STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... ·...

411
KEMENTERIAN PERTAHANAN RI UNIVERSITAS PERTAHANAN STRATEGI PERTAHANAN BAWAH LAUT INDONESIA 2019 UNIVERSITAS PERTAHANAN KAWASANA IPSC SENTUL, SUKAHATI, BOGOR JAWA BARAT

Transcript of STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... ·...

Page 1: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI UNIVERSITAS PERTAHANAN

STRATEGI

PERTAHANAN BAWAH LAUT INDONESIA

2019

UNIVERSITAS PERTAHANAN

KAWASANA IPSC SENTUL, SUKAHATI, BOGOR JAWA BARAT

Page 2: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

STRATEGI

PERTAHANAN BAWAH LAUT

INDONESIA

Tim Penulis

Dr. Tri Legionosuko S.I.P., M.AP

Dr. Siswo Hadi Sumantri S.T., M.MT

Purwanto, SE.,M.M.,M.SI (Han)

Editor

Dr. Panji Suwarno, SE.,M.Si

M. Harry R. Nugraha, S.I.P., M.Si (Han)

Supriyadi, S.Kel

Dindin

ISBN : 978-602-5808-401

Ilus : xii hlm + 392 hlm + 17.6 cm x 25 cm

Email : [email protected]

HP. 08113062299

UNIVERSITAS PERTAHANAN

Kawasana IPSC Sentul, Sukahati, Bogor Jawa Barat

Page 3: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

STRATEGI PERTAHANAN BAWAH LAUT INDONESIA

UNIVERSITAS PERTAHANAN

2019

Page 4: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

i

KATA PENGANTAR

uji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan Buku yang berjudul “Strategi Pertahanan Bawah

Laut Indonesia” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan

Buku ini adalah untuk mempelajari, menganalisis, dan membuat Strategi

Pertahanan Bawah Laut Indonesia.

Startegi Pertahanan Bawah Laut merupakan rancangan sistem

pertahanan yang sesuai dengan amanat pada Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu

untuk dilakukan mengingat Bangsa Indonesia merupakan Negara

Kepulauan yang mana ancaman di wilayah perairan sangat tinggi jika

dibandingkan dengan negara negara lainnya. Konstelasi geografis

Indonesia tersebut beserta kekayaan sumber daya alam yang dimiliki

Indonesia, merupakan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi

dinamika politik, ekonomi, dan keamanan nasional Indonesia.

Letak strategis ini juga mengakibatkan Indonesia berada pada

persilangan jalur perdagangan dan pelayaran internasional, baik dari

wilayah Pasifik dan Asia Timur menuju kawasan Timur Tengah, Afrika

dan Eropa maupun sebaliknya. Dengan demikian, Indonesia menjadi

wilayah tempat transitnya berbagai macam kepentingan negara-negara

pengguna jalur perdagangan. Hal ini membawa konsekuensi logis yang

berkenaan dengan pertahanan dan keamanan negara di laut, yakni

munculnya ancaman yang berpengaruh pada konsep dan strategi

pertahanan negara, yang timbul bukan saja disebabkan oleh konstelasi

geografis Indonesia, namun juga disebabkan oleh pengaruh globalisasi

P

Page 5: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

ii

pasca Perang Dingin (Post-Cold War Era), maupun perkembangan

lingkungan strategis yang terus berkembang secara dinamis.

Spektrum ancaman yang dapat timbul dan mengancam

kedaulatan, keutuhan maupun keselamatan bangsa dan negara amat

beragam. Dengan perkembangan lingkungan strategis pasca Perang

Dingin, spektrum ancaman bergeser dari tradisional (militer) ke non

tradisional (nirmiliter) yang mengakibatkan bergesernya pula

peperangan konvensional (conventional warfare) ke peperangan

inkonvensional (unconventional warfare) dan peperangan asimetris

(asymetric warfare). Permasalahan perbatasan dan pulau terluar

merupakan hal yang kompleks dan dinamis. TNI Angkatan Laut

memandang serius masalah ini karena sebagai komponen pertahanan

dan sebagai penegak kedaulatan RI di laut, TNI Angkatan Laut

menyadari bahwa persoalan di perbatasan dan pulau terluar tidak saja

berdampak pada tugas TNI Angkatan Laut, tetapi juga berpengaruh

kepada ketahanan nasional secara langsung.

Permasalahan permasalahan yang timbul baik itu militer maupun

non-militer pada dasarnya perlu adanya kerjasama antar negara dalam

menghadapi berbagai ancaman tersebut. Strategi berikutnya adalah

denga melakukan berbagai pengamatan baik itu oleh TNI maupun oleh

lembaga lain. Hal tersebut dikarenakan sifat ancaman yang tidak hanya

masalah pengamanan akan tetapi juga masalah yang hubungannya

dengan sumberdaya. Oleh sebab itu peran sinergitas antar lembaga

juga perlu diperhatikan.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun

materiil sehingga Buku ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis

tujukan kepada Bapak Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal

Page 6: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

iii

TNI (Purn) Dr. Ryamizard Ryacudu sebagai pengarah dalam penulisan

buku ini sehingga buku ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan

dalam buku ini. Oleh sebab itu penulis mengahrapkan adanya kritik dan

saran dari pembaca untuk penyempurnaan tulisan berikutnya. Semoga

buku ini dapat memberikan manfaat mengenai strategi pertahanan

bawah laut sehingga mampu menjadi negara yang kokoh dalam

pertahanan laut. Terimakasih

Bogor, September 2019

Rektor Universitas Pertahanan,

Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP

Letnan Jenderal TNI

Page 7: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

i

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Perkembangan Lingkungan Strategis .........................................................11

1.1.1 Kondisi Keamanan Dalam Negeri .......................................................22

1.1.2 Isu Perbatasan Dan Pulau-Pulau Kecil Terluar ...................................23

1.1.3 Separatisme........................................................................................24

1.1.4 Konflik Komunal ..................................................................................26

1.1.5 Radikalisme Yang Anarkis ..................................................................27

1.1.6 Hakikat Dan Penggolongan Ancaman ................................................30

1.1.7 Ancaman Militer ..................................................................................30

1.1.8 Ancaman Nirmiliter..............................................................................34

1.1.9 Ancaman Berdimensi Ideologi ............................................................35

1.1.10 Ancaman Berdimensi Politik ...............................................................36

1.1.11 Ancaman Berdimensi Ekonomi ...........................................................38

1.1.12 Ancaman Berdimensi Sosial Budaya ..................................................38

1.1.13 Ancaman Berdimensi Teknologi Dan Informasi ...................................40

1.1.14 Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum .........................................41

1.2 Konsepsi Pertahanan Negara .....................................................................42

1.2.1 Kepentingan Nasional .........................................................................42

1.2.2 Hakikat Pertahanan Negara ................................................................46

1.2.3 Tujuan Pertahanan Negara .................................................................47

1.2.4 Sistem Pertahanan Negara .................................................................48

1.2.5 Fungsi Pertahanan Negara .................................................................49

1.2.6 Spektrum Konflik .................................................................................51

1.2.7 Kepentingan Strategis Pertahanan Indonesia .....................................53

1.2.8 Kepentingan Strategis Yang Bersifat Permanen .................................54

1.2.9 Kepentingan Strategis Yang Bersifat Mendesak .................................55

1.2.10 Kepentingan Strategis Di Bidang Kerja Sama Pertahanan ..................60

1.2.11 Sasaran Strategis Pertahanan Negara................................................62

1.3 Benua Nusantara ........................................................................................66

1.4 Medan Perang Laut Dan Tugas Angkatan Laut ..........................................72

1.5 Pertahanan Laut .........................................................................................77

1.6 Kekuatan Laut Sebagai Elemen Ketahanan Nasional .................................92

1.7 Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional ........................................................96

Page 8: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

ii

1.8 Unsur Unsur Ketahanan Nasional ...............................................................98

BAB 2 STRATEGI TNI ANGKATAN LAUT DALAM PENGAMANAN BATAS MARITIM NKRI: KAJIAN HISTORIS – STRATEGIS ............................................. 101

2.1 Pemahaman Ketahanan Nasional ............................................................ 105

2.2 Seapower Dan Kejayaan Nusantara Dalam Sejarah ................................. 109

2.3 Analisa Lingkungan Strategis.................................................................... 116

2.4 Pembangunan Kekuatan Angkatan Laut Kawasan ................................... 129

2.4.1 Enmity Dalam Dinamika Hubungan China Dan AS ........................... 133

2.4.2 Kebijakan Re-balancing AS di Asia-Pasifik ....................................... 142

2.5 Persetujuan Perbatasan Laut Indonesia dengan Negara Tetangga .......... 148

2.5.1 Perbatasan RI-Malaysia .................................................................... 163

2.5.2 2.4.2 Perbatasan RI-Thailand ........................................................... 165

2.5.3 Perbatasan RI-India .......................................................................... 166

2.5.4 Perbatasan RI-Singapura.................................................................. 167

2.5.5 Perbatasan RI-Vietnam ..................................................................... 168

2.5.6 Perbatasan RI-Filipina ...................................................................... 168

2.5.7 Perbatasan RI-Republik Palau .......................................................... 169

2.5.8 Perbatasan RI-Papua Nugini ............................................................ 170

2.5.9 Perbatasan RI-Australia .................................................................... 171

2.5.10 Perbatasan RI-Timor Leste ............................................................... 172

2.6 Strategi TNI Angkatan Laut Dalam Pengamanan Perbatasan .................. 173

2.6.1 Patroli Keamanan Laut ..................................................................... 174

2.6.2 Operasi Pengamanan Perbatasan .................................................... 180

2.6.3 Survei Hidrografi & Oseanografi........................................................ 189

2.6.4 Ekspedisi Kesra Nusantara (EKN) .................................................... 196

2.6.5 Operasi Bakti TNI AL ........................................................................ 196

BAB 3 SISTEM DETEKSI DAN ANCAMAN STRATEGIS BAWAH AIR ................ 198

3.1 Propagation Loss ...................................................................................... 206

3.2 Bentuk dasar laut ...................................................................................... 207

3.3 Deep Scattering Layer .............................................................................. 226

3.4 Profil Suhu dan Salinitas ........................................................................... 228

3.4.1 Variasi Temporal Siklus Harian SV ................................................... 233

3.4.2 Kecepatan Migrasi Siklus Harian ...................................................... 243

3.4.3 Siklus Harian 6 Bulan Pertama Tahun 2005 ..................................... 245

3.4.4 Kecepatan Migrasi Siklus Harian 6 Bulan Pertama Tahun 2005 ....... 248

3.4.5 Variasi Temporal Siklus Bulanan ...................................................... 250

Page 9: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

iii

3.5 Sistem Pertahanan Bawah Laut ................................................................ 253

3.6 Ancaman Pertahanan Bawah Laut ........................................................... 260

3.7 Ancaman Militer ........................................................................................ 267

3.8 Ancaman Nir Militer .................................................................................. 272

3.9 Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer dan Nirmiliter ......................... 279

3.9.1 Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer ....................................... 291

3.9.2 Strategi Dalam Mengatasi Ancaman Nirmiliter .................................. 300

3.9.3 Strategi Menghadapi Ancaman Militer .............................................. 301

BAB 4

STRATEGI PERTAHANAN BAWAH LAUT INDONESIA: SEBUAH KONSEP ... 316

4.1. Strategi Pertahanan Laut Indonesia ............................................................. 316

4.2 Fokus dan Sub fokus .................................................................................... 321

4.3 Masalah di Wilayah Laut ............................................................................... 321

4.4 Archipelagic State ..................................................................................... 322

4.5 Strategi Pertahanan Bawah Laut .............................................................. 324

4.6 Strategi Pertahanan Indonesia.................................................................. 325

4.7 Strategi Pertahanan .................................................................................. 326

4.7.1 Pengembangan Lingkungan Strategis .............................................. 326

4.7.2 Wilayah Geostrategi Indonesia ......................................................... 326

4.8 Ancaman Bawah Laut ............................................................................... 328

4.8.1 Militer ................................................................................................ 328

4.8.2 Non militer ........................................................................................ 333

4.8.3 Sampah Plastik ................................................................................. 333

4.8.4 Biota Laut ......................................................................................... 334

4.8.5 Deteksi Bawah Laut .......................................................................... 337

4.9 Strategi Pertahanan Bawah Laut .............................................................. 340

4.9.1 Perangkat Sonar ............................................................................... 340

4.9.2 Radar ................................................................................................ 340

4.9.3 MAD.................................................................................................. 341

4.9.4 Direction finding ................................................................................ 341

4.9.5 Intelijen ............................................................................................. 342

4.9.6 Mark 1 Eyeball .................................................................................. 343

4.9.7 Wake Detection ................................................................................ 343

4.9.8 Metode Lainya .................................................................................. 343

4.10 Dinamika Lingkungan Startegis di Kawasan Asia-Pasifik .......................... 344

4.11 Modernisasi Kekuatan Militer .................................................................... 348

Page 10: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

iv

4.11.1 Australia ............................................................................................ 349

4.11.2 India .................................................................................................. 349

4.11.3 Jepang .............................................................................................. 350

4.11.4 Korea Selatan ................................................................................... 350

4.11.5 Malaysia ........................................................................................... 350

4.11.6 Filipina .............................................................................................. 351

4.11.7 Singapura ......................................................................................... 351

4.11.8 Vietnam ............................................................................................ 351

4.12 Isu Perbatasan Antar Bawah air ............................................................... 352

4.13 Konflik Intra dan Antar Bawah air .............................................................. 354

4.14 Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi..................................... 356

4.15 Hakikat Pertahanan bawah air Bawah Permukaan ................................... 358

4.16 Sistem Pertahanan bawah air Bawah Permukaan .................................... 359

4.17 Fungsi Pertahanan bawah air Bawah Permukaan .................................... 361

4.18 Prinsip-Prinsip Dasar Penyelenggaraan Bawah Permukaan ..................... 362

4.19 Kebijakan Strategi Pembinaan Kemampuan Bawah Laut ......................... 363

4.19.1 Kebijakan Pertahanan bawah air Bawah Permukaan........................ 363

4.19.2 Strategi Pertahanan bawah air Bawah Permukaan ........................... 365

4.19.3 Pembinaan Kemampuan Pertahanan bawah air Bawah Permukaan 366

4.20 Kerjasama Internasional ........................................................................... 368

4.20.1 Kerjasama Internasional Bidang Pertahanan Bawah Air ................... 368

4.21 Kerjasama Bilateral ................................................................................... 368

4.21.1 Brunei ............................................................................................... 368

4.21.2 Filipina .............................................................................................. 369

4.22 Kerjasama Multilateral .............................................................................. 370

4.22.1 Kerja Sama Dalam Kerangka ASEAN .............................................. 370

4.22.2 Kerja Sama Dalam Misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa .. 371

4.23 Strategi Pertahanan Laut Dalam Perspektif Hidrografi .............................. 372

4.23.1 Peta Potensi Bahaya Ranjau di Wilayah Indonesia ........................... 374

4.23.2 Aksi Pushidrosal Terhadap Pembangunan Strategi Pertahanan Bawah Laut Pushidrosal Menyediakan Data Bagi Kepentingan Hidrografi.................. 375

BAB 5 PENUTUP ................................................................................................. 377

5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 377

5.2. Saran ........................................................................................................ 379

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 381

Page 11: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Matriks Interaksi Unsur-Unsur Ketahanan Nasional Untuk Mewujudkan Kekuatan Laut Nasional ........................................................... 94

Tabel 2. Kedalaman Maks Dan Min Migrasi Harian DSL Nilai Intensitas Gema 130

Dan 140 Count Tahun 2004. ....................................................................... 237

Tabel 3. Peak kedalaman migrasi harian DSL tahun 2004 ......................................... 239 Tabel 4. Kecepatan Migrasi Harian Pada Intensitas Gema 130 Count Tahun 2004. .. 243

Tabel 5. Kecepatan Migrasi Harian Pada Intensitas Gema 140 Count Tahun 2004. .. 244 Tabel 6. Kedalaman Maksimum Dan Minimum Migrasi Harian DSL Nilai

Intensitas Gema 130 Dan 140 Count Tahun 2005. ...................................... 246 Tabel 7. Peak Kedalaman Migrasi Harian DSL 6 Bulan Pertama Tahun 2005. .......... 247 Tabel 8. Kecepatan Migrasi Harian 130 Count 6 Bulan Pertama Tahun 2005. ........... 249 Tabel 9. Kecepatan Migrasi Harian 140 Count 6 Bulan Pertama Tahun 2005. ........... 250 Tabel 10. Prioritas Pembangunan Kekuatan TNI AL .................................................. 287 Tabel 11. Tingkat Kesiapan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AL. ...... 300 Tabel 12. Evolusi Kekuatan Angkatan Laut Indonesia .............................................. 329

Page 12: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Latihan Perang TNI AL ............................................................... 4 Gambar 2 Peta Anggaran Pertahanan Global ............................................ 14 Gambar 3 Peta Anggaran Pertahanan Asia Tenggara ............................... 15 Gambar 4 Peristiwa Bom Jakarta Tahun 2004 ........................................... 25 Gambar 5 Gelar Latihan TNI AL .................................................................. 30

Gambar 6 Kegiatan Pasukan Tni Dalam Pencarian Jatuhnya Peswat Lion Air ..............................................................................................

41

Gambar 7 Kegiatan Pasukan Tnial Dalam Pasukan PBB ........................... 66 Gambar 8 Peta Wilayah NKRI ..................................................................... 76 Gambar 9 Armada Laut KRI ........................................................................ 77 Gambar 10 Kondisi Wilayah Asia Pasifik ...................................................... 93 Gambar 11 Kondisi Strategis Posisi Indonesia ............................................. 93 Gambar 12 Pasukan Khusus TNI AL ............................................................ 101 Gambar 13 Laut China Selatan ..................................................................... 109 Gambar 14 Wilayah ALKI NKRI .................................................................... 110 Gambar 15 Batas Negara Kesatuan Republik Indonesia .............................. 158 Gambar 16 Perbatasam Ri – Malaysia ......................................................... 164 Gambar 17 Perbatasan Ri – India ................................................................. 166 Gambar 18 Perbatasan Ri – Singapura ........................................................ 167 Gambar 19 Perbatasan Ri – Vietnam ........................................................... 168 Gambar 20 Batas Maritim Ri – Filipina ......................................................... 169 Gambar 21 Perbatasan Ri – Palau .............................................................. 170 Gambar 22 Perbatasan Ri – Papua Nugini .................................................. 171 Gambar 23 Perbatasan Ri – Australia .......................................................... 172 Gambar 24 Perbatasan Ri – Timor Leste ..................................................... 173 Gambar 25 Kopaska Tni Al ........................................................................... 174 Gambar 26 Pengukur Kedalaman Laut ........................................................ 198 Gambar 27 Kombinasi Temperatur Dan Kecepatan Dalam Air Laut ............ 202 Gambar 28 Kecepatan Suara Di Atas Permukaan Laut ................................ 203 Gambar 29 Lapisan- Lapisan Air .................................................................. 203 Gambar 30 Permukaan Laut Dan Energi Suara ........................................... 204 Gambar 31 Sifat Dan Karakteristik Air Laut .................................................. 205 Gambar 32 Kenampakan Morfologi Bawah Laut .......................................... 208 Gambar 33 Paparan Benua .......................................................................... 210 Gambar 34 Lereng Benua ............................................................................. 211 Gambar 35 Dataran Dasar Laut .................................................................... 212 Gambar 36 Laut Dalam ................................................................................. 213 Gambar 37 Dataran Abisal ........................................................................... 213 Gambar 38 Ngarai Bawah Laut .................................................................... 216 Gambar 39 Gunung Laut .............................................................................. 217 Gambar 40 Mid Ocean Ridge Picture ........................................................... 220 Gambar 41 Arus Lintas Indonesia ................................................................ 227 Gambar 42 Sebaran Menegak Suhu ............................................................ 229 Gambar 43 Sebaran Melintang Suhu ........................................................... 230 Gambar 44 Sebaran Menegak Salinitas ....................................................... 230 Gambar 45 Sebaran Melintang Salinitas ...................................................... 231

Page 13: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

vii

Gambar 46 Diagram T – S ............................................................................ 232 Gambar 47 Rerata Siklus Harian Tahun 2004 .............................................. 235 Gambar 48 Rerata Siklus Harian Tahun 2005 .............................................. 248 Gambar 49 Siklus Bulanan ........................................................................... 251 Gambar 50 Gambar Kapal Selam TNI AL ..................................................... 253 Gambar 51 Ancaman Bawah Laut Dan Dimensinya ..................................... 266 Gambar 52 Sinergitas Keamanan Laut ......................................................... 267 Gambar 53 Diagram Pertahanan Semesta ................................................... 274 Gambar 54 Postur Pertahanan Negara ........................................................ 283 Gambar 55 Perbandingan Waktu Tempuh Dan Jarak ................................. 289 Gambar 56 Rasio Anggaran Pertahanan Terhadap PDB ............................. 290 Gambar 57 Titik Co G Dan LANTAMAL ....................................................... 291 Gambar 58 Postur Pertahanan Militer RI ...................................................... 297 Gambar 59 Penggelaran Kekuatan TNI AL 2010 -2024 ............................... 299 Gambar 60 Konsep Pertahanan Bawah Laut ............................................... 316 Gambar 61 Pangkalan TNI AL ...................................................................... 320 Gambar 62 Grafik Dan Proyeksi Angkatan Laut 2024 .................................. 330 Gambar 63 Rudal Bawah Laut ...................................................................... 338 Gambar 64 Pangkalan TNI AL ...................................................................... 344 Gambar 65 Peta Potensi Bahaya Ranjau ..................................................... 374 Gambar 66 Jenis-Jenis Ranjau ..................................................................... 374 Gambar 67 Konsep Peta Ranjau .................................................................. 375 Gambar 68 Tema Data IMaGIC (Additional Military Layers) ......................... 376

Page 14: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

viii

ABSTRAK

Perkembangan dunia sekarang dan masa yang akan datang menunjukkan kecendurungan akan semakin pentingnya peranan laut dalam kehidupan manusia. Pertumbuhan ekonomi yang berpusat dikawasan tertentu, yaitu Asia Kawasan Timur, Eropa Barat dan Amerika Utara dipastikan akan meningkatkan volume arus barang lewat laut antar ketiga kawasan tersebut dan dari ketiga kawasan tersebut ke bagian – bagian dunia yang lain. Pertumbuhan penduduk dunia yang pesat dan mulai mengancam daya dukung bumi, menjadikan laut sebagai sumber pangan yang semakin besar peranannya dalam mendukung kelangsungan hidup manusia. Strategi pertahanan bawah laut adalah kunci menata ulang dan mempersiapkan diri dengan baik guna menghadapi tantangan-tantangan yang muncul dalam berbagai dimensi yang baru. Strategi yang digunakan dalam pengamanan bawah laut dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu dengan menggunakan patroli keamanan laut, operasi pengamanan perbatasan, survei hidrografi dan oseanografi, Ekspedisi bersama dan beberapa pengabdian yang dilaksanakan oleh TNI AL. Pertahanan bawah laut memiliki beberapa kendala yaitu masih kurangnya alusista yang dimiliki oleh Indonesia dalam mempertahankan wilayah bawah laut Indonesia dan kecanggihan masih kalah dengan negara-negara tetangga. Strategi yang dapat dilaksanakan adalah dengan cara pengembangan lingkungan strategis, pengembangan teknologi dalam strategi pertahanan bawah laut, pengamanan wilayah perbatasan laut yang lebih efektif dan peningkatan kerjasama dalam pengamanan wilayah bawah laut. Disamping itu, peranan dari stakeholder inti yaitu Angkatan Laut, khususnya Kopaska sangat penting, dan akan sangat memepengaruhi berjalannya operasi intelijen dan penanggulangan segala bentuk ancaman di laut.Peran penting dari seluruh stakeholder lainnya juga akan menambah tingkatan strategi dengan nilai strategis baik secara akademis maupun non akademis. Universitas Pertahanan selaku institusi perguruan tinggi memiliki peran sentral dalam mengkaji, menganalisis, dan membentuk rekomendasi terhadap berbagai isu pertahanan dan keamanan termasuk strategi pertahanan bawah laut Indonesia. Kata kunci: Strategi, Pertahanan Bawah Laut, Indonesia

Page 15: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

ix

KEMENTERIAN PERTAHANAN UNIVERSITAS PERTAHANAN

Page 16: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

x

KOMANDO ARMADA RI II SURABAYA

Page 17: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

xi

KOMANDO PASUKAN KATAK KOMANDO ARMADA RI I

Page 18: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

xii

STRATEGI PERTAHANAN BAWAH LAUT INDONESIA

UNIVERSITAS PERTAHANAN

2019

Page 19: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Berbicara mengenai Strategi Pertahanan Laut Republik Indonesia,

tidak bisa terlepas dari grand design strategi pertahanan Indonesia.

Faktor ancaman juga menjadi penentu perumusan kebijakan strategi

pertahanan laut. Strategi pertahanan laut ditujukan untuk mendesain

kekuatan minimum cukup untuk menjalankan tugas pokok TNI Angkatan

Laut dan berbagai perangkat pendukung yang saling terkait. Jika dikaji

secara mendalam, bagi internal TNI AL sendiri, strategi pertahanan laut

dapat menjadi beberapa prioritas pertahanan dan logistik. Misalnya,

prioritas untuk daerah perbatasan. Tentang strategi pertahanan di laut,

ada beberapa pendekatan strategi yang perlu digunakan. Dari pihak

TNI AL perlu menyusun bagaimana menggunakan kekuatan laut

dikombinasikan dengan kondisi geografi. TNI AL mendesain area-area

pertempuran agar TNI AL memiliki keunggulan. Intinya, ancaman

diarahkan ke daerah yang sudah ditentukan. Berkaitan dengan logistik,

TNI AL melakukan pengadaan alat utama sistem persenjataan

(alutsista), peningkatan kemampuan, dan peniadaan kapal-kapal yang

sudah tua. (Kasal, 2018). Pendekatan melalui pola latihan juga dapat

menjadi sarana yang efektif dalam membentuk strategi pertahanan

bawah laut Indonesia. Berbagai latihan yang melibatkan peralatan

tempur dan persenjataan lengkap dan personel. Hal itu bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan personil dan alutsista yang dapat

dioptimalkan dalam pengamanan wilayah bawah laut Indonesia.

Page 20: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 2

Peralatan yang mendukung berbagai dalam rangka strategi pertahanan

bawah laut RI, hendaknya baik secara kualitas maupun kuantitas harus

sudah memadai.

Alutsista yang harus dpenuhi dalam rangka mengamankan

wilayah bawah laut Indonesia, kapal selam, kemampuan sonar, tank PT-

76, kendaraan amfibi BTR 50, roket multilaras RM70 Grad, howitzer

105, dan meriam 37 mm. ‖Kemampuan jelajah RM70 Grad buatan Ceko

ini maksimal sekitar 20 kilometer, sedang howitzer masih mampu sekitar

17 kilometer. Para pihak yang dapat terlibat dalam menjalankan strategi

pertahanan bawah laut Indonesia diantaranya, TNI AL lengkap dengan

seluruh korpsnya, Kementerian Pertahanan, Kementerian Koordinator

Kemaritiman, dan stakeholder lainnya yang terkait. Sudah saatnya ada

kolaborasi efektif antar berbagai komponen untuk bersama menjalankan

strategi pertahanan bawah laut Indonesia. Guna mendukung kejayaan

maritim yang pernah Indonesia capai.

Penyusunan Buku Strategi Pertahanan Bawah Laut merupakan

rancangan Sistem Pertahanan Negara, khususnya wilayah bawah laut

Indonesia sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang

Pertahanan Negara. Buku ini merupakan analisis strategis terhadap

wilayah bawah laut Indonesia secara menyeluruh dan sebagai pedoman

bagi penyelenggaraan fungsi pertahanan negara serta disebarluaskan

kepada masyarakat umum, baik domestik maupun internasional. Pada

lingkup domestik, buku ini digunakan untuk menyampaikan kebijakan

Pemerintah di bidang pertahanan negara sebagai bentuk kajian serta

pemahaman dan kesadaran tentang pertahanan negara. Pada lingkup

internasional, untuk membangun kepercayaan dengan negara-negara

lain. Buku ini berisi tentang gambaran umum kebijakan pertahanan

Page 21: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 3

negara, strategi pertahanan negara, dan pembangunan postur

pertahanan negara.

Pada bulan Oktober 2004 pemerintahan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono mendapat legitimasi dari rakyat Indonesia dan pengakuan

dunia internasional untuk memimpin Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) dalam periode pemerintahan lima tahun, dari tahun

2004 sampai dengan 2009. Bersamaan dengan itu, Presiden

membentuk Kabinet Indonesia Bersatu. Sejak itu, kepemimpinan

beserta berbagai kebijakan yang terkait, termasuk Departemen Perta-

hanan, diminta melakukan penyempurnaan sesuai dengan

perkembangan lingkungan strategis, baik di tingkat global, regional

maupun nasional. Perubahan yang terjadi tersebut telah menghadirkan

banyak perubahan dalam kebijakan dan arah penyelenggaraan

pertahanan Indonesia. Sejalan dengan itu, penetapan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Indonesia 2005--2024 telah

menghadirkan suatu perubahan dalam penyelenggaraan pertahanan

negara. RPJP tersebut memuat, antara lain, Pokok-Pokok

Pembangunan Pertahanan Jangka Panjang 20 Tahunan sampai dengan

tahun 2024.

Perkembangan penting lain adalah reformasi pertahanan negara.

Sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang

Tentara Nasional Indonesia, banyak langkah konkret telah dilakukan,

terutama di lingkup Departemen Pertahanan dan TNI. Materi Undang-

Undang Nomor 34 tentang Tentara Nasional Indonesia tersebut, selain

merupakan produk Reformasi yang disusun dalam suasana yang sangat

kondusif dan dibahas secara terbuka juga mencerminkan sinergi

pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat yang mengatur TNI dalam

kerangka negara hukum dan nilai-nilai demokrasi.

Page 22: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 4

Kerja sama pertahanan menjadi salah satu substansi penting yang

berkembang dalam kurun waktu empat tahun ini. Bencana alam tsunami

di Aceh dan Nias pada tanggal 26 Desember 2004 telah membawa

perubahan yang besar dalam desain kerja sama pertahanan Indonesia.

Kalau di masa lalu lingkup kerja sama pertahanan lebih berorientasi

pada aspek-aspek militer yang bersifat tradisional, seperti latihan

bersama atau pendidikan bidang militer, ke depan akan lebih fleksibel

dengan cakupan aspek-aspek nirmiliter kekuatan militer dapat

dilibatkan. Aspek-aspek nirmiliter dimaksud di antaranya adalah

penanggulangan dampak bencana alam atau bantuan kemanusiaan

yang memerlukan penanganan segera.

Gambar 1. Latihan Perang TNI AL

Perkembangan penting lain dalam kerja sama pertahanan terjadi

dalam peningkatan hubungan dengan beberapa negara, baik dalam

Page 23: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 5

lingkup regional maupun di luar kawasan. Dalam lingkup regional, kerja

sama pertahanan dilaksanakan antara lain dalam pengamanan Selat

Malaka melalui forum Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN, serta

usaha-usaha untuk mewujudkan Masyarakat Keamanan ASEAN,

sedangkan kerja sama pertahanan di luar kawasan juga mengalami

peningkatan dengan membangun kemitraan strategis di Kawasan Asia

Pasifik dan beberapa anggota Forum Regional ASEAN (ARF). Selama

empat tahun terakhir juga terjadi peningkatan kerja sama pertahanan

dengan beberapa negara yang diwujudkan dengan penandatanganan

perjanjian kerja sama pertahanan secara bilateral dan dialog

pertahanan.

Dinamika konteks global dan regional telah mempengaruhi proses

perubahan yang merambah tidak saja dalam kehidupan masyarakat

dalam lingkup nasional, tetapi juga sampai pada lingkup provinsial dan

lokal. Upaya bangsa-bangsa mewujudkan perdamaian dunia masih

diperhadapkan pada isu-isu keamanan di beberapa kawasan, baik yang

berdimensi keamanan tradisional maupun konflik internal yang berskala

besar. Sebagai bagian dari komunitas internasional, bangsa Indonesia

menyelenggarakan pertahanan negara dalam nuansa keterbukaan

(transparansi) sebagai perwujudan dari prinsip Indonesia yang cinta

damai dan hidup berdampingan secara harmonis dengan negara-negara

lain. Dalam rangka mewujudkan komitmennya Indonesia secara aktif

mengambil peran dalam mengusahakan perdamaian dunia, antara lain,

dengan mengirimkan pasukan/kontingen ke beberapa wilayah konflik,

serta aktif bersama-sama dengan negara-negara lain untuk mencari

solusi terbaik dalam mencegah dan menangani isu-isu keamanan global

dan regional.

Page 24: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 6

Ciri era globalisasi adalah frekuensi interaksi tetap yang makin

intensif. Dalam konteks tersebut pelibatan pertahanan negara dalam

hubungan antar negara akan lebih meningkat dari waktu-waktu

sebelumnya. Esensi pertahanan negara adalah Kebijakan Pertahanan

Indonesia dalam mengelola pertahanan negara serta pandangan

bangsa Indonesia di bidang pertahanan dalam memosisikan diri dalam

konteks global dan regional. Atas dasar itu, Pertahanan menjadi media

yang sangat penting dalam membangun saling percaya dengan negara-

negara di dunia, sekaligus memberikan arah dan pedoman bagi

penyelenggaraan pertahanan.

Seiring dengan perkembangan global yang menghadirkan hakikat

ancaman yang beragam dan kompleks antara ancaman militer dan

ancaman nirmiliter semakin disadari bahwa pertahanan negara tidak

cukup didekati dari aspek militer semata. Pendekatan pertahanan

negara ke depan memerlukan pendekatan secara nirmiliter yang

terpadu dengan pendekatan secara militer. Dengan demikian,

pembangunan pertahanan militer dan nirmiliter harus dilaksanakan

secara bersama-sama sehingga menghasilkan suatu kekuatan dan

kemampuan pertahanan negara yang memiliki efek penangkalan dalam

menjaga eksistensi dan keutuhan NKRI.

Berbicara mengenai Strategi Pertahanan Laut Republik Indonesia,

tidak bisa terlepas dari grand design strategi pertahanan Indonesia.

Faktor ancaman juga menjadi penentu perumusan kebijakan strategi

pertahanan laut. Strategi pertahanan laut ditujukan untuk mendesain

kekuatan minimum cukup untuk menjalankan tugas pokok TNI Angkatan

Laut dan berbagai perangkat pendukung yang saling terkait. Jika dikaji

secara mendalam, bagi internal TNI AL sendiri, strategi pertahanan laut

dapat menjadi beberapa prioritas pertahanan dan logistik. Misalnya,

Page 25: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 7

prioritas untuk daerah perbatasan. Tentang strategi pertahanan di laut,

ada beberapa pendekatan strategi yang perlu digunakan. Dari pihak TNI

AL perlu menyusun bagaimana menggunakan kekuatan laut

dikombinasikan dengan kondisi geografi. TNI AL mendesain area-area

pertempuran agar TNI AL memiliki keunggulan. Intinya, ancaman

diarahkan ke daerah yang sudah ditentukan. Berkaitan dengan logistik,

TNI AL melakukan pengadaan alat utama sistem persenjataan

(alutsista), peningkatan kemampuan, dan peniadaan kapal-kapal yang

sudah tua (Kasal, 2018). Pendekatan melalui pola latihan juga dapat

menjadi sarana yang efektif dalam membentuk strategi pertahanan

bawah laut Indonesia. Berbagai latihan yang melibatkan peralatan

tempur dan persenjataan lengkap dan personel. Hal itu bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan personil dan alutsista yang dapat

dioptimalkan dalam pengamanan wilayah bawah laut Indonesia.

Peralatan yang mendukung berbagai dalam rangka strategi pertahanan

bawah laut RI, hendaknya baik secara kualitas maupun kuantitas harus

sudah memadai.

Alutsista yang harus dpenuhi dalam rangka mengamankan

wilayah bawah laut Indonesia, kapal selam, kemampuan sonar, tank PT-

76, kendaraan amfibi BTR 50, roket multilaras RM70 Grad, howitzer

105, dan meriam 37 mm. ‖Kemampuan jelajah RM70 Grad buatan Ceko

ini maksimal sekitar 20 kilometer, sedang howitzer masih mampu sekitar

17 kilometer. Para pihak yang dapat terlibat dalam menjalankan strategi

pertahanan bawah laut Indonesia diantaranya, TNI AL lengkap dengan

seluruh korpsnya, Kementerian Pertahanan, Kementerian Koordinator

Kemaritiman, dan stakeholder lainnya yang terkait. Sudah saatnya ada

kolaborasi efektif antar berbagai komponen untuk bersama menjalankan

Page 26: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 8

strategi pertahanan bawah laut Indonesia. Guna mendukung kejayaan

maritim yang pernah Indonesia capai.

Stabilitas keamanan lingkungan strategis menjadi bagian dari

kepentingan nasional Indonesia sehingga Indonesia berkepentingan

untuk mencermati perkembangan situasi yang mengancam perdamaian

dunia dan stabilitas regional agar dapat mengambil langkah-langkah

yang tepat. Indonesia juga menyadari bahwa keamanan nasionalnya

menjadi bagian dari kepentingan strategis negara-negara lain. Oleh

karena itu, penyelenggaraan fungsi pertahanan negara Indonesia

diarahkan untuk mewujudkan stabilitas keamanan nasional yang

kondusif bagi stabilitas regional dan global. Lima negara pemegang hak

veto di Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat, Cina, Rusia,

Prancis, dan Inggris masih menjadi kekuatan yang memiliki pengaruh

besar terhadap keamanan dunia dan kawasan. Selain negara-negara

tersebut, juga terdapat kekuatan kolektif kawasan yang terus

menunjukkan kinerjanya, yakni Uni Eropa dan ASEAN. Uni Eropa

merupakan kekuatan kolektif yang terdiri atas negara-negara di Eropa

yang umumnya maju di bidang ekonomi, teknologi dan militer,

sedangkan ASEAN sebagai kekuatan kolektif di Kawasan Asia

Tenggara terus berusaha membangun soliditas sesama anggota,

bahkan memperluas kemitraannya dengan negara-negara di luar

kawasan. Dinamika lingkungan keamanan strategis tersebut

mengisyaratkan tantangan yang besar dan kompleks bagi pertahanan

negara dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah.

Ancaman yang dihadapi pertahanan negara dalam menjaga kedaulatan

negara keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa semakin

berkembang menjadi multidimensional, fisik dan nonfisik, serta berasal

dari luar dan dari dalam negeri.

Page 27: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 9

Dalam Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2003 dinyatakan

bahwa ancaman invasi atau agresi militer negara lain terhadap

Indonesia diperkirakan kecil kemungkinannya. Dengan mencermati

perkembangan lingkungan keamanan strategis Indonesia pasca-2003,

pada saat ini dan dalam beberapa tahun akan datang belum terdapat

indikasi suatu ancaman militer konvensional yang mengarah ke wilayah

Indonesia. Namun, kondisi yang kondusif ini tidak lalu membuat

Indonesia mengabaikan kesiapsiagaannya dalam membangun

kemampuan bangsa untuk melindungi NKRI. Oleh karena itu, di sektor

pertahanan negara harus terus dipersiapkan dengan memadukan

kemampuan pertahanan militer dan nirmiliter untuk menangkal setiap

kemungkinan ancaman serta apabila kondisi memaksa, mampu

menghadapi segala perubahan situasi.

Dinamika interaksi global juga berimplikasi terhadap tantangan

keamanan nasional dengan mengemukanya isu-isu keamanan baru

yang berdimensi ancaman keamanan lintas negara. Dalam beberapa

tahun terakhir, intensitas ancaman keamanan lintas negara

menunjukkan angka yang cukup signifikan dan telah mengancam

ketenangan dan kenyamanan hidup manusia. Bagi Indonesia ancaman

keamanan lintas negara menjadi salah satu tantangan untuk

ditanggulangi secara serius dengan menggunakan pendekatan lintas

lembaga, baik secara nirmiliter maupun militer. Berbicara tentang

lingkungan strategis, terdapat berbagai isu menonjol yang dapat menjadi

suatu ancaman terhadap pertahanan dan keamanan. Diantaranya:

1. Keamanan Informasi dan Pertahanan Siber

Pembobolan/pencurian data (militer, bisnis, politik, dll)

Disinformasi/Hoax via media sosial utk bangun opini publik.

Page 28: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 10

2. Modernisasi Militer & Proliferasi Senjata Pemusnah Massal yang

mencakup Era Industri 4.0 & Emerging Technology, Anggaran

Pertahanan kawasan Asia & sekitarnya meningkat signifikan, dan

Rudal Korut: Hwasong-14 (5.500 km/capai Jawa) & Hwasong-15

(10.000 km/capai Australia).

3. Masalah Perbatasan & Kejahatan Lintas Negara, berpotensi mjd

pemicu konflik & ancaman tradisional Indonesia publikasikan Peta

NKRI pd Juli 2017, diantaranya penamaan Laut Natuna Utara.

Ketidakjelasan batas wilayah menyulitkan pengawasan &

memancing masuknya kejahatan lintas Negara.

4. Bencana Alam, Potensi bencana alam berdampak luas terhadap

kehidupan masyarakat, Fenomena gempa disertai tanah bergerak

(likuefaksi) & tsunami serta banyaknya jumlah korban

menunjukkan pentingnya kesiapan antisipasi & mitigasi bencana.

5. Terorisme & Radikalisme, FTF, kombatan ISIS/ Al-Qaida sbg

traveller & home-grown terrorism, Marawi menjadi markas jaringan

terorisme global, dan Kerjasama Trilateral Indomaphi di L. Sulu

6. Konflik Intra Dan Antarnegara, Sengketa wilayah, perebutan

sumda, pertarungan politik & instabilitas negara‘s lemah

cenderung nonlinier (antar etnis, agama & kelompok politik).

7. Isu Lingk. Hidup & Keamanan Pangan, Air & Energi, Perubahan

iklim/global warming, Polusi, dan Kelangkaan Sumber daya alam.

8. Pandemi, Perpindahan manusia secara cepat dgn sarana

transportasi modern turut b‘kontribusi dlm penyebaran penyakit

menular Hampir tiap thn ditemukan 1-3 varian penyakit infeksi

baru pada manusia atau penyakit lama yg muncul kembali.

Page 29: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 11

9. Keamanan Kawasan Indo-Pasifik, ―BRI‖ (Tiongkok) VS ―FOIP‖

(AS, Jepang, Australia) & ―Act East Policy” (India), RI: ―PMD‖ dan

ASEAN Centrality.

10. Isu Demografi, Rusia, Tiongkok, Jepang, Korsel & neg‘s

Eropa hadapi fenomena aging population, Indonesia miliki peluang

bonus demografi dan berupaya lepas dari jebakan middle income

trap.

(Sumber: Paparan Dirjen Strahan, 28 Mei 2019 dalam FGD Prodi Keamanan

Maritim TA. 2019)

1.1 Perkembangan Lingkungan Strategis

Mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin

dapat menimbulkan konflik antarnegara di masa

mendatang berkaitan dengan batas laut teritorial, batas

zona ekonomi ekslusif, batas landas kontinen, lalulintas

internasional, perikanan, pelestarian sumber daya alam

laut dan perlindungan lingkungan laut. PBB telah

mengambil langkah besar, yaitu menyelenggarakan

konferensi hukum laut ketiga yang berlangsung selama

sembilan tahun dari tahun 1973 hingga 1982.

Sebagai negara kepulauan dengan 80 % wilayah laut dan 20 %

wilayah darat, potensiancaman terhadap kedaulatan dan wilayah

Indonesia berada di laut. Prosentase ancaman inimenjadi semakin tinggi

karena posisi geografi Indonesia berada pada lalu lintas

perdagangandunia. Setiap hari ratusan bahkan ribuan kapal baik kapal

dagang maupun militer melintas diperairan Indonesia melalui Sea Lanes

of Communication (SLOC) serta Sea Lines of Oil Trade (SLOT). Laut

Perkiraan

ancaman,

tantangan, dan

risiko

penyelenggaraan

pertahanan

negara dapat

ditentukan

melalui analisis

perkembangan

lingkungan

strategis.

Page 30: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 12

Indonesia memiliki arti yang sangat penting bagi Negara Kesatuan

RepublikIndonesia (NKRI) yaitu, laut sebagai media pemersatu

bangsa, laut sebagai media perhubungan,laut sebagai media sumber

daya, laut sebagai media pertahanan dan keamanan, serta lautsebagai

media diplomasi. Konsep pemikiran tersebut sangat diperlukan Bangsa

Indonesia agar tidak menjadikan dan menganggap laut sebagai

rintangan, kendala atau hambatan sebagaimana dihembuskan oleh

pihak-pihak asing yang tidak menginginkan kemajuan bagi bangsa dan

negara Indonesia.

Sesungguhnya sejak jaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit,

bangsa Indonesia merupakan bangsa berjiwa bahari yang memiliki

filosofi "hidup dengan dan dari laut". Pada jaman kedua kerajaan

tersebut, kebudayaan maritim dan arus perdagangan di laut mengalami

perkembangan yang pesat. Hal ini dilaksanakan pula oleh Belanda yang

menjajah dan menguasai bumi nusantara. Para penjajah, selalu

mengedepankan ambisinya dengan memperluas perdagangan rempah-

rempah dari hasil pertanian yang ketika itu yang dikirimmelalui armada

laut ke negaranya. Hanya penjajah yang memiliki kewenangan

mengendalikan laut, sedangkan bangsa kita tidak diperkenankan

mendalami ilmu-ilmu kelautan. Berbagai upaya dilakukan oleh penjajah

untuk menghilangkan keterampilan bahari agar dapat melunturkan

jiwadan visi maritim bangsa Indonesia saat itu. Setelah era

kemerdekaan, bangsa Indonesia mulai menata kembali untuk bisa

mengembalikan jiwa kebaharian dan melaksanakan pembangunan

kelautan, meskipun belum maksimal. Hal ini didasari pada kesadaran

akan ancaman yang mungkin timbul karena faktanyabahwa wilayah laut

merupakan wilayah terbuka, maka dengan leluasa kekayaan laut

Indonesia berpotensi untuk dimanfaatkan bangsa lain tanpa ada

Page 31: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 13

kemampuan untuk melindunginya. Perkiraan ancaman dan gangguan

lainnya yang mungkin dihadapi Indonesia ke depan antara lain meliputi

kejahatan lintas negara (misalnya penyeludupan, pelanggaran ikan

ilegal),pencemaran dan perusakan ekosistem, imigrasi gelap,

pembajakan/perampokan, aksi radikalisme, konflik komunal dan dampak

bencana alam.

Mencermati dinamika konteks tersebut di atas, maka

dilaksanakannya Perumusan Kebijakan-Kebijakan Strategi Pengamanan

Wilayah Nasional, yang bertujuan untuk merumuskan kebijakan strategi

pengamanan wilayah nasional, terutama laut, sebagai negara kepulauan

yang mempunyai posisi geostrategis sangat unggul di lintasan jalur

pelayaran manca negara. Sasaran yang ingindicapai dari perumusan

kebijakan ini adalah tersusunnya kebijakan strategi pengamanan

wilayahnasional, yang dapat dijadikan masukan dalam perumusan

operasional strategi pertahanan keamanan dan pengembangan wilayah

kawasan perbatasan. Indonesia juga menempatkan isu-isu ideologi,

politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi-informasi ke dalam lingkup

pertahanan negara berdimensi nirmiliter. Isu-isu tersebut dalam skala

tertentu dapat berkembang menjadi isu-isu pertahanan yang

mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah, keselamatan, dan

kehormatan bangsa. Atas dasar itu, konsepsi pertahanan Indonesia

dikembangkan untuk memberdayakan fungsi-fungsi nirmiliter dalam

mewujudkan kondisi dalam negeri yang stabil yang memberikan efek

tangkal terhadap setiap kemungkinan ancaman.

Isu global, seperti penguatan nilai-nilai demokrasi, penegakan hak

asasi manusia, dan lingkungan hidup masih menjadi indikator yang

mempengaruhi pola hubungan internasional, terutama hubungan

antarnegara baik dalam skala bilateral maupun yang lebih luas. Isu-isu

Page 32: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 14

tersebut bahkan sering pula dijadikan ukuran dalam membangun kerja

sama pertahanan antarnegara. Implikasi perkembangan lingkungan

global tersebut menghadirkan keberagaman permasalahan yang

kompleks dan berakumulasi dalam kondisi ketidakpastian dengan

derajat yang cukup tinggi.

Gambar 2. Peta Anggaran Pertahanan Global

Di bidang pertahanan dan keamanan kecenderungan

perkembangan global mempengaruhi karakteristik ancaman dengan

munculnya isu-isu keamanan baru yang memerlukan penanganan

dengan pendekatan yang lebih komprehensif dan integratif. Isu-isu

Page 33: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 15

keamanan tersebut, antara lain, adalah terorisme, ancaman keamanan

lintas negara, dan proliferasi senjata pemusnah massal. Munculnya isu-

isu keamanan baru tidak terlepas dari globalisasi, kemajuan teknologi

informasi, identitas primordial, serta penguatan peran aktor non-negara.

Bagi negara-negara berkembang, isu keamanan baru banyak

dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yang kebanyakan masih berada

dalam kategori miskin, bodoh, dan terbelakang.

Gambar 3. Peta Anggaran Pertahanan di Asia Tenggara

Di bidang penyelenggaraan pertahanan, isu terorisme membawa

beberapa implikasi. Sebagai ancaman nyata, terorisme mengancam jiwa

manusia dan mengancam kehormatan negara. Sebagai ancaman nyata,

Page 34: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 16

terorisme menghadirkan ketidakpastian tentang kapan dan di mana aksi

terorisme akan terjadi sehingga menuntut kesiapsiagaan kekuatan

nasional untuk menghadapinya. Dalam perspektif pertahanan negara,

terorisme menjadi ancaman keselamatan bangsa sehingga menjadi

bagian dari tugas dan fungsi pertahanan negara.

Meskipun terorisme menjadi ancaman global, dalam pola

penanganannya, masing-masing negara berbeda dalam memilih

instrumen negara yang menanganinya. Hal ini sering menjadi

problematik dalam penyusunan kebijakan pertahanan karena adanya

sensitivitas politik dan hukum di balik penanganan terorisme, terutama

dalam penggunaan instrumen militer.

Pengembangan dan penyebaran senjata pemusnah massal juga

menjadi salah satu isu keamanan global yang utama. Pengembangan

dan penyalahgunaan senjata pembunuh massal, seperti senjata nuklir,

biologi, dan kimia, secara langsung atau tidak langsung dapat

mengancam keamanan dunia dan menjadi malapetaka yang dahsyat

bagi umat manusia dan lingkungan hidup. Adanya sejumlah negara

yang memiliki senjata nuklir mendorong kekhawatiran tentang

penyalahgunaannya yang dapat mengancam perdamaian dunia. Pada

sisi lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup pesat

dan mengglobal memudahkan manusia untuk menemukan formula atau

cara untuk melakukan proliferasi senjata pemusnah massal.

Kemudahan ini dapat pula dimanfaatkan oleh kelompok teroris dan

separatis untuk mengembangkan senjata pembunuh massal.

Indonesia memiliki komitmen untuk menentang setiap usaha

proliferasi senjata pemusnah massal, yang sejalan dengan komitmen

untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas

nuklir. Indonesia bahkan tidak akan mengembangkan senjata nuklir,

Page 35: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 17

kecuali untuk maksud damai, seperti untuk pembangkit tenaga listrik

tenaga nuklir, keperluan medis, dan penelitian.

Isu keamanan energi dalam dekade terakhir ini semakin

mengemuka dan diperkirakan akan berdampak terhadap keamanan

global dalam tahun-tahun yang akan datang. Kebutuhan masyarakat

dunia akan energi minyak dan gas bumi yang terus meningkat,

sementara ketersediaannya semakin terbatas, berimplikasi secara

politik, ekonomi, dan keamanan.

Kebangkitan ekonomi di negara-negara yang mempunyai

pengaruh besar terhadap keamanan kawasan dan keamanan global ikut

mendorong meningkatnya kebutuhan energi secara global. Sifat energi

minyak dan gas bumi yang tidak dapat diperbaharui, lambat laun akan

semakin langka, sementara kebutuhan dunia terus meningkat. Kondisi,

seperti itu menyebabkan krisis energi di masa-masa datang akan

semakin serius dan dapat menjadi sumber konflik antarnegara.

Meningkatnya ketergantungan energi dan terbatasnya sumber daya

minyak dan gas bumi telah mengakibatkan kenaikan harga minyak dan

gas berada jauh di atas harga yang wajar. Harga minyak yang terus

menaik telah mengakibatkan kenaikan semua kebutuhan pokok

manusia dan berdampak signifikan terhadap stabilitas perekonomian

secara global.

Bagi negara berkembang, termasuk Indonesia, kenaikan harga

minyak bumi membawa dampak terhadap stabilitas ekonomi dan

keamanan terutama menambah beban pada anggaran dan belanja

negara. Pada lingkup masyarakat, kenaikan harga minyak dunia

berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa yang tidak seimbang

dengan daya beli masyarakat. Kenaikan dapat berpotensi mendorong

gejolak sosial apabila kenaikan tersebut tidak dapat dikelola secara

Page 36: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 18

tepat. Terbatasnya sumber daya energi minyak mendorong

kekhawatiran munculnya persaingan baru di berbagai kawasan yang

dipicu oleh kebutuhan untuk mengamankan penguasaan sumber energi.

Kondisi keamanan global diwarnai oleh meningkatnya intensitas

ancaman keamanan asimetris dalam bentuk ancaman keamanan lintas

negara. Aksi perompakan, penyelundupan senjata dan bahan peledak,

penyelundupan wanita dan anak-anak, imigran gelap, pembalakan liar,

pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), narkotika dan

obat-obat terlarang (narkoba), perdagangan manusia serta pencurian

ikan merupakan bentuk ancaman keamanan lintas negara yang paling

menonjol pada dekade terakhir.

Meningkatnya aksi ancaman keamanan lintas negara tersebut

telah mempengaruhi kebijakan keamanan global dan pertahanan

negara-negara besar yang menempatkan isu-isu tersebut sebagai isu

keamanan bersama. Bagi Indonesia ancaman keamanan lintas negara

telah sangat merugikan kepentingan nasional sehingga merupakan

suatu prioritas untuk ditangani, termasuk bekerja sama dengan sejumlah

negara sahabat.

Salah satu fenomena baru yang dihadapi umat manusia di dunia

adalah pemanasan global yang terjadi karena efek rumah kaca akibat

dari perusakan lingkungan hidup yang terus berlanjut dan emisi gas

buang industri yang sulit dikendalikan. Pemanasan global tersebut telah

mengakibatkan perubahan iklim secara ekstrem yang melanda hampir

semua negara. Perubahan musim yang tidak menentu, serta perusakan

lingkungan hidup yang terus berlanjut, membawa dampak serius

terhadap kehidupan manusia, antara lain terjadinya kelaparan,

kemiskinan, kelangkaan sumber daya air, gangguan kesehatan, serta

menimbulkan bencana alam. Fenomena global tersebut apabila tidak

Page 37: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 19

dapat ditangani secara baik akan berdampak luas sehingga dapat

menjadi isu keamanan yang serius dan melanda bangsa-bangsa di

dunia. Salah satu dampak pemanasan global adalah naiknya

permukaan air laut di daerah tropis, seperti Indonesia. Dalam hal ini

beberapa pulau di Indonesia berpotensi akan tenggelam, serta ancaman

gelombang pasang di sejumlah wilayah di Indonesia yang akan

berdampak pada kegiatan pelayaran dan kehidupan para nelayan serta

keamanan masyarakat di wilayah pesisir.

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat telah membawa

implikasi terhadap degradasi lingkungan hidup. Salah satu dampaknya

berupa bencana alam yang melanda sejumlah negara yang

menimbulkan kerusakan dahsyat terhadap infrastruktur dan harta benda

serta menelan korban jiwa yang cukup besar. Negara-negara di dunia

makin menyadari pentingnya kerja sama untuk mengatasi dampak

bencana alam, dan menjadi agenda forum internasional untuk

dipecahkan bersama. Kesadaran masyarakat internasional dalam

penanggulangan dampak bencana alam ini akan mempengaruhi pola

kerja sama pertahanan di masa-masa datang.

Posisi geografi dan geologi Indonesia, yang terletak pada cincin

gunung berapi dan pertemuan sejumlah lapisan kerak bumi sangat

rawan terhadap bencana alam yang berupa gempa vulkanik dan

tektonik, tsunami, banjir, serta tanah longsor. Perkembangan yang

terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa frekuensi

terjadinya bencana alam di Indonesia mengalami kenaikan jika

dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Kecenderungan ini

mempengaruhi kebijakan pertahanan negara, baik penyiapan kekuatan

maupun logistik dan prosedur penggunaan kekuatan.

Page 38: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 20

Berakhirnya Perang Dingin menciptakan ketidakpastian di

Kawasan Asia Pasifik, yang sangat berkaitan dengan pola hubungan

antarnegara serta peran dan intensi mereka di masa depan. Isu

keamanan regional masih diliputi oleh konflik potensial, seperti klaim

teritorial dan ketegangan militer peninggalan era tersebut. Konflik

potensial tersebut dalam derajat tertentu menimbulkan krisis yang

mengancam stabilitas keamanan kawasan dan Indonesia. Meskipun

secara geografis terjadi jauh dari wilayah Indonesia, beberapa krisis di

antaranya membawa dampak terhadap Indonesia, baik langsung

maupun tidak langsung. Secara umum, isu keamanan kawasan yang

menonjol adalah isu terorisme, ancaman keamanan lintas negara, dan

konflik komunal. Sementara itu, dalam skala terbatas, di beberapa

negara masih terdapat konflik antarnegara yang berbasis pada klaim

teritorial. Salah satu isu keamanan regional yang masih mengemuka

adalah konflik antarnegara yang berkaitan dengan klaim teritorial. Isu

yang menonjol antara lain perselisihan wilayah Kashmir antara India dan

Pakistan, permasalahan di Semenanjung Korea, Konflik antara Lebanon

dan Israel, masalah perdamaian Israel dengan Palestina, serta

persoalan Cina-Taiwan. Di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya,

klaim tumpang tindih perbatasan di kawasan Laut Cina Selatan tidak

terlalu mengemuka pada saat ini. Namun, klaim ini tetap menjadi potensi

konflik yang dapat melibatkan beberapa negara.

Selain potensi konflik antarnegara, isu menonjol lain adalah konflik

dalam negeri yang berdimensi vertikal dan horizontal, yang masih terjadi

di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Ancaman keamanan

lintas negara, seperti terorisme, perompakan bersenjata, penangkapan

ikan secara ilegal, merupakan isu keamanan kawasan yang sedang

mengemuka. Di samping itu, terdapat pula konflik internal yang berbasis

Page 39: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 21

SARA, separatisme, dan radikalisme yang anarkis di beberapa negara

di kawasan dan sekitarnya. Indonesia berada dalam kawasan yang

kondisinya relatif mengalami isu-isu keamanan seperti disebutkan di

atas. Indonesia tidak mungkin dapat hidup tenang dalam kawasan yang

mengalami konflik karena dapat terkena limbah konflik, seperti

gelombang pengungsian, peredaran senjata gelap, dan pelintasan

perbatasan secara ilegal.

Ancamana yang terjadi, adalah berupa ancaman yang komplek

dan multidimensional. Dalam jenis ancaman ada yang tergolong kepada

ancaman militer, hibrida, dan non militer. Sedangkan bentuknya, ada

ancaman nyata, belum nyata. Ancaman-ancaman ini tentu saja akan

menimbulkan perspektif dan membentuk strategi baru dalam

menyelesaikan permasalahan dan ancaman tersebut. Dalam perspektif

lain, akan diuraikan berbagai isu strategis yang jug dapat dijadikan kunci

strategi dalam pertahanan bawah laut Indonesia.

Berdsarakan kajian konsp Keamanan maritim yang merupakan

salah satu isu keamanan kawasan yang menonjol yang mendapat

perhatian di Abad XXI. Menonjolnya isu tersebut terkait dengan fungsi

wilayah maritim yang makin strategis dalam kepentingan negara-negara

di dunia yang mendorong upaya untuk meningkatkan pengamanannya.

Wilayah maritim masih menjadi urat nadi utama interaksi ekonomi global

sehingga keamanan maritim merupakan isu krusial bagi banyak negara

di dunia. Di Kawasan Asia Tenggara, wilayah Selat Malaka tetap

menjadi fokus masyarakat internasional karena lalu-lintas transportasi

perdagangan dunia melalui perairan tersebut. Posisi strategis Selat

Malaka telah mendorong keinginan negara-negara kekuatan utama

untuk ikut berperan langsung dalam pengamanan Selat Malaka. Bagi

Indonesia pengamanan langsung Selat Malaka merupakan hak

Page 40: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 22

kedaulatan bagi Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Namun demikian

Indonesia mengakui kepentingan pengguna lainnya dan berpartisipasi

dalam pengamanan tidak langsung dalam bentuk pembangunan

kapasitas seperti pendidikan, pelatihan maupun berbagai informasi.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di antara Benua

Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik, di satu sisi

mempunyai posisi strategis sekaligus tantangan besar dalam

mengamankannya. Sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut

(UNCLOS) 1982, Indonesia memiliki tiga ALKI (Alur Laut Kepulauan

Indonesia) dan beberapa choke points yang strategis bagi kepentingan

global, seperti di Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar.

Pengamanan ALKI serta seluruh choke points tersebut merupakan

agenda strategis bagi kepentingan nasional Indonesia serta masyarakat

internasional.

1.1.1 Kondisi Keamanan Dalam Negeri

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang

didiami oleh lebih dari 300 suku bangsa membentuk kondisi yang sangat

majemuk. Kondisi yang heterogen tersebut berimplikasi pula terhadap

kategorisasi isu-isu keamanan sesuai dengan besarannya untuk

dikelompokkan dalam isu keamanan yang berskala nasional, provinsial

atau lokal. Karakteristik geografis Indonesia mengandung tantangan

yang multidimensi sehingga menuntut adanya strategi pertahanan

negara yang tepat untuk mengamankan wilayah tersebut. Tugas untuk

melindungi dan mengamankan Indonesia dengan karakteristik negara

kepulauan mengisyaratkan tantangan yang kompleks dan berimplikasi

Page 41: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 23

pada tuntutan pembangunan dan pengelolaan sistem pertahanan

negara untuk menghasilkan daya tangkal yang andal.

Dalam bidang pertahanan, terdapat sejumlah isu yang menonjol,

di antaranya adalah isu perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar,

separatisme, terorisme, radikalisme yang anarkis, konflik komunal,

bencana alam, dan kondisi politik pascareformasi.

1.1.2 Isu Perbatasan Dan Pulau-Pulau Kecil Terluar

Indonesia masih mempunyai sejumlah persoalan batas wilayah,

baik perbatasan darat maupun maritim yang hingga kini belum selesai.

Berbagai permasalahan tersebut berhubungan langsung dengan

kedaulatan negara yang harus ditangani secara serius oleh pemerintah,

antara lain melalui pendayagunaan fungsi pertahanan, baik fungsi

pertahanan militer maupun nirmiliter secara terintegrasi demi mencapai

hasil yang maksimal. Dalam menangani masalah perbatasan Indonesia

akan tetap teguh mematuhi berbagai Hukum Internasional yang berlaku,

termasuk UNCLOS tahun 1982.

Isu tentang pulau-pulau kecil terluar cukup beragam dan

kompleks, di antaranya menyangkut eksistensi, status kepemilikan,

konversi lingkungan, pengamanan dan pengawasannya. Eksistensi

pulau-pulau kecil terluar sangat vital dalam penentuan batas wilayah

Indonesia. Pulau-pulau tersebut berfungsi sebagai titik pangkal

penarikan batas wilayah NKRI dan menjadi isu pertahanan yang serius

dalam konteks kedaulatan dan keutuhan wilayah. Sementara itu, upaya

untuk mewujudkan kehadiran secara fisik dan pengelolaan pulau-pulau

kecil terluar belum maksimal. Di sisi lain kondisi pulau-pulau kecil terluar

semakin kritis karena banyak yang tidak berpenghuni dan kondisi

Page 42: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 24

alamnya tidak layak untuk dihuni, antara lain tidak terdapat kandungan

daya air tawar serta ruang hidup yang tidak cukup.

Dalam bidang pengamanan pulau-pulau kecil terluar berpotensi

diperjualbelikan atau disewakan secara tidak sah kepada pihak atau

warga negara asing. Dari beberapa kasus ditemukan beberapa pulau

kecil yang dikelola oleh perorangan, bahkan ada yang dikelola oleh

pihak asing. Praktik-praktik tersebut menjadi ancaman yang

dikemudikan hari dapat menyulitkan pemerintah dan bangsa Indonesia.

1.1.3 Separatisme

Gerakan separatis masih menjadi isu keamanan dalam negeri,

baik dalam bentuk gerakan separatis politik maupun gerakan separatis

bersenjata. Masih terdapat pihak-pihak yang berkeinginan untuk

memisahkan diri dari NKRI dengan mengeksploitasi kelemahan

penyelenggaraan fungsi pemerintahan. Indonesia menempatkan

separatisme sebagai ancaman yang serius karena secara langsung

mengancam keutuhan wilayah NKRI dan mengancam keselamatan

bangsa. Akar masalah separatisme terletak pada distribusi hak- hak

politik, ekonomi, dan distribusi keadilan yang tidak merata, yang

menyebabkan kelompok tertentu merasa tidak nyaman untuk tinggal di

dalam naungan NKRI. Selama akar masalah tersebut tidak dipecahkan,

potensi separatisme akan selalu ada. Bangsa Indonesia menyadari dan

memiliki komitmen bahwa berada dalam wadah NKRI merupakan

putusan politik yang tepat dan final. Sesuai dengan amanat undang-

undang, pertahanan negara berfungsi untuk menjamin keutuhan

wilayah NKRI. Namun, diakui usaha untuk mengatasi akar masalah

separatisme belum dapat diwujudkan secara penuh antara lain akibat

belum merata dan terpadunya pembangunan nasional.

Page 43: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 25

Bagi Indonesia, ancaman terorisme telah menjadi ancaman nyata.

Sejak peristiwa pembajakan pesawat Garuda Indonesia Woyla dalam

penerbangan dari Jakarta ke Bangkok pada tahun 1980, Indonesia

mengalami beberapa kali aksi terorisme. Sejak tahun 2000, telah terjadi

sejumlah peristiwa aksi terorisme, bahkan Indonesia menjadi salah satu

negara yang menderita korban aksi terorisme secara berturut-turut

dalam skala besar, yaitu Bom Bali I (2002), bom Hotel Marriott (2003),

bom di Kedutaan Australia, Jakarta (2004), dan bom Bali II (2005).

Gambar 4. Peristiwa Bom Jakarta Tahun 2004

Upaya menumpas terorisme harus pula dilihat dari akar

permasalahannya, yang menurut pengalaman Indonesia di antaranya

berupa kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Selain faktor itu,

terdapat pula masalah lain yaitu ideologi kekerasan dari kelompok

teroris. Dari hal-hal tersebut, penanggulangan terorisme juga

Page 44: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 26

merupakan bagian dari upaya menyeluruh dalam perang melawan

ketidakamanan yang multidimensi dengan cakupan, antara lain dalam

mengatasi kemiskinan, kerusakan lingkungan, penyakit pandemi,

kebodohan, dan keterasingan.

Bagi Indonesia, aksi terorisme selain merupakan kejahatan

kriminal luar biasa dan kejahatan terhadap kemanusiaan juga

merupakan ancaman terhadap keamanan nasional. Dalam hal ini

terorisme merupakan ancaman yang harus dihadapi oleh seluruh

elemen bangsa tidak saja oleh polisi dan militer, tetapi juga oleh

ilmuwan, ulama, dan tokoh-tokoh agama. Dari berbagai kasus terorisme

juga terlihat karakter bahwa baik subjek maupun objek terorisme

bersifat internasional, sekaligus domestik (intermestik). Oleh karena itu,

Indonesia turut aktif menjalin kerjasama menanggulangi terorisme

secara bilateral maupun multilateral.

1.1.4 Konflik Komunal

Konflik komunal pada umumnya berakar dari fanatisme suku,

daerah, agama, golongan, kedewasaan berpolitik yang masih rendah,

benturan kepentingan antar golongan, serta faktor ketidakadilan dalam

penegak hukum. Indonesia mengalami beberapa konflik komunal yang

menimbulkan korban dalam beberapa tahun terakhir. Konflik itu

merupakan tantangan yang harus dicegah dan dipecahkan melalui

pendekatan-pendekatan yang rasional dalam usaha membangun

nasionalisme serta persatuan dan kesatuan bangsa.

Pemerintah telah berupaya mengatasi konflik-konflik tersebut

dengan memadukan segala kemampuan sumber daya yang ada. Saat

ini konflik tersebut telah dapat teratasi dengan baik, terbukti dengan

terciptanya keharmonisan dan stabilitas di masyarakat. Langkah-

Page 45: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 27

langkah rehabilitasi sosial dan pembangunan kembali infrastruktur terus

dilaksanakan oleh pemerintah. Kondisi yang harmonis dan kondusif ini

diupayakan untuk terus dipelihara dan dipertahankan dengan

pembinaan terus-menerus unsur-unsur di masyarakat agar secara aktif

berpartisipasi dalam penciptaan kondisi yang menunjang stabilitas

keamanan di daerah.

1.1.5 Radikalisme Yang Anarkis

Penanganan isu-isu global secara unilateral atau tidak seimbang

sering menjadi pendorong bangkitnya gerakan radikalisme. Dalam

perkembangannya gerakan radikalisme sering ditunggangi atau

bergabung dengan kelompok separatis dan terorisme untuk melakukan

aksi kejahatan atau tindakan anarkis. Gerakan radikalisme selalu

mengganggu stabilitas keamanan sehingga perlu penanganan secara

serius sesuai dengan hukum tanpa diskriminasi. Gerakan radikal

berpotensi mengganggu kepentingan publik, baik masyarakat domestik

maupun internasional, karena itu penanganannya sangat mendesak.

Apabila penanganannya tidak serius, hal tersebut tidak saja merugikan

citra bangsa Indonesia, tetapi juga dapat menjadi pintu masuk kekuatan

asing dengan dalih intervensi kemanusiaan.

Berbagai dinamika dan perubahan politik yang berkembang pada

era Reformasi banyak mengalami perubahan dan cenderung mengarah

kepada kondisi ketidakpastian yang semakin tinggi. Demokrasi yang

berkembang seluas-luasnya belum diikuti dengan pengetahuan,

kesiapan, dan kedewasaan masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai

demokrasi tersebut. Nuansa kebebasan yang ditandai dengan keran

politik yang semakin terbuka lebar cenderung berkembang ke arah

kebebasan tanpa batas. Disadari bahwa sistem pemerintahan

Page 46: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 28

demokrasi merupakan sistem yang terbaik. Namun, demokrasi tidak

senantiasa identik dengan efektif dan efisien. Karena itu sistem

demokrasi yang dipilih rakyat Indonesia harus diisi dengan

pemerintahan yang baik berdasarkan sejumlah prinsip, di antaranya

transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Dengan belajar dari berbagai

negara yang berhasil pada era globalisasi, itu merupakan keniscayaan

bagi Indonesia untuk tetap memegang teguh penegakan hak asasi

manusia, lingkungan hidup, kesetaraan gender, kebijakan

nondiskriminatif, kebebasan beragama dan penguasaan teknologi

berdasarkan ilmu pengetahuan. Penggunaan prinsip-prinsip di atas

diharapkan dapat digunakan untuk mengelola dinamika politik secara

baik, termasuk isu-isu yang berdimensi pertahanan negara.

Isu lain yang juga cukup menonjol adalah tata ruang wilayah.

Penataan ruang wilayah yang diterapkan dalam pembagian kawasan-

kawasan pembangunan mengandung potensi permasalahan yang

kompleks. Dengan mengingat isu tata ruang terkait dengan ruang hidup

dan kegiatan masyarakat serta bersifat lintas instansi, niscaya

diperlukan penanganan yang seksama untuk dapat mempertemukan

semua kepentingan, tanpa menimbulkan implikasi terhadap stabilitas

nasional. Pada tingkat lokal, gejala globalisasi semakin terasa dan telah

menjangkau masyarakat yang berdomisili di pelosok. Kondisi tersebut

telah mendorong terjadinya mobilitas penduduk, baik secara fisik, yakni

melalui migrasi penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, maupun

dalam wujud komunikasi antarmasyarakat yang makin mudah dengan

memanfaatkan sarana komunikasi dan informasi yang makin

menjangkau rakyat biasa dan bersifat ramah bagi pengguna.

Perkembangan ini mendorong berlangsungnya pertukaran nilai secara

serta-merta yang sulit dibendung dan cenderung mempercepat

Page 47: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 29

berkembangnya pola hidup modern dengan ciri kehidupan yang bebas

dan praktis yang tidak jarang bertentangan dengan nilai-nilai lokal.

Hal lain yang juga menonjol adalah timbulnya penguatan identitas

lokal sebagai respons masyarakat dalam menyikapi pemberlakuan

Otonomi Daerah. Penguatan identitas lokal banyak dimunculkan dalam

kemasan isu putra daerah, hak adat, dan hak ulayat. Kondisi yang

berkembang seperti ini sangat kontraproduktif dengan prinsip bangsa

Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Penguatan identitas lokal yang

tidak terkelola dengan baik berpotensi menyulut konflik horizontal yang

berdimensi suku, agama, ras dan antargolongan, serta

antarkepentingan. Tantangan yang tidak kalah signifikan adalah

permasalahan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan

ketidakadilan. Dalam konteks pertahanan, aspek ini berdimensi

pertahanan nirmiliter yang memerlukan penanganan dengan

pendekatan multisektoral dan integratif.

Bencana alam selain menjadi tantangan yang berskala nasional,

juga memiliki dimensi lokal. Baik departemen dan lembaga teknis

pemerintah, lembaga-lembaga riset maupun perguruan tinggi, termasuk

sumber dari luar negeri, memetakan bahwa hampir semua daerah di

Indonesia rawan terhadap bencana alam dengan bentuk yang

bervariasi, seperti tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor, letusan

gunung api, kelangkaan sumber daya air, dan kebakaran hutan. Upaya

peningkatan infra struktur dan kemampuan peringatan dini, pencegahan

dini, serta kesiapan tindak dalam tanggap darurat merupakan suatu

keniscayaan.

Page 48: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 30

Gambar 5. Gelar Latihan Pasukan TNI AL

1.1.6 Hakikat Dan Penggolongan Ancaman

Persepsi Indonesia tentang ancaman adalah setiap usaha dan

kegiatan, baik dari luar maupun dari dalam negeri, yang dinilai

mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah

negara, dan keselamatan bangsa. Berdasarkan sifat ancaman, hakikat

ancaman digolongkan ke dalam ancaman militer dan ancaman nirmiliter.

1.1.7 Ancaman Militer

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan

bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan

membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan

keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi,

pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase,

aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, serta konflik

Page 49: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 31

komunal. Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam

kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap

bangsa Indonesia mempunyai bentuk-bentuk mulai dari yang berskala

paling besar sampai dengan yang terendah. Invasi merupakan bentuk

agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan

militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki

wilayah Indonesia. Invasi berlangsung secara eskalatif, mulai dari

kondisi politik yang terus memburuk, diikuti dengan persiapan-persiapan

kekuatan militer dari negara yang akan melakukan invasi.

Agresi juga dapat berupa bombardemen, yakni penggunaan

senjata dalam bentuk lain, blokade pelabuhan, pantai, wilayah udara

atau seluruh wilayah negara, dan dapat pula berbentuk serangan

bersenjata negara lain terhadap unsur satuan darat, laut, dan udara.

Keberadaan atau tindakan unsur kekuatan bersenjata asing dalam

wilayah NKRI yang bertentangan dengan ketentuan atau perjanjian yang

telah disepakati merupakan salah satu bentuk agresi yang mengancam

kedaulatan negara dan keselamatan bangsa. Tindakan suatu negara

yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh negara lain untuk

melakukan agresi atau invasi terhadap NKRI digolongkan ke dalam

ancaman agresi. Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran

untuk melakukan tindakan kekerasan di wilayah NKRI adalah

pelanggaran kedaulatan negara yang dikategorikan sebagai bentuk

agresi suatu negara.

Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup

tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah Indonesia oleh negara lain.

Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan

terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah. Ancaman militer

dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata.

Page 50: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 32

Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang

timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri, tetapi

pemberontakan bersenjata tidak jarang disokong oleh kekuatan asing,

baik secara terbuka maupun secara tertutup atau tersamar.

Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang

sah merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong

kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan

sejarah, bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi

pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti

DI/TII, PRRI, Permesta, Kahar Muzakar, serta G-30-S/PKI. Beberapa

sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanya

mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya

NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Pemberontakan bersenjata sebagai bentuk ancaman terhadap

NKRI dalam beberapa dekade terakhir telah berkembang dalam bentuk

gerakan separatisme yang pola perkembangannya, seperti api dalam

sekam. Gerakan radikal di masa lalu, serta sisa-sisa G-30-S/PKI

berhasil melakukan regenerasi dan telah bermetamorfosis ke dalam

berbagai bentuk organisasi kemasyarakatan dengan memanfaatkan

euforia Reformasi untuk masuk ke segala lini dan elemen nasional.

Kecenderungan tersebut memerlukan kecermatan dengan membangun

suatu kewaspadaan nasional dari seluruh komponen bangsa Indonesia

untuk mengikuti perkembangan regenerasi dan metamorfosis kelompok-

kelompok yang diuraikan di atas.

Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi

strategis yang rawan terhadap aksi sabotase sehingga harus dilindungi.

Aksi-aksi sabotase tersebut didukung dengan adanya kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak lawan

Page 51: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 33

untuk merancang ancaman sehingga memiliki intensitas yang lebih

tinggi dan kompleks. Fungsi pertahanan negara ditujukan untuk

memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital nasional dan

instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan

mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu

mendeteksi dan mencegah secara dini.

Pada abad modern kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen

rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara

dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan

menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tidak

mudah dideteksi. Kegiatan tersebut merupakan bentuk ancaman militer

yang memerlukan penanganan secara khusus dengan pendekatan

kontraspionase untuk melindungi kepentingan pertahanan dari

kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.

Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang

mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan

yang mendalam serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa

perikemanusiaan. Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa

saja sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara biasa.

Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada

dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti

perkembangan politik, lingkungan strategis, dan IPTEK.

Sejak terorisme internasional berkembang menjadi ancaman

global, aksi teror bersenjata yang berskala lokal ikut pula mengadopsi

pola dan metode terorisme internasional, bahkan berkolaborasi dengan

jaringan-jaringan teroris internasional yang ada. Sejumlah aksi teror

yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan adanya

hubungan dengan jaringan teroris internasional, terutama jaringan

Page 52: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 34

teroris yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara. Kondisi masyarakat

dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan ekonomi rendah

menjadi incaran para tokoh terorisme untuk memperluas jaringan

dengan merekrut kader-kader baru. Gangguan keamanan di laut dan

udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas

keamanan wilayah yurisdiksi nasional Indonesia. Kondisi geografi

Indonesia dengan wilayah perairan serta wilayah udara Indonesia yang

terbentang pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik

transportasi maritim maupun dirgantara, berimplikasi terhadap tingginya

potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara.

Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang

mendapat prioritas perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan

negara meliputi pembajakan atau perompakan, penyelundupan senjata,

amunisi dan bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan

keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara ilegal, atau pencurian

kekayaan di laut, termasuk pencemaran lingkungan.

Konflik komunal pada dasarnya merupakan gangguan keamanan

dalam negeri yang terjadi antarkelompok masyarakat. Dalam skala yang

besar konflik komunal dapat membahayakan keselamatan bangsa

sehingga tidak dapat ditangani dengan cara-cara biasa dengan

mengedepankan pendekatan penegakan hukum belaka dan ditujukan

untuk mencegah merebaknya konflik yang dapat mengakibatkan risiko

yang lebih besar.

1.1.8 Ancaman Nirmiliter

Ancaman nirmiliter pada hakikatnya ancaman yang menggunakan

faktor-faktor nirmiliter yang dinilai mempunyai kemampuan yang

membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan

Page 53: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 35

keselamatan segenap bangsa. Ancaman nirmiliter dapat berdimensi

ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan informasi, serta

keselamatan umum.

1.1.9 Ancaman Berdimensi Ideologi

Meskipun sistem politik internasional telah mengalami perubahan,

terutama setelah keruntuhan Uni Soviet sehingga paham komunis

semakin tidak populer lagi, bagi Indonesia yang pernah menjadi basis

perjuangan kekuatan komunis, ancaman ideologi komunis masih tetap

merupakan bahaya laten yang harus diperhitungkan. Di masa lalu,

Indonesia menjadi salah satu basis komunis yang beberapa kali

melakukan kudeta untuk menumbangkan pemerintahan dan berusaha

mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis. Walaupun

ideologi komunis secara global tidak populer lagi, potensi ancaman

berbasis ideologi masih tetap diperhitungkan. Bentuk-bentuk baru dari

ancaman ideologi yang bersumber dari dalam maupun dari luar negeri,

yakni metamorfosis dari penganut paham komunis yang telah melebur

ke dalam elemen-elemen masyarakat, sewaktu-waktu dapat

mengancam Indonesia. Usaha pihak-pihak tertentu melalui penulisan

buku-buku sejarah dengan tidak mencantumkan peristiwa G-30-S/PKI

dengan Dewan Revolusi, atau gerakan radikalisme yang brutal dan

anarkis, memberikan indikasi bahwa ancaman ideologi masih potensial.

Buku Putih 2003 mengangkat gerakan kelompok radikal sebagai

salah satu ancaman nyata. Motif yang melatarbelakangi gerakan-

gerakan tersebut dapat berupa dalih agama, etnik, atau kepentingan

rakyat. Pada saat ini masih terdapat anasir-anasir radikalisme yang

menggunakan atribut keagamaan berusaha mendirikan negara dengan

ideologi lain, seperti yang dilakukan oleh kelompok NII (Negara Islam

Page 54: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 36

Indonesia). Bagi Indonesia keberadaan kelompok tersebut merupakan

ancaman terhadap eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

mengancam kewibawaan pemerintah sehingga harus ditumpas.

1.1.10 Ancaman Berdimensi Politik

Ancaman berdimensi politik dapat bersumber dari luar negeri

maupun dari dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman berdimensi politik

dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap

Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk-

bentuk ancaman nirmiliter berdimensi politik yang sering kali digunakan

oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan, bentuk-

bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih

berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi

pertahanan nirmiliter untuk menghadapinya.

Dalam perspektif pertahanan Indonesia, politik merupakan

instrumen utama yang dapat menjadi penentu damai atau perang, yakni

bahwa perang merupakan kelanjutan dari politik dengan cara lain. Ini

membuktikan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim

pemerintahan, bahkan dapat menghancurkan suatu negara secara total.

Ancaman berdimensi politik dapat menggunakan berbagai macam

aspek sebagai kendaraan untuk menyerang suatu negara, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Ancaman berdimensi politik dapat

bersumber dari luar dan dapat pula bersumber dari dalam negeri.

Ancaman berdimensi politik yang berasal dari luar dapat dilakukan oleh

aktor negara dan aktor yang bukan negara dengan menggunakan isu-

isu global sebagai kendaraan untuk menyerang atau menekan

Indonesia. Pelaksanaan penegakan HAM, demokratisasi, penanganan

lingkungan hidup, serta penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan

Page 55: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 37

akuntabel selalu menjadi komoditas politik bagi masyarakat

internasional untuk mengintervensi suatu negara hal ini dirasakan pula

oleh Indonesia.

Dari dalam negeri, pertumbuhan instrumen politik mencerminkan

kadar pertumbuhan demokrasi suatu negara. Iklim politik yang

berkembang secara sehat menggambarkan suksesnya proses

demokrasi. Bagi Indonesia, faktor politik menjadi penentu kelanjutan

sistem pemerintahan. Dalam sejarah Indonesia, pemerintahan negara

sering mengalami pasang surut yang diakibatkan oleh gejolak politik

yang sulit dikendalikan. Ancaman yang berdimensi politik yang

bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan

berupa mobilisasi massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan

yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan

kekuasaan pemerintah. Ancaman separatisme merupakan bentuk

ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman

politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik (tanpa

senjata) dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata

sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh

karena itu, sparatisme sulit dihadapi dengan menggunakan instrumen

militer. Sebaliknya, ancaman separatisme dengan bersenjata tidak

jarang mengalami kesulitan sebagai akibat dari politisasi; penanganan

yang dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan pendekatan

operasi militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman berdimensi politik

memiliki tingkat risiko yang besar yang mengancam kedaulatan,

keutuhan, dan keselamatan bangsa.

Page 56: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 38

1.1.11 Ancaman Berdimensi Ekonomi

Ekonomi tidak saja menjadi alat stabilitas dalam negeri, tetapi juga

merupakan salah satu alat penentu posisi tawar setiap negara dalam

hubungan antarnegara atau pergaulan internasional. Negara-negara

dengan kondisi perekonomian yang lemah sering menghadapi kesulitan

dalam berhubungan dengan negara lain yang posisi ekonominya lebih

kuat. Ekonomi yang kuat biasanya diikuti pula dengan politik dan militer

yang kuat. Ancaman berdimensi ekonomi berpotensi menghancurkan

pertahanan sebuah negara. Pada dasarnya ancaman berdimensi

ekonomi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal.

Dalam konteks Indonesia, ancaman dari internal dapat berupa inflasi

dan pengangguran yang tinggi, infrastruktur yang tidak memadai,

penetapan sistem ekonomi yang belum jelas, ketimpangan distribusi

pendapatan dan ekonomi biaya tinggi, sedangkan secara eksternal,

dapat berbentuk indikator kinerja ekonomi yang buruk, daya saing

rendah, ketidaksiapan menghadapi era globalisasi, dan tingkat

dependensi yang cukup tinggi terhadap asing.

1.1.12 Ancaman Berdimensi Sosial Budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas

ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam

didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan

ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya

permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan yang melekat-

berurat berakar, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut

lama kelamaan menjadi ―kuman penyakit‖ yang mengancam persatuan

dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme. Watak kekerasan

yang melekat dan berurat berakar berkembang, seperti api dalam

Page 57: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 39

sekam di kalangan masyarakat yang menjadi pendorong konflik-konflik

antar masyarakat atau konflik vertikal antara pemerintah pusat, dan

daerah. Konflik horizontal yang berdimensi suku, agama, ras, dan

antargolongan (SARA) pada dasarnya timbul akibat watak kekerasan

yang sudah melekat. Watak kekerasan itu pula yang mendorong

tindakan kejahatan termasuk perusakan lingkungan dan bencana

buatan manusia. Faktor-faktor tersebut berproses secara meluas serta

menghasilkan efek domino sehingga dapat melemahkan kualitas

bangsa Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang terus berlangsung

telah mengakibatkan daya dukung dan kondisi lingkungan hidup yang

terus menurun. Bersamaan dengan itu merebaknya wabah penyakit

pandemi, seperti flu burung, demam berdarah, HIV/AIDS, dan malaria

merupakan tantangan serius yang dihadapi di masa datang.

Ancaman dari luar timbul bersamaan dengan dinamika yang

terjadi dalam format globalisasi dengan penetrasi nilai-nilai budaya dari

luar negeri sulit dibendung yang mempengaruhi nilai-nilai di Indonesia.

Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan dunia menjadi kampung

global yang interaksi antarmasyarakat berlangsung dalam waktu yang

aktual. Yang terjadi tidak hanya transfer informasi, tetapi juga

transformasi dan sublimasi nilai-nilai luar secara serta merta dan sulit

dikontrol. Sebagai akibatnya, terjadi benturan peradaban, lambat-laun

nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak oleh nilai-

nilai individualisme. Fenomena lain yang juga terjadi adalah konflik

berdimensi vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, di samping

konflik horizontal yang berdimensi etnoreligius masih menunjukkan

potensi yang patut diperhitungkan. Bentuk-bentuk ancaman sosial

budaya tersebut apabila tidak dapat ditangani secara tepat dapat

membahayakan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Page 58: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 40

1.1.13 Ancaman Berdimensi Teknologi Dan Informasi

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) pada

dasarnya membawa manfaat yang besar bagi umat manusia. Seiring

dengan kemajuan Iptek tersebut berkembang pula kejahatan yang

memanfaatkan kemajuan Iptek tersebut, antara lain kejahatan siber, dan

kejahatan perbankan.

Kondisi lain yang berimplikasi menjadi ancaman adalah lambatnya

perkembangan kemajuan Iptek di Indonesia sehingga menyebabkan

ketergantungan teknologi terhadap negara-negara maju semakin tinggi.

Kondisi ketergantungan terhadap negara lain tidak saja menyebabkan

Indonesia menjadi pasar produk-produk negara lain, tetapi lebih dari itu,

sulit bagi Indonesia untuk mengendalikan ancaman berpotensi teknologi

yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk melemahkan Indonesia.

Tantangan yang dihadapi tidak saja berupa ancaman teknologi

dari luar negeri, tetapi juga pola sikap masyarakat dalam negeri dalam

menghargai karya-karya teknologi anak bangsa. Pada dasarnya,

Indonesia memiliki SDM yang kualitasnya berdaya saing tinggi

dibandingkan dengan SDM negara-negara maju. Setiap tahun Indonesia

mencetak juara-juara olimpiade sains (Matematika, Fisika, Kimia, dan

Biologi), Indonesia juga memiliki tenaga-tenaga terampil di bidang

teknologi tinggi, seperti eks PT DI (Dirgantara Indonesia) dan PT PAL

(Peralatan Angkatan Laut), PT PINDAD (Perindustrian Angkatan Darat)

dan-lain-lain, tetapi belum ada wadah yang menjamin kegairahan untuk

membangun kemampuan bangsa di bidang teknologi, yang berakibat

terjadinya arus ―eksodus‖ tenaga ahli Indonesia ke luar yang

menawarkan kehidupan yang lebih baik.

Page 59: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 41

1.1.14 Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum

Secara geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia berada

dikawasan rawan bencana, baik bencana alam, keselamatan

transportasi, maupun bencana kelaparan. Bencana yang dapat terjadi di

Indonesia dan merupakan ancaman bagi keselamatan umum dapat

terjadi murni bencana alam, misalnya gempa bumi, meletusnya gunung

berapi, dan tsunami. Bencana yang disebabkan oleh ulah manusia,

antara lain tidak terkontrolnya penggunaan obat-obatan dan bahan kimia

lain yang dapat meracuni masyarakat, baik secara langsung maupun

kronis (menahun), misalnya pembuangan limbah industri atau limbah

pertambangan lainnya. Sebaliknya, bencana alam yang disebabkan oleh

faktor alam yang dipicu oleh ulah manusia, antara lain bencana banjir,

tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dan bencana lainnya.

Gambar 6. Kegiatan Pasukan TNI

Dalam Pencarian Jatuhnya Pesawat Lion Air

Page 60: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 42

Bencana alam berakibat baik langsung maupun tidak langsung

mengancam keselamatan masyarakat. Selain itu, keamanan

transportasi merupakan salah satu dimensi keselamatan umum yang

cukup serius di Indonesia. Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan

sarana transportasi semakin tinggi sehingga terjadi persaingan usaha

yang tidak sehat, antara lain berupa penurunan tarif penumpang yang

berdampak terhadap keselamatan. Keselamatan transportasi juga

disebabkan oleh rendahnya pemahaman masyarakat untuk mematuhi

peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta masih lemahnya

kepatuhan aparat dalam penegakan hukum dan aturan.

1.2 Konsepsi Pertahanan Negara

1.2.1 Kepentingan Nasional

Pada hakikatnya kepentingan nasional Indonesia adalah tetap

tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 serta terjaminnya kelancaran dan keamanan pembangunan

nasional yang berkelanjutan. Kepentingan nasional tersebut diwujudkan

dengan memperhatikan tiga kaidah pokok, yakni tata kehidupan, upaya

pencapaian tujuan, serta sarana yang digunakan. Tata kehidupan

masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia mencerminkan kesatuan

tata nilai yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

yang berketuhanan Yang Maha Esa yang menjunjung tinggi kebinekaan

yang ditunjukkan dalam interaksi sosial yang harmonis. Pembangunan

nasional merupakan upaya untuk mencapai tujuan nasional yang

pelaksanaannya secara berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan

berketahanan nasional berdasarkan Wawasan Nusantara. Sebaliknya,

sarana yang digunakan dalam mewujudkan tujuan nasional adalah

seluruh potensi dan kekuatan nasional yang didayagunakan secara

Page 61: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 43

menyeluruh dan terpadu. Lingkungan strategis, baik global, regional,

maupun nasional yang terus berkembang dalam suatu dinamika yang

sangat tinggi menuntut penyesuaian diri dengan hakikat perubahan

yang terjadi. Atas dasar itu, kepentingan nasional Indonesia disusun

dalam tiga kategori: kepentingan nasional yang bersifat mutlak,

kepentingan nasional yang bersifat vital, dan kepentingan nasional yang

bersifat penting.

Kepentingan nasional yang bersifat mutlak adalah tetap tegaknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi pertahanan negara wajib

menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI,

serta keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. NKRI

dengan wilayah terdiri atas 17.504 buah pulau sebagai satu kesatuan

wilayah Indonesia yang harus tetap dijaga keberadaan dan

keutuhannya. Posisi Indonesia yang strategis memiliki implikasi

pertahanan yang besar. Keutuhan wilayah NKRI tidak saja menjadi

kepentingan nasional Indonesia, tetapi juga menjadi bagian strategis

yang mempengaruhi kepentingan nasional sejumlah negara di dunia.

Wilayah Indonesia yang utuh dan stabil akan menjadi syarat mutlak

terselenggaranya pembangunan nasional untuk menyejahterakan

rakyat, sekaligus bagi terwujudnya stabilitas kawasan yang mengitari

Indonesia. Indonesia tidak akan membiarkan setiap usaha yang akan

mengganggu eksistensi dan integritas NKRI. NKRI yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945, yang wilayahnya dari Sabang sampai

Merauke, merupakan keputusan final yang harus dijaga dan

dipertahankan. Kepentingan nasional Indonesia yang bersifat vital

menyangkut keberlanjutan pembangunan nasional untuk mewujudkan

masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, sejahtera, adil dan

makmur, serta demokratis. Kondisi objektif Indonesia sebagai negara

Page 62: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 44

dengan penduduk terbesar keempat di dunia merupakan tantangan

untuk mengembangkan pertahanan Indonesia ke depan. Dengan

penduduk yang sudah mencapai lebih dari 230 juta jiwa, serta

karakteristik yang sangat pluralistik dalam SARA (suku, agama, ras dan

antar golongan), diperlukan upaya sungguh-sungguh untuk membangun

kohesi nasional dalam ikatan persatuan dan kesatuan bangsa. Indikator

terwujudnya kohesi nasional serta rasa persatuan dan kesatuan bangsa

ditunjukkan dalam kehidupan sosial dan interaksi antar warga

masyarakat yang harmonis. Dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia,

konflik yang bersumber SARA berpotensi cukup besar dan menjadi

tantangan bagi perwujudan persatuan dan kesatuan bangsa. Akar

masalah yang menjadi penyulut konflik yang bernuansa SARA adalah

kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan. Persatuan dan kesatuan

bangsa tidak terwujud dengan sendirinya. Kehidupan masyarakat yang

harmonis hanya dapat terwujud melalui usaha yang bersifat menyeluruh

dan menyentuh aspek kesejahteraan, yakni pendidikan, peningkatan

taraf hidup, serta aspek penegakan hukum yang diberdayakan secara

maksimal untuk mengatasi kemiskinan, kebodohan, dan

keterbelakangan. Oleh karena itu, pluralistik bangsa Indonesia harus

dapat dikelola secara sungguh-sungguh dalam suatu pendekatan

pembangunan nasional yang berorientasi pada pembangunan manusia

Indonesia yang sejahtera, adil, dan berdaya saing.

Kepentingan nasional Indonesia yang utama adalah kepentingan

yang terkait dengan perdamaian dunia dan stabilitas regional.

Lingkungan strategis Indonesia adalah regional dan global dengan

segala dinamikanya. Indonesia juga tidak terlepas dari limpahan

sejumlah konflik di dunia. Oleh karena itu, Indonesia akan tetap

mengambil peran aktif bersama-sama dengan bangsa lain melalui

Page 63: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 45

usaha-usaha yang bermartabat untuk mewujudkan perdamaian dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Pada saat ini masih terdapat beberapa kawasan di dunia yang

masih dilanda konflik, baik konflik antarnegara maupun konflik internal.

Penggunaan kekuatan militer untuk memaksakan perdamaian hanya

dapat menyelesaikan permasalahan di atas permukaan dan sesaat,

tetapi menimbulkan efek penderitaan jangka panjang yang bersifat

multidimensi terhadap suatu bangsa. Indonesia melalui Dewan

Keamanan PBB akan mendorong usaha-usaha penyelesaian damai

terhadap setiap konflik dan mencegah penggunaan kekuatan untuk

memaksakan perdamaian. Selain itu, sebagai anggota Gerakan Non-

Blok, yang sekaligus anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI),

Indonesia akan memainkan peran dalam peningkatan kerja sama

dengan negara-negara anggota lainnya yang berpengaruh untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat masing-masing, maupun

pencegahan dan resolusi konflik secara damai dan bermartabat.

Pada lingkup regional, peran Indonesia sebagai anggota ASEAN,

dalam upaya untuk mewujudkan Asia Tenggara sebagai kawasan yang

aman, stabil, dan sejahtera menjadi modalitas dalam memperjuangkan

kepentingan nasional Indonesia. Dalam rangka itu kerja sama bilateral

dengan sesama anggota ASEAN sangat penting untuk dikembangkan

secara lebih konkret dan menyentuh permasalahan-permasalahan yang

nyata-nyata dihadapi. Dalam kerangka itu, perwujudan tiga pilar ASEAN,

yakni masyarakat ekonomi ASEAN, masyarakat budaya ASEAN, dan

masyarakat keamanan ASEAN, menjadi komitmen bangsa Indonesia

untuk mewujudkannya secara bersama oleh seluruh anggota ASEAN

bagi masa depan ASEAN yang lebih baik dan berdaya saing.

Terwujudnya tiga pilar ASEAN tersebut akan mempromosikan stabilitas

Page 64: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 46

dan kemakmuran kawasan Asia Tenggara yang memberikan efek positif

bagi kawasan lain dan dunia. Bersamaan dengan usaha mewujudkan

tiga pilar ASEAN, penguatan hubungan dengan negara lain dalam

kerangka ASEAN Plus Enam dan Forum Regional ASEAN (ARF)

sangatlah penting. Bersama dengan negara-negara mitra ASEAN yang

umumnya mempunyai pengaruh besar pada kawasan dan dunia, akan

terwujud suatu sinergi yang memberikan efek bagi percepatan

tercapainya stabilitas dan keamanan Asia Tenggara, sekaligus

mempromosikan stabilitas dan keamanan Asia Pasifik.

1.2.2 Hakikat Pertahanan Negara

Pertahanan negara pada hakikatnya merupakan segala upaya

pertahanan bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan

pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara serta

keyakinan pada kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan

hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Kesemestaan mengandung makna pelibatan seluruh rakyat dan

segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta

seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh

dan menyeluruh. Upaya pertahanan yang bersifat semesta adalah

model yang dikembangkan berdasarkan pertimbangan strategis bukan

karena alasan ketidakmampuan dalam membangun pertahanan yang

modern. Meskipun Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang

cukup tinggi, model tersebut tetap dikembangkan dengan menempatkan

warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai dengan

perannya masing-masing. Sistem Pertahanan Negara yang bersifat

semesta bercirikan kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan.

Page 65: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 47

Ciri kerakyatan mengandung makna bahwa orientasi pertahanan

diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. Ciri kesemestaan

mengandung makna bahwa seluruh sumber daya nasional

didayagunakan bagi upaya pertahanan. Ciri kewilayahan merupakan

gelar kekuatan pertahanan yang tersebar di seluruh wilayah NKRI,

sesuai dengan kondisi geografi sebagai satu kesatuan pertahanan.

1.2.3 Tujuan Pertahanan Negara

Pertahanan Negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi

kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap

bangsa dari segala bentuk ancaman. Tujuan pertahanan negara dalam

menjaga kedaulatan negara mencakupi upaya untuk menjaga sistem

ideologi negara dan sistem politik negara. Dalam menjaga sistem

ideologi negara, upaya pertahanan negara diarahkan untuk mengawal

dan mengamankan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah

bangsa Indonesia. Setiap usaha untuk mengganti ideologi Pancasila

akan berhadapan dengan instrumen pertahanan negara yang setiap

saat siap sedia membela dan mempertahankannya, sedangkan dalam

menjaga sistem politik negara, upaya Pertahanan Negara diarahkan

untuk mendukung terwujudnya pemerintahan negara yang demokratis,

stabil, bersih, dan berwibawa serta mengandung tata nilai.

Pemerintahan yang stabil, bersih dan berwibawa memungkinkan

terselenggaranya pembangunan nasional dengan baik.

Sebaliknya, pemerintahan yang tidak stabil tidak saja mengganggu

kelancaran pembangunan nasional, bahkan dapat mengakibatkan masa

depan Indonesia menjadi tidak menentu. Tata nilai bangsa Indonesia

terangkum dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu bangsa

Indonesia yang menegara dalam wadah NKRI yang menjunjung tinggi

Page 66: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 48

nilai-nilai demokrasi, hukum, hak asasi manusia dan lingkungan hidup

serta bukan berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan.

Setiap gangguan yang berdimensi SARA, demokrasi, HAM, dan

tindakan perusakan lingkungan hidup juga menjadi urusan pertahanan

negara. Upaya menjaga keutuhan NKRI didasarkan pada pandangan

bangsa Indonesia yang menempatkan NKRI sebagai putusan final yang

harus tetap dipelihara dan dipertahankan. Setiap usaha pemisahan diri

atau yang bertujuan mengubah dan memecah belah NKRI merupakan

ancaman yang akan dihadapi dengan sistem pertahanan negara.

Menjamin keselamatan bangsa merupakan hal fundamental dalam

penyelenggaraan fungsi pertahanan negara untuk melindungi warga dari

segala bentuk ancaman. Upaya menjamin keselamatan bangsa

mencakupi pula upaya pertahanan negara dalam menghadapi setiap

ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri. Dimensi

keselamatan bangsa juga mencakup kewajiban untuk melaksanakan

penanggulangan dampak bencana alam, kerusuhan sosial, mengatasi

tindakan terorisme, ancaman keamanan lintas negara serta penegakan

keamanan di laut dan udara Indonesia.

1.2.4 Sistem Pertahanan Negara

Pertahanan negara merupakan segala usaha untuk

mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan

keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Pertahanan

negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh

wilayah NKRI dengan segala isinya sebagai satu kesatuan pertahanan.

Bagi Indonesia, penyelenggaraan pertahanan negara bukan semata-

mata ditujukan untuk perang, melainkan juga untuk mewujudkan

perdamaian, menjamin keutuhan NKRI, mengamankan kepentingan

Page 67: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 49

nasional, serta menjamin ter-laksananya pembangunan na-sional.

Pertahanan yang efektif adalah pertahanan yang mampu menghadirkan

suasana aman dan damai di mana kehidupan masyarakat berjalan

secara normal, dan hubungan dengan sesama negara baik di kawasan

maupun di luar kawasan berlangsung secara harmonis dan saling

menghargai. Fungsi pertahanan Indonesia diselenggarakan dengan

Sistem Pertahanan Semesta. Konsepsi pertahanan negara ini

mempunyai dua fungsi, yaitu Pertahanan Militer dan Pertahanan

Nirmiliter. Fungsi pertahanan militer yang diemban oleh TNI meliputi

operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Inti pertahanan

nirmiliter, yaitu pemberdayaan sumber daya nasional, yang meliputi

fungsi kekuatan pertahanan nirmiliter dan pertahanan sipil.

1.2.5 Fungsi Pertahanan Negara

Sistem pertahanan negara Indonesia memiliki tiga fungsi, yakni

fungsi penangkalan, fungsi penindakan, dan fungsi pemulihan. Fungsi

penangkalan merupakan keterpaduan usaha pertahanan untuk

mencegah atau meniadakan niat dari pihak tertentu yang ingin

menyerang Indonesia. Fungsi penangkalan dilaksanakan dengan

strategi penangkalan yang bertumpu pada instrumen penangkalan

berupa instrumen politik, ekonomi, psikologi, teknologi, dan militer.

Instrumen politik menempatkan diplomasi sebagai lini terdepan

pertahanan negara, bersinergi dengan faktor-faktor politik lainnya yang

saling memperkuat. Instrumen ekonomi melalui pertumbuhan yang

sehat dan cukup tinggi akan mewujudkan pencapaian tujuan nasional,

yakni masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan serta berdaya saing

baik pada lingkup regional maupun global. Instrumen psikologis yang

diemban oleh semua komponen pertahanan dalam mengembangkan

Page 68: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 50

kemampuan dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan media

komunikasi, teknologi, serta faktor-faktor psikologis lainnya bagi

terwujudnya daya tangkal psikologis secara efektif. Psikologis berintikan

faktor-faktor nonfisik berupa tata nilai serta segenap pranata sosial yang

didayagunakan dalam mewujudkan motivasi, tekad, dan jiwa juang.

Instrumen teknologi dibangun secara bertahap dan berlanjut melalui

pengembangan industri pertahanan dalam negeri bagi terwujudnya

kemandirian dalam penyediaan alat utama sistem persenjataan yang

berdaya saing dengan produk-produk negara lain. Instrumen militer,

yakni TNI sebagai Komponen Utama pertahanan negara harus mampu

mengembangkan strategi militer dengan efek daya tangkal yang tinggi,

serta profesional dalam melaksanakan setiap tugas operasi, baik OMP

maupun OMSP. Fungsi penindakan merupakan keterpaduan usaha

pertahanan untuk mempertahankan, melawan, dan mengatasi setiap

tindakan militer suatu negara yang mengancam kedaulatan negara,

keutuhan wilayah NKRI, serta menjamin keselamatan bangsa dari

segala ancaman. Fungsi penindakan dilaksanakan melalui tindakan

preemptif, perlawanan, sampai dengan mengusir musuh keluar dari

wilayah Indonesia.

Tindakan preemptif merupakan bentuk penindakan terhadap pihak

lawan yang nyata-nyata akan menyerang Indonesia dengan cara

mengerahkan kekuatan pertahanan untuk melumpuhkan pihak lawan

yang sedang dalam persiapan untuk menyerang Indonesia. Tindakan

preemptif dilaksanakan di wilayah pihak lawan atau di dalam perjalanan

sebelum memasuki wilayah Indonesia. Tindakan perlawanan

merupakan bentuk penindakan terhadap pihak lawan yang sedang

menyerang Indonesia atau telah menguasai sebagian atau seluruh

wilayah Indonesia dengan cara mengerahkan seluruh kekuatan negara

Page 69: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 51

baik secara militer maupun nirmiliter. Tindakan perlawanan

diselenggarakan dengan sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat

Semesta melalui pengerahan kekuatan pertahanan yang berintikan TNI

didukung oleh segenap kekuatan bangsa dalam susunan Komponen

Cadangan dan Komponen Pendukung.

Fungsi Pemulihan merupakan keterpaduan usaha pertahanan

negara yang dilaksanakan baik secara militer maupun nirmiliter, untuk

mengembalikan kondisi keamanan negara yang telah terganggu

sebagai akibat kekacauan keamanan karena perang, pemberontakan,

atau serangan separatis, konflik vertikal atau horizontal, huru-hara,

serangan teroris, atau bencana alam. TNI bersama dengan instansi

pemerintahan lainnya serta masyarakat melaksanakan fungsi pemulihan

sebagai wujud pertahanan semesta yang utuh.

1.2.6 Spektrum Konflik

Baik hubungan antarnegara maupun dinamika sosial politik dalam

negeri selalu berkembang dalam kondisi pasang surut yang

diilustrasikan sebagai kondisi yang eskalatif atau spontan antara damai

dan perang. Konflik adalah kondisi terganggunya hubungan antarnegara

yang berkembang dalam spektrum negatif paling rendah hingga paling

tinggi berupa perang terbuka. Konflik dapat pula terjadi di dalam negeri,

terutama pada tingkat provinsial atau lokal, yakni yang melibatkan dua

kelompok masyarakat atau lebih. Pemahaman terhadap spektrum

konflik menjadi dasar dalam pencegahan konflik, pengelolaan konflik,

keikutsertaan dalam tugas-tugas perdamaian dunia dan bantuan

kemanusiaan, serta bantuan kemampuan pertahanan negara pada

departemen atau otoritas sipil lainnya. Dalam spektrum ancaman yang

eskalatif dan berkembang ke arah yang mengancam keamanan

Page 70: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 52

nasional, diperlukan suatu mekanisme pelibatan unsur-unsur kekuatan

nasional secara tepat. Dalam perspektif pertahanan negara, unsur-unsur

kekuatan nasional tersebut dikelompokkan dalam dua pendekatan

fungsi, yakni fungsi pertahanan nirmiliter dan fungsi pertahanan militer.

Dalam kondisi ketika spektrum ancaman masih berupa konflik

intensitas rendah, penanganannya mengedepankan pendekatan

fungsional, yang dalam dimensi pertahanan diperankan oleh fungsi

pertahanan nirmiliter. Fungsi pertahanan militer dalam kondisi

keamanan dimaksud mengambil peran sebagai unsur bantuan

manakala diperlukan oleh unsur-unsur pertahanan nirmiliter. Dalam

menghadapi konflik intensitas rendah, seperti pemberontakan

bersenjata, konflik komunal yang meluas, kerusuhan yang berlarut dan

dalam skala besar yang mengganggu keamanan publik, serta

kelangsungan fungsi pemerintahan dan pelayanan masyarakat,

pelibatan fungsi pertahanan militer diperlukan. Pelibatan fungsi

pertahanan militer (TNI) dalam konteks ini merupakan lingkup

pelaksanaan operasi militer selain perang (OMSP). Dalam penanganan

ancaman atau gangguan keamanan nasional yang terjadi di suatu

wilayah atau daerah yang penanganan dengan cara-cara biasa atau

penanganan secara fungsional tidak efektif lagi, bahkan diperkirakan

akan menimbulkan korban yang besar atau kerusakan infrastruktur dan

properti yang parah, atas putusan politik pemerintah fungsi pertahanan

militer dapat dilibatkan.

Apabila ancaman meningkat dan berkembang ke arah situasi yang

gawat dan status keamanan bergeser dari Tertib Sipil menjadi Darurat

Sipil, keterlibatan fungsi pertahanan militer, yakni TNI, semakin besar

dan dalam kerangka pelaksanaan OMSP. Dalam keadaan Darurat

Militer, demi kepentingan nasional dan efektivitas pelaksanaan

Page 71: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 53

penanganan darurat militer sebagaimana diatur oleh undang-undang,

fungsi-fungsi pertahanan nirmiliter dapat dialihkan sementara kepada

TNI selama pemberlakuan darurat militer. Dalam hal ini TNI tetap

melaksanakan tugas OMSP untuk konteks pelaksanaan di dalam negeri.

Dalam keadaan perang, yakni dalam konflik dengan negara lain, seluruh

kekuatan bangsa melaksanakan pertahanan militer yang susunannya

TNI sebagai kekuatan utama melaksanakan OMP, dibantu oleh seluruh

kekuatan nasional sebagai Komponen Cadangan dan Komponen

Pendukung yang mencerminkan sistem pertahanan semesta. Model

tersebut menunjukkan bahwa baik pertahanan nirmiliter maupun

pertahanan militer, yakni TNI, memiliki ruang pelibatan dalam konteks

keamanan nasional di antara dua titik ekstrem, yakni damai dan perang.

1.2.7 Kepentingan Strategis Pertahanan Indonesia

Pertahanan negara diselenggarakan untuk mewujudkan

kepentingan nasional. Kepentingan strategis pertahanan Indonesia

merupakan bagian dari kepentingan nasional dalam menjamin tegaknya

NKRI dengan segala kepentingannya. Pertahanan negara memiliki

peran dan fungsi untuk mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia

dari setiap ancaman dan gangguan, baik dari luar maupun yang timbul

di dalam negeri. Berdasarkan perkiraan ancaman serta kepentingan

nasional Indonesia, kepentingan strategis pertahanan negara meliputi

kepentingan strategis yang bersifat permanen, kepentingan strategis

yang bersifat mendesak, dan kepentingan strategis di bidang kerja sama

pertahanan.

Page 72: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 54

1.2.8 Kepentingan Strategis Yang Bersifat Permanen

Kepentingan strategis pertahanan negara yang bersifat permanen

adalah perwujudan satu kesatuan pertahanan untuk menjaga dan

melindungi kedaulatan negara serta keutuhan wilayah NKRI, serta

keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman, baik yang berasal

dari luar maupun yang timbul di dalam negeri. Kepentingan strategis

pertahanan tersebut dicapai melalui usaha membangun dan membina

daya tangkal negara dan bangsa serta kemampuan menanggulangi

setiap ancaman, baik yang datang dari luar maupun yang timbul di

dalam negeri, langsung atau tidak langsung. Pembangunan pertahanan

yang berdaya tangkal merupakan kehormatan bangsa Indonesia

sebagai negara merdeka dan berdaulat untuk menyejajarkan diri dengan

bangsa lain. Pertahanan Indonesia dipersiapkan sejak dini dengan

sistem pertahanan, tanpa mempermasalahkan ada atau tidak adanya

ancaman nyata. Dalam melaksanakan kepentingan pertahanan yang

bersifat tetap, bangsa Indonesia senantiasa memegang prinsip sebagai

bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta akan kemerdekaan dan

kedaulatannya. Prinsip cinta damai tersebut diwujudkan dalam

pergaulan internasional yang bebas aktif serta hidup berdampingan

secara damai dengan negara-negara lain.

Penggunaan kekuatan pertahanan untuk tujuan perang hanya

merupakan jalan terakhir setelah usaha-usaha diplomatik sudah

ditempuh dan mengalami jalan buntu. Dalam menyelesaikan setiap

bentuk pertikaian dan persengketaan, bangsa Indonesia akan

mengedepankan penggunaan cara-cara damai. Sejalan dengan prinsip

tersebut, bangsa Indonesia menentang segala penjajahan dan

intervensi bangsa lain terhadap suatu negara.

Page 73: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 55

Dalam menjamin kepentingan yang bersifat permanen,

penyelenggaraan pertahanan dilaksanakan dengan Sistem Pertahanan

yang melibatkan seluruh rakyat dan sumber daya, serta sarana dan

prasarana nasional sebagai satu kesatuan pertahanan. Keikutsertaan

seluruh rakyat dalam pertahanan negara didudukkan dalam konteks hak

dan kewajiban setiap warga negara, sebagaimana diamanatkan oleh

UUD 1945, yang mencerminkan kehormatan bangsa merdeka dan

berdaulat serta percaya akan kemampuan sendiri.

1.2.9 Kepentingan Strategis Yang Bersifat Mendesak

Kepentingan strategis pertahanan yang bersifat mendesak pada

dasarnya merupakan pelaksanaan dari kepentingan strategis

pertahanan yang bersifat permanen, yakni terselenggaranya pertahanan

negara untuk merespons setiap bentuk ancaman, baik yang bersifat

nyata maupun potensial. Kepentingan strategis yang bersifat mendesak

juga mencakupi kewajiban dan komitmen Indonesia untuk ikut aktif

dalam usaha-usaha perdamaian dunia dan regional. Dari dinamika

interaksi dengan bangsa-bangsa lain, serta implikasi dari perkembangan

lingkungan strategis, terbentuk kondisi keamanan global, regional, dan

dalam negeri yang penuh ketidakpastian. Bersamaan dengan itu,

terdapat beberapa isu keamanan nyata yang memerlukan respons

melalui fungsi pertahanan. Fungsi pertahanan negara menyadari bahwa

setiap isu keamanan harus segera diatasi agar tidak berkembang

menjadi ancaman yang besar yang mengganggu eksistensi dan

kepentingan NKRI. Wilayah Indonesia yang sangat luas menuntut

pertahanan negara yang cukup kuat yang mampu menjangkau secara

maksimal seluruh wilayah. Wilayah Indonesia yang luas dan dapat

dimasuki dari segala penjuru berimplikasi terhadap potensi ancaman

Page 74: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 56

yang cukup tinggi Wilayah perairan dan dirgantara Indonesia menjadi

salah satu fokus kepentingan pertahanan Indonesia yang mendesak.

Potensi pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain

cukup tinggi sehingga memerlukan kesiapsiagaan kekuatan pertahanan

untuk dapat mencegah dan menanganinya secara cepat dan tepat.

Ancaman sabotase, pembajakan, atau perompakan terhadap instalasi

penting dan objek vital di laut semakin mendapat perhatian serius. Untuk

itu, keunggulan kekuatan pertahanan yang berintikkan kekuatan TNI

diselenggarakan untuk memberikan efek penolakan yang maksimal

terhadap setiap usaha yang mengganggu stabilitas keamanan di laut.

Gelar kekuatan TNI juga diselenggarakan untuk memancarkan

keunggulan kekuatan yang maksimal untuk memberikan efek penolakan

terhadap aktivitas ancaman keamanan lintas negara yang berupa

penyelundupan senjata, amunisi, dan bahan peledak serta barang-

barang berbahaya dan terlarang lainnya. Penangkapan ikan secara

ilegal atau pencurian kekayaan laut dan pembuangan limbah berbahaya

masih terus berlangsung. Tindak kejahatan tersebut telah menguras

kekayaan dan merugikan Indonesia dalam jumlah besar. Fungsi

pertahanan berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang lebih

intensif untuk mencegah dan menanganinya. Dalam hal ini kerja sama

dengan fungsi-fungsi lain di luar pertahanan perlu dikembangkan secara

terpadu dan sinergi.

Kepentingan strategis pertahanan yang bersifat mendesak juga

diarahkan kepada pencegahan dan penanganan isu-isu ancaman dan

gangguan berdimensi pertahanan, yang mencakupi ancaman separatis,

terorisme, aksi radikalisme yang membahayakan keselamatan dan

kehormatan bangsa. Terhadap isu-isu keamanan tersebut

penyelenggaraan pertahanan lebih mengedepankan fungsi pencegahan

Page 75: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 57

Namun, kesiapsiagaan tetap dibangun sehingga pada waktunya dapat

digerakkan ke tempat dan sasaran secara cepat.

Dalam lingkup kepentingan yang bersifat mendesak, pengamanan

perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar menjadi salah satu prioritas

fungsi pertahanan negara. Pengamanan perbatasan dan pulau-pulau

kecil terluar merupakan pelaksanaan fungsi pertahanan negara dalam

menegakkan kedaulatan negara. Pada saat ini masih terdapat sejumlah

segmen perbatasan, baik perbatasan darat maupun maritim, yang

permasalahannya belum tuntas. Menegakkan kedaulatan NKRI adalah

amanat segenap rakyat Indonesia untuk dilaksanakan melalui tindakan

konkret, antara lain melalui kehadiran kekuatan pertahanan di wilayah-

wilayah NKRI yang memerlukan pengamanan khusus, seperti wilayah

perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar. Oleh karena itu, pemerintah

masih menempatkan penanganan keamanan oleh TNI di wilayah-

wilayah perbatasan dan penempatan pasukan TNI di pulau-pulau kecil

terluar masih sebagai satu prioritas.

Wilayah perbatasan Indonesia baik darat maupun maritim

membentang sangat panjang dan luas. Wilayah perbatasan maritim

berbatasan dengan 10 negara. Wilayah perbatasan darat membentang

sampai ribuan kilometer dan terbagi dalam tiga segmen, yakni di

Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia, di Papua yang

berbatasan dengan Papua Nugini, serta di Timor Barat yang berbatasan

dengan Timor Leste. Seperti halnya pengamanan wilayah perbatasan,

tugas pengamanan terhadap pulau-pulau kecil terluar merupakan

bagian dari kepentingan pertahanan yang mendesak. Indonesia memiliki

92 pulau kecil dan terluar; dari pulau-pulau kecil terluar tersebut, 12 di

antaranya menjadi prioritas. Kedua belas pulau kecil terluar tersebut

adalah Pulau Batek di Laut Sawu (Provinsi Nusa Tenggara Timur),

Page 76: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 58

Pulau Bras di Samudra Pasifik (Provinsi Papua), Pulau Dana di

Samudra Hindia (Nusa Tenggara Timur), Pulau Fani di Samudra Pasifik

(Irian Jaya Barat), Pulau Fanildo di Samudra Pasifik (Papua), Pulau

Marampit, Pulau Marore, dan Pulau Miangas di Laut Sulawesi (Sulawesi

Utara), Pulau Nipa di Selat Singapura (Kepulauan Riau), Pulau Rondo di

Samudra Hindia (Nangroe Aceh Darussalam), Pulau Sebatik di Selat

Makassar (Kalimantan Timur), dan Pulau Sekatung di Laut Cina Selatan

(Kepulauan Riau).

Gelar kekuatan TNI di wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil

terluar merupakan langkah untuk mendinamisasikan dan mengefektifkan

pengamanan wilayah perbatasan. Kehadiran kekuatan di wilayah

perbatasan sekaligus diarahkan untuk melaksanakan fungsi pembinaan

teritorial dalam mendinamisasikankan pelaksanaan bela negara untuk

mewujudkan ketahanan masyarakat di wilayah perbatasan. Tugas yang

diemban oleh satuan-satuan TNI yang digelar untuk mengamankan

wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar adalah tugas yang

penuh tantangan. Tugas tersebut membutuhkan kesungguhan dan

dedikasi yang tinggi serta dukungan dari semua pihak.

Khusus untuk perbatasan darat dan pulau-pulau kecil terluar,

karakteristik geografinya sangat sulit dijangkau dengan sarana

transportasi biasa serta belum terjangkau oleh sarana komunikasi.

Wilayah tersebut pada umumnya merupakan daerah yang tertinggal dari

segi pembangunan sehingga infrastruktur di wilayah tersebut sangat

minim. Bahkan, pulau kecil terluar banyak yang tidak dihuni penduduk

sehingga pasukan yang digelar di pulau-pulau tersebut sangat terisolasi

dari interaksi dengan masyarakat. Kondisi yang demikian memerlukan

mental kejiwaan yang tangguh serta fisik yang prima untuk mengatasi

alam yang keras dan jauh dari kehidupan masyarakat.

Page 77: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 59

Pada saat ini penanganan keamanan di wilayah perbatasan darat

telah berjalan melalui gelar kekuatan TNI di wilayah perbatasan dengan

Malaysia, yakni di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, wilayah

perbatasan dengan Papua Nugini, yakni Provinsi Papua serta wilayah

perbatasan dengan Timor Leste, yakni di Timor Barat, Provinsi Nusa

Tenggara Timur. Gelar kekuatan TNI juga telah dilaksanakan di pulau-

pulau kecil terluar meskipun dari 92 pulau kecil terluar tersebut belum

seluruhnya dapat ditempatkan Pos TNI, di antaranya karena kondisi

pulau yang sangat kecil yang rawan terhadap gelombang laut sehingga

sangat tidak mungkin untuk menempatkan kekuatan TNI, seperti di

Pulau Dana (NTT) dan pulau-pulau kecil terluar lainnya.

Gelar kekuatan TNI tersebut telah memberikan efek penangkalan

yang sangat besar. Kehadiran TNI di wilayah perbatasan dan pulau-

pulau kecil terluar selain melaksanakan tugas pertahanan, dengan

kegiatan pembinaan teritorial yang dilaksanakan di wilayah tersebut,

telah ikut menggerakkan pembangunan, terutama di wilayah-wilayah

terpencil yang relatif terisolasi. Sementara itu, kegiatan pertahanan

untuk mengamankan wilayah perbatasan maritim telah berjalan, antara

lain melalui patroli TNI-AL dan TNI-AU secara periodik. Kegiatan ini

selain memberikan efek penangkalan, sekaligus telah menurunkan

tingkat ancaman keamanan lintas negara yang melalui jalur laut, seperti

pencurian ikan, penyelundupan, dan perompakan. Gelar kekuatan TNI

di wilayah perbatasan darat dan di pulau-pulau kecil terluar akan tetap

dipertahankan. Besar dan jenis kekuatan TNI yang digelar di wilayah

perbatasan disesuaikan dengan persoalan-persoalan keamanan yang

menonjol. Kepentingan strategis yang mendesak juga diarahkan untuk

tugas-tugas bantuan, seperti penanggulangan dampak bencana alam,

penanganan konflik komunal, serta tugas pencarian dan pertolongan

Page 78: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 60

(SAR). Dampak pemanasan global serta gejala alam lainnya

berimplikasi terhadap potensi terjadinya bencana alam yang menjadi

semakin tinggi. Dalam kondisi tersebut sektor pertahanan negara

merupakan sektor yang paling siap untuk dikerahkan setiap saat.

1.2.10 Kepentingan Strategis Di Bidang Kerja Sama Pertahanan

Pertahanan negara bukanlah hal yang eksklusif. Meskipun

Indonesia mengembangkan pertahanan yang mandiri dalam pengertian

tidak menyandarkan kepentingan pertahanan pada negara lain,

Indonesia tetap menganut prinsip menjalin hubungan dengan negara

lain melalui kerja sama pertahanan. Sebagai negara yang cinta damai,

Indonesia terus mengembangkan hubungan diplomatik dengan negara-

negara lain di dunia. Kepentingan Indonesia di bidang kerja sama

pertahanan dengan negara lain di waktu-waktu akan datang semakin

penting ditingkatkan, seiring dengan perkembangan isu-isu keamanan di

lingkup regional dan global yang memerlukan penanganan bersama.

Pada lingkup regional, kepentingan pertahanan Indonesia adalah

terwujudnya kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang aman dan

stabil, terbebas dari konflik antarsesama anggota kawasan. Indonesia

adalah salah satu pemrakarsa Perjanjian Persahabatan dan Kerja sama

(TAC) yang perwujudannya sangat menentukan hubungan antaranggota

ASEAN di bidang pertahanan. Substansi TAC adalah bahwa setiap

anggota ASEAN sepakat untuk tidak saling menyerang dan

menyelesaikan setiap konflik secara damai. Dalam kerangka itu,

Indonesia akan selalu mendorong setiap usaha bersama untuk

menjadikan ASEAN sebagai entitas yang solid, terutama dalam

menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks. Sejauh ini

ASEAN telah menunjukkan kinerja yang terus meningkat. Hal tersebut

Page 79: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 61

tampak dari perkembangan ASEAN yang cukup pesat dalam beberapa

dekade terakhir, baik di kalangan anggota ASEAN maupun dengan

negara-negara mitra, seperti ASEAN Plus Tiga, ASEAN Plus Enam, dan

Forum Regional ASEAN. Pada lingkup yang lebih luas, Indonesia

menempatkan keamanan kawasan yang mengitari Indonesia sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari kepentingan pertahanan Indonesia

secara utuh. Indonesia tidak mungkin dapat tenteram di kawasan sekitar

yang kondisi keamanannya bergejolak. Kawasan sekitar yang tidak

stabil selalu mengalirkan limbah persoalan keamanan, baik langsung

maupun tidak langsung. Secara geografis, Indonesia berdampingan

dengan sejumlah negara, baik sesama anggota ASEAN maupun di luar

ASEAN. Dalam hubungan kepentingan karena posisi geografis yang

berbatasan dengan wilayah Indonesia, stabilitas keamanan di negara-

negara yang berdampingan dengan Indonesia menjadi prioritas

perhatian Indonesia.

Indonesia telah mengambil banyak manfaat dari kerja sama

pertahanan dengan negara lain. Sejak Indonesia merdeka, kerja sama

pertahanan telah banyak memberikan kontribusi bagi kepentingan

nasional, yakni dalam menjamin tegaknya kedaulatan negara, keutuhan

wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa. Kerja sama pertahanan telah

dapat mempererat hubungan Indonesia dengan banyak negara, baik

sesama kawasan maupun di luar kawasan. Kerja sama pertahanan

dalam berbagai bentuk telah mengangkat citra Indonesia di dunia

internasional, seperti yang dikembangkan melalui latihan bersama

militer, patroli bersama pengamanan Selat Malaka, pertukaran

informasi, penanganan bencana alam, dan tugas perdamaian dunia.

Indonesia menempatkan kerja sama pertahanan sebagai salah satu

media yang efektif, tidak saja untuk membangun saling percaya dengan

Page 80: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 62

negara lain, tetapi lebih dari itu agar hubungan antarnegara terjalin

dalam suasana yang lebih konkret melalui tindakan nyata.

1.2.11 Sasaran Strategis Pertahanan Negara

Pertahanan negara Indonesia bertujuan menjaga dan melindungi

kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa

Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan, baik yang

berasal dari luar maupun yang timbul di dalam negeri. Dalam mencapai

tujuan tersebut pertahanan negara Indonesia diselenggarakan dengan

Sistem Pertahanan Semesta, yang memadukan pertahanan militer dan

pertahanan nirmiliter sebagai satu kesatuan pertahanan yang semesta

dan mandiri. Pengelolaan pertahanan negara Indonesia secara mandiri

bertitik tolak dari sikap bangsa Indonesia yang tidak menggantungkan

diri pada negara lain. Untuk mencapai tujuan penyelenggaraan

pertahanan negara dalam melindungi kedaulatan negara, keutuhan

wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa, ditetapkan lima sasaran

strategis yang saling terkait. Substansi dari kelima sasaran strategis

tersebut mencakupi sasaran di bidang penangkalan, sasaran dalam

menghadapi ancaman agresi militer, sasaran dalam mengatasi

ancaman militer yang bentuknya bukan agresi militer, sasaran untuk

mengatasi ancaman nirmiliter, serta sasaran dalam rangka mewujudkan

perdamaian dunia dan stabilitas regional. ―Pertahanan negara untuk

menangkal segala bentuk ancaman dan gangguan yang

membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan

keselamatan seluruh bangsa Indonesia”.

Kepentingan nasional Indonesia yang vital dan permanen adalah

tetap tegak dan utuhnya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD

1945. Dalam mewujudkan kepentingan nasional tersebut, pertahanan

Page 81: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 63

negara Indonesia diselenggarakan untuk menangkal dan mencegah

segala bentuk ancaman dan gangguan, baik yang bersumber dari luar

maupun dari dalam negeri. Dalam mewujudkan komitmen bangsa

Indonesia yang anti-penjajahan dan penindasan suatu bangsa terhadap

bangsa yang lain, orientasi penyelenggaraan pertahanan negara

diarahkan untuk sebesar-besarnya mewujudkan daya tangkal bangsa

yang handal. Kondisi global yang dinamis dan penuh ketidakpastian

menuntut bangsa Indonesia untuk mengutamakan penangkalan.

Konsepsi penangkalan Indonesia dibangun dan dikembangkan dengan

Sistem Pertahanan Semesta yang memadukan pertahanan militer dan

nirmiliter sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh.

Penerapan penangkalan Indonesia diwujudkan dalam pembangunan

kekuatan serta penampilan segenap sumber daya nasional sebagai

sosok kekuatan pertahanan negara yang solid dan dinamis serta

disegani kawan maupun lawan. ―Terselenggaranya pertahanan negara

untuk menghadapi perang dari agresi militer oleh negara asing”.

Bagi bangsa Indonesia, spektrum ancaman pertahanan negara

yang terbesar walaupun kemungkinan kecil adalah agresi berupa

penggunaan kekuatan bersenjata yang dilakukan oleh suatu negara

yang mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan

keselamatan segenap bangsa. Sebagai bangsa yang merdeka dan

berdaulat, Indonesia tidak akan membiarkan dirinya diancam,

diintimidasi, atau diserang oleh bangsa lain. Dalam kondisi Indonesia

menghadapi tindakan agresi yang dilakukan oleh suatu negara,

kekuatan pertahanan negara akan dikerahkan untuk menyelenggarakan

peperangan yang pelaksanaannya dilakukan dengan operasi militer

perang (OMP). OMP merupakan pilihan terakhir bagi Indonesia serta

diselenggarakan untuk membela kepentingan nasional dan menjaga

Page 82: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 64

serta melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan

keselamatan segenap bangsa. ―Terselenggaranya pertahanan negara

untuk menanggulangi ancaman militer yang mengganggu eksistensi dan

kepentingan NKRI”.

Ancaman pertahanan negara, selain yang berbentuk agresi juga

terdapat ancaman militer yang berskala terbatas sehingga

penanganannya dengan pendekatan tertentu yang berbeda dengan

pendekatan untuk melawan agresi militer suatu negara. Bentuk

ancaman militer dengan skala terbatas merupakan ancaman yang

penanganannya dengan pendekatan melalui operasi militer selain

perang (OMSP). Penyelenggaraan pertahanan negara dengan

pendekatan OMSP diarahkan kepada penanggulangan bentuk-bentuk

ancaman, seperti pelanggaran wilayah, spionase, sabotase, aksi teror

bersenjata, separatisme, pemberontakan bersenjata, dan perang

saudara. Pendekatan penanganan dengan OMSP diselenggarakan

dengan pengerahan dan kekuatan serta sumber daya nasional tertentu,

yang berbeda dengan pengerahan dan penggunaan kekuatan dalam

konteks OMP. ―Terselenggaranya Pertahanan Negara dalam Menangani

Ancaman Nirmiliter yang Berimplikasi terhadap Kedaulatan Negara,

Keutuhan Wilayah NKRI, dan Keselamatan Bangsa Indonesia”.

Ancaman pertahanan negara yang membahayakan eksistensi

bangsa dan negara dapat berbentuk ancaman nirmiliter. Ancaman

nirmiliter tidak berbentuk fisik sehingga tidak dapat ditangani secara

langsung dengan menggunakan pendekatan kekuatan pertahanan yang

menggunakan kekuatan bersenjata. Ancaman nirmiliter tersebut pada

dimensi tertentu dapat berakumulasi dan mengancam kepentingan

nasional, bahkan mengancam kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI, dan

keselamatan bangsa.

Page 83: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 65

Kepentingan nasional serta eksistensi bangsa dan negara harus

terlindungi dari ancaman nirmiliter yang berdimensi ideologi, politik,

sosial budaya, kamtibmas, dan keselamatan umum. Ancaman nirmiliter

tidak dapat dihadapi dengan penggunaan kekuatan pertahanan yang

bersifat fisik sehingga apabila tidak ditangani, akan timbul risiko besar

yang mengancam eksistensi NKRI. Berbagai upaya lintas departemen

secara terpadu terus dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran jati

diri bangsa dan semangat bela negara serta kemampuan nyata

pertahanan nilai bangsa yang didukung kondisi masyarakat indonesia

yang demokratis, partisipatif dan dinamis. Ancaman nirmiliter terkait

dengan stabilitas nasional sehingga sangat mendasar untuk

ditempatkan sebagai salah satu sasaran pertahanan negara.

―Terselenggaranya Pertahanan Negara untuk Mewujudkan Perdamaian

Dunia dan Stabilitas Regional”.

Dunia yang aman dan damai serta lingkungan regional yang stabil

merupakan kepentingan nasional Indonesia yang diperjuangkan

sepanjang waktu. Indonesia tidak dapat hidup dalam lingkungan global

dan regional yang diwarnai oleh konflik yang berkecamuk. Salah satu

tujuan pembentukan pemerintahan negara Indonesia adalah ikut serta

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Sejauh ini perdamaian dunia

belum dapat diwujudkan. Di sejumlah negara masih terdapat konflik dan

bentuk-ben-tuk penindasan yang harus ditangani secara bermartabat.

Indonesia akan mengembangkan kerja sama pertahanan negara

dengan negara lain sebagai wadah untuk bersama-sama dengan

negara lain mempromosikan pandangan dan langkah-langkah

pemerintah Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia dan

stabilitas regional.

Page 84: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 66

Gambar 7. Kegiatan Pasukan TNI AL Dalam Pasukan PBB

1.3 Benua Nusantara

Bangsa Indonesia telah menempuh perjuangan panjang untuk

mengukuhkan azaz nusantara dalam era internasional agar

mendapatkan pengakuan bangsa-bangsa terhadap wilayah yang khas

yang dimiliki Indonesia yaitu negara kepulauan agar terjamin

keselamatan bangsa dan negara Indonesia. Benua nusantara berarti

pulau-pulau besar yang tersebar di wilayah Indonesia menjadi wilayah

strategis dalam pengembangan potensi geostrategi dan khususnya

pengembangan strategi maritim, dalam hal ini adalah pengembangan

strategi laut. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia,

dengan letak yang strategis diantara dua benua, benua Asia dan

Australia, serta dua samudera, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Konstelasi geografis Indonesia tersebut beserta kekayaan sumber daya

alam yang dimiliki Indonesia, merupakan faktor-faktor yang sangat

mempengaruhi dinamika politik,ekonomi, dan keamanan nasional

Indonesia. Letak strategis ini juga mengakibatkan Indonesia berada pada

persilangan jalur perdagangan dan pelayaran internasional, baik dari

Page 85: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 67

wilayah Pasifik dan Asia Timur menuju kawasan Timur Tengah, Afrika

dan Eropa maupun sebaliknya. Dengan demikian, Indonesia menjadi

wilayah tempat transitnya berbagai macam kepentingan negara-negara

pengguna jalur perdagangan. Hal ini membawa konsekuensi logis yang

berkenaan dengan pertahanan dan keamanan negara di laut, yakni

munculnya ancaman yang berpengaruh pada konsep dan strategi

pertahanan negara, yang timbul bukan saja disebabkan oleh

konstelasigeografis Indonesia, namun juga disebabkan oleh pengaruh

globalisasi pasca Perang Dingin (Post-Cold War Era), maupun

perkembangan lingkungan strategis yang terus berkembang secara

dinamis. Terdapat berbagai definisi ancaman dalam kaitannya dengan

pertahanan maupunkeamanan negara. Dalam kajian hubungan

internasional, beberapa teori menjelaskan mengenai definisi ancaman

tersebut. Menurut Buzan dan Waever (1998), ancaman dalam kerangka

keamanan sosietal terbagi menjadi dua, ancaman horisontaldan

ancaman vertikal.

Ancaman horisontal yaitu beberapa identitas yang saling bersaing

dalam suatu kelompok sosial. Sementara, ancaman vertikal yaitu

ancaman yang mengakibatkan identitas suatu kelompok sosial melemah

pada titik terjadinya disintegrasi atau secara nyataterkekang oleh suatu

kekuatan politik . Kedua hal ini mengakibatkan terjadinya konfli horisontal

maupun vertikal. Sementara menurut Craig A. Snyder (1999), definisi

ancaman dapatdilihat dari dua sudut pandang yang berbeda, strategic

studies dan security studies. Menurut strategic studies ancaman yaitu

ancaman militer yang ditujukan terhadap suatu negara, sementara

menurut kajian security studies, ancaman yaitu ancaman non militer

yang bukan saja ditujukan terhadap negara, namun juga terhadap non-

state actors maupun sub-state groups. Definisi ancaman juga dapat

Page 86: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 68

dilihat dengan jelas dalam Bab I Pasal 1 ayat 22 Undang-UndangRI No.

34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia di mana disebutkan

bahwa ancamanadalah setiap upaya dan kegiatan, baik dari dalam

negeri maupun luar negeri yang dinilaimengancam atau membahayakan

kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatansegenap

bangsa. Jika dilihat dari beberapa definisi mengenai ancaman tersebut di

atas, makadapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang

umum (common factors) dari ancaman.Pertama, ancaman ditujukan

terhadap negara / kelompok sosial dan kedua, ancaman

terhadapidentitas negara / kelompok tersebut (termasuk terhadap

bangsa / anggota kelompok sosial tersebut).

Spektrum ancaman yang dapat timbul dan mengancam kedaulatan,

keutuhan maupun keselamatan bangsa dan negara amat beragam.

Dengan perkembangan lingkungan strategis pasca Perang Dingin,

spektrum ancaman bergeser dari tradisional (militer) ke non

tradisional (nirmiliter) yang mengakibatkan bergesernya pula peperangan

konvensional (conventional warfare) ke peperangan inkonvensional

(unconventional warfare) dan peperangan asimetris (asymetric warfare).

Perkembangan lingkungan strategis, baik global maupun regional,

tersebut turut mempengaruhi karakteristik ancaman dengan munculnya

isu-isu keamanan seperti terorisme, ancaman keamanan lintas negara,

dan proliferasi senjata pemusnah massal .Berdasarkan konstelasi

geografis Indonesia, seperti yang telah disebutkan di atas, maka isu-

isukeamanan tersebut juga dapat terjadi di dan/atau lewat laut, termasuk

juga isu keamanan maritim. Beberapa ancaman yang teridentifikasi

sebagai ancaman di dan/atau lewat laut dapatdibedakan menjadi

ancaman potensial (perceived threat) seperti agresi militer asing, konflik

dengan negara tetangga berkaitan dengan sengketa perbatasan, serta

Page 87: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 69

kehadiran militer asing dilaut dengan dalih untuk mengamankan armada

niaganya dan menghancurkan jaringan terorisme jika Indonesia

dianggap tidak bisa memberikan jaminan keamanan, dan ancaman

faktual (realthreat) seperti ancaman pelanggaran hukum dalam bentuk

penyelundupan, illegal fishing , bajak laut (piracy), perompakan (sea

robery), Transnational Organized Criminal (TOC), serta

ancamanterhadap sumber daya laut dan lingkungan, ancaman bahaya

navigasi hingga ancaman kekerasan berupa terorisme maritim,

separatisme, dan lain sebagainya. Dengan mempertimbangkan kondisi

geografis, perkembangan lingkungan strategis globaldan regional, serta

semakin berkembangnya ancaman yang dihadapi oleh Indonesia,

makadiperlukan suatu konsep pertahanan negara di laut yang kuat

sebagai cerminan kebijakan politik Indonesia sebagai negara kepulauan.

Konsep pertahanan negara di laut yang kuat diharapkan dapat terwujud

sesuai dengan yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang RI nomor 3

tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Strategi Pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

bersifat defensif aktif yang mengandung pengertian bahwa pertahanan

negara tidak ditujukan untuk melancarkan agresi terhadap negara lain,

namun secara aktif menangkal, mencegah dan mengatasi segala bentuk

ancaman yang ditujukan terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah

dan keselamatan bangsa. Strategi pertahanan negara disusun untuk

menghadapi segala ancaman terhadap pertahanan negara baik yang

bersifat militer maupun nonmiliter sebagaimana diamanatkan dalam

pasal 7 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara, “salah satu prinsip dasar penyusunan pertahanan negara

adalah memperhatikan kondisi geografi Indonesia sebagai negara

kepulauan‖.

Page 88: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 70

Sebagai negara kepulauan, dengan masyarakatnya yang sangat

beragam dan keberadaannya di posisi silang antara dua benua dan dua

samudera, serta kekayaan sumber daya alamnya merupakan faktor-

faktor yang sangat mempengaruhi dinamika berbagai aspek kehidupan

NKRI. Diantara aspek penting yang dipengaruhi kondisi geografi

Indonesia termasuk aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya, yang

dapat dijelaskan dengan pandangan geopolitik, geoekonomi dan

geososial budaya, serta secara keseluruhan menjelaskan geostrategi

pertahanan negara Indonesia. Dengan demikian strategi pertahanan

negara berkenaan dengan geopolitik, geoekonomi, dan geososial

budaya diarahkan kepada upaya menjaga kedaulatan politik, ekonomi

dan sosial budaya NKRI dengan memanfaatkan sebesar-besarnya

kondisi geografi Indonesia. Dalam bidang maritim, strategi pertahanan

yang diterapkan adalah Strategi Pertahanan Laut Nusantara (SPLN)

yang pada hakekatnya merupakan strategi pertahanan negara yang

dilaksanakan di laut. Penyelenggaraan SPLN dilaksanakan melalui

kampanye militer melalui operasi gabungan yang saling terkait, operasi

matra dan operasi bantuan dengan dukungan kekuatan nasional. SPLN

ditata berdasarkan konsep strategi pertahanan nusantara dengan

mengacu kepada perkembangan lingkungan strategi dan kemampuan

sumber daya nasional yang tersedia, diselenggarakan untuk

menghadapi berbagai situasi dan kondisi baik dimasa damai maupun

dimasa perang dengan mengerahkan kekuatan nasional. Untuk

mewujudkan sasaran tersebut dirumuskan strategi pertahanan laut

nusantara, yang meliputi:

Pertama, Strategi Penangkalan, diarahkan untuk mencegah niat dari

pihak-pihak yang akan mengganggu kedaulatan negara dan keutuhan

wilayah NKRI, serta yang akan merugikan kepentingan nasional melalui

Page 89: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 71

diplomasi Angkatan Laut, kehadiran dilaut terutama dikawasan-kawasan

perbatasan yang berpotensi menjadi sumber konflik dimasa mendatang,

serta membangun kemampuan dan kekuatan TNI Angkatan Laut.

Kedua, Strategi Pertahanan Berlapis, diarahkan untuk meniadakan

dan menghancurkan ancaman dari luar melalui gelar kekuatan gabungan

laut dan udara di medan pertahanan penyanggah (lapis 1), medan

pertahanan utama (lapis 2) dan daerah perlawanan (lapis 3), dengan

melibatkan kekuatan TNI AL bersama-sama seluruh komponen maritim

dan didukung oleh kekuatan TNI AU. Strategi pertahanan berlapis

diterapkan pada masa perang dalam bentuk operasi tempur laut yang

mempunyai sifat pertahanan ke depan dengan tetap memperhatikan

konsep pergeseran medan juang.

Ketiga, Strategi Pengendalian Laut, diarahkan untuk menjamin

penggunaan laut bagi kekuatan sendiri dan mencegah pengunaan laut

oleh lawan, memutus garis perhubungan laut lawan serta mencegah

meniadakan berbagai ancaman aspek laut dari dalam negeri melalui

gelar kekuatan dalam bentuk operasi laut sehari-hari dan operasi siaga

tempur laut dengan didukung oleh kekuatan TNI Angkatan Udara

diperairan rawan selektif. Pertahanan nusantara bersifat dualistik

komprehensif yaitu mawas ke luar dan mawas ke dalam. Mawas ke luar,

dimaksudkan bahwa pertahanan nusantara menganut konsep

pertahanan ke depan agar tidak memberi peluang bagi musuh untuk

memasuki wilayah yurisdiksi nasional. Sedangkan mawas ke dalam,

mengandung makna bahwa pertahanan nusantara mampu

menanggulangi setiap bentuk ancaman dari dalam negeri yang telah

menyatu dengan ancaman dari luar negeri.

Page 90: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 72

1.4 Medan Perang Laut Dan Tugas Angkatan Laut

Sistem pertahanan negara Indonesia disusun berdasarkan konsep

geostrategi sebagainegara kepulauan. Hal ini tercantum dalam Undang-

Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bahwa

pertahanan negara disusun dengan mempertimbangkan kondisi

geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Konsep pertahanan

negara sendiri disusun dengan mengedepankan konsep pertahanan

berlapis, yaitu konsep pertahanan yang bertumpu pada keterpaduan

antara lapis pertahanan militer dan lapis pertahanan nirmiliter. Konsep

pertahanan negara yang bersifat pertahananan berlapis memiliki tujuan

untuk penangkalan, mengatasi dan menanggulangi ancaman militer

atau nirmiliter dan untuk tujuan menghadapi perang berlarut.

Fungsi penangkalan merupakan strategi yang dilaksanakan pada

masa damai, dan merupakan integrasi usaha pertahanan, yang

mencakup instrumen politik, ekonomi, psikologi,teknologi dan militer. Di

dalam buku Strategi Pertahanan Negara (Kementerian Pertahanan RI,

2007) disebutkan bahwa pada konsep penangkalan terdapat dua

macam strategi penangkalan, yaitu penangkalan dengan cara

penolakan dan penangkalan dengan cara pembalasan. Konsekuensi

dari pelaksanaan strategi penangkalan dengan cara penolakan ini

adalah pembangunan sistem pertahanan yang moderen berbasis alat

utama sistem senjata (alutsista) yang canggih dan andal serta mampu

memiliki daya penggetar (deterrence effect) yang kuat. Sementara

penangkalan dengan cara pembalasan dilaksanakan jika suatu negara

tidak memiliki sistem pertahanan militer berbasis alutsista ideal dan

dilaksanakan dengan cara peperangan yang berlarut menggunakan

strategi gerilya. Dengan berbagai pertimbangan, maka strategi

Page 91: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 73

penangkalan Indonesia merupakan gabungan dari penangkalan dengan

cara penolakan dan dengan cara pembalasan berupa pertahanan

melingkar multilapis dengan pusat kekuatan dukungan rakyat atas peran

TNI sebagai kekuatan utama.

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), sebagai

bagian dari TNI, memiliki peran, tugas dan fungsi sebagai penangkal

terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata

dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah,

dan keselamatan bangsa (Bab IV pasal 6 ayat (1) UU RI nomor 34

tahun 2004 tentang TNI). Dalam pelaksanaan peran, tugas dan fungsi

yang telah diamanatkan oleh undang-undang tersebut, TNI AL

memilikidoktrin yang dikenal sebagai doktrin Eka Sasana Jaya yang

merupakan turunan dari doktrin TNI yaitu TRIDEK (Tri Dharma Eka

Karma). Di dalam doktrin tersebut tercantum konsep pertahanan negara

di laut yang meliputi segala upaya pertahanan yang bersifat semesta

denganmengikut sertakan seluruh warga negara dalam usaha

pertahanan negara di dan atau lewat laut Strategi yang dilaksanakan

untuk mendukung pertahanan negara di laut sendiri dijabarkan

dalamsuatu konsep.

Strategi Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) yang merupakan

bagian integral dari Strategi Pertahanan Nusantara. Prinsip SPLN ditata

di atas tiga pilar yang saling terkait, yaitusistem pertahanan dan

keamanan rakyat semesta, pertahanan mendalam (defence-in-depth)

dan penangkalan .Strategi Pertahanan Laut Nusantara merupakan

doktrin perang laut TNI AL yang dipakaisebagai pedoman dalam

melaksanakan tugas dan fungsi TNI AL sebagai bagian dari komponen

utama pertahanan negara. Sasaran yang ingin dicapai oleh SPLN

adalah tercegahnya niat dari pihak-pihak yang akan mengganggu

Page 92: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 74

kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI, tertanggulanginya

setiap bentuk ancaman aspek laut serta berbagai bentuk gangguan

keamanandalam negeri dan pemberontakan bersenjata di wilayah NKRI,

hingga terciptanya kondisi laut yurisdiksi nasional yang terkendali

(termasuk ketiga alur laut kepulauan). Untuk mewujudkanketiga sasaran

tersebut, diterapkan strategi pertahanan laut nusantara, yaitu :

a. Strategi Penangkalan (Deterrence Strategy). Dilaksanakan melalui

diplomasi angkatan laut, kehadiran di laut, serta pembangunan

kekuatan dan kemampuan TNI AL.

b. Strategi Pertahanan Berlapis ( Layer Defence Strategy).

Dilaksanakan pada masa perang dengan mengedepankan pola

operasi tempur laut gabungan matra laut dan udara dengan

mengerahkan seluruh kekuatan komponen maritim.

c. Strategi Pengendalian Laut (Sea Control Strategy). Dilaksanakan

untuk menjamin penggunaan laut bagi kekuatan sendiri,

mencegah penggunaan laut oleh lawan sertameniadakan seluruh

ancaman aspek laut dari dalam negeri dengan pola Operasi

Lautsehari-hari.

Penyelenggaraan strategi penangkalan melalui diplomasi

angkatan laut (naval diplomacy) dilaksanakan dengan menggunakan

pola operasi muhibah ke negara-negara lain,contohnya operasi Kartika

Jala Krida (KJK) kadet Akademi TNI AL menggunakan KRI Dewaruci

maupun Port Visit KRI dalam rangka pelaksanaan latihan bersama

dengan negarasahabat, serta menggunakan pola operasi perdamaian

dunia (peace keeping operation), contohnya pengerahan KRI

Diponegoro-365 dan KRI Frans Kaiseipo-368 yang tergabung dalam

Maritime Task Force UNIFIL dalam rangka misi perdamaian PBB di

Lebanon. Sementarastrategi penangkalan melalui kehadiran di laut

Page 93: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 75

diselenggarakan dengan menggunakan polaoperasi kehadiran di laut

(naval presence) melalui pameran bendera atau unjuk kekuatan (show

of force). Penggunaan strategi pengendalian laut juga digunakan dalam

rangka pelaksanaan fungsi penangkalan dalam konsep pertahanan

negara.

Penyelenggaraan strategi pengendalian laut dilaksanakan dengan

pola operasi Siaga Tempur Laut, yang dilaksanakan pada wilayah

yangmemiliki potensi konflik atau disebut juga perairan rawan selektif

seperti perairan Ambalat. Polaoperasi lainnya dalam strategi ini yaitu

operasi laut sehari-hari dalam bentuk operasi keamanan laut dan

operasi bantuan, seperti operasi tanggap bencana tsunami di Aceh dan

Mentawai. Dalam Peraturan Kasal mengenai kebijakan dasar

pembangunan kekuatan TNI AL menuju kekuatan pokok

minimum (minimum essential force) tahun 2009 disebutkan pula bahwa

operasi pemutusan garis perhubungan lawan adalah termasuk salah

satu pola operasi dalam rangka pelaksanaan strategi pengendalian

laut . Namun pola operasi ini dilaksanakan pada masa perang dan

bukan pada masa damai.

Laut selain berfungsi sebagai media transportasi dan media

pemersatu, juga berfungsi sebagai media perang laut. Medan perang di

laut sangat spesifik disebabkan sifat-sifat alamnya yang khas. Dalam

perang dunia I, dikenal pertempuran di kepulauan Falkland tanggal 8

desember 1914 dimana armada perang jerman yang terdiri antara lain

terdiri atas kapal penempur (battle ship) scharnhorst dan gneisenau

diburu oleh armada inggris sejak dari samudera pasifik sampai ke ujung

selatan Amerika selatan dan akhirnya berhasil ditengelamkan di sekitar

kepulauan Falkland.

Page 94: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 76

Perang dilaut memang tidak mengenal batas-batas wilayah, pihak-

pihak yang berperang. Perang dilaut tidak mengenal adanya daerah

pertempuran (battle fronts), atau garis pertempuran (fronts lines) yang

memisahkan antara pihak yang menyerang dengan pihak yang

bertahan.

Penggunaan kekuatan laut untuk tujuan politik di masa perang

dingin misalnya, telah mengembangkan sebuah teori baru yang bertolak

dari tradisi penghadiran kekuatan di laut yang disebut dengan teori suasi

(the theory of suasion). Teori ini menjelaskan tentang bagaimana

menghadirkan kekuatan di laut dalam moda-moda tertentu sehingga

memudahkan evaluasinya. Teori suasi dalam penggunaan kapal perang

di masa damai untuk tujuan-tujuan politik. Yang dimaksud moda dalam

teori ini adalah yang bersifat laten dan yang bersifat aktif. Keduanya

dijalankan untuk mendapatkan sikap politik tertentu dari negara sasaran.

Penggunaan kapal perang di masa-masa yang akan datang akan

semakin penting.

Gambar 8. Peta Wilayah NKRI (Sumber: Buku Putih Pertahanan Indonesia)

Page 95: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 77

1.5 Pertahanan Laut

Pertempuran di laut (battle at sea) ebagai

unsur kegiatan yang menentukan dalam perang di

laut (war at sea) pada umumnya berlangsung

sangat singkat dalam hitungan menit. Contohnya

pertempuran di midway yang merupakan titik balik

dalam perang dunia II, kontak senjata (pesawat

terbang) yang menentukan hanya berlangsung

lima menit meskipun melibatkan 6 kapal induk

dan 80 kapal pendamping di pihak jepang dan 3

kapal induk dan 25 kapal pendamping di pihak

Amerika. sudah selaykanya Indonesia membuat

sistem pertahanan laut berbasikan ancaman

nyata, baik secara militer maupun non-militer

guna menangkal setiap bentuk resistensi

terhadap pertahanan negara.

Gambar 9. Armada Laut KRI

Perkembangan geopolitik dan

geostrategi pada tataran global,

regional maupun nasional dewasa ini

menimbulkan tantangan terhadap

pertahanan negara yang semakin

dinamis dan kompleks

Page 96: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 78

Penyiapan armada di laut menjadi poin penting agar responsif

terhadap serangan musuh. Pengintegrasian berbagai sistem ini harus

disatukan dalam integrasi strategi pertahanan laut Indonesia. Spektrum

ancaman di dan/atau lewat laut pada masa kini amatlah beragam.

Perkembangan lingkungan strategis baik di tingkat global maupun

regional (Asia Tenggara) elah membawa perubahan pada spektrum

ancaman yang bergeser dari tradisional menjadi non-tradisional. Pada

bagian pertama tulisan ini disebutkan bahwa ancaman di laut terbagi

menjadiancaman potensial (perceived threat ) dan ancaman faktual (real

threat ). Invasi militer, konflik bersenjata dengan negara

tetangga berkaitan dengan sengketa perbatasan, serta

kehadiran militerasing di perairan yurisdiksi nasional dengan dalih

memberantas terorisme dan melindungikepentingannya di laut bila

Indonesia tidak bisa memberikan jaminan keamanan

merupakanancaman yang potensial terjadi. Pertimbangan logisnya

adalah letak geografis Indonesia yang berada di persilangan jalur

perdagangan dan pelayaran internasional. Sementara ancaman faktual

yang timbul di laut berupa terorisme, transnational crimes, ancaman dari

dalam negeri yang dikelompokan dalam kategori kriminalitas, kerusuhan

masyarakat, separatisme bersenjata,

dan pemberontakan bersenjata untuk mengganti ideologi negara, serta

ancaman keamanan laut, seperti pencurian ikan, perompakan,

pembajakan, dan lain sebagainya.

Keamanan dari kedaulatan wilayah merupakan salah satu

kepentingan nasional yang selalu dikejar oleh negara. Setiap negara di

dunia ini memerlukan kondisi aman untuk menjalani kehidupan

bernegara serta guna memperolehnya maka sistem pertahanan akan

selalu dibutuhkan. Demikian pula Indonesia dengan sistem pertahanan

Page 97: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 79

yang dimilikinya pada dasarnya ditujukan untuk menciptakan kondisi

aman bagi kepentingan dan kedaulatan nasional, menyangkut wilayah,

penduduk, sumber daya alam dan lain-lain.

Dalam studi Ilmu Hubungan Internasional, aspek keamanan akan

selalu berbenturan dengan kat ancaman. Adapun definisi dari ancaman

itu sendiri ialah satu hal terkait yang dapat menciptakan kondisi atau

situasi yang membahayakan eksistensi satu negara/bangsa dan

menggoyahkan kesejahteraan hidup negara/bangsa. Ancaman bagi

negara dapat datang baik dari luar negara maupun dari dalam.Indonesia

sebagai negara yang telah merdeka selama 70 tahun masih mengalami

berbagai macam permasalahan keamanan. Permasalahan keamanan

menjadi lumrah karena bentuk ancaman juga terus mengalami

perkembangan. Hal yang kemudian menjadi penting adalah bagaimana

kebijakan pertahanan dari satu negara dalam melihat dan merespon

bentuk potensi ancaman yang sedang berkembang dan atau yang akan

dihadapi di masa mendatang.

Sebagai negara yang wilayah kedaulatannya didominasi oleh

lautan, Indonesia memiliki sistem pertahanan maritim. TNI Angkatan

Laut merupakan alat pertahanan utama Indonesia dalam bidang

keamanan maritim. Namun hingga sekarang, stabilitas keamanan

wilayah kedaulatan maritim Indonesia masih lemah. Hal ini menjadi

sebuah anomali tersendiri jika dilihat bahwa rezim Orde Baru yang lebih

mengutamakan kebijakan pertahanan pada bidang keamanan dalam

negeri telah berakhir. Selain itu fenomena globalisasi yang berkembang

sejak tahun 1990 telah mengubah bentuk ancaman bagi negara menjadi

berbagai macam, tidak terkecuali di bidang maritim. Adapun Indikasi dari

instabilitas keamanan maritim ialah banyaknya peristiwa pelanggaran

kedaulatan wilayah laut Indonesia.

Page 98: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 80

Contoh-contoh kegiatan yang dewasa ini marak terjadi terkait

pelanggaran kedaulatan maritim antara lain,

a) Penangkapan ikan secara ilegal,

b) Klaim negara lain atas kedaulatan wilayah Indonesia,

c) Masuknya militer asing ke wilayah Indonesia secara ilegal,

d) Penyelundupan, baik manusia narkotika, dan SDA,

e) Kejahatan lain seperti aksi terorisme, bajak laut, dan

sebagainya.

Dengan demikian, dapat ditentukan dan dibentuk tentang

kebijakan pertahanan maritim Indonesia yang tertuang dalam Strategi

Pertahanan Laut guna mengembangkan strategi pertahanan maritim,

yaitu membentuk kebijakan-kebijakan dalam hal pembangunan maritim,

pemberdayaan maritim, dan pengerahan segenap potensi terhadap

ancaman maritim.

Sumber: Paparan Dirjen Strahan, 28 Mei 2019 dalam FGD Prodi Keamanan

Maritim Unhan TA. 2019

Page 99: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 81

Sehingga kemampuan yang harus dipersiapkan adalah:

A. Sea Control

B. Sea Denial

C. Force Projection

D. Forward Presence

E. Maritime Security

F. Maritime Diplomacy

Sumber: Paparan Dirjen Strahan, 28 Mei 2019 dalam FGD Prodi Keamanan

Maritim TA. 2019

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan strategi

pertahanan laut Indonesia:

1. Pendekatan Corong Strategis: Berdasarkan Konstelasi Geografi

Indonesia, Area Perairan Corong, Strategis Lebih Sempit

Dibanding Perairan Kepulauan dan Mengandung Kepastian bahwa

Ancaman Akan Lewat Corong Strategis.

2. Pengendalian Akses Maritim: Akses Maritim Yang

Menghubungkan Antara Zeei Dengan, dan Perairan Kepulauan.

3. Pengendalian Jalur Pantai: Indonesia Tidak Bisa Menutup Jalur

Kepulauan, Walaupun Dalam, dan Kondisi Perang.

4. Pemanfaatan Pulau-Pulau: Pemanfaatan Pulau-Pulau Untuk

Kebutuhan Taktis Dan Strategis, dan Berdasarkan Geografis.

5. Antisipasi Keamanan Alki: Sebagai Jalur Strategis, Kaena

Digunakan Sebagai Jalur Lalu Lintas perdagangan dunia.

Dalam perpektif lain, jika ditinjau secara geografis, Indonesia

merupakan negara yang memiliki cakupan wilayah laut yang lebih luas

daripada daratannya. Oleh karenanya, kepentingan atas laut merupakan

Page 100: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 82

sebuah kepentingan nasional yang harus lebih diperhatikan. Sebagai

negara kepulauan terbesar di dunia dengan 2/3 wilayahnya merupakan

laut, sudah barang tentu laut memiliki arti penting bagi Indonesia.

.Adapun klaim dari negara lain terhadap wilayah kedaulatan Indonesia

ialah apa yang dilakukan oleh Malaysia terhadap perairan Ambalat.

Malaysia mengklaim wilayah zona perairan Ambalat merupakan

bagian dari kedaulatannya sehingga negeri jiran tersebut sering

melakukan gerakan angkatan laut di wilayah perairan Ambalat yang

sebenarnya masih masuk dalam kedaulatan Indonesia. Satu contoh

peristiwa lain, kekalahan Indonesia dalam persengketaan terkait konsesi

wilayah pulau Sipadan dan Ligitan dengan Malaysia merupakan salah

satu cerminan negara kita kurang mampu menjamin secara nyata

keutuhan kedaulatan wilayahnya baik dalam upaya preventif maupun

defensif. Peristiwa tersebut tentu saja tidak boleh terulang kembali

karena kedaulatan Indonesia merupakan sebuah harga mati untuk

dibela dan juga dipertahankan. Ketegangan lain yang berhubungan

dengan bidang maritim antara Indonesia dengan negara lain ialah terkait

sikap agresif Australia. Pada pertengahan Januari 2014, terungkap

bahwa kapal-kapal Angkatan Laut Australia telah melanggar kedaulatan

Republik Indonesia dengan memasuki teritori maritim tanpa izin pada

beberapa kesempatan dalam operasi perlindungan perbatasannya.

Fakta lain yang perlu dilihat pula bahwa secara geostrategis,

wilayah Indonesia merupakan jalur strategis yang menghubungkan

Samudra Pasifik dengan Samudera Hindia. Selain itu, zona maritim

Indonesia juga berbatasan dengan negara-negara seperti Australia,

Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand, Timor Leste, India,

Palau dan Papua Nugini. Dengan letak dan posisi geografis Indonesia

yang sangat kompleks dan berbatasan sejumlah negara tersebut,

Page 101: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 83

potensi pelanggaran kedaulatan negara, khususnya di sektor maritim

akan semakin besar karena laut lndonesia berbatasan langsung dengan

tujuh dari negara di atas. Oleh karenanya, Indonesia seharusnya

mampu untuk menciptakan kapabilitas militernya demi terjamin

keamanan atas kedaulatan negara, khususnya di bidang maritim agar

kepentingan nasional terjaga.

Sejauh ini memang dalam beberapa kasus, militer Indonesia,

dalam hal ini TNI Angkatan Laut mampu menangkap dan mengusir

aktor-aktor yang melanggar kedaulatannya, namun hal tersebut belum

cukup. Negara seharusnya memiliki kekuatan militer yang mengandung

daya tangkal efektif (deterrence) dan berfungsi pula guna menunjang

upaya preventif agar pelanggaran-pelanggaran kedaulatan negara tidak

lagi terjadi. Guna mencapai derajat kekuatan yang memiliki daya tangkal

yang efektif, peran dari kebijakan pertahanan menjadi sangat krusial dan

hal tersebut seharusnya selaras dengan dijalankannya perubahan

dalam tugas dan fungsi TNI.

Hal pertama yang perlu dianalisa dalam penerapan konsep

pertahanan negara di laut dengan pendekatan analisa ancaman

potensial. Strategi penangkalan (deterrence strategy) berupa naval

diplomacy, naval presence dan pembangunan kemampuan dan

kekuatan angkatan lautmemiliki tujuan agar dapat mencegah niat pihak

lain mengganggu kedaulatan, keutuhan wilayahdan keselamatan

bangsa. Menurut Ken Booth (1979), frase naval diplomacy mengandung

pengertian penggunaan kekuatan laut (warships) untuk mendukung

kebijakan luar negeri pemerintah. Peran diplomasi dikenal juga dengan

unjuk kekuatan angkatan laut dirancanguntuk mempengaruhi

kepemimpinan negara atau beberapa negara dalam keadaan damai

atau pada situasi yang bermusuhan . Dengan kata lain, peran diplomasi

Page 102: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 84

dilaksanakan untukmemenangkan perang tanpa bertempur sama sekali

sama seperti yang diajarkan oleh Sun Tzu. Namun, kekuatan laut,

atau dalam hal ini kapal perang, haruslah memiliki kesiapan tempur

yang prima, mudah dikendalikan, mobilitas tinggi, mampu

memproyeksikan kekuatan ke darat, mampu menampilkan sosok

Angkatan Laut yang kuat dan berwibawa sebagai simbol dari kekuatan,

dan memiliki daya tahan operasi yang tinggi . Dengan demikian terdapat

keterkaitanantara pola operasi naval diplomacy dengan pengembangan

kekuatan angkatan laut. Walaupun pada masa sekarang ini penggunaan

traditional power (hard power ) untukmengkontrol lingkungannya,

seperti yang dilakukan oleh negara great powers , mulai

berkurangsebagai akibat perubahan politik dunia (Nye, 1990), namun

strategi naval diplomacy masihdianggap memiliki dampak dalam

pelaksanaan konsep strategi penangkalan sebagai salah satucara

penerapan dari soft power. Contoh yang paling menarik dari naval

diplomacy adalah pelaksanaan gunboat diplomacy yang dilakukan oleh

kapal perang angkatan laut Iran terhadaptim boarding party Royal Navy

pada Maret 2007 .Gunboat diplomacy sendiri menurut Perry(2009, h. 1)

adalah pelaksanaan naval diplomacy yang memaksa (coercive),

biasanyadilaksanakan oleh kekuatan superior terhadap kekuatan

inferior. Akan tetapi gunboat diplomacy dapat dilaksanakan oleh bangsa

maritim yang lemah terhadap musuh yang lebih kuat

denganmenerapkan kekuatan superior secara lokal (applying superior

force locally) seperti kasus penangkapan tim boarding party Royal Navy

oleh Iran di Teluk Arab. Penangkapan inidigambarkan sebagai

propaganda yang menyentak negara-negara berkembang dengan

pesan bahwa Iran adalah korban dari imperialisme kepada

khalayak luas yang sedang dilanda frustasi sebagai dampak dari

Page 103: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 85

Perang Irak II. Angkatan Laut Iran melaksanakan operasi ini dalam

rangka gunboat diplomacy terhadap manuver Angkatan Laut Amerika

Serikat (AS) yang sedangmelaksanakan latihan di wilayah yang sama

dengan mengerahkan dua gugus tempur kapalinduknya. Iran

menunjukan bahwa mereka bukan kekuatan yang lemah di hadapan

kekuatanmiliter yang besar. Sementara kehadiran di laut (naval

presence) juga menuntut kesiapan kapal perang dalammelaksanakan

penangkalan di wilayah yang memiliki potensi kerawanan terjadi

konflik.Kehadiran unsur-unsur KRI dari berbagai tipe di perairan

Ambalat, yang merupakan wilayahrawan konflik akibat sengketa

perbatasan dengan Malaysia, terbukti memiliki efek penangkalyang

tinggi. Tujuannya untuk mencegah lawan menggunakan laut untuk

keuntungannya sendiri (sea denial).

Menurut Mahan (1890), kekuatan laut yang unggul adalah terletak

padakemampuannya mengontrol alur pelayaran (sea lanes). Kehadiran

unsur KRI di alur-alur pelayaran kita untuk melaksanakan sea control

yang membawa dampak psikologis terhadap pihak-pihak yang berniat

mengganggu kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa dan

negara. Hal kedua yang perlu dianalisis dalam penerapan konsep

pertahanan negara di laut dengan pendekatan analisa ancaman faktual.

Strategi yang digunakan dalam rangka menangkalspektrum ancaman

faktual adalah Strategi Pengendalian Laut (Sea Control Strategy).

Ancaman faktual berupa ancaman terorisme, ancaman dalam negeri

berupa kriminalitas, kerusuhan, dan pemberontakan bersenjata, serta

ancaman keamanan laut. Strategi ini diimplementasikan dengan cara

pola operasi Siaga Tempur Laut dan Operasi Laut sehari-hari.

Penggunaan kekuatan untuk pelaksanaan strategi ini adalah

dengan mengerahkan seluruh komponen Sistem Senjata Armada

Page 104: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 86

Terpadu (SSAT) yang dimiliki oleh TNI AL dengan perbantuan

kekuatan TNI AU. Penggunaan kekuatan gabungan

dalam operasi laut pada hakikatnya sesuai dengan teori Corbett (1911)

dalam bukunya ―Some Principles of Maritime Strategy‖, yang

menyatakan bahwa perang pada dasarnya tidak ditentukan oleh

kekuatan laut. Perang dimenangkan di darat. Oleh karenanya dalam

strategi maritim perlu ditekankan pada penggunaan kekuatan

gabungan angkatan laut dan angkatan darat dalam kaitannya

dengan proyeksi kekuatan ke darat. Dengan memasukan TNI AU

ke dalam pemikiran Corbett di atastetap terlihat bahwa teorinya masih

berlaku pada masa sekarang. Misalnya, operasiKohanudnas dan

operasi Malacca Strait Sea Patrol (MSSP) di mana TNI AU merupakan

bagiandalam patroli udara bernama Eyes in the Sky (EiS).

Demikian pula Mahan menekankan penguasaan laut atas Sea

Lanes of Communications (SLOC) dan Sea Lanes of Trade (SLOT).

Keamanan maritim bertujuan untuk mewujudkan stabilitas keamanan di

laut dalam rangka menjamin integritas wilayah maupun kepentingan

nasional di dan atau lewat laut , sehingga penguasaan atas SLOC dan

SLOT untuk menjamin terwujudnya penegakkan hukum dan kedaulatan

di wilayah perairan yurisdiksi nasional amat penting. Sebagai contoh,

pelaksanaan operasi Malacca Strait Sea Patrol (MSSP) yang

dimulaisejak tahun 2004 ditambah operasi keamanan laut (kamla)

sehari-hari yang diselenggarakan oleh Komando Armada RI Kawasan

Barat (Koarmabar) telah berhasil menekan angka perompakan di Selat

Malaka dari 15 kasus pada tahun 2005 hingga menjadi satu kasus saja

pada tahun 2011. Namun demikian konsep dan strategi

pertahanan negara di laut juga memiliki kelemahan atas

implementasinya. Teori Mahan menuntut penguasaan atas laut

Page 105: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 87

menggunakan kekuatan yangsuperior, gabungan kekuatan maritim

(commerce) dengan angkatan laut dan pangkalan disepanjang SLOC.

Kekuatan TNI AL sendiri diproyeksikan baru mencapai kekuatan pada

tataran green water navy pada tahun 2024. Sementara postur Kekuatan

Pokok Minimum (Minimum Essential Force) masih berlangsung

pengembangannya hingga 2015. Mahan dan Corbett menyarankan

pentingnya peran pangkalan dalam penguasaan dan pengendalian laut.

Kondisi pangkalan TNI AL di sepanjang ALKI belum sepenuhnya

mampu mendukung pelaksanaanoperasi laut dalam konsep

pertahanan negara di laut. Demikian pula pemanfaatan dan

pelibatansemua komponen maritim dalam konsep pertahanan negara di

laut masih belum maksimal.Indikasi dari hal ini dapat dilihat dari belum

dilibatkannya stakeholder-stakeholder di laut dalamoperasi Siaga Purla

maupun operasi keamanan laut sehari-hari lainnya.

Strategi pertahanan laut, dan konsep terkait strategi maritim,

berkaitan dengan strategi keseluruhan untuk mencapai kemenangan di

laut, termasuk perencanaan dan pelaksanaan kampanye, gerakan dan

disposisi dari angkatan laut dengan mencari keuntungan dari

pertempuran di suatu tempat nyaman, dan penipuan dari musuh. Taktik

angkatan laut berkaitan dengan pelaksanaan rencana dan manuver

armada laut dalam pertempuran. Sebuah kekuatan angkatan laut

merupakan komando laut yang kuat sehingga musuh tidak dapat

menyerang secara langsung. Laut juga disebut kontrol, dominasi ini

mungkin berlaku untuk perairan sekitarnya (yaitu pesisir) atau dapat

memperpanjang jauh ke lautan, yang berarti negara memiliki angkatan

laut setara superioritas udara. Dengan komando laut, sebuah negara

(atau aliansi) dapat memastikan bahwa kapal militer dan kapal dagang

bisa bergerak leluasa, sementara para pesaingnya, baik dipaksa untuk

Page 106: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 88

tinggal di pelabuhan atau mencoba untuk menghindar wilayah

kekuasaan. Yang paling terkenal, Angkatan Laut Kerajaan Inggris

memegang komando laut selama periode panjang dari abad ke-18

sampai awal abad ke-20, memungkinkan Inggris dan sekutu-sekutunya

untuk melakukan perdagangan dan untuk memindahkan pasukan serta

persediaan (logistik) dengan mudah pada masa perang, sementara

musuh-musuhnya tidak dapat melakukannya. Sebagai contoh, Inggris

mampu memblokade Prancis selama Perang Napoleon, Amerika

Serikat selama Perang tahun 1812, dan Jerman selama Perang Dunia

I. Beberapa angkatan laut dapat beroperasi sebagai angkatan laut, tapi

banyak Negara-negara yang mengkonversi angkatan laut dari ―Green

water‖ ke ―Blue water‖ dan ini akan meningkatkan penggunaan militer

Zona Ekonomi Eksklusif asing [zona pesisir sampai 200 mil laut (370

km)] dengan kemungkinan reaksi untuk rezim ZE.

Angkatan Laut di Negara Indonesia ini merupakan bagian dari

kesatuan tentara nasional Indonesia atau yang kita kenal dengan nama

TNI-AL. merupakan bagian dari kesatuan tentara nasional Indonesia

yang dibentuk pada tahun 1945 setelah Indonesia memproklamirkan

kemerdekaannya. Angkatn laut saat ini tersebar di seluruh wilayah

perairan Indonesi, dengan berbaga kesatuan, dan terrbagi menjadi dua

wilayah, yaitu Barat dan juga Timur. Angkatan laut di Indonesia sendiri

memiliki tugas yang sangat special. Hal ini disebabkan karena Indonesia

yang merupakan Negara kepulauan yang besar, sehingga memiliki

banyak sekali wilayah-wilayah perairan, yang tentu saja harus dijaga.

Maka dari itu, disinilah peran angkatn laut sangat penting.

Berikut ini adalah beberapa tugas dan fungsi angkatan laut di

wilayah Indonesia :

Page 107: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 89

1. Menegakkan Hukum Dan Menjaga Keamanan Wilayah Laut

Yurisdiksi Nasional

Tugas pertama dari angkatan laut menurut undang-undang adalah

menegakkan hukum dan juga menjaga keamanan dari wilayah laut

yurisdiksi nasional. Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan salah

satu Negara kepulauan terbesar di dunia. Hal ini tentu saja secara

geografis menyebabkan Indonesia menjadi Negara yang memiliki

banyak sekali wilayah perairan dan juga wilayah kelautan. Maka

dari itu, dibutuhkanlah sebuah pasukan yang mampu untuk

menegakkan hukum dan menjaga keamanan seluruh wilayah laut

tersebut, yaitu TNI angkatan laut, yang merupakan bagian dari

tentara nasional Indonesia.

2. Melaksanakan Tugas Diplomasi Angkatan Laut

Selain membantu menjaga ketahanan dan juga keamanan, serta

menegakkan hukum di wilayah laut, angkatan laut sendiri juga

memiliki peran dan juga tugas yang juga penting sebagai diplomat,

dan pembicara angkatan laut. Hal ini dilaksanakan ketika terdapat

beberapa kebijakan baik nasional maupun internasional yang

memiliki kaitan dengan diplomasi angkatan laut.

3. Melaksanakan Pemberdayaan Wilayah Pertahan Laut

Pemberdayaan wilayah laut juga merupakan salah satu tugas dan

juga fungsi penting dari angkatan laut Republik Indonesia.

Pemberdayaan wilayah pertahanan laut disini adalah sebuah

kondisi dimana setiap titik-titik rawan yang terdapat pada wilayah

laut Indonesia tetap dijaga dan juga dipertahankan, agar nantinya

tidak muncul konflik yang terjadi akibat wilayah pertahan laut yang

baik sengaja ataupun tidak senagat ditembus oleh Negara lain.

dengan begitu, hal ini akan tetap menjaga kedaulatan Negara

Page 108: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 90

Republik Indonesia, terutama dari sis kemaritiman dan juga

kelautan.

4. Menjaga Keamanan Dan Kestabilan Wilayah Kemaritiman

Indonesia

Tugas berikutnya yang dimilki oleh angkatan laut adalah tugas

menjaga keamanan dan juga kestabilan dari wilayah kemaritiman

Indonesia. Wilayah kemaritiman yang dimaksud pada poin ini

adalah wilayah-wilayah laut yang merupakan bagian dari seluruh

wilayah Negara kesatuan republic Indonesia. Jadi, dalam hal ini,

angakatan laut memiliki tugas yang sangat penting untuk menjaga

keamanan dan juga kestabilan pada wilayah tersebut.

5. Begerak Cepat Untuk Menjaga NKRI Dari Serangan Dari Laut

Saat ini, perang bisa berasal dari wilayah mana saja, baik dari

darat, udara, dan jugalautan. Maka dari itu, dibutuhkanlah angkatan

laut yang selalu sigap dan juga siap untuk bergerak cepat dalam

melakukan penjagaan dan juga langsung mempertahankan wilayah

NKRI dari serangan musuh yang dimulai dari laut. Ketika terdapat

tanda-tanda mencurigakan yang kemungkinan dapat mengganggu

kedaulatan Negara, maka angkatan laut harus dengan sigap dan

juga cepat melakukan pengamanan dan menjaga keutuhan, agar

tdak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

6. Membantu Pihak-Pihak Terkait

Sebagai salah satu Negara yang memiliki banyak sekali wilayah

perairan dan juga wilayah laut, maka dari itu segala bentuk insiden

dan juga kecelakaan yang terjadi di bagian perairan dan laut pun

bisa saja sering terjadi. Beberapa contoh yang mungkin pernah

terjadi adalah peristiwa terjatuhnya pesawat di perairan, dan juga

tenggelamnya kapal. Pada saat-saat seperti ini, angkatan laut pun

Page 109: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 91

sudah harus sigap dan juga siap dalam membantu pihak-pihak

terkait dalam membantu melakukan proses evakuasi dan

penyelamatan. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah pihak SAR,

dan juga pihak-pihak kepolisian air.

7. Melakukan Penguatan Atau Reinforcement Pada Armada Laut

Indonesia

Tugas penting lainnya dari angkatan laut adalah melakukan

penguatan dan juga reinforcement pada armada laut Indonesia. Hal

ini dilakukan untuk mengantisipasi dan juga melancarkan fungsi dan

juga tugas dari angkatan laut sebagai penjaga kemanan di wilayah

perairan Indonesia. Berbagai peralatan dan juga perlengkapan yang

berhubungan dengan angkatan laut, seperti kapal induk, perahu,

speed boat, dan sebagainya harus selalu dirawat dan ditingkatkan

kualitas teknologinya oleh angkatan laut. Hal ini nantinya akan

mempermudah angkatan laut dalam menjaga kedaulatan wilayah

republic Indonesia daai wilayah perairan dan juga laut.

8. Memberikan Rasa Aman Bagi Seluruh Masyarakat Indonesia

Hal yang paling penting adalah menjaga keamanan dan juga

memberikan rasa aman bagi seluruh rakyat Indonesia. Ya,

Angkatan laut tentu saja dituntut untuk selalu sigap dalam menjaga

kemanan NKRI, sehingga dengan begitu, setiap warga Negara dan

juga masyarakat akan selalu merasa aman dan juga tenang akan

pengamanan yang sudah dilakukan oleh para angkatan laut

tersebut.

9. Melakukan Patrol Dan Penangkapan Terhadap Kegiatan Illegal Di

Wilayah Perairan

Angkatan laut, bersama dengan polisi air memiliki tugas yang

hampir mirp, salah satunya adalah sama-sama melakukan patrol di

Page 110: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 92

wilayah perairan Indonesia, dan mencegah terjadinya berbagai

macam tindakan dan gerakan illegal yang terjadi di wilayah perairan

Indonesia, seperti illegal fishing, pencurian ikan, pencurian sumber

daya, penyelundupan barang, dan sebagainya.

10. Berkoordinasi Dengan Angkatan Lain

Tugas lainnya dari angkatan laut adalah bersatu dengan dua

angkatan lainnya, yatu angkatan udara dan juga angkatan darat.

Hal ini dilakukan guna mengkoordinasikan strategi dan juga

perencanaan pertahanan wilayah republic Indonesia, sehingga

benar-benar aman dari segalam macam ancaman dan juga bahaya

yang dapat mengganggu kedaulatan.

Selain itu, sudah menjadi tugas dari angkatan laut dan juga

angkatan darat serta udara untuk menyatukan komando, sehingga hal

ini akan semakin mempermudah koordinasi dalam rangka menjaga

keutuhan NKRI

1.6 Kekuatan Laut Sebagai Elemen Ketahanan Nasional

Sistem pertahanan laut perlu didukung oleh kekuatan laut (sea

power) yang memadai. Kekuatan laut tidak berarti hanya armada kapal

perang, tetapi juga mencakup armada kapal niaga, pelabuhan, industri,

dan tenaga kerja. Inti kekuatan laut sesungguhnya adalah perdagangan

lewat laut baik keluar negeri maupun antar pulau negara kepulauan.

Kekuatan laut ditinjau dari dari sudut ekonomi, terdiri atas tiga unsur

utama, yaitu produksi (pertanian, perindustrian, dan pertambangan),

pelayaran (shipping), dan pasar (markets) untuk menjual produksi.

Kekuatan Laut yang Indonesia miliki bukanlah sekedar luasnya

lautan yang dimiliki secara geografis. Kekuatan sesungguhnya adalah

Page 111: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 93

segenap potensi yang ada di wilayah laut Indonesia yang kemudian

dioptimalkan dengan baik guna kedaulatan negara.

Gambar 10. Kondisi Wilayah Asia Pasifik

Gambar 11. Kondisi Strategi Posisi Indonesia

Unsur-unsur kekuatan nasional (national power) sangat bervariasi

sesuai model yang dikembangkan, seperti adanya unsur demografi,

geografi, ekonomi, sejarah, organisasi pemerintahan dan militer,

penduduk, karakter nasional, moral nasional, karakter diplomasi dan

Dengan potensi Asia Pasifik sebagai sebuah economic power-house

(pusat kekuatan ekonomi dunia),

maka dapat memicu munculnya

tantangan keamanan, baik tradisional

maupun non-tradisional.

Page 112: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 94

pemerintahan. Gambar diatas menujukkan bahwa unsur kekuatan

nasional berupa posisi strategis Indonesia yang sangat sibuk dilintasi

oleh aktivitas perdagangan dunia. Dan tidak jarang dari padatnya

aktivitas tersebut juga, dapat memunculkan berbagai ancaman yang

timbul dari laut, harus juga diselesaikan di laut. Sebagai negara dengan

kekuatan laut yang baik Indonesia harus mulai menjadi pemain dunia

dalam percaturan pertahanan lautnya. Komponen bangsa berupa

Sumberdaya Manusia dan Sumberdaya Alam memastikan strategi

pertahanan laut Indonesia.

Tabel 1. Tabel Matriks Interaksi Unsur-Unsur Ketahanan Nasional Untuk

Mewujudkan Kekuatan Laut Nasional

Lingkungan Politik Ekonomi Sosbud Hankam

Lingkungan Kepenting

an

lingkungan

terhadap

politik

Kepentingan

lingkungan

terhadap

ekonomi

Kepentingan

lingkungan

terhadap

sosbud

Kepentingan

lingkungan

terhadap

hankam

Politik Kepentingan

politik

terhadap

lingkungan

Kepentingan

politik

terhadap

ekonomi

Kepentingan

politik

terhadap

sosbud

Kepentingan

politik

terhadap

hankam

Ekonomi Kepentingan

ekonomi

terhadap

lingkungan

Kepenting

an

ekonomi

terhadap

politik

Kepentingan

ekonomi

terhadap

sosbud

Kepentingan

ekonomi

terhadap

hankam

Sosbud Kepentingan

sosbud

terhadap

lingkungan

Kepenting

an sosbud

terhadap

politik

Kepetningan

sosbud

terhadap

ekonomi

Kepentingan

sosbud

terhadap

hankam

Hankam Kepentingan

hankam

terhadap

lingkungan

Kepenting

an hankam

terhadap

politik

Kepentingan

hankam

terhadap

ekonomi

Kepentingan

hankam

terhadap

sosbud

Tabel Matriks Interaksi Unsur-Unsur Ketahanan Nasional (Sumber:

Wahono, K.S, 2016)

Page 113: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 95

Perkembangan dunia di masa yang akan datang akan semakin

meningkatkan peranan laut secara cukup untuk menjamin keutuhan

benua nusantara Indonesia. Bagi benua nusantara kekuatan laut

merupakan insti kekuatan nasionalnya, yang pembangunannaya

memerlukan koordinasi, kerjasama dan sinergi yang erat dari seluruh

unsur kekuatan nasional yang diperlukan sebagai landasan untuk

membangun kekuatan laut nasional. Strategi pertahanan laut

merupakan bagian dari strategi nasional. Sasaran uatama strategi

pertahanan laut adalah menegakkan penguasaan atas laut untuk ikut

menjamin keamanan dan stabilitas nasional. Dalam hal ini berarti

Indonesia perlu menghadirkan kekuatan laut (naval presence atau naval

suasion) di kawasan laut asia tenggara, asia pasifik dan asia afrika

untuk ikut memelihara keamanan dan stabilitas regional yang menjadi

penguatan keamanan dan stabilitas nasional.

Ketahanan Nasional merupakan salah satu konsepsi politik dari

Negara Republik Indonesia. Ketahanan Nasional dapat dikatakan

sebagai konsep geostrateginya bangsa Indonesia. Dengan kta lain,

geostartegi bangsa Indonesia diwujudkan melalui konsep ketahanan

nasional. Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam

memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita-cita

proklamasi dan tujuan nasional. Ketahanan nasional sebagai geostrategi

bangsa Indonesia memiliki pengertian bahwa konsep ketahanan

nasional merupakan pendekatan yang digunakan bangsa Indonesia

dalam melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita

dan tujuan nasional. Ketahanan nasional sebagai suatu pendekatan

merupakan salah satu pengertian dari konsepsi ketahan nasional itu

Page 114: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 96

sendiri. Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi

ketahan nasional.yaitu :

Ketahanan Nasional sebagai suatu kondisi. Perspektif ini melihat

Ketahanan Nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan

yang seharusnya dipenuhi. Keadaan atau kondisi ideal demikian

memungkinkan suatu negara memiliki kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu

mengahadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi

kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan

Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara

dalam menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangunan

negara . Sebagai suatu pendekatan, ketahanan nasional

menggambarkan penedekatan yang integral. Integral dalam arti

penedekatan yang mencerminkan anatara segala aspek/isi, pada

saat membangun maupun pemecahan masalah kehidupan. Dalam

hal pemikiran, pendekatan ini menggunakan pemikiran kesisteman

(system thinking)

Ketahanan Nasional sebagai suatu doktrin. Ketahanan nasional

merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran

konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan bernegara.

Sebagai doktrin dasar nasional konsep ketahanan nasional

dimasukkan dalam GBHN agar setiap orang , masyarakat dan

penyelenggara negara menerima dan menjalankannya.

1.7 Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional

Konsepsisi ketahanan nasional memiliki latar belakang sejarah

kelahirannya di Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasiona bermula

pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer angjatan darae yang

Page 115: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 97

sekarang bernama SESKOAD. Masa itu adalah sedang meluasnya

pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Pengaruh

Komunisme menjalar samapai kawasan Indo Cina sehingga satu

persatu kawasan Indo Cina seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja.

Bahkan infiltrasi komunis mulai masuk ke Thailand, Malaysia dan

Singapura. Akankan efek domino itu akan terus ke Indonesia. Concern

atas fenomena tersebut mempengaruhi para pemikir militer di SSKAD

(pada masa itu). Mereka mengadakan pengamatan atas kejadian

terseut, yaitu tidak adanya perlawanan yang gigih dan ulet di Indo Cina

dalam menghadapi ekspansi Komunis. Bila dibandingkan dengan

Indonesia, kekuatan apa yang dimiliki bangsa ini, sehingga mampu

menghadapi berbagai ancaman termasuk pemeberontakan dala negeri.

Jawaban sementara dari kalangan pemikir tersebut adalah adanya

kemampuan territorial dan perang gerilya.

Tahun 1960-an terjadi gerakan Komunis di Filiphina, Singapura

dan Thailand. Bahkan gerakan komunis Indonesia berhasil mengadakan

pemberontakan pada 30 September 1965, namun akhirnya dapat diatasi

menyadari atas berbagai kejadian tersebutr, semakin kuata gagasan

pemikiran tentang kekuatan apa yang seharusnya ada dalam

masyarakat dan abngsa Indonesia agar kedaulatan dan keutuhan

bangsa negara Indonesia terjamin di masa-masa mendatang. Jawaban

atas pertanyaan tersebut adalah adanya kekuatan nasional yang

anatara lain berupa unsur kesatuan dan persatuan keukatan nasional.

Pengembangan atasa pemikiran tersebut dilnjutkan oleh Lemhanas.

Dalam kajian Lemhanas tahun 1968 telah ada kemajuan konseptual

berupa ditemukannya unsure-unsur dari tata kehidupan nasional yang

berupa ideology, politik, social, ekonomi dan militer. Pada tahun 1969

lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang menjadi pertanda dari

Page 116: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 98

ditinggalkannya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional

sendiri terdapaty konsep kekuatan. Konsepsi Ketahan nasional waktu itu

dirumuskan sebagai keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang

mengandung kemampuan mngembangkan kekuatan nasional yang

ditujukan untuk mengahadapi segala anaman dan kekuatan

membahayakan kelangsungn hidup negara dan bangsa Indonesia. Kata

―segala‖ menunjukkan kesadaran akan spectrum ancamn yang lebih

dari sekedar anacaman komunis dan atau pemberontakan.Kesadaran

akan spectrum ini diperluas tahun 1972 menjadi ancaman, tantangan,

hambatan dan gangguan (ATHG). Konsepsi Ketahanan Nasional tahun

1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bangsa yang berisi

keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk

mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan

mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik

yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung maupun tidak

langsung yang membahayakan identitas, integritas kelangsungan hidup

bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan

nasional.

1.8 Unsur Unsur Ketahanan Nasional

Unsur, elemen atau faktor yang mempengaruhi

kekuatan/ketahanan nasional suatu negara terdiri atas beberapa aspek:

a. Unsur atau Gatra Penduduk

Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan

nasional negara yang bersangkutan. Faktor yang berkaitan

dengan penduduk negara meliputi dua hal yaitu aspek kualitas dan

kuantitas.

Page 117: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 99

b. Unsur atau Gatra Wilayah

Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara. Hal ini

terkait dengan wilayah negara meliputi :

Bentuk wilayah negara nerupa negara pantai, negara

kepulauan atau negara continental

Luas wilayah negara

Posisi geografis, astronomis dan geologis negara

Daya dukung wilayah negara, ada negara yang habitable

dan unhabitable

c. Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam

Hal-hal yang berkaitan dengan unsure sumber daya alam sebagai

elemen ketahan nasional meliputi :

Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan

mencakup sumber daya alam hewani, namabati dan

tambang

Kemampuan mengeskplorasi sumber daya alam

Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan

masa depan dan lingkungan hidup

Kontrol atas sumber daya alam

d. Unsur atau Gatra di Bidang Ideologi

Ideologi mendukung ketahanan suatu bangsa karena ideology

bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi poko yaitu:

Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang

bersangkutan artinya nilai-nilai yang terkandung dalam

ideologi itu menjadi cita-cita yang hendak dituju secara

bersama

Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat ang

bersangkutan, artinya masyarakat yang banyak dan

Page 118: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 100

beragam itu bersedia menjadikan ideologi sebagai milik

bersama dan menjadikannya bersatu.

e. Unsur atau Gatra di Bidang Politik

Politik penyelenggaraan negara sangat mempengaruhi kekuatan

nasional yang ditinjau dari beberapa aspek :

Sistem politik suatu negara

Sistem pemerintahan suatu negara

Bentuk pemerintahan suatu negara

Bentuk negara suatu negara

f. Unsur atau Gatra di Bidang Ekonomi yang berkaitan denan sistem

ekonomi sutu negra baik yang menganut sistem ekonomi liberal

atau sistem ekonomi sosialis.

g. Unsur atau Gatra di Bidang Sosial Budaya yang berkaitan dengan

akulturasi dan asimilasi budaya dan masyarakat di suatu negara.

h. Unsur atau Gatra di Bidang Pertahanan Keamanan yang berkaitan

ancaman militer yang dihadapi sutu negara dari negra lain,

sehingga unsur utama pertahanan dan keamanan berada ditangan

tentara (militer).

Unsur-unsur kekuatan nasional (national power) sangat bervariasi

sesuai model yang dikembangkan, seperti adanya unsur demografi,

geografi, ekonomi, sejarah, organisasi pemerintahan dan militer,

penduduk, karakter nasional, moral nasional, karakter diplomasi dan

pemerintahan. Berbagai ancaman yang timbul dari laut, harus juga

diselesaikan di laut. Sebagai negara dengan kekuatan laut yang baik

Indonesia harus mulai menjadi pemain dunia dalam percaturan

pertahanan lautnya. Komponen bangsa berupa Sumber daya manusia

dan Sumberdaya alam memastikan strategi pertahanan laut Indonesia.

Page 119: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 101

BAB 2

STRATEGI TNI ANGKATAN LAUT DALAM

PENGAMANAN BATAS MARITIM NKRI: KAJIAN

HISTORIS – STRATEGIS

Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut

sebagai bagian integral dari TNI, berperan sebagai

komponen utama pertahanan negara matra laut

menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan

keputusan politik negara guna menegakkan kedaulatan

negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap

bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari

ancaman serta gangguan terhadap keutuhan bangsa

dan negara melalui pelaksanaan Operasi Militer untuk

Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang

(OMSP).

Gambar 12. Pasukan Khusus TNI AL

Kekuatan Tni Angkatan Laut menjadi domain utama kekuatan yang dapat menyelesaikan ancaman di laut. Pengamanan batas maritim begitu penting untuk dikuasi dalam rangka menjaga kedaulatan negara.

Page 120: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 102

Untuk meningkatkan pemahaman tentang wawasan kemaritiman

bangsa Indonesia khususnya bagi para mahasiswa/generasi penerus

bangsa diperlukan adanya kesamaan persepsi tentang konstelasi

geografi negara Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan atau

pemahaman tentang archipelagic oriented.

Sumber: Paparan Kapushidoral, 28 Mei 2019 dalam FGD Prodi Keamanan

Maritim TA. 2019

Sudah saatnya bangsa Indonesia memandang laut sebagai

sarana dan wahana untuk mewujudkan satu kesatuan wilayah negara

dalam arti politik, hukum, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan

keamanan serta merupakan salah satu medan juang dalam upaya

pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan bangsa

Indonesia. Dalam makalah ini dijelaskan tentang realitas bangsa

Page 121: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 103

Indonesia sebagai bangsa maritim serta berbagai upaya yang dilakukan

oleh TNI Angkatan Laut khususnya dalam mengamankan batas maritim

dengan negara tetangga yang memiliki kompleksitas permasalahan.

Pengembangan negara maritim Indonesia berlandaskan Pancasila

dan UUD 1945 karena dalam prikehidupan kebangsaan Indonesia

Pancasila pada hakekatnya disusun secara serasi dan seimbang untuk

mewadahi seluruh aspirasi bangsa Indonesia. Landasan

konsepsionalnya adalah wawasan nusantara dan ketahanan nasonal.

Dengan wawasan nusantara bangsa Indonesia memandang wilayah

nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, social budaya

dankeamanan. Pada hakekatnya negara maritim Indonesia merupakan

pengembangan darikonsepsi ketahahan nasional, maka konsepsi

negara maritim Indonesia perlu dijadikan pedomandan rangsangan serta

dorongan bagi bangsa kita dan upaya pemanfaatan dan pendaya

gunaan secara terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan.

Pembinaan wilayah untuk menciptakan ketahanan nasional yang

maksimal dan efektif, untukmewujudkan kesejahteraan, ketenteraman

dan keamanan bagi bangsa Indonesia. Laut yangmelingkupi dan

memangku kepulauan nusantara merupakan satu keutuhan wilayah

nasionalIndonesia, sekaligus sebagai faktor penentu terwujudnya

kesatuan politik, ekonomi, sosial danbudaya bangsa dalam kesatuan

pertahanan dan akhirnya juga kesatuan pengamanan yang mantap.

Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, kemampuan

pertahanan nasional di wilayah lautdan udara tentunya harus menjadi

perhatian yang serius untuk ditingkatkan, terutamakemampuan mobiltas

nasional dengan transportasi (darat, laut dan udara) dan logistik

terpadudalam pangkalan dan pertahanan di laut wilayah (teritorial sea),

hingga ke laut lepas.

Page 122: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 104

Ancaman tehadap wilayah pantai di Indonesia juga

dapat datangnya dari bencanan alam gempabumi dan diiukuti oleh

tsunami. Bencana akibat gempa bumi dan tsunami ini terjadi karena

adanya gerakan tektonik di bawah dasar laut. Oleh karena itu, pantai-

pantai yang rawan gempabumi dan tsunami adalah pantai-pantai yang

berhadapan dengan daerah penunjangan (subduksi) antara dua

lempengan taktonik Eurausia dan Australia disebelah barat Sumatera,

diselatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT, maupun pantai- pantai di sebelah

Utara dan Timur dari Indonesiabagian Timur, sebagai akibat subduksi

antara lempengan Pasifik dan Eurasia.

Pemanfaatan Data dan Informasi Sumber Daya Pesisir dan

Kelautan dalam Aspek SistemPertahanan Laut. Dalam rangka Sistem

Pertahanan Laut, data dan Informasi kelautan diperlukanuntuk

menunjang fungsi-fungsi pertahanan di wilayah laut. Fungsi- fungsi

tersebut adalah sebagaifungsi Intelejen Maritim dan fungsi Pengamatan

dan penelitian laut. Kebijakan dan Strategi Pembangunan Wilayah

Maritim untuk Mencapai Ketahanan Nasional.

Dalam kaitannya dengan pembangunan sumber daya laut,

pemerintah dan bangsa Indonesiamembuat satu kebijakan yang

strategis dan antisipatif yaitu dengan menjadikan matra laut

sebagaisektor tersendiri. Kebijakan ini perlu ditindak lanjuti dengan

penepatan kebijakan dan strategi pembangunan yang mantap dan

berkesinambungan untuk mencapai ketahanan nasional, argumentini

paling tidak didasarkan pada dua alasan pokok.

1) Pembangunan wilayah maritim adalah pembangunan seluruh

wilayah perairanIndonesia dengan segenap sumber daya alam

terkandung di dalamnya untukkesejahteraan bangsa Indonesia.

Alasan ini membawa implikasi bahwa kebijakan danstrategi

Page 123: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 105

ketahanan nasional yang diterapkan harus bersifap menyeluruh

(holistik) danterpadu antara sumber daya alam dan sumber daya

manusianya.

2) Bahwa dengan diterapkannya kebijakan dan strategi pembanguna

n wilayah maritimyang mantap dan berkesinambungan, maka

semakin terbukti bahwa Negara mampumencapai ketahanan

nasional secara mandiri untuk mengelola sumber daya

alamnyadengan baik sesuai dengan tujuan pembangunan

nasional.

Untuk meningkatkan pemahaman tentang wawasan kemaritiman

bangsa Indonesia khususnya bagi para mahasiswa/generasi penerus

bangsa diperlukan adanya kesamaan persepsi tentang konstelasi

geografi negara Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan atau

pemahaman tentang archipelagic oriented.

Sudah saatnya bangsa Indonesia memandang laut sebagai

sarana dan wahana untuk mewujudkan satu kesatuan wilayah negara

dalam arti politik, hukum, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan

keamanan serta merupakan salah satu medan juang dalam upaya

pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan bangsa

Indonesia. Dalam makalah ini dijelaskan tentang realitas bangsa

Indonesia sebagai bangsa maritim serta berbagai upaya yang dilakukan

oleh TNI Angkatan Laut khususnya dalam mengamankan batas maritim

dengan negara tetangga yang memiliki kompleksitas permasalahan.

2.1 Pemahaman Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional dapat diatasi dengan baik oleh bangsa

Indonesia, makatercapailah suatu keadaan yang dinamakan ketahanan

Page 124: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 106

nasional untuk mencapai keadaantersebut, terdapat suatu pemahaman

yang dinamakan "geostrategi" secara umum, geostrategimerupakan

upaya untuk memperkuat ketahanan diberbagai bidang yaitu bidang

ideologi,politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, kehidupan beragama

dan pembangunan.Lingkungan laut atau maritim mempunyai lima

dimensi strategi Militer yang salingberhubungan meliputi :

a) Dimensi ekonomi. Penggunaan laut sebagai media

perhubungan, transportasi dan perdagangan telah

dimanfaatkan sejak dahulu hinga sekarang, danhampir 99,5 %

pergerakan roda perekonomian di dunia adalah melewati jalur

laut, volumemuatan meningkat delapan kali sejak tahun 1945

dan kecenderungan semakin meningkatsampai sekarang.

Telah diyakini bahwa perdagangan lewat laut yang terpadat

adalah melalui Selat Malaka atau melalui jalur alternatif ALKI

I,II,III.

b) Dimensi Politik. Perubahan dimensi politik dari lingkungan marit

im berkembangsangat tajam semenjak tahun 1970-an. Bagi

sejumlah besar Negara pantai, khususnyabagi dunia ketiga,

perairan yang berbatasan dengan pantai memberikan prospek

satu-satunya untuk perluasan. Tuntutan kedaulatan sering

merupakan tindakan politik untukmendapatkan konsekuensi

ekonomi daripada sekedar perhitungan jangka panjang

tentanguntung dan ruginya. Perselisihan atas perbatasan laut

seringkali lebih dimotivasi olehsimbol politik dari perhitungan

biaya dan manfaatnya.

c) Dimensi Hukum. Basis dimensi hukum dalam lingkungan mariti

m adalah KonvensiPBB tentang Hukum Laut Internasional

(UNCLOS 1982). Kecenderungan dari penekananhukum di laut

Page 125: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 107

sekarang lebih banyak dipokuskan pada masalah lingkungan

hal manadapat berakibat pembatasan gerakan kapal dan

mengurangi hak Negara bendera,disamping itu ada kebutuhan

untuk penertiban lebih efektif atas rezim yang ada

khususnyayang berhubungan masalah perikanan dan

perdagangan narkoba secara illegal.

d) Dimensi Militer. Di laut dimensi militer selalu berkembang meng

ikuti perkembanganteknologi, sehingga profesionalisme

Angkatan Laut suatu Negara selalu dikaitkan

denganpenguasaan dan penggunaan teknologi yang mutakhir.

Filosofi Angkatan Laut adalah"senjata yang diawaki", berbeda

dengan filosofi "manusia yang dipersenjatai".

e) Dimensi Fisik. Pemahaman terhadap lingkungan fisik menyelur

uh dimanakekuatan maritim akan beroperasi sangat penting,

seperti kondisi geografi, hidrooseanografi. Daerah Operasi

kekuatan maritim mulai dari perairan dalam laut bebas

(BlueWaters) ke perairan yang lebih dangkal (Green Waters)

sampai ke perairan pedalaman,muara dan sungai (Brown

Waters). Corong strategis berbatasan atau dimiliki oleh negara-

negara pantai yang berdekatan. Seperti selat Malaka, dimiliki

oleh Indonesia, Malaysiadan Singapura. Oleh karena itu

konsep "Joint Security" akan mudah diterima dan diterapkandi

antara negara-negara pantai tersebut.

Dari berbagai dimensi tersebut diatas apabila disinergikan secara

baik maka akan dapatmenciptakan suatu kekuatan laut yang tangguh

(sea power), dimana parameternya mengarahpada tiga elemen

operasional yaitu unsur kekuatan militer (fighting instruments),

Page 126: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 108

penggerak rodaperekonomian di laut (merchant shipping) dan

pangkalan atau pelabuhan.

Stabilitas Ketahanan Nasional. Setiap bangsa mempunyai cita-

cita yang luhur dan indahyang ingin dicapai yang lazim dinamakan

tujuan nasional. Dalam usaha mencapai tujuan nasional tersebut setiap

bangsa akan menghadapi tantangan, ancaman dan gangguan yang

harus ditangani. Untuk itu suatu bangsa harus mempunyai kekuatan,

kemampuan, daya tahan dan keuletan yang dinamakan ketahanan

nasional. Upaya kesejahteraan sosial bertujuan untuk meningkatkan

taraf hidup yang kerta raharjadalam suasana demokratis, adil dan

merata, dengan kata lain, berkembangnya masyarakatmadani Indonesia

(Indonesian civil society). Kemantapan keamanan nasional dan

adanyamasyarakat yang madani akan menjamin dapat

dikembangkannya kesejahteraan nasional.Sebaliknya kemantapan

kesejahteraan nasional akam menjamin terciptanya stabilitas nasional.

Dengan meningkatnya kemantapan kesejahteraan nasional dan diikuti

oleh meningaktnyakemantapan nasional, maka melalui pemerataan

pembangunan yang konsepsional dapat dicapaistabilitas nasional yang

dinamis. Dalam dinamika inilah ketahanan nasional harus diwujudkan

dengan menggunakanpendekatan kesejahteraan (prosperity approach)

dan pendekatan keamanan (security approach). Ketahanan nasional

mencakup dua aspek, yaitu aspek alamiah dan aspek kemasyarakatan.

Aspek alamiah meliputi : Kondisi georafis Negara, keadaan dan

kekayaaan alam serta keadaan dan kemampuan penduduk. Sedangkan

aspek kemasyarakatan: Ideologi, politik, ekonomi, sosialbudaya serta

pertahanan keamanan, aspek-aspek tersebut tidak ditinjau secara

terpisah-pisahmelainkan memiliki korelasi secara keseluruhan

merupakan suatu konfigurasi yang menimbulkandaya tahan nasional.

Page 127: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 109

2.2 Seapower Dan Kejayaan Nusantara Dalam Sejarah

Secara historis, abad yang lalu Alfred Thayer Mahan, seorang

perwira Angkatan Laut Amerika Serikat melalui bukunya ―The Influence

of Sea Power upon History” telah membuka cakrawala bangsa Amerika

Serikat tentang peran seapower bagi kejayaan bangsa. Mahan

menjelaskan bahwa tidak semua bangsa dapat membangun seapower.

Terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk membangun

seapower, seperti posisi dan kondisi geografi, luas wilayah, jumlah dan

karakter penduduk serta yang paling utama adalah karakter

pemerintahannya. Sea Power bukan saja sebuah tagline yang dimiliki

kebanyakan negara dengan proyeksi kemaritiman yang unggul. Namun

ini dapat diwujudkan secara nyata dalam penerapannya di Indonesia.

Persaingan di wilayah strategis akan menjadi orientasi negara-

negara kedepan. Seperti ilustrasi gambar, ada banyak titik strategis

yang dapat Indonesia manfaatkan sebagai pengembangan strategi

pertahanan laut kedepan.

Puluhan abad

sebelum Mahan menginspirasi bangsa Amerika, nenek moyang bangsa

Kekuatan strategis tidak hanya diciptakan di era modern, tetapi faktor historis sebagai negara kepulauan dan negara maritim Indonesia berhak jaya kembali di laut di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Gambar 13. Laut China Selatan

Page 128: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 110

Indonesia pun telah meyakini dan mengimplementasi-kan seapower

sebagai suatu upaya strategis dalam mengendalikan jalur perdagangan

dan memperluas serta mempertahankan otoritas kejayaannya.

Gambar 14. Wilayah ALKI NKRI

Sea Power bukan saja sebuah tagline yang dimiliki kebanyakan

negara dengan proyeksi kemaritiman yang unggul. Namun ini dapat

diwujudkan secara nyata dalam penerapannya di Indonesia. Persaingan

di wilayah strategis akan menjadi orientasi negara-negara kedepan.

Seperti ilustrasi gambar, ada banyak titik strategis yang dapat Indonesia

manfaatkan sebagai pengembangan strategi pertahanan laut kedepan.

Ungkapan lirik lagu Pelaut membuktikan bahwa nenek moyang

bangsa Indonesia adalah pelaut handal, namun masa kegemilangan

tersebut tampaknya telah usai, terbukti dari lirik lagu paragraf kedua

berupa himbauan untuk kembali kelaut sekarang tidak lagi dilakukan.

Secara lengkap lirik lagu sebagai berikut: Nenek moyangku orang pelaut

Gemar mengarung luas samudera Menerjang ombak tiada takut

Menempuh badai sudah biasa Angin bertiup layar terkembang Ombak

berdebur di tepi pantai Pemuda berani bangkit sekarang Ke laut kita

Page 129: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 111

beramai-ramai Hal ini menjadi bukti laut telah ditinggalkan oleh

penduduk negeri yang banyak memiliki pulau, yakni Nusantara. Selain

lirik lagu tersebut di atas, Indonesia yang memiliki luas wilayah lautan

lebih luas daripada daratan, justru tidak memfokuskan laut sebagai

perhatian. Setidaknya ini merupakan hasil dari pengamatan sekilas

tentang arah atau kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengelola

negeri ini (Dault, 2004). Oleh karena itu, munculnya ungkapan ―negara

kelautan tapi berorientasi daratan‖ menjadi hal yang terbantahkan

(Zuhdi, 2014:3).

Pudarnya tradisi bahari masyarakat Indonesia menjadi perhatian

serius presiden terpilih Indonesia ketujuh, Joko Widodo. Dalam pidato

pertamanya seusai dilantik sebagai presiden dalam Sidang Paripurna

MPR, hari Senin 20 Oktober 2014, Presiden Jokowi menekankan arah

pembangunan kabinetnya adalah menggagas kembalinya kejayaan

bangsa Indonesia sebagai negara maritim, dan hal ini menjadi program

unggulan Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla, disamping menumbuhkan

jiwa Cakrabakti Samudra (Kompas, 2014:3), yakni jiwa pelaut yang tidak

gentar mengarungi samudra dan menghadang gelombang yang

menjulang.

Visi kemaritiman dalam pengelolaan negara seharusnya sudah

dilakukan oleh pemerintah sejak lama, karena secara geohistori

kedudukan Indonesia sangat strategis berada di persimpangan jalur

maritim atau pertemuan berbagai jalur pelayaran internasional yang

telah berlangsung sejak berabad-abad silam. Pentingnya maritim

sebagai pusat perhatian juga belum tampak dalam berbagai kajian

akademis, misalnya di bidang ekonomi, sosialpolitik, antropologi dan

sejarah. Institusi-institusi ilmiah atau riset di Indonesia lebih banyak

memusatkan diri pada daratan daripada lautan sebagai obyek

Page 130: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 112

penelitiannya. Di bidang sejarah misalnya, kajian kemaritiman dan para

ahli yang berkecimpung di dalamnya masih dapat dihitung jumlahnya,

dan itu pun hanya tersebar di beberapa tempat. Belum lagi jika kita

berbicara tentang suatu center yang mengintegrasikan seluruh keahlian

atau disiplin ilmiah untuk melihat laut sebagai fokus. Pusat kajian

semacam inilah yang diharapkan memberi banyak kontribusi dalam

studi kemaritiman dari sisi akademis.

Fokus historiografi Indonesia lebih banyak membahas tentang

persoalan yang menyangkut daratan, baik masyarakat maupun institusi

sosial politiknya. Karya Adrian B. Lapian (2008) misalnya merupakan

salah satu sumbangan penting dalam historiografi maritim di Indonesia.

Banyak informasi dalam buku ini yang sekaligus menjadi pancingan

untuk studi lanjut tentang kemaritiman meliputi aspek teknologi, pusat-

pusat pelayaran, pola pelayaran dan perdagangan, serta pelabuhan.

Buku ini juga menguraikan tentang hal apa yang diatur dalam hukum

laut Amanna Gappa. Karya sejarahwan maritim ini mencerminkan suatu

sudut pandang kemaritiman dalam memahami sejarah Indonesia.

Sebagaimana dikatakan oleh Lapian, bahwa pendekatan sejarah

maritim Indonesia hendaknya melihat seluruh wilayah perairannya

sebagai pemersatu yang mengintegrasikan ribuan pulau yang terpisah-

pisah. Lapian melihat wilayah-wilayah itu sebagai suatu kesatuan sistem

dari berbagai satuan bahari. Oleh karena itu, proses integrasi dapat

dipahami atas dasar sejarah satuan-satuan sistem yang kemudian

menjadi satuan yang lebih besar, misalnya Laut Jawa, Laut Banda, Laut

Sawu, Laut Cina Selatan, Selat Malaka. Implikasi dari pandangan

bahwa laut menjadi strategis dan sangat penting kedudukannya, maka

konsep hinterland semestinya diganti oleh hintersea dalam memahami

sejarah Indonesia. Laut sebagai dunia kehidupan, sekaligus dunia

Page 131: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 113

pandangnya sendiri. Pentingnya laut sebagai suatu kajian maritim juga

dapat dibaca dari pengantar Lapian tentang teori Mahan (Alfred Thayer

Mahan). Bercermin pada Mahan dan menimbang posisi Indonesia

sendiri, Lapian berpendapat bahwa riset sejarah maritim tidak boleh

diabaikan. Wawasan bahari bukan saja pengaruh kekuatan laut

terhadap jalannya sejarah, dan hanya dibutuhkan untuk jaman yang

lampau, namun sangat penting bagi keberadaan dan keberlangsungan

hidup suatu negara kepulauan seperti Indonesia juga terhadap sejarah

Indonesia adalah suatu dunia kenyataan yang tidak dapat disangkal

hingga kini (Leur, 1974).

Sebagaimana dikatakan oleh Mahan dalam bukunya The Influence

of Sea ower Upon History 1660-1783, yang dikutip Lapian dalam

mengantar pemikiran Mahan, bahwa ―para sejarawan pada umumnya

tidak mengenal laut, karena mereka tidak menaruh perhatian khusus

terhadapnya, lagi pula mereka tidak memiliki pengetahuan yang khusus

tentang laut, dan mereka tidak mengindahkan pengaruh kekuatan laut

yang sangat mempengaruhi jalannya sejarah suatu bangsa. Menurut

Mahan, ada enam unsur yang menentukan dapat tidaknya suatu negara

berkembang menjadi kekuatan laut, yaitu 1) kedudukan geografi, 2)

bentuk tanah dan pantainya, 3) luas wilayah, 4) jumlah penduduk, 5)

karakter penduduk, dan 6) sifat pemerintahannya termasuk lembaga-

lembaga nasional. Uraian Mahan ini sebenarnya ditujukan kepada

bangsa dan pemerintah Amerika Serikat, yang lebih berorientasi ke

daratan dengan pembukaan wilayah wild westnya, dari pada ke laut,

padahal negara ini diapit oleh dua samudra besar, yaitu Atlantik dan

Pasifik. Orientasi daratan ini telah menghalangi negara ini menjadi

sebuah negara besar, dan penguasaan dua samudra perlu dilakukan

Page 132: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 114

oleh Amerika Serikat, dan pembangunan Angkatan Laut Amerika Serikat

sejak akhir abad ke-19 adalah dampak pengaruh tulisan Mahan ini.

Sementara itu J.C van Leur membawa teori Mahan ke dalam

uraiannya tentang kepulauan Indonesia. Van Leur membawa wawasan

maritim Mahan dalam kaitan dengan sejarah VOC di Indonesia. Ia

menunjuk peranan VOC sebagai kekuatan maritim yang besar,

sedangkan Verhoeven menguraikan bahwa peranan VOC pada masa

awalnya sebagai alat perang yang bergerak di laut dan yang berhasil

mengalahkan musuh negara induknya, khususnya Spanyol dan

Portugis, dan juga mematahkan persaingan dari Inggris di perairan

Indonesia. Pada masa sebelum VOC didirikan, para penguasa Belanda

telah memikirkan pembentukan kekuatan perang untuk mematahkan

kekuatan Spanyol dan Portugis di seberang lautan. Verhoeven

berpendapat bahwa VOC didirikan semata-mata hanya untuk berniaga

merupakan pendapat yang tidak tepat.

Perbincangan teori Mahan ini memunculkan dua istilah penting

dalam sejarah maritim yaitu sea power dan naval power. Sea power

mengacu pada kontrol menyeluruh atas lautan, sedang yang kedua

mengacu kepada angkatan bersenjata yang terorganisasi di lautan.

Naval power tidak hanya digunakan untuk penyebutan sebuah negara,

namun juga dapat untuk menyebut sebuah Badan/ Kompeni dengan

sejumlah konsensi yang memiliki kapal-kapal yang dikirim untuk

bertempur melawan musuh atau yang digunakan untuk melindungi

pernigaan. Pemakaian istilah naval power berarti merujuk kembali

seluruh hubungan sejarah yang mengutamakan pengaruh laut. VOC

lahir dari perang dan selama hidupnya merupakan badan perdagangan

dan alat perang sekaligus. Dalam dasawarsa-dasawarsa pertama, VOC

dapat dikatakan lebih banyak berperang dari pada berdagang karena

Page 133: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 115

pada dasarnya, VOC merupakan sebuah institusi yang bertujuan ganda,

yaitu untuk berdagang dan berperang. Naval power bukan hanya istilah

sederhana bagi suatu negara yang menyediakan armada perang untuk

merugikan musuhnya, namun ungkapan yang dapat dicapai oleh suatu

organisasi politik dan maritim dalam pengaruh timbal balik dengan

struktur sosial ekonomi zaman itu yang digunakan untuk melaksanakan

tujuan-tujuan perang. Dengan makna ini, naval power terjalin di dalam 1)

organisasi negara-negara modern, 2) organisasi angkatan laut yang

berdiri sendiri, dan 3) perkembangan kapitalisme awal.

Sejarah telah mencatat bahwa kejayaan Nusantara tidak dapat

ditentukan hanya oleh satu atau dua pulau akan tetapi oleh kesatuan

wilayah yang terdiri atas pulau-pulau yang tersebar di nusantara yang

disatukan oleh lautan. Dalam konteks pertahanan, lautan yang

menghubungkan pulau-pulau tersebut merupakan salah satu critical

vulnerability yang harus dijaga dan dipertahankan guna melindungi

center of gravity bangsa, baik berupa pusat pemerintahan maupun

kota/wilayah tertentu. Bagi negara kepulauan, laut diantaranya

merupakan media pemersatu bangsa, media sumber daya, media

perhubungan, media pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

media membangun pengaruh, serta sebagai media pertahanan negara.

Puluhan abad silam, beberapa kerajaan nusantara seperti Sriwijaya,

Singasari, Melayu, Samudera Pasai, Kutai, Bugis dan Majapahit telah

mampu menunjukkan kejayaannya pada dunia internasional melalui visi

maritimnya dalam upaya penyatuan wilayah dan penguasaan jalur-jalur

vital perdagangan laut nusantara bahkan dunia. Hal tersebut

membuktikan pengakuan regional maupun global terhadap penguasaan

laut bangsa Indonesia.

Page 134: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 116

2.3 Analisa Lingkungan Strategis

Kecenderungan perkembangan lingkungan strategis yang akan

terjadi saat ini dan kecenderungan terjadi pada beberapa tahun

mendatang dalam tataran lingkup global dan regional masih akan

terpengaruh oleh interaksi negara-negara besar di dunia, seperti

Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang serta munculnya kekuatan

ekonomi baru dunia selain BRIC (Brazil, Rusia, India, dan Tiongkok)

yaitu MIST (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, dan Turki).

Kondisi krisis keuangan di Eropa, ditambah belum pulihnya

ekonomi Amerika Serikat serta menurunnya laju ekonomi Tiongkok juga

akan berpengaruh terhadap kawasan lain. Isu-isu yang berkembang

pada lingkup global dan regional masih didominasi oleh kecenderungan-

kecenderungan seperti aksi terorisme internasional, Arab Spring,

pergeseran fokus Amerika Serikat ke Asia, sengketa di Laut Cina

Selatan, kelangkaan energi, pemanasan global, pembangunan kekuatan

militer kawasan, sengketa perbatasan, kejahatan lintas negara,

pelanggaran wilayah serta keamanan di garis perhubungan laut (Sea

Lanes of Communications/ SLOC). Sementara lingkup nasional masih

didominasi merebaknya isu-isu mengenai gerakan separatisme,

terorisme, fanatisme ideologi, primordialisme, kerusuhan sosial dan

konflik komunal, serta ancaman bencana alam.

Yarger (2006) menjelaskan bahwa lingkungan strategis

merupakan berbagai konteks, kondisi, hubungan, tren, isu, ancaman,

peluang, interaksi, dan dampak terhadap internal maupun eksternal

suatu entitas Negara yang mempengaruhi keberhasilannya dalam

menjalin hubungan dengan dunia fisik, entitas Negara-negara lain (state

actors), aktor non-negara (nonstate actors), kesempatan dan

Page 135: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 117

kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Aktor non-negara tersebut

dapat berupa organisasi-organisasi di sektor privat baik yang

berorientasi profit maupun non-profit. Oleh karena itu, lingkungan

strategis menjadi ruang dan waktu dimana entitas Negara tumbuh,

berkembang, ataupun mengalami kehancuran.

Apa yang terjadi ataupun akan terjadi pada lingkungan strategis

pada dasarnya bersifat mungkin terjadi, dapat diprediksi, masuk akal,

dan tidak/belum diketahui (Bandoro, 2013). Akan tetapi, lingkungan

strategis menunjukkan dua karakteristik sekaligus yaitu keteracakan

(randomness) maupun keteraturuan (order) sehingga tidak sepenuhnya

tidak dapat terprediksi, acak atau tidak terkontro (Yarger, 2006). Situasi

tersebut diatas menjadikan lingkungan strategis sebuah fenomena

dengan kekompleksitas yang tinggi.

Owen Jacobs (dalam Gerras, 2010) mengungkapkan lingkungan

strategis memiliki sifat VUCA, yaitu volatil (volatility), penuh dengan

ketidakpastian (uncertainty), sangat kompleks (complexity), dan ambigu

(ambiguity). Volatil (Volatility) merupakan sifat lingkungan strategis yang

begitu cepat berubah. Ketika sifat perubahan yang begitu cepat

melahirkan sifat ketidakpastian (Uncertainty) dalam lingkungan strategis.

Hubungan antar elemen dalam lingkungan strategis begitu kompleks

(Complexity). Perencanaan dan pengambilan keputusan menjadi

semakin tidak mudah dalam lingkungan strategis karena sifat kebiasan

(Ambiguity). Perubahan dan perkembangan lingkungan strategis

mempunyai implikasi pada output kebijakan dan arah orientasi institusi

politik. Hal ini akan membawa implikasi, baik positif maupun negatif

sekaligus secara bersamaan. Implikasi positif akan membawa manfaat

dalam mendukung cita-cita, tujuan dan kepentingan politik, sedangkan

implikasi negatif menyebabkan peningkatan potensi ancaman bagi

Page 136: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 118

keberlangsungan politik. Oleh karenanya, perkembangan lingkungan

strategis, perlu dicermati oleh para analis, perancang, pembuat dan

pengambil keputusan politik dalam rangka untuk mencapai survival of

the fittest (Bhakti, 2004). Perubahan lingkungan strategis, menurut

Yarger (2006), mungkin hasil dari kesempatan perubahan itu sendiri

atau bias juga karena direkasaya atau dirancang (by design). Yang

pasti, setiap satu elemen mengalami perubahan ataupun aktor tertentu

dalam lingkungan strategis melakukan perubahan maka akan

berdampak kepada seluruh lingkungan strategis.

Lingkungan Strategis dapat dipindai melalui berbagai dimensi.

Bandoro (2013) menyatakan dimensi keamanan (security), ekonomi

(economics), politik (politics), sosial (societal), teknologi (technology),

dan lain sebagainya dikaji untuk memindai lingkungan strategis.

Sementara, David (2013) menjelaskan dimensi politik pemerintah-

hukum, ekonomi, sosial-budaya, lingkungan, teknologi, dan persaingan

antar entitas perlu dipindai dalam lingkungan strategis.

Menurut dokumen Buku Putih Pertahanan Indonesia 2015,

kepentingan nasional adalah menjaga tetap tegaknya NKRI berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945 serta terjaminnya kelancaran pembangunan

nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Sedangkan Tujuan

Nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI 1945, yaitu

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Akan tetapi

dalam dokumen Buku Putih Pertahanan Indonesia terbaru tersebut tidak

lagi menyebutkan kategori kepentingan nasional sebagaimana

dinyatakan pada dokumen sebelumnya, yaitu .Buku Putih Pertahanan

Page 137: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 119

Indonesia tahun 2015. Di dalam dokumen putih sebelumnya tersebut

disebutkan kepentingan nasional Indonesia disusun dalam tiga kategori,

yaitu bersifat mutlak, vital, dan penting. Tetap tegaknya Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kepentingan nasional

yang bersifat mutlak sehingga segala daya upaya perlu dilakukan untuk

kepentingan tersebut. Sementara itu memastikan tetap berlanjutnya

pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang

Bhinneka Tunggal Ika, sejahtera, adil, makmur, dan demokratis

merupakan kepentingan nasional yang bersifat vital. Sedangkan

kepentingan nasional memiliki kategori bersifat penting ketika Indonesia

berkepentingan untuk turut menciptakan perdamaian dunia dan

stabilitas regional.

Ada tiga kaidah pokok untuk mewujudkan kepentingan nasional,

yaitu tata kehidupan, upayan pencapaian tujuan, dan sarana yang

digunakan. Pencerminan kesatuan tata nilai dengan berlandaskan

Pancasila dan UUD 1945 yang berketuhanan Yang Maha Esa serta

menjunjung tinggi kebhinekaan dalam interaksi sosial yan harmonis

adalah kaidah pokok dalam perwujudan kepentingan nasional. Kaidah

upaya pencapaian tujuan menitikberatkan perhatian kepada

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang memiliki sifat

keberlanjutan, berwawasan lingkungan, dan berketahanan nasional

yang berdasarkan wawasan nusantara. Penggunaan seluruh potensi

dan kekuatan nasional dilakukan dengan menyeluruh dan terpadau

adalah titik tolak dari kaidah pokok sarana yang digunakan (Buku Putih

Pertahanan Indonesia, 2015).

Melalui kedua dokumen tersebut tampak kepentingan nasional

Indonesia memenuhi unsur kepentingan nasional yang bersifat survival,

vital, dan mayor dalam kategori Nuechterlein. Kepentingan nasional

Page 138: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 120

yang telah dinyatakan tersebut menunjukkan pula elemen-elemen yang

lebih condong berorientasi ke dalam dibanding keluar. Hanya elemen

―ikut melaksanakan ketertiban dunia‖ yang berorientasi keluar dengan

tingkat partisipasi dalam kategori yang bersifat penting. Hal ini sangat

dipengaruhi oleh tugas besar NKRI sebagai negara-bangsa yang belum

lama mencapai kemerdekaannya (dibawah 100 tahun) sehingga tugas

pembangunan nasional di segala bidang sangat mengemuka. Walaupun

demikian, NKRI sadar sepenuhnya bahwa lingkungan di luar nasional

baik regional maupun global memiliki pengaruh terhadap upaya

mencapai tujuan pembangunan nasional.

Dalam konteks maritim, kepentingan nasional tersebut akan

mengarahkan bagaimana keamanan maritim akan diterjemahkan.

Berdasarkan persepektif kepentingan nasional tersebut dihadapkan

dengan keamanan maritime matirks (Bueger, 2014) maka keamanan

maritim Indonesia tampak lebih bercorak kepada kemanan nasional

(national security), keamanan manusia (human security), dan keamanan

ekonomi (economy security). Sementara lingkungan maritime (marine

environment) relatif masih kurang ditekankan, yaitu hanya pada turunan

dari pernyataan kepentingan nasional itu sendiri yaitu dijelaskan dalam

kaidah-kaidah pokok.

Melalui sudut pandang kerangka kelompok pengguna praktek

keamanan (Security Practice and Communities of Practice) terlihat

keamanan maritim menitikberatkan lebih kepada tiga aspek yaitu

keamanan nasional, keamanan ekonomi, dan keamanan manusia.

Suhartono (2014) menjelaskan arti maritim dalam doktrin Tentara

Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) tahun 2001 adalah segala

sesuatu yang berkenaan dengan laut ataupun berhubungan dengan

pelayaran dan perdagangan. Keluasan pengertian doktrin TNI-AL

Page 139: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 121

sebagai salah satu aktor pengguna praktek keamanan maritim dalam

penjabarannya tetap mengarah kepada tiga aspek tersebut. Penguatan

postur kekuatan pertahanan Indonesia melalui Minimum Essential Force

(MEF) khususnya pada TNI AL menunjukkan aspek nasional keamanan

yang sangat kental (Buku Putih Pertahanan Indonesia, 2015).

Laporan Sekretaris Jenderal PBB tahun 2008 dalam Oceans and

the Law of the Sea menjelaskan tujuh macam konstruksi ancaman

maritim yaitu pembajakan dan perampokan bersenjata, aksi teroris, lalu-

lintas illegal persejataan pemusnah massal, lalu-lintas narkotika,

penyelundupan dan penjualan manusia melalui laut, ilegal fishing, dan

kerusakan lingkungan laut dengan disengaja dan melawan hukum. Jika

dibandingakan dengan rumusan ancaman maritim pembentuk

keamanan maritim yg disampaikan oleh PBB tampak lebih spesifik

dibandingn kebijakan PMD sehingga ketujuh kontruksi ancaman

tersebut telah semuanya masuk kedalam kebijakan PMD.

Sementara itu Negara Inggris, United Kingdom (UK), sebagai

negara maritim merumuskan keamanan maritimnya menjadi lima

sasaran, yaitu mempromosikan keamanan domain maritim internasional

dengan berpegang kepada norma maritim internasional, membangun

kapasitas tata-kelola dan kapabiltas negara dalam área-area

kepentingan strategis maritim, melindungi segenap tanah tumpah UK

termasuk penduduk dan ekonomi, menjamin keamanan rute vital

perdagangan maritim dan transportasi energi dalam wilayah kelautan

UK secara regional maupun internscional, dan melindungi sumber daya

dan masyarakat UK dalam teritori luar negeri dari aktifitas ilegal dan

berbahaya termasuk didalamnya organisasi kejahatan dan teroris (UK

National Strategy for Marine Security, 2014). Kemudian strategi

keamanan maritim UK tahun 2014 lebih merujuk kepada ―resiko

Page 140: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 122

keamanan maritim‖ dibanding ―ancaman keamanan maritim‖ juga

menambahkan faktor serangan cyber yang menyerang pelayaran

maupun infrastruktur maritim (Bueger, 2014).

Amerika Serikat (United State of America – US) yang masih

dipertimbangkan sebagai hegemon tunggal pada saat ini memandang

keamanan maritim yang masih condong bercorak kepada aspek

keamanan nasional. Lima konstruksi ancaman terhadap keamanan

maritim US adalah negara-bangsa lain, teroris, pembajakan dan kriminal

transnasional, kerusakan lingkungan, dan illegar imigrasi melalui laut

(The National Strategy for Maritime Security, 2005). Contoh lainnya

adalah Tentara Angkatan Laut Negara Belanda, Royal Netherlands

Navy, merumuskan maritim melalui dimensi geopolitik-diplomasi maritim,

perubahan lingkungan-tujuan lingkungan hidup, kebijakan energi,

urbanisasi-migrasi, kejahatan internasional dilautan, dan ketergantungan

ekonomi maritim (Maritime visión 2030, Royal Netherland Navy).

Dengan mempertimbangkan kajian diatas maka dapat disebut

konsep PMD tidak lain adalah Konsep Keamanan Maritim dengan

karakteristik yang lebih berfokus pada tiga aspek yaitu keamanan

nasional, keamanan ekonomi, dan keamanan manusia. Oleh karena itu

pilar kelima dari PMD, yaitu pilar ―keamanan maritim‖, sangat condong

kepada aspek keamanan nasional yang diwakili oleh pengelolaan

kekuatan militer, dalam hal ini, TNI AL dan penegakan hukum di laut.

Berdasarkan hal tersebut maka dalam penulisan ini yang akan disebut

dengan keamanan maritim terkait dengan pilar kelima dari PMD, dengan

orientasi pada keamanan nasional melalui kekuatan TNI AL.

Indonesia sudah melakukan langkah-langkah strategis demi

memperjuangkan hukum laut dalam rangka memperkokoh kedaulatan

Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Deklarasi Djuanda pada

Page 141: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 123

tanggal 13 Desember 1957, setahun lebih dulu sebelum diadakannya

konfrensi UNCLOS oleh PBB. Deklarasi Djuanda yang diprakarsai NKRI

memiliki maksud menjaga keutuhan territorial dan melindungi kekayaan

Negara Indonesia maka semua kepulauan serta laut yang terletak

diantaranya harus dianggap sebagai kesatuan yang bulat. Deklarasi

Djuanda tersebut juga mengungkapkan bahwa penentuan batas

territorial yang lebarnya 12 mil, diukur dengan garis-garis yang

menghubungkan titik-titik ujung terluar dari pulau-pulau yang ada di

Indonesia.

Sebagai tindak lanjut UNCLOS I, pada tanggal 17 Maret – 26 April

1960 kembali dilaksanakan konferensi hukum laut yang kedua

(UNCLOS II), yang membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona

tambahan perikanan. Namun seiring berjalannya waktu kesadaran

masyarakat dunia akan pentingnya mengatur batas- batas perairan,

akhirnya pada UNCLOS ketiga yang berlangsung pada tahun 1973

sampai dengan 1982, ditetapkan beberapa kesepakatan diantaranya

yaitu ditetapkannya Indonesia sebagai Negara Kepulauan, selain itu

dinyatakan bahwa Negara pantai seperti Indonesia berhak atas Laut

Teritorial sejauh 12 mil laut, Zona Tambahan sejauh 24 mil laut, Zona

Ekonomi Ekslusif sejauh 200 mil laut dan landas kontinen sejauh 350 mil

atau lebih yang lebar masing- masing zona tersebut diukur dari referensi

yang disebut garis pangkal. Laut territorial sendiri yaitu suatu kedaulatan

yang diberikan kepada Negara pantai termasuk ruang udara, dasar laut

dan tanah dibawahnya (Pandoyo, 1985). Sedangkan yang dimaksud

Zona Tambahan yaitu zona yang lebarnya tidak melebihi 24 mil yang

diukur dari garis pangkal dimana lebar laut territorial diukur. Selain itu

yang dimaksud dengan Zona Ekonomi Ekslusif yaitu zona yang luasnya

200 mil dari garis pantai, dimana dalam zona tersebut sebuah Negara

Page 142: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 124

pantai mempunyai hak atas kekayaan alam didalamnya, berhak

menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang

diatasnya, ataupun melakukan penanaman kabel atau pipa (Germond,

2015).

Konfrensi UNCLOS III yang dilaksanakan di Montego Bay,

Jamaica ini kemudian mendorong Indonesia untuk mendeklarasikan diri

sebagai Negara kepulauan. Selain dampak positif dari UNCLOS,

ternyata ada kelemahan yang dirasakan oleh Negara Indonesia,

meskipun perbandingannya sangat jauh dari dampak positif yang

dirasakan (Mauna, 2005). Delimitasi atau pembagian laut juga berbeda-

beda. Ada delimitasi laut teritorial, delimitasi zona ekonomi eksklusif

maupun landas kontinen. Dalam situasi tertentu, delimitasi bisa

dilakukan untuk multi zona. UNCLOS mengatur masing-masing

delimitasi ini dengan ketentuan berbeda. Dengan memahami proses

delimitasi ini, bisa dimengerti bahwa suatu negara seperti Indonesia

memang bisa menentukan sendiri garis pangkal yang melingkupi

wilayahnya tetapi tidak bisa menentukan sendiri batasbatas

kekuasaannya atas laut.

Bagi Indonesia sendiri domain maritim sangatlah penting. Seperti

yang diutarakan oleh Laksamana TNI Agus Suhartono, Indonesia yang

merupakan negara kepulauan terbesar di dunia memiliki elemen-elemen

dari kepentingan nasional yang terkait dengan domain maritim. Makna

laut bagi bangsa Indonesia yaitu laut sebagai medium transportasi,

medium kesejahteraan, dan medium pertahanan (Suhartono, 2010). Jika

pemerintah tidak serius dalam menjaga kedaulatan lautnya, maka yang

terjadi adalah seperti beberapa kasus seperti Pulau Sipadan dan Ligitan,

maupun pulau Ambalat yang saat ini sudah berada dikedaulatan

pemerintah Malaysia (Kusumaatmadja, 1978).

Page 143: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 125

Pada kasus Sipadan dan ligitan, pemerintah Indonesia awalnya

tidak memasukan kedua pulau tersebut kedalam peta wilayah lautnya,

berbeda dengan Malaysia, ketika pulau tersebut masih dalam status

quo, mereka sudah membangun resort meskipun kedua pulau tersebut

memang tertera berada dalam peta wilayah laut Indonesia. Mereka

beranggapan bahwa meskipun kedua pulau tersebut masih sengketa,

namun berada pada wilayah Zona Ekonomi Ekslusif sehingga dianggap

berhak atas kekayaan dan sumber daya atas pulau tersebut

(Kusumaatmadja, 1978). Contoh lainnya yaitu tentang kasus Ambalat

yang bernasib hampir serupa dengan Pulau Sipadan dan Ligitan. Dalam

kasus Ambalat, disebutkan bahwa faktanya Ambalat bukan pulau

melainkan suatu wilayah perairan yang terletak antara Indonesia dan

Malaysia dan berada sekitar 80 mil dari garis pantai Indonesia

(Kusumaatmadja, 1978). Hal tersebut tentu sesuai dengan hasil dari

UNCLOS tentang Zona Ekonomi Ekslusif sehingga Ambalat berada

dalam zona tersebut yaitu sejauh 200 mil dari garis pantai.

Meskipun Ambalat berada pada Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia,

namun tentunya hal tersebut juga berlaku bagi Malaysia karena sama-

sama Negara yang meratifikasi UNCLOS, bahwa garis pantai Malaysia

pun masih berada pada rentang Zona Ekonomi Ekslusif sejauh 200 mil

dari garis pantai. Sehingga terjadinya tumpang tindih pengusaan atas

Zona Ekonomi Ekslusif. Berdasarkan ketentuan UNCLOS tentang Zona

Ekonomi Ekslusif bahwa Indonesia dan Malaysia sama- sama memiliki

hak untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang berada

dalam rentang jarak 200 mil dari garis pantai masing- masing negara.

Selain persoalan batas laut tersebut, perkembangan politik

kawasan Asia menjadi penting dan ekskalatif sifatnya dalam kaitannya

dengan tumbuhnya kekuatan Negara baru di Asia seperti China, India,

Page 144: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 126

dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Berkaitan dengan faktor

ekonomi, negara-negara tersebut muncul menjadi kekuatan ekonomi

baru di kawasan dan dunia. Khususnya China yang bertumbuh menjadi

kekuatan ekonomi baru dan besar, membuat US harus melakukan re-

orientasi kebijakan politiknya melalui kebijakan Re-Balancing Asia

(CSIS, 2011). Melalui kebijakan tersebut maka US meningkatkan

kehadiran politiknya di kawasan Asia melalui tiga inisiatif, yaitu

keamanan melalui kehadiran kekuatan militer, ekonomi melalui Trans

Pacific Partnership (TPP) dengan maksud mengimbangi Regional

Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan diplomacy

engagement (Buku Putih Pertahanan Indonesia, 2015).

Situasi perpolitikan dalam negeri diliputi dengan kondisi yang

sangat dinamis dimana Indonesia sedang dalam proses melakukan

konsolidasi sistem demokrasi dan kelembagaan politik. Hal ini

dipertegas dalam Buku Putih Pertahanan Indonesia (2015) yang

menyebutkan penataan signifikan sedang mewarnai jalannya kondisi

politik nasional mulai dari aspek infrastruktur politik, suprastruktur politik,

dan budaya politik. Terkait dengan maritim, pada masa pemerintahan

Jokowi-Jusuf Kalla dibentuklah kementerian koordinator kemaritiman

sehingga diharapkan lalu lintas koordinasi kebijakan terkait dengan

kemaritiman dapat dioptimalkan. Hubungan antar lembaga negara

khususnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan pemerintah masih

mengalami pasang-surut. Sementara aktor utama sistem demokrasi,

yaitu partai politik sedang mengalami tantangan besar untuk merebut

kembali kepercayaan dari rakyat Indonesia atas kinerja dan budaya

politik yang tidak menggembirakan dalam kurun waktu lima tahun

terakhir, terutama persoalan korupsi, komitmen, dan kapabilitas politik.

Page 145: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 127

Dalam hukum nasional Indonesia, kekuatan maritim merujuk

kepada kekuatan TNI AL melalui Undang-Undang RI No 34 tahun 2004

tentang TNI yang menjelaskan TNI AL memberikan pembinaan dan

membawahi koordinasi berbagai armada sipil seperti armada

perdagangan, armada perikanan , armada perhubungan, industri jasa

maritim dan sebagainya dalam potensi ketahanan maritim. Pada situasi

tersebut titik fokus pengelolaan keamanan maritime Indonesia ada pada

kekuatan TNI-AL sedangkan kekuatan non-militer (sipil)

dipertimbangkan sebagai kekuatan pengganda yang dapat digunakan

kala negara membutuhkan, misalnya dalam masa krisis. Pendekatan

seperti ini terlihat dalam pemikiran Corbet (2005) yang membahas

bagaimana penggunaan kekuatan Angkatan Laut dimana fokus konsep

strategi negara maritime besar adalah pada kekuatan Angkatan Laut.

Indonesia banyak memiliki permasalahan penegakan hukum

terutama sinergitas antar produk hukum perundangan dan aparat

penegak hukum. Kawasan maritim yang luas, harus dapat terawasi

secara menyeluruh oleh aparat yang jumlahnya tidak berbanding

seimbang. Peralatan dan teknologi pengawasan pertahanan maritim

Indonesia dinilai kurang memadai untuk dapat mencakup area maritim

Indonesia yang luas dan tersebar di seluruh wilayah Negara Indonesia.

Kenyataannya, anggaran pertahanan Indonesia dapat dihitung hanya

mencapai kurang dari 1% dari pendapatan dometik bruto (gross

domestic product), salah satu anggaran yang terendah di wilayah

ASEAN (Lai, 2009). Perundangan yang terkait dengan kelautan

mencakup 16 kebijakan setingkat undang-undang yang merentang

mulai dari ZEE, konservasi sumber daya hayati sampai dengan

pertahaanan dan keamanan. Demikian kompleks dan ragam kebijakan

terkait kemaritiman yang terfragmentasi dan saling tumpang tindih

Page 146: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 128

berpotensi membuat langkah pengambilan keputusan dalam keamanan

maritim Indonesia menjadi lambat dan rumit. Salah satu bentuk contoh

tumpang-tindih kebijakan adalah permasalahan perbatasan maritim

antara provinsi dan kota. Undangundang No. 22/1999, yang kemudian

digantikan Undang-undang No. 32 tahun 2004, mensahkan setiap

provinsi memiliki zona maritim sejauh 12 mil yang diukur dari titik pantai,

dan setiap wilayah kota otonomi yang memiliki wilayah maritim memiliki

zona maritim sejauh 4 miles dari titik pantai. Kebijakan tersebut

kemudian berakibat pada tumpang tindih penguasaan wilayah maritim

antara profinsi yang bertetangga, dan dengan pemerintah pusat. Hal ini

disebabkan Indonesia memiliki garis pantai yang panjang. Konsekuensi

pemberlakuan hukum tersebut adalah masalah kepemilikan dan otoritas

terhadap pulau terpencil. Permasalahan juga muncul pada izin berlayar

ataupun izin pengelolaan sumber daya perikanan.

Walaupun UU No. 34 telah menyebutkan peran utama TNI-AL

dalam kemaritiman, penanganan keamanan maritim Indonesia

melibatkan tujuh lembaga yang berbeda yaitu TNI, Kepolisian Republik

Indonesia (Polri), Bea Cukai, Imigrasi, kementerian perhubungan,

kementerian lingkungan hidup, dan badan koordinasi keamanan laut

(Bakorkamla). Disaat yang bersamaan kedaulatan wilayah laut yang

merupakan bagian penting dalam keamanan maritim dengan aspek

keamanan nasional melibatkan lima lembaga, yaitu TNI, kementerian

dalam negeri, kementerian luar negeri, kementerian pertahanan, dan

kementerian hukum dan HAM. Melalui gambar tersebut pula, semakin

terlihat dengan jelas konsep keamanan maritim Indonesia pada aspek

keamanan nasional saja melibatkan begitu banyak lembaga yang

memerlukan tingginya tingkat komunikasi antar lembaga. Keadaan ini

akan memunculkan permasalahan lembaga-lembaga dalam

Page 147: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 129

menjalankan tugasnya, khususnya TNI-AL sebagai kekuatan utama

dalam aspek keamanan nasional untuk menjaga keamanan laut. Selain

itu persoalanpersoalan yang muncul di wilayah laut Indonesia harus

menempuh jalan yang berliku dalam penanganan urusan kemaritiman.

2.4 Pembangunan Kekuatan Angkatan Laut Kawasan

Terkait pengembangan persenjataan matra laut

yang terjadi di kawasan contohnya adalah mulai

beroperasinya kapal induk pertama Tiongkok,

pengadaan Kapal Selam Kelas Kilo oleh Vietnam,

penambahan Kapal Perang Angkatan Laut Filipina dari

eks-U.S. Coast Guard, penambahan kekuatan Kapal

Selam Singapura, serta modernisasi Angkatan Laut

Australia melalui peningkatan kemampuan kapal atas

air serta pengadaan kapal selam baru.

Perkembangan sejarah persaingan antara kekuatan-kekuatan besar di

dunia tidak dapat dilepaskan dari persaingan untuk menguasai wilayah

lautan. Kondisi ini tidak dapat dilepaskan dari urgensi wilayah laut

sebagai matra untuk menjamin eksploitasi sumber daya yang ada

didalamnya, jalur perdagangan serta pengamanan terhadap wilayah

daratannya. Globalisasi saat ini, membawa dampak terhadap

peningkatan perhatian dari negara terhadap keamanan wilayah laut.

Sebagai salah satu tempat dimana manusia melakukan berbagai

aktivitas tidak dapat dilepaskan dari berbagai gangguan dan ancaman.

Sejalan dengan munculnya berbagai gangguan dan ancaman, maka

berbagai upaya pun dilakukan untuk menciptakan keamanan wilayah

lautan yang berupa wilayah teritorial sebuah negara maupun di wilayah

Pembangunan kekuatan angkatan laut di wilayah kawasan adalah keharusan. Menambah jumlah armada dan meingkatkan sumber daya manusia adalah kunci memenangkan setiap ancaman yang datang dengan cara-cara strategis.

Page 148: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 130

lautan lepas untuk kepentingan negara maupun masyarakat

internasional (Rachmat, 2015 : 160). Wilayah laut yang saat ini tengah

menjadi perhatian banyak negara adalah di samudera Pasifik, banyak

negara yang menggantungkan kehidupan ekonomi dan pertahanannya

di wilayah ini.

Asia Pasifik merupakan kawasan yang mempertemukan kekuatan

besar dunia seperti Amerika Serikat, Jepang, Rusia dan bahkan new

emerging superpower, China. Asia pasifik diposisikan sebagai ―hub‖ dari

interaksi negaranegara tersebut maupun dengan negara-negara lain

berada dikawasan tersebut baik secara bilateral maupun multilateral.

Oleh karena itu semua negara di kawasan Asia Pasifik berupaya untuk

menciptakan sebuah arsitektur keamanan yang dinamis dan stabil untuk

menjamin kepentingan nasional mereka dikawasan tersebut. Pada awal

abad ke-21 erjadi perubahan dalam arsitektur keamanan di Asia Pasifik

terkait dengan peningkatan kapabilitas ekonomi dan militer China

sementara AS tengah menghadapi pemangkasan anggaran pertahanan.

Dengan kondisi tersebut perkembangan kekuatan maritim China

dipersepsikan sebagai ancaman bagi pengaruh AS di wilayah Pasifik.

Dengan demikian maka akan terjadi perubahan dalam interaksi kedua

negara yang akan berdampak kepada stabilitas keamanan di Asia

Pasifik. Merujuk kepada realitas tersebut tulisan ini akan melakukan

pembahasan terhadap persaingan kekuatan maritim diantara China

yang berhadapan dengan AS dan memberikan gambaran mengenai

dampak dari persaingan tersebut dalam konstelasi keamanan

dikawasan Asia Pasifik.

Akhir rivalitas negara superpower pasca Perang Dingin (yaitu

Amerika Serikat dan Uni Soviet) dan perubahan dunia ke dalam sebuah

tatanan internasional yang bersifat multipolar mempunyai implikasi

Page 149: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 131

signifikan bagi keamanan regional. Hal ini merupakan suatu usaha yang

tidak dapat ditebak sama sekali tetapi dalam waktu bersamaan

memunculkan harapan untuk terciptanya perdamaian dan stabilitas yang

ingin dicapai melalui konsep dan pendekatan baru mengenai keamanan,

yang paling penting adalah ini menjadi sebuah multilateralisme dan

kerjasama keamanan (Acharya, 2002 : 2). Terjadinya perubahan

terhadap keamanan regional ditandai dengan mulai tumbuhnya

multilateralisme keamanan dikawasan Asia Pasifik. Ini merupakan

sebuah perubahan untuk regionalisme yang lama dibentuk sesuai

dengan hubungan aliansi bilateral dan model dari konflik manajemen

(Acharya, 2002 :4).

Untuk memahami isu keamanan suatu kawasan regional kita

dapat menggunakan pendekatan yang digunakan oleh Barry Buzan,

bahwa keamanan pada dasarnya merupakan fenomena yang relasional

(Buzan, 1987 : 299). Oleh karena itu, keamanan suatu negara dan suatu

kawasan tidak dapat dipahami tanpa memahami pola saling

ketergantungan keamanan diantara negara-negara di kawasan tersebut.

Dalam memahami keamanan regional ini maka Buzan menawarkan

suatu konsep yang disebutnya sebagai fenomena security complex.

Yang dimaksud dengan security complex merujuk pada Buzan (1987)

didefinisikan sebagai: ―a group of states whose primary security concern

link together sufficiently closely that their national security cannot

realistically be considered apart from one another‖. Dengan demikian,

konsep security complex ini mencakup aspek persaingan dan juga

kerjasama di antara negara-negara yang terkait. Karakter Security

Complex yang mencakup adanya saling ketergantungan antara rivalitas

yang terjadi berbanding lurus dengan adanya kepentingan bersama. Ini

yang selanjutnya oleh Buzan di istilahkan dengan pola amity dan enmity

Page 150: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 132

di antara negara-negara. Yang dimaksud dengan amity adalah

hubungan antar negara yang terjalin berdasarkan mulai dari rasa

persahabatan sampai pada ekspektasi atau harapan (expectation) akan

mendapatkan dukungan (support) atau perlindungan satu sama lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan enmity oleh Buzan digambarkan

sebagai suatu hubungan antar negara yang terjalin atas dasar

kecurigaan (suspicion) dan rasa takut (fear) satu sama lain.

Pola dari amity dan enmity merupakan pemahaman terbaik dari

yang dimulai dari analisis pada level regional serta tambahan dengan

memasukan faktor global pada satu sisi dan faktor domestik disisi

lainnya (Buzan dan Weaver, 2003 : 7). Oleh karena itu dalam

menganalisa level keamanan regional digunakan pola amity dan enmity

sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat intensitas ketegangan antar

negara yang berada di kawasan tersebut. Ketika amity tercipta antara

negaranegara di kawasan tersebut maka dapat dipastikan adanya

kestabilan dan tingkat keamanan yang relatif stabil, namun sebaliknya

ketika yang ada adalah enmity antar negara maka dapat dipastikan

keamanan regional akan rawan dengan konflik dan ketegangan.

Pattern of amity/enmity ini dapat muncul dan berkembang akibat

dari berbagai isu yang tidak dapat dipahami hanya dengan melihat

distribution of power yang ada di antara negara-negara terkait. Hal ini

dikarenakan pattern of amity/enmity dapat muncul dan berkembang

akibat dari berbagai hal yang bersifat spesifik seperti sengketa

perbatasan, kepentingan yang berkaitan dengan etnik tertentu,

pengelompokan ideologi dan warisan sejarah lama, baik yang bersifat

negatif maupun yang bersifat positif. Dalam konsep ini seringkali

terdapat pergeseran sehingga diperlukan beberapa cara dalam

memahami sebuah security complex, pertama ; dengan melihat pola

Page 151: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 133

amity dan enmity-nya, kedua ; dengan melihat distribusi kekuatan yang

terjadi diantara negara-negara utama dalam kawasan tersebut.

2.4.1 Enmity Dalam Dinamika Hubungan China Dan AS

China dan AS memiliki catatan sejarah hubungan yang diwarnai

dengan ketegangan, khususnya terkait dengan rivalitas ideologi pada

masa perang dingin. Pada masa ini, dua negara tersebut berada dalam

kutub yang berbeda, AS dengan demokrasi-liberal dan China dengan

komunis-sosialis. Kondisi ini secara alami membawa kedua negara

berhadapan secara dalam nuansa konfliktif, bahkan berada dalam titik

terendah dalam hubungan kedua negara dengan pembekuan hubungan

diplomatik yang kemudian berhasil dicairkan kembali melalui

pelaksanaan diplomasi pingpong pada awal tahun 1970an. Meskipun

demikian tidak dapat dipungkiri bahwa rivalitas tetap menjadi warna

dalam dinamika hubungan diantara kedua negara.Bagi China terdapat 3

permasalahan utama yang terkait dengan tata internasional, yang akan

merugikan negaranya yakni dominasi AS, status Taiwan dan tekanan

demokratisasi (Legro, 2007 : 517).

Dominasi AS dalam level global maupun dikawasan Asia Pasifik

dalam bidang ekonomi maupun militer menjadi tantangan tersendiri bagi

perkembangan ekonomi dan militer China. AS sendiri telah

mendominasi perekonomian dunia sejak akhir abad ke 19 dan awal

abad 20 yang berbanding lurus dengan perkembangan kekuatan militer.

Terlebih saat China mulai mengintegrasikan diri dalam sistem ekonomi

global dan institusi multilateral seperti WTO yang menciptakan

interdependensi diantara kedua negara serta membawa konflik

senantiasa mewarnai hubungan kedua negara (Hufbauer dan Woollcoot,

2012 : 35). Salah satu permasalahan ekonomi yang harus dihadapi oleh

Page 152: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 134

AS terkait kebijakan perdagangan China adalah saat negara tesebut

mendorong peningkatan ekspor yang disertai dengan penurunan nilai

tukar mata uangnya yang membuat produk China menjadi murah. Bagi

China hal ini merupakan sebuah strategi untuk memperluas pasar dan

konsumsi produk di luar negeri sementara bagi AS kondisi sangat tidak

menguntungkan karena produk mereka menjadi tidak kompetitif

sementara AS sendiri tengah mengalami tekanan ekonomi didalam

negeri.AS kemudian merespon dengan mengeluarkan kebijakan

proteksionisme yang ditujukan kepada China yang membuat China

membawa permasalahan ini ke WTO, namun panel WTO menolak klaim

China (Ikenson, 2012 : 2).

Meskipun kebijakan AS terhadap Taiwan cenderung sangat bias,

namun hal tersebut menjadi batu sandungan bagi China dalam

menerapkan kebijakan ―one china policy‖.AS senantiasa menerapkan

standar ganda terhadap Taiwan, karena pada satu sisi AS menjadi salah

satu pemasok utama persenjataan bagi Taiwan namun disisi lain AS

senantiasa berusaha menjaga hubungan baik dengan China. Seperti

pada tahun 1950 AS mengerahkan Armada Ke-7 ke Selat Taiwan untuk

mencegah serangan China terhadap Taiwan. Sementara untuk

memperbaiki hubungan dengan China, klausul yang diajukan adalah

penghentian penjualan senjata kepada Taiwan. Perilaku AS dalam

masalah Taiwan didasarkan kepada pilihan logis-rasional dengan basis

kepentingan nasional yang bersifat kondisional (Rachmat, 2010 : 287).

Taiwan akan menjadi salah satu permasalahan sensitif bagi China

dalam hubungan dengan AS yang akan memicu ketegangan diantara

kedua negara. Tekanan demokratisasi dalam level global yang tidak

lepas dari sponsor AS menjadi kekhawatiran utama dari China. Bagi

China tekanan yang muncul merupakan salah satu bentuk dari dominasi

Page 153: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 135

AS dalam sistem internasional. Kasus Tiananmen tahun 1989

memunculkan tekanan dunia internasional terhadap China dengan

menggunakan isu demokrasi dan hak azasi manusia dengan

menempatkan China sebagai negara yang tidak demokratis dan

pelanggar HAM. Disamping itu tekanan muncul dengan embargo

ekonomi maupun militer dari AS yang diikuti oleh penangguhan bantuan

dari institusi keuangan internasional (Turner, 2011 : 40). Kondisi saat ini

pun menjadi kekhawatiran China terlebih dengan bercermin kepada

fenomena Arab Spring yang terjadi di Afrika Utara dan sebagian negara

Arab, dimana demokratisasi dengan mengusung demokrasi ala barat

membawa sebagian besar negara tersebut kedalam konflik dan

instabilitas. China merespon dengan melakukan pemblokiran terhadap

informasi yang terkait dengan fenomena tersebut. China melihat bahwa

fenomena tersebut tidak dapat dilepaskan dari adanya campur tangan

dari AS. Sebagai negara dengan sistem politik sosialis-komunis China

menganggap bahwa negaranya senantiasa menjadi sasaran terkait

dengan isu demokrasi yang diusung oleh negara barat khususnya AS.

Dominasi Kekuatan Militer AS di Kawasan Asia-Pasifik.

AS telah menempatkan kawasan Asia Pasifik sebagai wilayah

yang strategis sejak berakhirnya perang dunia II. Arti srategis kawasan

Asia Pasifik bagi AS terkait dengan kontribusi ekonomi yang diperoleh,

bahkan melebihi kontribusi yang berasal dari Eropa. Selama beberapa

dekade terakhir keberadaan dari AS di kawasan Asia Pasifik didasarkan

kepada 2 premis yakni keamanan wilayah Asia terkait dengan perang

dingin dan kekuatan ekonomi dari AS (Yoon, 2003 : 108). Selama masa

Perang Dingin, bahkan hingga saat ini banyak negara yang berada di

kawasan Asia Pasifik masih memiliki dependensi terhadap jaminan

keamanan serta keberadaan dari armada angkatan laut AS di Pasifik.

Page 154: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 136

Ketergantungan dari negara-negara yang berada dikawasan Asia-

Pasifik dapat dipahami sebagai sebuah upaya untuk mempertahankan

diri dari serangan pihak lain dengan mengandalkan kekuatan AS yang

berperan sebagai pelindungnya. Merujuk kepada Wagener (2010 : 2)

saat ini AS menjadi kekuatan dominan dan membentuk sebuah sistem

unipolar di Asia Pasifik, ini tidak merupakan sebuah kondisi yang tidak

direncanakan namun merupakan konsekuensi logis dari superioritas

ekonomi dan militer yang dimiliki AS. Dalam rangka mendukung dan

memperkuat kehadiran AS di Asia Pasifik, AS membentuk United States

Pacific Command (USPACOM) yang berpusat di Hawaii sebagai

komando militer yang bertanggungjawab atas stabilitas keamanan dan

pertahanan AS serta sekutunya di kawasan Pasifik. USPACOM

membawahi beberapa Pangkalan Militer AS yang berada dikawasan

AsiaPasifik seperti di Jepang, Korea Selatan dan Guam. Pangkalan

militer AS yang berada dikawasan ini berada dalam skala relatif kecil

namun memiliki tanggungjawab terhadap target bernilai tinggi yang

dilengkapi dengan kekuatan darat, laut dan udara dengan peluru kendali

jarak jauh (Bower, et.all, 2016 : 32)

Selama masa perang dingin, kekuatan maritim AS di wilayah Asia

Pasifik mendapatkan tantangan terkait dengan perebutan pengaruh

dengan Uni Soviet. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa AS memiliki

posisi yang lebih menguntungkan dengan adanya ikatan yang kuat

dengan negara-negara di dalam kawasan ini. Oleh karena itu Uni Soviet

tidak mampu untuk menahan laju pengaruh kekuatan angkatan laut AS

di pasifik, yang tentu saja memunculkan hegemoni AS terhadap

kawasan maritim di pasifik. Seiring dengan runtuhnya Uni Soviet, AS

menanggap bahwa pasifik sudah menjadi kawasan dengan status quo

atas hegemoni kekuatan angkatan laut AS. Dengan demikian AS telah

Page 155: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 137

mengasumsikan bahwa kawasan Asia Pasifik telah berada dalam

pengawasan dan kontrol dari kekuatan armada lautnya. Kondisi ini

membuat AS mengubah haluan fokus pertahanan dan keamanan ke

wilayah Atlantik maupun Samudera Hindia seiring dengan

perkembangan kepentingan AS di kedua wilayah tersebut.

Perkembangan Kekuatan Maritim China Sebagai Upaya Balance

of Power di Pasifik. Balance of Power (BoP) merujuk kepada sebuah

kondisi dimana adanya distribusi dari kekuatan diantara negara dalam

sebuah sistem baik dalam ruang lingkup internasional maupun regional.

BoP secara ideal akan menjamin bahwa power tersebut terdistribusi

sedemikian rupa sehingga tidak ada satu negara atau entitas yang

mampu melakukan dominasi terhadap negara atau entitas lain

(Odgaard, 2007 : 25). Merujuk kepada Morgenthau (1995) kondisi BoP

merujuk kepada dua pola yakni pola persaingan secara langsung

maupun pola kompetisi. Pola persaingan secara langsung terkait

dengan keinginan dari masing-masing negara untuk mendepankan

kebijakannya dari kebijakan negara lain. Sementara pola kompetisi

terkait dengan upaya untuk mendapatkan dukungan dari negara ketiga

dalam rangka memaksimalkan kebijakan dari masing-masing negara.

Terkait dengan persaingan kekuatan maritim antara China dan AS di

Asia Pasifik, hal tersebut merujuk kepada pola persaingan secara

langsung. Hal ini terkait dengan keberadaan dari kebijakan masing-

masing negara ditujukan terhadap satu sama lain.

China melihat bahwa dalam konteks kekuatan maritim, AS telah

mendominasi wilayah pasifik dalam beberapa dasawarsa terkahir. Bagi

China, dominasi kekuatan maritim AS di pasifik membatasi keleluasaan

dalam ruang gerak dalam rangka meningkatkan kembali eksistensi

negaranya dalam bidang ekonomi, politik dan militer.Merujuk kepada

Page 156: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 138

Chang (2012 : 22) kekhawatiran China akan dominasi AS berkaca

kepada kesuksesan persenjataan canggih AS dalam perang teluk tahun

1991 dan kegagalan China melakukan deterrence kepada AS saat

terjadinya krisis di Selat Taiwan pada periode 1995-1996. Dimana pada

saat tersebut AS menerapkan strategi gunboat diplomacy dengan

menempatkan gugus tempur Armada ke – 7 untuk mengamankan

Taiwan dari ancaman China. Kondisi tersebut mengharuskan China

membangun sebuah kekuatan yang mampu untuk melakukan

deterrence terhadap kekuatan angkatan laut AS khususnya armada

pasifik.

Respon terhadap kondisi tersebut membuat China di bawah

kepemimpinan Presiden Hu Jin Tao mengeluarkan kebijakan dalam

rangka merevisi misi dari People Liberation Army (PLA) dalam rangka

meningkatkan kepentingan strategis China dalam ruang lingkup global

dan mengawal kekuasaan partai (partai komunis China), menjamin

keamanan perkembangan ekonomi nasional, dan kedaulatan teritorial

(Sharman, 2014 : Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, maka China

memerlukan kekuatan maritim yang akan diperoleh melalui modernisasi

PLA Navy, khususnya untuk membuka pembatas ruang gerak yakni

kekuatan maritim AS yang berada di Pasifik. Peningkatan kapabilitas

militer China tidak dapat dilepaskan dari peningkatan cepat Gross

National Product (GNP) yang membuat China dengan mudah

mengembangkan kekuatan militer dalam beberapa tahun terakhir.

Peningkatan produktivitas, pendapatan perkapita dan penguasaan

teknologi yang berdampingan dengan pertumbuhan ekonomi membuat

kemampuan China dalam mendapatkan persenjataan canggih yang

dibeli dari negara lain maupun dikembangkan secara mandiri (Friedberg,

2005 : 18). Pembangunan kekuatan angkatan bersenjata China berjalan

Page 157: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 139

seiring dengan perkembangan ekonomi negara tersebut, hal ini terlihat

dari indikator kenaikan anggaran militernya, dimana dalam paparan

Departemen Pertahanan China tahun 2012 terlihat adanya peningkatan

anggaran mencapai 670,27 miliar yuan (sekitar Rp. 965 triliun) yang

berarti meningkat sebesar 11,2% atau 67 miliar yuan (sekitar Rp. 96,5

triliun) dari anggaran tahun lalu. Anggaran Departemen Pertahanan

China merupakan yang terbesar kedua di dunia dengan jumlah hanya

terpaut 4,8% dari anggaran militer AS (Lisbet, 2012 : 5). Peningkatan

anggaran pertahanan tersebut ditujukan untuk melakukan modernisasi

persenjataan yang dianggap telah jauh tertinggal dari negara lain.

Disamping itu China berupaya untuk mengubah orientasi pertahanan

dan militernya dari Darat ke penguatan Angkatan Udara dan Laut.

Sorotan terhadap pengembangan kekuatan Angkatan Laut China

(People Liberation Army Navy/ PLAN) dan Angkatan Udara China

(People Liberation Army Air Force/ PLAAF) semakin menguat seiring

dengan pencapaian teknologi yang diadaptasi dalam persenjataan yang

digunakannya. PLAN sendiri bagi China memiliki arti penting sebagai

kekuatan maritim strategis kawasan yang berperan untuk melindungi

kepentingan ekonomi China terutama di wilayah pesisir, kepentingan

China dalam bidang maritim serta mengoptimalkan operasi pertahanan

laut dalam kerangka pertahanan nasional (Muhammad, 2009 : 419).

Pengembangan teknologi persenjataan dari PLAN dan PLAAF tidak

dapat dilepaskan dari tuntutan perubahan doktrin pertahanan China

yang akan menitikberatkan pertahanan mereka di wilayah udara dan

laut. Disamping itu yang membuat China semakin disegani adalah

Kemampuan dari China untuk mengadaptasi dan kemudian

memproduksi sendiri kapal maupun berbagai perlengkapan pendukung

serta persenjataan menjadi modal bagi negara ini untuk secara leluasa

Page 158: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 140

mengembangkan postur PLAN baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Kondisi membuat PLAN dan PLAAF menjadi matra yang paling

menonjol dalam mengembangkan kapabilitas tempur. Secara kualitas

terhitung sejak 1990 China telah mengoperasikan tidak kurang dari 10

kapal destroyer dan frigat yang dilengkapu dengan teknologi radar dan

rudal terbaru dengan kemampuan anti-air warfare dan surface combat

(Chang, 2012 : 23).

Kemampuan Penelitian dan Pengembangan secara mandiri

tersebut tentu saja akan mendukung pelaksanaan serta evolusi dari

doktrin pertahanan laut yang dimiliki. Hal ini terlihat saat ini dimana,

modernisasi yang dilakukan terhadap PLAN menitikberatkan kepada

akuisisi program persenjataan, yang didalamnya termasuk program

untuk mengembangkan rudal balitik antikapal Anti-ship Balistic Missile

(ASBMs), rudal jelajah anti-kapal Anti ship cruiser missile (ASCMs) rudal

jelajah untuk target didarat Land-attack Cruise Missiles (LACMs), rudal

permukaan ke udara (surface to air missile), ranjau, pesawat berawak,

pesawat tanpa awak, kapal selam, kapal induk, kapal perusak, kapal

fregat, kapal patrol, kapal pendarat ambhibi, kapal penyapu ranjau,

kapal medis dan kapal pendukung (O‗Rouke, 2013 : 3). Dalam

mendukung perluasan kapabilitas negaranya dalam bidang regional

maritime surveillance Badan Penelitian dan Pengembangan China juga

tengah membangun sejumlah kapal selam baru dan mengadakan

modernisasi persenjataan. Adapun modernisasi persenjataan yang

dimaksud terutama pada Conventional Ballistic and Land Attack Cruise

Missiles yang merupakan inti dari kekuatan udara koersif China seperti

Short Range Ballistic Missile Infrastructure, Medium Range Ballistic

Missiles, Ground Launched Cruise Missiles, Anti-ship Ballistic Missiles

(ASBM) and Beyond (Lisbet, 2012 : 7). Pembangunan dan penyebaran

Page 159: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 141

ASBM merupakan salah satu contoh dari semakin meningkatnya

kemampuan militer China di bidang persenjataan.

Program tersebut telah menunjukan perkembangan yang sangat

signifikan dimana saat ini PLAN telah secara resmi mengoperasikan

kapal induk (Aircraft Carrier). China berhasil membangun kembali Kapal

Induk kelas Varyag ex-Uni Soviet yang kemudian diberinama Liaoning,

meskipun keberadaan dari kapal Induk dalam era modern bukan

sesuatu yang baru, namun bagi China hal ini merupakan pencapaian

terutama bagi PLA Navy. Hal ini merupakan sebuah simbolisasi bahwa

PLAN telah naik ke ranking tertinggi dalam jajaran Angkatan Laut dunia

(Chang, 2010 : 1). Keberhasilan dari upaya untuk melakukan retrofit

terhadap Kapal Induk Liaoning diikuti oleh ambisi China dalam

membangun Kapal Induk kedua. Ambisi ini tentu saja menunjukan

bahwa kekuatan maritim China tengah ditujukan untuk meningkatkan

projection force melalui strategi ―far seas‖nya. Hal ini didukung dengan

berbagai kapal perang, serta keberhasilan dari PLAN untuk

mengoperasikan pesawat tempur J-15 dari kapal Induk Lioning. Melihat

realitas tersebut maka strategi ―far seas‖ yang kemudian dianut oleh

PLAN akan semakin mudah untuk dijalankan mengingat kemampuan

daya jangkau dari gugus tempurnya dapat mencakup wilayah yang

cukup jauh.

Kekuatan maritim China didukung pula oleh kepemilikan kapal

selam nuklir, dimana China telah memiliki kapal selam kelas Jin dan

Kelas Shang yang masuk dalam jajaran PLAN sejak tahun 2000an.

Keberadaan dari kapal selam nuklir yang ditempatkan pada armada

Selatan merupakan sebuah sinyal akan upaya dari China untuk

melakukan dominasi terhadap wilayah maritim pada kawasan tersebut

yang terkait dengan permasalahan konflik wilayah di Laut China

Page 160: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 142

Selatan. Disamping itu China telah meningkatkan kemampuan untuk

melakukan serangan amphibi yang didukung oleh dua kapal Landing

Platform Dock (LPDs) kelas Yuzhao, yang mampu melaksanakan misi

penyerangan dari kapal ke daratan dengan mudah.

Kekuatan maritim China, didukung pula oleh PLAAF yang mampu

memberikan dukungan terhadap operasi maritim yang dijalankan oleh

PLAN. PLAAF telah mendatangkan Sukhoi SU-30MK2 sebagai tulang

punggung armada tempurnya yang didukung pula oleh pesawat tempur

buatan lokal JH-7A dan pesawat yang memiliki kemampuan early

warning system yang bertugas untuk melakukan pengawasan serta

pengintaian di wilayah maritim. Untuk meningkatkan daya jelajah

armada tempur dalam rangka mendukung operasi maritim (Chang,

2009: 23), PLAAF juga telah melakukan modifikasi terhadap pesawat

pembom menjadi pesawat tanker yang berfungsi sebagai pengisian

bahan bakar pesawat tempur maupun pesawat pengintai di udara.

Kemampuan tersebut menjadi penting mengingat kemampuan dari

PLAAF harus mampu mengimbangi strategi ―far seas‖ yang dijalankan

oleh PLAN. Dengan kekuatan yang dimiliki PLAAF akan mampu

meningkatkan kemampuanair superiority maupun direct strike mission.

Dengan demikian maka sinergi antara PLAN dan PLAAF akan menjadi

kombinasi yang sangat kuat dalam rangka mengamankan seluruh

kepentingan nasional China khususnya kepentingan maritim negara

tersebut dari ganggungan pihak manapun.

2.4.2 Kebijakan Re-balancing AS di Asia-Pasifik

Kawasan Asia Pasifik dalam sejarah strategis AS diposisikan

sebagai wilayah buffer untuk mengamankan wilayahnya dari berbagai

ancaman. Demikian pula dengan negara lain memposisikan asia pasifik

Page 161: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 143

sebagai kawasan yang sangat strategis untuk melakukan pertahanan

maupun serangan terhadap negara lain, khususnya bagi AS. Hal ini

terbukti dengan strategi yang dilakukan oleh Jepang pada masa Perang

Dunia II dengan menghancurkan garis depan Angkatan Laut AS di Pearl

Harbour Hawaii sebagai langkah awal sebelum melakukan ekspansi di

Asia. Berakhirnya Perang Dunia II, AS tetap menempatkan kekuatan

Angkatan Laut di kawasan ini dengan membukan beberapa pangkalan

militer di Okinawa, Guam maupun Hawaii untuk melindungi sekutunya di

kawasan ini.

Memasuki masa Perang Dingin, konsentrasi AS difokuskan ke

wilayah Samudera Altantik untuk melindungi sekutunya di Eropa dari

ancaman invasi Uni Soviet. Meskipun demikian AS masih tetap

mempertahankan kekuatan di wilayah Pasifik sebagai bagian dari

kebijakan containment policy dengan membuka pangkalan militer di

Subik Filipina. Berakhirnya Perang Dingin membawa konsekuensi

terhadap melemahnya pengaruh AS di kawasan Asia Pasifik. Hal ini

ditunjukan dengan penarikan pasukan yang bermarkas di Subuk dan

Clark Filipina serta pengurangan dari satu gugus tempur yang mencapai

15% dari kekuatan udara AS dikawasan Pasifik (Agussalim, 1999 : 31).

Disamping itu, kekuatan ekonomi dan militer AS di kawasan Asia Pasifik

cenderung semakin melemah, salah satunya dapat dilihat melalui

pemotongan anggaran belanja untuk program kesejahteraan dan misi

militernya. Anggaran pertahanan AS yang mencapai angka sekitar US$

331 juta pada tahun 1987 menurun signifikan hingga US$ 226 juta di

tahun 1996. (Acharya, 2003).

Penurunan anggaran belanja militer menguatkan fakta terjadinya

pengurangan kekuatan dan pengaruh AS secara berkelanjutan di

kawasan Asia Pasifik. Pengurangan kehadiran militer AS secara

Page 162: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 144

signifikan di kawasan Asia Pasifik menimbulkan peluang bagi negara

lain untuk menancapkan pengaruh dan hegemoninya di kawasan. Hal ini

juga menimbulkan ketidakpastian akan potensi konflik maupun ancaman

keamanan karena perlombaan peningkatan kekuatan militer yang terus

berkembang mengakibatkan negara-negara Asia Pasifik kemudian

mengalami dilema keamanan serta terganggunya balance of power di

kawasan (Khairunnisa, 2013 : 595). Oleh karena itu AS pada masa

pemerintahan Presiden Barrack Obama berusaha untuk mengembalikan

perimbangan kekuatan di Asia Pasifik seiring dengan perkembangan

dari kapabilitas militer China. Kebijakan ini tidak lain dilakukan untuk

menjaga kepentingan nasional AS dikawasan dalam rangka

menghadapi ancaman dari China. Merujuk kepada dokumen yang

dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan AS tahun 2015, terdapat 3

kepentingan yang ingin dicapai oleh AS di Asia-Pasifik yakni untuk

menjaga keamanan dari kebebasan di laut, untuk mencegah terjadinya

konflik dan tindakan kekerasan serta mempromosikan tegaknya hukum

dan standar internsional (US Departement of Defence, 2015).

Penguatan kehadiran militer AS diperlukan sebagai

counterbalance untuk meningkatkan posisi bargaining mereka dalam

upaya penyelesaian yang tengah diupayakan. Pertimbangan negara-

negara Asia Pasifik mengacu pada kekuatan militer yang mereka miliki

cenderung lebih lemah jika dibandingkan dengan China yang terus

mengalami peningkatan dan modernisasi. Keberadaan AS dengan

kekuatan militernya diperhitungkan dapat mengimbangi dan

membendung perkembangan pesat kekuatan militer China di kawasan

Asia Pasifik. Walaupun pada saat ini China dengan kekuatan besarnya

yang terus mengalami peningkatan pesat tersebut bukanlah sebuah

ancaman, akan tetapi di masa depan, tanpa adanya kekuatan

Page 163: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 145

penyeimbang (counterbalancer), China memiliki kemungkinan besar

untuk menjadi ancaman keamanan bagi negara sekitarnya.

Penegasan dan pernyataan resmi perubahan fokus kebijakan ke

kawasan Asia Pasifik baru dikeluarkan oleh pemerintahan Obama pada

akhir tahun 2011, akan tetapi sejak Obama menjabat sebagai Presiden

AS telah ada suatu upaya pendekatan dan penguatan hubungan aliansi

keamanan secara bilateral dengan negara-negara di Asia Pasifik. Pasca

pidato Presiden Barrack Obama, Departemen Pertahanan Amerika

Serikat kemudian mengeluarkan dokumen resmi Sustaining US Global

Leadership: Priorities for 21st Century Defense pada Januari 2012 yang

semakin menguatkan komitmen AS untuk memprioritaskan kawasan

Asia Pasifik dalam kebijakan militernya. Dalam dokumen tersebut

terdapat rencana pembentukan Joint Force di kawasan Asia Pasifik

dianggap perlu untuk meningkatkan kapabilitas kekuatan militer AS dan

aliansinya untuk dapat menjalankan misi-misi militer utama, salah

satunya ialah mencegah pembentukan Anti-Access/ Area Denial

(A2/AD) yang dapat membatasi akses di wilayah perairan internasional

oleh negara tertentu, seperti China maupun Iran.

Keberadaan AS dan China dalam rivalitas kekuatan maritim di

Asia Pasifik tidak dapat dilepaskan dari adanya berbagai konflik yang

terjadi didalam kawasan tersebut. Baik konflik yang langsung melibatkan

negara yang bersangkutan maupun yang melibatkan sekutu dari salah

satu negara tersebut. Di Asia Pasifik sendiri terdapat beberapa titik

potensi konflik yang terkait dengan sengketa kewilayahan melibatkan

China untuk berhadapan dengan negara-negara yang kemudian

didukung oleh AS. Konflik tersebut diantaranya sengketa kepulauan

Senkaku/Diayou antara China dengan Jepang, permasalahan status

Taiwan dan konflik di laut China Selatan yang menghadapkan China

Page 164: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 146

dengan 5 negara lain. Kehadiran AS dalam konflik tersebut tentu saja

terkait dengan adanya potensi gangguan terhadap kepentingan nasional

AS yang kemudian membawa negara tersebut berhadapan dengan

China. Salah satu konflik yang secara langsung membawa China dan

AS berhadapan secara langsung adalah konflik di Laut China Selatan.

Meskipun AS tidak terkait dengan permasalahan kewilayahan namun,

AS dalam kaitan dengan konflik tersebut mempersepsikan bahwa

kehadiran China akan mengancam sekutunya yang dalam hal ini adalah

Filipina. Benturan kepentingan yang terjadi di Laut China Selatan akan

semakin menguat mengingat AS sebagai kekuatan super power dan

China sebagai new emerging super power.

Merujuk kepada Sudira (2014 : 146-147), mulai intensnya AS

untuk melibatkan diri di kawasan Asia menunjukan bahwa secara

strategis, politik dan ekonomi, AS tidak bisa melepaskan diri dari Asia.

AS dibawah Obama tidak pernah menurunkan perhatiannya pada

kawasan yang diharapkan akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi

yang tertinggi dalam dua puluh tahun ke depan, serta menjadi kawasan

yang penuh tantangan bagi AS. Kondisi tersebut merujuk kepada

platform dari orientasi pandangan Hillary Clinton yang menjelaskan

bahwa kembalinya perhatian strategis AS ke kawasan Asia sangat

sesuai dengan logika keseluruhan dari usaha global untuk

menyelamatkan kepemimpinan global AS.

Keputusan Amerika untuk membentuk poros diplomasi dan militer

di kawasan Asia Pasifik sudah ditunjukan terutama terhadap Beijing,

sebagai respon terhadap meningkatnya ambisi China untuk melakukan

dominasi di kawasan. Ada dua prisip kepentingan AS dalam konflik LCS

yakni akses dan stabilitas. Pertama, AS memiliki kepentingan yang kuat

dalam menjaga akses pelayaran yang tanpa hambatan di perairan LCS.

Page 165: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 147

Dari pandangan Washington, semua negara sangat membutuhkan dan

akan menikmati adanya kebebasan kelautan yang tinggi, termasuk

kebebasan pelayaran. Kedua, AS memiliki kepentingan terciptanya

stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Sama halnya

seperti kebebasan pelayaran, keamanan dan stabilitas juga akan

menjadi penopang utama kesejahteraan baik di Asia dan Amerika. Bagi

AS jika kawasan ini mengalami eskalasi konflik maka hal ini akan

menghambat dan menjauhkan warga dari kesejahteraan karena akan

hal tesebut akan menjadi hambatan bagi distribusi sumberdaya,

menurunnya volume perdagangan dan investasi intra-regional.

Dalam beberapa tahun terakhir, Laut China Selatan telah menjadi

arena bagi rivalitas antara China dan AS. Pada awal 2009, sejumlah

kapal nelayan China berupaya memotong kabel penghubung peralatan

sonar yang ditarik kapal pemantau AS, USNS Impeccable, di lepas

pantai Pulau Hainan. Kemudian, pada akhir 2009, kapal selam China

menghantam peralatan sonar bawah laut yang ditarik kapal perang AS,

USS John McCain, di Subic Bay, lepas pantai Filipina ( Neill, 2016 ).

Kejadian-kejadian tersebut tentu saja telah berdampak kepada

peningkatan ketegangan diplomatik diantara dua negara. Upaya

memperkuat pengawasan di wilayah yang dipersengketakan China

meluncurkan kapal fregat tipe 056A, Quijing, yang memiliki peralatan

pemburu kapal selam asing. Kapal ini akan ditempatkan di Laut China

Selatan. Penempatan kapal fregat tersebut berkaca pada era Perang

Dingin, saat AS dan para sekutunya menciptakan jaringan peralatan

melakukan pengintaian di dasar laut, yang terbenam di seluruh Asia

untuk mendengarkan pergerakan kapal selam Rusia, China kini siap

mengoperasikan jaringan serupa di Laut China Selatan dengan tujuan

Page 166: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 148

untuk memperluas pengawasan dan pemantauan terhadap aktivitas di

wilayah tersebut.

Rivalitas ini semakin terlihat nyata saat China mulai secara

langsung melakukan konfrontasi dengan kapal perang AS USS Lassen

yang berupaya untuk mengambil informasi mengenai pulau buatan yang

tengah dikerjakan oleh China di perairan yang dipersengketakan

tersebut. Keberanian China untuk melakukan konfrontasi langsung

terhadap kapal perang AS menunjukan kesiapan dari negara tersebut

untuk berhadapan secara langsung dengan AS. Bahkan dalam

pernyataan resmi pemerintah China menyebutkan bahwa negaranya

akan siap untuk menghadapi siapapun termasuk AS bila menganggu

wilayah yang menjadi klaimnya di Laut China Selatan. AS sendiri sejak

China berupaya untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah konflik

dengan membangun pulau buatan untuk kepentingan militer di Laut

China Selatan selalu aktif melakukan pemantauan terhadap aktivitas

tersebut. AS sendiri telah menempatkan pesawat pengintai tanpa awak

yang berbasis di Darwin seiring dengan penempatan pasukan di

wilayah tersebut. Strategi ini dilakukan untuk memantau setiap

pergerakan dan aktivitas dari China di wilayah Laut China Selatan. AS

menyadari bahwa kapabilitas angkatan laut China saat ini tengah

berupaya untuk menyaingi kekuatan angkatan laut AS. China meyakini

bahwa kunci untuk memperluas pengaruh di Asia Pasifik adalah dengan

meruntuhkan dominasi angkatan laut AS yang berbasis di Pasifik.

2.5 Persetujuan Perbatasan Laut Indonesia dengan Negara

Tetangga

Indonesia mempunyai perbatasan laut dengan sepuluh negara

tetangga yaitu India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina,

Page 167: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 149

Palau, Papua Nugini, Australia dan Timor Leste. Penentuan perbatasan

maritim masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah yang belum

terselesaikan hingga kini. Status persetujuan perbatasan yang telah

disepakati bersama serta yang masih menjadi agenda kedepan,

meliputi. Sebagai sebuah wilayah kepulauan, isu kemaritiman selalu

mendapat tempat dalam berbagai forum diskusi di Indonesia, baik dalam

ranah akademisi maupun panggung politik. Pada era Orde Lama,

muncul Deklarasi Juanda 1957 yang menyatakan bahwa perairan di

sekitar Nusantara dan yang menghubungkan pulau-pulau tersebut

menjadi bagian kedaulatan negara Republik Indonesia. Pada era Orde

Baru, Indonesia berhasil memperjuangkan konsep negara kepulauan

(archipelagic state) untuk diakui di dalam United Nations Convention on

the Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982. Pada era reformasi, isu

kemaritiman kembali mengemuka, terutama pada masa pemerintahan

Presiden Joko Widodo yang memvisikan Indonesia sebagai poros

maritim dunia. Di tengah upaya tersebut, salah satu tantangan yang

harus dihadapi adalah masih belum selesainya delimitasi batas wilayah

maritim. Indonesia sendiri memiliki perbatasan laut dengan sepuluh

negara, yaitu India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina,

Palau, Papua Nugini, Timor Leste, dan Australia (BNPP, 2011, 9–10).

Isu delimitasi semakin kompleks mengingat ada tiga jenis batas wilayah

maritim, yaitu batas laut teritorial, batas landas kontinen, dan batas zona

ekonomi eksklusif.

Kompleksitas isu delimitasi batas wilayah maritim tersebut

dipetakan dengan baik oleh Vivian Louis Forbes dalam bukunya yang

berjudul Indonesia‘s Delimited Maritime Boundaries yang diterbitkan

pada awal 2014. Sebagai seorang geografer dan kurator peta, Forbes

memanfaatkan peta-peta yang detail dalam membangun informasi dan

Page 168: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 150

argumentasinya dalam buku itu. Peta tersebut umumnya merupakan

dokumen hasil perundingan kedua negara yang cukup sulit didapatkan.

Hal ini menjadi kelebihan tersendiri dibanding buku atau referensi lain

yang membahas persoalan perbatasan maritim Indonesia dengan

negara tetangga, misalnya Luhulima dalam kasus Laut China Selatan

(2008), Irewati dalam kasus Timor Leste (2009), dan Rahman dalam

kasus Malaysia dan Singapura (2013) yang banyak menggunakan peta

sekunder. Bahkan peta yang disajikan Forbes lebih lengkap daripada

beberapa dokumen acuan pemerintah, seperti Desain Besar

Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun

2011–2025 dan Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun

2015–2019 yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Pengelola

Perbatasan RI.

Buku ini terdiri dari lima bab. Sebelum membahas secara lebih

detail problematika delimitasi batas, Forbes terlebih dahulu memberikan

pemahaman tentang Indonesia sebagai konteks dari studi buku ini pada

bab pertama. Ia memberikan gambaran umum tentang kondisi geografi

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang

menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia serta kondisi

iklim yang rentan terhadap pemanasan global dan berpotensi

menyebabkan hilangnya pulau-pulau (termasuk pulau yang dijadikan

titik dasar penentuan batas maritim). Forbes juga mengulas kondisi

ekonomi dan sosial, seperti tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja

sektor perikanan, hingga kondisi hukum dan politik terkait pembagian

kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengelola

wilayah, baik darat maupun laut.

Penjelasan konteks Indonesia tersebut, menurut penulis,

setidaknya memiliki tiga makna penting. Pertama, memberikan

Page 169: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 151

pemahaman awal bagi pembaca yang belum familiar dengan Indonesia,

mengingat buku ini didistribusikan secara internasional. Kedua,

menjelaskan faktor-faktor yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi

oleh proses delimitasi batas wilayah maritim. Ketiga, memberikan

argumentasi mengapa delimitasi batas wilayah maritim penting untuk

dilakukan. Hal ini dapat digali dari contoh kasus yang dikemukakan

Forbes tentang ketegangan-ketegangan antara Indonesia dengan

negara tetangga akibat belum jelasnya batas maritim. Contoh kasus

pertama adalah ketidakpastian batas wilayah di sekitar Pulau Nipah,

Selat Singapura, telah menyebabkan beberapa kali benturan antarpatroli

angkatan laut Indonesia dan Singapura. Contoh kasus lainnya adalah

tumpang tindih klaim Tiongkok atas Laut China Selatan yang mencatut

sebagian ZEE Indonesia di utara Kepulauan Natuna telah memicu

insiden penahanan delapan kapal dan 77 nelayan berkebangsaan

Tiongkok oleh patroli Indonesia pada 20 Juni 2009, disusul dengan

insiden serupa pada 22 Juni 2010 (hlm.11). Jika delimitasi batas tidak

diselesaikan, kejadian serupa berpotensi terulang pada masa

mendatang. Deskripsi tersebut menjadi dasar bagi Forbes untuk

menjelaskan lebih lanjut tentang delimitasi batas maritim Indonesia pada

bab-bab selanjutnya, mulai dari dasar rasional klaim wilayah maritim,

proses negosiasi dengan negara tetangga dalam menentukan batas,

implikasi delimitasi batas yang belum selesai

Ketika Indonesia baru merdeka pada 1945, rezim maritim yang

berlaku saat itu adalah Territoriale Zee en Maritieme Kringen

Ordonnantie 1939 (Ordonansi Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim

1939) yang dibuat oleh Hindia Belanda. Ordonansi ini hanya mengakui

batas laut teritorial Indonesia sejauh tiga mil laut dari garis pantai setiap

pulau, di mana satu mil laut setara dengan 1,85 km. Adapun wilayah di

Page 170: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 152

luar tiga mil laut tersebut, berdasarkan hukum kebiasaan, merupakan

lautan lepas yang bebas dilalui dan dimanfaatkan oleh semua negara

(Dam, 2009, 1; Adam, 2013, 24–25). Secara eksternal, aturan tersebut

menyebabkan Indonesia rentan terhadap intervensi asing yang berasal

dari laut. Secara internal, aturan tersebut juga membuat laut seolah

menjadi pemisah antarpulau di Nusantara, bukan menjadi penghubung.

Menyadari persoalan tersebut, pemerintah Indonesia pada 13 Desember

1957 kemudian mengeluarkan Deklarasi Juanda tentang perluasan

perairan teritorial. Melalui deklarasi ini, Indonesia mengklaim bahwa

―Segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-

pulau atau bagian pulaupulau yang termasuk daratan Negara Republik

Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-

bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Republik Indonesia

dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan nasional

yang berada di bawah kedaulatan mutlak daripada Negara Republik

Indonesia‖.

Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan diterbitkannya

Undang-Undang No.4/ Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.

Setidaknya ada dua konsep baru yang dipromosikan oleh Deklarasi

Juanda dan menantang rezim laut internasional saat itu. Pertama,

konsep batas laut teritorial bagi negara kepulauan sejauh 12 mil laut, di

mana sebelumnya hanya tiga mil laut. Kedua, konsep dasar untuk

penentuan batas laut teritorial dari garis pantai (coastal baseline) setiap

pulau menjadi garis lurus (straight baseline) yang menghubungkan titik-

titik terluar dari pulau-pulau terluar (hlm.13). Dua konsep ini terangkum

dalam Prinsip Negara Kepulauan (Archipelagic State Principle).

Melalui dasar tersebut, Indonesia telah beberapa kali menerbitkan

peta garis pangkal kepulauan. Pada 18 Februari 1960, lampiran

Page 171: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 153

Undang-Undang No.4/Prp Tahun 1960 menyajikan peta garis pangkal

kepulauan sejumlah 199 segmen dengan panjang 8.167,6 mil laut

(hlm.21). Kemudian pada 8 Agustus 1996, Indonesia mengeluarkan

Undang-Undang No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia yang

sedikit merevisi peta garis pangkal kepulauan sebelumnya di sekitar

Laut Natuna. Pada 28 Juni 2002, garis pangkal kembali direvisi melalui

Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2002 tentang Daftar Koordinat

Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia, di mana titik

dasar dijadikan lebih sederhana dari 201 menjadi 183 titik. Pada 2008,

PP No.38 Tahun 2002 kemudian direvisi oleh PP No. 37 Tahun 2008,

terutama pada bagian wilayah Ambalat yang secara geopolitik penting

terkait sengketa dengan Malaysia

Pada awalnya, prinsip negara kepulauan berikut klaim wilayah

maritim Indonesia mendapat protes dari banyak negara di dunia,

terutama yang berkepentingan terhadap kebebasan navigasi di laut

bebas antarpulau (high seas). Hal ini terlihat dari perdebatan yang

terjadi ketika Indonesia mempromosikan prinsip ini dalam forum The

Third United Nations Conference on the Law of the Sea yang dimulai

pada 1973. Indonesia sendiri sudah memulai upaya menjadikan prinsip

negara kepulauan sebagai hukum kebiasaan (customary law) melalui

perundingan dan penandatanganan perjanjian garis batas maritim

secara bilateral dan trilateral dengan negara tetangganya (Dam, 2009,

4). Hal itulah yang menjadi faktor pendukung bagi perjuangan Indonesia

bersama negara kepulauan lain, seperti Filipina, dalam konferensi

hukum laut ketiga tersebut. Prinsip ini akhirnya berhasil diterima dan

diadaptasi pada 1982 dengan disetujuinya draft United Nations

Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). Konvensi ini secara

khusus mengatur negara kepulauan.

Page 172: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 154

Pasal 46 (a) konvensi tersebut mendefinisikan negara kepulauan

sebagai ―suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih

kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain‖. Untuk dapat

menentukan batas wilayah maritim negara kepulauan, pasal 47

menetapkan sejumlah aturan dalam proses delineasi garis pangkal

kepulauan (archipelagic baselines). Forbes merangkumnya menjadi lima

syarat yang harus dipenuhi. Pertama, di dalam garis pangkal kepulauan

tersebut harus mencakup pulau-pulau utama. Syarat ini dapat dengan

mudah dipenuhi oleh Indonesia karena semua garis pangkal yang dibuat

pada 1960 mencakup semua pulau utamanya. Kedua, garis pangkal

harus melingkupi wilayah laut yang setidaknya seluas daratannya, tetapi

tidak boleh lebih dari sembilan kali luas daratan. Syarat ini mencegah

negara-negara yang hanya terdiri atas beberapa pulau utama, seperti

Selandia Baru dan Inggris, untuk mengklaim dirinya sebagai negara

kepulauan karena wilayah daratnya akan jauh lebih luas dibanding

wilayah lautnya. Syarat ini juga menjamin bahwa negara yang terdiri

atas pulau-pulau kecil, seperti Kiribati dan Tuvalu, tidak dapat menarik

garis pangkal dari pulau-pulau yang saling berjauhan karena wilayah

lautnya akan melebihi sembilan kali luas daratannya. Indonesia sendiri

dapat dengan mudah memenuhi syarat ini. Total luas

Kedua, garis pangkal harus melingkupi wilayah laut yang

setidaknya seluas daratannya, tetapi tidak boleh lebih dari sembilan kali

luas daratan. Syarat ini mencegah negara-negara yang hanya terdiri

atas beberapa pulau utama, seperti Selandia Baru dan Inggris, untuk

mengklaim dirinya sebagai negara kepulauan karena wilayah daratnya

akan jauh lebih luas dibanding wilayah lautnya. Syarat ini juga menjamin

bahwa negara yang terdiri atas pulau-pulau kecil, seperti Kiribati dan

Tuvalu, tidak dapat menarik garis pangkal dari pulau-pulau yang saling

Page 173: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 155

berjauhan karena wilayah lautnya akan melebihi sembilan kali luas

daratannya. Indonesia sendiri dapat dengan mudah memenuhi syarat

ini. Total luas daratan Indonesia adalah sekitar 1,9 juta km², sementara

luas perairan kepulauannya 2,28 juta km², sehingga rasio daratan:lautan

adalah 1: 1,

Ketiga, tidak ada segmen garis pangkal kepulauan yang

panjangnya melebihi 125 mil laut. Berdasarkan garis pangkal yang

dibuat pada 1960, segmen paling panjang yang dimiliki Indonesia

adalah 123,2 mil laut, sedangkan berdasarkan garis pangkal tahun 2002

dan 2008, segmen terpanjang hanya 122,75 mil laut. Keempat, hanya

3% dari total segmen garis pangkal kepulauan yang panjangnya boleh

lebih dari 100 mil laut. Dari total 180 garis pangkal kepulauan tahun

2008, hanya ada lima segmen yang panjangnya lebih dari 100 mil laut,

atau sekitar 2,78%. Kelima, penarikan garis pangkal demikian tidak

boleh menyimpang terlalu jauh dari konfigurasi umum kepulauan

tersebut. Syarat ini bersifat subjektif dan tidak terlalu ketat di mana

masing-masing kartografer dapat memilih garis yang berbeda-beda

untuk memenuhi syarat ini. Indonesia dapat dengan mudah memenuhi

syarat tersebut.

Terpenuhinya syarat yang diatur dalam pasal 47 UNCLOS 1982 di

atas menjadikan Indonesia berhak menyandang status sebagai negara

kepulauan. Dengan dasar status ini, Indonesia dapat mengklaim wilayah

maritim yang lebih luas dibanding berdasarkan Ordonantie 1939. Status

sebagai negara kepulauan menjadikan wilayah maritim Indonesia

bertambah sekitar 3 juta km², atau menurut versi BNPP (2011) 3,1 juta

km², dengan komposisi penambahan 0,3 juta km² laut teritorial dan 2,8

juta km² perairan laut Nusantara. Selain laut teritorial, ada dua lagi jenis

wilayah maritim yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Sebagai

Page 174: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 156

negara pantai, Indonesia secara alamiah memiliki landas kontinen, yaitu

―dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah di bawah permukaan laut

yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah

wilayah daratannya hingga pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga

suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal darimana lebar laut teritorial

diukur, dalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak

tersebut‖ (UNCLOS 1982, pasal 76). Dalam hal ini, negara yang

memiliki landas kontinen memiliki hak eksklusif untuk mengeksplorasi

landas kontinen atau mengeksploitasi sumber kekayaan alamnya. Bila

negara tersebut tidak melakukannya, tidak ada satu pihak pun yang

dapat melakukan eksplorasi dan eksploitasi landas kontinen tanpa

persetujuan tegas negara pantai tersebut (UNCLOS 1982, pasal 77).

Namun demikian, pada kasus dua negara pantai saling

berhadapan dengan jarak kurang dari 400 mil laut, penentuan batas

landas kontinen kemudian sering menimbulkan sengketa. Indonesia

sendiri mempunyai sembilan batas landas kontinen dengan India,

Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Timor Leste,

dan Australia (BNPP, 2015, 32). Untuk menyelesaikan delimitasi ini,

Forbes menawarkan enam metode berdasarkan pengalaman

negaranegara di Asia Tenggara, yaitu: 1) saluran atau garis tengah dari

perairan terdalam, 2) median atau garis yang sama jaraknya dari titik

pantai terdekat kedua pihak (equidistant line), 3) garis tegak lurus

(perpendicular) terhadap arah umum pantai, 4) penggunaan garis

lintang dan atau garis bujur sejajar/paralel, 5) batas alami secara geologi

dan geomorfologi, dan 6) faktor ekologi untuk zona ekonomi eksklusif

atau zona perikanan. Pemilihan metode tersebut tentu dilakukan dalam

forum negosiasi bilateral maupun melalui arbitrasi. Indonesia sendiri

Page 175: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 157

mengadopsi prinsip bahwa batas maritim paling baik diselesaikan

melalui negosiasi, bukan arbitrasi.

Batas maritim yang lain adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),

yaitu suatu daerah di luar dan berdampingan dengan laut teritorial, yang

tunduk pada rezim hukum khusus berdasarkan hak-hak dan yurisdiksi

negara pantai dan hak-hak serta kebebasan-kebebasan negara lain.

Negara pantai seperti Indonesia dapat mengklaim ZEE sejauh maksimal

200 mil laut dari garis pangkal yang digunakan untuk mengukur lebar

laut teritorial (UNCLOS 1982, pasal 57). Indonesia tidak mempunyai

kedaulatan terhadap ZEE-nya, tetapi memiliki hak-hak berdaulat

(sovereign rights) untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi,

konservasi dan pengelolaan sumber kekayaan alam hayati dan non-

hayati dari perairan di atas dasar laut dan dari dasar laut dan tanah di

bawahnya, dan berkenaan dengan kegiatan lain, seperti produksi energi

dari air, arus, dan angin (UNCLOS 1982, pasal 56).

Pada tingkat domestik, Indonesia menerbitkan Undang-Undang

No.5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Selain

mengakomodasi hak berdaulat, undang-undang ini juga menegaskan

bahwa Indonesia mempunyai yurisdiksi dalam pembuatan dan

penggunaan pulau-pulau buatan (pasal 4 ayat 1). Berbeda dengan laut

teritorial yang sepenuhnya di bawah kedaulatan Indonesia, di dalam

ZEE ini Indonesia menjamin kebebasan pelayaran dan penerbangan

internasional serta pemasangan kabel dan pipa bawah laut sesuai

dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku (pasal 4 ayat

2), di mana setiap kegiatan eksplorasi dan/atau eksploitasi ekonomi

harus mendapatkan izin dari pemerintah Indonesia atau berdasarkan

persetujuan internasional dengan pemerintah Indonesia (pasal 5 ayat 1).

Walaupun Forbes tidak menjelaskan secara detail siapa saja yang dapat

Page 176: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 158

meminta izin, pasal-pasal di atas menyiratkan bahwa kegiatan ekonomi

di ZEE Indonesia dapat dilakukan oleh pihak lokal maupun pihak asing.

Batasan kegiatan ekonomi tersebut juga tidak secara jelas dinyatakan di

mana tolok ukurnya, hanya menggunakan indikator pencemaran

lingkungan (pasal 8). Hal ini yang mungkin menjadi penyebab mengapa

sampai sekarang masih banyak kasus kapal nelayan asing berizin yang

melakukan penangkapan ikan secara masif dan membuat nelayan-

nelayan lokal kalah bersaing, seperti yang terjadi di Kabupaten Natuna

(Astuti & Raharjo, 2015).

Indonesia mempunyai perbatasan laut dengan sepuluh negara

tetangga yaitu India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina,

Palau, Papua Nugini, Australia dan Timor Leste. Penentuan perbatasan

maritim masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah yang belum

terselesaikan hingga kini. Status persetujuan perbatasan yang telah

disepakati bersama serta yang masih menjadi agenda kedepan,

meliputi.

Gambar 17. Batas Negara Kesatuan Republik Indonesia

(sumber :www.picswe.com/pics/batas-nkri-d2.htm)

Page 177: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 159

Status sebagai negara kepulauan memberikan Indonesia hak laut

teritorial sejauh 12 mil, sementara status negara pantai memberikannya

yurisdiksi landas kontinen dan ZEE. Namun, yang menjadi masalah

adalah kedekatan letak geografis dengan negara-negara sempadan

membuat Indonesia tidak dapat melakukan klaim wilayah maritim secara

maksimal karena akan berbenturan dengan klaim wilayah negara lain—

walaupun sama-sama menggunakan dasar hukum internasional

UNCLOS 1982. Indonesia mau tidak mau harus bernegosiasi dengan

sepuluh negara sempadan, terbanyak dibandingkan negara Asia

Tenggara lainnya. Forbes menerangkan bahwa dari sekitar 20

persetujuan batas maritim yang sudah berjalan di Asia Tenggara, 75%-

nya merupakan persetujuan Indonesia dengan negara tetangganya. Ada

sekitar 17 batas maritim Indonesia yang sudah dinegosiasikan dengan

negara tetangganya yang terdiri atas dua laut teritorial (dengan Malaysia

dan Singapura), satu garis batas area penangkapan perikanan, satu

zona kerja sama untuk eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon di Laut

Timor—yang sekarang sudah tidak berlaku seiring pisahnya Timor

Timur dari Indonesia, serta sisanya adalah batas landas kontinen.

Negosiasi pertama yang dilakukan Indonesia adalah dengan

Malaysia pada November 1964. Dengan menggunakan metode

equidistant line (mengambil jarak yang sama dari garis pangkal masing-

masing sebagai garis batas), kedua negara berhasil menyepakati tiga

segmen batas landas kontinen. Pertama, segmen di Selat Malaka

sepanjang 400,8 mil laut dengan rata-rata jarak equidistance sejauh 18

mil laut. Kedua, segmen di Laut China Selatan yang dekat dengan

Malaysia bagian semenanjung sepanjang 317,2 mil laut. Ketiga, segmen

di Laut China Selatan yang dekat dengan Pulau Kalimantan sepanjang

260 mil laut. Namun, untuk segmen di dekat pulau-pulau Indonesia

Page 178: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 160

sebelah barat laut Tanjung Dato tidak berlaku penuh karena ada

kesepakatan konsesi yang ditawarkan Indonesia kepada Malaysia. Hal

ini dilakukan agar Malaysia mau mendukung Indonesia yang pada waktu

itu sedang memperjuangkan klaim sebagai negara kepulauan (hlm.41).

Adapun terkait batas laut teritorial, kedua negara justru baru

menyepakati segmen di bagian tenggara Selat Malaka sepanjang 174

mil laut pada Maret 1970.

Untuk batas maritim Indonesia-Singapura, wilayah ini merupakan

jalur perdagangan internasional yang strategis. Oleh karena itu,

negosiasinya juga berlangsung cukup alot dan lama. Pada permulaan,

kedua negara pada Mei 1973 berhasil menyepakati batas laut teritorial

di Selat Singapura sepanjang 24,8 mil laut dengan metode equidistance.

Kesepakatan ini masih menyisakan dua segmen bagian barat dan timur

yang merupakan kepanjangan dari segmen yang sudah disepakati.

Setelah lebih dari empat dekade, pada Maret 2009 kedua negara

akhirnya menyepakati segmen barat dengan membuat garis median

antara Pulau Nipah, Indonesia dan Pulau Sultan Shoal, Singapura.

Adapun untuk segmen timur, Singapura pada awalnya menolak untuk

membicarakannya karena masih ada sengketa dengan Malaysia terkait

kepemilikan Pulau Pedra Branca/Batu Puteh. Dengan keluarnya

keputusan Mahkamah Internasional pada Mei 2008 bahwa pulau

tersebut adalah milik Singapura, prospek negosiasi segmen timur

menjadi terbuka. Namun, negosiasi tersebut kini tidak dapat dilakukan

secara bilateral, tetapi harus trilateral dengan melibatkan Malaysia.

Sementara itu, kedua negara tidak memiliki batas landas kontinen.

Pada batas maritim Indonesia-Papua Nugini, negosiasi pertama

disepakati pada 1971 antara 232 Masyarakat Indonesia, Vol. 41 (2),

Desember 2015 Indonesia dengan Australia yang saat itu mewakili

Page 179: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 161

Papua Nugini. Ketika Papua Nugini merdeka pada 1975, perjanjian

tersebut tetap berlaku dan membagi batas landas kontinen kedua

negara dalam dua segmen. Segmen pertama berada di bagian utara

Pulau Papua di Samudra Pasifik. Pada 1980, batas landas kontinen ini

diperpanjang ke arah utara hingga menjadi sekitar 200 mil laut dengan

menggunakan metode equidistance. Batas landas kontinen ini juga

sekaligus menjadi batas bagi ZEE dan zona penangkapan perikanan

kedua negara. Hal yang menarik dari perjanjian tahun 1980 tersebut

adalah diakuinya hak tradisional warga kedua negara untuk

memancing/menangkap ikan di perairan negara tetangga. Segmen

kedua berada di bagian selatan Pulau Papua di Laut Arafura. Melalui

metode equidistance, kedua negara menyepakati batas landas kontinen

sepanjang 528 mil laut.

Pada kasus batas maritim Indonesia-Australia, kedua negara sejak

1970-an telah menyepakati dua segmen batas landas kontinen.

Pertama, segmen di Laut Arafura sepanjang 530 mil laut yang

ditandatangani pada 18 Mei 1971. Kedua, segmen di Laut Timor yang di

sepakati pada 9 Oktober 1972. Namun, segmen tersebut melewati

wilayah Timor Timur yang pada waktu itu masih jajahan Portugis

sehingga menciptakan Celah Timor yang memotong garis batas landas

kontinen kedua negara. Dalam proses penyelesaiannya, kedua negara

menggunakan pendekatan yang berbeda. Australia mengacu pada

Konvensi Jenewa 1958 dengan prinsip 200 m isobath atau

perpanjangan alami dari daratan, sementara Indonesia menggunakan

prinsip equidistance. Perbedaan ini menyebabkan negosiasi gagal

menghasilkan kesepakatan. Padahal, Celah Timor ini merupakan area

yang kaya kandungan minyak, akibatnya dua negara tersebut saling

berkompetisi untuk menguasainya. Sebagai upaya rekonsiliasi kompetisi

Page 180: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 162

tersebut, kedua negara pada 5 September 1988 menyepakati

pembentukan zona kerja sama (Zone of Cooperation) dalam

menjalankan lisensi minyak di area Celah Timor. Seiring dengan

kemerdekaan Timor Timur, kerja sama ini tidak berlaku lagi. Pada Maret

1997, kedua negara melengkapi perjanjiannya dengan menyepakati

batas ZEE dan landas kontinen antara Pulau Christmas, Australia

dengan Pulau Jawa, Indonesia, batas ZEE antara kepulauan bagian

selatan Indonesia dengan Australia sepanjang 1.500 mil laut, dan

perpanjangan batas landas kontinen tahun 1972. Namun hingga

Desember 2013, perjanjian tersebut belum diratifikasi karena pihak

Indonesia berkeberatan dengan metode garis median yang digunakan

untuk menentukan batas antara Pulau Jawa dan Pulau Christmas.

Untuk Perbatasan Indonesia dengan India, kedua negara tidak

mempunyai batas laut teritorial, tetapi memiliki batas landas kontinen

dan ZEE. Batas landas kontinen tersebut terletak di sekitar Laut

Andaman yang memisahkan antara Pulau Sumatra dengan Kepulauan

Nikobar, yang dikenal sebagai Great Channel. Perjanjian delimitasi

pertama kali dilakukan pada 8 Agustus 1974 yang meliputi segmen

sepanjang 48 mil laut dengan metode equidistance. Pada 14 Januari

1977, segmen tersebut diperpanjang ke arah barat daya sejauh 160 mil

laut dan ke arah timur laut sepanjang 86 mil laut. Ujung dari

perpanjangan ke arah timur laut ini dekat dengan titik temu perbatasan

tiga negara, yaitu Indonesia, India, dan Thailand yang masih

dinegosiasikan. Sementara itu, batas ZEE juga masih belum

terselesaikan.

Pada perbatasan maritim antara Indonesia dengan Thailand,

kedua negara berbatasan landas kontinen di Selat Malaka. Persetujuan

delimitasi pertama ditandatangani pada 17 Desember 1971 secara

Page 181: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 163

bilateral. Segmen sepanjang 89 mil laut disepakati berdasarkan prinsip

equidistance. Selain itu, ada dua batas maritim yang harus diselesaikan

secara trilateral. Pertama, perbatasan Indonesia-India-Thailand seperti

yang dijelaskan dalam paragraf sebelumnya. Kedua, perbatasan

Indonesia-Thailand-Malaysia yang disetujui pada 21 Desember 1971.

Ketiga negara sepakat membentuk Common Point di Selat Malaka

sektor utara sebagai titik temu landas kontinen mereka. Metode yang

digunakan lebih pada negosiasi (politis), bukan equidistance. Oleh

karena itu, jarak Common Point ke titik pangkal masing-masing negara

berbeda-beda. Jarak yang terdekat adalah Indonesia, yaitu 52 mil laut

dari Sumatra, disusul oleh Thailand dengan 76 mil laut dari Kho Butang,

dan yang paling jauh, yaitu Malaysia dengan 99 mil laut dari Langkawi.

2.5.1 Perbatasan RI-Malaysia

Kesepakatan yang sudah ada antara Indonesia dengan Malaysia

di wilayah perbatasan adalah garis batas Landas Kontinen di Selat

Malaka dan Laut Natuna berdasarkan Persetujuan antara Pemerintah

Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Malaysia tentang

penetapan garis batas landas kontinen antara kedua Negara

(Agreement Between Government of the Republic Indonesia and

Government Malaysia relating to the delimitation of the continental

shelves between the two countries), tanggal 27 Oktober 1969 diratifikasi

dengan Keppres Nomor 89 Tahun 1969 dan Penetapan Garis Batas

Laut Wilayah RI-Malaysia di Selat Malaka pada tanggal 17 Maret 1970

di Jakarta diratifikasi dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1971

tanggal 10 Maret 1971 (lihat Gambar-1). Namun untuk garis batas ZEE

Page 182: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 164

(Zona Ekonomi Eksklusif) di Selat Malaka dan Laut China Selatan

antara kedua negara belum ada kesepakatan.

Batas laut teritorial Malaysia di Selat Singapura terdapat masalah

yaitu di sebelah Timur Selat Singapura, yaitu kepemilikan Karang

Horsburgh (Batu Puteh) antara Malaysia dan Singapura, terletak di

tengah antara Pulau Bintan dengan Johor Timur, yang jaraknya kurang

lebih 11 mil. Jika Karang Horsburg ini menjadi milik Malaysia maka jarak

antara karang tersebut dengan Pulau Bintan kurang lebih 3,3 mil dari

Pulau Bintan.Perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimatan Timur

(perairan Pulau Sebatik dan sekitarnya) dan Perairan Selat Malaka

bagian Selatan hingga saat ini masih dalam proses perundingan. Pada

segmen di Laut Sulawesi, Indonesia menghendaki perundingan batas

laut teritorial dahulu baru kemudian merundingkan ZEE dan Landas

Kontinen. Pihak Malaysia berpendapat perundingan batas maritim harus

dilakukan dalam satu paket, yaitu menentukan batas laut teritorial, Zona

Tambahan, ZEE dan Landas Kontinen.

Page 183: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 165

Gambar 18. Perbatasan RI-Malaysia

2.5.2 2.4.2 Perbatasan RI-Thailand

Negara Indonesia dengan Thailand telah mengadakan perjanjian

landas kontinen di Bangkok pada tanggal 17 Desember 1971, perjanjian

tersebut telah diratifikasi dengan Keppres Nomor 21 Tahun 1972.

Perjanjian perbatasan tersebut merupakan batas landas kontinen di

Utara Selat Malaka dan Laut Andaman.Selain itu telah dilaksanakan

perjanjian batas landas kontinen antara tiga negara yaitu Indonesia,

Thailand dan Malaysia yang diadakan di Kuala Lumpur pada tanggal 21

Desember 1971. Perjanjian ini telah diratifikasi dengan Keppres Nomor

20 Tahun 1972. Per-batasan antara Indonesia dengan Thailand belum

diselesaikan khususnya perjanjian ZEE.

Page 184: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 166

2.5.3 Perbatasan RI-India

Gambar

Gambar 19. Perbatasan Indonesia – India

Indonesia dengan India telah mengadakan perjanjian batas landas

kontinen di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1974 dan telah diratifikasi

dengan Keppres No. 51 Tahun 1974 meliputi perbatasan antara Pulau

Sumatera dengan Nicobar. Selanjutnya diadakan perjanjian

perpanjangan batas landas kontinen di New Dehli pada 14 Januari 1977

dan diratifikasi dengan Keppres Nomor 26 Tahun 1977 meliputi Laut

Andaman dan Samudera Hindia. Perbatasan RI dengan India dan

Thailand telah dilakukan, terutama batas landas kontinen di daerah barat

laut sekitar Pulau Nicobar dan Andaman dilaksanakan di New Delhi

pada tanggal 22 Juni 1978 dan diratifikasi dengan Keppres Nomor 25

Tahun 1978.

Perbatasan negara merupakan titik strategis dalam rangka mempertahankan kedaulatan. Tidak hanya perbatasan di daratan, perbatasan laut juga menjadi penting mengingat Indonesia memiliki luas perairan yang begitu besar lengkap dengan segala potensinya.

Page 185: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 167

2.5.4 Perbatasan RI-Singapura

Perjanjian perbatasan maritim antara Indonesia dengan Singapura

telah dilaksanakan mulai tahun 1973 yang menetapkan 6 titik koordinat

yang menjadi batas kedua negara. Perjanjian tersebut kemudian

diratifikasi dengan Undang-undang Nomor 7 tahun 1973. Permasalahan

yang muncul adalah belum ada perjanjian batas laut teritorial bagian

timur dan barat di Selat Singapura. Hal ini akan menimbulkan

kerawanan dengan adanya kegiatan Pemerintah Singapura untuk

mereklamasi wilayah daratannya. Reklamasi tersebut akan berakibat

wilayah Singapura akan bertambah ke selatan atau ke Wilayah

Indonesia. Penentuan batas maritim di sebelah Barat dan Timur Selat

Singapura diperlukan perjanjian tiga negara antara Indonesia, Singapura

dan Malaysia. Perundingan perbatasan kedua negara pada Segmen

Timur terakhir dilaksanakan pada 8 s.d. 9 Februari 2012 di Bali

(perundingan ke-2).

Gambar 20. Perbatasan Indonesia-Singapura

Page 186: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 168

2.5.5 Perbatasan RI-Vietnam

Perbatasan RI-Vietnam di Laut China Selatan telah tercapai

kesepakatan terutama batas landas kontinen pada tanggal 26 Juni 2002

Akan tetapi perjanjian perbatasan tersebut belum diratifikasi oleh

Indonesia. Selanjutnya Indonesia dengan Vietnam perlu membuat

perjanjian perbatasan ZEE di Laut China Selatan. Perundingan

perbatasan kedua negara terakhir dilaksanakan pada 25 s.d. 28 Juli

2011 di Hanoi (perundingan ke-3).

Gambar 21. Perbatasan Indonesia-Vietnam

2.5.6 Perbatasan RI-Filipina

Perundingan RI-Filipina sudah ber-langsung 6 kali yang

dilaksanakan secara bergantian setiap 3 sampai 4 bulan sekali, dalam

perundingan di Manado tahun 2004 Philipina sudah tidak

mempermasalahkan lagi status Pulau Miangas dan sepenuhnya

mengakui sah milik Indonesia. Hasil perundingan terakhir pada bulan

Desember 2005 di Batam Indonesia, penentuan garis batas maritim

Indonesia menggunakan metode proportionality dengan memperhitung-

Page 187: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 169

kan lenght of coastline/ baseline kedua negara. Sedangkan Philipina

memakai metode median line untuk penentuan batas maritim RI-Filipina.

Untuk itu dalam perundingan yang akan datang kedua negara sepakat

membentuk Technical Sub-Working Group untuk membicarakan secara

teknis opsi-opsi yang akan diambil.

Gambar 23. Batas maritim RI-Filipina

2.5.7 Perbatasan RI-Republik Palau

Perbatasan Indonesia dengan Republik Palau terletak di sebelah

utara kepala burung (Papua). Pemerintah Palau telah menerbitkan peta

yang menggambarkan rencana batas ―Zona Perikanan/ZEE‖ yang

diduga melampaui batas yurisdiksi wilayah Indonesia. Hal ini terbukti

banyak nelayan Indonesia yang melanggar di wilayah perikanan

Republik Palau. Permasalahan ini timbul sebab jarak Negara Palau

dengan Wilayah Indonesia kurang dari 400 Mil sehingga ada daerah

yang overlapping untuk ZEE dan Landas Kontinen. Perundingan

perbatasan kedua negara terakhir dilaksanakan pada 29 Februari

sampai dengan 1 Maret 2012 di Manila.

Page 188: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 170

Gambar 24. Perbatasan Indonesia dengan Republik Palau

2.5.8 Perbatasan RI-Papua Nugini

Perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini telah ditetapkan sejak

22 Mei 1885 yaitu pada meridian 141 bujur timur dari pantai utara

sampai selatan Papua. Perjanjian itu dilanjutkan antara Belanda dan

Inggris pada tahun 1895 dan antara Indonesia dan Papua Nugini pada

tahun 1973, ditetapkan bahwa perbatasan dimulai dari pantai utara

sampai dengan Sungai Fly pada meridian 141° 00‘ 00‖ bujur timur,

mengikuti Sungai Fly dan batas tersebut berlanjut pada meridian 141°

01‘ 10‖ bujur timur sampai pantai selatan Papua. Permasalahan yang

timbul telah dapat diatasi yaitu pelintas batas, penegasan garis batas

dan lainnya, melalui pertemuan rutin antara delegasi kedua negara.

Masalah yang perlu diselesaikan adalah batas ZEE sebagai kelanjutan

dari batas darat.

Page 189: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 171

Gambar 25. Perbatasan RI-Papua Nugini

2.5.9 Perbatasan RI-Australia

Perjanjian Batas Landas Kontinen yang dibuat 9 Oktober 1972

tidak mencakup Gap sepanjang 130 mil di selatan Timor Leste.

Perbatasan Landas Kontinen dan ZEE yang lain menyangkut Pulau

Ashmore dan Cartier serta di Pulau Christmas telah disepakati dan telah

ditandatangani oleh kedua negara pada tanggal 14 Maret 1997,

sehingga praktis tidak ada masalah lagi. Mengenai batas maritim antara

RI-Australia telah dicapai kesepakatan-kesepakatan yang ditanda

tangani sejak tahun 1969, kemudian 1972 dan terakhir 1997.

Page 190: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 172

Gambar 26. Perbatasan RI-Australia

2.5.10 Perbatasan RI-Timor Leste

Perbatasan maritim antara Indonesia dan Timor Leste belum

pernah diadakan, karena Indonesia menghendaki penyelesaian batas

didarat terlebih dahulu baru dilakukan perundingan batas maritim RI –

Timur Leste. Dengan belum selesainya batas maritim kedua negara

maka diperlukan langkah-langkah yang terpadu untuk segera

mengadakan pertemuan untuk membahas masalah perbatasan maritim

antara Indonesia dan Timur Leste. Permasalahan yang akan sulit

disepakati adalah adanya kantong (enclave) Oekusi di Timor Barat.

Selain itu adanya entry/exitpoint Alur Laut Kepulauan Indonesia III A dan

III B tepat di utara wilayah Timor Laste.

Page 191: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 173

Gambar 27. Perbatasan RI-Timor Leste

2.6 Strategi TNI Angkatan Laut Dalam Pengamanan Perbatasan

Permasalahan-permasalahan perbatasan

seperti yang telah disampaikan di atas, apabila

tidak diantisipasi dapat berkembang menjadi

sebuah ancaman yang membahayakan

kedaulatan Indonesia. Untuk itu TNI Angkatan

Laut selain menjalankan tugas-tugas pertahanan

matra laut, juga berupaya melakukan strategi

terpilih melalui kegiatan-kegiatan pro-aktif demi

meningkatkan ketahanan nasional di wilayah atau

kawasan perbatasan yang sesuai dengan

kebijakan pemerintah mengenai upaya

menjadikan kawasan perbatasan negara sebagai

beranda depan dan kawasan strategis, dimana

pendekatan pertahanan lebih mengedepankan

aspek prosperity dengan memperhatikan aspek

lingkungan hidup, serta dengan tetap

memperhatikan aspek keamanan.

Pengamanan

perbatasan, bukan

saja tanggung jawab

dari TNI, melainkan

peran seluruh

komponen negara

untuk turut menjaga

wilayah kedaulatan

Indonesia. Termasuk

di dalamnya adalah

masyarakat yang

hidup dan tinggal di

wilayah perbatasan.

Page 192: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 174

Kawasan perbatasan negara termasuk pulau kecil terdepan termasuk

dalam kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan

keamanan. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut

dalam rangka mengamankan dan mengelola pulau terluar, antara lain.

2.6.1 Patroli Keamanan Laut

Patroli Keamanan Laut menghadirkan kapal-kapal perang RI (KRI)

di seluruh perairan Indonesia, termasuk di pulau-pulau terpencil, selain

dimaksudkan untuk melaksanakan patroli rutin dalam rangka penegakan

keamanan di laut, juga dimaksudkan untuk menunjukan kesungguhan

negara kita dalam mempertahankan setiap tetes air dan jengkal tanah

dari gangguan pihak asing (deterrence effect). Namun demikian,

"pameran bendera" atau show of flag seperti di atas tidak saja harus

diartikan sebagai sebuah tindakan coersive tetapi merupakan sebuah

naval diplomacy yang merupakan cerminan politik dan kebijakan luar

negeri Indonesia. Kegiatan ini juga diarahkan untuk mendekati

masyarakat di pulau-pulau terluar dan terpencil, sekaligus untuk

menggugah semangat kebangsaan dan cinta tanah air serta menjaga

kedekatan secara psikologis.

Gambar 8. Kopaska TNI AL

Page 193: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 175

Kawasan perbatasan negara termasuk pulau kecil terdepan

termasuk dalam kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan

dan keamanan. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh TNI Angkatan

Laut dalam rangka mengamankan dan mengelola pulau terluar, antara

lain. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara

kepulauan yang terletak di posisi silang dunia , yakni di antara dua

samudera dan dua dunia dan memiliki kekayaan alam yang melimpah.

Tentu keberadaan potensi alam tersebut harus memperoleh

pengamanan sumber daya terutama pengamanan batas maritim NKRI.

Dalam pengamanan ini diperlukan strategi khususnya di wilayah

perbatasan yang berupa penetapan batas maritim dan sinergi

pembangunan wilayah antara pusat dan daerah.

Bicara maritim Indonesia, tak akan pernah bisa lepas dari sejarah

yang menaunginya. sejak era prakolonialisme, Indonesia terkenal akan

kekuatan maritimnya lewat kerajaan-kerajaan maritim besar di

Nusantara sehingga dikenal di seantero Asia Tenggara. Seperti kita

ketahui, kerajaan-kerajaan maritim tersebut antara lain kerajaan

Sriwijaya yang memiliki kekuatan armada laut untuk menguasai jalur-

jalur pelayaran maupun perdagangan sehingga mampu memperluas

pengaruhnya hingga Thailand, Kamboja, Vietnam dan Filipina. Ada juga

kerajaan Singasari yang bahkan mengembangkan konsep wawasan

kenegaraan ―Cakrawala Mandala Dwipantara‖ beserta pengiriman

armada laut yang besar (Ekspedisi Pamalayu) untuk menguasai seluruh

area Laut Cina Selatan dan kerajaan di sekelilingnya. Tak kalah penting

adalah kerajaan Majapahit yang kekuasaannya meliputi Sumatera,

Semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara,

Maluku, Papua dan sebagian kepulauan Filipina dengan didukung

angkatan lautnya sebagai upaya perpaduan potensi agraris dan

Page 194: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 176

sekaligus potensi maritim Majapahit. Masuk pada era kolonialisme,

Portugis, Belanda, dan Inggris mewarnai atmosfir perdagangan di

Nusantara. Mulai dari menjadikan Nusantara sebagai negara

pemasaran hingga negara yang diperas dan dieksploitasi semena-mena

oleh penjajah. Masuk era pasca-kolonialisme, masyarakat Indonesia

saat itu perlu upaya rehabilitasi yang tidak mudah, utamanya

mengembalikan psikologi demografis masyarakat Indonesia agar

kembali menjadi negara yang bercirikan maritim. Adapun usaha-usaha

tersebut antara lain berupa Deklarasi Djuanda tahun 1957 dengan hasil

pentingnya ―bahwa segala perairab di sekitar, di antara, dan yang

menghubungkan pulau-pulau yang termasuk luas dalam daratan

Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya,

adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan negara Republik

Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian dari perairan

pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.‖ Indonesia selanjutnya memiliki

wilayah laut sangat luas 5,8 juta km2 dan menjadi terkenalnya Indonesia

sebagai negara kepulauan terbesar di dunia . Berikutnya dalam

UNCLOS 1982 yang menyatakan bahwa wilayah RI memiliki

kewenangan untuk mendirikan zona tambahan selebar 12 mil lagi di luar

laut wilayah yang 12 mil yang mengelilingi seluruh nusantara Indonesia,

memiliki hak atas ZEEI selebar 200 mil, hak atas landas kontinen, hak

untuk ikut bepartisipasi di laut bebas di luar ZEE, dan hak untuk ikut

mengatur dan memanfaatkan dasar laut internasional di luar landas

kontinen.

Indonesia, dalam perkembangannya, di tengah pusaran arus

globalisasi yang meningkatkan penetrasi asing dan lingkungan regional

Asia Pasifik yang masih sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan strategi

Page 195: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 177

Amerika Serikat, perlu mempertahankan ideologi nasionalnya dalam

berbagai aspek seperti aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan juga

pertahanan dan keamanan. Untuk lingkungan daerah pemerintah

menerapkan konsep desentralisasi kekuasaan melalui UU No. 32 Tahun

2004. Selain itu, Indonesia juga memiliki masalah baru yang tak kalah

penting dengan petahanan dan keamanannya yakni mengenai

permasalahan perbatasan. Aspek penetapan batas wilayah merupakan

komponen penting sebuah negara karena akan memengaruhi masalah

kependudukan. Inilah yang mendorong timbulnya penetapan titik dasar

yang telah dilaksanakan TNI AL pada tahun 1989 hingga 1995 melalui

survey Hidro-Oseanografi. Permasalahan perbatasan menjadi hal yang

tak kalah peliknya karena permasalahan tersebut tidak hanya

menyangkut batas fisik melainkan cara hidup masyarakat di daerah

tersebut semisal para nelayan tradisional. Contohnya adalah perbatasan

RI-Malaysia berdasar Persetujuan antara Pemerintah RI dan

Pemerintah Kerajaan Malaysia tertanggal 27 Oktober 1969 diratifikasi

dengan Keppres Nomor 89 Tahun 1969 dan Penetapan garis Batas Laut

Wilayah RI-Malaysia di Selat Malaka tertanggal 17 Maret 1970

diratifikasi dengan UU Nomor 2 Tahun 1971. Kemudian perbatasan RI-

Thailand berdasar perjanjian landas kontinen di bangkok tertanggal 17

Desember 1971 iratifikasi Keppres Noor 21 Tahun 1972 mengenai batas

landas kontinen di Utara Selat Malaka dan Laut Andaman. Perbatasan

RI-India juga ditetapkan di Jakarta tertanggal 8 Agustus 1974 diratifikasi

Keppres Nomor 51 Tahun 1974melalui perbatasan antara Pulau

Sumatera dengan Nicobar dan dikembangkan pada 22 Juni 1978

(ratifikasi Keppres Nomor 25 Tahun 1978) dengan batas landas

kontinen di daerah Barat Laut sekitar Pulau Andaman dan Nicobar.

Perbatasan RI-Singapura dengan ratifikasi UU Nomor 7 tahun 1973

Page 196: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 178

dengan penetapan 6 titik koordinat yang menjadi batas negara.

Perbatasan RI-Vietnam disepakai dalam hal batas landas kontinen pada

26 Juni 2002 dn perjanjian perbatasan ZEE di Laut China Selatan tahun

2011. Perbatasan RI-Philipia berlansgung berkala, 3-4 bulan sekali, dan

perkmbangan terakhir menunjukkan bahwa Philipina megakui secara

penuh Pulau Miangas sebagai milik Indonesia. Perbatasan RI-Republik

Palau juga dilakukan dengan dasar batas Zone Perikanan / ZEE.

Perbatasan RI-Papua Nugini yang ditetapkan sejak 22 Mei 1885, lalu

perbatasan RI-Australia yang melakukan perjanjian batas landas

kontinen yang dibuat pada 9 Oktober 1972 yang mencakup Pulau

Ashmore, Cartier dan Pulau Christmas, dan terakhir berupa perbatasan

RI-Timor Leste dan bukan perbatasan maritim.

Akan tetapi perjanjian perbatasan tersebut tidak membuat

Indonesia lepas tangan begitu saja karena masih lemahnya pengelolaan

perbatasan dan masalah pulau terluar yang kerap menuai konflik.

Hilangnya pulau-pulau meliputi hilang secara fisik (kasus Pulau Nipa),

hilang secara kepemilikan (kasus Sipadan-Ligitan), hilang secara

pengawasan (rawannya Pulau Batek, Pulau Fani, Pulau Fanildo dan

Pulau Dana), dan hilang secara sosiologis (kasus Pulau Marore dan

Pulau Miangas). Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini disebabkan oleh

kurangnya pemahaman dan implementasi hukum mengenai UU No. 32

Tahun 2004. Selain itu karena kondisi kependudukan di kawasan

perbatasan yang kurang kondusif berupa kesenjangan dan rendahnya

tingkat pendidikan.

Masalah-masalah yang terjadi di perbatasan maritim pada dimenis

ruang memiliki cakupan berupa pantai atau pesisir, permukaan air,

dalam air, dasar laut, hingga udara yang meliputi polusi udar,

penyelundupan hingga black flight! Selain masalah berdasar dimensi

Page 197: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 179

ruang juga dapat diidentifikasi berdasar batasan masalahnya yakni

mengenai kebebasan berlayar, praktek sosial, perompakan atau

pembajakan, lingkunan hidup dan polusi, penyelundupan, aktivitas

pelabuhan, terorisme maritim, kegiatan pertahanan keamanan, sumber

daya, polusi udara, hingga survey atau penelitian.

Lantas apa strategi TNI AL dalam pengamanan perbatasan?

Strategi pengamanan dibagi dalam dua kategori: internal dan eksternal.

Secara internal dilakukan cara-cara seperti gelar operasi (wujud upaya

preventif dan represif termasuk salah satunya pemberian sanksi),

penjabaran konsep Penataan Daerah Operasi, Gelar Operasi Siaga

Tempur Laut dan Operasi Laut Sehari-hari (bisa dilakukan dengan

patroli keamanan laut, pameran bendera, operasi bhakti TNI AL, operasi

Pasar Berjalan (Mobile Market) melalui kapal-kapalnya dan survey

hidrografi. TNI AL tidak menutup koordinasi dengan instansi lain di sana.

Sementara itu strategi eksternal TNI AL meliputi Strategy Partnership

dengan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN Regional Forum,

antara lain RI-Singapura, RI-Malaysia, RI-Philipina melalui forum Joint

Border Committee dan Joint Commission for Bilateral Cooperation, RI-

Thailand, RI-Papua Nugini, dan RI-Timor Leste (permasalahan yang

muncul dalam penyelesaian batas maritim adalah adanya enclave

Oekusi di tengah wilayah Indonesia yang menjadi kenyataan spesifik

dalam perbatasan Indonesia dengan Timor Leste dan adanya entrylexit

point Alur Laut Kepulauan Indonesia), dan RI-Anggota ASEAN lainnya.

TNI AL dalam upayanya untuk mengamankan wilayah perbatasan

telah melakukan beberapa bentuk kegiatan seperti Patroli Keamanan

Laut menggunakan kapal-kala perang RI di seluruh perairan Indonesia

termasuk di pulau-pulau terpencil termasuk salah satunya dengan cara

show of flag dengan beberapa kendala seperti kekuatan terbatas yang

Page 198: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 180

dimiliki TNI AL dan lemahnya penegakan hukum TNI AL. Kemudian

melalui Survey Hidrografi dengan menarik garis-garis pangkal yang

menghubungan titik-titik terluar atau base point. Lantas melalui Operasi

Bhakti yang muncul sejak tahun 1980-an, lalu pengadaan Mobile

Market dengan menjual sembako murah, kemudian membangun pos

pengamat di pulau-pulau beserta memenuhi alutsista TNI AL berdasar

blue print Kebijakan Dasar Pembangunan Kekuatan TNI AL sampai

dengan tahun 2013, menyusun Rancangan Postur TNI AL 2005

sampai tahun 2024, menjabarkan postur TNI AL, mensosialisasikannya

dan memberdayakannya. Tak lupa TNI AL juga melakukan perlindungan

bilateral dan Committee Meeting dengan beberapa negara.

2.6.2 Operasi Pengamanan Perbatasan

Ditinjau dari segi konfigurasinya wilayah Indonesia merupakan

kawasan laut yang ditaburi pulau-pulau, baik besar maupun kecil

dengan jumlah sekitar 17.504 pulau. Luas wilayah Indonesia yang

merupakan negara kepulauan (archipelagic state) tersebut adalah

sekitar 7,7 juta Km2. Duapertiga dari luas wilayahnya yaitu 5,8 juta Km2

adalah lautan yang mengandung potensi sumber daya kelautan yang

melimpah dan mempunyai nilai sangat strategis bagi kehidupan nasional

bangsa Indonesia. Dengan garis pantai sepanjang lebih dari 81.000 Km,

maka Indonesia menjadi negara yang memiliki pulau terpanjang kedua

di dunia setelah Kanada. Letak geografis Indonesia yang berada di

antara Benua Asia dan Australia serta di antara Samudera Hindia dan

Samudera Pasifik telah menempatkan Indonesia pada posisi strategis

ditinjau dari segi ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan

keamanan. Selain itu, posisi dan sumber daya kelautan tersebut juga

Page 199: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 181

menempatkan Indonesia menjadi sangat penting bagi negara-negara

dari berbagai kawasan. Namun posisi strategis ini selain merupakan

peluang sekaligus kendala bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan

cita-cita bangsa, karena disamping memberikan dampak yang

menguntungkan sekaligus juga dapat mengancam kepentingan

Indonesia, sehingga menimbulkan permasalahan yang kompleks baik

masalah yang berkaitan dengan bidang keamanan, hukum, ekonomi

maupun pertahanan Negara.

Indonesia memiliki perbatasan darat dengan tiga negara

(Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini) dan perbatasan laut dengan

sepuluh negara (India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina,

Palau, Papua Nugini, Timor Leste, dan Australia). Wilayah perbatasan

merupakan garis depan pertahanan NKRI yang memiliki potensi

kerawanan dari segala bentuk ancaman sehingga membutuhkan

perhatian yang serius. Terkait dengan pengamanan perbatasan, TNI

telah menggelar 373 pos perbatasan (TNI AL 117 pos) di sepanjang

perbatasan darat serta melaksanakan operasi pengamanan perbatasan

laut sepanjang tahun. Operasi pengamanan perbatasan laut disamping

dilakukan secara unilateral juga dilaksanakan secara bilateral dengan

negara terkait melalui Patroli Terkoordinasi (Coordinated Patrol).

Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengungkapkan pentingnya pendekatan

Geografi-DemografiHistori dalam pembangunan di Indonesia termasuk

sektor pertahanan (Kuntjoro-Jakti, 2012, hal. 40-41). Hal ini turut

ditegaskan oleh Salim yang menyatakan “geography is the bone of

strategy” (Salim, hal. 6). Presiden Soekarno pernah menyatakan, ―Our

geopolitical destiny is maritime‖ (Madjid, 2015, hal. 146). Pernyataan

tersebut tidak salah, karena dengan kondisi geografis yang strategis,

yaitu berada diantara dua benua dan dua samudera, dan lebih dari 70

Page 200: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 182

persen wilayah Indonesia merupakan lautan dimana Indonesia berada

pada lalu lintar pelayaran dan perdagangan laut dunia serta Indonesia

juga mewarisi sejarah kerajaan maritim nusantara, maka sudah

sepantasnya negara ini memfokuskan diri pada pembangunan kelautan

dan kemaritiman. Untuk menjadi bangsa maritim, maka perlu dilakukan

sejumlah upaya untuk merevitalisasi berbagai kebijakan dan cara

pandang yang selama ini berbasis daratan (land-oriented/continental

based). Hal ini yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo melalui visi

Poros Maritim Dunia. Salah satu komponen dalam membangun dan

menegakkan kedaulatan maritim adalah keamanan maritim. Prof. Dr.

Melda Kamil Ariadno menyatakan, prinsip terpenting dalam hal

keamanan laut yaitu kondisi pertahanan dan keamanan maritim yang

menjadi indikator dari sebuah negara yang berdaulat (Budiman, 2016,

hal. 19). Dengan kedaulatan maritim maka potensi sumber daya alam

dapat dimanfaatkan sebagai sumber utama pembangunan.

Masalah perbatasan juga merupakan suatu unsur penting dalam

penetapan suatu kedaulatan. Negara mempunyai kekuasaan yang

tertinggi untuk memaksa semua penduduknya agar menaati undang-

undang serta peraturan-peraturannya (internal sovereignty), juga

mempertahankan kemerdekaannya terhadap seranganserangan dari

negara lain dan mempertahankan kedaulatan keluar (external

sovereignty). Perjanjian-perjanjian Internasional yang terdapat dalam

masalahmasalah hubungan internasional, pada dasarnya membatasi

kedaulatan suatu negara. Setiap negara memiliki batas-batas sejauh

mana sebuah negara berdaulat dan memiliki hak berdaulat terhadap

wilayah teritorialnya. Sehingga masalah perbatasan yang biasanya

terkait dengan perjanjian-perjanjian Internasional menimbulkan polemik

terlebih tentang masalah kedaulatan dua negara yang bersengketa.

Page 201: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 183

Setiap negara yang bertetangga baik itu memiliki batas darat maupun

laut, harus mengetahui secara spesifik lokasi perbatasan, sehingga

negara tersebut dapat menegakan hukum dan masing-masing aturan di

negara tersebut. Penetapan perbatasan itu jika dilakukan secara benar

dan jelas maka dapat mengurangi peluang untuk terjadinya konflik, juga

dapat menjamin pelaksanaan hukum yang berlaku di daerah perbatasan

tersebut.

Negara Republik Indonesia merupakan negara yang wilayahnya

terdiri dari daratan, lautan dan ruang udara. Indonesia memiliki garis

pantai sekitar 81.900 Km, dan memiliki kawasan perbatasan wilayah

darat (kontinen) dan laut (maritim). Pulau kecil yang tersebar di seluruh

perairan nusantara, diperkirakan sekitar 17.508 pulau. Indonesia

mempunyai perbatasan darat dengan tiga negara tetangga, yaitu

Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sementara perbatasan laut

dengan sepuluh negara tetangga, diantaranya Malaysia, Singapura,

Vietnam, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, India, Thailand, Australia,

dan Palau. Hal ini Secara tidak langsung berkaitan dengan masalah

penegakan kedaulatan dan hukum baik itu mengenai perbatasan dalam

konteks daratan maupun di laut, pengelolaan sumber daya alam serta

pengembangan ekonomi suatu negara.

Kawasan perbatasan wilayah Indonesia pada dasarnya

menunjukan dua fenomena besar. Pertama, kondisi kehidupan sosial

ekonomi, budaya dan keamanan yang masih sangat terbatas di dalam

kawasan perbatasan itu sendiri. Kedua, kondisi pengelolaan perbatasan

wilayah Indonesia-Negara tetangga yang masih perlu penataan dan

pengelolaan lebih intensif karena mempunyai permasalahan dan

persengketaan tentang penetapan suatu batas wilayah.

Page 202: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 184

Kawasan perbatasan belum mendapatkan perhatian dan

penanganan yang serius, belum optimal dan terpadu serta terjadi tarik-

menarik kepentingan sektoral dan horizontal. Sebagian besar kawasan

perbatasan merupakan daerah yang tertinggal, karena faktor jauhnya

lokasi tersebut dari Pemerintah Pusat juga kurangnya perhatian dari

Pemerintah Pusat yang lebih mengutamakan pembangunan di kawasan

padat penduduk, memiliki akses yang mudah dan cepat serta potensial.

Sehingga prasarana, sarana, dan utilitas di kawasan perbatasan sangat

terbatas, perumahan dan pemukiman yang tidak layak, juga jarang

penduduk. Hal-hal ini merupakan faktor-faktor timbulnya permasalahan

dalam perbatasan.

Penetapan batas wilayah Indonesia dengan negara yang

berbatasan langsung dengan wilayah Indonesia belum sepenuhnya

tuntas. Dari semua wilayah yang memiliki perbatasan, baru wilayah

perbatasan dengan Australia dan Papua Nugini yang sudah

terselesaikan. 5 Sehingga dapat disimpulkan, bahwa perbatasan

Indonesia yang sangat luas dan banyak ini masih menyimpan

bermacam-macam persoalan lintas batas, yang bisa saja muncul di

kemudian hari, mengingat faktor-faktor permasalahan yang sudah

disebutkan sebelumnya, juga karena garis perbatasan tidak dapat

ditetapkan melalui klaim atau pengakuan unilateral suatu negara,

melainkan melalui perjanjian yang terjadi antara negaranegara yang

berbatasan langsung.

Kawasan perbatasan dapat dijadikan acuan dari tingkatan

kemakmuran antara dua negara yang berbatasan langsung. Hal ini tidak

jarang menimbulkan konflik antara penduduk kedua negara karena

memiliki tujuan tertentu. Misalkan negara tetangga seperti Malaysia,

secara ekonomi lebih maju dibanding penduduk Indonesia yang berada

Page 203: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 185

di sisi lain dari garis perbatasannya. Perbedaan kondisi sosial ekonomi

dapat menimbulkan sejumlah efek negatif yang justru cenderung

merugikan. Pemanfaatan sumber daya alam oleh negara tetangga tanpa

kompensasi dan kewajiban memadai, bisa menimbulkan kerusakan

sumber daya alam dan lingkungan maupun gangguan terhadap

kehidupan penduduk. Bahkan ada beberapa daerah perbatasan di

Indonesia yang sangat bergantung terhadap kegiatan ekonomi negara

tetangga yang ada di sisi lain perbatasan kedua negara tersebut. Hal ini

berpotensi mengundang kerawanan politik, keamanan, dan bisa

merendahkan martabat bangsa. Upaya penetapan perbatasan dengan

negara-negara tetangga dapat dilakukan dengan cara diplomasi

perbatasan. Adanya penetapan garis batas wilayah secara lengkap dan

jelas dapat memperkecil kemungkinan dan intensitas konflik perbatasan.

Apabila tidak dilakukan secara lengkap dan jelas serta tidak ada

kepastian akan menimbulkan pengakuan teritorial yang tumpang tindih.

Upaya diplomasi perbatasan memang memang bukan hal yang

mudah dan dapat dilakukan dengan waktu yang singkat karena

memerlukan proses yang cukup lama. Penanganan perbatasan tidak

mudah diatasi oleh satu atau dua institusi saja, namun harus

diselesaikan secara lintas sektoral (interdep). Negara mempunyai

kewenangan untuk menetapkan sendiri batas-batas wilayahnya. Namun

dikarenakan batas terluar suatu wilayah selalu berbatasan dengan

wilayah atau perairan kedaulatan (yuridiksi) otoritas negara lain,

menuntut perlunya kerjasama dua negara yang wilayahnya berbatasan

satu sama lain.

Banyaknya aturan atau kebijakan yang saling bertabrakan dan

tumpang tindih, dan tidak sedikit menimbulkan konflik baik itu horizontal

maupun vertikal. Batas wilayah negara adalah mainfestasi kedaulatan

Page 204: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 186

teritorial suatu negara. Batas wilayah ditentukan proses sejarah, politik,

dan hubungan antar negara, yang dikulminasikan ke dalam aturan atau

ketentuan hukum nasional maupun hukum internasional. Penanganan

masalah dan pengelolaan perbatasan sangat penting saat ini untuk

digunakan bagi berbagai kepentingan dan keperluan, baik Pemerintah,

masyarakat madani, maupun pelaku usaha. Diperlukan strategi memiliki

sasaran antara lain peningkatan koordinasi dan sinergi berbagai lembag

Negara (multisektor dan lintas kementrian) secara bersama untuk

melakukan pengelolaan dan penataan kawasan perbatasan.

Martin I. Glassner menjelaskan pengertian tentang perbatasan

baik boundary maupun frontier. Boundary tampak pada peta sebagai

garis-garis tipis yang menandai batas-batas kedaulatan negara.

Sebenarnya Boundary bukanlah sebuah garis, melainkan sebuah

bidang tegak lurus yang memotong melalui udara, tanah dan lapisan

bawah tanah dari dua negara berdekatan. Bidang ini tampak pada

permukaan bumi karena memotong permukaan dan ditandai pada

tempattempat yang dilewati. Pemotongan lapisan bawah tanah

menandai batas operasi penambangan lapisan biji dan bahan-bahan

tambang lainnya, dari dua negara berdekatan, sedangkan lapisan udara

menandai batas yang menjaga dengan hatihati ruang udara mereka.

Sedangkan frontier digambarkan sebagai daerah geografi politik dan

kedalaman perluasan negara yang dapat dilakukan. Frontier merupakan

sebuah daerah, walau tidak selalu daerah yang memisahkan dua

negara atau lebih.

Sedangkan A.E Moodie berpendapat bahwa boundary adalah

garis-garis yang mendemarkasikan batas terluar dari suatu negara.

Dinamakan boundary karena berfungsi mengikat (bound) suatu unit

politik. Sedangkan frontier mewujudkan jalur-jalur (zona) dengan lebar

Page 205: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 187

beraneka ragam yang memisahkan dua wilayah berbeda negara.

Pengaturan perbatasan harus ada supaya tidak timbul kekalutan, karena

perbatasan merupakan tempat berakhirnya fungsi kedaulatan suatu

negara dan berlakunya kedaulatan negara lain. Dinamakan frontier

karena terletak di depan (front) suatu negara. Dalam terminologi

perbatasan, ada perbedaan dimana perbatasan terbagi menjadi

kedalam dua bagian yaitu perbatasan alamiah dan perbatasan buatan.

Perbatasan alamiah terdiri dari gunung-gunung, sungai-sungai, pesisir

pantai, hutan- hutan, danau-danau, dan gurun. Yang merupakan

pembagi wilayah dua negara atau lebih.

Istilah perbatasan dalam pengertian politis menunjukan garis yang

ditentukan oleh alam, sampai garis mana suatu negara di anggap

diperluas atau dibatasi dari atau sebagai perlindungan terhadap negara

lain. Perbatasanperbatasan buatan terdiri dari tanda-tanda yang

ditujukan untuk mengindikasi garis perbatasan imajiner, atau paralel

dengan garis bujur atau garis lintang. Perbatasan dapat dikategorikan

kedalam empat tipe perbatasan, yaitu:

1) Alenated borderland; suatu wilayah perbatasan yang tidak terjadi

aktifitas lintas batas sebagai akibat berkecamuknya perang,

konflik, dominasi nasionalisme, kebencian ideologis, permusuhan,

agama, perbedaan kebudayaan dan persaingan etnik.

2) Coxistent borderland; suatu wilayah perbatasan dimana konflik

lintas batas bisa ditekan sampai ketingkat yang bisa dikendalikan

meskipun masih muncul persoalan yang tak terselesaikan

misalnya yang berkaitan dengan masalah kepemilikan

sumberdaya strategis di perbatasan.

3) Interdependen borderland; suatu wilayah perbatasan yang kedua

sisinya secara simbolik dihubungkan oleh hubungan internasional

Page 206: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 188

yang relatif stabil. Penduduk di kedua bagian daerah perbatasan,

juga di kedua negara terlibat dalam berbagai kegiatan

perekonomian yang saling menguntungkan dan kurang lebih

dalam tingkat yang setara, misalnya salah satu pihak mempunyai

fasilitas produksi sementara yang lain memiliki tenaga kerja yang

murah.

4) Integrated borderland; suatu wilayah perbatasan kegiatan yang

ekonominya merupakan sebuah kesatuan, nasionalisme jauh

menyurut pada kedua negara dan keduanya tergabung dalam

sebuah persekutuan yang erat.

Berbicara tentang perbatasan, tidak terlepas juga dari bentuk

kebijakan negara untuk mempertahankan wilayahnya. Hukum

Internasional memberikan hak dan kewenangan sepenuhnya kepada

masing-masing negara untuk mengatur masalah dalam negerinya

sendiri, tegasnya hal-hal yang ada atau terjadi di dalam batas-batas

wilayahnya. Kebijakan negara berhubungan langsung dengan

kedaulatan suatu negara untuk secara bebasmelakukan kegiatan sesuai

dengan kepentingannya, asal kegiatan tersebut tidak bertentangan

dengan hukum internasional.

Negara memiliki yang disebut kedaulatan atau sovereignity.

Kedaulatan pada saat ini tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang

bulat dan utuh, melainkan dalam batas-batas tertentu sudah tunduk

pada pembatasan-pembatasan. Pembatasan-pembatasan itu sendiri

tidak lain adalah hukum internasional dan kedaulatan dari sesama

negara lainnya. Suatu negara yang berdaulat, tetap tunduk pada hukum

internasional serta tidak boleh melanggar atau merugikan kedaulatan

negara lainnya.

Page 207: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 189

Berbicara mengenai perbatasan, tidak terlepas dari hukum

internasional. Hukum internasional merupakan keseluruhan hukum yang

sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku

dimana negara-negara terikat untuk mentaatinya.

Pada dasarnya hukum internasional didasarkan atas beberapa

pemikiran sebagai berikut:

1) Masyarakat Internasional yang terdiri dari sejumlah negara yang

berdaulat dan merdeka (Independen) dalam arti masing-masing

berdiri sendiri tidak dibawah kekuasaan yang lain (Multi State

System).

2) Tidak ada suatu badan yang berdiri di atas negara-negara baik

dalam bentuk negara (world state) maupun badan supranasional

yang lain.

3) Merupakan suatu tertib hukum koordinasi antara anggota

masyarakat internasional sederajat. Masyarakat internasional

tunduk pada hukum internasional sebagai suatu tertib hukum yang

mengikat secara koordinatif untuk memelihara dan mengatur

berbagai kepentingan bersama.

2.6.3 Survei Hidrografi & Oseanografi

Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal)

adalah Komando Utama Pembinaan TNI Angkatan Laut yang

berkedudukan langsung di bawah Kasal, berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 62 tahun 2016 tentang perubahan Atas Perpres Nomor

10 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia.

Pushidrosal bertugas menyelenggarakan pembinaan hidro-oseanografi

(hidros), meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan

Page 208: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 190

lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran, baik untuk

kepentingan TNI maupun untuk kepentingan umum, dan menyiapkan

data dan informasi wilayah pertahanan di laut dalam rangka mendukung

tugas pokok TNI Angkatan Laut. Sesuai dengan tugas pokoknya,

Pushidrosal berkewajiban menyiapkan, menyediakan data dan informasi

hidro-oseanografi untuk kepentingan TNI maupun untuk kepentingan

umum. Untuk kepentingan keselamatan navigasi pelayaran, Pushidrosal

mempunyai kewenangan dan legalitas tunggal dalam bidang hidrografi

dalam menyediakan data dan informasi hidro-oseanografi berupa peta

laut baik peta kertas maupun peta navigasi elektronik dan publikasi

nautika.

Pushidrosal ditetapkan sebagai lembaga hidrografi nasional

dengan dasar hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

23 tahun 1951 tanggal 31 Maret 1951 (PP RI No. 23/1951) dan

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 164 tahun 1960 tanggal

14 Juli 1960 (Keppres RI No. 164/1960), mengemban fungsi sebagai

Lembaga Hidrografi Militer dan Lembaga Hidrografi Nasional Indonesia.

Sebagai pengemban fungsi hidrografi militer dan pertahanan,

Pushidrosal bertanggung jawab untuk mampu menyediakan data dan

informasi hidro-oseanografi yang akurat dan mutakhir sebagai data

dasar yang akan digunakan sebagai bahan analisa strategi pertahanan

nasional. Sedangkan sebagai Lembaga Hidrografi Nasional Indonesia,

Pushidrosal melaksanakan fungsinya sebagai penanggung jawab untuk

memberikan jaminan keselamatan navigasi pelayaran di seluruh wilayah

perairan yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai Lembaga Hidrografi Nasional, Pushidrosal merupakan

representasi legal dan wakil pemerintah RI dalam keanggotaan resmi

organisasi internasional yaitu International Hydrographic Organization

Page 209: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 191

(IHO) yang berkedudukan di Monaco dan sekaligus sebagai anggota

Komisi Hidrografi Asia Timur atau East Asia Hydrographic Commission

(EAHC) dan North Indian Ocean Hydrographic Commission (NIOHC).

Selain itu menjadi anggota delegasi pemerintah RI di beberapa

organisasi internasional di bidang Hidrografi, Oseanografi dan Navigasi

pelayaran seperti International Maritime Organization (IMO), Inter-

Government Oceanographic Commision (IOC), United Nations

Conference on Standardization of Geographical Names (UNCSGN) dan

United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN).

Sejarah berdirinya Pushidrosal diawali dengan dibentuknya panitia

perbaikan pemetaan laut di Netherland East Indies pada tahun 1821.

Kemudian pada 1823 Angkatan Laut Belanda mendirikan depo peta laut

di Batavia yang berfungsi menyediakan peta laut dan buku nautika untuk

kepentingan umum. Seiring dengan perkembangan lalu lintas

perdagangan saat itu, pada tahun 1848 Depo Peta Laut dikembangkan

menjadi Bureau Hidrografie. Selanjutnya pada tahun 1850, dibentuk

Geografische Dients (Dinas Geografi) di bawah Angkatan Laut Belanda.

Pada tahun 1864 lembaga tersebut dilikuidasi menjadi bagian dari

Departemen Angkatan Laut Kerajaan Belanda di Batavia. Kemudian

pada tanggal 9 Juli 1874, Pemerintah Kolonial Belanda membentuk dan

meresmikan Bureau Hidrografie yang merupakan bagian dari

Departemen der Marine Kerajaan Belanda untuk mengantisipasi

semakin ramainya lalu lintas kapal dagang antara Eropa ke Indonesia,

serta semakin meningkatnya kebutuhan akan data hidrografi. Pada

tahun 1876 melalui Surat Keputusan Parlemen Belanda, kantor

Hidrografi di Batavia dibuka kembali sebagai the East Branch, akan

tetapi pembuatan peta laut tetap menjadi tugas kantor hidrografi di Den

Haag.

Page 210: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 192

Dalam periode tahun 1885 hingga 1889, kantor Hidrografi Batavia

kembali digabung dengan Kantor Hidrografi di Den Haag hingga masa

perang dunia I dan II. Disamping kegiatan survei dan pemetaan

hidrografi, Biro Hidrografi ikut serta dalam penelitian laut seperti

Ekspedisi Challenger tahun 1854-1857 yang meliputi survei hidrografi

dan oseanografi. Ekspedisi Sibolga pada tahun 1899 merupakan

ekspedisi yang dianggap sebagai peletak dasar bagi pengetahuan

tentang cekungan-cekungan dalam perairan Indonesia Timur dan

menghasilkan penamaan laut-laut di Indonesia. Terjadinya Perang

Dunia I pada tahun 1914 menyebabkan terjadi kekurangan personel

pada kapalkapal survei dan pemetaan Angkatan Laut Belanda, sehingga

pada waktu itu mulai ditugaskan perwira dari Gouvernement Marine

(Jawatan Pelayaran). Pada tahun 1918, Gouvernement Marine

membentuk organisasi pemetaan laut sendiri yang dapat membantu

Angkatan Laut Belanda melaksanakan survei dan pemetaan dengan

menggunakan kapalnya sendiri. Pada periode ini dilaksanakan

Ekspedisi Snellius I pada tahun 1929-1930 yang merupakan ekspedisi

paling terkenal dan dianggap sebagai suatu kemajuan dalam penelitian

oseanografi fisika dan Ekspedisi Dana yang dilakukan pada tahun 1932

yang merupakan kelanjutan dari Ekspedisi Snellius I.

Pada masa kependudukan Jepang di Indonesia (1942-1945)

kegiatan survei dan pemetaan laut di Indonesia tidak banyak dilakukan

karena kesibukan Jepang dalam perang. Penelitian yang dilakukan

hanya untuk kepentingan perang dan pertahanan militer Jepang di

Indonesia. Penelitian laut yang dilaksanakan diantaranya di perairan

Teluk Bone dan Kolaka di Sulawesi Selatan untuk kepentingan tambang

nikel, di perairan Teluk kau (Halmahera), halong-Ambon, Selat Bangka

dan Palembang yang dilaksanakan oleh Angkatan Laut Jepang. Pada

Page 211: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 193

periode awal kemerdekaan Republik Indonesia (1945-1950) kedua

organisasi hidrografi pada masa penjajahan Belanda keberadaannya

tetap dipertahankan. Kegiatan surta laut di Indonesia dilaksanakan oleh

Biro Hidrografi Belanda.

Pada tanggal 18 Oktober 1951, Pushidrosal atas nama pemerintah

Indonesia tercatat sebagai anggota International Hydrographic

Organization (IHO) ke-64 yang berkedudukan di Monaco. Pada tahun

1951 juga dilaksanakan Ekspedisi Galathea sebagai kelanjutan dari

Ekspedisi Snellius. Pada tahun 1951 dibentuk dua pejabatan hidrografi

yaitu bagian hidrografi yang merupakan bagian dari Jawatan Pelayaran

Kementerian Perhubungan yang bertugas menyelenggarakan

pembuatan dan perbaikan peta laut, pedoman-pedoman laut, buku-buku

dan penerbitan hidrografi lain sesuai Peraturan Pemerintah No. 23 tahun

1951 tanggal 31 Maret 1951 tentang pejabatan-pejabatan hidrografi

pelayaran sipil. Pada tahun 1954-1957 dilakukan penelitian-penelitian

laut secara rutin dan penelitian oseanografi. Kekuatan armada hidrografi

saat itu terdiri unsur-unsur; KM Burjamhal, KM Dewa Kembar, KM Parit-I

dan KM Parit-II. Berdasarkan pertimbangan strategis dan efisiensi,

pemerintah pada tanggal 14 Juli 1960 mengeluarkan Keputusan

Presiden Republik Indonesia Nomor 164 tahun 1960 tentang

penggabungan pejabatan Hidrografi Jawatan Pelayaran Departemen

Perhubungan Laut ke dalam Jawatan Hidrografi Angkatan Laut

(Janhidral) untuk melaksanakan fungsi hidro-oseanografi di seluruh

perairan Indonesia. Selanjutnya guna memenuhi sumber daya manusia,

pada tanggal 1 April 1963 didirikan Sekolah Hidrografi dengan program

pendidikan selama tiga tahun. Disamping itu, juga diadakan pengiriman

personel untuk belajar di ITB, dan di luar negeri seperti; Amerika Serikat,

Yugoslavia, Australia, Jepang dan Rusia. Pada tahun 1962 terjadi

Page 212: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 194

perubahan struktural organisasi dari Jawatan ke Direktorat, sehingga

Janhidral berubah menjadi Direktorat Hidrografi Angkatan Laut

(Dithidral), yang juga diikuti dengan penambahan kapal-kapal survei

yaitu RI Aries dari Rusia, RI Mayang tahun 1962 dan RI Jalanidhi dari

Jepang tahun 1963.

Sesuai dengan perkembangan organisasi TNI AL secara

menyeluruh dan perkembangan iptek kelautan khususnya, pada tanggal

23 Juli 1971 berdasarkan Skep Keputusan Menteri Pertahanan dan

Keamanan/Panglima Angkatan bersenjata (Skep Menhankam/Pangab)

Nomor : Kep/A/39/VII/1971 Dithidral diubah menjadi Dinas Hidrografi

TNI Angkatan Laut (Dishidral). Kemudian berdasarkan Surat Keputusan

Menhankam/Pangab Nomor: Kep/11/VI/1976 tanggal 5 April 1976

Dishidral diubah namanya menjadi Jawatan Hidro-oseanografi TNI

Angkatan Laut (Janhidros). Berdasarkan Keputusan Pangab RI Nomor :

Kep/09/P/III/84 tanggal 31 Maret 1984 Janhidros diubah menjadi Dinas

Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut (Dishidros). Selanjutnya

berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor: 7/VI/2006 tanggal 13 Juni

2006 tentang perubahan kembali Dishidros menjadi Jawatan Hidro-

oseanografi TNI Angkatan Laut (Janhidros) dan kemudian berdasarkan

Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor: Perkasal/42/VIII/2008

tanggal 2 Juli 2008 Janhidros diubah kembali namanya menjadi

Dishidros sampai saat ini.

Guna memenuhi tuntutan tugas dan seiring dengan kebijakan

pemerintah untuk menjadikan sektor maritim sebagai salah satu prioritas

pembangunan nasional, kontribusi sektor hidro-oseanografi yang

dilaksanakan oleh Dishidros TNI AL dituntut untuk semakin ditingkatkan.

Melalui Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2016 tentang perubahan

Atas Perpres Nomor 10 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi

Page 213: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 195

Tentara Nasional Indonesia, dilaksanakan validasi organisasi Dishidros

menjadi Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut

(Pushidrosal.

Terkait dengan perbatasan maritim, TNI Angkatan Laut secara

rutin melaksanakan verifikasi titik referensi dan re-survey titik dasar

untuk menentukan wilayah NKRI.Operasi survei hidrografi yang

dilakukan oleh TNI Angkatan Laut ini tidak saja dilakukan untuk

menetapkan Titik Dasar dan Garis Pangkal. Seringkali, data dan

informasi yang dikumpulkan digunakan untuk menunjang kegiatan

pembangunan di daerah, misalnya untuk membangun pelabuhan

perintis, inventarisasi sumber daya alam atau kegiatan lain yang terkait

dengan pembangunan sektor kelautan. Hal ini juga dapat dikatakan

sebagai cerminan sikap cinta bangsa dan tanah air serta kepedulian

terhadap pulau-pulau terluar yang menjadi bagian Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Survei Hidrografi. Batas suatu negara di laut ditetapkan dengan

menarik Garis-garis pangkal atau Base Line yang menghubungkan

rangkaian titik-titik terluar yang disebut Titik dasar atau Base Point. Titik-

titik dasar ini ditentukan dengan melakukan survey hidrografi yang

dilakukan oleh TNI AL dalam hal ini Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL

atau Dishidros. Survei Hidrografi yang telah dilakukan oleh TNI AL tidak

saja dilakukan untuk menetapkan Titik Dasar dan Garis Pangkal, tetapi

data dan informasinya digunakan juga untuk menunjang kegiatan

pembangunan di daerah.

Operasi Bakti. TNI AL sejak tahun 1980-an telah melakukan

operasi bakti yang diberi nama Operasi bakti Surya Bhaskara Jaya

(SBJ). Pada hakekatnya, operasi bakti SBJ merupakan wujud

kepedulian dan peran serta TNI AL untuk mendinamisasikan

Page 214: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 196

pembangunan daerah terpencil, khususnya pulau-pulau kecil yang tidak

terjangkau oleh transportasi darat dan udara. Operasi ini juga dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan penduduk di pulau-pulau terpencil

dan pulaupulau terluar Indonesia.

2.6.4 Ekspedisi Kesra Nusantara (EKN)

Kegiatan Ekspedisi Kesra Nusantara merupakan program

kerjasama antara beberapa kementerian seperti Kemenko Kesra,

Kemenkes, Kemensos, Kemendikbud dan TNI AL serta beberapa

BUMN. Program pemerintah ini bertujuan untuk menjamin penyebaran

kesejahteraan bagi penduduk di daerah-daerah terpencil. Ekspedisi

Nusantara ini mencakup bantuan sosial, pasar murah, penyuluhan-

penyuluhan dan hiburan bagi masyarakat. Program ini adalah suatu

bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam memberikan

kesejahteraan kepada seluruh masyarakat khususnya di daerah dan

pulau-pulau terpencil.

2.6.5 Operasi Bakti TNI AL

Operasi bakti Surya Bhaskara Jaya (SBJ) merupakan operasi

bakti yang telah dilakukan oleh TNI Angkatan Laut sejak tahun 1980-an.

Pada hakikatnya, operasi bakti SBJ merupakan wujud kepedulian dan

peran serta TNI Angkatan Laut untuk mendinamisasikan pembangunan

daerah terpencil, khususnya pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau

oleh transportasi darat dan udara dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan penduduknya. Kegiatan operasi bakti SBJ ini secara

langsung turut mendorong dan meningkatkan kemampuan ekonomi dan

taraf hidup masyarakat di pulau-pulau terpencil tempat kegiatan

Page 215: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 197

berlangsung. Permasalahan perbatasan dan pulau terluar merupakan

hal yang kompleks dan dinamis. TNI Angkatan Laut memandang serius

masalah ini karena sebagai komponen pertahanan dan sebagai

penegak kedaulatan RI di laut, TNI Angkatan Laut menyadari bahwa

persoalan di perbatasan dan pulau terluar tidak saja berdampak pada

tugas TNI Angkatan Laut, tetapi juga berpengaruh kepada ketahanan

nasional secara langsung. Upaya serius Pemerintah, Kerjasama dan

dukungan dari semua stakeholder terkait sangat dibutuhkan dalam

upaya mengelola permasalahan di perbatasan dan pulau terluar. Melalui

pengelolaan yang sinergis, kawasan perbatasan dan pulau terluar

sebagai beranda NKRI dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat

sekaligus memberikan dampak penangkalan terhadap negara lain.

Menyadari akan kewenangan dan kemampuan yang dimiliki TNI

Angkatan Laut serta kompleksitas permasalahan maritim yang harus

dilaksanakan secara lintas sektoral, maka TNI Angkatan Laut

senantiasa membina kemitraan, dengan merangkul serta mendorong

kementerian atau instansi terkait dalam bekerjasama mengamankan

perbatasan NKRI. Kesatuan upaya tersebut merupakan kekuatan

Indonesia dalam memagari wilayahnya sehingga memberikan dampak

penangkalan bagi setiap upaya yang merongrong kedaulatan bangsa.

Page 216: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 198

BAB 3

SISTEM DETEKSI DAN ANCAMAN STRATEGIS

BAWAH AIR

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas lebih dari

14.000 , pulau besar dan kecil dengan luas lautan nasionalnya 3,1 juta

kilometer persegi, sedangkan luas daratannya hanya 1,9 juta kilometer

persegi. Ditambah dengan perairan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)

seluas 2,7 kilometer persegi, maka luas lautan yang dapat dimanfaatkan

untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya adalah lebih dari 5 juta

kilometer persegi. Namun kita praktis baru memanfaatkan lautan kita

sebagai ladang perburuan ikan, media transportasi dan sedikit

penambangan minyak bumi.

Pengukur kedalaman laut (depts ounder) dengan jalan mengirim pulsa gelombang suara kearah dasar laut dan mengukur waktutdatangnya pantulan dari dasar laut. Pengukur profil di bawah dasar laut (subbottomy trofilerc) dengan menggunakan gelombang suara frekuensi rendah agar clapat menembus dasar laut sampai sedalam sekitar 2 meter

Gambar 9. Pengukur kedalaman laut

Page 217: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 199

Lautan yang begitu luasnya dapat dimanfaatkan untuk peternakan

ikan, untuk pertaniant umbuhanl aut, dan sebagainya. Laut jugu memiliki

sumber-sumber mineral yang sangat dibutuhkan manusia. Menurut para

ahli kelautan per kilometer persegi lautan dapat menghasilkan produk

kebutuhan manusia lebih besar dari pada per kilometer persegi tanah

daratan. Sonar mulai berkembang dengan pesat dengan

berkembangnya kipal selam terutama selama dan setelah perang dunia

kedua, yaitu uniuk mencari dan menentukan posisi kapal selam. Namun

banyak sekali kegunaannya sonar untuk keperluan damai. Sonar untuk

keperluan damai aniara lain : Pengukur kedalaman laut (depts ounder)

dengan jalan mengirim pulsa gelombang suara kearah dasar laut dan

mengukur waktutdatangnya pantulan dari dasar laut. Pengukur profil di

bawah dasar laut (subbottomy trofilerc) dengan menggunakan

gelombang suara frekuensi rendah agar clapat menembus dasar laut

sampai sedalam sekitar 2 meter. Side scan sonur, suatu sonar yang

rnemancar ke samping sehingga dapat dipergunakan untuk memetakan

bentuk dasar laut. Pengukur kecepatan kapal, mengukur kecepatan

kapal dengan menggunakan efek Doppler. Slstem Deteksl Bawah Alr

Pencari ikan, sonar digunakan untuk mendeteksi adanya bendabenda

atau ikan yang bergerak. Peralatan untuk membantu penangkapan ikan

(fishries) yaitu antara Iain untuk menghitung jumlah ikan, untuk

menggiring ikan dan sebagainya.

Peralatan penyelam, untuk membantu Para penyelam mencapai

benda-benda di bawah air yang keruh atau gelap. Kemudian mengirim

gelombang-gelombang secara kontinyu untuk menandai banyak karang-

karang berbahaya. Peralatan komunikasi dan telemetering bawah air.

Peralatan untuk mengendalikan peralatan-peralatan khusus bawah air

dan sebagainya.

Page 218: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 200

Sonar Di atas telah disinggung bahwa sonar menggunakan prinsip

radar, namun hanya sampai disini saja kesamaannya. Sonar

menggunakan gelombang suara yang merambat di dalam air laut, dan

air laut bukan media yang homogen, tetapi suatu media yang baik

temperatur dan kadar garamnya berubah-ubah menurut kedalamannya,

terutama karena pengaruh panas matahari. Selain itu laut tidak hening,

tetapi penuh dengan derau (noise) akibat gempuran ombak" suara

binatang-binatang laut, gerakan seismik bumi, dan lain-lainnya. Ini

semua mempengaruh kinerja Sonar. Sifat-sifat air laut atau dikenal

sebagai karakteristik air laut yang mempengaruhi kerja sonar tersebut,

antara lain Yang mempengaruhi akurasi dalam penentuan posisi

sasaran di dalam air laut, adalah :

1. temperatuar air laut yangb erubah-ubah,

2. kadar garam air laut yang berubah-ubah,

3. kedalamanla ut setempat,

4. sedimentasdi asarl aut.

Yang mempengaruhi kepekaan atau jarak capai sonar, adalah :

1. derau lingkungan (ambient noise) laut setempat,

2. propagation /oss.

3. Yang membatasi kerja sonar, adalah :

4. dasar laut yang penuh dengan bukit-bukit dan rembah,

5. Deep Scattering Layers

Di depan telah disinggung bahwa air laut tidak homogen. Ini karena

temperatura ir laut berubahm enurut kedalamannya terutama karena

pengaruh panas matahari. Pengaruh ini terutama sampai kedalaman im

meter kemudian menurun sampai 2N meter. Karena pengaruh tekanan,

arus air; dan sebagainya, timbul lapisan-lapisan air ying temperaturnya

Page 219: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 201

berbeda-beda sehingga temperatur gradien-nya pun tidak tetap bisa

positif bisa negatif. Selain tergantung pada musim, temperatur gradien

tiap saat pun berubah-ubah tergantung pada musim dan siang atau

malam. Kadar garam air laut. Kadar garam atau salinitas air laut adalah

persentas dari bagian padat di dalam air laut. Biasanya besarnya sekitar

30 per mil sampai dengan per mil. Diperairan dangkal besarnya salinital

mudah berubah-ubah, karena hujan atau air sungai yang masuk dan

juga karena perubahan temperatur. Seperti pada temperatur, akibatnya

di laut timbul lapisan-lapisan air yang salinitasnya berbeda-beda.

Kedalaman laut setempat, memiliki arti Semakin dalam air laut, semakin

besar kerapatan air, atau tekanan air bertambah besar. Bila kerapatan

berubah, kecepltan dari gelombang suara berubah pula.

Pengaruh temparafur salinitas dan kedalaman pada kecepatan

perambatan gelombang suara di laut. Kecepatan Perambatan

gelombang suara di air adalah antara 1450 m perdetik sampai dengan

1il0 meter per detik. Kecepatan perambatan gelombang suara ini sangat

dipengaruhi oleh temperatur salinitas dan kedalaman air laut. Ada

beberapa Persamaan yang menggambarkan penghitungan ini, salah

satu yang paling binyak digunakan untuk perairan tropis adalah :

C ='1,449,+2 4^6T- 5,5 x70\z * 2P x 10aT3+

(1,34 - 10 T) (s-3s) + 1,6 x 10-"D

di mana :

C = kecePatanra mbatang elombangs uarad alam m/det

T - deraiat celcius

S = salinitas dalam per mil

D = kedalaman dalam meter

Page 220: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 202

Gambar 30. Kombinasi temperatur (T), salinitas (S) dan Kedalaman (d) Menghasilkan Perubahan Kecepatan Suara Dalam Air Laut Lineair

Karena laut dapat dianggap terdiri dari. lapisan-lapisan air laut

yang masing-masing mempunyai temperatur, salinitas dan kedalaman

sendiri, maka masing-masing lapisan tersebut sesuai dengan

persamaan tersebut di atas juga memiliki kecepatan perambatan

gelombang ,suara yang masing- masing berlainan. Menurut hukum

Snellius, suatu gelombang (suara) bila pindah dari media Iain satu ke

media yang lain, maka berkas felombang tersebut akan dibias- kan. Dan

bila sudut datang lebih kecil dairi pada sudut kritis, maka berkas

gelombang akan dipantulkan. Lihat Gambar bawah (Gambar 21)

Page 221: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 203

Kalau sekarang lapisan-lapisan air laut masing-masing memiliki

kecepatan Perunbatan gelombang sendiri-sendiri, maka gelombang

akan mengalami pembiasan berturut-turut setiap melewati lipisan yang

ber- Iainan, sehingga perambatan gelombang tidak lagi menirut"garis

lurus, tetapi garis melengkung ke atas atau ke bawah bahkan suatu

ketika dapat dipantulkan oleh lapisan air dibawahnya. Di atas telah

disinggung bahwa temperatur gradien dapat positif dapat negatif. Jadi

pada suatu kedalaman tertentu, temperatur gradien dapat berubah

sehingga suatu berkas-suara yang datang dengan sudut lain, oleh

lapisan-lapisli air ter- sebut di atas ada yang dipantulkan ke atas tetapi

adapula yang dibiaskan kebawah tergantung pada sudut datang berkas.

Gambar 10. Kecepatan Suara Di Lapisan Atas, Tengah Dan Bawah Yang Ber- Lainan, Membuat Propagasi Suari Di Dalam Air Laut Tidak Mengilutigaris Lurus

Gambar 11. Lapisan-lapisan air

Page 222: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 204

Lapisan tersebut yang masing-masing memiliki kecepatan suara

dalam air yang berlainan, membuat gelombang suara yang

meninggalkan sumber suara yang sama tetapi dengan sudut yang

berlainan, sebagian dipantulkan ke atas, sebagian dibiaskan ke bawah.

Dari dasar laut tersebut. Untuk dasar laut yang berlumpur lunak

energi yang dipantulkan sekitar 5% sedang dasar laut yang berpisir

dapat -dipanitulkan sampai dengan 60 %. Demikian pula permukaan air

laut juga memantulkan gelombang suara. Tergantung pada keadaan

gelombang/ctraca, permukaan laut memantulkan kembali energi

gelombang suara 5% sampai dengan 80 % .Jadi baik dasar laut maupun

Permukaan laut memantulkan sebagian dari gelombang suara yang

datang. Pemantulan tersebut tidak hanya tergantung pada sedimen

dasar laut dan gelombang/cuaca, tetapi juga dari sudut ditang

gelombang suara. Dari uraian-uraian tersebut di atas, dapat diketahui

bahwa perambatan gelombang suara di laut tidak sesederhana

perambatan gelomblng elektromagnit di angkasa seperti pada radar,

tetapi mengikuti lengkungan-lengkungan" Lengkungan-lengkungan ini

Gambar 12. permukaan laut memantulkan sebagian energi suara

Page 223: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 205

bentuknya sangat telgantung pada temperatur, salinitas, kedalaman

dasar laut, keadaan daJar laui, keadaan gelombang di permukaan laut,

frekuensi gelombang suara yang digunakan, dan sebagainya. Dari

Gambar dapat diketahui pula bahwa ada daerah-daerah buta, yaitu

daerah dimana gelombang suara tidak dapat menembus. Di daerah buta

ini kapa! selam atau ikan-ikan tidak dapat dideteksi. Derau lingkungan

(ambient noise) laut setempat Derau lingkungan adalah seluruh suara

yang dapat didengar di bawah air, yang tertangkap oleh

hidrofon/penerima sonar. Derau lingkungan dapat dikelompokkan dalam

dua bagian, yaitu :

a. Derau buatan (man made noise)

b. Derau alami (natural noise)

c. Derau lingkungan berubah sesuai dengan tempat dan waktu.

Derau buatan adalah suara yang ditimbulkan oleh manusia atau

alat-alat yang dibuat manusia seperti suara kapal, anjungan lepas

pantai, kompleks industri di tepi pantai, dan lain-lainnya. Sedangkan

derau alami adalah suara yang ditimbulkan oleh alam sepertinya derau

permukaan laut (pecahnya ombak), getaran seismik, derau gerak

molekul di sekitar hidrofon, derau biologi seperti suara ikan dan

penghuni laut lainnya, dan lain-lain. Intensitas dari derau lingkungan jrga

tergantung dari frekuensi yang diamati. Derau lingkungan tidak dapat

dihitung secara matematis dan harus dilakukan pengukuran secara

khusus untuk tujuan tersebut" Dengan mengetahui derau lingkungan

setempat, dengan menggunakan frequenciy analysu dan bantuan

komputer, kita dapat mengenal identitas kapal-kapal selam tertentu,

kapal-kapal atas air tertentu, jenis-jenis ikan, dan sebagainya. Dari

Gambar dapat dike[ahui pula bahwa ada daerah-daerah buta, yaitu

Page 224: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 206

daerah dimana gelombang suara tidak dapat menembus. Di daerah buta

ini kapal selam atau ikan-ikan tidak dapat dideteksi.

3.1 Propagation Loss

gation Loss

Propragation loss adalah jumlah energi yang hilang akibat

penyebaran energi (spreading) dan energi yang hilang akibat redaman

(attenuatior). Losses akibat penyebaran terjadi karena meskipun berkas

gelombang suara sudah diarahkan oleh transmitter, namun sebagian

energi akan menyebar ke segala arah. Penyebaran ini diperkuat dengan

adanya butrian-butiran partikel yang melayang di dalam air laut. Bila

sebuah partikel terkena gelombang suara, dia akan memencarkan ke

segala arah (scatter), sehingga mengurangl energi gelombang suara

yang terarah. Butir partikel tersebut dapat merupakan butir lumpur yang

halus dapat pula organisme seperti plankton, larva-larva udang, dan

sebagainya. Losses akibat redaman, terjadi karena sebagian dari energi

gelombang suara dirubah menjadi enersi panas oleh garam-garam yang

Gambar 13. Karena sifat karakteristik air laut yang berubah-ubah, ada benda-benda

di laut yang dapat dideteksi, sukar dideteksi dan tidak dapat dideteksi.

Page 225: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 207

larut dalam air laut. Redaman ini merupakan fungsi dari frekuensi yang

digunakan dan macam garam yang larut. Dari yang tertulis di atas dapat

kita ketahui bahwa dengan mengetahui derau lingkungan setempat,

kepekaan dan kemampuan sonar dapat kita tingkatkan, sedangkan

dengan mengetahui propagation /loss laut setempat kita dapat

memprediksikan (predict) jarak capai sonar kita. namun problemnya baik

propagation loss maupun derau lingkungan di masing-masing tempat

berbeda-beda. Derau lingkungan di Teluk Jakarta lain sama sekali

dengan denau lingkungan di Teluk Lampung, demikian seterusnya.

3.2 Bentuk dasar laut

Dasar laut dalam kenyataannya bukan merupakan dataran yang

rata, tetapi penuh dengan bukit-bukit dan lembah-lembah yang dalam.

Belakang bukit-bukit atau di dalam lembah-lembah sering tidak

terjangkau oleh pancaran gelombang suara sonar, sehingga merupakan

persembunyian yang ideal bagi kapal selam. Selain itu, khususnya di

lautan yang dangkal, kurang dari 200 m dalamya, dasar laut yang

berbukit-bukit dan berkarang ini akan memantulkan gelombang suara

tersebut ke segala arah, untuk kemudian dipantulkan kembali oleh

permukaan laut, demikian berkali-kali, sehingga terjadi apa yang

dinamakan reverbasi (reuerbtration). Reverberasi ini sangat

mengganggu kerja sonar. Dengan mengetahui kondisi dasar laut dan

kedalarnannya, dapat dipilih frekuensi kerja yang paling sedikit diganggu

oleh timbulnya reverberasi.

Page 226: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 208

Gambar 14. Kenampakan Morfologi Bawah Laut

Muka bumi berbentuk bermacam-macam, tidak hanya yang

meliputi daratan namun juga termasuk dasar laut. Baik daratan maupun

dasar laut permukaannya tidak rata seperti apa yang kita duga, namun

berbeda-beda antara tinggi dan rendahnya. Ada pula yang perlu kita

ketahui bahwa bentuk muka bumi ini tidak tetap akan tetapi selalu

berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perubahan ini disebabakan oleh

energi atau tenaga yang dihasilkan/berasal dari dalam bumi dan tenaga

yang berasal dari luar bumi. Dasar laut terbesar terletak sekitar 5

kilometer di bawah permukaan laut dan terbuat dari batuan muda yang

berusia kurang dari 200 juta tahun. Zaman dahulu, ada pula dasar laut

yang terbuat dari batuan tua namun kini telah punah karena hilang

menyatu dengan lapisan lempeng perusak. Dasar laut yang baru akan

selalu terbentuk dari penyebaran dasar laut di pegunungan vulkanik

bawah laut. Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari

dalam bumi sedangkan untuk tenaga yang berasal dari luar bumi

disebut tenaga eksogen. Akibat dari kedua tenaga tersebut bumi selalu

Page 227: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 209

mengalami perubahan dan bentuk permukaan bumi. Ada yang berupa

gunung dalam laut, perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut

relief. Relief tidak hanya terdapat di daratan tetapi juga di dasar laut.

Pada umumnya relief dasar laut terbentan.

Gambar di atas merupakan gambaran permukaan bumi di dasar

laut. Muka bumi memiliki bentuk yang beraneka ragam, baik itu muka

bumi yang ada di daratan maupun muka bumi yang ada di lautan. Bila

bentuk muka bumi di daratan cenderung kasar dan runcing, tidak

demikian halnya dengan bentuk muka bumi yang berada di lautan. Hal

ini disebabkan terjadinya erosi ataupun sedimentasi. Adanya aliran

gelombang yang memiliki kekuatan yang besar mengakibatkan adanya

pengikisan dan pengausan permukaan bumi di bagian dasar laut.

Gelombang tersebut juga yang membawa bahan kikisan dan

mengendapkannya di dasar laut sehingga terbentuk strata sedimen.

Faktor lain yang turut membentuk morfologi dasar laut ialah adanya

pergerakan dari lempeng tektonik. Morfologi Bawah Laut Berdasarkan

Kecuramannya :

a) Paparan Benua (Continental Shelf) Paparan benua merupakan

dasar laut yang dangkal dan merupakan daratan yang meluas serta

terdapat disepanjang pantai. Sebenarnya continental shelf ini

merupakan bagian dari benua yang berdekatan dan tergenang oleh

air laut. Continental shelf ini dalamnya tak lebih dari 200 m

Page 228: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 210

Gambar 15. Paparan Benua (Continental Shelf)

Paparan benua merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen).

Sebagian besar paparan terbentuk selama periode glacial dan berupa

permukaan daratan , tetapi sekarang relatif terendam dangkal di bawah

laut dikenal sebagai rak laut dan teluk-teluk. Paparan benua ini terdiri

dari lereng curam suatu dataran yang diikuti oleh kenaikan secara

mendatar dari dataran itu. Sedimen dari dataran tinggi akan menuruni

lereng dan terakumulasi sebagai tumpukan sedimen di dasar lereng,

yang disebut kontinental bertingkat dan daerah tebing paparan benua

disebut tebing benua/kontinen. Lebar Paparan Benua sangat bervariasi.

landas continental terbesar adalah Paparan Siberia di Samudra Arktik -

membentang hingga 1500 kilometer (930 mil) lebarnya. Lebar rata-rata

Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50 mil). Kedalaman Paparan

Benua juga bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada air dangkal dari

150 m (490 kaki) dengan kemiringannya biasanya cukup rendah, yaitu

0,5 °. Meskipun Paparan Benua termasuk kedalam fisiografi laut suatu

provinsi, namun hal ini tidak menjadikannya bagian dari cekungan laut

dalam, tetapi margin dari benua. Margin Pasif benua seperti yang

Page 229: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 211

terdapat di sebagian besar pantai Atlantik yang memiliki Paparan Benua

luas dan dangkal, tersusun dari irisan tebal sedimen yang berasal dari

erosi yang panjang dari benua tetangga. Paparan Benua ini relatif

curam, karena seringnya terjadi gempa bumi yang membawa

pergerakan sedimen – sedimen ke laut dalam. Contoh lain dari Paparan

Benua adalah Dangkalan Sunda antara Kalimantan, Jawa, dan

Sumatera yang berkedalaman ± 40 – 45 meter. Paparan benua

merupakan suatu proses dinamik yang dikontrol oleh beberapa faktor,

seperti laju sedimentasi bahan-bahan dari daratan ke lautan, laju energi

yang cukup untuk menggerakkan sedimen ke dalam dan keluar

paparan, erosi dan naiknya turunnya permukaan laut.

b) Lereng Benua (Continental Slope)

Lereng Benua biasanya terdapat di pinggir continental shelf.

Daerah continental slope bisa mencapai kedalaman 1500 m dengan

sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari 5 derajat. Kedalaman lereng

benua lebih dari 200 meter. Lebar dari lereng ini mencapai 100 km.

Gambar 16. Lereng Benua (Continental Slope)

Page 230: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 212

Tidak hanya submarine canyon, lereng benua ini merupakan jalan bagi

sedimen untuk tertransportasi menuju ke continental rise dan lantai

samudera. Penampakan lereng benua yang sekarang ini memilki

banyak sekali variasi dan beberapa lereng terakumulasi oleh tebalnya

susunan sedimen. Lereng benua secara relatif merupakan bagian yang

terjal dari tepi landasan benua. Beberapa lereng benua terbentuk oleh

aktivitas tektonik seperti faulting dan folding dimana disertai dengan

erosi yang luas.

c) Dataran dasar laut (deep sea plain)

Dataran dasar laut (deep sea plain merupakan relief yang

mempunyai kelerengan hampir datar sampai landai karena adanya

pengendapan dasar laut meskipun masih terdapat seperti punggungan,

plato palung, dan gunungapi dasar laut yang muncul seperti pulau

gunung api.

Gambar 17. Dataran dasar laut (deep sea plain)

d) Laut dalam merupakan kebalikan dari deep sea plain.

Laut dalam merupakan kebalikan dari deep sea pMorfologi ini

relatif lebih curam dan sempit dan mencapai kedalaman lebih dari 5.000

Page 231: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 213

meter. biasanya relief ini bentuknya memanjang dan terdapat adanya

palung laut.

Gambar 18. Laut Dalam Merupakan Kebalikan Dari Deep Sea

Morfologi Bawah Laut Berdasarkan Bentukannya

a). Dataran Abisal (Basin Floor) Dataran abisal (basin floor)

Dataran Abisal (Basin Floor) Dataran abisal (basin floor) adalah

dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas.

Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua.

Gambar 19. Dataran Abisal (Basin Floor)

Page 232: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 214

Dataran abisal merupakan kenampakan topografi yang sangat

datar, dan kemungkinan kawasan ini merupakan tempat yang paling

datar pada permukaan bumi. Dataran abisal yang dijumpai di pantai

Argentina mempunyai perbedaan tinggi kurang dari 3 meter pada jarak

lebih dari 1300 kilometer. Topografi yang datar ini kadang- kadang di

selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun.

Dataran abisal tersusun oleh akumulasi sedimen yang sangat tebal.

Kenampakan sedimen pada daerah ini menunjukkan bahwa dataran ini

dibentuk oleh endapan sedimen yang telah megalami pengangkutan

sangat jauh oleh arus turbidit. Endapan turbidit ini berselingan dengan

material sedimen yang berukuran lempung yang terus menerus

terendapkan pada tempat ini. Dataran abisal didefinisikan sebagai

dataran yang memiliki gradien kurang dari 1:1000, yang berfungsi untuk

membedakannya dari kenaikan kontinental (continental rise) yang

berdekatan. Dataran ini pada dasarnya lingkungan yang paling luas dan

datar di permukaan bumi. Kedalaman air di atas dataran abyssal

berkisar dari sekitar 3000 hingga 6000 m. Kedalaman tersebut bisa

bervariasi, dan kemiringan yang dimiliki bertahap sampai ratusan

kilometer. Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan

puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun.

Dataran abisal tersusun oleh akumulasi sedimen yang sangat

tebal. Kenampakan sedimen pada daerah ini menunjukkan bahwa

dataran ini dibentuk oleh endapan sedimen yang telah megalami

pengangkutan sangat jauh oleh arus turbid. Endapan turbid ini

berselingan dengan material sedimen yang berukuran lempung yang

terus menerus terendapkan pada tempat ini. Dataran abisal dijumpai

sebagai bagian dari dasar samudera pada semua lautan. Dataran ini

akan lebih luas apabila tidak dijumpai palung laut yang berdekatan

Page 233: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 215

dengan daratan. Samudera Atlantik memiliki dataran abisal yang lebih

luas daripada samudera Pacifik karena samudera Atlantik mempunyai

palung laut jauh lebih sedikit dibandingkan yang dijumpai pada

samudera Pasifik. Dataran abyssal yang besar dan luas terjadi di

masing-masing dari tiga cekungan laut besar dan juga hadir dalam

mediterraneans besar seperti Teluk Meksiko dan Laut Mediterania.

b). Ngarai Bawah Laut (Submarine Canyon)

Relief terbesar pada pinggiran benua (continental margin) berada

pada ngarai bawah laut (submarine canyon). Submarine canyon

berbentuk seperti lembah yang memotong lereng benua (continental

slope) dan membentang pada bagian landasan benua (continental shelf)

dan continental rise. Lembah dari submarine canyon biasanya

berbentuk V, dengan sisi lembah curam. Jalur dari lembah submarine

canyon mungkin bisa lurus atau mungkin juga berliku-liku. Submarine

canyon adalah jalur utama dari sedimen untuk dibawa atau mengalami

transportasi dari benua ke lingkungan laut dalam. Gradien dari lantai

ngarai ini cukup terjal, pada lembah pendek berkisar 60 m dan pada

lembah yang panjang berkisar 10- 15 m. Meskipun terlihat tidak terlalu

curam, namun kemiringan yang dimiliki lembah ini adalah 5 sampai 30

kali gradien lereng benua (continental slope). Submarine canyon

biasanya terdapat 2 km dibawah permukaan laut. Ekstensi lembah relatif

lurus, menebang sekitar 200 meter ke landas kontinen, dan melebar dari

sekitar tiga kilometer di garis pantai sekitar 15 mil ke arah laut yang

akhir.

Page 234: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 216

Gambar 20. Ngarai Bawah Laut (Submarine Canyon)

Contoh Submarine canyon adalah Congo Canyon, sungai ngarai

terbesar yang membentang dari sungai Congo, yang mempunyai

panjang 800 km dan mempunyai kedalaman 1200 m, Amazon Canyon,

yang membentang dari sungai Amazon, Hudson Canyon yang

membentang dari sungai Hudson dan Zhemcug Canyon, submarine

canyon terbesar yang ada di Laut Bering

c). Gunung Laut (Sea Mount)

Gunung bawah laut (sea mount) merupakan puncak-puncak

gunung yang muncul pada dasar samudera dengan ketinggian sampai

beberapa ratus meter di atas topografi sekitarnya. Puncak kerucut yang

terjal ini telah banyak dijumpai pada semua samudera di dunia ini .

Samudera Pasifik merupakan samudera dengan gunung bawah laut

yang terbanyak dibandingkan dengan samudera lainnya.

Jika pertumbuhan gunug api tersebut cukup cepat, maka

gunungapi tersebut akan membentuk suatu pulau. Setelah gunung

tersebut tumbuh sebagai pulau, gunung tersebut akan mengalami

proses erosi oleh aliran air permukaan dan kerja ombak sehingga

ketinggiannya menurun sampai mendekati muka air laut. Gunung laut

adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai dari dasar laut.

Page 235: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 217

Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air. gunung ini menjulang

tinggi mencapai permukaan laut atau tidak namun akarnya ada di dasar

laut . Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.

Di dunia, terdapat lebih dari 30.000 gunung laut yang ada dibawah

samudra. Namun kebanyakan gunung laut ini berupa gunungapi yang

sudah mati atau sudah tidak aktif lagi.Sea mounts dapat ditemukan di

setiap cekungan lautan di dunia, Sea mount terdistribusikan sangat luas

dan baik dalam ruang dan waktu. Sebuah gunung bawah laut secara

teknis didefinisikan sebagai gunugn yang terisolasi akibat meningkatnya

elevasi 1.000 m (3.281 kaki) atau lebih dari dasar laut sekitarnya, Sea

mounts cenderung ditemukan pada kerak samudera dekat pegunungan

tengah laut, mantel bulu, dan busur kepulauan. Hampir setengah dari

sea mounts dunia ditemukan di Samudra Pasifik, dan sisanya

terdistribusikan sebagian besar melintasi lautan Atlantik dan India.

Secara keseluruhan ada juga yang signifikan terdapat dalam distribusi

disekitar belahan bumi selatan.

Gambar 21. Gunung Laut (Sea Mount)

Page 236: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 218

Cara paling mudah untuk mengetahui proses terbentuknya gunung

laut barangkali adalah dengan melihat proses tektonik lempeng (plate

tectonic). Di daerah pemekaran samudra terjadi proses keluarnya

material dari mantel atas yang keluar seperti keluarnya gelembung air

pada saat mendidih. Arus berputarnya ini disebut arus konveksi. Kerak

samudra akan selalu bertambah atau bergerak karena terjadi

pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samudra. Pada saat

pergerakan tentu saja ada lempeng yang berukuran besar sehingga

membentuk sebuah gunung api bawah laut. Gunung api bawah laut ini

terbentuk diatas kerak samudra dan terus terbawa oleh kerak samudra

menuju zona penunjaman disebelah kanan. Semakin jauh dari zona

pemekaran, material mantel yang cair dan panas ini akan kehilangan

suhunya. Sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang

seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang

aktif. Ketika mendekati zona penunjaman, bagian atas dari kerak

samudra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan ini

menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak

samudra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar

membentuk gunung api seperti yang kita lihat di rentetan Gunung Api

sepanjang bagiam barat Sumatra, hingga bagian selatan Jawa.

Biasanya gunung laut itu tidak lagi mendapatkan pasokan panas,

sehingga material penyusunnya tidak lagi berupa material cair panas

seperti sumber dapur magma. Di Indonesia, banyak sekali seamount.

Sea mounts yang terkenal berada disebelah selatan Jawa. Salah satu

gunungnya ada yang muncul kepermukaan membentuk Pulau Natal

atau Christmas Island. Pulau ini sangat terkenal sebagai tujuan wisata.

Daerah Pulau Natal ini memang tidak termasuk teritorial Indonesia,

bahkan masuk Australia. Daerah dangkal dikelilingi lautan dalam ini

Page 237: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 219

sering merupakan daerah berkumpulnya ikan-ikan laut karena daerah ini

seringkali ditumbuhi karang-karang karena airnya jernih, jauh dari

populasi manusia sehingga jauh dari sampah dan polusi.

d). Mid Ocean Ridge

Mid Oceanic Ridge atau biasa disingkat MOR, merupakan rantai

gugusan gunungapi di bawah laut dimana kerak bumi baru terbentuk

dari lelehan magma dan aktivitas gunung berapi. MOR juga berasosiasi

dengan daerah divergensi lempeng tektonik yang membentuk celah di

dasar laut (rift). Pematang tengah samudera dijumpai pada semua

samudera dan merupakan 20% dari permukaan bumi, dan merupakan

kenampakan topografi yang sangat menakjubkan didasar laut. Topogarfi

ini merupakan rangkaian pegunungan yang memanjang sampai sekitar

65.000 kilometer. Meskipun demikian kenampakan pematang tengah

samudera sangat berbeda dengan rangkaian pegunungan yang

dijumpai di daratan. Pada rantai pegunungan di daratan disusun oleh

batuan granitik dan andesitik serta batuan dan batuan metamorf yang

megalami perlipatan dan penesaran, maka pematang tengah samudera

disusun oleh lapisan-lapisan batuan beku basaltik yang belum

mengalami deformasi.

Topografi mid ocean ridge ini tidak sempit tetapi mempunyai lebar

antara 500 sampai 5000 kilometer. Topografi ini cenderung kasar,

terutama dekat daerah pusat. Puncak dari pematang ditandai oleh

adanya celah (rift) dan dibatasi oleh pematang yang memanjang sampai

ratusan kilometer. Sumbu dari pematang ditandai oleh adanya gempa

bumi yang terus menerus dan dicirikan oleh aliran panas yang sangat

tinggi dari kerak bumi. Celah yang terdapat pada tengah pematang

Page 238: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 220

merupakan tempat magma baru muncul dari astenosfer yang secara

menerus membentuk kerak samudera baru.

Gambar 22. Mid Ocean Ridge Picture

Celah ini menggambarkan batas kerak yang divergen tempat

terjadinya pemekaran lantai dasar samudera (sea floor spreading).

Kenampakan yang menonjol dari pematang ini disebabkan karena kerak

samudera yang baru sangat panas, dan mempunyai volume yang lebih

besar daripada kerak samudera yang dingin. Ketika kerak yang baru ini

bergerak menjauh dari pusat pemekaran, terjadi lah proses pendinginan

yang bertahap dan terjadi pula kontraksi. Proses kontraksi panas ini

semakin besar semakin menjauhi pusat pemekaran. Dibutuhkan waktu

sekitar 100 juta tahun untuk terjadinya proses pendinginan dan kontraksi

yang menyeluruh. Sekarang batuan yang terbentuk tersebut terletak

pada dasar samudera dan telah tertutupi oleh lapisan sedimen yang

tebal. Pematang samudra (ocean ridge) pertama kali ditemukan di

Samudra Atlantik, di mana pada dasarnya membagi dua cekungan laut,

Page 239: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 221

kemudian dikenal sebagai Mid-Atlantic Ridge. Pematang ini terbentuk

akibat pergerakan lempeng bumi secara divergen. Pergerakan lempeng

secara divergen terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling

memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan

litosfer menipis dan terbelah akan membentuk batas divergen. Pada

lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut

(seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini

menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya

celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.

e). Continental Island

Continental Island merupakan beberapa pulau yang menurut sifat

geologisnya merupakan bagian dari masa tanah dataran benua besar

yang kemudian terpisah.

f). Island Arc

Island Arc merupakan kumpulan pulau-pulau seperti Indonesia

yang mempunyai perbatasan dengan benua.

g). Guyot (Table Mount)

Guyot atau sering juga disebut dengan table mount merupakan

sebuah gunung bawah laut yang terisolasi dengan rata-rata tinggi lebih

dari 200 m (660 kaki) di bawah permukaan laut. Puncak guyot berbentuk

datar dan diameternya dapat mencapai 10 km. (6 mil). Guyot ini

merupakan bekas dari sebuah gunung api. Guyot paling sering

ditemukan di kisaran samudera pasifik. Diperkirakan ada sekitar 2000

guyot di cekungan pasifik. Guyot menunjukan adanya bukti bahwa telah

terjadinya penurunan permukaan yang bertahap mulai dari pegunungan

Page 240: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 222

karang, karang atol dan akhirnya menjadi sebuah gunung yang yang

tererndam di dalam. Hal ini terjadi disebabkan oleh erosi, ombak, angin

dan proses atmosfer. Kelerengan tercuram dari guyots adalah sekitar

200. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya guyot adalah pergerakan

bawah air yang dihasilkan oleh punggung samudera, seperti mid ocean

ridge. Secara bertahap mid ridge akan menyebar dari waktu ke waktu

karena terdorong lava cair dibawah peermukaan bumi dan hali ini akan

menyebabkan terciptanya suatu dataran baru.

IV. Bentukan Negatif Morfologi Bawah Laut

a). Lubuk Laut (basin)

Lubuk laut (basin) merupakan cekungan di dasar laut berbentuk

bulat atau lonjong (oval). Basin terjadi akibat pemerosotan dasar laut.

Dasar laut yang bentuknya cekung seperti lembah dasar laut. Contoh

dari lubuk laut yang ada di Indonesia yaitu lubuk laut Banda, lubuk laut

Sulawesi, lubuk laut Sulu.

b). Palung Laut (Trech/Trog)

Palung Laut (Trench / trog) adalah dasar laut sangat dalam dan

berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit. Palung

sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan palung yang

lebih lebar dan curam disebut trog. Kedalaman palung bisa mencapai ±

7.000 – 11.000 meter. Fenomena ini yang menyebabkan terjadinya

gempa bumi. Aktivitas gunungapi juga berhubungan dengan proses

pembentukan palung laut. Pada laut yang terbuka, palung laut

membentuk alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api

Page 241: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 223

(volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api kemungkinan

dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan.

Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam

ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang

membentuk magma kembali. Proses ini disebut juga proses pergerakan

lempeng secara konvergen. Pergerakan secara konevergen terjadi

apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi,

yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama

lain (one slip beneath another). Wilayah dimana suatu lempeng samudra

terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut

dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah

sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit

samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini. Palung laut

juga bisa terjadi akibat menyusupnya lempeng samudera ke bawah

lempeng benua. jadi lokasinya berada didaerah tumbukan lempeng

benua dan samudera, seperti di barat Pulau Sumatra dan selatan Pulau

Jawa. Contoh palung laut yang terdapat di dunia yaitu palung Mindanau

(10.475 meter), palung Laut Jawa (7.415 meter), palung Aleut (7.679

meter), palung Jepang (9.755 meter), palung Puerto Rico (9.175 meter).

Dengan berbagai macamnya bentuk-bentuk dasar laut serta

ditambah dengan pergerakan bumi dasar laut, maka terdapat pula

dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya morfologi dasar laut.

Salah satunya ialah terjadinya tsunami. Tsunami merupakan ombak

yang tejadi setelah gempa bumi, gempa laut, gunung berapi, tanah

longsor di dasar laut, atau hantaman meteor di laut. Semakin mendekat

arah pantai, ketinggian tsunami meningkat namun kelajuannya

menurun. Tsunami dapat merusak.

Page 242: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 224

segala sesuatu yang dilaluinya baik itu bangunan bahkan manusia

sehingga dapat merenggut korban jiwa. Sebagian besar tsunami terjadi

akibat adanya gempa bumi bawah laut dan dapat terjadi karena dasar

laut mengalami pergerakan secara tiba-tiba (gerak naik turun) dan

perpindahan secara vertikal oleh kerak bumi. Gempa akibat pergerakan

lempeng yang tejadi di dasar laut menyebabkan air di atas wilayah

lempeng bergerak dan menghasilkan gelombang apabila air tersebut

bergerak kembali ke posisi ekuilibriumnya. Bila dasar laut bergerak naik

turun maka akan terjadi tsunami. Namun tidak semua gempa

menghasilkan tsunami melainkan tergantung pada tipe sesaran naik

(thrust), kemiringan sudut tegak antar lempeng yang bertemu

(mendekati 90o semakin memungkinkan terjadinya tsunami), serta

kedalaman pusat gempa (<70 km memungkinkan terjadinya tsunami)

V. Bentuk Positif Morfologi Bawah Laut

a). Ambang Laut (Dremple)

Ambang laut (dremple) merupakann relief dasar laut yang berupa

bukit dalam laut yang memisahkan dua buah pulau. Di Indonesia,

ambang laut Sulu dimana dari ambang laut dikelilingi oleh pulau-pulau

dan laut dangkal di Sulawesi yang dipisahkan oleh ambang yang ada di

Kepulauan Talaud.

b). Cembungan (Rise / Weels)

Cembungan (rise/sweels) adalah bentukan positif dengan ukuran

panjang dan lebar, lebih tinggi dari dasar laut rata-rata di sekitarnya.

Contohnyaadalah cembungan Hawaii dimana cembungan tersebut

memiliki panjang 3.500 km dan lebar 1.000 km.

Page 243: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 225

c). Punggung Laut (Ridge)

Punggung Laut adalah dasar lautan yang dangkal, memanjang,

dan sempit yang dikanan kirinya merupakan laut dalam. Contoh :

pegunungan di samudra atlantik,yaitu pegunungan atlantik utara dari

kepulauan Azora sampai ke Sint Paul. Punggung laut atau punggung

bukit lautan adalah bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa.

Panjangnya bisa ribuan kilometer. Punggung laut dibatasi oleh laut

dalam di kanan kirinya. Punggung laut yang berlereng curam disebut

ridge, sedangkan yang berlereng landai disebut rise.

Ridge terjadi ketika sebagian besar pegunungan laut bergerak

atau bergeser dan mendorong sisa lempeng tektonik jauh dari

pegunungan-pegunungan tersebut. Kebanyakan arah pergerakannya

menuju ke zona subduksi.Proses lainnya adalah dengan apa yang

seering disebut dengan conveyor mantel. Gejala ini menunjukan bagian

atas mantel yang terlalu fleksibel untuk menghasilkan gesekan dan

memungkinkan untuk menarik lempeng tektonik ke arah yang tertentu.

Selain itu, proses upwelling mantel yang menyebabkan magma

berpeluang membentuk tonjolan dibawah laut menyebabkan adanya

diskontinuitas seismic sekitar 400 km (250 mil).

Dampak positif dari morfologi bawah laut adalah terdapat berbagai

keaneka ragaman hayati bawah laut, sebagai batu loncatan bagi

penyebaran spesies pesisir, mendukung kegiatan pertambangan dan

karang perikanan sehingga secara tidak langsung juga menambah

lapangan pekerjaan dan devisa negara, serta mendorong masyarakat

untuk lebih peka terhadap lingkungan sehingga menumbuhkan rasa

ingin menjaga dan melestarikan dengan melakukan upaya-upaya yang

menghidari tindakan perusakan lautan.

Page 244: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 226

3.3 Deep Scattering Layer

Di tempat-tempat tertentu, dan pada musinr tertentu pula, di laut

timbul arus air laut yang dari dasar naik ke permukaan. Arus ini sambil

naik ke atas, membawazat-zat hara (nutricien) dari dasar laut. Di clekat

permukaan laut, di mana sinar matahari dapat mencapainya, dengan

adanya zat-zat hara tersebut plankton melimpah. Plankton yang

melimpah ini mendatangkan sejumlah besar udang-udang dan ikan-ikan

kecil. Udang dan ikan kecil dalam jumlah banyak ini akan mendatangkan

ikan-ikan dan udang-udang yang lebih besaq, yang kemudian

mendatangkan ikan-ikan yang lebih besar lagi, dan seterusnya.

Plankton, udang dan berbagaikan besar kecil dalam jumlah sangat

banyak ini dapat merupakan suatu lapisan dari beberapa puluh meter di

bawah permukaan laut dengan mencapai luas sampai beberapa

kilometer persegi. Lapisan ini akan men-scaf ter atau tidak dapat

ditembus oleh gelombang suara, karena itu dinamakan deep scattering

Iayer. Mengetahui letak-letak deep scattoing layer ini, bagi para nelayan,

menguntungkan karena merupakan tempat berkumpulnya ikan,

sedangkan bagi komandan kapal selam menguntungkan karena

merupakan tempat persembunyian kapal selam yang ideal. Problemnya

letak drup scattering layer ini berubah-ubah, tergantung pada musim

dan arus laut. Pada saat ini nelayan-nelayan Indonesia harus mencari-

cari di mana ikan berkumpul, sedangkan nelayan-nelayan Jepang yang

didukung oleh para peneliti mereka, langsung menuju ke letak-letak

deep scattering layer di lautan Nusantara kita.

Menurut Sidharta (1995) perairan laut Indonesia berperan penting

dalam menjaga keseimbangan volume air, salinitas dan suhu di

samudera Pasifik dan Hindia. Terdapat dua jalur utama ARLINDO yaitu

Page 245: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 227

melalui celah Timor dan Selat Makassar yang diteruskan ke Selat

Lombok, massa air tersebut keluar menuju Samudera Hindia melalui

cara langsung dan tidak langsung (Gambar 6). Secara langsung, yaitu

melalui Selat Lombok dengan kedalaman sekitar 350 m dan cara tidak

langsung,yaitu melalui Laut Banda kemudian ke Laut Timor. Selat

Lombok merupakan akhir dari profil batimetri yang dalam terhubung

dengan Selat Makassar, dengan rerata kecepatan massa air berkisar

antara 50-60 cm/det yang terkonsentrasi di atas kedalaman 200 m

(Sidharta, 1995). Kecepatan massa air yang melalui Selat Lombok

cenderung berubah tiap musim. Hasil penelitian Murray dan Arief

(1988), menunjukkan bahwa pada Musim Timur kecepatan arus lebih

kuat dibandingkan pada Musim Barat. Arus di Selat Lombok menurut

arah mengalirnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu, arus menuju utara (arus

utara) dan arus menuju selatan (arus selatan). Namun persentase

massa air yang melalui Selat Lombok pada tiap musim cenderung

didominasi oleh massa air dari Samudera Pasifik. Hal ini disebabkan

karena sepanjang tahun pergerakan massa air di Selat Lombok pada

lapisan permukaan sampai kedalaman 200 m tetap menuju selatan.

Gambar 23. Arus Lintas Indonesia (ARLINDO).

Page 246: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 228

3.4 Profil Suhu dan Salinitas

Sebaran menegak dan melintang suhu menujukkan adanya

perbedaan pola pelapisan suhu pada kedua waktu pengukuran. Dari

sebaran suhu pada Musim Barat pada kedua transek terlihat lapisan

permukaan tercampur yang relatif tipis. Sementara pada Musim Timur,

lapisan homogen lebih tebal. Sebaran suhu pada lapisan dalam di

bawah lapisan termoklin memperlihatkan pola yang hampir sama pada

kedua waktu pengukuran, terutama mulai dari kedalaman 400 m ke

bawah (dari isotermal 9 oC ke bawah). Perbedaan suhu permukaan

antara kedua waktu pengamatan tidak terlalu besar yakni suhu pada

Januari 2004 lebih tinggi 0,43 oC dari suhu pada Juni 2005.

Namun lebih lebih tebalnya lapisan permukaan tercampur dan

sedikit lebih dingin pada Juni 2005 diperkirakan karena Angin Muson

Tenggara yang mulai bertiup bulan Juni lebih kuat mencampur massa

lapisan permukaan dibanding Angin Muson Barat Daya yang bertiup

bulan Januari di Selat Lombok. Kemungkinan lain adalah pada bulan

Juni 2005 aliran ke selatan dengan membawa massa air dari Laut

Flores lebih kuat dibading aliran bulan Januari (Wyrtki, 1961). Sebagai

akibatnya, lapisan permukaan cenderung akan lebih tebal. Bertiupnya

Angin Muson Tenggara yang umumnya membawa udara yang dingin

akan mendinginkan suhu permukaan laut.

Page 247: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 229

Gambar 24. Sebaran Menegak Suhu.

Secara spasial, terlihat bahwa sebaran suhu lebih heterogen

dibanding. Secara teoritis, upwelling dapat terjadi bila terdapat aliran ke

arah utara yang mengakibatkan turunnya muka air di sisi kanan aliran

(pantai P. Nusa Penida) untuk menyeimbangkan gaya tegak lurus arah

aliran (Pedlosky, 1987). Pada sebaran melintang suhu, terlihat lereng

isotermal pada lapisan permukaan dan termoklin menaik. Hal ini juga

mengindikasikan upwelling yang mungkin terbentuk akibat aliran ke

selatan yang kuat sehingga muka air meninggi di sisi kanan (pantai P.

Lombok) dan kekosongn air di sisi kiri (pantai P. Bali) mengakibatkan

terjadinya upwelling.

Page 248: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 230

Gambar 25. Sebaran Melintang Suhu

Perbedaan suhu permukaan antara kedua waktu pengamatan

tidak terlalu besar yakni lebih tinggi 0,43 oC dari. Namun lebih lebih

tebalnya lapisan permukaan tercampur diperkirakan karena Angin

Muson Tenggara yang mulai bertiup bulan Juni lebih kuat mencampur

massa lapisan permukaan dibanding Angin Muson Barat Daya yang

bertiup di Selat Lombok. Kemungkinan lain adalah aliran ke selatan

dengan membawa massa air dari Laut Flores lebih kuat (Wyrtki,

1961). Sebagai akibatnya, lapisan permukaan cenderung akan lebih

tebal. Bertiupnya Angin Muson Tenggara yang umumnya membawa

udara yang dingin akan mendinginkan suhu permukaan laut.

Gambar 26. Sebaran Menegak Salinitas.

Page 249: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 231

Salinitas di lapisan permukaan (sampai sekitar 100m) yang lebih

rendah pada Musim Timur dibanding Musim Barat mengindikasikan dua

hal. Indikasi pertama adalahMusim Timur, massa air dari Laut Flores

sudah mulai masuk ke Selat Lombok. Akan tetapi massa air tersebut

diperkirakan masih merupakan sisa massa air dari Laut Jawa yang pada

Musim Barat sebelumnya bergerak ke timur memasuki Laut

Flores. Massa air Laut Jawa pada Musim Barat mempunyai salinitas

yang rendah akibat presipitasi dan masukan air tawar dari sungai di

Indonesia bagian barat (Wyrtki, 1961). Indikasi kedua adalah pada

Musim Barat massa air dari Indonesia bagian barat (umumnya

mempunyai salinitas rendah) belum sepenuhnya sampai di Selat

Lombok, sehingga salinitas permukaannya lebih tinggi.

Gambar 27. Sebaran Melintang Salinitas

Percampuran dengan massa air dengan salinitas relatif rendah

yang masuk ke Selat Lombok pada Musim Timur mengakibatkan

salinitas massa air NSLW lebih rendah dibanding Musim Barat. Hal yang

Page 250: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 232

sama juga diperoleh Arief (1997) pada hasil pengukuran salinitas Juni

1985 di Selat Lombok yang memperlihatkan salinitas maksimum pada

Juni 1985 lebih rendah dari pengkuran Januari 1985. Massa air dengan

salinitas minimum ini diperkirakan merupakan sisa dari North Pacific

Intermediate Water (NPIW) (Wyrtki, 1961).

Gambaran umum karakteristik massa air di Selat Lombok

ditunjukkan pada diagram T – S (Gambar 11) yang dapat juga

digunakan untuk mengidentifikasi berbagai jenis massa air. Dari Gambar

11 dapat dibedakan 4 jenis massa air yakni (i) lapisan permukaan, (ii)

lapisan salinitas maksimum, (iii) lapisan salinitas minimum dan (iv)

lapisan dalam. Lapisan permukaan yang hangat dengan suhu sekitar

29 oC dan salinitas rendah sekitar 32, 5 – 34,0 psu. Massa air ini

merupakan massa air tropis yang dicirikan suhu hangat akibat

pemanasan yang intensif dan salinitas rendah akibat presipitasi dan

masukan dari sungai yang melebihi evaporasi (Wyrtki, 1961). Massa air

lapisan permukaan dengan jelas berbeda antara massa air Januari 2004

dengan salinitas lebih tinggi dan Juni 2005 dengan salinitas lebih

rendah.

Gambar 28. Diagram T-S

Page 251: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 233

Lapisan salinitas maksimum dengan salinitas 34,60 – 34, 62

psu (Musim Barat) dan 34,53 – 34,54 psu (Musim Timur) diperkirakan

merupakan NSLW yang terletak posisi sigma-t 24,8 – 25,4 kg/m3. Massa

air NSLW dengan jelas dapat dibedakan pada kedua pengukuran

dimana perbedaan salinitasnya mengakibatkan kurvanya jelas

terpisah. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh percampuran massa

air setempat terhadap massa air NSLW yang bervariasi intensitas

mengikuti perubahan musim. Arief (1997) juga menemukan NPIW pada

kisaran salinitas dan kedalaman yang sama di Selat Lombok. Berbeda

dengan massa air NSLW, massa air NPIW ini susah dibedakan antara

kedua pengukuran, karena kurva nya hampir berimpit. Hal ini

mengindikasikan proses percampuran lokal tidak banyak mempengaruhi

salinitas pada kedalaman dimana NPIW terletak.

3.4.1 Variasi Temporal Siklus Harian SV

Gambar 12 dan 13 merupakan pola sebaran harian SV terhadap

waktu (jam) dan kedalaman (m) dimana nilai SV ditunjukkan oleh warna

dalam satuan count. Berdasarkan kedalamannya, pantulan SV yang

kuat berada dibawah kedalaman 200 m dan bergerak vertikal sejauh 50-

200 m dikenal sebagai deep scattering layer (DSL) sedangkan SV pada

kedalaman 50-100 m dikenal sebagai mid scattering layer (MSL). Dilihat

dari waktu, terjadi penaikan dan penurunan SV, yakni naik menjelang

pagi dan menjelang malam (migrasi nokturnal). Migrasi ini diasumsikan

sebagai pergerakan dari zooplankton, dapat dibedakan menjadi dua

bagian berdasarkan nilai intensitas gema yaitu 130 dan 140 count.

Sebaran MSL saat matahari terbenam, membentuk lapisan partikel

penghambur yang terkonsentrasi di daerah permukaan, dan saat

matahari terbit bermigrasi hingga kedalaman 200 m dan menyatu

Page 252: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 234

dengan DSL dengan demikian tidak terlihat adanya peak migrasi

(Gambar 12). Kedalaman di bawah 150 m, sebaran DSL terdiri dari dua

lapisan SV yaitu 130 count dan 140 count dengan pergerakan migrasi

sejauh 50-100 m, maka peak migrasi saat matahari terbit dan terbenam

terlihat dengan jelas (Gambar 12). Colorbar memberikan informasi

tentang intensitas nilai SV di dalam kolom perairan baik MSL maupun

DSL, dimana warna biru menunjukkan nilai intensitas yang paling

rendah sedangkan warna merah memiliki intensitas tertinggi. Pada

kedalaman 0-50 m memberikan nilai pantulan SV yang rendah (tidak

terdapat partikel penghambur ), hal ini disebabkan karena pengaruh

area permukaan dan bin yang terlalu dekat dengan permukaan telah

dihilangkan pada saat analisis data. Pada kedalaman di bawah 300 m

juga tidak memberikan nilai intensitas disebabkan oleh transduser yang

digunakan dalam penelitian ini adalah transduser konveks yang

menghadap ke arah permukaan (upward), sehingga area yang

terdeteksi berkisar pada kedalaman ≤350 m. Kontur nilai intensitas

gema dari Gambar 12, dimana SV 130 count (biru) dan 140 count

(merah) dengan menampilkan grid, untuk sumbu x (waktu dalam satuan

jam) dan sumbu y (kedalaman dalam satuan m) sehingga dapat

diketahui nilai kedalaman, jarak migrasi serta waktu terjadinya migrasi

saat matahari terbit dan terbenam. Pada sumbu x, garis grid digunakan

sebagai patokan untuk menentukan jarak migrasi saat dan sesaat

(setengah jam) setelah peak migrasi terjadi, hal ini dimaksudkan agar

diperoleh kecepatan migrasi yang sesuai dengan waktu perekaman data

ADCP. Rerata peak migrasi terjadi pukul 05:30-06:00 WITA pagi

dan pukul 18:30-19:00 WITA malam (Gambar 12).

Page 253: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 235

Gambar 29. Rerata Siklus Harian Tahun

(A) bulan Januari, (B) bulan Februari, (C) bulan Maret, (D) bulan April,

(E) bulan Mei, (F) bulan Juni.

Berdasarkan waktu terjadinya peak migrasi (Gambar 13), ada

dua bagian dengan jarak migrasi yang ditempuh berkisar antara 100-

200 m. Pada bulan Juli, Agustus, dan September rerata peak terjadi

pada pukul 05:30-06:00 WITA pagi dan pukul 18:00-18:30 WITA malam

dengan jarak migrasi DSL 130 count menyatu dengan MSL, oleh sebab

itu sebaran SV tampak maksimum. Peak migrasi bulan Oktober,

A B

C D

E F

Page 254: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 236

November, dan Desember adalah pukul 05:00-05:30 WITA pagi dan

pukul 18:30 WITA malam tampak sebaran SV mulai berkurang baik MSL

maupun DSL. Jarak migrasi yang ditempuh berkisar antara 100-200 m.

Berdasarkan sebaran lapisan partikel penghambur di dalam kolom

perairan, bulan Juli sebaran SV 130 count membentuk sebuah lapisan

yang tebal mulai dari kedalaman 50 m hingga 250 m. Pada bulan

Agustus lapisan tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu pada

kedalaman 50-120 m dan 150-250 m, sedangkan bulan September

lapisan SV 130 count kembali membentuk satu lapisan lapisan partikel

penghambur yang tebal mulai dari kedalaman 50-250 m dan tampak

pula SV 140 count mencapai sebaran maksimum. Sebaran SV 130

count dan 140 count pada bulan Oktober berkurang secara signifikan

baik di daerah permukaan maupun pada kedalaman 150-300

m. Sebaran SV baik 130 count maupun 140 count untuk bulan

November dan Desember membentuk pola migrasi yang serupa, yaitu

SV 140 count terbagi menjadi dua bagian yang terkonsentrasi saat

matahari terbit dan terbenam. Pada bulan November SV 140 count

terpisah menjadi dua bagian dengan komposisi yang sebanding saat

matahari terbit dan terbenam. Pada bulan Desember SV 140 count

mendominasi area pada pukul 05:00-07:00 WITA pagi (komposisi yang

lebih sedikit) dan mulai pukul 12:00 WITA siang hingga 20:00 WITA

malam. Nilai intensitas yang dipantulkan oleh partikel penghambur lebih

dipengaruhi oleh jumlah partikel persatuan volume. Nilai yang

dipantulkan oleh partikel penghambur di dalam kolom perairan

bervariasi berdasarkan waktu dan kedalaman.

Berdasarkan waktu, nilai intensitas yang tinggi terdapat pada

saat matahari terbit dan terbenam disebabkan oleh partikel penghambur

bermigrasi ke area yang lebih menguntungkan bagi proses

Page 255: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 237

kelangsungan hidupnya. DSL yang terbentuk tampak memberikan

pantulan nilai yang tidak signifikan secara keseluruhan adalah 140

count, namun pada area saat matahari terbit dan terbenam memiliki

pantulan yang lebih tinggi dari 140 count berkisar antara 145-160 count.

Tabel 1 merupakan nilai kedalaman maksimum (ke arah permukaan)

dan minimum (ke perairan yang lebih dalam) yang dapat ditempuh oleh

partikel penghambur , dimana pada SV 130 count kedalaman

maksimum terdapat pada bulan September yaitu 40 m sedangkan

kedalaman minimum pada bulan November yaitu 300 m. Pada SV 140

count, kedalaman maksimum terdapat pada bulan September yaitu 145

m sedangkan kedalaman minimum pada bulan November yaitu 320

m. Musim timur memiliki kedalaman maksimum dan minimum yang lebih

tinggi dibandingkan pada musim barat. Kedalaman maksimum

umumnya terjadi sesaat sebelum matahari terbit, sedangkan kedalaman

minimum terjadi pada siang hari. Hal ini disebabkan oleh intensitas

matahari yang tinggi selain itu radiasi UV berbahaya/fatal bagi

kelangsungan hidup organisme (zooplankton).

Tabel 2. Kedalaman Maks Dan Min Migrasi Harian DSL Nilai Intensitas Gema 130 Dan 140 Count Tahun 2004.

Page 256: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 238

Tabel 2 merupakan peak kedalaman maksimum yang ditempuh oleh

DSL 130 count dan 140 count saat matahari terbit dan terbenam. Pada

SV 130 count, peak kedalaman maksimum migrasi partikel penghambur

saat matahari terbit, yakni pada bulan Juli adalah 48,14 m, sedangkan

kedalaman minimum pada bulan Februari yaitu 202,27 m. Peak

kedalaman maksimum dan minimum saat matahari terbenam adalah

bulan September yaitu 40,22 m dan bulan Februari yaitu 189,62

m. Peak kedalaman maksimum SV 140 count saat matahari terbit, pada

bulan September yakni 145,29 m dan kedalaman minimum yaitu 222,34

m pada bulan februari.Peak kedalaman maksimum saat matahari

terbenam terdapat pada bulan September yaitu 162,65 m sedangkan

kedalaman minimum pada bulan Maret yakni 213,62 m.

A B

C D

Page 257: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 239

Keterangan: (A) bulan Juli, (B) bulan Agustus, (C) bulan September, (D)

bulan Oktober, (E) bulan November, (F) bulan Desember .

Tabel 3. Peak kedalaman migrasi harian DSL tahun 2004

Pola sebaran harian SV (Gambar 16-15) memperlihatkan adanya

pantulan partikel penghambur di permukaan (50-100 m) dan DSL pada

kedalaman 150-350 m. Nilai dari SV yang dipantulkan oleh partikel

penghambur berbeda-beda, sehingga tampilan pola siklus harian

tampak memberikan warna yang berbeda pula. Faktor yang

mempengaruhi adalah ukuran dan komposisi partikel penghambur

(Hay,1983 in Kaneko et al, 1996). Ukuran dari partikel

penghambur berbanding lurus terhadap nilai SV, demikian juga bila

komposisi penyusunnya terdiri dari materi yang keras (skeleton berupa

E F

Page 258: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 240

kitin). Pembedaan nilai SV menjadi 130 dan 140 count dimaksudkan

sebagai nilai yang mewakili sebaran partikel penghambur di lokasi

pengamatan. SV 140 count dihasilkan oleh organisme yang lebih besar

atau memiliki skeleton yang lebih keras di bandingkan dengan SV 130

count.

Menurut Kaltenberg (2004), migrasi vertikal konsisten dalam

pergerakannya, dimana pergerakan migrasi terbagi menjadi dua yaitu

bergerak secara horizontal dan vertikal. DVM disebabkan oleh

pergerakan migrasi vertikal dari mesozooplankton dan

mikronekton. Pergerakan migrasi ini disebabkan oleh pengaruh faktor

fisik dan biologi yaitu penetrasi cahaya, yang dapat memudahkan

partikel penghambur terdeteksi oleh predator selain itu ketersediaan

makanan didalam kolom perairan lebih banyak ketika malam hari

dibandingkan siang hari. MSL (50-100 m) lebih dipengaruhi oleh

intensitas cahaya, daripada lapisan partikel penghambur DSL pada

kedalaman ≥150 m. sebab lapisan tersebut selain karena pengaruh

cahaya juga mengikuti pergerakan migrasi lapisan yang ada di atasnya.

Perbedaan lapisan partikel penghambur di dalam kolom perairan

disebabkan oleh kecepatan dari masing-masing individu (cepat atau

lambat) atau jarak migrasi yang dapat ditempuh, sehingga berhenti pada

kedalaman yang berbeda. Partikel penghambur yang berada di daerah

permukaan (mix layer) hanya berasal dari SV 130 count, namun SV 130

count juga berada pada lapisan dalam, hal ini mengindikasikan bahwa

organisme yang memantulkan SV 130 count dapat terdiri dari beberapa

jenis dengan pola migrasi yang berbeda dan kemampuan yang berbeda

pula dalam bermigrasi (kedalaman/jarak migrasi). DSL pada kedalaman

(>150 m) umumnya tidak berbeda secara signifikan dari bulan ke bulan,

Page 259: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 241

karena sirkulasi massa air di perairan dalam jauh lebih sedikit

dibandingkan massa air di permukaan.

Perbedaan jarak migrasi partikel penghambur disebabkan oleh

pengaruh musim. Pada bulan Januari yang merupakan puncak dari

musim barat, terjadi pergerakan massa air hangat memasuki Selat

Lombok yang berasal dari samudera Pasifik. Suhu perairan di wilayah

katulistiwa memiliki stratifikasi thermal akibat mendapat sinar matahari

terus-menerus sepanjang tahun (Nybakken, 1992). Menurut Utami

(2006), sebaran suhu di perairan Selat Lombok memperlihatkan bahwa

pada musim timur terbentuk lapisan homogen yang lebih tebal dari pada

musim barat. Perbedaan densitas antara lapisan permukaan dan lapisan

dalam yang disebabkan oleh stratifikasi thermal dapat menimbulkan

kendala bagi organisme (zooplankton) untuk bermigrasi (Gambar 12 (B)

dan (C)). Pada musim peralihan 1, kekuatan angin musim berkurang

dimana angin bertiup tidak teratur sehingga laut akan lebih tenang.

Musim peralihan 1 sebaran SV membentuk pola dengan jarak

migrasi yang secara signifikan tidak berbeda, hal ini mengindikasikan

bahwa kondisi perairan relatif konstan terhadap waktu (bulan) pada area

yang diamati. Jarak migrasi yang mampu ditempuh oleh partikel

penghambur pada musim peralihan 1 lebih jauh dibandingkan dengan

musim barat (bulan Januari dan Februari) (Gambar 12). Pola migrasi

yang ditunjukkan oleh bulan Juni (Gambar 12 (F)), memberikan pola

yang sama dengan musim peralihan 1, hal ini dapat disebabkan oleh

pengaruh musim peralihan 1 masih berperan. Bulan Juli dan Agustus,

angin timur mencapai maksimum, tingginya jarak migrasi DSL mencapai

maksimum terutama untuk SV 130 count yang mampu menyatu dengan

MSL. Menurut Illahude dan Gordon (1996), suhu di lapisan permukaan

Page 260: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 242

sampai kedalaman tertentu pasa musim barat lebih hangat

dibandingkan musim timur.

Pada musim timur, suhu perairan menjadi lebih dingin, proses

pengadukan pada musim timur lebih besar dari musim barat (Utami,

2006), sehingga perbedaan densitas berkurang dengan demikian

zooplankton dapat bermigrasi lebih jauh. Berkurangnya perbedaan

densitas dapat meningkatkan jarak migrasi partikel penghambur . Jarak

migrasi bulan September mencapai maksimum dari seluruh pengamatan

pada tahun 2004, disebabkan karena pengaruh musim timur dan mulai

memasuki musim peralihan 2 dimana laut akan kembali tenang.

Banyaknya partikel penghambur di dalam kolom perairan tidak dapat

diprediksikan secara pasti karena Indonesia merupakan perairan tropis

yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, dengan

produktifitas yang lebih rendah namun konstan sepanjang tahun

(Nybakken, 1992). Dari hasil pengamatan tampak bahwa pada musim

timur, sebaran partikel penghambur mencapai maksimum. Selain itu

musim timur adalah musim kemarau, yakni intensitas matahari akan

lebih tinggi dan dapat berpenetrasi lebih jauh kedalam kolom perairan

akibatnya proses fotosintesis fitoplankton akan maksimum. Produktifitas

fitoplankton memiliki korelasi positif terhadap zooplankton.

Sebaran MSL lebih fluktuatif terhadap waktu dibandingkan

dengan DSL hal ini disebabkan oleh massa air dipermukaan

memiliki resident time yang lebih cepat dan perbedaan densitas yang

tinggi menjadi kendala bagi massa air untuk terjadi

pengadukan. Pergantian massa air yang lebih cepat di dearah

permukaan, dapat berpengaruh terhadap komposisi partikel

penghambur karena sumber makanan (fitoplankton) dan faktor fisik

lingkungan yang juga lebih fluktuatif.

Page 261: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 243

3.4.2 Kecepatan Migrasi Siklus Harian

Kecepatan migrasi yang pernah terukur menunjukkan nilai yang

sebanding atau tidak berbeda jauh saat matahari terbit dan terbenam

(Wade dan Heywood, 2001), yakni kopepoda membutuhkan waktu 1-4

cm/det untuk migrasi vertikal (Plueddemann dan Pinkel‘s, 1989 in Wade

dan Heywood, 2001). Plankton tropis memiliki ukuran tubuh yang lebih

kecil sehingga hambatan permukaannya menjadi lebih besar

(Nybakken, 1992), hal ini dimaksudkan agar plankton yang cenderung

untuk tenggelam dapat memiliki waktu yang lebih lama untuk

beraktivitas (makan). Kecepatan migrasi 130 count (Tabel 3) bervariasi

setiap bulannya, kecepatan maksimum saat matahari terbit yakni 4,21

cm/det pada bulan September dan minimum pada bulan Februari yaitu

0,14 cm/det, dengan rata-rata kecepatan migrasi 1,61 cm/det. Pada saat

matahari terbenam, kecepatan maksimum terjadi pada bulan September

yakni 5,80 cm/det dan kecepatan minimum terjadi pada bulan Juni yaitu

0,47 cm/det, dengan rata-rata kecepatan migrasi 1,70 cm/det.

Tabel 4. Kecepatan Migrasi Harian Pada Intensitas Gema 130 Count Tahun 2004.

Page 262: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 244

Kecepatan migrasi 140 count (Tabel 4) bervariasi setiap

bulannya, kecepatan maksimum saat matahari terbit yakni 1,92 cm/det

pada bulan Desember dan minimum pada bulan April yaitu 0,28 cm/det,

dengan rata-rata kecepatan migrasi 1,19 cm/det. Pada saat matahari

terbenam, kecepatan maksimum terjadi pada bulan Januari yakni 1,50

cm/det dan kecepatan minimum terjadi pada bulan April yaitu 0,09

cm/det, dengan rata-rata kecepatan migrasi 0,80 cm/det. Pada

intensitas gema 140 count rerata kecepatan migrasi saat matahari terbit

lebih cepat daripada saat matahari terbenam.

Tabel 5. Kecepatan Migrasi Harian Pada Intensitas Gema 140 Count Tahun 2004.

Kecepatan migrasi kearah permukaan pada waktu matahari

terbenam lebih lambat dibandingkan saat matahari terbit. Pada siang

hari mereka bergerak cepat terhadap kedalaman karena adanya

aktivitas untuk menghindar dari predator, dimana zooplankton

cenderung memisahkan diri dan memberikan kesempatan pada

fitoplankton untuk berfotosintesis. Pengaruh dari perubahan suhu di

Page 263: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 245

dalam kolom perairan juga dapat mempengaruhi kecepatan migrasi

(Wade dan Heywood, 2001), pada suhu yang tinggi kecepatan migrasi

juga meningkat.

3.4.3 Siklus Harian 6 Bulan Pertama Tahun 2005

Peak migrasi untuk bulan Januari, Februari hingga bulan Juni

adalah pukul 05:30-06:00 WITA pagi dan pukul 18:00-19:00 WITA

malam dengan jarak migrasi 50-200 m (Gambar 14). Sebaran SV 140

count mulai dari bulan Januari hingga bulan Juni terbagi menjadi dua

bagian yang masing-masing terkonsentrasi pada area saat matahari

terbit dan terbenam. Berdasarkan sebaran lapisan DSL di dalam kolom

perairan, pada bulan Januari, jumlah SV 130 count lebih dominan

dibandingkan SV 140 count pada kedalaman 200-300 m. Bulan

Februari, MSL 130 count tampak bertambah tebal dan MSL 140 count

mulai menguat. Sebaran MSL dan DSL 130 count pada bulan Maret

menurun jumlahnya, sehingga SV 140 count lebih mendominasi kolom

perairan. Pada bulan April sebaran MSL 130 count membentuk lapisan

partikel penghambur yang sangat tipis, sedangkan DSL 130 count dan

140 count stabil dalam pergerakannya. Sebaran MSL 130 count pada

bulan Mei membentuk lapisan yang tidak begitu tebal dan DSL 140

count memberikan pantulan yang kuat.

Pada bulan Juni, lapisan sebaran DSL 130 count di daerah

permukaan dan kedalaman 200-250 m membentuk lapisan yang cukup

tebal . Tabel 5 merupakan nilai kedalaman maksimum (ke arah

permukaan) dan minimum (ke perairan yang lebih dalam) yang dapat

ditempuh oleh partikel penghambur , dimana pada SV 130 count

kedalaman maksimum terdapat pada bulan Mei yaitu 111 m sedangkan

Page 264: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 246

kedalaman minimum pada bulan Maret yaitu 330 m. Pada SV 140 count,

kedalaman maksimum terdapat pada bulan Mei yaitu 201 m sedangkan

kedalaman minimum pada bulan Maret dan April yaitu 330 m.

Tabel 6 merupakan peak kedalaman maksimum yang ditempuh

oleh DSL 130 count dan 140 count saat matahari terbit dan

terbenam. Pada SV 130 count, saat matahari terbit peak kedalaman

maksimum migrasi partikel penghambur dalah pada bulan Mei yaitu

111,69 m dan kedalaman minimum pada bulan Maret yaitu 202,65. Saat

matahari terbenam peak kedalaman maksimum pada bulan Mei yaitu

175,55 m dan kedalaman minimum pada bulan Maret yaitu 205,99

m. Pada SV 140 count peak kedalaman maksimum saat matahari terbit,

adalah pada bulan Mei yakni 201,79 m dan kedalaman minimum pada

bulan Maret yaitu 224,91 m. Saat matahari terbenam, kedalaman

maksimum dan minimum berturut-turut adalah bulan Januari yaitu

210,94 m dan bulan Maret yaitu 228,39 m.

Tabel 6. Kedalaman Maksimum Dan Minimum Migrasi Harian DSL Nilai Intensitas Gema 130 Dan 140 Count Tahun 2005.

Page 265: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 247

Tabel 7. Peak Kedalaman Migrasi Harian DSL 6 Bulan Pertama Tahun 2005.

Pengaruh musim pada tahun 2005 terhadap jarak migrasi vertikal

tidak berpengaruh secara nyata, dimana sebaran partikel penghambur

pun memiliki komposisi yang hampir sama. Migrasi vertikal konsisten

dalam pergerakannya, namun menunjukkan pola yang sedikit berbeda

bila dibandingkan dengan pola yang terbentuk pada tahun 2004

terutama untuk SV 140 count. Perbedaan pola sebaran menunjukkan

bahwa Selat Lombok memiliki karakteristik yang unik sepanjang tahun,

sehingga diperlukan pengamatan yang lebih lama untuk mengetahui

pola yang umumnya terjadi sepanjang tahun.

A B

Page 266: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 248

Gambar 30. Rerata Siklus Harian Tahun 2005

(A) bulan Januari, (B) bulan Februari, (C) bulan Maret, (D) bulan April,

(E) bulan Mei, (F) bulan Juni.

3.4.4 Kecepatan Migrasi Siklus Harian 6 Bulan Pertama Tahun 2005

Kecepatan migrasi 130 count (Tabel 7) bervariasi setiap bulannya,

kecepatan maksimum saat matahari terbit yakni 2,90 cm/det pada bulan

Mei dan minimum pada bulan Januari yaitu 1,00 cm/det, dengan rata-

rata kecepatan migrasi 2,11 cm/det. Saat matahari terbenam, kecepatan

maksimum terjadi pada bulan Februari yakni 1,58 cm/det dan kecepatan

minimum terjadi pada bulan Januari yaitu 0,14 cm/det, dengan rata-rata

kecepatan migrasi 0,90 cm/det. Pada intensitas gema 130 count rerata

kecepatan migrasi saat matahari terbit lebih cepat daripada saat

terbenam.

E F

Page 267: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 249

Tabel 8. Kecepatan Migrasi Harian 130 Count 6 Bulan Pertama Tahun 2005.

Kecepatan migrasi SV 140 count (Tabel 10), kecepatan

maksimum saat matahari terbit yakni 1,99 cm/det pada bulan Februari

dan minimum pada bulan januari yaitu 0,02 cm/det, dengan rata-rata

kecepatan migrasi 1,25 cm/det. Pada saat matahari terbenam,

kecepatan maksimum terjadi pada bulan April yakni 1,73 cm/det dan

kecepatan minimum terjadi pada bulan Januari yaitu 1,02 cm/det,

dengan rata-rata kecepatan migrasi 1,31 cm/det. Pada intensitas gema

130 count rerata kecepatan migrasi saat matahari terbenam lebih cepat

daripada saat matahari terbit.

Page 268: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 250

Tabel 9. Kecepatan Migrasi Harian 140 Count 6 Bulan Pertama Tahun 2005.

3.4.5 Variasi Temporal Siklus Bulanan

Gambar 15 merupakan siklus bulanan yang diperoleh dengan

cara merata-ratakan data nilai SV selama satu setengah tahun. Sumbu

x merupakan satuan waktu dalam bulan sedangkan sumbu y merupakan

satuan waktu dalam meter, dimana colorbar menunjukkan nilai

intensitas jejak migrasi yang dibagi berdasarkan intensitasnya yaitu 130

count dan 140 count. Pada bulan Januari, Februari dan Maret SV

berada pada kedalaman yang relatif sama yaitu 225-350 m. Bulan April,

Mei dan Juni mulai menunjukkan adanya kenaikan jarak migrasi SV

yakni pada kedalaman 200-350 m, sedangkan jarak migrasi mencapai

kondisi maksimum mulai dari kedalaman 50-350 m pada bulan Juli,

Agustus dan September terutama SV 130 count maupun 140

count. Bulan Oktober, November dan Desember terlihat penurunan jarak

migrasi SV baik 130 maupun 140 count di dalam kolom perairan pada

kedalaman 200-350 m.

Page 269: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 251

Gambar 31. Siklus bulanan.

Jarak migrasi pada bulan Januari, Februari dan Maret jauh dari

permukaan. Menurut Illahude dan Gordon (1996), suhu di lapisan

permukaan sampai kedalaman tertentu pada Musim Barat lebih hangat

dibandingkan Musim Timur. Massa air laut tropik pada lapisan

permukaan menerima cahaya matahari sepanjang tahun karena dekat

dengan garis katulistiwa, sehingga menyebabkan suhu permukaan lebih

tinggi daripada massa air perairan dalam (Nybakken, 1992). Pada

musim barat suhu perairan di Selat Lombok lebih hangat, hal ini dapat

mengakibatkan semakin besarnya perbedaan suhu antara lapisan

permukaan dan lapisan dalam.Perbedaan kerapatan antara lapisan

permukaan dan perairan dalam sangat besar, sehingga mempengaruhi

migrasi vertikal partikel penghambur di dalam kolom perairan untuk

bergerak dari massa air yang padat ke massa air yang lebih renggang

maupun sebaliknya.

Pada bulan April, Mei dan Juni jarak migrasi yang ditempuh oleh

partikel penghambur mulai meningkat sejauh 25 m. Pada musim

peralihan 1 pengaruh angin musim mulai berkurang dan arah angin tidak

Page 270: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 252

beraturan sehingga laut akan lebih tenang (Wirtky, 1961). Kondisi

perairan Selat Lombok yang relatif stabil pada musim perlaihan 1 ini,

dapat dimanfaatkan oleh partikel penghambur (zooplankton) untuk

menambah jarak migrasi vertikalnya.

Pada bulan Juli, Agustus dan September jarak migrasi vertikal

yang ditempuih oleh partikel penghambur (zooplankton) mencapai

maksimum. Pada musim timur, di Selat Lombok suhu perairan menjadi

lebih dingin dimana proses pengadukan pada Musim Timur lebih besar

dari pada Musim Barat (Utami, 2006). Proses pengadukan ini

dimanfaatkan oleh partikel penghambur (zooplankton) untuk mencapai

kedalaman maksimum untuk migrasi vertikal ke arah permukaan dimana

tersedia makanan (fitoplankton).Stratifikasi thermal di dalam kolom

perairan berkurang, sehingga perbedaan densitas pun berkurang

antara massa air permukaan dan massa air perairan dalam. Menurut

Utami (2006), sebaran suhu di perairan Selat Lombok memperlihatkan

bahwa pada Musim Timur terbentuk lapisan homogen yang lebih tebal

dari pada Musim Barat.

Kecepatan massa air yang melalui Selat Lombok cenderung

berubah tiap musim. Hasil penelitian Murray dan Arief (1988),

menunjukkan bahwa pada Musim Timur kecepatan arus lebih kuat

dibandingkan pada Musim Barat. Massa air yang bergerak lebih cepat

ini dapat mendorong partikel penghambur (zooplankton) bergerak lebih

jauh dibandingkan dengan Musim Barat. Pada musim peralihan 2, jarak

migrasi yang ditempuh oleh partikel penghambur (zooplankton) menurun

hal ini disebabkan oleh pengaruh kecepatan massa air mulai berkurang

dan laut menjadi lebih tenang

Page 271: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 253

3.5 Sistem Pertahanan Bawah Laut

Pertahanan bawah laut sampai saat ini masih memiliki kendala

dari beberapa aspek. Kendala tersebut adalah masih kurangnya alusista

yang dimiliki oleh Indonesia dalam mempertahankan wilayah bawah

laut Indonesia, kemudian alusista yang dimiliki Indonesia tingkat

kecanggihannya masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti

tingkat kebisingan alat selam yang masih tinggi, kemudian kurangnya

senjata yang dimiliki kapal selam dalam menyerang ancaman di

permukaan atau dari udara, aspek berikutnya adalah banyaknya

ancaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia karena Indonesia

merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

Pembangunan sistem pertahanan laut yang secara pokok meliputi

pembuatan kapal, pembangunan pangkalan dan jaringan sistem logistik,

dan penyiapan anak buah. Pembangunan budaya bahari Indonesia juga

perlu dilakukan untuk memperkuat pertahanan laut wilayah Indonesia.

Gambar 32. Gambar Kapal Selam TNI AL

Page 272: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 254

Pembangunan sistem pertahanan laut tidak dapat diselesaikan oleh satu

instansi atau banyak instansi tanpa koordinasi. Pelaksanaan sistem

pertahanan laut harus melibatkan banyak instansi yang berwenang demi

mewujudkan keamanan wilayah laut Indonesia. Indonesia yang

merupakan negara kepulauan maka merupakan tanggung jawab seluruh

instansi yang ada di pemerintah.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia,

dengan letak yang strategis diantara dua benua, benua Asia dan

Australia, serta dua samudera, Samudera Pasifik dan SamuderaHindia.

Konstelasi geografis Indonesia tersebut beserta kekayaan sumber daya

alam yangdimiliki Indonesia, merupakan faktor-faktor yang sangat

mempengaruhi dinamika politik,ekonomi, dan keamanan nasional

Indonesia. Letak strategis ini juga mengakibatkan Indonesia berada

pada persilangan jalur perdagangan dan pelayaran internasional, baik

dari wilayah Pasifikdan Asia Timur menuju kawasan Timur Tengah,

Afrika dan Eropa maupun sebaliknya. Dengan demikian, Indonesia

menjadi wilayah tempat transitnya berbagai macam kepentingan

negara-negara pengguna jalur perdagangan. Hal ini membawa

konsekuensi logis yang berkenaan dengan pertahanan dan

keamanan negara di laut, yakni munculnya ancaman yang

berpengaruh pada konsep dan strategi pertahanan negara, yang timbul

bukan saja disebabkan oleh konstelasi geografis Indonesia, namun juga

disebabkan oleh pengaruh globalisasi pasca Perang Dingin (Post-

Cold War Era), maupun perkembangan lingkungan strategis yang terus

berkembangsecara dinamis. Terdapat berbagai definisi ancaman dalam

kaitannya dengan pertahanan maupun keamanan negara. Dalam kajian

hubungan internasional (international relations studies), beberapa teori

menjelaskan mengenai definisi ancaman tersebut. Menurut Buzan dan

Page 273: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 255

Waever (1998), ancaman dalam kerangka keamanan sosietal terbagi

menjadi dua, ancaman horisontaldan ancaman vertikal. Ancaman

horisontal yaitu beberapa identitas yang saling bersaing dalam suatu

kelompok sosial. Sementara, ancaman vertikal yaitu ancaman yang

mengakibatkanidentitas suatu kelompok sosial melemah pada titik

terjadinya disintegrasi atau secara nyata terkekang oleh suatu kekuatan

politik . Kedua hal ini mengakibatkan terjadinya konflik horisontal

maupun vertikal. Sementara menurut Craig A. Snyder (1999), definisi

ancaman dapatdilihat dari dua sudut pandang yang berbeda,

strategic studies dan security studies. Menurut strategic studies

ancaman yaitu ancaman militer yang ditujukan terhadap suatu

negara,sementara menurut security studies, ancaman yaitu ancaman

non militer yang bukan saja ditujukan terhadap negara, namun juga

terhadap non-state actors maupun sub-state groups.Definisi ancaman

juga dapat dilihat dengan jelas dalam Bab I Pasal 1 ayat 22 Undang-

UndangRI No. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia di

mana disebutkan bahwa ancamanadalah setiap upaya dan kegiatan,

baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilaimengancam atau

membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan

keselamatan segenap bangsa. Jika dilihat dari beberapa definisi

mengenai ancaman tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat beberapa faktor yang umum (common factors) dari ancaman.

Pertama, ancaman ditujukan terhadap Negara / kelompok sosial dan

kedua, ancaman terhadap identitas negara/kelompok tersebut.

Spektrum ancaman yang dapat timbul dan mengancam

kedaulatan, keutuhan maupun keselamatan bangsa dan negara amat

beragam. Dengan perkembangan lingkungan strategis pasca Perang

Dingin, spektrum ancaman bergeser dari tradisional (militer) ke non

Page 274: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 256

tradisional (nirmiliter) yang mengakibatkan bergesernya pula

peperangan konvensional (conventionalwarfare) ke peperangan

inkonvensional (unconventional warfare) dan peperangan

asimetris(asymetric warfare). Perkembangan lingkungan strategis, baik

global maupun regional, tersebut turut mempengaruhi karakteristik

ancaman dengan munculnya isu-isu keamanan sepertiterorisme,

ancaman keamanan lintas negara, dan proliferasi senjata pemusnah

massal.Berdasarkan konstelasi geografis Indonesia, seperti yang telah

disebutkan di atas, maka isu-isu keamanan tersebut juga dapat terjadi di

dan/atau lewat laut, termasuk juga isu keamananmaritim. Beberapa

ancaman yang teridentifikasi sebagai ancaman di dan/atau lewat laut

dapatdibedakan menjadi ancaman potensial (perceived threat ) seperti

agresi militer asing, konflik dengan negara tetangga berkaitan dengan

sengketa perbatasan, serta kehadiran militer asing dilaut dengan dalih

untuk mengamankan armada niaganya dan menghancurkan jaringan

terorisme jika Indonesia dianggap tidak bisa

memberikan jaminan keamanan , dan ancaman faktual (realthreat )

seperti ancaman pelanggaran hukum dalam bentuk penyelundupan,

illegal fishing , bajaklaut (piracy), perompakan (sea robery),

transnational organized criminal (TOC), serta ancaman terhadap

sumber daya laut dan lingkungan, ancaman bahaya navigasi hingga

ancaman kekerasan berupa terorisme maritim, separatisme, dan lain

sebagainya. Dengan mempertimbangkan kondisi geografis,

perkembangan lingkungan strategis globaldan regional, serta semakin

berkembangnya ancaman yang dihadapi oleh Indonesia,

makadiperlukan suatu konsep pertahanan negara di laut yang kuat

sebagai cerminan kebijakan politik Indonesia sebagai negara kepulauan.

Konsep pertahanan negara di laut yang kuat diharapkan dapat terwujud

Page 275: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 257

sesuai dengan yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang RI nomor

3 tahun2002 tentang Pertahanan Negara.

Sistem pertahanan negara Indonesia disusun berdasarkan konsep

geostrategi sebagai negara kepulauan. Hal ini tercantum dalam Undang-

Undang RI nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bahwa

pertahanan negara disusun dengan mempertimbangkan kondisi

geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Konsep pertahanan

negara sendiri disusun dengan mengedepankan konsep pertahanan

berlapis, yaitu konsep pertahanan yang bertumpu pada keterpaduan

antara lapis pertahanan militer dan lapis pertahanan nirmiliter. Konsep

pertahanan negara yang bersifat pertahananan berlapis memiliki tujuan

untuk penangkalan, mengatasi dan menanggulangi ancaman militer

atau nirmiliter dan untuk tujuan menghadapi perang berlarut.

Fungsi penangkalan merupakan strategi yang dilaksanakan pada

masa damai, dan merupakan integrasi usaha pertahanan, yang

mencakup instrumen politik, ekonomi, psikologi, teknologi dan militer . Di

dalam buku Strategi Pertahanan Negara (Kementerian Pertahanan

RI,2007) disebutkan bahwa pada konsep penangkalan terdapat dua

macam strategi penangkalan, yaitu penangkalan dengan cara

penolakan dan penangkalan dengan cara pembalasan.Konsekuensi dari

pelaksanaan strategi penangkalan dengan cara penolakan ini

adalah pembangunan sistem pertahanan yang moderen berbasis alat

utama system senjata (alutsista) yang canggih dan andal serta

mampu memiliki daya penggetar (deterrence effect ) yang

kuat.Sementara penangkalan dengan cara pembalasan dilaksanakan

jika suatu negara tidak memilikisistem pertahanan militer berbasis

alutsista ideal dan dilaksanakan dengan cara peperangan yang

berlarut menggunakan strategi gerilya. Dengan berbagai

Page 276: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 258

pertimbangan, maka strategi penangkalan Indonesia merupakan

gabungan dari penangkalan dengan cara penolakan dandengan cara

pembalasan berupa pertahanan melingkar multilapis dengan pusat

kekuatandukungan rakyat atas peran TNI sebagai kekuatan utama.

Pembangunan sistem pertahanan laut yang secara pokok meliputi

pembuatan kapal, pembangunan pangkalan dan jaringan sistem logistik,

dan penyiapan anak buah. Pembangunan budaya bahari Indonesia juga

perlu dilakukan untuk memperkuat pertahanan laut wilayah Indonesia.

Pembangunan sistem pertahanan laut tidak dapat diselesaikan oleh satu

instansi atau banyak instansi tanpa koordinasi. Pelaksanaan sistem

pertahanan laut harus melibatkan banyak instansi yang berwenang demi

mewujudkan keamanan wilayah laut Indonesia. Indonesia yang

merupakan negara kepulauan maka merupakan tanggung jawab seluruh

instansi yang ada di pemerintah.

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), sebagai

bagian dari TNI, memiliki peran, tugas dan fungsi sebagai

penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman

bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan,

keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa (Bab IV pasal 6 ayat

(1) UU RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI). Dalam pelaksanaan

peran, tugas dan fungsi yang telah diamanatkan oleh undang-

undang tersebut, TNI AL memiliki doktrin yang dikenal sebagai doktrin

Eka Sasana Jaya yang merupakan turunan dari doktrin TNIyaitu

TRIDEK (Tri Dharma Eka Karma). Di dalam doktrin tersebut tercantum

konsep pertahanan negara di laut yang meliputi segala upaya

pertahanan yang bersifat semesta dengan mengikut sertakan seluruh

warga negara dalam usaha pertahanan negara di dan atau lewat laut

.Strategi yang dilaksanakan untuk mendukung pertahanan negara di laut

Page 277: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 259

sendiri dijabarkan dalam suatu konsep Strategi Pertahanan Laut

Nusantara (SPLN) yang merupakan bagian integral dari Strategi

Pertahanan Nusantara. Prinsip SPLN ditata di atas tiga pilar yang saling

terkait, yaitusistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta,

pertahanan mendalam (defence-in-depth) dan penangkalan.

Strategi pertahanan laut, dan konsep terkait strategi maritim,

berkaitan dengan strategi keseluruhan untuk mencapai kemenangan di

laut, termasuk perencanaan dan pelaksanaan kampanye, gerakan dan

disposisi dari angkatan laut dengan mencari keuntungan dari

pertempuran di suatu tempat nyaman, dan penipuan dari musuh. Taktik

angkatan laut berkaitan dengan pelaksanaan rencana dan manuver

armada laut dalam pertempuran. Sebuah kekuatan angkatan laut

merupakan komando laut yang kuat sehingga musuh tidak dapat

menyerang secara langsung. Laut juga disebut kontrol, dominasi ini

mungkin berlaku untuk perairan sekitarnya atau dapat memperpanjang

jauh ke lautan, yang berarti negara memiliki angkatan laut setara

superioritas udara.

Dengan komando laut, sebuah negara (atau aliansi) dapat

memastikan bahwa kapal militer dan kapal dagang bisa bergerak

leluasa, sementara para pesaingnya, baik dipaksa untuk tinggal di

pelabuhan atau mencoba untuk menghindar wilayah kekuasaan. Yang

paling terkenal, Angkatan Laut Kerajaan Inggris memegang komando

laut selama periode panjang dari abad ke-18 sampai awal abad ke-20,

memungkinkan Inggris dan sekutu-sekutunya untuk melakukan

perdagangan dan untuk memindahkan pasukan serta persediaan

(logistik) dengan mudah pada masa perang, sementara musuh-

musuhnya tidak dapat melakukannya. Sebagai contoh, Inggris mampu

memblokade Prancis selama Perang Napoleon, Amerika Serikat selama

Page 278: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 260

Perang tahun 1812, dan Jerman selama Perang Dunia I. Beberapa

angkatan laut dapat beroperasi sebagai angkatan laut, tapi "banyak

Negara-negara yang mengkonversi angkatan laut dari ―Green water‖ ke

―Blue water‖

dan ini akan meningkatkan penggunaan militer Zona

Ekonomi Eksklusif asing [zona pesisir sampai 200 mil laut (370 km)]

dengan kemungkinan reaksi untuk rezim ZEE.

3.6 Ancaman Pertahanan Bawah Laut

Keamanan dari kedaulatan wilayah merupakan salah satu

kepentingan nasional yang selalu dikejar oleh negara. Setiap negara di

dunia ini memerlukan kondisi aman untuk menjalani kehidupan

bernegara serta guna memperolehnya maka sistem pertahanan akan

selalu dibutuhkan. Demikian pula Indonesia dengan sistem pertahanan

yang dimilikinya pada dasarnya ditujukan untuk menciptakan kondisi

aman bagi kepentingan dan kedaulatan nasional, menyangkut wilayah,

penduduk, sumber daya alam dan lain-lain. Dalam studi Ilmu Hubungan

Internasional, aspek keamanan akan selalu berbenturan dengan

ancaman. Adapun definisi dari ancaman itu sendiri ialah satu hal terkait

yang dapat menciptakan kondisi atau situasi yang membahayakan

eksistensi satu negara/bangsa dan menggoyahkan kesejahteraan hidup

negara/bangsa . Ancaman bagi negara dapat datang baik dari luar

negara maupun dari dalam. Indonesia sebagai negara yang telah

merdeka selama 70 tahun masih mengalami berbagai macam

permasalahan keamanan. Permasalahan keamanan menjadi lumrah

karena bentuk ancaman juga terus mengalami perkembangan. Hal yang

kemudian menjadi penting adalah bagaimana kebijakan pertahanan dari

satu negara dalam melihat dan merespon bentuk potensi ancaman yang

Page 279: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 261

sedang berkembang dan atau yang akan dihadapi di masa mendatang.

Sebagai negara yang wilayah kedaulatannya didominasi oleh lautan,

Indonesia memiliki sistem pertahanan maritim.

Pertahanan militer merupakan kekuatan utama pertahanan negara

yang dibangun dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer,

tersusun dalam komponen utama serta komponen cadangan dan

komponen pendukung. Pendayagunaan lapis pertahanan militer

diwujudkan dalam penyelenggaraan operasi militer, baik dalam bentuk

Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang

(OMSP). Pertahanan militer sebagai kekuatan bersenjata ditampilkan

melalui SDM dan Alutsista, dibangun, dan dikembangkan secara

profesional untuk mencapai tingkat kekuatan sampai pada standar

penangkalan. Namun, pembangunan kekuatan pertahanan negara

harus dipersiapkan untuk menghadapi setiap ancaman militer yang

sewaktu-waktu dapat timbul. Upaya penangkalan tidak bersifat pasif,

tetapi dikembangkan dalam suatu strategi penangkalan yang memiliki

sifat dinamis, melalui kesiapsiagaan kekuatan pertahanan untuk

menghadapi kondisi terburuk, yakni menghadapi ancaman aktual dalam

bentuk perang atau bentuk ancaman militer lainnya.

Dalam konteks ―menghadapi ancaman militer‖, kekuatan

pertahanan yang dimiliki didayagunakan untuk mengatasi situasi negara

yang terancam oleh suatu serangan militer dari negara lain, atau sedang

diperhadapkan dengan adanya jenis ancaman yang akan mengganggu

kepentingan nasional. TNI Angkatan Laut merupakan alat pertahanan

utama Indonesia dalam bidang keamanan maritim. Namun hingga

sekarang, stabilitas keamanan wilayah kedaulatan maritim Indonesia

masih lemah. Hal ini menjadi sebuah anomali tersendiri jika dilihat

bahwa rezim Orde Baru yang lebih mengutamakan kebijakan

Page 280: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 262

pertahanan pada bidang keamanan dalam negeri telah berakhir. Selain

itu fenomena globalisasi yang berkembang sejak tahun 1990 telah

mengubah bentuk ancaman bagi negara menjadi berbagai macam, tidak

terkecuali di bidang maritim. Adapun Indikasi dari instabilitas keamanan

maritim ialah banyaknya peristiwa pelanggaran kedaulatan wilayah laut

Indonesia.

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), sebagai

bagian dari TNI, memiliki peran, tugas dan fungsi

sebagai penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer

dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap

kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa (Bab IV pasal 6

ayat (1) UU RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI). Dalam

pelaksanaan peran, tugas dan fungsi yang telah diamanatkan

oleh undang-undang tersebut, TNI AL memilikidoktrin yang dikenal

sebagai doktrin Eka Sasana Jaya yang merupakan turunan dari doktrin

TNIyaitu TRIDEK (Tri Dharma Eka Karma). Di dalam doktrin tersebut

tercantum konsep pertahanan negara di laut yang meliputi segala

upaya pertahanan yang bersifat semesta dengan mengikut sertakan

seluruh warga negara dalam usaha pertahanan negara di dan atau

lewat laut Strategi yang dilaksanakan untuk mendukung pertahanan

negara di laut sendiri dijabarkan dalamsuatu konsep Strategi

Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) yang merupakan bagian integral

dariStrategi Pertahanan Nusantara. Prinsip SPLN ditata di atas tiga pilar

yang saling terkait, yaitu sistem pertahanan dan keamanan rakyat

semesta, pertahanan mendalam (defence-in-depth ) dan penangkalan.

Strategi Pertahanan Laut Nusantara merupakan doktrin perang

laut TNI AL yang dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas

dan fungsi TNI AL sebagai bagian dari komponen utama pertahanan

Page 281: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 263

negara. Sasaran yang ingin dicapai oleh SPLN adalah tercegahnya niat

dari pihak pihak yang akan mengganggu kedaulatan negara dan

keutuhan wilayah NKRI, tertanggulanginya setiap bentuk ancaman

aspek laut serta berbagai bentuk gangguan keamanandalam negeri dan

pemberontakan bersenjata di wilayah NKRI, hingga terciptanya kondisi

laut yurisdiksi nasional yang terkendali (termasuk ketiga alur laut

kepulauan). Dilaksanakan untuk menjamin penggunaan laut

bagi kekuatan sendiri, mencegah penggunaan

laut oleh lawan sertameniadakan seluruh ancaman aspek laut dari

dalam negeri dengan pola Operasi Laut sehari-hari. Penyelenggaraan

strategi penangkalan melalui diplomasi angkatan laut (navaldplomacy)

dilaksanakan dengan menggunakan pola operasi muhibah ke negara-

negara lain, contohnya operasi Kartika Jala Krida (KJK) kadet Akademi

TNI AL menggunakan KRIDewaruci maupun Port Visit KRI dalam

rangka pelaksanaan latihan bersama dengan negarasahabat, serta

menggunakan pola operasi perdamaian dunia (peace keeping

operation ),contohnya pengerahan KRI Diponegoro-365 dan KRI Frans

Kaiseipo-368 yang tergabung dalam Maritime Task Force UNIFIL dalam

rangka misi perdamaian PBB di Lebanon. Sementarastrategi

penangkalan melalui kehadiran di laut diselenggarakan dengan

menggunakan polaoperasi kehadiran di laut (naval presence ) melalui

pameran bendera atau unjuk kekuatan (show of force )

Penggunaan strategi pengendalian laut juga digunakan dalam

rangka pelaksanaan fungsi penangkalan dalam konsep

pertahanan negara. Penyelenggaraan strategi pengendalian laut

dilaksanakan dengan pola operasi Siaga Tempur Laut, yang

dilaksanakan pada wilayah yang memiliki potensi konflik atau disebut

juga perairan rawan selektif seperti perairan Ambalat. Pola operasi

Page 282: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 264

lainnya dalam strategi ini yaitu operasi laut sehari-hari dalam bentuk

operasi keamanan laut dan operasi bantuan, seperti operasi tanggap

bencana tsunami di Aceh dan Mentawai. Dalam Peraturan Kasal

mengenai kebijakan dasar pembangunan kekuatan TNI AL menuju

kekuatan pokok minimum (minimum essential force) tahun 2009

disebutkan pula bahwa operasi pemutusan garis perhubungan lawan

adalah termasuk salah satu pola operasi dalam rangka pelaksanaan

strategi pengendalian laut. Namun pola operasi ini dilaksanakan pada

masa perang dan bukan pada masa damai.

Terdapat beberapa teori yang dipakai sebagai dasar penyusunan

konsep pertahanan negara di laut dengan penggunaan SPLN. Teori

strategi perang yang telah ada selama ratusantahun, seperti teori seni

perang Sun Tzu mengenai musuh, logistik hingga strategic positions

antara lain sebagainya, merupakan basis yang digunakan dalam setiap

doktrin perang maupun pertahanan negara di dunia. Namun teori teori

mengenai keangkatan lautan yang menjadi basis utama penetapan

doktrin perang laut TNI AL yaitu SPLN. Teori Alfred Thayer Mahan

seperti tercantum dalam bukunya The Influence of Sea Power Upon

History (1890) merupakan teoriklasik yang digunakan dalam

membentuk konsep pertahanan negara di laut. Demikian pula teoridari

Sir Julian Corbett mengenai fleet-in-being, support diplomacy, dan

command of the sea ,turut mempengaruhi SPLN. Sementara teori

trinitas peran angkatan laut dari Ken Booth (military, constabulary,

diplomacy) turut memberikan sumbangsih pemikiran dalam

penerapanstrategi penangkalan sebagai bagian dari fungsi penangkalan

dalam konsep pertahanan negara dilaut. Melihat dari penjelasan di atas

mengenai konsep pertahanan negara di laut dan teori yang

mendukungnya, maka menjadi pertanyaan apakah teori yang dibangun

Page 283: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 265

pada awal abad ke-19 dan 20 masih tetap relevan pada masa kini yang

dihadapkan pada spektrum ancaman yang semakin beragam seiring

dengan perkembangan lingkungan strategis

global maupun regional. Oleh karena itu diperlukan suatu pembahasan

menggunakan pendekatan analisis ancaman terhadap teori yang

mendasari pembangunan konsep pertahanan negara di laut.

Pertahanan nonmiliter disebut juga dengan pertahanan nirmiliter

merupakan kekuatan pertahanan negara yang dibangun dalam

kerangka pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan

nasional dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nirmiliter. Lapis

pertahanan nirmiliter tersusun dalam fungsi keamanan untuk

keselamatan umum yang mencakup penanganan bencana alam dan

operasi kemanusiaan lainnya, sosial budaya, ekonomi, psikologi

pertahanan, yang pada intinya berkaitan dengan pemikiran kesadaran

bela negara, dan pengembangan teknologi.

Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang

tidak menggunakan senjata seperti yang dilakukan oleh Lapis

pertahanan militer, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan

keahlian, serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat

yang berkeadilan. Pertahanan non militer merupakan kekuatan yang

dalam kerangka penangkalan dibangun dan dikembangkan untuk

mencapai standar ketahanan nasional di bidang ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya, psikologi, dan teknologi. Ancaman non militer

memiliki dimensi penanganan yang berbeda dengan pendekatan

penanganan ancaman militer. Dalam menghadapi kondisi negara

menghadapi ancaman aktual berupa ancaman nirmiliter, sistem

pertahanan negara disusun dalam lapis pertahanan nirmiliter sebagai

Page 284: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 266

unsur utama untuk mengambil langkah-langkah penanganan dengan

pendekatan nirmiliter dengan memberdayakan instrument

ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, informasi

dan teknologi, serta hukum dan HAM. Inti pertahanan nirmiliter adalah

pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata seperti

yang dilakukan oleh Lapis pertahanan militer, tetapi pemberdayaan

faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi

melalui profesi, pengetahuan dan keahlian, serta kecerdasan untuk

mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

Pertahanan non militer diwujudkan dalam peran dan lingkup fungsi

Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) di luar

bidang pertahanan melalui penyelenggaraan pembangunan nasional

sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam kerangka pertahanan

berlapis, lapis pertahanan militer menyokong lapis pertahanan nirmiliter,

yang pelaksanaannya disesuaikan dengan isu atau ancaman

militer guna mencapai hasil yang maksimal.

Gambar 33. Ancaman Bawah Laut dan Dimensinya

Page 285: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 267

Startegi pertahanan bawah laut dalam rangka mewujudkan pertahanan

yang kompleks adalah dengan melaksanakan kolaborasi dengan

beberapa lembaga berikut :

TNI AL melakukan kegiatan intelijen di wilayah laut Indonesia,

sedangkan Badan Informasi Geospasial (BIG) melakukan pemetaan

wilayah dan zona strategis yang akan menjadi titik strategis pertahanan

wilayah laut RI, kemudian pushidrosal melakukan pemetaan wilayah

disertai informasi penting dengan menentukan jenis alutsista yang

dibutuhkan guna menangkal setiap ancaman yang muncul. Terakhir

masyarakat berperan dalam paloporan setiap kejadian baik yang berupa

ancaman maupun kejadian yang kaitannya dengan wilayah laut.

3.7 Ancaman Militer

Ancaman militer dapat berupa ancaman yang dilakukan oleh

militer suatu Negara atau ancaman bersenjata yang datangnya dari

gerakan kekuatan bersenjata, yang dinilai mengancam atau

Gambar 34. Sinergitas Keamanan Laut

Page 286: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 268

membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan

keselamatan segenap bangsa dapat berupa agresi, pelanggaran

wilayah, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata, pemberontakan

bersenjata, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut atau udara,

serta perang saudara atau konflik komunal yang sewaktu-waktu dapat

timbul. Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer

menempatkan TNI sebagai komponen utama dengan didukung oleh

komponen cadangan dan komponen pendukung. Kekuatan pertahanan

yang dimiliki didayagunakan untuk mengatasi situasi negara yang

terancam oleh suatu serang militer dari negara lain atau gerakan

kekuatan bersenjata.Sedangkan strategi pertahanan dalam menghadapi

ancaman militer disesuaikan dengan jenis ancaman dan besarnya

resiko yang dihadapi. Dengan berdasarkan jenis ancaman dan besarnya

resiko yang dihadapi, pemilihan strategi pertahanan disusun dalam

strategi pertahanan untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi

militer dari negara lain melalui OMP serta strategi pertahananuntuk

menghadapi ancaman militer yang bentuknya bukan agresi militer

melalui OMSP.

Ancaman Militer ini bisa berbentuk :

1. Agresi. Agresi ini merupakan penggunaan kekuatan bersenjata

yang dilakukan oleh negara lain terhadap kedaulatan negara,

keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dengan

banyak cara, seperti invasi, blokade, dan masih banyak kegiatan

lainnya.

2. Pelanggaran Wilayah. Pelanggaran Wilayah merupakan suatu

bentuk tindakan memasuki wilayah tertentu tanpa adanya izin

terlebih dahulu, baik itu pesawat tempur maupun kapal-kapal

perang negara lain.

Page 287: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 269

3. Spionase. Spionase merupakan suatu bentuk kegiatan yang

dilakukan oleh intelijen untuk mendapatkan informasi atau rahasia

militer dari suatu negara.

4. Sabotase. Sabotase merupakan upaya dalam merusak instansi

penting militer atau bahkan obyek vital nasional serta dinilai bisa

membahayakan keselamatan bangsa.

5. Aksi Teror Bersenjata. Aksi Terorisme ini merupakan suatu bentuk

tindak pidana kriminal, namun memiliki sifat yang khusus, yakni

memiliki ciri-ciri, bergerak di dalam suatu kelompok; para anggota

memiliki militasi yang tinggi; aksi ini beroperasi di bawah tanah

atau rahasia; serta menggunakan perangkat atau senjata yang

sangat canggih dan mematikan serta umumnya aksi ini terkait

dalam jaringan internasional.

6. Pemberontakan Bersenjata. Pemberontakan Bersenjata

merupakan suatu aksi, proses, cara, perbuatan memberontak atau

menentang terhadap kekuasaan yang sah.

7. Perang Saudara. Perang Saudara merupakan bentuk perpecahan

yang terjadi antar kelompok masyarakat bersenjata dalam wilayah

yang sama.

Dalam kebijakan pertahanan terdapat tiga komponen yang saling

terkait yakni program pertahanan, anggaran pertahanan, dan

pengadaan persenjataan. Anggaran pertahanan merupakan sebuah

faktor yang menentukan kualitas dari kapabilitas pertahanan itu sendiri.

Pemerintah sendiri sering terjebak dalam sebuah dilema, apakah akan

mengeluarkan anggaran yang besar dengan tujuan meningkatkan

kemampuan pertahanan atau melakukan efisiensi dengan implikasi

melemahnya bidang pertahanan. Hal itu sering terjadi pada negara

berkembang seperti Indonesia yang kondisi ekonominya masih fluktuatif.

Page 288: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 270

Dalam konteks penyediaan dan penyempurnaan persenjataan,

beberapa prinsip yang perlu dijadikan pertimbangan, antara lain,

perkiraan bentuk ancaman yang mungkin akan dihadapi, pembangunan

kapasitas pertahanan jangka panjang, alokasi anggaran pertahanan,

biaya pemeliharaan dan pembaruan, dan lain-lain bagi alat

persenjataan.

Fungsi anggaran pertahanan menjadi sentral sebab mengandung

biaya yang diperlukan dalam program pertahanan dan pembangunan

persenjataan. Lebih lanjut, hal di atas senada dengan konsep

penyesuaian fisik bagi pertahanan maritim yang dibawa oleh Julian

Corbett, ahli maritim dari Inggris. Khusus di dalam bidang maritim,

penyesuaian fisik merupakan aspek penting dalam pencapaian

keamanan terkait dengan pertahanan maritim (Corbett, 1999).

Penyesuaian fisik dapat berupa peningkatan sistem persenjataan dan

personil dengan mengikuti tingkat kebutuhan yang ada dan lebih

mengacu pada Kebijakan Pertahanan Program Pertahanan Anggaran

Pertahanan Pengadaan Persenjataan perkembangan ancaman yang

bisa saja terjadi.Oleh karenanya, penyesuaian fisik merupakan sebuah

upaya jangka panjang dengan dasar tujuan yang tidak terbatas dalam

masa-masa tertentu. Aspek ini lebih dilihat dari sebuah upaya

penyesuaian yang dilakukan negara, dalam hal ini pembangunan-

pembangunan fisik guna mendukung armada maritimnya. Tentu saja

penyesuaian fisik ini memerlukan sebuah kebijakan pemerintah dan

fungsi anggaran di dalamnya sebagai dasar perhitungan dari

implementasi kebijakan. Yahya Muhaimin mengatakan bahwa mengenai

pengadaan persenjataan tentunya harus pula mempertimbangkan

faktor-faktor yang sifatnya kondisional. Kondisional disini dapat

dimisalkan dengan kondisi persenjataan negara-negara tetangga

Page 289: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 271

Indonesia yang perlu untuk dijadikan bahan pertimbangan yang sangat

penting mengingat perselisihan antara Indonesia dengan negara-negara

tetangga sering terjadi semisal menyangkut sumber daya alam,

perbatasan, imigrasi dan emigrasi, investasi, lalu lintas modal. Jika

direfleksikan dengan keadaan pertahanan teritori maritim Indonesia,

maka dalam hal ini, tingkat persenjataan dan kemampuan dari TNI

Angkatan Laut kemudian menjadi satu faktor yang menentukan sejauh

mana kualitas kekuatan maritim Indonesia dalam meredam ancaman-

ancaman terhadap keamanan nasionalnya. Kebijakan dari pemerintah

menjadi muara utama dalam konteks pemenuhan kebutuhan

operasional TNI Angkatan Laut.

Utamanya kebijakan pemerintah menjadi landasan dari terciptanya

kualitas pertahanan yang unggul. Letak komitmen pemerintah menjadi

sangat penting dengan menaruh perhatian yang tinggi terhadap militer

sebagai alat penjamin keamanan nasional. Hal tersebut seharusnya

tidak lagi bersifat normatif, namun lebih didasarkan dengan kebijakan

yang jelas, dengan prioritas yang berdasarkan hal-hal mendesak seperti

pola ancaman yang sedang berkembang dan akan berkembang,

kepentingan nasional, dan disertai dengan alokasi anggaran yang

sesuai dengan tingkat kebutuhan militer. Kebijakan pertahanan negara

kemudian menjadi satu bagian yang sangat menentukan. Bila

pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat, diikuti dengan

orientasi dari kebijakan pertahanan terhadap sektor maritim yang sesuai

dengan kebutuhan dan kekuatan maritim Indonesia memiliki

persenjataan yang berkualitas, yang tidak hanya meliputi personil,

namun juga terkait sarana pertahanan, maka TNI Angkatan Laut

sebagai alat pertahanan negara tidak akan mengalami kesulitan dalam

Page 290: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 272

menjalankan tugas dan fungsinya, sehingga diharapkan stabilitas

keamanan maritim Indonesia akan semakin tercapai.

3.8 Ancaman Nir Militer

Ancaman nirmiliter pada hakekatnya ancaman yang menggunakan

faktor-faktor yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan

kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan

segenap bangsa.Ancaman nirmiliter dapat berasal dari luar negeri atau

dapat pula bersumber dari dalam negeri.Kondisi masyarakat Indonesia

yang berada dalam kategori miskin, berpendidikan rendah, dan

terbelakang dengan jumlah cukup besar membawa dampak terhadap

keamanan yang cukup besar dan bersifat multidimensi. Oleh karena itu,

ancaman nirmiliter digolongkan dalam ancaman yang berdimensi

ideologi, politik, ekonomi, social, informasi dan teknologi serta

keselamatan umum.

Dalam kondisi negara menghadapi ancaman aktual berupa

ancaman nirmiliter, sistem pertahanan Negara disusun dalam lapis

pertahanan nirmiliter sebagai unsur utama untuk mengambil langkah-

langkah penanganan dengan pendekatan nirmiliter dengan

memberdayakan instrument ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial

budaya, informasi dan teknologi serta hukum dan HAM.Inti pertahanan

nirmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan

senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi,

psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan

keahlian serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat

yang berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi ancaman nirmiliter

menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai

Page 291: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 273

unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi

dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.Dengan

struktur kekuatan sistem di atas, maka pembangunan kekuatan

komponen cadangan dan komponen pendukung memerlukan kebijakan

strategis, guna dapat memperbesar dan memperkuat komponen utama.

Pertahanan nirmiliter adalah peran serta rakyat dan segenap

sumber daya nasional dalam pertahanan negara, baik sebagai

Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung yang dipersiapkan

untuk menghadapi ancaman militer maupun sebagai fungsi pertahanan

sipil dalam menghadapi ancaman nirmiliter. Fungsi pertahanan nirmiliter

yang diwujudkan dalam Komponen Cadangan dan Komponen

Pendukung merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (2) dalam

menghadapi ancaman militer. Fungsi pertahanan sipil dalam

menghadapi ancaman nirmiliter sebagaimana dimaksud UU Nomor 3

Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3) terdiri atas

fungsi untuk penanganan bencana alam, operasi kemanusiaan, sosial

budaya, ekonomi, psikologi pertahanan yang berkaitan dengan

kesadaran bela negara, dan pengembangan teknologi. Fungsi-fungsi

tersebut merupakan tanggung jawab instansi pemerintah di luar bidang

pertahanan sesuai dengan jenis dan sifat ancaman yang dihadapi.

Dalam menghadapi ancaman nirmiliter, pengorganisasian

pertahanan nirmiliter disusun ke dalam pertahanan sipil untuk mencegah

dan menghadapi ancaman yang berdimensi ideologi, politik, ekonomi,

sosial budaya, dan teknologi. Dalam kerangka menghadapi ancaman

yang berdimensi keselamatan umum, bentuk pertahanan sipil

dilaksanakan melalui fungsi-fungsi keamanan, antara lain

penanggulangan dampak bencana alam dan bencana yang ditimbulkan

Page 292: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 274

manusia, operasi kemanusiaan, SAR, wabah penyakit dan kelaparan,

gangguan pada pembangkit tenaga listrik dan transportasi, serta aksi

pemogokan. Pengorganisasian pertahanan sipil dalam kerangka

pertahanan nirmiliter berbeda dengan struktur sistem pertahanan negara

dalam menghadapi ancaman militer. Pertahanan sipil sebagai bentuk

pertahanan nirmiliter bersifat fungsional dan berada dalam lingkup

kewenangan instansi pemerintah di luar bidang pertahanan (Lihat

Gambar Berikut).

Gambar 35. Diagram Pertahanan Semesta

Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan melalui usaha tanpa

menggunakan kekuatan senjata dengan pemberdayaan faktor-faktor

ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Keterlibatan

warga negara dalam pertahanan nirmiliter diwujudkan melalui profesi,

Page 293: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 275

pengetahuan dan keahlian, serta kecerdasan dalam pembangunan

nasional dan dalam penyelenggaraan pertahanan negara, baik langsung

maupun tidak langsung, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat

yang berkeadilan, sehingga merupakan daya tangkal bangsa. Dalam

penyelenggaraan fungsi pemerintahan, pertahanan nirmiliter berada

dalam lingkup fungsi departemen/lembaga pemerintah non departemen

(LPND) melalui penyelenggaraan pembangunan nasional yang

dirancang dengan mengintegrasikan kepentingan kesejahteraan dan

kepentingan pertahanan. Unsur utama dalam pertahanan nirmiliter

adalah unsur pemerintah dan nonpemerintah dalam fungsi dan

kapasitasnya memberdayakan sumber daya nasional.

Pertahanan nirmiliter tidak terbatas pada perwujudan daya tangkal

bangsa melalui pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat yang

berkeadilan. Dalam kondisi negara menghadapi agresi atau invasi dari

negara lain yang mengancam NKRI, fungsi pertahanan nirmiliter

berperan dalam upaya pertahanan sesuai dengan lingkup fungsinya

masing-masing dalam Sistem Pertahanan Semesta. Pertahanan

nirmiliter tampil untuk mendinamisasi segenap potensi dan kekuatan

nasional untuk memperkuat upaya pertahanan secara militer.

Pertahanan nirmiliter dalam hal ini melaksanakan langkah-langkah

nirmiliter untuk memberikan tekanan politik melalui upaya diplomasi,

diperkuat oleh pendinamisasian kekuatan ekonomi, keuangan dan

moneter, sosial, psikologi, serta teknologi dan informasi untuk

menggagalkan niat lawan. Langkah-langkah nirmiliter dikerahkan

sebagai bentuk perlawanan pantang menyerah dalam mempertahankan

kelangsungan bangsa dan negara.

Kerangka perang rakyat semesta diwujudkan dalam Perang

gerilya dengan perlawanan bersenjata dan perlawanan tidak bersenjata

Page 294: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 276

sebagai satu kesatuan perjuangan. Perang gerilya dengan perlawanan

fisik bersenjata dilaksanakan oleh pertahanan militer sebagai inti

kekuatan dan diselenggarakan dalam unit-unit perlawanan dalam satuan

kecil dan terbesar untuk menguras kekuatan lawan sampai akhirnya

dapat melancarkan serangan yang menentukan untuk menghancurkan

dan mengusir lawan dari bumi Indonesia. Perlawanan tidak bersenjata

adalah bentuk perlawanan yang dilaksanakan dengan mendayagunakan

faktor-faktor diplomasi, politik, ekonomi, sosial budaya, agama,

teknologi, dan informasi.

Contoh ancaman non militer di Indonesia Ancaman non militer

merupakan segala ancaman yang tidak bersifat fisik, berbeda dengan

ancaman militer, ancaman non militer tidak melibatkan senjata namun

lebih mengarah ke kekayaan dan kearifan suatu negara. Sektor yang

sering mendapat ancaman non militer adalah politik, ekonomi, ideologi,

sosial dan budaya. Meskipun tidak melibatkan persenjataan dan

kekuatan militer, namun ancaman non militer tidak boleh dipandang

rendah karena dampak yang dirasakan akibat ancaman ini sama

besarnya. Seperti contoh terjadinya politik tidak jujur yang dapat

memecah belah kesatuan berbangsa dan bernegara. Perbedaan

ideologi yang menyebabkan munculnya gerakan separatis yang ingin

keluar dari NKRI, terjadi korupsi kolusi dan nepotisme yang notabennya

merugikan negara triliunan rupiah.

Di Indonesia sendiri ancaman yang paling sering dijumpai adalah

ancaman non militer, maka dari itu Negara Indonesia membentuk badan

badan dan organisasi khusus yang bertujuan untuk mengatasi ancaman

non militer yang muncul seperti KPK (komisi pemberantasan korupsi)

yang bertugas membeerantas korupsi yang terjadi. Dewan

permusyawaratan rakyat yang betugas menampung aspirasi rakyat

Page 295: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 277

sehingga tidak terjadi kesenjangan dan gerakan separatisme.

Dibentuknya menteri menteri yang bertugas untuk mengatasi

permasalahan dan problematika negara yang ada. Ancaman Non Militer

ini berbentuk :

1. Ancaman Berdimensi Ideologi. Ancaman ini berbasis pada ideologi

dan bisa pula dalam bentuk penetrasi nilai-nilai kebangsaan

(liberalisme) sehingga bisa memicu timbulnya proses disintegrasi

bangsa.

2. Ancaman Berdimensi Politik. Masyarakat internasional

mengintervensi suatu negara dengan melalui politik, seperti Hak

Asasi Manusia, demokratisasi, penanganan lingkungan hidup,

serta penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

3. Ancaman Berdimensi Ekonomi. Ancaman ini terbagi menjadi 2

yakni internal (yang bisa berupa inflasi, pengangguran,

infrastruktur tidak memadai, serta sistem ekonomi tidak jelas) dan

eksternal (yang bisa berbentuk kinerja ekonomi buruk, daya saing

rendah, tidak siap dalam menghadapi globalisasi, dan tingkat

ketergantungan pada pihak asing).

4. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya. Ancaman sosial budaya ini

bisa berupa isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan,

serta ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal

yang terjadi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta

konflik horizontal yang meliputi suku, agama, ras, SARA, dan

masih banyak lagi.

5. Ancaman Berdimensi Teknologi dan Informasi. Kemajuan akan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

dan tentu hal ini memberi manfaat besar bagi masyarakat, namun

Page 296: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 278

juga kejahatan ikut mengikuti perkembangan ini, seperti kejahatan

cyber dan kejahatan perbankan.

6. Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum. Ancaman keselamatan

umum ini terjadi karena 2 bentuk yakni bencana alam (misal

gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dll) dan manusia (misal

penggunaan obat-obatan, bahan kimia, kebakaran, banjir, dll).

Selain beberapa contoh ancaman militer dan ancaman non militer

tersebut, ada beberapa contoh ancaman dan gangguan terhadap

pertahanan NKRI di masa yang akan datang, yaitu :

1. Kegiatan imigrasi ilegal.

2. Penangkapan ikan yang menyalahi aturan

3. Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas Negara

4. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI

5. Konfik horisontal antar suku, agama, ras, dan antar golongan (sara

6. Kejahatan lintas negara, misalnya penyelundupan barang,

perdagangan manusia, narkoba, dsb.

7. Tindakan yang merusakan lingkungan hidup, seperti pembakaran

hutan, pembuangan limbah industri ke sungai dan lain sebagainya.

8. Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang anarkhis, arogan, dan

radikal atau amuk masa Wabah penyakit menular yang cepat dan

meluas.

Indonesia adalah negara yang masih berkembang, untuk

menangani berbagai gangguan dan ancaman militer dan non militer

yang datang Indonesia telah membentuk badan dan dewan khusus yang

memiliki tugas yang berbeda beda. Sebagai warga negara kita juga

diharuskan untuk mempelajari dan mengamalkan kegiatan bela negara

untuk melindungi keutuhan persatuan dan kesatuan negara indonesia.

Page 297: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 279

3.9 Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer dan Nirmiliter

Spektrum ancaman di dan/atau lewat laut pada masa kini amatlah

beragam. Perkembangan lingkungan strategis baik di tingkat global

maupun regional (Asia Tenggara) telah membawa perubahan pada

spektrum ancaman yang bergeser dari tradisional menjadi non-

tradisional. Pada bagian pertama tulisan ini disebutkan bahwa ancaman

di laut terbagi menjadiancaman potensial (perceived threat) dan

ancaman faktual (real threat ). Invasi militer, konflik bersenjata

dengan negara tetangga berkaitan dengan sengketa perbatasan, serta

kehadiran militerasing di perairan yurisdiksi nasional dengan dalih

memberantas terorisme dan melindungi kepentingannya di laut bila

Indonesia tidak bisa memberikan jaminan keamanan

merupakanancaman yang potensial terjadi. Pertimbangan logisnya

adalah letak geografis Indonesia yang berada di persilangan jalur

perdagangan dan pelayaran internasional. Sementara ancaman

faktualyang timbul di laut berupa terorisme, transnational crimes,

ancaman dari dalam negeri yangdikelompokan dalam kategori

kriminalitas, kerusuhan masyarakat, separatisme bersenjata,

dan pemberontakan bersenjata untuk mengganti ideologi negara,

serta ancaman keamanan laut, seperti pencurian ikan, perompakan,

pembajakan, dan lain sebagainya.

Hal pertama yang perlu dianalisa dalam penerapan konsep

pertahanan negara di lautdengan pendekatan analisa ancaman

potensial. Strategi penangkalan (deterrence strategy) berupanaval

diplomacy, naval presence dan pembangunan kemampuan dan

kekuatan angkatan laut memiliki tujuan agar dapat mencegah niat pihak

lain mengganggu kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan

Page 298: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 280

bangsaMenurut Ken Booth (1979), frasenaval diplomacy mengandung

pengertian penggunaan kekuatan laut (warships) untuk mendukung

kebijakan luar negeri pemerintah Peran diplomasi dikenal juga dengan

unjuk kekuatan angkatan laut dirancanguntuk mempengaruhi

kepemimpinan negara atau beberapa negara dalam keadaan damai

atau pada situasi yang bermusuhan Dengan kata lain, peran diplomasi

dilaksanakan untukmemenangkan perang tanpa bertempur sama sekali

sama seperti yang diajarkan oleh Sun Tzu. Namun, kekuatan laut,

atau dalam hal ini kapal perang, haruslah memiliki kesiapan

tempur yang prima, mudah dikendalikan,

mobilitas tinggi, mampu memproyeksikan kekuatan ke darat,mampu

menampilkan sosok Angkatan Laut yang kuat dan berwibawa sebagai

simbol dari kekuatan, dan memiliki daya tahan operasi yang tinggi

Dengan demikian terdapat keterkaitan antara pola operasi naval

diplomacy dengan pengembangan kekuatan angkatan laut.

Walaupun pada masa sekarang ini penggunaan traditional power

(hard power ) untuk mengkontrol lingkungannya, seperti yang dilakukan

oleh Negara great powers , mulai berkurang sebagai akibat perubahan

politik dunia (Nye, 1990), namun strategi naval diplomacy

masihdianggap memiliki dampak dalam pelaksanaan konsep strategi

penangkalan sebagai salah satucara penerapan dari soft power .

Contoh yang paling menarik dari naval diplomacy

adalah pelaksanaan gunboat diplomacy yang dilakukan oleh kapal

perang angkatan laut Iran terhadaptim boarding party Royal Navy pada

Maret 2007 Gunboat diplomacy sendiri menurut Perry(2009, h. 1)

adalah pelaksanaan naval diplomacy yang memaksa (coercive),

biasanya dilaksanakan oleh kekuatan superior terhadap kekuatan

inferior. Akan tetapi gunboat diplomacy dapat dilaksanakan oleh bangsa

Page 299: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 281

maritim yang lemah terhadap musuh yang lebih kuat

denganmenerapkan kekuatan superior secara lokal (applying superior

force locally) seperti kasus penangkapan tim boarding party Royal Navy

oleh Iran di Teluk Arab. Penangkapan inidigambarkan sebagai

propaganda yang menyentak negara-negara berkembang dengan

pesan bahwa Iran adalah korban dari imperialisme kepada khalayak

luas yang sedang dilanda frustasisebagai dampak dari Perang Irak II.

Angkatan Laut Iran melaksanakan operasi ini dalam rangka gunboat

diplomacy terhadap manuver Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang

sedang melaksanakan latihan di wilayah yang sama dengan

mengerahkan dua gugus tempur kapalinduknya. Iran menunjukan

bahwa mereka bukan kekuatan yang lemah di hadapan kekuatan militer

yang besar.

Sementara kehadiran di laut (naval presence) juga menuntut

kesiapan kapal perang dalammelaksanakan penangkalan di wilayah

yang memiliki potensi kerawanan terjadi konflik.Kehadiran unsur-unsur

KRI dari berbagai tipe di perairan Ambalat, yang merupakan

wilayahrawan konflik akibat sengketa perbatasan dengan Malaysia,

terbukti memiliki efek penangkal yang tinggi. Tujuannya untuk

mencegah lawan menggunakan laut untuk keuntungannya sendiri

(sea denial ). Menurut Mahan (1890), kekuatan laut yang unggul adalah

terletak padakemampuannya mengontrol alur pelayaran (sea lanes ).

Kehadiran unsur KRI di alur-alur pelayaran kita untuk

melaksanakan sea control yang membawa dampak psikologis

terhadap pihak pihak yang berniat mengganggu kedaulatan,

keutuhan, dan keselamatan bangsa dan negara.

Hal kedua yang perlu dianalisis dalam penerapan konsep

pertahanan negara di laut dengan pendekatan analisa ancaman faktual.

Page 300: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 282

Strategi yang digunakan dalam rangka menangkalspektrum ancaman

faktual adalah Strategi Pengendalian Laut (Sea Control Strategy ).

Ancaman faktual berupa ancaman terorisme, ancaman dalam

negeri berupa kriminalitas, kerusuhan, dan pemberontakan

bersenjata, serta ancaman keamanan laut. Strategi ini

diimplementasikan dengan cara pola operasi Siaga Tempur Laut dan

Operasi Laut sehari-hari. Penggunaan kekuatan untuk pelaksanaan

strategi ini adalah dengan mengerahkan seluruh komponen Sistem

Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang dimiliki oleh TNI AL dengan

perbantuan kekuatan TNI AU. Penggunaan kekuatan gabungan dalam

operasi laut pada hakikatnya sesuai dengan teori Corbett (1911)

dalam bukunya ―Some Principles of MaritimeStrategy ‖, yang

menyatakan bahwa perang pada dasarnya tidak ditentukan oleh

kekuatan laut. Perang dimenangkan di darat. Oleh karenanya dalam

strategi maritim perlu ditekankan pada penggunaan kekuatan

gabungan angkatan laut dan angkatan darat dalam kaitannya dengan

proyeksi kekuatan ke darat. Dengan memasukan TNI AU ke dalam

pemikiran Corbett di atas tetap terlihat bahwa teorinya masih berlaku

pada masa sekarang. Misalnya, operasiKohanudnas dan operasi

Malacca Strait Sea Patrol (MSSP) di mana TNI AU merupakan bagian

dalam patroli udara bernama Eyes in the Sky (EiS).

Demikian pula Mahan menekankan penguasaan laut atasSea

Lanes of Communications (SLOC) danSea Lanes of Trade (SLOT).

Keamanan maritim bertujuan untuk mewujudkan stabilitas keamanan di

laut dalam rangka menjamin integritas wilayah maupun kepentingan

nasional di dan atau lewat laut, sehingga penguasaan atas SLOC dan

SLOT untuk menjaminterwujudnya penegakkan hukum dan kedaulatan

di wilayah perairan yurisdiksi nasional amat penting. Sebagai contoh,

Page 301: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 283

pelaksanaan operasi Malacca Strait Sea Patrol (MSSP) yang

dimulaisejak tahun 2004 ditambah operasi keamanan laut (kamla)

sehari-hari yang diselenggarakan oleh Komando Armada RI Kawasan

Barat (Koarmabar) telah berhasil menekan angka perompakan diSelat

Malaka dari 15 kasus pada tahun 2005 hingga menjadi satu kasus saja

pada tahun 2011.

Gambar 36. Postur Pertahanan Negara

Namun demikian konsep dan strategi pertahanan negara di laut

juga memiliki kelemahan atas implementasinya. Teori Mahan menuntut

penguasaan atas laut menggunakan kekuatan yang superior, gabungan

kekuatan maritim (commerce) dengan angkatan laut dan pangkalan

disepanjang SLOC. Kekuatan TNI AL sendiri diproyeksikan baru

Page 302: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 284

mencapai kekuatan pada tataran green water navy pada tahun 2024,

Sementara postur Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force)

masih berlangsung pengembangannya hingga 2015. Mahan dan Corbett

menyarankan pentingnya peran pangkalan dalam penguasaan dan

pengendalian laut.

Kondisi pangkalan TNI AL di sepanjang ALKI belum sepenuhnya

mampu mendukung pelaksanaan operasi laut dalam konsep

pertahanan negara di laut. Demikian pula pemanfaatan dan

pelibatansemua komponen maritim dalam konsep pertahanan negara di

laut masih belum maksimal.Indikasi dari hal ini dapat dilihat dari belum

dilibatkannya stakeholder-stakeholder di laut dalam operasi Siaga

Purla maupun operasi keamanan laut sehari-hari lainnya.

1. Peran Pangkalan TNI AL

Undang-undang No. 34 Tahun 2004 tentang TNI,

mengamanatkan―Postur TNI dibangun dan dipersiapkan sebagai bagian

dari postur pertahanan negara untuk mengatasi setiap ancaman militer

dan ancaman bersenjata.‖.

Untuk mengukur postur pertahanan negara yang dapat

mendukung terwujudnya Poros Maritim Dunia, maka ada parameter

yang dapat digunakan, yaitu strategi pertahanan negara, postur

pertahanan militer dan doktrin TNI (Sisriadi, 2016, hal. 10). Menurut

Sisriadi, ketiga hal tersebut belum dapat menggambarkan arsitektur

pertahanan militer yang mendukung Poros Maritim Dunia. Postur

pertahanan yang memiliki daya penangkalan dapat dilihat dari 3 aspek,

yaitu kekuatan, kemampuan dan penggelaran sesuai penjelasan pasal

11 ayat 1 UU No. 34 Tahun 2004. Menurut Letjen TNI (Purn) Kiki

Syahnakri (Yani & Montratama, 2015, hal. 43-44), Kekuatan merujuk

pada kualitas dan kuantitas persenjataan, sedangkan kemampuan

Page 303: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 285

merujuk pada kemampuan personil, dan penggelaran adalah

penempatan secara geografis dari kekuatan pertahanan yang dilengkapi

dengan sistem pendukungnya. Penggelaran juga termasuk penempatan

pangkalan untuk resuplai logistik dan fasilitas pemeliharaan dan

perawatan. Lokasi geografis dari kekuatan pertahanan dan fasilitasnya

akan menjadi faktor penting dalam pelaksanaan strategi tempur.

Maka, dalam menata dan memperkuat kedaulatan maritim tidak

hanya berfokus pada penguatan daya tempur melalui penambahan dan

pembaruan alutsista. Namun faktor daya dukung terhadap sebuah

operasi laut, seperti keberadaan Pangkalan TNI AL juga patut

diperhatikan. Menurut Mahan (Vego, 2009, hal. 2), pangkalan angkatan

laut yang tepat, dan akses armada ke pangkalan, merupakan faktor

esensial dalam kesuksesan strategi maritim. Peranan pangkalan TNI AL

sebagai tempat pengembangan kekuatan laut ke daerah operasi atau

deployment forces position akan memiliki arti penting dalam menunjang

tugas operasi TNI AL. Operasi laut tidak akan berjalan dengan optimal

tanpa diimbangi oleh aspek dukungan yang baik dan memadai, untuk itu

peran maupun fungsi pangkalan sebagai tempat penangkalan,

pembekalan, penyelenggaraan, pemeliharaan dan perbaikan unsur-

unsur operasional TNI Angkatan Laut serta perawatan personel harus

terus ditingkatkan kemampuannya (TNI, 2011).

Sisriadi menegaskan (Sisriadi, 2016, hal. 13-15), bahwa

Pangkalan TNI AL (Lantamal dan Lanal) memiliki peranan terutama

dalam meningkatkan fungsi mobilitas pasukan. Fungsi mobilitas dalam

arsitektur pertahanan militer memiliki peran yang sangat krusial

dihadapkan dengan luas wilayah dan kondisi geografi Indonesia yang

berupa kepulauan. Pemindahan pasukan dimaksudkan untuk

memperpendek operational reach (jangkauan operasi) guna

Page 304: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 286

mendapatkan momentum dalam suatu kampanye militer. Mabes TNI

mendefinisikan ―jangkauan operasi‖ sebagai jarak yang dapat

dicapai/ditempuh oleh suatu kekuatan militer untuk hadir dan

melaksanakan operasi. Jangkauan operasi berkaitan dengan geografi

maupun pembagian elemen peperangan yang berupa penempatan

kekuatan utama, cadangan, pangkalan aju beserta dukungan

logistiknya.

Lantamal juga merupakan representasi TNI AL yang memiliki

peran sangat strategis dimana kedudukan Lantamal yang berada di

daerah merupakan kepanjangan tangan dari Koarmatim dalam

mendukung unsur-unsur operasional. Untuk itu, Lantamal harus mampu

berperan dibaris terdepan dalam mempertahankan wilayah perairan

yurisdiksi nasional dan ikut bertanggung jawab dalam memberikan

jaminan keamanan laut di wilayahnya (TNI, 2011).

TNI AL telah memetakan peningkatan kemampuan tiap Lanal dan

Lantamal. Dalam dokumen ―Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Tiap

Lantamal, Rancangan Postur Tentara Nasional Indonesia Angkatan

Laut, Tahun 2005 s.d. 2024‖, dan dokumen Minimum Essential Force,

penggelaran kekuatan TNI AL 2010-2024 juga mencatumkan

peningkatan kemampuan Lantamal, serta perubahan status dari Lanal

menjadi Lantamal. Hingga tahun 2015, TNI AL telah memiliki 14

Lantamal. Dalam pembangunan kekuatan angkatan laut, terdapat 3

prioritas, dimana peningkatan kemampuan Lanal merupakan prioritas

ke-I, dan penataan pangkalan TNI AL masuk pada prioritas ke-II.

Pangkalan harus ditata sedemikian rupa sehingga mampu memberikan

kontribusi secara optimal pada tatanan medan perlawanan akhir.

Pangkalan harus dapat memberikan arti logistik dan arti strategik bagi

satuan-satuan operasional. Hal ini terkandung pengertian bahwa

Page 305: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 287

kepentingan operasional merupakan pertimbangan yang paling utama.

Jarak ke suatu pangkalan sangat mempengaruhi strategi (distance is a

fundamental consideration in all strategy), dan akan lebih efektif apabila

letak pangkalan dekat dengan daerah operasi. Pemikiran lama bahwa

pangkalan harus dekat dengan pemerintahan daerah, harus

ditinggalkan, karena hal tersebut mengabaikan fungsi asasi pangkalan

yang sebenarnya. Pangkalan yang baik, data yang akurat dan cepat

yang dapat dikumpulkan oleh lanal dan posal yang berada pada jalur-

jalur strategik dan didukung oleh kapal kombatan dengan kemampuan

operasional yang tinggi, maka permasalahan yang timbul dan dapat

mengganggu stabilitas keamanan di laut dapat ditiadakan (TNI, 2006).

Tabel 10. Prioritas Pembangunan Kekuatan TNI AL

Page 306: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 288

2. Menentukan Lokasi Pangkalan TNI AL

Menurut Yanyan dan Ian (Yani & Montratama, 2015, hal. 44), gelar

kekuatan laut masih belum optimal, karena pangkalan ideal angkatan

laut yang memiliki fasilitas resuplai (BBM, air, bahan makan, dan suplai

logistik lainnya), docking, pergudangan, fasilitas pemeliharaan dan

perbaikan yang ideal, hanya satu yaitu di Surabaya. Untuk itu,

pemerintah perlu menambah 10 pangkalan angkatan laut yang setara

dengan pangkalan di Surabaya di lokasi lain yang strategis.

Lokasi yang dipilih harus disesuaikan dengan lokasi ancaman, dan

tidak harus berada di Jakarta dan Surabaya. Selain itu, salah satu

permasalahan yang dihadapi Indonesia sebagai negara dengan wilayah

yang luas adalah waktu tanggap terhadap ancaman. Padahal dalam

penjelasan Pasal 11 ayat 2, juga ditegaskan ―Pembangunan dan

penggelaran kekuatan TNI tersebut harus memperhatikan dan

mengutamakan wilayah rawan keamanan, daerah perbatasan, daerah

rawan konflik dan pulau terpencil sesuai dengan kondisi geografis dan

strategi pertahanan‖. Permasalahan ini dapat diatasi apabila Indonesia

memiliki teknologi pertahanan yang mumpuni, alutsista, dan/atau

pangkalan militer (military base/MB) yang dekat dengan lokasi potensi

ancaman seperti yang ditunjukkan pada gambar 3, dimana perubahan

dari MB1 ke MB2 turut mengubah waktu tanggap (response time/RT)

dari RT1 ke RT2.

Page 307: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 289

Gambar 37. Perbandingan Waktu Tempuh dan Jarak

Dengan mendekatkan pangkalan ke area operasi, atau wilayah

rentan terhadap ancaman, maka dapat mempercepat waktu tanggap,

menghemat biaya operasional, meningkatkan jangkauan operasional,

meminimalisir potensi ancaman, dan menjadi alternatif solusi terhadap

keterbatasan anggaran. Permasalahan keterbatasan anggaran sudah

sejak lama dialami oleh TNI. Data SIPRI menunjukkan, meskipun secara

nominal mengalami kenaikan, namun secara rasio, anggaran

pertahanan Indonesia terhadap PDB cenderung statis dibawah 1%, dan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan persentase anggaran

pertahanan terendah di kawasan. Permasalahan ini tentu akan

berdampak pada kesiapan, operasional, dan kedaulatan negara.

Page 308: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 290

Gambar 38. Rasio Anggaran Pertahanan Terhadap PDB

Bahkan TNI AL mengalami kekurangan anggaran untuk

operasional kapal. Anggaran bahan bakar hanya mencukupi untuk 8 hari

operasi. Keterbatasan tersebut menyebabkan TNI AL hanya beroperasi

dengan prioritas pada pengamanan yang difokuskan pada wilayah

perbatasan dan rawan kegiatan ilegal (Tempo, 2009). Di tahun 2014,

TNI harus berhutang Rp 6 triliun untuk operasional 12 kapal patroli.

Kapal-kapal TNI AL tidak dapat beroperasi karena ketiadaan BBM.

Dari kebutuhan BBM ideal untuk operasional kapal TNI AL per

tahun, hanya dapat dipenuhi 13 persen (Kompas, 2014). Sedangkan di

tahun 2016 – 2017, pemangkasan dan penghematan APBN-P,

menyebabkan TNI perlu melakukan efisiensi anggaran. Dengan

menggunakan metode Central Feature untuk analisis Central of Gravity

(CoG) dengan perangkat lunak ArcGIS, berbasis pada data ancaman

Page 309: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 291

mencakup ancaman kemaritiman Indonesia, rekapitulasi keamanan dan

penegakan hukum, pulau-pulau terluar, dan flash point, maka

didapatkan titik ideal lokasi Lantamal sebagai titik optimal jangkauan

operasi dari TNI AL

Gambar 39. Titik CoG dan LANTAMAL

Hasil analisis menunjukkan bahwa perlu penambahan Lantamal, atau

perubahan peningkatan status Lanal untuk menunjang operasi militer

TNI AL, terutama untuk titik CoG 3 (P. Anambas/P. Natuna), 4

(Cilacap/Yogyakarta), 7 (Lombok), 11 (P. Aru), dan 12 (Biak). Untuk

lokasi CoG lainnya mengingat letaknya cukup berdekatan dengan

keberadaan Lantamal existing, maka dapat dikategorikan cukup ideal.

3.9.1 Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer

Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh

karena itu, harus diterapkanstartegi yang tepat untuk mengatasinya.

Page 310: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 292

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengaturstrategi

pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi

ancaman militer tersebut.Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:

(1). Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

usaha pertahanan dan keamanan negara.

(2). Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui

sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara

Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik

Indonesia, sebagaikekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan

pendukung

(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,

Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alatnegara bertugas

mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan

kedaulatan negara

(4). Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara

yang menjaga kemanan dan ketertibanmasyarakat bertugas

melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan

hukum

(5). Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia,

Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan

Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik

Indonesia di dalam menjalankantugasnya, syarat-syarat

keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan

keamanan diatur denganundang-undang.

Page 311: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 293

Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan

keamanan negara Indonesiamerupakan tanggung jawab seluruh Warga

Negara Indonesia. Dengan kata lain, pertahanan dankeamanan negara

tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI, tetapi masyarakat sipil juga

sangat bertanggung jawab terhadap pertahanan dan kemanan negara,

sehingga TNI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga

keutuhan Negara Kesatuan RepublikIndonesia. UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa strategi

pertahanandan kemanan negara untuk mengatasi berbagai macam

ancaman militer dilaksanakan denganmenggunakan sistem pertahanan

dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Sistempertahanan dan

kemanan rakyat semesta pada hakikatnya merupakan segala upaya

menjagapertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan

segenap sumber daya nasional, saranadan prasarana nasional, serta

seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan yang

utuhdan menyeluruh. Dengan kata lain, Sishankamrata

penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaranakan hak dan

kewajiban seluruh warga negara sertakeyakinan akan kekuatan sendiri

untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan

negaraIndonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Sistem pertahanan dan kemanan yang bersifat semesta

merupakan pilihan yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia

yangdiselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta

berdasarkan atas hak dan kewajibanwarga negara dalam usaha

pertahanan negara. Meskipun Indonesia telah mencapai

tingkatkemajuan yang cukup tinggi nantinya, model tersebut tetap

menjadi pilihan strategis untukdikembangkan, dengan menempatkan

warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuaidengan

Page 312: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 294

perannya masing-masing.Sistem pertahanan dan keamanan negara

yang bersifat semesta bercirikan:

a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara

diabdikan oleh dan untuk kepentinganseluruh rakyat.

b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan

bagi upaya pertahanan.

c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan

secara menyebar di seluruh wilayahNegara Kesatuan Republik

Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara

kepulauan.

Pertahanan negara dalam sistem peraturan perundangan di

Indonesia tertuang dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 3

Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dimana ―Pertahanan negara

adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara,

keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap

keutuhan bangsa dan negara.‖ Konsep pertahanan negara saat ini yang

dianut Indonesia melibatkan semua dimensi secara menyeluruh atau

komprehensif (comprehensive security), tidak terbatas pada keamanan

teritorial saja. Konsep keamanan komprehensif berpandangan bahwa

ancaman tidak hanya dominan pada wilayah negara dan otoritas negara

tetapi juga pada segala sesuatu yang langsung maupun tidak langsung

berkaitan dengan kesejahteraan manusia. Keamanan komprehensif juga

erat kaitannya dengan keamanan manusia (human security) dimana

keamanan komprehensif juga dituntut untuk mengedepankan keamanan

manusia.

Page 313: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 295

Keamanan laut mengandung pengertian bahwa laut aman

digunakan oleh pengguna dan bebas dari ancaman atau gangguan

terhadap aktifitas penggunaan atau pemanfaatan laut, yaitu3 :

1. Laut bebas dari ancaman kekerasan, yaitu ancaman dengan

menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir dan

memiliki kemampuan untuk mengganggu dan membahayakan

personel atau negara. Ancaman tersebut dapat berupa

pembajakan, perompakan, sabotase obyek vital, peranjauan,

dan aksi teror bersenjata

2. Laut bebas dari ancaman navigasi, yaitu ancaman yang

ditimbulkan oleh kondisi geografi dan hidrografi serta kurang

memadainya sarana bantu navigasi, seperti lampu suar,

pelampung (bouy) dan lain-lain, sehingga dapat

membahayakan keselamatan pelayaran

3. Laut bebas dari ancaman terhadap sumber daya laut, berupa

pencemaran dan perusakan ekosistem laut, serta konflik

pengelolaan sumber daya laut. Fakta menunjukkan bahwa

konflik pengelolaan sumber daya laut memiliki kecenderungan

mudah dipolitisasi dan selanjutnya akan diikuti dengan

penggelaran kekuatan militer.

4. Laut bebas dari ancaman pelanggaran hukum, yaitu tidak

dipatuhinya hukum nasional maupun internasional yang

berlaku di perairan, seperti illegal fishing, illegal logging,illegal

migrant, penyelundupan dan lain-lain

Ancaman riil bagi Indonesia saat ini adalah ancaman di bidang

maritim karena Indonesia masih menyimpan sumber daya alam maritim

dan energi, serta adanya akses lintas jalur pelayaran dan perdagangan

Page 314: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 296

internasional (Alur Perhubungan Laut Utama (Sea Lines of

Communications (SLOC)/ Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)) yang

dapat membawa dampak munculnya potensi gangguan keamanan

seperti perompakan, teroris melaut, perdagangan gelap, dan

penyelundupan.

Menurut Connie Bakrie, keamanan maritim berfokus pada

kepentingan nasional di dan lewat laut antara lain: keamanan di perairan

wilayah jurisdiksi Indonesia; keamanan Gudang Persediaan Pangkalan

(GPL) dan ALKI; keamanan sumber alam di laut; perlindungan

ekosistem atau lingkungan laut; stabilitas kawasan strategis yang

berbatasan dengan negara tetangga; keamanan Zona Ekonomi

Eksklusif (ZEE); dan peningkatan kemampuan industri untuk

mendukung pertahanan negara di laut.

Jika melihat pada karakteristik wilayah, terdapat 2 (dua) jenis

potensi ancaman yaitu domestik dan kawasan. Ancaman domestik bisa

berupa pelanggaran wilayah kedaulatan, pencurian ikan dan pasir,

perompakan, human trafficking, keamanan energi. Data dari

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pencurian ikan yang

dilakukan oleh kapal-kapal asing di wilayah perbatasan banyak

dilakukan di Laut Natuna oleh nelayan dari negara Vietnam, Thailand,

RRC, dan Taiwan. Di utara Laut Sulawesi oleh nelayan Filipina,

Malaysia, sementara di Laut Arafura oleh nelayan Vietnam, Thailand,

dan RRC.

Pertahanan negara pada hakikatnya merupakan segala upaya

pertahanan yang bersifat semesta disertai kesadaran akan hak dan

kewajiban seluruh warga negara yang yakin pada kekuatan sendiri

untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara

Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Tujuan dari pertahanan negara

Page 315: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 297

adalah untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan

wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk

ancaman. Keutuhan wilayah NKRI merupakan putusan final bagi seluruh

bangsa Indonesia yang harus selalu dipelihara dan dipertahankan.

Keselamatan bangsa mencakup kewajiban untuk melaksanakan

penanggulangan kerusuhan sosial, dampak bencana alam, mengatasi

tindakan terorisme, ancaman keamanan lintas negara serta penegakan

keamanan di laut dan udara Indonesia.

Penentuan sistem pertahanan negara yang sesuai harus dengan

cara memperhatikan faktor geopolitik dan geostrategi negara ke dalam

dan keluar. Faktor geostrategis ke dalam berfungsi utuk menciptakan

pertahanan yang kredibel berdasarkan konsep unified approach dan

strategis komprehensif mencakup wilayah Indonesia yang merupakan

wilayah kepulauan.

Gambar 40. Pertahanan Militer RI

Page 316: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 298

Jika berdasarkan pada geopolitik dan persepsi ancaman, maka

konsep dan strategi pertahanan Indonesia disusun menggunakan

paradigma maritim. Paradigma ini menekankan penguatan kekuatan

pertahanan maritim sesuai gagasan Sir Alfred T. Mayhan. Undang-

undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pada Pasal 3

ayat 2 menyatakan bahwa ―Pertahanan negara disusun dengan

memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan‖.

Hal ini secara eksplisit telah menggambarkan keterkaitan antara

geopolitik Indonesia dan konsep pertahanan yang dianut.

Paradigma pertahanan maritim juga mengembangkan strategi

pertahanan yang bersifat active defense yang harus ditopang oleh

kekuatan laut yang memadai. Strategi Pertahanan Laut Nusantara

(SPLN) merupakan pertahanan wilayah laut yang diaplikasikan mulai

dari garis batas terluar perairan yuridiksi berdasarkan konsep

pertahanan laut yang mengutamakan pengendalian jalur pendekatan

musuh serta pemeliharaan keamanan dan penegakan hukum di laut.

Penguatan kekuatan maritim Indonesia diperlukan untuk mendukung

konsep dan strategi pertahanan maritim. Pada tahun 2008 kekuatan laut

Indonesia meningkat 56% dari kekuatan lima tahun sebelumnya.

Peningkatan terlihat terutama terjadi pada jajaran corvettes, kapal

patroli, amfibi, logistic dan dukungan helikopter. Untuk menghadapi

ancaman yang telah diprediksi muncul, maka pembangunan kekuatan

TNI AL disesuaikan dengan SPLN yang diterapkan dengan melakukan

pertempuran laut sesuai konsep pertahanan berlapis.

Konsep pertahanan dilakukan dengan membagi kekuatan

berdasarkan wilayah yang diasumsikan dapat terjadi perang.

Pembagian wilayah tersebut yaitu hot area 1 yang diperkirakan akan

berperang dengan Malaysia dan hot area 2 yang diperkirakan akan

Page 317: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 299

berperang dengan Australia. Kekuatan TNI AL berada pada kondisi

alutsista. Kekuatan laut kurang lebih hanya 137 yang diperlukan. Pada

tingkat kesiapan 60% untuk KRI, kekuatan laut Indonesia tidak lebih dari

15 - 20% dari kekuatan yang ideal (Kekuatan TNI AL yang saat ini

dimiliki oleh Indonesia berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan

RI10 dapat dilihat pada Gambar 58 dan Tabel.

Gambar 41. Penggelaran Kekuatan TNI AL 2010 – 2024

Page 318: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 300

Tabel 11. Tingkat Kesiapan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista)

TNI AL.

3.9.2 Strategi Dalam Mengatasi Ancaman Nirmiliter

Seperti yang diungkapkan pada bagian sebelumnya, bahwa

globalisasi telah berpengaruh kepadasemua bidang kehidupan,

diantaranya dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya serta

pertahanandan keamanan. Hal tersebut membawa dampak bahwa

ancaman yang dihadapi oleh BangsaIndonesia dalam membangun

integrasi nasional tidak hanya bersifat militer, tetapi ancaman non-militer

pun tidak kalah bahanya. Oleh karena itu diperlukan strategi pertahanan

Page 319: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 301

non-militer yang tidakkalah hebat dengan strataegi untuk mengatasi

ancaman militer

3.9.3 Strategi Menghadapi Ancaman Militer

Menurut pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai

macam ancaman militer, Indonesia melaksanakan sistem pertahanan

dan keamanan rakyat semesta(Sishankamrata). Penyelenggaraan

Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak dankewajiban seluruh

warga negaraserta keyakinan akan kekuatan sendiri

untukmempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara

Indonesia. Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta:

a. Kerakyatan, yaitu hankam negara diabdikan oleh dan untuk rakyat.

b. Kesemestaan, yaitu sumber daya nasional digunakan semaksimal

mungkin sebagai upaya pertahanan.

c. Kewilayahan, yaitu melaksanakan di seluruh wilayah NKRI sesuai

kondisi geografis sebagainegara kepulauan.

Dalam mengahadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama

untuk melaksanakan Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan

komponen cadangan dilaksanakan sebagai pengganda komponen

utama bila diperlukan, melalui proses mobilisasi/demobilisasi.Selagi

komponen pertahanan siap dikerahkan, namun setiap bentuk

perselisihan diutamakanmelalui jalan damai terlebih dahulu.

Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakanapabila cara

damai tidak berhasil. Strategi Menghadapi Ancaman Nir Militer:

a). Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi

Page 320: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 302

Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan

berlapis berikut:

1) Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas

unsur pertahanan nir-militer,yakni kementrian atau

lembaga pemerintah non-kementrian yang membidangi ideologi.

2) Unsur pemerintah yang membidangi politik dalam dan luar

negeri mengerahkan seluruhistrumen pemerintahan untuk

menangkal pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.

3) Unsur pemerintah yang membidangi informasi mempercepat

gerakan untuk melakukanoperasi informasi imbangan sehingga

masyarakat dapat menangkal berbagai pengaruh asingyang

mengancam ideologi.

4) Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan

proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila

secara bertingkat dan berlanjut.

5) Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan

para pemimpin agama untukmembangun kerjasama dengan

pemerintah demi membetengi masyarakat dari penetrasiideologi

asing.

6) Peran lapis pertahanan militer seperti program pelaksanaan

bakti TNI.

b). Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik

Strategi pertahanan ancaman di bidang politik ditentukan oleh

kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk

ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia.

Terwujud dengan kehidupan politik berlandaskan demokrasi Pancasila

dan politik luar negeri bebas aktif. Langkah – langkah yang ditempuh:

Page 321: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 303

1) Pendekatan ke dalam Pembangunan sistem politik demokrasi

yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa.

Tertulis dalam 3 pilar penataan kedalam :

Penguatan penyelenggaraan pemerintah Negara yang sah,

efektif, bersih, berwibawa, dan bebas KKN, serta

bertanggung jawab.

Penguatan lembaga legislative

Penguatan kekuatan politik nasional

2) Pendekatan keluar menciptakan diplomasi dengan Negara lain

secara dinamis , diwujudkan dengan :

Pada lingkup internal: Penciptaan kestabilan Negara dan

ekonomi bangsa.

Pada lingkup regional: diplomasi aktif dalam peningkatan

kerjasama.

Pada lingkup supraregional : politik luar negeri Indonesia

untuk meningkatkan kerjasamaantar Negara dengan fokus

menjaga keutuhan wilayah NKRI.

Pada lingkup global : memperjuangkan kepentingan nasional

melalui keberadaan Indonesiadalam PBB serta

mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi sehingga

dapat mencegahancaman tersebut.

c). Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi

Diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Menghadapi ancaman ekonomi dari internal :

penciptaan lapangan kerja padat karya

pembangunan infrastruktur,

penciptaan iklim usaha yang kondusif,

pemilihan teknologi tepat guna

Page 322: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 304

2) Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternal:

Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik

dengan negara-negara yangmemiliki kekuatan ekonomi-

politik dunia.

3) Untuk pertahanan militer dalam menghadapi ancaman

berdimensi ekonomi:

mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur

utama dari pertahanan nir-militer

meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi

keamanan nasional dankebutuhan pokok masyarakat

terutama di daerah-daerah pedalaman.

Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan

unsur pertahanan nir-militer lainnyalebih ditingkatkan pada

perbaikan sarana prasarana masyarakat yang membawa

dampak pada peningkatan kemampuan ekonomi

masyarakat.

d). Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu:

1) Ancaman dari dalam

Faktor pendorong ancaman dari dalam yaitu:

Isu kemiskinan

Isu kebodohan

Isu keterbelakangan

Page 323: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 305

Isu ketidakadilan

Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal berbagai permasalahan, antara

lain:

a. Separatisme

b. Terorisme

c. Kekerasan

d. Konflik horizontal (antarmasyarakat) yang biasanya berdimensi

SARA

e. Konflik vertikal (antara pemerintah pusat dan daerah)

f. Perusakan lingkungan

g. Bencana buatan manusia

2) Ancaman dari luar

Sebaiknya kita melakukan penyaringan atau penyesuaian

dengan budaya bangsaIndonesia terhadap budaya asing yang

masuk ke Indonesia. Apabila kita tidak

menyaring budaya asing tersebut, maka dapat

mengakibatkan terdesaknya nilai-nilai persatuan dan

kesatuan bangsa oleh beberapa nilai berikut:

Nilai individualisme

Nilai konsumerisme

Nilai hedonisme

Strategi Bangsa Indonesia dalam Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial

Budaya:

1) Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental,

yaitu:

a. Keseimbangan antara manusia dengan Tuhan

Page 324: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 306

b. Keseimbangan antara manusia dengan alam semesta

c. Keseimbangan antara manusia dengan masyarakat

d. Keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin

2) Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan

memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan,

kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsam

persatuan dan kesatuan bangsa dan pelestarian alam.

Partisipasi Warga Negara dalam Mengatasi Ancaman guna Membangun

Persatuan danKesatuan Bangsa Indonesia

1.Dasar hukum tentang kewajiban bela negara :

a) UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) : ―setiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara".

b) UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2)

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

usaha pertahanan dan keamanan Negara.

(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan

melalui sistem pertahanan dan keamananrakyat semesta

oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara

Republik Indonesiasebagai kekuatan utama, dan rakyat

sebagai kekuatan pendukung.

c) UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 68 :

"setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan

Page 325: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 307

warga negara sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-

undangan".

d) UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan NegaraPasal 9 ayat

(1) :"setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

bela negarayang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan

negara."

Bentuk Partisipasi Warga Negara dalam upaya bela negara

Menurut Pasal 9 ayat (2) UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Neg

ara dikemukakan bahwa keikutsertaan warga negara dalam usaha

pembelaan negara diselenggarakan melalui :

a. Pendidikan Kewarganegaraan

Pada pasal 37 ayat (1) UU No. 20/2003 dijelaskan bahwa

pembentukan rasa kebangsaan dancinta tanah air dapat dibina

melalui pendidikan kewarganegaraan, dimana

pendidikankewarganegaraan ini berfungsi :

Sebagai wahana untuk membina kesadaran peserta didik untuk

ikut serta dalam bela Negara

Untuk membina dan meningkatkan usaha pertahanan negara.

menanamkan komitmen kebangsaan, termasuk mengembangkan

nilai dan perilakudemokratis dan bertanggung jawab sebagai

warga negara Indonesia.

b. Pelatihan dasar kemiliteran

Page 326: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 308

Salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan

dasar militer adalah unsurmahasiswa yang tersusun dalam

organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa) atau Unit

KegiatanMahasiswa (UKM) Bela Negara. Setelah memasuki

organisasi tersebut, mereka harusmengikuti latihan dasar

kemiliteran. Anggota Menwa bisa didayagunakan dalam kegiatan

pembelaan terhadap negara. Di luar organisasi tersebut, para

pemuda pun dapat melakukan kegiatan latihan dasar bela negara.

c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau secara

wajib

Tentara Nasional Indonesia merupakan alat pertahanan NKRI.

Dalam pasal 10 ayat (3) UU No. 3 tahun 2002 disebutkan bahwa

TNI memiliki tugas untuk :

Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah.

Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa.

Melaksanakan operasi militer selain perang.

Aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan

internasional.

d. Pengabdian sesuai dengan profesi

Dalam penjelasan UU No. 3 tahun 2002 yang dimaksud

pengabdian sesuai profesiadalah pengabdian warga negara yang

mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan

negara termasuk dalam menanggulangi dan/atau memperkecil

akibat yangditimbulkan oleh perang, bencana alam atau bencana

lainnya. Beberapa profesi yangterutama berkaitan dengan hal

Page 327: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 309

tersebut yaitu antara lain petugas PMI, para medis, tim SAR,Polri,

petugas bantuan sosial, dan Linmas (Perlindungan Masyarakat).

Untuk mengatasi ancaman non-militer perlu adanya

keamanan atau ketahananlingkungan, energi, pangan dan ekonomi,

maka pengabdian bela negara melalui profesiterbuka sangat luas.

Misalnya para petani dan nelayan melakukan upaya bela negara

melalui pengabdiannya terutama untuk keamanan pangan.

Usaha Kecil Menengah (UKM) dan para pengusaha besar melakuk

an upaya bela negara melalui pengabdiannya pada keamananekon

omi. Begitu pula yang menekuni bidang lingkungan melakukan

pengabdiannya untukkeamanan lingkungan. Ketika semua warga

negara mengabdikan diri sesuai dengan profesidalam usaha

pembelaan negara, maka tentu saja akan meningkatkan ketahanan

nasional kita.

e) Meningkatkan kapasitas nelayan dalam memelihara dan mengelola

sumber daya

Bangsa Indonesia pada saat ini seringkali dianggap sebagai

bangsa yang lebih pandai membangun daripada memelihara dan

mengelola kekayaan sumber daya alam terutama di wilayah perairan

untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi bangsa. Hal ini memberikan

pelajaran penting bagi pemerintah untuk melakukan hal-hal yang

strategis agar masyarakat menyadari pentingnya peran mereka dalam

memelihara dan mengelola sumber daya tersebut dari ancaman yang

datang dari asing. Salah satu bentuk upaya yang telah dilakukan oleh

institusi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam

meningkatkan kapasitas nelayan dalam memelihara dan mengelola

sumber daya tersebut adalah dengan melaksanakan sistem

Page 328: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 310

pengawasan masyarakat (siswasmas). SISWASMAS ini dilaksanakan

dengan membentuk kelompok-kelompok masyarakat pengawas

(pokmaswas) untuk melaksanakan pemeliharaan dan pengelolaan

sumber daya wilayah perairan agar dalam dilakukan pemanfaatan

sumber daya tersebut secara berkelanjutan.

Kelembagaan Pokmaswas ini membantu untuk menjaga

memelihara dan mengelola sumber daya wilayah perairan dari ancaman

pihak-pihak yang kurang memperhatikan pemeliharaan dan pengelolaan

sumber daya secara berkelanjutan. Penguatan kelembagaan

pokmaswas memberikan arti strategis dengan menempatkan

masyarakat pada posisi strategis untuk berperan penting dalam

memelihara dan mengelola sumber daya berbasis masyarakat dan

secara tidak langsung juga ditujukan untuk kepentingan masyarakat.

Jika diperhatikan lebih lanjut, kelembagaan pokmaswas ini dalam

menjalankan tugas dan peranannya dalam menjaga keberlanjutan

sumber daya, sekaligus juga dapat menunjukkan keberadaan potensi

nelayan untuk berperan dalam pertahanan dan keamanan negara. Hal

tersebut disebabkan terdapat banyak wilayah penangkapan ikan (fishing

ground) nelayan yang berada di wilayah perairan perbatasan

antarnegara. Keterbatasan sumber daya pertahanan dan keamanan di

wilayah perairan perbatasan antarnegara yang dimiliki Indonesia

membuat semua pihak harus bekerjasama, dalam hal ini pihak aparat

pemerintah dan nelayan.

Meskipun hingga saat ini nelayan dengan keterbatasan

pendapatan maupun pendidikan, nelayan dengan wilayah penangkapan

ikan (fishing ground) yang berbatasan dengan wilayah perairan negara

lain merupakan salah satu potensi sumber daya manusia maritim yang

dapat membantu peran dan tanggung jawab institusi pertahanan dan

Page 329: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 311

keamanan negara terutama di wilayah laut. Hal ini juga sejalan dengan

Peraturan Presiden (PerPres) RI No.78 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar yang menyatakan bahwa

kebijakan atas pengelolaan wilayah-wilayah terluar di Indonesia

dilakukan dengan prinsip wawasan nusantara, berkelanjutan dan

berbasis masyarakat.

Kondisi keterbatasan atas sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

pemerintah menyebabkan peran masyarakat di wilayah pesisir (nelayan)

merupakan hal utama untuk melakukan pengelolaan di wilayah tersebut.

Keterbatasan yang dimiliki oleh nelayan, merupakan hal yang harus

diatasi bersama baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Pada

saat ini peningkatan kapasitas nelayan merupakan hal yang ditempuh

oleh pemerintah sebagai salah satu bentuk pelibatan masyarakat dalam

mengamankan sumber daya tempat masyarakat melakukan usaha agar

dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan di masa

mendatang. Konsep pelibatan peran masyarakat salah satunya

dilakukan dengan mengembangkan konsep kemitraan dikalangan

masyarakat perikanan (nelayan) melalui pengembangan

kelompokkelompok usaha bersama.Kebijakan ini selain mengarah

kepada kebijakan yang memungkinkan penciptaan lapangan kerja juga

dapat menimbulkan rasa kepemilikan terhadap keberlanjutan akses

terhadap sumber daya demi kepentingan ekonomi semua pihak dalam

kelompok tersebut. Peningkatan kapasitas nelayan juga dilakukan

melalui program penyuluhan maupun sosialisasi program maupun

aturan-aturan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya perikanan.

Laporan penelitian dari Mc Kinsey Global Institute pada bulan

September 2012, menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara

kepulauan pada saat ini masih memiliki potensi perekonomian yang

Page 330: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 312

sangat besar untuk dioptimalkan, karena hingga saat ini Indonesia

sudah menempati peringkat 16 untuk pertumbuhan ekonominya, dengan

45 juta penduduknya merupakan kelas konsumsi, dan baru

mengembangkan $ 0,5 juta potensi pasar di bidang jasa, pertanian,

perikanan, sumber daya dan pendidikan. Kondisi tersebut, jika

dikembangkan maka nelayan dengan semua keterbatasannya tetap

memiliki potensi meningkatkan perekonomiannya melalui pengelolaan

dan pemanfaatan sumber daya, serta turut serta berpartisipasi

membantu pertahanan dan keamanan negara dilaut dengan catatan

kapasitas nelayan juga harus ditingkatkan agar dapat mengoptimalkan

pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan

bersama, dengan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat, visi

Indonesia 2030 bukan hal mustahil untuk diwujudkan.

f) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia

Jika melihat dengan pendekatan competitive advantage milik

Porter, kapasitas sumber daya manusia merupakan salah satu potensi

yang dapat dianggap sebagai factor conditions yang diperlukan untuk

dapat diperlukan untuk berkompetisi. Indikator dari factor conditions

dapat berupa basic factor, advanced factor (infrastruktur), human

resources (tenaga kerja), research and development (penelitian dan

pengembangan), dan capital resources (modal pendukung) (Moon,

2010). Pemanfaatan seluruh potensi nasional, baik sumber daya

manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), maupun potensi wilayah

menurut Inspektorat Jenderal (ItJen) Potensi Pertahanan dalam Dialog

Interaktif Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan pada kegiatan

Sosialisasi Bela Negara melalui Radio Republik Indonesia (RRI) dengan

Page 331: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 313

topik ―Kebijakan Pembinaan Potensi Pertahanan‖ bahwa sumber daya

nasional berupa SDM, SDA dan buatan, nilai-nilai, teknologi, sarana

prasarana dan dana yang dapat didayagunakan untuk meningkatkan

kemampuan pertahanan negara; dan sebelum ditingkatkan menjadi

kemampuan pertahanan maka sumber daya nasional tersebut harus

diidentifikasi, diklasifikasi, diinventarisasi, untuk selanjutnya

ditransformasikan menjadi potensi kekuatan pertahanan agar

selanjutnya dapat dikembangkan menjadi kekuatan pertahanan.

Jika melihat pada dokumen Minimum Essential Force (MEF)

disebutkan bahwa pengembangan kemampuan pertahanan militer

diarahkan pada 5 (lima) kemampuan utama, yakni kemampuan intelijen,

kemampuan pertahanan, kemampuan keamanan, kemampuan

pemberdayaan wilayah, dan kemampuan dukungan (Kemhan RI, 2010).

Peningkatan kapasitas SDM dalam hal ini nelayan sebagai bagian dari

sistem pertahanan negara penting untuk dilakukan sesuai dengan arah

kebijakan dalam MEF. Hal ini sejalan pula dengan salah satu tugas

pokok Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Pasal 7 ayat 2 angka 8

UU RI No.34 Tahun 2004 tentang TNI, bahwa dalam Operasi Militer

Selain Perang (OMSP) harus melakukan pemberdayaan rakyat selaku

kekuatan pendukung di wilayah pertahanan.

g) Pengabdian Sesuai dengan Profesi

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara menjelaskan pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian

warga negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan

pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan/atau

memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau

Page 332: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 314

bencana lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diidentifikasi

beberapa profesi tersebut, terutama yang berkaitan dengan kegiatan

menanggulangi dan/atau memperkecil akibat perang, bencana alam

atau bencana lainnya antara lain petugas Palang Merah Indonesia,

paramedis, tim SAR, POLRI, petugas bantuan sosial dan Linmas

(Pelindung Masyarakat). Kelompok masyarakat yang mempunyai profesi

seperti itu seringkali berpartisipasi dalam menanggulangi dan membantu

masyarakat yang terkena musibah bencana alam.

Terwujudnya peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi, melalui penelitian dan pengembangan serta inovasi teknologi

Alpalhan dengan melibatkan pengguna, lembaga penelitian dan

pengembangan, perguruan tinggi, dan industri pertahanan nasional

yang diimplementasikan dalam program strategis antara lain: rancang

bangun sistem drone, melanjutkan pembuatan jet tempur KF-X/IF-X,

pembangunan kapal selam, pembangunan industri propelan,

pembangunan roket nasional, pembangunan rudal nasional,

pembangunan radar nasional, dan pembuatan tank sedang.

untuk membangun industri yang kuat, mandiri, dan berdaya saing

agar mampu mendukung pemenuhan kebutuhan Alpalhan dan

dukungan komponen dan peralatan pendukungnya termasuk perbaikan

dan pemeliharaannya serta diversifikasi industri pertahanan yang

dilaksanakan dengan: mendorong pembangunan struktur industri

pertahanan dan kerjasama dengan industri pertahanan luar negeri;

meningkatkan kemampuan teknologi dan kapabilitas industri

pertahanan; dan pembinaan industri pertahanan secara terintegrasi

dengan memperhatikan pengamanan teknologi melalui program K/L

dalam lingkup Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

Page 333: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 315

Pemberdayaan industri pertahanan, guna pengembangan industri

nasional menjadi industri pertahanan yang diarahkan pada: pemenuhan

kebutuhan Alpalhan, mendorong dalam memproduksi produk-produk

untuk kepentingan pertahanan dan non pertahanan, kerjasama dengan

industri pertahanan luar negeri baik kerjasama produksi dan kerjasama

pengembangan. Mewujudkan industri pertahanan yang kuat, mandiri,

dan berdaya saing:

1) Terwujudnya industri strategis nasional guna mendukung

kepentingan pertahanan.

2) Terwujudnya industri pertahanan dalam negeri guna pemenuhan

Alat Peralatan Pertahanan (Alpalhan) dan mendukung produksi alat

peralatan yang menunjang perekonomian nasional.

3) Terwujudnya penguasaan teknologi dan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) untuk mendukung pengembangan industri

pertahanan.

Page 334: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 316

BAB 4

STRATEGI PERTAHANAN BAWAH LAUT

INDONESIA: SEBUAH KONSEP

4.1. Strategi Pertahanan Laut Indonesia

Strategi pertahanan laut, dan konsep terkait

strategi maritim, berkaitan seperti total war di laut,

termasuk perencanaan dan pelaksanaan kampanye,

gerakan dan disposisi dari angkatan laut dengan

mencari keuntungan dari pertempuran di suatu zona,

dan penipuan dari musuh. Sebuah kekuatan angkatan

laut seharusnya merupakan komando laut yang kuat

sehingga musuh tidak dapat menyerang secara

langsung.

Strategi pertahanan bawah laut mencakup segala aspek yang dapat dimaksimalkan untuk mencajaga wilayah laut dari segala ancaman nyata baik militer maupun non-militer.

Gambar 55. Konsep Pertahanan Bawah Laut

Page 335: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 317

Laut juga disebut kontrol, dominasi ini mungkin berlaku untuk

perairan sekitarnya (yaitu pesisir) atau dapat memperpanjang jauh ke

lautan, yang berarti negara memiliki angkatan laut setara kemampuan di

wilayah udara. Dengan komando laut, sebuah negara dapat memastikan

bahwa kapal militer dan kapal dagang bisa bergerak leluasa, sementara

para pesaingnya, baik dipaksa untuk tinggal di pelabuhan atau mencoba

untuk menghindar wilayah kekuasaan.

Hal tersebut dapat dilihat, misalnya Angkatan Laut Kerajaan

Inggris memegang komando laut selama periode panjang dari abad ke-

18 sampai awal abad ke-20, memungkinkan Inggris dan sekutu-

sekutunya untuk melakukan perdagangan dan untuk memindahkan

pasukan serta persediaan (logistik) dengan mudah pada masa perang,

sementara musuh-musuhnya tidak dapat melakukannya. Sebagai

contoh, Inggris mampu memblokade Prancis selama Perang Napoleon,

Amerika Serikat selama Perang tahun 1812, dan Jerman selama Perang

Dunia I. Beberapa angkatan laut dapat beroperasi sebagai angkatan

laut, tapi "banyak Negara-negara yang mengkonversi angkatan laut dari

“Green water” ke ―Blue water‖ dan ini akan meningkatkan penggunaan

militer Zona Ekonomi Eksklusif asing [zona pesisir sampai 200 mil laut

(370 km)] dengan kemungkinan reaksi untuk rezim ZEE."

Definisi dari konsep pertahanan itu sendiri menurut K.R. Adams

ialah sebuah aksi keamanan yang dilakukan alat pertahanan negara,

dalam hal ini militer, untuk memukul mundur serangan dari negara lain

dan untuk meminalisir kerugian yang dialami negara serta

menghilangkan potensi gangguan bilamana negara lain ingin mencoba

melakukannya kembali.25 Pada pendekatan yang sama, Hans J,

Morgenthau mengatakan bahwa pertahanan nasional dalam hal

kesiapan militer merupakan satu elemen pokok dari kekuatan nasional.

Page 336: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 318

Berkaitan dengan pertahanan nasional, maka peranan pemerintah

menjadi satu hal yang krusial dalam membuat kebijakan pertahanan

terkait dengan keamanan nasional. Proses berjalannya sistem

pertahanan sendiri kemudian juga ditentukan oleh orientasi dari

pemerintah dalam mencapai kepentingan nasional. Samuel P.

Huntington melihat bahwa hubungan militer dengan pemerintah

merupakan sebuah hubungan fungsionis dan militer menjadi alat

pemerintah untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara.

Fungsionalisme Huntington di atas lebih melihat bahwa hubungan

fungsionalis antara pemerintah dan militer juga merupakan sebuah

hubungan simbiotik. Secara definitif, fungsionalisme mengartikan nilai

sebagai hal-hal yang diinginkan, dikejar oleh manusia, dengan derajat

kedalaman upaya yang berbeda untuk mencapainya. Keamanan

merupakan salah satu bentuk dari nilai-nilai yang diperjuangkan, dan

dalam kaitan negara, keamanan nasional merupakan satu nilai mutlak

dan ideal yang selalu dibutuhkan, harus dicapai, dan dipertahankan

Kebijakan pertahanan sendiri merupakan satu hal yang diformulasikan

secara tetap, secara jelas ditetapkan, operasi yang efisien dalam suatu

organisasi yang besar.Kebijakan pertahanan dapat didefinisikan ke

dalam empat cara, yaitu:

a. Sebuah perencanaan atas kegiatan yang berkaitan dengan

rekrutmen, latihan, perngorganisasian, pemberian perlengakapan,

pengerahan dan penggunaan kekuatan bersenjata. Dalam hal ini,

kebijakan pertahanan merupakan sebuah output dengan tujuan

kepentingan nasional.

b. Komponen militer dari strategi kemanan nasional, kebijakan

pertahanan merujuk pada bagaimana menjaga negara,

Page 337: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 319

keselamatan rakyatnya, dan kepentingan nasional melalui

ancaman dan penggunaan militer secara nyata.

c. Kebijakan pertahanan merupakan sebuah proses politik, di mana

di dalamnya terjadi komunikasi antara pembuat kebijakan dengan

pelaksana kebijakan. Aspek kebutuhan sebagai sebuah input yang

berangkat pada keadaan domestk maupun internasional.

d. Suatu bidang kajian yang mengkombinasikan hubungan

internasional dan politik negara dengan beberapa elemen

komparatif seperti ilmu politik, filsafat politik, sejarah, ekonomi,

hukum, psikologi dan sosiologi ( Peter L, Hays, Brenda Vallance,

dan Alan Van Tassel, 1997).

Mengacu pada definisi tentang kebijakan pertahanan di atas,

maka hubungan antara pemerintah yang merupakan pembuat kebijakan

dengan militer sebagai pihak yang melakukan implementasi menjadi

sangat erat dan timbal balik.

Dalam melaksanakan kebijakan sendiri, militer memiliki tugas-

tugas dasar atas fungsinya dan untuk menjalankannya, maka peran

pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus memberi dukungan yang

memadai. Dari definisi tentang kebijakan menurut Hays, Vallance, dan

Tassel yang pertama maka keterkaitan alutsista TNI merupakan sebuah

indikator mengenai kualitas dari kebijakan itu sendiri. Dalam hal ini

penilaian sebuah kebijakan militer tidak hanya merujuk pada mengubah

paradigma militer dengan menjadikannya kembali kepada hakikatnya,

namun sisi lain, dukungan persenjataan sebagai alat penunjang utama

pelaksanaan tugas dan fungsi militer menjadi sangat penting. Menurut

Prof. Dr. Yahya Muhaimin, seorang Guru Besar Ilmu Hubungan

Internasional Universitas Gadjah Mada dan pakar kajian militer dan

politik, beliau mengatakan bahwa anggaran pertahanan kemudian

Page 338: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 320

menjadi sangat penting karena hal ini berkaitan dengan kebijakan

pertahanan satu negara. Dalam memenuhi kebutuhan untuk urusan

pertahanan, baik menjalankan tugas dan fungsinya serta

kesejahteraanya, militer memerlukan anggaran pertahanan yang

dialokasikan oleh pemerintah.

Gambar 426. Pangkalan TNI AL

Tujuan sebuah armada dalam perang untuk menjaga pantai

negara sendiri, bebas dari serangan, untuk menjamin kebebasan dari

perdagangan, dan untuk menghancurkan armada musuh atau

membatasi masuk kedalam wilayah perairan. Tujuan ini dapat dicapai

oleh pencapaian keberhasilan yaitu kerusakan atau kelumpuhan dari

armada musuh. Sebuah armada yang mengamankan kebebasan

komunikasi sendiri dari serangan, dapat dikatakan telah menguasai laut.

Jika berbicara strategi, strategi angkatan laut pada dasarnya berbeda

dari strategi militer. Di laut tidak ada wilayah untuk menempati. Strategi

Page 339: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 321

Pertahanan Bawah Laut (SPBL) oleh angkatan laut merupakan metode

untuk menarik dan mengalahkan musuh atau armada kapal dalam

pertempuran di laut selama perang. SPBL setara dengan taktik militer di

darat. Strategi laut berbeda dari strategi angkatan laut. Strategi

angkatan laut berkepentingan dengan seorang komandan membuat

gerakan dalam pertempuran, biasanya di hadapan musuh. Strategi

angkatan laut menyangkut strategi keseluruhan untuk mencapai

kemenangan dan gerakan besar dimana seorang komandan

mengamankan keuntungan dari pertempuran di suatu tempat yang

nyaman untuk pasukannya sendiri.

4.2 Fokus dan Sub fokus

Pertahanan bawah laut sampai saat ini masih memiliki kendala

dari beberapa aspek. Kendala tersebut adalah masih kurangnya alusista

yang dimiliki oleh Indonesia dalam mempertahankan wilayah bawah

laut Indonesia, kemudian alusista yang dimiliki Indonesia tingkat

kecanggihannya masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti

tingkat kebisingan alat selam yang masih tinggi, kemudian kurangnya

senjata yang dimiliki kapal selam dalam menyerang ancaman di

permukaan atau dari udara, aspek berikutnya adalah banyaknya

ancaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia karena Indonesia

merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

4.3 Masalah di Wilayah Laut

Pembangunan sistem pertahanan laut yang secara pokok meliputi

pembuatan kapal, pembangunan pangkalan dan jaringan sistem logistik,

dan penyiapan anak buah. Pembangunan budaya bahari Indonesia juga

Page 340: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 322

perlu dilakukan untuk memperkuat pertahanan laut wilayah Indonesia.

Pembangunan sistem pertahanan laut tidak dapat diselesaikan oleh satu

instansi atau banyak instansi tanpa koordinasi. Pelaksanaan sistem

pertahanan laut harus melibatkan banyak instansi yang berwenang demi

mewujudkan keamanan wilayah laut Indonesia. Indonesia yang

merupakan negara kepulauan maka merupakan tanggung jawab seluruh

instansi yang ada di pemerintah Startegi pertahanan bawah laut dalam

rangka mewujudkan pertahanan yang kompleks adalah dengan

melaksanakan kolaborasi dengan beberapa lembaga berikut :

4.4 Archipelagic State

Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state) terbesar

di dunia yang memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan

sepuluh negara tetangga tentunya memiliki perbatasan yang panjang

untuk diamankan. Secara kewilayahan Indonesia memiliki luas wilayah

yurisidiksi nasional ± 7,8 juta km² dengan dua pertiga wilayahnya adalah

laut seluas ± 5,9 juta km², yang mencakup Zona Ekonomi Eksklusif

Indonesia (ZEEI) seluas ± 2,7 juta km² dan Laut Wilayah, Perairan

Kepulauan serta Perairan Pedalaman seluas ± 3,2 juta km². Selain itu

memiliki panjang garis pantai ± 81.000 km, serta memiliki 17.499 pulau

yang terdiri atas 5.698 pulau bernama dan 11.801 pulau tidak/belum

bernama. Status Indonesia sebagai negara kepulauan diperoleh melalui

perjuangan diplomasi yang panjang dan status ini telah diakui dunia

sejak Konvensi Perserikatan BangsaBangsa (PBB) mengenai Hukum

Laut Internasional atau The United Nations Convention on the Law of

the Sea 1982 (UNCLOS 1982). Indonesia telah meratifikasi konvensi

tersebut dengan menerbitkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun

Page 341: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 323

1985. Sebagai konsekuensi dari aturan di atas, wilayah yurisdiksi

nasional Indonesia harus dipandang sebagai satu kesatuan wilayah

(ruang) baik ruang darat, laut dan udara yang bulat dan utuh. Sebagai

negara kepulauan, wajar laut mempunyai makna penting bagi bangsa

Indonesia.

TNI Angkatan Laut sebagai bagian integral dari TNI, berperan

sebagai komponen utama pertahanan negara matra laut menjalankan

tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara guna

menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila

dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah

darah Indonesia dari ancaman serta gangguan terhadap keutuhan

bangsa dan negara melalui pelaksanaan Operasi Militer untuk Perang

(OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Untuk meningkatkan

pemahaman tentang wawasan kemaritiman bangsa Indonesia

khususnya bagi para mahasiswa/generasi penerus bangsa diperlukan

adanya kesamaan persepsi tentang konstelasi geografi negara

Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan atau pemahaman tentang

archipelagic oriented.

Sudah saatnya bangsa Indonesia memandang laut sebagai

sarana dan wahana untuk mewujudkan satu kesatuan wilayah negara

dalam arti politik, hukum, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan

keamanan serta merupakan salah satu medan juang dalam upaya

pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan bangsa

Indonesia. Dalam makalah ini dijelaskan tentang realitas bangsa

Indonesia sebagai bangsa maritim serta berbagai upaya yang dilakukan

oleh TNI Angkatan Laut khususnya dalam mengamankan batas maritim

dengan negara tetangga yang memiliki kompleksitas permasalahan.

Page 342: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 324

4.5 Strategi Pertahanan Bawah Laut

Kemampuan menguasai lautan menjadi hal yang sangat signifikan

di tengah munculnya kecenderungan global terhadap pentingnya

kawasan laut sebagai wahana dalam mencapai dan melindungi

kepentingan nasional. Untuk dapat menjamin kepentingan nasional di

laut, penguasaan atas lautan (sea control) merupakan prasyarat mutlak

di era maritim modern. Pengendalian laut merupakan kemampuan

dalam mengendalikan wilayah laut serta mencegah lawan

menggunakan wilayah tersebut untuk kepentingan mereka.

Pengendalian laut itu sendiri sangat terkait dengan kekuatan laut

(seapower) yang dimiliki oleh suatu bangsa. Seapower dapat diartikan

sebagai negara yang memiliki kekuatan angkatan laut yang luar biasa.

Seapower juga bermakna sebagai kemampuan suatu negara dalam

menggunakan dan mengendalikan laut (sea control) serta mencegah

lawan menggunakannya (sea denial).

Patroli Keamanan Laut Patroli Keamanan Laut menghadirkan

kapal-kapal perang RI (KRI) di seluruh perairan Indonesia, termasuk di

pulau-pulau terpencil, selain dimaksudkan untuk melaksanakan patroli

rutin dalam rangka penegakan keamanan di laut, juga dimaksudkan

untuk menunjukan kesungguhan negara kita dalam mempertahankan

setiap tetes air dan jengkal tanah dari gangguan pihak asing (deterrence

effect). Namun demikian, "pameran bendera" atau show of flag seperti di

atas tidak saja harus diartikan sebagai sebuah tindakan coersive tetapi

merupakan sebuah naval diplomacy yang merupakan cerminan politik

dan kebijakan luar negeri Indonesia. Kegiatan ini juga diarahkan untuk

mendekati masyarakat di pulau-pulau terluar dan terpencil, sekaligus

Page 343: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 325

untuk menggugah semangat kebangsaan dan cinta tanah air serta

menjaga kedekatan secara psikologis.

Survei Hidrografi & Oseanografi Terkait dengan perbatasan

maritim, TNI Angkatan Laut secara rutin melaksanakan verifikasi titik

referensi dan re-survey titik dasar untuk menentukan wilayah

NKRI.Operasi survei hidrografi yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut

ini tidak saja dilakukan untuk menetapkan Titik Dasar dan Garis

Pangkal. Seringkali, data dan informasi yang dikumpulkan digunakan

untuk menunjang kegiatan pembangunan di daerah, misalnya untuk

membangun pelabuhan perintis, inventarisasi sumber daya alam atau

kegiatan lain yang terkait dengan pembangunan sektor kelautan. Hal ini

juga dapat dikatakan sebagai cerminan sikap cinta bangsa dan tanah air

serta kepedulian terhadap pulau-pulau terluar yang menjadi bagian

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4.6 Strategi Pertahanan Indonesia

Pertahanan negara sebagai salah satu fungsi pemerintahan

negara yang merupakan usaha untuk menjamin keutuhan dan tetap

tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 (UUD 1945). Pada hakekatnya pertahanan negara Republik

Indonesia adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang

penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan

kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.30

Pertahanan Negara dikelola dalam satu sistem pertahanan negara yaitu

pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga

negara, wilayah dan sumberdaya nasional lainnya, serta dipersiapkan

Page 344: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 326

secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu,

terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan

wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.

4.7 Strategi Pertahanan

4.7.1 Pengembangan Lingkungan Strategis

Dinamika lingkungan strategis internasional selalu membawa

implikasi baik positif maupun negatif pada sisi lain secara bersamaan,

yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi

perkembangan nasional. Implikasi positif membawa manfaat dalam

mendukung cita-cita, tujuan nasional dan kepentingan nasional,

sedangkan implikasi negatif menyebabkan meningkatkan potensi

ancaman bagi kelangsungan hidup negara. Situasi dan kecenderungan

lingkungan strategis pada awal abad 21 sangat jauh berbeda bila

dibandingkan dengan periode satu dekade terakhir dalam abad 20.

Situasi politik internasional saat ini selain masih diwarnai oleh

permasalahan lama yang belum berhasil diatasi, dan semakin

bertambah kompleks dengan hadirnya serangkaian masalah baru.

Disamping itu, kecenderungan lingkungan strategis semakin sulit

diperkirakan karena ketidakteraturan dan ketidakstabilan semakin

menjadi corak dominan.

4.7.2 Wilayah Geostrategi Indonesia

Menurut Menhan RI, kecenderungan perkembangan lingkungan

strategis saat ini, relatif semakin sulit diprediksi, sehingga menempatkan

perkembangan masa depan dunia menjadi penuh dengan

ketidakpastian. Apalagi jarak antar negara sekarang bukan merupakan

penghalang lagi, sementara sifat ketergantungan antar negara dan

Page 345: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 327

bangsa semakin besar, hal inilah yang menjadi dasar alamiah

terbentuknya keinginan masyarakat dikawasan untuk membangun

persatuan dan kerjasama. Diharapkan kedepan ancaman tidak akan lagi

bersifat ancaman konvensional atau perang terbuka antar negara, tetapi

lebih bersifat ancaman realistik didepan mata, yakni benturan

kepentingan antar kelompok non-negara, dengan mengatasnamakan

ideologi tertentu dari kelompok masyarakat atau golongan yang merasa

termajinalisasi oleh keadaan. Kondisi ini juga menjadi faktor pemicu

munculnya fenomena ancaman baru yakni ancaman Nyata. Ancaman ini

bersifat lebih dinamis dan multi dimensional, baik berbentuk fisik

maupun non fisik yang dapat muncul dari dalam atau dari luar suatu

negara seperti terorisme dan radikalisme, separatisme dan

pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, pelanggaran

wilayah perbatasan, perompakan dan pencurian Sumber Daya Alam

(SDA) dan mineral, serta penyelundupan bersenjata, wabah penyakit,

peredaran dan penyalahgunaan Narkoba dan perang siber dan intelijen.

Sifat alamiah dari ancaman-ancaman tersebut tidak mengenal batas

negara; tidak mengenal agama, tidak mengenal waktu, serta tidak

memilih korbannya.

Konsep geostrategi Indonesia pada hakikatnya bukan

mengembangkan kekuatan untuk penguasaan terhadap wilayah di luar

Indonesia atau untuk ekspansi terhadap negara lain, tetapi konsep

strategi yang didasarkan pada kondisi metode, atau cara untuk

mengembangkan potensi kekuatan nasional yang ditujukan untuk

pengamanan dan menjaga keutuhan kedaulatan Negara Indonesia dan

pembangunan nasional dari kemungkinan gangguan yang datang dari

dalam maupun dari luar negeri. Untuk mewujudkan geostrategis

dirumuskan Ketahanan Nasional Republik Indonesia.

Page 346: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 328

Konsep geostrategi negeri ini pertama kali dilontarkan oleh Bung

Karno pada 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun, gagasan ini kurang

dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita

ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember

1948, sehingga kurang berpengaruh. Akhirnya, setelah pengakuan

kemerdekaan pada 1950 garis pembangunan politik berupa “Nation and

character and building“ yang merupakan wujud tidak langsung dari

geostrategi Indonesia, yakni pembangunan jiwa bangsa. Konsep

geostrategi Indonesia yang terumus adalah pentingnya pengkajian

terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia, yang

ditandai meluasnya pengaruh komunis. Geostrategi Indonesia saat itu

dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun

kemampuan territorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi

ancaman yang datang kepada Indonesia.

4.8 Ancaman Bawah Laut

4.8.1 Militer

Pangkalan militer baru diresmikan oleh Panglima Tentara Nasional

Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjanto pada 18 Desember 2018 di

Natuna Besar—wilayah sengketa antara Indonesia dan China di Laut

China Selatan. Kedua negara ini memiliki kepentingan dan hak yang

bertentangan di pulau ini, yang merupakan pulau terbesar di bagian

selatan Laut China Selatan.

Unit Natuna akan menjadi tuan rumah batalion gabungan dari

Angkatan Darat dan Marinir serta berbagai platform canggih—mulai dari

kapal selam, UAV, dan kapal perang, hingga jet tempur dan berbagai

sistem rudal—dan infrastruktur pendukung lainnya. Terdapat rencana

untuk membentuk komando ketiga, yaitu Komando Timur. Setelah

selesainya unit Natuna, tiga layanan unit terintegrasi di Saumlaki,

Morotai, Biak, dan Merauke akan didirikan agar TNI memiliki fokus yang

Page 347: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 329

lebih besar pada sisi timur—yang merupakan Samudra Pasifik—di mana

negara-negara seperti China dan Amerika Serikat (AS) sangat aktif.

Menurut analis Indonesia Evan Laksmana, ―Unit Natuna juga akan

membuka jalan bagi unit terintegrasi lainnya yang akan dikembangkan

di Indonesia timur, dekat dengan Laut Timor, Laut Arafuru, Laut

Sulawesi, dan Samudra Pasifik.‖ Di masa lalu, kebijakan pertahanan di

Indonesia lebih berkonsentrasi pada tantangan keamanan internal dan

sampai batas tertentu pada ancaman keamanan non-tradisional di Selat

Malaka. ‗Keseimbangan di timur‘ adalah perkembangan yang sangat

baru.

Tabel 12. Evolusi Kekuatan Angkatan Laut Indonesia

Page 348: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 330

Pembangunan pangkalan militer di Natuna dapat dilihat sebagai

langkah yang lebih luas dari ‗keseimbangan di timur‘ Indonesia. Dengan

konsep ‗Indo-Pasifik bebas dan terbuka‘ yang mendapatkan banyak

daya tarik, visi Presiden Jokowi tentang Indonesia untuk menjadi ‗Poros

Maritim Dunia‘ di Indo-Pasifik juga akhirnya mulai terbentuk.

Indonesia dapat dilihat sebagai pemimpin dalam debat ASEAN

tentang pembentukan konsep Indo-Pasifik, di mana sentralitas ASEAN

dan mekanisme yang dipimpin ASEAN akan menjadi titik fokus.

Pentingnya Indonesia dalam memimpin ASEAN selalu ditunjukkan oleh

negara-negara anggota ASEAN lainnya. Mantan Menteri Luar Negeri

Singapura, George Yeo, telah menyebutkan dalam sebuah konferensi,

Singapore Perspectives, yang diselenggarakan oleh Institute of Policy

Studies (IPS) pada 28 Januari 2019,

Gambar 43. Grafik (1990-2013) dan Proyeksi Angkatan Laut berdasarkan Skenario Air Hijau 2024

Page 349: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 331

Indonesia tidak lagi hanya ingin membuat kehadirannya terasa di

kawasan Indo-Pasifik di lingkaran diplomatik dan forum-forum

multilateral, tetapi melalui pembenahan pasukan, komando, serta

pangkalan angkatan lautnya, dan ‗keseimbangan di timurnya‘ ingin

menjadi lebih dari sekadar ‗kekuatan tengah‘ di wilayah dinamis ini.

Saat menyampaikan pidatonya di Majelis Umum Perserikatan

Bangsa-Bangsa (UNGA) pada 11 Januari 2018, berjudul, ―Mitra untuk

Perdamaian, Keamanan, dan Kemakmuran‖, Menteri Luar Negeri

Indonesia Retno Marsudi mengusulkan Konsep Arsitektur Indo-Pasifik.

Bersama dengan ASEAN, Indonesia akan terus berkontribusi dalam

memajukan kerja sama positif yang kuat di Indo-Pasifik, dan bukannya

kerja sama yang didasarkan pada kecurigaan, atau lebih buruk, persepsi

ancaman. Indonesia akan bekerja dengan negara-negara di kawasan ini

untuk mengembangkan payung kerja sama Indo-Pasifik yang bertujuan

membangun kerja sama yang bebas, terbuka, inklusif, dan

komprehensif. Pidato Perdana Menteri Modi di Dialog Shangrila pada 1

Juni 2018, untuk pertama kalinya menguraikan versi India dari konsep

Indo-Pasifik. Kedua konsep ini memiliki kebijakan yang sama. Indo-

Pasifik berarti wilayah bebas, terbuka, inklusif, yang mencakup semua

upaya bersama untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran. Ini

mencakup semua negara dalam geografi ini, dan juga negara-negara

lain di luar yang memiliki kepentingan di dalamnya. Asia Tenggara

adalah pusatnya, dan ASEAN telah dan akan menjadi pusat masa

depannya.

Laut China Selatan menghubungkan India dengan sebagian besar

mitra utamanya di Timur dan bagian penting dari arus perdagangan luar

negeri India ke arah ini. ASEAN sendiri menyumbang lebih dari 20

persen dari perdagangan itu. India dan Indonesia memiliki Perjanjian

Page 350: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 332

Kemitraan Strategis Komprehensif dan keduanya memiliki visi yang

sama tentang kerja sama maritim, perdamaian, dan kemakmuran di

Indo-Pasifik. Oleh karena itu, dengan strategi ‗keseimbangan di timur‘

Indonesia yang baru diadopsi, hubungan India-Indonesia di Indo-Pasifik

dapat mencapai lintasan yang lebih besar.Meskipun Indonesia bukan

negara penuntut di Laut China Selatan, tetapi Jakarta dan Beijing telah

lama terlibat pertempuran dengan kapal penangkap ikan di daerah

Natuna yang disengketakan. Pada bulan Maret 2016, sebuah satuan

khusus dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia telah

menangkap sebuah kapal penangkap ikan China di dalam Zona

Ekonomi Eksklusif (EEZ) 200 mil Indonesia dari pulau-pulau Natuna,

barat laut Kalimantan.

Indonesia selalu ‗sensitif‘ tentang klaim dan hak kedaulatannya.

Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dan terutama Menteri Perikanan Susi

Pudjiastuti, telah mengambil langkah tegas dalam melindungi hak-hak

nelayan Indonesia dengan menenggelamkan dan membakar kapal-

kapal ikan ilegal di perairan Indonesia. Selain itu, Jokowi dalam banyak

hal—misalnya selama kunjungannya ke Jepang setelah menjabat—

menyatakan bahwa, ―klaim wilayah China di Laut China Selatan tidak

memiliki dasar hukum berdasarkan hukum internasional.‖

Armada bawah laut Rusia Rusia menimbulkan ancaman serius

bagi Amerika Serikat (AS). Hal itu dikatakan Panglima Armada Kedua

Angkatan Laut AS, Wakil Laksamana Andrew Lewis. Ancaman bawah

laut Rusia adalah ancaman nyata. Mereka sangat kompeten, sangat

aktif. (Pusat Studi Strategis dan Internasional, Washington). Meskipun

demikian, bahwa Armada Kedua Angkatan Laut AS siap menghadapi

ancaman ini dan telah membentuk kembali kelompok kapal selamnya.

Armada Kedua AS diciptakan pada tahun 1950 dan memainkan peran

Page 351: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 333

penting dalam konfrontasi dengan Uni Soviet selama Perang Dingin.

Pada tahun 2011, di bawah Presiden Barack Obama, armada tersebut

dibubarkan sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya.

Armada itu diaktifkan kembali pada awal tahun ini. Hal inilah yang

memicu ancaman serius bagi Indonesia dan harus mulai dibentuk

strategi pertahanan bawah laut RI.

4.8.2 Non militer

World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia

diperingati setiap tanggal 5 Juni, dan tahun ini mengusung

tema Connect with Nature. Tema ini memiliki misi untuk mengajak

penduduk bumi berinteraksi dengan alam, mengenali, dan menikmati

keindahan alam sehingga tergerak untuk melindungi bumi. Masalah

terbesar yang mengancam lingkungan saat ini adalah sampah. Presiden

RI telah mengeluarkan peraturan pada 23 Oktober 2017, yaitu Peraturan

Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis

Sampah Rumah Tangga. Melalui peraturan tersebut, diharapkan

sampah di Indonesia dapat berkurang sebesar 18% (12 juta ton).

4.8.3 Sampah Plastik

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk

Indonesia, berdasarkan proyeksi penduduk, akan meningkat menjadi

271,07 juta jiwa pada 2020 dari 238,52 juta jiwa pada 2010.

Peningkatan jumlah penduduk ini akan berpengaruh pada lingkungan,

salah satunya pada sampah. Semakin banyak penduduk, maka

Page 352: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 334

semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Indonesia merupakan

negara kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia

setelah Cina. Sampah plastik yang dihasilkan Indonesia sebesar 187,2

juta ton (Jambeck, 2015). Padahal, sampah plastik merupakan sampah

yang dapat mencemari lingkungan karena plastik merupakan bahan

yang sulit terdegradasi. Sampah plastik baru dapat terurai puluhan

hingga ratusan juta tahun, bahkan ada beberapa plastik yang tidak

akan pernah terurai. Sampah plastik tersebut bila tidak dikumpulkan

dengan benar akan terbawa ke sungai bahkan ke laut dan pada

akhirnya menumpuk. Karena ringan, sampah plastik akan berada di

permukaan laut sehingga akan dapat menutupi permukaan laut.

4.8.4 Biota Laut

Sampah yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kerusakan

lingkungan dan membahayakan populasi yang ada di laut. Pada Januari

2018 diberitakan bahwa sampah plastik di laut dimakan ikan teri, dan

survei yang telah dilakukan di Universitas Hasanuddin Makassar juga

menyatakan bahwa 28 persen ikan yang ada di pasar ikan

mengkonsumsi plastik. Hal ini tidak menutup kemungkinan biota laut

lainnya akan tidak sengaja memakan sampah plastik juga, karena

mengganggap plastik tersebut merupakan makanan mereka. Selain

berakibat buruk pada spesies ikan, sampah plastik juga dapat merusak

terumbu karang yang sudah terancam punah. Luas terumbu karang total

pada 2016 sekitar 2,5 juta Ha, dengan kondisi cukup baik sekitar 37

persen dan kurang baik sekitar 30 persen (Kelautan dan Perikanan

dalam Angka, Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2016). Penutupan

permukaan laut oleh sampah plastik dapat membahayakan biota laut

Page 353: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 335

yang memberikan manfaat sangat besar bagi jutaan penduduk yang

hidup dekat pesisir ini. Padahal, terumbu karang membutuhkan cahaya

matahari agar dapat bertahan hidup. Pemerintah telah melakukan uji

coba pengurangan sampah plastik melalui penerapan kantong belanja

plastik sekali pakai tidak gratis selama dua bulan, dan hal ini telah

diklaim berhasil oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dan,

pemerintah pun telah memiliki program lanjutan untuk mewujudkan

Indonesia Bebas Sampah pada 2020. Selain Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan pun telah

memperingatkan seluruh petani tambak dan nelayan agar tidak

membuang sampah plastik ke laut.

Hal ini pun sejalan dengan Sustainable Development

Goals (SDGs) tujuan ke-14, yaitu melestarikan dan memanfaatkan

secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk

pembangunan yang berkelanjutan. Namun, diharapkan juga peran serta

dari masyarakat untuk mengurangi sampah plastik ini. Masyarakat bisa

mengurangi sampah plastik dengan cara membawa tas belanja sendiri

saat belanja. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS,

Maret 2017, rumah tangga yang tidak pernah membawa tas belanja

sendiri sebesar 53,98 persen, dan yang selalu membawa tas belanja

sendiri sebesar 9,29 persen.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan

17.504 pulau dan 95.181 kilometer persegi garis pantai. 80% penduduk

Indonesia hidup di kawasan pesisir dan bergantung pada ekosistem

laut. Laut adalah hal yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan

masyarakat Indonesia. Meskipun pemerintah telah berinisiatif dalam

berbagai upaya konservasi, masih terdapat berbagai ancaman yang

dapat mengganggu ekosistem laut kita.

Page 354: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 336

Beberapa ancaman tersebut diantaranya:

1. Buruknya kondisi terumbu karang Indonesia

Keberadaan terumbu karang memberikan ketersediaan makanan

bagi beragam jenis mahluk laut. Selain itu terumbu karang juga dapat

membantu mengurangi abrasi dan kerusakan pantai. Namun menurut

data LIPI 2012, hanya 5,3% terumbu karang Indonesia yang

tergolong sangat baik. Sisanya 27,18% berada dalam kondisi baik,

37,25% dalam kondisi cukup, dan 30,45% berada dalam kondisi buruk.

2. Jumlah hutan mangrove yang terus berkurang

Menurut laporan FAO pada tahun 2007, Indonesia memiliki

ekosistem mangrove terbesar di dunia. Dengan 48 spesies mangrove

yang ada, Indonesia menjadi pusat dari keanekaragaman hayati

mangrove dunia. Akan tetapi sejak tahun 1982 hingga tahun 2000

Indonesia telah kehilangan lebih dari setengah hutan mangrove nya,

dari 4,2 juta hektar menjadi hanya 2 juta hektar.

3. Peningkatan sedimentasi

Kegiatan ekstraksi sumberdaya tak terbarukan membawa dampak

buruk bagi ekosistem laut. Aktivitas pertambangan meningkatkan

sedimentasi dan menurunkan tingkat penetrasi cahaya yang diperlukan

oleh mahluk laut. Tingginya tingkat sedimentasi dapat menyebabkan

matinya komunitas karang.

4. Krisis Ikan

Indonesia merupakan produsen perikanan terbesar ketiga di

dunia, setelah Tiongkok dan Peru. Akan tetapi saat produksi perikanan

Page 355: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 337

Indonesia meningkat, kita mengalami ancaman akibat krisis ganda dari

memburuknya ekosistem kelautan. Gejala tersebut mulai dapat

dirasakan untuk beberapa komoditas penting seperti pelagis besar,

pelagis kecil, udang, dan ikan demersal. Selain itu kelangkaan juga

dapat terlihat dari mengecilnya ukuran ikan dan turunnya jumlah

tangkapan. Kelangkaan ikan ini membawa dampak yang besar bagi

nelayan kecil yang menggantungkan hidup sehari-harinya pada ikan

karena mereka harus mengeluarkan bahan bakar lebih untuk mencapai

lokasi penangkapan yang semakin jauh dari tepi pantai.

Meskipun bukan ancaman secara apple to apple terhadap

angkatan bersenjata RI, tetapi hal ini penting untuk diselesaikan

mengingat bawah laut juga merupakan bagian yang perlu dilindungi dan

dibentuk strategi yang ideal untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut. Baik ancaman militer maupun non militer senantiasa menjadi

salah satu bagian yang perlu terus diupayakan penyelesaiannya.

Terutama dipersiapkan untuk dikelola secara baik. Sehingga di masa

yang akan datang Indonesia akan lebih siap dengan berbagai ancaman

yang berasal dari wilayah laut. Sebagai negara kepulauan dan negara

maritim terbesar, Indonesia wajib membentuk strategi pertahanan

bawah lautnya.

4.8.5 Deteksi Bawah Laut

Salah satu unsur Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan

Laut (Pushidrosal), yaitu KRI Spica-934 berhasil mendeteksi

keberadaan kapal selam yang mengalami kedaruratan, tidak bisa

muncul ke permukaan sehingga harus duduk di dasar laut perairan

Situbondo. Setelah mengetahui posisi kapal selam tersebut, tidak

Page 356: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 338

beberapa lama RHIB yang beranggotakan tim penyelam dan tim

kesehatan bergerak menuju area posisi KRI Nanggala-402 untuk

melaksanakan pertolongan terhadap kru kapal selam tersebut yang

keluar dari tower Escape dimana para kru tersebut meluncur ke

permukaan melalui coning tower dengan menggunakan Submarine

Escape Immersion Equipment (SEIE) MK-11. Seluruh korban di

evakuasi ke permukaan laut dan diangkat dengan menggunakan KRI

Pulau Rengat-711 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 untuk

mendapatkan penanganan dan tindakan medis. Itu adalah skenario

latihan simulasi penyelamatan kapal selam yang digelar oleh Satuan

Kapal Selam Koarmada II. Latihan ini melibatkan beberapa unsur, di

antaranya KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Nanggala-402, KRI

Pulau Rengat-711, KRI Spica-934, Pesud CN-235, Hely Panther dan tim

pendukung dari berbagai satuan yaitu Dislambair, Penyelam, Kopaska,

serta Dinkes.

Pada latihan tersebut, diskenariokan Kapal selam KRI Nanggala-

402 mengalami kedaruratan (Dissub), yang mengakibatkan kapal selam

tidak dapat timbul kepermukaan sehingga duduk di dasar laut untuk

Gambar 44. Rudal Bawah Laut

Page 357: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 339

mendapat pertolongan. Berbagai unsur yang terlibat kemudian

melakukan pendeteksian bawah air dengan berbagai peralatan yang

dimiliki. Salah satunya adalah Peranan Kapal Bantu Hidro-oseanografi

(BHO) KRI Spica-934, dimana sebagai pendukung dalam operasi

penyelamatan dengan memberikan data hasil pencarian, pendeteksian

dan identifikasi secara akurat.

Dengan peralatan canggih yang dimilikinya, KRI Spica-934 yang

dikomandani oleh Letkol Laut (P) Hengky Iriawan, S.T. ini menggunakan

alat deteksi High Precisision Acoustic positioning (HIPAP 501) dengan

dibantu Under Water Telephone (UWT) KRI SIM 367 berusaha

melakukan pencarian posisi KRI Nanggala-402 yang berada di dasar

laut sekaligus menjalin komunikasi dalam serial latihan komunikasi

(Comex). Setelah beberapa saat, KRI Spica-934 bergerak untuk

melakukan lokalisir dengan penyapuan dengan menggunakan

MultiBeam Echosounder EM 2040. Teknik yang digunakan yaitu

melaksanakan penyapuan dengan menyalakan Water Column (WCL)

dan menggunakan frekuensi tinggi serta lebar sapuan yang terbaik. Dari

hasil pelaksanaan tersebut didapatkan posisi KRI Nanggala-402 yang

sedang duduk dasar pada kedalaman 42 meter. Segera setelah

mendapatkan posisi tersebut, tim dari KRI Pulau Rengat 711 dan KRI

SIM serta dibantu KRI Spica-934 melaksanakan sterilisasi dan

pengamanan di sekitaran area tersebut dengan dibantu oleh Heli

Panther HS-4027 dan pesud CN – 235 P8301. Latihan dapat

dilaksanakan dengan baik dan aman yang dilakukan dengan tahapan

prosedural yang tepat sehingga menghasilkan zero accident yang

diharapkan serta kesigapan dan keseriusan seluruh prajurit dalam

pelaksanaan latihan simulasi penyelamatan kapal selam pada tahun

2018.

Page 358: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 340

4.9 Strategi Pertahanan Bawah Laut

Kapal selam yang berada di bawah permukaan laut adalah

ancaman yang cukup serius bagi musuh. Karena keberadaanya yanh

kasat mata, susah dideteksi dengan mata telanjang. Berikut ini 8 cara

mendeteksi keberadaan Kapal Selam di dalam air:

4.9.1 Perangkat Sonar

Sonar adalah adalah alat utama yang dipakai oleh kapal

permukaan untuk menemukan kapal selam di bawah air. Sonar dapat

digunakan secara aktif maupun pasif. Secara aktif, sonar memanfaatkan

gelombang suara yang dikirim ke objek di bawah permukaan (ping).

Pantulan gelombang suara dari objek di bawah akan terbaca oleh sonar,

dan dari ini informasi mengenai jarak serta arah objek dapat diketahui.

Secara pasif, sonar dapat dipakai untuk mendengarkan transient noise

yang dibuat kapal selam di bawah air –mulai dari suara propeller

maupun segala macam pergerakan yang terjadi di interiornya. Ada

beberapa jenis sonar yang dapat dipakai, yaitu hull-mounted sonar yang

terintegrasi dengan kapal permukaan maupun kapal selam, towed array

sonar yang ditarik di belakang kapal permukaan maupun kapal selam,

dipping sonar yang dibawa oleh helikopter, sonobuoy yang dibawa oleh

pesawat, serta underwater fixed array di chokepoint lautan seperti

sistem SOSUS.

4.9.2 Radar

Radar memancarkan gelombang radio. Gelombang radio ini

dipantulkan oleh objek dan pantulannya ditangkap kembali oleh radar,

sehingga keberadaan objek tersebut diketahui. Radar dapat digunakan

untuk mendeteksi bagian kapal selam yang berada di atas air, baik

Page 359: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 341

periskop, snorkel, conning tower, atau jika kapal selam tersebut

memang sedang melaju di permukaan. Kapal selam nuklir dapat

menghabiskan waktu berbulan-bulan tanpa harus timbul ke permukaan,

namun kapal selam non-nuklir harus naik ke permukaan atau

kedalaman periskop untuk memakai snorkel, dan menyalakan propulsi

diesel ketika mengambil udara saat bergerak ke medan operasi.

4.9.3 MAD

MAD (Magnetic Anomaly Detector) adalah alat deteksi kapal

selam dari udara yang membaca perubahan berkala dalam medan

magnet untuk mendeteksi kapal selam yang berada di bawah air.

Deteksi magnetik terhadap kapal selam dapat dilakukan karena ketika

suatu massa berukuran besar yang bersifat ferromagnetik bergerak di

bawah air (seperti kapal selam), pasti akan terjadi gangguan/anomali

dalam medan magnet Bumi yang dapat terdeteksi. MAD dibawa oleh

aset-aset udara pencari kapal selam dan digunakan di ketinggian

rendah. MAD dipasang di MPA, helikopter ASW, maupun blimp ASW

era Perang Dingin.

4.9.4 Direction finding

Bila kapal selam memancarkan sinyal untuk berkomunikasi

dengan aset-aset lain maupun markasnya, sinyal tersebut dapat

ditangkap dan dilacak balik ke posisi kapal selam tersebut. Hal ini

dimanfaatkan dalam WWII, dimana Sekutu menggunakan HF/DF (High

Frequency/Direction Finding) untuk menemukan arah dari suatu sinyal

radio. HF/DF dapat memberikan perkiraan kasar tentang lokasi kapal

selam sehingga konvoi Sekutu dapat menghindari ambush dari wolfpack

Page 360: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 342

U-Boat, tetapi kontak HF/DF dari beberapa aset sekaligus dapat

memberikan fix yang cukup akurat untuk menindak kapal selam lawan.

4.9.5 Intelijen

Pada Perang Dunia II, ada program ULTRA, yakni kumpulan

usaha yang melibatkan SIGINT (signals intelligence), yaitu pencegatan

sinyal komunikasi lawan yang berisi informasi penting, baik dari Jerman,

Italia, maupun Jepang. Usaha intelijen Allied ini juga melibatkan

pemecahan kode rahasia lawan karena pesan-pesan ini telah di-enkripsi

oleh mekanisme tertentu, misal kode yang digunakan mesin Enigma

oleh Jerman. Pesan-pesan yang dicegat dari kapal selam yang

mengirimkan laporan dapat dipakai untuk menentukan general area

dimana kapal selam tersebut berada. Informasi ini dapat digunakan

secara defensif (merubah rute konvoi antar samudra) maupun ofensif

(memulai operasi ASW dan mengirimkan aset untuk penindakan di

lapangan). Pengumpulan intelijen masih dapat dipakai juga sekarang,

dengan beragam teknologi yang lebih luas. Misal pengawasan satelit

atas pelabuhan lawan untuk mendeteksi apakah kapal selam berada di

pelabuhan atau sedang keluar. Di era Perang Dingin, Soviet

memanfaatkan kapal-kapal survei oseanografi dan kapal-kapal intelijen

(AGI) untuk mengawasi daerah sekitar pangkalan kapal selam US,

dengan mengumpulkan informasi visual, elektronik, radar, maupun

akustik.

Page 361: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 343

4.9.6 Mark 1 Eyeball

Cara lama di era Perang Dunia II dan era Perang Dingin awal-

awal. Kapal selam yang mendekat ke kapal permukaan mungkin bisa

tidak terlalu terlihat dari permukaan dengan kedalaman periskop…tetapi

mereka akan terlihat dengan sangat jelas dari udara. Kapal selam masih

dapat terlihat hingga sekitar 100 kaki di bawah air dari udara, apalagi

bila dasar laut dangkal dan berpasir.

4.9.7 Wake Detection

Di kala Perang Dingin, baik Soviet maupun Barat juga berusaha

untuk mendeteksi kapal selam lewat aliran air (wake) yang ditinggalkan

di belakang kapal tersebut . Turbulensi bawah air dari wake kapal dapat

diikuti menggunakan SOKS yang dimiliki oleh kapal selam Soviet seperti

Akula-class, maupun kemungkinan HMS Trafalgar Inggris yang terlihat

memiliki alat serupa. Thermal signature dari wake kapal selam juga

dapat terdeteksi menggunakan sensor inframerah, misalnya AN/AAD-2

milik US yang dipasang di pesawat.

4.9.8 Metode Lainya

Kapal selam juga dapat dideteksi lewat jejak kimia maupun radiasi

yang ditinggalkan. Tidak hanya satu alat wake detection, SOKS juga

termasuk alat deteksi radionuklida dan spektrometer sinar gamma yang

mendeteksi elemen radiasi dari kapal selam nuklir, serta alat deteksi

seng, nikel maupun hidrogen yang ditinggalkan kapal selam. Namun

hanya ada sedikit sekali yang diketahui dari SOKS. Masih banyak juga

kemungkinan lain yang menjadi tanda tanya, misal penggunaan satelit

untuk mendeteksi periskop, snorkel dan wake kapal selam.

Page 362: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 344

4.10 Dinamika Lingkungan Startegis di Kawasan Asia-Pasifik

Kawasan Asia Pasifik merupakan kawasan yang sangat dinamis,

cepat berubah, dan penuh ketidakpastian. Situasi tersebut berdampak

bukan hanya dalam masalah ekonomi, melainkan juga dalam

masalah keamanan.Beberapa perkembangan di kawasan Asia Pasifik

yang perlu dicermati dan berpengaruh pada stabilitas keamanan

kawasan adalah perkembangan ekonomi dan militer Tiongkok, kebijakan

strategis Amerika Serikat di kawasan dan sengketa di Laut Cina Selatan

yang melibatkan beberapa negara di kawasan. Tiongkok dengan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan terus memodernisasi

militernya. Pertumbuhan perekonomian Tiongkok yang tinggi

menyebabkan Tiongkok memiliki peluang untuk melakukan upaya

modernisasi kekuatan dan peningkatan kapasitas Tiongkok sedang

terlibat persengketaan kawasan maritim di Laut Cina Selatan dan di Laut

Cina Timur militernya. Perkembangan tersebut telah menimbulkan

spekulasi dan tanggapan beragam di kalangan negara-negara dalam

kawasan.

Gambar 59. Pangkalan TNI AL

Page 363: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 345

Kekawatiran atas kemungkinan implikasi perkembangan kekuatan

militer Tiongkok pada keseimbangan militer di kawasan sangat

beralasan mengingat Tiongkok dinilai cenderung memperlihatkan sikap

yang lebih tegas dalam pembangunan kekuatan militer dan politik luar

negerinya. Disamping itu, terlihat jelas bahwa Tiongkok sedang terlibat

persengketaan kawasan maritim di Laut Cina Selatan dan di Laut Cina

Timur. Modernisasi kekuatan militer Tiongkok telah menimbulkan suatu

dilema keamanan bagi negara- negara tetangganya. Beberapa negara

di kawasan Asia Pasifik telah membangun kekuatan militer secara

signifikan. Sebagai implikasi dari perkembangan kekuatan militer

Tiongkok yang dianggap memperlihatkan pembangunan postur militer

yang aktif dan masif. Alasan yang utama untuk melakukan modernisasi

kekuatan militer antara lain adalah untuk mengantisipasi kemungkinan

terjadinya konflik bersenjata. Pengerahan kekuatan militer di kawasan

yang disengketakan telah menciptakan suatu situasi yang kompleks

sehingga sangat sulit untuk menjaga keseimbangan kekuatan militer.

Amerika Serikat (AS) telah menerapkan suatu kebijakan stra- tegis

yang dinamakan ―US Rebalancing Strategy‖. Strategi ini dipicu oleh tiga

faktor sebagai berikut: Pertama, munculnya kawasan Asia Pasifik

sebagai kawasan penting bagi pertumbuhan perekonomian global yang

dapat dimanfaatkan oleh AS untuk pemulihan perekonomiannya. Kedua,

berakhirnya perang di Irak danAfghanistan telah memberikan

kesempatan bagi AS untuk mengalihkan sumber daya militer,

memindahkan pasukan, dan re-orientasi kebijakan strategisnya.

Ketiga, modernisasi pertahanan Tiongkok yang telah mengubah

keseimbangan kekuatan di kawasan yang selama ini cenderung

didominasi AS. Implementasi kebijakan rebalancing strategy telah

mengubah peta kekuatan militer AS di kawasan.

Page 364: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 346

Rebalance sebenarnya mempunyai elemen diplomasi, ekonomi,

dan militer, tetapi elemen militer paling banyak menarik perhatian.

AS tidak akan mengurangi investasi pertahanannya di Asia Pasifik

walaupun ada kecenderungan mengurangi belanja pertahanannya. AS

telah menempatkan kekuatan marinirnya di Darwin, Australia.AS juga

telah menempatkan kapal-kapal perang pesisir (Littoral Combat Ship)

di sekitar Singapura Kebijakan Us rebalancing strategy di kawasan

Asia Pasifik dan Filipina. Hampir bersamaan, AS telah memindahkan

kekuatan pasukan marinir dari Okinawa ke Guam, Hawai dan Alaska.

Pada akhir tahun 2020, kekuatan kapal perang Angkatan Laut (AL) AS

di kawasan Pasifik akan mencapai 60% dari kekuatan AL AS. Beberapa

negara sekutu dan mitra AS di kawasan telah mengajukan keinginan

mereka agar kehadiran AS terus diperkuat untuk mengimbangi

perkembangan kekuatan militer Tiongkok. Oleh karena itu, AS telah

dan akan melakukan revitalisasi hubungan bilateral dan multilateral

keamanannya dengan negara-negara di kawasan, seperti di Australia

(The Australia, New Zealand, United States Security Treaty/ANZUS)

dan dengan beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand,

Singapura, Filipina, dan Vietnam. Penerapan strategi AS dan

implikasinya di Asia Pasifik akan atau dapat dipandang sebagai bagian

dari upaya AS untuk mengurung dan mengucilkan Tiongkok, sehingga

Tiongkok akan bereaksi dengan terus membangun kekuatan militernya.

Persengketaan di Laut Cina Selatan akan mempengaruhi stabilitas

keamanan di kawasan Asia Pasifik. Kawasan Laut Cina Selatan

merupakan kawasan strategis yang bernilai ekonomis. Kawasan ini

menjadi sangat penting karena potensi geografis dan Sumber Daya

Alam (SDA) yang dimilikinya. Kawasan tersebut merupakan jalur

pelayaran dan komunikasi internasional (jalur lintas laut perdagangan

Page 365: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 347

internasional). Dengan demikian, kawasan itu berpeluang untuk

dieksplorasi, namun sekaligus berpotensi menjadi persaingan yang

dapat menjurus pada konflik secara terbuka. Persengketaan di Laut

Cina Selatan berpotensi menjadi konflik karena empat alasan. Pertama,

konflik di kawasan tersebut melibatkan negara-negara di kawasan Asia

Tenggara dan Asia Timur, yaitu Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei

Darussalam, Taiwan, dan Tiongkok. Kedua, Kawasan Laut Cina

Selatan merupakan kawasan strategis yang bernilai ekonomis. para

pihak yang terlibat dalam sengketa Laut Cina Selatan sering

menggunakan instrumen militer untuk memperkuat klaimnya. Ketiga,

ada keterlibatan negara-negara besar dalam konflik tersebut. Keempat,

belum ada bentuk institusi atau instrumen sosial yang cukup kredibel

dalam menyelesaikan persengketaan di wilayah Laut Cina Selatan.

Hingga saat ini, keenam negara yang mengklaim kawasan tersebut

tetap berada pada posisi masing-masing. Filipina, tetap mengklaim

bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan Filipina Barat namun

Tiongkok keberatan atas klaim tersebut. Selain Filipina, Vietnam juga

melakukan hal yang serupa. Vietnam melakukan klaim bahwa Laut Cina

Selatan merupakan kawasan Vietnam Utara berdasarkan bukti

sejarah.

Vietnam mengklaim telah menguasai kawasan tersebut terutama

Kepulauan Spratly dan Paracel sejak abad ke-17. Begitu pula dengan

Malaysia dan Brunei Darussalam yang melakukan klaim wilayah

tersebut atas dasar wilayah zona eksklusif ekonomi sesuai dengan

United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.

Klaim tumpang tindih tersebut mengakibatkan adanya pendudukan

terhadap seluruh wilayah kepulauan bagian selatan kawasan Laut Cina

Selatan. Sampai saat ini, negara yang aktif menduduki sekitar kawasan

Page 366: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 348

ini adalah Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Sementara Tiongkok yang

baru menguasai kepulauan tersebut pada tahun 1988, secara agresif

membangun konstruksi dan instalansi militer serta menghadirkan

militernya secara rutin.

4.11 Modernisasi Kekuatan Militer

Beberapa negara di kawasan Asia Pasifik melakukan upaya

modernisasi kekuatan militernya. Sebagai salah satu konsekuensi

meningkatnya kesejahteraan nasional, beberapa negara di kawasan

telah menggunakan kesempatan tersebut untuk menambah anggaran

belanja pertahanan dalam rangka meningkatkan kapabilitas kekuatan

pertahanannya. Alasan lain dari beberapa negara melakukan

modernisasi kekuatan militernya dikarenakan adanya beberapa wilayah

di dunia dan di kawasan yang masih menyimpan potensi konflik.

Modernisasi kekuatan militer juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi

pertahanan. Beberapa negara di kawasan telah memodernisasi sistem

persenjataannya seperti peluru kendali udara ke udara, peluru kendali

darat ke udara, sistem peluru kendali bawah permukaan ke udara dan

darat, kemampuan pertempuran udara dan laut, radar penginderaan

modern, sistem peringatan dini, sistem peperangan elektronik dan

sistem peperangan siber.

Beberapa analisis untuk berbagai negara dalam melakukan

modernisasi kekuatan militernya. Dalam rangka menciptakan keamanan

maupun menangkal setiap ancaman yang muncul sebagai bentuk

strategi pertahanan:

Page 367: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 349

4.11.1 Australia

Pemerintah Austra- lia berencana untuk memo- dernisasi kekuatan

Australian Defense Forces (ADF). Dalam rangka memelihara dan

meningkatkan kemampuan ADF untuk mengantisipasi perkembangan

lingkungan strategis, sejak 2009 Pemerintah Australia telah

menyetujui 129 proposal pembangunan ADF. Proposal tersebut

diantaranya, penga- daan pesawat angkut berat C-17,

pesawat C-7 Battlefield Airlift, pesawat EA-18G Growler, pesawat

tempur F/A-18F dan F-35A, kapal perang Air Warfare Destroyer,

Modernisasi kekuatan Australian Defense Forces (ADF) kapal pendarat

amfibi, kapal selam masa depan, satelit komunikasi di darat dan luar

angkasa, teleskop Pengintaian Luar Angkasa, dan pesawat pengintai

maritim P-8A. Australia sedang mempertimbangkan untuk

mengembangkan pesawat tanpa awak untuk kepentingan intelijen

pengawasan dan pengintaian, pelarangan, bantuan udara dan operasi

pengamanan perbatasan. Modernisasi ADF didukung oleh industri

pertahanan yang sedang ditransformasi agar memiliki transparansi dan

akuntabilitas yang tinggi, efektivitas, dan efisiensi yang meningkat serta

memaksimalkan anggaran yang ada.

4.11.2 India

Angkatan Bersenjata India sedang melaksanakan suatu proses

modernisasi yang masif. Pemerintah India akan membeli pesawat

tempur Rafale, helikopter serang Apache, helikopter angkut Chinook

dan pesawat Tanker A 330 serta meriam Ultra light Howitzer. India

terus mengembangkan misil Agni V yang dapat membawa hulu

ledak nuklir dengan jangkauan tembak berjarak 5000 Km. India

termasuk lima negara yang memiliki teknologi pembuatan kapal induk,

Page 368: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 350

kapal selam, pesawat tempur, dan tank yang didukung oleh infrastruktur

industri pertahanan yang mandiri. Modernisasi angkatan

bersenjata India.

4.11.3 Jepang

Pemerintah Jepang bersiap untuk merubah orientasi pertahanan

dari yang bersifat deterrent effect oriented menjadi response capability

oriented. Dengan perubahan tersebut Jepang akan aktif dalam

percaturan pertahanan di kawasan. Jepang memiliki pesawat F-35,

kapal induk pengangkut helikopter Izumo, mengembangkan

pembuatan kapal selam, dan pembelian pesawat tanpa awak dalam

upaya meningkatkan kemampuan militernya.Kapal induk Jepang

pengangkut helikopter Izumo.

4.11.4 Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan memodernisasi kekuatan militernya

dengan pengadaan kendaraan tempur lapis baja, pesawat tempur F-

35A, sistem persenjataan anti rudal Aegis dan Patriot, pengadaan

kapal selam tipe 214 generasi baru KSS-III yang dapat membawa

misil penjelajah Hyunmoo-3.

4.11.5 Malaysia

Pemerintah Malaysia memodernisasikan alutsista dengan

menambah kapal selam modern Scorpene yang dikerjakan di Perancis.

Malaysia juga melengkapi kekuatan militernya dengan membeli tank PT-

91 Twardy dari Polandia dan pesawat tempur SU-27/30 dari Rusia.

Page 369: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 351

4.11.6 Filipina

Pemerintah Filipina melakukan modernisasi pangkalan militer

Teluk Subic dan pangkalan udara North Field di Pulau Tinian. Filipina

telah merubah peran angkatan bersenjatanya yang semula dirancang

untuk pertahanan internal kini diberikan peran untuk mewujudkan

pertahanan eksternal. Pemerintah Filipina telah melakukan negosiasi

untuk membeli pesawat tempur dari Korea Selatan dan bahkan

mempertimbangkan untuk pengadaan Frigate yang dipersenjatai

dengan rudal dari Italia.

4.11.7 Singapura

Pemerintah Singapura terus memperbaharui angkatan

bersenjatanya. Singapura telah mampu mengubah kekuatan angkatan

bersenjatanya menjadi kekuatan militer yang modern. Modernisasi

kekuatan militer Singapura tidak hanya kapal selam, tapi juga pesawat

tempur F-15SG dan F-16 C/D yang didukung oleh beberapa jaringan

Airbone Early Warning Modernisasi kekuatan militer Singapura and

Control (AEW & C) serta pesawat pengisi bahan bakar di udara.

Singapura juga akan menerima tambahan kapal selam kelas Archer dan

kemungkinan akan menjadi negara Asia kedua, setelah Jepang, untuk

mendapatkan F-35 Joint Strike Fighter Amerika.

4.11.8 Vietnam

Pemerintah Vietnam membangun sistem pertahanan udara yang

modern dengan menda- tangkan pesawat Sukhoi Su-30MK2 dari

Rusia. Vietnam juga akan memperkuat jajaran angkatan lautnya dengan

kapal selam kelas Varshavyanka (penyempurnaan dari kelas Kilo) yang

Page 370: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 352

dilengkapi dengan teknologi siluman (stealth). ketegangan dan

kompetisi kekuatan militer di kawasan Asia Pasifik. Dinamika

perkembangan ini membawa pengaruh terhadap strategi pertahanan

Indonesia dalam rangka ikut serta menjaga stabilitas keamanan di

kawasan.

4.12 Isu Perbatasan Antar Bawah air

Kawasan Asia Pasifik masih terdapat sengketa perbatasan

yang belum sepenuhnya dapat diselesaikan oleh pihak-pihak yang

bertikai. Fakta empiris menyatakan bahwa salah satu penyebab utama

terjadinya perang adalah persoalan batas wilayah. Di Laut Cina Timur

masih terjadi saling klaim atas kepemilikan Pulau Senkaku menurut

Jepang atau Diaoyu menurut Tiongkok. Terkait dengan sengketa di

wilayah Laut Cina Timur, Tiongkok telah menetapkan Zona identifikasi

Pertahanan Udara atau Air Defence Identification Zone (ADIZ) secara

sepihak yang tumpang tindih dengan sebagian wilayah Jepang dan

Korea Selatan. Perkembangan di Laut Cina Timur akan meningkatkan

kompleksitas permasalahan. Walaupun penerapan ADIZ merupakan

hal yang lazim dan merupakan hak dari negara berdaulat di

wilayahnya, namun ADIZ dinilai kontroversial oleh negara-negara di

sekitarnya. ADIZ dianggap bukan hanya sebagai instrumen

kedaulatan tetapi juga instrumen kekuasaan atas wilayah suatu

negara. Kepemilikan Pulau Senkaku di Laut Cina TImur masih menjadi

perdebatan klaim Sengketa perbatasan juga terjadi kawasan

Laut Cina Selatan yang mempersoalkan tumpang tindih pengakuan

batas wilayah di Kepulauan Spratly dan Paracel yang melibatkan

Tiongkok dengan beberapa negara di Asia Tenggara, yaitu Malaysia,

Page 371: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 353

Filipina, Vietnam, dan Brunei. Persoalan ini mengundang perhatian

dunia, khususnya AS, dan beberapa negara lain yang berkepentingan

dengan jalur pelayaran dan perdagangan serta kebebasan bernavigasi

dan jalur komunikasi di daerah tersebut. Indonesia memiliki kepentingan

untuk mengikuti perkembangan situasi di Laut Cina Selatan.

Sejak tahun 1994 terdapat tumpang tindih klaim batas Zona

Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Laut Cina Selatan sebelah utara Kepulauan

Natuna berdasarkan nine-doted-lines yang ditentukan secara sepihak

oleh Tiongkok. Saat ini Tiongkok masih menerapkan kebijakan low

profile terkait klaim wilayah perairan di utara Kepulauan Natuna.Apabila

Tiongkok secara sepihak menguasai ZEE Indonesia di utara Kepulauan

Natuna, maka akan mempengaruhi peluang Indonesia untuk mengelola

potensi SDA seperti perikanan, minyak, dan gas. Indonesia dan

Malaysia masih memiliki masal ah perbatasan darat dan laut. Kedua

negara memiliki perbatasan darat sepanjangM2.004 Km. Di sepanjang

perbatasan darat masih terdapat sembilan permasalahan Outstanding

Boundary Problems (OBP) yaitu di Pulau Kalimantan dan satu OBP

masih dalam kajian. Sementara permasalahan batas laut sedang

dirundingkan secara intensif, terutama masalah laut teritorial di Selat

Malaka bagian selatan, perairan Tanjung Datu, Laut Sulawesi, perairan

sebelah utara Pulau Bintan. Sedangkan batas ZEE antara lain di Selat

Malaka, Laut Cina Selatan, dan Laut Sulawesi yang meliputi perairan

sekitar Blok Ambalat. Klaim Malaysia atas sebagian wilayah perairan

Blok Ambalat serta belum terselesaikannya perundingan batas darat

dan batas laut berpotensi menjadi tantangan, sumber ketegangan dan

konflik. Permasalahan di perbatasan berpotensi menyebabkan

ketegangan dan konflik. Selain masalah perbatasan yang belum

terselesaikan dengan beberapa negara tetangga, Indonesia juga

Page 372: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 354

memiliki 92 pulau-pulau kecil terluar/terdepan, diantaranya ada 12 pulau

yang memerlukan prioritas dalam pengelolaan agar kedaulatan dan

keutuhan wilayah NKRI dapat terjaga. Permasalahan perbatasan negara

yang belum tuntas dan kondisi pulau-pulau kecil terluar/terdepan yang

belum dikelola dengan baik dari aspek keamanan dan aspek

kesejahteraan berpotensi memberikan peluang bagi pihak-pihak tertentu

untuk mengambil alih sebagian wilayah Indonesia di perbatasan.

4.13 Konflik Intra dan Antar Bawah air

Konflik intra dan antarnegara masih terjadi di beberapa kawasan

dunia. Di kawasan Afrika masih terjadi konflik internal, bahkan sampai

perang saudara yang menyebabkan terjadinya korban, kekerasan, dan

pengungsian penduduk. Konflik terjadi karena dipicu masalah

pertarungan politik dan kekuasaan, ketidakpuasan dan ketidakadilan

sosial dan ekonomi, persaingan akses ke sumber daya, penindasan

serta kepemimpinan yang korup dan tidak demokratis. Konflik intra

negara cenderung bereskalasi dan bertransformasi. Konflik yang terjadi

di beberapa kawasan di Kongo, Mali, Suriah, Sudan, Sudan Selatan,

Afrika Tengah, Israel-Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan, dan Filipina

masih terus berlangsung, bahkan cenderung meningkat dan berubah

menjadi perang sipil yang sulit diselesaikan. Sementara, konflik

antarnegara masih berpotensi terjadi di Semenanjung Korea karena

para pihak yang terlibat cenderung saling melakukan tindakan yang

bersifat provokatif. Upaya penyelesaian konflik tersebut melalui

mekanisme perundingan Six Party Talk (SPT) masih menemui jalan

buntu. Intervensi militer ke negara-negara yang terlibat konflik.

Dalam rangka membantu menyelesaikan dan atau untuk melindungi

Page 373: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 355

penduduk sipil agar tidak menjadi korban konflik intra dan

antarnegara, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Dewan

Keamanan akan melakukan langkah-langkah salah satunya adalah

mengeluarkan resolusi.

Kebijakan dalam mengeluarkan resolusi sesuai kepentingannya

dimulai dari resolusi yang bersifat lunak seperti pelarangan terbatas,

embargo hingga resolusi yang bersifat keras seperti intervensi militer

terhadap negara-negara yang dinilai tidak mampu melindungi

keselamatan penduduk sipil. Intervensi militer dilakukan atas dasar

mandat Dewan Keamanan PBB dan norma serta tanggung-jawab untuk

melindungi (Responsibility to Protect/R2P) dan Protection of the Civilian

(POC) yang diterapkan oleh beberapa negara. Dijelaskan dalam R2P

bahwa apabila negara tidak mampu untuk melakukan perlindungan

terhadap negaranya maka kewajibannya akan bergeser kepada

komunitas internasional, dalam hal ini Dewan Keamanan (DK) PBB.

Sebagai jalan terakhir, DK PBB akan memberi mandat intervensi militer

ke negara tersebut walaupun tanpa izin negara yang bersangkutan

dalam rangka melindungi warga sipil. Protection of the Civilian (POC)

adalah seluruh kegiatan yang ditujukan pada pemenuhan penghormatan

atas hak-hak individu yang sesuai dengan semangat dan isi lembaga-

lembaga hukum seperti Universal Declaration on Human Right 1948,

Hukum Humaniter Internasional, dan hukum terkait para pengungsi.

Organisasi kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (HAM) akan

melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut dengan tidak berpihak

(impartial manner), dalam arti tidak dilandasi atas dasar ras, bangsa,

asal suku, bahasa, ataupun jenis kelamin.

Konflik yang cenderung meningkat di beberapa kawasan dunia,

terutama di Afrika, Timur Tengah, dan Semenanjung Korea akan

Page 374: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 356

menyita perhatian DK PBB. Peran penting untuk menciptakan tatanan

dalam menyelesaikan konflik di dunia akan semakin meningkat. Dengan

demikian, pengerahan pasukan perdamaian PBB melalui Peace

Keeping Operation (PKO) akan semakin meningkat.

4.14 Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perubahan strategis dunia saat ini merupakan produk globalisasi

yang didorong oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Dunia sedang mengalami kemajuan di bidang teknologi dan ilmu

pengetahuan seperti teknologi informasi dan komunikasi, bioteknologi,

teknologi nano, perkembangan teknologi persenjataan pemusnah

massal, maupun pesawat tak berawak dan berbagai teknologi lainnya.

Kemajuan di bidang teknologi ini membawa dampak positif

maupun negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan telah membawa

kepada situasi keamanan dunia yang mengkhawatirkan, antara lain

penggunaan ruang siber yang berimplikasi pada kejahatan siber dan

bersifat tak mengenal batas; rekayasa genetika bioteknologi yang

berimplikasi negatif; kemampuan teknologi nano yang mampu membuat

produk sangat kecil sehingga sulit dideteksi misalnya alat penyadap

dalam sebuah komputer; rekayasa teknologi penerbangan dan nuklir

dalam pembuatan senjata nuklir maupun wahana peluncur baik roket,

peluru kendali maupun wahana terbang tidak berawak yang mampu

melakukan pengintaian dan penghancuran yang dahsyat, serta teknologi

ruang angkasa yang dimanfaatkan untuk mengeksplorasi ruang

atmosfir. Ruang atmosfir dimana di dalamnya termasuk Geostationary

Orbit (GO) yang dikategorikan sebagai ruang global berpotensi dan

dimanfaatkan oleh negara maju. Indonesia sebagai negara equatorial

terpanjang di atasnya terdapat 12,82% dari GO yang membentang

Page 375: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 357

sepanjang katulistiwa. GO merupakan SDA terbatas yang memiliki

karakteristik Kemajuan di bidang teknologi dapat membawa dampak

positif maupun negatif bagi dunia Kemajuan teknologi dan informasi

menyebabkan berbagai sektor kehidupan terhubung dalam suatu ruang

siber yang tercipta oleh jaringan, kabel, dan alamat Internet Protocol (IP)

melalui komputer dan sarana lain. khas dapat ditempati satelit untuk

keperluan telekomunikasi, penyiaran, pemantauan cuaca navigasi lalu

lintas laut dan udara serta untuk penginderaan atau pengintaian jarak

jauh. Semua pihak dapat memanfaatkan wahana dirgantara ini untuk

keperluan kesejahteraan dan kepentingan bagi umat manusia

berdasarkan Space Treaty tahun 1967 pasal (1). Namun, pada

kenyataannya penggunaan ruang angkasa cenderung dikemas

untuk kepentingan teknologi dan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi

oleh negara-negara maju. Pemanfaatan GO serta ruang angkasa untuk

kepentingan militer masih sangat dirahasiakan dan hanya dikuasai

oleh negara-negara tertentu. Ruang angkasa tidak hanya dapat

mengancam keamanan dan keselamatan negara lain melalui

penggunaan satelit mata-mata, tetapi juga dapat menjadi sumber

ancaman karena adanya sampah ruang angkasa. Saat ini diperkirakan

jumlah sampah ruang angkasa mencapai 13.000 ukuran besar dan 700

ribu ukuran 1 cm. Sampah- sampah tersebut dapat mengancam

keselamatan masyarakat apabila jatuh di suatu wilayah yang

berpenduduk. Selain faktor alami, faktor lainnya juga dapat

mengakibatkan jatuhnya sampah ruang angkasa.

Revolusi di bidang teknologi informasi telah mengubah lingkungan

keamanan strategis secara signifikan. Lingkungan keamanan pada abad

ke-21 telah berubah secara cepat dan signifikan seiring dengan

penggunaan jaringan komunikasi dan informasi, terutama internet oleh

Page 376: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 358

masyarakat modern, termasuk di sektor pertahanan. Kemajuan

teknologi dan informasi telah menyebabkan berbagai sektor kehidupan

menjadi terhubung dalam suatu ruang siber yang tercipta oleh jaringan,

kabel, dan alamat Internet Protocol (IP) melalui komputer dan sarana

lain. Perorangan dan komunitas terhubung, tersosialisasi, dan

terorganisasi secara mendunia dalam dan melalui ruang siber. Di

samping memberikan suatu dampak positif dari sisi informasi dan

komunikasi, kecenderungan tersebut telah menciptakan suatu peluang

bagi terjadinya kejahatan siber. Dari aspek pertahanan, ruang siber

telah menghasilkan domain kelima yang dapat dijadikan sebagai

medan peperangan, selain medan perang darat, laut, udara, dan ruang

angkasa. Aktor negara dan aktor nonnegara akan memanfaatkan ruang

siber untuk mengancam kepentingan dan keamanan negara lain.

Sektor pertahanan negara memiliki kerawanan terhadap serangan

melalui siber. Penggunaan sistem, peralatan, dan platform berbasis

internet cenderung semakin meluas di sektor pertahanan. Namun,

teknologi sistem pengamanan jaringan dan informasi sering tertinggal.

Kerawanan tersebut akan dieksploitasi oleh aktor tidak dikenal dan

organisasi intelijen asing untuk mencari informasi dari jaringan rahasia

maupun tidak rahasia dan atau untuk mengganggu atau merusak

jaringan informasi dan komunikasi. Serangan terhadap sistem informasi

dan komunikasi juga dapat berbentuk serangan virus dan transmisi data

dalam jumlah yang sangat besar secara simultan.

4.15 Hakikat Pertahanan bawah air Bawah Permukaan

Pertahanan bawah air pada hakikatnya adalah pertahanan

negara yang bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan

Page 377: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 359

pada kesadaran terhadap hak dan kewajiban seluruh warga negara

serta keyakinan akan kekuatan sendiri. Kesemestaan mengandung

makna pelibatan seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional,

sarana prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai

satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh dalam tatanan

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Upaya pertahanan yang bersifat semesta merupakan model yang

dikembangkan sebagai pilihan bagi pertahanan Indonesia yang

diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri

berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha

pertahanan negara. Meskipun Indonesia mencapai tingkat

kemajuan dalam membangun kemandirian bangsa, tetapi model

kesemestaan tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan

dengan menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan

negara sesuai dengan perannya masing- masing.

Sistem pertahanan negara yang bersifat semesta bercirikan

kerakyatan, kesemestaan dan kewilayahan. Kerakyatan artinya orientasi

pertahanan diabadikan bersama rakyat dan untuk kepentingan seluruh

rakyat. Kesemestaan artinya seluruh sumber daya dan sarana

prasarana nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.

Kewilayahan artinya gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara

menyeluruh di wilayah NKRI sesuai dengan kondisi geografi

Indonesia sebagai negara kepulauan sekaligus sebagai negara maritim.

4.16 Sistem Pertahanan bawah air Bawah Permukaan

Pertahanan negara Indonesia diselenggarakan dalam suatu sistem

pertahanan semesta. Bentuk pertahanan yang dikembangkan

Page 378: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 360

melibatkan seluruh warga negara, wilayah, segenap sumber daya dan

sarana prasarana nasional, yang dipersiapkan secara dini oleh

Pemerintah, serta diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan

berlanjut. Sistem pertahanan semesta mengintegrasikan pertahanan

militer dan pertahanan nirmiliter, melalui usaha membangun kekuatan

dan kemampuan pertahanan negara yang kuat dan disegani serta

memiliki daya tangkal yang tinggi. Dipersiapkan secara dini berarti

sistem pertahanan semesta dibangun secara berkelanjutan dan terus-

menerus, untuk menghadapi berbagai jenis ancaman baik ancaman

militer, nonmliter, maupun hibrida. Berbagai jenis ancaman ini secara

akumulatif dapat dikelompokkan dalam bentuk ancaman nyata dan

belum nyata.

Tatanan segenap unsur kekuatan diselenggarakan secara

menyeluruh, terpadu dan terarah dibawah kesatuan komando dengan

memadukan strategi pertahanan, sehingga merupakan satu totalitas

pertahanan negara. Menghadapi ancaman militer, menempatkan TNI

sebagai Komponen Utama didukung Komponen Cadangan dan

Komponen Pendukung melalui suatu mobilisasi sesuai ketentuan

perundang-undangan. Menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan

K/L diluar bidang pertahanan sebagai Unsur Utama didukung oleh

Unsur Lain Kekuatan Bangsa termasuk Pemda. Sedangkan

menghadapi ancaman hibrida, dilaksanakan secara terpadu dengan

mengerahkan kekuatan militer dan kekuatan nirmiliter sesuai kebijakan

dan keputusan politik negara.

Page 379: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 361

4.17 Fungsi Pertahanan bawah air Bawah Permukaan

Pertahanan bawah air berfungsi untuk mewujudkan dan

mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai satu kesatuan

pertahanan, yang mampu melindungi kedaulatan negara, keutuhan

wilayah, serta keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman,

baik yang datang dari luar maupun yang timbul di dalam negeri.

Upaya mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah NKRI

sebagai satu kesatuan pertahanan diselenggarakan dalam fungsi

penangkalan, penindakan, dan pemulihan.

Fungsi penangkalan merupakan perwujudan usaha pertahanan

negara dari seluruh kekuatan nasional yang memiliki efek psikologis

untuk mencegah dan meniadakan setiap ancaman, baik dari atas

permukaan air maupun yang timbul dari bawah permukaan.

Penangkalan dilaksanakan secara fisik dan nonfisik, dengan melakukan

upaya membangun dan membina kemampuan secara terintegrasi

sesuai fungsi pertahanan negara. Fungsi penindakan dalam

menghadapi ancaman militer dilaksanakan dengan mengerahkan

kekuatan pertahanan militer sesuai dengan mekanisme sistem

pertahanan semesta. Dalam menghadapi ancaman militer yang berasal

dari bawah permukaan, penyelenggaraan fungsi penindakan

disesuaikan dengan bentuk ancaman untuk menentukan jenis tindakan

yang diambil serta kekuatan pertahanan negara yang digunakan.

Ancaman militer berupa agresi dihadapi dengan perang, dan bagi

Indonesia penyelenggaraan perang dilaksanakan secara total dalam

wujud perang semesta. Fungsi penindakan dalam menghadapi

ancaman hibrida, menempatkan kekuatan militer dan nirmiliter secara

terpadu sesuai hakikat ancaman yang dihadapi dengan memperhatikan

Page 380: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 362

kemampuan secara profesional dan proporsional. Penindakan terhadap

ancaman hibrida dilakukan dengan pola pertahanan militer yang

menepatkan TNI sebagai Komput diperkuat oleh Komcad dan

Komduk, serta bekerja sama dengan K/L diluar bidang pertahanan

sebagai Unsur Utama dan didukung oleh Unsur Lain Kekuatan Bangsa.

Fungsi pemulihan merupakan keterpaduan usaha pertahanan

negara yang dilaksanakan secara terpadu oleh kekuatan pertahanan

militer dan nirmiliter untuk mengembalikan kondisi keamanan negara

yang telah terganggu akibat perang, serangan torpedo, kapal selam,

bencana alam atau akibat ancaman nonmiliter lainnya.

4.18 Prinsip-Prinsip Dasar Penyelenggaraan Bawah Permukaan

Indonesia selalu mendorong terciptanya perdamaian, keamanan,

stabilitas, dan kesejahteraan dalam pergaulan dunia melalui politik luar

negeri yang bebas aktif disertai prinsip menjaga kemurnian sebaga

negara nonblok. Indonesia tidak memihak kepada salah satu blok dan

menempuh cara-cara dialog dalam menangani masalah internasional,

turut serta memelihara perdamaian dunia, dan dalam

penyelenggaraan pertahanan negara, bangsa Indonesia menjunjung

tinggi asas demokrasi yang mengutamakan kesetaraan dan

kebersamaan. Hal ini dilakukan dalam menyelesaikan suatu masalah

melalui kesepakatan bersama, sebagai bagian dari diplomasi

pertahanan, dengan berpedoman pada upaya untuk memperbesar

persamaan dan memperkecil perbedaan dalam rangka meredam konflik.

Indonesia berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai dan

menghormati kedaulatan masing-masing negara. Indonesia

berpandangan bahwa negara tetangga adalah sahabat yang memiliki

Page 381: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 363

komitmen bersama untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan.

Membangun kesamaan pandangan sangat diperlukan dalam

hubungan internasional, baik bilateral maupun multilateral.

4.19 Kebijakan Strategi Pembinaan Kemampuan Bawah Laut

4.19.1 Kebijakan Pertahanan bawah air Bawah Permukaan

Kebijakan pertahanan bawah air bawah air diimplementasikan

melalui berbagai upaya dalam pengelolaan sumber daya dan sarana

prasarana nasional guna mengatasi berbagai bentuk ancaman.

Kebijakan ini dikembangkan dengan tetap berpedoman kepada visi, misi

Pemerintahan dalam pembangunan nasional yang juga merupakan visi

dan misi dalam pembangunan pertahanan bawah air bawah air, yaitu:

―Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong‖, yang dijabarkan melalui tujuh misi

pembangunan:

Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia

sebagai bawah air kepulauan.

Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis

berlandaskan bawah air hukum.

Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri

sebagai bawah air maritim.

Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju,

dan sejahtera.

Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

Page 382: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 364

Mewujudkan Indonesia menjadi bawah air maritim yang mandiri,

maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Agenda Prioritas Pertahanan bawah air Bawah air. Untuk menuju

Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang

ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, pemerintah telah

merumuskan sembilan agenda prioritas yang juga sebagai pedoman

agenda prioritas pembangunan pertahanan bawah air bawah air,

meliputi:

Menghadirkan kembali bawah air untuk melindungi segenap bangsa

dan memberikan rasa aman pada seluruh warga bawah air

Indonesia

Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

daerah dan desa dalam kerangka Bawah air Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).

Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional.

Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan

sektorsektor strategis ekonomi domestik.

Melakukan revolusi karakter bangsa.

Memperkuat kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial.

Page 383: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 365

Guna terwujudnya visi, misi dan agenda prioritas pertahanan

bawah air, maka dirumuskan kebijakan pertahanan bawah air bawah

airsebagai acuan bagi perencanaan, penyelenggaraan, dan

pengawasan sistem pertahanan bawah air bawah air yang meliputi

segala upaya untuk membangun, memelihara, serta mengembangkan

secara terpadu dan terarah segenap komponen pertahanan bawah air

bawah airmencakup kebijakan pembangunan, pemberdayaan, maupun

pengerahan pertahanan bawah air bawah airdengan didukung kebijakan

regulasi, penganggaran dan pengawasan.

4.19.2 Strategi Pertahanan bawah air Bawah Permukaan

Pertahanan bawah air bawah airdiselenggarakan melalui suatu

strategi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah

ditetapkan. Strategi tersebut dirumuskan dalam tiga substansi dasar,

meliputi: ‗apa yang dipertahankan, bagaimana cara mempertahankan

dan dengan apa mempertahankan‘, yang dijabarkan dalam bentuk

tujuan dan sasaran, cara mencapai sasaran dan sumber daya yang

digunakan. Penerapan strategi pertahanan bawah air yang bersifat

semesta tetap mengacu pada pembangunan sistem pertahanan bawah

air bawah airyang dibangun dalam skala prioritas melalui: peningkatan

profesionalisme TNI, penyiapan dan pengembangan kekuatan rakyat,

serta pengembangan teknologi pertahanan bawah air dalam mendukung

ketersediaan Alutsista.

Page 384: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 366

4.19.3 Pembinaan Kemampuan Pertahanan bawah air Bawah

Permukaan

Pembinaan kemampuan pertahanan bawah air bawah airdilakukan

melalui pembinaan terhadap sumber daya dan sarana prasarana

nasional, nilai-nilai, teknologi dan dana untuk didayagunakan dalam

meningkatkan kemampuan pertahanan bawah air.

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor sentral yang menjadi

subyek (tumpuan) bagi pengelolaan sumber daya nasional yang

bertumpu pada totalitas kemampuan/profesionalisme dan kesadaran

bela negara setiap warga negara untuk kepentingan pertahanan

bawah air . Pengembangan kemampuan SDM pertahanan bawah air

negara dilaksanakan dalam rangka mengelola dan mendayagunakan

seluruh sumber daya nasional untuk menghadapi setiap ancaman.

Sumber Daya Alam/Buatan

Pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam/buatan secara

profesional dan proporsional dalam mendukung suksesnya

pembangunan nasional di segala bidang merupakan modalitas

sekaligus kekuatan dalam mendukung pertahanan bawah air.

Sarana dan Prasarana Nasional

Ketersediaan sarana dan prasarana nasional yang dikelola dan

didayagunakan secara profesional yang dilandasi kesadaran

bela negara warga negara dalam mendukung suksesnya

pembangunan nasional di segala bidang, merupakan modalitas dan

kekuatan dalam mendukung pertahanan bawah air.

Nilai-Nilai

Page 385: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 367

Komitmen dan kepatuhan seluruh warga negara dalam membangun

kekuatan bangsa dengan segenap pranata, prinsip dan kondisi yang

diyakini kebenarannya serta digunakan sebagai instrumen pengatur

kehidupan moral, identitas, karakter serta jatidiri bangsa yang

berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 merupakan modalitas

yang mampu mendinamisasikan pembangunan nasional di segala

bidang. Dalam perspektif pertahanan bawah air, nilai-nilai tersebut

menjadi landasan aktualisasi cinta tanah air, kesadaran berbangsa

dan bernegara, rela berkorban bagi bangsa dan

Teknologi

Penguasaan dan profesionalisme setiap warga negara di bidang

teknologi yang berdaya saing dalam rangka pengelolaan sumber

daya dan sarana prasarana nasional secara mandiri merupakan

kekuatan dalam melaksanakan pembangunan nasional disegala

bidang. Penguasaan teknologi yang dilandasi kesadaran bela negara

merupakan modalitas yang mendukung kemandirian bangsa dalam

memenuhi ketersediaan barang dan jasa dalam memenuhi

kebutuhan dasar manusia, pengembangan energi, pengelolaan

sumber daya mineral, industrialisasi, sosial budaya,

ekonomi serta pertahanan bawah air.

Dana Pengelolaan dan pendayagunaan ketersediaan dana secara efektif,

efisien dan akuntabel merupakan dukungan bagi terlaksananya

pembangunan nasional disegala bidang, termasuk dalam

pengelolaan pertahanan bawah air

Page 386: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 368

4.20 Kerjasama Internasional

4.20.1 Kerjasama Internasional Bidang Pertahanan Bawah Air

Kerja sama internasional bidang pertahanan diselenggarakan

untuk membangun sikap saling percaya antarnegara dengan prinsip

saling menghormati kedaulatan negara lain, tidak mencampuri urusan

dalam negeri, saling menguntungkan, sekaligus sebagai instrumen

dalam mencegah konflik antarnegara. Kerja sama tersebut juga

bertujuan membangun kapasitas pertahanan bagi peningkatan

profesionalisme prajurit TNI melalui bidang pendidikan, latihan, dan

kerja sama industri pertahanan. Kerja sama internasional dikembangkan

sebagai salah satu instrumen diplomasi pertahanan dalam mewujudkan

kepentingan nasional di bidang pertahanan yang akan diefektifkan

melalui langkah-langkah konkret dan saling menguntungkan. Sejalan

dengan itu, kerja sama internasional di bidang pertahanan merupakan

salah satu jembatan bagi terwujudnya stabilitas keamanan kawasan.

4.21 Kerjasama Bilateral

Kerja sama bilateral di bidang pertahanan dimaksudkan sebagai

upaya merealisasikan diplomasi pertahanan, yang penyelenggaraannya

lebih dikembangkan untuk membangun saling percaya (trust building),

mencari solusi damai bagi penanganan isu-isu keamanan yang menjadi

perhatian kedua belah pihak. Pada dasarnya Indonesia terbuka secara

luas untuk membangun hubungan bilateral dengan berbagai negara di

dunia.

4.21.1 Brunei

Perjanjian kerja sama bidang pertahanan yang ditandatangani

Menteri Pertahanan Indonesia dan Menteri Pertahanan Brunei telah

diratifikasi pada tahun 2010 dengan ruang lingkup pertukaran data

Page 387: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 369

teknis dan ilmiah, dukungan produksi dan pelayanan, pertukaran

informasi intelijen, ilmu pengetahuan, teknologi pertahanan dan

pendidikan. Sejumlah kegiatan kerja sama pertahanan kedua negara

pada setiap tahun berada pada level yang cukup signifkan, antara

lain melalui kunjungan antar pimpinan Kemhan dan Angkatan

Bersenjata, Latihan Bersama antara TNI dan Angkatan Bersenjata

Brunei serta pengiriman perwira siswa.

4.21.2 Filipina

Nota Kesepahaman mengenai pembentukan Komisi Bersama

Indonesia-Filipina ditandatangani pada tahun 1993, dengan

menghasilkan berbagai kesepakatan kerja sama pertahanan,

termasuk di bidang pendidikan. Selanjutnya, 1997 menandatangani

persetujuan tentang kegiatan bersama di bidang pertahanan dan

keamanan dengan lingkup pendidikan, latihan gabungan,

pengembangan SDM, pengembangan kerja sama operasi dan

logistik, komunikasi, teknologi, sistem dukungan logistik termasuk

pemeliharaan dan perbaikan. Persetujuan tersebut telah diratifkasi

oleh Indonesia menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2007.

Dalam aspek perbatasan, kerja sama kedua negara telah berlangsung

cukup efektif melalui kegiatan, seperti patroli perbatasan, komunikasi,

pengaturan lintas batas, dan intelijen dalam wadah Joint Border

Committee (JBC) atau Komite Perbatasan Bersama Indonesia-

Filipina. Kedua negara telah menjalin kerja sama penanganan

ancaman keamanan lintas negara, terutama penanganan terorisme.

Page 388: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 370

4.22 Kerjasama Multilateral

Kerja sama multilateral baik di kawasan maupun internasional

meliputi kerja sama dalam kerangka ASEAN, forum dialog regional

maupun internasional, kerja sama dalam mendukung misi perdamaian

dunia, dan kerja sama dalam rangka bantuan kemanusiaan.

4.22.1 Kerja Sama Dalam Kerangka ASEAN

Dalam melaksanakan kerja sama dengan negara-negara di

kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjunjung tinggi norma kerja

sama, prinsip regionalisme, dan sentralitas ASEAN khususnya

komitmen bersama untuk mencari solusi damai dalam setiap

permasalahan yang timbul. Pilar ASEAN Political and Security

Community (APSC) mendorong lebih mengedepankan perwujudan

komitmen membangun kerja sama pertahanan yang lebih nyata dan

praktis sehingga menyentuh permasalahan yang dihadapi. Indonesia

menjalin kerja sama dengan negara-negara di kawasan dalam upaya

menjaga kedaulatan negara serta berperan aktif dalam mewujudkan

terciptanya stabilitas. Melalui dialog dan konsultasi, Indonesia berupaya

menjadi fasilitator dalam menangani konflik yang timbul. ASEAN

Defence Ministers‘ Meeting (ADMM) merupakan wadah kerja sama

pertahanan Indonesia dengan negara anggota ASEAN, sedangkan

ASEAN Defence Ministers‘ Meeting Plus merupakan wadah kerja sama

pertahanan negara anggota ASEAN dengan negara mitra wicara

ASEAN.

Pada forum kerja sama pertahanan di kawasan Asia-Pasifik,

Indonesia menjadi bagian dari ASEAN Regional Forum (ARF). Forum ini

digunakan sebagai tempat untuk melakukan dialog dalam berbagai isu

Page 389: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 371

di bidang politik dan keamanan yang menjadi perhatian bersama.

Disamping itu, Indonesia juga melakukan forum dialog kerjasama bidang

pertahanan dengan beberapa negara mitra dialog.

Forum dimaksud antara lain: ASEAN-US Ministers‘ Defence

Informal Meeting, ASEAN-Cina Defence Ministers‘ Informal Meeting,

ASEAN-Japan Defence Ministers‘ Informal Meeting, ASEAN-Japan

Defence Vice-Ministerial Meeting. Pada dasarnya Indonesia terbuka

secara luas untuk membangun kerja sama multilateral dengan negara-

negara di dunia demi terciptanya kawasan yang stabil, aman, dan

damai.

4.22.2 Kerja Sama Dalam Misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-

Bangsa

Peran serta Indonesia dalam pengiriman pasukan TNI pada

operasi pemeliharaan perdamaian merupakan amanat Pembukaan UUD

NRI 1945, dalam rangka ikut serta mewujudkan perdamaian dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Partisipasi Indonesia telah memberikan bobot yang semakin baik

terhadap hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri yang

bebas aktif. Hingga saat ini Indonesia telah berpartisipasi dalam

sembilan misi perdamaian PBB dengan jumlah personel sebanyak 2680

orang, yaitu misi UNIFIL di Lebanon, misi MONUSCO di Kongo, misi

MINUSCA di Republik Afrika Tengah, misi UNAMID di Darfur Sudan,

misi UNISFA di Abyei Sudan, misi UNMIL di Liberia, misi MINURSO di

Marroko, misi UNMISS di Sudan Selatan dan misi MINUSMA di Mali.

Pengiriman personel TNI dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan yang diharapkan akan mencapai 4.000 orang pada tahun

2019. Sampai dengan saat ini personel TNI yang tergabung dalam misi

Page 390: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 372

perdamaian terdiri atas beberapa macam penugasan yaitu pasukan

militer, pengamat militer, dan staf militer. Indonesia juga mengirim

beberapa Alutsista TNI seperti kapal perang (KRI) yang tergabung

dalam Maritime Task Force (MTF) misi UNIFIL Lebanon dan pengiriman

pesawat heli MI-17 yang bertugas di misi MINUSMA Mali.

4.23 Strategi Pertahanan Laut Dalam Perspektif Hidrografi

Analisis temuan ini adalah ada upaya serius memetakan kondisi

fisik Perairan Natuna dan sekitarnya, terutama paramater fisik untuk

mengetahui ―dinamika daerah kedap rambatan suara‖ yang sangat

penting untuk jalur bergerak kapal selam, sekaligus upaya pemetaan

potensi migas nasional.

Selain itu juga terdapat alat bernama ARGO Float, yaitu alat yang

digunakan untuk mengamati suhu, salinitas, arus dan juga bioptik di

lautan. Argo ini telah berkembang menjadi komponen utama dalam

sistem pengamatan laut. Data yang dihasilkan adalah Conductivity,

temperature, depth, dan kecepatan suara.

Page 391: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 373

Argo ini juga ditemukan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu sistem

pertahanan bawah laut, untuk menghindari bocornya data kedalaman

laut Indonesia kepada asing. Harus ada pengawasan dan penegakkan

hukum terhadap hal ini.

Page 392: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 374

4.23.1 Peta Potensi Bahaya Ranjau di Wilayah Indonesia

Pemetaan terhadap potensi bahaya ranjau di wilayah Indonesia ini

merupakan salah satu strategi sistem pertahanan bawah laut. Ranjau

terbagi menjadi ranjau sisa Perang Dunia I dan Perang Dunia II serta

Ranjau Modern.

Page 393: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 375

Konsep Peta Medan Ranjau

4.23.2 Aksi Pushidrosal Terhadap Pembangunan Strategi

Pertahanan Bawah Laut Pushidrosal Menyediakan Data

Bagi Kepentingan Hidrografi.

Dalam hal ini Pushirdrosal membangun IMaGIC sebagai

Implementasi MSDI, yaitu Pushidrosal menyediakan data bagi Operasi

Militer (Cuaca Medan), Operasi Kamla, Logistik (FS), Instansi

Kementerian/Lembaga terkait seperti untuk Konrol Lalu Lintas Laut yang

Page 394: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 376

Aman dan Efisien bagi Kementerian Perhubungan, lalu memberikan

data hidrografi bagi Universitas, Publik dan Lembaga Riset.

Pembangunan IMAGIC untuk mendukung TNI/TNI AL dan Data

Kelautan Nasional

Tema Data IMaGIC (Additional Military Layers)

Selain itu, Pushidrosal juga memberikan data untuk geospasial intelijen

di bidang maritim, berupa data citra satelit, informasi intelijen, dan

informasi geospasial.

Page 395: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 377

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Strategi Pertahanan Bawah Laut memerlukan Upaya serius

Pemerintah, Kerjasama dan dukungan dari semua stakeholder terkait

sangat dibutuhkan dalam upaya mengelola permasalahan di perbatasan

dan pulau terluar. Melalui pengelolaan yang sinergis, kawasan

perbatasan dan pulau terluar sebagai beranda NKRI dapat

meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus memberikan dampak

penangkalan terhadap negara lain.

Komitmen kuat dalam mengawal Alur Laut Kepulauan RI terutama

ALKI 1 dan ALKI 2 memerlukan kewenangan dan kemampuan yang

dimiliki TNI Angkatan Laut serta kompleksitas permasalahan maritim

yang harus dilaksanakan secara lintas sektoral, maka TNI Angkatan

Laut senantiasa membina kemitraan, dengan merangkul serta

mendorong kementerian atau instansi terkait dalam bekerjasama

mengamankan perbatasan NKRI. Kesatuan upaya tersebut merupakan

kekuatan Indonesia dalam mengamankan wilayahnya sehingga

memberikan dampak penangkalan bagi setiap upaya yang merongrong

kedaulatan bangsa. Permasalahan perbatasan dan pulau terluar

merupakan hal yang kompleks dan dinamis. TNI Angkatan Laut

memandang serius masalah ini karena sebagai komponen pertahanan

Page 396: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 378

dan sebagai penegak kedaulatan RI di laut, TNI Angkatan Laut

menyadari bahwa persoalan di perbatasan dan pulau terluar tidak saja

berdampak pada tugas TNI Angkatan Laut, tetapi juga berpengaruh

kepada ketahanan nasional secara langsung. Upaya serius Pemerintah,

Kerjasama dan dukungan dari semua stakeholder terkait sangat

dibutuhkan dalam upaya mengelola permasalahan di perbatasan dan

pulau terluar. Melalui pengelolaan yang sinergis, kawasan perbatasan

dan pulau terluar sebagai beranda NKRI dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakat sekaligus memberikan dampak penangkalan terhadap

negara lain. Menyadari akan kewenangan dan kemampuan yang dimiliki

TNI Angkatan. Kesatuan upaya tersebut merupakan kekuatan Indonesia

dalam memagari wilayahnya sehingga memberikan dampak

penangkalan bagi setiap upaya yang merongrong kedaulatan bangsa.

Pelaksanaan sistem pertahanan negara yang sinergis perlu

melibatkan banyak pihak agar dapat memberikan dampak nyata dengan

munculnya rasa aman dalam pemanfaatan sumber daya di wilayah

kedaulatan Indonesia. Nelayan merupakan salah satu pihak yang dapat

memiliki peran strategis sebagai salah satu komponen dalam

pelaksanaan sistem pertahanan negara tersebut. Keterlibatan nelayan

dalam pelaksanaan sistem pertahanan negara dilakukan dengan cara

berkelompok dan membentuk jejaring kerja antar kelompok maupun

antar institusi terkait dengan pertahanan negara khususnya di wilayah

laut. Pemanfaatan jejaring kerja ini sangat strategis mengingat luasnya

wilayah perairan Indonesia dan terbatasnya sarana dan prasarana

pendukung untuk menerapkan sistem pertahanan negara. Disamping

itu, peranan dari stakeholder inti yaitu Angkatan Laut, khususnya

Kopaska sangat penting, dan akan sangat memepengaruhi berjalannya

operasi intelijen dan penanggulangan segala bentuk ancaman di laut.

Page 397: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 379

Institusi akademis, seperti Universitas Pertahanan, khususnya

Program Studi Keamanan Maritim Fakultas Keamanan Nasional juga

memiliki peran penting dalam mengkaji dan menganalisis serta

memberikan solusi terhadap segala bentuk permasalahan laut dan dari

segi keamanannya. Bekerja sama dengan instansi pemerintan sebagai

think tank guna mengambil kebijakan dan keputusan yang relevan

dalam mengambil langkah strategis pertahanan bawah laut Indonesia.

Strategi Pertahanan Bawah Laut dalam rangka mendukung

strategi maritim dalam mendukung kepentingan nasional di laut,

diantaranya: 1) Laut bebas dari ancaman kekerasan; 2) Laut bebas dari

bahaya navigasi; 3) Laut bebas dari perusakan lingkungan; dan 4) Laut

bebas dari pelanggaran hukum. Yang kemudian Terjaminnya

Keselamatan dan Keamanan Pelayaran di Perairan Indonesia Dalam

mendukung kepentingan nasional di laut.

5.2. Saran

Dalam rangka mengatasi kelemahan yang masih ada, disarankan

agarperemajaan dan pengadaan alutsista TNI AL dipercepat. Hal ini

untuk menjamin bahwa strategi penangkalan dengan cara penolakan

dapat dilaksanakan. Demikian juga pengembangan kekuatan

dankemampuan TNI AL, seperti pengembangan pangkalan TNI AL yang

ada agar mampumemberikan dukungan terhadap pelaksanaan operasi

laut, agar dapat diwujudkan sehinggakebijakan pemerintah dalam

bidang pertahanan negara dapat terlaksana secara konkrit. Namun

perlu disadari bahwa apa yang tertulis dalam tulisan ini baru sekelumit

dari pengetahuan tentang pengaruh karakteristik air laut terhadap

perambatan gelombang akustik di dalam air laut yang merupakan inti

Page 398: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 380

dari pengetahuan deteksi dibawah air laut "Beberapa buku telah ditulis

tentang pengetahuan ini, namun perlu diketahui bahwa teori-teori

tentang teknologi kelautan baru berkembang setelah perang dunia

kedua. Masih banyak sekali yang dapat diteliti dan dikembangkan,

khususnya bagi perairan kita yang merupakan pertemuan antara

Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia. Peran penting dari seluruh

stakeholder lainnya juga akan menambah tingkatan strategi dengan nilai

strategis baik secara akademis maupun non akademis. Universitas

Pertahanan sebagai institusi perguruan tinggi memiliki peran sentral

dalam mengkaji, menganalisis, dan membentuk rekomendasi terhadap

berbagai isu pertahanan dan keamanan termasuk strategi pertahanan

bawah laut Indonesia.

Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Mei 2019

Sesprodi Keamanan Maritim

Universitas Pertahanan

Purwanto,SE.,M.M.,M.SI (Han) Kol. Laut (P) NRP.9176/P

Page 399: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 381

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Dinas Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, ―Pulau-Pulau Kecil Terluar‖

(Jakarta, 2004).

Singgih Tri Sulistiyono, “Ocean Territory Border Concept of Indonesia: A

Historical perspective”, makalah dipresentasikan pada The 22nd

Conference of International Association of Historian of Asia

(Surakarta: 2-6 July 2012), hlm 4

Eric Martin, ―Goldman Sachs’s MIST Topping BRICs As Smaller Markets

Outperform‖,http://www.bloomberg.co m/news/2012-08-

07/goldman-sachs-smist-topping-brics-as-smaller-

marketsoutperform.html, diaksesSelasa, 11 September 2012.

Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia,

http://www.kemlu.go.id/Pages/News.aspx?IDP=5717&l=en, diakses

Kamis, 16 Agustus 2012, pukul 14.50 WIB.

R. Abbaspour, "Design and Implementation of Multisensor Based

Autonomous Minesweeping Robot," in International Congress on

Ultra Modern Telecommunications and Control Systems and

Workshops, 2010.

Anwar, Syaiful (2016). Melindungi Negara. Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor Indonesia.

Bakrie, Connie Rahakundini, (2007), Pertahanan Negara dan Postur TNI

Ideal, Jakarta: Yayasan Obor Jakarta.

Bandoro, Bantarto (2014) State’s Choice of Strategies, Yogjakarta:

Graha Ilmu.

Beaufre, Andre (1986). An Introduction to Strategy. Washington:

Frederick A. Praeger.

Page 400: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 382

Booth, Ken. (2014). Law, Force and Diplomacy at Sea. New York:

Routledge .

Creswell, John W. (2013) Research Design Qualitative, Quantitative,

and Mixed Methods Approaches. California: Sage

Djelantik, Sukawarsini (2015). Asia pasifik konflik, Kerja Sama, dan

Relasi Antar Kawan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Hermawan, P.Yulius (2007) Transformasi dalam Hubungan

Internasional. Bandung: Graha Ilmu

Indrawan, Rully & Yaniawati, R. Poppy (2016).Metode Penelitian

Kunatitatif, Kualitatif, dan Campuran.Bandung: Refika Aditam

Jeong, Ho-Won (2010).Conflict Management and Resolution, New York:

Routledge.

Karim, Silmy. (2014) Membangun Kemandirian Industri Pertahanan

Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Patilima, Hamid. (2011) Metode Penelitian Kualitatif.Bandung:

ALFABETA

Prabowo, JS (2009). Pokok-pokok Pemikiran tentang Perang Senesta.

Jakarta:PT Gramedia Printing.

Snow, Donald M. (2016). National Security for a New Era. New York:

Routledge.

YIN, Robert K.(2015). Studi Kasus: Desain &Metode . Jakarta: Rajawali

Pers

Vego, Milan (2016) Maritime Strategy and Sea Control. New York:

Routledge

Bachtiar, I., Damar, A., & Zamani, N. P. (2012). Assessing Ecological

Resilience of Indonesian Coral Reefs. Journal of Coastal

Development, 14(3), 214-222.

Page 401: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 383

Bartholomä, A. (2006). Acoustic bottom detection and seabed

classification in the German Bight, southern North Sea. Geo-Marine

Letters, 26(3), 177.

Jain, A. D., & Makris, N. C. (2016). Maximum Likelihood Deconvolution

of Beamformed Images with Signal-Dependent Speckle

Fluctuationsfrom Gaussian Random Fields: With Application to

Ocean Acoustic Waveguide Remote Sensing (OAWRS). Remote

Sensing, 8(9), 694.

Kenny, A. J., Cato, I., Desprez, M., Fader, G., Schüttenhelm, R. T. E., &

Side, J. (2003). An overview of seabed-mapping technologies in the

context of marine habitat classification. ICES Journal of Marine

Science: Journal du Conseil, 60(2), 411-418.

Lubis, M. Z., & Anurogo, W. (2016). Fish stock estimation in Sikka

Regency Waters, Indonesia using Single Beam Echosounder (Cruz

Pro fish finder PcFF-80) with hydroacoustic survey method. Aceh

Journal of Animal Science, 1(2).

Lubis, M. Z., & Pujiyati, S. (2016). Detection Backscatter Value of

Mangrove Crab (Scylla Sp.) Using Cruzpro Fishfinder Pcff-80

Hydroacoustic Instrument. J. Biosens. Bioelectron, 7(2), 2.

Lubis, M. Z., Wulandari, P. D., Mujahid, M., Hargreaves, J., & Pant, V.

(2016). Echo Processing and Identifying Surface and Bottom Layer

with Simrad Ek/Ey 500. Journal of Biosensors and Bioelectronics,

7(3), 1000212.

Lubis, M. Z., Anurogo, W., Khoirunnisa, H., Irawan, S., Gustin, O., &

Roziqin, A. (2017). Using Side-Scan Sonar instrument to

Characterize and map of seabed identification target in Punggur

Sea of the Riau Islands, Indonesia. Journal of Geoscience,

Engineering, Environment, and Technology, 2(1), 1-8.

Page 402: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 384

Manik, H. M. (2011). Underwater acoustic detection and signal

processing near the seabed. INTECH Open Access Publisher.

Manik, H.M. (2015). Underwater Remote Sensing of Fish and Seabed

Using Acoustic Technology In Seribu Island Indonesia. International

Journal of Oceans and Oceanography, 9, 77-95.

Pujiyati, S., Hestirianoto, T., Wulandari, P. D., & Lubis, M. Z. (2016). Fish

Stock Estimation by Using the Hydroacoustic Survey Method in

Sikka Regency Waters, Indonesia. J. Fisheries Livest Prod, 4(193),

2.

Simmonds, J., & MacLennan, D. N. (2008). Fisheries acoustics: theory

and practice. John Wiley & Sons.

Hansen, R. E. (2011). Introduction to synthetic aperture sonar, in Sonar

Systems. Edited by Nikolai Kolev. First Edition. InTech, Croatia. Hal.

: 1-25.

Haykin, S. (1985). Array signal processing. Englewood Cliffs, NJ,

Prentice-Hall, Inc., 1985, 493 p. For individual items see A85-43961

to A85-43963., 1.

Urick, R. J. (1983). Principles of underwater acoustics

Abdurrahman, S. 2011. Permasalahan Perbatasan Terkait Perikanan,

Seminar Kajian Hukum Nasional, Jakarta: Fakultas Hukum

Universitas Indonesia, 24 November 2011.

Bakrie, C. R. 2007. Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal, Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 2007.

Dialog Interaktif Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Departemen

Pertahanan pada Kegiatan Sosialisasi Bela Negara melalui RRI

dengan Topik ―Kebijakan Pembinaan Potensi Pertahanan‖. Sumber:

http://budisusilosoepandji.wordpress.com/2009/12/01/ dialog-

interaktif-dirjen-pothan-dephanpada-kegiatan-sosialisasi-bela-

Page 403: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 385

negara-melalui-rri-dengan-topik-%E2%80%9Dkebijakan-

pembinaan-potensi-pertahanan%E2%80%9D/ (Diakses pada 20

Februari 2013).

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) – Kementerian Kelautan

dan Perikanan (KKP). 2012. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia

2011. Jakarta: DJPT-KKP, 2012. 134 hal.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2012. Indikator

Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan 2011. Sumber

Data: Badan Pusat Statistik (BPS). Jakarta: KKP. 211 hal.

Kuntjoro-Jakti, D. 2012. Menerawang Indonesia pada Dasawarsa Ketiga

Abad Ke-21. Cet.1. Jakarta: Pustaka Alvabet, Maret 2012. 274 hal.

ISBN: 978-602-9193-13-8. 24 J. Kebijakan Sosek KP Vol. 4 No. 1

Tahun 2014

Mc Kinsey Global Institute. 2012. The Archipelago Economy: Unleashing

Indonesia‘s Potential.

Moon, Hee-Jung. 2010. The Diamond Approach To The

Competitiveness of Korea‘s Defense Industry: From The Park,

Chung Hee To Lee, Myung Bak Era. Journal of International

Business and Economy. Hal. 72.

Pusat Data Statistik dan Informasi (Pusdatin) – Kementerian Kelautan

dan Perikanan (KKP). 2012. Kelautan dan Perikanan Dalam Angka

2011. Jakarta: Pusdatin - KKP. 100 hal.

Pusat Kajian Global Civil Society (PACIVIS). 2012. Pengembangan

Industri Pertahanan: Pilihan Bagi Indonesia, Jakarta: Pacivis,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Pusat Kajian Global Civil Society (PACIVIS), 2012. Naskah Akademik

Rancangan Undang-undang Republik Indonesia tentang Industri

Page 404: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 386

Pertahanan. Jakarta: Pacivis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia.

Suryohadiprojo, S. 2005. Si Vis Pacem Para Bellum, Membangun

Pertahanan Negara Yang Modern dan Efektif. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Wangge, H. 2012. Time to Develop The Domestic Defense Industry,

http://omaana.blogspot. com/2012/06/time-to-develop-domestic-

defense.html (Diakses pada 9 September 2012).

Peraturan

Peraturan Kasal Nomor 5 tahun 2016 tentang Kebijakan Dasar

Pembangunan TNI AL Menuju Kekuatan Pokok Minimum.

Peraturan Kasal nomor 6 tahun 2016 tentang Postur TNI AL tahun 2005

sampai dengan 2024

Peraturan Pemerintah Nomor 76 tahun 2014 tentang mekanisme imbal

dagang setiap pembelian dari luar negeri.

Undang-undang Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Undang-undang Nomor 34 tahun2004 tentang Tentara Nasional

Indonesia.

Undang-undang Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan,

Jakarta: Kemhan.

Permenhan Nomor 35 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Perencanaan Kebutuhan Alat Utama Sistem Senjata Tentara

Nasional Indonesia Di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan

Tentara Nasional Indonesia

UUD 1945 beserta amandemennya.

UU RI No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

UU RI No.34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

Page 405: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 387

Peraturan Presiden (PerPres) RI No.78 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar.

Kementerian Pertahanan (Kemhan). 2010. Minimum Essential Force,

Komponen Utama Disahkan dengan Peraturan Menteri Pertahanan

Republik Indonesia No.02 Th. 2010 Tgl. 5 Februari 2010. Jakarta.

Departemen Pertahanan Indonesia. 2008. Buku Putih Pertahanan

Indonesia.Jakarta Departemen Pertahanan Republik Indonesia.

2014. Badan Penelitian dan Pengembangan. Konsepsi

Pertahanan Negara.

Website

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI AL Rancang

Strategi Pertahanan Laut

", https://nasional.kompas.com/read/2010/04/22/04003122/TNI.AL.

Rancang..Strategi.Pertahanan.Laut..

https://www.kompasiana.com/damos.agusman/ambalat-itu-apa-sih-

pulau-atau-dasar-laut_558fe069f39273d415e25ef3#&gid=1&pid=1

https://www.voaindonesia.com/a/indonesia-protes-china-atas-

pelanggaran-wilayah-laut/3247023.html

https://www.jstor.org/topic/national-

security/?refreqid=%20excelsior%3A95d7a2b8521%20c8d6d776f9b7

35c266d7

https://www.defense.gov/Portals/1/Documents/pubs/2008NationalDefense

Strategy.pdf

Page 406: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 388

REVIEW PENULIS

Letnan Jenderal TNI Dr. Tri Legiono

Suko, S.I.P., M.AP (lahir di Semarang, Jawa

Tengah, 21 November 1962; umur 56 tahun)

adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan

Darat. Saat ini ia menjabat sebagai Rektor

Unhan. sebelumnya ia mengemban tugas

sebagai Dekan Falkultas Strategi Pertahanan

Unhan. Dan ia mahir dalam bidang Artileri Medan. Sedangkan untuk

tanda jasa yang diperoleh selama pengabdiannya di lingkungan TNI

antara lain Satya Lancana Kesetiaan VIII Tahun, Satya Lancana

Kesetiaan XVI Tahun, Satya Lancana Kesetiaan XXIV Tahun, Bintang

Yudha Dharma Nararya, Satya Lancana Seroja I, Bintang Kartika Eka

Paksi Nararya dan Bintang Kartika Eka Paksi Pratama. Pendidikan

Letnan Jenderal TNI Dr. Tri Legiono Suko, S.I.P., M.AP menempuh

pendidikan militer dan formal Akademi Militer (1985), Seskoad, RELC

Singapore, CMLO Course GPOI, Suskatjemen UN, Peacekeeping and

lnternational Relations, dan Lemhannas. Beliau pernah menjabat pada

jabatan-jabatan strategis, diantaranya Pasetspri Panglima TNI, Dir

Renops PMPP TNI, Kasubdit Doktrin Dit Jakstra Ditjen Strahan

Kemhan, Kasubdit Sunjakbanghanneg Ditjakstra Ditjen Strahan Kemhan

(2012-2014), Dir SDM Ditjen Kuathan Kemhan (2014-2015), Karopeg

Setjen Kemhan (2015-2017), Dekan Falkultas Strategi Pertahanan

Unhan (2017-2018), Rektor Unhan (2018-Sekarang).

Page 407: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 389

Laksamana Muda TNI Dr. Siswo Hadi

Sumantri, S.T., M.MT lahir di Malang tanggal 11

Februari 1963. Dan ia sekarang ini menjabat

sebagai dekan fakultas keamanan nasional di

Universitas Pertahanan Indonesia. Sebelumnya ia

menjabat sebagai Komandan Sekolah Tinggi

Angkatan Laut. Riwayat pendidikan umum beliau

adalah S1 mengambil jurusan Administrasi

Negara di FISIP UNIPRA Surabaya, S2 Magister Manajemen Teknologi

dan S3 Ilmu Pertanian Jurusan Ilmu Teknologi Lingkungan di

Universitas Brawijaya Malang. Ia memiliki riwayat tanda jasa yang

meliputi Satya Lencana wira dharma (perbatasan), Satya Lencana

Dharma samudra, Satya Lencana kebaktian sosial, Satya Lencana

dwidya sistha, Satya Lencana Dharma Nusa, Satya Lencana Wira Nusa,

Satya Lencana Kesetiaan VIII, Satya Lencana Kesetiaan XVI, Satya

Lencana Kesetiaan XXIV, Bintang Jasa Jalasena nararya, Bintang Jasa

Yudha dharma nararya, dan Bintang Jasa Jalasena Pratama.

Kolonel Laut (P) Purwanto SE.,M.M.,M.Si (Han)

lahir di Madiun, 23 Juni 1964. Pendidikan SD,

SMP, dan SMA di Semarang. Pendidikan militer

AAL Angkatan 1988 (XXXIII). Riwayat Penugasan

di KRI Armada Barat, Komando Pasukan Katak

Armada Barat dari tahun 1991-2000, Komandan

Pangkalan Angkatan Laut Bagka Belitung Tanjung

Balai Karimun tahun 2002-2004. Kemudian ia menjabat komandan KRI

Teluk Semangka TSK 512, Komandan KRI Sorong, Komandan KRI

Dalpele/KRI Suharso (tahun 2005 – 2007). Komandan Satuan Kapal

Page 408: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 390

Bantu Armada Timur (2007-2009), Komandan Pangkalan Angkatan Laut

Batam (tahun 2010-2011). Sesprodi Strategi Pertahanan Laut, Sesprodi

Kampanye militer dan ia sekarang menjabat sebagai Sesprodi

Keamanan Maritim Universitas Pertahanan Indonesia 2017-sekarang.

Kolonel Laut (KH) Dr. Panji Suwarno, SE.,M.Si

lahir di Banyuwangi, 30 September 1968. Ia

menempuh pendidikan umum S1 Ekonomi, S2

Kajian Tannas di Universitas Indonesia dan

menamatkan pendidikan doktoralnya di Universitas

Brawijaya di program studi ekonomi. Pendidikan

militer yang ia tempuh adalah PK 2 Tahun 1995,

Diklapa, Susjemen Karakter bangsa, Susjemen PBMN,

Suspimjemenhan Kemhan. Beliau juga memiliki pengalaman penugasan

yang luar biasa seperti Balurjatim, Prokimal Luwu Sulsel, Prokimal Grati.

Lantamal Jayapura, Lantamal Ambon, Armada II Mabesal, AAL, STAAL,

Analis Satwas/Dosen UNHAN, Dosen Studi Ketahanan Universitas

Brawijaya Malang.

Page 409: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 391

Muhammad Harry Riana Nugraha, S.I.P., M.Si

(Han), Lahir di Karawang, 29 Oktober 1990 adalah

seorang Asisten Dosen di Prodi Keamanan Maritim

Universitas Pertahanan. Seorang tenaga pengajar di

beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta,

diantaranya di Universitas Terbuka, Universitas Islam 45 Bekasi, dan

Politeknik Keuangan negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN

STAN). Berbagai karya ilmiah baik dalam bentuk tugas akhir maupun

jurnal memiliki kefokusan pada bidang Pemerintahan, Hubungan

Internasional, dan Pertahanan (khususnya kajian maritim) sudah

terpublikasikan.

Pendidikan yang ditempuh oleh seorang dosen muda ini, yaitu

menamatkan studi S1 di Universitas Islam 45 Bekasi pada program studi

Ilmu Pemerintahan, kemudian melanjutkan jenjang S2 di Universitas

Pertahanan pada Program Studi Diplomasi Pertahanan. Kursus yang

pernah diikuti diantaranya dari World Bank Institute di Tahun 2013 dan

2015 dalam kursus Frontiers and Develovmental Policy serta

Parliamentary Budgeting Officer (bersertifikat), kemudian kursus singkat

di Naval Posgraduate School, Amerika Serikat dalam Program KKLN

Universitas Pertahanan pada topik Diplomasi dan Hubungan

Internasional pada tahun 2015.

Riwayat pekerjaan yang pernah beliau jalani adalah sebagai Peneliti

pada Pemerintah Daerah Kota Bekasi, sebagai Jurnalis sekaligus

Manajer Penyiaran dan Produksi di Radio Suara Bekasi, Staf Ahli

Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Pemerintahan dan Manajemen

Wilayah pada tahun 2016 – 2017.

Page 410: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

Strategi Pertahanan Bawah Laut 392

Supriyadi S.Kel lahir di Mojokerto, 14 April 1994.

Pendidikan SD di SDN Sumbersono Kecamatan

Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Pendidikan SMP

dan SMA di Mojokerto. Pendidikan Sarjana di

tempuh di Program Studi Ilmu Kelautan Universitas

Brawijaya. Sekarang sedang menempuh

pendidikan magister di program studi Keamanan

Maritim, Fakultas Keamanan Nasional. Riwayat pekerjaan di Staf

Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya dan Membantu di

Research Assistent MEXMA (Marine Resource Exploration and

Management Research Group) tahun 2016-2017. Oral presentation

dengan judul ―The Study of Coastal Dynamics of Jabon Coast, Sidoarjo,

Indonesia‖, ―Water Quality in Prigi Bay‖, dan ―Current Distribution

Patterns in Prigi Bay‖ di International Fisheries Symposhium di Batu

Malang Indonesia. Prosiding pada seminar Kelautan Perikanan III 2017

dengan judul ―Analisis Sirkulasi Arus Laut Permukaan Dan Sebaran

Sedimen Pantai Jabon Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur‖. Kursus yang

pernah diikuti adalah South East Asian Regional Exsclusive Econmic

Zone Course 2018 di Kedutaan besar Inggris Jakarta.

Page 411: STRATEGI - opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/80d5f-buku... · Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sitem pertahanan laut perlu ... kepada ketahanan

STRATEGI PERTAHANAN BAWAH LAUT

Pertumbuhan ekonomi yang berpusat dikawasan tertentu, yaitu Asia Kawasan

Timur, Eropa Barat dan Amerika Utara dipastikan akan meningkatkan volume arus

barang lewat laut antar ketiga kawasan tersebut dan dari ketiga kawasan tersebut ke

bagian – bagian dunia yang lain. Selain itu, Pertumbuhan penduduk dunia yang pesat

dan mulai mengancam daya dukung bumi, menjadikan laut sebagai sumber pangan

yang semakin besar peranannya dalam mendukung kelangsungan hidup manusia di

masa yang akan datang. Strategi pertahanan bawah laut adalah kunci menata ulang

dan mempersiapkan diri dengan baik guna menghadapi tantangan-tantangan yang

muncul dalam berbagai dimensi yang baru. Strategi yang digunakan dalam

pengamanan bawah laut dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu dengan

menggunakan patroli keamanan laut, operasi pengamanan perbatasan, survei

hidrografi dan oseanografi, Ekspedisi bersama dan beberapa pengabdian yang

dilaksanakan oleh TNI AL dan masih banyak yang akan dikemukakan strateginya

dalam buku ini.

Buku ini secara komprehensif membahas pelaksanaan strategi bawah laut yang perlu

dilakukan serta metode deteksi bawah air dengan beberapa metode. Metode yang

sering digunakan adalah sistem propagation Loss, sistem deteksi dasar laut, sistem

deep scatering layer dan menggunakan sistem pertahanan bawah laut.