26 Info Pariwisata Jatim2 Nuansatours.com Indonesia Tour Operator
Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour operator di yogya
-
Upload
ptodori-wisata-indonesia -
Category
Travel
-
view
4.525 -
download
2
description
Transcript of Strategi pemasaran pariwisata diy prof wiendu,tour operator di jogja,tour operator di yogya
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA DIY
TAHUN 2010
Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.
Please visit Odoritour.com
MATERI
1. Kondisi Kepariwisataan DIY
2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh
3. Potensi Destinasi DIY
4. Konsep dan Strategi
5. Alternatif Program Pengembangan Pemasaran
2
Sumber : DIY Dalam Angka, 2008
PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE DIY 1995 - 2007
Sampai tahun 2007 kunjungan wisman dan wisnus ke Yogyakarta mengalami pertumbuhan yang signifikan (>50%)
979,978
1,083,687
638,552
440,986
540,996
739,274
888,360
825,036
767,544
656,069
498,691
1,146,197
309,135
344,125 351,542
78,811 73,361 78,414 92,945 90,777 87,325 76,877
277,829
63,986
67,653
103,224
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Wisnus Wisman
3
Sumber : DIY Dalam Angka, 2008
PERKEMBANGAN LAMA TINGGAL WISATAWAN DI DIY 1995 - 2007
4
2,494
2,720
3,336
4,841
5,306
5,424
6,332
8,241
13,377
28,139
- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000
Korea Selatan
Belgia
Inggris
Australia
Jerman
Malaysia
AS
Perancis
Jepang
Belanda
TOP 10 WISMAN DIY
Sumber : DIY Dalam Angka, 2008 (Berdasarkan tamu menginap di hotel bintang dan non bintang)
5
OBYEK WISATA UNGGULAN DI DIY
Sumber : Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2006
24,353
25,217
36,808
42,545
99,908
178,306
257,652
354,375
455,029
496,060
795,432
- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000
Golf Merapi
Trisik
Desa Wisata
Tamansari
Glagah
Baron-Sundak
Kraton
Gembiraloka
Kaliurang
Candi Prambanan
Parangtritis
6
Akomodasi21%
Makan & Minum15%
Cinderamata22%
Pertunjukkan6%
Perjalanan7%
Pramuwisata6%
Telekomunikasi4%
Transport Lokal4%
Lainnya15%
Akomodasi47%
Makan & Minum13%
Cinderamata21%
Hiburan11%
Paket Wisata3%
Transport Lokal5%
POLA PEMBELANJAAN WISATAWAN DI DIY
WISMAN WISNUS
7
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
KRISIS KEUANGAN GLOBAL
a. Menurunnya daya beli, yang merubah pola-pola perjalanan wisata (terjadinya kecenderungan short haul, lama tinggal yang pendek dan pilihan pada destinasi yang murah)
b. Turunnya angka kunjungan wisatawan dan kecenderungan melambatnya laju pertumbuhan pariwisata internasional dan regional
IMPLIKASI :1. Perlunya strategi promosi dan pemasaran yang lebih terfokus terhadap
pasar-pasar short haul (Singapura, Malaysia, Australia) dan beberapa pasar Asia lainnya yang relatif tidak terkena dampak krisis global
2. Perlunya penawaran produk-produk wisata low price (dengan harga lebih terjangkau)
3. Pengembangan produk-produk pariwisata minat khusus yang relatif kurang sensitif terhadap krisis-krisis yang mungkin akan terjadi
1
8
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
GLOBAL WARMING2
a. Anomali iklim yang berdampak terhadap daya saing dan laba bisnis pariwisata
b. Gangguan keseimbangan ekosistem dan ancaman terhadap ketahanan pangan, kesehatan, dan kecenderungan munculnya ekonomi biaya tinggi
IMPLIKASI :
1. Diperlukannya berbagai kebijakan kepada segenap pelaku usaha sektor pariwisata untuk menerapkan berbagai praktek manajemen dan pengembangan yang berasaskan pada prinsip ramah lingkungan
2. Diperlukannya perwilayahan pengembangan zona pantai sebagai kawasan wisata rawan bencana tsunami termasuk guidelines pengembangan resort-resort di sepanjang pantai,
3. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya lokal untuk berbagai keperluan pariwisata : interior hotel, restoran, cottage, dsb
4. Sosialisasi dan kampanye program-program green tourism secara luas
9
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
GLOBALISASI DAN LIBERALISASI3
a. Kompetisi sektor pariwisata antarnegara di Asia Tenggara yang mulai terbuka adanya kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mulai 2015
b. Kemudahan kebijakan di bidang perjalanan udara
c. Liberalisasi sektor jasa yang telah dirintis dengan ditandatanganinya ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) pada 1995. Komitmen tersebut dipertegas dengan dimasukkannya 5 (lima) sektor jasa dalam 12 sektor prioritas MEA 2015 : pariwisata, kesehatan, jasa penerbangan, e-ASEAN, dan logistik yang ditargetkan sudah diliberalisasi pada 2010
d. Rencana dibentuknya ASEAN Tourism Investment Zona (ATIZ) sebagai zona kerjasama investasi skala kawasan yang diarahkan pada ASEAN sebagai A Single Tourism Investment Destination
IMPLIKASI : Perlunya peningkatan kapasitas (capacity building) sebagai bagian dari
“Partnership Agreement” (kemitraan) Perlunya Peningkatan daya saing pada produk-produk high-end . Serta penguatan
dan peningkatan kualitas produk-produk lokal Perlunya pengembangan kemitraan strategis antara pemerintah, sektor swasta dan
masyarakat di bawah arahan dan koordinasi pemerintah pusat untuk memperkuat daya saing Indonesia secara nasional
10
Isu strategis internal DAN DAMPAKNYAIsu strategis internal DAN DAMPAKNYA
4 FAKTOR CITRA DAN KEAMANAN
a. Masih dihadapkan pada isu Keamanan dan Keselamatan / SAFETY AND SECURITY (terorisme, bencana alam, wabah penyakit, ketidakstabilan ekonomi dan politik; lemahnya counter issue yang mampu membentuk opini dunia)
b. Adanya peringatan/ larangan untuk mengunjungi Indonesia
c. Munculnya kekhawatiran negara-negara akibat Travel Warning seperti halnya kasus larangan terbang ke EU untuk maskapai Indonesia
IMPLIKASI :
1. Perlunya Standar Keamanan pada berbagai fasilitas wisata : hotel, restoran, pusat-pusat perbelanjaan, dan lokasi-lokasi strategis lainnya
2. Pembentukan crisis center sebagai pusat informasi wisata di Luar Negeri
3. Reformasi dan restrukturisasi kebijakan penerbangan nasional
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
11
5 KESENJANGAN PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN KESIAPAN DESTINASI YANG BELUM MERATA
a. Terkonsentrasinya persebaran kunjungan di kawasan-kawasan tertentu, terutama di Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Bali, dan belum optimalnya pengembangan di Kawasan Timur Indonesia (KTI)
b. Rendahnya Kunjungan wisatawan terhadap destinasi sekunder khususnya di Kawasan Timur Indonesia
c. Rendahnya investasi pariwisata di sebagian besar destinasi sekunder di Indonesia
d. Kurangnya alternatif obyek dan rendahnya kualitas pengalaman berwisata
e. Pendeknya LOS wisatawan akibat minimnya sarana dan prasarana
f. Kejenuhan pasar yang berdampak pada rendahnya minat kunjungan ulang
IMPLIKASI :
1. Perlunya penyusunan Tourism Investment Plan untuk daerah-daerah di KTI
2. Peningkatan rute dan kualitas aksesibilitas khususnya Pada Transportasi Udara
3. Revitalisasi obyek-obyek wisata Unggulan di sebagian besar destinasi sekunder
4. Diperlukannya kajian dan program bagi Reposisi Pasar pariwisata di KTI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
12
6 LEMAHNYA INOVASI PENGEMBANGAN PRODUK WISATA
a. Stagnasi pengembangan produk wisatab. Kejenuhan pasar yang berdampak pada berkurangnya minat kunjungan
ulang terhadap produk-produk wisatac. Menurunnya kualitas pengalaman berwisatad. Menurunnya citra sebagian destinasi pariwisatae. Pendeknya daur hidup produk-produk wisata di Indonesiaf. Pendeknya LOS wisatawan
IMPLIKASI :
1. Pengembangan paket-paket wisata baru yang lebih atraktif
2. Revitalisasi beberapa obyek wisata unggulan di daerah
3. Pengembangan program-program peningkatan kualitas pelayanan (Service Quality) di segenap lini usaha pelayanan bidang pariwisata (hotel, restoran, agen perjalanan, dsb)
4. Penciptaan atraksi alternatif yang mampu meningkatkan lama tinggal wisatawan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
13
7 RENDAHNYA KUALITAS SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG PARIWISATA
1. Rendahnya kualitas sarana, prasarana dan fasilitas penunjang pariwisata : hotel-hotel di daerah, signboard, penerangan dan komunikasi pada sebagian besar destinasi di Indonesia
2. Rendahnya kualitas fasilitas umum pendukung pariwisata (toilet, pedestrian, dan sebagainya)
3. Buruknya apresiasi wisatawan
4. Renhdahnya minat kunjungan ulang
IMPLIKASI :
1. SIGNBOARD di lokasi-lokasi strategis (Bandara, Terminal, Stasiun, dan Urban Center)
2. Pengembangan investasi di daerah khususnya untuk jasa Hotel
3. Penyediaan fasilitas umum yang memadai : toilet, area pejalan kaki di lokasi-lokasi wisata
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
14
8POOR IMAGE
1. Belum adanya pencitraan yang kuat secara nasional yang membuat Indonesia mampu bersaing secara lebih kompetitif dengan negara-negara di ASEAN
2. Belum adanya dukungan yang kuat dalam pencitraan pariwisata di tingkat regional – lokal sesuai dengan produk-produk khas yang dimiliki
IMPLIKASI :
• Perlunya Re-Branding, Regional Branding sesuai dengan potensi khasnya
• Perlunya program Brand Campaign dan sosialiasi
• Perlunya Brand Image yang lentur dan fleksible, belaku untuk jangka panjang
• Perlunya dukungan program-program promosi ke luar negeri
• Perlunya Media campaign di berbagai media cetak dan elektronik khususnya media luar negeri
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
15
DKI JAKARTA
RIAU
BALI
43%
15%
KEP. RIAU
11%
14%
6%
Jawa lainnya
Diolah dari www.bps.go.id, 2007
DIY SEBAGAI DESTINASI POTENSIAL
KOMPOSISI PERGERAKAN WISMAN
16
DIY SEBAGAI DESTINASI POTENSIAL
Data sampai 2005
77%
16%
6%1%
KOMPOSISI PERGERAKAN WISNUS
17
DIY SEBAGAI HUB OF JAVA
Borobudur Dieng
Parangtritis
Prambanan
Surakarta
Jakarta
18
Merapi
DAYA SAING DESTINASI
500
400
YOGYA – BOROBUDUR - SOLO
PRIMER
SEKUNDER
TERSIER
19
Jakarta – Bogor – Puncak
Yogya – Solo - Borobudur
Batam - Bintan
Bali
Daya Saing Destinasi vs Tingkat Kunjungan WISMAN
20
Bandung-dskt
Jakarta – Bogor – Puncak
Yogya – Solo - Borobudur
Batam - Bintan
Bali
Surabaya – Bromo dskt
Daya Saing Destinasi vs Tingkat Kunjungan WISNUS
21
KONSEP PENGEMBANGAN :PRODUCT – MARKET EXPANSION
Source : Geoffrey Wall (1992) – Cultural Tourism How Do We Market It
1.
Market Penetration
3.
Product Modification
5.
Product Innovation
6.
Total Innovation
4.
Product Modification for New Market
2.
New Market
NE
WE
XIS
TIN
GNEWMODIFIEDEXISTING
MA
RK
ET
ING
22
1. PADAT KARYA (MENYERAP TENAGA KERJA YANG TINGGI) DALAM WAKTU SINGKAT
2. MENYERAP SUMBER DAYA LOKAL SECARA INTENSIF
3. MERUPAKAN SEKTOR YANG RELATIF RAMAH TERHADAP PELESTARIAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN
4. EFEKTIF SEBAGAI INSTRUMEN PEMERATA PEMBANGUNAN, PENGEMBANGAN WILAYAH, DAN INVESTASI
5. MENDORONG SECARA INTENSIF PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH TERUTAMA DI SEKTOR-SEKTOR EKONOMI KREATIF
6. MAMPU BERPERAN SEBAGAI INSTRUMEN PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA EFEKTIF
1. PADAT KARYA (MENYERAP TENAGA KERJA YANG TINGGI) DALAM WAKTU SINGKAT
2. MENYERAP SUMBER DAYA LOKAL SECARA INTENSIF
3. MERUPAKAN SEKTOR YANG RELATIF RAMAH TERHADAP PELESTARIAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN
4. EFEKTIF SEBAGAI INSTRUMEN PEMERATA PEMBANGUNAN, PENGEMBANGAN WILAYAH, DAN INVESTASI
5. MENDORONG SECARA INTENSIF PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH TERUTAMA DI SEKTOR-SEKTOR EKONOMI KREATIF
6. MAMPU BERPERAN SEBAGAI INSTRUMEN PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA EFEKTIF
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN
Meningkatkan jumlah kunjungan, lama tinggal, dan pembelanjaan wisatwan ke DIY
23
1 . Re - Focusing Strategi Promosi pada Pasar Strategis (Focussing on Strategic Market)
• Anggaran promosi dan pemasaran yang relatif terbatas cenderung dilakukan untuk menggarap banyak negara target pasar, sehingga dampak yang dihasilkan menjadi tidak maksimal.
• Perlunya meningkatkan anggaran promosi dan pemasaran, juga perlu dibuatnya suatu prioritas utama agar negara target pasar utama dapat menerima perhatian yang maksimal sehingga memberikan hasil yang nyata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan outbound ke Indonesia.
POKOK STRATEGI
2 . Fokus Pengembangan pada Produk Wisata strategis
• Fakta menunjukkan bahwa semua kategori pasar pariwisata Indonesia (segmen beach, culture, golf, MICE, soft adventure, youth, senior, women, retirement, shopping dsb) dalam skala besar memilih Bali sebagai destinasi utama, dan destinais lain pada skala yang tidak signifikan. Terkecuali business tourist dengan Jakarta sebagai destinasi utama
• DIY memiliki produk wisata strategis sebagai destinasi wisata budaya dengan karakteristik yang unik dan spesifik
24
Lingkup Kampanye pemasaran yang dilakukan pada berbagai media lokal baik media cetak maupun elektronik.
Lokasi
Pelaksanaan Advertorial
Updating Official Web Pariwisata DIY
Iklan
Pembuatan film dokumenter berlatar belakang pariwisata DIY : heritage site, pantai, shopping, MICE, kesenian dan upacara tradisional
Target Masyarakat/calon wisatawan, media & pelaku industri
Keluaran Tersosialisasikannya destinasi-destinasi wisata potensial di DIY
Peningkatan kunjungan wisatawan ke DIY
ALTERNATIF PROGRAM - 1
MEDIA CAMPAIGN1
25
ALTERNATIF PROGRAM - 2
2
Lingkup Pengadaan Kit pemasaran berupa brosur, guide book, tourism map, CD, DVD, Poster yang difungsikan sebagai materi promosi (penunjang pemasaran)
Lokasi DIY, Jateng, Jatim, Malaysia, Belanda, Jepang
Event promosi pariwisata (MATTA, WTM, JATA, dsb)
Pelaksanaan Pengadaan dan pendistribusian Kit Promosi (Brosur, CD, DVD, Guide Book, Travel Planner, Tourist Map) dengan tema minat khusus (spa, golf, heritage, culture) secara bertahap
2010 : Spa, Golf
2011 : Heritage Culture….dst
Target non konsumen /Pelaku industri pariwisata di DIY dan sekitarnya/ luar negeri : Travel Media, Travel Agent dan Tour Operator yang menjual produk pariwisata DIY
Keluaran ”Kit” untuk para travel media dan travel trade
Ketertarikankonsumen dan travel trade pada pariwisata DIY untuk kemudian mempromosikannya.
Peningkatan kunjungan wisatawan ke DIY
SPECIAL INTEREST MARKETING KIT
26
ALTERNATIF PROGRAM - 3
3 PARTISIPASI PADA TRAVEL MART INTERNATIONAL
Lingkup Partisipasi dalam event travel mart di lokasi target pasar dengan melibatkan seller pariwisata DIY (MATTA, WTM, JATA, TIME)
Pelaksanaan Kepesertaan Event
Penyiapan Special Interest Marketing Kit (CD- ROM, DVD) – Dalam berbagai bahasa Internasional
Press Release
Target Travel Media, Travel Agent dan Tour Operator yang menjual produk pariwisata DIY
Keluaran Pelaku pariwisata yang semakin ‘familiar’ dan dekat dengan produk-produk pariwisata DIY
Bertambahnya jumlah buyer, media dan sponsorship dari Internasional pada event-event promosi pariwisata DIY
Peningkatan kunjungan wisatawan ke DIY
27
ALTERNATIF PROGRAM - 4
4 PARTISIPASI PADA TRAVEL MART INTERNATIONAL
Lingkup Partisipasi dalam event travel mart di lokasi target pasar dengan melibatkan seller pariwisata DIY (MATTA, WTM, JATA, TIME)
Pelaksanaan Kepesertaan Event
Penyiapan Special Interest Marketing Kit (CD- ROM, DVD) – Dalam berbagai bahasa Internasional
Press Release
Target Travel Media, Travel Agent dan Tour Operator yang menjual produk pariwisata DIY
Keluaran Pelaku pariwisata yang semakin ‘familiar’ dan dekat dengan produk-produk pariwisata DIY
Bertambahnya jumlah buyer, media dan sponsorship dari Internasional pada event-event promosi pariwisata DIY
Peningkatan kunjungan wisatawan ke DIY
28
ALTERNATIF PROGRAM - 5
5 ROAD SHOWS
Lingkup Memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata DIY secara lebih “dekat” di daerah/kota-kota sumber pasar utama di DIY
Lokasi Luar Negeri : Malaysia; Lokal : Semarang, Solo, Banten, dsb
Pelaksanaan Promosi terpadu (Joint Promotion) melibatkan segenap stakeholders
Sales promo
Discount Pax
Sales & Exhibition
Target Non Konsumen : Travel Media, Travel Agent dan Tour Operator, serta Maskapai Penerbangan
Keluaran Sinergitas antar pelaku dalam rangka promosi pariwisata DIY
Peningkatan kerjasama bidang pariwisata secara luas
Peningkatakan kunjungan wisatawan ke DIY
29
ALTERNATIF PROGRAM - 6
6 SPECIAL INTEREST FAM TOUR
Lingkup Mendatangkan media/ para buyers dan/atau opinion-makers untuk mengunjungi DIY untuk kemudian dapat membantu mempromosikannya kepada wisatawan di daerah/negara asalnya.
lokasi Wisata Minat Khusus : Agrowisata Turi, Kaliurang,
Wisata Budaya : Candi-candi, kraton, Kotagede, dan aneka kesenian
Pelaksanaan Pelaksanaan fam tour
Target Travel Media, Travel Agent dan Tour Operator
Keluaran Pelaku pariwisata yang semakin ‘familiar’ dan mendalami produk-produk wisata DIY
Peningkatan kunjungan wisatawan ke DIY
30
ALTERNATIF PROGRAM - 7
7 CONSUMER PROMO
Lingkup Promosi langsung dengan target konsumen (masyarakat umum) dalam berbagai format promosi dan media
lokasi Di dalam / Luar Negeri
Tempat-tempat yang strategis (public area, urban center)
Pelaksanaan Peletakkan standing banner di pusat-pusat perbelanjaan
Penyebaran leaflet, brosur di keramaian, bandara
Special rate price dan promo paket-paket wisata
Promosi on line (email, web, iklan on line, dsb)
Target Travel Media, Travel Agent dan Tour Operator
Keluaran Minat yang lebih dalam terhadap produk kepariwisataan DIY
Peningkatan kunjungan wisatawan ke DIY
31
ALTERNATIF PROGRAM - 8
8 SALES COOPERATION
Lingkup Kerjasama promosi dan penjualan paket-paket wisata dengan para agen/tour operator yang menjual produk kepariwisataan DIY baik regional, nasional, maupun luar negeri
Lokasi Di dalam / Luar Negeri
Pelaksanaan Kerjasama promosi (advertorial, katalog produk, penjualan paket dalam berbagai event promosi nasional/internasional : TIME, MATTA, JATA)
Discount pax
Special price
Target Travel Media, Travel Agent dan Tour Operator
Keluaran Minat yang lebih dalam terhadap produk kepariwisataan DIY
Peningkatan kunjungan wisatawan ke DIY
32
ALTERNATIF PROGRAM - 9
9 CULTURAL EXCHANGE PROGRAM
Lingkup Mengadakan program pertukaran pelajar dan pemberian beasiswa bagi para mahasiswa berprestasi DIY untuk belajar di universitas-universitas terkemuka di Malaysia, Australia, Belanda dengan membawa misi kebudayaan DIY
Lokasi Malaysia, Belanda, Australia, AS, Eropa lainnya
Pelaksanaan Program pertukaran pelajar
Beasiswa pendidikan
Target Segmen pelajar dan mahasiswa negara yang bersangkutan
Institusi-institusi pendidikan di negara yang bersangkutan
Pelaku Industri Pariwisata (Tour Operator, Travel Agent) negara yang bersangkutan
Keluaran Peningkatan citra pariwisata DIY
Peningkatan kunjungan wisatawan khususnya segmen pelajar/mahasiswa dan keluarga
33
ALTERNATIF PROGRAM - 10
10 REGIONAL BRANDING
Lingkup Reposisi brand image pariwisata DIY melalui brand lama maupun penciptaan brand baru.Kampanye program/ sosialisasi dari implikasi reposisi brand image
Lokasi Dalam dan Luar Negeri
Pelaksanaan Sosialisasi brand Image pariwisata DIY kepada segenap pelaku pariwisata di dalam dan luar negeri, media
Target Konsumen, pelaku industri pariwisata, media
Keluaran Peningkatan dan pemantapan citra pariwisata DIY
34
Terima Kasih