Strategi Pelaksanaan Md
-
Upload
joepri-ahmad -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Strategi Pelaksanaan Md
STRATEGI PELAKSANAAN
PADA KLIEN DENGAN MENARIK DIRI
RSJ Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
OLEHIka Novi Landari (10.7.017)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA HUSADA
SEMARANG2012/2013
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
MENARIK DIRI
Masalah Utama : Menarik Diri
Pertemuan : I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Senang menyendiri, kontak dengan klien lain kurang, duduk dipojok, termenung.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perubahan sensori persepsi: halusinasi berhubungan dengan menarik diri.
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik
b. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
c. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul.
d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
e. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)
1. FASE ORIENTASI
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Pak, kenalkan nama saya…. Saya suka dipanggil…, nama
Bapak siapa dan senangnya dipanggil apa?
b. Evaluasi/validasi
“Apa yang terjadi dirumah?”
c. Kontrak (topik, waktu, tempat)
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian dirumah, agar saya
dapat membantu cara mengatasinya. Bapak R mau berapa lama bercakap-
cakap, bagaimana kalau 10 menit. Bapak R mau bercakap-cakap dimana,
bagaimana kalau diruangan ini saja”.
2. FASE KERJA
“Bapak R tinggal dengan siapa saja dirumah”
"Siapa yang paling dekat dengan Bapak R”
"Apa yang membuat Bapak R dekat dengannya”
“Bagus sekali, Bapak R dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan
seseorang”
“Dengan siapa Bapak R tidak dekat”
“Apa yang membuat Bapak R tidak dekat”
“Apa yang harus Bapak R lakukan agar dekat dengan seseorang”
3. TERMINASI
a. Evaluasi
1) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak R setelah kita bercakap-cakap?”
2) Evaluasi Objektif
Tersenyum, menatap perawat
b. Rencana tindak lanjut
“Baik Bapak R, bagaimana kalau Bapak R mengingat-ingat kembali yang
menyebabkan Bapak R dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang
dekat dengan Bapak R”
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat)
"Bagaimana kalau nanti kita latihan cara berkenalan dengan orang lain,
misalnya Bapak R dengan perawat. Bapak R mau ketemu lagi jam berapa?
Bagaimana kalau jam 10 nanti? Bapak R mau bercakap-cakap dimana?”.
Bagaimana kalau disini lagi?”.