STRATEGI MEMBACA PUISI -...
Transcript of STRATEGI MEMBACA PUISI -...
STRATEGI MEMBACA PUISISTRATEGI MEMBACA PUISISTRATEGI MEMBACA PUISISTRATEGI MEMBACA PUISI
Benarkah membaca puisi
lebih sulit daripada belajar lebih sulit daripada belajar
matematika?
PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
Mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia terbagi kedalam ilmu bahasa Indonesia dan ilmu sastra Indonesia. Realisasi pembelajarannya diwujudkan dalam bentuk pembelajarannya diwujudkan dalam bentuk tujuan pembelajaran secara spesifik, tujuan tersebut mengarah kepada 4 keterampilan berbahasa termasuk didalamnya keterampilan membaca.
Perwujudan aktivitas dalam pembelajaran
sastra Indonesia dengan kompetensi
membaca, salah satunya melalui membaca
puisi. Bagi siswa itu sendiri serta bagi guru
pengajar, mengumandangkan puisi
seharusnya bukan hal asing atau sesuatu seharusnya bukan hal asing atau sesuatu
yang baru dikenal. Bila kita merujuk kepada
panduan pembelajaran yaitu kurikulum,
materi puisi telah tertera mulai kurikulum
kelas III SD. Dengan demikian, seharusnya
para pelajar dan pengajar sudah akrab
dengan membaca puisi dan
mengapresiasinya.
Bagaimana kenyataan dilapanngan ?????
Kenyataan dilapangan berbicara berbeda. Pembelajaran membaca puisi selalu disambut oleh siswa dengan reaksi nada kaget dan takut. Gugup berlebihan juga kadang terpancar dari wajah mereka.
Mengapa siswa enggan untuk membaca puisi ?????
Sebagian besar siswa menjawab Sebagian besar siswa menjawab mereka sendiri tidak mengetahui persis sebabnya dan sebagian siswa yang lain menjawab membaca puisi itu lebih sulit dari belajar matematika.
Dari data tersebut, saya menyimpulkan bahwa alasan siswa enggan untuk membaca puisi karena mereka karena mereka beranggapan bahwa membaca puisi itu merupakan pekerjaan yang sangat sulit.
APA SEBENARNYA APA SEBENARNYA APA SEBENARNYA APA SEBENARNYA APA SEBENARNYA APA SEBENARNYA APA SEBENARNYA APA SEBENARNYA
PUISI ITU?PUISI ITU?PUISI ITU?PUISI ITU?PUISI ITU?PUISI ITU?PUISI ITU?PUISI ITU?
�� Dunton lewat Pradopo (6:2005)Dunton lewat Pradopo (6:2005)puisi merupakan pemikiran puisi merupakan pemikiran manusia secara konkret dan manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional artistik dalam bahasa emosional serta berirama.serta berirama.serta berirama.serta berirama.
�� Pradopo (7:2005)Pradopo (7:2005)puisi merupakan rekaman dan puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam yang penting, digubah dalam bentuk yang paling berkesan.bentuk yang paling berkesan.
ADAKAH KETERKAITAN ANTARA ANGGAPAN SULIT DALAM MEMBACA PUISI DENGAN HAKIKAT MEMBACA
PUISI ITU SENDIRI ???
Bila kita merujuk kepada kedua definisi diatas, ternyata puisi definisi diatas, ternyata puisi merupakan wujud pemikiran dan pengalaman manusia yang disungguhkan dengan menggunakan bahasa yang indah.
Mungkinkah kesulitan yang muncul Mungkinkah kesulitan yang muncul Mungkinkah kesulitan yang muncul Mungkinkah kesulitan yang muncul Mungkinkah kesulitan yang muncul Mungkinkah kesulitan yang muncul Mungkinkah kesulitan yang muncul Mungkinkah kesulitan yang muncul terletak pada terletak pada terletak pada terletak pada terletak pada terletak pada terletak pada terletak pada perbedaanperbedaanperbedaanperbedaanperbedaanperbedaanperbedaanperbedaan arah arah arah arah arah arah arah arah
pemikiran antara penulis puisi dengan pemikiran antara penulis puisi dengan pemikiran antara penulis puisi dengan pemikiran antara penulis puisi dengan pemikiran antara penulis puisi dengan pemikiran antara penulis puisi dengan pemikiran antara penulis puisi dengan pemikiran antara penulis puisi dengan pembaca ?pembaca ?pembaca ?pembaca ?pembaca ?pembaca ?pembaca ?pembaca ?
Atau barangkali Atau barangkali Atau barangkali Atau barangkali perbedaan itu terletak perbedaan itu terletak
pada pemahaman terhadap pada pemahaman terhadap untaian katauntaian kata--kata indah kata indah
dalam puisi?dalam puisi?
Keraguan pembaca dalam menafsirkan Keraguan pembaca dalam menafsirkan
makna puisi yang akan dibaca, bisa jadi makna puisi yang akan dibaca, bisa jadi
menghambat kepercayaan diri untuk bisa menghambat kepercayaan diri untuk bisa
menyuguhkan penampilan yang menyuguhkan penampilan yang
seharusnya. Atau, bila menemukan diksi seharusnya. Atau, bila menemukan diksi
yang tak dapat dijangkau oleh yang tak dapat dijangkau oleh
pemahaman hal itu juga sepertinya akan pemahaman hal itu juga sepertinya akan
berpengaruh terhadap kesiapan berpengaruh terhadap kesiapan
seseorang untuk mengumandangkan seseorang untuk mengumandangkan
berpengaruh terhadap kesiapan berpengaruh terhadap kesiapan
seseorang untuk mengumandangkan seseorang untuk mengumandangkan
puisi. Semua pembaca puisi sepertinya puisi. Semua pembaca puisi sepertinya
mengetahui bahwa berpuisi asal bunyi mengetahui bahwa berpuisi asal bunyi
atau asal bersuara akan menghilangkan atau asal bersuara akan menghilangkan
citra rasa puisi itu sendiri. Dengan kata citra rasa puisi itu sendiri. Dengan kata
lain, membaca puisi senantiasa harus lain, membaca puisi senantiasa harus
berusaha menangkap dan menyampaikan berusaha menangkap dan menyampaikan
pesan yang terlebur dalam baitpesan yang terlebur dalam bait--bait itu.bait itu.
Sepertinya itulah dilema yang Sepertinya itulah dilema yang selalu bergelayut pada selalu bergelayut pada pembelajaran apresiasi puisi pembelajaran apresiasi puisi khususnya pada tampilan khususnya pada tampilan membacanya. Meskipun tidak membacanya. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa menutup kemungkinan bahwa faktor kurang akrab dengan puisi faktor kurang akrab dengan puisi faktor kurang akrab dengan puisi faktor kurang akrab dengan puisi juga menjadi faktor pemicu juga menjadi faktor pemicu kengganan tadi. Yang pasti, apapun kengganan tadi. Yang pasti, apapun faktor yang dinilai sebagai aral, faktor yang dinilai sebagai aral, harus dijadikan sebagai bahan harus dijadikan sebagai bahan pemikiran bersama untuk dicarikan pemikiran bersama untuk dicarikan jalan keluarnya.jalan keluarnya.
Individu yang paling berpengaruh dalam menyikapi kenyataan yang terurai diatas, tentunya para guru pengajar sastra Indonesia. Sangat
disayangkan bila menghadapi dilema tersebut disambut dengan antipati. Bila tersebut disambut dengan antipati. Bila
guru sastra tidak berupaya memperbaiki keadaan, maka tinggal menunggu siswa akan menganggap
barang aneh membaca puisi.
STRATEGI MEMBACA STRATEGI MEMBACA STRATEGI MEMBACA STRATEGI MEMBACA PUISIPUISIPUISIPUISI
� Ajak siswa untuk mendengar atau melihat langsung orang membaca puisi dengan indah baik melalui radio/tape maupun TV. Hal ini bertujuan agar siswa lebih akrab dengan membaca puisi dan mereka memiliki model yang benar dalam membaca puisi.
� Persilahkan siswa untuk memilih puisi yang mereka sukai dan mengerti untuk dibacakan. Hal ini untuk mempermudah siswa menghayati dan menyampaikan makna dalam puisi yang dibacanya itu.menghayati dan menyampaikan makna dalam puisi yang dibacanya itu.
� Awali pembacaan puisi oleh guru, strategi ini diterapkan untuk mengendurkan ketegangan siswa.
� Setelah itu, bujuk rayu ekstra yang dibutuhkan untuk bisa sekadar menampilkan satu dua orang siswa membaca puisi di depan kelas.
� Yang terakhir berikan reward kepada siswa yang berhasil membaca puisi dengan lancar sampai bait terakhir. Hal ini untuk memotivasi siswa agar lebih senang dalam mengikuti pembelajaran membaca puisi.
Disusun olehDisusun olehDisusun olehDisusun oleh ::::Reva Regina OktaviantiReva Regina OktaviantiReva Regina OktaviantiReva Regina Oktavianti
NIM. 0605112NIM. 0605112NIM. 0605112NIM. 0605112NIM. 0605112NIM. 0605112NIM. 0605112NIM. 0605112Kelas BahasaKelas BahasaKelas BahasaKelas Bahasa----BBBBNo. Absen : 11No. Absen : 11No. Absen : 11No. Absen : 11