STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers...

69
STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL IRMA NURANTHY PURNAMA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers...

Page 1: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASARINTERNASIONAL

IRMA NURANTHY PURNAMA

SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2014

Page 2: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing
Page 3: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DANSUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Strategi PemasaranMangga di Pasar Internasional adalah benar karya saya denganarahan dari komisipembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggimana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkanmaupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dandicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada InstitutPertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Irma Nuranthy PurnamaNIM H251110101

Page 4: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

RINGKASAN

IRMA NURANTHY PURNAMA. Strategi Pemasaran Mangga di PasarInternasional. Dibimbing oleh MA’MUN SARMA dan MUKHAMAD NAJIB.

Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan Indonesia denganproduksi tinggi, 2.1 juta ton pada tahun 2011, dan menempati posisi ketujuhtertinggi di dunia, namun volume ekspornya masih rendah 1,485 ton pada 2011.Jenis mangga yang diekspor sebagian besar adalah arumanis dan gedong gincudengan tujuan utama ke Timur Tengah dan Singapura. Pemerintah mendorongpeningkatan ekspor sektor non migas, diantaranya produk hortikultura unggulan,seperti pisang, nenas, manggis, maupun mangga, sebagai sumber devisa negara.Namun demikian, masih terdapat berbagai permasalahan di lapangan yangmenyebabkan ketersediaan mangga berkualitas terbatas dan volume eksporrendah. Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas, penelitian ini bertujuanuntuk: 1) mendeskripsikan karakteristik produksi dan pemasaran mangga diIndonesia; 2) menganalisis faktor lingkungan internal dan eksternal yangmempengaruhi pemasaran mangga di pasar internasional; serta 3) merumuskanrekomendasi strategi yang akan diberikan bagi pemasaran mangga Indonesia dipasar internasional.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan datasekunder. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013melalui observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatanStrengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) and AnalyticalHierarchy Process (AHP) kepada reponden, masing-masing sebanyak 9 dan 5orang. Responden terdiri atas petani mangga di Cirebon dan Indramayu; eksportirdi Cirebon dan Probolinggo; asosiasi eksportir buah, pemerintah (DirektoratJenderal Hortikultura dan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran HasilPertanian), serta akademisi. Tahap selanjutnya pembuatan matriks SWOTberdasarkan hasil identifikasi internal dan eksternal, dilanjutkan denganperumusan strategi alternatif menggunakan AHP. Alat analisis yang digunakanadalah analisis Internal Factor Evaluation (IFE), analisis External FactorEvaluation (EFE), analisis Internal External (IE), analisis SWOT dan AHP.

Budidaya mangga umumnya dilakukan oleh petani dengan skala kecildengan luas lahan di bawah 1 ha secara konvensional dengan teknologi danmanajemen pemeliharaan sederhana, sehingga kualitas yang dihasilkan beragam.Rantai pemasaran untuk pasar ekspor cukup pendek, yaitu petani langsung keeksportir serta petani ke eksportir melalui pengumpul. Sebagian kecil telah adakerjasama antara petani dan eksportir dalam suplai mangga dan bantuan untukproduksi.

Usaha mangga Indonesia memiliki total skor internal (IFE) sebesar 2.103yang menunjukkan bahwa posisi internal usaha mangga saat ini lemah dan totalskor eksternal (EFE) sebesar 2.893 yang menunjukkan bahwa kemampuan usahamangga Indonesia dalam merespon peluang dan ancaman tinggi. Penggabungankedua matriks menempatkan posisi persaingan di sel II, yaitu sel tumbuh danmembangun (grow and build). Rekomendasi prioritas strategi utama untukpeningkatan pemasaran mangga berdasarkan hasil AHP adalah melakukanstandardisasi kebun mangga, peningkatan kerjasama antara eksportir dengan

Page 5: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

petani, dan pembangunan ”one stop service” per wilayah mangga yang meliputipenanganan pascapanen, dokumen ekspor, dan pengangkutan untuk menghasilkandan menjamin ketersediaan buah berkualitas yang sesuai dengan standarinternasional.

Kata kunci: AHP, mangga, pasar internasional, strategi pemasaran, SWOT

Page 6: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

SUMMARY

IRMA NURANTHY PURNAMA. The Marketing Strategies for IndonesianMango in International Market. Supervised by MA’MUN SARMA andMUKHAMAD NAJIB.

Mango is one of the Indonesian leading tropical fruit with high productionvolumes, ranks seventh largest in the world that is 2,131,139 tons in 2011.Nevertheless, the export volume is very low at only 1,485 tons in 2011 with themain markets for Indonesian mango are the Middle East and Singapore. Indonesiahas a chance to enhance the export volume considering the potential of mangoproduction and world market nowadays. Therefore this study was aimed 1) todescribe the characteristics of mango production and marketing in Indonesia, 2) tostudy the internal and external factors affecting Indonesian mango exports, and 3)to formulate strategies for enhancing the mango marketing in the internationalmarket.

The data used was primary and secondary data. Gedong gincu andArumanis were chosen among other varieties because both are the exportedvarieties. Data were collected on May-August 2012 by observation and inerviewusing questioner to nine for SWOT matrix and five for AHP respondents.Respondents consisted of farmers in Cirebon and Indramayu; exporters in Cirebonand Probolinggo; fruit exporter association, government, and researchers.Analysis tools used were: 1) Internal Factor Evaluation Matrix, External FactorEvaluation Matrix, and Internal-External Matrix, 2) Strength WeaknessOpportunity Threat Analysis, and 3) Analytical Hierarchy Process (AHP).

Mango cultivation is generally carried out by small-scale and farmyardfarmers conventionally with simple maintenance management, resulting on adiverse quality. Marketing chain for the export market is quite short, farmersdirectly to exporters and farmers to exporters through collectors. There were fewcooperation (contract farming) between farmers and exporters in the mangosupply and the support for production.

The results showed that total score of IFE matrix was 2.103 and total scoreof EFE matrix was 2.893. The combination of both results placed the competitiveposition of Indonesian mangoes in the second cell, that was grow and build cell.Recommendations to improve the marketing of Indonesian mango in internationalmarket were to implement standardization of mango orchard, increasedcooperation between exporters and farmers, and developed "one stop service"center per region to produce and assure the availability of high quality fruit thatcould meet international market demand.

Key words: AHP, international market, mango, marketing strategy, SWOT

Page 7: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkanatau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atautinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentinganIPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis inidalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 8: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASARINTERNASIONAL

IRMA NURANTHY PURNAMA

Tesissebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains padaProgram Studi Ilmu Manajemen

SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2014

Page 9: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Prof Dr Ir W H Limbong, MS

Page 10: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

Judul Tesis : Strategi Pemasaran Mangga di Pasar InternasionalNama : Irma Nuranthy PurnamaNIM : H251110101

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Dr Ir Ma’mun Sarma, MS MEcKetua

Dr Mukhamad Najib, STP MMAnggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Ilmu Manajemen

Dr Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian: 13 Desember 2013 Tanggal Lulus:

Page 11: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmatNyasehingga tesis dengan judul “Strategi Pemasaran Mangga di Pasar Internasional”dapat disusun dengan baik. Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untukmenyelesaikan tugas akhir pada Program Studi Ilmu Manajemen, SekolahPascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Karya ilmiah ini dapat disusun dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karenaitu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Pembimbing Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., M.Ec. dan Dr. Mukhamad Najib,S.TP., MM atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan tugasakhir ini.

2. Prof. Dr. Ir. W. H. Limbong, MS selaku dosen penguji atas saran-saran yangdiberikan.

3. Penghargaan disampaikan kepada seluruh responden penelitian (Bapak SuliArtawi, Bapak Haerudin, Bapak Sutanto, Prof. Dr. Roedhy Poerwanto, Prof.Dr. Sobir, CV Sumber Buah Cirebon, UD Sumber Bumi Probolinggo,Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia, DirektoratBudidaya dan Pascapanen Buah Direktorat Jenderal Hortikultura, DirektoratPemasaran Internasional Direktorat Jenderal Pengolahan dan PemasaranHasil Pertanian) atas bantuan dan kerjasama yang baik dalam pengumpulandata sehingga tesis ini dapat disusun.

4. DIKTI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atasbantuan dana pendidikan S2 melalui program Beasiswa Unggulan.

5. Seluruh dosen atas pengetahuan dan ilmu yang diberikan dan staf PS IlmuManajemen atas bantuannya selama kuliah berlangsung.

6. Rekan Elizabeth Cory Ohoiwutun, Nur Hidayah, Weni dan keluarga, sertaFatmasari Siregar atas bantuan teknis dalam pelaksanaan penelitian. RekanDhewiana Novitasari dan Sri Utami untuk diskusi dan bantuannya dalampenyusunan tesis.

7. Rekan-rekan PS Ilmu Manajemen angkatan V atas persahabatan dankebersamaannya.

8. Sahabat-sahabat terbaik Vera, Muslik, Ira, Silvi, Peppy.9. Bapak, Ibu, dan adik-adik untuk doa, dukungan, dan semangatnya sehingga

kuliah dan tahap penyusunan tugas akhir ini dapat dilalui dengan baik.10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan dan

kerjasamanya.Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukan dan berkontribusi bagi perkembangan usaha mangga di Indonesia.

Terima kasih.

Bogor, Januari 2014

Irma Nuranthy Purnama

Page 12: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL iiDAFTAR GAMBAR iiDAFTAR LAMPIRAN ii1 PENDAHULUAN

Latar Belakang 1Perumusan Masalah 3Tujuan Penelitian 3Manfaat Penelitian 3Ruang Lingkup Penelitian 3

2 METODEKerangka Pemikiran 4Lokasi dan Waktu Penelitian 4Jenis dan Sumber Data 5Pemilihan Sampel 5Pengumpulan Data 5Pengolahan dan Analisis Data 5

3 HASIL DAN PEMBAHASANProfil Usaha Mangga Indonesia 9Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal Pemasaran ManggaIndonesia 14Analisis Matriks IFE Pemasaran Mangga Indonesia 21Analisis Matriks EFE Pemasaran Mangga Indonesia 22Analisis Matriks IE Pemasaran Mangga Indonesia 23Analisis Matriks SWOT Pemasaran Mangga Indonesia 23Analytical Hierarchy Process 26Implikasi Manajerial 32

4 SIMPULAN DAN SARAN 35DAFTAR PUSTAKA 36LAMPIRAN 39

Page 13: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

DAFTAR TABEL

1 Perkembangan ekspor mangga Indonesia ke berbagai negara tujuantahun 2008-2010 1

2 Negara pengimpor utama mangga di dunia tahun 2010 23 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation Matrix) 64 Matriks EFE (External Factor Evaluation Matrix) 65 Matriks SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat) 86 Skala perbandingan untuk analytical hierarchy process 97 Produksi mangga Indonesia pada tahun 2007-2011 108 Sebaran wilayah kebun mangga teregistrasi di Indonesia 119 Hasil analisis matriks IFE pemasaran mangga Indonesia 2110 Hasil analisis matriks EFE pemasaran mangga Indonesia 2211 Hasil analisis matriks SWOT pemasaran mangga Indonesia 2412 Bobot dan prioritas faktor terhadap sasaran utama 2813 Bobot pengolahan horizontal unsur aktor terhadap faktor 2814 Bobot pengolahan horizontal unsur tujuan terhadap aktor 2915 Bobot pengolahan horizontal alternatif strategi terhadap tujuan 3016 Bobot dan prioritas masing-masing unsur pada hirarki strategi

pemasaran mangga di pasar internasional 31

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran penelitian 42 Matriks Internal–Eksternal (David, 2009) 73 Model hirarki dalam analytial hierarchy process (Marimin dan

Maghfiroh 2010) 84 Tampilan mangga gedong gincu (a) dan arumanis (b) 105 Saluran pemasaran mangga untuk pasar ekspor 126 Proses penanganan mangga untuk tujuan ekspor 137 Contoh label dan kemasan mangga untuk pasar ekspor 138 Metode disinfestasi lalat buah 169 Contoh jenis mangga yang terdapat di pasar Jepang 2010 Contoh jenis mangga yang terdapat di pasar Amerika Serikat dan

Eropa 2111 Matriks internal-eksternal pemasaran mangga Indonesia 2312 Struktur hirarki strategi pemasaran mangga di pasar internasional 2713 Hirarki pengolahan vertikal strategi pemasaran mangga di pasar

internasional 30

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner SWOT “Strategi Pemasaran Mangga di Pasar Internasional” 392 Kuesioner AHP “Strategi Pemasaran Mangga di Pasar Internasional” 44

Page 14: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara produsen mangga terbesar ke tujuh di duniadengan produksi sebesar 1.31 juta ton (FAOSTAT 2012), di bawah India, Cina,Thailand, Pakistan, dan Meksiko. Menurut data Kementerian Pertanian (2012),produksi mangga Indonesia pada tahun 2011 sebesar 2.13 juta ton meningkathampir dua kali lipat dari tahun 2010 dengan sentra produksi mangga adalah JawaTimur (35% dari total produksi nasional), Jawa Barat (17%), dan Jawa Tengah(16%). Meskipun Indonesia merupakan salah satu produsen mangga terbesar didunia, namun nilai ekspor mangga Indonesia masih rendah dengan jenis manggayang diekspor adalah arumanis dan gedong gincu. Data perkembangan ekspormangga Indonesia ke berbagai negara tujuan selama tahun 2008 sampai 2010terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1 Perkembangan ekspor mangga Indonesia ke berbagai negara tujuan tahun2008-2010

Negara tujuan2008 2009 2010

Volume(kg)

Nilai(US$)

Volume(kg)

Nilai(US$)

Volume(kg)

Nilai(US$)

Uni Emirat Arab 834.691 480.494 588.836 335.199 420.421 310.649Saudi Arabia 366.928 218.485 250.514 145.354 201.473 132.200Singapura 366.824 573.934 262.129 362.717 185.396 299.061Bahrain 55.788 31.805 60.442 32.271 17.686 16.060Malaysia 54.641 83.165 64.416 53.690 23.119 45.390Kuwait 38.135 62.701 34.155 26.471 71.893 117.127Hongkong 36.599 33.235 12.347 38.244 24.394 42.330Oman 29.385 17.650 1.478 887 2.877 3.392BruneiDarussalam

28.998 77.780 2.221 5.398 19.525 62.927

Amerika Serikat 3.299 12.102 3.948 17.599 2.990 10.637China 2.088 681 25.806 18.064 180 200Qatar 0 0 57.520 60.453 28.124 24.358Lainnya 36.305 19.550 51.135 65.121 467 928Total 1.853.681 1.611.582 1.414.947 1.161.468 998.545 1.065.259Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura (2012).

Volume ekspor mangga Indonesia terbesar saat ini adalah ke kawasan TimurTengah yang mencapai 70% dari total volume ekspor mangga pada tahun 2010(Tabel 1). Namun demikian, nilai ini jauh lebih kecil jika dibandingkan denganpasar mangga Timur Tengah yang hampir 40%-nya dikuasai oleh mangga dariIndia, Yaman, Pakistan, Kenya, dan Belanda. Negara tujuan ekspor berikutnyaadalah Singapura sebesar 18% dengan negara pesaing utama ke pasar Singapuraadalah Malaysia, Thailand, India, Pakistan, dan Filipina (FAOSTAT 2012). Pasarekspor mangga dunia sejak tahun 2004 sampai 2010 volumenya cukup stabil,yaitu dalam kisaran 1.1 sampai 1.4 juta ton. Amerika Serikat, Eropa, dan TimurTengah merupakan importir utama mangga dunia pada tahun 2010 (Tabel 2)(FAOSTAT 2012; UNCTAD 2012). Sebagian besar mangga tersebut disuplai

Page 15: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

2

oleh eksportir dari Afrika untuk pasar Eropa, Amerika Latin untuk pasar Amerikadan Eropa, serta Asia untuk pasar Timur Tengah.

Tabel 2 Negara pengimpor utama mangga di dunia tahun 2010No. Negara Jumlah (ton) Nilai (1000 $) Unit ($/ton)1 Amerika Serikat 320 591 287 236 8962 Belanda 142 546 188 506 1 3223 Jerman 48 451 88 168 1 8204 United Kingdom 47 581 75 105 1 5785 Perancis 32 267 60 609 1 8786 Arab Saudi 58 250 48 767 8377 Jepang 10 504 46 849 4 4608 Uni Emirat Arab 46 494 45 424 9779 Spanyol 32 232 35 459 1 10010 Belgia 16 417 29 858 1 81911 Portugal 14 058 29 163 2 07412 China, Hong Kong SAR 22 673 28 469 1 25613 Swiss 8 849 24 549 2 77414 Singapura 18 232 19 633 1 07715 Italia 7 734 15 175 1 96216 Rusia 7 416 11 737 1 58317 Austria 4 875 11 188 2 29518 Norwegia 4 250 10 874 2 55919 Kuwait 11 047 10 829 98020 Iran 15 670 9 871 630

Sumber: FAOSTAT (2012).

Pemasaran merupakan serangkaian proses untuk memilih pasar sasaran,menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan kualitas, pelayanan, dan hargaunggul kepada pelanggan, serta mengelola hubungan baik dengan pelanggan(Kotler dan Keller 2009). Pemasaran mangga meliputi kegiatan merencanakanproduk, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan mangga untukmemuaskan kebutuhan konsumen. Pemasaran mangga ditujukan untukmengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk bisa sesuaidengan kebutuhan dan menghasilkan penjualan yang berlimpah, sertamenciptakan pertumbuhan jangka panjang. Untuk dapat memperluas pasar,meningkatkan volume perdagangannya, dan bersaing dengan eksportir negaralain, diperlukan upaya perbaikan dari semua pihak yang terlibat, baik petani,pengumpul, eksportir, maupun pemerintah. Oleh karena itu, strategi pemasarandiperlukan untuk meningkatkan daya saing mangga Indonesia di pasarinternasional yang dapat diwujudkan melalui kualitas produk, produktivitas yangtinggi, harga yang bersaing, dan pelayanan yang baik. Denganmempertimbangkan hal tersebut di atas, perlu dikaji faktor kekuatan, kelemahan,peluang, maupun ancaman yang mempengaruhi pemasaran mangga Indonesiaagar dapat dirumuskan strategi untuk meningkatkan pemasarannya di pasarinternasional.

Page 16: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

3

Perumusan Masalah

Pemerintah mendorong peningkatan ekspor sektor non migas, diantaranyaproduk hortikultura unggulan, seperti pisang, nenas, manggis, maupun mangga,sebagai sumber devisa negara. Untuk mendukung tujuan tersebut, beberapa upayatelah dilakukan guna menghasilkan produk yang sesuai dengan standarinternasional, diantaranya penerbitan good agricultural practices (GAP) for fruitand vegetables, standard operating procedure (SOP), maupun bantuan budidayadan penanganan pascapanen buah, namun belum mampu meningkatkan dayasaing produk hortikultura Indonesia, khususnya mangga. Kendala yang dihadapidalam ekspor adalah terbatasnya suplai mangga dengan kualitas baik dan seragam,serta belum adanya jaminan pasokan yang kontinyu. Konsumen internasional,khususnya dari Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat, menginginkan jaminankualitas, keamanan mangga (bebas lalat buah dan residu pestisida), serta pasokandalam keputusan pembelian (Miyauchi dan Perry 1999; Bose dan Gething 2011;Souza dan Neto 2012).

Dengan mempertimbangkan latar belakang di atas, maka permasalahanutama pemasaran mangga Indonesia dapat dirumuskan sebagai berikut:1. Bagaimana karakteristik produksi dan pemasaran mangga di Indonesia?2. Bagaimana peluang pemasaran mangga di pasar internasional dengan

mempertimbangkan faktor lingkungan internal dan eksternal?3. Apa rekomendasi yang akan diberikan bagi pemasaran mangga yang sesuai

dengan permintaan pasar internasional?

Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan karakteristik produksi dan pemasaran mangga di Indonesia.2. Menganalisis faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi

pemasaran mangga di pasar internasional.3. Merumuskan rekomendasi strategi yang akan diberikan bagi pemasaran

mangga Indonesia di pasar internasional.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat:1. Bermanfaat bagi produsen mangga untuk mengembangkan produknya agar

dapat bersaing di pasar internasional,2. Memberikan informasi bagi eksportir mangga dalam merumuskan strategi

pemasaran yang sesuai dengan permintaan pasar,3. Memberikan informasi bagi pemerintah dalam pengembangan produksi dan

pemasaran mangga untuk pasar internasional, serta4. Menjadi acuan bagi peneliti lain yang membahas topik serupa.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dibatasi pada kajian pemasaran mangga arumanis dan gedonggincu di daerah sentra budidaya dan ekspor manggga, yaitu Probolinggo danCirebon.

Page 17: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

4

2 METODE

Kerangka Pemikiran

Volume ekspor buah mangga Indonesia lebih rendah apabila dibandingkandengan volume produksinya yang tinggi. Indonesia merupakan negara produsenmangga terbesar ke tujuh di dunia dengan produksi sebesar 2.13 juta ton tahun2011, namun volume ekspornya sangat rendah hanya sebesar 1485 ton pada tahun2011. Oleh karena itu penelitian ini mengkaji faktor internal dan eksternal yangmempengaruhi ekspor mangga Indonesia dan strategi peningkatan pemasarannyadi pasar internasional.

Tahapan awal penelitian dimulai dengan identifikasi faktor internal(kekuatan, kelemahan) dan faktor eksternal (peluang, ancaman) yang diperolehmelalui studi literatur dan diskusi dengan pakar. Tahap selanjutnya adalah analisislingkungan internal dan eksternal menggunakan internal factor evaluation matrix(IFE) dan internal factor evaluation matrix (EFE), tahap penggabungan denganmatriks internal eksternal (IE), serta pencocokkan alternatif strategi denganmatriks strength weakness opportunity threat (SWOT). Daftar alternatif strategiselanjutnya dinilai prioritasnya dengan menggunakan analytical hierarchy process(AHP) (Gambar 1).

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di beberapa lokasi, yaitu petani mangga di Cirebondan Indramayu; eksportir mangga di Cirebon dan Probolinggo; pemerintah pusat

Page 18: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

5

di Jakarta; serta pakar ahli dari kalangan akademisi di Bogor. Pengumpulan datadilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2013.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan datasekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan, in depth interview, dankuesioner kepada petani dan eksportir mangga gedong gincu dan arumanis,asosiasi eksportir importir buah dan sayuran segar Indonesia, pakar ahli darikalangan akademisi, dan pemerintah. Data sekunder diperoleh melalui berbagaistudi literatur dan informasi yang dihasilkan oleh instansi yang terkait dengantopik kajian.

Pemilihan Sampel

Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu pengambilansampel dengan maksud atau tujuan tertentu. Mangga gedong gincu dan arumanisdipilih karena mewakili jenis mangga yang diekspor, khususnya di daerah sentrabudidaya dan ekspor manggga. Sampel yang digunakan pada penelitian adalahpihak yang terlibat langsung atau berpengaruh dalam kebijakan perkembanganbuah mangga. Sampel untuk identifikasi lingkungan eksternal, internal, danmatriks SWOT adalah sebanyak 9 orang dengan rincian: 1) perwakilan asosiasipetani mangga di Cirebon dan Indramayu; 2) eksportir utama mangga Indonesiayang berlokasi di Cirebon dan Probolinggo, 3) Asosiasi Eksportir Importir Buahdan Sayuran Segar Indonesia; 4) Direktorat Budidaya dan Pascapanen BuahDirektorat Jenderal Hortikultura, 5) Direktorat Pemasaran Internasional DirektoratJenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 6) satu orang pakar darikalangan akademisi, serta 7) Pusat Kajian Hortikultura Tropika, Institut PertanianBogor. Pakar untuk AHP sebanyak lima orang, yaitu 1) perwakilan dariDirektorat Budidaya dan Pascapanen Buah Direktorat Jenderal Hortikultura, 2)Direktorat Pemasaran Internasional Direktorat Jenderal Pengolahan danPemasaran Hasil Pertanian, 3) eksportir, 4) Pusat Kajian Hortikultura Tropika,Institut Pertanian Bogor, serta 5) akademisi.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mengguna-kan kuesioner dengan pendekatan SWOT (Lampiran 1) dan AHP (Lampiran 2).

Pengolahan dan Analisis Data

Analisis deskriptif dilakukan untuk menganalisa karakteristik usaha buahmangga Indonesia, analisis faktor internal dan eksternal, analisis matriks internaleksternal, analisis SWOT untuk merumuskan alternatif strategi, dan AHP untukmenentukan peringkat beberapa alternatif strategi.

Page 19: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

6

Identifikasi Karakteristik Usaha Buah Mangga IndonesiaAnalisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik usaha

buah mangga Indonesia untuk pasar internasional, khususnya dari segi bauranpemasarannya, yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi.

Analisis Perumusan StrategiMatriks IFE dan matriks EFE. Matriks IFE dan EFE adalah matriks faktor-faktor internal dan eksternal buah mangga yang disusun berdasarkan kekuatan,kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki yang berkaitan dengan peluangpemasaran mangga di pasar internasional. Terdapat beberapa tahap untukmenyusun matriks IFE dan EFE (Tabel 3 dan 4) (David 2009), antara lain:1. Membuat daftar faktor-faktor penting lingkungan eksternal (peluang, ancaman)

dan internal (kekuatan, kelemahan) yang berpengaruh terhadap pemasaranmangga.

2. Memberikan bobot pada setiap faktor dari tidak penting sampai sangat penting.Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor harus sama dengan 1,0.

3. Menentukan rating setiap faktor antara 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternaldengan nilai 1 (lemah/di bawah rata-rata), 2 (rata-rata), 3 (di atas rata-rata), dan4 (superior/sangat bagus). Menentukan rating setiap faktor internal dengannilai 1 (sangat lemah) dan 2 (lemah) untuk faktor kelemahan; serta nilai 3(kuat) dan 4 (sangat kuat) untuk faktor kekuatan.

4. Mengalikan setiap bobot pada langkah kedua (a) dengan rating/peringkat yangtelah ditentukan pada langkah ketiga (b) untuk mendapatkan skor bobot (c).

Tabel 3 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation Matrix)Internal faktor Bobot (a) Rating (b) Skor bobot (c)

Kekuatan1.2.Kelemahan1.2.Total

Tabel 4 Matriks EFE (External Factor Evaluation Matrix)Eksternal faktor Bobot (a) Rating (b) Skor bobot (c)

Peluang1.2.Ancaman1.2.Total

5. Menjumlahkan skor yang diperoleh untuk setiap variabel sehingga didapatkantotal skor. Total skor bobot berkisar antara 1.0 sampai 4.0; total skor 4,0menunjukkan bahwa usaha mangga di Indonesia mampu merespon peluangmaupun ancaman yang dihadapinya dengan sangat baik, sedangkan total skor

Page 20: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

7

1.0 menunjukkan usaha mangga di Indonesia tidak dapat memanfaatkanpeluang dan mengatasi ancaman yang ada.

Matriks IE. Hasil skor dari matriks IFE dan EFE akan menentukan posisipersaingan usaha mangga Indonesia dalam matriks IE. Matriks ini memposisikansuatu organisasi dalam tampilan sembilan sel (Gambar 2). Total skor bobot IFEberada pada sumbu x dan total skor IFE pada sumbu y. Matriks IE dibagi menjaditiga daerah utama yang mempunyai implikasi strategi yang berbeda, yaitu:1. Daerah I meliputi sel I, II, atau IV digambarkan dengan daerah tumbuh dan

membangun (grow and build). Strategi yang sesuai adalah strategi intensif,misalnya penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk,dan strategi integratif, misalnya integrasi ke depan, ke belakang, danhorizontal.

2. Daerah II meliputi sel III, V, atau VII termasuk dalam daerah menjaga danmempertahankan (hold and maintain). Strategi yang paling sesuai adalahpenetrasi pasar dan pengembangan produk.

3. Daerah III, meliputi sel VI, VIII, atau IX adalah daerah panen (harvest ordivest) dengan strategi penciutan dan divestasi.

Total Skor IFEKuat Rata-rata Lemah

4.0 3.0 2.0 1.0Tinggi

3.0

Rata-rata

2.0

Rendah

1.0

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Tot

al S

kor

EFE

Gambar 2 Matriks Internal–Eksternal (David 2009)

Analisis SWOT. Matriks SWOT digunakan untuk mencocokkan faktor internaldan eksternal kunci usaha mangga di Indonesia (Tabel 5). Pengembangan strategipada matriks SWOT dilakukan berdasarkan hasil dari matriks IE. Matriks inimenghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis (David 2009), yaitu:1. Strategi SO (Strength-Opportunity), yaitu strategi menggunakan kekuatan yang

dimiliki untuk meraih peluang yang ada.2. Strategi WO (Weakness-Opportunity), yaitu strategi memperkecil/

meminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang.3. Strategi ST (Strength-Threat), yaitu strategi untuk menghindari atau

mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakankekuatan yang dimiliki.

4. Strategi WT (Weakness-Threat), merupakan strategi untuk bertahan dengancara mengurangi kelemahan serta menghindari ancaman.

Page 21: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

8

Tabel 5 Matriks SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat)Internal

Eksternal

STRENGTH-SDaftar faktor kekuatan

internal

WEAKNESSES-WDaftar faktor kelemahan

internal

OPPORTUNITIES-ODaftar faktor peluang

eksternalSTRATEGI S-O STRATEGI W-O

THREATS-TDaftar faktor ancaman

eksternalSTRATEGI S-T STRATEGI W-T

Analytical Hierarchy ProcessAnalytical hierarchy process merupakan metode pengukuran strategi

menggunakan pairwise comparison terhadap penilaian ahli untuk mendapatkanprioritas strategi. Penentuan prioritas strategi dari analisis SWOT dilakukandengan AHP menurut Saaty (2008) dengan langkah-langkah dalam menyusunhirarki adalah:1. Mendefinisikan masalah dan menentukan pemecahan masalah yang diinginkan.2. Menyusun struktur hirarki.

Penyusunan hierarki penelitian ini (Gambar 3) mengacu pada Marimin danMaghfiroh (2010), yaitu level 1: goal/sasaran utama, level 2: faktor yangmempengaruhi sasaran utama (F1 F2 F3....Fn), level 3: aktor-aktor yangterlibat dalam hierarki untuk mencapai sasaran utama (A1 A2 A3....An), level4: tujuan yang ingin dicapai (O1 O2 O3), dan level 5: alternatif strategi yangdiperoleh dari SWOT (S1 S2 S3....Sn).

Gambar 3 Model hirarki dalam analytial hierarchy process (Marimin danMaghfiroh 2010)

3. Menyusun matrik perbandingan berpasangan. Setiap elemen dibandingkandengan elemen lainnya menggunakan skala 1 sampai 9 sebagai pertimbanganyang menunjukkan tingkat kepentingan antar elemen (Tabel 6).

Goal/ sasaran utama

Faktor 1 Faktor 2 Faktor n

Aktor 2Aktor 1 Aktor n

Tujuan nTujuan 2Tujuan 1

Strategi 1 Strategi 2 Strategi n

Page 22: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

9

Tabel 6 Skala perbandingan untuk analytical hierarchy processIntensitas

kepentingan Penjelasan

1 Kedua elemen memberikan pengaruh yang sama terhadaptujuan

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanglainnya

5 Elemen yang satu jelas lebih penting daripada yang lainnya7 Elemen yang satu sangat jelas lebih penting daripada yang

lainnya9 Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada yang lainnya

2, 4, 6, 8 Penilaian kompromi terhadap dua nilai elemen yangberdekatan

1/(2-9) Kebalikan dari nilai di atas (2-9)

4. Penentuan prioritasPerbandingan berpasangan dilakukan untuk setiap level hirarki untukmenentukan prioritas yang dimulai dari level paling atas (goal).

Tahap berikutnya setelah prioritas diperoleh adalah mengevaluasikonsistensi untuk seluruh hirarki. Konsistensi diperlukan untuk memperoleh hasilyang sahih. Nilai rasio konsistensi harus 10% atau kurang, jika nilai di atas 10%maka penilaiannya masih acak dan perlu diperbaiki (Marimin dan Maghfiroh2010).

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Usaha Mangga Indonesia

Produksi Mangga IndonesiaProduksi mangga Indonesia cukup berlimpah sebesar 2.13 juta ton pada

tahun 2011 (Tabel 7), saat ini merupakan salah satu negara produsen manggaterbesar di dunia. Produksi tersebut dihasilkan di beberapa daerah sentrapengembangan mangga, yaitu Jawa Timur (35% dari total produksi nasional),Jawa Barat (17%), Jawa Tengah (16%), dan sisanya tersebar di daerah lainnya.

Beberapa varietas mangga yang umumnya dibudidayakan di Indonesiaadalah arumanis, manalagi, gedong, cengkir, golek, indramayu, dan keweni,dengan arumanis dan gedong sebagai varietas ekspor (Gambar 4). Manggaarumanis memiliki bentuk buah lonjong, kulit buah berwarna hijau tua denganpangkal kekuningan bila masak dan memiliki lapisan lilin, daging buah tebalberwarna kuning tua bila masak, rasa manis, berserat halus dan sedikit, teksturdaging buah padat dan pulen, kandungan air sedang, rasa manis dan beraromaharum (SNI No. 01-3164-1992; Sumiasri et al. 2006; Fitmawati et al. 2009).Mangga arumanis memiliki ukuran buah 15.1 x 7.8 x 5.5 cm dengan bobot buahsekitar 350-450 g (SNI No. 01-3164-1992; Broto 2003). Menurut SOP, manggaarumanis dipanen pada umur 120-140 hari setelah bunga mekar (hsbm). Varietasini umumnya dibudidayakan di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali.

Page 23: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

10

Tabel 7 Produksi mangga Indonesia pada tahun 2007-2011

Provinsi Produksi (ton)2007 2008 2009 2010 2011

Jawa Barat 447 565 474 777 398 159 137 104 357 188Jawa Tengah 263 507 348 808 423 752 203 912 350 780Jawa Timur 593 824 691 904 694 314 416 803 754 930Bali 47 828 67 644 59 868 28 924 39 551NTB 103 015 61 320 99 360 104 669 113 830NTT 60 275 109 894 155 999 68 948 71 962Sulsel 96 198 107 326 147 423 100 935 124 058Gorontalo 3 545 3 109 3 901 4 452 4 420Sub total 1 617 764 1 866 790 1 984 785 1 067 757 1 818 730Lainnya 200 855 238 295 258 655 219 530 312 409Total 1 818 619 2 105 085 2 243 440 1 287 287 2 131 139

Sumber: Pusat Data dan Informasi, Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2013b).

Mangga gedong memiliki ukuran kecil sampai sedang dengan bobot sekitar200-250 g, bentuk buah bulat dengan ukuran 10 x 8 x 6 cm, kulit buah tebal danberlilin (BSN 1992; Broto 2003; Fitmawati et al. 2009). Daging buah tebal,kenyal, berserat kasar dan banyak, berwarna merah oranye, rasa manis segar,banyak mengandung air, dan beraroma khas harum menyengat. Mangga gedongdibudidayakan di Jawa Barat, khususnya Cirebon, Majalengka, Indramayu, danSumedang. Mangga gedong gincu merupakan kelompok dari mangga gedong,keduanya merupakan jenis mangga yang diekspor. Mangga gedong diekspor kepasar Timur Tengah, sedangkan gedong gincu ke Singapura dan Hongkong. Halyang membedakan mangga gedong dengan gedong gincu adalah waktu panennya.Mangga gedong dipanen pada tingkat kematangan mencapai maksimal 80% (95-100 hsbm), sedangkan mangga gedong gincu dipanen saat mencapai tingkatkematangan 85% (110-120 hsbm), yaitu pangkal buah berwarna merah.

(a) (b)

Gambar 4 Tampilan mangga gedong gincu (a) dan arumanis (b). Sumber: (a)Asosiasi Mitra Usaha Tani, Indramayu; (b) CV Sumber Bumi,Probolinggo.

Total luas panen mangga nasional adalah 208 ribu ha (Kementan 2013a)dengan sebagian besar dibudidayakan pada lahan pertanian skala kecil. Menurutdata Kementan (2013b), sebanyak 180 kebun mangga telah diregistrasi denganluas lahan 249 ha, dimana 87% berada di Kabupaten Cirebon dan 81% merupakankebun dengan luas lahan di bawah 1 ha (Tabel 8). Registrasi kebun diberikan

Page 24: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

11

kepada petani yang telah menerapkan prinsip-prinsip GAP, SOP, dan prinsippengendalian hama terpadu (PHT) dalam praktik budidaya pada kebun buah-buahan. Namun demikian, sebagian besar budidaya masih dilakukan secarakonvensional dengan teknologi dan manajemen pemeliharaan sederhana,khususnya pada skala pekarangan rumah, sehingga kualitas yang dihasilkanberagam.

GAP atau Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik merupakanpanduan dalam kegiatan budidaya tanaman buah dan sayur secara baik yangmencakup penerapan teknologi yang ramah lingkungan, pencegahan penularanOrganisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), penjagaan kesehatan danmeningkatkan kesejahteraan petani, dan prinsip penelusuran balik (traceability).GAP bertujuan untuk menghasilkan produk buah dan sayur aman konsumsi,bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkanpeluang penerimaan dan daya saing produk buah dan sayur Indonesia di pasarinternasional maupun domestik (Kementan, Dirjen Hortikultura, Dit Buah 2013c).SOP merupakan petunjuk teknis kegiatan budidaya dan pascapanen yang disusununtuk komoditi dan lokasi yang spesifik berdasarkan kondisi nyata di lapanganserta melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang bergerak di bidangpengembangan buah-buahan. SOP memuat instruksi kerja untuk buah-buahandalam bentuk buah segar agar dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalammemproduksi buah bermutu dan berdaya saing.

Tabel 8 Sebaran wilayah kebun mangga teregistrasi di IndonesiaKabupaten Unit kebun Persentase (%) Luas lahan (ha)

Cirebon 158 87.78 Hanya satu kebun dengan luas15 ha, lainnya di bawah 5 ha

Indramayu 1 0.56 1.5 haMajalengka 1 0.56 50 haSumedang 4 2.22 2-5 haBondowoso 1 0.56 1.5 haPasuruan 12 6.67 0-1 haSikka 3 1.67 1 haJumlah 180 100

Sumber data: Kementan (2013a)

Pada daerah sentra mangga untuk tujuan ekspor, petani umumnya telahmengelompok dalam suatu kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani(Gapoktan). Terdapat Gapoktan yang langsung bekerjasama dengan eksportir,bahkan telah ada yang menggunakan MoU, sehingga dapat menguntungkan keduabelah pihak. Keuntungan bagi petani adalah dapat memberikan harga yang lebihbaik dan kepastian pasar; sedangkan bagi eksportir adalah memberikan kepastiansuplai buah bermutu. MoU antara petani dan eksportir berisi ketentuan grade,jumlah mangga, harga, serta bantuan lainnya bagi petani, seperti fleksibilitaspembayaran, pembinaan, dan pinjaman.

Pemanenan mangga dilakukan dengan memperhitungkan waktu distribusibuah sehingga diharapkan akan memiliki tingkat kematangan yang tepat dansampai tujuan dengan kondisi yang diinginkan. Pemanenan dilakukan dua kalidalam sehari pada pagi sebelum pukul 11 dan sore di atas pukul 14.00, yaitu pada

Page 25: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

12

saat suhu udara tidak terlalu panas untuk menjaga kualitas mangga. Mangga yangtelah dipanen selanjutnya dibawa ke gudang untuk disortir sebelum diserahkankepada eksportir pada hari yang sama untuk grade A dan kepada pengumpuluntuk pasar dalam negeri untk mangga yang tidak memenuhi kriteria.

Beberapa kendala yang dihadapi oleh petani mangga bervariasi, antara lain:1) keberadaan hama dan penyakit, 2) musim yang terkadang tidak menentusehingga menghambat masa panen, 3) tenaga kerja, 4) peran pemerintah dalammemberikan panduan atau penyuluhan budidaya mangga mulai dari bibit sampaipemanenan sehingga menghasilkan buah yang sesuai dengan selera pasar, serta 5)kesulitan dalam penjualan.

Pemasaran Mangga IndonesiaTerdapat dua jenis saluran pemasaran pada mangga untuk pasar ekspor

(Gambar 5). Saluran jenis pertama dilakukan oleh petani dan eksportir yang telahmemiliki perjanjian kerjasama, namun hal ini umumnya sangat jarang ditemui.Saluran pemasaran yang umum dijumpai adalah yang kedua dengan keterlibatanpengumpul sebagai middleman antara petani dan eksportir. Pada saluran yangkedua, eksportir tidak perlu dibebani untuk menyeleksi mangga yang berasal daribeberapa lokasi dengan kualitas dan jumlah yang beragam karena prosespenyortiran dilakukan oleh pengumpul. Alternatif lain yang dilakukan oleh salahsatu eksportir adalah dengan membuka gudang pengumpulan di beberapa daerahsentra mangga, seperti Jombang dan Nganjuk (Jawa Timur) serta Singaraja (Bali)sebagai daerah sentra mangga arumanis. Proses pengemasan dan distribusidilakukan dari gudang tersebut sehingga dapat menghemat biaya transportasi danmengurangi resiko kerusakan dalam proses pengangkutan.

Gambar 5 Saluran pemasaran mangga untuk pasar ekspor

Penanganan mangga untuk ekspor dilakukan dengan cara sederhana.Eksportir belum menerapkan teknologi pascapanen untuk menjaga kualitas dandaya simpan buah. Namun demikian, untuk mengurangi kerugian akibat buahyang rusak, eksportir mensosialisasikan cara pemanenan dan penanganan yangsesuai standar kepada petani maupun pengumpul. Mangga yang dipanen olehpetani yang terdaftar GAP/SOP ditampung di gudang penampungan sementarayang dimiliki oleh Gapoktan. Setelah dilakukan penyortiran tahap I danpenimbangan, mangga kelas A dan B dibawa ke gudang eksportir. Di gudangeksportir, penyortiran dilakukan kembali yang meliputi kriteria tingkatkematangan, berat, bentuk, dan tingkat kebersihan buah yang meliputi getah, spothitam atau coklat, memar, serta rusak akibat terbakar matahari. Mangga yangdiekspor adalah mangga dengan kelas A atau yang telah memenuhi persyaratanyang ditetapkan oleh importir, seperti ukuran yang seragam, bentuk, dan tingkatkebersihan buah. Proses penanganan mangga untuk tujuan ekspor ditunjukkanpada Gambar 6. Mangga yang telah dikelompokkan berdasarkan kelasnya diberi

Petani Eksportir Importir

Pengumpul

1

2

Page 26: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

13

label, sebagian ada yang dibungkus dengan jaring, dan dikemas. Kemasan kardusuntuk mangga gedong gincu memiliki beberapa ukuran, yaitu 1.7 dan 3 kg; serta10 kg untuk mangga arumanis. Secara umum, pada kemasan terdapat informasimengenai varietas mangga, kandungan nutrisi, berat, kelas, serta nama dan alamateksportir; khusus untuk mangga gedong gincu terdapat informasi caramempersiapkan buah untuk dikonsumsi (Gambar 7).

Penerimaan dan penimbangan manggadari petani atau pengumpul

Sortasi

Pengkelasan

Pelabelan dan pembungkusan buah Pasar domestik

Penimbangan dan pengemasan

Delivery administration

Ekspor

Pemisahan berdasarkan tampilanfisik: tingkat kematangan, berat,bentuk, kebersihan (getah, bercak),kerusakan karena pengangkutan(luka, memar)

Gambar 6 Proses penanganan mangga untuk tujuan ekspor

Gambar 7 Contoh label dan kemasan mangga untuk pasar ekspor

Page 27: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

14

Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal PemasaranMangga Indonesia

Lingkungan InternalKekuatan Pemasaran Mangga Indonesia1. Produksi mangga Indonesia berlimpah

Produksi mangga Indonesia pada tahun 2010 menempati posisi ketujuhterbesar di dunia sebesar 1.31 juta ton menurut data FAOSTAT (2012), dibawah India, Cina, Thailand, Pakistan, dan Meksiko. Data Kementan (2012)menunjukkan bahwa produksi mangga Indonesia pada tahun 2011 meningkathampir dua kali lipat dari tahun 2010 sebesar 2.13 juta ton. Sentra produksimangga adalah Jawa Timur (35% dari total produksi nasional), Jawa Barat(17%), dan Jawa Tengah (16%), sedangkan sisanya tersebar di daerah Bali,Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, danGorontalo.

2. Memiliki dua varietas utama untuk pasar internasionalVarietas utama mangga yang diekspor ke beberapa negara tujuan

ekspor utama adalah arumanis dan gedong. Mangga gedong diekspor kepasar Timur Tengah, sedangkan arumanis dan gedong gincu ke Singapura.Dua varietas ini memiliki kemiripan dengan jenis mangga yang terdapat dipasar Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Di pasar internasional terdapatvarietas Keitt (Gambar 10) yang memiliki ciri rasa manis, daging buah padatdengan sedikit serat, warna hijau tua, dan bentuk oval (NMB 2012), ciri-ciritersebut memiliki kemiripan dengan mangga arumanis. Mangga gedongmemiliki kemiripan bentuk dan karakteristik dengan mangga Alfonso yangmemiliki ciri ukuran sedang, daging buah padat dan berwarna kuning sampaioranye (APEDA 2012).

3. Telah diterima oleh pasar utama mangga IndonesiaPasar utama mangga Indonesia adalah kawasan Timur Tengah,

khususnya Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Qatar, dan Oman,serta ASEAN, khususnya Singapura. Volume ekspor ke Timur Tengah padatahun 2010 mencapai 70% dari total ekspor Indonesia, yaitu sebesar 742.5ton, sedangkan ekspor ke Singapura sebesar 19% (185 ton) (DirjenHortikultura 2012).

Kelemahan Pemasaran Mangga Indonesia1. Kualitas mangga yang memenuhi kriteria ekspor terbatas

Sebagian besar budidaya mangga di Indonesia masih dilakukan secarakonvensional dengan teknologi dan manajemen pemeliharaan sederhana yangbelum direncanakan secara khusus untuk menghasilkan buah bermutu,khususnya pada skala pekarangan rumah. Hal ini menyebabkan kualitasmangga yang memenuhi kriteria ekspor terbatas. Untuk mendapatkan buahberkualitas yang dapat diterima oleh konsumen internasional, diperlukansistem preharvest dan postharvest yang terintegrasi. Penelitian Sivakumar etal. (2011) menunjukkan bahwa manajemen kebun, pemanenan, pengemasan,perlakuan postharvest, manajemen suhu, transportasi, serta kondisipenyimpanan yang tepat dan baik dapat mempertahankan kualitas mangga,

Page 28: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

15

memperpanang masa simpan, dan mengurangi tingkat kerusakannya selamaproses ekspor.

Standar mangga untuk ekspor menurut SNI 3164:2009, CODEX STAN184-1993, AMD. 1-2005 biasanya berada pada kelas super atau kualitaspaling baik dengan kriteria bebas dari cacat kecuali cacat sangat kecil dankelas A dengan cacat yang diperbolehkan adalah sedikit cacat akibat tergoresatau terbakar sinar matahari, noda akibat getah dan bekas lecet namun tidakmempengaruhi daging buah (WHO dan FAO 2007; BSN 2009). Kriteriaminimum mangga untuk komersial adalah utuh; padat; penampilan segar;layak dikonsumsi; bersih, bebas dari benda-benda asing yang tampak; bebasdari memar; bebas dari hama dan penyakit; bebas dari kerusakan akibattemperatur rendah dan atau tinggi; bebas dari kelembaban eksternal yangabnormal, kecuali pengembunan sesaat setelah pemindahan dari tempatpenyimpanan dingin; bebas dari aroma dan rasa asing; memiliki kematanganyang cukup; apabila terdapat tangkai buah, panjangnya tidak boleh lebih dari1 cm. Namun demikian, importir biasanya mensyaratkan kriteria tertentukepada pihak eksportir untuk disesuaikan dengan pasar, seperti ukuran dankeseragaman buah.

2. Adanya pergeseran musimMasa panen mangga secara umum dimulai pada bulan Juni sampai

Desember yang merupakan bulan kering. Namun demikian, waktu panendapat berubah yang dipengaruhi oleh pergeseran musim. Musim hujan yangberkepanjangan menyebabkan bunga rontok dan mengakibatkan keterlambat-an atau kegagalan panen.

3. Skala usaha petani kecilLuas panen pertanian mangga cukup luas di Indonesia, yaitu sebesar

208 ha (Dirjen Hortikultura 2012). Akan tetapi umumnya kepemilikan lahandalam ukuran kecil di bawah 1 ha, serta banyak yang hanya dipelihara dipekarangan secara konvensional dengan jumlah pohon tidak lebih dari 10pohon. Untuk dapat meningkatkan daya saing mangga di pasar internasional,diperlukan jaminan ketersediaan mangga berkualitas dengan tingkatkeseragaman tinggi yang dapat lebih mudah dipenuhi apabila skalaekonominya besar.

4. Keterbatasan penerapan teknologi pascapanenMangga merupakan buah yang mudah rusak, sehingga diperlukan

penanganan yang cepat atau teknologi penyimpanan yang tepat untukmenjaga kualitas dan meningkatkan masa simpannya. Beberapa penelitianmenunjukkan bahwa penggunaan teknologi pascapanen, seperti penyimpanandingin (Tefera et al. 2006; Sivakumar et al. 2011), hot water treatment(Aveno dan Orden 2004; Akem et al. 2013), kajian atmosfer terkendali(Utama et al. 2011), serta vapour heat treatment (Marlisa 2007; Sivakumar etal. 2011) mampu menurunkan tingkat kerusakan mangga. Teknologi inibelum diterapkan oleh petani maupun eksportir di Indonesia, sehingga tingkatkerusakan mangga masih sering terjadi di tingkat importir (sampai 20%) danmengurangi nilai jualnya.

5. Promosi dilaksanakan oleh masing-masing eksportirPromosi pada umumnya dilakukan oleh masing-masing eksportir

melalui website, penawaran brosur, dan sampel mangga kepada importir yang

Page 29: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

16

diperoleh dari internet, serta pameran di luar negeri yang difasilitasi olehpemerintah maupun undangan. Namun ada pula importir yang menghubungiterlebih dahulu pihak eksportir mangga.

6. Pengetahuan tentang karakteristik pasar baru terbatasPengetahuan tentang pasar baru yang terkait dengan pesaing, pembeli

(importir), dan preferensi konsumen suatu negara dapat diperoleh melaluiinformasi dari intelijen pemasaran. Eksportir di Indonesia memiliki aksesterbatas terhadap informasi tersebut. Informasi pasar yang akan ditujubiasanya diperoleh sebagian besar melalui internet dan sisanya melaluipameran bisnis di luar negeri, yang terbatas pada data importir.

7. Terdapat lalat buahIndonesia menjadi inang dari lalat buah yang merupakan hama yang

menyerang bermacam buah-buahan, diantaranya mangga. Keberadaan lalatbuah ini sangat merugikan karena menjadi pembatas perdaganganinternasional, khususnya negara yang memiliki peraturan ketat mengenaihama. Jepang melarang masuknya sayuran maupun buah-buahan dari negarayang menjadi inang hama, kecuali setelah melalui beberapa tahapan verifikasidan pencabutan larangan. Salah satu tahap verifikasi adalah perlakuanpascapanen untuk disinfestasi/membasmi lalat buah, yaitu menggunakanmetode vapor heat treatment (VHT) buatan Jepang untuk buah mangga.

Mangga Indonesia belum bebas lalat buah, usaha yang dilakukan olehpetani untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan perangkap yangberupa wadah atau botol berisi campuran bahan yang memiliki baumenyengat, seperti kepala udang, dan zat pembasminya, yaitu furadan(Gambar 8). Bau dari kepala udang akan menarik lalat buah ke dalam botol,sedangkan furadan akan membunuh lalat tersebut di dalamnya. Metode inicukup efektif membasmi lalat buah di petani Cirebon, Indramayu, danProbolinggo. Namun demikian, belum ada teknologi pascapanen untukmembasmi lalat buah yang diterapkan oleh eksportir.

Gambar 8 Metode disinfestasi lalat buah

Lingkungan EksternalPeluang Pemasaran Mangga Indonesia1. Permintaan impor mangga dari negara lain tinggi

Menurut data FAOSTAT (2012), perdagangan mangga di pasar duniacukup stabil setiap tahunnya, tahun 2004 sampai 2010 berada pada kisaran1.1 sampai 1.4 juta ton. Importir utama mangga dunia pada tahun 2010adalah Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, Jepang, Cina, dan Hongkong,

Page 30: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

17

serta Singapura berturut-turut dengan volume 320 000, 225 000, 131 000, 10000, 22 000, serta 18 000 ton (Tabel 2). Jepang dapat berada pada peringkatke-4 karena memiliki tingkat harga yang paling tinggi di antara negarapengimpor, sehingga meskipun volumenya lebih rendah namun nilaiperdagangannya tinggi. Pasar impor mangga ini memberikan peluang kepadapelaku usaha mangga di Indonesia untuk memasuki pasar dunia.

2. Perdagangan global terbuka luasPerjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) antara dua atau

lebih negara dilakukan untuk meningkatkan volume perdagangan dengandihilangkannya hambatan tarif atau non tarif produk di antara negara tersebut.Hal ini dapat dimanfaatkan oleh eksportir mangga Indonesia untuk memasukipasar baru.

3. Tren gaya hidup sehatTerdapat kecenderungan pola konsumsi dan gaya hidup back to nature

di kalangan masyarakat dunia. Informasi dari media tentang berbagai macampenyakit yang disebabkan oleh pola hidup maupun makanan yang kurangsehat memicu hal tersebut. Hal ini merupakan peluang yang besar karenamasyarakat akan cenderung mengkonsumsi produk pangan sehatdibandingkan dengan makanan cepat saji atau makanan berpengawet.

4. Mangga merupakan salah satu buah tropis favoritVolume perdagangan mangga yang cukup tinggi dan stabil sejak tahun

2004 sampai 2010 pada kisaran 1 juta ton di pasar dunia menunjukkankeberadaan mangga sebagai salah satu buah tropis favorit, khususnya diAmerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah sebagai pasar utama. PenelitianAbdullah et al. (2009) menunjukkan bahwa mangga merupakan buah tropisyang paling banyak dikonsumsi di Tokyo (Jepang), jika dibandingkan denganpisang, nenas, alpukat, dan pepaya. Sementara itu, data dari ITFN (2013)menunjukkan bahwa mangga merupakan salah satu buah tropis utama dipasar dunia dengan volume pertumbuhan impor tahunan sebesar 7% adatahun 1996 sampai 2005, di bawah pisang, nenas, dan semangka, namun lebihbaik daripada alpukat dan pepaya. Buah mangga populer di pasar internasionalkarena rasa yang khas, aroma yang menarik, warna yang indah, dan kandungangizinya (Arauz 2000).

5. Dukungan pemerintah dalam mengembangkan produksi manggaPemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Hortikultura, telah

menerbitkan SOP mangga maupun GAP buah dan sayur dalam upayameningkatkan kualitas mangga agar dapat memenuhi standar pasarinternasional dan meningkatkan daya saingnya. Namun demikian, masihbanyak petani yang belum mengaplikasikannya; pendampingan danpengawasan dari penyuluh hortikultura di lapangan sangat dibutuhkan.

Ancaman Pemasaran Mangga Indonesia1. Persaingan dengan eksportir mangga negara lain

Meskipun volume ekspor mangga Indonesia ke Timur Tengah danSingapura cukup besar dan mendominasi total ekspor, namun demikian jikadibandingkan dengan negara pesaing lain jumlahnya jauh lebih kecil. Pasarmangga Timur Tengah hampir 40%-nya dikuasai oleh mangga dari India,Yaman, Pakistan, Kenya, dan Belanda, sedangkan pasar Singapura adalah

Page 31: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

18

Malaysia, Thailand, India, Pakistan, dan Filipina (FAOSTAT 2012). Negara-negara tersebut umumnya menawarkan harga yang lebih rendah karena biayadistribusi yang lebih murah atau keringanan bea masuk untuk negara yangtelah memiliki perjanjian bilateral, seperti Thailand dengan Cina sertaThailand dan Filipina dengan Jepang (Poerwanto 2013).

Pasar potensial lainnya, yaitu Jepang, eksportir mangga yang telah adapada tahun 2010 adalah dari negara Meksiko (38.2%), Filipina (27.3%),Thailand (14.6%), Taiwan (9.6%), dan lainnya (10.3%) dengan varietasmangga yang dipasarkan umumnya adalah Haden, Tommy Atkins, danAtaulfo yang berwarna kuning kemerahan (warna apel) dan kuning (JETRO,2011). Mangga hampir sepanjang tahun tersedia di pasar Jepang, namunjumlahnya berlimpah (peak season) pada bulan Juni sampai Agustus untukmangga dari Meksiko, Maret sampai Mei untuk mangga dari Thailand (Musa2010).

Eksportir utama untuk pasar Amerika Serikat adalah Meksiko (67%)sisanya didominasi oleh negara-negara Amerika Selatan (Peru, Ekuador,Brazil, Guatemala, Haiti) dan Filipina. Mangga tersedia sepanjang tahun diAmerika Serikat dengan Meksiko mendominasi pasar pada bulan Februari-September, sedangkan pada bulan Agustus sampai April diisi secara merataoleh Brazil, Peru, dan Ekuador (NMB 2013). Pasar Eropa memiliki eksportirutama berturut-turut adalah Brazil, Peru, Israel, Pantai Gading, dan Pakistan(UNCTAD 2012). Brazil mampu mengisi pasar Eropa sepanjang tahundengan puncaknya pada bulan Oktober-Desember, sedangkan eksportirlainnya saling mengisi pasar di luar peak season mangga dari Brazil. Manggayang dipasar di Amerika Serikat dan Eropa bervariasi varietasnya, antara lainAtaulfo, Haden, Tommy Atkins, Kent dan Kiett (keduanya memiliki warnahijau kekuningan seperti mangga arumanis) (Araújo dan Garcia 2012; NMB2013). Musim ketersediaan dan jenis mangga di beberapa negara dapatrujukan dan pertimbangan dalam menentukan waktu untuk memasuki pasartujuan.

2. Teknologi pascapanen eksportir negara lain lebih baikIndia, Thailand, dan Filipina merupakan pesaing utama Indonesia di

pasar Timur Tengah dan Singapura, maupun pasar Jepang. India merupakanpenghasil mangga terbesar di dunia dan merupakan ekportir terbesar dikawasan Timur Tengah. Thailand dan Filipina telah menerapkan sistembudidaya (preharvest) dan perlakuan pascapanen (postharvest) yang baiksehingga menghasilkan mangga berkualitas yang dapat diterima dengan baikdi negara tujuan. Penelitian Akem et al. (2013) menunjukkan bahwaperlakuan manajemen preharvest, yaitu pengaturan waktu penyemprotanfungisida, dan diikuti manajemen postharvest, yaitu hot water treatment(HWT) dan penyimpanan pada suhu rendah (13 oC), yang terintegrasi mampumenurunkan resiko kerusakan dan memperpanjang masa simpan danmeningkatan pemasaran mangga Carabao di Filipina. Beberapa eksportirFilipina juga telah menerapkan HWT dari awal operasional perusahaan untukmengurangi resiko kerugian pascapanen karena serangan hama dan untukmemenuhi persyaratan dari negara tujuan, khususnya Jepang sebagai negaratujuan utama (Aveno dan Orden 2004). Thailand telah menerapkan sistemlayanan terpadu dalam penanganan pascapanen mangga untuk memfasilitasi

Page 32: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

19

prosedur ekspor yang di dalamnya sudah termasuk perlakuan disinfestasihama dengan VHT untuk mengakomodir pasar utamanya, yaitu Jepang(Chomchalow dan Songkhla 2008). Meksiko dan Brazil menerapkanteknologi HWT sebagai eksportir utama di pasar Amerika Serikat dan Braziluntuk dapat memasuki kedua pasar tersebut (USDA 2012).

3. Kekuatan tawar-menawar importirImportir memiliki kekuatan dalam menentukan kriteria mangga yang

diinginkan dan harga jualnya. Meskipun demikian, eksportir masih dapatmenegosiasikan harga yang disesuaikan dengan harga di pasar negara tujuan.Eksportir Indonesia umumnya tidak memiliki perjanjian kerjasama secaratertulis atau MoU dengan importir, dasar kepercayaan menjadi landasantransaksi perdagangan. Hal ini menyebabkan posisi eksportir tidak cukupkuat apabila terjadi masalah dalam proses distribusi.

4. Trade barrierPenurunan maupun pembebasan tarif bea masuk (tariff barrier) dalam

perjanjian perdagangan global memunculkan hambatan perdagangan lainnya,yaitu technical barrier. Technical barrier dapat berupa pemberlakuanperaturan/standar ketat mengenai kriteria suatu produk oleh negara tujuandengan alasan untuk menjaga/membatasi suplai barang, menjaga fluktuasiharga barang, dan melindungi produk dalam negeri (How 1991), maupununtuk alasan memasarkan produknya di negara eksportir. Untuk produkhortikultura, umumnya alasan yang digunakan adalah untuk melindungikonsumen dan mencegah penyebaran hama dari negara inang hama tersebut.

Tujuan ekspor utama Indonesia beberapa tahun terakhir adalah TimurTengah dan Singapura. Persyaratan ekspor mangga ke tujuan ekspor tersebuttidak terlalu ketat sehingga mangga Indonesia bisa diterima. Kedua kawasantidak mensyaratkan bebas hama, cukup dengan kadar pestisida rendah yangsesuai dengan standar CODEX serta diberi label dan dikemas (USDA 2012).Kemasan memiliki informasi tentang deskripsi produk, kandungan nutrisi,bobot, asal negara, nama perusahaan dan alamat lengkap, dan tanggal ekspor.

Namun demikian, prosedur memasukkan produk hortikultura ke negarapasar utama lainnya, seperti Jepang dan Amerika Serikat, sangat ketat.Keduanya mensyaratkan adanya sertifikat phytosanitary dan perlakuanpascapanen mangga dengan fasilitas/teknologi yang disetujui oleh pemerintahkedua negara, yaitu VHT oleh Jepang dan HWT oleh Amerika Serikat, sertabudidaya pada kebun yang telah diregistrasi GAP (Musa et al. 2010; JETRO2011; USDA 2012). Hal tersebut disyaratkan dengan alasan untuk mencegahmasuknya atau menyebarnya hama dari negara asal dan menjamin keamananbuah bagi konsumen dengan inspeksi kadar pestisida dan zat berbahayalainnya. Konsultasi bilateral untuk pencabutan larangan ekspor mutlakdilakukan sebagai langkah awal untuk mendapatkan ijin memasuki pasarkedua kawasan tersebut. Berikut contoh prosedur permohonan ekspor buahdan sayuran segar ke Jepang: 1) permohonan konsultasi bilateral, 2)pemeriksaan oleh tim ahli dari Jepang, 3) pengembangan perlakuandisinfestasi hama dalam hal ini perlakuan VHT untuk dapat bebas lalat buahpada mangga, 4) pemeriksaan data perlakuan oleh tim ahli dari Jepang, 5)konfirmasi dan public hearing, 6) amandement of the regulation, 7)pencabutan larangan (Musa et al. 2010; JETRO 2011). Karena ketatnya

Page 33: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

20

prosedur, sangat sedikit negara yang dapat memasukkan produkhortikulturanya ke Jepang.

5. Preferensi konsumen yang berbedaPerbedaan preferensi antar negara sangat berpengaruh terhadap

pemasaran suatu produk. Eksportir perlu mempertimbangkan selerakonsumen negara tujuan dengan jenis mangga yang akan dipasarkan.Preferensi mangga dapat mencakup ukuran, warna, rasa, tampilan, dankemasan, sebagai contoh perbedaan permintaan ukuran mangga oleh tiapnegara, misalnya Jepang dan Hongkong menginginkan ukuran 151-190g/buah dan di atas 371 g/buah, sedangkan Amerika Serikat, Korea, dan Eropa241 g ke atas per buah (Aveno dan Orden 2004).

Gambar 9 Contoh jenis mangga yang terdapat di pasar Jepang. Sumber:dokumentasi pribadi

Ataulfo Haden Tommy Atkins

Keitt Kent Alphonso

Gambar 10 Contoh jenis mangga yang terdapat di pasar Amerika Serikat danEropa. Sumber: National Mango Board www.mango.org danhttp://www.mangozz.com

Konsumen Jepang menginginkan mangga dengan kualitas baik, warnamenarik, kuning atau kemerahan karena warna hijau seperti arumanisdianggap belum matang, rasa yang tidak terlalu manis, dan kemasan yangbagus (Miyauchi dan Perry 1999; Musa et al. 2010; Bose dan Gething 2011),sedangkan konsumen di Timur Tengah dan Singapura dapat menerimamangga arumanis maupun gedong gincu Indonesia. Mangga yang terdapat dipasar Amerika Serikat dan Eropa lebih beragam jenisnya, dari mangga

Page 34: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

21

berwarna kuning kemerahan sampai hijau kekuningan, meskipun terdapatkecenderungan bahwa konsumen semakin menyukai mangga hijaukekuningan (Keitt dan Kent) karena seratnya lebih sedikit dan rasanya manis(Araújo dan Garcia 2012). Contoh mangga yang terdapat di pasar Jepang,Amerika Serikat dan Eropa ditunjukkan pada Gambar 9 dan 10.

Analisis Matriks IFE Pemasaran Mangga Indonesia

Usaha mangga Indonesia memiliki total skor internal sebesar 2.103 (Tabel9) yang menunjukkan bahwa posisi internal usaha mangga saat ini lemah.Menurut David (2009), skor bobot total matriks internal dan eksternal berkisarantara 1.0 sampai 4.0 dengan skor rata-rata 2.5; nilai di atas 2.5 mencirikanorganisasi yang kuat secara internal maupun eksternal, sedangkan nilai di bawah2.5 menunjukkan posisi yang lemah. Kekuatan utama sebagai pendukungkeberhasilan mangga Indonesia adalah “telah diterima oleh pasar utama manggaIndonesia” dengan nilai sebesar 0.385. Timur Tengah dan Singapura telahmenjadi tujuan utama ekspor mangga yang mampu menyerap 89% dari totalekspor mangga Indonesia (Dirjen Hortikultura 2012).

Tabel 9 Hasil analisis matriks IFE pemasaran mangga IndonesiaFAKTOR INTERNAL Bobot Rating SkorKekuatanProduksi mangga Indonesia berlimpah 0.077 3.625 0.279Memiliki dua varietas utama untuk pasar internasional 0.091 3.375 0.307Telah diterima oleh pasar utama mangga Indonesia 0.110 3.500 0.385KelemahanKualitas mangga yang memenuhi kriteria ekspor terbatas 0.115 1.625 0.187Adanya pergeseran musim 0.090 2.000 0.180Skala usaha petani kecil 0.110 1.625 0.179Keterbatasan penerapan teknologi pascapanen 0.122 1.125 0.137Promosi dilaksanakan oleh masing-masing eksportir 0.083 1.750 0.145Pengetahuan tentang karakteristik pasar baru terbatas 0.098 1.500 0.147Terdapat lalat buah 0.105 1.500 0.157Total 2.103

Kelemahan utama mangga Indonesia adalah “keterbatasan penerapanteknologi pascapanen” dengan skor sebesar 0.137. Keterbatasan penerapanteknologi pascapanen menyebabkan tingkat kerusakan tinggi dan daya simpanyang pendek, sehingga daya saingnya berkurang di pasar internasional. Beberapapenelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi pascapanen, sepertipenyimpanan dingin (Tefera et al. 2006; Sivakumar et al. 2011), hot watertreatment (Aveno dan Orden 2004; Akem et al. 2013), kajian atmosfer terkendali(Utama et al., 2011), maupun vapour heat treatment (Marlisa 2007; Sivakumar etal., 2011) mampu menurunkan tingkat kerusakan mangga dan memperpanjangmasa simpan mangga. Selain itu, sebagai negara inang dari hama, manggaIndonesia tidak diperbolehkan untuk memasuki negara yang mensyaratkan bebashama dengan teknik disinfestasi tertentu.

Page 35: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

22

Analisis Matriks EFE Pemasaran Mangga Indonesia

Faktor eksternal usaha mangga di Indonesia memiliki total skor sebesar2.893 (Tabel 10). Nilai ini di atas nilai rata-rata (2.5) menunjukkan bahwakemampuan usaha mangga Indonesia dalam merespon faktor eksternal cukup baikdalam memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Faktor “Teknologipascapanen eksportir negara lain lebih baik” dan “Trade barrier” menjadiancaman utama bagi masuknya buah mangga Indonesia ke negara tujuan denganskor sebesar 0.336. Teknologi pascapanen yang baik selain mampu menjagakualitas dan daya simpan buah, juga mempermudah masuknya mangga ke negarayang memiliki persyaratan ketat, seperti keberhasilan ekspor mangga dariThailand dan Filipina ke pasar Jepang. Mangga dari Indonesia yang merupakaninang dari hama lalat buah belum mendapatkan teknologi pascapanen khusus,seperti VHT maupun HWT, dan sertifikat phytosanitary yang disyaratkan olehJepang dan Amerika Serikat.

Tabel 10 Hasil analisis matriks EFE pemasaran mangga IndonesiaFAKTOR EKSTERNAL Bobot Rating SkorPeluangPermintaan impor mangga dari negara lain tinggi 0.094 3.250 0.305Perdagangan global terbuka luas 0.083 3.125 0.259Tren gaya hidup sehat 0.104 3.000 0.312Mangga merupakan salah satu buah tropis favorit 0.091 2.875 0.262Dukungan pemerintah dalam mengembangkanproduksi mangga

0.096 2.750 0.264

AncamanPersaingan dengan eksportir mangga negara lain 0.100 2.875 0.287Teknologi pascapanen eksportir negara lain lebih baik 0.117 2.875 0.336Kekuatan tawar-menawar importir 0.099 2.750 0.272Trade barrier 0.117 2.875 0.336Preferensi konsumen yang berbeda 0.099 2.625 0.260Total 2.893

Sementara itu, faktor “Tren gaya hidup sehat” menjadi peluang utamadengan nilai sebesar 0.312. Masyarakat yang semakin sadar akan pentingnyakesehatan dengan mengkonsumsi makanan dengan nilai gizi tinggi, seperti buahdan sayuran, memberikan peluang bagi peningkatan pemasaran mangga. Semakintinggi minat masyarakat diharapkan akan semakin tinggi pula tingkatkonsumsinya.

Analisis Matriks IE Pemasaran Mangga Indonesia

Matriks IE menggabungkan skor dari matriks IFE dan EFE untukmendapatkan posisi sel persaingan usaha mangga Indonesia (David 2009).Penggabungan matriks IFE sebesar 2.103 dan EFE sebesar 2.893 menempatkanposisi persaingan di sel V (Gambar 11), yaitu sel menjaga dan mempertahankan

Page 36: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

23

(hold and maintain). Strategi yang sesuai dengan sel ini adalah penetrasi pasardan pengembangan produk (David 2009).

Total Skor IFEKuat Rata-rata Lemah

4.0 3.0 2.0 1.0

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Tinggi

3.0

Rata-rata2.0

Rendah

1.0

Tot

al S

kor

EFE

2.103

2.893

Gambar 11 Matriks internal-eksternal pemasaran mangga Indonesia

Analisis Matriks SWOT Pemasaran Mangga Indonesia

Terdapat 5 strategi SWOT yang didapat dari penggabungan faktor internaldan eksternal (Tabel 11). Strategi yang dikembangkan untuk usaha manggaIndonesia sesuai dengan sel V adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.Strategi yang disusun tersebut diharapkan dapat meningkatkan dan memperkuatekspor mangga Indonesia di pasar utama.Lima strategi SWOT dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu:a. Strategi S-O

Promosi secara terintegrasi oleh pemerintah (S1, S2, S3, O1, O2, O3, O4,O5)

Kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh mangga Indonesia dapatdimanfaatkan untuk meraih peluang yang ada melalui strategi promosi secaraterintegrasi oleh pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Pengolahan danPemasaran Hasil Pertanian (P2HP). Pemerintah diharapkan menjadi pemasarutama yang memperkenalkan produk-produk hortikultura Indonesia, sepertimangga, di pasar domestik maupun internasional. Promosi konsumsi buahnusantara, pembuatan web site informasi produk hortikultura Indonesia,melakukan promosi di pameran perdagangan internasional, maupunpembicaraan dengan pemerintah negara tujuan potensial merupakan upayayang dapat dilakukan untuk membuka pasar dan menciptakan peluang.

Upaya promosi tersebut diharapkan dapat lebih memperkenalkan danmendekatkan produk hortikultura Indonesia, khususnya mangga, kepadacalon konsumen internasional sehingga dapat meningkatkan ekspor manggaIndonesia di pasar utama maupun untuk memasuki pasar baru. Pameranproduk hortikultura dan in-store promotion oleh supermaket di luar negeridengan didukung produk yang berkualitas, pendirian perwakilan dagang diluar negeri dan perluasan jaringan perdagangan, serta programcompetitiveness and capacity building bagi pengusaha, terbukti mampu

Page 37: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

24

mempertahankan posisi Thailand sebagai salah satu eksportir utama buahtropis di dunia (Srimanee dan Riutray 2012).

Tabel 11 Hasil analisis matriks SWOT pemasaran mangga Indonesia

Internal

Eksternal

Kekuatan (Strengths-S)1. Produksi mangga

Indonesia berlimpah2. Memiliki dua varietas

utama untuk pasarinternasional

3. Telah diterima olehpasar utama manggaIndonesia

Kelemahan (Weaknesses-W)1. Kualitas mangga yang

memenuhi kriteria eksporterbatas

2. Adanya pergeseran musim3. Skala usaha petani kecil4. Keterbatasan penerapan

teknologi pascapanen5. Promosi dilaksanakan oleh

masing-masing eksportir6. Pengetahuan tentang

karakteristik pasar baruterbatas

7. Terdapat lalat buahPeluang (Opportunities-O)1. Permintaan impor

mangga dari negara laintinggi

2. Perdagangan globalterbuka luas

3. Tren gaya hidup sehat4. Mangga merupakan

salah satu buah tropisfavorit

5. Dukungan pemerintahdalam mengembangkanproduksi mangga

Promosi secaraterintegrasi olehpemerintah (S1, S2, S3,O1, O2, O3, O4, O5)

1. Penerapan standardisasi kebunmangga untuk menghasilkanbuah berkualitas yang sesuaidengan permintaan pasar (W1,W3, W9, O1, O2, O3, O4,O5).

2. Peningkatan kerjasama antaraeksportir dengan petani untukmeningkatkan ketersediaanmangga berkualitas (W1, O1,O2, O3, O4, O5)

Ancaman (Threats-T)1. Persaingan dengan

eksportir negara lain2. Teknologi pascapanen

eksportir negara lainlebih baik

3. Kekuatan tawar-menawar importir

4. Trade barrier5. Preferensi konsumen

yang berbeda

Optimalisasi peranintelijen pemasaranuntuk memperolehinformasi karakteristikpasar (S1, S2, T1, T3,T4, T5)

Pembangunan ”one stop service”per wilayah mangga yangmeliputi penanganan pascapanen,dokumen ekspor, danpengangkutan (W1, W4, W7, T1,T2, T3, T4, T5)

b. Strategi S-TOptimalisasi peran intelijen pemasaran (S1, S2, T1, T3, T4, T5)

Intelijen pemasaran berperan dalam mencari dan memperoleh informasimengenai perkembangan pasar yang perannya dapat dilakukan olehperwakilan perdagangan (atase perdagangan dan atase pertanian) maupunpihak lain yang dapat memberikan informasi. Peran intelijen pemasaran perludioptimalkan untuk mendapatkan informasi karakteristik pasar tentangimportir, preferensi konsumen, persyaratan dan aturan dari negara-negara

Page 38: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

25

tujuan potensial, kualitas dan kuantitas produk yang diinginkan, harga dipasaran, maupun pesaing yang terlibat, sehingga mangga yang akandipasarkan nanti tepat sasaran dan sesuai dengan permintaan pasar. Informasiterbaru yang diperoleh dari intelijen pemasaran ditampung secara terpusatoleh Ditjen P2HP sebagai pusat data pasar internasional untuk disampaikandan diakses oleh pelaku usaha, baik secara online maupun tercetak.

c. Strategi W-OPenerapan standardisasi kebun mangga (W1, W3, W9, O1, O2, O3, O4, O5).

Petani mangga di Indonesia jumlahnya banyak dan sebagian besarmerupakan petani dengan skala kecil sehingga menyebabkan mangga yangdiproduksi beragam kualitasnya. Kondisi ini membatasi ketersediaan dankontinuitas mangga untuk pasar ekspor. Oleh karena itu, standardisasi kebunmangga oleh pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Hortikultura,melalui penerapan SOP maupun GAP untuk mangga diperlukan untukmenjamin hal tersebut, selain juga untuk menghasilkan buah yang amandikonsumsi, bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan sehingga dapatmeningkatkan peluang penerimaan dan daya saingnya di pasar internasionalmaupun domestik. Standardisasi meliputi manajemen budidaya (preharvest)sampai penanganan pascapanen (postharvest). Untuk menjamin pelaksanaan-nya di lapangan, diperlukan sosialisasi dan kontrol dari penyuluh hortikulturadengan spesialisasi komoditi buah. Selain itu, peran Poktan sangat pentingsebagai wadah berbagi pengalaman dan pemecahan masalah di lapangan, jugakontrol sosial penerapan SOP.

Standardisasi kebun umumnya dilakukan pada kebun skala besar karenakendala biaya. Namun demikian, standardisasi terbukti berhasil dilaksanakanoleh petani anggur skala kecil di kelompok “Mahagrapes” di India yangmenunjukkan bahwa penerapan standar yang tinggi dapat menghasilkanpendapatan yang tinggi pula dengan keberhasilan ekspor ke Uni Eropa danAmerika Serikat (Roy dan Thorat 2008; Narrod et al. 2009). Terdapatkomitmen dan pengawasan dari seluruh anggota, kerjasama yang baik denganpihak pemasar, dan dukungan pemerintah India dalam mempertahankankualitas buah dan akses ke pasar ekspor.

Peningkatan kerjasama antara eksportir dengan petani (W1, O1, O2, O3, O4,O5)

Kerjasama antara eksportir dengan petani selain terkait denganketentuan grade, jumlah, kesepakatan harga mangga yang diperjualbelikan,dan fleksibilitas pembayaran, juga mencakup pembinaan untuk menghasilkanmangga berkualitas. Informasi tentang kriteria mangga yang diinginkan olehpasar tujuan, ketentuan mengenai prosedur pemanenan yang tepat, carapengangkutan ke gudang eksportir, dan pengaturan penggunaan pestisida jugadisertakan sebagai bagian dari kerjasama. Hasil penelitian Rizkia (2012)menunjukkan bahwa hanya 29%-50% mangga dari total yang dikirimGapoktan ke eksportir yang dapat diekspor, sedangkan sisanya mengalamikerusakan dalam proses transportasi, seperti buah tidak bertangkai, lukamemar/benturan, dan luka gesekan. Kerjasama tersebut bertujuan untukmeningkatkan ketersediaan mangga berkualitas sesuai persyaratan ekspor,mengurangi rantai pemasaran, dan mengurangi resiko kerusakan akibat waktu

Page 39: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

26

penanganan dalam rantai pemasaran yang terlalu panjang. Selain itu, kontrakantara petani dengan eksportir juga akan menguntungkan petani dalammendapatkan keuntungan yang lebih banyak dan pendapatan yang konstan(Bijman 2008). Petani merupakan pihak terlemah dalam rantai pasok manggadimana banyak pengumpul yang terlibat, kontrak kerjasama antara petanidengan eksportir terbukti mampu memainkan peranan penting dalamkesuksesan bisnis buah tropika di Thailand (Phavaphutanon 2008).

d. Strategi W-TPembangunan ”one stop service” per wilayah mangga (W1, W4, W7, T1, T2,T3, T4, T5)

Pembangunan ”one stop service” diperuntukkan bagi kegiatanpenyortiran, grading, perlakuan pascapanen, packaging, quality control, danpemberian sertifikasi, dokumen persyaratan ekspor, dan pengangkutanberpendingin sehingga dapat memperpendek dan mengefisienkan rantaipenanganan ekspor. Kebun mangga yang ada di Indonesia umumnya adalahskala kecil, sehingga fasilitas ini dapat dibangun di wilayah-wilayah sentramangga, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, untukmengurangi resiko kerusakan dan menekan biaya pengangkutan. Padaimplementasinya, pembangunannya dapat dilaksanakan melalui kerjasamaantara pihak swasta atau eksportir besar dan pemerintah. Pengelolaannyadapat diserahkan kepada pihak eksportir tersebut. Fasilitas ini selainberfungsi dalam penanganan pascapanen eksportir yang terlibat, juga dapatmemberikan layanan bagi eksportir atau pihak lain yang membutuhkanjasanya.

Pemerintah berperan dalam menentukan standar kualitas dan keamananbuah sesuai dengan persyaratan negara tujuan, serta memberikan sertifikatdan rekomendasi bagi buah yang telah memenuhi standar, sehingga akanmemudahkan eksportir dalam memasuki pasar suatu negara. Sistem ini telahditerapkan oleh pemerintah Thailand sehingga produk buah dan sayuransegarnya dapat memasuki negara-negara dengan aturan ketat, seperti Jepang,Korea Selatan, Uni Eropa, dan Amerika Serikat (Chomchalow dan Songkhla2008; Chomchalow et al. 2008; Srimanee dan Routray 2012).

Analytical Hierarchy Process

Struktur Hirarki Strategi Peningkatan Pemasaran Mangga di PasarInternasionalStruktur strategi peningkatan pemasaran mangga di pasar internasional disusunoleh 5 level hirarki (Gambar 12), antara lain:1. Goal atau sasaran utama yang ingin dicapai sebagai level pertama, yaitu

peningkatan pemasaran mangga di pasar internasional2. Faktor yang mempengaruhi sasaran utama, yaitu ketersediaan produk

berkualitas (preharvest), penanganan pascapanen (postharvest), prosesdistribusi dari produser sampai diterima konsumen, dan upaya promosi manggaIndonesia.

3. Aktor yang terlibat untuk mencapai sasaran utama, yaitu petani, pengumpulsebagai perantara antara petani dengan eksportir, eksportir, dan pemerintah.

Page 40: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

27

4. Tujuan yang ingin dicapai, yaitu mengembangkan usaha tani mangga diIndonesia, meningkatkan pendapatan petani dan eksportir, meningkatkanekspor, serta meningkatkan devisa negara.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanproduk berkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusahatani mangga di

Indonesia

S1 S2

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

S4 S5S3

Gambar 12 Struktur hirarki strategi pemasaran mangga di pasar internasional. S1=Promosi secara terintegrasi oleh pemerintah; S2= Optimalisasi peranintelijen pemasaran; S3= Penerapan standardisasi kebun mangga; S4=Peningkatan kerjasama antara eksportir dengan petani; S5=Pembangunan ”one stop service” per wilayah mangga.

5. Alternatif strategi yang diperoleh dari hasil analisis SWOT, antara lain:promosi secara terintegrasi oleh pemerintah (S1); optimalisasi peran intelijenpemasaran untuk memperoleh informasi karakteristik pasar (S2); penerapanstandardisasi kebun mangga untuk menghasilkan buah berkualitas yangsesuai dengan permintaan pasar (S3); peningkatan kerjasama antara eksportirdengan petani untuk meningkatkan ketersediaan mangga dan mengurangirantai pemasaran (S4); serta pembangunan ”one stop service” per wilayahmangga yang meliputi penanganan pascapanen, dokumen ekspor, danpengangkutan (S5).

Hasil Pengolahan Proses HirarkiPengolahan horizontal. Pengolahan horizontal terdiri atas empat tingkat unsur,yaitu 1) pengaruh unsur faktor pada tingkat kedua terhadap sasaran utama, 2)pengaruh antar unsur aktor di tingkat ketiga terhadap unsur faktor, 3) pengaruhunsur tujuan di tingkat keempat terhadap unsur aktor, serta 4) pengaruh alternatifstrategi di tingkat kelima terhadap unsur tujuan.1. Unsur faktor pada tingkat kedua

Faktor “ketersediaan produk berkualitas” memiliki bobot tertinggi(0.456) terhadap peningkatan pemasaran mangga di pasar internasional (Tabel12) diikuti berturut-turut oleh penanganan pascapanen, promosi, dan prosesdistribusi. Kualitas dan kontinuitas produk yang memenuhi kriteria pasarmerupakan persyaratan yang dituntut oleh konsumen internasional. Mangga

Goal

Faktor

Aktor

Alternatifstrategi

Tujuan

Page 41: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

28

yang diekspor adalah kelas super dengan kriteria bebas dari cacat kecuali cacatsangat kecil dan A dengan kriteria cacat kecil yang tidak mempengaruhi dagingbuah (WHO dan FAO 2005, BSN 2009). Produk akan memiliki daya simpanbaik dan terjaga kualitasnya dengan didukung oleh penanganan pascapanenyang tepat.

Tabel 12 Bobot dan prioritas faktor terhadap sasaran utamaFaktor Bobot PrioritasKetersediaan produk berkualitas 0.456 1Penanganan pascapanen 0.315 2Distribusi 0.067 4Promosi 0.162 3

2. Unsur aktor pada tingkat ketigaPetani menjadi aktor paling penting yang mempengaruhi faktor

“ketersediaan produk berkualitas” sebesar 0.528, diikuti berturut-turut olehpemerintah, pengumpul, dan eksportir (Tabel 13). Petani merupakan pelakuutama proses budidaya mangga, kontribusinya untuk melakukan proses denganbenar sesuai dengan SOP maupun GAP sampai tahap waktu dan carapemanenan yang tepat akan menghasilkan buah yang bermutu.

Tabel 13 Bobot pengolahan horizontal unsur aktor terhadap faktor

Faktor AktorPetani Pengumpul Eksportir Pemerintah

Ketersediaan produkberkualitas

0.528 0.154 0.141 0.176

Penanganan pascapanen 0.115 0.436 0.350 0.099Distribusi 0.074 0.248 0.531 0.146Promosi 0.057 0.076 0.463 0.404

Pada faktor “penanganan pascapanen”, aktor yang paling berperan adalahpengumpul (0.436), diikuti oleh eksportir, petani, dan pemerintah (Tabel 13).Sebagian besar mangga yang akan diekspor diperoleh dari pengumpul, hanyasebagian kecil yang diperoleh langsung dari petani. Selain eksportir,pengumpul yang berhubungan langsung dengan petani juga sangat berperandalam memberikan informasi dan membina petani untuk meningkatkan mutubuah. Sistem ini dapat diterapkan pada pertanian mangga pekarangan denganmutu yang beragam (Poerwanto 2003).

Eksportir merupakan aktor utama yang berpengaruh terhadap faktor“distribusi” sebesar 0.531 dan “promosi” sebesar 0.463 (Tabel 13). Eksportirmerupakan aktor yang berhubungan langsung dengan pasar internasionalsehingga perannya dalam memilih saluran distribusi yang tepat untukmenyampaikan produk sangat penting. Selain eksportir sebagai aktor utamayang berperan dalam mempromosikan mangga Indonesia dan mendapatkanpasar melalui importir, pemerintah juga berperan cukup besar sebagaifasilitator untuk memperkenalkan dan membuka akses ke pasar internasional.

Page 42: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

29

3. Unsur tujuan pada tingkat keempatUnsur “meningkatkan pendapatan petani dan eksportir” merupakan

tujuan utama yang mempengaruhi peran petani, pengumpul, dan eksportir,masing-masing sebesar 0.429, 0.398, dan 0.385 (Tabel 14). Petani,pengumpul, dan eksportir dalam melakukan perannya memiliki kepentingandan keinginan untuk meningkatkan pendapatannya. Apabila produksi mampumenghasilkan buah bermutu dan pemasaran berjalan dengan baik, bukan hanyapetani dan eksportir saja yang diuntungkan, pengumpul juga akan meningkatpendapatannya.

Tabel 14 Bobot pengolahan horizontal unsur tujuan terhadap aktor

Aktor TujuanT1 T2 T3 T4

Petani 0.354 0.429 0.103 0.114Pengumpul 0.305 0.398 0.175 0.122Eksportir 0.166 0.385 0.264 0.185Pemerintah 0.387 0.308 0.145 0.160

T1= mengembangkan usaha tani mangga di Indonesia, T2= meningkatkan pendapatan petanidan eksportir, T3= meningkatkan ekspor, serta T4= meningkatkan devisa negara.

Tujuan “mengembangkan usaha tani mangga di Indonesia” merupakanunsur utama yang mempengaruhi peran pemerintah (0.387). Upayapengembangan dilakukan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura untukmenangani budidaya mangga dan Direktorat Jenderal Pengolahan danPemasaran Hasil Pertanian untuk menangani pemasarannya. Selain itu,diperlukan sinergi antar departemen di pemerintah untuk dapat membangun,mengembangkan dan memasarkan produk pertanian, khususnya mangga,sehingga dapat diterima dengan baik di pasar internasional.

4. Unsur alternatif strategiAlternatif strategi “Penerapan standardisasi kebun mangga untuk

menghasilkan buah berkualitas yang sesuai dengan permintaan pasar”merupakan strategi yang paling berpengaruh terhadap semua tujuan T1, T2,T3, T4 dengan skor berturut-turut sebesar 0.312, 0.349, 0.312, dan 0.271(Tabel 15). Standardisasi kebun diharapkan mampu memproduksi danmenjaga suplai mangga bermutu untuk pasar nasional maupun internasional.Pasar membutuhkan jaminan kedua faktor tersebut, apabila mutu dan suplaibuah dapat dipenuhi diharapkan dapat meningkatkan ekspor dan pendapatandari petani dan eksportir yang terlibat.

Pengolahan vertikal. Pengolahan vertikal bertujuan untuk mengkaji pengaruhsetiap unsur pada hirarki terhadap sasaran utama. Skema hirarki pengolahanvertikal terhadap upaya pemsaran mangga di pasar internasional ditunjukkan padaGambar 13.

Page 43: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

30

Tabel 15 Bobot pengolahan horizontal alternatif strategi terhadap tujuan

Tujuan Alternatif strategiS1 S2 S3 S4 S5

T1 0.065 0.054 0.312 0.306 0.263T2 0.078 0.073 0.349 0.271 0.228T3 0.135 0.123 0.312 0.200 0.230T4 0.147 0.121 0.271 0.231 0.230

T1= mengembangkan usaha tani mangga di Indonesia, T2= meningkatkan pendapatan petanidan eksportir, T3= meningkatkan ekspor, serta T4= meningkatkan devisa negara. S1= Promosisecara terintegrasi oleh pemerintah; S2= Optimalisasi peran intelijen pemasaran; S3=Penerapan standardisasi kebun mangga; S4= Peningkatan kerjasama antara eksportir denganpetani; S5= Pembangunan ”one stop service” per wilayah mangga.

FOKUS

FAKTOR

AKTOR

TUJUAN

STRATEGI

Promosi(0.162)

Pemerintah (0.187)

Strategi Pemasaran Mangga di Pasar Internasional

Ketersediaan produkberkualitas (0.456)

Penangananpascapanen (0.315)

Distribusi(0.067)

Mengembangkan usahatani mangga di Indonesia

(0.295)

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir (0.386)

Meningkatkan ekspor(0.174)

Meningkatkan devisanegara (0.145)

Petani (0.291) Pengumpul (0.236) Eksportir (0.285)

S1(0.096)

S2(0.085)

S3(0.318)

S4(0.262)

S5(0.239)

Gambar 13 Hirarki pengolahan vertikal strategi pemasaran mangga di pasarinternasional. S1= Promosi secara terintegrasi oleh pemerintah; S2=Optimalisasi peran intelijen pemasaran; S3= Penerapan standardisasikebun mangga; S4= Peningkatan kerjasama antara eksportir denganpetani; S5= Pembangunan ”one stop service” per wilayah mangga.

Faktor “ketersediaan produk berkualitas” (0.456), aktor “petani” (0.291),tujuan “meningkatkan pendapatan petani dan eksportir” (0.386), serta alternatifstrategi “penerapan standardisasi kebun mangga untuk menghasilkan buahberkualitas yang sesuai dengan permintaan pasar” (0.318) merupakan unsur-unsurdalam hirarki yang paling berpengaruh terhadap sasaran utama “peningkatanpemasaran mangga di pasar internasional” (Tabel 16). Ketersediaan produkberkualitas merupakan persyaratan yang dituntut oleh konsumen internasional.Selain kualitas, jaminan keteraturan suplai mangga juga merupakan salah satusyarat agar memiliki daya saing di pasar internasional. Konsumen internasional,khususnya dari negara maju, menginginkan produk bermutu dengan tampilanyang bagus dan keamanan terjamin, seperti bebas pestisida dan hama lainnya

Page 44: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

31

(Miyauchi dan Perry 1999; Chomchalow dan Songkhla 2008; Chomchalow et al.2008; Musa et al. 2010; Bose dan Gething 2011; Srimanee dan Routray 2012).

Tabel 16 Bobot dan prioritas masing-masing unsur pada hirarki strategipemasaran mangga di pasar internasional

Hirarki Unsur Skor PrioritasFaktor Ketersediaan produk berkualitas 0.456 1

Penanganan pascapanen 0.315 2Distribusi 0.067 4Promosi 0.162 3

Aktor Petani 0.291 1Pengumpul 0.236 3Eksportir 0.285 2Pemerintah 0.187 4

Tujuan Mengembangkan usaha tani mangga di Indonesia 0.295 2Meningkatkan pendapatan petani dan eksportir 0.386 1Meningkatkan ekspor 0.174 3Meningkatkan devisa negara 0.145 4

Strategi S1 0.096 4S2 0.085 5S3 0.318 1S4 0.262 2S5 0.239 3

S1= Promosi secara terintegrasi oleh pemerintah; S2= Optimalisasi peran intelijen pemasaran; S3=Penerapan standardisasi kebun mangga; S4= Peningkatan kerjasama antara eksportir denganpetani; S5= Pembangunan ”one stop service” per wilayah mangga.

Petani merupakan pelaku utama proses budidaya mangga, kontribusinyauntuk melakukan proses dengan benar sesuai dengan SOP maupun GAP sampaitahap waktu dan cara pemanenan yang tepat akan menghasilkan buah yangbermutu untuk mendukung suplai pasar. Namun demikian, peran dari pemerintahsebagai institusi yang mengeluarkan kebijakan, pengumpul dan eksportir sebagaipihak yang terlibat dalam rantai pemasaran, sangat diperlukan untuk mengontrolpelaksanaannya. Pemerintah dapat membentuk penyuluh hortikultura untukmembantu melakukan sosialisasi dan membina petani dalam budidaya manggayang sesuai dengan SOP maupun GAP. Importir dari negara maju, seperti Jepangdan Amerika Serikat, umumnya mensyaratkan mangga yang diekspor berasal darikebun yang telah diregistrasi (JETRO 2011; USDA 2012). Penyuluh dan eksportirdapat berperan dalam mensosialisasikan dan menjaga waktu panen buah, sehinggamangga dapat dipanen pada tingkat kematangan dan penanganan yang tepat.Metode ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan mangga yang akandipasarkan dan mengurangi peran tengkulak yang biasanya membeli manggabelum siap panen dengan tingkat kematangan kurang dan harga rendah daripetani.

“Meningkatkan pendapatan petani dan eksportir” merupakan tujuan yangmenjadi prioritas utama dalam peningkatan pemasaran mangga di pasarinternasional. Tujuan tersebut menjadi motivasi bagi petani dan eksportir untukmelakukan perannya sebaik mungkin dalam menyediakan mangga berkualitas.Tujuan tersebut diharapkan dapat dicapai melalui penerapan alternatif strategiutama, yaitu standardisasi kebun mangga (Gambar 13). Standardisasi kebun

Page 45: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

32

diharapkan mampu memproduksi dan menjaga suplai mangga bermutu untukpasar nasional maupun internasional. Hasil penelitian Phavaphutanon (2008) danSivakumar et al. (2011) menunjukkan bahwa sistem budidaya yang telahdistandardisasi, prosedur pemanenan, dan penanganan pascapanen yang tepatdapat menjamin kualitas dan kontinuitas buah yang sesuai dengan standarinternasional.

Pemeringkatan strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT denganmenggunakan AHP menghasilkan penerapan standardisasi kebun mangga padaperingkat pertama, diikuti berturut-turut oleh peningkatan kerjasama antaraeksportir dengan petani untuk meningkatkan ketersediaan mangga danmengurangi rantai pemasaran; pembangunan ”one stop service” per wilayahmangga yang meliputi penanganan pasca panen, dokumen ekspor, danpengangkutan; promosi secara terintegrasi oleh pemerintah; serta optimalisasiperan intelijen pemasaran untuk memperoleh informasi karakteristik pasar (Tabel16). Standardisasi kebun, kerjasama antara eksportir dengan petani, danpembangunan ”one stop service” merupakan tiga strategi dengan peringkat teratasdiduga karena ketersediaan mangga dengan kualitas yang baik merupakan unsurutama yang menentukan keberhasilan pemasarannya di pasar internasional.Implementasi alternatif strategi dengan memperhatikan tingkat kepentingannyadiharapkan dapat mendukung keberhasilan peningkatan pemasaran mangga dipasar internasional.

Implikasi Manajerial

Beberapa rumusan strategi telah diungkapkan pada bab terdahulu. Untukmendukung strategi-strategi tersebut, implementasi manajerial yang dapatdilakukan terkait dengan bauran pemasaran (price, product, place, promotion)adalah:

Produk (Product)Sesuai dengan hasil analisis AHP, petani menjadi aktor paling penting yang

mempengaruhi ketersediaan produk berkualitas, diikuti berturut-turut olehpemerintah, pengumpul, dan eksportir (Tabel 13). Penerapan GAP dan SOPmemerlukan biaya yang mahal, oleh karena itu program ini akan lebihmemungkinkan dilaksanakan oleh petani yang tergabung dalam Kelompok Tani(Poktan) untuk memudahkan kontrol dan pemberian bantuan. Hal yang dapatdilakukan adalah 1) sosialisasi kembali informasi lengkap GAP dan SOP kepadaPoktan, baik mengenai cara produksi, penanganan pascapanen, maupunkeuntungan yang akan diperoleh, 2) meningkatkan produksi mangga off-season,3) mempromosikan dan meningkatkan kerjasama antara Poktan dan eksportir/jaringan supermarket internasional, serta 4) memfasilitasi dan memperbaiki aksespetani untuk mendapatkan bantuan budidaya (Srimanee dan Routray 2012).Melalui penerapan GAP dan SOP, diharapkan dapat membantu petani dalammeningkatkan aksesnya eksportirdan pasar internasional.

Kementerian Pertanian telah menyusun GAP yang disesuaikan dengankondisi di Indonesia sebagai panduan budidaya dan penanganan pascapanen buahdan sayur, sedangkan SOP digunakan sebagai petunjuk teknis budidaya danpascapanen untuk komoditi dan lokasi yang spesifik. GAP dan SOP berisi

Page 46: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

33

informasi dan ketentuan persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan,serta penanganan pascapanen. Diperlukan penyempurnaan substansi SOP yangdisusun yang disesuaikan dengan standar yang diminta oleh pasar internasionaldan dilengkapi dengan penanganan pascapanen yang lebih rinci sehingga dapatdigunakan juga sebagai standar operasional pada fasilitas “one stop service”. SOPuntuk komoditi mangga yang telah ada saat ini adalah SOP mangga Cirebon danPemalang, jumlah ini perlu ditambah sesuai dengan sentra budidaya mangga,seperti Jawa Timur dan NTB.

Untuk menjamin pelaksanaannya di lapangan, diperlukan sosialisasi dankontrol dari penyuluh hortikultura dengan spesialisasi komoditi buah. Diperlukanpelatihan untuk penyuluh komoditi buah sehingga dapat menjadi sumberinformasi bagi petani tentang informasi daftar pestisida aman dan dilarang olehpasar internasional atau sesuai aturan CODEX Alimentarius dan SNI, bibitbersertifikasi, cara budidaya terstandar, informasi irigasi, pengecekan kandungantanah, pemanenan, maupun cara penanganan pascapanen. Selain itu, peran Poktansangat penting sebagai wadah berbagi pengalaman dan pemecahan masalah dilapangan, juga kontrol sosial penerapan SOP.

Pasokan mangga eksportir sebagian besar diperoleh dari pengumpul, hanyasedikit yang dipasok dari hasil kerjasama dengan petani. Oleh karena itu, selainsosialisai GAP ke petani, diperlukan juga sosialisasi kepada pengumpul olehpemerintah maupun eksportir mengenai cara pemanenan dan penanganan manggapascapanen dan peningkatan kerjasama eksportir dengan pengumpul, selain untukmeningkatkan ketersediaan mangga yang sesuai standar internasional, jugameningkatkan kualitas mangga yang beredar di pasar domestik.

Harga (Price)Harga dari buah-buahan maupun sayuran segar di pasar berfluktuasi yang

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perubahan suplai produk, kompetisidengan produk substitusi, atau perubahan permintaan konsumen (How 1991).Mangga merupakan buah musiman, sehingga pada masa panen raya dan suplaimangga berlimpah harga mangga akan rendah. Untuk menghindari harga yangrendah di pasar tujuan, eksportir perlu memiliki informasi musim panen dansuplai mangga dari eksportir negara lain, dan mempertimbangkan waktu masukpasar negara tersebut atau mencari alternatif pasar sehingga dapat mendapatkanharga yang lebih baik.

Distribusi (Place)Pembangunan ”one stop service” diperuntukkan bagi kegiatan penyortiran,

grading, pemeriksaan level residu, keterlacakan data, perlakuan pascapanen,packaging, quality control, pemberian sertifikasi, dokumen persyaratan ekspor,dan pengangkutan berpendingin sehingga dapat memperpendek danmengefisienkan rantai penanganan ekspor. Kebun mangga yang ada di Indonesiaumumnya adalah skala kecil, sehingga fasilitas ini dapat dibangun di wilayah-wilayah sentra mangga, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, untukmengurangi resiko kerusakan dan menekan biaya pengangkutan. Pembangunandapat dilaksanakan melalui kerjasama antara pihak swasta atau eksportir besar danpemerintah. Pengelolaannya dapat diserahkan kepada pihak eksportir tersebut.Fasilitas ini selain berfungsi dalam penanganan pascapanen eksportir yang

Page 47: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

34

terlibat, juga dapat memberikan layanan bagi eksportir atau pihak lain yangmembutuhkan jasanya.

Berdasarkan hasil analisis AHP, eksportir merupakan aktor utama yangberpengaruh terhadap distribusi, diikuti oleh pemerintah, karena eksportirmerupakan aktor yang berhubungan langsung dengan pasar internasional. Salahsatu kendala yang dimiliki oleh eksportir Indonesia adalah biaya transportasi yangmahal. Hal ini mengurangi daya saingnya dibandingkan dengan mangga darinegara pesaing, sebagai contoh Thailand merupakan salah satu pemasok manggautama untuk pasar Singapura, jarak yang lebih dekat dan sistem produksi yangbaik menjadikan harga mangganya lebih bersaing. Pemerintah telah berupayamelakukan pembicaraan dengan salah satu maskapai penerbangan komersialuntuk mengurangi biaya pengiriman, namun demikian biaya ini masih dianggapterlalu berat bagi eksportir. Selain itu, produk hortikultura kurang mendapatkanprioritas dalam pengangkutan penerbangan padahal produk tersebut merupakanproduk yang mudah rusak sehingga meningkatkan resiko kerugian. Diperlukansistem pengiriman yang lebih baik, alternatifnya adalah negosiasi pemerintahdengan jasa kargo untuk mendapatkan harga pengiriman yang lebih baik bagieksportir produk pertanian dan prioritas pengiriman produk yang mudah rusak,penggunaan jasa kargo dibandingkan dengan jasa penerbangan komersial, maupunprogram insentif/bantuan biaya transportasi dari pemerintah.

Promosi (Promotion)Sebagian besar promosi dilaksanakan oleh masing-masing eksportir maupun

pemerintah. Informasi yang terintegrasi diharapkan dapat memudahkan eksportirdan importir dalam mendapatkan peluang ekspor/impor produk dan berhubungandengan pihak terkait. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dapatmembentuk sistem informasi online terpadu yang memuat informasi pertanianIndonesia dan informasi perdagangan pertanian. Sistem informasi yang pertamaberisi display produk pertanian unggulan Indonesia, kandungan nutrisi, carabudidaya atau produksinya, maupun pengolahannya menjadi produk lain.Website ini disampaikan dengan bahasa populer dengan target pembaca adalahcalon konsumen atau masyarakat umum dengan tujuan memperkenalkan danmendekatkan produk pertanian Indonesia. Sistem informasi kedua ditujukan bagieksportir dan calon importir berisi profil produk, profil negara tujuan ekspor,informasi pasar, aturan ekspor (trade barrier) untuk masing-masing negarapotensial, maupun data eksportir.

Untuk meningkatkan akses dan kepercayaan konsumen mangga Indonesiadi pasar internasional, pemerintah perlu memberlakukan secara ketat aturankeamanan dan standar produk, serta pemberian sertifikasi produk ekspor.Beberapa program promosi lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah untukmemperluas pasar mangga dan meningkatan penjualan adalah: 1) promosikonsumsi buah nusantara melalui kerjasama dengan maskapai penerbanganIndonesia, khususnya yang memiliki rute luar negeri, untuk menambahkanmangga sebagai salah satu menu, dan pembangunan gerai buah tropis Indonesia disarana publik yang memiliki akses luas, seperti bandara internasional; dan 2)melakukan promosi di pameran perdagangan internasional.

Promosi lain yang dapat dilakukan oleh eksportir adalah melalui pembuatanlabel untuk tiap buah yang lebih informatif, misalnya dengan mencantumkan jenis

Page 48: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

35

mangga, negara, atau eksportir. Hal ini dilakukan karena sebagian besar buahmangga dijual dalam bentuk curah atau tanpa kemasan di negara tujuan, kecualimangga untuk hadiah. Eksportir juga dapat menitipkan brosur atau booklet diDitjen P2HP atau instansi pemerintah lain, sehingga dapat didistribusikan diperwakilan perdagangan Indonesia maupun disampaikan kepada pihak-pihak yangberkepentingan.

Diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak, baik petani, pengumpul,eksportir, maupun pemerintah untuk mengembangkan produksi mangga Indonesiaguna meningkatkan jumlah pasokan mangga berkualitas yang memenuhi standarinternasional dan meningkatkan volume ekspornya.

4 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Budidaya mangga umumnya dilakukan secara konvensional dengan teknologidan manajemen pemeliharaan sederhana oleh petani skala kecil. Rantaipemasaran mangga untuk pasar ekspor relatif pendek, yaitu 1) petanilangsung ke eksportir serta 2) petani ke eksportir melalui pengumpul.Sebagian kecil telah ada kerjasama antara petani dan eksportir dalampemasaran mangga dan bantuan untuk produksi.

2. Faktor internal usaha mangga Indonesia termasuk kategori lemah dengan totalskor sebesar 2.103; kekuatan utamanya adalah faktor “telah diterima olehpasar utama mangga Indonesia” dan kelemahan utamanya adalah“keterbatasan penerapan teknologi pascapanen”. Faktor eksternal usahamangga Indonesia termasuk kategori baik dengan skor sebesar 2.893; peluangutamanya adalah faktor “tren gaya hidup sehat” serta ancaman utama“teknologi pascapanen negara pesaing lebih baik” dan “trade barrier”.

3. Rekomendasi prioritas strategi utama untuk peningkatan pemasaran manggaberdasarkan analisis AHP adalah melakukan standardisasi kebun manga,peningkatan kerjasama antara eksportir dengan petani, dan pembangunan”one stop service” untuk menghasilkan dan menjamin ketersediaan buahberkualitas yang sesuai dengan standar internasional.

Saran

1. Pemerintah, eksportir, dan petani diharapkan dapat memperhatikan alternatifstrategi yang dihasilkan, khususnya penerapan standardisasi kebun manggauntuk menghasilkan buah berkualitas yang sesuai dengan permintaan pasar.Pemerintah sebagai lembaga yang berwenang dalam memberikan sertifikatdapat mensosialisasikan dan membina petani dalam pelaksanaannya.

2. Kerjasama antara eksportir dan petani merupakan salah satu upaya untukmenjamin ketersediaan pasokan mangga, namun jumlahnya masih terbatas.Pemerintah perlu mendorong kerjasama sejenis dengan perjanjian yang salingmenguntungkan antara kedua belah pihak antara petani dengan eksportir lain.

3. Preferensi konsumen dalam penelitian ini dibahas berdasarkan hasil-hasilpenelitian sebelumnya. Perlu adanya penelitian yang membahas karakteristikkonsumen pasar tujuan untuk menambah informasi bagi petani dan eksportir

Page 49: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

36

dalam mempersiapkan mangga yang sesuai dengan permintaan negara tujuan.Selain itu, perlu adanya penelitian di satu negara tujuan potensial, misalnyaJepang, untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan dapatmerumuskan strategi yang lebih fokus.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah A, Kobayashi H, Matsumura I, Matsuda T. 2009. Survey on freshfruits demand in Tokyo. International Journal of Research in Engineering,IT and Social Sciences 1(2): 1-17.

[APEDA] Agricultural & Processed Food Products Export. 2013. Mango.Ministry of Commerce & Industry Government of India (IN). [diunduh2013 Desember 30]. Tersedia pada: http://www.apeda.gov.in/

Akem C, Opina O, Dalisay T, Esguerra E, Ugay V, Palacio M, Juruena M,Fueconcillo G, Sagolili J. 2013. Integrated disease management of stemend rot of mango in the southern Philippines. Di dalam: Oakeshott J, HallD, editor. Smallholder HOPES—horticulture, people and soil. Proceedingsof the ACIAR–PCAARRD Southern Philippines Fruits and VegetablesProgram meeting, 3 July 2012, Cebu, Philippines. ACIAR Proceedings 139.Canberra (AU): Australian Centre for International Agricultural Research.hlm 104-110.

Anonymous. 2013. Mango Alphonso. [diunduh 2013 Desember 30]. Tersediapada: http://www.mangozz.com/

Araújo JLP, Garcia JLP. 2012. A Study of the Mango Market in the EuropeanUnion. Technical Scientific Documents 43(2): 281-296.

Arauz L. 2000. Mango anthracnose: Economi impact and current options forintegrated management. Plant Disease 84: 600-611.

Atafar A, Kazemi A, Gheitarani, F, Toghra SM. 2011. Selecting the propermarketing mix for export by the using of AHP method. Case study: SavehPomegranate. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research inBusiness 3(7): 287-294.

Aveno JL, Orden MEM. 2004. Hot water treatment of mango: A study of fourexport corporations in the Phillipines. KMITL Sci. Technol. J. 4(1).

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1992. Standar Nasional Indonesia: SNINo. 01-3164-1992. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia: SNI3164:2009. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.

Bose N, Gething K. 2011. Japanese mango consumer: an insight into consumerbehavior. The State of Queensland, Department of Employment, EconomicDevelopment and Innovation, Australia.

Bijman J. 2008. Contract farming in developing countries: an overview.Working paper, FAO, Rome. [diunduh 2013 Agustus 18]. Tersedia pada:www.fao.org

Broto W. 2003. Mangga, Budi Daya, Pascapanen dan Tataniaganya. Jakarta (ID):Agromedia Pustaka.

Chomchalow N, Songkhla PN. 2008. Thai mango export: a slow-but-sustainabledevelopment. J. Technol. 12(1): 1-8.

Page 50: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

37

Chomchalow N, Somsri S, Songkhla PN. 2008. Marketing and export of majortropical fruits from Thailand. Assumption University Journal of Technology.11(3): 133-143.

David FR. 2009. Konsep Manajemen Strategis. Edisi VII. Hadi H, penerjemah.Jakarta (ID): Prenhallindo. Terjemahan dari: Strategic Management.

[Dirjen Hortikultura] Direktorat Jenderal Hortikultura. 2012. Ekspor Impor 2007-2011. [diunduh 2012 Desember 31]. Tersedia pada:http://hortikultura.deptan.go.id

FAOSTAT. 2012. Food and Agriculture Organization of the United Nations.[diunduh 2012 Desember 31]. Tersedia pada: http://faostat.fao.org

Fitmawati, Hartana A, Purwoko BS. 2009. Taksonomi mangga budidayaIndonesia dalam parkatik. J. Agron. Indonesia 37(2): 130-137.

How RB. 1991. Marketing Fresh Fruits and Vegetables. New York (US): VanNostrand Reinhold.

[ITFN] International Tropical Fruits Network. 2013. World Import Quantity ofFresh Major Tropical Fruits 1996–2005. [diunduh 2013 Desember 26].Tersedia pada: http://www.itfnet.org

[JETRO] Japan External Trade Organization. 2011. Guidebook for Export toJapan (Food Articles) 2011: Vegetables, Fruits, and Processed Products.Tokyo (JP): JETRO, Development Cooperation Division, Trade andEconomic Cooperation Department.

[Kementan] Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2013a. Daftar KebunBuah yang Telah Teregistrasi. [diunduh 2013 Oktober 2]. Tersedia pada:http://aplikasi2.deptan.go.id/regkebunbuah2/public_view.php

[Kementan] Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2013b. BasisdataStatistik Pertanian. [diunduh 2013 Oktober 2]. Tersedia pada:http://aplikasi.deptan.go.id

[Kementan, Dirjen Hortikultura, Dit Buah] Kementerian Pertanian RepublikIndonesia, Direktorat Jenderal Hortikultura, Direktorat Budidaya dan PascaPanen Buah. 2013c. Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik.Jakarta (ID): Kementan, Dirjen Hortikultura, Dit Buah.

Kotler P, Keller KL. Manajemen Pemasaran. Edisi ke-13. Sabran B,penerjemah. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: MarketingManagement.

Marimin, Maghfiroh N. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalamManajemen Rantai Pasok. Bogor (ID): IPB Pr.

Marlisa E. 2007. Kajian disinfestasi lalat buah dengan perlakuan uap panas(vapor heat treatment) pada mangga gedong gincu [Tesis]. Bogor (ID):Institut Pertanian Bogor.

Miyauchi Y, Perry C. 1999. Marketing fresh fruit to Japanese consumers:exploring issues for Australian exporters. European Journal of Marketing33(1/2): 196-205.

Musa R, Hassan F, Yusof JM, Daud NM. 2010. Examining market accessibilityof Malaysia’s Harumanis mango in Japan: challenges and potentials.Business Strategy Series 11(1): 3-12. DOI: 10.1108/17515631011013078

Narrod C, Roy D, Okello J, Avendaño B, Rich K, Thorat A. 2009. Public-privatepartnerships and collective action in high value fruit and vegetable supplychains. Food Policy 34:8-12. Doi:10.1016/j.foodpol.2008.10.005

Page 51: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

38

[NMB] National Mango Board. 2013. Mango Media Center (US). [diunduh 19September 2013]. Tersedia pada: www.mango.org

Phavaphutanon L. 2008. Tropical fruit cultivation as a successful businessventure in Thailand. J. ISSAAS 14(1):1-8.

Poerwanto R. 2003. Peran manajemen budidaya tanaman dalam peningkatanketersediaan dan mutu buah-buahan. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap IlmuHortikultura. Bogor (ID): Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Rizkia H. 2012. Pengembangan Sistem Persediaan Dalam Rantai Pasok ManggaGedong Gincu [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Roy D, Thorat A. 2008. Success in high value horticultural export markets forthe small farmers: the case of Mahagrapes in India. World Development36(10): 1874–1890. doi:10.1016/j.worlddev.2007.09.009

Saaty TL. 2008. Decision making with the analytic hierarchy process. Int. J.Services Sciences 1(1):83–98.

Sivakumar D, Jiang Y, & Yahia EM. 2011. Maintaining mango (Mangifera indicaL.) fruit quality during the export chain. Food Research International 44:1254–1263. doi:10.1016/j.foodres.2010.11.022

Souza RC, Neto JA. 2012. An investigation about Brazilian mango and grapeexports. British Food Journal 114(10): 1432–1444. DOI:10.1108/00070701211263000

Srimanee Y, Routray JK. 2012. The fruit and vegetable marketing chains inThailand: policy impacts and implications. International Journal of Retail& Distribution Management 40(9): 656–675. DOI:10.1108/09590551211255956

Sumiasri N, Rijadi J, Priadi D. 2006. Variasi jenis dan kultivar mangga diMadiun dan sekitarnya; pengembangan dan permasalahannya. Biodiversitas7(1): 39-43.

Tefera A, Seyoum T, Woldetsadik K. 2007. Effect of disinfection, packaging, andstorage environment on the shelf life of mango. Biosystems Engineering96(2): 201–212. doi:10.1016/j.biosystemseng.2006.10.006

[UNCTAD] United Nations Conference on Trade and Development. 2012.Infocomm - Commodity Profile: Mango. [diunduh 2012 Desember 31].Tersedia pada: http://www.unctad.info

[USDA] United States Department of Agriculture. 2012. Fresh Fruits andVegetables Import Manual. Second edition. Wahington DC (US): USDA.[diunduh 19 September 2013] http://www.aphis.usda.gov

Utama IMS, Setiyo Y, Puja IARP, Antara NS. 2011. Kajian atmosfir terkendaliuntuk memperlambat penurunan mutu buah mangga arumanis selamapenyimpanan. J. Hort. Indonesia 2(1):27-33.

[WHO; FAO] World Health Organization, Food and Agriculture Organization ofThe United Nation. 2007. Codex Alimentarius Fresh Fruits andVegetables. Codex Standard for Mangoes CODEX STAN 184-1993, AMD.1-2005. First Edition. Rome (IT): WHO; FAO.

Page 52: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

39

Lampiran 1 Kuesioner SWOT “Strategi Pemasaran Mangga di Pasar Internasional”

Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan EksternalMangga Indonesia

Kepada Yth.Bapak/Ibu

Nama :

Pekerjaan/Jabatan :

Instansi :

No. Telp./E-mail :

Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadiresponden penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Mangga di PasarInternasional”. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan karakteristikproduksi dan pemasaran mangga di Indonesia; 2) Menganalisis faktor lingkunganinternal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran mangga di pasarinternasional; serta 3) Merumuskan rekomendasi strategi yang akan diberikan bagipeningkatan pemasaran mangga Indonesia di pasar internasional..

Pendapat Bapak/Ibu sangat berguna bagi kami dalam melaksanakan penelitianuntuk menyusun tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan pada ProgramStudi Ilmu Manajemen, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.Terima kasih atas kerjasama Bapak/Ibu.

Peneliti :Irma Nuranthy Purnama

SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2013

Page 53: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

40

Lanjutan Lampiran 1

A. Pemberian Bobot terhadap Faktor-Faktor Strategis Internal dan Eksternal

PETUNJUK PENGISIAN:1. Pertanyaan yang diajukan merupakan perbandingan antara kolom sebelah kiri dengan baris sebelah kanan atas (pairwised comparison).2. Pilihan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3 dengan keterangan sebagai berikut :

1 = Jika indikator horizontal kurang penting dibanding indikator vertikal.2 = Jika indikator horizontal sama penting dibanding indikator vertikal.3 = Jika indikator horizontal lebih penting dibanding indikator vertikal.

TABEL BOBOT FAKTOR STRATEGIS INTERNALFAKTOR INTERNAL A B C D E F G H I J Total BobotKekuatanA. Produksi mangga Indonesia berlimpahB. Memiliki dua varietas utama untuk pasar internasionalC. Telah diterima oleh pasar utama mangga IndonesiaKelemahanD. Kualitas mangga yang memenuhi kriteria ekspor terbatasE. Adanya pergeseran musimF. Skala usaha petani kecilG. Keterbatasan penerapan teknologi pascapanenH. Promosi dilaksanakan oleh masing-masing eksportirI. Pengetahuan tentang karakteristik pasar baru terbatasJ. Terdapat lalat buahTOTAL

Page 54: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

41

Lanjutan Lampiran 1

TABEL BOBOT FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL A B C D E F G H I J Total BobotPeluangA. Permintaan impor mangga dari negara lain tinggiB. Perdagangan global terbuka luasC. Tren gaya hidup sehatD. Mangga merupakan salah satu buah tropis favoritE. Dukungan pemerintah dalam mengembangkan

produksi manggaAncamanF. Persaingan dengan eksportir mangga negara lainG. Teknologi pascapanen eksportir negara lain lebih baikH. Kekuatan tawar-menawar importirI. Trade barrierJ. Preferensi konsumen yang berbedaTOTAL

Page 55: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

42

Lanjutan Lampiran 1

B. Pemberian Peringkat/Rating terhadap Faktor-Faktor Strategis Internaldan Eksternal

Faktor Strategis InternalPetunjuk Pengisian :1. Pemberian peringkat didasarkan pada nilai berikut:

Nilai 4, jika faktor tersebut sangat kuat.Nilai 3, jika faktor tersebut kuat.Nilai 2, jika faktor tersebut lemah.Nilai 1, jika faktor tersebut sangat lemah.

2. Pengisian kolom peringkat menggunakan tanda check list (√) pada faktorstrategis yang Bapak/Ibu pilih.

RATING 4 3 2 1KekuatanProduksi mangga Indonesia berlimpahMemiliki dua varietas utama untuk pasar internasionalTelah diterima oleh pasar utama mangga IndonesiaKelemahanKualitas mangga yang memenuhi kriteria eksporterbatasAdanya pergeseran musimSkala usaha petani kecilKeterbatasan penerapan teknologi pascapanenPromosi dilaksanakan oleh masing-masing eksportirPengetahuan tentang karakteristik pasar baru terbatasTerdapat lalat buah

Page 56: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

43

Lanjutan Lampiran 1

Faktor Strategis EksternalPetunjuk Pengisian :1. Pemberian peringkat didasarkan pada nilai berikut:

Nilai 4, Jika faktor tersebut memiliki pengaruh sangat kuat (superior).Nilai 3, Jika faktor tersebut memiliki pengaruh di atas rata-rata.Nilai 2, Jika faktor tersebut memiliki pengaruh rata-rata.Nilai 1, Jika faktor tersebut memiliki pengaruh di bawah rata-rata.

2. Pengisian kolom peringkat menggunakan tanda check list (√) pada faktorstrategis yang Bapak/Ibu pilih.

RATING 1 2 3 4PeluangPermintaan impor mangga dari negara lain tinggiPerdagangan global terbuka luasTren gaya hidup sehatMangga merupakan salah satu buah tropis favoritDukungan pemerintah dalam mengembangkan produksimanggaAncamanPersaingan dengan eksportir mangga negara lainTeknologi pascapanen eksportir negara lain lebih baikKekuatan tawar-menawar importirTrade barrierPreferensi konsumen yang berbeda

Page 57: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

44

Lampiran 2 Kuesioner AHP “Strategi Pemasaran Mangga di Pasar Internasional”

Kuesioner PenelitianAnalytical Hierarchy Process terhadap Mangga Indonesia

Kepada Yth.Bapak/Ibu

Nama :

Pekerjaan/Jabatan :

Instansi :

No. Telp./E-mail :

Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadiresponden penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Mangga di PasarInternasional”. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan karakteristikproduksi dan pemasaran mangga di Indonesia; 2) Menganalisis faktor lingkunganinternal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran mangga di pasarinternasional; serta 3) Merumuskan rekomendasi strategi yang akan diberikan bagipeningkatan pemasaran mangga Indonesia di pasar internasional.

Pendapat Bapak/Ibu sangat berguna bagi kami dalam melaksanakan penelitianuntuk menyusun tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan pada ProgramStudi Ilmu Manajemen, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.Terima kasih atas kerjasama Bapak/Ibu.

Peneliti :Irma Nuranthy Purnama

SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2013

Page 58: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

45

Lanjutan Lampiran 2

Petunjuk pengisian:1. Landasan utama penelitian ini adalah hierarki yang disusun berdasarkan studi

literatur dan hasil observasi.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanproduk berkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusahatani mangga di

Indonesia

S1 S2

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

S4 S5S3

2. Bapak/Ibu dimohon untuk membandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing elemen. Pemberian nomor berdasarkan skala perbandingan:

Intensitaskepentingan Penjelasan

1 Elemen A sama penting dengan elemen B3 Elemen A sedikit lebih penting daripada elemen B5 Elemen A jelas lebih penting daripada elemen B7 Elemen A sangat jelas lebih penting daripada elemen B9 Elemen A mutlak lebih penting daripada elemen B

2, 4, 6, 8 Diberikan apabila nilai ragu-ragu di antara keduanya

3. Pengisian kolom menggunakan tanda check list (√) pada nomor kepentinganyang Bapak/Ibu pilih.

4. Contoh pengisian

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom B Sama Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9A1 A2A1 A3A2 A3Keterangan: Elemen A1 jelas lebih penting daripada A2 Elemen A3 sedikit lebih penting daripada A1 Elemen A2 sama penting dengan A3

Goal

Faktor

Aktor

Alternatifstrategi

Tujuan

Page 59: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

46

Lanjutan Lampiran 2

I. Perbandingan Antar Faktor terhadap GoalMembandingkan tingkat kepentingan antara satu faktor dengan faktor lainnyayang berpengaruh terhadap Strategi Pemasaran Mangga di PasarInternasional.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanprodukberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusaha tani mangga di

Indonesia

Promositerintegrasi

Standardisasikebun

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Konsultasibilateral

Pembangunan“one stop service”

Kerjasamaeksportir-petani

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom B Sama Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9Ketersediaanproduk berkualitas

Penangananpascapanen

Ketersediaanproduk berkualitas Distribusi

Ketersediaanproduk berkualitas Promosi

Penangananpascapanen Distribusi

Penangananpascapanen Promosi

Distribusi PromosiKeteranga : Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebihpenting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

II. Perbandingan Aktor terhadap Faktor2.1 Perbandingan Aktor terhadap Ketersediaan Produk Berkualitas

Membandingkan tingkat kepentingan antara satu aktor dengan aktor lainnyayang berpengaruh terhadap faktor Ketersediaan Produk Berkualitas.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaan produkberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusaha tani mangga di

Indonesia

Promositerintegrasi

Standardisasikebun

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Konsultasibilateral

Pembangunan“one stop service”

Kerjasamaeksportir-petani

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom B Sama Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9Petani PengumpulPetani EksportirPetani Pemerintah

Pengumpul EksportirPengumpul PemerintahEksportir Pemerintah

Keteranga :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebihpenting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

Page 60: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

47

Lanjutan Lampiran 2

2.2 Perbandingan Aktor terhadap Penanganan PascapanenMembandingkan tingkat kepentingan antara satu aktor dengan aktorlainnya yang berpengaruh terhadap faktor Penanganan Pascapanen.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaan produkberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusaha tani mangga di

Indonesia

Promositerintegrasi

Standardisasikebun

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Konsultasibilateral

Pembangunan“one stop service”

Kerjasamaeksportir-petani

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom B Sama Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9Petani PengumpulPetani EksportirPetani Pemerintah

Pengumpul EksportirPengumpul PemerintahEksportir Pemerintah

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebihpenting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

2.3 Perbandingan Aktor terhadap DistribusiMembandingkan tingkat kepentingan antara satu aktor dengan aktorlainnya yang berpengaruh terhadap faktor Distribusi.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaan produkberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusaha tani mangga di

Indonesia

Promositerintegrasi

Standardisasikebun

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Konsultasibilateral

Pembangunan“one stop service”

Kerjasamaeksportir-petani

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom B Sama Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9Petani PengumpulPetani EksportirPetani Pemerintah

Pengumpul EksportirPengumpul PemerintahEksportir Pemerintah

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebihpenting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

Page 61: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

48

Lanjutan Lampiran 2

2.4 Perbandingan Aktor terhadap PromosiMembandingkan tingkat kepentingan antara satu aktor dengan aktorlainnya yang berpengaruh terhadap faktor Promosi.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaan produkberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusaha tani mangga di

Indonesia

Promositerintegrasi

Standardisasikebun

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Konsultasibilateral

Pembangunan“one stop service”

Kerjasamaeksportir-petani

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom B Sama Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9Petani PengumpulPetani EksportirPetani Pemerintah

Pengumpul EksportirPengumpul PemerintahEksportir Pemerintah

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebihpenting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

III. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor3.1 Perbandingan Tujuan terhadap Petani

Membandingkan tingkat kepentingan antara satu tujuan dengan tujuanlainnya yang berpengaruh terhadap aktor Petani.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaan produkberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusaha tani mangga di

Indonesia

Promositerintegrasi

Standardisasikebun

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Konsultasibilateral

Pembangunan“one stop service”

Kerjasamaeksportir-petani

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom B Sama Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9Mengembangkan usahatani mangga di Indonesia

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Mengembangkan usahatani mangga di Indonesia

Meningkatkanekspor

Mengembangkan usahatani mangga di Indonesia

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkan pendapat-an petani dan eksportir

Meningkatkanekspor

Meningkatkan pendapat-an petani dan eksportir

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkan ekspor Meningkatkandevisa negara

Keterangan : Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebihpenting; 9= mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

Page 62: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

49

Lanjutan Lampiran 2

3.2 Perbandingan Tujuan terhadap PengumpulMembandingkan tingkat kepentingan antara satu tujuan dengan tujuanlainnya yang berpengaruh terhadap aktor Pengumpul.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanprodukberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusaha tani mangga di

Indonesia

Promositerintegrasi

Standardisasikebun

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Konsultasibilateral

Pembangunan“one stop service”

Kerjasamaeksportir-petaniKolom A

Kolom A lebih pentingdibanding kolom B Sama Kolom B lebih penting

dibanding kolom A Kolom B2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mengembangkanusaha tani manggadi Indonesia

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Mengembangkanusaha tani manggadi Indonesia

Meningkatkanekspor

Mengembangkanusaha tani manggadi Indonesia

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Meningkatkanekspor

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Meningkatkandevisa negara

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

Page 63: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

50

Lanjutan Lampiran 2

3.3 Tujuan terhadap EksportirMembandingkan tingkat kepentingan antara satu tujuan dengan tujuanlainnya yang berpengaruh terhadap aktor Eksportir.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanprodukberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusaha tani mangga di

Indonesia

Promositerintegrasi

Standardisasikebun

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Konsultasibilateral

Pembangunan“one stop service”

Kerjasamaeksportir-petaniKolom A

Kolom A lebih pentingdibanding kolom B Sama Kolom B lebih penting

dibanding kolom A Kolom B2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mengembangkanusaha tani manggadi Indonesia

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Mengembangkanusaha tani manggadi Indonesia

Meningkatkanekspor

Mengembangkanusaha tani manggadi Indonesia

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Meningkatkanekspor

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Meningkatkandevisa negara

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

Page 64: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

51

Lanjutan Lampiran 2

3.4 Perbandingan Tujuan terhadap PemerintahMembandingkan tingkat kepentingan antara satu tujuan dengan tujuanlainnya yang berpengaruh terhadap aktor Pemerintah.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanprodukberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusaha tani mangga di

Indonesia

Promositerintegrasi

Standardisasikebun

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Konsultasibilateral

Pembangunan“one stop service”

Kerjasamaeksportir-petaniKolom A

Kolom A lebih pentingdibanding kolom B Sama Kolom B lebih penting

dibanding kolom A Kolom B2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mengembangkanusaha tani manggadi Indonesia

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Mengembangkanusaha tani manggadi Indonesia

Meningkatkanekspor

Mengembangkanusaha tani manggadi Indonesia

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Meningkatkanekspor

Meningkatkanpendapatan petanidan eksportir

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

Meningkatkandevisa negara

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

Page 65: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

52

Lanjutan Lampiran 2

IV. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap TujuanAlternatif strategi yang berpengaruh:1. Promosi secara terintegrasi oleh pemerintah (S1)2. Optimalisasi peran intelijen pemasaran untuk memperoleh informasi karakteristik

pasar (S2)3. Penerapan standardisasi kebun mangga untuk menghasilkan buah berkualitas yang

sesuai dengan permintaan pasar (S3)4. Peningkatan kerjasama antara eksportir dengan petani untuk meningkatkan

ketersediaan mangga dan mengurangi rantai pemasaran (S4)5. Pembangunan ”one stop service” per wilayah mangga yang meliputi penanganan

pascapanen, dokumen ekspor, dan pengangkutan (S5)

5.1 Perbandingan alternatif strategi terhadap tujuan “Mengembangkanusahatani mangga di Indonesia”Membandingkan tingkat kepentingan antara satu strategi dengan strategilainnya yang berpengaruh terhadap tujuan “Mengembangkan usahatanimangga di Indonesia”.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanprodukberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusahatani mangga di

Indonesia

S1 S2

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

S4 S5S3

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom BSama

Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9S1 S2S1 S3S1 S4S1 S5S2 S3S2 S4S2 S5S3 S4S3 S5S4 S5

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya

Page 66: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

53

Lanjutan Lampiran 2

5.2 Perbandingan alternatif strategi terhadap tujuan “Meningkatkanpendapatan petani dan eksportir”Membandingkan tingkat kepentingan antara satu strategi dengan strategilainnya yang berpengaruh terhadap tujuan “Meningkatkan pendapatanpetani dan eksportir”.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanprodukberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusahatani mangga di

Indonesia

S1 S2

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

S4 S5S3

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom BSama

Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9S1 S2S1 S3S1 S4S1 S5S2 S3S2 S4S2 S5S3 S4S3 S5S4 S5

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanya.S1= Promosi secara terintegrasi oleh pemerintah;S2= Optimalisasi peran intelijen pemasaran untuk memperoleh informasi karakteristik pasar;S3= Penerapan standardisasi kebun mangga untuk menghasilkan buah berkualitas yang sesuai denganpermintaan pasar;S4= Peningkatan kerjasama antara eksportir dengan petani untuk meningkatkan ketersediaan mangga danmengurangi rantai pemasaran;S5= Pembangunan ”one stop service” per wilayah mangga yang meliputi penanganan pascapanen, dokumenekspor, dan pengangkutan.

Page 67: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

54

Lanjutan Lampiran 2

5.3 Perbandingan alternatif strategi terhadap tujuan “Meningkatkanekspor”Membandingkan tingkat kepentingan antara satu strategi dengan strategilainnya yang berpengaruh terhadap tujuan “Meningkatkan ekspor”.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanprodukberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusahatani mangga di

Indonesia

S1 S2

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

S4 S5S3

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom BSama

Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9S1 S2S1 S3S1 S4S1 S5S2 S3S2 S4S2 S5S3 S4S3 S5S4 S5

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanyaS1= Promosi secara terintegrasi oleh pemerintah;S2= Optimalisasi peran intelijen pemasaran untuk memperoleh informasi karakteristik pasar;S3= Penerapan standardisasi kebun mangga untuk menghasilkan buah berkualitas yang sesuai denganpermintaan pasar;S4= Peningkatan kerjasama antara eksportir dengan petani untuk meningkatkan ketersediaan mangga danmengurangi rantai pemasaran;S5= Pembangunan ”one stop service” per wilayah mangga yang meliputi penanganan pascapanen, dokumenekspor, dan pengangkutan.

Page 68: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

55

Lanjutan Lampiran 2

5.4 Perbandingan alternatif strategi terhadap tujuan “Meningkatkandevisa negara”Membandingkan tingkat kepentingan antara satu strategi dengan strategilainnya yang berpengaruh terhadap tujuan “Meningkatkan devisanegara”.

Strategi Peningkatan PemasaranMangga di Pasar Internasional

Ketersediaanprodukberkualitas

Penangananpascapanen

PengumpulPetani

Meningkatkanpendapatan petani dan

eksportir

Mengembangkanusahatani mangga di

Indonesia

S1 S2

Distribusi

Eksportir

Promosi

Pemerintah

Meningkatkandevisa negara

Meningkatkanekspor

S4 S5S3

Kolom AKolom A lebih penting

dibanding kolom BSama

Kolom B lebih pentingdibanding kolom A Kolom B

2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9S1 S2S1 S3S1 S4S1 S5S2 S3S2 S4S2 S5S3 S4S3 S5S4 S5

Keterangan :Nilai 1= sama penting; 3= sedikit lebih penting; 5= jelas lebih penting; 7= sangat jelas lebih penting; 9=mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai rahu-ragu diantara keduanyaS1= Promosi secara terintegrasi oleh pemerintah;S2= Optimalisasi peran intelijen pemasaran untuk memperoleh informasi karakteristik pasar;S3= Penerapan standardisasi kebun mangga untuk menghasilkan buah berkualitas yang sesuai denganpermintaan pasar;S4= Peningkatan kerjasama antara eksportir dengan petani untuk meningkatkan ketersediaan mangga danmengurangi rantai pemasaran;S5= Pembangunan ”one stop service” per wilayah mangga yang meliputi penanganan pascapanen, dokumenekspor, dan pengangkutan.

Page 69: STRATEGI PEMASARAN MANGGA DI PASAR INTERNASIONAL ... - repository.ipb.ac… · farmers conventionally with simple maintenance management, resulting on a diverse quality. Marketing

56

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Rembang, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Juli 1981 daribapak Purwanto dan ibu Eny Sakdiyatuz Zahrok. Penulis merupakan putri pertamadari empat bersaudara.

Penulis lulus dari SMU Negeri 2 Rembang pada tahun 1999 dan pada tahunyang sama diterima sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Nutrisi dan MakananTernak, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, InstitutPertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN).Selama perkuliahan, penulis mendapatkan bantuan pendidikan dari YayasanSupersemar. Penulis lulus strata 1 pada tahun 2004 dan bekerja di Jurnal MediaPeternakan, Fakultas Peternakan IPB, sampai saat ini. Penulis diangkat menjadiPegawai Negeri Sipil pada tahun 2009. Pada tahun 2011, penulis melanjutkanpendidikan S2 di Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana IPB dengan bantuanBeasiswa Unggulan DIKTI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia.