 66
5 Siti jamilatun jiddan 4 2 10 2 0 18
6 Pajid ikhsan 10 2 0 3 10 25
7 M.zubarol hadid 10 6 20 8 20 64
8 Rahman Assidiq 10 6 20 8 20 64
Uji Validasi:
Item ke -1
No Resp X1i Y1i X1iy1i (X1i)2 (Y1i)2 1 6 33 198 36 1089
2 10 59 590 100 3481
3 10 66 660 100 4356
4 10 66 660 100 4356
5 4 18 72 16 324
6 10 25 250 100 625
7 10 64 640 100 4096
8 10 64 640 100 4096
JUMLAH 70 395 3710 652 22423
rhitung = 𝑛 ∑ X1iY1i𝑛
𝑖=1 −∑ X1i ∑ Y1i𝑛𝑖=1
𝑛
𝑖=1
√(𝑛 ∑ (𝑋1𝑖)𝑛𝑖=1
2− (∑ 𝑋1𝑖)2)( (𝑛 ∑ (𝑌1𝑖)𝑛
𝑖=12
− (∑ 𝑌1𝑖)2) 𝑛𝑖=1
𝑛𝑖=1
= 8.3710−70.395
√(8.652−(70)2)(8.22423−(395)2)
= 29650−27650
√(5216−4900)(179384−156025)
= 2030
√(316)(23359)
= 2030
√(7381444) =
2030
2716.8813 = 0.747
Item ke -2
No Resp X2i Y2i X2iY2i (X2i)2 (Y2i)2 1 1 33 33 1 1089
2 6 59 354 36 3481
3 6 66 396 36 4356
4 6 66 396 36 4356
5 2 18 36 4 324
6 2 25 50 4 625
7 6 64 384 36 4096
8 6 64 384 36 4096
JUMLAH 35 395 2033 189 22423
rhitung = 𝑛 ∑ X2iY2i𝑛
𝑖=1 −∑ X2i ∑ Y2i𝑛𝑖=1
𝑛
𝑖=1
√(𝑛 ∑ (𝑋2𝑖)𝑛𝑖=1
2− (∑ 𝑋2𝑖)2)( (𝑛 ∑ (𝑌2𝑖)𝑛
𝑖=12
− (∑ 𝑌2𝑖)2) 𝑛𝑖=1
𝑛𝑖=1
= 8.2033−35.395
√(8.189−(35)2)(8.22423−(395)2)
= 16264−13825
√(1512−1225)(179384−156025)
=2439
√(287)(23359)
= 2439
√(6704033) =
2439
2589.214746 = 0.942
Item ke -3
No Resp X3i Y3i X3IY3i (X3i)2 (Y3i)2 1 10 33 330 100 1089
2 20 59 1180 400 3481
3 20 66 1320 400 4356
4 20 66 1320 400 4356
5 10 18 180 100 324
6 0 25 0 0 625
7 20 64 1280 400 4096
8 20 64 1280 400 4096
JUMLAH 120 395 6890 2200 22423
rhitung = 𝑛 ∑ X3iY3i𝑛
𝑖=1 −∑ X3i ∑ Y3i𝑛𝑖=1
𝑛
𝑖=1
√(𝑛 ∑ (𝑋3𝑖)𝑛𝑖=1
2− (∑ 𝑋3𝑖)2)( (𝑛 ∑ (𝑌3𝑖)𝑛
𝑖=12
− (∑ 𝑌3𝑖)2) 𝑛𝑖=1
𝑛𝑖=1
= 8.6890−120.395
√(8.2200−(120)2)(8.22423−(395)2)
= 55120−47400
√(17600−14400)(179384−156025)
= 7720
√(3200)(23359)
= 7720
√(74748800) =
7720
8645.738835 = 0.893
Item ke -4
No Resp X4i Y4i X4iY4i (X4i)2 (Y4i)2 1 6 33 198 36 1089
2 3 59 177 9 3481
3 10 66 660 100 4356
4 10 66 660 100 4356
5 2 18 36 4 324
6 3 25 75 9 625
7 8 64 512 64 4096
8 8 64 512 64 4096
JUMLAH 50 395 2830 386 22423
rhitung = 𝑛 ∑ X4iY4i𝑛
𝑖=1 −∑ X4i ∑ Y4i𝑛𝑖=1
𝑛
𝑖=1
√(𝑛 ∑ (𝑋4𝑖)𝑛𝑖=1
2− (∑ 𝑋4𝑖)2)( (𝑛 ∑ (𝑌4𝑖)𝑛
𝑖=12
− (∑ 𝑌4𝑖)2) 𝑛𝑖=1
𝑛𝑖=1
= 8.2830−50.395
√(8.386−(50)2)(8.22423−(395)2)
= 22640−19750
√(3088−2500)(179384−156025)
= 2890
√(588)(23359)
= 2030
√(13735092) =
2890
3706.0885043 = 0.779
Item ke -5
No Resp X5i Y5i X5IY5i (X5i)2 (Y5i)2 1 10 33 330 100 1089
2 20 59 1180 400 3481
3 20 66 1320 400 4356
4 20 66 1320 400 4356
5 0 18 0 0 324
6 10 25 250 100 625
7 20 64 1280 400 4096
8 20 64 1280 400 4096
JUMLAH 120 395 6960 2200 22423
rhitung = 𝑛 ∑ X5iY5i𝑛
𝑖=1 −∑ X5i ∑ Y5i𝑛𝑖=1
𝑛
𝑖=1
√(𝑛 ∑ (𝑋5𝑖)𝑛𝑖=1
2− (∑ 𝑋5𝑖)2)( (𝑛 ∑ (𝑌5𝑖)𝑛
𝑖=12
− (∑ 𝑌5𝑖)2) 𝑛𝑖=1
𝑛𝑖=1
= 8.6960−120.395
√(8.2200−(120)2)(8.22423−(395)2)
= 55680−47400
√(17600−14400)(179384−156025)
= 8280
√(3200)(23359)
= 8280
√(74748800) =
8280
8645.738835 = 0.958
Uji Reliabilitas:
No Nama 1 2 3 4 5 Skor total
1 Dini wulandari 6 1 10 6 10 33
2 Titin wulandari 10 6 20 3 20 59
3 Mizana nil risti 10 6 20 10 20 66
4 Khairunnisa mahmudah 10 6 20 10 20 66
5 Siti jamilatun jiddan 4 2 10 2 0 18
6 Pajid ikhsan 10 2 0 3 10 25
7 M.zubarol hadid 10 6 20 8 20 64
8 Rahman Assidiq 10 6 20 8 20 64
Jumlah 70 35 120 50 120 395
Varians 5.64 5.125 57.143 10.5 57.143 135.551
Varians Skor Total 417.125
Item ke-1
Diketahui :
n= 8
X1= 70
X12 = 652
Var1 = 𝑛 ∑ 𝑋12−(∑ 𝑋1)2
𝑛(𝑛−1)
= 8.652−(70)2
8(8−1)
= 5216−(4900)
56
= 316
56
= 5.64
Item ke-2
Diketahui :
n= 8
X2= 35
X22 = 189
Var2 = 𝑛 ∑ 𝑋22−(∑ 𝑋2)2
𝑛(𝑛−1)
= 8.189−(35)2
8(8−1)
= 1512−1225
56
= 287
56
= 5.125
Item ke-3
Diketahui :
n= 8
X3= 120
X32 = 2200
Var3 = 𝑛 ∑ 𝑋32−(∑ 𝑋3)2
𝑛(𝑛−1)
= 8.2200−(120)2
8(8−1)
= 17600−(14400)
56
= 3200
56
= 57.14285714
Item ke-4
Diketahui :
n= 8
X4= 50
X42 =386
Var4 = 𝑛 ∑ 𝑋42−(∑ 𝑋4)2
𝑛(𝑛−1)
= 8.386−(50)2
8(8−1)
= 3088−(2500)
56
= 588
56
= 10.5
Item ke-5
Diketahui :
n= 8
X5= 120
X52 = 2200
Var5 = 𝑛 ∑ 𝑋32−(∑ 𝑋3)2
𝑛(𝑛−1)
= 8.2200−(120)2
8(8−1)
= 17600−(14400)
56
= 3200
56
= 57.14285714
Mencari Nilai Koefisien Reliabilitas Dengan Alfa Cronbath
Diketahui:
𝑆𝑖2 = 135.551
𝑆𝑡2 = 417.125
Ditanyakan:
ri = 𝑘
𝑘−1{1 −
∑ 𝑆𝑖2
𝑆𝑡2 }
= 5
5−1{1 −
135.551
417.125}
= 5
4{1 − 0.325}
= 1.1 {0.675)
= 0.743
Dengan nilai koefisien reliabilitas 0.743 dengan kategori tinggi.
Uji Normalitas dan Homogenitas dan Uji T
Kelas Eksperimen
Data:
29 51 87 63 53 81 87 23 57
81 47 45 47 81 56 65 57 54
Dari data diatas diektahui:
X bar = 59.11
Std = 18.61
N = 18
Kolom 1:
Kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas, yaitu: 23 +13=36+13=49+13,
dan seterusnya sehingga ditulis:
30-35
36-48
49- seterusnya.
K = 1+3.3 log(n) ; K= Panjang kelas
= 1+3.3 log(18)
= 1+3.3 (1.255)
= 1+4.14
= 5.14
= 5
R = Rentang
R = Skor maks- skor min
= 87-23 = 64
Panjang kelas interval (P) = 𝑅
𝐾
= 64
5 = 12.8 = 13
Data interval:
No Interval Nilai Tengah Frekuensi
1 23-35 29 2
2 36-48 42 3
3 49-61 55 6
4 62-74 68 2
5 75-87 81 5
Jumlah 18
Kolom 2:
Batas kelas = 23 - 0.5= 22.5 (BK1)
BK2 = BK1 + Panjang Kelas
= 22.5 + 13 = 35.5 dan seterusnya.
Kolom 3:
Z batas kelas 22.5 − 59.11
18.61=
−36.61
18.61= −1.97
35.5 − 59.11
18.61=
−23.61
18.61= −1.27
48.5 − 59.11
18.61=
−10.61
18.61= −0.57
61.5 − 59.11
18.61=
2.39
18.61= 0.13
74.5 − 59.11
18.61=
15.39
18.61= 0.83
87.5 − 59.11
18.61=
28.39
18.61= 1.53
Kolom 4:
Luas Z tabel
Luas (1) Z tabel = Z-1.97 – Z-1.27
= 0.4756 – 0.3980
= 0.0776
Luas (2) Z tabel = Z-0.57 + Z0.13
= 0.2157 + 0.0517
= 0.2674
Luas (3) Z tabel = Z1.53 + Z0.83
= 0.4370 – 0.2967
= 0.1403
Luas (4) Z tabel = Z-1.27 – Z-0.57
= 0.3980 – 0.2157
= 0.1823
Luas (5) Z tabel = Z0.83 – Z0.13
= 0.2967 – 0.0517
= 0.245
Kolom 5: Ei
Ei = Luas Z tabel x Banyak Data
0.0776 x 18 = 1.39
0.1823 x 18 = 3.28
0.2674 x 18 = 4.81
0.245 x 18 = 4.41
0.1403 x 18 = 2.52
Kolom 6:
Oi = frekuensi data
Kolom 7: (𝑶𝒊−𝑬𝒊)
𝑬𝒊
𝟐
(𝟐−𝟏.𝟑𝟗)
𝟏.𝟑𝟗
𝟐=
𝟎.𝟑𝟕
𝟏.𝟑𝟗= 0.27
(𝟑−𝟑.𝟐𝟖)
𝟑.𝟐𝟖
𝟐=
𝟎.𝟎𝟖
𝟑.𝟐𝟖= 0.02
(𝟔−𝟒.𝟖𝟏)
𝟒.𝟖𝟏
𝟐=
𝟏.𝟒𝟐
𝟒.𝟖𝟏= 0.29
(𝟐−𝟒.𝟒𝟏)
𝟒.𝟒𝟏
𝟐=
𝟓.𝟖𝟏
𝟒.𝟒𝟏= 1.32
(𝟓−𝟐.𝟓𝟑)
𝟐.𝟓𝟑
𝟐=
𝟔.𝟏𝟎𝟎𝟗
𝟐.𝟓𝟑= 2.41
X2tabel = (1-0.01)
Dk= K-3= 5-3=2 = 9.21
Jadi:
X2hitung < X2tabel
4.31<9.21 jadi normal
Berikut tabelnya:
Kelas
interval
Batas kelas Z batas
kelas
Luas Z
tabel
Ei Oi (𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)
𝐸𝑖
2
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7
22.5 -1.97
23-35 0.0776 1.39 2 0.27
35.5 -1.27
36-48 0.1823 3.28 3 0.02
48.5 -0.57
49-61 0.2674 4.81 6 0.29
61.5 0.13
62-74 0.245 4.41 2 1.32
74.5 0.83
75-87 0.1403 2.53 5 2.41
87.5 1.53
X2 = ∑
(𝑶𝒊−𝑬𝒊)
𝑬𝒊
𝟐
= 4.31
Uji Normalitas dan Homogenitas dan Uji T
Kelas Kontrol
Data:
35 11 11 33 50 60 39 54
78 21 55 63 21 30 66
Dari data diatas diektahui:
X bar = 41.8
Std = 20.87
N = 15
Kolom 1:
Kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas, yaitu: 11 +14=25+14=39+14,
dan seterusnya sehingga ditulis:
11-24
25-38
39- seterusnya.
K = 1+3.3 log(n) ; K= Panjang kelas
= 1+3.3 log(15)
= 1+3.3 (1.18)
= 1+ 3.88
= 4.88
= 5
R = Rentang
R = Skor maks- skor min
= 78-11 = 67
Panjang kelas interval (P) = 𝑅
𝐾
= 67
5 = 13.4= 14
Data interval:
No Interval Nilai Tengah Frekuensi
1 11-24 17.5 4
2 25-38 31.5 3
3 39-52 45.5 2
4 53-66 59.5 5
5 67-80 73.5 1
Jumlah 15
Kolom 2:
Batas kelas = 11 - 0.5= 10.5 (BK1)
BK2 = BK1 + Panjang Kelas
= 10.5 + 14 = 24.5 dan seterusnya.
Kolom 3:
Z batas kelas 10.5 − 41.8
20.87=
−31.3
20.87= −1.49
24.5 − 41.8
20.87=
−17.3
20.87= −0.83
38.5 − 41.8
20.87=
−3.3
20.87= −0.16
52.5 − 41.8
20.87=
10.7
20.87= 0.51
66.5 − 41.8
20.87=
24.7
20.87= 1.19
80.5 − 41.8
20.87=
38.7
20.87= 1.85
Kolom 4:
Luas Z tabel
Luas (1) Z tabel = Z-1.47 – Z-0.83
= 0.4319 – 0.2967
= 0.1352
Luas (2) Z tabel = Z-0.83 - Z-0.16
= 0.2967 - 0.0636
= 0.2331
Luas (3) Z tabel = Z0.51 + Z-0.16
= 0.1950+0.0636
= 0.2586
Luas (4) Z tabel = Z1.19 – Z0.51
= 0.3830 – 0.1950
= 0.188
Luas (5) Z tabel = Z1.85 – Z1.19
= 0.4678-0.3830
= 0.0848
Kolom 5: Ei
Ei = Luas Z tabel x Banyak Data
0.1352 x 15 = 2.03
0.2331 x 15 = 3.49
0.2586 x 15 = 3.88
0.188 x 15 = 2.82
0.0848 x 15 = 1.27
Kolom 6:
Oi = frekuensi data
Kolom 7: (𝑶𝒊−𝑬𝒊)
𝑬𝒊
𝟐
(𝟒−𝟐.𝟎𝟑)
𝟐.𝟎𝟑
𝟐=
𝟑.𝟖𝟖
𝟐.𝟎𝟑= 1.91
(𝟑−𝟑.𝟒𝟗)
𝟑.𝟒𝟗
𝟐=
𝟎.𝟐𝟒𝟎𝟏
𝟑.𝟒𝟗= 0.07
(𝟐−𝟑.𝟖𝟖)
𝟑.𝟖𝟖
𝟐=
𝟑.𝟓𝟑
𝟑.𝟖𝟖= 0.91
(𝟓−𝟐.𝟖𝟑)
𝟐.𝟖𝟑
𝟐=
𝟒.𝟕𝟏
𝟐.𝟖𝟑= 1.66
(𝟏−𝟏.𝟐𝟕)
𝟏.𝟐𝟕
𝟐=
𝟎.𝟎𝟕𝟑
𝟏.𝟐𝟕= 0.06
X2tabel = (1-0.01)
Dk= K-3= 5-3=2 = 9.21
Jadi:
X2hitung < X2tabel
4.61<9.21 jadi normal
Berikut tabelnya:
Kelas
interval
Batas kelas Z batas
kelas
Luas Z
tabel
Ei Oi (𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)
𝐸𝑖
2
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7
10.5 -1.49
11-24 0.1352 2.03 4 1.91
24.5 -0.83
25-38 0.2331 3.49 3 0.07
38.5 -0.16
39-52 0.2586 3.88 2 0.91
52.5 0.51
53-66 0.188 2.82 5 1.66
66.5 1.19
67-80 0.0848 1.27 1 0.06
80.5 1.83
X2 = ∑
(𝑶𝒊−𝑬𝒊)
𝑬𝒊
𝟐
= 4.61
Uji Homogenitas
Diketahui:
Varian kelas eksperimen = 346.6928
Varian Kelas Kontrol = 435.7429
435.7429
346.6928= 1.26
Ftabel = (F0.05;n1-1,n2-1)
= (F0.05;18-1,15-1)
= (F0.05;17,14)= 2.41
Jadi F hitung< F table Jadi homogen.
Uji t
t = 𝑋1−𝑋2
√(𝑛1−1)𝑆
12+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2 (
1
𝑛1+
1
𝑛2)
Pooled Varians
t = 59.111−41.8
√(18−1)346.6928+(15−1)435.7429
18+15−2 (
1
18+
1
15)
t = 17.31
√1465.955113
31
t = 2.516
Uji Normalitas dan Homogenitas dan Uji T pada kelas Eksperimen/PAIKEM Berbasis
PBL dengan Kelas Eksperimen
Data:
63 47 87 78 81 78 95 87 76
63 39 87 63 81 66 73 75 60
Dari data diatas diektahui:
X bar = 72.73
Std = 15.67
N = 18
K = 1+3.3 log(n) ; K= Panjang kelas
ecilVarianTerk
esarVarianTerbFhitung
= 1+3.3 log(18)
= 1+3.3 (1.255)
= 1+4.14
= 5.14
= 5
R = Rentang
R = Skor maks- skor min
= 95-39 = 56
Panjang kelas interval (P) = 𝑅
𝐾
= 56
5 = 11.2 = 12
Data interval:
No Interval Nilai Tengah Frekuensi
1 39-50 44.5 2
2 51-62 56.5 1
3 63-74 68.5 5
4 75-86 80.5 6
5 87-98 92.5 4
Jumlah 18
Kolom 1:
Kelas interval diperoleh dari skor terendah + panjang kelas, yaitu: 39 +12= 51+12=63+12,
dan seterusnya sehingga ditulis:
39-50
51-62
63- seterusnya.
Kolom 2:
Batas kelas = 39 - 0.5= 38.5 (BK1)
BK2 = BK1 + Panjang Kelas
= 38.5 + 12 = 50.5 dan seterusnya.
Kolom 3:
Z batas kelas 38.5 − 72.73
15.67=
−34.23
15.67= −2.18
50.5 − 72.73
15.67=
−22.23
15.67= −1.42
62.5 − 72.73
15.67=
−10.23
15.67= −0.65
74.5 − 72.73
15.67=
1.77
15.67= 0.11
86.5 − 72.73
15.67=
13.77
15.67= 0.88
98.5 − 72.73
15.67=
25.77
15.67= 1.64
Kolom 4:
Luas Z tabel
Luas (1) Z tabel = Z-2.14 – Z-1.42
= 0.4854-0.4222
= 0.0632
Luas (2) Z tabel = Z-0.65 + Z0.11
= 0.2324+0.0438
= 0.2762
Luas (3) Z tabel = Z1.64 - Z0.88
= 0.4495-0.3106
= 0.1389
Luas (4) Z tabel = Z-1.24 – Z-0.65
= 0.4222-0.2324
= 0.1898
Luas (5) Z tabel = Z0.88 – Z0.11
= 0.3106-0.0438
= 0.2668
Kolom 5: Ei
Ei = Luas Z tabel x Banyak Data
0.0632 x 18 = 1.14
0.1898 x 18 = 3.42
0.2762 x 18 = 4.97
0.2668 x 18 = 4.80
0.1389 x 18 = 2.50
Kolom 6:
Oi = frekuensi data
Kolom 7: (𝑶𝒊−𝑬𝒊)
𝑬𝒊
𝟐
(𝟐−𝟏.𝟏𝟒)
𝟏.𝟏𝟒
𝟐= 0.65
(𝟏−𝟑.𝟒𝟐)
𝟑.𝟒𝟐
𝟐= 1.71
(𝟓−𝟒.𝟗𝟕)
𝟒.𝟗𝟕
𝟐= 0.00018
(𝟔−𝟒.𝟖𝟎)
𝟒.𝟖𝟎
𝟐= 0.3
(𝟒−𝟐.𝟓𝟎)
𝟐.𝟓𝟎
𝟐= 0.9
X2tabel = (1-0.01)
Dk= K-3= 5-3=2 = 9.21
Jadi:
X2hitung < X2tabel
3.56 < 9.21 jadi normal
Berikut tabelnya:
Kelas
interval
Batas kelas Z batas
kelas
Luas Z
tabel
Ei Oi (𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)
𝐸𝑖
2
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7
38.5 -2.18
39-50 0.0632 1.14 2 0.65
50.5 -1.42
51-62 0.1898 3.42 1 1.71
62.5 -0.65
63-74 0.2762 4.97 5 0.00018
74.5 0.11
75-86 0.2668 4.80 6 0.3
86.5 0.88
87-98 0.1389 2.50 4 0.9
98.5 1.64
X2 = ∑
(𝑶𝒊−𝑬𝒊)
𝑬𝒊
𝟐
= 3.56
Uji Homogenitas
Diketahui:
Varian kelas eksperimen = 211.7941
Varian Kelas Kontrol = 435.7429
435.7429
211.7941= 2.06
Ftabel = (F0.05;n1-1,n2-1)
= (F0.05;18-1,15-1)
= (F0.05;17,14)= 2.41
Jadi F hitung< F table Jadi homogen.
Uji t
t = 𝑋1−𝑋2
√(𝑛1−1)𝑆
12+(𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+𝑛2−2 (
1
𝑛1+
1
𝑛2)
Pooled Varians
t = 72.73−41.8
√(18−1 )211.7941+(15−1)435.7429
18+15−2 (
1
18+
1
15)
t = 30.93
√38.25
t = 5.00
thitung > t tabel = 5.00 > 1.689 Jadi terbukti ada perbedaan yang signifikan
ecilVarianTerk
esarVarianTerbFhitung
Lampiran 19 : Dokumentasi Saat Penelitian Berlangsung