Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap...

17
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Penguatan Pelaksanaan dan Komunikasi Aksi PK bagi Focal Point / Inspektorat dan Humas / Diskominfo TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Transcript of Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap...

Page 1: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi(Stranas PK)Penguatan Pelaksanaan dan Komunikasi Aksi PK bagi

Focal Point / Inspektorat dan Humas / Diskominfo

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 2: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Meningkatnya kualitas capaian Aksi PK melaluikoordinasi dan pelaporan oleh Inspektorat dan atauFocal Point

Terinformasinya Aksi Pencegahan Korupsi (Aksi PK)yang dilakukan Pemerintah (Stranas PK) kepada ASNsecara khusus dan masyarakat secara umum

Tujuan danManfaat

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 3: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

PenguatanKualitasPelaksanaandanKomunikasiAksi PK

• Pelaksanaan Aksi Stranas PK tidak berhenti pada dokumenadministratif / pemenuhan target aktivitas formalitas saja,namun kita pastikan bahwa:

a. Target Aksi PK yg dilaporkan, memang sudah dilaksanakanb. Aksi PK yang dilaksanakan dalam kualitas yang baikc. Aksi PK memberikan dampak signifikan bagi internal K/L dan

Pemda serta masyarakat luas

• Pelaksanaan Aksi Stranas PK memberikan

, sehingga dapat menunjukkan kepada masyarakatbahwa K/L dan Pemda proaktif dalam pencegahan korupsi

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 4: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

SekilasStranas PK

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 5: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

1. Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) adalah arahkebijakan nasional yang memuat fokus dan sasaran pencegahankorupsi yang digunakan sebagai acuan Kementerian, Lembaga,Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan lainnya dalammelaksanakan Aksi Pencegahan Korupsi (Aksi PK) di Indonesia

2. Untuk mendukung kelancaran kegiatan Stranas PK, terdapatSekretariat Nasional Pencegahan Korupsi (Setnas PK) yangberkedudukan di KPK

3. Terdapat 3 Fokus, 11 Aksi, dan 27 Sub Aksi Pencegahan Korupsi (PK)yang harus dijalankan 87 K/L dan 542 Pemda secaraberkesinambungan (series) selama 8 triwulan di 2019 s.d. 2020

*Dari 27 Sub Aksi PK yang ada, 87 K/L dan 542 Pemda menjalankan Sub Aksi PK yang berbeda beda tergantung dari wewenang atau tupoksinya

TW 1 (B03) 2019

TW 2 (B06) 2019

TW 3 (B09) 2019

TW 4 (B12) 2019

TW 5 (B15) 2020

TW 6 (B18) 2020

TW 7 (B21) 2020

TW 8 (B24) 2020

Setiap Semester, Stranas PK melaporkan pelaksanan Aksi PK

kepada Presiden RI

Page 6: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Informasi terkaitStranas PK

Berbagai informasi terkait pelaksanaan Aksi PK dapat dilihat pada

a. Laporan Stranas PK:

Dalam laporan ini, dapat dilihat informasi capaian deskriptif dankuantitatif per Sub Aksi PK, per K/L dan Pemerintah Daerah, sertakolaborasi sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan

b. Website Stranas PK : https://stranaspk.kpk.go.id/

c. Aplikasi Jaga.Id/Stranas : https://jaga.id/stranas/

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 7: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Penguatan Inspektorat/ Focal Point –Humas/ Diskominfo

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 8: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Peran Focal Point atauInspektoratserta HumasatauDiskominfo

Sekretaris Daerah

• Selaku Ketua TAPD untuk mengalokasikan pemenuhan anggaran kegiatan aksi PK dan Aksi Korsupgah ke dalam APBD Tahun 2019 dan 2020

Inspektorat Daerah

• Melakukan Monitoring dan penjaminan kualitas atas aksi perangkat daerah

• memastikan aksi PK efektif dilaksanakan dan memiliki nilai dampak

Atensi Mendagri :

Kepala Perangkat Daerah

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 9: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

PemanfaatanKanal-KanalKomunikasi

PUBLIKASI

Media online: website,

facebook, twitter

Media luarruang:

videotron, papan/baliho

reklame

Media TV/Cetak

Publikasikan secara rutin dan berstrategi ikhtiar/ prestasi Aksi

PK di K/L dan Pemda

INFORMASI

Website Stranas PK: https://stranaspk.kpk.go.id/

Aplikasi :http://jaga.id/stranas

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 10: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Capaian dan Kendala

- Setelah periode lalu masih tersisa 21 Pemda (dari total 76 di tahun 2019) yang belum meghapus persyaratan SKDU-HO, saat ini,seluruh (76) Pemda telah menghapus persyaratan SKDU-HO. Secara umum, pelaksanaan target terkait SKDU-HO sudah sepenuhnyatercapai- Sub-aksi ini tidak memiliki tantangan atau kompleksitas pelaksanaan yang tinggi. Hanya saja, walaupun seluruh Pemda telahmenerbitkan regulasi penghapusan persyaratan SKDU-HO, di tingkat kecamatan dan kelurahan tetap saja masih ada yangmengeluarkan SKDU karena ada kebutuhan pengajuan kredit mikro oleh pelaku UMKM

FOKUS I : PERIZINAN DAN TATA NIAGA1. Penghapusan SKDU-HO: 100% I Prosedur perizinan terlalu panjang dan lama

Capaian dan Kendala

- Terkait koneksi OSS dengan PTSP daerah, berdasarkan hasil monitoring Kemendagri dan Kemenkominfo sampai triwulan V ini, total200 Pemda telah menggunakan SiCANTIK atau aplikasi lainnya. Artinya seluruh PTSP telah terkoneksi dengan OSS via webform. Padadasarnya PTSP daerah telah bisa menarik NIB dari OSS dan menotifikasi kembali ke OSS via webform

- Guna mempercepat implementasi OSS baik di pusat maupun di daerah maka telah dilakukan upaya untuk penyusunan RDTR danRTRW, dari 18 Kabupaten/Kota yang sebelumnya tercatat belum ada Perda RTRW, saat ini 18 Kabupaten/Kota tersebut sudah mulai13berproses; di mana Kab Siak sudah menerbitkan Perda RTRW; sementara Kab. Rokan Hulu, Kota Pekanbaru, dan Kab. Buton Tengahsedang proses mendapatkan nomor registrasi Perda; dan sisanya sedang dalam proses pembahasan lintas sektor dan pemberkasanpersetujuan substansi.

2. Percepatan Pelaksanaan Online Single Submission: 61% I Jumlah izin di pusat terlalu banyak dan tumpang tindih

Page 11: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Capaian dan Kendala

• Pada tingkat Daerah berikut rekap kemajuannya:- Dari 4 Provinsi yang melakukan kompilasi, sampai saat ini belum ada yang selesai- Dari 28 Kabupaten/Kota, baru ada 4 kab/kota yang mengalami kemajuan signifikan, yaitu:- 1 Kab selesai kompilasi dan integrasi (Mamuju)- 1 Kab selesai kompilasi ILOK dan IUP (Mahakam Ulu)- 1 Kab selesai kompilasi ILOK (Kutai Timur)- 1 Kab selesai kompilasi IUP (Kutai Barat)

• 24 Kab/Kota lainnya masih berproses kompilasi ILOK dan IUP

3. Implementasi Kebijakan Satu Peta: 38% I Beragam format peta telah menimbulkan konflik pemanfaatan ruang

4. Utilisasi Nomor Induk kependudukan (NIK) untuk Bantuan Sosial: 56% I Basis Data penerima bantuan sosial belum dimutakhirkan dengan baik

Capaian dan Kendala

• Sampai awal 2020, sebanyak 77.741.761 (79%) DTKS telah padan NIK; atau meningkat dari 74.554.113 jiwa (75,6%) di periodesebelumnya

• 328 dari 514 Kab/Kota telah melakukan finalisasi data DTKS untuk Januari 2020• Tantangan berat yang masih dihadapi sub-aksi ini sampai sekarang adalah lambatnya peningkatan akurasi data penerima bantuan

sosial atau data orang miskin yang disebabkan karena rendahnya sistem pengawasan untuk pemutakhiran data tingkat PemerintahDaerah dan cleansing data hasil pemadanan di Pemerintah Pusat. Akibatnya, seperti yang saat ini terjadi di mana pemberianbantuan sosial untuk penanganan Covid-19 masih banyak yang tidak tepat sasaran

Page 12: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Capaian dan Kendala

• Pembentukan UKPBJ di tingkat Provinsia. Seluruh 34 Pemprov telah menerbitkan Peraturan Kepala Daerah yang menetapkan pembentukan UKPBJ strukturalb. 33 Pemprov telah menyusun ABK, hanya satu Pemprov yaitu Maluku Utara yang belum.c. Kurang dari setengah atau baru 15 Pemprov yang telah melakukan pengisian eformasi, yaitu Pemprov Sumut, Lampung, Babel, Kepri, DKI Jakarta,

Jabar, Jateng, Jatim, DIYogyakarta, Bali, Kalbar, Kalsel, Kalut, Sulsel, dan Malukud. d. 8 Pemprov telah mencapai Tngkat Kematangan UKPBJ level proaktif (9/9), yaitu Pemprov Riau, Pemprov Jabar, Pemprov Jateng, Pemprov Jatim,

Pemprov Bali, Pemprov Kalbar, Pemprov Kalsel, Pemprov Sulut• Pembentukan UKPBJ di tingkat Kabupaten/Kota

a. 431 Pemkab/Pemkot telah menerbitkan Perkada yang menyebutkan UKPBJ strukturalb. kurang dari setengah atau 252 Pemkab/Pemkot telah menyusun ABKc. hanya 87 Pemkab/Pemkot mengisi E-Formasi kebutuhan Jabatan Fungsional PPBJd. baru ada 6 Pemkab (dari 58 Pemkab/Pemkot target) yang mencapai Tingkat Kematangan UKPBJ level proaktif (9/9), Pemkab Solok, Pemkab

Banyuasin, Pemkab Bangka, Pemkab Badung, Pemkab Barito Selatan, Pemkab Kutai Timur

FOKUS II: KEUANGAN NEGARA5. Pembentukan Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ): 41% I Kelembagaan pengadaan barang dan jasa belum independen

6. Implementasi e-Katalog: 50% I Kualitas, harga, dan spesifikasi barang dan jasa tidak transparan

Capaian dan Kendala

• Pada periode 2019, terdapat 10 Provinsi piloting (Aceh, Sumbar, Jateng, Jabar, Kalbar, Jatim, Sumut, Maluku, Sulsel, Babel) plus 4 provinsi tambahan(Prov. Sumsel, Lampung, Kaltim dan Papua Barat) yang dimandatkan melaksanakan e-katalog

• Pada periode 2020, terdapat 7 provinsi lagi yang diwajibkan melaksanakan e-katalog, yakni Kepri, Bali, NTT, Kalsel, Bengkulu, Banten SulawesiTenggara; dan saat ini 7 provinsi tersebut telah mengajukan surat permohonan ke LKPP untuk menjadi pengelola e-katalog

Page 13: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Capaian dan Kendala

• Pada level daerah, pelaksanaan paket konsolidasi pengadaan telah berlangsung sejak periode 2019, khusus untukpiloting di 5 Provinsi (Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, danProvinsi Sumatera Utara. Hasil monitoring menunjukkan, 4 provinsi telah melaksanakan kontrak paket konsolidasi;hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi

7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi dalam proses pengadaan barang dan jasa

FOKUS III: PENEGAKAN HUKUM DAN REFORMASI BIROKRASI8. Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit: 53% I Manajemen ASN belum berdasarkan sistem merit

Capaian dan Kendala

• Selain menyasar komponen manajemen ASN, penguatan sistem seleksi JPT, serta talent pool, strategi penerapan sistem merit juga ingin berbicaratentang penegakan disiplin pegawai. Berikut beberapa kemajuan yang dapat dilaporkan pada periode ini:a. Revisi PP 53/2010 tentang Disiplin Pegawai sudah tersedia dan sedang diajukan ke Presidenb. Terkait pemanfaatan penilaian kompetensi, BKN baru saja melaksanakan monitoring di 3 kabupaten (Pasuruan, Ponorogo, Bangkalan) dari rencana

20 kabupaten/kotac. Hasil pemetaan terhadap pemanfaatan penilaian kompetensi menunjukkan bahwa hanya sebagian penempatan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dan

Jabatan Adminsitrator (JA) yang dilakukan sesuai rekomendasi berdasarkan kualifikasi dan kompetensi pejabat/jabatan• Terkait penerapan sistem merit di Daerah, verifikasi penilaian mandiri penerapan sistem merit telah dilakukan pada 24 PemKab/Kot dari target 103

PemKab/Kota, dan 11 Provinsi (dari target 25)• hasil penilaiannya menunjukkan ada 3 instansi pemerintah (IP) masuk dalam kategori “Baik”, 12 masuk dalam kategori “Kurang”, dan 10 IP masuk dalam

kategori “Buruk"

Page 14: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Capaian dan Kendala

• Mulai tahun 2020 ini, terjadi beberapa reorganisasi target, di antaranya dengan memasukkan pembangunan zonaintegritas (ZI) di sektor pendidikan. Sementara target_x0002_target terkait pembangunan UPG sebagian besardialihkan ke Gratifikasi Online (GOL) KPK.

• Untuk target lama yang telah berlangsung sejak 2019, saat ini telah tersedia MoU komitmen pembangunan zonaintegritas oleh Aparat Penegak Hukum di 12 Wilayah Prioritas (DKI Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, Padang,Pekanbaru, Bandung, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Makassar, Pontianak), namun dalam pelaksanaanpembangunan belum semua mendapatkan predikat WBK WBBM

9. Pembangunan Zona Integritas: 57% I Penegakan integritas belum menjadi budaya instansi pemerintah

Page 15: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

PerkembanganPelaksanaanAksi PK s.d.TW 5 dan 6

Pelaksanan Aksi PK sampai dengan Triwulan VI Tahun 2019-2020patut kita apresiasi positif baik dari segi kepatuhan pelaporan,pemenuhan administrasi, dan implementasi nyata Aksi PK yangberdampak pada upaya pencegahan korupsi di Indonesia

Konsentrasi Stranas PK di periode pertama masih padamembangun dan menyiapkan prakondisi-prakondisi berupaperbaikan perangkat sistem dan regulasi

Capaian kuantitatif Stranas PK s.d. TW 5:

TW 1 s.d. 5 :

48%TW 6 s.d. 8:

(52%)TW 8:

100%

PR kita bersama untuk memenuhi selisih 52%, agar bisa mendapatkan 100% di Desember 2020

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 16: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Utilisasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang disandingkan dengan perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

Pada aksi utilisasi NIK, dengan adanya pandemi dankebijakan pembagian bantuan sosial kepada masyarakatterdampak, aksi ini mendapat momentum dan harusdilakukan percepatan. Terutama untuk penyempurnaanData Terpadu Kesejahteraan Sosial di Kementerian Sosial,pemutakhiran oleh 542 pemerintah daerah, pemadanandengan NIK untuk sisa 19 juta peserta di DTKS,pemadanan DTKS terkait mutasi kependudukan (kawin,cerai, lahir, pindah masuk, pindah keluar), penyempurnaandata Penerima Bantuan Iuran (PBI) pada BadanPenyelanggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJSKesehatan), semua diarahkan berbasis NIK dan telahmenunjukkan kemajuan yang signifikan.

Pengadaan Barang/Jasaberbasis e-katalog sektoral terutama sektor kesehatan

Aksi implementasi e-katalog dan konsolidasi pengadaanpada 5 Kementerian beresiko tinggi tidak berjalan sesuaidengan rencana. Perlu percepatan dalam artian jumlahkomoditas yang tayang, namun Kementerian Kesehatanmalah justru menarik diri dari program ini. Padahalpembelian melalui e-katalog untuk alat kesehatan sangatmembantu proses pengadaan dalam kondisi saat ini.Sementara itu, untuk konsolidasi pengadaan telahdilakukan di 4 provinsi dari target 5 provinsi

Penguatan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)

Penguatan fungsi Aparat Pengawas Internal Pemerintah(APIP) sedang berjalan dengan penentuan kelas jabatanAPIP oleh KemenPAN-RB yang belum selesai. APIPkabupaten/kota dilibatkan untuk tindak lanjut penangananlaporan masyarakat dalam penerimaan Bansos seIndonesia

Terkait dengan kondisi nasional yang terpengaruh olehPandemi Covid-19, Aksi Stranas PK yang terkait erat dan telahdiakselerasi adalah sebagai berikut :

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI

Page 17: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) · hanya Provinsi Sumut yang baru masuk tahap usulan model paket yang akan dikonsolidasi 7. Konsolidasi Pengadaan: 81% I Banyak inefisiensi

Pelaporan danPenilaian AksiPK

Capaian target (aktivitas) Sub Aksi PK dilaporkan K/L dan Pemda setiap TW. Targetyang belum terlaporkan dan atau belum mendapat nilai 100% dapat terusdiperbaiki capaiannya pada TW selanjutnya , melalui aplikasi pelaporan :Jaga.Id/Monitoring (dengan login):

Nilai K/L dan Pemerintah Daerah yang didapat merupakan nilai akumulasi dari setiap triwulandengan nilai maksimal 100% di Triwulan 8. Nilai ini terdiri atas:

a. nilai kepatuhan (nilai yang didapat dari seluruh target yang dilaporkan sesuai denganperiode pelaporannya) dan

b. nilai realisasi (nilai kepatuhan ditambah dengan nilai target yang terlambat dipenuhi)

*Nilai maksimal untuk setiap periode pelaporan adalah 100% dibagi dengan jumlah periodepelaporan

TIMNAS PENCEGAHAN KORUPSI