STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN...

109
STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN BMT DI KOTA BOGOR DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH SKRIPSI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Prasyarat Dalam Memperoleh Jenjang Strata Satu (S1) Oleh: SITI ZAKIAH (1113046000065) PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2018 M

Transcript of STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN...

Page 1: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN BMT

DI KOTA BOGOR DALAM MENINGKATKAN

JUMLAH NASABAH

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi

Prasyarat Dalam Memperoleh Jenjang Strata Satu (S1)

Oleh:

SITI ZAKIAH

(1113046000065)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2018 M

Page 2: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang
Page 3: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang
Page 4: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang
Page 5: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Siti Zakiah

Tempat/Tanggal lahir : Bogor, 18 Februari 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jln. Sindang-Barang Sekolahan RT 01/05 No.12

Kelurahan Sindang-Barang Kecamatan Bogor Barat

Kota Bogor 16117

Status : Belum Menikah

Telepon :0895396233994

E-mail : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Sindang-Barang II Kota Bogor (2001-2006)

2. SMPN 14 Kota Bogor (2007-2010)

3. SMK Al-Ghazaly Bogor (2010-2013)

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakrta (2013-2014)

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. OSIS SMK Al-Ghazaly Bogor

2. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)

3. HMPS Muamalat (Himpunan Mahasiswa Program Studi Muamalat)

Page 6: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

iv

ABSTRAK

Siti Zakiah 1113046000065. Judul: Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan BMT

DiKota Bogor dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah. Semakin bertambahnya

perkembangan perekonomian di negara Indonesia saat ini menyebabkan setiap

lembaga keuangan Syariah dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif karena

semakin ketat tingkat persaingan bisnis maka dibutuhkan fungsi pemasaran yang

baik, sehingga tujuan yang di harapkan oleh Lembaga Keuangan Syariah akan

tercapai, karena pemasaran merupakan faktor utama yang penting dalam

kelangsungan hidup Lembaga Keuangan tersebut. Oleh karena itu, sangat

diperlukan strategi pemasaran yang baik. Strategi pemasaran merupakan hal yang

sangat penting dan dapat dijadikan tombak dalam menentukan keberhasilan

sebuah BMT agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana dan dapat dicapai

sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, khususnya pada BMT di Kota Bogor

agar masyarakat bisa lebih mengenal dan memahami produk pembiayaan BMT.

Dengan melakukan kegiatan pemasaran yang lebih terarah dan efisien maka BMT

akan mampu menghadapi persaingan yang ketat serta akan lebih mudah menarik

masyarakat untuk bergabung dengan perusahaannya. Sehingga hal ini akan

berdampak pada meningkatnya jumlah nasabah di BMT Kota Bogor. Penelitian

ini bertujuan untuk:(1) mengetahui strategi pemasaran yang digunakan Baitul Mal

Wat Tamwil (BMT) Tadbiirul Ummah, BMT Berkah Bersama, dan BMT Al

Ghazaly Bogor dalam meningkatkan jumlah nasabahnya. (2) mengetahui faktor

penghambat dalam melaksanakan strategi pemasarannya. Penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif guna memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai strategi pemasaran yang digunakan BMT di Kota Bogor serta

menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan pola pikir

induktif. Data penelitian bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer

diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan langsung dilokasi BMT melalui

wawancara dan arsip atau dokumen perusahaan. Data sekunder diperoleh dari

studi kepustakaan, dan literatur-literatur mengenai strategi pemasaran. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang digunakan BMT

diKota Bogor dalam meningkatkan jumlah nasabahnya adalah (1) Meningkatkan

pelayanan kepada nasabah. (2) Meningkatkan Kualitas SDM. (3) Menerapkan

SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor

yang menjadi penghambat dalam kegiatan pemasaran BMT di Kota Bogor adalah:

(1)Kondisi Perekonomian yang Menurun. (2)Minimnya permodalan dan sumber

pendanaan untuk kegiatan pemasaran. (3)Promosi melalui media cetak dan

elektronik belum terlalu aktif.(4) Minimnya jaringan antar BMT. (5)Tingkat

persaingan tinggi.

Kata kunci: Strategi Pemasaran, Pembiayaan dan Baitul Mal Wat Tamwil.

Page 7: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta

alam, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN

BMT DI KOTA BOGOR DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH”.

Shalawat serta salam semoga tetap dan akan terus tercurahkan untuk Nabi

Muhammad SAW, manusia pilihan yang pribadinya selalu menjadi tauladan bagi

kita semua, kepada keluarganya, kepada sahabatnya sampai kepada para

pengikutnya.

Berakhir sudah masa yang indah ini. Peneliti sangat bersyukur atas

selesainya penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat

do’a, dukungan, bimbingan, semangat, dan bantuan dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu penulis mengucapkan

terima kasih setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D sebagai Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak A.M. Hasan Ali, MA sebagai ketua Program Studi Muamalat,

Bapak Dr. H. Abdurrauf, Lc, MA selaku Sekretaris Program Studi

Muamalat, sekaligus sebagai Tim Task Force Passing Out Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Yogi Citra Pratama, M.Si sebagai Ketua Program Studi

Ekonomi Syariah, Ibu Rr.Tini Anggraeni, ST., M.Si, selaku Sekretaris

Page 8: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

vi

Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak M. Mujibur Rohman, M.A, sebagai dosen pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Syariah dan Hukum

dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan pelayanan sehingga membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan pelayanan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teristimewa kepada ayahanda dan Ibunda penulis, yang telah

mencurahkan segenap kasih sayangnya, serta tak putus-putusnya

memberikan dukungan baik moril maupun materil dan doa kepada

penulis dalam menempuh pendidikan. Semoga Allah selalu

melimpahkan kesehatan, memberikan kehidupan yang penuh

keberkahan dan membalas segala kebaikannya, Aamiin.

9. Kepada saudara penulis Tarisa Gayatri, Hilma Fauziah, Meilia

Sukmara Putri dan Hasby Nawawi yang telah menyemangati dan

memberikan banyak motivasi serta do’a terbaiknya kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Teruntuk sahabat-sahabat penulis yang menemani sejak di awal

menjalani status sebagai mahasiswa yaitu Teguh Triesna Dewa, Putri

Azizah Helena, Dini Meilina, Melia Rosdiana, Aisyah Islami Suci,

Nurjanah dan Nurul Ayu Sekarrini serta teman-teman sepermainan lain

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala dukungan,

masukan, saran, dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Page 9: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

vii

11. Teman – teman Jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2013 yang telah

mengisi hari-hari di kampus tercinta dengan begitu menyenangkan..

12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

banyak membantu dan memberi masukan dan inspirasi bagi penulis,

suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan

kalian semua, terima kasih banyak.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda

kepada semua pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah

diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya

ini bermanfaat bagi para akademisi, praktisi dan bagi masyarakat pada

umumnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Jakarta, 6 Oktober 2017

Penulis

Siti Zakiah

Nim. 1113046000065

Page 10: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 3

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 3

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 4

E. Review Studi Terdahulu ........................................................... 5

F. Kerangka Pemikiran ................................................................. 12

G. Metodologi Penelitian ............................................................... 12

H. Sistematika Penulisan ............................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran .................................................................... 16

1. Pengertian Strategi pemasaran ............................................. 16

a) Pengertian Strategi ........................................................ 16

b) Pengertian Pemasaran ................................................... 17

c) Pengertian Strategi Pemasaran ...................................... 20

2. Tujuan dan Proses Pemasaran .............................................. 22

3. Segmentasi, Targeting dan Positioning ................................ 24

4. Bauran Pemasaran ................................................................ 29

B. Pengertian Pembiayaan ............................................................. 38

1. Pengertian Pembiayaan ........................................................ 38

Page 11: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

ix

2. Akad-Akad Pembiayaan....................................................... 39

1) Pembiayaan Murabahah ................................................. 39

2) Pembiayaan Mudharabah ............................................... 43

3) Pembiayaan Musyarakah ............................................... 46

4) Ijarah .............................................................................. 47

5) Rahn ............................................................................... 48

6) Qardhul hasan................................................................. 49

C. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) .............................................. 50

1. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) ....................... 50

2. Sejarah dan Perkembangan BMT di Indonesia .................... 51

3. Dasar Hukum dan Peraturan Hukum BMT .......................... 53

4. Produk Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) ............................. 53

BAB III GAMBARAN UMUM BMT TADBIRUL UMMAH, BERKAH

BERSAMA DAN AL-GHAZALY BOGOR

A. Profil BMT ................................................................................ 55

1. BMT Tadbirul Ummah ........................................................ 55

2. BMT Berkah Bersama.......................................................... 56

3. BMT Al-Ghazaly ................................................................. 58

B. Jenis Produk Pembiayaan ......................................................... 59

C. Prosedur Pengajuan Pembiayaan .............................................. 62

D. Sistem Pembayaran Cicilan Pembiayaan .................................. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Dalam Upaya

Meningkatkan Jumlah Nasabah BMT di Kota Bogor............... 67

B. Analisis Kendala yang di Hadapi dalam Memasarkan Produk

Pembiayaan BMT di Kota Bogor ............................................. 71

C. Analisis Faktor Penghambat Pelaksanaan Strategi Pemasaran

Produk Pembiayaan BMT di Kota Bogor ................................. 83

Page 12: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 87

B. Saran ........................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 90

LAMPIRAN

Page 13: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu ............................................................. 5

Tabel 3.1 Prosedur Pengajuan Pembiayaan ............................................... 62

Tabel 4.1 Jumlah Nasabah ......................................................................... 83

Page 14: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini banyak bermunculan lembaga-lembaga keuangan yang

menerapkan prinsip Syari’at islam seperti perbankan Syariah, Pegadaian

Syariah, Asuransi Syariah dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). BMT

(Baitul Maal Wat Tamwil) atau lembaga keuangan syariah adalah lembaga

intermediary keuangan antara penabung dan pengguna dana. Harapan

penabung pada lembaga keuangan yang ia percayai karena lembaga

keuangan dapat memilih alternatif investasi yang menarik dan

menguntungkan. Sedangkan bagi BMT atau lembaga keuangan syariah

sendiri tabungan merupakan amanat kerja maupun investasi, sehingga

fungsi intermediasi tersebut dapat terselenggara dengan baik, proporsional

dan professional1.

Semakin bertambahnya perkembangan perekonomian di negara

Indonesia saat ini menyebabkan setiap lembaga keuangan Syariah dituntut

untuk lebih kreatif dan inovatif karena semakin ketat tingkat persaingan

bisnis maka dibutuhkan fungsi pemasaran yang baik, sehingga tujuan yang

di harapkan oleh Lembaga Keuangan Syariah akan tercapai, karena

pemasaran merupakan faktor utama yang penting dalam kelangsungan

hidup Lembaga Keuangan tersebut.

Dalam operasionalnya strategi pemasaran tidak hanya dibutuhkan

oleh perbankan saja. Namun BMT sebagai lembaga keuangan mikro juga

penting akan adanya strategi pemasaran yang dimiliki untuk kelangsungan

hidup BMT. Secara konsep memang BMT menghendaki adanya bebas riba

dan juga penerapan strategi pemasarannya dengan sesuai syariah sehingga

terciptanya keadilan.

1 Karnaen Perwataatmadja dan M. Syafi’i Antonio, “Apakah dan Bagaimana Bank Islam”,

(Yogyakarta : PT. Dana Bhaka Wakaf, 1997), h.1.

Page 15: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

2

Strategi pemasaran menentukan dalam proses pemasaran, karena

mempunyai peranan terhadap perkembangan perusahaan dan lembaga.

Ditambah dengan pesatnya arus komunikasi dan informasi yang telah

banyak mengubah hidup gaya masyarakat, sehingga konsumen akan sangat

jeli dalam memilah-milah produk. Pada umumnya orang mengasumsikan

mengenai pemasaran atau memasarkan barang yaitu menjual barang agar

laku terjual. Hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari kegiatan pemasaran.

Pemasaran memiliki cakupan kegiatan yang luas dari itu. Pemasaran

meliputi perumusan jenis produk, bagaimana cara menyalurkan produk

tersebut kepada konsumen, seberapa tinggi harga yang seharusnya

ditetapkan terhadap produk tersebut yang cocok dengan kondisi

konsumennya, bagaimana cara promosi untuk mengkomunikasikan produk

tersebut kepada konsumen, serta bagaimana mengatasi kondisi persaingan

yang dihadapi oleh perusahaan dan sebagainya2

BMT harus dapat merencanakan strategi promosi yang tepat dalam

mencapai tujuan lembaganya, salah satu tujuan lembaga adalah untuk

menarik minat konsumen untuk menggunakan produk dan jasa yang

ditawarkan. Selain itupromosi penjualan dapat mendorong konsumen

dengan segera untuk melakukan pembelian3. Oleh karena itu untuk menarik

konsumen melakukan pembelian maka lembaga harus bisa menerapkan

suatu strategi pemasaran yang tepat dengan kondisi pasar yang dihadapi.

Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya yaitu dengan memilih promosi dalam memasarkan produk dan jasa.

Dalam rangka mempertahankan dan menembangkan perusahaan

didalam persaingan yang sangat ketat kepada pasar global serta agar

penjualan tidak menurun akibat ketidakpuasan pelanggan, maka dari itu

perusahaan mencoba memecahkan permasalahan dengan merencanakan

strategi pemasaran yang tepat untuk dijalankan. Kebutuhan informasi harus

segera dipenuhi dengan melakukan riset agar perusahaan dapat mengambil

2 Drs. H. Indriyo Gitosudarmo, “Manajemen Strategis.” (Yogyakarta : BPFE, 2001). h.183.

3 M. Taufiq Amir, “Dinamika Pemasaran, Jelajahi dan Rasakan”. (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2005). h.207.

Page 16: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

3

tindakan-tindakan yang perlu sebagai suatu strategi pemasaran dan suatu

perbaikan produk demi meningkatkan kinerja perusahaan4.

Dalam mengelola industri perbankan harus dilakukan secara

profesional agar dapat memperoleh keuntungan yang berkelanjutan. Usaha

lembaga keuangan syariah dinilai sukses apabila suatu lembaga keuangan

mampu menghimpun dana dari masyarakat (nasabah) yang banyak, jadi

lembaga tersebut dapat dipercaya dalam penyimpanan dana masyarakat.

Nasabah merupakan faktor atau bagian penting dalam suatu lembaga

keuangan syariah.

Dari uraian di atas Penulis tertarik mengkaji lebih dalam bentuk

skripsi dengan judul “STRATEGI PEMASARAN PRODUK

PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH

BMT DI KOTA BOGOR”.

B. Identifikasi Masalah

1. Strategi Pemasaran menjadi suatu hal yang sangat penting yang harus

dilakukan setiap lembaga keuangan syariah dengan sebaik-baiknya

sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah nasabahnya

2. Segmentasi, Targeting dan Positioning serta Bauran Pemasaran

merupakan Strategi pemasaran yang sebagai kunci dalam kelangsungan

hidup sebuah lembaga keuangan syariah dalam mempromosikan

produknya.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menjaga agar penulisan skrpsi ini lebih terarah dan

menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok

permasalahan yang diteliti, serta sesuai dengan pokok permasalahan

yang akan di bahas. Maka skripsi ini dibatasi pada strategi pemasaran

produk pembiayaan dalam meningkatkan jumlah nasabah BMT di kota

bogor dan penulis batasi dengan melakukan penelitian di tiga BMT di

4 Budi Purwadi, “Riset Pemasaran, Implementasi dalam Bauran Pemasaran”. (Jakarta : PT

Raja Grasindo) 2000, h.313.

Page 17: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

4

Kota bogor yaitu BMT Al-Ghazaly, BMT Tadbiirul Ummah, dan BMT

Berkah Bersama Kota Bogor.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan dengan penjelasan latar belakang masalah yang

penulis kemukakan diatas, adapun yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan BMT di Kota Bogor

pada produk pembiayaan dalam meningkatkan jumlah nasabahnya?

b. Apa kendala yang dihadapi dalam melakukan strategi pemasaran

yang dilakukan BMT di Kota Bogor pada produk pembiayaan

dalam meningkatkan jumlah nasabahnya?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini penulis

mencoba menggambarkan tujuan yang dapat dihasilkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan

BMT di Kota Bogor dalam upaya meningkatkan jumlah

nasabahnya.

2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi BMT di Kota

Bogor dalam melakukan strategi pemasaran yang dilakukan BMT

di Kota Bogor pada produk pembiayaan dalam meningkatkan

nasabah.

b. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi Kalangan Akademisi, baik mahasiswa ataupun dosen,

penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi dari

berbagai informasi dan sebagai bahan referensi atau kajian

pustaka untuk menambah informasi bagi penelitian selanjutnya

atau penelitian lainnya yang terkait strategi pemasaran.

Page 18: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

5

2. Bagi Perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan referensi dan

masukan yang bermanfaat bagi para agen dalam merumuskan

strategi yang baik dan tepat, sehingga dapat meningkatkan

penjualan produk pembiayaan lainnya.

3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

pengetahuan masyarakat terkait dengan produk-produk

pembiayaan.

4. Bagi Penulis, Hasil penelitian ini bermanfaat untuk

menambah pengetahuan dan referensi penulis mengenai ilmu

strategi pemasaran produk pembiayaan dalam meningkatkan

jumlah nasabah pada organisasi lainnya.

E. Kajian Pustaka

Tabel 1.1

Review Studi Terdahulu

No Substansi Keterangan

1. Identitas Jurnal yang berjudul Strategi pemasaran

produk pembiayaan murabahah pada bank x

syariah cabang Tangerang Selatan yang

ditulis oleh Fatimah dan Elisabeth Yansye

Metekohy.

Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode deskriptif, yaitu

memusatkan pada pemecahan masalah yang

tepat mengenai strategi pemasaran dari

produk pembiayaan murabahah.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu strategi

bauran pemasaran yang terdiri dari strategi

produk, harga, promosi dan tempat harus

mengacu pada strategi pertumbuhan. Untuk

Page 19: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

6

meningkatkan pertumbuhan produk

perusahaan secara agresif menekankan

kelebihan-kelebihan produk kepada

nasabah. Margin dapat digunakan untuk

menciptakan pertumbuhan dari harga atau

price. Pada strategi tempat, perusahaan

memilih posisi yang sangat mendukung

strategi pertumbuhan perusahaan.

Pemilihan tempat dipusat bisnis yang

merupakan daerah perkantoran dengan

kemudahan transportasi sangat

memudahkan nasabah mencapainya. Dan

untuk strategi promosi mereka melakukan

penekanan melalui iklan, personal selling,

cross selling dan promosi penjualan.

Perbedaan Dalam penelitian penelitian ini strategi

bauran pemasaran yang digunakan pada

prdouk pembiayaan murabahah yang terdiri

dari strategi produk, harga, promosi dan

tempat serta penelitian ini dilaksanakan di

bank syariah cabang tangerang selatan

2. Identitas Jurnal Yang Berjudul Analysis factor of

marketing strategy of funding decision of

customers choose Baitul Maal Wat Tamwil

In Kolaka Regency

Metode Analisis Metode yang dilakukan oleh peneliti yaitu

penelitian kuantitatif asosiatif. Penelitian

dilakukan april 2016 di kolaka.hasil dari

penelitian ini adalah berpengaruh signifikan

jika antara produk harga dan tempat dan

Page 20: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

7

promosi yang baikmaka akan mendorong

minat nasabah dalam memilih dan

menggunakan bmt dikolaka. R kuadrat

sebesar 0,957 atau 95,7 yang berarti bahwa

keputusan masyarakat untuk menggunakan

atau memilih produk BMT sangat

dipengaruhi olehfaktor-faktor yang telah

ditentukan yaitu produk, harga, tempat dan

promosi

Perbedaan Dalam penelitian ini strategi bauran

pemasaran yang digunakan pada semua

produk BMT yang terdiri dari strategi

produk, harga, promosi dan tempat serta

penelitian ini dilaksanakan di BMT Kolaka

Regency

3. Identitas Jurnal Strategi pemasaran perbankan

syariah pada BPRS Amanah Sejahtera

Gresik yang ditulis oleh Moh. Subhan Z.A

pada tahun 2015.

Metode Analisis Penelitian ini menggunaakan alat analisis

SWOT. Hasil dari penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa strategi pemasaran

yang dilakukan BPRS Amanah Sejahtera

yaitu segmentasi yang diterapkan oleh bank

amanah sejahtera berdasarkan pada faktor

sosio ekonomi yaitu segmentasi yang

didasarkan pada variabel agama. Target

pasar yang dilakukannya pun adalah semua

muslim dengan semua kelas ekonomi untuk

produk pendanaannya, kelas bawah untuk

Page 21: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

8

penyaluran dananya. Positioningnya yaitu

pendekatan integrated activity dan

integrated system.

Selain melakukan strategi pemasaran, pada

penelitian ini juga melakukan marketing

tactic melalui diferensiasi produk,

diferensiasi sumber daya manusia, dan

diferensiasi citra. Selanjutnya yaitu

marketing mix dengan produk, price, place,

dan promotion. Dan yang terakhir yaitu

marketing value atau nilai pemasaran yaitu

penggunaan merk, pelayanan,dan

proses.kesimpulan dari jurnal ini yaitu

pemasaran yang dilakukan oleh BPRS

Amanah Sejahtera sudah cukup baik.

Perbedaan pada penelitian ini selain melakukan

strategi pemasaran, juga melakukan

marketing tactic melalui diferensiasi

produk, diferensiasi sumber daya manusia,

dan diferensiasi citra. Selanjutnya yaitu

marketing mix dengan produk, price, place,

dan promotion. Dan yang terakhir yaitu

marketing value atau nilai pemasaran yaitu

penggunaan merk, pelayanan,dan proses,

serta penelitian ini dilaksanakan di BPRS

Amanah Sejahtera

4. Identitas Skripsi yang berjudul Strategi Marketing

Produk Pembiayaan Pada BMT Ta’awun

Cipulir yang ditulis oleh Nihlah Dewi

Purnama Sari 2011

Page 22: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

9

Metode Analisis Metode yang digunakan adalah kualitatif .

Strategi yang dilakukan yaitu strategi

produk, strategi harga, strategi tempat,

strategi promosi . Hasil dari skripsi ini

adalah bmt ta awun memasarkan produk

pembiayaannya melalui media yang ada

seperti spanduk, brosur dan internet yang

dianggap cukup efektif, selain itu juga

melaui sektor perdagangan. Marketing

produk pembiayaan yang dilakukan bmt ta

awun melalui strategi promosi dapat dilihat

dari segi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan juga pengawasan.

Perbedaan Dalam penelitian ini strategi bauran

pemasaran yang digunakan pada produk

pembiayaan BMT yang terdiri dari strategi

produk, harga, promosi dan tempat serta

penelitian ini dilaksanakan di BMT

Ta’Awun Cipulir

5. Identitas Skripsi dengan judul Strategi Pemasaran

Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah

Nasabahnya Di BMT Fajar Mulia Cabang

Bandungan yang ditulis oleh Ika

Oktawulansari pada tahun 2012

Metode Analisis Jenis penelitian yang digunakan dalam

penyusunan tugas akhir ini adalah

penelitian survey atau observasi. Strategi

yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu

Mengandalkan pola pemasaran dengan

sistem jemput bola, melakukan promosi

Page 23: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

10

melalui brosur, melakukan sosialisasi

secara langsung untuk promosi kepada

nasabah, menentukan target baru atau

sasaran baru, mengajukan proposal

penawaran kerjasama pengelolaan tabungan

siswa ke sekolah-sekolah, melakukan

promo dengan adanya hadiah yang akan di

berikan

Perbedaan Dalam penelitian ini strategi bauran

pemasaran yang digunakan pada produk-

produk di BMT yang terdiri dari strategi

produk, harga, promosi dan tempat serta

penelitian ini dilaksanakan di BMT Fajar

Mulia Cabang Bandungan.

6. Identitas Skripsi dengan judul Strategi Pemasaran

Baitul Maal Wat Tamwil Dalam

Meningkatkan Jumlah Nasabah (Perspektif

Dakwah) yang ditulis oleh Hamzah

Fankhuri pada Tahun 2016

Metode Analisis Penelitian ini menggunakan penelitian

kualitatif

guna memperoleh pemahaman yang

mendalam mengenai strategi pemasaran

yang digunakan BMT Walisongo serta

menggunakan teknik analisis data kualitatif

dengan menggunakan pola pikir induktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

strategi pemasaran yang digunakan BMT

Walisongo dalam meningkatkan jumlah

nasabahnya adalah (1) Meningkatkan

Page 24: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

11

pelayanan kepada nasabah. (2) Penambahan

inventaris kantor. (3) Meningkatkan

kualitas SDM. (4) Meningkatkan

Kesejahteraan karyawan. (5) Meningkatkan

kualitas

keagamaan melalui kajian syariat Islam.

Adapun faktor-faktor yang menjadi

pendorong kegiatan pemasaran BMT

Walisongo, meliputi: (1)Lokasi kantor yang

strategis. (2)SDM yang berkualitas.

(3)Pelayanan prima terhadap nasabah.

(4)Segmen pasar yang relatif luas.(5)

Teknologi yang semakin berkembang.

(6)Masyarakat mulai tertarik dengan

BMT.

Perbedaan Dalam penelitian ini strategi bauran

pemasaran dalam Perspektif Dakwah yang

digunakan pada produk-produk di BMT

yang terdiri dari strategi produk, harga,

promosi dan tempat serta penelitian ini

dilaksanakan di BMT Walisongo

Page 25: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

12

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.2

Kerangka Pemikiran

G. Metodologi Penelitian

Metode dalam hal ini diartikan sebagai suatu cara yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan alat-alat tertentu.

Sedangkan penelitian adalah suatu usaha menemukan, mengembangkan,

dan menguji suatu pengetahuan yakni usaha yang mana dilakukan dengan

menggunakan metode-metode tertentu5. Adapun metode dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis metode deskriptif, yaitu metode untuk mengungkapkan

masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan situasi atau

peristiwa dari penelitian. Riset deskriptif disebut juga prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan

subjek atau objek penelitian (orang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain)

5 Sutrisno Hadi, “Metodologi Research”. (Yogyakarta : UGM Press, 1997) hal.3

Segmentasi

Targeting

Positioning

Bauran Pemasaran

Strategi Pemasaran

Meningkatnya Jumlah

Nasabah

Hambatan-Hambatan dalam

Pelaksanaan Strategi Pemasaran

Page 26: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

13

pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau

sebagaimana adanya.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah tiga KBMT di

Kota Bogor yaitu BMT Al-Ghazaly Bogor, BMT Tadbirul Ummah

Bogor, dan BMT Berkah Bersama Bogor. Kemudian yang menjadi

objek penelitian ini adalah mengenai Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan di BMT Kota Bogor dalam Meningkatkan Jumlah

Nasabahnya.

3. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan penulis terdiri dari data primer dan data

sekunder :

a. Data Primer

Yaitu data yang didapat secara langsung dari sumber data

atau dari hasil penelitian lapangan. Untuk memperoleh data primer

ini, penulis melakukan wawancara (interview) kepada pihak

marketing BMT Al-Ghazaly Bogor, BMT Tadbirul Ummah Bogor,

dan BMT Berkah Bersama Bogor yang dianggap dapat

memberikan informasi terkait penelitian ini.

b. Data Sekunder

Yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data yang berfungsi sebagai data pendukung.

Data sekunder ini didapat daribuku-buku, koran, majalah, internet,

penelitian terdahulu, dan sumber-sumber tertulis lainnya yang

mengandung informasi yang berkaitan dengan masalah yang

dibahas.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mendapatkan data

yang sedang diperlukan dalam penelitian, adapun teknik yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Page 27: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

14

a. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara wawancara yang

dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pihak pewawancara

(interviewer) dan pihak yang diwawancarai (interview) untuk

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau si pewawancara

dengan si penjawab atau responden6.

b. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu7.

Peneliti meminta data-data yang sesuai dengan kebutuhan

penelitiannya kepada lembaga yang diteliti, dalam hal ini BMT Al-

Ghazaly Bogor, BMT Tadbiirul Ummah Bogor, dan BMT Berkah

Bersama Bogor.

c. Teknik Penulisan

Penulisan dan penyusunan skripsi ini berpedoman dan

disesuaikan dengan “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2017”.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi nantinya akan disusun menjadi lima

bab, masing-masing bab terdiri dari beberapa sub-bab, adapun rinciannya

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang; latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

6 Moh. Nazir, “Metode Penelitian”. (Bogor : Ghalia Indonesia,2005), h.193.

7Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D” (Bandung : Alfabeta,2009)

Cet. Ke-6, h.240.

Page 28: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

15

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa teori yang

berkaitan dengan judul skripsi ini, yaitu; teori tentang

strategi, pemasaran, dan pembiayaan.

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AL-GHAZALY BOGOR,

BMT TADBIIRUL UMMAH, DAN BMT BERKAH

BERSAMA BOGOR.

Pada bab ini penulis memaparkan tentang gambaran umum

BMT, meliputi sejarah perusahaan, visi misi BMT struktur

organisasi BMT, serta produk-produk pembiayaan yang

terdapat pada BMT.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menjabarkan dan menganalisa hasil

dari penelitiannya, tentang bagaimana strategi pemasaran

produk pembiayaan di BMT di Kota Bogor dalam

meningkatkan jumlah nasabahnya serta kendala apa saja

yang dihadapi BMT dalam memasarkan produk

pembiayaannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis memaparkan kesimpulan skripsi ini serta

saran-saran. Pada bab penutup ini merupakan jawaban

terhadap pertanyaan yang termuat dalam rumusan masalah

serta lampiran- lampiran yang berkaitan dengan skripsi ini.

Page 29: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

a) Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa yunani, stratageta (stratus=

militer, dan ag= memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi

seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi zaman dahulu yang

sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin

suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.1 Strategi

pada zaman sekarang adalah rencana jangka panjang untuk mencapai

tujuan tertentu yang pada umumnya adalah kemenangan2.

Sedangkan secara terminologi strategi menurut beberapa ahli

diantaranya adalah sebagai berikut :

Onong Uchayana Efendi mengemukakan bahwa strategi pada

hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk

mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang

hanya memberi arah saja, melainkan harusmampu menunjukan

bagaimana taktik operasionalnya 3.

Sedangkan menurut Chandler mendefinisikan bahwa strategi

merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya

dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas

alokasi sumber daya. Sedangkan menurut Porter , strategi merupakan alat

yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut

Stephanie K. Marrus, strategi adalah suatu proses penentuan rencana

1 Sopyan Assauri, “Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi”, (Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada, 2004). Cet. Ke-7. h.168. 2 Dikutip dari skripsi Rizal Renaldi, “Strategi Pemasaran Produk Asuransi Syariah dan

Asuransi Konvensional”, 2010. UIN Jakarta 3 Onong Uchayan, “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek”, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1990). Edisi Revisi, Cet. Ke-5. h.32.

Page 30: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

17

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,

disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

dapat dicapai.

Selain itu definisi yang lebih khusus disampaikan oleh Hamel dan

Prahalad dalam Umar mengatakan bahwa strategi merupakan tindakan

yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus,

serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan di masa depan.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan tentang strategi yaitu :

1) Strategi merupakan satu-kesatuan rencana yang terpadu yang

diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

2) Dalam mencapai tujuan organisasi perlu alternatif strategi yang

harus dipertimbangkan dan harus dipilih.

3) Strategi yang dipilih harus diimplementasikan oleh organisasi dan

akhirnya harus dievaluasi terhadap strategi tersebut. Karena strategi

merupakan suatu alat untuk mencapai suatu tujuan perusahaan,

strategi memiliki beberapa sifat4:

4) Menyatu (Unified), yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam

perusahaan

5) Menyeluruh (Comprehensive), yaitu mencakup seluruh aspek

dalam perusahaan

6) Integral (Integrated), yaitu strategi akan cocok/sesuai dari seluruh

tingkatan.

b) Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak dari perusahaan dalam

upaya mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan

meningkatkan keuntungan. Pemasaran adalah fungsi bisnis yang

memngidentifikasikan keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi

saat sekarang, mengukur seberapa besarnya kebutuhan tersebut,

4 Agustinus Sri Wahyudi, “Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik”,

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996) Cet. Ke-1. h.16.

Page 31: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

18

menentukan sasaran mana yang paling baik untuk dilayani ortganisasi,

serta mencari program pelayanan yang tepat untuk mampu melayani

kebutuhan pasar. Jadi pemasaran merupakan media penghubung antara

kebutuhan nasabah potensial dengan organisasi atau manajemen sebagai

produsen preoduk dan jasa perbankan5.

Dalam memberikan definisi pemasaran, para pakar pemasaran

mempunyai pendapat dan argumentasi masing-masing walaupun

esensinya sama. Definisi pemasaran menurut para ahli tersebut

diantaranya sebagai berikut :

1) Menurut Philip kotler, pemasaran yaitu suatu proses sosial dan

manajerial yang didalamnya terdiri dari individu dan kelompok

dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk

yang bernilai dengan pihak lain6. Pemasaran juga dapat diartikan

sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada

berbagai pihak dengan maksud tertentu7.

2) Menurut H.J Nijman dan E. Van Derwolk, pemasaran adalah

semua kegiatan yang diperlukan untuk mengantar barang-barang

mulai dari pintu pagar produsen sampai dalam batas jangkauan

konsumen.

3) Menurut Sismanto Soetojo mengemukakan pendapatnya mengenai

pemasaran sebagai berikut : pemasaran adalah fungsi manajemen

yang mengorganisasikan dan mengarahkan semua kegiatan

perusahaan yang meliputi penilaian dan pengupahan daya beli

konsumen menjadi permintaan yang efektif akan suatu barang dan

5 Kotler dan Armstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, (Jakarta: Erlangga, 2001), Edisi

Ke-8. h.7. 6 Abdullah Amrin, “Strategi Pemasaran Asuransi Syariah”, (Memenangkan Usaha

Persaingan Bisnis Asuransi dan Bank Syariah Secara Syariah)”, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007)

Cet ke-1. h.1 7 Jakfar Kasmir, “Studi Kelayakan Bisnis”, (Jakarta: Kencana,2004) Cet. Ke-2. h.74.

Page 32: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

19

jasa tersebut kepada konsumen atau pemakai terakhir, sehingga

perusahaan mendapat laba atau tujuan lain yang ditetapkan8.

4) Menurut William J. Stanton yang dikutip oleh basu swastha,

dikatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan bisnis yang ditujukan untuk perencanaan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang

dapat memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun

pembeli yang potensial9.

5) Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan

marketing sebagai proses sosial dan proses pengelolaan dimana

individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

perlukan dan inginkan melalui suatu ciptaan, usaha dan perubahan

produk yang berharga dengan produk lainnya10

.

Pemasaran memiliki dua hal : yang pertama pemasaran

merupakan filosofi, sikap, perspektif, atau orientasi manajemen yang

menekankan pada kepuasan konsumen. Kedua, pemasaran adalah

sekumpulan aktifitas yang digunakan untuk mengimplementasikan

filosofi ini11

.

6) Menurut Carma, pemasaran merupakan proses dimana struktur

permintaan terhadap produk dan jasa diantisipasi atau diperluas

melalui konsep, promosi, distribusi, dan pertukaran barang12

.

Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial antara

produsen dan konsumen dengan mengalirkan barang atau jasa melalui

proses pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan masing-

masing pihak, sesuai dengan yang dimaksudkan oleh Philip Kotler.

8 Sismanto Soetojo, “Prinsip-Prinsip Pemasaran, Seri Manajemen No.50, LPPM”, (Jakarta

: Erlangga 1981). h.8. 9 Basu Swastha DH, “Azas-Azas Marketing”, (Yogyakarta: Liberty, 1983). h.5.

10 SEBI, “Manajemen Bisnis Islami, Strategi Marketing, Paper SEBI”, (Jakarta: 1999)

11Lam. Hair. McDaniel, “Penerjemah : David Oktarevia, Pemasaran”, (Jakarta:

PT.Salemba Empat Petria, 2001) Cet. Ke-1. h.6. 12

Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa”, (Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2005) Cet.

Ke-5. h.2.

Page 33: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

20

c) Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasarana

yang dengannya unit usaha dapat mencapai tujuan pemasarannya13

.

Strategi pemasaran juga merupakan paduan dari kinerja wirausaha

dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam

mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran.

Menurut Daniel dan Gate14

menyebutkan bahwa Strategi

Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep,

memberi harga, melakukan promosi dan menyalurkan ide, barang dan

jasa untuk menciptakan pertukaran yang bisa memenuhi tujuan individu

maupun organisasi dengan memerhatikan konsep pemasaran yang

mensyaratkan orientasi konsumen, orientasi tujuan dan orientasi sistem.

Definisi singkat juga diberikan oleh Cannon15

yang mengatakan bahwa

strategi pemasaran adalah menentukan pasar target dan bauran

pemasaran yang terkait, gambaran besar mengenai yang akan dilakukan

suatu persahaan di suatu pasar.

Sedangkan menurut Assauri16

strategi pemasaran merupakan

serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan, yang memberi arah

pada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada

masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai

tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan

persaingan yang selalu berubah.

Kotler17

mendefinisikan strategi pemasaran sebagai pendekatan

pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran

yang telah ditetapkan lebih dahulu, di dalamnya tercamtum keputusan-

13

Philip kotler dan Paul N. Bloman, “Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional”,

(Jakarta: Intermedia, 1995). h.127. 14

Carl Mc Daniel, Roger Gate, “Riset Pemasaran Kontemporer”, (Jakarta: Salemba Empat,

2001). h.4. 15

Cannon, J, “Pemasaran Dasar: Pendekatan Manajerial Global”, (Jakarta: Salemba

Empat, 2008). h.40. 16

Sofjan Assauri, “Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi”, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2013). h.168. 17

Philip Kotler, “Marketing”, (Jakarta: Erlangga, 1996) Jilid. Ke-1. h.401.

Page 34: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

21

keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan poduk di pasar,

bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.

Menurut perspektif syariah pemasaran adalah segala aktifitas

dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai

(value creating activities) yang memungfkinkan siapapun melakukannya

bertumbuhserta mendayagunakan kemanfaatannya atas kejujuran,

keadilan, keterbukaan dan keikhlasan sesuai dengan proses yang

berprinsip pada akad bermuamamalah islami atau perjanjian transaksi

bisnis dalam islam. Pemasaran dalam fiqih islam disebut wakalah atau

perwakilan. Wakalah atau wikalah yang berarti penyerahan,

pendelegasian atau pemberian mandat18

. Wakalah dapat juga

didefinisikan sebagai penyerahan dari seseorang (pihak pertama/pemberi

perwakilan) apa yang boleh dilakukan sendiri dan dapat diwakilkannya

kepada yang lain (pihak kedua) untuk melakukannya semasa ia (pihak

pertama) masih hidup 19

.

Dari pengertian diatas maka strategi pemasaran sendiri dapat

diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaing

dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai

dan melayani klien-klien yang telah terpilih20

. Dari definisi tersebut

dalam memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan terlebih

dahulu harus menentukan siapa yang akan menjadi pasar sasaran.

Kemudian dsiikuti dengan pengembangan strategi penentuan posisi

bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang telah memutuskan

pasar yang lama sebagai target sasarannya. Disamping itu perusahaan

harus selalu mengembangkan bauran pemasaran yang terdiri dari produk,

18

Muhammad Syafii Antonio, “Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan”, (Bank

Indonesia dan Tazkia, 1999). h. 237. 19

Ad Dardir, Asy-Syarhu Al-Kabir hal 3777. Asy-Syarbini, Mughni al-Muhtaj II hal. 217.

Dikutip dari Anwar Ibrahim, “Pasar Modal Etika Bisnis Berbasis Syariah, Makalah Seminar

Nasional Ekonomi Syariah, ICMI”. 30 Juli 2003. h.5. 20

Philip Kotler dan Paul N Bloom, “Tehnik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional”,

(Jakarta: Intermedia, 1995). h. 27.

Page 35: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

22

harga, tempat, promosi, sumber daya manusia, bukti fisik, dan proses

sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain21

Dari definisi-definisi di atas, dapat dipahami bahwa strategi

pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di

bidang pemasaran yang dirumuskan berdasarkan fackor internal dan

eksternal perusahaan, yang dapat memberikan panduan tentang kegiatan

yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran

perusahaan tersebut.

2. Tujuan dan Proses Pemasaran

Setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau badan

usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Demikian

pula dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran, suatu perusahaan

memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Secara umum tujuan pemasaran perusahaan jasa seperti BMT adalah

sebagai berikut:

a) Memaksimumkan konsumsi dengan memberikan kemudahan

konsumsi bagi nasabah, sehingga nasabah akan tertarik untuk

membeli produk yang ditawarkan bank atau BMT secara berulang-

ulang.

b) Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan

yang diinginkan nasabah.

c) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dengan menyediakan

berbagai jenis produk bank atau BMT sehingga nasabah memiliki

beragam pilihan pula.

d) Memaksimumkan Mutu Hidup Dengan Memberikan Berbagai

Kemudahan Kepada Nasabah dan MenciptakanIiklim Yang

Efisien22

.

Adapun proses pemasaran terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, strategi

21

Susanto, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, (Jakarta: Erlangga, 1997). h. 17. 22

Kasmir, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014). h. 197.

Page 36: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

23

peningkatan posisi persaingan, mengembangkan rencana pemasaran dan

menetapkan atau melaksanakan rencana pemasaran yang telah disusun

dan mengendalikannya.

a) Menganalisis Peluang Pasar

Dalam proses pemasaran, tahap pertama yang dilakukan adalah

menganalisis kesempatan atau peluang pasar yang dapat

dimanfaatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Peluang pasar

ini harus dipertimbangkan dan diseleksi memilih mana yang relevan

dengan tujuan perusahaan.

b) Meneliti dan Memilih Pasar Sasaran

Suatu perusahaan perlu tahu cara mengukur dan memperkirakan

ukuran daya tarik suatu pasar. Perusahaan perlu memperkirakan

ukuran pasar keseluruhannya, pertumbuhannya, tingkat labanya dan

resikonya.

c) Strategi Peningkatan Posisi Persaingan

Dalam tahap ini perusahaan harus mempunyai pandangan atau

keputusan mengenai produk (barang atau jasa) apa yang ditawarkan

kepada sasaran pasar. Di samping itu, perusahaan juga harus

mempertimbangkan dan berjaga-jaga atas penawaran dari

perusahaan saingan yang ada.

d) Mengembangkan Rencana Pemasaran

Usaha pengembangan ini diperlukan karena keberhasilan perusahaan

terletak pada kualitas rencana pemasaran, baik yang bersifat jangka

panjang maupun jangka pendek yang diperlukan untuk mengarahkan

kegiatan untuk mencapai sasaran pasar. Dalam rencana pemasaran

di dalamnya memuat tujuan, taktik dan strategi yang digunakan

untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi perusahaan dalam

menghadapi saingan.

e) Menetapkan atau Melaksanakan Rencana Pemasaran yang Telah

Disusun danMengendalikannya

Page 37: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

24

Penerapan atau pelaksanaan rencana harus mempertimbangkan

situasi dan kondisi pada saat itu, sehingga perlu mempunyai taktik

lebih yang perlu dijalankan. Dan untuk keberhasilannya taktik yang

dijalankan dapat berbeda antara satu waktu dengan waktu yang

lainnya, serta dapat berbeda pula antara satu wilayah dengan wilayah

pemasaran lainnya23

.

3. Segmentasi, Targeting dan Positioning

Dalam mencapai hasil pemasaran yang maksimal, terlebih dahulu

perlu menerapkan konsep inti pemasaran yaitu menentukan segmentasi,

targeting dan positioning (STP). Dalam rangkaian proses pemasaran,

strategi segmentasi, targeting dan positioning berada di tahap awal yang

paling penting yakni mengidentifikasi customer value atau nilai dari

pelanggan. Segmentasi, Targeting dan Positioning berada di level strategi

karena menentukan bagaimana menggarap pasar.

a) Segmentasi

Segmentasi pasar pada dasarnya adalah suatu strategi untuk

memahami struktur pasar dan membentuk atau memilih pasar ke

dalam segmen (kelompok) yang berbeda24

. Sedangkan menurut

Kuncoro dan Suhardjono25

segmentasi pasar adalah kegiatan

mengidentifikasi kelas-kelas dalam masyarakat yang mempunyai

perbedaan kebutuhan jasa bank. Sehingga dengan segmentasi

tersebut pasar yang heterogen dapat dibagi-bagi dalam beberapa

segmen pasar yang bersifat homogen.

Dalam segmentasi pasar penting dipahami struktur-struktur

atau kelompok-kelompok yang ada di pasar. Segmentasi pasar

merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran

perusahaan dan alokasi sumber daya yang harus dilakukan dalam

23

Thamrin Abdulla, “Manajemen Pemasaran”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013).

h. 49. 24

www.gomarketingstrategic.com/2016/06/strategi-pemasaran—segmentasi.html?m=1

diakses pd tanggal 8september 2017 pukul 20.00 wib 25

Mudrajad Kuncoro, Suhadjono, “Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi”,

(Yogyakarta: BPFE, 2012). h. 297.

Page 38: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

25

rangka mengimplementasikan program pemasaran. Tujuan

segementasi pasar adalah membuat para pemasar mampu

menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu

atau lebih segmen pasar tertentu.

Jadi, segmenting pasar adalah perusahaan membagi-bagi

beberapa segmen pasar menurut kelompok pasar tertentu. Tujuan

dari segmentasi pasar adalah untuk menempatkan produk sesuai

dengan karakter masing-masing pasar agar tepat pada sasaran.

Segmentasi pasar juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelas-

kelas dalam masyarakat yang mempunyai perbedaan kebutuhan akan

produk perusahaan. Sehingga dengan segmentasi tersebut pasar yang

heterogen dapat dibagi-bagi dalam beberapa segmen pasar yang

bersifat homogen.

Swastha26

menyebutkan dasar-dasar yang dapat dipakai untuk

segmentasi pasar antara lain :

1) variabel Geografi antara lain; wilayah, ukuran daerah, ukuran

kota, dan pendapatan.

2) variabel Demografi; umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,

dan pendidikan.

3) variabel Psikologis; kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.

4) Variabel Sosiologis, seperti: kelompok budaya, klas-klas sosial

dan sebagainya

5) Tingkat penghasilan.

b) Targeting (Penentuan Pasar)

Menurut Sutanto, Target market adalah sekumpulan nasabah

yang dituju yang akan dilayani dengan program pemasaran tertentu27

(Sutanto dan Umam). Pasar sasaran atau market targeting terdiri dari

sekumpulan pembeli yang mempuyai kebutuhan atau karakter yang

26

Basu Swastha, dkk, “Manajemen Pemasaran Modern”, (Yogyakarta: Liberty, 2008).

h.90. 27

Herry Sutanto, Khaerul Umam, “Manajemen Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung :

Pustaka Setia, 2013). h.232.

Page 39: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

26

sama, yang ingin dilayani oleh perusahaan28

. Jadi, Targeting adalah

persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar.

Karena dalam menyeleksi pasar sangat ditentukan oleh bagaimana

kita melihat pasar itu sendiri. Penentuan pasar sasaran dengan

memilih salah satu atau lebih segmen pasar untuk dimasukidan

dilayani.

Tujuan dari penentuan target ini adalah memberikan

kepuasan bagi konsumen. Ketika konsumen puas, maka permintaan

produk tersebut semakin meningkat, dengan meningkatnya

permintaan maka keuntungan perusahaan pun juga mengalami

peningkatan. Produk dari targeting adalah target market (pasar

sasaran), yaitu satu atau segmen pasar yang akan menjadi fokus

kegiatan-kegiatan marketing.

Menurut Tijptono (2014: 86) perusahaan dapat

mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran, yaitu:

1) Konsentrasi pada segmen tunggal (single segment

concentrattion)

Dalam masalah yang paling mudah, perusahaan memilih

sebuah segmen tunggal. Hal ini dilakukan karena adanya

keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan, adanya peluang

pasar dalam segmen bersangkutan yang belum digarap atau

bahkan diabaikan oleh pesaing, atau perusahaan menganggap

segmen tersebut merupakan segmen yang paling tepat. Melalui

keputusan berkonsentrasi pada hanya satu segmen, perusahaan

mendapatkan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan

segmen bersangkutan dan bisa mewujudkan posisi pasar dan

citra merk yang kuat.

2) Spesialisasi terpilih (selective specialization)

Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen

pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan dan sumber daya

28

Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan dan Penelitian. Yogyakarta:

Andi, 2014). h.85.

Page 40: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

27

yang dimiliki. Masing-masing segmen bisa memiliki sinergi

kuat satu sama lain maupun tanpa sinergi sama sekali, namun

paling tidak setiap segmen menjanjikan sumber penghasilan

bagi perusahaan. Dengan strategi ini perusahaan dapat

melakukan penyebaran resiko, dimana jika terjadi penurunan

pada salah satu segmen, maka penjualan perusahaan secara

keseluruhan tidak terlalu berpengaruh, karena tetap memperoleh

pendapatan dari segman lain.

3) Spesialisasi pasar (market specialization)

Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani banyak

kebutuhan dari suatu kelompok pelangan tertentu. Melalui

strategi ini, perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dalam

melayani kelompok pelanggan tersebut dan menjadi acuan

pokok bagi pelanggan bersangkutan jika kelak pelanggan

tersebut membutuhkan produk lainnya.

4) Spesialisasi produk (product specialization)

Perusahaan berkonsentrasi pada pembuatan produk

tertentu yang dijual di beberapa segmen. Melalui strategi ini,

perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dalam bidang

produk spesifik.

5) Jangkauan pemasaran penuh (full market coverage)

Perusahaan berusaha untuk melayani semua produk

pelanggan dengan semua produk yang diperlukan. Hanya

perusahaan-perusahaan besar yang dapat menangani suatu

strategi jangkaun pasar secara penuh.

c) Positioning (Posisi Pasar)

Positioning biasanya tidak dianggap penting selama barang-

barang dan jasa yang tersedia dalam suatu masyarakat tidak begitu

banyak, dan persaingan belum menjadi suatu yang penting. Posisi

suatu produk dalam benak konsumen, membangun dan

Page 41: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

28

mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk,

artinya memposisikan produk dimata konsumen pada posisi yang

lebih baik dan memberikan manfaat tambahan dibandingkan produk

yang lain29

.

Positioning adalah tindakan merancang produk dan citra

perusahaan agar dapat tercipta kesan atau tempat khusus dan unik

dalam benak pasar sasaran sedemikian rupa, sehingga dipersepsikan

lebih unggul dibanding kan para pesaingnya30

. Product positioning

merupakan suatu strategi menejemen yang mengunakan informasi

untuk menciptakan suatu kesan terhadap produk sesuai dengan

keinginan pasar yang dituju atau pasarnya. Jadi, positioning

merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam

mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan

kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai

dengan yang diharapkan.31

Untuk menentukan positioning perlu dilakukan strategi yang

benar, sehingga posisi pasar yang diinginkan tepat pada sasarannya.

Menurut Arif32

strategi penentuan posisi produk meliputi :

1) Positioning menurut manfaat

Penentuan posisi (positioning) menurut manfaat adalah

memposisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat

tertentu. Manfaat mencakup manfaat simbolis, manfaat

fungsional dan manfaat berdasarkan pengalaman. Penentuan

posisi yang sukses membutuhkan strategi komunikasi yang

mampu menarik perhatian pada salah satu kebutuhan pelanggan,

baik simbolis, fungsional maupun eksperimen.

29

www.gomarketingstrategic.com/2016/06/strategi-pemasaran—segmentasi.html?m=1

diakses pd tanggal 8 september 2017 pukul 20.00 wib 30

M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta,

2012). h.100. 31

Basu Swastha, dkk, “Manajemen Pemasaran Modern”, (Yogyakarta: Liberty, 2008).

h.99. 32

M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta,

2012). h.102.

Page 42: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

29

2) Positioning menurut kategori

Penentuan posisi (positioning) menurut kategori produk

adalah memposisikan produk sebagai pemimpin dalam kategori

produk. Kategori produk dapat kita kelompokkan dalam

kategori minuman dan makanan, kategori, produk rumah tangga,

kategori obat-obatan, kategori perawatan pribadi, kategori

perlengkapan pribadi, kategori perlengkapan rumah, kategori

komunikasi dan teknologi informasi, kategori otomotif, kategori

perbankan dan keuangan.

3) Positioning menurut atribut

Penentuan posisi (positioning) berdasarkan atribut adalah

memposisikan produk berdasarkan atribut atau sifat, misalnya

simbol, lambang, ukuran, warna, keberadaan, kedudukan dan

sebagainya

4) Positioning menurut nilainya

Pembidikan pasar menentukan pesaing perusahaan.

Perusahaan harus meneliti posisi pesaing dan memutuskan

posisinya yang terbaik. Penentuan posisi (positioning) adalah

tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang

ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami

dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan

produk yang dihasilkan.

4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan seperangkat

alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa

yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat alat tersebut dapat digunakan

untuk menyusun strategi jangka panjang dan juga untuk merancang

program taktik jangka pendek yang akan menentukan tingkat

keberhasilan pemasaran yang semuanya ditujukan untuk memberikan

Page 43: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

30

kepuasan kepada pangsa pasar atau konsumen yang dipilih33

. Pemasaran

merupakan proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi

konsumen menjadi puas dan bauran pemasaran merupakan alat yang

dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya.

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi bauran

pemasaran.

Menurut Al Arif34

bauran pemasaran merupakan perpaduan

seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh

perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar

sasaran. Sebagai suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi

satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya

maka akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Oleh

karena itulah bauran pemasaran harus dibuat secara menyeluruh dan

terarah dengan baik sesuai dengan strategi marketing yang telah

ditetapkan.

Menurut Danuprata35

menyebutkan bahwa konsep bauran

pemasaran jasa meliputi tujuh P (product, price, promotion, place,

people, physical evidence dan process):

a) Produk (Produck)

Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu

pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan36

. Produk memiliki

siklus hidup (product life cycle), Yang terdiri atas tahap

pengembangan, pengenalan, pertumbuhan penjualan, kematangan,

kejenuhan, dan penurunan.

1. Tahap pengembangan, merupakan tahap terpenting dalam

pemasaran, namun sering timbul risiko. Menurut Zimmerer,

untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam memperkenalkan

33

Murti Sumarni, “Manajemen Pemasaran Bank”, (Yogyakarta: Liberty, 2002). h.246. 34

M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta,

2012). h.14. 35

Danupranata, “Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah”, (Jakarta: Salemba Empat,

2013). h.40. 36

Fandy Tjiptono, “Strategi Pemasaran”, (Yogyakarta: Andi, 2005) Edisi. Ke-4. h.85.

Page 44: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

31

produk dan jasa baru, pemilik perusahaan kecil hendaknya

mempertimbangkan prinsip-prinsip pengembangan produk yang

meliputi sederhana, integritas, fokus, berdaya juang, kreativitas,

dan risiko.

2. Tahap Pengenalan, merupakan tahapdimana produk baru

diperkenalkan kepada konsumen potensial. Produk baru harus

mencoba menerobos yang sudah ada dan bersaing dengan

produk yang sudah ada. Untuk memperkenalkan produk baru

ini, promosi dan periklanan harus lebih gencar agar produk

dikenal oleh konsumen.

3. Tahap Pertumbuhan Penjualan, yaitu dimana produk nulai

masuk dan diterima oleh konsumen, konsumen mulai

membandingkan produk dalam jumlah yang cukup besar.

4. Tahap Kematangan, pada tahap ini volume penjualan terus

meningkat dan keuntungan mencapai puncaknya.

5. Tahap Kejenuhan, merupakan lingkaran akhir daur hidup. Hasil

produk penjualan secara terus-menerus mulai menurun yang

secara otomatis menurunkan keuntungan.

Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan

penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat

memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan

keuntungan perusahaan dalam jangka panjang melalui peningkatan

penjualan. Sedangkan faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh

perusahaan dalam merencanakan strategi produk adalah mutu atau

kualitas, penampilan, pilihan yang ada, gaya, merek, pengemasan,

ukuran, jenis, jaminan, dan pelayanan37

.

Strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena

dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis

produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan

37

M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah,” (Bandung: Alfabeta,

2012). h.146.

Page 45: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

32

kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara

penyalurannya. Tjiptono38

menyebutkan bahwa produk merupakan

bentuk penawaran perusahaan yang ditujukan untuk mencapai tujuan

perusahaan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Dalam konteks ini, produk dapat berupa apa saja (barang atau jasa)

yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan tertentu.

b) Harga (Price)

Dalam strategi menetapkan harga perlu memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak

langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga

bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan

pemerintah, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor yang tidak

langsung namun erat hubungannya dengan penetapan harga adalah

harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing dan potongan

(discount) untuk penyalur dan konsumen39

.

Harga merupakan satu-satunya elemen pendapatan dalam

marketing mix. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan40

.

Tjiptono41

menegaskan bahwa strategi harga jasa adalah menghitung

dan merumuskan nilai atau penentuan harga dari produk jasa yang

akan dipasarkan

Penetapan harga akan menjadi sangat penting terutama pada

keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan

permintaan. Persaingan yang semakin tajam dewasa ini sangat terasa

dalam pasar pembeli peranan harga sangat penting terutama untuk

38

Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan dan Penelitian”, (Yogyakarta:

Andi, 2014). h.42. 39

M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta,

2012). h.15. 40

Rambat Lupiyoladi, “Manajemen Pemasaran jasa, Teori dan Praktek”, (Jakarta:

Salemba Empat, 2001). h.58. 41

Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan dan Penelitian”, (Yogyakarta:

Andi, 2014). h.42.

Page 46: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

33

menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang

tercermin dalam target pasar perusahaan. Dengan kata lain,

penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan

dan kemampuan mengenai konsumen. Harga yang tinggi sering

dianggap pelanggan berkorelasi positif dengan kualitas yang juga

tinggi.

Tujuan penetapan harga adalah memaksimalkan penjualan

dan penetrasi pasar, mempertahankan kualitas atau differensiasi

pelayanan, mendapatkan atau memaksimalkan keuntungan,

mendapatkan atau merebut pangsa pasar, menjaga kelangsungan

hidup kegiatan operasional dan balik modal42

. Oleh karena itu,

penentuan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam

sebuah BMT merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik

nasabah.

Menurut Danupranata43

ketika jasa yang dihasilkan oleh

suatu BMT mampu memberikan nilai tambah (keuntungan) lebih

dari lembaga keuangan lainnya pada saat ini, berarti harga yang

ditawarkan BMT tersebut mampu bersaing dan bahkan berhasil

mengungguli lembaga keuangan lainnya.

c) Tempat (Place)

Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang

paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Untuk mnecapai

sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan cara berikut :

1. Memperbanyak saluran distribusi

2. Memperluas segmentasi dan cakupannya

3. Menata penampilan tempat usaha

4. Menggunakan cara penyampaian produk seefisien mungkin

5. Mengubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/tenpat

yang lain.

42

Murni Sumarni, “Manajemen Pemasaran Bank”, (Yogyakarta: Liberty, 2002). h.286. 43

Gita Danupranata, “Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah”, (Jakarta: Salemba

Empat, 2013). h.41.

Page 47: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

34

Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai

ke tangan konsumen pada waktu yang tepat. Keputusan distribusi

menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan

potensial. Keputusan tersebut meliputi keputusan lokasi fisik di

mana sebuah perusahaan harus didirikan. Penentuan lokasi kantor

beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting. Hal

ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang

ada44

.

Penetrasi pasar perusahaan tidak akan berhasil tanpa

didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik untuk

menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen, karena lokasi yang

tidak strategis akan mengurangi minat nasabah dalam berhubungan

dengan perusahaan tersebut. Tujuan dari strategi tempat adalah untuk

menyalurkan produk dan mengusahakan produk perusahaan dapat

dicapai konsumen sasarannya.

d) Promosi (Promotion)

Promosi merupakan cara memngkomunikasikan barang dan

jasa yang ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli.

Sesuai dengan fungsi promosi yaitu menginformasikan (to inform),

membujuk (to persuade), mengingatkan (to remind), dan

memengaruhi (to influence), maka melalui promosi, barang dan jasa

yang dihasilkan akan mudah dikenal konsumen.

Promosi adalah kegiatan memperkenalkan suatu produk

dari perusahaan tertentu agar dapat dikenal publik dan menarik minat

pembeli. Dalam pemasaran, efektivitas sebuah iklan sering

digunakan untuk menanamkan brand image atau agar lebih dikenal

keberadaannya. Ketika brand image sudah tertanam dibenak

44

M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta,

2012). h.16.

Page 48: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

35

masyarakat umum, menjual sebuah produk, baik dalam bentuk

barang maupun jasa akan terasa menjadi jauh lebih mudah45

.

Promosi merupakan kegiatan terpenting yang berperan aktif

dalam memperkenalkan, memberitahukan, dan mengingatkan

kembali manfaat suatu produk agar mendorong pelanggan untuk

membeli produk yang dipromosikan tersebut46

. Untuk mengadakan

promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat

alat promosi manakah yang akan digunakan agar mencapai

keberhasilan dalam penjualan.

Ada beberapa jenis promosi :

1. Iklan, misalnya melalui media cetak (majalah, surat kabar) atau

media elektronik (radio, tv, internet)

2. Promosi Penjualan, misalnya melalui pameran dagang (bazaar),

kuis berhadiah, hiburan.

3. Wiraniaga, mempromosikan produk langsung ke konsumen

dengan membawa produk contoh.

4. Pemasaran Langsung, langsung menghubungi konsumen.

5. Humas, yaitu mempublikasikan produk melalui billboard,

pamphlet.

Kasmir47

menyebutkan bahwa terdapat tiga macam alat

atau sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank

khususnya BMT dalam mempromosikan baik produk maupun

jasanya adalah:

1) Periklanan (advertising)

Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank atau

BMT guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi

calon nasabahnya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat

45

Herry Sutanto, Khaerul Umam, “Manajemen Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung :

Pustaka Setia, 2013). h.74.

46 Muhammad Jaiz, “Dasar-dasar Periklanan”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014). h.43.

47 Kasmir, Manajemen Perbankan”, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014). h.247.

Page 49: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

36

dilakukan dengan berbagai media, seperti: televisi, radio, koran,

majalah dan lainnya.

2) Publisitas (publicity)

Publisitas merupakan sarana promosi yang digunakan bank atau

BMT untuk menarik nasabah melalui kegiatan seperti pameran,

bakti sosial, seminar, perlombaan dan lainnya. Kegiatan

publisitas ini dapat meningkatkan pamor bank atau BMT di

mata para nasabahnya.

3) Penjualan pribadi (personal selling)

Penjualan perorangan melibatkan pembicaraan langsung antara

penjual dan pelanggan potensial. Penjualan tatap muka ini

menyediakan umpan balik segera yang membantu wiraniaga

untuk menyesuaikan diri.

Dari uraian diatas penulis dapat disimpulkan bahwa dengan

strategi pemasaran yang tepat maka perusahaan dapat mengetahui

pangsa pasar yang tepat, untuk mengeluarkan produk-produk baru

serta perusahaan dapat mengetahui kemmapuan daya beli

masyarakat terhadap produk yang akan dipasarkan, dnegan demikian

produk akan diterima oleh masyarakat dan perusahaan akan

mencapai target penjualan yang sesuai dengan target yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

e) Sumber Daya Manusia (people)

Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang

yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas

jasa yang diberikan. Setiap orang merupakan part-time marketer

yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak pada ouput yang

diterima pelanggan. Oleh karena itu, setiap organisasi jasa seperti

BMT harus secara jelas menetapkan apa yang diharapkan dari setiap

karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan48

.

48

Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan dan Penelitian”, (Yogyakarta:

Andi, 2014). h.43.

Page 50: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

37

Menempatkan SDM pada tempat yang sesuai dengan

kapasitasnya memang memerlukan sebuah strategi manajemen SDM

yang baik, jika strategi yang diimplementasikan keliru, maka akan

berakibat fatal terhadap tingkat kepuasaan pelanggan secara jangka

panjang49

.

f) Bukti Fisik (physical evidence)

Produk berupa pelayanan jasa perbankan syariah merupakan

sesuatu yang bersifat intangible atau tidak dapat diukur secara pasti

seperti halnya pada produk yang berbentuk barang. Jasa perbankan

syariah lebih mengarah kepada rasa atau semacam testimonial dari

orang-orang yang pernah menggunakan jasa perbankan syariah.

Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan

syariah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa

dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik bagi nasabahnya, yang

kelak akan memberikan testimonial positif kepada masyarakat umum

guna mendukung percepatan perkembangan perkembangan

perbankan syariah yang dalam hal ini adalah BMT50

.

Tjiptono51

menyebutkan bahwa Karakteristik intangible pada

jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak dapat menilai suatu jasa

sebelum mengkonsumsinya. Hal ini menyebabkan resiko yang

dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar.

Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran

adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan

menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Bukti fisik ini bisa

dalam bentuk penampilan staf yang rapi dan sopan maupun dekorasi

49

Herry Sutanto, Khaerul Umam, “Manajemen Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung :

Pustaka Setia, 2013). h.75.

50 Danupranata, “Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah”, (Jakarta: Salemba Empat,

2013). h.42.

51 Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan dan Penelitian”, (Yogyakarta:

Andi, 2014). h.43.

Page 51: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

38

internal dan eksternal bangunan yang atraktif serta ruangan yang

nyaman.

g) Proses (process)

Menurut Zeithaml dan Bitner52

proses adalah semua prosedur

aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk

menyampaikan jasa. Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya

perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.

Dalam perbankan syariah, proses atau mekanisme, mulai dari

melakukan penawaran produk hingga menangani keluhan pelanggan

yang efektif dan efisien perlu dikembangkan dan ditingkatkan53

.

Proses ini menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi

perbankan syariah, khususnya BMT agar menghasilkan produk

berupa jasa yang prosesnya bisa berjalan efektif dan efisien. Selain

itu, bisa diterima oleh nasabah BMT.

B. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Definisi pembiayaan yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan54

. Sedangkan menurut Syafii Antonio, pembiayaan

merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas

penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit55

. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

adalah pemberian dana dari bank kepada nasabah yang membutuhkan.

52 Raatih Hurriyati, “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, (Bandung: Alfabeta,

2010). h.65. 53

Herry Sutanto, Khaerul Umam, “Manajemen Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung :

Pustaka Setia, 2013). h.75.

54 Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, (Yogyakarta: UPP. AMN

YKPN, 2002), h.17. 55

Muhammad Syafi‟i Antonio, “Bank Syariag dari Teori ke Praktek”, (Jakarta : Gema

Insani Press, 2004). h.165.

Page 52: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

39

2. Akad-Akad Pembiayaan

Akad (Al-„Aqd) dalam bahasa arab berarti perikatan, perjanjian

dan pemufakatan56

. Secara terminologi, akad memiliki arti umum dan

khusus. Adapun arti umum dari akad adalah segala sesuatu yang

dikehendaki seseorang untuk dikerjakan, baik yang muncul dari

kehendaknya sendiri, sepeerti kehendak untuk wakaf, membebaskan

utang, thalaq, dan sumpah, maupun yang membutuhkan kehendak dua

belah pihak dalam melakukannya, seperti jual beli, menyewa,

perwakilan, dan gadai/jaminan57

.

Sedangkan arti khusus akad adalah pertalian atau keterikatan

antara ijab dan qobul sesuai dengan kehendak syariah yang menimbulkan

akibat hukum pada objek akad58

. Menurut jumhur ulama hukum akad ada

tiga; yaitu aqid (orang yang menyelenggarakan akad seperti penjual dan

pembeli), harga dan barang yang ditransaksikan (ma‟qud alaih), dan

sighatul „aqd (bentuk ucapan akad).

Adapun akad-akad pembiayaan yang biasa dipergunakan oleh

lembaga keuangan syariah, secara garis besar produk pembiayaan syariah

terdiri dari tiga kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan

penggunaannya, yaitu sebagai berikut :

a) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang

dilakukan dengan prinsip jual beli

b) Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa yang

dilakukan dengan prinsip sewa-menyewa

c) Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang dutujukan untuk

mendapatkan sekaligus barang dan jasa , dengan prinsip bagi hasil59

1) Pembiayaan Murabahah

56

Mahmud Yunus, “Kamus Bahasa Arab Indonesia”, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung,

1990). h.70. 57

Wahbah Zuhaili, “Al-Fiqh Al- Islamiy Wa Adilatuhu”, (Beirut: Dar al-Fiqr, 2002). h.56. 58

Azharudin Latif, “Fiqh Muamalat”, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), hlm.60 59

Hasanudin Rahman Daeng Naja, “Hukum Kredit dan Bank Garansi (The Bankers Hand

Book)”, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005). h.68.

Page 53: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

40

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan(margin) yang telah disepakati oleh

penjual dan pembeli (bank dan nasabah)60

. Sedangkan pembiayaan

murabahah yaitu suatu perjanjian dimana bank membiayai barang

yang diperlukan nasabah dengan sistem pembayaran ditangguhkan.

Dari segi istilah, definisi Murabahah adalah jual beli barang

pada harga asal, dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

Namun dalam ranah ekonomi syariah, murabahah sendiri

mengandung arti sebagai transaksi penjualan barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli.

Sementara itu, berdasarkan fatwa DSN (Dewan Syariah

Nasional) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fatwa 04/DSN-

MUI/IV/2000, akad Murabahah adalah,”Menjual suatu barang

dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli, dan pembeli

membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.”

Dalam prakteknya, pembiayaan murabahah dilakukan dengan

cara bank membeli dan memberi kuasa kepada nasabah atas nama

bank, dan pada saat yang bersamaan bank menjual barang tersebut

kepada nasabah dengan harga pokok ditambah sejumlah keuntungan

untuk dibayar oleh nasabah dalam jangka waktu tertentu sesuai

dengan perjanjian antara bank dengan nasabah. Pembiayaan

murabahah ditujukan untuk pembiayaan yang sifatnya konsumtif

seperti rumah, toko, mobil, motor, dan sebagainya61

.

a) Landasan Hukum Murabahah

Setelah mengetahui mengenai pengertian murabahah,

sekarang pembahasan tentang landasan hukumnya. Jual beli

dengan sistem murabahah merupakan akad jual beli yang

60

Adiwarman Karim, “Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan”, (Jakarta: IIIT Indonesia,

2003) Cet. Ke-4. h.61. 61

M. Syafi‟i Antonio, “Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum”, (Jakarta: Tazkia Institute,

2000). h.251.

Page 54: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

41

diperbolehkan, hal ini berdasarkan pada dalil-dalil yang terdapat

dalam al qur‟an, hadits ataupun ijma‟ ulama. Beberapa dalil yang

memperbolehkan praktek akad jual beli murabahah adalah

firman Allah swt:

Ayat Al Quran An nisa [4]: 29

أيهب يب إال ببنببطم بيكى أيىانكى تأكهىا ال آيىا انذي أ تكى

تجبرة كى زاض ت ع فسكى تقتهىا وال ي أ إ للا ب بكى كب رحي

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh

dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”.

(QS. An nisa [4]: 29) Al baqarah [2]: 275

وأحم و انبيع للا بب وحز انز

Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba”. (QS. Al Baqarah [2]: 275)

Dalam ayat ini, Allah mempertegas legalitas dan

keabsahan jual beli secara umum serta menolak dan melarang

konsep ribawi. Berdasarkan dari ketentuan ini jual beli

murabahah mendapat pengakuan dan legalitas syariah, dan sah

untuk dijalankan dalam praktek pembiayaan bank syariah karena

ia merupakan salah satu bentuk jual beli dan tidak mengandur

unsur ribawi.

Hadist :

عليه وسلم صلى للا عن أبا سعيد الخدري يقول قال رسول للا

ما البيع عن تراض إن

Page 55: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

42

Artinya: Dari Abu Sa‟id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW

bersabda,“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama

suka.” (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh

Ibnu Hibban).62

صهىللا رسىلللا قبل قبل ع رضيللا حزاو ب حكيى ع

فإ قب يتفز حتى قبل أو قب يتفز نى يب ببنخيبر انبيعب وسهى عهي

ب كت وإ ب بيعه في ب نه بىرك ب وبي بزكتصدقب يحقت وكذبب

ب بيعه

Artinya: Dari Hakim bin Hizam berkata ia, bersabda Rasululah

saw:” Dua orang yang berjual beli itu berhak memilih selama

keduanya belum berpisah”, atau beliau bersabda:” Sehingga

keduanya berpisah.” Jika keduanya jujur dan terus-terang, maka

keduanya mendapat berkah dalam jual-belinya. Jika keduanya

menyembunyikan dan berdusta maka dihapuslah berkah jual-

belinya itu.

بيع فقبل انكسب أفضم ع وسهى عهي للا صهى انبي سئم

جمبيديبزور مانز وع

Artinya: “Nabi shallallahu „alaihi wasallam ditanya tentang

pekerjaan yang paling utama. Beliau menjawab, “perniagaan

yang baik dan pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri”

(HR. Al Bazzar dan Thabrani dalam Al Mu‟jam Kabir; shahih

lighairihi)63

وسهى وآن صهىللاعهي انبي قبل:ثالثأ انبزكت:انبيع فيه

عيزنهبيتالنهبيع ببنش قبرضت،وخهظانبز ،وان إنىأجم

Artinya:“Nabi bersabda, „Ada tiga hal yang mengandung

berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah),

dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan

62

Ibnu Majah, “Sunan Ibnu Majah”, (Beirut: Dar al-Fikr). h.254. 63

Abadi, al-Adhim Symsu al-Haq. “Al-Mu‟jam a-Kabir li al-Tabrani”. (Beirut: Dar

al-Kutub al‟Ilmiyyah, T.Th.) juz 1. h. 530.

Page 56: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

43

rumah tangga, bukan untuk dijual.‟” (HR. Ibnu Majah dari

Shuhaib).64

Hadits diatas memberikan prasyarat bahwa akad

jual beli murabahah harus dilakukan dengan suka sama suka ,

Jujur dan terus terang masing-masing pihak ketika melakukan

transaksi. Segala ketentuan yang terdapat dalam jual beli

murabahah, seperti penentuan harga jual, margin yang

diinginkan, mekanisme pembayaran, dan lainnya, harus terdapat

persetujuan dan kerelaan antara pihak nasabah dan bank, tidak

bisa ditentukan secara sepihak.

a) Ba‟i bitsaman ajil

Merupakan kontrak murabahah dimana barang yang diperjual

belikan tersebut diserahkan dengan segera sedang harga atas

barang tersebut dibayar di kemudan hari secara angsuran 65

.

b) Ba‟i As-Salam

Adalah kontrak jual-beli dimana harga atas barang yang diperjual

belikan dibayar dengan segera (secara sekaligus), sedangkan

penyerahan atas barang tersebut dilakukan kemudian. Dalam hal

ini, barang diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran

dilakukan secara tunai66

.

c) Ba‟i Al-Istishna‟

Merupakan kontrak jual-beli dimana harga atas barang tersebut

dibayar lebih dulu tetapi dapat diangsur sesuai dengan jadwal dan

syarat-syarat yang disepakati bersama, sedangkan barang yang

dibeli diproduksi diserahkan kemudian67

.

2) Pembiayaan Mudharabah

64 Ibnu Majah, “Sunan Ibnu Majah”, (Beirut: Dar al-Fikr). h.255. 65

Veithzal Rivai, Arvian Arifin, “Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi”,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2010). h.305. 66

Adiwarman Karim, “Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan”, (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2004). hl.89. 67

Muhammad, “Manajemen Dana Bank Syariah”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014). h.50.

Page 57: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

44

Mudharabah adalah suatu perjanjian pembiayaan antara

bank dan nasabah, dimana bank menyediakan 100% pembiayaan

bagi usaha tertentu dari nasabah, sedangkan nasabah mengelola

usaha tersebut tanpa campur tangan bank68

. Didalam akad

mudharabah bank mempunyai hak untuk mengajukan usul dan

melakukan pengawasan atas penyediaan dana. Dari pembiayaan

tersebut bank mendapatkan imbalan atau keuntungan yang besarnya

ditetapkan atas dasar persetujuan kedua belah pihak. Apabila terjadi

kerugian, maka kerugian tersebut sepenuhnya ditanggung oleh bank,

kecuali kerugian akibat kelalaian dari nasabah. Mudharabah terbagi

menjadi dua jenis :

a) Mudharabah Muthlaqah

Mudharabah Muthlaqoh (invesatasi tidak terikat69

) adalah

bentuk kerjasama antara shabul maal dan mudharib yang

cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis

usaha, waktu dan daerah bisnis. Dalam bahasa fiqih ulama Salaf

ash Shalih seringkali dicontohkan dengan ungkapan if‟al ma

syi‟ta (lakukanlah sesuakmu) dari shahibul maal ke mudharib

yang memberikan kekuasaan yang sangat besar.

b) Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah Muqayyadah (investasi terikat) atau disebut

juga dengan istilah restricted mudharabah/specified mudharabah

adalah kebalikan dari mudharabah muthlaqah. Si mudharib

dibatasi dengan jenis usaha, waktu dan tempat usaha. Adanya

pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si

shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha.

Landasan Hukum Mudharabah

68

Warkum Sumitro, “Asa-Asa Perbankan Islam dan Lembaga terkait di Indonesia”,

(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), h.86. 69

Dikutip dari skripsi Nihlah Dewi Purnamasari, Strategi Marketing Produk Pembiayan

pada BMT Ta‟awun Cipulir, UIN jkt, h. 44.

Page 58: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

45

Al Quran tidak menjelaskan dasar mudharabah secara

eksplisit, namun yang menjadi landasan syariah mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini nampak

dalam ayat-ayat dan hadits berikut ini:

1. Al Qur‟an

Para Ulama ahli fikih menetapkan bahwa Mudharabah

merupakan bagian dari syariat islam dengan berlandaskan pada

Al-Quran dan Hadits.

“… dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi

mencari sebagian karunia Allah SWT….” (Surat Al-Muzammil

20)

“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu

di muka bumi dan carilah karunia Allah SWT….” (Al-Jumuah 10)

“Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari

karunia Tuhanmu..” ( Al-Baqarah 198)

2. Al-Hadist

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Abbas Bin Abdul Muthalib

jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia

mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan,

menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika

menyalahi aturan tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab

atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat tersebut pada

Rasulullah SAW dan beliau membolehkannya. (HR Thabrani).

Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW

bersabda, Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli

secara tangguh, Qiradh (mudharabah) , dan mencampur gandum

dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual . (HR.

Ibnu Majah)

3. Ijma

Mudharabah merupakan kelakuan kaum Quraisy yang

diakui oleh islam, dan para sahabat nabi pun melakukan pekerjaan

Page 59: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

46

ini. Ibnu Al Mundzir mengatakan bahwa telah sepakat (ijma) para

ahli ilmu atas dibolehkannya mudharabah. Al-Shon‟anijuga

mengatakan bahwa tidak ada perselisihan diantara orang-orang

muslim terhadap dibolehkannya Qiradh.70

3) Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah atau syirkah adalah suatu perjanjian usaha antara

dua atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada

suatu proyek dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk

ikut, serta mewakilkan atau menggugurkan haknya dalam proyek71

.

Keuntungan dari hasil usaha dapat dibagi menurut proporsial

penyertaan modal masing-masing sesuai dengan kesepakatan

bersama.

Dalam definisi lain disebutkan secara lebih sederhana,

musyarakah adalah akad kerjasama antara dua belah pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu dan masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung

bersama sesuai kesepakatan72

.

Landasan Hukum Musyarakah

“… maka mereka berserikat pada sepertiga….” (Q.S. An-Nisa:12)

“Dan, sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang

lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal

saleh.”(Q.S. Shaad: 24).

“Dari Abu Hurairah, berkata Rasulullah Saw. Sesungguhnya

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Aku pihak ketiga dari dua orang

70

Abu Syuja‟ Ahman, “Al-Tadhzib Fi Adillah Matn Al-Ghoyah wa Al-Taqrib”, (Surabaya,

Hidayah,1987). h.13. 71

Ahmad Ghazali, “Serba-Serbi Kredit Syariah Jangan ada Bunga Diantara Kita”,

(Jakarta: Media Komputindo, 2005). h.29. 72

Merza Gamal, “Aktifitas Ekonomi Syariah”, (Pekanbaru: UNRI Press, 2004), h.66.

Page 60: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

47

yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati

lainnya.”(HR. Abu Daud,al hakim, al baihaqi dan ad Daruquthni73

).

Hadits qudsi tersebut menunjukkan kecintaan Allah kepada

hamba-hamba-Nya yang melakukan perkongsian atau kerjasama

selama pihak-pihak yang bekerja sama tersebut saling menjunjung

tinggi amanat kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.

Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka musyarakah (syirkah)

dapat diartikan dua orang atau lebih yang bersekutu (berserikat) di

mana uang yang mereka dapatkan dari harta warisan, atau mereka

kumpulkan di antara mereka, kemudian di investasikan dalam

perdagangan, industry, atau pertanian dan lain-lain sepanjang sesuai

dengan kesepakatan bersama dan hal tersebut hukumnya boleh.

4) Ijarah

Akad antara bank (muajjir) dengan nasabah (musta‟jir) untuk

menyewa suatu barang atau objek sewa (ma‟jur) milik bank dan

bank mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewanya, dan

diakhiri dengan pembelian obyek sewa oleh nasabah74

.

Dalam pembiayaan ini pertama, bank akan membeli aset

untuk disewakan kepada nasabah dan dikategorikan sebagai aktiva

ijarah. Setelah dimiliki bank, selanjutnya nasabah akan menyewa

untuk jangka waktu yang disepakati dengan membayar sewa. Selama

jangka waktu yang disepakati aktiva ijarah masihdimilikibank dan

akan dialihkan kepemilikannya pada akhir masa sewa.

Landasan Hukum Ijarah

Dasar hukum ijarah dari al-Qur‟an adalah Surat at-Thalaq: 6

dan al-Qashash: 26, yang artinya:

“ ...kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu maka

berikanlah kepada mereka upahnya.”(QS. At-Thalaq: 6)

73

Teungku Muhammad Hasbi A Shiddieqy, “Koleksi Hadis-Hadis Hukum”, (Semarang:

PT Pustaka Rizki Putra, 2001). Jilid 7. h.1. 74

M. Syafi‟i Antonio, “Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik”, (Jakarta : Gema Insani

Press, 2001). h.118.

Page 61: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

48

“ Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku

ambillah ia sebagai seorang yang bekerja (pada kita), karena

sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk

bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”

(QS. Al-Qashash: 26)

Dasar hukum ijarah dari al-hadits sebagaimana yang

disabdakan oleh Rosulullah SAW:

“Berikanlah upah terhadap pekerjaan, sebelum kering

kringatnya.”

“ Rosulullah SAW melakukan bekam, dan membayar upah

terhadap tukang bekam tersebut, kemudian Rasul

menggunakan obatnya.”75

5) Rahn

Rahn (gadai) yaitu sebuah akad piutang yang disertai dengan

jaminan. Sesuatu yang dijadikan sebagai jaminan disebut marhun,

pihak yang menyerahkan jaminan disebut rahin, sedangkan pihak

yang menerima jaminan disebut murtahin.

Landasan Hukum Rahn

Akad rahn ini telah mendapatkan kegitimasi (dibolehkan)

dari al-Qur‟an, sunnah dan juga ijma‟. Adapun landasan dari al-

Qur‟an, sebagaimana yang terdapat dalam surat al-Baqarah: 238,

yang artinya:

“ Dan jika kamu dalam perjalanan dan engkau tidak

menjumpai seorang penulis (hutang), maka hendaklah ada

barang tanggungan yang dipegang.”

Sedangkan landasan dari hadtits Rosulullah SAW

diterangkan suatu hari beliau pernah membeli makanan tidak secara

kontan dari seorang Yahudi dengan menukar baju besinya sebagai

75

Qomarul Huda, “Fiqh Muamalah”, (Yogyakarta, Teras, 2011). h.8.

Page 62: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

49

agunan (jaminan) sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Bukhari

yang artinya:

“ Rosulullah SAW membeli makanan dari seorang Yahudi

dengan menggadaikan baju besi kepadanya”.

Ulama juga sepakat membolehkan akad rahn. Tetapi ada

sebagian ulama yang tidak membolehkan akad ini. Tetapi mayoritas

ulama membolehkannya dan tidak menjadikan kalimat “dalam

perjalanan” sebagai syarat, tetapi mereka memahaminya sebagai

kebiasaan ketika itu.76

6) Qardul Hasan

Qardul hasan yaitu pembiayaan lunak yang diberikan kepada

anggota untuk pengembangan usaha tanpa dikenakan pembagian

keuntungan.

Landasan Hukum Qardhul Hasan

a. Al-Quran

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,

pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah),

maka Allah akan meperlipatgandakan pembayaran kepadanya

dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan

melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu

dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah : 245)77

“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah

pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan

(balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan

memperoleh pahala yang banyak” (QS. Al-Hadid : 11)

“Dan jika ia (orang yang berhutang itu) dalam

kesulitan, berilah tangguh sampai ia berkelapangan. Dan

menyedekahkan (sebagian atau semua hutang) itu, lebih baik

bagimu jika kamu mengetahui.”(QS. Al-Baqarah : 280)

76

Qomarul Huda. “Fiqh Muamalah”, (Yogyakarta: Teras, 2011). h.92-93. 77

http://niia1993.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-landasan-hukum-rukun-syarat.html

diakses pada tanggal 15 november 2017 pada pukul 15.00 wib

Page 63: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

50

b. As-Sunnah

“Orang yang melepaskan seorang muslim dari

kesulitannya didunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di

hari kiamat. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang)

itu, lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (HR. Muslim)

“Dari Anas ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Pada

malam peristiwa Isra‟ aku melihat di pintu surga tertulis ‟shadaqoh

(akan diganti) dengan 10 kali lipat, sedangkan Qardh dengan 18 kali

lipat, aku berkata : “Wahai jibril, mengapa Qardh lebih utama dari

shadaqoh?‟ ia menjawab “karena ketika meminta, peminta tersebut

memiliki sesuatu, sementara ketika berutang, orang tersebut tidak

berutang kecuali karena kebutuhan”. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi

dari Abas bin Malik ra, Thabrani dan Baihaqi meriwayatkan hadits

serupa dari Abu Umamah ra)

“Ibnu Mas‟ud meriwayatkan bahwa Nabi saw

berkata,”Bukan seorang muslim (mereka) yang meminjamkan

muslim (lainnya) dua kali lipat kecuali yang satunya adalah (senilai)

sedekah.”(HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Baihaqi)

C. Baitul Mal Wa Tamsil (BMT)

1. Pengertian Baitul Mal Wa Tamsil (BMT)

Baitul Mal Wa Tamsil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu

yang berintikan bait al-mal wa at-tamwil dengan kegiatan

mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha kecil bawah dan menengah

dengan mendorong kegiatan menabnung dan menunjang pembiayaan

ekonominya78

. Selain itu, BMT juga dapat menerima titipan zakat, infak

dan sedekah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanat.

BMT merupakan lembaga ekonomi atau lembaga keuangan syariah

78

Ahmad Hasan Ridwan, “Manajemen Baitul Mal wa Tanwil”, (Bandung: Pustaka Setia,

2013). h.23.

Page 64: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

51

nonperbankan yang bersifat infoemal karena lembaga ini didirikan oleh

swadaya masyarakat (LSM).79

Secara konseptual BMT memiliki dua fungsi, yaitu:

a) Bait at-tanwil ( bait artinya rumah, at-tanwil artinya penghembagan

harta) melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produkstif

dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro

dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan

menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.

b) Bait al-mal (bait artinya rumah, maal artinya harta) menerima titipan

dana zakat, infal dan sedakah serta mengoptimalkan distribusi sesuai

dengan dengan peraturan dan amanahnya.

Sebagai lembaga usaha yang madiri, BMT memiliki ciri-ciri

sebagai berikut :80

a) Berorietasi bisnis, yaitu memiliki tujuan untuk mencari laba bersama

dan meningkatkan pemanfaatan segala potensi ekonomi yang

sebanyak-banyaknya bagi para anggota dan lingkungannya.

b) Buka merupakan lembaga social, tetapi dapat dimanfaatkan untuk

mengelola dana sosial umat, seperti zakat, infak, hibah dan wakaf.

c) Lembaga ekonomi miliki bersama antara kalangan masyarakat bawah

dan kecil sera bukan milik perorangan atau kelompok tertentu diluar

sekitar BMT

2. Sejarah dan perkembagan BMT di indoensia

Latar belakangg berdirinya BMT bersama dengan usaha pendirian

usaha Bank Syariah di Indonesia, yakni pada tahun 1990-an. BMT

semakin berkembang tatkala pemerintah mengeluarkan kebijakan hokum

ekonomi UU No. 7/1992 tentang perbankan dan PP No. 72/1992 tentang

Bank Perkreditan Rakyat Berdsarkan Bagi Hasil.81

Pada saat yang

bersamaan, Ikatan Cendekiiawan Muslim Indonesia (ICMI) sangat actif

79

A. Djazuli, dkk, “Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat”, (Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 2002). h.183. 80

Ahmad Hasan Ridwan, “Manajemen Baitul Mal wa Tanwil”, (Bandung: Pustaka Setia,

2013). h.24. 81

Ahmad Hasan Ridwan, “Manajemen Baitul Mal wa Tanwil”, (Bandung: Pustaka Setia,

2013). h.23.

Page 65: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

52

melakukan pengkajian intensif tentang pengembangan ekkonomi islam di

Indonesia. Dari berbagai penelitian dan pengkajian tersebut, terbentuklah

BMT-BMT di indenesia. ICMI berperan besar dalam mendorong

pendirian BMT-BMT di Indonesia.

Disamping itu ICMI, beberapa organisasi masa islam, seperti NU,

muhammadiyah, persatuan islam dan ormas-ormas lainnya mendukung

upaya pengembangan BMT-BMT di Indonesia. Hal tersebut dilakukan

untuk membangun system ekonomi islam melalui pendirian islam

lembaga keuangan syariah.

Hasil positif tersebut dirasakan oelh masyarakat, terutama kalangan

usaha kecil dan menegah. Mereka sering memanfaatkan pelayanan BMT

yang kini tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan mereka

memperoleh banyak keuntungan dan kemudahan dari BMT yang tidak

mereka peroleh sebelumnya dari lembaga sejenis yang menggunakan

pendekatan konvensional.

BMT terus berkembang. BMT akan terus berproses dan berupaya

mencari trobosan baru untuk memajukan perekonomian masyarakat,

karena masalah muammalat memang berkembang dari waktu ke waktu.

BMT begitu marak belakangan ini seiring dengan upaya umat untuk

kembali berekonomi sesuai syariah dan berkontribusi menanggulangi

krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997. Karena prinsip

penentuan suka rela yang tak memberatkan, kehadiran BMT menjadi

angin segar bagi para nasabahnya. Itu terlihat dari operasinya yang

semula hanya terbatas di lingkungannya, kemudian menyebar ke daerah

lainnya. Dari semua ini, jumlah BMT pada tahun 2003 ditaksir 3000-an

tersebar di Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan pertumbuhan

BMT pun akan semakin meningkat seiring bertambahnya kepercayaan

masyarakat.82

82

https://azharnasri.blogspot.co.id/2016/08/makalah-baitul-mal-wa-tamwil-bmt.html

diakses pada tanggal25 desember 2017 pada pukul 16.00 wib

Page 66: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

53

3. Dasar Hukum dan Peraturan Hukum BMT

Pesatnya aktivias ekonomi masyarakat berbasis syariah membuat

kehadiran regulasi yang mandiri menjadi sebuah keniscayaan. Bank-bank

Syariah dan BPRS tunduk pada peraturan Bank Indonesia. Sedangkan

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam bentuk BMT hingga saat ini

belum ada regulasi yang mandiri dan realitasnya berbadan hukum

koperasi sehingga tunduk terhadap peraturan perkoperasian. Sedangkan

ditinjau dari segmen usahanya BMT juga termasuk UKM karenanya juga

mengikuti peraturan peraturanterkait bembinaan dan pengembangan

usaha kecil.83

Hingga saat ini status kelembagaan atau badan hukum

yang memayungi keabsahan BMT adalah koperasi. Hal ini berarti

kelembagaan BMT tunduk pada Undang-Undang Perkoperasian Nomor

17 tahun 2012 dan secara spesifik diatur dalam Keputusan Menteri

Negara Koperasi dan UKM RI Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004

4. Produk Baitul Maal Wat Tamwil ( BMT)

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga

keuangan Islam dengan jenis kopeasi simpan pinjam yang menggunakan

prinsip syariah Islam84

. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dibentuk oleh

dua kata yaitu “Baitul Maal” dan “Bait at Tamwil”. Arti dari kata Baitul

Maal adalah lembaga pengumpulan dana masyarakat yang disalurkan

tanpa tujuan profit, sedangkan Bait at Tamwil adalah lembaga

pengumpulan dana masyarakat yang disalurkan dengan orientasi profit

dan komersial (Sumiyanto,2008). Bedasarkan nama tersebut dapat

disimpulkan bahwa BMT memiliki dua peran yaitu peran sosial yang

tanpa tujuan profit dan juga peran sebagai lembaga intermediasi

keuangan untuk memajukan perekonomian yang dilakukan dengan

orientasi profit dan komersil. Dalam hal sosial BMT berperan untuk

mengumpulkan dana zakat, infak, maupu sodaqah yang kemudian

83

EuisAmalia, “Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan

UKM di Indonesia”, (Jakarta: Rajawali, 2009). h.242. 84

Muh Awal Satrio Nugroho, Urgensi Penerapan Islamic Corporate Governance Di Baitul

Maal Wat Tamwil (BMT), Jurnal Kajian Bisnis Vol. 23No. 1 Januari 2015, h.66.

Page 67: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

54

disalurkan berdsarkan ketentuan syariat. Sedangkan sebagai lembaga

intermediasi keuangan BMT menjalkankan fungsi pengalihan dana dari

penabung (lenders) kepada peminjam (borrowers). Telah disebutkan

diatas bahwa BMT memiliki dua peran, untuk menjalankan peran

tersebut adapun kegiatan yang dilakukan BMT sebagai berikut85

:

a) Penghimpunan Dana Baitul Maal dari Zakat,Infaq dan Shadaqah

dengan meminta muzaqqi untuk menempatkan zakatnya pada BMT

untuk disalurkan kepada mustahiq untuk kegiatan produktif mustahiq

agar dana zakat tersebut bermanfaat lebih luas.

b) Penghimpunan Dana BMT yaitu denganMobilisasi dana dan

mengembangkannya dalam aneka simpanan sukarela (semacam

tabungan umum) dengan berasaskan akad Mudharabah dari anggota

dan akad wadi‟ah (titipan tidak berbagi hasil).

c) Penyaluran Dana melalui Kegiatan pembiayaanusaha mikro dan

kecil, antara lain dapat berbentuk:

1) Pembiayaan Mudharabah, yaitu pembiayaan total dengan

menggunakan mekanisme bagi hasil

2) Pembiayaan Musyarakah yaitu pembiayaan bersama dengan

menggunakan mekanisme bagi hasil.

3) Pembiayaan Murabahah, yaitu pemilikansuatu barang tertentu

dengan jual beliberdasar harga pokok dengan margin

keuntungan yang dibayar pada saat jatuhtempo.

4) Pembiayaan Bai‟ Bitsaman ajil, yaitu pemilikan suatu barang

tertentu dengan mekanisme pembayaran cicilan.

5) Bai‟Assalam Pembiayaan untuk pembayaran dimuka (advance

payment) yang diberikan kepada pengusaha untuk pembelian

barangyang dikirim kemudian (diferred delivery)sesuai dengan

kesepakatan bersama.

6) Bai‟ Al Istishna pembiayaan dengan pembayaran dengan cicilan

7) Pembiayaan Qard Al-hasan, yaitu pinjaman tanpa adanya

tambahan pengembaliankecuali sebatas biaya administrasi.

85

Muh Awal Satrio Nugroho, “Urgensi Penerapan Islamic Corporate Governance Di

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)”, Jurnal Kajian Bisnis Vol. 23No. 1 Januari 2015, h.173.

Page 68: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

55

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum BMT

1. KBMT Tadbiirul Ummah

a) Sejarah singkat berdirinya BMT Tadbiirul Ummah

KSPP Syariah Tadbiirul Ummah, pertama kali didirikan sebagai

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di daerah Ds. Babakan, Kec.

Dramaga, Bogor atas inisiatif beberapa mahasiswa IPB (Institut Pertanian

Bogor). Berjalan dengan berkembangnya layanan maka dibentuklah

BMT (Baytul Maal wat Tamwil) dengan dibantu oleh Yayasan

PERAMU (Pemberdayaan Mustadhafiin) sebagai pendamping dan

inisiator pada tanggal 20 Desember 1995. Pada tanggal 08 Agustus 1998,

BMT Tadbiirul Ummah mendapatkan izin operasi sebagai Koperasi

dengan No. Badan Hukum: 05/BH/KDK.105/VIII/1998 dengan jumlah

anggota 20 orang dan modal disetor sebesar Rp. 9 juta, dan menjadi

BMT Tadbiirul Ummah. Pada Tahun 2015 sesuai dengan Peraturan

Menteri semua koperasi yang menjalankan kegiatan simpan, pinjam dan

pembiayaan dengan pola syariah harus berubah menjadi KSPPS

(Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah).Alhamdulillah

sampai dengan akhir tahun 2015, jumlah modal yang berhasil dibukukan

sebesar Rp. 603 juta, dengan total asset sebesar Rp. 13,5 milyar. Total

anggota/mitra layanan (pembiayaan dan penyimpan dana aktif) k.l. 3.500

orang.

Saat ini KSPP Syariah Tadbiirul Ummah melayani 7 kecamatan

yang tersebar di Kabupaten/Kota Bogor, yaitu: Dramaga, Ciampea,

Tenjolaya, Ciomas, Babakan Madang, Sukaraja, Cibinong, dan Kota

Bogor. Pasar tradisional yang dijangkau meliputi Ps. Anyar, Ps.

Ciampea, Ps. Induk Kemang Bogor, Pasar Ciluar dan beberapa wilayah

perdagangan disekitar Kampus IPB-Dramaga.

Page 69: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

56

b) Visi dan Misi BMT Tadbiirul Ummah

Visi

“Menjadi lembaga sehat yang mengedepankan nilai-nilai syari’ah

dengan manajemen yang siddiq, istiqomah, fathonah, amanah, tabligh,

sehingga terwujud rakyat mikro mandiri dan mampu mewujudkan

interaksi rakyat mikro dengan rakyat makro.”

Misi

1. Menjadi lembaga yang sehat dan terpercaya.

2. Manajemen yang siddiq, istiqomah, fathonah, amanah, tabligh

3. Lembaga menjalankan dan mentaati aturan/prinsip ekonomi syariah

Islam – kesesuaian dengan fatwa-fatwa DSN-MUI.

4. Memprioritaskan pelayanan kepada rakyat mikro.

5. Menumbuhkan kepedulian/respek rakyat makro terhadap rakyat

mikro.

6. Menumbuhkan daya kritis, keinginan untuk maju dan berkembang

secara bersama-sama sehingga rakyat mikro dapat mandiri.

2. Berkah bersama

a) Sejarah berdirinya kspss berkah bersama

Berkah Bersama adalah lembaga yang bergerak dibidang jasa

keuangan yang berbadan hukum koperasi yang di dirikan pada tanggal 8

Febuari 2013 di Kota Bogor. Namun cikal bakal atau pra koperasi

sebelum di terbitkannya badan hukum telah berdiri pada tahun 2012.

Perekonomian yang berbasis pada Ekonomi kerakyatan saat ini menjadi

dasar penggerak untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ekonomi kerakyatan tersebut kami tuangkan kedalam sebuah lembaga

koperasi yang berbasis syariah yang keberadaannya sangat dibutuhkan

oleh masyarakat khususnya pelaku ekonomi mikro, kecil dan menengah

sebagai penopang perkembangan usaha dan kesejahteraannya.

Page 70: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

57

Pendirian KSPPS Berkah Bersama Adalah Dalam Rangka:

1. Meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat, khususnya umat

islam di Indonesia melalui pembiayaan modal usahadi tingkat mikro,

kecil dan menengah dengan menggunakan sistem syariah.

2. Menumbuhkembangkan keuangan atau koperasi yang menjadi soko

guru perekonomian bangsa dengan mengedepankan kebersamaan

dan keadilan.

3. Menjadi koperasi yang unggul dan terpercaya dengan sistem

teknologi modern yang mampu bersaing dengan lembaga lainnya.

4. Menghimpun dana dari anggota/calon anggota & menyalurkannya

kembali kepada anggota yang membutuhkan dalam bentuk

pembiayaan.

5. Menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh.

b) Visi dan Misi KBMT Berkah Bersama

Visi

“Menjadi Koperasi Unggulan dan Terpercaya”

Misi

1. Menjalankan Koperasi Yang Sehat, Jujur, Amanah dan Profesional

berdasarkan Syariat Islam.

2. Berperan aktif dalam pengembangan usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah untuk mendukung pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

3. Memberikan pelayanan dan pembinaan bagi pelaku usaha Mikro

kecil dan menengah.

4. Meningkatkan kemakmuran Anggota, Pengurus, dan Karyawan serta

meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

5. Menjalankan Misi Dakwah Rahmatan Lil Alamin

Motto

“Berkah Dalam Kebersamaan”

Page 71: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

58

Struktur Organisasi

Dewan Pengawas

Ketua - Drs. Edy Renaldi Thomas

Anggota - Ida Rodatul Zanah, SE

Anggota - U. Buchori Muslim, S.Ag, ME.Sy

Dewan Pengawas Syariah

Ketua - U. Buchor Muslim, S.Ag, ME.Sy

Dewan Pengurus

Ketua - Aang Kinan, SE.Sy

Wakil Ketua - Hendrik Haetami, SE.Sy

Sekretaris - Farid Firmansyah, SE.Sy

Bendahara - A. Syaiful Falah, A.Md

Keanggotaan

Keanggotaan bersifat sukarela, dimana untuk menjadi anggota dengan

persyatan sebagai berikut:

1. Mengisi Formulir Anggota, data sesuai dengan KTP yang masih

berlaku.

2. Membayar simpanan pokok sebesar Rp 25.000,- saat menjadi anggota.

3. Membayar simpanan wajib sebesar Rp 120.000,- untuk 2 (dua) tahun,

selanjutnya akan dikenakan kembali untuk 2 (dua) tahun berikutnya

dan seterusnya.

4. Simpanan pokok dan simpanan wajib dapat dikembalikan apabila

keluar menjadi anggota.

5. Anggota yang sudah terdaftar akan mendapat Kartu Anggota.

3. BMT Al Ghazaly

a) Visi dan Misi BMT Al Ghazaly

Visi “Menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang dapat membantu

masyarakat kecil dalam mengatasi permasalahan dananya serta

menanamkan diniyah islamiyah kepada para anggotanya dalam

bermuamalah”.

Page 72: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

59

Misi :

1. Sosialisasi ekonomi syari’ah dalam sebuah lembaga keuangan mikro

syari’ah

2. Optimalisasi dana ummat yang saling menguntungkan berbagai

pihak yang berkepentingan

3. Kerjasama usaha dilandasi semangat ukhuwah islamiyah.

B. Produk Pembiayaan yang terdapat pada ketiga BMT diatas yaitu

1. Jenis Produk Pembiayaan (pinjaman)

Akad mudharabah dan musyarakah digunakan untuk modal

usaha dengan menggunakan perhitungan bagi hasil.

1) Akad mudharabah

Yaitu akad bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih, di

mana BMT(shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada

nasabah (mudharib) dengan suatu perjanjian keuntungan.

Persyaratan umum untuk mengajukan pembiayaan adalah

a) Memiliki usaha atau pekerjaan tetap

b) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan

c) Fotocopy KTP suami istri 1 lembar

d) Fotocopy KK 1 lembar

e) Fotocopy agunan

f) Bersedia disurvey

2) Akad musyarakah

Yaitu akad semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak

atau lebih, di mana mereka (BMT dan nasabah) secara bersama-

sama mencampur dana atau memadukan seluruh bentuk sumber

daya, baik yang berwujud maupun tidak berwujud dengan tujuan

untuk pembagian keuntungan. Persyaratan umum untuk mengajukan

pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut:

a) Memiliki usaha atau pekerjaan tetap

b) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan

c) Fotocopy KTP suami istri 1 lembar

Page 73: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

60

d) Fotocopy KK 1 lembar

e) Fotocopy agunan

f) Bersedia disurvey.

3) Akad murabahah dan ba’i bitsaman ‘ajil

Akad murabahah dan ba’i bitsaman ‘ajil digunakan untuk jual beli

atau investasi.

a) Akad murabahah

Yaitu akad transaksi jual beli barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh

penjual dan pembeli. Karakteristiknya adalah penjual harus

memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu

tingkat keuntungan sebagai tambahan. Persyaratan umum untuk

mengajukan pembiayaan adalah:

a) Memiliki usaha atau pekerjaan tetap

b) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan

c) Fotocopy KTP suami istri 1 lembar

d) Fotocopy KK 1 lembar

e) Fotocopy agunan

f) Bersedia disurvey

b) Akad ba’i bitsaman ‘ajil

Yaitu akad pembiayan dengan konsep jual beli antara

BMT dan nasabah dimana BMT mendapat keuntungan (margin)

dari penjualan tersebut. Pengembalian pokok dan keuntungan

dilakukan dengan cicilan. Persyaratan umum untuk mengajukan

pembiayaan adalah:

a) Memiliki usaha atau pekerjaan tetap

b) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan

c) Fotocopy KTP suami istri 3 lembar

d) Fotocopy KK 1 lembar

e) Fotocopy agunan

f) Bersedia disurvey.

Page 74: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

61

4) Akad Ijaroh

Yaitu penyediaan barang oleh BMT, yang pada awalnya

transaksi ini berbentuk sewa namun setelah lunas barang menjadi

milik nasabah.

5) Akad Qordul Hasan

Merupakan produk kegiatan sosial yang diberikan BMT

kepada masyarakat yang tidak mampu dalam bentuk bantuan modal

atau santunan. Dari kelima produk pembiayaan tersebut, hanya akad

mudharabah yang sering digunakan oleh BMT. Hal ini dikarenakan

kurangnya pemahaman nasabah tentang fungsi akad-akad di atas.

Sehingga antara modal kerja, investasi, maupun kebutuhan

konsumtif masih bercampur aduk dan dianggapnya sama. Di sisi lain

nasabah atau anggota sering tidak terbuka tentang pemanfaatan dana

pinjaman, sehingga penentuan akad banyak yang belum pas. Hal ini

karena nasabah tidak mempersoalkan jenis akad apa yang digunakan,

karena yang terpenting adalah bisa melakukan pencairan terhadap

pembiayaan atau pinjaman yang diajukan dengan cepat.

Adapun kriteria calon nasabah pembiayaan BMT Al Ghazaly,

BMT Tadbiirul Ummah dan BMT Berkah Bersama adalah

masyarakat umum yang mempunyai usaha baik toko, warung atau

yang lain dan para pedagang pasar di sekitar Bogor. Keunggulan-

keunggulan yang dimiliki produk pembiayaan BMT Al Ghazaly,

BMT Tadbiirul Ummah dan BMT Berkah Bersama adalah:

a) Margin rendah

b) Syarat mudah

c) Proses cepat

d) Pinjaman sampai dengan Rp. 10.000.000,-

e) Tidak ada biaya administrasi dan provisi (Wawancara Bapak Riki

selaku Karyawan bagian Pembiayaan pada 28 November 2017).

Page 75: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

62

C. Prosedur Pengajuan Pembiayaan

Tabel 3.1

Alur Pinjaman

Dalam pemberian pembiayaan, setiap anggota harus memenuhi

persyaratan-persyaratan antara lain Fotocopy KTP, kartu Keluarga (KK),

surat keterangan domisili serta surat jaminan (pilihan). Lalu setelah anggota

melengkapi semua persyaratan untuk pengajuan pembiayaan tersebut,

selanjutnya pihak pengelola BMT akan melakukan analisis kelayakan usaha

dengan berbagai pertimbangan dengan prosedur pembiayaan. Prosedur

pembiayaan tersebut yaitu :

1. Nasabah yang mengajukan pembiayaan melengkapi permohonan

pembiayaan yaitu berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk, kartu

keluarga, surat keterangan domisili, dan pas foto 3x4 sebanyak 1 buah.

Page 76: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

63

2. Bagian marketing memberikan permohonan pembiayaan yang dimintai

dari administrasi pembiayaan kepada nasabah

3. Calon nasabah mengisi permohonan pembiayaan dan menyerahkan

kelengkapan pengajuan pembiayaan kepada bagian marketing

4. Bagian marketing memberikan permohonan pembiayaan yang telah diisi

dan dilengkapi oleh calon nasabah kepada bagian administrasi

pembiayaan untuk dicatat dibuku realisasi pembiayaan

5. Bagian marketing melakukan analisis kelayakan usaha terhadap nasaba

6. Bagian marketing melaporkan pengajuan pembiayaan tersebut kepada

kepala bagian marketing untuk mendapatkan persetujuan.

7. Apabila berdasarkan analisis kelayakan usaha tersebut permohonan

pembiayaan disetujui, akan disusun penjadwalannya sesuai kebutuhan.

Seluruh realisasi selanjutnya dilengkapi dengan surat perjanjian dan

pengakuan harga kwitansi dan kartu angsuran. Jika permohonan tersebut

ditolak maka data permohonan diserahkan kembali kepada calon nasabah

atau dikumpulkan sebagai arsip

8. Seluruh staf perjanjian dan pengeluaran harga serta kwitansi yang sudah

sah harus dikumpulkan kepada bagian administrasi untuk dicatat dalan

data anggota pada buku realisasi pembiayaan.

Mengenai pembiayaan-pembiayaan yang harus disetujui oleh

pengurus dan pengawas yakni pembiayaan dengan besaran nominal diatas

Rp. 1.000.000,- maka pertimbangannya adalah :

1. Harus memenuhi peraturan misalnya 5C

2. Untuk menjaga likuiditas BMT

3. Untuk kehati-hatian apabila terjadi kredit macet

Tindakan-tindakan yang diambil oleh pengurus apabila terjadi

pembiayaan macet bagi nasabah yang mengajukan pembiayaan adalah

melalui persuasif atau kebijakan ringan. Misalnya waktu angsuran

diperpanjang. Pertimbangan utama BMT dalam memberikan pembiayaan

yaitu diantaranya :

Page 77: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

64

1. Pertimbangan Ekonomis, yaitu melakukan analisa kelayakan usaha,

dimana pengelola BMT dalam memberikan pembiayaan kepada anggota

didasarkan pada kebutuhan modal anggota dan kepada nasabah potensial

yang mengalami kekurangan modal dalam usahanya.

2. Karakter peminjam, hal ini diperoleh dari pengalaman angsuran

pembiayaan sebelumnya jika dia anggota lama, dan informasi dari

nasabah lain jika dia anggota baru.

3. Analisis pasar, yaitu pengelola dalam memberikan pembiayaan kepada

anggota melihat segmentasi pasar, potensi pasar, pesaing pasar, dan

lokasi atau tempat usaha anggota.

4. Pertimbangan kemanusiaan dan sosial, misalnya membantu pedagang

dari jeratan rentenir atau pinjaman dari lembaga lain yang memberatkan

pedagang.

D. Sistem Pembayaran Cicilan Pembiayaan

Strategi yang dilakukan oleh BMT dalam pengembalian atau angsuran

cicilan pembiayaan adalah sebagai berikut :

1. Jemput bola atau Pick Up Service, yaitu petugas bagian marketing

mendatangi para anggota untuk mengambil angsuran dan atau tabungan

para anggota.

2. Nasabah datang sendirikekantor BMT untuk melakukan pembayaran

cicilan pembiayaan.

Adapun tipe cicilan pembiayaan yang akan dibayarkan oleh nasabah,

pihak BMT menggunakan tiga model tipe cicilan, yaitu :

1. Harian

2. Mingguan

3. Bulanan

Dengan strategi Jemput Bola atau Pick Up Service ini, bagian

marketing dapat berkomunikasi secara langsung tatap muka sehingga akan

menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan suasana kekeluargaan yang

membuat nasabah lebih nyaman. Bagian marketing bisa diajak bertukar

pikiran dan berkonsultasi dalam banyak hal seperti misalnya penilaian

Page 78: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

65

kelayakan usaha, permohonan pembiayaan, pengelolaan usaha dan

perkembangan usaha nasabah tersebut. Strategi yang demikian juga dapat

membantu kelancaran dalam penarikan angsuran atau cicilan pengembalian

anggota, serta berguna untuk memperoleh pertimbangan guna memberikan

pembiayaan pada masa yang akan datang. Karena dengan hubungan yang

dekat inilah bagian marketing akan cepat masing-masing karakteristik para

anggota nasabah yang akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pemberian

pembiayaan pada masa berikutnya.

Dengan strategi ini pula BMT dapat menarik angsuran pengembalian

anggota yang macet atau bermasalah. Untuk menarik kembali pembiayaan

yang bermasalah, BMT mempunyai strategi khusus seperti melakukan

pendekatan psikologi, dengan begitu marketer dapat mengenal karakter

anggota secara lebih mendalam, tidak dengan menekan ataupun memaksa dan

penuh dengan empati. Dalam hal ini bagian marketing lebih bersifat aktif

namun tidak memaksa anggota membayarkan angsuran sesuai dengan

ketentuan namun anggota dapat membayar angsuran sesuai dengan

kemampuannya membayar. Bahkan jika konsidinya sangat memprihatinkan

atau tidak memungkinkan atau tidak berkemampuan untuk membayar, bagian

marketing tidak akan menarik bagi hasil dari anggota tersebut, cukup

membayar pokoknya saja sesuai dengan persetujuan manajerial BMT.

Kebijakan BMT inilah yang sering disalah gunakan oleh para anggota yang

mana tingkat kemacetan pembiayaan yang terjadi di BMT 2 tahun belakangan

tetap beradapada 4 sampai 5%1 dikarenakan seringkali nasabah tidak terbuka

pada saat bagian marketing datang untuk menagih angsuran pembiayaan

dengan beralasan bahwa penjualan sedang sepi sehingga pembiayaan

bermasalah.

Beberapa hal yang menyebabkan pembiayaan bermasalah adalah

karakter anggota, kondisi usaha anggota atau lesunya kehidupan

perekonomian pasar yang turun, pertumbuhan ekonomi rendah2, musibah

1 Wawancara dengan Bapak Aap selaku Kepala Cabang BMT Berkah Bersama

2 Pelatihan seluruh staf pembiayaan BMT-BMT di Kota Bogor

Page 79: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

66

yang dialami anggota seperti anggota keluarga yang sakit sehingga

berdampang bagi usaha anggota.

Page 80: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

67

BAB IV

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAHNYA

DI BMT KOTA BOGOR

A. Analisis Pelaksanaan Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Dalam

Meningkatkan Jumlah Nasabahnya Di Bmt Kota Bogor

Salah satu hal yang paling mendasar yang sangat diperlukan dalam

strategi pemasaran adalah bagaimana cara dan upaya perusahaan dalam

menarik minat nasabah agar jumlahnya bertambah atau paling tidak bertahan.

Diperlukan strategi yang tepat dalam melakukan upaya dengan sebaik-

baiknya. Pemasaran adalah salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah

perusahaan. Oleh karena itu pemasaran selalu memperoleh posisi yang

penting dan dianggap sebagai ujung tombak suatu perusahaan.

Strategi pemasaran produk pembiayaan yang dilakukan KBMT

Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly dalam

meningkatkan jumlah nasabahnya antara lain yaitu : meningkatkan mutu

pelayanan kepada nasabah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan

meningkatkan kegiatan promosi kepada masyarakat. Kegiatan pemasaran ini

tidak hanya menyangkut kegiatan jual-menjual produk saja, tetapi juga

terdapat unsur lain dalam menerapkan strategi pemasaran yang dilakukan,

seperti halnya : merumuskan jenis produk yang diinginkan dan dibutuhkan

nasabah, berapa harga yang harus dipatok yang sesuai dengan kondisi

nasabahnya, bagaimana cara menyalurkan produk tersebut kepada

masyarakat, bagaimana cara promosi untuk mengkomunikasikan produk

tersebut dengan nasabahnya dan bagaimana caranya mengatasi kondisi

persaingan yang dihadapi oleh perusahaan1.

Perumusan strategi pemasaran tersebut bertujuan untuk menarik dan

meningkatkan jumlah nasabah serta mempertahankan nasabah yang sudah

ada. Selain itu, dengan dilakukannya strategi pemasaran ini secara kontinue

1 Gitosudarmo, “Manajemen Strategi”. ( Yogyakarta : BPFE, 2001). h.183.

Page 81: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

68

dan baik dapat dipastikan penjualan suatu produk jasa KBMT Tadbiirul

Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly akan berjalan

dengan baik dan sesuai dengan yang direndanakan, sehingga akan berdampak

pada meningkatnya jumlah nasabah pada KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT

Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly.

Menurut penulis strategi pemasaran yang dilakukan oleh KBMT

Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly sangat

tepat yaitu memanfaatkan media yang ada berupa brosur. Brosur merupakan

media yang tepat untuk melakukan proses strategi sosialisasi karena brosur

mudah dijangkau oleh masyarakat, apalagi target dari pemberian pembiayaan

dari KBMT itu sendiri merupakan masyarakat kecil dan mikro. Selain itu

biaya yang dikeluarkan cukup murah dan lebih efektif.

Sasaran produk pembiayaan yang dilakukanpun merupakan nasabah-

nasabah yang potensial, diantaranya adalah nasabah yang memerlukan dana

untuk keperluan perdagangan maupun untuk bisnis. Agar mencapai sasaran

yang sudah ditentukan, strategi pemasaran yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

Strategi pasar yang dituju

1. Penerapan Segmentasi, Targeting dan Positioning

a) Segmentasi

Segmentasi pasar adalah kelompok individu atau perusahaan yang

memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama2. KBMT Tadbiirul

Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly sama-sama

melakukan segmentasinya ke pasar-pasar yang berada dikota bogor

seperti pasar Parung, pasar Bogor, Pasar Ciampea, dan pasar-pasar

lainnya disekitar Bogor. Terdapat beberapa segmentasi pasar yang

dilakukan oleh KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan

KBMT Al-ghazaly yaitu :

2 Benyamin Molan, “Pemasaran”, (Jakarta: salemba empat,2001) Edisi ke-1, h. 54.

Page 82: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

69

b) Dari segi daerah

Dalam menetukan segmentasi yang geografis KBMT Tadbiirul

Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly lebih

memfokuskan kepada daerah atau wilayah hanya sekitar kota maupun

kabupaten bogor yang masih terjangkau dari masing-masing KBMT

tersebut.

c) Dari segi usia

Dari segi usia KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama,

dan KBMT Al-ghazaly memfokuskan pada nasabah yang berusia dimulai

dari usia 18 tahun atau yang sudah menikah sampai dengan usia 60 yang

sudah memiliki penghasilan.

d) Dari segi pekerja

Dari segi pekerja KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah

Bersama, dan KBMT Al-ghazaly tidak membedakan pekerjaan dari

nasabah-nasabahnya, karena target mereka adalah pasar-pasar yang

berada dikota bogor maka hampir semua nasabahnya adalah pedagang-

pedagang kecil dan mikro yang berada dipasar.

2. Targeting

Langkah selanjutnya setelah melakukan segmentasi pasar yaitu

targeting atau menetapkan pasar sasaran. Meskipun pasar yang dituju

oleh KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-

ghazaly hampir semua pasar-pasar yang berada di kota bogor yang

menjadi target sasaran, namun targeting atau menentukan pasar ini harus

dilakukan dengan baik karena dengan melakukan penentuan pasar ini

berfungsi untuk mengetahui ukuran-ukuran dan daya tarik segmen untuk

kemudian memilih segmen mana yang diinginkan. Dalam hal ini target

sasaran yang dipilih oleh KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah

Bersama, dan KBMT Al-ghazaly yaitu semua kalangan tanpa

membedakan suku, ras, status sosial, baik karyawan maupun pekerja

yang usianya minimal diatas 18 tahun sampai dengan maksimal 60 tahun

dan tentunya yang sudah mempunyai penghasilan.

Page 83: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

70

Penentuan target pasar yang dilakukan oleh KBMT Tadbiirul

Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly dengan

memiliki target calon nasabah pembiayaannya yang perbulan dibatasi.

Untuk KBMT Berkah Bersama sendiri membatasi nasbah

pembiayaannya setiap bulannya 10 nasabah3, sedangkan KBMT

Tadbiirul Ummah dan KBMT Al Ghazaly yaitu 5 nasabah. Selain itu

untuk wilayah sendiri, KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah

Bersama, dan KBMT Al-ghazaly membatasi wilayahnya pada pasar-

pasar yang ada dibogor, karena mengingat sumber daya dan waktu yang

dimiliki KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT

Al-ghazaly yang terbatas.

3. Positioning

Posisi suatu produk dalam benak konsumen, membangun dan

mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dari produk, artinya

memposisikan produk dimata konsumen pada posisi yang lebih baik dan

memberikan manfaat tambahan dibandingkan produk yang lain. Tujuan

dilakukannya positioning untuk membedakan persepsi perusahaan juga

produk dan jasa dari pesaing. Kegiatan ini dilakukan setelah menentukan

segmen mana yang akan dimasuki dengan cara menntukan posisi yang

akan ditempati dalam segmen tersebut.

KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT

Al-ghazaly memposisikan perusahaannya berbeda dengan lembaga

keuangan lainnya. KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama,

dan KBMT Al-ghazaly adalah lembaga keuangan yang berprinsip syariah

sehingga sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin menghindari riba

atau yang lainnya. KBMT Tadbiirul Ummah dan KBMT Berkah

Bersama pun yang menginginkan bahwa ketika masyarakat yang

menginginkan pembiayaan syariah, yang terbenak pertama kali adalah

KBMT Tadbiirul Ummah dan KBMT Berkah Bersama. Untuk mencapai

3 Wawancara dengan bagian pembiayaan KBMT Berkah Bersama Pak. Riki pada tgl 20

november 2017 pada pukul 10.00 wib

Page 84: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

71

posisi yang seperti itu, menurut penulis ada beberapa hal yang harus

dilakukan KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan

KBMT Al-Ghazaly Bogor yaitu meningkatkan pelayanan sebaik-

baiknya, memperkuat tim marketing dan pembiayaan, menyelenggarakan

sistem operasional perusahaan yang sesuai, dan melakukan inovasi pada

setiap promosinya.

B. Pelaksanaan Bauran Pemasaran KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT

Berkah Bersama, dan KBMT Al-Ghazaly

Selain melakukan segmentasi, targeting, dan positioning dalam

kegiatan pemasarnnya, KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama,

dan KBMT Al-Ghazaly juga melakukan bauran pemasaran (marketing mix).

Dalam menerapkan bauran pemasaran, KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT

Berkah Bersama, dan KBMT Al-Ghazaly memiliki beberapa strategi antara

lain : strategi produk, harga, tempat, promosi, proses, sumber daya manusia

serta bukti fisik perusahaan. 4

Strategi pemasaran lain yang dilakukan oleh KBMT Tadbiirul

Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly yaitu :

1. Strategi Produk

Penerapan strategi pemasaran produk simpanan maupun

pembiayaan yang dilakukan oleh KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT

Berkah Bersama, dan KBMT Al-Ghazaly yaitu dengan pelayanan dan

kelebihan produk-produk yang mereka miliki. Seperti halnya produk

mudharabah yang seharusmya bias dimanfaatkan oleh BMT-BMT dikota

Bogor untuk pembiayaan kendaraan yang mempunyai keuntungan yang

menjanjikan untuk digunakan sebagai usaha atau bisnis. Dengan begitu

KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-

Ghazaly berusaha memberikan pelayanan dan produk yang dibutuhkan

4 Wawancara dengan bagian pembiayaan KBMT Tadbiirul Ummah Pak Iyan pada tanggal

5 oktober 2017 pada pukul 13.00 wib

Page 85: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

72

oleh masyarakat sehingga dengan mengetahui kebutuhan masyarakat

maka akan memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

2. Startegi Harga

Penting bagi BMT memikirkan matang-matang mengenai

penetapan harga pada produknya secara tepat. Karena dengan

mengetahui biaya yang tepat dapat dengan mudah menarik nasabah untuk

menggunakan produk tersebut. Tapi bukan berarti bahwa pihak BMT

harus menerapkan harga serendah-rendahnya, maka dari itu menetapkan

harga haruslah dilakukan secara tepat dan akurat.

KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT

Al-Ghazaly dalam memberlakukanharga pada produk dan jasanya

memiliki nilai yang kompetitif. Dalam penerapannya terhadap tabungan

pihak KBMT memberlakukan bea administrasi yang besarannya 1000

rupiah, tapi dalam memberlakukan bea administrasi tersebut pihak BMT

juga memberikan bonus setiap bulannya. Selain itu, pada penetapan

strategi harga sebagai pengembalian modal oleh KBMT Tadbiirul

Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-Ghazaly adalah berupa

sistem bagi hasil. Bagi hasil merupakan kebijakan yang diberikan oleh

pohak BMT sesuai dengan kesepakatan bersama antara pihak BMT dan

nasabah. Sistem bagi hasil pada KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT

Berkah Bersama, dan KBMT Al-Ghazaly ini dikomunikasikan secara

intensif sebagai langkah untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih

mendalam kepada nasabah. Keuntungan yang diperoleh pada nasabah

produk simpanan tergantung pada pada jumlah saldo rata-rata yang

terdapat dalam satu bulan dan tergantung pada keuntungan yang

diperoleh BMT atas pengelolaan tersebut.

Pembiayaan di lembaga keuangan syariah ini perlu kehati-hatian

karena memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding pada produk

simpanan. Oleh karena itu pada produk pembiayaan besaran pinjaman

serta margin yang diberikan pada calon nasabah sudah ditentukan oleh

pihak BMT. Meski KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama,

Page 86: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

73

dan KBMT Al-Ghazaly memberikan bagi hasil yang tidak terlalu

berbeda dengan lembaga keuangan syariah lainnya namun harga yang

ditawarkan dapat menjadi media pengaruh pandangan masyarakat

terhadap produk yang ada.

Adanya strategi penetapan harga tersebut terbukti mampu

memperluas pasar karena harga yang fleksibel, harga yang terjangkau

oleh semua elemen masyarakat menengah maupun atas.

3. Strategi Distribusi Tempat

Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung

menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah

menjangkau pada setiap lokasi yang ada. Tempat mencakup saluran

distribusi yang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

suatu perusahaan dengan menyampaikan kepada masyarakat ataupun

konsumen. Keputusan distribusi menyangkut kemudahan terhadap akses

nasabah terhadap perusahaan tersebut.

Lokasi kantor yang berada di pusat kota memudahkan para

karyawan KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan

KBMT Al-ghazaly untuk melakukan mobilitas jemput bola nasabah dan

juga memudahkan nasabah dalam melakukan akses ke BMT. Hal ini

sesuai dengan yang disebutkan Tjiptono (2014:43) bahwa keputusan

distribusi harus menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para

pelanggan potensial. Penyediaan perusahaan jasa haruslah mementingkan

tempat saluran distribusi guna mengembangkan bisnis yang dijalankan,

dengan tempat yang strategis nasabah dapat berinteraksi dengan mudah.

Dalam meningkatkan kapabilitas distribusi produk dan layanan

didukung oleh letak kantor yang strategis seperti KBMT Al Gazaly yang

letaknya di Jalan Mawar yang mana posisinya dekat dengan pusat kota,

pasar Bogor dan Sekolah-Sekolah, lalu KBMT Berkah Bersama yang

letaknya dipinggir jalan kota bogor yang dekat dengan pasar gunung

batu. Selain itu KBMT Berkah Bersama juga memiliki beberapa Kantor

Cabang di Kota Bogor seperti di Ciampea, Yasmin, Parung, Cibinong

Page 87: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

74

dan di Serang Banten. KBMT Tadbiirul Ummah pun berlokasi diarea

pasar Kampus IPB Kota bogor yang dekat dengan aktifitas masyarakat

yang sebagian besar adalah para pedagang. KBMT Tadbiirul Ummah

pun memiliki kantor cabang di Cibinong Bogor. Selain berada dipusat

kota atau berada dipusat perekonomian masyarakat, akses transportasi

umumnya pun mudah dijangkau, lokasi dapat dilihat dengan jelas baik

langsung maupun melalui aplikasi jarak (maps). Dengan kelebihan dari

saluran distribusi dan tempat , masyarakat akan dapat mengetahui dan

menjangkau dengan mudah keberadaan KBMT Tadbiirul Ummah,

KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly.

4. Strategi promosi

Promosi merupakan cara memngkomunikasikan barang dan jasa

yang ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli. Sesuai

dengan fungsi promosi yaitu menginformasikan (to inform), membujuk

(to persuade), mengingatkan (to remind), dan memengaruhi (to

influence), maka melalui promosi, barang dan jasa yang dihasilkan akan

mudah dikenal konsumen. Menurut Kotler promosi atau komunikasi

pemasaran terdiri atas tiga sarana atau alat yang penting, yaitu :

periklanan (advertising), publisitas (publicity), dan penjualan pribadi

(personal selling). Promosi merupakan sarana paling ampuh dalam

menarik perhatian masyarakat. Promotion mix yang digunakan oleh

KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-

ghazaly dalam memasarkan produk pembiayaannya adalah sebagai

berikut :

a. Periklanan

Iklan menurut Kismono merupakan promosi yang sangat

dikenal oleh masyarakat konsumen. Hampir setiap saat konsumen

mendengar atau membaca berbagai iklan, baik dimedia cetak maupun

di media elektronik5. Cara penyajian iklan inipun ada banyak

bentuknya yaitu dengan cetakan, tulisan, kata-kata dan gambar-

5 Kismono, “Pengantar Bisnis”. (Yogyakarta : BPFE, 2001). Edisi 1, cetakan 1. h.70.

Page 88: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

75

gambar oleh suatu lembaga dengan maksud untuk mempengaruhi dan

meningkatkan penjualan, meningkatkan pemakaian atau memperoleh

jasa6. Yang pertama yaitu promosi yang dilakukan melalui media

elektronik seperti mengiklankan produk-produknya melalui televisi

atau internet. Seperti yang dilakukan oleh KBMT Berkah Bersama

yaitu www.berkahbersama.co.id yang bisa diakses 24 jam melalui

internet dimanapun dan kapanpun oleh masyarakat yang ingin

mengetahui lebih dalam mengenai KBMT Berkah Bersama, seperti

produk-produknya, struktur organisasinya, atau nomor kontak yang

dapat dihubungi. Namun sayangnya hal ini tidak dilakukan oleh

KBMT Tadbiirul Ummah dan KBMT Al-Ghazaly yang tidak

memanfaatkan media internet atau memiliki websitenya namun tidak

dikelola dengan baik atau tidak aktif. Yang kedua yaitu media cetak

yang terdiri dari spanduk, brosur, dan koran. Periklanan yang

dilakukan oleh KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama,

dan KBMT Al-ghazaly yaitu melalui brosur yang dibagikan kepada

masyarakat. Mengingat dari segi biaya pembuatan brosur lebih murah

dan terjangkau namun tidak mengurangi kegiatan promosi KBMT

Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly

dalam memperkenalkan produk-produk pembiayaannya.

b. Publisitas

Publisitas yang dilakukan oleh KBMT Tadbiirul Ummah,

KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly yaitu dengan cara ke

pasar-pasar yang mereka targetkan atau menghadiri bazar7 kemudian

mengundang masyarakat dalam rangka untuk melakukan promosi

kepada masyarakat yang kemudian mensosialisasikan produk-produk

pembiayaannya agar masyarakat tertarik dan bergabung menjadi

nasabah di KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan

KBMT Al-ghazaly. Kegiatan ini dilakukan hanya kepada pasar-pasar

6 https://dedesovrobel.wordpress.com/2011/12/23hello-world/ diakses pada tanggan 8

november 2017 pada pukul 21.00 wib 7 Wawancara dengan salah satu staf Marketing di KBMT Berkah Bersama

Page 89: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

76

yang belum pernah mereka masuki atau baru mereka masuki, sebagai

bentuk untuk menarik perhatian juga memperkenalkan produk-produk

yang dimiliki oleh KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama

dan KBMT Al-Ghazaly bogor.

c. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Proses personal selling yang dilakukan secara door to door

atau kunjungan rumah dalam dataran teoritis memiliki dua sisi yang

berlawanan. Pada satu sisi, personal selling melalui kunjungan ke

rumah dapat berdampak negatif karena adanya asumsi bahwa

kunjungan ke rumah akan mengganggu privasi dari calon konsumen

(masyarakat). Sedangkan di sisi lain, model personal selling tersebut

memiliki kelebihan yang paling mendasar yakni pada dataran jalinan

hubungan antara konsumen dengan produsen. Menurut Kotler8

personal selling dapat menyebabkan timbulnya hubungan yang

khusus antara agen dengan konsumen, tidak lagi hanya berorientasi

pada hubungan ekonomi semata namun juga dapat berubah menjadi

hubungan khusus seperti persahabatan. Dari jalinan hubungan khusus

tersebut, menurut penulis akan berpeluang memunculkan efek-efek

yang dapat menguntungkan BMT sendiri. Secara tidak langsung,

hubungan khusus tersebut dapat dijadikan indikator tingkat

kepercayaan dan kepuasan konsumen terhadap produk maupun

pelayanan yang diberikan terkait dengan produk tersebut. Tingkat

kepercayaan tersebut akan dapat memberikan efek berkelanjutan yang

baik terhadap perkembangan konsumen.

Maksud dari efek berkelanjutan adalah konsumen akan dapat

berfungsi sebagai agen terusan yang juga bisa jadi akan menawarkan

produk yang telah dibelinya kepada teman-teman atau orang lain. Hal

itu tentu karena telah terjalinnya kepercayaan dan kepuasan layanan

8 Philip Kothler, “Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1”. (Jakarta: CV Intermedia, 1987)

h.101.

Page 90: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

77

terhadap produk yang telah dipilih dan dibelinya dan tentu akan

menciptakan keuntungan bagi BMT itu sendiri.

Maksud dari keuntungan ini berhubungan dengan peluang

timbulnya efek hubungan yang terjalin antara konsumen dengan agen

personal selling sebagai representasi KBMT Tadbiirul Ummah,

KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly. Dengan adanya

hubungan baik yang dilandasi kepercayaan dan kepuasan layanan oleh

konsumen, maka situasi perkembangan persaingan pasar tidak akan

menjadi permasalahan. Melalui personal selling ini juga KBMT

Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly

melakukan strategi jemput bola. Maksudnya seoarang karyawan

mendatangi nasabahnya yang hendak melakukan transaksi. Hal ini

merupakan pelayanan prima yang diberikan KBMT Tadbiirul

Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly kepada

nasabahnya. Sehingga akan memudahkan nasabah dalam melakukan

transaksi, tanpa harus pergi ke kantor. Dengan adanya kemudahan ini

nasabah akan lebih puas dan loyal terhadap KBMT Tadbiirul Ummah,

KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly.

Menurut penulis, dengan adanya kepercayaan dan kepuasan

konsumen, maka kemungkinan konsumen untuk tertarik dengan

produk yang baru atau bahkan berpaling kepada produk yang baru

sangat kecil. Logikanya, seorang konsumen tidak akan

mempertaruhkan kepercayaan dan kepuasan yang telah diperolehnya

dengan berpaling pada produk baru yang belum tentu dapat

memberikan kepercayaan dan kepuasan sebagaimana produk yang

telah dibelinya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diketahui

bahwa aspek promosi memiliki relevansi dominan dalam upaya

meningkatkan jumlah nasabah KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT

Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly.

5. Strategi SDM

Page 91: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

78

People atau sumber daya manusia (SDM), menempatkan SDM

pada tempat yang sesuai dengan kapasitasnya memang memerlukan

sebuah strategi manajemen SDM yang baik, jika strategi yang

diimplementasikan keliru, maka akan berakibat fatal terhadap tingkat

kepuasaan pelanggan secara jangka panjang9.

Dalam kegiatan operasionalnya, KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT

Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly selalu meningkatkan kualitas

pelayanan sehingga bisa berkembang dengan pesat. Hal ini dikarenakan

para sumber daya manusia yang solid dan bertanggung jawab. Salah satu

kunci penting untuk menjaga kualitas kinerja KBMT Tadbiirul Ummah,

KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly adalah mengembangkan

dan mendidik karyawannya secara berkesinambungan. KBMT Tadbiirul

Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly memiliki

komitmen yang tinggi terhadap peningkatan kualitas sumber daya

manusia (SDM). SDM yang unggul adalah penopang utama untuk

menjadi pemimpin pasar dan lokomotif pengembangan perbankan

syariah di Indonesia. Untuk melahirkan SDM yang unggul, KBMT

Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly

menumbuhkembangkan budaya pembelajaran secara berkelanjutan serta

didukung fasilitas pelatihan.

KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT

Al-ghazaly dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya yaitu

dengan mengikuti kegiatan pelatihan atau training yang biasanya

dilakukan setiap bulan, dimana pihak karyawan diberikan pendidikan

mengenai sistem perbankan.

Menurut penulis, kegiatan pelatihan ini harus dilakukan

berkelanjutan agar menciptakan sumber daya manusia yang lebih

profesional, mengingat tidak semua karyawannya lulusan sarjana

9 Herry Sutanto, Khaerul Umam, “Manajemen Pemasaran Bank Syariah”.

(Bandung : Pustaka Setia, 2013). h.73.

Page 92: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

79

ekonomi Islam. Dengan adanya SDM yang profesional maka akan

memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah, sehingga akan

berdampak pada peningkatan dan keloyalitasan nasabah terhadap KBMT

Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly.

6. Strategi Proses

Proses merupakan semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran

aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini

mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan

melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumennya10

. Dalam perbankan syariah, proses atau mekanisme, mulai

dari melakukan penawaran produk hingga menangani keluhan pelanggan

yang efektif dan efisien perlu dikembangkan dan ditingkatkan11

. Proses

ini menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi perbankan

syariah, khususnya BMT agar menghasilkan produk berupa jasa yang

prosesnya bisa berjalan efektif dan efisien.

KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT

Al-ghazaly dalam melakukan proses transaksinya yang meliputi

pembukaan rekening, melakukan simpanan dan pengajuan pembiayaan

cukup beragam dan mudah. Hal ini sangat membantu dan memudahkan

nasabah dalam melakukan transaksi, yakni nasabah tidak perlu pergi ke

kantor BMT untuk melakukan transaksi, karena transaksi dapat dilakukan

melalui marketing yang mendatangi rumah atau tempat usaha nasabah.

Namun demikian, proses pembiayaan yang dilakukan di KBMT

Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly

sudah tergolong pembiayaan yang prosesnya tidak berlarut-larut atau

lama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Iyan selaku karyawan

pembiayaan KBMT Tadbiirul Ummah bahwa:

10

Hurriyati, “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, (Bandung:

Alfabeta). h.64.

11 Herry Sutanto, Khaerul Umam, “Manajemen Pemasaran Bank Syariah”. (Bandung :

Pustaka Setia, 2013). h.75.

Page 93: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

80

“Untuk pembiayaan kita menganalisis pembiayaannya paling lama

3 sampai 5 hari, 5 hari tentu sudah yang paling lama ya karena biasanya

sekitar 3 hari sudah bisa dilakukan akad. Hari pertama kita survey calon

pembiayaan, kemudian hari kedua pembuatan proposal, lalu monitoring,

hari ketiga sudah bisa akad tapi tentunya yang sudah memenuhi syarat-

syaratnya ya”.

Menurut hemat penulis, dengan pencairan dan proses pembiayaan

yang prima ini sangat baik karena semakin cepat pencairan pembiayaan

maka hal ini dapat menarik masyarakat untuk melakukan transaksi di

KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-

ghazaly khususnya transaksi pembiayaan.

7. Strategi Bukti Fisik

Produk berupa pelayanan jasa perbankan syariah merupakan

sesuatu yang bersifat intangible atau tidak dapat diukur secara pasti

seperti halnya pada produk yang berbentuk barang. Tjiptono12

menyebutkan bahwa Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan

pelanggan potensial tidak dapat menilai suatu jasa sebelum

mengkonsumsinya. Hal ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan

konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu,

salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya

mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik

dari karakteristik jasa.

Bukti fisik ini bisa dalam bentuk penampilan staf yang rapi dan

sopan maupun dekorasi internal dan eksternal bangunan yang atraktif

serta ruangan yang nyaman. BMT Tadbiirul Ummah, BMT Al Ghazaly

dan BMT Berkah Bersama dalam menumbuhkan rasa percaya

nasabahnya, memberikan bukti fisik dalam bentuk penampilan staf yang

rapi dan sopan serta dekorasi internal bangunan yang atraktif serta

12

Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan dan

Penelitian”.(Yogyakarta: Andi).h.43.

Page 94: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

81

peralatan kantor yang lengkap dan memadai (Wawancara bapak Aap

selaku Kepala Cabang Gunung Batu BMT Berkah Bersama, 20

november 2017).

1) Bangunan

BMT Tadbiirul Ummah, BMT Al Ghazaly dan BMT

Berkah Bersama memiliki bangunan kantor yang berlokasi dipusat

perekonomian masyarakat dan berlokasi di pinggir jalan yang mudah

dilalui atau diakses menggunakan transportasi umum maupun

pribadi. Kondisi kantor yang cukup representative. Walaupun

berkantor di daerah perukoan dipinggir jalan, tetapi design ruangan

dalamnya cukup bagus dan nyaman. Hal ini dapat dilihat dari segi

model dan luas ruangan yang tidak begitu luas tetapi tertata rapi.

Kantor BMT Tadbiirul Ummah, BMT Al Ghazaly dan BMT Berkah

Bersama juga memiliki dua lantai, di mana lantai bawah digunakan

untuk kegiatan utama, yakni melayani nasabah yang hendak

melakukan transaksi, dan lantai atas digunakan sebagai tempat untuk

rapat karyawan. Namun untuk design luarnya, masih perlu sedikit

renovasi dan diperindah lagi.

2) Kendaraan

Kendaraan merupakan fasilitas kantor yang terpenting bagi

seorang marketing atau karyawan. Dalam hal ini pihak BMT

masing-masing karyawan marketingnya memiliki motor yang

digunakan untuk mendukung kinerja karyawan. Kendaraan tersebut

digunakan pada saat melakukan aktivitas pemasaran, mengantar dan

menjemput nasabah yang melakukan transaksi di luar kantor serta

digunakan pada saat penyurveyan terhadap nasabah yang

mengajukan pembiayaan, yaitu mendatangi nasabah yang hendak

melakukan transaksi baik simpanan maupun pembiayaan.

3) Peralatan

Peralatan dalam hal ini meliputi hal-hal yang mendukung

karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Untuk setiap

Page 95: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

82

karyawan memiliki komputer atau meja kerja sendiri dimana sudah

dilengkapi dengan laci dan tempat duduk, selain itu untuk bagian

manajer akan diberikan laptop sebagai penunjang pekerjaannya.

4) Penampilan anggota staf

Penampilan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi

pegawai perusahaan jasa terutama untuk marketing yang dituntut

untuk berpenampilan rapi dan berwibawa. Dalam hal ini pihak BMT

Tadbiirul Ummah, BMT Al Ghazaly dan BMT Berkah Bersama

memberikan tunjangan seragam kepada setiap karyawannya.

Sehingga pada saat bertugas semua karyawan memakai seragam

yang sama. Selain itu semua karyawan marketing atau marketernya

pada saat melakukan jemput bola masing-masing karyawannya

memakai sepatu pantopel agar terlihat lebih rapi juga sebagai bentuk

pelayanan agar membuat nasabah tertarik untuk menjadi calon

nasabah di BMT Tadbiirul Ummah, BMT Al Ghazaly dan BMT

Berkah Bersama. Namun, dari beberapa bukti fisik yang dimiliki

BMT Tadbiirul Ummah, BMT Al Ghazaly dan BMT Berkah

Bersama masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan renovasi,

seperti papan nama BMT yang Harus lebih diperbesar dan lebih

dipercantik agar dapat menarik nasabah untuk mendatangi BMT

Tadbiirul Ummah, BMT Al Ghazaly dan BMT Berkah Bersama.

Bedasarkan analisis di atas, bahwasanya dalam membuat

perumusan strategi pemasarannya dengan memperhatikan kebutuhan

masyarakat dan sumber daya yang dimilikinya serta mengacu pada

prinsip STP dan bauran pemasaran. Dengan menggunakan strategi

pemasaran tersebut kegiatan pemasaran akan berjalan lebih tepat dan

lebih terarah. Jika strategi pemasaran ini dilakukan secara teratur dan

baik dapat dipastikan penjualan suatu produk jasa akan berjalan dengan

baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Sehingga akan berdampak

pada peningkatan jumlah nasabah pada BMT itu sendiri.

Page 96: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

83

Walaupun demikian BMT Al Ghazaly, BMT Tadbiirul Ummah

dan BMT Berkah Bersama masih perlu meninjau kembali strategi yang

telah dirumuskannya, khususnya pada beberapa hal yang dirasa masih

kurang optimal, seperti kegiatan promosi yang dirasa masih perlu

ditingkatkan lewat media cetak dan elektronik seperti halnya meng-

hidupkan akun-akun pada alamat internetnya agar selalu memperbaharui

kegiatan-kegiatannya atau aktif, mengingat para pesaing kini semakin

banyak dan gencar dalam melakukan promosi melalui media tersebut,

ditambah di era digital seperti ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat

dalam mencari informasinya melalui media elektronik.

Dengan melakukan pembenahan terhadap strategi pemasarannya

maka tujuan pemasaran BMT akan lebih mudah tercapai. Karena hal ini

dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan yang dimiliki BMT serta

dapat memaksimalkan peran BMT di masyarakat sebagai lembaga

keuangan syariah. Sehingga masyarakat akan mudah tertarik untuk

bergabung dengan BMT dan jumlah nasabah akan semakin meningkat.

Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah nasabah BMT tiap

tahunnya pada tabel dibawah ini

Tabel 4.1

Jumlah Nasabah

Produk

Pembiayaan

BMT Al Ghazaly BMT Tadbiirul Ummah BMT Berkah Bersama

2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016

Murabahah 5 8 10 46 50 55 35 44 67

Mudharabah 4 6 7 8 12 15 10 20 25

Musyarakah 3 4 5 6 8 10 5 10 15

Ijaroh 5 6 10 10 14 10 5 8 10

Rahn 5 6 8 8 11 15 10 15 18

Qardhul Hasan 1 1 3 2 3 4 3 3 5

Jumlah Nasabah 23 31 43 80 98 109 68 100 140

Page 97: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

84

C. Analisis Faktor Penghambat Pelaksanaan Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan BMT di Kota Bogor

Strategi pemasaran tidak selalu berjalan dengan lancar, banyak

kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan baik kendala internal maupun

eksternal. Kendala-kendala ini sebagai penghambat proses pertumbuhan

perusahaan jasa terutama KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama,

dan KBMT Al-ghazaly untuk meningkatkan jumlah nasabah atau profit.

Berikut faktor penghambat pelaksanaan strategi pemasaran KBMT Tadbiirul

Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly :

a) Kondisi Perekonomian Yang Menurun

Kondisi Perekonomian yang menurun membuat capabilitas ikut

menurun, dampaknya pun membuat daya beli masyarakat ikut menurun,

dan perekonomian di pasarpun menurun. Jika sudah begini BMT tidak

dapat berbuat apa-apa, karena sebagian besar nasabah pembiayaannya

adalah pedagang-pedagang dipasar. BMT tidak dapat memaksakan

kehendaknya untuk nasabah yag tidak mampu membayar cicilan

pembiayaannya karena kondisi ini. Karena itu diluar kekuasaan dan

kehendak nasabah itu sendiri. Jika sudah begini pihak BMT pun

menunggu sampai nasabah itu mampu untuk membayar, dan jika tidak

dapat membayar maka jalan terakhir yang dilakukan pihak BMT adalah

dengan melelang agunan nasabah.

b) Permodalan dan sumber pendanaan yang minim untuk kegiatan

pemasaran BMT umumnya memiliki modal yang relatif kecil dan sulit

untuk menambah modal apabila diperlukan. Modal pendanaan

merupakan fondasi dalam oprasional suatu lembaga keuangan. Hal ini

berarti ketersediaan dana yang terbatas pada BMT akan mempersulit

pengembangan usahanya. Dengan permodalan yang minim juga

mengakibatkan dana untuk kegiatan pemasaranpun minim, Sehingga

media yang digunakan ketika melakukan pemasaran serta penyaluran

kepada masyarakat masih minim juga, kebanyakan dilakukan melalui

personal selling dari marketer atau karyawan BMT. Sehingga akan sulit

Page 98: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

85

memperluas wilayah pasarnya. Oleh karenanya, aktivitas pemasaran

harus benar-benar dilaksanakan dengan seefektif dan seefisien mungkin

tanpa banyak mengeluarkan biaya.

c) Minimnya inovasi produk di bidang pemasaran

KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT

Al-ghazaly belum mampu mengembangkan produk-produk baru yang

inovatif yang mampu meningkatkan daya saing dengan lembaga

keuangan berskala besar serta lembaga keuangan mikro lainnya. Produk-

produk yang dimiliki KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah

Bersama, dan KBMT Al-ghazaly masih paten dengan produk-produk

yang dimiliki lembaga keuangan syariah lainnya.

d) Promosi melalui media cetak dan media elektronik belum terlalu aktif.

Promosi yang baik dan efektif pasti akan mendapatkan hasil yang

memuaskan. Selain itu dengan promosi produk yang dijual akan dikenal

orang banyak dan bisa jadi akan membuat tingkat penjualan meningkat.

KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah Bersama, dan KBMT Al-

ghazaly pada saat sekarang dirasakan kurang aktif dalam

mempromosikan produk jasanya melalui media cetak ataupun elektronik,

hal yang dilakukan oleh KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT Berkah

Bersama, dan KBMT Al-ghazaly dalam memasarkan produknya hanya

dengan bantuan marketing dan menggunakan brosur dan spanduk.

e) Tingkat persaingan tinggi

Persaingan yang dihadapi KBMT Tadbiirul Ummah, KBMT

Berkah Bersama, dan KBMT Al-ghazaly berasal dari sesama BMT dan

lembaga keuangan mikro lainnya maupun dengan bank umum yang

memiliki unit usaha kecil atau cabang di daerah pedesaan, maka dari itu

pihak manajemen harus ekstra ketat dan lebih kreatif dalam memikat

konsumen.

f) Pengetahuan masyarakat masih minim tentang BMT

Pengetahuan masyarakat yang minim tentang BMT adalah salah

satu kendala yang sangat besar bagi keberadaan bank syariah. Hal ini

Page 99: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

86

diketahui ketika proses promosi ke masyarakat terutama pedagang pasar,

masih terdapat masyarakat dan pedagang yang tidak mengetahui

keberadaan BMT dan produk-produknya, sehingga marketer harus

bekerja keras menjelaskan secara detail tentang BMT dan produk-

produknya. Selain itu, masih banyak masyarakat yang menganggap

sistem BMT sama dengan bank konvensional.

g) Kurangnya Jaringan antar BMT

Tidak ada jaringan yang kuat merupakan suatu kelemahan besar

yang dihadapi BMT. Lemahnya jaringan berarti bahwa jaringan ada

namun tidak memberikan arti dan perubahan yang lebih baik kepada

anggota-anggota jaringan tersebut. Sistem jaringan yang lemah juga

menyulitkan dalam menghadapi suatu permasalahan. Hal ini disebabkan

beberapa BMT cenderung menghadapi masalah yang sama, misalnya

nasabah yang bermasalah. Kadang ada satu nasabah yang tidak hanya

bermasalah di satu BMT tetapi di BMT lain juga bermasalah.

Apabila terdapat jaringan koordinasi yang baik antar BMT maka

nasabah tersebut tidak akan dapat mengakses dana dari BMT lainnya

karena dia sudah bermasalah di salah satu BMT. Akan tetapi kenyataan

di lapangan menunjukkan bahwa jaringan koordinasi antar BMT masih

lemah dan sampai saat ini belum ada suatu lembaga khusus yang menjadi

induk BMT di seluruh Indonesia. Sehingga BMT cenderung berdiri

sendiri-sendiri serta mengalami kesulitan dalam mengembangkan

usahanya.

Page 100: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan skripsi yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelum

ini, maka penulis dapat memberikan kesimpulan, yaitu:

1. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT Tadbiirul Ummah, BMT

Berkah Bersama, dan BMT Al-ghazaly dalam meningkatkan jumlah

nasabahnya adalah dengan :

a) Meningkatkan pelayanan kepada nasabah

b) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

c) Menerapkan Standard Operasional Perusahaan yang sesuai, dan

d) Meningkatkan kegiatan promosi kepada masyarakat

2. Faktor-faktor yang menghambat kegiatan pemasaran BMT Tadbiirul

Ummah, BMT Berkah Bersama, dan BMT Al-ghazaly adalah kondisi

perekonomian yang menurun, minimnya permodalan dan sumber

pendanaan untuk kegiatan pemasaran, kurangnya jaringan antar BMT,

promosi melalui media cetak dan media elektronik belum terlalu aktif,

serta tingkat persaingan tinggi antara lembaga keuangan sejenis dan

lembaga keuangan konvensional lainnya.

B. Saran

Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian

ini, antaranya ialah :

1. BMT Tadbiirul Ummah, BMT Berkah Bersama, dan BMT Al-ghazaly

lebih giat lagi dalam melakukan kegiatan pemasarannya, tidak hanya

melalui personal selling saja, tetapi juga dengan menggunakan alat

promosi lainnya seperti lebih aktif lagi dalam melakukan pemasaran di

website atau mungkin media elektronik lainnya, mengingat di era zaman

serba digital ini akan ada banyak keuntungan yang didapat, mengingat

Page 101: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

88

sekarang internet sudah memasuki disegala elemen masyarakat disegala

penjuru.

2. BMT Tadbiirul Ummah, BMT Berkah Bersama, dan BMT Al-ghazaly

sebaiknya melakukan strategi pemasaran secara intensif agar dapat

meningkatkan volume penjualan dengan terus mengoptimalkan kegiatan

pemasaran dengan melakukan kegiatan promosi dengan lebih efektif dan

efisien. Promosi juga perlu didukung dengan anggaran untuk mendukung

kegiatan tersebut, Selain itu juga BMT Tadbiirul Ummah, BMT Berkah

Bersama, dan BMT Al-ghazaly harus meningkatkan inovasi produk agar

masyarakat semakin tertarik dengan produk-produk BMT Tadbiirul

Ummah, BMT Berkah Bersama, dan BMT Al-ghazaly.

Page 102: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

90

DAFTAR PUSTAKA

A. Djazuli, dkk. 2002. Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Abdullah, Thamrin. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ahman, Abu Syuja’. 1987. Al-Tadhzib Fi Adillah Matn Al-Ghoyah wa Al-Taqrib. Surabaya:

Hidayah.

Al Arif, M. Nur Rianto. 2012. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta.

Amalia, Euis. 2009. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan

UKM di Indonesia. Jakarta: Rajawali.

Amir, M. Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran, Jelajahi dan Rasakan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Amrin, Abdullah. 2007. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah (Memenangkan Usaha

Persaingan Bisnis Asuransi dan Bank Syariah Secara Syariah). Jakarta: PT. Grasindo.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2004. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema

Insani Press.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2000. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Jakarta: Tazkia

Institute.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 1999. Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan. Bank

Indonesia dan Tazkia.

Assauri, Sopyan. 2004. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada.

Basu Swastha, dkk. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Carl Mc Daniel, Roger Gate. 2001. Riset Pemasaran Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.

Danupranata. 2013. Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Gamal, Merza. 2004. Aktifitas Ekonomi Syariah. Pekanbaru: UNRI Press.

Ghazali, Ahmad. 2005. Serba-Serbi Kredit Syariah Jangan ada Bunga Diantara Kita.

Jakarta: Media Komputindo.

Gitosudarmo, Indriyo. 2001. Manajemen Strategis. Yogyakarta: BPFE.

Hadi, Sutrisno. 1997. Metodologi Research. Yogyakarta: UGM Press.

Herry Sutanto, Khaerul Umam. 2013. Manajemen Pemasaran Bank Syariah. Bandung :

Pustaka Setia.

Huda, Qomarul. 2011. Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Teras.

Page 103: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

91

https://azharnasri.blogspot.co.id/2016/08/makalah-baitul-mal-wa-tamwil-bmt.html diakses

pada tanggal25 desember 2017 pada pukul 16.00 wib

https://dedesovrobel.wordpress.com/2011/12/23hello-world/ diakses pada tanggan 8

november 2017 pada pukul 21.00 wib

http://niia1993.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-landasan-hukum-rukun-syarat.html diakses

pada tanggal 15 november 2017 pada pukul 15.00 wib

J, Cannon. 2008. Pemasaran Dasar: Pendekatan Manajerial Global. Jakarta: Salemba

Empat.

Jaiz, Muhammad. 2014. Dasar-dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Karim, Adiwarman. 2003. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: IIIT Indonesia.

Karnaen Perwataatmadja, M. Syafi’i Antonio. 1997. Apakah dan Bagaimana Bank Islam.

Yogyakarta: PT. Dana Bhaka Wakaf.

Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kasmir, Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana.

Kismono. 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : BPFE.

Kotler, Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 1996. Marketing, Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Latif, Azharudin. 2005. Fiqh Muamalat. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Lupiyoladi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktek. Jakarta:

Salemba Empat.

Mc Daniel, Lam. Hair. 2001. Penerjemah : David Oktarevia, Pemasaran. Jakarta:

PT.Salemba Empat Petria.

Mudrajad Kuncoro, Suhadjono. 2012. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: BPFE.

Muhammad. 2002. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP. AMN YKPN.

Muhammad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

Molan, Benyamin. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Naja, Hasanudin Rahman Daeng. 2005. Hukum Kredit dan Bank Garansi (The Bankers Hand

Book). Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nugroho, Muh Awal Satrio Nugroho. 2015. Urgensi Penerapan Islamic Corporate

Governance Di Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Jurnal Kajian Bisnis Vol. 23 No.1.

Philip Kotler, Paul N Bloom. 1995. Tehnik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional. Jakarta

: Intermedia.

Page 104: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

92

Purwadi, Budi. 2000. Riset Pemasaran, Implementasi dalam Bauran Pemasaran. Jakarta: PT

Raja Grasindo.

Ridwan, Ahmad Hasan Ridwan. 2013. Manajemen Baitul Mal wa Tanwil. Bandung: Pustaka

Setia.

SEBI. 1999. Manajemen Bisnis Islami, Strategi Marketing, Paper SEBI. Jakarta.

Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi A. 2001. Koleksi Hadis-Hadis Hukum. Semarang: PT

Pustaka Rizki Putra.

Soetojo, Sismanto. 1981. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Seri Manajemen No.50, LPPM. Jakarta

: Erlangga.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumarni, Murni. 2002.Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Liberty.

Sumitro, Warkum. 1997. Asa-Asa Perbankan Islam dan Lembaga terkait di Indonesia.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanto. 1997. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Swastha, Basu. 1983. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Bayu Media Publishing

Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Uchayana, Onong. 1990. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Veithzal Rivai, Arvian Arifin. 2010. Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyudi, Agustinus Sri. 1996. Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik.

Jakarta: Binarupa Aksara.

Wawancara dengan Pak Agian salah satu staf Marketing di BMT Berkah Bersama

Wawancara dengan Pak Riki selaku staf pembiayaan di BMT Berkah Bersama

Wawancara dengan Pak Aap selaku manajer di BMT Berkah Bersama

Wawancara dengan Ibu Lilis selaku staf marketing di BMT Al Ghazaly

Wawancara dengan Pak Iyan selaku staf pembiayaan di BMT Tadbiirul Ummah

www.gomarketingstrategic.com/2016/06/strategi-pemasaran—segmentasi.html?m=1 diakses

pd tanggal 8 september 2017 pukul 20.00 wib

Yunus, Mahmud. 1990. Kamus Bahasa Arab Indonesia. Jakarta: PT. Hidakarya Agung.

Zuhaili, Wahbah. 2002. Al-Fiqh Al- Islamiy Wa Adilatuhu. Beirut: Dar al-Fiqr.

Page 105: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

93

“Ad Dardir, Asy-Syarhu Al-Kabir hal 3777. Asy-Syarbini, Mughni al-Muhtaj II hal. 217”.

Dikutip dari anwar ibrahim, Pasar Modal Etika Bisnis Berbasis Syariah, Makalah

Seminar Nasional Ekonomi Syariah, ICMI. 30 Juli 2003

Page 106: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

Wawancara dengan bapak Aap dari BMT Berkah Bersama

Strategi apakah yang digunakan BMT Berkah bersama dalam meninkatkan jumlah nasabah?

Pertama kita dengan melakukan terus peningkatan layanan kepada nasabah, karena jika

nasabah sudah merasa puas dengan layanan kita insya allah mereka pasti akan loyal dan

percaya terhadap bmt kita, selain itu kita juga ada layanan jemput bola bai merekayang akan

membayar pembiayaan tapi tidak memiliki waktu yang cukup untuk datang ke kantor, lalu

dengan atribut kita. Kebetulan kita ada seragam jadi masyarakat akan lebih mengenal bmt

kita dengan mudah.

Apa saja kendala yang dihadapi dalam melaksanakan strategi pemasaran pada produk

pembiayaan di bmt?

Kondisi, pengambat terjadinya kemacetan dalam pembayaran pembiayaan itu karena kondisi

ekonomi masyarakat yang menurun sehingga daya jual ikut menurun dan kemampuan

pembayaranpun menjadi ikut menurun. Karena semua kan bergantung pasar ya, karena core

bisnis kita 90% adalah pedagang dipasar. Lalu ada juga yang macet karena karakter, awalnya

mereka bagus, lancar dan potensial namun setelah berjalannya usaha menjadi macet.

Berapa lama angsuran pembiayaan?

36 bulan

Apa saja syarat-syarat pengajuan pembiayaan di bmt berkah bersama dan bagaimana

prosedur pencairannya?

Syarat2 pengajuan pembiayaan itu hampir sama dengan bmt yang lainnya yaitu fotocopy ktp,

pas foto, fotokopi buku nikah, KK, fotokopi jaminan. Pertama yang dilakukan adalah

mensurvey lokasi calon pembiayaan, ini berguna untuk mengetahui kondisi dan karakteristik

dari si nasabah tersebutr, mengetahui aset yang bersangkutan, perkembangan usahanya

bagaimana. Proses pencairannya pun hari pertama pengajuan, hari kedua survey, setelah

survey lalu dibuatkan proposal untuk pengajuan pembiayaan tersebut, lalu diserahkan kepada

comitee. Setelah itu bisa langsung diagendakan akad atau pencairan pembiayaannya tersebut.

Target apa yang ingin dicapai ditahun 2018 dalam produk pembiayaan ini?

Angsuran menjadi lancar, kemudian npf menurun, itu ajasih target yang lagi dikejar.

Wawancara dengan Bapak Iyan dari BMT Tadbiirul Ummah

Evaluasi apa yang dilakukan untuk produk pembiayaan?

Ada monitoring realisasi pembiayaan, jadi setelah melakukan realisasi pembiayaan kita ada

monitoring untuk melihat perkembangan pembiayaan tersebut sebagai langkah dalam

meminimalisir terjadinya kemacetan.

Page 107: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

Apa strategi pemasaran yang dilakukan dalam menarik minat nasabah?

Itu dengan banyak cara, misalnya saya narik mba dengan cara langsung menawarkan

produknya pada mba atau kita sebut dengan melakukan personal selling, itu juga kan salah

satu trik menarik nasabah. Terus juga gethuk tular atau play to play seperti kita

merekomendasikan sala satu anggota kemudian anggota itu merekomendasikannya juga

kepada yang lain. Kemudian jmpt bola.

Apa kelebihan yang dimiliki produk pembiyaan di bmt tadbiirul ummah?

Kelebihan pelayanan yang kita tawarkan ini berkisar antara 3 sampai 7 hari sudah bisa

melakukan pencairan pembiayaan, tentu semuanya diproses sesuai prosedurnya ya dan sudah

sesuai dengan persyaratan-persyaratannya, kemudian program pembayarannyapun lbh

fleksibel bisa , skim pembayarannya bs tempo kalo di bank konvensional kan 12 bulan, dikita

bisa satu bulan, 2 bulan, 3 bulan

Kendala apa yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pemasaran pada produk

pembiayaan?

Tentu saja persaingan yang ketat ada banyak lembaga pinjaman lain baik yang sesama

syariah maupun yang konvensional, terutama perusahaan mikro, bank2 besar sekarang

sasarannyapun sudah terjun ke usaha-usaha mikro.

Tindakan apa yang dilakukan jika terjadi kemacetan dalam pembiayaan?

Pertama kita peringatkan ya mba, lalu jika kemacetan terjadi sudah sampai 2 hari atau 3 hari

kemudian kita datangi dan selanjutnya jika tidak ada itikad baik dari nasabah maka disurati.

Wawancara dengan ibu Lilis dari BMT Al-Ghazaly

Strategi pemasaran apa yang digunakan bmt al gazaly pada produk pembiayaannya?

Yang paling utama dalam perusahaan jasa adalah pelayanan, tidak bisa dipungkiri bahwa

ketika pelayanan dapat diterima baik oleh masyarakat, maka dengan sendirinya mereka akan

tertarik dengan bmt kita mba, selain itu juga kita jemput bola kepada nasabah-nasabah yang

akan melakukan pembayaran pembiayaan atau tabungan.

Apakah ada target yang harus dicapai dalam produk pembiayaan ini?

Iya kita ada target dalam sebulan itu 10 nasabah yang harus dicapai oleh marketer.

Langkah apa yang dilakukan dalam meminimalisir terjadinya kemacetan pembiayaan?

lebih berhati2 aja si dalam menerima nasabah yang mengajukan pembiayaan, karena kan

kadang ada yang bagus diawal, tapi baru terlihat karakter aslinya ketika usahanya kurang

lancar.

Apa target pada produk pembiayaannya kedepan ini?

Page 108: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang

Semakin luas layanan jangkauannya, bisa menjadi lembaga yang diingat ketika masyarakat

mencari pembiayaan.

Page 109: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39217...SOP yang Terstandar. (4) Meningkatkan Kegiatan promosi. Adapun faktor-faktor yang