STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG...

124
STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO DALAM UPAYA MENARIK MINAT NASABAH (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI KCP CILANDAK) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh: ADE IKHWAN ANSHORI NIM : 107046100316 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG...

Page 1: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO

DALAM UPAYA MENARIK MINAT NASABAH (STUDI KASUS PADA

BANK SYARIAH MANDIRI KCP CILANDAK)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:

ADE IKHWAN ANSHORI

NIM : 107046100316

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha
Page 3: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha
Page 4: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 2013 M

1434 H

Ade Ikhwan Anshori

Page 5: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

ii

ABSTRAK

Ade Ikhwan Anshori (107046100316), “Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan Warung Mikro Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi pada

Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak)”, Skripsi, Konsentrasi Perbankan

Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2013. Di bawah Bimbingan Dr. K.H.A.

Juaini Syukri, Lcs, M.A.

Dalam penelitian ini, penulis mengangkat suatu permasalahan yaitu

bagaimana Strategi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak terhadap Produk

Pembiayaan Warung Mikro dalam upaya menarik minat nasabah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran produk

pembiayaan warung mikro, mekanisme pembiayaan warung mikro, dan kendala yang

dihadapi dalam memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro. Data yang

digunakan untuk penelitian ini adalah hasil wawancara dengan bagian Pelaksana

Marketing Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Objek penelitian yaitu

Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Jenis penelitian yang digunakan merupakan

perpaduan antara penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan

(field research) yakni penelitian yang mengumpulkan data-data di lapangan. Teknik

pengumpulan data yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik

analisis data ini berupa strategi pemasaran, mekanisme dan kendala Bank Syariah

Mandiri KCP Cilandak terhadap Produk Pembiayaan Warung Mikro pada periode

2012-2013 yang akan dianalisis dan dijadikan strategi pemasaran.

Kata kunci : Strategi, Pemasaran, Pembiayaan

Page 6: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji serta syukur ke hadirat Ilahi Rabbi yang telah

menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna. Di antara salah satu

kesempurnaannya adalah Dia karuniakan manusia pikiran dan kecerdasan, serta

kemampuan memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Shalawat dan

salam kita sanjungkan kepada pemimpin revolusioner umat Islam sedunia tiada lain

yakni, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan umatnya yang

selalu berpegang teguh hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, akhirnya penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG

MIKRO DALAM UPAYA MENARIK MINAT NASABAH (STUDI KASUS

PADA BANK SYARIAH MANDIRI KCP CILANDAK)” dengan baik. Tentunya

penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi yang penulis lakukan bukanlah

apa-apa jika dibandingkan dengan karya-karya besar yang lebih dahulu ada, karena

masih banyak kekurangan, baik dalam penyusunan kata-kata maupun dalam

penyajian analisisnya. Namun penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin

dalam proses penulisan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari adanya rintangan dan

ujian, namun pada akhirnya selalu ada jalan kemudahan. Tentunya tidak terlepas dari

beberapa pihak yang sepanjang penulisan skripsi ini banyak membantu dalam

Page 7: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

iv

memberikan bimbingan dan masukan yang berharga kepada penulis guna

penyempurnaan skripsi ini.

Dengan demikian dalam kesempatan yang berharga ini penulis ingin

mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih tiada terhingga kepada berbagai pihak

yang secara langsung telah membantu penulis, diantaranya:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum.

2. Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Prodi Muamalat, dan Mu’min Rouf,

MA, selaku Sekretaris Prodi Muamalat.

3. Dr. K.H.A. Juaini Syukri, Lcs, M.A, selaku Pembimbing penulis yang tidak

kenal lelah meluangkan waktu dan memberikan arahan, masukan dan kritikan

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini, tanpa bimbingannya Skripsi ini

tidak ada apa-apanya.

4. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, MPD dan Ibu Dwi Nuraini Ichsan, SE,

MM selaku penguji ujian munaqasyah.

5. Bapak Drs. Noryamin Aini, MA, selaku pembimbing akademik perbankan

syariah 2007, yang telah memberikan arahan dan motivasi selama menjadi

pembimbing kami di bangku perkuliahan.

6. Pada para Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Dosen Fakultas

Syariah dan Hukum Prodi Muamalat, beserta para Staf TU baik di Pusat atau

Page 8: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

v

Fakultas tidak hanya Ilmu Pengetahuan yang dapat penulis raih, pengalaman

dan nasehat pun sangat berharga bagi Penulis.

7. Ibu Lily Choiriah, selaku Kepala KCP Bank Syariah Mandiri Cilandak yang

telah memberikan kebijakan dan izin kepada penulis untuk riset skripsi di

Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak.

8. Bapak Zulfan Afandi, selaku Kepala Pembiayaan Warung Mikro yang telah

banyak memberikan informasi dan masukan berharga dalam proses

penyusunan skripsi ini.

9. Saudara M. Syafiq Umam, selaku asisten analis warung mikro, Riyan

Permana Putra dan Abdul Fatah, selaku pelaksana marketing mikro dan juga

sahabat penulis yang telah banyak mambantu dan memberikan masukan yang

baik dalam proses penulisan skripsi ini.

10. Teristimewa buat Ayahanda tercinta H. Muchyar Basyir dan Ibunda tercinta

Hj. Yayah Riayah. Terima kasih atas segala doanya, kesabaran, jerih payah

dan pengorbanan serta nasihat yang senantiasa memberikan semangat tanpa

henti sehingga ananda dapat menyelesaikan studi di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Tiada kata yang pantas selain ucapan terima kasih dan doa, sungguh

jasamu tiada tara dan tak akan pernah terbalaskan. Terima kasih juga untuk

Kakakku tercinta Aris Aminullah dan Isnani Royhanah yang telah

memberikan dukungan moril, dan terima kasih juga untuk Kakak iparku Irfan

Page 9: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

vi

Apriandi yang telah memberikan dukungan moril dan spirituil dalam proses

penulisan skripsi ini.

11. Para sahabat Bayu Dian Pratama, Wahyudin Joni Sukamta, Sam Nur

Abdullah, M. Reza Hakim, Muhamad Iqbal, Setio Rohmadi, Azki Erlangga,

Ahmad Surya Caunk, Furkon Hakim, Burhan, Anton Kepri Band, Ananda

Key Kepri Band, Prass Godeg Kepri Band, teh Aas, Tiyo Sadewa Jamet yang

sudah memberikan banyak dukungan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

12. Mahasiswa-mahasiswi Prodi Muamalat Jurusan Perbankan Syariah D 2007,

serta semua mahasiswa-mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum yang telah

banyak memberikan kontribusi pemikiran dan sharing pengalaman, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, Penulis ucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak.

Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya serta menjadi amal baik kita di sisi Allah SWT. Akhirnya, semoga

setiap bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah

SWT. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Jakarta, 19 September 2013

Ade Ikhwan Anshori

Page 10: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 7

D. Metodologi Penelitian ..................................................................... 8

E. Teknik Penulisan ............................................................................. 10

F. Kerangka Teori ................................................................................ 11

G. Riview Studi Terdahulu ................................................................... 14

H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran .......................................................................... 18

1. Pengertian Strategi ...................................................................... 18

2. Tahapan-tahapan Strategi ........................................................... 19

Page 11: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

viii

3. Jenis-jenis Strategi ...................................................................... 20

4. Pengertian Pemasaran ................................................................. 22

5. Pengertian Strategi Pemasaran ................................................... 23

B. Pembiayaan Dalam Perspektif Islam ............................................... 25

1. Pengertian Pembiayaan ............................................................... 25

2. Penilaian Pembiayaan ................................................................. 28

3. Akad-akad Pembiayaan Syariah ................................................. 30

C. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ................................................ 37

1. Pengertian UMKM ..................................................................... 37

2. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah .............................. 39

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

A. Profil Perusahaan ............................................................................. 42

B. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ........................................... 43

C. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ............................................... 46

D. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri ..................................... 49

E. Produk-produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri ........................ 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Dalam Upaya

Menarik Minat Nasabah .................................................................. 55

B. Mekanisme Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri .... 73

C. Kendala Yang Dihadapi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak

Dalam Memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro ............... 84

Page 12: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

ix

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 87

B. Saran ................................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 ……………….……………………………………….……... 51

Gambar 3.2 ………………………………………………………………... 53

Gambar 3.3 ……………………………………………………………..... 53

Gambar 4.1 ………………………...….……………………...…………… 78

Gambar 4.2 ………………………...….……………………...…………… 83

Page 14: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ………………………………………………………………..…… 27

Tabel 4.1 ……………………..……………………………………………… 65

Tabel 4.2 ……………………..……………………………………………… 71

Page 15: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi Islam dan praktik ekonomi Islam secara Internasional

maupun Nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia ditandai dengan pesatnya

kajian dan publikasi mengenai prinsip-prinsip dan praktik-praktik perbankan syariah.

Saat ini kita adalah saksi bagi pertumbuhan pesat perbankan syariah di Indonesia.

Keadaan yang semakin kondusif ini seharusnya mampu mendorong pelaku bisnis

perbankan di Indonesia yang konon termasuk paling besar di dunia dalam hal jumlah

usaha dalam satu negara. Jika ratusan bank umum yang ada di Indonesia membuka

Unit Usaha Syariah (UUS), maka masyarakat akan semakin mudah mendapatkan

layanan perbankan syariah.

Perbankan selalu dituntut untuk lebih peduli terhadap UMKM sebagai pasar

potensial dalam penyaluran kreditnya. Di lain pihak perbankan sendiri masih

menghadapi sejumlah persoalan yang juga harus segera diselesaikan.1 Berbagai

kebijakan dan peraturan telah dikeluarkan pemerintah agar perbankan lebih

berorientasi kepada usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM). Program-program

pengambangan UMKM seperti penyediaan kredit likuiditas (KL), keharusan memiliki

portofolio kredit usaha kecil (KUK) sebesar 25 persen, serta pencantuman komponen

1 K.H. Ma’ruf Amin, Prospek cerah perbankan syariah, Cet. I, (Jakarta : Lekas, 2007), Hal

134.

Page 16: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

2

KUK dalam laporan keuangan, merupakan salah satu bukti pentingnya kepedulian

Bank terhadap UMKM.

Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM memiliki daya tahan yang tangguh

dalam menghadapi gejolak dan berbagai masalah. Sejak terjadinya krisis moneter

pada tahun 1998 yang diikuti oleh krisis ekonomi dan berbagai krisis lainnya,

ditemukan suatu kenyataan bahwa ketahanan perekonomian sesungguhnya ditopang

oleh UMKM.2 Oleh karena itu upaya untuk terus memberdayakan UMKM

merupakan suatu tantangan yang harus selalu ditingkatkan, termasuk dukungan

pembiayaan melalui perbankan.

Beberapa lama ini BI telah mengeluarkan kebijakan baru mengenai KUK.

Dalam ketentuan tersebut antara lain menyangkut plafon kredit untuk usaha kecil

maksimal Rp 500 juta dan Bank wajib menyantumkan jumlah kredit untuk usaha

kecil, dalam publikasi laporan keuangannya.3 Menyusul ketentuan BI tersebut, kini

sudah ada Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

Pada intinya, semua kebijakan itu menekankan perlunya perbankan

memperhatikan usaha-usaha kecil. Akan tetapi yang menjadi persoalan bagi

perbankan adalah ditengah ketatnya peraturan yang menghendaki agar perbankan

beroperasi menurut prinsip perbankan yang sehat akan menemui kendala apabila

2 “Tak Punya Utang Luar Negri,UMKM Malah Tahan Krisis”. Kompas 27 November 2008.

3 Peraturan Bank Indonesia nomor 13/11/PBI/2011 Tentang Pencabutan Atas PBI Nomor

3/2/PBI/2011 tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil dan surat edaran Bank Indonesia nomor 3/9/BKR

Perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Kecil.

Page 17: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

3

dihadapkan dengan kondisi usaha kecil yang belum diberdayakan. Masalah

persyaratan teknis Bank merupakan persoalan lama yang terus dihadapi oleh

Perbankan ataupun UMKM. Bagi bank, prinsip-prinsip perkreditan yang sehat

megharuskan setiap pembiayaan harus memenuhi standar teknis seperti kelayakan

peminjam, kelayakan hukum, kelayakan bisnis, kelayakan keuangan, dan kelayakan

jaminan.

Penerapan kelayakan tersebut mau tidak mau akan diterapkan oleh bank

karena selain hal tersebut merupakan kewajiban dan keharusan, Bank pun

mengharapkan jaminan keamanan atas dana masyarakat yang telah dihimpun, serta

harapan mendapatkan return yang optimal. Sementara pada sisi lain, standar-standar

tersebut masih menjadi masalah klasik bagi UMKM dan belum dapat dibenahi secara

optimal.

Pembangunn Ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menargetkan

penurunan pengangguran dari 9,7% tahun 2004 menjadi 5,1 % tahun 2009 yang

disertai dengan pengurangan kemiskinan dari 16,6 % tahun 2004 menjadi 8,2 %

tahun 2009. Salah satu dari “Tripel Strategy” pemerintah untuk mencapai sasaran

adalah dengan menggerakan sektor riil yang komponennya didominasi oleh UMKM

(Usaha Mikro Kecil dan Menengah) hingga 99,9 %. Secara lebih rinci, UMKM

mengambil peranan yang sangat strategis dalam menggerakkan aktivitas

perekonomian Indonesia dengan menyediakan 99,5 % kesempatan kerja penduduk

yang memproduksi sebanyak 57% kebutuhan barang dan jasa nasional. Devisa

Page 18: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

4

Negara sebesar 19% volume ekspor merupakan hasil produksi UMKM serta

kontribusi 2 – 4% pertumbuhan nasional yang disumbangkan oleh UMKM.4

Walaupun menjadi fondasi struktur ekonomi Indonesia dan menjadi motor

penggerak pembangunan ekonomi, tetapi dukungan modal yang diterima UMKM

masih minim. Dengan keadaan seperti itu, bantuan seperti keuangan, teknologi, dan

manajemen untuk pembangunan kemampuan institusi sangat mereka butuhkan. Satu

hal yang sangat sulit ditemui saat ini pada UMKM adalah komitmen dan kepedulian

mereka terhadap moralitas. Disaat para pengusaha besar dan konglongmerat ramai

melakukan berbagai macam jenis kejahatan bisnis yang melanggar hukum, orang-

orang yang bergerak di bidang UMKM tetap berpegang teguh pada etika bisnis dan

moralitas.

Dengan memandang urgensi dan kontribusi UMKM terhadap pembangunan

ekonomi di Indonesia, maka sudah sewajarnya industri perbankan syariah melakukan

orientasi ulang pada sektor riil dengan memfokuskan pemberdayaan kepada

pengusaha UMKM. Salah satu target pencapaian sistem perbankan syariah nasional

yang tercantum pada Blue Print Perbankan Syariah Indonesia adalah memiliki peran

yang signifikan dalam sistem perekonomian nasional, serta mampu melakukan

perbaikan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan nilai-nilai prinsip syariah, visi

pengembangan perbankan syariah di Indonesia adalah “Terwujudnya sistem

perbankan syariah yang kompetitif,efisien dan memenuhi prinsip kehati-hatian yang

4 Bappenas, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009 , Artikel Diakes

pada 10 Juni 2013 dari : http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/7642

Page 19: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

5

mampu mendukung sektor riil secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis

bagi hasil (share-based financing) dan transaksi riil dalam kerangka keadilan, tolong-

menolong dan menuju kebaikan guna mencapai kemaslahatan masyarakat”.5

Beberapa hal yang dapat disiapkan oleh Bank Syariah untuk UMKM,

kaitannya dengan pencapaian target dan visi diatas, antara lain adalah : pertama,

Produk alternatif yang luas dengan bagi hasil sebagai produk utama. Produk-produk

dengan sistem profit and lost sharing yang berparadigma kemitraan sangat tepat

untuk memberdayakan UMKM. Kedua, pengelolaan bisnis berdasarkan moral dan

transaksi sesuai degan prinsip syariah. Keunggulan ini cocok dengan karakteristik

orang-orang yeng bergerak di bidang UMKM, yang menginginkan tetap berpegang

pada etika bisnis dan moralitas. Ketiga, mengelola dan memiliki akses kepada dana-

dana voluntary sektor. Hal ini sangat sesuai dengan komitmen Bank Syariah yang

peduli dengan pengembangan UMKM sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan

melalui instrument Ekonomi Islam (Zakat,Infaq,Shadaqah,Wakaf).6

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis sangat

tertarik untuk mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan pemberdayaan

UMKM, yaitu produk pembiayaan usaha mikro yang dimiliki oleh Bank Syariah

Mandiri. Nama dari produk tersebut adalah BSM Warung Mikro. Maka judul yang

akan diangkat oleh penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk

5 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta : Pustaka Alvabet, 2005)

h.37. 6 Muhammad, Bank Syriah : Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta

: Graha Ilmu,2005),h.128.

Page 20: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

6

skripsi adalah “STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN

WARUNG MIKRO DALAM UPAYA MENARIK MINAT NASABAH (STUDI

KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI KCP CILANDAK)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menjaga agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan menghindari

kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan yang

diteliti, serta sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas. Maka

skripsi ini dibatasi pada Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro

Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Pembantu Cilandak.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan diteliti pada penelitian ini

diantaranya adalah:

a. Bagaimana Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Mandiri KCP Cilandak Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah?

b. Bagaimana Mekanisme Produk Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah

Mandiri KCP Cilandak?

c. Apa saja kendala yang dihadapi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak dalam

memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada calon nasabah dan

bagaimana mengatasinya?

Page 21: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penenlitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun

tujuan dan manfaat dari penelitian tentang Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan Warung Mikro Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Pada

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Cilandak) adalah:

a. Mengetahui strategi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak dalam memasarkan

Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada calon nasabah.

b. Mengetahui mekanisme Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah

Mandiri KCP Cilandak.

c. Mengetahui apa saja kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri KCP

Cilandak dalam memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada

calon nasabah.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini diantaranya adalah untuk:

a. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

pihak perusahaan dalam mengidentifikasi strategi pemasaran yang tepat bagi

para calon nasabah.

b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

pengetahuan dan menjadi alternatif pembiayaan masyarakat terkait dengan

Produk Pembiayaan Warung Mikro dalam upaya memberdayakan UMKM.

Page 22: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

8

c. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan keilmuan

dibidang perbankan khususnya tentang Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan Warung Mikro dan hasil penelitian ini dapat menambah referensi

sebagai bahan acuan bagi penelitian yang akan datang.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Suatu metode penelitian akan mengemukakan secara teknis tentang

metode-metode yang digunakan dalam penelitian.7 Dalam buku yang berjudul

Metodologi Research karangan Sutrisno Hadi, pengertian metode penelitian

diambil dari dua kata, yaitu metode dan penelitian. Metode dalam dalam hal ini

diartikan sebagai suatu cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dengan

menggunakan alat-alat tertentu. Sedangkan penelitian adalah suatu usaha untuk

menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan yakni usaha di

mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode tertntu.8 Dalam penelitian

ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode deskriptif,

yaitu metode untuk mengungkapkan masalah dengan cara memaparkan atau

menggambarkan situasi atau pristiwa dari penelitian.

7 Neong Muhadjir. Metode Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta : Rake Sarasin, 1998), h. 3

8 Sutrisno Hadi. Metodologi Research. (Yogyakarta : UGM Press, 1997), h. 3

Page 23: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

9

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

orang-orang dan perilaku yang diamati.9

2. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

KCP Cilandak. Kemudian yang menjadi objek penelitian ini adalah mengenai

Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Dalam Upaya Menarik

Minat Nasabah.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dari lembaga

yang diteliti.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data penunjang penelitian yang diperoleh dari

buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang memiliki kaitan dengan skripsi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat beberapa teknis atau cara dalam melakukan pengumpulan data,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakaya,

1997), Cet. Ke -10, h. 3

Page 24: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

10

Metode ini dilakukan dengan cara wawancara yang dilakukan oleh dua

pihak yaitu pihak pewawancara (interviewer) dan pihak yang diwawancarai

(interview) karyawan maupun yang berkaitan dengan objek penelitian, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Dengan tujuan mengetahui kejadian,

kegiatan, dan lain-lain serta dapat memperoleh informasi yang diperlukan

dalam penelitian.

b. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.10

Peneliti

meminta data-data yang sesuai dengan kebutuhan penelitiannya kepada

lembaga yang diteliti, dalam hal ini Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif analisis,

yaitu suatu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan

semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian menganalisisnya

dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.

E. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan pada skripsi ini berpedoman dan disesuaikan dengan

kaidah-kaidah penulisan skripsi pada buku Pedoman Penulisan Skripsi yang

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kauntitatif Kualitatif dan R&B, (Bandung : Alfabeta, 2009),

Cet. Ke-6, hal. 240

Page 25: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

11

diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2013.

F. Kerangka Teori

Dalam melakukan penelitian, perlu memakai beberapa teori yang digunakan,

yaitu:

1. Strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa yunani yaitu “strategas” (stratos :

Militer dan Ag : memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang

dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk

memenangkan perang. Konsep ini relevan pada zaman dahulu yang sering

diwarnai perang dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan

perang.

Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan

dalam waktu dan ukuran.11

Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah

satu faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi

menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan

11

Panitia Istilah Manjemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manjemen, (Jakarta : Balai

Aksara), cet Ke-2 hal. 245

Page 26: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

12

merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu

organisasi.12

2. Pemasaran

Drs. Bashu Swasto, MA dan Irawan mengungkapkan bahwa “pemasaran

sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditunjukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa pada pembeli”.13

Pemasaran juga dapat dipahami sebagai suatu rencana untuk

memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek maupun jangka

panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk,

promosi, perencanaan penjualan, dan distribusi secara spesifik.

3. Pembiayaan Dalam Perspektif Islam

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang/tagihan

yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan/kesepakatan antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dengan imbalan atau

bagi hasil. Pembiayaan yang dipersamakan dengan kredit berdasarkan prinsip

syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya

12

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), edisi ke-2, hal. 3 13

Bashu Swasta, Manajemen Pemasaran Modern, (Jogjakarta: Liberty, 1990), Cet. II, hal. 5

Page 27: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

13

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian imbalan atau bagi hasil.14

Pembiayaan dalam perbankan syariah atau istilah teknisnya aktiva produktif,

menurut ketentuan Bank Indonesia adalah penanaman dana bank syariah baik

dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh,

surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal

sementara, komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif serta Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia (SWBI).15

4. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM):

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagimana diatur

dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro memiliki kriteria aset maksimal

sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah

atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

14

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-

Undang RI Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. (Pasal 1, ayat 12) 15

Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003

Page 28: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

14

dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil memiliki kriteria aset sebesar 50 juta

sampai dengan 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 milyar.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha

besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah memiliki

kriteria aset sebesar 500 juta sampai dengan 10 milyar dan omzet sebesar 2,5

milyar sampai dengan 50 milyar.

G. Review Studi Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian, penulis telah melakukan review studi

terdahulu dan menemukan beberapa penelitian yang sejenis dan relevan. Penelitian

tersebut diantaranya adalah :

No Identistas Substansi Lama Substansi Baru

1 Ibnu Halim

(Perbankan Syariah

2006)

Judul : Strategi

Pemasaran

Skripsi ini lebih

menekankan kepada

tingkat bagi hasil dan

seberapa besar nilai

pembiayaan yang

Skripsi saya lebih

memfokuskan

pembiayaan kepada

sektor UMKM yang

sulit untuk

Page 29: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

15

Pembiayaan

Musyarakah dalam

upaya menarik minat

nasabah (studi pada

BMT AL-FATH

Pamulang)

diberikan kepada

masyarakat, dan

melihat hasil

perkembangan

pembiayaan tersebut

memperoleh akses

permodalan

2

Atep Misbahudin

(Perbankan Syariah

2008)

Judul : Strategi

Pemasaran gadai emas

pada BPRS PNM Al-

Ma’some dalam

meningkatkan

pendapatan Bank.

Skripsi ini lebih

menekankan kepada

teknis organisasi bisnis

dan pertumbuhan

peningkatan profit

penyelesaian gadai.

Skripsi saya lebih

menekankan kepada

pelaksana marketing

mikro dalam

memasarkan

produknya baik secara

internal maupun

eksternal

3 Muhammad Amin

(Perbankan Syariah)

Judul: Strategi BPRS

Dalam Pengelolaan

Resiko Pembiayaan

Membahas tentang

strategi BPRS dalam

pengelolaan resiko

pembiayaan UMKM

yaitu dengan

Dalam skripsi ini

penulis membahas

bagaimana strategi

Bank Syariah Mandiri

dalam memasarkan

Page 30: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

16

UMKM. melakukan beberapa

strategi, diantaranya:

dengan menganalisis

prosedur pembiayaan

secara cepat, tepat,

cermat dan melakukan

strategi teknik dalam

pengumpulan piutang

naabah.

Produk Pembiayaan

Mikro kepada calon

nasabah serta apa saja

kendala yang dihadapi

dalam memasarkan

produk ini dan

bagaimana

mengatasinya.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan kemudahan dalam hal pembahasan dan penulisan skripsi

ini, maka penulis membaginya menjadi 5 bab. Adapun rinciannya adalah sebagai

berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang latar belakang

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metedologi penelitian dan

teknik penulisan yang digunakan, kerangka teori, review studi

terdahulu, serta sistematika penulisan.

Page 31: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

17

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa teori-teori yang

berkaitan dengan judul skripsi ini. Diantaranya adalah teori tentang

Strategi, pemasaran, pembiayaan dalam perspektif Islam, dan UMKM

(usaha mikro, kecil, dan menengah)

BAB III: GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang gambaran umum

perusahaan, meliputi sejarah perusahaan. Visi dan misi perusahaan,

struktur organisasi perusahaan, serta produk-produk yang terdapat

pada perusahaan.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menjabarkan dan menganalisa hasil dari

penelitiannya, tentang bagaimana Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan Warung Mikro, Mekanisme Pembiayaan Warung Mikro,

serta kendala yang dihadapi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak

dalam memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada calon

nasabah.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini penulis memaparkan kesimpulan skripsi ini serta saran-

saran. Dan bab penutup ini merupakan jawaban terhadap beberapa

pertanyaan yang termuat dalam rumusan masalah serta lampiran-

lampiran yang berkaitan dengan skripsi ini.

Page 32: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa yunani yaitu “strategas” (stratos :

Militer dan Ag : memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang

dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk

memenangkan perang. Konsep ini relevan pada zaman dahulu yang sering

diwarnai perang dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan

perang.

Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan

dalam waktu dan ukuran.1 Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah

satu faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi

menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan

merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu

organisasi.2

Secara khusus, strategi adalah penempatan misi perusahaan, penetapan

sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan

1 Panitia Istilah Manjemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manjemen, (Jakarta : Balai Aksara),

cet Ke-2 hal. 245 2 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), edisi ke-2, hal. 3

Page 33: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

19

kebijakan dan cara tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan

implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan

tercapai.

Dewasa ini strategi adalah istilah yang sangat lazim untuk apa yang biasa

disebut kebijakan, tetapi tidak terdapat kesepakatan tentang hal itu. Strategi

induk dapat dijadikan sebagai kebijakan, biasanya digunakan dalam artian sama

untuk keputusan utama dan atau pada tingkat abstraksi yang tinggi. Namun,

untuk keputusan yang terinci terdapat perbedaan dalam arti bahwa harus

didefinisikan.3

2. Tahapan-tahapan Strategi

Seperti yang dikatakan oleh Joel Ross dan Michael bahwa sebuah

organisasi tanpa adanya strategi seperti kapal tanpa kemudi, bergerak, berputar

tanpa lingkaran. Organisasi yang demikian seperti pengembara tanpa tujuan

tertentu. Proses strategi terdiri dari tiga tahapan:4

a. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya ialah

mengembangkan visi dan misi perusahaan, mengidentifikasi peluang dan

ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal

perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang perusahaan, membuat

3 George A. Steiner, john B. miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga,

1997), Edisi ke-2, hal. 18 4 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta; Indeks, 2004), h. 6-8

Page 34: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

20

sejumlah strategi alternatif untuk perusahaan, dan memilih strategi tertentu

untuk perusahaan.

b. Pelaksanaan Strategi

Pelaksanaan strategi mengharuskan perusahaaan untuk menetapkan

sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan

mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategi dapat

dilaksanakan. Penciptaan struktur organisasi perusahaan yang efektif,

pengarahan kembali usaha-usaha pemasaran, penyiapan anggaran,

pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan

kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi perusahaan.

c. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para

manajer harus benar-benar mengetahui alasan strategi-strategi tertentu tidak

dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini, evaluasi strategi adalah cara

pertama untuk memperoleh informasi. Semua strategi dapat diubah sewaktu-

waktu karena faktor eksternal dan internal selalu berubah.

3. Jenis-jenis Strategi

Jenis-jenis strategi yaitu:5

a. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup

5 George A. Steiner, John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen (Jakarta: Erlangga,

1997), Edisi kedua, hal.18-20.

Page 35: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

21

Strategi ini merupakan strategi utama (induk). Strategi ini dapat dirumuskan

secara lebih sempit seperti strategi progam, dan ini dapat dirancang sebagai

sub strategi.

b. Klasifikasi berdasarkan tingkat organisasi

Di dalam sebuah perusahaan yang terdiri atas sejumlah divisi yang sekurang-

kurangnya dua tingkat, yaitu strategi kantor pusat dan strategi divisi.

c. Klasifikasi berdasarkan sumber material dan bukan material

Kebanyakan strategi berkenaan dengan sumber yang bersifat fisik. Namun,

strategi dapat mengenai penggunan tenaga kerja manajer, tenaga ilmuan, dan

lain-lain. Strategi dapat juga berkenaan dengan gaya manajemen, pola

berpikir, atau falsafah, tentang hal-hal yang merupakan sikap suatu

perusahaan terhadap tanggung jawab sosial.

d. Klasifikasi berdasarkan tujuan atau fungsi

Sebagai contoh, pertumbuhan adalah sasaran utama dari kebanyakan

perusahaan dan terdpat banyak strategi yang dapat dipilih untuk menjamin

pertumbuhan tersebut.

e. Strategi pribadi manajer

Semakin tunggi tingkat manajer, semakin penting artinya strategi ini bagi

kehidupan organisasi. Strategi pribadi adalah petunjuk praktis yang meliputi

nilai-nilai, motivasi, perlindungan terhadap sikap bermusuhan dari

lingkungan, metode untuk mengubah lingkungan, teknik bergaul dengan

orang-orang, dan untuk terlaksananya suatu (perkerjaan) dengan baik, dan

Page 36: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

22

cara untuk memaksimalkan kepuasan pribadi serta kebutuhan dasar. Strategi

ini bersifat mendasar, biasanya tidak tertulis, dan merupakan kerangka untuk

mengembangkan strategi perusahaan.

4. Pengertian Pemasaran

Apabila mendengar kata pemasaran, sering kali dikaitkan oleh banyak

pihak dengan penjualan (sales), iklan, promosi, atau produk. Namun sebenarnya

pemasaran tidaklah sesempit yang diidentikan oleh banyak orang, karena

pemasaran berbeda dengan penjualan. Pemasaran lebih merupakan suatu seni

menjual produk, sehingga pemasaran adalah proses penjualan yang dimulai dari

perancangan produk sampai dengan produk tersebut terjual. Berbeda dengan

penjualan yang hanya terfokus pada terjadinya transaksi penjualan barang atau

jasa.

Drs. Bashu Swasto, MA dan Irawan mengungkapkan bahwa “pemasaran

sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditunjukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa pada pembeli”.6

Pemasaran juga dapat dipahami sebagai suatu rencana untuk

memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek maupun jangka

panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk,

promosi, perencanaan penjualan, dan distribusi secara spesifik.

6 Bashu Swasta, Manajemen Pemasaran Modern, (Jogjakarta: Liberty, 1990), Cet. II, hal. 5

Page 37: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

23

5. Pengertian Strategi Pemasaran

Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, strategi pemasaran merupakan

proses pemasaran yang mencangkup beberapa hal analisis atas kesempatan-

kesempatan, pemilikan sasaran-sasaran, pengembangan strategi, perumusan

rencana implementasi serta pengawasan.7

Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang

dengannya unit usaha dapat mencapai tujuan pemasarannya.8 Strtegi pemasaran

juga merupakan pernyataan mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk

dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu

pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan

posisi persaingan dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk

mencapai dan melayani klien yang dipilih.9

Strategi pemasaran didasarkan atas 4 konsep strategi, diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi

kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,

karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk

atau bauran pemsaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan

7 Save M. Dagum, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Yopgyakarta: BPFE, 1994), Edisi

Pertama, hal. 124 8 Philip Kotler dan Paul N. Blomm, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional,

(Jakarta: Intermedia, 1995), hal. 127 9 Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997), Edisi ke-2,

jilid 1, hal. 3

Page 38: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

24

sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para konsumen di pasar

produk, menganalisa perbedaan antara pembeli di pasar.

b. Pangsa Pasar

Pangsa pasar (market share) adalah presentase pasar yang ditentukan

dalam ukuran unit maupun revenue dan dihitung berdasarkan specific entity.

Market share merupakan sebuah indikator tentang apa yang dilakukan sebuah

perusahaan terhadap kompetitornya dengan dukungan perubahan-perubahan

dalam penjualan. Pangsa pasar menjelaskan penjualan perusahaan sebagai

presentase volume total penjualan dalam industri, market, ataupun produk.

c. Posisi Pasar

Posisi pasar adalah segala upaya untuk mendesain produk dan merk

kita agar dapat menempati sebuah posisi yang unik dimata pelanggan. Hasil

akhir dari positioning adalah terciptanya proposisi nilai yang pas yang

menjadi alasan bagi pelanggan untuk membeli. Dengan kata lain bahwa

positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasarannya agar

tercipta kesan tertentu dimata konsumen.

d. Marketing Mix

Marketing mix adalah suatu strategi yang menekankan bagaimana

menjual produk secara efektif. Berdasarkan data-data yang diperoleh dan

dikumpulkan baik melalui proses komputerisasi maupun data yang dikoleksi

berdasarkan langganan, agar proses penjualan berjalan lancar. Dengan kata

lain marketing mix merupakan variabel-vriabel yang digunakan di setiap

Page 39: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

25

perusahaan, sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para

konsumen. Jadi marketing mix itu sendiri terdiri atas himpunan variabel-

variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

B. Pembiayaan Dalam Perspektif Islam

1. Pengertian Pembiayaan

Definisi pembiayaan yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak

kepada pihak lain untuk mendukkung invenstasi yang telah direncanakan.10

Pengertian pembiayaan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21

Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah adalah penyediaan dana atau tagihan

yang dipersamakan dengan hal itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

b. Transaksi sewa meyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

ijarah muntahiya bittamlik

c. Transaksi jual beli dlam bentuk piutang murabahah,salam, dan istishna

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh dan

e. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk jasa ijarah untuk transaksi multijasa,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antra Bank Syariah atau UUS dan

pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai atau diberi fasilitas dana

10

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP. AMN YKPN,

2002), h. 17

Page 40: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

26

untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.11

Sedangkan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan

uang/tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan/kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan yang dipersamakan

dengan kredit berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian imbalan atau bagi hasil.12

Pembiyaan dalam perbankan syariah atau

istilah teknisnya aktiva produktif, menurut ketentuan Bank Indonesia adalah

penanaman dana bank syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam

bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan,

penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontinjensi pada

rekening administrative serta Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI).13

Dalam aktivitas pembiayaan, bank syariah akan menjalankan dengan

berbgai teknik dan metode yang penerapannya tergantung pada tujuan dan

aktivitas nasabah penerima pembiayaan. Mekanisme perbankan syariah yang

11

UU No. 21 Tahun 2008 sebagai revisi UU no. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah,

Pasal 1 ayat 25 12

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-

Undang RI Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. (Pasal 1, ayat 12) 13

Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003

Page 41: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

27

berdasarkan prinsip mitra usaha adalah bebas bunga. Oleh karena itu, masalah

membayarkan bunga kepada debitur atau pembebanan bunga kepada nasabah

pembiayaan tidak akan timbul.

Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank

berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank

berdasarkan prinsip syariah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan,

bagi bank berdasarkan prinsip konvensional, keuntungan diperoleh melalui

bunga. Sedangkan bagi bank berdasarkan prinsip syariah berupa imbalan/bagi

hasil. Perbedaan lainnya terdiri dari analisis pemberian pembiayaan (kredit)

beserta persyaratannya.14

Tabel 2.1

Tabel Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil15

BAGI HASIL BUNGA

Penentuan besarnya

rasio/nisbah bagi hasil dibuat

pada waktu akad dengan

berpedoman pada

kemungkinan untung rugi.

Penentuan bunga dibuat pada

waktu akad dengan asumsi harus

selalu untung.

14

Kashmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 72-73. 15

M. Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 61.

Page 42: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

28

Besarnya rasio bagi hasil

berdasarkan jumlah

keuntungan yang diperoleh.

Besarnya presentase berdasarkan

pada jumlah uang (modal) yang

dipijamkan.

Bagi hasil bergantung pada

keuntungan proyek yang

dijalankan. Bila usaha merugi,

kerugian ditanggung bersama

kedua belah pihak.

Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah proyek

yang dijalankan oleh pihak

nasabah untung atau rugi.

Jumlah pembagian laba

meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah

pendapatannya.

Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah

keuntngan berlipat atau keadaan

ekonomi sedang “booming”.

Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil.

Eksistensi bunga diragukan (kalau

tidak dikecam) oleh semua

agama, termasuk Islam.

2. Penilaian Pemberian Pembiayaan

Ada beberapa syarat penilaian pembiayaan yang sering dilakukan,

diantaranya dengan analisis 5C, analisis 7P dan studi kelayakan. Analisis 5C dan

Page 43: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

29

7P memiliki hubungan yang erat dimana analisis 7C merupakan penjelasan dari

analisis 5C.

Syarat pemberian pembiayaan dengan analisis 5C:16

a. Character (Karakter/Akhlak)

Karakter dapat terlihat dari interaksi kehidupan seseorang dengan keluarga

dan tetangganya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai karakter seseorang

biasanya dilakukan dengan bertanya kepada tokoh masyarakat setempat

maupun para tetangga calon penerima pembiayaan.

b. Condition of economi (Kondisi usaha)

Usaha yang dijalankan oleh calon penerima pembiayaan harus baik, dalam arti

mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, menutupi biaya operasional

usaha dan kelebihan dari hasil usaha dapat menjadi modal usaha untuk lebih

berkembang lagi. Jika kelak mendapat pembiayaan, maka usaha terebut

diharapkan dapat tumbuh lebih baik dan akhirnya mampu melunasi

kewajibannya.

c. Capacity (Kemampuan manajerial)

Calon penerima pembiayaan harus mempunyai kemampuan manajerial yang

baik, handal, dan tangguh dalam melaksanakan usahanya. Biasanya seorang

wirausahawan sudah dapat mengatasi permasalahan yang timbul dari

usahanya apabila sudah berjalan minimal dua tahun.

16

Kashmir, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003)

Page 44: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

30

d. Capital (Modal)

Calon penerima pembiayaan harus harus mampu mengatur keuangannya

dengan baik, dalam hal ini seorang pengusaha harus mampu menyisihkan

sebagian keuntungan usahanya untuk menambah modal sehingga skala

usahanya dapat ditingkatkan. Satu hal yang perlu diwaspadai adalah apabila

usaha calon penerima pembiayaan yang sebagian struktur permodalannya

berasal dari luar (bukan modal sendiri), maka hal ini akan menimbulkan

kerawanan pembiayaan bermasalah.

e. Collateral (Jaminan)

Petugas pembiayaan harus dapat menganalisis usaha calon anggota

pembiayaan dimana sumber utama pelunasan pembiayaan nantinya

dibayarkan dari hasil keuntungan usahanya. Unuk mengatasi kemungkinan

sulitnya pembayaran kembali dana pembiyaan maka perlu diadakannya

jaminan. Fungsi jaminan tersebut pertama, sebagai pengganti pelunasan

pembiayaan jika penerima pembiayaan sudah tidak mampu melunasi

pembiayaan. Kedua, sebagai pelunasan pembiayaan jika penerima

pembiayaan melakukan wanprestasi.

3. Akad-Akad Pembiayaan Syariah

Akad, (al-„Aqd) dalam bahasa arab berarti: perikatan, perjanjian dan

pemufakatan.17

Secara terminologi, akad memiliki arti umum dan khusus.

Adapun arti umum dari akad adalah segala sesuatu yang dikehendaki seseorang

17

Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990)

Page 45: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

31

untuk dikerjakan, baik yang muncul dari kehendaknya sendiri, seperti kehendak

untuk wakaf, membebaskan hutang, thalaq dan sumpah, maupun yang

membutuhkan kehendak dua pihak dalam melakukannya, seperti jual beli, sewa

menyewa, perwakilan, gadai/jaminan.18

Sedangkan arti khusus akad adalah pertalian atau keterikatan antara ijab

dan qabul sesuai dengan kehendak syariah yang menimbulkan akibat hukum

pada obyek akad.19

Menurut Jumhur ulama hukum akad ada tiga; yaitu aqid

(orang yang menyelenggarakan akad seperti penjual dan pembeli), harga dan

barang yang ditransaksikan (ma‟qud alaih), dan sighatul „aqd (bentuk ucapan

akad).

Adapun akad-akad pembiayaan yang biasa dipergunakan dalam

pembiayaan pada bank syariah adalah sebagai berikut:

a. Mudharabah

1) Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah suatu perjanjian pembiayaan antara bank dan

nasabah, dimana bank menyediakan 100% pembiayaan bagi usaha tertentu

dari nasabah, sedangkan nasabah mengelola usaha tersebut tanpa campur

tangan bank.20

Dalam akad mudharabah bank mempunyai hak untuk

mengajukan usul dan melakukan pengawasan atas penyediaan dana. Dari

18

Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, (Beirut, Dar al-Fikr, 2002) 19

Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.60. 20

Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga terkait di Indonesia, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1997), h.86.

Page 46: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

32

pembiayaan tersebut bank mendapatkan imbalan atau keuntungan yang

besarnya ditetapkan atas dasar persetujuan kedua belah pihak. Apabila

terjadi kerugian, maka kerugian tersebut sepenuhnya ditanggung oleh bank,

kecuali kerugian akibat kelalaian nasabah.

2) Rukun dan Syarat Mudharabah

Adapun rukun dari akad mudhrabah yaitu:

a) Pemodal

b) Pengelola

c) Modal

d) Nisbah keuntungan

e) Sighat atau akad

Syarat dari akad Mudharabah

a) Pemodal dan pengelola merupakan orang cakap hukum

b) Sighat penawaran dan penerimaan (ijab dan qabul) harus diucapkan oleh

kedua belah pihak guna menunjukan kemauan mereka untuk

menyempurnakan kontrak.

c) Modal harus berupa uang tunai yang jelas jumlahnya.

b. Musyarakah

1) Pengertian Musyarakah

Musyarakah atau syirkah adalah suatu perjanjian usaha antara dua

atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada suatu

proyek dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut, serta

Page 47: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

33

mewakilkan atau menggugurkan haknya dalam proyek.21

Keuntungan dari

hasil usaha dapat dibagi menurut proporsisi penyertaan modal masing-

masing sesuai dengan kesepakatan bersama.

2) Rukun dan Syarat Musyarakah

Adapun rukun dari Musyarakah yaitu :

a) Pemodal

b) Pengelola

c) Modal

d) Nisbah keuntungan

e) Sighat atau akad

Sedangkan syarat dalam musyarakah yaiu:

a) Pemodal dan pengelola harus cakap hukum.

b) Sighat penawaran dan penerimaan (ijab dan qabul) harus diucapkan

oleh kedua belah pihak guna menunjukan kemauan mereka untuk

menyempurnaan kontrak.

c) Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya.

c. Murabahah

1) Pengertian Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang telah disepakati oleh penjual dan

21

Ahmad Ghazali, Serba-serbi Kredit Syariah Jangan ada Bunga Diantara Kita, (Jakarta:

Media Komputindo,2005), h.29.

Page 48: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

34

pembeli (bank dan nasabah).22

Sedangkan pembiayaan murabahah yaitu

suatu perjanjian dimana bank membiayai barang yang diperlukan nasabah

dengan sistem pembayaran ditangguhkan. Dalam prakteknya, pembiayaan

murabahah dilakukan dengan cara bank membeli dan member kuasa

kepada nasabah atas nama bank, dan pada saat yang bersamaan bank

menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga pokok ditambah

sejumlah keuntungan atau margin untuk dibayar oleh nasabah dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara bank dengan

nasabah. Pembiayaan murabahah ditujukan untuk pembiayaan yang

sifatnya konsumtif seperti rumah, toko, mobil, motor dan sebagainya.23

Pada pembiayaan murabahah merupakan perjanjian yang disepkati

antara bank, dimana bank menyiapkan pembiayaan untuk pembelian bahan

baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan oleh nasabah yang akan

dibayarkan kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank

ditambah margin keuntungan) pada saat jatuh tempo.24

2) Syarat-syarat Murabahah

Para pihak :

a) Berwenang secara hukum

b) Rela atau suka sama suka

22

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, cet IV, (Jakarta: IIIT

Indonesia, 2003), h.61. 23

M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Tazkia Institute,

2000), h.251. 24

Muhammad Yusuf dan Junaedi, Pengantar Ilmu Ekonomi dan Perbankan Syariah, (Jakarta:

Ganeca Press 2006), h.69.

Page 49: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

35

Obyek :

a) Ada secara fisik

b) Memiliki kepemilikan yang jelas

c) Bukan barang haram

d) Harga

e) Tidak berubah selama masa perjanjian

f) Merupakan kesepakatan

d. Salam

1) Pengertian Salam

Salam adalah jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum

ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh sedangkan

pembayaran dilakukan secara tunai.

2) Rukun dan Syarat Salam

Adapun rukun dalam akad salam yaitu :

a) Pembeli (Muslam)

b) Penjual (Muslam ilaih)

c) Modal

d) Barang (Muslam fihi)

e) Ijab qabul (Sighat)

Sedangkan syarat dalam akad salam yaitu :

a) Modal harus diketahui.

b) Barang harus jelas speifikasinya.

Page 50: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

36

c) Harus dapat diidentifikasikan secara jelas untuk mengurangi kesalahan

akibat kurangnya pengetahuan tentang barang yang diperjualbelikan,

tentang kualifikasi kualitas, serta mengenai jumlahnya.

d) Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari.

e) Boleh menentukan waktu di masa yang akan datang untuk penyerahan

barang.

e. Ijarah

1) Pengertian Ijarah

Akad antara bank (muajjir) dengan nasabah (musta‟jir) untuk

menyewa suatu barang atau obyek sewa (ma‟jur) milik bank dan bank

mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewanya, dan diakhiri

dengan pembelian obyek sewa oleh nasabah.25

Dalam pembiayaan ini pertama, bank akan membeli aset untuk

disewakan kepada nasabah dan dikategorikan sebagai aktiva ijarah. Setelah

dimiliki bank, selanjutnya nasabah akan menyewanya untuk jangka waktu

yang disepakati dengan membayar sewa. Selama jangka waktu yang

disepakati aktiva ijarah masih dimiliki bank dan akan dialihkan

kepemilikannya pada akhir masa sewa.

2) Rukun Ijarah

Adapun rukun dalam akad ijarah yaitu:

25

M. Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

2001), h.118.

Page 51: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

37

a) Sighat (ucapan): ijab (tawaran), qabul (penerimaan).

b) Pihak yang berakad (berkontrak): pemberi sewa (lessor-pemilik asset),

penyewa (lessee).

c) Obyek kontrak yang terdiri dari pembayaran (sewa) dan manfaat dari

penggunaan aset.

C. USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

1. Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)

Keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah dalam perekonomian

Indoesia memiliki sumbangan yang sangat positif, diantaranya dalam

menyediakan lapangan kerja, menyediakan barang dan jasa, serta pemerataan

usaha untuk mendistribusikan pendapatan nasional. Dengan peranan usaha kecil,

mikro dan menengah tersebut, posisi UMKM dalam pembangunan ekonomi

nasional menjadi sagat penting.

Pembahasan tentang UMKM meliputi pengelompokan jenis usaha, yaitu

jenis industri skala kecil menengah (ISKM) dan perdagangan skala kecil dan

menengah (PSKM). Karena dengan pengelompokannya pada akhirnya terfokus

pada permasalahan kesempatan lapangan kerja dan diletakkan pada kemampuan

pembangunan ISKM dan PSKM.26

26

Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejono, Ekonomi Skala Kecil dan Kecil

Menengah dan Koperasi, (Jakarta: Galia Indonesia, 2002), h.16.

Page 52: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

38

Adapun pengertian UMKM di berbagai Negara tidak selalu sama dan

bergantung pada konsep yang digunakan oleh Negara tersebut. Oleh karena itu

pengertian UMKM ternyata berbeda antara satu Negara dengan dan Negara

lainnya. Dalam pengertiannya mencakup dua aspek, yaitu aspek tenaga kerja dan

aspek pengelompokan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam

kelompok perusahaan tersebut (range of the member of employs).27

Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM):

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagimana diatur

dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro memiliki kriteria aset maksimal

sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah

atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil memiliki kriteria aset sebesar 50 juta

sampai dengan 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 milyar.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

27

Ibid, h.14.

Page 53: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

39

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha

besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah memiliki

kriteria aset sebesar 500 juta sampai dengan 10 milyar dan omzet sebesar 2,5

milyar sampai dengan 50 milyar.

2. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah Pasal 6 menyebutkan kriteria usaha mikro, kecil dan

menengah:28

a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah).

b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

28

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah

Page 54: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

40

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah).

c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Terdapat beberapa acuan definisi UMKM yang digunakan berbagai

instansi di Indonesia, yaitu :29

1. UU No. 9 Tahun 1995 tentang mengatur kriteria usaha kecil berdasarkan nilai

asset tetap (diluar tanah dan bangunan) paling besar Rp 200 juta dengan omzet

pertahun maksimal Rp 1 milyar. Sementara itu berdasarkan Inpres No. 10

Tahun 1999 tentang Usaha Menengah, batasan asset tetap (diluar tanah dan

bangunan) untuk usaha menengah adalah Rp 200 juta hingga Rp 10 milyar.

2. Kementrian Koperasi dan UKM menggolongkan suatu usaha sebagai usaha

kecil jika memiliki omzet kurang dari Rp 1 milyar pertahun. Untuk Usaha

29

Studi, Pengertian UMKM dan Koperasi, Artikel diakses pada 15 Juni 2013 dari

http://www.studyandlearningnow.blogspot.com/2013/01/pengertian-umkm-dan-koperasi.html

Page 55: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

41

Menengah batasannya adalah usaha yang memliki omzet antara Rp 1 milyar

sampai dengan Rp 50 milyar pertahun.

3. Departemen Perindustrian dan Perdagangan menetapkan bahwa industri kecil

dan menengah adalah industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan Rp

5 milyar. Sementara itu usaha kecil di bidang perdagangan dan industri juga

dikategorikan sebagai usaha yang memiliki asset tetap kurang dari Rp 200 juta

dan omzet pertahun kurang dari Rp 1 milyar (sesuai Undang-Undang No. 9

Tahun1995).

4. Bank Indonesia menggolongkan usaha kecil dengan merujuk pada UU No. 9

Tahun 1995, sedangkan untuk usaha menengah BI menentukan sendiri kriteria

asset tetapnya dengan besaran yang dibedakan antara industry manufaktur (Rp

200 juta sampai dengan Rp 5 milyar) dan non manufaktur (Rp 60 juta sampai

dengan Rp 200 juta).

5. Badan Pusat Statistik (BPS) menggolongkan suatu usaha berdasarkan jumlah

tenaga kerja. Usaha mikro adalah usaha yang memiliki pekerja 1-5 orang,

usaha kecil adalah usaha yang memiliki pekerja 6-19 orang, usaha menengah

adalah usaha yang memiliki pekerja 20-99 orang, dan usaha besar memiliki

pekerja sekurang-kurangnya 100 orang.

Page 56: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

42

BAB III

GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

A. Profil Perusahaan

Saat ini, dunia perbankan Indonesia tidak hanya didominasi oleh bank yang

berkonsep konvensional, tetapi bank yang berkonsep syariah pun mulai menjamur

untuk meramaikan persaingan antar bank di Indonesia. Bank Syariah Mandiri

merupakan salah satu bank yang berkonsep syariah di Indonesia. Bank syariah

mandiri juga merupakan salah satu pelopor berdirinya bank-bank yang berkonsep

syariah di Indonesia dan merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia saat

ini.

PT. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 25 Oktober 1999 dan mulai

beroperasi pada tanggal 1 November 1999. Modal dasar pendirian Bank Syariah

Mandiri sebesar Rp 1 triliun rupiah dengan modal disetor sebesar Rp

658.243.565.000,- (enam ratus lima puluh delapan milyar dua ratus empat puluh tiga

juta lima ratus enam puluh lima ribu rupiah). Dengan modal sebesar itu sampai

Desember 2010 aset Bank Syariah Mandiri mencapai Rp. 32,48 triliun.1

Saat ini Bank Syariah Mandiri telah memiliki total kantor cabang mencapai

1.171 kantor, diluar cabang unit bisnis mikro. Dari jumlah tersebut, sebanyak 977

unit berstatus Kantor Cabang (KC) dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) serta unit

1 Aset Bank Syariah Mandiri Rp. 32,48 triliun, Kompas, 19 April 2011, h.14.

Page 57: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

43

berupa Kantor Kas (KK) yang semuanya tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Selain

itu Bank Syariah Mandiri juga memiliki jaringan ATM sejumlah 220 ATM Syariah

Mandiri, 4.795 ATM Mandiri, 20.487 ATM Bersama (termasuk ATM Mandiri dan

ATM BSM), 14.403 ATM Prima, 121.743 unit EDC BCA, 7.053 ATM BCA dan

7.435 unit Malaysia Elektronik Payment System (MEPS).

Sampai saat ini, hampir 100 persen BSM masih milik Bank Mandiri. Hanya

satu lembar saham yang dimiliki oleh Mandiri Sekuritas. Ini membuktikan bahwa

Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank dengan prinsip syariah terbesar di

Indonesia.

B. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997 yang disusul dengan krisis politik

nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi

bank-bank konvensional mengalami kolaps dan kekeringan likuiditas. Keadaan

tersebut menyebabkan Pemerintah Indonsia terpaksa mengambil kebijakan untuk

merestrukturisasi dan merekapitulasi bank-bank yang ada di Indonesia.

Kehadiran BSM sejak 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus

berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis

ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi dimensi

termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif

yang sangat hebat terhdap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia

usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh

Page 58: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

44

bank-bank konvensional mengalami krisis yang luar biasa. Pemerintah akhirnya

mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-

bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota

Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan

melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor

asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah meakukan penggabungan (merger) empat

bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.

Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan

tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok

perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 Tahun

1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syriah (dual

banking system).2

2 Mini Profile, Menemukan Kembali Konsep Perbankan Modern, (Jakarta, Bank Syariah

Mandiri), Edisi Juni 2001. h.4

Page 59: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

45

Tim Pengembangan Perbankan Syariah mmandang bahwa pemberlakuan UU

tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila

Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim

Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional

menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23

tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh

Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan

nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal

tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak senin tanggal

25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah

yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di

perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju

Indonesia yang lebih baik.

Page 60: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

46

C. Visi, Misi, Budaya Perusahaan dan Prinsip Opersional Bank Syariah Mandiri

1. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah “Menjadi Bank Syariah

Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”. Sedangkan misi yang ingin dicapai oleh Bank

Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan suasana pasar perbankan syariah agar dapat berkembang dengan

mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinasi dengan baik.

b. Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan melalui

kinerja dengan mitra strategis agar menjadi bank syariah terkemuka di

Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan

memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas.

c. Memperkejakan pegawai yang professional dan sepenuhnya mengerti

operasional perbankan syariah.

d. Menunjukan komitmen terhadap standar kinerja operasional perbankan

dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta memegang teguh prinsip

keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian.

e. Mengutamakan mobilisasi pendanaan dari gologan masyarakat menengah dan

ritel, memperbesar portofolio pembiayaan untuk skala menengah dan kecil,

serta mendorong terwujudnya manajemen zakat, infaq dan shadaqah yang

lebih fektif sebagai cerminan kepedulian sosial.

f. Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan lain,

segenap lapisan masyarakat dari investor baik lokal maupun asing.

Page 61: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

47

2. Budaya Perusahaan

Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip

syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap

akhlaqul karimah (budi pekerti mulia), yang terangkum dalam lima sikap dasar

yang disingkat SIFAT, yaitu:

a. Shiddiq

Menjaga martabat dengan integritas. Awali niat hati yang tulus, berpikir

jernih, bicara benar, sikap terpuji dan perilaku teladan.

b. Istiqomah

Konsisten adalah kunci menuju sukses. Pegang teguh komitmen, sikap

optimis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri.

c. Fathonah

Profesional adalah gaya kerja kami. Semangat belajar berkelanjutan, cerdas,

inovatif, terampil dan adil.

d. Amanah

Terpercaya karena penuh tanggung jawab. Menjadi terpercaya, cepat tanggap,

obyektif, akurat dan disiplin.

e. Tabligh

Kepemimpinan berlandaskan kasih saying. Selalu transparan, membimbing,

visioner, komunikatif dan memberdayakan.3

3 Bank Syariah Mandiri, “Gambaran Umum, Visi dan Misi”, Diakses pada tanggal 18 Juni

2013 dari http://www.syariahmandiri.co.id/2013/06/gambaranumumvisidanmisi.html

Page 62: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

48

3. Prinsip Operasional

Dalam operasionalnya, Bank Syariah Mandiri berada dalam koridor

prinsip-prinsip sebagai berikut:4

a. Keadilan

Bank Syariah Mandiri memberikan bagi hasil, transfer prestasi dari mitra

usaha sesuai dengan kerjanya masing-masing dalam proporsi yang adil.

Aplikasi prinsip keadian tersebut adalah pembagian keuntungan antara bank

dan pengusaha atas dasar volume penjualan riil. Besarnya pembagian

keuntungan tergantung kepada besarnya kontribusi modal masing-masing

serta posisi resiko yang disepakati. Semakin besar hasil usaha yang diperoleh

pengusaha maka semakin besar pula hasil yang diperoleh pemilik dana.

Dalam menjalankan usaha pembiayaan semuanya berlandaskan keadilan

dalam berbagi laba sesuai kontribusi dan resiko. Penghargaan akan faktor

upaya (skill, pemikiran, kerja keras dan waktu) mendapatkan tempat yang

sepadan dengan faktor modal dan resiko.

b. Kemitraan

Posisi nasabah investor, pengguna dan bank berada dalam hubungan yang

sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh

keuntungan bersama yang menguntungkan dan bertanggung jawab.

c. Transparasi (keterbukaan)

4 Mini Profile, Menemukan Kembali Konsep Perbankan Modern, (Jakarta, Bank Syariah

Mandiri), Edisi Juni 2001.

Page 63: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

49

Transparasi merupakan faktor internal yang melekat dan menjadi bagian

dalam sistem perbankan syariah. Melalui laporan keuangan bank yang terbuka

secara berkesinambungan, nasabah pemilik dana dapat dengan segera

mengetahui tingkat keamanan dana, situasi dunia usaha, kondisi

perekonomian bahkan manajemen bank.

d. Universal

Dalam kemitraan Bank Syariah Mandiri harus manjadi alat ampuh untuk

mendukung perkembangan usaha tanpa membedakan suku, agama, ras dan

golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil

„alamin.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Bank Syariah Mandiri terdiri dari Dewan Komisaris,

Dewan Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Penasehat Direksi, Divisi dan Kantor-

kantor Cabang.

Dewan Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan Direktur Bidang Pemasaran

Korporasi, Direksi Bidang Pemasaran Menengah Ritel, serta Direktur Bidang

Operasi, Kepatuhan dan Manajemen Cabang.

Sebagai Bank Syariah, pada struktur organisasinya terdapat Dewan Pengawas

Syariah yang bertugas mengarahkan, memeriksa dan mengawasi kegiatan bank guna

menjamin bahwa bank telah beroperasi sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip

Syariah Islam.

Page 64: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

50

Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah:

1. Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank

agar sesuai dengan Prinsip Syariah.

2. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional

dan produk yang dikeluarkan Bank.

3. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank.

4. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank yang

belum ada fatwanya.

5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap

mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.

6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank

dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

Page 65: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

51

Gambar 3.1

Bagan Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri

Page 66: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

52

Adapun struktur organisasi Bank Syariah Mandiri periode 2013 adalah

sebagai berikut:

Dewan pengurus

Presiden Direktur Utama : Yuslam Fauzi

Direktur Pembiayaan Koorporasi : Amran P. Nasution

Direktur Treasury dan Jaringan : Sugiharto

Direktur Pemb. Komersial dan Konsumer : Hanawijaya

Direktur Operasi dan Pendukung : Achmad Syamsudin

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko : Zainal Fanani

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Achmad Marzuki

Komisaris Independen : Abdillah

Komisaris Independen : Ramzi A. Zuhdi

Komisaris : Lilis Kurniasih

Komisaris : Tardi

Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Prof. KH. Alie Yafie

Anggota : Drs Mohammad Hidayat, MBA

Anggota : Dr. Muhammad Syafi‟I Antonio, Mec

Page 67: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

53

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak

Gambar 3.3

Struktur Organisasi Divisi Pembiayaan Warung Mikro

Kepala Kantor Cabang

Pembantu

Marketting Operasional

Pelaksana

Marketting

support

Gadai Emas Pembiayaan

Mikro

Officer

Operasional

Back Office Teller Customer

Service

Security

Kepala KCP

Kepala Pembiayaan Mikro

Asisten Analis Mikro

Pelaksana Marketing Mikro Administrasi

Page 68: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

54

E. Produk-Produk Pembiayaan Bank Syariah Mandiri

Secara umum semua produk pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank Syariah

Mandiri ada di Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak.

Produk-produk pembiayaan yang ada diantaranya:

1. Pembiayaan Warung Mikro

2. Pembiayaan Perumahan Griya BSM

3. Pembiayaan Pensiun

4. Pembiayaan Eduka (Pendidikan)

5. Pembiayaan Multiguna

6. Pembiayaan Konsumer

7. Pembiayaan Produktif

8. Pembiayaan Kendara Bermotor

9. Pembiayaan Talangan Haji dan Umrah

10. Pembiayaan Koperasi Karyawan

Page 69: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Dalam Upaya Menarik

Minat Nasabah

Melihat tingginya minat masyarakat terhadap perbankan syariah, maka bank

syariah harus menyikapinya dengan baik. Bank syariah dapat melakukan

pengembangan pengenalan produk-produk yang ditawarkan sehingga memiliki daya

tarik dan nilai jual yang dapat memberikan pengaruh pada nasabah maupun calon

nasabah untuk mengetahui lebih jauh tentang produk-produk perbankan syariah.

Aktivitas pemasaaran diperlukan baik oleh perusahaan yang baru diluncurkan

maupun perusahaan yang telah berjalan. Pemasaran merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan suatu perusahaan karena itu pemasaran selalu memperoleh

posisi penting dan dipandang sebagai jantung suatu perusahaan. Tanpa pemasaran,

suatu perusahaan akan seperti kehilangan dorongan untuk bertahan dan bersaing yang

selanjutnya membawa perusahaan menuju titik kemunduran, bahkan kekalahan dalam

persaingan.1 Menurut analis pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri KCP

Cilandak M. Syafiq Umam, pemasaran yang baik adalah pemasaran dengan metode

“jemput bola” yaitu layanan yang diberikan kepada nasabah maupun calon nasabah

untuk mempermudah nasabah karena nasabah sendiri pada umumnya ingin

dimanjakan dengan segala fasilitas dan kenyamanan termasuk dalam hal pelayanan.

1 Serian Wijatno, Pengantar Enterpreunership, h.172.

Page 70: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

56

Dalam proses pengenalan Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada

masyarakat, Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak juga memiliki strategi yang biasa

digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, yaitu dengan memanfaatkan

media yang ada seperti radio, TV, brosur, pemasangan spanduk di tempat-tempat

yang strategis dan menjadi sponsor dalam sebuah acara yang diyakini merupakan

target pasar yang tepat. Dengan demikian diharapkan dapat membentuk citra positif

ditengah masyarakat terhadap Bank syariah Mandiri KCP Cilandak.

Pembahasan strategi pemasaran akan dimulai bagaimana Bank Syariah

Mandiri melakukan segmentasi pasar (segmenting), penentuan target pasar

(targeting), dan positioning. Selanjutnya akan dibahas bagaimana Bank Syariah

Mandiri membangun bauran pemasarannya

1. Segmentasi Demografis

Pada segmentasi demografis, varibel yang sering digunakan adalah umur,

jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, daur hidup keluarga, generasi,

etnik, agama, kebangsaan, dan kelas sosial.2

Segmentasi demografis yang dilakukan Bank Syariah Mandiri terhadap

Produk Pembiayaan Warung Mikro hanya terbatas pada usia, yaitu usia minimal

21 tahun atau sudah menikah dan maksimal usia 55 tahun pada saat jatuh tempo

atau pembiayaan lunas. Selebihnya berhak untuk dapat memanfaatkan Produk

Pembiayaan Warung Mikro. Produk Pembiayaan Warung Mikro merupakan

produk alternatif yang ada di Bank Syariah Mandiri dan produk ini difokuskan

2 Ibid, h. 176

Page 71: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

57

kepada nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di sektor usaha

mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan limit pembiayaan Rp 2 juta sampai

dengan Rp 100 juta. Dengan adanya Produk Pembiayaan Warung Mikro di Bank

Syariah Mandiri, kelompok pengusaha UMKM dapat memanfaatkan produk ini

untuk memenuhi kebutuhan usahanya sehingga dapat mejalankan perputaran

ekonomi dengan baik dan berkembang.

2. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis misalnya menggunakan variabel seperti propinsi,

kabupaten, kota, dan densitas populasi.

Segmentasi geografis yang dilakukan Bank Syariah Mandiri terhadap

Produk Pembiayaan Warung Mikro adalah:3

a. Pedagang Pasar

1) Letak pasar maksimum 5 km dari kantor layanan warung mikro

2) Jumlah pedagang minimal 1000 pedagang

3) Jenis pasar retail / semi grosir

4) Pasar dikelola oleh pemda setempat

b. Usaha Mikro

1) Letak usaha dalam radius maksimum 10 km dari kantor layanan warung

mikro

3 M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara

Pribadi, Cilandak, 4 November 2013.

Page 72: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

58

2) Jenis usaha perdagangan dan jasa, seperti warung kelontong, kaki lima,

warung sembako, bengkel, salon, dan usaha lain yang tidak termasuk

dalam negatif list Bank Syariah Mandiri

c. Usaha Mikro Cluster

Usaha-usaha mikro sejenis yang terdapat dalam satu wilayah dan memiliki

satu hubungan bisnis dengan lembaga pembinaan, contohnya cluster petani

sawit, cluster pengusaha kerajinan, cluster petani karet.

d. Usaha Supply Chain

Usaha-usaha mikro yang tergabung dalam satu rangkaian bisnis atau asosiasi

atau lembaga binaan yang lokasinya tersebar, contohnya seperti pengusaha

roti yang dikoordinir oleh produsen terigu bogasari, warung-warung binaan

makro, agen penyalur voucher.

Setelah proses segmentasi dilakukan maka langkah selanjutnya adalah

mengevaluasi daya tarik setiap segmen dan memeriksa apakah segmen tersebut sesuai

dengan kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Target pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri terhadap Produk

Pembiayaan Warung Mikro adalah semua market dimasuki dari segi segmen

demografis dan geografis, dimana produk ini difokuskan pada sektor usaha mikro,

kecil, dan menengah (UMKM) yang bertempat tinggal di daerah Cilandak dan

sekitarnya, seperti Pondok Labu, Ragunan, Cinere, Pasar Rebo dan daerah-daerah di

sekitaran Cilandak yang tidak jauh dari kantor layanan warung mikro, yaitu minimal

Page 73: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

59

dalam radius 5 km sampai dengan 15 km dari kantor layanan warung mikro.4 Karena

Produk Pembiayaan Warung Mikro telah hadir di tengah-tengah masyarakat dalam

rangka memberi pembiayaan kepada calon nasabah perorangan atau badan usaha

yang bergerak di sektor UMKM, maka produk ini sangat bermanfaat sekali bagi

pengusaha-pengusaha yang bergerak di sektor UMKM karena proses dan persyaratan

pembiayaan yang relatif cukup mudah serta jumlah plafon pembiayaan yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu mulai dari Rp 2 juta sampai dengan Rp 100 juta.

Hal ini tentunya bisa menjadi solusi bagi pengusaha mikro dan kecil yang kesulitan

untuk memperoleh akses permodalan.

Setelah memilih target pasar, maka langkah perusahaan selanjutnya adalah

menetapkan „posisi‟ dirinya sedemikian rupa relatif terhadap pesaingnya. Artinya

perusahan harus memiliki dan memperlihatkan keunikannya.5

Produk Pembiayaan Warung Mikro yang diterapkan oleh Bank Syariah

Mandiri jelas akan dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi calon nasabahnya

baik dari calon nasabah non muslim maupun nasabah muslim, karena Produk

Pembiayaan Warung Mikro memiliki keunggulan sebagai berikut:

1. Rasa tentram dan aman karena produk pembiayaan yang ada di Bank Syariah

Mandiri terhindar dari riba.

Seluruh agama melarang adanya transaksi ribawi. Riba bukan hanya merupakan

persoalan masyarakat Islam, tetapi kalangan diluar Islam pun memandang serius

4 M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara

Pribadi, Cilandak, 4 November 2013. 5 Serian Wijatno, Pengantar Enterpreunership, hal.178

Page 74: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

60

masalah ini. Karenanya, kajian masalah riba dapat dirunut mundur hingga lebih

dari dua ribu tahun silam. Masalah riba telah menjadi bahan bahasan bagi

kalangan Yahudi, Yunani, demikian juga bangsa Romawi. Kalangan Kristen juga

mempunyai pandangan tersendiri mengenai riba dimana mereka juga mengecam

praktek pengambilan keuntungan dari transaksi ribawi.

2. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai

pembiayaan lunas.

Pada kredit konvensional, angsuran bersifat floating (mengambang) tergantung

pada tingkat suku bunga yang berlaku. Lain halnya dengan Produk Pembiayaan

Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri, angsuran akan tetap selama masa

pembiayaan sesuai dengan kesepakatan pada saat penandatanganan akad.

Nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naiknya angsuran jika terjadi

kenaikan tingkat suku bunga, karena besarnya nilai angsuran tetap sampai masa

angsuran pembiayaan selesai.

3. Jumlah plafon pembiyaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon

nasabah .

Dengan jumlah plafon pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan

nasabah, yaitu mulai dari Rp 2 juta sampai dengan Rp 100 juta, hal ini tentunya

akan menjadi solusi bagi para pengusaha mikro dan kecil yang sulit untuk

mendapatkan akses permodalan.

4. Margin kompetitif

Page 75: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

61

Dengan tingkat margin yang kompetitif, Produk Pembiayaan Warung Mikro ini

juga menjadi produk andalan Bank Syariah Mandiri untuk membiayai segmen

masyarakat menengah kebawah atau masyarakat kecil.

5. Proses pengajuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat

Proses pengajuan Pembiayaan Warung Mikro juga relatif mudah dan cepat.

Ketika nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan sudah melengkapi

persyaratan dan data-data yang dibutukan dan pengajuan pembiayaan itu telah

disetujui oleh pihak bank, maka selanjutnya akan diadakan akad atau kontrak

perjanjian antara nasabah dan pihak bank dan setelah itu dana pembiayaan bisa

langsung cair.

6. Jangka waktu pembiayaan yang panjang

Semakin panjang jangka waktu pembiayaan maka akan semakin kecil jumlah

angsuran yang disetorkan pada tiap bulannya. Dengan jangka waktu hingga 4

tahun, nasabah bisa mengangsur sesuai dengan kemampuan finansial yang

dimiliki oleh nasabah tersebut.

7. Adanya fasilitas auto debit online bagi nasabah yang membayar angsuran

pembiayaan, jadi tidak diperkenankan untuk collecting angsuran nasabah secara

langsung. Oleh karena itu sebelum mendapatkan fasilitas ini, calon nasabah

pemohon pembiayaan mikro diharuskan untuk memiliki atau membuka rekening

di Bank Syariah Mandiri. Fasilitas ini sangat bermanfaat bagi para nasabah

karena mudah untuk melakukan pembayaran angsuran pembiayaan di Bank

Page 76: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

62

Syariah Mandiri yang terdekat dengan domisili nasabah dan juga sangat

memudahkan bagi pihak Bank Syariah Mandiri dalam collecting angsuran.

8. Merupakan salah satu perusahaan pemerintah yang memiliki brand yang cukup

familiar bagi masyarakat di Indonesia.

Untuk mencapai pasar sasaran tersebut strategi pemasaran Produk

Pembiayaan Warung Mikro yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri adalah

dengan metode marketing mix. Philip Kotler mendefinisikan marketing mix sebagai

seperangkat variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk

menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.6 Marketing mix ini

meliputi empat variabel, yaitu product, price, place, dan promotion.

1. Product (Produk)

Dari keseluruhan bauran pemasaran, strategi produk adalah strategi yang

paling kursial. Ketiga elemen bauran pemasaran lainnya berkaitan dengan produk

yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian strategi lainnya belum

relevan apabila produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut belum unggul.

Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Dalam konteks pemasaran produk

mencangkup produk fisik, jasa, pengalaman, orang, tempat, property, organisasi,

informasi, ide, dan kejadian.

6 Philip Kotler, Dasar-Dasar Manajemen, edisi ke III, (Jakarta: FEUI, 1987) hal. 63.

Page 77: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

63

Menurut Philip Kotler, produk adalah setiap apa saja yang ditawarkan di

pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang

dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.

Dalam hal ini, salah satu produk yang dikeluarkan oleh Bank Syariah

Mandiri adalah Produk Pembiayaan Warung Mikro dengan menggunakan akad

murabahah. Akad murabahah adalah akad pembiayaan dengan prinsip jual beli

dengan menyertakan harga pokok dan keuntungan (margin) yang disepakati.

Dengan demikian masyarakat akan merasa tenang karena selama masa

pembiayaan besar angsuran tidak akan berubah meskipun kondisi ekonomi

sedang tidak baik.

Strategi Pemasaran Produk yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri

dalam upaya menarik minat nasabah adalah dengan menampilkan mutu dari

Produk Pembiayaan Warung Mikro tersebut serta mengedepankan keunggulan

dari produk-produk perbankan syariah dan memberi kemudahan bagi pengusaha-

pengusaha skala mikro dan kecil yang sulit untuk memperoleh akses permodalan,

sehingga Bank Syariah Mandiri dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar

sasarannya.

Pembiayaan Warung Mikro sendiri menawarkan tiga jenis produk,

diantaranya adalah:

a. Pembiayaan Usaha Mikro Tunas

Page 78: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

64

Pembiayaan usaha mikro dari Bank kepada perorangan atau badan usaha

dengan plafon pembiayaan keseluruhan minimum Rp2.000.000 dan

maksimum Rp10.000.000.

b. Pembiayaan Usaha Mikro Madya

Pembiayaan usaha mikro dari Bank kepada perorangan atau badan usaha

dengan plafon pembiayaan keseluruhan diatas Rp10.000.000 dan maksimum

Rp50.000.000.

c. Pembiayaan Usaha Mikro Utama

Pembiayaan usaha mikro dari Bank kepada perorangan atau badan usaha

dengan plafon pembiayaan keseluruhan diatas Rp50.000.000 dan maksimum

Rp100.000.000.

2. Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk

memperoleh sebuah produk. Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang

perlu diperhatikan. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Serian Wijatno,

ada empat alasan kenapa harga layak diperhatikan, pertama harga merupakan

salah satu komponen yang dapat digunakan oleh entrepreneur untuk

meningkatkan revenue perusahaan selain dengan meningkatkan volume produk

yang dijual, kedua harga merupakan elemen bauran pemasaran yang paling

mudah diubah. Mengubah produk, promosi, dan distribusi mungkin akan

memakan waktu cukup lama sedangkan mengubah harga bisa dilakukan pada

saat ini juga, ketiga strategi dan taktik harga pesaing memberikan pengaruh besar

Page 79: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

65

terhadap penjualan suatu perusahaan, keempat harga merupakan salah satu

komponen yang digunakan untuk diferensiansi pada pasar yang telah jenuh dan

terjadi komoditasi produk.

Harga harus ditentukan besarnya, hal ini sangat penting karena harga

dapat menentukan laku tidaknya produk yang akan ditawarkan di pasar. Salah

menentukan harga maka akan berakibat buruk bagi produk yang ditawarkan

kepada konsumen.

Tabel 4.1

Margin Warung Mikro

Limit Pembiayaan

Price

(eq. efektif / th)

Rp2.000.000 s.d Rp10.000.000 36,00%

Rp10.000.000 s.d Rp50.000.000 32,00%

Rp50.000.000 s.d Rp100.000.000 28,00%

Dari tabel diatas, penetapan strategi harga pada Produk Pembiayaan

Warung Mikro yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri untuk masing-masing

pembiayaan adalah sebagai berikut:

a. Produk Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas) adalah 36% efektif

sesuai dengan periode angsuran, atau setara dengan ± 1,7% per bulan.

Page 80: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

66

b. Produk Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) adalah 32% efektif

sesuai dengan periode angsuran, atau setara dengan ± 1,5% per bulan.

c. Produk Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) adalah 28% efektif

sesuai dengan periode angsuran, atau setara dengan ± 1,2% perbulan.

Penetapan price tersebut berlaku untuk pembiyaan segmen mikro yang

disalurkan melalui Warung Mikro baik untuk tujuan produktif maupun multiguna

dan pembiayaan segmen mikro produktif komersial yang disalurkan melalui

Kantor Cabang/Cabang Pembantu.

3. Place (Tempat)

Pemilihan lokasi sangat penting, karena apabila salah dalam memilih

lokasi maka akan menyebabkan meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan dan

lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan

dengan bank.

Dalam hal ini lokasi yang dipilih oleh Bank Syariah Mandiri KCP ini

berada di pusat bisnis di Cilandak Jakarta Selatan. Lokasi yang mudah diakses

dan dikelilingi oleh sektor-sektor UMKM dan pasar-pasar tradisional yang

berada disekitar Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Pada lokasi ini tersedia

sarana dan prasarana seperti listrik, telepon, dan lain-lain serta respon masyarakat

yang baik, jumlah pesaing yang ada di lokasi tersebut, dan terdapat beberapa

fasilitas penunjang lainnya seperti pusat perbelanjaan atau perumahan.

Page 81: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

67

4. Promotion (Promosi)

Promosi adalah arus informasi atau persuasi suatu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran.7

Promosi merupakan aktivitas yang menunjang keberhasilan strategi

bauran pemasaran lainnya. Tanpa Promosi keunggulan produk tidak dapat

diketahui oleh konsumen. Program penentuan harga diskon yang disusun perlu

diperkuat dengan iklan sehingga dketahui oleh target pasar.

Promosi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak pada

Produk Pembiayaan Warung Mikro adalah sebagai berikut:

a. Periklanan (Advertising) yaitu melakukan promosi dengan menggunakan

brosur, iklan majalah, spanduk baik di media cetak maupun media elektronik.

b. Publisitas (Publicity) yaitu promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra

perusahaan kepada para calon nasabah melalui kegiatan-kegiatan penyaluran

dana seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), yaitu

penyaluran dana berputar pemerintah kepada masyarakat untuk

penanggulangan kemiskinan. Dengan menerima mahasiswa magang dan

observasi juga merupakan salah satu cara untuk mempromosikan produk-

produk yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak.

c. Penjualan Pribadi (Personal Selling), yaitu promosi yang dilakukan oleh

karyawan Bank Syariah Mandiri, dalam hal ini pemasaran pembiayaan

7 Bashu Swasta DH, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1997), hal.269

Page 82: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

68

dilaksanakan oleh Pelaksana Markerting Mikro (PMM) dalam melayani,

mensosialisasikan, menjelaskan kelebihan dan keunggulan Produk

Pembiayaan Warung Mikro kepada calon nasabah, serta melakukan survey

langsung ke lapangan (on the spot) dengan melakukan kunjungan pada sektor

UMKM seperti pasar tradisional, pedagang-pedagang kaki lima, industri

rumahan, dan lain-lain. Promosi ini dilakukan oleh Pelaksana Marketing

Mikro untuk mendapatkan informasi nasabah yang potensial.

Salah satu cara Pelaksana Marketing Mikro untuk mendapatkan

informasi tentang nasabah yang berpotensi adalah sebagai berikut:

1) Strategi akuisisi calon nasabah wirausaha:

a) Melakukan survey ke pusat perdagangan, sentra industri/pertanian untuk

mengetahui potensi pembiayaan kepada pedagang atau pengusaha yang

menjadi anggota kelompok atau paguyuban.

b) Melakukan survey untuk mengetahui potensi bisnis suatu daerah, sentra

usaha, dan pusat perdagangan.

c) Melakukan kunjungan atau pertemuan dengan ketua kelompok usaha,

perdagangan, paguyuban untuk mengetahui kemungkinan diberikan

pembiayaan kepada anggotanya.

d) Melakukan kunjungan atau pertemuan kepada anggota kelompok usaha,

perdagangan, paguyuban untuk mengetahui kelayakan penyaluran

pembiayaan.

Page 83: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

69

2) Strategi akuisisi calon nasabah perorangan dengan penghasilan tetap:

a) Menginventarisir instansi pemerintah/daerah/perusahaan nasabah

existing di cabang-cabang Bank Syariah Mandiri setempat.

b) Menginventarisir instansi pemerintah/daerah/perusahaan dengan

reputasi yang baik disekitar wilayah kerja.

c) Mencari informasi mengenai contact person dari instansi

pemerintah/daerah/perusahaan yang menjadi target market.

d) Melakukan kegiatan promosi kepada instansi

pemerintah/daerah/perusahaan yang menjadi target market dengan

memberikan brosur, melalui telepon atau melakukan presentasi.

e) Melakukan kunjungan atau pertemuan dengan salah satu karyawan

perusahaan tersebut untuk mengetahui kemungkinan kerjasama BSM

dan instansi tersebut untuk pembiayaan kepada karyawan lainnya.

f) Melakukan kunjungan atau pertemuan kepada karyawan perusahaan

dimaksud untuk mengetahui kelayakan penyaluran pembiayaan.

Strategi promosi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri KCP

Cilandak melalui periklanan baik majalah, brosur, spanduk, dan media lainnya

cukup menarik minat nasabah untuk menggunakan Produk Pembiayaan Warung

Mikro yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak dengan

menjelaskan manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari produk pembiayaan

ini.

Page 84: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

70

Promosi yang dilakukan dengan publisitas melalui Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), yaitu penyaluran dana berputar pemerintah

kepada masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan, diharapkan agar

masyarakat dapat melihat bahwa Bank Syariah Mandiri peduli dengan masyrakat

yang kurang mampu, sehingga dapat mengurangi beban masyarakat yang sangat

membutuhkan bantuan melalui kegiatan PNPM tersebut.

Jadi kesimpulannya, strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syriah

Mandiri KCP Cilandak ada empat, yaitu strategi dalam bidang produk, harga,

distribusi, dan promosi. Keempat strategi pemasaran ini diatur dalam Pedoman

Opersional Produk Pembiayaan Warung Mikro yang berlaku umum tetapi

tergantung kondisi cabang yang berbeda-beda. Dan yang terkait dengan

kebijakan strategi pemasaran ini adalah dewan direksi Bank Syariah Mandiri

yang membuat strategi pemasaran secara umum dan seluruh karyawan Bank

Syariah Mandiri bertanggung jawab dalam melakukan pemasaran atas Produk

Pembiayaan Warung Mikro tersebut.

Dalam periode Januari sampai dengan Oktober 2013, realisasi pencairan

dana pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak mencapai

Rp 1.759.000.000,- (satu milyar tujuh ratus lima puluh sembilan juta rupiah).

Dari periode bulan Januari sampai dengan Oktober 2013, pada bulan Agustus

tidak ada pencairan dana, hal ini disebabkan karena ada beberapa nasabah yang

mengajukan pembiayaan tetapi datanya tidak memenuhi persyaratan, seperti

kurangnya nilai jaminan, usia calon nasabah masih dibawah 21 tahun dan diatas

Page 85: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

71

55 tahun. Sedangkan persyaratan pengajuan pembiayaan warung mikro di Bank

Syariah Mandiri nilai jaminan adalah sebesar 30% dari total plafon pembiayaan

dan umur pemohon minimal 21 tahun atau sudah menikah dan maksimal 55

tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan. Apabila pemohon tidak memenuhi

persyaratan tersebut maka Bank Syariah Mandiri tidak dapat menyetujui

pembiayaan dan mencairkan dana tersebut.

Tabel 4.2

Pencairan Pembiayaan Januari – Oktober 2013

Bulan

Pencairan Pembiayaan

(dalam jutaan rupiah)

Januari 2013

Februari 2013

Maret 2013

April 2013

Mei 2013

Juni 2013

Juli 2013

Agustus 2013

September 2013

Oktober 2013

173.000.000

92.000.000

287.000.000

283.000.000

85.000.000

229.000.000

200.000.000

-

145.000.000

265.000.000

Page 86: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

72

Adapun strategi khusus yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri KCP

Cilandak ketika memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada calon

nasabah, yaitu dengan cara memberi pemahaman secara khusus tentang konsep dan

aplikasi akad murabahah yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri terhadap

Produk Pembiayaan Warung Mikro, serta menekankan manfaat dan keunggulan dari

Produk Pembiayaan Warung Mikro dengan kredit konvensinal.8 Dalam akad

murabahah prinsip yang digunakan adalah jual beli, sedangkan prinsip dasar yang

digunakan oleh kredit konvensional adalah prinsip pinjam meminjam, dan

keuntungan dalam akad murabahah adalah margin penjualan yang didalamnya sudah

termasuk harga jual, sedangkan keuntungan pada kredit konvensional didasarkan

pada tingkat suku bunga. Nasabah yang mendapatkan kredit dari bank konvensional

dibebani kewajiban membayar cicilan beserta dengan bunga pinjaman sekaligus.

Selain melakukan upaya untuk memasarkan Produk Pembiayaan Warung

Mikro, Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak juga melakukan upaya untuk

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan karyawan Pelaksana Marketing Mikro

terhadap Produk Pembiayaan Warung Mikro dalam melayani nasabah dan juga

membantu melancarkan proses sosialisasi Produk Pembiayaan Warung Mikro.

Langkah-langkah yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak untuk

meningkatkan kualitas SDM karyawan adalah dengan mengadakan pelatihan-

pelatihan tentang pemahaman perbankan syariah dan juga mengenalkan Produk

8 M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara

Pribadi, Cilandak, 4 November 2013.

Page 87: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

73

Pembiayaan Warung Mikro. Pelatihan ini berupa simulasi pada sistem agar Pelaksana

Marketing Mikro terbiasa dan maksimal dalam melayani nasabah, selain itu adanya

tambahan bonus dan penaikan jenjang karir bagi Pelaksana Marketing Mikro apabila

bisa mencapai target yang diinginkan. Dengan adanya pemberian bonus atau dan

penaikan jenjang karir apabila target tercapai, hal ini bisa menjadi motivasi bagi

Pelaksana Marketing Mikro untuk mendapatkan calon nasabah.

Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak juga melakukan pengawasan atau

monitoring terhadap Pelakasana Marketing Mikro. Dalam hal pengawasan, Bank

Syariah Mandiri KCP Cilandak melaksanakannya baik secara langsung maupun

periodik yang dilakukan oleh pimpinan maupun kepala pembiayaan warung mikro.

Pengawasan dilakukan secara langsung pada saat operasional dan pelaksanaan

program kerja Bank Syariah Mandiri berlangsung seperti adanya absensi untuk

karyawan, laporan neraca laba rugi harian, pengecekan terhadap kelengkapan

administrasi, serta adanya laporan mingguan (pipe line) yang diserahkan kepada

pelaksana marketing mikro untuk pimpinan dalam hal pencapaian target, sehingga

pimpinan dapat mengevaluasi para marketing dalam hal pencapaian target.9

B. Mekanisme Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri adalah pembiayaan Bank

kepada nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang UMKM untuk

9 M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara

Pribadi, Cilandak 4 November 2013

Page 88: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

74

membiayai kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal kerja atau pembiayaan

investasi dengan maksimal limit pembiayaan Rp 2 juta sampai dengan Rp 100 juta.

Persyaratan yang mudah, proses pembiayaan cepat, dan angsuran ringan serta tetap

hingga jatuh tempo adalah nilai plus dari produk Pembiayaan Warung Mikro ini.

Dengan keunggulan tersebut maka diharapkan dengan fasilitas yang diberikan

Warung Mikro, masyarakat kecil dan pelaku UMKM dapat tetap menjalankan bisnis

dan usahanya secara maksimal.

Pembiayaan Warung Mikro menawarkan tiga jenis produk pertama,

Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (non agunan) dengan nilai pmbiayaan Rp 2 juta

sampai dengan Rp 10 juta, kedua Pembiayaan Usaha Mikro Madya dengan nilai

plafon diatas Rp 10 juta sampai dengan Rp 50 juta, ketiga Pembiayaan Usaha Mikro

Utama dengan nilai plafon diatas Rp 50 juta sampai dengan Rp 100 juta.

Akad yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung Mikro adalah akad

murabahah. Implikasi dari akad murabahah sendiri mengharuskan adanya penjual,

pembeli, dan barang yang akan dijual. Dan kita ketahui, dalam akad murabahah

fungsi Bank adalah sebagai penjual barang untuk kepentingan nasabah, dengan cara

membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kembali

kepada nasabah dengan harga jual yang sepadan dengan harga beli ditambah

keuntungan Bank dan Bank harus memberitahukan secara jujur harga pokok barang

berikut biaya yang diperlukan serta menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian barang kepada nasabah.

Page 89: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

75

Pada aplikasinya Bank Syariah Mandiri menggunakan akad Wakalah dengan

memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang tersebut. Dengan adanya

akad Wakalah tersebut maka bank sepenuhnya menyerahkan dana tersebut kepada

nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah. Walaupun bank telah

menggunakan akad wakalah kepada nasabah, namun bank akan tetap melakukan

pengawasan terhadap barang-barang yang akan dibeli oleh nasabah agar semua

transaksi jual beli tersebut sesuai dengan prinsip Islam. Hal ini dilakukan untuk

mencegah adanya nasabah yang melakukan transaksi jual beli yang dilarang dalam

Islam, misalnya menggunakan dana pembiayaan tersebut untuk membeli barang-

barang yang haram.10

Adapun perbedaan antara murabahah dengan kredit konvensional adalah

sebagai berikut:11

Prinsip yang digunakan murabahah adalah akad jual beli sedangkan prinsip dasar

yang digunakan kredit konvensional adalah pinjam meminjam.

Dalam praktek pembiayaan murabahah, hubungan antara Bank Syariah dan

nasabahnya adalah penjual dan pembeli, sedangkan pada praktek kredit

konvensional, hubungan antara pihak Bank Konensional dengan nasabahnya

adalah kreditur dan debitur.

10

M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara

Pribadi, Cilandak, 4 November 2013. 11

Ahmad Ghazali, Serba-serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita, (Jakarta:

Media Komputindo, 2005).

Page 90: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

76

Dalam murabahah hanya menghendaki satu harga dan tidak tergantung dengan

jangka waktu pembayaran, sedangkan dalam kredit konvensional mengharuskan

adanya perbedaan pembayaran sesuai dengan jangka waktu yang telah

ditentukan. Semakin lama waktu pembayaran semakin besar jumlah tanggungan

yang harus dibayar.

Keuntungan dalam praktek murabahah berbentuk margin penjualan yang

didalamnya sudah termasuk harga jual. Sedangkan keuntungan pada kredit

konvensional didasarkan pada tingkat suku bunga. Nasabah yang mendapatkan

kredit dari bank konvensional dibebani kewajiban membayar cicilan beserta

bunga pinjaman sekaligus.

1. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan Warung Mikro

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri merupakan produk

alternatif dari pembiayaan Bank Syariah Mandiri yang diperuntukan untuk

pengusaha dengan skala kecil atau biasa disebut dengan UMKM (usaha mikro

kecil dan menengah). Pembiayaan Warung Mikro ini menggunakan akad

murabahah.

Prosedur pengajuan Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri

dijelaskan pada poin-poin berikut ini:

a. Nasabah datang ke Bank Syariah Mandiri untuk mengajukan permohonan

pembiayaan. Pihak pelaksana dan administrasi warung mikro akan melakukan

pengecekan terhadap kelengkapan persyaratan yang telah diserahkan nasabah.

Page 91: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

77

b. Setelah semua persyaratan terpenuhi, pelaksana warung mikro akan

melakukan analisis secara administratif dan bila diperlukan melakukan survey

langsung ke lapangan.

c. Selanjutnya Analis Warung Mikro akan membuat proposal pembiayaan untuk

diajukan kepada komite pembiayaan dan kepala cabang. Dalam proses ini

terdapat dua kesimpulan, yaitu nasabah yang diterima kreditnya dan ditolak.

d. Bila proposal pembiayaan sudah disetujui oleh komite pembiayaan dan kepala

cabang, maka selanjutnya bank melakukan akad atau kontrak perjanjian

dengan nasabah.

e. Setelah akad dilakukakan dengan nasabah maka bank akan mencairkan dana

pembiayaan dengan mentransfer langsung ke rekening nasabah.

f. Dengan akad wakalah, bank menunjuk kepada nasabah sebagai wakil dari

bank untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah (dalam hal ini

kebutuhan untuk usaha) atas nama bank secara tunai.

g. Ketika akad sudah ditandatangani, maka kewajiban nasabah terhadap bank

telah dimulai, yaitu membayar angsuran pembiayaan dengan besaran dan

jangka waktu yang sudah disepakati dalam perjanjian akad.

Page 92: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

78

Gambar 4.1

Prosedur Pengajuan Pembiayaan Warung Mikro

2. Persyaratan Umum Pembiyaan Warung Mikro

Dalam Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri terdapat dua

kriteria nasabah yang dapat mengajukan pembiayaan, pertama Golbertap yakni

nasabah dengan sumber pembayaran (repayment) berasal dari gaji atau

penghasilan tetap yang diterima setiap bulan, termasuk di dalamnya Pegawai

Negri Sipil (PNS), pegawai BUMN, pegawai BUMD, TNI, POLRI, dan pegawai

perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan

Nasabah datang ke

bank untuk mengajukan

permohonan

pembiayaan

Bank melakukan

analisis serta

melakukan

survey langsung

ke lapangan

Nasabah menyerahkan

kelengkapan data dan

persyaratan yang

dibutuhkan

Bila proposal pembiayaan sudah

disetujui oleh komite pembiayaan

dan kepala cabang, selanjutnya

bank akan melakukan akad

dengan pihak nasabah

Analis Warung Mikro akan

membuat proposal pembiayaan

untuk diajukan kepada komite

pembiayaan dan kepala cabang

Dengan akad wakalah, bank akan

menunjuk nasabah sebagai wakil

dari bank untuk membeli barang

yang dibutuhkan

Bank akan mencairkan

dana pembiayaan dengan

cara mentransfer langsung

ke rekening nasabah

Page 93: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

79

yang berlaku. Kedua Non Golbertap yakni nasabah dengan sumber pembayaran

berasal dari usaha yang dikelolanya sendiri (wiraswasta), baik dalam sektor

perdagangan, pertanian, industri rumah tangga, peternakan, perikanan, dan jasa-

jasa.

Persyaratan umum Pembiayaan Warung Mikro Bank Syarah Mandiri

adalah sebagai berikut:

a. Persyaratan pengajuan pembiayaan bagi Pegawai / Karyawan (golbertap):

1) Status pegawai tetap dengan masa dinas minimal satu tahun.

2) Usia minimal 21 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55 tahun pada

saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan.

3) Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat,

dan terdokumentasi.

4) Hasil BI checking tidak termasuk dalam kategori pembiayaan non lancar.

Adapun kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi saat nasabah ingin

mengajukan Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri adalah:

a) Fotokopi KTP/Paspor, kartu keluarga (KK), surat nikah pemohon dan

suami/istri

b) Slip gaji dan rekening tabungan 3 bulan terakhir

c) SK pengangkatan pertama dan terakhir

d) NPWP untuk pembiayaan diatas Rp 50 juta

e) Jaminan:

1) Sertifikat, IMB, Akte Jual Beli, SPPT

Page 94: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

80

2) Girik, Keterangan tidak sengketa, Perjanjian jual beli

3) BPKB kendaraan >2005, Faktur Pembelian, Gesekan nomor rangka,

nomor mesin, STNK

4) Deposito

f) Rencana usaha dan peruntukan pembiayaan tercatat

b. Persyaratan pengajuan pembiayaan bagi Wiraswasta / Profesional (non

golbertap):

1) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun

2) Rumah tempat tinggal milik sendiri atau milik keluarga

3) Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Maksimal usia 55 tahun saat

pembiayaan lunas

4) Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat,

dan terdokumentasi

5) Hasil BI checking tidak termasuk dalam kategori pembiayaan non lancar

Adapun kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi saat nasabah ingin

mengajukan Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri adalah:

a) Fotokopi KTP/Paspor, kartu keluarga (KK), surat nikah pemohon dan

suami/istri

b) Pas foto terbaru 3X4 pemohon dan suami/istri

c) Surat keterangan usaha (SKU) dan rekening tabungan 3 bulan terakhir

d) Jaminan:

1) Sertifikat, IMB, Akte Jual Beli, SPPT

Page 95: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

81

2) Girik, Keterangan tidak sengketa, Perjanjian jual beli

3) BPKB kendaraan >2005, Faktur Pembelian, Gesekan nomor rangka,

nomor mesin, STNK

4) Deposito

e) Rencana usaha dan peruntukan pembiayaan tercatat

3. Tahapan Proses Pembiayaan Warung Mikro

Secara garis besar ada 4 tahapan yang akan dilakukan oleh nasabah ketika

mengajukan Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri, diantaranya:

a. Tahap Inisiasi / Aplikasi

Dalam tahap ini nasabah akan melakukan permohonan pengajuan pembiayaan

dan mengajukan jumlah pembiayaan yang diinginkan kepada bank sayariah

mandiri. Setelah pengisian aplikasi permohonan, maka selanjutnya nasabah

akan mengumpulkan kelengkapan data persyaratan pembiayaan warung

mikro.

b. Tahap Analisa

Tahap analisa ini akan dilakukan oleh analis Pembiayaan Warung Mikro yang

ada di Bank Syariah Mandiri. Dalam analisa ini, analis warung mikro akan

melakukan 3 pilar analisa, pertama kemampuan nasabah, kedua aspek

legalitas, ketiga objek akad. Analisa kemampuan nasabah dapat dilihat dari

fotokopi rekening tabungan (mutasi tabungan rekening perbulan), slip gaji, BI

Checking untuk mengetahui apakah calon nasabah memiliki pinjaman di bank

lain atau tidak. Analisa legalitas data-data dapat diketahui melalui hasil

Page 96: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

82

wawancara dengan nasabah dan memverifikasi data-data calon nasabah yang

sudah masuk baik melalui telepon dan survey ke lapangan (on the spot).

Selain itu bank juga akan memeriksa data-data calon nasabah melalui Sistem

Informasi Debitur (SID) untuk mengetahui apakah calon nasabah masuk

dalam daftar hitam Bank Indonesia atau tidak.

c. Tahap Dokumentasi

Dalam tahap dukumentasi ini, bila masih ada kekurangan data yang belum

dilengkapi oleh nasabah, maka nasabah harus segera melengkapi data-data

tersebut. Ketika semua data persyaratan sudah lengkap, maka analis

pembiayaan warung mikro akan membuat proposal pembiayaan untuk

dilaporkan kepada komite pembiayaan dan kepala cabang. Proposal tersebut

akan dibawa ke rapat komite pembiayaan. Apabila komite pembiayaan beserta

kepala cabang menyetujui permohonan pembiayaan tersebut, maka bisa

dilanjutkan pada tahapan berikutnya.

d. Tahap Pencairan

Dalam tahap ini pihak bank akan melakukan akad dengan nasabah dan

penandatanganan akad dilakukan dengan cara bertahap dalam waktu satu hari

sehingga dapat mengefisiensikan waktu tanpa melanggar ketentuan akad

syariah, yaitu tanpa paksaan, berdasarkan kesepakatan bersama dan tidak

merugikan satu sama lain. Setelah penandatanganan akad dilaksanakan paling

lambat keesokan harinya nasabah dapat mencairkan dana pembiayaan sesuai

dengan yang telah diajukan dan kemudian dana pembiayaan tersebut akan

Page 97: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

83

langsung ditransfer oleh bank ke rekening nasabah. Sebelumnya nasabah

harus terlebih dahulu melunasi biaya administrasi yang menjadi kewajiban

nasabah. Kemudian nasabah bisa menyetorkan angsuran pembiayaan pertama

sebulan setelah ditandatanganinya akad dengan cara menyetorkan angsuran

perbulannya sebesar yang telah disepakati dalam akad. Dengan akad wakalah

yang diberikan kepada nasabah, maka nasabah dapat langsung menggunakan

dana pembiayaan tersebut untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan

untuk modal usahanya.

Gambar 4.2

Skema Kriteria dan Sub Kriteria Proses Pengajuan Pembiayaan

Keputusan Pengambilan Pembiayaan

Latar Belakang

Debitur

Kondisi

Usaha

Resiko

Jaminan

Analisa

Keuangan

Analisa

Resiko

Hasil BI

Checking

Identitas

Debitur

Status

Tempat

tinggal

Riwayat

Hutang

Debitur

Tujuan

Pengajuan

Lama

Usaha

Jenis

Usaha

Prospek

Usaha

Jenis

Jaminan

Lokasi

Jaminan

Nilai

Jaminan

Status

Kepemilikan

Sejarah

Keuangan

Tingkat

Perputaran

Uang

Proyeksi

Cash Flow

Resiko

Jangka

Pendek

Resiko

Jangka

Menengah

Resiko

Jangka

Panjang

Page 98: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

84

C. Kendala Yang Dihadapi Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak Dalam

Memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro Kepada Calon Nasabah

Profesionalitas dan nilai-nilai agama merupakan rangkaian yang tidak dapat

dipisahkan dalam berbisnis apapun jenis bisnisnya. Karena hal ini merupakan bagian

dari prinsip pemasaran perbankan syariah.

Dalam perusahaan berbasis syariah, pengukuran yang jelas dan transparan

merupakan suatu hal yang sangat penting. Mengaplikasikan nilai-nilai prinsip

Ekonomi Islam dalam berbagai bidang khususnya dalam bagian pemasaran yang

secara langsung berhubungan dengan masyarakat sebagai calon nasabah, akan tetapi

setiap menjalankan kegiatan usaha pasti akan ditemui berbagai macam kendala yang

dihadapi oleh perusahaan. Strategi atau langkah-langkah yang sudah tersusun rapih

tidak dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target yang diharapkan.

Dalam memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro, Bank Syariah

Mandiri KCP Cilandak memiliki beberapa kendala, diantaranya adalah sebagai

berikut:12

1. Kurang atau minimnya pengetahuan para calon nasabah terhadap istilah-istilah

dan akad-akad yang digunakan oleh perbankan syariah serta konsep dan aplikasi

yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung Mikro itu sendiri.

2. Umumnya calon nasabah yang mengajukan Pembiayaan warung Mikro tidak

memiliki jaminan.

12

M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara

Pribadi, Cilandak, 4 November 2013.

Page 99: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

85

3. Nilai jaminan adalah 30% dari total plafon pembiayaan tetapi ada beberapa

nasabah yang nilai jaminannya dibawah 30%.

4. Batas usia pengajuan pembiayaan mikro adalah minimal 21 tahun dan

maksimum 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan, ada beberapa calon

nasabah yang berusia lebih dari 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan

sehingga Bank Syariah Mandiri tidak dapat menyetujui pembiayaan.

5. Setelah dianalisa oleh pihak Bank Syariah Mandiri, ternyata calon nasabah tidak

memiliki usaha seperti yang dimaksudkan oleh calon nasabah itu sendiri.

6. Adanya bank pesaing yang memiliki produk sejenis dengan Produk Pembiayaan

Warung Mikro yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri, contohnya seperti

Produk Micro Business Bank Mandiri konvensional, Unit Mikro Bank BRI, DSP

(Danamon Simpan Pinjam) Bank Danamon, Bank Perkreditan Rakyat BPR.

Untuk menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah

Mandiri KCP Cilandak, upaya yang akan dilakukan adalah:13

1. Memberikan pemahaman secara langsung dan jelas tentang bagaimana

mekanisme, konsep dan aplikasi serta akad yang digunakan pada Produk

Pembiayaan Warung Mikro.

2. Jika calon nasbaah tidak memiliki jaminan, maka pihak yang masih ada

hubungan keluarga dengan calon nasabah dapat memberikan jaminan.

13

M. Syafiq Umam, Analis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak. Wawancara

Pribadi, Cilandak, 4 November 2013.

Page 100: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

86

3. Melakukan survey langsung ke lapangan terhadap usaha calon nasabah sebelum

realisasi pembiayaan.

4. Apabila calon nasabah usianya lebih dari 55 tahun pada saat jatuh tempo, maka

keluarga calon nasabah yang lebih muda, misalnya anak dari calon nasabah dapat

mengajukan pembiayaan dengan syarat minimal usianya 21 tahun atau sudah

menikah.

5. Untuk menyiasati persaingan dengan competitor, Bank Syariah Mandiri

memberikan kemudahan kepada calon nasabah yang akan mengajukan

pembiayaan warung mikro.

Page 101: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan oleh penulis pada bab-bab

sebelumnya, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:

1. Dalam proses pengenalan Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada

masyarakat, Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak juga memiliki strategi yang

biasa digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, yaitu dengan

memanfaatkan media yang ada seperti radio, TV, brosur, pemasangan spanduk di

tempat-tempat yang strategis dan menjadi sponsor dalam sebuah acara yang

diyakini merupakan target pasar yang tepat. Dengan demikian diharapkan dapat

membentuk citra positif ditengah masyarakat terhadap Bank syariah Mandiri

KCP Cilandak.

2. Strategi yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak untuk

mengembangkan dan memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro adalah

dengan menggunakan metode marketing mix. Marketing mix ini meliputi

product, price, place, dan promotion (4P). Product, dalam hal ini produk yang

dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak adalah Produk

Pembiayaan Warung Mikro dengan menggunakan akad murabahah. Pembiayaan

Warung Mikro sendiri menawarkan tiga jenis produk, yaitu pertama Pembiayaan

Usaha Mikro Tunas dengan plafon pembiayaan keseluruhan minimum

Page 102: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

88

Rp2.000.000 dan maksimum Rp10.000.000, kedua Pembiayaan Usaha Mikro

Madya dengan plafon pembiayaan keseluruhan diatas Rp10.000.000 dan

maksimum Rp50.000.000, ketiga Pembiayaan Usaha Mikro Utama dengan

plafon pembiayaan keseluruhan diatas Rp50.000.000 dan maksimum

Rp100.000.000. Price, Penetapan strategi harga pada Pembiayaan Warung Mikro

yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri untuk masing-masing pembiayaan

adalah, pertama Produk Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas) adalah

36% efektif sesuai dengan periode angsuran atau setara dengan ± 1,7% per bulan,

kedua Produk Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya) adalah 32%

efektif sesuai dengan periode angsuran atau setara dengan ± 1,5% per bulan,

ketiga Produk Pembiayaan Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) adalah 28%

efektif sesuai dengan periode angsuran atau setara dengan ± 1,2% perbulan.

Place, Dalam hal ini lokasi yang dipilih oleh Bank Syariah Mandiri KCP ini

berada di pusat bisnis, yaitu Cilandak Jakarta Selatan. Promotion, Bank Syariah

Mandiri KCP Cilandak melakukan promosi Produk Pembiayaan Warung Mikro

melalui, pertama periklanan (advertising) dengan menggunakan brosur, iklan

majalah, dan spanduk di media cetak atau elektronik, kedua publisitas (publicity)

yaitu promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra perusahaan kepada para

calon nasabah, ketiga penjualan pribadi (personal selling) yaitu promosi yang

dilakukan oleh karyawan Bank Syariah Mandiri, dalam hal ini pemasaran

pembiayaan dilaksanakan oleh Pelaksana Markerting Mikro (PMM).

Page 103: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

89

3. Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri adalah pembiayaan Bank

kepada nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang UMKM

untuk membiayai kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal kerja atau

pembiayaan investasi dengan maksimal limit pembiayaan Rp 2 juta sampai

dengan Rp 100 juta. Akad yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung

Mikro adalah akad murabahah. Implikasi dari akad murabahah sendiri

mengharuskan adanya penjual, pembeli, dan barang yang akan dijual. Dan kita

ketahui, dalam akad murabahah fungsi Bank adalah sebagai penjual barang untuk

kepentingan nasabah, dengan cara membeli barang yang diperlukan oleh nasabah

dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga jual yang

sepadan dengan harga beli ditambah keuntungan Bank dan Bank harus

memberitahukan secara jujur harga pokok barang berikut biaya yang diperlukan

serta menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian barang kepada

nasabah. Pada aplikasinya Bank Syariah Mandiri menggunakan akad Wakalah

dengan memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang tersebut.

Dengan adanya akad Wakalah tersebut maka bank sepenuhnya menyerahkan

dana tersebut kepada nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh

nasabah. Walaupun bank telah menggunakan akad wakalah kepada nasabah,

namun bank akan tetap melakukan pengawasan terhadap barang-barang yang

akan dibeli oleh nasabah agar semua transaksi jual beli tersebut sesuai dengan

prinsip Islam. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya nasabah yang

Page 104: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

90

melakukan transaksi jual beli yang dilarang dalam Islam, misalnya menggunakan

dana pembiayaan tersebut untuk membeli barang-barang yang haram.

4. Secara garis besar ada 4 tahapan yang akan dilakukan oleh nasabah ketika

mengajukan Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri, diantaranya:

a. Tahap Inisiasi / Aplikasi

Dalam tahap ini nasabah akan melakukan permohonan pengajuan pembiayaan

dan mengajukan jumlah pembiayaan yang diinginkan kepada bank sayariah

mandiri. Setelah pengisian aplikasi permohonan, maka selanjutnya nasabah

akan mengumpulkan kelengkapan data persyaratan pembiayaan warung

mikro.

b. Tahap Analisa

Tahap analisa ini akan dilakukan oleh analis Pembiayaan Warung Mikro yang

ada di Bank Syariah Mandiri. Dalam analisa ini, analis warung mikro akan

melakukan 3 pilar analisa, pertama kemampuan nasabah, kedua aspek

legalitas, ketiga objek akad. Analisa kemampuan nasabah dapat dilihat dari

fotokopi rekening tabungan (mutasi tabungan rekening perbulan), slip gaji, BI

Checking untuk mengetahui apakah calon nasabah memiliki pinjaman di bank

lain atau tidak. Analisa legalitas data-data dapat diketahui melalui hasil

wawancara dengan nasabah dan memverifikasi data-data calon nasabah yang

sudah masuk baik melalui telepon dan survey ke lapangan (on the spot).

Selain itu bank juga akan memeriksa data-data calon nasabah melalui Sistem

Page 105: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

91

Informasi Debitur (SID) untuk mengetahui apakah calon nasabah masuk

dalam daftar hitam Bank Indonesia atau tidak.

c. Tahap Dokumentasi

Dalam tahap dukumentasi ini, bila masih ada kekurangan data yang belum

dilengkapi oleh nasabah, maka nasabah harus segera melengkapi data-data

tersebut. Ketika semua data persyaratan sudah lengkap, maka analis

pembiayaan warung mikro akan membuat proposal pembiayaan untuk

dilaporkan kepada komite pembiayaan dan kepala cabang. Proposal tersebut

akan dibawa ke rapat komite pembiayaan. Apabila komite pembiayaan beserta

kepala cabang menyetujui permohonan pembiayaan tersebut, maka bisa

dilanjutkan pada tahapan berikutnya.

d. Tahap Pencairan

Dalam tahap ini pihak bank akan melakukan akad dengan nasabah dan

penandatanganan akad dilakukan dengan cara bertahap dalam waktu satu hari

sehingga dapat mengefisiensikan waktu tanpa melanggar ketentuan akad

syariah, yaitu tanpa paksaan, berdasarkan kesepakatan bersama dan tidak

merugikan satu sama lain. Setelah penandatanganan akad dilaksanakan paling

lambat keesokan harinya nasabah dapat mencairkan dana pembiayaan sesuai

dengan yang telah diajukan dan kemudian dana pembiayaan tersebut akan

langsung ditransfer oleh bank ke rekening nasabah. Sebelumnya nasabah

harus terlebih dahulu melunasi biaya administrasi yang menjadi kewajiban

nasabah. Kemudian nasabah bisa menyetorkan angsuran pembiayaan pertama

Page 106: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

92

sebulan setelah ditandatanganinya akad dengan cara menyetorkan angsuran

perbulannya sebesar yang telah disepakati dalam akad. Dengan akad wakalah

yang diberikan kepada nasabah, maka nasabah dapat langsung menggunakan

dana pembiayaan tersebut untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan

untuk modal usahanya.

5. Dalam memasarkan Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada calon nasabah,

Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak memiliki kendala-kendala yang dihadapi.

Kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak yaitu, pertama

kurang atau minimnya pengetahuan para calon nasabah terhadap istilah-istilah

dan akad-akad yang digunakan oleh perbankan syariah serta konsep dan aplikasi

yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung Mikro itu sendiri, kedua

umumnya calon nasabah yang ingin mengajukan Pembiayaan warung Mikro

tidak memiliki jaminan, ketiga setelah dianalisa oleh pihak Bank Syariah

Mandiri, ternyata calon nasabah tidak memiliki usaha seperti yang dimaksudkan

oleh calon nasabah itu sendiri (usaha fiktif/data palsu), keempat batas usia

pengajuan pembiayaan mikro adalah minimal 21 tahun dan maksimum 55 tahun

pada saat jatuh tempo pembiayaan, ada beberapa calon nasabah yang berusia

lebih dari 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan sehingga Bank Syariah

Mandiri tidak dapat menyetujui pembiayaan, kelima adanya bank pesaing yang

memiliki produk sejenis dengan Produk Pembiayaan Warung Mikro yang

dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri, contohnya seperti Produk Micro Business

Page 107: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

93

Bank Mandiri konvensional, Unit Mikro Bank BRI, DSP (Danamon Simpan

Pinjam) Bank Danamon, Bank Perkreditan Rakyat BPR.

6. Untuk menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri

KCP Cilandak, upaya yang akan dilakukan adalah pertama, memberikan

pemahaman secara langsung dan jelas tentang bagaimana mekanisme, konsep

dan aplikasi serta akad yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung Mikro,

kedua, jika calon nasbaah tidak memiliki jaminan, maka pihak yang masih ada

hubungan keluarga dengan calon nasabah dapat memberikan jaminan, ketiga,

melakukan survey langsung ke lapangan terhadap usaha calon nasabah sebelum

realisasi pembiayaan, keempat, apabila calon nasabah usianya lebih dari 55 tahun

pada saat jatuh tempo, maka keluarga calon nasabah yang lebih muda, misalnya

anak dari calon nasabah dapat mengajukan pembiayaan dengan syarat minimal

usianya 21 tahun atau sudah menikah, kelima, untuk menyiasati persaingan

dengan competitor, Bank Syariah Mandiri memberikan kemudahan kepada calon

nasabah yang akan mengajukan pembiayaan warung mikro.

B. Saran

Merujuk pada kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan

masukan dan saran kepada Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak yang mungkin bisa

menjadi bahan pertimbangan kedepannya:

1. Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak harus lebih mensosialisasikan Produk

Pembiayaan Warung Mikro kepada masyarakat dan pengusaha-pengusaha yang

Page 108: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

94

bergerak di sektor UMKM agar lebih banyak masyarakat dan pengusaha-

pengusaha skala kecil yang mengenal produk pembiayaan mikro ini, karena

sektor UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat secara

real. Diharapkan juga untuk dapat memberikan margin seringan mungkin agar

tidak terlalu membebani nasabah demi perkembangan dan lancarnya usaha

nasabah yang bergerak di bidang UMKM .

2. Plafon pembiayaan mikro Bank Syariah Mandiri pada saat ini adalah maksimal

Rp 100 juta, sedangkan target yang diberikan oleh manajemen kepada pelaksana

marketing mikro (PMM) adalah Rp 250 juta/bulan, menurut saran saya plafon

pembiayaan mikro bisa dinaikan sampai dengan Rp 500 juta sehingga beban

pelaksana marketing mikro (PMM) bisa berkurang dan targetnya cepat tercapai.

3. Harus diterapkan training atau pelatihan khusus yang diberikan kepada pelaksana

marketing mikro agar lebih terbiasa dan maksimal ketika melayani ataupun

menghadapi calon nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan ini.

Page 109: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

95

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/11/PBI/2011 Tentang Pencabutan Atas PBI

Nomor 3/2/PBI/2011 Tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil dan surat edaran

Bank Indonesia Nomor 3/9/BKR Perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemberian

Kredit Usaha Kecil.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan

Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. (Pasal 1, ayat

12)

Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003.

UU No. 21 Tahun 2008 sebagai revisi UU no. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Syariah, Pasal 1 ayat 25.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan

Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. (Pasal 1 ayat 12)

Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah.

Buku

Amin, Ma’ruf. Prospek cerah perbankan syariah. Jakarta: Lekas, 2007. Cet 1.

“Tak Punya Utang Luar Negri,UMKM Malah Tahan Krisis”. Kompas 27 November

2008.

Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet,

2005.

Muhammad. Bank Syriah : Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Muhadjir, Neong. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: UGM Press, 1997.

Page 110: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

96

Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakaya, 1997. Cet. Ke -10.

Sugiyono. Metode Penelitian Kauntitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta,

2009. Cet. Ke-6.

Dagum, M. Save. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: BPFE, 1994. Edisi

Pertama.

Nasution, Harun. Ensiklopedia Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan, 1992.

Panitia Istilah Manjemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manjemen. Jakarta: Balai

Aksara. Cet ke-2.

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi, 2002. Edisi ke-2.

Steiner, A. George, Miner B. John. Kebijakan dan Strategi Manajemen.Jakarta:

Erlangga, 1997. Edisi ke-2.

David, R. Fred. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Indeks, 2004.

Swasta, Bashu. Manajemen Pemasaran Modern. Jogjakarta: Liberty, 1990. Cet ke-2.

Kotler, Philip dan Blomm, N. Paul. Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional.

Jakarta: Intermedia, 1995.

Kotler dan Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1997. Edisi 2.

Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP. AMN

YKPN, 2002.

Kashmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani

Press, 2001.

Yunus, Mahmud. Kamus Bahasa Arab Indonesia. Jakarta: PT. Hidakarya Agung,

1990.

Zuhaili, Wahbah. al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu. Beirut: Dar al-Fikr, 2002.

Lathif, Azharudin. Fiqh Muamalat. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Page 111: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

97

Sumitro, Warkum. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga terkait di Indonesia.

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.

Ghazali, Ahmad. Serba-serbi Kredit Syariah Jangan ada Bunga Diantara Kita.

Jakarta: Media Komputindo, 2005.

Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: IIIT Indonesia,

2003. Cet ke-4.

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Jakarta: Tazkia

Institute, 2000.

Yusuf, Muhammad dan Junaedi. Pengantar Ilmu Ekonomi dan Perbankan Syariah,

Jakarta: Ganeca Press, 2006.

Partomo, Sartika, Titik Sartika dan Soejono, Rachman, Abd. Ekonomi Skala Kecil

dan Kecil Menengah dan Koperasi. Jakarta: Galia Indonesia, 2002.

Mini Profile. Menemukan Kembali Konsep Perbankan Modern. Jakarta: Bank

Syariah Mandiri. Edisi Juni 2001.

Wijanto, Serian. Pengantar Enterpreunership.

Kotler, Philip. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: FEUI, 1987. Edisi ketiga.

Artikel

Bappenas, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009 Artikel

Diakes pada 10 Juni 2013 dari

http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/7642

www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-non-muslim-dalam-ilmu-fikih.html,

diakses pada hari Senin 10 Juni 2013.

Studi. Pengertian UMKM dan Koperasi, Artikel diakses pada 15 Juni 2013

dari http://www.studyandlearningnow.blogspot.com/2013/01/pengertian

umkm-dan-koperasi.html

Aset Bank Syariah Mandiri. Rp. 32,48 triliun. Kompas, 19 April 2011.

Bank Syariah Mandiri, “Gambaran Umum, Visi dan Misi”, Diakses pada tanggal 18

Juni 2013 dari

http://www.syariahmandiri.co.id/2013/06/gambaranumumvisidanmisi.html

Page 112: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 113: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

Hasil Wawancara

Narasumber : M. Syafiq Umam

Jabatan : Asisten Analis Pembiayaan Warung Mikro

Hari/tanggal : 4 November 2013

Tempat : Kantor Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak, Jl. Cilandak KKO

No. 5E, Ragunan Jakarta Selatan 12550, Indonesia

Waktu : 09.00 WIB s.d selesai

1. Bagaimana mekanisme pembiayaan warung mikro di Bank Syariah Mandiri?

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri adalah pembiayaan

Bank kepada nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang

UMKM untuk membiayai kebutuhan usahanya melalui pembiayaan modal kerja

atau pembiayaan investasi dengan maksimal limit pembiayaan Rp 2 juta sampai

dengan Rp 100 juta.

Pembiayaan Warung Mikro menawarkan tiga jenis produk pertama,

Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (non agunan) dengan nilai pmbiayaan Rp 2

juta sampai dengan Rp 10 juta, kedua Pembiayaan Usaha Mikro Madya dengan

nilai plafon diatas Rp 10 juta sampai dengan Rp 50 juta, ketiga Pembiayaan

Usaha Mikro Utama dengan nilai plafon diatas Rp 50 juta sampai dengan Rp

100 juta.

Akad yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung Mikro adalah

akad murabahah. Implikasi dari akad murabahah sendiri mengharuskan adanya

Page 114: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

penjual, pembeli, dan barang yang akan dijual. Dan kita ketahui, dalam akad

murabahah fungsi Bank adalah sebagai penjual barang untuk kepentingan

nasabah, dengan cara membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan

kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan harga jual yang sepadan

dengan harga beli ditambah keuntungan Bank dan Bank harus memberitahukan

secara jujur harga pokok barang berikut biaya yang diperlukan serta

menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian barang kepada

nasabah.

Pada aplikasinya Bank Syariah menggunakan akad Wakalah dengan

memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang tersebut. Dengan

adanya akad Wakalah tersebut maka bank sepenuhnya menyerahkan dana

tersebut kepada nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah.

2. Apakah produk pembiayaan warung mikro di KCP ini mencangkup semua

nasabah termasuk nasabah non muslim?

Ya, Produk Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri KCP

Cilandak mencangkup seluruh nasabah, baik nasabah muslim maupun nasabah

non muslim, namun untuk nasabah non muslim di Bank Syariah Mandiri KCP

Cilandak ini baru ada 1 nasabah saja dari 86 total nasabah, dan nasabah non

muslim itupun dalam kriteria nasabah yang baik, selebihnya adalah nasabah

muslim. Hal ini disebabkan, karena mayoritas masyarakat yang tinggal di

sekitar Bank Syariah Mandiri KCP Cilandak adalah penduduk asli dan

mayoritas beragama muslim.

Page 115: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

3. Apakah prosedur nasabah non muslim sama dengan nasabah muslim?klo tidak

sama apa perbedaannya?

Semua prosedur yang kita lakukan sama dan tidak ada perbedaan untuk

nasabah muslim maupun nasabah non muslim. Nasabah mengisi form aplikasi

pembiayaan sebagai pengajuan kredit, setelah itu nasabah mengumpulkan data

dan setelah data sudah lengkap 70%, analis warung mikro akan melakukan

survey dan setelah melakukan survey akan dilakukan proses analisa penilaian

calon nasabah, dalam proses analisa terdapat dua kesimpulan, yaitu nasabah

yang diterima kreditnya dan ditolak. Nasabah yang diterima kreditnya bisa

diturunkan plafonnya atau pengajuan dananya diterima100%, kemudian

dibuatlah akad dan setelah dibuatnya akad dana pembiayaan akan langsung

ditransfer ke rekening nasabah.

4. Apakah ada manajemen strategi yang baku/umum yang diterapkan di KCP ini

untuk pembiayaan warung mikro?

Secara garis besar, strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syriah

Mandiri KCP Cilandak ada empat, yaitu strategi dalam bidang produk, harga,

distribusi, dan promosi. Keempat strategi pemasaran ini diatur dalam Pedoman

Opersional Produk Pembiayaan Warung Mikro yang berlaku umum tetapi

tergantung kondisi cabang yang berbeda-beda. Dan yang terkait dengan

kebijakan strategi pemasaran ini adalah dewan direksi Bank Syariah Mandiri

yang membuat strategi pemasaran secara umum dan seluruh karyawan Bank

Page 116: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

Syariah Mandiri bertanggung jawab dalam melakukan pemasaran atas Produk

Pembiayaan Warung Mikro tersebut.

5. Bagaimana strategi dalam menarik minat nasabah non muslim?apakah ada

cara/trik khusus?

Sebenarnya tidak ada cara ataupun trik khusus dalam melakukan strategi

Produk Pembiayaan Warung Mikro kepada calon nasabah non muslim maupun

nasabah muslim, namun untuk nasabah non muslim pelaksana marketing mikro

akan memberi pemahaman secara khusus tentang konsep dan aplikasi akad

murabahah yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri terhadap Produk

Pembiayaan Warung Mikro, serta menekankan manfaat dan keunggulan dari

Produk Pembiayaan Warung Mikro dengan kredit konvensinal.

6. Bagaimana kebijakan perusahaan untuk memotivasi karyawan agar mendapatkan

nasabah?

Mengadakan pelatihan-pelatihan tentang pemahaman perbankan syariah

dan juga mengenalkan Produk Pembiayaan Warung Mikro. Pelatihan ini berupa

simulasi pada sistem agar Pelaksana Marketing Mikro terbiasa dan maksimal

dalam melayani nasabah, selain itu adanya tambahan bonus atau intensif bagi

Pelaksana Marketing Mikro apabila bisa mencapai target yang diinginkan.

Dengan adanya pemberian bonus atau intensif dan penaikan jenjang karir

apabila target tercapai, hal ini bisa menjadi motivasi bagi Pelaksana Marketing

Mikro untuk mendapatkan calon nasabah.

Page 117: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

7. Bagaimana prosedur evaluasi setelah melakukan pemasaran produk ini?

Adanya laporan mingguan (pipe line) yang diserahkan pada marketing

untuk pimpinan, sehingga pimpinan dpat mengevaluasi para pelaksana

marketing mikro terutama dalam hal pencapaian target.

8. Bagaimana segmentasi pasarnya,apakah ada ketentuan khusus?

Segmentasi demografis yang dilakukan Bank Syariah Mandiri terhadap

Produk Pembiayaan Warung Mikro hanya terbatas pada usia, yaitu usia minimal

21 tahun atau sudah menikah dan maksimal usia 55 tahun pada saat jatuh tempo

atau pembiayaan lunas

Segmentasi geografis yang dilakukan Bank Syariah Mandiri terhadap

Produk Pembiayaan Warung Mikro adalah:

a. Pedagang Pasar

1) Letak pasar maksimum 5 km dari kantor layanan warung mikro

2) Jumlah pedagang minimal 1000 pedagang

3) Jenis pasar retail / semi grosir

4) Pasar dikelola oleh pemda setempat

b. Usaha Mikro

1) Letak usaha dalam radius maksimum 10 km dari kantor layanan warung

mikro

2) Jenis usaha perdagangan dan jasa, seperti warung kelontong, kaki lima,

warung sembako, bengkel, salon, dan usaha lain yang tidak termasuk

dalam negatif list Bank Syariah Mandiri

Page 118: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

9. Apa target yang ingin dicapai?

Agar outlet warung mikro memiliki hutang pokok nasabah sebesar Rp 3,5

milyar yang di review pertahun.

10. Apa saja yag dinilai terhadap nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan poduk

ini?

Dilihat dari segi karakter nasabah

Jaminan

Analisa keuangan/capital

Legalitas hukum

Seperti KTP, KK, surat nikah, jika pengusaha harus ada surat keterangan

usahanya, jika pegawai dilihat dari slip gaji.

11. Kelompok UMKM apa saja yang bisa mengajukan pembiayaan produk

pembiayaan warung mikro?

Pedagang kaki lima, pedagang yang ada di ruko, industri rumahan,

pasar tradisional, kelompok petani

12. Kendalanya apa saja yang dihadapi dalam memasarkan produk ini dan

bagaimana cara mengtasinya?

Kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk ini adalah:

a. Kurang atau minimnya pengetahuan para calon nasabah non muslim

terhadap istilah-istilah yang digunakan perbankan syariah serta konsep dan

aplikasi yang digunakan pada Produk Pembiayaan Warung Mikro itu sendiri.

Page 119: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

b. Umumnya calon nasabah yang mengajukan Pembiayaan warung Mikro tidak

memiliki jaminan.

c. Nilai jaminan adalah 30% dari total plafon pembiayaan tetapi ada beberapa

nasabah yang nilai jaminannya dibawah 30%.

d. Batas usia pengajuan pembiayaan mikro adalah minimal 21 tahun dan

maksimum 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan, ada beberapa calon

nasabah yang berusia lebih dari 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan

sehingga Bank Syariah Mandiri tidak dapat menyetujui pembiayaan.

e. Setelah dianalisa oleh pihak Bank Syariah Mandiri, ternyata calon nasabah

tidak memiliki usaha seperti yang dimaksudkan oleh calon nasabah itu

sendiri.

f. Adanya bank pesaing yang memiliki produk sejenis dengan Produk

Pembiayaan Warung Mikro yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri,

contohnya seperti Produk Micro Business Bank Mandiri konvensional, Unit

Mikro Bank BRI, DSP (Danamon Simpan Pinjam) Bank Danamon, Bank

Perkreditan Rakyat BPR.

Untuk menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri

KCP Cilandak, upaya yang akan dilakukan adalah:

a. Memberikan pemahaman secara langsung dan jelas tentang bagaimana

mekanisme, konsep dan aplikasi serta akad yang digunakan pada Produk

Pembiayaan Warung Mikro.

Page 120: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha

b. Jika calon nasbaah tidak memiliki jaminan, maka pihak yang masih ada

hubungan keluarga dengan calon nasabah dapat memberikan jaminan.

c. Melakukan survey langsung ke lapangan terhadap usaha calon nasabah

sebelum realisasi pembiayaan.

d. Apabila calon nasabah usianya lebih dari 55 tahun pada saat jatuh tempo,

maka keluarga calon nasabah yang lebih muda, misalnya anak dari calon

nasabah dapat mengajukan pembiayaan dengan syarat minimal usianya 21

tahun atau sudah menikah.

e. Untuk menyiasati persaingan dengan competitor, Bank Syariah Mandiri

memberikan kemudahan kepada calon nasabah yang akan mengajukan

pembiayaan warung mikro.

Page 121: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha
Page 122: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha
Page 123: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha
Page 124: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN WARUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25046/1/Ade... · strategi pemasaran produk pembiayaan warung mikro ... unit usaha