STRATEGI PEMBANGUNAN SDM INDONESIA DALAM...

28
Jakarta, 3 November 2018 STRATEGI PEMBANGUNAN SDM INDONESIA DALAM MENGHADAPI PENYAKIT TIDAK MENULAR Dr. Ir. Subandi Sardjoko, MSc. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas

Transcript of STRATEGI PEMBANGUNAN SDM INDONESIA DALAM...

  • Jakarta, 3 November 2018

    STRATEGI PEMBANGUNAN SDM INDONESIA

    DALAM MENGHADAPI PENYAKIT TIDAK MENULAR

    Dr. Ir. Subandi Sardjoko, MSc.

    Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan

    Kementerian PPN/Bappenas

  • REPUBLIK INDONESIA

    2

    Mengapa Perlu SDM Berdaya Saing

    Tahapan Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025

    Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat salah satunya ditunjukkan oleh mantapnya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, antara lain ditandai oleh:

    a. meningkat dan meratanya akses, tingkat kualitas, dan relevansi pendidikan seiring dengan makin efisien dan efektifnya manajemen pelayanan pendidikan;

    b. meningkatnya kemampuan Iptek;

    c. meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat;

    d. meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak; dan

    e. terwujudnya kesetaraan gender; bertahannya kondisi dan penduduk tumbuh seimbang.

  • REPUBLIK INDONESIA

    3

    SDM Yang Berkualitas dan Berdaya Saing

    RPJMN TAHAP 4:

    SDM yang

    Berkualitas &

    Berdaya Saing

    • Angkatan kerja besar

    • Lanjut usia produktif

    • Demografi

    • Pendidikan

    • Kesehatan

    • Penguasaan IPTEK

    • Tenaga Kerja Terampil

    • Berbudaya

    • Tujuan 1 (perlindungan sosial)

    • Tujuan 2 (gizi)

    • Tujuan 3 (kesehatan)

    • Tujuan 4 (pendidikan)

    • Tujuan 5 (kesetaraan gender)

    • Tujuan 6 (air bersih dan sanitasi)

    • Tujuan 8 (ekonomi inklusif, kesempatan kerja)

    • Tujuan 9 (industri inklusif, inovasi)

    • Tujuan 16 (tata kelola kelembagaan)

    • Penduduk tumbuh seimbang

    • Akses, kualitas, dan relevansi pendidikan

    • Ilmu pengetahuan dan teknologi

    • Kesehatan dan status gizi

    • Perlindungan anak

    • Kesetaraan gender

    • Cerdas, kompetitif, berakhlak mulia,

    toleran, bergotong royong

    • Budaya dan prestasi olahraga

  • 4

    Pembangunan Kesehatan merupakan Bagian dari Pembangunan Manusia sebagai Insan dan Sumber Daya

    Penduduk

    Tumbuh

    Seimbang

    SDM Yang

    Berkualitas

    dan Berdaya

    Saing

    Penduduk

    Sehat, Cerdas

    & Produktif

    Lapangan

    kerja,

    Kewirausahaan

    & investasi

    Angkatan

    Kerja Terampil,

    Kreatif,

    Inovatif

    Masyarakat

    Yang Berakhlak

    Mulia,

    Berbudaya, dan

    Taat Hukum

    • Pendidikan tinggi

    • Pendidikan & pelatihan vokasi

    • Pendidikan kewirausahaan

    • Pemberdayaan perempuan

    • Prestasi olahraga

    • Pelayanan kepemudaan

    • Literasi informasi

    • Penurunan TFR

    • Penurunan AKB

    • Pelayanan

    Kesehatan

    • Perbaikan Gizi• Wajar 12 tahun

    • Air Minum & Sanitasi

    • Perumahan Layak

    • Perlindungan Sosial

    • Kesempatan kerja

    • Pendalaman pasar

    keuangan

    • Iptek dan inovasi

    • Iklim investasi

    • Karakter & Ketahanan budaya

    bangsa

    • Kepastian hukum

    • Transparansi, akuntabilitas &

    efisiensi

    • Pelayanan kehidupan beragama

  • REPUBLIK INDONESIA

    Sumber: Proyeksi Penduduk 2015-2045 Hasil SUPAS 2015

    Proporsi Penduduk Menurut Kelompok Umur (2015-2045)

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020 2030 2040 2050

    RasioKetergantun

    ganTo

    tal(%)

    Tahun

    UN2017

    BPS2010

    BPS2015

    Potensi Bonus Demografi

    Rasio Ketergantungan (RK) Indonesia menurun hingga

    mencapai titik terendah pada tahun 2015-2035

    Proyeksi Demografi ke Depan

    • Struktur umur penduduk Indonesia masih akan didominasi usia kerja hingga tahun 2045

    • Sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan sehat merupakan kunci untuk meraih dan memaksimalkan bonus

    demografi

    5

  • REPUBLIK INDONESIA

    Transisi Epidemiologi:Meningkatnya beban penyakit tidak menular (PTM)

    2015 57%

    30%

    13%

    1990

    37%

    56%

    7%

    Penyakit Tidak Menular Penyakit Menular Cedera

    Sumber: Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles, 2014Sumber: WHO, 2012

    Cardiovascular, cancer, and

    other non communicable

    diseases

    Injury (intentional &

    unintentional)

    HIV, TB, malaria, and other

    communicable diseases

    Maternal, perinatal, and

    nutrition status

    Proyeksi Penyebab Kematian:

    kardiovaskular, kanker, and PTM lainnya meningkat signifikan

    Proyeksi Beban Penyakit (Burden of Disease) di Indonesia

    • Beban penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat

    • PTM diproyeksikan terus menjadi penyebab utama kematian Indonesia

    6

  • 0

    100000

    200000

    300000

    400000

    500000

    600000

    700000

    800000

    900000

    1000000

    1-4 5-9 10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475-7980plus

    DALYsfromIschemicHeartDiseases

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

    0

    100000

    200000

    300000

    400000

    500000

    600000

    700000

    800000

    1-4 5-9 10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475-7980plus

    DALYsfromCerebrovascularDiseases

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

    0

    100000

    200000

    300000

    400000

    500000

    600000

    1-4 5-9 10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475-7980plus

    DALYsfromDiabetesMelitus

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

    0

    50000

    100000

    150000

    200000

    250000

    1-4 5-9 10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475-79 80plus

    DALYsfromCOPD

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

    Tren

    Penyakit2010-2016

    Sumber: GBD

    7

  • Kesehatan jiwa

    menempati tiga terbesar

    dalam banyaknya waktu

    produktif yang hilang

    akibat kecacatan

    (years lived with

    disability)

    8

  • REPUBLIK INDONESIA

    • Perubahan struktur umur penduduk mempengaruhi perubahan pola beban penyakit

    • Angka DALYs dari penyakit kardiovaskuler (IHS dan stroke) meningkat sejak usia 15-19 tahun dan mencapai nilai

    tertinggi pada usia 55-59 tahun.

    • DALYs dari COPD meningkat dengan menuanya umur dan mencapai titik puncak pada usia 60-64 tahun

    • Artinya, beban penyakit diderita oleh penduduk yang memasuki usia pensiun dan menjelang lanjut usia (adanya

    akumulasi gaya hidup yang tidak sehat)

    TOP 10 Penyebab Kematian (2016)

    1. Ischemic heart disease

    2. Stroke

    3. TB

    4. Diabetes

    5. COPD

    6. Diare

    7. Alzheimer

    8. Road Injuries

    9. Lower resp. infections

    10. Chronic Kidney Disease

    Top 10 DALYs (2016)

    1. Ischemic heart disease

    2. Stroke

    3. Diabetes

    4. TB

    5. Lower back & neck pain

    6. Neonatal preterm birth

    7. Sense-organ diseases

    8. Road Injuries

    9. Skin diseases

    10. Diare

    9

  • REPUBLIK INDONESIA

    Proyeksi Penyakit ke Depan

    • Penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung dan diabetes diproyeksikan akan terus meningkat

    • Diperlukan intervensi pencegahan dan pengendalian PTM, untuk menghindari eskalasi biaya pelayanan kesehatan

    yang sangat tinggi

    10

  • Beban Penyakit & Permintaan Pelayanan Kesehatan ke Depan

    Saat iniDemografi

    2020*Epidemiologi 2020** Permintaan Pelayanan Kesehatan

    Kematian neonatal

    Stunting

    Vaksinasi menurun, muncul outbreak (Difteri, dll)

    Diare dan penyakit infeksi lainnya

    Jumlah: 23,5

    juta

    Jumlah

    kelahiran: 4,3

    juta

    Neonatal disorders

    Low respiratory

    infection

    Diare

    Pemerataan akses dan kualitas yankes dan nakes

    ANC, persalinan dan postnatal care

    Ketersediaan obat dan alat esensial

    Pemerataan sanitasi dan air minum bersih

    Perilaku berisiko: merokok, alkohol dan narkoba

    Penyakit infeksi (diare; TB, low respiratory)

    Kecelakaan kendaraan bermotor

    Jumlah: 47,2

    juta

    Skin diseases

    Intestinal infection

    Diare

    Road injuries

    Komitmen untuk kesehatan reproduksi remaja

    KIE kesehatan reproduksi bagi remaja

    KIE dan penegakan hukum terkait road safety

    Perkawinan dini & angka fertilitas 15-19 tahun yg persisten

    Prevalensi KB modern MKJP rendah

    Angka kematian ibu masih tinggi di beberapa wilayah

    TFR beberapa provinsi masih tinggi

    Jumlah: 71,6

    juta

    Kematian Ibu

    Komplikasi kehamilan

    dan kelahiran

    Pemerataan akses, kualitas yankes dan nakes ANC,

    persalinan dan postnatal care

    Ketersediaan obat dan alat esensial

    Sistem rujukan untuk komplikasi kelahiran ditinjau

    ulang

    Overweight/obesity

    Prevalensi merokok (laki-laki) tinggi

    Mobilitas tinggi (commuter dan migrasi musiman)

    Kecelakaan kendaraan bermotor

    Occupational hazard (low back and neck pain)

    Jumlah: 183,5

    juta

    Cardiovascular

    Diabetes Mellitus

    Low back &neck pain

    Kecelakaan lalu lintas

    Promosi gaya hidup sehat (makanan, berhenti

    merokok, postur)

    Peningkatan kebutuhan spesialis

    KIE dan penegakan hukum terkait road safety

    Kerentanan terhadap kemiskinan dan disabilitas

    Risiko penyakit degeneratif meningkat

    Risiko alzheimer yang tinggi

    Jumlah: 16,8

    juta

    Cardiovascular

    Diabetes Mellitus

    Alzheimer

    Layanan khusus usia lanjut (daycare + yankes)

    Geriatricians/tenaga kesehatan untuk usia lanjut,

    terutama penangangan alzheimer

    11

  • REPUBLIK INDONESIA

    • Peningkatan jumlah penduduk

    akan meningkatkan permintaan

    pelayanan kesehatan

    • Permintaan pelayanan kesehatan

    pada tahun 2020-2024 akan

    terkonsentrasi pada kelompok usia

    50 tahun keatas

    Proyeksi Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan

    12

  • REPUBLIK INDONESIA

    Komitmen SDGs

    Arahan Men. PPN: Target SDGs di-adopt ke dalam dokumen

    perencanaan pembangunan (RPJMN 2020-2024)

    Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang

    baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan

    Agenda yang belum selesai

    • Kualitas kecukupan gizi

    prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada balita

    • Kuantitas kecukupan gizi

    proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat

    konsumsi minimum

    Perhatian baru

    • Anak pendek

    • Obesitas

    Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan

    seluruh penduduk semua usia

    Agenda yang belum selesai

    • Penurunan AKI, AKBa, AKN

    • Pengendalian HIV/AIDS, TB, Malaria

    • Akses kesehatan reproduksi

    Perhatian baru

    • Kematian akibat PTM• Penyalahgunaan narkotika dan alkohol

    • Kecelakaan lalu lintas

    • Universal Health Coverage

    • Kontaminasi dan polusi (air, udara, tanah)

    • Penanganan krisis dan kegawatdaruratan

    13

  • REPUBLIK INDONESIA

    14

    Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas

    1

    Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat 2

    Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

    3

    Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

    4

    Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

    5

    Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan

    6

    Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan7

    Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan

    8

    Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

    9

    Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi

    10

    Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan

    11

    Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

    12

    Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan(RPJMN 2015-2019)

  • REPUBLIK INDONESIA

    15

    Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

    a. peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit;

    b. peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk pencegahan kasus baru penyakit dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HIV, dan malaria dan penyakit tidak menular;

    c. pelayanan kesehatan jiwa;

    d. pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/wabah;

    e. peningkatan mutu kesehatan lingkungan;

    f. penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan;

    g. peningkatan pengendalian dan promosi penurunan faktor risiko biologi (khususnya darah tinggi, diabetes, obesitas), perilaku (khususnya konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik, merokok, alkohol) dan lingkungan;

    h. peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

    i. peningkatan kesehatan lingkungan dan akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan perilaku hygiene; dan

    j. pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

    STRATEGI

  • REPUBLIK INDONESIA

    16

    CAPAIAN PEMBANGUNAN(Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019)

    Target yang Memerlukan

    Percepatan 2019

    Target yang On-track Tercapai pada Tahun

    2019

    Target yang Sudah Tercapai pada Tahun

    2019

    1. Tekanan darah tinggi

    2. Obesitas

    3. Perilaku merokok

    4. Cakupan kepesertaan JKN/KIS

    5. Puskesmas dengan 5 jenis tenaga kesehatan

    6. Imunisasi dasar lengkap

    7. CPR semua cara

    1. Prevalensi TB

    2. Eliminasi malaria

    3. Akreditasi puskesmas

    4. Akreditasi RS

    5. RSUD Kab/Kota kelas C dg 7 dokter spesialis

    6. Ketersediaan obat vaksin di Puskesmas

    7. Obat yang memenuhi syarat

    • Kematian ibu

    • Kematian bayi

    • Stunting pada anak bawah dua tahun (baduta)

    • Prevalensi HIV

    PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN

    Potensi permasalahan masih cukup tinggi

    •Target AKI (MDGs) sebesar 102/100.000 kelahiran hidup

    •Kematian bayi masih tinggi

    •Kasus Stunting masih tinggi

    •Kasus HIV masih tinggi

  • 17

    Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat Ke Depan

    Kondisi Saat Ini

    AKI per 100.000 KH 346(SP, 2010)

    305(SUPAS, 2015)

    AKB per 1.000 KH 32(SDKI, 2012)

    24(SDKI, 2017)

    Stunting

    • Baduta

    • Balita

    32,9

    37,2(Riskesdas, 2013)

    29,9

    30,8(Riskesdas, 2018)

    Persentase bayi usia 12-23 bulan

    mendapat imunisasi dasar

    lengkap

    66,0(SDKI, 2012)

    70,0(SDKI, 2017)

    Prevalensi TB per 100.000

    penduduk

    297(2013)

    250(2018)

    Prevalensi obesitas penduduk

    usia 18+ tahun

    15,4(Riskesdas, 2013)

    21,8(Riskesdas, 2018)

    Persentase merokok penduduk

    usia ≤18 tahun

    7,2(Riskesdas, 2013)

    9,7(Riskesdas, 2018)

    Prevalensi tekanan darah tinggi

    (persen)

    25,8

    (Riskesdas, 2013)

    34,1

    (Riskesdas, 2018)

    • Akses dan kualitas pelayanan kesehatan masih belum merata

    • Faktor risiko perilaku dan lingkungan masih tinggi

    Sasaran Pokok: Peningkatan Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat

    Menurunnya kematian ibu1

    Menurunnya stunting balita3

    Menurunnya penyakit menular dan tidak menular4

    Menurunnya kematian bayi2

    Arah Kebijakan Pokok

    Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat 1

    Mengendalikan faktor risiko penyakit menular dan

    tidak menular melalui upaya promotif dan

    preventif kesehatan

    3

    Meningkatkan pemerataan akses terhadap

    pelayanan kesehatan dasar dan rujukan 2

    Tantangan ke Depan

    Memantapkan jaminan kesehatan nasional4

    17

  • REPUBLIK INDONESIA

    18

    Fokus Pengendalian PTM Ke Depan

    Perubahan perilaku hidup sehat masyarakat

    Peran lintas sektor untuk mendukung hidup sehat masyarakat

    Penguatan surveilans faktor risiko PTM dan penyakit tidak menular

    Perluasan deteksi dini penyakit

    Reformasi pelayanan kesehatan untuk merespon tantangan PTM

    1

    2

    3

    4

    5

  • REPUBLIK INDONESIA

    19

    Penguatan Implementasi Germas(Inpres No. 1 Tahun 2017)

    Germas Dilaksanakan

    Dengan Pendekatan

    Multisektor dan Melibatkan Pemangku

    Kepentingan di Pusat dan

    Daerah

    K/L Koordinator

    Pelaksanaan Germas:

    • Kemen PPN/Bappenas:

    perencanaan, pedum,

    monev & pelaporan

    • Kemenko PMK:

    pengendalian di tingkat

    pusat

    • Kemendagri: koordinasi

    dan fasilitasi Pemda

  • REPUBLIK INDONESIA

    20

    Prinsip dan PendekatanGerakan Masyarakat Sehat

    1. Fokus pada pemerataan: penurunan penyakit karena determinan sosial seperti kemiskinan, gender, lingkungan, budaya, tingkat pendidikan, dan kemauan politik.

    2. Kerjasama multi sektor dan para pemangku kepentingan: antara sektor kesehatan dengan sektor lain, pemangku kepentingan di pusat dan daerah, masyarakat sipil yaitu akademisi dan LSM; serta dunia usaha.

    3. Keseimbangan masyarakat, keluarga, dan individu: menurunkan faktor risiko di tingkat populasi maupun individu berisiko tinggi

    4. Pemberdayaan masyarakat: masyarakat berkemauan untuk hidup sehat dan menjadi mitra dalam pengendalian penyakit

    5. Penguatan sistem kesehatan: reformasi dan reorientasi sistem pelayanan kesehatan dasar

    6. Pendekatan siklus hidup: dari sejak kesehatan ibu, anak dalam kandungan hingga lansia

    7. Jaminan kesehatan nasional (JKN): semua penduduk mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan

    8. Strategi atau rencana kegiatan berdasarkan bukti

  • Terima Kasih

  • Lampiran

    22

  • REPUBLIK INDONESIA

    23

    Kanker

    Sumber: Riskesdas, 2018

  • REPUBLIK INDONESIA

    24

    Stroke

    Sumber: Riskesdas, 2018

  • REPUBLIK INDONESIA

    25

    Diabetes Melitus

    Sumber: Riskesdas, 2018

  • REPUBLIK INDONESIA

    26

    Hipertensi

    Sumber: Riskesdas, 2018

  • REPUBLIK INDONESIA

    27

    Overweight dan Obesitas

    Sumber: Riskesdas, 2018

  • REPUBLIK INDONESIA

    28

    Merokok

    Sumber: Riskesdas, 2018